implementasi model pengukuran kinerja balanced scorecard

20
Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard (BSC) Pada PT. TELKOM Indonesia Nama Kelompok : Ariezky Pratama 12611022 A. Farid Zainuddin 12611011

Upload: arie-ricky-pratama

Post on 17-Feb-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengukuran Kinerja

TRANSCRIPT

Page 1: Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard

Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard (BSC)

Pada PT. TELKOM Indonesia

Nama Kelompok :Ariezky Pratama 12611022A. Farid Zainuddin 12611011

Page 2: Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard

PROFIL PERUSAHAAN

Telkom Indonesia atau Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom Group melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data.

Page 3: Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard

VISI, MISI, TUJUAN DAN INISIATIF STRATEGI

Visi :PT. TELKOM Indonesia.Tbk mempunyai visi untuk menjadi pelaku Infokom terkemuka di kawasan Regional.

  Misi :

PT. TELKOM Indonesia.Tbk mempunyai misi untuk memberikan layanan "One Stop Infocom" dengan kualitas yang prima dan harga kompetitif, mengelola usaha dengan cara yang terbaik dengan mengoptimalkan SDM yang unggul, dengan teknologi yang kompetitif dan dengan Business Partner yang sinergi.

Page 4: Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard

 Tujuan :-          Menciptakan posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legency &

meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.

 Inisiatif Strategis :Mengoptimalkan layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak / Fixed

wireline (”FWL”).Memperkuat dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak

bergerak / fixed wireless access (”FWA”) dan mengelola portofolio nirkabel.

Melakukan investasi pada jaringan broadband.Mengintegrasi solusi bagi UKM, Enterprise dan berinvestasi di bisnis

wholesale.Mengembangkan layanan Teknologi Informasi termasuk e-payment.Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.Berinvestasi pada peluang bisnis international yang strategis.Mengintegrasikan Next Generation Network (”NGN”) dan OBCE (Operational

support system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations management).

Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.Melakukan transformasi budaya perusahaan.

Page 5: Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard

STRUKTUR ORGANISASI

Page 6: Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard

BUDAYAPT TELKOM Tbk menggunakan The Telkom Way 135sebagai

budaya organisasi yang harus disepakati semua karyawannya. Pola 1-3-5 itu sendiri berarti;

1. 1 (Satu) Asumsi Dasar2. 3 (Tiga) Nilai Inti yang Mencakup:Customer Value (Nilai Pelanggan)Excellent Service (Pelayanan yang Sempurna)Competent people (Orang-orang yang kompeten)3. 5 (Lima) merupakan langkah perilaku untuk memenangkan

persaingan, yang terdiri atas:Stretch The Goals,Simplify,Involve Everyone,Quality is My Job, and;Reward the Winners.

Page 7: Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard

PENGUMPULAN DATAStreght1.      Telkom memiliki kekuatan finansial yang besar. Sehingga

memudahkan Telkom untuk melakukan investasi peralatan telekomunikasi. Selain itu, mereka juga memiliki jaringan dan infrastruktur yang luas mencakup segenap wilayah tanah.

2.      Setiap tahun , jumlah pelanggan Perusahaan terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat

3.      Pilihan produk dan beragam jenis layanan yang ditawarkan merupakan keunggulan strategis

4.      Dari sisi keuangan,menunjukkan arus kas yang kuat dan rasio hutang terhadap ekuitas yang sehat.

5.      Sejumlah departemen dan instansi Pemerintah (tidak termasuk BUMN) bisa membeli layanan Telkom sebagai pelanggan langsung

Page 8: Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard

Weakness1.      Jumlah pekerjanya terlampau besar,

sehingga kurang efisien dan boros dalam anggaran.

2.      Langkah strategis merger & akuisisi, investasi & divestasi serta pengelolaan anak perusahaan bs mempengaruhi keuangan perusahaan.

3.      Kepentingan Pemegang Saham dapat berbeda dengan kepentingan Pemegang Saham Telkom lainnya.

4.      Kebocoran Pendapatan berpotensi mengakibat kan kelemahan internal dan masalah eksternal dan jika terjadi dapat menimbulkan kerugian pada hasil produksi

Page 9: Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard

Opportunity1.      Industri telekomunikasi dan informasi

akan terus memiliki peranan penting di Indonesia seiring yang berkesinambungan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia

2.      Permintaan masyarakat yang tinggi akan akses internet merupakan pasar yang sangat potensial

3.      Selain jumlah penduduk Indonesia yang besar, dan baru sedikit yang telah memiliki akse internet, tentu merupakan peluang pasar yang sangat baik bagi pertumbuhan bisnis.

Page 10: Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard

Threat1.      Masyarakat semakin menuntut mobilitas

dan fleksibilitas dari alat komunikasinya2.      Kondisi persaingan akan menjadi semakin

ketat.3.      Tidak ada jaminan bahwa situasi politik di

Indonesia akan stabilJaringannya Jaringan Telkom, khususnya jaringan akses kabel ,

4.      Kemungkinan krisis keuangan global akan berdampak buruk secara material

5.      Jaringan Telkom, khususnya jaringan akses kabel , dapat menghadapi potensi ancaman keamanan

Page 11: Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard

IFE MATRIX

Page 12: Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard

EFE MATRIX

Page 13: Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard

SWOT MAPS

Page 14: Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard

Dari hasil pembobotan IFE dan EFE pada sub bab di atas , maka akan dihasilkan swot map seperti di atas ini. Dimana posisi perusahaan itu berada pada kondisi S-O. Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan.

Page 15: Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard
Page 16: Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard
Page 17: Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard
Page 18: Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard

Adapun strategi yang terpilih tersebut antara lain :1. Karena perusahaan memiliki kekuatan finansial

yang sangat kuat,maka perusahaan bisa berperan aktif untuk membantu memcerdaskan setiap individu agar tidak Gaptek.

2. Meningkatkan fasilitas internet agar bisa di jangkau oleh seluruh rakyat Indonesia.

3. Dengan adanya berbagai macam layanan produk yang disediakan, sehingga memudahkan penduduk indonesia untuk menikmati layanan yang mereka mau.

4. Terkontrolnya kas yang dimiliki perusahaan, bisa memaksimalkan layanan yang diberikan pada konsumen sehingga konsumen bisa merasakan kepuasan.

Page 19: Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard

PEMBOBOTAN STRATEGI DAN KPI

Page 20: Implementasi Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard