pengenalan iso 17025 ok

Upload: rinny-nuraeny

Post on 01-Mar-2016

43 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pengenalan iso

TRANSCRIPT

  • SISTEM MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO/IEC 17025 : 2005

  • Pasar bebas dunia menuntut informasi teknis dari produk yang diperdagangkan. Data hasil uji dari laboratorium yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah maupun hukum akan menjadi salah satu hambatan teknis.

    Organisasi laboratorium perlu diarahkan dan dikendalikan secara sistematis dan transparan agar bisa berhasil. Keberhasilan dapat dicapai melalui pengimplementasian dan pemeliharaan sistem manajemen mutu yang didesain untuk selalu memperbaiki efektivitas dan efisiensi kinerjanya sambil mempertimbangkan kebutuhan semua pihak berkepentingan.Pendahuluan

  • Memperkenalkan Sistem Mutu Laboratorium ISO/IEC 17025 : 2005, yang merupakan Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi. Menginformasikan aspek-aspek Persyaratan Manajemen dan Teknis ISO/IEC 17025 : 2005, sebagai panduan dalam Audit Internal Sistem Mutu Laboratorium di Services Laboratory, maupun Laboratorium Penguji lainnya (Laboratorium Research).Tujuan Sosialisasi :

  • Persyaratan Manajemen : 4.1. Organisasi 4.2. Sistem mutu 4.3. Pengendalian dokumen 4.4. Kaji ulang permintaan, tender dan kontrak 4.5. Sub kontrak pengujian dan kalibrasi 4.6. Pembelian jasa dan perbekalan 4.7. Pelayanan kepada pelanggan4.8. Pengaduan 4.9. Pengendalian pekerjaan pengujian yang tidak sesuai. 4.10. Peningkatan4.11.Tindakan perbaikan. 4.12. Tindakan pencegahan. 4.13. Pengendalian rekaman. 4.14. Audit internal 4.15. Kaji ulang manajemenButir-butir ISO 17025

  • Persyaratan Teknis 5.1. Umum 5.2. Personil 5.3. Kondisi akomodasi dan lingkungan 5.4. Metode pengujian, kalibrasi dan validasi metode 5.5. Peralatan 5.6. Ketertelusuran pengukuran 5.7. Pengambilan sampel 5.8. Penanganan barang yang diuji dan dikalibrasi 5.9. Jaminan mutu hasil pengujian dan kalibrasi 5.10. Pelaporan hasilButir-butir ISO 17025

  • Laboratorium atau organisasi induknya harus merupakan suatu kesatuan yang secara legal dapat dipertanggung-jawabkan

    Laboratorium harus :Memiliki personel (manajerial dan teknis) dengan wewenang dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya dan untuk mengidentifikasi penyimpangan dari sistem mutu / prosedur pelaksanaan pengujian, dan untuk memulai tindakan pencegahan atau meminimalkan penyimpangan. 4.1. Organisasi

  • 4.1. Organisasi PM-4.1.1 Deskripsi Lab. PR-4.1.1 Fasilitas Lab.PM-4.1.2 Struktur Org.PR-4.1.2 Struktur Org.PM-4.1.3 Fungsi Staf KunciPR-4.1.3 Fungsi Staf KunciPM-4.1.4 Hak Pelanggan dan Kerahasiaan InformasiPR-4.1.4 Hak Pelanggan dan Kerahasiaan InformasiPM-4.1.5 Bebas dari Tekanan KomersialPR-4.1.5 Bebas dari Tekanan KomersialContoh dokumen yang terkait dengan 4.1

  • Laboratorium harus menetapkan, menerapkan dan memelihara sistem mutu yang sesuai dengan lingkup kegiatannya. Laboratorium harus mendokumentasikan kebijakan,sistem, program, prosedur, dan instruksi sejauh yang diperlukan untuk menjamin mutu hasil pengujian. Dokumentasi sistem mutu harus dikomunikasikan kepada, dimengerti oleh, tersedia bagi, dan diterapkan oleh semua personel yang terkait.

    4.2. Sistem Mutu

  • Laboratorium harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengendalikan semua dokumen yang merupakan bagian dari sistem mutu. 4.3. Pengendalian dokumen

  • Laboratorium harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk kaji ulang permintaan, tender dan kontrak. Kebijakan dan prosedur untuk melakukan kaji ulang yang berkaitan dengan kontrak pengujian harus memastikan bahwa:a) Persyaratan dan metode uji yang akan digunakan, ditetapkan, didokumentasikan dan dipahami sebagaimana mestinya;b) Mempunyai kemampuan dan sumber daya untuk memenuhi persyaratan;

    Perbedaan apapun antara permintaan atau tender dan kontrak harus diselesaikan sebelum pekerjaan dilakukan. 4.4. Kaji ulang permintaan, tender dan kontrak

  • Jika laboratorium mensubkontrakkan pekerjaan, maka pekerjaan harus diberikan pada subkontraktor yang kompeten.

    Laboratorium harus memberitahu pelanggan secara tertulis perihal pengaturan yang dilakukan dan, bila sesuai, memperoleh persetujuan yang sebaiknya tertulis dari pelanggan.

    4.5. Subkontrak pengujian

  • Laboratorium harus mempunyai : Kebijakan dan prosedur untuk memilih dan membeli jasa/ perbekalan yang penggunaannya dapat mempengaruhi mutu pengujian. Prosedur pembelian, penerimaan dan penyimpanan pereaksi dan bahan habis pakai yang relevan dengan pengujian. Prosedur untuk memastikan bahwa perlengkapan, pereaksi dan bahan habis pakai yang dibeli dan mempengaruhi mutu pengujian tidak digunakansebelum diinspeksi untuk memverifikasi kesesuaiannya. 4.6. Pembelian jasa dan perbekalan

  • Laboratorium harus mengupayakan kerja sama dengan pelanggan atau perwakilannya untuk mengklarifikasi permintaan pelanggan dan untuk memantau unjuk kerja laboratorium sehubungan dengan pekerjaan yang dilaksanakan, dengan tetap menjaga kerahasiaan terhadap pelanggan lainnya.

    4.7. Pelayanan kepada pelanggan

  • Laboratorium harus mempunyai kebijakan dan prosedur untuk menyelesaikan pengaduanyang diterima dari pelanggan atau pihak-pihak lain. Rekaman semua pengaduan dan penyelidikan serta tindakan perbaikan yang dilakukan oleh laboratorium harus dipelihara.

    4.8. Pengaduan

  • Laboratorium harus mempunyai kebijakan dan prosedur yang harus diterapkan bila terdapat aspek dari pengujian yang tidak sesuai dengan prosedur.

    4.9. Pengendalian pekerjaan pengujian yang tidak sesuai

  • 4.10 Peningkatan

    Laboratorium harus meningkatkan efektifitas sistem manajemen secara berkelanjutan melalui penggunaan :Kebijakan mutuSasaran mutuHasil auditAnalisis dataTindakan perbaikan dan pencegahanSerta kaji ulang manajemen

  • Laboratorium harus menetapkan kebijakan dan prosedur serta memberikan kewenangan yang sesuai untuk melakukan tindakan perbaikan bila dijumpai penyimpangan kebijakan dan prosedur di dalam sistem mutu.

    Masalah dalam pelaksanaan sistem mutu laboratorium dapat diidentifikasi melalui :Pengendalian pekerjaan yang tidak sesuaiAudit internal atau eksternalKaji ulang manajemenUmpan balik dari pelangganPengamatan staf.

    4.11. Tindakan perbaikan

  • Penyebab ketidaksesuaian yang potensial, baik yang teknis maupun yang berkaitan dengan sistem mutu, harus diidentifikasi. Jika tindakan pencegahan diperlukan, rencana tindakan harus dibuat, diterapkan dan dipantau untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kembali ketidaksesuaian yang serupa.4.12. Tindakan Pencegahan

  • Laboratorium harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk identifikasi, pengumpulan, pemberian indeks, pengaksesan, pengarsipan, penyimpanan, pemeliharaan dan pemusnahan rekaman mutu maupun rekaman teknis. Rekaman mutu harus mencakup laporan audit internal dan kaji ulang manajemen sebagaimana juga laporan tindakanperbaikan dan tindakan pencegahan.

    4.13 Pengendalian rekaman

  • 4.14 Audit InternalLaboratorium harus secara berkala melakukan audit internal terhadap kegiatannya untuk memverifikasi bahwa kegiatan yang dilakukan tetap memenuhi persyaratan Sistem Mutu dan Standar.

    Program audit internal harus ditujukan keseluruh elemen sistem mutu, termasuk kegiatan pengujian. Hal ini merupakan tanggung jawab Manajer Mutu untuk mengorganisir audit menurut kebutuhan dengan jadwal dan permintaan manajemen.

    Audit harus dilaksanakan oleh personil yang terlatih dan memenuhi syarat yang sedapat mungkin bebas dari kegiatan yang diaudit.

  • Laboratorium harus secara berkala melakukan kaji ulang sistem mutu laboratorium untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan yang berkesinambungan.

    Kaji ulang harus memperhatikan :- kesesuaian kebijakan dan prosedur;- laporan dari manajemen dan penyelia;- hasil audit internal;- tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan;- asesmen oleh badan eksternal;- hasil uji banding antar laboratorium / uji profisiensi;- perubahan dalam lingkup dan jenis perkerjaan;- keluhan dan umpan balik dari pelanggan ;- faktor lain yang relevan : kegiatan pengendalian mutu, pengadaan dan pelatihan staf.

    4.15 Kaji ulang Manajemen

  • 5.7. Pengambilan Contoh 5.8. Penanganan Barang yang Diuji 5.9. Jaminan Mutu Hasil Pengujian 5.10. Pelaporan Hasil

    Persyaratan Teknis :5.2. Personil5.3. Kondisi Akomodasi dan Lingkungan5.4.Metode Pengujian dan Validasi Metode5.5. Peralatan

    5.6. Ketertelusuran Pengukuran5.1. Umum

  • Manajemen laboratorium harus memastikan kompetensi semua personil yang mengoperasikan peralatan tertentu, melakukan pengujian, mengevaluasi hasil, dan menandatangani laporan pengujian.

    *Kemampuan kerja setiap individu, yang mencakup PENGETAHUAN, KETRAMPILAN dan SIKAP KERJA, yang SESUAI dengan STANDARD yang ditetapkan.5.2 Personil

  • Laboratorium harus memastikan kondisi lingkungan tidak berpengaruh buruk pada mutu pengujian yang dipersyaratkan.

    Persyaratan teknis untuk kondisi akomodasi dan lingkungan yang dapat mempengaruhi hasil pengujian harus didokumentasikan. 5.3 Kondisi Akomodasi dan Lingkungan

  • Laboratorium harus menggunakan metode yang sesuai untuk semua pengujian di dalam lingkupnya. Hal tersebut mencakup pengambilan contoh, penanganan, transportasi, penyimpanan dan penyiapan barang untuk diuji. 5.4. Metode Pengujian dan Validasi Metode

  • Laboratorium harus dilengkapi peralatan pengambilan contoh dan pengukuran yang diperlukan dalam pengujian. Peralatan dan perangkat lunaknya yang digunakan, harus mampu mencapai akurasi yang diperlukan dan memenuhi spesifikasi yang relevan.

    Program kalibrasi harus ditetapkan untuk besaran / nilai utama peralatan, apabila sifat-sifatnya berpengaruh nyata pada hasil.

    5.5. Peralatan

  • Semua peralatan yang digunakan untuk pengujian, termasuk untuk pengukuran tambahan (misalnya untuk pengukuran kondisi lingkungan) yang mempunyaipengaruh nyata pada akurasi atau validitas pengujian, atau pengambilan contoh, harus dikalibrasi sebelum digunakan. Laboratorium harus mempunyai program dan prosedur untuk kalibrasi bagi peralatan-peralatan - nya.

    5.6 Ketertelusuran pengukuran

  • Laboratorium harus memiliki prosedur pencatatan data dan kegiatan pengambilan contoh yang merupakan bagian dari pengujian. Pencatatan ini harus termasuk prosedur pengambilan contoh yang dipakai, identifikasi pengambil contoh, kondisi lingkungan (bila relevan) dan diagram atau pengertian lain yang terkait untuk mengidentifikasi lokasi pengambilan contoh.5.7 Pengambilan Contoh

  • Laboratorium harus memiliki prosedur untuk transportasi, penerimaan, penanganan, perlindungan dan penyimpanan, serta pembuangan contoh uji.(Termasuk semua yang diperlukan untuk melindungi integritas barang yang diuji dan untuk melindungi keinginan laboratorium serta pelanggan).

    5.8. Penanganan barang yang diuji

  • Laboratorium harus memiliki Prosedur Pengendalian Mutu untuk memantau validitas pengujian yang dilakukan.

    Data yang dihasilkan harus direkam sedemikian rupa sehingga kecenderungan yang terjadi dapat dideteksi dan bilamana memungkinkan teknik statistik harus dipakai dalam mengkaji ulang hasil-hasil. 5.9. Jaminan mutu hasil pengujian

  • Hasil setiap pengujian, maupun rangkaian pengujian yang dilakukan oleh laboratorium harus dilaporkan secara teliti, jelas, tidak samar-samar dan obyektif, sesuai dengan petunjuk dalam metode pengujian. 5.10. Pelaporan Hasil

  • RingkasanSamplingPenerimaan dan Penanganan SampelProses pengujianPelaporan hasilKebijakan/Prosedur / Instruksi Kerja / Form TeknisPersonilPeralatan

  • Prinsip Dasar Manajemen MutuKonseptual

    Katakan apa yang dilakukan

    Lakukan apa yang dikatakan

    Tunjukkan apa yang dilakukan

    Kaji ulang dan tingkatkan

    Lakukan tindakan preventif untuk menghindari ketidaksesuaian, dan /atau tindakan korektif bila perluImplementasi

    Dokumentasikan seluruh kegiatan operasional Lab.

    Ikuti seluruh dokumen sistem mutu.

    Rekam seluruh kegiatan operasional Lab. yang telah dilaksanakan

    Lakukan audit untuk mengetahui penerapan sistem mutu dan kinerja Lab.

    Peningkatan sistem mutu secara konsisten dan berkesinambungan