pengembangan media pembelajaran menulis drama …digilib.unila.ac.id/33257/3/tesis tanpa bab...

101
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA DENGAN WEBTOON DI KELAS VIII SMP (Tesis) Oleh AULIA IKA ATIKA (1623041003) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: hadiep

Post on 07-Apr-2019

236 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA

DENGAN WEBTOON DI KELAS VIII SMP

(Tesis)

Oleh

AULIA IKA ATIKA

(1623041003)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA

DENGAN WEBTOON DI KELAS VIII SMP

Oleh

Aulia Ika Atika

Kurang tepatnya pemilihan mediayang digunakan di dalam kelas merupakan salah

satu permasalahan yang ada pada saat pembelajaran.Salah satunya ada pada

pembelajaran menulis drama di kelas VIII. Berdasar pada hal itu, tujuan dari

penelitian ini ialahmendeskripsikan pengembangan, kelayakan, dan keefektivitas-

anmedia webtoonyang akan digunakan pada pembelajaran menulis drama dikelas

VIII.Rancanganyang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

pengembangan. Prosedurnya mengadaptasi tujuh dari sepuluh langkah prosedur

penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall. Pelaksanaan penelitian ini

dilakukan pada tigasekolah di Kota Metro,yaitu SMP N 1, SMP N 2, dan SMP N

5pada tahun pelajaran 2017/2018. Pengambilan data dalam penelitian ini

dilakukan dengan teknik dokumentasi, observasi, angket, dan

wawancara.Hasilpada penelitian ini menunjukkan bahwa(1) pengembangan media

pembelajaran menulis drama dengan webtoondiawali dengan studi pendahuluan,

desain produk, uji validator, revisi produk pada uji validator, uji coba terbatas dan

revisi produk, uji coba lebih luas dan revisi produk, serta pembuatan produk akhir

yang memiliki karakteristik. (2) Hasil kelayakan media inimenunjukkan bahwa

webtoon layak digunakanuntuk membantu guru dalam melakukan pembelajaran

menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar 90%,

ahli komputer 92%, praktisi 90%, tiga guru padatigasekolahpenelitian80%, dan 90

peserta didik dari tiga sekolah penelitian 92%. (3) Hasil keefektivitasan media ini

menunjukkan bahwa webtooncukup efektifdigunakan di dalam kelas dengan nilai

keefektivitasan dari 90 peserta didik pada tiga sekolah penelitian sebesar 0,57.

Kata Kunci:media pembelajaran, menulis drama, dan webtoon.

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

ABSTRACT

DEVELOPEMENT OF LEARNING MEDIA WRITING DRAMA WEBTOON-BASED IN CLASS VDI SMP

By

Aulia Jka. Atika

Less precisely the selection of media used in the classroom is one of the problems that exist when learning. One of them is in writing drama learning in class VIII. Based on this, the purpose of this study is to describe the development, feasibility and effectiveness of the media webtoon that will be used in writing drama learning in class VIII. The design used in this research is development research. The procedure adapts seven of the ten steps of the research and development procedure according to Borg and Gall. The implementation of this research was carried out in three schools in Metro City, namely SMP N 1, SMP N 2, and SMP N 5 in the 2017/2018 school year. Data collection in this study was carried out with documentation, observation, questionnaire, and interview techniques. The results of this study indicate that (1) the development of learning media to write drama with webtoon begins with a preliminary study, product design, validator test, product revision in the validator test, limited trials and product revisions, wider trials and product revisions, as well as making final product that has characteristics. (2) The results of the feasibility of this media indicate that the webtoon is suitable to be used to assist teachers in doing drama writing learning in class VIII with the feasibility of material experts at 90%, computer experts 92%, practitioners 90%, three teachers at three research schools 80% and 90 students from three research schools 92%. (3) The results of the effectiveness of this media indicate that the webtoon is quite effective to be used in the classroom with the effectiveness value of 90 students in three research schools of 0.57.

Keywords: learning media, writing drama, and webtoon.

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA

DENGAN WEBTOON DI KELAS VIII SMP

Oleh :

AULIA IKA ATIKA

(Tesis)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Magister Pendidikan

Pada

Program Pascasarjana Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar
Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar
Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar
Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Metro pada 25 Januari 1992. Penulis merupakan anak

pertama dari dua bersaudara. Penulis lahir dari pasangan Bapak Eko Sumewo, S.E.

dan Ibu Eli Hariyati, Amd.Keb..

Riwayat Pendidikan

Penulis pertama kali menyelesaikan pendidikan tingkat sekolah dasarnya di SD

Pertiwi Teladan Metro Pusat dan selesai pada tahun 2003. Selanjutnya, penulis

menyelesaikan pendidikan tingkat sekolah menengah pertama di SMP Negeri 1

Metro dan selesai pada tahun 2006. Lalu berlanjut pada tahun 2009 penulis

menyelesaikan pendidikan tingkat sekolah menengah atas di SMA Negeri 1 Metro.

Kemudian pada tahun 2010 penulis melanjutkan S-1 di Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Lampung dan selesai pada tahun 2014

dengan gelar Sarjana Pendidikan. Pada tahun 2016 penulis kembali terdaftar di

Universitas Lampung sebagai mahasiswa magister pada Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

viii

Riwayat Profesi

Penulis pertama kali memulai kariernya pada pertengahan tahun 2014. Setelah

menamatkan pendidikannya di Universitas Lampung, pada pertengahan 2014

penulis aktif menjadi guru Bahasa Indonesia di SMK Merah Putih yang berada di

Kota Metro. Selain itu, penulis juga aktif menjadi pengajar pada lembaga

pendidikan Al-Qolam dan Cendekia yang ada di Kota Metro sampai pertengahan

tahun 2015. Setelah itu, pada akhir tahun 2015 penulis beralih menjadi pegawai

pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro hingga saat ini.

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

MOTO

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi

dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.

(Winston Chuchill)

Sukses bukanlah akhir dari segalanya, kegagalan bukanlah sesuatu yang fatal.

Namun, keberanian untuk meneruskan kehidupanlah yang diperhatikan.

(Winston Chuchill)

Kemajuan merupakan kata yang merdu. Tetapi perubahanlah penggeraknya,

dan perubahan mempunyai banyak musuh.

(Robert F. Kennedy)

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

x

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur atas nikmat pendidikan yang telah Tuhan Yang Maha

Esa berikan, kupersembahkan karya ini kepada berbagai pihak berikut.

1. Almamaterku Universitas Lampung.

2. Kedua orangtuaku, Bapak Eko Sumewo dan Ibu Eli Hariyati yang selalu

memberi dukungan dalam setiap langkah hidupku.

3. Teman diskusi dan berbagi ideku, Susilo Rahmadani, S.STP..

4. Kedua belahan jiwaku, Fatih dan Falisha yang selalu membuat

semangatku terpacu untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

xi

SANWACANA

Puji syukur kuhaturkan pada Ilahi Rabbi atas nikmat sehat, semangat,

kesempatan, kekuatan, dan petunjuk sehingga tugas akhir yang berjudul

“Pengembangan Media Pembelajaran Menulis Drama dengan Webtoon di Kelas

VIII SMP” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan

pada Program Studi Pascasarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di

Universitas Lampung dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa

dalam menyelesaikan tugas akhir ini, banyak pihak yang telah membantu,

mendukung, membimbing, dan mendoakan penulis. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P. selaku Rektor Universitas Lampung;

2. Prof. Drs. Mustofa, M.A., PH.D. selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Lampung;

3. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung;

4. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Seni Universitas Lampung sekaligus validator materi pada produk

penelitian yang penulis buat sehingga produk yang penulis buat ini dapat

menjadi produk yang layak digunakan;

5. Dr. Edi Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Prodi Magister Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia Universitas Lampung sekaligus sebagai pembahas

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

xii

yang telah memberikan nasihat, arahan, motivasi, saran dan kritik serta

dukungan dalam penyelesaian tesis ini;

6. Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd., selaku pembimbing I yang selalu

memberikan bimbingan konsep materi, motivasi, arahan, nasihat, dan

saran secara terus menerus dan sabar sehingga memacu semangat penulis

untuk segera menyelesaikan tesis ini;

7. Dr. Munaris, M.Pd., selaku pembimbing II yang selalu memberikan

konsep materi, arahan, nasihat, saran, dan kritik kepada penulis dengan

runtut dan teoritis sehingga memacu semangat penulis untuk segera

menyelesaikan tesis ini;

8. Dr. Sumarti, M.Hum., selaku pembahas tamu yang telah memberikan

kritik, saran, dan arahan kepada penulis sehingga tesis ini menjadi lebih

baik;

9. Dr. Siti Samhati, M.Pd., selaku Penjamin Mutu Program Studi Magister

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung;

10. Semua Mahaguruku di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

baik di program S-1 maupun S-2 yang telah memberikan ilmu-ilmunya

kepada penulis hingga penulis bisa mencapai tingkatan ini;

11. Dwi Sakethi, M.Kom., selaku dosen ilmu komputer dan validator

grafis/komputer yang bersedia menilai dan memberi saran untuk perbaikan

produk dalam penelitian tesis ini, sehingga produk yang penulis buat dapat

lebih layak untuk digunakan;

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

xiii

12. Indrayani, M.Pd., selaku praktisi produk dan guru Bahasa Indonesia di

Metro yang telah bersedia menilai dan memberi saran kepada penulis guna

mendapatkan produk penelitian tesis yang tepat guna sesuai dengan tujuan

pembelajaran menulis drama;

13. Ibu Fatimah, M.Pd. selaku Kepala SMPN 1 Metro dan Bapak Purwanto,

M.Pd. selaku Wakil Kepala sekolah bidang kurikulum SMPN 1 Metro

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di

SMP N 1 Metro;

14. Bapak Suyitno, S.Pd. selaku Kepala SMPN 2 Metro dan Bapak Hadi,

S.Pd. selaku Wakil Kepala sekolah bidang kurikulum SMPN 2 Metro yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMP

N 2 Metro;

15. Bapak Suyono, S.Pd. selaku Kepala SMPN 5 Metro dan Bapak Agus

Supriyono, S.Pd. selaku Wakil Kepala sekolah bidang kurikulum SMPN 5

Metro yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan

penelitian di SMP N 5 Metro;

16. Ibu Fransisca Eka P. M.Pd., Ibu Atika, S.Pd., dan Ibu Daryatun, S.Pd.

selaku guru bidang Bahasa Indonesia yang telah membantu penulis dalam

melaksanakan pembelajaran di dalam kelas;

17. Kedua orangtuaku, Bapak Eko Sumewo, S.E., dan Ibu Eli Hariyati,

Amd.Keb., yang ikhlas selalu mendoakan, mendampingi, memotivasi, dan

mendukung setiap langkah penulis hingga penulis berada di posisi ini;

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

xiv

18. Suamiku Susilo Rahmadani, S.STP. serta kedua anakku Muhammad Al

Fatih dan Nadhira Falisha Aulia yang selalu ikhlas dan rela membantu,

mendampingi, memotivasi, mendoakan, dan mendukung setiap langkah

dan pilihan hidupku;

19. Staf dan tenaga kebersihan di Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia yang telah membantu penulis dalam hal administrasi dan teknis

penyelenggaraan ujian tesis;

20. Kepala dan rekan-rekan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Metro, terutama sub bagian keuangan dan tata usaha yang selalu penulis

repotkan dengan izin kuliah; serta

21. Rekan-rekan Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan

2016 atas kebersamaannya dalam mendapatkan ilmu selama perkuliahan

hingga penyelesaian tesis ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa tesis ini belum sempurna. Untuk itu, kritik

dan saran pembaca sangat penulis harapkan. Semoga tesis ini bermanfaat dan

berguna bagi kita, Amin.

Bandarlampung, 2018

Penulis,

AULIA IKA ATIKA

NPM 1623041003

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

xv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... iii

PERSETUJUAN ............................................................................................ iv

PENGESAHAN ............................................................................................. v

PERNYATAAN ............................................................................................. vi

RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... vii

MOTO ............................................................................................................ ix

PERSEMBAHAN .......................................................................................... x

SANWACANA ............................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 9

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 9

1.4 Kegunaan Penelitian...................................................................................... 9

1.5 Pembatasan Pengembangan .......................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pembelajaran Menulis ................................................................. 12

2.2 Pengertian Drama .......................................................................................... 15

2.2.1 Struktur Drama .................................................................................... 19

2.2.2 Pembelajaran Apresiasi Drama .......................................................... 21

2.3 Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan .... 22

2.3.1 Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran................ 23

2.3.2 Penggunaan Media Komunikasidan Teknologi Informasi

dalam Pendidikan ............................................................................... 23

2.4 Pengertian Media ......................................................................................... 24

2.4.1 Kegunaan Media................................................................................. 26

2.4.2 Penggunaan dan Pemilihan Media Pembelajaran ............................... 29

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

xvi

2.5 Jenis-Jenis Media Pembelajaran .................................................................. 32

2.5.1 Media Berbasis Visual (Gambar) ....................................................... 33

2.5.2 Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar ....................................... 34

2.6 Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran ............................................ 37

2.7 Webtoon ...................................................................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian .............................................................................................. 50

3.2 Prosedur Penelitian ....................................................................................... 51

3.3 Lokasi dan Subjek Penelitian ....................................................................... 60

3.3.1 Lokasi Penelitian ................................................................................. 60

3.3.2 Subjek Penelitian ................................................................................. 61

3.4 Sumber Data dan Instrumen .......................................................................... 63

3.4.1 Sumber Data ......................................................................................... 63

3.4.2 Instrumen .............................................................................................. 63

3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 70

3.6 Penafsiran Data ............................................................................................ 71

3.7 Teknik Analisis Data .................................................................................... 72

3.7.1 Analisis Data Pakar/Ahli ...................................................................... 73

3.7.2 Analisis Data dari Hasil Uji Produk ..................................................... 73

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan Penelitian.................................................................. 75

4.1.1 Proses Pengembangan Media Pembelajaran dengan Webtoon ........... 75

4.1.1.1 Studi Pendahuluan dan Pengumpulan Data ............................ 76

4.1.1.2 Desain Produk dan Pengembangan Awal Produk .................. 79

4.1.1.3 Uji Validator ........................................................................... 84

4.1.1.4 Revisi Produk pada Uji Validator ........................................... 92

4.1.1.5 Uji Coba Produk ..................................................................... 98

4.1.1.5.1 Uji Coba Terbatas .................................................... 98

4.1.1.5.2 Revisi Produk Uji Coba Kelas Terbatas .................. 108

4.1.1.5.3 Uji Coba Lebih Luas ................................................ 110

4.1.1.5.4 Revisi Produk Uji Coba Kelas Lebih Luas .............. 154

4.1.1.6 Pembuatan Produk Akhir........................................................ 155

4.1.2 Kelayakan Penggunaan Media Webtoon oleh Guru dan Peserta Didik

pada Pembelajaran Menulis Drama di Tiga Sekolah.......................... 155

4.1.3 Keefektivitasan Penggunaan Media Webtoon oleh Peserta Didik pada

Pembelajaran Menulis Drama di Tiga Sekolah .................................. 157

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ....................................................................................................... 162

5.1 Saran .............................................................................................................. 164

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 165

LAMPIRAN ...................................................................................................... 168

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

3.1 Subjek Penelitian …………………………………………………….......... 61

3.2 Instrumen Evaluasi Formatif Media Webtoon untuk Pakar Bahan/Materi.... 65

3.3 Instrumen Evaluasi Formatif Media Webtoon untuk Pakar Komputer......... 65

3.4 Instrumen Evaluasi Formatif Media Webtoon untuk Praktisi........................ 66

3.5 Instrumen Uji Coba Penggunaan Media kepada Guru……........................... 68

3.6 Instrumen Uji Coba Penggunaan Media kepada Peserta Didik……….......... 69

3.7 Kategori Penilaian Kelayakan Pengembangan Media Webtoon ................... 73 4.1 Penilaian Praktisi........................................................................................... 86 4.2 Penilaian Ahli Materi/Bahan ........................................................................ 88 4.3 Penilaian Ahli Komputer .............................................................................. 90

4.4 Hasil Uji Coba Kelayakan Produk oleh Guru pada Kelas Terbatas di SMP

N 1 Metro………………………………………………………………….. 102

4.5 Hasil Uji Coba Kelayakan Produk oleh Peserta Didik pada Kelas Terbatas

di SMP N 1 Metro …………………………………………………………. 104

4.6 Hasil Uji Coba Keefektivitasan Produk pada Kelas Terbatas di SMP N 1

Metro............................................................................................................. 107

4.7 Jumlah Ruang Kelas di SMP N 1 Metro ……………………........................... 111

4.8 Jumlah Rombel di SMP N 1 Metro …………………………………………. 112

4.9 Hasil Uji Coba Kelayakan Produk oleh Guru pada Kelas Lebih Luas di

SMP N 1 Metro…………………………………………………….…...….. 122

4.10 Hasil Uji Coba Kelayakan Produk oleh Peserta Didik pada Kelas Lebih

Luas di SMP N 1 Metro ………………………………………...…………. 123

4.11 Hasil Uji Coba Keefektivitasan Produk pada Kelas Lebih Luas di SMP N 1

Metro............................................................................................................. 126

4.12 Jumlah Ruang Kelas di SMP N 2 Metro ……………………........................... 129

4.13 Jumlah Rombel di SMP N 2 Metro …………………………………………. 129

4.14 Hasil Uji Coba Kelayakan Produk oleh Guru pada Kelas Lebih Luas di

SMP N 2 Metro……………………………….………………………...….. 136

4.15 Hasil Uji Coba Kelayakan Produk oleh Peserta Didik pada Kelas Lebih

Luas di SMP N 2 Metro …………………………………………………… 137

4.16 Hasil Uji Coba Keefektivitasan Produk pada Kelas Lebih Luas di SMP N 2

Metro............................................................................................................. 140

4.17 Jumlah Ruang Kelas di SMP N 5 Metro ……………………........................... 143

4.18 Jumlah Rombel di SMP N 5 Metro …………………………………………. 143

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

4.19 Hasil Uji Coba Kelayakan Produk oleh Guru pada Kelas Lebih Luas di

SMP N 5 Metro………………………….……………………………...….. 147

4.20 Hasil Uji Coba Kelayakan Produk oleh Peserta Didik pada Kelas Lebih

Luas di SMP N 5 Metro ………………………………………...…………. 149

4.21 Hasil Uji Coba Keefektivitasan Produk pada Kelas Lebih Luas di SMP N 5

Metro ............................................................................................................ 152

4.22 Hasil Kelayakan Penggunaan Media Webtoon oleh Guru di Tiga

Sekolah.......................................................................................................... 156

4.23 Hasil Kelayakan Penggunaan Media Webtoon oleh Peserta Didik di Tiga

Sekolah ……………………………………………………………………. 157

4.24 Hasil Keefektivitasan Media Webtoon oleh Peserta Didik di Tiga Sekolah 158 4.25 Perbandingan Hasil Nilai Pre Test dan Post Test …………………………. 159

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1 Jenis Drama ……………........................................................................ 46

2.2 Jenis Fantasi ……………........................................................................ 47

2.3 Jenis Humor ……………........................................................................ 47

2.4 Jenis Bagian …………............................................................................ 48

2.5 Jenis Romantis ………............................................................................ 48

2.6 Jenis Cerita Seru …………..................................................................... 49

2.7 Jenis Horor ………….. .......................................................................... 49

4.1 Wawancara Penelitian Pendahuluan dan Analisis Kebutuhan ............... 79

4.2 Website auliaikaatika.slashteknologi.co.id ............................................. 84

4.3 Produk Sebelum Revisi Uji Validator…………..................................... 95

4.4 Produk Setelah Revisi Uji Validator …………...................................... 97

4.5 Kegiatan Pendahuluan Kelas Terbatas di SMP N 1 Metro .................... 99

4.6 Kegiatan Inti Kelas Terbatas di SMP N 1 Metro ................................... 101

4.7 Kegiatan Penutup Kelas Terbatas di SMP N 1 Metro ..................... 102

4.8 Hasil Revisi Produk Kelas Terbatas ...................................................... 109

4.9 SMP N 1 Metro ...................................................................................... 111

4.10 Kegiatan Pendahuluan Kelas Lebih Luas di SMP N 1 Metro ............. 115

4.11 Kegiatan Inti Kelas Lebih Luas di SMP N 1 Metro ............................ 119

4.12 Kegiatan Penutup Kelas Lebih Luas di SMP N 1 Metro ..................... 121

4.13 SMP N 2 Metro .................................................................................... 128

4.14 Kegiatan Pendahuluan Kelas Lebih Luas di SMP N 2 Metro ............ 130

4.15 Kegiatan Inti Kelas Lebih Luas di SMP N 2 Metro .............................. 134

4.16 Kegiatan Penutup Kelas Lebih Luas di SMP N 2 Metro ..................... 135

4.17 SMP N 5 Metro .................................................................................... 142

4.18 Kegiatan Inti Kelas Lebih Luas di SMP N 5 Metro ............................. 146

4.19 Kegiatan Penutup Kelas Lebih Luas di SMP N 5 Metro ..................... 147

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Surat Izin dan Balasan Penelitian ….……………………………………….

2. Wawancara Pra Penelitian Guru dan Peserta Didik ……………………...

3. Angket Kebutuhan Peserta Didik ……………….....................................

4. Angket Kebutuhan Guru ……………......................................................

5. Naskah Cerita Webtoon …………………………………………………..

6. Angket Validator ……………………………..........................................

7. RPP Pembelajaran Menulis Naskah Drama ……………......................... 8. Wawancara Guru Setelah Penggunaan Produk Webtoon ............................. 9. Angket Respon Penggunaan Produk oleh Guru ............................................ 10. Angket Respon Penggunaan Produk oleh Peserta Didik ...............................

11. Hasil Pekerjaan Peserta Didik ……………………………………………...

12. Tampilan Sekilas Produk Webtoon ..............................................................

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan dalam dunia pendidikan dan pembelajaran dewasa ini semakin

pesat seiring dengan perkembangan budaya manusia dalam menghasilkan cipta,

rasa, karsa, rupa, dan rekayasa. Pesatnya perkembangan ini juga tentu

dilatarbelakangi oleh penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang terus

meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Menurut Rosenberg

(dalam Mukarom dan Rusdiana, 2017 : 15) berkembangnya penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi menyebabkan terjadinya lima pergeseran dalam proses

pembelajaran. Kelima pergeseran tersebut yaitu (1) dari pelatihan ke penampilan;

(2) dari ruang kelas ke tempat lain dan tidak hanya selama jam pelajaran

berlangsung; (3) dari kertas ke komputer online atau saluran; (4) dari fasilitas fisik

ke fasilitas jaringan kerja; dan (5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Berdasar pada

lima pergeseran ini, maka sudah tentu sekolah perlu menciptakan penyesuaian-

penyesuaian terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di kelas.

Diera maju seperti sekarang ini, teknologi telah memasuki lapisan-lapisan

masyarakat mulai dari anak-anak usia sekolah dasar hingga dewasa. Mereka

semua rata-rata sudah fasih dalam mengoperasikan komputer. Untuk menghadapi

situasi seperti ini, para pendidik kemudian dibekali keahlian mengoperasikan

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

2

komputer demi menunjang kegiatan pembelajaran. Setelah diberikan bekal

tersebut, maka sangat disayangkan apabila kemudian di lapangan seorang

pendidik masih menggunakan cara mengajar konvensional dalam melaksanakan

kegiatan belajar mengajar. Padahal bukan tidak mungkin pemanfaatan keahlian

yang diberikan dan kemajuan teknologi yang ada justru dapat membantu pendidik

dalam memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang materi ajar yang

akan diberikan di kelas.

Menurut hasil wawancara penulis terhadap peserta didik pada saat penelitian

pendahuluan, penulis mendapati bahwa peserta didik menjadi lebih semangat

dalam menerima dan melaksanakan pembelajaran apabila pendidik memanfaatkan

media pada saat mengajar. Media pembelajaran yang sedang diminati peserta

didik saat ini adalah media yang berbasis multimedia dan media yang

memanfaatkan jaringan internet. Media tersebut dianggap peserta didik dapat

memberikan nuansa baru dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran yang ada

menjadi tidak monoton. Apalagi saat menghadapi pembelajaran yang menurut

mereka sangat memfrustasikan, misalnya pembelajaran menulis. Mereka sangat

membutuhkan sesuatu yang bisa menjembatani mereka agar mudah dalam

melaksanakan dan memahami apa yang disampaikan oleh pendidik.

Menurut peserta didik, salah satu pembelajaran menulis yang sulit adalah menulis

drama. Peserta didik pun banyak yang mendapatkan nilai rendah pada saat

pembelajaran menulis drama. Padahal seperti yang kita ketahui, pembelajaran

menulis drama sudah mulai diajarkan dari jenjang sekolah dasar. Namun pada

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

3

kenyataannya, pembelajaran menulis drama masih dianggap menyulitkan dan

hasil akhir yang dicapai oleh peserta didik pun masih rendah. Hal ini terlihat pada

saat penulis mencoba untuk mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Penulis

menemukan banyak peserta didik yang tidak fokus dan melakukan kegiatan di

luar pembelajaran. Saat diminta untuk membuat teks drama pun peserta didik

banyak yang terdiam sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk

menyelesaikannya. Bahkan di salah satu sekolah yang penulis datangi, saat jam

pelajaran menulis drama selesai, peserta didik belum selesai dalam membuat teks

drama.

Setelah dilakukan klarifikasi, ternyata ada banyak hal yang menjadi penyebab

peserta didik merasa kesulitan pada pembelajaran menulis drama. Dari hasil

wawancara penulis terhadap peserta didik saat melakukan penelitian pendahuluan,

kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik diantaranya sebagai berikut.

(1) Peserta didik masih sulit untuk tertarik dengan penyajian pembelajaran

menulis drama yang diberikan oleh guru.

(2) Peserta didik masih sulit dalam menentukan tema.

(3) Peserta didik masih sulit dalam menentukan judul.

(4) Peserta didik masih sulit membayangkan suasana tempat terjadi peristiwa.

(5) Peserta didik masih sulit memilih kata-kata/ dialog yang tepat sesuai dengan

tema.

(6) Sulit mengawali atau menentukan dialog pembuka.

(7) Peserta didik masih sulit membangun klimaks, konflik, serta resolusi dalam

naskah.

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

4

Hal tersebut juga dibenarkan oleh tiga pendidik pada sekolah menengah yang

mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia di tiga sekolah lokasi penelitian.

Menurut ketiga pendidik ini, kualitas pembelajaran menulis drama rendah salah

satu faktornya juga disebabkan oleh kurangnya media yang menunjang. Mereka

mengatakan bahwa butuh sarana dan prasarana yang lengkap serta media yang

inovatif untuk mendukung penyampaian materi menulis drama di dalam kelas.

Mereka mengakui bahwa belum menerapkan metode yang inovatif dalam kegiatan

pembelajaran. Selain itu, mereka juga belum menggunakan dan memanfaatkan

media lain selain buku sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Mereka belum

pandai dalam menciptakan media yang sesuai dengan perkembangan zaman anak-

anak saat ini. Bahkan menurut mereka, bila dikaitkan dengan IT lebih pandai para

peserta didik dalam pemahaman, penguasaan, penciptaan, dan pengembangannya.

Salah satu dari ketiga pendidik tersebut pun mengakui masih kurang cakap

mengoperasikan media komputer dan LCD. Hal seperti inilah yang sebenarnya

terjadi di lapangan.

Pengakuan guru di atas jelas sangat bertolak belakang dengan Permen No. 16

Tahun 2007 mengenai Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, pada

bagian kompetensi Pedagogik Guru, dimana pada bagian itu dikatakan bahwa

kompetensi guru mata pelajaran adalah memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi dalam pembelajaran yang diampu. Artinya, pembelajaran tidak lagi

boleh bersifat konvensional. Guru diharapkan mampu memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, menerapkan berbagai pendekatan,

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

5

strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam

mata pelajaran yang diampu. Akan tetapi, pada implementasinya di lapangan

sudah dijelaskan di atas bahwa ternyata tidak semua pendidik menguasai

teknologi informasi dan komunikasi. Padahal pemanfaatan teknologi informasi

dan komunikasi dalam pembelajaran bergantung pada kemampuan dan kreativitas

pendidik dalam mengoperasikan komputer. Keterbatasan sarana prasarana yang

dipakai di kelas dan lemahnya kemampuan guru dalam menciptakan media seperti

inilah yang menjadi salah satu penyebab lemahnya mutu pendidikan pada

umumnya.

Semua permasalahan yang disampaikan di atas harus segera ditangani oleh para

pendidik dan pihak sekolah. Pendidik sebagai sosok yang berhadapan langsung

dengan peserta didik dalam penyampaian pesan harus mampu menjalankan peran

dengan baik dengan didukung oleh fasilitas serta sumber belajar yang tepat. Hal

ini juga sejalan dengan pengertian pembelajaran yang termaktub dalam UU

Sisdiknas Bab I Pasal I No.20, yaitu proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Ditambah lagi dalam

pembelajaran menulis drama dibutuhkan keterampilan dan kreativitas peserta

didik. Kreativitas harus didukung juga oleh keadaan lingkungan kelas dan

lingkungan sekolah yang kondusif. Oleh karena itu, pendidik dan sekolah harus

mengarahkan proses pembelajaran kepada pengembangan kegiatan pembelajaran

secara optimal agar dihasilkan peserta didik yang aktif dalam belajar, terampil,

dan kreatif.

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

6

Salah satu hal yang bisa menjadi pendukung untuk memunculkan teknik dan

metode yang tepat serta menarik adalah pendidik harus mencoba untuk membuat

media yang inovatif dan dapat memacu ide serta gagasan baru yang lebih segar.

Sebab melalui media pembelajaran, peserta didik akan lebih mudah meng-

aplikasikan dan memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu, seorang

pendidik harus memiliki kreasi dan inovasi dalam membuat media pembelajaran

yang tepat sasaran. Pendidik di zaman sekarang harus mampu memanfaatkan

media belajar yang sangat kompleks, di samping media yang sederhana. Hal ini

sudah penulis buktikan dengan data pada hasil analisis kebutuhan di lapangan.

Penulis mendapati bahwa peserta didik membutuhkan media yang sesuai dengan

perkembangan zaman dan tidak membosankan saat mengikuti pembelajaran

seperti yang telah penulis ungkapkan di atas, terutama pada pembelajaran

menulis.

Melalui penggunaan dan pemanfaatan media pembelajaran yang berkesan dan

menarik, peserta didik diharapkan akan mendapatkan pengalaman-pengalaman

yang nyata dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi seperti ini,

sebenarnya pendidik berada pada posisi yang diuntungkan karena mereka bisa

lebih mudah dalam mempersiapkan materi ajar. Banyak alternatif media yang bisa

digunakan oleh pendidik untuk kegiatan pembelajaran apabila dirasa tepat.

Pendidik saat ini sekurang-kurangnya dituntut untuk dapat menggunakan media

yang sesuai dengan kemajuan teknologi yang ada. Pendidik juga dituntut untuk

dapat mengembang-kan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan

digunakannya apabila media tersebut belum tersedia (Arsyad, 2015 : 2).

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

7

Untuk mengatasi masalah-masalah yang telah diungkapkan di atas, penulis

mencoba menyatukan antara kebutuhan lapangan pada data penelitian

pendahuluan dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini. Penyatuan ini juga

didasarkan kepada begitu besarnya pengguna internet yang tidak terkecuali adalah

para peserta didik itu sendiri. Penulis mencoba untuk mendesain dan

mengembangkan media pembelajaran inovatif yang bersifat multimedia, mobile,

serta online learning. Dengan terciptanya media inovasi pendidikan ini, penulis

berharap para praktisi dunia pendidikan dan pembelajaran dapat menciptakan

suasana belajar yang menarik di kelas namun tetap disesuaikan dengan keinginan,

kebutuhan, dan karakter dari peserta didik sehingga peserta didik dapat lebih

mudah dalam memahami pembelajaran. Selain itu, secara lebih jauh juga

diharapkan media ini mampu menopang terwujudnya pilar-pilar pembangunan

pendidikan nasional yang mencakup pilar akses, pemerataan mutu, dan tata kelola

sehingga diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang berdampak

pada hasil pembelajaran yang lebih baik.

Media yang akan diciptakan ini juga memanfaatkan situs networking. Situs

networking yang akan penulis gunakan adalah situs networking webtoon. Webtoon

merupakan akronim dari website cartoon. Webtoon adalah kumpulan gambar

bercerita yang dipublikasikan secara online pada situs-situs hosting komik (komik

digital). Webtoon/komik digital ini juga memiliki pengaruh yang kuat sebagai

salah satu media komunikasi massa. Hal ini disebabkan oleh penyebaran

informasi yang dilakukan oleh komik digital bersifat luas dan menyentuh berbagai

kalangan, tidak terkecuali anak-anak. Keunggulan dari webtoon yaitu meng-

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

8

gunakan jaringan internet. Kita hanya membutuhkan sebuah paket data untuk

dapat mengaksesnya. Setelah itu, kita dapat mengaksesnya dengan tidak berbatas

tempat dan waktu. Tidak harus di dalam kelas dan tidak harus lewat komputer

guru. Lewat laptop atau gawai yang dibawa oleh peserta didik pun bisa.

Pada jenjang pendidikan formal, pembelajaran menulis drama diajarkan pada

jenjang sekolah tingkat menengah pertama (SMP). Hal ini sesuai dengan

kompetensi dasar yang ada pada kurikulum 2013 edisi revisi. Alasan inilah yang

menjadikan penulis memilih sekolah tingkat SMP sebagai lokasi penelitian.

Berdasar pada permasalahan dan hal-hal yang telah diungkapkan di atas, maka

penulis mengembangkan media pembelajaran menulis drama dengan webtoon di

kelas VIII SMP dan pengembangan yang penulis lakukan ini benar-benar

diperlukan.

Penelitian tentang pengembangan media webtoon sebelumnya sudah pernah

dilakukan oleh Sharlene Sylviana Kumala, mahasiswi Program Studi Desain

Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra,

Surabaya pada tahun 2016. Namun, ada perbedaan antara penelitian

pengembangan yang penulis lakukan sekarang dengan penelitian pengembangan

mahasiswa tersebut. Letak perbedaannya ada pada pengembangan yang

digunakan. Jika pada penelitian pengembangan sebelumnya mahasiswa tersebut

menggunakan pengembangan dari budaya Sanjo sebagai dasar pengembangan

medianya. Pada penelitian kali ini, penulis menggunakan pengembangan dari

cerita pendek atau fabel yang kemudian diwebtoonkan.

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

9

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah dalam

karya tulis ilmiah ini sebagai berikut.

1. Bagaimanakah pengembangan media pembelajaran menulis drama dengan

webtoon di kelas VIII SMP?

2. Bagaimanakah kelayakan media webtoon untuk pembelajaran menulis drama di

kelas VIII SMP?

3. Bagaimanakah keefektivitasan media webtoon untuk pembelajaran menulis drama

di kelas VIII SMP?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan pengembangan media webtoon untuk pembelajaran menulis

drama di kelas VIII SMP.

2. Mendeskripsikan hasil kelayakan media webtoon untuk pembelajaran menulis

drama di kelas VIII SMP.

3. Mendeskripsikan hasil keefektivitasan media webtoon untuk pembelajaran

menulis drama di kelas VIII SMP.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang dapat diperoleh dari pengembangan media pembelajaran menulis

drama dengan webtoon ini adalah sebagai berikut.

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

10

1. Dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan konsep, teori, prinsip, dan prosedur

teknologi pendidikan, khususnya dalam kawasan pengembangan media pada

pembelajaran menulis sastra sehingga mempermudah kegiatan pembelajaran.

2. Dapat memberikan tambahan dukungan empiris terhadap kajian tentang manfaat

media ajar pembelajaran menulis sastra.

3. Dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam pengembangan media pem-

belajaran menulis drama yang sesuai dengan kurikulum 2013 revisi.

4. Dapat dijadikan referensi lanjutan bagi kegiatan penelitian pengembangan media

ajar sastra berupa gambar digital.

5. Dapat memberikan informasi kepada pihak sekolah tentang penggunaan media

pembelajaran sastra yang berbasis webtoon, yang dapat dijadikan masukan serta

bahan pertimbangan untuk merumuskan strategi pembelajaran selanjutnya

maupun pembelajaran lainnya.

1.5 Pembatasan Pengembangan

Agar mencapai tujuan penelitian yang diharapkan, maka pada proses

pelaksanaannya penulis membatasi penelitian pengembangan ini pada beberapa

hal berikut.

1. Penelitian ini dilakukan di jenjang SMP.

2. Penelitian ini hanya melingkupi pengembangan media pembelajaran

menulis drama berbasis webtoon.

3. Materi pembelajaran drama dibatasi hanya pada kompetensi dasar 4.16

yaitu menyajikan drama dalam bentuk pentas atau naskah.

4. Indikator yang dijadikan sasaran penelitian adalah :

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

11

4.16.1 Menulis naskah drama dari cerita webtoon yang disajikan dengan

mengembangankan imajinasi sendiri, memperhatikan struktur, dan kaidah

kebahasaan yang benar.

4.16.2 Memberikan tanggapan dan penilaian secara berkelompok

berkenaan dengan orisionalitas, kelengkapan struktur, dan ketepatan

kaidah kebahasaan teks drama yang dibuat oleh kelompok lain.

5. Model pengembangan yang digunakan penulis untuk mengembangkan

media ini adalah model pengembangan dari Brog and Gall.

6. Model pengembangan Brog and Gall yang digunakan diadaptasi menjadi

tujuh langkah.

7. Penelitian ini hanya dibatasi pada tiga sekolah SMP.

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

12

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pembelajaran Menulis

Dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, ada pembelajaran menulis yang

dikembangkan dari empat keterampilan bahasa yang harus dikuasi. Empat

keterampilan bahasa tersebut yaitu, keterampilan mendengarkan, berbicara,

membaca, dan menulis. Berdasarkan empat keterampilan ini, menulis termasuk ke

dalam keterampilan yang harus dipahami dan dikuasai oleh seorang peserta didik

karena dengan menguasai keterampilan ini, seorang penulis dapat menuangkan

gagasan lewat kegiatan menulis dan pembaca menampung gagasan itu dengan

cara membaca (Wiyanto, 2006 : 2). Pendapat lain menyebutkan bahwa menulis

ialah suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa

tulis sebagai alat atau medianya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung

dalam suatu tulisan (Suparno, 2007 : 13).

Bertemali dengan dua pengertian menulis di atas, pembelajaran menulis haruslah

ditafsirkan sebagai sebuah proses yang ditujukan untuk mengembangkan

serangkaian aktivitas peserta didik dalam rangka menghasilkan sebuah tulisan di

bawah bimbingan, arahan, dan motivasi guru. Sejalan dengan definisi ini,

pembelajaran menulis harus dikembangkan melalui beberapa tahapan proses

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

13

menulis sehingga peserta didik benar-benar mampu menulis sesuai dengan

tahapan proses yang jelas. Di sisi lain, guru juga harus membekali peserta didik

dengan berbagai strategi menulis pada setiap tahapan aktivitas menulis yang

dilakukan peserta didik. Sebab, menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif

dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil

memanfaatkan grafolegi, struktur bahasa, dan kosa kata. Hal ini sejalan dengan

pendapat Tarigan (2008 : 4) bahwa keterampilan menulis ini tidak akan datang

secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.

Latihan dan praktik yang ada tersebut biasanya berprogram. Program-program

dalam bahasa tulis direncanakan untuk mencapai tujuan-tujuan berikut.

a. Membantu para peserta didik bagaimana caranya ekspresi tulis dapat melayani

mereka, dengan jalan menciptakan situasi-situasi didalam kelasyang jelas

memerlukan karya tulis dan kegiatan penulis.

b. Mendorong para peserta didik mengekspresikan diri mereka secara bebas

dalam tulisan.

c. Mengajar para peserta didik menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam

ekspresi tulis.

d. Mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan cara membantu

para peserta didik menulis sejumlah maksud dengan sejumlah cara dengan

penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas (Peck & Schulz dalam Tarigan,

2008 : 9).

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

14

Menulis juga memiliki fungsi yang sangat penting bagi pendidikan karena dapat

memberikan hal-hal berikut.

(1) Membantu memudahkan para pelajar dalam berpikir.

(2) Menolong kita berpikir kritis.

(3) Memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan.

(4) Memperdalam daya tanggap atau persepsi kita.

(5) Memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi.

(6) Menyususn urutan bagi pengalaman.

(7) Menjelaskan pikiran-pikiran kita.

Selain fungsi di atas, ada juga maksud dan tujuan penulisan dari suatu tulisan.

Maksud dan tujuan penulisan itu antara lain sebagai berikut.

a) Tujuan Penugasan

Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis

menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri.

b) Tujuan Altruistik

Tujuan altruistik ini adalah tujuan menulis untuk menyenangkan para pembaca,

menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca

memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya, ingin membuat hidup

para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karya itu.

c) Tujuan Persuasif

Tujuan persuasif ini adalah tujuan menulis untuk meyakinkan para pembaca

akan kebenaran gagasan yang diutarakan penulis.

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

15

d) Tujuan Informasi, Tujuan Penerangan

Tujuan informasi atau penerangan ini adalah tujuan menulis untuk memberikan

informasi atau keterangan/penerangan kepada para pembaca.

e) Tujuan Pernyataan Diri

Tujuan pernyataan diri ini adalah tujuan menulis untuk memperkenalkan atau

menyatakan diri sang penulis kepada para pembaca.

f) Tujuan Kreatif

Tujuan kreatif ini adalah tujuan menulis yang berhubungan erat dengan tujuan

pernyataan diri. Tetapi keinginan kreatif di sini melebihi pernyataan diri, dan

melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik yang ideal dan

mencapai nilai kesenian yang idaman.

g) Tujuan Pemecahan Masalah

Tujuan pemecahan masalah adalah tujuan menulis untuk memecahkan masalah

yang dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi serta

meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar

dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca. (Hipple dalam Tarigan, 2008

: 25-26).

2.2 Pengertian Drama

Menurut Ahmadi (dalam Endraswara, 2014 : 11) drama berasal dari bahasa Greek

(Yunani Kuno) drau yang berarti melakukan (action) atau berbuat sesuatu. Dalam

bahasa Perancis drama disebut drame yang artinya lakon serius (Soemanto dalam

Endraswara, 2014 : 11). Menurut Endraswara (2014 : 11) drama adalah seni cerita

dalam percakapan dan acting tokoh. Dikatakan serius, artinya drama butuh

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

16

penggarapan tokoh yang mendalam dan penuh pertimbangan. Jadi dapat

disimpulkan bahwa drama adalah suatu yang menggambarkan kisah dan

dilakonkan.

Aspek positif dalam drama adalah sebagai berikut (Endraswara, 2014 : 13).

1. Drama merupakan sarana yang paling efektif dan langsung untuk

melukiskan dan menggarap konflik-konflik tanpa menanggung

konsekuensi –konsekuensi khusus dari aksi kita.

2. Aktor drama memaksa kita untuk memusatkan perhatian pada lakon

protagonis, untuk merasakan emosi-emosinya, menghayati konflik-

konflik, ikut merasakan penderitaan yang dialami pelaku dalam drama.

3. Melalui tragedi, misalnya, dengan sedikit terluka di hati, dapat belajar

hidup dengan penuh derita dan mengajarkan dan memberikan wawasan

suatu ketabahan dan dengn kemuliaan dapat menandinginya.

4. Melalui komedi, kita dapat menikmati peluapan gelak tawa sebagai suatu

pembuka tabir rahasia mengenai untuk apa manusia melawan dan

membela sesuatu.

5. Melodrama yang ditulis dengan baik akan memperluas imajinasi sehingga

membawa keluar dari diri kita sendiri.

6. Para psikiatris telah dikenal menggunakan psikodrama sebagai sarana

yang efektif kepada pasiennya sehingga membuat pasiennya kembali

mengingat pengalaman masa lalunya.

7. Sosiodrama dapat membuat warga masyarakat itu menyimpulkan identitas

fiksional yang sedang mengalami konflik yang tanpa serupa terjadi dalam

keluarga dan kehidupan kelompok.

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

17

Selain aspek positif, pembelajaran drama juga memiliki fungsi. Fungsi

pembelajaran drama di sekolah bagi peserta didik antara lain sebagai berikut

(Pratiwi dan Siswiyanti, 2014 : 10).

1) Pembelajaran drama melatih peeserta didik untuk dapat lebih memahami

berbagai macam karakter manusia baik itu mengarah pada karakter

positif dan karakter negatif. Pemahaman ini dapat dijadikan dasar

peeserta didik dalam bergaul dan menyikapi berbagai macam karakter

orang yang dijumpai. Selain itu, pembelajaran drama dapat dijadikan

sebagai dasar dalam membangun penendalian diri peserta didik.

2) Pembelajaran drama dapat dirungsikan sebagai pembangun kepribadian

dan moral peserta didik ke arah yang lebih baik. Pesan-pesan moral

yang terkandung dalam naskah drama, dapat diteladani dan dijadikan

dasar dalam pembentukan kepribadian dan moral yang bersifat positif.

3) Pembelajaran drama melatih mental peeserta didik untuk berani tampil

dan berkomunikasi di depan umum melalui kegiatan pementasan drama,

dan masih banyak fungsi pembelajaran drama yang lainnya.

Bertemali dengan pembelajaran menulis yang telah diungkapkan di atas, menulis

naskah drama menurut Pratiwi dan Siswiyanti (2014 : 181) merupakan kegiatan

kreatif karena melibatkan tahap-tahap imajinatif yang meliputi tahap merasakan,

menghayati, menghayalkan, dan menemukan kebenaran. Menulis naskah drama

juga merupakan salah satu kompetensi kognitif yang dikembangkan dalam

pembelajaran drama.

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

18

Kompetensi di bidang drama dilatihkan melalui empat keterampilan berbahasa,

yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan

tersebut dilatihkan secara terpadu (terintegritas) dengan bahan ajar drama. Bahan

ajar yang mendukung untuk pengembangan kompetensi tersebut adalah berupa

paparan teori, model atau contoh, pementasan, latihan-latihan/penugasan, dan

aktivitas refleksi.

Untuk keterampilan menulis dikembangkan melalui proses imajinasi dalam

mengembangkan ide melalui tulisan kreatif. Proses pencarian ide didapat dari

membaca, observasi, dan pengalaman pribadi peserta didik. Sebagai latihan awal,

peeserta didik dapat belajar menulis naskah drama dengan tema dan konflik yang

sederhana. Hasil akhir yang diharapkan adalah peeserta didik mampu menulis

naskah drama dengan berbagai ketentuan, sesuai dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang harus dicapai.

Dalam kegiatan penulisan naskah drama, penulis naskah drama melibatkan

pembaca untuk memasuki sebuah model dunia kehidupan yang dibangun dalam

sebuah wilayah budayahasil interpretasi dari dunia di sekitarnya. Wilayah budaya

tersebut ditampilkan dengan mengolah realitas kehidupan yang dipaparkan secara

terselubung dalam wacana sastra (naskah drama) memasuki wilayah makna

ditampilkan dalam wujud peristiwa, tokoh, setting, dansemangat kemanusiaan

yang menjadi oase bagi pengembara kerohanian sehingga naskah drama membuka

peluang untuk perenungan persoalan mendasar tentang manusia dan kemanusiaan.

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

19

Kisah kehidupan yang dikembangkan dalam drama bertumpu pada konflik. Oleh

sebab itu seni drama disebut juga dengan seni konflik. Konflik selalu hadir pada

setiap perkembangan tahapan peristiwa naskah drama, meskipun setiap naskah

memiliki plot,tema, tokoh, dan watak tokoh, serta setting yang berbeda-beda.

Konflik berkaitan dengan upaya tokoh untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan,

kecanderungan, atau harapan. Perjuangan mewujudkan harapan tersebut

melahirkan bentuk-bentuk konflik yang bermuatan nilai-nilai dramatik. Drama

merupakan pernyataan dari kemauan manusia dalam menghadapi tantangan atau

oposisi dalam kehidupanya. Dengan kata lain, drama adalah pertentangan antara

kecenderungan-kecenderungan manusia dalam memilih nilai moral kehidupan.

2.2.1 Struktur Drama

Drama merupakan karya sastra yang memiliki struktur di dalamnya. Struktur

drama adalah sebagai berikut (Endraswara, 2014 : 20).

1. Babak

Babak adalah bagian naskah drama yang merangkum semua peristiwa yang

terjadi di suatu tempat pada kurun waktu tertentu.

2. Adegan

Adegan adalah suatu bagian dari babak yang batasnya ditentukan dari

perubahan peristiwa berhubung dari datang atau perginya sesorang atau

lebih tokoh cerita ke atas pentas.

3. Dialog

Dialog adalah bagian dari naskah drama berupa percakapan antara satu

tokoh dengan tokoh lain.

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

20

4. Prolog

Prolog adalah bagian naskah yang ditulis pengarang di bagian awal.

5. Epilog

Epilog adalah bagian penutup drama yang biasanya diisi oleh pembawa

acara. Memuat kilas balik dan menyimpulkan nilai drama.

Selanjutnya, Priyatni (2012 : 185) mengemukakan bahwa unsur-unsur drama

terbagi menjadi beberapa unsur seperti berikut.

1. Judul

2. Dialog

Dialog harus memenuhi dua hal, yakni (1) harus dapat mempertinggi nilai

gerak, menarik, dan membuatnya baik dan wajar; (2) harus baik dan bernilai

tinggi. Adapun fungsi dialog dalam drama adalah sebagai berikut.

a. Merupakan penyampai informasi kepada penonton.

b. Menjelaskan fakta atau ide-ide.

c. Menjelaskan watak dan perasaan pemain. Dengan adanya dialog akan

tergambar sikap, atau perasaan pemain.

d. Memberikan tuntutan alur kepada penonton.

e. Menggambarkan tema dan gagasan pengarang.

f. Mengatur suasana dan tempo pemain.

Cara penulisan dialog yang lazim adalah sebagai berikut.

a. Diawali dengan menulis nama tokoh.

b. Diikuti titik dua.

c. Ujaran tokoh berupa kalimat utuh.

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

21

d. Tidak ada tanda petik dalam ujaran.

e. Jika ada perhentian sejenak, ditandai dengan tanda hubung.

3. Alur

Alur drama terdiri dari (1) klasifikasi atau introduksi, (2) konflik, (3)

komplikasi, (4) penyelesaian.

4. Tokoh

Dalam drama terdapat tokoh sentral, bawaan, dan tokoh latar. Selain itu

dijumpai juga tokoh antagonis dan protagonis yang karakternya dijumpai

melalui dialog dan lakuan para tokoh.

5. Babak dan adegan.

6. Petunjuk lakuan.

2.2.2 Pembelajaran Apresiasi Drama

Materi pembelajaran apresiasi drama berkisar pada hal-hal sebagai berikut

(Endraswara, 2014 : 148).

1. Cara membaca dan menafsirkan naskah drama serta mencari segi-segi yang

menyenangkan melalui analisis unsur-unsur dan strukturnya.

2. Identifikasi karya-karya dramatik yang signifikasi sebagai khasanah renungan

nilai-nilai.

3. Pengenalan tadisi dramatik di tanah air dan peranaan drama dalam sejarah

perjuangan bangsa dan atau manusia.

4. Pengembangan landasan berpikir dan cita rasa dalam seni drama, termasuk

film dan televisi.

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

22

5. Pembentukan minat bermain drama atau membantu masyarakat atau

perkumpulan drama dan teater di tanah air.

6. Pembentukan pengertian dan pengakuan mahasubjek didik tentang

pentingnya drama dan teater sebagai suatu sumber pengetahuan dan

kesadaran tentang masalah seorang dan atau masyarakat.

2.3 Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan

Dalam bidang pendidikan, teknologi informasi dan komunikasi memiliki banyak

peranan. Teknologi informasi menjadi pengalihfungsian penyajian informasi

sehingga perkembangannya menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi semakin

berkembang (Mukarom dan Rusdiana, 2017 : 15). Perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan,

khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (dalam Mukarom dan

Rusdiana, 2017 : 15), berkembangnya penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi menyebabkan terjadinya lima pergeseran dalam proses pembelajaran,

yaitu sebagai berikut.

(1) Dari pelatihan ke penampilan.

(2) Dari ruang kelas ke tempat lain dan tidak hanya selama jam pelajaran

berlangsung.

(3) Dari kertas ke komputer on line atau saluran.

(4) Dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja.

(5) Dari waktu siklus ke waktu nyata.

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

23

Teknologi informasi dan komunikasi, sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK), secara umum berhubungan dengan pengambilan,

pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian

informasi. Tercakup dalam definisi tersebut adalah semua perangkat keras,

perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer ataupun (tele)

komunikasi.

2.3.1 Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran

Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia sudah melewati sejarah yang

cukup panjang. Hal ini merupakan wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan

pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat.

Pembelajaran berbasis internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara

sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar ataupun fasilitator tidak

harus berada di satu tempat yang sama (Mukarom dan Rusdiana, 2017 : 16).

Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan berdasarkan teknologi

internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja selama ia terhubung ke

jaringan komputer. Selain aplikasi puncak seperti itu, beberapa peluang lain yang

lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan

kemajuan TIK saat ini.

2.3.2 Penggunaan Media Komunikasi dan Teknologi Informasi dalam

Pendidikan

Pentingnya pendekatan teknologi dalam pengelolaan pendidikan dan

pembelajaran dimaksudkan untuk membantu proses pendidikan dalam mencapai

tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, diperlukan guru

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

24

berkualitas yang dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Salah satu

komponen yang harus diperhatikan dalam perencanaan pembelajaran adalah

pemilihan media komunikasi dalam pendidikan. Hal ini disebabkan fungsi media

sangat strategis dalam pelaksanaan proses pendidikan. Proses pendidikan akan

menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik jika guru merancang media

secara cermat dan dapat menggunakan sesuai dengan fungsinya (Mukarom dan

Rusdiana, 2017 : 147).

Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi pendidikan sangat

membantu aktivitas proses pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas,

terutama membantu peningkatan prestasi belajar peserta didik. Akan tetapi, dalam

implementasinya, tidak banyak guru yang memanfaatkannya, bahkan cenderung

pada penggunaan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Keterbatasan

media pembelajaran dan lemahnya kemampuan guru menciptakan media tersebut

menyebabkan penerapan metode ceramah semakin menjamur. Terbatasnya alat-

alat teknologi pendidikan yang dipakai di kelas merupakan salah satu sebab

lemahnya mutu pendidikan pada umumnya. Pemanfaatan media komunikasi

pendidikan lebih dapat dirasakan apabila dikaitkan dengan ilmu pengetahuan di

bidang teknologi dan komunikasi.

2.4 Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium

yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Medòë adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media adalah berbagai jenis

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

25

komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat merangsangnya untuk belajar

(Gagne dalam Sadiman dkk, 2014 : 6). Sementara itu media adalah segala alat

fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang peserta didik untuk belajar

(Briggs dalam Sadiman dkk, 2014 : 6).

Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian

yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan atau sikap (Gerlach dan Ely dalam Arsyad, 2015 : 3).

Media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk

menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan atau

pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju (Hamidjojo

dalam Arsyad, 2015 : 4). Dari berbagai pendapat tersebut penulis mengacu pada

media adalah alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang peserta didik

untuk belajar. Penulis mengacu pada pendapat tersebut karena pendapat tersebut

lebih ringkas dan mudah dipahami. Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa

alat fisik, misalnya televisi, radio, kartu gambar, papan tulis, tabel, dan lain-lain yang

mampu merangsang peserta didik dalam belajar, semuanya itu disebut sebagai

media.

Berdasarkan pada pendapat di atas juga penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

media dalam pendidikan adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat

digunakan oleh guru untuk menyampaikan informasi kepada peserta didiknya

dalam proses pendidikan. Sedangkan media komunikasi dalam pendidikan adalah

seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

26

dalam rangka berkomunikasi dengan peserta didik dalam proses pendidikan.

Selanjtnya di bawah ini akan penulis sajikan kegunaan dari media serta

penggunaan dan pemilihan dari media pembelajaran.

2.4.1 Kegunaan Media

Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar dapat membangkit-

kan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dapat

membangkitkankeinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis

terhadap peserta didik. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi

pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran pada saat itu.

Selain itu membangkitkan motivasi dan minat peserta didik, media pembelajaran

juga dapat membantu peserta didik meningkatkan pemahaman, menyajikan data

dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan

informasi (Hamalik dalam Arsyad, 2015 : 20).

Secara umum menurut Sadiman dkk (2014 : 17) media mempunyai kegunaan-

kegunaan sebagai berikut.

(1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam

bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

(2) Mengatasi keterbelakangan ruang, waktu, dan daya indera, seperti berikut.

a. Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film

bingkai, film, atau model.

b. Objek yang kecil, bisa dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film,

atau gambar.

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

27

c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan

timelapse atau highspeed photography.

d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi

lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal.

e. Objek yang terlalu kompleks (misal mesin-mesin) dapat disajikan dengan

model, diagram, dan lainnya.

f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, sempa bumi, iklim, dan lain-lain)

dapat divisualkan dalam bentuk film, bingkai, gambar, dan lain-lain.

(3) Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi

sikap pasif anak didik. Oleh sebeb itu, media pendidikan dapat berguna

sebagai berikut.

a. Menimbulkan kegairahan mengajar.

b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan

lingkungan dan kenyataan.

c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan dan

minatnya.

(4) Dengan sifat yang unik pada tiap peserta didik ditambah lagi dengan

lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi

pendidikan ditentukan sama untuk setiap peserta didik, maka guru banyak

mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini

akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan peserta didik juga

berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan

kemampuannya sebagai berikut.

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

28

a. Memberikan perangsang yang sama.

b. Mempersamakan pengalaman.

c. Menimbulkan persepsi yang sama.

Selain, pendapat Sadiman di atas, diungkapkan juga kegunaan media

pembelajaran menurut Encylopedia of Educational dalam Arsyad (2015 : 28)

adalah sebagai berikut.

1. Meletakkan dasar yang konkret untuk berfikir.

2. Memperbesar perhatian para peserta didik.

3. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar.

4. Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar

yang mandiri di kalangan peserta didik.

5. Penumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu.

6. Membantu menumbuhkan pengertian.

7. Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain serta membantu efisiensi yang mendalam serta keragaman yang lebih

banyak dalam belajar.

Berdasarkan kegunaan media pembelajaran di atas, dapat terasa sekali perannya

dalam proses pembelajaran terutama peran yang pertama, yaitu meletakkan dasar

yang konkret untuk berfikir. Dengan penggunaan media pembelajaran yaitu

mediagambar, peserta didik dapat langsung melihat objek yang dimanfaatkan

sebagai media pembelajaran sehingga memudahkan peserta didik dalam

menerima materi. Peran yang kedua, yaitu memperbesar perhatian peserta didik.

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

29

Dalam hal ini dengan memanfaatkan media pembelajaran, yaitu gambar tentu saja

akan meningkatkan daya tarik peserta didik dalam belajar dan dapat

meningkatkan perhatian peserta didik pada pembelajaran.

Peran yang ketiga, yaitu meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan

belajar, dalam hal ini dengan menggunakan media pembelajaran yaitu media

gambar peserta didik akan lebih mudah menyerap apa yang akan dijelaskan guru,

peserta didik dapat mengerjakan apa yang ditugaskan oleh guru. Peran yang

keempat, yaitu memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan

belajar mandiri di kalangan peserta didik. Dengan demikian media pendidikan dapat

mengatasi sifat pasif anak didik sehingga memungkinkan anak didik belajar

sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

Peran yang kelima, yaitu menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu. Dengan

media gambar peserta didik dapat membuat tugas sesuai dengan gambar yang ada.

Peran yang keenam, yaitu menumbuhkan pengertian. Maksudnya, dengan media

gambar, peserta didik akan mengerti dan paham tentang tujuan pembelajaran.

Peran yang ketujuh, yaitu pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh

dengan cara lain serta membantu efisiensi yang mendalam serta keragaman yang

lebih banyak dalam belajar.

2.4.2 Penggunaan dan Pemilihan Media Pembelajaran

Pemilihan media pembelajaran menurut Sadiman dkk (2014 : 84) antara lain

adalah a) bermaksud mendemonstrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang

media, b) merasa sudah akrab dengan media tersebut, misalnya seorang dosen

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

30

yang sudah terbiasa menggunakan proyektor transparansi, c) ingin memberi

gambaran atau penjelasan yang lebih konkret, dan d) merasa bahwa media dapat

berbuat lebih dari yang bisa dilakukan, misalnya untuk menarik minat atau gairah

belajar peserta didik.

Selain pendapat Sadiman dkk di atas, ada kriteria dari pendapat pakar lain yang

harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran menurut Arsyad (2015 :

70) adalah sebagai berikut.

a. Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (visual

dan/atauaudio).

b. Kemampuan mengakomodasikan respon peserta didik yang tepat (tertulis,

audio, dan/atau kegiatan fisik).

c. Kemampuan mengakomodasikan umpan balik.

d. Pemilihan media utama dan media sekunder untuk penyajian informasi

ataustimulus, dan untuk latihan dan tes (sebaiknya latihan dan tes

menggunakan media yang sama).

e. Tingkat kesenangan (preferensi lembaga, guru, dan pelajar) dan

keefektifan biaya.

Selanjutnya, Sanjaya (2014 : 75) juga menyatakan bahwa terdapat sejumlah

prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan media dalam komunikasi

pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut.

a. Media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah peserta didik belajar

dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

31

media harus dipandang dari sudut kepentingan guru.

b. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Media tidak dipakai sebagai alat hiburan,

atau tidak semata-mata dimanfaatkan untuk mempermudah guru

menyampaikan materi, akan tetapi benar-benar untuk membantu peserta

didik belajar dengan tujuan yang akan dicapai.

c. Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap

materi pembelajaran memiliki kekhasan dan kekompleksan. Media yang

akan digunakan harus sesuai dengan kompleksitas materi pembelajaran.

Contohnya untuk membelajarkan peserta didik memahami pertumbuhan

jumlah penduduk di Indonesia. Maka guru perlu mempersiapkan semacam

grafik yang mencerminkan pertumbuhan penduduk.

d. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi

peserta didik. Peserta didik yang memiliki kemampuan mendengar yang

kurang baik, akan sulit memahami pelajaran manakala digunakan media

yang bersifat auditif. Demikian pula sebaliknya, peserta didik yang

memiliki kemampuan pengelihatan yang kurang, akan sulit menangkap

bahan pembelajaran yang disajikan melalui media visual.

e. Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektivitas dan

efisiensi. Media yang memerlukan peralatan yang mahal belum tentu

efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media yang sangat

murah belum tentu tidak memiliki nilai. Setiap media yang dirancang guru

perlu memerhatikan efektivitas penggunaannya.

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

32

f. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam

mengoprasikannya. Sering media yang kompleks terutama media-media

mutakhir seperti media komputer, LCD, dan media elektronik lainnya

memerlukan kemampuan khusus dalam mengoprasikannya.

Berdasarkan tiga pendapat di atas, penulis lebih mengacu kepada prinsip

pemilihan media menurut Sanjaya. Pemilihan ini penulis dasarkan pada

pertimbangan bahwa pemilihan media memang sangat penting. Hal ini terkait

dengan penyampaian informasi pengajaran yang disampaikan. Harus

mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya kepraktisan media tersebut, dapat

digunakan oleh guru maupun pesrta didik, sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, namun sesuai dengan kemampuan pembiayaan yang

disediakan oleh sekolah.

Ketepatan dalam pemilihan media berpotensi menghasilkan pemahaman yang

baik oleh peserta didik terhadap materi pembelajaran yang disampaikan. Sehingga

dapat meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas. Oleh karenaitu untuk

mendapatkan hasil belajar yang maksimal diperlukan persiapan serta memilih

media yang tepat dalam pembelajaran.

2.5 Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran mengalami perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu

sendiri. Berikut ini akan diuraikan prinsip penggunaan dan pengembangan media

pembelajaran. Media pembelajaran yang akan dibahas tersebut mengikuti

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

33

taksonomi Leshin, dan kawan-kawan (1992) sebagaimana dinyatakan Arsyad

(2015 : 79) yang mengklasifikasikan media ke dalam beberapa basis, yaitu

sebagai berikut.

a. Media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan

kelompok, dan lain lain).

b. Media berbasis cetakan (buku, penuntun, buku kerja/latihan, dan

lembaran lepas).

c. Media berbasis visual (buku, charts, grafik, peta, figur/gambar,

transparansi, film bingkai atau slide).

d. Media berbasis audio-visual (video, film, slide bersama tape, televisi).

e. Media berbasis komputer (pengajaran menggunakan komputer dan

video interaktif).

2.5.1 Media Berbasis Visual (Gambar)

Di antara banyak jenis media pendidikan, media gambar adalah media yang paling

umum dipakai. Gambar merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan

dinikmati di mana-mana (Sadiman dkk, 2014 : 29). Menurut Sadiman dkk, dkk

(2014) gambar yang baik pada lazimnya dapat menggunakan kriteria-kriteria

antara lain sebagai berikut.

1) Keaslian gambar, gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya seperti

melihat keadaan benda sesungguhnya.

2) Kesederhanaan, sederhana dalam warna menimbulkan kesan tertentu

yang mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai

praktis.

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

34

3) Bentuk item, mudah dipahami dapat digunakan pada gambar dari

majalah, surat kabar, dan sebagainya.

4) Perbuatan menunjukkan hal yang sedang melakukan suatu perbuatan.

5) Fotografi, gambar tidak terlalu terang/gelap asal dapat menarik dan

efektif dalam pengajaran.

6) Artistik, gambar disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.

2.5.2 Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar

Penulis mengacu pada pendapat Sadiman dkk (2014 : 29) bahwa media gambar

dalam pembelajaran mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut.

1. Sifatnya konkrit, maksudnya gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah

dibandingkan dengan media verbal semata.

2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda/ peristiwa

dapat dibawa ke dalam kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke

objek/peristiwa tersebut. Media gambar dapat mengatasi masalah tersebut.

3. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sela atau

penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat

disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.

4. Gambar dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk

tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah-

pahaman.

5. Gambar harganya murah dan mudah didapat serta digunakan, tanpa memerlu-

kan peralatan khusus.

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

35

Gambar yang digunakan penulis juga memiliki kelebihan-kelebihan seperti yang

diungkapkan di atas. Kelebihan yang pertama yaitu bersifat konkrit, gambar yang

penulis manfaatkan menujukkan pokok masalah yang terdapat pada gambar. Misal-

nya gambar seorang guru yang menunjukkan keadaan nyata dari seorang guru.

Kelebihan yang kedua yaitu kartu gambar yang digunakan penulis dapat mengatasi

batasan ruang dan waktu. Misalnya, gajah yang tidak mungkin dibawa ke dalam

kelas dapat ditunjukkan dalam bentuk kartu gambar.

Kelebihan yang ketiga yaitu kartu gambar yang digunakan dapat memperjelas suatu

masalah dan membetulkan kesalahpahaman. Misalnya, ketika ada peserta didik

yang berpendapat bahwa kuda tidak memiliki ekor dan ada peserta didik lain yang

berpendapat bahwa kuda memiliki ekor, maka dengan menujukkan gambar kuda

tidak akan ada lagi kesalahpahaman antara peserta didik tersebut. Kelebihan yang

keempat yaitu gambar yang digunakan harganya murah dan mudah didapat. Gambar

yang digunakan harganya terjangkau dan dijual dalam jumlah banyak di toko-toko

buku.

Selain kelebihan-kelebihan tersebut, gambar mempunyai kelemahan, beberapa ke-

lemahan tersebut menurut Sadiman dkk (2014 : 31) adalah sebagai berikut.

1. Gambar hanya menekankan persepsi indera mata.

2. Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pem-

belajaran.

3. Ukurannya sangat terbatas kelompok besar.

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

36

Gambar yang digunakan dalam penelitian ini tidak hanya menekankan persepsi

indera mata. Hal ini karena ketika peserta didik melihat gambar, peserta didik

akan menggunakan otaknya untuk berpikir bagaimana mengerjakan tugas dengan

gambar yang ada. Gambar yang baik sebagai media pendidikan adalah gambar

yang cocok dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, ada lima syarat yang perlu

dipenuhi oleh gambar yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai media

pendidikan. Kelima syarat itu adalah sebagai berikut.

1. Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang me-

lihat benda sekitarnya.

2. Komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam

gambar.

3. Gambar dapat membesarkan atau memperkecil objek/benda sebenarnya.

Apabila gambar tersebut tentang benda/objek yang belum dikenal atau pernah

dilihat anak maka sulitlah membayangkan berapa besar benda atau objek

tersebut. Untuk menghindari itu hendaknya dalam gambar tersebut terdapat

sesuatu yang telah dikenal anak-anak sehingga dapat membantunya mem-

bayangkan berapa besarkah benda tersebut.

4. Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik

tidaklah menunjukan objek dalam keadaan diam, tapi memperlihatkan aktivitas

tertentu.

5. Gambar yang bagus, gambar yang bagus dilihat dari sudut seni dan sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

37

Gambar yang digunakan dalam penelitian ini sudah memenuhi syarat yang dapat

digunakan sebagai media pendidikan. Syarat yang pertama autentik, gambar yang

digunakan secara jujur melukiskan situasi seperti melihat benda sekitarnya. Misalnya,

gambar buah, binatang, benda, pekerjaan, dan lain-lain, gambar tersebut adalah

gambar-gambar yang biasa dilihat peserta didik di sekitarnya. Syarat yang kedua

yaitu gambar yang digunakan sederhana. Gambar sudah menunjukkan poin-poin

pokok pada gambar. Misalnya, gambar guru menunjukkan keadaan seorang guru

sebenarnya.

Syarat yang ketiga yaitu gambar yang digunakan sudah berukuran relatif. Misalnya,

gajah yang sebenarnya berukuran besar dapat diperlihatkan dengan ukuran kecil

pada gambar, namun peserta didik sebenarnya sudah mengetahui ukuran gambar

gajah tersebut sebenarnya besar. Syarat yang keempat yaitu gambar yang

digunakan mengandung gerak atau perbuatan. Syarat yang kelima, gambar yang

digunakan sudah bagus dilihat dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

2.6 Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di

sekolah. Melalui media pembelajaran guru akan lebih mudah dalam

menyampaikan materi ajar dan peserta didik akan lebih terbantu dan mudah

belajar. Media pembelajaran adalah perantara yang membawa pesan atau

informasi antara sumber dan penerima. Media pembelajaran atau materi

pembelajaran secara garisbesar terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

38

yang harus dipelajari olehpeserta didik dalam rangka mencapai standar

kompetensi yang telah ditentukan (Depdiknas, 2006 : 4).

Media pembelajaran disusun dengan tujuan sebagai berikut.

1) Menyediakan media pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum

dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni media

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan

sosial peserta didik.

2) Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping

buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.

3) Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Selain tujuan media pembelajaran di atas, ada juga prinsip-prinsip dalam

pemilihan materi pembelajaran. Prinsip pemilihan materi pembelajaran tersebut

adalah sebagai berikut.

(a) Prinsip relevansi.

(b) Konsistensi.

(c) Kecukupan.

Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan memiliki

keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Prinsip

konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar

yang harus dikuasai peserta didik. Prinsip kecukupan artinya materi yang

diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

39

kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak

boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar

kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan

membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya

(Sudrajat, 2008 : 34).

Setelah prinsip-prinsip pemilihan materi dipahami, ada beberapa prosedur yang

harus diikuti dalam penyusunannya menjadi media pembelajaran. Prosedur itu

meliputi sepuluh hal berikut.

(1) Memahami standar isi dan standar kompetensi lulusan, silabus, program

semester, dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

(2) Mengidentifikasi jenis materi pembelajaran berdasarkan pemahaman terhadap

poin 1.

(3) Melakukan pemetaan materi.

(4) Menetapkan bentuk penyajian.

(5) Menyusun struktur (kerangka) penyajian.

(6) Membaca buku sumber.

(7) Mendraf (memburam) bahan ajar.

(8) Merevisi (menyunting) bahan ajar.

(9) Mengujicobakan bahan ajar.

(10) Merevisi dan menulis akhir (finalisasi) (Idirana, 2009 : 12-13).

Di bawah ini juga akan penulis sampaikan penjabarkan tentang jenjang

perkembangan anak yang akan dikenakan pengembangan media. Penjabaran

tersebut adalah sebagai berikut.

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

40

Peserta didik adalah makhluk yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan

tahapannya. Peserta didik bukanlah benda yang bersifat statis. Namun mereka

adalah individu yang dinamis yang memiliki karakteristik tertentu pada setiap

tahap perkembanganya (Sanjaya, 2014 : 241). Dilihat dari perubahan setiap

individu, ada dua bentuk perubahan, yakni perubahan jasmani atau perubahan

fisik dan perubahan fungsi fisik itu sendiri. Perubahan fisik adalah perubahan

yang berkaitan dengan tumbuh kembangnya organ-organ tubuh manusia, sehingga

perubahan ini akan dibatasi oleh waktu, artinya manakala sudah sampai pada

tingkat kematangan fisik (maturatin), perubahan itu tidak akan berkembang lagi.

Inilah yang kemudian dinamakan growth atau pertumbuhan. Berbeda dengan

perkembangan (Development). Perkembangan bukan saja menunjuk pada

perubahan fisik saja akan tetapi sekaligus perubahan akan fungsi setiap organ.

Oleh karena itu perkembangan tidak terbatas oleh waktu. Selama manusia itu

hidup, maka selama itu pula akan terjadi proses perkembangan. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa perkembangan adalah proses perubahan fisik beserta

fungsi-fungsinya (psio-psikhis) setiap manusia ke arah yang lebih baik dan lebih

sempurna.

Pertumbuhan dan perkembangan ini memiliki konsekuensi kepada perlakuan

pendidikan. Pada masa bayi pendidikan yang diberikan oleh orang dewasa lebih

banyak memberikan bantuan untukpertumbuhan fisik misalnya bagaimana agar

anak dapat memfungsikan tanganya utuk memegang; bagaimana agar anak dapat

memfungsikan matanya untuk melihat dan lainsebagainya. Hal ini terus dilakukan

sampai anak memiliki kemampuan mengendalikan dan memfungsikan organ

Page 62: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

41

tubuhnya. Menginjak pada usia TK proses pendidikan bukan hanya sekedar

melatih organ tubuhnya agar berfungsi lebih sempurna, akan tetapi juga

mengembangkan kemampuan psikologis yang mulai berkembang, misalnya

mengembangkan daya cipta, mengembangkan keberanian dan lain sebagainya,

melalui permainan-permainan yang menantang serta melalui cerita-cerita

khayalan untuk mengembangkan kemampuan imajinasi anak.

Pada masa anak usia SD, dunia khayal anak berubah menuju dunia nyata yang

konkret. Semua yang pernah iya khayalkan ingin ia konkretkan, yang berarti

peran pendidikan bergeser dari memberi bantuan secara fisiologis menjadi

bantuan terhadap mental-psikologis anak. Untuk mengembangkan rasa ingin tahu

anak pada masa usia ini diperlukan berbagai media baik elektronik maupun non-

elektronik yang mampu merangsang keingintahuan peserta didik. Peran guru

sebagai orang dewasa yang bertugas mengembangkan kemampuan intelektual

anak semakin besar. Seiring dengan pertumbuhan fisiologis yang semakin

sempurna, berkembang jugalah keberanian anak untuk mengeksplor segala

sesuatu, yang bukan saja keberanian untuk menggunakan organ tubuhnya akan

tetapi keberanian mental-intelektual anak. Anak sudah mulai kritis untuk bertanya

segala sesuatu yang nyata dan guru pun dituntut untuk mengimbangi keberanian

tersebut dengan menjawab segala sesuatu yang dipertanyakan.

Habis masa berpikir konkret anak berkembang pada kemampuan berpikir abstrak.

Ini ada pada masa usia sekolah menengah, untuk mengembangkan rasa ingin tahu

anak pada masa ini diperlukan media baik elektronik maupun non-elektronik yang

Page 63: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

42

mampu merangsang keingintahuannya. Segala yang diajarkan pada anak saat

menginjak usia ini tidak perlu lagi menggunakan alat yang berfungsi untuk

mengkonkretkan yang diajarkan. Untuk menghitung 2 + 2 tidak perlu lagi

menggunakan biji kacang atau sapu lidi, anak sudah mampu berpikir tanpa

bantuan benda-benda semacam itu. Mengembangkan kemampuan berpikir melalui

pemanfaatan potensi otak, merupakan peran pendidikan pada masa berpikir

abstrak. Pada tahap ini anak didorong untuk mampu memecahkan masalah secara

kritis dan logis serta anak didorong untuk secara aktif berkreasi menemukan

gagasan baru melalui proses berpikir kreatif (creative thinking). Dengan demikian

guru pun harus siap dengan mengembangkan perannya sebagai mitra dialog serta

fasilitator yang berperan untuk mempermudah peserta didik belajar.

Idealnya pada masa perkembangan ini, anak sudah bisa belajar mandiri, anak

sudah memiliki tanggung jawab untuk keberhasilannya, sehingga tugas dan peran

guru bukan hanya sebagai sumber belajar akan tetapi juga sebagai sumber

fasilitator dalam belajar. Menurut Sanjaya (2014 : 244) ada beberapa peran media

pendidikan yang dikaitkan dengan perkembangan anak, antara lain pertama,

media pendidikan diperlukan untuk membantu tugas-tugas perkembangan seperti

yang telah diuraikan terdahulu peserta didik adalah organisme yang sedang

berkembang; setiap masa perkembangan memiliki tugas-tugas perkembangan.

Apabila tugas-tugas tersebut tidak dicapai secara optimal, maka akan

mempengaruhi masa perkembangan selanjutnya. Media pendidikan diharapkan

dapat dijadikan sebagai alat bantudalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut

Page 64: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

43

secara optimal sehingga dapat dijadikan modal besar dalam penyelesaian tugas

perkembangan berikutnya.

Kedua, media pendidikan dapat memotivasi setiap peserta didik dalam mencapai

tujuan tertentu. Melalui alat bantu tertentu sebagai media pendidikan, maka tapat

menambah gairah setiap anak dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut secara

optimal sehingga dapat dijadikan modal dasar dalam penyelesaian tugas

perkembangan berikutnya. Ketiga, media pendidikan dapat memprediksi dan

mendeteksi berbagai hal yang berkaitan dengan penyelesaian tugas-tugas

perkembangan, sehingga dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan

terjadi. Keempat, media pendidikan dapat menentukan jenis-jenis perlakuan pada

tahap berikutnya, sehingga akan memberikan pemahaman pada pengaturan situasi

dan kondisi yang diperlukan untuk melaksanakan pencapaian tugas.

Berdasarkan kepada penjelasan Sanjaya di atas, maka pada penelitian ini penulis

memilih untuk mengambangkan media berbasis webtoon. Media webtoon ini

diharapkan dapat membantu guru untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran, dan

hasil dari proses pembelajaran itu dapat lebih baik lagi dibandingkan sebelum

menggunakan webtoon.

2.7 Webtoon

Pengembangan media gambar yang akan dibuat oleh penulis adalah media gambar

yang berbasis webtoon. Pemilihan webtoon didasarkan pada perkembangan anak

untuk mengembangkan media seperti yang sudah dijelaskan di atas. Secara

Page 65: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

44

sederhana webtoon dapat diartikan sebagai komik daring. Menurut kamus Oxford,

Webtoon adalah sebuah kartun animasi atau serangkaian strip komik yang

diterbitkan secara daring. Webtoon merupakan komik digital yang terdiri atas

banyak bagian dari komedi ke drama, dari cerita seru ke roman dan fantasi yang

dapat dinikmati tanpa berbatas ruang dan waktu, secara daring dan pada perangkat

mobile.

Webtoon adalah singkatan dari website dan cartoon. Webtoon merupakan kartun

yang telah dibuat untuk dipublikasikan di web sesuai dengan atribut web

(Harmoko, 2017:102). Selain itu, webtoon juga dapat disebut sebagai world wide

web + cartoon yang merupakan sebuah gambar yang memiliki cerita atau biasa

disebut komik dan dipublikasikan dengan menggunakan jaringan internet (Maya,

2018:4). Fenomena webtoon berasal dari negara Korea. Dilihat dari gambarnya,

webtoon dianggap sebagai bagian dari manhwa, seperti halnya manga yang

merupakan komik khas Jepang. Namun webtoon dan manhwa berbeda dalam

media publikasi yang digunakan. Manhwa dipublikasikan secara fisik berupa

buku/majalah, sedangkan webtoon dipublikasikan lewat media internet biasanya

pada situs hosting komik.

Di Korea Selatan, webcomic bukan istilah umum. Sebaliknya, Korea meng-

gunakan istilah 'Webtoon' untuk web comics. Webtoon sangat populer di Korea,

karena beberapa alasan. Secara tradisional, seniman komik menciptakan karya

seni pertama mereka dalam versi cetak atau mereka bisa menggambar komiknya

dengan bantuan monitor dan tablet. Namun, mereka tidak mempublikasikannya

Page 66: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

45

secara daring sebelum mereka menyerahkannya kepada penerbit. Dari beberapa

definisi di atas, arti webtoon dalam penelitian ini adalah sebuah web cartoon atau

komik digital yang berisi cerita bergambar dalam bentuk strip komik atau kartun

animasi yang terdiri dari beberapa jenis tertentu dan dapat dinikmati secara daring

pada perangkat mobile atau PC.

Popularitas webtoon mulai meluas ke berbagai penjuru dunia. Webtoon mulai

memasuki pasar global. Dengan tujuan membantu webtoon maju ke pasar global

pada bulan Juli 2014. Pada 2015, diadakan berbagai acara untuk memperluas titik

kontak dengan pengguna global. Peristiwa tersebut meliputi pertemuan

penandatanganan artis, pemotretan dengan karakter, dan mendirikan stand

webtoon di China International Comic Festival di Guangzhou. Selain itu,

kelompok pengembang webtoon juga menjalin kerja sama dengan Stan Lee,

seorang tokoh yang sangat berpengaruh di AS komik superhero, untuk

memperkuat konten "LINE Webtoon” dan mempercepat globalisasi webtoon.

Sejak globalisasi webtoon, banyak author yang berasal dari berbagai negara, dan

karya mereka diterjemahkan dalam beberapa bahasa. LINE webtoon pun tersedia

di berbagai negara dalam berbagai bahasa.

LINE webtoon masuk ke Indonesia pada tahun 2015. LINE menyebutkan Official

Account LINE webtoon (@idWebtoon) mendapatkan dua juta pengikut dalam

waktu dua minggu berselang sejak pertama kali dikenalkan. Aplikasi webtoon

menyediakan penikmat komik dan kartun untuk membaca berbagai jenis komik

karya komikus dari berbagai belahan dunia secara gratis (www.antaranews.com).

Page 67: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

46

Terdapat banyak judul komik yang dapat dinikmati setiap harinya di LINE

webtoon. Judul-judul webtoon tersebut dikelompokkan menurut jenis yang sesuai

dengan judul webtoon. Jenis webtoon yang ada di Indonesia, adalah sebagai

berikut.

1) Drama, jenis webtoon drama adalah jenis webtoon yang memiliki cerita

lebih menuju ke konflik sosial dan bertujuan untuk membuat pembaca

terharu dan terhanyut dalam cerita. Berikut ini akan diberikan contoh

gambar dari jenis webtoon drama.

2.1 Jenis Drama

2) Fantasi, jenis webtoon fantasi adalah jenis webtoon yang penciptanya

menciptakan sendiri dunia fantasinya. Dunia fantasi yang diciptakan ini

adalah sebuah dunia lain yang berada dalam legenda atau mitos zaman

dulu. Biasanya dalam cerita fantasi ini pencipta melibatkan sihir, unsur

mistik, dan lain-lain. Berikut ini akan diberikan contoh gambar dari jenis

webtoon fantasi.

Page 68: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

47

2.2 Jenis Fantasi

3) Humor, jenis webtoon humor adalah jenis webtoon yang berisi cerita-cerita

lucu yang bisa membuat pembaca tertawa. Berikut ini akan diberikan

contoh gambar dari jenis webtoon humor.

2.3 Jenis Humor

Page 69: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

48

4) Bagian, jenis webtoon per bagian ini sering juga disebut sebagai webtoon

sepotong kehidupan. Webtoon ini menceritakan kisah nyata yang ada

dalam kehidupan sehari-hari seorang karakter kartun atau komik. Berikut

ini akan diberikan contoh gambar dari jenis webtoon bagian.

2.4 Jenis Bagian

5) Romantis, jenis webtoon romantis adalah jenis webtoon yang lebih banyak

menggambarkan unsur cerita romantis yang bisa membuat pembaca ikut

terbawa perasaan. Berikut ini akan diberikan contoh gambar dari jenis

webtoon romantis.

2.5 Jenis Romantis

Page 70: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

49

6) Cerita Seru, jenis webtoon cerita seru juga dapat diartikan sebagai jenis

webtoon yang menceritakan sesuatu yang mengerikan atau menegangkan.

Berikut ini akan diberikan contoh gambar dari jenis webtoon cerita seru.

2.6 Jenis Cerita Seru

7) Horor, jenis webtoon horor adalah jenis webtoon yang berisi cerita-cerita

seram. Berikut ini akan diberikan contoh gambar dari jenis webtoon horor.

2.7 Genre Horor

Page 71: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

50

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan kali ini adalah penelitian pengembangan,

atau yang lebih dikenal dengan sebutan Research dan Development (R&D).

Research dan Development yaitu suatu metode untuk melakukan penelitian,

pengembangan, dan menguji suatu produk penelitian. Dalam konteks pendidikan,

produk yang dimaksud berkaitan dengan komponen sistem pendidikan. Borg dan Gall

(1979) lebih lanjut menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan produk pendidikan

meliputi dua jenis, yakni berupa objek-objek material, seperti buku teks, film untuk

pengajaran, dan sebagainya serta bangunan prosedur dan proses, seperti metode

mengajar atau metode pengorganisasian pengajaran. Wujudnya dapat berupa tujuan

belajar, metode, kurikulum, dan evaluasi, baik perangkat keras maupun lunak, baik

cara maupun prosedurnya. Dengan kata lain, tujuan akhir penelitian R&D pendidikan

adalah lahirnya produk baru atau perbaikan terhadap produk yang sudah ada. Hal ini

dikerjakan agar hasil pendidikan menjadi lebih efektif dan/atau lebih efisien.

Pendapat yang disebutkan di atas sejalan dengan pendapat Sugiyono (2017 : 297)

bahwa metode penelitian pengembangan ini digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Hal tersebut juga

didasarkan kepada pendapat Brog dan Gall (1983) dalam Emzir (2015 : 263) yang

Page 72: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

51

menyatakan bahwa penelitian pengembangan didasarkan pada industri yang

menggunakan temuan-temuan penelitian dalam merancang produk dan prosedur

baru. Lewat penelitian ini, model tersebut dites di lapangan secara sistematis,

dievaluasi, diperbaiki hingga memperoleh kriteria khusus tentang keefektifan,

kualitas, atau standar yang sama.

Melalui penelitian dan pengembangan ini, penulis berusaha untuk mengembang-

kan produk yang layak dan efektif digunakan dalam pembelajaran di sekolah.

Penulis berusaha untuk memaparkan proses pengembangan produk baru dan

penyempurnaan dari produk tersebut. Produk yang dimaksud ini tidak harus

berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu

pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak

(software) seperti program komputer (Syaodih, 2005 : 164). Oleh karena itu,

untuk membantu mewujudkan kebutuhan media pada pembelajaran menulis

drama di kelas VIII SMP yang sesuai dengan kebutuhan lapangan dan sesuai

dengan perkembangan zaman saat ini, penulis memilih untuk mengembangkan

produk webtoon.

3.2 Prosedur Penelitian

Borg dan Gall (1981 : 775) dalam bukunya yang berjudul Educational Research

mengemukakan langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan yang

bersifat siklus, yaitu sebagai berikut.

Page 73: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

52

1. Research and information collecting (penelitian dan pengumpulan

informasi), pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala

kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.

2. Planning (perencanaan), menyusun rencana penelitian, meliputi

kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian,

rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau

langkah-langkah penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas.

3. Develop preliminary form of product (pengembangan bentuk awal produk),

pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran, dan instrumen

evaluasi.

4. Preliminary field testing (uji coba lapangan awal), uji coba di lapangan pada

satu sampai tiga sekolah dengan enam sampai dengan 12 subjek uji coba.

Selama uji coba diadakan pengamatan, wawancara, dan pengedaran angket.

5. Main product revision (merevisi hasil uji coba), memperbaiki atau

menyempurnakan hasil uji coba.

6. Main field testing (uji coba lapangan), melakukan uji coba yang lebih luas

pada lima sampai dengan 15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 orang

subjek uji coba.

7. Operational product revision (penyempurnaan produk hasil uji lapangan),

menyempurnakan produk hasil uji coba lapangan.

8. Operational field testing (uji pelaksanaan lapangan), dilaksanakan pada 10

sampai 30 sekolah melibatkan 40 sampai dengan 200 subjek. Pengujian

dilakukan melalui angket, wawancara, dan obeservasi serta analisis

hasilnya.

Page 74: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

53

9. Final product revision (penyempurnaan produk akhir), penyempurnaan

didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan.

10. Dissemination and implementation (diseminasi dan implementasi),

melaporkan hasilnya dalam pertemuan professional dan dalam jurnal.

Bekerja sama dengan penerbit untuk penerbitan.

Namun kesepuluh langkah tersebut disadari oleh Borg and Gall memerlukan biaya

yang besar yang tentunya menyulitkan bagi para mahasiswa pascasarjana. Oleh

sebab itu, Borg and Gall menyarankan “Yang terbaik adalah melakukan proyek

dengan skala kecil yang hanya melibatkan sedikit rancangan pembelajaran yang

asli. Juga, kecuali Anda memiliki sumber keuangan yang memadai, Anda perlu

menghindari penggunaan media pembelajaran yang mahal seperti film. Cara lain

untuk memperkecil proyek adalah membatasi pengembangan hanya pada

beberapa langkah dari siklus penelitian dan pengembangan” (Borg and Gall, 1989

: 798). Selain itu, Borg &Gall (1981) dalam Emzir (2015 : 271) juga menyarankan

bahwa dalam penelitian tesis dan disertasi, penelitian dapat dibatasi dalam skala

kecil termasuk kemungkinan untuk membatasi langkah penelitian. Atas dasar ini,

penulis mengadaptasi kesepuluh langkah dalam model penelitian dan

pengembangan Borg and Gall sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan penulis.

Langkah-langkah hasil adaptasi tersebut dibagi menjadi tiga tahapan utama, yaitu

sebagai berikut.

1. Penelitian pendahuluan.

2. Pengembangan media ajar.

3. Produk atau hasil media ajar.

Page 75: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

54

Tiga tahapan tersebut di dalamnya terdapat tahapan-tahapan seperti berikut.

1. Studi pendahuluan (potensi masalah dan pengumpulan data kebutuhan).

2. Membuat rancangan desain produk dan pengembangan bentuk produk awal.

3. Melakukan uji validator.

4. Melakukan revisi produk hasil uji validator.

5. Melakukan uji coba terbatas dan revisi produk uji coba terbatas.

6. Melakukan uji coba lebih luas dan revisi produk uji coba lebih luas.

7. Pembuatan produk akhir.

Tahap diseminasi (penyebarluasan) tidak dilakukan dalam penelitian ini karena

berkaitan dengan pembiayaan penerbitan produk dan implementasi produk di

lapangan dalam skala luas. Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah dalam

penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pengembangan ini dimulai dengan studi pendahuluan yang

merupakan bagian research (R) pertama dalam R&D. Studi pendahuluan

meliputi studi lapangan dan studi pustaka. Studi lapangan ini dilakukan untuk

memperoleh informasi awal tentang kebutuhan, kondisi lapangan, dan

kelayakan dilakukannya pengembangan media ajar yang dapat diperoleh dari

penyebaran daftar pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya dan wawancara

langsung terhadap pihak terkait informasi yang dibutuhkan. Studi pustaka

dapat diperoleh dengan mengumpulkan teori-teori, konsep, materi, dan kajian

tentang pengembangan media ajar yang sesuai dengan pembelajaran menulis

drama pada kurikulum 2013 revisi. Kemudian hasil studi pendahuluan ini

Page 76: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

55

akan digunakan untuk merancang dan mengembangkan produk. Berikut ini

akan dijelaskan tahap pengumpulan informasi yang penulis lakukan.

a. Observasi

Observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung proses

pembelajaran di kelas. Tujuannya untuk mengetahui karakteristik peserta

didik, untuk mengetahui permasalahan pada pemanfaatan media pembelajaran

menulis drama di kelas, untuk mengetahui perilaku peserta didik dalam

mengikuti pembelajaran, dan untuk memperoleh deskripsi kegiatan guru

dalam melaksanakan pembelajaran dari awal hingga akhir.

b. Penyebaran Lembar Daftar Pertanyaan

Penyebaran lembar daftar pertanyaan dilakukan kepada guru dan peserta

didik. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan deskripsi objektif tentang

kondisi pembelajaran menulis drama dan media ajar yang digunakan dalam

pembelajaran.

c. Wawancara

Wawancara dan diskusi dilakukan dengan guru dan peserta didik untuk

mengetahui secara langsung kondisi pembelajaran yang telah dilakukan

berkaitan dengan pendekatan/metode yang digunakan dan mengetahui

secara langsung motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

d. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang

berkaitan dengan media ajar drama. Dokumentasi dilakukan pada

Page 77: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

56

perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, media ajar, bahan ajar,

kondisi pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

e . Mengkaji Teori

Kajian teori yang dilakukan penulis adalah untuk membantu penulis dalam

mendapatkan informasi dan mengolah data yang berkaitan dengan pengembangan

media pembelajaran menulis drama dengan webtoon di kelas VIII SMP.

Fokus yang penting dalam studi pendahuluan ini adalah didapatkannya deskripsi

kebutuhan tentang media ajar. Dasar deskripsi kebutuhan ini adalah hasil

penyebaran daftar pertanyaan kebutuhan tentang perlunya media ajar dalam

pembelajaran menulis drama. Daftar pertanyaan kebutuhan guru ditujukan kepada

tiga guru bahasa Indonesia kelas VIII yang berasal dari tiga sekolah SMP. Sekolah

SMP yang dimaksud adalah SMP N 1 Metro, SMP N 2 Metro, dan SMP N 5

Metro. Selanjutnya, daftar pertanyaan kebutuhan peserta didik ditujukan kepada

30 peserta didik kelas VIII yang berasal dari tiga sekolah SMP. Ketiga sekolah

SMP yang dimaksud juga sama, yaitu SMP N 1 Metro, SMP N 2 Metro, dan SMP

N 5 Metro.

Hasil jawaban dari pertanyaan kebutuhan tersebut dianalisis dengan teknik tri-

angulasi untuk mendapatkan deskripsi yang tepat tentang kondisi pembelajaran

dan media ajar. Hasil analisis kebutuhan media ajar berupa deskripsi media ajar

yang diperlukan, yaitu media ajar yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta

didik di kelas VIII SMP. Hasil studi pendahuluan secara keseluruhan dalam

penelitian ini dijadikan landasan untuk menetapkan rancangan produk media ajar

Page 78: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

57

yang dikembangkan. Rancangan produk yang ditetapkan yaitu media

pembelajaran menulis drama dengan webtoon yang ceritanya diadaptasi dari fabel

dan cerpen yang berisi nilai-nilai pendidikan.

2. Pengembangan Produk

Langkah berikutnya adalah proses pembuatan produk awal. Pembuatan produk

awal ini didasari oleh rancangan struktur yang dihasilkan pada tahap studi

pendahuluan. Setelah produk awal media ajar selesai, langkah selanjutnya adalah

melakukan serangkaian pengujian sebagai proses pengembangan produk. Proses

pengembangan produk dilakukan dalam tiga tahapan, yakni uji praktisi atau teman

sejawat, uji ahli atau pakar yang relevan dengan bidang kajian, dan uji coba

lapangan. Uji coba lapangan dibagi menjadi dua, yaitu uji coba terbatas dan uji

coba lebih luas. Uji coba terbatas ini dilakukan pada satu sekolah, yaitu SMP N 1

Metro. Selanjutnya, uji coba lebih luas dilakukan pada tiga sekolah. Ketiga

sekolah yang dimaksud adalah SMP N 1 Metro, SMP N 2 Metro, dan SMP N 5

Metro yang masing-masing dari ketiga sekolah tersebut diambil satu kelas. Jumlah

peserta didik pada tiga sekolah di masing-masing kelas ujinya adalah 30 orang.

Tiap tahapan pengembangan produk akan dijelaskan sebagai berikut.

2.1 Uji Praktisi atau Uji Teman Sejawat

Uji praktisi atau teman sejawat dilakukan untuk mendapatkan produk yang

relevan dengan pembelajaran. Melalui uji ini, diperoleh masukan sebanyak

mungkin dari praktisi atau teman sejawat, yaitu guru bidang studi Bahasa

Indonesia. Praktisi adalah orang yang sering diajak diskusi untuk memberi

Page 79: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

58

penilaian, kritik, saran, dan masukan-masukan yang berguna untuk perbaikan

(revisi) media ajar yang dikembangkan sampai siap diujikan pada tahap

selanjutnya. Hasil observasi praktisi ini selanjutnya akan dianalisis secara

kuantitatif dan kualitatif.

2.2 Uji Ahli atau Pakar

Pelaksanaan uji ahli atau pakar dimaksudkan untuk memperoleh masukan dari

ahli atau pakar yang memiliki kompetensi pada bidang kajian yang relevan.

Dalam konteks ini uji ahli atau pakar menilai kelayakan produk yang dikembang-

kan meliputi komponen bahan/materi dan tampilan pada penggunaanya di

komputer. Hasil uji ahli atau pakar juga berupa komentar, kritik, saran, koreksi,

dan penilaian terhadap produk pengembangan. Uji ahli atau pakar dilakukan

dengan teknik angket penilaian produk. Hasil uji praktisi dan uji ahli atau pakar

dimanfaatkan untuk merevisi desain produk sampai diperoleh desain produk yang

layak.

2.3 Uji Coba Lapangan Terbatas

Uji coba lapangan dalam kelompok terbatas dilakukan dengan mengujicobakan

produk media ajar kepada guru dan peserta didik sebagai pengguna produk. Uji

coba lapangan ini dilakukan pada satu sekolah dengan melibatkan 15 orang

peserta didik. Lima belas orang peserta didik ini diambil secara acak dari sembilan

kelas yang ada di sekolah tersebut. Hasil uji lapangan ini juga nantinya akan

dimanfaatkan untuk merevisi produk. Uji coba lapangan terbatas dan revisi

produk ini dilakukan penulis dengan memperhatikan saran atau komentar dari

Page 80: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

59

guru dan juga peserta didik. Sekolah yang penulis pilih untuk uji coba lapangan

terbatas adalah SMP N 1 Metro.

2.4 Uji Coba Lapangan Lebih Luas

Uji coba lapangan lebih luas dilakukan dengan mengujicobakan produk media

ajar kepada guru dan peserta didik sebagai pengguna produk. Uji coba lapangan

ini dilakukan pada satu kelas pembelajaran yang ada di sekolah. Hasil uji

lapangan ini juga nantinya akan dimanfaatkan untuk merevisi produk. Uji coba

lapangan lebih luas dan revisi produk ini dilakukan penulis dengan

memperhatikan saran atau komentar dari guru dan juga peserta didik. Uji coba

lapangan lebih luas dilakukan sampai diperoleh produk yang siap untuk

digunakan sebagai media ajar. Uji coba dilakukan pada satu kelas VIII yang

ditentukan secara acak dari seluruh kelas VIII yang ada di sekolah SMP yang

penulis pilih. Jumlah peserta didik pada kelas uji coba ini adalah 30 orang. Uji

coba lapangan lebih luas dilakukan pada tiga sekolah SMP yang ada di Kota

Metro. Ketiga sekolah tersebut adalah SMP N 1 Metro, SMP N 2 Metro, dan SMP

N 5 Metro.

3. Produk Akhir

Produk akhir pada penelitian pengembangan ini adalah webtoon yang akan

digunakan untuk membantu guru dalam melakukan pembelajaran menulis drama

di kelas VIII SMP. Pada tahap ini sudah dihasilkan produk akhir berupa webtoon

yang sudah direvisi berdasarkan kritik dan saran dari tahap-tahap sebelumnya.

Penulis mencoba mengembangkan produk webtoon ini dengan membuat bentuk

Page 81: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

60

karakter tokoh pada cerita fabel sesuai dengan tokoh yang ada dalam cerita yang

dipilih penulis. Selain itu penulis juga sudah membuat dialog pembuka dan

resolusi cerita agar peserta didik lebih mudah, membuat alamat website yang

dapat memudahkan guru dan peserta didik untuk mengaksesnya tanpa masuk ke

aplikasi line webtoon, serta menyeleksi dan merancang cerita yang disajikan

sehingga semua cerita yang disajikan memiliki nilai pendidikan dan kehidupan.

Pemilihan cerita yang berisi nilai-nilai pendidikan dilakukan oleh penulis agar

pesan-pesan dan nilai-nilai yang ingin ditanamkan kepada peserta didik dalam

pembelajaran dapat tersampaikan.

3.3 Lokasi dan Subjek Penelitian

3.3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian mengenai pengembangan media pembelajaran menulis drama dengan

webtoon di kelas VIII SMP dilakukan pada tahun ajaran 2017/2018 dan akan

diuji-cobakan kepada tiga SMP yang berdomisili di Kota Metro. Pemilihan

sekolah-sekolah tersebut penulis lakukan dengan didasarkan kepada lima hal

yang menjadi dasar pertimbangannya. Kelima hal tersebut adalah sebagai berikut.

1. Data hasil nilai rata-rata kelulusan bahasa Indonesia peserta didik dari

tahun 2016 dan 2017 yang diperoleh dari Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Metro. Penulis memilih sekolah yang memiliki nilai

tinggi, sedang, dan rendah.

2. Kurikulum yang digunakan oleh sekolah tersebut. Penulis memilih

sekolah yang sudah menggunakan kurikulum 2013 revisi.

3. Fasilitas komputer dan LCD yang baik.

Page 82: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

61

4. Fasilitas jaringan listrik yang memadai dan baik.

5. Fasilitas internet yang baik sebagai pendukung dalam pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

Berdasar pada pertimbangan kelima hal di atas, maka penulis mendapatkan tiga

sekolah SMP yang dapat digunakan untuk penelitian. Ketiga sekolah tersebut

adalah SMP N 1 Metro, SMP N 2 Metro, dan SMP N 5 Metro. Selain itu, dari

kelima pertimbangan di atas penulis berharap data dan informasi yang akan

didapatkan bisa lebih akurat dengan asumsi bahwa ketiga sekolah tersebut

memiliki karakteristik belajar yang berbeda.

3.3.2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi 3 tahap penelitian, yaitu

subjek penelitian tahap awal atau studi pendahuluan, tahap proses dan tahap

produk atau hasil. Subjek penelitian dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

Tabel 3.1 Subjek Penelitian

No Tahapan Penelitian Subjek Keterangan

1

Potensi dan masalah serta

pengumpulan data

1. Mengevaluasi

keadaan

pembelajaranan

dan penggunaan

media ajar.

2. Membuat analisis

media ajar.

Guru Bahasa Indonesia

tiga orang dari tiga sekolah

dan peserta didik 30 orang

dari tiga sekolah.

SMP N 1

Metro, SMP N

2 Metro, dan

SMP N 5

Metro yang

ada di Kota

Metro.

Page 83: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

62

2

3

Proses Pengembangan

Media

1. Penilaian Praktisi

2. Penilaian

Pakar/Ahli

3. Kelompok Uji

Terbatas

4. Kelompok Uji

Lebih Luas

Hasil Media

Indrayani, M.Pd. (ahli

praktisi, guru/teman

sejawat).

1. Dr. Mulyanto

Widodo, M.Pd

(ahli bahan/materi).

2. Dwi Sakethi,

M.Kom (ahli

komputer dan

grafis).

Peserta didik yang

berjumlah 15 orang dari

satu sekolah yang

digunakan untuk

penelitian. Peserta didik

tersebut diambil dari 9

kelas yang ada pada kelas

VIII. Disesuaikan dengan

setengah jumlah peserta

didik dari satu kelas pada

setiap sekolah.

Peserta didik yang

berjumlah 90 orang dari

tiga sekolah yang

digunakan untuk

penelitian. Masing-masing

sekolah jumlah peserta

didiknya 30 orang. Jumlah

tersebut diambil dari satu

kelas yang dipilih secara

acak pada satu sekolah

kelas VIII.

Produk hasil uji coba lebih

luas yang dilakukan pada

Guru bahasa

Indonesia yang

ada di Kota

Metro.

Dosen FKIP

Unila jurusan

Bahasa dan

Seni.

Dosen FMIPA

Unila jurusan

Ilmu

Komputer.

SMP N 1

Metro.

SMP N 1

Metro, SMP N

2 Metro, dan

SMP N 5

Metro.

SMP N 1

Metro, SMP N

Page 84: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

63

90 peserta didik yang

berasal dari tiga kelas yang

didapat dari tiga sekolah

yang digunakan untuk

penelitian (yang digunakan

untuk uji lebih luas adalah

satu kelas uji dan jumlah

peserta didiknya 30

orang).

2 Metro, dan

SMP N 5

Metro.

3.4 Sumber Data dan Instrumen

3.4.1 Sumber Data

Data penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif

adalah data yang berupa deskriptif. Data deskriptif berupa komentar, kritik, saran,

dan koreksi yang diberikan oleh praktisi, ahli atau pakar, guru, dan peserta didik

terhadap produk yang dibuat oleh penulis. Di sisi lain, yang dimaksud dengan data

kuantitatif adalah skor pada angket validator, skor pada angket pengguna produk

(guru dan peserta didik), dan skor tes peserta didik saat uji coba produk. Dalam

penelitian ini terdapat dua kategori sumber data penelitian. Pertama, sumber data

kebutuhan produk media ajar yang dibutuhkan oleh peserta didik dan guru.

Kedua, sumber data perbaikan produk yang diperoleh dari angket validasi produk

yang akan dinilai oleh rekan sejawat dan para ahli dalam pengembangan media

ajar ini, angket dari hasil penggunaan produk dari guru dan perserta didik, dan

nilai peserta didik di akhir pembelajaran.

Page 85: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

64

3.4.2 Instrumen

Instrumen pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian ini meliputi, (1)

instrumen penilaian uji praktisi dan pakar/ahli, dan (2) instrumen uji penggunaan.

Instrumen ini dibuat dalam bentuk lembar validasi dari para ahli, guru, dan

peserta didik. Lembar validasi ahli digunakan untuk mengetahui kelayakan media

tersebut untuk digunakan dalam pembelajaran. Lembar validasi yang digunakan

ini berupa angket. Angket respon terhadap produk memiliki empat pilihan

jawaban. Masing-masing pilihan jawaban memiliki skor berbeda yang

mengartikan tingkat kesesuaian produk bagi pengguna.

Selanjutnya, tahap observasi digunakan penulis sebagai acuan untuk mengetahui

penggunaan media dalam pembelajaran. Lalu untuk wawancara digunakan untuk

mengetahui tanggapan, komentar maupun saran dari guru dan peserta didik

sebelum dan setelah menggunakan media dalam pembelajaran. Sebelumnya,

instrumen yang akan diberikan kepada guru, peserta didik, serta para ahli ini

divalidasi terlebih dahulu secara teoritik, yaitu dengan dikonsultasikan kepada

dosen pembimbing. Hasil validasi tersebut adalah instrumen yang siap digunakan

untuk pengumpulan data. Berikut akan disajikan angket-angket yang digunakan

penulis dalam penelitian ini.

1. Angket validasi pakar/ahli. Angket uji pakar/ahli digunakan untuk menilai

kelayakan media yang dihasilkan. Angket berupa lembar instrumen evaluasi

formatif tersebut adalah sebagai berikut.

Page 86: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

65

Tabel 3.2 Instrumen Evaluasi Formatif Media Webtoon untuk Pakar

Bahan/Materi

No Pernyataan

Penilaian Catatan

4 3 2 1

1 Ketepatan bahan untuk

dimultimediakan

2

Kesesuaian pemilihan bahan

dengan tingkatan jenjang

kelas peserta didik

3 Kejelasan penyajian bahan

4 Ketepatan penggunaan

bahasa

5 Kemutakhiran bahan

6 Kesesuaianbahan dengan KD 4.16 menyajikan drama dalam

bentuk pentas atau naskah

7

Manfaat bahan untuk

pembelajaran dan peserta

didik

8 Koherensi dan keruntutan

alur pikir bahan

9 Kesesuaian pemilihan

ilustrasi dengan bahan

10 Kemenarikan sajian bahan

TOTAL SKOR

Tabel 3.3 Instrumen Evaluasi Formatif Media Webtoon untuk Pakar

Komputer

No Pernyataan Penilaian Catatan

4 3 2 1

1 Kemudahan mengakses

program media

2 Kemudahan memilih menu

program media

Page 87: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

66

3 Kekuatan/keawetan program

yang dibuat

4 Kualitas gambar

5 Tata letak teks dan gambar

6 Kesesuaian pemilihan

background

7 Kesesuaian pemilihan ukuran

dan jenis huruf

8 Kesesuaian warna

9 Kemenarikan sajian gambar

animasi

10 Kemutakhiran media

11

Kesesuaian media untuk

dijadikan alat bantu pada

pembelajaran menyajikan

drama dalam bentuk pentas atau

naskah

12

Manfaat media untuk

pembelajaran dan peserta

didik

TOTAL SKOR

Tabel 3.4 Instrumen Evaluasi Formatif Media Webtoon untuk Praktisi

No Pernyataan Penilaian Catatan

4 3 2 1

1 Kemudahan memakai media

2 Keawetan program yang dibuat

3 Kemudahan mengakses

program media

4

Kesesuaian media untuk

dijadikan alat bantu pada

pembelajaran menyajikan drama

dalam bentuk pentas atau naskah

Page 88: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

67

5 Koherensi dan keruntutan alur

pikir cerita dalam media

6 Kejelasan sajian media

7 Ketepatan bahan untuk

dimultimediakan

8 Kemutakhiran media yang

diciptakan

9 Kesesuaianbahan dengan KD 4.16 menyajikan drama dalam

bentuk pentas atau naskah

10 Kualitas gambar

11

Kesesuaian tampilan media

dengan bahan dan usia peserta

didik

12

Kesesuaian pemilihan cerita

dengan tingkatan jenjang

kelas peserta didik

13

Kesesuaian tampilan media

(bentuk tulisan, ukuran tulisan,

letak tulisan dan gambar, serta

background)

14

Manfaat bahan dan media

untuk pembelajaran dan

peserta didik

15 Ketepatan penggunaan

bahasa

TOTAL SKOR

Penilaian dilakukan dengan memberi tanda centang (√) pada kolom yang paling

sesuai berdasarkan kriteria 1 = kurang, 2= cukup, 3 = baik, 4 = sangat baik.

Selain penilaian, validator ahli/pakar juga memberikan saran perbaikan media

sehingga layak digunakan.

Page 89: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

68

2. Angket uji coba pengguna produk sebagai media ajar dalam pembelajaran

menulis drama dengan webtoon yang diberikan kepada guru dan peserta

didik. Angket diberikan untuk mengetahui tanggapan guru dan peserta didik

terhadap media webtoon melalui dua tahap, yaitu uji coba terbatas dan uji

coba lebih luas atau kelas pembelajaran sebenarnya. Tanggapan pada uji coba

terbatas menjadi masukan perbaikan sebelum diuji-cobakan pada kelas uji

coba lebih luas atau kelas pembelajaran. Penilaian angket dilakukan

menggunakan skala likert dengan kriteria K (Kurang) = 1, C (Cukup) = 2, B

(Baik) = 3, SB (Sangat Baik) = 4.

Tabel 3.5 Instrumen Uji Coba Penggunaan Media kepada Guru

No. Pernyataan Penilaian Catatan

4 3 2 1

1 Kemudahan pemakaian program

2 Kemudahan mengakses program

3 Kemudahan memilih menu program

media

4 Kejelasan cerita

5 Manfaat media webtoon

6

Kesesuaian pemilihan cerita dengan

tingkatan jenjang kelas peserta

didik

7

Melalui media ini peserta didik

semakin tertarik dan semangat dalam

mengikuti pembelajaran Anda

8 Melalui media ini Anda semakin

mudah dalam mengajar

9 Ilustrasi/gambar jelas

10 Bahasa yang mudah dipahami dan

komunikatif

Page 90: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

69

11 Ketepatan bahan untuk dimultimediakan

12 Kesesuaian pemilihan background,

letak teks, dan warna gambar

13 Kesesuaian webtoon dengan KD 4.16

menyajikan drama dalam bentuk pentas

atau naskah

14 Kesesuaian pemilihan ukuran dan

jenis huruf

15 Kesesuaian media dengan usia peserta

didik

TOTAL SKOR

Tabel 3.6 Instrumen Uji Coba Penggunaan Media kepada Peserta Didik

No Pernyataan Penilaian Catatan

4 3 2 1

1 Kemudahan pemakaian program

2 Kemudahan mengakses program

3 Kemudahan memilih menu

program media

4 Kejelasan cerita

5 Manfaat media webtoon

6 Tidak ada kata/kalimat yang

menyimpang

7

Melalui media ini Anda tertarik

dan semakin semangat dalam

pembelajaran

8 Melalui media ini Anda mudah

membuat naskah drama

9 Ilustrasi jelas

10 Bahasa yang mudah dipahami dan

komunikatif

Page 91: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

70

11 Kesesuaian tata letak teks dan gambar

12 Kesesuaian pemilihan background

13 Kesesuaian warna

14 Kesesuaian pemilihan ukuran dan

jenis huruf

15 Kesesuaian gambar yang disajikan

dengan usia Anda

TOTAL SKOR

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk melaksanakan penelitian dan memperoleh data, maka perlu ditentukan

teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Teknik pengumpulan data yang

digunakan pada penelitian kali ini adalah sebagai berikut.

1. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang

berkaitan dengan media ajar yang digunakan guru dalam pembelajaran

menulis drama. Dokumentasi dilakukan pada perangkat pembelajaran

berupa silabus, RPP, bahan ajar, media, evaluasi, dan kondisi guru serta

peserta didik.

2. Observasi

Teknik observasi lapangan dilakukan dengan pengamatan secara langsung

proses pembelajaran menulis drama di kelas VIII SMP. Tujuannya untuk

memperoleh deskripsi kegiatan guru dalam menerapkan pendekatan

Page 92: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

71

(metode atau teknik) dalam pembelajaran, bahan ajar, media, evaluasi, dan

perilaku peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

3. Angket

Pemberian angket ditujukan kepada beberapa kelompok, yaitu validator,

guru, dan peserta didik. Tujuan penyebaran angket ini adalah untuk

mendapatkan deskripsi objektif tentang kondisi pembelajaran menulis

drama dan media ajar. Pengumpulan data melalui angket validasi pada

penelitian ini dilakukan pada tahap validasi ahli. Sedangkan pengumpulan data

melalui angket tanggapan guru dan peserta didik dilakukan pada penelitian

pendahuluan dan uji coba kelas. Hasil yang didapatkan dari angket yang

bagikan tersebut dideskripsikan dan dijadikan sebagai dasar penilaian

kualitas media pembelajaran yang dikembangkan.

4. Wawancara

Wawancara atau diskusi dilakukan dengan guru dan peserta didik untuk

mengetahui secara langsung kebutuhan media pada pembelajaran menulis

drama. Selain itu wawancara juga dilakukan setelah pembelajaran menulis

drama dilakukan, untuk mengetahui hasil berkaitan dengan media yang

digunakan dan bagaimana motivasi peserta didik dalam mengikuti

pembelajaran menulis drama setelah menggunakan media.

3.6 Penafsiran Data

Penafsiran data pengembangan produk media pembelajaran menulis drama

berbasis webtoon berupa deskriptif, yaitu tinjauan dan saran para ahli serta para

Page 93: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

72

guru dan peserta didik sesuai dengan prosedur pengembangan yang dilakukan.

Tahap awal penulisan pengembangan dilakukan dengan pengumpulan referensi

mengenai kebutuhan guru dan peserta didik. Tahap selanjutnya yaitu penyusunan

instrumen penulisan dan pengembangan media dengan berbasis webtoon.

Setelah tahap penyusunan instrumen pengembangan media berbasis webtoon,

tahap selanjutnya adalah penilaian. Media ini pertama kali dinilai/divalidasi oleh

para ahli. Setelah divalidasi oleh ahli, media kemudian direvisi sehingga diperoleh

media revisi tahap I. Media hasil revisi tahap I kemudian diuji-cobakan dengan

cara digunakan oleh guru dalam pembelajaran di uji coba kelas terbatas. Media

yang telah melalui proses uji coba terbatas akan direvisi kembali sehingga

diperoleh revisi tahap II. Media hasil revisi tahap II kemudian diuji-cobakan lagi

dengan cara digunakan oleh guru dalam pembelajaran di uji coba lebih luas/kelas

sesungguhnya. Media yang telah diuji coba di uji coba lebih luas ini kemudian

direvisi kembali, dan hasil revisinya dijadikan dasar untuk pembuatan produk

akhir.

3.7 Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini penulis menggunakan dua teknik analisis data, yaitu teknik

analisis kualitatif yang diperoleh dari lembar pertanyaan yang dibagikan dan

teknik analisis kuantitatif yang diperoleh dari angket serta tes keterampilan

peserta didik. Teknik analisis data tersebut meliputi beberapa tahapan. Tahapan-

tahapan tersebut antara lain sebagai berikut.

Page 94: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

73

3.7.1 Analisis Data Pakar/Ahli

Kegiatan analisis data dari hasil angket pakar/ahli dilakukan dengan mencari rata-

rata skor skala likert berdasarkan tiap-tiap aspek atau domain. Simpulan dari

analisis tersebut dimanfaatkan untuk melakukan revisi terhadap media ajar yang

dikembangkan. Penilaian dilakukan dengan kriteria 1 = kurang, 2 = cukup, 3 =

baik, 4 = sangat baik. Hasil rata-rata penilaian angket tersebut kemudian dihitung

berdasarkan rumus :

Hasil penilaian kemudian dirata-ratakan dan dikelompokkan dalam lima kategori

penilaian seperti tersaji dalam tabel 3.7 berikut.

Tabel 3.7 Kategori Penilaian Kelayakan Pengembangan Media Webtoon

Rentang Skor Kriteria

0% - 20 % Tidak Layak

21% - 40 % Kurang Layak

41%-60% Cukup Layak

61% - 80 % Layak

81% -100% Sangat Layak

(Sumber: Riduan & Sunarto, 2009:23)

3.7.2 Analisis Data dari Hasil Uji Coba Produk

Kegiatan analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif

berdasarkan hasil analisis data saat uji coba produk. Data kualitatif diperoleh dari

sebaran angket untuk mengetahui kelayakan penggunaan media pembelajaran

menulis drama berbasis webtoon yang digunakan guru sebagai tambahan dalam

menyampaikan pembelajaran untuk peserta didik kelas VIII SMP/MTs. Data

kelayakan media ini diperoleh dari uji coba terbatas dan uji coba lebih luas.

Page 95: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

74

Angket respon terhadap penggunaan produk memiliki empat pilihan jawaban

sesuai konten pertanyaan. Tiap-tiap pilihan jawaban memiliki skor berbeda yang

mengartikan tingkat kesesuaian produk bagi pengguna. Rumus yang digunakan

pada analisis data hasil uji coba produk ini sama dengan rumus analisis data

pakar/ahli. Kategori hasil penilaian kelayakannya pun sama dengan tabel 3.7 di

atas.

Selain rumus untuk menguji kelayakan penggunaan media webtoon di atas,

penulis juga menggunakan rumus N-Gain untuk menguji kelayakan efektivitas

produk. Data untuk perhitungan N-Gain ini diperoleh dari nilai peserta didik

sebelum dan sesudah menggunakan produk webtoon. Rumus perhitungan manual

kelayakan efektivitas N-Gain tersebut dapat dihitung dengan persamaan sebagai

berikut (Hake, 1999:1).

N-Gain = skor postest – skor tes kemampuan awal

skor maksimum – skor tes kemampuan awal

Kriteria Indeks Gain :

a. Skor (g) ≥ 0,70 kategori tinggi/layak/efektif.

b. Skor 0,30 ≤ (g) ≥0,70 kategori sedang/cukup layak/cukup efektif.

c. Skor (g) > 0,30 kategori rendah/tidak layak/tidak efektif.

Page 96: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

162

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa telah

dihasilkan media webtoon yang layak dan cukup efektif untuk digunakan pada

pembelajaran menulis drama di kelas VIII SMP. Simpulan tersebut secara

prosedural dapat dirinci sebagai berikut.

1. Pengembangan media pembelajaran menulis drama dengan webtoon diawali

dengan studi pendahuluan, desain produk, uji validator, revisi produk pada uji

validator, uji coba terbatas dan revisi produk, uji coba lebih luas dan revisi

produk, serta pembuatan produk akhir. Media webtoon yang dihasilkan dari

pengembangan ini memiliki karakteristik yaitu merupakan produk dalam

jaringan, dapat diakses langsung pada alamat www.mpbsi.blogspot.co.id,

pengguna tidak perlu mengunduh atau masuk ke aplikasi line webtoon terlebih

dahulu, materi yang disajikan dalam webtoon dirancang dari cerita pendek

modern dan fabel, animasi pada jenis webtoon fantasi disajikan penulis dalam

bentuk gambar hewan yang menyerupai manusia, setiap cerita yang disajikan

memiliki nilai pendidikan dan kehidupan, dapat diakses dengan menggunakan

gawai atau komputer, serta cara baca yang disajikan dalam webtoon ini ada

dua, yaitu baca dengan cara menggulung dan baca per halaman.

Page 97: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

163

2. Media webtoon yang dikembangkan oleh penulis dinyatakan layak digunakan

pada pembelajaran menulis drama di kelas VIII SMP. Hasil kelayakan

tersebut diperoleh dari pencapaian kategori “Layak” pada saat uji coba

penggunaan media. Pencapaian kategori tersebut diperoleh dari penilaian para

validator yang terdiri atas satu ahli materi, satu ahli komputer, dan satu

praktisi teman sejawat. Selain itu, media ini juga dinilai oleh tiga orang guru

Bahasa dan Sastra Indonesia yang mengajar di tiga sekolah yang dijadikan

lokasi uji coba dan 90 peserta didik SMP dari tiga sekolah yang dijadikan

lokasi uji coba. Perolehan nilai hasil kelayakan produk webtoon ini dapat

dirinci sebagai berikut.

a. ahli komputer sebesar 92% dengan besaran nilai 44.

b. ahli materi sebesar 90% dengan besaran nilai 36.

c. praktisi 90% dengan besaran nilai 54.

d. rata-rata tiga guru bahasa Indonesia 80% dengan besaran nilai 48 pada

sekolah SMP N 1 Metro, 47 pada sekolah SMP N 2 Metro, dan 50 pada

sekolah SMP N 5 Metro.

e. rata-rata 90 peserta didik 92% dengan besaran nilai 1423 pada sekolah

SMP N 1 Metro, 1344 pada sekolah SMP N 2 Metro, dan 1360 pada

sekolah SMP N 5 Metro.

3. Media webtoon yang dikembangkan oleh penulis dinyatakan cukup efektif

digunakan pada pembelajaran menulis drama di kelas VIII SMP. Hasil tersebut

diperoleh dari pencapaian kategori “Sedang” pada saat uji coba penggunaan

media. Pencapaian kategori tersebut diperoleh dari nilai 90 peserta didik di tiga

sekolah penelitian. Rata-rata nilai keefektivitasan 90 peserta didik tersebut

Page 98: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

164

adalah 0,57 dengan rincian nilai dari masing-masing sekolah uji coba sebagai

berikut.

a. Nilai keefektivitasan SMP N 1 Metro sebesar 0,72 masuk dalam katergori

tinggi.

b. Nilai keefektivitasan SMP N 2 Metro sebesar 0,59 masuk dalam kategori

sedang.

c. Nilai keefektivitasan SMP N 5 Metro sebesar 0,41 masuk dalam kategori

sedang.

Perbedaan nilai keefektivitasan ini terjadi karena pada tiap sekolah memiliki

sarana dan prasarana, karakteristik, kemampuan, dan tingkat kecerdasan

peserta didik yang berbeda-beda.

5.2 SARAN

Saran yang bisa diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Media yang dihasilkan dalam penelitian ini memiliki kelayakan dan

keefektifan untuk dapat digunakan oleh pendidik sebagai alat bantu dalam

pembelajaran menulis drama di kelas VIII SMP.

2. Media yang dihasilkan dapat digunakan oleh peserta didik di kelas VIII

SMP sebagai sarana untuk membantu mereka dalam memahami tata cara

menulis drama dan memudahkan mereka dalam menulis drama.

3. Untuk dapat menggunakan media ini secara optimal dan efektif, sekolah

memerlukan fasilitas internet dan listrik yang baik dan memenuhi syarat.

Page 99: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

165

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, Ishak dan Darmawan, Deni. 2013. Teknologi Pendidikan. Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya.

Arsyad, Azhar. 2015. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta: Depdiknas.

Emzir. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta :

Rajawali Pers.

Endraswara, Suwardi. 2014. Metode Pembelajaran Drama. Yogyakarta : CAPS.

Hake, R.R. 1999. Analyzing Change/ Gain Score. Indiana: Indiana University.

retrieved: http://www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf.

http://www.ijern.com/journal/2015/August-2015/16.pdf

(diakses tanggal 5 Mei 2018, pukul 10.41 WIB)

Harmoko, Dian Bagus. 2017. Pengembangan Mobile Webtoon Pada Mata Kuliah

Pemrograman Game Di Universitas Negeri Surabaya. Jurnal IT-EDU,

Volume 02, Nomor 1, Tahun 2017. Universitas Negeri Surabaya.

http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/it-edu/article/view/20999.

(diakses tanggal 16 Agustus 2018, pukul 14.45 WIB)

Idirana, Zulkarnain. 2009. Teknik Penyusunan Bahan Ajar (Online) http:

zulkarnainidiran.wordpress.com/2009/06/28/131.

(diakses 30 Agustus 2017, pukul 14.35 WIB)

Lim, Leojoo. 2012. Seriously, What Are They Reading? An Analysis of Korean

Children’s Reading Behaviour Regarding Educational Graphic Novels.

Disertasi. Urbana, Illinois: University of Illinois.

Maya, Putri Desi. 2018. Pengaruh Media Sosial Line Webtoon Terhadap Minat

Membaca Komik Pada Mahasiswa Universitas Riau. JOM FISIP, Volume

5 Nomor 1, Tahun 2018. Universitas Riau.

Page 100: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

166

https://www.neliti.com/publications/208551/pengaruh-media-sosial-line-

webtoon-terhadap-minat-membaca-komik-pada-mahasiswa-u.

(diakses tanggal 16 Agustus 2018, pukul 14.37 WIB)

Mukarom, Zaenal dan Rusdiana. 2017. Komunikasi dan Teknologi Informasi

Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Permendikbud No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru.

Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Tujuan Pembelajaran Bahasa

Indonesia.

Priyatni, Tri Indah. 2012. Membaca Sastra Dengan Ancangan Literasi Kritis

Jakarta: Bumi Aksara.

Pratiwi, Yuni dan Siswiyanti, Frida. 2014. Teori Drama dan Pembelajarannya.

Yogyakarta: Ombak.

Riduan dan Sunarto. 2009. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan,

Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sadiman, dkk. 2014. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2014. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group.

Sudrajat, Akhmad. 2008. Media Pembelajaran (Online).

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran

(diakses 30 Agustus 2017, pukul 15.00 WIB)

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suhendar, Pien Supinah. 1993. Pendekatan Teori-Sejarah dan Apresiasi Sastra

Indonesia. Bandung: Pionir Jaya.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Suparno, dkk.. 2009. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka,

Departemen Pendidikan Nasional.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Page 101: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS DRAMA …digilib.unila.ac.id/33257/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · menulis drama di kelas VIII dengan nilai kelayakan dariahli materi sebesar

167

Tim Grasindo, Anggota Ikapi. 2016. PUEBI. Jakarta: PT. Grasindo.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Universitas Lampung. 2010. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandarlampung:

Universitas Lampung.

Wiyanto, Asul. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo.

http://en.oxforddictionaries.com/definition/webtoon.

(diakses tanggal 16 Oktober 2017, pukul 09.40 WIB)

http://gadgetplus.id/line-webtoon-x-popcon-asia/2016. (diakses tanggal 16 Oktober 2017, pukul 10.10 WIB)

http://science.nas.nasa.gov/Pubs/TechReports/NASreports/NAS-98-014

(artikel “How to make a Webtoon” diakses tanggal 16 Oktober 2017, pukul

09.35 WIB)

http://www.antaranews.com/berita/495706/line-hadirkan-webtoon-platform-

digital-bagi-pecinta-komik.

(diakses tanggal 16 Oktober 2017, pukul 09.58 WIB)

http://www.kompasiana.com/rikkai/webtoon-dan-kualitaskomentar-remaja-

kita_570475b4f67e618705ebceb7.

(diakses tanggal 16 Oktober 2017, pukul 10.05 WIB)

https://www.navercorp.com/en/ir/annualReport.nhn.

(diakses tanggal 16 Oktober 2017, pukul 09.50 WIB)

http://www.tribunnews.com/techno/2015/05/11/line-webtoon-cara-enak-baca-

komik-lewat-ponsel.

(diakses tanggal 16 Oktober 2017, pukul 10.16 WIB)

http://www.webtoon.com/id/dailySchedule.

(diakses tanggal 16 Oktober 2017, pukul 10.23 WIB)