pengelolaan phln program kotakukotaku.pu.go.id/files/media/pustaka/modul dan... · setiap pengajuan...
TRANSCRIPT
117 September 2019
(Kota Tanpa Kumuh)
PENGELOLAAN PHLN PROGRAM KOTAKU
Oleh:Didyk ChoiroelDirektur Pengelolaan Kas NegaraDirektorat Jenderal Perbendaharaan
Pembiayaan dalam APBN TA 2019
Project Project
Portfolio Pinjaman dan Hibah Proyek Bank Dunia 2019Mekanisme Penarikan – Rekening Khusus
Pinjaman(15 Project)
USD 4,3 Miliar
• KLHK – USD39 Jt• Setneg – USD20 Jt• Kemenkeu – USD7,6 Jt• Bappenas – USD10 Jt• Kemenpupr – USD5,9 Jt
• Kemenpupr – USD2,58 M• Kemen ATR – USD200 Jt• Kemenkes – USD15 Jt• Setneg – USD400 Jt• Kemensos – USD200 Jt• LIPI – USD47,3 Jt• Kemenristekdikti – USD95 Jt• KemendesPDTT – USD650 Jt
Hibah(10 Project)
USD 82,5 Juta
Uraian WB AIIBIsDB
Services IjarahIsDB
Istisna’aIsDB
ISFD Loan
Nomor Perjanjian PLN IBRD-8636 AIIB-0004 IND-174 IND-175 IND-176
Nomor Register 18K6ECNA 1PTDQQAA 1VFX57JA 1ENYRFPA 1NT81PXA
Tgl ttd Perjanjian 22 Agt 2016 1 Sep 2016 19 Mei 2016 19 Mei 2016 19 Mei 2016
Tgl Efektif Perjanjian 11 Okt 2016 11 Okt 2016 18 Sep 2016 18 Sep 2016 18 Sep 2016
Closing Date 31 Mar 2022 31 Mar 2022 4 Mei 2021 9 Mei 2021 22 Nov 2021
Jumlah PLN USD216,500,000 USD216,500,000 USD8,000,000 USD311,760,000 USD10,000,000
Nomor Reksus 601326411980 601325411980
Executing Agency Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU-PR
4
NSUP• Project name : Indonesia National Slum Upgrading Project
• Objective : To improve access to urban infrastructure & services in targeted slums in Indonesia
• Source of fund: Pinjaman Luar Negeri dari WB-AIIB, dan IsDB
• Loan Amount : Total Pinjaman senilai USD762,760,000 (USD433,000,000 + USD329,760,000)
Spesifikasi ProyekCategory 1
• USD120,000,000
• Kelurahan Grants under Part 3.2. of the project
Category 2
• USD213,000,000
• Goods, works, consultants services, non-consulting services and training and workshops under parts 1, 2, 3.1 and 4 of the project
Category 3
• USD100,000,000
• Emergency expenditures under part 5 of the project
WB Cofinance AIIB
$446.569.981
$39.062.148
$277.127.871
$0$50.000.000
$100.000.000$150.000.000$200.000.000$250.000.000$300.000.000$350.000.000$400.000.000$450.000.000$500.000.000
Kotaku Disbursement
Loan Undisbursed Saldo Reksus Realisasi Proyek
$267.300.000
$22.440.848
$143.259.152
$0
$50.000.000
$100.000.000
$150.000.000
$200.000.000
$250.000.000
$300.000.000
WB Cofinance AIIB
Loan Undisbursed Saldo Reksus Realisasi Proyek
$179.269.981
$16.621.300
$133.868.719
$0
$50.000.000
$100.000.000
$150.000.000
$200.000.000
IsDB
Loan Undisbursed Saldo Reksus Realisasi Proyek
Project Disbursement (s.d. 8 Sep 2019)
September 2016
Maret2022
September 2019
53,73% 46,27%Durasi Proyek
Durasi Proyek : 5 tahun 5 bulanDurasi s.d. Saat ini : 53,03%
Durasi Proyek : 5 tahun 2 bulanDurasi s.d. Saat ini : 57,14%
*Total Loan:USD433,000,000
*Total Loan:USD329,760,000
Total Loan Amount USD762,760,000
-
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
300,00
350,00
400,00
Mily
ar R
up
iah
Total Pagu
Realisasi
Pagu & Realisasi Pencairan Dana Proyek NSUP WB – AIIB TA 2019Per Wilayah s.d. 8 September 2019
No. WilayahTotal Pagu
(Milyar Rp) Total Realisasi
(Milyar Rp) %
1 JAWA TENGAH 355,99 229,53 64%
2 DIY 40,25 24,54 61%
3 JAWA TIMUR 190,33 124,32 65%
4 BALI 2,57 1,58 62%
5 NUSA TENGGARA BARAT 17,94 12,22 68%
6 NUSA TENGGARA TIMUR 12,54 9,53 76%
7 SULAWESI UTARA 13,56 10,24 75%
8 GORONTALO 20,46 10,06 49%
9 SULAWESI TENGAH 7,34 4,66 64%
10 SULAWESI SELATAN 94,97 75,06 79%
11 SULAWESI BARAT 6,99 6,45 92%
12 SULAWESI TENGGARA 74,57 24,11 32%
13 KALIMANTAN SELATAN 50,06 37,55 75%
14 KALIMANTAN TENGAH 10,92 10,19 93%
15 KALIMANTAN TIMUR 8,33 6,02 72%
16 MALUKU 7,90 6,94 88%
17 MALUKU UTARA 22,62 16,39 72%
18 PAPUA 8,37 6,62 79%
19 PAPUA BARAT 24,12 18,81 78%
20 Kota Palu 38,87 5,24 13%
Kinerja Pencairan Dana Proyek NSUP TA 2019Per Unit Kerja s.d. 8 September 2019
348,55
57,19 27,54
142,45
145,47 30,41
0%
20%
40%
60%
80%
100%
SatkerKab/Kota
SatkerProvinsi
SatkerPusat
Sisa Pagu (Rp milyar)
Realisasi (Rp milyar)
WB AIIB
191,60 42,70
69,35
50,90 29,85
16,01
0%
20%
40%
60%
80%
100%
SatkerKab/Kota
SatkerProvinsi
SatkerPusat
Sisa Pagu (RP milyar)
Realisasi (Rp milyar)
KEBIJAKAN PENGELOLAAN PHLN
KEBIJAKAN PENARIKAN PLN
PRINSIP PENGELOLAAN PLN TUJUAN
• Penarikan PLN dilakukan setelah mempertimbangkan tujuan pengadaan PLN:
a. Membiayai defisit APBNb. Membiayai kegiatan prioritas K/Lc. Mengelola Portofolio Utangd. Diteruspinjamkan kepada Pemda / BUMNe. Dihibahkan kepada Pemda
• Penarikan PLN dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan kegiatan.
• Pengelolaan PHLN harus memenuhi asas Transparan, Akuntabel, Efisien dan Efektif, dan Kehati-hatian.
• Pengelolaan PLN harus mempertimbangkan kebutuhan riil pembiayaan, kemampuan membayar kembali, batas maksimal kumulatif utang, kapasitas sumber PLN, dan risiko utang.
• Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan penarikan PHLN dengan mekanisme Reksus.
• Meminimalisir penggunaan Rupiah Murni (RM) untuk membiayai pengeluaran dari PHLN.
Persiapan Negosiasi:
➢Penelahanan dokumen perjanjian
➢Penelaahan term and condition pinjaman
➢Pelaksanaan Rapat interkem
PenganggaranPenandatanganandan Pengefektifan
PelaksanaanPerencanaan
K/L melaksanakankegiatan/pengadaan dan
membuat kontrak
Penyusunan RKAK/L danRKA-BUN
Persetujuan DPR atas Nota Keuangan APBN
Penuangan dalam DIPA
K/L melaksanakanpencairan dana pinjaman
Usulan KegiatanK/L Menyiapkan usulan keBappenas dan menyiapkan
pemenuhan readiness criteria
Kementerian Keuanganmenyusun Batas Maksimum Pinjaman(BMP)
____________
Bappenas menilaikelayakan dan kesiapanproyek dan menyusun.
Rangkaian Proses:
➢ DRPHLN-JM (Blue Book)
➢ DRPPHLN (Green Book)
➢ Daftar Kegiatan
Penyampaian Nota Keuangan dan RUU APBN
ke DPR Negosiasi
➢Pelaksanaan Negosiasi
➢Penetapan hasil Negosiasi
Penandatanganan danPengaktifan :
➢Signing➢Legal Opinion➢Evidence of Authority➢Registrasi Loan➢Pembayaran fee, dll
Closing date dan Closing Account
Completion Report
Siklus Pengadaan & Pengelolaan Pinjaman
Tata Cara Penarikan PHLN
Pembayaran Langsung
(Direct Payment)
Letter of Credit Pembiayaan Pendahuluan
(Prefinancing)
Transfer Langsung ke
RKUN
Rekening Khusus
(Reksus)
1 2 3 4 5
Cara penarikan disesuaikan dengan karakteristik kegiatan / proyek dengan mempertimbangkan
efisiensi dan efektifitas
MEKANISME PEMBAYARAN LANGSUNG
• Pembayaran Langsung (Direct Payment) adalahpenarikan dana yang dilakukan oleh KPPN KhususPinjaman dan Hibah atas permintaan pelaksanakegiatan dengan cara pengajuan aplikasi penarikandana (Withdrawal Application) kepada PemberiPinjaman/Hibah Luar Negeri (PPHLN) untukmembayar langsung kepada pihak yangdituju/rekanan.
Pengertian
• Cara pengajuan penarikan dana kepada lenderdengan cara menyampaikan Withdrawal Application(WA) dengan format sesuai ketentuan masing-masinglender/donor.
Pengajuan
Loan Agreement
(DJPPR, Lender)
PenyediaanDana (DIPA)
(DJA, K/L)
Lelang
(K/L)
PelaksanaanKegiatan
(K/L)
Prestasi / PenyelesaianPelaksanaan
Kegiatan
(K/L, Pihak III)
PengajuanTagihan
(K/L)
-, Manual
-, By Sistem(WB, ADB)
Penerbitan WA
(KPPN KPH)
-, Manual
-, By Sistem (WB, ADB)
Pengiriman WA ke Lender
(KPPN KPH)
-, Manual
-, By Sistem(WB, ADB)
Pembayaran keRekanan
(Lender)
NoD
(DJPPR, KPPN KPH)
SPHLN
(DJPPR)
SP3
(KPPN KPH)
PENGERTIAN PROSES
Loan Agreement
Disbursement Letter
(DJPPR, Lender)
Pencairan Dana
(RPKBUNP) (KPPN)
Penerbitan PerdirjenPembukaan Reksus
(DJPb. Dit PKN)
Pelaksanaan Kegiatan
(Satker)
Pengisian Initial Deposit
Cash Management Reksus
Pembebanan Reksus
Penghentian Sementara
Refund Saldo Reksus
Penutupan Reksus
(Dit. PKN)
Replenishment Reksus
(Lender)
Penyelesaian Project
(Satker, EA)
Prosedur Penarikan PHLN
Melalui Mekanisme Reksus
Disiplin Pertanggungjawaban (documentation & replenishment tepatwaktu)
Disiplin Anggaran (No Money No Game)
Optimal (dana di Reksus sesuai dengan kebutuhan pembayaranproyek)
Efisien dan Efektif (Cost of Fund rendah)
Efisien: meminimalisir idle cash di Reksus dan mempercepat penggantian dana
RKUN.
Efektif : dana reksus tersediauntuk membiayai kegiatan
Prinsip Manajemen Kas Reksus
Reksus adalah Rekening Pemerintah yang dibukaMenteri Keuangan pada Bank Indonesia atau Bankyang ditunjuk untuk menampung dan menyalurkandana PHLN dan dapat dipulihkan saldonya setelahdipertanggungjawabkan kepada Pemberi PHLN(revolving).
MEKANISME REKSUS
13
MetodeReplenishment
Nilai Kas yang di-replenish sebesar
pengeluaran yang telah dilakukan dalam
periode tertentu
Ceiling ditetapkan di awal proyek dan
bersifat tetap, perubahan dimungkinkan
dengan persetujuan lender
Setiap pengajuan laporan
pertanggungjawaban penggunaan dana
umumnya simultan dengan permintaan
advance, kecuali saat initial deposit atau saat
dana sudah fully disbursed
Laporan dapat diajukan tiap bulan
Nilai kas yang di-replenish sebesar kebutuhan kas yang diperkirakan (forecast)
dalam periode tertentu
Ceiling tidak ditetapkan tapi berdasar cash forecast 6 bulan
Pengajuan laporan pertanggungjawaban tidak selalu simultan dengan permintaan
dana
Laporan diajukan 3 bulan sekali, permintaan
advance jika memang diperlukan dapat
diajukan terpisah dari pengajuan laporan
tanpa terikat periode tertentu namun tetap
berdasar cash forecast
Ceiling Base
Ada permintaan recovery pada akhir proyek Tidak ada permintaan recovery pada akhir proyek
Forecasting Base
WB, ADB, JICA WB, JICA, IsDB, IFAD, Australia, KfW
PENANGGUNGJAWAB REPLENISHMENT DAN FAKTOR PENGHAMBAT
Pengisian kembali dana rekening khusus dilaksanakansecara berkala dengan menyampaikan aplikasi WAReplenishment kepada Dit. PKN & menjadi tanggungjawab penuh Executing Agency.
Reksus harus diisi kembali (replenish) untuk menjagaketersediaan dana guna kesinambungan kegiatan proyek.
Rekening khusus bersifat “revolving fund” (berdaur ulang).
Satker terlambat dan/atau tidak mengirim copy SP2D, SPM & dok. keEA
SPM/SP2D tidak ditemukan di arsip EA, Satker ataupun di KPPN
Dok. pendukung (a.l. approval, invoice dr supplier LN, Invoice pabrikan, dok. impor barang) tidak ada
Kekeliruan dalam SPM/SP2D (salah pembebanan loan, nomor reksus, kategori, diterbitkan sebelum kontrak mendapat approval, dll)
SPM/SP2D UP/TUP dibebankan pada rekening khusus
BI mendebet lebih dari satu kali atas SP2D yang sama
BI terlambat, salah mendebet dan/atau merekam data SP2D/SPB
PENANGGUNGJAWAB REPLENISHMENT FAKTOR PENGHAMBAT REPLENISHMENT
KESALAHAN YANG SERING TERJADI
15
Salah membebankan nomor rekening khusus
Salah mencantumkan akun dalam SPM UP/TUP Reksus
Salah mencantumkan SD/CP
Salah mencantumkan nomor register pinjaman/hibah
SPM diajukan melewati closing datedan Salah mencantumkan kategori
dan porsi
pengeluaran setelah Closing Date
pengadaan barang/jasa yang tidak sesuai dengan ketentuan
terbukti terdapat unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme
keliru dalam pembebanannya dan tidak dapat diperbaiki
tidak dilengkapi dengan dokumen-dokumen pengeluaran yang sah
temuan pemeriksa yang ditunjuk oleh Pemberi PHLN
pengeluaran tidak sah lain yang dinyatakan secara tertulis oleh PemberiPHLN
Jenis Refund
Refund
“Pengembalian atas penarikan dana PHLN yang dilaksanakanoleh Pemerintah berdasarkan permintaan Pemberi PHLN”
“Pengeluaran ineligible yaitu pengeluaran APBN untukkegiatan yang dibiayai dari PHLN yang dalam
pelaksanaannya tidak sesuai dengan Perjanjian PHLN”
Definisi Kriteria
• Melakukan penyetoran ke kas negara• Menyimpan dan men-scan bukti pnerimaan negara
(BPN)
• Menyampaikan copy BPN ke CPMU
• Mengumpulkan BPN dari PIU• Melakukan rekapitulasi bukti setor (Nilai, tanggal
setor, NTPN, dan Kode Billing)• Menyampaikan surat & copy BPN ke Direktorat
PKN
PIU(Satker)
CPMU
(Executing Agency)
• Melakukan verifikasi dan validasi atas BPN• Melakukan pengembalian dana ke Reksus/Rek. WB
(lender)
Dit. PKN (Kemenkeu)
Penyelesaian Refund
TERIMA KASIH
~ Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI ~
“Pengelolaan anggaran yang dilakukan dengan baik bukan hanya menunjukkan kualitas ekonomi yang baik saja, namun hal ini juga akan menunjukkan martabat dan juga kualitas sebuah bangsa yang baik.”
KESALAHAN YANG SERING TERJADI
18
Salah membebankan nomor rekening khusus
Salah mencantumkan akun dalam SPM UP/TUP Reksus
Salah mencantumkan SD/CP
• Akibat: penolakan pembayaran oleh lender/donor sehingga bisa ineligible
• Solusi tahun berjalan: ralat SPM, ralat SP2D, database KPPN, rekon ulang, menyampaikan surat ke Dit PKN
• Solusi lewat tahun anggaran: menyampaikan surat ke Dit PKN minta solusi
Salah mencantumkan nomor register pinjaman/hibah
• Akibat :
• salah beban nomor reksus
• penolakan pembayaran oleh lender/donor sehingga bisa
ineligible• Solusi tahun berjalan: ralat SPM, ralat SP2D, database
KPPN, rekon ulang, menyampaikan surat ke Dit PKN• Solusi lewat tahun anggaran: menyampaikan surat ke Dit
PKN minta solusiSPM diajukan melewati closing datedan Salah mencantumkan kategori
dan porsi
• Akibat : penolakan pembayaran oleh lender/donor sehingga bisa ineligible
• Dalam pengujian di FO harus dipastikan bahwa SPM tidak melewati closing dateyang tercantum dalam perdirjen reksus
• Akibat : penolakan pembayaran oleh lender/donor sehingga bisa ineligible
• Solusi :
• minta surat ralat dari satker,
• minta penyelesaian ke Direktorat PKN
• RM dibayar Reksus mengakibatkan salah beban, lender/donor tidak mau membayar
• Reksus dibayar RM mengakibatkan kerugian negara
• Solusi : ralat SPM, SP2D, dan minta pembetulan ke Direktorat PKN