pengembangan buku cerita bergambar berbasis … · iii skripsi pengembangan buku cerita bergambar...
TRANSCRIPT
i
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR
BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK
PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA SD KELAS ATAS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Arif Saefudin
NIM: 131134126
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR
BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK
PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA SD KELAS ATAS
Oleh:
Arif Saefudin
NIM: 131134126
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
Brigitta Erlita Tri Anggadewi M.Psi. Tanggal, 9 Januari 2017
Pembimbing II
Apri Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd. Tanggal, 9 Januari 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR
BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK
PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA SD KELAS ATAS
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Arif Saefudin
NIM: 131134126
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal 16 Januari 2017
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd. ....................
Sekretaris : Apri Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd. ....................
Anggota : Brigitta Erlita Tri Anggadewi M.Psi. ....................
Anggota : Apri Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd. ....................
Anggota : Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi., M.A. ....................
Yogyakarta, 16 Januari 2017
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Rohandi, Ph.D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan kepada:
1. Orang tua penulis, Bapak Sarman dan Ibu Siyami.
2. Kakak penulis, Tiswanti dan Nanang Sutaji.
3. Seseorang yang spesial, Annisa Faradian Pradevi.
4. Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan seluruh pendidik
dalam Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Tidak ada yang tidak mungkin, hanya caranya yang belum ditemukan”
(Arif Saefudin)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah saya sebutkan dalam
kutipan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 16 Januari 2017
Penulis
Arif Saefudin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Arif Saefudin
Nomor Mahasiswa : 131134126
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR
BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK
PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA SD KELAS ATAS
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian, saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja, mendistribusikan secara terbatas
dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 16 Januari 2017
Yang menyatakan
Arif Saefudin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Saefudin, Arif (2017). Pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas.
Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sanata Dharma.
Dalam kesehariannya manusia tidak pernah terlepas dari kegiatan membaca.
Membaca merupakan ketrampilan berbahasa yang penting untuk diajarkan secara
benar kepada siswa. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan buku cerita
bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca
siswa SD kelas atas.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan
modifikasi dari Sugiyono. Tujuan pelitian ini adalah mengembangkan produk dan
mengetahui kualitas produk. Langkah-langkah dalam pengembangan penelitian ini
adalah (1) tahap analisis masalah, (2) tahap pengumpulan data, (3) tahap desain
produk, (4) tahap validasi desain, (5) tahap revisi desain, (6) tahap uji coba produk,
(7) tahap revisi produk. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
daftar pertanyaan wawancara dan lembar kuesioner. Wawancara digunakan untuk
analisis kebutuhan kepada guru kelas V SDN Deresan Depok Yogyakarta.
kuesioner digunakan untuk validasi kualitas produk oleh ahli media, guru kelas V
SDN Deresan Depok Yogyakarta, dan 10 siswa kelas atas SDN Deresan Depok
Yogyakarta sebagai subjek penelitian.
Berdasarkan validasi yang dilakukan, ahli media memberikan skor dengan
rata-rata 4,18, guru SD kelas V dengan rata-rata 4,68, dan 10 siswa SD kelas atas
dengan rata-rata 4,66. Dari keseluruhan skor yang didapat, rata-rata yang diperoleh
adalah 4,50 dengan kategori “Sangat Baik”. Penilaian buku cerita bergambar ini
ditinjau dari lima aspek yaitu: (1) Tujuan dan pendekatan, (2) Desain dan
pengorganisasian, (3) Isi kebahasaan, (4) Keterampilan Bahasa, dan (5)
Metodologi.
Kata kunci: penelitian dan pengembangan, buku cerita bergambar, membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Saefudin, Arif (2017). Developing picture books based environmental education
for reading lesson of high-grade elementary school students. Minithesis.
Yogyakarta: Study Program of Elementary School Teacher Education of
Sanata Dharma University.
In everyday human can’t be separated from reading. Reading is an important
language skills to be taught correctly to the students. This research focused on the
developing picture books based environmental education for reading lesson of high-
grade elementary school students.
This study uses research and development modifications of Sugiyono. The
purpose of this study was to develop a product and knowing the quality of the
product. The steps in the development of this study were (1) problem analysis, (2)
data gathering, (3) product design, (4) product validation, (5) design revisions,
(6)product trials, (7) product revision. The instrument used in this study is a list of
interview questions and the questionnaire. Interviews were used for analysis needs
to classroom teachers SDN Deresan Depok Yogyakarta. A questionnaire was used
to validate the quality of the product by media experts, teachers grade V SDN
Deresan Depok Yogyakarta, and 10 high-grade student SDN Deresan Depok
Yogyakarta as a research subject.
Based on the validation conducted, media experts give point with an average
score of 4.18, fifth grade elementary school teacher with an average of 4.68, and 10
high-grade elementary school students with an average of 4.66. Of the overall score
obtained, the average obtained was 4.50 with a category of "Very Good". Rate this
picture story book in terms of five aspects: (1) Objectives and approach, (2) Design
and organization, (3) Fill in the language, (4) Language Skills, and (5)
Methodology.
Keywords: research and development, picture books, reading
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas ridho
dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini
disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta .
Penulis menyadari bahwa skripsi ini selesai karena bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang setulus-tulusnya kepada:
1) Bapak Rohandi, Ph D., Dekan Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan.
2) Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd., Kaprodi PGSD.
3) Apri Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd., Wakaprodi PGSD dan dosen
pembimbing II yang telah memberikan arahan dan masukan dalam
menyelesikan skripsi ini.
4) Brigitta Erlita Tri Anggadewi M.Psi., dosen pembimbing I yang telah
membimbing dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
5) Ahli media selaku validator yang telah membantu memaksimalkan
penelitian ini.
6) Guru kelas V SD Negeri Deresan Depok Yogyakarta selaku narasumber dan
validator.
7) Para dosen PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah mendidik dan
memberikan ilmunya kepada penulis selama kuliah.
8) Para guru SD Negeri Deresan Depok Yogyakarta yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9) Ayah dan Ibu penulis, Bapak Sarman dan Ibu Siyami, yang selalu
memberikan doa, cinta, dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
10) Kakak penulis, Tiswanti dan Nanang Sutaji, yang selalu membantu dan
memberikan dorongan kepada penulis dalam setiap masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
11) Annisa Faradian Pradevi, yang selalu memberikan semangat,
menumbuhkan motivasi, memberikan bantuan, dan menemani penulis
selama peyusunan skripsi ini.
12) Teman-teman Kontrakan Holic yang namanya tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu, yang telah memberikan hiburan di sela penyusunan skripsi ini.
Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan
membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan skripsi ini dan semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Penulis
Arif Saefudin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACK ...................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 6
1.5 Batasan Istilah .......................................................................... 7
1.6 Spesifikasi Produk yang Dihasilkan ......................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 9
2.1 Kajian Pustaka .......................................................................... 9
2.1.1 Pembelajaran Membaca ....................................................... 9
2.1.1.1 Pengertian Membaca .................................................... 9
2.1.1.2 Tujuan Membaca .......................................................... 10
2.1.1.3 Manfaat Membaca ........................................................ 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.1.1.4 Jenis-jenis Membaca ..................................................... 12
2.1.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan membaca 13
2.1.1.6 Gerakan Literasi Sekolah .............................................. 17
2.1.1.7 Pembelajaran Membaca SD Kelas Tinggi .................... 18
2.1.2 Buku Cerita Bergambar ....................................................... 25
2.1.1.1 Pengertian Media .......................................................... 25
2.1.1.2 Manfaat Media .............................................................. 26
2.1.1.3 Jenis-jenis Media .......................................................... 28
2.1.1.4 Pengertian Buku Cerita Bergambar .............................. 29
2.1.1.5 Manfaat Buku Cerita Bergambar .................................. 32
2.1.3 Pendidikan Lingkungan Hidup ............................................ 33
2.1.1.1 Lingkungan Hidup ........................................................ 33
2.1.1.2 Permasalahan Lingkungan hidup .................................. 34
2.1.3.1 Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Siswa SD .......... 37
2.1.4 Karakterisitik Siswa SD Kelas Tinggi ................................. 39
2.2 Penelitian yang Relevan ........................................................... 41
2.3 Kerangka Berpikir .................................................................... 43
2.4 Pernyataan Penelitian ............................................................... 44
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 46
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................... 46
3.2 Prosedur Pengembangan .......................................................... 47
3.3 Uji Coba Terbatas ..................................................................... 51
3.3.1 Desain Uji Coba Terbatas .................................................... 51
3.3.2 Subjek Uji Coba Terbatas .................................................... 51
3.3.3 Teknik Pengumpulan Data .................................................. 51
3.3.4 Instrumen Penelitian ............................................................ 52
3.3.5 Teknik Analisis Data ........................................................... 57
3.3.5.1 Teknik Analisis Data Kualitatif .................................... 57
3.3.5.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif .................................. 58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 62
4.1 Analisis Kebutuhan .................................................................. 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
4.2 Deskripsi Produk Awal............................................................. 65
4.2.1 Sampul Buku Cerita Bergambar .......................................... 66
4.2.2 Isi Buku Cerita Bergambar .................................................. 66
4.2.1.1 Kata Pengantar .............................................................. 67
4.2.1.2 Daftar Isi ....................................................................... 67
4.2.1.1 Tentang Buku................................................................ 67
4.2.1.4 Pembahasan Materi ....................................................... 68
4.2.1.5 Refleksi ......................................................................... 68
4.2.1.6 Daftar Referensi ............................................................ 69
4.2.1.7 Biodata Penulis ............................................................. 69
4.3 Data Uji Coba dan Revisi ......................................................... 70
4.3.1 Data Validasi Ahli media dan Revisi Produk ...................... 70
4.3.2 Data Validasi Guru SD dan Revisi Produk .......................... 71
4.3.3 Data Uji Coba Terbatas dan Revisi Produk ......................... 72
4.4 Kajian Produk akhir dan Pembahasan ...................................... 75
4.4.1 Sampul Buku Cerita Bergambar .......................................... 75
4.4.2 Isi Buku Cerita Bergambar .................................................. 76
4.4.1.1 Kata Pengantar .............................................................. 77
4.4.1.2 Daftar Isi ....................................................................... 77
4.4.1.3 Tentang Buku................................................................ 78
4.4.1.4 Pemetaan Kompetensi .................................................. 79
4.4.1.5 Pembahasan Materi ....................................................... 80
4.4.1.6 Refleksi ......................................................................... 84
4.4.1.7 Daftar Referensi ............................................................ 85
4.4.1.8 Biodata Penulis ............................................................. 86
4.4.3 Pembahasan ......................................................................... 87
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 92
5.1 Kesimpulan ............................................................................... 92
5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................ 93
5.3 Saran ......................................................................................... 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR REFERENSI ................................................................................... 95
LAMPIRAN ..................................................................................................... 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kompetensi Dasar yang memuat pembelajaran membaca .............. 23
Tabel 3.1 Kisi-kisi wawancara untuk guru SD kelas V ................................... 53
Tabel 3.2 Acuan skor kuesioner untuk guru SD kelas V ................................. 54
Tabel 3.3 Kisi-kisi uji validasi untuk ahli media dan guru SD kelas V ........... 55
Tabel 3.4 Kisi-kisi uji validasi untuk siswa SD kelas tinggi ........................... 56
Tabel 3.5 Rumus Persentase Kelayakan Produk .............................................. 58
Tabel 3.6 konversi nilai skala lima menurut Sukardjo ..................................... 58
Tabel 3.7 Kriteria Skala Lima (Sukardjo, 2008: 101) ...................................... 60
Tabel 4.1 Rangkuman hasil wawancara guru SD kelas V ............................... 63
Tabel 4.2 Komentar dan revisi ahli media ....................................................... 71
Tabel 4.3 Komentar dan revisi guru SD kelas V ............................................. 72
Tabel 4.4 Data hasil validasi 10 siswa SD kelas tinggi.................................... 73
Tabel 4.5 Komentar 10 siswa SD kelas tinggi ................................................. 74
Tabel 4.6 Rekapitulasi skor hasil validasi dan uji coba lapangan .................... 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Jenis-jenis membaca menurut Tarigan............................................ 12
Bagan 2.2 Penelitian yang relevan ................................................................... 43
Bagan 3.1 Prosedur pengembangan menurut Sugiyono .................................. 46
Bagan 3.2 Modifikasi prosedur pengembangan menurut Sugiyono ................ 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Revisi sampul produk ................................................................... 76
Gambar 4.2 Revisi kata pengantar produk ....................................................... 77
Gambar 4.3 Revisi daftar isi produk ................................................................ 78
Gambar 4.4 Revisi tentang buku produk.......................................................... 79
Gambar 4.5 Revisi pemetaan kompetensi produk............................................ 80
Gambar 4.6 Revisi pembahasan materi produk halaman 3 .............................. 81
Gambar 4.7 Revisi pembahasan materi produk halaman 8 .............................. 81
Gambar 4.8 Revisi pembahasan materi produk halaman 9 .............................. 82
Gambar 4.9 Revisi pembahasan materi produk halaman 16 ............................ 83
Gambar 4.10 Revisi pembahasan materi produk halaman 23 .......................... 84
Gambar 4.11 Revisi Refleksi ........................................................................... 85
Gambar 4.12 Revisi Daftar Referensi .............................................................. 86
Gambar 4.13 Revisi Biodata Penulis ............................................................... 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Wawancara dengan Guru Kelas V SDN Deresan Depok
Yogyakarta ....................................................................................................... 98
Lampiran 2 Data Hasil Validasi Ahli media .................................................... 100
Lampiran 3 Data Hasil Validasi Guru Kelas V SDN Deresan Depok
Yogyakarta ....................................................................................................... 105
Lampiran 4 Data Hasil Validasi Siswa ........................................................... 108
Lampiran 5 Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli media........................................ 128
Lampiran 6 Rekapitulasi Data Hasil Validasi Guru Kelas V SDN Deresan
Depok Yogyakarta ........................................................................................... 130
Lampiran 7 Rekapitulasi Hasil Validasi Siswa ................................................ 132
Lampiran 8 Rekapitulasi skor hasil validasi dan uji coba lapangan ................ 133
Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 134
Lampiran 10 Surat Keterangan Melakukan Penelitian .................................... 135
Lampiran 11 Buku Cerita Bergambar .............................................................. 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemampuan berbahasa berperan penting dalam kehidupan karena
pengetahuan diperoleh dari hasil berbahasa. Oleh karena itu kemampuan berbahasa
harus dikuasai oleh anak sejak dini. Beberapa keterampilan yang termasuk dalam
aspek berbahasa, antara lain adalah keterampilan menyimak, keterampilan
berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis (Tarigan, dkk.,
1989:13). Keempat keterampilan berbahasa tersebut dibutuhkan oleh anak baik
dalam pendidikan formal maupun nonformal. Dalam setiap waktu kita dihadapkan
dengan aspek kebahasaan, entah sadar maupun tidak kita memang selalu
menggunakan keterampilan berbahasa.
Salah satu keterampilan berbahasa yang harus diperhatikan adalah
keterampilan membaca. Dalam kesehariannya manusia tidak pernah terlepas dari
kegiatan membaca. Menurut Tarigan, dkk. (1989: 3), membaca adalah kegiatan
yang sangat purba. Membaca dikatakan purba adalah karena manusia sudah mulai
membaca sejak jaman dahulu. Sejarah perkembangan manusia juga terjadi karena
kegiatan membaca. Perkembangan berbahasa anak sudah dimuali sejak anak lahir,
tak terkecuali keterampilan membaca. Sejak anak dilahirkan, anak sudah
mempunyai potensi yang lambat laun akan berkembang dan selalu dipengaruhi oleh
lingkungan sekitarnya terutama keluarga (Tarigan, dkk., 1989: 74).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pada usia belajar, banyak gangguan yang bisa mempengaruhi minat anak
dalam membaca. Ada banyak hal lebih dianggap menarik bagi anak daripada
membaca, contohnya adalah acara televisi, radio, mobil mainan, dan alat bermain
lainnya. Minat adalah sesuatu yang disenangi anak tanpa ada unsur paksaan. Dalam
pembelajaran membaca minat baca dibutuhkan agar anak bisa mendalami
pembelajaran secara menyeluruh. Apabila bahan bacaan yang diterima anak sesuai
dengan minat dan kemampuannya, anak akan belajar dengan baik (Tarigan, dkk.,
1989:94). Dibutuhkan strategi yang tepat untuk meningkatkan minat baca anak
maka. Salah satu strategi yang dapat meningkatkan minat baca anak adalah media
pembelajarannya. Minat baca anak akan turun ketika melihat buku yang berisi
tulisan-tulisan, berbeda ketika anak melihat acara televisi, anak betah berlama-lama
menontonnya. Hal itu disebabkan karena televisi lebih banyak memuat media visual
daripada tulisan, selain itu media visual yang dimuat dalam acara televisi dikemas
denagn menarik. Menurut Sudjana dan Rivai (1990: 9-10), penggunaan media
visual dapat menigkatkan pengaruh yang tinggi terhadap prestasi belajar siswa
karena memuat pesan-pesan yang realistis.
Pemahaman membaca siswa pada tingkat menengah (usia 15 tahun) di
Indonesia pernah diuji oleh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan
Ekonomi (OECD - Organization for Economic Cooperation and Development)
dalam Programme for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2009.
Uji coba ini Hasil uji coba menunjukkan siswa Indonesia berada pada peringkat ke-
57 dengan skor 396 (skor rata-rata OECD 493). Pada tahun 2012 diadakan uji coba
yang diikuti oleh 65 negara. Hasil uji coba pada tahun 2012 menunjukkan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Indonesia berada pada peringkat ke-64 dengan skor 396 (skor rata-rata OECD 496)
(Faizah dkk., 2016: i). Hal tersebut menunjukkan penurunan kemampuan membaca
siswa di Indonesia mengalami penurunan dari tahun 2009 sampai 2012.
Kemampuan membaca siswa jenjang menengah berhubungan erat dengan
pendidikan yang siswa terima pada jenjang sebelumnya yaitu Sekolah Dasar
(Faizah, dkk., 2016: i).
Pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
23 Tahun 2015 merancang gagasan-gagasan dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan membaca siswa. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah
“Kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai”
atau disebut dengan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Kegiatan ini dilaksanakan
untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan
membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi
nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang
disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik (Faiza dkk., 2016:iii). GLS
memiliki tujuan khusus, antara lain adalah menumbuhkembangkan budaya literasi
di sekolah, meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat,
menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak
agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan, menjaga keberlanjutan
pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai
strategi membaca.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada tanggal 29 Juli 2016 dengan
guru kelas V SDN Deresan Depok Yogyakarta, menyatakan bahwa siswa kelas atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
rata-rata sudah bisa membaca, namun ada beberapa siswa yang belum bisa
membaca lancar. Walaupun sudah bisa membaca, ada anak yang belum bisa
memahami bacaan yang dibacanya. Guru kelas V SDN Deresan Depok Yogyakarta
menyatakan bahwa perlu media yang dapat membangkitkan minat baca siswa, rasa
penasaran siswa, dan pemahaman siswa akan materi yang disajikan. Sebagian buku
yang dibaca siswa sebagian besar adalah teks, sehingga saat melihat pertama siswa
sudah enggan untuk membacanya. Menurut Guru kelas V SDN Deresan Depok
Yogyakarta, salah satu faktor penyebab rendahnya kemampuan membaca siswa
adalah rendahnya minat baca karena media pembelajaran yang kurang menarik.
Arsyad (2009: 4-5) mengemukakan bahwa media adalah komponen sumber belajar
atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang
dapat merangsang siswa untuk belajar.
Dalam proses belajar mengajar, kehadiran suatu media mempunyai arti
yang cukup penting. Dengan kehadiran media tersebut, siswa dapat termotivasi
untuk belajar. Salah satu media yang bisa digunakan adalah buku cerita bergambar.
Menurut Nurgiyantoro (2005: 152), yang disebut dengan buku cerita bergambar
adalah buku bacaan cerita yang menampilkan teks narasi secara verbal dan disertai
gambar-gambar ilustrasi. Media gambar yang menarik, akan menarik perhatian
siswa dan menjadikan siswa memberikan respon awal terhadap proses
pembelajaran. Dengan bantuan media cerita bergambar, siswa tidak hanya
membayangkan isi bacaan sesuai dengan persepsi mereka. Akan tetapi, siswa juga
dapat memiliki gambaran yang jelas mengenai isi bacaan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Adanya pengaruh lingkungan dalam perkembangan anak, membuat orang
tua dan orang terdekat dituntut untuk menjaga lingkungan sekitar anak agar anak
bisa berkembang dengan baik. Selain orang tua dan orang terdekat anak, anak
sendiri harus bisa menjaga lingkungan sekitar mereka. Hamzah (2013: 1)
mengatakan bahwa kondisi alam sangat dipengaruhi oleh perilaku manusia.
Pendidikan yang dimulai dari dini tentang lingkungan hidup yang baik dan benar
akan menghasilkan individu yang peduli dengan lingkungan hidupnya. Pemberian
materi tentang pendidikan lingkungan hidup di Sekolah Dasar sangat penting
karena akan membuat anak mengerti seluk beluk lingkunganya. Pendidikan
lingkungan hidup untuk anak menekankan pada keterampilan yang bisa
memberikan pengalaman kepada anak untuk memecahkan masalah lingkungan
hidupnya (Hamzah, 2013: 40). Oleh karena itu, penambahan pendidikan
lingkungan hidup pada buku bacaan anak adalah langkah yang tepat.
Penggabungan teks dengan visual yang sesuai serta tidak mengurangi isi
dari materi yang dibahas dapat menjadi kelebihan bagi pembacanya. Buku cerita
bergambar membuat anak tertarik membaca buku sekaligus terhibur dengan adanya
ilustrasi di dalamnya. Penggunaan media cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa merupakan upaya efektif
yang bisa membantu anak dalam belajar membaca sekaligus mengerti tentang
lingkungan sekitar mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas?
1.2.2 Bagaimana kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas.
1.3.2 Mendeskripsikan kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Siswa
Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan ini dapat membantu siswa
untuk belajar membaca sekaligus belajar tentang lingkungan. Siswa akan
mengetahui berbagai hal terkait lingkungan hidup dan dapat menerapkannya dalam
kehidupan.
1.4.2 Bagi Guru
Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup ini dapat menambah
media yang menarik untuk kegiatan belajar mengajar khususnya pada pembelajaran
membaca siswa SD kelas atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.4.3 Bagi Sekolah
Sekolah dapat menggunakan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup sebagai acuan untuk mengembangkan bahan ajar lain. Buku ini
juga bisa menjadi koleksi perpustakaan yang bisa dibaca oleh siswa.
1.4.4 Bagi Prodi PGSD
Penelitian ini dapat menambah pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma
terkait dengan pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas.
1.4.5 Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti dalam
mengembangkan media pembelajaran berupa buku cerita bergambar.
1.5 Batasan Istilah
1.5.1 Membaca adalah kegiatan yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh
pesan dan memahami apa yang disampaikan penulis dalam tulisannya.
1.5.2 Pendidikan lingkungan hidup adalah pendidikan yang mengajarkan konsep
untuk membina keterampilan dan sikap untuk memahami dan menghargai
hubungan antar manusia dengan lingkungannya.
1.5.3 Siswa kelas atas adalah siswa yang berusia antara usia 9 atau 10 tahun – 12
atau 13 tahun dan duduk di kelas IV, V dan VI Sekolah Dasar. Siswa pada
usia ini suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain
bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.5.4 Literasi adalah kegiatan menbaca buku nonpelajaran selama 15 menit
sebelum pelajaran dimulai.
1.6 Spesifikasi Produk yang Dihasilkan
1.6.1 Mengandung kegiatan siswa yang variatif (menyimak, membaca, dan
merefleksikan).
1.6.2 Sesuai dengan perkembangan bahasa anak (konkret dan menarik).
1.6.3 Bersifat kontekstual (berkaitan dengan lingkungan sekitar anak).
1.6.4 Buku cerita bergambar mengandung komponen kata pengantar, daftar isi,
pemetaan, kegiatan belajar dan refelksi.
1.6.5 Buku cerita bergambar dicetak dengan menggunakan kertas Ivory dengan
ukuran A4 (21.0cm x 29.7cm)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pembelajaran Membaca
2.1.1.1 Pengertian Membaca
Membaca sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap waktu
manusia menggunakan kemampuan membaca seperti membaca koran, membaca
buku, membaca pengumuman, dan kegiatan membaca lainnya. Kegiatan membaca
juga tidak terlepas dari bagian pembelajaran di sekolah. Setiap pembelajaran
mempunyai bagian sendiri untuk dibaca oleh siswa, umumnya berupa materi
pelajaran dan soal. Membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang
mencangkup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata,
menghubungkan bunyi serta maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai
maksud bacaan (Akhadiah dkk., 1992:22). Hodgson (dalam Tarigan, 1987: 7),
mengemukakan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta
digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Sedangkan menurut Soedarso
(2004:4), membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah
besar tindakan yang terpisah-pisah, meliputi: orang harus menggunakan pengertian
dan khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat. Menurut Rahim (2007: 2),
membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal,
tidak hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Tampubolon (1990: 227) juga
menyampaikan bahwa membaca adalah kegiatan fisik dan mental yang dapat
berkembang menjadi suatu kebiasaan.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulakan bahwa membaca
merupakan suatu kegiatan yang kompleks, yang bertujuan untuk menafsirkan atau
mengartikan lambang tertulis sehingga diperoleh makna atau pesan yang
terkandung dalam bahasa tulis tersebut.
2.1.1.2 Tujuan Membaca
Seperti yang dikemukakan oleh Tarigan (1987: 9), tujuan utama dalam
membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi,
memahami makna bacaan. Akhadiah dkk. (1992: 33) juga mengemukakan bahwa
dengan kemampuan membaca yang memadai, pembaca akan lebih mudah menggali
informasi dari berbagai sumber tertulis. Siswa yang mempunyai kemampuan
membaca yang baik mampu memahami materi yang disajikan secara tertulis
dengan baik pula.
Blanton, dkk. dan Irwin (dalam Rahim, 2007: 11-12) juga menyebutkan
beberapa tujuan dari membaca. Tujuan membaca itu adalah sebagai berikut:
a) Kesenangan.
b) Menyempurnakan membaca nyaring.
c) Menggunakan strategi tertentu.
d) Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik.
e) Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
f) Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis.
g) Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi.
h) Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang
diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang
struktur teks.
i) Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.
Tujuan membaca untuk setiap orang bisa berbeda, namun mempunyai
kesamaan yaitu untuk memperoleh informasi dari sebuah bacaan.
2.1.1.3 Manfaat Membaca
Somadayo (2011: 2) menyatakan bahwa membaca merupakan salah satu
diantara empat keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, menulis)
yang penting untuk dipelajari dan dikuasai oleh setiap individu. Dengan membaca,
seseorang dapat bersantai, berinteraksi dengan perasaan dan pikiran, memperoleh
informasi, dan meningkatkan ilmu pengetahuan. Syafi’ie (dalam Somadayo, 2011:
3) juga menyatakan bahwa sebagai bagian dari keterampilan berbahasa,
keterampilan membaca mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis
karena melalui membaca, orang dapat memahami kata yang diutarakan seseorang.
Menurut Burns, dkk., (dalam Rahim, 2007: 1), kemampuan membaca
merupakan sesuatu yang vital dalam suatu masyarakat terpelajar. Namun, siswa
yang tidak memahami pentingnya belajar membaca tidak akan termotivasi untuk
belajar. Membaca merupakan kemampuan yang sanagat penting bagi siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
mengikuti pembelajaran. Selain sebagai pengantar dari materi menuju siswa,
membaca juga bisa menjadi rangsangan siswa untuk mengetahui hal baru.
2.1.1.4 Jenis-jenis Membaca
Membaca dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 1) membaca nyaring, dan 2)
membaca dalam hati. Membaca dalam hati terdiri atas: (a) membaca ekstensif, yang
dibagi lagi menjadi: membaca survey, membaca sekilas, dan membaca dangkal,
dan (b) membaca intensif, yang terdiri dari: membaca telaah isi dan membaca telaah
bahasa. Membaca telaah isi terdiri dari: membaca teliti, pemahaman, kritis, dan
membaca ide-ide. Berikut ini adalah skema jenis-jenis membaca menurut Tarigan
(1987:12-13):
Bagan 2.1 Jenis-jenis membaca menurut Tarigan
Membaca
Membaca nyaring Membaca dalam hati
Membaca ekstensif Membaca intensif
Membaca telaah
isi
Membaca telaah
bahasa
Membaca bahasa, membaca sastra
Membaca teliti, membaca
pemahaman, membaca ide-ide
Membaca survey, membaca sekilas, membaca dangkal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Kridalaksana (dalam Haryadi dan Zamzani, 1996: 32) berpendapat bahwa
membaca adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk
urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna dalam
bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-keras. Yang dimaksud
dengan diam-diam adalah membaca dalam hati, sedangakan pengujaran keras-keras
adalah membaca nyaring.
2.1.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan membaca
Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca permulaan menurut Lamb dan
Arnold (dalam Rahim, 2007: 16) adalah faktor fisiologis, intelektual, lingkungan,
dan psikologis.
a) Faktor Fisiologis
Menurut Rahim (2007: 16), faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik,
pertimbangan neurologis, dan jenis kelamin. Kelelahan juga merupakan
kondisi yang tidak menguntungkan bagi siswa untuk belajar, khususnya
belajar membaca. Dalyono (2009: 55) mengatakan bahwa kesehatan
jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar.
Berdasarkan pendapat tersebut, faktor fisiologi sangatlah berpengaruh
dalam kegiatan membaca dan kegiatan belajar anak.
b) Faktor Intelektual
Faktor metode mengajar guru, prosedur, dan kemampuan guru juga turut
mempengaruhi kemampuan membaca permulaan siswa (Rahim, 2007: 17).
Dalyono (2009: 56), siswa yang memiliki inteligensi baik (IQ-nya tinggi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik. Sebaliknya
siswa yang inteligensinya rendah, cenderung mengalami kesukaran dalam
belajar, lambat berpikir sehingga prestasi belajarnya pun rendah. Jadi,
tingkat intelegensi siswa umumnya berpengaruh terhadap kemampuan
membacanya. Apabila siswa mempunyai intelegensi tinggi umumnya akan
mempunyai kemampuan membaca yang baik, sedangkan siswa yang
mempunyai intelegensi rendah umumnya akan mempunyai kemampuan
membaca yang rendah pula.
c) Faktor Lingkungan
1) Latar Belakang dan Pengalaman
Rahim (2007: 18) menjelaskan bahwa faktor lingkungan akan
mempengaruhi kemampuan membaca siswa. Lingkungan dapat
membentuk pribadi, sikap, nilai, dan kemampuan bahasa siswa. Kondisi
di rumah mempengaruhi pribadi dan penyesuaian diri siswa dalam
masyarakat. Kondisi itu pada gilirannya dapat membantu siswa, dan
dapat juga menghalangi siswa belajar membaca. Siswa yang tinggal di
dalam rumah tangga yang harmonis, rumah yang penuh dengan cinta
kasih, yang orang tuanya memahami anak-anaknya, dan mempersiapkan
mereka dengan rasa harga diri yang tinggi, tidak akan menemukan
kendala yang berarti dalam membaca. Menurut pendapat tersebut,
kondisi keluarga dan lingkungan sekitar sangat berpengaruh dalam
perkembangan anak dan juga kemampuan membaca anak. Apabila
keluarga dan lingkungan sekitar bisa mendukung, maka anak-anak akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
berkembang ke arah yang baik dan meiliki kemampuan membaca yang
baik.
2) Faktor sosial ekonomi
Akhadiah, dkk., (1992: 26) mengemukakan bahwa orang tua yang
memiliki kesadaran akan pentingnya kemampuan membaca akan
berusaha agar anak-anaknya memiliki kesempatan untuk belajar
membaca. Crawley dan Mountain (dalam Rahim, 2007: 19) juga
mengemukakan bahwa faktor sosial ekonomi berpengaruh terhadap
kemampuan membaca siswa. Terdapat beberapa bagian yang bisa
membentuk lingkungan siswa, antara lain adalah orang tua dan
lingkungan tetangga. Apabila orang tua dan lingkungan tetangga
mempunyai sosial ekonomi yang baik, maka akan memberikan dampak
yang baik. Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa status sosial
ekonomi siswa mempengaruhi kemampuan verbal siswa. Semakin
tinggi status sosial ekonomi siswa semakin tinggi kemampuan verbal
siswa. Keadaan sosial ekonomi yang baik akan mendorong siswa untuk
lebih berkembang karena adanya sumber daya yang beragam. Dari
pendapat di atas, jelaslah bahwa faktor sosial ekonomi siswa
mempengaruhi kemampuan membacanya.
d) Faktor Psikologis
1) Motivasi
Crawley dan Mountain (dalam Rahim, 2007: 20) mengemukakan bahwa
motivasi ialah sesuatu yang mendorong seseorang belajar atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
melakukan suatu kegiatan. Motivasi belajar mempengaruhi minat dan
hasil belajar siswa. Usman (2006: 29) menyatakan bahwa tugas guru
adalah membangkitkan motivasi siswa sehingga ia mau melakukan
belajar. Motivasi dapat timbul dari dalam diri individu dan dapat pula
timbul akibat pengaruh dari luar dirinya. Dalyono (2009: 57) juga
menjelaskan bahwa seseorang yang belajar dengan motivasi kuat, akan
melaksanakan semua kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh,
penuh gairah atau semangat. Sebaliknya, belajar dengan motivasi yang
lemah, akan malas bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pelajaran. Menurut Akhadiah, dkk. (1992: 26),
motivasi merupakan faktor yang cukup besar pengaruhnya terhadap
kemampuan membaca. Siswa yang memiliki motivasi tinggi atau kuat,
tanpa didorong atau disuruh membaca akan giat belajar membaca.
Sedangkan yang tidak bermotivasi atau motivasinya rendah, tentunya
enggan membaca. Dari beberapa pendapat di atas, jelaslah bahwa
motivasi sangat penting dalam meningkatkan kemampuan membaca
siswa.
2) Minat
Jame (dalam Usman, 2006: 27) melihat bahwa minat siswa merupakan
faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Rahim
(2007: 28) menjelaskan bahwa minat baca ialah keinginan yang kuat
disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai
minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas
kesadarannya sendiri. Sementara itu, Dalyono (2009: 57)
mengemukakan bahwa minat belajar yang besar cenderung
menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan
menghasilkan prestasi yang rendah. Minat akan mempengaruhi
kemampuan membaca siswa karena tanpa adanya minat, siswa
cenderung enggan membaca. Hal ini tentunya akan berdampak pada
kemampuan membaca yang rendah.
3) Kematangan Emosi dan Sosial serta Penyesuaian Diri
Ada tiga aspek kematangan emosi dan sosial, yaitu: a) stabilitas emosi,
b) kepercayaan diri, dan c) kemampuan berpartisipasi dalam kelompok
(Rahim, 2007: 29). Ketiga aspek tersebut berpengaruh terhadap
kemampuan membaca siswa.
2.1.1.6 Gerakan Literasi Sekolah
Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan
menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain
membaca, melihat, menyimak, menulis, dan atau berbicara (Faizah dkk., 2016:2).
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta
meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih
baik. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan
global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik. Kegiatan ini
dilaksanakan selama 15 menit. Bahan bacaan yang dibaca dalam kegiatan ini bukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
buku pekaran, namun buku bacaan yang diminati oleh siswa. Siswa bebas untuk
membawa buku yang disukainya ke sekolah untuk kegitan ini.
Gerakan Literasi Sekolah yang digagas dan dikembangkan Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan kepedulian atas rendahnya
kompetensi peserta didik Indonesia dalam bidang matematika, sains, dan membaca.
Data penelitian dalam Progress International Reading Literacy Study (PIRLS)
tahun 2011 menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam memahami
bacaan berada di bawah rata-rata internasional. Melalui penguatan kompetensi
literasi, terutama literasi dasar, peserta didik diharapkan dapat memanfaatkan akses
lebih luas pada pengetahuan agar rendahnya peringkat kompetensi tersebut dapat
diperbaiki. Gerakan ini tercantum dalam Permendikbud No. 23 Tahun 2015 (Faizah
dkk., 2016:iii).
2.1.1.7 Pembelajaran Membaca SD Kelas atas
Dalam undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa bembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Kompleksitas dalam kegiatan pembelajaran juga terdapat pada pembelajaran
membaca. Pembelajaran membaca harus memperhatikan kebiasaan cara berfikir
teratur dan baik. Hal ini disebabkan membaca sebagai proses yang sangat kompleks
dengan melibatkan semua proses mental yang lebih tinggi, seperti ingatan,
pemikiran, daya khayal, pengaturan, penerapan, dan pemecahan masalah
(Iskandarwassid, 2009:264).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Pembelajaran membaca tidak berdiri sendiri sebagai sebuah mata pelajaran.
Pembelajaran membaca merupakan salah satu aspek pembelajaran bahasa
Indonesia yang diarahkan untuk mengembangkan kompetensi membaca. Dengan
demikian, pembelajaran membaca dapat dilakukan terpadu dengan pembelajaran
keterampilan berbahasa lainnya. Kemampuan yang disampaikan dalam
pembelajaran membaca adalah kemampuan berbahasa dan bersastra. Oleh karena
itu, wacana dalam pembelajaran membaca bisa berupa wacana sastra maupun
nonsastra (Nurhayati, 2009).
Terdapat beberapa ketrampilan yang bisa membantu guru dalam melakukan
pembelajaran membaca bagi siswanya. Ketrampilan-keterampilan itu dibagi
menjadi dua yaitu, keterampilan dalam membaca nyaring dan keterampilan dalam
membaca dalam hati. Menurut Dawson, dkk. (dalam Tarigan, 1987: 24-25) berikut
adalah daftar keterampilan yang dapat membantu guru dalam pembelajaran
membaca nyaring di SD.
a) Kelas I
1) Mempergunakan ucapan yang tepat.
2) Mempergunakan frase yang tepat.
3) Menggunakan intonasi suara yang wajar agar makna mudah terpahami.
4) Memiliki perawakan dan sikap yang baik serta merawat buku dengan
baik.
5) Menguasai tanda-tanda baca sederhana seperti: titik (.), koma (,), tanda
tanya (?), dan tanda seru (!).
b) Kelas II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
1) Membaca dengan tenang dan jelas.
2) Membaca dengan penuh prasaan, ekspresi.
3) Membaca tanpa tertegun-tegun, tanpa terbata-bata.
c) Kelas III
1) Membaca dengan penuh perasaan, ekspresi.
2) Mengerti serta memahami bahan bacaan.
d) Kelas IV
1) Memahami bhan bacaan pada tingkat dasar.
2) Kecepatan mata dan suara: 3 patah kata dalam satu detik
e) Kelas V
1) Membaca dengan pemahaman dan perasaan.
2) Aneka kecepatan membaca nyaring tergantung pada bahan bacaan.
3) Dapat membaca tanpa terus menerus melihat pada bahan bacaan.
f) Kelas VI
1) Membaca nyaring dengan penuh perasaan atau ekspresi.
2) Membaca dengan penuh kepercayaan (pada diri sendiri) dan
mempergunakan frase atau susunan kata yang tepat
Barbe dan Abbott (dalam Tarigan, 1987:37-38) mengemukakan
keterampilan selanjutnya yang dapat menolong guru dalam melaksanakan
pembelajaran membaca dalam hati, antara lain adalah:
a) Kelas I
1) Membaca tanpa bersuara, tanpa gerakan-gerakan bibir, tanpa berbisik.
2) Membaca tanpa gerakan-gerakan kepala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
b) Kelas II
1) Membaca tanpa gerakan-gerakan bibir atu kepala.
2) Membaca lebih cepat secara dalam hati daripada secara bersuara.
c) Kelas III
1) Membaca dalam hati tanpa menunjuk-nujuk dengan jari, tanpa gerakan
bibir.
2) Memahami bahan bacaan yang dibaca secara diam atau secara dalam
hati itu.
3) Lebih cepat membaca dalam hati daripada membaca bersuara.
d) Kelas IV
1) Mengerti serta memahami bahan bacaan pada tingkat dasar.
2) Kecepatan mata dalam membaca 3 kata per detik.
e) Kelas V
1) Membaca dalam hati jauh lebih cepat daripada membaca bersuara.
2) Membaca dengan pemahaman yang baik.
3) Membaca tanpa erakan-gerakan biiratau kepala atau menunjuk-nunjuk
denngan jari tangan.
4) Menikmati bahan bacaan yang dibaca dalam hati itu; senang membaca
dalam hati.
f) Kelas VI
1) Membaca tanpa gerakan-gerakan bbir; tanpa komat-kamit.
2) Dapat menyesuaikan kecepatan membaca dengan tingkat kesukaran
dalam bahan bacaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3) Dapat membaca 180 patah kata dalam satu menit pada bacaan fiksi pada
tingkat dasar.
Menurut Supriyadi (1992: 115), di Sekolah Dasar jenis membaca dengan
cara menyaringkan atau menyuarakan apa yang dibaca sebagian besar atau bahkan
sepenuhnya dilakukan pada peringkat kelas I dan II. Untuk peringkat-peringkat
kelas yang lebih tinggi, frekuensi kegiatan membaca teknis semakin dikurangi.
Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa perbedaan antar pembelajaran
membaca kelas bawah dan kelas atas. Pada kelas bawah (kelas I-III), pembelajaran
fokus pada hal teknis tentang bagaimana cara membaca, sedangkan pada kelas atas
(kelas IV-VI), pembelajaran mulai fikus pada aspek pemahaman. Pemahaman
dalam pembelajaran membaca pada SD mulai ditekankan pada kelas III, namun
belum sepenuhnya. Mulai kelas IV pemahaman sudah menjadi indikator yang harus
dicapai oleh siswa dalam pembelajaran membaca.
Pada kurikulum 2013, pembelajaran membaca dimasukan ke dalam
kompetensi inti 3 yang berupa pengetahuan. Kompetensi inti kemudian diturunkan
ke dalam beberapa kompetensi dasar. Terdapat beberpa kompetensi dasar yang
memuat pembelajaran membaca.
Tabel 2.1 Kompetensi Dasar yang memuat pembelajaran membaca
Kelas Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
IV 3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat
bermain
3.4 Menggali informasi dari teks
cerita petualangan tentang
lingkungan dan sumber daya
alam dengan bantuan guru
dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan
memilah kosakata baku
V 3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat
bermain
3.1 Menggali informasi dari teks
laporan buku tentang
makanan dan rantai
makanan, kesehatan
manusia, keseimbangan
ekosistem, serta alam dan
pengaruh kegiatan manusia
dengan bantuan guru dan
teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan
memilah kosakata baku
VI 3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
3.1 Menggali informasi dari teks
laporan investigasi tentang
ciri khusus makhluk hidup
dan lingkungan, serta
campuran dan larutan
dengan bantuan guru dan
teman dalam ahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di
sekolah dan tempat
bermain
Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan
memilah kosakata baku
Dari tabel tersebut, dalam setiap pembelajaran siswa membutuhkan sumber
belajar berupa media teks yang memuat materi yang berhubungan dengan
lingkungan hidup untuk berlangsungnya pembelajaran. Peneliti menentukan pokok
materi yang akan dibahas dalam buku cerita bergambar yaitu tentang hubungan
antara anusia dengan lingkungan. Peneliti memperoleh pokok materi tersebut
dengan cara mengkomparasikan Kompetensi dasar dari tiga kelas, kemudian
menentukan materi pokok mana yang tetap sesuai apabila digunakan untuk kelas
IV, V, dan VI. Selain sebagai sumber belajar dalam pembelajaran, buku ini juga
bisa dipakai dalam Gerakan Literasi Sekolah. Walupun buku ini bisa digunakan
dalam pembelajaran, buku ini bukan termasuk buku pelajaran, namun buku bacaan.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti membuat buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup dalam pembelajaran membaca untuk siswa
SD kelas atas.
2.1.2 Buku Cerita Bergambar
2.1.2.1 Pengertian Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Media pembelajaran sanagat membantu dalam proses pembelajaran di
kelas. Media pembelajaran akan membuat pembelajaran yang berlangsung menjadi
lebih menarik dan efektif. Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara
harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar (Azhar, 2010:3). Menurut Gerlach
dan Ely (dalam Azhar, 2010:3), media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Media merupakan
sarana komunikasi yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah
penerima (Smaldino, 2011:7). Menurut Sudjana dan Rivai (1990: 3-4), ada
beberapa jenis media pengajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran.
Pertama, media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster,
kartun, komik, dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi,
yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. Kedua, media tiga dimensi
yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solid model), model penampang,
model susun, model kerja, mock up, diorama, dan lain-lain. Ketiga, media proyeksi
seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP, dan lain-lain. Keempat,
penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.
Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah alat bantu yang ada di lingkungan siswa yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan berupa bahan pelajaran, sehingga dapat merangsang belajar
siswa dan mengefektifkan proses pembelajaran.
2.1.2.2 Manfaat Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Mulyanta dan Leong (2009: 2) mengemukakan bahwa media pembelajaran
sebenarnya merupakan alat bantu yang dapat digunakan oleh guru dalam membantu
tugas kependidikannya. Media pembelajaran juga dapat memudahkan pemahaman
siswa terhadap materi yang harus dipelajari, yang pada akhirnya diharapkan dapat
mempertinggi hasil belajar. Menurut Sagala (2010: 169), pendidikan yang disertai
media yang tepat, selain memudahkan siswa dalam mengalami, memahami,
mengerti, dan melakukan juga menimbulkan motivasi yang lebih kuat ketimbang
semata-mata dengan menggunakan kata-kata yang abstrak. Usman (2006: 31) juga
mengemukakan bahwa belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan alat peraga
pengajaran daripada siswa belajar tanpa dibantu dengan alat pengajaran.
Hamalik (dalam Arsyad, 2009: 15) mengemukakan bahwa pemakaian
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Sudjana dan Rivai (1990: 2) menyebutkan manfaat media pengajaran dalam
proses belajar siswa adalah sebagai berikut.
a) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran
lebih baik.
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi apabila guru mengajar untuk setiap
jam pelajaran.
d) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Levie dan Lentz (dalam Arsyad, 2009: 16-17) mengemukakan empat fungsi
media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu: a) fungsi atensi, b) fungsi
afektif, c) fungsi kognitif, dan d) fungsi kompensatoris.
a) Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan
dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
b) Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang
visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
c) Fungsi kognitif media visual dapat terlihat dari temuan-temuan penelitian
yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan
yang terkandung dalam gambar.
d) Fungsi kompensatoris media visual dapat terlihat dari hasil penelitian bahwa
media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu
siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi
dalam teks dan mengingatnya kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa media
merupakan sarana penghubung yang bisa mempermudah penyampaian informasi
antara pemberi informasi dengan penerima informasi.
2.1.2.3 Jenis-jenis Media
Menurut Sudjana dan Rivai (1990: 3-4), ada beberapa jenis media
pengajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran. Pertama, media grafis
seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik, dan lain-
lain. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yakni media yang
mempunyai ukuran panjang dan lebar. Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam
bentuk model seperti model padat (solid model), model penampang, model susun,
model kerja, mock up, diorama, dan lain-lain. Ketiga, media proyeksi seperti slide,
film strips, film, penggunaan OHP, dan lain-lain. Keempat, penggunaan lingkungan
sebagai media pengajaran.
Leshin, Pollock dan Reigeluth (dalam Arsyad, 2009: 36)
mengklasifikasikan media ke dalam lima kelompok, yaitu: a) media berbasis
manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran, kegiatan kelompok, field-trip), b)
media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan (workbook), alat bantu kerja,
dan lembaran lepas), c) media berbasis visual (video, film, program slide-tape,
televisi), dan e) media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer,
interaktif video, hypertext).
2.1.2.4 Pengertian Buku Cerita Bergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Salah satu media yang dapat membantu siswa dalam memahami suatu teks
cerita yaitu gambar. Pengajaran akan lebih efektif apabila objek dan kejadian yang
menjadi bahan pengajaran dapat divisualisasikan secara realistik menyerupai
keadaan yang sebenarnya, namun tidaklah berarti bahwa media harus selalu
menyerupai keadaan yang sebenarnya (Sudjana dan Rivai, 1990: 9).
Beberapa alasan menunjukkan bahwa gambar merupakan media yang baik
untuk membantu proses belajar. Gambar berfungsi sebagai pemancing kognisi dan
imajinasi serta pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan (Nurgiyantoro, 2010: 429).
Arsyad (2009: 91) mengemukakan bahwa media visual dapat memperlancar
pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat
ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan
hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Sadiman, dkk. (2009: 29-
31) menyebutkan beberapa kelebihan media gambar adalah sebagai berikut.
a) Sifatnya konkret, gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah
dibandingkan dengan media verbal semata.
b) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda,
objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa siswa
dibawa ke objek atau peristiwa tersebut.
c) Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
d) Gambar dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk
tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan
kesalahpahaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
e) Gambar harganya murah dan mudah didapat serta digunakan, tanpa
memerlukan peralatan khusus.
Salah satu pengembangan dari media gambar yaitu media cerita bergambar.
Cerita bergambar adalah teks cerita yang disertai gambar-gambar. Istilah lain yang
lebih populer yaitu buku cerita bergambar. Buku bacaan cerita yang menampilkan
teks narasi secara verbal dan disertai gambar-gambar ilustrasi itu disebut sebagai
buku bergambar atau buku cerita bergambar (Nurgiyantoro, 2005: 152).
Menurut Huck, dkk. (dalam Nurgiyantoro, 2005: 153), buku bergambar
(picture books) menunjuk pada pengertian buku yang menyampaikan pesan lewat
dua cara, yaitu lewat ilustrasi dan tulisan. Lukens, 2003 (dalam Nurgiyantoro, 2005:
154) menguatkan bahwa ilustrasi gambar dan tulisan merupakan dua media yang
berbeda, tetapi dalam buku cerita bergambar keduanya secara bersama membentuk
perpaduan. Gambar-gambar itu akan membuat tulisan verbal menjadi lebih
kelihatan, konkret, dan sekaligus memperkaya makna teks.
Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005: 153) mengemukakan bahwa buku
cerita bergambar adalah buku yang menampilkan gambar dan teks dan keduanya
saling menjalin. Baik gambar maupun teks secara sendiri belum cukup untuk
mengungkapkan cerita secara lebih mengesankan, dan keduanya saling
membutuhkan untuk saling mengisi dan melengkapi. Dengan demikian, pembacaan
terhadap buku bacaan cerita tersebut akan terasa lebih lengkap dan konkret jika
dilakukan dengan melihat (baca: mengamati) gambar dan membaca teks narasinya
lewat huruf-huruf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Menurut Huck, dkk. (dalam Nurgiyantoro, 2005: 154), dalam picture
storybooks gambar-gambar yang ditampilkan harus mencerminkan alur dan
karakter tokoh. Justru karena tuntutan ini gambar-gambar yang ditampilkan dapat
menjadi bervariasi dan lebih menarik. Selain itu, dalam tiap ilustrasi tokoh dan alur
cerita, juga sering ikut ditunjukkan aspek-aspek latar yang mendukungnya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa cerita bergambar
merupakan sebuah cerita dalam bentuk teks narasi atau kata-kata dan disertai
dengan gambar-gambar yang berfungsi sebagai ilustrasi cerita. Kata-kata dan
gambar-gambar merupakan kesatuan yang padu, sehingga ilustrasi tersebut
menggambarkan keseluruhan alur narasi. Dengan demikian, media cerita
bergambar merupakan salah satu media pembelajaran yang efektif karena
mengkombinasikan kata-kata dan gambar secara terpadu.
2.1.2.5 Manfaat Buku Cerita Bergambar
Menurut Nurgiyantoro (2005: 152), dengan gambar-gambar cerita menarik
yang dihadirkan, siswa akan membaca dengan penuh kesungguhan mengikuti dan
mencoba memahami alur gambar aksi yang dilihatnya, dan itu mungkin sekali
dilakukan berkali-kali. Gambar-gambar cerita itu menjadi salah satu daya gerak
mengembangkan fantasi lewat imajinasi dan logika. Menurut Prasetyono (2008:
89), bahan bacaan yang bergambar (komik) mempunyai efek yang lebih kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
daripada yang tidak bergambar. Hal ini karena bahan bacaan yang disertai dengan
gambar (cerita bergambar) memiliki banyak manfaat.
Prasetyono (2008: 82-83) mengemukakan maksud dari buku-buku yang
bergambar ini adalah sebagai berikut:
a) Menarik perhatian siswa.
b) Menimbulkan motivasi atau merangsang siswa.
c) Merangsang percakapan (ekspresi dan diskusi).
d) Mendidik sifat kritis pada siswa.
e) Memperkenalkan kata-kata baru.
f) Menyajikan pola-pola kalimat.
Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005: 159-161) menunjukkan beberapa hal
tentang fungsi dan pentingnya buku cerita bergambar bagi siswa adalah sebagai
berikut.
a) Buku cerita bergambar dapat membantu siswa terhadap pengembangan dan
perkembangan emosi.
b) Buku cerita bergambar dapat membantu siswa untuk belajar tentang dunia,
menyadarkan siswa tentang keberadaan di dunia di tengah masyarakat dan
alam.
c) Buku cerita bergambar dapat membantu siswa belajar tentang orang lain,
hubungan yang ada terjadi, dan pengembangan perasaan.
d) Buku cerita bergambar dapat membantu siswa untuk memperoleh
kesenangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
e) Buku cerita bergambar dapat membantu siswa untuk mengapresiasi
keindahan.
f) Buku cerita bergambar dapat membantu siswa untuk menstimulasi
imajinasi.
Dengan mengetahui berbagai manfaat tersebut, maka cerita bergambar
dapat digunakan sebagai media saat proses pembelajaran berlangsung.
2.1.3 Pendidikan Lingkungan Hidup
2.1.3.1 Lingkungan Hidup
Lingkungan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam
kehidupan manusia, karena lingkungan tidak saja sebagai tempat manusia
beraktivitas, tetapi lingkungan juga mendukung berbagai aktivitas manusia. Di
lingkungan, semua kebutuhan manusia telah tersedia sehingga manusia berupaya
untuk mengekploitasinya. Dengan adanya interaksi tersebut, maka kondisi
lingkungan akan dipengaruhi oleh perilaku manusia (Hamzah, 2013:1).
Menurut Gustavo (dalam Hamzah, 2013:5), lingkungan adalah jumalah
total dari semua kondisi yang mempengaruhi eksistensi, pertumbuhan, dan
kesejahteraan dari suatu organisme yang ada di bumi. Setiap unsur yang ada di
sekitar kita merupakan bagian dari sebuah lingkungan hidup yang terus mendukung
keberlangsungan hidup.
Chiras (dalam Hamzah, 2013:5) mengemukakan bahwa lingkungan hidup
adalah semua faktor yang secara biologi mempengaruhi organisme. Shingh (dalam
Hamzah, 2013:5).mengatakan bahwa lingkungan merupakan interaksi sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
fisik,biologi, dan unsur budaya yang saling berhubungan dengan berbagai cara, baik
secara individual atau bersama-sama. Menurut Undang-undang RI Nomor 32
Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, lingkungan
hidup dinyatakan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
2.1.3.2 Permasalahan Lingkungan hidup
Menurut Hamzah (2013:7-19), terdapat beberapa masalah dan tantangan
yang harus diperhatikan secara serius, antara lain adalah:
a) Penduduk
Permasalahan utama adalah meningkatnya jumlah penduduk yang berarti
kebutuhan yang harus dipenuhi juga semakin bertambah, seperti kebutuhan
pangan dan sandang. Kondisi seperti ini sudah pasti akan memberikan
tekanan terhadap keberadaan sumber daya alam.
b) Teknologi
Keinginan untuk melakuakan sesuatu dengan mudah dan nyaman telah
mengantarkan manusia pada upaya-upaya kreatif menciptakan berbagai
teknologi. Berkaitan dengan perkembangan teknologi yang terjadi akan ada
banyak konsekuensi berupa dampak, baik itu positif maupun negatif.
Dampak negatif sering kali dilupakan oleh manusia, karena manusia
umumnya lebih tertuju kepada dampak positif yang secara langsung dapat
dirasakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c) Keterbelakangan dan kemiskinan
Keterbelakangan dan kemiskinan sangat berkaitan dengan lingkungan.
Apabila sesorang kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya dan tidak punya
kesadaran, maka dengan terpaksa mengambil manfaat dari sumber daya
alam secara berlebihan agar bisa bertahan hidup, dan pengabaian terhadap
lingkungan mereka pada akhirnya mengabaikan mereka, hingga akhirnya
kemampuan mereka untuk bertahan hidup menjadi semakin sulit dan tidak
pasti.
d) Pendidikan
Pengelolaan lingkungan yang efektif bergantung pada upaya kita dalam
mengadopsi etika lingkungan secara baik dalam perilaku kita. Perilaku yang
ditunjukan adalah perilaku yang mencerminkan sikap ramah lingkungan
serta kemampuan mempertahankan keragaman hayati yang dapat
mendukung kehidupan. Dengan demikian, pendidikan harus dapat
dimanfaatkan sebagai sarana pembentukan sikap dan kepedulian terhadap
lingkungan secara efektif.
e) Informasi
Informasi tentang lingkungan kepada masyarakat dan peserta didik baik di
lingkungan formal maupun nonformal sanagtlah dibutuhkan. Hal ini akan
mengantarkan pengetahuan baru tentang aturan-aturan dan program
pemeliharaan lingkungan. Informasi menjadi penting karena tidak semua
masyarakat mempunyai pengetahuan dan tingkat pendidikan yang
memadai, disamping sikap pedulinya. Pendidikan formal, nonformal, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
pemanfaatan media massa elektronik maupun cetak, merupakan salah satu
alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk menginformasikan hal-hal yang
berkaitan dengan masalah lingkungan tersebut.
f) Kearifan lokal
Menurut keraf (dalam Hamzah, 2013: 15) kearifan lokal adalah sebuah
bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman atau wawasan, serta adat
kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan
komunitas ekologis. Kearifan sudah dimiliki masyarakat dan diturunkan
setiap generasinya. Kearifan tersebut terwujud dalam perilaku masyarakat
lokal ketika berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Sudah banyak
kearifan-kearifan warisan nenek moyang ita yang telah terlupakan, terutama
oleh generasi muda kita saat ini karena dianggap kuno dan lebih menjunjung
tingga kemajuan jaman dan teknologi.
g) Penegakan hukum
Penegakan hukum juga dapat berpotensi menjadi salah satu sumber
munculnya permasalahan lingkungan seperti pemberian izin usaha, izin
mendirikan bangunan, dan izin mengeksploitasi sumber daya alam di suatu
lokasi. Komitmen pemerintah terhadap keterlaksanaanya aturan-aturan
yang ada berkaitan dengan masalah tersebut akan sangat berperan bagi
muncul tidaknya permasalahan lingkungan.
h) Kebijakan pembangunan
Kebijakan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah akan turut
menambah faktor kondisi lingkungan. Pemerintah yang terlalu fokus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
mengejar pertumbuhan ekonomi dan melakukan pembangunan di mana-
mana cenderung mengabaikan lingkungan. Oleh karena itu pembangunan
hendaknya juga memperhatikan keasrian dan kelestarian lingkungan hidup.
i) Perubahan iklim global
Berbagai dampak negatif yang berkaitan dengan perubahan iklim global
secara perlahan terus menerus mempengaruhi kehidupan manusia dan
lingkunagn hidupnya. Seperti musim yang tidak teratur, suhu yang cukup
tinggi, naikya permukaan laut, dan lain-lain.
2.1.3.3 Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Siswa SD
Pendidikan lingkungan hidup yang dimulai sejak kecil akan menjadikan
anak sebagai manusia yang peduli terhadap lingkungannya. Adanya kepedulian
yang terus tumbuh dalam diri anak akan memunculkan tindakan-tindakan sebagai
bentuk kepedulian tersebut dan berdampak hingga dewasa. Schmieder (dalam
Hamzah, 2013:37), menyatakan bahwa proses pembelajaran atau pendidikan
lingkungan hidup hendaknya merupakan suatu proses mereorganisasi nilai dan
memperjelas konsep-konsep untuk membina keterampilan dan sikap yang
diperlukan untuk memahami dan menghargai antar hubungan manusia,
kebudayaan, dan lingkungan fisiknya.
Berdasarkan konferensi antar pemerintah tentang pendidikan lingkungan
yang dilaksanakan di Tbilisi, ibukota Georgia, menyatakan bahwa pendidikan
lingkungan, perlu dipahami dengan baik, merupakan pendidikan sepanjang hayat
yang komperehensif, satu tanggapan terhadap perubahan dunia yang sangat cepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Pendidikan lingkungan akan menyiapkan setiap individu seumur hidup melalui
suatu pemahaman terhadap masalah utama dunia pada saat ini dan membekali
setiap individu dengan kepedulian dan nilai-nilai etika. (Tbilisi declaration: 1977).
Menurut Hamzah (2013: 40), pendidikan lingkungan hidup bukanlah studi
atau ilmu lingkungan seperti yang banyak disangkakan banyak orang selama ini.
Pendidikan lingkungan adalah sebuah proses di mana individu-individu
memperoleh kesadaran lingkungan dan pengetahuan, keterampilan, nilai,
pengalaman, serta tekad yang akan memungkinkan mereka untuk bertindak secara
individu maupun kolektif untuk memecahkan masalah lingkungan hidup sekarang
dan masa depan.
2.1.4 Karakterisitik Siswa SD Kelas atas
Perkembangan kognitif anak dibagi ke dalam beberapa tahap. Dalam setiap
tahap, anak memiliki perilaku yang berbeda-beda. Menurut Piaget (dalam Izzaty,
dkk., 2008: 35), ada tahap-tahap perkembangan kognitif yang dialami oleh anak.
Perkembangan kognitif tersebut adalah sebagai berikut:
a) Sensorimotor (lahir - 18 bulan)
Pada tahap ini perilaku anak adalah: belajar melalui perasaan, belajar
melalui refleks, dan memanipulasi bahan.
b) Praoperasional (18 bulan - 6 tahun)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pada tahap ini perilaku anak adalah: ide berdasarkan persepsinya, hanya
dapat memfokuskan pada satu variabel pada satu waktu, dan
menyamaratakan berdasarkan pengalaman terbatas.
c) Operasional Konkret (6 tahun - 12 tahun)
Pada tahap ini perilaku anak adalah: ide berdasarkan pemikiran dan
membatasi pemikiran pada benda-benda dan kejadian yang akrab.
d) Operasional Formal (12 tahun atau lebih)
Pada tahap ini perilaku anak adalah: berpikir secara konseptual dan berpikir
secara hipotesis.
Menurut Piaget (dalam Izzaty, dkk., 2008: 105), masa kanak-kanak akhir
berada dalam tahap operasi konkret dalam berpikir (usia 7-12 tahun), dimana
konsep yang pada awal masa kanak-kanak merupakan konsep yang samar-samar
dan tidak jelas sekarang lebih konkret.
Menurut Izzaty, dkk. (2008: 116-117), masa kanak-kanak akhir dibagi
menjadi dua fase dan masing-masing fase tersebut memiliki ciri-ciri sendiri.
a) Masa kelas-kelas bawah Sekolah Dasar yang berlangsung antara usia 6 atau
7 tahun – 9 atau 10 tahun, biasanya mereka duduk di kelas I, II dan III
Sekolah Dasar. Ciri ciri siswa masa kelas-kelas bawah adalah sebagai
berikut:
1) Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah.
2) Suka memuji diri sendiri.
3) Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, tugas atau
pekerjaannya itu dianggap tidak penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
4) Suka membandingkan dirinya dengan siswa lain, jika hal itu
menguntungkan dirinya.
5) Suka meremehkan orang lain.
b) Masa kelas-kelas atas Sekolah Dasar yang berlangsung antara usia 9 atau
10 tahun – 12 atau 13 tahun, biasanya mereka duduk di kelas IV, V, dan VI
Sekolah Dasar. Ciri- ciri siswa masa kelas-kelas atas adalah sebagai berikut:
1) Perhatiannya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari.
2) Ingin tahu, ingin belajar dan realistis.
3) Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus.
4) Siswa memandang bahwa nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai
prestasi belajarnya di sekolah.
5) Siswa suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk
bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam
kelompoknya.
Menurut Marsh (dalam Izzaty, dkk, 2008: 118), strategi guru dalam
pembelajaran pada masa kanak-kanak akhir adalah sebagai berikut.
a) Menggunakan bahan-bahan yang konkret, misalnya barang atau benda
konkret.
b) Gunakan alat visual, misalnya OHP, transparan.
c) Gunakan contoh-contoh yang sudah akrab dengan siswa dari hal yang
bersifat sederhana ke yang bersifat kompleks.
d) Menjamin penyajian yang singkat dan terorganisasi dengan baik, misalnya
menggunakan angka kecil dari butir-butir kunci.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
e) Berilah latihan nyata dalam menganalisis masalah atau kegiatan, misalnya
menggunakan teka-teki, dan curah pendapat.
Dari uraian di atas, pembelajaran yang cocok untuk siswa usia Sekolah
Dasar yaitu menggunakan media pembelajaran konkret berupa media visual seperti
buku cerita bergambar.
2.2 Penelitian yang Relevan
Penelitian yang pertama adalah Penelitian yang dilakukan oleh Maria Nike
P. W. S. (2016) dengan judul “Pengembangan Prototipe Buku Cerita Bergambar
tentang Tradisi Nglarung dalam Konteks Pendidikan Karakter Kebangsaan”.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R & D)
dengan menggunakan enam tahap. Penelitian ini menghasilkan prosuk bahan ajar
“Ayo Mengenal Tradisi Nglarung”. Pada penelitian ini peneliti mendapat kan nilai
4.5 dikategorikan sangat baik. Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius
Gowongan Yogyakarta. Secara keseluruhan, uji coba diikuti oleh 18 anak.
Penelitian yang kedua dilakukan oleh Lilik Andri Susanto (2016) dengan
judul “ Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Komik pada Materi Persamaan
Garis Lurus Ditinjau dari Prestasi dan Minat Belajar Siswa SMP Johanes Bosco
Kelas VIII Democracy Tahun Ajaran 2015 atau 2016”. Dari penelitian ini dapat
menunjukan bahwa minat belajar siswa mengalami peningkatan dari 86 menjadi
90; nilai terendah meningkat dari 54 menjadi 56. Rata-rata minat belajar siswa juga
meningkat setelah menggunakan media komik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Penelitian yang ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Yeni Aninsya
Sari (2014) dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring melalui
Media Cerita Bergambar Siswa kelas IIB SD Negeri Panggang, Bantul Tahun
Ajaran 2013 atau 2014”. Penelitian tersebut mendapatkan hasil antara lain: proses
pembelajaran membaca nyaring siswa kelas IIB SD Negeri Panggang, Bantul tahun
ajaran 2013 atau 2014 menggunakan media cerita bergambar mengalami
peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan dalam merespon guru
saat melakukan tanya jawab tentang isi cerita yaitu sebesar 50% dan peningkatan
dalam menyimpulkan isi cerita yang dibacanya yaitu sebesar 41,67%. Selain itu,
Penggunaan media cerita bergambar dapat meningkatkan kemampuan membaca
nyaring siswa kelas IIB SD Negeri Panggang, Bantul tahun ajaran 2013 atau 2014.
Peningkatan kemampuan membaca nyaring pada siklus I sebesar 5,06, kondisi awal
63 meningkat menjadi 68,06. Pada siklus II meningkat sebesar 12,59, kondisi awal
63 meningkat menjadi 75,59. Jumlah siswa yang memenuhi KKM juga mengalami
peningkatan. Jumlah siswa yang tuntas pada siklus I adalah 16 siswa. Jumlah siswa
yang tuntas pada siklus II adalah 21 siswa.
Bagan 2.2 Penelitian yang relevan
Maria Nike P. W. S. (2016) Pengembangan prototipe buku cerita bergambar tentang tradisi nglarung dalam konteks pendidikan karakter kebangsaan.
Lilik Andri Susanto (2016) dengan judul “ Efektivitas penggunaan media pembelajaran komik pada materi persamaan garis lurus ditinjau dari prestasi dan minat belajar siswa SMP Johanes Bosco kelas VIII Democracy tahun ajaran 2015/2016.
Yeni Aninsya Sari (2014) dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring melalui Media Cerita Bergambar Siswa kelas IIB SD Negeri Panggang, Bantul Tahun Ajaran 2013/2014”
Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Pembelajaran
Membaca Siswa SD Kelas atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2.3 Kerangka Berpikir
Untuk mengoptimalkan kemampuan membaca siswa, guru perlu
menggunakan media yang tepat mengingat siswa masih berada pada tahap
operasional konkret. Media merupakan pengantar pesan. Media untuk membaca
salah satunya adalah media cerita bergambar. Media cerita bergambar dipilih
karena pemakaiannya yang luas dengan ilustrasi berwarna, alur cerita yang ringkas,
perwatakan tokoh yang realistis dapat menarik semua siswa dari berbagai tingkatan
usia (Sudjana dan Rivai, 1990:69).
Media cerita bergambar merupakan media cerita dalam bentuk teks narasi
atau kata-kata dan disertai gambar-gambar sebagai ilustrasinya. Cerita yang disertai
gambar-gambar akan memberikan efek yang lebih kuat dibandingkan cerita yang
tidak disertai gambar-gambar. Media cerita bergambar dapat membantu siswa
dalam memahami bahan bacaan yang dibaca. Media cerita bergambar dapat
merangsang siswa dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kemampuan
membaca siswa. Media cerita bergambar dapat menumbuhkan minat membaca
siswa sehingga kemampuan membacanya meningkat. Dengan memanfaatkan
media cerita bergambar diharapkan kemampuan membaca siswa dapat meningkat.
2.4 Pernyataan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Berdasarkan uraian teori di atas, rumusan pernyataan penelitian adalah
sebagai berikut:
a) Bagaimana mengembangakan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas?
b) Bagaimana kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas menurut ahli
media?
c) Bagaimana kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas menurut guru
bahasa indonesia SD?
d) Bagaimana kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas menurut hasil uji
coba terbatas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and
Development (R & D). R & D adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk-produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut
(Sugiyono, 2012:297). Langkah–langkah penelitian R & D terdapat 10 (sepuluh)
tahapan yaitu (1) tahap potensi dan masalah, (2) tahap pengumpulan data, (3) tahap
desain produk, (4) tahap validasi desain, (5) tahap revisi desain, (6) tahap uji coba
produk, (7) tahap revisi produk, (8) tahap uji coba pemakaian, (9) tahap revisi
produk dan (10) tahap produksi massal (Sugiyono, 2012:298).
Bagan 3.1 Prosedur pengembangan menurut Sugiyono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Dari sepuluh tahap, peneliti hanya menggunakan tujuh tahap yaitu (1) tahap
analisis masalah, (2) tahap pengumpulan data, (3) tahap desain produk, (4) tahap
validasi desain, (5) tahap revisi desain, (6) tahap uji coba produk, (7) tahap revisi
produk dan produk akhir hasil uji coba terbatas. Revisi produk dan uji coba
pemakaian dihilangkan karena terbatasnya waktu pada penelitian ini. Produksi
masal dihilangkan karena membutuhkan biaya yang besar untuk melakukan tahap
tersebut.
3.2 Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan ini berisi tentang langkah-langkah penelitian yang
dilakukan sampai menghasilkan produk akhir. Produk yang dihasilkan dalam
penelitian ini berupa buku cerita bergambar yang memuat pendidikan lingkungan
hidup untuk anak SD kelas atas. Penelitian ini menggunakan tujuh langkah yaitu
(1) tahap analisis masalah, (2) tahap pengumpulan data, (3) tahap desain produk,
(4) tahap validasi desain, (5) tahap revisi desain, (6) tahap uji coba produk, (7) tahap
revisi produk.
Langkah pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup modifikasi langkah dari Sugiyono.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Bagan 3.2 Modifikasi prosedur pengembangan menurut Sugiyono
Langkah penelitian pengembangan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Potensi dan masalah
Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai
tambah (Sugiyono, 2012: 298). Masalah adalah penyimpangan antara yang
diharapkan dengan yang terjadi (Sugiyono, 2012: 299). Potensi dan masalah
pada penelitian ini bersumber dari hasil wawancara yang dilakukan kepada
salah satu guru kelas SDN Deresan Depok Yogyakarta yang dilakukan pada
tanggal 29 Juli 2016. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui masalah
yang terjadi dan kemungkinan yang akan terjadi berhubungan dengan
Langkah 1
Analisis masalah
Langkah 2
Pengumpulan data
Langkah 3
Desain Produk
Langkah 4
Validasi Desain
Langkah 5
Revisi Desain
Langkah 6
Uji Coba Produk
Langkah 7
Revisi Produk
Produk Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas.
b) Mengumpulkan data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara.
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan belajar siswa tentang
pembelajaran membaca dan pendidikan lingkungan hidup di kelas atas.
c) Desain produk
Pada tahap ini, peneliti menyusun buku cerita bergambar mengenai
pendidikan lingkungan hidup. Peneliti mencari Kompetensi Dasar yang
tepat agar buku cerita bergambar bisa dimasukan ke dalam pembelajaran.
Gambar-gambar yang terdapat dalam buku cerita tersebut dibuat agar bisa
menguatkan pikiran anak saat membaca ceritanya. Cerita pada buku
tersebut juga dibuat dengan sederhana dan mudah dipahami. Buku cerita
bergambar tersebut berisi tentang pendidikan lingkungan, di dalamnya
dibahas mengenai cara mudah yang bisa dipraktikkan oleh anak untuk
merawat lingkungan.
d) Validasi desain
Validasi desain bertujuan untuk mengetahui dan menilai apakah produk
yang sudah dirancang efektif atau tidak, namun hanya sebatas pendapat para
ahli bukan uji coba langsung di lapangan. Melalui validasi desain peneliti
dapat menemukan kelebihan dan kekurangan dari produk yang
dikembangkan. Validasi produk dilakukan oleh ahli pendidikan, yaitu guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
kelas 5 SDN Deresan Depok Yogyakarta dan dosen PGSD Universitas
Sanata Dharma di bidang media.
e) Revisi desain
Perbaikan desain dilakukan setelah mendapatkan kritik dan saran dari
validator. Dengan kritik dan saran yang sudah diberikan, peneliti dapat
mengetahui bagian mana saja yang harus diperbaiki dan ditingkatkan lagi
agar produk yang dikembangkan lebih efektif.
f) Uji coba produk
Uji coba produk dilakukan setelah dilakukan validasi produk dan perbaikan
desain. Uji coba produk dilakukan untuk mengetahui kualitas dari produk
yang sudah dibuat. Hasilnya diperoleh dari refleksi yang diberikan oleh
siswa yang melakukan uju coba. Dari hasil uji coba produk, dapat diketahui
layak tidaknya produk apabila digunakan untuk membantu siswa dalam
memahami materi.
g) Revisi produk
Apabila hasil refleksi dari siswa menunjukkan bahwa produk masih belum
maksimal, maka akan dilakukan revisi produk agar produk dapat digunakan
dengan efektif dan efisien. Hasil revisi ini akan menghasilkan produk final
berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas atas.
3.3 Uji Coba Terbatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
3.3.1 Desain Uji Coba Terbatas
Desain uji coba terbatas dilakukan untuk mengetahui kelayakan pemakaian
produk. Desain uji coba ini akan di validasi oleh guru kelas 5 SD dan dosen di
bidang media. Setelah dilakukan validasi oleh ahli, maka dilakukan revisi produk
sebelum diuji cobakan.
3.3.2 Subjek Uji Coba Terbatas
Subjek uji coba terbatas dalam penelitian ini adalah 10 siswa SDN Deresan
Depok Yogyakarta 2016 atau 2017 yang berjumlah 10 orang yang diantaranya
adalah 4 siswa kelas IV, 3 siswa kelas V, dan 3 siswa kelas VI. Subjek diambil
secara acak dari masing-masing kelas tanpa ada kriteria tertentu.
3.3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara dan kuesioner. Esterberg (dalam Sugiyono, 2015: 231-233)
mengemukakan bahwa terdapat tiga macam wawancara, antara lain adalah
wawancara testruktur (terikat dengan instrumen yang telah disusun), wawancara
semiterstruktur (lebih bebas, menemukan pemasalahan secara lebih terbuka dimana
responden dimintai pendapat dan ide-idenya), dan wawancara tidak terstuktur
(wawancara bebas, peneliti tidak menggunakan pedoman untuk pengumpulan
datanya). Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
terstruktur. Wawancara dilakukan untuk menganalisis kebutuhan penelitian, yaitu
Buku Bergambar tentang Pendidikan Lingkungan Hidup. Wawancara dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
kepada guru SDN Deresan Depok Yogyakarta. Untuk mengetahui kualitas dan
kelayakan produk sebelum dilakukan uji coba, kuesioner diberikan kepada ahli
validasi yaitu ahli media dan guru SDN Deresan Depok Yogyakarta. Kuesioner
juga dibagikan kepada siswa setelah melakukan uji coba untuk mengetahui
kelemahan produk.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya (Sugiyono, 2015: 216). Kuesioner yang diberikan kepada ahli
media dan guru terdiri dari 33 pernyataan, sedangkan untuk siswa adalah 10
pernyataan. Kuesioner ahli media dan guru meliputi tujuh aspek yaitu (1) Desain
produk, (2) Kemudahan penggunaan, (3) Konsistensi, (4) Format, (5) Organisasi,
(6) Kemanfaatan buku, (7) Kualitas materi. Kuesioner untuk siswa disusun
berdasarkan tujuh aspek seperti kuesioner untuk ahli media dan guru, namun
disusun dengan pendekatan yang sesuai untuk siswa.
3.3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara dan kuesioner. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang
digunakan untuk melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan
serta untuk mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit (Sugiyono, 2012:137). Wawancara ini mengacu kepada
analisis kebutuhan yang sudah ditetapkan, yaitu kebutuhan buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
kelas atas. Berikut ini adalah kisi-kisi wawancara yang dilakukan kepada guru SD
kelas V:
Tabel 3.1 Kisi-kisi wawancara untuk guru SD kelas V
Daftar pertanyaan wawancara No. aitem
Sejauh mana kesulitan siswa dalam pembelajaran
membaca?
1
Kesulitan apa yang Bapak atau Ibu temui ketika
mengajarkan kepada siswa tentang pembelajaran
membaca?
2
Apakah pendidikan lingkungan hidup sudah
diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas?
3
Apakah pendidikan lingkungan hidup perlu
diajarkan kepada siswa?
4
Apakah Bapak atau Ibu merasa bahan ajar
sekarang yang digunakan dalam pembelajaran
membaca perlu diperbaiki atau disempurnakan?
5
Saran apa yang Bapak atau Ibu berikan terkait
dengan bahan ajar pembelajaran membaca
sekarang ini?
6
Bagaimana pendapat Bapak atau Ibu apabila bahan
ajar untuk pembelajaran membaca juga memuat
pendidikan lingkungan hidup?
7
Walker dan Hess (dalam Arsyad, 2002: 175) menguraikan kriteria dalam
menilai perangkat media pembelajaran yang berdasarkan kepada kualitas, yang
antara lain adalah kualitas isi dan tujuan, kualitas instruksional, dan kualitas teknis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
dengan modifikasi sesuai kebutuhan peneliti. Kuesioner dalam penelitian ini adalah
kuesioner rating scale type (skala lajuan) adalah instrumen pengukuran non tes
yang menggunakan suatu prosedur untuk memperoleh informasi tentang hal yang
di observasi yang menyatakan posisi tertentu dalam hubungannya dengan lain
(Nasution dalam Widoyoko, 2012: 119). Kuesioner rating scale yang digunakan
adalah rating scale tipe numerical rating scale. Kuesioner ini menggunakan skala
Likert pilihan respon skala lima (Widoyoko, 2012:106), dengan acuan skor sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Acuan skor kuesioner untuk guru SD kelas V
Skor Deskripsi
5 Sangat baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat kurang
Kuesioner digunakan untuk mengetahui kelayakan produk melalui uji
validasi produk yang dilakukan oleh dua validator ahli yaitu ahli media dan guru
kelas. Selain itu uji validasi juga melibatkan 10 orang siswa kelas atas yang terdiri
dari 4 siswa kelas IV, 3 siswa kelas V, dan 3 siswa kelas VI. Hasil validasi kuesioner
digunakan sebagai masukan revisi atau perbaikan produk.
Tabel 3.3 Kisi-kisi uji validasi untuk ahli media dan guru SD kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Indikator Deskripsi No.
item
Tujuan dan
pendekatan
Buku cerita bergambar sesuai dengan tujuan
pembelajaran membaca kelas atas
1
Buku cerita bergambar sesuai dengan tujuan
pembelajaran lingkungan hidup
2
Buku cerita bergambar sesuai dengan situasi
pembelajaran untuk kelas atas
3
Buku cerita bergambar sesuai dengan
kebutuhan siswa
4
Buku cerita bergambar merupakan sumber
belajar yang baik bagi siswa dan guru dalam
pembelajaran
5
Desain dan
pengorganisasian
Komponen dalam Buku cerita bergambar
lengkap (kata pengantar, daftar isi, petunjuk
umum, indikator, materi belajar, refleksi, dan
daftar referensi)
1
Buku cerita bergambar disusun secara
sistematis
2
Ruang lingkup materi buku cerita bergambar
sesuai dengan kondisi belajar siswa
3
Buku cerita bergambar memfasilitasi siswa
untuk belajar mandiri
4
Buku cerita bergambar mudah dipahami 5
Tampilan fisik (warna, huruf, gambar atau
foto) dalam buku cerita bergambar menarik
6
Tampilan fisik (warna, huruf, gambar atau
foto) dalam buku cerita bergambar sesuai
dengan perkembangan siswa
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Buku cerita bergambar menggunakan bahasa
tulis yang baik dan benar
8
Isi kebahasaan Buku cerita bergambar memuat huruf, kata,
kalimat yang sesuai dengan perkembangan
bahasa siswa
1
Buku cerita bergambar memuat bahan bacaan
yang menarik untuk siswa
2
Buku cerita bergambar melatih siswa dalam
membaca
3
Keterampilan
bahasa
Buku cerita bergambar memuat bagian yang
menuntut siswa membaca dan memahami
1
Buku cerita bergambar mengemas materi
menjadi bacaan yang menyenangkan
2
Buku cerita bergambar dilengkapi dengan
refleksi yang sesuai untuk siswa
3
Metodologi Buku cerita bergambar membuat siswa aktif
membaca
1
Pendekatan dalam buku cerita bergambar
sesuai dengan pendekatan belajar siswa
2
Buku cerita bergambar memfasilitasi
beragam gaya belajar siswa
3
Tabel 3.4 Kisi-kisi uji validasi untuk siswa SD kelas atas
Indikator Deskripsi No. aitem
Tujuan dan
pendekatan
Buku cerita bergambar menggunakan bahasa
yang mudah dipahami
1
Ukuran dan jenis huruf dalam buku cerita
bergambar jelas dan mudah dibaca
2
Gambar dan foto dalam buku cerita
bergambar jelas dan menarik
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Buku cerita bergambar mempermudah siswa
dalam belajar mandiri
4
Buku cerita bergambar disusun secara runtut
dan terorganisir
5
Buku cerita bergambar membuat siswa
senang dan berminat dalam pembelajaran
membaca
6
Buku cerita bergambar membuat siswa
senang dan berminat dalam pembelajarn
lingkungan hidup
7
Buku cerita bergambar sesuai dengan
keadaan lingkungan siswa
8
Buku cerita bergambar sesuai dengan yang
dibutuhkan siswa
9
Buku cerita bergambar mengandung
beragam kegiatan yang bisa dilakukan siswa
10
Buku cerita bergambar membatu siswa
dalam nelajar membaca
11
Buku cerita bergambar membantu siswa
dalam belajar tentang lingkungan hidup
12
3.3.5 Teknik Analisis Data
3.3.5.1 Teknik Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengolahan data
analisis kebutuhan, data validasi ahli, dan data uji coba terbatas. Analisis kebutuhan
dilakukan dengan wawancara kepada guru SD kelas V. Validasi ahli dilakukan oleh
seorang ahli media dan seorang guru SD kelas V. Uji coba terbatas dilakukan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
10 siswa SD kelas atas yang terdiri dari 4 siswa kelas IV, 3 siswa kelas V, dan 3
siswa kelas VI.
3.3.5.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan skor validasi yang diberikan oleh validator ahli
dan guru kelas dalam validasi produk.
Persentase kelayakan dihitung dengan rumus:
Tabel 3.5 Rumus Persentase Kelayakan Produk
Validasi produk dalam penelitian ini menggunakan skala lima (Sukardjo,
2008; 101).
Tabel 3.6 konversi nilai skala lima menurut Sukardjo
Interval skor Kategori
X > �̅�i + 1,80 SBi Sangat baik
�̅�i + 0,60 SBi < X < �̅�i + 1,80 SBi Baik
�̅�i - 0,60 SBi < X < �̅�i + 0,60 SBi Cukup
�̅�i - 1,80 SBi < X < �̅�i – 0,60 SBi Kurang
X < �̅�i - 1,80 SBi Sangat kurang
Persentase kelayakan (%) = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑜𝑎𝑙
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Ketengan:
Rerata ideal (�̅�i) : 1
2 (nilai maksimum + nilai minimum)
Simpangan baku ideal (SBi) : 1
6 (nilai maksimum - nilai minimum)
X : skor aktual
Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi
tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi
sebagai berikut.
Diketahui:
Skor maksimal ideal: 5
Skor minimal ideal: 1
Rerata ideal (�̅�i): : 1
2 (5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi): 1
6 (5-1) = 0,67
Ditanyakan:
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat
kurang baik.
Jawaban:
Kategori sangat baik = X > �̅�i + 1,80 Sbi
= X > 3 + (1,80 . 0,67)
= X > 3 + (1,21)
= X > 4,21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Kategori baik = �̅�i + 0,60 SBi < X < �̅�i + 1,80 Sbi
= 3 + (0,60 . 0,67) < X < 3 + (1,80 . 0,67)
= 3 + (0,40) < X < 3 + (1,21)
= 3,40 < X < 4,21
Kategori cukup baik= �̅�i - 0,60 SBi < X < �̅�i + 0,60 Sbi
= 3 – (0,60 . 0,67) < X < 3 + (0,60 . 0,67)
= 3 – (0,40) < X < 3 + (0,40)
= 2,60 < X < 3,40
Kategori kurang baik = �̅�i - 1,80 SBi < X < �̅�i – 0,60 Sbi
= 3 – (0,60 . 0,67) < X < 3 - (0,60 . 0,67)
= 3 – (1,21) < X < 3 – (0,40) 53
= 1,79 < X < 2,60
Kategori sangat kurang baik = X < �̅�i - 1,80 Sbi
= X < 3 – (1,80 . 0,67)
= X < 3 – (1,21)
= X < 1,79
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif
menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut:
Tabel 3.7 Kriteria Skala Lima (Sukardjo, 2008: 101)
Interval Kategori
4,22 – 5 Sangat baik
3,41 – 4,21 Baik
2,61 – 3,40 Cukup
1,80 – 2,60 Kurang
<1,79 Sangat kurang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Berdasarkan skor skala lima tersebut, setelah dihitung rerata hasil validasi
kemudian dicari reratanya kemudian dikonversikan hasil data kuantitatif ke
kualitatif berdasarkan skor rata-rata yang didapat berdasarkan kategori di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kebutuhan
Sesuai dengan langkah-langkah yang sudah dijelaskan pada bab III, langkah
awal dalam penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas adalah dengan
melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilaksanakan dengan
menggunakan wawancara. wawancara dilakukan di SD Negeri Deresan.
Narasumber pada wawancara untuk penelitian ini adalah guru kelas V.
Wawancara ini dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2016. Narasumber yang dipilih
adalah guru kelas V karena menurut peneliti, guru kelas V adalah guru yang akan
mengampu siswa kelas IV sekaligus pernah mengampu siswa kelas VI. Wawancara
ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan membaca siswa kelas
atas. Selain itu, wawancara dilakukan untuk mengetahui sejauh mana wawasan
siswa tentang pendidikan lingkungan hidup. Hal ini bertujuan agar buku cerita
bergambar yang akan dikembangkan bisa tepat sasaran dan dapat membantu siswa
dalam pendidikan lingkungan hidup serta pembelajaran membaca.
Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas V SDN Deresan Depok
Yogyakarta pada tanggal 29 Juli 2016. Wawancara berpedoman pada kisi-kisi yang
telah dibuat. Terdapat tujuh butir pertanyaan analisis kebutuhan buku bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD
kelas atas. Butir soal yang pertama tentang kesulitan siswa dalam pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
membaca; butir soal yang kedua tentang kesulitan guru dalam mengajarkan
pembelajaran membaca untuk siswa; butir soal yang ketiga tentang pengajaran
pendidikan lingkungan hidup bagi siswa; butir soal yang keempat tentang
kebutuhan guru akan media untuk membantu proses pembelajaran membaca bagi
siswa; butir soal yang keenam tentang saran guru mengenai media yang dapat
membantu dalam pembelajaran membaca; dan butir soal yang ketujuh adalah
tentang pembelajaran lingkungan hidup yang disisipkan ke dalam pembelajaran
membaca.
Rangkuman hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas V SD
Negeri Deresan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Rangkuman hasil wawancara guru SD kelas V
No. Daftar pertanyaan
wawancara
Rangkuman Hasil
Wawancara
1. Sejauh mana kesulitan siswa
dalam pembelajaran membaca?
Terdapat beberapa siswa yang
masih mengeja dalam
membaca. Beberapa siswa
belum bisa memahami isi dari
bacaan yang dibaca.
2. Kesulitan apa yang Bapak atau
Ibu temui ketika mengajarkan
kepada siswa tentang
pembelajaran membaca?
Beberapa siswa yang masih
kesulitan membaca dan
kesulitan memahami
membuat pembelajaran
membutuhkan waktu lebih
lama untuk menyelesaikan
sebuah materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
3. Apakah pendidikan lingkungan
hidup sudah diimplementasikan
dalam pembelajaran di kelas?
Pendidikan lingkungan hidup
sudah dibahas di dalam
pembelajaran, namun hanya
sekedar sisipan saat
pembelajaran berlangsung.
4. Apakah pendidikan lingkungan
hidup perlu diajarkan kepada
siswa?
Pendidikan lingkungan hidup
dibutuhkan oleh siswa, karena
setiap hari siswa berinteraksi
dengan lingkungan. Jadi,
pendidikan lingkungan hidup
perlu diajarkan kepada siswa.
5. Apakah Bapak atau Ibu merasa
bahan ajar sekarang yang
digunakan dalam pembelajaran
membaca perlu diperbaiki atau
disempurnakan?
Bahan ajar perlu diperbaiki
agar siswa tidak bosan.
6. Saran apa yang Bapak atau Ibu
berikan terkait dengan bahan ajar
pembelajaran membaca
sekarang ini?
Bahan ajar harus dibuat
menarik agar siswa tertarik
dan tidak bosan.
7. Bagaimana pendapat Bapak atau
Ibu apabila bahan ajar untuk
pembelajaran membaca juga
memuat pendidikan lingkungan
hidup?
Pembelajaran liungkungan
hidup yang dimasukan dalam
pembelajaran membaca
adalah ide bagus. Karena
selain belajar membaca, siswa
juga bisa belajar mengenai
lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Berdasarkan hasil wawancara survey kebutuhan tersebut, narasumber
menyatakan bahwa membutuhkan bahan ajar yang bisa membuat siswa tertarik
dalam membaca dan memuat pendidikan lingkungan hidup. Pada umumnya buku
pelajaran yang ditemui siswa adalah buku yang berisi teks dengan sedikit ilustrasi
sehingga siswa merasa enggan untuk membacanya. Buku cerita bergambar yang
dibuat sesuai dengan tuntutan agar membantu siswa dalam membaca, karena
ilustrasi yang terdapat dalam buku cerita bergambar bisa menguatkan pemahaman
siswa. Materi yang terdapat dalam buku cerita bergambar adalah pendidikan
lingkungan hidup. Jadi, selain pembelajaran membaca, siswa juga sudah melakukan
pembelajaran lingkungan hidup.
4.2 Deskripsi Produk Awal
Langkah awal dalam pengembangan buku cerita bergambar ini adalah
menentukan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam kurikulum 2013 kelas
IV, V, dan VI. Penentuan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar menyesuaikan
dengan pembelajaran yang berhubungan dengan lingkungan. Setelah ditemukan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang cocok dengan tujuan penelitian,
dilakukan penentuan materi yang bisa dimasukan ke dalam Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar yang sudah dipilih. Setelah materi sudah ditentukan, selanjutnya
dalih menyusun dan merumuskan indikator berdasarkan Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, dan materi yang sudah dipilih. Setelah indikator ditentukan,
peneliti menyusun kerangka buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas yang disusun sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
kebutuhan. Kerangka buku cerita bergambar yang dikembangkan berisi sampul
buku, kata pengantar, daftar isi, tentang buku, pemetaan kompetensi, pembahasan
materi, refleksi, daftar referensi, dan biodata penulis.
4.2.1 Sampul Buku Cerita Bergambar
Sampul buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas atas dibuat menggunakan aplikasi Adobe
Photoshop CC 2015. Beberapa gambar ilustrasi digambar manual dengan tangan
kemudian di pindai agar bisa diedit dalam format digital. Beberapa gambar diambil
dari website. Judul buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup
untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas ini adalah “16 Cara untuk Peduli
Lingkungan”.
Latar belakang sampul adalah biru muda. Pada sampul terdapat gambar
bumi yang dikelilingi oleh pepohonan pada bagian tengah atas. Terdapat cuplikan
gambar berjumlah empat yang diambil dari isi buku pada bagian bawah. Pada sudut
kiri atas terdapat nama penulis.
4.2.2 Isi Buku Cerita Bergambar
Isi buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas atas dibuat menggunakan aplikasi Adobe
Photoshop CC 2015, menggunakan font Comic Sans MS dan Myanmar Text.
Sampul dicetak dengan menggunakan kertas Ivory ukuran A4. Isi buku cerita
bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
siswa SD kelas atas meliputi kata pengantar, daftar isi, tentang buku, pembahasan
materi, refleksi, daftar referensi, dan biodata penulis.
4.2.1.1 Kata Pengantar
Kata pengantar berisi sambutan penulis kepada para pembaca yang akan
belajar dengan buku cerita bergambar. Kata pengantar ini diharapkan bisa menjadi
dorongan dan dapat memberikan gambaran tentang buku yang akan mereka baca.
4.2.1.2 Daftar Isi
Daftar isi berisi letak halaman dari isi buku. Daftar isi ini akan membantu
pengguna buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas atas untuk menemukan bagian yang ingin
dipelajari.
4.2.1.3 Tentang Buku
Bagian ini berisi tentang gambaran umum dari buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD
kelas atas. Bagian ini akan membantu pengguna untuk memahami apa fungi dari
buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran
membaca siswa SD kelas atas.
4.2.1.4 Pembahasan Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Pembahasan materi berisikan tentang materi-materi dari buku cerita
bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca
siswa SD kelas atas. Terdapat 15 materi dan terbagi menjadi 3 bab. Bab pertama
berisikan 4 materi, bab kedua berisikan 8 materi, bab ketiga berisikan 3 materi.
Bab pertama berisi tentang bagaimana mengubah kebiasaan sehari-hari
yang terdiri dari 4 materi yaitu menghemat air, memanfaatkan jendela, mengurangi
polusi, dan menghemat sumber energi. Bab kedua berisi tentang bagaimana
menggunakan sesuatu dengan baik yang terdiri dari 8 materi yaitu produk ramah
lingkungan, menyumbangkan barang bekas, menggunakan tas serbaguna, botol
minum isi ulang, daur ulang, memilah sampah, berkreasi dengan barang bekas, dan
menanam dan merawat tumbuhan. Bab ketiga berisi tentang bagaimana cara
menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan yang terdiri dari beberapa materi
yaitu berbagi cerita, komunikasi dengan orang tua, dan menjadi pemimpin.
4.2.1.5 Refleksi
Refleksi berguna untuk mengetahui bagaimana perasaan siswa setelah
membaca buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas atas. Refleksi juga berguna untuk
mengetahui tanggapan siswa mengenai materi yang sudah dibaca dan
menerapkannya pada setiap pertanyaan yang ada dalam refleksi. Refleksi diberikan
pada setiap akhir bab. Keseluruhan refleksi yang ada dalam buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD
kelas atas ini berjumlah tiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
4.2.1.6 Daftar Referensi
Refleksi berguna untuk mengetahui bagaimana perasaan siswa setelah
membaca buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas atas. Refleksi juga berguna untuk
mengetahui tanggapan siswa mengenai materi yang sudah dibaca dan
menerapkannya pada setiap pertanyaan yang ada dalam refleksi. Refleksi diberikan
pada setiap akhir bab. Keseluruhan refleksi yang ada dalam buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD
kelas atas ini berjumlah tiga.
4.2.1.7 Biodata Penulis
Biodata penulis berisi informasi yang berkaitan dengan penulis. Biodata
penulis mempunyai tujuan agar pembaca buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas ini
bisa mengetahui identitas penulis. Beberapa informasi yang terdapat dalam biodata
penulis antara lain adalah foto, nama, tempat dan tanggal lahir, dan riwayat
pendidikan.
4.3 Data Uji Coba dan Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas atas ini dicetak menjadi sebuah buku.
Setelah dicetak, kemudian diberikan kepada seorang ahli media dan seorang guru
SD kelas V. Data yang diperoleh dari hasil validasi oleh ahli media dan seorang
guru SD kelas 5 akan menunjukkan kualitas dari buku yang akan diuji cobakan.
4.3.1 Data Validasi Ahli media dan Revisi Produk
Ahli media yang melakukan validasi produk penelitian ini adalah salah satu
Universitas Sanata Dharma. Validasi ini dilakukan pada tanggal 22 September
2016. Aspek yang dinilai dari produk ini meliputi tujuan dan pendekatan, desain
dan pengorganisasian, isi kebahasaan, keterampilan bahasa, dan metodologi.
Hasil validasi oleh ahli media memperoleh skor rata-rata 4,18. Skor yang
diperoleh kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan dan di
diperoleh hasil bahwa produk penelitian ini termasuk dalam kategori baik. Ahli
media menyatakan bahwa produk penelitian ini layak untuk digunakan atau diuji
cobakan di lapangan dengan revisi sesuai saran. Dari hasil validasi tersebut,
terdapat beberapa komentar-komentar beserta revisinya.
Tabel 4.2 Komentar dan revisi ahli media
No. Komentar Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
1 Layout kurang tepat. Layout dirapikan
kembali
2 Font tidak konsisten. Font diubah dan
dirapikan.
3 Penulisan perlu diperbaiki. Penulisan kalimat dalam
buku cerita bergambar
diperbaiki.
4 Gambar tidak disertai dengan
keterangan.
Penambahan keterangan
pada gambar.
5 Gambar perlu diperbaiki. Gambar diperbaiki.
4.3.2 Data Validasi Guru SD dan Revisi Produk
Validasi dilakukan oleh guru kelas V SDN Deresan Depok Yogyakarta.
Validasi dilakukan pada tanggal 2 September 2016. Aspek yang dinilai dari produk
ini meliputi tujuan dan pendekatan, desain dan pengorganisasian, isi kebahasaan,
keterampilan bahasa, dan metodologi.
Hasil validasi oleh ahli media memperoleh skor rata-rata 4,68. Skor yang
diperoleh kemudian dibandingkan dengan skala yang sudah ditentukan dan di
diperoleh hasil bahwa produk penelitian ini termasuk dalam kategori sangat baik.
Ahli media menyatakan bahwa produk penelitian ini layak untuk digunakan atau
diuji cobakan di lapangan dengan revisi sesuai saran. Dari hasil validasi tersebut,
terdapat beberapa komentar-komentar beserta revisinya.
Tabel 4.3 Komentar dan revisi guru SD kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
No. Komentar Revisi
1 Gambar kurang detail. Detail gambar ditambah.
2 Kalimat kurang jelas. Susunan kalimat diperbaiki.
3 Tokoh dalam buku kurang
sesuai dengan siswa SD
kelas atas.
Mengganti nama tokoh, yang
sebelumnya “Viro” menjadi
“Kak Viro”.
4.3.3 Data Uji Coba Terbatas dan Revisi Produk
Sebelum melaksanakan uji coba terbatas, buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas
yang sudah divalidasi oleh ahli media dan guru SD kelas V. Uji coba terbatas
dilakukan oleh 10 siswa kelas atas di SDN Deresan Depok Yogyakarta. 10 siswa
kelas atas tersebut terdiri dari 4 siswa kelas V, 3 siswa kelas V, dan 3 siswa kelas
VI.
Uji coba terbatas dilakukan pada tanggal 16 September 2016 dengan
meminta waktu kepada wali kelas selama dua jam pelajaran. Dalam uji coba
terbatas yang dilakukan, siswa diminta untuk membaca buku kemudian
memberikan penilaian. Setiap siswa akan menilai keseluruhan bagian dari buku,
mulai dari gambar, tulisan, isi materi, dan bentuk visual dari buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD
kelas atas.
Setiap siswa diberikan lembar kuesioner untuk mengetahui persepsi siswa
terhadap buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas atas ini. kuesioner yang dibagikan kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
siswa terdiri dari 12 pernyataan yang akan menunjukkan pendapat dan kualitas dari
buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran
membaca siswa SD kelas atas.
Berdasarkan uji coba terbatas yang telah dilakukan oleh 10 siswa kelas atas
di SDN Deresan Depok Yogyakarta, didapatkan hasil skor rata-rata 4.66 dalam
kategori “sangat baik”. Berikut adalah data validasi yang diperoleh dari uji coba
terbatas.
Tabel 4.4 Data hasil validasi 10 siswa SD kelas atas
No.
Siswa
No. Pernyataan Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4,75
2 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4,66
3 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4,58
4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4,66
5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4,75
6 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4,58
7 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4,75
8 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4.58
9 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4,58
10 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4,75
Rata-rata 4,66
Selain memperoleh data validasi, pada uji coba terbatas yang dilakukan oleh
10 siswa kelas atas di SDN Deresan Depok Yogyakarta, diperoleh komentar umum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
yang berisi pendapat mereka tentang buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas yang sudah
mereka baca.
Tabel 4.5 Komentar 10 siswa SD kelas atas
No. Siswa Komentar
1 Saya suka buku cerita bergambar karena bisa melihat
gambarnya
2 Sangat bagus, saya suka buku cerita bergambar
3 Saya senang, buku cerita bergmbar mudah dipahami
4 Aku lebih suka bergambar
5 Saya lebih suka buku cerita bergambar, karena lebih
membuat siswa bertambah pengetahuan dan siswa
yang membaca jadi tidak cepat bosan
6 Saya suka buku cerita bergambar karena mudah
dipahami dan tidak bosan yang membaca
7 Aku lebih menyukai buku cerita bergambar karena itu
membvuat tidak bosan
8 Buku cerita bergambar membantu siswa dalam belajar
membaca dengan menyenangkan
9 Buku bergambar mengandung beragam kegiatan dan
bisa membantu siswa belajar dan sangat
menyenangkan
10 Buku cerita bergambar menggunakan bahas yang
mudah dipahami. Saya suka buku itu karena
membantuku tentang lingkungan hidup
Dari komentar umum tersebut, dapat diketahui bahwa respon yang
diberikan pada buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
pembelajaran membaca siswa SD kelas atas adalah positif. Rata-rata siswa
memberikan komentar yang menunjukkan rasa suka dan rasa tertarik pada buku
cerita bergambar yang dibagikan.
4.4 Kajian Produk akhir dan Pembahasan
Produk akhir yang dihasilkan dari penelitian ini adalah buku cerita
bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca
siswa SD kelas atas. Produk akhir dari penelitian ini telah melalui beberapa kali
revisi, revisi oleh ahli media, revisi oleh guru SD kelas V, dan 10 orang siswa kelas
atas di SDN Deresan Depok Yogyakarta sebagai subjek uji coba penelitian. Revisi
yang dilakukan berdasarkan komentar dan saran dari ahli media dan guru SD kelas
V. Berikut adalah komentar dan saran dari ahli media dan guru SD kelas V yang
dijadikan dasar untuk revisi: (1) Layout kurang tepat, (2) Font tidak konsisten, (3)
Penulisan perlu diperbaiki, (3) Gambar tidak disertai dengan keterangan, (4)
Gambar perlu diperbaiki, (5) Tokoh dalam buku kurang sesuai dengan siswa SD
kelas atas.
4.4.1 Sampul Buku Cerita Bergambar
Sampul buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas atas mengalami perubahan. Perubahan ini
didasarkan pada saran validator tentang warna yang cocok digunakan untuk buku
anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Gambar 4.1 Revisi sampul produk
Sebelum Sesudah
Perubahan yang dilakukan pada sampul adalah penggantian warna sesuai
saran dari validator. Selain itu judul juga diganti, dari judul awal “16 cara untuk
peduli lingkungan” menjadi “15 Cara Peduli Lingkungan Bersama Kak Viro”.
Perubahan judul ini dilakukan karena adanya perubahan pada isi buku.
4.4.2 Isi Buku Cerita Bergambar
Isi buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas atas mengalami perubahan antara lain
adalah perbaikan layout, perbaikan font, perbaikan penulisan, perbaikan gambar,
perbaikan tokoh, penambahan bagian, dan pengurangan materi.
4.4.1.1 Kata Pengantar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Perubahan yang dilakukan pada bagian kata pengantar adalah penyusunan
layout, penggantian warna, penggantian font, dan perbaikan desain background.
Perubahan pada kata pengantar didasarkan pada saran validator tentang penggunaan
warna untuk buku anak.
Gambar 4.2 Revisi kata pengantar produk
Sebelum Sesudah
4.4.1.2 Daftar Isi
Perubahan yang dilakukan pada bagian daftar isi adalah penyusunan layout,
penggantian warna, penggantian font, dan perbaikan desain background. Daftar isi
yang sebelumnya berjumlah satu halaman, dirubah menjadi dua halaman.
Perubahan daftar isi bertujuan agar tampilan dari buku nyaman untuk dilihat dan
dibaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Gambar 4.3 Revisi daftar isi produk
Sebelum Sesudah
4.4.1.3 Tentang Buku
Perubahan yang dilakukan pada bagian tentang buku adalah penyusunan
layout, penggantian warna, penggantian font, dan perbaikan desain background.
Perubahan pada bagian tentang buku didasarkan pada saran validator tentang
penggunaan warna untuk buku anak.
Gambar 4.4 Revisi tentang buku produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Sebelum Sesudah
4.4.1.4 Pemetaan Kompetensi
Setelah revisi penulis menambahkan bagian pemetaan kompetensi karena
sebelumnya bagian ini berlum disertakan. Bagian pemetaan kompetensi berisikan
tentang kompetensi pada literasi dan Kompetensi Dasarkelas IV, V, VI dari
kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Gambar 4.5 Revisi pemetaan kompetensi produk
Sesudah
4.4.1.5 Pembahasan Materi
Terdapat perubahan pada beberapa bagian dalam pembahasan materi.
Berikut ini adalah hasil revisi berupa perbaikan layout, perbaikan font, perbaikan
penulisan, dan perbaikan gambar.
Gambar 4.6 Revisi pembahasan materi produk halaman 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Sebelum Sesudah
Gambar kerusakan alam ditambahkan keterangan pada bagian bawahnya. Jumlah
gambar yang semula 6 dikurangi menjadi 4 gambar. Perubahan ini didasarkan pada
saran dari validator.
Gambar 4.7 Revisi pembahasan materi produk halaman 8
Sebelum Sesudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Pada gambar saklar diberi keterangan on dan off untuk membantu anak dalam
memahami gambar yang ditampilkan.
Gambar 4.8 Revisi pembahasan materi produk halaman 9
Sebelum Sesudah
Sesudah dilakukan revisi, terdapat penambahan gambar. Gambar yang
ditambahkan adalah gambar orang yang sedang menaiki sepeda motor yang
menyebabkan polusi. Perubahan ini didasarkan pada saran dari validator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Gambar 4.9 Revisi pembahasan materi produk halaman 16
Sebelum Sesudah
Gambar botol diubah menjadi gambar botol yang lebih modern untuk
menggambarkan botol minum isi ulang yang banyak beredar saat ini. Perubahan ini
didasarkan pada saran dari validator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Gambar 4.10 Revisi pembahasan materi produk halaman 23
Sebelum Sesudah
Perubahan yang dilakukan adalah mengubah gambar dan tulisan. Perubahan ini
didasarkan pada saran validator tentang gambar dan tulisan yang sesuai dengan
konsisi siswa SD kelas atas.
4.4.1.6 Refleksi
Perubahan yang dilakukan pada bagian refleksi adalah penyusunan layout,
penggantian warna, penggantian font, dan perbaikan desain background. Jika
sebelumnya hanya terdapat satu refleksi pada buku cerita bergambar, setelah revisi
refleksi diperbanyak menjadi tiga. Tiga refleksi terdapat pada setiap akhir bab
dalam buku cerita bergambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Gambar 4.11 Revisi Refleksi
Sebelum Sesudah
4.4.1.7 Daftar Referensi
Perubahan yang dilakukan pada bagian daftar referensi adalah penyusunan
layout, penggantian warna, penggantian font, dan perbaikan desain background.
Perubahan pada bagian tentang buku didasarkan pada saran validator tentang
penggunaan warna untuk buku anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Gambar 4.12 Revisi Daftar Referensi
Sebelum Sesudah
4.4.1.8 Biodata Penulis
Perubahan yang dilakukan pada bagian biodata penulis adalah penyusunan
layout, penggantian warna, penggantian font, dan perbaikan desain background.
Perubahan pada bagian tentang buku didasarkan pada saran validator tentang
penggunaan warna untuk buku anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Gambar 4.13 Revisi Biodata Penulis
Sebelum Sesudah
4.4.3 Pembahasan
Penelitian pengembangan ini berawal dari adanya kebutuhan guru akan
media pembelajaran yang bisa membantu siswa dalam pembelajaran membaca
yang menarik bagi siswa. Berdasarkan hasil kuesioner, tanggapan guru mengenai
buku cerita bergambar sebagai media belajar bagus. Menurut guru, media yang
menarik bagi siswa adalah buku cerita bergambar yang mempunyai ilustrasi yang
menarik, penuh dengan warna, dan dengan penyajian materi tanpa menghilangkan
bobot materi tersebut. Oleh karena itu peneliti terdorong melakukan penelitian
pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Meskipun siswa sudah mendapatkan buku pelajaran dari sekolah, namun
buku cerita bergambar yang dikembangkan ini tidak kalah penting dalam
mendukung proses pembelajaran siswa karena buku ini bisa digunakan sebagai
buku pengayaan. Buku cerita bergambar ini dikembangkan sebagai buku
pengayaan bagi siswa, karena dalam setiap babnya disertai dengan pertanyaan
reflektif yang bisa diisi oleh siswa. Buku cerita bergambar ini dapat membantu
siswa dalam mengetahui materu pendidikan lingkungan hidup dan pembelajaran
membaca secara aktif dan mandiri.
Buku cerita bergambar yang dikembangkan dapat membantu guru maupun
orang tua dalam menyediakan media untuk pembelajaran membaca sekaligus
pendidikan lingkungan hidup. Membaca merupakan satu dari empat kemampuan
bahasa pokok, dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan
(Tampubolon, 1987:5). Manusia tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan, karena
kehidupan manusia sendiri terjadi di lingkungan. Dengan adanya hubungan
manusia dengan alam, maka dapat dipastikan bahwa kondisi alam sangat
dipengaruhi oleh perilaku manusia (Hamzah, 2013: 1). Dengan adanya media yang
membahas tentang pendidikan lingkungan hidup akan membuat anak menjadi tahu
apa yang seharusnya dilakukan terhadap lingkungan.
Dalam pengembangannya, buku cerita bergambar ini memperhatikan
perkembangan dan karakteristik dari pembaca. Sasaran dari buku cerita bergambar
ini adalah siswa SD kelas atas (kelas IV-V) yang berumur 9 atau 10 tahun – 12 atau
13 tahun. Menurut Izzaty, dkk. (2008: 116-117), ciri- ciri siswa masa kelas-kelas
atas adalah: (1) Perhatiannya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari, (2) Ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
tahu, ingin belajar dan realistis, (3) Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus,
(4) Siswa memandang bahwa nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi
belajarnya di sekolah, (5) Siswa suka membentuk kelompok sebaya atau peer group
untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.
Buku cerita bergambar ini dikembangkan berdasarkan Kurikulum 2013
dengan mengambil beberapa Kompetensi Dasar dalam setiap kompetensi inti.
Peneliti mendapatkan respon positif baik dari guru maupun siswa ketika melakukan
penelitian ini. menurut guru kelas V, sampai saat ini belum menemui buku cerita
bergambar yang dikhususkan untuk mempelajari lingkungan hidup sekaligus
digunakan untuk pembelajaran membaca. Sudjana dan Rivai (1990: 2) mengatakan
bahwa dengan penggunaan media belajar lebih menarik perhatian siswa sehingga
menumbuhkan motivasi belajar. Antusias siswa terlihat ketika siswa diminta untuk
melakukan uji terbatas. Siswa berebut untuk diikutkan, sedangkan peneliti hanya
membatasi siswa sebanyak 10 siswa.
Siswa mengatakan bahwa buku cerita bergambar ini menarik karena
mempunyai cerita yang mudah dipahami, ilustrasi yang bagus, dan lembar refleksi
yang bisa membuat siswa memahami tentang apa yang sudah mereka baca. Ahli
media dan guru kelas V sebagai validator juga memberikan respon yang baik. Hasil
tersebut dapat dikatakan sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Faison
(dalam Sudjana dan Rivai, 1990: 12-13) tentang penggunaan gambar dan grafik
dalam pembelajaran. Hasil penelitian Edmund Faison menunjukkan bahawa: (1)
gambar yang digunakan dalam media pembelajaran harus erat kaitannya dengan
materi pembelajaran dan berukuran cukup besar sehingga mudah dipahami,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
sederhana, diproduksi dengan bagus, realistik, dan menyatu dengan teks, (2)
kualitas warna diperlukan untuk gambar-gambar yang realistik, (3) anak-anak lebih
menyukai benetuk visual yang sempurna dengan warna yang sesuai sehingga
menimbulkan kesan realistis. Berikut adalah hasil validasi buku cerita bergambar
yang didapat dari Ahli media, guru kelas V, dan 10 orang siswa SDN Deresan
Depok Yogyakarta sebagai subjek penelitian.
Tabel 4.6 Rekapitulasi skor hasil validasi dan uji coba lapangan
No. Validator Hasil Validasi
Skor Kategori
1 Ahli media 4,18 Baik
2 Guru kelas V 4,68 Sangat baik
3 10 siswa SD kelas atas 4,66 Sangat baik
Jumlah 13,52
Rata-rata 4,50
Kategori Sangat baik
Dilihat dari tabel diatas bahwa dari hasil validasi ahli media memperoleh
skor 4,18 dengan katergori “baik”., sedangkan dari guru kelas V memperoleh skor
4,68 dengan kategori “sangat baik”. Setelah divalidasi oleh dua validator ahli,
kemudian buku cerita bergambar direvisi berdasarkan komentar dan saran
validator. Setelah revisi dilakukan, kemudian dilakukan uji coba terbatas kepada 10
siswa SD kelas atas (kelas IV-VI) SDN Deresan Depok Yogyakarta dan
memperoleh skor 4,66 dengan kategori “sangat baik”. Dalam uji coba yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
dilakukan peneliti tidak mendapkan komentar atau saran yang mengharuskan
peneliti untuk merevisi. Setelah dilakukan uji coba terbatas, buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk siswa SD kelas atas ini diputuskan
dapat digunakan untuk media pembelajaran siswa dalam pendidikan lingkungan
hidup serta pembelajaran membaca secara mandiri dan aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
BAB V
PENUTUP
Bab V ini berisi (1) kesimpulan, (2) keterbatasan penelitian, dan (3) saran.
Kesimpulan merupakan hasil akhir dari penelitian yang sudah dilakukan.
Keterbatasan penelitian merupakan gambaran keadaan yang membuat penelitian ini
terbatasi. Pada bab ini juga terdapat saran, yaitu pendapat atau usulan yang
ditujukan kepada peneliti lain yang akan meneliti terkait dengan buku cerita
bergambar.
5.1 Kesimpulan
Penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa SD kelas atas ini
menghasilkan hasil penelitian yang kemudian disimpulkan. Berdasarkan hasil
penelitian yang didapat, makan disimpulkan sebagai berikut:
5.1.1 Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas atas dikembangkan dengan metode
pengembangan dari Sugiyono yang dimodifikasi menjadi tujuh langkah.
Langkah-langkah pengembangan tersebut adalah sebagai berikut: (1) tahap
analisis masalah, (2) tahap pengumpulan data, (3) tahap desain produk, (4)
tahap validasi desain, (5) tahap revisi desain, (6) tahap uji coba produk, (7)
tahap revisi. Hasil penelitian ini adalah produk uji coba terbatas berupa buku
dengan judul “15 Cara Peduli Lingkungan Bersama Kak Viro”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
5.1.2 Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa SD kelas atas dikembangkan dengan kualitas
yang baik dan layak digunakan sebagai buku belajar tentang pendidikan
lingkungan hidup dan pembelajaran membaca. Penilaian buku cerita
bergambar ini ditinjau dari lima aspek yaitu: (1) Tujuan dan pendekatan, (2)
Desain dan pengorganisasian, (3) Isi kebahasaan, (4) Keterampilan Bahasa,
dan (5) Metodologi. Berdasarkan validasi yang dilakukan oleh ahli media
dengan rata-rata 4,18, guru SD kelas V dengan rata-rata 4,68, dan 10 siswa
SD kelas atas dengan rata-rata 4,66. Dari keseluruhan skor yang didapat, rata-
rata yang diperoleh adalah 4,50 dengan kategori “Sangat Baik”.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian pengembangan ini mempunyai beberapa keterbatasan, antara lain
adalah sebagai berikut:
5.2.1 Wawancara analisis kebutuhan hanya dilakukan di satu sekolah dan satu
orang guru.
5.2.2 Pengembangan produk hanya sampai pada produk uji coba, tidak dilanjutkan
sampai produksi massal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
5.3 Saran
Saran untuk penelitian lebih lanjut terkait dengan buku cerita bergambar
adalah sebagai berikut:
5.3.1 Wawancara analisis kebutuhan dilakukan tidak hanya pada satu guru di satu
sekolah saja.
5.3.2 Melanjutkan pengembangan sampai produksi massal agar hasil penelitian
bisa dimanfaatkan oleh lebih banyak orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
DAFTAR REFERENSI
Akhadiah, Sabarti dkk. 1992. Bahasa indonesia I. Jakarta: Depdikbud.
Arsyad, Azhar. 2009. Media pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Dalyono, M. 2009. Psikologi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Faizah, Dewi Utama, dkk.2016.Panduan gerakan literasi sekolah di Sekolah
Dasar.Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hamzah, Syukri. 2013. Pendidikan lingkungan. Sekelumit wawasan pengantar.
Bandung: PT Refika Aditama.
Haryadi dan Zamzani. 1996. Peningkatan keterampilan berbahasa indonesia.
Jakarta: Depdikbud.
Iskandarwassid. 2009. Strategi pembelajaran bahasa. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Izzaty, Rita Eka dkk. 2008. Perkembangan peserta didik. Yogyakarta: UNY Press.
Keraf, Sony. 2002. Etika lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Mulyanta, St dan Leong. 2009. Tutorial membangun multimedia interaktif: media
pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra anak: pengantar pemahaman dunia anak.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nurhayati, Pandawa dkk. 2009. Pembelajaran membaca. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional
Prasetyono, Dwi Sunar. 2008. Rahasia mengajarkan gemar membaca pada anak
sejak dini. Yogyakarta: Diva Press.
Rahim, Farida. 2007. Pengajaran membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sadiman, Arief S. dkk. 2009. Media pendidikan: pengertian, pengembangan, dan
pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Smaldino, S. E. 2011. Instructional technologi & media for learning: teknologi
pembelajaran dan media untuk belajar. Jakarta: Kencana.
Soedarso. 2004. Speed reading: sistem membaca cepat dan efektif. Jakarta:
Gramedia Pustaka Umum.
Somadayo, Samsu. 2011. Strategi dan teknik pembelajaran membaca. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Sudjana, Nana dan Rivai. 1990. Media pengajaran. Bandung: Sinar Baru Offset.
Sugiyono. 2012. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r & d.
Bandung:Alfabeta
----------. 2015. Metode penelitian dan pengembangan (research and
development/R&D). Bandung: Alfabeta
Sukardjo. 2008. Kumpulan materi evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Prodi
Teknologi Pembelajaran , Pps UNY
Supriyadi. 1992. Materi pokok pendidikan bahasa indonesia 2. Jakarta:
Depdikbud.
Tampubolon, Daulat Purnama.1987. Kemampuan membaca: teknik membaca
efektif dan efisien.Bandung:Angkasa
Tarigan, Henry Guntur. 1987. Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa.
Bandung: Angkasa.
----------. 1989. Membaca dalam kehidupan. Bandung: Offset Angkasa
Usman, Uzer. 2006. Menjadi guru profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Widoyoko, S.E.P. 2012. Teknik penyusunan instrument penelitian.
Yogyakarta:Pustaka pelajar
Referensi Online
https://www.gdrc.org/uem/ee/tbilisi.html (diakses tanggal 2 Juli 2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 1
Hasil Wawancara dengan Guru Kelas V SDN Deresan Depok Yogyakarta
No. Daftar pertanyaan
wawancara
Rangkuman Hasil
Wawancara
1. Sejauh mana kesulitan siswa
dalam pembelajaran membaca?
Terdapat beberapa siswa yang
masih mengeja dalam
membaca. Beberapa siswa
belum bisa memahami isi dari
bacaan yang dibaca.
2. Kesulitan apa yang Bapak atau
Ibu temui ketika mengajarkan
kepada siswa tentang
pembelajaran membaca?
Beberapa siswa yang masih
kesulitan membaca dan
kesulitan memahami
membuat pembelajaran
membutuhkan waktu lebih
lama untuk menyelesaikan
sebuah materi.
3. Apakah pendidikan lingkungan
hidup sudah diimplementasikan
dalam pembelajaran di kelas?
Pendidikan lingkungan hidup
sudah dibahas di dalam
pembelajaran, namun hanya
sekedar sisipan saat
pembelajaran berlangsung.
4. Apakah pendidikan lingkungan
hidup perlu diajarkan kepada
siswa?
Pendidikan lingkungan hidup
dibutuhkan oleh siswa, karena
setiap hari siswa berinteraksi
dengan lingkungan. Jadi,
pendidikan lingkungan hidup
perlu diajarkan kepada siswa.
5. Apakah Bapak atau Ibu merasa
bahan ajar sekarang yang
digunakan dalam pembelajaran
Bahan ajar perlu diperbaiki
agar siswa tidak bosan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
membaca perlu diperbaiki atau
disempurnakan?
6. Saran apa yang Bapak atau Ibu
berikan terkait dengan bahan ajar
pembelajaran membaca
sekarang ini?
Bahan ajar harus dibuat
menarik agar siswa tertarik
dan tidak bosan.
7. Bagaimana pendapat Bapak atau
Ibu apabila bahan ajar untuk
pembelajaran membaca juga
memuat pendidikan lingkungan
hidup?
Pembelajaran liungkungan
hidup yang dimasukan dalam
pembelajaran membaca
adalah ide bagus. Karena
selain belajar membaca, siswa
juga bisa belajar mengenai
lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 2
Data Hasil Validasi Ahli media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 3
Data Hasil Validasi Guru Kelas V SDN Deresan Depok Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 4
Data Hasil Validasi Siswa (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Data Hasil Validasi Siswa (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Data Hasil Validasi Siswa (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Data Hasil Validasi Siswa (4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Data Hasil Validasi Siswa (5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Data Hasil Validasi Siswa (6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Data Hasil Validasi Siswa (7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Data Hasil Validasi Siswa (8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Data Hasil Validasi Siswa (9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Data Hasil Validasi Siswa (10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 5
Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli media
Indikator Pernyataan Skor
Tujuan
dan
pendekata
n
Buku cerita bergambar sesuai dengan tujuan
pembelajaran membaca kelas atas
5
Buku cerita bergambar sesuai dengan tujuan
pembelajaran lingkungan hidup
5
Buku cerita bergambar sesuai dengan situasi
pembelajaran untuk kelas atas
4
Buku cerita bergambar sesuai dengan
kebutuhan siswa
5
Buku cerita bergambar merupakan sumber
belajar yang baik bagi siswa dan guru dalam
pembelajaran
5
Desain
dan
pengorgan
isasian
Komponen dalam Buku cerita bergambar
lengkap (kata pengantar, daftar isi, petunjuk
umum, indikator, materi belajar, refleksi, dan
daftar referensi)
5
Buku cerita bergambar disusun secara
sistematis
4
Ruang lingkup materi buku cerita bergambar
sesuai dengan kondisi belajar siswa
4
Buku cerita bergambar memfasilitasi siswa
untuk belajar mandiri
4
Buku cerita bergambar mudah dipahami 4
Tampilan fisik (warna, huruf, gambar atau
foto) dalam buku cerita bergambar menarik
2
Tampilan fisik (warna, huruf, gambar atau
foto) dalam buku cerita bergambar sesuai
dengan perkembangan siswa
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Buku cerita bergambar menggunakan bahasa
tulis yang baik dan benar
4
Isi
kebahasaa
n
Buku cerita bergambar memuat huruf, kata,
kalimat yang sesuai dengan perkembangan
bahasa siswa
4
Buku cerita bergambar memuat bahan bacaan
yang menarik untuk siswa
4
Buku cerita bergambar melatih siswa dalam
membaca
5
Keterampi
lan bahasa
Buku cerita bergambar memuat bagian yang
menuntut siswa membaca dan memahami
4
Buku cerita bergambar mengemas materi
menjadi bacaan yang menyenangkan
4
Buku cerita bergambar dilengkapi dengan
refleksi yang sesuai untuk siswa
5
Metodolo
gi
Buku cerita bergambar membuat siswa aktif
membaca
4
Pendekatan dalam buku cerita bergambar
sesuai dengan pendekatan belajar siswa
4
Buku cerita bergambar memfasilitasi
beragam gaya belajar siswa
4
Jumlah 92
Rata-rata 4,18
Kategori Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 6
Rekapitulasi Data Hasil Validasi Guru Kelas V SDN Deresan Depok
Yogyakarta
Indikator Pernyataan Skor
Tujuan
dan
pendekata
n
Buku cerita bergambar sesuai dengan tujuan
pembelajaran membaca kelas atas
5
Buku cerita bergambar sesuai dengan tujuan
pembelajaran lingkungan hidup
5
Buku cerita bergambar sesuai dengan situasi
pembelajaran untuk kelas atas
3
Buku cerita bergambar sesuai dengan
kebutuhan siswa
5
Buku cerita bergambar merupakan sumber
belajar yang baik bagi siswa dan guru dalam
pembelajaran
5
Desain
dan
pengorgan
isasian
Komponen dalam Buku cerita bergambar
lengkap (kata pengantar, daftar isi, petunjuk
umum, indikator, materi belajar, refleksi,
dan daftar referensi)
3
Buku cerita bergambar disusun secara
sistematis
5
Ruang lingkup materi buku cerita
bergambar sesuai dengan kondisi belajar
siswa
5
Buku cerita bergambar memfasilitasi siswa
untuk belajar mandiri
5
Buku cerita bergambar mudah dipahami 5
Tampilan fisik (warna, huruf, gambar atau
foto) dalam buku cerita bergambar menarik
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Tampilan fisik (warna, huruf, gambar atau
foto) dalam buku cerita bergambar sesuai
dengan perkembangan siswa
3
Buku cerita bergambar menggunakan
bahasa tulis yang baik dan benar
5
Isi
kebahasaa
n
Buku cerita bergambar memuat huruf, kata,
kalimat yang sesuai dengan perkembangan
bahasa siswa
5
Buku cerita bergambar memuat bahan
bacaan yang menarik untuk siswa
5
Buku cerita bergambar melatih siswa dalam
membaca
5
Keterampi
lan bahasa
Buku cerita bergambar memuat bagian yang
menuntut siswa membaca dan memahami
5
Buku cerita bergambar mengemas materi
menjadi bacaan yang menyenangkan
5
Buku cerita bergambar dilengkapi dengan
refleksi yang sesuai untuk siswa
5
Metodolo
gi
Buku cerita bergambar membuat siswa aktif
membaca
5
Pendekatan dalam buku cerita bergambar
sesuai dengan pendekatan belajar siswa
5
Buku cerita bergambar memfasilitasi
beragam gaya belajar siswa
4
Jumlah 103
Rata-rata 4,68
Kategori Sangat
baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 7
Rekapitulasi Hasil Validasi Siswa
No.
Siswa
No. Pernyataan Total Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 57 4,75
2 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 56 4,66
3 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 55 4,58
4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 56 4,66
5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 57 4,75
6 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 55 4,58
7 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 57 4,75
8 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 55 4.58
9 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 55 4,58
10 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 57 4,75
Rata-rata 4,66
Kategori Sangat
baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 8
Rekapitulasi skor hasil validasi dan uji coba lapangan
No. Validator Hasil Validasi
Skor Kategori
1 Ahli media 4,18 Baik
2 Guru kelas V 4,68 Sangat baik
3 10 siswa SD kelas atas 4,66 Sangat baik
Jumlah 13,52
Rata-rata 4,50
Kategori Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 9
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 10
Surat Keterangan Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 11
Buku Cerita Bergambar (terpisah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI