peningkatan kemampuan menulis naskah drama menggunakan …
TRANSCRIPT
Peningkatan Kemampuan Menulis Naskah Drama Menggunakan Model
Pembelajaran Berbasis Proyek Siswa Kelas XI SMA Negeri I Pakue
Kabupaten Kolaka Utara
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh GelarSarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas MuhammadiyahMakassar
OlehJUSRIANDI
NIM. 10533725613
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA2017
vii
MOTO
“hidup sekali berkarya berkali kali tetap melawan
dengan karya dan yakin usaha sampai”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah menjadi
motivator sejati dan anugerah terindah menjadi anakmu,
Ibu Satria S.Ag dan Ammi yang menjadi orangtua ke dua,
Sahabat Bastra A’13 yang telah menjadi saudara
seperjuangan seperantauan, dan teman hidup sahabat
rumah karya.
viii
ABSTRAK
JUSRIANDI. 2017. “Peningkatan Kemampuan Menulis Naskah DramaMenggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Siswa Kelas XI SMA NegeriI Pakue Kabupaten Kolaka Utara”. Program Studi Pendidikan Bahasa dan SastraIndonesi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas MuhammadiyahMakassar Dibimbing oleh H. Andi Sukri Syamsuri dan Hj. Syahribulan K.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis naskahdrama siswa kelas XI SMA Negeri I Pakue menggunakan model pembelajaranberbasis proyek, Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (ClassroomAction Research) yang dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiriatas empat tahap yaitu: tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi danevaluasi, serta refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri IPakue dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang. Pengumpulan data dilakukandengan menggunakan tes hasil belajar, dan observasi. Data yang terkumpulberupa tes hasil belajar dianalisis dengan menggunakan deskriptif kuantitatifsedangkan hasil observasi siswa dianalisis dengan menggunakan deskriptifkualitatif.
Hasil tes dan analisis yang dilakukan mengalami peningkatan pada siswakelas XI SMA Negeri I Pakue dengan hasil tes pada siklus I dengan perolehannilai ketuntasan sebanyak 26 orang dengan persentase 81,25% dan siswa yangmencapai nilai ketuntasan hanya sebanyak 6 orang dengan persentase 1,75%kemudian meningkat pada siklus II dengan perollehan nilai ketuntasan sebanyak24 orang dengan persentase 75% dan tidak tidak tuntas sebanyak 8 orang denganpersentase 25%.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Berbasis Proyek dan Kemampuan MenulisNaskah Drama
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt pemilik seluruh alam
raya atas limpahan rahmat, kesehatan dan karunia-Nya, sehingga skripsi yang
berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Naskah Drama Menggunakan Model
Pembelajaran Berbasis Proyek Siswa Kelas XI SMA Negeri I Pakue” dapat
diselesaikan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan akademik guna
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar. Salawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi terakhir yang
mulia Muhammad saw beserta keluarga dan para pengikutnya.
Pada proses penyelesaian penulis tidak terlepas dari berbagai rintangan
maupun hambatan. Namun, berkat rahmat dan karunia Allah semua rintangan
dapat diatasi. Penulis sadar bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak
terlepas dari motivasi dan arahan dari pembimbing. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kedua orangtua Ayahanda Nurjum (Alm) dan Ibunda
Hj. Rosmini serta keluarga tercinta Ibu Satria, S.Ag dan Ibu Ammi yang telah
mendukung penyelesaian akademik di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Terima kasih buat angkatan 2013 Bahasa dan sastra Indonesia serta sahabat
Rumah Karya yang terus menjadi keluarga hangat dan terus membantu dari
memulai akademik hingga pada penyelesaian akademik.
ix
Dr. H. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum., dan Dra. Hj. Syahribulan K, M.Pd.,
sebagai pembimbing I dan pembimbing II, yang dengan ikhlas membimbing
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dr. H. Abd. Rahman
Rahim, SE., MM., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib,
S.Pd., M.Pd., Ph.D, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar, Dr. Munirah, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Drs. Anton, MM. Kepala Sekolah SMA Negeri I
Pakue dan Hardianti, S.Pd guru mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia SMA
Negeri I Pakue.
Penulis menyadari pada penulisan skripsi ini masih ada kekurangan.
Sehingga, penulis mengharapkan kritik dan saran sebagai evaluasi diri untuk
melakukan peneletian selanjutnya.
Makassar, September 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.........................................................................i
HALAMAN JUDUL .......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN ..............................................................iv
SURAT PERNYATAAN ....................................................................v
SURAT PERJANJIAN ......................................................................vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................... viii
KATA PENGANTAR........................................................................ix
DAFTAR ISI .......................................................................................x
DAFTAR TABEL ..............................................................................xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................3
C. Tujuan Penelitian .............................................................3
D. Manfaat Penelitian ...........................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Pustaka .................................................................5
1. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................5
2. Pembelajaran .................................................................7
3. Menulis Naskah Drama.................................................8
4. Model Pembelajaran Berbasis Proyek ........................12
B. Kerangka Pikir ...............................................................15
C. Hipotesis ........................................................................17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..............................................................18
B. Lokasi Penelitian............................................................18
C. Subjek dan Fokus Penelitian..........................................18
D. Prosedur Penelitian ........................................................19
E. Instrumen Penelitian ......................................................25
F. Teknik Pengumpulan Data.............................................26
G. Teknik Analisis Data .....................................................28
H. Indikator Keberhasilan...................................................29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan dan Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ......30
B. Pelaksanaan dan Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II.....35
C. Pembahasan.....................................................................40
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan .......................................................................43
B. Saran ..............................................................................43
DAFTAR PUSTAKA........................................................................45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Contoh Rubrik Penilaian Tugas Menulis Naskah Drama ...................27
Tabel 3.2 Instrumen Pedoman Observasi Kegiatan Belajar Siswa .....................27
Tabel 3.3 Statistik Deskriptif Kemampuan Belajar Siswa..................................28
Tabel 4.1 Hasil Perolehan Skor Rata-Rata Tes Menulis Naskah Drama
(Siklus I) .............................................................................................32
Tabel 4.2 Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas XI SMA Negeri I Pakue
(Siklus I) ...............................................................................................33
Tabel 4.3 Penilaian Proses Pembelajaran SMA Negeri I Pakue (siklus I) .........34
Tabel 4.4 Hasil Perolehan Skor Rata-Rata Tes Menulis Naskah Drama
(Siklus II) ............................................................................................37
Tabel 4.5 Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas XI SMA Negeri I Pakue
(Siklus II) ............................................................................................38
Tabel 4.6 Penilaian Proses Pembelajaran SMA Negeri I Pakue
(siklus I) ..............................................................................................39
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir .........................................................16
Gambar 3.2 bagan pelaksanaan siklus ....................................................19
xvii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan
kreatifitas manusia. Pengajaran sastra merupakan salah satu materi
pengajaran yang harus disampaikan. Pengajaran sastra termasuk dalam
pengajaran yang sudah tua dan sampai sekarang tetap bertahan dalam
pengajaran.
Karya sastra lahir karena adanya keinginan dari pengarang untuk
mengungkapkan eksistensinya sebagai manusia yang memiliki ide, gagasan,
dan pesan tertentu dengan imajinasi dan realitas sosial budaya pengarang
serta menggunakan media bahasa sebagai penyampaiannya.
Berbicara sastra berarti tidak terlepas dari pengaruh zaman. Hadirnya
sebuah karya sastra merupakan representasi sosial dalam masyarakat dengan
konflik yang terjadi di dalamnya. Sastra bila ditinjau dari kemunculannya
adalah sebuah bukti sejarah dari rentetan peristiwa yang terjadi dari zaman ke
zaman. Di titik inilah masyarakat dapat menikmati karya sastra sebagai
refleksi sosial untuk mendapatkan makna hidup yang sebenarnya.
Karya sastra memberi manfaat yang besar kepada kita, bahwa dengan
membaca karya sastra pengetahuan yang kita miliki akan bertambah sehingga
kita mampu menjadi manusia yang berbudaya.
Ada berbagai bentuk karya sastra salah satunya adalah drama. Di
Indonesia drama mempunyai istilah tersendiri yang dikenal dengan
2
sandiwara. Istilah sandiwara diciptkan oleh Mangkunegara VII. Istilah ini
diciptakan untuk mengganti toneel yang tampaknya terlalu kebarat-baratan.
Selain itu istilah yang berkembang adalah : lakon, komedi, dan teater. Secara
umum drama adalah kualitet komunikasi, situasi, action (segala yang terlihat
dalam pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan dan ketegangan pada
pendengar atau penonton. Secara harfiah drama berasal dari bahasa Yunani
“draomai” yang berarti berbuat atau bertindak.
Membahas tentang drama tentu tidak terlepas dari cara penulisan
naskah drama itu sendiri untuk menjadi suatu karya atau produk yang siap
untuk dipentaskan. Naskah atau manuskrip secara khusus adalah semua
dokumen tertulis yang ditulis tangan, dibedakan dari dokumen cetakan atau
perbanyakannya dengan cara lain. Naskah diambil dari bahasa Arab
nuskhatum yang berarti sebuah potongan kertas.
Berbeda dengan prosa maupun puisi, naskah drama memiliki bentuk
sendiri yang ditulis dalam bentuk dialog yang didasarkan atas konflik batin
dan mempunyai kemungkinan dipentaskan (Waluyo, 2003: 2)
Dalam hal menulis naskah drama guru atau tenaga pendidik hendaklah
mencoba menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (project based
learning) untuk meingkatkan kemampuan menulis naskah drama pada siswa.
Kondisi awal hasil observasi siswa kelas XI SMA Negeri I Pakue pada
tanggal 31 Juli 2017 terhadap kemampuan menulis naskah drama masih
kurang, itu kemudian terbukti dengan banyaknya siswa yang belum mencapai
kriteria ketuntasan (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70.
3
Pembelajaran berbasis proyek (Project based learning) adalah model
atau metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka peneliti
tertarik mengambil judul mengenai peningkatan pembelajaran menulis naskah
drama menggunakan model pembelajaran berbasis proyek. Alasan peneliti
memilih menulis naskah drama karena peneliti ingin mengetahui sejauh mana
peningkatan siswa dalam menulis naskah drama menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek. Sehingga judul penelitian ini adalah
“Peningkatan Kemampuan Menulis Naskah Drama Menggunakan
Model Pembelajaran Berbasis Proyek Siswa Kelas XI SMA Negeri 1
Pakue Kabupaten Kolaka Utara”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan
diteliti ialah “bagaimanakah hasil kemampauan menulis naskah drama
menggunakan model pembelajaran berbasis proyek siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Pakue Kabupaten Kolaka Utara?”.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan
kemampuan menulis naskah drama menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pakue Kabupaten Kolaka
Utara.
4
D. Manfaat Penelitian
Dari tujuan penelitian di atas, diharapkan dapat diperoleh manfaat,
baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis
1. Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis, yaitu memberi sumbangan informasi dan masukan bagi
pengembangan teori pembelajaran menulis naskah drama dalam
pembelajaran bahasa dan sastra indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah, sebagai bahan referensi dalam upaya mengembangkan
proses pembelajaran yang efektif baik untuk guru maupun siswa pada
umumnya.
b. Bagi perguruan tinggi, khusus pada jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia merupakan bahan referensi bagi mahasiswa maupun
dosen sebagai acuan peningkatan pelaksanaan proses pembelajaran.
c. Bagi peneliti, sebagai bahan untuk memperoleh pengetahuan dan
wawasan mengenai ilmu pendidikan yang relevan dan sebagai bahan
informasi dan acuan bagi peneliti selanjutnya yang sehubungan
dengan judul ini.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR,
HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian
yang dilakukan oleh Andrianis Dwi Novanti (2014) yaitu “Peningkatan
Kemampuan Menulis Naskah Drama Menggunakan Model Pembelajaran
Circuit Learning dengan Media Gambar Situasi Khayal pada Siswa Kelas
XII IPA 3 SMAN 1 Jogonalan Klaten”. Pada penelitian Andrianis
memiliki persamaan dengan materi pembelajaran peningkatan menulis
naskah drama dan memiliki perbedaan pada penggunaan model
pembelajaran untuk melihat kemampuan menulis naskah drama pada
siswa. Penelitian yang relevan berikutnya dilakukan oleh Agus Darmuki
yaitu “Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Melalui Model
Pembelajaran Berbasis Proyek Jurnalistik Pada Siswa SD” menunjukan
bahwa penerapan model tersebut mampu meningkatkan hasil belajar
menulis laporan siswa SD.
B. Bahasa
Menurut Rimang (2013: 1) pada dasarnya bahasa Indonesia
berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya, .bahasa Melayu
dipakai sebagai bahasa penghubung antar suku di Nusantara dan sebagai
5
5
6
bahasa yang dipakai dalam perdagangan mantara pedagang dari dalam
nusantara dan dari luar nusantara. Kata bahasa dalam bahasa Indonesia
memiliki lebih dari satu makna atau pengertian sehingga sering kali
membingungkan. Definisi bahasa dari Kridalaksana (Abdul Chaer 2012:
33) kalau dibutiri akan didapatkan beberapa ciri atau sifat yang hakiki dari
bahasa antara lain adalah :
a. Bahasa itu adalah sebuah sistem.
b. Bahasa itu berwujud lambang.
c. Bahasa itu berupa bunyi.
d. Bahasa itu bersifat arbitrer.
e. Bahasa itu bermakna.
f. Bahasa itu bersifat konvensional.
g. Bahasa itu bersifat unik.
h. Bahasa itu bersifat universal.
i. Bahasa itu bersifat produktif.
j. Bahasa itu bervariasi.
k. Bahasa itu bersifat dinamis.
l. Bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi sosial.
m. Bahasa itu merupakan identitas penuturnya.
C. Aspek Kebahasaan
Menurut Risan Putra Dalam disiplin ilmu kebahasaan maka ada empat
aspek penting yang terdapat di dalamnya yaitu.
a. Menyimak
7
b. Berbicara
c. Membaca
d. Menulis
Ke empat aspek tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena
saling terkait dan tidak lengkap studi kebahasaan apabila tidak mempelari
empat aspek disiplin ilmu tersebut.
2. Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas
pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama
keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi
dua arah, mengaja dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik,
sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Konsep
pembelajaran adalah suatu proses diamana lingkungan seseorang
seacara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam
tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan
respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset
khusus dari pendidikan.
b. Konsep Pembelajaran
Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang
dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan
dan atau nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta
guru untuk mengetahui kemmpuan dasar yang dimiliki oleh siswa
8
meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang
akademisnya, latar belakang sosial ekonominya, dan lain sebagainya.
Menurut Sagala (2014: 63) pembelajaran mempunyai dua
karakteristik yaitu pertama, dalam proses pembelajaran melibatkan
proses mental siswa secara maksimal, bukan hanya menuntut siswa
sekedar mendengar, mencatat, akan tetapi menghendaki aktifitas siswa
dalam proses berpikir. Kedua, dalam pembelajaran membangun
suasana dialogis dan proses tanya jawab terus menerus yang diarahkan
untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa,
yang pada gilirannya kemampuan berpikir itu dapat membatu siswa
untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.
3. Menulis Naskah Drama
a. Pengertian Menulis
Ada beberapa bahasan tentang menulis yang dikemukakan oleh
para ahli diantaranya:
1) Tarigan (Munirah 2014: 1) mengemukakan bahwa menulis
merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak
secara tatap muka dengan orang lain.
2) S. Takala (Munirah 2014: 1) menyatakan bahwa menulis atau
mengarang adalah suatu proses menyusun, mencatat, dan
mengomunikasikan makna ganda, bersifat interaktif dan
9
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan
suatu sistem tanda konvensional yang dapat dilihat (dibaca).
Dari beberapa uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa menulis
merupakan suatu bentuk komunikasi yang tidak langsung untuk
menyampaikan gagasa penulis kepada pembaca dengan menggunakan
media bahasa yang dilengkapi dengan unsur suprasegmental. Oleh
karena itu, penulis perlu diajari dan dilatihkan secara intensif.
b. Tujuan Menulis
Menulis digunakan oleh orang terpelajar untuk berbagai tujuan
seperti mencatat, merekam, meyakinkan, memberti tahu, dan
mempengaruhi.
Hugo Hartig (Munirah 2014: 6) merangkum tujuan penulisan
sebagai berikut:
1) Tujuan penugasan. Pada tujuan ini, sebenarnya penulis menulis
sesuatu karena ditugasi. Misalnya siswa ditugasi merangkum,
membuat laporan dan sebagainya.
2) Tujuan altruistik. Penulis bertujuan menyenangkan,
menghindarkan kedukaan, ingin menolong para pembaca
memahami, menghargai perasaan, ingin membuat kehidupan para
pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan.
3) Tujuan persuasif. Penulis bertujuan meyakinkan para pembaca
akan kebenaran yang diutarakan.
10
4) Tujuan penerangan. Penulis bertujuan memberikan informasi atau
keterangan/penerangan kepada pembaca.
5) Tujuan pernyataan diri. Penulis bertujuan memperkenalkan atau
menyatakan diri kepada pembaca melalui tulisannya, pembaca
dapat memahami sang penulis.
6) Tujuan kreatif. Penulis bertujuan agar para pembaca dapat
memilikinilai artistik atau n ilai keseneian penulis tidak hanya
memberikan informasi, tetapi pembaca terharu tentang hal yang
dibacanya.
7) Tujuan pemecahan masalah. Dalam tulisan ini, penulis berusaha
memecahkan suatu masalah yang dipahami. Penulis berusaha
memberikan kejelasan kepada para pembaca tentang cara
pemecahan suatu masalah.
Menulis adalah hal yang sangat kompleks karena selainharus
mengemukakan gagasan atau ide dengan jelas, juga harus menrapkan
kaidah bahasa tulis dengan tepat. Kaidah bahasa tulis yang dimaksud
ialah dapat menata organisasi karangan menggunakan ejaan semua
aspek tersebut diperlukan didalam kegiatan tulis menulis.
c. Pengertian Naskah Drama
Meurut Ewink naskah adalah karangan yang berisi cerita atau
lakon, dalam naskah tersebut termuat nama-nama tokoh dalam cerita.
Dialog ini diucapkan para tokoh, sesuai dengan keadaan panggung
yang diperlukan. Naskah draa penting untuk ditulis selengkap-
11
lengkapnya untuk memudahkan para pemain drama. Naskah drama
tidak hanya berisi percakapan, melainkan disertai keterangan atau
petunjuk. Petunjuk itu misalkan gerakan-gerakan yang dilakukan
pemain, tempat terjadinya peristiwa, benda-benda yang diperlukan
dalam setiap babak.
Menurut Badrun (1983; 24) drama adalah kualited komunikasi,
situasi, action yang menimbulkan perhatian, kehebatan dan
ketegangan pada pendengar atau penonton.
Disiplin ilmu seni yang dipentaskan (drama) memiliki beberapa
macam, yaitu.
1. Tragedi yaitu drama yang penuh dengan kesedihan, kemalangan
dan kisah yang tragis.
2. Tragedi komedi yaitu drama yang menggambarkan kesedihan dan
kegembiraan.
3. Komedi yaitu drama yang berisi hal-hal menggelikan.
4. Opera yaitu drama yang disajikan dengan nyanyian musik.
5. Drama minikata yaitu drama yang dilakukan dengan improvisasi
serta gerak-gerak yang bersifat teatrikal.
6. Tableau yaitu drama yang mirip dengan pantomim.
7. Dagelan yaitu drama yang penuh dengan hal lucu dan bersifat
kebadutan.
12
4. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
a. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran berbasis proyek secara bahasa diartikan
sebagai model yang menekankan pada pengadaan proyek atau
kegiatan penelitian kecil dalam pembelajaran. Muhammad
Fathurrohman (2015; 118) pembelajaran berbasis proyek adalah suatu
model pembelajaran yang melibatkan suatu proyek dalam proses
pembelajaran. Menurut Aina Mulyana Proyek yang dikerjakan oleh
peserta didik dapat berupa proyek perseorangan atau kelompok dan
dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara kolaboratif ,
menghasilkan sebuah produk, yang hasilnya kemudian akan
ditampilkan atau dipresentasikan. Pelaksanaan proyek dilakukan
secara kolaboratif, inovatif, unik, dan yang berfokus pada pemecahan
masalah yang berhubungan dengan kehidupan peserta didik.
b. Prinsip-Pronsip Pembelajaran Berbasis Proyek
Menurut Thomas (Muhammad Faturrohman; 2015: 121),
pembelajaran berbasis proyek mempunyai beberapa prinsip, yaitu (a)
sentralistik (centrality), (b) pertanyaan pendorong/ penuntun (driving
question), (c) investigasi konstruktif (constructive investigation), (d)
otonomi (autonomy), (e) realistis (realism). Prinsip mendasari
pembelajaran berbasis proyek adalah sebagai berikut`
1) Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang melibatkan tugas-
tugas pada kehidupan nyata untuk memperkaya pembelajaran.
13
2) Tugas proyek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan
suatu tema atau topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran.
3) Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara autentik dan
menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan
dikembangkan berdasarkan tema atau topik yang disusun dalam
bentuk produk (laporan atau hasil karya).
4) Kurikulum. PBP tidak seperti pada kurikulum tradisional karena
memerlukan suatu strategi sasaran di mana proyek sebagai pusat.
5) PBP menekankan responsibility dan answerability para peserta
didik ke diri dan panutannya.
6) Active learning. Menumbuhkan isu yang berujung pada
pertanyaan dan keinginan peserta didik untuk menentukan
jawaban yang relevan sehingga terjadi proses pembelajaran yang
mandiri.
7) Driving question. PBP difokuskan pada pertanyaan atau
permasalahan yang memicu peserta didik untuk menyelesaikan
permasalahan dengan konsep, prinsip, dan ilmu pengetahuan yang
sesuai.
8) Constructive investigation. PBP sebagai titik pusat, proyek harus
disesuaikan dengan pengetahuan para peserta didik.
9) Autonomy. Proyek menjadikan aktivitas peserta didik yang
penting.
14
c. Manfaat Pembelajaran Berbasis Proyek
Manfaat Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) di antaranya
adalah sebagai berikut.
1) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam
pembelajaran.
2) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan
masalah.
3) Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah
yang kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau
jasa.
4) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik
dalam mengelola sumber/ bahan/ alat untuk menyelesaikan tugas.
5) Meningkatkan kolaboratif peserta didik khususnya pada PBP
yang bersifat kelompok.
6) Peserta didik membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.
7) Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan
sebelumnya.
8) Peserta didik merancang proses untuk mencapai hasil.
9) Peserta didik bertanggung jawab untuk mendapatkan dana
mengelolah unformasi yang dikumpulkan.
10) Peserta didik melakukan evaluasi secara kontinu.
11) Peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka
kerjakan.
15
12) Hasil akhir berupa produk dan evaluasi kualitasnya.
13) Kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan
perubahan.
d. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai salah satu wahana yang
memaksimalkan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran dapat
meningkatkan motivasi belajar dan kinerja ilmiah peserta didik dan
membantu para peserta didik untuk mengembangkan keterampilan
belajar jangka panjang. Kegiatan yang harus dilakukan pada setiap
langkah PBP adalah sebagai berikut.
1) Penentuan proyek
2) Perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek.
3) Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek.
4) Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan monitoring guru.
5) Penyusunan laporan dan presentasi/ publikasi hasil proyek.
6) Evaluasi proses dan hasil proyek.
D. Kerangka Pikir
Kerangka pikir pada penelitian menulis naskah drama menggunakan
model pembelajaran berbasis proyek sebagai landasan peneliti. Hasil dari
penelitian tersebut, maka diperoleh gambaran bagaimana peningkatan
menulis naskah drama menggunakan model pembelajaran berbasis proyek.
Peningkatan inilah yang menjadi tujuan peneliti. kerangka pikir dapat
dilihat pada bagan berikut.
16
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Aspek Keterampilan Berbahasa
Menyimak Berbicara Membaca Menulis
Naskah drama
Pembelajaran Berbasis Proyek
analisis
Pelaksanaan siklussikulus
Hasil
Bahasa
17
E. Hipotesis Tindakan
Jika menggunakan model pembelajaran berbasis proyek pada siswa
kelas XI SMA Negeri I Pakue Kabupaten Kolaka Utara maka kemampuan
menulis naskah drama dapat meningkat.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian dalam penilitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas
(classroom action reseacrh). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu
pembelajaran di kelas. Penelitian ini melaluiempat tahap yaitu:
1) Menyusun rancangan tindakan (planning)
2) Pelaksanaan tindakan (action)
3) Pengamatan (observing)
4) Refleks i (reflexting)
B. Tempat dan Subjek Peneletian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Pakue dan menjadi
subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Pakue, desa
Kosali, Kecamatan Pakue, Kabupaten Kolaka Utara.
C. Fokus Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian ini, peneliti memperjelas dengan fokus
penelitian sebagai berikut:
1. menulis naskah drama adalah kecakapan siswa dalam mengekspresikan
gagasan, pendapat, dan pengalamannyadalam bentuk tulisan yang kreatif.
2. Model pembelajaran berbasis proyek adalah model yang memberikan
siswa masalah awal atau proyek yang harus diselesaikan dengan produk
18
19
yang dihasilkan. Model pembelajaran ini diharapkan mampu
meningkatkan minat, motivasi, dan kemampuan menulis naskah drama.
D. Prosedur Penelitian
Gambar 3.1 bagan pelaksanaan siklusSumber, https://akhmadsudrajat.wordpres.com
Penelitian ini dianggap sebagai gagasan tindakan dan digunakan
sebagai landasan bagi pengembangan tindakan-tindakan berikutnya.
Penelitian ini dilakukan dalam bentuk siklus yaitu siklus I dan siklus II.
Tindakan yang akan dilakukan dapat diuraikan ke dalam siklus, sebagai
berikut:
PERENCANAAN
SIKLUS IREFLEKS PELAKSANAAN
OBSERVASI
PERENCANAAN
SIKLUS IIREFLEKS PELAKSANAAN
OBSERVASI
20
1. Siklus I
a) Perencanaan (planning)
Rencana penelitian tindakan merupakan tindakan yang tersusun
dan dari segi definisi harus mengarah pada tindakan yaitu bahwa
rencana itu harus memandang ke depan. Rencana harus fleksibel
untuk dapat diadaptasikan dengan pengaruh yang tidak dapat diduga
dan kendala sebelumnya yang tidak terlihat. Tindakan yang telah
direncanakan disampaikan dalam dua pengertian.
1) Tindakan yang mempertimbangkan resiko yang ada dalam
perubahan sosial dan mengakui adanya kendala nyata, baik yang
bersifat material maupun bersifat nonmaterial dalam situasi terkait.
2) Tindakan yang dapat dilaksanakan hendaknya dipilih karena
memungkinkan para pesertanya untuk bertindak secara lebih
efektif, bijaksana, dan hati-hati dalam berbagai keadaan. Rencana
tindakan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
(a) Peneliti (mahasiswa) bersama kolaborator (guru Bahasa dan
Sastra Indonesia) menyamakan persepsi dan berdiskusi untuk
mengidentifikasi permasalahan yang muncul berkaitan dengan
pembelajaran menulis naskah drama.
(b) Merancang pelaksanaan pemecahan masalah dalam
pembelajaran dengan menggunakan dan memilih metode
yangtelah disiapkan.
21
(c) Menyampaikan skenario pelaksanaan tindakan dan penyediaan
sarana yang diperlukan dalam proses pembelajaran menulis
naskah dramaseperti RPP, laptop, dan bahan serta peralatan lain
yang diperlukan.
(d) Menyampaikan instrumen yang berupa lembar pengamatan,
dan lembar penilaian.
b) Pelaksanaan Tindakan (acting)
Tindakan dalam penelitian ini adalah penggunaan model
pembelajaran berbasis proyek dalam meningkatkan kemampuan
menulis naskah drama. Tindakan yang dilakukan harus mengandung
inovasi atau pembaharuan, meskipun hanya kecil perbedaannya dengan
tindakan yang biasa dilakukan. Tahap tindakan yang dilakukan pada
siklus pertama ini adalah sebagai berikut.
(1) Pertemuan pertama pembelajaran menulis naskah drama dilakukan
oleh guru dengan memberikan materi-materi menulis naskah drama.
Materi yang berkaitan mengenai pengertian drama, unsur-unsur
pembangun drama dan tahap-tahap menulis naskah drama.
(2) Mengadakan tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
menulis naskah drama, caranya adalah dengan memberikan tugas
kepada siswa untuk menulis naskah drama
(3) Dilakukan revisi atau perbaikan dan publikasi naskah drama di
depan kelas. Revisi dilakukan saat siswa menerima kembali naskah
drama yang telah dinilai oleh guru dan peneliti. Naskah drama
22
dibagikan kepada siswa agar setiap siswa mengetahui dimana letak
kesalahan mereka saat menulis.
Publikasi yang dilakukan dengan cara meminta siswa untuk maju ke depan
kelas dan membacakan naskah drama mereka. Setelah masing-masing siswa
membaca tulisannya, siswa yang lain memberikan penilaian dengan
ditambahkan penilaian oleh guru.
c) Pengamatan (obsreving)
Pada tahap ini, peneliti melakukan kegiatan pengamatan yakni
mengamati hasil tindakan yang dilakukan bersama pengajar terhadap
siswa. Pengamatan peneliti meliputi:
(1) Proses tindakan.
(2) Pengaruh tindakan.
(3) Keadaan dan kendala tindakan.
(4) Bagaimana keadaan dan kendala tersebut menghambat atau
mempermudah tindakan yang telah direncanakan dan pengaruhnya.
(5) Persoalan lain yang muncul selama dilakukan tindakan.
d) Refleksi (reflecting)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengkaji ulang,
mempertimbangkan hasil dari berbagai kriteria atau indikator keberhasilan.
Refleksi dilakukan dengan guru bahasa dan sastra Indonesia untuk
menentukan dan memantapkan tindakan selanjutnya pada siklus kedua.
Peneliti dibantu oleh guru mengidentifikasi masalah yang masih dihadapi
oleh siswa pada siklus I. Apabila masalah-masalah yang dihadapi sudah
23
ditemukan, guru dan peneliti menentukkan solusi untuk memecahkan
masalah tersebut yang akan diterapkan pada siklus berikutnya. Solusi yang
ditentukkan oleh guru dan peneliti diharapkan dapat memecahkan masalah
yang dihadapi siswa sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.
2. Siklus II
a) Perencanaan (planning)
Perencanaan tindak yang dilakukan oleh peneliti dan kolaborator pada
siklus II ini ialah menerapkan apa yang telah didiskusikan pada saat refleksi
antara guru (kolaborator) dan peneliti. Rencana dalam tidakan yang akan
dilakukan antara lain adalah sebagai berikut.
(1) Peneliti dan guru mempersiapkan materi dengan metode yang telah
disiapkan
(2) Guru lebih memperhatikkan siswa pada saat proses menulis naskah
drama.
(3) Menyampaikan skenario pelaksanaan tindakan dan penyediaan sarana
yang diperlukan dalam proses pembelajaran menulis naskah drama
seperti RPP, laptop serta peralatan lain yang diperlukan.
(4) Menyampaikan instrumen yang berupa lembar pengamatan, dan lembar
penilaian.
b) Pelaksanaan Tindakan (acting)
Pada pembelajaran siklus II ini, lebih banyak diberikan cara mengatasi
hambatan yang dihadapi siswa dalam siklus I. Kesulitan yang dihadapi
24
siswa saat menulis naskah drama, tahap tindakan yang dilakukan pada siklus
kedua ini adalah sebagai berikut:
(1) Guru menyajikan materi dan menggunakan metode yang telah disiapkan
agar siswa dapat lebih paham memahami materi yang sedang diberikan
oleh guru. Apabila terdapat materi yang tidak dimengerti, siswa dapat
menanyakannya secara langsung kepada guru dan guru memberikan
penjelasan lebih detail.
(2) Mengadakan tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis
naskah drama, caranya adalah dengan memberikan tugas kepada siswa
untuk menulis naskah drama.
(3) Dilakukan bimbingan secara berkala (bertahap) oleh guru untuk
memperoleh hasil yang optimal. Bimbingan secara optimal dilakukan
dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek. adakah
kesulitan yang dihadapi siswa selama menulis naskah drama. Guru
memperhatikkan setiap siswa dengan cara memantau siswa yang
mengalami kesulitan dalam menulis naskah drama. Setelah itu, guru
memberikan solusi terhadap kesulitan yang dihadapi setiap siswa
dengan menjelaskan secara langung.
(4) Dilakukan revisi atau perbaikan tulisan dan publikasi hasil tulisan di
depan kelas. Revisi dilakukan saat siswa menerima kembali tulisan
mereka yang telah dinilai oleh guru dan peneliti. Naskah drama
dibagikan agar siswa mengetahui di mana letak kesalahan mereka saat
menulis.
25
Publikasi yang dilakukan dengan cara meminta siswa untuk maju ke
depan kelas dan membacakan naskah dramamereka. Setelah masing-masing
siswa membaca tulisannya, siswa yang lain memberikan tanggapan dengan
ditambahkan tanggapan dari guru.
c) Pemantauan atau Pengataman
Pengamatan dilakukan pada setiap kegiatan yang dilakukan.
Kegiatan-kegiatan tersebut tercermin dalam lembar pengamatan. Pada
instrumen tersebut disebutkan kegiatan-kegiatan yang merupakan
implementasi dari pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek. Kriteria keberhasilan pada siklus ini sama seperti pada
pengajaran siklus I.
d) Refleksi
Refleksi dilakukan berdasarkan data yang masuk dan melalui diskusi
bersama untuk membahas hasil yang diperoleh selama proses tindakan. Dari
hasil penilaian dapat diketahui apakah siswa telah mampu mengatasi
hambatan-hambatan yang dihadapi sebelumnya. Apabila tujuan akhir yakni
meningkatnya kemampuan menulis naskah dramasiswa tercapai, maka
penelitian ini dapat dikatakan berhasil. Namun, jika masih ada nilai siswa
yang belum mencapai standar ketuntasan maka dilakukan tindakan
perbaikan.
E. Instrumen Penilaian
1. Instrumen Tes
Pada instrumen tes ini, peneliti melakukan dua siklus yaitu siklus I dan
26
siklus II, dengan tujuan untuk mengukur hasil kemampuan siswa dalam
menulis naskah drama menggunakan model pembelajaran berbasis proyek.
Oleh sebab itu siswa disuruh untuk menulis sebuah naskah dramasesuai
dengan petunjuk guru dan kemampuannya masing-masing.
Hasil tes pada siklus pertama dianalisis, dinilai kemudian peneliti
mencari kesulitan-kesulitan yang dialami siswa atau kelemahan-kelemahan
siswa dalam hal menulis karangan deskripsi. Pada pertemuan berikutnya,
siswa diberi teknik-teknik atau cara menulis naskah dramadengan mudah
sampai siswa dapat menulis naskah dramadengan tepat, dan diberi tes lagi
pada siklus berikutnya.
2. Instrumen Nontes
Instrumen nontes yang digunakan peneliti adalah observasi. Tujuan
dari penggunaan instrumen ini yakni untuk mengetahui keaktifan dan respon
siswa terhadap pembelajaran menulis naskah drama.
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data penelitian ini digunakan instrumen. Instrumen
yang digunakan, yaitu observasi dan tes. Observasi dilakukan guna memperoleh
gambaran awal pembelajaran menulis. Sementara, teknik tes yaitu tes menulis
naskah drama.
1. Instrumen Tes
Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis naskah
drama sebelum diberikan tindakan. Setelah diberikan tindakan, siswa kembali
27
dites pada akhir tiap siklus untuk mengetahui kemampuan menulis naskah
drama.
2. Observasi
Observasi digunakan untuk mengamati latar kelas tempat berlangsungnya
pembelajaran menulis naskah drama. Teknik ini dilakukan dengan mengamati
aktivitas belajar mengajar dan interaksi yang terjadi di dalam kelas selama
kegiatan pembelajaran. Khairunnissan pada skripsinya menggunakan:
Tabel 3.1 Contoh Rubrik Penilaian Tugas Menulis Naskah Drama
No Nama Siswa
Aspek yang dinilai Skor
Kualitas cerita Struktur cerita
1.
2.
3.
Berkaitan dengan rubrik penilaian di atas, maka instrumen pedoman observasi
kegiatan belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 3.2 Instrumen Pedoman Observasi Kegiatan Belajar Siswa
Kriteria penilaianPertemuan Persentase
1 2 3 4 %
kehadiran
Tanggungjawab siswa dalam
menyelesaikan tugas naskah
drama
28
Keberanian siswa
mengajukan pertanyaan
Keberanian siswa menjawab
Persentase kriteria penilaian= ∑ % hasil
∑ × 100%G. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan
teknik statistik deskriptif kuantitatif sebagai berikut:
Tabel 3.3 Statistik Deskriptif Kemampuan Belajar Siswa
Nilai Persentase Hasil Belajar Menulis Naskah Drama Siswa= X 100
Skor Kategori Frekuensi Persentase %
0 – 49 Sangat Rendah
50 – 59 Rendah
60 – 69 Sedang
70 – 89 Tinggi
90 – 100 Sangat Tinggi
Jumlah
Berdasarkan tabel statistik deskriptif kemampuan belajar siswa di atas, maka
dapat disimpulkan hasil belajar siswa dengan perolehan nilai ketuntasan maupun
yang tidak tuntas.
29
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini adalah apabila hasil belajar
siswa selama proses pembelajaran menulis naskah drama menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek dan setiap siklus mengalami peningkatan dari
siklus I ke siklus II. Hal ini ditandai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Menurut ketentuan Depdikbud, apabila terdapat 85% siswa yang
memperoleh skor minimal 70 maka kelas dianggap tuntas secara klasikal.
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian yang menunjukkan
peningkatan kemampuan menulis naskah drama siswa dalam pembelajaran
bahasa Indonesia setelah diterapkan model pembelajaran berbasis proyek.
Data hasil penelitian adalah data yang diperoleh dari hasil belajar siswa
setelah pelaksanaan tindakan dan observasi selama pelaksanaan tindakan.
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan dengan dua siklus
yaitu, siklus I dan siklus II, pada setiap akhir pertemuan siklus I dan siklus
II dilakukan tes evaluasi untuk mengetahui peningkatan keterampilan
menulis naskah drama siswa. Hasil penelitian dan pembahasan data yang
diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
1. Kegiatan pada Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan pada kegiatan siklus I bertujuan untuk
menstrukturkan tindakan apa saja yang akan dilakukan pada proses
pelaksanaan siklus I. Perencanaan juga bermaksud memudahkan
upaya peneliti dalam menerapkan model pembelajaran berbasis
proyek pada siswa SMA Negeri I Pakue dalam pembelajaran bahasa
indonesia, khususnya kekampuan menulis naskah drama.
Tahap perencanaan disusun bersama kolaborator (guru) mata
pelajaran bahasa dan sastra indonesia agar lebih mudah memahami
keperluan siswa. Perencanaan siklus I sebagai langkah awal untuk
30
31
untuk meningkatkan keberhasilan menulis naskah drama siswa kelas
XI SMA Negeri I Pakue untuk mencapai nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu 70. Karena masih ada beberapa siswa yang
belum mencapai kriteria ketuntasan atau masih berada di bawah 70.
Pada tahap ini dilakukan siklus I dan II dengan evaluasi pada tiap
akhir pelaksanaan siklus untuk mengetahui peningkatan siswa kelas
XI SMA Negeri I Pakue dalam menulis naskah drama setelah
mengetahui hasil siswa maka dilakukan perbaikan yang bertujuan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kemampuan menulis
anskah drama dengan memperhatikan kondisi siswa.
b. Pelaksanaan (Action)
Pada tahap pelaksanaan ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu
kegiatan awal, inti, dan akhir. Dalam kegiatan awal ini, menyiapkan
siswa untuk mengikuti mata pelajaran. Kemudian dikegiatan inti ini
diberikan materi pembelajaran menulis naskah drama dan
membimbing siswa dalam membuat naskah, pada kegiatan akhir
merangkum pembelajaran dan merefleksi pembelajaran yang telah
diberikan.
c. Pengamatan (Observing)
Pengamatan atau observasi yang dilakukan peneliti pada
siswa kelas XI SMA Negeri I Pakue untuk mendapatkan hasil akhir
dari penerapan model pembelajarran berbasis proyek pada tiap siklus
baik siklus I maupun II. Peneliti melakukan pemantauan dan evaluasi
32
pada akhir pelaksanaan siklus, keberhasilan atau kemampuan siswa
menulis naskah drama setelah dilakukan tes siklus I dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Perolehan Skor Rata-Rata Tes Menulis Naskah Drama(Siklus I)
No Nama
Skor Tiap Aspek
JumlahKualitasCerita
StrukturCerita
1 Akramullah 30 25 552 Andi Akmal 30 30 603 Angga Frayoga 25 25 504 Darwati 30 20 505 Denada Putri 40 20 606 Elvira Jamal 30 20 507 Friska Aulivia 40 30 708 Hasdiana 28 35 639 Hildayani 40 35 7510 Iki Sari Lestari 25 35 6011 Marhani 33 25 5812 Mila Safitri 33 20 5513 Mirnawati 30 30 6014 Muh. Fikransyah 25 40 6515 Muh. Nur Halik 30 30 6016 Muh. Syahril 30 35 6517 Muh. Yusuf Ibrahim 35 30 6518 Muh. Fiqi Ramadhan 30 25 5519 Naulil Rahma 30 40 7020 Nikmawati 40 27 6721 Novi Rahmawati 35 25 6022 Nurfadillah 30 40 7023 Nurma 30 20 5024 Rahma 27 30 5725 Riansyah 30 35 6526 Rifatulma 25 40 6527 Risma Ramadhani 35 30 6528 Sadarul Wahyuda 28 30 5129 Sriwidari 30 40 7030 Sulistia Nengsih 40 40 8031 Sutriani. S 35 30 6532 Wahyudi 35 30 65
Jumlah 1.014 967 1.976
33
Rata-rata 31,68 30,21 61,75
Pada tabel 4.1 skor rata-rata siswa kelas XI SMA Negeri I Pakue dari 32
siswa diperoleh skor yang rendah atau belum tuntas dilihat pada siklus I dengan
perolehan kualitas isi (31,68%) dan organisasi penulisan (30,21%)
Kemudian pada tabel 4.1 di atas jika dikelompokkan ke dalam frekuensi
laporan hasil oesrvasi siswa menulis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri I
Pakue dapa dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2 Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas XI SMA Negeri IPakue Kabupaten Kolaka Utara (Siklus I)
Skor Kategori Frekuensi Persentase %
0 – 49 Sangat Rendah - -
50 – 59 Rendah 10 31,25
60 – 69 Sedang 16 50
70 – 89 Tinggi 6 18,75
90 – 100 Sangat Tinggi - -
Jumlah 32 1,95
Pada tabel 4.2 berdasarkan laporan hasil observasi siswa kelas XI SMA
Negeri I Pakue pada pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan
model pembelajaran berbasis proyek belum sepenuhnya dapat dipahami oleh
peserta didik (siswa), hasil tersebut dapat dilihat pada perolehan hasil observasi
yang dilakukan diakhir siklus I dengan perolehan nilai rendah sebanyak 10 orang,
nilai sedang 16 orang namun belum mencapai ketuntasan minimal (KKM) dan
nilai tinggi atau mencapai ketuntasan yaitu 6 orang. Jika dijumlahkan pada kriteria
34
belum tuntas sebanyak 26 orang dengan persentase 81.25% dan yang mendapat
nilai tuntas sebanyak orang 6 dengan persentase 18.75%
Pada proses penelitian tindakan kelas (PTK) juga dilakukan observasi atau
penilaian proses dikelas terhadap siswa kelas XI SMA Negeri I Pakue yang
mengikuti pembelajaran bahasa dan sastra indonesia dengan materi menulis
drama dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Penilaian Proses Pembelajaran SMA Negeri I Pakue
Kabupaten Kolaka Utara (siklus I)
Kriteria PenilaianPertemuan
Persentase
1 2 3 4 %
kehadiran 30 32 30 322,32
Tanggungjawab siswa dalam
menyelesaikan naskah drama32 30 32 32 98,43
Keberanian siswa mengajukan
pertanyaan
20 15 15 2058,68
Keberanian siswa menjawab 10 15 14 12 39,84
Pada tabel 4.3 terhadap penilaian proses pembelajaran menulis naskah
drama SMA Negeri I Pakue dengan beberapa keriteria yaitu kehadiran,
tanggungjawab siswa dalam menyelesaikan naskah drama, keberanian siswa
mengajukan pertanyaan, dan keberanian siswa menjawab pertanyaan. Hasil
persentase tersebut didapatkan dengan cara menjumlahkan kriteria penilaian
35
kemudian dibagi dengan jumlah siswa dan dibagi lagi dengan jumlah pertemuan
yaitu 4 kali pertemuan.
Berdasarkan tabel 4.3 diatas ditetapkan dari 32 siswa kelas XI SMA
Negeri I Pakue dengan persentase kehadiran 2,32%, tanggungjawab siswa
menyelesaikan naskah drama 98,43%, keberanian siswa mengajukan pertanyaan
58,68%, dan keberanian siswa menjawab pertanyaan 39,84%.
d. Refleksi
Setelah pelaksanaan siklus I maka diperoleh dengan hasil yang tertulis
pada tabel, maka peneliti kembali melakukan analisis untuk lebih meningkatkan
kemampuan siswa menulis naskah dengan model pembelajaran berbasis proyek.
Setelah dilakukan analisis maka ditemukan kekurangan-kekurangan yaitu:
1. Siswa masih kurang memahami penulisan naskah drama
2. Siswa masih kurang motivasi untuk menulis naskah drama
Sehingga kekurangan tersebut akan diperbaiki dan dievaluasi kembali pada proses
dan tahap akhir siklus II.
2. Pelaksanaan Siklus II
Pada pelaksanaan siklus II kini tidak terlalu jauh berbeda dengan
pelaksanaan siklus I yaitu dengan pelaksanaan perencanaan, tidakan, observasi,
dan refleksi.
a. Perencanaan (Planning)
Dalam tahap perencanaaan di siklus II ini, rencana dalam penelitian
ini dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi siklus I. Hasil rerfleksi
yang diperoleh pada tindakan siklus I menunjukkan bahwa masih banyak
36
siswa yang kurang paham mengenai cara menulis naskah drama, sehingga
sebagian besar siswa mendapatkan nilai yang tidak mencapai nilai standar.
Berdasarkan hasil penelitian siklus I tersebut, maka perlu diadakan tindakan
pada siklus II. Modifikasi pembelajaran yang disusun berdasarkan hasil
refleksi siklus I, diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal. Secara
keseluruhan, perencanaan tindakan pada siklus I ini hampir sama dengan
perencanaan tindakan siklus II yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat tidak berhasilnya
siklus I.
2) Kembali memberikan motivasi dan menumbuhkan minat siswa
dalam menulis naskah drama.
b. Tindakan (Action)
Pada pertemuan ini di siklus II peneliti mengawali dengan
mengucapkan salam dan mengajak siswa berdo’a, mengecek kehadiran
siswa, memberikan arahan kepada siswa atau memotivasi siswa untuk
mengikuti pembelajaran, serta mengajukan pertanyaan untuk menguji
daya ingat siswa terhadap materi pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya.
Setelah melakukan kegiatan pembuka maka peneliti kembali
merefleksi materi tentang menulis naskah drama untuk menammbah
pemahaman siswa pada materi tersebut agar pada pelaksanaan tes yang
ke 2, siswa dapat menyelesaikan dengan hasil maksimal dan
mendapatkan nilai ketuntasan sesuai dengan standar KKM.
37
c. Pengamatan (Observing)
Pada setiap pertemuan di siklus II peneliti terus memberikan
motivasi belajar kepada siswa kelas XI SMA Negeri I Pakue dan
melakukan peltaihan penulisan naskah drama. Pada tahap pelaksanaan
siklus II ini peneliti juga melakukan diskusi dengan kolaborator (guru)
yang bersangkutan untuk mengoptimalkan pembelajaran tersebut.
Kegiatan proses belajar tentang menulis naskah drama pada siklus II
ini memperoleh hasil pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Hasil Perolehan Skor Rata-Rata Tes Menulis Naskah Drama(Siklus II)
NoNama
Skor Tiap Aspek
JumlahKualitasCerita
StrukturCerita
1 Akramullah 40 30 702 Andi Akmal 35 35 703 Angga Frayoga 30 30 604 Darwati 45 30 755 Denada Putri 40 30 706 Elvira Jamal 30 35 657 Friska Aulivia 40 30 708 Hasdiana 30 45 759 Hildayani 40 35 7510 Iki Sari Lestari 25 35 6011 Marhani 45 40 8512 Mila Safitri 33 40 7313 Mirnawati 38 38 7614 Muh. Fikransyah 30 40 7015 Muh. Nur Halik 30 30 6016 Muh. Syahril 40 34 7517 Muh. Yusuf Ibrahim 35 30 6518 Muh. Fiqi Ramadhan 40 30 7019 Naulil Rahma 30 40 7020 Nikmawati 40 27 6721 Novi Rahmawati 35 40 7522 Nurfadillah 40 40 8023 Nurma 30 40 70
38
24 Rahma 30 30 6025 Riansyah 30 40 7026 Rifatulma 30 40 7027 Risma Ramadhani 35 35 7028 Sadarul Wahyuda 35 35 7029 Sriwidari 30 40 7030 Sulistia Nengsih 40 45 8531 Sutriani. S 35 35 7032 Wahyudi 35 30 65
Jumlah 1121 1134 2256Rata-rata 35.03 35.43 70.5
Pada tabel 4.4 skor rata-rata siswa kelas XI SMA Negeri I Pakue dari 32
siswa diperoleh skor yang baik dari siklus I. Perolehan pada siklus II meningkat
dari pembelajaran siklus I dengan kualitas cerita 35,03% dan struktur cerita
35,43% maka pada siklus ini terjadi peningkatan.
Kemudian pada tabel 4.4 di atas jika dikelompokkan ke dalam frekuensi
laporan hasil oesrvasi siswa menulis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri I
Pakue dapa dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas XI SMA Negeri IPakue Kabupaten Kolaka Utara (Siklus II)
Skor Kategori Frekuensi Persentase %
0 – 49 Sangat Rendah - -
50 – 59 Rendah - -
60 – 69 Sedang 8 25
70 – 89 Tinggi 24 75
90 – 100 Sangat Tinggi - -
Jumlah 32 100
39
Pada tabel 4.5 berdasarkan laporan hasil observasi siswa kelas XI SMA
Negeri I Pakue pada pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan
model pembelajaran berbasis proyek pada tahap siklus kedua mengalami
peningkatan dengan dari tahap siklus I sebelumnya. Tahap siklus II ini
memperoleh hasil nilai sedang sebanyak 8 orang dengan persentase 25% dan
mendapatkan nilai tinggi atau tuntas sebanyak 24 orang denga persentase 75%
pada kegiatan pembelajaran menulis naskah drama siklus II.
Adapun penilaian proses dalam pembelajaran di kelas terhadap siklus II ini
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Penilaian Proses Pembelajaran SMA Negeri I Pakue
(siklus II)
Kriteria PenilaianPertemuan
Persentase
5 6 7 8 %
kehadiran 32 32 30 3298.43
Tanggungjawab siswa dalam
menyelesaikan naskah drama32 30 32 32 98.43
Keberanian siswa mengajukan
pertanyaan
23 17 15 2360.93
Keberanian siswa menjawab 13 16 17 14 46.87
Tabel 4.6 menunjukan adapula peningkatan pada proses pembelajaran di
kelas. Peningktan tersebut terlihat pada tabel di atas dengan persentase yang
40
meningkat dari penilaian proses pada siklus I, jadi dapat disimpulkan penilaian
proses pada siklus II dengan kriteria kehadiran dengan persentase 98,43%,
tanggungjawab siswa menyelesaikan naskah drama 98,43%, keberanian siswa
mengajukan pertanyaan 60,93%, dan keberanian siswa menjawab pertanyaan
46,87%.
d. Refleksi
Kegiatan pembelajaran menulis naskah drama kelas XI SMA
Negeri I Pakue pada siklus mendapat perolehan yang baik dengan peningktan
hasil pdibandingkan dengan siklus I hal tersebut terlihat pada perolehan nilai
yang mencapai ketuntasan pada siklus I sebanyak 6 orang dengan persentase
18,75% dan meningkat pada siklus II dengan nilai ketuntasan sebanyak 24
orang dengan persentase 75%.
Pada tahap siklus II ini peningktan tidak hanya terlihat pada hasil
belajar siswa namun dapat pula dilihat dari keseriusan siswa mengikuti proses
pembelajaran dari siklus I yang telah dilakukan. Hasil analisis pada siklus II
meningkat dari hasil tes menulis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri I
Pakue serta pada kehadiran siswa, tanggungjawab siswa menyelesaikan naskah
drama, keberanian siswa mengajukan pertanyaan, dan keberanian siswa
menjawab pertanyaan.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil observasi dan tes, dapat disimpulkan bahwa
penyebab rendahnya kemampuan siswa memahami isi bacaan karena siswa
tidak mempunyai kesungguhan mengikuti kegiatan pembelajaran menulis
41
naskah drama. Selain itu,motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran juga msih
minim sehingga pada proses pelaksanaan siklus I dan siklus II terus diberikan
motivasi untuk membantu upaya peningkattan kemampuan belajar menulis
naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri I Pakue.
Pada tahap siklus I dilakukan tes dengan hasil yang belum memuaskan
atau siswa masih banyak yang belum mampu mencapai atau mendekati nilai
mriteria kentuntasan baik dari segi tes maupun kedisiplinan dan keseriusan
siswa dalam mengikuti proses belajar di kelas. Hal tersebut terlihat pada tes
siklus pertama dengan siswa yang berada di bawah nilai ketuntasan sebanyak
26 orang dengan persentase 81,25% dan siswa yang mencapai nilai
ketuntasan hanya sebanyak 6 orang dengan persentase 1,75%. Sehhingga,
peneliti melakukan refleksi terhadap hasil pencapaian siswa tersebut sebagai
bahan evaluasi pada pelaksanaan siklus II.
Setelah dilakukan analisis terhadap faktor yang memengaruhi hasil
belajar siswa yaitu:
1) Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat tidak berhasilnya
siklus I.
2) Kembali memberikan motivasi dan menumbuhkan minat siswa
dalam menulis naskah drama.
Maka faktor tersebut menjadi acuan peeliti untuk terus memperbaiki sehingga
diperoleh hasil yang baik pada siklus II.
Pada tahap proses siklus II hasil belajar siswa meningkat dari hasil
belajar pada siklus I, hal tersebut terlihat pada tabel 4.5 dengan perolehan
42
skor ketuntasan sebanyak 24 orang dengan persentase 75% dan tidak tidak
tuntas sebanyak 8 orang dengan persentase 25%. Maka, dapat disimpulkan
bahwa proses pembelajaran siklus II meningkat dengan hasil yang baik
dibanding dengan pelaksanaan siklus I.
43
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran menulis naskah drama pada kelas XI
SMA Negeri I Pakue meningkat setelah menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek. Data pada siklus I dan siklus II
menunjukan hasil pembelajaran yang meningkat dari pembelajaran
sebelumnya berdasarkan hasil observasi.
Keberhasilan siswa pada proses siklus I masih kurang dengan hasil
yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 26 orang dengan persentase
81,25% dan siswa yang mencapai nilai ketuntasan hanya sebanyak 6
orang dengan persentase 1,75%. Tetapi pada siklus II proses
pembelajaran mengalami peningkatan setelah dilakukan analisis dan
evaluasi maka siswa mampu mencapai nilai ketuntasan sebanyak 24
orang dengan persentase 75% dan tidak tidak tuntas sebanyak 8 orang
dengan persentase 25%
B. Saran
Sehubungan dengan kesimpulan di atas maka saran yang mampu peneliti
kemukakan adalah:
1. Bagi guru hendaknya mampu mengetahui keinginan dan kebutuhan
siswa pada saat proses pembelajaran. Guru hendaknya berpikir
43
44
inovatif dan kreatif agar siswa memiliki motivasi dan minat serta
mengikuti prosedur pembelajaran yang telah diterapkan pada
perangkat pembelajaran.
2. Bagi siswa hendaknya menambah kesadaran belajar dan tidak merasa
bosan untuk melakukan ataupun melakukan hal baru terkait
pembelajaran di kleas.
3. Bagi peneliti yang melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) agar
menambah referensi yang relevan untuk penelitian selanjutnya.
Kuhususnya dengan model pembelajaran berbasis proyek.
45
DAFTAR PUSTAKA
Darmuki,Agus. 2013. Peningkatan kemampuan menulis laporan melalui modelpembelajaran berbasis proyek jurnalistik pada siswa SD”. Bojonegoro
Sudrajat,Akhmad. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Part II.Https://akhpmadsudajat.wordpress.com/2008/03/21/penelitian-tindakan-kelas-part-ii/
Badrun,Ahmad. 1983. Pengantar Ilmu Sastra. Surabaya: usaha Nasional
Chaer Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka cipta Wikipedia.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Naskah. (Online). Diakses pada tangga 13Februari 2017
Ewink. 2012. Pengertian Naskah Drama Menurut Para Ahli. (Online).http://ewinksuarahati.blogspot.co.id/2012/05/pengertian-naskah-drama-menurut-para.html?m=1. Diakses pada tangga 13 Februari 2017
Muhammad,Fatturrohman. 2015. Model-model Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta:AR-RUZZ MEDIA
Khairunnisan, 2015, Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui TeknikMenulis Semiterpimpin pada Siswa Kelas VII Smp Gunung Sari Makassar.Unismuh Makassar, Skripsi Tidak Diterbitkan.
Aina,Mulyana. 2016. Model Pembelajaran Berbasis Proyek. (Online).http://ainamulyana.blogspot.co.id/2016/06/model-pembelajaran-berbasis-proyek.html?m=1. Diakses pada tanggal 13 Februari 2017
Abdul,Munir. 2013. Keterampilan Berbicara. Makassar: Unismuh Makassar.
Munirah. 2014. Dasar Keterampilan Menulis. Makassar: Unismuh Makassar.
Novanti Dwi Adrianis. 2014. Peningkatan kemampuan menulis naskah dramamenggunakan model pembelajaran circuit learning dengan media gambar
46
situasi khayal pada siswa kelas XI IPA 3 SMAN 1 Jogonalan Klaten. Skripsitidak diterbitkan. Yogyakarta: universitas negeri yogyakarta
Rimang,Suwadah. 2013. Aku Cinta Bahasa Indonesia. Yogyakarta: aura pustaka
Putra,Risan. 2013. Pengertian Bahasa, Aspek dan Fungsinya. (Online).http://www.google.co.id/amp/s/risanputtra.wordpress.com/2013/10/09/pengertian-bahasa-aspek-dan-fungsinya/amp/. Diakses pada tanggal 2 Juni 2017
Syaiful,Sagala. 2014. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Tarman. 2014. Membaca sebagai Asspek Keterampilan Berbahasa. Makassar:Unismuh Makassar.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
SATUAN PENDIDIKAN SMA Negeri 1 PakueMATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XI (sebelas) / 1 (satu)PROGRAMASPEK PEMBELAJARAN MenulisSTANDAR KOMPETENSI 5. Memahami pementasan drama
KOMPETENSI DASAR 5.1 Mengidentifikasi peristiwa, pelaku danperwatakannya, dialog, dan konflikpada pementasan drama
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
No Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai Budaya DanKarakter Bangsa
Kewirausahaan/Ekonomi Kreatif
1 Menentukan tokoh, peran, dan wataknya Bersahabat/komunikatif
Kreatif
Kepemimpinan Keorisinilan2 Menentukan konflik dengan
menunjukkan data yang mendukung3 Menentukan tema dengan alasan4 Menentukan pesan dengan data yang
mendukung5 Merangkum isi drama berdasarkan dialog
yang didengar6 Mengaitkan isi drama dengan kehidupan
sehari-hari.
ALOKASI WAKTU 4 x 45 menit ( 2 pertemuan)
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN Siswa mampu mengidentifikasi peristiwa, pelaku danperwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasandrama
MATERI POKOKPEMBELAJARAN
Rekaman drama yang mengandung unsur peristiwa,penokohan, konflik, pesan, amanat, isi drama
METODE PEMBELAJARAN
v Presentasiv Diskusi
Kelompokv Inquariv Tanya Jawabv Penugasan
Demontrasi/PemeragaanModel
STRATEGI PEMBELAJARAN
Tatap Muka Terstruktur Mandiri Menulis peristiwa,
pelaku danperwatakannya,dialog, dan konflikpada pementasandrama
Membuat Rekamandrama yangmengandung unsurperistiwa, penokohan,konflik, pesan,amanat, isi drama
Siswa dapat Mengaitkanisi drama dengankehidupan sehari-hari
KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN Nilai Budaya DanKarakter Bangsa
PEMBUKA(Apersepsi)
Guru menyebut judul (bilamemungkinkan Guru memutarkancuplikan) film terbaru atau sinetrondi televisi yang sedang digemari danmenanyakan kepada siswa siapayang telah menonton ataumengikutinya.
Siswa yang mengaku menontondiminta untuk menceritakan sekilasfilm/sinetron tersebut denganmenjawab beberapa pertanyaanpanduan yang diajukan Guru.Pertanyaan diarahkan untukmengungkap tokoh danperwatakannya, peristiwa penting,pesan moral, dan konfliks yangdialami tokoh.
Bersahabat/komunikatif
Pertemuan ke-17 (45’) Eksplorasi Kreatif
INTI Siswa diminta mengingat danmenyebutkan unsur-unsur intrinsikyang membangun cerita drama.
Guru menjelaskan secara lebihmendalam unsur peristiwa, dialog,tokoh, dan konfliks dalam ceritadrama. Sebelumnya, Guru memberikesempatan kepada siswa untukmengemukakan pendapatnyatentang beberapa hal terkait unsur-unsur tersebut.
Pertemuan ke-18 ( 90’) Eksplorasi Siswa menyaksikan pemutaran
rekaman pertunjukandrama/sinetron/ film
Siswa bergabung dalam kelompokdan berdiskusi untuk menjawabsejumlah pertanyaan untukmengungkap tokoh danperwatakannya, peristiwa penting,pesan moral, dan konfliks yangdialami tokoh.
Elaborasi Siswa membuat sinopsis cerita
drama/sinetron/film yangdisaksikannya.
Siswa menyusun makalahsederhana untuk melaporkan hasildiskusi kelompok.
Secara bergantian, kelompokmempresentasikan di depan kelasdan ditanggapi oleh kelas.
KonfirmasiDalam kegiatan konfirmasi, Siswa: Menyimpulkan tentang hal-hal yang
belum diketahui Menjelaskan tentang hal-hal yang
belum diketahui.
Kreatif
PENUTUP(Internalisasi danrefleksi)
Siswa menjawab soal-soal Kuis UjiTeori untuk mereview konsep-konsep penting yang telah dipelajari
Siswa diajak merefleksikan nilai-nilai serta kecakapan hidup (liveskill) yang bisa dipetik daripembelajaran
Bersahabat/komunikatif
SUMBER BELAJAR
V Pustaka rujukan Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untukSMA kelas X karya Alex Suryanto dan Agus Haryantoterbitan ESIS 2007 halaman 49 - 54Pengantar Bermain Drama karya A. adjib Hamzahterbitan CV Rosda KaryaCerita Rekaan dan Seluk Beluknya karya Frans Midoterbitan Nusa Indah
V Material: VCD,kaset, poster
rekaman pertunjukan drama/film/sinetron
Mediacetak danelektronikWebsite internetNarasumberModel peragaLingkungan Lingkungan masyarakat sekitar siswa
PENILAIAN
TEKNIK DAN BENTUK
V Tes LisanV Tes TertulisV Observasi Kinerja/DemontrasiV Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolioV Pengukuran Sikap
Penilaian diri
INSTRUMEN /SOALTugas diskusi kelompok untuk mengungkapkan unsurperistiwa, tokoh dan perwatakannya, pesan moral,dan konfliks yang dialami tokoh.Tugas untuk membuat makalah sederhana danmempresentasikannya di depan kelas.Daftar pertanyaan Kuis Uji Teori untuk mengukurpemahaman siswa atau konsep-konsep yang telahdipelajari
RUBRIK/KRITERIAPENILAIAN/BLANGKOOBSERVASI
Blangko observasi dan penilaian kinerja siswa dalamdiskusi kelompok serta mempresentasi (terlampir dibawah).
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
SATUAN PENDIDIKAN SMA Negeri 1 PakueMATA PELAJARAN Bahasa dan Sastra IndonesiaKELAS /SEMESTER XI (sebelas) / 1 (satu)PROGRAMASPEKPEMBELAJARAN
Menulis
STANDARKOMPETENSI
5. Memahami pementasan drama
KOMPETENSI DASAR 5.2 Menganalisis pementasan drama berdasarkanteknik pementasan
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI :
No Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai Budaya DanKarakter Bangsa
Kewirausahaan/Ekonomi Kreatif
1 Mengidentifikasi pementasan dramaberdasarkan gerak atau akting paratokoh (gesture, business, blocking , dll)
Bersahabat/komunikatif
Kreatif
Kepemimpinan Keorisinilan
2 Menjelaskan tata busana yang dipakaipara tokoh cerita
3 Menjelaskan tata panggung yangmenggambarkan peristiwa (tempat,waktu, suasana)
4 Menjelaskan tata bunyi (sound efek danmusik)
5 Menjelaskan tata lampu
ALOKASI WAKTU 4 x 45 menit ( 2 pertemuan)
TUJUAN PEMBELAJARANTUJUAN Siswa mampu menganalisis pementasan drama
berdasarkan teknik pementasan
MATERI POKOKPEMBELAJARAN
Rekaman Pementasan dramaTeknik dasar bermain drama :gerak , mimik/pantomimic, blocking, tata panggung, tata busana,tata bunyi, tata lampu
METODE PEMBELAJARAN
v Presentasiv Diskusi
Kelompokv Inquariv Tanya Jawabv Penugasan
Demontrasi/PemeragaanModel
STRATEGI PEMBELAJARAN
Tatap Muka Terstruktur Mandiri Memahami
pementasan drama Menganalisis
pementasan dramaberdasarkan teknikpementasan
Siswa dapatpementasan dramaberdasarkan gerak atauakting para tokoh(gesture, business,blocking , dll)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAP KEGIATAN PEMBELAJARAN Nilai Budaya DanKarakter Bangsa
PEMBUKA(Apersepsi)
Guru memutarkan rekaman beberapacuplikan adegan pementasan drama(dokumen pribadi/sekolah) yang pernahdigelar di sekolah. Cuplikan difokuskanpada akting pemain dan teknik-teknikpendukung yang buruk dan bagus.
Siswa dimintai komentar/penilaiannyaatas akting pemain dan hal-hal teknis lain(tatarias, tata busana, panggung,tatalampu, dll) yang ditunjukkan dalamrekaman
Bersahabat/komunikatif
INTI
Pertemuan ke-19 (90’) Eksplorasi Guru menjelaskan beberapa teknik yang
sangat penting dalam bermain drama.Setiap penjelasan langsung disertaicontoh yang terdapat dalam rekamanaudio visual pertunjukan drama
Elaborasi
Kreatif
Siswa menyaksikan tayangan utuhrekaman pertunjukan drama. Denganberdiskusi, siswa menganalisis teknikpermainan para pemain.
Siswa berdiskusi untuk merumuskanteknik bermain drama dan hal-halpenting yang harus diperhatikan dalambermain drama
Pertemuan ke-20 ( 90’) Siswa mempresentasikan hasil
diskusinya di muka kelas dan ditanggapisecara kritis oleh anggota kelompok lain.
Guru mengobservasi kinerja danketerlibatan setiap siswa dalamberdiskusi maupun presentasi
Guru mengulas hasil presentasi setiapkelompok dan memilih kelompok yanghasil analisisnya paling baik
KonfirmasiDalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
Menyimpulkan tentang hal-hal yangbelum diketahui
Menjelaskan tentang hal-hal yang belumdiketahui.
Kreatif
PENUTUP(Internalisasidan refleksi)
Siswa menjawab soal-soal Kuis Uji Teoriuntuk mereview konsep-konsep pentingtentang teknik bermain drama yangtelah dipelajari
Siswa diajak merefleksikan nilai-nilaiserta kecakapan hidup (live skill) yangbisa dipetik dari pembelajaran
Guru menyampaikan tugas mandiri(dikerjakan di rumah): mengobservasidan mencermati pementasan drama(termasuk sinetron/film) di televisi.Pengamatan difokuskan pada teknikbermain para aktornya.
Bersahabat/komunikatif
SUMBER BELAJAR
V Pustaka rujukan Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untukSMA kelas X karya Alex Suryanto dan Agus Haryanto
terbitan ESIS 2007 halamanPengantar Bermain Drama karya A. Adjib Hamzahterbitan CV Rosda Karya Bandung
Material: VCD,kaset, poster
rekaman pertunjukan drama secara utuhcuplikan/potongan-potongan adengan pertunjukandrama
V Mediacetak danelektronik
Website internet Disesuaikan
Narasumber
Model peraga siswa yang memeragakan beberapa teknik bermaindrama
Lingkungan Lingkungan masyarakat sekitar siswa
PENILAIAN
TEKNIK DAN BENTUK
V Tes LisanV Tes TertulisV Observasi Kinerja/DemontrasiV Tagihan Hasil Karya/Produk: tugas, projek, portofolio
Pengukuran SikapPenilaian diri
INSTRUMEN /SOALTugas untuk menonton dan menganalisis teknikbermain para pemain dalam pertunjukan dramaTugas untuk mendiskusikan dan mempresentasikanhasil analisis dan apresiasi pertunjukan dramaDaftar pertanyaan Kuis uji teori untuk mengukurpemahaman siswa atau konsep-konsep yang telahdipelajari
RUBRIK/KRITERIAPENILAIAN/BLANGKOOBSERVASI
Blangko observasi dan penilaian kinerja siswa dalammengikuti diskusi dan presentasi (terlampir di bawah)
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
Jusriandi lahir pada tanggal 23 Mei 1995 di Desa Kosali,
Kecamatan Pakue, Kabupaten Kolaka Utara. Anak kedua dari
tiga bersaudara. Ayah bernama Nurjum dan Ibu bernama Hj.
Rosmini.
Penulis memulai pendidikannya di SD Negeri I Koasali pada tahun 2002 dan
selesai pada tahun 2010, lalu melanjutkan pendidikan di Mts Negeri II Kolaka
Utara dan selesai pada tahun 2010. Setelahnya, penulis melanjutkan sekolah di
SMA Negeri I Pakue dan lulus pada tahun 2013. Penulis lalu melanjutkan lagi
studinya ke Universitas Muhammadiyah Makassar mengambil Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.