makalah safety sign

20
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah capek. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Dengan menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi. Disamping itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat diharapkan untuk menciptakan kenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi. Jadi, unsur yang ada dalam kesehatan dan keselamatan kerja tidak terpaku pada faktor fisik, tetapi juga mental, emosional dan psikologi. Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah diatur sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan. Begitu banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja seperti faktor manusia, lingkungan dan psikologis. Masih banyak perusahaan yang tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja.

Upload: bee-n-moslem

Post on 20-Feb-2016

1.084 views

Category:

Documents


206 download

DESCRIPTION

makalah ini merupakan makalah safety sign yang dipakai untuk sebuah laboraturium menjahit

TRANSCRIPT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk

menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Dengan

keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat melakukan

pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang

dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari.

Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan

pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah capek.

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan

tenaga kerja yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Dengan

menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan

tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang

tinggi. Disamping itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat diharapkan untuk

menciptakan kenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi. Jadi, unsur yang

ada dalam kesehatan dan keselamatan kerja tidak terpaku pada faktor fisik, tetapi juga

mental, emosional dan psikologi.

Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah diatur

sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan. Begitu

banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja

seperti faktor manusia, lingkungan dan psikologis. Masih banyak perusahaan yang

tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja.

2

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang tersebut dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah definisi dari kesehatan dan keselamatan kerja?

2. Meliputi apa saja rambu-rambu K3?

3. Dimana saja diterapkan K3?

4. Jika K3 diterapkan di Lab Bordir, maka rambua apa saja yang seharusnya ada di

tempat tersebut?

5. Bagaimana ergonomic yang diterapkan di lab. Bordir?

6. Potensi kecelakaan apa yang mungkin terjadi di Lab.Bordir?

7. Syarat apa saja yang harus dipenuhi saat membuat rambu k3?

C. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain :

Mengetahui makna dan definisi K3 khususnya di tempat kerja

Memahami rambu-rambu K3

3

BAB II

KAJIAN TEORI

A. DEFINISI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

Menurut Mangkunegara, keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran

dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun

rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan

budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.

Menurut Simanjuntak (1994), keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang

bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup

tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja

Menurut Ridley, John (1983), mengartikan kesehatan dan keselamatan kerja adalah

suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya,

perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja

tersebut.

Ditinjau dari sudut keilmuan, kesehatan dan keselamatan kerja adalah ilmu

pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya

kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja. (Lalu Husni, 2003: 138).

B. DEFINISI RAMBU KESELAMATAN (SAFETY SIGN)

Rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja adalah merupakan tanda-tanda

yang dipasang ditempat kerja/laboratorium, guna mengingatkan atau mengidentifikasi

pada semua pelaksana kegiatan disekeliling tempat tersebut terhadap kondisi, resiko,

yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Manfaat dari pemasangan

rambu adalah :

4

Menyediakan kejelasan informasi dan memberikan pengarahan umum

Memberikan penjelasan tentang kesehatan dan keselamatan kerja

Menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat

Mengingatkan para pelaksanan dimana harus menggunakan peralatan

perlindungan diri sebelum memulai aktifitas di tempat kerja.

Menunjukkan dimana peralatan darurat keselamatan berada.

Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa tindakan yang atau

perilaku yang tidak diperbolehkan.

Rambu-rambu yang biasa digunakan di dalam laboratorium antara lain

berbentuk gambar/poster, logo/slogan, atau symbol. Beberapa tanda harus dipasang

sebagai bagian yang dipersyaratkan dari aturan kesehatan dan keselamatan kerja untuk

membantu mengurangi risiko berbahaya, adapun poster merupakan penjelasan yang

menjelaskan suatu aktifitas dalam bentuk sebab dan akibat. Kesemua hal tersebut

diatas teraplikasikan rangka untuk mengingatkan kembali pentingnya prosedur, proses

pekerjaan dan hasil pekerjaan yang aman dan memenuhi standar kualifikasi yang telah

ditentukan berdasarkan undang-undang keselamatan kerja yang berlaku.

C. MACAM-MACAM RAMBU KESELAMATAN (SAFETY SIGN)

Macam-macam rambu keselamatan kerja yang sering dijumpai anatara lain

berupa rambu :

a. Larangan

b. Peringatan

c. Pertolongan

d. Prasyarat

5

Keempat rambu tersebut sangat penting untuk dipahami terutama saat

melakukan pekerjaan disamping itu dalam kesehariannya perlu adanya contoh

sebelum peserta memasuki areal tempat kerja. Hal ini akan menjadikan peserta dapat

melaksanakan prosedur pengerjaan/pembelajaran didalam bengkel dengan

bertanggung jawab. Pemasangan rambu harus mengikuti etika standar rambu-rambu

keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku, dan dapat dipahami secara

internasional, tidaklah asal pasang kerena jika kita salah pasang, bisa saja yang

tadinya kita ingin pekerja selamat malah membuat mereka berada dalam suatu resiko

atau bahaya.

Rambu-rambu keselamatan pada umumnya terdiri dari beberapa symbol atau

kode yang menyatakan kondisi yang perlu mendapat atensi bagi siapa saja yang ada

dilokasi tersebut. penggolongan rambu bisa di dasarkan atas warna dan bentuk.

Penggolongan rambu yang didasarkan warna background adalah sebagai berikut :

Background Arti

Warna Merah Tanda Larangan (Pemadam Api)

Warna Kuning Tanda Peringatan / Waspada / Beresiko Bahaya

Warna Hijau Tanda Zona Aman/Pertolongan

Warna Biru Tanda Wajib Ditaati/Prasyarat

Warna Putih Tanda Informasi Umum

Warna Orange Tanda Beracun

Warna-warna tersebut diatas merupakan warna dasar sebagai latarbelakang

(background), sedangkan gambar atau logo/simbol diatas warna dasar tersebut

merupakan warna kontras. Menurut standar yang berlaku secara internasional berupa

warna putih atau hitam. Sedangkan penggolongan rambu yang didasarkan pada

bentuk yaitu :

6

Gambar Dasar Safety Sign

BENTUK SEGI EMPAT

Pertanda darurat, informasi dan tanda

tambahan.

BENTUK BULAT

Pertanda wajib atau bisa juga sebagai

bentuk larangan, yaitu ketika pada

bulatannya disertai coretan diagonal

BENTUK SEGITIGA

Tanda tersebut berarti peringatan saja.

Misalnya adalah jika ada bahaya,..

7

BAB III

PEMBAHASAN

A. LABORATURIUM BORDIR

Laboraturium bordir merupakan sebuah tempat yang digunakan khusus untuk

membuat hiasan berupa kerajinan bordir. Ruangan ini terpisah dari ruangan menjahit,

dikarenakan mesik yang dipakai untuk membordir berbeda dengan mesin jahit. Isi

dari ruangan bordir antara lain adalah mesin bordir, benang untuk membordir,

beberapa colokan untuk listrik, sakelar, dynamo, dan bahan membordir lainnya.

Ruangan bordir tersebut hjuga memiliki AC serta ventilasi yang cukup. Terdapat

sebuah Televisi yang diletakkan di depan kelas, dan letaknya lebih ke atas.

Mesin bordir yang digunakan merupakan mesin bordir dengan kecepatan

tinggi (high speed). Bahan-bahan yang digunakan untuk membordir diletakkan dalam

sebuah etalase. Alat pelengkapnya seperti meja untuk menjiplak pola desain bordir

yang didalamnya terdapat lampu neon, pemidangan, gunting, jarum, pendedel, dan

dan meteran jahit.

B. POTENSI KECELAKAAN KERJA DI LAB BORDIR

Dengan kondisi ruangan yang tertera pada uraian tadi dapat diambil

kesimpulan mengenai potensi kecelakaan yang terjadi pada sebuah lab. bordir.

Dilihat dari segi ruangan misalnya :

Tempat / Area Potensi bahaya / kecelakaan kerja

Mesin bordir dengan kecepatan tinggi

Tersengat arus listrik

Jari/tangan terkena jarum

Rambut terurai tergulung mesin

Penyimpanan bahan Terkena debu / polusi

Bahan terjatuh dan mengenai pengguna

Ruangan ber-ac Pengap karena kurangnya ventilasi

8

Konsleting listrik

Kebakaran

Penerangan Kurangnya penerangan menyebabkan

sakit mata

Tempat duduk

Kursi yang kurang tepat menyebabkan

cedera punggung

Terjadi cedera leher

C. ERGONOMI

Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari tata cara kerja yang baik untuk

mengoptimalkan cara kerja manusia, sehingga tercipta kerja yang nyaman. Ergonomi

berasal dari bahasa yunani yaitu Ergon (kerja) dan Nomos (hokum alam) maksudnya

adalah ergonomic merupakan suatu cabang ilmu yang sistematis untuk

memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan

manusia untuk merancang suatu system kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja

dalam system itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui

pekerjaan itu dengan efektif, aman, dan nyaman. Ergonomic berkenaan juga dengan

optimasi, efisiansi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja,

di rumah dan di tempat rekreasi.

Manfaat penerapan prinsip ergonomi di tempat kerja yaitu :

Mengerti tentang pengaruh dari suatu jenis pekerjaan pada diri pekerja dan

kinerja pekerja

Memprediksi potensi pengaruh pekerjaan pada tubuh pekerja

Mengevaluasi kesesuaian tempat kerja, peralatan kerja dengan pekerja

saat bekerja

Meningkatkan produktivitas dan upaya untuk menciptakan kesesuaian

antara kemampuan pekerja dan persyaratan kerja.

9

Membangun pengetahuan dasar guna mendorong pekerja untuk

meningkatkan produktivitas.

Mencegah dan mengurangi resiko timbulnya penyakit akibat kerja

Meningkatkan faktor keselamatan kerja

Meningkatkan keuntungan, pendapatan, kesehatan dan kesejahteraan

untuk individu dan institus

Ada beberapa aspek yang mempengaruhi ergonomic dalam kelangsungan hidup

manusia adalah :

a. Antropometri

Merupakan bagian dari ergonomic yang secara khusus mempelajari ukuran tubuh

yang meliputi dimensi linear, serta isi dan juga meliputi daerah ukuran , kekuatan,

kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh. Ada dua jenis yaitu (1) antropometri

dinamis yaitu ukuran tubuh atau karakteristik tubuh dalam keadaan bergerak atau

memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut

melaksanakan kegiatan. (2) antropometri statis merupakan ukuran tubuh dan

karakteristik tubuh dalam keadaan statis/diam untuk posisi yang telah ditentukan.

b. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja yang tidak kondusif untuk bekerja mempengaruhi pelaksanaan

pekerjaan seseorang yang sedang di laksanakan. Aspek lingkungan kerja sangat

mempengaruhi para pekerja. Lingkungan kerja meliputi kondisi kerja, waktu

kerja, lingkungan social.

c. Sikap kerja

Sikap kerja yang bertentangan dengan sikap alami tubuh manusia akan berdampak

buruk bagi kesehatan setiap pekerja, karena akan menimbulkan kelelahan dan

cidera otot.

10

d. Interaksi manusia dengan peralatan kerja

Interaksi tersebut berupa keserasian manusia dengan mesin atau peralatan kerja

yang digunakan. Ketidakserasian antara pekerja dengan peralatan kerja yang

pada kesehatan tubuh pekerja.

e. Kondiisi Kerja

Lingkungan kerja fisik mencakup segala hal dari fasilitas parker di luar gedung

lokasi kerja, lokasi dan rancangan gedung perusahaan

f. Waku kerja

Kerja dikatakan efisien jika waktu penyelesaian berlangsung singkat. Pengukuran

Pengukuran kerja adalah suatu metode penetapan keseimbangan antara kegiatan

manusia dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Waktu baku

diperlukan terutama untuk perencanaan kebutuhan tertentu tenaga kerja (man

power planning), estimasi biaya untuk upah karyawan, penjadwalan produksi dan

penganggaran, perencanaan sistem, pemberian bonus (insentif) bagi karyawan

yang berprestasi, indikasi keluaran yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja.

g. Sosial

Di dalamnya termasuk bagaimana pekerja diorganisir dlam melaksanakan

tugasnya, interaksi soaial sesama pekerjakhususnya menghadapi teknologi baru.

Di samping itu pekerjaan yang dilaksanakan bila tidak sesuai dengan kemempuan

dan kapasitasnya akan menimbulkan stress psikologis dan problema kesehatan.

Jika dimasukkan ke dalam konteks pekerjaan yang berhubungan dengan

menjahit / membordir adalah salah satu pekerjaan manual, yang jika dilakukan

secara terus-menerus dengan waktu yang relatif lama maka akan menimbulkan

kelelahan atau bisa juga disebut penyakit akibat kerja. Pekerjaan menjahit yang

selalu berulang-ulang dan dalam waktu yang relatif lama dapat menyebabkan

11

kelelahan secara fisiologis, yang disebabkan karena aktivitas kerja dan

mempertahankan tubuh ketika bekerja (Anita, dkk).

Berdasarkan analisis ilmu ergonomi pada pekerjaan yang berhubungan dengan

mesin jahit, dapat penulis paparkan beberapa permasalahan ergonomi yang ditimbulkan

akibat pekerjaannya, diantaranya:

1. Pegal pada bagian kaki Pegal pada bagian kaki ini dapat disebabkan karena

menggerakkan mesin jahit secara terus-menerus, sehingga lama-kelamaan dapat

menimbulkan gangguan fisiologis pada kaki, seperti pegal-pegal, keram, dan tapalan

pada kaki.

2. Pegal pada bagian lengan dan pergelangan tangan. Pegal pada bagian lengan dan

pergelangan tangan ini bisa disebabkan oleh karena aktivitas menjahit yang monoton,

sehingga bisa menyebabkan pegal-pegal pada bagian lengan dan pergelangan tangan.

3. Sakit punggung dan nyeri pada pinggang bagian bawah Sakit punggung dan nyeri

pada pinggang bagian bawah ini sama-sama disebabkan oleh karena posisi duduk

terlalu lama, yaitu selama 15-20 menit sehingga otot-otot punggung biasanya mulai

letih. Maka akibatnya mulai dirasakan nyeri pada pinggang bagian bawah. Nyeri

pada pinggang bagian bawah ini akan menyebabkan otot-otot pinggang menjadi

tegang dan dapat merusak jaringan lunak di sekitarnya. Apabila hal ini berlanjut terus,

akan menyebabkan penekanan pada bantalan saraf tulang belakang yang

mengakibatkan hernia nukleus pulposus, yaitu saraf tulang belakang “terjepit” di

antara kedua ruas tulang belakang sehingga menyebabkan nyeri pada pinggang dan

juga rasa kesemutan yang menjalar ke tungkai sampai ke kaki. Bahkan, bila parah,

dapat menyebabkan kelumpuhan (Diana, 2009).

12

4. Sakit leher. Bisa disebabkan oleh karena posisi duduk yang bungkuk dan monoton

dalam waktu lama pada saat menjahit, sehingga mengakibatkan leher menjadi pegal-

pegal dan sakit.

Berdasarkan dari masalah yang kemungkinan timbul, maka ada upaya yang dapat

mencegah hal tersebut terjadi, diantaranya :

Menjaga postur tubuh agar tetap stabil dan rileks

Hindari duduk dengan posisi yang sama lebih dari 20-30 m3nit

Lakukan peregangan setiap 30-45 menit

Lakukan posisi duduk yang tegak untuk menghindari resiko sakit punggung

dan nyeri pinggang

Makan-makanan yang bergizi

Menjaga jarak pandang agar tidak terlalu dekat dengan mesin

Gambar. Penempatan kaki pada mesin bordir

13

Gambar Posisi duduk dan jarak pandang

D. SAFETY SIGN PADA LAB. BORDIR

Safety sign merupakan tanda keselamatan kerja pada sebuah lab.kerja /

ruangan kerja. Dimana isi dari safety sign adalah berupa peringatan, perintah, atau

pertolongan yang disimbolkan dengan warna dan bentuk yang sudah dijelaskan di

pembahasan sebelumnya. Jika dihubungkan dengan laboraturium bordir maka safety

sign yang tepat untuk digunakan adalah disesuaikan dengan potensi kecelakaan kerja

yang terjadi.

Maka dari itu, dari hasil identifikasi potensi kecelakaan kerja yang ada di lab

bordir, maka rambu-rambu yang harus ada antara lain :

RAMBU MAKNA ALASAN

RAMBU LARANGAN

Rambu larangan

untuk merokok

Karena laboraturium

bordir merupakan

ruangan ber-AC maka

dilarang untuk

mencemari ruangan

dengan berbagai polusi.

14

Rambu larangan

untuk membawa

makanan dan

minuman ke dalam

ruangan

Karena laboraturium

bordir merupakan

ruangan yang

berhubungan dengan

bahan / kain. Larangan

ini berfungsi untuk

waspada atau menjaga

agar tidak ada kotoran

makanan di tempat

kerja.

RAMBU PERINGATAN

Tegangan tinggi

Dalam laboraturium

bordir terdapat banyak

mesin bordir high speed

yang memiliki tegangan

tinggi. Apabila tidak

hati-hati maka bisa

tersengat listrik.

Tabung gas untuk

pemadam kebakaran

Menunjukkan letak

tabung gas, untuk

mengantisipasi adanya

kebakaran.

RAMBU PERTOLONGAN

Pertolongan pertama

(kotak P3K)

Rambu tersebut

berfungsi untuk

menunjukkan tempat

pertolongan pertama

yang harus dilakukan

ketika terjadi kecelakaan

kerja.

RAMBU PERINTAH

15

Berfikir untuk

keselamatan

Rambu ini

memperingatkan para

pekerja di lab bordir

untuk selalu

memperhatikan

keselamatan mereka

masig-masing, maka

perlu mentaati semua

rambu yang ada

Perintah

menggunakan alas

kaki

Karena mesin yang

bertegangan tinggi maka

pada saat bekerja

diwajibkan memakai

alas kaki/pelindung

kaki.

Menggunakan

seragam kerja / jas

lab.

Untuk melindungi diri

dari kotoran

benang/debu agar tidak

langsung mengenai

pakaian yang dipakai

secara langsung.

NOTICE

Menjaga

kebersihan

Rambu perintah untuk

selalu menjaga

kebersihan ruangan,

sebelum dan sesudah

bekerja.

16

Membuang sampah

pada tempatnya

Anjuran untuk

membuang sampah pada

tempatnya agar tidak

ada kotoran yang

berserakan di ruang

kerja.

Hati-hati

tersandung

Rambu peringatan agar

berhati-hati saat

berjalan, karena di

dalam laboraturium

bordir terdapat banyak

stopkontak diletakkan di

bawah meja kerja.

E. LANGKAH PEMBUATAN RAMBU KESELAMATAN (SAFETY SIGN)

Dalam standar pembuatan rambu K3, ukuran yang diperlukan disesuaikan

dengan keadaan ruangan tersebut. tidak terpatok pada ukuran tertentu. Oleh karena itu

rambu yang dibuat dan diletakkan di lab bordir terbuat dari bahan dan alat sederhana,

meliputi :

Nama Alat Nama Bahan

Alat ukur (digunakan untuk mengukur

panjang dan lebar safety sign)

Kertas A3

Pensil Mika

Gunting kertas Pelekat

Laptop dan printer (digunakan untuk

mencetak gambar safety sign)

Alat press

17

Langkah-langkahnya :

Menentukan ukuran rambu yang disesuaikan dengan keadaan ruangan

Setelah itu mencari rambu yang sesuai diletakkan dalam lab bordir

Mencetak dengan printer, ukuran kertas A3

Setelah itu di laminating agar hasil jadi rambu awet, dan tidak luntur jika

terkena air

Memasang pelekat yang digunakan unuk melekatkan safety sign di

dinding/tempat yang seharusnya

Memasang safety sign pada tempatnya

18

BAB IV

KESIMPULAN

A. SIMPULAN

Kesimpulan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan

upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan

bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan,

masyarakat dan lingkungan.

Jadi berbicara mengenai kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu

membicarakan masalah keamanan fisik dari para pekerja, tetapi menyangkut berbagai

unsur dan pihak. Macam-macam rambu K3 yang sering dijumpai anatara lain berupa

rambu : Larangan,Peringatan,Pertolongan,Prasyarat. Dan Rambu-rambu yang harus

ada pada lab bordir antara lain : Rambu larangan untuk merokok, Rambu larangan

untuk membawa makanan dan minuman ke dalam ruangan, Tegangan tinggi, Tabung

gas untuk pemadam kebakaran, Pertolongan pertama (kotak P3K), Perintah

menggunakan alas kaki, Menggunakan seragam kerja / jas lab, Menjaga kebersihan,

Membuang sampah pada tempatnya, Hati-hati tersandung. Potensi kecelakaan yang

terjadi pada sebuah lab. Bordir.

Ergonomi yang diterapkan pada laboraturium bordir adalah tidk jauh berbeda

dengan ergonomic menjahit, karena konteks menjahit dan membordir itu memiliki

posisi yang sama, antara lain sebagai berikut :

Menjaga postur tubuh agar tetap stabil dan rileks

Hindari duduk dengan posisi yang sama lebih dari 20-30 m3nit

Lakukan peregangan setiap 30-45 menit

Lakukan posisi duduk yang tegak untuk menghindari resiko sakit punggung

dan nyeri pinggang

19

Makan-makanan yang bergizi

Menjaga jarak pandang agar tidak terlalu dekat dengan mesin

Dilihat dari segi ruangan, dapat terjadi potensi kecelakaan kerja, misalnya:

Tersengat arus listrik, Jari/tangan terkena jarum, Rambut terurai tergulung mesin,

Terkena debu / polusi, Bahan terjatuh dan mengenai pengguna, Pengap karena

kurangnya ventilasi, Konsleting listrik, Kebakaran, Kurangnya penerangan

menyebabkan sakit mata, Kursi yang kurang tepat menyebabkan cedera punggung,

Terjadi cedera leher.

Dalam membuat rambu K3 tidak ada aturan untuk ukuran yang pasti,

menyesuaikan dengan ruangan hanya saja rambu itu harus jelas dan tampak jika

dilihat dari sudut manapun.

20

DAFTAR PUSTAKA

Internet access. Rambu Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Lab./Workshop .

http://www.jejaring.web.id/rambu-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-di-lab

workshop/. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2015

Internet access.https://brightfutureismine.files.wordpress.com/2012/10/tanda-simbol-dalam-

k3.pdf. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2015

Internet access. http://hitamandbiru.blogspot.co.id/2012/08/makalah-keselamatan-dan-

kesehatan-kerja.html. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2015

GSO | Garmen Study Online garmenstudionline.blogspot.com.diakses pada tanggal

20.Oktober 2015