pengelolaan uji banding antar laboratorium...
TRANSCRIPT
Prosiding Seminar Nasional TAN 2013 PTAPB – BATAN Yogyakarta 22 Oktober 2013
Pengelolaan Uji Banding Antar Laboratorium Menggunakan SRM dan Calon SRM
5
PENGELOLAAN UJI BANDING ANTAR LABORATORIUM MENGGUNAKAN SRM DAN CALON SRM
Saeful Yusuf
Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir Kawasan Puspiptek Serpong Tangerang Selatan, Banten
ABSTRAK
PENGELOLAAN UJI BANDING ANTAR LABORATORIUM MENGGUNAKAN SRM DAN CALON SRM. Pada kegiatan ini telah dilakukan pengelolaan uji banding antar laboratorium. Tujuan uji banding antar laboratorium adalah untuk mengetahui kinerja suatu laboratorium pengujian. Bahan standard reference materials (SRM) dan bukan SRM digunakan sebagai sampel uji. Lingkup uji banding meliputi penentuan unsur Al, Mn, Na, Se dan Zn dalam bahan wheat flour. Kegiatan diawali dengan persiapan sampel yang akan dijadikan objek uji banding diikuti dengan penjaringan peserta. Selanjutnya sampel uji banding dan juknis pelaksanaan uji banding dikirimkan kepada para peserta. Peserta tidak diberi tahu dengan pasti jenis sampelnya. Hasil pengujian laboratorium peserta untuk sampel SRM, dievaluasi menggunakan perhitungan uji akurasi-presisi. Sedangkan sampel yang bukan SRM, penilaian kinerja laboratorium dilakukan dengan menggunakan perhitungan Z-skor. Perhitungan statistik lain seperti simpangan baku, uji-u dan rasio hasil uji terhadap nilai sertifikat juga dihitung untuk perbandingan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kegiatan uji banding dapat dilakukan menggunakan bahan SRM dan bukan SRM dengan peserta yang tidak banyak (5 laboratorium).Terdapat kesesuaian antara penilaian menggunakan akurasi-presisi dengan perhitungan Z-skor terutama dalam hal akurasinya. Tingkat keberhasilan rata-rata peserta pada penentuan unsur Al, Mn, Na, Se dan Zn dalam bahan wheat flour mencapai 80%. Kata Kunci : uji banding, SRM, AAN, kinerja laboratorium ABSTRACT
MANAGEMENT OF INTERLABORATORY COMPARISONS USING SRM AND CANDIDATE SRM. This activity has been carried out on the management of interlaboratory comparisons. Interlaboratory comparison purpose is to determine the performance of a testing laboratory. Standard reference materials (SRM) and candidate SRM are used as a test sample. Scope of interlaboratory comparison are the determination of the elements Al, Mn, Na, Se and Zn in wheat flour ingredients. The event begins with the preparation of the sample as the object of comparative tests, followed by networking participants. Further objects and technical guidelines for the implementation of comparative tests sent to the participants. Participants are were not informed aboute type of real sample. For SRM object, the results of the participants were assessed using the calculation of "accuracy-precision". While the candidate SRM, laboratory performance assessment is done by using the Z-score calculation. Other statistical calculations such as standard deviation, u-test and the ratio of analysed to certificate value also calculated for comparison. The result is a comparative test activities successfully performed using SRM and candidate SRM with participants no more than 5 laboratories. There is congruence assessment results between “accuracy-precision” and Z-scores calculation, especially in terms of accuracy. Average success rate of participants in the determination of the elements Al, Mn, Na, Se and Zn in the wheat flour ingredients reached 80%. Key word : inter-laboratory comparisons, SRM, AAN, performance of testing laboratory PENDAHULUAN
inerja suatu laboratorium pengujian ditentukan oleh mutu pengujiannya
yang mana berhubungan langsung dengan
keabsahan hasil pengujian dari laborato-rium tersebut. Di dalam standar SNI ISO/IEC 2005: 2008 butir 5.9.1 yang berisi persyaratan umum kompetensi laborato-
K
Prosiding Seminar Nasional TAN 2013 PTAPB – BATAN Yogyakarta 22 Oktober 2013
Pengelolaan Uji Banding Antar Laboratorium Menggunakan SRM dan Calon SRM
6
rium pengujian dan laboratorium kalibrasi, dinyatakan bahwa laboratorium pengujian harus mempunyai prosedur pengendalian mutu untuk memantau keabsahan pengujian [1]. Keabsahan pengujian dapat dipantau dengan beberapa cara, salah satunya adalah partisipasi dalam uji banding antar laboratorium atau program uji profisiensi.
Secara umum, tujuan uji banding antar laboratorium diantaranya untuk melakukan evaluasi dan pemantauan unjuk kerja mutu laboratorium secara berkelanjut-an; melakukan identifikasi permasalahan di laboratorium serta tindakan untuk per-baikan dan peningkatan; peningkatan ke-percayaan pelanggan terhadap laborato-rium; identifikasi perbedaan hasil pengukur-an antar laboratorium kalibrasi; dan validasi klaim ketidakpastian dari suatu pengukuran [2].
Lembaga Internasional yang secara rutin menyelenggarakan kegiatan uji banding antar laboratorium adalah Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), terutama dalam pengukuran radioaktifitas sampel lingkungan [3-7]. Di Indonesia Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan BATAN juga menyelenggarakan program uji profisiensi secara rutin [8-11]. Walaupun pada masa yang akan datang kegiatan ini tidak akan dilanjutkan oleh KAN, mengingat KAN merupakan badan akreditasi yang tidak boleh menyelenggarakan uji profisiensi, dikhawatirkan terjadi konflik berdasarkan ISO/IEC 17043:2010.[2]
Beberapa kendala yang dihadapi oleh suatu laboratorium pengujian untuk berpartisipasi dalam kegiatan uji banding antar laboratorium adalah terbatasnya penyelenggaraan uji banding, ketidak teraturan waktu penyelenggaraan uji banding dan biaya yang relatif mahal. Dari permasalahan tersebut, diperlukan suatu metode bagi laboratorium yang sudah terakreditasi maupun yang belum terakreditasi namun berkomitmen untuk menjaga mutu hasil pengujiannya, mampu menyelenggarakan kegiatan uji banding untuk peserta yang tidak begitu banyak bahkan untuk laboratorium bersangkutan saja.
Teknik analisis aktivasi neutron (AAN) adalah suatu metode analisis unsur yang memiliki sensitifitas tinggi sehingga dapat mendeteksi unsur kelumit secara
serempak dalam konsentrasi yang relatif kecil yaitu orde ppm (seper sejuta) bahkan orde ppb (seper semilyar) untuk beberapa unsur tertentu [12-14]. Beberapa teknik analisis unsur lain yang juga memiliki sensitifitas yang sangat baik adalah Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS), spektrometri serapan atom (AAS) dan atau X-ray fluorescence spectrometry (XRF).
Pada makalah ini diuraikan metode pengelolaan uji banding antar laboratorium khususnya untuk pengujian konsentrasi unsur di dalam cuplikan SRM mengguna-kan teknik AAN, namun demikian teknik analisis unsur yang lain seperti AAS, XRF dapat digunakan apabila teknik AAN tidak memungkinkan. Tujuan penulisan makalah ini adalah sharing pengetahuan kepada para pemangku kepentingan khususnya laboratorium pengujian agar mampu menyelenggarakan kegiatan uji banding antar laboratorium. Kegiatan uji banding antar laboratorium dimulai dari persiapan yang meliputi penjaringan peserta, penyiapan sampel uji banding, penyiapan juknis uji banding. Selanjutnya juknis dan sampel uji banding didistribusikan kepada para peserta untuk dianalisis dalam batas waktu yang ditentukan. Hasil pengujian dari laboratorium peserta dievaluasi mengguna-kan perhitungan statistik. Kriteria akurasi dan presisi digunakan untuk menilai kinerja laboratorium peserta uji banding. Selain kriteria tersebut digunakan juga perhitung-an Z-skor untuk menilai kinerja laboratorium peserta dengan asumsi bahwa sampel yang digunakan bukan merupakan standar yang bersertifikat. Akhirnya laporan evaluasi hasil pengujian laboratorium peserta uji banding antar laboratorium dibuat dan disampaikan kepada para peserta. TEORI
Hasil pengujian dari peserta uji banding antar laboratorium dievaluasi dengan beberapa perhitungan statistik seperti bias relatif, utest skor, rasio hasil laboratorium terhadap sertifikat, uji Grubbs, akurasi-presisi, dan Z-skor.
Pada makalah ini, sampel yang dibagikan kepada peserta adalah sampel SRM (standard reference material), kinerja laboratorium dinilai berdasarkan kriteria akurasi dan presisi seperti ditunjukkan pada
Prosiding Seminar Nasional TAN 2013 PTAPB – BATAN Yogyakarta 22 Oktober 2013
Pengelolaan Uji Banding Antar Laboratorium Menggunakan SRM dan Calon SRM
7
persamaan 4-8. Namun demikian pada kegiatan ini diasumsikan pula bahwa sampel uji tersebut bukan merupakan SRM, kinerja laboratorium dinilai berdasar-kan perhitungan Z-skor seperti ditunjukkan pada persamaan (9).
Beberapa persamaan statistik yang digunakan dalam pengelolaan uji banding adalah sebagai berikut : a. Bias relatif
%100xnilai
nilainilairelatifBias
sertifikat
sertifikatlab −=
(1)
b. Utest Skor
22labsertifikat
labsertifikattest
uncunc
valuenilaiu
+
−=
(2)
dengan : u<1.64 : Hasil yang dilaporkan
tidak beda nyata dari nilai sertifikat
1.95>u>1.64 : Hasil yang dilaporkan kemungkinan tidak beda nyata dengan nilai sertifikat
2.58<u<1.95 : Tidak jelas beda nyata antara hasil yang dilaporkan dengan nilai sertifikat
3.29<u<2.58 : Hasil yang dilaporkan kemungkinan beda nyata dari nilai Sertifikat
u>3.29 : Hasil yang dilaporkan beda nyata dari nilai sertifikat
c. Rasio hasil pengujian laboratorium
terhadap sertifikat
sertifikat
lab
nilainilai
rasio =
(3)
d. Akurasi dan presisi Akurasi dinyatakan lulus apabila nilai A B dengan :
labsertifikat nilainilaiA −= (4)
2295.1 labsertifikat UncUncB +×= (5)
Presisi dinyatakan lulus apabila nilai C D dengan :
%10022
×⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡+
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡=
lab
lab
sertifikat
sertifikat
valueunc
valueunc
C (6)
( ) %1002
2
arg
arg ×+⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡= H
ett
ett
valueUnc
D σ
(7)
σ H = 0.02 x C0,8495 (8)
Status akhir hasil uji dinyatakan lulus apabila status akurasi dan presisi kedua-duanya lulus. e. Z-skor
σacuanlab
scorenilainilaiZ −
=
(9)
Kinerja laboratorium peserta dinilai berdasarkan Z-skor yang digolongkan menjadi 3 kategori yaitu :
- Nilai Z-skor antara -2 dan 2 berarti memuaskan
- Nilai Z-skor antara -2 dan -3 serta antara 2 dan 3 berarti meragukan ($)
- Nilai Z-skor > 3 dan -3 dan Z-skor < 3, berarti tidak memuaskan ($$)
TATA KERJA
Secara umum kegiatan uji banding dapat dibagi ke dalam tiga tahap kegiatan yaitu persiapan, pelaksanaan pengujian dan evaluasi hasil uji banding.
a). Persiapan
Penjaringan peserta uji banding dilakukan melalui saluran kerja sama yang sudah ada yaitu kerjasama AAN Batan dan Forum Analisis Aktivasi Neutron (FAANI). Apabila saluran kerjasama belum tersedia maka penjaringan dapat dilakukan melalui website maupun menggunakan surat menyurat.
Sampel uji banding dapat berupa SRM, dapat pula bahan bukan merupakan SRM misalnya calon SRM, persyaratannya adalah stabil dan homogen. Pada kegiatan ini sampel uji banding adalah SRM 1567a wheat flour dari NIST. Jenis sampel uji banding dirahasiakan kepada peserta uji banding. Sampel uji banding dimasukkan ke dalam botol berwarna gelap dan ditutup rapat serta diberi etiket sebelum dikirim kepada peserta uji banding. Juknis uji banding berisi pedoman uji banding antara lain tentang berita acara penerimaan
Prosiding Seminar Nasional TAN 2013 PTAPB – BATAN Yogyakarta 22 Oktober 2013
Pengelolaan Uji Banding Antar Laboratorium Menggunakan SRM dan Calon SRM
8
kode laboratorium
Sertifikat Lab-1 Lab-2 Lab-3 Lab-4 Lab-5
kons
entra
si Z
n [m
g/kg
]
6
8
10
12
14
16
sampel, informasi sampel uji banding, informasi metode pengujian, lingkup pengujian seperti unsur apa yang harus ditentukan, metode evaluasi kinerja laboratorium, format penulisan laporan, tata cara penyampaian laporan serta time table kegiatan uji banding.
Juknis dan sampel uji banding didistribusikan kepada para peserta setelah di bungkus dengan rapi dan aman, diberi kode laboratorium dan alamat yang jelas.
b) Pelaksanaan pengujian
Pengujian dilakukan di masing-masing laboratorium menggunakan teknik AAN atau teknik analisis unsur lainnya seperti AAS atau XRF. Metode dan tata kerja pengujian bergantung pada kebiasaan laboratorium peserta. Setiap laboratorium diminta untuk menentukan konsentrasi unsur Al, Mn, Na, Se dan Zn di dalam sampel uji banding. etiap laboratorium
harus mengirimkan hasil uji banding pada tanggal yang telah ditentukan. c) Evaluasi dan pembuatan laporan
Laporan hasil pengujian dari setiap laboratorium peserta dievaluasi mengguna-kan beberapa perhitungan statistik seperti telah diuraikan pada bab dasar teori. Selanjutnya laporan hasil evaluasi uji banding disampaikan kepada seluruh peserta untuk diketahui kinerjanya. Laporan hasil evaluasi dapat pula disampaikan dalam suatu pertemuan yang membahas tentang hasil uji banding. HASIL DAN PEMBAHASAN
Terdapat 5 laboratorium yang me-masukkan hasil uji banding kepada panitia. Seluruh peserta uji banding menggunakan teknik nuklir analisis aktivasi neutron untuk menganalisis sampel uji banding yang diberikan oleh panitia.
kode laboratorium
Sertifikat Lab-1 Lab-2 Lab-3 Lab-4 Lab-5
kons
entra
si A
l [m
g/kg
]
1
2
3
4
5
6
7
8
kode laboratorium
Sertifikat Lab-1 Lab-2 Lab-3 Lab-4 Lab-5
kons
entra
si M
n [m
g/kg
]
7,5
8,0
8,5
9,0
9,5
10,0
10,5
Gambar-1 : Grafik Hasil Uji Unsur Al Gambar-2 : Grafik Hasil Uji Unsur Mn
kode laboratorium
Sertifikat Lab-1 Lab-2 Lab-3 Lab-4 Lab-5
kons
entra
si N
a [m
g/kg
]
4
5
6
7
8
9
kode laboratorium
Sertifikat Lab-1 Lab-2 Lab-3 Lab-4 Lab-5
kons
entra
si S
e [m
g/kg
]
0,6
0,7
0,8
0,9
1,0
1,1
1,2
1,3
1,4
Gambar-3 : Grafik Hasil Uji Unsur Na Gambar-4 : Grafik Hasil Uji Unsur Se
Gambar-5 : Grafik Hasil Uji Unsur Zn
Prosiding Seminar Nasional TAN 2013 PTAPB – BATAN Yogyakarta 22 Oktober 2013
Pengelolaan Uji Banding Antar Laboratorium Menggunakan SRM dan Calon SRM
9
Pada Gambar 1-5 ditunjukkan grafik hasil uji laboratorium peserta dan nilai sertifikat dari SRM 1567a wheat flour untuk unsur Al, Mn, Na, Se dan Zn. Secara visual dari grafik yang dibuat, konsentrasi unsur yang harus ditentukan yaitu Al, Mn, Na, Se dan Zn memiliki konsentrasi pada orde ppm atau [mg/kg]. Hasil uji dari para pesertapun tidak jauh berbeda dengan nilai sertifikat. Namun demikian lulus tidaknya hasil uji dari para peserta memerlukan perhitungan statistik seperti uji presisi-akurasi dan Z-skor.
Pada Tabel 1-5 ditunjukkan evaluasi hasil uji banding dari setiap laboratorium peserta untuk unsur Al, Mn, Na, Se dan Zn. Setiap tabel terdiri dari 16 kolom dimana kolom-1 adalah kode laboratorium, kolom 2-3 adalah nilai sertifikat dan nilai ketidakpastiannya, kolom 4-5 hasil dari masing-masing laboratorium serta nilai ketidakpastiannya. Kolom 6-8, masing masing adalah nilai bias relatif, skor u-test dan rasio hasil uji terhadap sertifikat yang dihitung menggunakan persamaan (1-3). Kolom 9-15 adalah kriteria akurasi dan status keberterimaan/kelulusan uji banding, sedangkan kolom 16 adalah merupakan persen keberhasilan uji banding untuk unsur tertentu. Nilai pada kolom 9-10 dan 12-13 masing-masing dihitung mengguna-kan persamaan (4-8). Hasil yang baik dan diharapkan tentunya memiliki bias relatif yang kecil, skor u-test < 1,64 , rasio hasil uji terhadap sertifikat = 1 atau mendekati 1, akurasi dan presisinya lulus. Perhitungan akurasi-presisi dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95%. Keuntungan dari sistem pendekatan ini adalah dapat menguji kredibilitas nilai ketidakpastian yang diberikan oleh laboratorium peserta Gambar-1 adalah grafik hasil uji unsur Al dan Tabel-1 adalah evaluasi hasil uji banding dari setiap laboratorium peserta untuk unsur Al. Hasil uji peserta uji banding berkisar pada 1,45 ± 0,08 (Lab-3) sampai dengan 6,16 ± 1,02 (Lab-5), sedangkan nilai sertifikat unsur Al adalah 5,7±1,3 [mg/kg]. Dari perhitungan rasio, nilai Lab-3 hanya ¼ kali nilai sertifikat sedangkan Lab-5 memiliki rasio yang jauh lebih baik yaitu 1,08 atau bias relatifnya sekitar 8%. Menurut perhitungan akurasi dan presisi, Lab-1, Lab-2 dan Lab-4 lulus akurasi dan presisi. Sehingga status akhir dari ke 3 laboratorium tersebut dinyatakan lulus. Lab-3 memiliki status akurasi tidak lulus tetapi presisi lulus, sedangkan Lab-5 memiliki
status akurasi lulus tetapi presisi tidak lulus, sehingga baik Lab-3 maupun Lab-5 dinyatakan tidak lulus dalam status akhirnya. Bila Lab-5 dibandingkan terhadap Lab-1, terlihat bahwa Lab-1 memiliki bias relatif yang lebih besar dari Lab-5, tetapi Lab-1 dinyatakan lulus dalam status akhirnya. Faktor ketidakberhasilan Lab-5 adalah lebih disebabkan oleh nilai ketidak-pastian yang terlampau besar. Secara keseluruhan faktor keberhasilan uji banding untuk unsur Al adalah sebesar 60%.
Gambar-2 adalah grafik hasil uji unsur Mn dan Tabel-2 adalah evaluasi hasil uji banding dari setiap laboratorium peserta untuk unsur Mn. Nilai sertifikat untuk Mn adalah 9,4 ± 0,9 [mg/kg]. Hasil uji dari para peserta bervariasi pada kisaran 8,78 s.d. 9,40 [mg/kg]. Secara visual dari grafik pada Gambar-2 terlihat bahwa data yang dilaporkan para peserta sangat akurat sekali bila dibandingkan terhadap sertifikat. Berdasarkan perhitungan statistik, semua parameter yang dihitung sesuai dengan yang diharapkan yaitu bias relatif yang kecil, skor u-test < 1,64, rasio hasil uji terhadap sertifikat mendekati 1, akurasi dan presisinya kedua duanya lulus. Seluruh laboratorium peserta dapat menganalisis Mn dengan memberikan nilai akurasi dan presisi yang baik. Tingkat keberhasilan peserta dalam menganalisis unsur Mn di dalam wheat flour adalah 100%.
Grafik hasil uji unsur Na ditunjuk-kan pada Gambar-3 sedangkan data evaluasinya ditunjukkan pada Tabel-3. Kandungan Na di dalam wheat flour sesuai sertifikat adalah 61±0,8 [mg/kg]. Hasil uji peserta bervariasi diantara kisaran 5,00 – 8,52 [mg/kg]. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa dari 5 laboratorium yang melapor-kan hasilnya, 4 laboratorium dinyatakan lulus dalam status akhirnya. Sedangkan 1 laboratorium yaitu Lab-3 tidak lulus uji akurasi tetapi uji presisi lulus sehingga status akhirnya tidak lulus. Untuk pengujian Na, tingkat keberhasilannya mencapai 80%.
Pada Gambar-4 ditunjukkan grafik hasil pengujian unsur Se. Kandungan unsur Se di dalam sampel uji banding sangat sedikit yaitu 1,1 ± 0,2 [mg/kg]. Dari grafik terlihat bahwa hasil uji dari laboratorium peserta sangat mendekati nilai sertifikat yaitu berkisar 0,88- 1,13 [mg/kg]. Terlihat bahwa teknik analisis nuklir dengan metode AAN cukup sensisitif karena mampu
Prosiding Seminar Nasional TAN 2013 PTAPB – BATAN Yogyakarta 22 Oktober 2013
Pengelolaan Uji Banding Antar Laboratorium Menggunakan SRM dan Calon SRM
10
mendeteksi unsur sampai orde ppm atau [mg/kg]. Dari data perhitungan statistik seperti ditunjukkan pada Tabel-4, terlihat bahwa seluruh laboratorium peserta lulus uji akurasi. Empat laboratorium peserta lulus uji presisi dan hanya 1 peserta yang tidak lulus uji presisi. Sehingga dalam status akhirnya 4 peserta lulus dan 1 peserta yaitu Lab-5 dinyatakan tidak lulus. Walaupun secara statistik, Lab-5 memiliki akurasi yang baik tetapi nilai presisinya tidak lulus disebabkan oleh nilai ketidakpastiannya yang terlampau besar. Tingkat keberhasilan uji banding dalam analisis unsur Se mencapai 80%.
Pada Tabel-5 ditunjukkan evaluasi hasil uji banding dari setiap laboratorium
peserta untuk unsur Zn. Konsentrasi Zn di dalam SRM 1567a wheat flour 11,6 ± 0,4 [mg/kg]. Hasil uji dari ke lima peserta ber-kisar 8,14 ± 13,50 [mg/kg]. 4. Laboratorium yaitu Lab-1, Lab-2, Lab-3 dan Lab-4 menunjukkan data akurasi dan presisi lulus, sehingga status akhir dari keempat laboratorium tersebut dinyatakan lulus. Sedangkan Lab-5, status akurasi maupun presisinya. Terlihat bahwa akurasi dari Lab-5 kurang baik dengan bias relatif mencapai 29,8% disamping nilai ketidak-pastiannya yang terlampau besar sehingga tidak lulus uji presisi. Keberhasilan peserta dalam menganalisis unsur Zn mencapai 80%.
Tabel-1 : Evaluasi hasil uji banding dari setiap laboratorium peserta untuk unsur Al
Nomor Sertifikat (Al) Hasil uji lab (Al) Bias
relatif [%]
Skor Utest Rasio
Kriteria akurasi Kriteria presisi Status akhir
% K* nilai
[mg/k] unc
[mg/k] nilai
[mg/k] unc
[mg/k] A B status C D status
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Lab-1 5,7 1,3 4,06 0,45 28,8 1,19 0,71 1,64 2,68 lulus 25,36 26,23 lulus Lulus
60
Lab-2 5,7 1,3 5,71 0,26 0,2 0,01 1,00 0,01 2,59 lulus 23,26 25,92 lulus Lulus
Lab-3 5,7 1,3 1,45 0,08 74,6 3,27 0,25 4,25 2,54 tidak lulus 23,54 27,37 lulus Tidak
Lulus Lab-4 5,7 1,3 5,68 0,20 0,4 0,02 1,00 0,02 2,56 lulus 23,08 25,92 lulus Lulus
Lab-5 5,7 1,3 6,16 1,02 8,1 0,28 1,08 0,46 3,22 lulus 28,18 25,85 tidak lulus
Tidak Lulus
* K = Keberhasilan uji banding untuk unsur tertentu
Tabel-2 : Evaluasi hasil uji banding dari setiap laboratorium peserta untuk unsur Mn
Nomor Sertifikat (Mn) Hasil uji lab (Mn) Bias
relatif [%]
Skor Utest Rasio
Kriteria akurasi Kriteria presisi Status akhir
% K* nilai
[mg/k] unc
[mg/k] nilai
[mg/k] unc
[mg/k] A B status C D status
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Lab-1 9,4 0,9 9,30 0,80 1,1 0,08 0,99 0,10 2,348 lulus 12,87 14,91 lulus Lulus
100
Lab-2 9,4 0,9 9,40 0,16 0,0 0,00 1,00 0,00 1,783 lulus 9,72 14,90 lulus Lulus
Lab-3 9,4 0,9 9,13 0,86 2,9 0,22 0,97 0,27 2,423 lulus 13,41 14,94 lulus Lulus
Lab-4 9,4 0,9 9,32 0,99 0,9 0,06 0,99 0,08 2,609 lulus 14,30 14,91 lulus Lulus
Lab-5 9,4 0,9 8,78 0,75 6,6 0,53 0,93 0,62 2,284 lulus 12,83 14,99 lulus Lulus
Tabel-3 : Evaluasi hasil uji banding dari setiap laboratorium peserta untuk unsur Na
Nomor Sertifikat (Na) Hasil uji lab (Na) Bias
relatif [%]
Skor Utest Rasio
Kriteria akurasi Kriteria presisi Status akhir
% K* nilai
[mg/k] unc
[mg/k] nilai
[mg/k] unc
[mg/k] A B status C D status
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Lab-1 6,1 0,8 5,00 0,60 18,0 1,10 0,82 1,10 1,95 lulus 17,8 18,2 lulus Lulus
80
Lab-2 6,1 0,8 6,21 0,04 1,8 0,14 1,02 0,11 1,56 lulus 13,1 17,9 lulus Lulus
Lab-3 6,1 0,8 8,52 0,14 39,7 2,98 1,40 2,42 1,58 tidak lulus 13,2 17,5 lulus Tidak
Lulus Lab-4 6,1 0,8 6,37 0,58 4,4 0,27 1,04 0,27 1,93 lulus 16,0 17,8 lulus Lulus
Lab-5 6,1 0,8 7,34 0,09 20,3 1,54 1,20 1,24 1,57 lulus 13,2 17,7 lulus Lulus
Tabel-4 : Evaluasi hasil uji banding dari setiap laboratorium peserta untuk unsur Se
Nomor Sertifikat (Se) Hasil uji lab (Se) Bias
relatif [%]
Skor Utest Rasio
Kriteria akurasi Kriteria presisi Status akhir
% K* nilai
[mg/k] unc
[mg/k] nilai
[mg/k] unc
[mg/k] A B status C D status
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Lab-1 1,1 0,2 0,96 0,12 12,7 0,60 0,87 0,14 0,45 lulus 22,1 24,3 lulus Lulus
80
Lab-2 1,1 0,2 1,11 0,04 0,9 0,05 1,01 0,01 0,40 lulus 18,5 24,1 lulus Lulus
Lab-3 1,1 0,2 1,13 0,05 2,5 0,13 1,02 0,03 0,40 lulus 18,8 24,0 lulus Lulus
Lab-4 1,1 0,2 1,09 0,17 0,9 0,04 0,99 0,01 0,51 lulus 24,0 24,1 lulus Lulus
Lab-5 1,1 0,2 0,88 0,21 20,0 0,76 0,80 0,22 0,57 lulus 30,0 24,4 tidak lulus
Tidak Lulus
PP2
N
L
L
L
L
L
bamreseprtidmdike
dibucadiadaZ-katepekeDitetiddaseTa
seSe
Prosiding SemiPTAPB – BATA22 Oktober 2013
Tabel-5
Nomor Sertifikat
nilai [mg/k]
1 2
Lab-1 11,6
Lab-2 11,6
Lab-3 11,6
Lab-4 11,6
Lab-5 11,6
Telah agaimana menggunakan
elatif, u-test, ertifikat danresisi. Peniladak hanya empengaruhlaporkan, tekurangan da
Selanjlakukan seukan merupalon SRM, danggap benalam bahan-skor dapat dan nilai benardapat di daerhitungan Zetidakpastianiasumsikan rsebut bukan
dak memilikiata yang deperti pada abel 1-5 ma
N data 4Gtabel 1,46
Ta
Pada eleksi data etelah diurut
0,000
2,000
4,000
6,000
8,000
inar Nasional TN Yogyakarta 3
5 : Evaluasi h (Zn) Hasil uji l
unc [mg/k]
nilai [mg/k]
3 4
0,4 13,50
0,4 12,04
0,4 10,62
0,4 11,20
0,4 8,14
diuraikan engevaluasi
n persamaarasio hasil
n perhitungaaian akurasi-
masalah mhi keakuratetapi juga alam estimas
jutnya apaeandainya akan suatu
dimana beluar untuk kon. Perhitungadigunakan u
ar dari konsealam sampeZ skor tidakn yang dib
bahwa ban merupakani nilai sertifi
diberikan olekolom 4 d
aka dapat d
4 5 63 1,672
abel-7 Seleks
Tabel-7 dmengguna
tkan dari nila
TAN 2013
hasil uji bandab (Zn) Bias
relatif [%]
unc [mg/k]
5 6
1,10 16,4
0,45 3,8
0,78 8,5
1,16 3,4
1,48 29,8
dengan hasil uji ba
an statistik uji terhadapan akurasi -presisi menmetodologi tan data
mengidentsi ketidakpas
a yang bahan terbahan mis
m ada nilai nsentrasi unsan menggunntuk mempe
entrasi unsurl tersebut. D
k melibatkanberikan pehan uji ban bahan SRMkat. Berdaseh para pean kolom 5ilakukan eva
Tabe
6 71,822 1,93
si data meng
ditunjukkan kan uji Grai terkecil sa
11
ing dari setia
Skor Utest Rasio
7 8
1,62 1,16
0,73 1,04
1,12 0,92
0,33 0,97
2,26 0,70
jelas anding
bias p nilai
dan yoroti yang yang
tifikasi stian.
dapat rsebut salnya
yang sur di nakan erkira-r yang Dalam n nilai serta.
anding M dan arkan
eserta 5 dari aluasi
el-6. Gtabel pa
8 38 2,032
ggunakan uji
Kode Lab 3* 1 4 2 5
Kesimpul
hasil rubbs. ampai
PengelolaanMenggunaka
1
ap laboratoriKriteria akur
A B
9 10
1,90 2,28
0,44 1,17
0,98 1,70
0,40 2,39
3,46 2,99
menggunaditunjukkan
Seskor makakeseragamdata dari y(x1, x2, x3,Bila dari data yangseleksi datGhitung dipedimana xtertinggi dSedangkanstatistik, co6 untuk tlevel=CL) apabila Ghterseleksi Grubbs sterseleksi, an Z-skor.
Ghitung
ada CL 95%
9 102,110 2,17
Grubbs untu
Hasil [mg/kg] Re
1,446
44,060 5,680 5,710 6,160
lan Ghitung <G ta
yang terbenilai G. Nterendah /t
n Uji Bandingan SRM dan Ca
um peserta urasi K
status C
11 12
lulus 8,8
lulus 5,1
lulus 8,1
lulus 10,9 tidak lulus 18,5
akan perhitun pada persa
ebelum dilaka terlebih d
man denganyang terkecil ,…,xn) dan dhistogram m
g menyimpata menggunaeroleh mela
xi merupakadan s adaln Gtabel diontohnya dituingkat kepe
95%. Suahitung > Gtabel.
maka dilasampai tidaselanjutnya
sxrerata
g =
0 11 76 2,234
uk pengujian
erata Stddevia
,611 1,94
abel sehingga L
esar maka dNilai yang dtertinggi yang
g Antar Laboalon SRM
untuk unsur Kriteria presisi
D status
13 14
11,3 lulus
11,5 lulus
11,7 lulus
11,6 lulus
12,2 tidak lulus
ngan Z-skoamaan-9.
kukan perhitudahulu dilak cara menghingga yangdibuat histog
menunjukkanang maka dakan uji Grubalui persamaan nilai terah standar iperoleh daunjukkan pad
ercayaan (coatu nilai t. Bila ada dakukan lagiak ada la
dilakukan p
xi−
12 15 2,285 2,40
n unsur Al
d. asi
G hitung
41 1,631
Lab 3 tidak ter
dilakukan perdiseleksi adag memiliki pe
oratorium
Zn
Status akhir
% K*
15 16
Lulus
80
Lulus
Lulus
Lulus Tidak Lulus
or seperti
ungan Z-kukan uji gurut-kan g terbesar gramnya.
n adanya dilakukan bbs. Nilai aan (10), rendah /
deviasi. ari tabel da Tabel-onfidence terseleksi ata yang seleksi gi yang
perhitung-
(10)
20 09 2,557
G tabel
1,672
rseleksi
rhitungan alah nilai erbedaan
ProsidingPTAPB –22 Oktob
paling brata-ratayang harterendahbesar perhitungdibandinnilai 1,67maka d
Kode L1 2 3 4 5
TerdapaZ dengaskor ≤ 2sedangkdengan 3 pada Z-skor dibandinlaboratoakurasi perbedaLab-1, Lsedangktidak lu
data mpengujiaditampilkberkisar seleksi uada hasDari peditunjukklaboratokategori kinerja menggulaborato
88899,9,
g Seminar Nas– BATAN Yogyaber 2013
besar dibanda. Dari data rus diseleksih, yang memterhadap gan diperole
ngkan terhad72 untuk tiniperoleh Gh
Ta
Lab Hasil 45
1.456
at 3 laboratoran kategori m2 yaitu Lakan Lab-1 dikZ-skor diantakategori tida< -3. B
ngkan terharium meng
maka an. Berdasa
Lab-2 dan Lkan Lab-3 dlus (Tabel-1
Tabel-9 :
Pada Tabel-menggunakanan unsur Mkan terlihat h
antara 8,7uji Grubbs jusil Laborato
enilaian berdkan pada Tarium memil
memuaskini sama dnakan uji arium dinyata
8,408,608,80,00,20,40
sional TAN 201akarta
dingkan terhTabel-7 terl adalah Lab-miliki perbednilai rata-r
eh Ghitung = dap Gtabel yangkat keperca
hitung < Gta
abel-8 : Perh
[mg/kg] 4.06 5.71 4461 5.68 6.16
rium yang mmemuaskan b-2, Lab-4 kategorikan ara (-2) – (-3ak memuaskila penilaia
adap penilaiggunakan u
terdapat arkan uji akuLab-4 dinyatdan Lab-5 1). Perbed
Seleksi data
-9 memuat hn uji GrubMn. Dari dhasilnya ser78-9,40 [mguga menunjuorium yang dasarkan Z-abel-10, ternyiki nilai Z-skan. Hasil dengan hasiakurasi-preskan lulus (Ta
3
hadap nilai ihat bahwa -3 atau nilai daan paling rata. Dari 1,631. Bila ng memiliki ayaan 95% abel, artinya
hitungan nilai
rerata me
4,611 5,
memiliki nilai dengan Z-
dan Lab-5, meragukan
3), dan Lab-kan dengan an Z-skor ian kinerja uji presisi-
beberapa urasi-presisi takan lulus, dinyatakan
daan yang
a menggunak
K
hasil seleksi bbs untuk data yang ragam yaitu g/kg]. Hasil ukkan tidak
terseleksi. -skor yang yata semua skor dalam
penilaian il penilaian isi, semua abel-2).
PengMeng
12
adalaperhi
dapamasimemCV huntukpeng
i Z-skor untu
edian CV
680 12
palinLab-5dinyapenilmemadala5 tidaSedaperhiketidpadaakibatetapstatu
kan uji Grubb
Kode Lab
Has[mg/k
5* 8,73 9,11 9,34 9,322 9,4
Ghitung <
Grubkan pkan bdata dengbahwmemyaituTerdauji akLab-3an un
gelolaan Uji Bggunakan SRM
ah Lab-3 titungan Z-sk
Berdasarat dihitung nng labora
muat data hahorwitz, SD k masing-mgujian unsur A
k pengujian
Horwitz S
2,319
g kentara ad5 dimana atakan tidakaian denga
muaskan. Peah pada penak lulus presangkan padaitungan tiakpastian t
a keakurataatnya Lab-5 pi memiliki as akhirnya m
bs untuk pen
sil kg] Rerata
8
9,1863 0 2 0
< Gtabel artinya
Seleksi bbs untuk pepada Tabel-1bahwa semu
yang tergan Z-skor wa 4 labomuaskan se
Lab-3 dapat kesesukurasi-presis3 dinyatakannsur Na.
Banding AntarM dan Calon SR
tidak terselekor dapat dila
rkan persamnilai Z-skor atorium. Pasil uji, ratahorwitz ser
masing laborAl.
unsur Al
SD Horwitz
0,700
dalah pada pada uji
k lulus sedan Z-skor njelasan da
nilaian akurasisi walaupuna penilaian didak melietapi hanya
an hasil pwalaupun
kurasi yang memuaskan.
ngujian unsur
Std. deviasi
0,247
a Lab 5 tidak t
data menengujian uns11. Hasil seleua data seragrseleksi. Ha
(Tabel-12) ratorium dadangkan 1
dikategorikanaian hasil pe
si (Tabel-3) dn tidak lulus
r LaboratoriuRM
eksi sehinganjutkan.
maan (9) mauntuk masinada Tabe
a-rata, mediarta nilai Z-skratorium pa
Zscore -2,32 $
0,04 -6,05 $$
0,00 0,69
hasil penilaipresisi-akura
dangkan padikategorik
ri hal tersebsi-presisi, Lan akurasi luludengan Z-skbatkan n
a berdasarkengujian sakurang presbaik sehing
r Mn
G hitung
Gtab
1,644 1,6
erseleksi
nggunakan sur Na ditunjueksi menunjugam, tidak aasil penilai
menunjukkalam kateg laboratoriu
n meragukaenilaian antadengan Z-skpada penen
m
gga
aka ng-el-8 an, kor ada
ian asi
ada kan but ab-us. kor ilai
kan aja sisi gga
G bel
72
uji uk-uk-ada ian
kan gori um an. ara kor. tu-
PP2
skTamdiseyape
Paha
Prosiding SemiPTAPB – BATA22 Oktober 2013
Kode Lab
1 2 3 4 5
Tab
Kode Lab
1 2 3 4 5
Hasil ukor untuk uabel 13-14enunjukkan berikan laberagam terbuang terseerhitungan Z
Tab
Kode Lab
1 2 3 4 5
ada Tabel-1asil seleks
0,005,00
10,00
0,000,501,001,50
inar Nasional TN Yogyakarta 3
Tabel-10
Hasil [mg/kg]
9.30 9.40 9.13 9.32 8.78
bel-11 : Selek
Tabel-12
Hasil [mg/kg]
5,00 6,21 8,52 6,37 7,34
uji Grubbs dunsur Se d4. Hasil
bahwa seboratorium uksi dengan leksi. PenZ-skor men
bel-13 : Selek
Tabel-14
Hasil [mg/kg]
0,96 1,11 1,13 1.09 0.88
5 dan Tabi data uj
TAN 2013
0 : Perhitunga
rerata me
9,19 9,
ksi data men
2 : Perhitunga
rerata m
6,69
an perhitungditunjukkan yang dipe
emua data peserta a
tidak adanyanilaian de
nunjukkan b
ksi data men
4 : Perhitunga
rerata m
1,03
el-16 ditunjuji Grubbs
13
an nilai Z-sko
edian CV
300 11
nggunakan uj
Kode Lab 1 2 4 5 3*
G
an nilai Z-sko
median CV
6,370
gan Z-pada
eroleh yang
adalah a data engan bahwa
nggunakan uj
Kode Lab 5* 1 4 2 3
G
an nilai Z-sko
median CV
1,09
ukkan dan
PengelolaanMenggunaka
3
or untuk pen
Horwitz S
1,438
ji Grubbs unt
Hasil [mg/kg] R
5,00 6,21 6,37 7,34 8,52
Ghitung < G tabel
or untuk pen
V Horwitz
12,108
semua labhasil dalapenilaian penilaian alaboratoriutidak luluslulus.
ji Grubbs unt
Hasil [mg/kg]
0,88 0,96 1,09 1,11 1,13
Ghitung < G tabel a
or untuk pen
V Horwitz
15,794
perhitungauji Grubb
n Uji Bandingan SRM dan Ca
gujian unsur
SD Horwitz
1,064
tuk pengujia
Rerata Stdev
6,688 1,3
artinya Lab 3
gujian unsur
SD Horwitz
0,771
boartorium pam kategori
ini sedikitakurasi-presium tidak lus presisi w
tuk pengujia
Rerata Sdev
1,033 0,1
artinya Lab 5 t
ngujian unsur
SD Horwitz
1,1721
an Z-skor untbs diketahu
g Antar Laboalon SRM
r Mn
Zscor
0,0000,094-0,1580,019-0,489
n unsur Na
td. viasi
G hitung
319 1,389
3 tidak tersele
r Na
Zsco
1,770,20
2,780,001,25
peserta mememuaska
t berbeda isi dimana telus (Lab-5)
walaupun ak
n unsur Se
td. viasi
G hitung
108 1,419
tidak terseleks
r Se
Zsc
-0.70.10.20.0-1.2
tuk unsur Znui bahwa
oratorium
e
0 4 8 9 9
g G
tabel
1,672
eksi
ore
77 07
87 $ 00 58
mberikan an. Hasil
dengan erdapat 1 , karena kurasinya
g G
tabel
9 1,672
si
core
755 116 215 000 220
n. Melalui datanya
ProsidingPTAPB –22 Oktob
seragamperhitungmenunjudalam k
Kode
1 2 3 4 5
T
akurasi-pterutamadata akuakurasi lmemuasNamun memuaspresisi takuarasikan hasketidakp
kan bahAAN smenentuNa, Se sensitif, Melalui tingkat dalam mdan Zn m KESIMP
laboratodiselengpeserta biaya bbukan laboratoperhitung
g Seminar Nas– BATAN Yogyaber 2013
m sehingga dgan Z-skor
ukkan bahwketegori mem
Tabel-15 :
Ta
Lab Ha[mg/
1312,010,611,28,1
Terdapat presisi denga bila yang durasi terhadalulus kemungskan atau demikian b
skan namutidak lulus, i presisi tidaksil penguku
pastian pengu
Hasil uji bahwa analisissangat senukakan kons
dan Zn paanalisis denpenilaian keberhasila
menentukan mencapai 80
PULAN
Untuk rium, kegiat
ggarakan tansehingga m
baik mengguSRM. Ha
rium dengan akurasi-
0,00
5,00
10,00
15,00
sional TAN 201akarta
dapat dilanjur. Perhitunga ada 4 lamuaskan se
: Seleksi data
bel-16 : Perh
sil /kg] rerata
,5
11,1004 62 20
14
kesesuaian gan penilaidiperbandingap Z-skor. Agkinan besa
minimal misa saja tern penilaiankarena padak hanya memran namun ukuran.
anding juga s unsur densitive terbusentrasi unsada orde pngan AAN juakurasi da
an rata-rataunsur Al, M
0%.
menjaga tan uji bannpa melibatkmenghemat unakan SRMsil penilaiangan me-presisi diban
3
utkan untuk gan Z-skor aboartorium edangkan 1
a mengguna
K
hitungan nila
a median
0 11,20
penilaian an Z-skor,
gkan adalah pabila hasil r Z-skornya meragukan. rjadi Z-skor n akurasi-a penilaian mperhitung-
juga nilai
menunjuk-ngan teknik ukti dapat sur Al, Mn, pm. Selain uga akurat. an presisi, a peserta
Mn, Na, Se
kinerja ding dapat kan banyak waktu dan
M maupun an kinerja enggunakan ndingkan Z-
PengMeng
14
labormerakesepresi
akan uji Grub
Kode Lab
Has[mg/k
5* 8,143 10,64 11,22 12,01 13,5
Ghitung <
i Z-skor untu
CV Horwi
11,122
skor aspeakuradisamjuga dalamHasilmetoakurabandSe da UCA
kepaMuhamenyLaboserta DAFT
1. SUPB
2. hBdN
3. IAT
gelolaan Uji Bggunakan SRM
ratorium, yaagukan. Hasuaian densi (Tabel-5)
bbs untuk pen
sil kg] Rerata
4
11,1062 20 04 50 < G tabel artinya
uk pengujian
itz SD Ho
1,24
terdapat kek akurasiasi-presisi mping keak
dapat mem estimasi kl uji banding
ode AAN saasi yang tingding rata-ratan Zn menca
APAN TERIM
Penulis mada Drs. Gunayatun yelenggarakaoratorium Aa seluruh pes
TAR PUSTA
SNI ISO/IEC Umum KoPengujian daBadan Standhttp://www.kaBanding daladan EfisiensNovember 20AEA, Final Test on the
Banding AntarM dan Calon SR
aitu Lab-5 asil penilangan penil
ngujian unsu
Std. deviasi
1,978
a Lab 5 tidak t
unsur Zn
rwitz
45
kesesuaian nya. Penimemberikanuratan meto
engidentifikasketidakpastia juga menunngat sensitif
ggi. Tingkat kta untuk unsapai 80%.
MA KASIH
mengucapkanawan, M.Sc
atas an Uji B
Analisis Aktserta Uji Ban
AKA
17025: 200ompetensi an Laborato
dardisasi Nasan.or.id/, Pam Menduksi Transaks012.
Report on te Determina
r LaboratoriuRM
dikategorikian ini aaian akura
ur Zn
G hitung
Gtab
-1,497 1,6
terseleksi
Zscore
1,847 0,674 0,466 0,000
2,457 $
terutama dlaian kine
n keuntungode uji tetasi kekurangan pengukuranjukkan bahwf dan memi
keberhasilan sur Al, Mn, N
an terima kasc dan Prof. D
kerjasamananding Antivasi Neutrding.
8, PersyaratLaboratoriu
orium Kalibrasional, 2008.entingnya ung Kepastisi Pasar,
the Proficienation of To
m
kan ada asi-
G bel
72
dari erja gan api
gan an. wa liki uji
Na,
sih Dr, nya tar ron
tan um asi, Uji ian 29
ncy otal
Prosiding Seminar Nasional TAN 2013 PTAPB – BATAN Yogyakarta 22 Oktober 2013
Pengelolaan Uji Banding Antar Laboratorium Menggunakan SRM dan Calon SRM
15
Arsenic Concentration in Water, TC Project BGD/08/018, Seibersdorf, February 2005.
4. IAEA, Report proficiency test on the Determination of 137Cs and 210Pb in spiked soil, IAEA-CU-2006-05, Seibersdorf, April 2006.
5. IAEA, Report on the Proficiency Test on the Determination of Gamma Emitting Radionuclides in SeaWater, IAEA-CU-2006-08, Seibersdorf, March 2007.
6. IAEA, Mediterranean Region Proficiency Test on the Determination of Radionuclides in Air Filters, IAEA-CU-2008-02, VIENNA, October 2009.
7. IAEA, Latin American Regional Proficiency Test on The Determination of Trace Element and Radionuclides in Algae, Soil and Spiked Water, TC Project RLA-2014, Seibersdorf January 2010.
8. http://www.kan.or.id/wp-content/uploads/downloads/2013/08/Form-pendaftaran-Uji-Profisiensi-KAN-2013.pdf.
9. SAEFUL YUSUF, RUKIHATI, IMAN KUNTORO, Uji Banding Antar Laboratorium AAN Terhadap Cuplikan Lingkunan, Prosiding Seminar Nasional AAN 2008, Sabuga, ITB Bandung, 22 Oktober 2008, hal. 306-317, ISSN 2085-2797.
10. GUNAWAN, MUHAYATUN, SAEFUL, Laporan Program Uji Banding Antar Laboratorium Analisis Aktivasi Neutron V, FAANI-Lab. PTNBR, 2012.
11. MUHAYATUN S., GUNAWAN, SAEFUL, Laporan Program Uji Banding Antar Laboratorium Analisis Aktivasi Neutron VI, FAANI-Lab. PTNBR, 2013.
12. TH. RINA MULYANINGSIH dan SAEFUL YUSUF, “Kandungan Mineral Dalam Produk Tempe”, Prosiding
Seminar Nasional Teknik Analisis Nuklir, Bandung, 16 Oktober 2012.
13. TH. RINA MULYANINGSIH dkk.,”Analisis Unsur Toksik dan Makro-mikro nutrient dalam Bahan Makanan Dengan Metode AAN, Jurnal Iptek Nuklir Ganendra, Vol.13, No.1, 2010, hal 119-129.
14. SAEFUL YUSUF, IMAN KUNTORO dan TH. RINA MULYANINGSIH, Penentuan Unsur Kelumit Dalam Cuplikan Lingkungan Dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron, Prosiding AMTEq 2009, Tangerang, 28-28 Juli 2009.
TANYA JAWAB
Muhayatun
Sedikit koreksi bahwa uji yang dilakukan dalam satu laboratorium menggunakan berbagai metode belum dapat dikatakan uji banding. Hal tersebut lebih tepat dinamakan validasi metode!
Saeful Yusuf
Bisa dikatakan uji banding apabila pelaksana dari masing-masing metoda adalah independen satu sama lain walau dalam satu laboratorium yang sama.
Duyeh Setiawan
Alasan uji banding lab ini menggunakan unsur-unsur Al, Mn, Na, Se dan Zn ? Bagaimana untuk unsur-unsur lainnya.
Saeful Yusuf
Sebetulnya dalam pelaksanaan uji banding tersebut yang ditentukan adalah 10 unsur. Namun dalam makalah ini yang dijadikan contoh evaluasi hanya 5 unsur saja, karena penekanan makalah ini adalah pengelolaan dan evaluasi uji banding.