pengembangan pendidikan karakter melalui …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/tesis...

73
i PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI MI MA’ARIF NU GLOBAL BLOTONGAN SIDOREJO SALATIGA TAHUN 2018/2019 oleh SAMSUL HUDA NIM. 12010160028 Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

i

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI

PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL

DI MI MA’ARIF NU GLOBAL BLOTONGAN SIDOREJO

SALATIGA TAHUN 2018/2019

oleh

SAMSUL HUDA

NIM. 12010160028

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019

Page 2: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

ii

Page 3: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

iii

Page 4: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

iv

MOTTO

من اراد الدنيا فعليه ابلعلم ومن اراد االخرة فعليه ابلعلم

ومن ارادمها فعليه ابلعلم

“Barang Siapa menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka ia harus memiliki

ilmunya, Barang siapa menghendaki (kebahagiaan) akhirat, ia harus memiliki

ilmunya dan Barang siapa yang ingin meraih keduanya ia harus memiliki ilmunya

(ilmu dunia dan akhirat)”.

Page 5: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

v

PRAKATA

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang senantiasa

memberikan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya, serta pertolongannya sehingga tesis

ini dapat terselesaikan. Salawat serta salamtidak lupa penulis sampaikan untuk

baginda Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah memberikan tauladan yang baik

kepada umatnya, sehingga memberikan motivasi tersendiri bagi penulis dalam

menuntut ilmu pengetahuaan dan menyelesaikan tesis ini.Tesis yang berjudul

Pengembangan Karakter Siswa Sekolah Dasar melalui Pembelajaran Berbasis

Kearifan Lokal di MI Ma’arif NU Global Blotongan Sidorejo Salatiga Tahun

Pelajaran 2018/2019 ini disusun guna memberikan kontribusi di bidang keilmuan.

Dalam penyusunannya, penelitian ini tidak dapat terseleaikan dengan mudah tanpa

adanya bantuan, dukungan, arahan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati penulis ingin

berterimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Zakiyuddin Baidhawy selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Prof. Dr. Asfa Widiyanto, P.h.D. selaku Direktur Pascasarjana IAIN

Salatiga dengan segala kebijaksanaanya memudahkan dalam terselesaikannya

tesis ini.

3. Bapak Dr. Ruwandi, MA. selaku Kaprodi Pendidikan Agama Islam

Pascasarjana.

4. Bapak Dr. Ruwandi, MA selaku dosen pembimbing tesis, yang senantiasa

memberikan bimbingan, arahan, petunjuk-petunjuk penyusunan tesis, dan

memberikan tambahan wawasan mengenai toleransi, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini dengan baik.

Page 6: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

vi

5. Guru Besar dan Dosen beserta Staff Pascasarjana IAIN Salatiga.

6. Murobbi Rukhii kyai kulo Bapak KH. Fuad Habib Dimyathi Pondok Tremas

Pacitan yang selalu memberikan doa, semoga sehat selalu dan semoga saya

mendapatkan kemanfaatan dan keberkahan dari beliau.

7. Bapak Khaeroni, S.PdI selaku Kepala Madrasah MI Ma’arif NU Global

Blotongan, beliau yang telah memberika ijin bagi peneliti untuk melaksanakan

penelitian di MI Ma’arif NU Global Blotongan .

8. Bapak/Ibu Guru MI Ma’arif NU Global Blotongan, yang telah membantu

peneliti untuk melancarkan penggalian informasi di pondok pesantren.

9. Bapak dan Ibu saya tercinta Bapak Warjisin dan Ibu Khotimah, yang tidak

henti-henti selalu memberikan support dan doanya, sehingga saya bisa menjadi

orang yang berguna menempuh pendidikan sejauh ini.

10. Semua teman-teman Pascasarjana 2016 kelas B dan semua teman saya,

terkhusus buat saudara Hakim, Rokhim, Alwi, Mustaqhfiroh, Hasannudiin,

Banjari, Saiful Bahri, Widiatmoko, Mukharror dan Budi Prasetya, terima kasih

telah memberikan sumbangsih keilmuan dan pengalamannya, sehingga

memberikan banyak pelajaran bagi saya, dan teman-teman yang telah

membantu saya dalam menyelesaikan tugas akhir, semoga kita selalu dalam

rahmat Allah SWT dan selalu bisa menjadi orang yang lebih baik dan berguna

bagi sesama dan agama kita.

Salatiga, 2019

Samsul Huda

Page 7: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

vii

ABSTRAK

Pengembangan Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Berbasis Kearifan

Lokal di MI Ma’arif NU Global Blotongan Sidorejo Salatiga Tahun Pelajaran

2018/2019, Tesis, Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga,

2019, Pembimbing Dr. Ruwandi, M.A.

Penelitian ini dilatarbelakangi fenomena semakin memudarnya pemahaman

masyarakat Salatiga atas kearifan lokal yang menjadi karakter dan degradasi moral

yang semakin menurun. Sehingga perlu adanya sebuah media yang bisa menjadi

solusi untuk menguatkan kembali pemahaman nilai tersebut pada diri masyarakat

Salatiga. Bagi penulis, agenda penguatan nilai kearifan lokal akan menjadi lebih

efektif ketika dilaksanakan melalui pendidikan dan pembelajaran, karena dengan

media tersebut akan memudahkan terciptanya pemahaman atas kearifan lokal

melalui materi dan interaksi yang terjadi antar individu dalam pembelajaran. Agar

agenda tersebut menghasilkan dampak yang lebih kuat, maka kiranya harus dimulai

sejak duduk di bangku sekolah dasar, sebagaimana yang dilaksanakan di MI

Ma’arif NU Global Blotongan Sidorejo Salatiga, tentang pengembangan karakter

anak usia dini melalui pembelajaran berbasis kearifan lokal di MI Ma’arif NU

Global Blotongan Sidorejo Salatiga, mulai dari desain pembelajarannyasampai

pada implikasi yang didapatkan dari pembelajaran tersebut khususnya pada ranah

pengembangan karakter siswa sekolah dasar.

Penelitian lapangan ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif

dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan datanya meliputi

observasi, wawancara, dialog, cerita dan dokumentasi.

Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa Desain pembelajaran berbasis

kearifan lokal di MI Ma’arif NU Global Blotongan Sidorejo Salatiga diorientasikan

pada pengembangan aspek-aspek dasar perkembangan siswa sekolah dasar yang

dengan nilai kearifan lokal yang ada di masyarakat, basis pengembangannya

diarahkan pada: Pertama, pengembangan aspek Akhlak Terpuji anak didik. Kedua,

pengembangan aspek Intelektual dan Agama pada anak didik, dan Ketiga,

pengembangan aspek Sosialisasi dan Interaksi bagi anak didik di MI Ma’arif NU

Global Blotongan Sidorejo Salatiga. Implikasi aspek Akhlak Terpuji, anak didik

menjadi lebih disiplin, sopan santun dalam bertindak dan berucap. Kedua, dalam

konteks pengembangan karakter aspek Intelektual dan Agama, anak terbiasa

melaksanakan sholat, mengawali kegiatan dengan doa dan mulai hafal surat-surat

pendek dan bisa menulis huruf arab pegon. Ketiga, dalam konteks pengembangan

karakter aspek Sosialisasi dan Interaksi, anak sudah mulai berlatih untuk

bersosialisasi dan berinteraksi secara baik dengan teman-temannya, sehingga ketika

hidup dimasyarakat anak didik dapat menghormati dan bersosial dengan baik.

Kata kunci: Pendidikan Karakter, Pembelajaran, dan Kearifan Lokal.

Page 8: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

viii

ABSTRACT

Character Development of Elementary School Students through Local Wisdom

Based Learning in MI Ma'arif NU Global Blotongan Sidorejo Salatiga 2018/2019

Academic Year, Thesis, Postgraduate Program of the Salatiga State Islamic

Institute, 2019.

The background of this research is the phenomenon of the increasingly

waning understanding of the Salatiga community on local wisdom which has

become a character of declining moral degradation. So that there needs to be a

media that can be a solution to strengthen the understanding of that value in the

Salatiga community. For the author, the agenda of strengthening the value of local

wisdom will be more effective when implemented through education and learning,

because with the media it will facilitate the creation of an understanding of local

wisdom through material and interactions that occur between individuals in

learning. In order for the agenda to have a stronger impact, it should be started from

elementary school, as was done at the NU Global Ma'arif MI Blambangan Sidorejo

Salatiga, about developing the character of early childhood through local wisdom-

based learning in MI Ma'arif NU Global Blotongan Sidorejo Salatiga, starting from

the design of learning to the implications obtained from this learning, especially in

the realm of character development for elementary school students.

This field research is included in qualitative research using description

qualitative methods and phenomenology approaches. Data collection techniques

include observation, interviews, dialogue, stories and documentation.

From this study, the results showed that the design of local wisdom-based

learning in the Global NU Ma'arif MI, Sidorejo Blotongan, Salatiga, was oriented

to the development of basic aspects of the development of elementary school

students with the value of local wisdom in the community. aspects of Morals

Honored students. Second, the development of Intellectual and Religious aspects in

students, and Third, the development of aspects of Socialization and Interaction for

students in MI Ma'arif NU Global Blotongan Sidorejo Salatiga. Implications of the

aspect of Praised Morals, students become more disciplined, polite in acting and

speaking. Second, in the context of developing the intellectual and religious aspects

of the character, children are accustomed to praying, starting activities with prayer

and starting to memorize short letters and can write Pegon Arabic letters. Third, in

the context of the character development aspects of Socialization and Interaction,

children have begun to practice to socialize and interact well with their friends, so

that when living in the community students can respect and socialize well.

Keywords: Character Learning, Local Wisdom-Based Learning.

Page 9: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... I

PENGESAHAN.............................................................................................. Ii

HALAMAN PERNYATAAN........................................................................ Iv

MOTTO.......................................................................................................... V

PRAKATA........................................................................................... Vi

PERSEMBAHAN........................................................................................... Vii

ABSTRAK..................................................................................................... viii

DAFTAR ISI................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... Xv

BAB I :PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Latar Belakang................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................ 3

C. Signifikasi Masalah .......................................................................... 4

1. Tujuan Penelitian........................................................................ 4

2. Manfaat Penelitian ..................................................................... 4

D. Kajian Pustaka................................................................................. 5

1. Penelitian Terdahulu..................................................................... 5

2. Kajian Teori ................................................................................. 7

E. Metode Penelitian............................................................................ 9

1. Subjek Sumber Data.................................................................. 10

2. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 11

3. Analisis Data .......................................... 12

BAB II : Desain Pendidikan Karakter .....................................................

A. Sejarah Singkat MI Ma’arif NU Blotongan..................................... 13

B. Penjabaran Kurikulum Karakter Berbasis Kearifan Lokal..............

27

Page 10: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

x

BAB III: Pelaksanaan Pendidikan Karakter ................................................. 27

A. Perumusan Kurikulum Berbasis Karakter...................................... 28

B. Penjabaran Kurikulum Berbasis Karakter.................... 28

C. Langkah-Langkah pelaksanaan Pendidikan Karakter................ 29

31

BAB IV : Pengembangan Pelaksanaan Pendidikan Karakter....................... 32

A. Temuan Pelaksanaan Pendidikan Karakter 33

B. Implikasi Pengembangan Karskter 36

BAB V PENUTUP......................................................................................... 45

A. Kesimpulan ..................................................................................... 46

B. Saran................................................................................................ 47

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

LAMPIRAN

BIOGRAFI PENULIS

49

52

59

Page 11: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bangsa Indonesia saat ini mengalami berbagai persoalan nasional yang

tidak mudah untuk diatasi. Persoalan itu kalau tidak dapat diatasi, akan

mengganggu perkembangan dan bahkan kehidupan bangsa ini ke depan. Beberapa

persoalan itu antara lain: soal korupsi, keadilan sosial, kurangnya penghargaan pada

pribadi manusia, daya tahan yang lemah pada orang muda, konflik yang sering

memakan korban jiwa, kurangnya perhatian pada warga bangsa yang miskin dan

narkoba.1

Melihat fenomena persoalan yang sedang dihadapi bangsa saat ini,

pendidikan karakter menjadi solusi perbaikan moral suatu bangsa sehingga penting

untuk ditanamkan pada anak dalam kaitannya dengan masa tumbuh kembang dan

relasi sosial anak.2

Tokoh penggagas pendidikan karakter, Thomas Lickona memberi definisi

pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang

sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang

inti. Dan lebih luas lagi ia menyebutkan pendidikan karakter adalah usaha sengaja

(sadar) untuk mewujudkan kebajikan, yaitu kualitas kemanusiaan yang baik secara

1Paul Suparno, SJ, Pendidikan Karakter di Sekolah, Yogyakarta: PT Kanisius, 2015, 13 4. 2Lee dan Chau-kiu, C, “Improving Social Competence Through Character Education”,

Evalution and Program Planning, Vol. 33 No. 3, (August 2010), 255-263.

Page 12: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

2

objektif, bukan hanya baik untuk individu perseorangan, tetapi juga baik untuk

masyarakat secara keseluruhan.3

Teori yang ditawarkan oleh Thomas Lickona secara umum sesuai dengan

tujuan pendidikan nasional, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Akhir–akhir ini kearifan lokal terabaikan adanya. Sebagai bangsa yang

Bhinneka Tunggal Ika, sebenarnya Indonesia mempunyai banyak tradisi dan nilai-

nilai kearifan lokal yang perlu dilestarikan dan dikembangkan agar karakter dan ciri

khas manusia Indonesia dengan berbagai nilai budayanya tidak hilang begitu saja

seiring pengaruh-pengaruh negatif budaya materialisme dan individualisme.

Banyak tradisi dan nilai-nilai lokal justru menjadi kekuatan yang sangat penting

dalam kerangka ketahanan kehidupan berbangsa bernegara Indonesia di era

globalisasi dan era informasi saat ini.

Sayangnya, nilai-nilai kearifan lokal tersebut belum secara serius masuk

dalam agenda perbaikan pendidikan nasional. Keseragaman materi pelajaran masih

tampak di sekolah-sekolah walaupun sudah ada kurikulum muatan lokal. Oleh

karena itu, diperlukan adanya kreativitas dan inovasi untuk mengintregasikan nilai-

3Thomas Lickona, Character Matters; Persoalan Karakter, Bagaimana Membantu

AnakMengembangkan Penilaian Yang Baik, Integritas dan Kebajikan Penting Lainnya, Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2015, 6.

Page 13: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

3

nilai kearifan lokal dalam proses pembelajaran di sekolah dengan payung

pendidikan karakter bangsa.

Dari permasalahan di atas peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam

mengenai pengembangan karakter siswa sekolah dasar melalui pembelajaran

berbasis kearifan lokal di MI Ma’arif NU Global Blotongan Sidorejo Salatiga.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah

kajian pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana Desain MI Ma’arif Global NU dalam menerapkan pendidikan nilai-

nilai karakter melalui pembelajaran berbasis kearifan lokal?

2. Bagaimana Pelaksanaan pendidikan karakter siswa dalam menerapkan nilai-

nilai karakter siswa melalui pembelajaran berbasis kearifan lokal di MI Ma’arif

NU Global Blotongan Sidorejo Salatiga?

3. Bagaimana pengembangan karakter siswa dalam menerapkan nilai-nilai

karakter siswa melalui pembelajaran berbasis kearifan lokal di MI Ma’arif NU

Glosbal Blotongan Sidorejo Salatiga?

C. Signifikansi Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Memaparkan hasil penerapan dan efektivitas dalam pengembangan

karakter siswa sekolah dasar melalui pembelajaran berbasis kearifan lokal di

MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga.

Page 14: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

4

2. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukan sebuah penelitian setidaknya dapat diperoleh

beberapa manfaat, diantaranya adalah:

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini secara teoritis diharapkan memiliki kontribusi dalam

menggali pola pembelajaran berbasis kearifan lokal yang dikembangkan

di sekolah dasar. Dengan ditemukannya pola pembelajaran yang

dilaksanakan maka secara konseptual dapat dianalisis sejauh penggunaan

pembelajaran berbasis kearifan lokal berdampak pada pembentukan

karakter anak didik.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini secara praktis diharapkan memiliki kegunaan bagi praktisi

untuk dijadikan acuan bagi pengembangan karakter siswa sekolah dasar

dalam rangka menjaga keberlangsungan kearifan lokal, agar anak-anak

yang belajar dalam sekolah dasar model tersebut nantinya dapat menjadi

penjaga kearifan lokal di masing-masing daerah.

D. Tinjauan Pustaka

Ada beberapa pijakan mengenai penelitian terdahulu yang secara khusus

terkait dengan judul yang penulis angkat, antara lain:

Pertama, Jurnal saudari Ulfah Fajarini dengan judul; Peranan kearifan

Lokal Dalam Pendidikan Karakter, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Page 15: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

5

Penelitian ini memberikan informasi tentang kearifan lokal akan abadi apabila

terimplimentasikan dalam kebijakan Negara.4

Kedua, Jurnal kemendikbud yang ditulis oleh Sri Judiani dengan judul;

Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar Melalui Penguatan

Pelaksanaan Kurikulum, 2010. Tulisan ini memberikan informasi mengenai

jawaban pemerintah terhadap degradasi peserta didik yang saat ini sering terjadi di

negara Indonesia.5

Ketiga, Jurnal saudari Ni Wayan Sartini, “Menggali Nilai Kearifan Lokal

Budaya Jawa Lewat Ungkapan (Bebasan, Saloka, dan Paribasa). Pascasarjana

Universitas Airlangga Surabaya, 2009. Dalam jurnal ini dijelaskandan ditemukan

bahwa ungkapan-ungkapan dalam bahasa jawa mengandung banyak nilai ajaran

moral yang mungkin bisa diterima oleh etnis lain.6

Keempat, Jurnal saudariMiranita Khusniati, Model Pembelajaran Sains

Berbasis Kearifan Lokal Dalam Menumbuhkan Karakter Konservasi, Pasca

Sarjana UNNES, 2014. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa model

pembelajaran sains berbasis kearifan lokal yaitu dengan melakukan observasi

terhadap suatu kebudayaan yang ada di masyarakat untuk selanjutnya direkontruksi

konsep-konsep sainsnya yang pada akhirnya mampu menumbuhkan nilai karakter

konservasi peserta didik.7

4Ulfah Fajarini, “Peranan Kearifan Lokal Dalam Pendidikan Karakter”, Sosio Didaktika,

Vol. 1, No. 2 (Des 2014), 123 5Sri Judiani. “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar Melalui Penguatan

Pelaksanaan Kurikulum”, Jurnal Kemendikbud , Vol. 16, No.9, (Okt 2010), 285. 6Ni Wayan Sartini, “Menggali Nilai Kearifan Lokal Budaya Jawa Lewat Ungkapan

(Bebasan, Saloka, dan Paribasa)”, Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, Vol. 5, No. 1 (April 2009), 28. 7Miranita Khusniati, “Model Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal Dalam

Menumbuhkan Karakter Konservasi”, Indonesian Journal Of Conserfation, vol. 3, No. 1 (Juni

2014), 68.

Page 16: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

6

Adapun referensi Kelima, Tesis Saudari Juli Amaliya Nasuha, Pendidikan

Karakter Dalam Kurikulum 2013(Analisis Buku Siswa Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti Di Sekolah Dasar). Hasil penelitian tesis ini

menunjukkan bahwa muatan pendidikan karakter yang tercantum pada buku

pendidikan Agama Islam ada 20 nilai karakter di antaranya: rasa ingin tahu, peduli

sosial, sopan santun, kemandirian, berakhlak mulia, peduli lingkungan, bersyukur,

tanggung jawab, demokratis, religius, gemar membaca, komunikatif, sabar, jujur,

percaya diri, menghargai kesehatan, disiplin, kerja keras, beriman dan kerja sama.8

E. Kerangka Teori

Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah berangkat dari

konsep pendidikan karakter secara umum yang kemudian dikonfirmasikan dengan

pembelajaran berbasis kearifan lokal. Istilah karakter secara harfiah berasal dari

bahasa Latin “Character”, yang antara lain berarti: watak, tabiat, sifat-sifat

kejiwaan, budi pekerti, kepribadian atau akhlak. Sedangkan secara istilah, karakter

diartikan sebagai sifat manusiapada umumnya dimana manusia mempunyai banyak

sifat yang tergantung darifaktor kehidupannya sendiri. Karakter adalah sifat

kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang atau

sekelompok orang.9 Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang

berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,

lingkungan, dan kebangsaanyang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,

8Juli Amaliya Nasuha, “Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum 2013(Analisis Buku Siswa

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Di Sekolah Dasar)”, Thesis, UIN Sunan

Ampel Surabaya, 2014, 20. 9Azumardi Azra, Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, Jakarta: Logos, 1998,

11.

Page 17: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

7

perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama,

budaya, dan adat istiadat.

Sedangkan kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan

serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh

masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan

mereka. Dalam bahasa asing sering juga dikonsepsikan sebagai kebijakan setempat

“local wisdom” atau pengetahuan setempat “local knowledge” atau kecerdasan

setempat “local genious”.

Menurut Rahyono, kearifan lokal merupakan kecerdasan manusia yang

dimiliki oleh kelompok etnis tertentu yang diperoleh melalui pengalaman

masyarakat.10 Artinya, kearifan lokal adalah hasil dari masyarakat tertentu melalui

pengalaman mereka dan belum tentu dialami oleh masyarakat yang lain. Nilai-nilai

tersebut akan melekat sangat kuat pada masyarakat tertentu dan nilai itu sudah

melalui perjalanan waktu yang panjang, sepanjang masyarakat tersebut.

Yang perlu diketahui adalah bahwa kearifan lokal merupakan pengetahuan

yang eksplisit yang muncul dari periode panjang yang berevolusi bersama-sama

masyarakat dan lingkungannya dalam sistem lokal yang sudah dialami bersama-

sama.11 Proses evolusi yang begitu panjang dan melekat dalam masyarakat dapat

menjadikan kearifan lokal sebagai sumber energi potensial dari sistem pengetahuan

kolektif masyarakat untuk hidup bersama secara dinamis dan damai. Pengertian ini

melihat kearifan lokal tidak sekadar sebagai acuan tingkah laku seseorang, tetapi

10Fx, Rahyono, Kearifan Budaya dalam Kota, Jakarta: Wedatama Widyasastra, 2009, 23. 11E. Tiezzi, N. Marchettini, & M. Rossini, “Extending the Environmental Wisdom Beyond

the Lokal Scenario: Ecodynamic Analysis and the Learning Community”, Transactions on Ecology

and the Environment, Vol. 63, Number 1 (March 2003), 1-5.

Page 18: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

8

lebih jauh, yaitu mampu mendinamisasi kehidupan masyarakat yang penuh

keadaban.

Jadi, Kearifan lokal merupakan hasil proses dialektika antara individu

dengan lingkungannya. Kearifan lokal merupakan respon individu terhadap kondisi

lingkungannya. Pada aras individual, kearifan lokal muncul sebagai hasil dari

proses kerja kognitif individu sebagai upaya menetapkan pilihan nilai-nilai yang

dianggap paling tepat bagi mereka. Pada aras kelompok, kearifan lokal merupakan

upaya menemukan nilai-nilai bersama sebagai akibat dari pola-pola hubungan yang

telah tersusun dalam sebuah lingkungan.

F. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metodologi penelitian deskriptif

berkesinambungan (continous description) yang memiliki karakteristik penelitian

kualitatif. Yang dimaksudkan dengan penelitian continous description adalah kerja

meneliti secara deskriptif yang dilakukan secara terus menerus atas suatu objek

penelitian. Dalam hal ini, peneliti berusaha mengkaji satu persatu data yang peneliti

dapat dari MI Blotongan, untuk kemudian mendeskripsikan data tersebut secara

sinergis sesuai dengan yang ada di lapangan, serta tetap berkesinambungan

berdasarkan proses penelitian yang peneliti kerjakan di MI Blotongan.

Jadi dalam meneliti tentang keberadaan pembangunan karakter anak

melalui pembelajaran berbasis kearifan lokal di MI Blotongan ini, peneliti meneliti

secara berkelanjutan dan mendeskripsikan secara sistematis mengenai gambaran,

Page 19: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

9

fakta dan sifat antar fenomena yang berkembang selama pembelajaran, dan sesuai

rekaman penelitian yang peneliti dapat di lapangan.

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan

paradigma penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.12 Pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologi.13

Dimaksudkan untuk mencari atau menemukan makna dari hal-hal yang esensial

atau mendasar dari pengalaman hidup tersebut..

2. Setting Penelitian

Penilitian ini dilakukan di MI Ma’arif NU Blotongan Salatiga. Fokus

penelitian dilakukan terhadap implementasi pendidikan karakter yang ada di MI

Ma’arif NU Blotongan Salatiga.

3. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini dibagi kedalam dua: pertama, sumber

data primer yang meliputi guru, staff, orang tua murid, dan murid. Sedangkan

sumber data skunder yaitu sumber-sumber yang dijadikan pendukung dalam

penelitian ini, diantaranya meliputi: dokumen kurikulum, dokumen rencana

perangkat pembelajaran, dokumen program tahunan (prota), dokumen program

semester (promes), data guru, data siswa, profil sekolah, dsb.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

12R. Bogdan dan Taylor, Steven, Introduction to Qualitative Research Method, John

Willey& Sons, 1984, 135. 13Steven Sanderson, Sosiologi Makro, terj. Sahat Simamora, Jakarta: Bina Aksara, 1984,

253.

Page 20: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

10

Observasi14 dilakukan dengan cara mengamati secara langsung

proses pembelajaran di sekolah. Disamping itu, melakukan pengamatan

langsung terhadap perilaku peserta didik terutama berkaitan dengan

implementasi pendidikan karakter pada peserta didik.

b. Wawancara

Wawancara15 dimaksudkan untuk menggali informasi terkait fokus

penelitian, dalam hal ini: pihak yayasan, kepala sekolah, guru, orang tua

murid, dan murid.

c. Dokumentasi

Dokumentasi16 dibutuhkan dalam rangka melengkapi informasi

dalam penelitian ini, meliputi data tentang strutur organisasi, visi, misi,

tujuan, data tenaga pendidikan, data siswa, sarana-prasarana, dsb.

5. Teknik Analisa Data

Analisa data merupakan proses terus menerus dengan pola keteraturan,

penjelasan dan proporsisis. Dalam siklus tersebut peneliti mulai bergerak

dengan komponen analisis data dan pengumpulan data selama proses

berlangsung. Reduksi data dilakukan dengan mengklarifikasi data yang sejenis

dan melakukan kodefikasi. Deskripsi penyajian data dilakukan sesuai dengan

pokok permasalahan. Secara visual proses analisis data dapat digambarkan

sebagai berikut :

14Felick, U., An Introduction to Qualitattive Research (2nded.) (London: Sage Publications,

2002), hlm. 17. 15Hadari Nawawi dan Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta:

Gajah Madah University Press, 2005, 23. 16Wirawan Sarlito, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2000, 71-

73.

Page 21: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

11

Gambar 1. Skema Proses Analisis Data

Skema di atas menjelaskan bahwa pengumpulan data merupakan tahap

awal, kemudian dilanjutkan dengan analisa data. Pada tahap analisa data ini ada

tiga langkah yang harus dilalui yaitu reduksi data, sajian data dan kemudian

dilakukan verifikasi. Setelah semua data terkumpul baik melalui observasi,

wawancara, dokumentasi dan studi pustaka, maka langkah selanjutnya adalah

melakukan analisis data. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan

analisis kritis. Gagasan penelitian analitis kritis adalah mendeskripsikan,

membahas dan mengkritik gagasan primer yaitu mengenai hasil penelitian yang

peneliti dapat dari pengembangan karakter di MI Blotongan yang selanjutnya

dikonfrontasikan dengan gagasan primer yang lain yaitu praksis pelaksanaan

pendidikan karakter yang didesain oleh Kemdikbud, dalam upaya studi

perbandingan, hubungan dan pengembangan model. Dalam analitis kritis ini

peneliti mengarahkan pembelajaran anak melalui pembelajaran berbasis

kearifan lokal di MI Blotongan Salatiga. dengan berfikir kritis guna

Pengumpulan

Data

Analisa Data

Reduksi Data Sajian Data

Hasil

Penarikan

Kesimpulan dan

Verifikasi

Page 22: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

12

mendapatkan hasil penelitian yang sangat maksimal dan sesuai tujuan penelitian

yang telah peneliti rumuskan.

Page 23: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

13

BAB II

DESAIN PENDIDIKAN KARAKTER DI MI MA’ARIF NU

GLOBAL BLOTONGAN SALATIGA

A. Sejarah Singkat Berdirinya MI Ma’arif Nu Global Blotongan

Tepat pada tanggal 1 Agustus 1966 MI Ma’arif Global ini berdiri. Atas

dorongan masyarakat daerah Blotongan yang menginginkan adanya sekolah dasar

berbasis agama islam, MI Ma’arif Global dapat berdiri dengan cepat dan lancar.

Tokoh pendiri madrasah ini ialah Raden Ahmad Affandi yang merupakan seorang

ulama’ di Blotongan kecamatan Sidorejokota Salatiga. MI Ma’arif Global

Blotongan ini berdiri juga atas dukungan masyarakat awalnya kegiatan belajar

mengajar di lakukan di masjid milik raden effendi sendiri namun, semakin

berkembangnya madrasah ini akhirnya mendapatkan tanah bengkok dari kelurahan

dan melalui swadaya masyarakat akhirnya Madrasah Ibtidaiyah memiliki gedung

sendiri.

B. Desain Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal

Pembelajaran merupakan kata baru dalam konteks pendidikan di Indonesia.

Sebelumnya, lebih dikenal dengan istilah pengajaran ataubelajar mengajar. Belajar

mengajar menitikberatkan pada aspek kognitif dan psikomotorik saja sedangkan

pembelajaran lebih menitikberatkan pada partisipasi siswa dengan landasan

keseimbangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Jadi belajar adalah terjadinya perubahan kemampuan bereaksi dan relatif

memiliki keajegan sebagai hasil latihan yang diperkuat. Sedangkan dalam versi

Page 24: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

14

yang lain Reber melihat perilaku belajar lebih cenderung kognitivis, dan ini tidak

banyak direspon oleh para ahli psikologi.

Chaplin, dalam Dictionary of Psychology, menjelaskan pengertian belajar.

“….acquisition of any relatively permanent change in behavior as a result of

practice and experience. Intinya, pertama adalah perolehan perubahan tingkah laku

yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Sedangkan rumusan

pengertian yang kedua adalah “….process of acquiring responses as a result of

special practice”.17

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

suatu proses penambahan informasi dan fakta-faktanya, yang mengendap menjadi

pengetahuan. Segala sesuatu yang dipelajari adalah menghubungkan antara

pengalaman-pengalaman individu dengan pengetahuan yang tidak dapat dipisah-

pisahkan. Jadi belajar bukan semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-

fakta yang tersaji dalam bentuk materi pelajaran yang terkadang masih sangat

verbal, sebagai latihan belaka, seperti latihan membaca dan menulis.

Dengan menjadikan kearifan lokal lengkap dengan berbagai nilai adi luhung

yang ada di dalamnya sebagai basis pembelajaran, maka hal mendasar yang perlu

dilakukan adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai lokal tersebut ke dalam

semua komponen-komponen utama dari desain pembelajaran anak, mulai dari

tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode yang digunakan dalam

pembelajaran, sarana dan media pembelajaran dan penilaian atau evaluasi

17 Chaplin, JP. Dictionary Of Psychology, Fifth Printing (New York: Dell Publishing Co.,

Inc)., hal 790.

Page 25: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

15

pembelajaran. Karena dengan cara seperti itulah, proses internalisasi nilai-nilai

kearifan lokal dalam pembelajaran akan berlangsung secara komprehensif di semua

aspek pembelajaran anak.

Adapun komponen utama dari desain pembelajaran karakter berbasis kearifan

lokal adalah sebagai berikut:

1. Tujuan

Tujuan merupakan unsur paling pokok dalam suatu kegiatan, maka dalam

kegiatan apapun tujuan tidak bisa diabaikan, demikian juga dalam program

pembelajaran Anak. Perlu diketahui bersama bahwa Pendidikan bertujuanuntuk

mengembangkan seluruh potensi anak agar kelak anak dapat berfungsi sebagai

manusia yang utuh sesuai dengan falsafah bangsa.

Adapun kegiatan pembelajaran karakter menurut Nibras OR Salim dalam

buku Acuan Menu Pembelajaran pada anak, bertujuan agar anak mampu :

a. Melakukan ibadah, mengenal dan percaya ciptaan Tuhan dan mencitai

sesama.

b. Mengelola keterampilan tubuh termasuk gerakan-gerakan yang mengontrol

gerakan tubuh, gerakan kasar dan halus serta menerima rangsangan sensorik

(panca indera).

c. Menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat

berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk bekajar dan berpikir.

d. Berpikir logis, kritis, memberi alasan, memecahkan masalah dan

menemukan hubungan sebab akibat.

Page 26: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

16

e. Memiliki kepekaan terhadap irama nada, birama, berbagai bunyi, bertepuk

tangan serta menghargai karya yang kreatif.

f. Mengenal lingkungan alam, sosial, peranan masyarakat dan menghargai

keragaman sosial dan budaya, serta mampu mengembangkan konsep diri,

sikap positif terhadap belajar, kontrol diri dan rasa memiliki.18

Ketika kearifan lokal menjadi bagian integral dalam sebuah pembelajaran,

maka salah satu yang menjadi tujuan pokok pembelajaran anak adalah:

mengantarkan anak untuk mengkonstruksi nilai-nilai kearifan lokal pada dirinya,

sebagai pijakan kehidupan di masa yang akan datang. Bahkan tujuan khusus

tersebut harus menjadi nafas dari semua tujuan yang telah termaktub

sebagaimana di atas.

Selain tujuan yang spesifik, orientasi belajar anak juga bukan hanya

terfokus pada mengejar prestasi seperti membaca, menulis, berhitung, dan

penguasaan pengetahuan lain yang sifatnya akademis. Namun orientasi belajar

lebih diarahkan pada mengembangkan pribadi seperti sikap dan minat belajar

serta berbagai potensi dan kemampuan dasar anak agar selaras dengan kearifan

lokal yang ada dan berkembang di daerah tersebut.

Maka dari itu kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan pada peran

pendidikan anak yaitu :

a. Pendidikan sebagai proses belajar dalam diri anak dengan memberikan

kesempatan untuk belajar secara optimal, kapan saja, dan dimana saja untuk

18Nibras OR Salim,et.al, Acuan Menu Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia

Dini(Menu Pembelajaran Generik), 4-5.

Page 27: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

17

melihat, mengamati dan menyentuh pada budaya yang berkembang di

sekitarnya.

b. Pendidikan sebagai proses sosialisasi dengan arah mencerdaskan dan

membuat terampil, juga membuat anak menjadi manusia yang bertanggung

jawab, bermoral, dan beretika.

c. Pendidikan sebagai proses pembentukan kerja samaperan. Dengan

demikian anak dapat mengetahui bahwa manusia adalah makhluk sosial

yang saling melengkapi dan saling membutuhkan.19

2. Materi Pembelajaran

Anak memiliki karakteristik yang khas baik sikap, perhatian, minat, dan

kemampuannya dalam belajar. Segala yang anak lihat dan rasakan akan

mengendap dan membangun struktur kepribadian anak. Kekhasan dunia anak

mengakibatkan perlunya strategi pembelajaran untuk anak yang juga khas.

Materi pembelajaran karakter berbasis kearifan lokal perlu memperhatikan

aspek-aspek pengembangan yang menjadi tujuan dari pembelajaran. Adapun

aspek-aspek pengembangan anak antara lain :

a. Pengembangan moral dan nilai agama

Ada pendapat yang mengatakan bahwa anak dilahirkan bukanlah

sebagai makhluk yang religius, bayi sebagai manusia dipandang dari segi

bentuk dan buka kejiwaan. Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa

anak sejak lahir telah membawa fitrah keagamaan. Fitrah itu baru berfungsi

19Direktorat PAUD, Acuan Menu Pembelajaran Pada Kelompok Bermain,Jakarta: Diknas,

2002, 8.

Page 28: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

18

di kemudian hari melalui proses bimbingan dan latihan setelah berada pada

tahap kematangan.20

Bidang pengembangan pembentukan perilaku melalui pembiasaan

meliputi pengembangan moral dan nilai-nilai agama, serta pengembangan

sosial, emosional dan kemandirian. Dari program pengembangan nilai-nilai

moral agama Diharapkan akan meningkatkan ketaqwaan anak terhadap

Tuhan yang Maha Esa dan membina sikap anak dalam rangka meletakkan

dasar agar anak menjadi warga negara yang baik. Program pengembangan

sosial dan kemandirian dimaksudkan untuk membina anak agar dapat

mengendalikan emosinya secara wajar dan dapat berinteraksi dengan

sesamanya maupun dengan orang dewasa dengan baik serta dapat menolong

dirinya sendiri dalam rangka kecakapan hidup.

b. Pengembangan motorik

Pengembangan ini bertujuuan untuk memperkenalkan dan melatih

gerakan kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol

gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan

cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang

kuat, sehat dan terampil.

c. Pengembangan bahasa

Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan

pikiran melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi

secara efektif dan membangkitkan minat untuk berbahasa indonesia.

20 Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 65

Page 29: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

19

Karena begitu sentralnya aspek pengembangan bahasa anak,

kaitannya dengan internalisasi kearifan lokal dalam pembelajaran. Maka

guru dalam mengajar harus bisa menjadi fasilitator untuk menata gaya

bahasa anak agar berkembang menjadi anak dengan bahasa yang santun.

Sehingga ruangan belajar akan menjadi medium yang nyata untuk melatih

anak berkomunikasi dengan baik dengan sesama teman maupun gurunya

dan guru juga jangan lupa untuk mengenalkan bahasa lokal pada anak selain

menyajikan bahasa nasional maupun internasional.

d. Pengembangan kognitif

Pengembangan ini bertujuan mengembangkna kemampuan berpikir

anak untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan

bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk

mengembangkan kemampuan logika matematiknya dan pengetahuan akan

ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan untuk memilah-milah,

mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan

berpikir teliti.

e. Pengembangan sosial-emosional

Dalam konteks kearifan lokal, sikap keterbukaan anak akan sangat

bermanfaat untuk melatih anak untuk menjadi warga masyarakat yang baik,

sehingga anak tumbuh dengan ikatan budaya yang melekat di sekitarnya,

ikatan itu akan menjadi modal yang sangat berharga untuk anak dapat

mengenal secara utuh tentang kehidupan yang sesungguhnya, sehingga anak

tidak menjadi terasing dari budaya dan masyarakat sekitarnya.

Page 30: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

20

f. Pengembangan seni.

Pengembangan seni ini bertujuan agar anak dapat dan mampu

menciptakan sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya, mengembangkan

kepekaan dan dapat menghargai hasil karya yang kreatif.

3. Metode

Metode merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran

anak berbasis kearifan lokal, disamping komponen-komponen lainnya. Metode

berfungsi sebagai salah satu alat untuk menyajikan materi pembelajaran dalam

rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Sebagaimana telah dipahami

anak memiliki karakter yang khas baik secara fisik maupun mental. Oleh karena

itu, metode pengajaran yang diterapkan perlu disesuaikan dengan kekhasan

yang dimiliki anak. Sebab, metode pengajaran tersebut akan berpengaruh

terhadap keberhasilan proses pembelajaran.

a. Metode Cerita

b. Metode Pembiasaan

c. Metode Karyawisata

d. Metode Bercakap-cakap

e. Metode Menyanyi

Page 31: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

21

4. Sumber dan Media Pembelajaran

Dalam konteks pembelajaran yang berbasis kearifan lokal, maka

sebaiknya sarana dan media belajar yang disediakan dalam pembelajaran

merupakan media yang bisa mendekatkan anak dengan kearifan lokal yang ada

di sekitarnya.

Page 32: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

22

BAB III

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI MI MA’ARIF NU

GLOBAL BLOTONGAN SALATIGA

A. Perumusan Kurikulum Berbasis Karakter

Pasal 1 ayat 19 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menyatakan bahwa "Kurikulum

adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu."

Kurikulum merupakan jantungnya pendidikan (heart of education).

Kurikulum yang memberikan ciri khas dan karakter dalam sebuah lembaga

pendidikan. Bahan ajar dan sumber belajar, serta kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru pun disesuaikan kepada kurikulum yang berlaku.

Kurikulum pendidikan nasional disusun dan dikembangkan untuk

mencapai tujuan pendidikan nasional. Disesuaikan dengan tantangan

zaman dan kebutuhan didik di masa depan. Di Indonesia, kurikulum ada yang

disusun oleh pemerintah pusat (kemdikbud), pemerintah daerah (provinsi,

kabupaten/kota), dan satuan pendidikan. Hal ini sejalan dengan otonomi

pendidikan yang saat ini dijalankan.

Saat ini tengah diimplementasikan kurikulum 2013 (K-13). K-13

merupakan pengembangan dari Kurukulum 2006 yang dikenal dengan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dua hal yang diintegrasikan

Page 33: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

23

dalam K-13 adalah Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan gerakan literasi.

Pemerintah saat ini memandang bahwa dua hal ini sangat penting

diintegrasikan dalam kurikulum karena kondisi bangsa yang tengah mengalami

krisis karakter dan mengalami rendahnya minat baca.

Lima nilai yang difokuskan dalam PPK antara lain: (1) religius, (2)

nasionalisme, (3) integritas, (4) mandiri, dan (5) kerjasama, sedangkan literasi

selain diisi dengan aktivitas membaca dan menulis sebagai literasi dasar, juga

menginternalisasikan substansi literasi, yaitu kemelekan terhadap informasi,

mampu memilih dan memilah informasi yang bermanfaat dalam menambah

ilmu pengetahuan, dan tidak terjebak ke dalam informasi yang bohong dan

menyesatkan yang saat ini populer disebut hoax.

PPK dan literasi dapat diintegrasikan mulai dari proses penyusunan

kurikulum, pelaksanaan kegiatan pembelajaran (intrakurikuler), kegiatan

ekstrakurikuler, hingga tahap evaluasi kurikulum di satuan pendidikan. PPK

dan literasi perlu terlihat dan dimunculkan mulai dari lingkungan fisik sekolah,

sikap dan perilaku warga sekolah, hingga interaksi antara guru dan siswa pada

saat pembelajaran.

Lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, adanya 5 S (senyum, salam,

sapa, sopan, dan santun), budaya kerja dan budaya belajar yang baik,

komunikasi yang baik, hubungan antarwarga sekolah yang harmonis, tata

kelola sekolah yang tertib, teratur, dan transparan merupakan cerminan

diterapkannya PPK dan literasi di sekolah.

Page 34: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

24

Selain lingkungan yang bersih, pada dinding sekolah banyak dipasang

atau dipajang spanduk yang bertemakan pendidikan karakter dan literasi.

Bahkan spanduk-spanduk itu pun jika dibaca adalah bagian dari aktivitas

literasi pembacanya. Oleh karena itu, sebenarnya antara pendidikan karakter

dan budaya literasi adalah dua hal yang saling berkaitan. Membangun karakter

positif melalui budaya literasi. Budaya literasi merupakan salah satu bentuk

karakter positif. Atau dengan membaca mampu membentuk seseorang menjadi

manusia yang berkarakter baik. Hanya saja, supaya terlihat jelas dan beda,

kedua hal tersebut dijadikan dua bahasan tersendiri dengan alasan bahwa

masing-masing lingkupnya bisa diperluas dan dipertajam.

Penyusunan kurikulum yang melibatkan semua guru dan biasanya

tergabung dalam Tim Pengembang Kurikulum (TPK) merupakan cerminan

gotong royong. Produknya biasanya adalah sebuah dokumen kurikulum yang

meliputi pedoman pelaksanaan kurikulum satuan pendidikan (Buku 1), silabus

dan RPP (Buku 2). Semua pihak berpartisipasi dan berkontribusi. Oleh karena

itu, eksistensinya merasa diakui. Hasil kerja mereka pun perlu diapresiasi. Dan

jika diperlukan, diberikan saran perbaikan juga oleh kepala sekolah dan

pengawas.

Kurikulum yang telah disusun tentunya jadikan pedoman sekolah

dalam melaksanakan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran bisa diartikan

secara sempit dalam artian belajar di ruang kelas, atau belajar secara luas,

dimana para siswa dapat belajar nilai-nilai kehidupan dari lingkungan sekolah.

Page 35: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

25

Mulai dari masuk gerbang sekolah, siswa sudah dapat "mencium"

aroma PPK dan literasi budaya dari sambutan penjaga sekolah, tenaga

keamanan, guru, dan kepala sekolah yang ramah, pembiasaan membaca doa,

membaca surat-surat pendek dalam Alquran, membaca buku non teks,

menyanyikan kebangsaan, menyanyikan lagu daerah, dan sebagainya.

Pada saat pembelajaran, guru melaksanakan pembelajaran yang

interaktif dan komunikatif dengan siswa, membangun hubungan yang baik,

merangsang kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan model

pembelajaran kolaboratif, hingga siswa mampu mengambil kesimpulan atau

makna dari apa materi yang telah dipelajari. Oleh karena itu, guru perlu

memiliki keterampilan proses yang baik, seperti kemampuan membuka

pelajaran, kemampuan mengelola kelas, kemampuan bertanya, kemampuan

menjawab atau menanggapi pertanyaan siswa, kemampuan memberikan

penguatan, dan sebagainya.

Penilaian otentik adalah wujud integrasi PPK dan literasi pada penilaian

hasil belajar. Penilaian otentik adalah menilai hasil belajar siswa secara holistik

pada ranah kognitif, afekif, dan psikomotor dengan menggunakan berbagai

instrumen yang relevan untuk mengukurnya. Penilaian otentik adalah penilaian

yang apa adanya.

Ada aspek integritas dan objektivitas di situ. Ada aspek kehatian-hatian

guru dalam menyusun instrument test, kehati-hatian dalam memeriksa jawaban

siswa, dan kehati-hatian dalam melaporkan serta mendokumentasikan hasil

penilaian hasil belajar siswa. Selain itu, ada pula aspek kehati-hatian siswa

Page 36: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

26

dalam menjawab berbagai pertanyaan yang ada pada soal test sehingga

hasilnya tidak mengecewakan. Ada pula sisi tanggung jawab, baik tanggung

jawab guru dalam melaksanakan penilaian maupun tanggung jawab siswa

dalam mengikuti proses penilaian.

Integrasi PPK dan literasi bukan hanya sekedar kata-kata indah dalam

dokumen kurikulum atau pada spanduk-spanduk, tetapi perlu keteladanan dari

kepala sekolah, guru, dan staf sekolah, sehingga siswa dapat melihat dan

merasakan lingkungan sekolah sebagai "laboratorium PPK dan literasi" serta

merasakan sekolah sebagai organisasi pembelajar atau mengutip istilah Anies

Baswedan, sekolah sebagai "taman belajar" bagi siswa.

Implementasi kurikulum pun pada suatu waktu dievaluasi. Itu pun tidak

dapat dilepaskan dari sisi PPK dan literasi. Evaluasi adalah hal yang positif

untuk meninjau atau mengkaji keterlaksanaan sebuah program. Hal yang sudah

baik dipertahankan bahkan ditingkatkan, dan hal yang belum baik diperbaiki.

Mau menerima kekurangan dan mau menerima saran adalah karakter

yang baik. Dan agar hasil evaluasinya sesuai harapan, maka perlu dilakukan

kajian secara holistik dan komprehensif yang notabene perlu memiliki jiwa

literat yang kuat dari tim evaluator. Semoga pengembangan kurikulum berbasis

PPK dan literasi mampu meningkat mutu pendidikan Indonesia di masa depan.

Page 37: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

27

B. Penjabaran Kurikulum Berbasis Karakter Dalam Silabi Pendidikan

Agama Islam

Dalam silabus dan RPP memuat SK, KD, tujuan pembelajaran, strategi

dan metode pembelajaran, evaluasi pembelajaran, indikator pencapaian,

alokasi waktu, materi pembelajaran dan sumber belajar yang semuanya itu

salah satunya adalah untuk membentuk karakter siswa. Pendidikan karakter

yang ditanamkan dalam pendidikan Islam yaitu penciptaan fitrah peserta didik

yang ber-akhlakul karimah, karena inti dari Islam yakni terciptanya akhlakul

karimah. Jika akhlak seseorang hilang berarti sebuah kegagalan atas tujuan dari

ajaran-ajaran agama Islam, sehingga pendidikan perlu ditanamkan sejak dini.

Beberapa hikmah yang dapat diraih apabila pendidikan akhlak dapat

ditanamkan sejak dini antara lain: pertama, pendidikan akhlak mewujudkan

kemajuan rohani, kedua, pendidikan akhlak menuntun kebaikan, dan ketiga,

pendidikan akhlak mewujudkan kesempurnaan iman. Keempat, pendidikan

akhlak memberikan keutamaan hidup di dunia dan kebahagiaan di hari

kemudian. Kelima, pendidikan akhlak akan membawa kepada kerukunan

rumah tangga, pergaulan di masyarakat dan pergaulan umum. Pendidikan

modern ialah pembinaan yang hanya terfokus pada perkembangan jasmani

saja, sehingga terdapat persoalan mendasar yaitu pendidikan tidak berhasil

dalam membangun masyarakat seutuhnya.

Manusia yang dididik dalam pradigma yang demikian akan mengalami

kekosongan batiniah atau akan kehilangan ruh pendidikannya. Justru yang

terjadi sebaliknya, pendidikan menghasilkan pribadi-pribadi yang cenderung

Page 38: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

28

konsumtif, berrmewah-mewahan, dan berpacu untuk mencapai prestasi yang

setinggi-tingginya tanpa mengindahkan cara dan perilaku yang baik,

mekanisme kerja yang berkualitas, dan menjunjung tinggi kesadaran.

Integrasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran dilaksanakan agar

peserta didik dapat menguasai kompetensi (materi) yang ditargetkan, serta

mampu menginternalisasikan nilai-nilai yang didapat dan mempraktikannya

dalam kehidupan sehari-hari. Pada prinsipnya semua mata pelajaran dapat

digunakan sebagai alat untuk mengembangkan karakter peserta didik. Tidak

semua substansi materi pelajaran cocok untuk semua nilai-nilai karakter yang

akan diberikan. Oleh karena itu, perlu adanya seleksi dan sinkronisasi antara

materi dengan nilai-nilai karakter yang akan diberikan. Pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) dan pendidikan kewarganegaraan, pendidikan

karakter harus menjadi fokus utama yang mana karakter dikembangkan sebagai

dampak pembelajaran dan juga dampak pengiring. Dengan hal ini, diharapkan

dapat menjadikan peserta didik peduli dan mampu mengamalkan nilai-nilai

karakter yang telah didapatkannya itu. Integrasi pendidikan karakter juga dapat

dilakukan pada penginternalisasi nilai-nilai di dalam tingkah laku yang

dilakukan guru setiap hari dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

Contohnya, guru yang datang tepat waktu secara tidak sengaja telah

memodelkan karakter disiplin. Dalam proses pembelajaran, pendidikan

karakter dimulai pada tahap perencanaan, kemudian dilaksanakan, dan

akhirnya dievaluasi. Berikut ini penjabarannya:

1. Perencanaan pembelajaran

Page 39: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

29

Perencanaan ialah proses penyusunan pola kegiatan pembelajaran

yang akan dilakukan untukmencapai tujuan. Dalam silabus dan RPP

memuat SK, KD, tujuan pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran,

evaluasi pembelajaran, indikator pencapaian, alokasi waktu, materi

pembelajaran dan sumber belajar. Dalam perencanaan pembelajaran

pendidikan karakter perlu dilakukan perubahan pada tiga komponen silabus

dan RPP, yaitu: Kemendiknas,

a. Penambahan atau modifikasi kegiatan pembelajaransehingga ada

kegiatan pembelajaran yang mengembangkan karakter

b. Penambahan atau modifikasi pencapaian sehingga ada indikator yang

terkait dengan pencapaian peserta didik dalam hal karakter

c. Penambahan atau modifikasi teknik penilaian yang dapat

mengembangkan atau mengukur perkembangan karakter

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa RPP memiliki

peranan penting dalam pengintegrasian nilai-nilai pendidikan karakter ke

dalam proses pembelajaran di sekolah. RPP merupakan gambaran tentang

pembelajaran yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran.

C. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pendidikan Karakter di MI Ma’arif

Global Blotongan Salatiga

Perencanaan merupakan komponen penting sebelum melaksanakan

pembelajaran, oleh karena itu perencanaan pembelajaran harus dilakukan oleh

guru sebelum mengajar. Sebagai persiapan mengajar guru mata pelajaran

Page 40: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

30

pendidikan agama Islam di MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga selaku guru

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam penyusunan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, juga harus

melihat visi, misi dan tujuan sekolah itu sendiri.

Setelah menyesuaikan perencanaan yang akan dibuat oleh guru dengan

melihat visi, misi dan tujuan dari MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga,

langkah selanjutnya yang dilakukan oleh guru ialah mengacu pada kurikulum

yang sedang digunakan di MI Ma’arif Global Blotongan Salatiga tersebut, dan

kurikulum yang dipakai disana ialah kurikulum K13 dan hal ini dibenarkan

oleh pernyataan Khaeroni S.Pd.I. selaku kepala sekolah MI Ma’arif Global

Blotongan Salatiga, beliau mengatakan bahwa untuk tahun ajaran 2013-2014,

kurikulumnya belum menggunakan kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013

jadi masih menggunakan pedoman pelaksanaan pembelajaran dengan

kurikulum K13. Perencanaan pendidikan karakter pada mata pelajaran

pendidikan agama Islam tidak jauh berbeda dengan perencanaan pembelajaran

pendidikan karakter pada mata pelajaran yang lain, hanya saja dalam materi

mata pelajaran pendidikan agama Islam terdapat lebih banyak nilai-nilai

karakter yang dapat dikembangkan dibandingkan dengan mata pelajaran yang

lain. Oleh karena itu dalam membuat perencanaan pendidikan karakter mata

pelajaran pendidikan agama Islam, guru banyak mencantumkan nilai-nilai

karakter yang diharapkan di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Rencana pelaksanaan pembelajaran pendidikan karakter dalam pendidikan

agama Islam yang dibuat oleh guru masih mengacu pada pedoman perencanaan

Page 41: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

31

pembelajaran berbasis kurikulum K13.1 Muatan RPP yang disusun oleh guru

pendidikan agama Islam kelas III dapat dilihat dalam (Lampiran RPP

Pendidikan agama Islam kelas III).

Page 42: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

32

BAB IV

PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA DI MI MA’ARIF NU

GLOBAL BLOTONGAN SALATIGA

A. Implikasi pada Pengembangan Karakter Tingkah Laku yang Baik

Baik Perilakunya adalah sebuah basis nilai kebaikan yang sangat

mendasar, karena semua orang harus berlaku baik kepada siapapun. Dalam

pembelajaran pada anak, memiliki sikap hidup yang baik ini diwujudkan

melalui keteladanan dan pengarahan dari guru. Dalam wujud nyatanya paling

tidak ada dua indikator nyata yang kemudian dapat menjadi kebiasaan anak

yang selaras dengan baik perilakunya, dua indikator tersebut adalah:

a. Anak lebih Disiplin

Peningkatan kedisiplinan ini dapat dilihat dari sikap keseharian anak

terutama dalam hal mematuhi peraturan yang telah digariskan oleh sekolah,

ini tercermin dari pendapat yang disampaikan bapak Ahsin Juniarsasi,

“Bagi kami kedisiplinan merupakan hal yang paling mendasar untuk

membangun karakter anak. Karena dengan kedisiplinan anak akan

terbiasa untuk mengikuti peraturan, ajaran yang sudah dia ketahui

dan itu akan menjadi dasar bagi anak untuk menguatkan karakter

dirinya. Sejauh ini kedisiplinan anak didik kami semakin hari

semakin membaik, peraturan mengenai kehadiran di sekolah, makan

bersama-sama, berbagi dengan temannya saat bermain dan belajar,

berdoa ketika memulai semua kegiatan dan sebagainya, sudah bisa

diikuti anak dengan baik.”21

21 Wawancara dengan Ahsin Juniarsasi, S.Pd.I. (Waka. Kurikulum MI Ma’arif Global).

Page 43: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

33

Perbaikan kedisiplinan tersebut sebenarnya tidak terwujud dengan

mudah, karena sejauh pengamatan penulis, guru sebagai pendamping

belajar anak selalu menanamkan spirit kedisiplinan dalam setiap aspek

kehidupan di MI Ma’arif Global. Seperti ketika seorang guru menemui ada

anak yang sering telat hadir di sekolah, biasanya guru yang bertugas di

depan sekolah langsung tanya kepada orang tua atau keluarga yang

mengantarnya untuk mengetahui permasalahan kenapa anak hadir telat.

Kalau sudah mengetahui permasalahannya biasanya guru langsung

menasehati dengan halus, tetapi kalau sudah berulang terus kadang guru

menasehatinya sedikit keras, atau seperti yang dilakukan kepala MI dengan

mengingatkan ketika upacara.

“Kami melakukan hal tersebut, karena kami tidak menginginkan

anak-anak kami terbiasa melanggar peraturan. Karena ketika itu

terus berulang maka akan menjadi kebiasaan buruk bagi

perkembangan anak didik kami. Alhamdulilahnya, sejauh ini anak

didik kami sudah semakin disiplin terutama dalam hal mematuhi

peraturan yang dibuat sekolah, sehingga pembelajaran berjalan lebih

kondusif tanpa terganggu anak yang hadir telat.”22

b. Sopan Santun dalam Bertindak

Selain kedisiplinan, aspek karakter Bagus Lakune anak yang dapat

dilihat secara nyata diantaranya adalah sopan dalam bertindak. Indikator

kesopanan ini dapat dilihat dari cara anak bertindak baik di rumah maupun

22 Wawancara dengan Khaeroni, S.Pd.I. (Kepala MI Ma’arif Global).

Page 44: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

34

di sekolah, seperti yang disampaikan oleh ibu Arifah (salah satu orang tua

peserta didik), ibu Arifah menceritakan bahwa setiap anaknya mau

berangkat sekolah selalu pamitan dengan cium tangan dan mengucapkan

salam,

“Setiap pagi ketika anak saya mau berangkat sekolah maka anak

saya selalu berpamitan dengan salaman dan mencium tangan saya

sambil mengucapkan salam, ketika kembali ke rumah juga

melakukan hal yang sama. Selain itu, anak saya juga ketika saya ajak

bicara sudah bisa pake bahasa halus, walaupun sedikit-sedikit mulai

dari inggih, mboten, dalem dan sebagainya. Bagi saya, walaupun

perkembangan yang dialami anak saya itu masih relatif sedikit,

tetapi perilaku yang mulai menjadi kebiasaan anak saya cukup

membuat hati saya senang, apalagi kalau saya lihat anak-anak

seumurannya yang ada di sekitar saya kadang perkataannya ada

yang jorok, jadi saya sangat senang sekali melihat perkembangan

sikap sopan santun anak saya.”23

Aspek perkembangan anak sebagaimana yang diceritakan ibu

Arifah merupakan buah pembiasaan dan teladan yang selama ini dilakukan

oleh pihak sekolah. Selama ini, guru-guru di MI Ma’arif Global memang

membiasakan dirinya kalau bertemu dengan orang lain, baik dengan

anaknya atau guru lainnya pasti akan selalu bersalaman dan ketika yang

ditemui itu lebih tua darinya maka dia juga akan mencium tangan orang

tersebut. Selain itu, guru di MI Ma’arif Global juga membiasakan dirinya

23 Wawancara dengan Arifah, S.Pd.I. (Orang Tua Peserta didik), tanggal 2April 2019, di

ruang tunggu MI Ma’arif Global.

Page 45: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

35

untuk menggunakan bahasa yang baik atau dalam hal ini mencoba

memadukan antara bahasa indonesia dan kromo inggil ketika mengajar atau

berkomunikasi di MI Ma’arif Global.24

“Kami memang sedari dulu sudah membiasakan diri kami sebagai

guru untuk selalu bersalaman ketika ketemu guru lain, dan kepada

yang lebih sepuh kami juga mencium tagannya. Ketika kami

berkomunikasi kami juga hati-hati dan menggunakan bahasa yang

santun dan baik kepada semua yang ada di MI Ma’arif Global.

Karena kami punya ekspektasi bahwa dengan cara seperti itu ada

harapan anak akan terbiasa dalam lingkungan yang membangun

nilai “Bagus Lakune” dan itu akan terinternalisasi sehingga menjadi

pembangun karakter si anak didik sehingga juga bisa mengamalkan

nilai tersebut.”25

Bagi penulis, kebiasaan anak berlaku disiplin, mau bersalaman dan

mencium tangan ketika berangkat dan pulang sekolah dan santun dalam

berucap dengan orang tua, merupakan beberapa contoh nyata dalam upaya

penanaman karakter Bagus Lakunepada diri anak.Kebiasaan baik yang

dilakukan oleh anak ini kalau diselaraskan dengan pendapat yang yang

disampaiakn oleh bapak Ahsin Juniarsasi di atas, maka sebenarnya yang

terjadi adalahterbangunya dua pola belajar yaitu; Pertama, belajar melalui

kearifan lokal yang mana anak biasanya diantarkan untuk menarik makna

kebaikan dari segala aktifitas belajar yang dia lakukan. Seperti yang penulis

lihat dalam pembelajaran, guru selalu mengingatkan betapa pentingnya

24 Observasi tanggal 2 April 2019 25 Wawancara dengan Ahsin Juniarsasi. (Guru MI Ma’arif Global).

Page 46: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

36

bersikap baik dengan teman satu kelas, selain mengingatkan guru juga

mengawali dengan membudayakan bersikap baik dalam lingkungan

sekolah, seperti dengan mau bersalaman ketika ketemu anak didik maupun

guru lainnya, selalu menjaga ucapan ketika berkomunikasi dengan anak dan

guru lainnya. Ketika guru menemukan adaanakbertutur sapa dengan

temannya kemudian menggunakan bahasa yang kurang sepantasnya, maka

guru memperingatkan dengan baik dan mencontohkan dengan yang

seharusnya dilakukan, kemudian guru menguatkan dengan penjelasan yang

mengarahkan bahwa sopan santun dalam berucap dan bertindak juga

merupakan sikap terpuji, karena itu merupakan bagian tata cara

menghormati orang lain.26 dan

Kedua, belajar berkearifan lokal. Pada pola belajar melalui kearifan

lokal (Bagus Lakune)anak biasanya secara intens diarahkan untuk belajar

melalui kebaikan yang terkandung dalam Bagus Lakune. Seperti yang

penulis amati, selama ini anak diarahkan untuk melakukan aktifitas

pembiasaan melaksanakan sikap-sikap terpuji baik di dalam kelas maupun

di luar kelas. Mulai dengan menghormati guru, orang tua, kawan dan orang

lain. Anak-anak dibiasakan mengawali mengucapkan salam ketika bertemu

orang lain dan lain sebagainya, yang orientasinya tidak sekedar

memberitahu anak dalam pembelajaran saja, tetapi guru juga sekaligus

mengantarkan anak untuk mempraktikan sikap terpuji tersebut langsung

26Observasi tanggal 3 April 2019.

Page 47: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

37

sebagai paket internalisasi Bagus Lakune pada diri anakMI Ma’arif

Global.27

B. Implikasi pada Pengembangan Karakter Religius

Kecerdasan dalam kerangka ini barangkali MI Ma’arif Global adalah

salah satu ahlinya. Karena sebenarnya MI Ma’arif Global merupakan salah satu

lembaga pendidikan yang menjadi pusat kajian keislaman dengan berbagai

kitab-kitab salafnya, dan pembelajaran yang didesain di MI adalah pijakan

paling awal agar anak nantinya siap ketika harus masuk pada level di atasnya.

Untuk mengetahui pengembangan karakter Pinter Ngaji pada diri

anak paling tidak terdapat tiga hal yang menjadi amaliah harian anak dan

dapat dilihat sebagai parameter perkembangan karakter Pinter Ngaji

tersebut, yaitu;

a. Rajin Shalat

Indikator rajin shalat ini merupakan salah satu ujud nyata

pengembangan nilai Pinter Ngaji pada diri anak. Mengenai hal ini

muncul pendapat dari salah satu orang tua anak, yaitu ibu Arifah, ibu

dari Abdul Rozak ini menyebutkan bahwa sekarang anaknya sudah

mulai rajin menjalankan shalat.

“Anak saya Rozaq sekarang sudah mulai rajin menjalankan

shalat, untuk beberapa waktu tertentu anak saya juga mulai mau

ke masjid untuk berjamaah. Saya melihat rajinnya anak saya

untuk mulai menjalankan shalat dan berjamaah merupakan hasil

27Observasi tanggal 3 April 2019.

Page 48: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

38

dari pembiasaan yang dilakukan oleh pihak sekolah selama

dalam proses belajar sehari-hari. Sehingga kebiasaan yang

terjadi di sekolah tersebut yang kemudian menular pada

kebiasaan anak saya ketika di rumah. Melihat kondisi itu

tentunya saya senang dan terus menyemangati anak saya agar

bisa terus mempertahankan kebiasaannya untuk rajin

menjalankan shalat.”28

Selaras dengan yang disampaikan ibu Arifah, penulis

mengangap ada benarnya bahwa kebiasaan anak melaksanakan praktik

shalat dan shalat yang sebenarnya ketika di sekolah merupakan dasar

untuk kemudian anak membiasakan juga ketika di rumah. Sebagaimana

yang penulis lihat, selama ini program pembiasaan salah satunya

pembiasaan shalat yang diagendakan oleh guru pada anak di sekolah,

merupakan cara untuk membuat anak faham dengan dan mengerti

dengan gerakan shalat.

“Kami berpandangan bahwa anak akan senang melakukan

aktifitas yang dia ketahui dan pahami, ketika yang dipahami itu

adalah mengenai tata cara shalat, maka anak diharapkan juga

akan mencoba untuk mengulanginya. Agar pengulangan itu

menjadi berarti bagi anak, maka kami mengikutinya dengan

memberikan penjelasan tentang kapan saja anak harus

menjalankan ibadah shalat, harapan kami anak akan mengulangi

praktik shalat tersebut di waktu shalat, karena itu akan menjadi

latihan ibadah bagi anak didik kami. Ini menjadi sangat penting

untuk kami kuatkan pada anak, karena dalam shalat anak juga

28 Wawancara dengan Arifah, S.Pd.I. (Orang Tua Peserta didik).

Page 49: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

39

punya kesempatan untuk mengamalkan hafalan surat-surat

pendek yang telah dihafalkan di sekolah.”29

b. Hafal Surat Pendek dan Doa Harian

Selain rajin shalat, pengembangan nilai Pinter Ngaji ini juga

berujud pada kemampuan anak untuk menghafal surat pendek dan doa

harian, baik untuk mengawali maupun mengakhiri kegiatan. Dua ruang

hafalan ini merupakan pelengkap dari praktik shalat anak, jadi dua hal

ini juga penting untuk dikembangkan.

Menurut penjelasan dari Umi Kultsum (Orang Tua Peserta

didik), anaknya sudah mulai lihai menghafal surat-surat pendek dan

hafal doa-doa harian yang sering diucapkan ketika anak mau makan,

mau tidur dan aktifitas lainnya selalu berdoa.

“Sejauh ini anak saya sudah mulai terbiasa untuk selalu berdoa

dalam mengawali dan mengakhiri kegiatan. Tugas saya sebagai

orang tua hanya mengingatkan ketika anak saya lupa berdoa

sebelum maupun sesudah melaksanakan sesuatu kegiatan. Ini

saya lakukan karena saya kepingin anak saya bisa mengamalkan

ilmu yang telah dia dapat selama di sekolah, selain itu bapak

gurunya juga sering mengingatkan saya soal itu, jadi ya sekalian

saya menjalankan amanat yang disampaikan guru anak saya agar

terjadi kesesuaian antara ajaran di sekolah maupun ketika di

rumah.”30

29 Wawancara dengan Ahsin Juniarsasi, (Guru MI Ma’arif Global) 30 Wawancara dengan Umi Kultsum. (Orang Tua Peserta didik), tanggal 3April 2019, di

ruang tunggu MI Ma’arif Global.

Page 50: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

40

Aktifitas yang dilakukan oleh anak ibu Umi merupakan salah

satu efek positif dari upaya yang dilakukan oleh guru MI Ma’arif

Global, karena baik hafalan surat pendek dan hafalan doa merupakan

bagian dari hafalan konsep yang memang sudah menjadi salah satu

metode pembelajaran yang didijalankan di MI Ma’arif Global. Menurut

ustadz Ahsin Juniarsasi, Hafalan konsep pada ruang ini merupakan

sebuah pijakan awal bagi anak untuk nantinya bisa membaca dan

menulis kitab salaf, selain itu dalam hafalan konsep ini anak juga

diarakan untuk menghafal beberapa surat-surat pendek yang sering

digunakan ketika anak berlatih shalat, serta hafalan doa-doa aktifitas

sehari-hari, mulai doa sebelum dan sesudah makan dan sebagainya.31

“Bagi kami dengan cara seperti itu nantinya konteks “pinter

Ngaji” pada diri anak selain langsung mempraktikan juga

mengetahui tata cara pengamalannya, karena kalau kita bicara

“Pinter Ngaji” maka ruangnya akan lebih banyak pada karakter

moral keagamaan sehingga persentuhannya akan lebih banyak

pada ruang ibadah anak kepada Allah Swt.32

c. Bisa Menulis Huruf Hijaiyyah

Kemampuan dasar menulis hijaiyyah sangat dibutuhkan bagi

anak didik MI Ma’arif Global, agar nantinya pada tingkatan selanjutnya

anak bisa membaca kitab-kitab yang dipelajari baik di MI, MTs dan

MA.

31 Wawancara dengan Ahsin Juniarsasi. (Guru MI Ma’arif Global). 32Wawancara dengan Ahsin Juniarsasi. (Guru MI Ma’arif Global).

Page 51: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

41

Untuk menunjang pengembangan kemampuan tersebut, dalam

pembelajaran anak sudah mulai dikenalkan dengan tata cara penulisan

huruf hijaiyyah, terutama dalam penguatan materi keislaman, karena

menurut Ahsin Juniarsasi, kemampuan menulis hijaiyyah akan menjadi

bekal dasar bagi anak untuk selanjutnya dapat mempelajari naskah-

naskah arab mulai naskah pegon (biasanya bahasa non arab tetapi ditulis

dengan huruf hijaiyyah) maupun naskah dalam kitab-kitab arab.33

Selain sekedar dikenalkan dengan huruf hijaiyyah, anak yang

belajar di MI Ma’arif Global juga sudah mulai dikenalkan sekaligus

diajarkan kaligrafi arab. Penulis melihat aktifitas ini di area seni, yang

mana salah satu materi yang dikenalkan pada anak di area seni adalah

seni kaligrafi, sebagaimana penjelasan pada bagian sebelumnya.

Menurut Ruzikan, aktifitas pengenalan seni kaligrafi arab ini dilakukan

dalam pembelajaran anak, karena Salatiga juga dikenal merupakan salah

satu tempat yang banyak melahirkan ahli kaligrafi tingkat Provinsi dan

nasional. Jadi dengan pengenalan kaligrafi sejak usia dini diharapkan

dapat menjadi wahana untuk melestarikan seni menulis indah tersebut.34

Dalam pengembangan nilai Pinter Ngaji ini, penulis melihat

selama mengikuti pembelajaran anak diantar untuk masuk pada pola

belajar melalui kearifan lokaldan belajar berkearifan lokal secara

bersama-sama. Pada bagian belajar melalui kearifan lokal, anak

33Wawancara dengan Ahsin Juniarsasi. (Guru MI Ma’arif Global). 34 Wawancara dengan Ahsin Juniarsasi, S.Pd.I. (Waka. Kurikulum MI Ma’arif Global).

Page 52: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

42

biasanyadiarahkan oleh guru untuk mendapatkan nilai Pinter Ngajidari

pembinaan moral dari materi keagamaan yang dia terima dari guru,

seperti pembinaan mengenai nilai penting shalat lima waktu dan nilai

penting berdoa sebelum melaksanakan kegiatan.Sedangkan dalam

belajar berkearifan lokal karena ruangnya adalah Pinter Ngaji maka

biasanya anak juga belajar perangkat dasar agar dapat pintar mengaji,

mulai belajar tata cara menulis arab dengan kaligrafi arab, maupun

dengan hafalan surat pendek dan doa keseharian sebagai nafas ibadah

harian anak.35

C. Implikasi pada Pengembangan Karakter Kesopanan

Kesopanan, merupakan aspek perkembangan anak yang didasarkan

pada sosialisasi dan interaksi anak dengan individu lainnya.Sejauh pengamatan

penulis, barangkali ini merupakan format nilai yang belum bisa dinyatakan

secara seutuhnya dalam proses pembelajaran di MI. Karena kalau dilihat konsep

kasarnya dagang adalah usaha riil dalam konteks pemenuhan ekonomi

seseorang, ketika itu kemudian disimplifikasikan pada sebuah interaksi anak

maka yang terjadi adalah bermain peran yang nantinya ada anak yang berperan

menjadi penjual dan ada yang menjadi pembeli dan pada posisi itu seorang guru

hanya punya ruang untuk membimbing dan mengantarkan seorang anak agar

tetap menjaga sopan santun dalam melaksanakan aktifitas itu.

35 Observasi tanggal 3 April 2019.

Page 53: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

43

Aspek sopan santun menjadi aspek sangat penting bagi individu sebagai

bekal paling dasar untuk mampu bersosialisasi dan berinteraksi dengan individu

lainnya, termasuk diantaranya adalah ketika individu melakukan aktifitas

perdagangan. Untuk itu, sesuai yang penulis amati, dalam pengembangan

karakter Kesopanan ini guru lebih banyak menekankan bekal dasar untuk

bersosialisasi dan berinteraksi pada anak. seperti ketika guru menginginkan

anak mengerti tata cara berinteraksi yang baik dengan pembeli, maka biasanya

guru mengajak anak bermain peran untuk memberi contoh seperti apa interaksi

tersebut, sehingga yang terjadi adalah interaksi untuk memahamkan anak didik

pada kondisi yang sebenarnya. Ketika guru menginginkan anak bisa

membangun kerja sama dengan orang lain, maka guru mengajak anak untuk

mengerjakan sesuatu secara bersama-sama, seperti mengajak semua peserta

didik membersihkan ruangan bersama-sama dengan saling membantu dan tidak

boleh menganggu antara satu dengan lainnya, potret kegiatan bersama tersebut

yang kemudian dikuatkan guru melalui nasehat-nasehatnya.36

Sehingga menurut Ruzikanselama ini proses pembangunan karakter

kesopanan yang berlangsung dalam ruang anak sebagaimana yang ada di MI

Ma’arif Global adalah lebih soal bagaimana aspek sosialisasi dan interaksi yang

merangkum ruang lingkup dari sosial emosional anak, yang diusahakan itu akan

terbangun baik. Paling tidak dari pembelajaran ini akan muncul dua hal pada

diri anak yaitu; Pertama, anak akan mulai terbiasa bekerja sama dengan teman

36Observasi tanggal 3 April 2019.

Page 54: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

44

lainnya, Kedua, karena anak sudah terbiasa berinteraksi dengan orang lain,

maka anak akan lebih humanis dan nguwongke orang lain.

“Dengan memilih memfokuskan nilai ini pada pembangunan aspek sosialisasi

dan interaksi anak dengan lingkungannya, akan membantu membimbing anak

agar cakap dan pandai ketika berinteraksi dan bekerja sama dengan teman-

teman yang ada di sekitarnya, yang ketika seumapama nantinya dia berdagang

maka dia akan terbiasa nguwongke pembelinya sehingga anak akan terbiasa

dengan sikap-sikap humanis dalam setiap aktivitasnya kelak.”37

Berangkat dari semua pemaparan pada bagian ini, penulis mendapati

sebuah gambaran bahwa prinsip pengembangan karakter anak yang berlangsung

di MI Ma’arif Global sebenarnya bergerak dari knowing menuju doing atau

acting. Ini selaras dengan yang disampaikan oleh William Kilpatrick, yang mana

dia menyebutkan salah satu penyebab ketidakmampuan seseorang berlaku baik

meskipun ia telah memiliki pengetahuan tentang kebaikan itu (moral knowing)

adalah karena ia tidak terlatih untuk melakukan kebaikan (moral doing). Berawal

dari pemikiran ini, maka sebuah catatan besar untuk kesuksesan pendidikan

karakter sangat adalah pada ada tidaknya knowing, loving, dan doing atau acting

dalam penyelenggaraan pendidikan karakter.

Selain itu, dalam konteks pengembangan karakter anakada sebuah

pemahaman yang perlu dikedepankan adalah bahwa pengembangan karakter itu

berbeda karakteristiknya dengan pengembangan dan pembinaan keterampilan

dan intelektualitas, karena pengembangan dua hal terakhir sangatlah

measurable. Artinya setelah dilakukan pembelajaran, guru dengan segera dapat

mengukur tingkat keberhasilannya. Berbeda halnya dengan pengembangan

37 Wawancara dengan Ahsin Juarsasi, S.Pd.I. (Waka. Kurikulum MI Ma’arif Global)

Page 55: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

45

karakter yang karena strukturnya pada tataran “hati”, maka fluktuasinya sangat

tinggi, karena dia bergerak dari knowing, loving, dan doing atau acting. Dengan

demikian sangat sulit bagi guru yang berkaitan langsung dengan pembinaan

karakter untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dalam waktu yang sangat

singkat. Itulah kenapa prinsip pengembangan karakter anak adalah “has

beginning but no end”, mulai dengan segera tidak akan ada berakhirnya.

Page 56: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

46

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian tentang Pengembangan Karakter Siswa Sekolah

Dasar Melalui Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal (studi kasus pada MI Ma’arif

Global Blotongan Salatiga), peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Desain pembelajaran berbasis kearifan lokal di MI Ma’arif NU Global

Blotongan Salatiga diorientasikan pada pengembangan aspek-aspek dasar

perkembangan anak yang diselaraskan dengan nilai kearifan lokal, sehingga

basis pengembangan diarahkan pada: Pertama, pengembangan aspek Akhlak

Terpuji yang menyasar pada orientasi nilai Bagus Lakune anak didik. Kedua,

pengembangan aspek Intelektual dan Agama yang menyasar pada orientasi

nilai Pinter Ngaji pada anak didik, dan Ketiga, pengembangan aspek

Sosialisasi dan Interaksi.

2. Pelaksanaan pendidikan karakter di MI Ma’arifNU Global Blotongan bukan

hanya berasal dari satu akar masalah saja, tetapi dari berbagai macam elemen

pendidikan. Problematika tersebut diantaranya berasal dari dalam diri siswa,

dari orang tua dan lingkungan, dari kemampuan guru yang masih belum

maksimal, dari pihak sekolah, dan dari pihak pemerintah. Jadi pelaksanaan

pendidikan karakter harus ada kebersamaan dan kesamaan visi dan misi dari

berbagai elemen pendidikan.

Page 57: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

47

3. Pengembangan pendidikan karakter di MI Ma’arif NU Blotongan dilakukan

oleh tiga pihak yang saling bersinergis yaitu, guru, peserta didik dan

orangtua.Implikasi pembelajaran berbasis kearifan lokal pada pengembangan

karakter anak di MI Ma’arif NU Blotongan didapati dalam format sebagai

berikut. Pertama, dalam konteks pengembangan karakter dalam wujud

sikapnya anak didik menjadi lebih disiplin, sopan santun dalam bertindak dan

berucap. Keduanya merupakan hasil dari dinamisasi pembelajaran yang

diperkuat dengan aturan dan teladan dari MI Ma’arif NU Blotongan. Kedua,

dalam konteks pengembangan karakter dalam wujud amaliah sehari-hari anak

sudah mulai terbiasa melaksanakan ibadah sholat, biasa mengawali segala

amalan dengan doa dan mulai hafal surat-surat pendek dan mulai bisa menulis

huruf hijaiyyah. Ketiganya merupakan hasil dari pola pembelajaran yang selain

dengan pembiasaan juga didukung dengan hafalan konsep. Ketiga, dalam

konteks pengembangan karakter dengan pendekatan sosialisasi dan interaksi

maka yang berwujud pada diri siswa adalah anak sudah mulai berlatih untuk

bersosialisasi dan berinteraksi secara baik dengan lingkungan sekitarnya,

tentunya dengan batasan kapasitas anak yaitu paling tidak terlihat dengan dapat

bekerja sama dengan teman-temannya, lebih humanis dalam bersosialisasi

dengan orang lain, sehingga itu nantinya akan memberikan bekal berharga bagi

anak.

Page 58: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

48

B. Saran

Setelah melakukan penelitian tentang pelaksanaan pendidikan karakter pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV di MI Ma’arif Global Blotongan,

maka peneliti memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan masukan kepada:

1. Pihak Sekolah

a. Kepada kepala sekolah untuk terus melakukan pengawasan dan peningkatan

perihal pelaksanaan pendidikan di sekolah.

b. Peneliti menyarankan kepada guru untuk membuat evaluasi pendidikan

karakter pada tiap jenjang pendidikan yang di lalui oleh peserta didik.

Karena dengan adanya evaluasi pendidikan, maka pelaksanaan pendidikan

karakter di MI Ma’arif Global Blotongan akan lebih terarah.

c. Kepada guru kelas untuk lebih kreatif lagi dalam melaksanakan pendidikan

karakter di kelas dengan menggunakan metode-metode yang lebih menarik.

2. Pihak Pemerintah

Kepada pihak pemerintah untuk meningkatkan sosialisasi dan pelatihan

tentang pendidikan karakter kepada semua guru yang ada. Supaya pendidikan

karakter bukan cuma perintah kepada sekolah untuk melaksanakan tetapi

menjadi tanggungjawab bersama pihak pemerintah dan sekolah.

Page 59: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

49

3. Orang Tua

Kepada orang tua untuk selalu mengawasi perkembangan karakter anak,

jadi perkembangan karakter anak bukan hanya diserahkan kepada sekolah tetapi

orang tua juga ikut mengontrol perkembangan karakter anak.

Page 60: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

50

DAFTAR PUSTAKA

Ahsin Juniarsasi (Waka. Kurikulum MI Ma’arif Global).

A. Michael Huberman& Matthew B. Miles, Anaisis Data Kualitatif: Buku Sumber

Tentang Metode-metode Baru, Jakarta: UI Press, 1992.

Azra,Azumardi , Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, Jakarta:

Logos, 1998.

C dan Chau-kiu, Lee, “Improving Social Competence Through Character

Education”, Evalution and Program Planning, Vol. 33 No. 3, (August

2010), 255-263.

Fajarini, Ulfah,“Peranan Kearifan Lokal Dalam Pendidikan Karakter”, Sosio

Didaktika, Vol. 1, No. 2 (Des 2014), 123.

Fx, Rahyono, Kearifan Budaya dalam Kota, Jakarta: Wedatama Widyasastra, 2009.

Judiani, Sri, “Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar Melalui

Penguatan Pelaksanaan Kurikulum”, Jurnal Kemendikbud , Vol. 16, No.9,

(Okt 2010), 285.

Khaeroni (Kepala MI Ma’arif Global).

Khusniati, Miranita, “Model Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal Dalam

Menumbuhkan Karakter Konservasi”, Indonesian Journal Of Conserfation,

vol. 3, No. 1 (Juni 2014), 68.

Kurniasih, Imas,Pendidikan Anak Usia Dini (Bandung: Edukasia, 2009).

Lickona, Thomas, Character Matters; Persoalan Karakter, Bagaimana Membantu

AnakMengembangkan Penilaian Yang Baik, Integritas dan Kebajikan

Penting Lainnya, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2015.

Seefeldt,Carol, Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta: PT Indeks, 2008).

Mike Kesby and Sara Kindon, Rasehel Pain, Participatory Action Research

Approaches and Methods Connecting People, Participation and Place,

New York: 1995, 15.

Moleong, Lexy J, Metode PenelitianKualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,

2000.

49

Page 61: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

51

M. Rossini&E. Tiezzi, N. Marchettini, “Extending the Environmental Wisdom

Beyond the Lokal Scenario: Ecodynamic Analysis and the Learning

Community”, Transactions on Ecology and the Environment, Vol. 63,

Number 1 (March 2003), 1-5.

Nasuha, Juli Amaliyah, “Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum 2013(Analisis

Buku Siswa Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Di

Sekolah Dasar)”, Thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2014, 20.

Santi, Danar,Pendidikan Anak Usia Dini (Antara Teori dan Praktik) (Jakarta: PT

Indeks, 2009).

Sartini, Ni Wayan, “Menggali Nilai Kearifan Lokal Budaya Jawa Lewat Ungkapan

(Bebasan, Saloka, dan Paribasa)”, Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, Vol. 5,

No. 1 (April 2009), 28.

SJ, Paul Suparno,Pendidikan Karakter di Sekolah, Yogyakarta: PT Kanisius, 2015.

Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods), Bandung : Alfabeta, 2011.

Page 62: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

52

LAMPIRAN

Page 63: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

53

A. Lampiran 1 Hasil Dokumentasi

Page 64: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

54

B. Pedoman Wawancara

PANDUAN WAWANCARA

Informan : Guru Kelas

Daftar pertayaan :

1. Metode pembelajaran apa yang sering dipakai saat mengajar?

2. Apakah sering menggunakan metode berbasis fun learning?

3. Seperti apa anda memposisikan murid dan guru dalam proses pembelajaran?

4. Seperti apa peran murid dalam jalannya pembelajaran?

5. Perubahan seperti apa yang terjadi dalam perilaku guru atau murid?

6. Selain pembelajaran didalam kelas, apakah ada yang dilakukan diluar kelas?

7. Seperti apa contohnya?

Page 65: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

55

PANDUAN WAWANCARA

Informan : Kepala Sekolah

Daftar pertanyaan :

1. Bagaimana peran anda dalam mewujudkan pendidikan karakter di madrasah

yang anda pimpin?

2. Seperti apa landasan filosofis pendidikan karakter yang anda bangun di

madrasah yang anda pimpin?

3. Apakah anda sering melakukan kontrol dalam perkembangan pembelajaran

atau peubahan karakter murid?

4. Bagaimana anda dalam mengasosiasikan atau memobilisasi setiap dini yang

ada di madrasah sebagai instrument pembentukan karakter?

5. Kapan anda mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran?

Page 66: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

56

PANDUAN WAWANCARA

Informan : Guru PAI

Daftar pertanyaan :

1. Landasan filosofis apakah yang anda gunakan untuk membangun karakter?

2. Apakah anda sering mengkoneksikan antara pembelajaran PAI dan budaya

lokal untuk membangun karakter?

3. Selain pembelajaran didalam kelas, bagaimana anda mewujudkan dalam

bentuk perilaku nyata?

4. Apa factor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan pendidikan

karakter berbasis kearifan lokal?

5. Apakah anda sering melakukan inovasi dalam metodologi pembelajaran

PAI?

Page 67: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

57

PANDUAN WAWANCARA

Informan : Wali murid

Daftar pertayaan :

1. Bagaimana tanggapan anda dengan system pembelajaran di MI?

2. Menurut anda apakah ada perkembangan karakter dalam diri anak setelah

pembelajaran?

3. Menurut anda apakah ada kekurangan dalam system pembelajaran?

4. Apakah ada saran bagi guru atau kepala sekolah untuk membangun karakter

yang lebih baik?

5. Bagaimana peran anda dalam mendukung pendidikan karakter di MI?

Page 68: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

58

PANDUAN WAWANCARA

Informan : Waka kurikulum

Daftar pertayaan :

1. Strategi kurikulum seperti apa yang dibentuk di madrasah?

2. Karakter seperti apa yang dijadikan dasar membangun pembelajaran nilai-nilai

ajaran dan nilai-nilai etika?

3. Selain kurikulum pembelajaran wajib apa ada pembelajaran ekstra?

4. Apakah kurikulum ekstra dilaksanakan setiap hari atau hari tertentu?

5. Dominan manakah antara pembelajaran wajib dan ekstra dalam membangun

karakter murid?

Page 69: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

59

PANDUAN WAWANCARA

Informan: Peserta didik

Daftar pertayaan:

1. Berapa kali kamu sholat dalam sehari semalam?

2. Apakah kamu kamu mengikuti upacara bendera setiap hari senin?

3. Apakah kamu minta bantuan teman saat ulangan yang sulit?

4. Jika ada temanmu mengajak perbuatan yang tidak baik apakah kamu

mengikutinya?

5. Apakah kamu mengerjakan piket dengan baik

Page 70: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

60

Page 71: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

61

Page 72: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

62

Page 73: PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/6365/1/TESIS SAMSUL HUDA1 PD… · pendidikan karakter sebagai suatu usaha yang disengaja untuk

63

BIOGRAFI PENULIS

Nama : Samsul Huda

Nim : 12010160028

Tempat tanggal lahir : Batang, 23 November 1989

Alamat : Masin, RT 04/02, Warungasem, Batang

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

MI Tholabuddin Masin Kab. Batang : lulus 2002

MTS Tholabuddin Masin Kab. Batang : lulus 2005

MA Pondok Tremas Kab. Pacitan : lulus 2011

Program SI di UNU Surakarta, Surakarta : lulus 2011-2015

Program S2 di IAIN Salatiga, Salatiga : lulus 2016-2019