pengembangan prototipe buku cerita bergambar … · persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan...

134
PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR TENTANG TRADISI NGLARUNG DALAM KONTEKS PENDIDIKAN KARAKTER KEBANGSAAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Maria Nike Prasetyo Wido Saputri NIM: 121134033 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: vuongkhanh

Post on 07-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR

TENTANG TRADISI NGLARUNG DALAM KONTEKS PENDIDIKAN

KARAKTER KEBANGSAAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Maria Nike Prasetyo Wido Saputri

NIM: 121134033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

i

PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR

TENTANG TRADISI NGLARUNG DALAM KONTEKS PENDIDIKAN

KARAKTER KEBANGSAAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Maria Nike Prasetyo Wido Saputri

NIM: 121134033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan untuk:

1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu setia menyertai dan memberi

kekuatan jasmani dan rohani.

2. Kedua orang tua tercinta, Bapak Fredericus Triwidodo dan Ibu Florentina

Menik Prastiwi yang selalu memberikan semangat, doa, perhatian dan kasih

sayang yang tak pernah putus.

3. Eyang FX. Dawam dan Mamak F. Chubariah serta kakak tersayang

Matheas Bayu Prasetyo Wido Saputro

4. Teman terdekat Stefanus Candra Saputra yang selalu memberi semangat,

dukungan, doa, dan kasih sayang yang manja, selalu siap lembur bersama.

5. Univeristas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

v

MOTTO

Apabila kita manusia yang penuh dosa bisa mengasihi sedemikian rupa, betapa

lebih besar kasih Allah, Sang Bapa yang tanpa dosa dan tidak pernah

memikirkan diri sendiri, mengasihi kita?

(Matius 7:11)

Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya

(Pengkhotbah 3:11a)

Cintailah apa yang kamu pilih dan serahkanlah semuanya kepada Tuhan Yesus

(Ibu Florentina Menik Prastiwi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR

TENTANG TRADISI NGLARUNG DALAM KONTEKS PENDIDIKAN

KARAKTER KEBANGSAAN

Maria Nike Prasetyo Wido Saputri

Universitas Sanata Dharma

2016

Skripsi ini merupakan hasil penelitian dan pengembangan terkait dengan

tradisi nglarung. Potensi yang terdapat pada tradisi nglarung, yaitu adanya

aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat yang mengandung nilai-nilai bersyukur,

kerjasama/persaudaraan/persatuan, dan kegigihan. Masalah yang peneliti dapatkan

dari hasil kuesioner yang diberikan kepada 17 anak usia 9-11 tahun, yaitu 71%

anak tidak mengerti tata cara persiapan tradisi nglarung yang bertujuan

mempererat persaudaraan/persatuan, 76% anak juga tidak mengerti aktivitas yang

dilakukan nelayan pada saat sesaji dilarung yang bermakna mengungkapkan rasa

syukur, serta 76% anak memerlukan buku tentang penjelasan tradisi nglarung dan

65% anak mengharapkan adanya buku cerita. Peneliti terdorong mengembangkan

prototipe berupa buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung dalam konteks

pendidikan karakter kebangsaan. Tujuannya untuk menjelaskan pengembangan

dan kualitas prototipe buku tersebut.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research &

development) dengan menggunakan enam langkah menurut Sugiyono, yaitu: (1)

potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain,

(5) revisi desain dan (6) uji coba produk. Prototipe berbentuk buku cerita

bergambar “Ayo Mengenal Tradisi Nglarung”. Prototipe divalidasi seorang

validator bahasa dan sastra dengan nilai 4.5 (sangat baik). Dengan demikian

prototipe tersebut sangat layak digunakan.

Uji coba terbatas dilakukan dua kali di SD Kanisius Gowongan Yogyakarta

yang diikuti oleh 18 anak. Hasil refleksi setelah uji coba, peneliti mendapatkan

data: bahwa 100% anak memahami upacara tradisi nglarung yang dilakukan oleh

nelayan yang mengandung nilai-nilai untuk mengungkapkan rasa syukur,

kerjasama/persaudaraan/persatuan, dan kegigihan.

Kata kunci: pengembangan, buku cerita bergambar, pendidikan karakter, tradisi

nglarung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

ix

ABSTRACT

THE PROTOTYPE STORYBOOK DEVELOPMENT ABOUT NGLARUNG

TRADITION IN THE CONTEXT OF NATIONALITY CHARACTER

EDUCATION

Maria Nike Prasetyo Wido Saputri

Universitas Sanata Dharma

2016

This thesis was a result of research and development about nglarung. The

potentiality in the tradition of nglarung are the society expressed an habit to give

thanks to God, the togetherness and persistence. A problem that researchers

found out from the results of quetionare for the 17 children in the age of 9-11 was

71% these children did not aware about the meaning of nglarung tradition which

had purpose strengthen brotherhood/unity, 76% didn’t know the activities about

nglarung, 76% children need the story book and 65% children hope presence the

story book. Researcher was encouraged to develop the prototype of the children

book story concerning nglarung tradition in the context of national character

education. It aimed to explain the process of development and describe the quality

of the prototype.

This was a research and development. There were six steps applied

throughout according to Sugiyono including: (1) the potentiality and problems,

(2) data collection, (3) product design, (4) design validation, (5) design revision

and (6) product testing. The prototype produced was in form of book “Ayo

Mengenal Tradisi Nglarung”. The prototype was validated by a literature and

language validator with the value 4.5 (very good). Thus, this prototype was

suitable to apply.

The product testing was two times in Kanisius Gowongan Yogyakarta who

followed by 18 children. The result of testing reflection, the researcher found that:

100% of the children understood the nglarung purpose, in which to give thanks,

worked together, and persistence.

Keywords: development, story book, character education, nglarung tradition

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmatnya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR

TENTANG TRADISI NGLARUNG DALAM KONTEKS PENDIDIKAN

KARAKTER KEBANGSAAN. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi

persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyampaikan perhargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu serta memberikan

motivasi dalam penyusunan skripsi ini sampai selesai. Pada kesempatan ini,

peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum. Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan saran, kritik, dorongan, semangat, waktu, pikiran, dan tenaga

untuk membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

4. Wahyu Wido Sari, S.Si. M.Biotech. Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan kritik, saran, semangat, waktu, pikiran dan tenaga untuk

membimbing peneliti dalam menyelesaikan skrispi.

5. Seluruh dosen dan staf karyawan PGSD Universitas Sanata Dharma yang

telah memberikan pelayanan prima selama perkuliahan.

6. Kepala Sekolah, guru, dan anak-anak yang sudah mengizinkan peneliti

mengambil data analisis kebutuhan dan uji coba prototipe.

7. Validator instrumen prapenelitian dan validator prototipe.

8. Kedua orang tua tercinta, Bapak Fredericus Triwidodo dan Ibu Florentina

Menik Prastiwi yang selalu memberikan semangat, doa, perhatian dan kasih

sayang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v

HALAMAN KEASLIAN KARYA ..................................................................vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

ABSTRACT ......................................................................................................ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR BAGAN .........................................................................................xvi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................xix

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6

1.5 Spesifikasi Prototipe yang Diharapkan ........................................................ 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

xiii

1.6 Definisi Operasional .................................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................... 9

2.1 Landasan Teoritis ......................................................................................... 9

2.1.1 Tradisi atau Upacara Adat Jawa.......................................................... 9

2.1.1.1 Pengertian Tradisi Jawa atau Upacara Adat Jawa ................. 9

2.1.1.2 Macam-macam Tradisi Jawa ............................................... 10

2.1.1.3 Tradisi Nglarung .................................................................. 13

2.1.2 Pendidikan Karakter Kebangsaan ..................................................... 17

2.1.2.1 Arti Karakter ......................................................................... 17

2.1.2.2 Karakter Kebangsaan ............................................................ 18

2.1.2.3 Pendidikan Karakter Kebangsaan ......................................... 19

2.1.3 Buku Cerita Anak ............................................................................... 20

2.1.3.1 Arti Buku Cerita Anak ........................................................... 20

2.1.3.2 Tujuan Buku Cerita Anak ...................................................... 21

2.1.3.3 Macam-macam Bentuk Buku Cerita ...................................... 22

2.1.4 Media Gambar .................................................................................... 23

2.1.4.1 Pengertian Media .................................................................... 23

2.1.4.2 Media Gambar......................................................................... 23

2.1.5 Perkembangan Anak Usia 9-11 tahun ................................................. 24

2.1.5.1 Psikologi Perkembangan Anak Usia 9-11 .............................. 24

2.1.5.2 Tugas Perkembangan Anak Usia 9-11 .................................... 25

2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................. 27

2.3 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

xiv

2.4 Pertanyaan Penelitian ................................................................................. 32

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 33

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................... 33

3.2 Setting Penelitian ....................................................................................... 33

3.2.1 Tempat Penelitian ............................................................................. 33

3.2.2 Subyek Penelitian .............................................................................. 34

3.2.3 Objek Penelitian ................................................................................ 34

3.2.4 Waktu Penelitian ............................................................................... 34

3.3 Prosedur Pengembangan ............................................................................ 34

3.3.1 Potensi dan Masalah .......................................................................... 36

3.3.2 Pengumpulan Data ............................................................................. 37

3.3.3 Desain Prototipe ................................................................................. 37

3.3.4 Validasi Prototipe ............................................................................... 38

3.3.5 Revisi Prototipe .................................................................................. 38

3.3.6 Uji Coba Prototipe ............................................................................. 39

3.4 Instrumen Penelitian .................................................................................. 39

3.4.1 Instrumen Prapenelitian untuk Anak................................................... 39

3.4.2 Instrumen Validasi Prototipe .............................................................. 42

3.4.3 Instrumen Uji Coba Prototipe ............................................................. 43

3.5 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 44

3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................. 45

3.6.1 Data Kualitatif ................................................................................... 45

3.6.2 Data Kuantitatif ................................................................................. 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

xv

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 47

4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 47

4.1.1 Langkah-langkah Pengembangan ..................................................... 47

4.1.1.1 Potensi dan Masalah ............................................................. 47

4.1.1.2 Pengumpulan Data ................................................................ 48

4.1.1.3 Desain Prototipe .................................................................... 51

4.1.1.4 Validasi Prototipe .................................................................. 55

4.1.1.5 Revisi Prototipe ..................................................................... 56

4.1.1.6 Uji Coba Prototipe ................................................................ 57

4.1.2 Deskripsi Kualitas Prototipe ...................................................... 58

4.2 Pembahasan ................................................................................................ 60

4.3 Kelebihan dan Kelemahan Prototipe.......................................................... 66

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ......................... 68

5.1 Simpulan .................................................................................................... 68

5.2 Keterbatasan ............................................................................................... 68

5.3 Saran .......................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 70

LAMPIRAN ..................................................................................................... 72

BIOGRAFI PENELITI .................................................................................. 114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.2.1 Skema Penelitian yang Relevan ................................................... 30

Bagan 3.3.1 Langkah-langkah Metode Reaserch and Development ............... 35

Bagan 3.3.2 Prosedur Pengembangan Prototipe .............................................. 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Prapenelitian untuk Anak ................................... 39

Tabel 2. Instrumen Prapenelitian untuk Anak ................................................. 41

Tabel 3. Instrumen Validasi Prototipe ............................................................. 42

Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Uji Coba Prototipe ............................................. 43

Tabel 5. Instrumen Uji Coba Prototipe ............................................................ 44

Tabel 6. Tabel Klasifikasi Kelayakan Skor Skala Empat ................................ 45

Tabel 7. Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Pra penelitian Untuk Anak ........ 49

Tabel 8. Hasil Validasi Prototipe ..................................................................... 55

Tabel 9. Hasil Rekapitulasi Refleksi Anak ...................................................... 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sketsa Awal .................................................................................... 51

Gambar 2. Urutan Isi Prototipe Buku Cerita Bergambar ................................. 53

Gambar 3. Perubahan Cover Sebelum dan Setelah Direvisi ............................ 57

Gambar 4. Kegiatan Uji Coba Prototipe .......................................................... 58

Gambar 5. Hasil Refleksi Anak ....................................................................... 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Analisis Kebutuhan .................................................... 73

Lampiran 2. Lampiran Izin Uji Coba Prototipe .............................................. 74

Lampiran 3. Hasil Analisis Data Pra Penelitian Untuk Anak .......................... 75

Lampiran 4. Hasil Analisis Instrumen Uji Coba Prototipe .............................. 76

Lampiran 5. Hasil Refleksi Anak ..................................................................... 77

Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan Uji Coba Prototipe ............................... 113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi prototipe yang

diharapkan, dan definisi operasional.

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Kebudayaan di Indonesia beraneka ragam bentuknya. Keanekaragaman

tersebut merupakan kekayaan yang bernilai sehingga setiap insan warga negara

Indonesia selalu menjaga dan melestarikannya. Warga mempelajari kebudayaan

yang di dalamnya terkandung nilai-nilai kehidupan. Salah satu kebudayaan di

Indonesia khususnya di daerah Jawa, yaitu upacara tradisional atau upacara adat

Jawa (tradisi Jawa). Upacara tradisional merupakan salah satu wujud peninggalan

kebudayaan (Purwadi, 2005:1). Pendapat lain diungkapkan oleh Soepanto dalam

Sunjata (2013:76) bahwa upacara adat Jawa merupakan suatu bentuk kegiatan

sosial yang melibatkan warga masyarakat di Jawa dengan tujuan untuk mencari

keselamatan secara bersama-sama. Salah satunya, yaitu upacara atau tradisi

nglarung.

Nglarung berasal dari kata larung, yaitu membuang sesuatu ke dalam air

(sungai atau laut). Dalam konteks ini, tradisi nglarung adalah memberi sesaji

kepada roh halus yang berkuasa di satu tempat (Suyami, 2008:101). Tradisi

nglarung merupakan salah satu kegiatan budaya yang sampai sekarang masih

diselenggarakan oleh masyarakat khususnya di daerah Bantul. Tradisi tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

2

pada umumnya dilakukan satu tahun sekali pada bulan Sura (Sunjata, 2013:75).

Namun, tidak semua masyarakat Jawa memahami tradisi nglarung.

Peneliti melakukan wawancara kepada anak-anak di daerah Prambanan,

Sleman, Pekalongan, dan Purworejo usia 9-11 tahun. Peneliti memilih daerah

pertanian (Prambanan dan Purworejo) serta pesisir pantai (Pekalongan) dengan

alasan untuk mengetahui data awal mengenai pemahaman anak di daerah

pertanian dan pesisir pantai tentang tradisi nglarung. Berdasarkan wawancara

kepada tujuh anak di daerah Prambanan, Sleman, seorang di Purworejo, dan

seornag di Pekalongan, peneliti mendapatkan informasi bahwa mereka tidak

memahami tentang tradisi nglarung. Seharusnya tradisi nglarung dapat dipahami

oleh anak-anak karena mengandung nilai-nilai yang berkaitan dengan pendidikan

karakter kebangsaan.

Karakter kebangsaan adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang

khas baik yang tercermin dalam kesadaran maupun pemahaman terhadap rasa,

karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati,

olah rasa dan karsa, serta olah raga seseorang atau sekelompok orang

(Pemerintah Republik Indonesia, 2010:7). Nilai-nilai yang terkandung dalam

tradisi nglarung sesuai dengan karakter individu yang dijiwai sila-sila Pancasila,

yaitu karakter yang bersumber dari olah hati, olah pikir, olah raga/ kinestetik,

serta olah rasa dan karsa. Karakter yang bersumber dari olah hati memiliki nilai

ketuhanan/ ketaqwaan (bertaqwa).

Tujuan tradisi nglarung, yaitu mengucap syukur kepada Tuhan. Nglarung

biasanya dilakukan oleh warga yang berada di pesisir pantai, yaitu para nelayan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

3

Para nelayan bersama dengan pemimpin upacara atau sesepuh (orang yang

dituakan) mendoakan sesaji sebelum dilarung.

Olah pikir terwujud dalam pelaksanaan tradisi nglarung, yaitu ketika

nelayan berkreasi membuat tempat sesaji dan menghias perahu, kemudian

merefleksikan diri untuk menambah motivasi nelayan dalam mengarungi

kehidupan (kreatif dan reflektif). Olah raga/ kinestetik tercermin dari nelayan

bersama masyarakat sekitar pantai dengan gigih membersihkan lingkungan,

mendorong perahu yang digunakan untuk melarung, dan berebut sesaji di tengah

laut. Olah rasa dan karsa tercermin dalam nilai gotong royong nelayan ketika

memasang tenda di tepi pantai. Nilai etos kerja diwujudkan oleh nelayan ketika

menyiapkan kelengkapan sesaji, segala macam sesaji tidak boleh basi dan harus

baru.

Pada bulan November 2015, peneliti melakukan penyebaran kuesioner

kepada 17 anak usia 9-11 tahun di SD Kanisius Gowongan. Peneliti mendapatkan

data: (1) 24% anak tidak mengetahui bahwa para nelayan melarung sesaji di

tengah laut dan merebutkan sesaji. (2) 29% tidak mengetahui bahwa setelah

membersihkan lingkungan, nelayan bergotong royong memasang tenda di tepi

pantai. Kemudian (3) 81% anak memerlukan buku yang berisi penjelasan tentang

tradisi nglarung.

Berdasarkan masalah tersebut peneliti sebagai calon guru SD terdorong

untuk menyusun buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung yang dikemas

dalam bentuk buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung. Prototipe berupa

buku cerita bergambar terdiri dari cover berjudul “Ayo Mengenal Tradisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

4

Nglarung”. Isinya memuat kata pengantar untuk membantu anak agar mudah

memahami isi keseluruhan dari buku. Isi buku terdiri dari cerita tentang rangkaian

kegiatan tradisi nglarung. Cerita tersebut diperkuat dengan 9 gambar kegiatan

tradisi nglarung. Prototipe ini juga berisi daftar kepustakaan yang berkaitan

dengan tradisi nglarung dan pendidikan karakter kebangsaan serta biografi

penulis.

Peneliti memilih buku cerita bergambar karena sesuai dengan salah satu

tujuan buku cerita anak yaitu dapat mengembangkan imajinasi anak (Raines,

2002:vii). Melalui buku cerita bergambar anak lebih termotivasi dan lebih tertarik

untuk membaca dan mengetahui isi cerita bergambar. Hal yang sama juga

dipaparkan oleh Sari (2010:28), pada usia 9-11 tahun anak mulai mengepresikan

imajinasi melalui contoh-contoh yang konkret.

Peneliti menyusun buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung untuk

anak 9-11 tahun sesuai dengan perkembangan psikologi anak menurut Piaget

dalam Santrock (2011:27) tahap ini termasuk tahap operasional konkret (7-11

tahun) yaitu anak-anak dapat melakukan operasi (psikomotorik) yang melibatkan

objek-objek dan juga bernalar logis dan diterapkan dengan contoh-contoh konkret.

Buku cerita bergambar tersebut juga dapat digunakan sebagai media oleh anak-

anak untuk melatih psikomotoriknya.

Prototipe buku cerita bergambar yang disusun sesuai dengan tugas

perkembangan usia 9-11 tahun yaitu pertama, belajar ketampilan dasar dalam

membaca, menulis, dan berhitung. Melalui buku cerita bergambar tentang tadisi

nglarung anak-anak dilatih keterampilan membaca cerita yang berisi rangkaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

5

tradisi nglarung. Buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung dirangkai

dengan kalimat yang mudah dipahami oleh anak-anak. Kedua, belajar

mengembangkan konsep sehari-hari yang diajarkan di sekolah dengan

menanamkan konsep-konsep yang jelas dan benar. Konsep-konsep tersebut

meliputi kaidah-kaidah atau ajaran-ajaran agama (moral, ilmu pengetahuan, adat

istiadat, dan budaya. Konsep adat istiadat dan budaya terdapat dalam buku cerita

bergambar yang peneliti susun, yaitu berisi tentang tadisi nglarung sebagai salah

satu budaya Jawa yang masih ada sampai sekarang, melalui buku cerita

bergambar tentang tradisi nglarung anak-anak dilatih untuk mengembangkan

konsep budaya tradisi tersebut dalam kehidupan sehari-hari yang mengandung

nilai-nilai pendidikan karakter kebangsaan.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti sebagai calon guru SD

mengembangkan buku cerita bergambar untuk membantu pemahaman anak

tentang tradidi nglarung. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul “Pengembangan

Prototipe Buku Cerita Bergambar Tentang Tradisi Nglarung dalam Konteks

Pendidikan Karakter Kebangsaan”

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana prosedur atau langkah-langkah pengembangan prototipe buku

cerita anak tentang tradisi nglarung dalam konteks pendidikan karater

kebangsaan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

6

1.2.2 Bagaimana kualitas prototipe buku cerita anak dapat membantu anak

memahami tentang tradisi nglarung dalam konteks pendidikan karater

kebangsaan?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian pengembangan buku cerita bergambar tentang tradisi

nglarung ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1.3.1 Mengetahui prosedur atau langkah-langkah pengembangan prototipe buku

cerita anak tentang tradisi nglarung dalam konteks pendidikan karakter

kebangsaan.

1.3.2 Mendeskripsikan kualitas prototipe buku cerita bergambar untuk

memahami tradisi nglarung dalam konteks pendidikan karakter

kebangsaan.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Bagi Peneliti

Melatih peneliti untuk melalukan pengembangan prototipe buku cerita anak

tentang tradisi nglarung dalam konteks pendidikan karakter kebangsaan.

1.4.2 Bagi Anak

Prototipe buku cerita bergambar dapat membantu anak memahami tentang

tadisi nglarung dan mengembangkan imajinasi melalui gambar-gambar.

1.4.3 Bagi Masyarakat Jawa

Penelitian ini mengajak dapat masyarakat untuk melestarikan dan memiliki

kebiasaan untuk menghidupkan tradisi nglarung, yaitu memotivasi masyarakat

untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas rejeki atau hasil laut dan keselamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

7

yang diberikan, mencintai kebersamaan, kebersihan, kebersamaan, dan gotong

royong.

1.5 SPESIFIKASI PRTOTIPE

Spesifikasi prototipe yang dihasilkan, antara lain:

1.5.1 Prototipe berupa buku cerita “Ayo Mengenal Tradisi Nglarung”.

1.5.2 Prototipe terdiri dari cover, kata pengantar, daftar isi, 9 gambar tentang

rangkaian tradisi nglarung, refleksi, daftar pustaka, dan biografi penulis.

1.5.3 Kata pengantar berisi penjelasan tentang tradisi nglarung agar dapat

membantu anak mengerti isi kesuluruhan buku.

1.5.4 Sembilan gambar peneliti dapat membantu anak untuk memahami tentang

tradisi nglarung yang memiliki nilai-nilai pendidikan karakter kebangsaan.

1.6 DEFINISI OPERASIONAL

1.6.1 Prototipe

Prototipe adalah model atau simulasi dari semua aspek prototipe

sesungguhnya yang akan dikembangkan, model ini harus bersifat representatif

dari prototipe akhirnya.

1.6.2 Buku Cerita Anak

Buku cerita anak merupakan cerita yang ditujukan untuk anak dan

menggunakan sudut pandang anak yang menggambarkan pengalaman atau

gambaran kehidupan sehari-hari.

1.6.3 Tradisi Nglarung

Tradisi nglarung merupakan salah satu kegiatan budaya yang pada

umumnya dilakukan satu tahun sekali pada bulan Sura oleh masyarakat nelayan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

8

yang bertujuan untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas penghasilan yang

berlimpah.

1.6.4 Pendidikan Karakter Kebangsaan

Pendidikan karakter kebangsaan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan

peserta didik guna pembangun karakter pribadi atau kelompok, baik yang

tercermin dalam kesadaran maupun pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku

berbangsa dan bernegara sebagai hasil keterpaduan empat bagian, yaitu olah hati,

olah pikir, olah raga, serta olah rasa dan karsa. Pendidikan karakter kebangsaan

tersebut diharapkan terwujud dalam tiap pribadi anak dengan mengenal

kebudayaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

9

BAB II

KAJIAN TEORI

Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai Landasan Teoritis,

Penelitian yang Relevan, dan Kerangka Berpikir. Ketiga hal tersebut akan

diuraikan sebagai berikut.

2.1 LANDASAN TEORITIS

Landasan teoritis merupakan sebuah acuan yang digunakan peneliti dalam

membuat prototipe buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung. Teori-teori

yang digunakan merupakan definisi dan hasil analisis pakar yang telah ahli

dibidang pendidikan dan kebudayaan. Hal tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

2.1.1 Tradisi atau Upacara Adat Jawa

Berikut akan dijelaskan kajian teori mengenai tradisi atau upacara adat

Jawa, macam-macam tradisi Jawa, dan tradisi nglarung.

2.1.1.1 Pengertian Tradisi Jawa atau Upacara Adat Jawa

Tradisi atau upacara adat Jawa merupakan salah satu hasil budaya Jawa

yang sampai saat ini masih dipertahankan keberadaannya, karena upacara adat

merupakan kegiatan pewarisan nilai-nilai dari satu generasi ke generasi

berikutnya. Pelestarian suatu tradisi memberikan dampak positif, yaitu generasi

penerus dapat mengetahui warisan budaya luhur (Sunjata, 2013:73). Soepanto

(1992:5) dalam Sunjata (2013:76) menjelaskan bahwa tradisi Jawa merupakan

suatu bentuk kegiatan sosial yang melibatkan warga masyarakat di Jawa bertujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

10

untuk mencari keselamatan secara bersama-sama. Pada umumnya upacara adat

Jawa bertujuan untuk mensyukuri karunia Tuhan yang diwujudkan dalam bentuk

keberhasilan dalam kehidupannya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa tradisi atau upacara adat Jawa merupakan sarana untuk

mensyukuri karunia Tuhan dan memohon keselamatan dalam mengarungi hidup.

Budaya jawa memiliki berbagai tradisi atau upacara adat. Peneliti akan

menjelaskan mengenai lima macam tradisi jawa, yaitu nglarung, nyadran,

ruwatan, mitoni, dan wiwit (methik).

2.1.1.2 Macam-macam Tradisi Jawa

Berikut ini terdapat lima macam tradisi Jawa khususnya yang ada di daerah

Yogyakarta:

1. Nglarung

Tradisi nglarung merupakan salah satu upacara tradisional yang ada di

Jawa. Nglarung berasal dari kata larung, yaitu membuang sesuatu ke dalam air

(sungai atau laut). Dalam konteks ini, yang dimaksud dengan tradisi nglarung

adalah memberi sesaji kepada roh halus yang berkuasa di suatu tempat (Suyami,

2008:101). Tradisi tersebut pada umumnya dilakukan satu tahun sekali pada bulan

Sura (Sunjata, 2013:75). Tujuan pelaksanaan upacara tersebut sebagai ungkapan

syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang telah

dilimpahkan berupa hasil tangkapan ikan, di samping bentuk persembahan kepada

penguasa laut selatan, Kanjeng Ratu Kidul (Sunjata, 2013:117).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

11

2. Ruwatan

Herawati (2010:3) ruwatan adalah tradisi ritual jawa sebagai sarana

pembebasan dan penyucian atas kesalahan dan dosa manusia yang bisa membawa

bahaya, kesialan, dan pengaruh jahat di dalam hidupnya. Istilah ruwatan dalam

cerita Jawa, berasal dari kata ruwat, ruwuwat, atau mengruwat yang artinya

membuat tak kuasa, menghapus kutukan, kemalangan dan lain-lain dan terbatas

dari hal-hal yang tidak baik (membebaskan). Objek yang diruwat atau dibebaskan,

menurut kitab Kuncaranarna dan apa yang disebut dalam Kandhang Ringgit

Purwa adalah papa (kesengsaraan), mala (noda), rimang (kesedihan atau

kesusahan), kalengka (kejahatan), wirangrewang (kebingungan atau kekusutan).

3. Nyadran

Upacara tradisi nyadran adalah rangkaian upacara adat yang sudah menjadi

tradisi masyarakat Jawa dan biasa dilakukan pada bulan Ruwah menjelang bulan

puasa (Herawati, 2010:25). Tradisi ini dilakukan pada tanggal 15 Ruwah

(pembukaan nyadran), 17 Ruwah (Sadranan Pitulasan), 21 Ruwah (Sadranan

Slikuran), 23 Ruwah (Sadranan Telulikuran), dan 25 Ruwah (Sadranan

Penutup/Sadranan Slawean). Tujuannya adalah mengingatkan pada kematian,

hidup hanya mampir minum, dan kuburan adalah rumah masa depan kita yang

sesungguhnya (nilai berempati dan nilai ketuhanan), menggambarkan betapa

penting kita belajar untuk akrab dengan kematian (nilai reflektif) dan juga bisa

menyehatkan jiwa dan kesadaran kita (nilai kesehatan) karena adanya kekuatan

psikologis untuk meneguhkan kembali jati diri dan identitas kita sebagai manusia

(nilai kemanusiaan) (Prasetyo, 2010:6).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

12

Tradisi nyadran diawali dengan acara besik, yaitu kegiatan membersihkan

makam dengan sapu, cangkul, atau dengan alat yang lain. Kegiatan dilanjutkan

dengan menabur bunga dan berdoa. Acara selanjutnya adalah kendurenan

merupakan acara bertukar makanan yang dibawa dari rumah masing-masing dan

berdoa secara bersama-sama. Acara terakhir dalam upacara nyadran adalah

bakdan. Bakdan, yaitu acara bersilahturahmi yang dilakukan anak muda kepada

orang tua.

4. Mitoni (Tujuh Bulanan)

Dalam tradisi jawa mitoni merupakan rangkaian upacara yang saat ini masih

dilakukan oleh sebagian masyarakat Jawa. Upacara mitoni merupakan suatu

upacara yang dilakukan pada seorang perempuan yang sedang hamil dan

dilakukan pada saat usia kandungan menginjak usia tujuh bulan. Upacara ini

bertujuan agar bayi yang ada dalam kandungan dan ibu yang mengandung

senantiasa memperoleh perlindungan dan keselamatan (Yana, 2012: 49).

Upacara yang dilakukan pada saat mitoni, antara lain siraman, memasukkan

telor ayam kampung ke dalam kain dari calon ayah ke calon ibu, ganti busana,

memasukkan kelapa gading, memutus lilitan lawe/lilitan benang/janur,

memecahkan periuk dan gayung, minum jamu sorongan, dan nyolong endhog

(Yana, 2012: 50).

5. Wiwit (Methik)

Tradisi wiwit disebut juga dengan upacara mboyong mbok Sri, yaitu

perilaku untuk memuliakan mbok Sri atau Dewi Padi. Orang yang melaksankan

upacara tersebut adalah penduduk pedesaan, khususnya yang melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

13

pekerjaan sebagai petani. Mereka melakukan hal itu karena merupakan

kelanjutan, menyusul setelah panenan pertama (methik) (Saksono, 2012:78).

2.1.1.3 Tradisi Nglarung

Prototipe yang peneliti kembangkan mengenai makna dan rangkaian

kegiatan tradisi nglarung, maka peneliti menguraikan mengenai tradisi nglarung

yang diambil dari beberapa teori dan ahli. Tradisi nglarung merupakan salah satu

upacara tradisional yang ada di Jawa. Nglarung berasal dari kata larung, yaitu

membuang sesuatu ke dalam air (sungai atau laut). Dalam konteks ini, yang

dimaksud dengan tradisi nglarung adalah memberi sesaji kepada roh halus yang

berkuasa di suatu tempat (Suyami, 2008:101). Tradisi tersebut pada umumnya

dilakukan satu tahun sekali pada bulan Sura (Sunjata, 2013:75). Tujuan

pelaksanaan upacara tersebut sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha

Kuasa atas segala rahmat yang telah dilimpahkan berupa hasil tangkapan ikan dan

bentuk persembahan kepada penguasa laut selatan, yaitu Kanjeng Ratu Kidul

(Sunjata, 2013:117). Dari beberapa pernyataan di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa nglarung adalah kegiatan budaya yang dilakukan masyarakat nelayan

setiap satu tahun sekali, yaitu pada bulan Sura dengan menghanyutkan

sesuatu/sesaji ke dalam air (sungai atau laut) sebagai ungkapan syukur kepada

Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat berupa hasil tangkapan ikan.

2.1.1.3.1 Tata Cara Tradisi Nglarung

Tradisi nglarung dilaksanakan setiap satu tahun sekali pada bulan Sura.

Tradisi tersebut berlangsung dua tahap tata cara, yaitu kegiatan-kegiatan yang

bersifat persiapan dan kegiatan-kegiatan pelaksanaan upacara (Purwadi, 2005:86).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

14

1. Kegiatan-kegiatan yang bersifat persiapan

Kegiatan-kegiatan yang bersifat persiapan adalah kegiatan yang dilakukan

sebelum upacara dimulai. Pamong desa bertugas sebagai penanggung jawab untuk

menyiapkan tempat dan tenda untuk penampungan pengunjung yang nantinya

akan datang pada hari pelaksanaan nglarung serta menyiapkan pertunjukkan dan

sebagainya. Pamong desa memimpin warga yang sebagian besar adalah nelayan

untuk membersihkan dan mendirikan tenda. Beberapa warga lain melakukan

kegiatan seperti mengadakan komunikasi satu sama lain. Intinya saling

mengingatkan bahwa kegiatan nglarung sudah semakin dekat. Kemudian, para

nelayan yang memiliki perahu bersama nelayan lain dengan rela hati mengecat

perahu mereka, nantinya perahu mereka akan membawa sesaji yang dilarung.

Masyarakat nelayan dan warga sekitar dengan sukarela menyumbangkan

bahan-bahan sesaji, baik yang berupa hewan kurban maupun bumbu masak, dan

peralatan atau perlengkapan untuk keperluan kegiatan upacara nglarung.

Sesajinya, antara lain beras, beras ketan, kelapa, gula pasir, kopi, teh, daun sirih,

tembakau, pinang, injet, gambir, ayam, kerbau, kambing, seikat kayu bakar,

bunga-bunga, sayur-sayuran, dan bumbu masak.

Kegiatan persiapan selanjutnya, yaitu malam tirakatan. Menurut tradisi,

kegiatan ini berlangsung malam hari sebelum esok harinya diselenggarakan

upacara tradisi nglarung. Pada malam tirakatan, masyarakat nelayan dan warga

sekitar berbincang-bincang dan memanjatkan doa kepada Tuhan yang Maha

Kuasa agar upacara tradisi nglarung berjalan dengan lancar tidak ada halangan.

Doa dipimpin oleh pemimpin upacara nglarung hingga fajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

15

2. Kegiatan-kegiatan pelaksanaan upacara.

Pagi harinya pemimpin upacara tradisi nglarung membakar kemenyan yang

merupakan tanda dimulainya kegiatan memasak dan menyiapkan sesaji.

Masyarakat nelayan dan warga secara bergotong-royong menyiapkan sesaji,

antara lain menyembelih kurban (ayam, kerbau, dan kambing, kemudian memasak

bahan-bahan, kemudian menempatkan sesaji yang sudah siap pada tempatnya.

Mereka dengan penuh rasa tanggung jawab dan mampu bekerja sama sehingga

semua kegiatan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Kegiatan selanjutnya, yaitu sambutan resmi oleh Pemerintah Daerah

Tingkat II Kabupaten, acara dilanjutkan dengan mendoakan sesaji yang akan

dilarung dipimpin oleh pemimpin upacara tradisi nglarung. Pemimpin upacara

dan masyarakat membakar kemenyan dan memanjatkan doa di depan sesaji,

memohon agar sesaji diterima oleh Kanjeng Ratu Kidul serta mereka diberi

keselamatan dan murah rejeki.

Setelah pembacaan doa selesai, mulailah para nelayan menggotong sesaji

dan menaikkan ke atas perahu untuk dilarung. Masyarakat dan pengunjung lain

mempersiapkan di tengah laut untuk berebut sesaji. Pemimpin upacara menunjuk

bagian laut yang tepat untuk sesaji dilarung dan digulingkan kemudian

diperebutkan. Mereka memperebutkan sesaji karena di kalangan masyarakat telah

tumbuh kepercayaan bahwa sesaji yang diperebutkan (nasi, ketan, ayam, bunga,

sayur, kepala kambing, kepala kerbau, gula, kopi, dan kinangan) memiliki khasiat

yang cukup ampuh. Khasiat itu diantaranya menambah berkah, rejeki, dan

mengobati penyakit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

16

2.1.1.3.2 Nilai-nilai yang Terkandung dalam Tradisi Nglarung

Tradisi nglarung mengandung nilai-nilai budaya. Sunjata (2013:110-112)

juga menyatakan bahwa dalam pelaksanaan upacara adat nglarung mengandung

nilai-nilai budaya, antara lain: (a) nilai gotong-royong, tercermin mulai dari

persiapan sampai akhir upacara melibatkan banyak orang; (b) nilai etos kerja,

menjadi salah satu bentuk pemacu motivasi dalam bekerja atau etos kerja bagi

masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayan; (c) nilai ketaqwaan

kepada Sang Pencipta, pelaksanaan upacara tersebut sebagai ungkapan rasa

syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang telah dilimpahkan–

Nya, selain itu juga untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan dalam

mengarungi hidup ini.

Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi nglarung sesuai dengan karakter

individu yang dijiwai sila-sila Pancasila, yaitu karakter yang bersumber dari olah

hati, olah pikir, olah raga/kinestetik, serta olah rasa dan karsa. Karakter yang

bersumber dari olah hati memiliki nilai ketuhanan/ketaqwaan (bertaqwa) dilihat

dari tujuan tradisi nglarung, yaitu mengucap syukur kepada Tuhan, selain itu

nelayan bersama-sama mendoakan sesaji sebelum dilarung yang dipimpin oleh

pemuka agama.

Olah pikir terwujud dalam pelaksanaan tradisi nglarung, yaitu nelayan

berkreasi membuat sesaji dan menghias perahu kemudian merefleksikan diri

untuk menambah motivasi nelayan dalam mengarungi kehidupan (kreatif dan

reflektif). Olah raga/kinestetik hal ini tercermin ketika nelayan bersama

masyarakat sekitar pantai dengan gigih membersihkan lingkungan, mendorong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

17

perahu yang digunakan untuk melarung, dan berebut sesaji di tengah laut. Olah

rasa dan karsa yang tercermin dalam nilai gotong-royong, ketika nelayan

bersama-sama memasang tenda di tepi pantai, nilai etos kerja yang diwujudkan

oleh nelayan ketika menyiapkan kelengkapan sesaji, yaitu segala macam sesaji

tidak boleh basi dan harus baru.

2.1.2 Pendidikan Karakter Kebangsaan

2.1.2.1 Arti Karakter

Kusuma (2011:11) karakter merupakan suaru nilai yang diwujudkan dalam

bentuk perilaku kepada anak. Tokoh lain, yaitu Tillman (2004) menjelaskan

bahwa karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang

terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan

digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.

Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti jujur, berani

bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain; yang harus dilatihkan/

dibiasakan sedari anak-anak. Interaksi seseorang dengan orang lain

menumbuhkan karakter masyarakat dan karakter bangsa. Oleh karena itu,

pengembangan karakter bangsa hanya dapat dilakukan melalui pengembangan

karakter individu seseorang.

Pemerintah Republik Indonesia (2010:07) menyatakan bahwa karakter

adalah nilai-nilai yang khas baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata

berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpateri

dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Karakter secara koheren

memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah raga, serta olah rasa dan karsa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

18

seseorang atau sekelompok orang. Karakter merupakan ciri khas seseorang atau

sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan

ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.

Karakter memiliki tiga unsur yang meliputi pengetahuan, perasaan, dan

tindakan moral. Ketiganya sering dilambangkan sebagai kepala, hati, dan tangan.

Kepala merupakan simbol dari Competence, hati adalah simbol dari Conscience,

dan tangan serta kaki sebagai simbol dari Compassion manusia. Ketiga metafora

bagian tubuh manusia itu digunakan untuk menandaskan bahwa karakter manusia

adalah suatu kesatuan yang utuh, yakni kesatuan yang meliputi segi jasmani dan

rohani juga segi pribadi dan sosial (Ignatia, 2015:10).

Berdasarkan bebrapa pengertian di atas dapat disimpulan bahwa karakter

merupakan nili-nilai perilaku yang berubungan dengan sikap, moral dan

keterampilan yang menjadi ciri khas manusia.

2.1.2.2 Karakter Kebangsaan

Karakter bangsa adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khas–

baik yang tercermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku

berbangsa dan bernegara sebagai hasil (1) olah pikir yang berkenaan dengan

proses nalar guna mencari dan menggunakan pengetahuan secara kritis,

kreatif, dan inovatif. Karakter yang bersumber dari olah pikir, antara lain cerdas,

kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, prototipetif, berorientasi IPTEKS, dan reflektif.

(2) Olah hati, berkenaan dengan perasaan sikap dan keyakinan/keimanan.

Karakter yang bersumber dari olah hati, antara lain beriman dan bertakwa,

jujur, amanah, adil, tertib, taat aturan, bertanggung jawab, berempati, berani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

19

mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik.

(3) Olah rasa dan karsa, berkenaan dengan kemauan dan kreativitas yang

tercermin dalam kepedulian, pencitraan, dan penciptaan kebaruan.

Karakter yang bersumber dari olah rasa dan karsa, antara lain

kemanusiaan, saling menghargai, gotong-royong, kebersamaan, ramah,

hormat, toleran, nasionalis, peduli, kosmopolit (mendunia), mengutamakan

kepentingan umum, cinta tanah air (patriotis), bangga menggunakan bahasa

dan prototipe Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja. (4) Serta olah

raga seseorang atau sekelompok orang berkenaan dengan proses persepsi,

kesiapan, peniruan, manipulasi, dan penciptaan aktivitas baru disertai sportivitas.

Karakter yang bersumber dari olah raga/kinestetika, antara lain bersih, dan sehat,

sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif,

kompetitif, ceria, dan gigih (Pemerintah Republik Indonesia, 2010:21-22).

Karakter bangsa Indonesia akan menentukan perilaku kolektif kebangsaan

Indonesia yang khas–baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa,

karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan

nilai-nilai Pancasila, norma UUD 1945, keberagaman dengan prinsip Bhinneka

Tunggal Ika, dan komitmen terhadap NKRI (Pemerintah Republik Indonesia,

2010:07).

2.1.2.3 Pendidikan Karakter Kebangsaan

Pendidikan karakter kebangsaan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan

peserta didik guna pembangunan karakter pribadi dan/atau kelompok yang khas–

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

20

baik yang tercermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku

berbangsa dan bernegara sebagai hasil keterpaduan empat bagian, yakni olah hati,

olah pikir, olah raga, serta olah rasa dan karsa.

Pertama adalah olah hati, berkenaan dengan perasaan sikap dan

keyakinan/keimanan. Kedua olah pikir, berkenaan dengan proses nalar guna

mencari dan menggunakan pengetahuan secara kritis, kreatif, dan inovatif. Ketiga

olah raga, berkenaan dengan proses persepsi, kesiapan, peniruan, manipulasi, dan

penciptaan aktivitas baru disertai sportivitas. Serta yang keempat adalah olah rasa

dan karsa, berkenaan dengan kemauan dan kreativitas yang tercermin dalam

kepedulian, pencitraan, dan penciptaan kebaruan (Pemerintah Republik Indonesia,

2010: 28). Buku cerita bergambar tentang tradisi Nglarung merupakan buku yang

memadukan empat bagian karakter kebangsaan, yaitu olah hati, olah pikir, olah

rasa dan karsa, serta olah raga.

2.1.3 Buku Cerita Anak

2.1.3.1 Hakekat Buku Cerita Anak

Hardjana (2006:2-3) mengungkapkan bahwa cerita anak adalah cerita yang

ditujukan untuk anak-anak, dan bukan cerita tentang anak. Dalam buku cerita

anak yang menjadi tokoh tidak harus terdiri dari anak, melainkan apa saja atau

siapa saja dapat dijadikan tokoh/pelaku dalam sebuah cerita tersebut. Orang tua,

kakek, nenek, pak guru, mahasiswa, anak remaja, binatang, bahkan peri atau

makhluk halus boleh menjadi tokoh cerita.

Hal yang serupa dipaparkan oleh Wahyudi (2013:18) mengungkapkan cerita

anak adalah cerita yang ditulis dengan menggunakan sudut pandang anak. Jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

21

cerita adalah pengalaman sehari-hari, pengalaman itu harus ditulis dengan

menggunakan sudut pandang anak. Jika cerita adalah gambaran sehari-hari,

gambaran kehidupan itu harus ditulis dengan sudut pandang anak.

Dari kedua pengertian buku cerita anak menurut para ahli, peneliti dapat

menarik simpulan bahwa buku cerita anak merupakan cerita yang ditujukan untuk

anak dan menggunakan sudut pandang anak yang menggambarkan pengalaman

atau gambaran kehidupan sehari-hari.

2.1.3.2 Tujuan Buku Cerita Anak

Buku cerita bergambar yang dibuat oleh peneliti memiliki tujuan yang

berguna bagi anak-anak. Berikut ini merupakan tujuan dari buku cerita anak

diantaranya adalah (a) dengan buku cerita dapat membuat anak menjadi

terinspirasi, (b) membantu anak dalam perkembangan apresiasi kultural, (c)

memperluas pengetahuan anak, (d) menimbulkan kesenangan tersendiri bagi anak,

(e) mengembangkan imajinasi anak, dan (d) dapat memotivasi anak untuk lebih

banyak menggali literatur (Raines, 2002:vii).

Sesuai dengan salah satu tujuan cerita anak yaitu mengembangkan

imajinasi anak buku cerita anak bergambar yang disusun untuk memfasilitasi anak

dalam mengembangkan imajinasi. Melalui gambar-gamabar yang terdapat pada

buku cerita. Berikut buku cerita anak dapat dikemas dalam berbagai bentuk buku.

Berikut merupakan macam-macam bentuk buku anak menurut para ahli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

22

2.1.3.3 Macam-macam Bentuk Buku Cerita

Menurut Tarigan dalam Hardjana (2006:4) mengarang buku cerita anak

dapat menggunakan bentuk atau wadah: cerita pendek, novelet dan novel. Dalam

ilmu kesusastraan ketiga bentuk cerita tadi disebut fiksi. Kata fiksi dalam bahasa

Inggris dinamakan fiction diturunkan dari bahasa Latin fictio yang berarti:

membentuk, membuat, mengadakan, menciptakan. Cerita fiksi adalah cerita yang

dibentuk, cerita yang dibuat, cerita yang diadakan atau yang diciptakan. Oleh

sebab itu, cerita fiksi juga disebut sebagai cerita rekaan. Selain fiksi ada juga

cerita nonfiksi, kalau fiksi berdasar khayalan atau tidak nyata sedangkan nonfiksi

merupakan nyata.

Perbedaan utama antara fiksi dengan nonfiksi terletak dalam tujuan.

Maksud dan tujuan narasi nonfiksi adalah untuk menciptakan kembali sesuatu

yang telah terjadi secara aktual. Karena itu dengan kata lain dapat dikatakan (a)

narasi nonfiksi mulai dengan mengatakan: karena semua ini fakta, maka beginilah

yang harus terjadi, dan (b) narasi fiksi mulai dengan mengatakan: seandainya

semua ini fakta, maka beginilah yang akan terjadi (Hardjana 2006:5).

Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan ada dua bentuk buku cerita

yaitu fiksi dan on fiksi. Fiksi itu apa yang dapat terjadi, tetapi belum tentu terjadi/

rekaan, sedangkan non fiksi apa yang benar terjadi/ nyata.

Buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung merupakan buku cerita

yang berbentuk nonfiksi, artinya buku tersebut dibuat berdasarkan fakta tentang

tradisi nglarung dalam kehidupan masyarakat. Cerita nonfiksi tersebut dikemas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

23

dalam bentuk buku cerita sederhana yang ditambahkan gambar-gambar kegiatan

tentang tradisi nglarung agar mudah dipahami oleh anak-anak.

2.1.4 Media Gambar

2.1.4.1 Pengertian Media

Munadi (2008: 6) menyatakan bahwa kata media berasal dari bahasa

Latin, yakni medius (tengah atau perantara). Perantara yang berarti yang

mengantarkan atau menghubungkan atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke

sisi lainnya. Smaldino (2011: 7) mengatakan bahwa media merupakan sarana

komunikasi yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah

penerima. Arsyad (2007: 4-5) mengemukakan bahwa media adalah komponen

sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di

lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa buku cerita

bergambar merupakan salah satu media yang dapat membantu anak memahami

tentang tradisi nglarung. Di bawah ini, peneliti akan menjelaskan tentang media

gambar.

2.1.4.2 Media Gambar

Menurut Sumanto (2005:5) menggambar merupakan suatu perbuatan

seseorang dalam usahanya untuk mengungkapkan buah pikiran, sehingga

bermakna visual pada suatu bidang dan hasilnya disebut gambar. Media gambar

memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media gambar

dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Pendapat lain

dipaparkan oleh Nur’aini (2010:12) menjelaskan bahwa alam pikir anak adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

24

gambar. Dengan perkataan lain, ‘bahasa alam pikir anak adalah bahasa gambar’.

Semua informasi yang dia terima, akan dia pikirkan di alam pikirannya dalam

bentuk konkret, bentuk yang sesuai dengan pemikirannya sendiri.

Menurut Sari (2010:28) Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan

media gambar adalah anak dapat memahami isi gambar, sehingga anak lebih

termotivasi dan lebih tertarik untuk membaca dan mengetahui isi cerita bergambar

2.1.5 Perkembangan Anak Usia 9-11 Tahun

2.1.5.1 Psikologi Perkembangan Anak Usia 9-11 Tahun

Teori Piaget dalam Santrock (2011:27) menyatakan bahwa anak-anak

secara aktif membangun pemahaman mereka mengenai dunia dan melalui empat

tahap perkembangan kognitif. Empat tahap perkembangan kognitif menurut

Piaget: (1) tahap sensorimotor (0-2 tahun) dalam tahap ini bayi membangun

pemahaman mengenai dunianya dengan mengkoordinasikan pengalaman-

pengalaman sensoris dengan tindakan fisik dan motorik. (2) tahap praoperasi (2-7

tahun), tahap ini anak-anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar.

(3) tahap operasi konkret (7-11 tahun), tahap ini anak-anak dapat melakukan

operasi yang melibatkan objek-objek dan juga dapat bernalar secara logis dan

diterapkan dengan contoh-contoh yang konkret. (4) tahap operasi formal (11-15

tahun), tahap ini individu melampaui pengalaman-pengalaman konkret dan

berpikir secara abstrak dan lebih logis. Prototipe penelitian ini dikembangkan

sesuai dengan perkembangan anak usia 9-11 tahun yang berada pada tahap

operasional (7-11 tahun). Prototipe ini dikembangkan untuk membantu anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

25

berpikir logis mengnai rangkaian kegiatan tentang tradisi nglarung dalam bentuk

cerita bergambar.

2.1.5.2 Tugas Perkembangan Anak Usia 9-11 tahun

Menurut Yusuf (2009: 69) anak usia 9-11 tahun masuk dalam kategori

tahap perkembangan anak usia 6-12 tahun. Tugas perkembangan anak usia 6-12

tahun adalah sebagai berikut: (a) belajar memperoleh keterampilan fisik untuk

melakukan permainan. Melalui pertumbuhan fisik dan otak, anak belajar dan

berlari semakin stabil, makin mantap dan cepat. (b) Belajar membentuk sikap

yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis. Hakikat tugas ini

ialah mengembangkan kebiasaan untuk memelihara badan, meliputi kebersihan,

kesehatan dan keselematan diri dan mengembangkan sikap positif terhadap jenis

kelaminnya (pria atau wanita) dan juga menerima dirinya (baik rupa wajahnya

maupun postur tubuh) secara positif. (c) Belajar bergaul dengan teman-teman

sebaya, yakni belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru

serta teman-teman sebayanya. Pergaulan anak di sekolah atau teman sebayanya

mungkin diwarnai perasaan senang, karena secara kebetulan temannya berbudi

baik, tetapi mungkin juga diwarnai perasaan tidak senang karena teman

sepermainannya suka mengganggu atau nakal. (d) Belajar memainkan peranan

sesuai dengan jenis kelaminnya.

Apabila anak sudah masuk sekolah, perbedaan jenis kelamin akan semakin

tampak. Dari segi permainan umpamanya akan tampak bahwa anak laki-laki tidak

akan memperbolehkan anak perempuan mengikuti permainan yang khas laki-laki,

seperti main bola, kelereng, dan layang-layang. (e) Belajar keterampilan dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

26

dalam membaca, menulis, dan berhitung. Salah satu sebab masa usia 6-12 tahun

disebut masa sekolah karena pertumbuhan jasmani dan perkembangan rohaninya

sudah cukup matang untuk menerima pengajaran. Untuk dapat hidup dalam

masyarakat yang berbudaya, paling sedikit anak harus tamat sekolah dasar (SD),

karena dari sekolah dasar anak sudah memperoleh keterampilan dasar dalam

membaca, menulis, dan berhitung. (f) Belajar mengembangkan konsep sehari-

hari. Apabila kita telah melihat sesuatu, mendengar, mengecap, mencium, dan

mengalami, maka tinggalah suatu ingatan pada kita. Ingatan mengenai

pengamatan yang telah lalu itu disebut konsep (tanggapan). Semakin bertambah

pengetahuan, semakin bertambah pula konsep yang diperoleh. Tugas sekolah,

yaitu menanamkan konsep-konsep yang jelas dan benar. Konsep-konsep itu,

meliputi kaidah-kaidah atau ajaran agama (moral), ilmu pengetahuan, adat-istiadat

dan sebagainya.

Dalam mengembangkan tugas perkembangan anak ini, maka guru dalam

mendidik/mengajar di sekolah sebaiknya memberikan bimbingan kepada anak

untuk banyak melihat, mendengar, dan mengalami sebanyak-banyaknya tentang

sesuatu yang bermanfaat untuk peningkatan ilmu dan kehidupan bermasyarakat.

Kemudian banyak membaca buku-buku media cetak lainnya. Semakin dipahami

konsep-konsep tersebut, semakin mudah untuk memperbincangkannya dan

semakin mudah pula bagi anak untuk mempergunakannya pada waktu berpikir.

(g) Mengembangkan kata hati. Hakikat tugas ini adalah mengembangkan sikap

dan perasaan yang berhubungan dengan norma-norma agama. Hal ini menyangkut

penerimaan dan penghargaan terhadap peraturan agama (moral) disertai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

27

perasaan senang untuk melakukan atau tidak melakukannya. Tugas perkembangan

ini berhubungan dengan masalah benar-salah, boleh-tidak boleh, seperti jujur itu

baik, bohong itu buruk, dan sebagainya. (h) Belajar memperoleh kebebasan yang

bersifat pribadi. Hakikat tugas ini adalah untuk dapat menjadi orang yang berdiri

sendiri dalam arti dapat membuat rencana, berbuat untuk masa sekarang dan masa

yang akan datang bebas dari pengaruh orang tua dan orang lain. (i)

Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan lembaga-

lembaga. Hakikat tugas ini adalah mengembangkan sikap tolong-menolong, sikap

tenggang rasa, mau bekerja sama dengan orang lain, toleransi terhadap pendapat

orang lain dan menghargai hak orang lain. Nilai-nilai tersebut berkaitan dengan

pendidikan karakter kebangsaan dan juga pada buku cerita bergambar tentang

tradisi nglarung. Prototipe yang akan dikembangkan menjadi slaah satu sarana

anak-anak untuk dapat mengembangkan sikap mencintai kebersihan, gotong

royong dan kerjasama sesuai dengan tugas perkembangan anak usia 9-11 tahun.

2.2 PENELITIAN RELEVAN

Penelitian yang berkaitan dengan buku cerita anak tentang tradisi nglarung

dalam konteks pendidikan karakter masih sangat terbatas untuk dijadikan sebagai

sumber penelitian yang relevan. Berikut ini merupakan hasil penelitian yang

relevan:

Penelitian yang pertama berjudul “Pengaruh Buku Bergambar terhadap

Minat Baca Siswa di SDN Lempuyangwangi Yogyakarta” yang ditulis oleh Ratna

Dwi Astuti (2012). Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan keadaan buku

bergambar, keadaaan minat baca siswa, dan pengaruh buku bergambar terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

28

minat baca siswa di SDN Lempuyangwangi Yogyakarta. Jenis penelitian ini

adalah kuantitatif dengan metode penelitian survei. Penelitian ini menggunakan

subjek 28 anak untuk tabulasi buku bergambar dan minat baca dan 77 anak untuk

uji coba buku bergambar dan minat baca. Teknik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah angket, dokumentasi, wawancara dan observasi. Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, angket dan

lembar observasi. Pedoman wawancara digunakan untuk mengumpulkan data

analisis kebutuhan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, angket

digunakan untuk memperoleh data minat baca siswa terhadap buku bergambar.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil

analisis menunjukan bahwa keadaan buku bergambar di SDN Lempuyangwangi

Yogyakarta sangat baik, dengan skor 3,38. Keadaan minat baca siswa di SDN

Lempuyangwangi Yogyakarta juga sangat baik dengan skor 3,40. Pengaruh antara

buku bergambar terhadap minat baca siswa agak kurang berpengaruh dengan nilai

korelasi sebesar 0,466.

Penelitian relevan yang kedua berjudul “Ritual Sesaji Sebagai Bentuk

Persembahan Untuk Kanjeng Ratu Kidul di Desa Karangbolong Kecamatan

Buayan Kabupaten Kebumen” ditulis oleh Haniyaturroufah (2013). Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui (1) prosesi ritual sesaji, (2) makna simbolik sesaji,

dan (3) fungsi ritual sesaji di pesanggrahan Kanjeng Ratu Kidul di Desa

Karangbolong Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen. Jenis penelitian ini

menggunakan penelitian kualitatif, dengan menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

29

Hasil dari penelitian ini adalah prosesi ritual sesaji, makna simbolik sesaji, dan

fungsi dari ritual sesaji. Prosesi ritual meliputi: persiapan pada hari Rabu

dilakukan proses penjemuran pakaian yang berada di dalam pesanggrahan dan

hari Kamis Juru Kunci dan warga memulai berbelanja barang-barang yang akan

dimasak untuk sesaji, pelaksanaan pada hari Jumat dilakukan prosesi

penyembelihan kerbau sebagai sesaji, peletakan sesaji di pesanggrahan, dan acara

kenduri bersama warga dan perangkat desa, prosesi puncak dilaksanakan pada

jumat malam jam 24.00 WIB dengan ditandai pembersihan semua sesaji yang ada

di ruang sesaji. Adapun makna simbolik sesaji, meliputi: janur kuning

mempunyai makna “sing kukuh sing ngening”, cengkir atau kelapa muda

mempunyai makna “kencenge pikir”. Fungsi folklor dalam upacara ritual ini, yaitu

fungsi ritual dan fungsi sosial. Di antara fungsi sosial yang ada, antara lain (a)

fungsi sebagai sarana kerukunan hidup, (b) fungsi sebagai kegotongroyongan, (c)

fungsi sebagai alat pengendali atau pengawas norma-norma masyarakat yang

selalu dipatuhi oleh pendukungnya, (d) fungsi sebagai sarana hiburan, (e) fungsi

pelestarian tradisi, dan (f) fungsi sebagai pengesahan pranata dan lembaga-

lembaga kebudayaan masyarakat desa Karangbolong. Fungsi pelestari tradisi,

yaitu masih dilaksanakannya ritual sesaji sebanyak empat kali dalam satu tahun,

karena merupakan warisan dari leluhur yang tidak ditinggalkan.

Berdasarkan kedua penelitian tersebut, pengembangan prototipe buku

cerita anak tentang tradisi nglarung dalam konteks pendidikan karakter

kebangsaan masih relevan untuk diteliti. Peneliti berharap buku cerita bergambar

yang dikembangkan oleh peneliti dapat membantu anak untuk memahami tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

30

tradisi nglarung yang memiliki nilai-nilai pendidikan karakter. Kedua penelitian

yang relevan dapat digambarkan dalam sebuah bagan atau skema agar lebih jelas.

Skema tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai penelitian

yang akan dilakukan oleh peneliti.

Bagan 2.2.1 Skema Penelitian yang Relevan

Peneliti I

Ratna Dwi Astuti (2012)

Peneliti II

Haniyaturroufah (2013)

“Ritual Sesaji Sebagai Bentuk

Persembahan Untuk Kanjeng Ratu Kidul

di Desa Karangbolong Kecamatan

Buayan Kabupaten Kebumen”

“Pengaruh Buku Bergambar Terhadap Minat Baca Siswa

Di SDN Lempuyangwangi Yogyakarta”

Mengetahui pengaruh buku bergambar

terhadap minat baca siswa

Untuk mengetahui (1) prosesi ritual

sesaji, (2) makna simbolik sesaji, dan (3)

fungsi ritual sesaji di pesanggrahan

Kanjeng Ratu Kidul di Desa

Karangbolong Kecamatan Buayan

Kabupaten Kebumen

Pengembangan Prototipe Buku Cerita Anak tentang Tradisi “Nglarung” dalam

Konteks Pendidikan Karakter Kebangsaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

31

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Penelitian dan pengembangan mengenai buku cerita bergambar untuk

meningkatkan minat baca siswa merupakan usaha untuk mengembangkan sebuah

prototipe tentang buku bergambar. Prototipe yang peneliti kembangkan berupa

buku cerita bergambar yang berjudul “Ayo Mengenal Tradisi Nglarung”.

Prototipe tersebut dapat dijadikan sarana pembelajaran (baik di dalam maupun di

luar kelas) untuk mengembangkan pendidikan karakter kebangsaan melali buku

cerita tentang tradisi nglarung.

Memprihatinkan apabila anak-anak sebagai generasi muda tidak

memahami tradisi nglarung yang mengandung nilai-nilai ketuhanan, nilai etos

kerja, mencintai kebersihan, gotong royong, dan kebersamaan. Peneliti sebagai

calaon guru SD terdorong untuk memfasilitasi anak-anak dalam memahami tradisi

nglarungmelalui buku cerita bergambar. Selain itu, menanamkan pendidikan

karakter dapat dilakulakukan di dalam kelasa maupun di luar kelas.

Hal tersebut mendorong peneliti untuk mengembangkan sebuah prototipe

berjudul “Pengembangan Prototipe Buku Cerita Anak Tentang Tradisi Nglarung

dalam Konteks Pendidikan Karakter Kebangsaan”. Peneliti menyusun prototipe

berupa buku cerita bergambar berjudul “Ayo Mengenal Tradisi Nglarung” yang

terdiri dari cover, kata pengantar untuk membantu anak agar mudah memahami isi

keseluruhan buku, daftar isi, isi buku dengan 9 gambar kegiatan tradisi nglarung

serta menonjolkan nilai-nilai yang berkaitan dengan pendidikan karakter

kebangsaan. Prototipe juga berisi daftar pustaka yang berkaitan dengan tradisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

32

nglarung dan pendidikan karakter kebangsaan, refleksi bertujuan untuk membantu

anak memahami tradisi nglarung, serta biografi pnulis.

2.4 PERTANYAAN PENELITIAN

Pertanyaan penelitian ini sebagai berikut:

2.4.5 Bagaimana langkah-langkah pengembangan prototipe buku cerita

bergambar tentang tadisi nglarung dalam konteks pendidikan karakter

kebangsaan?

2.4.6 Bagaimana kualitas prototipe buku cerita bergambar tentang tradisi

nglarung dalam konteks pendidikan karakter kebangsaan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

33

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai Jenis Penelitian, Setting

Penelitian, Prosedur Pengembangan, Uji Coba Prototipe, Instrumen Penelitian,

Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data.

3.1 JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan yang

biasa dikenal dengan R&D (Research and Development). Research and

Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

prototipe tertentu, dan menguji keefektifan prototipe tertentu (Sugiyono,

2012:297). Penelitian akan mengembangkan prototipe berupa pengembangan

prototipe buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung dalam konteks

pendidikan karakter kebangsaan.

3.2 SETTING PENELITIAN

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan wawancara di Yogyakarta, Pekalongan,

dan Purworejo. Peneliti membuat prototipe di laboratorium IPA Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta, kemudian peneliti menyebarkan kuesioner pra

penelitian di SD Kanisius Gowongan. Uji coba prototipe dilaksanakan di SD

Kanisius Gowongan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

34

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah anak usia 9-11 tahun untuk

menggalipemahaman mereka tentang tradisi nglarung. Keseluruhan subjek uji

coba prototipe berjumlah 18 anak.

3.2.3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan prototipe buku cerita

bergambar tentang tradisi nglarung dalam konteks pendidikan karakter

kebangsaan.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan delapan bulan terhitung mulai dari bulan Juni

2015 sampai Januari 2016.

3.3 PROSEDUR PENGEMBANGAN

Prosedur pengembangan prototipe buku cerita bergambar tentang tradisi

nglarung dalam konteks pendidikan karakter kebangsaan mengikuti langkah-

langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2012:298). Adapun

prosedur pengembangan ini melalui sepuluh langkah prosedur pengembangan

menurut Sugiyono (2012:298), yaitu tahap (1) potensi dan masalah, (2)

pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji

coba produk, (7) revisi produk, (8) ujicoba pemakaian, (9) revisi produk, dan (10)

prototipesi masal. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut

Sugiyono ditunjukkan pada bagan berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

35

Bagan 3.3.1: Langkah-langkah Metode Research and Development

(Sugiyono, 2012:298)

Peneliti mengadopsi enam langkah-langkah pengembangan prototipe buku

cerita bergmabar tentang tradisi nglarung dalam konteks pendidikan karakter

kebangsaan akan dijelaskan pada bagan 3.3.2.

Potensi dan

Masalah

Pengumpulan

Data

Desain

Produk

Validasi

Desain

Revisi

Produk

Uji coba

Pemakaian

Uji coba

Prduk

Revisi

Desain

Revisi

Produk Produksi

Masal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

36

Bagan 3.3.2: Prosedur Prototipe Pengembangan Buku Cerita Anak tentang

Tradisi Nglarung dalam Konteks Pendidikan Karakter Kebangsaan

3.3.1 Potensi dan Masalah

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh potensi dan masalah yang ditemukan

oleh peneliti bahwa tradisi nglarung memiliki nilai-nilai yang berkaitan dengan

pendidikan karakter kebangsaan. Masalah yang peneliti dapatkan melalui

wawancara tujuh anak di daerah Prambanan, Sleman, seorang anak di

Pekalongan, dan seorang anak di Purworejo usia 9-11 tahun. Selanjutnya peneliti

membagikan kuesioner analisis kebutuhan anak di SD Kanisius Gowongan,

Yogyakarta.

Data analisis kebutuhan dengan membagikan lembar kuesioner bertujuan

untuk mengetahui apakah anak usia 9-11 tahun membutuhkan sebuah buku cerita

Melakukan uji coba terbatas sebanyak dua

kali.

Tahap I

Potensi dan Masalah

Tahap II

Pengumpulan Data

Tahap III

Desain Prototipe

Tahap IV

Validasi Desain

Tahap V

Revisi Desain

Tahap VI

Uji Coba Prototipe

Pengembangan Prototipe Buku Cerita Bergambar tentang Tradisi Nglarung dalam Konteks

Pendidikan Karakter Kebangsaan

Potensi: Tradisi nglarung memiliki nilai-nilai

yang berkaitan dengan pendidikan karakter

kebangsaan.

Masalah: kurang memahami tentang tradisi

nglarung

Wawancara

Pembagian lembar kuesioner prapenelitian

Merancang buku cerita

Menentukan gambar tradisi nglarung

Membuat sketsa

Konsultasi dan revisi

Menggabungkan antara cerita dan gambar

oleh ahli desain grafis

Prototipe divalidasi oleh dosen bahasa dan

sastra

Perbaikan prototipe sesuai saran validator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

37

bergambar tentang tradisi nglarung dalam meningkatkan pengembangan karakter.

Hal ini mendorong peneliti sebagai calon guru SD untuk membuat buku cerita

bergambar tentang tradisi nglarung dengan tujuan menanamkan pendidikan

karakter sejak dini dan anak-anak dapat memahami tradisi nglarung. Maka dari

itu, buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung ini disusun dan dikembangkan

untuk mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan konteks pendidikan

karakter kebangsaan.

3.3.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengumpulkan lembar

kuesioner yang telah dibagikan kepada 17 anak usia 9-11 tahun di SD Kanisius

Gowongan. Lembar kuesioner analisis kebutuhan berisi 13 pernyataan berkaitan

dengan tradisi nglarung. Lembar kuesioner digunakan sebagai salah satu cara

untuk mengetahui bentuk perencanaan buku cerita bergambar yang akan dibuat

sehingga prototipe yang dihasilkan dapat membantu pemahaman anak-anak

terhadap tradisi nglarung sebagai pembentuk karakter kebangsaan.

3.3.3 Desain Prototipe

Pada tahap ini, peneliti merancang dan menyusun prototipe buku cerita

bergambar tentang tradisi nglarung agar gambar-gambar yang terkandung di

dalam buku tersebut dapat meningkatkan pemahaman anak terhadap tradisi

nglarung. Desain prototipe diawali dengan membuat cerita sederhana dengan

menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak. Cerita yang

dipaparkan tentu saja mengandung nilai-nilai yang berkaitan dengan pendidikan

karakter. Setelah itu, peneliti menentukan gambar-gambar dalam buku cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

38

bergambar tentang tradisi nglarung. Kemudian, peneliti mencoba menggambar

sketsa kegiatan dalam tradisi nglarung, seperti menghias perahu, membersihkan

pantai, mendirikan tenda, membuat sesaji, mendoakan sesaji, mendorong perahu,

dan melarung sesaji. Peneliti menggabungkan antara cerita dan gambar dengan

bantuan ahli desain grafis.

Peneliti kemudian menentukan sumber pustaka yang akan digunakan

dalam penyusunan buku cerita bergambar. Desain prototipe yang terdiri dari

cover, daftar isi, kata pengantar, sembilan gambar tentang tradisi nglarung,

refleksi, daftar pustaka dan biografi penulis.

3.3.4 Validasi Prototipe

Prototipe buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung divalidasi oleh

seorang dosen bahasa dan sastra. Validasi prototipe bertujuan untuk mendapatkan

kritik dan saran serta penilaian prototipe yang dikembangkan dari dosen. Melalui

kritik dan saran maka peneliti dapat menemukan kelebihan dan kekurangan dari

prototype yang dikembangkan.

3.3.5 Revisi Prototipe

Revisi desain dilakukan setelah mendapatkan kritik dan saran dari dosen

bahasa dan sastra. Hasil kritik dan saran dari dosen menjadi landasan bagi peneliti

dalam memperbaiki kekurangan dari prototipe buku cerita bergambar tentang

tradisi nglarung menjadi lebih baik dan mudah dipahami oleh anak-anak usia 9-11

tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

39

3.3.6 Uji Coba Prototipe

Uji coba prototipe dilakukan dengan mengumpulkan berbagai informasi

untuk menentukan kualitas buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung. Data

tersebut diperoleh dari hasil pengisian refleksi anak-anak setelah menggunakan

prototipe buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung. Uji coba ini bertujuan

untuk mengetahui kelayakan buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung ini

benar-benar layak dan mempunyai kualitas yang baik untuk membantu

pemahaman anak tentang tradisi nglarung.

3.4 INSTRUMEN PENELITIAN

Peneliti menyusun tiga instrument, yaitu instrumen prapenelitian untuk

anak, instrumen validasi prototipe, dan instrumen uji coba prototipe berupa

refleksi anak.

3.4.1 Instrumen prapenelitian untuk anak

Peneliti menyusun instrumen prapenelitian untuk anak agar dengan

menyusun kisi-kisi terlebih dahulu. Penyusunan kisi-kisi diawali dengan

menentukan empat aspek, yaitu (1) definisi tradisi nglarung, (2) tujuan nglarung,

(3) kegiatan-kegiatan dalam tradisi nglarung, dan (4) upaya mengenalkan budaya

Jawa menggunakan buku cerita bergambar.

Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Prapenelitian untuk Anak

No Aspek Nomor

Item Pernyataan

1. Definisi tradisi

nglarung.

1 dan 11 1. Tradisi nglarung adalah kegiatan

budaya yang dilakukan masyarakat

nelayan setiap satu tahun sekali pada

bulan Sura dengan menghanyutkan

sesuatu/ sesaji ke dalam air (sungai atau

laut) (olah pikir).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

40

2. Pada tradisi nglarung, para nelayan

merefleksikan diri untuk menambah

motivasi nelayan dalam mengarungi

kehidupan (olah pikir).

2. Tujuan nglarung

pada umumnya.

2 1. Tujuan dari tradisi nglarung adalah

untuk mengucap syukur kepada Tuhan

atas hasil laut yang didapat para

nelayan (olah hati).

3. Kegiatan-kegiatan

pada tradisi

nglarung.

3, 4, 5, 6,

7, 8, 9,

dan 10

1. Sebelum melaksanakan tradisi nglarung

para nelayan menghias perahu (olah

pikir).

2. Setelah menghias perahu, para nelayan

membersihkan lingkungan pantai

(kinestetik/ olahraga).

3. Setelah membersihkan lingkungan,

nelayan bergotong royong memasang

tenda di tepi pantai (olah rasa dan

karsa).

4. Menjelang pelaksanaan tradisi nglarung

para nelayan bersama-sama membuat

tempat sesaji (olah rasa dan karsa).

5. Para nelayan menyiapkan kelengkapan

sesaji di mana segala macam sesaji

tidak boleh basi dan harus baru (olah

rasa dan karsa).

6. Para nelayan mendoakan sesaji yang

akan dilarung yang dipimpin oleh

pemuka agama (olah hati).

7. Para nelayan dengan gigih mendorong

perahu yang digunakan untuk melarung

(kinestetik/ olahraga).

8. Para nelayan melarung sesaji di tengah

laut dan memperebutkan sesaji

(kinestetik/ olahraga).

4. Upaya

mengenalkan

budaya jawa

menggunakan buku

cerita

12 dan 13 1. Perlu buku yang berisi penjelasan

tentang nglarung.

2. Buku tentang nglarung sebaiknya

berupa buku cerita bergambar.

Setelah menentukan empat aspek, peneliti mengmbangkan 13 pernyataan

dan diberi pilihan “ya” dan “tidak” sehingga menjadi kuesioner prapenelitian yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

41

mudah dipahami oleh anak. Bentuk instrumen prapenelitian untuk anak dapat

dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Instrumen Prapenelitian untuk Anak

No Pernyataan

Pilihan

Jawaban

Ya Tidak

1. Tradisi nglarung adalah kegiatan budaya yang dilakukan

masyarakat nelayan setiap satu tahun sekali pada bulan Sura

dengan menghanyutkan sesuatu/ sesaji ke dalam air (sungai

atau laut).

2. Tujuan dari tradisi nglarung adalah untuk mengucap syukur

kepada Tuhan atas hasil laut yang didapat para nelayan.

3. Sebelum melaksanakan tradisi nglarung para nelayan

menghias perahu.

4. Setelah menghias perahu, para nelayan membersihkan

lingkungan pantai.

5. Setelah membersihkan lingkungan, nelayan bergotong royong

memasang tenda di tepi pantai.

6. Menjelang pelaksanaan tradisi nglarung para nelayan

bersama-sama membuat tempat sesaji.

7. Para nelayan menyiapkan kelengkapan sesaji di mana segala

macam sesaji tidak boleh basi dan harus baru.

8. Para nelayan mendoakan sesaji yang akan dilarung yang

dipimpin oleh pemuka agama.

9. Para nelayan dengan gigih mendorong perahu yang digunakan

untuk melarung.

10. Para nelayan melarung sesaji di tengah laut dan

memperebutkan sesaji.

11. Pada tradisi nglarung, para nelayan merefleksikan diri untuk

menambah motivasi nelayan dalam mengarungi kehidupan.

12. Saya perlu buku yang berisi penjelasan tentang tradisi

nglarung.

13. Buku tentang tradisi nglarung sebaiknya berupa buku cerita

dan mewarnai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

42

3.4.2 Instrumen validasi prototipe

Peneliti menyusun instrumen validasi prototipe yang akan digunakan oleh

dosen (validator) untuk menilai kualitas prototipe buku cerita bergambar tentang

tradisi nglarung. Instrumen validasi terdiri dari tiga aspek, yaitu (1) bahasa, (2)

format penulisan, dan (3) isi. Ketiga aspek tersebut dikembangkan menjadi

delapan pernyataan yang penilainnya dengan cara mencentang nilai/skor pada

kolom skor dan memberikan kritik serta saran pada kolom saran. Kriteria

penilaian ada 4 skor, yaitu 5=sangat baik, 4=baik, 2=tidak baik, dan 1=sangat

tidak baik.

Tabel 3. Instrumen Validasi Prototipe

No Item yang dinilai Skor

Saran 1 2 4 5

1. Bahasa

a. Sesuai dengan kaidah penulisan

EYD

b. Dapat dipahami oleh anak-anak.

2. Format penulisan

a. Sesuai dengan kaidah penulisan

buku cerita

b. Menggunakan kepustakaan yang

sesuai dengan teori kebudayaan

Jawa yaitu nglarung yang

diintegrasikan dengan pendidikan

karakter kebangsaan.

3.

Isi

a. Memuat cerita tentang salah satu

tradisi Jawa.

b. Memuat nilai-nilai pendidikan

karakter yang terdapat dalam

cerita tentang tradisi nglarung.

c. Memuat gambar-gambar yang

berkaitan dengan alur cerita

tentang tradisi nglarung.

d. Memuat sembilan gambar tentang

tradisi nglarung

Total Skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

43

3.4.3 Instrumen uji coba prototipe

Peneliti menyusun instrumen uji coba prototipe berupa refleksi untuk

anak. Instrumen uji coba prototipe diisi oleh anak-anak usia 9-11 tahun setelah

menggunakan prototipe buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung.

Penyusunan instrumen berawal dengan menyusun kisi-kisi. Kisi-kisi disusun dari

empat aspek yang diambil dari empat bagian dalam pendidikan karakter

kebangsaan yaitu oleh hati, oleh pikir, oleh rasa dan karsa, serta olah raga.

Kemudian peneliti memasukan kegiatan tradisi nglarung sesuai dengan empat

bagian dari pendidikan karakter kebangsaan. Kisi-kisi intrumen uji coba prototipe

dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Prototipe

No. Aspek Indikator No

Pernyataan

1. Olah hati - Pemacu motivasi dalam bekerja

- Memohon keselamatan dan

kesejahteraan dalam mengarungi hidup

8

6

2. Olah pikir - Sebagai ungkapan syukur para nelayan

kepada Tuhan atas hasil tangkapan ikan

- Sebagai persembahan kepada penguasa

laut selatan, Kanjeng Ratu Kidul

1

2

3. Olah raga - Membersihkan lingkungan pantai,

menghias perahu, dan berebut sesaji.

3,4,7

4. Olah rasa

dan karsa

- Bergotong royong untuk membuat

sesaji

5

Peneliti mengembangkan dari enam indikator menjadi sepuluh pernyataan

yang diberi alternatif jawaban “ya” dan “tidak” untuk diisi anak-anak usia 9-11

tahun. Berikut instrumen uji coba prototipe berupa refleksi untuk anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

44

Tabel 5. Instrumen Uji Coba Prototipe Berupa Refleksi untuk Anak

Pernyataan Ya Tidak

Setelah membaca buku “Bercerita dan Mewarnai Tradisi

‘Nglarung’”, saya memahami:

1. Tujuan nglarung untuk mengucap syukur nelayan atas hasil

tangkapan ikan.

2. Makna “nglarung” untuk memberikan sesaji kepada

penguasa laut.

3. Perlunya para nelayan bekerja sama dengan cara menghias

perahu yang akan digunakan untuk melarung.

4. Para nelayan bergotong royong membersihkan lingkungan

pantai sebelum mereka melakukan upacara nglarung.

5. Para nelayan bersama-sama membuat sesaji yang akan

mereka letakkan di dalam perahu yang digunakan untuk

melarung.

6. Sebelum sesaji dilarung, para nelayan berdoa bersama untuk

memohon keselamatan.

7. Para nelayan bersama-sama mendorong perahu ke laut untuk

melarung sesaji dan masyarakat berebut sesaji tersebut.

8. Sesaji yang didapat nelayan dengan cara berebut dibawa

pulang untuk memotivasi mereka bekerja dengan penuh

semangat.

9. Buku cerita bergambar tentang nglarung membantu saya

mengerti arti dari tradisi Nglarung.

10. Buku cerita bergambar tentang nglarung mendorong saya

untuk menghormati tradisi Nglarung.

3.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan

wawancara kepada anak usia 9-11 tahun dan pengumpulan kuesioner analisis

kebutuhan anak yang telah diberikan kepada 17 anak usia 9-11 tahun di SD

Kanisius Gowongan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk

mendapatkan informasi mengenai kebutuhan anak tentang tradisi nglarung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

45

3.6 TEKNIK ANALISIS DATA

Data penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif dengan

penjelasan sebagai berikut.

3.6.1 Data kualitatif

Data kualitatif berupa komentar pada validasi prototipe yang dikemukakan

oleh dosen bahasa dan sastra. Jumlah item pada lembar validasi prototipe tersebut

adalah delapan item. Data dianalisis sebagai pedoman untuk memperbaiki dan

mengetahui kelayakan prototipe yang diujicobakan.

3.6.2 Data kuantitatif

Data kuantitatif pada penelitian ini berupa skor penilaian dari hasil validasi

prototipe oleh dosen bahasa dan sastra. Data dianalisis sebagai dasar dari

kuesioner diubah menjadi data interval. Skala yang peneliti susun dalam bentuk

suatu pernyataan dan diikuti oleh pilihan respon yang menunjukkan tingkatan.

Skala penilaian terhadap pengembangan buku cerita bergambar adalah sangat baik

(5), baik (4), tidak baik (2), dan sangat tidak baik (1). Pilihan respon skala empat

mempunyai variabilitas respon lebih baik atau lebih lengkap dibandingkan skala

tiga dan skala lima. Selain itu, tidak ada peluang bagi responden untuk bersikap

netral/cukup/ragu-ragu sehingga memaksa responden untuk menentukan nilai

terhadap pernyataan dalam instrumen (Widoyoko, 2012:104). Skor yang sudah

didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif menggunakan tabel

konversi nilai skala empat berdasarkan skala Likert (Widoyoko, 2012:112).

Penyusunan tabel klasifikasi menggunakan aturan yang sama dengan dasar jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

46

respnden, yaitu dicari skor tertinggi, skor terendah, jumlah kelas, dan jarak

interval.

Skor tertinggi = 5

Skor terendah = 1

Jumlah kelas = 4

Jarak interval = (5-1)/4 = 1

Tabel 6. Tabel Kalsifikasi Kelayakan Skor Skala Empat

Rentang Skor Jawaban Klasifikasi Kelayakan

>4,2 s/d 5,0 Sangat Baik (SB)

>3,4 s/d 4,2 Baik (B)

>1,8 s/d 2,6 Tidak Baik (TB)

>1,0 s/d 1,8 Sangat Tidak Baik (STB)

Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan

dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif

ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria

skor skala empat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan menguraikan: hasil penelitaian yang berisi

tentang: (1) langkah-langkah pengembangan prototipe buku cerita bergambar

tentang tradisi nglarung dalam konteks pendidikan karakter kebangsaan, (2)

deskripsi kualaitas prototipe buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung

dalam konteks pendidikan karakter kebangsaan. Pembahasan dari hasil berkaitan

dengan hasil penelitian dan pengembangan diurikan sebagai berikut.

4.1. HASIL PENELITIAN

4.1.1 Langkah-langkah Pengembangan Prototipe Buku Cerita Bergambar

Tentang Tradisi Nglarung dalam Konteks Pendidikan Karakter

Kebangsaan

Prototipe buku cerita yang berjudul “Ayo Mengenal Tradisi Nglarung”

disusun berdasarkan enam tahapan dari 10 langkah penelitian Sugiyono. Langkah-

langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

5.1.1.1 Potensi dan Masalah

Potensi yang peneliti soroti adalah tradisi nglarung. Tradisi nglarung

adalah kegiata budaya yang dilakukan setahun sekali yaitu pada bulan sura,

dengan tujuan untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas rejeki dan keselamatan

yang diberikan, mencintai kebersamaan, kebersihan, gotong royong, dan

kegigihan.

Masalah yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara kepada tujuh anak di

daerah Prambanan, Sleman, seorang anak di Pekalongan, dan seorang anak di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

48

Purworejo usia 9-11 tahun, peneliti mendapatkan data anak-anak tersebut tidak

memahami tentang makna dari tradisi nglarung. Padahal tradisi tersebut memiliki

beberapa nilai yang berkaitan dengan pendidikan karakter kebangsaan.

Selanjutnya, peneliti mendapatkan data dari analisis kebutuhan anak di SD

Kanisius Gowongan, Yogyakarta sejumlah 17 anak.

Analisis kebutuhan dilakukan dengan membagikan lembar kuesioner. Hal

ini mendorong peneliti sebagai calon guru SD untuk membuat buku cerita

bergambar tentang tradisi nglarung dengan tujuan menanamkan pendidikan

karakter sejak dini dengan tujuan menananmkan pendidikan karakter dan anak-

anak memahami tradisi nglarung.

5.1.1.2 Pengumpulan Data

Peneliti mendapatkan data dari wawancara kepada tujuh anak di daerah

Prambanan, Sleman, seorang anak di Pekalongan, dan seorang anak di Purworejo

dan pengumpulan kuesioner yang diberikan kepada 17 anak umur 9-11 tahun di

SD Kanisius Gowongan pada tanggal 26 November 2015. Data yang peneliti

dapatkan adalah (1) 24% anak tidak mengetahui bahwa para nelayan melarung

sesaji di tengah laut dan memperebutkan sesaji, (2) 29% anak tidak mengetahui

bahwa setelah membersihkan lingkungan, nelayan bergotong-royong memasang

tenda di tepi pantai, (3) kemudian 76% anak memerlukan buku yang berisi

penjelasan tentang tradisi nglarung. Berikut hasil data kuesioner prapenelitian

untuk anak yang disajikan dalam bentuk table 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

49

Tabel 7. Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Prapenelitian untuk Anak

Pernyataan

Jawaban

Probandus Persentase

No. Ya Tidak Ya Tidak

1.

Tradisi nglarung adalah kegiatan

budaya yang dilakukan masyarakat

nelayan setiap satu tahun sekali

pada bulan Sura dengan

menghanyutkan sesuatu/ sesaji ke

dalam laut.

16 1 94% 6%

2.

Tujuan dari tradisi nglarung adalah

untuk mengucap syukur kepada

Tuhan atas hasil laut yang didapat

para nelayan.

11 6 65% 35%

3.

Sebelum melaksanakan tradisi

nglarung para nelayan menghias

perahu

9 8 53% 47%

4.

Setelah menghias perahu, para

nelayan membersihkan lingkungan

pantai.

8 9 47% 53%

5.

Setelah membersihkan

lingkungan, nelayan bergotong

royong memasang tenda di tepi

pantai.

5 12 29% 71%

6.

Menjelang pelaksanaan tradisi

nglarung para nelayan bersama-

sama membuat tempat sesaji.

16 1 94% 6%

7.

Para nelayan menyiapkan

kelengkapan sesaji di mana segala

macam sesaji tidak boleh basi dan

harus baru.

11 6 65% 35%

8.

Para nelayan mendoakan sesaji

yang akan dilarung yang dipimpin

oleh pemuka agama.

9 8 53% 47%

9. para nelayan dengan gigih

mendorong perahu yang akan 9 8 53% 47%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

50

digunakan melarung.

10.

Para nelayan melarung sesaji di

tengah laut dan memperebutkan

sesaji.

4 13 24% 76%

11.

Pada tradisi nglarung, para nelayan

merefleksikan diri untuk menambah

motivasi nelayan dalam

mengarungi kehidupan.

7 10 41% 59%

12.

Saya perlu buku yang berisi

penjelasan tentang tradisi

nglarung

13 4 76% 24%

13.

Buku tentang tradisi nglarung

sebaiknya berupa buku cerita

bergambar

11 6 65% 35%

Peneliti memilih aitem nomor 5, 10, 12, dan 13 untuk menunjukkan

bahwa penelitian ini relevan untuk diteliti. Data tersebut menjadi acuan bagi

peneliti untuk melakukan penelitian dan pengembangan dalam menyusun buku

cerita bergambar tentang tradisi nglarung. Buku cerita bergambar tradisi nglarung

diharapkan dapat membantu anak-anak di Yogyakarta supaya menyadari tentang

pentingnya melestarikan tradisi nglarung sedini mungkin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

51

5.1.1.3 Desain Prototipe

Desain prototipe diawali dengan membuat cerita sederhana berbahasa

Indonesia supaya mudah dipahami anak-anak. Peneliti mebuat cerita yang

menonjolkan nilai-nilai karakter kebangsaan. Kemudian membuat sketsa yang

berhubungan dengan kegiatan-kegiatan dalam tradesi nglarung dan menentukan

judul buku, yaitu “Ayo Mengenal Tradisi Nglarung”. Peneliti bekerjasama dengan

desain grafis untuk membantu memperbaiki sketsa yang nantinya menjadi

prototipe buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung.

Gambar (1) Gambar (2)

Gambar 1. Sketsa Awal

Prototipe buku cerita bergambar ini terdapat cover buku dengan dominan

warna yang cerah dan terdapat judul “Ayo Mengenal Tradisi Nglarung”. Cover

depan berisi gambar yang berkaitan dengan tradisi nglarung, yaitu gambar Candra

mengetahui makna dari tradisi nglarung. Peneliti membuat cover dengan warna

yang cerah supaya anak-anak tertarik untuk menggunakan buku cerita bergambar

tradisi nglarung. Kemudian buku diberi kata pengantar mengenai isi cerita dalam

buku tersebut, dan juga diberi sembilan gambar yang dalam setiap gambar ada

cerita sederhana mengenai kegiatan-kegiatan tradisi nglarung. Tentu saja gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

52

yang dibuat mudah untuk diwarnai oleh anak usia 9-11 tahun. Kemudian peneliti

menambahkan refleksi, daftar pustaka serta biografi penelis.

Gambar halaman 1 menggambarkan seorang anak bernama Candra

berlibur ke Bantul bersama kedua orang tuanya. Gambar halaman 2

menggambarkan percakapan ayah dan Candra yang menjelaskan arti tradisi

nglarung. Gambar halaman 3 menggambarkan kegiatan awal nglarung, yaitu para

nelayan menghiasi perahu semenarik mungkin. Gambar halaman 4

menggambarkan kegiatan para nelayan yang bekerjasama membersihkan

lingkungan pantai dan mendirikan tenda. Gambar halaman 5 menggambarkan

para nelayan berkerjasama unyuk menyiapkan sesaji berupa sayur-sayuran, buah-

buahan, kepala kerbau, dan bunga untuk dilarung.

Gambar halaman 6 menggambarkan sesaji yang didoakan bersama-sama,

mengucap syukur kepada Tuhan atas rejeki yang diberikan, dan mohon

keselamatan. Pada gambar halaman 7 menggambarkan para nelayan bergotong-

royong memanggul sesaji yang sudah didoakan ke atas perahu dan siap dilarung

ke tengah laut. Kemudian gambar halaman 8 menggambarkan para nelayan

dengan gigih menghanyutkan sesaji ke tengah laut dan para nelayan dan

masyarakat memperebutkan sesaji yang sudah dilarung di tengah laut yang

kemudian para nelayan membawa pulang beberapa sesaji yang telah diperebutkan.

Para nelayan dan masyarakat sekitar percaya bahwa dengan membawa

pulang beberapa sesaji yang telah diperebutkan akan mendapat berkat yang lebih.

Buku cerita dan mewarnai diakhiri dengan gambar halaman 9 yang berisi tentang

Candra yang akhirnya mengetahui makna dari tradisi nglarung. Peneliti juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

53

mencantumkan kepustakaan yang terkait pada buku “Buku Cerita Bergambar

Tradisi Nglarung”. Bagian akhir buku terdapat daftar pustaka yang berkaitan

dengan tradisi nglarung. Berikut adalah urutan isi dari buku cerita dan mewarnai

yang dibantu oleh ahli desain grafis.

(Cover)

(1) Halaman 1 (2) Halaman 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

54

(2) Halaman 3 (4) Halaman 4

(5) Halaman 5 (6) Halaman 6

(7) Halaman 7 (8) Halaman 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

55

(9) Halaman 9

Gambar 2. Urutan Isi Protitipe Buku Cerita Bergambar Tentang Tradisi

Nglarung

5.1.1.4 Validasi Prototipe

Validasi prototipe dilakukan satu kali oleh dosen bahasa dan sastra.

Berikut ini hasil validasi prototipe oleh dosen.

Tabel 8. Hasil Validasi Prototipe

No Item yang dinilai Skor

Saran 1 2 4 5

1. Bahasa

2.2 Sesuai dengan kaidah penulisan EYD √ Perhatikan SPOK

dan tanda baca,

bedakan kata depan

dan imbuhan,

kalimat langsung

dan tak langsung.

2.3 Dapat dipahami oleh anak-anak. √ Baik

2. Format penulisan

a. Sesuai dengan kaidah penulisan

buku cerita dan mewarnai.

√ Baik

b. Menggunakan kepustakaan yang

sesuai dengan teori kebudayaan

Jawa, yaitu nglarung yang

√ Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

56

diintegrasikan dengan pendidikan

karakter kebangsaan.

3.

Isi

a. Memuat cerita tentang salah satu

tradisi Jawa.

√ Baik

b. Memuat nilai-nilai pendidikan

karakter yang terdapat dalam cerita

tentang tradisi nglarung.

√ Baik

c. Memuat gambar-gambar yang

berkaitan dengan alur cerita tentang

tradisi nglarung.

√ Beberapa gambar

pecah, posisi

gambar dan cover

perlu konsisten

supaya enak

dibaca.

d. Memuat sembilan gambar tentang

tradisi nglarung

√ Baik

Total Skor 34

Nilai 34 : 8 = 4.5

Hasil validasi prototipe dari validator adalah 4.5 (sangat baik).

Berdasarkan tabel klasifikasi, prototipe yang dikembangkan peneliti “sangat baik”

sehingga layak diujicobakan.

5.1.1.5 Revisi Prototipe

Peneliti melakukan revisi desain sesuai saran validator yang pertama, yaitu

mengubah beberapa gambar yang pecah. Kedua, peneliti menambahkan ejaan

sesuai EYD. Selain itu, peneliti juga mempertajam warna cover buku, awalnya

cover berwarna biru muda dipertajam menjadi warna biru tua. Kemudian judul

buku cerita, dari “Buku Cerita Tradisi Nglarung” berubah menjadi “Ayo

Mengenal Tradisi Nglarung”. Peneliti juga menambahkan nama penyusun buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

57

pada bagian bawah cover depan buku, nama Universitas Sanata Dharma di cover

bagian belakang. Berikut adalah gambar desain cover dengan judul buku setelah

revisi.

Gambar 3. Perubahan cover sebelum dan setelah Direvisi

5.1.1.6 Uji Coba Prototipe

Uji coba prototipe dilakukan oleh peneliti sebanyak dua kali di SD

Kanisius Gowongan Yogyakarta diikuti 18 anak.

5.1.1.6.1 Uji Coba Prototipe di SD Kanisius Gowongan

Uji coba prototipe pertama dilakukan pada tanggal 21 Januari 2016 di SD

Kanisius Gowongan Yogyakrta. Uji coba prototipe pertama diikuti oleh 9 anak

yang berusia 9-11 tahun. Sebelum melakukan uji coba prototipe, peneliti

mengundang anak-anak untuk berkumpul di perpustakaan. Mereka sangat antusias

untuk mengikuti arahan dan mengikuti kegiatan hingga akhir. Kegiatan

berlangsung selama 1 jam, mulai pukul 11.00 WIB-12.00 WIB. Kegiatan diawali

dengan tanya–jawab tentang tradisi nglarung. Ternyata semua anak tidak

mengetahui tentang tradisi nglarung dan mereka sangat antusias untuk

Buku Cerita Tradisi

Nglarung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

58

mendengarkan cerita dan penjelasan peneliti. Kegiatan ditutup dengan

memberikan lembar refleksi kepada semua anak.

Gambar 4. Kegiatan uji coba prototipe di SD Kanisius Gowongan

Uji coba prototipe hari kedua dilakukan pada tanggal 25 Januari 2015,

diikuti 9 anak. Tempat uji coba prototipe, yaitu di SD Kanisius Gowongan.

Kegiatan tersebut dimulai pukul 12.30 WIB. Anak-anak yang mengikuti uji coba

pada hari kedua berbeda dengan anak-anak yang uji coba pada hari pertama.

Kegiatan diawali dengan tanya–jawab tentang tradisi nglarung. Ternyata semua

anak tidak mengetahui tentang tradisi nglarung dan mereka sangat antusias untuk

mendengarkan cerita dan penjelasan peneliti. Kegiatan ditutup dengan

memberikan lembar refleksi kepada semua anak.

4.1.2 Deskripsi Kualitas Prototipe Buku Cerita Bergambar tentang Tradisi

Nglarung dalam Konteks Pendididkan Karakter Kebangsaan

Deskripsi kualitas prototipe buku cerita bergambar “Ayo Mengenal Tradisi

Nglarung” peneliti dapatkan setelah mengolah kuesioner berupa refleksi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

59

dibagikan kepada 18 anak usia 9-11 tahun di SD Kanisius Gowongan, Daerah

Istimewa Yogyakarta. Berikut merupakan hasil rekapitulasi refleksi anak.

Tabel 9. Hasil Rekapitulasi Refleksi Anak

Pernyataan

Jawaban

Probandus Persentase

Ya Tidak Ya Tidak

Setelah membaca buku “Ayo

Mengenal Tradisi Nglarung”, saya

memahami:

1. Tujuan nglarung untuk mengucap

syukur nelayan atas hasil

tangkapan ikan.

18 0 100% 0%

2. Mankna nglarung untuk memberikan

sesaji kepada penguasa laut. 1 17

6% 94%

3. Perlunya para nelayan bekerjasama

dengan cara menghias perahu yang

akan digunakan untuk melarung

16 2 89% 11%

4. Para nelayan bergotong royong

membersihkan lingkungan pantai

sebelum mereka melakukan

upacara nglarung.

18 0 100% 0%

5. Para nelayan bersama-saman

membuat sesaji yang akan mereka

letakkan di dalam perahu yang

digunakan untuk melarung.

16 2 89% 11%

6. Sebelum sesaji dilarung, para nelayan

berdoa bersama untuk memohon

keselamatan.

15 3 83% 17%

7. Para nelayan bersama-sama

mendorong perahu ke laut untuk

melarung sesaji dan masyarakat

berebut sesaji tersebut.

16 2 89% 11%

8. Sesaji yang didapat nelayan dengan

cara berebut dibawa pulang untuk

memotivasi mereka bekerja dengan

penuh semangat.

16 2 89% 11%

9. Buku cerita bergambar tradisi

nglarung membantu saya mengerti

arti dari tradisi nglarung.

18 0 100% 0%

10. Buku cerita bergambar nglarung

mendorong saya untuk mengormati

tradisi nglarung.

17 1 92% 6%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

60

Dilihat dari tabel hasil rekapitulasi tersebut, peneliti mendapatkan data

bahwa: (1) 100% anak telah memahami tujuan nglarung untuk mengucap syukur

nelayan atas hasil tangkapan ikan, (2) 100% anak mengerti bahwa para nelayan

bergotong royong membersihkan lingkungan pantai sebelum mereka melakukan

upacara nglarung, (3) 100% anak menyatakan bahwa buku cerita bergambar

membantu anak untuk mengerti arti dari tradisi nglarung. Berdasarkan data

tersebut, prototipe buku cerita bergambar tradisi nglarung membantu anak

terhadap pemahaman tentang tradisi nglarung yang berkaitan dengan pendidikan

karakter melalui cerita dan gambar-gambar kegiatan tradisi nglarung.

4.2 PEMBAHASAN

Nilai dari hasil validasi prototipe buku bergambar “Ayo Mengenal Tradisi

Nglarung” adalah 4,5 (sangat baik) sehingga layak untuk diujicobakan. Uji coba

prototipe dilaksanakan dua kali pada tanggal 21 dan 25 Januari 2016 di SD

Kanisius Gowongan Yogyakarta. Secara keseluruhan, uji coba diikuti oleh 18

anak, lembar refleksi telah diisi dan dikembalikan oleh 18 anak yang berusia 9-11

tahun.

Prototipe buku cerita bergambar dinilai sangat baik oleh validator dan

refleksi anak terhadap prototipe juga sangat baik karena prototipe dikembangkan

peneliti dengan memperhatikan beberapa prinsip berikut:

4.2.1 Prototipe disusun untuk memfasilitasi anak memahami tradisi

nglarung.

Tradisi nglarung merupakan salah satu upacara tradisional yang ada di

Jawa. Tradisi tersebut pada umumnya dilakukan satu tahun sekali pada bulan Sura

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

61

(Sunjata, 2013:75). Tujuan pelaksanaan upacara tersebut sebagai ungkapan syukur

kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang telah dilimpahkan

berupa melimpahnya hasil tangkapan ikan, di samping bentuk persembahan

kepada penguasa laut selatan, Kanjeng Ratu Kidul (Sunjata, 2013:117). Peneliti

terdorong untuk mengetahu pemahaman anak mengenai makna dan kegiatan

tradisi nglarung, oleh karena itu peneliti melakukan pengumpulan data.

Peneliti melakukan wawancara kepada anak-anak di daerah Prambanan,

Sleman, Purworejo dan Pekalongan. Peneliti memilih daerah pertanian

(Prambanan dan Purworejo) serta pesisir pantai (Pekalongan) dengan alasan untuk

mengetahui data awal mengenai pemahaman anak di daerah prtanian dan pesisir

pantai tentang tradisi nglarung. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan

peneliti kepada tujuh anak usia 9-11 tahun di daerah Prambanan, Sleman, seorang

anak di Purworejo dan seorang anak di Pekalongan, peneliti mendapatkan

informasi bahwa mereka tidak memahami tentang tradisi nglarung.

Selanjutnya peneliti membagikan kuesioner kepada 17 anak usia 9-11

tahun di SD Kanisius Gowongan. Data yang didapat untuk mengetahu anak usia

9-11 tahun membutuhkan sebuah buku certa bergambar dalam meningkatkan

pengembangan karakter. Hal ini mendorong peneliti sebagai calon guru untuk

mengembangkan buku cerita bergambar tentag tradisi nglarung dengan tujuan

menanamkan pendidikan karakter sejak dini dan memahami tradisi nglarung.

Peneliti menyusun prototipe buku cerita bergambar berjudul “Ayo

Mengenal Tradisi Nglarung” yang terdiri dari cover, kata pengantar untuk

membantu anak agar mudah memahami isi keseluruhan buku, daftar isi, isi buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

62

dengan sembilan gambar kegiatan tradisi nglarung dengan menonjolkan nilai-nilai

yang berkaitan dengan pendidikan karakter kebangsaan. Prototipe juga berisi

refleksi, daftar pustaka yang berkaitan tentang tradisi nglarung dan pendidikan

karakter kebangsaan, serta bografis penulis.

Setelah menyusun prototipe, peneliti melakukan uji coba prototipe kepada

anak usia 9-11 tahun untuk mengetahui kualitas prototipe yang dikembangkan.

Setelah melakukan uji coba prototipe, peneliti melihat adanya perbedaan

pemahaman anak sebelum dan setelah melakukan uji coba. Sebelum melakukan

uji coba, anak tidak memahami mengenai makna dan kegiatan tradisi nglarung,

setelah mengikuti uji coba anak memahami makna dan kegitan tradisi nglarung.

Hal ini dapat ditunjukan melalui refleksi hasil persepsi anak sebagai berikut.

Gambar 5. Hasil Refleksi Persepsi Anak terhadap Kualitas Prototipe

Buku Cerita Bergambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

63

4.2.2 Prototipe disusun dengan menonjolkan nilai-nilai pendidikan

karakter kebangsaan di dalam tradisi nglarung.

Isi Prototipe buku yang dikembangkan peneliti terdiri dari Sembilan

gambar kgiatan yang berkaitan tentang tradisi nglarung. Sembilan gambar

tersebut disertai dengan cerita sederhana yang menonjolkan nilai-nilai pendidikan

karakter kebangsaan di dalam tradisi nglarung.

Pendidikan karakter kebangsaan adalah usaha sadar dan terencana untuk

meujudkan suasana serta proes pemberdaya potensi dan pembudayan peserta

didik. Hal tersebut berguna sebgai pembangun karakter pribadi dan/atau

kelompok yang khas-baik tercermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa,

dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil keterpaduan empat bagian

yakni olah hati, olah pikir, olah raga, serta olah rasa dan karsa (Pemerintah

Republik Indonesia, 2010: 28).

Olah hati dalam tradisi nglarung dapat dilihat dari tujuan tradisi nglarung

yaitu menucap syukur kepada Tuhn, selain itu nelayan bersama-sama mendoakan

sesaji sebelum dilarung yang dipimpin oleh pemuka agama. Olah pikir dalam

tradisi nglarung dapat terlihat pada pelksanaan tradisi nglarung yaitu nelayan

berkreasi membuat sesaji. kemudian masyarakat nelayan menghias perahu.

Setelah melaksnakan tradisi nglarung, masyarakat nelayan merefleksikan diri

untuk menambah motivasi nelayan dalam mengarungi kehidupan.

Olah rasa dan karsa dalam tradisi nglarung tercermin pada nilai gotong

royong di mana nelayan bersama-sama memasang tenda ditepi pantai dan

mnyiapkan segala sesaji yang tidak boleh basi dan harus baru. Olah raga/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

64

kinestetik dalam tradisi nglarung tercermin ketika nelayan bersama masyarakat

sekitar pantai dengan gigih membersihkan lingkungan, menggotong sesaji,

mendorong perahu, dan berebut sesaji di tengah laut. Keterpaduan empat bagian

(olah hati, olah pikir, olah rasa dan karsa, serta olah raga) peneliti mengaitkan ke

dalam buku cerita anak yang dikemas dalam prototipe buku cerita bergambar

tentang tradisi nglarung.

Setelah melakukan uji coba prototipe, peneliti melihat bahwa nak-anak

sudah mampu memahami tentang nilai-nilai pendidikan karakter kebangsaan yang

terkandung dalam tradisi nglarung. Hal tersebut terbukti dengan anak-anak

menggambarkan bagian dari cerita yang mereka anggap paling menarik dan

mengandung nilai-nilai karakter.

4.2.3 Prototipe disusun dalam bentuk buku cerita bergambar

Peneliti sebagai calon guru SD, menyusun prototipe buku cerita bergambar

tentang tradisi nglarung untuk memfasilitasi pemahaman anak tentag tradisi

nglarung yang berkaitan dengan pendidikan karakter kebangsaan.

Berdasarkan salah satu tujuan buku cerita yaitu mengembangkan imajinasi

(Raines, 2002:7) buku cerita bergambar yang disusun memfasilitasi anak untuk

mengembangkan imajinasi. Melalui membaca buku cerita bergambar anak dapat

berimajinasi tentang kegiatan-kegiatan tradisi nglarung.

4.2.4 Prototipe disusun sesuai dengan tahap perkembangan anak usia 9-11

tahun

Prototipe yang dikembangkan yaitu untuk anak usia 9-11 tahun, dimana

pada tahap usia tersebut masuk dalam tahap operasional konkret yaitu usia 7-11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

65

tahun (Piaget dalam Santrock 2011:27). Prototipe yang dikembangkan berisi

cerita sederhana dan gambar sehingga anak-anak usia 9-11 tahun dilatih untuk

berpikir logis mengenai rangkaian kegiatan tradisi nglarung dalam bentuk buku

cerita bergambar.

Menurut Yusuf (2009:69) anak usia 9-11 tahun termasuk dalam kategori

tahap perkembangan anak usia 6-12 tahun. Beberapa perkembangan anak usia 6-

12 tahun, yaitu (1) belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan

berhitung. Melalui buku cerit bergambar tentang tradisi nglarung anak-anak

dilatih untuk membaca cerita yang berisi kegiatan tradisi nlarung. (2) Belajar

mengembangkan konsep sehari-hari, salah satunya adalah konsep adat istiadat

dipelajari memlalui media cetak.

Buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung merupakan salah satu

media cetak yang dapat digunakan guru maupun orang tua untuk membantu

pemahaman anak tentang makna dan rangkaian kegiatan tradisi nglarung. Tradisi

nglarung merupakan salah satu budaya yang harus dilestarikan oleh generasi

penerus. Melalui buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung, anak semakin

bertambah pengetahuan tentang budaya atau adat istiadat. (3) Mengembangkan

sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan lembaga-lembaga.

Mengembangkan sikap tolong-menolong, sikap tenggang rasa, mau bekerjasama

dengan orang lain, toleransi terhadap pendapat orang lain dan menghargai hak

rang lain. Dalam tradisi nglarung terdapat nilai-nilai ketuhanan, nilai etos kerja,

mencintai kebersihan, gotong royong dan bekerjasama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

66

Nilai-nilai tersebut berkaitan dengan pendidikan karakter kebangsaan.

Prototipe yang dikembangkan menjadi salah satu sarana untuk mengembangkan

sikap mencintai kebersihan, gotong royong dan bekerjasama sesuai dengan tugas

perkembangan anak usia 9-11 tahun

4.3 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PROTOTIPE

Melalui validasi dan uji coba prototipe, peneliti mendapatkan kritik dan

saran tentang prototipe buku cerita bergambar yang dikembangkan. Data tersebut

membantu peneliti untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan prototipe yang

dikembangkan. Berikut ini akan dijelaskan kelebihan dan kelemahan prototipe

buku cerita bergambar yang berjudul “Ayo Mengenal Tradisi Nglarung” dalam

konteks pendidikan karakter kebangsaan.

4.3.1 Kelebihan prototipe

4.3.1.1 Prototipe berupa buku cerita bergambar yang berisi sembilan gambar

tentang tradisi nglarung.

4.3.1.2 Setiap gambar diberi penjelasan tentang nilai-nilai pelaksanaan tradisi

nglarung.

4.3.1.3 Prototipe buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung dapat membantu

anak dalam mengembangkan imajinasi untuk membayangkan pelaksanaan

tradisi nglarung.

4.3.1.4 Prototipe buku cerita bergambar tersebut berisi informasi tentang nilai

bersyukur, kerjasama/persaudaraan/persatuan, dan kegigihan yang terdapat

didalam tradisi nglarung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

67

4.3.1.5 Refleksi dalam prototipe buku cerita bergambar dapat membantu anak

memahami tentang tradisi nglarung.

4.3.1.6 Harga prototipe buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung yang

mudah dijangkau oleh guru, orang tua maupun anak-anak.

4.3.2 Kelemahan

4.3.2.1 Gambar pada cover tidak menghadap pembaca tetapi membelakangi

pembaca.

4.3.2.2 Ukuran huruf dalam prototipe buku cerita bergambar terlalu kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

68

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Pada bab ini peneliti akan membahas tentang simpulan dari keseluruhan

penelitian, keterbatasan pada penelitian, dan saran.

5.1 SIMPULAN

Simpulan yang dapat peneliti uraikan dari keseluruhan penelitian adalah:

5.1.1 Langkah-langkah pengembangan prototipe buku cerita bergambar tentang

tradisi nglarung dalam konteks pendidikan karakter kebangsaan

mengadopsi enam langkah menurut Sugiyono yang meliputi: (1) potensi

dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain prototipe, (4) validasi

prototipe, (5) revisi prototipe dan (6) uji coba prototipe.

5.1.2 Kualitas prototipe buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung dalam

konteks pendidikan karakter kebangsaan mendapatkan nilai 4,5 (sangat

baik) sehingga layak diujicobakan.

5.2 KETERBATASAN

Beberapa keterbatasan pada penelitian ini, antara lain:

5.2.1 Prototipe buku cerita bergambar hanya divalidasi oleh seorang validator

dengan latar belakang bahasa dan sastra, tidak melibatkan validator yang

memahami tradisi Jawa.

5.2.2 Analisis data awal bersumber dari anak-anak di daerah pertanian dan

pesisir pantai sedangkan uji coba prototipe hanya dilakukan kepada anak-

anak di daerah perkotaan. Hal ini mengindikasikan bahwa data awal dan

data akhir tidak sinkron karena berbeda subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

69

5.3 SARAN

Berikut ini merupakan beberapa saran yang peneliti tuangkan untuk penelitian

yang selanjutnya.

5.3.1 Prototipe buku yang berkaitan dengan tradisi Jawa sebaiknya divalidasi

bukan hanya oleh dua orang validator dengan latar belakang bahasa dan

sastra melainkan juga perlu validator yang memahami tradisi Jawa.

5.3.2 Uji coba prototipe sebaiknya tidak hanya kepada anak-anak di daerah

perkotaan tetapi sebaiknya juga dilakukan di daerah pertanian dan di

daerah pesisir pantai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

70

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pressindo.

Arsyad, A. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Astuti, Ratna Dwi. 2012. Pengaruh Buku Bergambar Terhadap Minat Baca Siswa

di SDN Lempuyangwangi Yogyakarta. Skripsi yang tidak diterbitkan.

Yogyakarta: Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Farida, Nur’aini. 2010. Membentuk Karakter Anak dengan Dongeng. Surakarta:

Indi Parent.

Haniyaturroufah. 2013. Ritual Sesaji sebagai Bentuk Persembahan Untuk

Kanjeng Ratu Kidul di Desa Karangbolong Kecamatan Buayan Kabupaten

Kebumen. Skripsi yang tidak diterbitkan. Purworejo: Universitas

Muhammadiyah Purworejo.

Hardjana. 2006. Cara Mudah Mengarang Cerita Anak-anak. Jakarta: Grasindo.

Herawati, Nanik. 2010. Mutiara Adat Jawa. Jawa Tengah: PT Mancana Jaya

Cemerlang.

Ignatia, dkk. 2015. Pengembangan Pembelajaran Kurikulum Berbasis Konteks

Kelas 2 SD untuk Membangun Karakter Kebangsaan: Sebuah Refleksi.

Yogyakarta: USD

Kusuma. Dharma. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung: PT Rineka Cipta.

Munadi, Y. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP)

Press.

Nur’aini, Farida. 2010. Membentuk Karakter Anak dengan Dongeng. Surakarta:

Indi Parent.

Pemerintah Republik Indonesia. 2010. Kebijakan Nasional Pembangunan

Karakter Bangsa. Kemendiknas

Prasetyo, Yanu. 2010. Mengenal Tradisi Bangsa. Yogyakarta: Perpustakaan

Nasional.

Purwadi. 2005. Upacara Tradisional Jawa Menggali Untaian Kearifan Lokal.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Raines & Isbell. 2002. Tujuh Belas Cerita Moral dan Aktivitas Anak. Jakarta: PT

Elex Media Computindo Kelompok Gramedia, IKAPI.

Saksono, Gatut Ign. dkk. 2012. Faham Keselamatan dalam Budaya Jawa.

Yogyakarta: Ampera Utama.

Samani, Muchlas. 2013. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT.

Remaja Rosdaklarya.

Santrock, John. W. 2012. Perkembangan Masa Hidup. Life-span Development.

Jakarta: Erlangga.

Sari. Anita Kurniya. 2010. Pengaruh Penggunaan Media Cetak Bergambar

terhadap Peningkatan Menyimak dan Membaca pada Anak Berkesulitan

Belajar. Skripsi yang tidak diterbitkan. Surakarta: Universitas Sebelas

Maret.

Smaldino, S. E. 2011. Instructional Technologi & Media For Learning: Teknologi

Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta: Kencana.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

71

Sumanto. 2005. Pengembangan Kreativitas Senirupa Anak TK. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan

Perguruan Tinggi.

Sunjata, Wahyudi Pantja, dkk. 2013. Upacara Sedhekah Laut Ngentak Poncosari.

Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya.

Suyami. 2008. Upacara Ritual di Keraton Yogyakarta Refleksi Metologi dalam

Budaya Jawa. Yogyakarta: Kepel Press.

Tillman. 2004. Living Values: Educational Programe. Pendidikan Nilai untuk

Anak Usia 8-14 tahun. Jakarta: Grasindo.

Wahyudi. Yukshan. 2013. Cerita Anak Karya Heru Kurniawan (Kajian Moral

dan Persepsi Siswa serta Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra di

Sekolah Dasar). Tesis yang tidak diterbitkan. Surakarta: Universitas Sebelas

Maret.

Widoyoko, Eko Putro, dkk. 2014. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Yana. 2012. Filsafah dan Pandangan Hidup Orang Jawa. Yogyakarta: Bintang

Cemerlang.

Yusuf, Syamsu. 2010. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

72

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

73

Lampiran 1. Surat Izin Analisis Kebutuhan SD Kanisius Gowongan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

74

Lampiran 2. Surat Izin Uji Coba Prototipe di SD Kanisius Gowongan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

75

Lampiran 3. Hasil Analisis Data Kuesioner Prapenelitian untuk Anak

Probandus

Nomor soal Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 10

2 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 8

3 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 8

4 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

6 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 5

7 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 6

8 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 9

9 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 7

10 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 5

11 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 8

12 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 6

13 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 6

14 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 7

15 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 8

16 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 9

17 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 7

Jumlah 16 11 9 8 5 16 11 9 9 4 7 13 11

% 94%

65%

53%

47%

29%

94%

65%

53%

53%

24%

41%

76%

65%

Keterangan:

Kode Probandus = jumlah sample anak

1 = jabawab “ya”

2 = jawaban “tidak”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

76

Lampiran 4. Hasil Analisis Instrumen Uji Coba Prototipe Berupa Refleksi

untuk Anak

Probadus Nomor Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

3 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

4 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

5 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

6 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

7 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1

8 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1

9 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0

10 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

11 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

12 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

14 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1

15 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

17 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

18 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1

Jumlah 18 1 16 18 16 15 16 16 18 17

Keterangan:

Kode Probandus = jumlah sample anak

1 = jabawab “ya”

2 = jawaban “tidak”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

77

Lampiran 5. Hasil Refleksi Anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

113

Lampiran 6. Dokumentasi Uji Coba Prototipe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU CERITA BERGAMBAR … · persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

114

BIOGRAFI PENELITI

Maria Nike Prasetyo Wido Saputri, lahir di

Pekalongan pada tanggal 24 Mei 1994. Penulis menempuh

pendidikan formal di SD Negeri Karanggondang

Pekalongan pada tahun 2006, SMP Negeri 1 Wonopringgo

Pekalongan pada tahun 2009, dan SMA Negeri 1 Doro

Pekalongan pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis

melanjutkan studi S1 di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menjadi mahasiswa PGSD 2012,

penulis aktif mengikuti kegitan di beberapa bidang, seperti: (1) Kegiatan wajib

INSADHA, INFISA, INSIPRO, dan KMD. (2) Mendapatkan kejuaraan di bidang

musik seperti lomba musikalisasi puisi dan tari tradisional dalam malam

kreativitas PGSD 2012 dan 2015. (3) Mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa

“Grisadha” sebagai anggota dan mengikuti pagelaran sendratari “Prahara Cinta

Tangkuban Perahu” (4) Peserta seminar dengan tema: “Dimensi Hasil Magang

International Baccalaureate-Primary Years Programme (IB-PYP)”. (5) Peserta

seminar dan workshop “UNA Seminar and Workshop On Anti Bias Curriculum

and Teaching” 2012. (6) Peserta seminar “Learning From the Past a Better

Future: We and the 1965 Tragedy”. (7) Dampok Inisiasi Fakultas Sanata Dharma

(INFISA) 2013. (8) Peserta seminar “The Greatest Love Of All” 2013. (9)

Koordinator dampok Inisiasi Fakultas Sanata Dharma (INFISA) 2014. (10)

Peserta seminar “Love Datting and Sex, Pacaran dengan Akal Sehat” 2014. (11)

Fasilitator pada kegiatan Conservation Scout 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI