pengukuran tendensi sentral

12
Pengukuran Tendensi Pengukuran Tendensi Sentral Sentral Oleh: Septi Ariadi

Upload: doanh

Post on 14-Jan-2017

270 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengukuran Tendensi Sentral

Pengukuran Tendensi Pengukuran Tendensi SentralSentralOleh: Septi Ariadi

Page 2: Pengukuran Tendensi Sentral

PengantarPengantarDalam aktivitas pengamatan, penelitian atau

observasi tidak jarang dijumpai data yang berhasil dihimpun tidak sama atau berbeda antara satu dengan yang lainnya

Dengan kata lain distribusi data yang tersusun ada kemungkinan akan memperlihatkan karakteristik data yang relatif homogen atau heterogen.

Salah satu tugas statistik adalah menentukan suatu angka di sekitar mana nilai-nilai dalam distribusi memusat.

Page 3: Pengukuran Tendensi Sentral

Dengan kata lain salah satu tugas statistik adalah menentukan angka yang menjadi pusat suatu distribusi.

Angka/ nilai yang menjadi pusat suatu distribusi selanjutnya disebut tendensi sentral atau kecenderungan tengah.

Ada 3 jenis pengukuran tendensi sentral yang sangat penting yaitu; Mean, Median dan Mode/ modus.

Page 4: Pengukuran Tendensi Sentral

1. Mean / Rata-rata (X)Mean diterapkan dengan tujuan untuk menentukan

angka/ nilai rata-rata dan secara aritmatik ditentukan dengan cara menjumlah seluruh nilai dibagi banyaknya individu.

Pengukuran rata-rata dapat diterapkan dengan asumsi bahwa data yang diperoleh dari hasil pengukuran berskala interval dan rasio.

Page 5: Pengukuran Tendensi Sentral

ada 3 metode penghitungan untuk menentukan mean :

∑X1. Mean ( X ) = ; Jumlah nilai dibagi banyaknya individu

N

2. Mean yang ditimbang : menentukan rata-rata jika data ada frekuensinya

∑ FX Mean ( X ) = ; Jumlah frek. kali nilai dibagi total frek.

N

3. Menghitung mean pada kasus data bergolong bisa dilakukan dengan rumus mean terkaan sebagai berikut :

∑ fx’

Mean ( X ) = MT +{ }. i N

Page 6: Pengukuran Tendensi Sentral

Keterangan :MT : mean terkaan/ mean kerja, ditentukan

titik tengah dari interval nilai dimana harga mean diterka.

Fx’ : jumlah deviasi kesalahan akibat terkaanN : jumlah individu/ total frekuensi.i : lebar interval

Page 7: Pengukuran Tendensi Sentral

2. Median (Mdn)

Median adalah nilai yang membagi distribusi menjadi 2 bagian yang sama yakni 50 persen, 50 persen.

Harga median bisa ditentukan dengan beberapa formulasi tergantung pada kasus yang dihadapi.

Page 8: Pengukuran Tendensi Sentral

a). Jika berhadapan dengan data tunggal

Median = X ( k + 1 ) atau nilai yang ke k + 1 untuk kasus n ganjil

N - 1dimana n = 2 k+1 dan k =

2 Median = ½ ( X k + X k+1) untuk n genap N

dimana n = 2 k dan k = 2

Page 9: Pengukuran Tendensi Sentral

½ N – Cfb

Median = Bb + { }. i Fd

Keterangan : Bb : Batas bawah nyata dari interval kelas yang mengandung

medianCfb : Frekuensi kumulatif dibawah interval kelas yang

mengandung medianFd : Frekuensi dalam interval yang mengandung mediani : Lebar kelas/ intervalN : Banyak individu atau jumlah frekuensi

b). Jika berhadapan dengan data bergolong

Page 10: Pengukuran Tendensi Sentral

Modus didefinisikan sebagai nilai yang paling sering muncul atau nilai yang memiliki frekuensi paling banyak.

Satu hal yang perlu diingat bahwa modus adalah persoalan

nilai bukannya frekuensi. Frekuensi hanya menunjuk intensitas kemunculan sesuatu nilai.

Pada data tunggal menentukan mode/modus hanya dengan memperhatikan nilai yang memiliki frekuensi terbanyak maka dapat diidentifikasi nilai modus/mode dari distribusi data.

3. Modus / Mode

Page 11: Pengukuran Tendensi Sentral

Hal ini agak berbeda jika berhadapan dengan data bergolong. Apabila data yang dihadapi bergolong menentukan harga modus ada 2 pendekatan, yakni pertama, dengan menentukan mid point atau nilai tengah dari interval kelas yang memiliki frekuensi terbanyak dan kedua dengan formulasi sebagai berikut:

i f – f Mo = Xo + .

2 2 fo – f – f  Keterangan : 

Mo: harga modus yang dicariXo : Titik tengah dari interval kelas yang mengandung modusi : Interval / lebar kelas fo : Frekuensi dalam interval kelas yang mengandung mode/modusf : Frekuensi sebelum interval kelas yang mengandung mode/ modusf : Frekuensi sesudah interval kelas yang mengandung mode/ modus

Page 12: Pengukuran Tendensi Sentral

Dalam suatu distribusi data sangat dimungkinkan harga atau nilai mode/modus lebih dari satu.

Jika… Nilai mode/modus hanya satu disebut dengan

unimode, Dua nilai mode disebut dwi mode, dan Lebih dari dua nilai mode/modus dinamakan

multimode.