pengertian hormon dengan editan

17
A. Pengertian Hormon Asal kata hormon dari bahasa Yunani yakni hormaen yang berarti menggerakkan. Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak lain, terdapat pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya melalui saluran khusus. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri. Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang. Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis). Walaupun jumlah yang diperlukan sedikit, namun keberadaan hormon dalam tubuh sangatlah penting. Ini dapat diketahui dari fungsinya yang berperan antara lain dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh, proses reproduksi, metabolisme zat, dan lain sebagainya. B. Hormon-Hormon Kelamin Hormon Kelamin Pria

Upload: uska140695

Post on 11-Feb-2016

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dfsf

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Hormon Dengan Editan

A. Pengertian Hormon Asal kata hormon dari bahasa Yunani yakni hormaen yang berarti

menggerakkan. Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian

dalam tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar

endokrin. Disebut demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh

tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak lain, terdapat pula

kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya melalui saluran khusus.

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke

dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri. Sistem kerja hormon berdasarkan

mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat

mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti

seimbang. Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting,

yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan

kelenjar gonad (ovarium atau testis).

Walaupun jumlah yang diperlukan sedikit, namun keberadaan hormon dalam

tubuh sangatlah penting. Ini dapat diketahui dari fungsinya yang berperan antara lain

dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh, proses reproduksi, metabolisme

zat, dan lain sebagainya.

B. Hormon-Hormon Kelamin Hormon Kelamin Pria

1. Testosteron (Androgen)

Testosteron atau androgen merupakan hormon seks steroid yang

dominan pada pria. Hormon ini mempunyai berat molekul 288,41 Dalton.

Proses sintesis testoteron berlangsung di sel Leydig interstitial pada testis

yang memberikan respon pada Interstitial Cell Stimulating Hormone

(ICSH, atau yang lebih dikenal dengan Luteinizing Hormone). Pada pria

sebagian dihidrostestoteron dibentuk di jaringan perifer. Testoteron diubah

menjadi dihidrostestoteron di dalam target jarigan testoteron yang spesifik.

Metabolisme testosteron terjadi di hepar. Testosteron dikonversi menjadi

androstenedion dan etiokolanolon. Testosteron masuk ke dalam membran

sel dengan cepat dan di dalam sel testosteron berubah secara enzimatik.

Produksi testosteron mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu

menurun drastis sampai 60% pada usia 40 tahun dan selanjutnya menyusut

Page 2: Pengertian Hormon Dengan Editan

terus sampai kira-kira 50%, 37% dan 33% pada masing-masing usia 50,70

dan 80 tahun.

Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat diantara tubulus

seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal

untuk membentuk sperma, terutama meosis untuk membentuk

spermatogenesis sekunder. Dihasilkan oleh sel intertisial yang terletak

antara tubulus seminiferus. Sel ini berjumlah sedikit pada bayi dan anak,

tetapi banyak terdapat pada pria dewasa.

Setelah pubertas, sel intertisial banyak menghasilkan hormon

testosteron yang disekresikan oleh testis. Sebagian besar testosteron

berikatan longggar dengan protein plasma yang terdapat dalam darah dan

sebagian terikat pada jaringan yang dibuahi dalam sel menjadi dehidrasi

testosteron. Testosteron yang tidak terikat pada jaringan dengan cepat di

ubah oleh hati menjadi aldosteron dan dehidroepialdosteron. Konjugasi

ini disekresikan dalam usus menjadi empedu ke dalam urin.

Testosteron memiliki sejumlah khasiat fisiologi dan farmakologi

penting sebagai berikut :

a. Efek virilisasi (Lat.virile = jantan). Testosteron bertanggungjawab atas

ciri-ciri kelamin primer dan sekunder serta memegang peranan

penting pada spermatogenesis. Mungkin sekali hormon in

mempengaruhi hasrat seks (libido) dan daya ereksi (potensi).

b. Efek anabol, yakni daya retensi protein atau menghambat

perombakannya, khususnya dalam jaringan otot.

c. Efek tulang. Androgen mempercepat pertumbuhan tulang-pipa dan

epifisisnya, yaitu tulang rawan di kedua ujungnya. Dalam hal ini,

somatropin (GH) juga memegang peranan penting.

d. Efek Anti-gonadotrop, artinya menghambat sekresi FSH dan LH bila

kadar testosteron dalam darah melebihi nilai tertentu. Sebaliknya

kadar hormon rendah merupakan isyarat bagi hipofisis untuk

meningkatkan sekresi gonadotropinnya, yang menstimulir testis untuk

memperbanyak produksi testosteron.

Page 3: Pengertian Hormon Dengan Editan

e. Efek Anti-estrogen. Testosteron dapat melawan sejumlah efek

estrogen, misalnya pertumbuhan endometrium rahim dan pertandukan

epitel mukosa vagina.

f. Efek kolesterol. Tetosteron menurunkan kadar HDL-kolesterol dan

menaikkan sedikit LDL. Sifat ini dianggap sebagai faktor resiko bagi

terjadinya penyakit jantung dan pembuluh.

2. Hormon Gonadotropin

Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan dua macam hormon

yaitu Lutein Hormon (LH) dan Folikel Stimulating Hormon (FSH).

Bila testis dirangsang oleh LH dari kelenjar hipofisis, maka sekresi

testosteron selama kehidupan fetus penting untuk peningkatan

pembentukan organ seks pria.

LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi

menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron. FSH juga

disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi

menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan

spermatid menjadi sperma tidak akan terjadi.

Perubahan spermatogenesis menjadi spermatosit dalam tubulus

seminiferus dirangsang oleh FSH. Namun, FSH tidak dapat

menyelesaikan pembentukan spermatozoa. Oleh karena itu,

testosteron disekresikan secara serentak oleh sel intertisial yang

berdifusi menuju tubulus seminiferus. Testosteron diperlukan untuk

proses pematangan akhir spermatozoa.

Hormon Kelamin Wanita

1. Progesteron

Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium,

sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga

diproduksi di plasenta. Progesteron menyebabkan terjadinya proses

perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang

mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal

jika terjadi implantasi. Progesteron untuk menghambat sekresi FSH dan

LH. Progesteron di sekresi selama fase pertengahan kedua siklus

menstruasi. Sekresi di mulai tempat sebelum ovulasi kecuali ovarium,

hormone ini juga sintetis di testis, kortek adrenal dan placenta. Kecepatan

Page 4: Pengertian Hormon Dengan Editan

sekresinya mulai dari beberapa mg sehari selama fase folikuler dan

meningkatbsampai 10-20 mg pada fase luteal, mencapai beberapa ratus mg

pda masa akhir kehamilan.

Fisiologi Dan Khasiat Farmakologi

a. Saluran Reproduksi. Progesteron pada fase luteal (penebalan dinding

rahim) akan mengendalikan efek plolifirasi estrogen pada

endometrium dan terjadi fase sekretoris. Hormone ini menyebabkan

secret kelenjar endoserviks lebih kental dan lebih sedikit hal ini dapat

mempersulit penetrasi sperma. Kecuali pematangan vagina akan

berubah seperti pada kehamilan dan keadaan ini dapat di ketahui

dengan pemeriksaan sitologi hapus vagina.

b. Kelenjar Mamae. Selama fase kehamila dan fase luteal siklus haid,

progesterone dan estrogen menyebabkan plorifirasi asini kelenjar

mamae. Pada fase folikuler aktivitas mitosis efitel kelenjar

berlangsung sangat lambat dan mencapai puncak fase luteal.

c. Sususnan Saraf Pusat. Suhu tubuh wanita selama suatu siklus haid

akan meningkat 10F pada pertengahan siklus, hal ini di hubungkan di

waktu dimana terjadi ovulasi. Kenaikan suhu ini di sebabkan oleh

progresteron dan berlangsung sampai terjadi perdarahan haid.

Progesteron menyebabkan rasa kantuk mungkin karena efek depresan

dan hipnosis pada SSP.

d. Efek Metabolik. Progesteron dapat meningkatkan insulin bersal atau

setelah makan karbohidrat, tetapi tidak menyebabkan perubahan

toleransi glukosa, kecuali penggunaan jangka panjang progestin yang

poten. Hormon ini dapat merangsang aktivitas enzim lipoprotein

lifase  dan nampaknya menambah deposit lemak.

e. Mekanisme Kerja. Di dalam gen progesteron hanya mempunyai

reseptor tunggal ( PR ) yang memproduksi dua isofrom, PR-A dan

PR-B. keduanya mempunyai ligand-binding domain yang identik,

tidak berbeda seperti yang dimiliki isofrom ER. Pada keadaan tanpa

ligand, PR berbeda di inti dalam bentuk monomerik terikat inaktif

dengan heat-s hock protein, apabila telah terikat progesteron terlepas

dan reseptor meprofolifase dan kemudian membentuk dimer yang

terikat dengan selektif tinggi PREs pada gen target.

2. Estrogen

Page 5: Pengertian Hormon Dengan Editan

Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka internal folikel

di ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi

di kelenjar adrenal mrlalui konfersi hormon androgen. Pada pria

diproduksi juga sebagian di testis. Selama kehamilan, diproduksi juga oleh

plasenta. Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi)

pada berbagai organ reproduksi wanita. Estrogen berfungsi untuk

merangsang sekresi hormon LH.

Pada uterus: menyebabkan proliferasi endometrium. Pada serviks:

menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks pada

vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina. Pada payudara :

menstimulasi pertumbuhan payudara, juga mengatur distribusi lemak

tubuh. Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga

memicu pertumbuhan / generasi tulang. Pada wanita pascamenopouse,

untuk pencegahan tulang kropos/ osteoporosis, dapat diberikan terapi

hormone estrogen (sintetik) pengganti.

Fisiologi Dan Khasiat Farmakologi

a. Pertumbuhan. Estrogen sangat penting perannya pada perubahan

bentuk dan fungsi tubuh masa pubertas anak perempuan menjadi

bentuk tubuhyang karakteristik untuk wanita dewasa fungsi sek

sekunder, efeknya langsung pada pertumbuhan dan perkembangan

vagina, uterus dan tuba falopi.bersama hormon lain merangsang

pertumbuhan duktuli, stroma dan akumulasi lemak kelenjar mamae.

b. Regulasi nonendokrin siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita

diatur oleh sistem neuro endokrin hipotalamus-hipofisis-ovarium.

Suatu osilator neuronal di hipotalamus secara periodic akan

menginduksi pengeluaran gonadotropin-releasing hormone (GnRH,

hormone pemicu gonadotropin ) ke pembuluh pontral hipotalamus-

hipofisis yang akan merangsang gonadotrop dan mengsekresikan

luteinizing hormone ( LH ) dan follicle stimulating hormone ( FSH )

dari hipofisis anterior. Kedua hormon ini menyebabkan pertumbuhan

dan pematangan folikel graff ovarium, dan juga produksi estrogen dan

progesteron. Bila kedua hormon terakhir ini kadarnya meningkat,

akan menghambat sekresi hormone hipotalamus hipofisis (reaksi

umpan balik negatif ).

Page 6: Pengertian Hormon Dengan Editan

c. Efek steroid gonad secara klinik pada sistem reproduksi. Selama

fase folikuler ovarium atau fase prolifarasi endometrium, estrogen

akan mulai membentuk kembali endometrium dengan cara

merangsang proliferasi dan diferensiasi. Terjadi berbagai mitosis,

ketebalan lapisan endometrium bertambah dan terjadi perubahan

karakteristik kelenjar dan pembuluh darah endometrium. Proses ini

dan kelanjutan efek estrogen dan progesterone diduga sebagian besar

diperantarai oleh peptide growth factors yang mengatur kerja steroid

dan reseptornya di  menyebabkan sel-sel dapat memberikan respons

terhadap hormon ini pada separuh fase kedua dari suatu siklus haid

(status luteal atau fase sekretoris ). Pada fase ini, progresteron yang

bersal dari korpus luteum kadarnya meningkat secara tajam dan

estrogen juga terus meningkat. Progesteron akan membatasi efek

proliferative estrogen terhadap endometrium dengan cara

menstimulasi diferensiasi.

d. Efek metabolik. Pada organ ini nonendokrin terdapat reseptor

estrogen ( ER ), karenanya banyak efek metaboliknya terjadi secara

langsung pada reseptor yang bersangkutan.

3. FSH (Follicle Stimullating Hormone)

Diproduksi di sel-sel basa hipofisis anterior, sebagai respon terhadap

GnRH. Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-

sel granulosa di ovarium wanita (pada pria: memicu pematangan sperma di

testis). Pelepasannya periodic/pulsatif, waktu paruh eliminasi pendek

(sekitar 3 jam), sering tidak ditemukan dalam darah. Sekresinya dihambat

oleh enzim inhibin dari sel-sel granulose ovarium, melalui mekanisme

feedback negatif.

4. LH (Lutinizing Homone)/ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)

Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH,LH

berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan se-sel granulosa)

dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi dipertengahan siklus( LH-surge).

Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi

siklus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesterone.

Pelepasannya juga periodic/pulsatif, kadarnya dalam darah berfariasi

setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar satu jam).

Page 7: Pengertian Hormon Dengan Editan

Kerja sangat cepat dan singkat. (Pada pria: LH memicu sintesis tertosteron

di sel-sel leydig testis).

5. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan

trofoblas (plasenta). Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi

korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-

masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi

HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan

adanya kehamilan.

6. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin

Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu /

meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di

ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan

mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi pematangan sel

telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum.

Siklus Estrus dan Menstruasi

Berbeda dengan laki-laki, wanita hanya mengeluarkan satu sel telur

saja, selama waktu tertentu (siklus). Ovulasi pada wanita berhubungan dengan

siklus yang dikontrol oleh hormon. Pada manusia dan primata, siklus

reproduksinya disebut siklus menstruasi, sedangkan pada mamalia lain disebut

siklus estrus. Menstruasi dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang tidak

dibuahi beserta lapisan dinding uterus yang terjadi secara periodik. Darah

menstruasi sering disertai jaringan-jaringan kecil yang bukan darah. Siklus

reproduksi ini umumnya memiliki periode 28 hari hingga satu bulan, oleh

krena itu disebut mens (berasal dari bahasa latin, menses yang artinya bulan).

Siklus estrus merupakan suatu perilaku seksual yang agresif dari

hewan betina pada saat terjadi ovulasi. Estrus ini merupakan peristiwa yang

paling menonjol dari siklus reproduksi mamalia selain manusia dan primata.

Oleh karena itu, siklus reproduksinya disebut siklus estrus.

Tabel 1. Perbedaan siklus estrus dan menstruasi

Siklus Estrus Siklus Menstruasi

      Tidak terjadi pembuahan maka       Tidak terjadi pendarahan karena

Page 8: Pengertian Hormon Dengan Editan

endometrim akan dikeluarkan bersama

darah.

      Siklus menstruasi wanita umumnya 28

hari sekali.

endometrium diserap (reabsorpsi) oleh

uterus.

      Siklus estrus pada tikus hanya 5 hari

sekali.

Selama ovulasi, kandungan estrogen tinggi, sehingga lendir pada

serviks tipis. Keadaan itu melancarkan sperma untuk bergerak dari vagina ke

uterus. Setelah ovulasi, kandungan progesteron meningkat, dan lendir serviks

menebal dan lengket. Lendir itu akan menghalangi jalan masuk sperma ke

uterus.

Fase Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari tiga fase, yaitu fase aliran

menstruasi, fase proliferasi dan sekresi.

1.      Fase aliran menstruasi

Tahap ini berlangsung selama 4-6 hari dalam satu siklus. Oleh karena

hormon estrogen dan progesteron berhenti dikeluarkan, maka endometrium

mengalami degenerasi. Darah, mukus dan sel-sel epitel dikeluarkan sebagai

darah haid dari rongga uterus ke vagina. Dengan menurun dan hilanganya

progesteron dan estrogen, FSH aktif di produksi lagi dan siklus dimulai

kembali.

2.      Fase proliferasi

Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen maka disebut juga “fase

estrogenik”. Fase ini dimulai pada hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus.

Setiap bulan setelah haid, hipofisis menskresikan FSH. Hormon ini

berpengarauh terhadap proses pertumbuhan dan pematangan ovum dan folikel

Graaf. Selama pertumbuhan folikel menjadi folikel graaf terjadi proses

pembentukan dan pengeluaran hormon estrogen. Estrogen berfungsi untuk

membangan edometrium sehingga endometrium rahim menebal hingga 5-7

cm. Selain itu, estrogen juga mempengaruhi kelenjar serviks untuk

menghasilkan cairan encer.

Adanya estrogen akan menghambat pengeluaran FSH dan memacu

pengeluaran LH yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Pada tahap

akhir, dengan pecahnya folikel graaf, ovum perlepas dan terlempar keluar

disebut ovulasi, kira-kira hari ke-14 dari suatu siklus.

Page 9: Pengertian Hormon Dengan Editan

3.      Fase sekresi (fase progesteron)

Fase ini terjadi pada hari ke 14-28 dari siklus. Folikel graaf yang pecah

pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak

darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus

luteum (badan kuning). Korpus luteum mensekresikan hormon progesteron.

Selama fase sekresi, endometrium terus menebal. Arteri-arteri membesar, dan

kelenjar endometrium tumbuh. Perubahan endometrium dipengaruhi oleh

hormon estrogen dan progesteron yang disekresikan oleh korpus luteum

sesudah ovulasi. Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum berdegenerasi

sehingga progesteron dan estrogen menurun bahkan sampai hilang.

C. Fungsi Hormon Kelamin Pria dan Wanita

a. Testosteron

Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses

spermatogenesis (proses pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder

pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan

suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang, dan tumbuh rambut

pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis, janggut, cambang, ketiak, dan

sekitar kemaluan.

b. Follicle Stimulating Hormone (FSH)

Berfungsi merangsang pematangan folikel dalam ovarium dan

menghasilkan estrogen, mengendalikan ciri seksual pria & wanita (penyebaran

rambut, pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara dan bahkan

mungkin sifat kepribadian)

c. Luteinizing Hormone (LH)

Berfungsi mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan

menghasilkan progestron, mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan

sperma & sementum, pematangan sel telur, siklus menstruasi.

d. Progesteron

Berfungsi mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel telur

yang telah dibuahi, mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan susu,

Page 10: Pengertian Hormon Dengan Editan

menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan

memperlancar produksi laktogen (susu).

e. Estrogen

Berfungsi mengendalikan perkembangan ciri seksual & sistem

reproduksi wanita, saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu

mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai

tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga

membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.

f. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum

dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan

awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah

atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan.

g. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin

Berfungsi memulai & mempertahankan pembentukan susu di kelenjar

susu, membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu.

D. Kontraseptiva Oral

Kontrasepsi adalah pencegahan kehamilan setelah hubungan seksual dengan

menghambat sperma mencapai ovum matang(metode yang mencegah ovulasi)

atau dengan mencegah ovum yang dibuahi tertanam pada endometrium

(mekanisme yang menyebabkan lingkungan uterus yang tak cocok).

Kegagalan metode (perfect-use failure) adalah kegagalan inheren penggunaan

yang baik kontrasepsinya. Kegagalan pengguna (typical use failure) kegagalan

yang berkaitan dengan kemampuan pengguna mengikuti petunjuk secara baik

dan konsisten.

Kontrasepsi Oral adalah metode kontrasepsi yang menggunakan obat-obat

berbentuk pil untuk mencegah kehamilan. Pil yang digunakan berisi hormon

estrogen, progesteron atau kombinasi keduanya. Kombinasi estrogen da

progesteron dapat mencegah kehamilan karena sistem kerjanya dengan

menghambat pelepasan hormon Luteinizing Hormone (LH) dan Follicle

Stimulating Hormone (FSH) dari kelenjar hipofisis di otak. LH dan FSH

memainkan peran kunci dalam perkembangan telur dan persiapan lapisan

Page 11: Pengertian Hormon Dengan Editan

rahim untuk implantasi embrio. Progesteron juga menciptakan lendir di rahim

sehingga lebih sulit untuk ditembus oleh sehingga pembuahan dapat dicegah.