manajemen parkir

Upload: bella-shintya-ariyani

Post on 07-Jul-2018

275 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    1/33

    MANAJEMEN PARKIR

    I. UMUM

    • Setiap pergerakan kendaraan perlu tempat berhenti baik di asal maupun tujuan

    perjalanan

    • Pengertian parkir: keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

    sementara.

    • Fasilitas parkir untuk umum bisa di badan jalan (on-street parking) dan di luar

    badan jalan (off-street parking) berupa pelataran dan gedung parkir

    • Permasalahan parkir (terutama di daerah perkotaan):

    i. Keterbatasan lahan

    Dominasi waktu yang dipakai kendaraan adalah untuk parkir. jumlah

    kendaraan pribadi sangat banyak, lahan yang tersedia tidak cukup.

    ii. Kernacetan lalulintas akibat parkir

    Permasalahan untuk on-street parking akibat terbatasnya lebar jalan.

    Sedangkan off-street parking akibat kendaraan yang keluar-masuk lokasi

    parkir tidak lancar

    iii. Dampak negatif di bidang ekonorni

    Bisa dilihat dan pemanfaatan lahan yang tidak sebanding dengan nilai

    tanah dan permasalahan yang terjadi selalu memiliki konsekuensi ekonomi.

    II. PERANCANGAN TEMPAT PARKIR1. Survei parkir

    • Survei inventarisasi ruang parkir

    - Tujuan untuk mengetahui karakteristik fasilitas parkir yang ada

    sehingga dapat memperkirakan kebutuhan ruang parkir.

    - Cakupan survei: jumlah, lokasi, jenis ruang parkir (untuk kendaraan

    pribadi, umuni, bongkar muat angkutan barang) dan sistem

    pengendalian (lokasi dan waktu pelarangan atau perbatasan, tarif

    parkir, pola penempatan parkir, marka dati rambu).

    - Daerah studi dibagi menjadi beberapa blok, masing-masing blok dirinci

    ketersedian tempat parkirnya.

    • Survei kebutuhan parkir

    - Tujuan : mengetahui karakteristik parkir lebih spesifik. seperti: maksud

    parkir, volume, durasi, akumulasi, angka pergantian parkir (turn over),

    kebutuhan parkir, indeks parkir dan jarak berjalan.

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    2/33

    - Jenis survei yang dilakukan:

    1. Survei wawancara:

    • dilakukan untuk daerah yang luas dan diperkirakan akan terjadi

    perubahan kebutuhan

    • Data yang dikumpulkan: asal tujuan pemarkir, lama parkir.

    maksud perjalanan

    • Metode:

    a. Wawancara parkir (ke pengemudi atau pemilik) mencakup:

    nomer plat kendaraan, jenis kendaraan, lokasi dan jenis

    parkir, waktu kedatangan dan keberangkatan, asal-tujuan

    perjalanan, maksud perjalanan, frekwensi parkir, lokasi parkir

    yang dipertimbangkan.

    b. survei kartu pos, yang ditanyakan sama dengan wawancara.punya kelemahan urnlah kartu pos yang dikembalikan sulit

    diprediksi.

    c. wawancara rumah tangga, dapat memberikan informasi

    potensi kebutuhan parkir.

    d. wawancara pada lokasi terbatas, misal: fasilitas parkir hanya

    digunakan oleh orang yang bekerja disitu

    2. Observasi parkir:

    a. Survei parkir kordon

    Untuk mengukur akumulasi parkir dan total kapasitas ruang

    parkir pada daerah studi

    b. Survei durasi parkir (survei patroli parkir atau survei pelat nomer

    kendaraan parkir)

    Untuk menentukan karakteristik parkir: kepadatan, durasi,

    masalah yang terjadi, sistem pengendalian.

    III. PERANCANGAN PARKIR Dl BADAN JALAN

    a. Penentuan sudut parkir, dengan mempertimbangkan: lebar jalan, volume

    lalulintas, karakteristik kecepatan. Dimensi kendaraan, peranan jalan dan guna

    lahan di sekitarnya.

    b. Pola parkir. Pola parkir merupakan posisi kendaraan pada saat diparkir

    terhadap as jalan. Jenis pola parkir adalah : parallel, menyudut dengan

    pertimbangan kondisi tempat parkir datar/tanjakan/turunan.

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    3/33

    c. Larangan parkir diberlakukan pada tempat-tempat atau kondisi tertentu.

    d. Penyediaan alat kontrol yang meliputi rambu, marka

    IV. PERANCANGAN TAMAN PARKIR

    i. Kriteria taman parkir: RUTRD, keselamatan dan kelancaran lalulintas,

    kelestarian lingkungan, kemudahan, tersedia tata guna lahan, letak antara

     jalan akses utama dan daerah yang dilayani.

    ii. Pola parkir

    Pola parkir merupakan tata letak kendaraan yang disusun untuk kondisi parkir

    satu sisi, dua sisi, dan parkir pulau serta dibedakan terhadap jenis kendaraan

    Bis/truk, mobil penumpang, sepeda dan sepeda motor.

    iii. Jalur sirkulasi, gang dan modul.

    Letak jalan masuk/keluar ditempatkan:- sejauh mungkin dari persimpangan

    - dihindari kemungkinan konflik dengan pejalan kaki

    - memungkinkan tersedianya arah pandang yang cukup terutama saat keluar

    dari tempat parkir untuk memasuki jalan utama

    - lebar minimum jalur sirkulasi:

    a. untuk jalan satu arah = 3.5 meter

    b. untuk jalan dua arah = 6.5 meter

    iv. Tata letak parkir

    Tata letak area parkir dapat dibedakan menjadi dua. yaitu: tata letak pelataran

    parkir dan lay out ruang parkir.

    Tata letak pelataran mencakup posisi pintu masuk dan keluar terhadap jalan

    yang ada.

    Untuk kendaraan besar seperti bis dan truk perlu diperhatikan lintasan

    kendaraan terutama pada saat melakukan manuver.

    v. Parkir mobil barang banyak dijumpai di kawasan industri maupun pertokoan.

    Biasanya kawasan parkir kendaraan barang juga digunakan untuk istirahat

    awak mobil barang sehingga perlu dilengkapi dengan kantin, toilet, musholla,

    fasilitas perbaikan ringan, pompa balian bakar dan tempat istiraliat.

    V. PERANCANGAN GEDUNG PARKIR

    1. Sangat efektif pada area yang sangat terbatas lahannya dengan tingkat

    kesibukan relatif tinggi.

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    4/33

    2. Kriteria pengembangan: ketersediaan guna lahan, memenuhi persyaratan

    konstruksi dan perundangan yang berlaku, tidak menimbulkan pencemaran.

    memberi kemudahan bagi pengguna.

    3. Tata letak:

    i. Lantai datar dengan jalur landai luar (external ramp)

    ii. Lantai terpisah

    iii. Lantai gedung yang berfungsi sebagai ramp

    iv. Tinggi minimal ruang bebas lantai gedung parkir adalah 2,5 meter.

    4. Parkir otomatis:

    Merupakan cara parkir dengan sistem pengendalian oleh komputer baik bentuk

    parkir vertikal maupun horisontal. Pengguna parkir akan mendapat kartu

    magnetic yang dapat merekam waktu kedatangan, lokasi parkir.

    5. Manfaat: salah satu pemecahan masalah berteknologi tinggi dan otomatis,hemat lahan dan fleksibel. keamanan Iebih baik (tertutup).

    6. Kelemahan tidak dapat digunakan untuk sifat penggunaan bersama-sama

    (misal: bioskop), tidak cocok diterapkan bila waktu yang diperlukan di tempat

    parkir biasa kurang dari 10 menit

    Tabel 5.1 Lebar Minimum Jalan Lokal Primer Satu Arah untukParkir pada Badan Jalan

    Keterangan: J = lebar pengurangan ruang maneuver (2,5 meter)Demikian pula halnya untuk jalan local sekunder yang gerak lalulintasnya

    adalah satu arah, maka standar-standar sudut yang direkomendasikan dapat dilihat

    pada Tabel 5.2

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    5/33

    Tabel 5.2 Lebar Minimum Jalan Lokal Sekunder Satu ArahUntuk Parkir Pada Badan Jalan

    Keterangan : J =.Iebar pengurangan ruang manuver (2,5 meter).

    Angka-angka yang lertera pada Tabel 5.1 dan 5.2 tentunya berbeda, yang mana

    perbedaan tersebut tentu saja dikarenakan oleh perbedaan fungsi jalan tersebut.

    Bagaimanapun juga perbedaan fungsi akan menciptakan kondisi yang berbeda pula.

    Demikian pula halnya untuk Jalan kolektor satu arah, standar standarnya dapat dilihat

    pada Tabel 5.3 seperti berikut ini.

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    6/33

     

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    7/33

     

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    8/33

     

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    9/33

     

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    10/33

     

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    11/33

     

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    12/33

     

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    13/33

     

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    14/33

     

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    15/33

     

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    16/33

     

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    17/33

     

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    18/33

     

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    19/33

    TRAFFIC CONTROL

    •  TUJUAN

    - Lalulintas aman dan lancar pada kondisi eksisting.

    - Dicapai dengan - Peraturan/hukum

    - Perlengkapan pengatur lalulintas (Operational Mahagement)

    •  PERLENGKAPAN PENGATUR LALULINTAS (TRAFFIC CONTROL

    DEVICES)

    Mencakup: Rambu, Sinyal, marka, perlengkapan lain yang diletakkan di, diatas,

    atau didekat jalan untuk mengatur, memperingatkan atau memberi petunjuk

    kepada lalulintas.

      Syarat:1. Mampu memenuhi kebutuhan.

    2. Memberi perhatian.

    3. Jelas, simpel, memiliki arti yang tegas.

    4. Dihargai oleh pengguna jalan.

    5. Diletakkan pada lokasi yang tepat.

    6. Ada sangsi legal.

    •  Tujuan

    1. Mengatur lalulintas

    - Memberi informasi tentang peraturan yang berlaku pada suatu tempat:

    pembatasan kecepatan, larangan parkir, operasi jalan satu arah, larangan

    menyalip, dll.

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    20/33

    - memberi instruksi untuk melakukan sesuatu : stop, yield/Giveway, jalur kiri

    khusus truk, dll.

    - Diperbolehkan melakukan manuver tertentu : membuat manuver sesuai yang

    diperlihatkan tanda panah hijau.

    - Memberikan hak jalan : lampu Ialulintas, jalan menerus, kanalisasi, dll.

    2. Memberi peringatan.

    - Menunjukkan adanya kondisi geometri jalan khusus yang membahayakan :

    tikungan, pertemuan jalan, tanjakan.

    - Menunjukkan perubahan-perubahan karakter jalan : jalan menyempit, jembatan

    satu lajur,dll.

    - Menandai halangan-halangan di jalan di dekatnya pandangan terbatas, lubang,

    tonjolan.- Menunjukkan lokasi yang akan memberikan kondisi berbahaya sekolah, daerah

    longsoran, perkerasan hem ketika hujan. perlintasan KA, dll.

    - Memberitahu pengguna jalan akan adanya rambu-rambu pengontrol di depan :

    Rambu sinyal, speed zone.

    - Menyarankan pengemudi untuk mengambil tindakan merging traffic. rambu

    kecepatan.

    3. Memberi petunjuk

    - Identifikasi route : route jalan, nama jalan, route khusus truk, dll.

    - Petunjuk bagi “traveller”: rambu tujuan dan jarak, rambu pertemuan jalan,

    interchange.

    - Menunjukkan lajur : garis-garis pembatas dijalan, marka jalan.

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    21/33

    •  Keseragaman

    1. Design - mempermudah pengenalan dan pemahaman.

    - Bentuk, warna, ukuran, simbol, kata, huruf, iluminasi.

    2. Arti : - membantu mematuhi peraturan.

    3.Operasi/penggunaan - meningkatkan ketaatan pengemudi dan rnencegah

    penggunaan yang berlebihan.

    4.Penempatan - mengurangi kemungkinan pengemudi tidak melihat

    perlengkapan pengontrol lalulintas.

    JALAN SATU ARAH

    - Untuk mengurangi kemacetan dan tundaan.

    - mengurangi kecelakaan.

    Keuntungan

    a. Penggunaan jalan-jalan yang ada bisa Iebih baik.

    - menyebarkan beban Ialulintas.

    - jalan-jalan dengan jumlah lajur ganjil bisa digunakan lebih baik.

    b. Meningkatkan kapasitas, pada:

    - Mid-bock, dengan mempermudah gerakan kendaraan lambat atau

    kendaraanparkir dua sisi.

    - Persimpangan dengan penggunaan yang Iebih efisien lebar “approach” dan

    mengurangi konflik kendaraan-kendaraan yang belok.

    c. Meningkatkan keselamatan dengan:

    - mengurangi jumlah konflik di persimpangan.

    - mengurangi jumlah konflik kendaraan dengan pejalan kaki di persimpangan.

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    22/33

    •  Pengertian

    Suatu tanda di permu

    peralatan atau tanda

    lambang lainnya ya

    membatasi daerah ke

    •  Penempatan, harus

    a. Kondisi jalan dan lin

    b. Lalulintas

    c. Keselamatan, keam

      Jenis MarkaBerdasarkan fungsiny

    1. Marka membujur

    - Berupa garis utuh

    a. Larangan ba

    b. Menandaka

    - Untuk kondisi dar

    sebagai marka jala

    - Berupa garis putus-

    a. Mengarahkan lalulintas

    b. Peringatan awal akan adan

    c. Pembatas jalur pada jalan

    - Garis ganda

    2. Marka melintang

    - Garis utuh sebag

    pemberi isyarat lalu lintas

    MARKA JALAN

    NO: KM 60 TH1993

    kaan jalan atau di atas permukaan jalan ya

    ang membentuk garis membujur, melintang, s

    g berfungsi untuk mengarahkan arus lalu

    entingan lalulintas.

    empertimbangkan:

    gkungan

    anan, ketertiban, dan kelancaran lalulintas

    dibeiakan atas:

    :

    gi kendaraan untuk melintasi garis tersebut

    tepi jalur lalulintas

    rat dapat digunakan alat pemisah lajur yang

    putus

    ya marka membujur utuh

    arah

    i batas berhenti kendaraan yang diwajibkan

    tau rambu larangan

    g meliputi

    rong serta

    lintas dan

    berfungsi

    oleh alat

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    23/33

    - Garis ganda putus-putus sebagai batas berhenti kendaraan sewaktu

    mendahulukan kendaraan lain (rambu/marka ‘yield’)

    3. Marka serong

    - Garis utuh:

    a. dilarang dilintasi kendaraan

    b. pemberitahuan awal atau akhir pemisah jalan, pengarah lalulintas dan pulau

    lalulintas

    - Marka serong dengan dibatasi rangka garis utuh menyatakan:

    a. Daerah yang tidak boleh dimasuki kendaraan

    b. Pemberitahuan awal sudah mendekati pulau lalulintas

    - Marka serong dengan dibatasi rangka garis putus-putus menyatakan kendaraantidak boleh memasuki daerah tersebut sampai mendapat kepastian selamat.

    4. Marka lambang

    Berupa tanda panah, segitiga, atau tulisan

    - Fungsi untuk mengulangi maksud rambu-rambu lalulintas atau untuk memberi tahu

    pemakai jalan yang tidak dinyatakan dengan rambu lalulintas jalan.

    - Penggunaan:

    a. Tempat perhentian bus

    b. Menyatakan pemisahan arus lalulintas sebelum mendekati persimpangan yang

    tanda lambangnya berbentuk panah

    - Marka berupa garis berliku-liku berwarna kuning pada sisi jalur

    lalulintas menyatakan dilarang parkir pada jalan tersebut.

    - Marka berupa garis utuh berwarna kuning pada bingkai jalan menyatakan dilarang

    berhenti pada daerah tersebut (bisa diganti garis putus-putus warna kuning di luar

    garis tepi jalur lalulintas).

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    24/33

    5. Marka lainnya

    - Untuk penyeberangan pejalan kaki dinyatakan dengan zebra cross

    - Untuk penyeberangan sepeda dinyatakan dengan dua garis putus-putus berbentuk

    bujur sangkar atau belah ketupat.

    - Paku jalan dengan pemantul cahaya:

    a. Berwarna kuning untuk pemisah jalur atau lajur lalulintas

    b. Berwarna merah ditempatkan pada garis batas di sisi jalan

    c. Berwarna putih ditempatkan pada garis batas sisi kanan jalan.

    •  Bahan marka jalan : cat, thermoplastik, reflectorization, dll. Harus terbuat dari bahan

    yang tidak licin dan tidak boleh menonjol Iebih dan 6 mm.

    •  Bahan paku jalan plastik, baja tahan karat, aluminium campur. Tidak boleh menonjol

    lebih dan 15 mm di atas permukaan jalan, dan bila dilengkapi reflektor tidak bolehmenonjol lebih dan 40 mm.

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    25/33

    SINYAL

    •  Merupakan syarat lalulintas berupa nyala lampu yang berfungsi untuk mengatur

    kendaraan atau pejalan kaki

    •  Jenis dan fungsi sinyal :

    a. Lampu tiga warna (merah, kuning, hijau), berfungsi untuk mengatur

    kendaraan

    b. Lampu dua warna (merah, hijau) berfungsi untuk mengatur kendaraan

    dan atau pejalan kaki

    c. Lampu satu warna, berfungsi memberikan peringatan bahaya kepada

    pemakai jalan

    •  Arti warna nyala lampu

    a. Merah = Kendaraan harus berhenti

    b. Hijau = Kendaraan harusjalanc. Kuning = Kendaraan yang belum sampai pada marka

    melintang dengan garis utuh bersiap untuk berhenti

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    26/33

    ALAT PENGENDALI DAN PENGAMAN PEMAKAI JALAN

    •  Terdiri atas :

    a. Alat pengendali

    Pembatasan kecepatan : alat pembatas kecepatan

    Ukuran muatan kendaraan : alat pembatas tinggi dan lebar

    b. Alat pengaman

    Pagar pengaman

    Cermin tikungan

    Delinator

    Pulau lalulintas

    Pita penggaduh

    ALAT PENGAWAS DAN PENGAMAN JALAN•  Fungsi : pengawasan terhadap berat kendaraan beserta muatannya.

    •  Bentuk : alat penimbang yang dipasang secara tetap atau dapat

    dipindahkan

    •  Penyelenggaraan penimbangan meliputi  : penentuan lokasi, pengadaan,

    pemasangan dan / atau pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan.

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    27/33

     

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    28/33

     

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    29/33

     

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    30/33

     

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    31/33

     

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    32/33

     

  • 8/19/2019 MANAJEMEN PARKIR

    33/33