laporan compact powder

33
1. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kulit kering dan kusam adalah masalah umum yang biasa dialami oleh setiap orang. Kulit wanita lebih sensitive dibandingkan kulit pria. Kulit wanita yang tinggal didaerah tropis lebih sering terpapar sinar matahari dan sinar UV dibandingkan kulit wanita didaerah subtropis. Penggunaan kosmetik untuk melindungi kulit dari sinar matahari dan sinar UV semakin marak digunakan. Bentuk sediaan kosmetik yang paling mudah digunakan dan efek sampingnya kecil adalah bedak kompak. Bedak kompak mudah diaplikasikan pada wajah dan dapat dibawa kemanapun karena dapat disimpan dengan mudah. Bedak kompak juga bisa menyerap sekaligus mengurangi minyak di wajah dengan cepat. Bentuknya yang padat dan tidak mudah tumpah, sangat praktis untuk di bawa ke mana-mana. Bentuknya yang beragam, memberikan banyak pilihan. Kandungan bedak kompak yang digunakan adalah Titanium dioxide. Titanium diokside merupakan tabir surya fisik yang dapat memantulkan sinar UVA maupun UVB. Juga merupakan zat warna putih yang cocok sebagai bahan compact powder dan tidak menimbulkan perubahan warna apabila mengalami kontak langsung dengan cahaya. 1.2 Rumusan masalah Bagaimana cara membuat sediaan bedak kompak untuk kulit wanita di daerah tropis? Apa saja tahapan membuat sediaan bedak kompak untuk kulit wanita di daerah tropis? Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 1

Upload: cecilia-jung

Post on 24-Dec-2015

1.009 views

Category:

Documents


171 download

DESCRIPTION

hghg

TRANSCRIPT

1. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Kulit kering dan kusam adalah masalah umum yang biasa dialami oleh setiap orang.

Kulit wanita lebih sensitive dibandingkan kulit pria. Kulit wanita yang tinggal didaerah tropis

lebih sering terpapar sinar matahari dan sinar UV dibandingkan kulit wanita didaerah

subtropis. Penggunaan kosmetik untuk melindungi kulit dari sinar matahari dan sinar UV

semakin marak digunakan. Bentuk sediaan kosmetik yang paling mudah digunakan dan efek

sampingnya kecil adalah bedak kompak. Bedak kompak mudah diaplikasikan pada wajah

dan dapat dibawa kemanapun karena dapat disimpan dengan mudah. Bedak kompak juga bisa

menyerap sekaligus mengurangi minyak di wajah dengan cepat. Bentuknya yang padat dan

tidak mudah tumpah, sangat praktis untuk di bawa ke mana-mana. Bentuknya yang beragam,

memberikan banyak pilihan. Kandungan bedak kompak yang digunakan adalah Titanium

dioxide.

Titanium diokside merupakan tabir surya fisik yang dapat memantulkan sinar UVA

maupun UVB. Juga merupakan zat warna putih yang cocok sebagai bahan compact powder

dan tidak menimbulkan perubahan warna apabila mengalami kontak langsung dengan

cahaya.

1.2 Rumusan masalah

Bagaimana cara membuat sediaan bedak kompak untuk kulit wanita di daerah tropis?

Apa saja tahapan membuat sediaan bedak kompak untuk kulit wanita di daerah tropis?

Apa kegunaan / efek bedak kompak untuk kulit wanita?

1.3 Tujuan

Untuk memenuhi tugas praktikum Semisolida-Likuida.

Mengetahui proses pembuatan sediaan farmasi dengan baik dan benar.

Mengetahui cara membuat formulasi sediaan farmasi sesuai dengan pustaka dan

jurnal resmi kefarmasian.

Mengetahui cara memformulasi sediian dengan bahan aktif dan bahan tambahan yang

tepat.

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 1

1.3 Manfaat

Mengetahui cara membuat sediaan bedak kompak untuk kulit wanita di daerah tropis.

Mengetahui tahapan membuat sediaan bedak kompak untuk kulit wanita daerah

tropis.

Mengetahui kegunaan / efek bedak kompak untuk kulit wanita.

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 2

2. TINJAUAN PUSTAKAI. Pemilihan Bahan Aktif

Bahan Aktif Efek Utama Efek Samping Indikasi Kontra IndikasiSpesifikasi

Lain

Titanium Dioxide Digunakan untuk sediaan dengan tujuan melindungi dari sinar matahari (sunscreen). (MD 37th

ed, p. 1760)Memantulkan sinar ultraviolet. (MD 37th

ed, p. 1760)Sebagai zat warna putih. (Remington 21st ed, p. 1217)Melindungi kulit dari sengatan sinar matahari. (Remington 21st ed, p. 1217)

Dapat menyebabkan alergi dan bila terhirup debu titanium dioxide berpotensi karsinogenik. Mengkomsumsi makanan yang mengandung titanium dioxide dapat menyebabkan kuning pada kuku. (Martindale 35th P. 1455)

Tabir surya fisik. (MD 37th ed, p. 1760)

Zinc Oxide Digunakan untuk sediaan dengan tujuan melindungi dari sinar matahari (sunscreen

Tabir surya fisik (MD 37th ed, p. 1764) Antiseptik lokal. (FI ed III hal 637)

Perubahan warna jika zinc oxide dan gliserol mengalami kontak dengan adanya cahaya.

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 3

(MD 37th ed, p. 1764; USP 33)

Berfungsi sebagai astringent dan digunakan secara topikal untuk soothing (menenangkan) dan sebagai pelindung pada eksim dan eksoriasi ringan, pada luka dan haemorroid. (MD 37th

ed, p. 1764)Mencegah kulit terbakar karena sinar matahari. Memantulkan radiasi UV. (MD 37th ed, p. 1764)

(MD 37th ed, p. 1764)

Oxybenzone Digunakan topikal sebagai tabir surya. (MD 37th

ed, p. 1750)Efektif mengabsorbsi cahaya

Dermatitis karena alergi fotokontak (bahan obat dengan matahari) dan alergi kontak (bahan obat apa saja). (MD

Tabir surya kimia (MD 37th

ed, p. 1750)

pasien hipersensitifitas terhadap oxybenzone. (MD 37th ed, p. 1750)

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 4

sepanjang rentang UVB (panjang gelombang 290-320 nm) dan juga mengabsorbsi beberapa cahaya UVA (panjang gelombang 320-360 nm) dan beberapa UVC (panjang gelombang 250-290 nm). (MD 37th ed, p. 1750)

37th ed, p. 1750)Reaksi alergi parah seperti fotosensitivitas dan anafilaksis. (MD 37th ed, p. 1750)

Asam aminobenzoat

Digunakan topical sebagai tabir surya. (MD 37th

ed, p. 1730)Efektif mengabsorbsi cahaya sepanjang rentang UVB tetapi sedikit atau tidak mengasorbsi cahaya UVA. (MD 37th

Iritasi local dan dermatitis kontak, alergi dan fotoalergi. (MD 37th ed, p. 1730)

Tabir surya kimia. (MD 37th

ed, p. 1730)

Pasien fotosensitifitas dan hipersensitifitas terhadap obat dengan struktur seperti sulfonamide, diuretic thiazide, dan ester jenis anastesi local. (MD 37th ed, p. 1730)

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 5

ed, p. 1730)Tabir surya amino benzoat digunakan untuk mencegah terbakar akibat sinar matahari, tetapi tidak dapat mencegah reaksi fotosensitifitas yang berkaitan dengan sinar UVA. (MD 37th

ed, p. 1730)

Dari bahan aktif tersebut yang terpilih sebagai sediaan bedak kompak (compact powder)

untuk kulit wanita di daerah tropis adalah Titanium dioxide. Alasan pemilihan bahan aktif

adalah :

1. Merupakan tabir surya fisik yang dapat memantulkan sinar UVA maupun UVB. (MD 37th

ed, p. 1760)

2. Merupakan zat warna putih yang cocok sebagai bahan compact powder dan tidak

menimbulkan perubahan warna apabila mengalami kontak langsung dengan cahaya. (MD

37th ed, p. 1760)

3. Zinc oxide secara garis besar memiliki efek yang sama dengan Titanium dioxide namun,

Zinc dioxide dengan gliserol mengalami perubahan warna apabila kontak dengan cahaya

(MD 37th ed, p. 1764)

4. Zinc dioxide dapat menyerap CO2 dari udara sehingga dapat mengganggu stabilitas

sediaan.

II. Pemilihan bentuk sediaan

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 6

ZnO + CO2 ZnCO3

Karakteristik Fisika Kimia bahan aktifBAHAN AKTIF

KARAKTERISTIK FISIKA KARAKTERISTIK KIMIA

Titanium dioxide

o Organoleptis :

- serbuk putih atau hampir putih.- Praktis tidak larut dalam air.- Tidak larut dalam larutan asam

mineral tetapi larut dalam konsentrasi panas asam sulfuric. (MD 37th ed, p. 1760; Ph. Eur. 6.8).

- Tidak berbau- Tidak larut dalam air, asam

klorida, asam nitrat, dan asam sulfat 2N; larut dalam asam sulfat panas dan asam fluorida, larut oleh fusi dengan kalium bisulfat atau dengan hidtoksi alkali atau karbonat. (MD 37th

ed, p. 1730; USP 33).

o pH (10% suspensi dalam air) = netral

pada lakmus.o Ph 6,0-9,5

(http://sinochemi.en.alibaba.com/product/1124919611-218428351/PH_Value_6_5_9_0_Titanium_Dioxide_Water_Soluble.html)

o Stabil pada suhu tinggi. (HPE 6th,

p.742).o Non-higroskopis.

o Kadar aman :

- 98,0-100,5% (HPE 6th, p.742; PhEur.6.4)

Bentuk sediaan terpilih adalah compact powder, karena:

- Berdasarkan karakteristik fisiko-kimia bahan aktif terpilih yaitu Titanium dioxide

praktis tidak larut dalam air (MD 37th ed, p. 1760; Ph. Eur. 6.8).

- Titanium dioxide secara luas digunakan pada sediaan topikal pharmaceutical

formulation. Yang terpenting adalah Titanium dioxide non-iritant dan non-toxic.

(HPE 6th, p.742).

- Sediaan dalam bentuk compact powder mudah diaplikasikan pada wajah.

- Kelebihan dari compact powder adalah bisa menyerap sekaligus mengurangi minyak

di wajah dengan cepat.

- Bentuknya yang padat dan tidak mudah tumpah, sangat praktis untuk di bawa ke

mana-mana. Bentuknya yang beragam, memberikan banyak pilihan.

III. Persyaratan Mutu

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 7

Sediaan yang dibuat haruslah memenuhi persyaratan mutu yang setara dengan

ketentuan USP XXVIII atau Farmakope Indonesia edisi IV dan memperhatikan

criteria pendaftaran obat dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

1. Aman

Sediaan aman digunakan bila dapat bermanfaat secara fisiologis maupun psikologis

dan tidak menimbulkan efek samping yang telah dikendalikan sehingga tidak lebih

toksik dari toksisitas bahan aktif sebelum diformulasikan.

Bahan Farmasi adalah bahan kimia yang mempunyai karakteristik fisika-kimia yang

terkait langsung dengan efek atau khasiat. Setiap perubahan karakteristik fisika-kimia

akan mampu menyebabkan perubahan efek farmakologis dan atau psikologis.

Kadar aman Titanium dioxide adalah Kadar aman adalah 98,0-100,5% (HPE 6th,

p.742; PhEur.6.4)

2. Efektif

Dengan dosis yang diberikan (dalam jumlah kecil sekalipun) dapat memberikan hasil

terapi sesuai dengan yang diinginkan, yaitu dapat mencapai efek farmakologi yang

optimum dengan efek samping yang sekecil mungkin.

Jumlah atau dosis pemakaian sekali pakai selama pengobatan (1 cure) harus diartikan

sebagai jumlah partikel aktif yang mampu mencapai tempat kerja (site of action) dan

mampu melakukan aksi sebesar dan selama waktu yang diperhitungkan dan juga

dikehendaki. Dosis Titanium Dioxide sesuai peraturan Kepala Badan Pengawas Obat

dan Makanan Republik Indonesia nomor : hk.00.05.42.1018 tentang bahan kosmetik,

dimana kadar maksimum Titanium dioxide yang diperbolehkan adalah 25%. Kadar

Titanium yang dipilih adalah 3%

(http://wendydona9.blogspot.com/2014/05/pengertian-whitening.html)

3. Acceptable (dapat diterima)

Diartikan sebagai prediksi pemenuhan persepsi psikologis konsumen/pemakai.

Sediaan mempunyai penampilan, bentuk, estetika, yang baik dan menarik sehingga

menimbulkan rasa senang dan nyaman pada pemakaiannya (USP XXI p. 1346-1347).

Bentuk sediaan juga harus meyakinkan sisi psikologis pengguna. Dalam hal ini, dapat

diberi tambahan seperti pewarna iron oxide dan parfum seperrti fantasme

4. Stabilitas Fisika

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 8

Sediaan tidak boleh mengalami perubahan sifat fisika, penampilan dan homogenitas

dari proses pembuatan sampai ke tangan pasien terjadi perubahan viskositas, berat

jenis dan sifat alir selama proses pembuatan penyimpanan dan pemakaiannya.

Berat jenis (BJ) = 0,625-0,830 g/cm3 (HPE 6th ed, p.741).

Ukuran partikel = 1 µm, Titanium dioxide secara komersial ukuran partikel

(agregat) adalah 100 µm.

Tidak terjadi perubahan warna.

5. Stabilitas Kimia

Diartikan sebagai sediaan disebut stabil secara kimia apabila integritas/keutuhan

kimiawi dan potensi kimia tetap, serta tidak mengalami perubahan pH (USP XXII, p.

1703). Selain itu, secara kimia tidak mengalami interaksi antar komponannya yang

dapat mempercepat reaksi degradasi mengubah bentuk sediaan dan warna. Titanium

dioxide : rentang pH 6,0-9,5. pH kulit normal 4,2-6,2 (pH balance). Sehingga dipilih

pH 6,0 (http://lifestyle.okezone.com/read/2010/03/12/195/311910/hati-hati-pilih-

sabun-pembersih-wajah)

6. Stabilitas Mikrobiologi

Sediaan tidak ditumbuhi mikroba sesuai dengan persyaratan tertentu dan jika sediaan

tersebut mengandung zat antimikroba maka harus tetap efektif selama waktu yang

ditentukan. Tidak boleh ada bakteri Salmonella sp., Pseudomonas aeruginosa, Proteus

mirabilis, Serratra marcescens, Staphylococcus aureus, Candida sp., Bacterium

antranum, P. multivorans, Klebsiella sp dan P. malthophilia.

7. Stabilitas Toksikologi

Sediaan tidak boleh mengandung bahan-bahan yang dapat meracuni jaringan lokal

dan tidak menunjukan peningkatan toksisitas selama batas waktu tertentu, baik dalam

proses pembuatan, penyimpanan, distribusi, hingga pemakaian (USP XXII p. 1703).

8. Stabilitas Farmakologi

Efek terapi harus tetap dan tidak mengalami perubahan, baik dalam proses

pembuatan, penyimpanan, distribusi, hingga sampai kepada konsumen (USP XXII, p.

1703).

9. Acceptability

Penampilan harus baik dari estetika dan artistik, praktis siap dipakai, mudah

penggunaannya, tekstur (kondisi sediaan) tidak lengket dan berbau.

IV. Takaran atau Dosis Bahan Aktif

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 9

Dosis Titanium Dioxide sesuai peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

Republik Indonesia nomor : hk.00.05.42.1018 tentang bahan kosmetik, dimana kadar

maksimum Titanium dioxide yang diperbolehkan adalah 25%.

Titanium dioxide yang dipilih 3%

(http://wendydona9.blogspot.com/2014/05/pengertian-whitening.html)

Aturan pakai :

Aplikasikan bedak kompak dengan menggunakan spons yang tersedia sesuai dengan yang

diinginkan pada wajah.

Volume kemasan :

Perencanaan volume satu kemasan : 20 gram

Pemakaian maksiman 12 bulan setelah kemasan dibuka.

Rancangan Formula

R/ Titanium dioxide 3%

Kaolin 12%

Zinc stearat 6%

Magnesium carbonate 7%

Vitamin E 0,03%

Propil paraben 0,3%

Isopropil miristat 5%

Pewarna Iron oxide qs

Aroma Fantasme qs

Talk ad 100%

Tabel Penimbangan

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 10

Nama Bahan Obat

Jumlah skala

kemasan

(20 gram)

Jumlah

Skala lab

(40 gram)

Jumlah

Skala lab

(100 gram)

Jumlah skala

industri

( 4000 gram)

Titanium dioxide 3%600 mg + 5%

= 630 mg

1200 mg + 5%

= 1260 mg

3000 mg + 5%

= 3150 mg

120 g + 5%

= 126 g

Kaolin 12% 2,4 g 4,8 g 12 g 480 g

Zinc stearat 6% 1,2 g 2,4 g 6 g 240 g

Magnesium

carbonate 7%

1,4 g 2,8 g 7 g 280 g

Vitamin E 0,03% 6 mg 12 mg 30 mg 1,2 g

Propil paraben 0,3% 60 mg 120 mg 300 mg 12 g

Isopropil miristat 5% 1 g 2 g 5 g 200 g

Pewarna Iron oxide qs qs qs qs

Aroma Fantasme qs qs qs qs

Talk 20 g–6,696 g=

13,304 g

40 g-13,392 g=

26,608 g

100 g-33,48 g=

66,52 g

4000 g-1339,2 g=

2660,8 g

V. Penyusunan Formula Awal

A. Bahan Aktif : Titanium dioxide

B. Memilih Bahan Pembantu Formula :

1. Talcum (Handbook Phamaceutical Exipient 6 th edition, p.728)

Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu, berkilat,

mudah melekat pada kulit, dan bebas dari butiran

Fungsi : Sebagai anticacking agent, sebagai pengisi dan pelekat

Kadar : Sebagai dusting powder 90,0 – 99,0 %.

2.Kaolin (FI IV p.483; Handbook Phamaceutical Exipient 6 th edition, p.352)

Pemerian : Serbuk ringan,putih, bebas dari butiran kasar, tiak berbau, tidak

mempunyai rasa, licin.

Fungsi : Absorbent, suspending agent ( HPE 6th ed p.352 ), Dapat

menutupi kemilau kulit dimana dia bekerja sebagai adsorben

yang dapat menyerap perspirasi dan sebum, Kaolin juga dapat

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 11

berguna sebagai pengikat (binder) yang cukup bagus untuk

compact powder.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

3.Magnesium carbonate (Handbook Phamaceutical Exipient 6 th edition, p.397)

Pemerian : Serbuk, putih, tidak berbau, tidak berasa.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam larutan karbon

dioksida. Tidak larut dalam etanol 96 % dan pelarut lain.

Fungsi : Untuk meningkatkan efek covering ( matte ).

4.Zinc Stearate (Handbook Phamaceutical Exipient 6 th edition p.793)

Pemerian : Putih, serbuk hidrofobik, ukuran partikelnya besar, tidak

berpasir

Fungsi : Untuk memperbaiki daya adhesi bedak ke kulit dan dapat juga

memperbaiki daya adhesi bedak pada puffnya. sebagai

opacifying agent (senyawa yang membuat lapisannya kedap

tidak berongga ) dan sebagai perekat pada wajah

(meningkatkan daya adhesi serbuk pada wajah ).Pemakaian

berlebih memberikan bau tidak enak dan kulit berbintik –

bintik, biasa dipakai 4 – 15 % ( Cosmetic Science and

Technology, p.338 ).

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

5.Propyl paraben (Handbook Phamaceutical Exipient 6 th edition, p.596)

Pemerian : Serbuk putih atau hablur kecil dan tidak berwarna. (FI ed. IV,

p.713)

Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, dan

dalam eter sukar larut dalam air mendidih (FI ed. IV, p.713)

Kegunaan : Sebagai antimicrobial preservatives.

Kadar : Topikal preparation 0,01-0,6%.

pH : 4-8

6. Vitamin E (Handbook Phamaceutical Exipient 6 th edition, p.31)

Pemerian : Jernih, berwarna kuning kecoklatan, viscos, berupa minyak

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 12

kental.

Kelarutan : Tidak larut air, larut dalam etanol 95 %, aseton, kloroform, dan

dalam minyak nabati.

Kadar : Topical preparation 0,001-0,05% v/v

Fungsi : Antioksidan, therapeutic agent.

7. Isopropil miristat (Handbook Phamaceutical Exipient 6 th edition, p.348-349)

Pemerian : Likuid viskos yang jernih, tidak berwarna, praktis tidaj berabu,

viskositas rendah.

Kelarutan : Larut dalam aseton, kloroform, etanol 95%, etil asetat, lemak,

fatty alkohol, fixed oil, liquid hidrokarbon, toluene, dan wax.

Praktis tidak larut dalam gliserin, glikol, dan air.

Kadar : Kadar efektif untuk topikal cream dan lotion : 1-10%

Fase minyak yang ditambahkan untuk bedak kompak 5%

Fungsi : Sebagai emollien yang siap diabsorbsi oleh kulit, meningkatkan

daya lengket bedak pada kulit dan penetrasi ke dalam kulit.

8.Parfum (Fantasme)

Fungsi : Memberi bau pada sediaan sehingga acceptabilitas dari

konsumen pada sediaan meningkat.

9. Warna (Iron oxide)

Fungsi : Meningkatkan acceptabilitas sediaan.

C. Spesifikasi Sediaan

a. Bahan aktif : Titanium dioxide

b. pH sediaan : 7,00 ± 5%

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 13

c. Berat jenis : 0,625-0,830 g/cm3

d. Kadar : 98% ± 105%

e. Ukuran partikel: 1 µm, ukuran partikel (agregat) = 100µm

f. Organoleptis : - Rasa : -

- Bau : Wangi bedak (Fantasme)

- Warna : Coklat muda (kulit)

- Bentuk : Bedak padat

- Penampilan : dapat diterima

(kerangka konseptual 3 halaman )

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 14

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 15

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 16

4. METODE PENELITIAN

4.1 Alat dan Bahan

Alat Bahan

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 17

- Beaker glass

- Batang pengaduk

- Corong kaca

- Kertas perkamen

- Timbangan digital

- Mortir

- Stamper

- Sudip

- Kaca arloji

- Wadah bedak kompak

- Titanium dioxide

- Kaolin

- Zinc stearat

- Vitamin E

- Magnesium carbonate

- Isopropil miristat

- Propil paraben

- Talk

- Pewarna Iron oxide

- Aroma Fantasme

4.2 Kerangka Operasional (skala pembuatan lab 150 ml)

File terpisah (lembar ini dikosongkan)

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 18

4.3 Metode kerja

Cara Pembuatan Sediaan (Skala lab 40 gram)

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 19

1. Siapkan mortir dan stamper

2. Ayak talk dengan pengayak no.40, timbang talk 26,608 g

3. Ambil pewarna Iron oxide qs.

4. 2+3, campur ad homogen pada mortir (1)

5. Timbang kaolin 4,8 g

6. 4+5, campur ad homogen pada mortir (1)

7. Timbang zinc stearat 2,4 g

8. 6+7, campur ad homogen pada mortir (1)

9. Timbang magnesium carbonate 2,8 g

10. 8+9, campur ad homogen pada mortir (1)

11. Timbang propil paraben 0,12 g

12. 10+11, campur ad homogen pada mortir (1)

13. Timbang Titanium dioxide timbang 1,26 g

14. 12+13, campur ad homogen pada mortir (1)

15. Timbang vitamin E 0,012 g

16. Tara kaca arloji, timbang Isopropil miristat 2 g

17. 15+16, campur ad homogen

18. 17+14, campur ad homogen pada mortir (1)

19. 18+ fragrance Fantasme qs

20. 19 di masukkan dalam wadah di pres agar membentuk compact

21. Beri etiket dan wadah sekunder + brosur

5. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

5.1 Hasil Penelitian

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 20

Kelompok kami membuat praktikum pembuatan bedak kompak / compact powder

dengan mengacu pada pustaka yang terdapat pada buku A Formulary Of Cosmetik

Prepations.

Proses pembuatan yang dilakukan pertama-tama adalah mengayak talk dengan pengayak

no.40 kemudian ditambahkan pewarna Iron oxide secukupnya dan dihomogenkan di mortir.

Kemudian, ditambahkan powder / bahan tambahan lainnya termasuk bahan aktif, lalu

dicampur antioksidan (vitamin E) dan binding agent (isopropil miristat) sebelum

dihomogenkan bersama dengan campuran sebelumnya, yang terakhir ditambahkan fragrance

yang cocok untuk meningkatkan acceptabilitas yaitu Fantasme, selanjutnya powder yang

terbentuk dan yang telah homogen di press kedalam wadah primer yang tersedia.

Uji yang dilakukan ada 2 yaitu uji banting dan uji homogenitas. Uji banting dilakukan

dengan cara melepaskan wadah dari jarak 20 cm di atas permukaan meja. Lalu dilihat apakah

compact powder yang telah di press pecah/retak. Apabila compact powder yang telah di press

retak/pecah maka pembuatan gagal. Dari uji yang kami lakukan, bedak kompak yang kami

buat berhasil dalam uji banting dan tidak mengalami pecah/retak.

Dalam pembuatan bedak kompak, kami menambahkan fase minyak sebanyak 5% yaitu

Isopropil miristat karena, fase minyak penting agar daya lengket pada kulit dapat

ditingkatkan dan dapat pula meningkatkan penetrasi bedak kompak ke kulit.

5.2 Analisis Hasil Penelitian

Rancangan Evaluasi Akhir untuk Mengetahui Kelayakan Sediaan

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 21

1. Uji Organoleptis

Alat yang digunakan : Pancaindra

Bentuk penampilan : padat (compact)

Bau : Wangi (Fantasme)

Warna : Krem muda (kulit)

Homogenitas : Homogen

2. Uji Homogenitas

Alat yang digunakan : Pancaindra (kulit)

Metode kerja :

a) Ambil sedikit bedak kompak / powder yang telah jadi.

b) Oleskan pada punggung tangan yang kering.

c) Terlihat bedak terdispersi merata pada kulit dan homogen dengan baik.

3. Uji Banting

Alat yang digunakan : Wadah primer sediaan

Metode kerja :

a) Sediaan bedak kompak yang telah jadi di press dalam wadah primer.

b) Ukur kira-kira tinggi 20 cm dari permukaan meja.

c) Angkat wadah primer kira-kira setinggi 20 cm dari permukaan meja.

d) Lepaskan pegangan terhadap wadah primer hati-hati agar wadah primer jangan

terbalik atau sampai pecah.

e) Setelah wadah primer benbenturan dengan permukaan meja, cek/lihat sediaan bedak

kompak dalam wadah.

f) Jika retak/pecah maka sediaan gagal.

g) Jika tidak retak/pecah maka sediaan berhasil.

6. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 22

Hasil evaluasi sediaan drop elixir paracetamol kami adalah :

- Uji organoleptik yang menunjukkan dari segi warna, bau, bentuk dapat diterima.

- Uji homogenitas yang menunjukkan sediaan homogen dan terdispersi baik di

kulit.

- Uji banting dari ketinggian 20 cm tidak menghasilkan pecah/retak pada sediaan

bedak kompak.

Sediaan compact powder E-beauty belum layak edar karena belum dilakukan uji lainnya

seperti kadar, uji sterilitas, uji penetrasi dalam kulit dengan penelitian klinis dan lainnya.

Saran

Dilakukan uji lainnya yang berkaitan dengan sediaan bedak kompak seperti uji pH, uji

ukuran partikel, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 23

British National Formularium 62th edition.2014.London:Pharmaceutical Press.

C. R. Raymond, J.S. Paul, E.Q. Marian.,Handbook of Pharmaceutical Excipient

6th.2009.Washington DC: Pharmaceutical Press and Pharmacists Associations.

Farmakope Indonesia edisi III.1979.Jakarta

Farmakope Indonesia edisi IV.1995.Jakarta

Sweetman, Sean C., Martindale 37th edition. 2011. London : Pharmaceutical Press

The Pharmaeutical Codex 12th edition.The Pharmaceutical Press

Praktikum Teknologi Semisolida-Likuida 24