brsind-20160504121157indeks tendensi bisnis dan indeks tendensi konsumen triwulan i-2016
TRANSCRIPT
8/17/2019 Brsind-20160504121157indeks Tendensi Bisnis Dan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2016
http://slidepdf.com/reader/full/brsind-20160504121157indeks-tendensi-bisnis-dan-indeks-tendensi-konsumen-triwulan 1/9
Berita Resmi Statistik No. 45/05/Th. XIX, 04 Mei 2016 1
No. 45/05/Th. XIX, 04 Mei 2016
INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN
TRIWULAN I-2016
KONDISI BISNIS MENURUN, NAMUN KONDISI EKONOMI KONSUMEN MENINGKAT
A. INDEKS TENDENSI BISNIS
BADAN PUSAT STATISTIK
A. Penjelasan Umum
Indeks Tendensi Bisnis (ITB) adalah indikator perkembangan ekonomi usaha terkini yang datanya diperoleh dari
Survei Tendensi Bisnis (STB) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Bank Indonesia.
STB dilakukan setiap triwulan di beberapa kota besar terpilih di seluruh provinsi di Indonesia. Jumlah sampel
STB triwulan I-2016 sebesar 4.395 perusahaan besar dan sedang, dengan responden pimpinan perusahaan.
ITB merupakan indeks yang menggambarkan kondisi bisnis dan perekonomian pada triwulan berjalan dan
perkiraan pada triwulan mendatang.
B. Kondisi Bisnis Triwulan I-2016
Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan I-2016 sebesar 99,46, berarti kondisi bisnis menurun dari
triwulan sebelumnya. Pelaku bisnis lebih pesimis jika dibandingkan dengan triwulan IV-2015 (nilai ITB
sebesar 105,22).
Optimisme pelaku bisnis pada triwulan I-2016 terjadi pada 7 lapangan usaha, sedangkan pelaku bisnis di 10
lapangan usaha lainnya pesimis. Peningkatan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Informasi dan
Komunikasi (nilai ITB sebesar 118,27), sedangkan peningkatan kondisi bisnis terendah terjadi pada
lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (nilai ITB sebesar 100,42). Pelaku bisnis yang paling
pesimis memandang bisnis di triwulan I-2016 adalah di lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian (nilai
ITB sebesar 86,03).
Kondisi bisnis pada triwulan I-2016 menurun karena adanya penurunan pendapatan usaha (nilai indeks
sebesar 98,91), kapasitas produksi/usaha (nilai indeks sebesar 99,77), dan rata-rata jumlah jam kerja (nilai
indeks sebesar 99,79).
C. Prospek Bisnis Triwulan II-2016
Nilai ITB pada triwulan II-2016 diprediksi sebesar 103,52 berarti kondisi bisnis diperkirakan akan meningkat
dibandingkan triwulan sebelumnya. Tingkat optimisme pelaku bisnis diperkirakan lebih tinggi jika
dibandingkan dengan triwulan I-2016 (nilai ITB sebesar 99,46).
Kondisi bisnis di semua lapangan usaha pada triwulan II-2016 diperkirakan mengalami peningkatan, kecuali
lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian (nilai ITB sebesar 94,54). Peningkatan kondisi bisnis
tertinggi diperkirakan terjadi pada lapangan usaha Informasi dan Komunikasi (nilai ITB sebesar 123,47), dan
peningkatan terendah diperkirakan terjadi pada lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas (nilai ITBsebesar 101,42).
8/17/2019 Brsind-20160504121157indeks Tendensi Bisnis Dan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2016
http://slidepdf.com/reader/full/brsind-20160504121157indeks-tendensi-bisnis-dan-indeks-tendensi-konsumen-triwulan 2/9
Berita Resmi Statistik No. 45/05/Th. XIX, 04 Mei 2016
2
1. Indeks Tendensi Bisn is (ITB) Triwulan I-2016
Secara umum kondisi bisnis di Indonesia pada triwulan I-2016 menurun dibandingkan triwulan
sebelumnya, dengan nilai ITB sebesar 99,46. Pelaku bisnis pada triwulan I-2016 di Indonesia lebih
pesimis dibandingkan triwulan sebelumnya (nilai ITB sebesar 105,22).
Peningkatan kondisi bisnis pada triwulan I-2016 terjadi pada 7 lapangan usaha, sedangkan
penurunan kondisi bisnis terjadi pada 10 lapangan usaha. Tiga lapangan usaha yang mengalami
peningkatan kondisi bisnis tertinggi adalah Informasi dan Komunikasi (nilai ITB sebesar 118,27), Jasa
Perusahaan (nilai ITB sebesar 108,67), dan Jasa Keuangan (nilai ITB 106,64). Sedangkan, tiga lapangan
usaha yang mengalami penurunan kondisi bisnis tertinggi adalah Pertambangan dan Penggalian (nilai
ITB sebesar 86,03), Konstruksi (nilai ITB sebesar 93,02), dan Jasa Lainnya (nilai ITB 93,16).
Tabel 1
Indeks Tendensi Bisnis Triwulan IV-2015 dan Triwulan I-2016
Menurut Lapangan Usaha dan Variabel Pembentuknya
Lapangan Usaha ITB Triwulan
IV-2015ITB Triwulan
I-2016
Variabel Pembentuk ITB Triwulan I-2016
Pendapatan
Usaha
Penggunaan
KapasitasProduksi/ Usaha
Rata-Rata
Jumlah JamKerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 90,18 106,10 - 106,10 -2. Pertambangan dan Penggalian 94,74 86,03 85,25 82,65 88,093. Industri Pengolahan 101,03 97,29 97,25 96,51 97,654. Pengadaan Listrik dan Gas 111,18 99,65 98,30 99,34 100,905. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang109,82 99,79 98,14 98,86 101,55
6. Konstruksi 107,98 93,02 86,71 98,41 95,997. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi
dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor105,03 99,75 98,77 101,63 99,78
8. Transportasi dan Pergudangan 109,08 99,79 93,79 101,49 104,05
9. Penyediaan Akomodasi dan MakanMinum 109,19 103,04 108,26 96,51 101,45
10. Informasi dan Komunikasi 109,07 118,27 123,96 128,03 109,4311. Jasa Keuangan 112,03 106,64 109,33 104,59 105,2612. Real Estat 101,45 106,01 105,88 92,65 111,7613. Jasa Perusahaan 111,23 108,67 111,15 109,26 106,3514. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib117,84 99,64 98,18 105,98 98,18
15. Jasa Pendidikan 107,99 99,60 100,62 98,30 99,3016. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 108,10 100,42 99,50 101,76 100,6317. Jasa Lainnya 110,02 93,16 89,36 81,91 101,06
Total 105,22 99,46 98,91 99,77 99,79
Dilihat berdasarkan variabel pembentuknya, penurunan kondisi bisnis pada triwulan I-2016 terjadi
karena penurunan pada semua komponen indeks, yaitu pendapatan usaha (nilai indeks sebesar 98,91),
penggunaan kapasitas produksi/usaha (nilai indeks sebesar 99,77), dan rata-rata jumlah jam kerja (nilai
indeks sebesar 99,79).
2. Perkiraan Indeks Tendensi Bisn is (ITB) Triwulan II-2016
Nilai ITB triwulan II-2016 diperkirakan sebesar 103,52, artinya secara umum kondisi bisnis pada
triwulan II-2016 diperkirakan akan meningkat dibandingkan triwulan I-2016. Tingkat optimisme pelaku
bisnis dalam melihat potensi bisnis pada triwulan II-2016 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan triwulanI-2016 (nilai ITB sebesar 99,46). Seluruh lapangan usaha diperkirakan mengalami peningkatan kondisi
8/17/2019 Brsind-20160504121157indeks Tendensi Bisnis Dan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2016
http://slidepdf.com/reader/full/brsind-20160504121157indeks-tendensi-bisnis-dan-indeks-tendensi-konsumen-triwulan 3/9
Berita Resmi Statistik No. 45/05/Th. XIX, 04 Mei 2016 3
bisnis pada triwulan II-2016 kecuali lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian (nilai ITB sebesar
94,54). Peningkatan bisnis tertinggi diperkirakan terjadi pada lapangan usaha Informasi dan Komunikasi
(nilai ITB sebesar 123,47). Sedangkan peningkatan bisnis terendah terjadi pada lapangan usaha Pengadaan
Listrik dan Gas (nilai ITB sebesar 101,42).
Tabel 2
Perkiraan Indeks Tendensi Bisnis Triwulan II-2016
Menurut Lapangan Usaha dan Variabel Pembentuknya
Lapangan Usaha
Variabel Pembentuk Perki raan ITB Triwulan II-2016Perkiraan ITB
TriwulanII-2016
Order dariDalamNegeri
Order dari
Luar Negeri
Harga JualProduk
OrderBarangInput
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 105,22 92,05 110,05 - 103,44
2. Pertambangan dan Penggalian 97,78 88,25 93,41 95,10 94,54
3. Industri Pengolahan 104,63 93,70 110,17 104,10 103,85
4. Pengadaan Listrik dan Gas 102,78 - 101,00 100,55 101,42
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,Limbah dan Daur Ulang 101,15 -
100,14 102,58 101,53
6. Konstruksi 103,99 - 112,97 102,43 105,35
7. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasidan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
104,32 95,71 108,91 102,41 102,40
8. Transportasi dan Pergudangan 111,33 - 102,77 - 107,94
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 105,84 - 111,05 - 107,90
10. Informasi dan Komunikasi 130,19 - 113,21 - 123,47
11. Jasa Keuangan 121,09 - 98,11 - 111,99
12. Real Estat 101,47 - 117,65 - 107,87
13. Jasa Perusahaan 110,28 - 105,66 - 108,45
14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanandan Jaminan Sosial Wajib
106,11 - 113,52 - 109,04
15. Jasa Pendidikan 115,35 - 103,23 - 110,55
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 104,50 - 110,50 -
106,8817. Jasa Lainnya 98,94 - 108,51 - 102,73
Total 106,56 93,60 108,17 102,74 103,52
Dilihat berdasarkan variabel pembentuknya, peningkatan kondisi bisnis pada triwulan II-2016
diperkirakan terjadi karena adanya peningkatan order dari dalam negeri (nilai indeks sebesar 106,56),
harga jual produk (nilai indeks sebesar 108,17), dan order barang input (nilai indeks sebesar 102,74).
Sedangkan, order dari luar negeri diperkirakan menurun (nilai indeks sebesar 93,60).
Peningkatan tertinggi untuk order dari dalam negeri terjadi pada lapangan usaha Informasi dan
Komunikasi (nilai indeks sebesar 130,19), sedangkan yang mengalami penurunan adalah lapangan usaha
Pertambangan dan Penggalian (nilai indeks sebesar 97,78) dan Jasa Lainnya (nilai indeks 98,94).
Peningkatan tertinggi untuk harga jual produk diperkirakan terjadi pada lapangan usaha Real Estate (nilai
indeks sebesar 117,65). Sedangkan penurunan tertinggi untuk harga jual produk diperkirakan terjadi pada
lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian (nilai indeks sebesar 93,41). Peningkatan tertinggi untuk
order barang input terjadi pada lapangan usaha Industri Pengolahan (nilai indeks sebesar 104,10),
sedangkan order barang input yang mengalami penurunan terjadi pada lapangan usaha Pertambangan
dan Penggalian (nilai indeks sebesar 95,10).
8/17/2019 Brsind-20160504121157indeks Tendensi Bisnis Dan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2016
http://slidepdf.com/reader/full/brsind-20160504121157indeks-tendensi-bisnis-dan-indeks-tendensi-konsumen-triwulan 4/9
Berita Resmi Statistik No. 45/05/Th. XIX, 04 Mei 2016
4
Gambar 1
Indeks Tendensi Bisnis ITB)
1)
Triwulan I-2013–Triwulan I-2016 dan
Perkiraan ITB
Triwulan II-2016
2)
Keterangan:
1) ITB berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut:
a. Nilai ITB < 100, menunjukkan kondisi bisnis pada triwulan berjalan lebih buruk (menurun) dibanding triwulan sebelumnyab. Nilai ITB = 100, menunjukkan kondisi bisnis pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan (stagnan) dibanding triwulan sebelumnyac. Nilai ITB > 100, menunjukkan kondisi bisnis pada triwulan berjalan lebih baik (meningkat) dibanding triwulan sebelumnya
2) Angka perkiraan ITB triwulan II-2016
102,34
103,88
106,12104,72
102,23
105,64107,24
104,07
96,30
105,46 106,04 105,22
99,46
103,52
88,00
92,00
96,00
100,00
104,00
108,00
112,00
116,00
I ‐ 2 0 1 3
I I ‐ 2 0 1 3
I I I ‐ 2 0 1 3
I V ‐
2 0 1 3
I ‐ 2 0 1 4
I I ‐ 2 0 1 4
I I I ‐ 2 0 1 4
I V ‐
2 0 1 4
I ‐ 2 0 1 5
I I ‐ 2 0 1 5
I I I ‐ 2 0 1 5
I V ‐
2 0 1 5
I ‐ 2 0 1 6
I I ‐ 2 0 1 6 2 )
I n d e k s
Triwulan
8/17/2019 Brsind-20160504121157indeks Tendensi Bisnis Dan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2016
http://slidepdf.com/reader/full/brsind-20160504121157indeks-tendensi-bisnis-dan-indeks-tendensi-konsumen-triwulan 5/9
Berita Resmi Statistik No. 45/05/Th. XIX, 04 Mei 2016 5
B. INDEKS TENDENSI KONSUMEN
1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2016
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) nasional pada triwulan I-2016 sebesar 102,89, artinya kondisi
ekonomi konsumen meningkat dibanding triwulan sebelumnya. Kondisi ini didorong oleh peningkatan
semua komponen indeks, yaitu pendapatan rumah tangga (nilai indeks sebesar 102,43), pengaruh inflasi
terhadap tingkat konsumsi (nilai indeks sebesar 103,83) dan tingkat konsumsi (nilai indeks sebesar
102,80).
A. Penjelasan Umum
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan
Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang
menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang.
Jumlah sampel STK pada triwulan I-2016 sebanyak 13.643 rumah tangga di seluruh provinsi di Indonesia.
Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat
mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu. Mulai Triwulan I-2015 dilakukan penyempurnaan
metode pencacahan dan penghitungan ITK. Responden STK dipilih pada strata blok sensus kategori sedang
dan tinggi berdasarkan wealth index dan merupakan subsampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) khusus di daerah perkotaan.
B. Kondisi Konsumen Triwulan I-2016
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) pada triwulan I-2016 sebesar 102,89 berarti kondisi ekonomikonsumen meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan kondisi ekonomi konsumen
disebabkan oleh meningkatnya pendapatan, relatif rendahnya pengaruh inflasi terhadap tingkat
konsumsi, dan meningkatnya tingkat konsumsi. Tingkat optimisme konsumen sedikit lebih tinggi
dibandingkan triwulan sebelumnya (nilai ITK sebesar 102,77).
Meningkatnya kondisi ekonomi konsumen di tingkat nasional terjadi pada 25 provinsi sedangkan 8
provinsi mengalami penurunan. Terdapat 12 provinsi (36,36 persen) dari 33 provinsi, yang memiliki
indeks di atas nasional. Provinsi yang memiliki nilai ITK tertinggi adalah Provinsi Maluku (nilai ITK
sebesar 109,96), sedangkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki nilai ITK terendah, yaitu
sebesar 94,71.
C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan II-2016
Nilai ITK nasional pada triwulan II-2016 diperkirakan sebesar 106,56 artinya kondisi ekonomi konsumen
diperkirakan akan meningkat. Tingkat optimisme konsumen diperkirakan lebih tinggi dibandingkan
triwulan I-2016 (nilai ITK sebesar 102,89).
Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen di Indonesia terjadi pada seluruh provinsi di
Indonesia. Terdapat 15 provinsi (45,45 persen) diperkirakan memiliki nilai indeks di atas nasional.
Provinsi yang memiliki perkiraan nilai ITK tertinggi adalah Provinsi DI Yogyakarta (nilai ITK sebesar
123,60), dan nilai ITK terendah di Provinsi Jambi (nilai ITK sebesar 100,10).
8/17/2019 Brsind-20160504121157indeks Tendensi Bisnis Dan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2016
http://slidepdf.com/reader/full/brsind-20160504121157indeks-tendensi-bisnis-dan-indeks-tendensi-konsumen-triwulan 6/9
6
Me
adanya pe
penurunan
angka indeMaluku (n
triwulan I-
dan provin
2. Perki
Nilai
konsumen
dibandingk
konsumen
tangga (ni
pesta/hajat
9
9
10
10
11
11
12
t
Berita Re
Indek
ingkatnya
ingkatan k
. Terdapat
ks di atas nalai ITK seb
2016 teren
i dapat dili
raan Indeks
ITK nasio
diperkiraka
an triwula
pada triwu
lai indeks
an (nilai ind
1 0 9 , 9
6
M
a l u k u
B a l i
N T B
D I Y o g y
a k a r t a
endapatan rum
engaruh inflasi
ingkat konsumsiakan, dan buka
ransportasi, kom
mi Statistik
ks Tendensi
kondisi eko
ondisi eko
2 provinsi
sional. Proesar 109,96
ah, yaitu s
at pada Ga
Indeks T
Tendensi
al pada tri
n akan me
I-2016 (n
lan II-2016
sebesar 1
eks sebesar
S
u l t e n g
S u l b a r
J a t i m
B a n t e n
Variabel
h tangga
erhadap tingkat
i bahan makanan makanan (pakunikasi, kesehat
Indeks Tend
o. 45/05/T
i Konsumen
Menurut Va
omi konsu
omi konsu
(36,36 pers
insi yang), sementar
besar 94,71
bar 2 dan
Tendensi Ko
Tingkat N
onsumen (I
ulan II-20
baik. Ting
ilai ITK se
terutama
8,72) dan
102,78).
1 0 2 , 8 9
K a l b a r
J a b a r
K
a l t e n g
N a s i o n a l
Pembentuk
(1)
konsumsi
, makanan jadiaian, perumahaan, rekreasi)
nsi Konsumen
. XIX, 04 M
Tabel 3
n Tr iwulan I
ar iabel Pem
en pada tr
en pada
en) dari 33
emiliki nila Provinsi
. Perbandin
abel 5.
Gambar 2
onsumen I
Nasional da
ITK) Triwul
16 diperkir
kat optimis
besar 102,
idorong ol
rencana p
S u l s e l
S
u m b a r
K e p r i
L a m p u n g
i restoran/ruma, pendidikan,
i 2016
V-2015 dan
mbentuknya
wulan I-20
5 provinsi,
provinsi di
i ITK triwuepulauan B
gan nilai IT
TK) Tr iwula
n Provinsi
n II-2016
akan sebesa
me konsu
9). Perkira
eh perkiraa
mbelian b
o r
o n t a o
A c e h
B e
n g k u l u
S u l t r a
S u m u t
ITK Tri
1
1
1
1
n Triwulan I
a
6 di tingka
sementara
seluruh In
an I-2016 tangka Belit
K triwulan
an I-2016
r 106,56, a
en diperkir
an membai
n peningka
rang taha
J a m b i
M a l u t
J a t e n g
P a p u a
K a l s e l
IV-2015
2)
3,14
1,89
2,99
2,77
I -2016
t nasional te
8 provinsi
donesia ya
ertinggi adaung memili
I-2016 ting
tinya kond
akan akan
knya kond
tan pendap
n lama, re
P a p u a B a r a t
N T T
S u m s e l
S u l u t
R i a u
ITK Triw I-2016
(3)
102,43
103,83
102,80
102,89
rjadi karena
mengalami
g memiliki
lah Provinsiki nilai IT
kat nasional
isi ekonomi
lebih tinggi
si ekonomi
tan rumah
kreasi, dan
9 4 , 7 1
K e p
. B a b e l
8/17/2019 Brsind-20160504121157indeks Tendensi Bisnis Dan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2016
http://slidepdf.com/reader/full/brsind-20160504121157indeks-tendensi-bisnis-dan-indeks-tendensi-konsumen-triwulan 7/9
Perk
provinsi di
provinsi de
sebesar 12
110,93). S
Provinsi Ja
Provinsi S
dan provin
9
9
10
10
11
11
12
12
13
Perkiraan pe
Rencana peperangkat kobermotor, tan
raan mem
Indonesia.
ngan perkir
,60), Provi
dangkan ti
mbi (nilai
matera Uta
i dapat dili
Pe
1 2 3 , 6 0
D I Y o g y a k
a r t a
M a
l u k u
G o r o n
t a l o
D K I J a k
a r t a
Perki raan I
dapatan rumah
belian barang-bunikasi, meubeh, rumah), rekr
Inde
aiknya kon
Terdapat 1
aan nilai IT
si Maluku
a provinsi
TK sebesar
ra (nilai IT
at pada Ga
rkiraan Inde
S
u l u t
J a t i m
B a l i
S u l t e n g
Berita R
ndeks Tend
Menurut Va
ariabel Pemben
(1)
angga
rang tahan lamlair, peralatan ruasi, dan pesta/h
s Tendensi Ko
disi ekono
provinsi (
K triwulan
(nilai ITK s
yang memi
100,10), P
sebesar 10
bar 3 dan
eks Tenden
Tingkat N
S u
l b a r
S u l s e l
J a t e n g
K
e p r i
smi Statisti
Tabel 4
densi Kons
ariabel Pem
tuk
(elektronik, per mah tangga, kenajatan
sumen
i konsume
5,45 perse
II-2016 tert
ebesar 115,
liki perkira
ovinsi Su
,71). Perki
abel 5.
Gambar 3
nsi Konsum
Nasional da
1 0 6 , 5 6
K e p . B
a b e l
N a s i o n a l
J a b a r
M
a l u t
No. 45/05/
umen Tr iwu
mbentuknya
hiasan,daraan
n pada tri
) memiliki
nggi adalah
53), dan Pr
n nilai IT
atera Selat
aan nilai IT
men ITK) Tr
n Provinsi
e n g
u u
K a l s e l
K a l t e n g
P a p u a B
a r a t
N T T
h. XIX, 04
ulan II-2016
a
Per ITK Tri
1
1
10
ulan II-20
nilai indek
Provinsi D
vinsi Goro
triwulan I
n (nilai IT
K triwulan
riwulan II-20
R i a u
L a m p
u n g
S u m
b a r
A
c e h
K a
l b a r
ei 2016
6
kiraanw II-2016
(2)
8,72
2,78
6,56
6 terjadi p
s di atas na
I Yogyakar
ntalo (nilai
I-2016 tere
K sebesar
II-2016 ting
016
S u l t r a
K a
l t i m
P a p u a
S u
m u t
S u m s e l
7
ada seluruh
sional. Tiga
a (nilai IT
ITK sebesar
dah adalah
00,42), dan
kat nasional
1 0 0 , 1 0
J a
m b i
8/17/2019 Brsind-20160504121157indeks Tendensi Bisnis Dan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2016
http://slidepdf.com/reader/full/brsind-20160504121157indeks-tendensi-bisnis-dan-indeks-tendensi-konsumen-triwulan 8/9
Berita Resmi Statistik No. 45/05/Th. XIX, 04 Mei 2016
8
Tabel 5
Indeks Tendensi Konsumen
1)
Triwulan I-2015−Triwulan I-2016 dan
Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II-2016 Tingkat Nasional
dan Provinsi
No. ProvinsiTriwulan
I-2015TriwulanII-2015
TriwulanIII-2015
TriwulanIV-2015
TriwulanI-2016
PerkiraanTriwulanII-2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Aceh 100,33 107,92 110,29 102,21 100,99 101,64
2 Sumatera Utara 100,48 101,60 102,17 102,52 100,55 100,71
3 Sumatera Barat 94,58 101,07 100,61 99,10 101,85 102,00
4 Riau 90,72 104,74 105,65 94,27 95,99 102,33
5 Jambi 91,66 99,57 101,02 100,94 100,53 100,10
6 Sumatera Selatan 99,97 101,97 107,31 100,35 96,44 100,42
7 Bengkulu 96,54 105,55 107,07 101,20 100,57 105,17
8 Lampung 93,38 102,57 101,51 101,19 101,55 102,11
9 Kepulauan Bangka Belitung 92,19 97,90 105,54 93,91 94,71 106,98
10 Kepulauan Riau 101,80 108,82 101,92 100,68 101,56 107,15
11 DKI Jakarta 103,97 109,71 111,88 106,64 105,20 110,11
12 Jawa Barat 104,43 105,67 109,69 102,38 104,03 105,78
13 Jawa Tengah 99,71 103,60 109,81 99,87 100,28 107,41
14 DI Yogyakarta 97,18 111,73 110,33 103,02 107,96 123,60
15 Jawa Timur 100,75 103,88 115,98 102,12 105,38 109,03
16 Banten 104,07 108,19 111,21 103,29 105,25 107,01
17 Bali 102,36 105,42 111,66 105,84 108,40 108,95
18 Nusa Tenggara Barat 97,50 101,43 109,07 106,47 108,20 108,21
19 Nusa Tenggara Timur 93,45 100,30 102,42 106,32 98,15 103,72
20 Kalimantan Barat 100,44 105,05 106,86 104,07 104,15 101,59
21 Kalimantan Tengah 94,98 106,37 104,46 104,74 103,04 104,57
22 Kalimantan Selatan 94,25 107,21 103,25 101,51 99,34 105,11
23 Kalimantan Timur 101,03 107,40 110,92 105,90 102,40 101,08
24 Sulawesi Utara 93,15 103,46 100,28 108,42 96,08 110,02
25 Sulawesi Tengah 91,78 105,03 111,42 103,85 107,58 108,69
26 Sulawesi Selatan 96,29 106,24 103,38 102,68 101,91 107,60
27 Sulawesi Tenggara 92,52 102,70 110,64 106,06 100,57 101,19
28 Gorontalo 95,18 109,08 108,02 101,40 101,14 110,93
29 Sulawesi Barat 100,69 111,64 107,24 109,15 105,58 107,71
30 Maluku 102,18 107,38 108,48 112,03 109,96 115,53
31 Maluku Utara 103,19 103,81 108,94 99,14 100,45 105,27
32 Papua Barat 99,77 109,12 109,31 110,22 98,53 104,06
33 Papua 93,88 107,57 109,13 111,72 99,78 100,97
Indonesia 100,87 105,22 109,00 102,77 102,89 106,56
8/17/2019 Brsind-20160504121157indeks Tendensi Bisnis Dan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2016
http://slidepdf.com/reader/full/brsind-20160504121157indeks-tendensi-bisnis-dan-indeks-tendensi-konsumen-triwulan 9/9
Informasi lebih lanjut hubungi:
Sentot Bangun Widoyono M.A.
Direktur Analisis dan Pengembangan Statistik
Telepon: 3810291-5, Pesawat 7300E-mail: [email protected]