pengaturan ketersediaan ruang parkir...

101
PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR OTOMATIS BERBASIS MEDIA KOMPUTERISASI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains (S.Si) Oleh Karima Salsabila 10607003270 PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Upload: dodung

Post on 25-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR OTOMATIS

BERBASIS MEDIA KOMPUTERISASI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sains (S.Si)

Oleh

Karima Salsabila

10607003270

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 2: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

ii

PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR OTOMATIS

BERBASIS MEDIA KOMPUTERISASI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sains

Oleh

Karima Salsabila

10607003270

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 3: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR OTOMATIS

BERBASIS MEDIA KOMPUTERISASI

Skripsi

diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains

dari Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

oleh

Karima Salsabila

NIM 106097003270

Menyetujui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Agus Marsono, M.Si Arif Tjahjono, M.Si

NIP. 1975110720070 11015

Mengetahui

Ketua Program Studi Fisika

Drs. Sutrisno, M.Si

NIP. 19590202 198203 1005

Page 4: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi berjudul “PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG

PARKIR OTOMATIS BERBASIS MEDIA KOMPUTERISASI” yang

ditulis oleh Karima Salsabila dengan NIM 106097003270 telah diuji dan

dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Kamis tanggal 9

Desember 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Fisika.

Jakarta, 10 Desember 2010

Menyetujui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Agus Marsono, M.Si Arif Tjahjono, M.Si

NIP. 1975110720070 11015

Penguji I Penguji II

Dr. Agus Budiono Drs. Sutrisno, M. Si

NIP: 19620220 199003 1002 NIP: 19590202 198203 1005

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Program Studi Fisika

Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis Drs. Sutrisno, M. Si

NIP: 19680117 200112 1001 NIP: 19590202 198203 1005

Page 5: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

iv

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR HASIL

KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI

ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA

MANAPUN.

Jakarta, 10 Desember 2010

Karima Salsabila

106097003270

Page 6: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

v

ABSTRAK

Pentingnya suatu informasi bagi pengemudi akan ketersediaan suatu ruang

parkir di dalam area perparkiran inilah yang menjadi latar belakang dari tugas

akhir yang berjudul Pengaturan Ketersediaan Ruang Parkir Otomatis

Berbasis Media Komputerisasi.

Penginformasian ini berupa simulasi display seven segment yang

ditampilkan pada extended monitor yang akan terpasang pada pintu masuk area

perparkiran sehingga pengemudi yang akan memarkirkan kendaraan dapat

mengetahui secara pasti jumlah ruang yang masih tersedia di dalam area parkir

tersebut. Adapun pengolahan sistem pengaturan penginformasian tersebut

dikerjakan dengan menggunakan pemprograman delphi 7 dan input penggerak

melalui sistem kerja sensor RFID.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, simulasi ini menunjukkan

hasil bahwa sistem dalam penelitian ini berkoneksi dengan baik sehingga

informasi ketersediaan ruang ditampilkan dengan tepat.

Kata Kunci : informasi, display, perparkiran, RFID

Page 7: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

vi

ABSTRACT

The importance of information for the driver will availability a parking

space in the parking area is at the background of the final project titled Setting

Automatic Parking Space Availability Based Media Computerization.

This form of simulation information in seven segment display that is

displayed on the monitor extended to be installed at the entrance to the parking

area so that the driver who parked the vehicle will be able to know with certainty

the amount of space still available in the parking area. The processing settings

system information are done by using a programming delphi 7 and the input

driving through an RFID sensor system.

Based on the experiments have been conducted, this simulation shows that

the system in this study to a high well so that space availability information is

displayed correctly.

Keywords: information, displays, parking, RFID

Page 8: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

vii

KATA PENGATAR

Bismillahirahmanirahim, untaian syukur dan alhamdulillah terucap atas

segala anugerah dan nikmat dari Allah SWT yang senantiasa tercurahkan untuk

penulis di dalam hidup hingga saat ini dan juga selamanya. Shalawat dan salam

semoga selalu mengalir kepada suri tauladan manusia, Nabi Muhammad SAW

juga kepada para sahabat, keluarga dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis menyampaikan rasa

terima kasih kepada:

1 Kedua orang tua tercinta untuk kasih sayang, pengorbanan, dukungan serta

pengertian yang teramat besar sehingga penulis memiliki waktu, rasa

semangat dan ketidakputusasaan menjalani berbagai warna kehidupan.

2 Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta.

3 Sutrisno, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika FST UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta atas semua kebaikan hati dan kebijaksanaannya selama ini.

4 Agus Marsono, M.Si selaku dosen pembimbing I yang bersedia meluangkan

waktu, memberikan bimbingan ilmu dan petunjuk kepada penulis.

5 Arif Tjahjono, M.Si selaku dosen pembimbing II yang bersedia meluangkan

waktu, memberikan bimbingan ilmu dan petunjuk kepada penulis.

6 Priyambodo, S.Si selaku dosen pembimbing lapangan yang bersedia

meluangkan waktu, memberikan bimbingan ilmu dan petunjuk kepada

penulis.

Page 9: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

viii

7 Seluruh sahabat penulis dan teman-teman fisika 2006 ( Sani, Dewi, Anna,

Izze, Iif, Putri, Cindi, Devi, Irwan, Agus, Adjie, Bachtiar, Agung, Sori, Kia,

Rinan, Rusman) serta khususnya untuk sahabat senasib seperjuangan (Shilah,

Dono, Iik) atas semua kebaikan, do’a, dukungan, bantuan dan luang waktu

yang diberikan dalam menemani hari-hari penulis selama penelitian hingga

akhir penulisan.

8 Sahabat-sahabat yang berada di kota yang berbeda khususnya Demi dan Cici

atas waktu, dukungan dan perhatian yang kalian berikan untuk penulis

berbagi cerita suka dan duka.

9 Teman-teman Al-Barkah 3 yang selalu mengizinkan penulis sejenak

bersinggah melepas lelah, bersapa, bercanda, dan berbagi cerita selama

melewati berbagai warna hari.

10 Bintang kecil penulis (De’ Azwar) yang bercahaya dengan indah mengisi hari

menjadi bermakna atas semua keriangan, keakraban, pengertian, candatawa,

tutur halus serta semua kebaikan yang pernah ada dan kelak kembali tuk ada.

11 Semua pihak yang telah memberikan do’a, dan dukungannya kepada penulis.

Demikian beberapa patah kalimat yang penulis sampaikan, semoga skripsi

yang masih jauh dari sempurna ini diharapkan mampu memberikan banyak

manfaat bagi penulis dan juga kepada banyak pihak yang membacanya.

Jakarta, 10 Desember 2010

Penulis

Page 10: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

ix

Hidup Terkadang Tak Sejalan Keinginan Manusia

Rentas Mencoba Jalan Panjang Tak Sederhana

Merangkak Dalam Segala Keterbatasan Yang Ada

Keadaan Bukan Alasan Menyerah Pada Lara

Berfikir Positif Tentang Kehendak_Nya

Bangkit Kembali Menapaki Dunia

Berliput Temu Dengan Beragam Peristiwa

Tak Pelak Terselip Pengorbanan Tulus Tiada Tara

Oasekan Jiwa Mengarsitektur Cita

Sampai Sudah di Penghujung Cerita

Memorilah Prasasti Kisah Nyata Metamorfosa

Berbalut Pelangi Berpondasi Karena_Nya

Tiba Saat Kini Memulai Episode Hidup Yang Sesungguhnya

Page 11: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHANAN ................................................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................................... v

ABSTRACT ................................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ................................................................................... 2

1.3. Batasan Masalah ....................................................................................... 2

1.4. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 3

1.5. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 3

1.6. Sistematika Penelitian ................................................................................ 3

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Perparkiran ..................................................................................... 4

2.2. Sensor RFID .............................................................................................. 7

2.2.1 Tag RFID ......................................................................................... 10

2.2.2 RFID Reader .................................................................................... 12

2.3.Komputer .................................................................................................. 13

Page 12: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

xi

2.4.Port Serial ................................................................................................. 13

2.5.Bahasa Pemrograman Delphi ................................................................... 17

2.6.Microsoft Access ...................................................................................... 22

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 24

3.2. Peralatan dan Bahan Penelitian ............................................................... 24

3.3. Tahapan Penelitian ................................................................................... 25

3.4. Prosedur Kerja ......................................................................................... 26

3.5. Pengaturan Rangkaian RFID Starter Kit ................................................. 29

3.6. Interkoneksi Sensor dengan Netbook ...................................................... 35

3.7. Perancangan Program .............................................................................. 35

3.7.1 Pengaturan Pemprograman Sistem Antarmuka .............................. 38

3.7.2 Pengaturan Pemprograman Pembacaan Kode Tag RFID ............... 40

3.7.3 Perancangan Pemprograman Database Parkir ................................ 42

3.7.4 Perancangan Pemprograman Pengoperasian Display dan Portal.... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengujian Rangkaian Sensor RFID ................................................. 50

4.2 Hasil Interface Pada Sistem ...................................................................... 53

4.3 Hasil Penerjemahan ID Tag RFID ............................................................ 55

4.4 Hasil Perancangan Aplikasi Progam ........................................................ 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 63

5.2 Saran ........................................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 65

LAMPIRAN .............................................................................................................. 67

Page 13: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jenis-jenis tag RFID .............................................................................. 10

Gambar 2.2 RFID Starter Kit .................................................................................... 12

Gambar 2.3 Konektor Port Serial ............................................................................. 14

Gambar 2.4 Nama Pin Konektor Port Serial ............................................................ 14

Gambar 2.5 Konfigurasi Port Serial dengan USB .................................................... 16

Gambar 2.6 Tampilan IDE Program Delphi ............................................................. 18

Gambar 3.1 Flowchart Penelitian ............................................................................. 25

Gambar 3.2 Diagram Blok ........................................................................................ 26

Gambar 3.3 Sambungan Komputer Dengan Dua RFID Reader ............................... 28

Gambar 3.4 Skema Simulasi Penerapan Sistem Ketersediaan Ruang Parkir .......... 29

Gambar 3.5 Reader ID – 12 ...................................................................................... 30

Gambar 3.6 Struktur Pin Reader ID – 12 ................................................................. 31

Gambar 3.7 RFID Starter Kit .................................................................................... 32

Gambar 3.8 Konfigurasi Sambungan RFID Starter Kit ............................................ 32

Gambar 3.9 Konektor Jalur Komunikasi RS-232 Pada (Jumper 1) .......................... 33

Gambar 3.10 Konfigurasi J3, J4 dan J6 .................................................................... 34

Gambar 3.11 Flowchart Pemprograman .................................................................... 36

Gambar 3.12 RFID Program Tester ......................................................................... 38

Gambar 3.13 Komponen CPortLib Pada Palet Komponen ..................................... 38

Gambar 3.14 Rancangan Tabel Database Parkir ...................................................... 42

Gambar 3.15 Arsitektur Aplikasi Database Delphi .................................................. 43

Gambar 3.16 Penggunaan String Koneksi ................................................................ 44

Gambar 3.17 Pengaturan Driver Provider ................................................................ 44

Page 14: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

xiii

Gambar 3.18 Pengaturan Database ........................................................................... 45

Gambar 3.19 Pengaturan ADOConnection .............................................................. 45

Gambar 4.1 Jarak Baca Berdasarkan Posisi Letak Tag RFID ................................ 50

Gambar 4.2 RFID Reader Dalam Keadaan Aktif ..................................................... 53

Gambar 4.3 Indikator Koneksi Netbook Dengan Kabel Port Serial to USB ............ 54

Gambar 4.4 Indikator Koneksi Port Com dengan Program ..................................... 54

Gambar 4.5 Indikator Pembacaan Kode Tag Menjadi Nomor Kartu ....................... 55

Gambar 4.6 Tampilan Program Untuk Petugas ........................................................ 56

Gambar 4.7 Tampilan Program Pada Extended Monitor ......................................... 56

Gambar 4.8 Tampilan Program Ketika Ada Kendaraan Masuk ............................... 57

Gambar 4.9 Tampilan Informasi Ketika Ada Kendaraan Masuk ............................. 57

Gambar 4.10 Tampilan Program Ketika Ada Kendaraan Keluar ............................. 58

Gambar 4.11 Kesamaan Tampilan Display Pada Kedua Display Ruang ................. 59

Gambar 4.12 Pembukaan Portal Keluar ................................................................... 61

Page 15: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Spesifikasi Tag RFID Berdasarkan Energi ............................................... 11

Tabel 2.2 Spesifikasi Tag RFID Berdasarkan Frekuensi .......................................... 12

Tabel 2.3 Pin Port Serial ........................................................................................... 15

Tabel 2.4 Komponen utama MS. Access 2003 ......................................................... 23

Tabel 3.1 Spesifikasi Reader ID-12 .......................................................................... 30

Tabel 3.2 Pin Sambungan Pada Setiap Konektor ..................................................... 34

Tabel 3.3 Deskripsi Pin Reader ID-12 dan Format Data Keluar .............................. 34

Tabel 3.4 Pengaturan Komponen Untuk Sistem Interface ....................................... 39

Tabel 3.5 Kode ASCII .............................................................................................. 41

Tabel 3.6 Pengaturan Komponen Untuk Sistem Interface ....................................... 41

Tabel 3.7 Pengaturan Komponen Untuk Pengoneksian Database ............................ 46

Tabel 3.8 Pengaturan Komponen Untuk Display 7Segment dan Portal ................... 47

Tabel 4.1 Jarak Baca Sensor RFID Berdasar Besar Tegangan Listrik ..................... 51

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Program Pengaturan Display .......................................... 59

Tabel 4.3 Hasil Ketika Program Tereset atau Keluar ............................................... 62

Page 16: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Listing Program .................................................................................... 67

Lampiran 2 RFID Starter Kit Datasheet ................................................................... 79

Lampiran 3 ID Series Datasheet .............................................................................. 81

Lampiran 4 Instalasi Komponen CPort di Delphi ................................................... 83

Page 17: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang sedemikian pesat

akhir-akhir ini menyebabkan kondisi yang tidak seimbang antara pertumbuhan

kendaraan dengan lahan parkir yang tersedia, hal ini terlihat dengan semakin

menyempitnya fasilitas tersebut khususnya di tempat-tempat umum seperti pasar,

rumah sakit, pertokoan, perkantoran dan juga tempat-tempat pendidikan.

Ketidaksesuaian tersebut seringkali membuat seorang pengemudi sulit

menemukan tempat untuk memarkirkan kendaraan ataupun sekedar memastikan

masih atau tidak adanya ruang parkir yang tersedia pada area tersebut. Petugas

parkir juga tidak dapat mengetahui dan menginformasikan tentang kapasitas ruang

parkir yang masih tersedia pada area parkir secara pasti. Selain hal ini sangat tidak

efektif karena memakan waktu lama bagi pengemudi untuk menemukan tempat

parkir yang ada tanpa sebuah kepastian juga akan membuat adanya kemacetan di

area parkir akibat penumpukan antrian kendaraan yang masih memenuhi jalan di

area parkir. Oleh karena itu, informasi mengenai ketersediaan ruang parkir

menjadi sangat penting bagi setiap pengendara yang akan memarkirkan

kendaraannya, mengingat sudah demikian kompleksnya masalah perparkiran

khususnya di fasilitas-fasilitas umum. Permasalahan tersebut sesungguhnya dapat

diakhiri dengan perkembangan ilmu dan teknologi dibidang instrumentasi

khususnya dalam bidang sistem kontrol.

Page 18: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

2

Untuk dapat melakukan kontrol parkir secara otomatis tersebut maka perlu

dirancang sebuah sistem pengontrolan display ketersediaan ruang parkir otomatis

berbasis media komputerisasi yang diharapkan dapat membantu mengurangi

permasalahan yang ada di dalam sistem pengaturan parkir yang konvensional

menjadi sistem perparkiran yang ada lebih efisien dan efektif serta lebih dapat

menguntungkan banyak pihak.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang diajukan

adalah bagaimana cara membuat sistem kontrol yang dapat membuat rangkaian

hardware dengan software sehingga mampu bekerjasama untuk dapat

menginformasikan tentang jumlah ruang parkir yang masih tersedia pada suatu

area perparkiran secara pasti.

1.3 Batasan Masalah

Dalam penulisan ini terdapat beberapa batasan masalah yang berguna

untuk memfokuskan masalah kepada satu titik acuan dan diantaranya yaitu :

1. Hanya untuk mengetahui sisa ruang yang tersedia dalam suatu area parkir.

2. Sistem ini berlaku untuk suatu area parkir yang hanya memiliki satu pintu

masuk dan satu pintu keluar yang berbeda.

3. Cara kerja sistem ataupun komponen yang dibahas dalam penelitian ini

hanya terbatas pada yang terpakai didalamnya.

4. Kendaraan yang mengisi hanya terbatas satu jenis saja. Dalam penelitian ini

dianalogikan dengan kendaraan beroda empat dengan luas standar 1,6 m x

4,2 m.

Page 19: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

3

5. Menggunakan penampil 7segment berupa simulasi dalam program delphi.

6. Tidak membahas mekanisme perputaran kartu.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sebuah

rangkaian yang berfungsi untuk mengatur sistem perparkiran sehingga bisa

mengetahui secara pasti sisa kapasitas ruang parkir yang tersedia dalam sebuah

area parkir.

1.5 Manfaat Penelitan

Manfaat dari rancang bangun kendali sistem parkir otomatis ini antara

lain:

1. Untuk menginformasikan ruang parkir yang masih tersedia kepada

pengendara yang akan memarkirkan kendaraannya secara tepat.

2. Untuk memudahkan petugas operator dalam pengaturan perparkiran.

3. Dapat mengurangi terjadinya penumpukan kendaraan pada halaman ruang

parkir yang diakibatkan dari pencarian ruang parkir tanpa sebuah kepastian

tentang ketiadaannya.

4. Dapat menertibkan administrasi parkir karena terhitung dengan tepat

jumlah kendaraan yang menggunakan ke dalam area parkir.

5. Meningkatkan keamanan kendaraan dikarenakan keluar masuk

membutuhkan tag ID.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian yang dilakukan dalam tugas akhir

ini adalah sebagai berikut :

Page 20: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

4

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diterangkan secara singkat mengenai latar belakang

,tujuan, manfaat, permasalahan,batasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dijelaskan mengenai teori – teori yang berkaitan dengan bahasan tugas

akhir ini seperti dasar-dasar teori dari komponen yang digunakan dan lain

sebagainya.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan tentang waktu dan tempat penelitian, alat dan

bahan penelitian dan juga perancangan sistem tentang perekaman suara, cara kerja

serta perakitan alat-alat yang digunakan.dalam pembuatan sistem tersebut

BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Membahas tentang pengujian dari sistem yang telah dibuat, dan hasil

penelitian yang telah dilakukan beserta dengan analisanya.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diambil dari hasil analisa serta

saran-saran yang diharapkan dapat mengembangkan tugas akhir ini.

Page 21: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

5

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan mengenai teori-teori dasar yang berisi landasan-

landasan teori sebagai hasil dari studi literatur yang berhubungan dengan sistem

perparkiran yang ada dan juga perancangan sistem kontrol pada rangkaian serta

teori penunjang mengenai komponen yang digunakan pada sistem, seperti kartu

tag RFID, RFID Starter Kit serta perangkat lunak (software) yang terkait yakni

bahasa pemprograman Delphi.

2.1 Sistem Perparkiran

Sistem perparkiran menurut Ir. Sunarno, M.Eng, Ph.D dalam bukunya

Mekanikal Elektrikal Lanjutan 2006 terbagi ke dalam dua macam yakni sitem

perparkiran luar gedung dan sistem perparkiran di dalam gedung. Sistem

perparkiran di luar gedung biasanya dapat menggunakan halaman perkantoran

atau pusat perbelanjaan. Perparkiran jenis ini sering kali tidak terkontrol,

memakan lahan yang luas dan tidak aman. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan

tujuan dari sistem perparkiran yang merupakan suatu upaya untuk

mengoptimalkan pemanfaatan area agar memperoleh penghasilan yang optimal,

mengelolanya secara professional agar setiap kendaraan yang datang dapat

memperoleh posisi parkir yang tepat aman dan nyaman.

Selanjutnya sistem parkir ini dibuat di dalam gedung. Sistem perparkiran

jenis ini memberikan manfaat lebih diantaranya menampung lebih banyak

kendaraan di lahan yang lebih kecil, parkir yang lebih terkontrol, keamanan yang

Page 22: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

6

lebih terjamin, dan tingkat kenyamanan yang dapat terus ditingkatkan.

Kemanfaatan yang ada dari sistem parkir jenis ini membuat banyak pihak

mengembangkan lebih jauh jenis perparkiran tersebut sehingga terbentuk

beberapa macam sistem parkir dalam gedung sebagai berikut :

Sistem parkir dalam gedung kovensional

Sistem Parkir dalam gedung manual ini merupakan perparkiran

yang biasa terlihat di perkantoran atau pusat perbelanjaan yang

menyediakan ruang parkir secara bertingkat di area basement. Sehingga

tidak memanfaatkan lahan yang luas. Kekurangan sistem parkir dalam

gedung manual ini yaitu pengendara masih harus mengendarai kendaraan

hingga menuju ruang parkir yang tersedia melalui jalan atau jalur yang

telah disediakan.

Sistem parkir dalam gedung otomatis (autopark)

Sitem Parkir dalam gedung otomatis atau yang sering disebut

autopark systems ini merupakan perkembangan dari sistem parkir dalam

gedung kovensional. Sistem ini memberikan kemudahan bagi pengendara

untuk memarkirkan kendaraan tanpa pengendara atau petugas harus

mengendarai kendaraan sampai di ruang parkir yang tersedia. Saat

memasuki fasilitas autopark systems, pengemudi akan menerima tiket,

kemudian memasukan tiket tersebut ke dalam alat pembaca. Selanjutnya

pengendara cukup memasukan kendaraan ke dalam kabin otomatis dan

layar video akan memastikan mobil tersebut ditempatkan secara teratur.

Setelah pengendara meninggalkan kendaraan maka pintu kabin di

belakang pengemudi akan menutup dan computer menginstruksikan

Page 23: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

7

sistem penyimpanan otomatis untuk meletakan kendaraan pada tempat

yang masih kosong. autopark systems ini akan meletakan kendaraan

secara hati-hati menempatkan kendaraan pada area terdekat dan mencatat

lokasi tersebut untuk pemanggilan sewaktu kendaraan akan di ambil

kembali. Kondisi ini menimbulkan banyak manfaat di antaranya

memaksimalkan penggunaan lahan, menampung dua kali lipat sistem

parkir dalam gedung kovensional, meningkatkan kenyamanan dan

keamanan, tingkat polusi rendah dan harga pengoperasian yang relative

murah. Namun kelemahan dari sistem ini adalah kendaraan yang dapat

diparkirkan hanya kendaraan beroda empat dan berat kendaraan yang

terbatas.

Namun sistem perparkiran jenis apapun sekiranya masih kurang lengkap bila tidak

diberi display penginformsian ruang parkir pada pintu masuk gedung. Oleh karena

itu semua jenis sistem perparkiran memerlukan display penginformasian

ketersediaan ruang parkir.

2.2 Sensor RFID

RFID atau Radio Frequency Identification, adalah suatu sensor frekuensi

radio yang bisa digunakan untuk menyimpan atau menerima data secara jarak jauh

dengan proses identifikasi suatu objek dengan menggunakan frekuensi transmisi

gelombang elektromagnetik (radio) [2].

Sensor RFID ini terdiri dari 2 piranti yaitu transponder dan reader.

Transponder (Transmitter + Responder) RFID ini merupakan komponen yang

berisi sekumpulan data identifikasi dan reader RFID adalah komponen pembaca

Page 24: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

8

data yang terdapat pada tag RFID. Sehingga secara ringkas, mekanisme kerja

yang terjadi dalam sebuah sistem sensor RFID adalah bahwa sebuah reader

frekuensi radio melakukan scanning terhadap data yang tersimpan dalam tag,

kemudian mengirimkan informasi tersebut ke sebuah basis data (tempat untuk

penyimpanan data yang terkadung dalam tag)[11].

Teknologi sensor RFID fleksibel, mudah digunakan, dan sangat cocok

untuk operasi otomatis dikarenakan beberapa kelebihannya diantaranya tidak

memerlukan kontak langsung maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi, dapat

berfungsi pada berbagai kondisi lingkungan, dan menyediakan tingkat integritas

data yang tinggi. Selain itu RFID mampu men-tracking atau melacak object yang

bergerak. Sebagai tambahan, karena teknologi ini sulit untuk dipalsukan, maka

RFID dapat menyediakan tingkat keamanan yang tinggi [12].

Sensor RFID bekerja dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik.

Gelombang elektromagnetik ialah gelombang yang terdiri dari medan listrik dan

medan magnit yang satu sama lain saling tegak lurus[5]. Energi elektromagnetik

merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu

panjang gelombang (λ), frekuensi (f) , amplitudo(A), dan kecepatan (v).

Perambatan dari sensor RFID ini terukur berdasarkan frekuensinya atau

dengan kata lain salah satu kunci dalam sistem RFID adalah frekuensi kerjanya,

dimana frekuensi itu sendiri adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik

dalam satu satuan waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya

gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan (kecepatan

cahaya), panjang gelombang dan frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang

suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu

Page 25: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

9

gelombang semakin tinggi frekuensinya[5]. Dari daftar spektrum gelombang

elektromagnetik, diketahui bahwa gelombang radio merupakan gelombang

dengan panjang gelombang 1 mm - 10.000 km

Kinerja sensor RFID yang merupakan pengaplikasian dari kelebihan

gelombang elektromagnetik maka sensor RFID memilki sifat-sifat dari gelombang

elektomagnetik sebagai berikut [2] :

Dapat merambat dalam ruang hampa.

Merupakan gelombang transversal (arah getar tegak lurus arah

rambat), jadi dapat mengalami polarisasi.

Dapat mengalami refleksi, refraksi, interferensi dan difraksi.

Tidak dibelokkan dalam medan listrik maupun medan magnet

Oleh karena itu, jarak dari gelombang radio bisa mencapai jarak tempuh yang

sangat jauh hingga ribuan km. Waktu tempuh dari gelombang radio yang

dipancarkan oleh sensor RFID dari tag ke reader tersebut bergantung dari

frekuensi yang dimiliki oleh RFID tersebut yang digambarkan dengan rumus

T = 1/ f dan waktu yang diperlukan sensor bekerja dipengaruhi oleh panjang

gelombang yang dimiliki sehingga kecepatannya dapat dihitung dengan rumus

[5] :

v = s / t

atau v = λ / T

atau v = λ • f

Page 26: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

10

2.2.1 Tag RFID

Tag RFID adalah sebuah transponder yang telah terisi sebuah

objek identifikasi berupa data. Data yang dipancarkan dan dikirimkan tadi

bisa berisi beragam informasi, seperti ID, informasi lokasi atau informasi

lainnya seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain sebagainya[13].

Bentuk tag RFID pada saat ini beraneka ragam. Ada tag berbentuk

kartu, kapsul, label, chip dan juga berupa stiker adesif yang dapat

ditempelkan pada suatu barang atau produk. Dalam gambar 2.1 berikut ini

terdapat contoh-contoh dari RFID.

[Sumber :http://www.ipm.co.th/RFID%20Tag%20&%20Card, http://fadilaholic.files.

wordpress.com/2008/12/contact_smartcard.jpg, http://lidyaoctarina.wordpress.com/]

Gambar 2.1 Jenis-jenis tag RFID

Tag tersebut terbuat dari rangkaian elektronika yang terdiri dari

intergrated circuit (IC), antena, dan memori yang saling

terintegrasi.Memori yang terdapat pada tag ini mempunyai kemampuan

untuk menyimpan data digital yang terbagi menjadi sel-sel. Beberapa sel

menyimpan data read only, misalnya serial number yang unik yang

disimpan pada saat tag tersebut diproduksi atau Sel lain pada tag ini akan

menjadikan tag dapat ditulis dan dibaca secara berulang. Tag RFID juga

berisi antena yang memungkinkan mereka untuk menerima dan merespon

terhadap suatu query yang dipancarkan oleh suatu RFID transceiver.

Ketika suatu RFID tag melewati suatu zona elektromagnetis, maka dia

Page 27: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

11

akan mendeteksi sinyal aktivasi yang dipancarkan oleh reader. Reader

akan men-decode data yang ada pada tag dan kemudian data tadi akan

diproses oleh komputer. Sehingga ketika tag ini melalui medan yang

dihasilkan oleh pembaca RFID yang kompatibel, tag akan

mentransmisikan informasi yang ada pada tag kepada pembaca RFID,

sehingga proses identifikasi objek dapat dilakukan [2].

Tag RFID tersebut dapat bekerja ketika memiliki energi untuk

memancarkan ID didalamya. Energi tersebut dapat diperoleh dari catu

daya yang dimiliki oleh tag tersebut sendiri atrau berasal dari RFID

reader. Oleh karena itu berdasarkan sumber daya energi seperti yang

tercantum dalam RFID United State Government Accountability Office

(2005) maka diketahui bahwa tag terbagi menjadi 3 jenis yaitu :

Tabel 2.1 Spesifikasi Tag RFID Berdasarkan Energi

Spesifikasi Tag Pasif Tag Semi Pasif Tag Aktif

Catu daya Energi dari Reader

RFID

Energi dari Reader

RFID dan Baterai

Energi dari Baterai

Jangkauan Baca Mencapai 20 kaki Mencapai 100 kaki Mencapai 750 Kaki

Harga Agak Mahal Mahal Mahal

Kapasitas Memori Kecil (beberapa Kb) MB -GB Besar ( ≥ GB)

Pita Frekuensi 125 KHz 13,56 MHz MHz-GHz

Tipe Memori Read Only Read-Write Read-Write

Keamanan Data Agak tinggi Tinggi Tinggi

Kecepatan Data Agak Cepat Cepat Sangat cepat

Daya Tahan 20 th 7-15 th (bergantung baterai)

Ukuran kecil variatif Besar

Isi Hanya ID kompleks Kompleks

Kemudian berdasarkan rentang frekuensi seperti yang tercantum

dalam jurnal Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI

2009) maka operasi frekuensi RFID terbagi menjadi 4 jenis seperti yang

terlihat pada tabel 2.2 berikut ini.

Page 28: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

12

Tabel 2.2 Spesifikasi Tag RFID Berdasarkan Frekuensi

Berdasarkan pemaparan teori di atas maka diketahui bahwa tag

RFID yang digunakan dalam penelitian ini adalah tag RFID berbentuk

kartu dan berjenis pasif yang memerlukan energi dari RFID reader.

2.2.2 Pembaca RFID

RFID akan bekerja sebagai sensor apabila RFID telah juga

memiliki reader, oleh karena itu penelitian ini menggunakan RFID

reader yang berupa RFID Starter Kit buatan innovative elektronics. RFID

starter kit ini merupakan suatu sarana pengembangan RFID berbasis

reader tipe ID-12 yang telah dilengkapi dengan jalur komunikasi RS-232

serta indikator buzzer dan LED seperti yang terlihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 RFID Starter Kit

Page 29: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

13

RFID reader atau Pembaca RFID ini berfungsi untuk menerima

dan mengirim gelombang frekuensi radio ketika terjadi komunikasi

antara reader dan tag . Kemudian reader membaca kode-kode dari RFID

tag yang ada di memori tag.

Inti dari sebuah RFID reader tersusun atas 5 komponen yaitu

IC board, mikroprosesor, antena, memori reader dan transponder. Antena

pada RFID reader bisa berupa antena internal dan eksternal. Antena

reader memancarkan gelombar radio transmiter reader dan menerima

frekuensi radio dari tag sebagai jawaban atau respon dari tag selama

berada pada jangkauan deteksi.

2.3 Komputer

Komputer yang digunakan untuk mengoperasikan sistem pengaturan

ketersediaan ruang parkir otomatis berbasis media komputerisasi ini berupa

netbook toshiba nb200 yang menggunakan processor intel atom dengan RAM 1

GHz dan sistem operasi Windows XP.

2.4 Port Serial

Sistem penghubungan antara dua perangkat dalam hal ini komputer

(netbook) dengan sensor RFID disebut dengan sistem interface atau antarmuka.

Menurut Iswanto dalam bukunya Antar muka port paralel dan Port serial sistem

antarmuka ini terbagi menjadi dalam beberapa jenis yaitu port paralel dan port

serial akan tetapi jenis port yang digunakan dalam penelitian ini adalah port serial

dan berikut pemaparan lebih jauh mengenai port serial.

Page 30: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

14

Port Serial adalah sebuah interface yang mana besar penerimaan dan

pengiriman data sebesar 1 bit pada saat melalui satu kabel. Kelebihan dari port

serial hanya membutuhkan sedikit kabel. Untuk komunikasi dua arah (full duplex)

hanya dibutuhkan 3 kabel yang berbeda, satu untuk mengirimkan data, satu untuk

menerima data dan satu lagi untuk pentanahan (ground).

Port serial yang mempunyai jenis male dan female ini memiliki 9 pin

sambungan.seperti dalam gambar 2.3

(a) male (b) female

Gambar 2.3 Konektor Port Serial

Kesembilan pin-pin tersebut memiliki fungsi-fungsi tersendiri seperti yang

tergambarkan dalam gambar 2.4 berikut ini.

Gambar 2.4 Nama Pin Konektor Port Serial

Adapun fungsi dari setiap pin yang ada pada port serial ini tercantum dal

tabel 2.3 di bawah ini :

Page 31: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

15

Tabel 2.3 Pin Port Serial

No

Pin

Nama Sinyal Direction Keterangan

1. DCD (Data Carier

Detect /Receive Line

Signal Detect)

In dengan saluran ini DCE memberitahukan ke

DTE bahwa pada terminal masukkan ada data

masuk.

2. RxD (Receive Data) In digunakan DTE menerima data dari DCE.

3. TxD (Transmit Data) Out digunakan DTE mengirimkan data ke DCE.

4. DTR (Data Terminal

Ready)

Out pada saluran ini DTE memberitahukan kesiapan

terminalnya.

5. GND (Signal Ground) - saluran ground.

6. DSR (Data Set Ready) In sinyal aktif pada saluran ini menunjukkan bahwa

DCE sudah siap.

7. RTS (Request To

Send)

Out dengan saluran ini DCE diminta mengirim data

oleh DTE.

8. CTS (clear to send) In dengan saluran ini DCE memberitahukan bahwa

DTE boleh mulai mengirim data.

9. RI (Ring Indikator) In pada saluran ini DCE memberitahukan ke DTE

bahwa sebuah stasiun menghendaki

berhubungan dengannya.

Pada prinsipnya, komunikasi serial ialah komunikasi dimana pengiriman

data dilakukan per bit, sehingga lebih lambat dibandingkan komunikasi parallel

yang mampu mengirim 8 bit sekaligus dalam sekali detak akan tetapi untuk

interfacing port serial memiliki kemampuan jarak pengiriman yang lebih jauh

dibandingkan port paralel.

Beberapa contoh penerapan komunikasi serial ialah mouse, scanner dan

sistem akuisisi data yang terhubung ke port serial COM1/COM2 dengan Tata

hubungan kabel port serial sebagai berikut:

Pin TxD ke pin RxD yang lain

Pin RxD ke pin TxD yang lain

Page 32: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

16

RTS dan CTS dihubungsingkatkan

DSR dan DTR dihubungsingkatkan

GND ke GND yang lain

Oleh karena itu untuk menghubungkan port serial ini ke port lain seperti

USB akan dapat dihubungkan dengan konfigurasi seperti yang terlihat pada

gambar 2.5 berikut ini.

Gambar 2.5 Konfigurasi Port Serial dengan USB

Port serial memiliki karakteristik standar sinyal dan standar sinyal

komunikasi serial yang banyak digunakan ialah standar RS232. Standar ini hanya

menyangkut komunikasi data antara komputer (Data Terminal Equipment – DTE)

dengan alat – alat pelengkap komputer (Data Circuit-Terminating Equipment –

DCE). Standarad RS232 inilah yang biasa digunakan pada serial port IBM PC

Compatibel. Standar sinyal serial RS232 memiliki ketentuan level tegangan

sebagai berikut:

1. Logika ‘1’ disebut ‘mark’ terletak antara -3 volt hingga -25 volt.

2. Logika ‘0’ disebut ‘space’ terletak antara +3 volt hingga +25 volt.

Page 33: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

17

3. Daerah tegangan antara -3 volt hingga +3 volt adalah invalid level, yaitu

daerah tegangan yang tidak memiliki level logika pasti sehingga harus

dihindari. Demikian juga level tegangan lebih negatif dari -25 volt atau

lebih positif dari +25 volt juga harus dihindari karena dapat merusak line

driver pada saluran RS232.

2.5 Bahasa Pemrograman Delphi

Borland Delphi merupakan salah satu software aplikasi pemrograman

yang merupakan perkembangan dari bahasa pemrograman pascal sehingga bisa

dikatakan sebagai variant dari bahasa pascal. Borland delphi ini termasuk

pemprograman bahasa tingkat tinggi yakni pemprograman dengan perintah-

perintah yang mudah dipahami oleh manusia dikarenakan menggunakan bahasa

yang terbiasa digunakan manusia. Bahasa delphi disebut juga bahasa prosedural

artinya megikuti suatu urutan tertentu dalam pembuatannya[8].

Borland Delphi memiliki banyak versi, akan tetapi pada penelitian ini

digunakan Delphi 7. Pemilihan versi Delphi 7 ini karena Delphi 7 memiliki fitur

dan fasilitas. dan salah satu alasan memilih program delphi salah satunya adalah

fasilitas interfacing dengan hardware luar. Interfacing hardware merupakan suatu

cara atau metode yang digunakan untuk membuat antarmuka antara computer

dengan hardware.

Borland Delphi memiliki IDE (Integrated Development Enviroment). IDE

adalah bagian dari delphi yang digunakan untuk menciptakan aplikasi, dengan

IDE inilah para programer secara visual merancang tampilan untuk para user

(pengguna antarmuka) dan menulis listing program (kode) [6]. Pada gambar 2.6

berikut ini akan diperlihatkan IDE dari Borland Delphi.

Page 34: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

18

Gambar 2.6 Tampilan IDE Program Delphi

Berdasarkan gambar 2.1 di atas maka diketahui program delphi tersusun

atas beberapa bagian dan berikut ini penjelasannya[8] :

1. Form Designer,

Form, adalah Windows kosong tempat merancang antarmuka pemakai

(user interface) aplikasi. Tampilan awalnya seperti pada gambar 3. Pada form

inilah ditempatkan komponen-komponen sehingga aplikasi dapat berinteraksi

dengan pemakainya

2. Main Menu.

Main menu pada Delphi memiliki kegunaan yang sama seperti aplikasi Windows.

Pada bagian menu terdapat sembilan menu utama, yaitu menu File, Edit, Search,

View, Project, Run, Component, Database, Tools dan Help.

Unit

Form Designer

Object Inspector

Object Tree View

Toolbar

Main Menu

Component Palet

Dekstop Toolbar

Page 35: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

19

3. Toolbar

Toolbar fungsinya sama seperti dari main menu, hanya saja pada toolbar

pilihan-pilihan berbentuk icon. Icon-icon pada toolbar adalah pilihan-pilihan pada

menu yang sering digunakan dalam membuat program aplikasi.

4. Component Palette.

Component Palette adalah tempat di mana kontrol-kontrol dan

komponenkomponen diletakkan. Kontrol-kontrol dari komponen-komponen yang

terdapat pada component palette dipakai dalam pembuatan objek aplikasi dan

kemudian meletakkan objek tersebut pada rancangan form.

5. Object Inspector.

Object Inspector adalah tempat untuk properti dan event dari setiap objek

kontrol. Objek inspector juga dipakai untuk mengatur properti dari objek kontrol

yang dipakai. Selain itu object inspector juga berfungsi untuk membuat dan

melihat event dari setiap objek kontrol.

6. Unit (Kode editor.)

Unit / kode editor merupakan tempat dimana ingin meletakan atau

menuliskan kode program. Pada bagian kode editor dapat dituliskan pernyataan-

pernyataan dalam objek pascal. Setiap penambahan komponen pada form, Delphi

akan secara otomatis menuliskan kerangka programnya dalam kode editor. Kode

editor dilengkapi dengan fasilitas highlight yang memudahkan pemakai

menemukan kesalahan. Keuntungan Pemakaian Delphi adalah tidak perlu

menuliskan kode -kode sumber karena Delphi telah menyediakan kerangka

penulisan program.

Kemudian program aplikasi dalam program delphi yang dibuat tidak hanya

Page 36: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

20

terdiri dari file project dan sebuah unitakan tetapi terdapat beberapa file yang

dibentuk pada saat membangun sebuah program aplikasi. Berikut ini merupakan

file-file penyusun projek yang terdapat pada program Delphi [8], yaitu :

1. File Project (.Dpr) dan file Unit (.Pas)

Sebuah program Delphi terbangun dari modul-modul source code yang

disebut unit. Delphi menggunakan sebuah file projek (.Dpr) untuk menyimpan

program utama. File sumber untuk unit biasanya berisi sebagian besar kode di

dalam aplikasi, file ini ditandai dengan ekstensi (.Pas). Setiap aplikasi atau projek

terdiri atas file projek tunggal atau lebih dalam file unit.

2. File Form (.Dfm)

File form adalah file biner yang dibuat oleh Delphi untuk menyimpan

informasi yang berkaitan dengan form

3. File Resource (.Res)

File resource merupakan file biner yang berisi sebuah ikon yang

digunakan oleh project. File ini secara terus menerus di-update atau diubah oleh

Delphi sehingga file ini tidak bisa diubah oleh pemakai. Dengan menambahkan

file resource pada aplikasi dan menghubungkan dengan file project dapat

menggunakan editor resource, misalnya editor untuk membuat file resource.

4. File Project Options (.Dof) dan File Desktop Settings (.Dsk)

File project options merupakan file yang berisi options-options dari suatu

project yang dinyatakan melalui perintah Options dari menu Project. Sedang file

desktop setting berisi option-option yang dinyatakan melalui perintah

Environment Options dari menu Tools. Perbedaan di antara kedua jenis file

Page 37: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

21

tersebut adalah bahwa file project options dimiliki oleh setiap project sedangkan

file desktop setting dipakai untuk lingkungan Delphi.

Apabila ada kerusakan pada kedua jenis file tersebut dapat mengganggu

proses kompilasi. Prosedur yang dapat kita tempuh untuk menangani gangguan

tersebut adalah dengan menghapus kedua jenis file tersebut yaitu .Dof dan .Dsk

karena kedua file tersebut akan terbentuk secara otomatis pada saat menyimpan

project.

5. File Backup (.~dp, .~df, .~pa)

File-file dengan ekstensi di atas merupakan file backup dari suatu project,

form dan unit. Ketiga jenis file tersebut akan terbentuk pada saat proses

penyimpanan untuk yang kedua kalinya. Kerena ketiga file tersebut berjenis

backup (cadangan) maka ketiga jenis file tersebut berisi salinan terakhir dari

filefile utama sebelum disimpan lebih lanjut.

6. File jenis lain

File-file dengan ekstensi lain yang dapat ditemukan dalam folder tempat

penyimpanan program aplikasi selain yang memiliki ekstensi yang telah

disebutkan pada umumnya adalah file-file yang dibentuk oleh compiler dan

beberapa file Windows yang digunakan Delphi. File-file tersebut yaitu :

a. File Executable (.Exe). File ini dibentuk oleh compiler dan meruakan

file esekusi (executable) dari program aplikasi. File ini berdiri sendiri

dan hanya memerlukan file library di DLL, VBX dan lain-lain

b. File unit Object (.Dcu). File ini merupakan file unit (.Pas) yang telah

dikompilasi oleh compiler yang akan dihubungkan dengan file esekusi.

Page 38: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

22

c. File Dinamic Link Library (.Dll). File ini dibentuk oleh compiler

apabilakita merancang .DLL sendiri.

d. File Help. File ini merupakan file Windows dan merupakan file help

standar yang dapat dipakai diprogram aplikasi Delphi.

e. File Image (.Wmf, .Bmp, .Ico). File-file ini merupakan file Windows

dari aplikasi selain Delphi yang dapat digunakan untuk mendukung

program aplikasi yang kita rancang tampak lebih menarik.

2.6 Microsoft Access

Microsoft Access 2003 biasa disingkat MS. Access 2003 merupakan salah

satu perangkat lunak yang tergolong Relational DataBase Management System

(RDBMS) yang terkenal dan banyak digunakan saat ini. Banyaknya fasilitas yang

disediakan oleh MS Access serta mudahnya dalam pengoperasiannya, menjadi ciri

khas dan daya tarik tersendiri menggunakan software ini. MS Access ini dapat

melakukan proses penyortiran, pengaturan data, pembuatan tabel, query, form,

report, pages, macros dan modules yang semuanya sudah terintegrasi dalam MS.

Access serta sangat berguna dalam mengelola database.

Adanya fungi yang terdapat pada Ms.Access tersebut maka pada penelitian

ini microsoft access menjadi tempat penyimpanan data dari setiap data yang

masuk. Untuk dapat terhubung menjadi basis data maka diperlukan penggunaan

mesin basis data berupa Microsoft Jet Database Engine [9]. Penggunaan Ms.

Access sebagai sebuah software yang berfungsi untuk mengelola database, tentu

MS. Access mempunyai tool atau komponen utama untuk mendukung fungsinya

tersebut.. Tabel 2.4 berikut merupakan komponen utama dari MS. Access 2003

[10] :

Page 39: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

23

Tabel 2.4 Komponen utama MS. Access 2003

Komponen Fungsi

Tabel, merupakan komponen inti yang berfungsi untuk menyimpan data

dengan topic tertentu, Misalnya. Data mahasiswa disimpan pada tabel

mahasiswa. Data disimpan dan disusun dalam bentuk baris(record) dan

kolom (Field)

Queries, berfungsi untuk menampilkan atau meminta data tertentu dari

database, sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah query dapat digunakan

mengakses beberapa tabel secara bersamaan. Queries memegang peranan

penting dalam mengelola sebuah database.

Form, berfungsi untuk menampilkan, input, edit, hapus data dan lain

sebagainya dengan tampilan antar muka (interface) yang lebih baik.

Reports, sesuai dengan namanya, bagian ini berfungsi untuk menyajikan

laporan, sehingga dapat dicetak pada layar monitor atau langsung ke printer.

Pages, berfungsi untuk menyediakan database yang dibuat dengan access

sehingga dapat juga di akses melalui internet explorer.

Macros, merupakan rangkaian instruksi yang dapat dikenakan pada object

yang ada pada form. Sebuah Macro dapat disimpan dan dijalankan ulang

secara otomatis. Misal : Insruksi untuk membuka atau menutup sebuah form,

instruksi untuk mencetak report pada form dan lain sebagainya.

Page 40: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

24

BAB III

METODE DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian tentang sistem Pengaturan Ketersediaan Ruang Parkir Otomatis

Berbasis Media Komputerisasi ini dilaksanakan selama kurang lebih enam

bulan dimulai dari 2 Juni 2010 sampai dengan 2 Desember 2010 yang bertempat

di Laboratorium Terpadu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.2 Peralatan dan Bahan Penelitian

I. Peralatan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

- Netbook NB 200

- Kabel Port Serial to USB jenis RS232

II. Bahan Penelitian

Bahan yang dipakai dalam penelitian ini antara lain :

- Hardware yang diperlukan dalam simulasi ini terdiri dari

RFID Tag dan RFID Starter Kit

- Software yang diperlukan dalam simulasi ini yaitu program

Borland Delphi 7 dan Miscrosoft Access 2003

- Alat penunjang yang diperlukan dalam simulasi ini adalah

baterai 9V dan kabel penghubung baterai.

Page 41: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

25

3.3 Tahapan Penelitian

Gambar 3.1 berikut ini merupakan bagan diagram alur dari tahap

awal hingga tahap akhir penelitian ini.

Gambar 3.1 Flowchart Penelitian

Diagram alur di atas adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk

penelitian ini terdiri atas 5 proses inti. Berawal dari persiapan alat dan bahan

seperti yang tertera pada bab 3 subbab 3.2 dan kemudian berlanjut pada

pengaturan konfigurasi sistem. Pengaturan konfigurasi sistem adalah analisis serta

pemasangan mode yang tepat pada sensor sehingga dapat kompatibel dengan jalur

penghubung dan netbook yang digunakan. Setelah proses tersebut usai maka

dilakukan pengaturan sistem antarmuka (interface) supaya interkoneksi keduanya

dapat berjalan dengan baik.Selanjutnya pembuatan sebuah program aplikasi

dilakukan untuk dapat mengelola semua sistem yang terkait. Tahap akhir dari

penelitian ini adalah pembuatan analisa dan pembahasan terhadap sistem yang

telah dibuat.

Selesai

Mulai

Persiapan Alat dan Bahan

Pengaturan Konfigurasi Sistem Sensor

Pembuatan Program Aplikasi Sistem Parkir

Pengaturan Sistem Antarmuka

Analisa dan Pembahasan

Page 42: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

26

3.4 Prosedur Kerja

Penelitian ini akan membahas tentang sebuah sistem penginformasian

ketersediaan ruang pada sebuah area parkir. Penginformasian ketersediaan ruang

parkir ini secara otomatis akan menampilkan sejumlah ruang yang masih tersedia

di dalam sebuah area parkir sebelum pengendara memasuki area perparkiran.

Display ketersediaan ruang parkir ini akan bekerja menginformasikan

kepada pengendara secara otomatis sehingga memerlukan adanya sensor yang

akan mengubah display seven segment seketika ada kendaraan yang masuk

ataupun keluar dari area parkir. Sensor tersebut akan dioperasikan oleh sebuah

komputer untuk selanjutnya diolah dan diteruskan kepada simulasi display seven

segment.

Adapun sensor yang digunakan pada sistem pengaturan ini adalah perangkat

sensor RFID dan rancangan simulasi dari pengaturan ketersediaan ruang parkir

otomatis berbasis komputerisasi ini dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut.

Gambar 3.2 Diagram Blok

Diagram di atas yang merupakan alur simulasi dari kerja sistem

penginformasian ketersediaan ruang parkir otomatis ini dapat dijelaskan sebagai

berikut :

Sensor RFID /

RFID Starter Kit

Display Seven

Segment

(simulasi)

Portal

(Simulasi)

Tag RFID

Page 43: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

27

Loket pintu masuk

Loket pintu masuk merupakan penerimaan awal kendaraan. Pada

loket tersebut tersedia RFID Reader yang telah terhubung dengan sebuah

komputer. Dimana komputer tersebut pada akhirnya menggerakan portal

dan display 7segment. Portal dan 7segment yang digunakan dalam

perancangan kali ini hanya berupa simulasi. Namun dari simulai tersebut

dapat dilihat bahwa sistem telah bekerja.

Kartu ID yang telah terbaca oleh RFID Reader akan diidentifikasi

oleh komputer. Keadaan ini akan memberikan sejumlah informasi yang

diperlukan pada petugas berupa tanggal, jam masuk dan ruang parkir yang

akan digunakan. Selain itu pembacaan sensor akan menginformasikan

bahwa ruang yang tersedia semakin berkurang sehingga display

mengalami penurunan nilai angka dan juga terbukanya portal secara

otomatis.

Loket pintu keluar

Loket keluar merupakan penerimaan akhir kendaraan. Loket pada

pintu keluar dijaga oleh petugas guna keperluan administrasi dan

pengecekan. Tag ID yang dimiliki oleh pengendara kemudian kembali di

dekatkan pada RFID reader. Selanjutnya sensor akan mengindentifikasi

kartu tag dan meneruskan informasi tersebut kepada komputer yang

terhubung. Kemudian dari informasi yang diterima, komputer akan

menginformasikan kepada petugas jumlah biaya parkir yang harus dibayar

kemudian menaikan kembali nilai angka pada monitor display 7segmen dan

setelah proses transaksi selesai maka portal akan dibuka oleh petugas.

Page 44: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

28

Situasi kendaraan masuk dan keluar di atas dipermisalkan dengan contoh

sebagai berikut :

- Situasi keadaan kendaraan masuk adalah kondisi dimana tag RFID

didekatkan satu kali pada RFID reader.

- Situasi kendaraan keluar adalah kondisi dimana tag RFID yang sama

didekatkan untuk kedua kalinya pada RFID reader.

Selanjutnya pengaplikasian sensor untuk keadaan tersebut yang

sebenarnya memerlukan dua buah RFID Starter Kit yang akan diletakan pada

pintu masuk dan pintu keluar yang tersambung pada satu komputer seperti dalam

gambar 3.3.

Gambar 3.3 Sambungan Komputer Dengan Dua RFID Reader

Namun pemakaian satu sensor pada keadaan tersebut juga dapat diaplikasikan,

hanya saja untuk penggunaan satu sensor pengendara yang akan masuk dan yang

akan keluar tidak dapat mengambil dan mengembalikan kartu dalam keadaan

bersamaan. Selain itu letak pintu masuk dan keluar harus sangat berdekatan.

Penggunaan satu sensor RFID dinilai lebih efisien dari segi biaya

mengingat harga dari sensor RFID yang relatif mahal. Oleh karena itu, pada

penelitian ini sensor RFID yang digunakan hanya satu. Dimana keadaan

penggunaan satu buah sensor telah dapat menggambarkan sebuah sistem

Page 45: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

29

pengaturan ketersedian ruang parkir otomatis dan jika akan menggunakan dua

buah sensor maka hanya memerlukan penambahan pengaturan program untuk

kondisi comport pada program aplikasi.

Dengan kondisi tersebut maka aplikasi dari sitem ini dapat disimulasikan

seperti dalam gambar 3.4.

Gambar 3.4 Skema Simulasi Penerapan Sistem Ketersediaan Ruang Parkir

Untuk membuat program aplikasi untuk sistem tersebut, selain

memerlukan komputer yang terhubung dengan piranti sensor RFID juga

membutuhkan pemprograman delphi7 yang telah terinstal sebagai piranti lunak

yang akan melakukan pemprosesan sistem.

3.5 Pengaturan Rangkaian RFID Starter Kit

Sebelum melakukan pengaturan terlebih dahulu dilakukan pengecekan

terhadap sistem yang telah dimiliki oleh RFID Starter Kit sehingga dapat

mengetahui spesifikasi hardware dan sistem yang digunakan pembaca RFID pada

Sensor RFID.

Gedung area parkir

Page 46: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

30

Sensor RFID yang digunakan dalam penelitian ini adalah RFID Starter Kit

buatan innovative electronics. RFID Starter Kit tersebut merupakan suatu sarana

pengembangan RFID berbasis reader ID-12, seperti pada gambar 3.5 berikut ini.

Gambar 3.5 Reader ID – 12

RFID Reader ini memiliki spesifikasi seperti yang dapat dilihat pada tabel

3.1 berikut ini :

Tabel 3.1 Spesifikasi Reader ID-12

Reader ID-12 yang berjenis reader only atau pembaca saja ini memiliki

11 pin yang terdiri dari ground (pin 1), reset bar/vcc (pin 2), antena (pin 3 dan 4),

future/CP (pin 5), future /prog led(pin 6), format selektor +/- (pin 7), data pin

1(pin 8), data pin 0 (pin 9), led (pin 10), dan power suplay 5v (pin 11). Gambar

3.6 berikut ini adalah gambar struktur pin reader ID-12

Page 47: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

31

Gambar 3.6 Struktur Pin Reader ID – 12

Setiap pin-pin tersebut akan menghubung Reader ID-12 dengan perangkat

lain yang terdapat dalam RFID Starter Kit. Berikut ini merupakan komponen

penyusun dari RFID Starter Kit, diantaranya :

- Jumper 7 buah

- Buzzer 5V 1 buah

- Kapasitor 1uF/ 16V 1buah

- Kapasitor100uF /16 V 1buah

- Kapasitor 22uF/16 V 1buah

- Kapasitor 100nF 1buah

- Dioda BAT 85 1buah

- Dioda 1N4002 1buah

- Dioda LED 2buah

- Connector RS232 1buah

- U1 - IC 7805CT 1buah

- U2 – ID 12 1buah

Page 48: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

32

- Resistor 4K7 2buah

- Resistor 100R 1buah

- Resistor 10K 2buah

- Resistor 220 2buah

- Resistor 390R 1buah

- Q MMBT3906 1buah

- Q MMBT3904 2buah

- Dari komponen tersebut pada akhirnya membentuk alat RFID Starter Kit

yang terlihat seperti dalam gambar 3.7.

Gambar 3.7 RFID Starter Kit

Sedangkan bentuk konfigurasi sambungan RFID starter Kitnya

diperlihatkan seperti pada gambar 3.8 berikut ini :

Gambar 3.8 Konfigurasi Sambungan RFID Starter Kit

Page 49: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

33

Pemilihan RFID Starter Kit tersebut sebagai sensor RFID yang digunakan

dalam penelitian ini dikarenakan RFID Starter Kit buatan innovative electronics

ini telah dilengkapi dengan beberapa jalur komunikasi. Jalur komunikasi pada

RFID Starter Kit atau RFID Reader ini dapat diatur sesuai kebutuhan, termasuk

didalamnya pengaturan untuk penggunaan jalur komunikasi RS-232 yang

dibutuhkan dalam penelitian ini. Jalur komunikasi RS-232 merupakan jalur

komunikasi pendukung interface yang diperlukan untuk menghubungkan antara

sensor RFID dengan netbook melalui kabel penghubung port serial to USB jenis

RS-232.

Untuk dapat menggunakan jalur komunikasi RS-232, maka RFID Starter

Kit yang menggunakan Reader ID-12 berjenis reader only memerlukan

pengaturan hubungan melalui jumper yang terpasang dalam RFID Starter Kit

tersebut dan untuk pengoneksian jalur ini maka kabel port serial to USB akan

terhubung dengan J1, seperti pada gambar 3.9 berikut ini.

Gambar 3.9 Konektor Jalur Komunikasi RS-232 Pada (Jumper 1)

Pada Gambar 3.9 terlihat bahwa pin yang digunakan di jumper 1 atau

konektor RS-232 ada 4 pin yaitu pin 2, pin 3, pin 4 dan pin 5. Pin-pin tersebut

selanjutnya akan terhubung dengan konektor yang terdapat dalam netbook.

Konfigurasi tersebut akan menciptakan hubungan straight antara sensor dengan

netbook, seperti pada tabel 3.2 berikut ini.

Page 50: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

34

Tabel 3.2 Pin Sambungan Pada Setiap Konektor

Kedua konektor tersebut kemudian akan dapat berjalan sebagaimana

fungsinya apabila telah tepat mengatur format data yang dibutuhkan dalam

interface antara sensor dengan netbook dan untuk jumper 1 / konektor RS-232 ini

yang digunakan untuk RFID reader only mermerlukan format data dalam mode

UART RS-232 (ASCII). Tabel 3.3 berikut ini adalah tabel pin untuk format

ASCII.

Tabel 3.3 Deskripsi Pin Reader ID-12 dan Format Data Keluar

Berdasarkan format data mode UART RS-232 (ASCII) untuk reader only tersebut

maka diperlukan konfigurasi pengaturan jumper 3 (J3), jumper 4 (J4) dan jumper

6 (J6) seperti dalam gambar 3.10

Gambar 3.10 Konfigurasi J3, J4 dan J6

RFID Starter Kit J1 Port Serial to USB

RX (pin 5) RX (pin 2)

TX (pin 4) TX(pin3)

GND (pin3) GND(pin5)

Page 51: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

35

Setelah semua sistem terkonfigurasi secara tepat kemudian RFID Starter

Kit perlu dihubungkan dengan listrik DC bertegangan 9 – 12 Volt pada jumper 2

untuk pengaktifan sensor RFID tersebut.

3.6 Interkoneksi Sensor dengan Netbook

Seperti telah diketahui diketahui bahwa koneksi antara Sensor RFID

dengan netbook menggunakan kabel port serial to USB jenis RS-232. Untuk dapat

menggunakan kabel penghubung tersebut maka memerlukan penginstalan driver

terlebih dahulu. Selanjutnya setelah terinstal, kemudian dilakukan pengecekan

port pada computer management – device manager – netbook – universal

serial bus controller untuk memastikan bahwa kabel tersebut telah terhubung

dengan komputer yang selanjutnya dihubungkan dengan RFID Starter Kit.

3.7 Perancangan Program

Perancangan program sangat diperlukan dalam penelitian ini yaitu untuk

menjalankan kerja dari sensor RFID menjadi sebuah sistem pengaturan display

ketersediaan ruang parkir. Program tersebut akan digunakan dalam banyak

pengelolaan , mulai dari pengelolaan interface hingga pengelolaan display di layar

monitor. Oleh karena itu, untuk mengurangi kesulitan dalam menentukan arah

program yang akan dibuat, maka perlu adanya sebuah gambaran umum sebagai

acuan pembuatan program. Acuan pembuatan program dalam penelitian ini

tergambar dalam flowchart berikut :

Page 52: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

36

Gambar 3.11 Flowchart Pemprograman

Berdasarkan flowchart di atas, maka pemprograman sistem display

ketersediaan ruang parkir ini terdiri atas 4 (empat) bagian rangkaian yaitu

pemprograman antarmuka sensor-netbook, pemprograman untuk penerimaan

sinyal digital (pembacaan ID tag RFID), pemprograman database dan

pemprograman display untuk 7segment serta portal.

Mulai

Interface Sensor -Netbook

Terkoneksi?

Koneksi Tag dengan Reader RFID

Terbaca ?

Identifikasian ID Tag di Database

Jam keluar ada?

Insert data pada kolom no_kartu

dan jam masukInsert data pada kolom jam keluar

Portal masuk

terbuka kemudian

tertutup otomatis

Display

7segment -1

Display

7segment +1

Insert data pada

kolom lama

parkir

Insert data pada

kolom tarif

Tampil pada

layar monitor

petugas

Open portal keluar

kemudian tertutup

otomatis

Selesai

Transaksi oleh

petugas

Print

Print

No

Yes

Yes

No

NoYes

Page 53: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

37

Pemprograman untuk mengelola interface ini dibuat dengan menggunakan

software pemprograman delphi7, demikian pula untuk pemprograman hingga

tahap akhir. Adapun alasan menggunakan program ini yaitu disebabkan RFID

Starter Kit sebagai alat yang dipakai untuk membaca tag RFID ini telah

menggunakan program delphi7 sebagai program pengoperasiannya. Program ini

terus dilanjutkan penggunaannya untuk interface dan menjalankan pengelolaan

yang ada sebab dikhawatirkan apabila mengganti bahasa program yang digunakan

akan mengakibatkan disconection pada sistem.

Berikut ini permprograman delphi yang telah digunakan dalam RFID

Starter Kit dalam program tester untuk pengoneksian pada jalur komunikasi RS-

232. Jalur komunikasi RS-232 tersebut kemudian tersambung dengan

menggunakan port com 1. Untuk pengecekan konektivitas antara keduanya

kemudian dilakukan tes dengan cara mendekatkan tag RFID kepada RFID Starter

Kit. Terkoneksinya rangkaian bagian pertama ini dapat dicek dengan program

delphi seperti tampilan pada gambar 3.12 berikut ini.

Gambar 3.12 RFID Program Tester

Page 54: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

38

3.7.1 Pengaturan Pemprograman Sistem Antarmuka

Setiap pembuatan program aplikasi di dalam pemprograman delphi untuk

pertama kali, maka secara langsung akan berhadapan dengan tampilan sebuah

form. Di dalam form ini kemudian akan diletakan komponen-komponen dan

urutan perintah yang dibutuhkan untuk mendesain program aplikasi dari penelitian

yang akan dibuat.

Pada program aplikasi ini terdiri dari dua form. Form 1 yang diberi nama

RFID Sensor Read, form ini adalah desain program yang pada akhirnya nanti akan

menjadi tampilan pada layar monitor petugas jaga. Sedangkan form 2 yang diberi

nama Display 7Segment adalah desain tampilan untuk layar monitor bagi

pengendara yang akan memasuki area perparkiran.

Tampilan untuk pemprograman sistem interface ini terdapat pada form 1.

Namun untuk membuat program interface tersebut dibutuhkan komponen

tambahan pada palet komponent berupa CPortLib untuk penghubungan program

dengan jalur komunikasi port serial to USB (kabel RS-232). Komponen tersebut

perlu diinstal terlebih dahulu. Selanjutnya akan muncul palet komponen CPortLib

tersebut seperti yang tertampil pada gambar 3.13 setelah penginstalan berhasil

dilakukan.

Gambar 3.13 Komponen CPortLib Pada Palet Komponen

Page 55: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

39

procedure TForm1.Com(Sender: TObject);

{ penambahan listing bila menggunakan 2 sensor ditulis dengan pemulaian //}

begin comport1.Close;

comport1.Port:=combobox1.Items.Strings[combobox1.ItemIndex];

comport1.Open;

// comport2.Close;

//comport2.Port:=combobox2.Items.Strings[combobox2.ItemIndex];

//comport2.Open;

end;

Pemprograman delphi untuk sistem interface selanjutnya mengambil

beberapa komponen dari komponen palet yang ada, diantaranya yaitu label dan

combobox dari komponen palet standard serta Comport dan ComDataPacket dari

komponen palet CPortLib dengan pengaturan seperti pada tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4 Pengaturan Komponen Untuk Sistem Interface

Komponen Properties Setting

TForm1 Caption RFID Sensor Read

Label1 Caption Pilih Com Port

Combobox1 Caption Combobox1

Comport1 Caption Comport 1

Port COM1

Langkah selanjutnya adalah membuat listing program untuk menjalankan

sistem program antarmuka dengan procedure program berikut ini ;

Namun sebelumnya perlu menyelipkan perintah untuk komponen antarmuka pada

FormShow :

Page 56: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

40

procedure TForm1.FormShow(Sender: TObject);

//begin if Form1.Caption=‘RFID Sensor Read’ then

begin combobox1.ItemIndex:=0;

comport1.Close;

comport1.Port:=combobox1.Items.Strings[0];

comport1.Open;

//end else

//begin

//comport2.close;

//comport2.Port:=combobox2.Items.Strings[0];

//comport2.Open;

----------------------------

//end

end;

end;

3.7.2 Pengaturan Pemprograman Pembacaan Kode Tag RFID

Pada bab 2 telah dibahas bahwa sensor RFID ini bekerja dengan

gelombang radio yang mana Sensor RFID akan memancarkan medan magnet

dengan frekuensi konstan dan frekuensi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah 125 KHz. Selanjutnya ketika tag berada di sekitar atau didekatkan dengan

sensor RFID, maka tag akan menerima energi yang dipancarkan oleh sensor

RFID tersebut. Energi tersebut kemudian digunakan untuk mengirimkan ID yang

dimiliki oleh tag RFID kepada sensor RFID itu kembali. Kode dari tag RFID

selanjutnya di-encoding

Page 57: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

41

sehingga sensor RFID mendapatkan ID dari tag tersebut. Oleh karena itu

gelombang elektromagnetik yang bekerja pada tag-sensor RFID ini akan bisa

memiliki keluaran berupa sinyal-sinyal digital. Sinyal-sinyal digital yang ada akan

diterjemahkan dalam mode UART RS-232 dengan format data ASCII seperti

dalam tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kode ASCII

Berdasarkan tabel kode ASCII diatas maka ID dapat diterjemahkan dan

untuk pengecekan dan pembacaan pada program delphi diperlukan beberapa

komponen yang di antaranya yaitu label dan memo dari palet komponen standard,

DBEdit dari Data Controls, serta ComDataPacket dari CPortLib dengan

pengaturan sebagai berikut :

Tabel 3.6 Pengaturan Komponen Untuk Sistem Interface

Komponen Properties Setting

ComDataPacket1 Caption ComDatapacket1

Port COM1

Label2 Caption Nomor Kartu

DBEdit1 Caption DBEdit1

Memo1 Caption Memo1

Button1 Caption Tes Serial

Timer1 Caption Timer1

Interval 1000

Event Timer1Timer

Page 58: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

42

Selanjutnya adalah membuat listing program untuk menjalankan sistem

program pembacaan ID dari tag dengan membuat function seperti yang terdapat

dalam function tform1.hextoint(input : string):longint;

Setelah penulisan function selesai kemudian membuat prosedur

menjalankan program untuk penerjemahan kode yang ada di dalam tag RFID

dengan beberapa prosedur diantaranya yaitu :

procedure TForm1.FormShow(Sender: TObject);

procedure TForm1.ComPort1RxChar(Sender:TObject; count:Integer);

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);

procedure TForm1.Timer1Timer(Sender: TObject);

Procedure Tform1.StopTesSer;

3.7.3 Perancangan Pemprograman Database Parkir

Suatu program aplikasi sistem parkir tentu memerlukan adanya sebuah

database untuk menghimpun suatu data mengenai keluar masuknya kendaraan

pada area perparkiran juga untuk memantau jumlah finansial yang didapatkan dari

pengelolaan tersebut. Oleh karena itu, pada penelitian ini database yang dibuat

terdiri dari no, no_kartu, jam_masuk, jam_keluar, lama_parkir, dan tarif seperti

yang tergambar pada gambar 3.14. Tabel-tabel tersebut disesuaikan juga untuk

kebutuhan perangkat lunak dari tiap bagian untuk menjalankan beberapa sistem

yang terkait dengan database tersebut.

Gambar 3.14 Rancangan Tabel Database Parkir

Page 59: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

43

Database tersebut dibuat dengan menggunakan perpaduan antara delphi7

sebagai relation dengan program microsoft access 2003 sebagai penyimpan data.

Sehingga antara perangkat lunak delphi7 dan microsoft access perlu dihubungkan

dengan sebuah driver provider, namun sebelum melakukan konektivitas antara

kedua perangkat lunak tersebut, terlebih dahulu harus membuat database dalam

microsoft access. Setelah dibuat, kemudian barulah menyambung konektivitas di

antara keduanya dari program delphi. Pembangunan konektivitas database dalam

pemprograman delphi memiliki arsitektur aplikasi yang terdiri dari komponen

koneksi data, source data, akses data dan kontrol data yang akan saling

berintegrasi dengan database penyimpan data seperti pada gambar 3.15 berikut :

Gambar 3.15 Arsitektur Aplikasi Database Delphi

Database penyimpan data, seperti yang telah disebutkan di atas yaitu

microsoft access. Selanjutnya penyambungan konektivitas dengan database

penyimpan data tersebut dilakukan melalui delphi. Pembacaan akhir dari database

yang telah terbangun dapat dilihat pada komponen data kontrol ini sebab data

kontrol tersebut merupakan penampil data dari database yang direpresentasikan

oleh dataset (ADOTable dan ADOQuery) dengan melalui komponen koneksi data

(ADOConnection) dan Data Source.

Database Penyimpan Data

(Microsoft Access)

Data Source ADO Connection

ADO Table

ADOQuery

DBGrid

Page 60: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

44

Pengaktifan ADOConnection agar dapat berfungsi sebagai jalan pembuka

konektivitas antara access dengan delphi memerlukan beberapa pengaturan

dengan langkah-langkah berikut setelah mengambil komponen ADOConnection

( ) dari komponen palet ADO :

Double Klik pada komponen ADOConnection atau Connection String

sehingga akan hadir gambar 3.16

Gambar 3.16 Penggunaan String Koneksi

Klik Build dan pilih driver provider yang akan digunakan (dalam

penelitian ini Microsoft Jet 4.0 OLE DB Provider) seperti yang terlihat

pada gambar 3.17.

Gambar 3.17 Pengaturan Driver Provider

Klik tombol next sehingga muncul tabel untuk masukan database dan klik

kembali pad tombol [… ] lalu pilih database yang akan digunakan.

Page 61: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

45

Gambar 3.18 Pengaturan Database

Klik tombol Test Connection sehingga muncul pemberitahuan Test

Connection Succeede.dan klik tombol OK.

Klik tombol OK pada dialog box Form1.ADOConnection1.Connection

String

Selanjutnya mengatur Object Inspector ADOConnection seperti gambar

3.19.

Gambar 3.19 Pengaturan ADOConnection

Page 62: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

46

Langkah berikutnya untuk dapat mengoperasikan database maka

diperlukan pengaturan DataSource, ADOTable, ADOQuery dan DBGrid seperti

dalam tabel 3.7.

Tabel 3.7 Pengaturan Komponen Untuk Pengoneksian Database

Komponen Properties Setting

DataSource1 Name DataSorce1

DataSet ADOTable1

Connection ADOConnection1

ADOTable1 Name ADOTable1

Connection ADOConnection1

Active True

Table Name Perparkiran

ADOQuery1 Name ADOQuery1

Connection ADOConnection1

SQL Select * from perparkiran

Active True

Command Timeout 1000

Button 2 Caption Insert

Event ButtonClick

Komponen tambahan untuk pengaturan waktu dibutuhkan dalam sistem

database ini. Oleh karena itu untuk penelitian ini diperlukan mengambil

DateTimePicker1 dari palet komponen Win32 dengan mengatur format kind

dengan dtktime, name menjadi DateTimePicker1, dan visible menjadi false.

Ketika semua komponen telah diatur sebagaimana mestinya, kemudian

langkah terakhir untuk dapat menjalankan sistem database ini adalah dengan

menuliskan listing program dalam prosedur yaitu procedure

TForm1.Button2Click (Sender: TObject) dan untuk menjalankannya secara

runtime maka klik button2Click dan DateTimePicker1 disisipkan dalam

procedure TForm1. ComPort1RxChar (Sender : TObject ; count : Integer).

Page 63: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

47

3.7.4 Perancangan Pemprograman Pengoperasian Display dan Portal

Inti dari penelitian ini adalah pengurangan dan penambahan angka yang

terdapat pada display secara otomatis berbentuk sevensegment. Display 7-segment

pada penelitian ini merupakan simulasi di dalam program delphi dan sebagai layar

penampil untuk display ini digunakan layar monitor extended yang terhubung

oleh kabel VGA dengan netbook NB200. Layar monitor extended tersebut seolah-

olah diletakan pada gerbang masuk untuk penginformasian kepada pengendara

yang akan menggunakan area parkir.

Perancangan pemprograman untuk display ini sangat bersangkutan dengan

pemprograman lainnya mulai interface hingga database. Untuk membentuk

simulasi display 7segment dan portal diperlukan beberapa komponen lainnya

yaitu 4 (empat) GoupBox, 4 (empat) label, 2 (dua) shape dan 1 button dengan

pengaturan seperti dalam tabel 3.8 berikut ini.

Tabel 3.8 Pengaturan Komponen Untuk Display 7Segment dan Portal

Komponen Properties Setting

Label3 Caption 5

Label4 Caption Portal Keluar

Label5 Caption Portal Masuk

Label1 Form 2 Caption 5

Button3 Caption Bayar

Groupbox1 Caption Sisa Ruang

Groupbox2 Caption Portal Monitoring

Groupbox3 Caption Monitoring Portal

Gropbox1 Form2 Caption Kapasitas Ruang Parkir

Timer2 Name Timer2

Interval 15000

Timer3 Name Timer3

Interval 10000

Page 64: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

48

Setelah komponen di atur seperti dalam tabel 3.8 kemudian dilakukan

pembuatan listing program untuk menjalankan komponen-komponen tersebut dan

berikut ini prosedur-prosedur yang terkait untuk menjalankannya adalah sebagai

berikut :

procedure TForm1.Timer2Timer(Sender: TObject);

procedure TForm1.FormShow(Sender: TObject);

begin --------------------------------------

-------------------------------------

timer2.Enabled:=false;

indikator.Brush.Color:=clred;

indikator2.Brush.Color:=clred;

kapasitas:=5;

sisa:=5;

refresh;

end;

procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);

begin ---------------------------------------

--------------------------------------

SQL.add('update perparkiran set status=0, tarif =

round(lama_parkir/0.000696)*33.333 where no_kartu='+

DBedit1.Text + ' and status=''i''');

ExecSQL;

adotable1.Requery();

kapasitas:= kapasitas+1;

Page 65: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

49

form2.Label1.Caption:=inttostr(kapasitas);

sisa:= sisa+1;

label3.Caption:=inttostr(sisa);

-----------------------------------------

----------------------------------------

FieldByName('jam_masuk').AsDateTime:=datetimepicker1.DateTi

me;Post;

indikator.Brush.Color:=clgreen;

kapasitas:= kapasitas-1;

form2.Label1.Caption:=inttostr(kapasitas);

sisa:=sisa-1;

label3.Caption:=inttostr(sisa);

timer2.Enabled:=true

end;

procedure TForm1.Button3Click(Sender: TObject);

procedure TForm1.Timer3Timer(Sender: TObject);

Dengan metode dan perancangan seperti yang telah dijelaskan dalam bab 3

ini maka display diharapkan akan memiliki pengoperasian seperti yang tertuang

dalam prosedur kerja.

Page 66: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

50

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini akan menjelaskan mengenai hasil dari penelitian yang telah

dilakukan. Pembahasan hasil penelitian ini dimulai dari hasil pengujian sensor,

kondisi sensor yang telah aktif dan dapat digunakan serta program aplikasi dari

mulai interface hingga akhir proses kerja sistem pada saat display ketersediaan

ruang parkir tersebut dapat bekerja untuk menginformasikan ketersediaan ruang

parkir yang masih ada secara otomatis.

4.1 Hasil Pengujian Rangkaian Sensor RFID

Berdasarkan referensi yang ada diketahui bahwa tag RFID untuk sensor

RFID yang digunakan pada penelitian ini adalah tag RFID pasif [12]. Tag RFID

pasif memerlukan energi dari sensor RFID untuk pengaktifan transmisi

gelombang dari tag RFID. Tag RFID ini juga memiliki jarak baca yang terbatas.

Oleh karena itu, langkah awal dari pengujian ini adalah meneliti letak posisi tag

yang tepat untuk pembacaan sensor dari RFID reader dengan menggunakan

sumber tegangan listrik yang konstan sebesar 9 volt seperti di dalam gambar 4.1

dan didapatkan hasil pembacaan terbaik adalah dengan posisi permukaan tag tepat

berhadapan dengan reader RFID sehingga memiliki jarak baca maksimal 3,5 cm.

Gambar 4.1 Jarak Baca Berdasarkan Posisi Letak Tag RFID

Page 67: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

51

Posisi tersebut merupakan posisi dimana energi dapat ditangkap secara

baik oleh tag sehingga gelombang elektromagnetik di dalam tag RFID dapat

dipantulkan kembali kepada reader RFID yang kemudian tertangkap oleh antena

internal didalamnya [2]. Setelah mendapatkan posisi yang baik untuk

penangkapan sinyal-sinyal dari tag RFID oleh reader, berikutnya adalah

melakukan pengukuran jarak baca berdasarkan besar tegangan dari sumber arus

listrik (DC) yang masuk ke dalam RFID Starter Kit. Hasil dari pengujian tersebut

dapat dilihat pada tabel 4.1 yang menggunakan power suplay dengan range 5 – 12

volt.

Tabel 4.1 Jarak Baca Sensor RFID Berdasar Besar Tegangan Listrik

No. Besar

Tegangan

(V)

Jarak

Baca Max

(Cm)

Led

Buzzer

Sinyal

Tag

RFID

Keterangan

1. 5 - - - - tidak dapat

aktif

2. 5,5 - √ - - tidak dapat

aktif

3. 6 2 √ - √ ID tag terbaca

tidak sempurna

4. 6,5 2 √ √ √ ID tag terbaca

sempurna

5. 7 2,5 √ √ √ ID tag terbaca

sempurna

6. 7,5 2,5 √ √ √ ID tag terbaca

sempurna

7. 8 3 √ √ √ ID tag terbaca

sempurna

Page 68: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

52

8. 8,5 3 √ √ √ ID tag terbaca

sempurna

9. 9 3,5 √ √ √ ID tag terbaca

sempurna

10 9,5 3,5 √ √ √ ID tag terbaca

sempurna

11. 10 3,5 √ √ √ ID tag terbaca

sempurna

12. 10,5 4 √ √ √ ID tag terbaca

sempurna

13. 11 4 √ √ √ ID tag terbaca

sempurna

14. 11,5 4 √ √ √ ID tag terbaca

sempurna

15 12 4 √ √ √ Batas

tegangan

Pengujian dibatasi hingga 12 volt sesuai dengan batas tegangan yang

tertera di dalam referensi penggunaan alat. Jika tidak, dikhawatirkan akan

menimbulkan pemutusan jalur didalam rangkaian yang disebabkan oleh konslet

pada salah satu komponen dari sensor RFID. Jarak baca maksimal yang

dihasilkan dari pengujian adalah berkisar dari 2 – 4 cm dan tidak mencapai 12 cm

seperti yang tertera pada dataseet ID-12. Hal ini bisa disebabkan oleh tegangan

yang kurang untuk dapat memberi energi yang cukup kepada reader ID. Selain itu

penggunaan komponen penyusun RFID Starter Kit yang kurang sesuai dan tag

RFID yang kurang compatible juga mempengaruhi kinerja dari reader ID-12

tersebut. Meskipun demikian dengan kondisi tersebut, sensor RFID dalam

Page 69: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

53

penelitian telah dapat bekerja dengan baik seperti yang tampak pada gambar 4.2

berikut ini.

Gambar 4.2 RFID Reader Dalam Keadaan Aktif

Berdasarkan hal di atas maka untuk memudahkan penelitian ini,

pengaktifan sensor RFID cukup dilakukan dengan menggunakan baterai

bertegangan 9 volt dengan jarak baca maksimal 3,5 cm. Dari kondisi tersebut

sinyal tag RFID yang dapat ditangkap oleh RFID Reader ketika tag ini di

dekatkan pada RFID reader pada jarak tersebut diindikasikan dengan bunyi buzzer

yang terpasang pada RFID Starter Kit. Hal ini membuktikan bahwa sensor telah

dapat bekerja sesuai fungsi yang diharapkan.

4.2 Hasil Interface Pada Sistem

Pada bab ketiga telah dibahas cara pengoneksian interface maka berikut

hasil dari pengecekan hubungan antara kabel tersebut dengan netbook Toshiba

NB200 yang digunakan dalam penelitian ini. Koneksi interface ini melewati pin 3

(Ground), pin 4(TX), pin 5 (RX) di konektor yang terpasang kemudian berlanjut

ke pin5 (ground), pin 3 (TX) dan pin 2 (RX) yang kemudian berlanjut pada USB

[4]. Ketika penghubungan berhasil maka akan timbul indikator Prolific USB-to-

Page 70: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

54

Serial Port Com (COM1) pada Computer Management – Device Manager – Port

(COM & PLT) seperti yang terlihat pada gambar 4.3 berikut ini.

Gambar 4.3 Indikator Koneksi Netbook Dengan Kabel Port Serial to USB

Selanjutnya mengadakan interface antara Port Com dengan program yang

akan dijalankan. Ketika Port Com berhasil terhubung dengan aplikasi program

maka akan terlihat indikator interkoneksi dari keduanya adalah seperti yang

ditunjukan oleh gambar 4.4 setelah dilakukan Running pada program.

Gambar 4.4 Indikator Koneksi Port Com dengan Program

Interkoneksi port com untuk jalur komunikasi serial tersebut selanjutnya

berguna untuk menerjemahkan ID dari tag RFID.

Page 71: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

55

4.3 Hasil Penerjemahan ID Tag RFID

Dalam bab 3 dikatakan bahwa gelombang yang dipantulkan kembali dan

kemudian melewati jalur komunikasi RS-232 ke USB akan menjadi sebuah

sinyal-sinyal keluaran digital. Data digital ini berbentuk decimal yang diawali

dengan kode-kode awal pembuka dan diakhiri oleh cheksum dan end data.

Selanjutnya kode desimal ini dikonversi menggunakan kode ASCII menjadi

tampilan dalam data-data hexadecimal [12]

dan hasil akhir nomor kartu yang

terbaca merupakan terjemahan dari hexadecimal pada bagian data menjadi no

kartu dengan menggunakan listing program sebagaimana dijelaskan pada bab3

sehingga hasilnya dapat terbaca seperti pada gambar 4.5 dibawah ini :

Gambar 4.5 Indikator Pembacaan Kode Tag Menjadi Nomor Kartu

4.4 Hasil Perancangan Aplikasi Progam

Program aplikasi pengaturan display ketersediaan ruang parkir ini telah

dibuat dengan cara yang telah dijelaskan pada bab 3 dan berikut tampilan dari

hasil keseluruhan setelah dilakukan running pada program tersebut dan telah

diatur peletakan tampilannya pada kedua monitor yang berbeda, dimana tampilan

Page 72: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

56

pertama adalah program untuk petugas jaga dan tampilan kedua adalah display

7segment dari ketersediaan ruang parkir pada extended monitor yang diletakan

disekitar pintu masuk halaman gedung untunk pengunjung/pengendara. Seperti

yang tampak pada gambar 4.6 dan 4.7 berikut ini.

Gambar 4.6 Tampilan Program Untuk Petugas

Gambar 4.7 Tampilan Program Pada Extended Monitor

Angka yang tertampil pada form display 7segment pada gambar 4.6 adalah

angka 5 . Angka 5 tersebut merupakan ruang keseluruhan yang tersedia di dalam

area perparkiran yang digunakan dalam penelitian ini.

Ketika ada kendaraan memasuki pintu masuk maka jam masuk pada tabel

akan terisi dan bersamaan dengan itu ketersediaan ruang pada form display

Page 73: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

57

7segment akan berkurang sesuai dengan ruang yang masih tersedia serta portal

terbuka selama beberapa saat sesuai waktu yang telah diatur seperti yang tampak

pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Tampilan Program Ketika Ada Kendaraan Masuk

Jika kendaraan tersebut merupakan kendaraan yang pertama kali

memasuki pintu area perparkiran maka display akan menunjukan angka 4 dan

turun seterusnya bila ada kendaraan yang kembali memasuki pintu area parkir.

Gambar 4.9 Tampilan Informasi Ketika Ada Kendaraan Masuk

1

Page 74: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

58

Kemudian jika mobil tersebut keluar dan pengendara mendekatkan

kembali tag kepada RFID reader maka akan terisi program akan mengecek

kondisi dalam database. Ketika kondisi jam masuk terisi dan jam keluar kosong

maka jam keluar akan terisi tanggal dan waktu kendaraan keluar. Selanjutnya

akan mengkalkulasi lama waktu kendaraan berada di area parkir. Lama waktu

parkir kendaraan selanjutnya akan tertera di dalam kolom lama parkir. Dari data

yang berada di kolom lama parkir kemudian program melakukan kalkulasi harga

untuk tarif yang harus dibayar oleh pengendara seperti yang terlihat dalam gambar

4.10 di bawah ini.

Gambar 4.10 Tampilan Program Ketika Ada Kendaraan Keluar

Bersamaan dengan kondisi tersebut angka pada display akan bertambah 1

dan sesuai ruang yang tersedia saat itu yakni menjadi 5 kembali. Pemantauan

display yang berada pada monitor kedua dapat dilihat juga oleh petugas jaga pada

program yang ada pada petugas di group box sisa ruang seperti tampilan yang ada

pada gambar 4.11 berikut ini.

Page 75: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

59

Gambar 4.11 Kesamaan Tampilan Display Pada Kedua Display Ruang

Untuk memastikan bahwa program pengendali display seven segment

berjalan sesuai prosedur kerja yang diharapkan, maka dilakukan pengujian

terhadap beberapa situasi. Kemudian pengujian dilakukan berupa pengecekan

terhadap data yang masuk dan tertera di dalam database dengan situasi kendaraan

masuk dan keluar.

Selain itu dilakukan juga pengecekan terhadap fungsi database sebagai

pengendali display ketersediaan ruang parkir dengan memantau pengurangan dan

pertambahan angka pada groupbox display ketersediaan ruang parkir dan hasilnya

dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini.

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Program Pengaturan Display

No. Situasi Database Display

1. Kendaraan

masuk = 0

2. Kendaraan

masuk = 1

3. Kendaraan

masuk = 2

Page 76: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

60

4. Kendaraan

masuk = 3

5. Kendaraan

masuk = 4

6. Kendaraan

masuk = 5

7. Kendaraan

keluar =1

8. Kendaraan

keluar = 2

9. Kendaraan

keluar = 3

10. Kendaraan

keluar = 4

11. Kendaraan

keluar =5

Berdasarkan tabel 4.2 maka maka pemprograman display ketersediaan

ruang parkir ini memiliki pengoperasian seperti yang tertuang dalam prosedur

kerja. Program otomatisasi selesai pada tahap tersebut. Untuk pembukaan portal

keluar akan dilakukan oleh petugas bersamaan ketika pengendara telah melakukan

transaksi pembayaran. Pembukaan portal dilakukan dengan menekan tombol

Page 77: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

61

bayar pada program aplikasi yang terdapat pada program tampilan untuk petugas

seperti yang terlihat pada gambar 4.12.

Gambar 4.12 Pembukaan Portal Keluar

Terbukanya portal disimulasikan dengan berubahnya warna merah pada

indikasi portal keluar menjadi hijau. Namun portal akan secara otomatis menutup

kembali sesuai dengan interval waktu yang telah diatur pada program.

Untuk melihat kinerja dari program aplikasi ketika terjadi kendala yang

mungkin ditemukan yaitu kondisi dimana program tereset atau terjadi closing

program maka dilakukan kembali pengujian terhadap kemungkinan tersebut.

Pengujian dilakukan dengan cara memasukan kondisi dimana kendaraan masuk

kemudian program running di reset serta dengan dilakukan keluar program

langsung dari execute program selanjutnya dilakukan running kembali dan

hasilnya tercantum pad tabel 4.3 berikut ini.

Page 78: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

62

Tabel 4.3 Hasil Ketika Program Tereset atau Keluar

No Tabel Display Keterangan

1.

keadaan run sebelum reset

setelah kendaraan masuk

2.

keadaan run setelah reset

3.

keadaan run kembali dan

ada kendaraan keluar

4.

keadaan run sebelum close

setelah kendaraan masuk

5.

keadaan run setelah close

program

6.

keadaan run kembali dan

ada kendaraan keluar

Setelah melihat hasil pengujian tersebut keadaan reset dan close adalah

sama sehingga diharapkan petugas tidak mereset dan mengeluarkan program

ketika jam kerja display sedang berlangsung.

Page 79: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa dari sistem ketersediaan ruang

parkir menggunakan input sensor RFID yang bekerja dengan tegangan 9 volt dan

menghasilkan jarak baca maksimal 3,5 cm ini telah dapat dapat berfungsi untuk

menginformasikan jumlah ruang parkir yang masih tersedia di dalam suatu area

perparkiran secara otomatis meskipun dengan kelemahan jika program aplikasi

ter-close maka display akan menjadi kondisi awal dan tidak menunjukan kondisi

ruang yang sebenarnya terjadi.

5.2 Saran

Sistem pengaturan ketersediaan ruang parkir yang telah terealisasikan ini

masih jauh dari sempurna, maka berikut ini terdapat beberapa saran yang dapat

digunakan untuk pengembangan lebih lanjut dari sistem ini yaitu :

1. Sistem ini dihubungkan dengan pemakaian sensor tambahan yang

diletakan pada lokasi ruang parkir sehingga dapat menginformasikan

dengan lebih detail mengenai lokasi ruang parkir yang masih kosong

kepada petugas maupun pengendara.

2. Melakukan pengembangan sistem pada otomatisasi pengaturan hingga

pada penempatan kendaraan dalam ruang parkir.

3. Menggunakan pemprograman yang lebih baik sehingga program tetap

menunjukkan keadaan sebenarnya setelah keadaan reset atau ter-close.

Page 80: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

64

4. Perancangan sistem parkir menjadi tanpa petugas

5. Sistem dikembangkan hingga dapat digunakan untuk area ruang parkir

yang memiliki pintu masuk dan keluar lebih dari satu dan dengan jenis

kendaraan yang variatif.

Page 81: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

65

DAFTAR PUSTAKA

[1] Sunarno. Mekanikal Elektrikal Lanjutan. Yogyakarta : 2006. Penerbit Andi

[2] Klaus Finkenzeller. RFID Handbook: Fundamentals and Applications in

Contactless Smart Cards and Identification., 2003. http://www.rfid-

handbook.de/downloads/E2E_chapter03-rfid-handbook.pdf :17 November

2010 : 19.23.

[3] Halomoan, Junartho. Aplikasi RFID Pada Pasar Swalayan.Jurnal Seminar

Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2010 (SNATI 2010) ISSN: 1907-

5022 Yogyakarta, 19 Juni 2010. http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/

article/viewFile/1889/1667: 25 Oktober 2010 : 17.00.

[4] Iswanto, Antarmuka Port Paralel dan Port Serial Dengan Delphi 6

Compatible Sistem Operasi Windows. Yogyakarta: 2008.Gava Media.

[5] Sears, Zemansky. Fisika niversitas 1. Jakarta : 1994 . Bina Cipta.

[6] Malik, Jaja Jamaludin. Tip dan Trik Unik Delphi. Yogyakarta : 2005.

Penerbit Andi.

[7] Andi Offset. Aplikasi Cerdas Menggunakan Delphi, Yogyakarta : 2009.

Wahana Komputer.

[8] Sjachrianto, Wawan.dkk. Teknik Pemprograman Delphi. Bandung :

2008.Informatika.

[9] Marlina, Euis. 10 Jenis Koneksi Delphi ke Database. Yogyakarta:2009.

Gava Media.

[10] Yuhefizar. Pengenalan Ms.Access 2003.http://subkioke.files.wordpress.com

/2010/01/bab-iv-pengenalan- microsoft-access-2003.pdf : 19 November

2010 : 20.00

Page 82: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

66

[11] Matt Ward. RFID: Frequency, standards, adoption and innovation. JISC

Technology and Standards Watch.London. 2006. http://www.jisc.ac.uk

/uploaded_documents/TSW0602.pdf. 30 Oktober 2010. 17.12.

[12] Wahyu, Yuyu, dkk. Radio Frequency Identification (RFID) dengan Active

Integrated Antenas (AIAS). Jurnal Elektronika dan Telekomunikasi, No.2

Vol III Agustus-September 2003 ISSN 1411-8289. http://digilib.

biologi.lipi.go.id /view.html?idm=39497. 1 November 2010. 21:12.

[13] Asif, Z. and Mandviwalla, M. Integrating Supply Cahin With RFID : An In-

Depth Technical and Business Analysis. Fox School of Business and

Management Temple University. CAIS Volume15, Article 24 March 2005.

http://www.bauer.uh.edu/rfid/Spring2006/RFID_Tutorial.pdf. 15 Oktober

2010 : 20.16.

[14] Proakis, John G. Manolakis, Dimitris G. Pemprosesan Sinyal Digital

.Jakarta : 1997.PT Prenhallindo.

[15] Widjanarka, Wijaya. Teknik Digital. Jakarta: 2006. Erlangga.

[16] Muhal. Instalasi Komponen Port di Delphi . Http://elektro.uny.net/muhal.

wordpress.com . 1 Oktober 2010 : 19.00.

Page 83: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

81

Lampiran 3

Page 84: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

82

Page 85: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

67

Lampiran 1

Listing Aplikasi Program Ketersediaan Ruang Parkir

unit RFID;

interface

uses

Windows, Messages, SysUtils, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs,

StdCtrls, CPort, ExtCtrls, Grids, DBGrids, DB, ADODB, DBClient, MConnect,

DBTables, Mask, DBCtrls, ComCtrls;

Type

TForm1 = class(TForm)

Label1: TLabel;

Label2: TLabel;

ComPort1: TComPort;

Memo1: TMemo;

Button1: TButton;

Timer1: TTimer;

Label5: TLabel;

Indikator: TShape;

Timer2: TTimer;

DBEdit1: TDBEdit;

Button2: TButton;

DBGrid1: TDBGrid;

Button3: TButton;

Label3: TLabel;

ComboBox1: TComboBox;

GroupBox2: TGroupBox;

GroupBox3: TGroupBox;

GroupBox1: TGroupBox;

ADOQuery1: TADOQuery;

Label4: TLabel;

Label6: TLabel;

Indikator2: TShape;

Timer3: TTimer;

ADOTable1: TADOTable;

DataSource1: TDataSource;

Page 86: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

68

ADOTable1tarif: TBCDField;

ADOTable1no: TAutoIncField;

ADOTable1no_kartu: TIntegerField;

ADOTable1jam_masuk:

TDateTimeField;

ADOTable1jam_keluar:

TDateTimeField;

ADOTable1lama_parkir:

TDateTimeField;

DateTimePicker1: TDateTimePicker;

ComDataPacket1: TComDataPacket;

ADOConnection1: ADOConnection

procedure FormShow(Sender: TObject);

procedure ComPort1RxChar(Sender: TObject; Count: Integer);

function hextoint(input : string):longint;

procedure StopTesSer;

procedure Com(Sender: TObject);

procedure Button1Click(Sender: TObject);

procedure Timer1Timer(Sender: TObject);

procedure Timer2Timer(Sender: TObject);

procedure Button2Click(Sender: TObject);

procedure Button3Click(Sender: TObject);

procedure Timer3Timer(Sender: TObject);

private

{ Private declarations }

public

{ Public declarations }

end;

66

Page 87: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

69

var

Form1: TForm1;

data : integer;

counter : byte;

check_sum,nomor, no_kartu : string;

flag_equ : boolean;

sent, recv : byte;

kapasitas: integer;

sisa:integer

implementation

uses Unit2;

{$R *.DFM}

function tform1.hextoint(input : string):longint;

var

c,i : longint;

input1 : string;

begin

c:=0;

input1:='';

for i:=length(input) downto 1 do input1:=input1+input[i]+'';

input1:=uppercase(input1);

for i:=1 to length(input1) do begin

Page 88: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

70

if (input1[i] in ['A'..'F']) and (i>1)then

c:=((ord(input1[i])-ord('A')+10) shl (4*(i-1)))or c else

if (input1[i] in ['0'..'9'])and(i>1)then

c:=((ord(input1[i])-ord('0')) shl (4*(i-1))) or c

else

if (input1[i] in ['A'..'F']) and(i=1)then c:=(ord(input1[i])-ord('A')+10) or c

else

if (input1[i] in ['0'..'9'])and(i=1)then c:=(ord(input1[i])-ord('0')) or c;

end;

result:=c;

end;

procedure TForm1.FormShow(Sender: TObject);

begin

combobox1.ItemIndex:=0;

comport1.Close;

comport1.Port:=combobox1.Items.Strings[0];

comport1.Open;

nomor:='';

check_sum:='';

counter:=0;

memo1.clear;

timer1.Enabled:=false;

timer1.interval:=25;

Page 89: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

71

button1.caption:='Tes Serial';

timer2.Enabled:=false;

indikator.Brush.Color:=clred;

indikator2.Brush.Color:=clred;

kapasitas:=5;

sisa:=5;

refresh;

end;

procedure TForm1.ComPort1RxChar(Sender:TObject; count:Integer);

var

i : integer;

Sdata:string;

begin

if button1.caption='Tes Serial' then

for i:=0 to count-1 do

begin datetimepicker1.DateTime:=now;

comport1.ReadStr(sdata,1);

data:=ord(sdata[1]);

inc (counter);

case counter of 1:

if sdata = '2' then

begin memo1.Clear;

memo1.lines.add('Start OK');

Page 90: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

72

end else

begin

nomor:='';

check_sum:='';

counter:=0;

end;

11,12:

begin

check_sum:=check_sum+chr(data);

memo1.lines.add('Checksum '+inttostr(counter-11)+' = '+inttohex(data,2));

end;

15:

begin

if data = 3 then

begin

DBedit1.Text:=''+ inttostr(hextoint(nomor));

memo1.lines.add('End Data');

button2.Click;

end else

memo1.lines.add('End Data Invalid');

nomor:='';

check_sum:='';

counter:=0;

end;

Page 91: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

73

3..10:

begin

nomor:=nomor+chr(data);

memo1.lines.add('Data ke '+inttostr(counter-3)+' = '+inttohex(data,2));

end;

end;

sleep(50);

application.ProcessMessages;

end;

end;

procedure TForm1.Com(Sender: TObject);

begin

comport1.Close;

comport1.Port:=combobox1.Items.Strings[combobox1.ItemIndex];

comport1.Open;

end;

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);

Var Ssent: string;

begin

if button1.caption='Tes Serial' then

begin button1.caption:='Stop Tes';

combobox1.Enabled:=false;

Page 92: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

74

memo1.clear;

flag_equ:=true;

sent:=0;

comport1.clearbuffer(true,false);

comport1.writeStr(Ssent);

timer1.Enabled:=true;

Form2.Show;

end else StopTesSer;

end;

procedure TForm1.Timer1Timer(Sender: TObject);

Var Srecv:String;

SSent:string;

begin

comport1.readStr(Srecv,1);

if recv<>sent then flag_equ:=false;

memo1.lines.add(inttostr(sent)+'='+inttostr(recv));

if sent>=63 then StopTesSer

else begin

Comport1.WriteStr(Ssent);

Inc(sent);

end;

end;

Page 93: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

75

Procedure Tform1.StopTesSer;

begin

Button1.Caption:='Tes Serial';

Timer1.Enabled:=False;

Combobox1.Enabled:=True;

if Flag_Equ then

Memo1.Lines.Add('Tes serial : BAIK')

else

Memo1.Lines.Add('Tes serial : GAGAL');

Comport1.clearbuffer(true,false);

end;

procedure TForm1.Timer2Timer(Sender: TObject);

begin

if indikator.Brush.Color =clgreen then

begin

indikator.Brush.Color:=clred;

end

end;

procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);

var

str: String;

ic: integer;

Page 94: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

76

begin

adoquery1.Close;

adoquery1.SQL.Clear;

adoquery1.SQL.Add('select * from perparkiran where no_kartu=' + DBEdit1.Text

+' and status=''i''');

adoquery1.Open;

ic:=adoquery1.RecordCount;

form1.Label6.Caption:=inttostr(ic);

if ic < >0 then

begin with adoquery1 do

begin

str:=DateToStr(date)+ ' '+ TimetoStr(Time);

SQL.Clear;

SQL.Add('update perparkiran set jam_keluar='''+ str +''' where no_kartu=' +

DBEdit1.Text + ' and status=''i''');

ExecSQL;

SQL.Clear;

SQL.Add('update perparkiran set lama_parkir = jam_keluar-jam_masuk where

no_kartu=' + DBedit1.Text + ' and status=''i''');

ExecSQL;

SQL.Clear;

SQL.add('update perparkiran set status=0, tarif =

round(lama_parkir/0.000696)*33.333 where no_kartu='+ DBedit1.Text + ' and

status=''i''');

Page 95: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

77

ExecSQL;

adotable1.Requery();

kapasitas:= kapasitas+1;

form2.Label1.Caption:=inttostr(kapasitas);

sisa:= sisa+1;

label3.Caption:=inttostr(sisa);

end;

end else

begin with adotable1 do

begin

append;

FieldByName('no_kartu').AsString:=DBedit1.Text;

FieldByName('jam_masuk').AsDateTime:=datetimepicker1.DateTime;

Post;

indikator.Brush.Color:=clgreen;

kapasitas:= kapasitas-1;

form2.Label1.Caption:=inttostr(kapasitas);

sisa:=sisa-1;

label3.Caption:=inttostr(sisa);

timer2.Enabled:=true

end;

end;

end;

Page 96: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

78

procedure TForm1.Button3Click(Sender: TObject);

begin

indikator2.Brush.Color:=clgreen;

timer3.Enabled:=true;

end;

procedure TForm1.Timer3Timer(Sender: TObject);

begin

if indikator2.Brush.Color=clgreen then

indikator2.Brush.Color:=clred;

end;

end.

Page 97: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

79

Lampiran 2

Page 98: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

80

Page 99: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

83

Lampiran 4

Instalasi Komponen Port di Delphi

1. Download file comport 3.10 lewat website http://www.delphi.com/comportlib

2. Unzip file-file hasil download ke folder pada hardisk (lokasi bebas) tetapi

sebaiknya di C:\Program Files\Borland\Delphi7\Lib\Komponen Port comport

atau direktori manapun untuk menginstall program delphi.

3. Buka program Delphi

4. Klik Menu Tools

5. Klik Environment Options

Maka akan muncul tampilan sbb :

6. Pilih Tab Library dan Atur Library Path

Page 100: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

84

Maka akan muncul tampilan sbb:

7. Pilih Browse dimana anda menyimpan file hasil ekstraksi source Comport

dan pilih OK.

8. Pilih menu File >> Open dan Pilih CportLib7.dpk (Sesuaikan dengan versi

Delphi)

Page 101: PENGATURAN KETERSEDIAAN RUANG PARKIR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3738/1/KARIMA... · PROGRAM STUDI FISIKA . FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI . UNIVERSITAS ISLAM

85

Maka akan muncul tampilan dibawah ini lalu klik Compile :

Maka akan muncul tampilan sbb:

\

9. Setelah selesai pilih Install dan Tutup Windows

10. Pilih Menu File >> Open

11. Kemudian Buka File DsgnCPort7.dpk dan klik Compile lalu Install

12. Selesai dan komponen port sudah muncul pada komponen pallete dengan

nama CportLib seperti gambar di bawah ini :

13. CportLib siap digunakan.