pengawasan melekat (waskat) dan motivasi kerja …repo.darmajaya.ac.id/558/1/skripsi.pdfpengawasan...
TRANSCRIPT
PENGAWASAN MELEKAT (WASKAT) DAN MOTIVASI KERJA PADA
DISIPLIN KERJA KARYAWAN BAGIAN OPERASI
DI PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)
WILAYAH B DIVISI REGIONAL IV TANJUNGKARANG
(Skripsi)
Disusun Oleh :
ADITYA KURNIAWAN
NPM 1312110335
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
1. IDENTITAS
Nama : Aditya Kurniawan
NPM : 1312110335
Tempat dan Tanggal Lahir : Bandar Lampung, 14 Juli 1993
Agama : Islam
Alamat : Bandar Lampung
Kewarganegaraan : Indonesia
2. RIWAYAT PENDIDIKAN
Sekolah Dasar : SD Negeri 1 Tanjung Agung
Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 5 Bandar Lampung
Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Bandar Lampung
Dengan ini saya menyatakan bahwa semua keterangan yang saya sampaikan
diatas adalah benar.
Bandar Lampung, 30 Oktober 2018
ADITYA KURNIAWAN
NPM.1312110335
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan karya tulis ini teruntuk :
Orang tuaku Supardiono dan Nur Fatkhiyah
Adik-adikku Diah Kurnia Febrianti, Adinda Kurnia Ramadhanti,
Aldifani Kurniawan
Nadia Ratu Anisa
Arief Fuad Bahadi
Melissa Puspita Dewi
Muchlis Mutaqqin
Riski Kurniawan
B16 Crew : Heri Nuryanto, Sandi Dwi, Sandi Morse, Hardiyanto, Fajrin,
Dimas Repaldo, M. Adi Jaya, Jerido S, M Fathliansyah, Deto Detroit,
Rizki Fedriansyah, Vito P.Y.
Untuk teman-teman IIB Darmajaya Angkatan 2013.
Almamater tercinta IIB Darmajaya Bandar Lampung
Aditya Kurniawan
MOTTO
If you dont like a rule,
Just follow it,
Reach on the top,
And change the rule.
(adolf hitler)
viii
ABSTRAK
PENGAWASAN MELEKAT (WASKAT) DAN MOTIVASI KERJA PADA
DISIPLIN KERJA KARYAWAN BAGIAN OPERASI DI PT. KERETA API
INDONESIA (PERSERO) WILAYAH B
DIVISI REGIONAL IV TANJUNG KARANG
Oleh
ADITYA KURNIAWAN
Masih sering terjadi tindakan indisipliner yang di lakukan oleh karyawan, hal
tersebut diduga dipengaruhi oleh pengawasan melekat yang belum optimal dan
motivasi kerja yang kurang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan
mengukur pengaruh pengawasan melekat dan motivasi kerja terhadap disiplin
kerja karyawan bagian operasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Wilayah B
Divisi Regional IV Tanjung Karang. Jenis Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian operasi PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) Wilayah B Divisi Regional IV Tanjung Karang
yang berjumlah 95 karyawan dan semua populasi dijadikan sebagai sampel yaitu
95 karyawan. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan
data. Teknik analisis data yang digunakan regresi linier berganda dan untuk
menguji hipotesis menggunakan uji t dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pengawasan melekat berpengaruh terhadap disiplin kerja, motivasi kerja
berpengaruh terhadap disiplin kerja, serta pengawasan melekat dan motivasi kerja
secara simultan berpengaruh terhadap disiplin kerja karyawan.
Kata Kunci : Pengawasan Melekat, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi yang merupakan tugas akhir dari
jurusan Manajemen IBI Darmajaya Bandar Lampung dengan judul “Pengawasan
Melekat (waskat) Dan Motivasi Kerja Pada Disiplin Kerja Karyawan Bagian
Operasi Di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Wilayah B Divisi Regional IV
Tanjung Karang”
Dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-
tulusnya kepada :
1. Bapak Ir. Firmansyah Yuni Alfian, MBA., M.Sc., selaku Rektor IIB
Darmajaya Bandar Lampung.
2. Bapak Dr. RZ. Abdul Aziz, S.T., M.T., selaku Wakil Rektor I IIB Darmajaya
Bandar Lampung.
3. Bapak Ronny Nazar, S.E., M.M., selaku Wakil Rektor II IIB Darmajaya
Bandar Lampung.
4. Bapak Muprihan Thaib, S.Sos., M.M., selaku Wakil Rektor III IIB
Darmajaya Bandar Lampung.
5. Bapak Dr. Anuar Sanusi, S.E., M.Si., salaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis IIB Darmajaya Bandar Lampung.
6. Ibu Aswin, S.E., M.M., selaku Ketua Jurusan Manajemen IIB Darmajaya
Bandar Lampung.
7. Ibu Susanti, S.E., M.M., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen IIB Darmajaya
Bandar Lampung.
8. Ibu Anggalia Wibasuri, S.Kom., M.M., selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan .
ii
9. Bapak Stefanus Rumangkit, S.E., M.Sc. dan Ibu Zuriana, S.E., M.M., selaku
penguji pada ujian tugas akhir/skripsi yang telah memberikan masukan pada
skripsi ini.
10. Para Dosen dan Staf Jurusan Manajemen IIB Darmajaya Bandar Lampung.
11. Kedua Orang Tuaku, Ayah dan Ibuku yang selalu setia membimbing dan
mendoakanku setiap saat.
12. Adik-adikku yang selalu tiada henti memberikan semangat dan motivasi
setiap saat.
13. Para sahabat yang selalu menemani, memberikan motivasi dan semangatnya.
Serta Teman-teman Manajemen angkatan 2013 yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu karena tidak hentinya-hentinya memberikan semangat
dalam penyelesaian skripsi ini.
14. Seluruh responden yang telah bekerja sama bersedia meluangkan waktu
dalam membantu pengisian kuesioner.
15. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan baik moril
maupun materil selama ini.
16. Almamater tercinta IIB Darmajaya Bandar Lampung.
Semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal ibadah dan selalu memberikan
keberkahan dan rahmat-Nya kepada kita semua dan semoga skripsi ini bermanfaat
bagi semua pembaca khusunya bagi civitas akademik Jurusan Manajemen IBI
Darmajaya.
Bandar Lampung, 30 Oktober 2018
Penulis
Aditya Kurniawan
NPM. 131211033
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
PERNYATAAN ......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv
RIWAYAT HIDUP .................................................................................... v
PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi
MOTTO ..................................................................................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ................................................................................ x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xviii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 9
1.3 Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 10
1.3.1 Ruang Lingkup Subjek ...................................................... 10
1.3.2 Ruang Lingkup Objek ....................................................... 10
1.3.3 Ruang Lingkup Tempat..................................................... 10
1.3.4 Ruang Lingkup Waktu ...................................................... 10
1.3.5 Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ........................................ 10
1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................... 10
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................... 11
1.5.1 Bagi Perusahaan ................................................................ 11
xiii
1.5.2 Bagi Penulis ...................................................................... 11
1.5.3 Bagi Institusi ..................................................................... 11
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................ 12
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Pengawasan Melekat (waskat) ............................................... 13
2.1.1 Definisi Pengawasan Melekat ....................................... 13
2.1.2 Tujuan Pengawasan Melekat ......................................... 14
2.1.3 Indikator Pengawasan Melekat ...................................... 14
2.2 Motivasi Kerja ......................................................................... 15
2.2.1 Definisi Motivasi Kerja ................................................. 15
2.2.2 Tujuan Motivasi Kerja .................................................. 16
2.2.3 Metode Motivasi Kerja .................................................. 17
2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja ..... 17
2.2.5 Indikator Motivasi Kerja ............................................... 19
2.3 Disiplin Kerja .......................................................................... 20
2.3.1 Definisi Disiplin Kerja .................................................. 20
2.3.2 Macam-Macam Disiplin Kerja ...................................... 21
2.3.3 Pentingnya Disiplin Kerja ............................................. 23
2.3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja ...... 23
2.3.5 Indikator Disiplin Kerja ................................................. 25
2.4 Penelitian Terdahulu ............................................................... 25
2.5 Kerangka Pikir ........................................................................ 28
2.6 Pengembangan Hipotesis ........................................................ 29
2.6.1 Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin
Kerja .............................................................................. 29
2.6.2 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Disiplin Kerja ....... 29
2.6.3 Pengaruh Pengawasan Melekat Dan Motivasi Kerja
Terhadap Disiplin Kerja ................................................ 30
xiv
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................... 33
3.2 Sumber Data ............................................................................. 33
3.2.1 Data Primer ................................................................... 33
3.2.2 Data Sekunder .............................................................. 34
3.3 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 34
3.4 Populasi dan Sampel ................................................................ 36
3.4.1 Populasi ........................................................................ 36
3.4.2 Sampel .......................................................................... 37
3.5 Variabel Penelitian. .................................................................. 37
3.5.1 Variabel Independen ....................................................... 37
3.5.1 Variabel Dependen .......................................................... 37
3.6 Definisi Operasional Variabel .................................................. 38
3.7 Uji Persyaratan Instrumen ........................................................ 40
3.7.1 Uji Validitas ................................................................. 40
3.7.2 Uji Reliabilitas .............................................................. 41
3.8 Uji Persyaratan Analisis Data .................................................. 42
3.8.1 Uji Multikolinearitas .................................................... 42
3.8.2 Uji Linieritas ................................................................. 42
3.9 Metode Analisis Data ............................................................... 43
3.10 Pengujian Hipotesis ............................................................. 43
3.10.1 Uji t. .............................................................................. 43
3.10.2 Uji F .............................................................................. 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data .......................................................................... 47
4.1.1 Deskripsi Karakteristik Objektif .................................. 47
4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian ....................................... 49
4.2 Hasil Uji Persyaratan Instrumen .............................................. 53
4.2.1 Hasil Uji Validitas ........................................................ 53
4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas .................................................... 56
xv
4.3 Hasil Uji Persyaratan Analisis Data ......................................... 57
4.3.1 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................ 57
4.3.2 Hasil Uji Linieritas ....................................................... 58
4.4 Hasil Analisis Data ................................................................... 59
4.5 Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................ 61
4.5.1 Hasil Uji t ...................................................................... 61
4.5.2 Hasil Uji F ..................................................................... 63
4.6 Pembahasan .............................................................................. 64
4.6.1 Pengawasan melekat terhadap disiplin kerja karyawan . 64
4.6.2 Motivasi Kerja terhadap disiplin kerja karyawan .......... 65
4.6.3 Pengawasan melekat dan motivasi kerja terhadap
disiplin kerja karyawan ................................................. 66
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan................................................................................... 69
5.2 Saran ......................................................................................... 69
5.3 Penelitian di masa depan .......................................................... 70
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Unit Organisasi ................................................................... 2
Tabel 1.2 Data Jumlah Karyawan .................................................................. 3
Tabel 1.3 Tabel Penilaian Disiplin Kerja ...................................................... 4
Tabel 1.4 Fungsi dan Tanggung Jawab Pimpinan ......................................... 5
Tabel 1.5 Rekapitulasi Kegiatan Pengawasan ............................................... 7
Tabel 1.6 Jenis Penghargaan Kepada Karyawan ........................................... 8
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu........................................................................ 26
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pernyataan Kuesioner ..................................................... 35
Tabel 3.2 Definisi Konsep Dan Operasional Variabel ................................... 38
Tabel 3.3 Tingkat Keandalan Cronbach’s Alpha ........................................... 41
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................... 47
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ........................ 48
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................... 48
Tabel 4.4 Tabel Hasil Jawaban Responden Variabel Pengawasan Melekat .. 49
Tabel 4.5 Tabel Hasil Jawaban Responden Variabel Motivasi Kerja ............ 51
Tabel 4.6 Tabel Hasil Jawaban Responden Variabel Disiplin Kerja ............. 52
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Pengawasan Melekat ....................................... 54
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja ................................................ 55
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Disiplin Kerja .................................................. 55
Tabel 4.10 Koefisien Product Moment .......................................................... 56
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................... 57
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................... 57
Tabel 4.13 Hasil Uji Linieritas ....................................................................... 58
Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Linier Berganda .............................................. 59
Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Regresi ......................................................... 60
Tabel 4.16 Koefisien Regresi Pengawasan Melekat dan Disiplin Kerja ....... 62
Tabel 4.17 Koefisien Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja .............................. 62
Tabel 4.18 Hasil Uji F .................................................................................... 63
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir............................................................................ 28
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Kuesioner Penelitian
2. Hasil Pengujian Validitas
3. Hasil Pengujian Reliabilitas
4. Hasil Tabel Tabulasi Responden
5. Hasil Data Karakteristik Responden
6. Hasil Data Jawaban Responden
7. Hasil Pengujian Multikolinieritas
8. Hasil Pengujian Linieritas
9. Hasil Pengujian Analisis Regresi Linier Berganda
10. Hasil Pengujian Koefisien Regresi
11. Hasil Uji t
12. Hasil Uji F
13. Tabel t
14. Tabel F
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manajemen adalah alat atau cara yang digunakan untuk mencapai suatu
tujuan yang diinginkan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Unsur-unsur manajemen yaitu terdiri dari: men, money, methode, machines,
materials dan market atau disingkat 6M. Salah satu unsur manajemen yaitu
men (manusia), memiliki peran yang penting dalam setiap kegiatan
organisasi, maka dalam pelaksanaan kegiatan dalam organisasi diperlukan
seseorang yang memiliki kemampuan yang cakap dibidangnya, memiliki
kemauan yang besar, memiliki loyalitas yang tinggi terhadap organisasi,
memiliki sikap yang bertanggung jawab, menghargai waktu, dapat
melaksanakan kewajibannya untuk kepentingan organisasi dan yang
terpenting yaitu bersikap disiplin dalam bekerja dan diharapkan mampu
menunjang keberhasilan atau pencapaian tujuan dari suatu perusahaan atau
organisasi.
Menurut Sutrisno (2016, p.87) disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu
yang besar manfaatnya, baik bagi kepentingan organisasi maupun bagi
karyawan. Bagi organisasi adanya disiplin kerja akan menjamin
terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga
diperoleh hasil yang optimal. Adapun bagi karyawan akan diperoleh suasana
kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah semangat kerja dalam
melaksanakan pekerjaannya. Hasibuan (2014, p.193) berpendapat bahwa
semakin baik disiplin kerja karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang
dapat dicapai. Tanpa disiplin kerja karyawan yang baik, sulit bagi organisasi
atau perusahaan untuk mencapai hasil yang optimal.
2
Divisi Regional IV Tanjungkarang merupakan salah satu wilayah kerja PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) yang berada di Provinsi Lampung dan
sebagian Sumatera Selatan. Mayoritas kereta api yang beroperasi adalah
kereta api barang seperti kereta api batu bara rangkaian panjang, kereta api
pulp/kayu, kereta api minyak bumi dan sebagainya, serta layanan kereta api
penumpang Limex Sriwijaya, Ekspress Rajabasa dan Kereta Api Diesel Way
Umpu atau Seminung. Salah satu pendapatan terbesar PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) dihasilkan dari jasa transportasi kereta api angkutan
barang yang beroperasi di Divisi Regional IV Tanjungkarang. Diperlukan
kerjasama yang baik antara semua unit organisasi terkait demi keselamatan
dan kelancaran perjalanan kereta api agar target jasa angkutan dan tujuan
perusahaan tercapai.
Tabel 1.1
Daftar Unit Organisasi Divisi Regional IV Tanjung Karang
Tahun 2017
1. Angkutan & Fasilitas Penumpang 9. Operasi
2. Angkutan Barang 10. Pengadaan Barang dan Jasa
3. Bangunan 11. Pengamanan
4. Hukum 12. Penjagaan dan Pengusahaan Aset
5. Humasda 13. Sarana
6. Jalan Rel dan Jembatan 14. SDM dan Umum
7. Kesehatan 15. Sistem Informasi
8. Keuangan 16. Sinyal, Telekomunikasi & Listrik
Sumber: PT. Kereta Api Indonesia (Persero), 2017
Tabel 1.1 menunjukkan untuk menunjang kegiatan perusahaan terdapat 16
unit organisasi yang memiliki tugas pokok dan fungsinya masing-masing di
Divisi Regional IV Tanjung Karang.
3
Unit Operasi adalah karyawan yang betugas untuk mengoperasikan
(operator) sarana dan prasarana pekereta apian. Unit operasi di Divisi
Regional IV Tanjungkarang dibagi menjadi beberapa bagian yaitu UPT
Stasiun Wilayah A, B, C, D dan UPT Crew KA. Pada penelitian ini penulis
hanya akan melakukan penelitian pada Operasi Prasarana Wilayah B saja
yang memiliki batas wilayah dari Stasiun Sulusuban sampai dengan Stasiun
Negeriagung. Berikut penulis sajikan data jumlah karyawan operasi wilayah
B Divisi Regional IV Tanjungkarang :
Tabel 1.2
Data Jumlah Karyawan Operasi Wilayah B Divisi Regional IV
Tanjungkarang Tahun 2017
No. UPT Stasiun Jumlah (orang)
1 Sulusuban (sls) 8
2 Blambangan Pagar (bba) 8
3 Kalibalangan (kag) 8
4 Candimas (cms) 8
5 Kotabumi (kb) 17
6 Cempaka (cep) 8
7 Ketapang (ktp) 9
8 Negararatu (nrr) 12
9 Tulungbuyut (tly) 9
10 Negeri Agung (ngn) 8
Jumlah 95
Sumber: PT. Kereta Api Indonesia (Persero), 2017
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa terdapat 95 orang karyawan operasi wilayah B
Divisi Regional IV Tanjung Karang yang akan dijadikan subjek pada
penelitian ini.
4
Tabel 1.3
Tabel Penilaian Disiplin Kerja Karyawan Bagian Operasi
Wilayah B Divisi Regional IV Tanjungkarang
Bulan Januari – Desember Tahun 2017
No Tugas Pokok dan Fungsi Bobot Target Realisasi Skor
1 Melaksanakan buka dan tutup
stasiun sesuai dengan peraturan
dinas
10% 100 80 8,00
2 Melayani Kereta Api datang,
berangkat dan langsung sesuai
peraturan dinas
35% 100 80 28,00
3 Melayani Permintaan langsir
sesuai peraturan dinas
20% 100 75 15,00
4 Serah terima dinasan sesuai
dengan peraturan dinas
10% 80 70 8,75
5 Melayani Perjalanan Kereta Api
dalam kondisi tidak normal
sesuai prosedur
15% 100 80 12,00
6 Administrasi Perka tertulis
dengan tertib
10% 80 70 8,75
Total Skor 80,50
Sumber: PT. Kereta Api Indonesia (Persero), 2017
Tabel 1.5 menunjukkan bahwa berdasarkan penilaian pada tahun 2017,
tingkat disiplin kerja karyawan bagian operasi wilayah B Divisi Regional IV
dengan total skor 80,50 masih belum mecapai target (total skor 100). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja karyawan masih belum
maksimal.
Sutrisno (2016, p.86), mengatakan disiplin adalah sikap kesediaan dan
kerelaan seseorang untuk mematuhi peraturan yang berlaku. Disiplin
karyawan yang baik akan mempercepat tujuan perusahaan.
5
Menurut Hasibuan (2014, p.196) pengawasan melekat (waskat) adalah
tindakan nyata dan efektif dalam mewujudkan disiplin kerja karyawan yang
baik di perusahaan. Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung
mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi kerja
bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu ada atau hadir di tempat kerja
agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk, jika ada bawahannya yang
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Waskat efektif
merangsang disiplin dan moral kerja karyawan. Karyawan merasa mendapat
perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan dan pengawasan dari atasannya.
Pelaksanaan pengawasan operasi di wilayah B Divisi Regional IV
tanjungkarang menjadi tanggung jawab Senior Manajer Operasi, Quality
Controller IV B dan Kupt Stasiun. Sesuai dengan Peraturan Direksi PT
Kereta Api Indonesia (Persero) No. PER.U/K0.104/VII/4/KA-2017 tentang
Organisasi dan Tatalaksana Divisi Regional IV Tanjungkarang yaitu sebagai
berikut :
Tabel 1.4
Fungsi dan Tanggung Jawab Pimpinan Divisi Regional IV
Tanjungkarang Tahun 2017
No. Jabatan Fungsi dan Tanggungjawab
1 Senior Manajer Operasi (Pasal 49 sub c) Melaksanakan
pemantauan, pengawasan, pemeriksaan
dan pembinaan mutu pekerjaan teknis
operasi di stasiun dan dalam kereta api,
administrasi teknis operasional dan
keuangan di seluruh Upt Stasiun, Upt
Crew KA pada wilayah Divisi Regional
IV Tanjungkarang
6
2 Quality Controller IV B (Pasal 88 sub d) Memantau pengelolaan
risiko dan terjaminnya safetydi bidang
operasi, melaksanakan pemantauan,
pengawasan, pemeriksaan dan
pembinaan mutu pekerjaan teknis
operasi dan pelayanan (kebersihan,
keamanan dan ketertiban) di stasiun dan
di dalam kereta api, administrasi teknis
operasioanl di wilayah B
3 Kupt Stasiun (Pasal 52) Melaksanakan kegiatan
operasi angkutan kereta api, menjamin
keselamatan, ketertiban dan kelancaran
dalam kegiatan operasi angkutan kereta
api dan mengkoordinasikan seluruh
kegiatan unit pelaksana teknis di
lingkungan stasiun
Sumber: PT. Kereta Api Indonesia (Persero), 2017
Berdasarkan tabel 1.3 diketahui bahwa fungsi dan tanggung jawab Senior
Manajer Operasi, Quality Qontroller dibantu oleh Kupt Stasiun adalah
melaksanakan pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu
pekerjaan teknis operasi dan pelayanan, kebersihan, keamanan dan ketertiban
di stasiun operasional di wilayah B.
7
Tabel 1.5
Rekapitulasi Kegiatan Pengawasan dan Pembinaan Stasiun
Di Wilayah B Divisi Regional IV Tanjungkarang
Tahun 2017
Bulan Pembinaan Inspeksi Stasiun Cek Lintas
Januari 2 4 2
Februari - - 2
Maret 1 3 -
April 1 3 4
Mei - 4 3
Juni - 4 4
Juli 1 - 3
Agustus - 2 -
September - 2 3
Oktober 1 - 4
November 1 2 -
Desember 3 2 4
Jumlah 10 26 29
Sumber: PT. Kereta Api Indonesia (Persero), 2017
Tabel 1.5 menunjukkan bahwa kegiatan pengawasan yang dilakukan di
wilayah B Divisi Regional IV Tanjung Karang selama tahun 2017 adalah
Pembinaan 10 kali, Inspeksi Stasiun 26 kali dan Cek lintas 29 kali. Tetapi
masih ada di bulan-bulan tertentu dimana tidak ada pembinaan, inspeksi dan
chek lintas oleh pimpinan
Pengawasan melekat atau dalam hal ini senior manajer operasi dan quality
controller langsung mengawasi kerja karyawan atau melakukan pembinaan,
inspeksi bersifat tentatif dan hanya beberapa kali dalam sebulan. Hal ini
menyebabkan karyawan jadi enggan untuk bekerja dengan disiplin karena
merasa kurang diperhatikan atau diawasi.
8
Selain pengawasan melekat, motivasi kerja dapat meningkatkan disiplin kerja
karyawan. Sutrisno (2016, p.109) mengatakan bahwa motivasi kerja adalah
suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas
tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor
pendorong perilaku seseorang. Maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan
bukan saja mengharapkan pegawai mampu, cakap dan terampil tapi yang
terpenting mereka dapat bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil
kerja yang maksimal. Hasibuan (2014, p.149) menyatakan salah satu metode
motivasi kerja adalah direct motivation (motivasi langsung), yaitu motivasi
yang diberikan secara langsung kepada karyawan untuk memenuhi kebutuhan
dan kepuasaannya. Jadi sifatnya khusus, seperti pujian, penghargaan dan
sebagainya.
Tabel 1.6
Jenis Penghargaan Kepada Karyawan Dalam Perjanjian Kerja Bersama
(PKB) Periode 2017 s.d 2019
No. Jenis Penghargaan
1 Penghargaan Keteladanan
2 Penghargaan Prestasi
3 Penghargaan Masa Kerja
4 Penghargaan Masa Bakti
5 Penghargaan Jasa
Sumber: PT. Kereta Api Indonesia (Persero), 2017
Tabel 1.4 menunjukkan bahwa untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan,
perusahaan memberikan penghargaan kepada karyawan, hal ini diatur dalam
perjanjian kerja bersama antara PT Kereta Api Indonesia (persero) dan
Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) Pasal 49 ayat 1. Namun pemberian
penghargaan atas prestasi dan jasa karyawan bagian operasi wilayah B masih
9
sangat jarang. Sehingga karyawan kurang termotivasi untuk bekerja sesuai
dengan standar operasional atau aturan yang berlaku.
Pengawasan melekat (waskat) dan motivasi kerja sangat penting dalam
meningkatkan disiplin kerja karyawan. Pengawasan melekat menjadi
pendorong seseorang melaksanakan suatu kegiatan guna mendapatkan hasil
yang terbaik, motivasi kerja karyawan perlu dibangkitkan agar karyawan
dapat melaksanakan kerja yang terbaik. Apabila motivasi kerja dari para
karyawan bisa dibangun, maka para pegawai dapat memiliki disiplin kerja
dan meningkatkan kinerja yang lebih baik di dalam organisasi atau
perusahaan. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul : “Pengawasan Melekat (Waskat) dan Motivasi
Kerja Pada Disiplin Kerja Karyawan Bagian Operasi di PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) Wilayah B Divisi Regional IV Tanjungkarang”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana pengaruh pengawasan melekat terhadap disiplin kerja
karyawan bagian operasi di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Wilayah B
Divisi Regional IV Tanjungkarang ?
2. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap disiplin kerja karyawan
bagian operasi di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Wilayah B Divisi
Regional IV Tanjungkarang ?
3. Bagaimana pengaruh pengawasan melekat dan motivasi kerja terhadap
disiplin kerja karyawan bagian operasi di PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Wilayah B Divisi Regional IV Tanjungkarang ?
10
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Ruang Lingkup Subjek
Subyek penelitian ini adalah karyawan bagian operasi di PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) Wilayah B Divisi Regional IV Tanjungkarang.
1.3.2 Ruang Lingkup Objek
Objek penelitian ini adalah pengawasan melekat (waskat), motivasi
kerja dan disiplin kerja karyawan bagian operasi di PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) Wilayah B Divisi Regional IV Tanjungkarang.
1.3.3 Ruang Lingkup Tempat
Penelitian dilakukan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi
Regional IV Tanjungkarang.
1.3.4 Ruang Lingkup Waktu
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari 2017 sampai dengan
Desember 2017.
1.3.5 Ruang Lingkup Ilmu Penelitian
Ruang lingkup penelitian dalam penelitian ini adalah Manajemen
Sumber Daya Manusia.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengukur pengaruh pengawasan melekat (waskat) terhadap disiplin
kerjakaryawan bagian operasi di PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Wilayah B Divisi Regional IV Tanjungkarang.
2. Mengukur pengaruh motivasi kerja terhadap disiplin kerja karyawan
bagian operasi di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Wilayah B Divisi
Regional IV Tanjungkarang.
11
3. Mengukur pengaruh pengawasan melekat (waskat) dan motivasi kerja
terhadap disiplin kerja karyawan bagian operasi di PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) Wilayah B Divisi Regional IV Tanjungkarang.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.5.1 Bagi Perusahaan
Dapat menjadi informasi yang berguna bagi perusahaan dalam
mengelola sumber daya manusia dan perusahaan mampu lebih efektif
dalam membuat kebijakan yang berkaitan langsung dengan sumber
daya manusia khususnya mengenai pengawasan melekat dan motivasi
kerja dalam usaha meningkatkan disiplin kerja karyawan operasi di PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) Wilayah B Divisi Regional IV
Tanjungkarang
1.5.2 Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan mengenai sumber daya manusia serta
menerapkan pengetahuan tersebut dalam dunia kerja dan merupakan
pembelajaran untuk menjadi sumber daya manusia yang dapat bekerja
dengan baik..
1.5.3 Bagi Institusi
Dapat menjadi tambahan informasi dan referensi bagi yang
membutuhkan dan menambah perbendaharaan karya ilmiah di
perpustakaan IBI Darmajaya.
12
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini tentang tinjauan pustaka tentang landasan teori. Selain itu dalam bab
ini juga akan dijabarkan kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan membahas tentang jenis peneltian, sumber data, metode
pengumpulan data, populasi dan sampel, variable penelitian, definisi
operasional variable, uji persyaratan instrument, uji persyaratan analisis data,
metode analisis data dan pengujian hipotesis.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjabarkan deskripsi obyek penelitian, metode analisis data, dan
pembahasan yang dilakukan.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan saran-
saran yang berhubungan dengan penelitian yang serupa di masa yang akan
datang.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengawasan Melekat (waskat)
2.1.1 Definisi Pengawasan Melekat
Menurut Hasibuan (2014, p.196) pengawasan melekat adalah tindakan
nyata dan efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan
perusahaan. Dengan waskat berarti atasan harus aktif dan langsung
mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi kerja
bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu ada atau hadir di tempat
kerja agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk, jika ada
bawahannya yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Waskat efektif merangsang kedisiplinan dan moral kerja
karyawan. Karyawan merasa mendapat perhatian, bimbingan, petunjuk,
pengarahan dan pengawasan dari atasannya.
Situmorang dan Juhir (dalam Utari, 2015) berpendapat bahwa
pengawasan melekat sebenarnya merupakan salah satu fungsi
manajemen yang terus dilakukan oleh setiap atasan sebagai pimpinan di
samping perencanaan dan pelaksanaan karena itu pengawasan melekat
sebenarnya bukan hal yang rumit, melainkan merupakan disiplin diri
yang harus ditumbuhkan para setiap atasan untuk melakukannya.
Nawawi (dalam Nurrahman, 2014) pengawasan melekat adalah proses
pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi atasan langsung terhadap
pekerjaan dan hasil kerja bawahannya agar dapat mencegah terjadinya
penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan dari ketentuan,
ketentuan, peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang telah
ditetapkan.
14
Berdasarkan penjelasan dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat
disimpulkan bahwa pengawasan melekat adalah suatu kegiatan
pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi yang dilakukan oleh seorang
atasan kepada bawahannya untuk mengusahakan, menetapkan,
mengetahui dan menilai hasil dari pelaksanaan pekerjaan pegawai
dengan maksud untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya
kesalahan dan penyimpangan serta dapat mengatasinya agar rencana
yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik sesuai target yang telah
ditetapkan
2.1.2 Tujuan Pengawasan Melekat
Menurut Nawawi (dalam Nurrahman, 2014) , tujuan pengawasan
melekat adalah untuk mendukung kelancaran dan ketepatan
pelaksanaan kegiatan perusahaan, sehingga pelaksanaan tugas-tugas
umum perusahaan dapat dilakukan secara tertib, berdasarkan sendi-
sendi kewajaran pelaksanaan kegiatan perusahaan. Pengawasan melekat
diadakan tidak bertujuan untuk menghambat jalannya perusahaan atau
hanya mencari kesalahan seseorang kemudian menjatuhkan sanksi,
melainkan justru untuk memperlancar jalannya perusahaan, dengan
melakukan tindak lanjut terhadap bawahan atau dengan menunaikan
langkah-langkah kepemimpinan sebaik-baiknya sehingga dapat
diharapkan tujuan pengawasan melekat akan mempunyai makna positif
dan dapat berjalan lancar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2.1.3 Indikator Pengawasan Melekat
Pengawasan melekat dalam penelitian ini akan diukur dengan beberapa
indikator yang dikemukakan oleh Nurrahman (2014) yaitu sebagai
berikut :
1. Sosialisasi Pengawasan Melekat
Setiap petugas pelaksanaan harus mengetahui secara jelas wewenang
dalam mengambil keputusan atau tindakan. Setiap tugas dan
15
tanggung jawab harus diuraikan dan didefinisikan secara jelas, agar
tidak terjadi penyalahgunaan wewenang.
2. Pelaksanaan Pengawasan Melekat
Meskipun sudah ada peraturan yang berlaku, pengawasan melekat
harus dilakukan untuk membimbing atau membatasi suatu tindakan.
Adanya kebijakan berkaitan dengan prosedur kerja yang mudah
dimengerti oleh semua pihak yang berkepentingan.
3. Pemeriksaan Pengawasan Melekat
Pemeriksaan atau pemantauan terhadap pelaksanaan setiap program
yang telah direncanakan agar tujuan dapat tercapai. Hasil
pengawasan harus diketengahkan secara objektif baik dalam tujuan
yang bersifat positif maupun negatif oleh pelaksana pengawasan
dalam hal ini pimpinan unit kerja.
4. Evaluasi dan Tindak Lanjut Pengawasan Melekat
Upaya kegiatan pembinaan dan bimbingan dalam rangka
memperbaiki kesalahan atau penyimpangan yang ditujukan untuk
meningkatkan disiplin kerja karyawan, sehingga secara terus
menerus dapat membentuk perilaku atau sikap kerja yang positif.
2.2 Motivasi Kerja
2.2.1 Definisi Motivasi Kerja
Sutrisno (2016, p.109) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu faktor
yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu,
oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor
pendorong perilaku seseorang. Maka dapat disimpulkan bahwa
perusahaan bukan saja mengharapkan pegawai mampu, cakap dan
terampil tapi yang terpenting mereka dapat bekerja giat dan
berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Kemampuan
dan kecakapan pegawai sangat berguna bagi perusahaan jika mereka
mau bekerja dengan giat.
16
Hasibuan (2014, p.141) motivasi berasal dari kata latin movere yang
berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam
manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan
bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya
mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara
produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah
ditentukan.
Bangun (2012, p.313) berpendapat bahwa motivasi dapat didefinisikan
sebagai suatu tindakan untuk mempengaruhi orang lain agar berprilaku
(to behave) secara teratur. Motivasi merupakan tugas bagi manajer
untuk mempengaruhi orang lain (karyawan) dalam suatu perusahaan.
Dari batasan pengertian motivasi diatas terlihat bahwa ada tiga hal yang
termasuk di dalamnya antara lain upaya, tujuan organisasi dan
kebutuhan.
2.2.2 Tujuan Motivasi Kerja
Menurut Hasibuan (2014, p.146) beberapa tujuan motivasi kerja antara
lain yaitu :
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
2. Meningkatkan produktivitas karyawan.
3. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
4. Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
5. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
6. Menciptakan suasana kerja dan hubungan kerja yang baik.
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.
8. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugasnya.
17
2.2.3 Metode Motivasi Kerja
Menurut Hasibuan (2014, p.149) terdapat dua metode motivasi kerja
yaitu motivasi langsung dan motivasi tidak langsung :
1. Motivasi langsung (direct motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi (materiil dan non materiil) yang
diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk
memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Jadi sifatnya khusus,
seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus dan bintang
jasa.
2. Motivasi tidak langsung (indirect motivation)
Motivasi tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya
merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang
kelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan semangat
melakukan pekerjaannya. Misalnya ruangan kerja, suasana kerja,
serta penempatan yang tepat. Memotivasi tak langsung besar
pengaruhnya untuk merangsang semangat bekerja karyawan
sehingga pengaruhnya untuk merangsang semangat kerja karyawan
menjadi produktif.
2.2.4 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja
Menurut Sutrisno (2012, p.116) ada beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas
faktor intern dan faktor ekstern yang berasal dari karyawan, yakni :
Faktor Intern, dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang,
yang meliputi :
1. Keinginan untuk dapat hidup, merupakan kebutuhan setiap manusia
untuk bertahan hidup yang meliputi : mendapat kompensasi,
memiliki pekerjaan tetap, dan suasana kerja yang aman dan
nyaman.
18
2. Keinginan untuk dapat memiliki, dapat mendorong seseorang untuk
mau melalakukan pekerjaan. Hal ini sering terjadi dalam kehidupan
sehari-hari yang apabila memiliki keinginan yang keras maka dapat
mendorong orang untuk mau bekerja.
3. Keinginan untuk memperoleh penghargaan, yang disebabkan
adanya keinginan untuk dihormati, dihargai, dan diterima oleh
orang lain.
4. Keinginan untuk memperoleh pengakuan, yang meliputi :
penghargaan terhadap prestasi, hubungan kerja yang harmonis,
pimpinan yang adil, dan dihargai masyarakat.
5. Keinginan untuk berkuasa, dapat mendorong seseorang untuk
bekerja. Hal ini dapat memungkinkan seseorang menjadi pemimpin
atau penguasa dalam organisasi.
Faktor Ekstern, bisa dapat melemahkan motivasi kerja seseorang, yang
meliputi :
1. Kondisi lingkungan kerja
Meliputi keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada disekitar
lingkungan kerja karyawan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan.
2. Kompensasi yang memadai
Merupakan alat motivasi yang paling ampuh untuk mendorong para
karyawan dapat bekerja dengan baik.
3. Supervisi yang baik
Fungsi supervisi adalah memberikan pengarahan, dan membimbing
dalam bekerja. Dengan hubungan yang baik antara supervisi dan
para karyawan, maka akan dapat menghadapi segala masalah
dengan baik.
19
4. Adanya jaminan pekerjaan
Hal ini bisa membuat para karyawan akan mau bekerja keras untuk
perusahaan. Para karyawan memiliki keinginan kalau jaminan
karier yang jelas untuk masa depan mereka dapat dijamin oleh
perusahaan.Status dan tanggung jawab
Merupakan dorongan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan
akan rasa sebuah pencapaian.
5. Peraturan yang fleksibel.
Biasanya dalam suatu perusahaan memiliki sistem dan prosedur
yang harus dipatuhi oleh para karyawan, yang bersifat untuk
mengatur dan melindungi para karyawan. Semua peraturan yang
berlaku diperusahaan harus dikomunikasikan sejelas-jelasnya
kepada para karyawan.
2.2.5 Indikator Motivasi Kerja
Indikator-Indikator Motivasi Kerja menurut Syahyuti (dalam Martanto,
2016), yaitu sebagai berikut:
1. Dorongan mencapai tujuan
Pujian atau pengakuan dari perusahaan membuat karyawan
terdorong untuk mencapai tujuan perusahaan dengan sempurna,
mancapai kinerja yang maksimal dan karyawan terdorong untuk
mewujudkan tujuan perusahaan sesuai target yang telah ditentukan.
2. Semangat kerja
Para karyawan bersemangat untuk bekerja lebih cerdas dan bekerja
lebih keras, lebih bersemangat untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan lebih baik dan lebih maksimal.
3. Inisiatif dan kreatifitas
Para karyawan diberikan kesempatan untuk meningkatkan
kemampuan dan ketrampilan kerja. Para karyawan berusaha lebih
inisiatif dalam menyelesaikan pekerjaan. Para karyawan berusaha
kreatif ketika mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan.
20
4. Rasa tanggung jawab
Dalam menjalankan pekerjaan para karyawan selalu berusaha untuk
bertindak disiplin. Para karyawan bertanggung jawab untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan
2.3 Disiplin Kerja
2.3.1 Definisi Disiplin Kerja
Di dalam kehidupan sehari-hari, di mana pun manusia berada
dibutuhkan peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang akan
mengatur dan membatasi setiap kegiatan dan perilakunya. Namun
peraturan-peraturan tersebut tidak akan ada artinya bila tidak
disertainya dengan sanksi bagi pelanggarnya. Singodimedjo dalam
Sutrisno (2016, p.86), mengatakan disiplin adalah sikap kesediaan dan
kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma
peraturan yang berlaku di sekitarnya. Disiplin karyawan yang baik akan
mempercepat tujuan perusahaan, sedangkan disiplin yang merosot akan
menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan perusahaan.
Disiplin menunjukkan sesuatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada
diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. Dengan
demikian bila peraturan atau ketetapan yang ada dalam perusahaan itu
diabaikan, atau sering dilanggar, maka karyawan memiliki disiplin
kerja yang buruk. Sebaliknya, bila karyawan tunduk pada ketetapan
perusahaan, menggambarkan adanya kondisi disiplin yang baik. Dalam
arti yang lebih sempit dan lebih banyak dipakai, disiplin berarti
tindakan yang diambil dengan penyeliaan untuk mengoreksi perilaku
dan sikap yang salah pada sementara karyawan.
21
Dalam Mangkunegara (2015, p.129), Keith Davis mengemukakan
bahwa “Dicipline is management action to enforce organization
standards”. Berdasarkan pendapat Keith Davis, disiplin kerja dapat
diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguh
pedoman-pedoman organisasi. Sementara Menurut Hasibuan, (2014,
p.193). Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati
semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan.
Tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan
untuk mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci
keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
2.3.2 Macam - Macam Disiplin Kerja
Menurut Mangkunegara (2015, p.129) mengatakan ada dua bentuk
disiplin kerja, yaitu disiplin preventif, dan disiplin korektif.
1. Disiplin Preventif
Disiplin preventif adalah suatu upaya menggerakan pegawai
mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah
digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah untuk
menggerakan pegawai kedisiplinan diri. Dengan cara preventif,
pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-peraturan
perusahaan. Pemimpin perusahaan mempunyai tanggang jawab
dalam membangun iklim organisasi dengan disiplin preventif. Begitu
pula pegawai harus dan wajib mengetahui, memehami semua
pedoman kerja serta peaturan-peraturan yang ada dalam organisasi.
Disiplin preventif merupakan suatu sistem yang berhubungan dengan
kebutuhan kerja untuk semua bagian sistem yang ada dalam
organisasi. Jika sistem organisasi baik, maka diharapkan akan lebih
mudah menegakan disiplin kerja.
22
2. Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakan pegawai dalam
menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi
peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan.
Pada disiplin korektif, pegawai yang melanggar disiplin perlu
diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuan
pemberian sanksi adalah untuk memperbaiki pegawai pelanggar,
memelihara peraturan yang berlaku, dan memberikan pelajaran
kepada pelanggar. Disiplin korektif memerlukan perhatian khusus
dan proses prosedur yang seharusnya. Menurut Keith Davis dalam
Mangkunegara (2015, p.130) mengemukakan bahwa: Corrective
dicipline requires attention to due process, which means that
procedures show concern for the rights of the employee involved.
Major requirements for due process include the following: 1) A
presumption of innocence until reasonable proof of an employee’s
role in an affense is presented; 2) The right to heard and in some
cases to be represented by another person; 3) Discipline that is
reasonable in relation to the offense involved. Keith Davis
berpendapat bahwa disiplin korektif memerlukan perhatian proses
yang seharusnya, yang berarti bahwa prosedur harus menunjukan
pegawai yang bersangkutan benar-benar terlibat. Keperluan proses
yang seharusnya itu dimaksudkan adalah pertama, suatu prasanka
yang tak bersalah sampai pembuktian pegawai berperan dalam
pelanggaran. Kedua, hak untuk didengar dalam beberapa kasus
terwakolkan oleh pegawai lain. Ketiga, disiplin itu dipertimbangkan
dalam hubungan dengan keterlibatan pelanggaran.
23
2.3.3 Pentingnya Disiplin Kerja
Sutrisno (2016, p.87) mengemukakan bahwa keteraturan adalah ciri
utama organisasi dan disiplin adalah salah satu metode untuk
memelihara keteraturan tersebut. Tujuan uitama disiplin adalah untuk
menigkatkan efisiensi semaksimal mungkin dengan cara mencegah
pemborosan. Singkatnya, disiplin dibutuhkan untuk tujuan organisasi
yang lebih jauh, guna menjaga efisiensi dengan mencegah dan
mengoreksi tindakan-tindakan individu dalam iktikad tidak baiknya
terhadap kelompok. Lebih jauh lagi, disiplin berusaha untuk melindungi
perilaku yang baik dengan menetapkan respons yang dikehendaki.
Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik
bagi kepentingan organisasi maupun bagi karyawan. Bagi organisasi
adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan
kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga di peroleh hasil yang optimal.
Adapun bagi karyawan akan diperoleh suasana kerja yang
menyenangkan sehingga akan menambah semangat kerja dalam
melaksanakan pekerjaannya.
2.3.4 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Menurut Singodimedjo dalam Sutrisno (2016, p.89) faktor-faktor yang
memengaruhi disiplin pegawai:
1. Besar kecilnya pemberian kompensasi
Besar kecilnya kompensasi dapat memengaruhi tegaknya disiplin.
Para karyawan akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia
merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jeri
payanya yang telah dikontribusikan bagi perusahaan.
2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan
Peranan keteladanan pimpinan sangat berpengaruh besar dalam
perusaha’an,karena pimpinan dalam suatu perusahaan masih menjadi
panutan karyawan.para bawahan akan meniru yang dilihatnya setiap
hari apapun yang dibuat pimpinannya.
24
3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan
Para karyawan akan mau melakukan disiplin bila ada aturan yang
jelas dan diinformasikan kepada mereka. Bila aturan disiplin hanya
menurut selera pimpinan saja, atau berlaku untuk orang tertentu saja,
jangan diharap bahwa para karyawan akan mematuhi aturan tesebut.
4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan
Bila ada seorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada
keberenian pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan
tingkat pelanggaran yang dibuatnya. Dengan adanya tindakan
tehadap pelanggar disiplin, sesuai dengan sanksi yang ada, maka
semua karyawan akan merasa terlindungi, dan dalam hatinya berjanji
tidak akan berbuat hal yang serupa.
5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada
pengawasan, yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat
melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
6. Ada tidaknya perhatian kepada karyawan
Karyawan adalah manusia yang mempunyai perbedaan karakter
antara yang satu dengan yang lain. Seorang karyawan tidak hanya
puas dengan penerimaan kompensasi yang tinggi, pekerjaan yang
menantang, tetapi juga mereka masih membutuhkan perhatian yang
besar dari pimpinannya sendiri. Keluhan dan kesulitan mereka ingin
didengar, dan dicarikan jalan keluarnya, dan sebagainya.
25
2.3.5 Indikator Disiplin Kerja
Menurut Soejono (dalam Mardiono, 2014) indikator dari disiplin kerja
yaitu :
1. Ketepatan waktu.
Para karyawan datang ke kantor tepat waktu, tertib dan teratur,
menyelesaikan pekerjaan teapt waktu dengan begitu dapat dikatakan
disiplin kerja baik.
2. Menggunakan peralatan kantor dengan baik.
Sikap hati-hati dalam menggunakan peralatan kantor, dapat
menunjukkan bahwa seseorang memiliki disiplin kerja yang baik,
sehinga peralatan kantor dapat terhindar dari kerusakan.
3. Tanggung jawab yang tinggi.
Karyawan dapat menyelesaikan tugas yang di bebankan kepadanya
sesuai dengan prosedur dan bertanggungjawab atas hasil kerja, dapat
pula dikatakan memiliki disiplin kerja yang baik.
4. Ketaatan terhadap aturan kantor.
Karyawan memakai seragam kantor, menggunakan kartu tanda
pengenal, membuat ijin bila tidak masuk kantor, juga merupakan
cerminan dari disiplin yang tinggi.
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang digunakan peneliti adalah sebagai dasar dalam
penyusunan penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil yang telah
dilakukan oleh peneliti terdahulu, sekaligus sebagai perbandingan dan
gambaran yang dapat mendukung kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis.
Kajian yang digunakan yaitu mengenai Pengawasan Melekat, Motivasi Kerja
dan Disiplin Kerja di antaranya dapat dilihat dari tabel berikut :
26
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peniliti
(Tahun)
Judul Penelitian Variabel
Penelitian
Hasil
Penelitian
Utari
(2015)
Pengaruh Kepemimpinan dan
Pengawasan Melekat Terhadap
Disiplin Kerja Pegawai Di
Dinas Pertambangan Dan
Energi Kabupaten Kutai Timur
Variabel Bebas :
Kepemimpinan,
Pengawasan Melekat
Variabel Terikat:
Disiplin Kerja
Kepemimpinan dan
Pengawasan
Melekat
Berpengaruh
Terhadap Disiplin
Kerja
Nurrahman
(2014)
Hubungan Pengawasan
Melekat Dengan Disiplin Kerja
Pegawai Di Badan
Pemberdayaan Masyarakat Dan
Pemerintahan Desa Provinsi
Kalimantan Timur
Variabel Bebas:
Pengawasan Melekat
Variabel Terikat:
Disiplin Kerja
Ada Hubungan
Positif antara
Pengawasan
Melekat dan
Disiplin Kerja
Baskoro, dkk
(2014)
Pengaruh Motivasi Kerja dan
Gaya Kepemimpinan Terhadap
Disiplin Kerja Serta
Dampaknya Pada Kinerja
Karyawan (Studi Kasus Pada
PT. PLN (Persero) APD
Semarang)
Variabel Bebas:
Motivasi Kerja, Gaya
Kepemimpinan
Variabel Terikat:
Disiplin Kerja
Motivasi Kerja dan
Gaya
Kepemimpinan
Berpengaruh
Terhadap Disiplin
Kerja
Wardani
(2011)
Pengaruh Pengawasan Melekat
dan Motivasi Terhadap Disiplin
Kerja Karyawan PT. Bank
Jatim Surabaya
Variabel Bebas:
Pengawasan Melekat,
Motivasi
Variabel Terikat:
Disiplin Kerja
Pengawasan
Melekat dan
Motivasi
Berpengaruh
Terhadap Disiplin
Kerja
Sumber: data diolah pada tahun 2017
27
Pada penelitian terdahulu menunjukkan penelitian Utari (2015) yang berjudul:
“Pengaruh Kepemimpinan dan Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja
Pegawai Di Dinas Pertambangan Dan Energi Kabupaten Kutai Timur” dengan
sampel sebanyak 79 dengan hasil pengawasan melekat memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap disiplin kerja pegawai. Pada penelitian
Nurrahman (2014) yang berjudul: “ Hubungan Pengawasan Melekat Dengan
Disiplin Kerja Pegawai Di Badan Pemberdayaan Mayarakat Dan
Pemerintahaan Desa Provinsi Kalimantan Timur” dengan sampel sebanyak 53
orang dengan hasil pengawasan melekat berkorelasi dengan disiplin kerja
karyawan. Pada penelitian Baskoro, dkk (2014) yang berjudul: “Pengaruh
Motivasi Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Serta
Dampaknya Pada Kinerja Karyawan” dengan sampel sebanyak 63 orang
dengan hasil motivasi kerja berpengaruh positf secara signifikan terhadap
disiplin kerja karyawan. Pada penelitian Wardani (2011) yang berjudul:
“Pengaruh Pengawasan Melekat dan Motivasi Terhadap Disiplin Kerja
Karyawan PT. Bank Jatim Surabaya” dengan sampel sebanyak 140 orang
dengan hasil pengawasan melekat dan motivasi berpengaruh signifikan
terhadap disiplin kerja.
28
2.5 Kerangka Pikir
Berikut kerangka pikir dalam penelitian ini :
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
Feedback
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
pengaruh
pengawasan
melekat terhadap
disiplin kerja
karyawan?
2. Bagaimana
pengaruh motivasi
kerja terhadap
disiplin kerja
karyawan?
3. Bagaimana
pengaruh
pengawasan
melekat dan
motivasi kerja
terhadap disiplin
kerja karyawan?
Permasalahan
1. Pengawasan melekat
yang dilakukan
pimpinan bersifat
tentatif,
pelaksanaannya tidak
rutin setiap bulannya.
2. Pemberian
penghargaan secara
langsung kepada
karyawan jarang
dilakukan sehingga
karyawan tidak terlalu
termotivasi untuk
bekerja dengan
optimal.
3. Masih terjadi tindakan
indisipliner yang
dilakukan karyawan
operasi dalam
menjalankan tugas atau
dinas
Variabel
Pengawasan Melekat
(X1)
Motivasi Kerja (X2)
Disiplin Kerja (Y)
Analisis Data
1. Analisis regresi
linier berganda
2. Uji t
3. Uji F
Hasil
1. Pengawasan melekat berpengaruh terhadap disiplin kerja karyawan
2. Motivasi kerja berpengaruh terhadap disiplin kerja karyawan
3. Pengawasan melekat dan motivasi kerja berpengaruh terhadap disiplin kerja karyawan
29
2.6 Pengembangan Hipotesis
2.6.1 Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja
Menurut Hasibuan (2014, p.197) pengawasan melekat adalah tindakan
nyata dan efektif untuk mencegah/mengetahui permasalahan,
membetulkan kesalahan, memelihara kedisiplinan, meningkatkan
prestasi kerja, mengaktifkan peranan atasan dan bawahan, menggali
sistem-sistem kerja yang paling efektif, serta menciptakan sistem
internal kontrol terbaik dalam mendukung terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Douglas Mc Gregor dalam Bangun (2012, p.320) mengemukakan teori
X, yaitu asumsi yang harus dipegang seorang pimpinan terhadap
bawahannya adalah karyawan secara inheren tidak menyukai kerja,
karena karyawan tidak menyukai kerja , mereka harus dipaksa, diawasi,
atau diancam untuk mencapai tujuan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Utari (2015) menyatakan
bahwa pengawasan melekat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
disiplin kerja. Hal tersebut didukung juga dengan hasil penelitian oleh
Nurrahman (2014) yang menyatakan pengawasan melekat memiliki
korelasi dengan disiplin kerja. Artinya semakin tinggi pengawasan
melekat maka semakin tinggi juga disiplin kerja. Sehingga dapat
dirumuskan hipotesis yaitu :
H1 : Pengawasan melekat berpengaruh positif terhadap disiplin kerja
2.6.2 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Disiplin Kerja
Hasibuan (2014, p.141) menyatakan bahwa motivasi adalah hal yang
menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya
mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi
semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan pada
30
bawahannya untuk dikerjakan dengan baik, sesuai dengan aturan dan
terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan. Dengan kata lain motivasi
juga merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi tingkat
disiplin kerja karyawan dalam bekerja.
Dalam Bangun (2012, p.324), B.F. Skiner mengemukakan teori
penguatan (reinformencent theory) yaitu tingkah laku individu (respon)
terhadap situasi tertentu (rangsangan) merupakan penyebab dari
konsekuensi tertentu. Teori penguatan ini berkaitan dengan pemberian
hadiah. Sebagai contoh, orang akan mematuhi peraturan, karena kalau
taat pada peraturan makin meningkatkan prestasi kerjanya karena
tindakan atas itu adalah pemberian hadiah dalam bentuk material
maupun non material.
Baskoro, dkk (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa motivasi
kerja memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap disiplin kerja
karyawan yang berdampak pada kinerja. Didukung dengan teori
Hasibuan (2014, p.146) menyatakan tujuan motivasi kerja salah satunya
adalah meningkatkan disiplin kerja karyawan. Artinya semakin tinggi
motivasi kerja maka semakin tinggi juga disiplin kerja. Sehingga dapat
dirumuskan hipotesis yaitu :
H2 : Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap disiplin kerja
2.6.3 Pengaruh Pengawasan Melekat dan Motivasi Kerja Terhadap
Disiplin Kerja
Disiplin kerja dibutuhkan untuk tujuan organisasi yang lebih jauh, guna
menjaga efisiensi dengan mencegah dan mengoreksi tindakan-tindakan
individu dalam iktikad tidak baiknya terhadap kelompok. Lebih jauh
lagi, disiplin berusaha untuk melindungi perilaku yang baik dengan
menetapkan respons yang dikehendaki.
31
Berdasarkan teori X yang dikemukanan Douglas Mc Gregor dalam
Bangun (2012, p.320) mengemukakan teori X, yaitu asumsi yang harus
dipegang seorang pimpinan terhadap bawahannya adalah karyawan
secara inheren tidak menyukai kerja, karena karyawan tidak menyukai
kerja , mereka harus dipaksa, diawasi, atau diancam untuk mencapai
tujuan dan B.F. Skiner mengemukakan teori penguatan (reinformencent
theory) yaitu tingkah laku individu (respon) terhadap situasi tertentu
(rangsangan) merupakan penyebab dari konsekuensi tertentu. Teori
penguatan ini berkaitan dengan pemberian hadiah. Sebagai contoh,
orang akan mematuhi peraturan, karena kalau taat pada peraturan makin
meningkatkan prestasi kerjanya karena tindakan atas itu adalah
pemberian hadiah dalam bentuk material maupun non material.
Pernyataan Singodimedo dalam Sutrisno (2016, p.89) faktor yang
mempengaruhi disiplin kerja antara lain yaitu ada tidaknya pengawasan
pimpinan dan juga perhatian kepada karyawan. Hasil dari penelitian
Wardani (2011) juga menyatakan bahwa pengawasan melekat dan
motivasi berpengaruh terhadap disiplin kerja. Sehingga dapat
dirumuskan hipotesis yaitu :
H3 : Pengawasan melekat dan motivasi kerja berpengaruh positif
terhadap disiplin kerja
33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Menurut Sugiyono (2017, p.23)
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk menggambarkan dan
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sugiyono (2017, p.32) menyatakan
peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap objek yang
diteliti lebih bersifat sebab akibat atau kausal, sehingga dalam penelitiannya
ada variabel independen dan dependen. Berdasarkan permasalahan dan tujuan
penelitian yang ada, penelitian ini bertujuan menggambarkan keadaan yang
ada untuk menjelaskan pengaruh pengawasan melekat dan motivasi kerja
pada disiplin kerja karyawan bagian operasi PT Kereta Api Indonesia
(Persero) Wilayah B Divisi Regional IV Tanjung Karang.
3.2 Sumber Data
3.2.1 Data Primer
Data primer merupakan data asli yang dikumpulkan sendiri oleh
peneliti untuk menjawab masalah penelitiannya secara khusus. Dalam
penelitian ini data primer adalah jawaban atas pernyataan yang dijawab
oleh responden dengan membagikan kuesioner kepada karyawan bagian
operasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) Wilayah B Divisi Regional
IV Tanjung Karang.
34
3.2.2 Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang diperoleh tidak langsung yaitu
data tersebut diperoleh dari dokumen perusahaan dan buku. Dalam
penelitian ini pengumpulan data melalui pihak organisasi yang
bersangkutan yang sebelumnya sudah tersusun dan sudah dicatat seperti
data jumlah karyawan.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Penelitian Ke Perpustakaan (Library Research)
Metode ini dilakukan dengan mengkaji berbagai teori yang relevan dengan
penyusunan penelitian ini seperti data yang bersumber dari berbagai
referensi seperti buku dan jurnal ilmiah tentang pengawasan melekat,
motivasi kerja dan disiplin kerja.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Metode ini dilakukan dengan wawancara dan kuesioner.
a. Wawancara
Wawancara yang dimaksud dalam penelitian ini adalah wawancara
kepada karyawan bagian operasi PT Kereta Api Indonesia (Persero)
wilayah B Divisi Regional IV Tanjungkarang dengan tujuan untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan selama penelitian seperti
jumlah pegawai yang digunakan untuk populasi dan sampel penelitian.
b. Kuesioner
Penyebaran kuesioner dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebar
langsung kuesioner yang berisi pertanyaan kepada karyawan bagian
operasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) wilayah B Divisi Regional
IV Tanjungkarang. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan secara tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono: 2017, p.225). Pengukuran teknik ini menggunakan skala
35
likert. Dalam skala likert, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner
pilihan dimana setiap item pernyataan beserta jawaban.
Jawaban pernyataan yang diajukan yaitu :
1. SS = Sangat Setuju Skor 5
2. S = Setuju Skor 4
3. KS = Kurang Setuju Skor 3
4. TS = Tidak Setuju Skor 2
5. STS = Sangat Tidak Setuju Skor 1
Angka 1 menunjukan bahwa responden tidak mendukung terhadap
pertanyaan yang diberikan, sedangkan angka 5 menunjukan bahwa
responden mendukung terhadap pertanyaan yang diberikan.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Pernyataan Kuesioner
Variabel Pengawasan Melekat (X1)
No. Indikator No. Item
Pernyataan
1 Sosialisasi pengawasan melekat 1,2
2 Pelaksanaan pengawasan melekat 3,4
3 Pemeriksaan pengawasan melekat 5,6
4 Evaluasi dan tindak lanjut pengawasan
melekat
7,8
36
Variabel Motivasi Kerja (X2)
No. Indikator No. Item
Pernyataan
1 Dorongan mencapai tujuan 1,2
2 Semangat kerja 3,4
3 Inisiatif dan kreatifitas 5,6
4 Rasa tanggung jawab 7,8
Variabel Disiplin Kerja (Y)
No. Indikator No. Item
Pernyataan
1 Ketepatan waktu 1,2
2 Menggunakan peralatan kantor dengan baik 3,4
3 Tanggung jawab yang tinggi 5,6
4 Ketaatan terhadap aturan kantor 7,8
3. Observasi
Observasi merupakan metode penelitian dimana penelitian mengamati
secara langsung objek penelitian yaitu PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Divisi Regional IV Tanjung Karang.
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2017, p.136) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini, populasi
penelitian adalah Karyawan Bagian Operasi PT Kereta Api Indonesia
(Persero) Wilayah B Divisi Regional IV Tanjung Karang berjumlah 95
orang.
37
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2017, p.137) sampel adalah bagian dari jumlah
karekteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total atau sensus.
Sugiyono (2017, p.145) sampel total adalah teknik penentuan sampel
bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Menurut Arikunto (2010, p.131) jika subjek penelitian kurang dari 100
orang sebaiknya diambil semuanya, jika subjeknya besar atau lebih dari
100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. Maka pada
penelitian ini sampel sama dengan populasi yaitu 95 orang.
3.5 Variabel Penelitian
3.5.1 Variabel Independen
Variabel Bebas (variabel independen) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
independen adalah : Pengawasan Melekat (X1), Motivasi Kerja (X2).
3.5.2 Variabel Dependen
Variabel Terikat (variabel dependen) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen ialah Disiplin
Kerja (Y).
38
3.6 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
Tabel 3.2
Definisi Konsep Dan Operasional Variabel
Variabel Definisi Konsep Definisi
Operasional Indikator Skala
Pengawasan
Melekat
(X1)
Tindakan nyata
dan efektif dalam
mewujudkan
kedisiplinan
karyawan
peusahaan.
Dengan waskat
berarti atasan
harus aktif dan
langsung
mengawasi
perilaku, moral,
sikap, gairah kerja
dan prestasi kerja
bawahannya.
(Hasibuan, 2014,
p.194)
Proses kegiatan
pemantauan,
pemeriksaan,
dan evaluasi
terhadap
rencana yang
telah ditentukan
yang bertujuan
pada pemecahan
masalah
penyimpangan
terhadap tertib
pelaksanaan
tugas pokok.
1. Sosialisasi
pengawasan
melekat
2. Pelaksanaan
pengawasan
melekat
3. Pemeriksaan
pengawasan
melekat
4. Evaluasi dan
tindak lanjut
pengawasan
melekat
Likert
39
Motivasi
Kerja (X2)
Suatu faktor yang
mendorong
seseorang untuk
melakukan suatu
aktivitas tertentu,
oleh karena itu
motivasi sering
kali diartikan pula
sebagai faktor
pendorong
perilaku
seseorang.
(Sutrisno, 2016,
p.109)
Keadaan yang
mendorong
perilaku
manusia untuk
melakukan
suatu hal.
Perusahaan
perlu
memahami
perilaku
karyawannya
agar dapat
mempengaruhi
dalam bekerja
sesuai dengan
tujuan
perusahaan.
1. Dorongan
mencapai tujuan
2. Semangat kerja
3. Inisiatif dan
kreatifitas
4. Rasa tanggung
jawab
Likert
Disiplin
Kerja
(Y)
Sikap kesediaan
dan kerelaan
seseorang untuk
mematuhi dan
menaati norma-
norma peraturan
yang berlaku di
sekitarnya.
(Sutrisno, 2016,
p.86)
Suatu sikap atau
tingkah laku dan
perbuatan yang
sesuai dengan
peraturan baik
tertulis maupun
tidak, bila
melanggar akan
ada sanksi atas
pelanggarannya.
1. Ketepatan
waktu
2. Menggunakan
peralatan kantor
dengan baik
3. Tanggung
jawab yang tinggi
4. Ketaatan
terhadap aturan
kantor
Likert
40
3.7 Uji Persyaratan Instrumen
3.7.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2017, p.121) Instrumen yang valid berarti alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid
berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya di ukur.
Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pernyataan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Pengujian validitas tiap item pernyataan dilakukan dengan
menghitung korelasi product moment antara skor item dengan skor
total. Rumus korelasi product moment untuk mengukur validitas adalah
sebagai berikut :
))().()(
))((
2222 yyNxxyN
yxxyNr
Keterangan :
r = Korelasi antara variabel x dan y
y = Jumlah skor total Seluruh Item
x = Jumlah Skor item
N = Jumlah Responden
Prosedur pengujian :
1. Bila > maka instrumet valid.
Bila < maka instrumen tidak valid.
2. Bila Probabilitas (sig) < maka instrumen valid.
Bila Probabilitas (sig) > α maka instrumen tidak valid.
3. Pengujian validitas instrumen dilakukan melalui program SPSS
(statistical program and service solution)
4. Tabel interprestasi nilai korelasi Product moment
41
3.7.2 Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2017, p.121), pengujian ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana mengukur data memberikan hasil relatif
konsisten bila dilakukan pengukuran ulang pada subyek yang sama,
fungsi dari uji realibilitas adalah mengetahui sejauh mana keadaan alat
ukur atau kuesioner (angket) tersebut. Dalam SPSS uji yang sering
dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha . Rumus yang
digunakan adalah:
2
2
11 11 t
b
Vk
kr
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2
b = jumlah varian butir/item
2
tV = varian total
Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6
kurang baik, 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik(reliabel).
Selanjutnya untuk menginterprestasikan besarnya nilai tingkat
keandalan Cronbach’s Alpha dapat ditunjukan pada tabel berikut ini :
Tabel 3.3
Tingkat Keandalan Cronbach’s Alpha
Nilai Cronbach’s Alpha Tingkat Keandalan
0,000 – 0,200 Sangat Rendah
0,201 – 0,400 Rendah
0,401 – 0,600 Sedang
0,601 – 0,800 Cukup Tinggi
0,801 – 1,000 Sangat Tinggi
42
3.8 Uji Persyaratan Analisis Data
3.8.1 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel-variabel bebas. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini
tidak ortogonal. Variabel ortohonal adalah variabel bebas yang nilai
korelasi antara sesama variabel bebas sama dengan nol.
Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinearitas didalam model regresi adalah melihat dari nilai
Variance Inflation Faktor (VIF), dan nilai tolerance. Apabila nilai
tolerance mendekati 1, serta nilai VIF disekitas angka 1 serta tidak
lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas
antara variabel bebas dalam model regresi
3.8.2 Uji Linieritas
Uji ini di gunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang
digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan
dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linier, kuadrat, atau
kubik. Dengan uji linieritas akan di peroleh informasi apakah model
empiris sebaiknya linier,kuadrat atau kubik ada beberapa uji linieritas
yang dapat dilakukan salah satunya dengan compare means.
Rumusan Hipotesis:
Ho: model regresi berbentuk linier
Ha: model regresi tidak berbentuk linier
Kriteria pengambilan keputusan:
Jika probabilitas (Sig) < 0,05 (Alpha) maka Ho ditolak
Jika probabilitas (Sig) > 0,05 (Alpha) maka Ho diterima
43
3.9 Metode Analisis Data
Regresi Linear Berganda
Analisis regresilinier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel bebas yaitu: Pengawasan Melekat (X1) dan Motivasi Kerja
(X2) pada disiplin kerja (Y) di PT Kereta Api Indonesia (Persero) Wilayah B
Divisi Regional IV Tanjung Karang.
Adapun bentuk persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Y= a+ b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y = Disiplin Kerja
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1 = Pengawasan Melekat
X2 = Motivasi Kerja
e = Error disturbance
3.10 Pengujian Hipotesis
3.10.1 Uji t
Uji t digunakan untuk menguji signifikasi, yaitu pengujian hipotesis
melalui uji t pada penelitian ini mengenai pengarahan pengaruh
Pengawasan Melekat (X1) dan Motivasi Kerja (X2) terhadap Disiplin
Kerja (Y) karyawan bagian operasi di PT Kereta Api Indonesia
(Persero) Wilayah B Divisi Regional IV Tanjung Karang, yang
perhitungannya menggunakan bantuan program SPSS. Uji t digunakan
untuk menguji signifikasi variabel X terhadap variabel Y dengan rumus
sebagai berikut :
t hitung =
√
√
44
Keterangan :
t = nilai t hitung
r = koofesien hasil korelasi r hitung
n = jumlah responden
Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai t hitung > nilai t tabel maka dapat dikatakan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap
variabel terikat secara parsial
2. Jika nilai t hitung < nilai t tabel maka dapat dikatakan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap
variabel terikat secara parsial
Pengaruh Pengawasan Melekat (X1) Terhadap Disiplin Kerja (Y)
Hipotesis :
Ho = Pengawasan melekat (X1) tidak berpengaruh positif terhadap
disiplin kerja (Y)
H1 = Pengawasan melekat (X1) berpengaruh positif terhadap disiplin
kerja (Y)
Pengaruh Motivasi Kerja (X2) Terhadap Disiplin Kerja (Y)
Hipotesis :
Ho = Motivasi kerja (X2) tidak berpengaruh positif terhadap disiplin
kerja (Y)
H2 = Motivasi kerja (X2) berpengaruh positif terhadap disiplin kerja (Y)
45
3.10.2 Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara
simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat dengan rumus
sebagai berikut :
F =
Untuk satu variabel bebas nilai sama dengan . Uji statistik diatas
mengikuti distribusi F dengan derajat bebas db1 = k dan db2 = n-k-1,
dengan k adalah banyaknya parameter.
Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :
1. Jika nilai F hitung > nilai F tabel maka dapat dikatakan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap
variabel terikat secara simultan
2. Jika nilai F hitung < nilai F tabel maka dapat dikatakan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap
variabel terikat secara simultan
Pengaruh Pengawasan Melekat (X1) dan Motivasi Kerja (X2)
terhadap Disiplin Kerja (Y).
Ho : Pengawasan melekat (X1) dan motivasi kerja (X2) tidak
berpengaruh positif terhadap disiplin kerja (Y)
H3 : Pengawasan melekat (X1) dan motivasi kerja (X2) berpengaruh
positif terhadap disiplin kerja (Y)
47
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Deskripsi adalah deskripsi data yang merupakan gambaran data yang akan
digunakan untuk proses selanjutnya (menguji hipotesis). Hal ini dilakukan
untuk memenuhi beberapa asumsi yang telah ditetapkan dalam pengujian
hipotesis dengan metode statistik parametris. Dalam deskripsi data ini,
penulis mencoba untuk menggambarkan kondisi responden yang menjadi
sampel dalam penelitian ini dilihat dari karakteristik responden antara lain
usia, jenis kelamin dan pendidikan.
4.1.1 Deskripsi Karakteristik Objektif
Dalam penelitian ini, objek penelitian atau responden dapat dilihat dari
karakteristik antara lain jenis kelamin, usia, dan pendidikan.
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentase (%)
1 Laki-Laki 95 100
2 Perempuan 0 0
Total 95 100
Sumber : Hasil data diolah tahun 2018
Berdasarkan tabel 4.1 responden dengan jenis kelamin laki-laki
memiliki frekuensi sebanyak 95 orang atau 100%, dan jenis kelamin
perempuan memiliki frekuensi sebanyak 0 orang atau 0%. Karateristik
responden berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian ini digunakan
untuk mengasumsikan tingkat disiplin kerja karyawan yang didominasi
oleh karyawan berjenis kelamin laki-laki.
48
Karakteritik Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Terakhir Frekuensi (orang) Presentase (%)
1 SMA 79 83,2
2 D3 7 7,4
3 S1 9 9,5
Total 95 100
Sumber : Hasil data diolah tahun 2018
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat pendidikan terakhir karyawan
sebanyak 9,5% atau 9 responden memiliki pendidikan terakhir S1,
sebanyak 7,4% atau 7 responden memiliki pendidikan terakhir D3 dan
sebanyak 79 atau 83,2% responden memiliki pendidikan SMA.
Karateristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dalam
penelitian ini digunakan untuk mengasumsikan tingkat disiplin kerja
karyawan yang didominasi oleh karyawan berpendidikan SMA
sebanyak 83,2% dari total keseluruhan responden yang mengisi
kuesioner berjumlah 95 orang dengan total persentase sebesar 100%.
Karakteritik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.3
Responden Berdasarkan Usia
No Usia (tahun) Frekuensi (orang) Persentase (%)
1 < 25 39 41,1
2 26 – 35 45 47,4
3 36 – 45 11 11,6
Total 95 100
Sumber: Hasil data diolah tahun 2018
49
Berdasarkan tabel 4.3 responden dengan usia < 25 tahun memiliki
frekuensi sebanyak 39 orang atau 41,1%, usia 26 – 35 tahun memiliki
frekuensi sebanyak 45 orang atau 47,4% dan usia 36 – 45 tahun
memiliki frekuensi sebanyak 11 orang atau 11,6%. Karateristik
responden berdasarkan usia dalam penelitian ini digunakan untuk
mengasumsikan tingkat disiplin kerja karyawan yang didominasi oleh
usia 26-35 tahun atau 47,7% dari total keseluruhan responden yang
mengisi kuesioner berjumlah 95 orang dengan total persentase sebesar
100 %.
4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian
Hasil jawaban tentang variabel Pengawasan Melekat, Motivasi Kerja
dan Disiplin Kerja karyawan yang di sebarkan kepada 95 responden
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4
Hasil Jawaban Responden Variabel Pengawasan Melekat (X1)
No Pernyataan Jawaban
SS % S % KS % TS % STS %
1
Setiap petugas pelaksanaan
harus mengetahui secara jelas
wewenang dalam mengambil
keputusan atau tindakan
22 23,2 41 43,2 30 31,6 2 2,1 0 0,0
2
Setiap tugas dan tanggung
jawab harus diuraikan dan
didefinisikan secara jelas
25 26,3 31 32,6 28 29,5 10 10,5 1 1,1
3
Pengawasan melekat
dilakukan untuk membimbing
atau membatasi suatu
tindakan
20 21,1 38 40,0 28 29,5 6 6,3 3 3,2
4
Kebijakan berkaitan dengan
prosedur kerja mudah
dimengerti oleh semua pihak
yang berkepentingan
20 21,1 35 36,8 36 37,9 4 4,2 0 0,0
50
5
Pemeriksaan atau pemantauan
terhadap pelaksanaan setiap
program yang telah
direncanakan agar tujuan
dapat tercapai
19 20,0 31 32,6 33 34,7 10 10,5 2 2,1
6
Hasil pengawasan bersifat
objektif dilakukan oleh
pelaksana pengawasan dalam
hal ini pimpinan unit kerja.
19 20,0 42 44,2 20 21,1 14 14,7 0 0,0
7
kegiatan pembinaan dan
bimbingan dalam rangka
memperbaiki kesalahan atau
penyimpangan yang ditujukan
untuk meningkatkan disiplin
kerja pegawai
22 23,2 40 42,1 28 29,5 4 4,2 1 1,1
8
Pembinaan dan bimbingan
dilakukan secara terus
menerus sehingga dapat
membentuk perilaku atau
sikap kerja yang positif.
19 20,0 38 40,0 29 30,5 8 8,4 1 1,1
Sumber : Hasil data diolah tahun 2018
Berdasarkan pada tabel 4.4, hasil jawaban responden variabel
Pengawasan Melekat (X1) dapat diketahui bahwa pernyataan yang
paling banyak di respon Sangat Setuju oleh responden adalah “Setiap
tugas dan tanggung jawab harus diuraikan dan didefinisikan secara
jelas”, yaitu sebanyak 26,3% Sangat Setuju dan 32,6% menyatakan
Setuju. Pernyataan yang paling rendah di respon oleh responden adalah
“Pemeriksaan atau pemantauan terhadap pelaksanaan setiap program
yang telah direncanakan agar tujuan dapat tercapai”, yaitu sebanyak
20,0% sangat setuju dan 32,6% menyatakan Setuju.
51
Tabel 4.5
Hasil Jawaban Responden Variabel Motivasi Kerja (X2)
No Pernyataan Jawaban
SS % S % KS % TS % STS %
1
Pujian atau penghargaan
membuat karyawan terdorong
untuk mencapai tujuan
perusahaan dengan sempurna
23 24,2 31 32,6 32 33,7 9 9,5 0 0,0
2
Pengakuan dari perusahaaan
membuat karyawan lebih giat
bekerja
21 22,1 44 46,3 26 27,4 4 4,2 0 0,0
3
Karyawan bersemangat untuk
bekerja lebih cerdas dan bekerja
lebih keras
19 20,0 39 41,1 26 27,4 11 11,6 0 0,0
4
Pekerjaan harus diselesaikan
dengan lebih baik dan sesuai
aturan
18 18,9 55 57,9 21 22,1 1 1,1 0 0,0
5
Karyawan memiliki
ketrampilan yang memadai
dalam melaksanakan tugas yang
telah menjadi tanggung
jawabnya.
16 16,8 44 46,3 33 34,7 2 2,1 0 0,0
6
Karyawan mempunyai
pengalaman dan wawasan yang
luas tentang tugas yang menjadi
tanggung jawabnya.
14 14,7 41 43,2 35 36,8 5 5,3 0 0,0
7
Dalam menjalankan pekerjaan
para karyawan selalu berusaha
untuk bertindak disiplin
14 14,7 49 51,6 29 30,5 3 3,2 0 0,0
8
Karyawan bertanggung jawab
untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan
17 17,9 40 42,1 31 32,6 7 7.4 0 0,0
Sumber : Hasil data diolah tahun 2018
Berdasarkan tabel 4.5, hasil jawaban responden variabel Motivasi Kerja
(X2) dapat diketahui bahwa pernyataan yang paling banyak di respon
Sangat Setuju oleh responden adalah “Pujian atau penghargaan
52
membuat karyawan terdorong untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan sempurna”, yaitu sebanyak 24,2% sangat setuju dan 32,6%
menyatakan setuju. Pernyataan yang paling rendah di respon oleh
responden adalah “Karyawan mempunyai pengalaman dan wawasan
yang luas tentang tugas yang menjadi tanggung jawabnya.”, yaitu
sebanyak 14,7% sangat setuju dan 43,2% menyatakan setuju.
Tabel 4.6
Hasil Jawaban Responden Disiplin Kerja (Y)
No Pernyataan Jawaban
SS % S % KS % TS % STS %
1
Karyawan menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan
32 33,7 38 40,0 20 21,1 5 5,3 0 0,0
2
Karyawan bekerja sesuai
dengan jam kerja yang telah
ditetapkan
18 18,9 51 53,7 24 25,3 2 2,1 0 0,0
3
Menjaga dan merawat peralatan
kerja salah satu tugas karyawan 20 21,1 42 44,2 28 29,5 5 5,3 0 0,0
4
Berhati-hati dalam
menggunakan peralatan kantor
sehinga peralatan kantor dapat
terhindar dari kerusakan.
22 23,2 41 43,2 29 30,5 3 3,2 0 0,0
5
Karyawan dapat menyelesaikan
tugas yang di bebankan
kepadanya sesuai dengan
prosedur
21 22.1 47 49,5 24 25,3 3 3,2 0 0,0
6
Karyawan mampu
mempertanggung jawabkan
setiap hasil kerjanya
22 23,2 32 33,7 36 37,9 5 5,3 0 0,0
53
7
Karyawan memahami peraturan
kerja yang telah ditetapkan 25 26,3 46 48,4 23 24,2 1 1,1 0 0,0
8
Karyawan menyelesakan
pekerjaan dengan cara yang
sesuai dengan peraturan yang
berlaku
24 25,3 41 43,2 28 29,5 2 2,1 0 0,0
Sumber : Hasil data diolah tahun 2018
Berdasarkan tabel 4.6 hasil jawaban responden variabel Disiplin Kerja
(Y) dapat diketahui bahwa pernyataan yang paling banyak di respon
Sangat Setuju oleh responden adalah “Karyawan menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.”, yaitu sebanyak
33,7% sangat setuju dan 40,0% setuju. Pernyataan yang paling rendah
di respon oleh responden adalah “Karyawan bekerja sesuai dengan jam
kerja yang telah ditetapkan”, yaitu sebanyak 18,9% sangat setuju dan
53,7% menyatakan setuju.
4.2 Hasil Uji Persyaratan Instrumen
4.2.1 Hasil Uji Validitas
Uji validitas peneliti menggunakan keseluruhan dari calon subjek
penelitian, subjek tersebut yaitu sebanyak 95 responden. Responden
tersebut dijadikan subjek uji coba sekaligus subjek penelitian dengan
menggunakan korelasi product moment. Kriteria pengujian untuk uji
validitas ini yaitu apabila sig < 0,05, maka pernyataan dinyatakan valid
dan apabila sig > 0,05, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
Berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil sebagai berikut:
54
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas
Pengawasan Melekat (X1)
Item
Pernyataan Sig Alpha r hitung r tabel Kriteria Uji Simpulan
Pernyataan 1 0,014 0,05 0,225 0,201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Pernyataan 2 0,000 0,05 0,727 0,201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Pernyataan 3 0,000 0,05 0,710 0,201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Pernyataan 4 0,000 0,05 0,455 0,201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Pernyataan 5 0,001 0,05 0,595 0,201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Pernyataan 6 0,000 0,05 0,731 0,201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Pernyataan 7 0,000 0,05 0,743 0,201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Pernyataan 8 0,000 0,05 0,553 0,201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Sumber : Hasil data diolah tahun 2018
Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji validitas variabel Pengawasan
Melekat (X1) dengan menampilkan seluruh item pernyataan yang
bersangkutan dengan faktor Pengawasan Melekat, hasil yang
didapatkan yaitu keseluruhan nilai signifikasi lebih kecil dari alpha
(0,05), dan nilai rhitung lebih besar dari rtabel (0,201), dimana nilai rhitung
paling tinggi yaitu 0,743 dan paling rendah 0,225. Dengan demikian
seluruh item pernyataan Pengawasan Melekat dinyatakan valid.
55
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas
Motivasi Kerja (X2)
Item
Pernyataan Sig Alpha r hitung r tabel Kriteria Uji Simpulan
Pernyataan 1 0.000 0.05 0,743 0.201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Pernyataan 2 0.000 0.05 0,556 0.201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Pernyataan 3 0.000 0.05 0,687 0.201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Pernyataan 4 0.014 0.05 0,226 0.201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Pernyataan 5 0.003 0.05 0,281 0.201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Pernyataan 6 0.000 0.05 0,397 0.201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Pernyataan 7 0.000 0.05 0,602 0.201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Pernyataan 8 0.001 0.05 0,604 0.201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Sumber : Hasil data diolah tahun 2018
Berdasarkan pada tabel 4.8 hasil uji validitas variabel Motivasi Kerja
(X2) dengan menampilkan seluruh item pernyataan yang bersangkutan
mengenai faktor Motivasi Kerja. Hasil yang didapatkan yaitu
keseluruhan nilai signifikasi lebih kecil dari alpha (0,05), dan nilai rhitung
lebih besar dari rtabel (0,201), dimana nilai rhitung paling tinggi yaitu 0,743
dan paling rendah 0,226. Dengan demikian seluruh item pernyataan
Motivasi Kerja dinyatakan valid.
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas
Disiplin Kerja (Y)
Item
Pernyataan Sig Alpha r hitung r tabel Kriteria Uji Simpulan
Pernyataan 1 0.000 0.05 0.576 0.201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Pernyataan 2 0.000 0.05 0.547 0.201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Pernyataan 3 0.000 0.05 0.525 0.201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Pernyataan 4 0.000 0.05 0.507 0.201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
56
Pernyataan 5 0.000 0.05 0.531 0.201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Pernyataan 6 0.000 0.05 0.490 0.201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
pernyataan 7 0.000 0.05 0.382 0.201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Pernyataan 8 0.000 0.05 0.450 0.201 Sig < Alpha r hitung > r tabel Valid
Sumber : Hasil data diolah tahun 2018
Berdasarkan pada tabel 4.9 hasil uji validitas variabel Disiplin Kerja
(Y) dengan menampilkan seluruh item pernyataan yang bersangkutan
mengenai faktor Disiplin Kerja. Hasil yang didapatkan yaitu
keseluruhan nilai signifikasi lebih kecil dari alpha (0,05), dan nilai rhitung
lebih besar dari rtabel (0,201), dimana nilai rhitung paling tinggi yaitu 0,576
dan paling rendah 0,382. Dengan demikian seluruh item pernyataan
Disiplin Kerja dinyatakan valid.
4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur dalam
penggunaannya. Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan kepada 95
orang responden dengan hasil sebagai berikut sesuai dengan kriteria
pengujian :
Tabel 4.10 Koefisien product moment
Nilai Cronbach’s Alpha Tingkat Keandalan
0,000 – 0,200 Sangat Rendah
0,201 – 0,400 Rendah
0,401 – 0,600 Sedang
0,601 – 0,800 Cukup Tinggi
0,801 – 1,000 Sangat Tinggi
57
Untuk dapat melihat hasil uji reliabilitas Pengawasan Melekat (X1),
Motivasi Kerja (X2) dan Disiplin Kerja (Y), dengan menggunakan
SPSS 23 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Cronbach’s Alpha N of Items
Pengawasan Melekat (X1) 0,747 8
Motivasi Kerja (X2) 0,624 8
Disiplin Kerja (Y) 0,574 8
Sumber : Hasil data diolah tahun 2018
Berdasarkan pada tabel 4.11 hasil uji reliabilitas pada masing-masing
variabel, untuk Pengawasan Melekat (X1) sebesar 0,747, Motivasi
Kerja (X2) sebesar 0,624 dan Disiplin Kerja (Y) sebesar 0,574 sehingga
dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel telah memenuhi syarat
realibilitas instrument karena memiliki nilai sedang / cukup tinggi.
4.3 Hasil Uji Persyaratan Analisis Data
4.3.1 Hasil Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi
antara variabel independent (bebas) dan variabel dependent (terikat)
dalam suatu model regresi. Uji mulikolinieritas dalam penelitian ini
dilakukan dengan melihat nilai variance inflation factor (VIF) dengan
menggunakan SPSS dan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Bebas Nilai
Tolerance Nilai VIF (%)
Pengawasan Melekat (X1) 0,997 1,003
Motivasi Kerja (X2) 0,997 1,003
Sumber : Hasil data diolah tahun 2018
58
Berdasarkan pada Tabel 4.12 sesuai dengan ketentuan uji
multikolineritas, jika nilai VIF kurang dari 10 maka tidak terdapat
korelasi berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai VIF yaitu
1,003 kurang dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
multikolineritas dalam data penelitian ini. Artinya bahwa antar variabel
bebas (Pengawasan Melekat (X1) dan Motivasi Kerja (X2) tidak saling
mengganggu atau mempengaruhi).
4.3.2 Hasil Uji Linieritas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan.
Kriteria pengambilan keputusan :
1. Apabila Sig < α (0,05), maka model regresi tidak berbentuk
linier.
2. Apabila Sig > α (0,05), maka model regresi berbentuk linier.
Tabel 4.13 Hasil Uji Linieritas
Variabel Bebas Sig Alpha Kriteria Uji Keterangan
Pengawasan
Melekat (X1) dan
Disiplin Kerja (Y)
0,670 0,05 Sig > Alpha Linier
Motivasi Kerja (X2)
dan Disiplin Kerja
(Y)
0,464 0,05 Sig > Alpha Linier
Sumber : Hasil data diolah tahun 2018
Dari hasil perhitungan linieritas pada tabel 4.13 diatas dapat
disimpulkan bahwa nilai signigikansi untuk variabel Pengawasan
Melekat (X1) dan Disiplin Kerja (Y) sebesar 0,670 lebih besar dari 0,05
yang berarti Ho diterima dan nilai signifikan untuk variabel Motivasi
Kerja (X2) dan Disiplin Kerja (Y) sebesar 0,464 lebih besar dari 0,05
59
yang berarti Ho diterima. Hasil nilai signifikansi untuk keseluruhan
variabel karena kedua variabel lebih besar dari nilai Alpha (0,05) yang
berarti data dari populasi tersebut linier.
4.4 Hasil Analisis Data
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Uji regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing
variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi
nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami
kenaikan atau penurunan.
Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Nilai Korelasi (R) R Square (R2)
0,431 0,186
Sumber: Hasil data diolah tahun 2018
Pada tabel 4.15 diperoleh nilai koefisien determinasinya (R Squares)
sebesar 0,186 menunjukan bahwa Disiplin Kerja (Y) dipengaruhi Pengawasan
Melekat (X1) dan Motivasi Kerja (X2) sebesar 18,6% sedangkan 81,4% di
pengaruhi oleh faktor/variabel lain. Hubungan Pengawasan Melekat (X1) dan
Motivasi Kerja (X2) terhadap Disiplin Kerja (Y) adalah sebesar 0,431, hasil
ini menunjukan hubungan yang cukup/sedang antara variabel Pengawasan
Melekat (X1) dan Motivasi Kerja (X2) terhadap Disiplin Kerja (Y).
60
Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Regresi
b Std.Error
Konstanta (Disiplin
Kerja) 16,138 3,289
Pengawasan Melekat 0,188 0,068
Motivasi Kerja 0,312 0,089
Sumber: Hasil data diolah tahun 2018
Persamaan regresinya sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2
Y = 16,138 + 0,188X1 + 0,312X2
Keterangan :
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X1 = Pengawasan Melekat
X2 = Motivasi Kerja
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 Konstanta sebesar 16,138 artinya jika Pengawasan Melekat (X1) dan
Motivasi Kerja (X2) nilainya adalah 0, Disiplin Kerja (Y) nilainya adalah
11,848.
2 Koefisien regresi untuk variabel Pengawasan Melekat (X1) sebesar 0,188
menyatakan bahwa setiap penambahan sebesar satu satuan X1 (Pengawasan
Melekat) maka akan menurunkan Disiplin Kerja (Y) sebesar 0,188. Koefisien
bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara Pengawasan Melekat
dengan Disiplin Kerja, semakin besar pengaruh Pengawasan Melekat maka
semakin meningkat Disiplin Kerja Karyawan.
3 Koefisien regresi variabel Motivasi Kerja (X2) sebesar 0,312 menyatakan
bahwa setiap penambahan sebesar satu satuan X2 (Motivasi Kerja) maka
61
akan meningkatkan Disiplin Kerja sebesar 0,312. Koefisien bernilai positif
artinya terjadi hubungan positif antara Motivasi Kerja dengan Disiplin Kerja,
semakin besar pengaruh Motivasi Kerja maka semakin meningkat Disiplin
Kerja Karyawan.
4.5 Hasil Pengujian Hipotesis
4.5.1 Hasil Uji t
Uji t atau uji parsial yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh dari
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.
Kriteria pengambilan keputusan :
1. Bila thitung > ttabel (α = 0,05) , artinya Pengawasan Melekat (X1)
atau Motivasi Kerja (X2) berpengaruh terhadap Disiplin Kerja
(Y) karyawan bagian operasi PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Wilayah B Divisi Regional IV Tanjung Karang.
2. Bila thitung < ttabel (α = 0,05) , artinya Pengawasan Melekat (X1)
atau Motivasi Kerja (X2) tidak berpengaruh terhadap Disiplin
Kerja (Y) karyawan bagian operasi PT Kereta Api Indonesia
(Persero) Wilayah B Divisi Regional IV Tanjung Karang.
Hipotesis yang digunakan adalah :
Pengaruh Pengawasan Melekat (X1) Terhadap Disiplin Kerja (Y)
Hipotesis :
Ho = Pengawasan melekat (X1) tidak berpengaruh positif terhadap
disiplin kerja (Y) karyawan bagian operasi PT Kereta Api Indonesia
(Persero) Wilayah B Divisi Regional IV Tanjung Karang.
H1 = Pengawasan melekat (X1) berpengaruh positif terhadap disiplin
kerja (Y) karyawan bagian operasi PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Wilayah B Divisi Regional IV Tanjung Karang.
62
Tabel 4.16 Koefisien Regresi Pengawasan Melekat (X1) dan
Disiplin Kerja (Y)
Pengawasan Melekat (X1) thitung Sig
2,789 0,006
Sumber : Hasil data diolah tahun 2018
Terlihat bahwa thitung sebesar 2,789 sedangkan ttabel dengan dk (95-2)
adalah 1,985. Jadi thitung (2,789) > ttabel (1,985). Dengan demikian Ho
ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya Pengawasan Melekat
berpengaruh terhadap Disiplin Kerja karyawan bagian operasi PT
Kereta Api Indonesia (Persero) Wilayah B Divisi Regional IV Tanjung
Karang.
Pengaruh Motivasi Kerja (X2) Terhadap Disiplin Kerja (Y)
Hipotesis :
Ho = Motivasi kerja (X2) tidak berpengaruh positif terhadap disiplin
kerja (Y) karyawan bagian operasi PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Wilayah B Divisi Regional IV Tanjung Karang.
H2 = Motivasi kerja (X2) berpengaruh positif terhadap disiplin kerja (Y)
karyawan bagian operasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) Wilayah B
Divisi Regional IV Tanjung Karang.
Tabel 4.17 Koefisien Regresi Motivasi Kerja (X2) dan Disiplin
Kerja (Y)
Motivasi Kerja (X2) thitung Sig
3,555 0,01
Sumber : Hasil data diolah tahun 2018
Terlihat bahwa thitung sebesar 3,555 sedangkan ttabel dengan dk (95-2)
adalah 1,985. Jadi thitung (3,555) > ttabel (1,985). Dengan demikian Ho
ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya Motivasi Kerja berpengaruh
63
terhadap Disiplin Kerja karyawan bagian operasi PT Kereta Api
Indonesia (Persero) Wilayah B Divisi Regional IV Tanjung Karang.
4.5.2 Hasil Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang
signifikan antara variabel independent secara bersama-sama terhadap
variabel depedent. Pengujian regresi secara bersama-sama dilakukan
untuk menguji hipotesis :
Ho : Pengawasan Melekat (X1) dan Motivasi Kerja (X2) tidak
berpengaruh terhadap Disiplin Kerja (Y) karyawan bagian
operasi PT Kereta Api Indonesia (Persero) Wilayah B Divisi
Regional IV Tanjung Karang.
H3 : Pengawasan Melekat (X1) dan Motivasi Kerja (X2) berpengaruh
terhadap Disiplin Kerja (Y) karyawan bagian operasi PT Kereta
Api Indonesia (Persero) Wilayah B Divisi Regional IV Tanjung
Karang.
Kriteria pengujian hipotesis :
- Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan H3 diterima.
- Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan H3 ditolak.
Tabel 4.18 Hasil Uji F
Fhitung Signifikansi
10,523 0.000
Sumber : Hasil data diolah tahun 2018
Terlihat bahwa Fhitung sebesar 10,523,sedangkan Ftabel dengan df 1=2 (k-
1= 3-1=2) dan df 2 = 92 (n-k = 95-3=92) adalah sebesar 3,09 jadi Fhitung
10,523 > Ftabel 3,09. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Pengawasan Melekat (X1) dan Motivasi Kerja (X2) berpengaruh
terhadap Disiplin Kerja.
64
4.6 Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya pengaruh antara Pengawasan
Melekat dan Motivasi Kerja terhadap Disiplin Kerja. Dapat dilihat dibawah
ini:
4.6.1 Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Karyawan
Hasil analisis regresi membuktikan bahwa secara parsial terdapat
pengaruh signifikan dari pengawasan melekat terhadap disiplin kerja
karyawan. Pengawasan melekat yang rutin atau sering dilakukan
pimpinan akan meningkatkan disiplin kerja karyawan dan
sebaliknya. Dengan pengawasan melekat karyawan akan merasa
mendapat perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan dari
pimpinannya. Hasibuan (2014, p.194) berpendapat pada dasarnya
banyak hal penting yang mempengaruhi tingkat disiplin kerja
karyawan dan salah satunya adalah pengawasan melekat (waskat).
Douglas Mc Gregor dalam Bangun (2012, p.320) mengemukakan
teori X, yaitu asumsi yang harus dipegang seorang pimpinan
terhadap bawahannya adalah karyawan secara inheren tidak
menyukai kerja, karena karyawan tidak menyukai kerja , mereka
harus dipaksa, diawasi, atau diancam untuk mencapai tujuan.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Nurrahman (2014) yang menyatakan bahwa terdapat
hubungan yang positif antara pengawasan melekat dan disiplin kerja.
Selanjutnya konsisten juga dengan penelitian Utari (2015), yang
menyatakan bahwa pengawasan melekat berpengaruh positif dan
signifikan terhadap disiplin kerja karyawan. Hal ini berarti semakin
sering atau konsisten pengawasan melekat dilakukan pimpinan maka
semakin tinggi tingkat disiplin kerja karyawan.
65
4.6.2 Motivasi Kerja Terhadap Disiplin Kerja Karyawan
Hasil analisis regresi membuktikan bahwa secara parsial terdapat
pengaruh signifikan dari motivasi kerja terhadap disiplin kerja
karyawan. Motivasi kerja merupakan dorongan yang menjadi sebab
seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan, artinya karyawan
yang mempunyai motivasi kerja tinggi maka karyawan tersebut
dapat menjalankan tugasnya dengan disiplin kerja yang baik
sehingga kinerja pun akan tinggi sebaliknya ketika karyawan
memiliki motivasi kerja yang rendah maka rendah pula disiplin
kerjanya dan berdampak pada kinerjanya pun akan rendah.
Secara empiris komponen motivasi kerja terdiri atas perilaku
karyawan, usaha karyawan, dan kegigihan karyawan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hasil penelitian ini juga mendukung teori yang
menyatakan bahwa pemberian motivasi akan menciptakan
ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin kerja dan sikap loyal
karyawan terhadap perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan
motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan
mendukung prilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias
untuk mencapai hasil yang optimal. Hal demikian dapat
membuktikan bahwa motivasi memilliki pengaruh positif terhadap
disiplin kerja karyawan.
Dalam Bangun (2012, p.324), B.F. Skiner mengemukakan teori
penguatan (reinformencent theory) yaitu tingkah laku individu
(respon) terhadap situasi tertentu (rangsangan) merupakan penyebab
dari konsekuensi tertentu. Teori penguatan ini berkaitan dengan
pemberian hadiah. Sebagai contoh, orang akan mematuhi peraturan,
karena kalau taat pada peraturan makin meningkatkan prestasi
kerjanya karena tindakan atas itu adalah pemberian hadiah dalam
bentuk material maupun non material.
66
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Baskoro, dkk (2014) yang dalam penelitiannya menyatakan bahwa
motivasi kerja memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
disiplin kerja karyawan yang berdampak pada kinerja. Didukung
dengan teori Hasibuan (2014, p.146) menyatakan tujuan motivasi
kerja salah satunya adalah meningkatkan disiplin kerja karyawan.
Artinya semakin tinggi motivasi kerja maka semakin tinggi juga
disiplin kerja, dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan,
diharapkan perusahaan lebih memperhatikan hal-hal mengenai
motivasi kerja karyawan.
4.6.3 Pengawasan Melekat dan Motivasi Kerja terhadap Disiplin
Kerja Karyawan
Terdapat pengaruh signifikan dari pengawasan melekat dan motivasi
kerja terhadap disiplin kerja karyawan. Artinya, dengan adanya
pengawasan melekat dan motivasi kerja yang baik dapat
meningkatkan disiplin kerja karyawan. Pengawasan melekat efektif
merangsang kedisiplinan dan moral kerja karyawan. Karyawan
merasa mendapat perhatian, bimbingan, petunjuk, pengarahan dan
pengawasan dari atasannya. Begitupun pemberian motivasi kerja
secara langsung seperti pujian, penghargaan dan sebagainya dapat
mendorong karyawan agar mau bekerja dengan disiplin yang baik
sehingga tercipta suasana kerja yang tertib dan teratur dan tentunya
berdampak pada kinerja yang meningkat dan tercapainya tujuan
perusahaan.
Pernyataan Singodimedo dalam Sutrisno (2016, p.89) faktor yang
mempengaruhi disiplin kerja antara lain yaitu ada tidaknya
pengawasan pimpinan dan juga perhatian kepada karyawan. Hasil
dari penelitian ini juga konsiten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Wardani (2011) yang menyatakan bahwa pengawasan melekat
67
dan motivasi berpengaruh terhadap disiplin kerja. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa jika perusahaan ingin memiliki karyawan yang
disiplin kerjanya baik maka harus meningkatkan pengawasan serta
motivasi kerja kepada karyawannya.
69
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengawasan melekat (waskat) berpengaruh postitif terhadap disiplin kerja
karyawan bagian operasi di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) wilayah B
Divisi Regional IV Tanjung Karang.
2. Motivasi kerja berpengaruh positif terhadap disiplin kerja karyawan
bagian operasi di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) wilayah B Divisi
Regional IV Tanjung Karang.
3. Pengawasan melekat (waskat) dan motivasi kerja berpengaruh postitif
terhadap disiplin kerja karyawan bagian operasi di PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) wilayah B Divisi Regional IV Tanjung Karang.
5.2 Saran
Berdasarkan latar belakang dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
saran-saran yang dapat peneliti sampaikan adalah :
1. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional IV Tanjung Karang
sebaiknya meningkatkan pengawasan terhadap karyawannya, khususnya
karyawan bagian operasi wilayah B dengan melakukan pengawasan
melekat rutin dan terjadwal. Hal ini berarti pimpinan hadir di tempat
kerja untuk mengawasi pekerjaan karyawannya, sehingga dapat
mencegah atau meminimalisir tindakan indisipliner karyawan. Dan juga
dengan pengawasan melekat, jika ada karyawan yang mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya, pimpinan bisa langsung
memberikan petunjuk dan arahan.
70
2. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional IV Tanjungkarang
diharapkan untuk memperhatikan serta meningkatkan motivasi kerja
karyawan khususnya bagian operasi wilayah B dengan cara langsung
(direct) yang bersifat khusus seperti pujian, penghargaan, tunjangan dan
lainnya, agar kebutuhan serta kepuasan karyawan terpenuhi sehingga
terbentuk karyawan yang loyal dan disiplin kerjanya tinggi.
5.3 Penelitan di masa depan
1. Bagi pihak-pihak lain yang terkait untuk meneliti topik ini secara
mendalam, maka peneliti akan menyarankan agar peneliti selanjutnya
dapat meneliti lebih jauh mengenai lebih jauh mengenai faktor-faktor dan
intraksi lain yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan seperti kepuasan
kerja, tingkat stress, kompensasi dan lain-lain.
2. Dalam penelitian ini menggunakan teori-teori yang berkaitan dengan
sumber daya manusia, pengawasan melekat, motivasi kerja dan disiplin
kerja. Demi keberlangsungan kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin
meningkat diharapkan bagi peniliti selanjutnya dapat menggunakan
indikator lainnya
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga
Baskoro, dkk. 2014. Pengaruh Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan
Terhadap Disiplin Kerja Serta Dampaknya Pada Kinerja Karyawan (Studi
Kasus Pada PT. PLN (Persero) APD Semarang). Jurnal Program Sudi
Teknik Industri, Universitas Diponegoro
Darmajaya, IBI. 2017. Pedoman Penulisan Tugas Akhir Skripsi. Bandar
Lampung: IBI Darmajaya
Hafilah, Maxenta. 2013. Analisis Pengawasan Melekat Pimpinan Pada Pegawai
Di Biro Umum Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
Hasibuan, Malayu, S. P. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara
Mangkunegara, A. P. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mardiono, Dian. 2014. Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen STIESIA
Surabaya
Martanto, Apri. 2016. Pengaruh Kepuasan, Motivasi Kerja Dan Komitmen
Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Fakultas Ekonomi
Universitas PGRI Yogyakarta
Nurrahman, Arif. 2014. Hubungan Pengawasan Melekat Dengan Disiplin Kerja
Pegawai Di Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa
Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universita Mulawarman
Oktaviana, Meliana. 2014. Hubungan Pengawasan Meleat Dengan Kinerja
Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Kalimantan Timur. Jurnal Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universita Mulawarman
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantutatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sutrisno, Edy. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ke-9. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group
Utari, Khiki. 2015. Pengaruh Kepemimpinan dan Pengawasan Melekat Terhadap
Disiplin Kerja Pegawai Di Dinas Pertambangan Dan Energi Kabupaten
Kutai Timur. Jurnal Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Mulawarman
Lampiran 2
Uji Validitas Pengawasan Melekat (X1)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 TOTAL
P1 Pearson Correlation 1 .023 -.050 -.001 -.109 .202* .121 .049 .225
*
Sig. (1-tailed) .412 .314 .498 .146 .025 .121 .320 .014
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P2 Pearson Correlation .023 1 .422** .258
** .288
** .576
** .416
** .402
** .727
**
Sig. (1-tailed) .412 .000 .006 .002 .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P3 Pearson Correlation -.050 .422** 1 .268
** .445
** .297
** .705
** .237
* .710
**
Sig. (1-tailed) .314 .000 .004 .000 .002 .000 .010 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P4 Pearson Correlation -.001 .258** .268
** 1 .075 .208
* .228
* .202
* .455
**
Sig. (1-tailed) .498 .006 .004 .234 .022 .013 .025 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P5 Pearson Correlation -.109 .288** .445
** .075 1 .466
** .352
** .206
* .595
**
Sig. (1-tailed) .146 .002 .000 .234 .000 .000 .023 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P6 Pearson Correlation .202* .576
** .297
** .208
* .466
** 1 .442
** .255
** .731
**
Sig. (1-tailed) .025 .000 .002 .022 .000 .000 .006 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P7 Pearson Correlation .121 .416** .705
** .228
* .352
** .442
** 1 .274
** .743
**
Sig. (1-tailed) .121 .000 .000 .013 .000 .000 .004 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P8 Pearson Correlation .049 .402** .237
* .202
* .206
* .255
** .274
** 1 .553
**
Sig. (1-tailed) .320 .000 .010 .025 .023 .006 .004 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
TOTAL Pearson Correlation .225* .727
** .710
** .455
** .595
** .731
** .743
** .553
** 1
Sig. (1-tailed) .014 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Uji Validitas Motivasi Kerja (X2)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 TOTAL
P1 Pearson Correlation 1 .368** .401
** -.057 .091 .145 .494
** .493
** .743
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .291 .189 .080 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P2 Pearson Correlation .368** 1 .329
** -.052 -.051 .129 .182
* .329
** .556
**
Sig. (1-tailed) .000 .001 .307 .313 .106 .038 .001 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P3 Pearson Correlation .401** .329
** 1 -.043 .025 .226
* .403
** .373
** .687
**
Sig. (1-tailed) .000 .001 .339 .407 .014 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P4 Pearson Correlation -.057 -.052 -.043 1 .294** .047 -.002 -.027 .226
*
Sig. (1-tailed) .291 .307 .339 .002 .325 .491 .396 .014
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P5 Pearson Correlation .091 -.051 .025 .294** 1 -.051 .026 -.037 .281
**
Sig. (1-tailed) .189 .313 .407 .002 .310 .400 .362 .003
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P6 Pearson Correlation .145 .129 .226* .047 -.051 1 .150 .014 .397
**
Sig. (1-tailed) .080 .106 .014 .325 .310 .074 .448 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P7 Pearson Correlation .494** .182
* .403
** -.002 .026 .150 1 .236
* .602
**
Sig. (1-tailed) .000 .038 .000 .491 .400 .074 .011 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P8 Pearson Correlation .493** .329
** .373
** -.027 -.037 .014 .236
* 1 .604
**
Sig. (1-tailed) .000 .001 .000 .396 .362 .448 .011 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
TOTAL Pearson Correlation .743** .556
** .687
** .226
* .281
** .397
** .602
** .604
** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .014 .003 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
Uji Validitas Disiplin Kerja (Y)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 TOTAL
P1 Pearson Correlation 1 .408** .167 .185
* .286
** .118 .082 .018 .576
**
Sig. (1-tailed) .000 .053 .036 .002 .127 .216 .432 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P2 Pearson Correlation .408** 1 .020 .249
** .192
* .227
* -.020 .170
* .547
**
Sig. (1-tailed) .000 .425 .007 .031 .013 .424 .050 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P3 Pearson Correlation .167 .020 1 .120 .121 .153 .311** .186
* .525
**
Sig. (1-tailed) .053 .425 .124 .121 .069 .001 .036 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P4 Pearson Correlation .185* .249
** .120 1 .354
** .026 .000 .115 .507
**
Sig. (1-tailed) .036 .007 .124 .000 .402 .500 .134 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P5 Pearson Correlation .286** .192
* .121 .354
** 1 .106 -.074 .160 .531
**
Sig. (1-tailed) .002 .031 .121 .000 .154 .238 .061 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P6 Pearson Correlation .118 .227* .153 .026 .106 1 .180
* .092 .490
**
Sig. (1-tailed) .127 .013 .069 .402 .154 .041 .189 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P7 Pearson Correlation .082 -.020 .311** .000 -.074 .180
* 1 .090 .382
**
Sig. (1-tailed) .216 .424 .001 .500 .238 .041 .193 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
P8 Pearson Correlation .018 .170* .186
* .115 .160 .092 .090 1 .450
**
Sig. (1-tailed) .432 .050 .036 .134 .061 .189 .193 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
TOTAL Pearson Correlation .576** .547
** .525
** .507
** .531
** .490
** .382
** .450
** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
Lampiran 3
Hasil Uji Reliabilitas Pengawasan Melekat (X1)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 95 100.0
Excludeda 0 .0
Total 95 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.747 8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja (X2)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 95 100.0
Excludeda 0 .0
Total 95 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.624 8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Disiplin Kerja (Y)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 95 100.0
Excludeda 0 .0
Total 95 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.574 8
Lampiran 4
Tabulasi Data Responden Variabel Pengawasan Melekat (X1)
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 TOTAL
3 4 4 3 2 3 5 3 27
4 3 4 4 3 3 4 3 28
4 4 3 4 4 4 4 3 30
2 4 4 3 4 3 3 4 27
4 3 2 3 4 3 3 2 24
3 3 3 4 3 2 3 4 25
4 4 4 3 5 4 5 4 33
3 3 2 3 3 3 3 4 24
3 4 4 2 5 4 4 5 31
4 5 5 5 5 5 5 5 39
4 4 4 3 4 4 4 5 32
3 5 4 3 4 4 4 4 31
4 4 4 4 4 4 4 3 31
4 5 5 4 3 4 3 3 31
4 5 5 5 5 5 5 4 38
4 4 5 3 5 4 5 5 35
5 5 4 4 5 5 5 5 38
4 3 4 3 3 3 3 4 27
3 3 3 4 4 3 4 2 26
4 3 3 5 4 4 4 5 32
4 4 3 3 4 4 4 2 28
4 5 5 2 5 5 5 4 35
3 5 5 5 4 5 5 5 37
3 5 3 5 4 5 3 3 31
4 4 4 3 3 3 4 3 28
4 5 4 4 3 5 4 4 33
3 5 4 3 3 5 4 4 31
3 5 4 4 4 4 4 3 31
3 5 4 3 3 4 4 4 30
4 5 4 5 4 5 4 4 35
3 5 5 5 5 5 5 5 38
5 5 4 4 3 4 4 4 33
4 4 3 3 3 4 3 4 28
5 5 4 3 4 4 4 4 33
5 4 4 4 4 3 4 3 31
5 3 2 2 3 3 3 4 25
5 3 4 3 5 4 3 2 29
4 3 3 4 3 4 3 4 28
3 2 3 3 3 2 3 3 22
4 2 3 2 3 2 3 3 22
4 4 3 3 3 3 3 4 27
5 2 3 3 3 4 5 4 29
4 3 4 4 4 3 3 4 29
3 4 3 5 4 4 4 5 32
5 4 4 4 3 5 4 4 33
4 5 5 4 2 2 5 5 32
4 3 3 3 3 3 3 3 25
3 4 5 4 4 5 5 5 35
4 3 4 4 5 4 4 5 33
5 3 4 3 5 4 4 5 33
5 3 4 5 3 4 4 3 31
4 3 5 5 4 2 5 5 33
5 5 4 3 4 4 4 3 32
3 5 4 4 4 4 4 3 31
4 4 5 3 5 4 5 4 34
3 5 5 5 4 5 5 3 35
3 3 5 5 4 3 4 3 30
3 4 5 3 5 4 5 4 33
3 4 5 4 4 4 4 4 32
4 3 4 4 3 4 4 4 30
3 2 1 3 4 2 1 5 21
4 4 2 3 3 2 2 4 24
5 4 4 4 3 4 4 3 31
4 5 5 5 2 2 5 5 33
3 4 4 3 4 4 4 4 30
4 4 4 5 4 4 4 4 33
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 4 5 3 4 4 4 32
2 2 2 4 2 2 2 2 18
4 4 4 4 5 5 4 4 34
5 3 3 5 3 3 3 3 28
5 4 4 3 2 4 4 4 30
5 4 1 4 1 3 2 4 24
3 3 3 4 4 4 3 3 27
5 2 4 3 3 4 4 2 27
3 3 3 4 2 2 3 3 23
4 3 3 4 2 2 3 3 24
3 4 3 5 4 3 4 4 30
4 1 4 3 2 2 5 1 22
5 2 3 3 3 4 4 2 26
4 2 1 3 2 4 2 2 20
5 5 2 4 1 5 5 5 32
4 3 3 3 3 3 3 4 26
5 4 3 5 3 5 3 5 33
5 5 3 4 4 4 3 3 31
4 3 3 4 5 5 5 3 32
3 5 3 3 5 5 4 3 31
3 4 5 4 5 4 3 3 31
4 3 3 3 3 4 3 4 27
3 2 3 3 3 2 3 3 22
4 3 3 4 3 4 3 4 28
3 2 4 4 3 2 3 3 24
3 3 5 4 4 3 4 3 29
5 4 5 5 5 4 5 4 37
4 3 4 4 2 3 4 4 28
Tabulasi Data Responden Variabel Motivasi Kerja (X2)
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 TOTAL
3 5 5 4 3 4 4 3 31
5 5 4 4 4 4 5 4 35
4 4 5 3 4 3 4 4 31
3 4 3 4 4 5 5 3 31
3 2 2 3 3 3 4 3 23
4 3 5 4 4 4 4 4 32
5 5 5 3 4 3 5 5 35
4 5 4 3 3 3 4 4 30
3 3 3 4 2 3 2 4 24
5 4 4 4 5 4 4 4 34
4 4 4 3 3 3 4 4 29
5 5 4 3 4 4 3 5 33
5 5 5 4 3 4 5 5 36
4 4 3 4 2 4 5 4 30
5 4 5 4 4 4 5 5 36
3 4 3 5 5 3 3 3 29
3 3 3 4 4 4 3 3 27
4 3 2 3 4 3 5 3 27
4 4 3 3 3 4 3 4 28
3 2 4 4 4 3 4 4 28
5 4 3 4 4 3 3 5 31
3 5 4 3 3 3 3 4 28
3 3 4 3 4 5 4 3 29
4 3 4 4 4 5 4 4 32
4 4 3 4 3 4 4 4 30
3 3 4 4 5 4 4 3 30
4 4 4 4 3 4 4 4 31
4 5 5 3 4 3 5 3 32
3 3 4 4 4 3 4 3 28
2 3 4 3 3 5 3 3 26
4 4 4 4 4 4 4 4 32
3 4 4 4 4 4 3 3 29
3 3 2 5 4 3 3 3 26
5 5 4 5 5 3 4 3 34
3 3 4 5 5 4 4 3 31
3 3 3 4 4 2 3 3 25
3 3 3 4 3 3 4 3 26
3 4 4 3 3 4 4 3 28
4 3 4 4 3 3 4 4 29
2 4 2 4 3 2 3 4 24
3 4 3 5 5 3 3 4 30
2 4 2 4 4 4 3 2 25
3 4 3 5 4 3 4 3 29
4 5 2 4 3 4 3 2 27
3 4 3 5 4 5 3 4 31
5 4 4 5 4 4 5 5 36
4 4 5 4 3 4 4 4 32
3 3 3 4 5 4 4 3 29
4 4 5 4 3 3 4 4 31
2 5 3 3 3 3 4 4 27
3 3 4 5 5 5 3 3 31
3 3 4 4 4 3 4 3 28
5 5 5 4 3 4 4 5 35
5 5 5 4 4 5 4 5 37
3 3 3 5 3 5 4 3 29
5 4 5 4 4 5 5 5 37
5 4 3 4 5 3 4 5 33
5 4 3 4 3 3 4 5 31
4 5 4 4 4 4 5 4 34
5 4 5 3 4 4 4 4 33
5 5 4 4 4 3 4 4 33
5 4 3 4 3 4 4 4 31
3 5 4 4 4 4 4 2 30
2 4 2 4 5 2 2 4 25
5 4 4 5 3 4 4 3 32
5 5 5 5 5 2 5 5 37
4 4 4 5 4 4 4 4 33
4 4 4 4 5 4 4 4 33
5 5 5 4 4 5 5 5 38
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 3 3 5 5 3 4 4 31
2 2 2 4 3 3 3 2 21
4 3 3 4 4 5 5 4 32
4 3 3 5 4 3 3 4 29
3 4 5 3 3 3 3 3 27
4 5 4 3 3 5 3 4 31
3 4 3 4 4 3 4 3 28
5 3 4 3 5 4 3 3 30
4 4 4 5 3 4 4 4 32
4 3 2 2 3 3 4 5 26
4 3 4 4 3 4 3 4 29
5 4 3 4 4 3 4 3 30
3 4 5 5 3 5 4 3 32
2 4 3 5 5 4 3 4 30
3 4 2 3 4 4 2 3 25
4 3 4 3 4 3 4 2 27
3 4 5 4 4 3 4 5 32
2 2 4 4 4 2 3 4 25
3 4 5 4 3 4 3 5 31
3 5 4 4 3 4 3 5 31
4 3 4 4 4 3 4 2 28
5 4 4 3 4 5 4 4 33
4 5 4 4 5 4 3 4 33
2 4 2 4 3 4 3 2 24
4 4 3 4 4 4 3 3 29
Tabulasi Data Responden Variabel Disiplin Kerja (Y)
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 TOTAL
5 4 5 4 4 3 4 3 32
4 4 5 4 4 5 5 5 36
2 2 5 2 2 2 4 4 23
4 5 3 4 4 5 5 3 33
3 3 2 3 3 3 4 2 23
4 4 5 4 4 4 4 4 33
4 4 5 3 4 3 5 5 33
3 4 4 3 4 3 4 4 29
4 3 3 4 3 2 4 3 26
3 4 4 4 5 5 4 5 34
3 4 4 3 4 3 4 4 29
3 4 3 4 4 3 4 5 30
4 3 5 4 3 4 5 5 33
3 4 4 4 2 4 5 4 30
4 3 5 4 4 5 5 5 35
2 3 4 5 5 3 3 3 28
3 3 3 4 4 4 4 3 28
3 3 2 3 5 3 4 3 26
3 4 3 4 4 4 3 4 29
3 4 4 4 3 5 4 4 31
3 5 3 4 3 3 4 5 30
5 4 4 3 3 2 4 3 28
5 5 4 3 4 5 4 3 33
3 3 4 4 4 5 3 4 30
4 3 3 4 3 3 4 4 28
5 4 4 3 5 4 4 3 32
4 4 4 3 3 3 4 5 30
5 4 5 3 3 4 5 4 33
5 4 4 4 5 3 4 3 32
3 4 4 3 3 5 3 3 28
4 5 4 5 4 5 4 4 35
5 4 4 4 4 4 3 3 31
5 4 2 5 4 3 3 3 29
5 5 4 5 5 3 3 5 35
4 5 4 5 4 4 4 3 33
5 4 3 5 5 2 2 3 29
2 3 3 4 3 3 4 3 25
4 4 4 3 3 4 4 3 29
4 3 4 4 3 3 3 4 28
5 4 2 4 3 2 3 4 27
5 4 3 5 5 3 3 4 32
5 5 4 4 4 3 4 5 34
5 4 5 3 5 4 5 4 35
5 5 5 5 4 5 5 4 38
4 4 3 4 5 4 3 5 32
5 4 4 4 3 4 4 4 32
2 3 4 3 4 3 4 4 27
4 4 3 4 3 4 5 3 30
4 4 5 5 4 4 4 3 33
5 3 4 5 5 3 4 5 34
5 4 3 4 5 5 3 4 33
5 4 4 5 4 5 5 4 36
4 3 4 3 4 3 5 4 30
3 3 4 4 4 4 4 4 30
4 4 3 3 5 3 3 5 30
5 3 4 3 4 5 5 3 32
4 4 3 3 4 5 4 4 31
5 4 5 3 4 3 4 3 31
5 4 3 4 4 4 5 4 33
3 4 4 3 3 4 4 4 29
4 4 3 4 4 3 4 4 30
4 4 5 5 4 3 5 3 33
5 5 5 4 4 4 4 4 35
4 5 4 3 4 5 4 5 34
4 5 3 4 5 3 5 4 33
5 5 4 5 5 5 5 5 39
4 4 5 4 4 5 3 5 34
4 3 3 2 4 5 5 4 30
5 4 4 4 5 4 4 4 34
5 5 4 5 4 4 5 5 37
5 4 5 5 5 5 5 5 39
4 3 5 5 4 3 5 4 33
4 3 4 3 4 4 3 4 29
4 4 4 5 5 4 4 5 35
5 4 3 3 3 3 3 4 28
4 2 4 4 3 4 5 3 29
5 5 4 3 4 4 5 4 34
3 4 3 4 3 5 3 4 29
3 3 5 5 5 3 4 5 33
3 4 3 4 2 3 4 5 28
4 5 4 5 4 3 3 3 31
4 5 5 4 4 4 3 3 32
4 3 5 5 5 3 5 4 34
5 5 4 5 5 5 3 4 36
4 4 3 4 3 4 4 3 29
4 4 3 3 3 4 3 4 28
5 5 4 3 4 3 4 5 33
4 4 3 4 3 4 5 3 30
3 4 3 5 4 3 4 5 31
3 3 4 3 4 3 4 2 26
2 4 2 3 4 4 4 4 27
4 3 3 2 3 4 3 4 26
5 4 3 4 4 5 4 3 32
4 4 4 4 4 3 4 5 32
4 3 4 3 4 4 3 4 29
Lampiran 5
Deskriptif Data Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 95 100.0 100.0 100.0
Deskriptif Data Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SMA 79 83.2 83.2 83.2
D3 7 7.4 7.4 90.5
S1 9 9.5 9.5 100.0
Total 95 100.0 100.0
Deskriptif Data Berdasarkan Usia
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid <25 39 41.1 41.1 41.1
26-35 45 47.4 47.4 88.4
36-45 11 11.6 11.6 100.0
Total 95 100.0 100.0
Lampiran 6
Deskriptif Jawaban Responden Variabel Pengawasan Melekat (X1)
P1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 2.1 2.1 2.1
3 30 31.6 31.6 33.7
4 41 43.2 43.2 76.8
5 22 23.2 23.2 100.0
Total 95 100.0 100.0
P2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 1.1 1.1 1.1
2 10 10.5 10.5 11.6
3 28 29.5 29.5 41.1
4 31 32.6 32.6 73.7
5 25 26.3 26.3 100.0
Total 95 100.0 100.0
P3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 3 3.2 3.2 3.2
2 6 6.3 6.3 9.5
3 28 29.5 29.5 38.9
4 38 40.0 40.0 78.9
5 20 21.1 21.1 100.0
Total 95 100.0 100.0
P4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 4.2 4.2 4.2
3 36 37.9 37.9 42.1
4 35 36.8 36.8 78.9
5 20 21.1 21.1 100.0
Total 95 100.0 100.0
P5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 2 2.1 2.1 2.1
2 10 10.5 10.5 12.6
3 33 34.7 34.7 47.4
4 31 32.6 32.6 80.0
5 19 20.0 20.0 100.0
Total 95 100.0 100.0
P6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 14 14.7 14.7 14.7
3 20 21.1 21.1 35.8
4 42 44.2 44.2 80.0
5 19 20.0 20.0 100.0
Total 95 100.0 100.0
P7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 1.1 1.1 1.1
2 4 4.2 4.2 5.3
3 28 29.5 29.5 34.7
4 40 42.1 42.1 76.8
5 22 23.2 23.2 100.0
Total 95 100.0 100.0
P8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 1.1 1.1 1.1
2 8 8.4 8.4 9.5
3 29 30.5 30.5 40.0
4 38 40.0 40.0 80.0
5 19 20.0 20.0 100.0
Total 95 100.0 100.0
Deskriptif Jawaban Responden Variabel Motivasi Kerja (X2)
P1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 9 9.5 9.5 9.5
3 32 33.7 33.7 43.2
4 31 32.6 32.6 75.8
5 23 24.2 24.2 100.0
Total 95 100.0 100.0
P2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 4.2 4.2 4.2
3 26 27.4 27.4 31.6
4 44 46.3 46.3 77.9
5 21 22.1 22.1 100.0
Total 95 100.0 100.0
P3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 11 11.6 11.6 11.6
3 26 27.4 27.4 38.9
4 39 41.1 41.1 80.0
5 19 20.0 20.0 100.0
Total 95 100.0 100.0
P4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 1.1 1.1 1.1
3 21 22.1 22.1 23.2
4 55 57.9 57.9 81.1
5 18 18.9 18.9 100.0
Total 95 100.0 100.0
P5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 2.1 2.1 2.1
3 33 34.7 34.7 36.8
4 44 46.3 46.3 83.2
5 16 16.8 16.8 100.0
Total 95 100.0 100.0
P6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 5 5.3 5.3 5.3
3 35 36.8 36.8 42.1
4 41 43.2 43.2 85.3
5 14 14.7 14.7 100.0
Total 95 100.0 100.0
P7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 3 3.2 3.2 3.2
3 29 30.5 30.5 33.7
4 49 51.6 51.6 85.3
5 14 14.7 14.7 100.0
Total 95 100.0 100.0
P8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 7 7.4 7.4 7.4
3 31 32.6 32.6 40.0
4 40 42.1 42.1 82.1
5 17 17.9 17.9 100.0
Total 95 100.0 100.0
Deskriptif Jawaban Responden Variabel Disiplin Kerja (Y)
P1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 5 5.3 5.3 5.3
3 20 21.1 21.1 26.3
4 38 40.0 40.0 66.3
5 32 33.7 33.7 100.0
Total 95 100.0 100.0
P2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 2.1 2.1 2.1
3 24 25.3 25.3 27.4
4 51 53.7 53.7 81.1
5 18 18.9 18.9 100.0
Total 95 100.0 100.0
P3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 5 5.3 5.3 5.3
3 28 29.5 29.5 34.7
4 42 44.2 44.2 78.9
5 20 21.1 21.1 100.0
Total 95 100.0 100.0
P4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 3 3.2 3.2 3.2
3 29 30.5 30.5 33.7
4 41 43.2 43.2 76.8
5 22 23.2 23.2 100.0
Total 95 100.0 100.0
P5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 3 3.2 3.2 3.2
3 24 25.3 25.3 28.4
4 47 49.5 49.5 77.9
5 21 22.1 22.1 100.0
Total 95 100.0 100.0
P6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 5 5.3 5.3 5.3
3 36 37.9 37.9 43.2
4 32 33.7 33.7 76.8
5 22 23.2 23.2 100.0
Total 95 100.0 100.0
P7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 1 1.1 1.1 1.1
3 23 24.2 24.2 25.3
4 46 48.4 48.4 73.7
5 25 26.3 26.3 100.0
Total 95 100.0 100.0
P8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 2.1 2.1 2.1
3 28 29.5 29.5 31.6
4 41 43.2 43.2 74.7
5 24 25.3 25.3 100.0
Total 95 100.0 100.0
Lampiran 8
Hasil Uji Linieritas Pengawasan Melekat (X1) dan Disiplin Kerja (Y)
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Disiplin_Kerja_Y *
Waskat_X1
Between
Groups
(Combined) 233.139 20 11.657 1.160 .313
Linearity 75.364 1 75.364 7.501 .008
Deviation
from Linearity 157.775 19 8.304 .826 .670
Within Groups 743.492 74 10.047
Total 976.632 94
Hasil Uji Linieritas Motivasi Kerja (X2) dan Disiplin Kerja (Y)
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Disiplin_Kerja_Y *
Motivasi_Kerja_X2
Between
Groups
(Combined) 255.512 16 15.970 1.727 .059
Linearity 116.843 1 116.843 12.638 .001
Deviation
from Linearity 138.669 15 9.245 1.000 .464
Within Groups 721.119 78 9.245
Total 976.632 94
Lampiran 7
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95.0%
Confidence
Interval for B Correlations
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
Zero
-
order
Parti
al Part
Tolera
nce VIF
1 (Constant) 16.138 3.289 4.907 .000 9.606 22.671
Waskat_X1 .188 .068 .258 2.742 .007 .052 .324 .278 .275 .258 .997 1.003
Motivasi_Kerja
_X2 .312 .089 .331 3.510 .001 .136 .489 .346 .344 .330 .997 1.003
a. Dependent Variable: Disiplin_Kerja_Y
Lampiran 9
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .431a .186 .168 2.939
a. Predictors: (Constant), Waskat_X1, Motivasi_Kerja_X2
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 16.138 3.289 4.907 .000
Motivasi_Kerja_X2 .312 .089 .331 3.510 .001
Waskat_X1 .188 .068 .258 2.742 .007
a. Dependent Variable: Disiplin_Kerja_Y
Lampiran 10
Hasil Uji Regresi Pengawasan Melekat (X1) dan Disiplin Kerja (Y)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 25.139 2.182 11.522 .000
Waskat_X1 .202 .072 .278 2.789 .006
a. Dependent Variable: Disiplin_Kerja_Y
Hasil Uji Regresi Motivasi Kerja (X2) dan Disiplin Kerja (Y)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 21.305 2.789 7.639 .000
Motivasi_Kerja_X2 .327 .092 .346 3.555 .001
a. Dependent Variable: Disiplin_Kerja_Y
Lampiran 11
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 16.138 3.289 4.907 .000
Motivasi_Kerja_X2 .312 .089 .331 3.510 .001
Waskat_X1 .188 .068 .258 2.742 .007
a. Dependent Variable: Disiplin_Kerja_Y
Lampiran 12
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 181.821 2 90.911 10.523 .000b
Residual 794.810 92 8.639
Total 976.632 94
a. Dependent Variable: Disiplin_Kerja_Y
b. Predictors: (Constant), Waskat_X1, Motivasi_Kerja_X2
Lampiran 13
Tabel t
Pr
df
0.25
0.50
0.10
0.20
0.05
0.10
0.025
0.050
0.01
0.02
0.005
0.010
0.001
0.002 1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884
2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005
36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262
37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733
73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567
74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663
80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526
81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392
82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262
83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135
84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011
85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890
86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772
87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657
88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544
89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434
90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327
91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222
92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119
93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019
94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921
95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825
96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731
97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639
98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549
99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460
100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374
Lampiran 14
Tabel F
df untuk
penyebut
(N2)
df untuk pembilang (N1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30
23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25
25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24
26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20
28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19
29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16
31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15
32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14
33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12
35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11
36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11
37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10
38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09
39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08
40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08
41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07
42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06
43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06
44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05
45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05
46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04
47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04
48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03
49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03
50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03
51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02
52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02
53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01
54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01
55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01
56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00
57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00
58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00
59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00
60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99
61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99
62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99
63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98
64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98
65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98
66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98
67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98
68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97
69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97
70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97
71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97
72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96
73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96
74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96
75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96
76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96
77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96
78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95
79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95
80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95
81 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95
82 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95
83 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95
84 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95
85 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94
86 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94
87 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94
88 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94
89 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94
90 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94
91 3.95 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94
92 3.94 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94
93 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93
94 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93
95 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93
96 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93
97 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93
Lampiran 1
INFORMATICS & BUSINESS INSTITUTE DARMAJAYA
Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No. 93 Bandar Lampung
Telp. (0721) 787214 Fax. (0721) 700261
KUESIONER
Pengawasan Melekat (Waskat) dan Motivasi Kerja Pada Disiplin Kerja
Karyawan Bagian Operasi di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Wilayah B
Divisi Regional IV Tanjungkarang
Identitas Peneliti
Peneliti : Aditya Kurniawan
Npm : 1312110335
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi IBI DARMAJAYA
Email : [email protected]
Pembimbing : Anggalia Wibasuri, S.Kom.,M.M
Kepada Yth :
Bapak/Ibu/Saudara/i Karyawan
PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir pada pendidikan strata satu,
dengan judul Pengawasan Melekat (Waskat) dan Motivasi Kerja Pada
Disiplin Kerja Karyawan Bagian Operasi di PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Wilayah B Divisi Regional IV Tanjungkarang, demi terlaksananya
penelitian ini maka saya sangat mengharapkan kesediaan bapak/ibu/saudara/i
untuk mengisi kuesioner ini dengan sebenarnya. Dalam pengisian kuesioner ini
bapak/ibu/saudara/i hanya mengisi salah satu dari lima kategori jawaban yang
telah disediakan dengan memberi tanda ceklis (√ ) pada jawaban yang dianggap
tepat. Atas ketersediaan, dukungan dan kerjasama yang baik saya ucapkan
terimakasih.
Bandar Lampung,....../....../......
Peneliti
Aditya Kurniawan
Npm. 1312110335
IDENTITAS RESPONDEN
Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda ceklis (√ ) pada kotak yang
disediakan
1. Jenis Kelamin : Pria Wanita
2. Usia : < 25 th 25 -35th 36 - 45th
46 - 55 th > 55 th
3. Tingkat Pendidikan : SMA/Sederajat Diploma
S1
PETUNJUK PENGISIAN :
Pengisian daftar pertanyaan. Pertanyaan ini dilakukan dengan jawaban yang
paling sesuai dengan persepsi Bapak/Ibu terhadap survey “Pengawasan Melekat
(Waskat) dan Motivasi Kerja Pada Disiplin Kerja Karyawan Bagian Operasi
di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Wilayah B Divisi Regional IV
Tanjungkarang”
Berikan tanda ceklis (√ ) pada kolom penelitian yang sesuai dengan pilihan anda.
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
1. Pengawasan Melekat (X1)
No Pernyataan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
Sosialisasi Pengawasan Melekat
1
Setiap petugas pelaksanaan harus mengetahui
secara jelas wewenang dalam mengambil
keputusan atau tindakan
2 Setiap tugas dan tanggung jawab harus
diuraikan dan didefinisikan secara jelas
Pelaksanaan Pengawasan Melekat
3 Pengawasan melekat dilakukan untuk
membimbing atau membatasi suatu tindakan
4
Kebijakan berkaitan dengan prosedur kerja
mudah dimengerti oleh semua pihak yang
berkepentingan
Pemeriksaan Pengawasan Melekat
5
Pemeriksaan atau pemantauan terhadap
pelaksanaan setiap program yang telah
direncanakan agar tujuan dapat tercapai
6
Hasil pengawasan bersifat objektif dilakukan
oleh pelaksana pengawasan dalam hal ini
pimpinan unit kerja.
Evaluasi dan Tindak Lanjut Pengawasan Melekat
7
kegiatan pembinaan dan bimbingan dalam
rangka memperbaiki kesalahan atau
penyimpangan yang ditujukan untuk
meningkatkan disiplin kerja pegawai
8
Pembinaan dan bimbingan dilakukan secara
terus menerus sehingga dapat membentuk
perilaku atau sikap kerja yang positif.
2. Kuesioner Motivasi Kerja (X2)
No Pernyataan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
Dorongan mencapai tujuan
1
Pujian atau penghargaan membuat karyawan
terdorong untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan sempurna
2 Pengakuan dari perusahaaan membuat
karyawan lebih giat bekerja
Semangat kerja
3 Karyawan bersemangat untuk bekerja lebih
cerdas dan bekerja lebih keras
4 Pekerjaan harus diselesaikan dengan lebih
baik dan sesuai aturan
Inisiatif dan kreatifitas
5
Karyawan memiliki ketrampilan yang
memadai dalam melaksanakan tugas yang
telah menjadi tanggung jawabnya.
6
Karyawan mempunyai pengalaman dan
wawasan yang luas tentang tugas yang
menjadi tanggung jawabnya.
Rasa tanggung jawab
7
Dalam menjalankan pekerjaan para
karyawan selalu berusaha untuk bertindak
disiplin
8 karyawan bertanggung jawab untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan
3. Kuesioner Disiplin Kerja (Y)
No Pernyataan
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
Ketepatan waktu.
1 Karyawan menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan
2 Karyawan bekerja sesuai dengan jam kerja
yang telah ditetapkan
Menggunakan peralatan kantor dengan baik.
3 Menjaga dan merawat peralatan kerja salah
satu tugas karyawan
4
Berhati-hati dalam menggunakan peralatan
kantor sehinga peralatan kantor dapat
terhindar dari kerusakan.
Tanggung jawab yang tinggi.
5
Karyawan dapat menyelesaikan tugas yang
di bebankan kepadanya sesuai dengan
prosedur
6 Karyawan mampu mempertanggung
jawabkan setiap hasil kerjanya
Ketaatan terhadap aturan kantor.
7 Karyawan memahami peraturan kerja yang
telah ditetapkan
8
Karyawan menyelesakan pekerjaan dengan
cara yang sesuai dengan peraturan yang
berlaku