pengendalian hayati hama
DESCRIPTION
Pengendalian Hayati HamaTRANSCRIPT
![Page 1: Pengendalian Hayati Hama](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082521/56d6be121a28ab30169081ae/html5/thumbnails/1.jpg)
KEMAMPUAN MEMANGSA MUSUH ALAMI PREDATOR CECOPET
(Euborellia annulata) DALAM MENGENDALIKAN PENGGEREK
BATANG JAGUNG (Ostrinia furnacalis)
Muhammad Naufal 1405108010060
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2016
P e n g e n d a l i a n H a m a T a n a m a n J a g u n g | 1
![Page 2: Pengendalian Hayati Hama](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082521/56d6be121a28ab30169081ae/html5/thumbnails/2.jpg)
Ostrinia furnacalis adalah salah satu hama utama pertanaman jagung yang
menyerang bagian batang maupun pangkal tongkolnya. Larvanya membuat
saluran-saluran di dalam batang selagi menggerogoti jaringan untuk makanannya,
sehingga ia disebut juga penggerek batang jagung atau Asian corn borer.
Penyebutan "asia" digunakan untuk membedakannya dari penggerek batang
jagung di kawasan beriklim sedang, European corn borer (O. nubilalis).
Serangga ini termasuk dalam kelompok ngengat dan anggota
suku Crambidae, yang memang dikenal menyukai anggota rumput-rumputan.
Persebarannya adalah kawasan Asia Timur sampai Australia. Laporan persebaran
mencakup Cina, Indocina, Malesia, Mikronesia, Kepuluan Solomon .
Selain menyerang jagung, O. furnacalis juga memiliki inang lain yang
memiliki batang seperti jagung, misalnya cantel/sorgum. Dari segi kerugian yang
ditimbulkan pada pertanaman jagung, hama ini menempati posisi kedua setelah
penyakit bulai.
Ngengat dewasa.
Posisi taksonominya cukup rumit, sehingga dianggap sebagai
anggota kelompok spesies bersama-samaOstrinia lain, seperti O. orientalis, O.
scapulalis, O. zealis dan O. zaguliaevi.
Telur.
Bentuk dewasa berupa ngengat kecil dengan rentang sayap sekitar
3.5 sentimeter dengan warna coklat kekuningan disertai garis-garis
kecoklatan. Telur diletakkan pada daun dalam kumpulan dengan sekitar 25-50
butir. Telur berdiameter setengah milimeter, bewarna putih tetapi menjadi hitam
P e n g e n d a l i a n H a m a T a n a m a n J a g u n g | 2
![Page 3: Pengendalian Hayati Hama](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082521/56d6be121a28ab30169081ae/html5/thumbnails/3.jpg)
menjelang menetas. Telur yang terinfeksi tawon parasit berwarna
coklat. Larva instar/tahap pertama berwarna merah muda dengan bintik gelap dan
kepala hitam. Larva tahap akhir berwarna kuning kecoklatan dengan bintik-bintik
gelap dan dapat mencapai 2,9 cm panjangnya.
Larva instar akhir.
Ada gejala unik pada nisbah kelamin (sex-ratio) dalam populasi yang
condong pada betina yang jauh lebih banyak, bahkan sering kali semua telur akan
menghasilkan ngengat betina. Penyebabnya adalah infeksibakteri yang
menyebabkan pengalihan organ seksual. Penerapan antibiotik mampu
menghasilkan semua keturunan menjadi jantan. Gejala serupa juga diketahui
dialami beberapa jenis tawon dan krustasea karena infeksi bakteri Wolbachia.
Pupa.
Pada saat pemikatan, yang mendahului perkawinan, ngengat jantan memikat
betina dengan menghasilkan panggilan suara ultrasonik dengan cara menggesek-
gesekkan sisik sayap pada sisik dada (toraks). Akibat suara itu, ngengat betina
menjadi lemah tak berdaya untuk bergerak. Si jantan lebih leluasa untuk
mengawininya. Betina juga melepaskan feromon yang memikat jantan untuk
mendekat.
Penggerek batang dan kerusakan yang ditimbulkan.
P e n g e n d a l i a n H a m a T a n a m a n J a g u n g | 3
![Page 4: Pengendalian Hayati Hama](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082521/56d6be121a28ab30169081ae/html5/thumbnails/4.jpg)
Serangga ini termasuk dalam enam hama utama jagung di Indonesia, selain
ulat tanah Agrotis ipsilon, ulat grayak Spodoptera litura, lalat bibitAtherigona,
penggerek tongkol Helicoverpa armigera, dan belalang kembara Locusta
migratoria[6]. Jika menyerang tanaman berumur di bawah lima minggu kerugian
dapat mencapai 100% (alias puso). Hama ini berbahaya karena ia menyerang
hampir semua fase dan bagian batang: pangkal batang, titik tumbuh, tangkai
malai, serbuk sari, dan tongkol.
Apabila tidak menemukan tanaman jagung, serangga ini akan mencari inang
lain, seperti millet, jewawut, jali, tebu, sorgum, paprika, kapas, dan juga jahe.
Sebagai hama pertanaman jagung, ambang ekonomi adalah satu larva per
tanaman. Jika populasi melebihi ambang tersebut, perlu dilakukan pengendalian.
Gejala serangan.
Secara teknis budidaya, populasi penggerek batang dapat ditekan dengan
penentuan saat tanam yang tepat, tumpang sari dengan tanaman kacang-kacangan,
atau pemotongan sebagian bunga jantan.
Pemanfaatan musuh alami menggunakan tawon parasit Trichogramma yang
meletakkan telurnya pada telur ngengat, terutama spesiesTrichogramma
ostriniae. Jenis-jenis lain adalah Trichogramma dendrolimi dan Trichogramma
chilonalis namun kurang efektif. Di Filipina digunakanTrichogramma
evanescens. Predator (pemangsa) larva dan pupa Euborellia annulata juga diakai
sebagai pengendali biologi.
O.furnacalis dapat diserang oleh cendawan Beauveri bassiana dan
Metarhizium anisopliae sehingga larva perlahan-lahan akan mati mengering.
Penyakit serangga ini lainnya adalah bakteri Bacillus thuringiensis. Bakteri
yang hidup di saluran pencernaan larva serangga ini melepaskan toksin Bt yang
P e n g e n d a l i a n H a m a T a n a m a n J a g u n g | 4
![Page 5: Pengendalian Hayati Hama](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082521/56d6be121a28ab30169081ae/html5/thumbnails/5.jpg)
mematikan. Oleh industri sarana produksi pertanian (saprodi) dibuat pestisida
hayati yang mengandung bakteri ini. Perkembangan lebih jauh adalah dibuatnya
tanaman jagung transgenik (populer disebut jagung-Bt) yang genomnya disisipi
oleh gen penghasil toksin Bt dari bakteri tersebut.
MUSUH ALAMI PREDATOR CECOPET (Euborellia annulata)
Musuh Alami adalah Suatu mahluk hidup (organisme > Predator, Parasitoid
dan Patogen) yang dapat mengendalikan hama penyakit dan gulma (OPT). Musuh
alami terdiri dari pemangsa/predator, parasitoid dan patogen. Pemangsa adalah
binatang (serangga, laba-laba dan binatang lain) yang memakan binatang lain
sehingga menyebabkan kematian. Kadang-kadang disebut “predator”. Predator
berguna karena memakan hama tanaman. Semua laba-laba dan capung merupakan
contoh pemangsa. Parasitoid adalah serangga yang hidup di dalam atau pada
tubuh serangga lain, dan membunuhnya secara pelan-pelan. Parasitoid berguna
karena membunuh serangga hama, sedangkan parasit tidak membunuh inangnya,
hanya melemahkan.
Predator adalah organisme yang hidup bebas yang memangsa organisme
lainnya. Predator dapat menyerang dari mulai fase immature (pra dewasa) sampai
dengan fase dewasa dari serangga mangsa. Dan untuk mencapai fase dewasa,
predator membutuhkan lebih dari satu individu inang. Predator serangga di alam,
terdiri dari burung,ikan, ampibi, reptile, mamalia dan arthropoda. Pada umumnya
yang biasanya digunakan sebagai agen biocontrol dalam pengendalian hama
adalah serangga dan tungau (mites).
Cecopet (Euborellia annulata) merupakan ord dari dermaptera. Sebagian
jenis cecopet adalah pemangsa. Cecopet mudah dikenal karena ada penjepit pada
ekornya. Penjepit dipakai untuk mengambil dan memegang mangsanya, serta
pertahanan diri. Kebanyakan jenis cecopet aktif malam hari. Pada siang hari,
mereka bersembunyi dalam tanah atau dalam bagian tanaman. Malam hari dia
keluar dan mencari telur, larva dan nimfa serangga yang badannya lembut.
Kadang-kadang dia menggerek ke dalam batang untuk mencari mangsa. Seekor
P e n g e n d a l i a n H a m a T a n a m a n J a g u n g | 5
![Page 6: Pengendalian Hayati Hama](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082521/56d6be121a28ab30169081ae/html5/thumbnails/6.jpg)
cecopet dapat memakan larva 20 sampai 30 ekor setiap hari. Dewasa ada yang
bersayap atau tanpa sayap. Jenis-jenis cecopet yang bukan pemangsa, memakan
serasah tanaman.
Adapun daur hidup dari cecopet awalnya ari telur diletakkan dalam lubang
di dalam tanah atau diantara serasah. Euborellia annulata betina menjaga telurnya
sampai menetas. Nimfa kelihatan mirip dewasa kecuali berukuran lebih kecil dan
sayapnya (jika ada) belum sempurna. Nimfa berganti kulit beberapa kali. Terakhir
kali dia menjadi dewasa. Dewasa kawin dan kemudian betina bertelur. Seekor
cecopet dapat menghasilkan 200 sampai 300 butir telur setiap peletakan. Dimana
cecopet tidak bermetamorfosis sempurna (telur-nimfa-dewasa).
Ostrinia furnacalis merupakan hama utama pada tanaman jagung di Asia
dan Negara-negara Pasifik Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehilangan
hasil yang disebabkan oleh penggerek batang jagung berkisar 16 – 34 bahkan,
hama ini dapat menurunkan hasil pada tanaman jagung sampai 80% bahkan dapat
terjadi puso.
Pengendalian dengan memanfaatkan musuh alami (parasit, predator dan
patogen) adalah cara pengendalian yang aman terhadap lingkungan, murah dan
mudah dilakukan. Euborellia annulata atau disebut dengan cecopet adalah salah
satu jenis predator Ostrinia furnacalis (penggerek batang) dan Helicoverva
armigera (penggerek tongkol) yang efektif dan menpunyai potensi untuk
dikembangkan karena menpunyai tingkat predasi yang tinggi.
Euborellia annulata mempunyai kemampuan yang cukup tinggi dalam hal
memangsa larva Ostrinia furnacalis. Euborellia annulata merupakan predator
yang efektif karena dapat memangsa telur, larva, dan pupa penggerek batang
jagung Ostrinia furnacalis. Euborellia Annulata ini juga dilaporkan banyak
memangsa Bactrocera dorsalis pada tanaman.
P e n g e n d a l i a n H a m a T a n a m a n J a g u n g | 6
![Page 7: Pengendalian Hayati Hama](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082521/56d6be121a28ab30169081ae/html5/thumbnails/7.jpg)
Euborellia annulata adalah serangga kecil yang berwarna hitam mengkilap
dengan sepasang capit pada ujung abdomennya. Nimfa Euborellia annulata mirip
dengan dewasa dan makanannya sama termasuk aphis, wereng daun, larva,
kumbang, kaki seribu dan serangga-serangga kecil lainnya. Euborellia annulata
adalah predator telur dan larva Ostrinia furnacalis. Predator ini banyak ditemukan
pada jagung yang ditanam di sawah irigasi, sawah tadah hujan, tegalan, kawasan
danau dan pigiran sungai.
Euborellia annulata dapat memangsa larva Ostrinia furnacalis, larva
Helicoverva armigera, aphid dan tungau. Imago betina Euborellia annulata
meletakkan telur satu persatu dalam satu kelompok, telur saat diletakkan berwarna
putih bersih permukaannya halus. Bentuk, warna dan ukuran berubah sesuai
dengan bertambahnya umur. Perubahan tersebut mulai nampak 3 sampai 4 hari
setelah telur diletakkan, saat ini embrio juga sudah mulai nampak. Telur setelah
diletakkan akan dilindungi/ dijaga oleh induknya didalam selnya hingga telur
menetas menjadi nimfa, maksud penjagaan telur ialah melindungi telur dari
serangan musuh. Imago betina selain membersihkan telurnya juga meletakkan
semacam cairan pada telur tersebut (sebagai zat pelindung).
P e n g e n d a l i a n H a m a T a n a m a n J a g u n g | 7