peningkatan hasil belajar fiqih materi makanan dan...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI
MAKANAN DAN MINUMAN HALAL HARAM MELALUI
METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII MTs
PESANTREN SATU ATAP MANBAUS SA‟DIYAH KALIWINONG
KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)
Oleh:
Lia Fathonatul Fajar
NIM: 23010150279
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI
MAKANAN DAN MINUMAN HALAL HARAM MELALUI
METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII MTs
PESANTREN SATU ATAP MANBAUS SA‟DIYAH KALIWINONG
KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)
Oleh:
Lia Fathonatul Fajar
NIM: 23010150279
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
iv
v
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
ي ي ه ؤ ه ن خ ك ى إ ى ى ل ع ال ن خ ا او ى س ه ح ل او ى ه ح ل و
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati,
padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika
kamu orang-orang yang beriman”
Q.S Ali „Imran: 139
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya, skripsi ini penulis
persembahkan kepada :
1. Kedua orang tuaku, Bapak Rumatun dan Ibu Jumiyati terimakasih telah
mendokan, memberi semangat motivasi, menjadi orang tua yang sangat baik,
mendidik dan merawat anakmu satu-satunya ini. Menjadi sosok orang tua
yang mengajarkan untuk selalu sabar dan tak pernah mengeluh.
2. Seluruh keluargaku terimakasih atas doa dan semangatnya.
3. Sahabatku Vili Indri Yani, Indriyani Yuli, Isti Nur Halimah, Ochi Rosidita,
Tyas, Fauzah, Windasari dan Ikhda Malik Ibrahim terimakasih atas motivasi
dan semangatnya.
4. Teman-temanku „Ad-Darussalam‟ terimakasih atas dukungannya.
5. Kelas G PAI angkatan 2015.
6. Temanku PPL SMK N 1 Tengaran yang selalu kompak dan semangat.
7. Keluarga baru KKN Kembaran, Candimulyo Magelang yang selalu
menyemangatiku.
8. Teman – teman PAI angkatan 2015 IAIN Salatiga
9. Semua yang terlibat dalam berlangsungnya penulisan skripsi ini.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirabbil’alamin,
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat,
taufiq, inayah serta hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi
yang berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI
MAKANAN DAN MINUMAN HALAL HARAM MELALUI METODE MAKE
A MATCH PADA SISWA KELAS VIII MTs PESANTREN SATU ATAP
MANBAUS SA‟DIYAH KALIWINONG KECAMATAN BANDUNGAN
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019”
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi
agung Muhammad SAW, yang telah menjadi panutan umat Islam serta
memberikan ilmu kepada umatnya, sebagai bekal ilmu dunia dan bekal ilmu di
akhirat kelak
Penulis skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan, do‟a dan
motivasinya dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur M.Ag selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga
3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam.
4. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan arahan, serta kesabaran dan keikhlasannya dalam membimbing
penulis untuk menyelesaikan skripsi.
5. Bapak Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada
penulis.
6. Bapak Nur Rokhim, S.Pd, M.Si selaku Kepala Madrasah MTs Pesantren Satu
Atap Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong yang telah memberikan izin melakukan
penelitian ini.
7. Bapak Trismun, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Fiqih di MTs Pesantren Satu
Atap Manbaus Sa‟diyah Kaliwong yang telah berkenan membantu penulis dan
bekerjasama untuk menyelesaikan penelitian ini, sehingga dapat terlaksana
dengan lancar.
ix
8. Siswa kelas VIII MTs PSA Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong yang telah
membantu menyukseskan penelitian.
Terimakasih atas segala dukungannya, sehingga peneliti mampu
menyelesaikan skripsi ini. Semoga dengan segala kebaikkan yang diberikan
mendapat imbalan yang layak dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan agar dapat lebih baik lagi, dan
mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis maupun pembacanya. Amin.
Salatiga, 29 Juli 2019
Penulis,
Lia Fathonatul Fajar
NIM. 23010150206
x
ABSTRAK
Fajar, Lia Fathonatul. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Makanan
dan Minuman Halal Haram Melalui Metode Make A Match Pada Siswa
Kelas VIII MTs Pesantren Satu Atap Manbaus Sa’diyah Kaliwinong
Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2018/2019.
Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi
Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Jaka Siswanta, M. Pd.
Kata Kunci: hasil belajar Fiqih, Makanan dan Minuman Halal Haram, metode
Make A Match.
Penelitian ini merupakan upaya dalam meningkatkan hasil belajar Fiqih
materi makanan dan minuman halal haram siswa VIII MTs Pesantren Satu Atap
Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong. Dikarenakan hasil belajar Fiqih pada materi
makanan dan minuman halal haram siswa masih terbilang rendah atau masih
dibawah KKM yaitu 75, salah satu faktornya yaitu penggunaan metode yang
kurang tepat. Sehingga metode yang diterapkan guru harus diubah sesuai dengan
pembelajaran agar mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Rumusan
masalahnya adalah: apakah melalui metode Make A Match dapat meningkatkan
hasil belajar Fiqih materi makanan dan minuman halal haram siswa VIII MTs
Pesantren Satu Atap Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong Tahun Pelajaran 2018/2019?.
Dengan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah metode Make A Match
dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih materi makanan dan minuman halal haram
siswa VIII MTs Pesantren Satu Atap Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong Tahun
Pelajaran 2018/2019.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua
siklus. Setiap siklusnya ada empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refeksi. Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII MTs
Pesantren Satu Atap Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong yang terdiri dari 23 siswa,
dimana 6 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki. Data ini diambil dengan
menggunakan lembar tes, dokumentasi, lembar observasi (guru dan siswa) dan
wawancara. Data analisisnya dilihat dari kriteria ketuntasan klasikal yaitu jumlah
siswa yang tuntas belajar dalam satu kelas lebih dari 85% dengan KKM 75.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Make A Match
mampu meningkatkan hasil belajar Fiqih materi Makanan dan Minuman Halal
Haram pada siswa kelas VIII MTs Pesantren Satu Atap Manbaus Sa‟diyah
Kaliwinong Tahun Pelajaran 2018/2019. Dapat dilihat dari hasil pra siklus bahwa
siswa yang tuntas KKM hanya 5 siswa (21,74%), sedangkan ada 18 siswa
(78,26%) yang belum tuntas. Selanjutnya pada siklus I terdapat 15 siswa (65,22%)
yang tuntas dan terdapat 8 siswa (34,78%) yang belum tuntas. Kemudian pada
siklus II terdapat 21 siswa (91,30%) yang tuntas, dan terdapat 2 siswa (8,69%)
yang belum tuntas. Dari peningkatan hasil belajar tersebut penelitian tindakan
kelas ini dihentikan di siklus II karena telah mencapai kriteria dan dinyatakan
berhasil untuk meningkatkan hasil belajar Fiqih materi Makanan dan Minuman
Halal Haram pada siswa VIII MTs Pesantren Satu Atap Manbaus Sa‟diyah
Kaliwinong Tahun Pelajaran 2018/2019.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................................................... i
LOGO ..................................................................................................... ii
SAMPUL DALAM ............................................................................................ iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
ABSTRAK ..................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR DIAGRAM ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
D. Hipotesis Tindakan .................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7
F. Definisi Operasional .................................................................................. 8
G. Metodologi Penelitian .............................................................................. 10
H. Sistematika Penulisan .............................................................................. 23
xii
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ............................................................................................. 25
1. Kajian Teori Penelitian ....................................................................... 25
2. Mata Pelajaran Fiqih .......................................................................... 34
3. Make A Match .................................................................................... 35
4. Kajian Materi Peneltian ...................................................................... 38
B. Kajian Pustaka ......................................................................................... 45
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah ....................................................................... 47
1. Identitas Sekolah ................................................................................ 47
2. Visi dan Misi ....................................................................................... 48
3. Keadaan Guru ..................................................................................... 49
4. Data Kepegawaian (Personal) ............................................................. 50
5. Keadaan Siswa .................................................................................... 51
6. Sarana dan Prasarana .......................................................................... 51
7. Karakteristik Siswa ............................................................................. 54
8. Waktu penelitian ................................................................................. 55
B. Pelaksanaan Penelitian............................................................................. 56
1. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) .................................................. 56
2. Deskripsi Siklus I ................................................................................ 59
3. Deskripsi Siklus II............................................................................... 70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus ......................................................................... 81
1. Deskripsi Prasiklus.............................................................................. 81
xiii
2. Deskripsi Data Siklus I ....................................................................... 83
3. Deskripsi Data Siklus II ...................................................................... 87
B. Pembahasan ............................................................................................. 90
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 95
B. Saran ....................................................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 97
LAMPIRAN ...................................................................................................... 99
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Siklus Penelitian .......................................................................... 11
Tabel 1.2 Daftar Lembr Observasi Guru...................................................... 16
Tabel 1.3 Daftar Lembar Observasi Siswa .................................................. 19
Tabel 3.1 Keadaan Guru MTs PSA Manbaus Sa‟diyah ............................... 49
Tabel 3.2 Data Kepegawaian Guru MTs PSA Manbaus Sa‟diyah .............. 51
Tabel 3.3 Jumlah Siswa MTs PSA Manbaus Sa‟diyah ............................... .51
Tabel 3.4 Sarana Prasarana MTs PSA Manbaus Sa‟diyah .......................... 52
Tabel 3.5 Daftar Siswa Kelas VIII MTs PSA Manbaus Sa‟diyah .............. 54
Tabel 3.6 Waktu Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 56
Tabel 3.7 Daftar Hasil Belajar Siswa Prasiklus .......................................... 58
Tabel 3.8 Lembar Observasi Guru Siklus I .................................................. 63
Tabel 3.9 Lembar Observasi Siswa Siklus I ................................................ 66
Tabel 3.10 Lembar Observasi Guru Siklus II .............................................. 75
Tabel 3.11 Lembar Observasi Siswa Siklus II ............................................. 78
Tabel 4.1 Daftar Hasil Belajar Siswa Prasiklus .......................................... 81
Tabel 4.2 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I.............................................. 84
Tabel 4.3 Dafar Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................................. 87
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I Dan II ........................ 90
xv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Pie 4.1 Presentase Hasil Belajar Pra Siklus ................................. 91
Diagram Pie 4.2 Presentase Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................ 92
Diagram Pie 4.2 Presentase Hasil Belajar Siswa Siklus II ........................... 93
Diagram Batang 4.1 Hasil Belajar Siswa Dari Prasiklus - Siklus II ............ 94
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian ....................... 100
Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ................................ 101
Lampiran 3 Lembar Konsultasi ................................................................. 102
Lampiran 4 Rpp Siklus I ........................................................................... 104
Lampiran 5 Rpp Siklus II .......................................................................... 117
Lampiran 6 Soal Siklus I .......................................................................... 129
Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus 1 ........................................... 131
Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus 1 .......................................... 133
Lampiran 9 Soal Siklus II ......................................................................... 135
Lampiran 10 Lembar Observasi Guru Siklus II ......................................... 137
Lampiran 11 Lembar Observasi Siswa Siklus II ....................................... 139
Lampiran 12 Sampel Hasil Tes Siklus I .................................................... 141
Lampiran 13 Sampel Hasil Tes Siklus II ................................................... 143
Lampiran 14 Dokumentasi ......................................................................... 145
Lampiran 15 SKK ...................................................................................... 148
Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup Penulis .............................................. 153
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fiqih merupakan ilmu agama yang memiliki peran sangat penting
dalam kehidupan umat manusia, dan juga menjadi pemandu dalam
mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna damai dan saling
menghargai. Fiqih tersebut merupakan ilmu yang membahas tentang
tentang hukum-hukum syara’ mengenai perbuatan yang diperbolehkan
dari dalil-dalilnya yang terperinci (Abdul, 2014:7), karenanya Fiqih ini
dianggap penting untuk bisa menciptakan manusia yang memiliki ilmu
agama yang baik. Menyadari akan pentingnya peran agama dalam
kehidupan umat manusia, maka nilai-nilai agama tersebut menjadi sebuah
kebutuhan yang dapat tempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
keluarga, sekolah, maupun lingkungan masyarakat.
Pendidikan fiqih dimaksudkan untuk membentuk siswa agar
menjadi manusia beriman, bertaqwa, serta moral yang baik. Dengan
mengetahui ilmu fiqih, maka akan mendorong seseorang untuk taat kepada
Allah, seperti fiman Allah dalam Q.S An-Nuur ayat 54:
سول فإن تولوا فإنما عليه ما حمل وعليكم ما قل أطيعوا هللا وأطيعوا الر
لتم وإن تطيعوه سول إل البلع المبين حم تهتدوا وماعلى الر
Artinya: katakanlah “Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul;
dan jika kamu berpaling Maka sesungguhnya kewajiban Rasul itu adalah
apa yang dibebankan kepadadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah
semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat
2
kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban
Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.” (Q.S
An-Nuur:54)
Dalam ayat di atas telah disampaikan bahwa umat manusia yang
taat kepada Rasulallah maka ia mentaati perintah Allah, dan jika umat
manusia melanggar perintah Rasul maka ia melanggar apa yang
diperintahkan Allah. Wajib bagi umat manusia terutama umat islam untuk
mengetahui apa saja yang diperintahkan oleh Allah dan apa saja yang
tidak diperbolehkan dalam hukum Islam tersebut, salah satunya dengan
mempelajari ilmu fiqh.
Pendidikan fiqih juga merupakan salah satu mata pelajaran penting
yang berada di Indonesia dan selalu ada dalam setiap jenjang pendidikan
di Indonesia khususnya di sekolah yang berbasis madrasah. Dalam Depag
RI tahun 2005 mata pelajaran fiqih merupakan salah satu bagian dari mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyampaikan
kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan
mengamalkan hukum Islam. Sehingga akan menjadi dasar pandangan
hidupnya melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan menggunakan
pengalaman dan pembiasaan (Depag, 2005).
Fiqih sebenarnya bukan mata pelajaran yang terlalu sulit, karena
sebagian hukum-hukum dalam fiqh ini bisa ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari juga sudah ditetapkan hanya saja harus tetap dipelajari supaya
lebih memahami bagaimana sebenarnya hukum islam tersebut. Pada siswa
kelas VIII MTs Pesantren Satu Atap Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong
3
peneliti menemukan permasalahan yang berhubungan dengan mata
pelajaran Fiqih tersebut. Sebagian besar peserta didik beranggapan bahwa
mata pelajaran Fiqih ini tidak begitu sulit jika dibandingkan dengan
pelajaran lainnya. Namun pada kenyataannya hasil perolehan nilai siswa
masih tergolong rendah. Memang pelajaran fiqih ini tidak diujikan saat
Ujian Nasional, namun tetap saja akan diujikan di tingkat madrasah
(UAMBN), sehingga penting sekali para siswa untuk memahami mata
pelajaran ini.
Sekolah yang berbasis madrasah dan sebagian siswa adalah santri
pondok seharusnya lebih bisa memahami materi Fiqh dengan baik. Namun
saat peneliti melakukan survei pada tanggal 2 April 2019, fakta dari hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Pesantren Satu Atap
Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong masih terbilang rendah, karena sebagian
lebih nilai peserta didik masih dibawah kriteria yang sudah ditentukan.
Setelah peneliti melakukan wawancara dengan guru pengampu, dari 23
siswa hanya 22% yang tuntas atau 5 siswa dan siswa lainnya masih
dibawah KKM yaitu sekitar 78% atau 18 siswa. Dari hasil yang telah
disebutkan bahkan tidak ada 50% yang mencapai kriteria.
Hal semacam ini dikarenakan kurangnya motivasi dalam belajar
karena beberapa faktor yang muncul, baik dari faktor internal maupun
eksternal. Banyak siswa yang merasa jenuh dan bosan karena guru yang
monoton atau hanya menggunakan metode ceramah dan pemberian soal
saja, dimana guru yang mendominasi pembelajaran, sehingga siswa
4
menjadi pasif dan merasa bosan. Permasalahan tersebut meyebabkan
banyak siswa memperoleh hasil yang kurang memuaskan, masih banyak
peserta didik yang memperoleh hasil dibawah KKM.
Kurang tepatnya guru dalam memilih metode dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa. Maka dari itu penggunaan metode pembelajaran di
setiap pelajaran sangat penting, karena metode juga bisa menghasilkan
keberhasilan yang baik dalam kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran
guru yang semakin bervariasi dan menyenangkan tentu akan berdampak
terhadap semangat belajar siswa. Jika tidak dirubah dalam metodenya bisa
saja peserta didik akan tetap pasif dan tidak bersemangat apabila guru
hanya mengandalkan buku dan hanya menggunakan metode ceramah saat
kegiatan belajar berlangsung. Metode pengajaran adalah suatu cara untuk
menyajikan pesan pembelajaran sehingga pencapaian hasil belajar dapat
optimal. Metode memiliki kedudukan yang penting dalam upaya
pencapaian tujuan pembelajaran. Tanpa metode suatu pesan pembelajaran
tidak akan terproses secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar ke arah
yang dicapai (Rahmat, 2001).
Pada permasalahan di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan
bahwa hasil belajar merupakan hal yang sangat penting untuk siswa.
Sehingga untuk meningkatkan hasil belajar terutama pada mata pelajaran
Fiqih siswa akan dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang
sedikit berbeda dan lebih menarik yaitu Make a Match. Peneliti dan guru
pengampu memilih metode ini karena selain sesuai dengan materi setiap
5
siswa juga akan dilatih keaktifan serta ketelitian mereka dalam mencari
pasangan dari kartu yang diterimanya, jadi siswa tidak hanya duduk
ditempat. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu
mendinamiskan kelas yang jenuh atau bosan (Hisyam Zaini, 2008:50)i
Make a Match merupakan kumpulan kartu, dimana kartu tersebut
berupa sebuah pertanyaan dan sebagiannya lagi berupa jawaban. Dalam
metode ini peserta didik dilatih dalam kejelian dalam memilih sebuah
jawaban, sehingga menjadikan siswa lebih aktif dan interaktif. Metode ini
tidak membutuhkan waktu yang banyak, karena saat mempresentasikan
jawaban siswa bisa langsung dikoreksi benar atau salah oleh guru
pengampu.
Dari beberapa pokok bahasan di atas peneliti merumuskan sebuah
penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi
Makanan dan Minuman Halal Haram Melalui Metode Make A Match
Siswa Kelas VIII MTs Pesantren Satu Atap Manbaus Sa‟diyah
Kaliwinong Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2018/2019”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penerapan Metode Make A
Match dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih materi makanan dan
minuman halal haram pada peserta didik Kelas VIII MTs Pesantren Satu
6
Atap Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong Kecamatan Bandungan Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019?”
C. Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Fiqih materi
makanan dan minuman halal haram dengan menggunakan metode Make A
Match pada siswa kelas VIII semester 2 MTs Pesantren Satu Atap
Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong Kecamatan Bandungan Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang
secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat
kebenarannya (Suryabrata, 2003: 21). Hipotesisadalah suatu jawaban
yang bersifat sementara terhadap rumusan masalah dimana jawaban
itu diperoleh dari pertanyaan yang relevan (Muhammad,2014:120).
Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap masalah
yang dihadapi sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat
untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui
PTK (Mulyasa, 2011 :63). Peneliti menyimpulkan bahwa, hipotesis
merupakan dugaan sementara dalam sebuah penelitian yang harus
diuji kembali kebenarannya.
Hipotesis penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah penerapan
metode Make A Match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
7
mata pelajaran Fiqih materi Makanan dan Minuman Halal Haram
pada siswa kelas VIII MTs Pesantren Satu Atap Mambaus Sa‟diyah
Kaliwinong Tahun Pelajaran 2018/2019.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode Make A Match akan dikatakan berhasil apabila
mencapai indikator yang sudah ditentukan. Adapun indikator yang
harus dicapai adalah sebagai berikut:
a. Secara individual
Siswa dapat mendapatkan nilai melebihi KKM yang telah
ditetapkan oleh sekolah yaitu 75 pada mata pelajaran Fiqih
mteri makanan dan minuman halal haram.
b. Secara klasikal
Siswa mencapai nilai yang melebihi KKM yaitu
mendapatkan nilai ≥75 pada mata pelajaran Fiqih materi makanan
dan minuman halal haram, secara klasikal dengan presentase 85%
dari jumlah total siswa 1 kelas (23 siswa) (Trianto, 2009: 241).
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk mendapatkan pengetahuan baru dan dapat
mengembangkan pengetahuan atau wawasan tentang metode Make A
Match untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran Fiqh
materi Makanan dan Minuman Halal Haram.
8
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa, melalui pembelajaran dengan model kooperatif tipe
Make A Match ini, siswa akan memperoleh pengalaman belajar
yang baru dan menarik sehingga dapat mengatasi rasa jenuh dan
memudahkan dalam pemahamannya.
b. Bagi Guru, membantu permasalahan pendidikan yang dihadapi dan
sebagai tambahan referensi metode dalam pembelajaran yang
dapat digunakan untuk mneingkatkan prestasi belajar siswa
c. Bagi Sekolah, diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan
proses pembelajaran yang inofatif.
d. Bagi Peneliti, akan menambah pengalaman, pengetahuan dan juga
diharapkan mampu memberikan inspirasi bagi peneliti lain
khusunya dalam metode Make A Match ini.
F. Definisi Operasional
Untuk menjelaskan judul dalam penelitian ini, maka penulis akan
memberikan penjelasan beberapa istilah dalam penelitian ini. Istilah-istilah
yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Sam‟s (2010:33) adalah suatu kemampuan
yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari
latihan pengalaman yang diperoleh. Sedangkan menurut Suprijono
dalam Thobroni (2017:20), hasil belajara adalah pola-pola perbuatan,
nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan.
9
Namun lain halnya dengan pendapat Gagne da Briggs mendefinisikan
bahwa hasil belajar yaitu sebagai kemampuan yang diperoleh
seseorang sessudah mengikuti proses belajar (Thobroni, 2017:20).
Jadi dapat disiimpukan bahwa hasil belajar adalah sesuatu
ketrampilan yang berupa kemampuan dan perilaku baru sebagai akibat
dari latihan atau pengalaman yang diperoleh dan hasil tersebut dapat
dibuktikan dengan tercapainya KKM dari suatu pembelajaran.
2. Metode Make A Match
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa peneliti menerapkan
penelitian dengan menggunakan metode Make a match atau mencari
pasangan. Metode ini dikembangkan pertama kali pada tahun 1994
oleh Lurna Curran, strategi Make a match saat ini menjadi salah satu
strategi penting dalam ruang kelas, dan juga merupakan salah satu
alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa agar tidak terlalu bosan.
Metode make a match merupakan salah satu jenis dari metode dalam
pembelajaran kooperatif (Huda, 2014).
Hal- hal yang perlu dipersiapkan dalam metode make a match
adalah kartu-kartu, kartu-kartu tersebut berisi pertanyaan dan katu
lainnya berisi jawaban dari pertanyaan tersebut (Suprijono, 2011).
Karakteristik model pembelajaran Make A Match adalah memiliki
hubungan yang erat dengan karateristik siswa yang gemar bermain.
Jadi yang dimaksud dengan penelitian menggunakan metode make
a match ini adalah sebuah metode pembelajaran dimana para peserta
10
didik harus mencari sebuah pasangan (jawaban) dari soal yang mereka
terima dari guru. Adapun langkah-langkah dalam metode Make A
Match yng harus dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut
(Shoimin, 2017: 98) :
a) Guru menyiapkan beberapa kartu yng berisi beberapa konsep atau
topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu
berisi soal dan bagian lainnya berisi jawaban.
b) Guru membagi menjadi dua bagian dan membagikan kartu
kepada siswa, dimana sebagian siswa mendapat kartu soal dan
bagian lainnya mendapat kartu jawaban.
c) Setiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang
dipegang.
d) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang
cocok dengan kartunya (soal jawaban)
e) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas
waktu diberi poin/ reward.
f) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar setiap siswa
mendapatkan kartu yang berbeda dari sebelumnya. Demikian
seterusnya.
g) Kesimpulan atau penutup.
G. Metode penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas (PTK).
11
Langkah-langkah penelitian ini mengikuti prinsip dasar yang
berlaku dalam penelitian tindakan kelas yang sudah ada. Menurut Elliot
(1999:69) dalam bukunya Sumadayo (2013), mengemukakan bahwa
penelitian tindakan merupakan kajian tentang situasi sosial dengan
maksud untuk meningkatkan kualitas praktik. Lebih lanjut dijelaskan
penelitian tindakan melibatkan proses telaah, diagnosis, perencanaan,
pelaksaan, pemantauan, dan menjali hubungan yang diperlukan antara
evaluasi diri dan pengembangan profesional. Adapun siklus atau tahap-
tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1 Siklus penelitian (sumber: Suyadi 2011:50)
Perenc anaan
Refleksi Pelaksanaan SIKLUS I
Pengamatan
P erencanaan
P elaksanaan SIKLUS II Refleksi
Pengamatan
?
12
2. Lokasi, Subyek, dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Lokasi yang peneliti pilih untuk melaksanakan penelitian
ini adalah di MTs Pesantren Satu Atap Mambaus Sa‟diyah
Kaliwinong. Madrsah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena
memerlukan pengembangan model pembelajaran yang akan
meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian tujuan
pembelajaran akan tercapai optimal.
b. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di bulan April 2019
semester genap di MTs Pesantren Satu Atap Manbaus Sa‟diyah
Kaliwinong Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2018/2019.
c. Subyek
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah
guru pengampu mata pelajran Fiqih dan siswa kelas VIII MTs
Pesantren Satu Atap Mambaus Sa‟diyah Kaliwinong yang
berjumlah siswa 23 yang terdiri dari 6 siswa perempuan dan 17
siswa laki-laki.
3. Langkah – langkah atau siklus penelitian
Langkah-langkah penelitian tindakan kelas menurut Arikunto
dalam Suyadi (2011:58) adalah :
13
a. Perencanaan
Untuk dapat melakukan penelitian penelitian tindakan kelas
dengan baik, sangat perlu untuk merencanakan tindakan yang
dipilih dengan baik, diantaranya sebagai berikut:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai
dengan materi menggunakan metode Make a match
2) Peneliti mempersiapkan materi pembelajaran dengan
mengembangkan metode Make a match.
3) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan metode Make a match
4) Mempersiapkan instrumen penelitian seperti format
observasi untuk mengamati proses kegiatan belajar
mengajar dan untuk mengukur hasil belajar siswa
5) Peneliti mempersiapkan alat evaluasi
b. Pelaksanaan
Jika perencanaan telah selesai dilakukan, maka skenario
tindakan dapat dilaksanakan dalam situasi pembelajaran /
pelatihan yang aktual. Tindakan dilaksanakan sejalan dengan
laju perkembangan peaksanaan pembelajaran /pelatihan. Dalam
kegiatan pelaksanaan, langkah perbaikan merupakan hal pokok
dalam siklus penelitian tindakan dengan selalu mengacu pada
perencanaan yang disusun sebelumnya (Iskandar, 2012: 76).
14
Pada tahap ini, guru dan peneliti melaksanakan
pembelajaran dengan metode Make a matcch pada mata
pelajaran fiqih sesuai rencana yang telah dibuat dalam RPP.
c. Observasi atau Pengamatan
Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas merupakan
pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Dalam pengamatan
observasi segala aktifitas dan proses pembelajaran harus diamati
meliputi proses tindakan, pengaruh tindakan, keadaan atau
kendala tindakan, dan apakah kendala tersebut mempermudah
atau bahkan memperlambat jalannya pembelajaran tau yang
lainnya.
Pada tahapan ini, peneliti akan mengamati kegiatan dan
tingah laku siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung
yang diamati yaitu rasa ingin tahu siswa, minat belajar siswa,
keaktifan siswa, dan rasa tanggung jawab dalam pembelajaran.
Sedangkan kegiatan atau aktifitas guru yang diamati saat
pembeljaran antara lain cara berinteraksi dengan siswa,
penggunaan metode pembelajaran yang diterapkan, dan cara
penyampaian materi.
d. Analisis atau Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan mengulas secara kritis atau
menganalisis tentang perubahan tang terjadi setelah
pelaksanaan tindakan dilakukan. Refleksi tersebut meliputi: (1)
15
mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran, (2)
evaluasi hasil observasi, (3) analisis hasil pembelajaran. Pada
tahap ini peneliti mencoba untuk mengatasi kekurangan atau
kelemahan yang terjadi akibat tindakan yang telah dilakukan.
Apabila hal ini ditemukan maka diperlukan strategi atau cara
untuk melkasanakan rencana selanjutnya atau siklus II.
4. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam
penelitian. Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan
adalah sebagi berikut:
a. Silabus
Silabus telah disediakan oleh pemerintah, sehingga guru
mengembangkan silabus tersebut menjadi RPP.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) itu digunakan
sebagai acuan guru ketika melaksanakan kegiatan belajar
mengajar.
c. Lembar tes
Lembar tes berisi soal-soal yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa
dalam memahami materi yang telah dijelaskan oleh guru. Dari
lembar tes inilah dapat diketahui hasil akhir dari proses
16
pembelajaran, soal-soal dalam lembaran tes dapat berupa pilihan
ganda atau uraian.
d. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati secara
langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
Lembar observasi dilakukan pada setiap siklusnya, baik untuk
guru dan siswa.
1) Lembar Pengamatan Guru (Azizah, 2017: 81)
No. Aspek yang Diamati Skor
Kemampuan Membuka Pelajaran A B C D
1. Salam Pembuka
2. Berdoa sebelum pembelajaran
berlangsung
3. Memeriksa kesiapan siswa dan
mengabsen siswa
4. Memberikan motivasi awal
5. Melakukan apersepsi
6. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Penguasaan Materi (Bahan Ajar)
7. Bahan ajar yang disampaikan
sesuai dengan langkah-langkah
dalam RPP.
17
8. Kejelasan saat menyampaikan
materi
9. Menunjukkan penguasaan materi
Makanan dan Minuman Halal
Haram
10. Memiliki ketrampilan dalam
berinteraksi dengan siswa
11. Pemanfaatan waktu yang tepat
Proses Dalam Pembelajaran
12. Menggunakan metode Make a
Match dalam pembelajaran
13. Membagi kelompok menjadi dua
bagian (bagian soal dan jawaban)
14. Guru membagikan kartu
berpasangan (soal jawaban) secara
acak kepada masing-masing
siswa.
15. Guru memberikan waktu untuk
siswa mencari pasangan kartu dan
mendiskusikannya.
16. Guru memanggil nomor kartu
untuk dipresentasikan
17. Guru memberikan tanggapan atas
jawaban siswa
Kegiatan Akhir
18. Guru meninjau kembali materi
yang telah disampaikan
18
19. Memberikan kesempatan siswa
untuk bertanya
20. Melakukan refleksi dan membuat
rangkuman bersama peserta didik
21. Memberikan arahan tindak lanjut
(nasehat, motivasi, tugas)
22. Menginformasikan materi untuk
pertemuan selanjutnya
23. Menutup dengan berdoa bersama
Jumlah
Total
Kategori
Tabel 1.2 daftar lembar observasi guru
(Sumber: Data Primer)
Pedoman penilaian:
A (4) = Sangat baik, apabila 70-92
B (3) = Baik, apabila 47-69
C (2) = Cukup, apabila 24-46
D (1) = Kurang, apabila 0-23
19
2) Lembar Pengamatan Siswa
No Nama
Aspek penilaian yang dinilai
Religius Disiplin Aktif Tanggung
jawab
A B C D A B C D A B C D A B C D
1. Agil Siti Nur H
2. Ahmad Khoirul B
3. Ahmad
Khoiruttamam
4. Aji Prasetyo
5. Bayu Kurniawan
6. Choirur Rosyid
7. Dela Vanesia
8. Edo Fakhrur Rozi
9. Eka Nur Ahmad
10. Eli Selfiyana
11. Enggar Ircham
12. Jami‟ah Anitawati
13. Jamil Chadiq
14. M Khoirul Huda
15. M Khoirul Qulub
16. Mukminun
17. Namira Rahma D
18. Nur Azizah
19. Rendy Setiawan
20
20. Reza Deas I.M
21. Rio Dimas Aji P
22. Safik M Ikhsan
23. Yoga Adi Pratama
Jumlah
Kategori
Tabel 1.3 daftar lembar observasi siswa
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
A (4) = Sangat baik (skor 13-16)
B (3) = Baik (skor 9-12)
C (2) = Cukup (skor 5-8)
D (1) = Rendah (skor 4)
5. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Tes
Menurut Sudijono dalam Sudaryono (2013), tes adalah alat
ukur atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran
dan penilaian. Jadi tes merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan dan pengetahuan siswa. Dalam
penelitian ini tes digunakan untuk memperoleh data mengenai
21
peningkatan hasil belajar siswa dari setiap siklus yang
dilaksanakan.
b. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah kegiatan pengamatan
(pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan
yang telah mencapai sasaran (Kunandar, 2011). Pengamatan
dilakukan untuk mengumpulkan data yang dipandu dengan lembar
observasi yang dilakukan secara langsung oleh peneliti untuk
mengamati keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung, dan
kegiatan guru dalam mengelola kelas tersebut.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah alat pengumpulan data yang
digunakan untuk memperoleh informasi atau untuk
mengumpulkan data tentang siswa atau sekolahan yang berkaitan,
baik itu dalam bentuk dokumen atau surat (file). Tahap ini penulis
gunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum sekolah,
seperti profil sekolah, struktur organisasi, dan hal-hal yang
berkaitan dengan sekolah dan proses pembelajarannya. Juga
digunakan untuk memperoleh gambaran ketika proses
pembelajaran makanan dan minuman halal haram dengan metode
Make a match.
22
d. Wawancara
Metode wawancara atau interview adalah suatu cara
pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi
langsung dari sumbernya. Wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
narasumber yang memberikan jawaban atas pertanyaan. Pada
tahap ini peneliti mewawancarai siswa, guru pengampu, dan
kepala sekolah.
Dari wawancara tersebut peneliti memperoleh data, bahwa
hasil belajar fiqih siswa dalam materi makanan dan minuman halal
haram masih belum memenuhi kriteria ketuntasan klasikal. Hal
tersebut akan dibahas lebi lanjut pada sub bab selanjutnya.
6. Teknik Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis
data dilakukan dengan menganalisis dan merefleksi setiap siklusnya
berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan. Penelitian ini
dianalisis untuk mengetahui hasil akhir dari setiap siklus.Setiap siswa
dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika nilai perolehan
siswa:
Nilai ≤ 75 = Siswa belum tuntas dalam belajar.
Nilai ≥ 75 = Siswa sudah tuntas dalam belajar
23
Presentase ketuntasan belajar yang penelitiannya diharapkan 85%
atau lebih dari jumlah siswa kelas VIII. Sehingga dapat menggunakan
rumus:
a. Menghitung ketuntasan belajar siswa (individual)
P= Jumlah siswa yang tuntas x 100
Jumlah siswa
b. Menghitung ketuntasan belajar klasikal
Dimana:
P : Nilai dalam persen
F : Frekuensi siswa tuntas belajar KKM
N : Jumlah keseluruhan siswa (Trianto, 2009 : 241)
H. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam pembahasan penelitian ini, sistematika
yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, pada bab pendahuluan terdiri dari:
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator
keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian,
dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI, pada bab penulis mengemukakan
tentang: belajar, prestasi belajar, pembelajaran Fiqih, materi makanan dan
minuman halal haram, metode Make A Match.
24
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN, pada bab ini berisikan
tentang: Gambaran umum MTs Pesantren Satu Atap Manbaussa‟diyah,
Penyajian data, deskripsi pelaksanaan siklus I dan II
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, pada bab
ini berisi tentang : Deskripsi hasil dari penelitian dan Pembahasan.
BAB V PENUTUP, berisikan tentang: Kesimpulan dan Saran
25
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Kajian Teori Penelitian
a. Pengertian Belajar
Wayuni (2007:13) mendefinisikan bahwa belajar adalah
sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Usaha untuk
mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk
memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu yang belum dipunyai
sebelumnya.sehingga dengan belajar inilah manusia menjadi menjadi
tahu, memahami, mengerti dan dapat melaksanakan apa yang
dimiliki tentang sesuatu. Sedamgkan menurut Hilgard dalam Suyono
(2016:15), belajar adalah suatu proses dimana suatu perilaku muncul
atau berubah karena adanya respon terhadap suatu situasi.
Adapun pendapat Witherington dalam Suyono (2016:15),
menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian,
yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang
berbentuk ketrampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan
kecakapan.Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2007) menyatakan
bahwa learning is defined as the modification or strengthening of
behavior throught experiencing (belajar ialah modifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman).
26
Dari beberapa pendapat tokoh diatas, peneliti
menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses dimana seseorang
melakukan aktivitas secara sadar untuk memperoleh pengetahuan,
dan pada hasil akhirnya seseorang tersebut berubah menjadi lebih
baik dilihat dari segi tingkah laku. Baik itu dari segi pengetahuan,
sikap, maupun keterampilan.
b. Tujuan Belajar
Tujuan belajar menurut Sardiman (2009) secara umum adalah:
1) Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan pemilikan pengetahuan dan
kemampuan berpikir. Pemilikan pengetahuan dan pemilikan
berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain
tidak dpat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan
pegetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya
pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih
besar perkembangannya didalam kegiatan belajar. Dalam hal ini
peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol.
2) Penanaman konsep dan keterampilan
Artinya bahwa penanaman konsep atau merumuskan kosep
memerlukan suatu keterampilan baik keterampilan jasmani yang
dapat dilihat dan dialami sehingga menitik beratkan pada
penampilan gerak atau penampilan anggota tubuh seseorang
yang sedang belajar. Sedangkan keterampilan rohani yang
27
menyangkut persoalan persoalan penghayatan dan keterampilan
berpikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan
suatu masalah atau konsep. Ketrampilan memang dapat dididik
yaitu dengan banyak melatih kemampuan, baik melalui bahasa
tulis atau lisan.
3) Pembentukan sikap
Dalam pembentukan sifat disini guru harus bertindak bijak
dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi siswa.
Ia harus cakap dalam mengarahkan motivasi dan berpikir bahwa
pribadi guru harus dipakai sebagai uswah. Dalam interaksi
belajar mengajar guru akan senantiasa diobservasi, dilihat,
didengar, ditiru oleh semua perilakunya oleh para siswanya.
Dari proses observasi siswa juga mungkin juga menirukan
perilaku gurunya, sehingga diharapkan terjadi proses
internalisasi yang dapat menumbuhkan proses penghayatan
dalam setiap diri siswa untuk kemudin diamalkan.
c. Prinsip – prinsip Belajar
Menurut Suprijono dan bukunya Thobroni (2017:19-20)
bahwa prinsip-prinsip belajar terdiri dari tiga hal. Pertama, prinsip
belajar adalah perubhan perilaku sebagai hasil belajar yang memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental, yaitu perubahan
yang disadari.
28
2) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.
3) Fungsional atau bermanfaat bagi bekal hidup.
4) Positif atau berakumulasi
5) Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.
6) Permanen atau tetap.
7) Bertujuan dan terarah.
8) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena
dorongan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar
merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.
Ketiga. Belajar merupakan bentuk pengalaman dari apa yang didapat
di kehidupan.
d. Unsur Belajar
Unsur- unsur belajar adalah faktor-faktor yang menjadi
indikator keberlangsungan proses belajar. Setiap ahli pendidikan
sesuai dengan aliran teori belajar yang dianutnya memberikan
aksentuasi sendiri tentang hal-hal apa yang penting diphami dan
dilakukan agar belajar benar-benar belajar. Cronbach sebagai
penganut aliran behaviorisme menyatakan dalam Suyono (2016:126)
adanya tujuh unsur utama dalam proses belajar, yaitu:
1) Tujuan. Belajar dimulai karena adanya suatu tujuan yang ingin
dicapai. Tujuan ini muncul karena adanya suatu kebutuhan.
Perbuatan belajar atau pengalaman belajarakan efektif
29
biladiarahkan kepada tujuan yang jelas dan bermakna bagi
individu.
2) Kesiapan. Agar mampu melaksanakan perbuatan belajar dengan
baik, anak perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik, psikis,
maupun kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan
sesuatu yang terkait dnegan pengalaman belajar.
3) Situasi. Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar.
Adapun yang dimaksud situasi belajar ini adalah tempat,
lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, guru, kepala
sekolah, dan seluruh warga sekolah lainnya.
4) Interpretasi. Disini anak melihat hubungan interpretasi yaitu
dengn melihat hubungan diantra komponen-komponen situasi
belajar, melihat makna dari hubungan tersebutdan
menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian tujuan.
5) Respon. Berlandaskan hasil interpretasi tentang
kemungkinannya dalam mencapai tujuan belajar, maka anak
membuat respon yang berupa usaha yang terencana dan
sistematis, baik juga berupa usaha coba-coba.
6) Konsekuensi. Berupa hasil, dapat berupa hasil positif maupun
negatif sebagai konsekuensi dari respon yang dipilih siswa.
7) Reaksi terhadap keggagalan, yang justru akan menurunkan
semnagn atau justru akan termotivasi dengan kegagalan dan
bangkit untuk belajar kembali.
30
e. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Gagne dan Briggs dalam
Suprihatiningrum adalah kemampuan yang dimiliki siswa sebagai
akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa
(learner’s performance). Sedangkan menurut Reigeluth hasil belajar
adalah suatu kinerja yang diindikasikan sebagai suatu kapabilitas
(kemampuan) yang telah diperoleh. Hasil belajar sealu dinyatakan
dalam bentuk tujuan (khusus) perilku (untuk kerja)
(Suprihatiningrum, 2017:32).
Menurut Nawawi dalam Susanto (2015:5), hasil belajar adalah
tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran
di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenal sejumlah materi pembelajaran tertentu.
Jadi dapat disimpukan, bahwa hasil belajar adalah
kemampuan atau hasil dari sesuatu yang mereka dapat setelah
melalui proses pembelajaran.
f. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang dicapai oleh siswa merupakan hasil
interaksi dari berbagai faktor yang memngaruhi , baik faktor internal
maupun eksternal, uraiannya adalah sebagai berikut:
31
1) Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam
diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya.
Faktor internal meliputi (Hamdani, 2011:139)
a) Kecerdasan
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai
kecakapan untuk menyesuaikan diri denan keadaan yang
dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi
rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan
kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya.
Tingkat intelegensi sangat menentukan tingkat keberhasilan
belajar siswa. Semakin tinggi intelegensi seorang siswa,
semakin tinggi pula peluang untuk meraih prestasi atau
hasil yang tinggi.
b) Minat
Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu
secara terus-menerus. Minat erat kaitannya dengan
perasaan, terutama perasaan senang terhadap sesuatu karena
siswa akan belajar dnegan senang hati tanpa beban. Tentu
hal ini pun sangat berpengaruh dengan hasil belajar siswa,
pelajaran yang menarik minat siswa tentu akan lebih mudah
dipelajari
32
c) Sikap
Sikap merupakan kecenderungan untuk mereaksi
terhadap suatu hal, orang, atau benda dengan suka, tidak
suka, atau acuh tak acuh. Sikap seseorang dapat
dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan dan
keyakinan. Dalam diri siswa harus ada sikap positif
(menerima) kepada sesama siswa atau kepada gurunya.
Sikap positif ini akan menggerakkannya untuk belajar.
Adapun siswa dengan sikap negatif (menolak) kepada
siswa maupun gurunya tidak akan mempunyai kemauan
untuk belajar.
d) Motivasi belajar
Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Kuat dan lemahnya
motivasi belajar turut mempengaruhi keberhasilan belajar.
Oleh karena itu, motivasi belajar perlu diusahakan
terutama yang berasal dari dalam diri dengan cara
memikirkan masa depan untuk menggapai cita-cita. Dalam
hal ini guru juga harus berusaha untuk membangkitkan
motivasi siswa, supaya mereka dapat melakukan kegiatan
belajar dengan kehendak sendiri dan belajar secara aktif.
33
e) Bakat
Bakat merupakan kemampuan potensial yang
dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang. Setiap orang memiliki bakat dalam arti
berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu
sesuai dengan kapasitas masing-masing. Bakat mampu
mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar dibidang
tertentu. Dalam proses belajar, terutama belajar
ketrampilan, bakat memegang peranan penting dalam
mencapai suatu hasil akan pretasi yang baik.
f) Kondisi fisik atau fisiologis
Kondisi fisik atau fisiologis pada umumnya sangat
berpengaruh terhadap kemampuan belajar siswa. Karena
faktor jasmani atau fisik yang tidak berfungsi sebagaimana
mestinya tentu akan menghambat proses belajar siswa.
Begitu juga saat siswa terganggu dengan kesehatannya,
tentu akan mempengaruhu proses belajar dan hasilnya.
2) Faktor Eksternal
Faktor yang berasal dari luar peserta didik yang mampu
mempengaruhi hasil belajar menurut Syah (2017:154) meliputi:
a) Faktor lingkungan Sosial
Lingkungan sosial siswa adalah masyarakat, tetangga dan
juga teman sepermainan di sekitar perkampungannya.
34
Kondisi masyarakat yang lingkungan kumuh yang serba
kekurangan dan anak-anak pengangguran misalnya, tentu
sangat mempengaruhi aktivitas belajarnya. Lingkungan sosial
yang paling berpengaruh dalam kegiatan belajar siswa adalah
keluarga. Dimana sifat orang tua, praktik pengelolaan
keluarga, ketegangan keluarga dan demografi keluarga (letak
rumah), semuanya dapat memberi dampak baik atau buruk
terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa.
b) Faktor Lingkungan Nonsosial
Faktor-faktor yang termasul lingkungan nonsosial adalah
gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga
dan letaknya, alat pendukung belajar, keadaan cuaca dan
waktu belajar. Faktor ini yang dipandang turut menentukan
tingat keberhasilan belajar siswa.
2. Mata Pelajaran Fiqih
Menurut KBBI (2000:316) Fiqih adalah ilmu atau hukum islam.
Sedangkat menurut pendapat Koto dilihat dari sudut bahasa, fiqh
berasal dari kata faqaha (فقه ) yang berarti memahami dan mengerti.
Dalam peristilahan syar‟i ilmu fiqih dimaksudkan sebagai ilmu yang
berbicara tentang hukum-hukum syar‟i „amali (praktis) yang
penetapanya diupayakan melalui pemahaman yang mendalam terhadap
dalil-dalilnya yang terperinci (Koto, 2004: 2).
35
Fiqih menurut Sayyid Al-Jurjaniy dalam bukunya Acmad Yasin
adalah ilmu tentang hukum-hukum syara‟ mengenai perbuatan dari
dalil-dalilnya yang terperinci. Menurut Abdul Wahab Khalaf fiqh
merupakan kumpulan hukum-hukum syara‟ mengenai perbuatan/
tindakan yang didapatkan dari dalil-dalilnya yang terperinci (Yasin,
2013). Sedangkan menurut Abu Zahra dalam Rizal Darwis (2010:121)
mwndefinisikan bahwa fiqih adalah ilmu tentang hukum-hukum syri‟at
yang bersifat amaliyah, yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci.
Dengan begitu obyek fiqih ada dua, yang pertama hukum-hukum
amaliyah dan yang kedua adalah dalil-dalil tentang hukum perbuatan
itu.
Dari beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa fiqih
adalah ilmu tentang hukum Islam yang harus dipahami khususnya oleh
orang muslim.
3. Metode Make A Match
a. Pengertian Metode Make A Match
Metode Make a Match atau mencari pasangan merupakan
salah satu alternatif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan
hasil belajr siswa. Menurut Rusman (2017:314) metode Make a
Match (membuat pasangan) merupakan salah satu metode dalam
pembelajaran kooperatif. Metode ini dikembangkan oleh Lurna
Curran (1994). Salah satu keunggulan dari teknik ini adalah siswa
36
mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik,
dalam suasana yang menyenangkan.
Menurut Anita Lie (2008:56) dalam Dwija Utama
(2018:15) menyatakan bahwa model pembelajaran tipe Make a
match atau bertukar pasangan merupakan teknik belajar yang
memberi kesempatan siswa bekerja sama dnegan orang lain.
Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk
semua tingkatan usia anak didik. Menurut Wahab (2007:59) dalam
Dwija Utama, model pembelajaran Make a match adalah sistem
pembelajaran yang mengutamakan penanaman kemampuan sosial
terutama kemampuan bekerja sama, kemampuan berinteraksi
disamping kemampuan berpikir cepat melalui permainan mencari
pasangan dengan dibantu kartu.
Selain itu Make a Match menurut Mulyani Sumantri
(2002:41) dalam Azizah (2017:22) adalah suatu model belajar yang
dilandasi atas berbagai konsep dengan asumsi bahwa lingkungan
itu banyak ragam dan isinya dan kita sebagai manusia mampu
membeda-bedakan objek-objek dengan aspek-aspeknya.
Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan
bahwa metode pembelajaran Make a match adalah model
pembelajaran mencari pasangan dengan menggunakan kartu-kartu,
dimana kartu tersebut sebagian berisi soal dan sebagian lainnya
berisi jawaban.
37
b. Langkah- langkah metode Make A Match
Adapun langkah-langkah dalam metode Make A Match
yang harus dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut (Shoimin,
2017: 98) :
1) Guru menyiapkan beberapa kartu yng berisi beberapa konsep
atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu
bagian kartu berisi soal dan bagian lainnya berisi jawaban.
2) Guru membagi menjadi dua bagian dan membagikan kartu
kepada siswa, dimana sebagian siswa mendapat kartu soal dan
bagian lainnya mendapat kartu jawaban.
3) Setiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang
dipegang.
4) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang
cocok dengan kartunya (soal jawaban)
5) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas
waktu diberi poin/ reward.
6) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agartiap siswa
mendapatkan kartu yang berbeda dari sebelumnya. Demikian
seterusnya.
7) Kesimpulan atau penutup.
38
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Make A Match
1) Kelebihan Make A Match (Huda, 2016:253)
i. Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik
secara kognitif maupun fisik.
ii. Karena ada unsur permainan, metode ini
menyenangkan.
iii. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi
yang dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa.
iv. Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa
untuk tampil presentasi.
v. Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai
waktu untuk belajar.
2) Kekurangan Make A Match
i. Jika strategi ini tidak dipersiapkan dengan baik,
akan banyak waktu yang terbuang.
ii. Pada awal-awal penerapan metod, banyak siswa
yang akan malu berpasangan dengan jenisnya.
iii. Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik,
akan banyak siswa yang kurang memperhatikan
pada saat presentasi pasangan.
iv. Guru harus hati-hati dan bijaksana saat memberi
hukuman pada siswa yang tidak mendapat pasangan.
39
v. Menggunakan metode ini secra terus menerus akan
menimbulkan kebosanan.
4. Kajian Materi Penelitian
a. Pengertian Makanan dan Minuman Halal Haram
Makanan berasal dari kata Ath’imah yang artinya segala
sesuatu yang dapat dikonsumsi oleh manusia (Sabiq 2009:330).
Makanan yang dihalalkan adalah makanan yang diperbolehkan
Allah SWT untuk dikonsumsi umat Islam . Allah berfirman:
الشي ط اى اث ط ى اخ ح خب ع ى ل ي باو لط ل ح ض ال ر اف ي و ك ل ىاه االاش ي اأ يه
ل ك ن ب ي ي إ ه ه ع ذ و
Artinya: “Wahai manusia! Makanlan dari (makanan) yang halal
dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata
bagimu” (QS. Al-Baqarah:168)
Ada dua penyebab mengapa makanan dapat dikatakan halal:
1) Halal karena zatnya
Makanan yang halal karena zatnya adalah makan yang
secara materi itu halal, bermanfaat bagi kesehatan, tidak
menimbulkan penyakit, serta tidak kotor dan menjijikkan.
Seperti nasi, sayuran, lauk-pauk, buah-buahan dan
sebagainya.
40
2) Halal karena cara memperolehnya
Makanan yang dilihat dari zatnya halal, hukumny dapat
berubah menjadi haram jika cara memperolehnya
diharamkan oleh Allah SWT. Contohnya buah apel yang
diperoleh dari hasil mencuri maka hukum memakannya
adalah haram. Adapun setiap makanan yang halal diperoleh
melalui cara yang halal maka hukumnya tetaplah halal.
3) Halal karena proses/ cara pengolahannya
Selain sesuatu yang halal itu harus diperoleh dengan
carayang halal. Cara dan proses pengolahannya juga harus
benar. Barang yang halal harus diproses pula dengan barang
yang halal pula.
Makanan yang halal akan mendatangkan manfaat bagi mnausia,
baik jasmani maupun rohani. Ciri-ciri makann yang halal, antara
lain sebagai berikut:
1) Bermanfaat bagi tubuh
2) Baik, bergizi, dan tidak mengandung bahan yang
berbahaya.
3) Tidak mengganggu sistem kesehatan tubuh, baik fisik
maupun psikis.
4) Tidak kotor dan tidak najis.
41
5) Tidak menjijikkan dan tidak tercemar dengan barang yang
berbahaya.tidak memabukkan dan tidak merusak
akal.diperoleh dengan cara yang halal.
Makanan yang diharamkan itu ada dua jenis:
1) Lidzaati, jenis makanan yang dihramkan karena zatnya
memang diharamkan. Contohny seperti bangkai (termasuk
daging tanpa disembelih), darah, daging babi, binatang yng
disembelih dengan menyebut selain nama Allah SWT,
hewan yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan diterkam binatang buas tanpa sempat
disembelih.
2) Lighairihi, jenis makanan yang diharamkan karena cara
memperolehnya haram. Makanan yang halal zatnya untuk
dikonsumsi jika cara mendapatannya haram, maka
hukumnya makanan itu menjadi haram.
Minuman yang dihalalkan adalah minuman yang
diperbolehkan oleh Allah SWT, baik zatnya maupun cara untuk
memperolehnya. Adapun minuman yang baik adalah minuman
yang bergizi dan bermanfaat bagi tubuh. Salah sau contoh
minuman yang diharamkan adalah Khamr. Khamr adalah bahan
yang mengandung alkohol dan memabukkan. Dalam Al-Quran
secara tegas dijelaskan haramnya khamr tau segla hal yang
memabukkan, seperti di Q.S Al-Baqarah:219.
42
Ciri-ciri minuman yang baik atau bermanfaat adalah:
1) Minuman yang mengandung mineral
2) Minuman yang terhindar dari sumber penyakit (bakteri,
kuman dan virus)
Mengkonsumsi makanan atau minuman yang halal tentu saja akan
mendatangkan manfat yang baik bagi, diantaranya:
1) Menyehatkan tubuh
2) Menambah kecerdasan pikiran
3) Mempercepat penyembuhan tubuh dari sakit
4) Meningkatkan pertumbuhan tubuh
5) Menguatkan tubuh
6) Menghindari diri dari dosa
7) Meningatkan kebaikkan akhlak
8) Mendapat kasih sayang Allah SWT.
Hikmah adanya halal dan haram dalam makanan dan
minuman antara lain:
1) Dapat selektif memilih makanan yang halal dan menjauhi
yang haram.
2) Hidup menjadi lebih sehat, baik jasmani maupun rohani.
3) Lebih tenang dalam menjalani kehidupannya di
masyarakat.
4) Terhindar dari rasa khawatir dan tetap rukun dengan
sesama manusia.
43
b. Binatang yang Halal dan Haram
1) Pengertian Binatang yang Dihalalkan
Binatang yang dihalalkan adalah binatang yang dagingnya
boleh dimakan menurut hukum Islam dan tata cara
memperoleh serta penyembelihan sesuai syariat.
2) Macam Binatang yang Dihalalkan
a) Binatang Air. Semua binatang yang hidup di air adalah
halal, baik air laut maupun air tawar, kecuali katak dan
buaya. Dan halal pula bangkai ikan laut dan air tawar
bangkai belalang, hati dan limpa.
b) Binatang Darat
1. Binatang ternak yang hidup di darat, seperti kerbau,
sapi, unta, kambing, kuda, kijang, menjangan,
kancil, kelinci dan sebagainya yang dihalalkan Allah
SWT.
2. Semua binatang yang baik dan lezat, seperti ayam,
itik, bebek, angsa ayam hutan, merpati, burung pipit,
dan sebagainya.
3. Semua daging bintang halal yang telah
dipotong/disembelih dengan menyebut nama Allah
SWT
3) Manfaat Memakan Binatang yang Dihalalkan
a) Mendapat keseatan jasmani dan rohani
44
b) Menumbuhkan energy untuk beraktivitas
c) Menguji iman dan hawa nafsu orang yang beriman
d) Terhindar dari dosa
e) Mendapat amal dan pahala dari Allah
f) Tergolong ke dalam umat Allah yang saleh
g) Semakin dekat dengan Allah SWT.
4) Binatang yang Diharamkan
Binatang yang diharamkan artinya binatang yang
tidak boleh dimakan. Macam-macam jenis binatang yang
diharamkan sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-
Maidah ayat 3:
ب ه ج ه ر ح هللا ل غ ي ر ل أ ه ا ه و ي ر س ال ح ن ل ح و الذم و ي خ ت ال و ع ل ي ك ن
ا ه إ ل السب ع أ ك ل ا ه و ت ي ح الط و ي ت د خ ر ال و و ر ة ق ى ى ا لو و ق ت خ ال و و
و خ ق س ح س أ ى ع ل ىالص ب و ار ب ح ه و ............ر كي خ ن ل ن اب ال ز ى
Artinya: “diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah,
daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan
atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh,
yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali
yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula)yang
disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula)
mengundi nasib dengan azlam (anak panah) karena itu
perbuatan fasik...” (QS. Al-Maidah/5: 3)
45
Dari ayat tersebut, makanan yang diharamkan
adalah bangkai, darah, daging babi, daging hewan yang
disembelih atas nama selain Allah, hewan yang mati karena
tercekik, dipukuli, terjatuh, ditanduk hewan lain, diterkam
binatang buas, dan hewan yang disembelih untuk berhala.
a. Semua jenis makanan yang mendatangkan
mudharat/bahaya terhadap kesehatan badan, jiwa, akal,
moral, dan akidah.
b. Semua jenis makanan yang kotor dan menjijikkan.
c. Makanan yang didapatkan dengan cara yang batil
(salah), misalnya makanan hasil curian, rampasan, dan
lain-lain.
d. Binatang yang kotor dan menjijikkan hukumnya haram,
karena binatang tersebut mengandung penyakit yang
membahayakan manusia. Adapan ulama fikih
menyebutnya Hasyarat yaitu binatang bumi yang kecil-
kecil seperti ulat, kecoa, kutu, lalat dan sebagainya.
Selain hewan yang diharamkan, adapula hewan yang
diperintahkan oleh syariat untuk dibunuh. Hewan yang
diperintahkan untuk dibunuh maka artinya hewan tersebut
haram dimakan. Didalam hadis menyebutnya dengan hewan
Fasik, yaitu tikus, kalajengking, burung gagak, al-hadaya
46
(mirip burung gagak), anjing (yang suka menggigit), ular, dan
tokek.
Kemudian adapula hewan yang dilarang oleh syariat untuk
dibunuh. Hewan yang dilarang untuk dibunuh, maka ia dilarang
untuk dikonsumsi karena jika dilarang untuk dibunuh berarti
dilarang untuk disembelih. Hewan-hewan tersebut adalah semut,
lebah, burung hudud, burung shurad, dan katak
Mudarat bagi orang mengonsumsi binatang yang
diharamkan
a. Merusak organ tubuh manusia
b. Mengganggu kesehatan badan
c. Memengaruhi jiwa, watak, mental dan akhlak
d. Menimbulkan kerasukan dan kebuasan
e. Mengakibatkan dosa jika memakannya
B. Kajian Pustaka
1. Nur Azizah pada tahun 2017 dengan skripsi yang berjudul “
Peningkatan Prestasi Belajar Akhlak Materi Aklak Tercela Melalui
Metode Make A Match Pada Siswa Kelas X Agama Di Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) Tengaran Tahun Pelajaran 2017” dari jurusan
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Salatiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode
Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar Aklak materi Akhlak
tercela. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan hasil siswa pada
47
siklus I memperoleh presentase 41,18% . Pada siklus II mengalami
peningkatan 32,35% menjadi 73,53%. Pada siklus III mengalami
peningkatan sebesar 25,47% menjadi 100%.
2. Rofiati Khoiriyah tahun 2019 dengan skripsi yang berjudul “
Peningkatan Hasil Belajar Al- Qur‟an Hadis Materi Tajwid Dengan
Metode Make A Match Pada Siswa Kelas VII E MTs Negeri Salatiga
Tahun Pelajaran 2018/2019 “ dari jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Trbiyah Ilmu Keguruan IAIN Salatiga. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan metode Make a Match dapat
meningkatkan hasil belajar Al-Qur‟an Hadis materi tajwid. Hal ini
terbukti dengn adanya peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I
memperoleh presentase 59,37%. Pada siklus II mengalami
peningkatan 25% menjadi 84,37%. Pada siklus III mengalami
peningkatan sebesar 15,63% menjadi 100%.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka persamaan yang
dilakukan peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang adalah sama dalam
meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode Make a Match dalam
proses pembelajaran. Sedangkan perbedaannya terletak pada materi yang
akan diajarkan, dan perbedaan lainnya adalah subjek yang diteliti pada
peneliti terdahulu yaitu siswa kelas X Madrasah Aliyah (MA) dan siswa
kelas VII MTs N Salatiga. Sedangkan subjek penelitian sekarang pada
siswa kelas VIII MTs Pesantren Satu Atap Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong.
48
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umun Sekolah
1. Identitas Sekolah
a. Nama Madrasah : MTs PSA Manbaus Sa‟diyah
b. NSM : 121233220038
c. NPSN : 20364424
d. Provinsi : Jawa Tengah
e. Kabupaten : Semarang
f. Kecamatan : Bandungan
g. Desa : Banyukuning
h. Jalan dan Nomor : Jl. Kalipawon- Jambu km 1,5 Banyukuning
i. Kode pos : 50663
j. Telepon : 085326251561
k. Email : [email protected]
l. Daerah : Pedesaan
m. Status Madrasah : Swasta
n. Penerbit SK : Kepala Sekolah
o. Tahun Berdiri : 2009
p. KBM : Pagi
q. Bangunan Madrasah : Milik Yayasan Manbaus Sa‟diyah
r. Luas Bangunan : 1300 m2
49
2. Visi dan Misi
a. Visi
“Membangun Manusia Cerdas Mandiri serta Berakhlakul Mulia”
Mansa CERIA
b. Misi
1) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan agama
2) Menumbuhkan keunggulan budaya
3) Menciptakan generasi bangsa yang disiplin dan berakhakul
karimah
Penjabaran Misi diatas meliputi :
1) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam
pencapaian akademik dan non akademik.
2) Melaksanakan pembelajaran dalam bimbingan secara
efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal,
sesuai dengan potensi yang dimiliki.
3) Melaksanakan pembeljaran dan pembiasaan dalam
mempelajari Al-Qur‟andan menjalankan ilmu agama
4) Menumbuhkan dan mendorong keungglan dalam
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni.
5) Mewujudkan pembentukan karakter Islami yang mampu
menaktualisasikan diri dalam masyarakat
6) Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga
kependidikan dengan perkembangan dunia pendidikan.
50
3. Keadaan Guru
Kode Nama/NIP Gol/
Ruang
Jabatan Mapel Kelas/
jml
jam
A. Nur Rohim, S.Pd.
M.Si
- Kepala
Madrasah
Bahasa Indonesia
IX
28
B. Trismun, S.HI. - GTY Fiqih/ Qur‟an
Hadis
12
C. Sukadar, S.Pd.I - GTY IPS/ PKn 15
D. Mustofa, S.Pd.I - GTY Penjas 9
E. Budiyanti, S.Pd. - GTY Matematika/
TIK/Prakar
18
F. Isa Mucodimah,
S.Pd
- GTY IPA/ Bahasa Jawa 18
G. Harsih Widaryuni - GTY Bahasa Indonesia
VII, VIII
10
H. Abd. Najmul Anam - GTY Akidah Akhlak/
Aswaja/ SKI
14
I. Laila Khusnul H. - GTY B.Inggris/ SBK 18
J. Chusaeni R.
- - Bahasa Arab 9
51
a
a
n
T
Tabel 3.1 Keadaan guru MTs PSA Manbaus Sa‟diyah
(Sumber: Dokumentasi sekolah)
4. Data Kepegawaian (Personal)
Data kepegawaian guru di Mts PSA Manbaus Sadiyah Kaliwinong :
No
Nama Guru
L/P
Status
Kawin
Status
pegawai
Pendidikan
terakhir
Tanggal
awal
bekerja
1. Nur Rohim, S.Pd.
M.Si
L K GTY S2 1/7/2009
2. Trismun, S.HI. L K GTY S1 1/7/2009
3. Sukadar, S.Pd.I L K GTY S1 1/7/2009
4. Mustofa, S.Pd.I L K GTY S1 1/7/2009
5. Budiyanti, S.Pd. P K GTY S1 1/7/2011
6. Isa Mucodimah,
S.Pd
P K GTY S1 1/7/2013
7. Harsih W, S.Pd P K GTY S1 1/7/2016
Pembagian Tugas Tenaga Kependidikan
K. Ahmad Syarif - PTY OB 24
L. Ruhmiyati - PTY TU/ Administrasi 24
52
8. Abd. Najmul A L BK GTY S1/Pros 1/7/2017
9. Laila Khusnul H. P BK GTY S1/Pros 1/7/2018
10. Chusaeni R. L K GTY S1 1/7/2018
11. Ahmad Syarif L K GTY SMA 1/7/2009
12. Ruhmiyati P K PTY SMA 1/7/2018
Tabel 3.2 Data Kepegawaian guru (personal) MTs PSA Manbaus Sa‟diyah
(Sumber: Dokumentasi sekolah)
5. Keadaan Siswa
Keadaan siswa MTs PSA Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong pada tahun
pelajaran 2018/2019 adalah 63 dengan rincian tabel 3.3 berikut:
No. Jumlah Siswa Tahun 2018/2019 Keterangan
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Kelas VII 10 6 16
2 Kelas VIII 17 6 23
3 Kelas IX 17 7 24
Jumlah 44 19 63
Tabel 3.3 rincian jumlah siswa MTs PSA Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
53
6. Sarana dan Prasarana
Dalam upaya untuk menunjang tujuan pendidikan di MTs PSA
Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong diperlukan sarana dan prasarana
yang memadai serta pemanfaatannya secara optimal. Adapun
sarana dan prasarana yang dimiliki MTs PSA Manbaus Sa‟diyah
Kaliwinong dapat dilihat pada rincian tabel data 3.4 antara lain :
Jumlah dari Kondisi Bangunan
No Jenis Bangunan Jumlah Keterangan
1. Ruang Kelas 3 Baik
2. Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
3. Ruang Guru 1 Baik
4. Laboraturium Biologi 1 Baik
5. Laboraturium Komputer 1 Baik
6. Toilet Guru 2 Baik
7. Toilet Siswa 2 Baik
8. Kamar Asrama Siswa (Putra) 2 Baik
9. Kamar Asrama Siswa (Putri) 2 Baik
10. Kantin
1 Baik
54
Sarana prasarana Pendukung Pembelajaran
No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Keterangan
1. Kursi Siswa 96 Baik
2. Meja Siswa 48 Baik
3. Kursi guru dalam kelas 3 Baik
4. Meja guru dalam kelas 3 Baik
5. Papan tulis 3 Baik
6. Alat peraga biologi 1 Baik
Sarana Prasarana Pendukung Lainnya
No Jenis Sarana Prasarana Jml Keterangan
1. Personal komputer 2 Baik
2. Printer 2 Baik
3. Televisi 1 Baik
4. LCD Proyektor 1 Baik
5. Layar (Screen) 1 Baik
6. Meja guru & tenaga
kependidikan
6 Baik
7. Kursi guru & tenaga 6 Baik
55
kependidikan
8. Lemari arsip 3 Baik
9. Kotak obat (P3K) 2 Baik
10. Pengeras suara 1 Baik
Tabel 3.4 rincian jumlah sarpras MTs PSA Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
7. Karakteristik Siswa
Karakteristik siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa
kelas VIII MTs PSA Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong. Dengan jumlah
siswa 23 orang yang terdiri dari 17 orang putra dan 6 orang putri.
Rincian data siswa dapat dilihat pada tabel 3.5.
No. Nama Siswa Jenis kelamin
1. Agil Siti Nur Hidayah P
2. Ahmad Khoirul Basyar L
3. Ahmad Khoiruttamam L
4. Aji Prasetyo L
5. Bayu Kurniawan P
6. Choirur Rosyid L
7. Dela Vanesia P
8. Edo Fakhrur Rozi L
56
9. Eka Nur Ahmad L
10. Eli Selfiyana P
11. Enggar Maviana Ircham L
12. Jami‟ah Anitawati P
13. Jamil Chadiq L
14. Muhammad Khoirul Huda L
15. Muhammad Khoirul Qulub L
16. Mukminun L
17. Namira Rahma Dewi P
18. Nur Azizah P
19. Pendy Setiawan L
20. Reza Deas Isya Mahardika L
21. Rio Dimas Aji Pangestu L
22. Safik Muhammad Ikhsan L
23. Yoga Adi Pratama L
Tabel 3.5 rincian siswa kelas VIII MTs PSA Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
57
8. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan 2 kali (2 siklus) di MTs
Pesantren Satu Atap Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong. Waktu
pelaksanaan penelitian dapat dilihat di tabel 3.6.
No. Siklus Pelaksanaan penelitian
1. Pra Siklus 2 April 2019
2. Siklus I 16 April 2019
3. Siklus II 30 April 2019
Tabel 3.6 rincian waktu pelaksanaan penelitian
(sumber: data primer)
B. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dua
siklus penelitian. Masing-masing siklus satu kali pertemuan selama (2x
40 menit) yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi.
1. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)
Kondisi awal merupakan tindakan awal pembelajaran sebelum
dilakukan tindakan penelitian. Tes prasiklus ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui keadaan awal hasil belajar siswa kelas VIII
pada mata pelajaran Fiqih di MTs Pesantren Satu Atap Manbaus
Sa‟diyah Kaliwinong Tahun Pelajaran 2018/2019 sebelum
58
mengunakan metode Make A Match. Hasil pra siklus ini diperoleh
melalui tes tertulis sebelum dilakukan penelitian. Berdasarkan tes
tersebut rata-rata yang didapat pada mata pelajaran Fiqih masih
dibawah KKM dimana sudah ditetapkan yaitu 75. Hal tersebut
dikarenakan penggunaan metode yang belum variatif sehingga hasil
belajarnya kurang memuaskan. Hail belajar dapat dilihat dalam
tabel berikut:
No Nama siswa Pra siklus Keterangan
1 Agil Siti Nur Hidayah 83 Tuntas
2 Ahmad Khoirul Basyar 65 Tidak Tuntas
3 Ahmad Khoiruttamam 65 Tidak Tuntas
4 Aji Prasetyo 50 Tidak Tuntas
5 Bayu Kurniawan 40 Tidak Tuntas
6 Choirur Rosyid 70 Tidak Tuntas
7 Dela Vanesia 70 Tidak Tuntas
8 Edo Fakhrur Rozi 75 Tuntas
9 Eka Nur Ahmad 65 Tidak Tuntas
10 Eli Selfiyana 95 Tuntas
59
Tabel 3.7 data hasil belajar siswa prasiklus
(Sumber: data primer)
11 Enggar Maviana Ircham 65 Tidak Tuntas
12 Jami‟ah Anitawati 75 Tuntas
13 Jamil Chadiq 70 Tidak Tuntas
14 Muhammad Khoirul Huda 75 Tuntas
15 Muhammad Khoirul Qulub 70 Tidak Tuntas
16 Mukminun 65 Tidak Tuntas
17 Namira Rahma Dewi 70 Tidak Tuntas
18 Nur Azizah 65 Tidak Tuntas
19 Pendy Setiawan 65 Tidak Tuntas
20 Reza Deas Isya Mahardika 70 Tidak Tuntas
21 Rio Dimas Aji Pangestu 70 Tidak Tuntas
22 Safik Muhammad Ikhsan 65 Tidak Tuntas
23 Yoga Adi Pratama 45 Tidak Tuntas
Jumlah 1543
Rata- rata 67,08
60
Dari data tersebut, masih banyak siswa yang belum memenuhi
KKM, pada proses pembelajarannya siswa banyak yang berbicara
sendiri, pasif dan kurang bersemangat. Untuk menumbuhkan
semangat siswa dalam memahami materi makanan dan minuman
halal haram perlu dilakukan perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan metode Make A Match . perbaikan tersebut akan
dilakukan di dua tahap yaitu siklus I dan siklus II.
2. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap
perencanaan tindakan Siklus I adalah sebagai berikut:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajan (RPP)
materi makanan dan minuman halal haram dengan
metode Make A Match.
2) Peneliti mempersiapkan materi pembelajaran Fiqih
dengan menggunakan metode Make A Match.
3) Peneliti mempersiapkan alat atau media untuk
mendukung metode yang digunakan.
4) Menyusun soal-soal tes yang digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa.
5) Membuat kunci jawaban dari soal-soal tes tersebut.
61
6) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati
keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam
melaksanakan pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada
Selasa, 16 April 2019 pukul 08.20 sampai 09.40 WIB di ruang
kelas VIII MTs Pesantren Satu Atap Manbaus Sa‟diyah dengan
jumlah siswa sebanyak 23 siswa. Penelitian ini berlangsung
selama satu kali pertemuan 2 jam pelajaran (2 x 40 menit).
Materi yang diajarkan pada siklus I memfokuskan tentang
makanan dan minuman yang halal dan haram. Langkah-langkah
yang dilakukan dalam tahap siklus I adalah:
1) Kegiatan Awal
a) Guru memberikan salam.
b) Guru mnunjuk salah satu siswa untuk memimpin
doa bersama.
c) Guru menanyakan kabar siswa.
d) Guru mengabsen siswa dan mengecek kerapian
siswa.
e) Guru memberikan motivasi sebelum belajar.
f) Guru menyampaikan apersepsi dan tujuan
pembelajaran
62
g) Guru memberikan pertanyaan atau kuis tentang
materi makanan dan minuman halal haram.
2) Kegiatan Inti
a) Guru menyampaikan materi tentang makanan dan
minuman halal haram secara runtut dan jelas.
b) Guru menjelaskan manfaat maupun ciri-ciri dari
makanan dan minuman halal haram tersebut.
c) Guru menyampaikan dalil yang berkaitan dengan
materi makanan dan minuman halal haram.
d) Guru memberikan kesempatan untuk bertanya bagi
siswa sebelum diberi tugas untuk berdikusi.
e) Guru membagi kelas menjadi dua bagian, yaitu
bagian penerima kartu soal dan kartu jawaban.
f) Guru membagikan kartu pasangan tersebut secara
acak.
g) Guru meminta siswa untuk mencari pasangan dari
kartu yang mereka terima.
h) Guru memberikan waktu dalam mencari pasangan
dan berdiskusi mengenai soal atau permasalahan
yang diterima.
i) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan
jawaban mereka di depan kelas.
63
j) Guru meminta agar siswa memberikan respon atau
pertanyaan mengenai permasalahan tersebut
k) Guru memberikan sedikit penjelasan mengenai
permasalahan yang dipresentasikan.
l) Guru memberikan apresiasi kepada pasangan yang
menjawab dengan benar.
m) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada
siswa sebelum diberikan tugas.
3) Penutup
Dalam kegiatan penutup:
a) Guru bersama siswa membuat rangkuman atau
kesimpulan hasil pembelajaran.
b) Guru melakukan penilaian atau refleksi terhadap
kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
c) Guru memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran serta mengaitkan materi
pelajaran dengan lingkungan sekitar atau dalam
kehidupan sehari-hari.
d) Guru menginformasikan rencana kegiatan untuk
pertemuan berikutnya.
e) Guru memberikan motivasi.
f) Guru meminta salah seorang siswa untuk
memimpin berdo‟a.
64
g) Guru mengucapkan salam sebagai penutup.
c. Pengamatan
Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan secara
langsung oleh peneliti selama pembelajaran dengan
menggunakan dua lembar observasi (guru dan siswa). Lembar
observasi guru digunakan untuk mengamati ketrampilan pada
saat guru mengajar. Kemudian lembar observasi yang siswa
digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa saat
mengikuti pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode
Make A Match. Berikut adalah perincian hasil pengamatan
lembar observasi siklus I.
Tabel 3.8
Lembar Observasi Guru Siklus I
No. Aspek yang Diamati Skor
Kemampuan Membuka Pelajaran A B C D
1. Salam Pembuka
2. Berdoa sebelum pembelajaran
berlangsung
3. Memeriksa kesiapan siswa dan
mengabsen siswa
4. Memberikan motivasi awal
5. Melakukan apersepsi
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
65
Penguasaan Materi (Bahan Ajar)
7. Bahan ajar yang disampaikan sesuai
dengan langkah-langkah dalam RPP.
8. Kejelasan saat menyampaikan materi
9. Menunjukkan penguasaan materi
Makanan dan Minuman Halal Haram
10. Memiliki ketrampilan dalam
berinteraksi dengan siswa
11. Pemanfaatan waktu yang tepat
Proses Dalam Pembelajaran
12. Menggunakan metode Make a Match
dalam pembelajaran
13. Membagi kelompok menjadi dua
bagian (bagian soal dan jawaban)
14. Guru membagikan kartu
berpasangan (soal jawaban) secara
acak kepada masing-masing siswa.
15. Guru memberikan waktu untuk siswa
mencari pasangan kartu dan
mendiskusikannya.
16. Guru memanggil nomor kartu untuk
dipresentasikan
17. Guru memberikan tanggapan atas
jawaban siswa
Kegiatan Akhir
18. Guru meninjau kembali materi yang
telah disampaikan
19. Memberikan kesempatan untuk
bertanya kepada siswa
66
20. Melakukan refleksi dan membuat
rangkuman bersama peserta didik
21. Memberikan arahan tindak lanjut
(nasehat, motivasi, tugas)
22. Menginformasikan materi untuk
pertemuan selanjutnya
23. Menutup dengan berdoa bersama
Jumlah 3 10 10
Total 62
Kategori Baik
Pedoman penilaian:
A (4) = Sangat baik, apabila 70-92
B (3) = Baik, apabila 47-69
C (2) = Cukup, apabila 24-46
D (1) = Kurang, apabila 0-23
67
Tabel 3.9
Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Nama
Aspek penilaian yang dinilai
N Religius Disiplin Aktif Tanggung
jawab
A B C D A B C D A B C D A B C D
1. ASNH v v v v B
2. AKB v v v v C
3. AK v v v v C
4. AP v v v v C
5. BK v v v v B
6. CR v v v v C
7. DV v v v v B
8. EFR v v v v B
9. ENA v v v v C
10. ES v v v v A
11. EMI v v v v C
12. JA v v v v B
13. JC v v v v B
14. MKH v v v v C
15. MKQ v v v v C
68
16. M v v v v C
17. NRD v v v v B
18. NA v v v v B
19. RS v v v v C
20. RDIM v v v v B
21. RDAP v v v v B
22. SMI v v v v C
23. YAP v v v v B
Jumlah 8 10 5 - 1 8 9 5 - 7 12 4 1 6 12 4
C Kategori Baik Cukup Cukup Cukup
Keterangan:
A (4) = Sangat baik (skor 13-16)
B (3) = Baik (skor 9-12)
C (2) = Cukup (skor 5-8)
D (1) = Rendah (skor 4)
d. Refleksi
Setelah proses pembelajaran selesai dan telah dilakukan
pengamatan, kemudian peneliti melakukan refleksi terhadap
proses pembelajaran yang sudah berlangsung. Tujuan refleksi ini
adalah untuk mengetahui kekurangan yang ada pada siklus I
tersebut, sehingga dapat dilakukan perbaikkan pada siklus
69
berikutnya. Berikut adalah kekurangan yang terdapat dalam
siklus I:
1) Guru tidak jelas saat menyampaikan tujuan pembelajaran
yang berkaitan dengan materi tersebut.
2) Guru kurang dalam memperhatikan siswa, sehingga terdapat
tiga siswa kurang memperhatikan;
3) Guru kurang dalam memberikan respon atau umpan balik
kepada siswa.
4) Guru masih kurang mengembangkan rasa keingintahuan
siswa;
5) Guru masih kurang dalam melatih siswa untuk memecahkan
masalah.
6) Saat perwakilan siswa maju untuk mempresentasikan
jawaban, masih terdapat lima siswa dibelakang yang tidak
memperhatikan.
7) Siswa kurang aktif dalam mencari jawaban pasangan dan
saat berdiskusi.
8) Masih terdapat empat siswa yang kurang bertanggung jawab
dalam tugas yang diperintahkan oleh guru.
Dari kekurangan-kekurangan di atas, peneliti harus
mendiskusikan dengan guru mengenai solusi yang tepat untuk
mengatasi kekurangan untuk melakukan perbaikan, supaya
70
dalam siklus ke dua nanti dapat diperbaiki dan tidak terjadi lagi
kekurangan yang sama. Rencana perbaikan tersebut yaitu :
1) Guru mampu menyampaikan tujuan pembelajaran dengan
jelas
2) Guru memberikan stimulus kepada siswa agar aktif dalam
berdiskusi untuk menemukan jawaban yang tepat;
3) Guru memberikan perhatian kepada siswa sehingga semua
siswa terlibat pembelajaran
4) Guru membangiktan rasa ingin tahu siswa;
5) Guru melatih siswa dengan aktivitas yang dapat membantu
memecahkan masalah
6) Guru menunjuk acak perwakilan siswa untuk memberikan
tanggapan atau respon saat siswa lainnya mempresentasikan
hasil diskusinya.
7) Guru memberikan umpan balik atau respon kepada siswa
8) Guru memberikan tindakan untuk siswa yang tidak
bertanggung jawab dalam tugasnya.
Kelemahan-kelemahan yang telah peneliti paparkan merupakan
salah satu komponen yang menyebabkan indikator keberhasilan
belum tercapai. Pada Siklus II nanti diharapkan melalui metode
Make A Match pada pembelajaran Fiqih materi makanan dan
minuman halal haram hasil belajar siswa dapat meningkat.
71
3. Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap
perencanaan tindakan Siklus I adalah sebagai berikut:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajan (RPP)
kelanjutan dari materi makanan dan minuman halal
haram dengan metode Make A Match.
2) Peneliti mempersiapkan materi pembelajaran Fiqih
dengan menggunakan metode Make A Match.
3) Peneliti mempersiapkan media untuk mendukung
metode yang digunakan saat pembelajaran.
4) Menyusun soal-soal tes yang digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa.
5) Membuat kunci jawaban dari soal-soal tes tersebut.
6) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati
keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam
melaksanakan pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada
Selasa, 30 April 2019 pukul 08.20 sampai 09.40 WIB di ruang
kelas VIII MTs Pesantren Satu Atap Manbaus Sa‟diyah
Kaliwinong dengan jumlah siswa sebanyak 23 siswa.
72
Penelitian ini berlangsung selama satu kali pertemuan 2 jam
pelajaran (2 x 40 menit). Materi yang diajarkan pada siklus II
memfokuskan tentang binatang yang halal haram. Langkah-
langkah pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
a) Guru memberikan salam.
b) Guru mnunjuk salah satu siswa untuk
memimpin doa bersama.
c) Guru menanyakan kabar siswa.
d) Guru mengabsen siswa dan mengecek kerapian
siswa.
e) Guru memberikan motivasi sebelum belajar.
f) Guru menyampaikan apersepsi dan tujuan
pembelajaran
g) Guru mengulas kembali materi yang telah
diajarkan
h) Guru memberikan pertanyaan atau kuis tentang
kelanjutan dari materi makanan dan minuman
halal haram.
2) Kegiatan Inti
a) Guru sedikit mengulas mengenai materi
sebelumnya dan mengajak siswa untuk kembali
mengevaluasinya.
73
b) Guru menyampaikan materi tentang binatanag
halal haram secara runtut dan jelas.
c) Guru menjelaskan manfaat maupun ciri-ciri dari
binatang halal haram tersebut.
d) Guru menyampaikan dalil yang berkaitan
dengan materi binatang halal haram.
e) Guru memberikan kesempatan untuk bertanya
bagi siswa sebelum diberi tugas untuk
berdikusi.
f) Guru membagi kelas menjadi dua bagian, yaitu
bagian penerima kartu soal dan kartu jawaban.
g) Guru membagikan kartu pasangan tersebut
secara acak.
h) Guru meminta siswa untuk mencari pasangan
dari kartu yang mereka terima
i) Guru memberikan waktu dalam mencari
pasangan dan berdiskusi mengenai soal atau
permasalahan yang diterima.
j) Guru meminta siswa untuk mempresentasikan
jawaban mereka di depan kelas.
k) Guru meminta agar siswa memberikan respon
atau pertanyaan mengenai permasalahan
tersebut.
74
l) Guru memberikan sedikit penjelasan mengenai
permasalahan yang dipresentasikan.
m) Guru memberikan apresiasi kepada pasangan
yang menjawab dengan benar.
n) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada
siswa sebelum diberikan tugas.
3) Penutup
a) Guru bersama siswa membuat rangkuman atau
kesimpulan hasil pembelajaran.
b) Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan
pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
c) Guru memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran serta mengaitkan materi
pelajaran dengan lingkungan sekitar atau dalam
kehidupan sehari-hari.
d) Guru menginformasikan rencana kegiatan untuk
pertemuan berikutnya.
e) Guru memberikan motivasi
f) Guru meminta salah seorang siswa untuk
memimpin berdo‟a.
g) Guru mengucapkan salam sebagai penutup.
75
c. Pengamatan
Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan secara
langsung oleh peneliti selama pembelajaran dengan
menggunakan dua lembar observasi (guru dan siswa). Lembar
observasi guru digunakan untuk mengamati ketrampilan pada
saat guru mengajar. Kemudian lembar observasi yang siswa
digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa saat
mengikuti pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode
Make A Match.
Dalam pengamatan siklus II, peneliti lebih mencermati
apakah ada perubahan atau peningkatan aktivitas guru dalam
mengajar atau menyampaikan materi, dan perubahan aktivitas
siswa selama mengikuti kegiatan belajar berlangsung. Berikut
adalah perincian hasil pengamatan lembar observasi siklus II
Tabel 3.10
Lembar Observasi Guru Siklus II
No. Aspek yang Diamati Skor
Kemampuan Membuka Pelajaran A B C D
1. Salam Pembuka
2. Berdoa sebelum pembelajaran
berlangsung
3. Memeriksa kesiapan siswa dan
mengabsen siswa
76
4. Memberikan motivasi awal
5. Melakukan apersepsi
6. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Penguasaan Materi (Bahan Ajar)
7. Bahan ajar yang disampaikan sesuai
dengan langkah-langkah dalam
RPP.
8. Kejelasan saat menyampaikan
materi
9. Menunjukkan penguasaan materi
Makanan dan Minuman Halal
Haram
10. Memiliki ketrampilan dalam
berinteraksi dengan siswa
11. Pemanfaatan waktu yang tepat
Proses Dalam Pembelajaran
12. Menggunakan metode Make a
Match dalam pembelajaran
13. Membagi kelompok menjadi dua
bagian (bagian soal dan jawaban)
14. Guru membagikan kartu
berpasangan (soal jawaban) secara
acak kepada masing-masing siswa.
15. Guru memberikan waktu untuk
siswa mencari pasangan kartu dan
mendiskusikannya.
16. Guru memanggil nomor kartu untuk
dipresentasikan
77
17. Guru memberikan tanggapan atas
jawaban siswa
Kegiatan Akhir
18. Guru meninjau kembali materi yang
telah disampaikan
19. Memberikan kesempatan untuk
bertanya kepada siswa
20. Melakukan refleksi dan membuat
rangkuman bersama peserta didik
21. Memberikan arahan tindak lanjut
(nasehat, motivasi, tugas)
22. Menginformasikan materi untuk
pertemuan selanjutnya
23. Menutup dengan berdoa bersama
Jumlah 17 6 - -
Total 86
Kategori Sangat Baik
Pedoman penilaian:
A (4) = Sangat baik, apabila 70-92
B (3) = Baik, apabila 47-69
C (2) = Cukup, apabila 24-46
D (1) = Kurang, apabila 0-23
78
Tabel 3.11
Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Nama
Aspek penilaian yang dinilai N
i
l
a
i
Religius Disiplin Aktif Tanggung
jawab
A B C D A B C D A B C D A B C D
1. ASNH v v V v A
2. AKB v v v v A
3. AK v v V v A
4. AP v v v v B
5. BK v v V v A
6. CR v v V v B
7. DV v v v v A
8. EFR v v v v A
9. ENA v v V v A
10. ES v v V v A
11. EMI v v V v A
12. JA v v v v A
13. JC v v v v A
14. MKH v v V v A
79
15. MKQ v v V v A
16. M v v v v B
17. NRD v v v v A
18. NA v v v v A
19. RS v v V v A
20. RDIM v v V v A
21. RDAP v v v v A
22. SMI v v V v A
23. YAP v v V v A
Jumlah 18 5 - - 15 8 - - 13 10 - - 9 14
A Kategori Sangat Baik Sangat baik Sangat baik Baik
Keterangan:
A (4) = Sangat baik (skor 13-16)
B (3) = Baik (skor 9-12)
C (2) = Cukup (skor 5-8)
D (1) = Rendah (skor 4)
80
d. Refleksi
Dari hasil pelaksanaan peneliti melakukan refleksi dan
pengamatan pada Siklus II menunjukkan bahwa, pada Siklus II
telah banyak perubahan dan kekurangan yang ada pada siklus I
mampu teratasi di siklus II ini. Berikut hasil pengamatan
terhadap siswa yang menunjukkan peningkatan yaitu:
1) Sebagian besar siswa sudah memperhatikan guru,
2) Siswa mulai bertanggung jawab dengan tugas yang
diberikan guru,
3) Siswa juga berperan aktif dalam belajar serta siswa
semangat mengikuti pembelajaran Fiqih melalui metode
Make A Match materi makanan dan minuman halal
haram.
4) Adanya peningkatan secara klasikal, dimana hasil belajar
siswa yang telah memenuhi KKM yang ditentukan.
81
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
1. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)
Tahap pra siklus ini dilakukan sebelum melakukan tahap siklus I.
Pada tahap ini peneliti melakukan survei sebelum memulai penelitian
di MTs Pesantren Satu Atap Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong. Survei
ini peneliti laksanakan pada hari Selasa, 2 April 2019. Dari hasil
survei yang dilakukan, peneliti memperoleh data mengenai hasil
belajar siswa di MTs Pesantren Satu Atap Manbaus Sa‟diyah
Kaliwinong.
Data yang diperoleh menunjukkan hasil belajar Fiqih siswa kelas
VIII MTs Pesantren Satu Atap Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong materi
Minuman Halal Haram tergolong rendah dan jauh dari harapan,
karena tidak ada 50% siswa yang mecapai KKM yaitu 75. Berikut
data hasil pra siklus yang diperoleh dari nilai harian siswa mata
pelajaran Fiqih siswa kelas VIII MTs Pesantren Satu Atap Manbaus
Sa‟diyah Kaliwinong adalah:
No Nama Siswa Pra Siklus Keterangan
1 Agil Siti Nur Hidayah 83 Tuntas
2 Ahmad Khoirul Basyar 65 Tidak Tuntas
3 Ahmad Khoiruttamam 65 Tidak Tuntas
82
Tabel 4.1 data hasil belajar siswa prasiklus
(Sumber:Data Primer)
4 Aji Prasetyo 50 Tidak Tuntas
5 Bayu Kurniawan 40 Tidak Tuntas
6 Choirur Rosyid 70 Tidak Tuntas
7 Dela Vanesia 70 Tidak Tuntas
8 Edo Fakhrur Rozi 75 Tuntas
9 Eka Nur Ahmad 65 Tidak Tuntas
10 Eli Selfiyana 95 Tuntas
11 Enggar Maviana Ircham 65 Tidak Tuntas
12 Jami‟ah Anitawati 75 Tuntas
13 Jamil Chadiq 70 Tidak Tunts
14 Muhammad Khoirul Huda 75 Tuntas
15 Muhammad Khoirul Qulub 70 Tidak Tuntas
16 Mukminun 65 Tidak Tuntas
17 Namira Rahma Dewi 70 Tidak Tuntas
18 Nur Azizah 65 Tidak Tuntas
19 Pendy Setiawan 65 Tidak Tuntas
20 Reza Deas Isya Mahardika 70 Tidak Tuntas
21 Rio Dimas Aji Pangestu 70 Tidak Tuntas
22 Safik Muhammad Ikhsan 65 Tidak Tuntas
23 Yoga Adi Pratama 45 Tidak Tuntas
Jumlah 1543
Rata- rata 67,08
83
Keterangan:
Tuntas : 5 siswa
Tidak Tuntas : 18 siswa
Persentase ketuntasan klasiklal dihitung dengan rumus berikut:
%
Sehingga,
F = 5
N = 23
%
= 21,74%
Dari tabel 4.1 menunjukkan jumlah siswa yang tuntas mencapai
KKM hanya 5 siswa (21,74%). Sedangkan siswa yang tidak tuntas
sebanyak 18 siswa (78,26%) dengan rata-rata kelas sebanyak 67,08.
Hasil nilai pra siklus menunjukkan bahwa tingkat ketuntasan siswa
masih tendah karena masih dibawah kriteria ketuntasan klasikal yaitu
85%. Terkait dengan hasil tersebut maka harus dilaksanakan siklus I
agar hasil belajar siswa bisa meningkat.
2. Deskripsi Data Siklus I
a. Perencanaan Penelitian Siklus I
Pada tahap perencanaan peneliti mempersiapkan hal-hal
terkait perangkat pembelajaran yaitu RPP, materi pembelajaran,
soal tes, kunci jawaban soal dan media pembelajaran yang
84
mendukung pembelajaran. Dan juga mempersiapkan lembar
observasi siswa dan guru. Pada siklus I peneliti sudah menerapkan
metode Make A Match agar siswa terlibat aktif dalm proses
pembelajaran.
b. Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 16 April 2019. 2
jam (2x40 menitt). Tujuan dari siklus I ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar Fiqih dengan fokus materi yaitu ciri dan
macamnya makanan dan minuman halal haram dengan
menggunakan metode Make A Match. Pada siklus I ini terlihat
siswa mulai tertarik dengan metode Make a Match, akan tetapi
siswa belum aktif sepenuhnya dan kurang memperhatikan dalam
pembelajaran. Berikut tabel 4.2 adalah nilai hasil belajar siswa di
siklus I:
No Nama siswa Siklus I Keterangan
1 Agil Siti Nur Hidayah 88 Tuntas
2 Ahmad Khoirul Basyar 65 Tidak Tuntas
3 Ahmad Khoiruttamam 88 Tuntas
4 Aji Prasetyo 62 Tidak Tuntas
5 Bayu Kurniawan 42 Tidak Tuntas
6 Choirur Rosyid 78 Tuntas
7 Dela Vanesia 78 Tuntas
8 Edo Fakhrur Rozi 88 Tuntas
85
9 Eka Nur Ahmad Farizi 75 Tuntas
10 Eli Selfiyana 100 Tuntas
11 Enggar Maviana Ircham 80 Tuntas
12 Jami‟ah Anitawati 82 Tuntas
13 Jamil Chadiq 82 Tuntas
14 Muhammad Khoirul Huda 64 Tidak Tuntas
15 Muhammad Khoirul Qulub 80 Tuntas
16 Mukminun 65 Tidak Tuntas
17 Namira Rahma Dewi 80 Tuntas
18 Nur Azizah 80 Tuntas
19 Pendy Setiawan 66 Tidak Tuntas
20 Reza Deas Isya Mahardika 76 Tuntas
21 Rio Dimas Aji Pangestu 75 Tuntas
22 Safik Muhammad Ikhsan 65 Tidak Tuntas
23 Yoga Adi Pratama 44 Tidak Tuntas
Jumlah 1703
Rata – rata 74,04
Tabel 4.2 data hasil belajar siswa siklus I
(Sumber:data primer)
Keterangan;
Tuntas : 15
Tidak tuntas: 8
86
Persentase ketuntasan belajar klasikal dihitung dengan rumus
%
Sehingga,
F : 15
N : 23
%
= 65,22 %
c. Pengamatan Penelitian Siklus I
Dari perolehan data di tabel 4.2 tersebut menunjukkan
bahwa siswa yang tuntas jumlahnya meningkat dibandingkan
dengan pra siklus. Dimana pada siklus I siswa yang tuntas menjadi
15 siswa (65,22%) dan siswa yang belum tuntas ada 8 siswa
(34,78%) dengan rata-rata kelas yaitu 74,04. Dari perolehan
tersebut menunjukkan bahwa hasil persentase siswa yang tuntas
belum memenuhi kriteria ketuntasan klasikal yaitu 85%. Maka dari
itu penelitian ini akan dilanjutkan pada tahap atau siklus II.
d. Refleksi Penelitian Siklus I
Setelah peneliti melaksanakan serangkaian pengamatan
dalam proses pembelajaran bahwa, siswa belum seenuhnya aktif
dan kurang memperhatikan guru. Sehingga walaupun asil belajar
meningkat dibandingkan pada pra siklus. namun hasil tersebut
87
masih dibawah ketuntasan klasikal yaitu 85%. Maka dari itu proses
pembelajaran dan kekurangan akan dilanjutkan pada tahap
selanjutnya yaitu siklus II.
3. Deskripsi Data Siklus II
a. Perencanaan Penelitian Siklus II
Pada tahap perencanaan peneliti mempersiapkan hal-hal
terkait perangkat pembelajaran yaitu RPP, materi pembelajaran,
soal tes, kunci jawaban soal dan media pembelajaran yang
mendukung pembelajaran. Dan juga mempersiapkan lembar
observasi siswa dan guru. Pada siklus II peneliti melanjutkan
pembelajaran dengan menerapkan metode Make A Match agar
siswa terlibat aktif dan meningkatkan hasil belajarnya.
b. Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 30 April 2019
dengan 2 jam (2x40 menit). Tujuan dari siklus II ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar Fiqih dengan fokus materi yaitu
binatang yang halal haram dengan menggunakan metode Make A
Match. Pada siklus II sudah terlihat siswa antusias dan
bersemangat dalam proses belajar mengajar. Berikut tabel 4.3
adalah hasil belajar siswa siklus II:
No Nama siswa Siklus II Keterangan
1 Agil Siti Nur Hidayah 96 Tuntas
88
2 Ahmad Khoirul Basyar 88 Tuntas
3 Ahmad Khoiruttamam 100 Tuntas
4 Aji Prasetyo 80 Tuntas
5 Bayu Kurniawan 88 Tuntas
6 Choirur Rosyid 80 Tuntas
7 Dela Vanesia 96 Tuntas
8 Edo Fakhrur Rozi 96 Tuntas
9 Eka Nur Ahmad Farizi 92 Tuntas
10 Eli Selfiyana 100 Tuntas
11 Enggar Maviana Ircham 100 Tuntas
12 Jami‟ah Anitawati 96 Tuntas
13 Jamil Chadiq 96 Tuntas
14 Muhammad Khoirul Huda 100 Tuntas
15 Muhammad Khoirul Qulub 92 Tuntas
16 Mukminun 72 Tidak Tuntas
17 Namira Rahma Dewi 100 Tuntas
18 Nur Azizah 96 Tuntas
19 Pendy Setiawan 80 Tuntas
20 Reza Deas Isya Mahardika 92 Tuntas
21 Rio Dimas Aji Pangestu 88 Tuntas
89
22 Safik Muhammad Ikhsan 80 Tuntas
23 Yoga Adi Pratama 74 Tidak Tuntas
Jumlah 2082
Rata – rata 90,52
Tabel 4.3 data hasil belajar siswa siklus II
(sumber:data primer)
Keterangan :
Tuntas : 21
Tidak Tuntas : 2
Persentase ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus:
%
Sehingga,
F = 21
N = 23
%
= 91,30%
c. Pengamatan Penelitian Siklus II
Dari perolehan data di tabel 4.3 tersebut menunjukkan
bahwa siswa yang tuntas KKM yaitu meningkat menjadi 21 siswa
(91,30%) dan siswa yang tidak tuntas yaitu 2 siswa (8,70%)
dengan rata-rata kelas 90,52. Dari perolehan data tersebut
membuktikan bahwa hasil belajar siswa telah mencapai
90
persentase ketuntasan klasikal yaitu 85% dari jumlah siswa
keseluruhan. Dengan demikian penelitian ini dihentikan di siklus
II.
d. Refleksi Penelitian Siklus II
Pengamatan dari proses belajar pada siklus II
menunjukkan bahwa siswa mulai antusias dan bersemangat,
aktif dan memperhatikan, sehingga hal tersebut berdampak
baik pada hasil belajar siswa. Pada pembelajaran siklus II
dinyatakan sudah berhasil karena dilihat dari 23 siswa yang
nilainya tuntas (KKM) sebanyak 21 siswa atau 91,30% dan
sudah mencapai indikator ketuntasan klasikal yang diharapkan
yaitu ≥85% siswa tuntas belajar. Dan siswa yang belum tuntas
pada siklus II akan diberikan tugas remisdi atau tugas mandiri
oleh guru pengampu sehingga diharapkan semua siswa dapat
tuntas belajar.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian diatas, untuk mengetahui hasil
peningatan setiap siklusnya maka data yang diperoleh akan direkapitulasi
pada tabel di bawah. Berikut tabel 4.4 adalah perbandingan hasil belajar
siswa di setiap siklusnya:
Siklus Rata-rata Tuntas Persentase Belum
Tuntas
Persentase
Pra Siklus 67,08 5 21,74% 18 78,26%
91
Siklus I 74,04% 15 65,22% 8 34,78%
Siklus II 90,52 21 91,30 2 8,70%
Tabel 4.4 Rekapitulasi hasil belajar
(Sumber: Data Primer)
Tabel rekapitulasi di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode Make a Match mengalami peningkatan. Hal tersebut
dapat dilihat di perolehan Pra siklus, Siklus I, dan Siklus II.
1. Perincian Data Pra Siklus
Data yang diperoleh pada pra siklus yaitu siswa yang tuntas
mencapai KKM 75 hanya 5 siswa (21,74%). Sedangkan siswa yang
tidak tuntas sebanyak 18 siswa (78,26%) dengan rata-rata kelas
sebanyak 67,08. Hasil nilai pra siklus menunjukkan bahwa tingkat
ketuntasan siswa masih tendah karena masih dibawah kriteria
ketuntasan klasikal yaitu 85%. Sehingga harus dilakukan tindak lanjut
yaitu penerapan siklus I. Berikut gambar 4.1 adalah diagram hasil pra
siklus:
Diagram pie 4.1 persentase hasil belajar siswa pra siklus
(sumber: Data primer)
21,74%
78,26%
PRA SIKLUS
92
=Jumlah presentase siswa yang belum tuntas pra siklus
= Jumlah presentase siswa yang tuntas siklus I
2. Perincian Data Siklus I
Dalam penelitian siklus I memperoleh data dimana jumlah
siswa yang tubtas terdapat peningktan yaitu 15 siswa yang tuntas
belajar (65,22%), sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar
terdapat 8 siswa (34,78%) dengan nilai rata-rata kelas sebanyak
74,04. Dari persentase tersebut menunjukkan bahwa hasil tersebut
belum mencapai indikator keberhasilan secara klasikal yang telah
ditentukanyaitu 85%. Sehingga pnelitian tersebut akan dilanjutkan
dalam tahap atau siklus ke II, dengan lanjutan materi dari siklus I
dan waktu penelitian yang berbeda. Berikut gambar 4.2 adalah
diagram hasil persentase siklus I:
Diagram pie 4.2 persentase hasil belajar siswa siklus I
(sumber: Data primer)
=Jumlah presentase siswa yang belum tuntas siklus I
= Jumlah presentase siswa yang tuntas siklus I
65,22%
34,78%
HASIL SIKLUS I
93
3. Perincian Data Siklus II
Dalam penelitian siklus II memperoleh data bahwa hasil
belajar siswa mengalami peningktan. Siswa yang tuntas KKM
yaitu 21 siswa (91,30%) dan siswa yang belum tuntas ada 2 siswa
(8,70%) dengan rata-rata kelas 90,52. Dari hasil persentase tersebut
menunjukkan bahwa hasil dari siklus II telah mencapai kriteria
ketuntasan klasikal. Berikut gambar 4.3 adalah diagram hasil
persentase siklus II:
Diagram pie 4.3 presentase hasil belajar siswa siklus II
(sumber: Data primer)
=Jumlah presentase siswa yang belum tuntas siklus I
= Jumlah siswa yang tuntas siklus I
91,30%
8,70%
HASIL SIKLUS II
94
Berikut adalah diagram batang 4.1 perbandingan hasil belajar dari
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Diagram Batang 4.1 rekapitulasi hasil belajar siswa dari Prasiklus hingga Siklus II
(Sumber : data primer)
Data diagram batang di atas menunjukkan bahwa hasil belajar
siswa setelah diterapkan metode Make a Match terjadi peningkatan dari
pra siklus terdapat 21,74%, Siklus I terdapat 65,22% siswa yang tuntas
belajar dan Siklus II terdapat 91,30% siswa yang tuntas belajar.
Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari pra siklus ke Siklus I yaitu
43,49% dan Siklus I sampai ke Siklus II sebanyak 26,08%.
21,74%
65,22%
91,30%
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra Siklus Siklus I Siklus II
DIAGRAM PRA SIKLUS- SIKLUS II
95
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil belajar Fiqih materi Makanan dan Minuman Halal Haram
pada siswa kelas VIII MTs Pesantren Satu Atap Manbaus Sa‟diyah
Kaliwinong Tahun Pelajaran 2018/2019 mengalami peningkatan setelah
menggunakan metode Make a Match. Berdasarkan penelitian ini hasil
belajar siswa kelas VIII MTs Pesantren Satu Atap Manbaus Sa‟diyah
Kaliwinong dapat disimpulkan bahwa, dari nilai pra siklus menunjukkan
siswa yang tuntas dengan KKM 75 terdapat 5 siswa dengan persentase
21,76%. Dilanjut penelitian pada Siklus I dengan jumlah siswa yang tuntas
yaitu 15 siswa dengan persentase 65,22%, dan pada penelitian Siklus II
meningkat menjadi 21 siswa yang tuntas dengan persentase 91,30%. Dari
hasil tersebut menunjukkan bahwa persentase Siklus II telah mencapai
kriteria ketunsan klasikal yaitu 85%, maka pembelajaran Fiqih materi
Makanan dan Minuman Halal Haram dinyatakan tuntas.
Berdasarkan peningkatan hasil belajar di atas, diketahui bahwa
metode Make A Match mampu meningkatan hasil belajar Fiqih materi
Makanan dan Minuman Halal Haram pada siswa kelas VIII MTs
Pesantren Satu Atap Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong Tahun Pelajaran
2018/2019.
96
B. Saran
Berdasarkan dengan penelitian yang dilakukan, maka peneliti ada
beberapa saran agar hasil belajar dapat meningkat, yaitu:
1. Bagi para siswa yang sebaikknya lebih aktif dan bersungguh-
sungguh dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar
2. Bagi guru hendaknya lebih mampu melakukan inovasi dalam
pembelajaran yang sesuai dengan materi. Sehingga mampu
meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya dengan
meningkatnya hasil belajar para siswa.
3. Sebagai guru seharusnya mampu membantu perkembangan
siswanya, agar lebih mampu memahami dan menguasai materi
yang diajarkan salah satunya dengan pemberian motivasi kepada
siswa sebelum pembelajaran.
97
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, N. (2017). SKIPSI. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKHLAK.
Salatiga: IAIN SALATIGA.
Darwis, R. (2010). Fiqh anak di indonesia Jurnal AL Ulum Volume 10 nomor 1.
IAIN Sultan Amai Gorontalo. (Diakses offline tanggal 15 Juni 2019)
Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembeljaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Hamalik, Oemar. (2007). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pustaka setia.
Huda, Miftakhul. (2016). Model-Mode Pengajaran Dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Koto, Alaiddin. (2004). Ilmu Fiqh Dan Usul Fiqh. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Kunandar. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Press.
Mulyasa. ( 2011 :63). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sardiman. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Press.
Shoimin, Aris. (2017). 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sumadayo, Samsu. (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.
98
Suprihatiningrum, Jamil. (2017). Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media.
Suprijono, Ahmad. (2011). Cooperatif Learning Teori Dan Aplikasi Paikem.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. (2015).. Teori Belajar Dan Pembelajaran Jakarta: Prenamedia
Grup. (ebook diakses offline tanggal 15 Juni 2019)
Suyadi. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Divapress.
Suyono, dan Hariyanto. (2016). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. (2017). Psikologi Belajar. Depok: Rajawali Press.
Thobroni. (2017). Belajar Dan Pembelajaran. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep
Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Penada Media Grup.
Utama, Dwija. (2018). Jurnal Penelitian Forum Komunikasi Pengembangan
Profesi Pendidikan Kota Surakarta. Surakarta: Forum Komunikasi Guru
Pengawas Surakarta. (diakses online tanggal 8 Juli 2019 pukul: 08.13)
Wayuni, Baharuddin dan Esa Nur. (2007). Teori Belajar Dan Pembelajaran.
Yogykarta: Ar-Ruzz Media.
Yasin, Achmad. (2013). Dasar-Dasar Istinbat Hukum Islam. Surabaya: UIN
Sunan Ampel.
99
LAMPIRAN-LAMPIRAN
100
Lampiran 1
SURAT PERMOHONAN IJIN PENELITIA
101
Lampiran 2
SURAT BALASAN IJIN PENELITIAN
102
Lampiran 3
LEMBAR KONSULTASI
103
104
Lampiran 4
YAYASAN MANBAUS SA‟DIYAH
MTs PSA MANBAUS
SA‟DIYAH BANYUKUNING BANDUNGAN KAB.
SEMARANG
NSM : 121233220038 NPSN : 20364424
SK.MENKUMHAM NOMOR : AHU – 0010928.AH.01.04.Tahun 2015
Jl. Kalipawon Km. 1.5 Banyukuning Bandungan 50663 Tel. 085326251561
Kab. Semarang Email : [email protected]
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
A. Kompetensi Inti
KI : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
Satuan pendidikan : MTs PSA Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/ Semester : VIII/Genap
Materi Pokok : Makanan dan Minuman Halal Haram
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (2x 40 menit)
Tahun Pelajaran : 2018/ 2019
105
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
1.1 meyakini manfaat mengonsumsi
makanan yang halalan tayyiban
1.1.1. siswa mampu menjelaskn
pengertian makanan dan
minuman yang halal dan
haram
1.1.2. siswa mampu menjelaskan
manfaat mengonsumsi
makanan yang halal
2.1 membiasakan sikap selektif dan
hati-hati sebagai implementasi
dari pemahaman tentang
makanan dan minumam yang
halal dan yang haram
2.1.1 siswa mampu membedakan
makanan minuman yang
halal dan haram
2.1.2 siswa mampu menjelaskan
mudharat makanan dan
minuman yang diharamkan
2.1.3 siswa mampu menjelaskan
mengonsumsi makanan dan
minuman haram dalam
keadaan darurat
3.1 menganalisis ketentuan makanan 3.1.1 siswa mampu menjelaskan isi
106
halal haram makanan dan
minuman
kandungan Q.S Al-
Baqarah/2:168
3.1.2 siswa mampu menjelaskan
hikmah adanya halal haram
dalam makanan dan
minuman
4.1 Mengetahui dalil Al-Quran yang
menjadi dasar hukum makanan
dan minuman halal haram
4.1.1 Siswa mampu membaca
dalil makanan halal dan
haram Q.S Al-Baqarah
2/168
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. Setelah mengikuti pembibingan pembelajaran melalui pemberian
uswah, peserta didik mampu menjelaskan pengertian makanan
minuman yang halal dan hram dengan baik dan benar.
2. Setelah mengikuti pembibingan pembelajaran melalui ceramah,
peserta didik mampu menjelaskan manfaat mengonsumsi makanan
yang halal dengan benar.
3. Setelah mengikuti pembibingan pembelajaran melalui pengamatan dan
pemberian uswah, peserta didik mampu membedakan makanan
minuman yang halal dan haram dengan baik.
4. Setelah mengikuti pembibingan pembelajaran melalui ceramah dan
tanya jawab, pesert didik mampu menjelaskan mudharat makanan dan
minuman yang diharamkan dengan benar.
5. Setelah mengikuti pembibingan pembelajaran melalui ceramah dan
contoh, peserta didik mampu menjelaskan mengonsumsi makanan dan
minuman haram dalam keadaan darurat dengan benar.
6. Setelah mengikuti pembibingan pembelajaran melalui pemberian
uswah, peserta didik mampu menjelaskan isi kandungan Q.S Al-
baqarah/2:168 dengan baik.
107
7. Setelah mengikuti pembibingan pembelajaran melalui pemberian
uswah dan tanya jawab,pesert didik mampu menjelaskan hikmah
adanya halal haram dalam makanan dan minuman dengan baik.
8. Setelah mengikuti pembibingan pembelajaran melalui pemberian
uswah, peserta didik mampu membaca Q.S Al-baqarah/2:168 dengan
baik
D. Materi Pembelajaran
1. Makanan yang dihalalkan adalah makanan yang diperbolehkan Allah SWT
untuk dikonsumsi umat Islam. Allah berfirman:
ض ال ر اف ي و ك ل ىاه االاش ل ك ن ي اأ يه إ ه الشي ط اى اث ط ى اخ ح خب ع ى ل ي باو لط ل ح
ب ي ي ه ع ذ و
Artinya: “Wahai manusia! Makanlan dari (makanan) yang halal dan baik
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu” (QS. Al-
Baqarah:168)
Ada dua penyebab mengapa makanan dapat dikatakan halal:
a. Halal karena zatnya
Makanan yang halal karena zatnya adalah makan yang secara materi
itu halal, bermanfaat bagi kesehatan, tidak menimbulkan penyakit,
serta tidak kotor dan menjijikkan. Seperti nasi, sayuran, lauk-pauk,
buah-buahan dan sebagainya.
b. Halal karena cara memperolehnya
Makanan yang dilihat dari zatnya halal, hukumny dapat berubah
menjadi haram jika cara memperolehnya diharamkan oleh Allah
SWT. Contohny buah apel yng diperoleh dari hasil mencuri maka
hukum memakannya adalah haram. Adapun setiap makanan yang
halal diperoleh melalui cara yang halal maka hukumnya tetaplah halal.
c. Halal karena proses/ cara pengolahannya
Selain sesuatu yang halal itu harus diperoleh dengan carayang halal.
Cara dan proses pengolahannya juga harus benar. Barang yang halal
harus diproses pula dengan barang yang halal pula.
108
Makanan yang halal akan mendatangkan manfaat bagi mnausia, baik
jasmani maupun rohani. Ciri-ciri makann yang halal, antara lain sebagai
berikut:
a. Bermanfaat bagi tubuh
b. Baik, bergizi, dan tidak mengandung bahan yang berbahaya.
c. Tidak mengganggu sistem kesehatan tubuh, baik fisik maupun psikis.
d. Tidak kotor dan tidak najis.
e. Tidak menjijikkan dan tidak tercemar dengan barang yang
berbahaya.tidak memabukkan dan tidak merusak akal.diperoleh
dengan cara yang halal.
2. Jenis Makanan yang Diharamkan
Makanan yang diharamkan itu ada dua jenis:
a. Lidzaati, jenis makanan yang dihramkan karena zatnya memang
diharamkan. Contohny seperti bangkai (termasuk daging tanpa
disembelih), darah, daging babi, binatang yng disembelih dengan
menyebut selain nama Allah SWT, hewan yang tercekik, yang
terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas
tanpa sempat disembelih.
b. Lighairihi, jenis makanan yang diharamkan karena cara
memperolehnya haram. Makanan yang halal zatnya untuk
dikonsumsi jika cara mendapatannya haram, maka hukumnya
makanan itu menjadi haram.
3. Minuman yang Dihalalkan dan yang Diharamkan
Minuman yang dihalalkan adalah minuman yang diperbolehkan
oleh Allah SWT, baik zatnya maupun cara untuk memperolehnya. Adapun
minuman yang baik adalah minuman yang bergizi dan bermanfaat bagi
tubuh. Ciri-ciri minuman yang baik atau bermanfaat adalah:
a. Minuman yang mengandung mineral
b. Minuman yang terhindar dari sumber penyakit (bakteri, kuman dan
virus)
109
Memakan makanan dan minuman yang baik dan halal akan
memiliki banyak manfaat. Diantaranya:
a. Menyehatkan tubuh
b. Menambah kecerdasan pikiran
c. Mempercepat penyembuhan tubuh dari sakit
d. Meningkatkan pertumbuhan tubuh
e. Menguatkan tubuh
f. Menghindari diri dari dosa
g. Meningatkan kebaikkan akhlak
h. Mendapat kasih sayang Allah SWT.
Kemudian salah satu contoh minuman yang diharamkan adalah Khamr.
Khamr adalah bahan yang mengandung alkohol dan memabukkan. Dalam
Al-Quran secara tegas dijelaskan haramnya khamr tau segla hal yang
memabukkan, seperti di Q.S Al-Baqarah:219, atau segala sesuatu
minuman yang memabukkan.
4. Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Haram dalam Keadaan Darurat
Adapun ketika dalam keadaan darurat, hukumnya tersendiri yaitu
halal. Seperti Q.S Al-An‟am/6:119 dan Q.S Al-Baarah:173, dimna darurat
tersebut adalah keadaan yang terpaksa dan tidak disengaja keadaannya dan
tidak melampaui batas. Darurat yang sudah disepakati oleh semua ulama,
adalah darurat dalam masalah makanan karena ditahan oleh kelaparan.
Sementara ulama memberikan batas darurat itu berjalan sehari semalam,
sedangkan dia tidak mendapatkan makanan kecuali barang-barang yang
diharamkan. Watu itu dia boleh memakan sekedarnya sesuai dengan
dorongan darurat itu guna menjaga dari bahaya.
5. Hikmah adanya makanan dan minuman halal haram
a. Dapat selektif memilih makanan yang halal dan menjauhi yang
haram.
b. Hidup menjadi lebih sehat, baik jasmani maupun rohani.
c. Lebih tenang dalam menjalani kehidupannya di masyarakat.
d. Terhindar dari rasa khawatir dan tetap rukun dengan sesama
110
manusia.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajran : cooperative learning
3. Metode : Diskusi, ceramah,tanya jawab dan Make a Match
F. Media/ Alat dan Bahan Pembelajaran
1. Spidol
2. Papan tulis
3. Kertas kartu
G. Sumber Pembelajaran
1. Buku paket fiqh MTs kelas VIII
2. LKS Arafat MTs 2b
3. Buku lain yang relevan dengan materi
H. Langkah- langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama
mengucapkan salam dan menanyakan kabar
Guru mengabsen peserta didik dan memeriksa kerapian pakain,
posisi, tempat duduk dan kebersihan kelas.
Guru memberikan motivasi
Peserta didik berdoa untuk mengawali proses pembelajaran
Guru menyampaikan pertanyaan secara komunikatif tentang materi
yang akan dipelajari
Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran sesuai materi yang
akan disampaikan.
Guru melakukan apersepsi dengan cara mengajak siswa untuk
berkonsentrasi dengan pemberian kuis soal agar siswa lebih
semangat.
2. Kegiatan Inti (55 menit)
Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang dalil, dasar, dan
tujuan Fiqih materi makanan dan minuman halal haram
111
Peserta didik membaca buku yang berisi penjelasan dalil, dasar,
dan tujuan Fiqih materi makanan dan minuman halal haram
Guru menjelaskan dalil yang berkaitan dengan materi
pembelajaran.
Melalui stimulus guru, peserta didik menanyakan tentang materi
yang dipelajari.
Peserta didik memberi umpan balik tentang dalil, dasar materi.
Guru memberikan arahan dan menjelaskan sedikir mengenai
metode yang akan digunakan.
Guru memulai pembelajaran dengan menggunakan metode Make A
Match dan mulai membagikan kartu yang berisi soal dan jawaban.
Peserta didik mulai untuk mencari jawaban atas kartu soal yang
didapatkan sesuai dengan jumlah waktu yang ditentukan.
Peserta didik yang sudah mendapatkan pasangan akan berdiskusi
mengenai soal dan jawabannya.
Secara berpasangan peserta didik membacakan dan menjelaskan
soal dan jawaban mereka didepan kelas.
Peserta didik lainnya mendengarkan dan memberikan tanggapan.
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
Guru bersama para peserta didik merumuskan simpulan tentang
materi makanan dan minuman halal haram yag sudah dipelajari
Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut memberi tugas kepada
peserta didik.
Guru memberikan motivasi belajar.
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya serta kegiatan pembelajarannya.
Guru bersama-sama para peserta didik menutup pembelajaran
dengan berdoa lalu mengucapkan salam penutup.
I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
112
Teknik Penilaian : Observasi (Teman Sejawat)
NO Pernyataan Sikap
Jarang Sering Sangat
Sering
1 Si A memakan ayam
goreng
2 Si B membeli daging
Babi untuk pesta
3 Si C membeli sate
kambing
4 Si D sengaja membeli
rica-rica daging
Anjing
5 Si E sengaja meminum
Khamr
Pedoman Penskoraan:
Skor 4 Jika jawaban sesuai dengan kunci jawaban
Skor 3 Jika jawaban hampir mendekati kunci jawaban
Skor 2 Jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban
Nilai = jumlah skor x 5
2. Penilaian pengetahuan
A. Jawablah soal dibawah dengan tepat!
1. Berikut ini kriteria makanan yang diperbolehkan oleh Allah
SWT adalah.....
a. Makanan yang halal dan mahal
b. Makanan yang bersih dan baik
c. Makanan yang baik dan halal
d. Makanan yang baik dan lezat
2. Makanan yang thayyib artinya.........
a. Baik dan menyehatkan c. Baik dan
enak
113
b. Bergizi dan mahal d. Enak dan
gurih
3. Air sumur itu halal karena.....
a. Halal cara memperolehnya
b. Zatnya halal
c. Bebas bakteri
d. Mudah didapatkan
4. Dalam surah Al-Baqarah: 168, Allah memerintahkan kita
untuk.......
a. Tidak mencuri dalam mendapatkan makanan
b. Memakan makanan halal dan baik yang terdapat di
bumi
c. Tidak berlebihan dalam makan
d. Bersedekah makanan
........الويتت والدم ولحن الخنزير... .5
Dalam Q.S Al-Baqarah:173 menerangkan keharaman
makanan, kata yang bergaris bawah artinya adalah.....
a. Darah c. Anjing liar
b. Daging babi d. Bangkai
6. Berikut ini termasuk makanan yang diharamkan lidzatihi,
kecuali.....
a. Daging babi c. Buaya
b. Ayam curian d. Darah
7. Hukum memakan nasi dari hasil menipu adalah........
a. Subhat c. Mubah
b. Halal d. Haram
8. Barang siapa dengan sangat terpaksa memakan bangkai
karena kelaparan dan tidak melewatin batas dalam keadaan
darurat, maka......
a. Ia tetap berdosa c. Berdosa besar
b. Berdosa sedikit d. Tidak apa-apa
114
9. Berikut ini termasuk makanan yang dihalalkan lidzatihi
adalah.......
a. Daging babi
b. Ayam mati terpukul
c. Ayam tercekik masih sempat disembelih
d. Daging anjing yang disembelih
10. Makanan dan minuman yang kita konsumsi harus حلال طيبا
artinya.....
a. Halal dan tidak haram c. Halal dan murah
b. Halal dan baik d. Halal dan mudah
didapat
B. Uraian
1. Makanan yang belum jelas halal dan haram disebut juga
makanan?
2. Sebutkan kriteria minuman yang halal? 3 saja!
3. Sebutkan minuman yang halal dari segi zatnya? 3 saja!
4. Apakah yang dimaksud dengan makanan haram lighairihi?
5. Apa saja hikmah adanya halal dan haram dalam makanan dan
minuman?
Kunci jawaban:
A. Pilihan ganda
1. C 6. B
2. A 7. D
3. B 8. D
4. B 9. C
5. A 10. B
B. Uraian
1. Syubhat
2. Tidak memabukkan, mengandung mineral, terhindar
dari sumber penyakit, dsbg.
115
3. Air hujan, air laut, air sumur
4. Makanan yang diharamkan karena cara
mendapatkannya haram.
5. Hikmahnya:
a. Dapat selektif memilih makanan yang halal dan
menjauhi yang haram
b. Hidup menjadi lebih sehat, baik jasmani
maupun rohani.
c. Lebih tenang dalam menjalani kehidupannya di
masyarakat.
d. Terhindar dari rasa khawatir dan tetap rukun
dengan sesama manusia
Pedoman Penskoraan:
Skor A (Pilihan Ganda)
Benar = 1 salah = 0
Skor B (Uraian)
Benar = 3
Mendekati benar = 2
Kurang tepat = 1
Tidak di jawab = 0
Skor Perolehan
NILAI = (TOTAL Skor A + Skor B) x 4 = 100
3. Instrumen Penilaian Ketrampilan
Kelas : VIII
Mata Pelajaran : Fiqh
Instumen : Membaca al Qur‟an terkait makanan dan minuman
halal haram Q.S Al-Baqarah 2/168
No Nama Peserta
didik
Aspek Penilaian Jml Nilai Ket
Tajwid Tartil Lancar
1
116
2
3
4
5
Pedoman penskoran :
Aspek
yang
dinilai
Skor
30 25 20 10
Tajwid Jika
bacaannya
sasuai dengan
tajwid (tidak
ada
kesalahan)
Jika bacaannya
sesuai dengan
tajwid (ada
sedikit
kesalahan)
50 %
bacaannya
sesuai tajwid
Jika
bacaannya
tidak sesuai
tajwid
Tartil Tartil Cukup Kurang Tidak Tartil
Aspek yang
dinilai
Skor
40 35 25 20
Lancar Lancar Cukup lancar Kurang lancar Tidak lancar
Nilai = Nilai Tajwid + Tartil + Kelancaran = Skor maksimal
Mengetahui
Mahasiswa Guru Mapel Fiqih
Lia Fathonatul Fajar Trismun, S.Pd.
NIM. 23010150279 NIP. (-)
Kepala Madrasah
Nur Rokhim, S.Pd, M.Si
NIP. (-)
117
Lampiran 5
YAYASAN MANBAUS SA‟DIYAH
MTs PSA MANBAUS SA‟DIYAH
BANYUKUNING BANDUNGAN KAB. SEMARANG
NSM : 121233220038 NPSN : 20364424
SK.MENKUMHAM
NOMOR : AHU – 0010928.AH.01.04.Tahun 2015
Jl. Kalipawon Km. 1.5 Banyukuning Bandungan 50663 Tel.
085326251561
Kab. Semarang Email : [email protected]
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
Satuan pendidikan : MTs PSA Manbaus Sa‟diyah Kaliwinong
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/ Semester : VIII/Genap
Materi Pokok : Binatang yang Halal dan Haram
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (2x 40 menit)
Tahun Pelajaran : 2018/ 2019
118
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
1.1 meyakini manfaat mengonsumsi
makanan yang halalan tayyiban
1.1.1. Siswa mampu menjelaskan
pengertian binatang yang
dihalalkan dan yang
diharamkan
1.1.2. Siswa mampu menjelaskan
manfaat mengonsumsi
binatang yang halal.
2.1 membiasakan sikap selektif dan
hati-hati sebagai implementasi
dari pemahaman tentang
bunatang yang dihalalkan dan
yang diharamkan
2.1.1 Siswa mampu membedakan
antara binatang yang
dihalalkan dan yang
diharamkan
2.1.2 Siswa mampu menjelaskan
ciri-ciri binatang yang
diharamkan secara garis
besarnya
3.1 Menganalisis ketentuan makanan
halal haram makanan dan
minuman
3.1.1 Siswa mampu menjelaskan
mudharat mengkonsumsi
binatang yang diharamkan
3.1.2 Siswa mampu menjelaskan
isi kandungan Q.S Al-
Maidah/5:3
4.1 Mengetahui dalil Al-Quran yang
menjadi dasar hukum binatang
4.1.1 Siswa mampu membaca
dalil Al-Maidah:5 ayat 3
119
yang dihalalkan dan diharamkan. tentang binatang halal
dan haram
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. Setelah mengikuti pembibingan pembelajaran melalui pemberian
uswah, peserta didik mampu menjelaskan pengertian binatang yang
halal dan haram dengan baik dan benar.
2. Setelah mengikuti pembibingan pembelajaran melalui ceramah,
peserta didik mampu menjelaskan manfaat mengonsumsi binatang
yang halal dengan benar.
3. Setelah mengikuti pembibingan pembelajaran melalui pengamatan dan
pemberian uswah, peserta didik mampu membedakan binatang yang
dihalalkan dan diharamkan dengan benar.
4. Setelah mengikuti pembibingan pembelajaran melalui pengamatan dan
pemberian uswah, peserta didik mampu menjelaskan ciri-ciri binatang
yang diharamkan dengan benar.
5. Setelah mengikuti pembibingan pembelajaran melalui ceramah dan
tanya jawab, peserta didik mampu menjelaskan mudharat
mengkonsumsi binatang yang halal dan haram dengan benar.
6. Setelah mengikuti pembibingan pembelajaran melalui pemberian
uswah, peserta didik mampu menjelaskan isi kandungan Q.S Al-
baqarah/2:168 dengan baik.
7. Setelah mengikuti pembibingan pembelajaran melalui pemberian
uswah, peserta didik mampu membaca Q.S Al-baqarah/2:168 dengan
baik.
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Binatang yang Dihalalkan
Binatang yang dihalalkan adalah binatang yang dagingnya boleh
dimakan menurut hukum Islam dan tata cara memperoleh serta
penyembelihan sesuai syariat.
a. Macam Binatang yang Dihalalkan
120
1) Binatang Air. Semua binatang yang hidup di air adalah
halal, baik air laut maupun air tawar, kecuali katak dan
buaya. Dan halal pula bangkai ikan laut dan air tawar
bangkai belalang, hati dan limpa.
2) Binatang Darat
- Binatang ternak yang hidup di darat, seperti
kerbau, sapi, unta, kambing, kuda, kijang,
menjangan, kancil, kelinci dan sebagainya yang
dihalalkan Allah SWT.
- Semua binatang yang baik dan lezat, seperti ayam,
itik, bebek, angsa ayam hutan, merpati, burung
pipit, dan sebagainya.
- Semua daging bintang halal yang telah
dipotong/disembelih dengan menyebut nama Allah
SWT
b. Manfaat Memakan Binatang yang Dihalalkan
1) Mendapat keseatan jasmani dan rohani
2) Menumbuhkan energy untuk beraktivitas
3) Menguji iman dan hawa nafsu orang yang beriman
4) Terhindar dari dosa
5) Mendapat amal dan pahala dari Allah
6) Tergolong ke dalam umat Allah yang saleh
7) Semakin dekat dengan Allah SWT.
2. Binatang yang Diharamkan
Binatang yang diharamkan artinya binatang yang tidak boleh
dimakan. Macam-macam jenis binatang yang diharamkan
sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Maidah ayat 3:
ى ا لو و ق ت خ ال و و ب ه هللا ل غ ي ر ل أ ه ا ه و ي ر س ال ح ن ل ح و م الذ و ي خ ت ال و ل ي ك ن ع ج ه ر ر ة ح ق ى
ح س أ ى و الص ب ل ى ع ر ب ح ا ه و ي خ ن ر ك ا ه إ ل السب ع أ ك ل ا ه و ت ي ح الط و ي ت د خ ر ال و او ى و خ ق س
.......... ل ن ب ال ز
121
Artinya: “diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging
babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah,
yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan
(diharamkan pula)yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan
pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah) karena itu
perbuatan fasik...” (QS. Al-Maidah/5: 3)
Dari ayat tersebut, makanan yang diharamkan adalah bangkai, darah,
daging babi, daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah,
hewan yang mati karena tercekik, dipukuli, terjatuh, ditanduk hewan
lain, diterkam binatang buas, dan hewan yang disembelih untuk
berhala.
a. Semua jenis makanan yang mendatangkan mudharat/bahaya
terhadap kesehatan badan, jiwa, akal, moral, dan akidah.
b. Semua jenis makanan yang kotor dan menjijikkan.
c. Makanan yang didapatkan dengan cara yang batil (salah),
misalnya makanan hasil curian, rampasan, dan lain-lain.
d. Binatang yang kotor dan menjijikkan hukumnya haram, karena
binatang tersebut mengandung penyakit yang membahayakan
manusia. Adapan ulama fikih menyebutnya Hasyarat yaitu
binatang bumi yang kecil-kecil seperti ulat, kecoa, kutu, lalat
dan sebagainya
Selain hewan yang diharamkan, adapula hewan yang diperintahkan
oleh syariat untuk dibunuh. Hewan yang diperintahkan untuk dibunuh
maka artinya hewan tersebut haram dimakan. Didalam hadis
menyebutnya menyebutnya dengan hewan Fasik, yaitu tikus,
kalajengking, burung gagak, al-hadaya (mirip burung gagak), anjing
(yang suka menggigit), ular, dan tokek.
Kemudian adapula hewan yang dilarang oleh syariat untuk
dibunuh. Hewan yang dilarang untuk dibunuh, maka ia dilarang untuk
dikonsumsi karena jika dilarang untuk dibunuh berarti dilarang untuk
122
disembelih. Hewan-hewan tersebut adalah semut, lebah, burung
hudud, burung shurad, dan kata.
Mudarat bagi orang mengonsumsi binatang yang diharamkan
Merusak organ tubuh manusia
Mengganggu kesehatan badan
Memengaruhi jiwa, watak, mental dan akhlak
Menimbulkan kerasukan dan kebuasan
Mengakibatkan dosa jika memakannya
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajran : cooperative learning
3. Metode : Diskusi, ceramah,tanya jawab dan Make a Match
F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran
1. Spidol
2. Papan tulis
3. Kertas kartu
G. Sumber Belajar
1. Buku paket fiqh MTs kelas VIII
2. LKS Arafat MTs 2b
3. Buku lain yang relevan dengan materi
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama
mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa
Guru mengabsen peserta didik dan memeriksa kerapian pakain,
posisi, tempat duduk dan kebersihan kelas.
Guru memberi motivasi
Peserta didik berdoa untuk mengawali proses pembelajaran
Guru memberikan pertanyaan secara komunikatif tentang materi
yang disampaikan sebelumnya untuk mengulang kembali
pemahaman siswa
123
Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran sesuai materi yang
akan disampaikan.
2. Kegiatan Inti (55 menit)
Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang dalil, dasar, dan
tujuan Fiqih materi binatang yang halal dan haram
Peserta didik membaca buku yang berisi penjelasan dalil, dasar,
dan tujuan Fiqih materi binatang yang halal dan haram
Guru menjelaskan dalil yang berkaitan dengan materi
pembelajaran.
Melalui stimulus guru, peserta didik menanyakan tentang materi
yang dipelajari.
Peserta didik memberi umpan balik tentang dalil, dasar materi
sambil mengecek pemahaman siswa.
Guru memulai pembelajaran dengan menggunakan metode Make A
Match dan mulai membagikan kartu yang berisi soal dan jawaban.
Siswa mulai untuk mencari jawaban atas kartu soal yang
didapatkan sesuai dengan jumlah waktu yang ditentukan.
Siswa yang sudah mendapatkan pasangan akan berdiskusi
mengenai soal dan jawabannya.
Secara berpasangan peserta didik membacakan dan menjelaskan
soal dan jawaban mereka didepan kelas.
Siswa lainnya mendengarkan dan memberikan tanggapan.
3. Penutup (15 menit)
Guru bersama para peserta didik merumuskan simpulan tentang
materi makanan dan minuman halal haram yag sudah dipelajari
Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut memberi tugas kepada
peserta didik.
Guru memberikan motivasi belajar.
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya serta kegiatan pembelajarannya.
124
Guru bersama-sama para peserta didik menutup pembelajaran
dengan berdoa lalu mengucapkan salam penutup.
I. Penilian
1. Penilaian Sikap
Teknik Penilaian : Observasi (Teman Sejawat)
NO Pernyataan Sikap
Jarang Sering Sangat
Sering
1 Si A memakan ayam
goreng
2 Si B membeli daging
Babi untuk pesta
3 Si C membeli sate
kambing
4 Si D sengaja membeli
rica-rica daging
Anjing
5 Si E sengaja
meminum Khamr
Pedoman Penskoraan:
Skor 4 Jika jawaban sesuai dengan kunci jawaban
Skor 3 Jika jawaban hampir mendekati kunci jawaban
Skor 2 Jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban
Nilai = jumlah skor x 5
2. Peniliain Pengetahuan
A. Jawablah soal dibawah dengan tepat!
1. Binatang yang halal menurut syara‟ adalah....
a. Binatang yang sehat
b. Binatang yang diperbolehkan menurut Al-Quran
c. Binatang yang bergizi dan aman bagi tubuh
d. Binatang yang banyak lemaknya
125
2. Binatang yang halal tanpa hrus disembelih adalah........
a. Belalang b. Ayam c. Semut d. Burung
elang
3. Daging hewan yang diharamkan menurut Q.S Al-Maidah:3
terdapat ayat ق ت خ ال و ......yang artinya و
a. Hewan yang tercekik c. Hewan yang mati
tertanduk
b. Hewan yang jatuh d. Hewan yang mati
terpukul
4. Rasulullah SAW melarang untuk membunuh empat binatang,
yaitu...
a. Semut, ikan, katak, burung rajawali
b. Lebah, semut, kadal, kecoa
c. Semut, lebah, burung hudhud, burung shurad
d. Semut, burung hudhud, lebah, buaya
5. Berikut ini termasuk binatang ternak yang hidup di darat dan
dihalalkan, kecuali......
a. Kerbau b. Keledai c. Sapi d.
Kuda
6. Daging hewan berikut ini yang halal dimakan adalah.....
a. Ayam yang tertabrak namun sempat disembelih
b. Keledai jinak
c. Ayam yang terpenggal kepalanya
d. Anjing yang dipotong dengan nama Allah
وطعاهه هتعا لكن وللسيارة........أحل لكن صيدالبحر .7
Ayat tersebut menjelaskan bahwa....
a. Binatang bertaring itu haram c. Binatang buas itu
haram
b. Binatang menjijikkan itu haram d. Binatang laut itu
halal
126
8. Berikut ini yang bukan termasuk hewan yang fasik adalah....
a. Kalajengking dan burung gagak
b. Burung rajawali dan anjing galak
c. Tikus dan burung rajawali
d. Ular dan badak
9. Rasulullah melarang untuk mengonsumsi الجاللت وألبانها, artinya.....
a. Hewan bertaring dan menggunakan taringnya untuk
memangsa
b. Hewan jalalah dan susu yang dihasilkannya
c. Hewan yang hidup di dua alam
d. Melarang memakan katak dan buaya
10. Semua binatang yang dapat bertahan hidupnya di darat dan di laut
hukumnya adalah.....
a. Makruh b. Halal c. Haram d. Najis
B. Uraian
1. Dihalalkan bagi kita 2 darah yaitu?
2. Sebutkan 3 manfaat memakan makanan yang halal?
3. Apakah yang dimaksud dengan hewan fasik? Berikan contohnya
minimal 3!
4. Sebutkan mudharat bagi orang yang mengonsumsi bintang yang
diharamkan?
5. Jelaskan pengertian hewan jalalah?
Kunci Jawaban:
A. Pilihan Ganda
1. B 6. A
2. A 7. D
3. A 8. D
4. C 9. B
5. B 10. C
B. Uraian
1. Hati dan limpa
127
2. Manfaat makanan halal : menyehatkan tubuh, menambah
kecerdasan pikiran, mempercepat penyembuhan dari sakit,
menguatkan tubuh, dsbg.
3. Hewan fasik adalah hewan yang diperintahkan untuk dibunuh dan
haram untuk dimakan karena berbahaya bagi tubuh. Contohnya:
tikus, kalajengking, burung rajawali, burung gagak, anjing galak.
4. Mudharat mengkonsumsi binatang haram: merusak organ tubuh
manusia, mengganggu kesehatan badan, menimbukkan kerusakan
dan kebuasan, mengakibatkan dosa jika memakannya, dll.
5. Hewan jalalah adalah hewan yang mengkonsumsi najis atau
sebagiab besar maknannya adalah najis.
Pedoman Penskoraan:
Skor A (Pilihan Ganda)
Benar = 1 salah = 0
Skor B (Uraian)
Benar = 3
Mendekati benar = 2
Kurang tepat = 1
Tidak di jawab = 0
Skor Perolehan
NILAI = (TOTAL Skor A + Skor B) x 4 = 100
3. Instrumen Penilaian Ketrampilan
Kelas : VIII
Mata Pelajaran : Fiqh
Instumen : Membaca al Qur‟an terkait binatang halal haram
Q.S Al-Maidah 5/3
No Nama Peserta
didik
Aspek Penilaian Jml Nilai Ket
Tajwid Tartil Lancar
1
2
128
3
4
5
Pedoman penskoran :
Aspek yang
dinilai
Skor
30 25 20 10
Tajwid Jika
bacaannya
sasuai dengan
tajwid (tidak
ada kesalahan)
Jika
bacaannya
sesuai dengan
tajwid (ada
sedikit
kesalahan)
50 %
bacaannya
sesuai tajwid
Jika
bacaannya
tidak sesuai
tajwid
Tartil Tartil Cukup Kurang Tidak Tartil
Aspek yang
dinilai
Skor
40 35 25 20
Lancar Lancar Cukup lancar Kurang lancar Tidak lancar
Nilai = Nilai Tajwid + Tartil + Kelancaran = Skor maksimal
Mengetahui,
Mahasiswa Guru Mapel Fiqh
Lia Fathonatul Fajar Trismun, S.Pd.
NIM. 23010150279 NIP. (-)
Kepala Madrasah
Nur Rokhim, S.Pd, M.Si
NIP. (-)
129
Lampiran 6
SOAL SIKLUS I
A. Jawablah soal dibawah dengan tepat!
1. Berikut ini kriteria makanan yang diperbolehkan oleh Allah SWT
adalah.....
a. Makanan yang halal dan mahal
b. Makanan yang bersih dan baik
c. Makanan yang baik dan halal
d. Makanan yang baik dan lezat
2. Makanan yang thayyib artinya.........
a. Baik dan menyehatkan c. Baik dan enak
b. Bergizi dan mahal d. Enak dan gurih
3. Air sumur itu halal karena.....
a. Halal cara memperolehnya
b. Zatnya halal
c. Bebas bakteri
d. Mudah didapatkan
4. Dalam surah Al-Baqarah: 168, Allah memerintahkan kita untuk.......
a. Tidak mencuri dalam mendapatkan makanan
b. Memakan makanan halal dan baik yang terdapat di bumi
c. Tidak berlebihan dalam makan
d. Bersedekah makanan
........الويتت والدم ولحن الخنزير... .5
Dalam Q.S Al-Baqarah:173 menerangkan keharaman makanan, kata
yang bergaris bawah artinya adalah.....
a. Darah c. Anjing liar
b. Daging babi d. Bangkai
6. Berikut ini termasuk makanan yang diharamkan lidzatihi, kecuali.....
a. Daging babi c. Buaya
b. Ayam curian d. Darah
130
7. Hukum memakan nasi dari hasil menipu adalah........
a. Subhat c. Mubah
b. Halal d. Haram
8. Barang siapa dengan sangat terpaksa memakan bangkai karena
kelaparan dan tidak melewatin batas dalam keadaan darurat, maka......
a. Ia tetap berdosa c. Berdosa besar
b. Berdosa sedikit d. Tidak apa-apa
9. Berikut ini termasuk makanan yang dihalalkan lidzatihi adalah.......
a. Daging babi
b. Ayam mati terpukul
c. Ayam tercekik masih sempat disembelih
d. Daging anjing yang disembelih
10. Makanan dan minuman yang kita konsumsi harus حلال طيبا artinya.....
a. Halal dan tidak haram c. Halal dan murah
b. Halal dan baik d. Halal dan mudah didapat
B. Uraian
1. Makanan yang belum jelas halal dan haram disebut juga makanan?
2. Sebutkan kriteria minuman yang halal? 3 saja
3. Sebutkan minuman yang halal dari segi zatnya? 3 saja!
4. Apakah yang dimaksud dengan makanan haram lighairihi?
5. Apa saja hikmah adanya halal dan haram dalam makanan dan
minuman?
131
Lampiran 7
Lembar Observasi Guru Siklus I
No. Aspek yang Diamati Skor
Kemampuan Membuka Pelajaran A B C D
1. Salam Pembuka
2. Berdoa sebelum pembelajaran
berlangsung
3. Memeriksa kesiapan siswa dan
mengabsen siswa
4. Memberikan motivasi awal
5. Melakukan apersepsi
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai
Penguasaan Materi (Bahan Ajar)
7. Bahan ajar yang disampaikan sesuai
dengan langkah-langkah dalam RPP.
8. Kejelasan saat menyampaikan materi
9. Menunjukkan penguasaan materi
Makanan dan Minuman Halal Haram
10. Memiliki ketrampilan dalam
berinteraksi dengan siswa
11. Pemanfaatan waktu yang tepat
Proses Dalam Pembelajaran
12. Menggunakan metode Make a Match
dalam pembelajaran
13. Membagi kelompok menjadi dua
bagian (bagian soal dan jawaban)
14. Guru membagikan kartu berpasangan
(soal jawaban) secara acak kepada
masing-masing siswa.
15. Guru memberikan waktu untuk siswa
mencari pasangan kartu dan
mendiskusikannya.
16. Guru memanggil nomor kartu untuk
dipresentasikan
132
17. Guru memberikan tanggapan atas
jawaban siswa
Kegiatan Akhir
18. Guru meninjau kembali materi yang
telah disampaikan
19. Memberikan kesempatan untuk
bertanya kepada siswa
20. Melakukan refleksi dan membuat
rangkuman bersama peserta didik
21. Memberikan arahan tindak lanjut
(nasehat, motivasi, tugas)
22. Menginformasikan materi untuk
pertemuan selanjutnya
23. Menutup dengan berdoa bersama
Jumlah 3 10 10
Total 62
Kategori Baik
Pedoman penilaian:
A (4) = Sangat baik, apabila 70-92
B (3) = Baik, apabila 47-69
C (2) = Cukup, apabila 24-46
D (1) = Kurang, apabila 0-23
133
Lampiran 8
Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Nama
Aspek penilaian yang dinilai
N Religius Disiplin Aktif Tanggung
jawab
A B C D A B C D A B C D A B C D
1. ASNH v v v v B
2. AKB v v v v C
3. AK v v v v C
4. AP v v v v C
5. BK v v v v B
6. CR v v v v C
7. DV v v v v B
8. EFR v v v v B
9. ENA v v v v C
10. ES v v v v A
11. EMI v v v v C
12. JA v v v v B
13. JC v v v v B
14. MKH v v v v C
15. MKQ v v v v C
16. M v v v v C
134
17. NRD v v v v B
18. NA v v v v B
19. RS v v v v C
20. RDIM v v v v B
21. RDAP v v v v B
22. SMI v v v v C
23. YAP v v v v B
Jumlah 8 10 5 - 1 8 9 5 - 7 12 4 1 6 12 4
C Kategori Baik Cukup Cukup Cukup
Keterangan:
A (4) = Sangat baik (skor 13-16)
B (3) = Baik (skor 9-12)
C (2) = Cukup (skor 5-8)
D (1) = Rendah (skor 4)
135
Lampiran 9
SOAL SIKLUS II
A. Jawablah soal di bawah dnegan tepat!
1. Binatang yang halal menurut syara‟ adalah....
a. Binatang yang sehat
b. Binatang yang diperbolehkan menurut Al-Quran
c. Binatang yang bergizi dan aman bagi tubuh
d. Binatang yang banyak lemaknya
2. Binatang yang halal tanpa hrus disembelih adalah........
a. Belalang c. Semut
b. Ayam d. Burung elang
3. Daging hewan yang diharamkan menurut Q.S Al-Maidah:3 terdapat
ayat ق ت خ ال و ......yang artinya و
a. Hewan yang tercekik c. Hewan yang mati
tertanduk
b. Hewan yang jatuh d. Hewan yang mati
terpukul
4. Rasulullah SAW melarang untuk membunuh empat binatang, yaitu...
a. Semut, ikan, katak, burung rajawali
b. Lebah, semut, kadal, kecoa
c. Semut, lebah, burung hudhud, burung shurad
d. Semut, burung hudhud, lebah, buaya
5. Berikut ini termasuk binatang ternak yang hidup di darat dan
dihalalkan, kecuali......
a. Kerbau c. Sapi
b. Keledai d. Kuda
6. Daging hewan berikut ini yang halal dimakan adalah.....
a. Ayam yang tertabrak namun sempat disembelih
b. Keledai jinak
c. Ayam yang untuk sesaji
d. Anjing yang dipotong dengan nama Allah
136
وطعاهه هتعا لكن وللسيارة........أحل لكن صيدالبحر .7
Ayat tersebut menjelaskan bahwa....
a. Binatang bertaring itu haram
b. Binatang menjijikkan itu haram
c. Binatang buas itu haram
d. Binatang laut itu halal
8. Berikut ini yang bukan termasuk hewan yang fasik adalah....
a. Kalajengking dan burung gagak
b. Burung rajawali dan anjing galak
c. Tikus dan burung rajawali
d. Ular dan badak
9. Rasulullah melarang untuk mengonsumsi الجاللت وألبانها, artinya.....
a. Hewan bertaring dan menggunakan taringnya untuk
memangsa
b. Hewan jalalah dan susu yang dihasilkannya
c. Hewan yang hidup di dua alam
d. Melarang memakan katak dan buaya
10. Semua binatang yang dapat bertahan hidupnya di darat dan di laut
hukumnya adalah.....
a. Makruh b. Halal c. Haram d. Najis
B. Uraian
1. Dihalalkan bagi kita 2 darah yaitu?
2. Sebutkan 3 manfaat memakan makanan yang halal?
3. Apakah yang dimaksud dengan hewan fasik? Berikan contohnya
minimal 3!
4. Sebutkan mudharat bagi orang yang mengonsumsi bintang yang
diharamkan?
5. Jelaskan pengertian hewan jalalah?
137
Lampiran 10
Lembar Observasi Guru Siklus II
No. Aspek yang Diamati Skor
Kemampuan Membuka Pelajaran A B C D
1. Salam Pembuka
2. Berdoa sebelum pembelajaran
berlangsung
3. Memeriksa kesiapan siswa dan
mengabsen siswa
4. Memberikan motivasi awal
5. Melakukan apersepsi
6. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Penguasaan Materi (Bahan Ajar)
7. Bahan ajar yang disampaikan sesuai
dengan langkah-langkah dalam
RPP.
8. Kejelasan saat menyampaikan
materi
9. Menunjukkan penguasaan materi
Makanan dan Minuman Halal
Haram
10. Memiliki ketrampilan dalam
berinteraksi dengan siswa
11. Pemanfaatan waktu yang tepat
Proses Dalam Pembelajaran
12. Menggunakan metode Make a
Match dalam pembelajaran
13. Membagi kelompok menjadi dua
bagian (bagian soal dan jawaban)
14. Guru membagikan kartu
berpasangan (soal jawaban) secara
acak kepada masing-masing siswa.
138
15. Guru memberikan waktu untuk
siswa mencari pasangan kartu dan
mendiskusikannya.
16. Guru memanggil nomor kartu untuk
dipresentasikan
17. Guru memberikan tanggapan atas
jawaban siswa
Kegiatan Akhir
18. Guru meninjau kembali materi yang
telah disampaikan
19. Memberikan kesempatan untuk
bertanya kepada siswa
20. Melakukan refleksi dan membuat
rangkuman bersama peserta didik
21. Memberikan arahan tindak lanjut
(nasehat, motivasi, tugas)
22. Menginformasikan materi untuk
pertemuan selanjutnya
23. Menutup dengan berdoa bersama
Jumlah 17 6 - -
Total 86
Kategori Sangat Baik
Pedoman penilaian:
A (4) = Sangat baik, apabila 76-100
B (3) = Baik, apabila 51-75
C (2) = Cukup, apabila 26-50
D (1) = Kurang, apabila 0-25
139
Lampiran 11
Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Nama
Aspek penilaian yang dinilai N
i
l
a
i
Religius Disiplin Aktif Tanggung
jawab
A B C D A B C D A B C D A B C D
1. ASNH v v v v A
2. AKB v v v v A
3. AK v v v v A
4. AP v v v v B
5. BK v v v v A
6. CR v v v v B
7. DV v v v v A
8. EFR v v v v A
9. ENA v v v v A
10. ES v v v v A
11. EMI v v v v A
12. JA v v v v A
13. JC v v v v A
14. MKH v v v v A
140
15. MKQ v v v v A
16. M v v v v B
17. NRD v v v v A
18. NA v v v v A
19. RS v v v v A
20. RDIM v v v v A
21. RDAP v v v v A
22. SMI v v v v A
23. YAP v v v v A
Jumlah 18 5 - - 15 8 - - 13 10 - - 9 14
A Kategori Sangat Baik Sangat baik Sangat baik Baik
Keterangan:
A (4) = Sangat baik (skor 13-16)
B (3) = Baik (skor 9-12)
C (2) = Cukup (skor 5-8)
D (1) = Rendah (skor 4)
141
Lampiran 12
SAMPEL HASIL TES SISWA SIKLUS I
142
143
Lmapiran 13
SAMPEL HASIL TES SISWA SIKLUS II
144
145
Lampiran 14
DOKUMENTASI
146
147
148
Lampiran 15
SATUAN KREDIT KEGIATAN
149
150
151
152
153
Lampiran 16
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini Saya cantumkan daftar riwayat hidup sebagai berikut:
Nama : Lia Fathonatul Fajar
NIM : 23010 15 0279
Tempat, tanggal lahir : Kab. Semarang, 8 September 1997
Alamat : Dsn. Ploso Rt.02/ Rw.06 Ds. Banyukuning
Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Nama Ayah : Rumatun
Nama Ibu : Jumiyati
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SDN Genting 03 Lulus tahun 2009
2. SMP N 2 Jambu Lulus tahun 2012
3. MA Ma‟arif Darul Aman Pringsurat Lulus tahun 2015
4. IAIN SALATIGA
Demikian daftar riwayat hidup saya, saya buat dengan sebenar-benarnya.
Bandungan, 25 Juli 2019
Mahasiswa Peneliti
Lia Fathonatul Fajar
NIM. 23010150279