pengkajian.docx
DESCRIPTION
pengkajian klienTRANSCRIPT
PENGKAJIAN
1. IDENTITAS DIRI KLIEN
Nama : Bp. S
Umur : 34 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Sendang Agung, Minggir, Sleman
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Pegawai sekolah
Lama bekerja : ±10 tahun
Dx medis : Ca Recti T2N1M0 pro perbaikan KU pro SS I, Anemia,
Hipokalemia
Tanggal MRS : 29 Agustus 2013
No. RM : 01622738
Tanggal pengkajian : 9-10 September 2013
Jam pengkajian : 11.00
Sumber informasi : Klien dan keluarga (bapak dan ibu klien)
2. RIWAYAT PENYAKIT
a. Keluhan utama saat masuk RS
Lemas.
b. Riwayat penyakit sekarang
OS merupakan pasien Ca Recti T2 N1M0 tegak bulan Mei tahun 2013 di RSS, hasil PA
: massa rectum dan rectosigmoid : adenokarsinoma diferensiasi baik. OS
direncanakan kemo I dengan segmen leukovorin + 5FU, namun belum dapat kamar.
± 1HSMRS OS mengeluh mual muntah setiap makan, tidak bisa makan, minum
sedikit, lemas (+), BAK dbn, BAB lewat kolostomi (+), hitam (-), sesak (-).
c. Riwayat penyakit dahulu
Hipertensi (-), Diabetes mellitus (-), asma (-), alergi (-).
d. Diagnosa medik pada saat masuk RS
Ca recti T2 N1M0 pro perbaikan KU, pro SS I, Anemia MH susp. on chronic disease
dd blood loss dd ADB, SIRS, Candidiasis oral, hiponatremia, hipokalemia,
hipoalbumin.
e. Tindakan yang telah dilakukan di poliklinik atau UGD
Infuse RL 30 tpm
Injeksi ondansetron 1A/iv
Injeksi ranitidine 1a/iv
Cek lab urin rutin
O2 3lpm
Injeksi ceftazidim 1gr/iv
Aspar K 3x1
Ambil sampel PMI, MDT, retik., status besi
Ambil K/S darah
f. Catatan penanganan kasus (mulai saat pasien dirawat di ruang rawat sampai
pengambilan kasus kelolaan)
Diet TKTP lunak
Infuse NaCl : Kalbamin 20 tpm
Injeksi ceftazidim 1gr/8 jam
Injeksi ranitidine 1A/12 jam
Injeksi metoclopramid 1A/8 jam
Tranfusi PRC (2 kolf)
Transfusi albumin (2x100cc)
Aspar K 3x1
Candistatin drop 3x10qtt
Koreksi hipokalium dengan KCl premix (25 mEq)
3. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pengetahuan tentang penyakit dan perawatan
Klien dan keluarga (ibu klien) mengetahui mengenai penyakit Bp. S yaitu kanker
usus, keluarga dapat melakukan perawatan pada diri klien berupa mengganti kantong
kolostomi, mengelola obat oral, dan perawatan diri klien.
b. Pola nutrisi / metabolik
Program diit RS : diet lunak TKTP
Intake makanan :
Klien makan 3x sehari; dengan porsi ½ porsi dari RS; menu berupa bubur, sayur, dan
lauk. Alergi makanan (-), nafsu makan dikatakan menurun. Klien mendapat terapi
Kalbamin.
Intake cairan :
Intake cairan klien selama di RS berupa 2 gelas air (1 gelas air putih dan 1 gelas teh).
Orang tua klien menyatakan bahwa intake minum klien selama di RS sedikit, saat
malam hari klien biasanya tidak minum.
Klien mendapat terapi cairan RL:Kalbamin 1:1
c. Pola eliminasi
Buang air besar :
Klien dengan kolostomi, BAB lewat kantong kolostomi. Feses lembek, warna
kuning kecoklatan, kadang disertai cairan. Kolostomi diganti 4-5 kali dalam sehari
(saat mengganti tidak menunggu penuh, setiap kotor langsung diganti).
Buang air kecil :
Klien buang air kecil dengan bantuan keluarga, menggunakan alat (urinal) di
tempat tidur. Keluarga menyatakan bahwa urin agak keruh (tidak jernih), volume
sedikit, terkadang terdapat darah, saat ditanya klien menyatakan tidak merasa sakit
saat buang air kecil. Frekuensi BAK 4-6x sehari.
d. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Keterangan : 0= mandiri, 1= menggunakan alat bantu, 2= dibantu orang lain, 3=
dibantu orang lain dan alat, 4= tergantung total.
Oksigenasi : oksigenasi klien spontan (tidak menggunakan bantuan oksigenasi. Klien
menyatakan bahwa dirinya tidak sesak nafas ataupun kesulitan bernafas.
e. Pola tidur dan istirahat
Klien dan keluarga menyatakan bahwa klien kadang bisa tidur, namun terkadang tidak
bisa tidur. Klien menyatakan bahwa dirinya tidak bisa tidur karena merasa tidak
nyaman karena darah yang terus keluar dari anusnya (merasakan aliran yang “sor-
soran”). Klien menyatakan kesulitan untuk memulai tidur dan jika sudah tidur
kemudian terbangun, sulit untuk kembali tidur. Klien menyatakan bahwa walaupun
tidak bisa tidur, dirinya tidak mengantuk di siang hari.
f. Pola perceptual
Penglihatan : Klien dapat melihat objek di luar ruangan sejauh ± 5m, klien
menyatakan bahwa pandangannya tidak kabur.
Pendengaran : klien dapat diajak berkomunikasi, saat ditanya klien mampu
mendengarkan dengan baik.
Penciuman : klien menyatakan bahwa dirinya mampu mencium baud an
membedakan bau.
Pengecap : klien menyatakan mampu merasakan rasa suatu makanan atau
minuman.
Perabaan : klien dapat merasakan sentuhan, rasa sakit, klien juga bisa merasakan
panas/dingin.
g. Pola persepsi diri
Saat ditanya perasaan klien dengan kondisi sakitnya, klien menyatakan biasa saja,
karena semua sudah diatur Tuhan. Klien menyatakan ingin segera kemo dan pulang.
h. Pola seksualitas dan reproduksi
Klien merupakan seorang laki-laki yang sudah beristri dan memiliki satu orang anak
perempuan berusia preschool. Selama sakit klien jarang ditunggu istri karena anaknya
juga sedang sakit usus buntu dan tidak mau ditinggal ibunya. Klien menyatakan
bahwa selama sakit ini klien tidak melakukan hubungan sexual.
i. Pola peran hubungan
Klien merupakan seorang suami dan ayah di keluarganya. Klien juga seorang pekerja
di sebuah sekolah di Patangpuluhan. Selama sakit ini klien tidak dapat bekerja.
Kemampuan keuangan klien kurang. Ibu klien menyatakan bahwa sebelum sakit klien
biasa mengikuti kegiatan di masyarakat, komunikasi klien dengan orang lain baik.
Saat di RS (saat dikaji dan berinteraksi) klien terkadang tidak mau menjawab
pertanyaan perawat dan hanya diam.
j. Pola manajemen koping-stress
Klien menyatakan jika ada masalah biasanya klien berusaha segera menyelesaikannya
agar tidak menumpuk, namun saat suasana hati klien jelek, klien bisa marah-marah.
k. Sistem nilai dan keyakinan
Klien merupakan seorang muslim. Ayah klien menyatakan bahwa biasanya sebelum
sakit klien selalu rutin beribadah, namun saat sakit ini klien tidak mau beribadah
karena merasa kotor (dengan kantong kolostomi).
4. PEMERIKSAAN FISIK
Keluhan yang dirasakan saat ini : Lemas.
TD : 100/60 mmHg
P : 22 x/menit
N : 95 x/menit
S : 36,7 oC
BB/TB : 39 kg/ 172 cm
LILA : cm
Kepala
rambut : hitam, bersih, mudah rontok (-);
mata : CA (+/+), SI (-/-);
hidung : bersih, sekret (-);
mulut: bersih, terdapat luka di sudut kiri mulut ;
telinga : simetris, bersih, sekret (-).
Leher : lesi (-), nadi karotis teraba kuat, peningkatan vena jugularis (-), perbesaran
kelenjar tiroid (-).
Thorax :
I : simetris, ketinggalan gerak (-), lesi (-), tulang rusuk terlihat (kurus), ictus
cordis tidak terlihat.
P : vocal vremitus teraba simetris (getaran sama kuat), ictus cordis teraba di SIC
5 LMCS.
P : sonor.
A : paru vesikuler +/+, RBB -/-, RBK -/-
Jantung S1 S2 normal, bising (-), gallop (-)
Abdomen :
I : perut terlihat cekung (kurus), lesi (-), terdapat stoma di kuadaran kiri atas.
A : bising usus 20x/menit.
P : nyeri tekan di perut sebelah kanan (+), supel, hepar dan lien tidak teraba.
P : timpani, fluid wave (-)
Inguinal : tidak ada perbesaran limfonodi, lesi (-).
Ekstremitas : kaku (-), deformitas (-), lesi (-), akral hangat, nadi teraba kuat,
Edema - -
+ +
5. HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DATA PENUNJANG
a. Pemeriksaan darah
08 September 2013
WBC : 20,1x103/uL (tinggi)
NE : 86,2 % (tinggi)
LY : 8,8 % (rendah)
BA : 0,1%
HGB : 11,8 gr/dL (rendah)
HCT : 34,8 % (rendah)
MCV : 75,3 fL (rendah)
MCH : 25,5 pg (rendah)
MCHC : 33,9 g/dL
PLT : 301x103/uL
Na : 141 mEq/L
K : 2,9 mEq/L (rendah)
Cl : 111 mEq/L
09 September 2013
WBC : 15,12x103/uL (tinggi)
RBC : 3,7773x106/uL (rendah)
HGB : 9,0 gr/dL (rendah)
HCT : 29,9 % (rendah)
MCV : 79,5 fL (rendah)
MCHC : 30,0 g/dL
PLT : 257x103/uL
Na : 135 mEq/L (rendah)
K : 3,1 mEq/L (rendah)
Cl : 106 mEq/L
10 September 2013
RBC : 3,73x106/uL
WBC : 16,05x103/uL (tinggi)
NE : 87,8 % (tinggi)
LY : 8,2 % (rendah)
MO : 2,4% (rendah)
HGB : 9,0 gr/dL (rendah)
HCT : 29,4 % (rendah)
MCV : 78,9 fL
MCH : 30,5 g/dL (rendah)
MCHC : 33,9 g/dL
PLT : 301x103/uL
Albumin : 1,99 g/dL
Na : 136 mEq/L
K : 3,3 mEq/L (rendah)
Cl : 106 mEq/L
b. Pemeriksaan urin
c. Radiologi
d.
6. LAIN-LAIN
ANALISA DATA
No. Tanggal Data Masalah Keperawatan Etiologi
1. 09 September
2013
DO : hasil pengkajian nutrisi
A : BB 39 kg; TB 172 cm; IMT= 13,18
(underweight kekurangan berat badan berat)
B : lab tgl 9/9/2013 albumin 2,01 g/dL
(rendah); Hb 9,0 g/ dL (rendah).
C : klien terlihat kurus (perut cekung, tulang iga
terlihat menonjol), CA +/+, bising usus
20x/menit.
D : diet lunak TKTP, habis ½ porsi, makan 3x
sehari, alergi (-)
DS : Klien menyatakan bahwa nafsu makannya
turun.
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh.
Faktor biologis
2. 09 September
2013
DO : klien mengalami perdarahan per anal, hasil lab
tgl 9/9/2013 : Hb 9,0 g/dL (rendah), WBC
15,12x103/uL (tinggi)
DS : klien menyatakan bahwa darah keluar terus-
menerus melalui anus.
Resiko syok Infeksi-sepsis
Hipoksemia
Ibu klien menyatakan bahwa intake minum
klien hanya 2 gelas/hari
3. 09 September
2013
DO : klien terlihat lemas, tidak berenergi, letargis,
tonus otot lemah.
Hasil lab tgl 9/9/2013 Hb 9,0 g/dL (rendah)
DS : klien menyatakan bahwa dirinya merasa lemas,
tidak mampu beraktivitas.
Fatigue Anemia
Kondisi sakit
4. 09 September
2013
DO : klien lemah, tonus otot lemah. Terdapat stoma,
kotor.
DS : Klien menyatakan tidak bisa mengganti
kantong kolostominya sendiri, tidak bisa turun
dari tempat tidur untuk ke kamar mandi.
Perawatan diri membutuhkan bantuan orang
lain.
Self-care deficit : bathing,
toileting,
grooming/dressing.
Kelemahan
Fatigue
5. 10 September
2013
DO: klien terlihat kurang berenergi, produktivitas
turun.
DS : klien melaporkan merasa lemas/tidak
berenergi, sulit untuk memulai tidur, dan jika
sudah tidur kemudian terbangun klien sulit
untuk tidur kembali. Klien menyatakan sulit
untuk tidur karena merasa tidak nyaman
Insomnia Ketidaknyamanan fisik
karena anusnya terus mengeluarkan darah dan
terasa lembab.
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.
Batasan karakteristik : - Berat badan 20 % atau lebih di bawah
ideal - Dilaporkan adanya intake makanan yang
kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance)
- Membran mukosa dan konjungtiva pucat - Kelemahan otot yang digunakan untuk
menelan/mengunyah - Luka, inflamasi pada rongga mulut - Mudah merasa kenyang, sesaat setelah
mengunyah makanan - Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan
makanan - Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa - Perasaan ketidakmampuan untuk
mengunyah makanan - Miskonsepsi - Kehilangan BB dengan makanan cukup - Keengganan untuk makan - Kram pada abdomen - Tonus otot jelek - Nyeri abdominal dengan atau tanpa
patologi - Kurang berminat terhadap makanan- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh
NOC : Nutritional Status : food and Fluid
IntakeKriteria Hasil : Adanya peningkatan berat badan
sesuai dengan tujuan Berat badan ideal sesuai dengan tinggi
badan Mampu mengidentifikasi kebutuhan
nutrisi Tidak ada tanda tanda malnutrisi Tidak terjadi penurunan berat badan
yang berarti
NIC :Nutrition Management Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan
vitamin C Berikan substansi gula Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi
serat untuk mencegah konstipasi Berikan makanan yang terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan ahli gizi) Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring BB pasien dalam batas normal Monitor adanya penurunan berat badan Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
dilakukan Monitor interaksi anak atau orangtua selama
makan Monitor lingkungan selama makan Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak
selama jam makan Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi Monitor turgor kulit
- Diare dan atau steatorrhea - Kehilangan rambut yang cukup banyak
(rontok) - Suara usus hiperaktif- Kurangnya informasi, misinformasi
Faktor-faktor yang berhubungan : Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.
Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan
kadar Ht Monitor makanan kesukaan Monitor pertumbuhan dan perkembangan Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
jaringan konjungtiva Monitor kalori dan intake nuntrisi Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik
papila lidah dan cavitas oral. Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
2. Resiko syok3. Fatigue b/d status penyakit, anemia NOC :
Endurance Energy conservation Nutritional status : energyKriteria Hasil : Memverbalisasikan peningkatan
energi dan merasa lebih baik Menjelaskan penggunaan energi untuk
mengatasi kelelahan
NIC :Energy Management Observasi adanya pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas Dorong anal untuk mengungkapkan perasaan
terhadap keterbatasan Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan Monitor nutrisi dan sumber energi tangadekuat Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan
emosi secara berlebihan Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat
pasien4. Self-care deficit : bathing,
dressing/grooming, toileting r/t weakness
Definisi : Gangguan kemampuan untuk melakukan ADL pada diri
NOC : Self care : Activity of Daily Living
(ADLs)Kriteria Hasil :
Klien terbebas dari bau badan Menyatakan kenyamanan terhadap
kemampuan untuk melakukan ADLs
NIC :Self Care assistane : ADLs Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri
yang mandiri. Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu
untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan.
Batasan karakteristik : ketidakmampuan untuk mandi, ketidakmampuan untuk berpakaian, ketidakmampuan untuk makan, ketidakmampuan untuk toileting
Faktor yang berhubungan : kelemahan, kerusakan kognitif atau perceptual, kerusakan neuromuskular/ otot-otot saraf
Dapat melakukan ADLS dengan bantuan
Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self-care.
Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki.
Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya.
Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya.
Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan.
Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas sehari-hari.
5. Insomnia