pengembangan pendidikan karakter

7
Pengembangan Pendidikan karakter Nurul Fikri sebagai sekolah yang menerapkan konsep pendidikan islam berdasarkan Al-Quran (kitab suci umat islam) dan As Sunnah (pedoman hidup yang didasari dari keseharian nabi Muhammad SAW), dalam prakteknya, menerapkan pendekatan penyelenggaraan pendidikannya dengan memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi suatu rangkaian kurikulum. Hal ini dilakukan untuk menciptakan insan yang tidak hanya cerdas namun juga berkepribadian. Kegiatan keagamaan Kegiatan Keagamaan merupakan wujud pembiasaan murid-murid untuk melakukan ibadah menjadi keseharian. Shalat Berjamaah Masjid Ulun-nuha Kegiatan Ceramah Masjid Ulun-nuha/menggabungkan beberapa ruang kelas

Upload: viramulyaningrum

Post on 13-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengembangan Pendidikan karakter

Pengembangan Pendidikan karakter

Nurul Fikri sebagai sekolah yang menerapkan konsep pendidikan islam berdasarkan Al-Quran (kitab suci umat islam) dan As Sunnah (pedoman hidup yang didasari dari keseharian nabi Muhammad SAW), dalam prakteknya, menerapkan pendekatan penyelenggaraan pendidikannya dengan memadukan pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi suatu rangkaian kurikulum. Hal ini dilakukan untuk menciptakan insan yang tidak hanya cerdas namun juga berkepribadian.

Kegiatan keagamaan

Kegiatan Keagamaan merupakan wujud pembiasaan murid-murid untuk melakukan ibadah menjadi keseharian.

Shalat Berjamaah Masjid Ulun-nuha

Kegiatan Ceramah Masjid Ulun-nuha/menggabungkan beberapa

ruang kelas

Masjid Ulun Nuha

Kegiatan Lomba Ruang kelas/Lapangan

Page 2: Pengembangan Pendidikan karakter

Penggunaan ruang Masjid Ulin Nuha

Kemudahan akses dan fasilitas yang dapat menunjang kegiatan ibadah keagamaan akan memudahkan penanaman nilai pendidikan keimanan. Masjid Nur Ulin Nuha merupakakan area beribadah yang baru (sbelumnya musholla al araf, sekarang menjadi kantin). Fasilitas yang ada pada masjid sebenarnya secara mendasar sudah memenuhi kebutuhan kegiatan yang terjadi di dalamnya, namun terdapat beberapa hal yang pada akhirnya menghambat proses pembentukan kepribadian tersebut yaitu:

a. Kanopi

Alur masuk masjid melalui ruang kelas

Terdapat 2 tangga (indoor&semi outdoor) menuju Masjid Ulun NuhaLebar tangga sekitar 120cm. Murid berdesakan ketika Shalat berjamaah

Page 3: Pengembangan Pendidikan karakter

Tata letak dari masjid yang tidak dihubungkan dengan kanopi sehingga menghambat perjalanan masuk ketika hujan lebat. Biasanya dalam kondisi ini para murid di kondisikan untuk menempati ruang kelas sebagai tempat beribadah solat.

Taktik Pengguna

Dalam kondisi t ersebut, ruang sholat biasanya dipindahkan menjadi ruang matematika yang posisinya berada di gedubg B.

b. Tangga

Ruang Matematika dilantai 1 biasanya menjadi tempat shalat ketika hujandengan tempat wudhu di kamar mandi

Page 4: Pengembangan Pendidikan karakter

Ukuran lebar tangga berkisar 120 – 150 cm , hal tersebut menjadikan terjadinya penumpukan dan tabrakan di waktu tertentu

c. Jarak. Lokasi Musholla yang terdapat pada Gedung C lantai 3 membuat paraa gru dan pengawas harus berusaha ekstra untuk menyuruh anak didiknya menuju tempat solat. Ketika waktu dzuhur.

Kegiatan Kesiswaan

Kegiatan ekstra kulikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan karakter melalui pengembangan bakat dan kreatifitas yang mereka miliki.

Terdapat tiga bagian besar kegiatan kesiswaan yang ada di yayasan pendidikan ini yaitu:

a. OSISb. Ekskulc. Pramuka

Terdapat beberapa ekskul yang ada di Yayasan pendidikan Nurul Fikri ini, antara lain:

a. Panahanb. Futsalc. Basketd. BSMRe. Dll

Page 5: Pengembangan Pendidikan karakter

1. Keterbaasan tempat

Lapangan yang digunakan oleh beberapa ekskul dan kegiatan lainnya tidak cukup untuk mengakomodir kegiatan-kegiaan tersebut. Siswa-siswa acap kali berebutan tempat.

2. Pemanfaatan tempatArea ekskul yang tidak setiap hari digunakan pada akhirnya hanya menjadi tempat penyimpanan barang.

1 Kondisi Ruang Pramuka

Page 6: Pengembangan Pendidikan karakter

3. Pengawasan Perilaku

Kegiatan yang berada di dalam organisasi ke siswaan ini cenderung slit di control karena tidak ada area tetap yang dapat di awasi oleh dewan Pembina kesiswaan ataupun oleh guru lainnya. Kebanyakan dari perkembangan organisasi hanya beredar di ranah siswa.