pengawasan,fungsional,inspektorat

Click here to load reader

Upload: inspektorat

Post on 12-Jun-2015

5.031 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1. Inspektorat Kab. Cirebon MEKANISME PENGAWASAN INSPEKTORAT DAERAH

2. LINGKUP PENGAWASAN PENGAWASAN Seluruh proses penilaian terhadap obyek dan atau kegiatan tertentu yang bertujuan untuk memastikan apakah tugas dan fungsi obyek dan atau kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketetapan yang berlaku. 3. JENIS PENGAWASAN 1. Pengawasan Melekat (Waskat) 2. Pengawasan Fungsional (Wasnal) 3. Pengawasan Legislatif (Wasleg) 4. Pengawasan Masyarakat (Wasmas) 4. Jenis pengawasan Pengawasan melekat Serangkaian kegiatan yang bersifat pengendalian terus menerus yang dilakukan oleh atasan langsung terhadap bawahannya secara preventif atau represif agar pelaksanaan tugas bawahan berjalan efisien dan efektif sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Inpres No. 1 Tahun 1989) 5. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) (PP 60/2008) Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan 6. Pengertian SPIP Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SPIP, adalah Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 7. Unsur SPIP 1. Lingkungan Pengendalian 2. Penilaian risiko 3. Kegiatan Pengendalian 4. Informasi dan komunikasi 5. Pemantauan pengendalian 8. Lingkungan Pengendalian Merupakan fondasi dari unsur lain Sets the tone of the organization. Meliputi: Penegakan integritas dan nilai etika Komitmen terhadap kompetensi Kepemimpinan yang kondusif Struktur organisasi yang sesuai kebutuhan Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yg tepat Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang SDM Pewujudan peran APIP yang efektif Hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait 9. Penilaian risiko Menekankan bahwa analisis risiko bukan hanya semata-mata suatu proses teori, melainkan merupakan hal kritis bagi kesuksesan organisasi secara menyeluruh Setiap organisasi akan menghadapi: Risiko dari faktor eksternal Risiko dari faktor internal Risiko lainnya - Kegiatan khusus Penilaian risiko adalah proses identifikasi dan analisis dari faktor- faktor risiko yang relevan untuk mencapai tujuan organisasi 10. Kegiatan pengendalian Kebijakan dan prosedur yang dapat membantu meyakini terlaksananya tujuan manajemen Membantu meyakini bahwa tindakan- tindakan yang diperlukan telah dilakukan pada risiko-risiko yang terindentifikasi Kegiatan pengendalian terimplementasi pada seluruh tingkat dan fungsi organisasi Kegiatan pengendalian mencakup tindakan seperti: persetujuan, otorisasi, rekonsiliasi dan pemisahan fungsi 11. Informasi dan komunikasi Informasi yang relevan harus diidentifikasi, diperoleh dan dikomunikasikan dalam bentuk dan cakupan waktu yang memampukan pimpinan dan staf organisasi melaksanakan tanggung jawabnya Sistem information menghasilan pelaporan yang memuat hal-hal yang bersifat operasional, keuangan dan kepatuhan informasi terkait yang memungkinkan untuk menjalankan dan mengendalikan organisasi Komunikasi yang efektif harus berjalan dalam pengertian yang luas, mengalir ke bawah, naik ke atas, dan menyilang 12. Pemantauan pengendalian Sistem pengendalian intern perlu dipantau Kegiatan pemantauan sejak lama telah menjadi fungsi dari auditor internal yang melakukan reviu guna menilai ditaatinya ketentuan dan prosedur Pemantauan dapat dilaksanakan melalui: Pemantauan Berkelanjutan; Evaluasi terpisah; dan Tindak lanjut rekomendasi 13. Jenis pengawasan Pengawasan Fungsional (Wasnal) Dilakukan Unit/satker yang memiliki fungsi melakukan pengawasan. -Internal (BPKP, Irjen,Inspektorat Propinsi, Kabupaten/Kota) -Eksternal : BPKP 14. Pengawasan Intern Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah 15. Jenis pengawasan Pengawasan Legislatif (Wasleg) Pengawasan yang dilakukan oleh lembaga legislatif pengawasan politik Pengawasan Masyarakat (Wasmas) Pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat individu, kelembagaan (LSM) 16. Mekanisme Pengawasan terhadap pengelolaan keuangan Dasar hukum : 1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 2. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 3. PP 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 4. Permendagri 13 Tahun 2006 sttd Permendagri No. 21 Tahun 2011 ttg Perubahan Kedua Permendagri No. 13 Tahun 2006 ttg Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 5.Permendagri No. 55 Tahun 2008 ttg Tata Cara Penatausahaan Dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Serta Penyampaiannya. 6.Perbup No. 3a Tahun 2010 ttg Tata Cara 17. Dasar hukum 7. Permendikbud tentang BOS/DAK (51/2011, 76/2012, 56/2011 dan 57/2011, 74/2013) 8. Peraturan Bupati tentang Juknis Pelaksanaan APBD 9. Peraturan2 terkait perpajakan - UU No. 6/1983 sttd UU No 16/2009 ttg KUP - UU No. 8/1983 sttd UU No. 42/2009 ttg PPN Barang dan Jasa dan PPn BM - UU No 7/1983 sttd UU No. 36/2008 ttg PPh Pengelolaan sarpras : 1. Permendagri No. 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan BMD 2. Perbup No. 1 Tahun 2008 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan BMD 18. Pengawasan intern Audit reguler Pemantauan /monitoring evaluasi Reviu Pemeriksaan khusus/kasus/investigasi Pengawasan lainnya 19. TERIMA KASIH