pengumuman hasil kegiatan penilikan ketiga … penilikan phpl... · di areal kerja auditee terdapat...
TRANSCRIPT
PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN
PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)
Nomor : 137/EQ.SHPK/II/2019
LPPHPL PT Equality Indonesia menyampaikan hasil Penilikan Ketiga Penilaian
Kinerja PHPL terhadap:
Apabila terdapat keluhan terkait hasil keputusan tersebut di atas, dapat
disampaikan secara tertulis dan dilengkapi data pendukung ke:
Nama LP-PHPL : PT Equality Indonesia
Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710
No Telp. : +62 251 7550722
Fax. : +62 251 7550724
Email : [email protected]
Website : www.equalityindonesia.com
Bogor, 26 Februari 2019
PT EQUALITY INDONESIA
Hari Seno Aji, S. Hut
Manager Subdivisi Sertifikasi Hutan
Nama Auditee : PT Ekawana Lestaridharma
Lokasi : Kabupaten Siak, Provinsi Riau
IUPHHK-HT : SK.733/Kpts-II/1997 tanggal 01 Desember 1997
Luas : ±9.300 Hektar
Tanggal Pelaksanaan : 31 Januari s.d. 06 Februari 2019
Hasil Penilaian : Nilai akhir Penilaian Kinerja PHPL dinyatakan lulus,
sehingga PT Ekawana Lestaridharma berhak
mempertahankan kelanjutan sertifikat PHPL.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 1 dari 17
(1) Identitas LPPHPL :
a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA
b. Nomor Akreditasi : LPPHPL- 013-IDN
c. Alamat : Jln. Raya Sukaraja No. 72. Kabupaten Bogor
d. Nomor Telepon : 0251-7550722
Nomor Fax : 0251-7550324
E-mail : [email protected]
e. Direktur : Ir. Agustri Warsono
f. Tim Audit : Yudi Herdiana, A.Md (L. Auditor/Auditor Produksi)
Teguh Pribowo, SE (Auditor Prasyarat)
M.Tri Cahyo, S.Hut (Auditor Ekologi)
Amir Fadilah, S.Sos, M.Si (Auditor Sosial)
Agung Tofani, S.Hut (Auditor Verifikasi Legalitas Kayu)
g. Tim Pengambilan Keputusan :
Ir. Agustri Warsono (Pengambil Keputusan)
Amin Muchakim, S.Hut (Peninjau Bidang Prasyarat,
Produksi, dan VLK)
Hermansyah Putra, S.Hut, M.Si (Peninjau Bidang Ekologi)
Wiyono T.Putro, S.Hut, M.Si (Peninjau Bidang Sosial)
(2) Identitas Auditee :
a. Nama Pemegang Izin/Hak Pengelolaan : PT EKAWANA LESTARIDHARMA
b. Nomor & Tanggal SK : 733/Kpts-II/1997 Tanggal
O1 Desember 1997
c. Luas dan Lokasi : ± 9.300 Hektar di Provinsi Riau
d. Alamat kantor :
- Kantor : Jl.Dr. Sutomo No.72 Pekanbaru
Provinsi Riau
Nomor telepon/faks/E-mail :
e. Pengurus :
1) Komisaris : Samsul Bahari
2) Direktur : Roy Chandra
RESUME HASIL PENILAIAN AWAL/PENILIKAN/DAN RE-SERTIFIKASI
KINERJA PHPL
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 2 dari 17
f. Nomor S-PHPL/S-LK : 037.1/EQC-PHPL/III/2017
g. Masa berlaku S-PHPL/S-LK : 19 Maret 2016 sampai dengan
18 Maret 2021, revisi tanggal
13 Maret 2017
(3) Ringkasan Tahapan:
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Audit Tahap I - -
Koordinasi dengan Instansi Kehutanan 31 Januari dan 06
Februari 2019
Koordinasi dengan Dinas
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Riau yang
diwakili oleh Setyo Widodo (Kasi
Pemanfaatan dan Pengukuhan
Kawasan Hutan).
Koordinasi dengan BPHP wilayah
III Pekanbaru yang diwakili oleh
Bapak Hanosoan Daulay (Kasi
PEPHP).
Koordinasi bertujuan untuk
menyampaikan rencana
Penilikan Penilaian Kinerja PHPL
di PT Ekawana Lestaridharma
(Auditee) dan meminta masukan
terkait dengan kinerja Auditee
selama ini.
Konsultasi Publik - -
Pertemuan Pembukaan 01 Februari 2019 Pertemuan dilaksanakan di
Kantor PT ELD, Kabupaten Siak,
Provinsi Riau.
Perkenalan anggota Tim Audit,
menyampaikan tujuan dan ruang
lingkup penilaian,
menyampaikan jadwal/ rencana
kerja penilaian, menyampaikan
metodologi dan prosedur
penilaian, serta
mengkonfirmasikan kepada
Auditee tentang tanggal, waktu,
tempat, dan peserta pertemuan
penutupan.
Pertemuan pembukaan diakhiri
dengan pembuatan BAP yang
dilampiri dengan notulensi
kegiatan dan daftar hadir.
Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan 01 - 04 Februari 2019 Tim Audit menghimpun,
mempelajari data dan dokumen
Auditee dan menganalisis
menggunakan kriteria dan
indikator pada Lampiran 1.2 dan
Lampiran 2.1 Peraturan Direktur
Jenderal Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari Nomor
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 3 dari 17
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
P.14/PHPL/SET/4/2016 Jo P.15
/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016.
Untuk menguji kebenaran data,
Tim Audit melakukan
pengamatan, pencatatan, uji
petik, dan menganalisis
menggunakan kriteria dan
indikator pada Lampiran 1.2 dan
Lampiran 2.1.
Pertemuan Penutupan 05 Februari 2019 Menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Auditee atas
bantuan dan kerjasamanya
selama penilaian.
Menyampaikan Daftar Periksa
PHPL.
Memberitahukan temuan
observasi dan ketidaksesuaian.
Membacakan atau
memperlihatkan laporan
ringkasan ketidaksesuaian.
Pertemuan Penutupan diakhiri
dengan pembuatan BAP
Pengambilan Keputusan 19 Februari 2019 Rapat Pengambilan Keputusan (PK)
menelaah hasil-hasil dan
kesimpulan penilaian yang telah
disampaikan Tim Auditor untuk
menjamin bahwa penilaian telah
dilaksanakan secara efektif dan
efisien sesuai dengan Prosedur PT
EQUALITY Indonesia serta
mengambil keputusan mengenai
predikat kinerja PHPL Auditee.
(4) Resume Hasil Penilaian :
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
A. Penilaian Kinerja PHPL
1. Prasyarat
1.1. Kepastian Kawasan
Pemegang Izin dan
Pemegang IUPHHK-HT
BAIK
Auditee memiliki dokumen legal dan tata batas sebagai
berikut :
Dokumen Legal :
Akte Pendirian Perusahaan dan perubahannya, SIUP,
TDP, dan dokumen legal lainnya.
IUPHHK-HT PT Ekawana Lestraidharma yaitu Menteri
Kehutanan Nomor : 733/Kpts-II/1997 tanggal 1
Desember 1997 tentang Pemberian Hak Pengusahaan
Hutan Tanaman Industri atas Areal Hutan Seluas ±
9.300 Hektar di Propinsi Daerah Tingkat I Riau
Administrasi Tata Batas : Dokumen tata batas sesuai dengan
tingat realisasi kegiatan tersedia lengkap, yaitu pedoman
tata batas, Intsruksi tata batas, dan surat menyurat dengan
Kementerian LHK untuk proses pengesahan laporan Hasil
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 4 dari 17
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Tata Batas.
laporan hasil tata batas Auditee masih dalam proses
pengesahan di Direktur jenderal Planologi Kehutanan dan
Tata Lingkungan, namun hasil pengukuran penataan batas
yang dilakukan Auditee sudah mencapai 100% atau temu
gelang.
Secara legal formal eksistensi areal kerja Auditee telah
diakui para pihak. Hal ini dibuktikan dengan telah selesainya
kegiatan tata batas, namun riil dilapangan pada areal kerja
Auditee, luas areal perladangan/ penanaman kebun sawit
yang berada di areal Auditee dari tahun 2018 belum ada
perubahan, yaitu sebesar ± 93 Ha dan ada upaya pemegang
izin untuk menyelesaikan konflik secara terus menerus.
Hasil overlay peta SK IUPHHK dengan Peta SK Menhut No
903/MENLHK/ SETJEN/PLA.2/12/2016 tanggal 07
Desember 2016 tentang Kawasan Hutan Provinsi Riau,
menunjukan bahwa tidak tedapat perubahan fungsi
kawasan pada areal kerja Auditee. Dengan demikian verifier
ini masuk kategori diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan
(Not Applicable).
Di areal kerja Auditee terdapat penggunaan kawasan diluar
sektor kehutanan, berupa penggunaan kawasan oleh
perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan
terdapat upaya auditee dalam mendata penggunaan
kawasan di luar sektor kehutanan.
1.2. Komitmen
Pemegang Izin IUPHHK-
HA
BAIK
Dokumen visi dan misi Auditee tersedia di kantor Base
Camp, legalitas disahkan oleh Direktur PT Ekawana
Lestaridharma dan sesuai dengan kerangka PHPL.
Sosialisasi Visi Misi periode tahun 2018 dilakukan mulai dari
level pemegang izin dan masyarakat setempat, serta ada
bukti pelaksanaan (Berita Acara).
Auditee telah melakukan implementasi PHL tetapi hanya
sebagian yang sesuai dengan visi dan misi PHL.
1.3. Jumlah dan
kecukupan tenaga
profesional terlatih dan
tenaga teknis pada
seluruh tingkatan untuk
mendukung pemanfaatan
implementasi penelitian,
pendidikan dan Latihan
BAIK
Keberadaan Ganis PHPL Auditee tahun 2018 tersedia pada
setiap bidang sesuai Dirjen PHPL No P.16/PHPL-IPHH/2015.
Realisasi peningkatan kompetensi SDM Auditee pada Tahun
2018 mencapai antara >70% dari rencana sesuai
kebutuhan.
Dokumen ketenagakerjaan tersedia tersedia lengkap.
1.4. Kapasitas dan
mekanisme untuk
perencanaan
pelaksanaan
pemantauan periodik,
evaluasi dan penyajian
umpan balik mengenai
kemajuan pencapaian
(kegiatan) IUPHHK-HA
BAIK
Auditee memiliki struktur organisasi yang sesuai dengan
kerangka PHPL dan telah disahkan oleh Direksi melalui SK
Direktur No. 091/SK/EL-PKU/IX/2018 tanggal 05
September 2018.
Auditee telah memiliki perangkat SIM dan tenaga pelaksana
dalam mendukung kegiatan sistem informasi manajamen.
Auditee telah memiliki SPI yang ditetapkan berdasarkan SK
Direktur No. 091/SK/EL-PKU/IX/2018 tanggal 05 September
2018 dan SOP Audit Internal, namun kegiatan pelaksanaan
audit belum seluruhnya mencakup tahapan kegiatan sesuai
SOP Audit Internal.
Terdapat tindakan pencegahan dan perbaikan manajemen
Auditee berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi namun
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 5 dari 17
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
hasil tindak lanjut tersebut belum meliputi seluruh bidang
operasional perusahaan seperti Bidang keuangan. Selain itu,
hasil tindak lanjut belum dilengkapi dengan bukti-bukti
dokumentasi seperti foto kegiatan dan form Minutes of Field
sebagai hasil penilaian monitoring yang sesuai dengan SOP-
SPI-001.
1.5. Persetujuan Atas
Dasar Informasi Awal
Tanpa Paksaan
(PADIATAPA).
BAIK
Kegiatan RKT 2019/2020 yang akan mempengaruhi
kepentingan hak-hak masyarakat setempat telah
dikonsultasikan dan mendapatkan persetujuan atas dasar
informasi awal yang memadai.
Sosialisasi Tata Batas yang dilaksanakan oleh Auditee telah
mendapat persetujuan dari seluruh para pihak atau dengan
persentase sebesar 100%.
Persetujuan dalam proses dan pelaksanaan CD/CSR yang
dilaksanakan oleh Auditee telah mendapat persetujuan dari
seluruh para pihak atau dengan persentase sebesar 100%.
Auditee telah melakukan sosialisasi dan persetujuan
penetapan keberadaan dan batas-batas kawasan lindung
kepada seluruh masyarakat desa yang memberikan dampak
kepada kawasan lindung Auditee atau persentase sebesar
100%.
2. Produksi
2.1. Penataan areal kerja
jangka panjang dalam
pengelolaan hutan lestari
BAIK
Auditee telah memiliki dokumen rencana jangka panjang
berupa :
1. Rencana Kerja usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
Pada Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI) PT
Ekawana Lestaridharma untuk periode 2008 – 2017.
2. Rencana Kerja usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
Pada Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI) Periode
tahun 2018 – 2027.
3. Penyesuaian Rencana Kerja usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-
HTI) Periode tahun 2018 – 2027 Tahun Kegiatan 2018
– 2019.
Auditee tidak mendapatkan peringatan dalam pemenuhan
kewajiban penyusunan RKU.
Penataan areal kerja di lapangan (RKT) pada blok RKT
2018/2019 telah sesuai dengan rencana penataan areal
kerja pada dokumen RKUPHHK-HTI Periode tahun 2018 –
2027.
Pal tanda batas kompartemen berupa kayu berdiameter ±
10 cm yang bagian atas patok dicat warna kuning dan pal
batas blok berupa papan nama (sign board) warna putih
dengan tulisan hitam tertuang Tahun RKT, SK RKT dan nama
perusahaan, terlihat jelas di lapangan.
2.2. Tingkat pemanenan
lestari untuk setiap jenis
hasil hutan kayu utama
dan nir kayu pada setiap
tipe ekosistem
BAIK
Auditee telah memiliki data potensi tegakan per tipe
ekosistem dari hasil inventarisasi hutan tanaman (PMA 42)
tiga tahun terakhir yang dilengkapi peta sebaran plot PMA
42 skala 1 : 5,000, peta pohon (tree map) dan tally sheet.
Auditee telah memiliki data pengukuran riap tegakan / PSP
untuk tipe ekosistem gambut dan sudah dianalisa, namun
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 6 dari 17
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
waktu pengukuran pada plot 2325, plot 2323 dan plot 2324
belum sesuai dengan SOP.
Auditee telah melakukan analisa data potensi hasil
pengukuran riap tegakan pada plot Sample Permanen (PSP),
namun belum memanfaatkan hasilnya untuk menyusun
perhitungan JTT sendiri dan belum menyampaikan laporan
ke balitbang kehutanan.
2.3. Pelaksanaan
penerapan tahapan
sistem silvikultur untuk
menjamin regenerasi
hutan
BAIK
Auditee memiliki dengan lengkap SOP seluruh tahapan
kegiatan sistem silvikultur THPB dan isinya sesuai dengan
pedoman pelaksanaan atau ketentuan teknis.
Auditee telah meng-implementasikan SOP seluruh tahapan
kegiatan sistem silvikultur di lapangan.
Potensi tegakan tanaman sebelum masak tebang Auditee
dalam jumlah yang mampu menjamin terjadinya kelestarian
pemanenan hasil (≥ 120 m3/Ha).
Tingkat kecukupan potensi permudaan Auditee pada RKT
2017/2018 dan 2018/2019 rata-rata sebesar 91.42%
artinya potensi permudaan Auditee mampu menjamin
terjadinya kelestarian pemanenan.
2.4. Ketersediaan dan
penerapan teknologi
tepat guna untuk
pemanfaatan hutan
BAIK
Auditee telah memiliki SOP pemanfaatan/pengelolaan hutan
ramah lingkungan untuk seluruh kegiatan pengelolaan
hutan, dan isinya sesuai untuk karakteristik kondisi
setempat.
Auditee telah menerapkan teknologi ramah lingkungan pada
tiga tahapan kegiatan pemanenan hasil.
Faktor eksploitasi PT ELD pada tahun 2017/2018 dan
2018/2019 rata-rata sebesar 0.99.
2.5. Realisasi
penebangan sesuai
dengan rencana kerja
penebangan/
pemanenan/
pemanfaatan pada areal
kerjanya
BAIK
Auditee telah memiliki dokumen RKT yang disusun
berdasarkan RKU dan telah disahkan secara mandiri (self
approval) oleh Direktur.
Auditee telah memiliki peta kerja yang sesuai dengan peta
RKT dan RKU yang telah disahkan, yang menggambarkan
areal yang boleh ditebang/ dipanen/ dimanfaatkan/
ditanam/ dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai
kawasan lindung.
Terdapat Implementasi peta kerja berupa penandaan pada
seluruh batas blok tebangan / dipanen/ dimanfaatkan /
ditanam / dipelihara, namun implementasi peta kerja yang
ditetapkan sebagai kawasan lindung baru terealisasi
sebesar 86.84%.
Realisasi volume tebangan total dan per kelompok jenis
pada RKT tahun 2017/2018 dan RKT 2018/2019 sebesar
288,178.82 M3 dari rencana total sebesar 472,529.00 M3
atau terealisasi 60.98%.
2.6. Tingkat investasi dan
reinvestasi yang
memadai dan memenuhi
kebutuhan dalam
pengelolaan hutan,
administrasi, penelitian
dan pengembangan,
serta peningkatan
kemampuan sumber
SEDANG
Nilai likuiditas tahun 2017 sebesar 890% (>150%), nilai
solvabilitas tahun 2017 sebesar 677% (>150%) dan
rentabilitas tahun 2017 sebesar 6% (positif) serta catatan
Kantor Akuntan Publik terhadap Laporan Keuangan tahun
buku terakhir per tanggal 31 Desember 2017 wajar untuk
semua hal yang bersifat material.
Realisasi alokasi dana untuk kebutuhan kelola hutan tahun
2018 mencapai 83.05 % (>80%) , namun laporan
keuangan tersebut belum diaudit oleh akuntan public.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 7 dari 17
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
daya manusia Perbedaan alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan
tahun 2018 sebesar 45.41 % artinya alokasi dana untuk
seluruh bidang kegiatan kurang proporsional (beda 20-
50%).
Realisasi alokasi dana untuk teknis kehutanan berjalan lancar
sesuai tata waktu.
Rata-rata realisasi kegiatan penanaman tanaman pokok dan
tanaman kehidupan pada areal realisasi pemanenan RKT
tahun 2017/2018 dan RKT tahun 2018/2019 sebesar
89.22 %.
Realisasi penanaman tanaman pokok dan tanaman
kehidupan pada RKT tahun 2017/2018 dan RKT tahun
2018/2019 rata-rata sebesar 65.11 %.
3. Ekologi
3.1. Keberadaan,
kemantapan dan kondisi
kawasan dilindungi pada
setiap tipe hutan
BAIK
Berdasarkan dokumen Penye-suaian RKUPHHK-HTI tahun
2018, PT ELD telah mengalo-kasikan kawasan lin-dung
seluas 3.398,56 Ha (setara 30,95 % dari total areal PT ELD
seluas ± 50.725 Ha). Kawasan lindung ini terdiri dari : terdiri
dari : Sempadan Sungai seluas 107 Ha, KPPN seluas 300
Ha, KPSL seluas 50 Ha, Buffer Zone Taman Nasional
Zamrud seluas 1.944,56 Ha, KLG 752 Ha, dan KLG Kubah
Gambut seluas 245 Ha. Hasil verifikasi diperoleh seluruh
Kawasan Lindung sesuai dengan kondisi biofisiknya.
PT ELD melaksanakan kegiatan penataan batas kawasan
lindung mencapai 112.579 m atau setara 86,84 % dari
total batas kawasan lindung sesuai dengan zonasi
(landscaping) dalam Revisi RKUPHHK HT PT ELD Tahun
2018. Pemasangan tanda batas berupa tolet cat merah
disepanjang batas (setiap ± 20 m) dan pemasangan Pal
pada batas yang tidak berpohon setiap 100 m.
Kondisi tutupan lahan kawasan lindung PT ELD yang
berhutan adalah seluas 3.287,56 Ha atau setara 96,73%
dari total kawasan lindung.
Terdapat 3 desa yang bersing-gungan dan atau berada
dalam konsesi (Desa Dayun, Desa Benteng Hulu dan Desa
Benteng Hilir). PT ELD telah mendapat dukungan dan
persetujuan mengakui keberadaan kawasan lindung dari
para pihak (3 Desa Binaan).
Terdapat laporan pengelolaan Kawasan Lindung PT ELD
yang sesuai dengan ketentuan terhadap sebagian kawasan
lindung hasil tata ruang areal/Land scaping atau sesuai
RKL/RPL.
3.2. Perlindungan dan
pengamanan hutan
BAIK
PT ELD menyediakan prosedur perlindungan dan
pengamanan hutan, mencakup seluruh jenis gangguan yang
ada, yakni kebakaran hutan, perambahan dan atau klaim
kawasan hutan, gangguan hama dan penyakit, serta
pencurian.
PT ELD telah memiliki sarana perlindungan dan
pengamanan hutan dalam jumlah dan jenisnya sesuai
ketentuan. Hasil verifikasi sarana dan prasaran dalam
kondisi berfungsi dengan baik.
Tersedia SDM perlindungan hutan PT ELD dalam jumlah dan
kualifikasi personil yang memadai sesuai dengan ketentuan.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 8 dari 17
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
Kegiatan perlindungan PT ELD yang diimplementasikan
melalui tindakan tertentu (preem-ptif/preventif/represif)
dengan mempertimbangkan jenis gangguan yang ada.
3.3. Pengelolaan dan
pemantauan dampak
terhadap tanah dan air
akibat pemanfaatan
hutan
BAIK
PT ELD memiliki prosedur pengelolaan dan pemantauan
yang mencakup seluruh dampak terhadap tanah dan air
akibat pemanfaatan hutan.
Jumlah sarana pengelolaan dan pemantauan yang dimiliki
PT ELD sesuai dengan ketentuan dan atau dokumen
perencanaan lingkungan (UKL-UPL, dll.). Hasil observasi
kondisi peralatan berfungsi dengan baik.
PT ELD telah memiliki personil pengelolaan dan
pemantauan dengan jumlah dan kualifikasi yang memadai
sesuai dengan ketentuan.
PT ELD memiliki dokumen UKL tahun 2002 memuat ren-
cana pengelolaan dampak terhadap tanah dan air. PT ELD
(telah mengimple-mentasikan pengelolaan dampak sesuai
dengan ketentuan.
PT ELD telah memiliki dokumen UPL tahun 2002 yang
memuat perencanaan pemantauan dam-pak terhadap
tanah dan air. Implementasi pemantauan hanya sebagian
(mencapai 85,71 %) yang sesuai dengan ketentuan.
Terdapat Indikasi terjadi dampak besar dan penting
terhadap tanah. PT ELD telah melakukan upaya pengelolaan
dampak sesuai ketentuan.
3.4. Identifikasi spesies
flora dan fauna yang
dilindungi dan/atau
langka (endangered),
jarang (rare), terancam
punah (threatened) dan
endemik
BAIK
PT ELD memiliki prosedur yang mengatur tentang
identifikasi flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka,
jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik
mengacu pada perundangan yang berlaku.
PT ELD telah melakukan identifikasi flora dan fauna tetapi
belum mencakup seluruh jenis (mencapai 54,14%) yang
dilindungi dan/atau langka, jarang, terancampunah dan
endemik yangterdapat di areal pemegang izin.
3.5. Pengelolaan flora
untuk :
a. Luasan tertentu dari
hutan produksi yang
tidak terganggu, dan
bagian yang tidak
rusak.
b. Perlindungan
terhadap species
flora dilindungi
dan/atau jarang,
langka dan terancam
punah dan endemic
SEDANG
Tersedia prosedur pengelolaan flora tetapi tidak mencakup
seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang,
terancam punah dan endemik yang terdapat di areal PT
ELD.
PT ELD mengimplementasikan kegiatan pengelolaan flora
tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi
dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang
terdapat di areal pemegang izin.
Tidak terdapat gangguan terha-dap kondisi seluruh species
flora dilindungi (jarang, langka dan terancam punah dan
endemik) yang terdapat di areal PT ELD.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 9 dari 17
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
3.6. Pengelolaan fauna
untuk :
a. Luasan tertentu dari
hutan produksi yang
tidak terganggu, dan
bagian yang tidak
rusak.
b. Perlindungan
terhadap species
fauna dilindungi
dan/atau jarang,
langka dan terancam
punah dan endemik
SEDANG
PT ELD memiliki prosedur pengelolaan fauna tetapi tidak
mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka,
jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal
pemegang izin.
PT ELD mengimplementasikan kegiatan pengelolaan fauna
tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi
dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang
terdapat di areal pemegang izin.
Terdapat gangguan pada kawasan lindung/habitat satwa
liar (terutama jenis dilindungi). PT ELD telah berupaya
melakukan penanggulangan gangguan hutan.
4. Sosial
4.1. Kejelasan deliniasi
kawasan operasional
perusahaan/ pemegang
izin dengan kawasan
masyarakat hukum adat
dan/atau masyarakat
setempat
BAIK
Auditee telah memiliki sebagian dokumen/laporan
mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH
setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum
adat dan/atau masyarakat setempat, dan rencana
pemanfaatan SDH oleh pemegang izin.
Auditee telah memiliki mekanisme penataan batas/
rekonstruksi batas kawasan secara partisipatif &
penyelesaian konflik yang diketahui para pihak.
Auditee telah memiliki mekanisme pengakuan hak-hak
dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat
dalam perencanaan SDH yang legal, lengkap dan jelas.
Auditiee telah memiliki bukti-bukti tentang luas dan batas
kawasan pemegang izin dengan batas kawasan yang dimiliki
oleh masyarakat hukum adat/setempat.
Auditee telah memperoleh persetujuan dari para pihak dan
konflik dapat dikelola dengan baik.
4.2. Implementasi
tanggung jawab sosial
perusahaan sesuai
dengan peraturan
perundangan yang
berlaku.
BAIK
Auditee telah memiliki dokumen yang lengkap menyangkut
tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai dengan
peraturan perundangan yang relevan.
Auditee telah memiliki mekanisme yang lengkap & legal
tentang pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin
terhadap masyarakat.
Auditee telah memiliki bukti lengkap pelaksanaan kegiatan
sosialisasi kepada seluruh masyarakat mengenai hak dan
kewajiban pemegang izin terhadap masyarakat dalam
mengelola SDH.
Auditee telah memiliki bukti yang lengkap tentang realisasi
pemenuhan tanggung jawab social terhadap seluruh
masyarakat.
Auditee telah memiliki laporan/dokumen yang lengkap
terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin
termasuk ganti rugi.
4.3. Ketersediaan
mekanisme dan
implementasi distribusi
manfaat yang adil antar
para pihak
BAIK
Auditee telah memiliki data dan informasi masyarakat
hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat,
tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH
namun tidak lengkap dan tidak jelas.
Auditee telah memiliki mekanisme yang legal, lengkap dan
jelas mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 10 dari 17
Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi
ekonomi masyarakat.
Auditee telah memiliki dokumen rencana pemegang izin
mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas
ekonomi masyarakat, yang lengkap dan jelas.
Auditiee telah memiliki bukti implementasi sebagian (<50%)
kegiatan peningkatan peranserta dan aktivitas ekonomi
masyarakat hokum adat dan/atau masyarakat setempat
oleh pemegang izin.
Auditee telah memiliki bukti dokumen/Laporan mengenai
pe-laksanaan distribusi manfaat kepada para pihak yang
lengkap dan terdokumentasi dengan baik.
4.4. Keberadaan
mekanisme resolusi
konflik
BAIK
Auditee telah memiliki mekanisme resolusi konflik yang
lengkap dan jelas.
Terdapat konflik pada areal kerja Auditee dan telah tersedia
peta konflik namun belum lengkap.
Auditee memiliki organisasi, sumberdaya manusia, dan
pendanaan yang cukup untuk mengelola konflik.
Auditee telah memiliki dokumen/laporan penanganan
konflik yang lengkap dan jelas.
4.5. Perlindungan,
Pengembangan dan
Peningkatan Kesejah-
teraan Tenaga Kerja
BAIK
Auditee telah merealisasikan seluruh hubungan industrial
dengan seluruh karyawan.
Auditee telah merealisasikan sebagian besar rencana
pengembangan kompetensi.
Auditee telah memiliki dokumen standar jenjang karir dan
dan baru sebagian diimplementasikan.
Auditee telah memiliki dokumen tunjangan kesejahteraan
karyawan dan telah diimplementasikan seluruhnya.
(5) Resume Hasil Verifikasi LK :
Kriteria/Indikator
Memenuhi/
Tidak
Memenuhi/ Not
Applicable
Ringkasan Justifikasi
1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi
1.1.1. Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK)
dan izin lain yang berada dalam kawasan hutan yang dikelola IUPHHK.
1.1.1.a.
Dokumen legal terkait
perizinan usaha (SK
IUPHHK).
MEMENUHI a. Kelengkapan dan keabsahan SK IUPHHK-HT Auditee yaitu,
Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 733/KPTS-
II/1997 Tanggal 1 Desember 1997 Tentang Pemberian
Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri Atas Areal
Hutan Seluas ± 9.300 (Sembilan Ribu Tiga Ratus) Hektar
di Provinsi Daerah Tingkat I Riau Kepada PT Ekawana
Lestaridharma, dan sudah dipenuhi seluruhnya.
b. Berdasarkan hasil overlay antara Peta Kawasan Hutan
Provinsi Riau lampiran surat Kepala Balai Pemantapan
Kawasan Hutan Wilayah XIX Riau Nomor : S.139/BPKH.
XIX/PKH/-/3/2017 Tanggal 14 Maret 2017 perihal
Telaahan Status Fungsi Kawasan IUPHHK-HTI a.n. PT
Ekawana Lestaridharma yang merupakan overlay peta
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 11 dari 17
tata batas areal PT ELD dengan peta Nomor : SK. 903/
MENLHK/SETJEN/PLA.2/12/2016 terdapat perubahan
fungsi kawasan hutan pada sebagian areal PT. ELD dari
Hutan Produksi Tetap (HP) menjadi Kawasan Taman
Nasional Zamrud seluas ± 1.580,31 Ha.
1.1.1.b.
Bukti pemenuhan
kewajiban Iuran Izin
Usaha Hasil Hutan
Kayu. (IIUPHHK).
MEMENUHI SPP IIUPHHK-HTI PT Ekawana Lestaridharma telah diterbitkan
oleh Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal
Pengusahaan Hutan Nomor : 2282/IV-PPHH/1997 Tanggal 25
September 1997. Auditee telah membayar IIUPHHK sesuai
dengan SPP yaitu Tanggal 26 September 1997 sebesar RP.
12.090.000,00 melalui Bank Bumi Daya.
1.1.1.c. Penggunaan
kawasan yang sah di luar
kegiatan IUPHHK (jika
ada).
MEMENUHI Di Areal Konsesi PT EKAWANA LESTRAIDHARMA terdapat
Kegiatan Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi Atas Nama Satuan
Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi - Badan Operasi Bersama (BOB) PT Bumi Siak Pusako -
Pertamina Hulu.
Indikator 2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/ Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang
berwenang
2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang
2.1.1.a.
Dokumen
RKUPHHK/RPKH,
RKT/Bagan Kerja/RTT
beserta lampirannya yang
telah disahkan oleh
pejabat yang berwenang,
meliputi :
1) Dokumen RKU
PHHK/RPKH &
lampirannya yang disusun
berdasarkan
IHMB/risalah hutan dan
dilaksanakan oleh Ganis
PHPL Timber Cruising
dan/atau Canhut.
2) Dokumen RKT/ RTT
yang disusun
berdasarkan RKU/RPKH
dan disahkan oleh
pejabat yang berwenang
atau yang disahkan
secara self approval.
3) Peta rencana penataan
areal kerja yang dibuat
oleh Ganis PHPL Canhut.
MEMENUHI 1. Dokumen Revisi RKUPHHK-HTI PT Ekawana Lestaridharma
periode Tahun 2008 - 2017 telah disetujui dan disahkan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor :
SK.94/VI-BUHT/2013 Tentang Persetujuan Revisi Rencana
Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan
Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI) Untuk Jangka Waktu 10
(sepuluh) Tahun Periode Tahun 2008-2017.
2. Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTl) Untuk
Jangka Waktu 10 (Sepuluh) Periode Tahun 2018 - 2027
dan telah mendapat persetujuan dan disahkan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Nomor : SK.1013/ MenLHK-
PHPL/UHP/HPL.1/3/2018 Tanggal 5 Maret 2018 Tentang
Persetujuan RKUPHHK-HTI Tahun 2018 – 2027 Dalam
Rangka Perbaikan Tata Kelola Gambut Atas Nama PT
Ekawana Lestaridharma di Provinsi Riau.
3. Dokumen Penyesuaian Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTl)
Untuk Jangka Waktu 10 (Sepuluh) Periode Tahun 2018 -
2027 Tahun Kegiatan 2018 - 2019 dan telah mendapat
persetujuan dan disahkan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor : SK.9044/MenLHK-
PHPL/UHP/HPL.1/12/2018 Tanggal 28 Desember 2018
Tentang Persetujuan Penyesuaian RKUPHHK-HTI Periode
2018 - 2027 Tahun Kegiatan 2018 - 2019 Atas Nama PT
Ekawana Lestaridharma di Provinsi Riau.
4. Dokumen RKTUPHHK-HTI 2017/2018 PT Ekawana
Lestaridharma diterbitkan secara self Aproval Berdasarkan
Surat Keputusan Direktur PT Ekawana Lestaridharma
Nomor : 072/SK/EL-PKU/V/2017 Tanggal 16 Mei 2017
Tentang Pengesahan Rencana Kerja Tahunan Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri
(RKTUPHHK-HTI) Tahun 2017/2018 an. PT Ekawana
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 12 dari 17
Lestaridharma Di Kabupaten Siak Provinsi Riau Seluas
2.961 Ha, yang ditandatangani oleh Direktur PT Ekawana
Lestaridharma (Roy Chandra).
5. Dokumen RKTUPHHK-HTI 2018/2019 PT Ekawana
Lestaridharma diterbitkan secara self Aproval Berdasarkan
Surat Keputusan Direktur PT Ekawana Lestaridharma
Nomor : 045/SK/EL-PKU/IV/2018 Tanggal 11 April 2018
Tentang Pengesahan Rencana Kerja Tahunan Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri
(RKTUPHHK-HTI) Tahun 2018/2019 an. PT Ekawana
Lestaridharma Di Kabupaten Siak Provinsi Riau Seluas
2.274 Ha, yang ditandatangani oleh Direktur PT Ekawana
Lestaridharma (Roy Chandra).
6. Dokumen Revisi RKTUPHHK-HTI 2018/2019 PT Ekawana
Lestaridharma diterbitkan secara self Aproval Berdasarkan
Surat Keputusan Direktur PT Ekawana Lestaridharma
Nomor : 005/SK/EL-PKU/I/2019 Tanggal 11 Januari
2019 Tentang Pengesahan Rencana Kerja Tahunan Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri
(RKTUPHHK-HTI) Tahun 2018/2019 an. PT Ekawana
Lestaridharma Di Kabupaten Siak Provinsi Riau, yang
ditandatangani oleh Direktur PT Ekawana Lestaridharma
(Roy Chandra).
7. Peta areal kerja sebagai lampiran dokumen RKUPHHK-HTI
dan RKTUPHHK-HTI dibuat oleh petugas yang berwenang
dan tersedia lengkap dan absah.
2.1.1.b.
Peta areal yang tidak
boleh ditebang pada
RKT/Bagan Kerja dan
bukti implementasinya di
lapangan.
MEMENUHI Areal yang tidak boleh ditebang berupa kawasan
lindung/areal konservasi telah tergambar dalam peta
RKTUPHHK-HTI Tahun 2017 dan Tahun 2018 yaitu
Sempadan Sungai (Riparian), KPPN dan KPSL. Hasil
pengecekan di lapangan pada areal Blok RKTUPHHK-HTI
ditemukan bukti dilakukan penandaan terhadap areal yang
tidak boleh ditebang dengan cara memasang plang kawasan
lindung dan pemasangan patok.
2.1.1.c
Penandaan lokasi blok
tebangan/blok RKT/petak
RTT yang jelas di peta dan
terbukti di lapangan
MEMENUHI Auditee telah melakukan penandaan batas petak dan batas
blok RKTUPHHK-HTI Tahun 2017 dan Tahun 2018 baik di
peta kerja maupun di lapangan. Penandaan di peta terlihat
dengan cara membedakan warna pada masing-masing blok
RKTUPHHK-HTI, sedangkan penandaan di lapangan dengan
cara melakukan pemasangan patok/pal antar compartemen
dan blok RKTUPHHK-HTI. Hasil pemeriksaan tanda batas di
lapangan dengan menggunakan GPS menunjukkan
kesesuaian dengan peta RKTUPHHK-HTI yang telah disahkan.
K2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah
Indikator. 2.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan
yang berlaku
2.2.1.a.
Dokumen Rencana Kerja
Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu (RKUPHHK)
(bisa dalam proses)
dengan lampiran-
lampirannya.
MEMENUHI Auditee menyusun Revisi Dokumen Rencana Kerja Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri
(RKUPHHK-HTl) Untuk Jangka Waktu 10 (Sepuluh) Periode
tahun 2008 - 2017 dan telah mendapat persetujuan dan
disahkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor : SK.94/VI-BUHT/2013 Tanggal 19 Desember 2013,
dengan lampiran Peta Revisi RKUPHHK-HTI Periode 2008 s/d
2017 (Skala 1 : 50.000)
Auditee menyusun Dokumen Rencana Kerja Usaha
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 13 dari 17
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri
(RKUPHHK-HTl) Untuk Jangka Waktu 10 (Sepuluh) Periode
tahun 2018 - 2027 dan telah mendapat persetujuan dan
disahkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.1013/ MenLHK-
PHPL/UHP/HPL.1/3/ 2018 Tanggal 5 Maret 2018 Tentang
Persetujuan RKUPHHK-HTI Tahun 2018 – 2027 Dalam
Rangka Perbaikan Tata Kelola Gambut Atas Nama PT
Ekawana Lestaridharma di Provinsi Riau.
Auditee menyusun Dokumen Penyesuaian Rencana Kerja
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman
Industri (RKUPHHK-HTl) Untuk Jangka Waktu 10 (Sepuluh)
Periode Tahun 2018 - 2027 Tahun Kegiatan 2018 - 2019 dan
telah mendapat persetujuan dan disahkan berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor : SK.9044/ MenLHK-
PHPL/UHP/HPL.1/12/2018 Tanggal 28 Desember 2018
Tentang Persetujuan Penyesuaian RKUPHHK-HTI Periode
2018 - 2027 Tahun Kegiatan 2018-– 2019 Atas Nama PT
Ekawana Lestaridharma di Provinsi Riau.
2.2.1.b.
Kesesuaian lokasi dan
volume pemanfaatan
kayu hutan alam pada
areal penyiapan lahan
yang diizinkan untuk
pembangunan hutan
tanaman industri.
Not Applicable Berdasarkan dokumen RKTUPHHK-HTI Tahun 2017/2018 dan
Tahun 2018/2019 serta hasil observasi lapangan, Auditee
sudah tidak melakukan pemanfaatan kayu hutan alam,
sehingga verifier ini masuk kategori Not Applicable (NA).
K3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan
Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan(IPHH)/pasar
mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah
Indikator 3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di– LHP-kan
Dokumen LHP yang telah
disahkan oleh pejabat
yang berwenang.
MEMENUHI 1. Dokumen LHP tersedia lengkap dan absah serta telah
dibuat dan disahkan oleh petugas yang berwenang.
2. Selama periode Februari 2018 s/d Januari 2019 Auditee
talah menerbitkan Laporan Hasil Produksi (LHP) sebanyak
sebanyak 264.965,86 SM setara dengan 156.329,86 M3.
3. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dokumen LHP
telah sesuai dengan dokumen buku ukur.
Indikator 3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil
hutan.
Surat keterangan sahnya
hasil hutan dan
lampirannya dari:
- TPK hutan ke TPK
Antara,
- TPK hutan ke industri
primer dan/atau
penampung kayu
terdaftar,
- TPK Antara ke industri
primer hasil hutan
dan/atau penampung
kayu terdaftar.
MEMENUHI Seluruh kayu yang diangkut dari TPn/TPK Hutan telah
dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
Untuk periode Februari 2018 s/d Januari 2019 menggunakan
dokumen Surat Keterangan Sah Hasil Hutan Kayu (SKSHHK).
Hasil uji silang antara dokumen LMKB dengan dokumen Surat
Keterangan Hasil Hutan terdapat kesesuaian.
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 14 dari 17
Indikator 3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA
Verifier 3.1.3.a. Tanda-
tanda PUHH/ barcode
pada kayu dari pemegang
IUPHHK-HA bisa
Not Applicable Auditee adalah pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT), dimana
sistem silvikultur yang dikembangkan adalah sistem Tebang
Habis Permudaan Buatan (THPB) sehingga tanda-tanda
padatunggak kayu tidak dapat ditemukan di lapangan. Dan
merujuk dari indikator 3.1.3 yang menjelaskan bahwa asal
usul kayu bulat berasal dari IUPHHK-HA, sehingga verifier ini
tidak dapat diterapkan (Not Applicable).
Verifier 3.1.3.b.
Identitas kayu diterapkan
secara konsisten oleh
pemegang izin.
Not Applicable Seperti telah diuraikan pada verifier 3.1.3.a. diatas, Auditee
adalah pemegang IUPHHK pada hutan tanaman dimana
sistem silvikultur yang dikembangkan adalah Tebang Habis
Permudaan Buatan (THPB) sehingga verifier ini tidak dapat
diterapkan (Not Applicable).
Indikator 3.1.4. Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK.
Arsip SKSKB dan
dilampiri Daftar Hasil
Hutan (DHH) untuk hutan
alam, dan arsip FAKB dan
lampirannya untuk hutan
tanaman.
MEMENUHI Seluruh SKSHHK PT Ekawana Lestaridharma selama periode
Februari 2018 s/d Januari 2019 tersedia lengkap, diterbitkan
dan ditandatangani oleh petugas dari perusahaan secara Self
Assesment.
Auditee tidak menggunakan dokumen SKSKB sehingga tidak
terdapat dokumen berita acara pemeriksaan kayu (BAP
P2SKSKB).
K.3.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan
kayu
Indikator 3.2.1. Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber
Daya Hutan (PSDH).
Verifier 3.2.1.a.
Dokumen SPP (Surat
Perintah Pembayaran) DR
dan/atau PSDH telah
diterbitkan.
MEMENUHI Auditee dapat menunjukan seluruh dokumen Surat Perintah
Pembayaran (SPP)/Bukti Pembuatan Tagihan (BPT) periode
Bulan Februari 2018 s/d Januari 2019.
Seluruh SPP/BPT yang diterbitkan telah sesuai dengan
dengan LHP yang dibuat/disahkan.
Verifier 3.2.1.b.
Bukti Setor DR dan/atau
PSDH
MEMENUHI Auditee telah membayar kewajiban PSDH sesuai dengan
SPP/BPT yang diterbitkan.
PSDH untuk produksi kayu yang telah diLHPkan sejak bulan
Desember 2017 sampai dengan Nopember 2018 dengan
volume sebesar 156.329,86 M3 telah dibayar lunas oleh
Auditee sesuai dengan dokumen SPP/BPT sebesar Rp
1.295.615.454,00.
Pembayaran PSDH dibuktikan dengan adanya tanda bukti
setor melalui Bank Mandiri dan lembar Bukti Penerimaan
Negara.
Verifier 3.2.1.c.
Kesesuaian tarif DR dan
PSDH atas kayu hutan
alam (termasuk hasil
kegiatan penyiapan lahan
untuk pembangunan hutan
tanaman) dan kesesuaian
tarif PSDH untuk kayu
hutan tanaman.
MEMENUHI Auditee telah melakukan pembayaran PSDH sesuai dengan
tarif, volume, ukuran dan jenis yang berlaku yaitu mengacu
pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12
tahun 2014 tentang jenis dan tarif atas jenis penerimaan
Negara bukan pajak yang berlaku pada Kementerian
Kehutanan dan mengacu pada Peraturan Menteri Kehutanan
Republik Indonesia Nomor : P.68/Menhut-II/ 2014 tentang
penetapan harga patokan hasil hutan untuk perhitungan
PSDH, ganti rugi tegakan dan penggantian nilai tegakan.
Perubahan Harga Patokan PSDH berdasarkan Permenhut, RI
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 15 dari 17
Nomor : P.64/ MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017, Tanggal
19 Desember 2017, yang berlaku 50 hari sejak tanggal
diundangkan, (Tanggal 22 Desember 2017). Tarif baru berlaku
mulai Tanggal 9 Februari 2018.
K3.3 Pengangkutan dan perdagangan antar pulau.
Indikator 3.3.1 Pemegang Izin yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang
Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).
Dokumen PKAPT Not Applicable Auditee bukan Pedagang Kayu Antar Pulau, sehingga tidak
memiliki dokumen PKAPT. Seluruh Kayu Bulat Kecil Auditee
diangkut menggunakan jalan darat menuju TPKH PT RAPP, di
Pangkalan Kerinci, sehingga verifier ini masuk dalam kategori
Not Applicable (NA).
Indikator 3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia
dan memiliki izin yang sah.
Dokumen yang
menunjukkan identitas
kapal
Not Applicable Seperti yang dijelaskan pada verifier 3.3.1, Auditee bukan
merupakan Pedagang Kayu Antar Pulau, sehingga tidak
memiliki dokumen PKAPT. Seluruh Kayu Bulat Kecil Auditee
diangkut menggunakan jalan darat (Truck) menuju Pabrik Pulp
& Paper PT RAPP, di Pangkalan Kerinci, sehingga verifier ini
masuk dalam kategori Not Applicabel (NA).
K3.4 Pemenuhan penggunaan Tanda V- Legal
Indikator 3.4.1. Implementasi Tanda V-Legal
Verifier 3.4.1. Tanda V-
Legal yang dibubuhkan
sesuai ketentuan.
MEMENUHI Auditee telah melakukan penggunaan tanda V-Legal pada
dokumen Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan Kayu
(SKSHHK) dari TPK Hutan.
Bentuk dan ukuran tanda V-Legal yang digunakan Auditee
telah sesuai dengan Perdirjen PHPL Nomor : P.14/PHPL/SET/
4/2016 tanggal 29 April 2016, lampiran 6 tentang Pedoman
Penggunaan Tanda V-Legal.
K.4.1 Pemegang izin telah memiliki Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)/ Dokumen Pengelolaan
dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)/ Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL) & melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut.
4.1.1. Pemegang Izin/Hak
Pengelolaan telah
memiliki dokumen
AMDAL/DPPL/UKL-UPL
meliputi ANDAL, RKL dan
RPL yang telah disahkan
sesuai peraturan yang
berlaku meliputi seluruh
areal kerjanya
MEMENUHI Dokumen lingkungan UKL dan UPL atas nama PT Ekawana
Lestaridharma telah disetujui dan disahkan oleh Komisi Pusat
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Departemen
Kehutanan melalui surat Nomor : 143/DJ-VI/AMDAL/97
Tanggal 30 Oktober 1997.
4.1.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan
penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial
4.1.2.a. Dokumen RKL dan
RPL.
MEMENUHI Auditee telah menyusun Dokumen Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL) dan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
dan telah disyahkan melalui Surat Keputusan Komisi Pusat
AMDAL DEPHUT Nomor : 143/DJ-VI/AMDAL/97 Tanggal 30
Oktober 1997
4.1.2.b.
Bukti pelaksanaan
pengelolaan dan
pemantauan dampak
MEMENUHI Auditee telah membuat laporan pelaksanaan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan periode Semester I dan semester II
Tahun 2018, pelaksanaan pemantauan dan pengelolaan
lingkungan sesuai dengan dokumen laporan RKL dan RPL
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 16 dari 17
penting aspek fisik-kimia,
biologi dan sosial.
yang disusun setiap semester dan Implementasi pelaksanaan
pemantauan dan pengelolaan lingkungan dilakukan secara
konsisten dan mengacu terhadap dampak penting yang terjadi
di lapangan.
K.5.1 Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Indikator 5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3
Verifier 5.1.1.a.
Pedoman/prosedur K3.
MEMENUHI 1. Auditee telah menyusun Prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) yang terdiri dari SOP Keselamatan
dan Kesehatan Kerja, SOP Alat Pelindung Diri (APD), SOP
Security dan SOP Investagasi Insiden.
2. Auditee memiliki Susunan Panitia Pembina Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja (P2K3) telah didaftarkan dan telah
mendapatkan persetujuan dari pejabat instansi terkait
dan mempunyai Tenaga Ahli K3 umum.
Verifier 5.1.1.b.
Ketersediaan Peralatan
K3.
MEMENUHI Auditee memiliki peralatan K3 sesuai ketentuan dan
berdasarkan observasi lapangan peralatan K3 masih
berfungsi dengan baik.
Auditee juga telah memiliki klinik yang dijaga oleh dokter,
bidan dan perawat serta tersedia Mobil Ambulan.
Verifier 5.1.1.c.
Catatan kecelakaan kerja.
MEMENUHI Auditee telah memiliki catatan Kecelakaan Kerja yang
dituangkan dalam Laporan Kecelakaan Kerja dan terdapat
upaya menekan tingkat kecelakaan kerja dalam bentuk
program K3.
K.5.2 Pemenuhan hak-hak tenaga kerja
5.2.1. Kebebasan
berserikat bagi pekerja
Verifier :
Serikat pekerja atau
kebijakan perusahaan
(auditee) yang
membolehkan untuk
membentuk atau terlibat
dalam kegiatan serikat
pekerja
MEMENUHI Auditee belum memiliki Serikat Pekerja, Namun Auditee telah
membuat kebijakan tertulis dari Pihak Pimpinan tertuang
dalam Surat Pernyataan Nomor : 024/SP/EL-PKU/I2016
Tanggal 04 Januari 2016 Tentang Kebebasan Berkumpul
Dan Berserikat Bagi Karyawan PT Ekawana Lestaridharma.
PT Cahayamas Lestari Jaya selaku mitra PT Ekawana
Lestaridharma telah membuat kebijakan tertulis dari Direktur
PT CLJ tertuang dalam Surat Pernyataan Direktur PT
Cahayamas Lestari Jaya Nomor : 001/CLJ-Ser/I/2013
Tanggal 02 Januari 2013 Tentang Kebebasan Berkumpul Dan
Berserikat Bagi Karyawan PT Cahayamas Lestari Jaya yang
ditanda tangani oleh Direktur (Kirmadi).
Indikator 5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur
hak-hak pekerja.
Verifier:
Ketersediaan Dokumen
KKB atau PP.
MEMENUHI Auditee telah membuat Peraturan Perusahaan dan telah
disahkan berdasarkan :
1. Surat Keputusan Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga
Kerja Kabupaten Siak (Amin Budyadi/ Pembina Utama
Muda NIP. 19621023 198903 1 006) melalui Surat
Keputusan Nomor : KEP. 560/Distransnaker/I/2017/01
Tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan PT Ekawana
Lestaridharma Tanggal 13 Januari 2017. Masa berlaku
terhitung mulai Tanggal 13 Januari 2017 s/d 13 Januari
2019.
2. Peraturan Perusahaan telah diperpanjang dan telah
EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 17 dari 17
mendapatkan pengesahan berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten
Siak Nomor : 26 Tahun 2019 Tentang Pengesahan
Peraturan Perusahaan PT Ekawana Lestaridharma.
Ditetapakn di Siak Sri Indrapura Pada Tanggal 7 Januari
2019, ditandatangani oleh Kepala Dinas Trasmigrasi dan
Tenaga Kerja Kabupaten Siak (Amin Budyadi/ Pembina
Utama Muda NIP. 19621023 198903 1 006). Pearaturan
Perusahaan PT Ekawana Lestaridharma mulai berlaku
sejak Tanggal 7 Januari 2019 sampai dengan 6 Januari
2021
PT Cahayamas Lestari Jaya (Selaku Mitra Kerja) telah
membuat Peraturan Perusahaan dan telah disahkan
berdasarkan :
1. Surat Keputusan Kepala Dinas Transmigrasi dan
Tenaga Kerja Kabupaten Siak Drs. H. Nurmansyah
(Pembina Utama Muda NIP. 19590910 198903 1 004)
melalui Surat Keputusan Nomor : KEP.
560/Disosnakertrans/III/2016/03 Tentang
Pengesahan Peraturan Perusahaan PT Cahayamas
Lestari Jaya tanggal 11 Maret 2016. Masa berlaku
terhitung mulai tanggal 01 Januari 2016 s/d 31
Desember 2017.
2. Peraturan Perusahaan telah diperpanjang dan telah
mendapatkan pengesahan berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Riau Nomor : KPTS.150/IV/2018
Tanggal 2 April 2018 Tentang Pengesahaan
Perpanjangan Peraturan Perusahaan PT Cahayamas
Lestari Jaya.
Indikator 5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan)
Verifier :
Pekerja yang masih di
bawah umur
MEMENUHI Berdasarkan dokumen Laporan Tenaga Kerja, PT Ekawana
Lestaridharma dan PT Cahayamas Lestari Jaya (Mitra) tidak
mempekerjakan karyawan di bawah umur, dan dalam sistem
rekruitmennya, Auditee telah mempersyaratkan bahwa batas
umur minimal calon karyawan adalah yang telah berumur
lebih dari 18 tahun.