skripsi penilaian risiko kesehatan lingkungan di …

26
SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI DESA DANDANG KECAMATAN SABBANG KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2016 NURSAFITRI K. K111 12 040 Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Upload: others

Post on 18-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

SKRIPSI

PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI DESA DANDANG

KECAMATAN SABBANG KABUPATEN LUWU UTARA

TAHUN 2016

NURSAFITRI K.

K111 12 040

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

l

PERNYATAA}.I PERSETUruAN

Skipsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Slaipsi dan

disetujui untuk diperbanyak sebagai salah sEtu $yarat untuk mendapatan gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Hasanuddin Makassar.

Maka$ar, lvlir€t 2017

S.Kel.rM.Kesf

,f

isti*q

Ketua

Faku

Universias llasanuddin

Page 3: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

PENGESA}IAN TIM PENGUJI

Skripsi ini t6lah diperhadapkan dihadapan Tim Pengtdi Ujian Skripsi

Fakultas Kesehatan Masyarakar Universitas Hasanuddin pada hari lumat, 22

Maret 2017

: RuslaqSKM.,MPH

^'_-'

*'t n' *

Sekretaris : Dr.AgusBintaragir&fffiS.Itd.,M.K.tj"'+" i"'*"*''.v--'-"*LqL w

Page 4: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

iv

RINGKASANUniversitas Hasanuddin

Fakultas Kesehatan MasyarakatKesehatan Lingkungan

Makassar, Januari 2017NURSAFITRI K.”PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI DESA DANDANGKECAMATAN SABBANG KABUPATEN LUWU UTARA”(xiii + 95 halaman + 21 tabel + 3 gambar + 1 grafik + lampiran)

Environmental Health Risk Assessment (EHRA) adalah sebuah surveipartisipatif di tingkat kota. Tujuan dari survei EHRA adalah untuk mengetahuikondisi sarana dan prasarana sanitasi, kesehatan/higinitas, serta perilaku masyarakatyang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program sanitasi dan advokasi ditingkat kota hingga kelurahan. Pentingnya EHRA dilakukan di Desa Dandang karenasanitasi lingkungan di Desa ini masih buruk seperti tidak tersedianya tempat sampahumum sehingga masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan,BABS, serta konstruksi SPAL yang tidak aman dan kebiasaan masyarakat yang tidakmencuci tangan setelah melakukan aktivitas.

Tujuan penelitian yaitu mendapatkan gambaran penilaian risiko kesehatanlingkungan di Desa Dandang, mendapatkan gambaran bahaya kesehatan lingkungandan peluang keterpaparan bahaya kesehatan lingkungan dalam bentuk perilakuberisiko rumah tangga di Desa Dandang, melakukan penilaian risiko kesehatanlingkungan serta memetakan risiko kesehatan lingkungan untuk mengetahui daerahrawan kesehatan lingkungan.

Jenis penelitian ini adalah survei dengan pendekatan deskriptif. Sampel dalampenelitian ini adalah seluruh rumah tangga di Desa Dandang, Kec. Sabbang, Kab.Luwu Utara. Jumlah sampel keseluruhan sebanyak 498 rumah. Pengambilan sampeldi lakukan dengan acak menggunakan metode proportional randowm sampling.Penelitian ini dilakukan di Desa Dandang Kecamatan Sabbang Kabupaten LuwuUtara. Variabel yang diteliti terbagi atas dua yaitu variabel pertama yaitu bahayakesehatan lingkungan seperti fasilitas tempat sampah rumah tangga yang buruk,fasilitas jamban yang tidak layak, konstruksi SPAL yang tidak aman dan variabelkedua yaitu peluang keterpaparan bahaya seperti tidak mengolah sampah, tidakmencuci tangan pakai sabun, buang air besar sembarangan, tidak mengolah airminum.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 5 Dusun yang ada di DesaDandang, Kec. Sabbang, Kab. Luwu Utara, Dusun Pangngalli berada pada tingkatrisiko sangat tinggi dengan nilai IRKL 284. Sedangkan Dusun Dandang 1 dan DusunDandang 2 berada pada tingkat risiko tinggi dengan nilai IRKL 256 dan 255,sedang Dusun Saluipo dan Dusun Salu Karondang adalah Dusun dengan tingkatkurang berisiko dengan nilai IRKL 205 dan 198. Dengan demikian bahwa DusunPangngalli merupakan Dusun yang paling rawan dengan risiko kesehatan lingkungan.

Penelitian ini menyarankan agar perlunya penguatan sistem kesehatankhususnya di daerah terpencil seperti di Desa, termasuk pemenuhan penyediaan

Page 5: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

v

tempat sampah umum serta mobil pengangkut sampah sehingga bisa menunjangperbaikan praktik higienitas dan kesadaran masyarakat agar mengubah peluangterjadinya bahaya kesehatan lingkungan seperti melakukan perilaku CTPS, perilakumengolah dan mengelolah sampah dan tidak melakukan perilaku BABS.

Daftar Pustaka : 36 (2000 – 2014)Kata Kunci : Risiko, Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan, Desa Dandang.

Page 6: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas

berkah dan rahmatnya sehingga skripsi yang berjudul “Penilaian Resiko Kesehatan

Lingkungan di Desa Dandang Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara”, dapat

terselesaikan, meskipun dalam bentuk yang amat sederhana dan sebagai salah satu

syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Hasanuddin (FKM-Unhas). Shalawat dan salam semoga tetap tercurah

kepada Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam sebagai satu-satunya uswah dan

qudwah dalam menjalankan aktivitas sehari-hari di permukaan bumi, juga kepada

keluarga beliau, para sahabat dan orang-orang yang senantiasa istiqamah meniti jalan

hidup dengan islam.

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan, karena keterbatasan yang di miliki oleh penulis. Namun demikian

penulis telah berusaha agar skripsi ini dapat memberi manfaat baik penulis sendiri

maupun terhadap pembaca lainnya.

Skripsi ini terwujud adanya tidak terlepas dari berbagai pihak yang membantu

penulis. Untuk itu dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. drg. Andi Zulkifli, M.Kes. selaku Dekan Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar serta Penasehat

Akademik, para Pembantu Dekan serta Staf, dosen dan pegawai Yang telah

memberikan bimbingan dan arahan.

2. Bapak Anwar Mallongi, SKM., MSc. Ph.D., selaku Ketua Jurusan Bagian

Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Hasanuddin atas dorongan, nasehat serta arahan yang sangat berharga selama

penulis kuliah.

Page 7: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

vii

3. Bapak Ruslan La Ane, SKM., MPH selaku pembimbing 1, serta Bapak

Agus Bintara Birawida, S.Kel, M.Kes Selaku pembimbing 2, yang telah

memberi arahan, bimbingan, ilmu-ilmu, serta dukungan kepada penulis

hingga menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak dr. H. Makmur Selomo, MS, dan Bapak Muhammad Rachmat.

SKM., M.Kes sebagai tim penguji atas saran dan masukannya demi

penyempurnaan penulisan skripsi ini.

5. Staf akademik FKM Universitas Hasanuddin serta staf Jurusan Kesehatan

Lingkungan atas kerjasama dan bantuannya selama ini.

6. Bapak Kepala Desa Dandang, Bapak Ariatman sebagai Kadus Dandang,

Bapak Kaseng sebagai RT II Dusun Salu Karondang dan masyarakat Desa

Dandang yang telah memberikan izin penelitian beserta bantuannya selama

penulis melakukan penelitian sehubungan dengan judul Skripsi di Desa

Dandang.

7. Kak Hengki Angriawan atas doa dan dukungannya selama Penelitian ini

dilakukan hingga skripsi ini selesai.

8. Sahabat saya Lily Andriani Mardin, Mba Enda Ernawati S.P dan Anggi

Angraeni Sukri atas kebersamaan, kebahagian selama kita bersama dan

berharap selama-lamanya akan menjadi sahabatku meski kita lain Jurusan dan

lain Fakultas.

9. Teman-teman Kesehatan Lingkungan Angkatan 2012 dan kanda Tubel atas

kekompakan dan kebersamaannya yang tiada tanding.

10. Teman-teman PBL posko Tombo-tombolo, teman-teman Posko KKN-PK

Gelombang 50 Kelurahan Bonto Lebang, Kec. Bissappu, Kab. Bantaeng,

teman teman Magang dan kakak-kakak di Balai Litbang P2B2 Tanah Bumbu

Kalimantan Selatan atas kebersamaan, kekompakan, doa, dan pengalaman

yang menyenangkan selama menjalani suka duka PBL, KKN dan Magang

serta begitu banyak pelajaran yang penulis dapatkan dari kalian.

11. Teman-teman FORKOM Kesehatan Lingkungan Universitas Hasanuddin

yang telah memberi dukungan dan pengalaman dalam berorganisasi.

Page 8: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

viii

12. Semua pihak yang karena keterbatasan tempat tidak dapat disebutkan

namanya satu persatu, namun tetap tak mengurangi rasa terima kasih penulis

yang setinggi-tingginya kepada mereka.

Akhirnya ucapan terima kasih yang teramat tulus dan penghargaan

teristimewa penulis haturkan dengan hormat kepada bapak dan Ibu, Tante Harmia

Sekeluarga yang telah mencurahkan samudera cinta dan kasih sayangnya, nasehat,

serta do’a yang tiada henti demi kebaikan penulis di dunia dan akhirat. Semoga

Allah Subhaanahu Wa Ta’ala senantiasa merahmati, mengampuni segala dosa-

dosanya, membalas semua jasa-jasanya dengan balasan terbaik disisiNya. Akhir kata,

penulis mengembalikan segalanya kepada Allah Subhaanahu Wata’ala, semoga

keikhlasan dan bantuan yang telah diberikan walau sebesar dzarrah memperoleh

ganjaran pahala di sisiNya.

Makassar, Januari 2017

Nursafitri K

Page 9: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ......................................................................... iii

RINGKASAN ........................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR........................................................................................... vi

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR............................................................................................. xiii

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian............................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Kesehatan Lingkungan............................ 10

B. Tinjauan Umum Tentangn Sanitasi Lingkungan.............................. 14

C. Tinjauan Umum Tentang Konsep Risiko Kesehatan Lingkungan ... 22

D. Tinjauan Umum Tentang Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan 30

E. Tinjauan Umum Tentang Karakteristik Risiko ................................ 42

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti ........................................... 45

B. Kerangka Konsep ............................................................................. 46

C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ...................................... 47

Page 10: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

x

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian .............................................................................. 50

B. Waktu dan Lokasi Penelitian............................................................ 50

C. Populasi dan Sampel ........................................................................ 51

D. Intrumen Penelitian .......................................................................... 55

E. Pengumpulan Data ........................................................................... 55

F. Pengolahan dan Analisis Data .......................................................... 56

G. Penyajian Data.................................................................................. 57

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian................................................................................. 58

B. Pembahasan ...................................................................................... 84

C. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 98

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................... 99

B. Saran ................................................................................................ 100

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Bahaya Kesehatan Lingkungan ........................................ 29

Tabel 2.2 Matriks Kualitatif Analisis Risiko ...................................................... 44

Tabel 5.1 Jumlah Rumah Tangga setiap Dusun di Desa Dandang ................... 58

Tabel 5.2 Distribusi Karakteristik Responden setiap Dusun di Desa Dandang. 60

Tabel 5.3 Distribusi Karakteristik Rumah Responden setiap Dusun di Desa

Dandang ............................................................................................. 62

Tabel 5.4 Distribusi Sumber Air Bersih dan Air Minum setiap Dusun di

Desa Dandang .................................................................................... 64

Tabel 5.5 Distribusi Periode Kesulitan Mendapatkan Air Bersih setiap Dusun

di Desa Dandang ................................................................................ 65

Tabel 5.6 Distribusi Cara Mengambil Air setiap Dusun di Desa Dandang ....... 65

Tabel 5.7 Distribusi Pengolahan dan Penyimpanan Air Minum setiap Dusun

di Desa Dandang ................................................................................ 66

Tabel 5.8 Distribusi Kepemilikan Jamban Keluarga setiap Dusun di Desa

Dandang ............................................................................................. 67

Tabel 5.9 Distribusi Tempat Buang Air Besar (BAB) dan Jenis Jamban setiap

Dusun di Desa Dandang..................................................................... 68

Tabel 5.10 Distribusi Pembuangan Akhir Tinja dan Letak Tangki Septik setiap

Dusun di Desa Dandang.................................................................... 69

Tabel 5.11 Disrtibusi Kepemilikan Tempat Sampah setiap Dusun di Desa

Page 12: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

xii

Dandang ............................................................................................. 71

Tabel 5.12 Distribusi Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) dan

Intensitas Pembuangan Sampah setiap Dusun di Desa Dandang ...... 72

Tabel 5.13 Distribusi Kepemilikan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)

setiap Dusun di Desa Dandang .......................................................... 73

Tabel 5.14 Distribusi Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada setiap

Dusun di Desa Dandang..................................................................... 74

Tabel 5.15 Indeks Risiko Kesehatan Lingkungan di Desa Dandang ................... 76

Tabel 5.16 Kalkulasi Indeks Risiko Kesehatan Lingkungan di Desa Dandang... 78

Tabel 5.17 Kumulasi Indeks Risiko Kesehatan Lingkungan di Desa Dandang .. 80

Tabel 5.18 Kategori Risiko Kesehatan Lingkungan di Desa Dandang................ 81

Tabel 5.19 Skoring Risiko Kesehatan Lingkungan di Desa Dandang ................. 82

Page 13: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 The Model Of Risk Assessment........................................................ 27

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ........................................................................... 46

Gambar 5.1 Pemetaan Risiko Kesehatan Lingkungan di Desa Dandang

Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara.................................. 83

DAFTAR GRAFIK

Grafik 5.1 Distribusi Kebiasaan Balita Buang Air Besar Sembarang .............. 70

Page 14: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 : Dokumentasi Kegiatan.

Lampiran 3 : Output Hasil Analisis

Lampiran 4 : Surat Izin Penelitian dari Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Hasanuddin Kepada Badan Konsultatif dan

Pengelolaan Modal Daerah.

Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian dari Badan Koordinasi Penanaman

Modal Daerah Kepada Bupati Luwu Utara (Badan Kesatuan

Bangsa, Politik, dan Linmas Kota Makassar).

Lampiran 6 : Surat Izin Penelitian dari Badan Koordinasi Penanaman

Modal Daerah Kepada Kepala Desa Dandang Kecamatan

Sabbang (Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Linmas Kota

Masamba).

Lampiran 7 : Surat Izin Melakukan Penelitian dari Desa Dandang

Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara.

Lampiran 8 : Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian dari Desa

Dandang Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara.

Lampiran 9 : Daftar Riwayat Hidup

Page 15: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. et al, 2014. Analisis Resiko Kesehatan Lingkungan Risk Agent Total

Suspended Particulate di Kawasan Industri Kota Probolinggo. Bagian

Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. E-Journal

Pustaka Kesehatan. Vol. 2(no.2) Mei 2014.

Amalina. F.N. et al, 2014. Perilaku BAB di sungai pada Warga di Kelurahan Sekayu

Semarang 2014. Jurnal. Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Semarang.

Aisyah, 2013. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat di RT 50

Kelurahan Sungai Pinang dalam Kecamatan Samarinda Utara (Tinjauan

Peraturan Daerah Kota Samarinda No.2 Tahun 2011 Tentang Pengolahan

Sampah). Jurnal Beraja NITI, Volume 2 no. 12 (2013) ISSN: 2337-4608

Buku Putih Santasi Kabupaten Luwu Utara, 2013. Kelompok Kerja PPSP Kab. Luwu

Utara Tahun 2013. Luwu Utara.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2012. Percepatan pembangunan

sanitasi Permukiman. PPSP. Nawasis Info.

Badan Pelaksanaan Kesehatan Cikarang, 2013. Pembuatan Saluran Pembuangan Air

Limbah (SPAL) sederhana. Bapelkes. 2013

Chandra, B. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Penerbit Buku Kedokteran.

EGC. Jakarta.

Chicken dan Posner. 1998. The Philosophy of Risks.p.7. London: Tomas Telford

Daud. A. et al. 2003. Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan. Jurusan Kesehatan

Lingkungan. FKM. Universitas Hasanuddin. Makassar

Djafri. D, 2014. Prinsip dan Metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan. Bagian

Epidemiologi dan Biostatistik. FKM. Universitas Andalas Padang

Darwin. E dan Hardisman, 2014. Etika Profesi Kesehatan. Penerbit Deepublish,

Yogyakarta

Enhealth. 2012. Environmental Health Risk Assessment Guidelines For Assessing

Human Health Risks From Environmental Hazard. [Online]. www. health.

gov. au/internet/main/publishing.../DoHA-EHRA-120910.pdf.

Isma, KP. 2011. Gambaran Sanitasi Lingkungan dan Penyakit Berbasis Lingkungan

Pada Masyarakat Kelurahan Lette Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun

2011. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin.

Makassar.

ISSDP. 2008. Penelitian Risiko Kesehatan Lingkungan Kota Blitar. Jakarta:

Indonesia Sanitation Sector Development Program.

ISSDP. 2011. Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan Pantai Selatan. Pokja Sanitasi

Dasar.

ISSDP. 2011. Laporan Penelitian Risiko Kesehatan Lingkungan Kabupaten Pesisir

Selatan [Online].http://ppsp.nawarsis.info/dokumen/perencanaan/sanitasi/

pokja/bp/kab.pesisirselatan/Laporan%20EHRA%20PESSEL-Final%20-.pdf.

(Diakses 2 Desember 2016)

Page 16: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

Jaya. M, 2014. Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan di Pulau Lumu-lumu Kota

Makassar. Skripsi. FKM Unhas. Makassar

Kelompok Kerja Kabupaten Bayuwangi, 2013. Proposal Pengadaan Sarana Cuci

Tangan Pakai Sabun (CTPS) Kabupaten Bayuwangi 2013. Pokja

Bayuwangi. PPSP. Nawasis. Info.

Kusnoputranto, H. Susana. D., 2000. Kesehatan Lingkungan. Depok : Fakultsa

Kesehatan Masyarkat Universitas Indonesia. [Online]. Available at:

ontar.ui.ac.id/file?fil e=digital/126838-S-5827-Faktor%20risiko…pdf.

(Diakses 2 Januari 2017).

Marwah, 2014. Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan Di Pulau Bone Tambung

Kota Makassar. Bagian Kesehatan Lingkungan. FKM Unhas. Makassar. 2014

Maulana. H.D. J, 2007. Promosi Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta

Mukherjee, N. 2011. Factors Associated with Achieving and Sustaining Open

Defecation Free Communities: Learning from East Java. Water and

Sanitation Program. p.1 - 8.

Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta. Jakarta

Peraturan Daerah Pakpak Bharat Provinsi Sumatra Utara, 2014. Peraturan Daerah

Kabupaten Pakpak Bharat No.8 Tahun 2014 Tentang Pengolahan Sampah.

Perda 2014.

Pemerintah Kabupaten Bengkayang, 2014. Program Percepatan Pembangunan

Sanitasi permukiman Tahun 2014. Laporan Studi Ehra (Environmental Health

Risk Asessment). Bengkayang

Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman kabupaten luwu utara, 2013.

Kelompok Ke Kerja Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman

Kabupaten Luwu Utara, 2013

Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Luwu, 2013. Laporan Pelaksanaan dan Hasil

STUDI EHRA. Dokumen perencanaan sanitasi pokja Kabupaten Luwu Utara.

Luwu

Pusat Data dan Informasi KementerianKesehatan RI, 2014. Infodatin Perilaku

Mencuci Tangan Pakai Sabun di Indonesia. Kepmenkes RI. Jakarta Selatan.

2014.

Rianti D.D. et al, 2010. Analisis Tentang Higiene dan Sanitasi Lingkungan dengan

Penyebab Terjadinya Penyakit Di Kecamatan Asemrowo Surabaya. Fakultas

Kedokteran. Universitas Kusuma Surabaya.

Rahma, S. 2003. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan

Pada Anak SD Di SD Bustanul Islamiyah. Tesis. Pascasarjana Universitas

Hasanuddin, Makassar.

Sejati, K,. 2009. PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU dengan Sistem Node, Sub

Point, Center Point. Yokyakarta. Kanisius (anggota IKAPI)

Siswanto. H, 2002. Kamus Populer Kesehatan Lingkungan. Penerbit Buku

Kedokteran. EGC. Jakarta

UNICEF. 2010. Fakta tentang Situasi Sanitasi Terkini. [Online]. http://www.

sanitasi. or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1449:unicef-

fakta-tentang-situasi-sanitasi-terkini&catid=55:berita&Itemid=125. [Online].

Diakses pada tanggal 5 agustus 2016

Page 17: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

World Health Organization (WHO), 2000. Penyakit Bawaan Makanan: Suatu

Permasalahan Kesehatan Dan Ekonomi Global [Online]. http://whqlibdoc.

who.int/publications/ 2005/9794487074_chapter1_ind.pdf. Diakses pada

tanggal 5 agustus 2016

----------------------------------------------. 2011. Clean Hands Protect Against Infection.

http://www.who.int/gpsc/clean_hands_protection/en. Diakses pada tanggal 5

agustus 2016

Wulandari. S, 2011. Identifikasi Bahaya, Penilaian, dan Pengendalian Risiko Area

Produksi Line 3 sebagai upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di Pt. Coca

Cola Amatil Indonesia Central Java. . Laporan Khusus. Program Diploma Iii

Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas

Maret Surakarta [Online].http://eprints.uns.ac.id/9573/1/18695111120111205

1.unlocked.pdf. Diakses pada tanggal 5 februari 2017

Yassi. A. et al. 2001. Basic Environmental Health. New York: Oxford University

Press.

Page 18: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Environmental Health Risk Assessment (EHRA) adalah sebuah survei

partisipatif di tingkat kota. Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui

kondisi sarana dan prasarana sanitasi, kesehatan/higinitas, serta perilaku

masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program sanitasi

dan advokasi di tingkat kota hingga kelurahan (PPSP Nasional, 2012).

Menurut WHO, sanitasi adalah upaya pengendalian semua faktor lingkungan

fisik manusia yang mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-hal

yang merugikan bagi perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup

manusia (Navarro, 2011 dalam Jaya, 2014).

Sanitasi merupakan salah satu usaha yang memberikan kontribusi

positif terhadap penanganan tingkat kemiskinan dalam jangka waktu

menengah dan panjang melalui tersedianya lingkungan yang sehat maka

derajat kesehatan masyarakat juga akan meningkat sehingga kesejahteraan

masyarakat akan bisa dicapai. Sanitasi menjadi tantangan, tugas dan

kewajiban yang harus dihadapi pemerintah dan masyarakat (PPSP Kabupaten

Luwu, 2013).

Sanitasi umumnya mengacu pada penyediaan fasilitas dan jasa untuk

pembuangan yang aman dari urin manusia dan tinja. Sanitasi yang tidak

memadai merupakan penyebab utama penyakit di seluruh dunia. Peningkatan

Page 19: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

2

sanitasi memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan baik di rumah

tangga dan di masyarakat. Kata sanitasi juga mengacu pada pemeliharaan

kondisi higienis, seperti pengumpulan sampah dan pembuangan air limbah

(WHO, 2013).

Sanitasi yang memadai merupakan dasar dari pembangunan. Namun,

fasilitas sanitasi jauh di bawah kebutuhan penduduk yang terus meningkat

jumlahnya. Akibatnya, muncul berbagai jenis penyakit yang salah satu

diantaranya adalah penyakit diare. Di dunia, penyakit tersebut telah

menimbulkan kematian sekitar 2,2 juta anak per tahun dan menghabiskan

banyak dana untuk mengatasinya. Minimnya sanitasi lingkungan seperti

penanganan sampah, air limbah, tinja, saluran pembuangan, dan kesehatan

masyarakat, telah menyebabkan terus tingginya kematian bayi dan anak oleh

penyakit diare dan berperan penting dalam mengundang munculnya berbagai

vektor pembawa penyakit.

Analisis risiko istilah untuk risk assessment, yaitu karakterisasi efek

yang potensial merugikan kesehatan manusia oleh pajanan bahaya

lingkungan. Analisis risiko merupakan suatu alat pengelolaan risiko, yaitu

proses penilaian bersama para ilmuwan dan birokrat untuk memprakirakan

peningkatan risiko kesehatan pada manusia yang terpajan oleh zat-zat toksik

(Djafri, 2014).

Konferensi yang diselanggarakan oleh World Bank Water Sanitation

Program (WSP) mengungkapkan bahwa Indonesia berada di urutan kedua di

dunia sebagai negara dengan sanitasi buruk. Hal ini menandakan bahwa

Page 20: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

3

kurang dari separuh penduduk Indonesia masih memiliki sarana sanitasi yang

tidak layak. Selain itu, data yang dipublikasikan Perserikatan Bangsa-Bangsa

(PBB), mengatakan bahwa 63 juta penduduk Indonesia tidak memiliki toilet

dan masih buang air besar (BAB) sembarangan di sungai, laut, atau di

permukaan tanah (UNICEF, 2010).

Pembangunan lingkungan sebenarnya juga telah dilakukan dalam

pembangunan daerah meskipun dalam kapasitas yang relatif kecil, yang

tercermin dari kegiatan-kegiatan pengelolaan limbah, sampah, drainase dan

sebagainya. Upaya-upaya tersebut merupakan bagian dari pengelolaan sanitasi

yang prinsipnya mengarah pada kesehatan lingkungan dengan lingkup sasaran

kualitas air, tanah, dan udara. Permasalahan ini semakin kompleks dengan

kondisi dimana pelaksanaan pembangunan sanitasi sering berjalan secara

parsial dan belum terintegrasi dalam suatu “rencana besar” yang sifatnya

integratif dan memiliki sasaran secara menyeluruh serta dengan jangka waktu

yang lebih panjang. Padahal kegiatan tersebut sebetulnya dapat diintegrasikan

dalam satu kegiatan yang saling bersinergi, yang akan memberi dampak lebih

efektif dan maksimal dalam pencapaian tujuan dalam penanganan masalah

sektor sanitasi di daerah (BPS Kabupaten Luwu Utara, 2013).

Buruknya penanganan sektor sanitasi juga disebabkan terbatasnya

akses penduduk pada sanitasi dan kualitas fasilitas sanitasi yang tersedia. Hal

tersebut ditambah dengan masih rendahnya kesadaran dan pemahaman

masyarakat tentang isu-isu sanitasi dan kesehatan yang salah satunya

disebabkan rendahnya pengetahuan masyarakat. Sehingga perilaku-perilaku

Page 21: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

4

berisiko yang berhubungan dengan kesehatan memungkinkan untuk terjadi.

Selain itu, keberadaan balita menjadi penting diketahui sebab dibandingkan

kelompok lain, balita adalah segmen populasi yang paling rentan terhadap

penyakit-penyakit yang terkait dengan sanitasi. Keterbatasan kapasitas untuk

membuat perencanaan pelayanan sanitasi yang komprehensif, multisektor, dan

tanggap kebutuhan juga menjadi salah satu kendala pembangunan sanitasi.

Saat ini tidak banyak kota atau kabupaten yang memiliki rencana strategis

atau master plan untuk perbaikan layanan sanitasi.

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran risiko

kesehatan lingkungan di Desa Dandang yang di tampilkan melalui pemetaan

sebaran resiko. Penelitian ini menjadi alternatif langkah awal untuk

mendapatkan data-data permasalahan kesehatan di Desa Dandang (evidence-

base data). Penilaian risiko kesehatan lingkungan dalam hal ini juga dikenal

sebagai Environmental Health Risk Assessment (EHRA), atau Penilaian

Risiko Kesehatan Lingkungan adalah studi yang bertujuan untuk memahami

kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku-perilaku yang memiliki risiko pada

kesehatan masyarakat (Pemkab bengkayang, 2014).

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh PPSP sendiri digunakan

untuk mengembangkan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Luwu Utara yang

kemudian akan dimanfaatkan untuk mengembangkan Strategi Sanitasi

Kabupaten. Selain itu, data pun dapat dimanfaatkan sebagai pencapaian

pembangunan sanitasi ke depan, baik di tingkat kota sampai di tingkat

kelurahan/desa (indikatif). Pelaksanaan studi EHRA banyak melibatkan Pokja

Page 22: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

5

AMPL, Dinas Kesehatan bersama tim EHRA yang awalnya berjalan dengan

tanpa dana, namun berkat komitmen bersama Pokja AMPL Kabupaten Luwu

Utara bersama tim EHRA mampu melaksanakan studi EHRA dengan baik.

Untuk pengumpulan data, EHRA berkolaborasi dengan kader-kader

Posyandu/PKK di tingkat kelurahan/desa.

Environmental Health Risk Assessment Study (EHRA) adalah sebuah

survei partisipatif di tingkat kota yang bertujuan untuk memahami kondisi

fasilitas sanitasi dan higienitas serta perilaku-perilaku masyarakat yang dapat

dimanfaatkan untuk pengembangan program sanitasi termasuk advokasi di

tingkat kabupaten/kota sampai ke kelurahan. Kabupaten/Kota dipandang perlu

melakukan Studi EHRA karena: Pembangunan sanitasi membutuhkan

pemahaman kondisi wilayah yang akurat. Data terkait dengan sanitasi terbatas

di mana data umumnya tidak bisa dipecah sampai tingkat kelurahan/desa dan

data tidak terpusat melainkan berada di berbagai kantor yang berbeda. EHRA

adalah studi yang menghasilkan data yang representatif di tingkat

Kabupaten/Kota dan kecamatan dan dapat dijadikan panduan dasar di tingkat

Kelurahan/Desa. EHRA menggabungkan informasi yang selama ini menjadi

indikator sektor-sektor pemerintahan secara eksklusif. EHRA secara tidak

langsung memberi ”amunisi” bagi stakeholders dan warga di tingkat

kelurahan/desa untuk melakukan kegiatan advokasi ke tingkat yang lebih

tinggi maupun advokasi secara horizontal ke sesama warga atau stakeholders

kelurahan/desa.

Page 23: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

6

Secara nasional, sanitasi dasar atau bahaya yang muncul dari

permasalahan lingkungan dan faktor-faktor risiko kebersihan serta perilaku

yang tidak higienis atau berisiko, menyumbang 19% kematian di dunia akibat

penyakit-penyakit infeksi. Masalah kesehatan lingkungan di Indonesia, dalam

hal ini adalah sarana sanitasi masih sangat memprihatinkan yang ditandai

dengan masih tingginya angka kejadian penyakit infeksi dan penyakit menular

di masyarakat. Mukherjee (2011), juga mengatakan bahwa prevalensi

penyakit akibat sanitasi buruk di Indonesia adalah penyakit diare sebesar 72%,

kecacingan 0,85%, scabies 23%, trakhoma 0,14%, hepatitis A 0,57%,

hepatitis E 0,02% dan malnutrisi 2,5%, serta kasus kematian akibat sanitasi

buruk. Selain itu, penelitian lain juga mengungkapkan bahwa diare adalah

pembunuh balita nomor dua di Indonesia setelah ISPA (Infeksi Saluran

Pernafasan Akut) dengan korban sekitar 40.000 balita per tahun.

Berdasarkan percepatan pembangunan sanitasi permukiman (PPSP) di

Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan, pengolahan sampah yang

tidak memadai sebanyak 93.00% sedangkan pengolahan sampah yang

memadai hanya sekitar 7.00%, sedangkan indeks risiko sampah yaitu 47.40%

(rendah), indeks risiko air limbah domestik yaitu 60.29% (tinggi), indeks

risiko sumber air yaitu 53.66% (tinggi), indeks risiko genangan yaitu 38,00%

(rendah), dan untuk indeks risiko PHBS yaitu 69.81% (tinggi), khususnya di

Desa Dandang penilaian ini dilakukan karena masih minimnya tempat

pembuangan akhir sampah dan tidak adanya mobil pengangkut sampah yang

menampung sampah rumah tangga sehingga masyarakat yang berada di desa

Page 24: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

7

tersebut masih membuang sampahnya disembarang tempat seperti di sungai

dan di tanah kosong, masyarakat di Desa Dandang juga masih banyak

penduduknya yang tidak miliki jamban sehingga masih ada masyarakatnya

yang yang buang air sembarangan seperti di sungai dan berdasarkan total

interval indeks risiko sanitasi di Sulawesi Selatan Kabupaten Luwu Utara

masih tinggi yaitu sebanyak 269.16% (Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional, 2012).

Permasalahan sanitasi yang saat ini terjadi di Desa Dandang sendiri

yaitu kurangnya fasilitas sampah yang kurang memadai sehingga masih

banyak masyarakatnya yang membuang sampah disembarang tempat seperti

di sungai atau di pinggir sungai, dan di lahan kosong, bahkan di kebun,

fasilitas jamban yang kurang layak serta masih banyak masyarakat yang

buang air besar (BAB) di sunga, saluran pembuangan air limbah yang tidak

aman yang dapat berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk,

masih banyak masyarakat yang tidak mencuci tangan pakai sabun.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat

dikemukakan adalah:

1. Bagaimana gambaran bahaya kesehatan lingkungan di Desa Dandang?

2. Bagaimana gambaran peluang keterpaparan bahaya kesehatan lingkungan

dalam bentuk perilaku berisiko rumah tangga di Desa Dandang?

3. Bagaimana penilaian risiko kesehatan lingkungan di Desa Dandang?

Page 25: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

8

4. Bagaimana pemetaan risiko kesehatan lingkungan untuk mengetahui

daerah-daerah rawan kesehatan lingkungan di Desa Dandang?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mendapat gambaran penilaian risiko kesehatan lingkungan di Desa

Dandang.

2. Tujuan khusus

a. Mendapat gambaran bahaya kesehatan lingkungan di desa Dandang.

b. Mendapat gambaran peluang keterpaparan bahaya kesehatan

lingkungan dalam bentuk perilaku berisiko rumah tangga di Desa

Dandang.

c. Melakukan penilaian risiko kesehatan lingkungan di Desa Dandang.

d. Memetakan risiko kesehatan lingkungan untuk mengetahui daerah-

daerah rawan kesehatan lingkungan di Desa Dandang.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat untuk Kampus

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan bacaan dan bahan informasi

atau masukan pada peneliti selanjutnya.

2. Manfaat Ilmiah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan dan menjadi bahan informasi dan pembanding bagi

penelitian-penelitian berikutnya.

Page 26: SKRIPSI PENILAIAN RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI …

9

3. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat memperluas dan memperkaya pengetahuan serta

wawasan penulis dan sebagai salah satu cara untuk mengaplikasikan ilmu

dan teori yang diperoleh di bangku kuliah.

4. Bagi Masyarakat

Diharapkan dapat menjadi informasi bagi masyarakat khususnya pada

Desa Dandang Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara untuk dapat

menambah pengetahuan sehingga lebih memperhatikan tentang sanitasi

dasar.