pengukuran dan implementasi srategi

Upload: elisadian

Post on 03-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Pengukuran Dan Implementasi Srategi

    1/15

    Pengukuran dan Implementasi Srategi

    Balanced Scorecard

    Pendahuluan

    Dari awal sangat perlu dipahami mengapa pengukuran kinerja organisasi (perusahaan)

    sangat penting dan vital. Sebuah organisasi dalam hal ini perusahaan yang beroperasi tanpa

    system pengukuran kinerja. Atau seorang CEO yang menjalankan bisnis tanpa sebuah

    rencana strategis. Tujuan dari pengukuran kinerja tidak hanya bertujuan untuk mengetahui

    bagaimana kinerja bisnis akan tetapi mampu untuk menciptakan kinerja yang lebih baik.

    Tujuan utama melaksanakan sistem pengukuran kinerja adalah untuk meningkatkan kinerja

    organisasi sehingga dapat lebih baik melayani pelanggan, karyawan, pemilik, dan

    stakeholder. Dimana, hasil pengukuran kinerja yang baik akan menjadi informasi bagaimana

    keberadaan bisnis tersebut dan bagaimana hal tersebut dilakukan, dan dimana itu terjadi.

    Selama ini pengukuran kinerja hanya dilakukan secara tradisional yaitu dengan

    menitikberatkan pada sisi keuangan. Manajer yang berhasil mencapai tingkat keuntungan

    yang tinggi akan dinilai berhasil dan memperoleh imbalan yang baik dari perusahaan.

    Penilaian kinerja perusahaan yang semata-mata dari sisi keuangan akan dapat menyesatkan,

    karena kinerja keuangan yang baik saat ini dapat dicapai dengan mengorbankan kepentingan-

    kepentingan jangka panjang perusahaan. Dan sebaliknya, kinerja keuangan yang kurang baik

    dalam jangka pendek dapat terjadi karena perusahaan melakukan investasi-investasi demi

    kepentingan jangka panjang.

    Untuk mengatasi masalah tentang kelemahan system pengukuran kinerja

    perusahaan berfokus pada aspek keuangan dan mengabaikan kinerja non keuangan, seperti

    kepuasan pelanggan, produktivitas karyawan, dan sebagainya, maka diciptakanlah sebuah

    model pengukuran kinerja yang tidak hanya mencakup keuangan saja melainkan non

    keuangan pula, yaitu konsepBalancedScorecard(BSC).

    Konsep Balanced Scorecard menjadi suatu sarana untuk mengkomunikasikan

    persepsi strategis dalam suatu perusahaan secara sederhana dan mudah dimengerti oleh

    berbagai pihak dalam perusahaan, terutama pihak-pihak dalam organisasi yang akan

    merumuskan strategi perusahaan. PengertianBalanced Scorecardsendiri jika diterjemahkan

    bisa bermakna sebagai rapor kinerja yang seimbang (Balanced). Scorecardadalah kartu yang

    digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang dan/atau suatu kelompok, juga untuk

    mencatat rencana skor yang hendak diwujudkan.

    1

  • 7/28/2019 Pengukuran Dan Implementasi Srategi

    2/15

    Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penerpa konsep Balance Scorecard

    sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan sebab Balanced Scorecard yang

    telah dilakukan dapat menghasilkan perbaikan dan perubahan strategis yang dilakukan untuk

    pencapaian kinerja yang akan dicapai dalam pengelolaan unit usaha perusahaan.

    Sejarah Balanced Scorecard

    Ide mengenai balance scorecard pertama kali dipublikasikan dalam artikel Robert S.

    Kaplan dan David P. Norton di Harvard Bussines Review tahun 1992 dalam sebuah artikel

    bejudul Balance Scorecard-Measures that Drive Performance. Artikel tersebut merupakan

    laporan dari serangkaian riset dan eksperimen terhadap beberapa perusahaan di Amerika serta

    diskusi rutin dua bulanan dengan wakil dari berbagai bidang perusahaan sepanjang tahun itu

    untuk mengembangkan suatu model penggukuran kinerja baru.

    Balanced Scorecard dikembangkan sebagai sistem pengukuran kinerja yang

    memungkinkan para eksekutif memandang perusahaan dari berbagai perspektif secara

    simultan. Scorecard terdiri atas tolok ukur keuangan yang menunjukkan hasil dari tindakan

    yang diambil sebagaimana ditunjukkan pada empat perspektif tolok ukur operasional;

    keuangan, kepuasan pelanggan, proses internal, dan kemampuan berorganisasi untuk belajar

    dan melakukan perbaikan; yang menghubungkan pengendalian operasional jangka pendek ke

    dalam visi dan strategi bisnis jangka panjang.

    Dalam perkembangannya, BSC kemudian dikembangkan untuk menghubungkan

    tolok ukur bisnis dengan strategi perusahaan. BSC merupakan sistem manajmen yang dapat

    memotivasi berbagai temuan perbaikan pada area-area seperti produk, proses pelanggan dan

    pengembangan produk. Mulai pertengahan tahun 1993, perusahaan konsultan yang dipimpin

    oleh David P. Norton, Renaissance Solution, Inc menerapkan balance scorecard sebagai

    sarana untuk menerjemahkan dan mengimplemantasikan strategi di berbagai perusahaan

    kliennya. Sejak saat itu BSC tidak saja digunakan sebagai sistem pengukuran kinerja namun

    berkembang lebih jauh sebagai sistem manajmen strategis.

    Pengertian

    Dilihat dari asal katanya, kata balance scorecard berasal dari kata score, yang berarti

    penghargaan atas poin-poin yang dihasilkan; memberi angka; dalam arti yang lebih luas

    scorecard berarti suatu kesadaran bersama dimana segala sesuatu perlu diukur dan kata

    balance yang mana dapat diartikan bahwa angka atau score tersebut harus mencerminkan

    keseimbangan antara sekian banyak eleman penting dalam kinerja.

    2

  • 7/28/2019 Pengukuran Dan Implementasi Srategi

    3/15

    Menurut Mowen, 2005 Balance Scorecard adalah sistem manajemen strategis yang

    mendefinisikan sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi.

    Balanced scorecard dipandang dan diterapkan sebagai sistem pengukuran kinerja

    startegi. Peta strategi adalah komponen paling penting dari sistem balanced scorecard. Peta

    strategi sebuah organiasasi biasanya terdiri dari empat perspektif dengan kata lain balanced

    scorecard menerjemahkan misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasional dan

    ukuran kinerja dalam empat perspektif, yaitu :

    1. perspektif keuangan

    2. perspektif pelanggan

    3. perspektif proses bisnis internal

    4. perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

    Keempat perspektif mendefinisikan strategi organisasi, bahwa keempat perpektif

    memberikan struktur atau kerangka kerja untuk mengembangkan suatu ukuran kinerja yang

    terintegrasi.

    Dimasa lalu, perhatian organisasi yang tertumpu pada kepentingan pemilik modal

    mengakibatkan perspektif keuangan sebagai cara pandang yang biasa digunakan pemodal,

    juga sering digunakan oleh manajer untuk mengukur keberhasilan kinerja manajemen dan

    mengabaikan kinerja aspek non-keuangan lainnya. Pengukuran kinerja yang hanya

    didasarkan pada perspektif keuangan hanya dapat memberikan satu jenis informasi saja,

    sedangkan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan membutuhkan informasi

    yang beragam dan relevan yang disebut juga sebagai key success factor, sehingga

    menghasilkan keputusan manajemen yang tepat.

    Perusahaan yang hanya memiliki balanced scorecard tidak berarti memberikanmanfaat, karena balanced scorecard bukan sesuatu yang dapat dipasang dan dimainkan oleh

    3

  • 7/28/2019 Pengukuran Dan Implementasi Srategi

    4/15

    perusahaan. Balance scorecard juga tidak akan membuat sebuah tim manajemen yang buruk

    menjadi tim manajemen yang baik. Kualitas kepemimpinan yang sedang menjabat adalah

    penting bagi keberhasilan selanjutnya, dengan adanya balanced scorecard dapat membantu

    para pemimpin untuk menerapkan strategi dengan lebih baik.

    Pemimpin yang berkualitas atau syarat seorang manajer scorecard :

    1. memahami bisnis yang dijalankan perusahaan

    2. berupaya untuk melakukan perbaikan berkelanjutan

    3. berkredibilitas tinggi

    4. mampu memotivasi atau mendorong karyawannya untuk berkerja lebih baik

    5. memiliki semangat dan keyakinan yang tinggi

    Ciri-ciri sistem balance scorecard, mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

    1. Merupakan suatu aspek dari strategi perusahaan.

    2. Menetapkan ukuran kinerja melalui mekanisme komunikasi antar tingkatan manajemen

    3. Mengevaluasi hasil kinerja secara terus menerus guna perbaikan pengukuran kinerja

    pada kesempatan selanjutnya.

    Setiap ukuran dalam balance scorecard menyajikan suatu aspek dari strategi

    perusahaan, karena dengan sistem ini manajemen dapat menggunakannya untuk berbagai

    alternatif pengukuran terhadap hal-hal berikut :

    1. Faktor-faktor kritis yang menentukan keberhasilan strategi perusahaan

    2. Menunjukan hubungan individu/sub bisnis unit dengan yang dihasilkannya, sebagai

    akibat dari penetapan pengukuran yang telah dikomunikasikannya.

    3. Menunjukan bagaimana pengukuran nonfinansial mempengaruhi finansial jangka

    panjang.

    4. Memberikan gambaran luas tentang perusahaan yang sedang berjalan.

    Balance scorecard mencoba untuk menciptakan suatu gabungan pengukuran

    strategis, pengukuran finansial dan nonfinansial serta pengukuran ekstern dan intern.

    Balanced scorecard dapat dikembangkan sesuai struktur, budaya atau kebutuhan

    kinerja di masing-masing perusahaan. Menurut Scheiderman, seorang konsultan independen,

    mengidentifikasikan tujuh cara berbeda penerapan balanced scorecard :

    1. piranti manajemen proyek

    Balanced scorecard ini digunakan untuk menelusuri langkah-langkah menengah antara

    awal proyek dan hasil yang diberikan.

    2. sarana untuk mendidik orang akan perlunya ukuran yang seimbang

    4

  • 7/28/2019 Pengukuran Dan Implementasi Srategi

    5/15

    Penerapan yang kedua ini didasarkan pada pengakuan perlunya keseimbangan ukuran

    keuangan dan non-keuangan. Balanced scorecard ini digunakan untuk mendidik orang

    bahwa mereka dapat menggunakan ukuran non-keuangan untuk mengelola bisnis dalam

    cara yang proaktif dan dari perpektif yang prediktif.

    3. piranti komunikasi

    Jenis scorecard ini berusaha untuk menerjemahkan bahasa strategi ke dalam istilah yang

    bermakna bagi orang-orang yang peringkatnya lebih rendah.

    4. piranti pengendalian

    Perusahaan telah memiliki standar kinerja dan standar yang baik akan terus

    dipertahankan dan ditingkatkan.

    5. untuk mengelola pertukaran

    Balanced scorecard ini menekankan potensi pertukaran antara biaya dan kualitas, dan

    agar manajemen tidak terpecah konsentrasinya.

    6. piranti penyebaran

    Sebagai alat penyebaran informasi, kebijakan, maupun startegi perusahaan dari

    tingkatan yang paling tinggi sampai ke tingkatan paling bawah.

    7. kerangka kerja untuk mengubah strategi menjadi tindakan

    Balanced scorecard ini secara eksplisit mengaitkan strategi organisasi untuk pengukuran

    dan sasaran berbasis waktu yang disebarkan di seluruh perusahaan kepada tim dan

    individu yang harus mewujudkannya.

    Selain menggunakan balanced scorecard perusahaan juga bisa menggunakan kerangka

    kerja yang lain untuk memperbaiki kinerjanya. Cara yang lain adalah dengan menilai kinerja

    dalam bidang-bidang sebagai berikut :

    1. kepemimpinan: dengan sub komponen seperti kepemimpinan organisasional dan

    tanggung jawab sosial

    2. perencanaan: dengan sub komponen seperti pengembangan dan penyebaran strategi

    3. informasi: dengan sub komponen seperti pengukuran, analisis, manajemen informasi dan

    pengetahuan

    4. orang: dengan sub komponen seperti pembelajaran dan motivasi karyawan, sistem kerja,

    kesejahteraan dan kepuasan karyawan

    5. hasil: berfokus pada pelanggan, keuangan dan pasar, produk dan pelayanan, sumber daya

    manusia, efektivitas organisasional, tata kelola, dan tanggungjawab sosial

    Balanced Scorecard merupakan suatu kerangka kerja baru yang mengintegrasikan

    berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi perusahaan. Selain ukuran finansial masa lalu,

    5

  • 7/28/2019 Pengukuran Dan Implementasi Srategi

    6/15

    Balanced Scorecardjuga menggunakan pendorong kinerja masa depan. Pendorong kinerja

    yang meliputi perspektif pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta

    pertumbuhan, diturunkan dari proses penerjemahan strategi perusahaan yang dilaksanakan

    secara eksplisit dan ketat ke dalam berbagai tujuan dan ukuran yang nyata. Balanced

    Scorecard tetap mempertahankan berbagai ukuran finansial tradisional yang hanya

    menjelaskan berbagai peristiwa masa lalu dan tidak memadai untuk menuntun dan

    mengevaluasi perjalanan yang harus dilalui perusahaan abad informasi dalam menciptakan

    nilai masa depan melalui investasi yang ditanamkan pada pelanggan, pemasok, pekerja,

    proses, teknologi, dan inovasi.Balanced Scorecardmelengkapi seperangkat ukuran finansial

    kinerja masa lalu dengan ukuran pendorong (drivers) kinerja masa depan.

    Perspektif Keuangan

    Perspektif ini menetapkan tujuan kinerja keuangan jangka pendek dan jangka

    panjang. Jadi, tujuan dan ukuran perspektif yang lain harus dihubungkan dengan tujuan

    keuangan.

    Secara tradisional, laporan keuangan merupakan indikator historis-agregatif yang

    merefleksikan akibat dari implementasi dan eksekusi strategi dalam satu periode. Pengukuran

    kinerja keuangan akan menunjukkan apakah perencanaan dan pelaksanaan strategi

    memberikan perbaikan yang mendasar bagi keuntungan perusahaan. Perbaikan-perbaikan ini

    tercermin dalam sasaran-sasaran yang secara khusus berhubungan dengan keuntungan yang

    terukur, pertumbuhan usaha dan nilai pemegang saham.

    Pengukuran kinerja keuangan mempertimbangkan adanya tahapan dari siklus

    kehidupan bisnis, yaitu: growth, sustain, dan harvest. Tiap tahapan memiliki sasaran yang

    berbeda, sehingga penekanan pengukurannya berbeda pula.

    Growth adalah tahapan awal siklus kehidupan perusahaan dimana perusahaan

    memiliki produk atau jasa yang secara signifikan memiliki potensi pertumbuhan terbaik.

    Disini, manajemen terikat dengan komitmen untuk mengembangkan suatu produk atau jasa

    baru, membangun dan mengembangkan suatu produk/ jasa dan fasilitas produksi, menambah

    kemampuan operasi, mengembangkan sistem, infrastruktur, dan jaringan distribusi yang akan

    mendukung hubungan global, serta membina dan mengembangkan hubungan dengan

    pelanggan. Dalam tahap pertumbuhan, perusahaan pada umumnya beroperasi dengan arus

    kas yang negatif dengan tingkat pengembalian modal yang rendah. Dengan demikian tolok

    ukur kinerja yang cocok dalam tahap ini adalah, misalnya tingkat pertumbuhan pendapatan

    atau penjualan dalam segmen pasar yang telah ditargetkan.

    6

  • 7/28/2019 Pengukuran Dan Implementasi Srategi

    7/15

    Sustain adalah tahapan kedua dimana perusahan masih melakukan investasi dan

    reinvestasi dengan mengisyaratkan tingkat pengembalian terbaik. Dalam tahap ini,

    perusahaan mencoba mempertahankan pangsa pasar yang ada, bahkan mengembangkannya

    jika mungkin. Investasi yang dilakukan umumnya diarahkan untuk menghilangkan

    bottleneck, mengembangkan kapasitas dan meningkatkan perbaikan operasional secara

    konsisten. Sasaran keuangan pada tahap ini diarahkan pada besarnya tingkat pengembalian

    atas investasi yang dilakukan. Tolok ukur yang seringkali digunakan pada tahap ini misalnya:

    ROI, ROCE, dan EVA.

    Harvestadalah tahapan ketiga dimana perusahaan benar-benar menuai hasil investasi

    di tahap-tahap sebelumnya. Tidak ada lagi investasi bear baik ekspansi maupun

    pembangunan kemampuan baru, kecuali pengeluaran untuk pemeliharaan dan perbaikan

    fasilitas. Sasaran keuangan utama dalam tahap ini, sehingga diambil sebagai tolok ukur

    adalah memaksimumkan arus kas masuk dan pengurangan modal kerja.

    Perspektif keuangan memiliki tiga tema strategis, yaitu pertumbuhan pendapatan,

    penurunan biaya, penggunaan aset.

    Tujuan Ukuran

    Pertumbuhan pendapatan :

    Kenaikan jumlah produk baru

    Membuat aplikasi baru

    Mengembangkan pelanggan dan pasar

    baru

    Mengadopsi strategi harga baru

    % pendapatan dari produk baru

    % pendapatan dari aplikasi baru

    % pendapatan dari sumber baru

    Profitabilitas produk & pelanggan

    Penurunan Biaya :

    Penurunan biaya produk per unit

    Penurunan biaya pelanggan per unit

    Penurunan biaya jalur distribusi

    Biaya produk per unit

    Biaya pelanggan per unit

    Biaya per jalur distribusi

    Pemanfaatan Aset :

    Perbaikan pemanfaatan aset Laba atas investasi, nilai tambah

    ekonomi

    Perspektif Pelanggan

    Perspektif pelanggan memiliki dua kelompok pengukuran yaitu: customer core

    measurement dan customer value prepositions.

    A. Customer core measurement memiliki beberapa komponen pengukuran yaitu:

    7

  • 7/28/2019 Pengukuran Dan Implementasi Srategi

    8/15

    1. Market share, pengukuran ini mencerminkan bagian yang dikuasai perusahaan atas

    keseluruhan pasar yang ada, yang meliputi antara lain: jumlah pelanggan, jumlah

    penjualan, dan volume unit penjualan.

    2. Customer retention, mengukur tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan

    hubungan dengan konsumen.

    3. Customer acuisition, mengukur tingkat dimana suatu unit bisnis mampu menarik

    pelanggan baru atau memenangkan bisnis baru,

    4. Customer satisfaction, menaksir tingkat kepuasan pelanggan terkait dengan kinerja

    spesifik dalam value proposition.

    5. Customer proitability, mengukur laba bersih dari seorang pelanggan atau segmen

    setelah dikurangi biaya yang khusus diperlukan untuk mendukung pelanggan tersebut.

    B. Customer value prepositions merupakan pemicu kinerja yang terdapat pada core value

    propotion yang didasarkan pada atribut sebagai berikut:

    1. Product/ service attribute, meliputi fungsi dari produk jasa, harga dan kualitas.

    Pelanggan memiliki preferensi yang berbeda-beda atas produk yang ditawarkan. Ada

    yang mengutamakan fungsi dari produk, kualitas atau harga yang murah. Perusahaan

    harus mengidentifikasikan apa yang diinginkan pelanggan atas produk yang

    ditawarkan. Selanjutnya pengukuran kinerja ditetapkan berdasarkan hal tersebut.

    2. Customer relationship, menyangkut perasaan pelanggan terhadap proses pembelian

    produk yang ditawarkan perusahaan. Perasaan konsumen ini sangat dipengaruhi oleh

    responsivitas dan komitmen perusahaan terhadap pelanggan berkaitan dengan

    masalah waktu penyampaian. Waktu penyampaian merupakan komponen yang

    penting dalam persaingan perusahaan. Konsumen pada umumnya menggap

    penyelesaian order yang cepat dan tepat waktu sebagai faktor yang penting bagi

    kepuasan mereka.

    3. Image & relationship, mengambarkan faktor-faktor intangibleyang menarik seorang

    konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan. Membangun image dan reputasi

    dapat dilakukan melalui iklan dan menjaga kualias seperti yang dijanjikan.

    Perspektif pelanggan merupakan sumber komponen pendapatan dari tujuan keuangan,

    mendefinisikan segmen pasar dan pelanggan di mana unit bisnis akan bersaing. Lima tujuan

    utama dari perspektif ini adalah : peningkatan pasar, peningkatan pembelian pelanggan,

    peningkatan kepuasan dan profitabilitas pelanggan.

    8

  • 7/28/2019 Pengukuran Dan Implementasi Srategi

    9/15

    Tujuan Ukuran

    Utama :

    Peningkatan pangsa pasar

    Peningkatan kepuasan pelanggan

    Peningkatan profitabilitas pelanggan

    % pasar

    Tingkat dari survei pelanggan

    Profitabilitas pelanggan

    Nilai kinerja :

    Penurunan harga

    Penurunan biaya pasca-pembelian

    Perbaikan kualitas produk

    Perbaikan kesan dan reputasi produk

    Harga

    Biaya pasca-pembelian

    % pengembalian produk

    Tingkat dari survei pelanggan

    Perspektif Proses

    Mencakup identifikasi proses yang diperlukan untuk memberikan nilai pada

    pelanggan dan pemilik, yang diperlukan dalam perspektif ini adalah rantai nilai proses, yang

    terdiri dari proses inovasi, proses operasional, dan proses pasca penjualan.

    Proses inovasi mengantisipasi keperluan yang timbul dan potensial dari pelanggan

    dan menciptakan produk dan jasa baru untuk memuaskan kebutuhan itu. Proses operasional

    menghasilkan dan memberikan produk dan jasa yang telah ada ke pelanggan, dimulai dengan

    pesanan pelanggan sampai dengan pengiriman produk atau jasa. Proses pasca penjualan

    memberikan pelayanan yang cepat tanggap dan penting bagi pelanggan setelah produk atau

    jasa telah dikirim.

    Tujuan Ukuran

    Inovasi :

    Peningkatan jumlah produk baru

    Peningkatan produk yang dimiliki

    Jumlah produk baru VS yg

    direncanakan

    % pendapatan dari produk yg dimiliki

    Operasional :

    Peningkatan kualitas proses

    Peningkatan efisiensi proses

    Penurunan waktu proses

    Biaya kualitas, hasil output, % unit

    cacat

    Trend biaya unit, output/input

    Waktu siklus pemrosesan

    Pelayanan pascapenjualan :

    Peningkatan kualitas pelayanan

    Peningkatan efisiensi pelayanan

    Pertama langsung berhasil

    Trend biaya, output/input

    Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

    9

  • 7/28/2019 Pengukuran Dan Implementasi Srategi

    10/15

    Merupakan sumber kemampuan yang memungkinkan penyelesaian atau pemenuhan

    tujuan tiga perspektif lainnya. Perpektif ini memiliki tiga tujuan utama, yaitu kemampuan

    pegawai; motivasi pemberdayaan, dan pensejajaran; dan peningkatan kemampuan sistem

    informasi. Dalam perspektif ini, perusahaan melihat tolok ukur dari:

    Employee capabilities,

    Information system capabilities,

    Motivation; empowermwnt & alignment

    Tujuan Ukuran

    Peningkatan kemampuan pegawai Tingkat kepuasan pegawai

    % pergantian pegawai

    Produktivitas pegawai

    Peningkatan motivasi dan pensejajaran Saran per pegawai

    Saran per pegawai yang dilaksanakan

    Peningkatan kemampuan sistem

    informasi

    % proses dengan kemapuan merespon

    balik dalam waktu nyata

    Balance Scorecard sebagai Alat Perencanaan Strategik

    Balanced Scorecard adalah alat perencanaan strategik yang sangat berdaya untuk

    meningkatkan kemampuan organisasi dalam melipatgandakan kinerja keuangan

    berkesinambungan. Implementasi Balanced Scorecard sebagai alat perencanaan strategik

    pada hakikatnya menuntut perubahan secara radikal gaya manajemen (management style)

    yang meliputi: perubahan alat (toolset), perubahan pengetahuan manajemen (skillset), dan

    pergeseran sikap mental (mindset). Sebagai alat perencanaan, Balanced Scorecard dilandasi

    oleh falsafah perencanaan yang fit dengan jamannya dan diisi dengan pengetahuan

    manajemen yang dilandasi dengan paradigma manajemen baru. Lokakarya ini akan

    membahas falsafah perencanaan yang melandasi implementasi Balanced Scorecard. Di

    samping itu, akan dibahas pula paradigma, keyakinan dasar, dan nilai dasar yang melandasi

    pengetahuan manajemen yang dituangkan ke dalam empat perspektif Balanced Scorecard.

    Pergeseran mindset dan perubahan pengetahuan manajemen (skillset) inilah yang

    menjanjikan efektivitas implementasi Balanced Scorecard sebagai alat perencanaan strategik

    untuk peliptganda kinerja keuangan perusahaan. Topoi yang akan dibahas dalam lokakarya

    ini mencakup:

    1. Implementasi Balanced Scorecard menuntut perubahan gaya manajemen (management

    style)

    10

    http://www.valuebasedmanagement.net/methods_balancedscorecard.htmlhttp://www.valuebasedmanagement.net/methods_balancedscorecard.htmlhttp://www.valuebasedmanagement.net/methods_balancedscorecard.htmlhttp://www.valuebasedmanagement.net/methods_balancedscorecard.htmlhttp://www.valuebasedmanagement.net/methods_balancedscorecard.htmlhttp://www.valuebasedmanagement.net/methods_balancedscorecard.html
  • 7/28/2019 Pengukuran Dan Implementasi Srategi

    11/15

    2. Konsep perencanaan dan pergeseran falsafah perencanaan

    3. Perubahan lingkungan bisnis dan pergeseran paradigma manajemen

    4. Pengetahuan manajemen yang dituangkan ke dalam empat perspektifBalanced Scorecard

    Balance Scorecard dan Sistem Pengukuran / Penilaian Kinerja Bisnis

    Pengukuran kinerja adalah tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai

    aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan. Hasil pengukuran tersebut kemudian

    digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi

    pelaksanaan suatu rencana dan titik dimana perusahaan memerlukan penyesuaian-

    penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian.

    Hakikat sistem pengukuran kinerja trandisional, pengukuran kinerja dilakukan dengan

    menetapkan secara tegas tindakan tertentu yang diharapkan akan dilakukan oleh personal dan

    melakukan pengukuran kinerja untuk memastikan bahwa personel melaksanakan tindakan

    sebagaimana diharapkan. Hal ini berbeda dengan pengukuran kinerja dalam zaman teknoligi

    informasi sebagaimana digunakan dalam balance scorecard bergeser menuju pemotivasian

    ersonel untuk mewujudkan visi dan strategi organisasi.

    Dalam lingkungan persaingan yang kian semakin tidak menentu, proses pengambilan

    keputusan manajemen perlu didukung dengan sistem tolok ukur kinerja integratif, dimana

    secara internal konsisten dengan visi, misi, dan stratedi perusahaan disertai kemampuan

    umpan balik yang semakin cepat, serampak dan simultan. Untuk menanggapi peluang dan

    ancaman dalam persaingan yang ketat tolok ukur yang hanya mampun melaporkan secara

    agregatif hasil-antara dari ouptput akuntansi manajemen tradisional yang accountability-

    based, jelas sudah tidak memadai. Sejalan dengan sistem pengendalian manajemen yang

    membedakan pengendalian strategi dan pengendalian manajemen, BSC juga merupakan

    sarana pengukuran bagi kinerja strategi dan operasionalisasi strategi melalui lagging

    indicators dan lead indicators yang melintasi empat perspekstif BSC yang seimbang dan

    terikat secara kausal.

    Pengukuran kinerja sendiri merupakan bagian dari sistem pengendalian manajmen

    yang mencakup baik tindakan yang mengimplemantasikan keputusan perencanaan maupun

    penilaian kinerja pegawai serta operasionalnya. Penilaian kinerja merupakan sarana bagi

    manajmen untuk mengetahui sejauh mana tujuan perusahaan telah tercapai, menilai prestasi

    bisnis, manajer, divisi, dan individu dalam perusahaan dimasa mendatang.

    Pengukuran kinerja yang hanya berdasarkan tolok ukur keuangan sebagai satu-

    satunya pengukur kinerja perusahaan memiliki banyak kelemahan, diantaranya:

    11

    http://www.valuebasedmanagement.net/methods_balancedscorecard.htmlhttp://www.valuebasedmanagement.net/methods_balancedscorecard.html
  • 7/28/2019 Pengukuran Dan Implementasi Srategi

    12/15

    1. pemakaian kinerja keuangan sebagai satu-satunya penentu kinerja perusahaan dapat

    mendorong manajer untuk mengambil tindakan jagka pendek dengan mengorbankan

    kepentingan jangka panjang. Misalnya: untuk menaikkan profit atau ROI seorang manajer

    dapat mengurangi komitmennya terhadap pengembangan atau pelatihan bagi karyawan,

    termasuk investasi-investasi dalam sistem dan teknologi untuk kepentingan perusahaan

    masa depan. Sehingga dalam jangka pendek kinerja keuangan meningkat, namun jangka

    panjang akan menurun.

    2. diabaikannya aspek pengukuran non-financial dan intangible asset pada umumnya, baik

    dari sumber internal maupun eksternal akan memberikan suatu pendangan yang keliru

    bagi manajer tentang perusahaan dimasa sekarang terlebih lagi dimasa mendatang.

    3. kinerja keuangan hanya bertunpu pada kinerja masa lalu dan kurang mampu sepenuhnya

    untuk menuntun perusahaan kearah tujuan perusahaan.

    Dengan munculnya berbagai paradigma baru dimana bisnis harus digerakkan oleh

    cstomer-focsed, suatu sistem pengukuran kinerja yang efektif, paling tidak harus memiliki

    syarat-syarat sebagai berikut:

    1. Didasarkan pada masing-masing aktivitas dan karakteristik organisasi itu sendiri sesuai

    dengan perspektif pelanggan

    2. Evaluasi atas berbagai aktivitas, menggunakan ukuran-ukuran kinerja yang customer-

    validated.

    3. Sesuai dengan seluruh aspek kinerja aktivitas yang mempengaruhi pelanggan, sehingga

    menghasilkan penilaian yang komprehensif

    4. Memberikan umpan balik untuk membantu seluruh anggota organisasi mengenali

    masalah-masalah yang ada kemungkinan perbaikan.

    Penyebab Terjadinya Kesalahan Penerapan Balanced Scorecard

    1. perusahaan kurang paham bahwa harus menghubungkan antara ukuran yang baru dengan

    strategi khusus yang dimiliki perusahaan, memandang BSC merupakan suatu pendekatan

    yang berdiri sendiri, yang berbeda dengan pendekatan lain. Jadi, bila sejak awal

    manajemen atau berbagai pihak dalam organisassi memandang keberadaan BSC secara

    esklusif maka resiko kegagalan penerapan BSC semakin tinggi

    2. orang yang salah atau orang yang tidak paham mengenai balanced scorecard salah

    memilih ukuran yang akan dikembangkan atau salah menentukan variabel dan tolok ukur

    BSC yang tidak sejalan dengan ekspektasi stakeholder, terutama non-owners stakeholder

    12

  • 7/28/2019 Pengukuran Dan Implementasi Srategi

    13/15

    (selain pemegang saham, seperti: karyawan, pelanggan, pemasok, masyarakat, dan bahkan

    juga generasi mendatang)

    3. improvements goal (tujuan-tujuan pengembangan manajerial dan bisnis) dalam

    perusahaan tidak didasarkan pada kebutuhan stakeholders

    4. tidak ada sistem yang dapat diandalkan yang dapat merinci sasaran-sasaran pada tingkat

    manajemen puncak hingga level dibawahnya secara efektif, yang pada dasarnya

    merupakan alat aktualisasi strategi dan pengembangan bisnis

    5. karyawan kurang mempunyai rasa memiliki terhadap perusahaan. Ini tentunya sangat

    berpengaruh terhadap efektifitas BSC karena BSC sesungguhnya membutuhkan peran

    serta seluruh individu dalam seluruh lini organisasi

    Mengoptimalkan Balanced Scorecard

    1. komposisi Project Group, konsep BSC dimaksudkan untuk menyediakan suatu gambaran

    selengkap mungkin tentang perusahaan. Dalam hal ini project group yang sesuai terdiri

    dari 4-15 orang. Angka optimal kesuksesan tidak mungkin digeneralisasikan, meskipun

    penting project group jangan sampai tumbuh terlalu besar sehingga menggangu efisiensi

    dan kebebasan bertindak, namun grup ini juga tidak boleh terlalu kecil sehingga bagian

    organisasi tertentu tidak memiliki suara dalam proses penyusunan

    2. cakupan Project

    3. mendasarkan scorecard pada strategi perusahaan, implementasi strategi bukan untuk

    formulasi strategi

    4. balanced scorecard dapat diimplementasikan sampai tingkat operasional dengan wawasan

    strategis

    5. balanced scorecard digunakan untuk menginformasikan dan mengkomunikasikan sistem,

    bukan untuk mengontrol sistem

    6. menentukan berbagai tolok ukur yang didefinisikan secara jelas dan konsisten

    7. keseimbangan dan hubungan sebab akibat antar berbagai tolok ukur

    8. menyusun sasaran

    9. hubungan dengan sistem pengendalian yang ada

    10. meyakinkan kemungkinan dikerjakannya tolok ukur dan pengukuran

    11.pelatihan dan informasi

    12. pengembangan suatu organisasi pembelajaran

    13. menindaklanjuti konsep

    13

  • 7/28/2019 Pengukuran Dan Implementasi Srategi

    14/15

    Alasan Perusahaan MenerapkanBalanced Scorecard

    Dorongan untuk menyusun sebuah Balanced Scorecarddapat timbul dari kebutuhan

    untuk:

    1. mengklarifikasi dan memperoleh konsensus tentang visi dan strategi,

    2. membangun sebuah tim manajemen,

    3. mengkomunikasikan strategi,

    4. mengaitkan imbalan dengan pencapaian tujuan strategis,

    5. menentukan target strategis,

    6. menyelaraskan sumber daya dengan inisiatif strategis,

    7. mempertahankan investasi di dalam aktiva intelektual dan tidak berwujud,

    8. menyediakan dasar bagi pembelajaran strategis.

    Keunggulan Balanced Scorecard

    1. tolak ukur balanced scorecard yang berkiblat pada tujuan startegik dan situasi persaingan

    2. manajer dapat memperbaiki kinerja pada periode mendatang

    3. keseimbangan antara tolak ukur keuangan dengan operasional

    KESIMPULAN

    Balance scorecard mencoba untuk menciptakan suatu gabungan pengukuran

    strategis, pengukuran finansial dan nonfinansial serta pengukuran ekstern dan intern.

    Balanced scorecard dipandang dan diterapkan sebagai sistem pengukuran kinerja

    startegi. Peta strategi adalah komponen paling penting dari sistem balanced scorecard. Peta

    strategi sebuah organiasasi biasanya terdiri dari empat perspektif dengan kata lain balanced

    scorecard menerjemahkan misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasional dan

    ukuran kinerja dalam empat perspektif, yaitu :

    perspektif keuangan

    perspektif pelanggan

    perspektif proses bisnis internal

    perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

    Perspektif keuangan, menetapkan tujuan kinerja keuangan jangka pendek dan jangka

    panjang, mengacu pada konsekwensi ekonomi/keuangan dari tiga perspektif lain. Perspektif

    ini memiliki tiga tema strategis, yaitu pertumbuhan pendapatan, penurunan biaya, dan

    penggunaan aset.

    14

  • 7/28/2019 Pengukuran Dan Implementasi Srategi

    15/15

    Perspektif Pelanggan, perspektif ini adalah sumber komponen pendapatan dari tujuan

    keuangan, yang mendefinisikan/memilih pelanggan dan segmen pasar dimana perusahaan

    memenuhi untuk bersaing. Perspektif ini memiliki dua nilai, yaitu ;

    a. tujuan dan ukuran utama, memiliki tujuan, yaitu ; peningkatan pangsa pasar, peningkatan

    retensi pelanggan, peningkatan pembelian pelanggan, peningkatan kepuasan pelanggan,

    dan peningkatan profitabilitas pelanggan.

    b. nilai pelanggan, adalah perbedaan antara realisasi dan pengorbanan, dimana;

    - realisasi adalah apa yang pelanggan terima dan pengorbanan, meliputi; fungsi produk

    (fitur), kualitas produk, reandalan pengiriman, waktu respons pengiriman, citra dan

    reputasi.

    - Pengorbanan meliputi harga produk, waktu untuk mempelajari penggunaan produk,

    biaya operasional, biaya pemeliharaan, dan biaya pembuangan.

    Perspektif proses, sarana untuk menciptakan nilai pelanggan dan pemegang saham,

    perspektif ini mencakup identifikasi proses yang diperlukan untuk mencapai tujuan

    pelanggan dan keuangan. Kerangka kerja perspektif ini meliputi; 1) proses inovasi, untuk

    mengantisipasi keperluan yang timbul dan potensi dari pelanggan dan menciptakan produk

    dan jasa baru untuk memuaskan kebutuhan. 2) Proses operasi, menghasilkan dan

    memberikan produkdan jasa yang telah ada kepada pelanggan, proses dimulai dari pesanan

    pelanggan dan berakhir dengan pengiriman barang dan jasa. 3) Proses Pelayanan pasca

    penjualan, proses ini merupakan tiga tujuan proses operasi diatas, adalah juga merupakan

    tujuan yang dibutuhkan pada proses pascapenjualan.

    Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, adalah suatu kemampuan yang

    memungkinkan penyelesaian atau pemenuhan tiga perspektif lainya.

    15