penilaian risiko - ppid.anambaskab.go.id · wajib melakukan penilaian risiko. dalam pp nomor 60...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dalam rangka
mendukung gerakan reformasi birokrasi, yang sejalan dengan amanat
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2015 – 2020, maka Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas telah
menyikapinya dengan berbagai kebijakan untuk mendorong
terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (Good
Governance). Sebagai langkah pertama yang telah dilakukan dalam
penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 adalah
menerbitkan Peraturan Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas
Nomor 54 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan
Anambas.
Sebagaimana diketahui, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai
untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan. Dari pengertian di atas
dapat dilihat bahwa fondasi dari pengendalian adalah orang-orang
(SDM) di dalam organisasi yang membentuk unsur lingkungan
pengendalian yang baik, yang didukung oleh komitmen bersama serta
kepemimpinan yang kondusif untuk mencapai sasaran dan tujuan
instansi pemerintah.
Unsur berikutnya dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP), yaitu penilaian risiko, dimulai dengan melihat kesesuaian
2
antara tujuan kegiatan yang dilaksanakan instansi pemerintah
dengan tujuan dan sasaran kerja tahunannya, serta kesesuaian
dengan tujuan strategis yang ditetapkan pemerintah. Setelah
penetapan tujuan, instansi pemerintah melakukan identifikasi atas
risiko intern dan ekstern yang dapat mempengaruhi keberhasilan
pencapaian tujuan tersebut, menganalisisnya untuk mendapatkan
risiko yang memiliki kemungkinan (probability) kejadian dan dampak
yang sangat tinggi sampai dengan risiko yang sangat rendah.
Berdasarkan hasil analisis risiko, selanjutnya dilakukan respon atas
risiko dengan membangun kegiatan pengendalian yang tepat.
Kegiatan pengendalian dibangun dengan maksud untuk memastikan
bahwa respon risiko yang dilakukan instansi pemerintah sudah
efektif. Seluruh penyelenggaraan unsur SPIP tersebut haruslah
dilaporkan dan dikomunikasikan serta dilakukan pemantauan secara
terus-menerus guna perbaikan yang berkesinambungan.
Risiko mengacu pada ketidakpastian (uncertainty). Ketidakpastian
diartikan sebagai kurangnya pengetahuan dalam menjelaskan
sesuatu atau hasilnya di masa depan, dengan banyak kemungkinan
hasil, sementara risiko adalah ketidakpastian yang kemungkinan
hasilnya akan berakibat tidak diinginkan atau mendatangkan
kerugian yang signifikan. Meskipun berkonotasi negatif, risiko bukan
merupakan sesuatu yang harus dihindari melainkan harus dikelola
melalui suatu mekanisme yang dinamakan pengelolaan (manajemen)
risiko.
Dasar pemikiran pengelolaan risiko adalah bahwa setiap entitas, baik
yang berbentuk korporasi yang berorientasi laba maupun organisasi
masyarakat yang berorientasi nirlaba, serta sektor publik (badan
pemerintah, instansi pemerintah) yang berorientasi kepentingan
publik dibentuk dan dikelola untuk memberikan atau menghasilkan
nilai bagi para pemangku kepentingan (stakeholders). Sesuai dengan
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), khususnya Bagian Ketiga
3
pasal 13 ayat (1), disebutkan bahwa pimpinan instansi pemerintah
wajib melakukan penilaian risiko. Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008,
pasal 13, disebutkan bahwa penilaian risiko adalah kegiatan penilaian
atas kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan
sasaran instansi pemerintah. Lebih lanjut, dalam PP tersebut
disebutkan bahwa penilaian risiko terdiri atas identifikasi risiko dan
analisis risiko.
Ruang lingkup identifikasi risiko mencakup langkah-langkah yang
harus ditempuh dalam pelaksanaan identifikasi risiko pada sektor
publik yang terdiri atas identifikasi risiko potensial, baik risiko yang
berasal dari lingkungan internal maupun lingkungan eksternal
instansi pemerintah. Namun, dalam identifikasi risiko perlu dilakukan
penetapan konteks terlebih dahulu yang terkait dengan penetapan
tujuan dan sasaran instansi pemerintah. Hal ini sejalan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pasal 13 ayat (3), yang
menyebutkan bahwa dalam rangka penilaian risiko sebagaimana
dimaksud pada ayat 2.1 Identifikasi Risiko 5 (1), pimpinan instansi
pemerintah menetapkan (a) tujuan instansi pemerintah; dan (b)
tujuan pada tingkatan kegiatan, dengan berpedoman pada peraturan
perundang-undangan.
B. Dasar Hukum
Penyelenggaraan SPIP Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas
berlandaskan atas beberapa aturan, sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5234);
2. Peraturan Pemerintah Nomor12 Tahun 2005 tentang Pembinaan
dan Pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
4
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4890);
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan
Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang
Pedoman Tatacara Pengawasan atas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Nomor 7
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Kepulauan Anambas (Lembaran Daerah Kabupaten
Kepulauan Anambas Tahun 2016 Nomor 52, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Nomor 53);
7. Peraturan Bupati Nomor 53 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan
Daerah (Berita Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun
2016 Nomor 254);
8. Peraturan Bupati Kepulauan Anambas Nomor 54 Tahun 2017
tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas (Berita
Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2017 Nomor 251);
9. Keputusan Bupati Kepulauan Anambas Nomor 292 Tahun 2017
tentang Pembentukan Satuan Tugas Pembina Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Anambas;
10. Rencana Strategis Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan
Anambas.
C. Tujuan
Tujuan Penilaian Risiko pada Badan Keuangan Daerah Kabupaten
Kepulauan Anambas adalah:
5
1. Pembangunan infrastruktur penyelenggaraan SPIP khususnya
unsur kedua yaitu unsur penilaian risiko pada tingkat instansi dan
kegiatan;
2. Untuk mendapatkan register dan peta risiko pada tingkat tujuan
instansi dan kegiatan;
3. Sebagai bahan evaluasi pengendalian intern dalam implementasi
SPIP.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan penilaian risiko pada Badan Keuangan
Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas meliputi Sekretariat, Bidang
Pendapatan Asli Daerah, Bidang Pendapatan Bagi Hasil dan Lain-Lain
Pendapatan Daerah, Bidang Anggaran, Bidang Perbendaharaan dan
Bidang Aset yang terdiri dari:
1. Sekretariat, terbagi atas:
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
- Sub Bagian Program; dan
- Sub Bagian Keuangan
2. Bidang Pendapatan Asli Daerah, terdiri atas:
- Sub Bidang Pendaftaran, Pendataan dan Penataan;
- Sub Bidang Penagihan, Pemeriksaan dan Pembukuan; dan
- Sub Bidang PBB dan BPHTB
3. Bidang Pendapatan Bagi Hasil dan Lain-Lain Pendapatan Daerah,
terdiri atas:
- Sub Bidang Dana Transfer Pemerintah Pusat; dan
- Sub Bidang Dana Transfer Antar Daerah dan Lain-Lain
Pendapatan Daerah
4. Bidang Anggaran, terdiri atas:
- Sub Bidang Anggaran dan Bina Keuangan Daerah; dan
- Sub Bidang Kebijakan Anggaran dan Pengelolaan Sistem
Informasi Keuangan Daerah
5. Bidang Perbendaharaan, terdiri atas:
- Sub Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Anggaran; dan
6
- Sub Bidang Akuntansi dan Pelaporan
6. Bidang Aset, terdiri atas:
- Sub Bidang Perencanaan, Penatausahaan dan Pelaporan
Aset/BMD; dan
- Sub Bidang Inventarisasi dan Penilaian Aset/BMD.
E. Metodologi
Dalam melaksanakan penilaian risiko pada Badan Keuangan Daerah
Kabupaten Kepulauan Anambas, pada tahap Identifikasi Risiko dan
Analisis Risiko dilakukan metode kualitatif, teknik yang digunakan
dalam memperoleh register risiko adalah dengan sharing dan Focus
Group Discussion yang melibatkan seluruh unit instansi Badan
Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas.
F. Sistematika Laporan
Penilaian Risiko Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan
Anambas ini disusun dalam struktur BAB sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang, dasar
hukum, tujuan, ruang lingkup, metodologi dan sistematika
pelaporan dalam melaksanakan penilaian risiko di
lingkungan Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan
Anambas.
Bab II Gambaran Umum Entitas
Dalam bab ini diberikan gambaran singkat mengenai Badan
Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas dari segi
organisasi (struktur organisasi dan uraian tugas), visi, misi,
tujuan dan sasaran, tugas pokok dan fungsi, serta program
dan kegiatan utama (core business process) Badan Keuangan
Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas.
Bab III Hasil Penilaian Risiko
Dalam BAB ini berisikan penetapan kerangka pengukuran
kemungkinan dan dampak, register risiko yang disusun
7
terkait unsur penilaian risiko pada Badan Keuangan Daerah
Kabupaten Kepulauan Anambas yang setelah diidentifikasi
kemudian dianalisis untuk kemudian dibuat peta risiko
sebagai hasil akhir.
Bab IV Penutup
Bab ini menguraikan secara singkat simpulan umum dari
hasil penilaian risiko yang telah dilaksanakan.
8
BAB II
GAMBARAN UMUM
BADAN KEUANGAN DAERAH
KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
A. Organisasi
Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas
Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas, merupakan unsur yang
melaksanakan fungsi penunjang penyelenggaraan pemerintahan
daerah bidang keuangan.
Sumber Daya dan Aset Badan Keuangan Daerah
Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang esensial
dalam rangka peningkatan kapasitas dan kualitas suatu organisasi,
sebab dengan adanya sumber daya manusia seluruh sumber daya
yang ada dalam suatu organisasi dapat digerakan dan bekerja lebih
optimal. Sumber daya manusia pada Badan Keuangan Daerah
Kabupaten Kepulauan Anambas saat ini berdasarkan status,
pangkat/golongan, tingkat pendidikan, kedudukan dalam jabatan,
pendidikan dan pelatihan baik struktural, fungsional dan teknis dapat
digambarkan sebagai berikut:
a. Menurut Status
Pegawai Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas
seluruhnya berjumlah 74 Orang, dengan jumlah PNS sebanyak 39
Orang, dan PTT sebanyak 35 Orang.
b. Menurut Pangkat/Golongan
Komposisi pegawai menurut pangkat/golongan adalah sebagai
berikut:
9
No. Gol Ruang Pangkat
Jumlah (orang)
e d C b a
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Pembina Tk.I (IV) √ 2
2. Pembina (IV) √ 2
3. Penata Tk. I (III) √ 1
4. Penata (III) √ 12
5. Penata Muda Tk.I (III) √ 11
6. Penata Muda (III) √ 5
7. Pengatur Tk.I (II) √ 3
8. Pengatur (II) √ 3
Jumlah 39
c. Menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan pegawai pada Badan Keuangan Daerah
Kabupaten Kepulauan Anambas, sebagai berikut:
No. Tingkat Pendidikan Jumlah PNS
(orang) Jumlah PTT
(orang)
1 Pasca Sarjana (S2) 4 -
2 Sarjana (S1) 25 12
3 Diploma IV 1 3
4 Diploma III 6 3
5 SLTA/sederajat 3 14
6 SLTP - -
7 SD - 3
JUMLAH 39 35
d. Menurut Jabatan
Susunan kepegawaian Badan Keuangan Daerah Kabupaten
Kepulauan Anambas berdasarkan jabatan adalah sebagai berikut:
NO NAMA/NIP PANGKAT / GOL JABATAN
1. AZWANDI,
SE/197612052000121005 Pembina Tk.I (IV/b)
Kepala Badan
Keuangan Daerah
2. JHON AQUARIUS PUTRA, SE/
197301222003121007 Pembina Tk.I (IV/b) Sekretaris
3. AGUSTIAN, S.Sos/
197008252000121006 Pembina (IV/a)
Kepala Bidang
Perbendaharaan
4. NUHUDAWI, S.Ssos/
196707031996031004 Pembina (IV/a)
Kepala Bidang
Pendapatan Asli
Daerah
5. NOVIA TIANORA, SH/
198106132006042017 Penata Tk. I (III/d)
Kepala Bidang
Anggaran
6. RAHAYU, S.Kom/
197610202010012008 Penata (III/c)
Kepala Sub Bidang
Inventarisasi dan
10
NO NAMA/NIP PANGKAT / GOL JABATAN
Penilaian Aset/BMD
7.
ROY PARULIAN
SIMANGUNSONG, SH/
198005092010011007
Penata (III/c)
Kepala Sub Bidang
Penagihan,
Pemeriksaan dan
Pembukuan
8. RIAN ADHI WIBAWA, SE/
198110152010011012 Penata (III/c)
Kepala Sub Bidang
Dana Transfer Antar
Daerah dan Lain-Lain
Pendapatan Daerah
9. ANOM SUKOCO, SE/
198007092010011013 Penata (III/c)
Kepala Sub Bidang
Pengendalian dan
Pelaksanaan
Anggaran
10.
SONNI SURYAMAN KUSUMAH,
SE/ 197706192010011007 Penata (III/c)
Kepala Sub Bagian
Program
11.
MATARI YASINULLAH
HASIBUAN, S.IP, MPA/
198807142011011003
Penata (III/c)
Kepala Sub Bidang
Anggaran dan Bina
Keuangan Daerah
12. YOSSIE SEPRIANI HUTAPEA,
SH/ 198709212011012007 Penata (III/c)
Kepala Sub Bidang
Pendaftaran ,
pendataan dan
Penataan
13. ALLEYANDRA, SE/
198103062010011008 Penata (III/c)
Kepala Sub Bidang
PBB dan BPHTB
14. DEDI CARLI, A.Md /
197803081998031006 Penata (III/c)
Kepala Sub Bagian
Keuangan
15. POPPY LESTARI, SE/
198403142010012016 Penata (III/c)
Kepala Sub Bagian
Umum dan
Kepegawaian
16. RUDI, SE/
197809282010011004 Penata (III/c)
Kepala Sub Bidang
Dana Transfer
Pemerintah Pusat
17. TEMI FAURAMA, SE/
198504292010011011 Penata (III/c)
Kepala Sub Bidang
Perencanaan,
Penatausahaan dan
Pelaporan Aset/BMD
18. EPI HARYONO, S.Kom/
198409082012121001 Penata Muda Tk. I (III/b)
Kepala Sub Bidang
Kebijakan Anggaran
dan Pengelolaan
Sistem Informasi
Keuangan Daerah
19. WAN HAVID ADRIS, SMB/
198705232011011001 Penata Muda Tk. I (III/b)
Analis Kebijakan
Penganggaran
20. SEPTI MELAWARNI, SE/
198309122012122001 Penata Muda Tk. I (III/b)
Analis Perencanaan
Evaluasi dan
Pelaporan
21. RISMAN, SE/
198403302012121001 Penata Muda Tk. I (III/b)
Analis
Perbendaharaan
11
NO NAMA/NIP PANGKAT / GOL JABATAN
22. TEGUH ARIFIANTO, SE/
198412232012121002 Penata Muda Tk. I (III/b)
Penata Laporan
Keuangan
23. FADLIYAH ANAS TJATOER, SE/
198607312012122001 Penata Muda Tk. I (III/b)
Analis
Perbendaharaan
24. RANDI SEPTINO, SE/
198709182012121001 Penata Muda Tk.I (III/b)
Analis Laporan
Realisasi Anggaran
25. NUGRAHENI RESTU
KUSUMANINGRUM, SE. M.Si Penata Muda Tk.I (III/b)
Analis Konsolidasi
Laporan Keuangan
Rekening Pemerintah
26. DESKA KURNIAWAN, SE/
198306022014041001 Penata Muda Tk.I (III/b)
Analis
Perbendaharaan
27. ARIZAL SAPUTRA, SE/
198609222014041001 Penata Muda Tk.I (III/b)
Analis Konsolidasi
Laporan Keuangan
Rekening Pemerintah
28. EMIL YADRI ADHITYA, SE/
198602202014041001 Penata Muda Tk.I (III/b)
Penata Laporan
Keuangan
29. MAYANINGSIH, S.IP/
198302212007012004 Penata Muda (III/a)
Bendahara
Pengeluaran
30. YULISNA YOESMAN, S.ST/
198712142010012012 Penata Muda (III/a)
Analis Pengelolaan
Kekayaan Daerah
31. BAYU AGIL SAPUTRA, S.STP/
199403192016091002 Penata Muda (III/a)
Analis Pajak dan
Retribusi Daerah
32. SRI PRAMEWARI, A.Md/
198312222010012014 Penata Muda (III/a)
Bendahara
Penerimaan
33. SIDHIK, A.Md/
198011082010011010 Penata Muda (III/a) Analis Penagih Pajak
34. ZUHARMAN, A.Md/
198712292012121001 Pengatur Tk. I (II/d)
Bendahara Khusus
PPKD
35. MUHAMMAD ABDURRAUF,
A.Md/ 198506162014041001 Pengatur Tk. I (II/d)
Pengelola
Perbendaharaan dan
Pelayanan
36. LINCE TANATO, A.Md/
198508132014042001 Pengatur Tk. I (II/d) Bendahara Gaji
37. YUSLIMAH/
198203092010012009 Pengatur (II/c) Verifikatur Keuangan
38. TRI YULINDA/
198707102010012017 Pengatur (II/c)
Bendahara
Pengeluaran
Pembantu
39. REZA GAZALBA/
198405262010011019 Pengatur (II/c)
Pengelola
Pemanfaatan Barang
Milik Daerah
12
B. Tujuan dan Sasaran
Penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada identifikasi faktor-
faktor kunci keberhasilan (Critical Succes Factor) yang ditetapkan
setelah penetapan visi dan misi. Penetapan tujuan akan mengarah
kepada perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam
rangka merealisasikan Visi dan Misi. Sedangkan sasaran
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan
terfokus yang bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat dicapai.
Dalam rangka meningkatkan intensitas dan kapasitas pengesahan
terhadap Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, Badan Keuangan
Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas berupaya meningkatkan
penguatan kelembagaan yang ditempuh melalui penajaman tugas,
fungsi dan tata kerja sehingga dapat memberi output dan outcome
sebagaimana yang diharapkan.
Untuk mewujudkan hal tersebut Badan Keuangan Daerah Kabupaten
Kepulauan Anambas tentu harus memiliki:
a. Kewenangan
Kewenangan yang dimiliki didasari pada ketentuan yang diatur
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Karakteristik, Potensi dan kebutuhan
Karakteristik, potensi dan kebutuhan yang didasarkan pada kondisi
secara nyata dan spesifik sehingga dapat dirumuskan fokus
substansinya yang menjadi fungsi penunjang penyelenggaraan
pemerintahan daerah bidang keuangan yang harus dilakukan.
c. Ketersediaan Sumber Daya
Ketersediaan sumber daya didasarkan pada dukungan sumber daya
dalam pelaksanaan fungsi penunjang penyelenggaraan
pemerintahan daerah bidang keuangan, terutama ketersediaan
tenaga yang profesional dan dukungan anggaran.
d. Pengembangan Pola Kerja
Pengembangan pola kerja sama didasarkan potensi lingkungan
organisasi.
13
Dengan memiliki ke tempat aspek tersebut diatas, maka dapat
ditentukan keberadaan Badan Keuangan Daerah Kabupaten
Kepulauan Anambas, sehingga pengelolaan keuangan daerah yang
transparan, akuntabel, efisien dan efektif dapat terwujud.
Untuk mencapai hal tersebut diatas, maka harus ditempuh melalui
pendidikan yang berkelanjutan dibidang pengelolaan keuangan
daerah bagi aparatur Badan Keuangan Daerah, sarana dan
prasarana yang memadai serta sistem aplikasi pengelolaan
keuangan daerah yang handal.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka tentu diperlukan
terciptanya jalinan hubungan kerja sama serta koordinasi yang
bertujuan untuk saling memperkuat dan bersinergi, khususnya
didalam upaya peningkatan pengelolaan keuangan daerah yang
lebih transparan dan akuntabel sehingga dapat membantu program
Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pemerintah Pusat dalam
pemberantasan tindak pidana korupsi. Hubungan dengan Instansi
eksternal didaerah yaitu penegak hukum dalam perspektif tukar
informasi dan data, perlu dilakukan pengaturan atau payung
hukum yang mengatur mekanisme dan tata cara, prosedur,
klasifikasi data dan lain-lain dan yang lebih penting adalah
hubungan tersebut dibangun dalam asas sinergisitas dan
kesetaraan sebagai Lembaga Pemerintah.
Selama ini, penegak hukum (Kejaksaan, Polri dan Instansi terkait)
sesuai tugas dan kewenangannya telah melakukan penyidikan
kasus korupsi ditingkat daerah, walaupun masih belum optimal
karena beberapa kehendak. Permasalahan yang sering timbul di
daerah adalah perbedaan persepsi antara Aparat Pengawas
Fungsional Pemerintah Daerah dangan Aparat Pengak Hukum
tentang kewenangan penanganan atas kasus atau indikasi tindak
pidana korupsi yang terjadi dalam penanganan kasus-kasus tindak
pidana korupsi yang melibatkan aparat Pemerintah Daerah pada
dasarnya tetap memerlukan masukan data/informasi dan
keterangan yang akan dijadikan bukti atau fakta hukum benar atau
14
tidak benar terjadi perbuatan tindak pidana korupsi. Salah satu
cara mudah untuk mengurangi Aparatur Sipil Negara menjadi objek
pemeriksaan oleh Aparat Penegak Hukum diperlukan suatu
mekanisme pengelolaan keuangan yang Transparan dan Akuntabel
sehingga dapat mengurangi potensi terjadinya penyalahgunaan
kewenangan maupun oknum tertentu melakukan tindak pidana
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dilingkungan Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Anambas.
Adapun tindakan nyata dalam bentuk misi, sesuai dengan peran
Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun
2016 – 2021 adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan kualitas SDM aparatur dan kelembagaan
pengelolaan keuangan daerah;
b. Peningkatan kualitas sistem perencanaan dan penganggaran,
sistem manajemen pengelolaan keuangan daerah;
c. Pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan daerah;
d. Peningkatan kemampuan manajerial dalam prinsip fleksibilitas
pengelolaan anggaran untuk mencapai hasil dengan tetap
menjaga prinsip akuntabilitas;
e. Peningkatan dalam pengelolaan pendapatan daerah dengan
mengoptimalkan potensi pendapatan asli daerah.
Adapun tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam Renja Badan
Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2018
adalah sebagai berikut:
a. Tujuan Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan
Anambas yang mengacu pada Rencana Strategis Badan
Keuangan Daerah Tahun 2016-2021yaitu:
- Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Transparan dan
Akuntabel;
- Meningkatkan pendapatan asli daerah sesuai dengan target
yang telah ditetapkan;
- Meningkatkan kualitas organisasi dan sumber daya aparatur
pemerintah daerah pada setiap unit dan level pemerintahan.
15
b. Sasaran Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan
Anambas yang mengacu pada Rencana Strategis Badan
Keuangan Daerah Tahun 2016-2021yaitu:
- Meningkatnya Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah;
- Meningkatnya implementasi e-government;
- Meningkatkan pendapatan asli daerah dengan
mengoptimalkan pajak dan retribusi daerah;
- Menggali sumber-sumber pendapatan yang baru sehingga
dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan
daerah;
- Meningkatnya profesionalitas aparatur.
Secara praktis dapat diidentifikasikan sebagai hal-hal yang harus
dilakukan agar misi dapat terselesaikan (mission accomplished).
Oleh karena itu, tujuan dibentuk dari kata kerja (verbal) dan
diturunkan dari setiap misi. Sasaran adalah hal-hal yang harus
terpenuhi agar tujuan terlaksana. Persyaratan sasaran diberi
imbuhannya dan diturunkan untuk setiap tujuan. Berdasarkan
hasil analisis terhadap isu-isu strategis yang telah dipaparkan pada
BAB sebelumnya maka tujuan/sasaran dan arah kebijakan yang
dirumuskan pada tahun 2016-2021
C. Tugas Pokok dan Fungsi
Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas mempunyai
tugas membantu Bupati dalam melaksanakan fungsi penunjang
urusan pemerintahan dibidang keuangan yang menjadi kewenangan
daerah. Dalam melaksanakan tugasnya Badan Keuangan Daerah
Kabupaten Kepulauan Anambas menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang
pendapatan daerah,pendapatan bagi hasil dan lain-lain
pendapatan daerah, anggaran, perbendaharaan dan aset;
b. Penyelenggaraan fungsi penunjang bidang keuangan dan
pelayanan di bidang pendapatan daerah, pendapatan bagi hasil
dan lain-lain pendapatan daerah, anggaran, perbendaharaan dan
aset;
16
c. Koordinasi, pengawasan, pembinaan, evaluasi, pelaporan, dan
pelaksanaan tugas bidang pendapatan daerah, pendapatan bagi
hasil dan lain-lain pendapatan daerah, anggaran, perbendaharaan
dan aset;
d. Pelaksanaan administrasi badan sesuai dengan lingkup dan
tugasnya;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Sekretariat Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas
memiliki tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif
serta koordinasi pelaksanaan tugas di Lingkungan Badan Keuangan
Daerah. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat
menyelenggarakan fungsi :
a. Koordinasi penyusunan kebijakan, rencana, program, kegiatan,
dan anggaran di bidang pendapatan daerah, pendapatan bagi hasil
dan lain-lain pendapatan daerah, anggaran, perbendaharaan dan
aset;
b. Pengelolaan data dan informasi di bidang pendapatan daerah,
pendapatan bagi hasil dan lain-lain pendapatan daerah, anggaran,
perbendaharaan dan aset;
c. Koordinasi dan pelaksanaan kerja sama di bidang pendapatan
daerah, pendapatan bagi hasil dan lain-lain pendapatan daerah,
anggaran, perbendaharaan dan aset;
d. Koordinasi pengelolaan dan laporan keuangan di lingkungan
Badan;
e. Penyusunan bahan rancangan peraturan perundang-undangan
dan fasilitasi bantuan hukum di bidang pendapatan daerah,
pendapatan bagi hasil dan lain-lain pendapatan daerah, anggaran
perbendaharaan dan aset;
f. Pelaksanaan urusan organisasi dan tata laksana di lingkungan
Badan;
g. Pengelolaan kepegawaian di lingkungan Badan;
17
h. Koordinasi dan penyusunan bahan publikasi dan hubungan
masyarakat di bidang pendapatan daerah, pendapatan bagi hasil
dan lain-lain pendapatan daerah, anggaran perbendaharaan dan
aset;
i. Koordinasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di
bidang pendapatan daerah, pendapatan bagi hasil dan lain-lain
pendapatan daerah, anggaran perbendaharaan dan aset;
j. Pengelolaan barang milik daerah di lingkungan badan; dan
k. Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan di
lingkungan Badan.
Inspektur Pembantu Wilayah mempunyai tugas koordinasi,
pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintah daerah serta penanganan kasus pengaduan. Dalam
melaksanakan tugasnya Inspektur Pembantu Wilayah
menyelenggarakan fungsi:
a. pengusulan program pengawasan di wilayah kerjanya;
b. pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan di wilayah kerjanya;
c. pelaksanaan koordinasi tugas pengawasan meliputi pemeriksaan,
pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan di wilayah
kerjanya;
d. melaksanakan perencanaan pengawasan;
e. penyelenggaraan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan
penilaian tugas pengawasan terhadap perangkat daerah;
f. pengawasan tugas dan fungsi, keuangan barang dan kepegawaian
terhadap perangkat daerah dalam penyelenggaraan urusan
pemerintah provinsi;
g. mereview rencana kerja anggaran dan laporan keuangan serta
laporan kinerja perangkat daerah di wilayah kerjanya;
h. monitoring dan evaluasi sistem pengendalian internal perangkat
daerah di wilayah kerjanya;
i. penanganan pengaduan masyarakat dan pemeriksaan dengan
tujuan tertentu;
18
j. pemeriksaan terpadu dengan Inspektorat Jenderal
Kementerian/Inspektorat Provinsi, Kabupaten/Kota;
k. melaksanakan pembinaan terhadap perangkat daerah di wilayah
kerjanya;
l. pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan;
m. penyusunan peraturan perundang-undangan bidang pengawasan;
n. penyusunan pedoman/standar dibidang pengawasan;
o. koordinasi program pengawasan;
p. monitoring dan evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau;dan
q. melaksanakan fungsi pengawasan lainnya sesuai dengan bidang
tugasnya yang diberikan oleh Inspektur.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian melaksanakan tugas
ketatausahaan, kerumahtanggaan, organisasi, ketatalaksanaan,
penyusunan bahan rancangan peraturan perundang-undangan,
fasilitasi bantuan hukum, pengelolaan kepegawaian di lingkungan
Badan Keuangan Daeah. Uraian tugas Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan urusan tata warkat, kepegawaian,
kehumasan dan dokumentasi, perlengkapan, perbekalan dan
keperluan alat tulis serta ruang perkantoran Badan;
b. Melaksanakan ketatawarkatan badan meliputi pengaturan
pengelolaan surat masuk, surat keluar dan pengaturan
pencatatan jadwal kegiatan badan dalam rangka kelancaran tugas;
c. Menyiapkan bahan kegiatan kehumasan badan;
d. Menganalisis rencana kebutuhan perlengkapan dan keperluan alat
tulis kantor (ATK), kebutuhan perlengkapan, ATK, perbekalan
serta ruang Badan;
e. Melaksanakan pengadaan perlengkapan, perbekalan,
pemeliharaan atau penataan gedung kantor dan keperluan alat
tulis kantor (ATK) badan;
f. Pendistribusian perlengkapan dan keperluan alat tulis kantor
(ATK) pada Badan;
19
g. Menganalisa dan menyusun usulan penghapusan aset Badan;
h. Menyusun bahan pengajuan penetapan status untuk penguasaan
dan penggunaan barang milik daerah yang diperoleh dari beban
APBD dan perolehan lainnya yang sah;
i. Melaksanakan urusan administrasi kepegawaian lingkup badan
meliputi layanan administrasi kenaikan pangkat, kenaikan gaji
berkala (KGB), daftar urut kepangkatan (DUK), data pegawai,
kartu pegawai (Karpeg), Karis/ Karsu, tunjangan anak atau
keluarga, Askes, Taspen, taperum, pensiun, membuat usulan
formasi pegawai, membuat usulan izin belajar, membuat usulan
izin diklat, kesejahteraan pegawai, penyesuaian ijazah, usulan
pemberian penghargaan, pembinaan/teguran disiplin pegawai,
membuat konsep usulan cuti pegawai sesuai aturan yang berlaku,
membuat konsep pemberian izin nikah dan cerai, membuat
usulan pemberhentian dan pengangkatan dari dan dalam jabatan,
membuat dan atau mengusulkan perpindahan atau mutasi
pegawai sesuai dengan peraturan yang berlaku, melaksanakan
pengelolaan Penilaian Sasaran Kinerja Pegawai badan;
j. Mengelola administrasi perjalanan dinas lingkup Badan;
k. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi
permasalahan di lingkup tugasnya serta mencari alternatif
pemecahannya;
l. Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada
atasan;
Sub Bagian Program melaksanakan tugas melakukan penyusunan
rencana program, kegiatan dan anggaran, pemantauan, evaluasi,
pengelolaan data, dan penyusunan laporan kinerja program di bidang
pendapatan daerah, pendapatan bagi hasil dan lain-lain pendapatan
daerah, anggaran perbendaharaan dan aset. Uraian tugas Sub Bagian
Program sebagi berikut :
a. Merencanakan kegiatan di bidang program;
b. Menghimpun bahan dan melakukan penyusunan rencana
20
strategis (RENSTRA) dan rencana kinerja (RENJA) berdasarkan
usulan masing-masing bidang;
c. Menghimpun bahan dan melakukan penyusunan rencana
kegiatan anggaran (RKA) berdasarkan usulan masing-masing
bidang;
d. Menghimpun dan mengolah bahan evaluasi program dan kegiatan
serta penyusunan laporan program dan kegiatan dari masing-
masing bidang;
e. Menghimpun bahan dan melakukan penyusunan laporan Kegiatan
tugas pembantuan dari Pemerintah dan/atau Provinsi dari
masing-masing bidang;
f. Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada
atasan;
g. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.
Sub Bagian Keuangan melaksanakan tugas Penyiapan penyusunan
bahan perumusan kebijakan anggaran, pengelolaan data dan
informasi, pengelolaan administrasi keuangan dan barang milik
daerah di pendapatan daerah, pendapatan bagi hasil dan lain-lain
pendapatan daerah, anggaran perbendaharaan dan aset dan
Penyusunan laporan Badan. Uraian tugas Sub Bagian Keuangan
sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja administrasi Keuangan Badan;
b. Melaksanakan kegiatan administrasi keuangan selaku Pejabat
Penatausahaan Keuangan di lingkup badan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
c. Meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS
pengadaan barang dan jasa, SPP-LS gaji dan tunjangan PNS dan
PTT serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh bendahara
pengeluaran;
d. Memverifikasi bukti-bukti SPJ dari para PPTK atas penggunaan
dana GU serta meneliti dan atau memverifikasi setiap pengajuan
21
SPP kegiatan dengan ketersedian anggaran serta pembebanan
pada kode rekening;
e. Menyiapkan SPM;
f. Menyelenggarakan akuntansi keuangan yang meliputi akuntansi
penerimaan kas, akuntansi pengeluaran kas, akuntansi aset tetap
dan akuntansi selain kas;
g. Menyusun laporan realisasi anggaran badan setiap bulan dan
triwulan;
h. Menyusun laporan neraca badan setiap triwulan dan akhir tahun;
i. Menyusun catatan atas laporan keuangan;
j. Menyusun rencana kebutuhan barang Badan;
k. Menyusun rencana kebutuhan pemeliharaan barang Badan;
l. Melaksanakan penyusunan daftar kebutuhan barang lingkup
Badan;
m. Melaksanakan penyusunan daftar barang dinas menurut
penggolongan dan kodefikasi barang;
n. Melaksanakan pencatatan barang milik daerah dalam kartu
inventaris barang A, B, C, D, E dan F;
o. Melaksanakan dokumentasi kepemilikan barang selain kendaraan,
tanah dan bangunan;
p. Melaksanakan penyiapan bahan sensus barang milik daerah di
badansebagai bahan penyusunan Buku Inventaris dan Buku
Induk Inventaris barang milik pemerintah daerah;
q. Melaksanakan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah
yang berada dalam penguasaan Badan;
r. Menyusun usulan pemindahtanganan barang milik daerah berupa
tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan
DPRD dan barang milik daerah selain tanah dan bangunan;
s. Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan/atau kegiatan kepada
atasan;
t. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.
22
Bidang Pendapatan Asli Daerah mempunyai tugas penyusunan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendapatan asli
daerah. Dalam melaksanakan tugas Bidang Pendapatan Asli Daerah
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan
kebijakan di bidang pendaftaran, pendataan dan penetapan wajib
pajak daerah serta penagihan, pemeriksaan dan pembukuan pajak
dan retribusi daerah;
b. Pembinaan pelaksanaan kebijakan di bidang pendaftaran,
pendataan dan penetapan wajib pajak daerah serta penagihan,
pemeriksaan dan pembukuan pajak dan retribusi daerah;
c. Pengelolaan perhitungan dan penerbitan dokumen-dokumen
ketetapan pajak daerah;
1. Melaksanakan penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP
Daerah);
2. Melaksanakan penerbitan Surat Ketetapan Retribusi Daerah
(SKRD);
d. Penyusunan bahan pembinaan di bidang pendaftaran, pendataan
dan penetapan wajib pajak daerah serta penagihan, pemeriksaan
dan pembukuan pajak dan retribusi daerah;
e. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang pendaftaran,
pendataan dan penetapan wajib pajak daerah serta penagihan,
pemeriksaan dan pembukuan pajak dan retribusi daerah; dan
f. Pelaporan di bidang pendaftaran, pendataan dan penetapan wajib
pajak daerah serta penagihan, pemeriksaan dan pembukuan pajak
dan retribusi daerah.
Sub Bidang Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan melaksanakan
tugaspenyiapan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional
di bidang pendaftaran, pendataan dan penetapan. Uraian tugas Sub
Bidang Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Pendaftaran, Pendataan
dan Penetapan;
23
b. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis
perencanaan pendapatan daerah, yang meliputi :
1. Penyiapan bahan pengkoordinasian penyusunan target
penerimaan pendapatan Daerah;
2. Pengumpulan, pengolahan dan perumusan bahan kebijakan
teknis dalam rangka penggalian potensi pendapatan daerah;
3. Penyusunan rencana intensifikasi dan ekstensifikasi; dan
4. Pelayanan dan analisis benda berharga.
c. Mengembangkan pendapatan daerah dan mempersiapkan bahan
penyusun peraturan yang berhubungan dengan peningkatan
pendapatan daerah, yang meliputi :
1. Penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis pengembangan
pendapatan daerah;
2. Inventarisasi, pengkajian dan penataan produk hukum di
bidang pendapatan daerah;
3. Penyusunan bahan sosialisasi dan pembinaan di bidang
pendapatan daerah.
d. Melaksanakan Pendaftaran dan Pendataan Pajak Daerah;
1. Pelayanan Pengadministrasian pendaftaran wajib pajak
daerah;
2. Pendataan subjek dan objek pajak daerah;
3. Pengisian dan pemeliharaan kartu data.
e. Melaksanakan Perhitungan dan Penerbitan ketetapan pajak
daerah;
1. Penelitian data dan perhitungan pajak daerah;
2. Pendokumentasian nota perhitungan pajak daerah;
3. Penerbitan dan pendistribusian dokumen-dokumen ketetapan
pajak daerah.
f. Melaksanakan penatausahaan benda-benda berharga;
g. Melaksanakan legalisasi/pengesahan atas surat ketetapan pajak
serta melakukan pendistribusian dan pembukuan surat-surat
berharga;
24
h. Menyusun laporan realisasi daerah setiap bulan, triwulan,
semester maupun tahunan berdasarkan laporan bendahara
penerima SKPD, setelah rekonsiliasi bendahara penerima SKPKD
dengan kuasa BUD;
i. Menyusun rencana penerimaan/target pendapatan daerah
berdasarkan potensi yang ada;
j. Pembinaan teknis pelaksanaan pendataan, penetapan dan
penatausahaan pendapatan asli daerah;
k. Melaksanakan pembinaan atas bendahara penerimaan SKPD;
l. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kinerja bawahan untuk
bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian SKP pegawai;
m. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
kepada Kepala Bidang;
n. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.
Sub Bidang Penagihan, Pemeriksaan dan Pembukuan melaksanakan
tugas penyiapan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional
di bidang penagihan, pemeriksaan dan pembukuan. Uraian tugas Sub
Bidang Penagihan, Pemeriksaan dan Pembukuan sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Penagihan, Pemeriksaan
dan Pembukuan;
b. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis,
pelaksanaan pengendalian dan evaluasi pendapatan daerah;
1. Pengendalian pemungutan pendapatan daerah;
2. Pelaksanaan pemeriksaan pajak daerah;
3. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pendapatan daerah;
4. Penghitungan dan penyusunan data bagian desa dari hasil
penerimaan pendapatan daerah.
c. Melaksanakan pemungutan pajak daerah;
1. Pengelolaan pendaftaran wajib pajak daerah;
2. Pendataan dan pengadministrasian objek dan subjek pajak
daerah;
3. Pengelolaan penagihan pajak daerah;
25
4. Pengelolaan perhitungan dan penerbitan dokumen-dokumen
ketetapan pajak daerah.
d. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan
pelaksanaan penagihan pajak daerah;
1. Penerbitan surat-surat atau dokumen dalam rangka penagihan
pajak daerah;
2. Pelaksanaan dan pengadministrasian penagihan pajak daerah;
3. Pelayanan dan pemrosesan permohonan keberatan, angsuran,
penundaan pembayaran, pengurangan, keringanan, dan
pembebasan pajak daerah.
e. Melakukan penagihan perhitungan pajak daerah;
1. Melaksanakan penagihan-penagihan pajak daerah masa
berjalan maupun yang telah melampaui batas waktu jatuh
tempo secara aktif dan pasif;
2. Melaksanakan perhitungan hasil penagihan dan pemeriksaan
di lapangan terhadap wajib pajak yang kurang bayar.
f. Memberikan analisa pertimbangan pemberian saran untuk
penyelesaian keberatan wajib pajak;
1. Menerima dan melayani surat keberatan dan surat
permohonan banding atas materi penetapan pajak daerah;
2. Melakukan analisa terhadap keberatan yang dilakukan wajib
pajak;
3. Melakukan pemeriksaan dan membuat laporan pemeriksaan.
g. Menyusun laporan pendapatan daerah;
1. Pembukuan penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah;
2. Melakukan pembukuan dan verifikasi mengenai penetapan
penerimaan pajak;
3. Melaksanakan pembukuan piutang pajak daerah;
4. Melaksanakan penyelesaian restitusi dan pemindahbukuan
serta rekonsiliasi pajak daerah;
5. Melaksanakan pembukuan piutang dan penerimaan
pendapatan daerah dan penetapan tambahan pajak daerah
26
serta melaksanakan penyelesaian restitusi, pemindahbukuan
dan rekomensiliasi pajak daerah;
6. Menyelenggarakan pembukuan mengenai penetapan,
penerimaan dan pembayaran / penyetoran pajak daerah;
7. Melaksanakan pembukuan piutang pajak daerah;
8. Melaksanakan penyelesaian restitusi, pindah buku,
rekonsiliasi pajak daerah;
9. Melaksanakan pembukuan dan verifikasi mengenai realisasi
penerimaan dan piutang pajak daerah;
10. Menerima dan mencatat semua SKPD serta surat-surat
ketetapan pajak daerah yang belum dibayar lunas dan yang
telah dibayar lunas;
11. Membuat daftar piutang pajak Daerah;
12. Menerima surat permohonan pengembalian kelebihan
pembayaran pajak;
13. Mencatat untuk dilakukan perhitungan kelebihan /
kompensasi pembayaran pajak.
h. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kinerja bawahan untuk
bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian SKP pegawai;
i. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
kepada Kepala Bidang;
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.
Sub Bidang PBB dan BPHTB melaksanakan tugas penyiapan,
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pajak
bumi bangunan dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan.
Uraian tugas Sub Bidang PBB dan BPHTB sebagai berikut :
a. Menyusunan kebijakan pelaksanaan pemungutan PBB sesuai
kewenangan daerah;
b. Pengolahan data PBB sesuai kewenangan daerah;
c. Pendistribusian ketetapan dan penagihan PBB sesuai kewenangan
daerah;
27
d. Melaksanakan pengolahan dan penilaian objek pajak bumi dan
bangunan;
1. Melaksanaan koordinasi, pengumpulan dan pengolahan serta
pengelolaan data potensi PBB;
2. Pendataan objek dan subjek PBB;
3. Penilaian objek PBB;
4. Penyiapan bahan pembinaan PBB.
e. Melaksanakan pengelolaan data dan informasi objek maupun
subjek pajak PBB;
1. Pengolahan data dan penyajian informasi objek dan subjek PBB;
2. Penetapan dan pendistribusian Surat Pemberitahuan Pajak
Terhutang (SPPT);
3. Pengolahan data penerimaan PBB;
4. Pelaporan realisasi penerimaan PBB.
f. Melaksanakan penagihan dan pelayanan keberatan PBB;
1. Pelaksanaan dan penagihan atas tunggakan PBB;
2. Pelayanan dan pemrosesan permohonan keberatan, angsuran,
penundaan pembayaran, pengurangan, keringanan,
pembebasan dan pengembalian kelebihan pembayaran PBB.
g. Melaksanakan pengelolaan pemungutan Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan;
1. Pengelolaan validasi dan keberatan BPHTB;
2. Pelaksanaan verifikasi BPHTB;
h. Melaksanakan pelayanan administrasi dan keberatan BPHTB;
1. Pelaksanaan pemungutan BPHTB;
2. Penyelesaian pengaduan dan memberikan pelayanan
permohonan keberatan, angsuran, penundaan pembayaran,
keringanan pengurangan dan pembebasan BPHTB;
3. Penyiapan dokumen penagihan BPHTB;
4. Pengadministrasian penerimaan BPHTB.
i. Melaksanakan verifikasi BPHTB;
1. Penelitian data objek dan subjek BPHTB;
2. Penelitian perhitungan BPHTB;
28
3. Pelaksanaan verifikasi objek dan subjek BPHTB.
j. Melakukan monitoring dan evaluasi teknis operasional
pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB);
k. Melaksanakan pemeriksaan atas Surat Pemberitahuan Pajak
Terhutang (SPPT) yang telah disampaikan kepada wajib pajak
sesuai dengan Daftar Himpunan Ketetapan Pajak Bumi dan
Bangunan (DHKP);
l. Melaksanakan konfirmasi Surat Tanda Terima Setoran (STTS) PBB
dengan Bank Persepsi;
m. Menyusun dan menyampaikan laporan dan Tunggakan Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah
dan Bangunan (BPHTB);
n. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
o. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kinerja bawahan untuk
bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian SKP pegawai;
p. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
kepada Kepala Badan;
q. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Pendapatan Bagi Hasil dan Lain-Lain Pendapatan Daerah
mempunyai tugas penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pendapatan bagi hasil dan lain-lain pendapatan
daerah. Dalam melaksanakan tugas Bidang Pendapatan Bagi Hasil
dan Lain-Lain Pendapatan Daerah menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan
kebijakan di bidang dana transfer pusat dan dana transfer antar
daerah dan lain-lain pendapatan daerah;
b. Pembinaan pelaksanaan kebijakan di bidang dana transfer pusat
dan dana transfer antardaerah dan lain-lain pendapatan daerah;
c. Melaksanakan rekonsiliasi dana bagi hasil SDA Migas dengan
Dirjen Migas-Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan;
d. Melaksanakan rekonsiliasi dana bagi hasil pajak dengan
Kementerian Keuangan;
29
e. Melaksanakan rekonsiliasi dana bagi hasil antar daerah dengan
provinsi dan daerah lain;
f. Menyusun asumsi pendapatan APBD dan P.APBD;
g. Penyusunan bahan pembinaan di bidang pendaftaran, pendataan
dan penetapan wajib pajak daerah serta penagihan, pemeriksaan
dan pembukuan pajak dan retribusi daerah;
h. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang dana transfer
pusat dan dana transfer antar daerah dan lain-lain pendapatan
daerah; dan
i. Pelaporan di bidang dana transfer pusat dan dana transfer antar
daerah dan lain-lain pendapatan daerah;
Sub Bidang Dana Transfer Pusat melaksanakan tugas penyiapan,
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang dana
transfer pusat. Uraian tugas Sub Bidang Dana Transfer Pusat sebagai
berikut :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, program dan
kegiatan penyelenggaraan dana perimbangan dan bagi hasil
Pemerintah Pusat;
b. Mengkoordinasikan realisasi penerimaan dana perimbangan dan
dana bagi hasil Pemerintah Pusat;
c. Mengkoordinasikan penerimaan Dana Alokasi Khusus;
d. Menganalisa dan mengevaluasi serta pelaporan penyelenggaraan
dana perimbangan dan dana bagi hasil Pemerintah Pusat;
e. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
f. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kinerja bawahan untuk
bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian SKP pegawai;
g. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
kepada kepala bidang;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.
Sub Bidang Dana Transfer Antar Daerah dan Lain-lain Pendapatan
Daerah melaksanakan tugas penyiapan, perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional di bidang dana transfer antar daerah dan lain-
30
lain pendapatan daerah. Uraian tugas Sub Bidang Dana Transfer
Antar Daerah dan Lain-lain Pendapatan Daerah sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, program dan
kegiatan penyelenggaraan dana transfer antar daerah dan lain-
lain pendapatan daerah;
b. Mengkoordinasikan realisasi penerimaan dana transfer antar
daerah dan lain-lain pendapatan daerah yang sah;
c. Menganalisa dan mengevaluasi serta pelaporan penyelenggaraan
bagi hasil antar daerah dan lain-lain pendapatan daerah;
d. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
e. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kinerja bawahan untuk
bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian SKP pegawai;
f. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
kepada kepala bidang;
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Anggaran mempunyai tugas penyusunan bahan perumusan
dan pelaksanaan kebijakandi bidang anggaran, bina keuangan
daerah,kebijakan anggaran dan pengelolaan sistem informasi
keuangan daerah. Dalam melaksanakan tugas Bidang Anggaran
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan
kebijakan dibidang anggaran dan bina keuangan daerah dan
kebijakan anggaran dan pengelolaan sistem informasi keuangan
daerah;
b. Penyusunan bahan kebijakan di anggaran dan bina keuangan
daerah dan kebijakan anggaran dan pengelolaan sistem informasi
keuangan daerah;
c. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi dibidang anggaran
dan bina keuangan daerah dan kebijakan anggaran dan
pengelolaan sistem informasi keuangan daerah; dan
31
d. Pelaporan dibidang anggaran dan bina keuangan daerah dan
kebijakan anggaran dan pengelolaan sistem informasi keuangan
daerah.
Sub Bidang Anggaran dan Bina Keuangan Daerah melaksanakan
tugas penyiapan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional
dibidang anggaran dan bina keuangan daerah. Uraian tugas Sub
Bidang Anggaran dan Bina Keuangan Daerah sebagai berikut :
a. Melaksanakan Penyusunan Rancangan APD dan Rancangan
Perubahan APBD;
b. Melakukan Pengendalian Pelaksanaan APBD;
c. Menyusun Anggaran Kas dan Penerbitan Surat Penyediaan Dana;
d. Menyusun Standar Analisa Belanja;
e. Memonitoring dan mengevaluasi penyelenggaraan Anggaran;
f. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
g. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kinerja bawahan untuk
bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian SKP pegawai;
h. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
kepada kepala bidang;
i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.
Sub Bidang Kebijakan Anggaran dan Pengelolaan Sistem Informasi
Keuangan Daerah melaksanakan tugas penyiapan, perumusan dan
pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kebijakan anggaran dan
pengelolaan sistem informasi keuangan daerah. Uraian tugas Sub
Bidang Kebijakan Anggaran dan Pengelolaan Sistem Informasi
Keuangan Daerah sebagai berikut :
a. Menyusun Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis
Pelaksanaan APBD;
b. Melaksanakan Penyelenggaraan dan Pembinaan Sistem Informasi
Keuangan Daerah;
c. Melaksanakan Penyelenggaraan Profile Keuangan Daerah;
32
d. Melaksanakan Transparansi Anggaran melalui Penyebaran
Informasi ke Publik terhadap Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah;
e. Memonitoring dan Mengendalikan Pelaksanaan Anggaran melalui
Sistem Informasi Keuangan Daerah;
f. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
g. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kinerja bawahan untuk
bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian SKP pegawai;
h. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
kepada kepala bidang;
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Bidang Perbendaharaanmempunyai tugas penyusunan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian dan
pelaksanaan anggaran,akuntansi dan pelaporan. Untuk
melaksanakan tugas Bidang Perbendaharaanmenyelenggarakan
fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan
kebijakan di bidang pengendalian dan pelaksanaan anggaran,
akuntansi dan pelaporan;
b. Penyusunan bahan kebijakan di bidang pengendalian dan
pelaksanaan anggaran, akuntansi dan pelaporan;
c. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang
pengendalian dan pelaksanaan anggaran, akuntansi dan
pelaporan;
d. Pelaporan di bidang pengendalian dan pelaksanaan anggaran,
akuntansi dan pelaporan;
e. Melaksanakan pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas
daerah;
f. Melaksanakan rekonsiliasi pengelolaan keuangan daerah; dan
g. Melakukan pembinaan dan pengendalian penerimaan dan
pengeluaran kas daerah;
Sub Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Anggaran melaksanakan
tugas penyiapan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional
33
di bidang pengendalian dan pelaksanaan anggaran. Uraian tugas Sub
Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Anggaran sebagai berikut :
a. Memonitoring pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD;
b. Menyusun dan merumuskan kebijakan teknis dibidang
perbendaharaan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan
sesuai kebijakan kepala badan;
c. Melaksanakan pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas
daerah;
d. Melaksanakan rekonsiliasi pengelolaan keuangan daerah;
e. Melakukan pembinaan dan pengendalian penerimaan dan
pengeluaran kas daerah;
f. Melaksanakan verifikasi atas pertanggungjawaban pendapatan
dan belanja daerah;
g. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
h. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kinerja bawahan untuk
bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian SKP pegawai;
i. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
kepada kepala bidang; dan
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.
Sub Bidang Akuntansi dan Pelaporan melaksanakan tugas penyiapan,
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
akuntansi dan pelaporan. Uraian tugas Sub Bidang Akuntansi dan
Pelaporan sebagai berikut :
a. Melakukan pembukuan terhadap pendapatan dan belanja daerah;
b. Melaksanakan pembinaan pelaksanaan akuntansi dan pelaporan
SKPD;
c. Melaksanakan analisis penerimaan pendapatan dan belanja
daerah;
d. Melaksanakan penatausahaan dokumen pendapatan dan belanja
daerah;
e. Melaksanakan pembinaan administrasi bagi pemegang
kas/bendahara pengeluaran SKPD;
34
f. Melaksanakan rekonsiliasi data keuangan BUD dengan SKPD;
g. Melaksanakan pembinaan sistem akuntansi dan penyusunan
laporan keuangan SKPD;
h. Melaksanakan sistem akuntansi pada laporan keuangan
pemerintah daerah;
i. Menyiapkan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
j. Melaksanakan koordinasi tindak lanjut atas temuan-temuan hasil
audit;
k. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis;
l. Melakukan penilaian dan evaluasi atas kinerja bawahan untuk
bahan pertimbangan dalam menetapkan penilaian SKP pegawai;
m. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas
kepada kepala bidang; dan
n. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.
Bidang Aset mempunyai tugas penyusunan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakandi bidang Aset daerah. Untuk melaksanakan
tugas Bidang Aset menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan
kebijakan di bidang aset daerah;
b. Penyusunan bahan kebijakandi bidang aset daerah;
c. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang aset
daerah; dan
d. Pelaporan di bidang aset daerah.
Sub Bidang Perencanaan, Penatausahaan dan Pelaporan Aset/BMD
melaksanakan tugas penyiapan, perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional di bidang Perencanaan, Penatausahaan dan
Pelaporan Aset/BMD. Uraian tugas Sub Bidang Perencanaan,
Penatausahaan dan Pelaporan Aset/BMD sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kerja sub bidang perencanaan, penatausahaan
dan pelaporan aset;
b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan daerah tentang analisa
rencana kebutuhan barang milik daerah;
35
c. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan daerah tentang analisa
rencana kebutuhan pemeliharaan/ perawatan barang milik
daerah;
d. Menghimpun, meneliti dan menyusun rencana kebutuhan barang
milik daerah;
e. Menghimpun, meneliti dan menyusun rencana kebutuhan
pemeliharaan/perawatan barang milik daerah;
f. Menyusun perumusan kebijakan daerah atas perencanaan,
penatausahaan dan pelaporan aset;
g. Melaksanakan pengendalian terhadap mutasi barang/ aset SKPD
dan unit kerja lainnya;
h. Melaksanakan koordinasi dan rekonsiliasi data aset SKPD;
i. Mengumpulkan, menganalisa, mengevaluasi, dan menyusun
laporan persediaan barang dan laporan hasil pengadaan barang
setiap SKPD pertriwulan;
j. Mempersiapkan dan menyusun laporan barang daerah dalam
rangka penyusunan neraca daerah;
k. Melaksanakan proses administrasi perencanaan, penatausahaan,
dan pelaporan aset daerah;
l. Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pemanfaatan,
penghapusan, pemindahtangan, dan pelaporan aset daerah untuk
disetujui bupati, dan mengawasi pelaksanaannya;
m. Menyiapkan bahan evaluasi harga dan mutu barang milik daerah;
n. Menyiapkan bahan penyusunan standar harga barang kebutuhan
daerah;
o. Menyiapkan bahan penyusunan laporan barang pengguna
semesteran (LBPS) dan laporan barang pengguna tahunan (LBPT)
di lingkup Kabupaten Kepulauan Anambas;
p. Melaksanakan administrasi dan akuntansi aset daerah;
q. Melaksanakan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian bidang
perencanaan, penatausahaan, dan pelaporan aset daerah;
r. Pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap kegiatan perencanaan,
Penatausahaan, dan pelaporan aset daerah;
36
s. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-
langkah atau tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis
maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan
keputusan;
t. Mengiventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas
secara rutin maupun berkali sebagai bahan pemecah masalah;
u. Mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas berdasarkan
disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang
dibutuhkan;
v. Mengevaluasi dan melaporkan hasil kegiatan persemester dan
pertahun anggaran kepada Kepala Bidang Aset berdasarkan
capaian pelaksanaan kegiatan sebagai bahan penyempurnaan dan
pertanggungjawaban;
w. Menganalisa rencana kebutuhan barang dan keperluan alat tulis
kantor (ATK), kebutuhan perlengkapan, perbekalan, ruang kantor
Badan Pengelola Keuangan Daerah; dan
Sub Bidang Inventarisasi dan Penilaian Aset/ BMD melaksanakan
tugas penyiapan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional
di bidang inventarisasi dan penilaian Aset/BMD. Uraian tugas Sub
Bidang Inventarisasi dan Penilaian Aset/ BMD sebagai berikut :
a. Melaksanakan inventarisasi aset daerah;
b. Menyusun rencana kerja dan kinerja tahunan sub bidang
inventarisasi dan penilaian aset/ BMD;
c. Menyiapkan bahan dan menyusun perumusan kebijakan daerah
di Sub Bidang Inventarisasi dan Penilaian Aset/ BMD;
d. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaksanaan inventarisasi aset;
e. Menindaklanjuti/ mengusulkan perubahan status hukum
terhadap barang milik daerah sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku;
f. Menghimpun dan mengolah data serta informasi yang
berhubungan dengan barang milik daerah guna mengkaji
penggunaan, penatausahaan, pemanfaatan, pengamanan dan
37
pemeliharaan, penilaian, pemindahtanganan, pembinaan,
pengawasan dan pengendalian serta inventarisasi dan kepastian
status kepemilikan barang milik daerah;
g. Melaksanakan proses administrasi inventarisasi dan penilaian
aset/ BMD;
h. Melakukan inventarisasi kembali aset daerah dengan SKPD
persemester;
i. Hasil inventarisasi aset daerah yang rusak dan tidak memiliki
nilai, ditindaklanjuti;
j. Menghimpun dan menyusun laporan mutasi barang milik daerah;
k. Menyiapkan bahan evaluasi kebutuhan barang daerah
berdasarkan hasil inventarisasi yang telah dilakukan;
l. Menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka pengadaan barang
daerah di lingkup badan pengelola keuangan daerah dan
kabupaten;
m. Menyiapkan bahan kebijakan daerah urusan penilaian dan
penjualan melalui pelelangan barang daerah atas aset yang telah
diinventarisasi;
n. Melaksanakan pemeriksaan barang daerah hasil pengadaan di
lingkungan badan pengelola keuangan daerah;
o. Melaksanakan pencatatan barang milik daerah dalam Kartu
Inventaris Barang (KIB) A, B, C, D, E dan F lingkup Badan
Pengelola Keuangan Daerah;
p. Menyiapkan penyusunan Buku Inventaris (BI) barang milik daerah
lingkup Badan Pengelola Keuangan Daerah;
q. Melaksanakan pendokumentasian kepemilikan barang milik
daerah di badan pengelola keuangan daerahatas seluruh aset;
r. Memberikan tanda kepemilikan barang milik daerah di badan
pengelola keuangan daerahdan SKPD atas seluruh aset daerah;
s. Melaksanakan pemeliharaan aset daerah dari data barang yang
sudah diakui dan dicatat;
t. Menyiapkan petunjuk teknis inventarisasi dan penilaian aset atas
pengadaan dan hibah yang diterima;
38
u. Menyiapkan bahan kebijakan daerah tentang inventarisasi dan
penilaian aset atas pengadaan dan hibah yang diterima;
v. Menyusun buku indek inventaris dengan menghimpun dan
mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan barang
milik daerah;
w. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan
lainnya yang berhubungan dengan sub bidang inventarisasi dan
penilaian secara rutin dan berkala untuk pengembangan wawasan
pengetahuan dan kemampuan;
x. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-
langkah atau tindakan yang perlu diambil baik secara tertulis
maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam pengambilan
keputusan;
y. Mengiventarisasi permasalahan-permasalahan sesuai bidang tugas
secara rutin maupun berkali sebagai bahan pemecah masalah;
z. Mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas berdasarkan
disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang
dibutuhkan;
aa. Mengevaluasi dan melaporkan hasil kegiatan persemester dan
pertahun anggaran kepada kepala bidang aset berdasarkan
capaian pelaksanaan kegiatan sebagai bahan penyempurnaan dan
pertanggungjawaban; dan
bb. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang aset
sesuai tugas dan tanggungjawabnya.
Sub Bidang Penghapusan dan Pengendalian Aset/ BMD
melaksanakan tugas penyiapan, perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional di bidang penghapusan dan pengendalian
Aset/BMD. Uraian tugas Sub Bidang Penghapusan dan Pengendalian
Aset/ BMD sebagai berikut :
a. Melaksanakan penghapusan terhadap aset yang rusak berat
sesuai ketentuanyang berlaku;
39
b. Melakukan pemeliharaan, perawatan dan pengendalian Aset/
BMD yang dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Daeah;
c. Menghimpun dan mengusulkan status penggunaan aset daerah
untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD maupun
dioperasikan oleh pihak lain;
d. Menghimpun aset daerah baik bergerak maupun tidak bergerak
untuk diusulkan penghapusan dari daftar barang pengelola dan
dari daftar barang milik daerah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
e. Mengevaluasi aset daerah baik bergerak maupun tidak bergerak
untuk diusulkan penghapusan dari daftar barang pengguna dan/
atau daftar barang kuasa pengguna;
f. Melaksanakan pengawasan internal atas pengelolaan barang milik
daerah di lingkungan badan pengelola keuangan daerah;
g. Melaksanakan pengawasan eksternalatas pengelolaan barang
milik daerah di lingkungan SKPD;
h. Menghimpun, mengolah dan menganalisa data serta menyajikan
data hasil pelaksanaan kegiatan sub bidang penghapusan dan
pengendalian;
i. Menyusun pertanggungjawaban laporan pelaksanaan kegiatan dan
keuangan di lingkungan sub bidang penghapusan dan
pengendalian;
j. Mengusulkan dan membuat laporan hasil penggunaan atau
pemanfaatan dan pemindahtanganan serta penghapusan barang
daerah kepada kepala badan melalui bidang aset;
k. Aset daerah yang akan dihapuskan salah satunya dengan cara
penjualan yang telah memiliki nilai wajar melalui pelaksanaan
pelelangan umum barang dan bangunan milik daerah;
l. Melaksanakan koordinasi dengan sub bidang lain;
m. Menghimpun dan memperlajari peraturan perundang-undangan,
kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan
lainnya yang berhubungan dengan sub bidang penghapusan dan
pengendalian aset secara rutin dan berkala untuk pengembangan
40
wawasan pengetahuan dan kemampuan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
n. Memberikan saran dan pertimbangan di bidang tugasnya kepada
atasan tentang langkah-langkah atau tindakan yang perlu diambil
baik secara tertulis maupun lisan sebagai alternatif pilihan dalam
pengambilan keputusan;
o. Melaksanakan evaluasi pelaksanaan tugas dan inventarisasi
permasalahan dibidang tugasnya serta mencari alternatif
pemecahannya;
p. Membagi tugas, memberikan bimbingan dan petunjuk
pelaksanaan tugas kepada bawahan untuk kelancaran
pelaksanaan tugas;
q. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan mengembangkan karier;
r. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan;
s. Mengonsep naskah dinas sesuai bidang tugas berdasarkan
disposisi atasan agar tersedia konsep naskah dinas yang
dibutuhkan;
t. Mengevaluasi dan melaporkan hasil kegiatan persemester dan
pertahun anggaran kepada kepala bidang aset berdasarkan
capaian pelaksanaan kegiatan sebagai bahan penyempurnaan dan
pertanggungjawaban; dan
u. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Aset
sesuai tugas dan tanggungjawabnya.
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan teknis dibidang keahliannya masing-masing. Kelompok
Jabatan Fungsional dapat dibagi-bagi dalam sub kelompok sesuai
dengan kebutuhan dan keahliannya masing-masing dan
dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior. Pejabat
Fungsional pada Badan dalam melaksanakan tugasnya
bertanggungjawab kepada Kepala Badan. Kebutuhan jabatan
fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja,
Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
41
D. Program dan Kegiatan Utama
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu
untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu dan beberapa
instansi pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan
masyarakat guna mencapai sasaran tertentu.
Program dan kegiatan yang dirancang Badan Keuangan Daerah
Kabupaten Kepulauan Anambas tahun 2018 terdiri dari:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan;
b. Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi/Teknis Perkantoran;
c. Penyediaan Rutinitas Perkantoran.
2. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah
a. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-Sumber Pendapatan
Daerah;
b. Optimalisasi Penerimaan Pajak Daerah
c. Pendataan, Perekaman, Pemetaan dan Analisis ZNT Pajak Bumi
dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
3. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan
Kabupaten/Kota
a. Kegiatan Penyusunan Standar Satuan Harga (SSH) dan Satuan
Harga Barang (SHB);
b. Kegiatan Penghapusan Barang Milik Daerah;
c. Kegiatan Penyusunan dan Pembahasan Perubahan APBD;
d. Kegiatan Penyusunan dan Pembahasan APBD;
e. Kegiatan Penyusunan LPP APBD;
f. Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah;
g. Kegiatan Peningkatan Manajemen Aset/Barang Milik Daerah;
h. Kegiatan Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
i. Kegiatan Revaluasi/ Appraisal Aset/ Barang Milik Daerah;
j. Kegiatan Penyusunan Pedoman Pelaksanaan APBD;
42
k. Kegiatan Sosialisasi Paket Regulasi Tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
l. Kegiatan Pendidikan Pelatihan dan Sertifikasi Bendahara
Organisasi Perangkat Daerah;
m. Kegiatan Rekonsiliasi Data Keuangan Triwulan SKPD dan
Pelaporan ke Instansi Vertikal Lainnya;
n. Kegiatan Pengelolaan Sistem Informasi Keuangan Daerah
Pada umumnya Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan
Anambas tidak mempunyai Sifat Penyebaran Lokasi Program dan
kegiatan. Total kebutuhan dana yang dibutuhkan sesuai pagu
indikatif yang dirincikan menurut sumber pendanaan adalah sebesar
Rp.9.622.261.407,15 (sembilan miliar enam ratus dua puluh dua juta
dua ratus enam puluh satu ribu empat ratus tujuh rupiah poin lima
belas).
Seluruh program dan kegiatan diatas pada dasarnya mendukung visi
dan misi Bupati priode 2016-2021 khususnya pada misi 6 yaitu
Membangun Birokrasi yang bersih, Propesional dan Melayani serta
Memperkuat Penyelenggaraan Otonomi Desa oleh karena itu Badan
Keuangan Daerah dimulai pada tahun 2016 mulai mengakomodir
kegiatan yang bersifat pelayanan dan peningkatan sumber daya
manusia dalam pengelolaan keuanga daerah pada Badan Keuangan
Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas.
Agar lebih mudah dalam menganalisis program dan kegiatan serta
sasaran perkiraan kebutuhan anggarannya berikut tabel rumusan
Rencana Program dan Kegiatan serta besaran perkiraan kebutuhan
anggaran Inspektorat Kabupaten Kepulauan Anambas tahun 2018
dan perkiraan maju tahun 2019 sebagai berikut:
43
BAB III
HASIL PENILAIAN RISIKO
A. Kriteria Pengukuran dan Dampak
Sebelum melakukan penilaian risiko dimulai, beberapa hal yang perlu
disiapkan terlebih dahulu, yaitu meliputi :
Menetapkan Kriteria dan skala dampak dan kemungkinan yang akan
digunakan.
Pihak jajaran tingkat atas manajemen merumuskan skala dampak
dan kemungkinan terlebih dahulu sebelum proses penilaian risiko
dilakukan sesuai dengan kebutuhan instansi. Aspek yang dapat
dijadikan pertimbangan kriteria kemungkinan dan dampak antara
lain adalah reputasi organisasi, kerugian finansial, berhentinya
pelayanan, kerugian pihak ketiga, kerusakan lingkungan, dan bahkan
terhambatnya/kegagalan pencapaian tujuan organisasi.
Kerangka kemungkinan dan dampak dapat dilihat pada tabel berikut :
Table 1.
Level Deskriptor Deskripsi
5 Sangat Sering Dipastikan akan sangat mungkin
terjadi
4 Sering Kemungkinan besar dapat terjadi
3 Cukup Sering Sama kemungkinan antara terjadi atau tidak terjadi
2 Jarang Kemungkinan kecil dapat terjadi
1 Sangat Jarang Dipastikan akan sangat tidak mungkin terjadi
44
Kerangka dampak :
Level Deskriptor Deskripsi
5 Sangat Tinggi Sebagian besar tujuan organisasi gagal dilaksanakan
4 Tinggi Sebagian tujuan organisasi gagal
dilaksanakan
3 Sedang Mengganggu pencapaian tujuan organisasi secara signifikan
2 Rendah Mengganggu tujuan organisasi meskipun tidak signifikan
1 Sangat rendah Tidak mengganggu tujuan organisasi
Menetapkan selera risiko (risk appetite).
Selera risiko merupakan tingkat risiko yang dapat diterima oleh suatu
organisasi apabila risiko tersebut benar-benar terjadi.
Tingkat
Risiko
Kriteria Untuk Penerimaan
Risiko
Yang Bertanggung
Jawab
1 – 4 Dapat diterima
Kepala Sub
Bagian/Kepala Sub Bidang
5 – 9 Diperlukan Pengendalian Yang
Cukup
Sekretaris/Kepala
Bidang
10 - 16 Harus menjadi perhatian manajemen dan diperlukan
pengendalian yang sangat baik
Kepala Badan
17 – 25 Tak dapat diterima, jika harus diterima diperlukan pengendalian
yang sangat baik
Kepala Daerah
45
B. Register Risiko
Penyusunan register risiko terkait dengan Sasaran pada Penetapan
Kinerja Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas T.A.
2018.
Dari hasil identifikasi risiko yang dilakukan oleh Kepala Badan,
Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian/Sub Bidang dan staf
Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas dapat
diketahui bahwa Badan Keuangan Daerah memiliki risiko, dengan
daftar sebagai berikut :
Sasaran :
Sasaran : Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah
Indikator : Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah tahun 2018 WTP
No Pernyataan Risiko Pemilik Risiko
Penyebab
1 2 3 4
1 Pelaksanaan tindak lanjut
hasil pemeriksaan BPK
belum optimal
Badan
Keuangan
Daerah
kurangnya respon pihak
terkait dalam
menindaklanjuti temuan
BPK yang disampaikan BKD
selaku Satuan Kerja
Pengelola Keuangan Daerah
(SKPKD)
2 Pengelolaan aset daerah
belum optimal
Badan
Keuangan
Daerah
pengurus barang pengguna
kurang memahami
tupoksinya terkait
pengelolaan aset daerah
3 Transparansi pengelolaan
APBD
Badan
Keuangan
Daerah
sistem yang belum
terintegrasi sepenuhnya
4 Jumlah SDM yang masih
terbatas
Badan
Keuangan
Daerah
formasi yang belum tersedia
5 Anggaran yang tersedia tidak
sesuai dengan kebutuhan
Badan
Keuangan
Daerah
penetapan pagu indikatif
tidak sesuai dengan
kebutuhan OPD
46
Sasaran : Meningkatnya Profesional Aparatur
Indikator : Jumlah Aparatur yang mengikuti Pelatihan
No Pernyataan Risiko Pemilik
Risiko Penyebab
1 2 3 4
1 Anggaran yang tersedia
tidak sesuai dengan
kebutuhan
Badan
Keuangan
Daerah
penetapan pagu indikatif
tidak sesuai dengan
kebutuhan OPD
2 Kesiapan Aparatur Tidak
dapat mengikuti pelatihan
Badan
Keuangan
Daerah
Undangan/Informasi
pelatihan yang mendadak
atas penyampaianya
Sasaran : Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Indikator : Jumlah Pendapatan Daerah Tiap Tahun
No Pernyataan Risiko Pemilik
Risiko Penyebab
1 2 3 4
1 Anggaran yang belum
memadai
Badan
Keuangan
Daerah
kebijakan TAPD
2 Kurangnya Ketaatan Wajib
Pajak Daerah
Ekstern Penegakan Hukum yang
masih belum dijalankan
secara optimal
3 Kurangnya Pengetahuan
Masyarakat Tentang
Pentingnya Membayar Pajak
Badan
Keuangan
Daerah
Sosialisasi yang belum
optimal
4 Jumlah Pegawai Bidang PAD
Tidak Sesuai dengan
Kebutuhan
Badan
Keuangan
Daerah
Moratorium Penerimaan
CPNS
C. Peta Risiko
Dari pernyataan risiko yang telah diidentifikasi, maka dapat dianalisis
sebagaimana terdapat pada lampiran 1. Untuk peta risiko diperoleh
gambaran berdasarkan indikator sasaran pada Tapkin Badan
Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas, sebagai berikut :
47
1. Opini BPK untuk pengelolaan Keuangan Daerah dengan Indikator
Sasaran yaitu Opini Wajar Tanpa Pengecualian.
2. Meningkatnya Pofesionalitas Aparatur dengan indikator Jumlah
Aparatur yang mengikuti Pelatihan.
Level 3 Level 4
Level 2
Level 1
48
3. Meningkatnya Jumlah Pendapatan Asli Daerah dengan Indikator
sasaran Jumlah Pendapatan Tiap tahun.
Level 3 Level 4
Level 2
Level 1
49
BAB IV
PENUTUP
Penilaian risiko di Badan Keuangan daerah Kabupaten Kepulauan Anambas
mencakup penilaian pada lingkup Organisasi yaitu Penetapan Kinerja
Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas. Penyusunan
Register Risiko merupakan kegiatan dari Implementasi Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP), yang diawali dengan penetapan tujuan dari
kegiatan yang dibarengi dengan penentuan peta risikonya, sehingga disusun
dalam bentuk Peta Risiko.
Peta Risiko ini merupakan laporan hasil pelaksanaan penilaian risiko di
lingkungan Inspektorat Kabupaten Kepulauan Anambas. Sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP), khususnya Bagian Ketiga pasal 13 ayat (1), disebutkan
bahwa pimpinan instansi pemerintah wajib melakukan penilaian risiko.
Penilaian risiko merupakan kegiatan penilaian atas kemungkinan kejadian
yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran instansi pemerintah.
Lebih lanjut, bahwa penilaian risiko terdiri atas identifikasi risiko dan
analisis risiko.
Demikian lah laporan pemetaan risiko ini dibuat dan semoga dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tarempa, 31 Agustus 2018