pengaruh pelatihan kerja dan motivasi terhadap …eprints.ums.ac.id/52863/10/naskah...

16
PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DANA AMANAH KARANGANYAR Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: ANDITA NUGRAHENI B 100 130 472 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: vonhi

Post on 30-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/52863/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · sangat mendukung untuk keberhasilan organisasi. Pelatihan menurut Dessler adalah

PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM

DANA AMANAH KARANGANYAR

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

ANDITA NUGRAHENI

B 100 130 472

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/52863/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · sangat mendukung untuk keberhasilan organisasi. Pelatihan menurut Dessler adalah

1

i

Page 3: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/52863/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · sangat mendukung untuk keberhasilan organisasi. Pelatihan menurut Dessler adalah

2

ii

Page 4: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/52863/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · sangat mendukung untuk keberhasilan organisasi. Pelatihan menurut Dessler adalah

3

iii

Page 5: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/52863/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · sangat mendukung untuk keberhasilan organisasi. Pelatihan menurut Dessler adalah

1

PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM

DANA AMANAH KARANGANYAR

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan kerja dan motivasi

terhadap kinerja karyawan Koperasi Simpan Pinjam Dana Amanah Karanganyar.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Keseluruhan populasi menjadi

sampel didalam penelitian. Penggalian informasi terhadap 41 orang karyawan

yang bertindak sebagai responden di dalam penelitian, dilakukan dengan

menggunakan kuesioner yang disusun dalam lima skala likert. Metode analisis

data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliability, dan uji analisis regresi

linear berganda dengan uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R²). Dari uji

hipotesis didapatkan hasil pengaruh pelatihan kerja dan motivasi memiliki

pengaruh yang signifikan dengan t hitung masing-masing sebesar 4,371 dan

4,334. Pada uji F menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel pelatihan

kerja dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai

probabilitas 0,000 (0,000<0,05). Dan hasil koefisien determinasi (R²) sebesar

64,5%.

Kata kunci : pelatihan kerja, motivasi, kinerja karyawan

ABSTRACT

This study aim to determine the effect of work training and motivation on

employee performance saving and loan cooperative Dana Amanah Karanganyar.

This research is a quantitative research. The over all population to be sampled in

the study. Extracting information to the 41 employees who were the respondents

in the study, carried out using a questionnaire organized into five Likert scale.

Data analysis methods used are validity, reliability test, and test multiple linear

regression analysis with t-test, F, and the coefficient of determination (R ²).

Hypothesis tests showed the influence of work training and motivation have

significant influence with t respectively 4,371 and 4,334. In the F test showed that

together the variables of work training and motivation have a significant effect on

the performance of employees with a probability value of 0.000 (0.000 <0.05).

And the coefficient of determination (R ²) amounted to 64,5%.

Keywords : work training, motivation, performance

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam mencapai tujuan organisasi, setiap organisasi

memerlukan sumber daya untuk mencapainya. Sumber daya itu antara

Page 6: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/52863/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · sangat mendukung untuk keberhasilan organisasi. Pelatihan menurut Dessler adalah

2

lain sumber daya alam, sumber daya finansial, sumber daya ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta sumber daya manusia. Diantara

sumber daya tersebut, sumber daya yang terpenting adalah sumber

daya manusia.

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset perusahaan yang

paling mahal dibanding dengan aset-aset lain karena SDM merupakan

penggerak utama organisasi perusahaan. SDM harus dikelola secara

optimal, continue dan diberi ekstra perhatian dan memenuhi hak-

haknya, selain itu SDM adalah patner pengusaha untuk mencapai

tujuan organisasi. Selain perusahaan, SDM juga senantiasa harus

meningkatkan kompetensinya, seiring dengan perkembangan era

globalisas. (Ambarita, 2012, para.5-8). Agar dapat bersaing dalam

persaingan bisnis perusahaan dituntut untuk memperoleh,

mengembangkan, dan mempertahankan Sumber Daya Manusia yang

berkualitas. Sumber Daya Manusia sebagai penggerak organisasi

banyak dipengaruhi oleh pelaku para pesertanya, serta peran fungsinya

sangat mendukung untuk keberhasilan organisasi.

Pelatihan menurut Dessler adalah “proses mengajarkan

karyawan baru atau yang ada sekarang, ketrampilan dasar yang mereka

butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka”. Pelatihan merupakan

salah satu usaha dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia

dalam dunia kerja. Karyawan, baik yang baru ataupun yang sudah

bekerja perlu mengikuti pelatihan karena adanya tuntutan pekerjaan

yang dapat berubah akibat perubahan lingkungan kerja, strategi, dan

lain sebagainya. (Dessler, 2009).

Pelatihan yang baik juga membawa manfaat antara lain yang

dikemukakan oleh Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright yaitu:

meningkatkan pengetahuan para karyawan atas budaya dan para

pesaing luar, membantu para karyawan yang mempunyai keahlian

untuk bekerja dengan teknologi baru, membantu para karyawan untuk

memahami bagaimana bekerja secara efektif dalam tim untuk

Page 7: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/52863/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · sangat mendukung untuk keberhasilan organisasi. Pelatihan menurut Dessler adalah

3

menghasilkan jasa dan produk yang berkualitas, memastikan bahwa

budaya perusahaan menekankan pada inovasi, kreativitas dan

pembelajaran, menjamin keselamatan dengan memberikan cara-cara

baru bagi para karyawan untuk memberikan kontribusi bagi

perusahaan pada saat pekerjaan dan kepentingan mereka berubah atau

pada saat keahlian mereka menjadi absolut, mempersiapkan para

karyawan untuk dapat menerima dan bekerja secara lebih efektif satu

sama lainnya, terutama dengan kaum minoritas dan para wanita. (Noe

et al. 2008, p.266).

Menurut George dan jones, “motivasi kerja dapat didefinisikan

sebagai suatu dorongan secara psikologis kepada seorang yang

menentukan arah dari perilaku (direction of behavior) seseorang dalam

organisasi, tingkat usaha (level of effort), dan tingkat kegigihan atau

ketahanan di dalam menghadapi suatu halangan atau masalah (level of

persistence)”. Oleh karena itu, motivasi kerja dapat diartikan sebagai

semangat kerja yang ada pada karyawan yang membuat karyawan

tersebut dapat bekerja untuk mencapai tujuan tertentu. (George &

jones, 2005)

Diberikannya motivasi kepada karyawan atau seseorang tentu

saja mempunyai tujuan antara lain: mendorong semangat dan girah

karyawan, meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan,

meningkatkan produktivitas kerja karyawan, mempertahankan

loyalitas dan kestabilan karyawan, meningkatkan kedisiplinan dan

menurunkan tingkat absensi karyawan, menciptakan suasana dan

hubungan kerja yang baik, meningkatkan kreativitas dan partisipasi

karyawan, meningkatkan kesejahterahan karyawan, mempertinggi rasa

tanggung jawab karyawan terhadap tugas dan pekerjaannya. (Sunyoto,

2012, p.17-18).

Menurut George dan Jones bahwa unsur motivasi kerja terbagi

menjadi tiga bagian yaitu: arah perilaku (direction of behavior), tingkat

Page 8: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/52863/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · sangat mendukung untuk keberhasilan organisasi. Pelatihan menurut Dessler adalah

4

usaha (level of effort), tingkat kegigihan (level of peristence). (George

& Jones, 2005).

Menurut Wijonarko menegaskan pentingnya menganggap

karyawan sebagai aset. Dengan memperlakukan karyawan sebagai

aset, otomatis ada peningkatan Individual Capacity dan Organizational

Competitiveness, selain itu Peningkatan Kinerja dan Employee

Engagement dipastikan didapat. (Wijonarko, 2012, para.3)

Kinerja karyawan merupakah hal penting dalam meningkatkan

produktivitas karyawan tersebut. Dalam meningkatkan kinerja

karyawan perusahaan harus dapat mengetahui faktor faktor yang dapat

mempengaruhi kinerja. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

pelatihan dan motivasi terhadap karyawan. Menurut Raymond untuk

memecahkan masalah terkait dengan peningkatkan kinerja karyawan

ada beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan oleh perusahaan

antara lain melalui pemberian motivasi dan pelatihan kerja. (Raymond,

2010).

Dengan meningkatkan kinerja karyawan maka perusahaan akan

menjadi lebih baik lagi. Perusahaan sebaiknya melakukan hal-hal yang

membuat perusahaan menjadi berkembang dan lebih eksis lagi dari

sebelumnya. Berhasil tidaknya kinerja yang dicapai organisasi tersebut

dipengaruhi kinerja karyawan secara individual maupun kelompok.

Dengan asumsi semakin baik kinerja karyawan maka semakin baik

kinerja organisasi.

Maka, dari latar belakang tersebut penulis ingin melakukan

penelitian mengenai “PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN

MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA

KOPERASI SIMPAN PINJAM DANA AMANAH

KARANGANYAR”.

Page 9: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/52863/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · sangat mendukung untuk keberhasilan organisasi. Pelatihan menurut Dessler adalah

5

1.2 Tujuan Penelitian

a. Untuk menganalisis pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja

karyawan pada Koperasi Simpan Pinjam Dana Amanah

Karanganyar.

b. Untuk menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan

pada Koperasi Simpan Pinjam Dana Amanah Karanganyar.

c. Untuk menganalisis pengaruh pelatihan kerja dan motivasi

terhadap kinerja karyawan pada Koperaqasi Simpan Pinjam Dana

Amanah Karanganyar

1.3 Pengertian Pelatihan Kerja

Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi,

memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja,

produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan

dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan

pekerjaan.

Menurut Gomes (1997 : 197), “Pelatihan adalah setiap usaha untuk

memperbaiki prestasi kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang

menjadi tanggung jawabnya. Idealnya, pelatihan harus dirancang untuk

mewujudkan tujuan – tujuan organisasi, yang pada waktu bersamaan

juga mewujudkan tujuan – tujuan para pekerja secara perorangan.

Pelatihan menurut Gary Dessler (1997 : 263) adalah “Proses

mengajarkan karyawan baru atau yang ada sekarang, ketrampilan dasar

yang mereka butuhkan untuk menjalankan pekerjaan mereka”.

Sedangkan menurut John R. Schermerhorn, Jr (1999 : 323), pelatihan

merupakan “Serangkaian aktivitas yang memberikan kesempatan

untuk meningkatkan ketrampilan yang berkaitan dengan pekerjaan”

1.4 Pengertian Motivasi

Menurut Stokes (1966:92) dalam Kadarsiman (2012) motivasi

kerja adalah sebagai pendorong bagi seseorang untuk melakukan

pekerjaannya dengan baik, juga merupakan faktor yang membuat

perbedaan antara sukses dan gagalnya dalam banyak hal dan

Page 10: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/52863/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · sangat mendukung untuk keberhasilan organisasi. Pelatihan menurut Dessler adalah

6

merupakan tenaga emosional yang sangat penting untuk sesuatu

pekerjaan baru. Sedangkan pendapat lainnya motivasi adalah dorongan

yang dimiliki individu untuk melakukan tindakan tertentu berdasarkan

kebutuhannya (Cascio, 1995). Dalam skala perusahaan motivasi

individu dapat dipahami sebagai dorongan untuk mencapai tujuan

perusahaan dan dirinya (Robbins, 2001). Motivasi biasanya timbul

karena adanya kebutuhan yang tidak terpuaskan atau kebutuhan yang

belum dapat terpenuhi. Kebutuhan ini akan menimbulkan tekanan dan

tegangan sehingga akan menciptakan dorongan atau upaya untuk

memenuhi kebutuhannya tersebut. Pada saat kebutuhan tersebut dapat

terpuaskan maka individu akan mengalami penurunan tekanan.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

motivasi kerja adalah penggerak atau pendorong dalam diri seseorang

untuk mau berperilaku dan bekerja dengan giat dan baik sesuai dengan

tugas dan kewajiban yang telah diberikan kepadanya.

1.5 Pengertian Kinerja Karyawan

Kinerja merupakan tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas

tertentu. Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia kinerja

seorang karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk

mencapai prestasi kerja bagi karyawan itu sendiri dan juga untuk

keberhasilan perusahaan. Istilah kinerja berasal dari job performance

atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya

yang dicapai oleh seseorang), atau juga hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang ingin dicapai oleh seorang pegawai dalm melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

(Mangkunegara 2007: 67).

Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas

dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu

proses (Nurlaila, 2010: 71). Menurut pendekatan perilaku dalam

Page 11: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/52863/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · sangat mendukung untuk keberhasilan organisasi. Pelatihan menurut Dessler adalah

7

manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang

dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan

pekerjaan (Luthans, 2005: 165).

Kinerja merupakan prestasi kerja, yaitu merupakan prestasi kerja

yaitu dengan standar yang ditetapkan (Dessler, 2000: 41). Kinerja

adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang

diberikan (Mangkunagara, 2002: 22).

Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara

keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas

dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil

kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih

dahulu telah disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005: 50).

Sedangkan Mathis dan Jackson (2006: 65) menyatakan bahwa

kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan

pegawai. Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang

dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi,

termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di

perusahaan tersebut.

Kinerja merupakan hasil kerja dari tingkah laku (Amstrong, 1999:

15). Pengertian kinerja ini mengaitkan antara hasil kerja dengan

tingkah laku. Sebagai tingkah laku, kinerja merupakan aktivitas

manusia yang diarahkan pada pelaksanaan tugas organisasi yang

dibebankan kepadanya.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah

data yang berasal dari angket atau biasa disebut dengan kuesioner yang

disebarkan kepada responden dan hasil wawancara yang dilakukan dengan

responden. Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung

Page 12: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/52863/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · sangat mendukung untuk keberhasilan organisasi. Pelatihan menurut Dessler adalah

8

dari responden yaitu dari populasi seluruh karyawan di Koperasi Simpan

Pinjam Dana Amanah Karanganyar. Pengumpulan data dengan

menggunakan penyebaran data pernyataan/kuesioner dengan jumlah

sampel sebanyak 41 responden menggunakan sensus sampling. Analisis

data dalam penelitian ini menggunakan analisis Linier Berganda, dengan

formulasi :

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + e

Keterangan :

Y = kinerja karyawan

α = konstanta

β = koefisien regresi masing-masing variabel

X1 = pelatihan kerja

X2 = motivasi

e = kesalahan estimasi standar (Standart Error)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Pengaruh Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini dibuktikan

pada nilai t hitung yang sebesar 4,371 dengan nilai signifikan sebesar

2,024 yang lebih besar dari 0,05.

Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi Pelatihan Kerja pada

Koperasi Dana Amanah akan memberikan dampak pada peningkatan

Kinerja Karyawan.

b. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini dibuktikan pada nilai t

hitung yang sebesar 4,334 dengan nilai signifikan sebesar 2,024 yang

lebih besar dari 0,05.

Page 13: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/52863/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · sangat mendukung untuk keberhasilan organisasi. Pelatihan menurut Dessler adalah

9

Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi Motivasi pada Koperasi

Dana Amanah akan memberikan dampak pada peningkatan Kinerja

Karyawan.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil dari analisis data dan pembahasan yang sudah

diuraikan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

4.1 Kesimpulan

a. Pada variabel pelatihan kerja terdapat pengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan Dana Amanah Karanganyar.

b. Pada variabel motivasi terdapat pengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan Dana Amanah Karanganyar.

c. Pada variabel pelatihan kerja dan motivasi terdapat pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja karyawan Dana Amanah Karanganyar.

d. Koefisien determinan denga harga, kualitas produk dan citra merek

mampu memberikan sumbangan yang dihasilkan terhadap

keputusan pembelian sebesar 64,5 % dan sisanya 35,5 % masih

memberikan pengaruh dari variabel lainnya.

4.2 Saran

a. Bagi Perusahaan

1. Diharapkan perusahaan untuk memperhatikan Pelatihan

Kerja dengan cara melakukan mentoring dan pelatihan

kepada seluruh karyawan, bukan hanya kepada karyawan

baru.

2. Diharapkan perusahaan dalam usaha meningkatkan

motivasi karyawan untuk dapat lebih mendorong

karyawannya agar termotivasi untuk bekerja dengan serius

3. Diharapkan perusahaan dalam usaha meningkatkan kinerja

karyawan dengan memperhatikan lagi karyawannya. Untuk

mendapatkan penghargaan dalam bekerja sebaiknya kita

rajin bekerja keras dan berprestasi, pastilah diperlukan

Page 14: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/52863/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · sangat mendukung untuk keberhasilan organisasi. Pelatihan menurut Dessler adalah

10

pelatihan kerja dan motivasi agar kita menjadi karyawan

yang baik dan menghargai hasil kerja kita dan tidaklah

dipungkiri kalau nantinya kita akan mendapatkan

kesempatan menempati jabatan yang dipromosikan.

b. Bagi Penelitian Mendatang.

Penelitian ini diharapkan sebagai referensi bagi peneliti yang

akan datang, sehingga akan menyempurnakan kekurangan-

kekurangan atau kelemahan dalam hasil penelitian yang

berhubungan dengan peningkatan kinerja karyawan dengan

menambah-menambah variabel-variabel untuk melengkapinya,

misalnya upah, promosi jabatan, komunikasi dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarita, R. (27 September 2012). Anggap Karyawan Aset, Kunci Sukses

Perusahaan. http://www.kabarbisnis.com/read/2833544

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Kuantitatif Suatu Pendekatan

Praktik, Jakarta: Bina Aksara.

Armstrong, Michael. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia: A Handbook Of

Human Resource Management. PT Elex Mediakomputindo. Jakarta.

Dessler, 2000. Human Resources Management. New Jersey: Prentice Hall

International, Inc. Upper Side River.

Dessler, G. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Index

George, J.M. & Jones, G.R. (2005). Understanding And Managing organizational

behavior (4th ed.). New Jersey.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19,

cetakan kelima, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang,

2011

Handoko, T.H. 1993. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,

Yogyakarta: Liberty.

Hasibuan, M. 2003. Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan Produktivitas.

Jakarta: Bumi Aksara.

Page 15: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/52863/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · sangat mendukung untuk keberhasilan organisasi. Pelatihan menurut Dessler adalah

11

Hasibuan, Malayu S.P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi.

Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan kesembilan,

Jakarta : PT Bumi Aksara.

Ivancevich. (2008). Perilaku dan Manajemen Organisasi, jilid 1 dan 2 Jakarta :

Erlangga.

Kadarsiman. (2012). Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Lubis, K.A. (2008). Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Pada PT.Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Medan.

Tesis, Universitas Sumatra Utara.

Luthan, F. 2006. Organizational Behavior, Seventh Edition, Mc Graw-Hill.

Mangkunegara, A.P. (2005). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Cetakan I.

Bandung: PT Refika Aditama.

Noe., Raymond A., John R., Hollenbeck., Barry G. & Patrick M.W. (2010).

Manajemen Sumber Daya Manusia Mencapai Keunggulan Bersaing.

Jakarta: Salemba Empat. Rajagrafindo Persada.

Raymond, A., Noe., John, R., Hollenbeck., Barry, G. & Patrick, M.W. (2008).

Human Resources Management : Gaining A Competitive Advantage,

6th Edition,McGraw-Hill/Irwin

Rivai, V. & Sagala, E.J. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk

perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Rivai, V. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari Teori

Ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Robbert. L. Mathis Clan Jhon H. Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta: PT. Salemba Empat.

Robbins, S.P. & Judge. (2007). Perilaku Organisasi. Salemba Empat, Jakarta.

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sunyoto, D. (2012). Teori, Kuisioner Dan Analisis Data Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: CAPS

Wijonarko. (27 September 2012). Anggap Karyawan Aset, Kunci Sukses

Perusahaan. http://www.kabarbisnis.com/read/2833544.

Page 16: PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP …eprints.ums.ac.id/52863/10/NASKAH PUBLIKASI.pdf · sangat mendukung untuk keberhasilan organisasi. Pelatihan menurut Dessler adalah

12

Siagian, S.P., 1999, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi 6, Penerbit PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Siagian, S.P, 2001. Teori dan Praktek Kepemimpinan, Penerbit Rineka Cipta

Jakarta.