Download - Pengertian Hormon Dengan Editan
![Page 1: Pengertian Hormon Dengan Editan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563dba27550346aa9aa32ece/html5/thumbnails/1.jpg)
A. Pengertian Hormon Asal kata hormon dari bahasa Yunani yakni hormaen yang berarti
menggerakkan. Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian
dalam tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar
endokrin. Disebut demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh
tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak lain, terdapat pula
kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya melalui saluran khusus.
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke
dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri. Sistem kerja hormon berdasarkan
mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat
mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti
seimbang. Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting,
yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan
kelenjar gonad (ovarium atau testis).
Walaupun jumlah yang diperlukan sedikit, namun keberadaan hormon dalam
tubuh sangatlah penting. Ini dapat diketahui dari fungsinya yang berperan antara lain
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh, proses reproduksi, metabolisme
zat, dan lain sebagainya.
B. Hormon-Hormon Kelamin Hormon Kelamin Pria
1. Testosteron (Androgen)
Testosteron atau androgen merupakan hormon seks steroid yang
dominan pada pria. Hormon ini mempunyai berat molekul 288,41 Dalton.
Proses sintesis testoteron berlangsung di sel Leydig interstitial pada testis
yang memberikan respon pada Interstitial Cell Stimulating Hormone
(ICSH, atau yang lebih dikenal dengan Luteinizing Hormone). Pada pria
sebagian dihidrostestoteron dibentuk di jaringan perifer. Testoteron diubah
menjadi dihidrostestoteron di dalam target jarigan testoteron yang spesifik.
Metabolisme testosteron terjadi di hepar. Testosteron dikonversi menjadi
androstenedion dan etiokolanolon. Testosteron masuk ke dalam membran
sel dengan cepat dan di dalam sel testosteron berubah secara enzimatik.
Produksi testosteron mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu
menurun drastis sampai 60% pada usia 40 tahun dan selanjutnya menyusut
![Page 2: Pengertian Hormon Dengan Editan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563dba27550346aa9aa32ece/html5/thumbnails/2.jpg)
terus sampai kira-kira 50%, 37% dan 33% pada masing-masing usia 50,70
dan 80 tahun.
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat diantara tubulus
seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal
untuk membentuk sperma, terutama meosis untuk membentuk
spermatogenesis sekunder. Dihasilkan oleh sel intertisial yang terletak
antara tubulus seminiferus. Sel ini berjumlah sedikit pada bayi dan anak,
tetapi banyak terdapat pada pria dewasa.
Setelah pubertas, sel intertisial banyak menghasilkan hormon
testosteron yang disekresikan oleh testis. Sebagian besar testosteron
berikatan longggar dengan protein plasma yang terdapat dalam darah dan
sebagian terikat pada jaringan yang dibuahi dalam sel menjadi dehidrasi
testosteron. Testosteron yang tidak terikat pada jaringan dengan cepat di
ubah oleh hati menjadi aldosteron dan dehidroepialdosteron. Konjugasi
ini disekresikan dalam usus menjadi empedu ke dalam urin.
Testosteron memiliki sejumlah khasiat fisiologi dan farmakologi
penting sebagai berikut :
a. Efek virilisasi (Lat.virile = jantan). Testosteron bertanggungjawab atas
ciri-ciri kelamin primer dan sekunder serta memegang peranan
penting pada spermatogenesis. Mungkin sekali hormon in
mempengaruhi hasrat seks (libido) dan daya ereksi (potensi).
b. Efek anabol, yakni daya retensi protein atau menghambat
perombakannya, khususnya dalam jaringan otot.
c. Efek tulang. Androgen mempercepat pertumbuhan tulang-pipa dan
epifisisnya, yaitu tulang rawan di kedua ujungnya. Dalam hal ini,
somatropin (GH) juga memegang peranan penting.
d. Efek Anti-gonadotrop, artinya menghambat sekresi FSH dan LH bila
kadar testosteron dalam darah melebihi nilai tertentu. Sebaliknya
kadar hormon rendah merupakan isyarat bagi hipofisis untuk
meningkatkan sekresi gonadotropinnya, yang menstimulir testis untuk
memperbanyak produksi testosteron.
![Page 3: Pengertian Hormon Dengan Editan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563dba27550346aa9aa32ece/html5/thumbnails/3.jpg)
e. Efek Anti-estrogen. Testosteron dapat melawan sejumlah efek
estrogen, misalnya pertumbuhan endometrium rahim dan pertandukan
epitel mukosa vagina.
f. Efek kolesterol. Tetosteron menurunkan kadar HDL-kolesterol dan
menaikkan sedikit LDL. Sifat ini dianggap sebagai faktor resiko bagi
terjadinya penyakit jantung dan pembuluh.
2. Hormon Gonadotropin
Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan dua macam hormon
yaitu Lutein Hormon (LH) dan Folikel Stimulating Hormon (FSH).
Bila testis dirangsang oleh LH dari kelenjar hipofisis, maka sekresi
testosteron selama kehidupan fetus penting untuk peningkatan
pembentukan organ seks pria.
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi
menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron. FSH juga
disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi
menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan
spermatid menjadi sperma tidak akan terjadi.
Perubahan spermatogenesis menjadi spermatosit dalam tubulus
seminiferus dirangsang oleh FSH. Namun, FSH tidak dapat
menyelesaikan pembentukan spermatozoa. Oleh karena itu,
testosteron disekresikan secara serentak oleh sel intertisial yang
berdifusi menuju tubulus seminiferus. Testosteron diperlukan untuk
proses pematangan akhir spermatozoa.
Hormon Kelamin Wanita
1. Progesteron
Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium,
sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga
diproduksi di plasenta. Progesteron menyebabkan terjadinya proses
perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang
mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal
jika terjadi implantasi. Progesteron untuk menghambat sekresi FSH dan
LH. Progesteron di sekresi selama fase pertengahan kedua siklus
menstruasi. Sekresi di mulai tempat sebelum ovulasi kecuali ovarium,
hormone ini juga sintetis di testis, kortek adrenal dan placenta. Kecepatan
![Page 4: Pengertian Hormon Dengan Editan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563dba27550346aa9aa32ece/html5/thumbnails/4.jpg)
sekresinya mulai dari beberapa mg sehari selama fase folikuler dan
meningkatbsampai 10-20 mg pada fase luteal, mencapai beberapa ratus mg
pda masa akhir kehamilan.
Fisiologi Dan Khasiat Farmakologi
a. Saluran Reproduksi. Progesteron pada fase luteal (penebalan dinding
rahim) akan mengendalikan efek plolifirasi estrogen pada
endometrium dan terjadi fase sekretoris. Hormone ini menyebabkan
secret kelenjar endoserviks lebih kental dan lebih sedikit hal ini dapat
mempersulit penetrasi sperma. Kecuali pematangan vagina akan
berubah seperti pada kehamilan dan keadaan ini dapat di ketahui
dengan pemeriksaan sitologi hapus vagina.
b. Kelenjar Mamae. Selama fase kehamila dan fase luteal siklus haid,
progesterone dan estrogen menyebabkan plorifirasi asini kelenjar
mamae. Pada fase folikuler aktivitas mitosis efitel kelenjar
berlangsung sangat lambat dan mencapai puncak fase luteal.
c. Sususnan Saraf Pusat. Suhu tubuh wanita selama suatu siklus haid
akan meningkat 10F pada pertengahan siklus, hal ini di hubungkan di
waktu dimana terjadi ovulasi. Kenaikan suhu ini di sebabkan oleh
progresteron dan berlangsung sampai terjadi perdarahan haid.
Progesteron menyebabkan rasa kantuk mungkin karena efek depresan
dan hipnosis pada SSP.
d. Efek Metabolik. Progesteron dapat meningkatkan insulin bersal atau
setelah makan karbohidrat, tetapi tidak menyebabkan perubahan
toleransi glukosa, kecuali penggunaan jangka panjang progestin yang
poten. Hormon ini dapat merangsang aktivitas enzim lipoprotein
lifase dan nampaknya menambah deposit lemak.
e. Mekanisme Kerja. Di dalam gen progesteron hanya mempunyai
reseptor tunggal ( PR ) yang memproduksi dua isofrom, PR-A dan
PR-B. keduanya mempunyai ligand-binding domain yang identik,
tidak berbeda seperti yang dimiliki isofrom ER. Pada keadaan tanpa
ligand, PR berbeda di inti dalam bentuk monomerik terikat inaktif
dengan heat-s hock protein, apabila telah terikat progesteron terlepas
dan reseptor meprofolifase dan kemudian membentuk dimer yang
terikat dengan selektif tinggi PREs pada gen target.
2. Estrogen
![Page 5: Pengertian Hormon Dengan Editan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563dba27550346aa9aa32ece/html5/thumbnails/5.jpg)
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka internal folikel
di ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi
di kelenjar adrenal mrlalui konfersi hormon androgen. Pada pria
diproduksi juga sebagian di testis. Selama kehamilan, diproduksi juga oleh
plasenta. Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi)
pada berbagai organ reproduksi wanita. Estrogen berfungsi untuk
merangsang sekresi hormon LH.
Pada uterus: menyebabkan proliferasi endometrium. Pada serviks:
menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks pada
vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina. Pada payudara :
menstimulasi pertumbuhan payudara, juga mengatur distribusi lemak
tubuh. Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga
memicu pertumbuhan / generasi tulang. Pada wanita pascamenopouse,
untuk pencegahan tulang kropos/ osteoporosis, dapat diberikan terapi
hormone estrogen (sintetik) pengganti.
Fisiologi Dan Khasiat Farmakologi
a. Pertumbuhan. Estrogen sangat penting perannya pada perubahan
bentuk dan fungsi tubuh masa pubertas anak perempuan menjadi
bentuk tubuhyang karakteristik untuk wanita dewasa fungsi sek
sekunder, efeknya langsung pada pertumbuhan dan perkembangan
vagina, uterus dan tuba falopi.bersama hormon lain merangsang
pertumbuhan duktuli, stroma dan akumulasi lemak kelenjar mamae.
b. Regulasi nonendokrin siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita
diatur oleh sistem neuro endokrin hipotalamus-hipofisis-ovarium.
Suatu osilator neuronal di hipotalamus secara periodic akan
menginduksi pengeluaran gonadotropin-releasing hormone (GnRH,
hormone pemicu gonadotropin ) ke pembuluh pontral hipotalamus-
hipofisis yang akan merangsang gonadotrop dan mengsekresikan
luteinizing hormone ( LH ) dan follicle stimulating hormone ( FSH )
dari hipofisis anterior. Kedua hormon ini menyebabkan pertumbuhan
dan pematangan folikel graff ovarium, dan juga produksi estrogen dan
progesteron. Bila kedua hormon terakhir ini kadarnya meningkat,
akan menghambat sekresi hormone hipotalamus hipofisis (reaksi
umpan balik negatif ).
![Page 6: Pengertian Hormon Dengan Editan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563dba27550346aa9aa32ece/html5/thumbnails/6.jpg)
c. Efek steroid gonad secara klinik pada sistem reproduksi. Selama
fase folikuler ovarium atau fase prolifarasi endometrium, estrogen
akan mulai membentuk kembali endometrium dengan cara
merangsang proliferasi dan diferensiasi. Terjadi berbagai mitosis,
ketebalan lapisan endometrium bertambah dan terjadi perubahan
karakteristik kelenjar dan pembuluh darah endometrium. Proses ini
dan kelanjutan efek estrogen dan progesterone diduga sebagian besar
diperantarai oleh peptide growth factors yang mengatur kerja steroid
dan reseptornya di menyebabkan sel-sel dapat memberikan respons
terhadap hormon ini pada separuh fase kedua dari suatu siklus haid
(status luteal atau fase sekretoris ). Pada fase ini, progresteron yang
bersal dari korpus luteum kadarnya meningkat secara tajam dan
estrogen juga terus meningkat. Progesteron akan membatasi efek
proliferative estrogen terhadap endometrium dengan cara
menstimulasi diferensiasi.
d. Efek metabolik. Pada organ ini nonendokrin terdapat reseptor
estrogen ( ER ), karenanya banyak efek metaboliknya terjadi secara
langsung pada reseptor yang bersangkutan.
3. FSH (Follicle Stimullating Hormone)
Diproduksi di sel-sel basa hipofisis anterior, sebagai respon terhadap
GnRH. Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-
sel granulosa di ovarium wanita (pada pria: memicu pematangan sperma di
testis). Pelepasannya periodic/pulsatif, waktu paruh eliminasi pendek
(sekitar 3 jam), sering tidak ditemukan dalam darah. Sekresinya dihambat
oleh enzim inhibin dari sel-sel granulose ovarium, melalui mekanisme
feedback negatif.
4. LH (Lutinizing Homone)/ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH,LH
berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan se-sel granulosa)
dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi dipertengahan siklus( LH-surge).
Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi
siklus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesterone.
Pelepasannya juga periodic/pulsatif, kadarnya dalam darah berfariasi
setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar satu jam).
![Page 7: Pengertian Hormon Dengan Editan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563dba27550346aa9aa32ece/html5/thumbnails/7.jpg)
Kerja sangat cepat dan singkat. (Pada pria: LH memicu sintesis tertosteron
di sel-sel leydig testis).
5. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan
trofoblas (plasenta). Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi
korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-
masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi
HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan
adanya kehamilan.
6. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu /
meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di
ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan
mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi pematangan sel
telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum.
Siklus Estrus dan Menstruasi
Berbeda dengan laki-laki, wanita hanya mengeluarkan satu sel telur
saja, selama waktu tertentu (siklus). Ovulasi pada wanita berhubungan dengan
siklus yang dikontrol oleh hormon. Pada manusia dan primata, siklus
reproduksinya disebut siklus menstruasi, sedangkan pada mamalia lain disebut
siklus estrus. Menstruasi dapat diartikan sebagai luruhnya ovum yang tidak
dibuahi beserta lapisan dinding uterus yang terjadi secara periodik. Darah
menstruasi sering disertai jaringan-jaringan kecil yang bukan darah. Siklus
reproduksi ini umumnya memiliki periode 28 hari hingga satu bulan, oleh
krena itu disebut mens (berasal dari bahasa latin, menses yang artinya bulan).
Siklus estrus merupakan suatu perilaku seksual yang agresif dari
hewan betina pada saat terjadi ovulasi. Estrus ini merupakan peristiwa yang
paling menonjol dari siklus reproduksi mamalia selain manusia dan primata.
Oleh karena itu, siklus reproduksinya disebut siklus estrus.
Tabel 1. Perbedaan siklus estrus dan menstruasi
Siklus Estrus Siklus Menstruasi
Tidak terjadi pembuahan maka Tidak terjadi pendarahan karena
![Page 8: Pengertian Hormon Dengan Editan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563dba27550346aa9aa32ece/html5/thumbnails/8.jpg)
endometrim akan dikeluarkan bersama
darah.
Siklus menstruasi wanita umumnya 28
hari sekali.
endometrium diserap (reabsorpsi) oleh
uterus.
Siklus estrus pada tikus hanya 5 hari
sekali.
Selama ovulasi, kandungan estrogen tinggi, sehingga lendir pada
serviks tipis. Keadaan itu melancarkan sperma untuk bergerak dari vagina ke
uterus. Setelah ovulasi, kandungan progesteron meningkat, dan lendir serviks
menebal dan lengket. Lendir itu akan menghalangi jalan masuk sperma ke
uterus.
Fase Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari tiga fase, yaitu fase aliran
menstruasi, fase proliferasi dan sekresi.
1. Fase aliran menstruasi
Tahap ini berlangsung selama 4-6 hari dalam satu siklus. Oleh karena
hormon estrogen dan progesteron berhenti dikeluarkan, maka endometrium
mengalami degenerasi. Darah, mukus dan sel-sel epitel dikeluarkan sebagai
darah haid dari rongga uterus ke vagina. Dengan menurun dan hilanganya
progesteron dan estrogen, FSH aktif di produksi lagi dan siklus dimulai
kembali.
2. Fase proliferasi
Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen maka disebut juga “fase
estrogenik”. Fase ini dimulai pada hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus.
Setiap bulan setelah haid, hipofisis menskresikan FSH. Hormon ini
berpengarauh terhadap proses pertumbuhan dan pematangan ovum dan folikel
Graaf. Selama pertumbuhan folikel menjadi folikel graaf terjadi proses
pembentukan dan pengeluaran hormon estrogen. Estrogen berfungsi untuk
membangan edometrium sehingga endometrium rahim menebal hingga 5-7
cm. Selain itu, estrogen juga mempengaruhi kelenjar serviks untuk
menghasilkan cairan encer.
Adanya estrogen akan menghambat pengeluaran FSH dan memacu
pengeluaran LH yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Pada tahap
akhir, dengan pecahnya folikel graaf, ovum perlepas dan terlempar keluar
disebut ovulasi, kira-kira hari ke-14 dari suatu siklus.
![Page 9: Pengertian Hormon Dengan Editan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563dba27550346aa9aa32ece/html5/thumbnails/9.jpg)
3. Fase sekresi (fase progesteron)
Fase ini terjadi pada hari ke 14-28 dari siklus. Folikel graaf yang pecah
pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak
darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus
luteum (badan kuning). Korpus luteum mensekresikan hormon progesteron.
Selama fase sekresi, endometrium terus menebal. Arteri-arteri membesar, dan
kelenjar endometrium tumbuh. Perubahan endometrium dipengaruhi oleh
hormon estrogen dan progesteron yang disekresikan oleh korpus luteum
sesudah ovulasi. Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum berdegenerasi
sehingga progesteron dan estrogen menurun bahkan sampai hilang.
C. Fungsi Hormon Kelamin Pria dan Wanita
a. Testosteron
Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses
spermatogenesis (proses pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder
pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan
suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang, dan tumbuh rambut
pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis, janggut, cambang, ketiak, dan
sekitar kemaluan.
b. Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Berfungsi merangsang pematangan folikel dalam ovarium dan
menghasilkan estrogen, mengendalikan ciri seksual pria & wanita (penyebaran
rambut, pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara dan bahkan
mungkin sifat kepribadian)
c. Luteinizing Hormone (LH)
Berfungsi mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan
menghasilkan progestron, mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan
sperma & sementum, pematangan sel telur, siklus menstruasi.
d. Progesteron
Berfungsi mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel telur
yang telah dibuahi, mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan susu,
![Page 10: Pengertian Hormon Dengan Editan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563dba27550346aa9aa32ece/html5/thumbnails/10.jpg)
menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan
memperlancar produksi laktogen (susu).
e. Estrogen
Berfungsi mengendalikan perkembangan ciri seksual & sistem
reproduksi wanita, saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu
mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai
tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga
membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.
f. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum
dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan
awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada darah
atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan.
g. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Berfungsi memulai & mempertahankan pembentukan susu di kelenjar
susu, membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu.
D. Kontraseptiva Oral
Kontrasepsi adalah pencegahan kehamilan setelah hubungan seksual dengan
menghambat sperma mencapai ovum matang(metode yang mencegah ovulasi)
atau dengan mencegah ovum yang dibuahi tertanam pada endometrium
(mekanisme yang menyebabkan lingkungan uterus yang tak cocok).
Kegagalan metode (perfect-use failure) adalah kegagalan inheren penggunaan
yang baik kontrasepsinya. Kegagalan pengguna (typical use failure) kegagalan
yang berkaitan dengan kemampuan pengguna mengikuti petunjuk secara baik
dan konsisten.
Kontrasepsi Oral adalah metode kontrasepsi yang menggunakan obat-obat
berbentuk pil untuk mencegah kehamilan. Pil yang digunakan berisi hormon
estrogen, progesteron atau kombinasi keduanya. Kombinasi estrogen da
progesteron dapat mencegah kehamilan karena sistem kerjanya dengan
menghambat pelepasan hormon Luteinizing Hormone (LH) dan Follicle
Stimulating Hormone (FSH) dari kelenjar hipofisis di otak. LH dan FSH
memainkan peran kunci dalam perkembangan telur dan persiapan lapisan
![Page 11: Pengertian Hormon Dengan Editan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082402/563dba27550346aa9aa32ece/html5/thumbnails/11.jpg)
rahim untuk implantasi embrio. Progesteron juga menciptakan lendir di rahim
sehingga lebih sulit untuk ditembus oleh sehingga pembuahan dapat dicegah.