pengaruh yoga terhadap tekanan darah pada … filepenelitian quasi experiment dengan pendekatan non...

21
PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PURWODININGRATAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Keperawatan Oleh MIAYUNAISYA DYAHPARTITA NURWIDYA J210161044 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TRANSFER FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKRTA 2018

Upload: leanh

Post on 07-Apr-2019

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA

PENDERITA HIPERTENSI DI PURWODININGRATAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada

Program Studi Keperawatan

Oleh

MIAYUNAISYA DYAHPARTITA NURWIDYA

J210161044

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TRANSFER

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKRTA

2018

Page 2: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

i

Page 3: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

ii

Page 4: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

iii

Page 5: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

1

PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA

PENDERITA HIPERTENSI DI PURWODININGRATAN

Abstrak

Pendahuluan: Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang tidak normal dengan

angka sistolik dan diastolik yang menunjukkan angka 140 / 90mmHg yang lebih

tinggi dan diukur setidaknya pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah

yang meningkat dan berkepanjangan dapat merusak pembuluh darah pada organ

target seperti ginjal, jantung, otak dan mata, sehingga hipertensi menjadi salah

satu faktor utama penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia atau dikenal

sebagai silent killer.

Tujuan: untuk mengetahui pengaruh yoga terhadap tekanan darah pada penderita

hipertensi di Purwodiningratan.

Metode Penelitan: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain

penelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group

yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah

penderita hipertensi esensial di kelurahan purwodiningratan, diantaranya 52

responden dipilih sesuai kriteria inklusi, hipertensi 10 responden (19,2%),

hipertensi stadium 1 15 responden (28,8%), dan hipertensi stadium 2 27

responden (51.9%). Analisis data menggukanan uji mann whiteny untuk

mengetahuai uji beda pengaruh .

Hasil: Hasil menunjukkan bahwa ada pengaruh yoga terhadap penurunan tekanan

darah namun tidak signifikan, dengan nilia p value tekanan sistolik (p=0,001), dan

tekanan diastolik (p=0,002).

Kesimpulan: Pemberian latihan yoga (perengangan dan pernapasan) yang

dilakukan secara rutin hal ini dapat membuat peredaran darah lebih lancar.

Kata Kunci : yoga, tekanan darah, hipertensi.

Abstrack

Backgorund: hypertension is an abnormally high blood pressure with systolic and

diastolic numbers indicating a higher number of 140 / 90mmHg and measured at

least on three different occasions. Increased and prolonged blood pressure can

damage blood vessels in target organs such as kidneys, heart, brain and eyes, so

hypertension becomes one of the main factors as the number one cause of death

worldwide or known as the silent killer.

Purpose: to determine the effect of yoga on blood pressure in hypertensive

patients in Purwodiningratan.

Methode: this research is quantitative research with Quasi experiment research

design with non equivalent control group approach done on 03 - 30 December

2017. Population in this research is patient of essential hypertension in

purwodiningratan urban village, among which 52 respondents selected according

to inclusion criteria, hypertension 10 respondents (19 , 2%), stage 1 hypertension

15 respondents (28.8%), and hypertension stage 2 27 respondents (51.9%). The

data analysis used mann whiteny test to know the effect difference test.

Page 6: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

2

Result: the results show that there is a yoga effect on blood pressure decrease but

not significant, with nilia p value of systolic pressure (p = 0,001), and diastolic

pressure (p = 0,002).

Conclusion: giving yoga practice (pervasive and breathing) routinely this can

make blood circulation more smoothly.

Keywords: yoga, blood pressure, hypertension.

1. PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal

dengan angka sistolik dan diastolik menunjukkan angka lebih tinggi dari

140/90mmHg dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda.

Tekanan darah yang meningkat dan berkepanjangan dapat merusak

pembuluh darah di organ target seperti ginjal, jantung, otak dan mata,

sehingga hipertensi menjadi salah satu faktor utama sebagai penyebab

kematian nomor satu didunia atau dikenal sebagai the silent killer

(Ardiansyah, 2012., DiGiulio, 2014.,Pusdatin, 2014., dan Smeltzer, 2016).

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua yaitu hipertensi

primer (esensial) dan hipertensi sekunder, di kalangan masyarakat banyak

dijumpai kejadian atau kasus hipertensi esensial. Hipertensi esensial

merupakan hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui (idiopatik),

walaupun dikaitkan dengan kombinasi faktor gaya hidup seperti kurang

bergerak (inaktivitas) dan pola makan (Pusdatin, 2014).

American Heart Association (AHA) tahun 2013 memaparkan bahwa

penduduk Amerika yang berusia diatas 20 tahun dan menderita hipertensi

telah mencapai angka hingga 74,5 juta jiwa, namun hampir sekitar 90-95%

kasus hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya (Pusdatin, 2014).

Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah di Indonesia, prevalensi

hipertensi pada penduduk umur 18 tahun ke atas tahun 2013 menggunakan

unit analisis inividu secara nasional menunjukan sebesar sebesar 25.8%, jika

penduduk Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa maka terdapat

65.048.110.jiwa (Riskesdas, 2014). Menurut profil dinas kesehatan provinsi

Jawa Tengah tahun 2015 ditemukan angka kejadian pada penderita

hipertensi primer (esensial) dengan prevalensi sekitar 90% dari total

Page 7: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

3

kejadian hipertensi, dengan angka kejadian mencapai 281.581 kasus, lalu

tahun 2016 meningkat sebanyak 473.603 kasus, sedangkan pada kabupaten

Surakarta angka kejadian kasus di tahun 2015 mencapai 12.157 kasus dan

ditahun 2016 meningkat menjad 24.614 kasus.

Hipertensi esensial dapat dicegah atau diobati, antara lain dengan

mengkonsumsi obat-obatan penurun tekanan darah, mengubah pola makan,

mengurangi pemakaian garam, olahraga aerobik, menghindari alkohol,

menghindari merokok dan metode keperawatan holistik (Ardiansyah, 2012).

Keperawatan holistik saat ini sangat dikenal sebagai pendekatan terbaik

untuk menyeimbangkan kehidupan dan kesehatan seseorang dengan cara

menyatukan aspek fisik, mental, dan spiritualnya sebagai manusia yang

utuh, serta memanfaatkan teknologi perawatan modern maupun beragam

terapi alternatif (komplementer), yang dimana terapi tersebut dapat

meningkatakan kesehatan secara menyeluruh. Terapi komplementer

memiliki empat kelompok, salah satunya yaitu terapi pikiran tubuh atau

mind body therapy dan contohnya yaitu yoga (Widyatuti, 2008).

Yoga merupakan suatu mekanisme penyatuan dari tubuh (body),

pikiran (mind) dan jiwa (soul) (Yoga, 2016).Yoga mengkombinasikan antara

teknik bernapas (pranayama), relaksasi dan meditasi serta latihan

peregangan atau postur (asana) (Jain, 2011). Yoga dianjurkan pada

penderita hipertensi, karena yoga memiliki efek relaksasi yang dapat

meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Sirkulasi darah yang lancar,

mengindikasikan kerja jantung yang baik (Yoga, 2016).Asana pada yoga

dapat menstimulasi pengeluaran hormon endorphin, hormon ini dapat

berfungsi sebagai obat penenang alami yang diproduksi otak yang

melahirkan rasa nyaman, dan meningkatnya kadar endorphin dalam tubuh

dapat mengurangi tekanan darah tinggi. Pranayama dalam yoga adalah

bentuk latihan pernafasan, pola penafasan yang terkontrol secara volunter

dapat memengaruhi peningakatan aktivitas sistem saraf parasimpatis dan

juga dapat meningkatkan kadar dopamin yang berfungsi untuk menurunkan

stress emosional yang juga dapat merelaksasikan pembuluh darah dan

Page 8: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

4

tekanan darah menurun, sehingga yoga dianjurkan sebagai salah satu terapi

komplementer untuk penderita hipertensi. (Sindhu,2013 dan Prawesti, 2015)

Menurut Therese, Praveena, Murali (2016) dengan penelitian yang

berjudul yogaeffective therapy to reduce blood pressure among hypertensive

clients, menunjukan hasil tingkat perbandingan pretest dan postest tekanan

darah kelompok eksperimen dan kontrol rata-rata secara statistic signifikan,

sehingga yoga memiliki dampak yang baik terhadap kesehatan. Studi

tersebut membuktikan bahwa terapi yoga dapat mengurangi tekanan darah

pada pasien hipertensi.

Hasil penelitian Werdani (2013) dengan judul penelitian “Pengaruh Positif

Modifikasi Senam Jantung dan Yoga pada Hipertensi Stage 1”.mengatakan

bahwa modifikasi senam jantung dan yoga, secara signifikan menurunkan

tekanan darah dengan rata-rata penurunan tekanan darah sistolik 5 mmHg

dan diastolik 2,8mmHg. Pada kelompok intervensi selain diberi latihan

yoga asana (peregangan atau postur) kelompok juga diberi latihan

pranayama (teknik pernapasan) yang dapat meningkatkan dopamin, untuk

memberikan relaksasi pada pembuluh darah dan dapat membuat tekanan

darah menurun. Hasil penelitian Hagins, States, Selfe, Innes yang berjudul

effectivitnes of yoga for hypertension: systematic review and meta-analisis

mengatakan bahwa kelompok intvensi yang menggabungkan 3 elemen dasar

latihan yoga (postur, meditasi, dan pernapasan) menunjukkan pengurangan

tekanan darah yang signifikan untuk (SBP: 8,17 mmHg; DBP: 6,14

mmHg). Kesimpulannya yoga dapat direkomendasikan sebagai intervensi

efektif untuk mengurangi tekanan darah. Puskesmas Purwodiningatan

merupakan salah satu puskesmas di Surakarta dengan penyakit hipertensi

yang tinggi dengan jumlah kasus hipertensi esensial yaitu 3.221 kasus yang

jumlah penduduknya 4.817 jiwa (Dinas Kesehatan Kota Surakarta, 2016).

Page 9: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

5

Menurut hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 23

Maret 2017 di Purwodiningratan 7 dari 10 responden yang diwawancarai

mengatakan rata-rata sudah mengidap penyakit hipertensi 4 tahun lamanya,

5 dari 7 mengatakan tidak minum obat secara teratur. Peneliti melakukan

pengukuran tekanan darah kepada 7 responden yang mengalami hipertensi,

hasil dari pengukuran yakni tekanan darah anatra 150/90mmHg sampai

180/100mmHg. Dari fenomena tersebut maka peneliti tertarik melakukan

penelitian dengan judul “pengaruh yoga terhadap tekanan darah

padapenderita hipertensi di Purwodiningratan

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakandesain penelitian Quasi experiment

dengan pendekatan non equivalent control group.Penelitian dilakukan di

Puskesmas Purwodiningratan Kota Surakarta. Waktu penelitian

dilaksanakan pada tanggal 03 – 30 Desember 2017.Sampeldalam penelitian

ini adalah klien penderita hipertensi esensial yang tinggal di lingkungan

Purwodiningratan yangmemenuhi kriteria restriksi.Sedangkanteknik

sampling yang digunakan dalampenelitian ini adalah denganmenggunakan

teknik purposive sampling.Besar sampel yang yang dibutuhkandalam

penelitian ini sebanyak 52 orang.Penelitian ini menggunakan Instrument

sphygmomanometer, stetoscope, lembaridentitas, dan lembar penilaian hasil

ukur tekanan darah.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Responden

Data karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, umur

tingkat pendidikan, riwayat menderita hipertensi dan tekanan darah

responden sebelum diberi yoga.

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Frekuensi % Frekuensi %

Jenis

Kelamin

Page 10: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

6

Tabel 1 Distribusi Karakteristik responden

Tabel 1. menunjukkan responden kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol perempuan lebih banyak masing-masing 57,1% dan

73,1%. Pada usia menunjukkan rata-rata usia responden kelompok

eksperimen adalah 45.73 ± 6,2 tahun, dengan umur paling muda 34

tahun dan tertua 56 tahun. Rata-rata umur responden kelompok kontrol

adalah 45.38 ± 52 tahun, dengan umur paling muda 36 tahun dan tertua

57 tahun, dan pada tingkat pendidikan responden menunjukkan sebagian

besar tingkat pendidikan responden kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol adalah SMA masing-masing 53,8% dan 50%.

3.2 Gambaran tekanan darah responden

3.2.1 Gambaran tekanan darah sebelum diberikan terapi

Tekanan darah responden pada saat pre test baik sistolik dan

diastolik dijelaskan dalam tabel 2

Tabel 2 Distribusi tekanan darah responden pada saat pre test

Rata-rata Median SD Min Maks P

tek. darah sistolik

eksperimen

153.84 160 7.52 140 160 0.644

tek. darah sistolik kontrol 152.69 155 8,2 140 160

tek. darah diastolic

eksperimen

93.07 90 4.70 90 100 0.564

Laki-Laki 11 42.3 7 26.9

Perempuan 15 57.7 19 73.1

Pendidikan

Tidak sekolah 4 15.4 2 7.7

SD 0 0 4 15.4

SMP 5 19.2 3 11.5

SMA 14 53,8 13 50.0

DIII 3 11.5 4 15.4

Rata-

rata SD

Medi

an

Termu

da

Tert

ua

Rata-

rata SD

Medi

an

Termu

da

Tertu

a

Usia 45.7 6.2 46 34 56 45.3 5.2 46 36 57

Page 11: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

7

tek. darah diastolic

kontrol

93.84 90 4.96 90 100

Tabeel 2 menunjukkan rata-rata tekanan darah sistolik

kelompok eksperimen, pada saat pre test adalah 153.84 ± 7,52

mmHg, dengan tekanan darah sistolik terendah 140 mmHg dan

tertinggi 160 mmHg. Tekanan darah diastolik dengan rata-rata 93,07

± 4,70 mmHg, dengan tekanan darah diastolik terendah 90 mmHg

dan tertinggi 100 mmHg.

Rata-rata tekanan darah sistolik kelompok kontrol pada saat

pre test adalah 152.69± 8,20 mmHg, dengan tekanan darah sistolik

terendah 140 mmHg dan tertinggi 160 mmHg. Tekanan darah

diastolik dengan rata-rata 93,84 ± 4,96 mmHg, dengan tekanan

darah diastolik terendah 90 mmHg dan tertinggi 100 mmHg. Nilai p

value pada sistolik yakni 0.64 dan pada diastolik 0.564, oleh karena

itu dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan pada teknan darah

sistolik dan diastolik karena nilai p>0.05.

3.2.2 Gambaran Tekanan Darah Responden setelah diberikan terapi

Tabel 3 Distribusi tekanan darah responden pada saat posttest

Rata-rata Median SD Min Maks P

tek. darah sistolik

eksperimen

143.84 140 6.79 130 150 0,001

tek. darah sistolik kontrol 153.30 150 6,5 140 160

tek. darah diastolic

eksperimen

90.00 90 4.00 80 100 0,002

tek. darah diastolic kontrol 94.84 90 5.03 90 100

Tabel 3 menunjukkan rata-rata tekanan darah sistolik dan

diastolik kelompok eksperimen pada saat post test adalah 143/ 93

mmHg, dengan tekanan darah sistolik terendah 130 mmHg dan

tertinggi 150 mmHg dan tekanan darah diastolik terendah 90 mmHg

dan tertinggi 100 mmHg.

Page 12: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

8

Rata-rata tekanan darah sistolik kelompok kontrol pada saat

post test adalah 153/94 mmHg, dengan tekanan darah sistolik

terendah 140 mmHg dan tertinggi 160 mmHg dan tekanan darah

diastolik terendah 90 mmHg dan tertinggi 100 mmHg. Berdasarkan

hasil dari p value pada tekananan darah sistolik dan diastolik dengan

nilai p<0,05 dapat disimpulakan adanya perubahan yang signifikan.

3.3 Analisis uji beda pengaruh yoga terhadap tekanan darah pasien

hipertensi

Hasil uji beda beda pengaruh yoga terhadap tekanan darah pasien

hipertensi ditampilkan dalam tabel 4

Tabel 4 Hasil uji beda pengaruh yoga terhadap tekanan darah pasien

hipertensi

Tekanan darah Mean Rank Z p

Selisih tekanan darah pre test post

test kel. Eksperimen – kel. kontrol

32.85 -3,572 0,001

18.88

Tabel 4 menunjukkan hasil uji beda pengaruh yoga terhadap tekanan

darah pasien hipertensi diperoleh nilai p = 0,001, sehingga disimpulkan

terdapat pengaruh yoga terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi

di Purwodiningratan.

3.4 Pembahasan

3.4.1 Karakteristik responden

3.4.1.1 Jenis kelamin

Data karakteristik responden kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol banyak berjenis kelamin perempuan. Tambayong (2006)

menyatakan insiden hipertansi terjadi pada perempuan lebih tinggi

dikarenakan fungsi hormon esterogen pada wanita usia pertengahan mulai

menurun, dimana hormon ini berperan dalam meningkatkan kadar HDL

(High Density Lipoprotein), yang merupakan faktor pelindung terjadinya

arterosklerosis, teori tersebut sama halnya dengan penelitian Putri (2014)

di Desa Mancasan wilayah kerja Puskesmas I Baki Sukoharjo dari 82

Page 13: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

9

responden penelitian myoritas yang mengalami hipertensi adalah

perempuan sebesar 57,3%.

3.4.1.2 Umur

Berdasarkan hasil penelitian rata-rata rata-rata umur responden

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah 45 tahun. Smeltzer &

Bare (2007) mengemukakan perubahan struktural dan fungsional pada

sistem pembuluh perifer bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah

yang terjadi seirinng bertambahnya umur seseorang. Perubahan tersebut

meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat, dan penurunan

dalam relaksasiotot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya

menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah.

Konsekuensinya aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam

mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung (volume

sekuncup), mengakibatkan penurunan curah jantung, danpeningkatan

tahanan perifer sehingga insidensi hipertensi meningkat seiring

pertambahan usia Penelitian Miles (2013) menyebutkan rata-rata umur

responden penelitian baik kelompok eksperimen maupun kelompok

kontrol adalah 44 tahun dalam penelitian pengaruh yoga terhadap tekanan

darah dan detak jantung di Fakultas ilmu kesehatan Universitas Texas,

Amerika Serikat.

3.4.1.3 Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan responden kelompok eksperimen dan kelompok

sebagian besar adalah SMA. Menurut Notoadmojo (2007) pendidikan

yang tinggi mempengaruhi pemahaman seseorang terhadap sesuatu

pengetahuan termasuk pemahaman manfaat terapi yoga terhadap

perubahan tekanan darah, sehingga dengan melakukan yoga secara teratur

responden berharap tekanan darah menjadi lebih stabil. Hasil penelitian

Page 14: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

10

Agra (2011) tentang kepatuhan lansia penderita hipertensi dalam

pemenuhan diet hipertensi di Kelurahan Sidomulyo Barat Tampan Kota

Pekanbaru menjelaskan dari 60 responden penelitian 36,7% berpendidikan

SMA kurang patuh dalam pemenuhan diet hipertensi. Tingkat pendidikan

dapat mempengaruhi kemampuan danpengetahuan seseorang dalam

menerapkan perilaku hidup sehat, makin tinggi pendidikan seseorang,

maka makin mudah menerima informasi, terutama mencegahpenyakit

hipertensi, sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki.

Responden yang berpendidikan tinggi akan mudah menyerap informasi

dan akan memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada responden

dengan tingkat pendidikan yang rendah. Semakin tinggi pendidikan yang

dimiliki oleh responden maka semakin mudah menerima informasi yang

diberikan (Nursalam, 2008).

3.4.2 Gambaran Tekanan darah responden penderita hipertensi di

purwodiningratan

3.4.2.1 Tekanan darah sebelum deberikan yoga

Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata tekanan darah

sistolik dan diastolik antara kelompok eksperimen dengan kelompok

kontrol pada saat pre test adalah 150/90 mmHg, tekanan darah sistolik

dan diastolik dari kedua kelompok sama atau dalam kondisi seimbang.

Kondisi seimbang ini dapat dilihat dari jumlah responden kedua

kelompok lebih banyak mengalami hipertensi stadium 2. Menurut

Depkes RI (2014) tekanan darah sistolik 160-179 mmHg dan tekanan

darah diastolik 100-109 mmHg masuk dalam klasifikasi hipertensi

derajat

3.4.2.2 Tekanan darah setelah diberikan yoga

Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata tekanan darah

sistolik dan diastolik kelompok eksperimen pada saat post test adalah

143/90 mmHg. Rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik kelompok

kontrol adalah 152/ 93 mmHg. Data tekanan darah sistolik dan diastolik

Page 15: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

11

kedua kelompok diketahui terdapat perbedaan yang cukup besar,

sehingga dalam penilaian derajat hipertensi dari kedua kelompok adalah

untuk kelompok eksperimen banyak dalam kategori hipertensi, sementara

kelompok kontrol masih tetap sama yaitu pada kategori hipertensi

stadium 2. Penurunan tekanan darah kelompok eksperimen setelah

diberikan latihan yoga selama 30 menit setiap kali latihan dengan

frekuensi tiga kali perminggu selama empat minggu.

Hasil tekanan darah kelompok eksperimen yang menurun sesuai

dengan Joint National Committee 7 yang memasukkan ketegori

Hipertensi dengan nilai 140-159 mmHg. Penelitian Ovianasari (2015)

diketahui lansia dengan hipertensi setelah mengikuti latihan yoga

mengalami penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik dalam

penelitian di Dusun Niten Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta.

3.4.2.3 Analisis tekanan darah pada penderita hipertensi

Berdasarkan hasil penelitian dengan uji Mann Whitney diketahui ada

beda pengaruh tekan darah antara kelompok eksperimen yang mendapat

terapi yoga dengan kelompok kontrol yang tidak menerima terapi yoga.

Perbedaaan tekanan darah dapat dilihat dari ditribusi frekuensi responden

kelompok eksperimen setelah melakukan terapi yoga banyak yang

mengalami, hipertensi dan hipertensi stadium 1, sementara kelompok kontrol

pada post test tetap banyak pada hipertensi stadium 2.

Berdasarkan hasil analisis statistik pada data tekanan darah sistolik

maupun data tekanan darah diastolik disimpulkan ada perbedaan tekanan

darah diastolik dan sistolik pada kelompok eksperimen antara sebelum dan

sesudah diberi terapi yoga. Hasil yang berbeda pada data kelompok kontrol

diketahui secara statistik tidak terdapat berbedaan tekanan darah sistolik dan

diastolik antara pre test dan post test.

Penurunan tekanan darah pada kelompok ekperimen disebabkan

karena pemberian terapi yoga yang dilakukan selama 4 minggu dengan

interval 3 kali dalam seminggu ( 2hari sekali). Adanya penurunan tekanan

Page 16: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

12

darah sistolik dan diastolik kelompok eksperimen dapat disebabkan karena

sistem limbik akan teraktivasi dan menjadikan individu menjadi rileks yang

dapat menurunkan tekanan darah. Yoga merupakan penggabungan antara

latihan peregangan dan latihan pernafsan, latihan peregangan akan menjadika

otot lebih lentur hal ini membuat peredaran darah lebih lancar dan hasilnya

tekanan darah yang menurun atau normal. Latihan pernapasan pada yoga

dengan cara mengatur napas menjadi lebih pelan dan dalam berfungsi

menenangkan pikiran dan tubuh, pada saat latihan pernapsa dilakukan otot-

otot tubuh akan merengang, sehingga tubuh dan pikiran menjadi rileks,

nyaman dan tenang yang membuat teknan darah menurun (Oktavia, 20012)

Penurunan pada tekanan darah disebabkan karena relaksasi pada

yoga prinsipnya adalah memposisikan tubuh dalam kondisi tenang, sehingga

akan mengalami relaksasi dan pada akhirnya akan mengalami kondisi

keseimbangan, dengan demikian relaksasi pada yoga berintikan pada

pernafasan yang akan meningkatkan sirkulasi oksegen ke otot-otot, sehingga

otot-otot akan mengendur, tekanan darah akan menurun (Triyanto,

2014)Hasil penelitian Pangaribuan (2016) menjelaskan bahwa senam yoga

efektif dalamPenurunanTekananDarah pada Lanjut Usia

Pada penelitian ini terdapatketerbatasan yaitu peneliti tidak

mengetahui gaya hidup yang dilakukan responden yang dapat mempengaruhi

perubahan tekanan darah

4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Terdapat pengaruh yoga yang siginifikan terhadap tekanan darah pada penderita

hipertensi di Purwodiningratan

4.2 Saran

4.2.1 Bagi responden

Diharapkan kader kesehatan untuk dapat melakukan dan mengikuti latihan

terapi yoga secara teratur sehingga tekanan darah tetap dalam kondisi stabil

4.2.2 Bagi peneliti lain

Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat menjadi bahan referensi serta dapat

Page 17: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

13

dikembangkan dengan menambah variabel lain yang berhubungan dengan

terapi yoga seperti pengukuran denyut nadi, kadar immunoglobulin, maupun

frekuensi nafas

DAFTAR PUSTAKA

Agrina (2011) Kepatuhan Lansia Penderita Hipertensi Dalam Pemenuhan Diet

Hipertensi. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 6(1), 357-363. ISSN 1907 – 364X.

Andra, S. W., danYessie M P. (2013). KMB 1

(KeperawatanMedikalBedah).Yogyakarta: Nuha Medika

Anggara, F.H.D.,danNanang P. (2012). Faktor-Faktor Yang

BerhubunganDenganTekananDarah Di PuskesmasTelagaMurni, Cikarang

Barat Tahun 2012.JurnalIlmiaKesehatan, 5(1), 233-238.

Ardiansyah, M. (2012).Keperawatan Medikal Bedah. Jogjakarta: Diva Press

Arifin, M H B M., I Wayan W., dan NiLuh Ketut A R. (2016). Faktor- Faktor

Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Kelompok Lnajut

Usia Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Petang I Kabupaten Badung

Tahun 2011. E-JurnalMedika.5 (7), 241-245. ISSN:2303-1395.

Arikunto, S.(2010).Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

RinekaCipta

Azwar, A., danJoedo P. (2014). Metodelogi Penelitian Kedokterandan Kesehatan

Masyarakat. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher

Basford, dan Oliver, S. (2007). Teori Praktik Keperawatan Pendekatan Integral

pada asuhan pasien. Jakarta: EGC Black., J. M., and Jane H. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. Manajemen

Klinis untuk Hasil yang diharapkan.Edisi Bahasa Indonesia. Singapura:

Elsevier, 177-185.

Brashers, V.L., (2007), Aplikasi Klinis Patofisiologi :Pemeriksaan

&Manajemen,Ed. 2. Jakarta: EGC

Depkes, RI.(2014). PedomanPengukurandanPemeriksaan.JakartaDepkes: RI

Diguilo.,M., and Donna J. (2014). Keperawatan Medikal Bedah, Yogyakarta:

Rapha Publishing

DinasKesehatan Kota Surakarta.(2016). Demografi Kesehatan Kota Surakarta.

Fauci, A.S., et all. (2012). Harrison Manual kedokteran. JilidDua. Tangerang:

Karisma Publishing Group

Hagins, M., States R., Selfe T., Innes K. (2015). Effectiveness of Yoga

Hypertension: Systematic Review and Meta Analysis. Hindiawi

Publishing Corporation, http://dx.doi.org/10.1155/2013/649836. 13 pages

Hajir., R. (2010). Easy Yoga – Sehatdan Fit dengan Yoga Praktis. Jakarta:

PenerbitBukune.

Page 18: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

14

Hidayat., A. A. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif.

Surabaya: Helath Books Publishing

Imron.(2010). MetodelogiPeneltianBidangKesehatan. Jakarta: SagungSeto

Jain., R. (2011). Pengobatan Alternatif Untuk Mengatasi Tekanan Darah. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

Kaplan, N. M. (2007). Kaplan’s Clinical Hypertension. Philadelphia: Lipincott

Williams & Wilkins.

Kishore, J., Gupta N., Kohli C., and Kumar N. 2016.Prevalence of Hypertension

and Determination of Its Risk Factors in Rural Delhi.Research

Article.Internasional Journal of Hypertension, 6(2), 453-459,

http://dx.doi.org/10.1155/2016/7962595

Kluwer, W., LippicottW., dan Wilkins. (2012). Kapita Selekta Penyakit. Edisi 2.

Jakarta: EGC

Kowalski, R. (2010). TerpaiHipertensi: Program 8

MingguMenurunkanTekananDarahTinggi. Alih Bahasa: Rani Ekawati.

Bandung: Qanita Mizani Pustaka.

Kozier, Erb., Berman., Snyder. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:

Konsep, Proses &Praktik, Edisi 7. Jakarta:EGC

Lebang, E. (2010). Yoga Sehari-hari untuk Kesehatan. Jakarta : Penerbit Pustaka

Bunda.

Miles S, C., Chun-Chung C (2013) Arterial Blood Pressure and Cardiovascular

Responses to Yoga PracticeAlternative Therapies. Internasional Journal of

Hypertension, 19(1), 782-791.

Muchtar AF. (2010). Behealty Be Happy: Kesehatan/ Tradisional & Alternatif.

Jakarta: Bhuana Ilmu Populer

Murtin, B. (2013). Desaindan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif di Bidang Kesehatan.

Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Nelson, Debra, Reed J., Buck S. M. (2014).Effect of A 16-Week Voga program on

Blood Pressure in Healthy College Students. The Physical Educator, 7,(2),

533-544.

Notoatmodjo, S. (2012).Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta

Nursalam.(2008). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Pedoman Skripsi, Tesisdan Instrument Penelitian

Keperawatan. Surabaya: SelamaMedika

Nursalam.(2008). Manajemen Keperawatan, Aplikasi Dalam Praktik Keperawtan

Profesional.Jakarta: Salemba Medika

Page 19: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

15

Ovianasari,A. (2015) PengaruhLatihan Yoga terhadap Tekanan Darahpada Lansia

Penderita Hipertensi di Dusun Niten Nogotirto Gamping Sleman

Yogyakarta. Naskahpublikasi.Program StudiIlmu Keperawatan Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan „Aisyiyah Yogyakarta.

Pal, A.,et all. (2011). Effect of yogic practices on lipid profile and body fat

composition in patients of coronary artery disease.Elsevier, 19; 122-127

Pangaribuan B B 2016. Pengaruh Senam Jantung, Yoga, Senam Lansia,dan Senam

Aerobik dalam PenurunanTekanan Darah pada Lanjut Usia . Jurnal

Majority.5(3), 431-437.

Patil, S. G., Aithala M. R., Das K. K. (2015). Effect Of Yoga On Arterial Stiffness

In Elderly Subjects With Incrased Pulse Pressure: A Randomized

Controlled Study. Elsevier, 7 (4), 562-569.

Pranawa, et all. (2015). BukuAjarIlmuPenyakitDalam. Surabaya: Airlangga

University Press

ProfilKesehatanJawa Tengah. (2015).

www.dinkesjatengprov.go.id/2015/dokumen/profil2015/Tabel180.pdf.

(diakses pada tanggal 4 April 2017)

ProfilKesehatanJawa Tengah. (2016).

www.dinkesjatengprov.go.id/2016/dokumen/profil2016/Tabel183.pdf.

(diakses pada tanggal 4 April 2017)

Purwanto.(2011). Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Pusdatin (PusatdanInformasi) KementrianKesehatan RI. 2014.

www.pusdatin.kemkes.go.id/pdf.php?id=15080300001 (diakses pada

tanggal 4 April 2017)

Putri,R. (2014) Hubungan Antara Tingkat PengetahuanTentang Diet Hipertensi

Dengan Kejadian Kekambuhan HipertensiLansia di Desa Mancasan

Wilayah Kerja Puskesmas I Baki Sukoharjo. Naskahpublikasi, FIKUMS

Surakarta.

Rimawati A.,dan Sylvia N. (2015). Pengaruh Terapi Yoga Terhadap Penurunan

kecemasan Pada Lansia Dengan Hipertensi. JurnalKeperawatan

Indonesia, 22(1), 45-51

Riskesdas.(2014).www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infoda

tin/...hipertensi.pdf (diaksespadatanggal 4 April 2017)

Ruhyanuddin, F. (2007).Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan

Sistem Kardiovaskular. Malang: UMM Pres

Saputra, L. (2009). Kapita Selekta Kedokteran Klinik. AlihBahasa. Tangerang:

Binarupa Asara Publisher

Setyanda, G., Sulastri D., danLesatari Y. (2015).Hubungan Merokok Dengan

Kejadian Hipertensi Pada Laki-Laki Usia 35-65 Tahun Di Kota

Padang.Artikel penenlitian. JurnalKesehatanAndalas, 4,(2), 568-573.

Page 20: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

16

Sigarlaki, H. J.O. (2006).Karakteristik Dan Faktor Berhubungan dengan

Hipertensidi Desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten

Kebumen, Jawa Tengah, Tahun 2006. Makara Kesehatan. 10(2), 78-88.

Sindhu, P.2014. Panduan Lengkap Yoga untuk Hidup Sehat dan seImbang,

Bandung. : Qanita.

Smelstzet, S.C. (2016). KeperawatanMedikal-Bedah. Edisi 12. Jakarta: EGC.

Smeltzer, C. Suzanne, Bare G, Brenda.,(2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah. Alih Bahasa: dr. H. Y. Kuncara. Jakarta: EGC

Spicuzzaet all dalamWerdani, Y.D.W. (2013).Pengaruh Positif Modifikasi Senam

Jantung Dan Yoga Pada Hipertensi Stage1.Jurnal Ners LENTERA, 1 (2),

13 – 2.

Tambayong, J (2006). PatofisiologiUntukKeperawatan. Jakarta: EGC

Tanto, C., et all. (2014). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius

Tekur P., Nagarathna R., Chametcha S., Alex H., Nagendra H. R. (2012). A

Comprehensive Yoga Program Improves Pain, Anxiety And Depression

In Chronic Low Back Pain Patients More Than Exercise: An RCT.

Elsevier. Complementary Therapies in Medicine, 20(1), 107-108.

Therese, A. M., Praveena R., and Murail R. (2016). Yoga: Efektive Therapy To

reduce Blood Pressure Among Hypertension Clients. International

Journal of DevelopmentResearh, 6(05), 7761-7765. ISSN: 2230-9926.

Triyanto, Endang. (2014). Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi

Secara Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu

Ward J.P.T., 2010, At a Glance system cardiovascular, edisi 3,Erlangga,Jakarta.

Werdani, Y.D.W. (2013).PengaruhPositifModifikasiSenamJantung Dan

YogaPadaHipertensiStage1.JurnalNers LENTERA, 1(2),13 – 21

Wibowo, A. (2014). MetodelogiPenelitianPraktisBidangKesehatan. Jakarta:

Rajawali Pers

Widyatuti, (2008).Terapi Komplementer dalam Keperawatan.Jurnal Keperawatan

Indonesia, 12(1), 53-57.

Wolf, M. (2013) Impact of Yoga On Blood Pressure And Quality Of Life In

Patients With Hypertension – A Controlled Trial In Primary Care, Matched

For Systolic Blood Pressure. Research Article.BMC Cardiovascular

Disorders.

Worby.(2007). Dalam Prawesti, D., Rimawati, Ade danNurcahyani S. 2015.

PengaruhTerapi Yoga Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan

Hipertensi.Jurnal Keperawatan Indonesia, 22(1), 45-51.

Yoga, R.P. (2013).Buku Saku Yoga. Jakarta: An Nuha Publishing

Page 21: PENGARUH YOGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA … filepenelitian Quasi experiment dengan pendekatan non equivalent control group yang dilakukan pada 03 – 30 Desember 2017. Populasi dalam

17