pengaruh tipe kepribadian big five dan komunikasi...

111
PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN COMMUTER MARRIAGE SKRIPSI Diajukan kepada fakultas Psikologi untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S. Psi) Oleh: Dewi Susanti NIM: 107070002566 FAKULTAS PSIKOLOGI UNVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/ 2014 M

Upload: dinhkien

Post on 11-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI

INTERPERSONAL TERHADAP KEPUASAN PERNIKAHAN PADA

WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN COMMUTER MARRIAGE

SKRIPSI

Diajukan kepada fakultas Psikologi untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S. Psi)

Oleh:

Dewi Susanti

NIM: 107070002566

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/ 2014 M

Page 2: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE
Page 3: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE
Page 4: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE
Page 5: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

v

“The reward for conformity is that

everyone likes you except yourself.”

― Rita Mae Brown

“Tak ada besar atau kecil dalam ilmu,

sebagaimana kita lihat Sulaiman pun sudi

belajar pada semut dan burung hud-hud.”

― Dr. Yusuf Al-Qardhawi

“Skripsi ini saya persembahkan untuk Ibu, Bapak, Azis,

Zahira, Maya, Arrazy, dan semua yang saya sayang. Terima

kasih untuk doa, dukungan dan kasih yang diberikan”

Page 6: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

vi

ABSTRACT

A. Faculty of Psychology UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

B. November 2014

C. Dewi Susanti

D. Predicting Influence of Big Five Personality and Interpersonal

Communication on marital satisfaction in women who live through

commuter marriage

E. xiv + 81 page (appendix not included)

F. This study aims to determine whether there’s a significant influence of

Big Five Personality and Interpersonal Communication on marital

satisfaction in women who live through commuter marriage. Data on

marital satisfaction is obtained through a questionnaire distributed to

105 women respondents who live through commuter marriage

beginning with non-probability sampling techniques. The instrument

validity on this study tested by lisrel 8.70 software and subsequently

analyzed by multiple regression analysis (multiple regression) with

SPSS 16.0.

The results of this study indicate that there’s a significant joint

influence of Big Five Personality domai, and interpersonal

communication about 44.7% of influence, while another 56.3 % was

influenced by outside variables of this research.

Predicted by each independent variables and it’s domain,

there’s no significant influence of big five personality as well as it’s

domains to marital satisfaction in women who live through commuter

marriage. On the other hand, there is a significant influence of

interpersonal communication in to marital satisfaction in women who

live through commuter marriage. This significant influence exist on

each interpersonal communication domain (supportiveness and

equality). The biggest influence predictor of marital satisfaction on

this study was supportiveness. Moreover, there’s no significant

intuitive eating’s mean difference found on respondent’s occupation.

Key words : Big Five Personality, Interpersonal Communication,

Marital Satisfaction

G. 40 Resources: 19 Books + 3 Essay + + 3 Thesis + 13 Journal + 1

Article

Page 7: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

vii

ABSTRAK

(A) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

(B) November 2014

(C) Dewi Susanti

(D) Pengaruh Tipe Kepribadian Big Five dan Komunikasi Interpersonal

terhadap Kepuasan Pernikahan pada Wanita yang Menjalani Kehidupan

Commuter Marriage.

(E) xiv + 81 halaman + lampiran

(F) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang

signifikan dari tipe kepribadian big five dan komunikasi interpersonal

terhadap kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan

commuter marriage. Data mengenai kepuasan pernikahan diperoleh

melalui angket yang disebarkan kepada 105 responden wanita yang

menjalani kehidupan commuter marriage dengan teknik non probability

sampling. Uji validitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan

software Lisrel 8.70 dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan

teknik analisis regresi berganda (multiple regression) dengan bantuan

software SPSS 16.0.

Hasil penelitian ini secara keseluruhan menunjukkan bahwa ada

pengaruh bersama yang signifikan dari tipe kepribadian big five dan

komunikasi interpersonal dengan pengaruh sebesar 44,7%, sedangkan

56,3% sisanya dipengaruhi oleh variable lain diluar penelitian ini.

Jika dilihat dari masing-masing IV dan dimensinya, maka diketahui

bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari tipe kepribadian big five

serta dimensi-dimensinya terhadap kepuasan pernikahan pada wanita yang

menjalani kehidupan commuter marriage. Sementara itu diketahui bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan dari komunikasi interpersonal terhadap

kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter

marriage. Pengaruh yang signifikan ini terjadi pada masing-masing

dimensi komunikasi interpersonal, yakni sikap mendukung dan kesetaraan.

Prediktor dengan pengaruh paling besar terhadap kepuasan pernikahan

pada penelitian ini adalah sikap mendukung.

Kata kunci: Tipe kepribadian Big Five, Komunikasi Interpersonal,

Kepuasan pernikahan

(G) Daftar Bacaan: 40; 19 buku + 3 skripsi + 2 Thesis + 13 jurnal + 3 Artikel

Page 8: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahiim.

Alhamdulillahi rabbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Tipe Kepribadian Big Five dan Komunikasi

Interpersonal terhadap Kepuasan Pernikahan pada Wanita yang Menjalani

kehidupan Commuter Marriage” sebagai syarat untuk menyelesaikan jenjang

pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) sesuai dengan kurikulum yang telah

ditetapkan di Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat dan

salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW yang telah membawa

umatnya minadzulumati illannur, beserta keluarga dan sahabat.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian skripsi ini tidak lepas

dari dukungan, arahan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag.,Msi, selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga sebagai

Dosen Pembimbing I. Terima kasih atas kesabaran, arahan, bimbingan dan

waktu yang telah diluangkan ditengah kesibukan untuk membimbing penulis

dalam menyelesaikan skripsi.

2. Siti Evangeline I. Suaidy, M.si,Psi. Sebagai Dosen Pembimbing II. Terima

kasih atas segala bimbingan, arahan, kritik yang membangun, dan tantangan

yang diberikan kepada penulis, membuat proses pengerjaan skripsi ini

semakin penuh warna.

3. Rekan-rekan yang menjalani kehidupan commuter marriage. Terima kasih

atas kesediaannya menjadi responden dalam penelitian ini. Mohon maaf

karena penulis terus menerus mengganggu aktivitas arisan dan kegiatan di

jejaring sosial kalian.

4. Ibu Misusi Aminah. Terima kasih atas segala doa, kasih sayang, kesabaran

dan pengertian serta semangatnya membantu penulis dalam pengambilan data

penelitian sekaligus menjadi inspirasi penulis menemukan “commuter

marriage” untuk skripsi ini. Terima kasih telah membuat penulis mengerti

arti sebuah ketabahan dan menjadi motivasi terbesar penulis menyelesaikan

skripsi ini. Terima kasih untuk segalanya. Ibu, you are my everything.

5. Bapak Sarwinanto, kakak Rika Damaya Sari, dan adik Rafi Arrazy

Fachrizahir atas doa, dukungan, semangat, keceriaan dan harapan yang

diberikan untuk penulis menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih telah percaya

bahwa penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

6. Kanda Abdul Azis, dengan penuh kesabaran menjadi tempat berbagi keluh

kesah, pelampiasan amarah, rasa kecewa, dan ketika emosi penulis tidak

Page 9: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

ix

stabil, serta senantiasa memberikan bahunya untuk penulis menumpahkan air

mata ketika proses pengerjaan skripsi ini tidak sesuai rencana. Terima kasih

juga karena telah menjadi “Ibu” bagi malaikat kecil kita, Zahira Fathiya

Uzma, selama penulis tenggelam dalam skripsi ini.

7. Teman-teman seperjuangan skripsi, yang datang lulus berganti. Terima kasih

untuk bantuan, dukungan, yang senantiasa menyemangati dan menginspirasi

penulis untuk tetap berusaha sampai akhir. Khusus teman-teman kelas B

angkatan 2007 “Be The One”, terima kasih atas kebersamaan dan pengalaman

berharga yang penulis rasakan. Akhirnya penulis yang menjadi “The Last”.

8. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih

atas segala doa dan dukungan yang diberikan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Semoga seluruh kebaikan yang diberikan mendapat balasan yang berlipat

ganda oleh Allah SWT. Amin.

Jakarta, November 2014

Penulis

Page 10: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

x

DAFTAR ISI

Halaman judul .............................................................................................. i

Lembar pengesahan pembimbing .................................................................. ii

Lembar pengesahan sidang munaqostah ........................................................ iii

Lembar pernyataan ....................................................................................... iv

Motto dan Persembahan ................................................................................ v

Abstrak ........................................................................................................ vi

Kata pengantar ............................................................................................. viii

Daftar Isi ....................................................................................................... x

Daftar Tabel ................................................................................................. xii

Daftar Gambar .............................................................................................. xiii

Daftar Lampiran............................................................................................ xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................................. 8

1.2.1 Pembatasan masalah.............................................................. 8

1.2.2 Perumusan masalah............................................................... 9

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................................ 10

1.3.1 Tujuan penelitian................................................................... 10

1.3.2 Manfaat penelitian................................................................. 10

1.4 Sistematika Penulisan.......................................................................... 11

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

2.1 Kepuasan Pernikahan........................................................................... 13

2.1.1 Pengertian kepuasan pernikahan............................................ 13

2.1.2 Aspek-aspek kepuasan pernikahan........................................ 15

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan..... 15

2.1.4 Pengukuran kepuasan pernikahan.......................................... 17 2.2 Tipe Kepribadian Big Five................................................................... 18

2.2.1 Pengertian tipe kepribadian big five...................................... 18

2.2.2 Trait-trait tipe kepribadian big five........................................ 19

2.2.3 Pengukuran tipe kepribadian big five.................................... 22

2.3 Komunikasi Interpersonal.................................................................... 22 2.3.1 Pengertian komunikasi interpersonal..................................... 22

2.3.2 Aspek-aspek komunikasi interpersonal................................. 23

2.3.3 Pengukuran komunikasi interpersonal................................... 25

2.4 Commuter Marriage............................................................................ 25

2.5 Kerangka berpikir................................................................................. 27 2.6 Hipotesis penelitian.............................................................................. 30

Page 11: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

xi

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Subjek penelitian.................................................................................. 32

3.1.1 Populasi................................................................................. 32

3.1.2 Sampel................................................................................... 32

3.1.3 Teknik pengambilan sampel.................................................. 33

3.2 Variabel Penelitian............................................................................... 33

3.2.1 Variabel dependen (DV) dan variabel independen (IV)....... 33

3.2.2 Definisi operasional variabel................................................. 34

3.3 Instrumen Pengumpulan Data............................................................. 35

3.3.1 Skala kepuasan pernikahan.................................................... 36

3.3.2 Skala tipe kepribadian big five.............................................. 36

3.3.3 Skala tipe komunikasi interpersonal...................................... 37

3.4 Uji Validitas Alat Ukur........................................................................ 38

3.4.1 Uji validitas skala kepuasan pernikahan................................ 39

3.4.2 Uji validitas skala tipe kepribadian big five.......................... 40

3.4.3 Uji validitas skala komunikasi interpersonal......................... 48

3.5 Prosedur Pengumpulan Data............................................................... 55

3.6 Metode Analisis Data.......................................................................... 56

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian................................................... 58

4.2 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian................................................. 59

4.2.1 Kategorisasi Skor kepuasan pernikahan................................ 60

4.2.2 Kategorisasi Skor tipe kepribadian big five.......................... 61

4.2.3 Kategorisasi Skor komunikasi interpersonal......................... 62

4.3 Uji Hipotesis Penelitian....................................................................... 64

4.3.1 Analisis regresi variabel penelitian....................................... 64

4.3.2 Pengujian proporsi varians masing-masing independent variable.................................................................................. 69

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 73

5.2 Diskusi................................................................................................. 74

5.3 Saran.................................................................................................... 77

5.3.1 Saran teoritis.......................................................................... 77

5.3.2 Saran praktis.......................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 79

LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Bobot Skor Skala Kepuasan Pernikahan, Tipe

Kepribadian Big Five, dan Komunikasi Interpersonal ...... 36

Tabel 3.2 Blue Print Skala Kepuasan Pernikahan ............................ 37

Tabel 3.3 Blue Print Skala Tipe Kepribadian Big Five .................... 38

Tabel 3.4 Blue Print Skala Komunikasi Interpersonal ..................... 39

Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Kepuasan Pernikahan ...................... 41

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Extraversion ................................... 42

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Agreeableness ................................ 44

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Conscientiousness .......................... 45

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Neuroticism .................................... 47

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Openness ........................................ 48

Tabel 3.11 Muatan Faktor Item Keterbukaan ................................... 50

Tabel 3.12 Muatan Faktor Item Empati ............................................ 51

Tabel 3.13 Muatan Faktor Item Sikap Mendukung........................... 53

Tabel 3.14 Muatan Faktor Item Sikap Positif ................................... 54

Tabel 3.15 Muatan Faktor Item Kesetaraan ...................................... 45

Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian ................................ 59

Tabel 4.2 Norma Skor Variabel Penelitian ...................................... 61

Tabel 4.3 Kategorisasi Skor Kepuasan Pernikahan .......................... 61

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Tipe Kepribadian Big Five .................. 62

Tabel 4.5 Kategorisasi Skor Komunikasi Interpersonal ................... 63

Tabel 4.6 Hasil R Square Analisis Regresi Variabel Penelitian ....... 65

Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis .......................................................... 66

Tabel 4.8 Koefisien Regresi Masing-Masing Variabel Penelitian .... 67

Tabel 4.9 Proporsi Varians Masing-Masing Independent Variable .. 71

Page 13: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir .................................................... 29

Page 14: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 : Syntax Analisis Faktor Konfirmatori

Lampiran 3 : Contoh Output Analisis Faktor Konfirmatori

(Kepuasan Pernikahan)

Lampiran 4 : Contoh Output Analisis Faktor Konfirmatori

( Tipe Kepribadian Big Five; extraversion, agreeableness,

conscientiousness, neuroticism, openness)

Lampiran 5 : Contoh Output Analisis Faktor Konfirmatori

(Komunikasi Interpersonal; keterbukaan, empati, sikap

mendukung, sikap positif, dan kesetaraan)

Page 15: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar belakang penelitian,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penelitian.

1.1 Latar Belakang

Kesuksesan sebuah pernikahan tidak hanya ditandai oleh berapa lama hubungan

terjalin dan intensitas perasaan yang dialami, tetapi dari sejauh mana pasangan

suami istri dapat saling memenuhi kebutuhan demi tercapainya pernikahan yang

berkualitas. Menurut Puspitawati (2013), kualitas pernikahan merupakan derajat

pernikahan yang dapat memberi kebahagiaan dan kesejahteraan bagi pasangan

suami istri sehingga dapat menjaga kelestarian pernikahan.

Kebahagiaan dan keharmonisan pasangan dicerminkan dari bertahannya

pasangan dalam mengelola kualitas pernikahannya. Penyesuaian dengan berbagai

kondisi dan keadaan pernikahan yang secara langsung bergantung pada kepuasan

pasangan dalam aspek-aspek pernikahan (Hawadi, 2010).

Kondisi perkembangan dunia pekerjaan yang semakin maju saat ini

membuat pria ataupun wanita sama-sama mempunyai kesempatan untuk

mengembangkan karir meski telah menjalani kehidupan pernikahan. Idealnya,

seseorang mencari pekerjaan yang menempatkan diri dan pasangannya pada satu

wilayah. Namun kenyataannya, sangat sulit bagi seseorang untuk mendapatkan

Page 16: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

2

posisi karir yang sama atau lebih baik dalam satu lokasi yang sama dengan

pasangan. Solusi lain yang lebih modern untuk tetap mempertahankan kepuasan

pernikahannya yaitu pasangan sepakat salah satu dari mereka meninggalkan

rumah, pindah ke tempat yang cukup jauh dari rumah untuk bekerja. Kesepakatan

yang dibuat oleh pasangan yang telah menikah dimana masing-masing

mempertahankan dua tempat tinggal di lokasi geografis yang berbeda dan

dipisahkan setidaknya tiga malam per minggu selama tiga bulan disebut commuter

marriage (Orton dan Crossman, dalam Anderson, 2003).

Kehidupan pernikahan jarak jauh (commuter marriage) tidaklah sama

dengan pernikahan yang pada umumnya dilakukan. Pasangan commuter marriage

tentu saja lebih banyak menghadapi masalah dan problematika kehidupan

berumah tangga dibandingkan dengan pasangan yang tinggal serumah. Glotzer &

Federlain (2007) menjelaskan bahwa karakter dari pola commuter marriage yang

ditandai oleh salah satu pasangan tetap berada di rumah dengan pekerjaannya dan

sekaligus bertanggung jawab dalam merawat anak, sedangkan pasangan lainnya

bekerja dan tinggal jauh dari rumah untuk jangka waktu yang lama.

Permasalahan yang lebih kompleks akan dihadapi seseorang dalam

menjalani sebuah pernikahan jarak jauh. Dimana komunikasi yang terhambat

merupakan salah satu masalah yang dihadapi seseorang dalam menjalani

kehidupan commuter marriage. Padahal, komunikasi merupakan komponen

penting pada saat pasangan berjauhan (Sarwono, 2009).

Seperti halnya seseorang berharap pasangannya dapat membaca apa yang

ada di kepalanya dan merealisasikannya, ataupun seseorang merasakan hambatan

Page 17: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

3

dalam membaca pikiran pasangannya. Dan pada saat menemukan bahwa harapan

pasangannya tidak dapat terpenuhi, maka seseorang akan dihadapkan pada konflik

yang mungkin saja berkembang menjadi ketidakpuasan. Padahal, apabila

komunikasi diantara mereka sulit dijalin, maka harapan-harapan tersebut tentu

saja tidak akan dapat terpenuhi dengan sendirinya (Sadarjoen, 2005).

Pentingnya interaksi yang positif dalam berkomunikasi dengan pasangan

menjadi penentu kelanjutan dari hubungan tersebut (Kertamuda, 2009). Karena

kesibukan masing-masing, membuat waktu dan kesempatan untuk berkomunikasi

akan berkurang. Selanjutnya, karena tidak hidup bersama, pengawasan satu sama

lain akan merenggang sehingga kecurigaan akan mudah muncul dan

menimbulkan konflik bila kurangnya rasa saling percaya pada pasangan. Masalah

lainnya yaitu pengeluaran pun akan lebih besar, karena harus membiayai dua

kebutuhan hidup masing-masing pasangan, biaya transportasi dan biaya

komunikasi. Pasangan yang dapat terus membina bahtera rumah tangga perlu

mendengarkan dan menghargai satu sama lain sekalipun mereka tidak sependapat

dalam mengatasi persoalan yang terjadi.

Jarak yang memisahkan juga dapat membuat masing-masing mudah

tergoda untuk berhubungan dengan lawan jenis selain pasangannya. Masing-

masing pasangan akan merasa kesepian dan tidak puas dengan pernikahan yang

dijalaninya, karena tidak ada tempat berbagi berbagai hal dalam kehidupannya.

Kemudian, hasrat seks masing-masing pasangan harus ditahan, atau tidak

selamanya disalurkan, karena harus menunggu hingga pasangannya pulang,

sehingga harus memiliki kegiatan-kegiatan lain guna menyalurkan seks (Sarwono,

Page 18: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

4

2009). Apabila tidak dapat diatasi dengan baik, maka hal ini dapat memicu

ketidakpuasan dalam pernikahan sehingga memberikan kesempatan untuk

hadirnya orang ketiga. Untuk itu dibutuhkan dari masing-masing pihak untuk

tetap mempertahankan pernikahan yang memuaskan dan mampu menyesuaikan

diri dengan keadaan mereka, walaupun sulit dan mengalami tekanan-tekanan

batin.

Penelitian pun telah banyak dilakukan, baik penelitian luar negeri maupun

penelitian dalam negeri mengenai pola kehidupan commuter marriage yang

berdampak pada puas atau tidaknya sebuah pernikahan. Salah satunya penelitian

yang dilakukan oleh Govaerts & Dixon (1988), terkait vocational dan marital

satisfaction dalam commuter marriage. Penelitian ini menggunakan 55 pasangan

commuter marriage dan 55 pasangan non commuter mariage. Hasil penelitian

menemukan bahwa tidak ada perbedaan vocational antara pasangan commuter

marriage ataupun pasangan non commuter marriage. Akan tetapi, meski

pasangan non commuter marriage memiliki proporsi yang lebih tinggi dalam hal

komunikasi, hasil penelitian menunjukkan pasangan commuter marriage lebih

puas dengan waktu yang dihabiskan bersama-sama, lebih modern

mempersepsikan peran dalam pernikahan dan menjadi orang tua.

Dalam sebuah penelitian Mushalliena (2014) menguji penyesuaian

perkawinan pada istri yang menjalani commuter marriage tipe adjusting. Hasil

dari penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden (44,5%) memiliki

penyesuaian perkawinan yang sangat baik dengan dimensi komunikasi dan

Page 19: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

5

konflik sebagai dimensi yang paling berkontribusi terhadap penyesuaian

perkawinan.

Marini dan Julinda (2008) melakukan penelitian kualitatif mengenai

kepuasan pernikahan istri pada pasangan commuter marriage. Hasilnya dua dari

tiga responden yang digunakan dalam penelitian tersebut tetap mendapatkan

kepuasan dalam pernikahannya meskipun sedang menjalani kehidupan commuter

marriage, sedangkan satu responden menyatakan ketidakpuasannya menjalani

kehidupan commuter marriage.

Terkait pada komunikasi antara seseorang dengan pasangannya terdapat

juga dalam penelitian lain yaitu pengaruh kualitas komunikasi terhadap subjective

well-being istri yang menjalani pernikahan jarak jauh oleh Wiliaspi (2012).

Penelitian ini menunjukan bahwa kualitas komunikasi berpengaruh terhadap

subjective well-being istri yang menjalani pernikahan jarak jauh.

Indarti (2010) menguji hubungan antara komunikasi interpersonal dengan

kepuasan pernikahan pada istri TKI di desa Betak Kecamatan Kalidawir

Kabupaten Tulungagung. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebagian

besar istri TKI mempunyai tingkat komunikasi interpersonal dalam kategori tinggi

sebanyak 3 orang (7,5%), cukup 33 orang (82,5%), dan kurang 4 orang (10%).

Sedangkan kepuasan pernikahan dalam kategori tinggi sebanyak 2 orang (5%),

sedang 33 orang (82,5%), dan rendah (12,5%).

Senada dengan penelitian di atas, penelitian mengenai kepuasan

pernikahan pada pasangan commuter marriage juga dilakukan oleh Cate &

Sumner (2010) bahwa marital satisfaction (kepuasan pernikahan) pada pasangan

Page 20: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

6

commuter marriage berkaitan secara signifikan dengan keterbukaan (self-

disclosure), empati, dan supportiveness (sikap mendukung).

Sebenarnya peneliti belum mendapatkan ada penelitian sebelumnya yang

secara khusus mengaitkan antara tipe kepribadian big five dengan commuter

marriage, akan tetapi terdapat penelitian mengenai commuter marriage terkait

dengan kepribadian dari seseorang. Rini (2010) melakukan penelitian mengenai

penyesuaian pernikahan yang ditinjau dari kepribadian pada istri yang menjalani

pola pernikahan jarak jauh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi

kepribadian istri yang menjalani pola pernikahan jarak jauh memiliki korelasi

yang signifikan dengan penyesuaian pernikahannya.

Sementara itu, penelitian yang mengaitkan antara tipe kepribadian big five

dengan kepuasan pernikahan telah banyak dilakukan. Salah satunya dalam sebuah

penelitian yang dilakukan oleh Botwin, Buss dan Shackelford (1997). Penelitian

ini menemukan bahwa kepuasan pernikahan dengan tingkat yang lebih tinggi

berkaitan dengan openness to experiences (Intellect-Openness), agreeableness,

dan conscientiousness (Emotional Stability).

Pada penelitian lain, Febriany (2011) menguji tipe kepribadian Big Five

pada 200 wanita yang telah menikah dengan rentang usia 20-40 tahun. Hasil

penelitian ini menyatakan adanya pengaruh yang signifikan dari tipe kepribadian

neuroticism terhadap kepuasan pernikahan.

Dari penelitian-penelitian terdahulu yang telah dipaparkan di atas,

menunjukkan pentingnya kepribadian mempengaruhi kognisi dalam menilai

kepuasan pernikahan. Sehingga, karakteristik ini berdampak pada dinamika

Page 21: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

7

hubungan yang berkaitan dengan kepuasan pernikahan. Dan pada kenyataannya,

kepribadian menjadi salah satu faktor utama dalam kepuasan pernikahan.

Wanita dewasa awal dan dewasa madya sendiri dipilih oleh peneliti

sebagai sampel karena pada commuter marriage ada dua tipe, yang pertama

adalah pasangan adjusting, yaitu pasangan suami istri yang usia perkawinannya

cenderung lebih muda, menghadapi perpisahan perkawinan atau commuter

marriage di awal perkawinan, dan memiliki sedikit atau tidak ada anak. Yang

kedua, pasangan established, yaitu pasangan suami istri yang usia perkawinannya

lebih tua, telah lama bersama dalam perkawinan dan memiliki anak yang sudah

dewasa dan telah keluar dari rumah (Gross dalam Glotzer & Federlain, 2007).

Peneliti juga hanya memilih wanita sebagai sampel dari penelitian ini

karena dalam penelitian yang dilakukan oleh Hess dan Soldo (1985) bahwa pria

yang telah menikah tampak lebih sehat daripada pria lajang baik bagi mereka

yang pernikahannya bahagia ataupun tidak. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi

wanita. Bagi wanita, mereka yang telah menikah terlihat memiliki kesehatan

psikologis yang tinggi dibandingkan wanita yang belum menikah hanya bila

pernikahan mereka bahagia.

Dari penjelasan-penjelasan yang telah diuraikan, peneliti merasa perlu

melakukan sebuah penelitian untuk melihat pengaruh tipe kepribadian big five dan

komunikasi interpersonal terhadap kepuasan pernikahan pada seseorang yang

menjalani kehidupan commuter marriage. Dan mengingat kepuasan pernikahan

pada wanita tampaknya lebih memerlukan perhatian dibandingkan kepuasan

pernikahan bagi kaum pria, maka peneliti lebih tertarik untuk meneliti kepuasan

Page 22: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

8

pernikahan kaum wanita. Untuk itu penelitian ini diberi judul “Pengaruh Tipe

Kepribadian Big five dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Kepuasan

pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage”

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan lebih terfokus, penulis membuat batasan-

batasan permasalahan. Adapun batasan-batasan permasalahan tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Kepuasan pernikahan yang dimaksud pada penelitian ini adalah bagaimana

pasangan yang menjalani kehidupan commuter marriage mengevaluasi

pernikahan mereka. Meskipun tidak selalu bertemu dengan pasangan dan

tinggal dalam satu atap yang sama, apakah tetap merasa baik, bahagia dan

puas dengan pernikahan yang dijalani, dengan melihat aspek-aspek kepuasan

pernikahan yaitu consensus, cohesion, satisfaction, dan Affectional expresion.

b. Tipe kepribadian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tipe kepribadian

yang terdapat dalam tipe kepribadian big five, yaitu neuroticism, extraversion,

openness, agreeableness dan conscientiousness

c. Komunikasi interpersonal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

komunikasi interpersonal yang dilakukan wanita yang menjalani kehidupan

commuter marriage bersama pasangannya dengan melihat aspek-aspek

keterbukaan, empati, sikap mendukung (supportiveness), sikap positif

(positiveness), dan kesetaraan (equality).

Page 23: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

9

d. Berbagai istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi kepuasan dalam

pernikahan (marital satisfaction), seperti kebahagiaan pernikahan (marital

happines), kualitas pernikahan (marital quality), dan penyesuaian pernikahan

(marital adjusment). Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan istilah

“kepuasan pernikahan” (marital satisfaction)

e. Subjek yang akan berpartisipasi dalam penelitian ini ialah wanita dengan usia

20-40 tahun (dewasa awal dan dewasa madya), dengan usia pernikahan

minimal 1 tahun, dan tinggal terpisah dalam kurun waktu paling sedikit tiga

hari selama 3 bulan berturut-turut.

1.2.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan. Masalah yang dapat

diidentifikasikan adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara tipe kepribadian big five dan

komunikasi interpersonal terhadap kepuasan pernikahan pada wanita yang

menjalani kehidupan commuter marriage?

2. Seberapa besar pengaruh kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani

kehidupan commuter marriage yang dapat di prediksi secara bersama oleh

tipe kepribadian big five dan komunikasi interpersonal?

3. Apakah dimensi-dimensi dari tipe kepribadian big five dan komunikasi

interpersonal berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pernikahan

pada wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage?

Page 24: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

10

4. Prediktor manakah diantara dimensi tipe kepribadian big five dan komunikasi

interpersonal yang memiliki pengaruh paling besar terhadap kepuasan

pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah menjawab pertanyaan penelitian yang telah peneliti

rumuskan di atas. Oleh karenanya tujuan dan manfaat substansial penelitian ini

sangat berkaitan erat dengan pertanyaan penelitian, yaitu:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara tipe

kepribadian big five dan komunikasi interpersonal terhadap kepuasan

pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepuasan pernikahan pada wanita

yang menjalani kehidupan commuter marriage yang dapat di prediksi secara

bersama oleh tipe kepribadian big five dan komunikasi interpersonal.

3. Untuk mengetahui apakah dimensi-dimensi dari tipe kepribadian big five dan

komunikasi interpersonal berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage.

4. Untuk mengetahui prediktor mana diantara dimensi tipe kepribadian big five

dan komunikasi interpersonal yang memiliki pengaruh paling besar terhadap

kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter

marriage.

Page 25: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

11

1.3.2 Manfaat penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumbangan

pengetahuan terhadap ilmu pengetahuan psikologi dan bagi perkembangan

teori-teori psikologi khususnya pada psikologi keluarga. Selain itu penelitian

ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh tipe

kepribadian big five dan komunikasi interpersonal dengan pengaruhnya

terhadap kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan

commuter marriage.

2. Manfaat praktis

Secara praktis, diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan untuk

konsultasi pernikahan, baik itu untuk tindakan preventif maupun intervensi.

Penelitian selanjutnya yang juga membahas tentang kepuasan pernikahan

pada seseorang yang menjalani kehidupan commuter marriage diharapkan

dapat mempertimbangkan faktor lain yang juga dapat memberikan pengaruh

sehingga bisa diambil kesimpulan yang lebih produktif.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi yang berjudul “pengaruh tipe kepribadian big five

dan komunikasi interpersonal terhadap kepuasan pernikahan commuter

marriage”. Terdiri dari lima Bab, Yaitu:

Bab 1: Pendahuluan

Page 26: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

12

Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, dan

pokok-pokok bahasan, tujuan dan manfaat dari penelitian serta sistematika

penulisan.

Bab 2: Kajian Teori

Berisi tentang definisi pernikahan, tujuan pernikahan, kepuasan pernikahan,

faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan, cara mengukur kepuasan

pernikahan, definisi tipe kepribadian big five, aspek-aspek tipe kepribadian big

five, cara mengukur tipe kepribadian big five, definisi komunikasi interpersonal,

aspek-aspek komunikasi interpersonal, cara mengukur komunikasi interpersonal,

kerangka berfikir, dan hipotesis penelitian.

Bab 3: Metode Penelitian

Berisi tentang populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional dari

variabel, instrument penelitian, prosedur pengumpulan data, dan metode analisis

data.

Bab 4: Analisis hasil penelitian

Berisi tentang presentasi dan analisis data yang meliputi gambaran umum subjek,

kategori skor variabel, dan uji hipotesis penelitian

Bab 5: Kesimpulan, diskusi dan saran

Berisi tentang kesimpulan, diskusi, saran, daftar pustaka, dan lampiran-lampiran

berdasarkan hasil penelitian.

Page 27: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

13

BAB 2

KAJIAN TEORI

Pada bab dua ini akan dijelaskan tentang teori-teori yang terkait dengan variabel

penelitian, yaitu pernikahan, kepuasan pernikahan, tipe kepribadian big five,

komunikasi interpersonal, selanjutnya kerangka berpikir dan hipotesis.

2.1 Kepuasan Pernikahan

2.1.1 Pengertian kepuasan pernikahan

Menurut Fizpatrick (dalam Bird & Melville, 1994) kepuasan pernikahan

adalah:

“…how marital partners evaluate the quality of their marriage. It is a subjective

description of whether a marital relationship is good, happy, or satisfying.”

Terjemahan:

Kepuasan pernikahan adalah bagaimana pasangan yang menikah

mengevaluasi kualitas pernikahan mereka. Pernikahan merupakan gambaran yang

subjektif yang dirasakan oleh pasangan tersebut, apakah seseorang merasa baik,

bahagia, ataupun puas dengan pernikahan yang dijalaninya.

Menurut Lemme (1995) kepuasan pernikahan adalah evaluasi suami istri

terhadap hubungan perkawinan yang cenderung berubah sepanjang perjalanan

perkawinan itu sendiri. Sedangkan Atwater dan Duffy (2002) melihat kesuksesan

Page 28: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

14

atau kepuasan pernikahan dari aspek hubungan dalam pernikahan, termasuk

kematangan, cinta keintiman, dan kebersamaan. Senada dengan itu kepuasan

pernikahan adalah suatu pengalaman subyektif, perasaan yang kuat dan sikap

yang didasarkan pada faktor kualitas yang dirasakan dari interaksi dalam

pernikahan (Wiss dalam Pinsof dan Lebow, 2005)

Spanier (1976) mendefinisikan kepuasan pernikahan sebagai evaluasi

subjektif mengenai perasaan seseorang atas pasangannya, atas perkawinannya,

dan atas hubungan dengan pasangannya. Dengan demikian, kepuasan pernikahan

adalah suatu hal yang subjektif, tergantung pada sejauh mana pernikahan yang

dimilikinya telah memenuhi harapan orang tersebut (L. Scaanzoni & J. Scanzoni,

1976).

Bradbury dan kawan-kawan (2000) mendefinisikan kepuasan pernikahan

ialah:

“…reflects an evaluation in which positive features are salient and negative

features are relatively absent” (Bradbury et al., 2000: 973)

Terjemahan:

Kepuasan pernikahan menggambarkan evaluasi yang mana ciri-ciri positif

menonjol dan ciri-ciri negatif relatif tidak ada. Sebaliknya, ketidakpuasan

pernikahan menggambarkan evaluasi yang mana ciri-ciri negatif menonjol dan

ciri-ciri positif relatif tidak ada.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan definisi kepuasan pernikahan

dari Fizpatrick (dalam Bird & Melville, 1994) yaitu, kepuasan pernikahan adalah

bagaimana pasangan yang menikah mengevaluasi kualitas pernikahan mereka.

Page 29: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

15

Gambaran yang subjektif yang dirasakan oleh pasangan tersebut, apakah

seseorang merasa baik, bahagia, ataupun puas dengan pernikahan yang

dijalaninya.

2.1.2 Aspek-aspek kepuasan pernikahan

Fizpatrick (dalam Bird & Melville, 1994) menyatakan bahwa kepuasan

pernikahan memiliki empat aspek, diantaranya:

a. Concencus (kesepakatan)

Concensus menilai sejauh mana kesepakatan antara pasangan mengenai isu-

isu penting bagi hubungan, seperti agama, rekreasi, teman, serta tugas rumah

tangga.

b. Cohesion (kedekatan hubungan)

Cohesion menilai seberapa sering pasangan melakukan kegiatan bersama-

sama.

c. Satisfaction (Kepuasan)

Satisfaction menilai seberapa sering pasangan memiliki kecocokan dalam

pernikahannya dan bagaimana pasangan berkomitmen untuk menjaga ikatan

pernikahannya tersebut.

d. Expression of Affection (Ungkapan kasih sayang)

Expression of Affection mengukur kepuasan individu dalam mengekspresikan

perasaan dan sex.

Page 30: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

16

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan

Faktor-faktor yang berkaitan dengan kepuasan pernikahan, Duvall dan Miller

(1985) membagi secara garis besar menjadi dua kategori yaitu background

characteristics dan current characteristic. Yang selanjutnya akan digunakan kata

faktor sebelum pernikahan dan faktor selama pernikahan. Faktor sebelum

pernikahan merupakan faktor-faktor masa lalu atau masa sebelum menikah, yaitu

faktor yang telah ada sebelum pernikahan terjadi, yang nantinya akan

mempengaruhi kepuasan pernikahan. Sedangkan faktor selama pernikahan adalah

faktor-faktor masa kini, yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tercapainya

kepuasan pernikahan setelah terjadinya pernikahan.

Menurut Duvall dan Miller (1985), faktor sebelum pernikahan terdiri dari:

1. Kebahagiaan pernikahan orang tua

2. Kebahagiaan pada masa kanak-kanak

3. Pembentukan disiplin oleh orang tua

4. Pendidikan seks dari orang tua

5. Pendidikan (minimal pendidikan terakhir SMA)

6. Masa perkenalan sebelum pernikahan

Menurut Duvall dan Miller (1985) terdapat delapan faktor selama

pernikahan yang mempengaruhi kepuasan pernikahan, yaitu:

1. Afeksi, yaitu pengungkapan kasih sayang secara terbuka satu sama lain

2. Kepercayaan, yaitu saling mempercayai satu sama lain

3. Equaliatrium, yaitu tidak ada yang mendominasi dalam pernikahan

Page 31: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

17

4. Komunikasi, yaitu komunikasi yang terbuka secara emosional, seksual, dan

sosial diantara pasangan baik

5. Seks, yaitu saling menikmati hubungan seksual

6. Kehidupan sosial, yaitu ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan di luar

rumah.

7. Tempat tinggal yang relatif menetap

8. Pendapat (finansial) yang cukup

Kedua faktor tersebut merupakan faktor yang penting, tetapi karena faktor

masa lalu tidak bisa diubah, dan masing-masing individu hanya bisa menerima

kondisi pasangannya, maka yang akan dibahas adalah faktor masa kini saja.

Menurut Marano ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan

pernikahan (dalam Atwater dan Duffy, 2002) yaitu:

1. Kemampuan memecahkan masalah secara bersama-sama

2. Bersenang-senang bersama dan saling berbagi pengalaman

3. Kualitas komunikasi pasangan sebelum menikah untuk mengetahui

bagaimana perbedaan dan masalah yang ada ditangani, khususnya pada masa

awal pernikahan

4. Affective affiramative - komunikasi dengan cinta, sikap menerima atau

penerimaan tanpa syarat kepada pasangan.

2.1.4 Pengukuran kepuasan pernikahan

Peneliti memperoleh beberapa instrumen untuk mengukur kepuasan pernikahan,

diantaranya yaitu:

Page 32: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

18

1. Dyadic Adjusment Scale (Spanier 1976).

2. ENRICH/ PREPARE (Fowers & Olson, dalam Kouneski, 2002)

Namun dari alat ukur yang dipaparkan di atas, peneliti memilih untuk

menggunakan skala yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan empat aspek

yang dijelaskan oleh Fizpatrick (dalam Bird & Melville, 1994), yaitu: consensus,

cohesion, satisfaction dan affectional expression. Skala ini berjumlah 16 item.

2.2 Tipe Kepribadian Big Five

2.2.1 Pengertian tipe kepribadian big five

Menurut Allport (dalam Suryabarata, 2006) kepribadian adalah organisasi dinamis

dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas

dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Cattel (dalam Engler, 2009)

memberikan definisi mengenai kepribadian yang sangat umum, yaitu kepribadian

adalah suatu prediksi mengenai apa yang akan dilakukan oleh seseorang dalam

berbagai situasi yang terjadi padanya. Dari beberapa konsep mengenai

kepribadian, salah satu diantaranya yaitu konsep tipe kepribadian big five.

Model trait mencari stabilitas atau perubahan dalam trait kepribadian. Paul

T. Costa dan R. McCrae (dalam Pervin & Jhon, 2005) mengembangkan dan

menguji five factor model, yang dikenal sebagai Big Five, yaitu neuoriticism,

extraversion, openness, conscientiousness, dan agreeableness. Friedman &

Schustack (2009) mendefinisikan tipe kepribadian big five sebagai suatu

pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian manusia

melalui trait yang tersusun dalam lima buah domain kepribadian yang telah

Page 33: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

19

dibentuk dengan menggunakan analisis faktor. Lima trait kepribadian tersebut

adalah extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuoriticism, dan

openness. Sedangkan menurut Wiggins (dalam Mischel, 2003), tipe kepribadian

big five merupakan pendekatan yang diilustrasikan dalam sebuah taksonomi yang

komprehensif dari domain perilaku interpersonal yang menghasilkan dimensi

berlawanan.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori tipe kepribadian big five

dari Paul T. Costa dan R. McCrae (dalam Pervin & Jhon, 2005) dan dikhususkan

pada tipe kepribadian wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage.

2.2.2 Trait-trait tipe kepribadian big five

Trait merupakan suatu pola tingkah laku yang relatif menetap secara terus

menerus dan konsekuen yang diungkapkan dalam satu deretan keadaan. Trait-trait

dari tipe kepribadian Big Five Costa & McCrae (dalam Pervin & Jhon, 2005),

adalah sebagai berikut.

a. Extraversion

Extraversion mengukur kuantitas dan intensitas interaksi interpersonal,

tingkat, aktivitas, pemenuhan kebutuhan dan kemampuan untuk menikmati

hidup. Karakteristik individu yang memiliki extraversion tinggi dicirikan

dengan orang yang optimis, fun, mudah menyesuaikan diri dengan

lingkungan sosial, aktif, banyak bicara, berorientasi kepada hubungan sesama

manusia, loving, dan affectionate. Individu yang memiliki extraversion

Page 34: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

20

rendah dicirikan dengan orang yang tidak ramah, bersahaja, suka menyendiri,

berorientasi pada tugas, dan pendiam.

b. Agreeableness

Agreebleness mengukur kualitas orientasi interpersonal secara kontinum

mulai dari perasaan haru sampai ke sikap antagonis dalam berpikir, merasa

dan berperilaku. Karakteristik individu yang memiliki agreeableness tinggi

dicirikan dengan orang yang lembut, dapat dipercaya, suka menolong,

pemaaf, dan penurut. Individu yang memiliki agreeableness rendah dicirikan

dengan orang yang sinis, kasar, curiga, tidak kooperatif, pendendam, kejam,

dan manipulative.

c. Conscientiousness

Conscientiousness mengukur tingkat kemampuan individu dalam

mengorganisasi, ketekunan, dan motivasi. Kebalikan dari orang yang dapat

diandalkan, terlalu berpilih-pilih, tidak mudah puas, kritis, cerewet, bawel,

dicirikan dengan orang yang lesu dan tidak rapi. Karakteristik individu yang

memiliki conscientiousness tinggi dicirikan dengan orang yang teratur,

pekerja keras, dapat diandalkan, disiplin, tepat waktu, rapi dan hati-hati.

Individu yang memiliki conscientiousness rendah dicirikan dengan orang

yang tanpa tujuan, tidak dapat diandalkan, malas, sembrono, lalai, dan mudah

menyerah.

d. Neuroticism

Neuroticism mengukur penyesuaian vs ketidakstabilan emosi,

mengidentifikasi keadaan psikologis yang cenderung menyusahkan ide-ide

Page 35: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

21

yang tidak realistis, keinginan yang berlebihan dan respon coping yang

maladaptif. Karakteristik individu yang memiliki neuroticism tinggi dicirikan

dengan orang yang cemas, gugup, emosional, merasa tidak aman, merasa

tidak mampu, dan mudah panik. Individu yang memiliki neuroticism rendah

dicirikan dengan orang yang tenang, santai, merasa aman, puas terhadap

dirinya, tidak emosional dan tabah.

e. Openness

Openness mengukur perilaku proaktif dan apresiasi terhadap pengalaman,

kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang tidak familiar.

Karakteristik individu yang memiliki openness tinggi dicirikan dengan orang

yang ingin tahu, minat luas, kreatif, original, imajinatif, dan untraditional.

Individu yang memiliki openness rendah dicirikan dengan orang yang

konvensional, sederhana, minat sempit, tidak artistik dan tidak analitis.

Tabel.2.1

Karakteristik tipe kepribadian big five

Skala Trait Karakter Skor Tinggi Karakter Skor Rendah

Extraversion

Optimis, mudah menyesuaikan

diri, aktif, banyak bicara,

berorientasi kepada hubungan

sesama, loving, affectionate.

Tidak ramah, bersahaja, suka

menyendiri, berorientasi

pada tugas, pendiam.

Agreeableness

Lembut, dapat dipercaya, suka

menolong, pemaaf, penurut.

Sinis, kasar, curiga, tidak

koperatif, pendendam,

kejam, manipulative.

Neuroticism

Cemas, gugup, emosional,

merasa tidak aman, merasa

tidak mampu, mudah panik.

Tenang, santai, merasa

aman, puas terhadap dirinya,

tidak emosional, tabah.

Openness

Ingin tahu, minat luas, kreatif,

original, imaginative,

untraditional.

Konvensional, sederhana,

minat sempit, tidak artistik,

tidak analitis.

Conscientiousness

Teratur, pekerja keras, dapat

diandalkan, disiplin, tepat

waktu, rapi, hati-hati.

Tanpa tujuan, tidak dapat

diandalkan, malas, lalai,

sembrono, mudah menyerah.

Page 36: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

22

2.2.3 Pengukuran tipe kepribadian big five

Untuk pengukuran tipe kepribadian Big five, peneliti menggunakan skala yang

merupakan hasil adaptasi alat ukur baku kepribadian dari John, O. P & Srivastava,

S. (1999) yang mengacu pada teori dari Costa & McCrae (dalam Pervin & Jhon,

2005), yang dinamakan dengan Big Five Inventory. Big five Inventory (BFI)

terdiri dari 44 item yang mewakili 5 trait kepribadian.

2.3 Komunikasi Interpersonal

2.3.1 Pengertian komunikasi interpersonal

Para ahli teori komunikasi, Bochner, Cappella, dan Miller (dalam Devito, 1997)

mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai penyampaian pesan oleh satu

orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan

berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.

Senada dengan itu, Devito (1995) mengartikan komunikasi interpersonal sebagai

suatu proses pengiriman pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan

efek umpan balik langsung.

Menurut Bienvenu (1987), komunikasi interpersonal dikatakan baik

dikarenakan adanya konsep diri yang dapat mempengaruhi komunikasi tersebut,

kemudian adanya kemampuan untuk mendengarkan isi dari komunikasi tersebut,

juga mampu mengekspresikan pikiran dan dapat mengatasi emosi terutama

kemarahan, yang paling penting adanya keinginan untuk berkomunikasi dengan

baik.

Page 37: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

23

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan definisi komunikasi

interpersonal dari Devito (1995) yaitu suatu proses pengiriman pesan dari

seseorang dan diterima oleh orang lain dengan efek umpan balik langsung.

2.3.2 Aspek-Aspek Komunikasi Interpersonal

Devito (1997) menjelaskan bahwa ada lima aspek yang menentukan

efektivitas komunikasi interpersonal, yaitu keterbukaan (openess), empati

(empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan

kesetaraan (equality).

Devito (1997) menjelaskan lima aspek yang mempengaruhi komunikasi

interpersonal, yaitu:

a. Keterbukaan

Kualitas keterbukaan mengacu pada keinginan untuk terbuka dan berinteraksi

dengan orang lain, keinginan untuk berinteraksi secara jujur terhadap

stimulus yang datang dan mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang akan

dilontarkan individu adalah milik dan tanggung jawabnya atas pikiran dan

perasaan, mendorong daya ekspresi orang lain dengan memberikan umpan

balik yang relevan dan patut.

b. Empati

Henry Backrack mendefinisikan empati sebagai kemampuan seseorang untuk

mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada saat tertentu, dari sudut

pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.

Page 38: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

24

empati mencakup kemampuan individu untuk menyesuaikan diri

dengan lawan bicara selama percakapan, menahan godaan untuk

mengevaluasi, menilai, menafsirkan, dan mengkritik. Makin banyak

mengenal keinginan seseorang, pengalamannya, kemampuannya,

ketakutannyan kemudian mencoba mengerti alasan yang membuat orang itu

merasa seperti yang dirasakannya. Serta mencoba merasakan apa yang sedang

dirasakan orang lain dari sudut pandangnya, melihat situasi dan interaksi dari

sudut pandang lawan bicara dan menghargai perbedaan pandangan dari lawan

bicara.

c. Sikap mendukung

Hubungan interpersonal yang efektif diperlihatkan dengan mengisyaratkan

minat dan perhatian. Dimana gaya yang spontanitas dan terbuka dalam

mengutarakan pendapat dan pikiran serta bereaksi dengan cara yang sama.

Membangun suasana bersifat deskriptif dengan memelihara kontak mata yang

patut, kedekatan fisik yang menunjukkan kedekatan psikologis serta sosok

tubuh yang terbuka. Bersikap tentatif dan berpikiran terbuka serta bersedia

mendengar pandangan yang berlawan dan bersedia untuk berubah posisi jika

keadaan mengharuskan.

d. Sikap positif

Mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal yakni

secara positif mendorong orang yang menjadi teman untuk berinteraksi,

memiliki kepercayaan diri, selalu nyaman bersama orang lain dan situasi

Page 39: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

25

komunikasi pada umumnya. Secara sosial memiliki kepercayaan diri,

bersikap santai, tidak gugup, tidak kaku, fleksibel dan terkendali.

e. Kesetaraan

Komunikasi interpersonal akan lebih berhasil dan efektif apabila suasananya

setara, tidak seorang pun merasa diabaikan atau merasa menjadi tokoh

penting. Harus ada pengakuan secara tersirat bahwa kedua pihak sama-sama

bernilai dan berharga dengan masing-masing pihak berkontribusi dalam

keseluruhan komunikasi. Ditunjukkan melalui gerakan mata, ekspresi vocal,

serta gerakan tubuh dan wajah yang sesuai.

2.3.3 Pengukuran Komunikasi Interpersonal

Beberapa alat ukur dapat digunakan untuk mengukur komunikasi interpersonal,

salah satunya adalah skala baku yang disusun oleh Millard J. Bienvenu (1976)

yaitu interpersonal Communication Inventory (ICI).

Namun untuk pengukuran komunikasi interpersonal dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan alat ukur komunikasi interpersonal dengan memodifikasi

alat ujur yang dibuat oleh Hermadi Fajar A (2011) berdasarkan dimensi-dimensi

dari teori Joseph A. Devito (1997) karena dapat menggambarkan komunikasi

interpersonal seseorang secara keseluruhan.

2.4 Commuter Marriage

Rodhes (2002) menjelaskan bahwa commuter marriage adalah pria dan wanita

dalam pernikahan yang mempunyai dua karir, dimana masing-masing mempunyai

Page 40: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

26

keinginan untuk mempertahankan pernikahan namun secara sukarela juga

memilih untuk menjaga karir sehingga pasangan tersebut merasakan adanya

komitmen yang kuat.

Gerstel dan Gross menyatakan bahwa commuter marriage adalah

kesepakatan yang dilakukan dengan sukarela oleh pasangan suami istri, yang

berada pada dua lokasi geografis yang berbedadengan pekerjaan masing-masing

dan dipisahkan setidaknya tiga malam dalam satu minggu selama sedikitnya tiga

bulan (Orton dan Crossman, dalam Anderson, 2003)

Glotzer & Federlain (2007) menjelaskan bahwa commuter marriage

merupakan sepasang suami istri dimana salah satu pasangan tetap berada di rumah

dengan pekerjaannya dan sekaligus bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan

pengasuhan anak, sementara pasangan lainnya bekerja dan tinggal jauh dari rumah

untuk jangka waktu yang lama.

Menurut Gross (dalam Glotzer & Federlain, 2007) ada dua tipe pasangan

commuter marriage, yang pertama adalah pasangan adjusting, yaitu pasangan

suami istri yang usia perkawinannya cenderung lebih muda, menghadapi

perpisahan perkawinan atau commuter marriage di awal perkawinan, dan

memiliki sedikit atau tidak ada anak. Yang kedua, pasangan established, yaitu

pasangan suami istri yang usia perkawinannya lebih tua, telah lama bersama

dalam perkawinan dan memiliki anak yang sudah dewasa dan telah keluar dari

rumah.

Page 41: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

27

2.5 Kerangka Berfikir

Seperti yang telah dijelaskan, ada berbagai aspek yang menunjukkan

keharmonisan dalam pernikahan. Salah satu aspek tersebut adalah adanya

perasaan puas akan pernikahan yang dijalani atau yang dikenal dengan kepuasan

pernikahan.

Kebahagiaan dan keharmonisan pasangan dicerminkan dari bertahannya

pasangan dalam mengelola kualitas pernikahannya. Penyesuaian dengan berbagai

kondisi dan keadaan pernikahan yang secara langsung bergantung pada kepuasan

pasangan.

Namun, kehidupan pernikahan jarak jauh (commuter marriage) tidaklah

sama dengan pernikahan yang pada umumnya dilakukan. Pasangan commuter

marriage tentu saja lebih banyak menghadapi masalah dan problematika

kehidupan berumah tangga dibandingkan dengan pasangan yang tinggal serumah.

Dimana komunikasi yang terhambat merupakan salah satu masalah yang dihadapi

seseorang dalam menjalani kehidupan commuter marriage.

Pentingnya interaksi yang positif dalam berkomunikasi dengan pasangan

menjadi penentu kelanjutan dari hubungan tersebut. Karena kesibukan masing-

masing, membuat waktu dan kesempatan untuk berkomunikasi akan berkurang.

Selanjutnya, karena tidak hidup bersama, pengawasan satu sama lain pun

merenggang sehingga kecurigaan akan mudah muncul dan dapat memicu

timbulnya konflik-konflik yang lain.

Apabila tidak dapat diatasi dengan baik, maka hal ini dapat memicu

ketidakpuasan dalam pernikahan. Untuk itu dibutuhkan dari masing-masing pihak

Page 42: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

28

untuk tetap mempertahankan pernikahan yang memuaskan dan mampu

menyesuaikan diri dengan keadaan mereka, walaupun sulit dan mengalami

tekanan-tekanan batin.

Pada dasarnya pernikahan akan dirasa bahagia apabila satu dengan lainnya

dapat merasakan serta mengerti keinginan dan perasaan pasangan masing-masing.

Apabila terdapat suatu perbedaan atau masalah dapat diselesaikan dengan saling

berkomunikasi.

Namun terkadang keterbukaan yang rendah membuat wanita sulit untuk

mengungkapkan perasaannya sehingga menjadi penghambat puasnya pernikahan

yang dijalani. Sulitnya terbuka atas masalah-masalah yang terjadi, ditambah jarak

yang memisahkan pasangan untuk selalu bersama membuat semakin lambatnya

masalah tersebut terselesaikan. Hal ini dapat memicu konflik yang lebih pelik lagi

dan pada akhirnya akan merusak pernikahan itu sendiri.

Selain itu, seorang istri yang sering menampilkan atau menunjukkan sikap

yang positif, seperti memberikan pelukan, mengungkapkan kasih sayang ketika

dirinya dan suami yang beberapa waktu terpisah sedang bertemu dan bertatap

muka merupakan gejala adanya kepuasan pernikahan. Istri yang merasa puas

dengan pernikahannya akan sering menampilkan sikap positif terhadap

pasangannya. Kemudian, sebaiknya istri mampu memotivasi keinginan dari

pasangan, sehingga pasangan merasa mendapatkan dukungan dari orang yang

paling dekat dengannya.

Diharapkan ketika mengungkapkan pikiran dan perasaannya kepada suami

harus mempertimbangkan waktu, situasi dan kondisi yang tepat agar informasi

Page 43: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

29

tersampaikan secara penuh kepada suami. Selain mengungkapkan perasaanya,

istri juga harus mampu menjadi pendengar yang baik untuk pasangannya,

sehingga nantinya tercipta rasa empati dalam taraf yang sama antara suami-istri.

Pentingnya dimensi kepribadian juga mempengaruhi kognisi dalam

menilai kepuasan pernikahan terutama ketika menjalani kehidupan commuter

marriage. Sehingga, karakteristik ini berdampak pada dinamika hubungan yang

berkaitan dengan kepuasan pernikahan. Dan pada kenyataannya kepribadian

menjadi salah satu faktor utama dalam kepuasan pernikahan.

Tipe kepribadian big five

extraversion

agreeableness

neuroticism

openness

Conscientiousness

Komunikasi interpersonal

Keterbukaan

Empati

Sikap mendukung

Sikap positif

Kesetaraan

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir

KEPUASAN

PERNIKAHAN

Page 44: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

30

2.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis Mayor

Ada pengaruh tipe kepribadian big five dan komunikasi interpersonal terhadap

kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage

Hipotesis Minor

Ha1 : Ada pengaruh extraversion dari tipe kepribadian big five terhadap

kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter

marriage

Ha2 : Ada pengaruh agreeableness dari tipe kepribadian big five terhadap

kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter

marriage

Ha3 : Ada pengaruh neuroticism dari tipe kepribadian big five terhadap

kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter

marriage

Ha4 : Ada pengaruh openness dari tipe kepribadian big five terhadap kepuasan

pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage

Ha5 : Ada pengaruh conscientiousness dari tipe kepribadian big five terhadap

kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter

marriage

Page 45: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

31

Ha6 : Ada pengaruh keterbukaan dari komunikasi interpersonal terhadap

kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter

marriage

Ha7 : Ada pengaruh empati dari komunikasi interpersonal terhadap kepuasan

pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage

Ha8 : Ada pengaruh sikap mendukung dari komunikasi interpersonal terhadap

kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter

marriage

Ha9 : Ada pengaruh sikap positif dari komunikasi interpersonal terhadap

kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter

marriage

Ha10 : Ada pengaruh kesetaraan dari komunikasi interpersonal terhadap

kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter

marriage

Page 46: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

32

BAB 3

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dipaparkan tentang pendekatan dan jenis penelitian, populasi

dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, instrument pengumpulan

data, prosedur pengumpulan data, dan metode analisis data.

3.1 Subjek Penelitian

3.1.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah wanita yang telah menikah dan bertempat

tinggal di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Penelitian ini mengambil subjek

dengan karakteristik sebagai berikut:

1. Wanita dengan usia 20-60 tahun

2. Bertempat tinggal di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya

3. Wanita yang telah menikah dengan usia pernikahan minimal 1 tahun

4. Tinggal terpisah dengan pasangan (suami) nya, dalam kurun waktu paling

sedikit tiga hari selama 3 bulan berturut-turut.

3.1.2 Sampel

Adapun jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 105 wanita

berusia 20-60 tahun di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Alasan pengambilan

sampel wanita berusia 20-40 tahun (dewasa awal) dan wanita berusia 41-60 tahun

(dewasa madya) sendiri dipilih oleh peneliti karena sesuai dengan tipe pada

Page 47: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

33

pasangan commuter marriage yang dijelaskan oleh Gross (dalam Glotzer &

Federlain, 2007).

3.1.3 Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non-

probability sampling yang berarti tidak semua anggota populasi memiliki

kesempatan yang sama untuk menjadi subjek penelitian, karena peneliti tidak

memiliki data pasti jumlah populasi wanita yang menjalani kehidupan commuter

marriage dan sekitarnya.

3.2 Variabel Penelitian

3.2.1 Variabel dependen (DV) dan variabel independen (IV)

Dalam penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Kepuasan pernikahan (DV)

2. Tipe kepribadian big five (IV)

a. Extraversion (IV1)

b. Agreeableness (IV2)

c. Conscientousness (IV3)

d. Neuroticism (IV4)

e. Oppeness to experience (IV5)

3. Komunikasi interpersonal

a. Keterbukaan (IV1)

b. Empati (IV2)

Page 48: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

34

c. Sikap mendukung (IV3)

d. Sikap positif (IV4)

e. Kesetaraan (IV5)

3.2.2 Definisi operasional variabel

Definisi operasional dari kedua variabel, antara lain:

a. Kepuasan pernikahan merupakan bagaimana pasangan yang menikah

mengevaluasi kualitas pernikahan mereka, apakah individu merasa baik,

bahagia, ataupun puas dengan pernikahan yang dijalaninya. Yang diukur

dengan indikator yang didapat dari aspek-aspek, yakni: consensus

(kesepakatan mengenai isu-isu penting), cohesion (melakukan kegiatan

bersama-sama), satisfaction (memiliki kecocokan dengan pasangan dan

berkomitmen menjaga ikatan pernikahan) dan affectional expression

(mengekspresikan perasaan dan seks).

b. Tipe kepribadian big five adalah ciri atau karakter yang ada pada individu

secara konsisten baik tampak ataupun tidak tampak, yang membedakan antara

satu dengan orang lainnya. Diukur dengan indikator yang didapat dari aspek-

aspek, yakni: extraversion (penuh kasih sayang, mudah bergaul, senang

berbicara, aktif, bersemangat), agreeableness (berhati lembut, mudah

percaya, dermawan, ramah, bersahabat), conscientiousness (teliti, pekerja

keras, terorganisir, tepat waktu, gigih), neuoriticism (pencemas, temperamen,

dan emosional), dan openness (Imajinatif, kreatif, orisinil, inovatif).

Page 49: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

35

c. Komunikasi interpersonal sebagai suatu proses pengiriman pesan dari

seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok orang dengan efek

umpan balik langsung. Diukur dengan indikator yang didapat dari aspek-

aspek, yakni: keterbukaan (terbuka dengan orang lain, dan kemauan untuk

memberikan pendapat pada orang lain), empati (mampu memahami apa yang

dirasakan oleh orang lain dan menempatkan diri pada posisi atau peranan),

sikap mendukung (saling mendukung atas gagasan dan ide, memberi

pandangan), sikap positif (bersikap positif terhadap diri sendiri dan

pasangan), dan kesetaraan (kesamaan pandangan hidup, kesamaan sikap dan

ideologi).

3.3 Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini terdapat tiga buah skala. Skala kepuasan pernikahan, skala

tipe kepribadian big five, dan skala komunikasi interpersonal, yang menggunakan

skala model likert dengan empat pilihan jawaban. Masing-masing jawaban

menunjukkan kesesuaian pernyataan dengan keadaan yang dirasakan responden.

Pilihan jawaban yang tersedia yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju

(TS), setuju (S), dan sangat setuju (SS). Setiap jawaban yang dipilih responden

memiliki bobot skor tertentu. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 3.1 Bobot Skor

Skala kepuasan pernikahan, tipe kepribadian big five, dan komunikasi

interpersonal

Alternatif jawaban Favorable Unfavorable

Sangat tidak setuju (STS)

Tidak setuju (TS) Setuju (S)

Sangat setuju (SS)

1 4

2 3 3 2

4 1

Page 50: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

36

3.3.1 Skala kepuasan pernikahan

Skala kepuasan pernikahan yang digunakan dalam penelitian ini dibuat sendiri

oleh peneliti berdasarkan empat aspek yang dijelaskan oleh Spanier (1976), yaitu:

consensus, cohesion, satisfaction dan affectional expression. Skala ini berjumlah

16 item. Tinggi rendahnya kepuasan pernikahan responden dapat diketahui dari

skor yang diperoleh.

Adapun blue print dari skala kepuasan pernikahan adalah sebagai berikut

ini:

Tabel 3.2

Blueprint skala kepuasan pernikahan

No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah

1 Consensus - Kesepakatan dalam

mengatur keuangan

- Kesepakatan dalam

prinsip hidup

3

1,2

4 4

2 Cohesion - Melakukan kegiatan

bersama

- Meluangkan waktu

untuk pasangan

6

7

5

8

4

3 Satisfaction - Kecocokan dalam

pemilihan pasangan

- Komitmen terhadap

pasangan

9

12

10

11

4

4 Affectional

expression - Kepuasan seks

- Ekspresi kasih sayang

16

13,14

15 4

Total 10 6 16

3.3.2 Skala tipe kepribadian big five

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Big five Inventory (BFI).

Skala ini berjumlah 44 item yang mengukur dimensi extraversion, agreeableness,

conscientiousness, neuroticism, openness.

Page 51: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

37

Adapun blue print dari skala tipe kepribadian big five adalah sebagai

berikut ini:

Tabel 3.3

Blueprint skala tipe kepribadian big five

No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah

1 Extraversion - Mudah bergaul

- senang berbicara

- aktif

- bersemangat

8

1

7

3,4

2

5,6

8

2 Agreeableness - mudah percaya

- dermawan

- ramah

- bersahabat

13

10

12,15

17

14

9,16

11

9

3 Conscientiousness - Teliti

- pekerja keras

- terorganisir

- tepat waktu

- gigih

18

20

25

24

23

19

22

21

26

9

4 Neuroticism - Pencemas

- Temperamen

- Emosional

30,34

29

27, 32

28,33

31

8

5 Openness - Imajinatif

- Kreatif

- Orisinil

- Inovatif

38,42

36,39,44

37,40

35

41,43

10

Total 28 16 44

3.3.3 Skala komunikasi interpersonal

Skala komunikasi interpersonal pada penelitian ini dimodifikasi dari penelitian

Hermadi Fajar A (2011) berdasarkan aspek komunikasi interpersonal dari Devito

(1997). Aspek yang diukur adalah keterbukaan (openness), empati (empathy),

sikap dukungan (supportiveness), sikap positif (positivenness), dan kesetaraan

(equality). Skala ini berjumlah 30 item.

Adapun blue print dari skala komunikasi interpersonal adalah sebagai

berikut ini:

Page 52: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

38

Tabel 3.4

Blueprint skala komunikasi interpersonal

No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah

1 Keterbukaan - Terbuka pada orang

lain

- Kemauan untuk

memberikan pendapat

pada orang lain

1, 14

6, 17

9, 19

11

7

2 Empati - Mampu memahami

yang dirasakan oleh

orang lain

- Mampu menempatkan

dirinya pada posisi

atau peranan orang

lain

2, 7

12, 25

13, 24, 29 7

3 Sikap

mendukung - Saling mendukung

atas gagasan dan ide

dalam berkomunikasi

- Memberi pandangan

dalam berkomunikasi

3, 16

4

22

15

5

4 Sikap positif - Sikap positif terhadap

diri sendiri

- Sikap positif terhadap

pasangan

20, 28 23, 30 4

5 Kesetaraan - Kesamaan pandangan

hidup

- Kesamaan sikap

- Kesamaan idiologi

5,8

10, 21

27

18

26

7

Total 18 12 30

3.4 Uji Validitas Alat Ukur

Sebelum melakukan analisis data, peneliti melakukan pengujian terhadap validitas

konstruk alat ukur. Untuk menguji validitas konstruk digunakan analisis faktor

konfirmatori (CFA). Untuk menguji validitas alat ukur yang digunakan dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan

bantuan software Lisrel 8.70.

Page 53: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

39

3.4.1 Uji validitas skala kepuasan pernikahan

Peneliti telah melakukan uji validitas terhadap skala ini dengan menguji apakah

16 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur

kepuasan pernikahan saja. Dari hasil analisis CFA pertama yang dilakukan

dengan model satu faktor ternyata tidak fit, dengan Chi-square = 326,29 , df =

104 , P-value = 0,00000 , RMSEA = 0,143. Oleh karena itu, peneliti melakukan

modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-

square = 95,71, df = 76 , P-value = 0,06282 , RMSEA = 0,050. Nilai Chi-square

menghasilkan P-value > 0,05 (tidak signifikan), yang artinya model dengan satu

faktor (unidimensional) dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor

saja yaitu kepuasan pernikahan dan diperoleh hasil seperti pada gambar 3.1

(terlampir).

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu

didrop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil koefisien muatan

faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien

muatan faktor, seperti pada tabel 3.5 berikut :

Page 54: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

40

Tabel 3.5

Tabel muatan faktor item kepuasan pernikahan No Koefisien Standar eror Nilai t Signifikan

Item 1 0,68 0,08 8,22 √

Item 2 0,48 0,09 5,25 √

Item 3 0,71 0,08 8,57 √

Item 4 0,30 0,10 3,12 √

Item 5 0,20 0,09 2,23 √

Item 6 0,46 0,09 5,21 √

Item 7 0,77 0,08 9,29 √

Item 8 0,46 0,09 5,10 √

Item 9 0,96 0,07 12,84 √

Item 10 0,28 0,10 2,85 √

Item 11 0,48 0,09 5,36 √

Item 12 0,43 0,09 4,71 √

Item 13 0,67 0,08 7,90 √

Item 14 0,48 0,10 4,76 √

Item 15 0,19 0,09 2,12 √

Item 16 0,77 0,08 9,22 √

Keterangan : tanda √ = signifikan (t>1,96); X = tidak signifikan

Pada tabel 3.5 menunjukkan bahwa seluruh item signifikan. Maka

berdasarkan hasil tersebut, seluruh item dari skala kepuasan pernikahan ini tidak

ada yang didrop, artinya seluruh item ikut serta dianalisis.

3.4.2 Uji validitas skala tipe kepribadian big five

a. Extraversion

Peneliti menguji apakah delapan item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar hanya mengukur extraversion. Peneliti melakukan modifikasi terhadap

model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi

satu sama lainnya, setelah diperoleh model fit, peneliti melihat loading faktor

yang merupakan besar korelasi (kovarian) antar indikator dengan konstruk

latennya, untuk mendapatkan data yang valid maka item yang lainnya < 0,5 harus

Page 55: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

41

dihilangkan dari penelitian dan diperoleh hasil seperti pada gambar 3.2

(terlampir).

Dari hasil analisis yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak

fit, dengan Chi-square = 160,01 , df = 20 , P-value = 0,00000 , RMSEA = 0,259.

Oleh karena itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka

diperoleh model fit dengan Chi-square = 19,39, df = 12 , P-value = 0,77945,

RMSEA = 0,077. Nilai Chi-square menghasilkan P-value > 0,05 (tidak

signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (undimensional) dapat

diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu extraversion.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu

didrop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil koefisien muatan

faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.6

Tabel muatan faktor item extraversion No Koefisien Standar eror Nilai t Signifikan

Item 1 0,78 0,09 8,59 √

Item 2 -0,50 0,08 -6,06 X

Item 3 1,03 0,07 14,97 √

Item 4 0,58 0,08 7,07 √

Item 5 -0,75 0,09 -8,56 X

Item 6 0,47 0,08 5,72 √

Item 7 -0,56 0,10 -5,67 X

Item 8 0,74 0,08 8,96 √

Keterangan : tanda √ = signifikan (t>1,96); X = tidak signifikan

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa tidak seluruh item signifikan. Dari

delapan item yang digunakan, tiga item yang memiliki koefisien yang bermuatan

Page 56: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

42

negatif. Item 2, item 5 dan item 7, menunjukkan item yang memiliki muatan t <

1,96 sehingga item tersebut dinyatakan tidak signifikan. Maka berdasarkan hasil

tersebut, tiga item ini didrop, artinya item tersebut tidak ikut serta dianalisis.

b. Agreeableness

Peneliti menguji apakah sembilan item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar hanya mengukur agreeableness. Peneliti melakukan modifikasi terhadap

model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi

satu sama lainnya, setelah diperoleh model fit, peneliti melihat loading faktor

yang merupakan besar korelasi (kovarian) antar indikator dengan konstruk

latennya, untuk mendapatkan data yang valid maka item yang lainnya < 0,5 harus

dihilangkan dari penelitian dan diperoleh hasil seperti pada gambar 3.3

(terlampir).

Dari hasil analisis yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak

fit, dengan Chi-square = 124,91 , df = 27 , P-value = 0,00000 , RMSEA = 0,187.

Oleh karena itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka

diperoleh model fit dengan Chi-square = 27,76, df = 21, P-value = 0,14713,

RMSEA = 0,056. Nilai Chi-square menghasilkan P-value > 0,05 (tidak

signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (undimensional) dapat

diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu agreeableness.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu

didrop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil koefisien muatan

Page 57: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

43

faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.7

Tabel muatan faktor item agreeableness No Koefisien Standar eror Nilai t Signifikan

Item 9 0,56 0,09 5,94 √

Item 10 0,03 0,09 0,35 X

Item 11 0,71 0,09 7,71 √

Item 12 0,62 0,09 7,17 √

Item 13 0,04 0,09 0,46 X

Item 14 0,77 0,09 8,96 √

Item 15 0,74 0,10 7,24 √

Item 16 0,73 0,09 7,93 √

Item 17 0,48 0,09 5,27 √

Keterangan : tanda √ = signifikan (t>1,96); X = tidak signifikan

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa tidak seluruh item signifikan. Dari

sembilan item yang digunakan, dua item, Item 10 dan item 13, menunjukkan item

yang memiliki muatan t < 1,96 sehingga item tersebut dinyatakan tidak signifikan.

Maka berdasarkan hasil tersebut, dua item ini didrop, artinya item tersebut tidak

ikut serta dianalisis.

c. Conscientiousness

Peneliti menguji apakah sembilan item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar hanya mengukur conscientiousness. Peneliti melakukan modifikasi terhadap

model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi

satu sama lainnya, setelah diperoleh model fit, peneliti melihat loading faktor

yang merupakan besar korelasi (kovarian) antar indikator dengan konstruk

latennya, untuk mendapatkan data yang valid maka item yang lainnya < 0,5 harus

dihilangkan dari penelitian dan diperoleh hasil seperti pada gambar 3.4

(terlampir).

Page 58: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

44

Dari hasil analisis yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak

fit, dengan Chi-square = 157,26 , df = 27 , P-value = 0,00000 , RMSEA = 0,215.

Oleh karena itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka

diperoleh model fit dengan Chi-square = 27,09, df = 18 , P-value = 0,07734,

RMSEA = 0,070. Nilai Chi-square menghasilkan P-value > 0,05 (tidak

signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (undimensional) dapat

diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu conscientiousness.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu

didrop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil koefisien muatan

faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.8

Tabel muatan faktor item conscientiousness No Koefisien Standar eror Nilai t Signifikan

Item 18 0,81 0,08 10,28 √

Item 19 -0,86 0,08 -10,36 X Item 20 0,43 0,09 4,91 √

Item 21 -0,58 0,09 -6,87 X

Item 22 -0,65 0,08 -7,63 X

Item 23 0,76 0,08 9,34 √

Item 24 1,01 0,07 14,44 √

Item 25 0,66 0,09 7,71 √

Item 26 -0,41 0,10 -4,30 X

Keterangan : tanda √ = signifikan (t>1,96); X = tidak signifikan

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa tidak seluruh item signifikan. Dari

sembilan item yang digunakan, empat item yang memiliki koefisien yang

bermuatan negatif. Item 19, item, 21, item 22 dan item 26, menunjukkan item

yang memiliki muatan t < 1,96 sehingga item tersebut dinyatakan tidak signifikan.

Page 59: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

45

Maka berdasarkan hasil tersebut, empat item ini didrop, artinya item tersebut tidak

ikut serta dianalisis.

d. Neuroticism

Peneliti menguji apakah delapan item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar hanya mengukur neuroticism. Peneliti melakukan modifikasi terhadap

model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi

satu sama lainnya, setelah diperoleh model fit, peneliti melihat loading faktor

yang merupakan besar korelasi (kovarian) antar indikator dengan konstruk

latennya, untuk mendapatkan data yang valid maka item yang lainnya < 0,5 harus

dihilangkan dari penelitian dan diperoleh hasil seperti pada gambar 3.5

(terlampir).

Dari hasil analisis yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak

fit, dengan Chi-square = 87,45 , df = 20 , P-value = 0,00000 , RMSEA = 0,180.

Oleh karena itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka

diperoleh model fit dengan Chi-square = 21,32, df = 16 , P-value = 0,16651,

RMSEA = 0,057. Nilai Chi-square menghasilkan P-value > 0,05 (tidak

signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (undimensional) dapat

diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu Neuroticism.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu

didrop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil koefisien muatan

Page 60: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

46

faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.9

Tabel muatan faktor item neuroticism No Koefisien Standar eror Nilai t Signifikan

Item 27 0,21 0,08 2,54 √

Item 28 -0,22 0,08 -2,57 X

Item 29 0,49 0,09 5,23 √

Item 30 0,60 0,10 6,06 √

Item 31 -0,16 0,08 -1,97 X

Item 32 0,31 0,09 3,54 √

Item 33 -0,38 0,09 -4,13 X

Item 34 1,18 0,11 10,69 √

Keterangan : tanda √ = signifikan (t>1,96); X = tidak signifikan

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa tidak seluruh item signifikan. Dari

delapan item yang digunakan, tiga item yang memiliki koefisien yang bermuatan

negatif. Item 28, item 31 dan item 33, menunjukkan item yang memiliki muatan t

< 1,96 sehingga item tersebut dinyatakan tidak signifikan. Maka berdasarkan hasil

tersebut, tiga item ini didrop, artinya item tersebut tidak ikut serta dianalisis.

e. Openness

Peneliti menguji apakah 10 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur Openness. Peneliti melakukan modifikasi terhadap model,

dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu

sama lainnya, setelah diperoleh model fit, peneliti melihat loading faktor yang

merupakan besar korelasi (kovarian) antar indikator dengan konstruk latennya,

untuk mendapatkan data yang valid maka item yang lainnya < 0,5 harus

dihilangkan dari penelitian dan diperoleh hasil seperti pada gambar 3.6

(terlampir).

Page 61: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

47

Dari hasil analisis yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak

fit, dengan Chi-square = 91,08 , df = 35 , P-value = 0,00000 , RMSEA = 0,124.

Oleh karena itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka

diperoleh model fit dengan Chi-square = 39,90, df = 30, P-value = 0,10691,

RMSEA = 0,056. Nilai Chi-square menghasilkan P-value > 0,05 (tidak

signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (undimensional) dapat

diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu openness.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu

didrop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil koefisien muatan

faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.10

Tabel muatan faktor item openness No Koefisien Standar eror Nilai t Signifikan

Item 35 0,51 0,10 4,96 √

Item 36 0,44 0,10 4,38 √

Item 37 0,72 0,09 7,76 √

Item 38 0,77 0,09 8,70 √

Item 39 0,75 0,09 8,26 √

Item 40 0,56 0,10 5,72 √

Item 41 0,03 0,10 0,30 X

Item 42 -0,17 0,10 -1,68 X

Item 43 -0,61 0,10 -6,11 X

Item 44 0,60 0,09 6,32 √

Keterangan : tanda √ = signifikan (t>1,96); X = tidak signifikan

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa tidak seluruh item signifikan. Dari

10 item yang digunakan, tiga item yang memiliki koefisien yang bermuatan

negatif. Item 41, item 42 dan item 43, menunjukkan item yang memiliki muatan t

Page 62: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

48

< 1,96 sehingga item tersebut dinyatakan tidak signifikan. Maka berdasarkan hasil

tersebut, tiga item ini didrop, artinya item tersebut tidak ikut serta dianalisis.

3.4.3 Uji validitas skala komunikasi interpersonal

a. Keterbukaan

Peneliti menguji apakah tujuh item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar hanya mengukur keterbukaan. Peneliti melakukan modifikasi terhadap

model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi

satu sama lainnya, setelah diperoleh model fit, peneliti melihat loading faktor

yang merupakan besar korelasi (kovarian) antar indikator dengan konstruk

latennya, untuk mendapatkan data yang valid maka item yang lainnya < 0,5 harus

dihilangkan dari penelitian dan diperoleh hasil seperti pada gambar 3.7

(terlampir).

Dari hasil analisis yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak

fit, dengan Chi-square = 27,79 , df = 14 , P-value = 0,01519, RMSEA = 0,097.

Oleh karena itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka

diperoleh model fit dengan Chi-square = 19,59, df = 13, P-value = 0,10584,

RMSEA = 0,070. Nilai Chi-square menghasilkan P-value > 0,05 (tidak

signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (undimensional) dapat

diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu keterbukaan.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu

Page 63: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

49

didrop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil koefisien muatan

faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.11

Tabel muatan faktor item keterbukaan No Koefisien Standar eror Nilai t Signifikan

Item 1 0,39 0,11 3,42 √

Item 6 0,33 0,12 2,80 √

Item 9 0,62 0,11 5,48 √

Item 11 0,51 0,11 4,53 √

Item 14 0,16 0,12 1,34 X

Item 17 0,37 0,12 3,18 √

Item 19 0,69 0,11 6,06 √

Keterangan : tanda √ = signifikan (t>1,96); X = tidak signifikan

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa tidak seluruh item signifikan. Dari

tujuh item yang digunakan, satu item yang memiliki koefisien yang bermuatan

negatif. Item 14, menunjukkan item yang memiliki muatan t < 1,96 sehingga item

tersebut dinyatakan tidak signifikan. Maka berdasarkan hasil tersebut, satu item

ini didrop, artinya item tersebut tidak ikut serta dianalisis.

b. Empati

Peneliti menguji apakah tujuh item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar hanya mengukur empati. Peneliti melakukan modifikasi terhadap model,

dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu

sama lainnya, setelah diperoleh model fit, peneliti melihat loading faktor yang

merupakan besar korelasi (kovarian) antar indikator dengan konstruk latennya,

untuk mendapatkan data yang valid maka item yang lainnya < 0,5 harus

dihilangkan dari penelitian dan diperoleh hasil seperti pada gambar 3.8

(terlampir).

Page 64: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

50

Dari hasil analisis yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak

fit, dengan Chi-square = 56,73 , df = 14, P-value = 0,00000, RMSEA = 0,171.

Oleh karena itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka

diperoleh model fit dengan Chi-square = 15,97, df = 11, P-value = 0,14232,

RMSEA = 0,066. Nilai Chi-square menghasilkan P-value > 0,05 (tidak

signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (undimensional) dapat

diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu empati.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu

didrop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil koefisien muatan

faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.12

Tabel muatan faktor item empati No Koefisien Standar eror Nilai t Signifikan

Item 2 0,21 0,07 3,12 √

Item 7 0,27 0,07 3,96 √

Item 12 0,29 0,07 3,84 √

Item 13 0,91 0,08 12,12 √

Item 24 0,45 0,08 5,63 √

Item 25 0,33 0,07 4,47 √

Item 29 1,08 0,06 16,76 √

Keterangan : tanda √ = signifikan (t>1,96); X = tidak signifikan

Pada tabel diatas menunjukkan muatan faktor (lambda) dan t-value setiap

item dikatakan signifikan. Karena memiliki koefisien muatan faktor yang positif

dan nilai koefisien (t > 1,96) dan koefisien . 0,5 yang berarti item-item tersebut

benar mengukur tentang aspek yang diukur dan item tersebut benar mengukur

empati.

Page 65: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

51

c. Sikap Mendukung

Peneliti menguji apakah lima item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar

hanya mengukur sikap mendukung. Peneliti melakukan modifikasi terhadap

model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi

satu sama lainnya, setelah diperoleh model fit, peneliti melihat loading faktor

yang merupakan besar korelasi (kovarian) antar indikator dengan konstruk

latennya, untuk mendapatkan data yang valid maka item yang lainnya < 0,5 harus

dihilangkan dari penelitian dan diperoleh hasil seperti pada gambar 3.9

(terlampir).

Dari hasil analisis yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak

fit, dengan Chi-square = 26,83 , df = 5, P-value = 0,00006, RMSEA = 0,205. Oleh

karena itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka

diperoleh model fit dengan Chi-square = 5,20, df = 4, P-value = 0,26691,

RMSEA = 0,054. Nilai Chi-square menghasilkan P-value > 0,05 (tidak

signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (undimensional) dapat

diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu sikap mendukung.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu

didrop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil koefisien muatan

faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel berikut:

Page 66: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

52

Tabel 3.13

Tabel muatan faktor item sikap mendukung

No Koefisien Standar eror Nilai t Signifikan

Item 3 1,34 0,49 2,75 √

Item 4 0,34 0,15 2,21 √

Item 15 0,27 0,13 2,02 √

Item 16 0,15 0,10 1,57 √

Item 22 -0,10 0,08 -1,22 X

Keterangan : tanda √ = signifikan (t>1,96); X = tidak signifikan

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa tidak seluruh item signifikan. Dari

lima item yang digunakan, satu item yang memiliki koefisien yang bermuatan

negatif. Item 22, menunjukkan item yang memiliki muatan t < 1,96 sehingga item

tersebut dinyatakan tidak signifikan. Maka berdasarkan hasil tersebut, satu item

ini didrop, artinya item tersebut tidak ikut serta dianalisis.

d. Sikap positif

Peneliti menguji apakah empat item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar hanya mengukur sikap positif. Peneliti melakukan modifikasi terhadap

model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi

satu sama lainnya, setelah diperoleh model fit, peneliti melihat loading faktor

yang merupakan besar korelasi (kovarian) antar indikator dengan konstruk

latennya, untuk mendapatkan data yang valid maka item yang lainnya < 0,5 harus

dihilangkan dari penelitian dan diperoleh hasil seperti pada gambar 3.10

(terlampir).

Dari hasil analisis yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak

fit, dengan Chi-square = 18,86 , df = 2, P-value = 0,00008, RMSEA = 0,285. Oleh

karena itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka

Page 67: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

53

diperoleh model fit dengan Chi-square = 0,89, df = 1, P-value = 0,34655,

RMSEA = 0,000. Nilai Chi-square menghasilkan P-value > 0,05 (tidak

signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (undimensional) dapat

diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu sikap positif.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu

didrop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil koefisien muatan

faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.14

Tabel muatan faktor item sikap positif No Koefisien Standar eror Nilai t Signifikan

Item 20 0,45 0,11 4,16 √

Item 23 0,20 0,11 1,85 X

Item 28 0,71 0,12 5,89 √

Item 30 0,84 0,13 6,58 √

Keterangan : tanda √ = signifikan (t>1,96); X = tidak signifikan

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa tidak seluruh item signifikan. Dari

empat item yang digunakan, satu item yang memiliki koefisien yang bermuatan

negatif. Item 23, menunjukkan item yang memiliki muatan t < 1,96 sehingga item

tersebut dinyatakan tidak signifikan. Maka berdasarkan hasil tersebut, satu item

ini didrop, artinya item tersebut tidak ikut serta dianalisis.

e. Kesetaraan

Peneliti menguji apakah empat item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar hanya mengukur kesetaraan. Peneliti melakukan modifikasi terhadap model,

dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu

sama lainnya, setelah diperoleh model fit, peneliti melihat loading faktor yang

Page 68: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

54

merupakan besar korelasi (kovarian) antar indikator dengan konstruk latennya,

untuk mendapatkan data yang valid maka item yang lainnya < 0,5 harus

dihilangkan dari penelitian dan diperoleh hasil seperti pada gambar 3.11

(terlampir).

Dari hasil analisis yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak

fit, dengan Chi-square = 49,80 , df = 14, P-value = 0,00001, RMSEA = 0,157.

Oleh karena itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka

diperoleh model fit dengan Chi-square = 15,27, df = 9, P-value = 0,08375,

RMSEA = 0,820. Nilai Chi-square menghasilkan P-value > 0,05 (tidak

signifikan), yang artinya model dengan satu faktor (undimensional) dapat

diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu kesetaraan.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu

didrop atau tidak, maka dilakukan pengujian hipotesis nihil koefisien muatan

faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.15

Tabel muatan faktor item kesetaraan No Koefisien Standar eror Nilai t Signifikan

Item 5 0,60 0,10 6,22 √

Item 8 0,73 0,09 7,93 √

Item 10 0,52 0,11 4,96 √

Item 18 0,56 0,10 5,36 √

Item 21 0,53 0,11 4,95 √

Item 26 0,47 0,11 4,39 √

Item 27 0,67 0,09 7,19 √

Keterangan : tanda √ = signifikan (t>1,96); X = tidak signifikan

Page 69: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

55

Pada tabel diatas menunjukkan muatan faktor (lambda) dan t-value setiap

item dikatakan signifikan. Karena memiliki koefisien muatan faktor yang positif

dan nilai koefisien (t > 1,96) dan koefisien . 0,5 yang berarti item-item tersebut

benar mengukur tentang aspek yang diukur dan item tersebut benar mengukur

kesetaraan.

3.5 Prosedur Pengumpulan Data

Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam empat tahapan yakni :

a. Persiapan Penelitian

a. Dimulai dengan perumusan masalah

b. Menentukan variable yang akan diteliti.

c. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori

yang tepat mengenai variable penelitian.

d. Mencari dan membuat skala dalam bentuk kuisioner

b. Pengujian Alat Ukur

Setelah alat ukur dibuat berupa kuesioner, peneliti tidak melakukan penelitian

tanpa uji terlebih dahulu (tryout) terhadap kepuasan pernikahan, tipe

kepribadian big five. Setelah mendapatkan data, penulis melakukan uji

validitas dan reliabilitas dengan menggunakan CFA (Confirmatory Factor

Analysis)

c. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian lapangan dilakukan pada tanggal sampai dengan mendatangi tiap-

tiap rumah dan via internet.

Page 70: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

56

d. Pengolahan Data

a. Peneliti memberikan kode dan melalukan skoring terhadap hasil yang telah

diisi oleh responden.

b. Membuat kesimpulan dan laporan akhir penelitian.

3.6 Metode Analisis Data

Dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian yaitu apakah terdapat pengaruh

yang signifikan faktor-faktor yang mempengaruhi Tipe Kepribadian Big Five dan

Komunikasi Interpersonal Terhadap Kepuasan pernikahan pada wanita yang

menjalani kehidupan commuter marriage maka peneliti mengolah data yang

didapatkan dengan menggunakan teknik statistic Multiple Regression Analysis

(analisis regresi berganda). Tanda analisis regresi berganda ini digunakan agar

dapat menjawab hipotesis nihil yang terdapat pada BAB 2. Dengan dependent

variable yaitu kepuasan pernikahan, dan independent variable yaitu tipe

kepribadian big five dan komunikasi interpersonal maka persamaan regresinya

adalah sebagai berikut:

Dimana :

Y = Dependent Variabel (DV) yang dalam hal ini adalah Kepuasan pernikahan

a = Konstan interpensi

b = Koefisien regresi untuk masing-masing IV

X1= Extraversion

X2= Agreeableness

Y= a+ b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5+ b6X6+ b7X7+ b8X8+ b9X9+ b10X10

Page 71: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

57

X3= Conscientousness

X4= Neuroticism

X5= Oppeness

X6= Keterbukaan

X7= Empati

X8= Sikap mendukung

X9= Sikap positif

X10= Kesetaraan

Dalam analisis regresi berganda ini dapat diperoleh beberapa informasi, yaitu:

1. R2 yang menunjukkan besarnya sumbangan atau kontribusi dari

keseluruhan independent variable (IV) terhadap dependent variable (DV)

2. Uji hipotesis mengenai signifikan atau pengaruh seluruh IV terhadap DV.

3. Uji hipotesis mengenai signifikan atau tidaknya masing-masing koefisien

regresi. Koefisien yang signifikan menunjukkan pengaruh yang signifikan

dari independent variable (IV) yang bersangkutan.

4. R2 change yang menunjukkan besarnya sumbangan atau kontribusi dari

setiap IV pada DV.

5. Uji hipotesis mengenai signifikan atau tidaknya masing-masing

sumbangan atau kontribusi setiap IV yang diberikan pada DV.

Page 72: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

58

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di DKI Jakarta dengan jumlah subjek 105 orang. Adapun

gambaran umum subjek penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1

Gambaran umum subjek penelitian

Data demografi N %

Usia 20 – 40 tahun 72 68,6

41 – 60 tahun 33 31,4

Pendidikan SD/Ibtidaiyah SMP/Tsanawiyah

3 9

2,9 8,6

SMA/SMK/Aliyah

Perguruan Tinggi/ Universitas

41

52

39

49,5 Pekerjaan Ibu rumah tangga

Mahasiswa

Karyawan/Pegawai

Wiraswasta

12

6

78

9

11,4

5,7

74,3

8,6 Usia pernikahan 1 – 10 tahun

11 – 20 tahun

37

32

35,2

30,5

21 – 30 tahun 31 – 40 tahun

25 11

23,8 10,5

Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh informasi sebagai berikut:

a. Berdasarkan usia, diketahui bahwa wanita dengan kehidupan commuter

marriage yang berusia 20-40 tahun berjumlah 72 orang (68,6%), dan yang

berusia 41-60 tahun berjumlah 33 orang (31,4%). Jadi, dapat disimpulkan

bahwa, wanita yang paling banyak menjalani kehidupan commuter marriage

dalam penelitian ini berada pada rentang usia 20-40 tahun, yang berarti

sebagian besar subjek berada dalam taraf perkembangan dewasa awal.

b. Berdasarkan pendidikan, diketahui bahwa wanita yang menjalani kehidupan

commuter marriage dengan latar belakang pendidikan SD/MI berjumlah 3

Page 73: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

59

orang (2,9%), SMP/MTs berjumlah 9 orang (8,6%), SMA/MA berjumlah 31

orang (39%), dan perguruan tinggi/ universitas berjumlah 62 orang(49,5%).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa, dalam penelitian ini sebagian besar subjek

berlatar belakang pendidikan perguruan tinggi/ universitas.

c. Berdasarkan pekerjaan saat ini, diketahui bahwa wanita yang menjalani

kehidupan commuter marriage yang menjadi ibu rumah tangga sebanyak 12

orang (11,4%), yang menjadi mahasiswa sebanyak 6 orang (5,7%), bekerja

sebagai karyawan/ pegawai sebanyak 78 orang (74,3%), dan yang menjadi

wiraswasta sebanyak 9 orang (8,6%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa, dalam

penelitian ini sebagian besar subjek bekerja sebagai karyawan/ pegawai.

d. Berdasarkan usia/ lamanya pernikahan, diketahui bahwa wanita yang

menjalani kehidupan commuter marriage dengan rentang usia pernikahan

antara 1 – 10 tahun berjumlah 37 orang (35,2%), 11-20 tahun berjumlah 32

orang (30,5%), 21-30 tahun berjumlah 25 orang (23,8%) dan 31-40 tahun

berjumlah 11 orang (10,5%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa, dalam

penelitian ini sebagian besar subjek telah menikah selama 1-10 tahun.

4.2 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Kategorisasi pada seluruh variabel dalam penelitian ini dibuat menjadi dua, yaitu

rendah dan tinggi. Untuk mengkategorisasikannya, terlebih dahulu peneliti

menetapkan norma skor dengan menggunakan nilai mean dan standar deviasi.

Skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah true score, maka nilai mean dan

standar deviasinya sudah disamakan, yaitu nilai mean=50 dan standar deviasi=10.

Page 74: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

60

Jadi, dengan menggunakan nilai tersebut, norma skor yang ditetapkan untuk

seluruh variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2

Norma skor variabel penelitian

Kategori Rumus Norma

Rendah X < mean – 1 standar deviasi X ≤ 50 Tinggi X > mean + 1 standar deviasi X ≥ 50

Setelah norma kategorisasi ditetapkan berdasarkan tabel diatas, maka

dapat dilakukan perhitungan persentase kategori untuk masing-masing variabel

penelitian dengan bantuan software SPSS 16.0 yang hasilnya akan dipaparkan

pada subbab berikut ini.

4.2.1 Kategori skor kepuasan pernikahan

Gambaran kepuasan pernikahan wanita yang menjalani kehidupan commuter

marriage dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Kategorisasi skor kepuasan pernikahan

Kategori N %

Rendah 57 54,3

Tinggi 48 45,7

Total 105 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebanyak 57 wanita yang

menjalani kehidupan commuter marriage (54,3%) memiliki skor kepuasan

pernikahan dalam kategori rendah. Sedangkan sebanyak 48 wanita yang menjalani

kehidupan commuter marriage (45,7%) memiliki skor dalam kategori tinggi. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa, wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage

cenderung lebih rendah tingkat kepuasan pernikahannya.

Page 75: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

61

4.2.2 Kategori skor tipe kepribadian big five

Gambaran tipe kepribadian big five yang dimiliki wanita yang menjalani

kehidupan commuter marriage dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4

Kategorisasi skor tipe kepribadian big five

Dimensi Kategori N %

Extraversion Rendah

Tinggi

52

53

49,5

50,5

Agreeableness Rendah

Tinggi

59

46

56,2

43,8 Conscientiousness Rendah

Tinggi

49

56

46,7

53,3

Neuroticism Rendah Tinggi

48 57

45,7 54,3

Openness Rendah

Tinggi

58

47

55,2

44,8

Berdasarkan tabel di atas, dijelaskan bahwa sebaran dari keseluruhan dimensi tipe

kepribadian big five yang dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu kategori

rendah dan kategori tinggi. Hasil persentase variabel pertama dari tipe kepribadian

big five yaitu variabel extraversion, sejumlah 53 orang (50,5%) berada pada

kategori tinggi dan 52 orang (49,5%) pada kategori rendah. Dengan demikian,

dari hasil sebaran pada variabel extraversion paling tinggi berada pada kategori

tinggi.

Kedua, hasil persentase dari variabel Agreeableness sejumlah 46 orang

(43,8%) pada kategori tinggi dan 59 orang (56,2%) pada kategori rendah. Dengan

demikian, dari hasil sebaran pada variabel Agreeableness paling tinggi berada

pada kategori rendah.

Ketiga, hasil persentase dari variabel conscientiousness sejumlah 56 orang

(53,3%) pada kategori tinggi dan 49 orang (46,7%) pada kategori rendah. Dengan

Page 76: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

62

demikian, dari hasil sebaran pada variabel conscientiousness paling tinggi berada

pada kategori tinggi.

Keempat, hasil persentase dari variabel neoroticism sejumlah 57 orang

(54,3%) pada kategori tinggi dan 48 orang (45,7%) pada kategori rendah. Dengan

demikian, dari hasil sebaran pada variabel neoroticism paling tinggi berada ada

kategori tinggi.

Kelima, hasil persentase dari variabel openess sejumlah 47 orang (44,8%)

pada kategori tinggi dan 58 orang (55,2%) pada kategori rendah. Dengan

demikian, dari hasil sebaran pada variabel openness paling tinggi berada ada

kategori rendah.

4.2.3 Kategori skor komunikasi interpersonal

Gambaran komunikasi interpersonal yang dimiliki wanita yang menjalani

kehidupan commuter marriage dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Kategorisasi skor dimensi komunikasi interpersonal

Dimensi Kategori N %

Keterbukaan Rendah

Tinggi

56

49

53,3

46,7

Empati Rendah

Tinggi

58

47

55,2

44,8 Sikap mendukung Rendah

Tinggi

58

47

55,2

44,8

Sikap positif Rendah Tinggi

63 42

60 40

Kesetaraan Rendah

Tinggi

60

45

57,1

42,9

Pada tabel di atas, dijelaskan bahwa sebaran dari keseluruhan dimensi komunikasi

internasional yang dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu kategori rendah dan

kategori tinggi. Hasil persentase variabel pertama dari komunikasi interpersonal

Page 77: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

63

yaitu keterbukaan, sejumlah 49 orang (46,7%) pada kategori tinggi dan 56 orang

(53,3%) pada kategori rendah. Dengan demikian, dari hasil sebaran pada variabel

keterbukaan paling tinggi berada pada kategori rendah.

Kedua, hasil persentase dari variabel empati sejumlah 47 orang (44,8%)

pada kategori tinggi dan 58 orang (55,2%) pada kategori rendah. Dengan

demikian, dari hasil sebaran pada variabel empati paling tinggi berada pada

kategori rendah.

Ketiga, hasil persentase dari variabel sikap mendukung sejumlah 47 orang

(44,8%) pada kategori tinggi dan 58 orang (55,2%) pada kategori rendah. Dengan

demikian, dari hasil sebaran pada variabel sikap mendukung paling tinggi berada

pada kategori rendah.

Keempat, hasil persentase dari variabel sikap positif sejumlah 42 subjek

(40%) pada kategori tinggi dan 63 orang (60%) pada kategori rendah. Dengan

demikian, dari hasil sebaran pada variabel sikap positif paling tinggi berada pada

kategori rendah.

Kelima, hasil persentase dari variabel kesetaraan sejumlah 45 orang

(42,9%) pada kategori tinggi dan 60 orang (57,1%) pada kategori rendah. Dengan

demikian, dari hasil sebaran pada variabel kesetaraan paling tinggi berada pada

kategori rendah.

Page 78: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

64

4.3 Uji Hipotesis Penelitian

4.3.1 Analisis Regresi variabel Penelitian

Pada tahap ini, peneliti menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan teknik

analisis berganda dan bantuan software SPSS. Seperti yang telah disebutkan pada

bab tiga, bahwa dalam regresi terdapat tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama,

melihat besaran R-Square (R2)

untuk mengetahui berapa persen (%) varians

dependet variable (DV) yang dijelaskan oleh independent variable (IV). Kedua,

melihat apakah secara keseluruhan independent variable (IV) berpengaruh secara

signifikan terhadap dependent variable (DV). Terakhir, untuk memperhatikan

siginifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing independent

variable (IV).

Langkah pertama, peneliti melihat besaran R-Square untuk mengetahui

berapa persen (%) varians dependent variable yang dijelaskan independent

variable. Untuk tabel R-Square dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.6

Hasil analisis regresi variabel penelitian Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .668a .447 .388 7.82279

a. Predictors : (Constant), extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism,

openness, keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, kesetaraan.

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa dengan menggunakan seluruh

independent variable yaitu extraversion, agreeableness, conscientiousness,

neuroticism, openness, keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan

kesetaraan terhadap dependent variable, diperoleh nilai R Square 0,447. Artinya

proporsi varians dari kepuasan pernikahan yang dijelaskan oleh seluruh

Page 79: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

65

independent variable adalah sebesar 44,7% sedangkan 55,3% sisanya dipengaruhi

oleh variabel lain di luar penelitian ini.

Langkah kedua melihat apakah seluruh independent variabel, yaitu

extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness,

keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan berpengaruh

secara signifikan terhadap dependent variable, yaitu kepuasan pernikahan.

Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7

Hasil uji hipotesis Model Sum of

Square

Df Mean Square F Sig.

1 Regression 4647.575 10 464.758 7.595 .000a Residual 5752.425 197 61.196

Total 10400.000 104

a. Predictors: (Constant), extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism,

openness, keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, kesetaraan.

b. Dependent Variable: kepuasan pernikahan

Hasil perhitungan menunjukkan taraf signifikansi yang didapat sebesar

0,000 (p<0,05) maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh

kepuasan pernikahan ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari

extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness,

keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. secara

bersama-sama terhadap kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani

kehidupan commuter marriage.

Langkah ketiga adalah melihat koefisien regresi tiap independen variabel.

Jika p<0,05 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa

independent variable tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap

Page 80: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

66

kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage.

Adapun penyajiannya ditampilkan pada tabel berikut :

Tabel 4.8

Koefisien regresi masing-masing variabel penelitian Model Unstandardized

coefficients

Standardized

coefficients

B Std.

Error

Beta T Sig.

1 (constant) 6.664 7.675 .868 .387

Extraversion -.034 .100 -.034 -.342 .733 Agreeableness .012 .097 .012 .128 .898

Conscientiousness -.098 .102 -.098 -.964 .338

Neuroticism .064 .082 .064 .788 .432

Openness .039 .097 .039 .404 .687

Keterbukaan .156 .098 .156 1.595 .114

Empati .050 .094 .050 .532 .596

Sikapmendukung .401 .105 .401 3.814 .000*

Sikappositif .001 .104 .001 .012 .990

Kesetaraan .275 .111 .275 2.462 .016*

Keterangan: tanda (*) menunjukkan variabel yang signifikan

Berdasarkan table diatas dapat disampaikan persamaan regresi sebagai berikut:

Kepuasan pernikahan = 6.664 - 0,034 extraversion + 0,012

agreeableness - 0,098 conscientiousness + 0,064 neuroticism + 0,039 openness

+ 0,156 keterbukaan + 0,050 empati + 0,401 sikap mendukung* + 0,001 sikap

positif + 0,275 kesetaraan*.

Untuk melihat signifikan atau tidak koefisien regresi yang dihasilkan,

dapat dilihat dari nilai signifikan pada kolom paling kanan. Jika P<0,05, maka

koefisien regresi signifikan pengaruhnya terhadap kepuasan pernikahan dan

sebaliknya. Dari hasil diatas terdapat dua koefisien regresi yang signifikan, yaitu

sikap mendukung dan kesetaraan. Sedangkan delapan koefisien regresi lainnya

tidak signifikan. Hal ini berarti dari 10 hipotesis minor, dua diantaranya

signifikan. Penjelasan nilai koefisien regresi pada masing-masing IV adalah

sebagai berikut :

Page 81: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

67

1. Variabel Extraversion

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,034 dengan signifikansi 0,733

(p>0,05), artinya variable extraversion dari aspek kepribadian tidak

mempengaruhi secara signifikan terhadap kepuasan pernikahan pada wanita

yang menjalani kehidupan commuter marriage.

2. Variabel Agreeableness

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,012 dengan signifikansi 0,898

(p>0,05), artinya variabel agreeableness dari aspek kepribadian tidak

mempengaruhi secara signifikan terhadap kepuasan pernikahan pada wanita

yang menjalani kehidupan commuter marriage.

3. Variabel Conscientiousness

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,098 dengan signifikansi 0,338

(p>0,05), artinya variabel conscientiousness dari aspek kepribadian tidak

mempengaruhi secara signifikan terhadap kepuasan pernikahan pada wanita

yang menjalani kehidupan commuter marriage.

4. Variabel Neuroticism

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,064 dengan signifikansi 0,432

(p>0,05), artinya variabel neuroticism dari aspek kepribadian tidak

mempengaruhi secara signifikan terhadap kepuasan pernikahan pada wanita

yang menjalani kehidupan commuter marriage.

5. Variabel Openness

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,039 dengan signifikansi 0,687

(p>0,05), artinya variabel neuroticism dari aspek kepribadian tidak

Page 82: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

68

mempengaruhi secara signifikan terhadap kepuasan pernikahan pada wanita

yang menjalani kehidupan commuter marriage.

6. Variabel Keterbukaan

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,156 dengan signifikansi 0,114

(p>0,05), artinya variable keterbukaan dari aspek komunikasi interpersonal

tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap kepuasan pernikahan pada

wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage.

7. Variabel Empati

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,050 dengan signifikansi 0,596

(p>0,05), artinya variable empati dari aspek komunikasi interpersonal tidak

mempengaruhi secara signifikan terhadap kepuasan pernikahan pada wanita

yang menjalani kehidupan commuter marriage.

8. Variabel Sikap Mendukung

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,401 dengan signifikansi 0,000

(p<0,05), artinya variabel sikap mendukung dari aspek komunikasi

interpersonal mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap kepuasan

pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage, yang

berarti bahwa semakin tinggi sikap mendukung yang dimiliki maka akan

semakin tinggi pula kepuasan pernikahannya.

9. Variabel Sikap Positif

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,001 dengan signifikansi 0,990

(p>0,05), artinya variable sikap positif dari aspek komunikasi interpersonal

Page 83: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

69

tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap kepuasan pernikahan pada

wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage.

10. Variabel Kesetaraan

Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,275 dengan signifikansi 0,016

(p<0,05), artinya variabel kesetaraan dari aspek komunikasi interpersonal

mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pernikahan

pada wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage, yang berarti

bahwa semakin tinggi kesetaraan yang dimiliki maka akan semakin tinggi pula

kepuasan pernikahannya.

Berdasarkan standar koefisien beta maka diketahui bahwa IV dengan

prediktor terbesar terhadap kepuasan pernikahan adalah variabel sikap

mendukung (0,401). Berdasarkan informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa

dalam penelitian ini sikap mendukung merupakan prediktor yang paling

mempengaruhi kepuasan pernikahan.

4.3.2 Pengujian Proporsi Varians Masing-Masing Independet Variable

Langkah selanjutnya, mengetahui bagaimana penambahan proporsi varians dari

masing-masing IV terhadap kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani

kehidupan commuter marriage. Untuk melihat besarnya sumbangan yang

diberikan IV terhadap DV dapat dilihat pada kolom R square change. Untuk

mengetahui apakah sumbangan tersebut signifikan dapat dilihat pada kolom sig. F

change. Pada tabel 4.9 akan digambarkan proporsi varians masing-masing IV

terhadap DV, sebagai berikut:

Page 84: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

70

Tabel 4.9

Proporsi Varians Masing-Masing Independent Variable

Model R Square Change Statistics

R Square

Change

F Change df1 df2 Sig. F

Change

1 .056 .056 6.077 1 103 .015*

2 .082 .026 2.878 1 102 .093

3 .087 .006 .616 1 101 .434

4 .087 .000 .000 1 100 .983

5 .099 .012 1.322 1 99 .253

6 .200 .101 12.386 1 98 .001*

7 .234 .034 4.256 1 97 .042*

8 .408 .174 28.289 1 96 .000*

9 .411 .003 .472 1 95 .494

10 .447 .036 6.062 1 94 .016*

a. Predictors: (constant), extraversion

b. Predictors: (constant), extraversion, agreeableness

c. Predictors: (constant), extraversion, agreeableness, conscientiousness

d. Predictors: (constant), extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism

e. Predictors: (constant), extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness

f. Predictors: (constant), extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness,

keterbukaan

g. Predictors: (constant), extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism,openness,

keterbukaan, empati

h. Predictors: (constant), extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness,

keterbukaan, empati, sikapmendukung

i. Predictors: (constant), extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness,

keterbukaan, empati, sikapmendukung, sikappositif

j. Predictors: (constant), extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, openness,

keterbukaan, empati, sikapmendukung, sikappositif, kesetaraan

Keterangan: (*) signifikan

Jika dijabarkan kontribusi dari setiap IV terhadap DV diatas disampaikan sebagai

berikut :

1. Variabel extraversion dari aspek kepribadian memberikan sumbangan sebesar

5,6% dalam proporsi varians kepuasan pernikahan pada wanita yang

menjalani kehidupan commuter marriage. Sumbangan tersebut signifikan

secara statistik karena sig. F Change = 0,015 (P<0,05)

Page 85: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

71

2. Variabel agreeableness dari aspek kepribadian memberikan sumbangan

sebesar 2,6% dalam proporsi varians kepuasan pernikahan pada wanita yang

menjalani kehidupan commuter marriage. Sumbangan tersebut tidak

signifikan secara statistik karena sig. F Change = 0,093 (P>0,05)

3. Variabel conscientiousness dari aspek kepribadian memberikan sumbangan

sebesar 0,6% dalam proporsi varians kepuasan pernikahan pada wanita yang

menjalani kehidupan commuter marriage. Sumbangan tersebut tidak

signifikan secara statistik karena sig. F Change = 0,434 (P>0,05)

4. Variabel neuroticism dari aspek kepribadian memberikan sumbangan sebesar

0% dalam proporsi varians kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani

kehidupan commuter marriage. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara

statistik karena sig. F Change = 0,983 (P>0,05)

5. Variabel openness dari kaspek kepribadian memberikan sumbangan sebesar

1,2% dalam proporsi varians kepuasan pernikahan pada wanita yang

menjalani kehidupan commuter marriage. Sumbangan tersebut tidak

signifikan secara statistik karena sig. F Change = 0,253 (P>0,05)

6. Variabel keterbukaan dari aspek komunikasi interpersonal memberikan

sumbangan sebesar 10,1% dalam proporsi varians kepuasan pernikahan pada

wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage. Sumbangan tersebut

signifikan secara statistik karena sig. F Change = 0,001 (P<0,05)

7. Variabel empati dari aspek komunikasi interpersonal memberikan sumbangan

sebesar 3,4% dalam proporsi varians kepuasan pernikahan pada wanita yang

Page 86: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

72

menjalani kehidupan commuter marriage. Sumbangan tersebut signifikan

secara statistik karena sig. F Change = 0,042 (P<0,05)

8. Variabel sikap mendukung dari aspek komunikasi interpersonal memberikan

sumbangan sebesar 17,4% dalam proporsi varians kepuasan pernikahan pada

wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage. Sumbangan tersebut

signifikan secara statistik karena sig. F Change = 0,000 (P<0,05)

9. Variabel sikap positif dari aspek komunikasi interpersonal memberikan

sumbangan sebesar 0,3% dalam proporsi varians kepuasan pernikahan pada

wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage. Sumbangan tersebut

tidak signifikan secara statistik karena sig. F Change = 0,494 (P>0,05)

10. Variabel kesetaraan dari aspek komunikasi interpersonal memberikan

sumbangan sebesar 3,6% dalam proporsi varians kepuasan pernikahan pada

wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage. Sumbangan tersebut

signifikan secara statistik karena sig. F Change = 0,016 (P<0,05).

Page 87: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

73

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

Pada bab ini peneliti akan menyimpulkan hasil penelitian. Dalam bab ini akan

dimuat diskusi dan saran.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini antara lain:

1. Adanya pengaruh bersama yang signifikan dari variabel tipe kepribadian big

five dan komunikasi interpersonal terhadap kepuasan pernikahan pada wanita

yang menjalani kehidupan commuter marriage.

2. Pengaruh terhadap kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani

kehidupan commuter marriage yang dapat diprediksi secara bersama oleh

variabel tipe kepribadian big five dan komunikasi interpersonal adalah sebesar

44,7%, sedangkan 55,3% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar

penelitian ini.

3. Jika dilihat dari masing-masing IV dan dimensinya, maka diketahui bahwa

tidak ada pengaruh yang signifikan dari tipe kepribadian big five serta dimensi-

dimensinya terhadap kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani

kehidupan commuter marriage. Sementara itu diketahui bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan dari komunikasi interpersonal terhadap kepuasan

pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage.

Page 88: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

74

Pengaruh yang signifikan ini terjadi pada masing-masing dimensi komunikasi

interpersonal, yakni sikap mendukung dan kesetaraan.

4. Prediktor dengan pengaruh paling besar terhadap kepuasan pernikahan pada

penelitian ini adalah sikap mendukung.

5.2 Diskusi

Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa tipe kepribadian big five dan

komunikasi interpersonal secara bersama mempengaruhi kepuasan pernikahan

pada wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage, meskipun hanya

beberapa variabel yang pada akhirnya diketahui mempengaruhi kepuasan

pernikahan.

Pertama, kepuasan pernikahan secara signifikan dipengaruhi oleh

komunikasi interpersonal dengan arah pengaruh yang positif. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Shudana (2013) yang

mengemukakan adanya hubungan yang positif antara komunikasi interpersonal

pasutri dengan keharmonisan dalam pernikahan yang dalam penelitian ini yang

disebut dengan kepuasan pernikahan.

Dari lima dimensi terdapat dua dimensi komunikasi interpersonal yang

mempengaruhi secara signifikan yaitu sikap mendukung, dan kesetaraan. Salah

satu dari kedua dimensi komunikasi interpersonal pada penelitian ini yaitu sikap

mendukung bahkan menjadi prediktor yang paling besar pengaruhnya terhadap

kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage.

Hal ini senada dengan pernyataan dari Cate & umner (2010) yang mengemukakan

Page 89: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

75

bahwa marital satisfaction (kepuasan pernikahan) pada seseorang yang menjalani

kehidupan commuter marriage bisa saja berkaitan secara positif dengan

supportiveness (sikap mendukung). Hal ini mungkin saja disebabkan karena

wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage membutuhkan dukungan

pasangan dan sikap yang mendukung pasangan untuk mencapai kepuasan

pernikahan yang tinggi.

Dalam penelitian ini variabel keterbukaan, empati dan memberikan

pengaruh positif namun terbukti tidak signifikan berpengaruh pada kepuasan

pernikahan. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang menyatakan terdapat

tingkat kepuasan pernikahan yang tinggi pada aspek keterbukaan (self-disclosure)

dan empati, sedangkan pada sikap positif ( positiveness) dan kesetaraan (equality)

adanya pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kepuasan pernikahan

pada wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage (Cate & Sumner,

2010).

Hal ini mungkin dikarenakan pada penelitian ini peneliti kurang dalam

mengarahkan variabel-variabel yang dimaksud pada pernikahan responden.

Karena, seperti yang dikemukakan oleh Devito (1997), komunikasi yang baik

adalah komunikasi yang efektif, yang ditunjukkan dari lima sikap dengan ciri

adanya rasa saling terbuka, empati, saling mendukung, sikap positif dan

kesetaraan. Apabila pasangan suami istri mampu saling terbuka, memberikan

empati satu sama lain dan saling menunjukkan sikap yang positif terhadap

pasangannya maka komunikasi interpersonal dapat berjalan secara efektif.

Page 90: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

76

Dari hasil penelitian mengenai pengaruh variabel tipe kepribadian big five

terhadap kepuasan pernikahan, tidak ada pengaruh yang signifikan dari tipe

kepribadian big five serta dimensi-dimensinya terhadap kepuasan pernikahan pada

wanita yang menjalani kehidupan commuter marriage. Hal ini bisa saja terjadi

karena responden pada penelitian ini memiliki kategorisasi skor yang rendah pada

seluruh aspek tipe kepribadian big five dan didominasi oleh wanita yang

menjalani kehidupan commuter marriage pada rentang usia 20-40 tahun (dewasa

awal), sehingga memungkinkan saat mengisi kuisioner sedang dalam emosi yang

tidak stabil.

Terdapat ketidaksesuaian antara hasil penelitian yang menemukan bahwa

terdapat tingkat kepuasan yang tinggi pada extraversion, agreeableness dan

openness (Botwin, Buss & Shackelford, 1997) dan Neuroticism (Febriany, 2011).

Sedangkan dalam penelitian ini extraversion, agreeableness, openness, dan

Neuroticism terbukti tidak signifikan terhadap kepuasan pernikahan.

Selain itu hasil penelitian ini juga menemukan adanya pengaruh positif

namun tidak signifikan antara conscientiousness terhadap kepuasan pernikahan.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Botwin, Buss

& Shackelford (1997) yang mengemukakan bahwa adanya pengaruh positif

namun tidak signifikan antara conscientiousness terhadap kepuasan pernikahan.

Gambaran umum pada penelitian ini menelaskan bahwa wanita yang

paling banyak menjalani kehidupan commuter marriage dalam penelitian ini

berada pada rentang usia 20-40 tahun, yang berarti sebagian besar subjek berada

dalam taraf perkembangan dewasa awal. Untuk pendidikan dalam penelitian ini

Page 91: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

77

sebagian besar subjek berlatar belakang pendidikan perguruan tinggi/ universitas.

Pada pekerjaan, sebagian besar subjek bekerja sebagai karyawan/ pegawai. Dan

sebagian besar subjek pada penelitian ini telah menikah selama 1-10 tahun.

5.3 Saran

Pada penelitian ini, peneliti membagi saran menjadi dua, yaitu teoritis dan praktis.

Peneliti memberikan saran secara teoritis sebagai bahan pertimbangan untuk

perkembangan penelitian selanjutnya. Selain itu, peneliti juga menguraikan saran

secara praktis sebagai bahan kesimpulan dan masukan bagi pembaca sehingga

dapat mengambil manfaat dari penelitian ini.

5.3.1 Saran teoritis

1. variasi dalam 10 variabel independen dalam penelitian ini menyumbang

pengaruh terharap kepuasan pernikahan pada wanita yang menjalani kehidupan

commuter marriage sebesar 44,7% yang terdiri dari lima variabel yang

signifikan dan lima variabel yang tidak signifikan. Sisanya 55,3%

kemungkinan dipengaruhi oleh variabel lain. Oleh karena itu disarankan untuk

peneliti selanjutnya agar meneliti variabel-variabel lain di luar penelitian ini

yang mungkin mempengaruhi kepuasan pernikahan seperti religiusitas, marital

conflict, relationship maintenance, dan atau faktor demografi yang tidak

peneliti analisis dalam penelitian ini. Dengan mempertimbangkan variabel-

variabel tersebut, diharapkan penelitian selanjutnya akan lebih

menyempurnakan hasil penelitian sebelumnya.

Page 92: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

78

2. Pada penelitian ini, sampel yang digunakan hanya 105 dan di wilayah DKI

Jakarta, untuk itu dalam penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti lebih

banyak responden dan di berbagai wilayah yang lebih menyeluruh sehingga

dapat menggambarkan kepuasan pernikahan secara menyeluruh.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan agar lebih memperjelas definisi dan

aspek-aspek pada komunikasi interpersonal.

4. Untuk penelitian selanjutnya dapat diperkaya dengan menjadikan suami sebagai

sampel, sehingga dapat melakukan perbandingan antara kepuasan pernikahan

keduanya.

5.3.2 Saran Praktis

1. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa komunikasi interpersonal

terbukti berpengaruh terhadap kepuasan pernikahan pada wanita yang

menjalani kehidupan commuter marriage. Untuk itu demi meningkatkan

kepuasan pernikahan, peneliti menyarankan untuk para istri atau bahkan suami

lebih meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonalnya.

2. Penelitian ini juga dapat menjadi masukan bagi para psikolog keluarga/konselor

untuk membuat program yang terkait dengan kepuasan pernikahan terutama

pada pasangan yang menjalani kehidupan commuter marriage.

Page 93: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

79

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, E.A. (2003). Commuter marriages. Diunduh tanggal 10/11/2014 dari

http://encyclopedia.com

Atwater, E & Duffy, K.G (2005). Psychology for living: adjustment, growth, and

behaviour today ( 8th

ed). New Jersey : Pearson Education, Inc

Bienvenu, M.J. (Interpersonal communication inventory. The journal of

communication. San diego CA: University Associates

Bird, G & Melville, K. (1994). Families and intimate relationship. New York: Mc

Graw-hill, Inc

BKKBN. (2013). Angka perceraian di Indonesia. Diunduh tanggal 22/10/2014

dari http://www.bkkbn.go.id

Botwin, M.D., Buss, D.M., & Shackelford, T.K. (1997). Personality and mate

preferences: Five factors in mate selection and marital satisfaction. Journal

of Personality.

Cate, S. (2010). Memberi keadilan bagi para pencari keadilan: sebuah laporan

penelitian tentang akses dan kesetaraan pada pengadilan negeri dan

pengadilan agama di Indonesia tahun 2007-2009. Jakarta: Mahkamah

agung dan ausAID

Devito, J.A. (1997). Komunikasi antarmanusia. Jakarta: Professional Books

Devito, J.A. (2011). Komunikasi antarmanusia edisi kelima. Tangerang Selatan:

Karisma Publishing Group

Dewi, N.R. & Hilda, S. (2013). Hubungan antara komunikasi interpersonal pasutri

dengan keharmonisan dalam pernikahan. Jurnal Psikologi Udhayana

Duvall, E.M. & Miller, B.C. (1985). Marriage and family development 6th ed.

New York: Harper & Row, Publisher

Engler, B. (2009). Personality theories. An Introduction 8th

. USA: Houghton

Mifflin Harcourt Publishing Company

Fajar, H.A (2011). Pengaruh kepercayaan diri terhadap komunikasi interpersonal

santri di pondok pesantren modern islam assalam Surakarta Solo. Skripsi

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 94: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

80

Febriany, R.E. (2011). Pengaruh gaya resolusi konflik dan tipe kepribadian big

five terhadap kepuasan pernikahan istri. Skripsi Fakultas Psikologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Friedman, H. S & Miriam W.S. (2008). Kepribadian: Teori klasik dan riset

modern edisi ketiga jilid 1. Jakarta: Erlangga

Friedman, H. S & Miriam W.S. (2009). Personality classic theories and modern

research. Boston: California State University, San Marcos

Fuad, N. & Altaira, E. (2008). Hubungan antara kualitas komunikasi dengan

kepuasan dalam perkawinan pada istri. Naskah publikasi UII Yogyakarta.

Diunduh tanggal 22/10/2014 dari http://psychology.uii.ac.id

Glotzer, R. & Federlain. (2007). Commuter marriage and families strenghts.

Journal of marriage and families. Diunduh tanggal 10/11/2014 dari

http://quod.lib.umich.edu

Govaerts, K. & David, N.D. (1988). Until careers do us part: vocational and

marital satisfavtion in the dual career commuter marriage. Journal for the

advancement of counselling. Diunduh tanggal 10/11/2014 dari

http://link.springer.com

Hawadi, L.F. (2010). Psikologi perkawinan dan keluarga. Diunduh tanggal

22/10/2014 dari http://reni-akbar.blogspot.com

Indarti, H. (2010). Hubungan antara komunikasi interpersonal dengan kepuasan

perkawinan pada istri TKI di desa Betak kecamatan Kalidawir kabupaten

Tulung Agung. Skripsi Universitas Negeri Malang. Diunduh tanggal

22/10/2014 dari http://karya-ilmiah.um.ac.id

Indrijati, H. & Nurul, A. (2011) Pemenuhan aspek-aspek kepuasan perkawinan

pada istri yang menggugat cerai. Naskah publikasi Universitas Airlangga

Surabaya. Diunduh tanggal 22/10/2014 dari http://journal.unair.ac.id

John, O.P. & Srivastava, S. (1999). Big five inventory. New Yoerk: Willguilford

press http://link.springer.com

Kouneski, E.F. (2002). Five types of marriages based on ENRICH: linking

intrapersonal and interpersonal characteristic. Thesis University of Minesota.

Diunduh tanggal 22/10/2014 dari http://www.esrc.ac.uk

Lebow, J.L. & William, M.P. (2005). Family psychology: the art of the science.

New York: Oxford University Press, Inc.

Page 95: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

81

Lemme, B.H. (1995). Development in adultthood. USA: Allyn and Bacon

Maryadi (2009). Lebih dari 60% perceraian atas desakan istri. Diunduh tanggal

22/10/2014 dari http://news.viva.co.id

Mischel, W. (2003). Introduction to personality. New York: John Willey & Sons,

Inc

Papalia, D.E. (2009). Human development. Perkembangan manusia. Jakarta:

Salemba Humanika

Pervin & John. (2005). Personality. Theory and research. New York: John Wiley

& Sons Inc

Puspitawati, H. (2013). Interaksi suami istri dalam mewujudkan harmonisasi

keluarga reponsif gender. Bogor: PT IPB Press.

Rakhmat, J. (2001). Psikologi komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rini, R.I.R.S. (2010). Penyesuaian perkawinan ditinjau dari kepribadian pada istri

yang menjalani pola perkawinan jarak jauh. Jurnal Psikologi UII

Yogyakarta. Diunduh tanggal 10/11/2014 dari http://data.dppm.uii.ac.id

Spanier, G.B. (1976). Meansuring dyadic adjustment “ New scale for assessing

the quality of marriage and similar dyads. Journal of marriage and family.

Sadarjoen, S.S. (2005). Konflik marital: pemahaman konseptual, aktual dan

alternatif solusinya. Bandung: PT. Refika Aditama

Sarlito, W. S. (2003). Pengantar umum psikologi. Jakarta: Bulan Bintang

Sarlito, W. S. (2005). Psikologi dalam praaktek. Jakarta: Restu Agung

Sudarto, A. (2014). Studi deskriptif kepuasan perkawinan pada perempuan yang

menikah dini. Jurnal Universitas Airlangga Surabaya. Diunduh tanggal

22/10/2014 dari http://journal.unair.ac.id

Suryabrata, S. (2007). Psikologi kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wiliaspi, Y. (2012). Pengaruh buku komunikasi terhadap kualitas komunikasi

pada istri yang menjalani perkawinan jarak jauh. Thesis Universitas Gajah

Mada. Diunduh tanggal22/10/2014 dari http://etd.ugm.ac.id

Page 96: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

LAMPIRAN

Page 97: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

LAMPIRAN I

Kuesioner Penelitian Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Salam Sejahtera

Saya Dewi Susanti, mengucapkan terima kasih atas kesediaan dan waktu yang

telah rekan-rekan berikan untuk mengisi kuesioner penelitian berkaitan dengan

pernikahan, kepribadian, dan komunikasi.

Pertama-tama, mohon isi Data Diri Responden di kolom yang telah tersedia,

kemudian jawablah semua pernyataan sesuai dengan diri Anda. Dalam menjawab

kuesioner ini, tidak ada jawaban salah atau benar, dan jawaban yang Anda berikan

akan terjamin kerahasiaannya serta hanya akan digunakan untuk kepentingan

penelitian.

Terima kasih banyak.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Hormat Saya,

Dewi Susanti

Identitas Diri

Usia saya :

20 – 30 tahun

31 – 40 tahun

41 – 50 tahun

51 – 60 tahun

Pendidikan saya :

SD / Ibtidaiyah

SMP / Tsanawiyah

SMA / SMK / Aliyah

Perguruan Tinggi / universitas

Pekerjaan saya :

Karyawan / Pegawai

Wiraswasta

Mahasiswa

Ibu Rumah Tangga

Lainnya

Usia pernikahan saya saat ini : ..................................................

Page 98: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

*Isi dan berilah tanda checklist atau centang

Petunjuk Pengisian Skala Di bawah ini terdapat sejumlah pernyataan, Teman-teman diminta untuk menilai pernyataan, kemudian memberikan tanda silang ( X ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan diri teman-teman. Adapun pilihan jawaban adalah sebagai berikut: SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Contoh :

No Pernyataan STS TS S SS

1 Saya bebas mengekspresikan perasaan

Anda memberi tanda silang ( X ) di kolom S, artinya anda Setuju pada pernyataan “Saya bebas mengekspresikan perasaan”

SKALA 1 Beri tanda silang (x) pilihan mana yang paling sesuai dengan diri Anda.

Pernyataan STS TS S SS

1 Saya dan suami sependapat dengan prinsip hidup yang dijalani

2 Saya dan suami membuat kesepakatan mengenai aturan dalam rumah tangga kami

3 Saya setuju untuk memiliki tabungan bersama suami

4 Saya dan suami kesulitan mengelola keuangan kami

5 Meskipun ada kesempatan, saya menolak beribadah bersama suami

6 Saya dan suami menghabiskan waktu liburan bersama

7 Saya dan suami meluangkan waktu untuk berbagi cerita

8 Saya lebih memilih kegiatan lain dibandingkan menemani suami

9 Saya bahagia karena suami dapat memahami saya

10 Saya memiliki kebutuhan yang belum mampu dipenuhi oleh suami

Page 99: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

11 Saya ragu pada komitmen suami dalam menjaga keutuhan rumah tangga

12 Saya melakukan apa saja untuk menjaga keharmonisan dengan suami

13 Saya menunjukkan kasih sayang pada suami dengan mengucapkan kata cinta

14 Saya berperilaku menyenangkan ketika bersama suami

15 Saya merasa terganggu ketika suami menolak ajakan saya untuk melakukan aktivitas seksual

16 Saya menikmati aktivitas seksual dengan suami

SKALA 2

Beri tanda silang ( X ) pilihan mana yang paling sesuai dengan diri Anda.

“Saya seseorang yang ...” STS TS S SS

1 Senang berbicara

2 Suka menyendiri

3 Penuh semangat

4 Antusias

5 Pendiam

6 Tegas

7 Pemalu

8 Mudah bergaul

9 Senang mengkritik orang lain

10 Tidak mementingkan diri sendiri

11 Bermusuhan dengan orang lain

12 Pemaaf

13 Percaya pada orang lain

14 Kurang peduli

15 Baik hati dan penuh perhatian

16 Bersikap kasar pada orang lain

Page 100: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

17 Senang bekerja sama dengan orang lain

18 Bekerja secara teliti

19 Ceroboh

20 Dapat diandalkan

21 Tidak teratur

22 Pemalas

23 Gigih menuntaskan tugas

24 Menyelesaikan tugas secara efisien

25 Membuat perencanaan dan menjalankannya

26 Mudah teralihkan

27 Sedih

28 Tenang

29 Mudah tegang

30 Pencemas

31 Tidak mudah kecewa

32 Suasana hati mudah berubah

33 Tenang dalam situasi tertekan

34 Mudah gelisah

35 Memunculkan gagasan baru

36 Menyukai tantangan

37 Pandai

38 Memiliki imajinasi yang kuat

39 Senang berkreasi

40 Menghargai karya seni

41 Memilih pekerjaan yang bersifat rutin

42 Suka merenung

43 Kurang berminat pada seni

Page 101: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

44 Mahir dalam karya seni, musik, atau sastra

SKALA 3 Beri tanda silang (x) pilihan mana yang paling sesuai dengan diri Anda.

Pernyataan SS S TS STS

1 Saya berusaha jujur kepada suami

2 Saya sedih jika suami dalam masalah

3 Saya berusaha memberi semangat atas apa yang suami

harapkan

4 Saya tetap bekomunikasi dengan suami meski berbeda

pendapat

5 Saya merasa komunikasi berjalan lancar karena sependapat

dengan suami

6 Saya mengutarakan pendapat, ketika pendapat suami

berbeda dengan saya

7 Saya membiarkan suami menjalankan aktivitasnya

8 Jika menghadapi suatu masalah, saya berusaha lebih dewasa

dalam menghadapinya

9 Saya cenderung tertutup pada suami

10 Saya berdiskusi dengan suami dalam menentukan sesuatu

11 Saya lebih memilih diam saat merasa berbeda pendapat

dengan suami

12 Saya mencoba memahami perasaan suami saat berada dalam

masalah

13 Saya menghubungi suami meski dia sedang beraktivitas

14 Jika saya kecewa pada suami, saya mengutarakannya

15 Jika suami mengutarakan pendapatnya, saya memilih diam

16 Saya mendukung kegiatan suami

17 Saya mengkritik suami jika melakukan kesalahan

18 Saya bersifat kekanak-kanakan saat ada masalah

19 Saat ada masalah, saya memilih diam

Page 102: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

20 Saya berusaha untuk berfikiran positif terhadap apa yang

dilakukan suami

21 Saya dan suami memiliki kesamaan sikap dalam menghadapi

masalah

22 Saya membiarkan suami melakukan kegiatan apapun dan

memberi dukungan atas apa yang dilakukan

23 Saya mencurigai apa yang dilakukan suami

24 Saya merasa baik-baik saja, meskipun suami dalam masalah

25 Saya memahami jika suami sedang lelah dan membiarkannya

beristirahat meskipun saya membutuhkan bantuan.

26 Saya bertengkar dengan suami hanya karena berbeda

pendapat

27 Saya dan suami berkomitmen untuk menyelesaikan setiap

masalah yang dihadapi

28 Saya yakin dengan kemampuan yang saya miliki

29 Saya acuh jika suami sedang dalam masalah

30 Saya meragukan kemampuan saya

Terima Kasih banyak atas partisipasi Anda.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam Sejahtera

Page 103: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

LAMPIRAN II

SYNTAK

1. KEPUASAN PERNIKAHAN

ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY KPERNIKAHAN

DA NI=16 NO=105 MA=KM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16

KM SY FI=KEPUASAN.COR

SE

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16/

MO NX=16 NK=1 PH=ST LX=FR td=sy,fi

LK

KPERNIKAHAN

FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10

FR TD 11 11 TD 12 12 TD 13 13 TD 14 14 TD 15 15 TD 16 16

FR TD 14 7 TD 16 9 TD 2 1 TD 7 2 TD 8 5 TD 12 8 TD 14 8 TD 14 2 TD 14 13

FR TD 9 7 TD 14 9 TD 14 11 TD 14 12 TD 15 5 TD 12 5 TD 12 7 TD 12 6 TD 11 10

FR TD 13 6 TD 4 1 TD 13 2 TD 10 1 TD 16 4 TD 16 10 TD 7 4 TD 10 7 TD 13 1 TD 6 3

PD

OU AD=OFF IT=2000 TV SS Mi

2. TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE

a. Extraversion

ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY EXTRAVERSION

DA NI=8 NO=105 MA=KM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8

KM SY FI=EXTRAVERSION.COR

SE

1 2 3 4 5 6 7 8/

MO NX=8 NK=1 PH=ST LX=FR td=sy,fi

LK

EXTRAVERSION

FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8

FR TD 7 5 TD 3 1 TD 6 4 TD 5 2 TD 7 3 TD 5 3 TD 4 2 TD 6 5

PD

OU AD=OFF IT=2000 TV SS Mi

b. Agreeableness

ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY AGREEABLENESS

DA NI=9 NO=105 MA=KM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9

KM SY FI=AGREEABLENESS.COR

SE

1 2 3 4 5 6 7 8 9/

MO NX=9 NK=1 PH=ST LX=FR td=sy,fi

LK

AGREEABLENESS

Page 104: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9

FR TD 9 1 TD 8 7 TD 7 1 TD 8 6 TD 9 3 TD 7 3

PD

OU AD=OFF IT=2000 TV SS Mi

c. Conscientiousness

ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY CONSCIEN DA NI=9 NO=105 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 KM SY FI=CONSCIEN.COR SE 1 2 3 4 5 6 7 8 9/ MO NX=9 NK=1 PH=ST LX=FR td=sy,fi LK CONSCIEN FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 FR TD 6 2 TD 9 6 TD 7 5 TD 8 2 TD 7 2 TD 4 1 TD 9 3 TD 9 7 TD 4 3 PD OU AD=OFF IT=2000 TV SS Mi

d. Neuroticism

ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY NEURO DA NI=8 NO=105 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 KM SY FI=NEURO.COR SE 1 2 3 4 5 6 7 8/ MO NX=8 NK=1 PH=ST LX=FR td=sy,fi LK NEURO FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 FR TD 4 3 TD 5 4 TD 6 2 TD 7 2 PD OU AD=OFF IT=2000 TV SS Mi

e. Openness

ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY OPENNESS DA NI=10 NO=105 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 KM SY FI=OPEN.COR SE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10/ MO NX=10 NK=1 PH=ST LX=FR td=sy,fi LK OPENNESS FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 TD 8 8 TD 9 9 TD 10 10 FR TD 2 1 TD 5 1 TD 6 5 TD 9 1 TD 9 3 PD OU AD=OFF IT=2000 TV SS Mi

Page 105: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

3. KOMUNIKASI INTERPERSONAL

a. Keterbukaan

ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY KETERBUKAAN DA NI=7 NO=105 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 KM SY FI=KETERBUKAAN.COR SE 1 2 3 4 5 6 7/ MO NX=7 NK=1 PH=ST LX=FR td=sy,fi LK AGREEABLENESS FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 FR TD 6 2 PD OU AD=OFF IT=2000 TV SS Mi

b. Empati

ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY EMPATI DA NI=7 NO=105 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 KM SY FI=EMPATI.COR SE 1 2 3 4 5 6 7/ MO NX=7 NK=1 PH=ST LX=FR td=sy,fi LK EMPATI FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 PD OU AD=OFF IT=2000 TV SS Mi

c. Sikap mendukung

ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY MENDUKUNG DA NI=5 NO=105 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 KM SY FI=MENDUKUNG.COR SE 1 2 3 4 5/ MO NX=5 NK=1 PH=ST LX=FR td=sy,fi LK MENDUKUNG FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 FR TD 5 4 PD OU AD=OFF IT=2000 TV SS Mi

Page 106: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

d. Sikap positif

ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY POSITIF DA NI=4 NO=105 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 KM SY FI=POSITIF.COR SE 1 2 3 4/ MO NX=4 NK=1 PH=ST LX=FR td=sy,fi LK AGREEABLENESS FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 FR TD 2 1 PD OU AD=OFF IT=2000 TV SS Mi

e. Kesetaraan

ANALISIS FAKTOR CONFIRMATORY KESETARAAN DA NI=7 NO=105 MA=KM LA ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 KM SY FI=KESETARAAN.COR SE 1 2 3 4 5 6 7/ MO NX=7 NK=1 PH=ST LX=FR td=sy,fi LK KESETARAAN FR TD 1 1 TD 2 2 TD 3 3 TD 4 4 TD 5 5 TD 6 6 TD 7 7 FR TD 6 4 TD 6 5 TD 4 3 TD 5 3 TD 5 4 PD OU AD=OFF IT=2000 TV SS Mi

Page 107: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

ITEM 10.52

ITEM 20.82

ITEM 30.49

ITEM 40.90

ITEM 50.92

ITEM 60.77

ITEM 70.38

ITEM 80.81

ITEM 90.08

ITEM 100.97

ITEM 110.78

ITEM 120.83

ITEM 130.56

ITEM 140.85

ITEM 150.96

ITEM 160.38

KPERNIKA 1.00

0.68

0.48

0.71

0.30

0.20

0.46

0.77

0.46

0.96

0.28

0.48

0.43

0.67

0.48

0.19

0.77

LAMPIRAN III

ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORI

1. KEPUASAN PERNIKAHAN

Chi - Square=95.71, df=76. P-value=0,06282, RMSEA=0,050

2. TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE

a. Extraversion

ITEM10.40

ITEM20.76

ITEM3-0.14

ITEM40.66

ITEM50.41

ITEM60.77

ITEM70.68

ITEM80.45

EXTRAVER 1.00

Chi-Square=19.39, df=12, P-value=0.07945, RMSEA=0.077

0.78

-0.50

1.03

0.58

-0.75

0.47

-0.56

0.74

Page 108: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

b. Agreeableness

ITEM10.69

ITEM21.00

ITEM30.50

ITEM40.62

ITEM51.00

ITEM60.41

ITEM70.53

ITEM80.48

ITEM90.77

AGREEABL 1.00

Chi-Square=27.76, df=21, P-value=0.14713, RMSEA=0.056

0.56

0.03

0.71

0.62

0.04

0.77

0.74

0.73

0.48

c. Conscientiousness

ITEM10.34

ITEM20.24

ITEM30.83

ITEM40.66

ITEM50.58

ITEM60.41

ITEM7-0.03

ITEM80.57

ITEM90.85

CONSCIEN 1.00

Chi-Square=27.09, df=18, P-value=0.07734, RMSEA=0.070

0.81

-0.86

0.43

-0.58

-0.65

0.76

1.01

0.66

-0.41

d. Neuroticism

Page 109: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

ITEM10.96

ITEM20.96

ITEM30.76

ITEM40.63

ITEM50.97

ITEM60.90

ITEM70.85

ITEM8-0.40

NEURO 1.00

Chi-Square=21.32, df=16, P-value=0.16651, RMSEA=0.057

0.21

-0.22

0.49

0.60

-0.16

0.31

-0.38

1.18

e. Openness

ITEM10.80

ITEM20.81

ITEM30.48

ITEM40.41

ITEM50.46

ITEM60.69

ITEM71.00

ITEM80.97

ITEM90.64

ITEM100.64

OPENNESS 1.00

Chi-Square=39.90, df=30, P-value=0.10691, RMSEA=0.056

0.51

0.44

0.72

0.77

0.75

0.56

0.03

-0.17

-0.61

0.60

3. KOMUNIKASI INTERPERSONAL

a. Keterbukaan

ITEM10.85

ITEM20.89

ITEM30.62

ITEM40.74

ITEM50.98

ITEM60.87

ITEM70.53

KETERBUK 1.00

Chi-Square=19.59, df=13, P-value=0.10584, RMSEA=0.070

0.39

0.33

0.62

0.51

0.16

0.37

0.69

b. Empati

Page 110: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

ITEM10.99

ITEM20.97

ITEM30.87

ITEM40.19

ITEM50.78

ITEM60.94

ITEM7-0.19

EMPATI 1.00

Chi-Square=56.73, df=14, P-value=0.00000, RMSEA=0.171

0.12

0.18

0.35

0.90

0.47

0.24

1.09

c. Sikap mendukung

ITEM1-0.81

ITEM20.88

ITEM30.93

ITEM40.98

ITEM50.99

MENDUKUN 1.00

Chi-Square=5.20, df=4, P-value=0.26691, RMSEA=0.054

1.34

0.34

0.27

0.15

-0.10

d. Sikap positif

ITEM10.80

ITEM20.96

ITEM30.50

ITEM40.29

AGREEABL 1.00

Chi-Square=0.89, df=1, P-value=0.34655, RMSEA=0.000

0.45

0.20

0.71

0.84

e. Kesetaraan

Page 111: PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN BIG FIVE DAN KOMUNIKASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36897/1/DEWI... · WANITA YANG MENJALANI KEHIDUPAN . COMMUTER MARRIAGE

ITEM10.65

ITEM20.47

ITEM30.73

ITEM40.67

ITEM50.71

ITEM60.78

ITEM70.55

KESETARA 1.00

Chi-Square=15.27, df=9, P-value=0.08375, RMSEA=0.082

0.60

0.73

0.52

0.56

0.53

0.47

0.67