peningkatan kemampuan menulis teks drama … · program studi pendidikan bahasa, sastra indonesia,...

168
i PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO KLIP PADA SISWA KELAS XI IPA2 SMA N 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh: Petrus Danang Mustika Wijaya NIM. 111224051 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: dinhkhue

Post on 13-Apr-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

i

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA

MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO KLIP

PADA SISWA KELAS XI IPA2 SMA N 1 PRAMBANAN KLATEN

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

Petrus Danang Mustika Wijaya

NIM. 111224051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

iv

MOTO

Aku benci setiap menit latihan, tetapi aku bilang, jangan menyerah!

Menderitalah sekarang dan nikmati sisa hidupmu sebagai seorang

juara

(Muhammad Ali)

Tidak masalah berapa kali Anda terjatuh, terpenting seberapa cepat

Anda bangkit

(Arsene Wenger)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasihNya

Kedua orang tuaku Vincentius Parman dan Anastasia Sri Endang Setyowati

“ku persembahkan skripsi ini sebagai tanda terima kasih dan cintaku untuk kedua

orang tuaku yang selalu mendoakan, membahagiakan, dan memotivasiku untuk

terus belajar”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

viii

ABSTRAK

Wijaya, Petrus Danang Mustika. 2017. Peningkatan Kemampuan Menulis Teks

Drama Menggunakan Media Video Klip pada Siswa Kelas XI IPA2 SMA

N 1 Prambanan Klaten Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Yogyakarta:

Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengkaji

peningkatan kemampuan menulis teks drama siswa kelas XI IPA2 semester 2 SMA

Negeri 1 Prambanan Klaten. Tujuannya adalah mendeskripsikan peningkatan

kemampuan menulis teks drama siswa. Subjek penelitian ini adalah 32 orang siswa.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing

siklus meliputi empat langkah utama, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi. Instrumen yang digunakan adalah tes dan nontes. Instrumen tes untuk

mendapatkan skor kemampuan menulis teks drama. Instrumen nontes yang

digunakan peneliti adalah wawancara, kuesioner, dan panduan observasi untuk

memperoleh data tentang kemampuan siswa dalam menulis teks drama.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan media video klip dapat

meningkatkan kemampuan menulis teks drama siswa kelas XI IPA2 SMA Negeri 1

Prambanan Klaten tahun ajaran 2015/2016. (2) berdasarkan nilai tes dan observasi,

kemampuan menulis teks drama meningkat dari siklus I sampai siklus II. Kemudian

dari kondisi awal ke siklus I terjadi peningkatan sebesar 53% atau dari 25% menjadi

78%. Pada siklus I ke siklus II sebesar 12% atau dari 78% menjadi 90%.

Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa hipotesis tindakan pada penelitian

ini sesuai dengan harapan bahwa penggunaan media video klip dapat meningkatkan

kemampuan menulis teks drama. Hasil penelitian ini dapat memberikann manfaat

bagi sekolah, guru bidang studi, dan siswa khususnya yang berkaitan dengan

penggunaan peningkatan kemampuan menulis teks drama.

Kata kunci: Kemampuan menulis teks drama dan media video klip.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

ix

ABSTRACT

Wijaya, Petrus Danang Mustika. 2017. The Improvement of Drama Texts Writing

Ability Using Video Clip on Student Class XI IPA2 SMA N 1 Prambanan

Klaten Academic Years of 2015/2016. Thesis. Yogyakarta: Indonesian

Language and Literature Education Study Program, Theachers’ Training

Faculty, Sanata Dharma University Yogyakarta.

This research was a class action research that examined the improvement of

drama texts writing ability of students class XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten. It

was aimed to discribe the improvement of students’ ability to write drama texts.

There were 32 students as the research subject.

This class action research was conducted in two cycles. Each cycle consisted

of our four main steps. The steps were planning, action, observation, and reflection.

The research instrument usedwere test and non-test instrument. Tests were used to get

scores on the ability to write drama texts. Non-test instrument used by the researcher

were interviews, questionnaires, and observation guidelines. Those non-test

instruments were used to get data on the students’ ability in writing drama texts.

The results of this research showed, the first is use of video clip could

improve the ability of the students class XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten

academic years of 2015/2016 in writing drama texts. The second is based on the test

value and observation, there was an improvement on the ability to write drama texts

from cycle I to cycle II. Then, from the initial condition to cycle I, there was an

improvement of 53%, or it was from 25% to 78%. From cycle I to cycle II, there was

an improvement of 12%, or it was from 78% to 90%.

The analysis results above showed that the action hypothesis in this research

was in accordance with the expectation that the use of video clip could improve the

ability to write drama texts. The results of this research could be useful for schools,

theachers, and students particularly in the lessons related with the use of video clip to

improve the ability to write drama texts.

Key words: Drama texts writing ability and Video clip.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Drama menggunakan Media Video Klip

pada Siswa Kelas XI IPA2 SMA Negeri 1 Prambanan Klaten Tahun ajaran

215/2016”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Prodi Bahasa Sastra Indonesia, pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa selama penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan lancar.Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang selama ini memberikan bantuan, bimbingan, nasihat, motivasi,

dorongan, dukungan doa, dan kerjasama yang tidak ternilai harganya dari awal

hingga akhir penulisan skripsi ini. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd. selaku Kaprodi PBSI yang telah memberikan

motivasi kepada penulis selama menyelesaikan skripsi.

3. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku dosen pembimbing yang telah

mengorbankan waktu, pikiran, tenaga, kesabaran, dan motivasi selama

membimbing penulis.

4. Seluruh dosen PBSI yang telah memberikan banyak ilmu penegtahuan dan

wawasan kepada penulis selam abelajar di Prodi PBSI, sehingga penulis

memiliki bekal menjadi pengajar yang cerdas, humanis, dan professional.

5. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah menyediakan buku-buku

sebagai penunjang penulis menyelesaikan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

MOTO ............................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xvi

DAFTAR DIAGRAM.................................................................................... xviii

DAFTAR GRAFIK........................................................................................ xix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4

E. Batasan Istilah ..................................................................................... 5

F. Sistematika Penyajian............................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 8

A. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

xiii

B. Landasan Teori...................................................................................... 10

1. Menulis........................................................................................... 10

a. Pengertian Menulis.................................................................. 10

b. Tujuan Menulis........................................................................ 11

c. Ragam Tulisan......................................................................... 13

d. Manfaat Menulis..................................................................... . 15

2. Drama............................................................................................ 16

a. Pengertian Drama.................................................................... 16

b. Plot dan Unsur-unsurnya......................................................... 19

c. Unsur-unsur Drama................................................................. 21

3. Media Pembelajaran ...................................................................... 26

a. Pengertian Media Pembelajaran.............................................. 26

b. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media.................................... 27

c. Fungsi Media Pembelajaran.................................................... 30

d. Video Klip............................................................................... 33

C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 36

D. Hipotesis Tindakan................................................................................. 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 38

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 38

B. Subjek dan Obyek Penelitian ............................................................... 40

C. Tempat dan Waktu ............................................................................... 40

D. Sasaran Penelitian ................................................................................ 40

E. Prosedur Penelitian .............................................................................. 41

1. Siklus I..........................................................................................

a. Perencanaan............................................................................... 42

b. Tindakan.................................................................................... 43

c. Observasi................................................................................... 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

xiv

d. Refleksi...................................................................................... 44

2. Siklus II..........................................................................................

a. Perencanaan............................................................................... 45

b. Tindakan.................................................................................... 45

c. Observasi................................................................................... 45

d. Refleksi...................................................................................... 46

F. Instrumen Penelitian ............................................................................ 47

1. Tes..................................................................................................... 47

2. Nontes............................................................................................... 52

G. Teknik Analisis Data............................................................................. 56

H. Indikator Keberhasilan.......................................................................... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................. 59

A. Pelaksanaan Penelitian dan Hasil Penelitian........................................... 59

1. Pelaksanaan Penelitian.................................................................. 59

a. Kondisi Awal........................................................................... 59

b. Siklus I..................................................................................... 60

c. Siklus II..................................................................................... 67

B. Analisis Data......................................................................................... 73

1. Analisis Data Kemampuan Menulis Teks Drama......................... 73

a. Hasil Presentase Kemampuan Menulis Teks Drama Kondisi

Awal, Siklus I, dan Siklus II..... ............................................... 74

b. Hasil Rata-Rata Kemampuan Menulis Teks Drama Kondisi

Awal, Siklus I, dan Siklus II.................................................... 75

c. Hasil Penghitungan Rata-rata Skor Masing-Masing Aspek

Penilaian Menulis Teks Drama Menggunakan Media Video

Klip............................................................................................ 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

xv

C. Pembahasan........................................................................................... 79

1. Peningkatan Kemampuan Siswa Dalam Pembelajaran Menulis

Teks Drama pada Setiap Aspek...................................................... 79

a. Pengembangan Alur................................................................... 80

b. Kejelasan Tokoh dan Watak...................................................... 82

c. Pengembangan Dialog............................................................... 84

d. Kesesuaian Latar........................................................................ 86

e. Kesesuaian Tema dengan Isi...................................................... 88

f. Penggunaan Petunjuk Teknis...................................................... 91

g. Kaidah Penulisan Naskah Drama............................................... 93

2. Perbedaan Hasil Analisis Data Kemampuan Menulis Teks Drama

pada Setiap Siklus........................................................................... 95

a. Siklus I......................................................................................... 95

b. Siklus II........................................................................................ 97

BAB V PENUTUP.......................................................................................... 101

A. Kesimpulan ............................................................................................. 101

B. Saran ....................................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 104

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Nilai Prasiklus Menulis Teks Drama Kelas XI IPA2 Semester Genap

SMA N 1 Prambanan Klaten............................................................ 46

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Teks Drama...................................... .................... 48

Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Tes Keterampilan Menulis Teks Drama................. 49

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Guru Bahasa Indonesia SMA N 1

Prambanan Klaten................................................................................ 52

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Siswa SMA N 1 Prambanan Klaten.. 53

Tabel 3.6 Instrumen Observasi Kegiatan Pembelajaran Menulis Teks Drama..... 54

Tabel 3.7 Instrumen Observasi Aktivitas Siswa dan Situasi di Kelas XI IPA2

SMA N 1 Prambanan Klaten............................................................... 55

Tabel 3.8 Konvensi Nilai Kemampuan Menulis Teks Drama............................ 57

Tabel 3.9 Indikator Keberhasilan Menulis Teks Drama Siswa Kelas XI IPA2

SMA N 1 Prambanan Klaten................................................................. 58

Tabel 4.1 Nilai Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Menulis Teks Drama pada

Siswa Kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten Tahun Ajaran

2015/2016............................................................................................ 73

Tabel 4.2 Peningkatan Rata-rata Tes Menulis Teks Drama pada Siswa Kelas

XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten Tahun Ajaran 2015/2016......... 75

Tabel 4.3 Peningkatan Ketuntasan Tes Menulis Teks Drama pada Siswa Kelas

XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten Tahun Ajaran 2015/2016....... 76

Tabel 4.4 Rata-rata Skor Menulis Teks Drama pada Siklus I dan Siklus II dalam

Masing-masing Aspek Penilaian.......................................................... 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

xvii

Tabel 4.7 Perbedaan Hasil Analisis Data Kemampuan Menulis Teks Drama pada

Kondisi Awal dan Siklus I.................................................................. 97

Tabel 4.8 Perbedaan Hasil Analisis Data Kemampuan Menulis Teks Drama pada

Siklus I dan Siklus II........................................................................... 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

xviii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Data Tes Kemampuan Menulis Teks Drama Siswa pada Kondisi

Awal................................................................................................ 60

Diagram 4.2 Data Tes Kemampuan Menulis Teks Drama Siswa pada Siklus I

......................................................................................................... 66

Diagram 4.3 Data Tes Kemampuan Menulis Teks Drama Siswa pada Siklus II ... 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

xix

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Peningkatan Kemampuan Menulis Tek Drama pada Siswa Kelas

XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten Tahun Ajaran 2015/2016...... 75

Grafik 4.2 Rata-rata Skor Per Aspek Penilaian pada Siklus I dan Siklus II........ 78

Grafik 4.3 Data Aspek Pengembangan Alur Drama pada Pretes, Siklus I dan

Siklus II.............................................................................................. 81

Grafik 4.4 Data Aspek Kejelasan Tokoh dan Watak pada Pretes, Siklus I dan

Siklus II............................................................................................. 83

Grafik 4.5 Data Aspek Pengembangan Dialog pada Pretes, Siklus I dan Siklus

II........................................................................................................... 85

Grafik 4.6 Data Aspek Kesesuaian Latar pada Pretes, Siklus I dan Siklus II....... 87

Grafik 4.7 Data Aspek kesesuaian Tema dengan Isi pada Pretes, Siklus I dan

Siklus II.................................................................................................. 89

Grafik 4.8 Data Aspek Penggunaan Petunjuk Teknis pada Pretes, Siklus I dan

Siklus II................................................................................................ 91

Grafik 4.9 Data Aspek Kaidah Penulisan Teks Drama pada Pretes, Siklus I dan

Siklus II.............................................................................................. 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang ada di

sekolah. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen

kemampuan berbahasa dan bersastra yang meliputi aspek-aspek mendengarkan,

berbicara, membaca dan menulis. Dari keempat aspek tersebut, menulis adalah

aspek yang paling sulit, karena menulis tidak hanya menyalin kata-kata atau

kalimat, melainkan menuangkan ide-ide dan gagasan.

Nurgiantoro (2001:29) mengungkapkan bahwa, kemampuan menulis lebih

sulit dikuasai bahkan oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal

itu disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur

kebahasaan dan unsur diluar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan.

Unsur bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin sedemikian rupa sehingga

menjadikan karangan yang runtut dan padu.

Dalam mempelajari Bahasa Indonesia dengan materi menulis teks drama

beberapa siswa kelas XI IPA2 SMA N Prambanan Klaten masih merasa kesulitan

dalam menulis teks drama, itu terlihat dari hasil pretes yang sudah dilakukan. Dari

32 siswa yang mengikuti pretes hanya 25% yang mencapai KKM, sedangkan 75%

siswa masih belum mencapai KKM (75).

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

2

Hasil wawancara peneliti pada Rabu 27 Januari 2016, dengan Ibu Sri

Widayati selaku guru Bahasa Indonesia SMA N 1 Prambanan Klaten, mengatakan

bahwa penyebab nilai menulis teks drama rendah karena beberapa faktor, antara

lain: siswa dan media. Faktor siswa, yaitu terbatasnya kemampuan menulis dan

mengembangkan ide dalam isi drama, sedangkan faktor media, guru hanya

menggunakan media papan tulis dan buku. Selain itu, guru menyampaikan materi

hanya dengan cara ceramah di depan kelas sehingga siswa mudah bosan dan

kurang dapat menerima materi dengan baik.

Dalam suatu proses belajar mengajar, ada dua unsur yang sangat penting

yaitu metode mengajar dan media pengajaran. Agar perhatian siswa benar-benar

terpusat kepada guru saat mengajar, guru harus menggunakan metode mengajar

dan menggunakan media yang tepat. Penggunaan media bisa menjadi solusi agar

perhatian siswa terpusat pada pembelajaran. Pemilihan media yang akan

digunakan harus tepat, sesuai dengan kebutuhan, antara lain: tujuan pengajaran,

materi pembelajaran, respon yang diharapkan siswa setelah pembelajaran

berlangsung, dan lain-lain. Dengan pemanfaatan media yang sesuai, pembelajaran

akan sesuai dengan yang diharapkan karena manfaat dari media ialah pengajaran

akan lebih menarik perhatian siswa, bahan pengajaran akan lebih bervariasi,

bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya.

Media dalam pengajaran banyak sekali macamnya. Salah satunya adalah

media audiovisual. Amir Hamzah (1981) mengungkapkan bahwa, media

audiovisual adalah alat-alat yang “audible” artinya dapat didengar dan alat-alat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

3

yang “visible” artinya dapat dilihat. Alat-alat audiovisual gunanya untuk membuat

cara berkomunikasi lebih efektif.

Media video klip merupakan salah satu media yang baik untuk digunakan

dalam proses pembelajaran. Media video klip ini termasuk ke dalam teknologi

audiovisual. Teknologi audiovisual adalah cara menghasilkan atau menyampaikan

materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk

menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pengajaran melalui audiovisual jelas

bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti proyektor

film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar. Sehingga dapat disimpulkan,

pengajaran melalui audiovisual dalam hal ini adalah video klip yang berdurasi

singkat merupakan produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui

pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada

pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa.

Melihat kenyataan tersebut, penulis tergerak melakukan penelitian

mengenai pembelajaran menulis teks drama di kelas XI IPA2 dengan

menggunakan media video klip. Penggunaan media tersebut diharapkan dapat

mengatasi kendala dalam menulis tek drama bagi siswa kelas XI IPA2 SMA N 1

Prambanan Klaten. Oleh karena itu, penulis merumuskan judul penelitian

“Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Drama Menggunakan Media Video Klip

Pada Siswa Kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten Tahun Ajaran

2015/2016”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan penelitian ini adalah

apakah penggunaan media video klip dapat meningkatkan kemampuan menulis

teks drama siswa kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten tahun ajaran

2015/2016?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian tindakan kelas

ini adalah mendeskripsikan peningkatkan kemampuan menulis teks drama dengan

menggunakan media video klip pada siswa kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan

Klaten tahun ajaran 2015/2016.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Drama

Menggunakan Media Video Klip Pada Siswa Kelas XI IPA2 SMA N 1

Prambanan Klaten Tahun Ajaran 2015/2016” diharapkan dapat bermanfaat bagi

tiga pihak, yaitu:

1. Bagi Guru Bahasa Indonesia

Guru mendapatkan pengalaman dan pengetahuan menerapkan media video

klip dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis,

khususnya pembelajaran menulis teks drama bagi kelas XI IPA2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

5

2. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan berguna bagi siswa, siswa menjadi lebih

termotivasi dan aktif dalam menulis teks drama dengan menggunakan media

video klip.

3. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi mengenai

penggunaan media video klip untuk melatih keterampilan menulis teks drama.

E. Batasan Istilah

Batasan istilah perlu dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan pemahaman

dalam penafsiran. Ada pun istilah-istilah yang perlu dibatasi adalah sebagai

berikut ini:

1. Menulis

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka

dengan orang lain. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan

ekspresif (Tarigan, 2008:3).

2. Teks Drama

Drama adalah seni yang menunjukan pekerti manusia dengam perbuatan;

dan perbuatan itu adalah: bicara, isyarat, gerak-gerik, bergerak di atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

6

panggung, pendeknya pemain berkewajiban mewujudkan secara hidup

pikiran pengarang (Simorangkir-Simanjutak, 1958:11).

3. Media

Media adalah suatu alat komunikasi dan sumber informasi, Smaldino, dkk,

(dalam Anitah 2010)

4. Media pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau

menyalurkan pesan dari sumber terencana sehingga tercipta lingkungan

belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar

secara efisien dan efektif (Munadi 2013:5)

5. Video Klip

Kumpulan guntingan gambar hidup (iklan, musik, dsb) untuk ditayangkan

lewat pesawat televisi atau layar bioskop; rekaman pendek adegan video

biasa yang diambil dari rekaman video atau film yang lebih panjang

(KBBI).

F. Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian penelitian ini terbagi menjadi lima bab. Bab 1

menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, batasan istilah dan sistematika penyajian. Bab II

menguraikan tentang penelitian yang relevan, landasan teori, kerangka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

7

berpikir dan hipotesis tindakan. Bab III menguraikan tentang tentang hal-hal

yang berkaitan dengan metode dalam penelitian yaitu, jenis penelitian, subjek

dan objek penelitian, lokasi dan waktu penelitiaan, metode penelitian,

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab

IV menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai

peningkatan kemampuan menulis teks drama dengan menggunakan media

video klip kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten tahun ajaran

2015/2016. Bab V penutupan yang yang berisi kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian yang Relevan

Terdapat penelitian terdahulu yang membahas tentang penggunaan media

video klip, yaitu skripsi Rosari Rahmawati tahun 2011 yang berjudul

Peningkatan Minat dan Kemampuan Menulis Cerpen dengan Menggunakan

Media Audiovisual yang Berupa Video Klip dan Teknik Mind Map Pada

Siswa Kelas X3 Semester II SMA N 1 Imogiri Bantul Tahun Ajaran

2010/2011. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian tindakan

kelas. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendiskripsikan minat

siswa kelas X3 semester II SMA Negeri 1 Imogiri Bantul Tahun Ajaran

2010/2011 dalam pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan media

audiovisual berupa video klip dan teknik mind map dan mendeskripsikan

kemampuan menulis cerpen siswa kelas X3 semester II SMA Negeri 1

Imogiri Bantul tahun ajaran 2010/2011 dalam pembelajaran menulis cerpen

dengan menggunakan audiovisual dan teknik mind map. Hasil dari penelitian

ini menunjukan peningkatan pada siklus I 35% sedangkan pada siklus II 61%,

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audiovisual

dan teknik mind map dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen.

Penelitian yang lain, yaitu skripsi Khuswatun Khasanah tahun 2010 yang

berjudul Keefektifan Penggunaan Teknik Reflektif Berbantuan Media Video

Klip Dalam Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi pada Siswa Kelas VIII SMP

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

9

Negeri 2 Mertoyudan, Magelang. Jenis penelitian yang digunakan merupakan

penelitian eksperimen semu. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk

mendeskripsikan keefektifan pembelajaran menulis puisi menggunakan

teknik reflektif berbantuan media video klip. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa pertama, terdapat perbedaan kemampuan menulis kreatif

puisi yang signifikan antara siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Mertoyudan,

Magelang yang menggunakan dan yang tidak menggunakan teknik reflektif

berbantuan media video klip. Hal tersebut dibuktikan dari hasil uji-t pada skor

postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dilakukan dengan

bantuan program SPSS 16. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa

diperoleh nilai p sebesar 0,000 (p<0,05) sehingga dinyatakan signifikan.

Kedua, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa teknik reflektif

berbantuan media video klip efektif digunakan dalam pembelajaran menulis

kreatif puisi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Mertoyudan, Magelang. Hal

tersebut terbukti dari hasil uji-t pada selisih skor pretes ke postes serta selisih

ratarata hitung kemampuan menulis kreatif puisi kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol yang diperoleh nilai p lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05)

sehingga signifikan. Selain itu, selisih pemerolehan rata-rata hitung pada

kelompok eksperimen pada saat pretes dan postes lebih besar dibandingkan

kelompok kontrol. Hasil selisih rata-rata hitung pada kelompok eksperimen

adalah sebesar 3,97 sedangkan pada kelompok kontrol hanya sebesar 0,51.

Kedua penelitian itu sejenis dengan penelitian yang akan dilakukan oleh

penulis. Penulis akan melakukan penelitian untuk meningkatkan kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

10

siswa dalam menulis teks drama menggunakan media video klip. Untuk itu,

kedua hasil peneliatian akan digunakan sebagai salah satu acuan penulis agar

penulis mempunyai gambaran sebelum penelitian dilaksanakan.

B. Landasan Teori

1. Menulis

a. Pengertian Menulis

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan

orang lain. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif

(Tarigan, 2008:3). Ahmadi (1988:17) mengungkapkan bahwa, menulis bukan

sekedar mengumbar huruf-huruf, tetapi lebih pada pesan yang dibawa oleh

penulis yang disusun secara sistematis dan logis.

Akhadiah (1996:13) mengungkapkan bahwa, menulis merupakan suatu

aktivitas komunikasi bahasa yang menggunakan tulisan sebagai mediumnya.

Tulisan itu terdiri atas rangkaian huruf yang bermakna. Dalam komunikasi

tertulis paling tidak terdapat tiga unsur yang terlibat, yaitu penulis sebagai

penyampai pesan atau isi tulisan, saluran atau medium tulisan, dan pembaca

sebagai penerima pesan. Tulisan atau karangan mempunyai teknis

pengungkapan yang komunikatif dan menunjukan kerangka berpikir rasional.

Kegiatan menulis sangat mementingkan unsur pikiran, penalaran, dan data

faktual karena itu wujud yang dihasilkan dari kegiatan menulis berupa tulisan

ilmiah atau nonfiksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

11

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

menulis merupakan kegiatan komunikasi secara tidak langsung, menulis juga

dapat dipergunakan untuk berkomunikasi tidak secara tatap muka dengan

orang lain. Keterampilan menulis tidak datang begitu saja, melainkan perlu

latihan yang rutin agar dalam mengungkapkan pikiran, ide atau gagasan

kepada orang lain mudah dipahami.

b. Tujuan Menulis

Tujuan kegiatan menulis adalah menyampaikan ide dan menuangkan

buah pikiran. Tujuan lain dari kegiatan menulis menurut Hugo Hartig (dalam

Tarigan 1986:24) memaparkan bahwa tujuan menulis ada tujuh, ketujuh

tujuan menulis tersebut sebagai berikut ini.

a. Assigment Purpose (tujuan penugasan)

Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali.

Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri.

b. Altruistik Purpose (Tujuan Altruistik)

Penulis bertujuan menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan

para remaja, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai

perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih

mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

c. Persuasive Purpose (tujuan persuasif)

Tulisan yang bertujuan meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan

yang diutarakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

12

d. Informasi Purpose (tujuan informasi)

Tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan kepada para

pembaca.

e. Self-Expressive Purpose (tujuan pernyataan diri)

Tulisan yang bertujuan memperkenalkan diri atau menyatakan diri sang

pengarang kepada para pembaca.

f. Creative purpose (tujuan kreatif)

Tujuan ini erat hubungannya dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi

“keinginan kreatif” di sini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan

dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik, atau seni yang ideal,

seni idaman. Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai artistik, nilai-

nilai kesenian.

g. Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah)

Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan serta meneliti secara cermat

pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan sendiri agar dapat dimengerti dan

diterima oleh pembaca.

Syarif (2009:6) mengungkapkan bahwa, ada empat tujuan dalam

menulis, keempat tujuan menulis tersebut dipaparkan sebagai berikut ini.

a. Menginformasikan segala sesuatu baik itu fakta, data maupun peristiwa

agar khalayak pembaca memperoleh pengetahuan dan pemahaman.

b. Membujuk, melalui tulisan seorang penulis mengharapkan pula pembaca

dapat menentukan sikap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

13

c. Mendidik adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan, melalui

membaca hasil tulisan wawasan pengetahuan seseorang akan terus

bertambah;

d. Menghibur, fungsi dan tujuan menghibur dalam komunikasi, dapat pula

berperan dalam menghibur khalayak pembacanya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan

menulis adalah menginformasikan segala sesuatu baik itu berupa fakta,

bujukan, menghibur, maupun mendidik agar pembaca mendapatkan

pengetahuan dan pemahaman baru. Dalam penelitian ini yang menjadi

objeknya adalah kemampuan menulis teks drama. Tujuan pembelajaran

menulis teks drama adalah siswa mampu menulis teks drama, tujuan yang

utama adalah siswa mampu menulis teks drama bertujuan menyenangkan

para pembaca, menghindarkan kedukaan para remaja, ingin menolong para

pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat

hidup para pembaca lebih menyenangkan dengan karyanya itu (Altruistik

Purpose).

c. Ragam Tulisan

Banyak ahli yang telah membuat klasifikasi mengenai tulisan, Tarigan

(1986:26) memberikan beberapa contoh klasifikasi yang dibuat oleh para ahli,

yaitu Salisbury dalam Tarigan (1986:26) membagi tulisan berdasarkan

bentuknya. Bentuk-bentuk tulisan menurut Salisbury dijabarkan sebagai

berikut: (1) bentuk-bentuk obyektif, yang mencakup: penjelasan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

14

terperinci, batasan, laporan, dokumen, (2) Bentuk-bentuk subyektif, yang

mencakup: otobiografi, surat-surat, penilaian pribadi, esai informal,

potret/gambaran, satire.

Weaver dalam Tarigan (1986:27) juga membagi klasifikasi berdasarkan

bentuknya. Berbagai bentuk tulisan menurut Weaver dijabarkan sebagai

berikut: (1) Eksposisi, yang mencakup definisi dan analisis, (2) Deskripsi,

yang mencakup deskripsi ekspositori dan deskripsi literer, (3) Narasi, yang

mencakup urutan waktu, motif, konflik, titik pandangan, pusat minat, (4)

Argumentasi, yang mencakup induksi dan deduksi. Chenfeld dalam Tarigan

(1986:28) membuat klasifikasi tulisan, klasifikasi menurut Chenfeld ada dua,

yaitu (1) tulisan kreatif yang memberi penekanan pada ekspresi diri secara

pribadi, (2) Tulisan ekspositori, yang mencakup penulisan surat, penulisan

laporan, timbangan buku/resensi buku, dan rencana penelitian.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tulisan

itu beragam, berdasarkan bentuknya. Tulisan bentuk obyektif meliputi

penjelasan yang terperinci, laporan dan dokumen. Tulisan bentuk subyektif

meliputi, otobiografi, surat-surat dan esei informal. Tulisan bentuk eksposisi

mencakup, definisi dan analisis. Tulisan bentuk deskripsi mencakup,

deskripsi ekspostoris dan deskripsi literer. Tulisan bentuk narasi mencakup

urutan waktu, motif, konflik, titik pandangan, pusat minat. Tulisan bentuk

argumentasi meliputi, induksi dan deduksi, dan lain-lain. Dalam penelitian ini

ragam tulisan yang digunakan adalah ragam tulisan kreatif milik Chenfeld.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

15

d. Manfaat menulis

Keterampilan menulis diperlukan siapa saja, tidak hanya bagi penulis

yang memang sudah menjadi profesinya, tetapi keterampilan menulis juga

wajib dimiliki siapa pun. Di samping “keharusan” seperti itu, sebenarnya

banyak manfaat menulis. Berikut ini beberapa manfaat menulis.

Pertama, pelepasan emosional. James Pennebaker dalam Masri

(2005:38), membuktikan melalui serangkaian penelitian bahwa menuliskan

perasaan-perasaan akan membawa pengaruh yang positif bagi kesehatan dan

kekebalan tubuh. Sebab dengan menulis, emosi dan perasaan-perasaan

mendapatkan penyaluran. Mengungkapkan perasaan dan pikiran secara

tertulis, dapat membentuk perubahan-perubahan kimiawi dalam tubuh, dan

ini akan menghasilkan kesehatan yang prima.

Kedua, memperkaya diri dengan berbagai hal/ilmu. Setiap penulis pasti

kaya simbolis. Kaya ilmu, kaya pengalaman, kaya emosi, jadi kaya dalam

pengertian yang luas. Ketiga, melatih berpikir cepat, logis dan sistematis.

Tajam pikiran karena dilatih.berpikir logis, sistematis, dan cepat perlu latihan.

Dengan berlatih, neuron-neuron akan menjadi biasa bekerja, dan menulis itu

bisa cepat, jika otak sudah terlatih untuk berpikir cepat. Tidak hanya cepat,

menulis juga melatih berpikir logis (masuk akal), sistematis, (berurutan),

masuk akal, karena apa yang ditulis harus bisa dipertanggungjawabkan.

Keempat, mendapatkan imbalan. Salah satu yang memotivasi orang

untuk menulis ialah mendapatkan imbalan. Dari segi finansial, dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

16

menulis, seseorang akan mendapatkan honor/royalti. Secara sosial, penulis

masuk dalam bilangan selebriti karena menjadi terkenal. Predikat “terkenal”

ini yang akan membawa efek domino. Seseorang penulis akan jadi semakin

laris, banyak yang membeli karyanya.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan manfaat menulis adalah

mengasah otak agar dapat berpikir cepat, kritis, logis dan sistematis.

Memperkaya diri baik itu kaya pengalaman, kaya ilmu dan kaya akan emosi,

dengan banyak melakukan kegiatan menulis akan memperluas wawasan.

2. Drama

a. Pengertian Drama

Drama berasal dari kata Yunani Draomai, yang berarti perbuatan. Sejak

zaman Jepang kata tersebut sudah tidak dipergunakan lagi, diganti dengan

kata sandiwara. Kata ini berasal dari bahasa Jawa: sandi yang berarti samar-

samar dan warah atau wewarah, yang berarti pelajaran (Harymawan, 1988:1).

Sedangkan Kosasih (2008:81) mengungkapkan bahwa, drama adalah bentuk

karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan dengan

menyampaikan pertikaian dan emosi melalui lakuan dan dialog. Lakuan dan

dialog dalam drama tidak jauh berbeda dengan lakuan dan dialog yang terjadi

dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam bahasa Perancis drama disebut drame (Soemanto, 2001:3) yang

artinya lakon serius. Serius yang dimaksud, tidak berarti drama melarang

adanya humor. Serius dalam hal ini cenderung merujuk pada aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

17

penggarapan. Drama perlu garapan yang matang. Drama adalah seni cerita

dalam percakapan dan akting tokoh. Dikatakan serius, artinya drama butuh

penggarapan tokoh yang mendalam dan penuh pertimbangan, yang digarap

adalah akting agar memukau penonton. Dari beberapa pengertian di atas,

dapat disimpulkan bahwa drama berarti gerak, keseluruhan gerak yang terjadi

di atas pentas pada waktu pertunjukan berlangsung, gerak cerita, gerak dialog,

gerak para pelaku, dan segala gerak yang terjadi dan dapat dilihat, didengar,

dan dirasakan oleh penonton yang melukiskan kehidupan sehari-hari dengan

menyampaikan pertikaian, emosi serta watak pelaku melalui tingkah laku

atau dialog yang dipentaskan.

Melalui struktur, orang dapat memahami keindahan drama. Sumarjo

(dalam Samin 1985:21) mengungkapkan bahwa, drama dapat dibagi kedalam

babak-babak. Setiap babak masih dapat diperinci ke dalam struktur yang lebih

kecil. Pembagian babak-babak itu tidak dilakukan pengarang dengan semena-

mena, melainkan bersandar pada alasan yang kuat. Di bawah ini ada berbagai

perlengkapan struktur baku sebuah drama

1. Babak

Suatu babak dalam naskah drama adalah bagian dari naskah drama

itu yang merangkum semua peristiwa yang terjadi di suatu tempat pada

urutan waktu tertentu. Dalam suatu lakon drama mungkin saja terdiri dari

beberapa babak. Batas antara babak satu dengan babak selanjutnya

ditandai dengan turunnya layer atau matinya lampu penerangan. Bila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

18

lampu dinyalakan kembali atau layer diangkat kembali biasanya ada

perubahan penataan panggung yang menggambarkan setting yang berbeda.

2. Adegan

Adegan ialah bagian bagian dari babak yang batasnya ditentukan

oleh perubahan peristiwa berhubung dengan datangnya atau perginya

tokoh cerita ke atas pentas. Sebagai contoh, dalam suatu adegan tampak si

A sedang berbicara dengan si B. Adegan ini selesai dan memasuki babak

baru kalau si C datang bergabung atau sebaliknya.

3. Dialog

Dialog ialah bagian dari naskah drama yang berupa percakapan

antara satu tokoh dengan tokoh lainnya. Kekuatan dialog, terletak pada

percakapan pemain yang selalu tanggap.

4. Prolog

Prolog dapat merupakan salah satu sarana penyampai yang berdaya

guna. Itulah sebabnya, pengetahuan yang memadai mengenai prolog perlu

dimiliki oleh mereka yang berhasrat menghayati dan menikmati karya-

karya sastra drama.

Prolog adalah bagian naskah yang ditulis pengarang pada bagian

awal. Biasanya memuat pengenalan pemain. Pada dasarnya prolog

merupakan pengantar naskah yang dapat berisi satu atau beberapa

keterangan atau pendapat pengarang tentang cerita yang akan disajikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

19

5. Epilog

Epilog adalah penutup drama. Hal ini memuat kilas balik dan

sekadar menyimpulkan isi drama. Biar pun hal ini sering kurang

diinginkan penonton, drama yang lengkap tentu ada epilog. Epilog akan

memberikan simpul nilai drama.

b. Plot dan unsur-unsurnya

Aristoteles dalam Suwardi (2011:25) mengungkapkan bahwa, plot adalah

jiwanya drama. Permainan plot akan memunculkan tanda tanya terus

menerus, hingga drama itu menyimpan misteri unik. Wiyanto (2002:25),

mengungkapkan bahwa plot adalah rangkaian peristiwa atau jalan cerita. Plot

drama berkembang secara bertahap, mulai dari konflik yang sederhana,

konflik yang kompleks, sampai ada penyelesaian konflik.

Fungsi utama plot adalah untuk mengungkapkan buah pikiran, plot

melaksanakan fungsi lain yang tidak kurang pentingnya, yaitu menangkap,

membimbing, dan mengarahkan perhatian pembaca dan penonton. Tugas

menarik pembaca atau penonton itu diemban plot dengan menggunakan

unsur-unsurnya. Unsur-unsur plot yang utama adalah sebagai berikut.

Pertama, ketegangan (suspense) adalah ketegangan dalam drama. Plot

yang baik akan menimbulkan ketegangan pada diri pembaca atau penonton

melalui kemampuannya untuk menumbuhkan dan memelihara rasa ingin tahu

dan rasa penasaran penonton dari awal sampai akhir. Artinya pembaca atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

20

penonton selalu bertanya-tanya dan menduga-duga mengenai apa yang akan

terjadi sebagai akibat peristiwa yang telah terjadi.

Kedua, dadakan (surprise). Telah dikemukakan bahwa dalam membaca

atau menonton cerita yang baik, pembaca atau penonton selalu menduga-duga

mengenai apa yang akan terjadi kemudian. Surprise adalah kejadian-kejadian

yang mengagetkan dalam sebuah cerita, agar tebakan pembaca atau penonton

keliru dan peristiwa berbelok arah ke arah lain yang tidak disangka-sangka.

Walaupun begitu, pengarang harus memelihara hukum sebab-akibat sebagai

tulang punggung cerita, hingga betapapun mengagetkan peristiwa, peristiwa

itu akan tetap masuk akal dan dapat diterima.

Ketiga, ironi dramatik (dramatic irony). Ironi dramatik dapat berbentuk

pernyataan-pernyataan atau perbuatan-perbuatan tokoh cerita yang seakan-

akan meramalkan apa yang akan terjadi kemudian. Ironi dramatik berfungsi

untuk mendukung suspense dan surprise.

Aristoteles (dalam Endaswara 2011:29) mengetengahkan struktur plot

drama yang kompleks. Di dalam cerita-cerita konvensional, struktur dramatik

yang dipergunakan adalah struktur dramatik Aristoteles. Disebut demikian,

karena struktur dramatik ini disimpulkan Aristoteles (384-322 s.M.) dari

karya-karya Sophocles (495-406 s.M).

Struktur dramatik Aristoteles terdiri dari bagian-bagian yang satu sama

lain saling tunjang-menunjang. Oleh karena itu, tidak dapat dipisah-pisahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

21

tanpa merusak struktur itu secara keseluruhan. Adapun bagian-bagian itu

ialah eksposisi, komplikasi, klimaks, dan resolusi.

Eksposisi adalah bagian awal atau pembukaan dari suatu karya sastra

drama. Eksposisi berfungsi sebagai pembuka yang memberikan penjelasan

atau keterangan mengenai berbagai hal yang diperlukan untuk dapat

memahami peristiwa-peristiwa berikutnya dalam cerita. Keterangan-

keterangan ini dapat mengenai tokoh-tokoh cerita, masalah yang timbul,

tempat dan waktu ketika cerita terjadi, dan sebagainya.

Komplikasi atau penggawatan merupakan lanjutan dari eksposisi. Di

bagian ini salah seorang tokoh cerita mulai mengambil prakarsa untuk

mencapai tujuan tertentu. Akan tetapi, hasil dari prakarsa itu tidak pasti.

Dengan demikian, timbulah kegawatan.

Komplikasi disusul klimaks, dalam bagian ini pihak-pihak yang

berlawanan atau bertentangan, berhadapan untuk melakukan perhitungan

terakhir yang menentukan. Di dalam bentrokan itu nasib para tokoh cerita

ditentukan.

Resolusi menyusul klimaks, resolusi juga disebut pemecahan masalah.

Dari resolusi drama sudah diketahui ending-nya, ke mana dan apa yang

hendak disampaikan dalam permainan drama. Resolusi sebaiknya tidak

menimbulkan pertanyaan yang janggal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

22

c. Unsur-unsur Drama

Setiap drama pasti memiliki unsur, unsur-unsur tersebut meliputi, tema/ide

pokok, tokoh dan penokohan/perwatakan, alur, latar, dialog, dan amanat (waluyo

2001:6).

a) Tema

Waluyo (2001:24-26) mengungkapkan bahwa, tema dalam drama

merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam drama. Tema

berhubungan dengan premis dari drama tersebut yang berhubungan pula

dengan nada dasar dari sebuah drama dan sudut pandang yang

dikemukakan oleh pengarangnya. Premise dapat juga disebut sebagai

landasan pokok yang menentukan arah tujuan lakon dan merupakan

landasan bagi pola konstruksi lakon. Premise juga merupakan titik tolak

untuk menulis lakon (bagi pengarang) dan pementasan drama (bagi

sutradara dan aktor).

Tema adalah pikiran pokok yang mendasari lakon drama. Pikiran

pokok ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi cerita yang

menarik. Jadi, seorang penulis harus menentukan lebih dulu tema yang

akan dikembangkan mejadi sebuah cerita (Wiyanto 2002:23). Berdasarkan

pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa tema adalah

pikiran pokok dari sebuah cerita yang menjadi pedoman agar cerita tidak

terlalu melebar. Tema juga harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga

menjadi cerita yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

23

b) Tokoh dan Perwatakan

Tokoh dan perwatakan merupakan unsur yang sangat penting

dalam drama karena tanpa tokoh dan perwatakan tidak akan ada alur

cerita. Saleh (1967:31) mengungkapkan bahwa, perwatakan dapat

diartikan sebagai penampilan keseluruhan dari ciri-ciri atau tipe jiwa

seorang tokoh dalam sandiwara.

Pelukisan watak tokoh dapat melalui percakapan tokoh lain sering

disebut pelukisan watak secara eksplisit, sedangkan pelukisan tokoh lewat

perbuatan serta pengucapan disebut pelukisan watak secara implisit

(Luxemburg, 1992:171). Ada bermacam-macam perwatakan yang muncul

pada tokoh dalam sebuah drama, berikut penjelasannya, (1) Protagonis,

protagonis merupakan tokoh yang menjadi peran utama, tokoh tersebut

bersifat baik, (2) Antagonis, tokoh yang memerankan peran jahat yang

menjadi musuh tokoh protagonis, (3) Tritagonis, tritagonis merupakan

tokoh yang berperan sebagai penengah bertanggung jawab untuk

mendamaikan kedua belah pihak yang berseteru, (4) Tokoh pembantu,

tokoh pembantu merupakan tokoh yang berperan tidak secara langsung

terlibat dalam konflik, tetapi diperlukan guna menyelesaikan cerita.

c) Alur

Wiyanto (2002:25) mengungkapkan bahwa plot adalah rangkaian

peristiwa atau jalan cerita. Plot drama berkembang secara bertahap, mulai

dari konflik yang sederhana, konflik yang kompleks, sampai ada

penyelesaian konflik. Perkembangan plot drama ada enam tahap, yaitu (1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

24

Eksposisi, adalah tahap perkenalan, (2) Konflik, adalah tahap dimulainya

insiden (kejadian) yang menjadi dasar sebuah drama, (3) Komplikasi,

adalah tahap insiden berkembang dan menimbulkan konflik-konflik yang

semakin banyak dan ruwet, (4) Krisis, adalah tahap di mana berbagai

konflik sampai pada puncaknya (klimaks), (5) Resolusi, adalah tahap

penyelesaian konflik, (6) keputusan, adalah tahap semua konflik berakhir

dan selesainya cerita.

Wellek dan Austin Warren (1989:285) menganggap bahwa semua

alur terdiri dari konflik (manusia melawan alam, manusia melawan

manusia, dan manusia menghadapi dirinya sendiri). Konflik adalah sesuatu

yang dramatik, mengacu pada pertarungan antara dua kekuatan yang

seimbang, menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan. Berdasarkan

pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa alur terdiri dari konflik yang

berkembang secara bertahap, mulai dari eksposisi, konflik, komplikasi,

krisis, resolusi, keputusan.

d) Latar / Setting

Nuryatin (2010:13) mengungkapkan bahwa latar terdiri atas latar

tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat menunjuk pada tempat

atau lokasi terjadinya cerita. Latar waktu menunjuk pada kapan atau

bilamana cerita terjadi. Latar sosial menunjuk pada kondisi sosial yang

melingkupi terjadinya cerita.

Latar yaitu tempat atau waktu terjadinya cerita. Kegunaan latar

atau setting dalam cerita, biasanya bukan hanya sekedar sebagai petunjuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

25

kapan dan di mana cerita itu terjadi, melainkan juga sebagai tempat

pengambilan nilai-nilai yang ingin diungkapkan pengarang melalui

ceritanya tersebut (Suharianto 1982:33). Berdasarkan pengertian di atas,

dapat disimpulkan bahwa latar adalah segala keterangan, petunjuk, atau

hal-hal yang berkaitan dengan tempat, waktu dan suasana terjadinya suatu

peristiwa dalam sebuah drama.

e) Dialog

Waluyo (2001:20-21) mengungkapkan bahwa, ciri khas suatu

drama adalah naskah berbentuk cakapan atau dialog. Dalam menyusun

dialog, pengarang harus benarbenar memperhatikan pembicaraan tokoh-

tokoh dalam kehidupan sehari-hari. Ragam bahasa dalam dialog tokoh

drama adalah bahasa lisan yang komunikatif dan bukan ragam bahasa

tulis. Dialog juga harus bersifat estetis, artinya memilik keindahan bahasa.

Kadang-kadang juga harus dituntut agar bersifat filosofis dan mampu

mempengaruhi keindahan. Hal ini disebabkan kenyataan yang ditampilkan

di pentas harus lebih indah dari kenyataan yang benar-benar terjadi dalam

kehidupan sehari-hari.

Kosasih (2008:85-86) mengungkapkan bahwa, percakapan dalam

drama harus memenuhi dua tuntutan. Pertama, dialog harus turut

menunjang gerak laku tokohnya. Dialog digunakan untuk mencerminkan

apa yang telah terjadi sebelum cerita itu, apa yang sedang terjadi di luar

panggung selama cerita berlangsung, dan dapat mengungkapkan pikiran-

pikiran serta perasaan para tokoh yang turut berperan di atas pentas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

26

Kedua, dialog yang diucapkan di atas pentas harus lebih tajam dan tertib

daripada ujaran sehari-hari. Tidak ada kata yang harus terbuang begitu

saja. Para tokoh harus berbicara dengan jelas dan tepat sasaran. Dialog itu

harus disampaikan secara wajar dan ilmiah. Berdasarkan pengertian di

atas, dapat disimpulkan bahwa dialog adalah ciri khas dalam drama berupa

percakapan antar tokoh yang harus bersifat komunikatif serta sesuai

dengan gerak laku dalam cerita. Dialog juga harus berkembang mengikuti

suasana konflik dalam tahap-tahap plot lakon drama.

f) Amanat

Wiyanto (2002:24) mengungkapkan bahwa, amanat adalah pesan

moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca naskah atau

penonton drama. Pesan itu tentu saja tidak disampaikan secara langsung,

tetapi lewat lakon naskah drama yang ditulisnya. Artinya, pembaca atau

penonton dapat menyimpulkan, pelajaran moral apa yang diperoleh dari

membaca atau menonton drama itu.

Nuryatin (2010:5) mengungkapkan bahwa, amanat dapat

disampaikan melalui dua cara. Cara pertama, amanat disampaikan secara

tersurat yaitu pesan yang hendak disampaikan oleh penulis ditulis secara

langsung di dalam cerita. Cara kedua, amanat disampaikan secara tersirat

yaitu pesan tidak dituliskan secara langsung di dalam teks melainkan

melalui unsur-unsurnya. Pembaca diharapkan dapat menyimpulkan sendiri

pesan yang terkandung di dalam cerita yang dibacanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

27

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa amanat adalah

pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca/penonton di

mana pesan tersebut bermanfaat bagi pembaca/penonton drama. Setelah

dipaparkan keenam unsur drama tersebut, siswa diharapkan mampu

menulis teks drama yang di dalamnya berisi keenam unsur tersebut.

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin, yang merupakan bentuk jamak dari

kata medium, yang berarti sesuatu yang terletak di tengah (antara dua belah

pihak), Assosiation of Education and Communication Technology (AECT)

(dalam Anitah 2010), mendefinisikan media sebagai segala bentuk dan

saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.

Heinich dkk. (dalam Arsyad 2009:4), menuturkan istilah medium sebagai

perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan penerima. Apabila

sumber itu membawa pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau

mengandung maksud pengajaran maka disebut media pembelajaran.

Munadi (2013:5) menuturkan bahwa media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber

secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana

penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Dari

beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

28

adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dalam proses

pembelajaran yang dimaksudkan agar proses belajar berjalan secara efisien

dan efektif.

b. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media

Pemilihan media yang terbaik untuk tujuan pembelajaran tertentu

bukanlah hal yang mudah. Tetapi bagaimanpun juga seorang guru harus dapat

menentukan media yang paling tepat untuk pelaksanaan kegiatan

pembelajaran. Berikut pertimbangan dalam menentukan pemilihan media

pembelajaran menurut Gagne, dkk (dalam Anitah 2010:77) adalah sebagai

berikut.

1. Variabel Tugas

Dalam pemilihan media, guru harus menentukan jenis kemampuan yang

diharapkan dari siswa sebagai hasil pembelajaran. Disarankan untuk

menentukan jenis stimulus yang diinginkan sebelum melakukan pemilihan

media.

2. Variabel Siswa

Karakteristik siswa perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media,

walaupun belum ada keseakatan karakteristik mana yang penting. Namun,

guru menyadari bahwa para siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

29

3. Lingkungan Belajar

Pertimbangan ini lebih bersifat administratif. Berbagai hal yang termasuk

di dalamnya, yaitu besarnya biaya sekolah, ukuran ruangan kelas,

kemampuan mengembangkan pengetahuan baru, dan lain-lain.

4. Lingkungan Pengembangan

Jelas akan sia-sia untuk merencanakan penyajian yang baik, bila

pengembangan sumber-sumber tidak mendukung untuk tugas tersebut,

misalnya, ketersediaan waktu, pengembangan personil, akan

mempengaruhi keberhasilan penyajian.

5. Ekonomi dan budaya

Dalam pemilihan media, perlu mempertimbangkan apakah media itu dapat

diterima oleh pemakai dan sesuai dengan sumber dana serta peralatan yang

tersedia. Sikap terhadap berbagai media juga berbeda antara penduduk

kota dengan desa, antar subkelompok bangsa dan sosial ekonomi.

6. Faktor-faktor Praktis

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media agar

penggunaan media dapat bermanfaat secara maksimal meliputi beberapa

hal sebagai berikut.

a. Besarnya kelompok yang dapat ditampung dalam suatu ruangan.

b. Jarak antara penglihatan dan pendengaran untuk penggunaan

media.

c. Seberapa jauh media dapat mempengaruhi respon siswa atau

kegiatan lain untuk kelengkapan umpan balik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

30

d. Adakah penyajian itu sesuai dengan respon siswa.

e. Apakah stimulus pembelajaran menuntut gerak, warna, gambar,

kata-kata lisan atau tertulis.

f. Apakah media yang dipakai mempunyai urutan yang pasti.

g. Media manakah yang paling mendukung kondisi belajar untuk

pencapaian tujuan.

h. Media manakah yang lebih lengkap untuk maksud peristiwa—

peristiwa pembelajaran tersebut.

i. Media yang dipandang kemungkinan lebih efektif bagi siswa perlu

ditentukan apakah perangkat lunak dapat disimpan dan bernilai.

j. Apakah guru memerlukan training (latihan) tambahan.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan agar dapat memilih media yang

tepat dan efisien untuk pembelajaran harus mempertimbangkan berbagai

faktor, mulai dari variabel tugas, variabel siswa, lingkungan belajar,

lingkungan pengembangan, ekonomi dan budaya, tujuan pembelajaran, biaya,

kemampuan SDM.

c. Fungsi Media Pembelajaran

Munaidi (2013:37) mengemukakan lima fungsi media pembelajaran,

kelima fungsi media pembelajaran tersebut dipaparkan sebagai berikut ini.

1. Sebagai Sumber Pembelajaran

Sebagai sumber belajar yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung,

dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

31

2. Fungsi Semantik

Fungsi semantik yakni kemampuan media dalam menambah

perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya benar-

benar dipahami anak didik.

3. Fungsi Manipulatif

Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri umum yang

dimilikinya. Berdasarkan ciri-ciri umum ini, media memiliki dua

kemampuan, yaitu mengatasi batas-batas ruang dan mengatasi

keterbatasan indrawi.

Pertama, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas-

batas ruang dan waktu, dalam hal ini media mempunyai tiga kemampuan.

kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas ruang dan waktu

adalah sebagai berikut.

a. Kemampuan media menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit

dihadirkan dalam bentuk aslinya, seperti bencana alam, ikan paus

melahirkan dan lain-lain.

b. Kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita

waktu panjang menjadi singkat, seperti proses metamorfosis,

proses membuat SIM, dan lain-lain.

c. Kemampuan media menghadirkan kembali objek atau peristiwa

yang telah terjadi, seperti perisriwa Nabi Nuh dan Kapalnya, masa

kejayaan kerajaan Majapahit dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

32

Kedua, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan

indrawi manusia, dalam hal ini media mempunyai empat kemampuan.

Kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan indrawi

manusia sebagai berikut ini.

a. Membantu siswa dalam memahami objek yang sulit diamati karena

terlalu kecil, seperti molekul, sel, atom dan lain-lain, yakni dengan

memanfaatkan gambar, film dan lain-lain.

b. Membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu

lambat atau terlalu cepat.

c. Membantu siswa dalam memahami objek yang membutuhkan

kejelasan suara.

d. Membantu siswa dalam memahami objek yang terlalu kompleks.

4. Fungsi Psikologis

Ada lima fungsi psikologis, kelima fungsi sebagai berikut.

a. Fungsi Atensi

Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian (attention)

siswa terhadap materi ajar.

b. Fungsi Afektif

Fungsi afektif, yakni menggugah perasaan, emosi dan

tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu.

Menurut Jahja Qahar (dalam Munaidi 2013:44), setiap orang

memiliki gejala batin jiwa yang berisikan kualitas karakter dan

kesadaran. Ia berwujud pencurahan perasaan minat, sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

33

penghargaan, nilai-nilai dan perangkat emosi atau kecenderungan-

kecenderungan batinnya.

Media pembelajaran yang tepat guna dapat meningkatkan

sambutan atau penerimaan siswa terhadap stimulus tertentu.

Sambutan dan penerimaan tersebut berupa kemauan. Dengan

adanya media pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan

untuk menerima beban pelajaran, dan untuk itu perhatiannya akan

tertuju kepada pelajaran yang diikutinya.

c. Fungsi Kognitif

Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan

memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang

mewakili objek-objek yang dihadapi, baik objek itu berupa orang,

benda, atau kejadian/peristiwa.

d. Fungsi Imajinatif

Media pembelajaran dapat meningkatkan dan

mengembangkan imajinasi siswa. Imajinasi menurut C.P. Chaplin

(1993:239), adalah proses menciptakan objek atau peristiwa tanpa

pemanfaatan data sensoris. Imajinasi ini mencakup penimbulan

atau kreasi objek-objek baru sebagai rencana bagi masa

mendatang, atau dapat juga mengambil bentuk fantasi (khayalan)

yang didominasi sekali oleh pikiran-pikiran autistik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

34

e. Fungsi Motivasi

Motivasi merupakan usaha dari pihak luar dalam hal ini

adalah guru untuk mendorong, mengaktifkan, dan menggerakan

siswanya secara sadar untuk terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran.

5. Fungsi Sosio-Kultural

Fungsi media dilihat dari sosio-kultural, yakni mengatasi hambatan

sosio-kultural antar peserta komunikasi pendidikan. Bukan hal yang

mudah untuk memahami para siswa yang memiliki jumlah banyak.

Mereka masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Masalah tersebut dapat diatasi dengan media, karena media pembelajan

memiliki kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama,

mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.

d. Video Klip

Khuswatun (2013:41) memaparkan video klip terdiri dari dua kata yaitu

video dan klip. Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam,

memproses, mentransmisikan, dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya

menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga

bisa dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan

dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Klip berarti guntingan atau

cantelan. Maka video klip dapat diartikan potongan gambar dan suara yang

digabung ke dalam sebuah sajian. Video klip adalah kumpulan potongan-

potongan visual yang dirangkai dengan atau tanpa efek-efek tertentu. Video

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

35

klip mengandung kekuatan citra yang dapat memberi sensasi tontonan yang

memiliki kekuatan sentuhan pribadi (personal touch) dan ingatan (memorable).

Pada pencitraan ini seseorang dapat dibuat seperti mengalami sendiri apa yang

dilihat, dengan mengingat-ingat kejadian yang sedang berlangsung.

Kumpulan guntingan gambar hidup (iklan, musik, dsb) untuk

ditayangkan lewat pesawat televisi atau layar bioskop; rekaman pendek

adegan video biasa yang diambil dari rekaman video atau film yang lebih

panjang (KBBI).

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa media video

klip adalah potongan gambar dan suara yang digabung ke dalam sebuah

sajian, dalam hal ini berupa musik atau iklan untuk menyalurkan pesan yang

dapat merangsang pikiran, membangkitkan semangat, perhatian, dan

kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran

pada diri siswa.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi guru mata pelajaran bahasa

Indonesia diketahui kemampuan menulis siswa SMA kelas XI IPA2 masih

rendah. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian

tindakan kelas dengan berpusat pada kemampuan menulis. Kemampuan

menulis di khususkan dalam menulis teks drama. Pemecahan masalah yang

peneliti lakukan adalah menggunakan media video klip.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

36

Adapun pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu

kemampuan menulis teks drama menggunakan media video klip. Pembelajaran

menulis teks drama akan menggunakan media audiovisual. Penggunaan media

video klip, diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan menulis.

Untuk meningkatkan kemampuan menulis teks drama, peneliti

menggunakan media video klip dalam penerapan pembelajaran menulis teks

drama siswa kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten. Pembelajaran

menulis teks drama menggunakan kompetensi dasar 8.1 Mendeskripsikan

perilaku manusia melalui dialog naskah drama. Penelitiaan ini dilaksanakan

dalam dua siklus dengan empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi,

dan refleksi. Data yang diperoleh dianalisis untuk mengetahui presentase

ketuntasan belajar, nilai rata-rata kelas, uji normalitas, dan mengetahui

perbedaan disetiap siklus dilakukan penghitungan uji paired t test sample.

Berikut kerangka berpikir yang dirancang oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

37

Skema Kerangka Berpikir

Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Drama Menggunakan Media

Video Klip Pada Siswa Kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten

Tahun Ajaran 2015/2016

KONDISI AWAL

TINDAKAN

KONDISI AKHIR

1. Guru belum

menggunakan media

video klip.

2. Guru hanya

memberikan contoh

teks drama

3. siswa lulus pada pretes

sebanyak 25%

Menggunakan media video

klip

1. Mempermudah

menemukan ide

2. Mempermudah

mengembangkan

drama

3. Siswa diharapkan lulus

pada siklus I sebanyak

65% dan siklus II

sebanyak 75%.

skor Siklus I

skor Siklus II

Diduga penggunaan media

video klip dapat

meningkatkan keterampilan

menulis teks drama pada

siswa kelas XI IPA2 SMA N 1

Prambanan Klaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

38

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, hipotesis tindakan yang akan

diajukan dalam penelitian ini adalah “penggunaan media video klip dapat

digunakan dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis teks drama pada

siswa kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten tahun ajaran 2015/2016”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian mengenai peningkatan menulis teks drama dengan media

video klip ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan

kelas adalah kegiatan nyata yang dilakukan guru dalam rangka memperbaiki

mutu pembelajaran di kelasnya (Daryanto, 2014:1).

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan desain PTK model Kemmis dan Taggart. Tiap siklus terdiri

dari empat langkah, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi

(Wiriatmadja, 2007:66-67).

Suharsimi (2010:17-18) memaparkan keempat langkah dalam setiap

siklusnya, keempat langkah tersebut sebagai berikut.

1. Perencanaan

Perencanaan adalah langkah yang dilakukan oleh guru ketika akan

memulai tindakannya. Langkah tersebut adalah menyusun sebuah

rancangan kegiatan, guru membuat semacam panduan yang

menggambarkan (a) apa yang harus dilakukan oleh siswa, (b) kapan

dan berapa lama dilakukan, (c) di mana dilakukan, (d) jika sudah

selesai, apa tindakan selanjutnya.

39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

40

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah implementasi dari perencanaan yang sudah

dibuat. Untuk itu peneliti harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

(a) apakah ada kesesuaian antara pelaksanaan dengan perencanaan, (b)

apakah proses yang dilakukan siswa cukup lancar, (c) bagaimana situasi

proses tindakan, (d) bagaimanakah hasil keseluruhan dari tindakan itu.

3. Pengamatan

Pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan

tindakan. Hal-hal yang diamati adalah hal-hal yang sudah disebutkan

dalam pelaksanaan. Antara pelaksanaan dengan pengamatan sebutulnya

bukan merupakan urutan karena waktu atau terjadinya bersamaan.

4. Refleksi

Refleksi adalah langkah mengingat kembali kegiatan yang sudah

lampau yang dilampau yang dilakukan oleh guru maupun siswa. Dalam

refleksi ini guru membayangkan kembali peristiwa yang sudah lampau,

yaitu ketika tindakan berlangsung. Hal yang sangat penting

diperhatikan oleh peneliti dalam PTK adalah seluruh siswa harus

dilibatkan dalam refleksi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

41

B. Subjek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA2, semester genap, tahun

ajaran 2015/2016, SMA N 1 Prambanan Klaten. Objek penelitian adalah

pelaksanaan menulis teks drama dengan menggunakan media video klip.

C. Tempat dan Waktu

Peneliti memilih SMA N 1 Prambanan Klaten sebagai tempat penelitian.

Penelitian dilakukan pada semester II tahun ajaran 2016/2017 pelaksanaan

penelitian yaitu pada bulan Februari-Mei.

D. Sasaran Penelitian

Sasaran yang hendaknya ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu peneliti

ingin mengetahui peningkatan kemampuan menulis teks drama siswa kelas

XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten

1. Kondisi Awal

Berdasarkan hasil diskusi bersama dengan guru Bahasa Indonesia,

keterampilan menulis teks drama masih kurang dikuasai oleh siswa. Hal ini

diperkuat oleh hasil pretes yang telah dilakukan oleh peneliti di kelas XI

IPA2, yaitu hanya 25% yang tuntas dengan KKM 75.

2. Kondisi Siklus I

Kemampuan menulis teks drama diharapkan dapat mengalami peningkatan

mencapai 65% dinyatakan tuntas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

42

3. Kondisi Siklus II

Kemampuan menulis teks drama dalam siklus II diharapkan siswa tuntas dapat

mengalami peningkatan mencapai 75%.

E. Prosedur Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua siklus, yaitu siklus I dan

siklus II. Setiap siklus terdiri dari satu pertemuan (dua jam pelajaran). Pada

akhir pertemuan dapat tercapai tujuan yang diharapkan dengan baik. Prosedur

penelitian yang dilakukan oleh peneliti akan dilakukan melalui empat

langkah, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Secara skematis keempat tahap dalam PTK dapat digambarkan sebagai berikut.

Skema 3.1

Desain PTK Model Kemmis dan Taggart

Siklus I Siklus II

Perencanaan Perencanaan

Refleksi Tindakan

Refleksi Tindakan

Pengamatan

Pengamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

43

1. Siklus I

Siklus I terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi

dan refleksi.

a. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan peneliti dan guru berdiskusi untuk

merencanakan tindakan yang akan dilakukan terkait dengan masalah yang

ditemukan. Rencana yang akan dilaksanakan sebagai berikut.

1. Mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi masalah dalam

pembelajaran yang perlu diatasi. Dalam tahap ini dilakukan observasi

dalam proses pembelajaran.

2. Membuat lembar observasi untuk melihat proses pembelajaran di kelas.

Selain itu, peneliti juga membuat pedoman wawancara.

3. Membuat instrumen pengumpulan data untuk mengetahui karakteristik

siswa dan analisis kebutuhan.

4. Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan silabus.

5. Membuat alat evaluasi untuk melihat peningkatan hasil belajar setelah

pembelajaran menulis teks drama dengan media video klip.

6. Persiapan pembelajaran menulis teks drama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

44

b. Tindakan

Dalam pelaksanaan, peneliti yang bertindak sebagai guru menggunakan

RPP yang telah disusun sebelumnya untuk melalukan pembelajaran menulis

teks drama dengan media video klip. Langkah yang akan dilakukan sebagai

berikut.

Sebelum pembelajaran dilakukan, guru memaparkan tujuan, langkah-

langkah, dan manfaat pembelajaran. Guru juga melakukan apersepsi dengan

bertanya kepada siswa, seperti, a. apakah kalian sering membaca teks drama?

b. Teks drama apa yang kalian suka? c. Apakah kalian suka menulis teks

drama? pertanyaan tersebut bertujuan untuk menguraikan informasi yang

pernah didapat siswa. Langkah berikutnya guru memberi pengantar mengenai

materi yang akan dipelajari.

Untuk kegiatan inti guru memutarkan dua video klip, masing-masing

video klip diputar dua kali, hal ini bertujuan agar siswa lebih memahami dan

menangkap pokok-pokok yang terdapat dalam video klip tersebut. Setelah

siswa selesai menyimak video klip tersebut, siswa diminta untuk memilih

salah satu dari video klip tersebut, kemudian siswa diminta menuliskan teks

drama berdasarkan video klip yang telah mereka simak.

Untuk penutup, guru bersama siswa melakukan rerleksi terhadap

pembelajaran yang berlangsung. Hal ini bertujuan untuk mengasah ingatan

siswa tentang teks drama yang telah ditulis oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

45

c. Observasi

Peneliti dan observer (pengamat) mengamati kinerja siswa selama

pembelajaran berlangsung, yaitu observasi tentang suasana kelas dan respon

siswa. Hasil penulisan teks drama oleh siswa diobservasi di luar jam pelajaran

berdasarkan struktur drama yang telah dibuat siswa yang meliputi, orientasi,

komplikasi, klimaks, dan resolusi.

d. Refleksi

Setelah pelaksanaan tindakan, peneliti menganalisa hasil pengamatan

terhadap kinerja dan hasil kerja siswa. Analisa kinerja siswa meliputi sejauh

mana siswa aktif mengikuti kegiatan pembelajaran dan bagaimana

konsentrasi siswa menyimak drama menggunakan media video klip. Analisis

hasil kerja siswa ditentukan dengan nilai yang mereka dapat. Tujuan dari

analisis adalah mengetahui kekurangan dan kelebihan teknik dan media yang

digunakan dalam pembelajaran menulis teks drama pada siklus I. Hasil

analisis digunakan sebagai kajian dan bahan pembanding terhadap hasil

siklus II.

2. Siklus II

Tahap-tahap siklus II pada dasarnya sama dengan tahap-tahap pada siklus

I. Perbedaan hanya pada tindakan (proses pemahaman materi dan video klip

yang diputar). Tindakan pada siklus II dilakukan berdasarkan hasil dari

refleksi siklus I. Siklus kedua ini dilakukan sebagai usaha peningkatan

keterampilan siswa dalam menulis teks drama dengan cara melakukan proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

46

pembelajaran menggunakan media video klip. Hasil pembelajaran pada siklus

II ini diharapkan lebih baik dibanding dengan hasil pembelajaran pada siklus

I. Tahapan siklus II sebagai berikut.

a. Perencanaan

Tahap perencanaan dalam siklus ini, dimanfaatkan untuk menyusun RPP

dan instrumen pengumpulan data. Sebelum melaksanakan siklus II peneliti

kembali melakukan diskusi dengan guru Bahasa Indonesia untuk

memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I. Dalam siklus ini peneliti

menyiapkan video klip yang nantinya akan ditulis siswa dalam bentuk teks

drama yang baik jelas dan sesuai dengan struktur drama.

b. Tindakan

Langkah awal pada siklus II ini hampir sama dengan siklus I. Hanya saja

guru tidak menjelaskan materi secara lemgkap, hanya mengulas kembali

materi pada siklus I. Pada siklus II guru memutarkan video klip dan siswa

diminta untuk menyimak. Setelah selesai, siswa menulis teks drama

berdasarkan video klip yang telah mereka simak.

c. Observasi

Observasi dilakukan bersamaan dengan timdakan. Observasi dilakukan

untuk mengetahui dan mengumpulkan data mengenai kegiatan guru dan

aktivitas siswa. Pedoman observasi yang digunakan sama dengan siklus I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

47

d. Refleksi

Pada siklus II ini peneliti menganalisis hasil pengamatan terhadap kinerja

siswa dan penilaian hasil kerja siswa. Analisis kinerja siswa meliputi sejauh

mana siswa aktif dalam menyimak video klip drama dan menuliskan kembali

drama yang telah mereka simak. Kemudian dibandingkan dengan siklus I

dalam bentuk presentase apakah ada peningkatan atau tidak. Peneliti juga

menganalisis hasil kerja siswa dengan menentukan nilai rata-rata kelas. Hasil

analisis digunakan sebagai kajian dan bahan perbandingan terhadap hasil

penilaian siklus I dalam bentuk presentase, apakah ada peningkatan nilai rata-

rata kelas. Dengan demikian, permasalahan seberapa tinggi peningkatan

kemampuan menulis teks drama menggunakan media video klip siswa kelas

XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten Tahun Ajaran 2015/2016 dapat

diketahui.

Tabel 3.1

Nilai Prasiklus Menulis Teks Drama

Siswa Kelas XI IPA2 Semester Genap SMA N 1 Prambanan Klaten

No Nama L/P Nilai Keterangan

1 Ari Nur dewantoro L 70 Tidak Tuntas

2 Arkan Rahma Dhani L 52 Tidak Tuntas

3 Cantika Juwita Murti P 62 Tidak Tuntas

4 Delta Nur Septianihsih P 88 Tuntas

5 Desindra Rahmatia R. P 64 Tidak Tuntas

6 Desty Vera Anugrah Safitri P 84 Tuntas

7 Devi Kristiani P 82 Tuntas

8 Dewi Ayuga Putria T. P 68 Tidak Tuntas

9 Dewi Purnawati P 64 Tidak Tuntas

10 Dewi Tri Setyaningsih P 90 Tuntas

11 Dewi Wulandari P 74 Tidak Tuntas

12 Dian Novitasari P 66 Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

48

13 Dimas Anggoro L 72 Tidak Tuntas

14 Dita Rahma Putri P 78 Tuntas

15 Diyas Ika Novianti P 74 Tidak Tuntas

16 Dwiyani Bunga F. P 70 Tidak Tuntas

17 Elsha Nurmalasari P 54 Tidak Tuntas

18 Enggar Salsabila P. P 60 Tidak Tuntas

19 Erna Ariska F. P 64 Tidak Tuntas

20 Erni Setiyowati P 78 Tuntas

21 Fadila Ardhi Asmawi L 62 Tidak Tuntas

22 Fajar Febri Anto L 46 Tidak Tuntas

23 Fitri Krismon D. P 58 Tidak Tuntas

24 Hardeka Triguna S. L 56 Tidak Tuntas

25 Herlina Nafi Aji P 70 Tidak Tuntas

26 Ibadurahman L 56 Tidak Tuntas

27 Ika Neri Astuti L 46 Tidak Tuntas

28 Krisna Abiyanto L 56 Tidak Tuntas

29 Krisna Satria Jaya L 78 Tuntas

30 Laila Yuni Septia Rini P 68 Tidak Tuntas

31 Lili Nuryanti P 82 Tuntas

32 Yoga Dwi Nurhadi L 54 Tidak Tuntas

Keterangan: Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) 75

F. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua bentuk instrumen, yaitu tes dan nontes.

Instrumen tes diberikan melalui penugasan yang berupa tes untuk mengetahui

kemampuan menulis teks drama, sedangkan instrumen nontes diberikan

dalam bentuk kuesioner, wawancara, pedoman observasi dan dokumentasi

untuk mengetahui minat siswa dalam menulis teks drama.

1. Tes

Tes yang berupa tugas menulis teks drama dilaksanakan untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam menulis teks drama dengan

memperhatikan kriteria-kriteria penilaian yang telah ditentukan. Kriteria-

kriteria penilaian tersebut adalah pengembangan alur, kejelasan tokoh dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

49

watak, pengembangan dialog, kesesuaian latar, kesesuaian dengan isi,

kesesuaian tema dengan isi, penggunaan petunjuk teknis, dan kaidah

penulisan.

Tabel 3.2

Kriteria-kriteria Penilaian Naskah Drama

Kriteria-kriteria di atas dijabarkan dengan pedoman penilaian yang

memuat kriteria penilaian, indikator penilaian, skor dan bobot. Pada tabel berikut

ini dapat dilihat kriteria-kriteria yang dinilai dengan kategori penilaian dan

rentang penilaian sebagai berikut.

No Kriteria

Penilaian

Rentang Skor Bobot Bobot X

skor

Maksimal 1 2 3 4 5

1 Pengembangan

alur

4 20

2 Kejelasan

tokoh dan

watak

2 10

3 Pengembangan

dialog

4 20

4 Kesesuaian

latar

2 10

5 Kesesuaian

tema dengan

isi

2 10

6 Penggunaan

petunjuk

teknis

2 10

7 Kaidah

penulisan

naskah drama

4 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

50

Tabel 3.3

Rubrik Penilaian Tes Keterampilan Menulis Teks Drama

No Kriteria

Penilaian

Indikator Penilaian Skor Bobot

1 Pengembangan

alur

a. Pengembangan alur

sesuai dengan isi video

klip dan mengandung

konfik yang mendukung.

b. Pengembangan alur

kurang sesuai dengan isi

video klip, tetapi

mengandung konflik

c. Pengembangan alur

sesuai dengan isi video

klip, tetapi tidak

mengandung konflik.

d. Pengembangan alur

kurang sesuai dengan isi

video klip dan tidak

mengandung konflik.

e. pengembangan alur tidak

sesuai dengan isi video

klip dan tidak

mengandung konflik.

5

4

3

2

1

4

2 Kejelasan tokoh

dan watak

a. Karakter tokoh

digambarkan secara jelas

dan sesuai dengan isi

video klip.

b. Karakter tokoh

digambarkan kurang

jelas, tetapi sesuai

dengan isi video klip.

c. Karakter tokoh

digambarkan secara

jelas, tetapi kurang

sesuai dengan isi video

klip.

d. Karakter tokoh

digambarkan kurang

jelas dan kurang sesuai

dengan isi video klip.

e. Karakter tokoh

digambarkan tidak jelas

dan tidak sesuai dengan

isi video klip.

5

4

3

2

1

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

51

Rubrik Penilaian Tes Keterampilan Menulis Teks Drama

3 Pengembangan

dialog

a. Pengembangan dialog

sesuai dengan adegan

tokoh dalam isi video

klip.

b. Pengembangan dialog

sesuai dengan adegan

dalam isi video klip,

tetapi kurang jelas.

c. Pengembangan dialog

sesuai dengan adegan

tokoh dalam isi video

klip, tetapi jelas.

d. Pengembangan dialog

kurang sesuai dengan

adegan dalam isi video

klip dan kurang jelas.

e. Pengembangan dialog

tidak sesuai dengan

adegan dalam isi video

klip.

5

4

3

2

1

4

4 Kesesuaian latar a. Latar menggambarkan

tiga aspek (Tempat,

waktu, suasana) dan

sesuai dengan isi video

klip.

b. Latar menggambarkan

tiga aspek (Tempat,

waktu, suasana) tetapi

kurang sesuai dengan

isi video klip.

c. Latar menggambarkan

dua aspek dan sesuai

dengan isi video klip.

d. latar menggambarkan

dua aspek dan kurang

sesuai dengan isi video

klip.

e. Latar menggambarkan

satu aspek dan tidak

sesuai dengan video

klip.

5

4

3

2

1

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

52

Rubrik Penilaian Tes Keterampilan Menulis Teks Drama

5 Kesesuaian

tema dengan

isi

a. Amanat yang dituangkan sangat

sesuai dengan tema cerita dalam

isi video klip

b. Amanat yang dituangkan sesuai

dengan tema cerita dalam isi

video klip.

c. Amanat yang dituangkan cukup

sesuai dengan cerita dalam isi

video klip.

d. Amanat yang dituangkan kurang

sesuai dengan tema cerita dalam

isi video klip.

e. Amanat yang dituangkan tidak

sesuai dengan tema cerita dalam

isi video klip.

5

4

3

2

1

2

6 Penggunaan

petunjuk

teknis

a. Petunjuk teknis sesuai dengan isi

dialog tokoh. Petunjuk teknis

sesuai dengan dialog tokoh,

tetapi tidak tepat dalam

penempatannya.

b. Petunjuk teknis kurang sesuai

dengan dialog tokoh, tetapi tepat

dalam penempatannya.

c. Petunjuk teknis kurang sesuai

dengan dialog tokoh dan kurang

sesuai dalam penempatannya.

d. Petunjuk teknis tidak sesuai

dengan dialog tokoh.

5

4

3

2

1

2

7 Kaidah

penulisan

naskah

drama

a. Naskah drama sangat sesuai

dengan kaidah penulisan naskah

drama.

b. Naskah drama sesuai dengan

kaidah penulisan naskah drama.

c. Naskah drama cukup sesuai

dengan kaidah penulisan naskah

drama.

d. Naskah drama kurang sesuai

dengan kaidah penulisan naskah

drama.

e. Naskah drama tidak sesuai

dengan kaidah penulisan naskah

drama.

5

4

3

2

1

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

53

2. Nontes

Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar

wawancara, observasi, kuesioner dan dokumentasi.

a. Wawancara

Pada penelitian ini wawancara ditunjukan kepada guru dan siswa.

Wawancara dilakukan dengan guru untuk mengetahui kondisi awal

pembelajaran. Wawancara dengan siswa untuk mengetahui keadaan setelah

pembelajaran berlangsung.

Tabel 3.4

Kisi – Kisi Instrumen Wawancara

Guru Bahasa Indonesia SMA N 1 Prambanan Klaten

No Butir Pertanyaan

1. Apa sajakah aktivitas yang Anda gunakan saat pembelajaran menulis?

2. Apa saja kesulitan Anda dalam mengajarkan pembelajaran menulis ?

3. Bagaiamana cara Anda mengatasi kesulitan yang ada?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

54

Tabel 3.5

Kisi – Kisi Instrumen Wawancara Siswa SMA N 1 Prambanan Klaten

No Butir Pertanyaan

1 Apakah Anda senang dengan pembelajaran menulis teks drama dengan

menggunakan media video klip? Apa alasannya?

2 Selama mengikuti proses pembelajaran, apakah Anda lebih mudah

dalam menulis teks drama dengan menggunakan media video klip?

Apa alasannya?

3 Setelah mengikuti proses pembelajaran menulis teks drama dengan

menggunakan media video klip, apakah Anda lebih mudah dalam

mengembangkan ide? Apa alasannya?

4 Apakah ada kesulitan yang Anda alami selama mengikuti proses

pembelajaran menulis teks drama dengan menggunakan media video

klip?

b. Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan selama pembelajaran menulis teks

drama dilaksanakan. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data, yaitu

kegiatan guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran.

1. Instrumen untuk melakukan observasi terhadap guru pada siklus I dan

siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

55

Tabel 3.6

Instrumen Observasi

Kegiatan Pembelajaran Menulis Pada Kondisi Awal

Siswa Kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4

I. PRAPEMBELAJARAN

1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media

2. Memeriksa kesiapan siswa

II. MEMBUKA PEMBELAJARAN

1. Melakukan kegiatan apersepsi

2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana

kegiatannya

III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A.Penguasaan materi pelajaran

1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

3. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar

4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai

2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan siswa

3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi

5. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif

6.

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah

dialokasikan

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

2. Merespons positif partisipasi siswa

3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa

4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa

5. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif

6. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

56

Instrumen Observasi

Kegiatan Pembelajaran Menulis Pada Kondisi Awal

Siswa Kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten

(Diadopsi dari Buku Pedoman Pengajaran Mikro FKIP USD, 2012:33-34)

skor penilaian:

1. Sangat Setuju : 4

2. Setuju : 3

3. Kurang Setuju : 2

4. Tidak Setuju : 1

2. Instrumen untuk mengobservasi situasi kelas pada siklus 1 dan siklus 2.

Tabel 3.7

Instrumen Observasi untuk Aktivitas Siswa dan Situasi di Kelas

Siswa Kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten

No Aspek yang Diobservasi Skor

1 2 3 4

1 Siswa aktif dalam melakukan proses pembelajaran.

2 Tercipta suasana kelas yang serius dan santai.

3 Tercipta hubungan yang harmonis antara guru dan siswa

atau siswa dan siswa.

Kriteria skor penilaian:

1. Sangat Setuju : 4

2. Setuju : 3

3. Kurang Setuju : 2

4. Tidak Setuju : 1

E. Penilaian proses dan hasil belajar

1. Memantau kemajuan belajar

2. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi

3. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

F. Penggunaan bahasa

1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

IV. PENUTUP

A.Refleksi dan rangkuman pembelajaran

1. Menyimpulkan pelajaran

2. Merefleksikan pembelajaran yang telah didapatkan dengan

mengisi kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

57

c. Kuesioner Kuesioner digunakan untuk mengetahui bagaimana minat siswa terhadap

pembelajaran menulis teks drama yang berlangsung.

d. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa dokumentasi

foto. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik ini berupa gambar

kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung. Peristiwa yang

didokumentasikan diusahakan dapat mewakili setiap kegiatan dalam

pembelajaran menulis teks drama.

G. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini, data yang terkumpul, kemudian dianalisis untuk mencapai

tujuan-tujuan penelitian. Data yang dianalisis adalah hasil karya siswa dalam

bentuk tulisan.

Data nilai siswa dilakukan sekali dalam setiap siklus. Nilai siswa yang

diperoleh pada siklus I dan siklus II nantinya akan dibandingkaan dengan data

sebelumnya, sehingga dapat ditarik kesimpulan ada tidaknya peningkatan pada

setiap indikator yang hendak dicapai. Dalam mengelola nilai dijelaskan sebagai

berikut:

1. Menghitung presentase ketuntasan belajar berdasarkan KKM yang telah

ditetapkan. kemampuan menulis teks drama dikatakan tuntas apabila

mencapai nilai 75.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

58

2. Menghitung nilai rata-rata dengan rumus dari Nurgiyantoro (2001:361),

sebagai berikut: Keterangan:

X : Rata-rata

Σx : Jumlah seluruh skor

N : Jumlah siswa

3. Menafsirkan hasil hitung untuk menentukan kemampuan menulis siswa.

Untuk menafsirkan tigkat kemampuan menulis teks drama, menggunakan

skala 4 yang diadopsi dari Purwanto (2004:103) dengan pengubahan

seperlunya.

Tabel 3.8

Konvensi Nilai Kemampuan Menulis Teks Drama

Siswa Kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten

Tingkat Penguasaan Nilai Huruf Bobot Predikat

92-100 A 4 Sangat Mampu

83-91 B 3 Mampu

75-82 C 2 Cukup Mampu

≤-74 D 1 Kurang Mampu

X= Σx

N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

59

H. Indikator Keberhasilan

Tabel 3.9

Indikator Keberhasilan Menulis

Teks Drama Siswa Kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten

Indikator Kondisi awal Siklus I Siklus II

Menulis teks

drama dengan

menggunakan

bahasa yang

sesuai.

Dua puluh lima

persen (25%)

siswa mencapai

KKM (75)

dalam

kompetensi

dasar menulis

naskah drama.

Enam puluh persen

(65%) siswa mencapai

KKM (75) dalam

kompetensi dasar

menulis naskah drama.

Tujuh puluh lima

persen (75%)

siswa mencapai

KKM (75) dalam

kompetensi dasar

menulis naskah

drama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas tentang pelaksanaan penelitian, hasil deskriptif

penelitian, dan pembahasan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

peningkatan kemampuan menulis teks drama menggunakan media video klip.

Berikut merupakan pemaparan pembahasannya.

A. Pelaksanaan Penelitian dan Hasil Penelitian

Pada bagian ini diterangkan tentang pelaksanaan dalam penelitian, dan

hasil penelitian yang diterangkan dalam tabel, grafik, diagram beserta uraiannya.

1. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian peningkatan kemampuan menulis teks drama

menggunakan media video klip. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI

IPA2 semester 2, SMA N 1 Prambanan, Klaten tahun ajaran 2015/2016 yang

berjumlah 32 siswa. Proses penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap

kondisi awal, siklus I dan Siklus II. Setiap tahap dilakukan dalam satu kali

pertemuan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian adalah sebagai

berikut.

1.1 Kondisi Awal

Pada kondisi awal dilakukan wawancara dan observasi untuk mengetahui

seberapa jauh pengetahuan awal siswa mengenai pembelajaran menulis teks

drama. pada kondisi awal dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Februari 2016 di

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

61

kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan, Klaten pada jam pelajaran Bahasa

Indonesia. Pada kondisi awal siswa diminta membuat teks drama sesuai dengan

pengetahuan yang didapatkan siswa selama ini. Setelah selesai membuat teks

drama, siswa mengumpulkan ke peneliti untuk diberi penilaian bersama dengan

mitra peneliti. Hasil kondisi awal ini sebagai patokan nilai dalam penelitian ini.

Berikut diagram 4.1 berisi rincian kemampuan menulis teks drama dalam kondisi

awal.

Diagram 4.1

Data Tes Kemampuan Menulis Teks Drama Siswa pada Kondisi

Awal

Berdasarkan data tes siswa pada kondisi awal, diketahui bahwa indikator

keberhasilan kemampuan menulis teks drama siswa hanya 25% saja atau 8 dari 32

siswa yang tuntas KKM 75 (lihat tabel 4.1).

1.2 Siklus 1

Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan siklus 1. Siklus 1 ini dilaksanakan

pada hari Kamis, 21 April 2016 pada 32 siswa di kelas XI IPA2 SMA N 1

Prambanan, Klaten jam pelajaran Bahasa Indonesia. Siklus 1 ini menggunakan

25%

75%

Tuntas

Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

62

media video klip agar proses pembelajaran yang dilaksanakan semakin menarik

dan dapat meningkatkan kemampuan menulis teks drama. Siklus 1 dilaksanakan

dalam empat tahap, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

1.2.1 Rencana Tindakan Siklus I

Pada tahap perencanaan, peneliti berkolaborasi dengan guru bahasa

Indonesia dan satu mahasiswa USD untuk mempersiapkan segala sesuatu yang

dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan. Pertama, membuat skenario

pembelajaran meliputi RPP, dalam merancang RPP ini peneliti memohon kepada

Ibu Yuliana Setiyaningsih sebagai dosen ahli. Kedua, kedua merencakan langkah-

langkah pembelajaran menggunakan media video klip dan menyiapkan

pembelajaran, yaitu materi. Petunjuk dan topik yang sesuai dengan tahap

perkembangan siswa. Ketiga, menyiapkan instrumen yang berupa soal tes,

kuesioner, dan lembar penilaian kemampuan menulis teks drama dan catatan

lapangan. Keempat, mempersiapkan alat dokumentasi untuk mendokumentasikan

proses pelaksanaan pembelajaran

1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 21 April

2016. Kegiatan dilaksanakan di kelas XI IPA2 SMA N 1 N Prambanan, Klaten.

Berikut ini dijelaskan pelaksanaan kegiatan penelitian siklus I. Pembelajaran

berlangsung dalam satu kali pertemuan (2 jp x 45 menit). Dalam penelitian ini,

peneliti berkolaborasi dengan guru Bahasa Indonesia SMA N 1 Prambanan,

Klaten yaitu, Ibu Sri Widayati dan satu mahasiswa USD yaitu, Yunus Andi Bayu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

63

Pamungkas. Peneliti berperan sebagai pengajar dan juga bertugas mengamati

aktivitas siswa selama proses pembelajaran, sedangkan guru dan satu mitra

kolaborasi berperan sebagai pengamat atau observer. Dalam melakukan

pengamatan terhadap pembelajaran menulis teks drama siswa, guru dan mitra

kolaborator menggunakan format penilaian yang telah disediakan oleh peneliti.

Pelaksanaan pembelajaran, terdapat tiga kegiatan pembelajaran. Kegiatan

pertama merupakan pendahuluan yaitu, peneliti membuka kegiatan pembelajaran

dengan salam, peneliti mempresensi siswa, peneliti memberikan kondisi awal

mengenai pertemuan sebelumnya yaitu definisi, struktur dan kaidah teks drama

yang sudah diberikan oleh guru Bahasa Indonesia SMA N 1 Prambanan, Klaten

pada pertemuan sebelumnya secara singkat, peneliti menyampaikan KI, KD, dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan kedua merupakan inti, Siswa menyimak video klip berjudul

“Karakter Lima Warna” yang ditayangkan oleh guru, video klip ditayangkan dua

kali. Pada penayangan pertama siswa fokus menyimak video klip dan pada

penayangan kedua siswa menyimak video klip sambil mencatat hal-hal penting

yang ada dalam video klip. Siswa membuat naskah drama sesuai dengan video

klip yang telah disimaknya. Siswa memberikan tanggapan secara singkat terhadap

pekerjaan temannya.

Kegiatan ketiga merupakan kegiatan penutup yaitu, peneliti dan siswa

menyimpulkan pelajaran yang berlangsung. Peneliti mengajak siswa

merefleksikan pembelajaran yang telah didapatkan dengan cara mengisi kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

64

yang telah dibagikan oleh peneliti. Pada kegiatan penutup ini peneliti tidak

melakukan tahap merefleksikan pembelajaran namun peneliti membagikan

kuesioner kepada siswa untuk diisi. Hal ini terjadi karena waktu pembelajaran

hanya tersisa 5 menit sebelum pembelajaran akan berakhir.

1.2.3 Pengamatan Siklus I

Observasi atau pengamatan pada siklus I dilakukan untuk memperoleh data

tentang kemampuan siswa menulis teks drama. Observasi dilakukan oleh guru dan

satu mitra peneliti untuk melakukan pengamatan kegiatan pembelajaran menulis

teks drama. Selain itu, terdapat hasil rata-rata kuesioner reaksi siswa terhadap

pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Hasil observasi kegiatan pembelajaran

menulis teks drama dan dari rata-rata hasil reaksi kuesioner siswa, ditemukan

bahwa pelaksanaan pembelajaran sudah dapat berjalan dengan baik. Siswa

terbantu untuk menulis teks drama, namun juga ditemukan kekurangan sebagai

berikut ini.

a. Peneliti dalam mengatur waktu pembelajaran belum sesuai dengan alokasi

waktu yang sudah ditetapkan di RPP.

b. Peneliti belum melakukan kesimpulan dari hasil pembelajaran yang sudah

berlangsung.

c. Pelaksanaan pembelajaran masih kurang terkoordinir

d. Siswa masih kurang termotivasi.

e. Siswa mengalami kesulitan dalam mengembangkan ide dan dalam

penulisan ejaan dan tanda baca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

65

Uraian di atas dibuktikan dengan kuesioner instrumen observasi kegiatan

menulis teks drama pada siklus I masih ada beberapa aspek yang mendapatkan

poin kurang memuaskan. Pertama, memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran

dan media masih mendapatkan poin 2. Kedua, melaksanakan pembelajaran yang

terkoordinir masih mendapatkan poin 2, ketiga, melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan mendapatkan poin 3. Keempat,

menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar masih mendapatkan

poin 3. Kelima, menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar masih

mendapatkan poin 3. Keenam, menyimpulkan pembelajaran masih mendapatkan

poin 2 (lihat lampiran). Hasil observasi kegiatan menulis teks drama lainnya

sudah berjalan dengan baik.

Instrumen observasi situasi kelas pada siklus I, diketahui siswa masih

kurang mengikuti proses pelaksanaan pembelajaran dengan media video klip dan

siswa masih kurang memahami instruksi guru berkaitan dengan proses

pembelajaran yang berlangsung. Hal tersebut dapat dilihat pada aspek berikut.

Pertama, siswa aktif dalam melakukan proses pembelajaran, hanya mendapat poin

2. Kedua, tercipta suasana kelas yang serius dan santai, masih mendapatkan poin

3. Hasil observasi situasi kelas lainnya sudah berjalan dengan baik.

1.2.4 Refleksi Siklus I

Tahap refleksi merupakan tahap pemberian penilaian terhadap hasil tugas

menulis teks drama siswa yang dilakukan oleh peneliti dan satu mitra peneliti.

Hasil dari kegiatan refleksi ini memperlihatkan beberapa kelemahan yang masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

66

tampak dalam pelaksanaan siklus I. Permasalahan yang muncul karena strategi

dalam pembelajaran masih kurang terkoordinir dan waktu yang masih kurang

dialokasikan, siswa masih kurang memahami proses pelaksanaan pembelajaran

dengan media video klip dan masih kurang memahami instruksi guru berkaitan

dengan proses pembelajaran yang berlangsung, dan pada tabel 4.1 menunjukan

hasil nilai tertinggi mencapai 96 dan terendah 32.

Berdasarkan hal tersebut peneliti dan mitra peneliti memperoleh refleksi sebagai

berikut ini.

a. Keberanian siswa untuk bertanya kurang atau masih malu-malu

b. Dalam menulis sebagian siswa masih belum mampu mengembangkan ide

cerita mereka dengan baik ( isi teks drama mereka masih hampir sama

dengan isi video klip, belum terlalu berkembang). Masih banyak siswa yang

masih salah dalam penulisan (siswa masih kurang mampu menggunakan

ejaan dan tanda baca yang baik dan benar) atau kurang sesuai dengan kaidah

menulis teks drama.

c. Masih ada siswa yang mengalami kebingungan dalam pembelajaran

menggunakan media video klip karena arahan yang diberikan oleh peneliti

kurang jelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

67

Berikut ini adalah diagram 4.2 berisi rincian kemampuan menulis teks

drama dalam siklus I.

Diagram 4.2

Data Tes Kemampuan Menulis Teks Drama

Siswa SMA N 1 Prambanan Klaten

pada Siklus I

Berdasarkan data pada hasil tes siswa pada siklus I dan Diagram di atas,

diketahui bahwa indikator keberhasilan tercapai atau terdapat peningkatan,

rinciannya sebagai berikut ini.

a. Jumlah 32 siswa di kelas XI IPA2, terdapat 25 siswa yang tuntas dalam

menulis teks drama, dengan kata lain terdapat 78% siswa yang tuntas dan

siswa yang tidak tuntas terdapat 22% atau 7 siswa yang mendapatkan nilai

tidak tuntas (lihat tabel 4.1 hal 14).

b. Nilai rata-rata kelas pada aspek menulis teks drama adalah 79,62. Hal

tersebut juga didukung dengan uji analisis data menggunakan uji paired

sample t test pada indikator kemampuan menulis teks drama.

78%

22%

Tuntas

Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

68

Hasil refleksi tersebut, dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan

pada siklus II. Peneliti akan menyampaikan pemecahan hambatan kepada siswa

ketika pelaksanaan siklus II. Hal ini bertujuan agar kemampuan menulis teks

drama meningkat. Pemecahan hambatan tersebut adalah sebagai berikut. Pertama,

peneliti akan memberikan penjelasan agar siswa dapat mengembangkan ide cerita

dan menulis ejaan dan tanda baca yang baik dan benar. Kedua, peneliti akan

menjelaskan media apa yang akan dipakai agar siswa dapat melaksanakan dengan

baik.

1.3 Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Mei 2016 pada siswa di kelas XI

IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten jam pelajaran bahasa Indonesia ( 2 jp x 45

menit). Pelaksanaa siklus II merupakan bentuk tindakan perbaikan menggunakan

media video klip dari hasil refleksi pada siklus I. Siklus II terdiri atas empat tahap,

yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Tahap tersebut

sama dengan tahap siklus I.

1.3.1 Rencana Tindakan Siklus II

Pada siklus II peneliti memfokuskan upaya perbaikan pada siklus I.

Perencanaan siklus II merupakan hasil refleksi dan observasi pada siklus I.

Pelaksanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I. Pertama, memperbaiki

skenario pembelajaran yang meliputi RPP, pada RPP peneliti menambahkan

materi tentang penggunaan petunjuk teknis menulis naskah drama dan kaidah

penulisan naskah drama karena pada siklus I masih banyak ditemukan kesalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

69

pada indikator penggunaan petunjuk teknis dan indikator penulisan naskah drama.

Peneliti menyadari bahwa hanya dengan melihat video klip kemampuan siswa

pada indikator tersebut tidak meningkat. dalam merancang RPP ini peneliti

memohon kepada Ibu Yuliana Setiyaningsih sebagai dosen ahli. langkah-langkah

menggunakan media video klip, menyiapkan bahan pembelajaran, yaitu petunjuk

yang lebih jelas. Kedua, mempersiapkan instrumen yang berupa soal tes,

kuesioner, lembar penilaian kemampuan menulis teks drama, catatan lapangan.

Ketiga, mempersiapkan alat dokumentasi untuk mendokumentasikan proses

pelaksanaan pembelajaran.

1.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II merupakan perbaikan waktu skenario

pembelajaran pada siklus I. Pada tahap ini terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti,

dan penutup yang masih sama dengan siklus I. Perbedaan dengan siklus I adalah

mengatur waktu sesuai dengan RPP agar semua kegiatan dapat terlaksana dengan

baik dan menambahkan materi tentang penggunaan petunjuk teknis dan penulisan

naskah drama. Peneliti dalam pengajaran lebih memperjelas jalannya proses

pembelajaran. Peneliti juga memotivasi siswa supaya menjadi lebih baik lagi.

Selain itu, peneliti memberikan penjelasan untuk mengungkapkan gagasan dan

penulisan ejaan dan tanda baca yang baik dan benar dalam menulis teks drama.

Pelaksanaan kegiatan siklus II terdapat tiga kegiatan pembelajaran yang

masih sama dengan kegiatan siklus I. Kegiatan pertama merupakan pendahuluan

yaitu, peneliti membuka kegiatan pembelajaran dengan salam, peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

70

mempresensi siswa, peneliti memberikan kondisi awal mengenai definisi, struktur

dan kaidah drama secara singkat, peneliti menyampaikan KI, KD, dan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai, peneliti memotivasi siswa dengan menjelaskan

cara mengembangkan ide dan menulis ejaan/tanda baca yang baik dan benar.

Tahap ini berlangsung selama 10 menit.

Kegiatan kedua merupakan kegiatan inti yaitu pertama, peneliti menjelaskan

langkah-langkah pembelajaran dan waktu pada setiap langkah yang akan

digunakan. Peneliti juga menjelaskan tentang penggunaan petunjuk teknis menulis

naskah drama dan kaidah penulisan naskah drama. Siswa menyimak video klip

berjudul “Dukun-dukunan” yang ditayangkan oleh guru, video klip ditayangkan

dua kali. Pada penayangan pertama siswa fokus menyimak video klip dan pada

penayangan kedua siswa menyimak video klip sambil mencatat hal-hal penting

yang ada dalam video klip. Siswa membuat naskah drama sesuai dengan video

klip yang telah disimaknya. Siswa memberikan tanggapan secara singkat terhadap

pekerjaan temannya. Tahap ini berlangsung selama 70 menit.

Kegiatan ketiga merupakan kegiatan penutup yaitu, peneliti dan siswa

menyimpulkan pelajaran yang berlangsung. Peneliti mengajak siswa

merefleksikan pembelajaran yang telah didapatkan dengan cara mengisi kuesioner

yang telah dibagikan oleh peneliti. Tahap ini berlangsung selama 10 menit.

1.3.3 Pengamatan Siklus II

Observasi atau pengamatan pada siklus II dilakukan untuk memperoleh

data tentang kemampuan siswa menulis teks drama. Observasi dilakukan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

71

guru dan satu mitra peneliti untuk melakukan pengamatan kegiatan pembelajaran

menulis teks drama. Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran menulis

teks drama, dan dari rata-rata hasil reaksi kuesioner siswa ditemukan bahwa

pelaksanaan pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Siswa sangat terbantu

untuk menulis teks drama dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

menulis teks drama. Dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II tidak terdapat

masalah atau kekurangan tidak seperti pada siklus I. Hal tersebut dibuktikan

berdasarkan kuesioner hasil observasi kegiatan menulis teks drama sudah berjalan

dengan sangat baik. Hal tersebut menunjukkan adanya pembedahan dalam proses

pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Itu terbukti dari peningkatan poin dari

aspek-aspek sebelumnya yang dinilai masih kurang. Pertama, memeriksa kesiapan

ruang, alat pembelajaran dan media pada siklus I masih mendapatkan poin 2, pada

siklus II meningkat menjadi 4. Kedua, melaksanakan pembelajaran yang

terkoordinir pada siklus I masih mendapatkan poin 2, pada siklus II meningkat

menjadi 4. ketiga, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah

dialokasikan pada siklus I masih mendapatkan poin 3, pada siklus II meningkat

menjadi 4.. Keempat, menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam

belajar pada siklus I masih mendapatkan poin 3, pada siklus II meningkat menjadi

4. Kelima, menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar pada siklus I masih

mendapatkan poin 3, pada siklus II meningkat menjadi 4. Keenam, menyimpulkan

pembelajaran pada siklus I masih mendapatkan poin 2, pada siklus II meningkat

menjadi 4 ( lihat lampiran ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

72

Instrumen observasi situasi kelas pada siklus II sudah berjalan dengan

sangat baik. Hal tersebut menunjukkan adanya pembedahan dalam proses

pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Itu terbukti dari peningkatan poin dari

aspek-aspek sebelumnya yang dinilai masih kurang. Pertama, siswa aktif dalam

melakukan proses pembelajaran, pada siklus I hanya mendapat poin 2, pada siklus

II meningkat menjadi 4. Kedua, tercipta suasana kelas yang serius dan santai,

pada siklus I masih mendapatkan poin 3, pada siklus II meningkat menjadi 4 (lihat

lampiran).

1.3.4 Refleksi Siklus II

Setelah pelaksanaan tindakan siklus II selesai, peneliti, guru dan mitra

peneliti kolaborasi melakukan refleksi terhadap hasil pelaksanaan tindakan dan

observasi siklus II. Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa tidak terdapat

masalah, dengan kata lain pelaksanaan pembelajaran sudah berjalan dengan baik.

kemampuan menulis teks drama pun semakin mengalami peningkatan.

Peningkatan terjadi karena siswa sudah memahami bagaimana langkah-

langkah pembelajaran. Siswa tidak lagi malu untuk bertanya maupun

mengungkapkan pendapatnya, sehingga siswa lebih mengerti dalam

mengembangkan ide cerita daripada sebelumnya. Dari segi penulisan, siswa sudah

mampu mengungkapkan ide cerita dalam suatu langkah/urutan (orientasi,

komplikasi, klimaks, resolusi, koda) menggunakan kalimatnya sendiri yang baik

dan benar. Berkaitan dengan penulisan ejaan dan tanda baca, siswa sudah

menggunakan kaidah penulisan ejaan dan tanda baca yang baik dan benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

73

Berikut ini adalah diagram 4.3 kemampuan menulis teks drama.

Diagram 4.3

Data Tes Kemampuan Menulis Teks Drama

Siswa SMA N 1 Prambanan Klaten

pada Siklus II

Berdasarkan data pada hasil tes siswa pada siklus II, diketahui bahwa

indikator keberhasilan pada siklus II tercapai, rinciannya sebagai berikut ini.

a. Jumlah 32 siswa di kelas X IPA2, terdapat 29 siswa yang tuntas dalam menulis

teks drama, dengan kata lain terdapat 90% siswa yang tuntas dan siswa yang

tidak tuntas terdapat 10% atau 3 siswa yang mendapatkan nilai tidak tuntas

(lihat tabel 4.1 hal 23).

b. Nilai rata-rata kelas pada aspek menulis teks drama adalah 85.93.

Berdasarkan hasil kuesioner, hasil observasi, dan diskusi tim kolaborasi,

pelaksanaan siklus II ini masih perlu mempertimbangkan beberapa hal, yaitu

jumlah jam pelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam menulis masih kurang

mencukupi. Berdasarkan hasil penelitian, peningkatan pada siklus II sudah

90%

10%

Tuntas

Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

74

memenuhi ketercapaian indikator keberhasilan sehingga peneliti dinyatakan

berhasil sampai pada siklus II.

B. Analisis Data

1. Analisis Data Kemampuan Menulis Teks Drama

Analisis data pada bagian ini menjelaskan kemampuan menulis teks

drama. berikut hasil nilai kemampuan menulis teks drama siswa SMA N 1

Prambanan Klaten, kelas XI IPA2 pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II.

Tabel 4.1

Nilai Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Menulis Teks Drama

Pada Siswa Kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten

Tahun Ajaran 2015/2016

No Nama L/P Kondisi

Awal

Siklus

I

Siklus

II

1 Ari Nur dewantoro L 70 52 78

2 Arkan Rahma Dhani L 52 74 48

3 Cantika Juwita Murti P 62 38 80

4 Delta Nur Septianihsih P 88 82 94

5 Desindra Rahmatia R. P 64 76 84

6 Desty Vera Anugrah Safitri P 84 78 80

7 Devi Kristiani P 82 96 88

8 Dewi Ayuga Putria T. P 68 32 78

9 Dewi Purnawati P 64 78 96

10 Dewi Tri Setyaningsih P 90 78 94

11 Dewi Wulandari P 74 84 96

12 Dian Novitasari P 66 76 84

13 Dimas Anggoro L 72 76 84

14 Dita Rahma Putri P 78 48 84

15 Diyas Ika Novianti P 74 76 90

16 Dwiyani Bunga F. P 70 78 76

17 Elsha Nurmalasari P 54 80 84

18 Enggar Salsabila P. P 60 92 88

19 Erna Ariska F. P 64 82 88

20 Erni Setiyowati P 78 62 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

75

Tabel 4.1

Nilai Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Menulis Teks Drama

Pada Siswa Kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten

Tahun Ajaran 2015/2016

No Nama L/P Kondisi

Awal

Siklus

I

Siklus

II

21 Fadila Ardhi Asmawi L 62 82 84

22 Fajar Febri Anto L 46 76 94

23 Fitri Krismon D. P 58 76 88

24 Hardeka Triguna S. L 56 82 96

25 Herlina Nafi Aji P 70 76 82

26 Ibadurahman L 56 78 76

27 Ika Neri Astuti L 46 78 54

28 Krisna Abiyanto L 56 96 60

29 Krisna Satria Jaya L 78 76 92

30 Laila Yuni Septia Rini P 68 82 84

31 Lili Nuryanti P 82 66 86

32 Yoga Dwi Nurhadi L 54 82 76

1.1 Hasil Persentase Kemampuan Menulis Teks Drama Kondisi Awal, Siklus

I, Siklus II.

Setelah diketahui nilai kemampuan menulis teks drama siswa kelas XI

IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten, kemudian dilakukan penghitungan persentase

ketuntasan belajar siswa. Tabel 4.1 berisi nilai menulis teks drama di atas,

persentase ketuntasan kondisi awal adalah siswa yang dinyatakan tuntas hanya

25% atau 8 siswa dan 75% atau 24 dinyatakan tidak tuntas. Pada siklus I, siswa

dinyatakan tuntas yaitu 78% atau 25 siswa dan 22% atau 7 siswa dinyatakan tidak

tuntas. Pada siklus II, siswa dinyatakan tuntas yaitu 90% atau 29 siswa dan 10%

atau 3 siswa dinyatakan tidak tuntas. Berikut grafik 4.1 berisi hasil persentase

kemampuan siswa menulis teks drama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

76

Grafik 4.1

Peningkatan Ketuntasan Menulis Drama

Pada Siswa Kelas XI IPA2 SMA N 2 Prambanan Klaten

Tahun Ajaran 2015/2016

1.2 Hasil Rata-Rata Kemampuan Menulis Teks Drama Kondisi Awal, Siklus

I, dan Siklus II

Penghitungan nilai akhir untuk mencari nilai rata-rata kelas dengan rumus

yang ada di bab III. Berikut ini Tabel 4.2 berisi nilai rata-rata kelas data nilai

kondisi awal, siklus I, dan siklus II.

Tabel 4.2

Peningkatan Rata-Rata Tes Menulis Teks Drama

pada Siswa Kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten

Tahun Ajaran 2015/2016

No Tes Jumlah Siswa (N) Rata-Rata

1 Kondisi awal 32 67.06

2 Siklus I 32 79.62

3 Siklus II 32 85.93

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

77

Pada tabel 4.2 di atas menunjukkan peningkatan rata-rata yang signifikan dalam

kemampuan menulis teks drama menggunakan media video klip siswa kelas XI

IPA2, semester 2, SMA N 1 Prambanan Klaten tahun ajaran 2015/2016. Rata-rata

nilai kondisi awal 67,06, pada siklus I meningkat menjadi 79,62, dan pada siklus

II meningkat menjadi 85,93.

Tabel 4.3

Peningkatan Ketuntasan Menulis Teks Drama

pada Siswa Kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten

Tahun Ajaran 2015/2016

No Variabel Jumlah Siswa Rata-rata Peningkatan

1 Kondisi awal

Siklus I

32 67,06 12,56

32 79,62

2 Siklus I

Siklus II

32 79,62 6.31

32 85,93

Pada tabel 4.3 di atas menunjukkan besar peningkatan dari kondisi awal ke

siklus I, dan siklus I ke siklus II. Peningkatan dari kondisi awal ke siklus I sebesar

12,56, dan peningkatan nilai dari siklus II sebesar 6.31.

1.3 Hasil Penghitungan Rata-Rata Skor Masing-Masing Aspek Penilaian

Menulis Teks Drama Menggunakan Media Video Klip

Pedoman Penilaian dalam penelitian ini meliputi tujuh aspek, meliputi:

pengembangan alur, kejelasan tokoh dan watak, pengembangan dialog,

kesesuaian latar, kesesuaian tema dengan isi, penggunaan petunjuk teknis, dan

kaidah penulisan naskah drama. berikut akan dipaparkan masing-masing aspek

penilaian untuk melihat aspek yang memiliki rata-rata skor tertinggi. Rata-rata

skor paling tinggi tersebut menunjukkan aspek yang banyak dikuasai oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

78

Tabel 4.4

Rata-Rata Skor Menulis Teks Drama pada Siklus I dan Siklus II Dalam

Masing-Masing Aspek Penilaian

Aspek Penilaian

Siklus Pengem

bangan

Alur

(bobot

20)

Kejelasan

Tokoh dan

Watak

(bobot 10)

Pengem

bangan

Dialog

(bobot

20)

Kesesu

aian

Latar

(bobot

10)

Penggun

aan

Petunjuk

Teknis

(bobot

10)

Keses

uaian

Tema

(bobot

10)

Kaida

h

Penuli

san

(bobot

20)

Siklus I 2.53 2.68 2.81 2.68 2.75 3,37 2.59

Siklus II 3,12 3,25 3,18 3,21 3,40 3,65 3.28

Keterangan : skor maksimal 4

Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa masing-masing aspek penelitian

mempunyai rata-rata skor yang berbeda pada siklus I dan siklus II. Siklus I, hasil

rata-rata jika diurutkan dari yang tertinggi dengan skor maksimal 4, yaitu

kesesuaian tema dengan isi memiliki rata-rata 3,37, pengembangan dialog dengan

rata-rata 2,81, penggunaan petunjuk teknis dengan rata-rata 2,75, kejelasan tokoh

dan watak dengan rata-rata 2,68, kaidah penulisan naskah drama dengan rata-rata

2,59, dan pengembangan alur dengan rata-rata 2,53.

Berdasarkan data tersebut, rata-rata tertinggi adalah kesesuaian tema dengan

isi memiliki rata-rata 3.37. Sedangkan Siklus II, hasil rata-rata jika diurutkan dari

yang tertinggi dengan skor maksimal 4, yaitu kesesuaian tema dengan isi memiliki

rata-rata 3,65, penggunaan petunjuk teknis dengan rata-rata 3,40, kaidah penulisan

naskah drama dengan rata-rata 3.28 kejelasan tokoh dan watak dengan rata-rata

3,25, kesesuaian latar dengan rata-rata 3,21, pengembangan dialog dengan rata-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

79

rata 3.18, dan pengembangan alur dengan rata-rata 3,12. Berdasarkan data

tersebut, rata-rata tertinggi adalah kesesuaian tema dengan isi memiliki rata-rata

3.65.

Grafik 4.2

Rata-Rata Skor Per Aspek Penilaian pada Siklus I dan Siklus II

Grafik 4.2 di atas menunjukkan rata-rata skor per aspek penilaian pada

siklus I dan siklus II dalam pembelajaran menulis teks drama menggunakan media

video klip pada siswa kelas XI IPA2, semester 2, SMA N 1 Prambanan Klaten

tahun ajaran 2015/2016. Pada aspek penilaian pengembangan alur mengalami

peningkatan 0,59, yakni 2,53 pada siklus I dan 3,12 pada siklus II.

Pada aspek penilaian kesesuaian tokoh dan watak mengalami peningkatan

0,57, yakni 2,68 pada siklus I dan 3,25 pada siklus II. Pada aspek penilaian

pengembangan dialog mengalami peningkatan 0,37, yakni 2.81 pada siklus I dan

3,25 pada siklus II. Pada aspek penilaian kesesuaian latar mengalami peningkatan

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Siklus I

Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

80

0,53, yakni 2,81 pada siklus I dan 3,21 pada siklus II. Pada aspek penilaian

penggunaan petunjuk teknis mengalami peningkatan 0,65, yakni 2.75 pada siklus

I dan 3,40 pada siklus II. Pada aspek penilaian kesesuaian tema dengan isi

mengalami peningkatan 0,28, yakni 3,37 pada siklus I dan 3,65 pada siklus II, dan

pada aspek kaidah penulisan naskah drama mengalami peningkatan 0,69, yakni

2.59 pada siklus I dan 3,28 pada Siklus II. Hal tersebut menunjukkan bahwa aspek

penilaian yang mengalami peningkatan rata-rata skor paling tinggi adalah kaidah

penulisan naskah drama yaitu 0,69.

C. Pembahasan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang ada di

sekolah. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen

kemampuan berbahasa dan bersastra yang meliputi aspek-aspek mendengarkan,

berbicara, membaca dan menulis. Dari keempat aspek tersebut, menulis adalah

aspek yang paling sulit, karena menulis tidak hanya menyalin kata-kata atau

kalimat, melainkan menuangkan ide-ide dan gagasan.

Kenyataan yang ada saat ini menunjukan bahwa masih banyak siswa yang

mengalami kesulitan dalam menulis teks drama hal ini mengakibatkan hasil

belajar siswa belum maksimal. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan, Klaten.

Pembelajaran menulis teks drama dengan menggunakan media video klip. Nilai

yang diperoleh melalui tes individu siswa dalam menulis teks drama dijabarkan

sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

81

1. Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Pembelajaran Menulis Teks

Drama pada Setiap Aspek

Hasil tes siswa dalam menulis teks drama diambil dari setiap aspek yang

telah ditentukan dalam pedoman penilaian yang ditetapkan. Aspek-aspek yang

akan dinilai pada hasil tes tertulis siswa yaitu pengembangan alur, kejelasan

tokoh dan watak, pengembangan dialog, kesesuaian latar, kesesuaian tema

dengan isi, penggunaan petunjuk teknis, dan kaidah penulisan naskah drama.

a. Pengembangan Alur

Wiyanto (2002:25), mengungkapkan bahwa plot adalah rangkaian

peristiwa atau jalan cerita. Plot drama berkembang secara bertahap, mulai dari

konflik yang sederhana, konflik yang kompleks, sampai ada penyelesaian

konflik. Perkembangan plot drama ada enam tahap, yaitu (1) Eksposisi, adalah

tahap perkenalan, (2) Konflik, adalah tahap dimulainya insiden (kejadian) yang

menjadi dasar sebuah drama, (3) Komplikasi, adalah tahap insiden berkembang

dan menimbulkan konflik-konflik yang semakin banyak dan ruwet, (4) Krisis,

adalah tahap di mana berbagai konflik sampai pada puncaknya (klimaks), (5)

Resolusi, adalah tahap penyelesaian konflik, (6) keputusan, adalah tahap semua

konflik berakhir dan selesainya cerita.

Dari pengertian alur di atas peneliti menetapkan kriteria penilaian aspek

pengembangan alur untuk menjadi pedoman penilaian hasil tes siswa, agar

peneliti tahu peningkatan yang dialami siswa pada setiap siklusnya. Kriteria

tersebut sebagai berikut: Pertama, siswa mendapatkan skor 5 jika

pengembangan alur sesuai dengan isi video klip dan mengandung konfik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

82

mendukung. Kedua, siswa mendapatkan skor 4 jika pengembangan alur kurang

sesuai dengan isi video klip, tetapi mengandung konflik. Ketiga, siswa

mendapatkan skor 3 jika pengembangan alur sesuai dengan isi video klip,

tetapi tidak mengandung konflik. Keempat, siswa mendapatkan skor 2 jika

pengembangan alur kurang sesuai dengan isi video klip dan tidak mengandung

konflik. Kelima, siswa mendapatkan skor 1 jika pengembangan alur tidak

sesuai dengan isi video klip dan tidak mengandung konflik.

Berikut ini adalah grafik perbandingan perolehan nilai pengembangan alur

pada setiap siklusnya:

Grafik 4.3

Data Aspek Pengembangan Alur Drama pada Pretes, Siklus I,

dan Siklus II

Data di atas menunjukan kemampuan siswa pada aspek pengembangan

alur menulis drama mengalami peningkatan. Pada pretes ada 20 siswa yang

dikategorikan kurang mampu, 12 siswa dikategorikan cukup mampu, dan

0

5

10

15

20

25

Pretes Siklus I Siklus II

Kurang Mampu

Cukup Mampu

Mampu

Sangat Mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

83

belum ada siswa yang dapat dikategorikan mampu dan sangat mampu. Pada

siklus I dengan menggunakan media video klip perolehan nilai siswa dalam

aspek pengembangan alur mulai meningkat, 6 siswa dikategorikan kurang

mampu, 16 siswa dikategorikan cukup mampu, 5 siswa dikategorikan mampu,

dan 5 siswa dikategorikan sangat mampu. Pada siklus ke II dilakukan

pembenahan mulai dari RPP, persiapan sebelum mengajar, dan penjelasan

pengerjaannya, alhasil perolehan nilai siswa semakin meningkat, 4 siswa

dikategorikan kurang mampu, 8 siswa dikategorikan cukup mampu, 5 siswa

dikategorikan mampu dan 15 siswa dikategorikan sangat mampu.

Data tersebut menunjukan bahwa penggunaan media video klip dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembangkan alur. Siswa dapat

mengembangkan alur sesuai dengan isi video klip, alur tersusun dengan rapi

dan mengandung konflik yang mendukung jalannya cerita. Data tersebut masih

menunjukan siswa yang dikategorikan kurang mampu sebanyak 4 siswa pada

siklus II, hal tersebut karena siswa belum dapat mengembangkan ide dengan

baik, isi teks drama masih hampir sama dengan isi video klip dan jalannya

cerita belum tersusun dengan rapi.

b. Kejelasan Tokoh dan Watak

Tokoh dan perwatakan merupakan unsur yang sangat penting dalam drama

karena tanpa tokoh dan perwatakan tidak akan ada alur cerita. Dari pengertian

tokoh dan perwatakan tersebut, peneliti menetapkan kriteria penilaian aspek

kejelasan tokoh dan watak untuk menjadi pedoman penilaian hasil tes siswa,

agar peneliti tahu peningkatan yang dialami siswa pada setiap siklusnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

84

Kriteria tersebut sebagai berikut: Pertama, siswa mendapatkan skor 5 jika

karakter tokoh digambarkan secara jelas dan sesuai dengan isi video klip.

Kedua, siswa mendapatkan skor 4 jika karakter tokoh digambarkan kurang

jelas, tetapi sesuai dengan isi video klip. Ketiga, siswa mendapatkan skor 3

jika karakter tokoh digambarkan secara jelas, tetapi kurang sesuai dengan isi

video klip. Keempat, siswa mendapatkan skor 2 jika karakter tokoh

digambarkan kurang jelas dan kurang sesuai dengan isi video klip. Kelima,

siswa mendapatkan skor 1 jika karakter tokoh digambarkan tidak jelas dan

tidak sesuai dengan isi video klip.

Berikut ini adalah grafik perbandingan perolehan nilai kejelasan tokoh dan

watak pada setiap siklusnya:

Grafik 4.4

Data Aspek Kejelasan Tokoh dan Watak pada Pretes, Siklus I,

dan Siklus II

0

5

10

15

20

25

Pretes Siklus I Siklus II

Kurang Mampu

Cukup Mampu

Mampu

Sangat Mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

85

Data di atas menunjukan kemampuan siswa pada aspek kejelasan tokoh

dan watak menulis drama mengalami peningkatan. Pada pretes ada 11 siswa

yang dikategorikan kurang mampu, 20 siswa dikategorikan cukup mampu, dan

1 siswa dikategorikan sangat mampu. Pada siklus I dengan menggunakan

media video klip perolehan nilai siswa dalam aspek kejelasan tokoh dan watak

mulai meningkat, 6 siswa dikategorikan kurang mampu, 18 siswa

dikategorikan cukup mampu, 3 siswa dikategorikan mampu, dan 5 siswa

dikategorikan sangat mampu. Pada siklus ke dilakukan pembenahan mulai dari

RPP, persiapan sebelum mengajar, dan penjelasan pengerjaannya, alhasil

perolehan nilai siswa pada aspek kejelasan tokoh dan watak semakin

meningkat, 2 siswa dikategorikan kurang mampu, 9 siswa dikategorikan cukup

mampu, 6 siswa dikategorikan mampu dan 15 siswa dikategorikan sangat

mampu.

Data tersebut menunjukan bahwa penggunaan media video klip dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam menjelaskan tokoh dan watak. Siswa

dapat menggambarkan karakter tokoh sesuai dengan isi video klip, watak tokoh

sangat jelas dalam jalannya cerita tersebut. Data tersebut masih menunjukan

siswa yang dikategorikan kurang mampu sebanyak 2 siswa pada siklus II, hal

tersebut karena siswa belum dapat menggambarkan karakter tokoh dengan

jelas.

c. Pengembangan Dialog

Dialog adalah ciri khas dalam drama berupa percakapan antar tokoh yang

harus bersifat komunikatif serta sesuai dengan gerak laku dalam cerita. Dialog

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

86

juga harus berkembang mengikuti suasana konflik dalam tahap-tahap plot

lakon drama. Dari pengertian Dialog tersebut, peneliti menetapkan kriteria

penilaian aspek Dialog untuk menjadi pedoman penilaian hasil tes siswa, agar

peneliti tahu peningkatan yang dialami siswa pada setiap siklusnya. Kriteria

tersebut sebagai berikut: Pertama, siswa mendapatkan skor 5 jika

pengembangan dialog sesuai dengan adegan tokoh dalam isi video klip. Kedua,

siswa mendapatkan skor 4 jika pengembangan dialog sesuai dengan adegan

dalam isi video klip, tetapi kurang jelas. Ketiga, siswa mendapatkan skor 3 jika

pengembangan dialog sesuai dengan adegan tokoh dalam isi video klip, tetapi

jelas. Keempat, siswa mendapatkan skor 2 jika pengembangan dialog kurang

sesuai dengan adegan dalam isi video klip dan kurang jelas. Kelima, siswa

mendapatkan skor 1 jika Pengembangan dialog tidak sesuai dengan adegan

dalam isi video klip.

Berikut ini adalah grafik perbandingan perolehan nilai pengembangan

dialog pada setiap siklusnya:

Grafik 4.5

Data Aspek Pengembangan Dialog pada Pretes, Siklus I,

dan Siklus II

0

5

10

15

20

Pretes Siklus I Siklus II

Kurang Mampu

Cukup Mampu

Mampu

Sangat Mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

87

Data di atas menunjukan kemampuan siswa pada aspek pengembangan

dialog menulis drama mengalami peningkatan. Pada pretes ada 19 siswa yang

dikategorikan kurang mampu, 12 siswa dikategorikan cukup mampu, dan 1

siswa dikategorikan sangat mampu. Pada siklus I dengan menggunakan media

video klip perolehan nilai siswa dalam aspek pengembangan dialog mulai

meningkat, 6 siswa dikategorikan kurang mampu, 10 siswa dikategorikan

cukup mampu, 10 siswa dikategorikan mampu, dan 6 siswa dikategorikan

sangat mampu. Pada siklus ke dilakukan pembenahan mulai dari RPP,

persiapan sebelum mengajar, dan penjelasan pengerjaannya, alhasil perolehan

nilai siswa pada aspek pengembangan dialog semakin meningkat, 4 siswa

dikategorikan kurang mampu, 7 siswa dikategorikan cukup mampu, 7 siswa

dikategorikan mampu dan 14 siswa dikategorikan sangat mampu.

Data tersebut menunjukan bahwa penggunaan media video klip dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembangkan dialog. Siswa dapat

mengembangkan dialog sesuai dengan adegan tokoh dalam isi video klip dan

dialog tersusun dengan rapi. Data tersebut masih menunjukan siswa yang

dikategorikan kurang mampu sebanyak 4 siswa pada siklus II, hal tersebut

karena siswa belum dapat mengembangkan dialog dengan baik, isi dialog

drama masih hampir sama dengan isi video klip dan jalannya cerita belum

tersusun dengan rapi.

d. Kesesuaian Latar

Latar adalah segala keterangan, petunjuk, atau hal-hal yang berkaitan

dengan tempat, waktu dan suasana terjadinya suatu peristiwa dalam sebuah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

88

drama. Dari pengertian latar tersebut peneliti menetapkan kriteria penilaian

aspek kesesuaian latar untuk menjadi pedoman penilaian hasil tes siswa, agar

peneliti tahu peningkatan yang dialami siswa pada setiap siklusnya. Kriteria

tersebut sebagai berikut: Pertama, siswa mendapatkan skor 5 jika latar

menggambarkan tiga aspek (Tempat, waktu, suasana) dan sesuai dengan isi

video klip. Kedua, siswa mendapatkan skor 4 jika latar menggambarkan tiga

aspek (Tempat, waktu, suasana) tetapi kurang sesuai dengan isi video klip.

Ketiga, siswa mendapatkan skor 3 jika latar menggambarkan dua aspek dan

sesuai dengan isi video klip. Keempat, siswa mendapatkan skor 2 jika latar

menggambarkan dua aspek dan kurang sesuai dengan isi video klip. Kelima,

siswa mendapatkan skor 1 jika latar menggambarkan satu aspek dan tidak

sesuai dengan video klip.

Berikut ini adalah grafik perbandingan perolehan nilai kesesuaian latar

setiap siklusnya:

Grafik 4.6

Data Aspek Kesesuaian Latar pada Pretes, Siklus I,

dan Siklus II

0

5

10

15

20

Pretes Siklus I Siklus II

Kurang Mampu

Cukup Mampu

Mampu

Sangat Mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

89

Data di atas menunjukan kemampuan siswa pada aspek kesesuaian latar

menulis drama mengalami peningkatan. Pada pretes ada 13 siswa yang

dikategorikan kurang mampu, 18 siswa dikategorikan cukup mampu, dan 1

siswa dikategorikan sangat mampu. Pada siklus I dengan menggunakan media

video klip perolehan nilai siswa dalam aspek kesesuaian latar mulai meningkat,

6 siswa dikategorikan kurang mampu, 18 siswa dikategorikan cukup mampu, 3

siswa dikategorikan mampu, dan 5 siswa dikategorikan sangat mampu. Pada

siklus ke dilakukan pembenahan mulai dari RPP, persiapan sebelum mengajar,

dan penjelasan pengerjaannya, alhasil perolehan nilai siswa pada aspek

kesesuaian latar semakin meningkat, 3 siswa dikategorikan kurang mampu, 8

siswa dikategorikan cukup mampu, 7 siswa dikategorikan mampu dan 14 siswa

dikategorikan sangat mampu.

Data tersebut menunjukan bahwa penggunaan media video klip dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam aspek kesesuaian latar. Siswa dapat

menggambarkan tempat, waktu dan suasana sesuai dengan isi video klip

sehingga naskah drama tersusun dengan rapi dan cerita semakin menarik. Data

tersebut masih menunjukan siswa yang dikategorikan kurang mampu sebanyak

3 siswa pada siklus II, hal tersebut karena siswa belum dapat menggambarkan

latar dengan jelas terutama pada aspek suasana dan waktu sehingga jalannya

cerita terlihat kurang menarik.

e. Kesesuaian Tema dengan Isi

Tema adalah pikiran pokok dari sebuah cerita yang menjadi pedoman agar

cerita tidak terlalu melebar. Tema juga harus dikembangkan sedemikian rupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

90

sehingga menjadi cerita yang baik. Dari pengertian tema tersebut peneliti

menetapkan kriteria penilaian aspek kesesuaian tema dengan isi untuk menjadi

pedoman penilaian hasil tes siswa, agar peneliti tahu peningkatan yang dialami

siswa pada setiap siklusnya. Kriteria tersebut sebagai berikut: Pertama,siswa

mendapatkan skor 5 jika amanat yang dituangkan sangat sesuai dengan tema

cerita dalam isi video klip. Kedua, siswa mendapatkan skor 4 jika amanat yang

dituangkan sesuai dengan tema cerita dalam isi video klip. Ketiga, siswa

mendapatkan skor 3 jika amanat yang dituangkan cukup sesuai dengan cerita

dalam isi video klip. Keempat, siswa mendapatkan skor 2 jika amanat yang

dituangkan kurang sesuai dengan tema cerita dalam isi video klip. Kelima,

siswa mendapatkan skor 1 jika amanat yang dituangkan tidak sesuai dengan

tema cerita dalam isi video klip.

Berikut ini adalah grafik perbandingan perolehan nilai kesesuaian tema

dengan isi pada setiap siklusnya:

Grafik 4.7

Data Aspek kesesuaian Tema dengan Isi pada Pretes, Siklus I,

dan Siklus II

0

5

10

15

20

25

Pretes Siklus I Siklus II

Kurang Mampu

Cukup Mampu

Mampu

Sangat Mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

91

Data di atas menunjukan kemampuan siswa pada aspek kesesuaian tema

dengan isi menulis drama mengalami peningkatan. Pada pretes ada 12 siswa

yang dikategorikan kurang mampu, 11 siswa dikategorikan cukup mampu, 6

siswa dikategorikan mampu, dan 3 siswa dikategorikan sangat mampu. Pada

siklus I dengan menggunakan media video klip perolehan nilai siswa dalam

aspek kesesuaian tema dengan isi mulai meningkat, 2 siswa dikategorikan

kurang mampu, 23 siswa dikategorikan cukup mampu, 4 siswa dikategorikan

mampu, dan 3 siswa dikategorikan sangat mampu. Pada siklus ke dilakukan

pembenahan mulai dari RPP, persiapan sebelum mengajar, dan penjelasan

pengerjaannya, alhasil perolehan nilai siswa pada aspek kesesuaian tema

dengan isi semakin meningkat, 1 siswa dikategorikan kurang mampu, 4 siswa

dikategorikan cukup mampu, 9 siswa dikategorikan mampu dan 18 siswa

dikategorikan sangat mampu.

Data tersebut menunjukan bahwa penggunaan media video klip dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam kesesuaian tema. Siswa membuat teks

drama sesuai dengan tema dan amanat yang dituangkan sangat sesuai dengan

tema. Data tersebut masih menunjukan siswa yang dikategorikan kurang

mampu sebanyak 1 siswa pada siklus II, hal tersebut karena siswa belum dapat

menuangkan amanat sesuai dengan tema.

f. Penggunaan Petunjuk Teknis

Petunjuk teknis adalah rambu-rambu yang sengaja dicantumkan oleh

seorang penulis naskah drama sebagai penuntun penafsiranbagi siapa saja yang

ingin mementaskannya. Dari pengertian petunjuk teknis tersebut peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

92

menetapkan kriteria penilaian aspek penggunaan petunjuk teknis untuk menjadi

pedoman penilaian hasil tes siswa, agar peneliti tahu peningkatan yang dialami

siswa pada setiap siklusnya. Kriteria tersebut sebagai berikut: Pertama, siswa

mendapatkan skor 5 jika petunjuk teknis sangat sesuai dengan isi dialog tokoh.

Kedua, siswa mendapatkan skor 4 jika petunjuk teknis sesuai dengan dialog

tokoh, tetapi tidak tepat dalam penempatannya. Ketiga, siswa mendapatkan

skor 3 jika petunjuk teknis cukup sesuai dengan dialog tokoh, tetapi tidak tepat

dalam penempatannya. Keempat, siswa mendapatkan skor 2 jika petunjuk

teknis kurang sesuai dengan dialog tokoh, tetapi tepat dalam penempatannya.

Kelima, siswa mendapatkan skor 1 jika petunjuk teknis kurang sesuai dengan

dialog tokoh dan kurang tepat dalam penempatannya.

Berikut ini adalah grafik perbandingan perolehan nilai penggunaan

petunjuk teknis pada setiap siklusnya:

Grafik 4.8

Data Aspek Penggunaan Petunjuk Teknis pada Pretes, Siklus I,

dan Siklus II

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Pretes Siklus I Siklus II

Kurang Mampu

Cukup Mampu

Mampu

Sangat Mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

93

Data di atas menunjukan kemampuan siswa pada aspek penggunaan

petunjuk teknis menulis drama mengalami peningkatan. Pada pretes ada 14

siswa yang dikategorikan kurang mampu, 13 siswa dikategorikan cukup

mampu, 3 siswa dikategorikan mampu, dan 2 siswa dikategorikan sangat

mampu. Pada siklus I dengan menggunakan media video klip perolehan nilai

siswa dalam aspek penggunaan petunjuk teknis mulai meningkat, 2 siswa

dikategorikan kurang mampu, 17 siswa dikategorikan cukup mampu, 8 siswa

dikategorikan mampu, dan 5 siswa dikategorikan sangat mampu. Pada siklus

ke dilakukan pembenahan mulai dari RPP, pada RPP bagian Inti peneliti

menambahkan penjelasan materi tentang penggunaan petunjuk teknis menulis

teks drama karena jika hanya melihat kemampuan aspek penggunaan petunjuk

teknis menulis naskah drama tidak meningkat, persiapan sebelum mengajar,

dan penjelasan pengerjaannya, alhasil perolehan nilai siswa pada aspek

penggunaan petunjuk teknis semakin meningkat, 1 siswa dikategorikan kurang

mampu, 8 siswa dikategorikan cukup mampu, 7 siswa dikategorikan mampu

dan 16 siswa dikategorikan sangat mampu.

Data tersebut menunjukan bahwa penggunaan media video klip dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam penggunaan petunjuk teknis. Siswa

dapat menggunakan penggunaan petunjuk teknis yang sesuai dengan dialog

tokoh. Mulai dari penggunaan tanda baca (“) sebagai awal kalimat percakapan

dan penggunaan tanda kurung untuk menggambarkan situasi atau gerakan.

Data tersebut masih menunjukan siswa yang dikategorikan kurang mampu

sebanyak 1 siswa pada siklus II, hal tersebut karena siswa belum tepat dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

94

menempatkan petunjuk teknis dan ada yang tidak menggunakan petunjuk

teknis sehingga dialog kurang sempurna.

g. Kaidah Penulisan Naskah Drama

Menurut Yeti (2007:8) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

kaidah penulisan naskah drama, yaitu: (1) penulisan dialog harus diawali

dengan nama tokoh yang mengungkapkan dialog. (2) Penggunaan tanda baca

titik dua untuk mengungkapkan dialog tokoh. (3) naskah drama dilengkapi

petunjuk tertentu, misalnya gerakan, ekspresi, sikap tokoh, latar. Petunjuk

teknis tersebut ditulis dalam tanda kurung. (4) pada awal kisahan biasanya

disertakan prolog sebagai pengantar cerita dan epilog sebagai penutup cerita.

Dari aturan-aturan menulis naskah drama di atas, peneliti menetapkan

kriteria penilaian aspek kaidah penulisan naskah drama untuk menjadi

pedoman penilaian hasil tes siswa, agar peneliti tahu peningkatan yang dialami

siswa pada setiap siklusnya. Kriteria tersebut sebagai berikut: Pertama,siswa

mendapatkan skor 5 jika naskah drama sangat sesuai dengan kaidah penulisan

naskah drama. Kedua, siswa mendapatkan skor 4 jika naskah drama sesuai

dengan kaidah penulisan naskah drama. Ketiga, siswa mendapatkan skor 3 jika

naskah drama cukup sesuai dengan kaidah penulisan naskah drama. Keempat,

siswa mendapatkan skor 2 jika naskah drama kurang sesuai dengan kaidah

penulisan naskah drama. Kelima, siswa mendapatkan skor 1 jika naskah drama

tidak sesuai dengan kaidah penulisan naskah drama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

95

Berikut ini adalah grafik perbandingan perolehan nilai aspek kaidah

penulisan naskah drama pada setiap siklusnya.

Grafik 4.9

Data Aspek Kaidah Penulisan Naskah Drama pada Pretes, Siklus I,

dan Siklus II

Data di atas menunjukan kemampuan siswa pada aspek kaidah penulisan

naskah drama mengalami peningkatan. Pada pretes ada 18 siswa yang

dikategorikan kurang mampu, 12 siswa dikategorikan cukup mampu, 1 siswa

dikategorikan mampu, dan 1 siswa dikategorikan sangat mampu. Pada siklus I

dengan menggunakan media video klip perolehan nilai siswa dalam aspek

kaidah penulisan naskah drama mulai meningkat, 7 siswa dikategorikan kurang

mampu, 12 siswa dikategorikan cukup mampu, 8 siswa dikategorikan mampu,

dan 5 siswa dikategorikan sangat mampu. Pada siklus ke II dilakukan

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Pretes Siklus I Siklus II

Kurang Mampu

Cukup Mampu

Mampu

Sangat Mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

96

pembenahan mulai dari RPP, pada RPP bagian Inti peneliti menambahkan

penjelasan materi tentang kaidah penulisan teks drama karena jika hanya

melihat kemampuan aspek kaidah penulisan naskah drama tidak meningkat,

persiapan sebelum mengajar, dan penjelasan pengerjaannya, alhasil perolehan

nilai siswa pada aspek kaidah penulisan naskah drama semakin meningkat, 3

siswa dikategorikan kurang mampu, 7 siswa dikategorikan cukup mampu, 8

siswa dikategorikan mampu dan 14 siswa dikategorikan sangat mampu.

Data tersebut menunjukan bahwa pembenahan pada setiap siklus dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam penggunaan kaidah penulisan naskah

drama. Siswa dapat menggunakan tanda baca yang tepat dalam membuat teks

drama, penggunaan tanda baca titik dua untuk menggungkapkan dialog tokoh,

pada awal kisahan disertakan prolog sebagai pengantar cerita dan epilog

sebagai penutup cerita dan setiap siswa sudah menggunakan ejaan yang baik

dan benar. Data tersebut masih menunjukan siswa yang dikategorikan kurang

mampu sebanyak 3 siswa pada siklus II, hal tersebut karena siswa belum dapat

menggunakan tanda baca dan ejaan yang baik dan benar dan belum

menggunakan prolog serta epilog.

2. Perbedaan Hasil Analisis Data Kemampuan Menulis Teks Drama pada

Setiap Siklus

1. Siklus I

Hasil kemampuan menulis pembelajaran menulis pada siklus I

menunjukkan adanya perbedaan pada kondisi awal ke siklus I. Hal ini

dibuktikan dari nilai rata-rata kondisi awal 67,06 ke siklus I 79,62.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

97

Kesimpulannya adalah rata-rata kondisi awal ke siklus I mengalami

peningkatan (lihat tabel 4.7).

Siswa dikatakan tuntas apabila mencapai nilai 75. Dilihat dari persentase

ketuntasan belajar pada indikator kemampuan menulis teks drama pada siklus

I, jumlah siswa telah mencapai KKM sebesar 78% atau 25 siswa, sedangkan

yang masih di bawah KKM 22% atau 7 siswa (lihat tabel 4.1 dan grafik 4.1).

Jika dibandingkan dengan nilai (skor) siswa pada data kondisi awal sebelum

menggunakan media video klip di mana siswa yang tuntas KKM pada

indikator menulis teks drama yaitu 25% siswa dinyatakan tuntas dan sisanya

75% siswa dinyatakan tidak tuntas KKM. Kesimpulannya adalah terjadi

peningkatan signifikan pada indikator menulis teks drama antara sebelum

dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan

media video klip pada siklus I. Peningkatan signifikan yang terjadi pada

kondisi awal ke siklus I sebesar 53%.

Peningkatan juga terjadi pada nilai rata-rata yang dilakukan pada tindakan

data kondisi awal adalah 67,06 sedangkan setelah dilakukan pelaksanaan

tindakan dengan menggunakan media video klip pada siklus I meningkat

menjadi 79,62. Berdasarkan nilai rata-rata aspek kemampuan menulis teks

drama sebelum dilakukan tindakan dan sesudah dilakukan pelaksanaan

tindakan siklus I, terjadi peningkatan sebesar 12.56. Peningkatan tersebut

diperoleh dari nilai rata-rata siklus I dikurangi nilai rata-rata data kondisi awal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

98

Berikut ini hasil analisis data kemampuan menulis teks drama pada kondisi

awal dan siklus I.

Tabel 4.7

Perbedaan Hasil Analisis Data Kemampuan Menulis Teks Drama

pada Kondisi Awal dan Siklus I

2. Siklus II

Hasil pembelajaran menulis teks drama menunjukkan adanya perbedaan

pada siklus I ke siklus II. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata siklus I 79,62

ke siklus II 85,93. Kesimpulannya adalah rata-rata siklus I ke siklus II

mengalami peningkatan (lihat Tabel 4.8).

Berdasarkan hasil nilai pada siklus II menunjukkan telah terjadi

peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan itu terlihat pada persentase

ketuntasan belajar pada indikator kemampuan menulis teks drama pada

siklus II, jumlah siswa telah mencapai KKM sebesar 90% atau 29 siswa,

No Keterangan Kondisi

Awal

Siklus I

1 Nilai siswa tuntas KKM

Tuntas 8 25

Tidak Tuntas 24 7

2

Persentase ketuntasan dengan

KKM 75

Tuntas 25% 78%

Tidak tuntas 75% 22%

3

Rata-rata 67.06 79.62

Peningkatan Rata-rata data

kondisi awal ke siklus I

12.56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

99

sedangkan yang masih di bawah KKM 10% atau 3 siswa (lihat tabel 4.1 dan

grafik 4.1). Jika dibandingkan dengan nilai (skor) siswa pada data siklus I

dimana siswa yang tuntas KKM pada indikator kemampuan menulis teks

drama yaitu 78% siswa dinyatakan tuntas dan sisanya 22% siswa tidak

tuntas KKM. Kesimpulannya adalah terjadi peningkatan pada indikator

kemampuan menulis teks drama.

Peningkatan juga terjadi pada nilai rata-rata yang dilakukan pada

tindakan data siklus I adalah 79.62 sedangkan setelah dilakukan

pelaksanaan tindakan pada siklus II meningkat menjadi 85.93. Berdasarkan

nilai rata-rata aspek kemampuan menulis teks drama terjadi peningkatan

sebesar 6.31. Peningkatan tersebut diperoleh dari nilai rata-rata siklus II

dikurangi nilai rata-rata siklus I. Berikut ini hasil analisis data kemampuan

menulis teks drama pada Siklus I dan siklus II.

Tabel 4.8

Perbedaan Hasil Analisis Data Kemampuan Menulis Teks Drama

pada Siklus I dan Siklus II

No Keterangan Siklus I Siklus II

1 Nilai siswa tuntas KKM

Tuntas 25 29

Tidak Tuntas 7 3

2

Persentase ketuntasan dengan

KKM 75

Tuntas 78% 90%

Tidak tuntas 22% 10%

3

Rata-rata 79,62 85,93

Peningkatan Rata-rata data

kondisi awal ke siklus I

6.31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

100

Dengan demikian, maka dapat diketahui bahwa penggunaan media video

klip dapat meningkatkan kemampuan menulis teks drama siswa kelas XI IPA2

SMA N 1 Prambanan, Klaten. Sehingga nilai hasil menulis teks drama siswa

tuntas di atas KKM yang sudah ditetapkan, yaitu 75.

Menulis merupakan kegiatan komunikasi secara tidak langsung, menulis

juga dapat dipergunakan untuk berkomunikasi tidak secara tatap muka dengan

orang lain. Keterampilan menulis tidak datang begitu saja, melainkan perlu

latihan yang rutin agar dalam mengungkapkan pikiran, ide atau gagasan kepada

orang lain mudah dipahami.

Media video klip adalah potongan gambar dan suara yang digabung ke

dalam sebuah sajian, dalam hal ini berupa musik atau iklan untuk menyalurkan

pesan yang dapat merangsang pikiran, membangkitkan semangat, perhatian,

dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran

pada diri siswa.

Penggunaan media video klip dapat merangsang siswa untuk mengembang

ide-ide, mempercepat proses penyampaian, penangkapan, dan penguasaan

materi. Dengan menggunakan media video klip ini dapat berfungsi untuk

menarik perhatian siswa, memberi nuansa baru, dapat menggugah minat

belajar siswa dan dapat menghindari siswa dari perasaan jenuh saat mengikuti

pembelajaran.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Khuswatun Khasanah yang

berjudul Keefektifan Penggunaan Teknik Reflektif Berbantuan Media Video

Klip Dalam Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi pada Siswa Kelas VIII SMP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

101

Negeri 2 Mertoyudan, Magelang. Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa pertama, terdapat perbedaan kemampuan menulis kreatif puisi yang

signifikan antara siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Mertoyudan, Magelang yang

menggunakan dan yang tidak menggunakan teknik reflektif berbantuan media

video klip. Hal tersebut dibuktikan dari hasil uji-t pada skor postes kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol yang dilakukan dengan bantuan program

SPSS 16. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa diperoleh nilai p sebesar

0,000 (p<0,05) sehingga dinyatakan signifikan. Kedua, hasil penelitian ini juga

menunjukkan bahwa teknik reflektif berbantuan media video klip efektif

digunakan dalam pembelajaran menulis kreatif puisi pada siswa kelas VIII

SMP Negeri 2 Mertoyudan, Magelang. Hal tersebut terbukti dari hasil uji-t

pada selisih skor pretes ke postes serta selisih rata-rata hitung kemampuan

menulis kreatif puisi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang

diperoleh nilai p lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05) sehingga signifikan. Selain

itu, selisih pemerolehan rata-rata hitung pada kelompok eksperimen pada saat

pretes dan postes lebih besar dibandingkan kelompok kontrol. Hasil selisih

rata-rata hitung pada kelompok eksperimen adalah sebesar 3,97 sedangkan

pada kelompok kontrol hanya sebesar 0,51.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

102

BAB V

PENUTUP

Pada bagian ini diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang

telah dilaksanakan. Selain itu, pada bagian ini juga diuraikan saran dari peneliti.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pembelajaran menulis teks drama dengan menggunakan media video klip dapat

dikatakan berhasil. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penerapan media

video klip pada pembelajaran menulis teks drama dapat meningkatkan

kemampuan menulis teks drama. Siswa terdorong lebih kreatif dalam

mengembangkan alur drama dan mengembangkan ide. Penggunaan media video

klip juga dapat memotivasi siswa ketika pembelajaran menulis teks drama

berlangsung.

Penerapan media video klip terbukti dapat meningkatkan prestasi menulis

teks drama siswa kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten tahun ajaran

2015/2016. Peningkatan prestasi belajar siswa tersebut tampak dalam peningkatan

kemampuan siswa selama proses pembelajaran pretes, siklus I, dan siklus II.

Peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks drama dapat

dibuktikan dari hasil analisis data yang menunjukan bahwa prasiklus hanya 8

siswa atau 25% siswa tuntas dalam pembelajaran menulis teks drama. Pada siklus

I terjadi peningkatan menjadi 25 siswa atau 78% siswa tuntas dalam pembelajaran

menulis drama. Pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 29 siswa atau 90%

siswa tuntas dalam pembelajaran menulis drama. Dengan demikian, dapat

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

103

disimpulkan dengan penggunaan media video klip ini dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas XI IPA2 SMA N 2 Prambanan Klaten.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti ini dapat

digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan menulis teks drama

siswa dan mengatasi masalah-masalah yang dialami siswa. Saran-saran ini

ditujukan kepada SMA N 1 Prambanan Klaten, guru mata pelajaran bahasa

Indonesia, siswa, dan peneliti lain. Secara rinci, saran-saran akan diuraikan di

bawah ini.

1. Bagi SMA N 1 Prambanan Klaten

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi

mengenai kemampuan siswa kelas XI IPA2 dalam pembelajaran menulis teks

drama. Selain itu, agar pihak sekolah lebih memperhatikan kebutuhan

pembelajaran siswa, salah satunya penggunaan media video klip karena media

video klip terbukti dapat meningkatkan kemampuan menulis teks drama.

2. Bagi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi dasar menulis

teks drama sebaiknya dilaksanakan dengan lebih variaatif. Guru Bahasa

Indonesia diharapkan menggunakan media video klip dalam pembelajaran

menulis teks drama, karena hasil penelitian menunjukkan bahwa media video

klip dapat membuat pembelajaran menyenangkan, selain itu media video klip

dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa khusunya menulis teks drama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

104

3. Bagi Siswa

Media video klip diharapkan berguna bagi siswa untuk lebih kreatif dalam

mengembangkan ide suatu cerita drama, berperan serta dalam suatu

pembelajaran dan dapat meningkatkan pemahaman hasil belajar siswa dalam

menulis teks drama.

4. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media

video klip dalam pembelajaran menulis teks drama. Berkaitan dengan hal itu,

hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber

informasi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

105

Daftar Pustaka

Ahmadi, Mukhsin. 1988. Panduan Mengajar Keterampilan Menulis. Jakarta:

Depdikbud

Anitah, Sri. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka

Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Endraswara, Suwardi. 2011. Metode Pembelajaran Drama; Apresiasi, Ekspresi

dan Pengkajian. Yogyakarta: CAPS

Harymawan, R.M.A.1988. Darmaturgi. Bandung: CV ROSDA.

Khasanah, Khuswatun. 2013.Keefektifan Penggunaan Teknik reflektif Berbantuan

Media Video Klip Dalam Pembelajaran Menulis Kreatif Puisi Pada Siswa

Kelas XI IPA2 SMP Negeri 2 Mertoyudan, Magelang. Yogyakarta: Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS, UNY.

Kosasih, E. 2008. Apresiasi Prosa. Jakarta: Nobel Edumedia.

Luxemberg. 1992. Pengantar Ilmu Sastra. Diterjemahkan oleh Dick Hartoko.

Jakarta: Gramedia.

Munaidi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran; Sebuah Pendekaan Baru. Jakarta:

Referensi.

Nurgiantoro, Burhan. 2001. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE.

Nuryatin, Agus. 2010. Mengabadikan Pengalaman dalam Cerpen. Rembang:

Yayasan Adhigama.

Putra, R. Masri Sareb. 2005. Menulis: Meningkatkan dan Menjual Kecerdasan

Verbal-Linguistik Anda. Malang: Dioma.

Rinanto, Andre. 1982. Peranan media Audiovual dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

106

Sabarti, Akhadiah, dkk. 1996. Pembinaan Kemampuam Menulis Bahasa

Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Saleh, M. 1967. Sandiwara Dalam Pena. Jakarta: Gunung Agung.

Samin, Ahmad. 1985. Kamus Istilah Seni Drama. Jakarta : Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Soemanto, Bakdi. 2001. Jagat teater. Media Pressindo.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,

dan R dan D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Untuk Gueu, Kepala Sekolah & Pengawas.

Yogyakarta: Adtya Media.

Suleiman, Amir Hamzah.1981. Media Audiovisual untuk Penerangan dan

Penyuluhan. Jakarta: Gramedia.

Syarif, E, Zulkarnaini & Sumarmo. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta:

Depdiknas.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Waluyo, Herman J. 2001. Drama Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta:

Hanindita Graha Widia.

Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT

Gramedia.

Wiyanto, Asul. 2002. Terampil Bermain Drama. Jakarta: Gramedia Widiasarana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

107

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

108

Lampiran 1 : Surat Permohonan Validasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

109

Lampiran 2 : Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

110

Lampiran 3 : Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

111

Lampiran 5 : RPP Siklus I

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA N 1 Prambanan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : XI/II

Standar Kompetensi :

Menulis

16. Menulis Naskah Drama

Kompetensi Dasar :

16.1 Mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama.

Indikator :

1. Mampu mengidentifikasi drama.

2. Disiplin dalam menyelesaikan penulisan naskah drama.

3. Mampu menulis teks drama dengan menggunakan bahasa yang sesuai

kriteria dalam penulisan naskah drama.

Tujuan :

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian dan struktur drama.

2. Siswa disiplin dalam menyelesaikan penulisan naskah drama.

3. Siswa mampu menulis teks drama dengan menggunakan bahasa yang

sesuai kriteria dalam penulisan naskah drama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

112

Materi pembelajaran : Menulis Naskah Drama

Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya-jawab, penugasan

Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

Langkah-langkah pembelajaran :

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Kegiatan Awal

(Apersepsi)

1. Guru memberi salam

2. Guru memutarkan

video untuk

memotivasi siswa

dalam belajar.

3. Siswa ditanya

mengenai unsur-unsur

drama.

4. Guru memaparkan

langkah pembelajaran

yang akan

dilaksanakan.

10 menit

Inti 1. Guru menjelaskan

tentang pengertian

drama dan struktur

drama.

2. Siswa bersama guru

melakukan tanya-

jawab tentang

pengertian drama dan

struktur drama.

3. Siswa menyimak

petunjuk dari guru

tentang langkah-

langkah dalam

mengerjakan tugas.

4. Siswa menyimak

video klip berjudul

“Karakter Lima

Warna” yang

ditayangkan oleh

guru.

5. Siswa mencatat hal-

hal penting yang ada

dalam video klip.

75 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

113

6. Siswa membuat

naskah drama sesuai

dengan video klip

yang telah

disimaknya.

7. Siswa memberikan

tanggapan secara

singkat terhadap

pekerjaan temannya.

Kegiatan Penutup 1. Siswa dan guru

membuat kesimpulan

2. Refleksi

3. Salam penutup.

5 menit

Sumber Belajar

1. Buku bahasa Indonesia kelas XI

2. Bahan : pementasan drama PBSI 2011 kelas B Universitas Sanata Dharma

yang berjudul “Karakter Lima Warna”

Penilaian :

1. Jenis : tes dan non tes.

2. Bentuk : uraian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

114

Pedoman Penilaian :

Kriteria Penilaian Menulis Teks Drama

Rubrik Penilaian Tes Keterampilan Menulis Teks Drama

No Kriteria Penilaian Indikator Penilaian Skor Bobot

1 Pengembangan alur a. Pengembangan alur sesuai

dengan isi video klip dan

mengandung konflik yang

mendukung.

b. Pengembangan alur kurang

sesuai dengan isi video klip,

tetapi mengandung konflik

c. Pengembangan alur sesuai

dengan isi video klip, tetapi

tidak mengandung konflik.

d. Pengembangan alur kurang

sesuai dengan isi video klip dan

tidak mengandung konflik.

5

4

3

2

4

No Aspek

Penilaian

Rentang Skor Bobot Bobot X

skor

Maksimal 1 2 3 4 5

1 Pengembangan

alur

4 20

2 Kejelasan

tokoh dan

watak

2 10

3 Pengembangan

dialog

4 20

4 Kesesuaian

latar

2 10

5 Kesesuaian

tema dengan

isi

2 10

6 Penggunaan

petunjuk

teknis

2 10

7 Kaidah

penulisan

naskah drama

4 20

Jumlah 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

115

e. Pengembangan alur tidak sesuai

dengan isi video klip dan tidak

mengandung konflik.

1

2 Kejelasan tokoh dan

watak

a. Karakter tokoh digambarkan

secara jelas dan sesuai dengan

isi video klip.

b. Karakter tokoh digambarkan

kurang jelas, tetapi sesuai

dengan isi video klip.

c. Karakter tokoh digambarkan

secara jelas, tetapi kurang

sesuai dengan isi video klip.

d. Karakter tokoh digambarkan

kurang jelas dan kurang sesuai

dengan isi video klip.

e. Karakter tokoh digambarkan

tidak jelas dan tidak sesuai

dengan isi video klip.

5

4

3

2

1

2

3 Pengembangan

dialog

a. Pengembangan dialog sesuai

dengan adegan tokoh dalam isi

video klip.

b. Pengembangan dialog sesuai

dengan adegan dalam isi video

klip, tetapi kurang jelas.

c. Pengembangan dialog sesuai

dengan adegan tokoh dalam isi

video klip, tetapi jelas.

d. Pengembangan dialog kurang

sesuai dengan adegan dalam isi

video klip dan kurang jelas.

e. Pengembangan dialog tidak

sesuai dengan adegan dalam isi

video klip.

5

4

3

2

1

4

4 Kesesuaian latar a. Latar menggambarkan tiga

aspek (Tempat, waktu, suasana)

dan sesuai dengan isi video

klip.

b. Latar menggambarkan tiga

aspek (Tempat, waktu, suasana)

tetapi kurang sesuai dengan isi

video klip.

c. Latar menggambarkan dua

aspek dan sesuai dengan isi

video klip.

d. Latar menggambarkan dua

5

4

3

2

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

116

aspek dan kurang sesuai dengan

isi video klip.

e. Latar menggambarkan satu

aspek dan tidak sesuai dengan

video klip.

1

5 Kesesuaian tema

dengan isi

a. Amanat yang dituangkan

sangat sesuai dengan tema

cerita dalam isi video klip

b. Amanat yang dituangkan sesuai

dengan tema cerita dalam isi

video klip.

c. Amanat yang dituangkan cukup

sesuai dengan cerita dalam isi

video klip.

d. Amanat yang dituangkan

kurang sesuai dengan tema

cerita dalam isi video klip.

e. Amanat yang dituangkan tidak

sesuai dengan tema cerita dalam

isi video klip.

5

4

3

2

1

2

6 Penggunaan

petunjuk teknis

a. Petunjuk teknis sesuai dengan

isi dialog tokoh.

b. Petunjuk teknis sesuai dengan

dialog tokoh, tetapi tidak tepat

dalam penempatannya.

c. Petunjuk teknis kurang sesuai

dengan dialog tokoh, tetapi

tepat dalam penempatannya.

d. Petunjuk teknis kurang sesuai

dengan dialog tokoh dan

kurang sesuai dalam

penempatannya.

e. Petunjuk teknis tidak sesuai

dengan dialog tokoh.

5

4

3

2

1

2

7 Kaidah penulisan

naskah drama

a. Naskah drama sangat sesuai

dengan kaidah penulisan

naskah drama.

b. Naskah drama sesuai dengan

kaidah penulisan naskah

drama.

c. Naskah drama cukup sesuai

dengan kaidah penulisan

naskah drama.

5

4

3

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

117

d. Naskah drama kurang sesuai

dengan kaidah penulisan

naskah drama.

e. Naskah drama tidak sesuai

dengan kaidah penulisan

naskah drama.

2

1

Nilai = skor X bobot

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

118

Lampiran 6 : Hasil Tugas Siswa Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

121

Lampiran 7 : Pendapat Siswa Mengenai Pembelajaran Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

124

Lampiran 8 : Instrumen Observasi

Instrumen Observasi (Pengamatan) Kegiatan Pembelajaran Menulis

pada Siklus I

(Pengamatan dilakukan oleh Ibu Sri widayati selaku guru Bahasa Indonesia)

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4

I. PRAPEMBELAJARAN

1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media

2. Memeriksa kesiapan siswa

II. MEMBUKA PEMBELAJARAN

1. Melakukan kegiatan apersepsi

2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana

kegiatannya

III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A.Penguasaan materi pelajaran

1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

3. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar

4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai

2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan siswa

3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi

5. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif

6.

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah

dialokasikan

C. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

2. Merespons positif partisipasi siswa

3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa

4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa

5. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif

6. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

125

Instrumen Observasi (Pengamatan) Kegiatan Pembelajaran Menulis

pada Siklus I

(Pengamatan dilakukan oleh Bu Sri widayati selaku guru Bahasa Indonesia)

Skor penilaian:

1. Sangat Setuju : 4

2. Setuju : 3

3. Kurang Setuju : 2

4. Tidak Setuju : 1

D. Penilaian proses dan hasil belajar

1. Memantau kemajuan belajar

2. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi

3. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

E. Penggunaan bahasa

1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

IV. PENUTUP

A.Refleksi dan rangkuman pembelajaran

1. Menyimpulkan pelajaran

2. Merefleksikan pembelajaran yang telah didapatkan dengan

mengisi kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

126

Instrumen Observasi (Pengamatan) Kegiatan Pembelajaran Menulis

pada Siklus I

(Pengamatan dilakukan oleh Yunus Andi Bayu selaku mitra peneliti)

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4

I. PRAPEMBELAJARAN

1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media

2. Memeriksa kesiapan siswa

II. MEMBUKA PEMBELAJARAN

1. Melakukan kegiatan apersepsi

2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana

kegiatannya

III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A.Penguasaan materi pelajaran

1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

3. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar

4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai

2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan siswa

3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi

5. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif

6.

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah

dialokasikan

C. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

2. Merespons positif partisipasi siswa

3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa

4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa

5. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif

6. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

127

Instrumen Observasi (Pengamatan) Kegiatan Pembelajaran Menulis

pada Siklus I

(Pengamatan dilakukan oleh Yunus Andi Bayu selaku mitra peneliti)

Skor penilaian:

1. Sangat Setuju : 4

2. Setuju : 3

3. Kurang Setuju : 2

4. Tidak Setuju : 1

D. Penilaian proses dan hasil belajar

1. Memantau kemajuan belajar

2. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi

3. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

E. Penggunaan bahasa

1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

IV. PENUTUP

A.Refleksi dan rangkuman pembelajaran

1. Menyimpulkan pelajaran

2. Merefleksikan pembelajaran yang telah didapatkan dengan

mengisi kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

128

Lampiran 9 : Dokumentasi Siklus I

SIKLUS I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

129

Lampiran 10 : RPP Siklus II

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA N 1 Prambanan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : XI/II

Standar Kompetensi :

Menulis

16. Menulis Naskah Drama

Kompetensi Dasar :

16.1 Mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog naskah drama.

Indikator :

1. Mampu mengidentifikasi drama.

2. Disiplin dalam menyelesaikan penulisan naskah drama.

3. Mampu menulis teks drama dengan menggunakan bahasa yang sesuai

kriteria dalam penulisan naskah drama.

Tujuan :

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian dan struktur drama.

2. Siswa disiplin dalam menyelesaikan penulisan naskah drama.

3. Siswa mampu menulis teks drama dengan menggunakan bahasa yang

sesuai kriteria dalam penulisan naskah drama.

Materi pembelajaran : Menulis Naskah Drama

Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya-jawab, penugasan

Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

130

Langkah-langkah pembelajaran :

Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

Kegiatan Awal

(Apersepsi)

1. Guru memberi salam

2. Guru memutarkan

video untuk

memotivasi siswa

dalam belajar.

3. Siswa ditanya

mengenai unsur-unsur

drama.

4. Guru memaparkan

langkah pembelajaran

yang akan

dilaksanakan.

10 menit

Inti 1. Guru menjelaskan

tentang pengertian

drama dan struktur

drama.

2. Guru menjelaskan

tentang kaidah

penulisan teks drama

dan menjelaskan

tentang penggunaan

petunjuk teknis pada

penulisan teks drama.

3. Siswa bersama guru

melakukan tanya-

jawab tentang

pengertian drama dan

struktur drama.

4. Siswa menyimak

petunjuk dari guru

tentang langkah-

langkah dalam

mengerjakan tugas.

5. Siswa menyimak

video klip berjudul

“Dukun-dukunan”

yang ditayangkan

oleh guru.

6. Siswa mencatat hal-

hal penting yang ada

dalam video klip.

7. Siswa membuat

naskah drama sesuai

75 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

131

dengan video klip

yang telah

disimaknya.

8. Siswa memberikan

tanggapan secara

singkat terhadap

pekerjaan temannya.

Kegiatan Penutup 1. Siswa dan guru

membuat kesimpulan

2. Refleksi

3. Salam penutup.

5 menit

Sumber Belajar

1. Buku bahasa Indonesia kelas XI

2. Bahan : pementasan drama PBSI 2011 kelas A Universitas Sanata Dharma

yang berjudul “Dukun-dukunan”

Penilaian :

1. Jenis : tes dan non tes.

2. Bentuk : uraian.

Pedoman Penilaian :

No Aspek

Penilaian

Rentang Skor Bobot Bobot X

skor

Maksimal 1 2 3 4 5

1 Pengembangan

alur

4 20

2 Kejelasan

tokoh dan

watak

2 10

3 Pengembangan

dialog

4 20

4 Kesesuaian

latar

2 10

5 Kesesuaian

tema dengan

isi

2 10

6 Penggunaan

petunjuk

teknis

2 10

7 Kaidah

penulisan

naskah drama

4 20

Jumlah 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

132

Kriteria Penilaian Menulis Teks Drama

Rubrik Penilaian Tes Keterampilan Menulis Teks Drama

No Kriteria Penilaian Indikator Penilaian Skor Bobot

1 Pengembangan alur a. Pengembangan alur sesuai

dengan isi video klip dan

mengandung konflik yang

mendukung.

b. Pengembangan alur kurang

sesuai dengan isi video klip,

tetapi mengandung konflik

c. Pengembangan alur sesuai

dengan isi video klip, tetapi

tidak mengandung konflik.

d. Pengembangan alur kurang

sesuai dengan isi video klip dan

tidak mengandung konflik.

e. Pengembangan alur tidak sesuai

dengan isi video klip dan tidak

mengandung konflik.

5

4

3

2

1

4

2 Kejelasan tokoh dan

watak

a. Karakter tokoh digambarkan

secara jelas dan sesuai dengan

isi video klip.

b. Karakter tokoh digambarkan

kurang jelas, tetapi sesuai

dengan isi video klip.

c. Karakter tokoh digambarkan

secara jelas, tetapi kurang sesuai

dengan isi video klip.

d. Karakter tokoh digambarkan

kurang jelas dan kurang sesuai

dengan isi video klip.

e. Karakter tokoh digambarkan

tidak jelas dan tidak sesuai

dengan isi video klip.

5

4

3

2

1

2

3 Pengembangan

dialog

a. Pengembangan dialog sesuai

dengan adegan tokoh dalam isi

video klip.

b. Pengembangan dialog sesuai

dengan adegan dalam isi video

5

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

133

klip, tetapi kurang jelas.

c. Pengembangan dialog sesuai

dengan adegan tokoh dalam isi

video klip, tetapi jelas.

d. Pengembangan dialog kurang

sesuai dengan adegan dalam isi

video klip dan kurang jelas.

e. Pengembangan dialog tidak

sesuai dengan adegan dalam isi

video klip.

3

2

1

4

4 Kesesuaian latar a. Latar menggambarkan tiga

aspek (Tempat, waktu, suasana)

dan sesuai dengan isi video klip.

b. Latar menggambarkan tiga aspek

(Tempat, waktu, suasana) tetapi

kurang sesuai dengan isi video

klip.

c. Latar menggambarkan dua aspek

dan sesuai dengan isi video klip.

d. Latar menggambarkan dua aspek

dan kurang sesuai dengan isi

video klip.

e. Latar menggambarkan satu aspek

dan tidak sesuai dengan video

klip.

5

4

3

2

1

2

5 Kesesuaian tema

dengan isi

a. Amanat yang dituangkan sangat

sesuai dengan tema cerita dalam

isi video klip

b. Amanat yang dituangkan sesuai

dengan tema cerita dalam isi

video klip.

c. Amanat yang dituangkan cukup

sesuai dengan cerita dalam isi

video klip.

d. Amanat yang dituangkan kurang

sesuai dengan tema cerita dalam

isi video klip.

e. Amanat yang dituangkan tidak

sesuai dengan tema cerita dalam

isi video klip.

5

4

3

2

1

2

6 Penggunaan

petunjuk teknis

a. Petunjuk teknis sesuai dengan

isi dialog tokoh.

b. Petunjuk teknis sesuai dengan

dialog tokoh, tetapi tidak tepat

dalam penempatannya.

c. Petunjuk teknis kurang sesuai

5

4

3

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

134

dengan dialog tokoh, tetapi tepat

dalam penempatannya.

d. Petunjuk teknis kurang sesuai

dengan dialog tokoh dan kurang

sesuai dalam penempatannya.

e. Petunjuk teknis tidak sesuai

dengan dialog tokoh.

2

1

7 Kaidah penulisan

naskah drama

a. Naskah drama sangat sesuai

dengan kaidah penulisan naskah

drama.

b. Naskah drama sesuai dengan

kaidah penulisan naskah drama.

c. Naskah drama cukup sesuai

dengan kaidah penulisan

naskah drama.

d. Naskah drama kurang sesuai

dengan kaidah penulisan

naskah drama.

e. Naskah drama tidak sesuai

dengan kaidah penulisan

naskah drama.

5

4

3

2

1

4

Nilai = skor X bobot

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

135

Lampiran 11 : Hasil Tugas Siswa Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

141

Lampiran 12 : Pendapat Siswa Tentang Pembelajaran Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

144

Lampiran 13 : Instrumen Observasi

Instrumen Observasi (Pengamatan) Kegiatan Pembelajaran Menulis

pada Siklus II

(Pengamatan dilakukan oleh Ibu Sri widayati selaku guru Bahasa Indonesia)

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4

I. PRAPEMBELAJARAN

1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media

2. Memeriksa kesiapan siswa

II. MEMBUKA PEMBELAJARAN

1. Melakukan kegiatan apersepsi

2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana

kegiatannya

III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A.Penguasaan materi pelajaran

1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

3. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar

4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai

2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan siswa

3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi

5. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif

6.

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah

dialokasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

145

Instrumen Observasi (Pengamatan) Kegiatan Pembelajaran Menulis

pada Siklus II

(Pengamatan dilakukan oleh Ibu Sri widayati selaku guru Bahasa Indonesia)

Skor penilaian:

1. Sangat Setuju : 4

2. Setuju : 3

3. Kurang Setuju : 2

4. Tidak Setuju : 1

C. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

2. Merespons positif partisipasi siswa

3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa

4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa

5. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif

6. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar

D. Penilaian proses dan hasil belajar

1. Memantau kemajuan belajar

2. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi

3. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

E. Penggunaan bahasa

1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

IV. PENUTUP

A.Refleksi dan rangkuman pembelajaran

1. Menyimpulkan pelajaran

2. Merefleksikan pembelajaran yang telah didapatkan dengan

mengisi kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

146

Instrumen Observasi (Pengamatan) Kegiatan Pembelajaran Menulis

pada Siklus II

(Pengamatan dilakukan oleh Yunus Andi Bayu selaku mitra peneliti)

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4

I. PRAPEMBELAJARAN

1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media

2. Memeriksa kesiapan siswa

II. MEMBUKA PEMBELAJARAN

1. Melakukan kegiatan apersepsi

2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana

kegiatannya

III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A.Penguasaan materi pelajaran

1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

3. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar

4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai

2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan siswa

3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi

5. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif

6.

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah

dialokasikan

C. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

2. Merespons positif partisipasi siswa

3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa

4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa

5. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif

6. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

147

Instrumen Observasi (Pengamatan) Kegiatan Pembelajaran Menulis

pada Siklus II

(Pengamatan dilakukan oleh Yunus Andi Bayu selaku mitra peneliti)

Skor penilaian:

1. Sangat Setuju : 4

2. Setuju : 3

3. Kurang Setuju : 2

4. Tidak Setuju : 1

D. Penilaian proses dan hasil belajar

1. Memantau kemajuan belajar

2. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi

3. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

E. Penggunaan bahasa

1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

IV. PENUTUP

A.Refleksi dan rangkuman pembelajaran

1. Menyimpulkan pelajaran

2. Merefleksikan pembelajaran yang telah didapatkan dengan

mengisi kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

148

Lampiran 14 : Dokumentasi Siklus II

SIKLUS II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS DRAMA … · Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian

149

BIODATA PENULIS

Petrus Danang Mustika Wijaya lahir di Klaten, 27

April 1993. Penulis masuk Sekolah Dasar di SDN 2

Kemudo Prambanan Klayen tahun 1999 dan lulus

pada tahun 2005. Pada tahun 2005 terdaftar sebagai

siswa SMP Negeri 2 Prambanan, Klaten. Tahun

2008 melanjutkan studi ke SMA Negeri 1

Prambanan, Klaten dan lulus pada tahun 2011.

Tahun 2011 penulis terdaftar sebagai mahasiswa

Pendidikan Bahasa, dan Sastra Indonesia (PBSI) di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta hingga saat ini. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma

diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul Peningkatan

Kemampuan Menulis Teks Drama Menggunakan Media Video Klip pada Siswa

Kelas XI IPA2 SMA N 1 Prambanan Klaten Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi ini

disusun sebagai syarat yang harus ditempuh untuk mendapatkan gelar sarjana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI