pengaruh pelatihan kerja dan motivasi kerja …

14
i PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT. FUKOKU TOKAI RABBER INDONESIA JABABEKA 2 PRODUKSI OTOMOTIF Desi Ratna Sari 1), Suryanti 2) Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa [email protected] 1 : [email protected] 2 ABSTRAK Oleh penelitian terdahulu peneliti berusaha untuk membuktikan keterkaitan antara hasil penelitian terdahulu di dengan objek penelitian yang akan dilakukan khususkan pada PT. Fukoku Tokai Rubber Indonesia sebagai objek, maka perlu diadakan kajian tentang pengaruh faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan Dilatarbelakangi, agar tercapai tingkat produktivitas yang sesuai harapan. Perumusan Masalah yang akan di bahas adalah untuk mengetahui Apakah ada pengaruh antar variabel dengan menggunakan hubungan antar variabel Model ganda dua variabel bebas dan satu variabel terikat yaitu variabel bebas pelatihan kerja (x1) dan motivasi kerja (x2) serta variabel terikat produktivitas kerja (y) karyawan pada PT. Fukoku Tokai Rubber Indonesia. Metodologi yang dipakai adalah penelitian kuantitatif yang berisi tentang Jenis penelitian, Tempat dan waktu penelitian, kerangka pemikiran konsep, Populasi dan sample, Metode pengumpulan data dan metode analisa data yang menggunakan metode regresi linier berganda.yang di oleh dengan menggunakan SPSS 22. Kesimpulan dari hasil penelitian ini pertama : membuktikan terdapat pengaruh antara pelatihan dan motivasi terhadap produktivitas karyawan. Kedua : membuktikan tidak terdapat pengaruh antara kerja terhadap produktivitas karyawan. Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi Kerja, Produktivitas Kerja

Upload: others

Post on 25-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA …

i

PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PT.

FUKOKU TOKAI RABBER INDONESIA JABABEKA 2

PRODUKSI OTOMOTIF

Desi Ratna Sari 1),

Suryanti 2)

Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa

[email protected]: [email protected]

2

ABSTRAK

Oleh penelitian terdahulu peneliti berusaha untuk membuktikan keterkaitan

antara hasil penelitian terdahulu di dengan objek penelitian yang akan dilakukan

khususkan pada PT. Fukoku Tokai Rubber Indonesia sebagai objek, maka perlu

diadakan kajian tentang pengaruh faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas

karyawan Dilatarbelakangi, agar tercapai tingkat produktivitas yang sesuai harapan.

Perumusan Masalah yang akan di bahas adalah untuk mengetahui Apakah ada

pengaruh antar variabel dengan menggunakan hubungan antar variabel Model ganda

dua variabel bebas dan satu variabel terikat yaitu variabel bebas pelatihan kerja (x1)

dan motivasi kerja (x2) serta variabel terikat produktivitas kerja (y) karyawan pada

PT. Fukoku Tokai Rubber Indonesia.

Metodologi yang dipakai adalah penelitian kuantitatif yang berisi tentang

Jenis penelitian, Tempat dan waktu penelitian, kerangka pemikiran konsep, Populasi

dan sample, Metode pengumpulan data dan metode analisa data yang menggunakan

metode regresi linier berganda.yang di oleh dengan menggunakan SPSS 22.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini pertama : membuktikan terdapat pengaruh antara

pelatihan dan motivasi terhadap produktivitas karyawan. Kedua : membuktikan tidak

terdapat pengaruh antara kerja terhadap produktivitas karyawan.

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi Kerja, Produktivitas Kerja

Page 2: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA …

2

PENDAHULUAN

Suatu perusahaan dalam

melaksanakan kegiatannya, baik perusahaan

bergerak dibidang industri, perdagangan

maupun jasa akan berusaha yang untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu

bahwa keberhasilan berbagai aktivitas

didalam perusahaan dalam mencapai tujuan

bukan hanya tergantung pada keunggulan

teknologi, dana operasi yang tersedia, sarana

ataupun prasarana yang dimiliki, melainkan

juga tergantung pada aspek sumber daya

manusia.

Faktor sumber daya manusia ini

merupakan elemen yang harus diperhatikan

oleh perusahaan, terutama bila mengingat

bahwa era perdagangan bebas akan segera

dimulai, dimana iklim kompetisi yang

dihadapi akan sangat berbeda. Hal ini

memaksa setiap perusahaan harus dapat

bekerja dengan lebih efisien, efektif dan

produktif. Tingkat kompetisi yang tinggi

akan memacu tiap perusahaan untuk dapat

mempertahankan kelangsungan hidupnya

dengan memberikan perhatianpada aspek

sumber daya manusia.

Jadi manusia dapat dipandang

sebagai faktor penentu karenaditangan

manusialah segala inovasi akan direalisir

dalam upaya mewujudkan tujuan

perusahaan. Dengan semakin

berkembangnya dunia industri dan

teknologi, dan juga meningkatnya daya

saing dibeberapa sektor industri baik dalam

produk yang dihasilkan maupun daya saing

yang lain menjaga keberlangsungan dan

kemajuan perusahaan itu sendiri.

Pada penelitian ini peneliti berusaha untuk

membuktikan keterkaitan antara hasil

penelitian dahulu di atas dengan objek

penelitian yang akan dilakukan khusus pada

PT. Fukoku Tokai Rubber Indonesia

berdasarkan uraian diatas, maka perlu

diadakan kajian tentang pengaruh faktor-

faktor yang mempengaruhi produktivitas

karyawan seperti: Bukti langsung (tangible),

keandalan (reliability), daya tanggap

(responsiveness), pelatihan kerja (training)

dan Motivasi Kerja (Motivate) dalam

memenuhi target . Oleh karena itu, agar

tercapai tingkat sesuai yang diharapkan oleh

PT. Fukoku Tokai Rubber Indonesia, maka

perlu dilakukan penelitian tentang : ”

Pengaruh Pelatihan Kerja dan Motivasi

Kerja terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan di PT. Fukoku Tokai Rubber

Indonesia.”

TINJAUAN PUSTAKA

1 Pengertian Pelatihan

Karyawan professional seolah menjadi

dambaan bagi setiap perusahaan,dimana

karyawan faktor yang berperan penting

dalam perusahaan. Melalui pelatihan

diharapkan karyawan bisa memenuhi

standar ideal yang ditentukan oleh

perusahaan dengan potensi yang dimiliki

seorang karyawan baik ketrampilan,

pengetahuan maupun sikap yang dapat

ditingkatkan pada saat pelatihan.

Menurut Sedarmayanti (2013: 164)

menyatakan bahwa pelatihan bagian dari

pendidikan menyangkut proses belajar untuk

memperoleh dan meningkatkan

keterampilan diluar system pendidikan yang

berlaku, dalam waktu yang relative singkat

Page 3: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA …

3

dan dengan metode yang lebih

mengutamakan praktek dari pada teori. Dari

pengertian diatas tentang pelatihan, maka

penulis merangkum bahwa pelatihan

pendidikan untuk mempelajari pengetahuan

dan meningkatkan kemampuan teknis

karyawan di dalam pekerjaannya yang

sekarang atau pekerjaan yang akan

dijabatnya segera dengan prosedur yang

sistematis dalam jangka waktu yang singkat

dan lebih mengutamakan praktek dari pada

teori.

INDIKATOR PELATIHAN

2 Indikator Pelatihan

Berdasarkan definisi pelatihan yang

diungkapkan oleh Sedarmayanti (2013:164)

maka indikator pelatihan sebagai berikut :

1 .Pendidikan

Pendidikan usaha untuk menyiapkan peserta

didik melalui sesuai bimbingan pengajaran,

dan latihan bagi perannya dimasa yang akan

datang.

2 .Prosedur Sistematis

Cara kerja (menjalankan) dengan cara yang

teratur dan baik- baik. Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2012: 667-804)

3 .Keterampilan teknis

Kecakapan untuk menyelesaikan tugas

secara teknik (pengetahuan dan kepanduan

membuat sesuatu yang berkenaan dengan

keterampilan). Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2012: 68-854)

4..Mempelajari pengetahuan

Mempelajari ilmu (pengetahuan tentang

suatu bidang yang disusun sesuai menurut

metode-metode tertentu). Kamus Besar

Bahasa Indonesia (2012: 650)

5 .Mengutamakan praktek dari pada teori

Mengutamakan cara melakukan apa yang

tersebut dalam pendapat yang dikemukakan

sebagai suatu keterangan mengenai suatu

peristiwa. Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2012: 651- 867)

Faktor-faktor yang mempengaruhi

pelatihan

Faktor-faktor yang mempengaruhi

pelatihan menurut Marwansyah (2014: 156)

antara lain :

1.Dukungan Manajemen puncak

2.Komitmen para spesialis dan generalis

dalam pengelolaan SDM Perkembangan

teknologI Kompleksitas organisasi

3.Gaya belajar

4.Produktivitas fungsi-fungsi menejemen

SDM lainnya.

4 Sasaran pelatihan

Sasaran pelatihan dan pengembangan SDM

menurut Edy Sutrisno (2009: 69) sebagai

berikut:

1. Meningkatkan Produktivitas.

Pelatihan dapat meningkatkan performance

kerja pada posisi jabatan yang sekarang.

Kalau level of performance-

nyanaik/meningkat, maka berakibat

peningkatan pada .

2 ..Meningkatkan Mutu Kerja

3,.Peningkatan baik kualitas maupun

kuantitas. Tenaga kerja yang

berpengetahuan jelas akan lebih baik dan

akan lebih sedikit berbuat kesalahan dalam

organisasi.

4. Meningkatkan ketepatan dalam

perencanaan SDM Pelatihan yang baik bisa

mempersiapkan tenaga kerja untuk

keperluan dimasa yang akan datang. Apabila

ada lowongan- lowongan, maka akan secara

mudah diisi oleh tenaga-tenaga dari dalam

perusahaan.

5. Meningkatkan moral kerja Apabila

perusahaan menyelenggarakan program

pelatihan yang tepat, maka iklim dan

suasana organisasi pada umumnya akan

menjadi lebih baik. Dengan iklim kerja yang

Page 4: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA …

4

sehat, maka moral kerja juga akan

meningkat.

6 .Menjaga kesehatan dan keselamatan

Suatu pelatihan yang tepat dapat membantu

menghindari timbulnya kecelakaan-

kecalakaan akibat kerja. Selain dari pada itu

lingkungan kerja akan menjadi lebih

nyaman.

7 .Menunjang pertumbuhan pribadi

Dimaksudkan bahwa program pelatihan

yang tepat sebenarnya member keuntungan

kedua belah pihak yaitu perusahaan dan

tenaga kerja itu sendiri

Perlunya Pelatihan

Setiap Organisasi, perlu mengadakan

program pelatihan dan pengembangan

karyawan untuk kemajuan organisasi.

Perlunya diselenggarakan program pelatihan

dan pengembangan menurut Sedarmayanti

(2013: 167) diantaranya karena :

1. Karyawan baru.

2. Karyawan yang ditempatkan pada

pekerjaan lama.

3. Kurang persiapan dalam mengangkat

karyawan baru.

4. Fasilitas baru diberikan dalam kegiatan

tertentu.

5. Penemuan atau alat dan cara baru.

6. Pengawas, administrator.

7. Hubungan dengan kantor lain dan dengan

masyarakat.

8. Karyawan ingin menambah pengetahuan,

keterampilan dan Mengubah sikap

Tujuan Umum Pelatihan

Tujuan umum pelatihan meningkatkan

organisasi, dengan melalui berbagai

kegiatan antara lain :

1. Mengembangkan pengetahuan sehinggga

pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional.

2. Mengembangkan keterampilan/keahlian,

sehingga pekerjaan dapat diselesaikan lebih

cepat dan efektif.

3. Mengembangkan/merubah sikap,

sehingga menimbulkan kemauan kerjasama

dengan sesama karyawan dan manajemen

(pimpinan)

Tujuan Khusus Pelatihan

1.Kualitas.

2.Produktivitas kerja

3.Mutu perencanaan tenaga kerja.

4.Semangat/moral.

5.Balas jasa tidak langsung.

6.Kesehatan dan keselamatan kerja.

7.Cegah kadaluarsa pengetahuan dan

keterampilan.

8.Pengembangan diri.

Jenis-jenis Pelatihan atau Instruktur

Setiap Pendidikan dan pelatihan yang akan

diadakan harus selalu memperhatikan sejauh

mana pola Pendidikan dan pelatihan yang

diselenggarakan dapat menjamin proses

elajar yang efektif. Menurut Widodo

(2015:86), jenis¬_jenis pelatihan yang isa

dilakukan dalam organisasi antara lain.

1 . Pelatihan dalam pekerjs (on the job

training)

Page 5: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA …

5

Pelatihan atau training adalah setiap usaha

untuk memperbaiki performansi pekerja

pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang

menjawa tanggung jawabnya sasaran yang

igin dicapai dan suatu program pelatihan

(training) adalah peningkatan kinerja

individu dalam jabatan atau fungsi saat ini.

2. Magang (apprenticeship)

Program pemagangan adalah bagin sistem

pelatihan kerja yang diselenggarakan secara

terpadu antara pelatihan dengan bekerja

secara langsung dibawah bimbingan dan

pengawasan instrktur atau karyawan yang

leih pengalaman pada bidang yang dipegang.

3. Pelatihan diluar kerja (of-the_job training)

Sebuah pelatihan yang diselenggarakan

secara terpisah dari pekerjaan utama.

4. Pelatihan di tempat mirip sesungguhnya

(vestibule training)

5. Simulasi kerja ( job simulation)

Metode Pelatihan

Metode pelatihan menurut dalam Hasiuana

(2016:77), Metode_metodelatihan dan

pengemangan dikelompok menjadi enam

sebagai berikut :

1..On the Job (Pada pekerjaan)

Para peserta latihan langsung bekerja

ditempat untuk belajar dan meniru suatu

pekerjaan dibawah bimbingan seorang

pengawas. Metode latihan dibedakan

menjadi dua cara.

a. Cara informal yaitu pelatih

menyuruh peserta latihan untuk

memperlihatkan orang lain yang sedang

melakukan pekerjaan, kemudian pelatih

tersebut diperintahkan untuk

mempraktekannya.

b.Cara formal yaitu supervisor menunjukan

seorang karyawan untukn melakukan

pekerjaan sesuai dengan cara_cara yang

dilakukan karyawan senior.

2. Vestibule

Vestibule adalah metode latihan yang

dilakukan dalam kelas atau bekel yang

biasanya diselenggarakandalam suatu

perusahaan industri untuk memperkenalkan

pekerjaan kepada karyawan baru melatih

mereka mengerjakan pekerjaan terseut.

3. Demonstration and example

Demonstration and example adalah metode

latihan yang dilakukan dengan cara

peragaan dan penjelasan bagaimana cara-

cara mengerjakan sesuatu pekerjaan melalui

contoh-contoh atau percobaan yang

didemonstrasikan.

4. Simulasi

Simulasi merupakan situasi atau kejadian

yang ditampilkansemirip mungkin dengan

situasi seenarnya tapi hanya merupakan

tiruan saja. Simulasi merupakan suatu

Teknik untuk mencontoh semirip mungkin

terhadap konsep seenarnya daripekerjaan

yang akan dijumpai.

5. Apprenticeship

Metode ini adalah suatu cara untuk

mengemangkan keahlian pertukangan

sehingga para karyawan yang bersangkutan

dapat mempelajari segala aspek dari

pekerjan.

6. Classroom methods

Metode pertemuan dalam kelas meliputi

lecture (pengajaran), conference (rapat),

programmed instruction, metode kasus, role

playing,metode diskusi, dan metode seminar.

Page 6: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA …

6

Pengertian Motivasi Kerja

Menurut Hasibuan Malayu S.P dalam

Sunyoto Danang (2012:191) motivasi suatu

perangsang keinginan daya gerak kemauan

bekerja seseorang, setiap motif mempunyai

tujuantertentu yang ingin dicapai Sedangkan

Asa’ad dalam Pasolog, Harbani (2010: 140)

motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan

semangat atau dorongan kerja.

Marihot Tua Effendi Hariandja (2009: 320)

Menurut berpendapat bahwa “Motivasi

adalah sebagai faktor – faktor yang

mengarahkan dan mendorong perilaku atau

keinginan seseorang untuk melakukan suatu

kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk

usaha yang keras atau lemah ”

Menurut Wibowo (2010:379)

mengemukakan bahwa “Motivasi

merupakan dorongan terhadap serangkaian

proses perilaku manusia pada pencapaian

tujuan. Sedangkan elemen yang terkandung

dalam motivasi meliputi unsur

membangkitkan, mengarahkan, menjaga,

menunjukkan intesitas, bersifat terus

menerus dan adanya tujuan.”

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka

dapat disimpulkan bahwa motivasi

merupakan dorongan yang dapat

membangkitkan kemauan kerja karyawan

untuk memulai melaksanakan pekerjaan

sesuai tugas dan tanggung jawab.

2 Indikator Motivasi

Menurut Hamzah B. Uno (2009: 73)

dimensi dan indikator motivasi kerja dapat

dikelompokan sebagai berikut:

Motivasi internal :

a.Tanggung jawab dalam melaksanakan

tugas

b.Melaksanakan tugas dengan target yang

jelas

c.Memiliki tujuan yang jelas dan menantang

d.Ada umpan balik atas hasil pekerjaannya.

e.Memiliki rasa senang dalam bekerja.

f.Selalu berusaha mengungguli orang lain.

g.Diutamakan prestasi dari apa yang

dikerjakannya.

Motivasi eksternal :

1.Selalu berusaha memenuhi kebutuhan

hidup dan kebutuhan kerjanya.

2 Senang memperoleh pujian dari apa yang

dikerjakannya.

3.Bekerja dengan ingin memperoleh insentif.

4.Bekerja dengan harapan ingin memperoleh

perhatian dari teman dan atasan

Tujuan Motivasi

1.Menurut Sunyoto Danang (2012 :198)

tujuan motivasi antara lain;

2.Mendorong gairah dan semangat kerja

karyawan

3. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja

karyawan

4.Meningkatkan produktivitas kerja

karyawan.

5.Mempertahankan loyalitas dan kestabilan

karyawan perusahaan

6.Menciptakan suasana dan hubungan kerja

yang baik.

7.Meningkatkan kreativitas dan partisipasi

karyawan

Page 7: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA …

7

Fungsi Motivasi

Fungsi motivasi ada tiga,:

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi

sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energi. Motivasi dapat

memberikan arah dan kegiatan yang akan

dikerjakan.

2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke

arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan

demikian motivasi dapat memberikan arah

dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai

dengan rumusan tujuannya.

3. Menyelesaikan perbuatan, yakni

menentukan perbuatan- perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai

tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-

perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut.

Indikator Produktivitas

Sedangkan menurut Mahmudi dalam A.A.

Anwar Prabu Mangkunegara (2009: 17),

membagi aspek-aspek produktivitas kerja

sebagai berikut:

1. Mutu pekerjaan

2. Kejujuran karyawan

3. Inisiatif

4. Kehadiran

5. Sikap

6. Kerja sama

7. Keandalan

8. Pengetahuan tentang pekerjaan

10. Tanggung jawab, dan

11. Pemanfaatan waktu kerja.

Arti Penting Produktivitas

Pentingnya arti Produktivitas dalam

meningkatkan kesejahteraan telah disadari

secara universal, tidak ada jenis kegiatan

manusia yang tidak mendapatkan

keuntungan dari yang ditingkatkan sebagai

kekuatan untuk menghasilkan lebih banyak

barang maupun jasa, peningkatan

Produktivitas juga menghasilkan

peningkatan langsung pada standar hidup

yang berada dibawah kondisi distribusi yang

sama dari perolehan Produktivitas yang

sesuai dengan masukan tenaga kerja.

Produktivitas penting dalam meningkatkan

dan mempertahankan perusahaan dalam hal

menghasilkan barang atau jasa yang pada

dasarnya tidak lepas dari peningkatan dan

mutu tenaga kerja sebagai sumber daya

manusia yang sangat menentukan bagi

kelangsungan hidup perusahaan.

Pengukuran Produktivitas digunakan untuk

mengukur tingkat produktivitas yang dicapai

oleh perusahaan.

Dengan adanya Produktivitas maka

perusahaan dapat menilai efisiensi dan

efektifitas. Produktivitas berkaitan dengan

memproduksi keluaran secara efisiensi dan

khususnya ditujukan pada hubungan

keluaran dengan masukan yang digunakan

untuk memproduksi keluaran tersebut.

Pengingkatan menjadi salah satu kunci

bangi perusahaan pada umumnya, dan hal

lain yang menyebabkan pentingnya adalah

meningkatknya standar kepuasan bagi

pelanggan yang disertai dengan adannya

kompetisi yang semakin ketat. Sebagai suatu

kesatuan msing-masing bidang dan

perusahaan harus mendukung perusahaan

secara keseluruhan. Oleh sebab itu program

peningkatan merupakan usaha terpadu yang

menjadi tujuan strategik setiap pimpinan

perusahaan.

Page 8: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA …

8

HIPOTESIS

Hipotesis sebagai pernyataan dugaan tentang

hubungan antara dua variabel atau lebih

dengan kata lain hipotesis merupakan

jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian berdasarkan teori yang

ada. Dengan demikian, berdasarkan

kerangka konseptual diatas dapat

disimpulkan bahwa hipotesis didalam

penelitian ini adalah :

H1 : Diduga bahwa variabel bebas

pelatihan kerja (x1) berpengaruh positif

terhadap variabel terikat Produktivitas (y).

H2 : Diduga bahwa variabel bebas

motivasi kerja (x2) berpengaruh positif

terhadap variabel terikat Produktivitas (y).

H3 : Diduga bahwa variabel bebas pelatihan

kerja (x1) dan motivasi kerja (x2)

berpengaruh positif terhadap variabel terikat

Produktivitas (y).

METODE PENELITIAN

Penelitian Kualitatif (Qualitative Research)

ini adalah penelitian untuk menjawab

permasalahan yang memerlukan

pemahaman secara mendalam dalam

konteks waktu dan situasi yang

bersangkutan, dilakukan secara wajar dan

alami sesuai dengan kondisi objektif

dilapangan tanpa adanya manipulasi, serta

jenis data yang dikumpulkan terutama data

kualitatif. Dan dalam penelitian kita juga

menggunakan metode kuantitif karena kita

mengolah beberapa angka dari hasil spss.

Dengan kata lain penelitian ini kita

menggunakan metode campuran

Proses penelitian yang dimaksud antara lain

melakukan pengamatan terhadap orang

dalam kehidupan sehari – hari, berinteraksi

dengan mereka, dan berupaya dalam

memahami bahasa dan tafsiran meraka

tentang dunia sekitarnya. Untuk itu, peneliti

harus terjun dalam lapangan dengan waktu

yang cukup lama. Serta penelitian kami

menggunakan metode kuantitatif

dikaerenakan metode pengambilan data

menggunakam kusioner dan wawancara.

Dengan kata lain pelitian kami ini

menggunakan metode ampuran.

POPULASI DAN SAMPEL

Populasi

Populasi menjelaskan wilayah generalisasi

yang terdiri dari objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu. Kesimpulannya, populasi bukan

hanya orang tetapi benda-benda alam yang

lain. Tujuan diadakan Populasi juga bukan

jumlah yang ada pada objek yang dipelajari

tetapi juga populasi yaitu agar dapat

menentukan besarnya anggota sampel yang

diambil dari anggota sampel dan membatasi

berlakunya daerah generalisasi. Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi adalah

seluruh karyawan di departemen quality PT.

Fukoku Tokai Rubber Indonesia Plant-3,

sejumlah 77 orang.

Sampel

Sampel sebagai atau wakil populasi yang

akan diteliti. Pengertian sampling jenuh

menurut Surya bintarti (2015: 103) adalah

teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini

sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil, kurang dari 100 orang, atau penelitian

yang ingin membuat generalisasi dengan

kesalahan yang sangat kecil.

Jadi peneliti menggunakan sample sebagai

yang dapat diambil dari total populasi 77

orang pada PT. Fukoku Tokai Rubber

Indonesia dengan tingkat kesalahan 5%, dan

perbedaan antara rata- rata sampel dengan

populasi = 0.05

Page 9: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA …

9

Teknik pengambilan data pada penelitian ini

dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Dokumentasi, dimana kami mendapatkan

data berupa dokumen tentangsejarah

perusahaan, peraturan-peraturan dan

sebagainya.

2. Wawancara, mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang sudah disediakan

sebelumnya baik secara tertulis maupun

lisan.

3. Kuisioner sebagai teknik pengumpulan

data dengan cara menyabar daftar

pertanyaan yang bersangkutan dengan

masalah kepada para responden dengan

tujuan memperoleh data-data yang

mendukung penelitian ini.

Table 4.5

Hasil Uji Validitas Pelatihan (x1)

Sumber: Data olahan SPSS 22.

Table 4.6

Hasil Uji Validitas Motivasi (x2)

Sumber: Data olahan SPSS 22.

Table 4.7

Hasil Uji Validitas Produktivitas

Kerja (y)

Kuesion

er

r

Hitu

ng

r

Tabel Keteranngan

P1 0,614 0,224 Valid

P2 0,629 0,224 Valid

P3 0,381 0,224 Valid

P4 0,621 0,224 Valid

P5 0,394 0,224 Valid

P6 0,417 0,224 Valid

P7 0,277 0,224 Valid

P8 0,389 0,224 Valid

P9 0,548 0,224 Valid

P10 0,552 0,224 Valid

Sumber: Data olahan SPSS 22.

Kuesioner r Hitung r Tabel Ketera

nngan

P1 0,577 0,224 Valid

P2 0,557 0,224 Valid

P3 0,496 0,224 Valid

P4 0,343 0,224 Valid

P5 0,330 0,224 Valid

P6 0,495 0,224 Valid

P7 0,298 0,224 Valid

P8 0,577 0,224 Valid

P9 0,520 0,224 Valid

P10 0,400 0,224 Valid

P11 0,495 0,224 Valid

Kuesioner r Hitung r

Tabe

l

Keter

anga

n

P1 0,869 0,224 Valid

P2 0,903 0,224 Valid

P3 0,756 0,224 Valid

P4 0,761 0,224 Valid

P5 0,632 0,224 Valid

Page 10: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA …

10

Table 4.8

Table Realibility Instrument

N

O

Variable Cronbach’s Alpa

Keterangan

1 Pelatihan

Kerja

0,846 Reliable

2 Motivasi

Kerja

0,606 Reliable

3 Produktivita

s kerja

0,611 Reliable

Uji Hipotesis

Uji T

Tabel 4.17

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Sta

ndard

ized

Co

effic

ien

ts

t

Sig.

B Std

. Erro

r

B

e

t

a

1

(Cons

tant)

16.951 4.111

4.124 .000

PEL

ATIH

AN

.303 .154 .223 1.971 .052

MOT

IVAS

I

.384

.111

.391

3.454

.001

a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS

Uji F

Tabel.4.18

ANOVAa

Model Sum of

Squares Df

Mean Square

F Sig.

Regression 296.966 2 148.483 15.073 .000

b

Residual 728.982

74

9.851

Total 1.025.948 77

a. Dependent Variable: PRODUKTIVITAS

b. Predictors: (Constant), MOTIVASI, PELATIHAN

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan

yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,

maka dapat diambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

1. Hasil pengujian hipotesis telah

membuktikan terdapat pengaruh antara

pelatihan terhadap produktivitas karyawan.

Melalui hasil perhitungan yang telah

dilakukan didapat nilai t hitung sebesar

1,971 lebih kecil dari t tabel sebesar (1,992)

dengan taraf signifikansi hitung sebesar

0,052 besar dari 0,05 sehingga dapat diambil

kesimpulan yaitu menolak Ho dan menerima

H1, pengujian ini secara statistic

membuktikan bahwa pelatihan berpengaruh

positif terhadap produktivitas karyawan.

Artinya bahwa ada pengaruh secara parsial

antara variabel pelatihan terhadap

produktivitas karyawan PT. Fukoku Tokai

Rubber Indonesia.

2. Hasil pengujian hipotesis telah

membuktikan tidak terdapat pengaruh antara

motivasi kerja terhadap produktivitas

karyawan. Melalui hasil perhitungan yang

Page 11: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA …

11

telah dilakukan nilai T hitungnya sebesar

(3,454) lebih besar dari T tabel sebesar

(1,992), dan nilai taraf signifikansi 0,001

lebih kecil dari 0,05. yang berarti H0

diterima dan H1 ditolak, pengujian ini

secara statistic membuktikan bahwa

motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap

produktivitas karyawan. Artinya bahwa

secara parsial tidak ada pengaruh antara

variabel motivasi kerja terhadap

produktivitas karyawan PT. Fukoku Tokai

Rubber Indonesia.

3. (konstanta) besarnya 15.037 lebih besar

dari F Tabel sebesar 3,12, sehingga

hipotesisnya adalah setiap

perubahan/peningkatan secara bersama

antara variabel pelatihan dan motivasi tidak

berpengaruh terhadap tingkat produktivitas

kerja karyawan PT. Fukoku Tokai Rubber

Indonesia. Berdasarkan hasil perhitungan

pelatihan (konstanta) dan motivasi kerja

Saran

Setelah meneliti dan mengetah ui

permasalahan yang ada di PT. Fukoku Tokai

Rubber Indonesia, maka berikut ini beberapa

saran yang penulis kemukakan :

1. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

Pelatihan kerja berpengaruh terhadap

produktivitas kerja karyawan PT. Fukoku

Tokai Rubber Indonesia. Dengan

meningkatkan program pelatihan kerja yang

lebih baik akan dapat berpengarung di dalam

peningkat produktivitas kerja karyawan.

2. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

Motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap

produktivitas kerja karyawan PT. Fukoku

Tokai Rubber Indonesia. Dengan

kemungkinan adanya sistim kerja dan

prosedur yang sudah jelas dalam

memberikan apresisi terhadap karyawanya.

3. Pelatihan kerja dan motivasi kerja secara

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap

produktifitas karyawan pada PT. Fukoku

Tokai Rubber Indonesia, sehingga untuk

variabel pelatihan dan motivasi kerja bukan

merupakan faktor khusus didalam

meningkatkan produktivitas karyawan.

Dengan kata lain perlu dicari penyebab atau

faktor lain yang mempengaruhi tingkat

produktivitas karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

Ichsan, R. N. (2020). Pengaruh Pelatihan

terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada

PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan

Medan. Jurnal Ilmiah METADATA, 2(1),

71-77.

Sarwani, S., Akbar, I. R., Handoko, A. L., &

Ilham, D. (2020). Pengaruh Pelatihan dan

Motivasi terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan pada PT. Lion Mentari Airlines

Bandara Internasional Soekarno Hatta

Cengkareng. Jurnal Ilmu Komputer dan

Bisnis, 11(2a), 91-100.

Tambunan, S. M. (2021). Pengaruh

Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Pada Akademi Pariwista Medan Hotel

School Medan. Jurnal Akuntansi,

Manajemen dan Ilmu Ekonomi (Jasmien),

1(02), 55-62.

Karima, N. A., Idayanti, I., & Umar, F.

(2018). Pengaruh masa kerja, pelatihan dan

motivasi terhadap produktivitas kerja

karyawan pada PT. Bank SULSELBAR

cabang utama Makassar. Hasanuddin

Journal Of Applied Business And

Entrepreneurship, 1(1), 49-64.

Page 12: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA …

12

Jumantoro, R., Farida, U., & Santoso, A.

(2019). Pengaruh Kompetensi,Motivasi

Kerja, Beban Kerja, Dan Pelatihan Terhadap

Produktivitas Kerja Sumber Daya Manusia

Koperasi Serba Usaha Anak Mandiri

Ponorogo. ISOQUANT: Jurnal Ekonomi,

Manajemen dan Akuntansi, 3(1), 106-117.

Rumahlaiselan, A., & Wenas, R. S. (2018).

Pengaruh Pelatihan dan Kompensasi

Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

pada PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk

Cabang Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset

Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan

Akuntansi, 6(4).

Setiawan, S. (2018). Pengaruh Motivasi,

Pelatihan Kerja, Dan Kompetensi Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT.

Seni Optima Pratama Surabaya. Jurnal Ilmu

Manajemen Advantage, 2(02), 41-50.

Masuku, S., Lengkong, V. P., & Dotulong,

L. O. (2019). Pengaruh Pelatihan, Budaya

Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pt.

Askrindo Cabang Manado. Jurnal EMBA:

Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis

dan Akuntansi, 7(1).

Wardani, N. K., & Suhermin, S. (2017).

Pengaruh Kemampuan, Pelatihan Dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Office Pt. Smart Tbk. Jurnal Ilmu dan Riset

Manajemen (JIRM), 6(5).

Subroto, S. (2018). Pengaruh Pelatihan Dan

Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan.

Optimal: Jurnal Ekonomi dan

Kewirausahaan, 12(1), 18-33.

Liana, W. (2020). Pengaruh Motivasi

terhadap Produktivitas Karyawan PT

Telkom Indonesia, Tbk Cabang Palembang.

Jurnal Nasional Manajemen Pemasaran &

SDM, 1(01), 65-72.

Yuliannisa, S. N., Basrindu, G., & Yani, A.

(2018). Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi

Terhadap Produktivitas Kerja Di Pt Inter

Pan Pasifik Futures Banjarmasin.

Administraus, 2(1), 93-106.

Riani, M. E., Maarif, M. S., & Affandi, J.

(2017). Pengaruh program pelatihan dan

motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pt.

td automotive compressor indonesia. Jurnal

Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM),

3(2), 290-290.

Laia, M. (2019). Pengaruh Pelatihan Kerja

dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Pada PT. ISS Indonesia Cabang

Medan. Journal of Management Science

(JMAS), 2(1, Januari), 17-21.

Santoso, A. B., & Ramadhan, N. K. (2020).

Pengaruh Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja

Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Pada PT Rice Browl Indonesia Di Plaza

Asia Sudirman. Jurnal Disrupsi Bisnis, 3(1),

60-77.

Page 13: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA …

13

Sanjaya, S. (2020). Pengaruh Motivasi dan

Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Di PT. Capella Dinamik Nusantara Di Kota

Batam. JURNAL ILMIAH EKONOMI

DAN BISNIS TRIANGLE, 1(2), 330-344.

Sianturi, P. F. R., & Mulyadi, H. (2019).

Pengaruh pelatihan dan motivasi kerja

terhadap kinerja karyawan pada karyawan

divisi produksi PT Indo-Extrusions-Cimahi.

Journal of Business Management Education

(JBME), 2(2), 259-268.

Amanu, M. (2021). Pengaruh Pelatihan

Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja

Pendamping Desa Di Kabupaten Kediri.

Otonomi, 21(1), 9-14.

Putri, F. I. (2020). Hubungan motivasi kerja

dengan komitmen kerja karyawan di Balai

Pendidikan dan Pelatihan Sosial. Jurnal

Bahana Manajemen Pendidikan, 2(1), 220-

232.

Aliya, S., & Tobari, T. (2019). Pengaruh

Pendidikan dan Pelatihan Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan Bagian

Produksi Pada PT. Semen Baturaja (Persero)

Tbk Palembang. JMKSP (Jurnal

Manajemen, Kepemimpinan, dan Supervisi

Pendidikan), 4(1), 97-103.

Irham, Fahmi. 2016. ManSinaga, S. (2020).

PENGARUH MOTIVASI DAN

PENGALAMAN KERJA TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

PADA PT. TRIKARYA CEMERLANG

MEDAN. Jurnal Ilmiah METADATA, 2(2),

159-169.

Munthe, S., & Ichsan, R. I. N. (2017).

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

PADAPT. PERKEBUNAN NUSANTARA

III MEDAN. Jurnal Riset Akuntansi dan

Bisnis, 15(2).

Cendekia, D. E., & Ningsih, L. S. R. (2020).

Pengaruh Presepsi Dukungan Organisasi dan

Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas

Kerja Karyawan Wisata Bale Tani Jombang.

BIMA: Journal of Business and Innovation

Management, 3(1), 98-112.

Alghivari, R. W., & Saragih, R. (2020).

Pengaruh Pelatihan Terhadap Produktivitas

Kerja Karyawan Pada Perusahaan Umum

(perum) Bulog Jakarta. eProceedings of

Management, 7(3)

Page 14: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA …

14