peningkatan hasil belajar siswa pada kompetensi …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf ·...

47
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SKRIPSI Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Oleh Oki Rizky Rodina 5201410080 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: nguyenhanh

Post on 28-Aug-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM

KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND

EXPLAINING

SKRIPSI Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

Oki Rizky Rodina

5201410080

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

ii

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

iii

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

iv

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Kita harus selalu mencoba kemustahilan untuk mengetahui di mana batas

kemungkinan” (Sultan Muhammad AL-Fatih)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Ayah dan Ibu yang selalu mendoakan dan

memberikan dukungan

2. Adik-adikku tersayang yang selalu

memberikan semangat

3. Teman-teman kos

4. Teman-teman PTM 2010

5. Almamaterku Unnes

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

vi

PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT dan

mengharapkan ridho yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul Peningkatan hasil belajar siswa

pada kompetensi memelihara sistem kelistrikan bodi melalui penerapan model

pembelajaran Student Facilitator and Explaining.

Proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi S1 Pendidikan Teknik Mesin Fakultas

Teknik Universitas Negeri Semarang. Sholawat dan salam disampaikan kepada

junjungan alam Nabi Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua

mendapatkan safaatNya di yaumil akhir nanti,Amin.

Penyelesaian karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih serta

penghargaan kepada:

1. Dr. Nur Qudus M.T Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang,

Ketua Jurusan Rusiyanto, S.Pd., M.T Ketua Kompetensi Keahlian dan

Koordinator Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Suwahyo, M. Pd pembimbing yang telah memberi masukan yang sangat

berharga berupa saran, ralat, perbaikan, pertanyaan, komentar, tanggapan,

menambah bobot dan kualitas karya tulis ini.

3. Drs. Supraptono, M. Pd dan Dr. Dwi Widjarnarko, S. Pd, S. T, M.T, Dosen

penguji I dan Dosen penguji 2.

4. Semua dosen jurusan Teknik Mesin FT UNNES yang memberi bekal

pengetahua yang berharga.

5. Kepala Sekolah dan guru SMK Ma’Arif NU 1 di kota Semarang yang telah

memberi kesempatan kepada penulis untuk memperoleh data penelitian.

6. Kepada kedua orang tua yang mendoakan dan memberi semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

vii

7. Berbagai pihak yang telah memberi bantuan untuk karya tulis ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pembelajaran

kompetensi sistem kelistrikan bodi pada mata pelajaran praktik umumnya di SMK

kota Semarang dan khususnya SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan

Ringan di Kota Semarang .

Semarang, Agustus 2017

Penulis

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

viii

Abstrak

Rizky R, Oki. 2017. “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar

Memelihara Sistem Kelistrikan Bodi Melalui Penerapan Model Pembelajaran

Student Facilitator And Explaining”. Skripsi, Pendidikan Teknik Mesin S1,

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Dosen

Pembimbing Drs. Suwahyo.

Kemajuan teknologi terutama di bidang otomotif sangat mempengaruhi

performa dari masing-masing kendaraan, tapi pada dasarnya setiap kendaraan

menggunakan sistem kelistrikan yang hampir sama. Sistem kelistrikan merupakan

materi pelajaran yang menuntut guru dan siwa untuk bekerjasama dalam proses

pembelajaran agar materi yang tersampaikan terserap dengan baik. Salah satu

model pembelajaran yang menuntut keaktifan siswa dalam memberikan umpan

balik kepada guru ialah model pembelajaran SFAE (Student Facilitator And Explaining). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

siswa pada SMK Ma’Arif NU 1 Semarang setelah diterapkan model pembelajaran

Student Facilitator And Explaining pada kompetensi dasar memelihara sistem

kelistrikan bodi.

Penelitian menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) dengan

variabel yaitu model ceramah dan model Student Facilitator And Explaining (SFAE). ). Objek penelitian ini adalah variabel penelitian yang meliputi model

ceramah dan Model pembelajaran Student Facilitator And Explaining (SFAE).

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi, metode tes,

dan metode dokumentasi. Analisis yang digunakan yaitu instrumen tes kognitif

dan tahap uji coba perangkat tes yang kemudian diukur menggunakan validitas

dan reliabilitas.

Hasil belajar kognitif menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke

siklus II dan sudah memenuhi kriteria ketuntasan. Hasil analisis ranah afektif

siswa dari siklus I ke siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Hasil belajar

ranah psikomotorik menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II.

Simpulan penelitian ini adalah penerapan model Student Facilitator And Explaining (SFAE) pada mata pelajaran produtif di SMK Ma’Arif NU 1

Semarang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, baik ranah kognitif, ranah

afektif dan ranah psikomotorik. Saran penelitian ini adalah guru hendaknya

memberi penghargaan kepada siswa agar siswa dapat termotivasi, model

pembelajaran SFAE dapat dijadikan alternatif untuk memvariasikan model

pembelajaran, dan peneliti yang lain dapat meneliti aspek ranah afektif dan

psikomotorik yang lainnya.

Kata Kunci : Metode Belajar, SFAE, Hasil Belajar

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..... ............................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN..... ......................................................... v

PRAKATA .................................................................................................. vi

ABSTRAK.... .............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

DAFTAR TABEL.... ................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR..... ............................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN.. ............................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1.Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2.Identifikasi Masalah ............................................................................. 4

1.3.Pembatasan Masalah ............................................................................ 4

1.4.Rumusan Masalah ................................................................................ 5

1.5.Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

1.6.Manfaat Penelitian ............................................................................... 6

1.7.Penegasan Istilah. ................................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 8

2.1 Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining ................... 8

2.2.Kajian Teori ......................................................................................... 12

2.3.Sistem Kelistrikan Bodi ....................................................................... 15

2.4.Memelihara Sistem Kelistrikan Bodi Sepeda Motor ........................... 26

2.5.Penelitian Yang Relevan ...................................................................... 27

2.6.Kerangka Berfikir ................................................................................ 30

2.7.Hipotesis .............................................................................................. 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................... 32

3.1.Model dan Desain Penelitian ............................................................... 32

3.2.Sumber Informasi dan Objek Penelitian .............................................. 39

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

x

3.3.Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 39

3.4.Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ........................................... 40

3.5.Teknik Analisis Data ............................................................................ 43

3.6.Instrumen Penelitian ............................................................................ 44

3.7.Analisis Instrumen Penelitian .............................................................. 46

3.8.Teknik Analisis Data ............................................................................ 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.... ................................................ 56

4.1.Hasil dan Pembahasan.... ..................................................................... 56

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 77

5.1. Simpulan .............................................................................................. 77

5.2. Saran .................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 78

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

xi

DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Indikator dan kisi-kisi soal... ...................................................... 42

Tabel 3.2. Klasifiasi Koefisien Korelasi..... ................................................ 46

Tabel 3.3. Kriteria Tarif Kesukaran Soal... ................................................. 47

Tabel 3.4. Kriteria Daya Pembeda.... .......................................................... 48

Tabel 3.5 Kriteria faktor g (gain) ................................................................ 49

Tabel 4.1 Hasil Belajar Ranah Kognitif ...................................................... 59

Tabel 4.2 Hasil Belajar Ranah Afektif ........................................................ 63

Tabel 4.3 Hasil Belajar Ranah Psikomotorik .............................................. 66

Tabel 4.4. Daftar Nilai Pre Test .................................................................. 70

Tabel 4.5. Kriteria Hasil Belajar Siswa Nilai Pre Test .............................. 71

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test .......................................... 72

Tabel 4.7. Daftar Nilai Post test Belajar .................................................... 73

Tabel 4.8. Kriteria Hasil Belajar Nilai Post Test ........................................ 75

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Nilai Post Test .......................................... 76

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

xii

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Baterai ................................................................................................ 15

Gambar 2.2. Alternator ........................................................................................... 16

Gambar 2.3. Rectifier/regulator .............................................................................. 16

Gambar 2.4. Kunci Kontak ..................................................................................... 17

Gambar 2.5. Rangkaian Sistem Lampu Kepala ...................................................... 18

Gambar 2.6. Tampilan Instrument Tanda Pada Sepeda Motor ............................... 19

Gambar 2.7. Rangkaian Lampu belakang ............................................................... 21

Gambar 2.8. Posisi Bola Lampu Rem dan Belakang .............................................. 21

Gambar 2.9. Rangkaian Sistem Lampu Belok ........................................................ 22

Gambar 2.10. Model Piringan (kiri) dan Spiral (kanan) ......................................... 23

Gambar 2.11. Rangkaian Klakson (Horn) .............................................................. 23

Gambar 2.12. Penempatan Sistem Penerangan Dan Sinyal Pada Sepeda Motor.... 24

Gambar 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ....................................................... 31

Gambar 4.1 Diagram batang hasil belajar kognitif siswa ....................................... 60

Gambar 4.2 Diagram batang hasil belajar afektif siswa ......................................... 64

Gambar 4.3 Diagram batang hasil belajar psikomotorik siswa............................... 67

Gambar 4.4 Diagram Nilai Pre Test Hasil Belajar siswa....................................... 70

Gambar 4.4. Diagram Nilai Frekuesi Pre test Hasil Belajar Siswa ....................... 73

Gambar 4.5 Diagram Nilai Post Test Hasil Belajar siswa ..................................... 74

Gambar 4.6. Diagram Frekuensi Nilai Post test Hasil Belajar ............................. 76

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar nama siswa kelas uji coba.......................................................70

Lampiran 2 Daftar nama siswa kelas eksperimen.................................................71

Lampiran 3 Daftar nilai SMK Ma’Arif NU 1 Semarang ......................................72

Lampiran 4 Daftar pembagian kelompok..............................................................73

Lampiran 5 Kisi-kisi soal uji coba instrumen penelitian.......................................74

Lampiran 6 Soal uji coba instrumen penelitian......................................................75

Lampiran 7 Kunci jawaban soal uji coba instrumen penelitian siklus I................83

Lampiran 8 Lembar jawaban soal uji coba instrumen penelitian siklus I.............84

Lampiran 9 Analisis validitas.................................................................................85

Lampiran 10 Analisis reabilitas.............................................................................86

Lampiran 11Analisis daya pembeda soal..............................................................87

Lampiran 12 Analisis tingkat kesukaran...............................................................88

Lampiran 13 Silabus........... .................................................................................. 89

Lampiran 14 RPP............. ..................................................................................... 94

Lampiran 15 Kisi-Kisi Soal Pre-Test (Siklus I)....................................................98

Lampiran 16 Tes evaluasi siklus I ......................................................................... 99

Lampiran 17 Kunci jawaban................................................................................107

Lampiran 14 Lembar jawaban.............................................................................108

Lampiran 19 Silabus............................................................................................110

Lampiran 20 RPP.................................................................................................113

Lampiran 21 Kisi-kisi soal post-test siklus II......................................................117

Lampiran 22 Test evaluasi siklus II.....................................................................118

Lampiran 23 Kunci jawaban ........................... ....................................................125

Lampiran 24 Lembar jawaban................................ ............................................126

Lampiran 25 Silabus.................. .........................................................................127

Lampiran 26 RPP..................................... ...........................................................131

Lampiran 27 Soal evaluasi siklus II ..................................... ..............................135

Lampiran 28 Analisis nilai kognitif siklus II ............................. ........................136

Lampiran 29 Uji gain nilai kognitif ............................ .......................................137

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

xiv

Lampiran 30 Pedoman penilaian aspek afektif .......................... ........................138

Lampiran 31 Lembar observasi penilaian ranah afektif........................ ..............139

Lampiran 32 Analisis nilai afektif siklus I.......................... ................................140

Lampiran 33 Analisis nilai afektif siklus II.........................................................141

Lampiran 34 Lembar observasi penilaian ranah afektif. .....................................142

Lampiran 35 Pedoman penilaian aspek psikomotorik siswa..........................143 Lampiran 36 Lembar observasi penilaian ranah psikomotorik...........................144

Lampiran 37 Analisis nilai psikomotorik siklus I............................. ..................145

Lampiran 38 Analisis nilai psikomotorik siklus II....................... .......................146

Lampiran 39 Uji gain nilai psikomotorik........... .................................................147

Lampiran 40 Dokumentasi Penelitian ......................................... .......................148

Lampiran 41 Surat Penetapan Dosen Pembimbing..... ........................................150

Lampiran 42 Surat Ijin Penelitian.... ...................................................................151

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Perkembangan manusia dalam ilmu pengetahuan sudah semakin maju

terbukti dengan ditemukannya teknologi-teknologi penunjang kehidupan manusia

salah satunya teknologi mesin yang bertujuan mempermudah kehidupan manusia.

Perkembangan teknologi mesin selain di bidang pemanfaatan kayu dan

pemanfaatan hasil bumi berupa batubara dan minyak, teknologi dibidang otomotif

juga telah banyak mengalami kemajuan. Kemajuan pada bidang otomotif dapat

dilihat dari pembuatan kendaraan bermotor baik mobil maupun motor berbagai

merk dengan keunggulan performa masing-masing, walaupun demikian

kendaraan bermotor seperti mobil dan motor menggunakan sistem dan fungsi

yang hampir sama salah satunya yaitu sistem kelistrikan. Sistem kelistrikan

kendaraan bermotor dibagi menjadi beberapa bagian, seperti : sistem pengisian,

sistem pengapian, sistem stater dan sistem kelistrikan bodi.

Sistem kelistrikan merupakan salah satu materi yang diberikan pada

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Materi kelistrikan merupakan materi yang

menuntut pemahaman yang baik dari peserta didik agar ketika melakukan

kegiatan praktek tidak terjadi kesalahan. Peserta didik akan mudah untuk

memahami pelajaran jika proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Proses

pembelajaran dapat berjalan baik ketika seorang guru memberikan suatu

pelajaran, dengan model dan metode yang tepat sehingga hasil pembelajaran

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

2

berupa nilai dapat dimaksimalkan. Komunikasi yang baik antara guru dan siswa

sangat membantu dalam proses pembelajaran yang dapat berdampak positif pada

jumlah kelulusan. Komunikasi yang baik dapat tercipta jika seorang guru dapat

membangun suasana pembelajaran yang menyenangkan di dalam kelas. Guru

yang dapat menarik perhatian siswanya dengan metode pembelajarannya biasanya

mudah disenangi siswa-siswanya, sehingga ketika guru tersebut menyampaikan

materi para siswa akan dengan senang hati memperhatikan.

Beberapa metode pembelajaran telah banyak diterapkan di lingkungan

sekolah salah satunya metode ceramah. Metode ceramah sering menjadi favorit

karena lebih simpel dan tidak membutuhkan persiapan yang banyak, tapi metode

ceramah dinilai kurang efektif dalam pembelajaran praktik. Proses pembelajaran

praktik tidak dapat diajarkan hanya dengan menyampaikan materi secara teori,

siswa akan lebih mudah menangkap materi yang disampaikan apabila guru

memberikan contoh praktik langsung. Metode ceramah penerapannya lebih cocok

dalam kelas daripada diterapkan dalam pelajaran praktik.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ma’Arif NU 1 Semarang bertempat di

Kecamatan Mijen Kabupaten Semarang merupakan salah satu sekolah kejuruan

yang ada di kota Semarang. SMK Ma’Arif NU 1 Semarang dalam proses belajar

mengajar menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung siswa untuk

mendapatkan ilmu sesuai dengan bidang yang diambilnya. Pemahaman siswa

dalam materi sistem kelistrikan bodi terutama sistem penerangan, dalam hal ini

untuk materi kompetensi sistem penerangan meliputi : memelihara

rangkaian/sistem kelistrikan, pengaman, dan kelengkapan tambahan. Pemahaman

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

3

kompetensi ini dapat tercapai jika siswa melakukan praktik sehingga siswa dapat

mengerti alur dari arus listrik dari baterai hingga masuk ke beban/lampu.

Sukarnya pemahaman materi dapat berpengaruh dalam hasil belajar siswa

pada pemahaman materi selanjutnya yang lebih rumit daripada materi

sebelumnya. Hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas XI

jurusan teknik kendaraan ringan semester genap tahun 2016/2017 pada mata

pelajaran pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan dengan jumlah siswa 22

anak, yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekitar 69% dari

jumlah siswa yang ada, karena masih ada 31% dari jumlah siswa yang belum

memenuhi KKM maka perlu dipikirkan solusi untuk meningkatkan hasil belajar

siswa salah satunya dengan merencanakan model pembelajaran yang lebih baik

dan menarik sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar dan mudah memahami

materi yang disampaikan oleh guru.

Model pembelajaran merupakan suatu teknik/cara seorang guru

menyampaikan suatu materi dalam proses pembelajaran. Dengan pemilihan model

pembelajaran yang tepat diharapkan materi pelajaran dapat tersampaikan dengan

baik. Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang

mengutamakan kerjasama kelompok siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah Student Facilitator And

Explaining (SFAE). Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran

dimana peserta didik belajar mempresentasikan ide gagasan pada rekan sesama

peserta didik. Siswa belajar berinteraksi mengeluarkan pendapat tentang suatu

masalah yang ditentukan, sehingga diharapkan dengan model pembelajaran ini

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

4

terjadi timbal balik diantara siswa sehingga suasana kelas menjadi lebih hidup.

Model pembelajaran ini juga menargetkan siswa yang kurang aktif dalam

pembelajaran menjadi aktif karena siswa menjelaskan kembali materi yang

disampaikan oleh guru kepada teman-temannya. Student Facilitator And

Explaining juga menargetkan siswa yang kurang cakap dalam menyampaikan

ide/gagasan untuk aktif berbicara sehingga melatih siswa menjadi guru, karena

siswa diberi kesempatan untuk mengulangi penjelasan guru yang telah

didengarnya.

1.2. Identifikasi Masalah

Masalah yang dapat diidentifikasi berdasarkan latar belakang diatas sebagai

berikut:

a. Siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

b. Siswa kurang cakap dalam menyampaikan ide/gagasan dari materi yang

diberikan.

c. Siswa kurang mampu menangkap materi yang disampaikan.

1.3. Pembatasan Masalah

Agar permasalah dalam penelitian ini menjadi jelas dan tidak menyimpang

dari tujuan yang telah ditetapkan maka peneliti perlu membatasi beberapa masalah

yang akan diangkat dalam penelitian ini yaitu :

1. Penerapan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining

sebagai perlakuan tambahan dalam proses pembelajaran dengan tujuan

meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam memelihara sistem kelistrikan bodi.

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

5

2. Pembelajaran yang diteliti adalah sepeda motor dan motor kecil yang di

dalamnya mempelajari motor dengan satu silinder.

3. Materi sistem kelistrikan dalam penelitian ini adalah materi sistem

penerangan sepeda motor yang di dalamnya mengacu beberapa indikator yaitu

pengetahuan tentang memelihara rangkaian/sistem kelistrikan, pengaman, dan

kelengkapan tambahan.

1.4. Rumusan Masalah

Siswa pada waktu penerimaan materi masih kurang memahami, mengalami

kesulitan yang berhubungan dengan materi dan takut menyampaikan kepada guru.

Masalah yang terjadi saat penerapan model pembelajaran yang kurang tepat

dengan karakteristik siswa adalah siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar

mengajar, siswa urang cakap dalam menyampaikan materi yang disampaikan guru

dan siswa kurang dapat memahami materi yang disampaikan.

Apakah ada peningkatan hasil belajar setelah diterapkan model pebelajaran

Student Facilitator And Explaining pada kompetensi memelihara sistem

kelistrikan bodi?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya pembelajaran

yang dilakukan meningkatan hasil belajar siswa pada SMK Ma’Arif NU 1

Semarang setelah diterapkan model pembelajaran Student Facilitator And

Explaining pada kompetensi dasar memelihara sistem kelistrikan bodi.

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

6

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:

1. Bagi siswa, dapat mempermudah dalam memahami materi memelihara

kerusakan ringan sistem kelistrikan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang

menyenangkan dan bermakna.

2. Bagi guru, menambah variasi dalam metode pembelajaran sehingga

diharapkan dengan menggunakan model student fasilisator and explaining dapat

meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran di sekolah.

3. Bagi sekolah, diharapkan memberikan sumbangan pemikiran bagi sekolah

untuk memperlancar proses kegiatan belajar mengajar.

1.7. Penegasan Istilah

Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan agar tidak

terjadi salah penafsiran mengenai permasalahan yang ada berkaitan dengan judul

skripsi ini. Beberapa istilah dalam judul skripsi ini sebagai berikut:

1. Peningkatan

Peningkatan diartikan sebagai proses, cara, pembuatan meningkat (Kamus

Besar Bahasa Indonesia). Peningkatan yang dimaksudkan adalah peningkatan

prestasi belajar siswa dalam kompetensi memelihara kerusakan ringan pada sistem

kelistrikan antara menggunakan model pembelajaran student facilisator and

explaining dengan bahan ajar modul.

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

7

2. Kompetensi dasar memelihara sistem kelistrikan bodi

Kompetensi dasar memelihara sistem kelistrikan bodi adalah suatu

kemampuan siswa dalam memelihara dan mencari letak kerusakan yang terjadi

pada rangkaian sistem penerangan sepeda motor

3. Student facilisator and explaining (SFAE)

Suatu model pembelajaran yang diterapkan dimana siswa/peserta didik

belajar mempresentasikan ide/pendapatnya pada rekan peserta didik lainnya.

Model ini menekankan agar siswa berlatih berbicara menyampaikan ide/gagasan

atau pendapatnya sendiri.

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining

2.1.1. Pengertian pembelajaran kooperatif student facilisator and explaining

Model pembelajaran Student Facilitator And Explaining merupakan salah

satu dari tipe model pembelajaran kooperatif. Di dalam kelas kooperatif siswa

belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa

yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu

sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk

memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif

dalam proses berpikir dan kegiatan belajar mengajar (Trianto dalam Andari,

2013:10).

Strategi Pembelajaran Student Facilitator And Explaining merupakan

rangkai penyajian materi ajar yang diawali dengan menjelaskan secara terbuka,

memberi kesempatan siswa menjelaskan kembali kepada rekan-rekannya, dan

diakhiri dengan penyampaian semua materi kepada siswa (Huda 2014: 228).

Pembelajaran kooperatif student facilisator and explaining merupakan

salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus

yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan

untuk meningkatkan penguasaan akademik.

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

9

2.1.2. Langkah-langkah model pembelajaran Student Facilitator and

Explaining

Huda (2014: 228) menerangkan langkah-langkah yang digunakan dalam

pross pembelajaran menggunakan model Student Fasilitator and Explaining

adalah sebagai berikut :

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

Guru menjelaskan tujuan belajarnya, menyampaikan ringkasan dari isi dan

mengaitkan dengan gambaran yang lebih besar mengenai silabus atau skema

kerja.

b. Guru mendemonstrasikan atau menyajikan garis-garis besar materi

pembelajaran.

Guru menyajikan materi yang dipelajari pada saat itu dan siswa

memperhatikan. Setelah selesai menjelaskan guru membagi siswa menjadi

berkelompok secara heterogenitas. Guru menjelaskan dan mencontohkan kepada

siswa bagaimana membuat bagan/peta konsep. Kemudian guru bisa meminta

siswa untuk mencatat apa yang telah mereka ketahui atau yang bisa dilakukan,

berkaitan dengan aspek apapun yang berhubungan dengan materi tersebut. Guru

juga bisa meminta siswa saling bertukar pikiran sehingga mereka lebih percaya

diri.

c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kepada siswa

lainnya, misalnya melalui bagan atau peta konsep. Hal ini bisa dilakukan

secara bergiliran atau acak.

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

10

Tahap ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan

kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan/peta konsep, meminta seorang

sukarelawan untuk maju dan menjelaskan di depan kelas apa yang dia ketahui,

kemudian siswa lain boleh bertanya, dan sang sukarelawan berhak berkata “lewat”

jika dia tidak yakin dengan jawabannya dan guru dapat menambahkan komentar

pada tahap berikutnya.

d. Guru menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa.

Ketika sang sukarelawan menjelaskan apa yang mereka ketahui di depan

kelas, guru mencatat poin-poin penting untuk diulas kembali. Informasi yang

tidak akurat, ide yang kurang tepat atau yang hanya dijelaskan separuh,

miskonsepsi, bagian yang hilang, hal ini bisa ditangani langsung sehingga siswa

tidak membentuk kesan yang salah, atau mereka dapat membuat dasar dari

rencana pembelajaran yang telah diperbaiki untuk beberapa pelajaran berikutnya.

e. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.

Guru menjelaskan keseluruhan materi agar siswa lebih memahami materi

yang sudah dibahas pada saat itu.

f. Penutup.

2.1.3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Student Facilitator

and Explaining

Setiap model yang sudah ada selama ini memiliki kelebihan dan

kekurangan, begitu juga dengan model Student Facilitator And Explaining

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

11

memiliki kedua hal tersebut. Kelebihan dan kekurangan dari model ini yaitu

(Huda 2014: 229)

a. Kelebihan

1) Membuat materi yang disampaikan lebih jelas dan konkret.

2) Meningkatkan daya serap siswa karena pembelajaran dilakukan dengan

demonstrasi.

3) Melatih siswa untuk menjadi guru, karena siswa diberi kesempatan untuk

mengulangi penjelasan guru yang telah didengar.

4) Mengacu motivasi siswa untuk menjadi yang terbaik dalam menjelaskan

materi ajar.

5) Mengetahui kemampuan siswa dalam menyampaikan ide atau gagasan.

b. Kekurangan

1) Siswa pemalu sering kali sulit untuk mendemonstrasikan apa yang

diperintahkan oleh guru.

2) Tidak semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk melakukannya

(menjelaskan kembali kepada teman-temannya karena keterbatasan waktu

pembelajaran).

3) Adanya pendapat yang tidak sama sehingga hanya sebagian saja yang

terampil.

4) Tidak mudah bagi siswa untuk membuat peta konsep atau menerangkan

materi secara ringkas.

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

12

2.2. Kajian Teori

2.2.1. Belajar

Belajar menurut Sudjana sebagaimana dikutip oleh Sumadi (2013:8)

adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.

Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk

seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya,

keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya

penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu.

Menurut Gagne dalam Rifa’i (2010:84) belajar merupakan sebuah sistem

yang di dalamnya terdapat berbagai unsur yang saling kait-mengkait sehingga

menghasilkan perubahan perilaku.

Belajar adalah suatu proses atau suatu kegiatan membangun makna/

pemahaman terhadap sesuatu dipengaruhi lingkungan. Belajar tidak hanya

mengingat, tetapi lebih luas lagi ketika seorang individu dapat memahami dan

mengalami.

2.2.2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah

mengalami kegiatan belajar. Perubahan perilaku tersebut tergantung dari apa yang

dipelajari oleh peserta didik. Perubahan perilaku yang harus dicapai oleh peserta

didik setelah mengalami kegiatan belajar dirumuskan dalam tujuan peserta

didikan. Tujuan peserta didikan merupakan deskripsi tentang perubahan perilaku

yang diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukan bahwa belajar telah

terjadi (Garlach dan Elly dalam Rifa’i 2010: 85).

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

13

Arikunto dalam Sumadi (2013:11) mengemukakan, secara garis besar

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua jenis yang

bersumber dari diri manusia yang belajar, yang disebut faktor internal, dan faktor

yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar, yang disebut sebagai faktor

eksternal.

a. Faktor internal, faktor yang berasal dari dalam diri manusia dibagi menjadi

dua, yaitu : faktor biologis dan faktor psikologis. Faktor biologis diantaranya usia,

kematangan dan kesehatan, sedangkan faktor psikologis adalah kelelahan, suasana

hati, motivasi, minat dan lingkungan fisik.

b. Faktor eksternal, faktor yang berasal dari luar diri manusia dibagi menjadi

dua, yaitu : faktor manusia dan faktor non manusia seperti benda, hewan,

tumbuhan dan lingkungan fisik.

Menurut Benyamin S. Bloom sebagaimana dikutip oleh Rifa’i (2010:86),

menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar. Yaitu:

1. Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan

kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan,

pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, penilaian.

2. Ranah Afektif

Tujuan pembelajaran ranah afektif berhubungan dengan perasaan, sikap, minat,

dan nilai.Kategori ranah afektif meliputi penerimaan, penanggapan, penilaian,

pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup.

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

14

3. Ranah Psikomotorik

Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan fisik

seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf.

Kategori ranah psikomotorik meliputi persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing,

gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, dan kreatifitas.

Pada penelitian ini yang digunakan yaitu hasil belajar ranah psikomotoris.

Hal ini dapat dicerminkan dengan hasil keterampilan dan kemampuan bertindak

siswa dalam kompetensi dasar memelihara sistem kelistrikan bodi. Keberhasilan

proses pembelajaran dilihat dari hasil belajar yang diperoleh. Salah satu upaya

untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah penggunaan model student

facilisator and explaining.

2.3. Sistem Kelistrikan Bodi

Sistem kelistrikan bodi merupakan salah satu sistem yang penting dan

harus ada didalam setiap kendaraan bermotor baik mobil maupun motor. Menurut

Tjanarko (1999: 4), sistem kelistrikan bodi atau penerangan yang dimaksudkan

adalah sistem yang dapat/harus dioperasikan pada malam hari agar dapat

digunakan untuk membantu memudahkan pengemudi mengoperasikan atau

menjalankan kendaraan bermotor dengan sempurna. Sistem penerangan berfungsi

memudahkan pengendara lain atau orang lain yang berada di luar kendaraan

mengetahui dengan cepat dan jelas bahwa yang terlihat adalah unit kendaraan

tertentu (mobil atau sepeda motor). Sistem penerangan meliputi lampu utama

(head light) merupakan komponen yang penting yang memberikan cahaya saat

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

15

gelap, lampu tanda belok (turn signal lights) yang memberikan tanda ke kiri dan

ke kanan, lampu rem (brake light) digunakan saat rem dipakai, dan lampu

belakang menyala ketika sepeda motor dinyalakan lampu utamanya.

Fungsi sistem penerangan dan sinyal menurut Wahyudi (2013:1) adalah

sebagai penerangan jalan dan pemberi sinyal (tanda) kepada pengemudi dan orang

lain untuk ketertiban dan keselamatan bersama. Mekanisme kelistrikan dipakai

untuk menghasilkan daya pembakaran untuk proses kerja mesin dan sinyal untuk

menunjang keamanan berkendaraan. Jadi semua komponen yang berhubungan

langsung dengan energi listrik dikelompokkan menjadi bagian kelistrikan.

Bagian-bagian kelistrikan tersebut dibagi menjadi :

a. Sistem pengapian

b. Sistem pengisian

c. Sistem penerangan

Menurut Wahyudi (2013: 1) yang termasuk dalam komponen sistem

penerangan dan tanda belok antara lain :

1. Sistem Penerangan

a. Lampu Kepala

Lampu Kepala terletak di depan kendaraan yang berfungsi sebagai

penerangan jalan sekaligus agar terlihat posisi kita oleh orang lain terutama pada

malam hari. Sistem lampu kepala terdiri dari lampu kepala dekat dan lampu

kepala jauh, dimana fungsinya lampu kepala dekat sebagai penerangan jalan

terutama pada malam hari sedangkan lampu kepala jauh digunakan selain sebagai

penerangan juga sebagai tanda pengganti klakson.

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

16

Komponen-komponen sistem lampu kepala meliputi :

- Baterai, sebagai sumber arus (DC) yang umumnya mempunyai tegangan

12 Volt. Fungsi baterai pada kendaraan sebagai sumber arus dan untuk mensuplai

sistem kelistrikan pada saat mesin hidup, diantaranya sistem starter, sistem

pengapian, sistem penerangan dan komponen kelistrikan lainnya.

Gambar 2.1. Baterai

- Alternator atau generator AC, sebagai suatu alat pembangkit tenaga listrik

arus AC.

Gambar 2.2. Alternator

- Rectifier atau generator DC adalah suatu pembangkit tenaga listrik arus

DC. Arus yang dihasilkan generator AC harus diubah menjadi arus DC, hal ini

dilakukan dengan mengalirkan arus listrik melalui rectifier.

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

17

Gambar 2.3. Rectifier/regulator

- Kunci kontak, berfungsi menghubungkan sumber tegangan baterai dengan

rangkaian.

Gambar 2.4. Kunci Kontak

- Saklar lampu kepala, berfungsi menghubungkan arus utama untuk

mengaktifkan rangkaian lampu kepala.

- Relay berfungsi digunakan untuk membuka dan menutup sirkuit

kelistrikan berdasarkan penerimaan signal hubungan.

- Saklar Dim, berfungsi sebagai saklar pemindah lampu dekat dan jauh.

- Lampu indikator jauh, sebagai tanda lampu jauh sedang menyala.

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

18

- Bola lampu kepala adalah komponen yang mengubah energi listrik

menjadi energi panas yang menghasilkan cahaya yang digunakan pengendara

sebagai penerangan di kendaraan agar pengendara lain dapat mengetahui posisi

pengendara.

Gambar 2.5. Rangkaian Sistem Lampu Kepala

Cara kerja sistem lampu kepala :

Kunci Kontak (ON) dihubungkan maka arus mengalir dari baterai menuju

saklar lampu kepala, saat lampu kepala digerakkan sekali (posisi 1) tuas saklar

lampu kepala terhubung dengan lampu kota sehingga lampu kota bagian depan,

bagian belakang dan lampu panel nyala bersamaan karena terhubung paralel. Saat

saklar lampu kepala digerakkan dua kali maka disamping lampu kota tetap

menyala, tuas saklar lampu kepala (posisi 2) arus akan mengalir menuju saklar

dim kemudian saklar dim akan mengalirkan arus untuk lampu dekat atau lampu

jauh sekaligus lampu control jauh yang terhubung paralel dengan lampu jauh.

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

19

b. Lampu Kota

Lampu Kota disebut juga lampu posisi dinyalakan ketika mulai senja atau

keadaan jalan mulai gelap, dengan kata lain lampu kota ini juga berfungsi agar

pengendaraan lain mengetahui keberadaan pengendara, pada umumnya lampu

kota terdiri dari lampu kota bagian depan dan bagian belakang dimana sebagian

besar sepeda motor lampu kota bagian belakang sekaligus difungsikan sebagai

lampu plat nomer kendaraan. Daya lampu kota lebih kecil dibanding lampu kepala

yaitu antara 7 –10 watt.

c. Lampu Panel

Lampu panel berfungsi sebagai penerangan pada panel yang ada pada

sistem instrumentasi pengemudi antara lain penerangan speedometer, penerangan

meter bahan bakar, temperature mesin. Daya lampu panel umumnya sama dengan

lampu kota.

Gambar 2.6. Tampilan Instrument Tanda Pada Sepeda Motor

2. Sistem Lampu Sinyal

Sistem sinyal atau tanda adalah sistem kelistrikan yang ada pada sebuah

sepeda motor yang berfungsi sebagai sinyal tanda bagi pengendara maupun orang

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

20

lain baik berupa sinyal lampu maupun berupa bunyi.yang termasuk sistem

kelistrikan sinyal.

Sistem sinyal atau tanda adalah sistem kelistrikan yang ada pada sebuah

sepeda motor yang berfungsi sebagai sinyal tanda bagi pengendara maupun orang

lain baik berupa sinyal lampu maupun berupa bunyi, yang termasuk sistem

kelistrikan sinyal antara lain;

1) Lampu Belakang dan Rem

Lampu belakang berfungsi memberi isyarat jarak kendaraan yang ada

dibelakang bahwa ada kendaraan bermotor di depannya ketika malam hari, lampu

belakang pada kendaraan bermotor biasanya menyala bersama dengan lampu kota

atau bisa disebut lampu senja karena biasanya lampu tersebut dinyalakan sebelum

hari menjadi gelap atau pada saat senja. Lampu bagian depan dinamakan lampu

jarak (clereance light) dan pada bagian belakang disebut lampu belakang (tail

light).

Lampu rem pada kendaraan bermotor berfungsi memberikan isyarat

kepada kendaraan lain agar tidak terjadi benturan ketika kendaraan berhenti atau

mengerem. Lampu rem di kendaraan bermotor biasanya digabung dengan lampu

belakang,yaitu satu lampu terdapat dua filamen (lampu belakang dan lampu rem).

Lampu belakang menyala ditandakan dengan nyala lampu lebih redup sedangkan

lampu rem nyala lampunya biasanya lebih terang.

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

21

Gambar 2.7. Rangkaian Lampu belakang

Gambar 2.8. Posisi Bola Lampu Rem dan Belakang

Cara kerja lampu rem : pada saat sepeda motor melakukan pengereman saklar

ON, maka aliran listrik dari baterai - sekring - saklar lampu stop - massa. Aliran

arus listrik tersebut menjadikan lampu rem menyala.

2) Lampu sein/tanda belok

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

22

Lampu tanda belok atau lampu sein yang dipasang dibagian depan dan

belakang kendaraan bermotor yang biasanya menyala dengan warna kuning.

Berfungsi untuk memberi isyarat pada kendaraan lain yang ada di depan, belakang

dan sisi kendaraan bahwa pengendara bermaksud umtuk membelok kendaraan

atau pindah jalur. Lampu sein mengedip secara tetap antara 60-120 setiap

menitnya, lampu sein berkedip karena dilengkapi dengan flasher. Flasher sendiri

adalah suatu alat yang menyebaban lampu belok dapat berkedip secara interval.

Gambar 2.9. Rangkaian Sistem Lampu Belok

Cara kerja lampu sein : pada saat Kunci kontak ON, arus baterai mengalir ke

sekering menuju kunci kontak lalu menuju terminal B/X pada flaser keluar Flaser

lewat terminal L sakelar lampu tanda belok massa lampu tanda belok menyala

berkedip.

3) Sistem Klakson.

Klakson adalah normal jika berbunyi sewaktu sebuah baterai 12 Volt

dihubungkan pada terminal klakson. Klakson sendiri berfungsi memberi isyarat

atau tanda dengan bunyi. Bunyi yang dihasilkan klakson timbul karena adanya

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

23

getaran, agar klakson dapat berbunyi dengan baik maka klakson harus mempunyai

frekuensi getaran antara 1800-3550 Hz. Fungsi dari klakson adalah untuk

memberi tanda pada pengendara lain/ pejalan kaki tentang keberadaan kendaraan

kita. Klakson terdiri dari dua jenis, yaitu : model piringan dan model spiral

Gambar 2.10. Model Piringan (kiri) dan Spiral (kanan)

Gambar 2.11. Rangkaian Klakson (Horn)

Cara kerja klakson : saklar klakson ditekan, arus baterai - kunci kontak - sekering

- saklar klakson - relay klakson - klakson - massa.

Contoh penempatan sistem penerangan (lighting system), baik yang berfungsi

sebagai penerangan maupun pemberi isyarat adalah seperti pada gambar di bawah

ini:

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

24

Gambar 2.12. Penempatan Sistem Penerangan Dan Sinyal Pada Sepeda Motor

2.4. Memelihara sistem kelistrikan bodi sepeda motor

Kompetensi dasar memelihara sistem kelistrikan bodi adalah salah suatu

kompetensi kejuruan yang harus ditempuh siswa SMK jurusan teknik kendaraan

ringan. Diharapkan nantinya peserta didik mampu menguasai materi ini sehingga

mampu diterapkan dalam dunia kerja. Materi dalam kompetensi ini mencakup

berbagai rangkaian sistem kelistrikan kendaraan bermotor, diantaranya : sistem

lampu kepala, lampu tanda belok, lampu rem, lampu mundur dan klakson.

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

25

2.5. Penelitian Yang Relevan

Penelitian terdahulu digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini, agar

dapat diketahui persamaan dan perbedaan dengan peneltian sebelumnya. Adapun

penelitian terdahulu tentang model pembelajaran Student Facilitator And

Explaining sebagai berikut:

Andari (2013) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran fisika, maka dilakukan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua

siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Nurul Islam Kelas VIII C tahun

ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 29 siswa. Instrumen pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah soal evaluasi untuk ranah kognitif yang dilaksanakan setiap

akhir siklus dan lembar observasi untuk ranah afektif dan psikomotorik. Hasil

penelitian diperoleh rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada siklus I sebesar

69,66 dengan ketuntasan klasikal 72,41 %. Rata-rata hasil belajar kognitif siswa

pada siklus II sebesar 79,08 dengan ketuntasan klasikal 89,66 %. Adapun rata-rata

hasil belajar afektif siswa pada siklus I sebesar 65 dengan ketuntasan klasikal

86,21 %. Rata-rata hasil belajar afektif siswa pada siklus II sebesar 83,10 dengan

ketuntasan klasikal 100 %. Sedangkan rata-rata hasil belajar psikomotorik siswa

pada siklus I sebesar 58,33 dengan ketuntasan klasikal 68,97 %. Rata-rata hasil

belajar psikomotorik siswa pada siklus II sebesar 75,77 dengan ketuntasan

klasikal 93,10 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining (SFAE) dapat

meningkatkan hasil belajar. Saran yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu guru

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

26

hendaknya memberi motivasi atau penghargaan berupa nilai terhadap tugas siswa,

sehingga siswa termotivasi untuk belajar karena merasa dihargai. Model

pembelajaran Student Facilitator And Explaining (SFAE) dapat dijadikan

alternatif untuk memvariasikan model pembelajaran. Untuk peneliti lain, yaitu

hendaknya dapat meneliti aspek hasil belajar afektif dan psikomotorik yang

lainnya.

Sari (2012) Penelitian ini diawali dengan kegiatan perencanaan, tindakan,

pengamatan dan refleksi. Metode pengumpulan data dilakukan melalui

wawancara, dokumentasi, observasi, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan

dilakukan dengan cara reduksi, penyajian kemudian dilanjutkan dengan

mengambil kesimpulan lalu verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

dengan menerapkan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa kelas IV SD Negeri 1

Pulokulon tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini dapat dilihat dari hasil pelaksanaan

pembelajaran sebelum tindakan sebesar 45% dan setelah dilakukan tindakan pada

siklus I yaitu putaran I sebesar 51% dan putaran II sebesar 72% dan diakhir

tindakan pada siklus II putaran I sebesar 86% dan putaran II sebesar 90%.

Kesimpulan penelitian ini adalah model pembelajaran Student Facilitator And

Explaining pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas IV SD Negeri1 Pulokulon tahun pelajaran 2011/2012.

Kristyaswati (2014) Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas

(Classroom Action Research). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP

N 2 Depok sebanyak 32 siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

27

keaktifan siswa di kelas VII B SMP N 2 Depok dengan menerapkan metode

Student Facilitator And Explaining karena keaktifan siswa di kelas tersebut masih

rendah.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Student

Facilitator And Explaining dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran IPS di kelas VII B SMP N 2 Depok. Hal tersebut dibuktikan dengan

adanya peningkatan rata-rata persentase indikator keaktifan siswa setiap

siklusnya. Pada siklus I rata-rata persentase indikator keaktifan siswa berdasarkan

triangulasi metode, hasil observasi, angket dan wawancara keaktifan siswa adalah

70%. Pada siklus II persentase indikator keaktifan siswa berdasarkan triangulasi

metode, hasil observasi, angket dan wawancara keaktifan siswa persentasenya

menjadi 77%. Hal ini berarti bahwa rata-rata persentase indikator keaktifan siswa

kelas VII B SMP N 2 Depok telah melampaui kriteria keberhasilan tindakan yang

ditetapkan yaitu 75%.

Mawarsih, dkk (2015: 22) Model pembelajaran SFAE (student facilitator

and expalining) menekankan pada pembelajaran yang mengaktifkan siswa dan

penyajian materi yang dilakukan dengan menghubungkan kegiatan sehari-hari dan

lingkungan siswa sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar. Dalam

pembelajaran SFE (Student Facilitator and Explaining) ini memanfaatkan

pengetahuan dasar yang dimiliki siswa dan fenomena yang sering dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari dan mengaitkannya dengan konsep yang akan dibahas.

Seorang guru dalam menyampaikan materi perlu memilih metode mana

yang sesuai dengan keadaan kelas atau siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

28

mengikuti pelajaran yang diajarkan. Namun sampai saat ini masih banyak guru

yang menggunakan metode konvensional. Proses pembelajaran masih berpusat

pada guru, sehingga di sini siswa hanya berfungsi sebagai obyek atau penerima

perlakuan saja. Oleh karena itu perlu digunakan sebuah metode yang dapat

menempatkan siswa sebagai subyek (pelaku) pembelajaran dan guru hanya

bertindak sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran tersebut. Solusinya adalah

dengan menerapkan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining.

2.6. Kerangka Berfikir

Metode pembelajaran yang biasa diberikan kepada peserta didik bertujuan

agar peserta didik mampu memahami materi yang disampaikan oleh pendidik

dengan mudah. Agar peserta didik mampu memahami semua materi yang

disampaikan dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik maka metode

pembelajaran yang dilakukan oleh seorang pendidik harus dapat diterima dan

dapat membuat tertarik siswanya sehingga penyampaian dari guru bisa terserap

dengan maksimal. Dengan penerapan model pembelajaran yang membuat siswa

turut aktif dalam kegiatan dalam kelas dapat menjadi solusi.

Model pembelajaran Student Facilisator and Explaining atau biasa dikenal

SFAE, yang membuat siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas,

penerapan model ini dengan mengelompokkan sejumah siswa dan membentuknya

menjadi beberapa kelompok. Dalam kelompok tersebut siswa diberikan

kesempatan untuk belajar menyampaikan materi kepada temannya dalam satu

kelompok setelah guru mendemonstrasikan dan menyampaikan materi. Guru

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

29

kemudian menyimpulkan materi yang disajikan dan menyampaikan kembali

materi yang disajikan pada saat itu.

2.7. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis yang akan diuji

kebenarannya pada penelitian ini adalah: Ada peningkatan hasil belajar pada

kompetensi dasar memelihara kerusakan ringan pada sistem kelistrikan bodi

dengan menggunakan metode student facilisator and explaining.

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

67

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

penerapan model Student Facilitator And Explaining (SFAE) pada mata pelajaran

produtif di SMK Ma’Arif NU 1 Semarang dapat meningkatkan hasil belajar

siswa, baik ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Peningkatan ini

dapat dilihat dari kenaikan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar secara klasikal

dari siklus I ke siklus II. Ketuntasan klasikal ranah kognitif pada siklus I sebesar

71,41 % dan meningkat pada siklus II sebesar 90,5%. Ketuntasan klasikal ranah

Afektif pada siklus I sebesar 71,4% meningkat sebesar 100% pada siklus II.

Sedangkan ketuntasan klasikal ranah psikomotorik pada siklus I sebesar 85,7%

dan pada siklus II meningkat sebesar 100%.

5.2 Saran

a. Guru hendaknya memberi motivasi atau penghargaan berupa nilai terhadap

tugas kepada siswa, sehingga siswa termotivasi untuk belajar karena merasa

dihargai.

b. Model pembelajaran Student Facilitator And Explaining (SFAE) dapat

dijadikan alternatif untuk memvariasikan model pembelajaran.

c. Untuk peneliti lain, yaitu hendaknya dapat meneliti aspek hasil belajar afektif

dan psikomotorik yang lainnya.

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

68

DAFTAR PUSTAKA

Andari, D. W. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining (SFAE) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Kelas VIII

SMP Nurul Islam. Skripsi. Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Semarang.

Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Indriyanti S. A, Suryandari K. C, Susiani T. S. 2015. Implementasi Student Facilitator And Explaining (SFAE) dengan Media Presentasi Untuk

Meningkatkan Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1

Ngadirojo Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal PGSD FKIP UNS. Hal 1-6.

Kristyaswati, R. 2014. Penerapan Metode Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembeajaran IPS Materi

Kondisi Geografis dan Penduduk Kelas VII B Di SMP N 2 Depok Sleman

Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Laksmini N.N.E., Sedanayasa G., Sudana N. D., 2014. Pengaruh Model Student Facilitator And Explaining Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V

Semester 1. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. Hal 1-

10.

Mawarsih, Syamsu, Kamaluddin. H. 2015. Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Student Facilitator And Explaining untuk Meningatkan

Peahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Palu. Jurnal

Pendidikan Fisika Tadulako Vol.4 No. 3, hal 22-25.

Muyasa, E. (2004). Model Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : UNESA

Rifa’i, A. dan Tri Anni, C. 2010. Psikologi Pendidikan. Semarang : Unnes Press.

Sari, N. I. 2012. Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model

Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Pada Siswa Kelas IV SD

Negeri 1 Pulokulon Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun

Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Surakarta.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI …lib.unnes.ac.id/31608/1/5201410080.pdf · KOMPETENSI DASAR MEMELIHARA SISTEM KELISTRIKAN BODI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

69

Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta

Sumadi. 2013. Pengembangan Media Sistem Penerangan Sepeda Motor Berbasis

LED Untuk Pembelajaran Kompetensi Mendiagnosa Rangkaian. Skripsi.

Universitas Negeri Semarang (UNNES). Semarang.

Susanti T, Siswantoro, Sudirman A. 2015. Penrapan Model Student Facilitator And Explaining untuk Meningkatkan Aktifitas dan hasil Belajar Siswa.

Jurnal. Hal 1-10.

Tjatur W. S. 1999. Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Penerangan dan Sistem

Tanda. PPPGT VEDC. Malang.

Wahyudi A. 2013.Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor. PPPPTK BOE

Malang.