pengembangan perangkat pembelajaran terpadu … · terpadu yang memuat rencana pelaksanaan...
TRANSCRIPT
i
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE
THREADED UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGACU
KURIKULUM 2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Dedi Permana
NIM: 141134173
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skirpsi ini dapat penulis selesaikan berkat andil, dukungan serta bantuan dari
berbagai pihak dan tentunya atas izin dari Allah SW, maka dengan bangga penulis
persembahkan skripsi ini kepada:
1. Allah S.W.T yang senantiasa memberikan kekuatan, memberi kemudahan dan
kelancaran dalam setiap perjalanan hidupku.
2. Ayah dan ibu tercinta. Sudi Mulyono dan Wiwit Sukmawati yang selalu
memberikan dukungan, doa, perhatian dan semangat serta kakakku yang selalu
memberikan motivasi.
3. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen pembimbing yang selalu
memberikan dukungan dan semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
4. Keluarga besar SD Negeri Depok 1 sebagai tempat penelitian, terimakasih atas
kesempatan dan pengalaman yang sangat berharga dapat berjumpa dengan
siswa-siswa yang sangat baik selama penelitian.
5. Teman-teman satu cluster skripsi “Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Terpadu Tipe Threaded untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu
Kurikulum 2013” Tyas dan Dipta yang telah memberikan semangat serta
teman-teman satu payung yang telah bekerja sama selama penyusunan skripsi.
6. Teman-teman kelas 7C yang senantiasa memberikan semangat dan hiburan
dalam proses berdinamika di kelas serta memotivasi dalam menyelesaikan
skripsi ini.
7. Gita Indri Cahyani yang tanpa lelah selalu memberikan motivasi serta
semangatnya untuk dapat segera menyelesaikan skripsi ini.
8. Skripsi ini penulis persembahkan kepada almamater Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Apa yang kamu berikan kelak nanti kamu akan
mendapatkannya”
(Penulis)
Man JaddaWajada
(Siapa bersungguh-sungguh pasti akan berhasil)
(Peribahasa Arab)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE
THREADED UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGACU
KURIKULUM 2013.
Dedi Permana
Universitas Sanata Dharma
2018
Latar belakang dari penelitian ini berdasarkan analisis kebutuhan yang
menunjukkan perlunya contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded
untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar mengacu Kurikulum 2013. Penelitian ini
bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran
terpadu yang memuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lengkap beserta
lampirannya dan mengacu Kurikulum 2013.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan.
Pengembangan perangakat pembelajaran terpadu tipe threaded ini menggunakan
prosedur pengembangan Borg and Gall yang dikombinasikan dengan prosedur
pengembangan Dick and Carey. Hasil dari modifikasi kedua prosedur
pengembangan tersebut akan digunakan peneliti sebagai landasan dalam
penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari 7 tahapan yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain
produk, (4) evaluasi formatif, (5) revisi desain, (6) evaluasi sumatif, (7) revisi
produk, hingga menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran
terpadu tipe threaded untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar mengacu Kurikulum
2013. Instrumen dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara dan lembar
keusioner.
Berdasarkan validasi dua orang pakar pembelajaran terpadu menghasilkan
skor 4,68 (sangat baik) dan 3,96 (baik), dua guru kelas IV Sekolah Dasar
menghasilkan skor 4,66 (sangat baik) dan 4,70 (sangat baik). Perangkat
pembelajaran terpadu tipe threaded memperoleh rerata skor 4,5 (sangat baik).
Skor perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded untuk siswa kelas IV Sekolah
Dasar yang mengacu Kurikulum 2013 memiliki kualitas “Sangat Baik”.
Kata kunci : Perangakat pembelajaran, Kurikulum 2013, pembelajaran terpadu,
pembelajaran terpadu tipe threaded.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF INTEGRATED LEARNING TOOL THREADED
TYPE FOR GRADE IV OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS
REFERRING TO CURRICULUM 2013.
Dedi Permana
Sanata Dharma University
2018
The background of this study is based on needs analysis showing the need
for examples of threaded integrated learning tools for grade 4 students of
Elementary School referring to the Curriculum 2013. This study aims to produce
a product in the form of integrated learning tools that contain a complete
Learning Plan (RPP) and its attachments and referring to the Curriculum 2013.
This research is a type of research and development. The development of
this type of threaded learning on integrated learning using Borg and Gall
development procedure combined with Dick and Carey development procedures.
The results of the second modification of the development procedure will be used
as a researcher in the research. The development procedure used in this research
consists of 7 stages: (1) potential and problems, (2) data collection, (3) product
design, (4) formative evaluation, (5) design revision, (6) summative evaluation,
(7) product revision, to produce final product design in the form of threaded type
integrated learning tool for fourth grade students of elementary school referring
to Curriculum 2013. The instrument in this research is interview guide and
questionnaires.
Based on the validation of two integrated learning experts resulted in a
score of 4.68 (excellent) and 3.96 (good), two teachers of grade 4 elementary
school resulted in a score of 4.66 (very good) and 4.70 (excellent). Threaded
integrated learning device got the average score of 4.5 (very good). Threaded
type integrated learning tool scores for grade 4 elementary school students
referring to the Curriculum 2013 have "Excellent" quality.
Keywords: Learning instruments, Curriculum 2013, integrated learning,
integrated learning threaded type
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi dengan tepat waktu. Skripsi yang berjudul
“PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE
THREADED UNTUK SISWA KELAS IV SD MENGACU KURIKULUM
2013” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Penulis
menyadari tentunya masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini
dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam terselesaikannya
skripsi ini.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD Universitas
Sanata Dharma.
3. Ibu Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD Universitas
Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah
mendampingi dan membantu proses penyusunan skripsi.
5. Wali kelas IV A SD Negeri Depok 1 yang telah membantu penulis dalam
mempersiapkan produk hingga pengujian.
6. Wali kelas IV B SD Negeri Depok 1 yang telah membantu penulis dalam
mempersiapkan produk hingga pengujian.
7. Kepala Sekolah SD Negeri Depok 1 yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8. Siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri Depok 1 yang telah bersedia membantu
dan melancarkan proses penelitian.
9. Kedua orang tua yang selalu mendoakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
10. Kakak penulis yang selalu memberikan motivasi.
11. Gita Indri Cahyani yang selalu memberikan motivasi dan semangat.
12. Teman-teman cluster dan payung skripsi pengembangan perangkat
pembelajaran terpadu yang telah memberikan semangat dan kerjasama
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................. v
PERYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi
LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
E. Batasan Istilah .................................................................................... 5
F. Spesifikasi Produk .............................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 10
A. Kajian Pustaka .................................................................................... 10
1. Pengertian Kurikulum 2013 ......................................................... 10
2. Karakteristik Esensial Pembelajaran Terpadu ............................. 10
3. Perangkat Pembelajaran (RPP) .................................................... 13
4. Pembelajaran Terpadu .................................................................. 17
5. Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded ......................................... 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 36
C. Kerangka Pikir ................................................................................... 39
D. Pertanyaan Penelitian ......................................................................... 40
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 42
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 42
B. Setting Penelitian ................................................................................ 51
C. Prosedur Pengembangan .................................................................... 51
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 56
E. Instrumen Penelitian........................................................................... 60
F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 61
G. Jadwal Penelitian ................................................................................ 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 66
A. Analisis Kebutuhan ............................................................................ 66
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ......................................... 66
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan .................... 69
B. Desain Produk Awal .......................................................................... 70
C. Validasi Ahli dan Revisi Produk ........................................................ 73
1. Data Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu ................................. 73
2. Revisi Produk ............................................................................... 75
D. Uji Coba Terbatas .............................................................................. 76
1. Data Uji Coba Terbatas ................................................................ 76
2. Revisi Produk ............................................................................... 78
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan .............................................. 80
1. Kajian Produk Akhir .................................................................... 80
2. Pembahasan .................................................................................. 83
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 88
A. Kesimpulan ........................................................................................ 88
B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 89
C. Saran ................................................................................................... 90
Daftar Pustaka .............................................................................................. 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Keterampilan Berpikir .................................................... 31
Tabel 2.2 Indikator Keterampilan Sosial ....................................................... 32
Tabel 2.3 Indikator Keterampilan Bekerjasama............................................. 32
Tabel 2.4 Indikator Keterampilan Mengorganisir .......................................... 33
Tabel 2.5 Indikator Keterampilan Belajar ...................................................... 33
Tabel 2.6 Indikator Kecerdasan Ganda .......................................................... 33
Tabel 3.1 Konversi Skala Lima ...................................................................... 62
Tabel 3.2 Kriteria Skor Skala Lima ............................................................... 64
Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................ 65
Tabel 4.1 Saran Pakar Pembelajaran Terpadu dan Revisi ............................. 75
Tabel 4.2 Saran Guru Kelas IV SD dan Revisi .............................................. 79
Tabel 4.3 Rekapitulasi Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu dan
Guru Kelas IV Sekolah Dasar ........................................................ 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Pemetaan KD dan Indikator Pembelajaran
Terpadu Tipe Threaded ............................................................. 35
Gambar 2.2 Bagan Penelitian yang Relevan .................................................. 38
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Pikir Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded... 40
Gambar 3.1 Langkah Penelitian dan Pengembangan
Menurut Borg and Gall .............................................................. 42
Gambar 3.2 Desain Pembelajaran Menurut Dick and Carey ......................... 47
Gambar 3.3 Bagan Pengembangan yang Dilakukan Peneliti ........................ 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan ............. 94
Lampiran 2 Hasil Wawancara SD Negeri Depok 1 .................................. 95
Lampiran 3 Hasil Wawancara SD Negeri Kintelan 1 ............................... 98
Lampiran 4 Pernyataan Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran Terpadu
Tipe Threaded ........................................................................ 100
Lampiran 5 Pernyataan Uji Coba Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe
Threaded ................................................................................ 103
Lampiran 6 Validasi Pakar A Pembelajaran Terpadu ............................... 106
Lampiran 7 Validasi Pakar B Pembelajaran Terpadu ............................... 113
Lampiran 8 Validasi Uji Coba Guru Kelas IV A Sekolah Dasar .............. 120
Lampiran 9 Validasi Uji Coba Guru Kelas IV B Sekolah Dasar .............. 129
Lampiran 10 Surat Permohonan Izin Penelitian .......................................... 132
Lampiran 11 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ................................ 133
Lampiran 12 Foto Pelaksanaan Penelitian .................................................. 134
Lampiran 13 Biodata Penulis ...................................................................... 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sugandi, dkk (2000: 4) mengatakan pembelajaran adalah perpaduan dari
dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas belajar. Aktivitas
mengajar menyangkut peranan seorang guru dalam konteks mengupayakan
terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara pengajar itu sendiri dengan si
pembelajar. Proses pembelajaran yang ada di dalam kelas ditentukan
berdasarkan rancangan kegiatan yang sudah disiapkan oleh guru. Guru perlu
menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), media dan penilaian yang mengacu pada kurikulum.
Penyusunan perangkat pembelajaran perlu dibuat secara matang dengan
memperhatikan keadaan di dalam kelas, fasilitas yang ada serta tingkat
perkembangan anak. Rancangan yang dibuat nantinya akan menjadi panduan
guru dalam melaksanakan kegiatan belajar di dalam kelas. Rancangan
tersebut juga harus berpedoman dengan kurikulum yang berlaku pada saat itu.
Kurikulum berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Semakin
berkembangnya zaman, maka akan semakin berkembang juga kurikulum
yang digunakan. Kurikulum di Indonesia juga mengalami perkembangan.
Kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan di Indonesia saat ini adalah
Kurikulum 2013, dimana kurikulum ini berkembang dari kurikulum
sebelumnya yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2013 menggunakan pembelajaran terpadu atau integrated curriculum. Trianto
(2010: 38-39) mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu sebagai suatu
konsep dapat dikatakan sebagai suatu pendekatan belajar mengajar yang
melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman bermakna
kepada anak didik. Pengalaman yang didapatkan dikatakan bermakna karena
dalam pembelajaran terpadu, anak akan memahami konsep-konsep yang
mereka pelajari itu melalui pengamatan langsung dan menghubungkannya
dengan konsep lain yang mereka pahami. Untuk itu guru dituntut untuk dapat
merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang merujuk pada
pengalaman belajar anak dengan tepat. Fogarty (2009: 12) menyebutkan ada
10 tipe pembelajaran terpadu diantaranya yaitu: fragmented, connected,
nested, sequenced, shared, webbed, threaded, integrated, immersed dan
networked.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan bersama 3 guru kelas IV di
sekolah dasar yang sudah menerapkan Kurikulum 2013, semua guru yang
menjadi responden telah mengetahui bahwa Kurikulum 2013 menggunakan
pembelajaran terpadu, namun guru belum menguasai tipe-tipe dalam
pembelajaran terpadu. Hasil wawancara menyebutkan bahwa semua guru
yang menjadi responden sudah pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013,
baik yang diselenggrakan oleh pihak sekolah atau dari pihak dinas pendidikan
setempat. Pelatihan yang sudah diikuti guru cukup membantu dalam
mengimplementasikan pembelajaran terpadu, namun terkadang masih muncul
kesulitan dalam pelaksanaannya. Kesulitan yang dialami oleh guru dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
melaksanakan pembelajaran terpadu terdapat pada penyusunan lembar
penilaian sedangkan dalam perencanaan guru tidak mengalami kesulitan.
Guru mengatakan bahwa menyusun lembar penilaian pada RPP Kurikulum
2013 lebih rumit dibandingkan pada RPP KTSP.
Menurut salah satu guru kelas IV yang menjadi responden, masalah lain
yang dihadapi yaitu kurangnya pemahaman tentang pembelajaran terpadu tipe
threaded. Mereka mengatakan bahwa pembelajaran terpadu yang sering
digunakan saat mengajar yaitu tipe webbed dan integrated. Belum banyak
guru SD yang menggunakan pembelajaran terpadu tipe threaded. Penulis
memilih tipe threaded karena guru ingin mengetahui tipe lain dari
pembelajaran terpadu dan dalam Kurikulum 2013 mengembangkan
metakurikulum seperti yang terdapat dalam tipe threaded. Menurut hasil
wawancara dengan ketiga guru kelas IV sekolah dasar, mengungkapkan
bahwa mereka membutuhkan contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe
threaded sebagai acuan dalam menerapkan pembelajaran terpadu di kelas.
Oleh karena itu, sebagai solusi dari masalah tersebut peneliti akan membuat
sebuah buku yang berisi tentang pengembangan perangkat pembelajaran
terpadu tipe threaded. Perangkat pembelajaran yang akan penulis
kembangkan dibatasi pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
Pemetaan KD serta indikator yang mengacu Kurikulum 2013. Alasan penulis
membatasi hanya pada RPP dikarenakan perangkat pembelajaran terpadu
yang dikembangkan lintas tema sehingga sulit untuk menyusun silabus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Berdasarkan kondisi tersebut, penulis mengambil judul penelitian
pengembangan yaitu “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe
Threaded untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diajukan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded untuk
siswa kelas IV sekolah dasar?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded untuk
siswa kelas IV sekolah dasar.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Penelitian ini dapat menambah wawasan guru dalam mengembangkan
perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded yang dapat digunakan
dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat menambah referensi sekolah mengenai produk berupa
perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded untuk siswa kelas IV
sekolah dasar.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan penulis
dalam mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded.
4. Bagi Prodi PGSD
Penelitian ini dapat menambah bahan pustaka prodi PGSD Universitas
Sanata Dharma terkait pengembangan perangkat pembelajaran terpadu
tipe threaded.
E. Batasan Istilah
1. Perangkat pembelajaran
Perangkat pembelajaran adalah sebuah perencanaan yang telah dibuat
oleh guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelas. Perangkat
pembelajaran juga menunjang jalannya kegiatan belajar mengajar di
kelas. Perangkat pembelajaran yang disusun dibatasi RPP.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP merupakan rancangan aktivitas yang akan dilaksanakan berdasarkan
perencanaan yang telah disusun untuk mencapai kompetensi dasar yang
telah ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu merupakan pembelajaran yang menggunakan
pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi
untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak. Di dalam
pembelajaran terpadu terdapat konsep tertentu yang dikaitkan dengan
konsep lain.
4. Pembelajaran terpadu tipe threaded
Merupakan model pembelajaran terpadu yang mamadukan beberapa
keterampilan yang memfokuskan pada metakurikulum.
F. Spesifikasi Produk yang Akan Dikembangkan
Berikut adalah produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah:
1. Pemataan KD dan indikator disusun berdasarkan keterampilan yang akan
diuntaikan dalam pembelajaran terpadu tipe threaded dengan desain yang
menarik. Pemetaan KD dan indikator yang disusun berjumlah tiga. Salah
satu dari tiga pemetaan KD dan indikator akan dikembangkan menjadi
perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded.
2. Produk ini disusun menggunakan kertas berukuran A4 dan menggunakan
hard cover dengan jenis kertas ivory 230 yang didesain menarik
menggunakan program komputer Microsoft Publisher dengan
mencantumkan contoh gambar bagan pembelajaran terpadu tipe threaded.
Warna cover yang digunakan dalam buku ini dominan orange. Jenis huruf
yang digunakan di dalam produk ini beragam dengan ukuran huruf 12, 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dan 16. Produk ini disusun menggunakan kata pengantar untuk
menjelaskan secara garis besar mengenai pembelajaran terpadu tipe
threaded serta berisi RPP beserta lampirannya secara lengkap.
3. Komponen RPP yang disusun lengkap. Komponen RPP pada Kurikulum
2013 terdiri atas 20 bagian, antra lain: satuan pendidikan (nama sekolah),
kelas/semester, tema, tipe pembelajaran terpadu, muatan pembelajaran,
alokasi waktu, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, pendekatan dan model/tipe serta
metode, media dan sumber pembelajaran, kegiatan pembelajaran, teknik
penilaian, instrumen penilaian, lampiran materi, LKS dan refleksi.
4. RPP mengandung karakteristik Kurikulum SD 2013 (terpadu antar
konsep/muatan pelajaran, saintifik, autentik). Kurikulum 2013
menggunakan pendekatan tematik terpadu yaitu pendekatan yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke
dalam berbagai tema. Pembelajaran saintifik dalam Kurikulum 2013 tidak
hanya mengandung hasil belajar sebagai muara akhir, namun proses
pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu, pembelajaran
saintifik menekankan pada keterampilan proses. RPP memuat penilaian
autentik. Penilaian autentik adalah jenis penilaian yang mengarahkan
siswa untuk mendemonstrasikan keterampilan dan kompetensi yang
dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan dan situasi yang dijumpai
dalam dunia nyata. Penilaian autentik berupa penilaian unjuk kerja
(performance) berdasarkan penguasaan pengetahuan yang telah dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
sebelumnya oleh siswa. Penilaian autentik terdiri dari beberapa jenis
yaitu: penilaian kinerja, proyek, portofolio dan tes tulis. Penilaian kinerja
digunakan untuk menilai kemampuan siswa melalui penugasan. Penilaian
proyek digunakan untuk menilai tugas-tugas yang harus diselesaikan
siswa menurut periode waktu tertentu. Penilaian portofolio merupakan
kumpulan hasil kerja yang sengaja dibuat dan mencerminkan runtutan
upaya siswa. Tes tertulis berbentuk uraian atau esai sebisa mungkin
bersifat komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap,
pengetahuan dan keterampilan siswa.
5. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa tingkat tinggi. Perumusan
indikator menggunakan kompetensi tingkat tinggi. Kompetensi tersebut
disusun menggunakan kata kerja operasional berdasarkan Taksonomi
Bloom yang sudah direvisi. Berikut ini tingkatan Taksonomi Bloom yang
sudah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl: C1. Mengingat, C2.
Memahami, C3. Menerapkan, C4. Menganalisis, C5. Mengevaluasi, C6.
Membuat/Mencipta.
6. Sesuai dengan karakteristik pembelajaran terpadu tipe threaded antara
lain:
a. Memadukan beberapa keterampilan metakurikulum yang meliputi
keterampilan berpikir (thinking skills), keterampilan sosial (social
skills), keterampilan bekerjasama (cooperative skill), keterampilan
mengorganisir (organizing skill), keterampilan belajar (study skill) dan
kecerdasan ganda (multiple intelligence)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b. Digunakan untuk pencapaian beberapa keterampilan.
c. Memadukan keterampilan dalam beberapa bidang studi lintas tema.
d. Keterpaduan terletak pada persamaan keterampilan yang terdapat pada
beberapa bidang studi.
7. RPP disusun secara praktis (mudah dilaksanakan) dan fungsional (banyak
manfaat sebagai pedoman pembelajaran). RPP disusun dengan jelas dan
sistematis. RPP ini dapat dilaksanakan oleh guru kelas IV sekolah dasar
dengan mengikuti langkah-langkah yang sudah tertera di dalam RPP.
Penyusunan RPP bermanfaat bagi orang banyak dan dapat digunakan
sebagai pedoman pembelajaran.
8. RPP disusun menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai
dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI). Penyusunan RPP ini
memperhatikan tanda baca, huruf kapital, nama orang, nama tempat dan
kata penghubung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang diterapkan di
Indonesia. Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum
sebelumnya yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi pada tahun 2004
maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006.
Fadlillah (2014: 16) menjelaskan bahwa Kurikulum 2013 merupakan
sebuah kurikulum yang dikembangakan untuk meningkatkan dan
menyeimbangkan kemampuan soft skill dan hard skill yang berupa sikap,
keterampilan dan pengetahuan.
2. Karakteristik Esensial Kurikulum SD 2013
Kurikulum 2013 memiliki beberapa karakteristik yang
membedakannya dengan kurikulum sebelumnya. Karakteristik Kurikulum
2013 antara lain sebagai berikut:
a. Kurikulum 2013 menggunakan penilaian autentik. Sani (2016: 22)
menyebutkan bahwa penilaian autentik adalah jenis penilaian yang
mengarahkan siswa untuk mendemonstrasikan keterampilan dan
kompetensi yang dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan dan
situasi yang dijumpai dalam dunia nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b. Kurikulum 2013 menerapkan pendekatan saintifik. Fadlillah (2014:
175) mengatakan bahwa pendekatan saintifik adalah pendekatan yang
digunakan dalam pembelajaran tersebut dilakukan melalui proses
ilmiah. Apa yang dipelajari dan diperoleh siswa dilakukan dengan
indera dan akal pikiran sendiri sehingga mereka mengalami secara
langsung dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan. Pendekatan
saintifik dilakukan melalui proses mengamati (observing), menanya
(questioning), mencoba (experimenting), menalar (associating) dan
mengomunikasikan (communicating). Kelima proses belajar secara
saintifik tersebut diimplementasikan pada saat memasuki kegiatan inti
pembelajaran.
c. Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran terpadu. Daryanto
(2014: 79) menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu merupakan suatu
sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara
individual maupun kelompok aktif mencari, menggali dan
menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna
dan autentik.
d. Kurikulum 2013 mengembangkan berpikir tingkat tinggi. Yani (2014:
73) mengungkapkan bahwa di dalam Kurikulum 2013
mengembangkan berpikir tingkat tinggi sesuai dengan Taksonomi
Bloom yang sudah direvisi yaitu C4 (menganalisis), C5
(mengevaluasi) dan C6 (membuat/mencipta). Artinya Kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2013 akan dianggap berhasil jika para lulusannya memiliki
kemampuan menalar/menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.
e. Pembelajaran berpusat pada siswa. Daryanto (2014: 87)
mengungkapkan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013
adalah berpusat pada siswa merupakan sebuah sistem pembelajaran
yang memberikan keleluasaan pada siswa, baik secara individu
maupun kelompok. Siswa dapat aktif mencari, menggali dan
menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan yang
harus dikuasainya sesuai perkembangannya.
f. Mengembangkan pendidikan karakter.
Kurikulum 2013 menekankan pada pembentukan karakter setiap
siswa. Hal itu sama seperti yang dijelaskan oleh Mulyasa (2013: 129)
bahwa dalam pembentukan karakter perlu diusahakan untuk
melibatkan siswa seoptimal mungkin. Melibatkan siswa adalah
memberikan kesempatan dan mengikutsertakan mereka untuk turut
ambil bagian dalam proses pembelajaran. Sejalan dengan pendapat di
atas, Mulyasa (2014: 103) mengungkapkan bahwa membangun sikap
spiritual dan sikap sosial siswa merupakan hal yang paling krusial
dalam implementasi Kurikulum 2013. Sikap spiritual dan sikap sosial
merupakan bagian mendasar dari kompetensi inti (KI-1 dan KI-2),
yang harus direalisasikan dalam setiap pribadi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Perangkat Pembelajaran (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Permendikbud RI No. 81a Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum dalam lampiran IV disebutkan bahwa “Rencana pelaksanaan
pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara
terperinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada
silabus”. Senada dengan pendapat tersebut, Majid (2014: 125)
menjelaskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana
yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk
mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan
telah dijabarkan dalam silabus. Hal yang sama diungkapkan juga oleh
Mulyasa (2007: 216) bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek untuk
memperkirakan atau memproyeksikan apa yang akan dilakukan dalam
pembelajaran.
Dari beberapa pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan suatu rancangan aktivitas
yang akan dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang telah disusun
untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Untuk dapat
membuat perencanaan yang baik harus menguasai kondisi yang terjadi di
kelas. Dari kondisi tersebutlah dapat dibuat suatu rangkaian kegiatan
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Mengembangkan RPP perlu
memperhatikan prinsip-prinsip yang telah ditentukan agar nantinya RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
yang disusun dapat dikatakan baik. Di bawah ini akan dijabarkan prinsip-
prinsip pengembangan RPP.
Prinsip-prinsip pengembangan RPP yang dikemukakan oleh Majid
(2014: 125-126) adalah sebagai berikut:
a. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.
b. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta
didik sebagai manusia yang mandiri dan tak henti belajar, proses
pembelajaran dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta
didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu,
semangat belajar, dan keterampilan belajar.
c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis.
d. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan dan berekspresi
dalam berbagai bentuk tulisan.
e. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
f. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remidi. Pemberian remidi dilakukan setiap
saat setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis,
dan kelemahan setiap peserta didik dapat teridentifikasi. Pemberian
pembelajaran diberikan sesuai dengan kelemahan peserta didik.
g. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan
antara KI dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
h. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.
i. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi
informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif
sesuai dengan situasi dan kondisi.
Prinsip-prinsip pengembangan RPP yang sudah dijabarkan di atas
sangat penting dipahami oleh guru yang nantinya akan menyusun RPP.
Dalam menyusun RPP perlu memperhatikan Kompetensi Inti (KI),
Kompetensi Dasar (KD), indikator dan tujuan pembelajaran. Sani (2014:
277) mengatakan bahwa Kompetensi Dasar harus terkait dengan materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, tujuan pembelajaran, indikator
pencapaian kompetensi, penilaian dan sumber belajar yang digunakan
dalam pembelajaran. Bahkan guru perlu mempertimbangkan apakah
pelajaran yang diberikan akan memberikan sumbangan untuk pencapaian
Kompetensi Inti (KI) yang terkait.
Kompetensi Dasar (KD) diturunkan dari Kompetensi Inti (KI) yang
sudah ada. Satu Kompetensi Inti dapat dijabarkan menjadi beberapa
Kompetensi Dasar (KD). Sani (2014: 286) menjelaskan bahwa indikator
pencapaian dijabarkan dari Kompetensi Dasar (KD) yang ditetapkan
dalam kurikulum. Indikator tersebut harus mencakup kompetensi dalam
ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Senada dengan hal tersebut,
Permendikbud No. 67 Tahun 2013 menjelaskan bahwa dalam membuat
indikator pencapaian kompetensi, guru perlu mempertimbangkan
karakteristik siswa. Sri (2008: 17) mengungkapkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pengembangan indikator dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
(1) setiap KD dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator, (2)
perumusan indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diukur dan/atau diobservasi.
Penyusunan indikator sebaiknya menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diukur. Kata kerja operasional dapat dilihat dari
tingkatan berpikir yang dikembangkan oleh Bloom atau sering kita sebut
dengan Taksonomi Bloom. Dalam perkembangannya, Taksonomi Bloom
ini telah direvisi. Di dalam Taksonomi Bloom (revisi) terdapat beberapa
tingkatan yang harus diperhatikan guru dalam penyusunan indikator.
Berikut ini tingkatan dalam Taksonomi Bloom (revisi) dari yang paling
rendah ke yang paling tinggi. Dimulai dari mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan membuat/mencipta. Di
dalam setiap tingkatan taksonomi Bloom akan ada kata kerja operasional
yang dapat digunakan guru dalam penyusunan indikator.
Semakin tinggi kata kerja operasional yang digunakan oleh guru
dalam setiap tingkatan, maka semakin tinggi pula tujuan yang akan
dicapai guru dalam pembelajaran. Menyusun indikator tidaklah mudah,
penyusunan indikator harus dilakukan dengan teliti dan penuh
pertimbangan serta merujuk kepada tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Peyusunan indikator juga memperhatikan kebutuhan dan kondisi
yang sedang dialami oleh siswa. Sani (2014: 287) menjelaskan bahwa
tujuan pembelajaran berkaitan dengan indikator pencapaian kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan
memperhatikan siswa (audience), tindakan atau perilaku (behavior),
kondisi (conditions), dan kriteria (degree), yang biasa disingkat A-B-C-
D. Audiensi (A) adalah siswa. Tindakan (B) adalah kata kerja untuk
mendeskripsikan perilaku yang “dapat diamati” atau diukur. Kata kerja
yang digunakan yaitu kata kerja operasional. Kondisi (C) adalah batasan
materi, tempat atau bantuan untuk mengevaluasi. Kriteria (D) adalah
kriteria kinerja yang diharapkan.
4. Pembelajaran Terpadu
a. Hakikat Pembelajaran Terpadu
Beans (dalam Sa’ud dkk. 2006: 4) mengemukakan pendapatnya
bahwa pembelajaran terpadu adalah pendekatan untuk
mengembangkan kemampuan anak dalam pembentukan pengetahuan
berdasarkan interaksi dengan lingkungan dan pengalaman dalam
kehidupannya.
Hadisubroto (dalam Margunayasa dkk. 2014: 3) menjelaskan
pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang diawali dengan suatu
pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok
bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain, yang
dilakukan secara spontan atau direncanakan, baik dalam satu bidang
studi atau lebih dan dengan beragam pengalaman belajar anak, maka
pembelajaran akan lebih bermakna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Kurniawan (2014: 59) menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu
adalah pembelajaran yang dalam pembahasan materinya meliputi atau
saling mengaitkan berbagai bidang studi atau mata pelajaran secara
terpadu dalam suatu fokus tertentu.
Dari beberapa pengertian pembelajaran terpadu yang dijelaskan
oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu
merupakan sebuah pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang
studi. Pembelajaran terpadu diharapakan akan memberikan
pengalaman bermakna bagi peserta didik. Guru sangat berperan dalam
siswa untuk mendapatkan pengalaman yang bermakna.
Pembelajaran terpadu tidak lepas dari peran guru dalam
memberikan bimbingan kepada siswa. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa agar berpartisipasi penuh mulai dari tema, pemecahan
masalah, penggalian sumber dan pelaporan hasil. Gadner (dalam
Margunayasa dkk. 2014: 4) menyarankan guru agar (1) menggunakan
prinsip-prinsip yang berkembang sebagai dasar keputusan, (2)
mengelompokkan siswa berdasarkan umur dalam pembelajaran untuk
memperjelas dunia nyata, (3) menggunakan model pembelajaran yang
kooperatif untuk mendorong siswa bekerja sama, (4) menggunakan
tema yang relevan dan berkaitan sesuai dengan kurikulum dan (5)
menggunakan teori intelegensi yang beraneka ragam secara langsung.
Para ahli menawarkan sistem pembelajaran terpadu sebagai
alternatif untuk mengetahui permasalahan yang ada. Margunayasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dkk. (2014: 5) mengatakan bahwa aktivitas pembelajaran terpadu
hendaknya dapat menghilangkan jurang pemisah antarmata pelajaran
(across subject matter boundaries) dan agar memfokuskan arah
pembelajaran kepada proses yang integrasi. Dengan demikian siswa
akan larut untuk mengorganisasikan pengetahuan dan pengalamannya.
Dengan mengacu pada teori-teori di atas, Margunayasa dkk.
(2014: 5) memaparkan bahwa hakikat pembelajaran terpadu dapat
dilihat sebagai berikut :
1) Pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai pusat
perhatian (center of interest) yang digunakan untuk memahami
gejala-gejala dan konsep lain, baik yang berasal dari mata
pelajaran yang bersangkutan maupun dari mata pelajaran lainnya.
2) Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan dari
berbagai mata pelajaran yang mencerminkan dunia nyata di
sekeliling siswa dan pada rentang kemampuan dan perkembangan
siswa.
3) Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
siswa secara simultan.
4) Merakit dan menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa
mata pelajaran yang berbeda. Harapannya, siswa akan belajar
dengan lebih aktif dan bermakna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Landasan Pembelajaran Terpadu
Margunayasa dkk. (2014: 7-13) memaparkan beberapa teori
filsafat yang melandasi pembelajaran terpadu di sekolah dasar yang
diuraikan sebagai berikut:
1) Teori Konstruktivisme
Teori konstruktivisme menyebutkan bahwa setiap orang
harus menyususn pengetahuannya sendiri dan pengalamannya.
Dalam teori ini guru tidak lagi memberikan pengetahuan kepada
siswanya. Pengetahuan tumbuh dan berkembang dari benih-benih
yang disebut children ideas. Kehadiran guru di dalam kelas
diperlukan sebagai pembimbing dan pencipta lingkungan belajar.
Pengalaman langsung yang dialami siswa sangat bermanfaat
untuk menyusun kembali pengetahuan yang dimilikinya, baik
secara lisan maupun tertulis. Pengalaman langsung yang
diperolehnya tidak hanya bermanfaat pada saat pembelajaran
terpadu berlangsung, tetapi juga bermanfaat untuk pembelajaran-
pembelajaran yang lain. Pengalaman langsung yang diperoleh
siswa dengan memanfaatkan benda-benda konkret akan sangat
bermakna dalam kehidupanya.
2) Teori Psikologi Gestalt
Teori Gestalt menjelaskan bahwa pengamatan atau
pengenalan pertama terhadap sesuatu diawali dari pengamatan
terhadap keseluruhan atau totalitas. Pengamatan totalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
merupakan pengenalan yang wajar untuk memahami detail atau
rincian. Setelah berhasil mengenal dan memahami sesuatu secara
menyeluruh, timbullah keinginan siswa untuk mengetahui bagian-
bagiannya.
Guru yang menganut teori ini diharapkan dapat
mengorganisasikan beberapa mata pelajarannya dengan cara
memperlihatkan kepada siswa secara menyeluruh hubungan-
hubungan diantara bagian-bagian yang ada.
3) Teori Perkembangan Kognitif
Piaget (dalam Budiningsih 2004: 35-39) mengungkapkan
perkembangan kognitif terjadi dalam empat tahap, yakni
sensorimotor, praoperasional, operasional konkret dan operasional
formal. Tahap sensorimotor (lahir sampai 2 tahun), tahap
praoperasional (2 sampai 7 tahun), tahap operasional konkret (7
sampai 11 tahun) dan tahap operasional formal (11 tahun sampai
dewasa). Jika dilihat dari usia anak SD yaitu 6 sampai 12 tahun,
maka perkembangan kognitif siswa SD masih dalam tahap
operasional konkret.
Kegiatan belajar dan berpikir anak pada tahap operasional
konkret sebagian besar melalui pengalaman nyata yang berawal
dari proses interaksi dengan obyek dan bukan dengan lambang,
gagasan maupun abstraksi. Berdasarkan teori perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
kognitif pembelajaran diarahkan pada pembelajaran yang
disesuaikan dengan perkembangan kognitif siswa.
4) Filsafat Progresivisme
Menurut filsafat ini pendekatan yang tepat digunakan dalam
kegiatan pembelajaran adalah pendekatan yang berpusat pada
anak. Anak memperoleh kesempatan melakukan aktivitas belajar
secara alami dan mengalami secara langsung, sehingga seluruh
aktivitas belajar lebih bermakna. Hasil belajarnya pun akan
bertahan lama.
Dengan pendekatan yang berpusat pada siswa maka siswa
ikut terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran serta berperan
aktif dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Aktivitas seperti
ini dapat membangkitkan gairah siswa untuk terus menggali dan
menemukan sesuatu yang berkaitan dengan tema yang sedang
dipelajarinya. Pencarian siswa terhadap permasalahan yang akan
dipecahkannya didapatkan dari sumber-sumber yang tersedia di
lingkungan. Dengan demikian siswa mampu memecahkan
masalahnya sendiri dan berpikir kritis.
c. Karakteristik Pembelajaran Terpadu
Depdikbud (1996: 3) memaparkan bahwa pembelajaran terpadu
sebagai suatu proses mempunyai beberapa karakteristik atau ciri-ciri,
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
1) Holistik
Suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian
dalam pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa
bidang kajian sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-
kotak. Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk
memahami suatu fenomena dari segala sisi.
2) Bermakna
Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek akan
berdampak pada kebermaknaan dari materi yang dipelajari.
Konsep yang sudah diperoleh dikaitkan dengan konsep-konsep
lain maka akan menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari.
Semua konsep yang telah dipelajari akan mampu membuat siswa
menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-
masalah yang muncul didalam kehidupannya.
3) Autentik
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami
secara langsung prinsip-prinsip dan konsep yang ingin
dipelajarinya melalui kegiatan belajar secara langsung. Mereka
memahami dari hasil belajarnya sendiri, bukan sekedar
pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh
sifatnya menjadi lebih autentik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
4) Aktif
Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam
pembelajaran, baik secara fisik, mental, intelektual, maupun
emosional guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan
mempertimbangkan hasrat, minat, dan kemampuan siswa sehingga
mereka termotivasi untuk terus-menerus belajar.
Sejalan dengan itu, Kurniawan (2014: 92) mengemukakan bahwa
pembelajaran terpadu memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai
berikut:
a) Berpusat pada anak. Dalam proses pembelajaran, anak
menjadi pertimbangan utama dalam proses pembelajaran.
b) Memberikan pengalaman langsung. Dengan pengalaman
langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata
(konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih
abstrak.
c) Pemisah mata pelajaran tidak jelas. Terjadi integrasi beberapa
mata pelajaran yang dibahas, sesuai dengan kebutuhan dan
tema. Perpindahan antar mata pelajaran tergolong landai.
d) Penyajian berbagai konsep mata pelajaran dalam satu proses
pembelajaran. Konsep yang muncul memerlukan penjelasan
dari berbagai sudut pandang, maka dengan sendirinya akan
terjadi penyajian konsep yang bersamaan dari beberapa mata
pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
e) Luwes (fleksibel). Luwes ini merujuk pengertian : (a) tidak
mengikuti pola bahasan yang ada pada struktur mata
pelajaran, maksudnya guru dapat mengaitkan bahan ajar satu
mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, (b) pengunaan
tema bisa bervariasi, disini guru bebas memilih tema yang
akan dipadukan dan nantinya akan diajarkan kepada siswa, (c)
dalam pemilihan dan penggunaan media serta metode
pembelajaran, dalam hal ini media dan metode pembelajaran
yang akan digunakan guru tidak dibatasi dan bergantung pada
tingkat kreativitas guru asalkan sesuai dengan materi yang
akan disampaikan.
f) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai minat dan
kebutuhan anak. Karena pembelajaran disesuaikan dengan
karakteristik siswa.
d. Keunggulan Pembelajaran Terpadu
Depdikbud (1996: 12) menjelaskan keunggulan pembelajaran
terpadu, yaitu:
1) Pengalaman dan kegiatan belajar anak relevan dengan tingkat
perkembangannya.
2) Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
3) Kegiatan belajar bermakna bagi anak sehingga hasilnya dapat
bertahan lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
4) Keterampilan berpikir anak berkembang dalam proses
pembelajaran terpadu.
5) Kegiatan belajar mengajar bersifat pragmatis sesuai lingkungan
anak.
6) Keterampilan sosial anak berkembang dalam proses pembelajaran
terpadu. Keterampilan sosial ini antara lain adalah: kerjasama,
komunikasi dan mau mendengarkan pendapat orang lain.
Serupa dengan hal tersebut Hernawan (2011: 18) memaparkan
keunggulan dari pembelajaran terpadu diantaranya :
1) Pengalaman dan kegiatan belajar akan selalu relevan dengan
perkembangan siswa.
2) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran
sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
3) Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga
belajar akan bertahan lebih lama.
4) Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkembangkan keterampilan
berpikir siswa.
5) Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan
permasalahan.
e. Tipe-tipe Pembelajaran Terpadu
Fogarty (2009: 2) memperkenalkan 10 tipe pembelajaran terpadu
yang diantaranya :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1) Tipe Pisah (Fragmented)
Setiap mata pelajaran diajarkan secara terpisah-pisah, tanpa
ada usaha untuk menggabungkan atau memadukannya satu sama
lain. Setiap mata pelajaran berdiri sendiri, tidak ada keterkaitan
antara mata pelajaran satu dengan yang lainnya.
2) Tipe Hubungan (Connected)
Pada tipe ini mata pelajaran masih terpisah. Tipe
pembelajaran ini menghubungkan satu konsep dengan konsep
lainnya, satu topik dengan topik lainnya, satu keterampilan
dengan keterampilan lainnya, atau ide dalam satu semester
dengan ide semester selanjutnya.
3) Tipe Gugusan (Nested)
Tipe ini memadukan berbagai keterampilan-keterampilan
dari berbagai disiplin ilmu yang dicapai bersama-sama dalam
mengkaji suatu masalah. Pembelajaran terpadu tipe nested
(tersarang) merupakan pengintegrasian kurikulum di dalam satu
disiplin ilmu secara khusus meletakkan fokus pengintegrasian
pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan guru
kepada siswanya dalam satu mata pelajaran tertentu.
4) Tipe Urutan (Sequenced)
Pembelajaran terpadu tipe sequenced merupakan upaya
pengaturan dan pengurutan kembali materi yang memiliki ide
yang sama dari dua mata pelajaran, dimana terjadi penyatuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
materi dari satu mata pelajaran ke mata pelajaran lainnya,
sehingga menghasilkan struktur baru. Tipe sequenced merupakan
tipe pembelajaran terpadu yang menekankan pada urutan karena
adanya persamaan – persamaan konsep, walaupun mata
pelajarannya berbeda.
5) Tipe Gabung Bagian (Shared)
Tipe shared ini merupakan organisasi kurikulum dan
pembelajaran yang melibatkan dua mata pelajaran. Tipe
pembelajaran terpadu ini menggabungkan dua konsep yang sama
dari mata pelajaran yang berbeda.
6) Tipe Jaring Laba-laba (Webbed)
Tipe ini menggunakan pendekatan tematik untuk
memadukan beberapa mata pelajaran. Kurniawan (2014: 70)
mengatakan satu tema dijadikan rujukan untuk membahas materi
sejumlah mata pelajaran yang sejalan atau memiliki keterkaitan
ide dan tema. Pemilihan tema yang relevan sangatlah penting
untuk pengembangan dan pembahasan materi berbagai mata
pelajaran.
7) Tipe Untaian (Threaded)
Kurniawan (2014: 71-72) mengatakan tipe threaded adalah
pendekatan pengembangan kemampuan belajar berkelanjutan
tentang kemampuan yang sangat mendasar melalui semua mata
pelajaran, kemampuan tersebut yaitu kemampuan mendasar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
meliputi keterampilan berpikir (thinking skills), keterampilan
sosial (social skills), keterampilan bekerjasama (cooperative
skill), keterampilan mengorganisir (organizing skill),
keterampilan belajar (study skill) dan kecerdasan ganda (multiple
intelligence) yang semuanya itu disebut dengan metakurikulum.
8) Tipe Keterpaduan (Integrated)
Tipe integrated merupakan tipe pembelaran terpadu yang
yang menggabungkan pendekatan antar bidang studi. Tipe ini
diusahakan dengan cara menggabungkan bidang studi (menurut
Forgaty : empat mata pelajaran) dengan cara menetapkan prioritas
kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang
saling tumpang tindih di dalam beberapa bidang studi. Pada tipe
ini tema yang berkaitan dan saling tumpang tindih merupakan hal
terakhir yang ingin dicari oleh guru dalam tahap perencanaan
program.
9) Tipe Celup/Terbenam (Immersed)
Tipe ini menuntut para siswanya mencelupkan diri secara
total kedalam bidang penelitiannya tanpa ada intervensi dari pihak
lain. Kurniawan (2014: 74) mengungkapkan bawa siswa
mengintegrasikan materi yang dipelajari setelah disaring terlebih
dahulu dengan lensa pengalaman, peminatan, kebutuhan dan atau
keahlian sendiri. Berikutnya materi yang tersaring akan
membenam menjadi pengetahuan dan pengalaman pribadinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
10) Tipe Jaringan (Networked)
Tipe ini merupakan tipe pembelajaran terpadu yang terus
mencari masukan (jaringan para ahli) untuk memperoleh
perluasan, eksplorasi dan pembaharuan gagasan-gagasan.
Masukkan itu hendaknya disaring menggunakan kacamata
keahlian dan minat masing-masing.
5. Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded
a. Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded
Fogarty (2009: 79) memaparkan bahwa pembelajaran terpadu tipe
threaded adalah bersambungan atau model integrasi yang
memfokuskan pada metakurikulum yang merupakan jantung dari
semua pokok bahasan. Senada dengan pedandapat di atas, Kurniawan
(2014: 71) menjelaskan bahwa threaded adalah pendekatan
pengembangan kemampuan berkelanjutan tentang kemampuan yang
sangat mendasar melalui semua bidang studi. Kemampuan mendasar
tersebut meliputi: keterampilan berpikir (thinking skills), keterampilan
sosial (social skills), keterampilan bekerjasama (cooperative skill),
keterampilan mengorganisir (organizing skill), keterampilan belajar
(study skill) dan kecerdasan ganda (multiple intelligence) yang
kesemuanya disebut dengan metakurikulum. Artinya model integrasi
yang diorientasikan pada metakurikulum yang sangat penting dan
berkaitan yang ada pada semua bidang studi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Dari pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran terpadu tipe threaded merupakan model pembelajaran
yang mengintegrasikan beberapa bidang studi dengan menentukan
beberapa keterampilan yang akan dikembangkan. Keterampilan dapat
dipadukan melalui beberapa bidang studi. Keterpaduan ini nantinya
kan membentuk suatu untaian bidang studi.
Dibawah ini merupakan beberapa karakeristik pembelajaran terpadu
tipe threaded:
1) Memadukan beberapa keterampilan meta kurikulum yang meliputi
keterampilan berpikir (thinking skills), keterampilan sosial (social
skills), keterampilan mengorganisir (organizing skill),
keterampilan belajar (study skill) dan kecerdasan ganda (multiple
intelligence).
2) Digunakan untuk pencapaian beberapa keterampilan.
3) Memadukan dalam beberapa bidang studi lintas tema.
4) Keterapaduan terletak pada persamaan keterampilan yang terdapat
pada beberapa bidang studi.
Tabel 2.1 Indikator Keterampilan Berpikir
Indikator keterampilan berpikir kritis
(citical thinking skill)
Indikator keterampilan berpikir
kreatif (creative thinking skill)
1. Mengkalsifikasikan
2. Membandingkan
3. Membedakan
4. Mengurutkan
5. Memprioritaskan
6. Memecahkan analogi
7. Menganalisis
8. Menarik kesimpulan
1. Prediksi
2. Hipotesis
3. Penemuan
4. Menyimpulkan
5. Visualisasi
6. Menghubungkan
7. Perwujudan
8. Memberlakukan secara umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
9. Menemukan sebab akibat
10. Mengevaluasi
Tabel 2.2 Indikator Keterampilan Sosial
Indikator keterampilan sosial
Komunikasi Membangun tim/
kepercayaan
Kepemimpinan Resolusi konflik
1. Menggunakan
suara
2. Mendengarkan
yang lain
3. Mengklarifikasi
4. Memperjelas
5. Memberikan
contoh
6. Menguraikan
gagasan
7. Meluaskan
gagasan
1. Membuka
pikiran
2. Menghargai
pendapat orang
lain
3. Menyetujui ide
satu sama lain
4. Mendengarkan
dengan fokus
5. Membangun ide
satu sama lain
1. Saling membantu
2. Mengambil
tanggung jawab
3. Menyetujui
peraturan
kelompok
4. Memunculkan
ide
5. Semua
berkesempatan
berpartisipasi
6. Mendorong orang
lain
7. Menyatukan
bentuk
8. Mengintegrasikan
ide
1. Menghasilkan
alternatif
2. Mencari
kesepakatan
3. Mencapai
kesepakatan
4. Tidak setuju
dengan ide
bukan dengan
orangnya
5. Belajar
bagaimana
untuk setuju
dan tidak
setuju
Tabel 2.3 Indikator Keterampilan Bekerjasama
Tingkatan Keterampilan
Kerjasama
Indikator
1. Keterampilan kerjasama
tingkat awal
1. Menggunakan kesepakatan
2. Menghargai kontribusi
3. Mengambil giliran dan berbagi tugas
4. Berada dalam kelompok
5. Berada dalam tugas
6. Mendorong partisipasi
7. Mengundang orang lain
8. Menyelesaikan tugas dalam waktunya.
9. Menghormati perbedaan individu
2. Keterampilan kerjasama
tingkat menengah
1. Menunjukkan penghargaan dan simpati
2. Mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara
dapat diterima
3. Mendengarkan dengan arif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
4. Bertanya
5. Membuat ringkasan
6. Menafsirkan
7. Mengorganisir
8. Mengurangi ketegangan
3. Keterampilan kerjasama
tingkat akhir
1. Mengelaborasi
2. Memeriksa dengan cermat
3. Menanyakan kebenaran
4. Menetapkan tujuan
5. Berkompormi
Tabel 2.4 Indikator Keterampilan Organisir
Indikator
1. Membuat peta pikiran
2. Menyusun bagan
3. Menyusun tabel
4. Mengelola waktu
5. Menyusun perencanaan
Tabel 2.5 Indikator Keterampilan Belajar
1. Keterampilan membaca (menguasai cara membeca yang efektif)
2. Keterampilan menulis/mencatat
3. Keterampilan mendengarkan (mendengarkan dengan efektif)
4. Keterampilan menghafal/mengingat
5. Keterampilan berbicara (menyatakan pendapat, menyampaikan pesan,
berkomunikasi dengan orang lain dan mengungkapkan perasaan kita)
6. Keterampilan menghadapi tes
7. Keterampilan konsentrasi
Tabel 2.6 Indikator Kecerdasan Ganda
Kecerdasan ganda Indikator
1. Kecerdasan linguistik Kemampuan mendengarkan,
berbicara, menulis dan membaca
2. Kecerdasan ruang visual Kemampuan seni visual, desain,
arsitek, mengenal bentuk secara tepat
dan menggambarkan suatu hal
3. Kecerdasan matematika logis Kemampuan pada bilangan, ligika,
pemikiran dan perhitungan
4. Kecerdasan musikal Kemampuan untuk mengembangkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
mengekspresikan dan menikmati
bentuk-bentuk musik serta suara.
Memiliki kepekaan akan ritme, melodi
dan notasi
5. Kecerdasan interpersonal Kemampuan untuk membangun
hubungan dengan orang lain
6. Kecerdasan intrapersonal Kemampuan untuk mengendalikan diri
sendiri, mampu berefleksi dan dapat
memotivasi diri sendiri
7. Kecerdasan kinestetik Kemampuan untuk mengembangkan
kesadaran tubuh, menggunakan gerak
tubuh, fleksibilitas otot dan mampu
mengekspresikan gerakan
8. Kecerdasan lingkungan Kemampuan untuk memahami flora
dan fauna dengan baik dan
kemampuan untuk menikmati alam
9. Kecerdasan eksistensial Kemampuan seseorang dalam
menjawab persoalan dalam
keberadaan manusia
b. Langkah-langkah Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe
Threaded menurut Fogarty (2009: 81):
1) Menetapkan keterampilan yang diuntaikan dalam pembelajaran
keterampilan.
2) Memilih mata pelajaran yang cocok untuk dipadukan dengan
model ini.
3) Mencocokkan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dapat
diuntaikan.
4) Merumuskan indikator pembelajaran secara terpadu menggunakan
kata kerja operasional.
5) Menyusun tujuan pembelajaran berdasarkan indikator yang sudah
dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c. Contoh Bagan Pemetaan KD dan Indikator Pembelajaran Terpadu
Tipe Threaded
Gambar 2.1 Bagan Pemetaan KD dan Indikator Pembelajaran
Terpadu Tipe Threaded
d. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded,
menurut Fogarty (2009: 82):
1) Kekuatan atau kelebihan pembelajaran terpadu tipe threaded
a) Memungkinkan siswa memiliki kesadaran dan kontrol
terhadap keterampilan dan strategi berpikir yang dimiliki.
PPKn
KD dan indikator
Jenis keterampilan yang
menghubungkan
keempat mata pelajaran:
1. Keterampilan
berpikir
2. Keterampilan sosial
3. Kecerdasan ganda
IPS
KD dan indikator
Bahasa Indonesia
KD dan indikator
IPA
KD dan indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
b) Guru menekankan perilaku metakognitif sehingga siswa
belajar tentang “bagaimana mereka belajar”.
c) Materi untuk tiap mata pelajaran tetap murni untuk setiap
disiplin ilmu.
d) Siswa akan mendapatkan keuntungan dari cara mereka
berpikir yang dapat diterapkan pada keterampilan dikehidupan
sehari-hari.
e) Setiap disiplin ilmu yang siswa pelajari akan membantu dalam
kecakapan hidup dalam kehidupan sehari-hari.
f) Guru dapat memasukan keterampilan berpikir, bekerja sama,
kecerdasan ganda dan keterampilan lain dalam isi bidang
studi.
2) Kelemahan atau kekurangan pembelajaran terpadu tipe threaded
a) Hubungan antar materi dalam lintas bidang studi tidak dibahas
secara eksplisit atau mendalam.
b) Permukaan metakurikulum (intinya pemindahan keterampilan
hidup) tetapi mata pelajaran tetap statis.
c) Hubungan antara dan isi materi pelajaran tidak harus
ditekankan.
d) Guru membutuhkan pemahaman tentang keterampilan dan
strategi yang akan digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian pengembangan ini menggunakan 3 penelitian yang relevan.
Yang pertama yaitu penelitian dari Satber Dulimar Benu (2013) yang
melakukan penelitian berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Indahnya Peninggalan Sejarah Kelas
IV Sekolah Dasar”. Penelitian ini menggunakan penelitian dan
pengembangan. Penelitian ini menggunakan prosedur yang menghasilkan
produk final berupa perangkat pembelajaran. Prosedur pengembangan yang
dilakukan oleh penulis hanya menggunakan 5 langkah, yaitu (1) potensi dan
masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi
desain, sampai mengahasilkan desain produk final. Penelitian ini
menggunakan instrumen penelitian berupa wawancara.
Yang kedua penelitian dari Dhany Oktavia Jati Sari (2016) yang
melakukan penelitian berjudul “Pengembangan Prototipe Perangkat
Pembelajaran Geometri Materi Bangun Ruang Berdasarkan Model Van
Hiele untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar”. Penelitian ini menggunakan
penelitian dan pengembangan dengan subjek kelas V di SD Negeri
Sendangadi 2. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses
pengembangan dan mendeskripsikan kualitas produk yang penulis
kembangkan. Penulis menggunakan 6 langkah dalam penelitian ini yaitu: (1)
potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi
desain, (5) revisi desain, dan (6) uji coba produk. Produk yang dihasilkan
dalam penelitian ini berupa prototipe perangkat pembelajaran geometri materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
bangun ruang kubus dan balok untuk kelas V SD. Prototipe divalidasi oleh
dua validator dengan skor rata-rata 3,25 yang artinya sagat baik untuk diuji
cobakan. Uji coba terbatas yang dilakukan peneliti dengan mengajar materi
jaring-jaring kubus berdasarkan teori van Hiele. Uji coba dilakukan kepada
20 siswa kelas V SD Negeri Sendangadi 2.
Yang ketiga penelitian dari Erni Kustini (2014) yang melakukan
penelitian berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Terpadu dengan
Pendekatan Cooperative Learning Berbasis Saintifik untuk Meningkatkan
Hasil Belajar IPA di Sekolah Dasar”. Penelitian ini menggunakan penelitian
tindakan kelas. Subjek penelitian ini ada siswa kelas VI C SD Negeri Gentra
Masekdas Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
tindakan kelas dengan langkah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
(observasi), dan refleksi. Penelitian ini terbukti dapat meningkatkan hasil
belajar siswa, pada saat pre test diperoleh rata-rata nilai 61,40 dengan
ketuntasan 25%. Pada siklus I diperoleh nilai belajar siswa dengan rata-rata
77,40 dengan ketuntasan 57%. Sedangkan pada siklus II diperoleh hasil
belajar siswa dengan rata-rata 89,67 dengan ketuntasan 100%.
Penelitian yang akan dikembangkan oleh penulis memiliki kesamaan
dengan beberapa penelitian sebelumnya. Pada penelitian yang pertama dan
kedua memiliki kesamaan pada jenis penelitian yang akan digunakan yaitu
penelitian dan pengembangan, selain itu memiliki kesamaan pada produk
yang akan dihasilkan yaitu berupa perangkat pembelajaran. Penelitian ketiga
memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dikembangkan oleh penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
yaitu pada perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan. Penelitian
ketiga akan mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu.
Kebaruan penelitian yang akan dikembangkan peneliti dari ketiga
penelitian di atas adalah perangkat pembelajaran terpadu. Penelitian ini akan
mengembangkan penelitian baru tentang pembelajaran terpadu tipe threaded.
Penelitian yang akan dikembangkan ini bertujuan untuk menciptakan sebuah
produk yaitu berupa perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded yang
dibatasi pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan nantinya dapat
digunakan guru untuk mengajar di kelas. Penelitian ini akan dilaksanakan
pada kelas IV sekolah dasar semester 1 tahun ajaran 2017/2018.
Gambar 2.2 Bagan Penelitian yang Relevan
Benu (2013)
Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
Mengacu Kurikulum
SD 2013 Subtema
Indahnya Peninggalan
Sejarah Kelas IV
Sekolah Dasar
Sari (2016)
Pengembangan
Prototipe Perangkat
Pembelajaran
Geometri Materi
Bangun Ruang
Berdasarkan Model
Van Hiele untuk Siswa
Kelas V Sekolah Dasar
Kustini (2014)
Penerapan Model
Pembelajaran Terpadu
dengan Pendekatan
Cooperative Learning
Berbasis Saintifik
untuk Meningkatkan
Hasil Belajar IPA di
Sekolah Dasar
Permana (2017)
Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Terpadu Tipe Threaded untuk Siswa
Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu
Kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
C. Kerangka Pikir
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Pikir Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded
Pembelajaran terpadu merupakan sebuah pembelajaran yang diterapkan
pada Kurikulum 2013. Pembelajaran terpadu memuat 10 tipe dengan cirinya
masing-masing. Guru perlu menguasai konsep pembelajaran terpadu serta
tipe-tipe yang ada. Dengan menerapkan pembelajarn terpadu, maka
keterampilan berpikir siswa akan berkembang. Pembelajaran terpadu akan
membuat siswa mendapat pengalaman yang bermakna bagi kehidupanya.
Keberhasilan dalam menjalankan pembelajaran terpadu juga tidak lepas dari
kualitas perangkat pembelajaran yang digunakan serta kualitas guru. Guru
memerlukan perangkat pembelajaran dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar. Perangkat pembelajaran dibutuhkan guru untuk membantu guru
Pembelajaran Terpadu Tipe Threaded
1. Keterpaduannya terletak pada keterampilan
yang diuntaikan pada setiap bidang studi.
2. Memadukan beberapa keterampilan
metakurikulum, seperti keterampilan berpikir,
keterampilan sosial, keterampilan
mengorganisir, keterampilan belajar,
keterampilan kerja sama dan kecerdasan
ganda.
3. Keterampilan yang dipadukan pada mata
pelajaran lintas tema.
Analisis kebutuhan
Guru membutuhkan perangkat pembelajaran
terpadu tipe threaded untuk siswa kelas IV sekolah
dasar yang mengacu kurikulum 2013.
Mengembangkan
perangkat
pembelajaran terpadu
tipe threaded untuk
siswa kelas IV yang
belum pernah
dikembangkan
sebelumnya dan
menggunakan
prosedur
pengembangan Borg
and Gall yang
dikombinasikan
dengan Dick and
Carey didalam
penelitian R&D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dalam menyiapkan pembelajaran serta sebagai media bagi guru untuk
menyampaikan materi kepada siswa. Guru yang akan mengajar menggunakan
salah satu tipe pembelajaran terpadu, memerlukan perangkat pembelajaran
yang sesuai dengan pembelajaran terpadu tipe tersebut.
Perangkat pembelajaran terpadu dibatasi hanya pada RPP. RPP sangat
dibutuhkan guru sebelum melaksanakan pembelajaran terpadu di kelas.
Dengan adanya perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded, maka guru
akan sangat terbantu dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu tipe threaded
di kelas.
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded untuk
siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut dosen pembelajaran terpadu?
2. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded untuk
siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut guru SD melalui uji coba
terbatas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian dan pengembangan atau
research and development (R&D). Sanjaya (2013: 129) menjelaskan bahwa
penelitian dan pengembangan atau R&D adalah proses pengembangan dan
validasi produk pendidikan. Senada dengan hal tersebut, Borg and Gall
(dalam Tegeh, 2014: xiii) memaparkan bahwa R&D atau research and
development adalah usaha untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-
produk yang akan digunakan dalam pendidikan. Dalam bukunya, Sugiyono
(2010: 407) menjelaskan bahwa penelitian pengembangan atau dalam bahasa
inggrisnya Reseacrh and Development adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan
produk tersebut.
Berdasarkan pendapat para tokoh dapat disimpulkan bahwa penelitian
dan pengembangan atau Research and development (R&D) adalah sebuah
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk atau
mengembangkan produk yang sudah ada.
Penelitian ini disebut R&D karena di dalam penelitian ini
mengembangkan produk berupa perangkat pembelajaran yang nantinya dapat
digunakan guru untuk mengajar di dalam kelas. Penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded untuk siswa
kelas IV sekolah dasar.
Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2010: 409) mengemukakan bahwa ada 10
langkah penelitian dan pengambangan, yaitu : 1) Potensi dan masalah, 2)
Mengumpulkan informasi, 3) Desain produk, 4) Validasi desain, 5) Perbaikan
desain, 6) Uji coba produk, 7) Revisi produk, 8) Uji coba pemakaian, 9)
Revisi produk dan 10) Pembuatan produk masal.
Berikut pemaparan langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang
berupa gambar beserta penjelasannya.
Gambar 3.1 Langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut Borg and Gall
Borg and Gall (dalam Sugiyono 2010: 410-426) menjelaskan 10 langkah
penelitian sebagai berikut :
1. Potensi dan Masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi
adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai
Potensi dan
Masalah
Pengumpulan
Data
Desain
Produk
Validasi
Desain
Revisi
Desain
Uji coba
Produk
Revisi
Produk
Uji Coba
Pemakaian
Revisi
Produk
Produksi Masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
tambah. Masalah juga dapat dijadikan potensi, apabila kita dapat
mendayagunakannya. Masalah adalah penyimpanan antara yang
diharapkan dengan yang terjadi. Data tentang potensi dan masalah tidak
harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain,
atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi tertentu
yang masih up to date.
2. Mengumpulkan Informasi
Mengumpulkan berbagai informasi dapat digunakan sebagai bahan
untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi
masalah tersebut. Metode yang akan digunakan untuk penelitian
tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai.
3. Desain Produk
Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah
berupa desain produk baru. Rancangan mengajar produk baru ini dibuat
berdasarkan penilaian terhadap metode mengajar lama, sehingga dapat
ditemukan kelemahan-kelemahan terhadap metode tersebut.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah
rancangan produk, dalam hal ini yaitu perangkat pembelajaran terpadu
akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi produk dapat
dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli
yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
5. Revisi Desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan
para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan
tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki
desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang akan
menghasilkan produk tersebut.
6. Uji Coba Produk
Uji coba produk dapat dilakukan setelah produk diperbaiki dan
mendapat saran dari validator ahli. Pengujian yang dilakukan dengan
tujuan untuk mendapatkan informasi apakah prangkat pembelajaran layak
untuk diterapkan.
7. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan setelah melakukan uji coba produk. Produk
yang yang sudah diuji cobakan nantinya akan direvisi untuk perbaikan.
8. Uji Coba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, maka selanjutnya
produk yang berupa perangkat pembelajaran tersebut diterapkan dalam
lingkup lembaga pendidikan yang lebih luas. Dalam penerapannya, tetap
harus dinilai kekurangan dan hambatan yang muncul guna untuk
perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaian di lembaga
pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi
bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah metode mengajar.
10. Produksi Masal
Bila produk telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian,
maka produk tersebut dapat diterapkan pada setiap lembaga pendidikan.
Produk juga dapat dibuat produk masal. Pembuatan produk masal ini
dilakukan apabila produk yang telah diuji coba dinyatakan efektif dan
layak produksi masal.
Penelitian ini juga mengkombinasikan dengan desain pembelajaran yang
dikembangkan oleh Dick and Carey. Dick and Carey (dalam Tung 2017: 13)
memaparkan 10 langkah desain pembelajaran yaitu: 1) Analisis kebutuhan
dan tujuan, 2) Analisis instruksional, 3) Analisis pembelajaran dan konteks,
4) Menuliskan hasil belajar atau kinerja objektif, 5) Mengembangkan kriteria
tes kinerja, 6) Mengembangkan strategi instruksional, 7) Mengembangkan
bahan instruksional, 8) Merancang dan melakukan evaluasi formatif, 9)
Melakukan revisi, 10) Merancang dan melakukan evaluasi sumatif.
Berikut pemapaparan langkah-langkah penelitian dan pengembangan
yang berupa gambar beserta penjelasannya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Gambar 3.2 Desain Pembelajaran Menurut Dick and Carey
Dick and Carey (dalam Tung 2010: 410-426) menjelaskan 10 langkah
desain pembeljaran sebagai berikut :
1. Analisis Kebutuhan dan Tujuan
Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan program
atau produk yang akan dikembangkan. Kegiatan analisis kebutuhan ini
yaitu peneliti mengidentifikasi kebutuhan prioritas yang segera perlu
dipenuhi. Dengan melakukan analisis ini, peneliti akan menemukan
persoalan dan sekaligus menawarkan solusinya. Analisis kebutuhan ini
nantinya akan digunakan peneliti untuk mengidentifikasi tujuan seperti
tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa.
2. Analisis Instruksional
Analisis instruksional merupakan suatu langkah yang dilakukan
untuk mencapai aktivitas tujuan instruksional. Tahapan ini
mengidentifikasi langkah-langkah yang relevan untuk aktivitas
Analisis
kebutuhan
dan tujuan
Analisis
instruksional
Analisis
pembelajaran
dan konteks
Menulis
hasil belajar/
kinerja
objektif
Mengem-
bangkan
kriteria tes
kinerja
Mengem-
bangkan
strategi
instruksional
Merancang dan
melakukan
evaluasi
formatif
Mengem-
bangkan
bahan
instruksional
Melakukan
revisi
Merancang dan
melakukan
evaluasi
sumatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
pembelajaran sesuai tujuan serta keterampilan bawaan yang dibutuhkan
bagi siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Analisis Pembelajaran dan Konteks
Analisis ini dilakukan secara simultan dengan memperhatikan
tujuan instruksional untuk siswa. Analisis pembelajaran ini mencakup
keterampilan, proses, prosedur dan tugas-tugas belajar untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Konteks yang terdapat dalam hal ini berkaitan
dengan analisis pembelajaran.
4. Menuliskan Hasil Belajar atau Kinerja Objektif
Kegiatan ini dilakukan dalam tujuan instruksional yang spesifik,
dikenal dengan nama Tujuan Instruksional Khusus (TIK). Tujuan
Instruksional Khusus (TIK) memuat unsur-unsur ABCD (Audience,
Behaviour, Condition, and Degree). Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
disusun dengan harapan dapat memberikan petunjuk bagi pembuat tes
agar dapat mengembangkan tes yang benar-benar dapat mengukur
indikator keberhasilan atau perilaku yang terdapat di dalamnya.
5. Mengembangkan Kriteria Tes Kinerja
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini terdapat dua cara yaitu
pretest dan posttest. Pretest digunakan untuk mengukur kemampuan
awal dalam mengidentifikasi pengajaran sesuai dengan tujuan. Posttest
digunakan untuk mengukur kemampuan akhir setelah mendapat
pembelajaran. Posttest juga digunakan untuk mengetahui pembelajaran
yang dirasa kurang dimengerti siswa dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
6. Mengembangkan Strategi Instruksional
Mengembangkan strategi instruksional sama dengan
mengambangkan startegi pembelajaran. Pengembangan strategi
instruksional ini bertujuan untuk mencapai kemampuan yang ditetapkan
sesuai dengan skenario yang sudah direncanakan. Kegiatan ini juga
mengembangkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran. Strategi
instruksional mengandung empat hal penting yaitu: a) Tahapan kegiatan
instruksional, berupa urutan kegiatan guru dalam menyampaikan isi
pelajaran kepada siswa, b) Metode instruksional, berupa cara
penyampaian guru dalam mengorganisasikan materi pelajaran agar
terjadi proses pembelajaran secara efektif dan efisien, c) Media
isntruksional, berupa penggunaan peralatan dan bahan ajar yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dan d) Alokasi waktu yang
digunakan untuk menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan
instruksional.
7. Mengembangkan Bahan Instruksional
Bahan instruksional meliputi media yang digunakan dalam
pembelajaran. Media yang akan digunakan nantinya akan membantu
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Media yang akan
digunakan perlu disiapkan sebaik mungkin agar nantinya dapat benar-
benar bermanfaat dalam membantu jalannya kegiatan pembelajaran serta
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
8. Merancang dan Melakukan Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif yaitu evaluasi yang dilaksanakan oleh
pengembang selama proses, prosedur, program atau produk
dikembangkan. Evaluasi formatif juga dapat dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Evaluasi formatif bertujuan untuk
menentukan peningkatan pembelajaran agar lebih efektif dan efisien.
Evaluasi formatif akan membantu pengembang untuk meningkatkan
instruksi dalam pembelajaran setelah mendapat berbagai masukan.
9. Melakukan Revisi
Revisi dilakukan terhadap proses (pembelajaran), prosedur,
program, atau produk dikaitkan dengan langkah-langkah sebelumnya.
Data yang didapat dari tahap evaluasi formatif dirangkum untuk
menemukan kusulitan yang dialami oleh siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
10. Merancang dan Melakukan Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif merupakan evaluasi untuk menilai efektivitas
pengajaran dan dilakukan untuk mengevaluasi suatu tujuan pembelajaran
pada waktu tertentu. Evaluasi sumatif biasanya dilakukan pada akhir
semester.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
B. Setting Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah guru kelas IVA dan IVB SD Negeri
Depok 1.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengembangan perangkat pembelajaran
terpadu tipe threaded.
3. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Depok 1, yang terletak di
Mustokorejo, Maguwoharjo, Depok, Sleman.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun ajaran 2017/2018,
pada bulan April 2017 sampai awal Januari 2018.
C. Prosedur Pengembangan
Prosedur penelitian yang digunakan peneliti dengan mengkombinasikan
langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall dan
Dick and Carey. Proses pengembangan Borg and Gall yang dikombinasikan
dengan desain pembelajaran Dick and Carey dilakukan untuk menemukan
proses pengembangan yang lebih lengkap. Dari sepuluh tahap penelitian dan
pengembangan menurut Borg and Gall, peneliti memodifikasi menjadi tujuh
tahap. Peneliti juga menggunakan 2 tahap dalam desain pembelajaran yang
dikembangkan oleh Dick and Carey. Hasil kombinasi yang dilakukan peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dari model pengembangan yang dikembangkan oleh Borg and Gall dan
desain pembelajaran yang dikembangkan Dick and Carey yaitu menjadi tujuh
tahapan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu tipe
threaded. Ketujuh tahap yang dilakukan peneliti adalah: 1) Potensi dan
masalah, 2) Pengumpulan data, 3) Desain produk, 4) Evaluasi formatif, 5)
Revisi desain, 6) Evaluasi sumatif, dan 7) Revisi produk. Untuk langkah-
langkah pengembangan perangkat pembelajaran terpadu akan dikembangkan
dalam bagan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar 3.3 Bagan Pengembangan yang Dilakukan Peneliti
Langkah 1
Potensi & Masalah
Analisis Kebutuhan
Wawancara
Langkah 2
Pengumpulan Data
Hasil Wawancara
Langkah 3
Desain Produk
Menentukan Kelas
Memilih
keterampilan yang
akan diuntaikan
Menentukan KI dan
KD
Penyusunan
indikator dan tujuan
Pemetaan KD dan
indikator
pembelajaran
terpadu tipe
threaded
Langkah 4
Evalusi Formatif
Pakar pembelajaran
terpadu
Langkah 5
Revisi Desain
Saran Validator
Langkah 6
Evaluasi sumatif
Langkah 7
Revisi Produk
RPP
Memilih mata
pelajaran
Uji coba produk
Revisi Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
1. Potensi dan Masalah
Penulis mencari masalah dengan melakukan analisis kebutuhan
melalui wawancara yang dilakukan dengan 3 guru kelas IV SD yaitu 1
guru dari SD Negeri Kintelan 1 Yogyakarta dan 2 guru dari SD Negeri
Depok 1. Wawancara dilakukan untuk mengetahui wawasan guru
mengenai pembelajaran terpadu tipe threaded serta bagaimana
pelaksanaannya di SD tersebut. Penulis juga mencari informasi apakah
guru membutuhkan perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded.
2. Pengumpulan Data
Dari hasil wawancara yang dilakukan bersama 3 guru kelas IV SD,
masalah yang ditemukan adalah kurangnya pengetahuan guru mengenai
tipe pembelajaran terpadu threaded. Guru sudah mengetahui bahwa di
dalam Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran terpadu. Kesulitan
yang didapatkan guru yaitu mengenal tipe-tipe pembelajaran terpadu.
Pembelajaran terpadu memiliki 10 tipe, dari 10 tipe tersebut hanya
beberapa tipe saja yang sudah dimengerti oleh guru. Guru juga belum
memahami tentang pembelajaran terpadu tipe threaded.
3. Desain Produk
Langkah awal yang dilakukan penulis yaitu memilih kelas yang akan
digunakan penelitian. Kemudian peneliti menentukan keterampilan-
keterampilan yang akan diuntaikan dari setiap mata pelajaranya. Langkah
berikutnya yaitu menentukan mata pelajaran yang akan digunakan dalam
produk penelitian. Peneliti juga memilih KD yang terdapat pada buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
guru revisi 2017 sekaligus menyusun indikator dengan menggunakan kata
kerja operasional dilanjutkan dengan menyusun tujuan berdasarkan KD
dan indikator. Penyusunan tujuan pembelajaran juga memperhatikan
unsur ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree). Selanjutnya
penulis menyusun pemetaan KD dan indikator pembelajaran terpadu tipe
threaded. Berikutnya penulis menyusun RPP secara lengkap.
4. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif dilakukan dengan melakukan validasi produk
yang berupa perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded. Validasi
produk yang dilakukan dalam penelitian ini adalah validasi pakar (expert
judgment). Validasi dilakukan untuk menentukan kelayakan perangkat
pembelajaran terpadu tipe threaded yang akan digunakan guru dalam
mengajar di kelas. Validasi pakar dilakukan oleh 2 orang pakar
pembelajaran terpadu. Pakar pembelajaran terpadu akan diberikan
instrumen validasi dari RPP yang telah disusun oleh penylis. Instrumen
ini sebelumnya telah divalidasi oleh dosen pembimbing yang juga sebagai
pakar pembelajaran terpadu. Validasi ini digunakan untuk mengetahui
kelayakan pembelajaran terpadu tipe threaded pada saat uji coba produk.
5. Revisi Desain
Revisi desain dilakukan setelah poduk divalidasi oleh validator yaitu
2 orang pakar pembelajaran terpadu. Revisi dilakukan berdasarkan saran
perbaikan dari validator pada produk yang sudah divalidasi. Revisi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dilakukan untuk memperbaiki perangkat pembelajaran terpadu tipe
threaded sebelum nantinya akan diuji cobakan.
6. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif meliputi uji coba produk yang telah direvisi. Uji
coba produk dilakukan setelah mendapatkan saran perbaikan dari
validator. Perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded yang sudah
direvisi diuji coba di SD Negeri Depok 1 untuk siswa kelas IVA dan IVB.
Melalui uji coba ini, peneliti melakukan evaluasi sumatif dari 2 guru kelas
IV SD. Evaluasi sumatif ini dilakukan dengan memberikan instrumen
validasi uji coba produk kepada guru kelas IV SD. Guru yang bertindak
sebagai validator akan menilai kelayakan perangkat pembelajaran
berdasarkan instrumen yang sudah disiapkan serta menilai implementasi
perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded.
7. Revisi Produk
Peneliti melakukan revisi produk setelah dilakukan evaluasi sumatif
oleh 2 guru kelas IV sekolah dasar. Peneliti memperbaiki perangkat
pembelajaran terpadu berdasarkan saran perbaikan yang diberikan oleh
kedua guru kelas IV SD.
D. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2010: 308) mengatakan bahwa teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, kerana tujuan
penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara, kuesioner dan
dokumentasi. Berikut uraian dari teknik pengumpulan data yaitu sebagai
berikut :
a. Wawancara
Sudaryono (2016: 82) menjelaskan pengertian wawancara adalah
suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh
informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan untuk
mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah
responden yang sedikit. Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam
pertemuan tatap muka secara individual. Senada dengan hal itu, Trianto
(2010: 277) mengatakan bahwa dalam melakukan wawancara peneliti
harus memperhatikan sikap pada waktu datang, sikap duduk, kecerahan
wajah, tutur kata, keramahan, kesabaran serta keseluruhan penampilan,
akan sangat berpengaruh terhadap isi jawaban responden yang diterima
oleh peneliti. Syaodih (2008: 216) menjelaskan bahwa wawancara
merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang banyak digunakan
dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Sebelum
melaksanakan wawancara, peneliti menyiapkan isntrumen wawancara
yang disebut pedoman wawancara (interview guide).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
wawancara merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang dilakukan
secara langsung melalui berdialog dengan responden untuk mendapatkan
informasi. Peneliti melakukan kegiatan wawancara kepada 3 guru kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
IV sekolah dasar yang menerapkan Kurikulum 2013. Wawancara ini
dilakukan bertujuan untuk menemukan permasalahan yang dihadapi para
guru tentang pelaksanaan pembelajaran terpadu di sekolah dasar.
b. Kuesioner
Syaodih (2008: 219) mengatakan bahwa kuesioner merupakan
suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti
tidak langsung bertanya-jawab dengan responden). Sugiyono (2011:
199), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan pasti
variabel yang akan diukur dan tahu yang tidak bisa diharapkan dari
responden. Kuesioner sebagai teknik pengumpulan data sangat cocok
untuk mengumpulkan data dalam jumlah besar. Sejalan dengan pendapat
para hali di atas, Pupuh (2011: 177) mengatakan bahwa kuesioner disebut
juga angket atau daftar pertanyaan yang merupakan salah satu alat
pengumpulan data. Teknik ini dilakukan dengan cara menyerahkan atau
mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden.
Dari pemaparan para ahli tentang kuesioner, dapat disimpulkan
bahwa kuesioner adalah salah satu teknik pengumpulan data yang
dilakukan secara tidak langsung dengan memberikan daftar pertanyaan
yang akan diisi oleh responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Kuesioner yang disusun oleh penulis mengacu pada RPP terpadu
tipe threaded. Kuesioner ini berisi pernyataan-pernyataan untuk menguji
kelayakan RPP terpadu tipe threaded yang disusun oleh peneliti. Setiap
pernyataan yang terdapat pada kuesioner memiliki rentang nilai dari 1-5.
Responden yang digunakan penulis dalam kesioner ini adalah guru kelas
IVA dan IVB.
c. Dokumentasi
Sudaryono (2016: 90) menjelaskan bahwa dokumentasi adalah
teknik pengumpulan data yang ditujukan untuk memperoleh data
langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,
peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter dan
data yang relevan. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tertulis, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Syaodih (2008: 221) menjelaskan bahwa
dokumentasi atau studi dokumenter merupakan suatu teknik
pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-
dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Senada
dengan pendapat di atas, Sugiyono (2010: 329) menjelaskan bahwa
dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
digunakan untuk memperoleh data berupa tulisan, gambar, foto atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
karya seseorang. Dokumentasi dilakukan secara langsung pada saat
penulis melakukan pengambilan data. Dokementasi yang dilakukan
penulis antara lain memotret kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan
dokumentasi ini dilakukan selama penulis melakukan uji coba produk
dengan bantuan orang lain. Selain itu penulis juga memperbanyak contoh
perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded yang berupa RPP yang
akan diserahkan kepada guru kelas IVA dan IVB.
E. Instrumen Penelitian
Widoyoko (2015: 51) menjelaskan instrumen penelitian merupakan alat
bantu yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara
melakukan pengukuran. Arikunto (dalam Sudaryono 2016: 76) mengatakan
bahwa instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Sejalan dengan
pendapat di atas, Sugiyono (2010: 102) mengatakan bahwa instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pedoman wawancara dan lembar kuesioner.
1. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara yang digunakan bertujuan untuk
mempermudah dalam menyusun pertanyaan yang akan disampaikan
kepada guru serta mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2. Lembar Kuesioner
Zuriah (2006: 183) mengatakan bahwa beberapa komponen
kelengkapan instrumen terutama kuesioner tidak cukup hanya butir-butir
atau item-item pertanyaan, melainkan harus dilengkapi dengan petunjuk
pengerjaan tiap-tiap bagian serta petunjuk umum untuk keseluruhan
instrumen. Penyebaran lembar kuesioner bertujuan untuk mengetahui
informasi mengenai suatu masalah dimana responden dapat memberikan
jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diberikan.
F. Teknik Analisis Data
1. Data Kualitatif
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang berupa data
kualitatif. Teknik tersebut dilakukan dengan cara mengolah data yang
didapat dari responden dan data dari hasil uji coba produk . Data kualitatif
berupa komentar yang diberikan oleh dua orang validator pakar
pembelajaran terpadu dan dua orang guru kelas IV SD. Data tersebut
kemudian dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui
kelayakan produk yang dihasilkan.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif didapat dari skor penilaian oleh validator pakar
pembelajaran terpadu dan guru kelas IV SD. Data yang dianalisis sebagai
dasar dari hasil penelitian kuesioner diubah menjadi data interval.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Langkah awal yang dilakukan yaitu menghitung rata-rata dari hasil
instrumen yang dinilai dengan rumus sebagai berikut:
Data hasil kuesioner digunakan penulis sebagai acuan untuk
mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded.
Skala penilaian terhadap perangkat pembelajaran terpadu yang
dikembangkan yaitu: sangat baik (5), baik (4), cukup (3), kurang (2),
sangat kurang (1). Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan
menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan Sukardjo (2008: 101)
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Konversi Skala Lima
Interval skor Kategori
X > X i + 1,80 Sbi Sangat baik
X i + 0,60 Sbi < X ≤ X i + 1,80 Sbi Baik
X i - 0,60 Sbi < X ≤ X i + 0,60 Sbi Cukup
X i - 1,80 Sbi < X ≤ X i - 1,80 Sbi Kurang
X ≤ X i - 1,80 Sbi Sangat kurang
Keterangan :
Rata-rata ideal ( X i) :
(skor maksimal ideal + skor maksimal
ideal)
Simpangan baku ideal (Sbi) :
(skor maksimal ideal - skor maksimal
ideal)
X : skor aktual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Berdasarkan rumus konversi di atas, perhitungan data-data kuantitatif
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus
konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diharapkan
dengan konversi sebagai berikut:
Diketahui :
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rata-rata ideal ( X i) :
5+1) = 3
Simpangan baku ideal (Sbi) :
(5-1) = 0,67
Dinyatakan :
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik dan sangat
kurang.
Jawaban :
Kategori sangat baik = X > X i + 1,80 Sbi
= X > 3 + (1,80 . 0,67)
= X > 3 + (1,21)
= X > 4,21
Kategori baik = X i + 0,60 Sbi < X ≤ X i + 1,80 Sbi
= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)
= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)
= 3,40 < X ≤ 4,21
Kategori cukup = X i - 0,60 Sbi < X ≤ X i + 0,60 Sbi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
= 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)
= 3 - (0,40) < X ≤ 3 + (0,40)
= 2,60 < X ≤ 3,40
Kategori kurang = X i - 1,80 Sbi < X ≤ X i - 0,60 Sbi
= 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67)
= 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40)
= 1,79 < X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang = X ≤ X i – 1,80 Sbi
= X ≤ 3 - (1,80 . 0,67)
= X ≤ 3 – (1,21)
= X ≤ 1,79
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif
menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kriteria Skor Skala Lima
Interval skor Kategori
x > 4,21 Sangat baik
3,40 < x ≤ 4,21 Baik
2,60 < x ≤ 3,40 Cukup
1,79 < x ≤ 2,60 Kurang
x ≤ 1,79 Sangat kurang
x = skor rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
G. Jadwal Penelitian
Tabel 3.3 Jadwal Kegiatan Penelitian
No.
Kegiatan
Waktu (bulan)
Apri
l 2017
Mei
2017
Juni
2017
Juli
017
Agust
us
2017
Sep
tem
ber
2017
Okto
ber
2017
Novem
ber
2017
Des
ember
2017
Januar
i 2018
Feb
ruar
i 2018
1. Wawancara
analisis
kebutuhan
√
2. Menyusun
proposal
√ √
3. Pengembangan
bentuk produk
awal
√ √
4. Validasi
produk
√
5. Revisi produk √
6. Uji coba
produk
√
7. Revisi Produk √ √ √
8. Ujian skripsi √
9. Revisi akhir √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Langkah awal dalam mengembangkan perangkat pembelajaran
khususnya RPP ini adalah analisis kebutuhan. Penulis melakukan analisis
kebutuhan dengan cara wawancara. Wawancara dilakukan bersama 3 (tiga)
guru kelas IV yang terdiri dari 2 guru kelas IV SD Negeri Depok yaitu Pak S
dan Pak WN dan 1 guru kelas IV SD Negeri Kintelan yaitu Pak P.
Wawancara bersama Pak S dan WN dilakukan pada tanggal 4 Mei 2017
sedangkan wawancara bersama Pak P dilakukan pada tanggal 20 April 2017.
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah
yang dihadapi guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
terpadu tipe threaded di sekolah. Permasalahan lain yang dihadapi yaitu
tentang ketersediaan perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded. Dari hasil
wawancara yang sudah dilakukan dapat dijadikan acuan dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded kelas IV
sekolah dasar yang mengacu pada Kurikulum 2013.
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Penulis melakukan wawancara bersama 3 guru kelas IV SD yang
terdiri dari Pak S, Pak WN dan Pak P pada bulan April dan Mei 2017.
Wawancara tersebut berpedoman pada 8 butir pertanyaan untuk
menganalisis kebutuhan perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
untuk kelas IV SD yang mengacu pada Kurikulum 2013. Berikut
rangkuman data hasil wawancara dengan ketiga guru kelas IV SD yang
berasal dari SD Negeri Depok 1, Sleman dan SD Negeri Kintelan 1,
Yogyakarta akan dijelaskan setiap pertanyaan.
Pertanyaan pertama yaitu sejak kapan menerapkan Kurikulum
2013. Rangkuman jawaban dari 3 narasumber yaitu untuk SD Negeri
Kintelan 1 menerapkan Kurikulum 2013 sejak tahun 2015/2016, semester
1 tetapi semester 2 tidak menerapkan lagi dan pada tahun 2016/2017
mulai menggunakan Kurikulum 2013 lagi namun dalam perjalanannya
banyak keluhan. SD Negeri Depok 1 menerapkan Kurikulum 2013 sejak
tahun ajaran 2015/2016 yang dimulai dari kelas I dan IV.
Pertanyaan kedua yaitu apakah bapak/ibu sudah tahu bahwa
Kurikulum 2013 harus menggunakan pembelajaran terpadu. Rangkuman
jawaban dari 3 narasumber yang terdiri dari 2 guru dari SD Negeri Depok
1, mereka sudah mengetahui bahwa Kurikulum 2013 harus menggunakan
pembelajaran terpadu. Guru SD Negeri Kintelan 1, Pak P menambahkan
sebelumnya yang beliau ketahui bahwa Kurikulum 2013 hanya
menggunakan pendekatan saintifik, beliau belum mengetahui bahwa
pembelajaran terpadu digunakan dalam Kurikulum 2013.
Pertanyaan ketiga yaitu apakah bapak/ibu pernah mengikuti
pelatihan Kurikulum 2013. Rangkuman jawaban dari 3 narasumber yaitu
mereka menjawab sudah pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Pelatihan diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat,
bahkan ada yang sudah mengikuti 2 kali pelatihan Kurikulum 2013.
Pertanyaan keempat yaitu ada 10 jenis pembelajaran terpadu,
apakah bapak/ibu mengenal dan menguasai 10 jenis itu. Rangkuman
jawaban dari 3 narasumber yaitu mereka sudah mengetahui bahwa
pembelajaran terpadu memiliki beberapa tipe. Narasumber juga
menambahkan bahwa mereka hanya mengetahui beberapa tipe saja dari
keseluruhan tipe pembelajarn terpadu. Untuk tipe yang lain mereka masih
kurang memahi.
Pertanyaan kelima apakah ada kesulitan dalam merencanakan
pembelajaran terpadu. Rangkuman jawaban dari 3 narasumber yaitu
mereka mengalami kesulitan dalam merencanakan pembelajaran terpadu.
Narasumber juga menjawab bahwa kesulitan yang dialami yaitu membuat
RPP beserta dengan lampirannya seperti lembar penilaian, soal evaluasi
serta media pembelajaran yang digunakan. Menurut narasumber penilaian
pada Kurikulum 2013 lebih kompleks dibandingkan dengan kurikulum
sebelumnya.
Pertanyaan keenam apakah ada kesulitan dalam melaksanakan
pembelajaran terpadu. Rangkuman jawaban dari 3 narasumber yaitu
dalam proses pelaksanaanya tidak terlalu sulit. Yang menjadi kendala
yaitu kurangnya pemahaman guru tentang tipe-tipe pembelajaran terpadu.
Guru hanya menguasai beberapa tipe pembelajarn terpadu yang sudah
sering mereka gunakan di dalam kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Pertanyaan ketujuh apakah bapak/ibu mengetahui pembelajaran
terpadu tipe threaded. Rangkuman jawaban dari 3 narasumber yaitu
belum mengetahui pembelajaran terpadu tipe threaded. Narasumber juga
menambahkan bahwa tipe pembelajaran terpadu yang sudah mereka
ketahui yaitu webbed dan integrated.
Pertanyaan kedelapan salah satu ciri pembelajaran terpadu tipe
threaded yaitu mengajarkan beberapa mata pelajaran dan keterpaduannya
terletak pada keterampilan. Apakah bapak/ibu membutuhkan contoh
perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded. Rangkuman jawaban dari
3 narasumber yaitu bahwa guru sangat membutuhkan perangkat
pembelajaran terpadu tipe threaded. Narasumber juga menambahkan
bahwa nantinya perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded dapat
menjadi referensi dan pedoman guru saat akan mengajar menggunakan
pembelajaran terpadu tipe threaded.
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijabarkan di atas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa guru sudah mengetahui bahwa Kurikulum 2013
menggunakan pembelajaran terpadu. Namun permasalahan yang dihadapi
guru terletak pada pemahaman guru tentang 10 tipe pembelajaran terpadu.
Guru hanya mengetahui beberapa tipe pembelajaran terpadu. Tipe yang
sudah diketahui guru merupakan tipe pembelajaran terpadu yang sudah
sering mereka gunakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Pemahaman guru tentang tipe-tipe pembelajaran terpadu yang lainnya
masih kurang.
Guru sangat membutuhkan perangkat pembelajaran terpadu tipe
threaded. Perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded ini dapat
digunakan sebagai referensi atau pedoman guru dalam melaksanakan
pembelajaran terpadu tipe threaded.
B. Deskripsi Produk Awal
Penulis mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dengan
menggunakan pendekatan saintifik. RPP dikembangkan menggunakan
Microsoft Wod 2007 dengan ukuran huruf 12 dan jenis huruf Times New
Roman. Beberapa bagian dari RPP ini juga menggunakan jenis huruf Cooper
Blck, Comic Sans MS, Calibri dan Arial agar terlihat lebih menarik.
Penggunaan ukuran huruf juga bervariasi, tidak semua bagian RPP
menggunakan ukuran huruf 12, beberapa bagian juga menggunakan ukuran
huruf 14, 16 bahkan ada juga yang 18.
Langkah awal yang dilakukan penulis yaitu memilih keterampilan
yang akan dipadukan di dalam setiap mata pelajaran. Langkah selanjutnya
yaitu memilih mata pelajaran yang akan dicantumkan dalam RPP dan
digunakan dalam penelitian. Mata pelajaran yang akan digunakan yaitu
PPKn, IPS, Bahasa Indonesia dan IPA. Berikutnya penulis menganalisis KI
dan KD yang ada pada buku guru dan buku siswa edisi revisi tahun 2017.
Selanjutnya penulis menentukan KD berdasarkan mata pelajaran yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dipilih. Penulis lalu menyusun indikator dengan mengacu pada KD yang
sudah dipilih. Indikator yang disusun menggunakan kata kerja operasional
yang sesuai dengan tingkatan Taksonomi Bloom.
Langkah selanjutnya yaitu menyusun pemetaan KD dan indikator
berdasarkan pembelajaran terpadu tipe threaded. Pemetaan KD dan indikator
yang sudah disusun dilengkapi dengan keterampilan yang akan dipadukan
dalam pembelajaran terpadu tipe threaded. Setelah menyusun pemetaan KD
dan indikator, penulis menyusun RPP terpadu tipe threaded dengan mengacu
pada pemetaan KD dan indikator yang sudah dibuat. Komponen RPP terpadu
tipe threaded terdiri dari identitas RPP, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi
Dasar (KD) dan indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, sumber belajar,
media alat dan sumber pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, lembar penilaian, lembar kerja siswa (LKS), dan refleksi.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun penulis
terdiri dari 4 mata pelajaran yang berbeda dengan alokasi waktu 7x35 menit.
RPP digunakan untuk satu pembelajaran atau 1 hari. RPP ini memiliki
kelebihan yaitu memiliki desain menarik dan dibuat secara terperinci namun
mudah dipahami. Setiap langkah-langkah dalam RPP disusun untuk membuat
siswa aktif karena di dalamnya menggunakan pendekatan saintifik yang
memungkinkan siswa untuk mengamati, menanya, mencoba, menalar dan
mengomunikasikan.
Salah satu lampiran yang terdapat pada RPP pembelajaran terpadu
tipe threaded yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar Kerja Siswa (LKS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
yang dikembangkan oleh penulis ini dibuat menarik dengan menggunakan
bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh siswa kelas IV SD. Lembar
Kerja Siswa (LKS) mencakup keseluruhan materi yang sudah dipelajari pada
pembelajaran di kelas. Refleksi dan evaluasi juga terdapat dalam Lembar
Kerja Siswa (LKS) yang nantinya akan diberikan kepada siswa pada akhir
pembelajaran. Refleksi yang diisi siswa dapat menjadi bahan pertimbangan
dan evaluasi guru selama kegiatan belajar mengajar yang sudah berlangsung.
Evaluasi diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa atas materi yang sudah diberikan. Produk ini nantinya akan
berupa buku yang berisi tentang perangkat pembelajaran terpadu tipe
threaded kelas IV SD.
Komponen-komponen yang terdapat pada produk perangkat
pembelajaran terpadu tipe treaded adalah sebagai berikut :
1. Sampul
Sampul menggunakan kertas berukuran A4 dan dicetak dengan
hard cover, jenis kertas yang digunakan ivory 230. Desain untuk
sampul ini akan dibuat menggunakan program komputer Microsoft
Publisher. Gambar bagan pembelajaran terpadu tipe threaded akan
ditambahkan pada sampul untuk menunjukkan identitas tipe
pembelajaran terpadu tipe threaded. Tidak lupa juga akan ditambahkan
logo Universitas Sanata Dharma. Warna sampul dominan warna
orange. Identitas perangkat pembelajaran terdiri dari judul yang berupa
RPP Terpadu Tipe Threaded Kelas IV SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
2. Pendahuluan
Pendahuluan dalam buku ini berisi kata pengantar, daftar isi,
penjelasan singkat mengenai pembelajaran terpadu tipe threaded.
3. Isi
Isi pokok dalam buku ini adalah pemetaan KD dan indikator
berdasarkan tipe threaded dan sebuah RPP pembelajaran terpadu tipe
threaded beserta dengan lampirannya secara lengkap. Alokasi waktu
yang digunakan dalam RPP adalah 7x35 menit.
4. Daftar Pustaka
Referensi berisi sumber-sumber yang digunakan dalam
penyusunan RPP. Sumber yang digunakan berasal dari beberapa buku
dan sumber lain seperti internet.
C. Validasi Ahli dan Revisi Produk
1. Data Hasil Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu
Produk awal yang telah dibuat oleh penulis divalidasi oleh 2 orang
pakar pembelajaran terpadu yang terdiri dari Pak PP dan Bu KL yang
merupakan dosen PGSD Universitas Sanata Dharma. Validasi dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran
terpadu yang dibuat. Kedua pakar pembelajaran terpadu tersebut
merupakan dosen PGSD. Perangkat pembelajaran terpadu yang dibuat
penulis telah divalidasi sebanyak satu kali oleh dua dosen yang berbeda.
Terdapat beberapa aspek dalam instrumen penilian yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Aspek yang dinilai meliputi 1) Identitas RPP, 2) Perumusan indikator, 3)
Perumusan tujuan, 4) Pemilihan materi ajar, 5) Sumber belajar, 6) Media
pembelajaran, 7) Metode pembelajaran, 8) Skenario pembelajaran, 9)
Karakteristik pembelajaran terpadu tipe threaded, 10) Penilaian, 11)
Lembar kerja siswa dan 12) Penggunaan bahasa.
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh 2 dosen PGSD
terhadap komponen instrumen tersebut memperoleh skor rata-rata 3,96
dan 4,68 dengan kategori “baik” dan “sangat baik”. Perangkat
pembelajaran yang telah dibuat penulis dan telah divalidasi oleh pakar
pembelajaran terpadu dinyatakan layak digunakan dengan revisi sesuai
saran. Kedua pakar pembelajaran terpadu tersebut memberikan saran
perbaikan untuk perangkat pembelajaran terpadu pada beberapa aspek
yaitu pada poin 2) Perumusan indikator, 4) Pemilihan materi ajar, 5)
Sumber belajar, 7) Skenario pembelajaran, 9) Karakteristik pembelajaran
terpadu, 10) Penilaian, 11) Lembar kerja siswa dan 12) Penggunaan
bahasa.
Komentar dan saran yang diberikan oleh validator yaitu : 1) ada
beberapa indikator yang kurang sesuai dengan KD, 2) materi pelajaran
sebaiknya diolah sendiri menggunakan kreativitasnya sendiri, 3) sumber
belajar yang digunakan sebatas buku siswa, 4) dalam kegiatan apersepsi
perlu dikaitkan dengan materi dan alokasi waktu yang digunakan perlu
dipertimbangkan lagi, 5) dalam bagian penilaian overlap, masih ada
beberapa indikator yang muncul 2 kali, 6) RPP telah berisi karakteristik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
pembelajaran terpadu tipe threaded namun perlu dipertegas kembali
metakurikulum, 7) lembar kerja siswa tidak sesuai dengan tujuan, LKS
perlu diganti dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, 8) perbaiki
teknis penulisan di RPP.
2. Revisi Produk
Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh kedua pakar
pembelajaran terpadu tersebut direvisi sesuai dengan saran yang
diberikan. Saran dan revisi tersebut penulis jabarkan pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Saran Pakar Pembelajaran Terpadu dan Revisi
No Bahan Ajar
Sebelum Revisi
Komentar Validator
Pakar
Bahan Ajar Setelah
Revisi
1 Pemilihan
Materi ajar
Materi ajar sudah
lengkap, alokasi
waktu perlu
dipertimbangkan lagi
kecukupannya. Materi
ajar yang digunakan
perlu diolah sendiri
jangan hanya ambil
dari sumber
Mata pelajaran yang
akan disampaikan
sudah dikurangi satu,
alokasi waktu yang
digunakan telah
direvisi agar
mencakup
keseluruhan kegiatan
pembelajaran.
Mengolah materi
sekreatif mungkin dan
tidak hanya
mengambil dari
sumber lalu diolah
terlebih dahulu.
2 Perumusan
Indikator
Tujuan
Pembelajaran
Ada beberapa
indikator yang belum
sesuai dengan KD.
Untuk ranah kognitif
masih dominan
dengan analisis.
Indikator yang kurang
sesuai diganti agar
sesuai dengan KD
yang digunakan.
Ranah kognitif lebih
bervariasi tidak hanya
menggunakan analisis
3 Sumber
Belajar
Sumber belajar yang
digunakan hanya
sebatas buku siswa.
Sumber belajar yang
digunakan akan lebih
banyak lagi, tidak
hanya sebatasa buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
siswa, sumber belajar
juga menggunakan
buku panduan materi
serta buku yang
berkaitan dengan
materi pelejaran.
4 Skenario
Pembelajaran
Kegiatan apersepsi
perlu dikaitkan
dengan materi dan
Kegiatan apersepsi
disesuaikan dengan
materi yang akan
diberikan
5 Lembar Kerja
Siswa
LKS tidak sesuai
dengan tujuan
pembelajaran. LKS
perlu diganti agar
sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan
proses skenario
kegiatan yang
direncanakan.
Mengganti LKS untuk
disesuaikan dengan
tujuan pembelajaran
dan proses skenario
kegiatan yang
direncanakan.
6 Penilaian Masih ada instrumen
penilaian yang overlap
(indikator masih ada
yang rangkap/sama)
Mengganti indikator
yang digunakan agar
tidak ada yang overlap
(rangkap/sama)
7 Karakteristik
Pembelajaran
Terpadu Tipe
Threaded
RPP telah berisi
karakteristik
pembelajaran terpadu
tipe threaded namun
perlu dipertegas
kembali
metakurikulum
Karakteristik
pembelajaran terpadu
tipe threaded akan
dipertegas dalam
metakurikulumnya.
8 Bahasa Penggunaan bahasa
dalam RPP perlu
diperhatikan serta
teknis penulisan di
RPP perlu diperbaiki
Bahasa yang
digunakan di RPP
diperbaiki
menggunakan bahasa
yang lebih baik dan
teknis penulisan di
RPP sudah diperbaiki
D. Uji Coba Terbatas
1. Data Uji Coba Terbatas
Uji coba penelitian ini dilakukan di SD Negeri Depok 1 sebanyak 2
kali yaitu pada kelas IVA dan IVB. Penulis melaksanakan uji coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
perangkat pembelajaran pada tanggal 31 Oktober dan 1 November 2017.
Uji coba yang dilakukan penulis berupa mengimplementasikan RPP
pembelajaran terpadu tipe threaded yang sudah disusun dan divalidasi
oleh pakar pembelajaran terpadu. Dalam uji coba ini juga dilakukan
validasi perangkat pembelajaran. Validator uji coba terbatas ini adalah 2
orang guru IV yang terdiri dari guru kelas IVA dan IVB. Perangkat
pembelajaran ini divalidasi oleh Pak WN dan Pak S pada tanggal 31
Oktober dan 1 November 2017.
Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh kedua guru
tersebut, Pak WN memberikan skor rata-rata 4,66 dengan kategori
“sangat baik” dan perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk
digunakan tanpa revisi. Skor rata-rata yang diberikan Pak S adalah 4,7
dengan kategori “sangat baik” dan perangkat pembelajaran layak
digunakan dengan revisi sesuai saran.
Pada validasi yang dilakukan oleh Pak WN, komentar yang
diberikan yaitu perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded dan
implementasinya secara keseluruhan sudah baik. Saran yang diberikan
yaitu sebaiknya penggalan dibuat lebih landai dengan mengaitkan materi
sebelumnya secara jelas dan kalimat yang digunakan lebih spesifik. Pada
validasi yang dilakukan oleh Pak S, komentar yang diberikan yaitu secara
umum perangkat pembelajaran sudah bagus. Saran yang diberikan yaitu
pada bagian LKS perlu disempurnakan kembali. Kedua validator di atas
memberikan saran perbaikan perangkat pembelajaran terpadu pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
beberapa aspek yaitu point: 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan
pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar 6) media pembelajaran, 8)
skenario pembelajaran, 10) lembar kerja siswa.
Komentar dan saran yang diberikan oleh validator yaitu 1) pada
perumusan indikator untuk bagian kesesuaian dengan aspek (sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan) dibuat lebih
diperjelas, 2) beberapa tujuan pembelajaran, unsur degreenya belum
terlihat, 3) dalam pemilihan materi ajar guru lebih memperhatikan kondisi
siswa, bahwa siswa heterogen dan guru harus mampu berimprovisasi
tidak hanya terpaku pada materi ajar yang sudah disiapakan, 4) media
pembelajaran yang digunakan sudah cukup sesuai hanya perlu
disempurnakan saja, 5) dalam skenario pembelajaran sebaiknya
perpindahan antar mata pelajaran lebih diperinci langkah-langkahnya dan
diperlandai selain itu perhatikan alokasi waktu yang digunakan, masih ada
beberapa bagian yang banyak menyita waktu, 6) pada bagian lembar kerja
siswa, petunjuk yang digunakan lebih diperjelas dan spesifik dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, selain itu ada unsur lembar
kerja siswa yang belum terpenuhi yaitu tujuan.
2. Revisi Produk
Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh kedua guru
kelas IV SD Negeri Depok 1 direvisi sesuai dengan saran yang diberikan.
Saran dan revisi tersebut penulis jabarkan pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 4.2 Saran Guru Kelas IV SD dan Revisi
NO Bahan Ajar
Sebelum Revisi
Komentar Validator
Guru SD
Bahan Ajar Setelah
Revisi
1 Pemilihan
Materi ajar
Materi ajar sudah baik
dan sesuai, namun
perlu memperhatikan
bahwa kondisi siswa
heterogen dan guru
harus mampu
berimprovisasi jangan
hanya terpaku dengan
materi ajar yang sudah
disiapkan.
Dalam menyampaikan
materi ajar, guru lebih
berimprovisasi dan
tidak hanya terpaku
dengan materi yang
ada.
2 Perumusan
Indikator dan
Tujuan
Pembelajaran
Indikator lebih
dipertegas dalam
aspek yang akan
dicapai (sikap
spiritual, sikap sosial,
pengetahuan dan
keterampilan). Selain
itu unsur degreenya
juga belum muncul.
Mengubah indikator
agar dapat mencapai
aspek (sikap spiritual,
sikap sosial,
pengetahuan dan
keterampilan).
Menambahkan unsur
degree dalam tujuan
pembelajaran.
3 Media
Pembelajaran
Media pembelajaran
sudah sesuai namun
belum sempurna.
Menyempurnakan
media pembelajaran
agar lebih maksimal
dalam membantu
kegiatan belajar
mengajar di kelas.
4 Skenario
Pembelajaran
Apersepsi sebaiknya
lebih spesifik.
Beberapa bagian
cukup menyita waktu
karena alokasi waktu
yang digunakan
kurang banyak.
Perpindahan dari mata
pelajaran satu ke mata
pelajaran lain masih
terlihat, kurang
diperinci agar terlihat
landai.
Untuk apersepsi akan
menggunakan yang
lebih spesifik agar
terlihat terpadu
dengan kegaitan
pembelajaran yang
akan dilakukan.
Skenario
pembelajaran sedikit
diubah agar mencakup
seluruh alokasi waktu
yang disediakan serta
kegiatan pembelajaran
antar mata pelajaran
dibuat lebih landai.
5 Lembar Kerja
Siswa
LKS masih ada
beberapa bagian yang
Memperbaiki petunjuk
LKS dengan bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
kurang, perlu
dilengkapi dan
petunjuk dalam
pengerjaan diperjelas
serta lebih spesifik
dengan bahasa yang
sederhana agar mudah
dipahami. Tujuan
dalam LKS belum
muncul.
yang sederhana agar
mudah dipahami
siswa dan melengkapi
LKS yang masih
kurang. Tujuan dalam
LKS akan
dimunculkan agar
komponen dalam LKS
lengkap.
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan
Produk akhir ini diperoleh dari saran perbaikan yang diperoleh oleh
kedua validator pembelajaran terpadu dan kedua guru kelas IV SD Negeri
Depok 1. Penulis melakukan revisi pada produk awal yang dihasilkan. Revisi
ini dilakukan sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh keempat
validator. Revisi ini bertujuan untuk menghasilkan produk akhir yang lebih
baik dari pada produk awal. Produk akhir dikemas menjadi sebuah buku
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terpadu tipe threaded untuk kelas
IV SD yang mengacu Kurikulum 2013. Buku ini nantinya dapat digunakan
guru sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran terpadu tipe threaded
di kelas IV SD.
1. Kajian Produk Akhir
Produk akhir yang dihasilkan pada peneltian ini adalah sebuah
buku yang berisi RPP terpadu tipe threaded untuk kelas IV SD yang
mengacu Kurikulum 2013 dan telah direvisi sesuai saran perbaikan yang
diberikan oleh validator. Komponen yang terdapat pada perangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
pembelajaran terpadu tipe threaded yaitu 1) identitas RPP, 2)
Kompetensi Inti (KI) Kurikulum 2013, 3) Kompetensi Dasar (KD), 4)
indikator, 5) tujuan pembelajaran, 6) materi pelajaran, 7) pendekatan, tipe
dan metode pembelajaran, 8) media, alat/bahan, dan sumber
pembelajaran, 9) langkah-langkah kegiatan pembelajaran, 10) teknik
penilaian, 11) lampiran.
Pertama, identitas RPP terpadu tipe threaded terdiri dari satuan
pendidikan, kelas/semester, tema yang digunakan, tipe pembelajaran
terpadu, muatan pembelajaran dan alokasi waktu.
Kedua, Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara
kategorial mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik
untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti
(KI) memuat 4 aspek, yaitu sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan
keterampilan.
Ketiga, Kompetensi Dasar (KD) merupakan penjabaran dari
Kompetensi Inti (KI) yang harus dicapai siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
Keempat, indikator diturunkan dari Kompetensi Dasar (KD).
Setiap Kompetensi Dasar (KD) dapat dijabarkan menjadi beberapa
indikator. Penyusunan indikator menggunakan kata kerja operasional
yang dapat diukur dengan memperhatikan Taksonomi Bloom yang sudah
direvisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Kelima, tujuan pembelajaran disusun berdasarkan indikator yang
sudah ditentukan. Di dalam tujuan pembelajaran harus memuat
komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree).
Keenam, materi pelajaran disusun berdasarkan mata pelajaran
RPP. Materi pelajaran yang digunakan berdasarkan buku guru dan buku
siswa revisi 2017 serta menggunakan buku panduan yang sesuai meteri
pelajaran.
Ketujuh, pendekatan, tipe dan model pembelajaran. Pendekatan
yang digunakan dalam RPP ini adalah pendekatan terpadu dan
menggunakan tipe threaded. Metode pembelajaran yang dipakai yaitu
ceramah, penugasan, diskusi kelompok dan presentasi.
Kedelapan, media, alat/bahan dan sumber pembelajaran. Media
pembelajaran yang digunakan dalam setiap mata pelajaran berbeda.
Begitu juga dengan alat/bahan yang digunakan. Sumber pembelajaran
berdasarkan buku guru dan buku siswa dilengkapi dengan sumber
referensi lainnya.
Kesembilan, langkah-langkah pembelajaran yang digunakan terdiri
dari 2 penggalan. Di dalam langkah kegiatan memuat unsur saintifik
yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengomunikasikan.
Kesepuluh, teknik penilain. Teknik penilaian yang terdapat dalam
RPP terpadu tipe threaded ini berupa instrumen penilaian dan pedoman
penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Kesebelas, lampiran dalam RPP terpadu tipe threaded memuat
instrumen penilaian yang terdiri atas penilaian sikap, penilaian
pengetahuan, penilaian keterampilan (keterampilan berpikir kritis,
keterampilan sosial, kecerdasan ganda), lampiran materi, lembar kerja
siswa yang memuat seluruh kegiatan pembelajaran yang sudah dipelajari
dan refleksi yang bertujuan untuk mengetahui perasaan yang dialami
selama kegiatan pembelajaran serta mengetahui hal yang masih ingin
diketahui oleh siswa.
2. Pembahasan
Berdasarkan penyusunan perangkat pembelajaran terpadu tipe
threaded yang sudah divalidasi oleh dua pakar pembelajaran terpadu dan
dua guru kelas IV SD, diperoleh hasil bahwa perangkat pembelajaran
terpadu terpadu tipe threaded tersebut dalam kategori “sangat baik”
dengan skor rata-rata yaitu 4,5. Hasil tersebut dijabarkan penulis pada
tabel sebagai berikut :
Tabel 4.3 Rekapitulasi Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu dan
Guru Kelas IV Sekolah Dasar
No. Validasi Perangkat Pembelajaran
Skor Kategori
1. Pakar Pembelajaran
Terpadu
4,68 Sangat Baik
2. Pakar Pembelajaran
Terpadu
3,96 Baik
3. Guru Kelas IV 4,66 Sangat Baik
4. Guru Kelas IV 4,70 Sangat Baik
Jumlah 18
Rata-rata 4,5
Kategori Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Hasil validasi tersebut berpedoman pada 12 aspek yaitu 1) Identitas
RPP, 2) Perumusan indikator, 3) Perumusan tujuan, 4) Pemilihan materi
ajar, 5) Sumber belajar, 6) Media pembelajaran, 7) Metode pembelajaran,
8) Skenario pembelajaran, 9) Karakteristik pembelajaran terpadu tipe
threaded, 10) Penilaian, 11) Lembar kerja siswa dan 12) Penggunaan
bahasa. Pada validasi perangkat pembelajaran terpadu, pakar
pembelajaran terpadu (A) memberi skor 4,68 dengan kategori “sangat
baik”. Pakar pembelajaran terpadu (B) memberi skor 3,96 dengan
kategori “baik”. Guru kelas IV (A) memberi skor 4,66 dengan kategori
“sangat baik”. Guru kelas IV (B) memberi skor 4,70 dengan kategori
“sangat baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut didapatkan rata-
rata skor 4,5 dengan kategori “sangat baik”.
Perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded dikategorikan
“sangat baik” karena sudah memenuhi komponen yang terdapat dalam
RPP terpadu tipe threaded. RPP terpadu tipe threaded yang disusun
telah memuat, antara lain: 1) identitas RPP terpadu tipe threaded sudah
dibuat secara lengkap, 2) perumusan indikator sudah sesuai dengan KI,
KD dan sudah menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi,
contohnya : menceritakan kembali isi cerita dengan menggunakan bahasa
sendiri, 3) perumusan tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan KD dan
indikator, indikator juga menggunakan kata kerja yang dapat diukur serta
tujuan pembelajaran dilengkapi dengan komponen ABCD (Audience,
Behaviour, Cobdition, Degree), contohnya : setelah membaca teks cerita,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
siswa mampu menceritakan kembali sebuah cerita dengan menggunakan
bahasanya sendiri, 4) pemilihan materi ajar telah sesuai dengan kegiatan
pembelajaran dan sudah diolah dengan kreativitas yang dimiliki penulis,
5) pemilihan sumber belajar yang digunakan berdasarkan buku guru,
buku siswa dan buku referensi lainnya yang sesuai dengan karakteristik
siswa serta berkaitan dengan materi yang disampaikan, 6) pemilihan
media belajar dapat menarik minat siswa untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran, 7) metode pembelajaran yang digunakan dipilih untuk
membuat siswa ikut berperan aktif dalam pembelajaran dan mendorong
siswa untuk bekerjasama bersama kelompok. 8) skenario pembelajaran
dibuat secara rinci dengan langkah-langkah yang sistematis. Kegiatan
pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegaiatan inti dan kegiatan akhir.
Di dalam skenario pembelajaran menampilkan kegiatan awal dengan
jelas (apersepsi, motivasi dan orientasi), dalam kegiatan inti sesuai
dengan pendekatan saintik (mengamati, menanya, mencoba, menalar,
mengomunikasikan), sedangkan dalam kegiatan penutup tercantum
dengan jelas langkah-langkahnya (menyimpulkan, evaluasi, refleksi dan
tindak lanjut), 9) karakteristik pembelajaran terpadu tipe threaded sudah
sesuai dan sangat tampak, 10) penilaian sudah menggunakan penilaian
autentik yaitu penilaian secara keseluruhan dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan berbagai instrumen. 11) lembar kerja siswa sudah
dibuat sangat menarik dan sesuai dengan kegiatan pembelajaran serta
dibuat secara runtut. Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
pendekatan saintifik, 12) bahasa yang digunakan sudah baik dan benar
(sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)).
Implementasi pembelajaran terpadu tipe threaded di kelas IV SD
telah relevan dengan RPP terpadu tipe theraded. Karakteristik
pembelajaran terpadu tipe threaded dalam memadukan beberapa
keterampilan metakurikulum yang meliputi keterampilan berpikir,
keterampilan sosial, keterampilan mengorganisir, keterampilan
bekerjasama, keterampilan belajar dan kecerdasan ganda sudah nampak
cukup jelas. RPP terpadu tipe threaded yang telah diimplementasikan
oleh peneliti memiliki sifat praktis dan fungsional. RPP disusun dengan
jelas dan sistematis. RPP ini dapat dilaksanakan oleh guru kelas IV
sekolah dasar dengan mengikuti langkah-langkah yang sudah tertera di
dalam RPP. Dalam pelaksanaannya, RPP terpadu tipe threaded sudah
mampu memberdayakan siswa dan juga dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna (menyenangkan). Perangkat pembelajaran
terpadu tipe threaded yang disusun penulis nantinya akan dikemas dalam
sebuah buku yang terdiri dari sampul buku, daftar isi, kata pengantar,
pemetaan KD dan indikator, RPP terpadu tipe threaded lengkap dengan
lampirannya serta daftar pustaka. Buku ini dicetak menggunakan kertas
berukuran A4 dan menggunakan hard cover dengan jenis kerta ivory 230
yang didesain menarik dengan mencantumkan contoh gambar bagan
pembelajaran terpadu tipe threaded. Warna sampul dominan orange.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Jenis huruf yang digunakan di dalam produk ini beragam dengan ukuran
huruf 12, 14 dan 16.
Buku yang berisi RPP terpadu tipe threaded juga dilengkapi
dengan karakteristik pembelajaran terpadu tipe threaded sehingga
memudahkan pembaca untuk lebih memahami tentang pembelajaran
terpadu tipe threaded.
Dengan demikian, produk yang dikembangkan dapat dikatakan
memiliki kualitas yang sangat baik dan layak digunakan sebagai
perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded untuk siswa kelas IV SD
mengacu pada Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded telah divalidasi dua orang
pakar pembelajaran terpadu yang merupakan dosen PGSD mendapat
kategori “sangat baik” dan “baik” dengan rincian sebagai berikut:
a. Pakar pembelajaran terpadu (A) memberi skor 4,68 dengan kategori
“sangat baik”.
b. Pakar pembelajaran terpadu (B) memberi skor 3,96 dengan kategori
“baik”.
2. Berdasarkan uji coba terbatas di kelas IV sekolah dasar yang sudah
dilakukan oleh peneliti, perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded
dikategorikan “sangat baik” dengan rincian sebagai berikut:
b. Validator guru kelas IVA memberi skor 4,66 dengan kategori “sangat
baik”.
c. Validator guru kelas IVB memberi skor 4,70 dengan kategori “sangat
baik”.
Maka dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran terpadu tipe
threaded untuk siswa kelas IV sekolah dasar menurut guru SD melalui uji
coba terbatas dapat dikatakan “sangat baik”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Hasil perhitungan rata-rata dari dua pakar pembelajaran terpadu yaitu
dengan skor 4,32, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas
pembelajaran terpadu tipe threaded untuk siswa kelas IV sekolah
dasar menurut dosen pembelajaran terpadu dapat dikatakan “sangat
baik”.
B. Keterbatasan Penelitian
Prangkat pembelajaran terpadu tipe threaded yang dikembangkan pada
penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang didapatkan sebagai
berikut:
1. Wawancara yang dilakukan sebagai analisis kebutuhan hanya dilakukan
bersama 3 orang guru kelas IV SD.
2. Perangkat pembelajaran terpadu yang dikembangkan dibatasi hanya pada
RPP tanpa adanya silabus, hal tersebut dikarenakan di dalam
pembelajaran terpadu tipe threaded terdapat perpaduan keterampilan dari
beberapa bidang studi lintas tema sehingga sulit untuk menyusun silabus.
RPP yang disusun berjumlah satu.
3. Instrumen validasi dan instrumen uji coba hanya divalidasi oleh satu
orang pakar pembelajaran terpadu yang juga sebagai dosen pembimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
C. Saran
Saran yang dapat diberikan kepada peneliti untuk mengembangkan
perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded untuk siswa kelas IV SD yang
mengacu Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
1. Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan kepada lebih
dari 3 guru kelas IV SD agar sumber yang diperoleh lebih banyak dan
bervariasi serta mengetahui kebutuhan guru akan perangkat pembelajarn
terpadu.
2. RPP sebaiknya disusun lebih dari satu. Dengan banyak contoh RPP yang
ada, maka akan berguna dan menambah referensi bagi pembaca.
3. Instrumen validasi dan instrumen uji coba sebaiknya divalidasi oleh lebih
dari satu pakar pembelajaran terpadu. Dengan semakin banyak validator
maka akan semakin banyak pula masukan yang didapatkan terkait
instrumen yang akan digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Benu. (2013). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD
2013 Subtema Indahnya Peninggalan Sejarah Kelas IV Sekolah Dasar.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Budiningsih, A. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Rinika Cipta.
Daryanto. (2014). Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum
2013). Yogyakarta: Gava Media.
Daryanto dan Raharjo. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Malang: Gava
Media.
Depdikbud. 1996. Program Pembelajaran Terpadu D-II PGSD. Jakarta:
Depdikbud Republik Indonesia.
Fadillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI,
SMP/MTs & SMA/MA.
Fogarty, R. (2009). How to Integrate the Curricula “Third Edition”. Illinois:
Skylight Publishing.
Hernawan, A.H. dkk. (2011). Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Kurniawan, D. (2014). Pembelajaran Terpadu Tematik (teori,praktik, dan
penilaian). Bandung: Alfabeta.
Kustini. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Terpadu dengan Pendekatan
Cooperative Learning Berbasis Saintifik untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Majid, A. (2014). Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Interes Media.
Majid, A. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Margunayasa, G. (2014). Pembelajaran Terpadu dan Penerapannya. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Mulyasa. E (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa. E (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
PT. Remaja Risdakarya.
Mulyasa. E. (2014). Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Pt.
Remaja Rosdakarya.
Permendikbud. (2013). No. 67 tentang KD dan Struktur Kurikulum SD-MI.
Permendikbud. (2013). No. 81a tentang Implementasi Kurikulum.
Pupuh, F. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Sani, R.A. (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sani, R.A. (2016). Penilaian Autentik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sanjaya, W. (2013). Penelitian Pendidikan: jenis, metode, dan prosedur. Jakarta:
Prenamedia Group.
Sari. (2016). Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran Geometri Materi
Bangun Ruang Berdasarkan Model Van Hiele untuk Siswa Kelas V
Sekolah Dasar. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sudaryono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group.
Sugandi, A., dkk. (2000). Belajar dan pembelajaran. Semarang: IKIP PRESS.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: kualitatif, kuantitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardjo. (2008). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Syaodih, N.S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Tegeh, M., dkk. (2014). Model Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Trianto. (2010). Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi &
Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tung, K.Y. (2017). Desain Instruksional, Perbandingan Model &
Implementasinya. Yogyakarta: ANDI
Widyoko, E.P. (2016). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Yani, A. (2014). Mindset Kurikulum 2013. Bandung: Alfabeta.
Zuriah, N. (2009). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori –Aplikasi.
Jakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Kisi-kisi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan
No. Pertanyaan
1. Sejak kapan menerapkan kurikulum 2013?
2. Apakah bapak/Ibu sudah tahu bahwa kurikulum 2013 harus
menggunakan pembelajaran terpadu?
3. Apakah bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan kurikulum 2013?
4. Ada 10 jenis pembelajaran terpadu, apakah bapak/ibu mengenal dan
menguasai 10 jenis itu ?
5. Apakah ada kesulitan dalam merencanakan pembelajaran terpadu?
6. Apakah ada kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran terpadu?
7. Apakah bapak/ibu mengetahui pembelajaran terpadu tipe threaded?
8. Salah satu ciri pembelajaran terpadu adalah tipe threaded yaitu
mengajarkan beberapa mata pelajaran dan keterpaduannya terletak
pada keterampilan. Apakah bapak/ibu membutuhkan contoh
perangkat pembelajaran terpadu tipe threaded?
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Hasil Wawancara SD Negeri Depok 1
Waktu Pelaksanaan : 4 Mei 2017
Tempat Pelaksanaan : SD Negeri Depok 1
Narasumber 1 : Guru Kelas IV A
Narasumber 2 : Guru Kelas IV B
No. Pertanyaan Rangkuman Jawaban
Narasumber 1
Rangkuman Jawaban
Narasumber 2
1. Sejak kapan
menerapkan
kurikulum 2013?
SD Negeri Depok 1
sudah menerapkan
Kurikulum 2013 sejak
tahun pelajaran
2015/2016 yang
dimulai pada kelas I
dan kelas IV.
SD Negeri Depok 1
sudah menerapkan
Kurikulum 2013 sejak
tahun pelajaran
2015/2016. Tidak
semua kelas langsung
menerapkan kurikulum
2013, tetapi secara
bertahap dimulai dari
kelas I dan IV terlebih
dahulu.
2. Apakah bapak/Ibu
sudah tahu bahwa
kurikulum 2013
harus menggunakan
pembelajaran
terpadu?
Guru sudah mengetahui
bahwa pada penerapan
Kurikulum 2013
menggunakan
pembelajaran terpadu.
Sudah mengetahui
bahwa kurikulum 2013
menggunkan
pembelajaran terpadu.
3. Apakah bapak/Ibu
pernah mengikuti
pelatihan kurikulum
2013?
Guru pernah mengikuti
workshop tentang
kurikulum 2013. Selain
itu, guru juga mengikuti
pelatihan yang diadakan
oleh Dinas Pendidikan
terkait dengan
pelaksanaan Kurikulum
2013.
Sudah pernah
mengikuti workshop
tentang kurikulum 2013
yang diselenggarakan
oleh pihak sekolah.
Selain itu, guru juga
pernah mengikuti
pelatihan yang diadakan
oleh Dinas Pendidikan
terkait dengan
pelaksanaan kurikulum
2013.
4. Ada 10 jenis
pembelajaran
terpadu, apakah
Guru mengetahui
mengenai pembelajaran
terpadu. Ketika ditanya
Baru tahu jika
pembelajaran terpadu
tipenya ada 10. Yang
Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Bapak/Ibu mengenal
dan menguasai 10
jenis itu ?
tentang pembelajaran
terpadu guru langsung
menjawab, “yang tipe
mana mas? Intergrated,
webbed atau yang
mana?”. Guru
mengetahui beberapa
tipe pembelajaran
terpadu yang
dikembangkan Robin
Fogarty namun guru
belum memahami
secara keseluruhan.
Selain itu, guru juga
mengatahui bahwa
beberapa tipe
pembelajaran terpadu
masuk ke dalam
integrasi kurikulum
2013.
sudah diketahui baru
webbed dan integrated.
5. Apakah ada
kesulitan dalam
merencanakan
pembelajaran
terpadu?
Kesulitan yang dihadapi
guru ketika membuat
evaluasi dan melakukan
penilaian. Berbeda
dengan kurikulum
sebelumnya, memang
kurikulum sebelumnya
juga bisa dikatakan
pembelajaran terpadu
namun penilaian tidak
sekompleks kurikulkum
yang sekarang.
Kesulitan yang sering
guru alami biasanya
menyiapkan media,
selain RPP yang
digunakan untuk setiap
tipe belum paham
secara keseluruhn.
6. Apakah ada
kesulitan dalam
melaksanakan
pembelajaran
terpadu?
Sebenarnya jika sudah
memahami konsep
pembelajaran terpadu
mungkin lebih mudah,
namun disini
permasalahannya dari
tipe-tipe yang sudah
disebutkan tadi banyak
tipe pembelajaran
terpadu yang belum
saya pehami.
Sebenarnya dalam
pembelajaran seperti
biasa saya sudah
menerapkan
pembelajaran terpadu,
mungkin yang sudah
saya terapkan tipe
webbed. Untuk tipe
pembelajaran yang lain
masih kurang
memahami secara detail
dan perlu berlajar lagi.
7. Apakah bapak/ibu
mengetahui
Guru hanya mengetahui
beberapa tipe
Guru hanya mengetahui
beberapa tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
pembelajaran
terpadu tipe
threaded?
pembelajaran terpadu.
Untuk tipe threaded
sendiri guru belum
pernah mendengar tipe
pembelajaran terpadu
tipe tersebut.
pembelajaran terpadu.
Untuk tipe threaded
sendiri guru belum
pernah mendengar tipe
pembelajaran terpadu
tipe tersebut.
8. Salah satu ciri
pembelajaran
terpadu adalah tipe
threaded yaitu
mengajarkan
beberapa mata
pelajaran dan
keterpaduannya
terletak pada
keterampilan.
Apakah bapak/ibu
membutuhkan
contoh perangkat
pembelajaran
terpadu tipe
threaded?
Guru membutuhkan
contoh perangkat
pembelajaran terpadu
tipe threaded sebagai
refrensi dalam
melakukan
pembelajaran di kelas.
Guru membutuhkan
contoh bagaimana
mengimplementasikan
pembelajaran terpadu
tipe threaded agar lebih
menarik dan bermakna.
Sangat membutuhkan
sebagai panduan dalam
melaksanakan
pembelajaran terpadu
tipe threaded.
Perangkat pembelajaran
teradu tipe threaded
sangat bermanfaat bagi
saya sebagai referensi
untuk mencoba
menerapkan
pembelajaran terpadu
tipe tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Hasil Wawancara SD Negeri Kintelah 1
Waktu Pelaksanaan : 20 April 2017
Tempat Pelaksanaan : SD Negeri Kintelan 1
Narasumber : Guru Kelas IV
No. Pertanyaan Rangkuman Jawaban
Narasumber
1. Sejak kapan
menerapkan kurikulum
2013?
Sejak tahun 2015/2016, semester 1
tetapi semester 2 tidak menerapkan
dan pada tahun 2016/2017 mulai
menggunakan kurikulum 2013 lagi
namun dalam perjalanannya banyak
keluhan.
2. Apakah bapak/Ibu
sudah tahu bahwa
kurikulum 2013 harus
menggunakan
pembelajaran terpadu?
Yang diketahui yaitu menggunakan
pendekatan saintifik (5M), belum
mengetahui bahwa pembelajaran
terpadu dipakai pada kurikulum 2013.
3. Apakah bapak/Ibu
pernah mengikuti
pelatihan kurikulum
2013?
Pernah mengikuti sebanyak 2 kali di
UPT dan Kota Madya. Pelatihan
tersebut membahas tentang K13,
perangkat pembelajaran, penilaian,
rapot dan proses pembelajaran.
4. Ada 10 jenis
pembelajaran terpadu,
apakah bapak/ibu
mengenal dan
menguasai 10 jenis itu ?
Untuk pembelajaran terpadu sudah
mengetahui jika terdapat 10 tipe,
namun tidak menguasai keseluruhan
dari tipe-tipe tersebut.
5. Apakah ada kesulitan
dalam merencanakan
pembelajaran terpadu?
Ada kesulitan, membuat guru lelah
karena 1 pembelajaran dari pagi
sampai siang ada beberapa muatan
KI, KD dari berbagai mapel.
6. Apakah ada kesulitan
dalam melaksanakan
pembelajaran terpadu?
Prosesnya tidak begitu sulit, namun
masalahnya terdapat pada saat
ulangan karena dalam melakukan
penilaian cukup sulit.
7. Apakah bapak/ibu
mengetahui
pembelajaran terpadu
tipe threaded?
Belum mengetahui tipe pembelajaran
tersebut.
Lampiran 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
8. Salah satu ciri
pembelajaran terpadu
adalah tipe threaded
yaitu mengajarkan
beberapa mata pelajaran
dan keterpaduannya
terletak pada
keterampilan.. Apakah
bapak/ibu
membutuhkan contoh
perangkat pembelajaran
terpadu tipe threaded?
Iya membutuhkan perangkat
pembelajaran tipe threaded agar lebih
menguasai lagi beberapa tipe-tipe
pembelajaran terpadu. Diharapkan
perangkat pembelajaran terpadu tipe
threaded sesuai dengan kurikulum
2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Pernyataan Validasi Kualitas Perangkat Pembelajaran Terpadu
Tipe Threaded
No. Pernyataan
A IDENTITAS RPP
1 Kelengkapan unsur identitas RPP (satuan pendidikan, kelas, semester,
pembelajaran terpadu tipe tertentu, alokasi waktu).
B PERUMUSAN INDIKATOR
1 Kesesuaian rumusan indikator dengan KI, dan KD.
2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi
yang diukur.
3 Kesesuaian dengan aspek (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan,
dan keterampilan).
4 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
C PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator.
2 Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition,
Degree) dalam rumusan tujuan pembelajaran.
3 Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur.
4 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku.
D PEMILIHAN MATERI AJAR
1 Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran.
2 Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan
karakteristik peserta didik.
3 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu.
E SUMBER BELAJAR
1 Sumber belajar sesuai dan mutakhir.
2 Sumber belajar yang digunakan beragam.
3 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku.
F MEDIA PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian media pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.
2 Kesesuaian media pembelajaran untuk mengimplementasikan
pendekatan scientific.
3 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik.
G METODE PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.
2 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan scientific.
H SKENARIO PEMBELAJARAN
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas (apersepsi, motivasi,
orientasi).
2 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan scientific
(mengamati, menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan,
Lampiran 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
mengomunikasikan).
3 Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas (menyimpulkan, evaluasi,
refleksi, tindak lanjut).
4 Materi pembelajaran disajikan dengan skenario yang sistematis.
5 Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode
pembelajaran yang dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam
tujuan pembelajaran.
6 Keterpaduan antar konsep/muatan pelajaran tertata dengan baik
sehingga perpindahan antar konsep/muatan pelajaran berjalan landai.
7 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan
siswa.
8 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
9 Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proporsional.
I IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TERPADU TIPE
THREADED
1 Karakteristik memadukan beberapa keterampilan metakurikulum yang
meliputi keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan
kecerdasan ganda, keterampilan kerjasama, dan keterampilan
mengorganisir waktu pada pembelajaran terpadu tipe threaded nampak
jelas dalam proses pembelajaran.
2 Karakteristik memadukan keterampilan dalam beberapa bidang studi
lintas tema pada pembelajaran terpadu tipe threaded nampak jelas dalam
proses pembelajaran.
3 Karakteristik keterpaduan terletak pada persamaan keterampilan yang
terdapat pada beberapa bidang studi pada pembelajaran terpadu tipe
threaded nampak jelas dalam proses pembelajaran.
4 RPP pembelajaran terpadu tipe threaded memiliki sifat praktis dan
fungsional.
5 RPP pembelajaran terpadu tipe threaded mampu memberdayakan siswa.
6 RPP pembelajaran terpadu tipe threaded menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna (menyenangkan).
7 RPP pembelajaran terpadu tipe threaded mampu mengembangkan
keutuhan perkembangan pribadi siswa.
J PENILAIAN
1 Penilaian bersifat autentik (kontekstual dan menggunakan beragam
teknik penilaian) meliputi (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan).
2 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator
yang akan dicapai.
3 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal.
4 Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian.
5 Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian.
K LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
refleksi).
2 Rumusan petunjuk umum LKS sederhana dan mudah dipahami siswa.
3 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana dan
mudah dipahami siswa.
4 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut.
5 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya
indikator /tujuan pembelajaran.
6 Kegiatan pembelajaran dalam LKS menunjukkan karakteristik
pembelajaran terpadu tipe threaded.
7 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan scientific.
8 Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan
siswa.
9 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi.
10 Tampilan LKS indah dan menarik.
L BAHASA
1 RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai
dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Pernyataan Uji Coba Perangkat Pembelajaran Terpadu
Tipe Threaded
No. Pernyataan
A IDENTITAS RPP
1 Kelengkapan unsur identitas RPP (satuan pendidikan, kelas, semester,
pembelajaran terpadu tipe tertentu, alokasi waktu)
B PERUMUSAN INDIKATOR
1 Kesesuaian rumusan indikator dengan KI, dan KD
2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi
yang diukur
3 Kesesuaian dengan aspek (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan,
dan keterampilan)
4 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
C PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator
2 Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition,
Degree) dalam rumusan tujuan pembelajaran
3 Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur
4 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku
D PEMILIHAN MATERI AJAR
1 Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan
karakteristik peserta didik
3 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu
E SUMBER BELAJAR
1 Sumber belajar sesuai dan mutakhir
2 Sumber belajar yang digunakan beragam
3 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku
F MEDIA PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian media pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.
2 Kesesuaian media pembelajaran untuk mengimplementasikan
pendekatan scientific
3 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik
G METODE PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan Scientific
Lampiran 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
H SKENARIO PEMBELAJARAN
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas (apersepsi, motivasi,
orientasi)
2 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan scientific
(mengamati, menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan,
mengomunikasikan)
3 Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas (menyimpulkan, evaluasi,
refleksi, tindak lanjut)
4 Materi pembelajaran disajikan dengan skenario yang sistematis
5 Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode
pembelajaran yang dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam
tujuan pembelajaran
6 Keterpaduan antar konsep/muatan pelajaran tertata dengan baik
sehingga perpindahan antar konsep/muatan pelajaran berjalan landai
7 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan
siswa
8 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna
9 Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proporsional
I IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TERPADU TIPE
THREADED
1
Karakteristik memadukan beberapa keterampilan metakurikulum yang
meliputi keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan
kecerdasan ganda, keterampilan kerjasama, dan keterampilan
mengorganisir waktu pada pembelajaran terpadu tipe threaded nampak
jelas dalam proses pembelajaran
2
Karakteristik memadukan keterampilan dalam beberapa bidang studi
lintas tema pada pembelajaran terpadu tipe threaded nampak jelas dalam
proses pembelajaran
3
Karakteristik keterpaduan terletak pada persamaan keterampilan yang
terdapat pada beberapa bidang studi pada pembelajaran terpadu tipe
threaded nampak jelas dalam proses pembelajaran
4 RPP pembelajaran terpadu tipe threaded memiliki sifat praktis dan
fungsional
5 RPP pembelajaran terpadu tipe threaded mampu memberdayakan siswa
6 RPP pembelajaran terpadu tipe threaded menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna (menyenangkan)
7 RPP pembelajaran terpadu mampu mengembangkan keutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
perkembangan pribadi siswa
J PENILAIAN
1 Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik
penilaian) meliputi (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan)
2 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator
yang akan dicapai
3 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal
4 Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian
5 Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian
J LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan
refleksi)
2 Rumusan petunjuk umum LKS sederhana dan mudah dipahami siswa
3 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan
mudah dipahami siswa
4 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut
5 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya
indikator /tujuan pembelajaran
6 Kegiatan pembelajaran dalam LKS menunjukkan karakteristik
pembelajaran terpadu tipe threaded
7 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan scientific
8 Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan
siswa
9 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi
10 Tampilan LKS indah dan menarik
J BAHASA
1 RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai
dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI))
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Validasi Pakar A Pembelajaran Terpadu
Lampiran 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Validasi Pakar B Pembelajaran Terpadu
Lampiran 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Validasi Uji Coba Guru Kelas IV A Sekolah Dasar
Lampiran 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Validasi Uji Coba Guru Kelas IV B Sekolah Dasar
Lampiran 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Foto Pelaksanaan Penelitian
Lampiran 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Biodata Penulis
Dedi Permana merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Lahir
di Purworejo, 22 Tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 14
Desember 1995. Peneliti menempuh pendidikan dasar di SDIT
Ulul Albab 1 Purworejo pada tahun 2002-2008. Pendidikan
menangah pertama ditempuh di SMP Negeri 23 Purworejo pada
tahun 2008-2011. Peneliti kemudian melanjutkan pendidikan tingkat menengah
atas di SMA Negeri 11 Purworejo pada tahun 2011-2014. Peneliti mulai tercatat
sebagai mahasiswa aktif Universitas Sanata Dharma sejak tahun 2014, khususnya
pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
Selama menempuh perkuliahan, peneliti aktif mengikuti berbagai kegiatan untuk
mengembangkan soft skill. Berikut beberapa kegiatan yang pernah diikuti oleh
peneliti:
1. Peserta English Club periode Agustus 2014-Mei 2016.
2. Peserta Kursus Mahir Tingkat Dasar (KMD) pada tanggal 26-31 Januari
2015.
3. Inisiasi PGSD pada tanggal 25-27 September 2014.
4. Seminar Kurikulum untuk Terstandarisasi (Cambridge) pada 22 Oktober
2016.
5. Peserta PPKM II pada tanggal 12-27 November 2015 dan 28 Novmber
2015.
6. Malam Kreativitas Mahasiswa PGSD 2015.
7. Parade Gamelan Anak 2014.
Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis skripsi
sebagai tugas akhir yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Terpadu Tipe Threaded untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu
Kurikulum 2013”.
Lampiran 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI