pengertian anak usia dini

17
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Anak Usia Dini Anak usia dini merupakan anak yang berada pada usia 0-6 tahun.. Usia dini merupakan usia yang sangat penting bagi perkembangan anak sehingga disebut golden age. Anak Usia Dini sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat, baik fisik maupun mental. Anak Usia Dini belajar dengan caranya sendiri. Bila ditinjau dari hakikat anak usia dini, maka anak memiliki dua aspek perkembangan yaitu biologis dan psikologis. Pada anak usia dini terjadi perkembangan otak sebagai pusat kecerdasan terjadi sangat pesat. Selain itu, organ sensoris seperti pendengar, penglihatan, penciuman, pengecap, perabaan, dan organ keseimbangan juga berkembang pesat (Black,J. et all, 1995:Gesell, A.L. &Ames, F.1940) B. Karakteristik Anak Usia 5-6 Tahun Anak berusia antara 5-6 tahun sedang berada pada akhir dari bagian awal masa kanak-kanaknya.

Upload: yadimulyadial-garuti

Post on 01-Dec-2015

278 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Anak Usia Dini

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Anak Usia Dini

Anak usia dini merupakan anak yang

berada pada usia 0-6 tahun.. Usia dini

merupakan usia yang sangat penting bagi

perkembangan anak sehingga disebut

golden age. Anak Usia Dini sedang

dalam tahap pertumbuhan dan

perkembangan yang paling pesat, baik

fisik maupun mental. Anak Usia Dini

belajar dengan caranya sendiri. Bila ditinjau dari hakikat anak usia dini, maka

anak memiliki dua aspek perkembangan yaitu biologis dan psikologis. Pada

anak usia dini terjadi perkembangan otak sebagai pusat kecerdasan terjadi

sangat pesat. Selain itu, organ sensoris seperti pendengar, penglihatan,

penciuman, pengecap, perabaan, dan organ keseimbangan juga berkembang

pesat (Black,J. et all, 1995:Gesell, A.L. &Ames, F.1940)

B. Karakteristik Anak Usia 5-6 Tahun

Anak berusia antara 5-6 tahun sedang berada pada akhir dari bagian awal

masa kanak-kanaknya. Karakteristik khusus bagi anak dalam kelompok usia

5-6 tahun adalah:

Perkembangan kemampuan fisik

Pada usia ini anak menunjukkan keingintahuan yang besar dan aktif. Dia

bisa mengatur gerakan badannya dengan lebih baik dan lebih luwes. Anak

juga bisa berjalan jinjit mundur dan berjalan mundur dengan tumitnya. Dia

juga bisa berlari dengan cepat, meloncat, berlari dengan satu kaki. Anak pada

sia ini sudah bisa mencuci tanganya sendiri tanpa membasahi bajunya,

Page 2: Pengertian Anak Usia Dini

berpakaian dan mengikat tali sepatunya sendiri. Koordinasi motorik yang baik

berkembnag smapai si anak dapat mencontoh segitiga dan belah ketupat.

Mereka mulai dapat menulus beberapa huruf dan angka dan menuliskan

namanya dengan benar. Anak juga dapat menggambar benda hidup.

Penglihatan

Anak usia 5-6 tahun dapat menguasai indera peraba, pendengaran dan

penglihatan hamper sebaik orang dewasa.

Perkembangan intelektual

Stenberg (1985) mengungkapkan bahwa ada tiga aspek dalam

kecerdasan, yaitu:

- kecerdasan analitis

- kecerdasan kreatif

- kecerdasan praktis

Anak usia 5-6 tahun berada pada akhir tahap pra-operasional, tahap saat

pemikiran simbolis sangat mendominasi hidupnya. Pemikiran simbolis

membuat dia mampu untuk membuat susunan kata dan gambar yang

menggambarkan suatu objek atau tindakan tertentu dalam pikiran anak.

Perkembangan kemampuan bahasa

Perkembangan bahasa berlangsung dengan cepat dan membantu anak untuk

mengemukakan pikiranya. Kosa kata anak meningkat samapi 8000-14000 kata

pada usia 6 tahun. Kata Tanya (kenapa, siapa, dimana, dan kapan)lebih banyak

digunakan sehingga anak pada usia ini cenderung banyak bertanya.

Perkembangan kemampuan sosial

Anak usia 5-6 tahun menunjukkan lebih banyak kemampuan sosial. Hal ini

dapat dilihat dari cara bermain anak yang lebih terarah dan mampu bekerja

sama dalam bermain. Anak senang bermain bersama dan tolong menolong

Page 3: Pengertian Anak Usia Dini

dalam mencapai keinginan tertentu. Ada kecenderungan tolong menolong ini

dalam bermain dan kegiatan lainya. Anak usia ini lebih siap untuk berpisah

beberapa jam dari orangtuanya dibandingkan dengan anak yang lebih muda

dari itu. Anak sudah mampu berbagi dengan oranglain, mampu bertenggang

rasa, sabar menunggu giliranya,dan mampu menerima tabggung jawab yang

ringan.

Perkembangan Emosional

Emotional intelligence (kecerdasan emosi) adalah suatu tingkst kepandaian

dalam memahami emosi oranglain dan mengatur emosinya sendiri, seperti

misalnya mampu memptivasi diri sendiri dan tahan menghadapi rasa frustasi,

mengontrol gerak hati dan menunda kegembiraan, mengatur untuk tetapa

berpikir,berempati (mampu membayangkan dan merasakan perasaan oranglain)

dan berharap. (Goleman,1995)

Pada anak usia ini, kosa kata anak yang berhubungan dengan emosi

meningkat secara bertahap, sehingga mereka mengenal lebih banyak variasi

ekspresi oranglain. Bersamaan dengan itu anak juga belajar ekspresi emosi

dirinya.

Perkembangan kepribadian

Selain karena faktor keturunan, lingkungan juga mempengaruhi

perkembangan kepribadian anak. Anak mempelajari berbagai perilaku sosial dari

contoh-contoh yang dilihatnya. Selain itu, pada usia ini anak tidak hanya belajar

tingkah laku tang kelihatan jelas, tapi juga dapat mempelajari gagasan, harapan,

dan nilai-nilai. Anak dapat mempelajari hal-hal apa saja yang boleh dan tidak

boleh.

Penting untuk diperhatikan bahwa setiap anak itu unik, mereka tumbuh

menurut lajunya masing-masing. Dan tidak semua aspek perkembangan tersebut

diatas tumbuh bersamaan atau berurutan sehingga hal yang wajar jika terjadi

variasi dalam perkembangan anak. Agar menjadi perhatian para orangtua atau

Page 4: Pengertian Anak Usia Dini

pendidik bahwa kwgiatan dalam mendidik anak usia dini harus direncanakan

dengan mempertimbangkan karakteristik anak seperi yang telah disebutkan diatas.

C. Pengertian Daya Pikir dan Daya Cipta

1. Daya pikir

Daya pikir disebut juga sebagai kemampuan kognitif sering diartikan

sebagai daya atau kemampuan seorang anak untuk berfikir dan

mengamati, melihat hubungan-hubungan, kegiatan yang mengakibatkan

seorang anak memperoleh pengetahuan baru yang banyak didukung oleh

kemampuannya bertanya.

Berk (1991:207) menerangkan bahwa kemampuan kognitif menunjuk

kepada proses dan produk dari dalam akal ;pikiran manusia yang

membawanya untuk tahu. Dalam hal ini termasuk semua kegiatan mental

manusia yang meliputi: mengingat, menghubungkan, menggolongkan,

memberikan symbol, mengkhayal, memecahkan masalah, mencipta dan

membayangkan kejadian dan mimpi.

2. Daya Cipta

Daya cipta disebut juga sebagai kreativitas. Banyak definisi tentang daya

cipta atau kreativitas yang diajukan oleh para ahli yang satu sama lain

memiliki sudut pandang sendiri-sendiri. Namun para ahli sebenarnya telah

mengembangkan pengertian kreativitas dalam bentuk pengertian popular

dan makna psikologis (Hurlock, 1978).

D. Tujuan dan Fungsi Pengembangan Daya Pikir dan Daya Cipta

1. Daya Pikir

Daya pikir perlu dikembangkan sedini mungkin karena apa yang diperoleh

pada suatu periode akan sangat membantu penembangan daya pikir pada

periode selanjutnya. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1997) telah

menetapkan tujuan dan fungsi pengembangan daya pikir di TK yakni

sebagai berikut:

Page 5: Pengertian Anak Usia Dini

a. Tujuan

Tujuan pengembangan daya pikir adalah agar anak mampu

menghubungkan pengetahuan baru yang diperolehnya. Tujuan tersebut

secara rinci adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan kemampuan berpikir logis dan pengetahuan akan

ruang dan waktu.

2. Anak mampu mengembangkan pengetahuan yang sudah diketahui

dengan pengetahuan baru yang diperolehnya.

3. Mengembangkan kemampuan memahami sesuatu dengan cara

melihat bermacam-macam hubungan antara satu objek dengan

objek lain berdasarkan perbedaan dan persamaan.

4. Mengembangkan imajinasi melalui bermacam-macam kegiatan.

5. Memberi kesempatan untuk mengolah lingkungan dan membangun

dunianya secara aktif.

6. Agar anak dapat menghargai dan mencintai isi alam sebagai

ciptaan Tuhan.

b. Fungsi

1. mengenalkan lingkungan sekitar kepada anak, manfaat serta

bahayanya

2. melatih agar anak mampu menggunakan panca inderanya untuk

mengenal lingkungannya

3. memberi kesempatan pd anak untuk mengamati dan mengolah

lingkungan atau dunianya secara aktif sesuai dengan kemampuan

anak

4. mengenal konsep bilangan dan benda-benda

5. memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan

“bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain”

6. melatih anak berpikir logis

Page 6: Pengertian Anak Usia Dini

Daya Cipta

Tujuan

1. Mengembangkan imajinasi dan kreatifitas anak

2. Memberi kesempatan pada anak untuk menciptakan sesuatu sesuai

dengan kreatifitasnya

3. Anak dapat menghargai hasil karyanya

Fungsi

1. Mengenalkan berbagai hasil karya seni dan kreatifitas pada anak

2. Memberi kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi benda-benda

yang ada disekitarnya

3. Melatih anak berpikir kreatif.

Media untuk bercerita

Media yang dimaksud adalah kelengkapan ataupun persiapan seseorang

pencerita sebelum bercerita dan dengan maksud untuk membuat suasana

menjadi hidup dalam arti anak akan benar-benar terbawa ke alam fantasi,

Media yang biasa dipakai oleh pencerita adalah sebagai berikut, yaitu

1. Buku cerita

2. Kostum yang mendukung

Page 7: Pengertian Anak Usia Dini

3. Gunakan boneka atau gambar yang menarik sebagai media untuk

bercerita media untuk bercerita

4. Ubah Ekspresi Wajah

Ekspresi menangis Ekspresi terkejut

5. Ekspresi Gerak Tubuh

Ekspresi Sapi Ekspresi Kura-kura Ekspresi Harimau

Page 8: Pengertian Anak Usia Dini

Bahasa Anak Usia 5-6 Tahun

1. Usia 5 – 6 Tahun

a. Sudah dapat mengucapkan lebih dari 2500 kosa kata

b. Lingkup kosa kata yang dapat diucapkan anak menyangkut :

warna, ukuran, bentuk, dan warna, rasa, bau, kecantikan,

kecepatan, suku, perbedaan, perbandingan jarak, permukaan

(kasar – halus)

c. Sudah dapat melakukan peran sebagai pendengar yang baik.

d. Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan. Anak sudah dapat

mendengarkan orang lain berbicara dan menanggapi

pembicaraan tersebut.

e. Percakapan yang dilakukan oleh anak usia 5 – 6 tahun telah

menyangkut berbagai komentarnya terhadap apa yang

dilakukan oleh dirinya sendiri dan orang lain serta apa yang

dilihatnya. Anak usia ini sudah dapat melakukan ekspresi diri,

menulis, membaca, dan bahkan berpuisi.

2. Masa Waktu dan Perkembangan Pemerolehan Bahasa

Perkembangan pemerolehan bahasa anak dapat dibagi atas tiga

bagian penting yaitu (a) perkembangan prasekolah (b)

perkembangan ujaran kombinatori, dan (c) perkembangan masa

sekolah. Perkembangan pemerolehan bahasa pertama anak pada

masa prasekolah dapat dibagi lagi atas perkembangan pralinguistik,

tahap satu kata dan ujaran kombinasi permulaan.

Page 9: Pengertian Anak Usia Dini

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal

sebagai berikut:

a. Sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas,

pendidikan anak usia dini  adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan

dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam

memasuki pendidikan lebih lanjut.

b. kurikulum pendidikan anak usia dini, meliputi standar kompetensi anak

usia dini, pengembangan kurikulum dan penilaian.

B. Saran

Dari uraian di atas, maka penulis dalam hal ini mengajukan beberapa saran

antara lain.

a. Perlu adanya pengembangan yang lebih optimal terhadap pendidikan anak

usia dini, baik yang dilakukan oleh pemerintah, keluarga maupun

masyarakat. Masa prasekolah yang disebut dengan masa keemasan

perkembangan intelektual seharusnya dijadikan dasar bagi upaya

meningkatkan kemajuan pendidikan di Indonesia.

b. Sosialisasi tentang pentingnya pendidikan anak usia dini harus terus

dilakukan, karena berdasarkan data yang ada angka partisipasi kasar

masyarakat terhadap pendidikan anak usia dini masih sangat rendah.

c. Kualifikasi pendidik anak usia dini harus terus ditingkatkan baik

kualifikasi akademisnya maupun dalam bentuk pelatihan dan penataran

lainnya.

Page 10: Pengertian Anak Usia Dini

DAFTAR PUSTAKA

Andi Yudianto. 2009. Perkembangan Intelektual. Jakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2007. Undang-undang No.20 Tahun

2009 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas:Jakarta.

Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Depdiknas. 2007. Kerangka Dasar

Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Universitas Negeri Jakarta: Jakarta.

M. Hariwijaya dan Bertiani Eka Sukaca. 2007. PAUD Melejitkan Potensi Anak

dengan Pendidikan Sejak Dini. Bandung.