pengendalian kualitas cocoa powder berdasarkan …pangan universitas katolik soegijapranata semarang...

47
PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN ANALISIS SENSORI PT CARGILL COCOA AND CHOCOLATE GRESIK LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : FELICIA ELISABETH NIM : 16.I1.0007 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2019

Upload: others

Post on 07-Dec-2020

11 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER

BERDASARKAN ANALISIS SENSORI

PT CARGILL COCOA AND CHOCOLATE GRESIK

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pangan

Oleh :

FELICIA ELISABETH

NIM : 16.I1.0007

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2019

Page 2: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

ii

Page 3: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

iii

KATA PENGANTAR

Pertama-tama, penulis ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan bimbinganNya, sehingga penulis dapat diberikan kesempatan untuk melaksanakan

kegiatan Kerja Praktek di PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik, sekaligus dapat

menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul “Pengendalian Kualitas Cocoa powder

Berdasarkan Analisis Sensori”. Kegiatan Kerja Praktek dan laporan ini telah dilaksanakan dan

ditulis sebagai syarat untuk mencapai dan memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan,

Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Penulis juga sangat bersyukur atas hal-hal baru yang didapatkan selama pelaksanaan Kerja

Praktek berlangsung. Dalam pelaksanaan kegiatan Kerja Praktek di PT Cargill Cocoa and

Chocolate Gresik dan dalam proses penulisan laporan, penulis mendapat banyak dukungan dan

bantuan dari beberapa pihak yang selalu memberikan motivasi bagi penulis. Maka dari itu,

pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada beberapa pihak,

diantaranya:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing dan menyertai Penulis sehingga pembuatan

laporan Kerja Praktek ini dapat terselesaikan.

2. Bapak Dr. R. Probo Yulianto Nugrahedi, ST.P., MSc. selaku Dekan Fakultas Teknologi

Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

3. Ibu Dr. Ir. B. Soedarini, MP, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan saran dan membimbing penulis dalam penyusunan laporan Kerja

Praktek.

4. Ibu Fira selaku pembimbing lapangan kami di PT Cargill Cocoa and Chocolate yang telah

bersedia mengarahkan dan membimbing penulis selama kegiatan Kerja Praktek

berlangsung

5. Ibu Gracia Kartika Teja selaku pembimbing lapangan kami di PT Cargill Cocoa and

Chocolate yang telah bersedia mengarahkan dan membimbing penulis selama kegiatan

Kerja Praktek berlangsung.

6. Bapak Achmad Zubaidi selaku HR Manager yang telah memberikan izin kepada penulis

untuk dapat melakukan Kerja Praktek.

Page 4: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

iv

7. Bapak Ari Parwono selaku FSQR Manager yang telah memberikan izin kepada penulis

untuk dapat melakukan Kerja Praktek di Divisi Quality Control.

8. Ibu Meiliana, S.Gz., M.S. selaku koordinator Kerja Praktek yang bersedia untuk

membimbing, mengarahkan dan membantu segala keperluan penulis untuk pelaksanaan

Kerja Praktek dan pembuatan laporan Kerja Praktek.

9. Para laboran QC Analisa Fisikokimia yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang

telah mau direpotkan dan selalu membantu dalam memberi wawasan baru kepada penulis

dalam pelaksanaan Kerja Praktek.

10. Bapak Sajimin dan Bapak Agus yang selalu membantu kami sehingga Kerja Praktek kami

dapat berjalan dengan lancar.

11. Kedua orang tua dan saudara kandung penulis yang selalu memberikan dukungan, doa dan

semangat sehingga dapat menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini.

12. Olivia Fiorella selaku teman seperjuangan saya dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini.

13. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penulisan

laporan Kerja Praktek ini, maka penulis berharap dengan adanya kritik dan saran yang

membangun dari pembaca sehingga penulis dapat memperbaiki segala kekurangan yang ada.

Akhir kata, penulis juga berharap agar laporan Kerja Praktek yang ditulis ini dapat

bermanfaat bagi pembaca dan pihak lain yang membutuhkan.

Semarang, 22 Mei 2019

Penulis

Page 5: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………….ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... viii

1. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek ................................................................................ 1

1.2. Tujuan Kerja Praktek ............................................................................................. 2

2. PROFIL PERUSAHAAN .......................................................................................... 3

2.1. Sejarah Perusahaan ................................................................................................ 3

2.2. Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan ........................................................................... 4

2.3. Struktur Organisasi ................................................................................................ 5

2.4. Sertifikat dan Penghargaan Perusahaan ................................................................. 5

2.5. Ketenagakerjaan .................................................................................................... 6

2.5.1. Jumlah dan Pembagian Pekerjaan .................................................................. 6

2.5.2. Jam Kerja Karyawan....................................................................................... 6

3. SPESIFIKASI PRODUK ........................................................................................... 7

3.1. Cocoa powder ........................................................................................................ 7

3.2. Cocoa butter .......................................................................................................... 8

3.3. Cocoa Liquor ......................................................................................................... 9

4. PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN KUALITAS COCOA BUTTER

DAN COCOA POWDER ................................................................................................ 10

4.1. Penjelasan ............................................................................................................ 10

4.2. Proses Produksi .................................................................................................... 10

4.2.1. Bahan Baku Produksi ................................................................................... 10

4.2.2. Alur Produksi ................................................................................................ 11

4.3. Pengendalian Kualitas Cocoa butter dan Cocoa powder .................................... 14

4.3.1. Analisa Fisikokimia Cocoa butter dan Cocoa powder ................................. 14

5. ANALISIS SENSORI COCOA POWDER di PT CARGILL COCOA AND

CHOCOLATE GRESIK ................................................................................................. 18

5.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 18

Page 6: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

vi

5.2. Tujuan .................................................................................................................. 18

5.3. Metode ................................................................................................................. 18

5.4. Hasil ..................................................................................................................... 19

5.4.1. Tipe Analisa Sensori ..................................................................................... 19

5.4.2. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Pelaksanaan Uji Sensori .............. 19

5.4.3. Jenis-Jenis Pengujian Sensori di PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik .. 22

6. PEMBAHASAN ...................................................................................................... 24

6.1. Tipe Analisa Sensori ............................................................................................ 24

6.2. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Pelaksanaan Uji Sensori ..................... 24

6.2.1. Penyajian Sampel.......................................................................................... 24

6.2.2. Waktu Pelaksanaan ....................................................................................... 25

6.2.3. Panelis ........................................................................................................... 25

6.2.4. Tahap-Tahap dalam Melakukan Uji Sensori di PT Cargill Cocoa and

Chocolate .................................................................................................................. 25

6.3. Jenis-Jenis Pengujian Sensori di PT Cargill Cocoa and Gresik........................... 27

6.3.1. Ranking Test ................................................................................................. 27

6.3.2. Discrimination Test ...................................................................................... 27

6.3.3. Simplified Descriptive Analysis ................................................................... 27

7. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 29

7.1. Kesimpulan .......................................................................................................... 29

7.2. Saran .................................................................................................................... 29

8. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 30

9. LAMPIRAN ............................................................................................................. 31

9.1. Form Basic Test ................................................................................................... 31

9.2. Form Treshold Test .............................................................................................. 32

9.3. Form Descriptive Ability Test ............................................................................. 33

9.4. Form Ranking Test .............................................................................................. 33

9.5. Form Simplified Descriptive Analysis ................................................................ 34

9.6. Hasil Unicheck ..................................................................................................... 35

9.7. Hasil Scan Kartu Bimbingan ............................................................................... 36

9.8. Hasil Scan Lembar Presensi…………………………………………………….37

Page 7: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Syarat Mutu Cocoa Butter ........................................................................................ 14

Tabel 4.2. Syarat Mutu Cocoa Powder ..................................................................................... 16

Page 8: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Logo Cargill .................................................................................................. 3

Gambar 2.2. Site Cargill .................................................................................................... 4

Gambar 2.3. Bagan Struktur Organisasi ............................................................................ 5

Gambar 3.1. Gerkens Bubuk Kakao .................................................................................. 7

Gambar 3.2. Tipe Bubuk Kakao ........................................................................................ 8

Gambar 3.3. Cocoa Butter ................................................................................................. 8

Gambar 3.4. Cocoa Liquor ................................................................................................ 9

Gambar 4.1. Diagram Alir Proses Produksi .................................................................... 11

Gambar 4.2. Sampel Biji Kakao ...................................................................................... 12

Gambar 4.3. Sampel Kakao Nibs .................................................................................... 12

Gambar 5.1. Pelaksanaan Seleksi Panelis ....................................................................... 20

Page 9: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

1

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

Saat ini, perkembangan teknologi dalam berbagai bidang semakin cepat dan

berkesinambungan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Perkembangan yang kian pesat tersebut menuntut calon pekerja khususnya pada bidang

pangan untuk siap dan mampu menghadapi perubahan yang akan terjadi. Dalam upaya

untuk menambah wawasan pengetahuan serta pengalaman bekerja dalam bidang

teknologi pangan, nutrisi, dan teknologi kuliner, mahasiswa Program Studi Teknologi

Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja

Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah banyak mendapatkan

pengetahuan melalui dunia pangan secara garis besar melalui teori yang diberikan

selama proses perkuliahan. Selain itu, kegiatan praktikum di laboratorium juga

merupakan salah satu penerapan teori perkuliahan yang dapat menjadi bekal mahasiswa

untuk melaksanakan KP.

Guna mempersiapkan mahasiswa menjadi calon tenaga kerja yang siap berkompetisi

baik dengan pekerja dalam negeri atau luar negeri, maka kami mengajukan permohonan

ke PT Cargill Cocoa and Chocolate dan melaksanakan kegiatan kerja praktek kami

disana. PT Cargill Cocoa and Chocolate merupakan satu-satunya industri pengolahan

biji kakao dibawah PT Cargill Indonesia. PT Cargill sendiri merupakan perusahaan

internasional yang telah berada dalam dunia bisnis manufaktur sejak lama dan memiliki

cabang di berbagai negara. PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik menghasilkan bubuk

kakao, butter¸ dan liquor yang berkualitas, halal, dan terjamin mutunya, serta telah

memiliki konsumen meliputi pabrik-pabrik pengolah susu, bakeri, pembuat es kim,

kembang gula, dan produk lainnya di seluruh dunia. Oleh karena itu, kami berharap

dapat mendapat pengalaman kerja, ilmu pengetahuan, serta disiplin dan etika kerja yang

dapat berguna bagi kami dalam dunia kerja kami nantinya, sekaligus dapat

mengaplikasikan skill yang telah kami peroleh selama kuliah ke perusahaan.

Page 10: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

2

1.2. Tujuan Kerja Praktek

Tujuan dilakukannya Kerja Praktek adalah untuk mengetahui dan memahami proses

produksi dan pengendalian kualitas produk cocoa powder, cocoa liquor, dan cocoa

butter berdasarkan analisis fisiko-kimia yang dilakukan, serta mengetahui analisa

sensori cocoa powder di PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik.

Page 11: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

3

2. PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT Cargill Cocoa and Chocolate merupakan anak perusahaan dibawah PT Cargill yang

berfokus pada pengolahan cokelat. Awal mulanya, PT Cargill Cocoa and Chocolate

dibangun di Brazil pada tahun 1979 dan kemudian mulai melebarkan usahanya di

negara-negara lain seperti Belgia, Inggris, Perancis, dan banyak negara lainnya.

Perjalanan PT Cargill Cocoa and Chocolate di Indonesia dimulai pada tahun 1995,

dimana pada tahun tersebut, PT Cargill Indonesia membuat suatu perkebunan cokelat di

Makasar. Setelah itu, pada tahun 2012, PT Cargill Indonesia memutuskan untuk

mendirikan pabrik cokelat pertamanya di Indonesia, yaitu di kota Gresik dengan nama

PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik. Pada bulan November 2014, Gerkens Kakao

Indonesia resmi diluncurkan. Gerkens Kakao merupakan label resmi untuk produk yang

dikeluarkan secara global oleh PT Cargill Cocoa and Chocolate. Kemudian. pada

tanggal 10 Desember 2014, Pabrik Pengolahan Kakao PT Cargill Indonesia dibuka dan

diresmikan oleh Menteri Perindustrian RI saat itu, Saleh Husin, SE, M.Si.

Gambar 2.1. Logo Cargill

Sumber: Google

PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik merupakan pabrik pengolahan kakao berbasis

Business to Business yang berfokus pada pengolahan biji kakao menjadi cocoa powder

dan cocoa butter. PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik berada di Kawasan Industri

Maspion (KIM), Plot 2 Beta, Jl. Raya Manyar KM 25, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa

Timur. Kabupaten Gresik terletak di sebelah barat laut kota Surabaya, dan terletak

antara 112˚ sampai 113˚ Bujur Timur dan 7˚ sampai 8˚ Lintang Selatan. PT Cargill

Page 12: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

4

Cocoa and Chocolate Gresik memiliki luas 21.551 m2 untuk area berbentuk bangunan

dan 47.046 m2 untuk area terbuka dengan total luas mencapai 68.597 m

2.

Gambar 2.2. Site Cargill

Sumber: Dokumen Cargill

2.2. Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan

Arah Strategis Cargill merupakah sebuah rencana keberhasilan yang berlaku untuk

seluruh perusahaan dibawah PT Cargill termasuk PT Cargill Cocoa and Chocolate

Gresik. Dalam Arah Strategis Cargill tersebut, PT Cargill memiliki visi untuk menjadi

mitra tepercaya dalam hal pertanian, pangan, dan nutrisi.

Tujuan PT Cargill sendiri adalah untuk menjadi yang terdepan dalam menyediakan gizi

kepada dunia dengan cara yang aman, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. Untuk

mencapai tujuan tersebut, maka PT Cargill melakukan perpaduan kapabilitas, bisnis

berkinerja tinggi dan kepemimpinan yang gemilang dalam hal-hal yang membentuk

dunia masa depan. Kapabilitas yang dimiliki PT Cargill antara lain manajemen, rantai

pasokan yang berkelanjutan, digitalisasi dan analisis, pengetahuan tentang pasar inovasi

serta kepemimpinan pemikiran dan keterlibatan pemangku kepentingan. Dalam proses

pencapaian tujuan tersebut, terdapat hal-hal yang dijadikan PT Cargill untuk menjadi

patokan dalam melacak adanya kemajuan, antara lain ketika pelanggan dan karwayan

memilih PT Cargill, masyarakat menerima keberadaan PT Cargill, serta adanya

perolehan pendapatan yang „menarik‟.

Page 13: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

5

2.3. Struktur Organisasi

Gambar 2.3. Bagan Struktur Organisasi

2.4. Sertifikat dan Penghargaan Perusahaan

PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik telah banyak mendapatkan sertifikasi baik

nasional maupun skala internasional. Sertifikasi yang telah diterima oleh PT Cargill

Cocoa and Chocolate Gresik antara lain:

FSSC 22000 oleh Lloyd‟s Register LRQA,

sertifikasi Halal oleh Majelis Ulama Indonesia,

Kosher oleh Orthodox Union,

BPOM CPMB oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia,

SNI 3747 mengenai cocoa powder yang dikeluakan oleh Standar Nasional

Indonesia,

UTZ oleh UTZ certified, dan

SMETA+ oleh Supplier Ethical Data Exchange.

Selain sertifikasi, PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik juga pernah menerima

penghargaan yang diberikan oleh Gubernur Jawa Timur, yaitu Juara III dalam penilaian

LKS Bipartit Award Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 Kategori Perusahaan

Besar dan Penghargaan nomor 566/536/108.5/2017 atas prestasi dalam Melaksanakan

Page 14: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

6

Program Keselamatan Kerja (K3) Sehingga Mencapai 4.995.403 Jam Kerja Orang

Tanpa Kecelakaan Kerja (Zero Accident) terhitung sejak 1 Januari 2012 s/d 31 Oktober

2016.

2.5. Ketenagakerjaan

2.5.1. Jumlah dan Pembagian Pekerjaan

Sesuai dengan Peraturan Perusahaan PT Cargill Indonesia tahun 2017-2019 pasal 18,

status karyawan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu karyawan tetap (PKWTT) dan

karyawan tidak tetap (PKWT). Karyawan tetap merupakan karyawan yang terikat pada

hubungan perjanjian kerja dalam waktu yang tidak tertentu dengan perusahaan.

Sedangkan, karyawan tidak tetap merupakan karyawan yang terikat pada hubungan

perjanjian kerja dalam waktu yang tertentu. Penerimaan karyawan pada kelompok ini

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2.5.2. Jam Kerja Karyawan

Jam kerja untuk karyawan di PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik mengikuti

Peraturan Perusahaan pasal 50, yaitu 40 jam per minggu. Berdasarkan pembagian jam

kerja, terdapat 2 kelompok karyawan, yaitu shift dan non-shift. Karyawan dengan jam

kerja non-shift meliputi departemen Quality Control, departemen Finance, departemen

Supply Chain, departemen Human Resources Development, dan departemen Project.

Jam kerja resmi untuk karyawan non-shift adalah Senin-Jumat pukul 08.00-17.00

dengan waktu istirahat makan siang pukul 12.00-13.00. Sedangkan, karyawan dengan

jam kerja shift meliputi departemen Supply Chain khusus sub divisi fnish good dan bean

department, departemen produksi, dan departemen maintenance. Jam kerja shift sendiri

dibagi menjadi 3, yaitu Shift I pukul 07.00-15.00, Shift II pukul 15.00-23.00, dan Shift

III pukul 23.00-07.00. Khusus untuk departemen produksi, karyawan dibagi menjadi 4

kelompok dan digilir hari kerja dan shift-nya.

Page 15: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

7

3. SPESIFIKASI PRODUK

3.1. Cocoa powder

Salah satu produk utama PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik adalah cocoa powder

atau bubuk kakao. Sebagian besar produk bubuk kakao yang dihasilkan PT Cargill

Cocoa and Chocolate akan dipasarkan kepada konsumen di luar negeri atau dikirimkan

ke pabrik di negara lain, dan yang lainnya akan dipasarkan kepada konsumen dalam

negeri.

Cocoa powder merupakan produk akhir yang dihasilkan dengan memisahkan lemak

pada cocoa liquor menjadi cake melalui proses pressing dan kemudian dihancurkan.

Cocoa powder yang dipasarkan memiliki kandungan lemak 10-12% dan dikemas

menggunakan kemasan berukuran 25 kg, 600 kg, dan 1000 kg. Terdapat dua jenis

bubuk kakao yang diproduksi oleh PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik, yaitu tanpa

alkalisasi (netral) dan dengan alkalisasi, dimana nantinya produk dengan alkalisasi akan

dibedakan menjadi beberapa tipe sesuai dengan lama waktu dan jumlah bahan kimia

yang diberikan pada proses alkalisasi. Proses alkalisasi bubuk kakao mempengaruhi

warna akhir pada bubuk. Urutan tipe bubuk kakao dengan warna yang paling terang

hingga yang paling gelap dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.1. Gerkens Bubuk Kakao

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Page 16: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

8

Gambar 3.2. Tipe Bubuk Kakao

Sumber: Dokumentasi Pribadi

3.2. Cocoa butter

Cocoa butter merupakan produk akhir berupa lemak yang diambil dari proses pressing

liquor. Terdapat dua jenis cocoa butter, yaitu deodorized dan non-deodorized. Cocoa

butter non deodorized sendiri merupakan hasil langsung dari proses pressing liquor,

sedangkan mayoritas cocoa butter yang diminta oleh konsumen merupakan cocoa

butter deodorized, karena tidak lagi memiliki aroma cokelat dan dapat digunakan

sebagai bahan campuran makanan maupun kosmetik.

Gambar 3.3. Cocoa butter

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Page 17: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

9

3.3. Cocoa Liquor

Cocoa liquor merupakan hasil olahan biji kakao berbentuk cairan yang didapat setelah

proses penggilingan. Cocoa liquor memiliki kadar lemak sekitar 50-53 persen. Cocoa

liquor tidak banyak dipesan oleh konsumen karena masih memperlukan proses lebih

lanjut untuk diolah menjadi bubuk atau butter baru kemudian diaplikasikan pada produk

pangan. Oleh karena itu, mayoritas produk yang dijual oleh PT Cargill Cocoa and

Chocolate Gresik saat ini hanyalah cocoa butter dan cocoa powder.

Gambar 3.4. Cocoa Liquor

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Page 18: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

10

4. PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN KUALITAS COCOA BUTTER

DAN COCOA POWDER

4.1. Penjelasan

Proses produksi merupakan suatu proses atau kegiatan yang bertujuan untuk

menghasilkan suatu produk berupa barang maupun jasa. Proses produksi di PT Cargill

Cocoa and Chocolate Gresik meliputi beberapa tahapan mulai dari penerimaan biji

kakao hingga menjadi produk akhir berupa cocoa butter, cocoa liquor, dan cocoa

powder. Pada setiap tahapannya dilakukan pengawasan dan pengendalian mutu produk.

Proses pengendalian kualitas merupakan proses untuk mengecek kelayakan produk

berdasarkan kualitas. Di PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik sendiri, proses

pengendalian kualitas dilakukan di dua divisi, yaitu divisi Produksi dan Quality Control

(QC). Tujuannya untuk memastikan produk yang dihasilkan berkualitas dan seusai

dengan spesifikasi yang diinginkan pembeli. Divisi Quality Control memiliki 2 bagian

laboratorium, yaitu bagian fisiko-kimia dan bagian mikrobiologi. Bagian mikrobiologi

termasuk dalam red zone, yaitu zona paling higienis dan tidak dapat dimasuki

sembarang orang.

4.2. Proses Produksi

4.2.1. Bahan Baku Produksi

Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan cocoa butter dan cocoa powder di

PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik adalah biji kakao. Biji kakao yang digunakan

oleh PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik diambil dari beberapa perkebunan kakao

milik PT Cargill, salah satunya berada di kota Makasar. Buah kakao yang telah dipanen

kemudian dipecah dan diambil bijinya. Lalu, biji kakao difermentasi untuk

meningkatkan aroma dan rasa, kemudian dikeringkan. Biji yang telah kering ini dikirim

ke pabrik PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik, kemudian digunakan sebagai bahan

baku pembuatan cocoa powder dan cocoa butter.

Page 19: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

11

4.2.2. Alur Produksi

Di PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik, proses produksi cocoa butter dan cocoa

powder dilakukan bersamaan. Biji kakao akan diolah menjadi cocoa liquor kemudian

dipres sehingga menghasilkan cake (padatan) dan butter cair. Butter cair kemudian

akan melewati proses deodorisasi sebelum menjadi cocoa butter, sedangkan cake akan

melewati tahap penghalusan untuk menjadi cocoa powder. Proses pembuatan cocoa

powder dan cocoa butter di PT Cargill Cocoa and Chocolate dapat dilihat pada Gambar

4.1.

Gambar 4.1. Diagram Alir Proses Produksi

Page 20: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

12

a) Penerimaan Biji Kakao

Biji kakao dari supplier yang telah lolos uji kualitas biji oleh Bean Department

disimpan dalam gudang penyimpanan. Dalam gudang penyimpanan, biji kakao

disimpan dalam bulk yang dialasi pallete dan ditumpuk sesuai dengan asal biji.

Gambar 4.2. Sampel Biji Kakao

Sumber: Dokumentasi Pribadi

b) Pembersihan Biji Kakao

Proses pembersihan biji kakao dilakukan dengan pengayakan. Proses ini bertujuan

untuk menghilangkan pengotor, yaitu semua benda diluar biji kakao.

c) Pemecahan dan Peniupan Cangkang Biji Kakao

Pemecahan biji kakao dilakukan untuk memisahkan cangkang dan nibs kakao. Nibs

yang telah dipisahkan dari cangkangnya kemudian ditiup dengan udara bertekanan

(winnowing) untuk menghilangkan sisa cangkang.

Gambar 4.3. Sampel Kakao Nibs

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Page 21: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

13

d) Sterilisasi dan Alkalisasi Nibs Kakao

Proses sterilisasi nibs kakao dilakukan menggunakan uap panas. Proses ini bertujuan

untuk membunuh mikroorganisme dalam nibs, terutama bakteri Salmonella.

Selanjutnya, nibs dialkalisasi menggunakan kalium karbonat (K2CO3). Konsentrasi

kalium karbonat yang digunakan pada setiap proses disesuaikan dengan tipe produk

yang ingin dihasilkan. Perbedaan konsentrasi kalium karbonat pada proses ini

berpengaruh pada pembentukan warna dan flavor produk kakao.

e) Pemanggangan

Pemanggangan nibs kakao bertujuan untuk menghilangkan kadar air dan memperkuat

flavor. Suhu yang digunakan dalam proses pemanggangan berada pada kisaran 95-

145˚C (Anonim, 2006).

f) Penggilingan

Pada tahap ini, nibs kakao digiling menggunakan 3 tahap penggilingan. Proses tersebut

menghasilkan bentuk kakao cair berwarna hitam pekat dengan aroma cokelat, disebut

cocoa liquor. Perubahan bentuk dari padat ke cair ini disebabkan kandungan lemak

yang cukup tinggi, sekitar 50%.

g) Pengepresan

Proses pengepresan bertujuan untuk memisahkan lemak dengan massa (padatan)

kakao dalam liquor. Hasil dari proses ini adalah cocoa cake dan liquid butter.

h) Penghalusan

Cake yang telah dihasilkan lalu dihaluskan agar menghasilkan butiran yang lebih

kecil dan halus.

i) Pengayakan

Pengayakan dilakukan sebelum pengemasan. Bubuk kakao yang telah halus diayak

kembali untuk memastikan agar tidak ada bubuk yang menggumpal.

Page 22: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

14

j) Filtrasi

Penyaringan butter dilakukan untuk memastikan tidak ada pengotor dalam butter.

k) Deodorasi

Deodorasi merupakan proses penghilangan beberapa komponen minyak dalam cocoa

butter. Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan f lavor dan aroma yang

tidak diinginka pada butter.

4.3. Pengendalian Kualitas Cocoa butter dan Cocoa powder

4.3.1. Analisa Fisikokimia Cocoa butter dan Cocoa powder

4.3.1.1. Cocoa butter

Analisa fisikokimia pada cocoa butter dilakukan untuk mengendalikan kualitas butter

berdasarkan kenampakan secara fisik dan kandungan kimianya. Standar yang digunakan

pada analisa ini mengacu pada SNI 3748:2009 (Tabel 4.1).

Tabel 4.1. Syarat Mutu Cocoa Butter

Sumber: (Badan Standardisasi Nasional, 2009)

No Parameter Satuan Syarat Mutu

1

1.1 Bau - khas lemak kakao

1.2 Rasa - khas lemak kakao

1.3 Warna - kuning

2 Rasa 1,456-1,459

3 Titik Leleh ˚C 31-35

4Asam lemak bebas

dihitung sebagai oleat% maks. 1,75

5 Bilangan penyabunan mg KOH/g lemak 188-198

6 Bilangan iod (wjs) g I2 / 100 g 33-42

7Bahan tak

tersabunkan% maks. 0,35

8 Bilangan peroksidameq peroksida/kg

lemakmaks. 4,0

9 Kadar air % maks . 0,2

10

10.1 Timbal(Pb) mg/kg maks. 0,5

10.2 Kadmium (Cd) mg/kg maks. 0,5

10.3 Timah (Sn) mg/kg maks. 40

11 Cemaran Arsen (As) mg/kg maks. 0,1

Keadaan

Cemaran logam

Page 23: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

15

Berikut merupakan analisa fisikokimia yang dilakukan untuk cocoa butter di PT Cargill

Cocoa and Chocolate Gresik.

a) Uji Indeks Refraksi

Uji ini dilakukan untuk menentukan besar indeks refraksi nD40 pada cocoa butter

menggunakan refraktometer.

b) Uji Titik Leleh

Uji ini dilakukan untuk menetukan titik leleh pada cocoa butter. Titik leleh pada cocoa

butter akan menentukan karakteristik produk akhir cokelat.

c) Uji Saponifikasi

Uji ini bertujuan untuk menentukan nilai bilangan penyabunan pada cocoa butter

menggunakan KOH.

d) Uji Non-Saponifikasi

Uji ini bertujuan untuk menentukan nilai bilangan yang tidak tersabunkan pada cocoa

butter. Semakin tinggi nilai bilangan tak tersabunkan artinya butter terkontaminasi

molekul non volatil.

e) Uji Peroksida

Uji ini bertujuan untuk menentukan kadar peroksida dalam cocoa butter. Kandungan

peroksida menentukan tingkat ketengikan dari butter.

f) Uji Kadar Air

Uji ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kadar air dalam butter.

g) Uji FFA (Free Fatty Acid/Asam Lemak Bebas)

Uji ini dilakukan untuk menentukan kadar asam lemak bebas dalam butter.

Page 24: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

16

4.3.2. Cocoa powder

Analisa fisikokimia pada cocoa powder dilakukan untuk mengendalikan kualitas

powder berdasarkan kenampakan secara fisik dan kandungan kimianya. Standar yang

digunakan pada analisa ini mengacu pada SNI 3747:2009 (Tabel 4.2.).

Tabel 4.2. Syarat Mutu Cocoa powder

Parameter uji Satuan Syarat mutu

Keadaan

a. Bau - khas kakao, bebas dari

bau asing

b. Rasa - khas kakao, bebas dari

bau asing

c. Warna - cokelat atau warna lain

akibat alkalisasi

Kehalusan (lolos ayakan

mesh 200) (b/b) % min. 99,5

Kulit (shell) dihitung dari

alkali free nib (b/b) % maks. 1,75

Kadar air (b/b) % maks. 5,0

Kadar lemak (b/b) % min. 10,0

Cemaran logam:

a. Timbal (Pb) mg/kg maks. 2,0

b. Kadmium (Cd) mg/kg maks. 1,0

c. Timah (Sn) mg/kg maks. 40

Cemaran arsen (As) mg/kg maks. 1,0

Cemaran mikroba:

a. Angka Lempeng Total koloni/g maks 5x103

b. Bakteri bentuk coli APM/g < 3

c. Escherichia coli per g negatif

d. Salmonella per 25 g negatif

d. Kapang koloni/g maks. 50

e. Khamir koloni/g maks. 50

Sumber: (Badan Standardisasi Nasional, 2009)

Berikut merupakan analisa fisikokimia yang dilakukan untuk cocoa powder di PT

Cargill Cocoa and Chocolate Gresik.

Page 25: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

17

a) Uji Kadar Air

Uji ini digunakan untuk menentukan kandungan air dalam bubuk kakao. Metode yang

digunakan dalam uji ini adalah pemanasan dalam oven menggunakan suhu 101˚C

selama 4 jam.

b) Uji Kehalusan

Uji ini digunakan untuk menentukan kehalusan powder. Uji ini dilakukan menggunakan

sampel yang sama dengan uji pH.

c) Uji pH

Uji ini digunakan untuk mengetahui nilai pH powder menggunakan pH meter. Standar

yang digunakan pada uji ini adalah standar milik Cargill sehingga tidak dapat

dipublikasikan.

d) Uji Kadar Lemak

Uji ini digunakan untuk mengetahui kadar lemak yang terkandung dalam powder.

e) Uji Warna

Uji ini digunakan untuk mengetahui nilai L* (brightness), a* (redness), dan b*

(yellowness) pada powder. Ketiga nilai tersebut berbeda pada setiap tipe powder.

Page 26: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

18

5. ANALISIS SENSORI COCOA POWDER di PT CARGILL COCOA AND

CHOCOLATE GRESIK

5.1. Latar Belakang

Pengendalian kualitas suatu produk tidak hanya dapat dilakukan menggunakan metode

analisa fisiko-kimia atau mikrobiologi, namun juga dapat dilakukan menggunakan

metode analisa sensori. Analisa sensori merupakan uji kelayakan mutu organoleptik

suatu produk, yang diukur dengan menggunakan indera. Pada PT Cargill Cocoa and

Chocolate Gresik, pengendalian kualitas produk menggunakan analisa sensori hanya

dilakukan di departemen Quality Control. Analisa dilakukan terhadap produk akhir

(cocoa butter dan cocoa powder) yang telah jadi sebelum dikirimkan kepada pembeli

(buyer).

Cocoa powder atau bubuk kakao merupakan produk akhir yang dapat digunakan

sebagai bahan tambahan dalam produk makanan ringan, susu bubuk, susu cair, atau

produk-produk sejenis lainnya. Cocoa powder memiliki berbagai tipe yang ditentukan

berdasarkan warna dan pH produk. Proses pengolahan kakao seperti roasting dan

alkalisasi berpengaruh besar terhadap perubahan warna dan pH. Proses-proses tersebut

dapat menimbulkan warna dan flavor yang tidak diinginkan. Pengendalian warna dan

pH dilakukan menggunakan analisa fisiko-kimia, sedangkan pengendalian flavor

dilakukan menggunakan analisa sensori.

5.2. Tujuan

Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek pada divisi Quality Control bagian analisa

sensori adalah untuk mengetahui proses persiapan uji sensori, untuk mengetahui proses

pelaksanaan uji sensori, dan untuk mengetahui syarat-syarat dan ketentuan yang perlu

diperhatikan saat melakukan uji sensori.

5.3. Metode

Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah pengamatan, wawancara,

dan praktek langsung.

Page 27: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

19

5.4. Hasil

5.4.1. Tipe Analisa Sensori

Dalam analisa sensori terdapat berbagai metode analisis yang dapat dilakukan. Dalam

pelaksanaannya, PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik menggunakan 3 metode

analisis sensori, yang meliputi uji deskriptif, uji pembeda, dan uji afektif. Masing-

masing uji memiliki fungsi dan tujuannya masing-masing, tergantung pada keperluan

pabrik. Di PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik, uji deskriptif dilakukan setiap hari

untuk menentukan atribut flavor yang menyimpang (off-note) dalam setiap batch cocoa

powder. Uji pembeda dilakukan untuk mengecek kembali flavor dari produk yang

diklaim oleh konsumen. Sedangkan, uji afektif dilakukan pada awal-awal tahun pabrik

berdiri, untuk menentukan tingkat kesukaan terhadap produk baru.

5.4.2. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Pelaksanaan Uji Sensori

5.4.2.1. Penyajian Sampel

Sebelum pelaksanaan analisa sensori perlu dilakukan preparasi sampel yang digunakan

dalam penilaian. Alat yang digunakan dalam preparasi sampel adalah timbangan, beaker

glass 200 ml, tabung ukur 100 ml, pemanas air, dan batang pengaduk dan bahan yang

digunakan adalah sampel cocoa powder, gula pasir, dan portable water (suhu 80˚C).

Sampel yang telah dipreparasi kemudian disajikan menggunakan beaker glass 200 ml.

Ketika panelis melakukan analisa sensori, sampel dalam beaker glass akan dituangkan

ke dalam cup plastic berukuran 50 ml yang telah diberi kode sebelum dicicipi.

5.4.2.2. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan analisa sensori di PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik dilakukan hanya

satu kali, yaitu pada jam 09.00-11.00. Karena pada waktu tersebut panelis tidak dalam

kondisi terlalu lapar atau terlalu kenyang.

5.4.2.3. Panelis

PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik memiliki 12 panelis terlatih. Panelis-panelis

tersebut digunakan untuk menguji baik cocoa powder atau cocoa butter. Namun, dalam

pelaksanaannya, jumlah panelis yang melakukan analisa tidak selalu berjumlah 12

orang. Hal ini disebabkan beberapa panelis berasal dari Divisi Produksi yang terkadang

Page 28: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

20

pada waktu bersangkutan tidak dapat meninggalkan pekerjaan mereka. Walaupun

begitu, terdapat jumlah panelis minimal untuk melakukan uji sensori, yaitu 6 orang.

5.4.2.4. Tahap-Tahap dalam Melakukan Uji Sensori di PT Cargill Cocoa and Chocolate

Gresik

Dalam pelaksanaan analisa sensori di PT Cargill Cocoa and Chocolate, terdapat 2

tahapan utama, yaitu tahap seleksi dan pelatihan (training). Tahapan-tahapan ini

dilakukan untuk mencari panelis terlatih untuk menguji sampel selama 1 tahun.

a) Tahap Seleksi

Pada tahapan ini, panelis diminta untuk melakukan 3 jenis tes, yaitu:

- Basic test

Tahap basic test ini berfungsi untuk mengetahui sensitivitas panelis terhadap 4 rasa

dasar, yaitu manis, asam, pahit, dan asin. Tahap ini dilakukan dengan cara

memberikan sampel rasa dasar dengan intensitas rendah ke tinggi secara acak. Total

sampel yang diberikan adalah 10 sampel yang terdiri dari 9 sampel dengan rasa

dasar dan 1 sampel dengan rasa tawar. Calon panelis diminta untuk mencicipi

sampel dengan konsentrasi dari yang terendah. Setiap kali calon panelis akan

mencicipi sampel berikutnya, calon panelis diberi waktu untuk menetralisir rasa

dengan air putih atau crackers yang telah disediakan. Pada tahap ini nilai rata-rata

untuk lulus adalah 7 – 9, yang berarti calon panelis wajib dapat menjawab benar

minimal 7 sampel dari 10 sampel yang telah disediakan.

Gambar 5.1. Pelaksanaan Seleksi Panelis

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Page 29: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

21

- Threshold test

Tahap ini bertujuan untuk menguji sensitivitas calon panelis terhadap ambang batas

dari 4 rasa dasar (manis, asam, asin, dan pahit). Tes ini menggunakan metode

triangle test. Calon panelis akan disediakan 4 set sampel yang mewakili masing-

masing rasa dasar. Setiap set akan terdiri dari 3 cup sampel, yaitu 2 cup sampel

yang sama yang berisi air tawar dan 1 sampel berbeda yang berisi air dengan salah

satu rasa dasar yang telah diukur mencapai level supra-threshold. Setiap sampel

telah diberi kode dengan 3 digit angka berbeda. Calon panelis diminta untuk

menemukan sampel yang berbeda dan menuliskan rasa dasar yang telah ditemukan

pada form yang tersedia. Sebelum memulai tes dan setiap kali ingin mengganti

dengan set yang baru, calon panelis diperbolehkan memakan crackers atau

meminum air putih untuk netralisasi. Panelis akan mendapatkan satu poin setiap

kali memilih kode sampel yang benar dan satu poin apabila dapat menjawab rasa

yang ditemukan dengan benar. Nilai-rata-rata yang diperlukan untuk lulus dalam

tes ini adalah 4-5 poin.

- Descriptive Ability Test

Tes ini dilakukan untuk menguji kemampuan calon panelis untuk mendeskripsikan

sesuatu (dalam hal ini aroma) dengan menggunakan olfactory kit. Olfactory kit

yang dimaksud adalah stimuli berupa bahan-bahan berbau yang dimasukkan ke

dalam tabung atau botol kecil kemudian ditutup dengan kapas dibagian dalam dan

alumunium foil dibagian luar. Tujuan penutupan dengan kapas adalah agar bau

yang diberikan tidak terlalu menyengat, sedangkan alumunium foil digunakan untuk

menutupi tabung agar bahan yang digunakan tidak terlihat.

Sampel yang digunakan sebanyak 12 tabung yang masing-masing berisi bahan-

bahan dapur yang berbeda. Calon panelis diminta untuk mendeskripsikan atau

menebak bau bahan/zat yang berada pada masing-masing tabung. Sebelum

memulai mencium bau tabung yang lain, calon panelis diperbolehkan untuk

menetralisir bau dengan mencium bubuk kopi yang telah disediakan. Calon panelis

akan mendapat poin 0 bila jawaban salah, poin 1 untuk jawaban menggunakan

Page 30: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

22

deskripsi secara umum, dan poin 2 untuk jawaban menggunakan deskripsi spesifik

dan benar. Skor rata-rata yang diperlukan untuk lulus tes ini adalah 10-15 poin.

b) Tahap Pelatihan

Tahapan ini dilakukan sebagai kelanjutan dari tahap seleksi. Calon panelis yang dapat

mengikuti tahap pelatihan ini merupakan calon-calon yang telah dinyatakan lulus dari

tahap seleksi. Pelatihan ini dilakukan selama tiga hari, masing-masing selama tiga jam.

Pada tahap ini, calon panelis diberi pelatihan dan informasi mendalam seputar evaluasi

sensori mulai dari perkenalan sensori hingga pendekatan scientific terhadap flavor dan

aplikasinya dalam produk kakao, asal biji kakao, tahapan penanaman diranah petani

hingga proses produksi di pabrik, flavor yang terdapat dalam biji kakao, serta off-note

yang sering terjadi pada cocoa powder maupun cocoa butter.

5.4.3. Jenis-Jenis Pengujian Sensori di PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik

a) Ranking Test

Ranking test merupakan salah satu jenis pengujian yang dilakukan dengan

membandingkan beberapa sampel yang telah diberi kode, kemudian mengurutkan

sampel tersebut berdasarkan tingkat kesukaan yang telah terdapat pada form. Ranking

test ini dilakukan oleh panelis yang berasal dari PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik.

Di PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik, jenis pengujian ini sering dilakukan pada

tahun-tahun awal pembukaan pabrik. Pada awal pembukaan pabrik sering dilakukan

trial pembuatan tipe cocoa powder baru, sehingga uji ini digunakan untuk menentukan

tipe powder yang disukai. Saat ini pengujian ini sudah hampir tidak pernah dilakukan

karena saat ini pembuatan tipe baru bubuk kokoa sudah jarang dilakukan.

b) Triangle Test

Triangle test merupakan salah satu pengujian yang termasuk dalam uji beda (difference

test). Prinsip dari triangle test adalah panelis diberi 3 sampel yang terdiri dari 2 sampel

yang sama dan 1 sampel yang berbeda. Masing-masing sampel telah diberi 3 digit kode,

kemudian panelis diminta untuk menemukan 1 sampel beda terhadap 2 sampel yang

sama. Panelis yang digunakan dalam jenis pengujian ini merupakan panelis yang telah

lulus pelatihan.

Page 31: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

23

Pada PT Cargill Cocoa and Chocolate, jenis pengujian ini dilakukan untuk menguji

sensitivitas rasa calon panelis dalam tahap seleksi serta untuk membuktikan complain

dari pembeli (buyer). Bila jenis pengujian ini digunakan dalam tahap seleksi, sampel

yang digunakan adalah air tawar serta air dengan 4 rasa dasar. Sedangkan, apabila uji ini

dilakukan untuk membuktikan complain dari buyer, sampel yang digunakan adalah

cocoa powder yang bermasalah dengan cocoa powder yang telah lulus standar.

c) Simplified Descriptive Analysis

Simplified Descriptive Analysis merupakan jenis pengujian yang termasuk dalam uji

deskriptif namun disederhanakan. Uji ini dilakukan untuk mendeskripsikan flavor yang

terdapat dalam cocoa powder, terutama off-note. Dalam uji ini, beberapa sampel cocoa

powder dari pallete tertentu diambil untuk diuji terhadap sampel acuan (reference).

Reference yang digunakan berbeda sesuai dengan tipe powder yang diuji. Reference

akan diganti setiap 6 bulan agar standar produk tidak berubah.

Page 32: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

24

6. PEMBAHASAN

6.1. Tipe Analisa Sensori

Terdapat 3 tipe analisa sensori yang secara umum dilakukan, yaitu uji beda, uji

deskriptif, dan uji afektif. Berdasarkan Lawless & Heymann (2010), uji beda merupakan

uji yang paling sederhana yang biasanya digunakan untuk menganalisis perbedaan

diantara sampel. Maka dari itu, penggunaan uji beda di PT Cargill Cocoa and Chocolate

Gresik untuk pengecekan klaim off note terhadap produk akhir dirasa sudah sesuai. Hal

ini disebabkan karena untuk melakukan pengecekan off note perlu diketahui ada

tidaknya perbedaan antara produk yang diklaim dengan produk dengan tipe yang sama.

Metode uji deskriptif yang dilakukan di PT Cargill Cocoa and Chocolate bertujuan

untuk menentukan atribut off note pada sampel cocoa powder. Penggunaan metode ini

dirasa sudah sesuai. Hal tersebut didasarkan pada Lawless & Heymann (2010) yang

menyatakan bahwa uji deskriptif merupakan uji yang digunakan untuk menentukan

atribut flavor spesifik suatu produk. Uji ini membutuhkan panelis yang telah terlatih.

Maka dari itu, sebelum melakukan evaluasi sensori, semua panelis akan melalu tahap

seleksi dan pelatihan.

Pada tahun-tahun awal berdirinya, PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik melakukan

uji afektif menggunakan metode ranking test. Tujuan dari penggunaan uji ini adalah

untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap cocoa powder tipe baru.

Berdasarkan Lawless & Heymann (2010), uji afektif digunakan untuk mengetahui

murni kesukaan panelis dan dapat dilakukan panelis tidak terlatih. Berdasarkan teori

tersebut, penggunaan uji afektif di PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik sudah sesuai.

6.2. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Pelaksanaan Uji Sensori

6.2.1. Penyajian Sampel

Tahap preparasi sampel dilakukan menggunakan air bersuhu 80˚C agar cocoa powder

dan gula dapat menjadi homogen. Penyajian menggunakan plastic cup 50 ml bertujuan

agar sampel dapat disajikan dengan porsi yang pas dan dengan wadah yang sama. Hal

ini telah sesuai dengan SNI 01-2346-2006 yang menyatakan tahap penyajian sampel

Page 33: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

25

perlu memperhatikan penggunaan wadah yang sama dengan ukuran yang sama, suhu

yang sama, dan diberi kode angka secara acak.

6.2.2. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan evaluasi sensori, yaitu pukul 09.00-11.00 sudah sesuai dengan SNI

01-2346-2006 yang menyatakan bahwa waktu pelaksanaan uji sensori yang baik

dilakukan sekitar pukul 09.00-11.00 dan pukul 14.00-16.00 dimana panelis tidak dalam

kondisi lapar atau kenyang.

6.2.3. Panelis

PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik memiliki 12 panelis terlatih. Walaupun pada

prakteknya seringkali lebih sedikit, namun PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik

menetapkan jumlah panelis minimal untuk melakukan uji sensori, yaitu 6 orang. Jumlah

tersebut telah sesuai dengan SNI 01-2346-2006 yang menyatakan bahwa jumlah

minimal panelis standar dalam sekali pengujian adalah 6 orang.

6.2.4. Tahap-Tahap dalam Melakukan Uji Sensori di PT Cargill Cocoa and Chocolate

Tahapan utama dalam pelaksanaan analisa sensori di PT Cargill Cocoa and Chocolate

Gresik. yaitu tahap seleksi dan pelatihan (training).

a) Tahap Seleksi

Pada tahapan ini, panelis diminta untuk melakukan 3 jenis tes, yaitu:

- Basic test

Tahap basic test ini berfungsi untuk mengetahui sensitivitas panelis terhadap 4 rasa

dasar, yaitu manis, asam, pahit, dan asin. Diantara 10 sampel yang tersedia, terdapat

1 sampel dengan rasa tawar. Sebagian besar dari panelis lebih mudah untuk

mengenali rasa manis dan asin, namun sulit untuk mengenali rasa pahit dan asam.

Hal ini dapat terjadi karena pada saat pembuatan larutan stock, rasa pahit dan asam

memiliki konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan rasa manis dan asin.

Walaupun begitu, sebagian besar calon panelis mendapatkan poin lebih dari 7.

Page 34: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

26

- Threshold test

Tes ini menggunakan metode triangle test terhadap sampel berisi 4 rasa dasar.

Dalam tes ini, sampel memiliki intensitas rasa yang lebih rendah dibandingkan

basic test. Hal tersebut menyebabkan sebagian besar calon panelis kesulitan untuk

lulus dengan poin lebih dari 5. Rasa yang memiliki intensitas paling rendah adalah

pahit dan asam. Namun, pada praktiknya, lebih banyak calon panelis yang tidak

dapat merasakan rasa asam dibandingkan rasa pahit.

- Descriptive Ability Test

Tes ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji kemampuan calon panelis

mendeskripsikan bau yang mereka cium. Tes ini menjadi penting karena bau yang

tercium dapat mendeteksi senyawa volatile dalam bahan, yang kemudian

berhubungan dengan persepsi rasa yang terbentuk (Carpenters, 2000 dalam

Mauliddian, 2013). Terdapat 10 tabung stimuli yang digunakan. Masing-masing

tabung diberi kapas dibagian dalamnya dengan tujuan agar beberapa bau tidak

terlalu menyengat (misalnya, cuka). Selain itu, masing-masing tabung dibalut

alumunium foil dibagian luar dengan tujuan agar bahan yang digunakan tidak

terlihat. Semua bahan yang digunakan pada uji ini bersifat edible dan merupakan

bahan-bahan dapur. Pada prakteknya, panelis akan lebih mudah mengenali bau

tabung yang berisi rempah-rempah dibandingkan dengan essence.

b) Tahap Pelatihan

Calon panelis yang telah berhasil melewati tahap seleksi akan melalui tahap pelatihan.

Pelatihan ini dilakukan selama tiga hari, masing-masing selama tiga jam. Minimnya

jadwal pelatihan disebabkan karena pelatihan dilakukan pada hari kerja. Pada tahap ini,

calon panelis diberi pelatihan dan informasi mendalam seputar evaluasi sensori mulai

dari perkenalan sensori hingga pendekatan scientific terhadap flavor dan aplikasinya

dalam produk kakao, asal biji kakao, tahapan penanaman diranah petani hingga proses

produksi di pabrik, flavor yang terdapat dalam biji kakao, serta off-note yang sering

terjadi pada cocoa powder maupun cocoa butter.

Page 35: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

27

6.3. Jenis-Jenis Pengujian Sensori di PT Cargill Cocoa and Gresik

6.3.1. Ranking Test

Ranking test merupakan salah satu jenis pengujian yang dilakukan dengan

membandingkan beberapa sampel yang telah diberi kode, kemudian mengurutkan

sampel tersebut berdasarkan tingkat kesukaan yang telah terdapat pada form. Ranking

test termasuk dalam uji skalar, yaitu uji yang menggunakan interval atau jarak tertentu

untuk menentukan hasilnya, namun uji ini juga sering digunakan untuk uji hedonik

(Tarwendah, 2017). Di PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik, uji rangking digunakan

untuk menguji tingkat kesukaan terhadap bubuk kakao dengan tipe baru. Hal ini sesuai

dengan Tarwendah (2017) yang menyatakan bahwa uji rangking memang bisa

digunakan untuk mengukur pengaruh proses terhadap mutu produk atau menentukan

produk yang terbaik. Walaupun begitu, saat ini uji rangking sudah hampir tidak pernah

dilakukan, karena pembuatan tipe baru dari produk bubuk kokoa sudah jarang

dilakukan.

6.3.2. Discrimination Test

Berdasarkan Tarwendah (2017), uji diskriminatif memiliki dua jenis, yaitu uji

pembedaan (difference test) dan uji sensitivitas. Di PT Cargill Cocoa and Chocolate

Gresik, uji pembeda dilakukan ketika terjadi komplain terhadap produk akhir. Uji

pembeda dilakukan dengan menyajikan 3 sampel (2 sama dan 1 beda) atau biasa disebut

triangle test. Tujuan dari uji ini adalah untuk menentukan apakah ada perbedaan antara

sampel yang dikomplain oleh pembeli dengan sampel yang sama yang belum

dikirimkan. Sedangkan uji sensitivitas dilakukan dengan metode threshold test, dimana

calon panelis diminta untuk mengenali rasa dasar pada level threshold-nya, dengan

tujuan agar dapat diketahui potensi panelis yang memiliki sensitivitas rasa yang tinggi.

6.3.3. Simplified Descriptive Analysis

Uji deskriptif merupakan uji yang mengukur intensitas karakteristik sensori sebuah

produk (Lawless & Heymann, 2010). Uji ini tergolong uji yang mahal karena harus

menggunakan panelis terlatih beserta panel leader. Salah satu metode dalam uji ini

adalah metode Flavor Profile (FP) yang menguji atribut flavor pada produk. Pada

produk bubuk kakao, flavor menjadi atribut yang sangat penting. Maka dari itu, PT

Page 36: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

28

Cargill Cocoa and Chocolate Gresik melakukan uji sensori yang dilakukan setiap hari.

Uji yang digunakan adalah uji deskriptif yang disederhanakan. Uji deskriptif digunakan

karena uji ini dapat digunakan untuk melakukan identifikasi khusus, seperti off note

pada bubuk kakao. Uji ini disederhanakan agar dapat dilakukan sehari-hari dengan

biaya yang tidak mahal. Pelaksanaan uji ini dilakukan minimal oleh 6 panelis terlatih

dan menggunakan sampel acuan (reference) yang menjadi standar flavor bagi sampel

yang diuji.

Page 37: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

29

7. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Jenis uji sensori yang digunakan PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik meliputi,

uji diskriminatif (triangle test dan threshold test), uji rangking, dan uji deskriptif

yang disederhanakan.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian sampel untuk uji sensori adalah

proses preparasi, suhu dan panelis.

Waktu pelaksanaan uji sensori yang tepat adalah sekitar pukul 09.00-11.00, atau

ketika panelis tidak terlalu kenyang dan tidak terlalu lapar.

Seleksi panelis pada PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik meliputi basic test,

threshold test, dan descriptive ability test menggunakan olfactory kit.

7.2. Saran

Harapannya analisa sensori di PT Cargill Cocoa and Chocolate Gresik dapat memiliki

peraturan untuk panelis dan jadwal rutin untuk panelis sehingga jumlah panelis yang

melakukan analisa sensori dapat tetap setiap harinya. Selain itu juga perlu ada

peningkatan dan penambahan fasilitas sensori, seperti ruangan untuk uji sensori yang

memadai dan booth sensori.

Page 38: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

30

8. DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2006. Th e D e Z a a n ® Co c oa Ma nua l, Netherlands: ADM Cocoa BV.

Badan Standardisasi Nasional, 2006. Standar Nasional Indonesia 01-2346-2006

Petunjuk Pengujian Organoleptik dan atau Sensori, Jakarta.

Badan Standardisasi Nasional, 2009. Standar Nasional Indonesia 3747:2009 Kakao

Bubuk, Jakarta.

Badan Standardisasi Nasional, 2009. Standar Nasional Indonesia 3748:2009 Lemak

Kakao, Jakarta.

Lawless, H.T. & Heymann, H., 2010. Chapter 1. In Sensory Evaluation of Food.

Springer Science+Business Media, p. 17.

Mauliddian, A., 2013. Manual of In/Out Test for Sensory Evaluation Training at PT

Nestlé Indonesia. Bogor Agricultural University.

Tarwendah, I.P., 2017. Jurnal Review : Studi Komparasi Atribut Sensoris dan

Kesadaran Merek Produk Pangan. Pangan dan Agroindustri, 5(2), pp.66–73.

Page 39: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

31

9. LAMPIRAN

9.1. Form Basic Test

Page 40: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

32

9.2. Form Treshold Test

Page 41: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

33

9.3. Form Descriptive Ability Test

9.4. Form Ranking Test

Page 42: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

34

9.5. Form Simplified Descriptive Analysis

Page 43: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

35

9.6. Hasil Unicheck

Page 44: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

36

9.7. Hasil Scan Kartu Bimbingan

Page 45: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

37

9.8. Hasil Scan Lembar Presensi

Page 46: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

38

Page 47: PENGENDALIAN KUALITAS COCOA POWDER BERDASARKAN …Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang wajib melaksanakan Kerja Praktek (KP), dimana selama empat semester mahasiswa telah

39