pengaruhislamic branding dan kualitas pelayanan …repository.uinjambi.ac.id/3761/1/skripsi...
TRANSCRIPT
PENGARUHISLAMIC BRANDING DAN KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
BUSANA MUSLIM DI TOKO ANNUR SUNGAI KAMBANG
TELANAIPURA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Ekonomi Syariah Pada Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam
Yulinda
EES160679
PEMBIMBING
Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si
Ahsan Putra Hafiz, S.H.I., M.E.I
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 2020
ii
Pembimbing I : Ambok Pangiuk, S.Ag., M. Si
Pembimbing II : Ahsan Putra Hafiz, S.H.I., M.E.I
Alamat : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi Jl.
Arif Rahman Hakim No. 1 Telanaipura Jambi 36122
Jambi, 02 Februari 2020
Kepada Yth.
Bapak Dekan Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
Jambi
NOTA DINAS
Assalam’ualaikum wr.wb
Setelah membaca dan melakukan perbaikan seperlunya, PengaruhIslamic Branding
Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Busana Muslim di
Toko Annur Sungai Kambang Telanaipura Jambi”, telah disetujui dan dapat
diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu (S.1) pada Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi
kepentingan agama, nusa dan bangsa.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
Ambok Pangiuk, S.Ag., M. Si Ahsan Putra Hafiz, S.H.I., M.E.I NIP. 19750829 200501 1 005 NIP. 19810722 200501 1 002
iii
iv
v
MOTTO
Artinya: “Hai anak adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian
untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa
itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda
kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”.AL-A’raf [7] 261
1 Departemen Agama RI, Al-Qur’annulkarim Terjemah Per-Kata, (Bandung: Syaamil
Internasional, 2007), Hlm 153
vi
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap Pengaruh Islamic Branding dan
Kualitas Pelayanan Terhadapkeputusanpembelian Busana Muslim di Toko Annur
Sungai Kambang Telanaipura Jambi, kualitas pelayanan terhadap keputusan
pembelian busana muslim dan pengaruh Islamic branding dan kualitas pelayanan
terhadap keputusan pembelian busana muslim.
Skripsi ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, dengan metode
pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumenter dan kuisioner.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil dan kesimpulan bahwa
Variabel Islamic branding berpengaruh terhadap keputusan pembelian busana
muslim di toko Annur di Sungai Kambang,Telanai Pura, Jambi. Berdasarkan hasil
uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 1,826 dengan nilai signifikansi 0,043 < 0,05.
Variabel kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian busana
muslimdi toko Annur Sungai Kambang Telanai Pura Jambi. Berdasarkan hasil uji t
diperoleh nilai t hitung sebesar 2,037 dengan nilai signifikansi 0,046 < 0,05. Dan
variabel Islamic branding dan kualitas layanan berpengaruh terhadap keputusan
pembelian busana muslimdi toko Annur Sungai Kambang Telanai Pura Jambi.
Berdasarkan hasil uji f pada diperoleh nilai f hitung sebesar 3,576 dengan nilai
signifikansi 0,034 < 0,05.
Kata kunci: Islamic Branding, Kualitas Layanan dan Keputusan Pembelian
vii
ABSTRACT
Thesis aims to uncover the influence of Islamic Branding and quality of
service towards purchasing decision of Muslim clothing in Annur Sungai Kambang
store Telanaipura Jambi, quality of service to the decision of purchasing Muslim
fashion and influence of Islamic Branding and quality of service to the decision of
purchasing Muslim fashion.
This thesis uses a descriptive quantitative approach, with methods of
collecting data through observations, interviews, documentaries and questionnaire.
Based on the research carried out results and the conclusion that the Islamic
branding variable affects the decision of purchasing Muslim clothing in Annur store
in Sungai Kambang, Telanai Pura, Jambi. Based on the test result, the T calculated
value is 1.826 with a significance value of 0.043 < 0.05. Variable quality of service
affects the decision of purchasing Muslim clothing in the shop Annur Sungai
Kambang Telanai temple Jambi. Based on T test results obtained the calculated T
value of 2.037 with a significance value of 0.046 < 0.05. And the variable of Islamic
branding and quality of service affects the decision of purchasing Muslim fashion in
Annur Sungai Kambang Telanai temple Jambi. Based on the F test result at the
obtained the calculated F value of 3.576 with a significance value of 0.034 < 0.05.
Keywords: Islamic Branding, Service Quality and Purchasing Decisions
viii
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan skripsi ini untuk Ayahanda Jhon Effendi dan Ibunda Baidar
untuk curahan do’a dan kasih sayang yang tak terhingga, maafkan anakmu ini yang
kadang tak sengaja membuat goresan dihatimu. Disaat aku mengeluh dan berada
diambang keputuas asaan kalian tak pernah lelah untuk menasehati, memotivasi dan
selalu merangkulku dalam dekapan yang penuh sehingga timbullah sebuah
pengharapan. Aku sangat bahagia mempunyai orang tua seperti kalian, tanpa kalian
aku tidak akan ada apa-apanya, terimakasih ayah terimakasih ibu, aku bangga
menjadi bagian dari kehidupan kalian, aku sayang kalian. Untuk abangku Doni
Irawan dan adikku tersayang Dendi Irfan terimakasih atas perhatiannya dan support
selama ini yang tak terduga dan tak terkira.Untuk Saudara dan Keluarga Besar
Yang Ku Miliki terimakasih sebesar-besarnya atas do’a dan dukungannya.
My lovely Purwanto terimakasih atas dukungan,kebaikan, perhatian dan kamu
yang membuatku aman dari kesedihan dan kegagalan.
Untuk sahabat-sahabatku keluarga besar kelas 12 L yang selalu menjadi teman
selama di bangku kuliah, tak pernah lupa juga candaan dan gurauan kalian selama
ini.Terimakasih keluarga besar EL Jajanan Khas Margoyoso atas ilmunya selama
aku PPL.Untuk sahabat-sahabatku Kukerta Gel 1 Posko 06 terimakasih berkat
kalian yang selalu memotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
Sahabat-sahabatku tercinta Squad Bidadari Surga terimakasih sudah menjadi
sahabat terbaik untuk ku. Suka duka yang kita alami bersama akan tersimpan rapi di
memoriku.
Keluarga kost Ayuk Sri Handayani sahabat terbaikku dari MAN yang selalu
memberikan semangat,do’a dan keceriaan untuk ku dan Adek Iis Lika arnis
terimakasih untuk kebersamaan kita selama tinggal di kost Taslim tercinta.
Dan yang terakhir untuk ALMAMATER kebanggaanku.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang mana dalam
penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa pula iringan
shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad saw.
Skripsi ini diberi judul “Pengaruh Islamic Branding dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Busana Muslim di Toko Annur
Sungai Kambang Telanaipura Jambi” merupakan suatu kajian ekonomi terhadap
keputusan konsumen dalam membeli busana muslim.
Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui tidak sedikit
hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data maupun
dalam penyusunannya, dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak terutama
bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali
kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph. D, selaku Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Dr. A. A. Miftah M. Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN STS Jambi.
3. Ibu Dr. Rafidah, S.E., M.EI, Bapak Dr. Novi Mubyarto, S.E., M.E, dan Bapak
Dr. Sucipto, MA selaku wakil Dekan I,II,III di lingkungan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
x
4. Bapak Ambok Pangiuk, S.Ag., M. Si dan Bapak M. Yunus, M.SI, selaku Ketua
dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN STS Jambi.
5. Bapak Ambok Pangiuk, S.Ag., M. Si dan Bapak Ahsan Putra Hafiz, S.H.I.,
M.E.I, Selaku Pembimbing I dan Pembimbing II skripsi ini.
6. Bapak dan ibu dosen, asisten dosen, dan seluruh karyawan/karyawati Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung maupun
tidak langsung.
Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan.Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini.Kepada Allah SWT
kita memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon
kemaafannya.Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.
Jambi, 02 April 2020
Penulis,
YULINDA
NIM: EES160679
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
NOTA DINAS ................................................................................................. ii
PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR ................................. iii
PENGESAHAN ............................................................................................. iv
MOTTO ......................................................................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
ABSTRACT ................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN .......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 9
E. Batasan Masalah ........................................................................ 9
F. Kerangka Teori .......................................................................... 9
G. Penelitian Terdahulu .................................................................. 42
H. Kerangka Berpikir ...................................................................... 44
I. Hipotesis Penelitian ................................................................... 44
J. Sistematika Penulisan ................................................................ 45
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ................................................................ 47
B. Populasi dan Sampel .................................................................. 47
C. Operasionalisasi Variabel .......................................................... 48
D. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 49
E. Pengujian Instrument .................................................................. 50
F. Metode Analisis Data .................................................................. 52
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Berdiri Toko Busana Muslim An-Nur .......................... 55
B. Visi dan Misi .............................................................................. 57
xii
C. Produk Yang Dijual ................................................................... 57
D. Struktur Organisasi .................................................................... 57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Penelitian Karakteristik Responden ........................................... 59
1. Hasil Karakteristik Responden .............................................. 59
2. Hasil Pengujian Instrument .................................................... 61
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ....................................................... 63
B. Pembahasan ............................................................................... 71
1. Pengaruh Nama Toko Islamic Branding Terhadap
Keputusan Pembelian .......................................................... 71
2. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Keputusan
Pembelian ............................................................................. 72
3. Pengaruh Nama Toko Islamic Branding dan Kualitas
Layanan Terhadap Keputusan Pembelian ............................ 73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 75
B. Saran .......................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Toko Busana Mulim Di Daerah Sungai Kambang Kecamatan
Telanai Pura, Jambi ......................................................................
3
Tabel 1.2 Rata-rata Penjualan Busana Muslim Toko Annur Tahun 2010-
2019 ................................................................................................ 4
Tabel 1.3 Alasan Pembeli Melakukan Pembelian Di Toko Annur .................. 5
Tabel 1.4 Brand Busana Muslim Di Toko Annur ............................................ 6
Tabel 1.5 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 42
Tabel 2.1 Operasionalisasi Variabel .............................................................. 48
Tabel 2.2 Skor Alternatif Jawaban Pada Kuesioner ......................................... 49
Tabel 3.1 Brand Busana Muslim Di Toko Annur ............................................ 56
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 59
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...................................... 60
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................... 60
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Kuesioner ........................................................ 61
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Kuesiner ....................................................... 62
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 63
Tabel 4.7Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................... 64
Tabel 4.8Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 65
Tabel 4.9 Hasil Uji Linearitas Variabel Islamic Branding ............................... 66
Tabel 4.10 Hasil Uji Linearitas Variabel Kualitas Pelayanan ......................... 67
Tabel 4.11Hasil Uji t ........................................................................................ 67
Tabel 4.12Hasil Uji F ....................................................................................... 69
Tabel 4.13Hasil Koefisien Determinan ........................................................... 69
Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Berganda ................................................... 70
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir ....................................................................... 44
Gambar 3.1 Struktur Organisasi ...................................................................... 58
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap manusia memerlukan harta untuk mencukupi segala kebutuhan
hidupnya. Sehingga manusia akan selalu berusaha memperoleh hartakekayaan itu.
Salah satunya melalui bekerja, sedangkan salah satu sebabpokok bekerja adalah
berbisnis. Islam mewajibkan setiap muslim khususnyayang memiliki tanggungan
untuk bekerja. Bekerja merupakan salah satu sebabpokok yang memungkinkan
manusia memiliki harta kekayaan.Untukmemungkinkan manusia berusaha
mencari nafkah, Allah SWT melapangkanbumi serta menyediakan berbagai
fasilitas yang dapat dimanfaatkan manusiauntuk mencari rezeki.2
Salah satu bisnis yang sedang berkembang pesat di Indonesia adalah
industri fashion. Indonesia juga merupakan negara dengan mayoritas
penduduknya beragama muslim, penduduk yang mayoritas muslim tersebut
membuat para penganutnya mengharuskan dirinya menggunakan busana muslim
dikarenakan dalam Islam diwajibkan bagi perempuan maupun laki-laki untuk
menutup auratnya. Sebagai seorang muslim tentu harus memperhatikan cara
berpakaian yang berkaitan dengan nilai agama.3
2Muhammad Ismail Yusanto, Muhammad Karebet Widjajakusuma. 2011. Menggagas
Bisnis Islami. Jakarta: Gema Insani. hal 15. 3Adiwarman A. Karim. 2012. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: Rajawali Press. hal. 24.
2
Pakaian adalah salah satu nikmat Allah SWT.Allah jadikan manusia
memiliki pakaian-pakaian yang memberikan banyak banyak maslahah untuk
manusia. Sebagaimana dalam firman Allah SWT berikut:4
تكم وريشايا بني آدم قد أنزلنا عليكم لباسا يواري سوآ
Artinya: “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan”
Penggunaan busana muslim bagi setiap umat muslim menjadi suatu
kebutuhan baik untuk fashion maupun estetika, dan kebutuhan tersebut menjadi
tidak terbatas karena walaupun keadaan suatu pakaian tersebut masih bagus,
masih akan timbul keinginan untuk membeli kembali dengan model atau desain
kualitas yang berbeda, khususnya untuk busana muslim wanita.5
Trend busana muslim di Indonesia berkembang secara dinamis. Setiap
hari, trend busana muslim makin membumi, menyentuh berbagai lapisan
masyarakat pecinta fashion di tanah air. Trend busana muslim makin terlihat
semarak dan fleksibel dalam penggunaannya. Tidak hanya dipakai saat lebaran
tiba, tetapi juga dipakai untuk beraktivitas sehari-hari. Perkembangan ini
menggambarkan adanya adaptasi ide kreatif para desainer busana muslim
terhadap kebutuhan konsumen. Para desainer busana muslim pun lebih inovatif
dalam menggali dan menentukan tema busana, kian ekspresif dalam
mengeksplorasi warna dan bahan, lebih kreatif meng-update desain dan detail
4 Qur’an Surah Al A’Raf ayat 26
5 Yuniati.Mita.Kharnolis dan Mein. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Konsumen Terhadap Produk Rabbani. Jurnal. Fakultas Tekhnik Universitas Negeri Surabaya,
Vol. 02, No. 03. hal.2.
3
mode tanpa meninggalkan ciri kesantunan busana muslimah. Hasilnya busana
muslim, jilbab dan baju muslim lainnya terlihat lebih variatif dengan kesan
modern yang mempesona dan para wanita muslimah pun memiliki banyak pilihan
busana untuk aktivitasnya sehari-hari dengan tetap mempertahankan kaidah
agama.6
Semakin tingginya permintaan konsumen terhadap busana muslimah di
Kota Jambi maka para pelaku usaha banyak mendirikan toko busana muslim
dengan menggunakan nama-nama Islamic branding. Islamic branding digunakan
untuk identitas islam (dengan kata islam, syariah, nama-nama islam, label halal)
dalam pemasaran produk mereka. Islamic branding terdiri dari tiga klasifikasi
yaitu: islamic brand by complience, by origin dan by customer.7 Daerah Sungai
Kambang Kec. Telanai Pura Kota Jambi banyak terdapat toko-toko baju
muslimah dengan nama toko yang bernuansa Islam (Islamic branding).
Berdasarkan survey awal peneliti adapun nama-nama toko tersebut disajikan pada
tabel berikut ini:
Tabel 1.1
Toko Busana Mulim Di Daerah Sungai Kambang Kecamatan Telanai Pura,
Jambi
No Nama Toko Rata-rata Jumlah Pembeli Perbulan
1 Kammi 52
2 Hubbu 80
3 Al Barokah 40
4 Hidayatullah 800
5 Annur 62
6 Yuniati.Mita.Kharnolis dan Mein. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Konsumen Terhadap Produk Rabbani. Jurnal. Fakultas Tekhnik Universitas Negeri Surabaya,
Vol. 02, No. 03. hal. 3.
7 M. Nasrullah. 2015. Islamic Branding, Religiusitas Dan Keputusan Konsumen
Terhadap Produk. Pekalongan: Jurnal Hukum Islam. Vol. 13.No. 2.hal. 1.
4
6 Mahabatullah 68
7 Basmallah Moeslim Modist 38
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa ada 7 toko pakaian muslim
yang menggunakan nama toko dengan Islamic branding dan toko yang memiliki
jumlah pembeli yang lebih banyak dibandingkan toko yang lain adalah Toko
Hubbub, Hidayatullah, Mahabatullah dan Toko Annur. Toko Annur merupakan
toko yang terletak di daerah Sungai Kambang, toko ini berdiri pada tahun 2008
dan jumlah pembelinya mampu bersaing dengan toko-toko yang sudah lama dan
baru beroperasi di daerah Sungai Kambang, sehingga peneliti tertarik untuk
menjadikan toko Annur sebagai lokasi penelitian. Peneliti melakukan survey awal
mengenai tingkat penjualan busana muslim di Toko Annur pada tahun 2018 yang
disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 1.2
Rata-rata Penjualan Busana Muslim Toko Pada Tahun 2020
Tahun Penjualan
Januari Rp 9.780.000
Februari Rp 9.430.000
Maret Rp 4.850.000
April Rp 2.500.000
Sumber: Data hasil wawancara dengan pemilik Toko Annur, 2020
Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat bahwa total penjualan pada Toko
Annur tahun 2020 mengalami penurunan setiap bulan. Penjualan tertinggi yaitu
pada bulan Januari sebesar Rp 9.780.000.Sedangkan penurunan yang sangat
drastic yaitu pada bulan Maret dan April.Kemudian peneliti melakukan survey
mengenai alasan pembeli mengunjungi dan menmbeli busana muslin di Toko
5
Annur. Hasil survey yang dilakukan peneliti mengenai mengenai alasan pembeli
membeli pakaian muslimah di toko tersebut disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 1.3
Alasan Pembeli Melakukan Pembelian Di Toko Annur
Alasan Jumlah
Karena Nama Toko Islamic Branding 13
Model Baju 9
Lain-lain 3
Jumlah 25
Sumber: Data hasil survey pembeli di Toko Annur, 2019
Peneliti juga melakukan survey alasan pembeli membeli pakaian muslim
di toko tersebut dari 25 responden yang dimintai pendapat ternyata ada 13
responden yang menyatakan bahwa alasannya karena nama toko tersebut ada
unsur-unsur islaminya sehingga menarik minat mereka untuk mengunjungi dan
melakukan transaksi jual beli di toko tersebut, persepsi pembeli bahwa toko
tersebut menjual pakaian muslim dengan syariah Islam sehingga pembeli
melakukan kepetusan pembelian di toko tersebut. Sedangkan 9 orang menyatakan
alasannya karena model baju yang dijual di toko tersebut lebih update dan modis
dan 3 orang menyatakan alasannya karena hanya ingin mampir saja, dan
berkunjung karena toko tersebut ramai. Adapun brand baju muslim yang di jual
Toko Annur dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.4 Brand Busana Muslim Di Toko Annur
Pakaian Perempuan Pakaian Laki-Laki
Kamiya Fitria
Nanda Busana Faik
Karen Akbar
Miagamma Muslim Madani
Amiya
Sumber: Data hasil wawancara dengan pemilik Toko Annur, 2020
6
Pada tabel di atas dapat kita lihat bahwa Toko Annur menjual brand
busana muslim yang beraneka ragam sehingga membuat pembeli memiliki pilihan
dalam membeli busana muslim. Beragamnya brand yang dijual pada Toko Annur
menjadikan salah satu alasan pembeli berkunjung ke toko tersebut.
Dalam menjalankan bisnis iIslami umat Islam dituntut melaksanakan
sesuai dengan ketentuan. Aturan yang dimaksud adalah syariah, hal itudidasarkan
pada satu kaidah ushul bahwa hukum asal suatu perbuatan adalahterikat dengan
hukum syara: (baik yang wajib, sunnah, mubah, makruh, atauharam). Maka dalam
melaksanakan suatu bisnis harus senantiasa mematuhidan tetap berpegang teguh
pada ketentuan syariat. Syariat sebagai kendali dalam menjalankan roda bisnis
palingtidak mempunyai beberapa tujuan diantaranya:8
1. Target hasil, hal ini berupa keuntungan materi maupun keuntungan non
materi. Paling tidak dengan syariat sebagai landasan serta pijakan
dalammenjalankan bisnis keuntungan yang diperoleh juga akan semakin
banyakdan tentunya proses yang dijalankan sesuai dengan aturan.
2. Pertumbuhan akan terus meningkat, ini bermaksud agar bisnis yang
dijalankan tidak sekedar untuk mengembalikan modal, mencari keuntungan
semata. Hal itu juga bertujuan agar kedepannya dapat mengembangkan bisnis
Islami tersebut lebih maju dan berkembang.
3. Keberlangsungan, menjalankan bisnis bukan berarti setelah mendapatkan
berbagai keuntungan akan selesai. Lebih dari itu, menjalankan bisnis juga
bertujuan untuk semakin meningkatkan kualitas bisnisnya agar bisnis yang
8Arifin, Johan. 2009. Etika Bisnis Islami. Semarang: Waisongo Press. hal. 30.
7
kita kelola akan selalu eksis dalam dunianya. Selama mungkin kalau bisa
usaha bisnis harus tetap bertahan.
4. Akan mendapatkan keberkahan dan keridaan Allah. Dalam poin ini
merupakan puncak dari dijankannya suatu bisnis.
Tanpa adanya hal itu maka keuntungan baik secara materi maupun yang
lain, peningkatan bisnis, eksistensi yang kian kuat tidak akan adanya nilainya
ketika tidak mendapatkan suatu keberkahan dari ridha Alah SWT. Faktor ini yang
biasanya di pegang teguh oleh setiap Muslim dalam mengarungi dunia
bisnis.Kehadiran toko busana muslimah dengan Islamic branding diharapkan
menjadi syiar Islam terutama bagi wanita-wanita Islam untuk memenuhi
kewajibannya menutup aurat.9
Untuk menarik calon pembeli selain menggunakan Islamic branding ada
berbagai faktor yang mempengaruhi keputusan membeli terhadap konsumen
seperti kualitas pelayanan.Pelayanan merupakan suatu tindakan atau perbuatan
seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada
pelanggan.Pelayanan toko juga mempengaruhi terhadap kepuasan konsumen
untuk melakukan pembelian. Meskipun sebuah toko hanya menawarkan jasa,
pelayanan yang dilakukan oleh karyawan suatu toko dapat memuaskan dan
memberikan kenyamanan kepada konsumen yang akan berbelanja di sana.
9 Yuniati.Mita.Kharnolis dan Mein. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Konsumen Terhadap Produk Rabbani. Jurnal. Fakultas Tekhnik Universitas Negeri Surabaya, Vol.
02, No. 03. hal. 4.
8
Berdasarkan uraian diatas dan survey awal yang dilakukan maka penulis
ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Islamic Branding dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Busana Muslim di Toko
Annur Sungai Kambang Telanaipura Jambi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruhIslamic branding terhadap keputusan pembelian
busana muslim di Toko Annur?
2. Apakah ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian
busana muslim di Toko Annur?
3. Bagaimana pengaruh Islamic branding dan kualitas pelayanan terhadap
keputusan pembelian busana muslim di Toko Annur?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini,antara lain :
1. Untuk mengetahui pengaruh Islamic branding berpengaruh terhadap
keputusan pembelian busana muslim di Toko Annur.
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan
pembelian busana muslim di Toko Annur.
3. Untuk mengetahui pengaruh Islamic branding dan kualitas pelayanan
terhadap keputusan pembelian busana muslim di Toko Annur.
9
D.Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk
menerapkan teori-teori dan literature yang penulis peroleh dari masa
perkuliahan.
2. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat
memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian di masa yang
akan datang.
E. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan oleh penulis untuk menghindari meluasnya
penelitian dan penelitian bisa terarah. Untuk memudahkan penelitian skripsi ini,
maka penulis membatasi masalah yaitu hanya pada konsumen toko
pakaianmuslim Annur di Sungai Kambang Telanai Pura Jambi dan variabel
independent yang di bahas pada penelitian ini hanya Islamic branding dan
kualitas pelayanan.
F. Kerangka Teori
1. Islamic Branding
a. Pengertian Islamic Branding
Ogilvynoor dalam tulisannya yang berjudul what is Islamic branding and
why is it significant? menjelaskanIslamic adalah sebuah konsep yang relatif baru.
Praktik branding Islam, yaitu merek yang sesuai dengan prinsip syariah, yang
banyak memunculkan nilai-nilai seperti kejujuran, hormat pada akuntabilitas dan
pemahaman inti dengan prinsip-prinsip syariah. Tujuan dari branding Islam yang
menerapkan empati dengan nilai-nilai syariah adalah dalam rangka untuk menarik
10
konsumen muslim, mulai dari perilaku dan komunikasi pemasaran yang
dilakukan.
Pemunculan istilah Islamic branding yang banyak ditemui saat ini adalah
salah satu upaya segmentasi pasar yang dilakukan oleh perusahaan penyedia
produk ataupun jasa. Tidak dapat dipungkiri bahwa konsumen muslim di
Indonesia merupakan target pasar yang sangat besar. Pasar ini menyediakan
sumber potensi yang sangat besar untuk dimasuki.10
Islamic branding yaitu merek yang sesuai dengan prinsip syariah yang
banyak memunculkan nilai-nilai seperti kejujuran, hormat pada akuntabilitas dan
pemahaman inti dengan prinsip-prinsip syariah. Tujuan dari Islamic branding
yang menerapkan empati dengan nilai-nilai syariah adalah dalam rangka untuk
menarik konsumen muslim, mulai dari perilaku dan komunikasi pemasaran yang
dilakukan.11
Pemunculan istilah Islamic branding yang banyak ditemui saat ini adalah
salah satu upaya segmentasi pasar yang dilakukan oleh perusahaan penyedia
produk ataupun jasa.Tidak dapat dipungkiri bahwa konsumen muslim di Indonesia
merupakan target pasar yang sangat besar. Pasar ini menyediakan sumber potensi
yang sangat besar untuk dimasuki.12
Islamic branding dapat didefinisikan dalam tiga cara yang berbeda, yaitu:13
10 Tati Handayani dan Muhammad Anwar Fathoni. 2019. Buku Ajar Manajemen
Pemasaran Islam. Yogyakarta: Deepublish. hal. 94.
11Dwi Wahyu Pril Ranto. 2013. Menciptakan Islamic Branding Sebagai Strategi Menarik
Minat Beli Konsumen. JMA-Vol.I, No. 2.hal 2.
12Dwi Wahyu Pril Ranto. 2013. Menciptakan Islamic Branding Sebagai Strategi Menarik
Minat Beli Konsumen. JMA-Vol.I, No. 2.hal 3.
13 M. Nasrullah. 2015. Islamic Branding, Religiusitas Dan Keputusan Konsumen
Terhadap Produk. Pekalongan: Jurnal Hukum Islam. Vol. 13.No. 2.hal. 4.
11
1) Islamic branding bycomplience
Merek Islam harus menunjukkan dan memiliki daya tarik yang kuat pada
konsumen dengan cara patuh dan taat kepada syariah Islam. Brand yang masuk
dalam kategori ini adalah produknyahalal,diproduksi oleh negara Islam, dan
ditujukan untuk konsumen muslim.
2) Islamic brand byorigin
Penggunaan merek tanpa harus menunjukkan kehalalan produknya karena
negara asal produk tersebut sudah dikenal sebagai negara Islam.
3) Islamic brand by customer
Merek ini berasal dari negara non muslim tetapi produknya dinikmati oleh
konsumen muslim. Merek ini biasanya menyertakan label halal pada produknya
agar dapat menarik konsumen.
Islamic branding di atas menciptakan empat tipe dari Islamic branding,
yaitu:14
1) True Islamic brands, merek ini memenuhi ketiga deskripsi dari Islamic
branding; merek yang halal, diproduksi di negara Islam, dan menargetkan
konsumen Islam. Kata “True” yang digunakan di sini bukan berarti kategori
yang lain dari Islamic branding salah. Misalnya, sebagian besar merek yang
berasal dari negara-negara Islam yang halal, hanya karena mereka
dimaksudkan untuk konsumen muslim di tempatasal.
2) Traditional Islamic brands, merek yang berasal dari negara-negara Islam dan
14Baker Ahmad Alserhan.2010. On Islamic Branding: Brands As Good Deeds. Journal of
Islamic Marketing.Vol. 1 No. 2.hal 3.
12
menargetkan konsumen muslim. Seperti dijelaskan di atas, ini diasumsikan
halal. Sebelum globalisasi pasar Islam, hal ini dianggap bahwa semua merek
yang tersedia adalahhalal.
3) Inbound Islamic brands, merek halal yang menargetkan konsumen muslim
namun berasal dari negara non-Islam. Kebanyakan dari merek ini di
Islamisasi, yaitu diubah untuk dibuat menjadi merek halal.
4) Outbound Islamic brands, merek halal yang berasal dari negara- negara Islam
tetapi tidak harus menargetkan konsumenmuslim.
Umat Islam menyukai produk barat, tetapi mereka memliki tiga alasan
mengapa mereka memiliki harapan untuk kembali kepada produk Islam:15
1) Merek barat sering tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam (atau etika dasar
mereka), misalnya rumah sakit, makanan dan minuman, obat- obatan, produk
medis dan pasarjasa.
2) Negara Islam ingin menciptakan merek-merek global mereka sendiri, yang
mereka lihat sebagai aset bisnis strategis dan duta mereknasional.
3) Pertumbuhan kelas menengah yang terdidik dari minoritas muslim dan
mayoritas budaya dan negara telah menciptakan dorongan untuk membangun
bisnis, produk, dan jasa yang kompetitif dengan merek yang dapatditerima.
Banyak alasan untuk meningkatkan minat dari Islamic branding.Pertama,
tersedianya pasar, dengan populasi yang relatif mudah dan berkembang.Hal ini
dapat membuat tersedianya permintaan pada produk Islam.Kedua, adanya
kesadaran yang tumbuh dan pembedayaan yang lebih besar dari konsumen
15Paul Temporal. 2011. Islamic Branding And Marketing. Wiley.Singapura.hal 23.
13
Islam.Alasan yang ketiga, adalah fakta bahwa negara dan perusahaan Islam telah
melihat kekuatan dari merek di pasar global dan menyaksikan merek-merek barat
pindah ke pasar mereka.16
Merek Islam berpotensi untuk menyebrang ke pasar nonmuslim yang
disebabkan beberapa hal berikut:
1) Nilai-nilai universal yang sama yang berkaitan dengan kemurniaan, kesehatan
dankesejahteraan
2) Meningkatnya kualitas standar dari produk dan jasaIslam
3) Meningkatnya ketersediaan produk dan jasa Islam di pasar mayoritas
nonmuslim.
Islam sebagai jalan hidup, hal itu didasarkan pada seperangkat nilai dan
prinsip-prinsip yang mempengaruhi kehidupan setiap orang muslim setiap hari
sampai batas tertentu, tergantung pada seberapa ketat mereka taat dengan Iman
mereka. Jika dimulai dari sudut pandang Islam sebagai merek dalam hidup, jelas
kita dapat menghubungkan segala sesuatu yang dianggap ”Islam” di dalam bisnis
kedalam tiga kelompok utama. Hal ini terdiri dari tiga kelompok atau sumber
utama dari merek, produk, dan jasa asal. Ketiga sumber tersebut adalah : negara
Islam (dengan mayoritas populasi Muslim), organisasi Islam, dan negara dengan
minoritas populasi Islam.17
1) Negara Islam (IslamicCountries)
Negara-negara Islam adalah negara-negara yang dianggap Islam karena
fakta bahwa mereka memiliki populasi muslim mayoritas, misalnya Malaysia,
16Paul Temporal. 2011. Islamic Branding And Marketing. Wiley.Singapura.hal 24.
17Paul Temporal. 2011. Islamic Branding And Marketing. Wiley.Singapura.hal 83-84.
14
Arab Saudi, Indonesia, Pakistan, Bangladesh, dan Oman. Beberapa negara non-
Islam memiliki populasi muslim minoritas, seperti India, Cina, Rusia, dan Prancis.
Hal ini penting untuk ditekankan kepada negara manapun, baik negara
Islam ataupun bukan, yang memiliki citra merek Islam. Dalam konteks branding
dan marketing, citra ini sangatpentingkerena sering dikaitkan denga perusahaan,
produk, dan jasa yang berasal dari negara tersebut, dan berefek ke negara asal
yang diketahui dapat membantu atau menghambat keberhasilan suatu merek.
Persepsi global tentang “Islam” juga mempengaruhi citra dari negara-
negara Islam. Sebagai disiplin dari merek negara itu sendiri agar lebih luas
diterima, ada peluang untuk negara Islam untuk memanfaatkan konsep merek
untuk mempromosikan citra Islam, serta citra negara tersebut, dengan cara yang
relevan dan lebih universal diterima oleh konsumen global. Salah satu model dari
citra merek nasional yang mungkin memiliki daya tarik tersebut adalah bahwa
“negara Islam modern,” tidak hanya mempromosikan asosiasi dari modernitas,
tetapi juga koneksi positif terhadap modernisasi. Ini bisa menjadi posisi yang
sangat menguntungkan untuk terus dalam konteks global berkaitan dengan
pariwisata dan perdagangan, tetapi tidak ada satu negara pun yang mencapai
posisi yang bisa dianggap sebagai “wajah modern islam,” meskipun Malaysia
berkeinginan untuk mendapatkan posisi tersebut dan UEA mulai bergerak ke arah
sana.18
Sementara Indonesia dengan modernisasi dan demokrasi yang dijalankan
di negara ini menurut Jimly Asshiddiqie menjadi contoh bagi negara-negara
18Paul Temporal. 2011. Islamic Branding And Marketing. Wiley.Singapura.hal 84-85.
15
Organisasi Konfrensi Islam (OKI) yang mengalami Arab Spring.
2) Organisasi Islam (Islamic Organizations)
Organisasi Islam adalah lembaga berbasis di salah satu negara Islam, tetapi
yang termasuk ke dalam negara-negara Islam. Merek ini melayani dunia Islam
dan biasanya berbasis di suatu negara, menyediakan produk-produk tetapi
biasanya banyak ke negara Islam. Organisasi-organisasi Islam seperti organsiasi
konfrensi Islam (OKI), organisasi dengan 57 negara anggota, yang berkantor pusat
di Jeddah, Arab Saudi, dan organisasi Islam lainnya seperti World Islamic
Economic Forum Foundation (WIEF), yang berbasis di Malaysia, sebuah
konfrensi global yang bertindak sebagai platform bisnis internasional dimana
sektor bisnis dari muslim dunia bertemu untuk peluang bisnis dan bersama-sama
dengan pemerintahan, bertindak sebagai pusat usulan kebijakan pembangunan
ekonomi dirumuskan.19
Di Indonesia terdapat banyak organisasi Islam seperti Nahdatul Ulama
(NU), Muhamadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan lain-lain. NU dan
Muhamadiyah merupakan organisasi Islam terbesar yang ada di Indonesia. NU
merupakan organisasi Islam yang memiliki faham ahlussunnah wal jama’ah
bergerak dibidang keagamaan, pendidikan, sosial budaya dan ekonomi serta
mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat.20
SementaraMuhamadiyah yang lahir karena diilhami, dimotivasi, dan
disemangati oleh ajaran-ajaran Al-Qur’an yang oleh sebab itu seluruh gerakannya
didasari oleh prinsip-prinsip Islam. Segala yang dilakukan Muhamadiyah, baik
19Paul Temporal. 2011. Islamic Branding And Marketing. Wiley.Singapura.hal 86.
20www.nu.or.iddiakses pada 20 Februari 2020
16
dalam bidang pendidikan dan pengajaran, kemasyarakatan, kerumahtanggaan,
perekonomian, dan sebagainya tidak dapat dilepaskan dari usaha untuk
melaksanakan ajaran Islam.21
Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah wadah atau majelis yang
menghimpun para ulama, zuama dan cendikiawan muslim Indonesia untuk
menyatukan gerak dan langkah-langkah umat Islam Indonesia. Di dalam MUI ini
merupakan kumpulan dari ulama di dalam ormas-ormas Islam tingkat pusat, yaitu
NU, Muhamadiyah, Syarikat Islam, dan lain-lain. MUI didirikan dengan tujuan
untuk mewujudkan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang diridhoi Allah
Subhanahu Wa Ta’ala, memberikan nasihat dan fatwa mengenai masalah
keagamaan dan kemasyarakatan kepada pemerintah dan masyarakat. Salah satu
bentuk kepedulian MUI dalam masalah kemasyarakatan, dibentuklah lembaga
LPPOM MUI yang mengawasi dan memberikan sertifikasi standard halal dari
produk pangan, obat dan kosmetik yang dikonsumsi oleh masyarakat.22
LPPOM MUI memberikan sertifikasi halal kepada produk-produk pangan,
obat dan kosmetik untuk melindungi masyarakat dari produk-produk yang tidak
memiliki standarisasi baik dan sesuai dengan syariat Islam. Standarisasi halal
dapat membantu dan mengedukasi masyarakat serta menumbuhkan kesadaran
masyarakat terhap produk halal yang layak dikonsumsi oleh umat muslim. Serta
menyediakan informasi tentang kehalalan produk dari berbagai aspek secara
menyeluruh.23
Sumber tambahan Islamic branding dalam tingkat kedua ini adalah
21www.muhammadiyah.or.iddiakses pada 20 Februari 2020
22www.mui.or.id diakses pada 20 Februari 2020
23www.halalmui.orgdiakses pada 20 Februari 2020
17
perusahaan yang berdomisili di negara-negara minoritas muslim yang
menawarkan merek kepada pasar muslim di dalam ataupun di luar negaranya. Hal
ini membawa ketingkat ketiga dari tipologi Islamic branding, yaitu perusahaan
Islam.
3) Perusahaan Islamic (Islamic Companies)
Tingkat berikutnya dalam arsitektur merek Islam tidak termasuk organisasi
Islam, melainkan perusahaan dan merek yang berasal dari negara-negara
mayoritas muslim dan negara-negara minoritas muslim. Di negara-negara Islam ,
negara-negara dengan mayoritas populasi muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan
Timur Tengah memiliki dua tipe perusahaan, yaitu perusahaan nonIslam dan
perusahaan Islam. Perusahaan nonIslam, maksudnya merupakan perusahaan yang
sahamnya dimiliki bukan oleh orang muslim, tapi perusahaan tersebut beroperasi
di negara-negara pasar muslim serta menawarkan produk dan jasanya ke pasar
muslim.
Di negara-negara minoritas muslim seperti India, Perancis, dan Singapura,
terdapat dua jenis perusahaan yang menawarkan produk dan jasa lslam meskipun
perusahaan tersebut bukan Islam. Contohnya adalah merek global seperti HSBC
yang berbasis di Inggris dan Standard Chartered Bank, yang keduanya
menawarkan produk keuangan dan jasa Islam, serta produk-produk perbankan
konvensional dan merek yang lebih kecil seperti di luar negeri Chinese Banking
Corporation dari Singapura. Nestle, Unilever, dan McDonald juga menampilkan
18
wilayah merek global, menjadi perusahaan asing yang terlibat dalam menawarkan
produk-produk syariah.24
b. Pengukuran Brand
Pengukuran citra adalah subjektif, artinya tidak ada ketentuan baku untuk
pengukuran brand. Pengukuran brand dapat dilakukan berdasarkan pada aspek
sebuah merek yaitu:
1) Strengthness (Kekuatan), yaitu keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh
merek yang bersifat fisik dan tidak ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan
merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik atas merek tersebut sehingga biasa
dianggap sebagai sebuah kelebihan dibandingkan dengan merek lain, yang
termasuk pada kelompok. Strengthness ini antara lain: fisik produk,
keberfungsian semua fasilitas produk, harga produk, maupun penampilan
fasilitas pendukung dari produktersebut.
2) Uniqueness (Keunikan), yaitu kemampuan untuk membedakan sebuah merek
di antara merek-merek lainnya. Kesan unik ini muncul dari atribut produk,
menjadi kesan unik berarti terdapat diferensiasi antara produk satu dengan
produk lainnya. Termasuk dalam kelompok unik ini antara lain: variasi layanan
yang biasa diberikan sebuah produk dan variasi harga produk-produk yang
bersangkutan maupun diferensiasi dan penampilan fisik sebuahproduk.
3) Favorable (Kesukaan), mengarah pada kemampuan merek tersebut agar mudah
diingat oleh konsumen, yang termasuk dalam kelompok. Favorable ini antara
lain: kemudahan merek tersebutdiucapkan, kemampuan merek untuk tetap
24Paul Temporal. 2011. Islamic Branding And Marketing. Wiley.Singapura.hal 86-87.
19
diingat oleh pelanggan, maupun kesesuaian antara kesan merek dibenak
pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan atas merek yang
bersangkutan.25
c. Hubungan Brand dan KeputusanPembelian
Ketika konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk sebenarnya
mereka memiliki alasan-alasan tertentu dalam memilih sebuah produk atau jasa,
misalnya mereka puas dengan kualitas dan pelayanan yang ditawarkan oleh
perusahaan produk atau jasa tersebut.Keputusan pembelian adalah proses
pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua
atau lebih perilaku alternative dan memilih salah satu diantaranya. Jika konsumen
tidak memiliki pengalaman dengan suatu produk atau jasa, mereka cenderung
mempercayai merek yang disukai atau yang terkenal.Alasan inilah yang
mendorong perusahaan untuk memperkuat posisi mereknya agar tercipta brand
image (citra merek) yang positif dan menancap kuat dibenak konsumen, hal ini
yang mendorong seseorang berminat memilih suatu produk atau melakukan
sebuah keputusan pembelian.26
Kesimpulannya brand merupakan gambaran atau kesan ditimbulkan oleh
suatu merek dalam benak konsumen. Penempatan citra merek secara terus
menerus agar citra merek yang tercipta tetap kuat dan dapat diterima secara
positif. Ketika sebuah merek memiliki citra yang kuat dan positif dibenak
konsumen maka merek tersebut akan selalu diingat dan kemungkinan konsumen
25 Jimmi Tumpal Mangisi Hasugian. 2015. Pengaruh Brand Image dan Brand Trust
terhadap Brand Loyalty Telkomsel. eJournal Ilmu Administrasi Bisnis. 3 (4).hal 926. 26 Fransisca Paramitasari Musay. 2013. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan
Pembelian. Jurnal Ilmu Administrasi. 1 (2).hal 2.
20
untuk membeli merek yang besangkutan sangat besar.
Dalam Islam brand adalah nama baik yang menjadi identitas seseorang atau
sebuah perusahaan. Misalnya Nabi Muhammad SAW, memiliki reputasi sebagai
seseorang yang terpercaya sehingga dijuluki Al- Amin. Membagun brand yang
kuat adalah penting, tetapi dengan jalan yang tidak bertentangan dengan ketentuan
prinsip-prinsip syariah marketing.
2. KualitasPelayanan
a. Pengertian KualitasPelayanan
Dalam pandangan Kotler pelayanan adalah sesuatu yang tidak berwujud
yang merupakan tindakan atau untuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak
ke pihak lain dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. salah satu
pihak ke pihak lain dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.27
Sedangkan menurut pandangan Tjiptono kualitas jasa merupakan sesuatu
yang dipersepsikan oleh pelanggan. Pelanggan akan menilai kualitas sebuah jasa
yang dirasakan berdasarkan apa yang mereka deskripsikan dalam benak mereka.
Pelanggan akan beralih ke penyedia jasa lain yang lebih mampu memahami
kebutuhan spesifik pelanggan dan memberikan layanan yang lebih baik.28
Tingkat kualitas pelayanan tidak dapat dinilai berdasarkan sudut pandang
perusahaan tetapi harus dipandang dari sudut pandang penilaian pelanggan.Karena
itu, dalam merumuskan strategi dan program pelayanan, perusahaan harus
berorientasi kepada kepentingan pelanggan dengan memperhatikan komponen
27 Phiip Kotler dan Kevin Lane Keller.2009. Manajemen Pemasaran, Jilid 1 Edisi
Milienium. Jakarta: Prehallindo. hal 83. 28 Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra. 2005. Service, Quality Dan Satisfaction.
Yogyakarta: Andi. hal 11.
21
kualitaspelayanan.
Berdasarkan teori yang dikemukakan para ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa kualitas pelayanan merupakan persepsi pelanggan terhadap apa yang telah
dirasakan oleh pelanggannya dan tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan
pelanggan, ada dua faktor utama mempengaruhi kualitas jasa, yaituexpected
service dan perceivedservice atau kualitas jasa yang diterapkan dan kualitas jasa
yang diterima atau dirasakan. Apabila jasa yang diterima atau dirasakan sesuai
dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan
memuaskan.Jika jasa yang diterima atau dirasakan melampaui harapan pelanggan,
maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal.Sebaliknya jika jasa
yang diterima lebih rendah dari pada yang diharapkan maka kualitas jasa
dipersepsikan sebagai kualitas yangburuk.29
b. Dimensi Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang
diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi konsumen. Menurut Parasuraman
terdapat 5 dimensi kualitas pelayanan, yaitu:30
1) Tangibles (Bukti Fisik) yaitu bukti fisik dalam hal ini berkenaan dengan
penampilan fasilitas fisik layanan, peralatan atau perlengkapan, dan
sumber daya manusia.
2) Reliability(Keandalan) yaitu kemampuan perusahaan untuk
29 Pradina.2012. Pengaruh Kepercayaan Pelanggan Kualitas Produk Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan PDAM Kabupaten Demak.Sistem Informasi Jurnal
Ilmiah USM. 1 (2).
30Denny Aditya Rachman. 2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Rumah Makan Wajan Mas Kudus). Journal Of Social
And Political Science. hal 2.
22
menyampaikan layanan yang dijanjikan secara akurat sejak pertama kali.
3) Responsiveness (Daya Tanggap) yaitu kesediaan dan kemampuan
penyedia layanan untuk membantu para konsumen dan merespon
permintaan mereka dengan segera.
4) Assurance (Jaminan) yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan serta
kemampuan mereka dalam menumbuhkan rasa percaya (trust) dan
keyakinan konsumen (confidence).
5) Emphaty (Empati) yaitu perusahaan memahami masalah para
konsumennya dan bertindak demi kepentingan konsumen, serta
memberikan perhatian personal kepada para konsumen dan memiliki jam
operasi yang nyaman.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi KualitasPelayanan
Lovelock dan Wright, menyatakan bahwa terdapat enam faktor yang
berpengaruh langsung terhadap kualitas pelayanan, yaitu:31
1) KesenjanganPengetahuan
Perbedaan antara keyakinan penyedia jasa tentang harapan dan kebutuhan
pelanggan yang sebenarnya.
2) KesenjanganUkuran
Perbedaan antara persepsi manajemen tentang harapan konsumen dan ukuran
kualitas dalam penyampaian jasa.
3) KesenjanganPeyampaian
Perbedaan antara spesifikasi ukuran peyampaian dan kinerja aktual penyedia
31Lovelock dan Wright. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa.Jakarta: PT.Indeks. hal 97-98.
23
jasa.
4) KesenjanganPersepsi
Perbedaanantara proses peyampaian dan persepsi yang akan pelanggan terima
dari sebuah pelayananjasa.
5) KesenjanganInterpretasi
Perbedaan antara informasi yang akan diberikan oleh penyedia jasa dengan
informasi yang diterima oleh pelanggan.
6) Kesenjangan Pelayanan
Perbedaan antara apa yang menjadi harapan akan dirasakan pelanggan dan
persepsi tentang pelayanan yang diterima.
Kotler mengungkapkan terdapat lima indikator kualitas jasa dengan
menerapkan konsep kesenjangan yang disebut dengan service quality. Service
quality adalah perbandingan antara kenyataan dan harapan pelanggan, jika
kenyataan yang diterima lebih dari yang diharapkan, maka layanan dapat
dikatakan bermutu dan pelanggan akan merasa puas sehingga ia akan melakukan
keputusan pembelian terhadap produk tersebut, sebaliknya jika kenyataan kurang
dari yang diharapkan, maka layanan dikatakan tidak bermutu. Berikut lima
indikator kualitas, yang dimaksud yaitu:32
a) Tangibles (bukti fisik) yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan
eksistensinya kepada pihak eskternal. Penampilan, kemampuan sarana,
prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungansekitarnya adalah bukti
nyata dari pelayanan yang
32 Tony Wijaya. 2011. Manajemen Kualitas Jasa. Jakarta: Indeks. hal 16-17.
24
b) Realibility (keandalan) yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan
pelayanan sesuai yang di janjikan secara akurat dan terpercaya
c) Responsiviness (ketanggapan) yaitu suatu kemauan untuk membantu,
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan
penyampaian informasi yangjelas.
d) Assurance (jaminan) kepastian yaitu pengetahuan, kesopan santunan, dan
kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para
pelanggan kepadaperusahaan.
e) Emphaty (Empati) yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat
individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya
memahami keinginan konsumen.33
d. Indikator Kualitas Pelayanan
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan. Kualitas pelayanan publik merupakan inti dari sebuah kinerja
pelayanan.Kinerja pelayanan menjadi poin penting dalam penyelenggaraan
pelayanan publik.Kualitas pelayanan publik menjadi indikator keberhasilan
pelayanan publik yang diberikan kualitas pelayanan publik yang baik.Kata
kualitas mengandung banyak definisi dan makna. Beberapa contoh definisi yang
kerapkali dijumpai antara lain:34
33 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani.2009. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:
Salemba Empat. hal 84.
34 Kamaruddin Sellang, Jamaluddin, dan Ahmad Mustanir. 2019. Strategi Dalam
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik: Dimensi, Konsep, Indikator dan Implementasinya.
Surabaya: Qiara Media. hal. 72.
25
1. Kesesuaian dengan persyaratan/tuntutan
2. Kecocokan untuk pemakaian
3. Perbaikan/penyempurnaan berkelanjutan
4. Bebas dari kerusakan/cacat
5. Pemenuhan kebutuhan pelanggan semenjak awal dan setiap saat
6. Melakukan segala sesuatu secara benar semenjak awal
7. Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan
Kualitas layanan sumber daya manusia yaitu kemampuan dalam
menghasilkan sumber daya manusia yang mampu mengembangkan potensi diri
dan organisasinya dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan. Indikator
mengacu kepada tujuh bentuk pelayanan publik, yaitu:35
1. Sederhana yaitu penerapan pelayanan yang sesuai dengan prosedur/ tata
cara pelayanan yang diselenggarakan secara mudah, lancar, cepat, tidak
berbrlat-belit, mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan oleh publik yang
menerima pelayanan.
2. Jelas dan pasti yaitu pelayanan yang mencakup prosedur/ tata cara
pelayanan, persyaratan teknis maupun administratif, unit kerja dan pejabat
yang berwewenang dan bertanggungjawab serta sesuai jadwal waktu
penyelesaian pelayanan.
3. Keamanan yaitu proses hasil pelayanan yang memberikan rasa aman dan
memiliki kepastian hukum bagi publik.
35 Kamaruddin Sellang, Jamaluddin, dan Ahmad Mustanir. 2019. Strategi Dalam
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik: Dimensi, Konsep, Indikator dan Implementasinya.
Surabaya: Qiara Media. hal. 72-73.
26
4. Terbuka yaitu pelayanan yang sesuai dengan prosedur/ tata cara,
persyaratan, rincian tarif/biaya dan proses pelayanan yang
ditransformasikan secara terbuka agar mudah diketahui oleh publik,
diminta maupun tidak diminta.
5. Efisien yaitu pelayanan yang dibatasi pada hal-hal yang berkaitan
langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan dengan memperhatikan
keterpaduan antara persyaratan dengan pelayanan yang diberikan.
6. Ekonomis yaitu pengenaan biaya pelayanan yang ditetapkan secara wajar
dengan memperhatikan nilai layanan yang diberikan, kondisi dan
kemampuan publik serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
7. Keadilan yaitu pelaksanaan pelayanan publik yang dapat diselesaiakn
dalam kurun waktu yang telah ditentukan dan tidak membeda-bedakan
antara publik yang satu dengan publik lainnya sebagai pengguna layanan.
e. Hubungan Kualitas Pelayanan dan KeputusanPembelian
Kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan
pembelian karena salah satu pertimbangan konsumen pada umumnya ketika
menggunakan suatu produk atau jasa adalah melihat kualitas pelayanan, sehingga
hal ini akan mempengaruhi kepuasaan para konsumen dalam kaitannya dengan
pelayanan dari suatu instansi atau perusahaan.
Kualitas pelayanan merupakan tolak ukur dalam menentukan keputusan
pembelian atau tidaknya seorang pengguna jasa, karena melalui kualitas layanan
akan dapat menilai kinerja dan merasakan puas atau tidaknya mereka dengan
27
layanan yang diberikan oleh penyedia jasa.
f. Kualitas Pelayanan dalam PerspektifIslam
Islam menghapus semua perbedaan kelas antar umat manusia dan
menganggap amal sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap orang
sesuai dengan kapasitas dan kemampuan dirinya.Islam tidak mengakui dan
mengingkari sebuah keimanan yang tidak membuahkan perilaku yang baik. 36
Islam juga mengajarkan kepada umat manusia atau pekerja agar dalam
memberikan pelayanan harus sesuai dengan prinsip ekonomi islam.
Memberikan pelayanan terbaik kepada umat manusia adalah pekerjaan
yang sangat mulia dan merupakan pintu kebaikan bagi siapa saja yang mau
melakukannya.Sebagian kecil dari ayat Al-Qur’an dan Hadist yang mendorong
umat manusia untuk memberikan pelayanan terbaik kepada sesama. Menurut
Didin Hafidudin dan Hermawan Kartajaya menyatakan terdapat nilai-nilai islami
yang harus diterapkan dalam memberikan pelayanan yang maksimalyaitu:
1) Profesional(Fathanaah)
Menurut Didin Hafidudin “Profesional adalah bekerja dengan maksimal dan
penuh komitmen dan kesungguhan”.
2) Kesopanan dan Keramahan(Tabliqh)
Menurut Hermawan Kertajaya “Tabligh artinya komunikatif dan argumentatif”
Orang yang memiliki sifat tabligh akan menyampaikan dengan benar dan tutur
kata yang tepat. Kesopanan dan keramahan merupakan inti dalam memberikan
36AhmadMustaq. 2001. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. hal 9-10.
28
pelayanan kepada orang lain.37
3) Jujur (sidiq)
Jujur yaitu tidak pernah berdusta dalam melakukan segala kegiatan transaksi.
Menurut Hermawan Kartajaya “Jujur adalah kesesuaian antara berita yang
disampaikan dan fakta, antara fenomena dan yang diberitakan, serta bentuk dan
substansi.
4) Amanah
Amanah berarti memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan setiap tugas
dan kewajiban. Menurut M. Ismail Susanto menyatakan bahwa “Amanah
berarti terpercaya dan bertanggung jawab”. Sifat amanah harus dimiliki oleh
setiap muslim. Amanah dapat diaplikasikan dalam bentuk pelayanan yang
optimal dan ihsan (berbuat yang terbaik), termasuk yang memiliki pekerjaan
yang berhubungan dengan pelayanan bagi masyarakat. 38 Amanah berarti
memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan kewajiban.
3. KeputusanPembelian
a. Pengertian KeputusanPembelian
Perilaku konsumen tidak hanya tentang apa yang dibeli atau dikonsumsi
oleh konsumen saja, tetapi juga dimana, bagaimana kebiasaan dan dalam kondisi
macam apa produk dan jasa yang dibeli.
Menurut Kotler keputusan pembelian adalah keputusan konsumen
mengenai preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan
37 Muhammad Syakir SuladanHermawan Kartajaya.2006. Syariah Marketing.Bandung:
Mizan. hal 132.
38Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung.2003. Manajemen Pemasaran Syariah Dalam
Praktik.Jakarta: Gema Insani Inpress. hal 63.
29
pilihan.39Konsumen dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling
disukai.Namun, ada dua faktor yang dapat berada di antara niat pembelian dan
keputusan pembelian, yaitu sikap dan faktor situasi yang tidak terantisipasi.
Menurut Rafidah, Bambang dan Khalida keputusan pembelian adalah suatu
tindakan atau perilaku konsumen jadi atau tidaknya melakukan suatu pembelian
atau transaksi, banyak tidaknya jumlah konsumen dalam mengambil keputusan
menjadi salah satu penentu tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan.40
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian
merupakan suatu padangan konsumen terhadap merek yang mereka pilih atau
disukai melalui berbagai evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan
untuk memutuskan dalam proses pembelian.
Dalam keputusan pembelian ada lima macam peranan yang dapat dilakukan
sesorang, yaitu sebagai berikut 41:
1) Pemrakarsa (Initiator)
Pemrakarsa adalah orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan
atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk
membeli sautu barang atau jasa tertentu.
2) Pemberi Pengaruh (Influencer)
39 Phiip Kotler dan Kevin Lane Keller.2009. Manajemen Pemasaran, jilid 1 edisi
milienium. Jakarta: Prehallindo. hal 240. 40 Rafidah, Bambang Kurniawan dan Khalida Zia.2016. Analisis Pengaruh Brand
Awareness Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Busana Muslim Merek Rabbani Di
Kota Jambi.Innovatio.Vol XVI No. 2 Desember.hal 78.
41 Nurjannah Daulay. 2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Ayam Penyet Surabaya Jl. Dr. Mansyur
Medan).Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonom Dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara Medan.hal 21.
30
Dimana orang yang memberi pandangan, nasihat, atau pendapat, sehingga
dapat membantu keputusan pembeli.
3) Pengambil keputusan (Decider)
Dalam arti orang yang menentukan keputusan pembelian, apakah jadi
membeli, apa yang dibeli, bagaimana cara membeli, atau dimana
membelinya.
4) Pembeli (Buyer)
Seperti orang yang melakukan pembelian secara aktual.
5) Pemakai (User)
Orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau jasa yang telah
dibeli.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dalam Ambok Pangiuk, yang menyatakan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian antara lain faktor budaya, faktor
sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis. Keempat faktor tersebut dalam ini
digolongkan ke dalam dua faktor yang lebih luas yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Berikut penjelasan secara rinci dua faktor tersebut:42
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
individu (informan) yang mempengaruhi keputusan pembelian, yang
terdiri dari faktor pribadi meliputi demografi informan seperti usia,
42 Ambok Pangiuk. 2016. Analisis Keputusan Beli Nasabah Non Muslim Pada Asuransi
Syariah Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Cabang Jambi. IJEB, Vol.1, No.1, Juni. hal 26-33.
31
pendidikan, pekerjaan, kekayaan, serta faktor psikologis meliputi hobi,
pengalaman masa lalu, sifat atau kepribadian, selera, rasa suka, dan
simpati. Masing-masing faktor internal tersebut akan diuraikan secara rinci
sebgai berikut.
a) Faktor Pribadi Merupakan faktor dari dalam dan melekat pada diri
individu yang dapat mempengaruhi perilaku keputusan pembelian,
meliputi:
Faktor Usia
Semakin cukup umur seseorang, tingkat kematangan dan
kedewasaan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan
bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat orang dewasa lebih
dipercaya dari orang yang lbelum dewasa. Apabila dikaitkan
dengan keputusan pembelian, maka seseorang yang umurnya
lebih tua mempunyai lebih banyak aspek yang
dipertimbangkan dan lebih hati-hati sebelum memutuskan
membeli suatu barang, dibandingkan dengan seseorang yang
lebih muda usianya yang cenderung membeli suatu barang
berdasarkan egonya saja dan satu aspek saja, misalnya hanya
berdasarkan harga barangnya yang relatif murah. Hal ini berarti
bahwa usia dapat dikatakan mempunyai pengaruh terhadap
keputusan pembelian.
Faktor Pendidikan
32
Pendidikan seseorang mempengaruhi cara pandangnya
terhadap diri dan lingkungannya, sehingga akan berbeda sikap
orang yang berpendidikan yang lebih tinggi dan berpendidikan
rendah dalam kaitannya dengan keputusan pembelian. Tingkat
pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang
menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh,
pada umunya semakin tinggi pendidikan seseorang maka
semakin baik pula pengetahuannya.Hal ini dapat dikatakan
bahwa seseorang yang berpendidikan cenderung lebih banyak
mengetahui ciri-ciri barang yang berkualitas dan layak untuk di
beli daripada seseorang yang tidak perpendidikan, sehingga
dalam melakukan keputusan pembelian sangat hati-hati dan
penuh pertimbangan.Hal ini berarti pendidikan cenderung
berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Faktor Pekerjaan
Seseorang yang bekerja, pengetahuannya akan lebih luas dari
pada seseorang yang tidak bekerja, karena dengan bekerja
seseorang akan banyak mempunyai informasi dan pengalaman.
Artinya bahwa orang yang bekerja lebih banyak memiliki
informasi tentang berbagai karakteristik barang yang akan
dibelinya, atau bahkan barang yang akan dibeli disesuaikan
dengan pekerjaannya. Hal ini memperlihatkan bahwa pekerjaan
33
mempengaruhi keputusan pembelian seseorang terhadap
barang atau produk.
Faktor Kekayaan
Faktor kekayaan, secara sederhana dapat dikatakan terkait
dengan kondisi kemampuan finansial seseorang dalam
melakukan pembelian.Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
kemampuan finansial seseorang atau semakin banyak uang
yang dimiliki oleh seseorang, maka cenderung semakin besar
keinginan seseorang tersebut untuk membeli barang atau
jasa.Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kekayaan
mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian.
b) Faktor Psikologis
Faktor psikologis merupakan faktor yang berkaitan dengan kondisi
kejiwaan individu yang berpengaruh terhadap perilaku keputusan
pembelian, yaitu:
Faktor sifat atau Kepribadian
Kepribadian setiap orang jelas mempengaruhi tingkah laku
membelinya.Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi
unik yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan
bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri.Kepribadian
biasanya diuraikan dalam arti sifat-sifat seperti rasa percaya
diri, dominasi, kemudian bergaul, otonomi dan
lainlain.Kepribadian dapat bermanfaat untuk menganalisis
34
tingkah laku konsumen untuk memilih dan membeli produk
atau merek tertentu.
Faktor Selera
Selera konsumen terhadap barang atau jasa dapat
mempengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera
konsumen terhadap barang terntu meningkat maka permintaan
terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya,
sekarang ini banyak orang yang mencari handphone yang
dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera konsumen
akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan handphone
yang dilengkapi musik dan game tersebut akan meningkat.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dianalogikan bahwa
jika banyak orang yang mencari produk di asuransi, maka
cenderung semakin besar keputusan pembelian konsumen
terhadap produk tersebut.
Faktor Rasa Suka
Kesukaan pada suatu produk dipandang memberikan nilai
tambah bagi produk tersebut, sehingga menyebabkan
konsumen mempuyai perasaan positif berupa keinginan bahkan
sampai pada keputusan untuk membeli produknya.Keinginan
maupun keputusan membeli timbul dengan semakin seringnya
suatu produk berinteraksi dengan konsumen.Hal
memperlihatkan bahwa semakin suka seseorang terhadap suatu
35
produk, maka semakin besar pula keputusan seseorang untuk
membeli produk tersebut.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar atau
lingkungan individu (informan) yang mempengaruhi keputusan
pembelian, yang terdiri dari faktor budaya, meliputi faktor budaya sendiri,
dan gaya hidup trend, sementara faktor sosial meliputi kelompok acuan
berasal dari orang lain, teman atau orang tua, status sosial, atau jabatan
dalam masyarakat, trend, produk, promosi, harga, ketersedian produk,
kualitas produk serta layanan pasca pembelian/garansi. Seluruh faktor
eksternal tersebut secara detail dijelaskan sebagai berikut:
a) Faktor Kebudayaan
Faktor Budaya
Kebudayaan berpindah dari setiap generasi manusia, setiap
generasi selalu melanjutkan apa yang telah mereka pelajari dan
apa yang mereka sendiri tambahkan dalam budaya tersebut.
Kebudayaan juga sebagai jalan arah didalam bertindak dan
berpikir sesuai dengan pengalaman yang sudah
dimilikinya.Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan
perilaku yang paling mendasar untuk mendapatkan nilai,
persepsi, preferensi dan perilaku dari lembaga-lembaga penting
lainnya.
36
Faktor Gaya Hidup
Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas
(pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat
(makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari
sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup
menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang secara
keseluruhan didunia. Gaya hidup berpengaruh terhadap
keputusan membeli seseorang.
b) Faktor Sosial
Faktor Teman
Teman merupakan pemberi pengaruh lansung terhadap
seseorang.Hal tersebut dikarenakan apabila seseorang sering
berinteraksi dengan temannya, secara otomatis segala masukan,
serta informasi yang berasal dari teman cenderung dijadikan
pertimbangan untuk mengambil keputusan pembelian.
Faktor Orang Tua
Faktor orang tua termasuk kedalam kelompok primer yang
mampu mempengaruhi perilaku pembelian seseorang, orang
tua merupakan salah satu kelompok acuan, yaitu merupakan
sumber referensi serta sumber masukan yang dapat
memberikan informasi penting dan berharga tentang berbagai
atribut produk yang ingin dibeli.Hal ini sesuai dengan
37
ungkapan dari Kotler yang menyatakan bahwa keluarga, seperti
ayah, ibu, suami, atau istri mempengaruhi dan menentukan
pola keputusan pembelian.Orang tua merupakan keluarga yang
dapat memberikan pengaruh terhadap tingkah laku seseorang,
tentunya dalam hal keputusan pembelian barang atau jasa.
Faktor Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar/pembeli untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan,
atau dikonsusmsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan, dalam kaitanya dengan keputusan membeli, faktor
produk mempunyai peran yang sangat penting karena terkait
dengan keuntungan dan nilai yang ditawarkan kepada
konsumen. Jika keuntungan serta nilai yang didapat konsumen
setelah mengkonsumsi produk sesuai atau bahkan lebih besar
dari harapan mereka maka kemungkinan untuk membeli atau
memakai produk tersebut kembali akan lebih besar dan
sebaliknya.
Faktor Promosi
Promosi mempunyai peran penting dalam mempengaruhi
proses keputusan membeli oleh konsumen karena dapat
menjadi sarana untuk menumbuhkan pengertian antara pihak
produsen dan konsumen. Semakin sering promosi dilakukan,
38
maka cenderung semakin besar keputusan pembelian
konsumen pada produk yang dipromosikan tersebut.
Faktor Harga
Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu
produk/jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para
pelanggan untuk memperoleh manfaat dari
memiliki/menggunakan suatu produk/jasa, atau dengan kata
lain harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan
seseorang untuk memperoleh barang atau jasa agar dikonsumsi
demi memenuhi keinginan atau kebutuhannya. Harga
merupakan salah satu faktor penentu dalam pemilihan merek
yang berkaitan dengan keputusan membeli kosumen.Ketika
memilih diantara merek yang ada tetapi dengan
membandingkan beberapa standar harga sebagai referensi
untuk melakukan transaksi pembelian.
c. Tahap Proses Pengambilan KeputusanPembelian
Secara umum konsumen mengikuti suatu proses atau tahapan dalam
pengambilan keputusan. Menurut Sunarto, ada lima tahapan dalam pengambilan
keputusan pembelian, yaitu :43
1) PengenalanMasalah
Proses pembelian diawali dengan pengenalan masalah atau kebutuhan (need
43Kamanto Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi, Edisi Ketiga.Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. hal 11.
39
recognition). Pembeli menyadari suatu perbedan antara keadaan sebenarnya dan
keadaan yang diinginkannya.Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan
internal (dari dalam diri pembeli) atau dariluar.
2) PencarianInformasi
Seorang konsumen yang telah tertarik mungkin mencari lebih banyak
informasi. Jika dorongan konsumen begitu kuatnya dan produk yang memuaskan
berada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan besar akan membelinya. Jika
tidak konsumen mungkin menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan
pencarian informasi (information research) yang berkaitan dengan kebutuhan itu
Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber manapun. Sumber–
sumber ini meliputi sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga,kenalan), sumber
komersial (wiraniaga, dealer, kemasan,pajangan), sumberpublik (media massa,
organisasi penilaipelanggan) dan sumber pengalaman (menangani, memeriksa,
menggunakan produk).
a) Evaluasi BerbagaiAlternatif
Orang pemasaran perlu mengetaui tentang evaluasi berbagai alternatif yaitu,
bagaimana konsumen memproses informasi tidak menggunakan satu proses
evalusi sederhana dalam semua situasi pembelian.
b) KeputusanPembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat atas mereka dan
membentuk niat untuk membeli.Namun demikian, ada dua faktor yang dapat
mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama
adalah sikap orang lain, seberapa jauh sikap pihak lain dapat mengurangi
40
alternatifyang disukai seseorang tergantung pada dua hal, yaitu intensitas sikap
negative pihak lain terhadap pilihan alternative konsumen, dan motivasi
konsumen tunduk pada keinginan orang lain. Faktor kedua yang mempengaruhi
adalah faktor situasi yang tidakdiharapkan.
c) Perilaku Pasca pembelian
Setelah membeli produk, konsumen bisa puas atau tidak puas dan akan
terlihat dalam perilaku pasca pembelian. Kepuasan konsumen merupakan fungsi
dari seberapa dekat antara harapan pembeli atas produk tersebut dengan daya guna
yang dirasakan produk tersebut. Jika produk gagal memenuhi harapan
konsumenakan kecewa, jika harapan terpenuhi konsumen akan puas. Para
pemasar harus memahami pembeli dari produk mereka, siapa yang terlibat dalam
pembuatan keputusan dan bagaimana proses keputusanpembelian.
d. Indikator KeputusanPembelian
Menurut kotler indikator yang digunakan untuk mengukur sebuah
Keputusan Pembelian adalah sebagai berikut:
1) Tujuan dalam membeli sebuahproduk.
2) Pemprosesan informasi untuk sampai ke pemilihanmerek.
3) Kemantapan pada sebuah produk.
4) Memberikan rekomendasi kepada oranglain.
5) Melakukan pembelianulang.44
e. Keputusan Pembelian dalam Pandangan Islam
44 Phiip Kotler dan Kevin Lane Keller.2009. Manajemen Pemasaran, Jilid 1 Edisi
Milienium. Jakarta: Prehallindo. hal 222.
41
Keputusan pembelian merupakan sebuah pendekatan penyelesaian
masalah pada kegiatan manusia membeli suatu produk guna memenuhi keinginan
dan kebutuhan.Perilaku konsumen menjadi hal-hal yang mendasari konsumen
untuk membuat keputusan pembelian.Adapun hal-hal tersebut adalah peroses dan
aktivitas ketika seorang konsumen berhubungan dengan pemilihan, pembelian,
penggunaan, serta pengevaluasi produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan
keinginan.
Dalam Islam prilaku seorang konsumen harus mencerminkan hubungan
dirinya dengan Allah SWT. Setiap pergerakan dirinya, yang berbentuk belanja
sehari-hari tidak lain adalah manifestasi zikir darinya atas nama allah dengan tidak
memilih barang haram, tidak kikir, dan tidak tamak, supaya hidupnya selamat
akhirat.
Dalam Islam boleh mengambil keuntungan dari transaksi barang yang
diperjualbelikan selama tidak merugikan kedua belah pihak dan keduannya sama-
sama ikhlas.Disamping itu Islam menganjurkan untuk tidak berbuat kecurangan
atau kemadharatan dalam jual beli karena itu dapat merugikan. Preferensi pada
apa yang disebut dengan thayyib (baik) dan yang halal dengan dihadapkan dengan
sesuatu yang khabits (jelek) serta haram adalah salah satu cara yang bisa dianggap
baik untuk pengambilan keputusan yang sehat, dan sesuatu yang jelek tidak
pernah sama.
Bisnis yang menguntungkan selalu diberikan pada hal yang thayyib,
meskipun dari kuantitasnya lebih banyak dari yang jelek (khabits).Islam banyak
memberikan kebebasan individual kepada manusia dalam masalah konsumsi,
42
mereka bebas menjalankan harta untuk membeli barang-barang yang baik, halal
demi memenuhi kebutuhan mereka dengan ketentuan tidak melanggar batas-batas
konsumen.45
G. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai branding dan kualitas pelayanan terhadap keputusan
pembelian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu disajikan pada
table berikut:
Tabel 1.5 Penelitian Terdahulu
No Nama dan
Judul
Penelitian
Pembahasan Persamaan dan Perbedaan
1 Imelda
Krisnawati
(Pengaruh
kualitas
pelayanan,
promosi,
harga, terhadap
keputusan
pembelian di
J&T Exspress
cabang
nganjuk tahun
2016)
Pengaruh kualitas pelayanan
terhadap keputusan
pembelian di J&T Express
Cabang Nganjuk, terdapat
pengaruh promosi terhadap
keputusan pembelian di
J&T Express Cabang
Nganjuk, terdapat pengaruh
harga terhadap keputusan
pembelian di J&T Express
Cabang Nganjuk dan
terdapat pengaruh kualitas
pelayanan, promosi dan
harga terhadap keputusan
pembelian di J&T Express
CabangNganjuk
Persamaan: sama-sama
jenis penelitian kuantitatif,
variabel kualitas layanan
dan keputusan pembelian
Perbedaan: tidak ada
variabel Islamic branding
2 R. Ananda
Irhasr Maha
Adiprayitno
(Pengaruh
kualitas
layanan dan
harga terhadap
Adanya pengaruh hubungan
antara variabel kualitas
layanan terhadap keputusan
penggunaan sebesar
4,470%, dan harga terhadap
keputusan penggunaan
sebesar 4,617 % terhadap
Persamaan: sama-sama
jenis penelitian kuantitatif,
variabel kualitas layanan
Perbedaan: tidak ada
variabel Islamic branding
dan keputusan pembelian
45 Nurjannah Daulay. 2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Ayam Penyet Surabaya Jl. Dr. Mansyur
Medan).Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonom Dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara Medan.hal 27-29.
43
keputusan
pengguna jasa
pengiriman
barang JNE
(jalur nugraha
ekakurir) di
agen putro
agung wetan
Surabaya)
jasa pengiriman baran JNE
di agen Putro Agung
WetanSurabaya
3 Rendha
Novenda,
Wahyu
Hidayat, Sari
Listyorini
(Pengaruh citra
merek dan
kualitas
pelayanan
dengan
memakai jasa
sebagai
variabel
intervening
terhadap
keputusan
pemakaian jasa
pengiriman
paket PT POS
Indonesia)
Menunjukkan pengaruh
antara citra merek, kualitas
pelayanan, dan keputusan
pemakaian jasa pengiriman
paket PT. Pos Indonesia
baik secara parsial maupun
simultan sebesar 61,4%
sedangkan sisanya 38,6%
dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak dimasukan
dalam model ini
Persamaan: sama-sama
jenis penelitian kuantitatif,
variabel kualitas layanan
Perbedaan: tidak ada
variabel Islamic branding
dan keputusan pembelian
4 Adi santoso,
(Pengaruh
kualitas
Produk dan
Ekuitas Merek
Terhadap
Keputusan
Pembelian)
Hasil penelitan
menunjukkan bahwa
kualitas produk dan
kepercayaan merek
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas
merek dan keputusan
pembelian sedangkan citra
merek tidak berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas
merek dan keputusan
pembelian serta loyalitas
merek berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
keputusan pembelian
konsumen
Persamaan: sama-sama
jenis penelitian kuantitatif,
variabel keputusan
pembelian
Perbedaan: tidak ada
variabel Islamic branding
dan kualitas layanan
5 Cyntia Hasil penelitian menunjukan Persamaan: sama-sama
44
Novyanti
Masiruw, Lotje
Kawet, Yantje
Uhing
(Pengaruh
kualitas
layanan dan
citra merek
terhadap
keputusan
pembelian
mobil Toyota
rush dikota
Manado)
bahwa citra merek, kualitas
pelayanan, keputusan
pembelian berpengaruh
signifikan baik secara
simultan maupun parsial
jenis penelitian kuantitatif,
variabel kualitas layanan
dan keputusan pembelian
Perbedaan: tidak ada
variabel Islamic branding
H. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kerangka teori yang diutarakan di atas, maka dapat disusun suatu
kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti yang disajikan dalam gambar di
bawah ini:
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir
I. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah:
Islamic Branding
(X1)
Kualitas Layanan
(X2)
Keputusan Pembelian
(Y)
45
1. Ha1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Islamic branding
terhadap keputusan pembelian busana muslim.
H01 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Islamic branding
terhadap keputusan pembelian busana muslim.
2. Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan
terhadap keputusan pembelian busana muslim.
H02 : Tidak ada pengaruh yang yang signifikan antara kualitas
pelayanan terhadap keputusan pembelian busana muslim.
3. Ha3 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Islamic branding dan
kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian busana muslim.
H03 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Islamic branding dan
kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian busana muslim.
J. Sistematika Penulisan
Adanya sistematika penelitian dalam penulisan adalah untuk mempermudah
pembahasan dalam penulisan. Sistematika penulisan penelitian ini adalah:
BAB I : Pendahuluan, pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, manfaat
penelitian, kerangka teori, tinjauan pustaka dan hipotesis.
BAB II : Metode penelitian pada bab ini akan di bahas pendekatan
penelitian beserta definisi operasionalnya, jenis dan sumber data,
populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, metode
analisis dan sistematika penulisan
46
BAB III : Gambaran umum, bab ini akan membahas mengenai gambaran
umum obyek penelitian
BAB IV : Hasil dan pembahasan, bab ini kan membahas analisis data dan
pembahasan dari analisis data.
BAB V : Penutup, berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil
penelitian dan saran, sebagai masukan bagi universitas dan
penelitian selanjutnya.
47
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif.Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang disusun untuk meneliti
kemungkinan adanya hubungan sebab akibat antar variabel. Penelitian
menggambarkan hubungan yang terjadi diantara variabel yang dilibatkan dalam
penelitian,
Dalam hal ini yang menjadi variabel independent adalah islamic branding dan
kualitas pelayanan, sedangkan yang menjadi variabel dependentnya adalah
variabel keputusan pembelian busana muslim.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.87
Jadi populasi yang akan diteliti seluruh pembeli di toko busana muslim
Annur dalam satu bulan, disebabkan jumlah yang tidak pasti dan tidak diketahui
maka peneliti mengambil rata-rata jumlah populasi dalam 1 bulan yaitu 62
pembeli
87 Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta. hal 126.
48
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.Pada penelitian semua dijadikan sampel, karena jumlah populasi kurang
dari 100 orang yaitu sebanyak 62 orang.
C. Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen (terikat) adalah
keputusan pembelian busana muslim di toko Annur yang dalam hal ini
disimbolkan dengan Y, sedangkan variabel independent (bebas) adalah Islamic
branding (X1) dan kualitas pelayanan (X2). Adapun defenisi operasional masing-
masing variabel di atas adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Defenisi Variabel Indikator
Islamic
branding
(X1)
Asosiasi atau kepercayaan yang ada
dalam benak konsumen
a.Citra pembuat
b.Citra Pemakai
c.Citra Produk
Kualitas
Pelayanan(X2)
Harapan Konsumen di toko Annur
Pra pembelian, baik pada proses
penyediaan kualitas yang diterima
maupun pada kualitas output yang
diterima.
a. Tangible
(Bukti fisik)
b. Reliability
(keandalan)
c.Responsiven ess
(ketanggapan)
d. Assurance
(jaminan)
e. Empathy
(empati)
Keputusan
Pembelian
(Y)
Tindakan dari konsumen Annuruntuk
membeli atau tidak membeli.
a. Orang yang
mempengaruhi
(influencer)
b. Pembuat
keputusan (decider)
49
D. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. Data Primer:
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber yang diamati dan
dicatat untuk pertama kalinya, data primer yang digunakan pada penelitian ini
yaitu:
a. Kuesioner atau angket
Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
kuesioner atau angket langsung yang tertutup karena responden hanya
tinggal memberikan tanda pada salah satu jawaban yangdianggap
benar.Dan dengan menggunakan skala likert adalah menentukan skor atas
setiap pertanyaan dalam kuiseoner yang disebarkan. Dengan bobot skor
sebagai berikut:
Tabel 2.2 Skor Alternatif Jawaban Pada Kuesioner
Alternatif Jawaban Skor
Sangat tidak setuju 1
Tidak Setuju 2
Cukup Setuju 3
Setuju 4
Sangat setuju 5
2. Data sekunder
Data Sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari
dan pengumpulkan data.Data sekunder pada penelitian ini yaitu
dokumentasi.Metode dokumentasi ini dimaksudkan untuk memperoleh data
berdasarkan sumber data yang ada di organisasi, yaitu berupa profil dan struktur
organisasi.
50
E. Pengujian Instrument
1. Uji Validitas
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar ketepatan
dan kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsinya.Alat ukur yang hendak
diukur tinggi rendahnya validitas ditentukan oleh satu angka yang disebut
koefisien validitas. 72 Alat ukur yang valid berarti alat ukur tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Tinggi rendahnya validitas
ditentukan oleh satu angka yang disebut dengan koefisien validitas. Validitas
dilakukan dengan cara membandingkan r-hitung dan r-tabel dengan ketentuan :
a. Jika r-hitung> r-tabel, maka data valid
b. Jika r-hitung < r-tabel, maka data tidak valid
Dapat pula digunakan rumus teknik kolerasi produk moment.
r = N ( ⅀XY)− (⅀ X ⅀ Y)
(N⅀X2− (⅀X2)(N ⅀ Y2− (⅀ Y2)
Keterangan :
r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Observasi/ responden
X = Skor Pertanyaan
Y = Skor Total
72 Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta. hal 130.
51
2. Uji Realibilitas
Realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau kontruk.Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau
handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten.Realibilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument memberi hasil.
Pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang
terhadap gejala yang sama. Untuk menguji realibilitas digunakan teknik Cronbach
Alpha > 0,60maka data tersebut mempunyai kendala yang tnggi. Perhitungan
realibilitas dilakukan dengan metode Cronbach Alpha dengan bantuan SPSS.73
Rumus Croanbach Alpha adalah sebagai berikut :
r11= (K
K−1) (1
⅀ ab2
at2)
Keterangan :
r11 = Reliabilitas
K = Banyaknya butir pertanyaan
ab2 = Jumlah Varian Butir
at2 = Jumlah Total
73 Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta. hal 131.
52
F. Metode Analisis data
1. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisis data dalam bentuk angka-angka yang
pembahasannya melalui perhitungan statistik, berdasarkan jawaban kuesioner dari
responden. Adapun analisis statistik yang digunakan adalah:
a. Data Asumsi Klasik
Pada penelitian ini teknik analisis statistik yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh kualitas dan harga produk terhadap keputusan pembelian yaitu analisis
regresi linear berganda dan selanjutnya mendapatkan kesimpulan. Pada penelitian
ini analisis statistik menggunakan SSPS 20 for Windows. Sebelum uji regresi
linear berganda, terlebih dahulu harus memenuhi persyaratan beberapa asumsi,
pengajuan asumsi yang dipersyaratkan adalah sebagai berikut:
1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak.Pengujian uji normalitas dengan menggunakan uji
kolmorov smirnov.Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 atau 5% maka data
terdistribusi secara normal.
2. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas ≤ 0,05 atau 5% maka data
tidak terdistribusi normal.
2) Uji Multikolonieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi
53
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent.Pengujian ada
tidaknya gejala multikolinieritas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks
korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF (Variance
Inflation Factor) dan Toleransinya. Apabila nilai matrik korelasi tidak ada yang
lebih besar dari 0,5 maka dapat dikatakan data yang akan dianalisis bebas dari
multikolinieritas. Kemudianapabila nilai VIF berada dibawah 10 dan nilai
toleransi mendekati 1, maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut
tidak terdapat multikolinieritas.
3) Uji Heteroskedastisitas
Gejala heteroskedastisitas diuji dengan Metode Glejser dengan cara
menyusun regresi antara nilai absolut residual dengan variabel bebas. Apabila
masingmasing variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap absolut
residual (α = 0,05) maka dalam model regresi tidak ada gejala heteroskedastisitas.
a. Uji Hipotesis
Pada penelitian ini analisis statistik uji hipotesis menggunakan SSPS 20 for
Windows. Adapun uji hipotesis pada penelitian ini yaitu:
1) Ujit
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen
secara parsial mampu mempengaruhi variabel dependen. Hipotesis yang
dirumuskan adalah sebagai berikut:
Ho = 𝛽1 = 0 = Islamic branding tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Ha1 = 𝛽1 ≠ 0 = Islamic branding berpengaruh terhadap keputusan pembelian
54
Ho = β2 = 0 = Kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian
Ha2 = β2 ≠ 0 = Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian
2) Uji F (UjiSimultan)
Uji statistika F pada dasarnya untuk mengetahui pengaruh dari dua variabel
independen atau lebih secara simultan terhadap variabel dependen.Pengujian
hipotesis dengan statistika F dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F
hitung dan nilai F tabel.
3)Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh hubungan variabel islamic branding (X1) dan kualitas pelayanan
(X2) terhadap keputusan pembeli (Y). Persamaan regresi linier berganda dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y = Keputusan pembelian
a = Konstanta
b1, b2, = koefisien variabel
X1 = Islamic branding
X2 = Kualitas pelayanan
e = Pengaruh variabel lain.
55
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Berdiri Toko Busana Muslim An-Nur
Berawal pada tahun 2008, Ibu Nur Aini mendirikan standyang dahulunya
menjual pakaian anak-anak. Sekarang menjadi toko busana muslimdengan tujuan
untuk memperkenalkan dan menjual busana muslim, outlet tersebut diberi nama
Annur, didirikan di Kawasan Sungai Kambang. Nama Annur sendiri diambil dari
Alquran, yang artinya cahaya. Selain itu, Annur juga diambil dari nama pemilik
toko yaitu Nur Aini.
Annur memiliki arti tersendiri bagi bagi Ibu Nur Aini, karena
keberadaannya dapat memberikan sumber penghasilan dan nafkah untuk
kehidupan keluarga,bagi Ibu Nur Aini, keberadaan Annur diharapkan dapat
memberikan konstribusi yang besar dalam syiar dan dakwah Islam bagi para
muslimah agar memenuhi kewajibannya untuk menutupi auratnya. Annur ingin
merubah paradigma sebagian besar masyarakat pada waktu itu yang memandang
bahwa wanita yang memakai busana muslim itu kuno dan kampungan.
Annur ingin menunjukkan bahwa wanita yang memakai busana muslim itu
modern dan terhormat juga dapat tampil gaya, trendy namun sopan dan syar’i.
Annur juga menghadapi tantangan yang sangat besar, karena pada waktu itu
wanita yang memakai busana muslim masih jarang serta belum menjadi trend.
Namun, keadaan tersebut tidak dijadikan sebagai hambatan, bahkan dijadikan
sebagai tantangan untuk bisa mendobrak trend mode.
56
Pada awal berdiri Annur, toko dikelola sendiri oleh Ibu Nur Aini selaku
pemilik.Seiring berjalannya waktu, sekarang toko Annur memiliki tiga karyawan
untuk melayani konsumen.Toko Annur berada di Jl. Kol. Amir Hamzah Sungai
Kambang Jambi. Adapun lokasi Toko Annur berhadapan dengan Toko Cex Pipin
dan Toko Lumpis Lumer.Toko Annur buka setiap hari dan mulai buka pukul
08.30 WIB sampai 18.00 WIB.
Perkembangan Toko Annur secara bisnis menunjukkan perubahan yang
signifikan.Motivasi dan perjuangan Ibu Nur Aini dijadikan cambuk untuk
membakar dan menempa semangat dan perjuangan untuk menghasilkan produk
dengan kualitas terbaik.Seiring dengan berjalannya waktu, dari tahun ke tahun,
Toko Annur mengalami perkembangan yang pesat.Toko Annur mulai diterima
dan dikenal oleh masyarakat dan mulai memiliki pelanggan yang semakin banyak.
Umumnya usia pembeli di Toko Annur yaitu berrusia 17-45 tahun. Busana
muslim yang dijual di Toko Annur terdiri dari baju muslim perempuan, laki-laki
dan anak-anak. Tidak hanya baju muslim Toko Annur juga menjual mukena,
jilbab, gamis dan tunik. Brand yang di jual di toko ini beraneka ragam, adapun
brand yang dijual dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Brand Busana Muslim Di Toko Annur
Pakaian Perempuan Pakaian Laki-Laki
Kamiya Fitria
Nanda Busana Faik
Karen Akbar
Miagamma Muslim Madani
Amiya
Sumber: Data hasil wawancara dengan pemilik Toko Annur, 2020
57
B. Visi Dan Misi
Dengan visi dan misi, sebagai berikut:
1. Visi, yaitu menuju dunia berkerudung 2020.
2. Misi, sebagai berikut:
a) Menjadi produsen dan market leader busana muslim di Indonesia.
b) Mewarnai fashion dunia dengan nilai-nilai syariah.
C. Produk Yang Dijual
Annur merupakan toko busana muslim yang termasuk dalam perusahaan
dagang yang berorentasi kepada usaha memeperoleh laba. Dagangan yang
menjadi objek utama kegiatan perusahaan ini adalah sebagaian besar berupa:
1. Baju Muslim,
2. Baju Koko
3. Kerudung,
4. Perlengkapan Sholat
5. Dan Pakaian Muslim Lainnya.
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan landasan organiasi untuk menentukan
pembagian tugas, tanggung jawab dan pelimpahan wewenang secara jelas
sehingga koordinasi struktural dapat dilaksanakan dengan baik guna menunjang
aktifitas perusahaan.Tanpa didukung oleh struktur organisasi teratur, tentunya
perusahaan tidak dapat berjalan dengan lancar sebagaimana yang
diharapkan.Secara garis besar, struktur organisasi juga dapat diartikan sebagai
hubungan kerja antara bawahan dengan atasan dalam suatu perusahaan atau antara
58
bagian dengan bagian lain dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan oleh perusahaan. Struktur organisasi yang digunakan dan berlaku di
Annurini adalah:
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Pemilik Toko
Nur Aini
Kasir
Karyawan 1
Pramuniaga
Karyawan 2
Pramuniaga
Karyawan 3
59
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Karakteristik Responden
1. Hasil Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini berjumlah 62 pembeli yang
berkunjung di toko Annur. Dalam hal ini peneliti menggambarkan
berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pekerjaan. Adapun hasil penelitian
karakteristik responden yaitu sebagai berikut:
a. Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Perempuan 49 79,03
2 Laki-laki 13 20,96
Total 62 100
Sumber: Data primer yang di olah, 2020
Tabel di atas menunjukkan responden berdasarkan jenis kelamin,
menunjukkan bahwa yang paling banyak adalah responden berjenis kelamin
perempuan sebanyak 49 responden atau 79, 03% kemudian berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 13 responden atau 20,96%.
60
b. Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Kelompok Usia Jumlah Persentase
1 18-21 18 29,1
2 22-25 13 20,9
3 26-29 18 29,1
4 30-35 13 20,9
Total 62 100
Sumber: Data primer yang di olah, 2020
Tabel di atas menunjukkan responden berdasarkan usia responden,
menunjukkan bahwa yang paling banyak adalah responden yang berusia 18-
21 tahun dan 26-29 tahun sebanyak 18 responden atau 29,1%, lalu kelompok
usia 22-25 tahun dan 30-35 tahun sebanyak 13 responden atau 20,9%.
c. Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah Persentase
1 Ibu Rumah Tangga 12 19,4
2 Mahasiswa 13 21,0
3 Karyawan Swasta 27 43,5
4 PNS 10 16,1
Total 62 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2020
Tabel di atas menunjukkan responden berdasarkan pekerjaan
responden, menunjukkan bahwa yang paling banyak adalah responden yang
memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta sebanyak 27 responden atau
43,5%, sebagai mahasiswa sebanyak 13 responden atau 21,0%, sebagai ibu
61
rumah tangga sebanyak 12 responden atau 19,4% dan bekerja sebagai PNS
sebanyak 10 responden atau 16,1%.
2. Hasil Pengujian Instrument
a. Hasil Uji Validitas
Pada penelitian ini kuesioner diuji kepada 62 sampel (n=62,
df=60) dengan tingkat signifikansi 5% didapatkan r-tabel adalah 0,2500.
Didapatkan nilai r-hitung untuk seluruh pertanyaan pada kuesioner dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Kuesioner
Variabel Item r-hasil r-tabel Kesimpulan
Islamic Branding 1 0,634 0,2500 Valid
2 0,455 0,2500 Valid
3 0,557 0,2500 Valid
4 0,656 0,2500 Valid
5 0,498 0,2500 Valid
Kualitas Layanan 1 0,735 0,2500 Valid
2 0,660 0,2500 Valid
3 0,543 0,2500 Valid
4 0,715 0,2500 Valid
5 0,768 0,2500 Valid
Keputusan Pembelian 1 0,800 0,2500 Valid
2 0,734 0,2500 Valid
3 0,825 0,2500 Valid
4 0,735 0,2500 Valid
5 0,585 0,2500 Valid
62
Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat keseluruhan indikator
variabel Islamic branding (X1) yang terdiri dari 5 pertanyaan, variabel
kualitas pelayanan (X2) yang terdiri dari 5 pertanyaan dan keputusan
pembelian (Y) yang terdiri dari 5 pernyataan dinyatakan valid karena nilai r
hitung lebih besar dari pada r tabel 0,2500.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas terkait dengan kendala alat ukur, seberapa jauh alat
ukur dapat menghasilkan hasil yang kurang lebih sama ketika diterapkan pada
sampel yang sama. Untuk reliabilitas dari data penelitian menggunakan
Cronbach’s alpha coefficients dengan bantuan software SPSS 20.0 for
windows. Suatu variable dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach
Alpha > 0,70. Semakin nilai alphanya mendekati satu maka nilai reliabilitas
datanya semakin terpercaya.
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Kuesioner
Variabel Jumlah
Item
Cronbach’s
Alpha
Status
Islamic Branding 5 0,787 Reliabel
Kualitas Layanan 5 0,718 Reliabel
Keputusan Pembelian 5 0,791 Reliabel
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada variabel Islamic
branding,variabel kualitas pelayanan dan keputusan pembelian memiliki nilai
Cronbach Alpha > 0,70. Berdasarkan hasil trsebut dapat disimpulkan bahwa
semua variabel dalam penelitian ini berstatus reliabel.
63
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah ada data variabel
memiliki hubungan distribusi yang normal atau tidak.Uji normalitas pada
penelitian ini menggunakan statistik Kolgomorov-Smirnov dengan SPSS
Statistik 20.Kriteria yang digunakan adalah melalui nilai Asymp.Sig (2-
Tailed).Pengukuran dengan membandingkan nilai Asymp. Sig (2-Tailed
>0,05)maka distribusi data tersebut normal. Hasil pengujian dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 62
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.96730574
Most Extreme Differences Absolute .097
Positive .078
Negative -.097
Kolmogorov-Smirnov Z .767
Asymp. Sig. (2-tailed) .598
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, karena nilai Asymp. Sig (2-
Tailed) sebesar 0,598>0,05 maka dapat dinyatakan bahwa data-data
penelitian telah memenuhi distribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui tidak adanya
korelasi antar variabel bebas yaitu Islamic branding (X1) dan kualitas
64
pelayanan (X2).Sehingga dengan uji ini dapat diketahui bahwa untuk masing-
masing variabel bebas memang benar-benar bebas.Pada penelitian ini, untuk
melakukan uji multikolinearitas menggunakan bantuan program SPSS.
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant)
.136 1.763 .077 .939
X1 .087 .082 .137 1.060 .024 .998 1.002
X2 .118 .065 .037 .286 .046 .998 1.002
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber: Data primer yang di olah, 2020
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai VIF adalah
1,002.Jika dibandingkan, maka nilai VIF < 10.Selain itu, jika dilihat pada
nilai tolerance, maka terlihat bahwa nilai tolerance adalah 0.998. Sehingga,
nilai tolerance> 0,05 dengan demikian maka Ho diterima dan Ha ditolak yang
artinya semua variabel yaitu antara Islamic branding (X1) dan kualitas
pelayanan (X2) tidak terjadi multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Hasil uji heteroskedastisitas yang dilakukan dengan
menggunakan SPSS Statistics 20 pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
65
Tabel 4.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant)
.136 1.763 .077 .939
X1 .087 .082 .137 1.060 .294
X2 .118 .065 .037 .286 .776
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber: Data primer yang di olah, 2020
Tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel independen dalam
penelitian ini mempunyai signifikansi lebih besar dari 0,05. Pada variabel
Islamic branding (X1) nilai signifikansinya sebesar 0,294. Hal ini berarti
bahwa nilai signifikansi variabel Islamic branding lebih besar dari 0,05
sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas. Kemudian untuk variabel kualitas
pelayanan (X2), nilai signifikansinya sebesar 0,776. Hal ini berarti bahwa
nilai signifikansi variabel kualitas pelayanan lebih besar dari 0,05 yang berarti
tidak terjadi heteroskedastisitas.Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan
bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi
heterokedastisitas.Dengan demikian, masing-masing variabel dalam
penelitian ini, tidak terjadi kesamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain, sehingga data dalam penelitian ini dapat digunakan untuk
uji selanjutnya, yaitu uji regresi.
d. Uji Linearitas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui model regresi yang
digunakan. Pengujian linieritas dalam penelitian ini menggunakan Test for
66
Linierity pada SPSS Statistik 20 dengan taraf signifikansi 0,05. Untuk
mengetahui model linear dapat digunakan dan dikatakan tepat dapat dilihat
dari nilai signifikansi pada baris deviation from linearity yang ada pada tabel
ANOVA.Jika nilai sig. > 0.05, maka model linear diterima. Sebaliknya, jika
nilai sig.< 0.05, maka model linear ditolak.
1) Variabel Islamic Branding
Adapun hasil uji linearitas pada variabel Islamic branding dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Linearitas Variabel Islamic Branding
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Y * X1
Between Groups
(Combined) 85.587 8 10.698 3.165 .005
Linearity 12.017 1 12.017 3.556 .065
Deviation from Linearity
73.570 7 10.510 3.110 .608
Within Groups 179.123 53 3.380
Total 264.710 61
Dari hasil uji linieritas pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa
variabel independen (Islamic branding) di atas memiliki nilai signifikansi
0,608 lebih besar dari 0,05 sehingga hal ini menunjukkan variabel
penelitian memiliki hubungan linier.
2) Variabel Kualitas Pelayanan
Adapun hasil uji linearitas pada variabel kualitas pelayanan dapat
dilihat pada tabel berikut:
67
Tabel 4.10
Hasil Uji Linearitas Variabel Kualitas Pelayanan
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Y * X2
Between Groups
(Combined) 33.970 8 4.246 .975 .465
Linearity 15.284 1 15.284 3.511 .066
Deviation from Linearity
18.686 7 2.669 .613 .743
Within Groups 230.740 53 4.354
Total 264.710 61
Sumber: Data primer yang di olah, 2020
Dari hasil uji linieritas pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa
variabel independen (kualitas pelayanan) di atas memiliki nilai signifikansi
0,743 lebih besar dari 0,05sehingga hal ini menunjukkan variabel
penelitian memiliki hubungan linier.
4. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji t
Uji 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 bertujuan untuk melihat secara parsial apakah pengaruh
masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) bermakna
atau tidak.
Tabel 4.11
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 19.391 3.125 6.206 .000
X1 .265 .145 .225 1.826 .043
X2 .233 .115 .251 2.037 .046
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang di olah, 2020
68
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh nilai:
1) Islamic branding (X1) terhadap keputusan pembelian (Y)
Pada tabel di atas diperoleh hasil nilai signifikansi 0,043. Hasil
perhitungan tersebut menyatakan bahwa Islamic branding berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembeli dengan nilai
signifikan yang lebih kecil dari nilai probabilitas (0,043<0,05).Besarnya
pengaruh Islamic branding secara parsial terhadap keputusan pembelian
adalah 0,265 atau 26,5%. Artinya Islamic branding mampu
mempengaruhi keputusan pembeli sebesar 26,5%.
2) Kualitas Pelayanan (X2) terhadap keputusan pembelian (Y)
Pada tabel di atas diperoleh hasil nilai signifikansi 0,046. Hasil
perhitungan tersebut menyatakan bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
(0,046<0,05). Besarnya pengaruh kualitas pelayanan secara parsial
terhadap keputusan pembeli adalah 0,233 atau 23,3%. Artinya kualitas
pelayanan mampu mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 23,3%.
b. Uji F
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebas
(Islamic brandingdankualitas pelayanan) berpengaruh secara simultan
terhadap variabel terikat (keputusan pembeli). Berikut merupakan hasil uji F
yang di sajikan pada tabel di bawah ini:
69
Tabel 4.12
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 28.622 2 14.311 3.576 .034a
Residual 236.088 59 4.001
Total 264.710 61
a. Predictors: (Constant), KUALITAS_PELAYANAN, ISLAMIC_BRANDING
b. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELI
Sumber: Data primer yang di olah, 2020
Berdasarkan hasil uji F dengan bantuan perhitungan dari program
SPSS, maka terlihat bahwa dalam uji F statistik ini terlihat bahwa nilai
signifikansi sebesar 0,034 kurang dari 0,05 (0,034<0,05). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel Islamic brandingdankualitas pelayanan secara
bersama-sama mempengaruhi keputusan pembeli.
c. Koefisien Determinan (R2)
Untuk melihat besarnya pengaruh variabel independent terhadap
variabel dependent secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel model
summary berikut ini:
Tabel 4.13
Hasil Koefisien Determinan
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .329a .108 .078 2.000
a. Predictors: (Constant), X2, X1
Sumber: Data primer yang di olah, 2020
Pada tabel di atas diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,078 =
7,8%. Ini berarti variabel independet (Islamic brandingdankualitas pelayanan)
70
secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependent (keputusan
pembelian) sebesar 7,8% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak termasuk dalam penelitian.
d. Analisis Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program SPSS,
diperoleh hasil analisis regresi berganda sebagai berikut:
Tabel 4.14
Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 19.391 3.125
X1 .265 .145 .225
X2 .233 .115 .251
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer yang di olah, 2020
Dari hasil analisis program SPSS maka dapat diketahui persamaan
regresi yang terbentuk. Adapun persamaan regresi linear yang terbentuk
adalah:
Y= 19,391 + 0,265X1 + 0,233X2
1. Konstanta (a) = 19,391
Ini berarti jika semua variabel independent (Islamic brandingdankualitas
pelayanan) di anggap sama dengan nol (0) maka nilai variabel
dependent (keputusan pembeli) sebesar 19,391
71
2. Islamic branding (X1) = 0,265
Nilai koefisien Islamic branding bertanda positif terhadap keputusan
pembeli dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,265. Hal ini
menunjukan bahwa setiap nilai variabel Islamic branding di naikan
1point atau satuan sementara, maka variabel keputusan pembeli (Y)
akan meningkat sebesar 0,265.
3. Kualitas Pelayanan (X2) = 0,233
Nilai koefisien kualitas pelayanan bertanda positif terhadap keputusan
pembelian dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,233. Hal ini
menunjukan bahwa setiap nilai variabel kualitas pelayanan di naikan 1
point atau satuan sementara, maka variabel keputusan pembeli (Y) akan
meningkat sebesar 0,233.
B. Pembahasan
1. Pengaruh Islamic Branding Terhadap Keputusan Pembelian
Hipotesis pertama pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
Islamic branding berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada konsumen
toko Annur di Sungai Kambang Telanai Pura Jambi. Berdasarkan hasil uji t
pada tabel 4.9 diperoleh nilai t hitung sebesar 1,826 dengan nilai signifikansi
0,043 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara
Islamic branding dengan keputusan pembelian.Hal ini mengidikasikan bahwa
semakin tinggi tingkat Islamic branding yang diberikan toko Annur terhadap
pembeli maka akan semakin meningkatkan keputusan pembelian yang
72
dilakukan oleh konsumen. Sehingga Islamic branding berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.
Hasil penelitian ini berbanding lurus dengan penelitian yang
dilakukan olehPrihanti yang menunjukan bahwa Islamic branding
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembeli pada konsumen shopee di
Indonesia49.Sesuai dengan pendapatnya Kotler dan Keller bahwa brand faktor
yang mempengaruhi pelanggan untuk melakukan keputusanpembelian karena
brand merupakan persepsi dan keyakinan yangdipegang oleh konsumen,
seperti yang dicerminkan asosiasi yangdisimpan dan tertananm dalam
memori atau ingatan pelanggan, yangselalu diingat pertama kali saat
mendengar slogan dan tertanam dibenakkonsumen untuk melakukan
keputusan pembelian.50
2. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian
Hipotesis kedua pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada
konsumen toko Annur di Sungai Kambang Telanai Pura Jambi. Berdasarkan
hasil uji t pada tabel 4.9 diperoleh nilai t hitung sebesar 2,037 dengan nilai
signifikansi 0,046 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
positif antara kualitas layanan dengan keputusan pembelian pada konsumen
49 Dhea Prihanti. 2019. Pengaruh E-Service Quality, Islamic Branding Dan Islamic
Advertising Ethics Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Konsumen Shopee Di
Indonesia).Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga. 50 Phiip Kotler Dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Jilid 1 Edisi
Milienium. Jakarta: Prehallindo. hal403.
73
toko pakaian muslim Annur di Sungai Kambang, Kecamatan Telanai Pura,
Kota Jambi.
Hasil penelitian ini berbanding lurus dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Endriani yang menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada
penggunan jasa J & T Ekspress di Bandar Lampung.51
Sesuai dengan pendapat Tjiptono sesuatu yang dipersepsikan oleh
pelanggan, Pelanggan akan menilai kualitas sebuah jasa yang dirasakan
berdasarkan apa yang mereka deskripsikan dalam benak mereka, pelanggan
akan beralih ke penyedia jasa lain yang lebih mampu memahami kebutuhan
spesifik pelanggan dan memberikan layanan yanglebih baik.52Apabila jasa
yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas
jasa dipersepsikan baik dan memuaskan.Sebaliknya jika jasa yang diterima
lebih rendah dari pada yang diharapkan maka kualitas jasa dipersepsikan
sebagai kualitas yang buruk.Jadi kualitas layanan sangat berpengaruh
terhadap keputusan pembelian jasa.
3. Pengaruh Islamic Branding dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian
Hipotesis ketiga pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
Islamic branding dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keputusan
51 Dwi Endriani. 2018. Pengaruh Brand Image Dan Kualitas Layanan Terhadap
Keputusan Pembelian Jasa Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Pengguna Jasa J&T
Express di Bandar Lampung). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung. 52 Fandy Tjiptono Dan Gregorius Chandra. 2005. Service, Quality Dan Satisfaction.
Yogyakarta: Andi. hal11.
74
pembelian pada konsumen ditoko Annur di Sungai Kambang, Telanai Pura,
Jambi. Berdasarkan hasil uji f pada tabel 4.10 diperoleh nilai f hitung sebesar
3,576 dengan nilai signifikansi 0,034 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh positif antara Islamic branding dan kualitas layanan dengan
keputusan pembelian pada konsumen toko pakaian muslim Annur di Sungai
Kambang, Kecamatan Telanai Pura, Kota Jambi.
Dalam Islam brand adalah nama baik yang menjadi identitas
seseorang atau sebuah perusahaan. Misalnya Nabi Muhammad SAW,
memiliki reputasi sebagai seseorang yang terpercaya sehingga dijuluki Al-
Amin. Membagun brand yang kuat adalah penting, tetapi dengan jalan yang
tidak bertentangan dengan ketentuan prinsip-prinsip Syariahmarketing.
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai “Pengaruh Islamic
Branding dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian Busana Muslim
(Studi Kasus Pada Konsumen Toko Pakaian Muslim Annur Di Sungai Kambang,
Kec. Telanai Pura Kota Jambi)” maka dapat diambil kesimpulan:
1. Variabel Islamic branding berpengaruh terhadap keputusan pembeli pada
konsumen toko pakaian muslim Annur di Sungai Kambang, Kecamatan
Telanai Pura, Kota Jambi. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai t hitung
sebesar 1,826 dengan nilai signifikansi 0,043 < 0,05.
2. Variabel kualitas layanan berpengaruh terhadap keputusan pembeli pada
konsumen toko pakaian muslim Annur di Sungai Kambang, Kecamatan
Telanai Pura, Kota Jambi. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai t hitung
sebesar 2,037 dengan nilai signifikansi 0,046 < 0,05.
3. Variabel Islamic branding dan kualitas layanan berpengaruh terhadap
keputusan pembeli pada konsumen toko pakaian muslim Annur di Sungai
Kambang, Kecamatan Telanai Pura, Kota Jambi. Berdasarkan hasil uji f pada
diperoleh nilai f hitung sebesar 3,576 dengan nilai signifikansi 0,034 < 0,05.
76
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti menyarakan pada pihak
terkait:
1. Toko Annur, mengingat Islamic Branding berpengaruh terhadap keputusan
pembelian sebaiknya toko terusmeningkatkan dan mempertahankan islamic
brandingyang diberikan dan sebaiknya toko menciptakan lebih banyak lagi
produk yang bermutu tinggi dan lebih kekinian. Dan karena Kualitas
Pelayanan juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian toko lebih
mempertahankankualitas pelayanan karena hal tersebut sangat
berpengaruhterhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini dikarenakan
bila terusditingkatkan faktor pelayanan tersebut dipastikan tingkat keputusan
pembelian jasa dapat meningkat sangat baik.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti variable yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Adiprayitno, R. Ananda Irhasr Maha. 2017. Pengaruh Kualitas Layanan Dan
Harga Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Pengiriman Barang JNE
(Jalur Nugraha Ekakurir) Di Agen Putro Agung Wetan Surabaya. Jurnal
Pendidikan Tata Niaga (JPTN) ISSN: 2337-6708 Volume 01 Nomor 01.
Alserhan, Baker Ahmad2010.On Islamic Branding : Brands As Good Deeds.
Journal Of Islamic Marketing. Vol. 1 No. 2.
Daulay, Nurjannah 2017.Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Ayam Penyet
Surabaya Jl. Dr. Mansyur Medan). Program Studi Ekonomi Islam
Fakultas Ekonom Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera
Utara Medan.
Endriani, Dwi 2018. Pengaruh Brand Image Dan Kualitas Layanan Terhadap
Keputusan Pembelian Jasa Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada
Pengguna Jasa J&T Express di Bandar Lampung). Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Hafidhuddin, Didin Dan Hendri Tanjung. 2003. Manajemen Pemasaran Syariah
Dalam Praktik.Jakarta: Gema Insani Inpress.
Handayani, Tati dan Muhammad Anwar Fathoni. 2019. Buku Ajar Manajemen
Pemasaran Islam. Yogyakarta: Deepublish.
Johan,Arifin. 2009. Etika Bisnis Islami. Semarang: Waisongo Press.
Kamanto Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi, Edisi Ketiga.Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Karim, Adiwarman A. 2012. Ekonomi Mikro Islam.Jakarta: Rajawali Press.
Kotler, Phiip & Kevin Lane Keller.2009. Manajemen Pemasaran, Jilid 1 Edisi
Milienium. Jakarta: Prehallindo.
Krisnawati, Imilda.2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Di J&T Ekpress Cabang Nganjuk Tahun
2016.Simki-Economic Vol. 01 No. 02.
Lovelock dan Wright. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa.Jakarta: PT.Indeks.
Lupiyoadi, Rambat & A. Hamdani.2009. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:
Salemba Empat.
Mangisi, Jimmi Tumpal Hasugian. 2015. Pengaruh Brand Image Dan Brand
Trust Terhadap Brand Loyalty Telkomsel.Ejournal Ilmu Administrasi
Bisnis.3 (4).
Masiruw, Cyntia Novyanti. Lotje Kawet Dan Yantje Uhing. 2015. Pengaruh
Kualitas Layanan Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Mobil Toyota Rush Di Kota Manado. Jurnal Emba: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi Vol 3, No 3.
Musay, Fransisca Paramitasari. 2013. Pengaruh Brand Image Terhadap
Keputusan Pembelian. Jurnal Ilmu Administrasi. 1 (2).hal 2.
Mustaq, Ahmad. 2001. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Nasrullah, M. 2015. Islamic Branding, Religiusitas Dan Keputusan Konsumen
Terhadap Produk.Pekalongan: Jurnal Hukum Islam. Vol. 13.No. 2.
Novenda, Rendha. Wahyu Hidayat Dan Sari Listyorini.2013. Pengaruh Citra
Merek Dan Kualitas Pelayanan Dengan Minat Memakai Jasa Sebagai
Variabel Intervening Terhadap Keputusan Pemakaian Jasa Pengiriman
Paket PT Pos Indonesia. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, Vol. 2, No. 4,
Sep.
Pangiuk, Ambok. 2016. Analisis Keputusan Beli Nasabah Non Muslim Pada
Asuransi Syariah Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Cabang Jambi. IJEB,
Vol.1,No.1,Juni.
Pradina.2012. Pengaruh Kepercayaan Pelanggan Kualitas Produk Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan PDAM Kabupaten Demak.
Sistem Informasi Jurnal Ilmiah USM. 1 (2).
Prihanti, Dhea. 2019. Pengaruh E-Service Quality, Islamic Branding Dan Islamic
Advertising Ethics Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada
Konsumen Shopee Di Indonesia).Program Studi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga.
Rachman, Denny Aditya 2017.Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Rumah Makan Wajan
Mas Kudus). Journal Of Social And Political Science.
Rafidah, Bambang Kurniawan & Khalida Zia.2016. Analisis Pengaruh Brand
Awareness Dan Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Busana
Muslim Merek Rabbani Di Kota Jambi.Innovatio.Vol XVI No. 2
Desember.
Ranto, Dwi Wahyu Pril. 2013. Menciptakan Islamic Branding Sebagai Strategi
Menarik Minat Beli Konsumen. JMA-Vol.I, No. 2.
Santoso, Adi 2016.Pengaruh Kualitas Produk Dan Ekuitas Merek Terhadap
Keputusan Pembelian. Jurnal Ilmiah Vol 11, No 1.
Sellang, Kamaruddin. Jamaluddin, dan Ahmad Mustanir. 2019. Strategi Dalam
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik: Dimensi, Konsep, Indikator dan
Implementasinya. Surabaya: Qiara Media
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sula,Muhammad Syakir &Hermawan Kartajaya.2006. Syariah Marketing.
Bandung: Mizan.
Temporal, Paul . 2011. Islamic Branding And Marketing. Wiley.Singapura.
Tjiptono, Fandy Dan Gregorius Chandra. 2005. Service, Quality Dan Satisfaction.
Yogyakarta: Andi.
Wijaya, Tony.2011. Manajemen Kualitas Jasa. Jakarta: Indeks.
Yuniati.Mita.Kharnolis &Mein. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Minat Konsumen Terhadap Produk Rabbani. JurnalFakultas Tekhnik
Universitas Negeri Surabaya, Vol. 02, No. 03.
Yusanto, Muhammad Ismail & Muhammad Karebet Widjajakusuma. 2011.
Menggagas Bisnis Islami. Jakarta: Gema Insani.
www.halalmui.org Diakses Pada 20 Februari 2020
www.muhammadiyah.or.id Diakses Pada 20 Februari 2020
www.nu.or.id Diakses Pada 20 Februari 2020
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Variabel Islamic Branding
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Brand toko
sangat
berpengaruh
2 Masyarakat
Muslim sadar
akan branding
islamic dalam
pemilihan suatu
produk atau
jasa.
3 Toko Baju
Islamic
Branding
merupakan
identitas Busana
Muslimah
4 Brand Islamic
pada took Annur
sangat mudah di
ingat
5 Brand Islamic
mencerminkan
pelayanan took
yang sesuai
dengan syariah
Variabel Kualitas Pelayanan
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Ruangan toko
selalu bersih
2 Karyawan
berpenampilan
rapi dan
muslimah
3 Karyawan
melayani dan
menghargai
setiap pelanggan
tanpa membeda-
bedakan
4 Pintu masuk
toko
memudahkan
pelanggan untuk
keluar dan
masuk toko.
5 Toko memiliki
pencahayaan
ruangan dan
pewarnaan yang
menarik.
Variabel Keputusan Pembelian
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Konsumen
melakukan
evaluasi terlebih
dahulu sebelum
pengambilan
keputusan.
2 Brand Islamic
merupakan
strategi yang
dibutuhkan
dalam
mempengaruhi
minat konsumen
untuk
mengambil
sebuah
keputusan.
3 Saya berbelanja
di sini karena
nilai dan citra
produknya yang
bagus
4 Saya telah
membandingan
produk yang
dijual Toko
Annur dengan
produk lain.
5 Saya merasa
puas berbelanja
di Toko Annur
Lampiran 2. Hasil Karakteristik Responden
No Jenis Kelamin Usia (tahun) Pekerjaan
1 Perempuan 26 Swasta
2 Perempuan 19 Mahasiswa
3 Perempuan 21 Mahasiswa
4 Perempuan 23 Swasta
5 Perempuan 18 Mahasiswa
6 Perempuan 30 Ibu Rumah Tangga
7 Laki-laki 35 PNS
8 Perempuan 28 Swasta
9 Perempuan 21 Mahasiswa
10 Perempuan 22 Swasta
11 Perempuan 26 PNS
12 Perempuan 19 Mahasiswa
13 Perempuan 18 Mahasiswa
14 Laki-laki 29 PNS
15 Perempuan 19 Mahasiswa
16 Perempuan 28 Swasta
17 Perempuan 30 Swasta
18 Perempuan 26 PNS
19 Perempuan 24 Swasta
20 Perempuan 25 Swasta
21 Perempuan 18 Mahasiswa
22 Perempuan 30 PNS
23 Laki-laki 35 PNS
24 Perempuan 28 PNS
25 Perempuan 21 Swasta
26 Perempuan 22 Swasta
27 Perempuan 27 Swasta
28 Perempuan 19 Mahasiswa
29 Perempuan 18 Mahasiswa
30 Laki-laki 29 Swasta
31 Perempuan 24 Swasta
32 Perempuan 25 Swasta
33 Perempuan 27 PNS
34 Perempuan 28 Swasta
35 Laki-laki 30 Swasta
36 Perempuan 22 Swasta
37 Perempuan 21 Swasta
38 Perempuan 19 Mahasiswa
39 Perempuan 26 Ibu Rumah Tangga
40 Perempuan 19 Mahasiswa
41 Perempuan 21 Swasta
42 Perempuan 23 Swasta
43 Laki-laki 28 Ibu Rumah Tangga
44 Perempuan 30 Ibu Rumah Tangga
45 Laki-laki 35 Ibu Rumah Tangga
46 Perempuan 28 Swasta
47 Perempuan 21 Swasta
48 Perempuan 22 Swasta
49 Laki-laki 28 PNS
50 Perempuan 26 PNS
51 Perempuan 27 Ibu Rumah Tangga
52 Perempuan 32 Ibu Rumah Tangga
53 Perempuan 33 Ibu Rumah Tangga
54 Perempuan 23 Swasta
55 Perempuan 19 Mahasiswa
56 Laki-laki 33 Swasta
57 Laki-laki 30 Ibu Rumah Tangga
58 Laki-laki 35 Ibu Rumah Tangga
59 Perempuan 28 Ibu Rumah Tangga
60 Perempuan 21 Swasta
61 Laki-laki 22 Swasta
62 Laki-laki 25 Ibu Rumah Tangga
Lampiran 3. Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X1 62 12 22 15.97 1.765
X2 62 15 23 19.10 2.238
Y 62 15 23 19.61 2.083
Valid N (listwise) 62
Lampiran 4. Hasil Penelitian Variabel Islamic Branding
NO 1 2 3 4 5 SKOR
1 3 3 3 3 3 15
2 3 3 2 3 3 14
3 3 3 3 3 2 14
4 3 3 3 2 2 13
5 4 4 3 3 2 16
6 3 2 3 3 3 14
7 3 3 3 3 3 15
8 3 3 3 3 2 14
9 4 4 4 2 4 18
10 4 3 3 3 3 16
11 3 4 2 3 3 15
12 3 3 4 3 3 16
13 3 3 2 3 2 13
14 3 3 4 2 3 15
15 3 2 3 3 4 15
16 2 3 2 3 3 13
17 3 3 2 3 5 16
18 3 3 3 3 3 15
19 4 4 3 3 2 16
20 3 3 3 3 5 17
21 3 3 3 4 5 18
22 3 3 3 3 3 15
23 4 3 3 4 4 18
24 4 3 4 4 3 18
25 3 3 3 3 5 17
26 3 4 5 3 3 18
27 3 3 4 3 3 16
28 4 3 3 3 3 16
29 4 3 3 3 3 16
30 2 2 3 2 3 12
31 3 4 4 3 3 17
32 3 3 3 3 3 15
33 3 2 3 4 4 16
34 4 3 3 3 3 16
35 4 4 3 3 4 18
36 3 3 3 3 3 15
37 2 3 2 3 3 13
38 3 3 2 3 5 16
39 3 3 3 3 3 15
40 4 4 3 3 2 16
41 3 3 3 3 5 17
42 3 3 3 4 5 18
43 3 3 3 3 3 15
44 4 3 3 4 4 18
45 4 4 4 3 3 18
46 3 3 3 3 3 15
47 3 3 4 3 3 16
48 4 4 5 5 4 22
49 4 3 3 4 4 18
50 3 3 4 3 3 16
51 3 3 4 3 3 16
52 4 4 4 4 3 19
53 3 3 3 3 5 17
54 4 3 3 3 3 16
55 2 3 2 3 3 13
56 3 3 2 3 5 16
57 3 3 3 3 3 15
58 4 4 3 3 2 16
59 3 3 3 3 5 17
60 3 3 3 4 5 18
61 3 3 3 3 3 15
62 4 3 3 4 4 18
Lampiran 5. Hasil Penelitian Variabel Kualitas Pelayanan
NO 1 2 3 4 5 SKOR
1 5 5 4 4 4 22
2 4 3 5 4 4 20
3 4 4 4 5 5 22
4 4 4 4 4 4 20
5 5 5 4 4 4 22
6 4 5 5 4 4 22
7 3 4 3 3 3 16
8 3 3 4 5 5 20
9 4 5 4 4 5 22
10 5 4 4 5 5 23
11 3 3 3 3 3 15
12 3 4 4 4 4 19
13 4 4 4 4 4 20
14 3 3 3 3 3 15
15 4 3 4 4 4 19
16 5 4 4 4 4 21
17 4 4 4 4 4 20
18 4 4 4 4 4 20
19 4 4 4 4 4 20
20 4 4 4 4 4 20
21 3 3 4 4 4 18
22 5 4 4 4 4 21
23 3 3 5 5 5 21
24 3 4 4 3 3 17
25 5 5 4 4 4 22
26 3 3 3 3 3 15
27 5 4 4 3 3 19
28 3 3 5 3 3 17
29 3 4 4 3 3 17
30 4 4 4 4 4 20
31 3 3 3 3 3 15
32 4 4 4 4 4 20
33 4 4 4 3 3 18
34 4 5 4 4 4 21
35 4 4 4 3 3 18
36 3 3 3 3 3 15
37 4 4 4 4 3 19
38 3 4 4 3 3 17
39 4 4 4 4 4 20
40 4 4 4 5 4 21
41 3 3 3 3 3 15
42 5 5 3 3 4 20
43 3 4 4 3 3 17
44 5 5 3 3 4 20
45 4 5 5 4 4 22
46 4 4 4 3 3 18
47 3 4 4 3 3 17
48 4 5 4 4 5 22
49 4 4 4 4 4 20
50 4 4 4 4 4 20
51 5 4 4 4 4 21
52 4 4 4 4 4 20
53 4 4 3 4 4 19
54 3 3 3 4 3 16
55 3 3 3 4 4 17
56 2 3 5 4 4 18
57 5 4 5 5 3 22
58 3 4 4 3 3 17
59 4 4 4 4 4 20
60 4 4 4 3 4 19
61 3 3 3 3 3 15
62 5 5 3 3 4 20
Lampiran 6. Hasil Penelitian Variabel Keputusan Pembeli
NO 1 2 3 4 5 SKOR
1 4 4 4 4 4 20
2 5 5 4 4 4 22
3 5 4 4 5 4 22
4 4 5 4 4 4 21
5 4 4 4 5 4 21
6 4 4 5 5 4 22
7 4 4 3 4 4 19
8 4 5 4 4 4 21
9 4 5 5 4 4 22
10 4 4 4 5 4 21
11 3 4 3 4 4 18
12 4 4 4 4 4 20
13 4 4 4 4 4 20
14 3 3 3 3 3 15
15 5 4 4 5 4 22
16 5 4 5 5 4 23
17 4 4 5 4 4 21
18 4 5 4 4 4 21
19 4 4 3 4 4 19
20 4 5 4 4 4 21
21 4 4 3 4 4 19
22 4 5 4 4 5 22
23 4 4 3 4 4 19
24 3 3 3 3 3 15
25 4 4 4 5 4 21
26 3 4 3 4 4 18
27 4 4 4 4 4 20
28 4 4 4 5 4 21
29 4 4 4 5 4 21
30 3 4 3 4 4 18
31 4 4 4 4 4 20
32 3 3 3 3 3 15
33 4 5 4 4 4 21
34 4 4 3 4 4 19
35 3 4 3 4 4 18
36 4 5 4 4 4 21
37 4 5 5 4 4 22
38 4 4 4 5 4 21
39 3 3 3 4 4 17
40 5 5 4 5 3 22
41 3 4 3 4 4 18
42 4 3 4 4 3 18
43 3 4 3 4 4 18
44 4 4 4 4 4 20
45 3 3 3 3 3 15
46 3 4 3 4 4 18
47 4 4 4 5 4 21
48 4 4 5 5 4 22
49 3 4 3 4 4 18
50 3 4 3 4 4 18
51 4 4 4 4 4 20
52 3 3 3 3 3 15
53 4 4 3 3 3 17
54 3 4 3 4 4 18
55 3 4 4 4 4 19
56 4 5 5 4 4 22
57 3 4 3 4 4 18
58 3 4 3 4 4 18
59 4 5 4 4 4 21
60 4 5 5 4 4 22
61 4 4 4 5 4 21
62 3 4 3 4 4 18
Lampiran 7. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 62
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.96730574
Most Extreme Differences Absolute .097
Positive .078
Negative -.097
Kolmogorov-Smirnov Z .767
Asymp. Sig. (2-tailed) .598
a. Test distribution is Normal.
Lampiran 8. Uji Heteroskedasitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Const
ant) .136 1.763
.077 .939
X1 .087 .082 .137 1.060 .294
X2 .118 .065 .037 .286 .776
a. Dependent Variable: ABS_RES
Lampiran 9. Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Y *
X1
Between
Groups
(Combined) 85.587 8 10.698 3.165 .005
Linearity 12.017 1 12.017 3.556 .065
Deviation
from
Linearity
73.570 7 10.510 3.110 .608
Within Groups 179.123 53 3.380
Total 264.710 61
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Y *
X2
Between
Groups
(Combined) 33.970 8 4.246 .975 .465
Linearity 15.284 1 15.284 3.511 .066
Deviation
from
Linearity
18.686 7 2.669 .613 .743
Within Groups 230.740 53 4.354
Total 264.710 61
Lampiran 10. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Const
ant) .136 1.763
.077 .939
X1 .087 .082 .137 1.060 .024 .998 1.002
X2 .118 .065 .037 .286 .046 .998 1.002
a. Dependent Variable: ABS_RES
Lampiran 11. Uji Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 19.391 3.125 6.206 .000
X1 .265 .145 .225 1.826 .043
X2 .233 .115 .251 2.037 .046
a. Dependent Variable: Y
Lampiran 12. Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 28.622 2 14.311 3.576 .034a
Residual 236.088 59 4.001
Total 264.710 61
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Lampiran 13. Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 19.391 3.125 6.206 .000
X1 .265 .145 .225 1.826 .043
X2 .233 .115 .251 2.037 .046
a. Dependent Variable: Y
Lampiran 14. Uji Koefisien Determinan
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .329a .108 .078 2.000
a. Predictors: (Constant), X2, X1
DOKUMENTASI
CURRICULUM VITAE
Nama : Yulinda
NIM : EES160679
Tempat/Tanggal lahir : Koto Rayo / 14 April 1997
Email : [email protected]
No Telpon/HP : 085357121268
Alamat : Jl.Arif Rahman Hakim Kel. Simpang IV Sipin
Kec. Telanaipura Kota Jambi
Pendidikan Formal:
1. SD/MI : SDN 93 / VI Kotorayo I Tahun 2009
2. SMP/MTs : SMPN 6 Sarolangun Tahun 2012
3. SMA/MA/SMK : MAN Tabir Tahun 2015
Moto Hidup:
“The Best Revenge For The People Who Have Insulted You Is The Success
That You Can Show Them Later”
(Balas Dendam Terbaik Untuk Orang-Orang Yang Telah Menghinamu Adalah
Kesuksesan Yang Dapat Kamu Tunjukkan Kepada Mereka Di Masa Depan Nanti)