pengaruh sikap peserta didik dalam metode...
TRANSCRIPT
PENGARUH SIKAP PESERTA DIDIK DALAM METODE RESITASI
TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI HORMON KELAS XI MAN BAWU JEPARA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Biologi
Oleh :
Achmad Sifronul Wildan NIM. 3105051
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG 2009
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Tanggal Tanda Tangan Lianah, M.Pd. Pembimbing I Musthofa, M.Ag. Pembimbing II
iii
DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Alamat: Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fak. 7615387 Semarang
PENGESAHAN PENGUJI
Tanggal Tanda Tangan
Darmuin, Drs. M.Ag. Ketua Li’anah, M.Pd. Sekretaris Ikrom, Drs. M.Ag. Anggota Listyono, M.Pd. Anggota
iv
ABSTRAK ACHMAD SIFRONUL WILDAN (NIM. 3105051). PENGARUH SIKAP PESERTA DIDIK DALAM METODE RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI HORMON KELAS XI MAN BAWU JEPARA. Skripsi. Semarang: Program Strata 1 Jurusan Tadris Biologi IAIN Walisongo, 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Bagaimanakah Metode Resitasi Dalam Proses Belajar Biologi Materi Hormon Peserta Didik Kelas XI MAN Bawu Jepara. 2) Bagaimanakah Hasil Belajar Biologi Materi Hormon Peserta Didik Kelas XI MAN Bawu Jepara. 3) Bagaimanakah Pengaruh Sikap Peserta Didik dalam Metode Resitasi Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Hormon Peserta Didik Kelas XI MAN Bawu Jepara. Pada penelitian ini yang menjadi variabel X adalah metode resitasi, sedangkan yang menjadi variabel Y adalah hasil belajar biologi materi hormon.
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana. Populasi penelitian sebanyak 83 peserta didik yang terbagi menjadi 2 kelas IPA yakni kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2, kemudian diambil seluruh peserta didik sebagai obyek penelitian. Hal tersebut dilakukan karna jumlah populasi dalam penelitian kurang dari 100, maka penelitian ini akan mengambil seluruh jumlah subyek penilitian yakni berjumlah 83 peserta didik. Pengambilan seluruh jumlah subyek penilitian yakni berjumlah 83 peserta didik atau seluruh populasi peserta didik kelas XI MAN Bawu Jepara maka penelitian ini merupakan penelitian populasi. Pengumpulan data menggunakan 3 Metode. Pertama metode angket untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sikap peserta didik dalam metode resitasi terhadap hasil belajar peserta didik pada pembelajaran biologi materi hormon di MAN Bawu Jepara, angket ini diberikan kepada peserta didik. Kedua metode wawancara ini digunakan untuk mengadakan wawancara dengan guru, kepala sekolah/madrasah atau wakil kepala sekolah/madrasah bidang kurikulum untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan penelitian. Ketiga metode dokumentasi untuk memperoleh data misalnya profil sekolah, nilai ulangan harian peserta didik pada materi hormon dan lain-lain.
Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode resitasi di kelas XI MAN Bawu Jepara berpengaruh terhadap hasil belajar materi hormon. Hal ini dapat diketahui dari analisis data bahwa sikap peserta didik dalam metode resitasi memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil belajar Biologi materi hormon, dimana diperoleh rxy sebesar 0.462. Kemudian pada uji t diperoleh t hitung sebesar 4,688. Pada taraf signifikan 5% didapatkan rt adalah 1.671 dan taraf signifikan 1% didapatkan rt adalah 2,390. Karena rxy > rt , maka hasilnya signifikan. Hal tersebut juga dibuktikan dengan persamaan garis linear regresinya adalah Ŷ = 0.387X + 45.791 dn juga dari hasil analisis regresi sebesar 21.974. Sedangkan pada Ft pada taraf signifikan 5% sebesar didapat jumlah 3.96 dan taraf signifikan 1% sebesar 6.96. Karena harga Freg > Ft , menyatakan ada pengaruh positif pada sikap peserta didik dalam metode resitasi terhadap hasil belajar materi hormon di kelas XI MAN Bawu Jepara.
v
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau telah diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi dalam referensi yang penulis jadikan bahan rujukan.
Semarang, 2 November 2009
Deklarator,
Achmad Sifronul Wildan NIM. 3105051
vi
MOTTO
☺
☺
… “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…” (QS. An Nahl: 125)
vii
PERSEMBAHAN
Dengan keikhlasan hati yang diiringi rasa syukur ke hadirat Illahi
Robbi, karya ilmiah yang sederhana ini kupersembahkan kepada:
Bapak H. Ali Naschan dan Ibu Hj. Syuriyah tercinta, yang selalu ikhlas
mencurahkan kasih sayang, bimbingan, perhatian, dan do’anya untukku.
Mbak Yu Iswati dan Kang Mas Sugiyoto serta putra putrinya “Naja dan
Salsa”. Kang Mas Surur dan Mbak Yu Viva serta putra “Ayyin”. Kang
Mas Dayat, Dek Lala dan Om Evit.
Seluruh Keluarga Besar Alm. Mbah Ali Imron, Keluarga Mbah Toyyib,
dan Keluarga Mbah Sarmo.
The Big Family of Biology ’05 yang selalu kompak dalam menempuh
perjuangan di Fakultas Tarbiyah. Dan adik-adikku Tadris Biologi,
semoga tetap semangat untuk mengembangkan dan memajukan Tadris
Biologi.
Segenap jajaran staf guru dan karyawan MAN Bawu Jepara.
Sahabat-sahabat “Padepokan Arjuna” (Kang Sholeh, Kang Koco, Kang
Arif, Kang Yopi, Kang Bron, Afid, Agus, Musta’mir, Hanif dan Dhani),
dan juga bapak Suyono sekeluarga.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan ridha-Nya, sehingga penyusunan skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW Sang Pembawa Perubahan
menuju shirathal mustaqim, dan juga keluarga, sahabat serta umatnya.
Dengan keterbatasan penulis dalam penyusunan skripsi ini, tentunya
banyak pihak yang ikut membantu, membimbing dan memberikan masukan-
masukan, untuk itu, perkenankanlah penulis sampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam proses penyusunan
skripsi ini, terutama kepada:
1. Prof. Dr. Abdul Jamil, M.A. selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M.Ed. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang
3. Abdul Wahid, M.Ag, selaku ketua jurusan Tadris .
4. Lianah, M. Pd. dan Musthofa, M. Ag., selaku Dosen Pembimbing I dan II,
yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Dosen-dosen pengajar Tadris Biologi, yang ikut membantu penyusunan
skripsi ini.
6. Dosen Pengajar di lingkungan Fakultas Tarbiyah yang telah membekali ilmu
pengetahuan kepada penulis.
7. Kepala MAN Bawu Jepara Drs. Suprapto, yang telah mengijinkan penulis
untuk melakukan penelitian.
8. Noor Fatmah, S. Pd. selaku guru biologi kelas XI dan seluruh civitas
akademik di lingkungan MAN Bawu Jepara, yang membantu dan
mengarahkan penulis dalam proses penelitian.
9. Kedua orang tua tercinta yang dengan tulus membesarkan, membimbing dan
menyayangi, serta mencurahkan usaha dan do’a untuk penulis.
ix
10. Kang mas, mbak yu dan adik-adikku tercinta yang telah memberikan
motivasi yang sangat berharga.
11. Sahabat-sahabatku senasib seperjuangan “Tadris Biologi ‘05”.
12. Keluargaku penghuni “Padepokan Arjuna” dan Bapak Suyono sekeluarga.
13. Semua pihak yang ikut membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Tak ada yang dapat penulis berikan kepada mereka selain ucapan terima
kasih dan iringan do’a, semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan
mereka. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Semarang, 2 November 2009
Penulis,
Achmad Sifronul Wildan NIM. 3105051
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...…………………………………………………..... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ...……………………............................. ii PENGESAHAN ........................................................................................... iii ABSTRAK ………………………………………………………………... iv DEKLARASI ……………………………………………………………... v MOTTO ...………………………………………………………………..... vi PERSEMBAHAN ..……………………………………………………….. vii KATA PENGANTAR…………………………………….......................... viiiDAFTAR ISI ...……………………………………………........................ x DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………................... xiiiDAFTAR TABEL ……………………………………………………....... xiv
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………….....
C. Pembatasan Masalah………………………………….
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………..
1
2
3
3
BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS .... 4
A. Deskripsi Teori………………………………………… 4
1. Sikap Peserta Didik...................................................
2. Metode Resitasi .......................................................
a. Pengertian Metode Resitasi……………….........
b. Langkah-Langkah Penyajian Metode Resitasi
……………………….........................................
c. Kelebihan Metode Resitasi………………….....
d. Kelemahan Metode Resitasi dan Cara
Mengatasinya……………………….………….
4
4
4
5
6
7
xi
3. Sikap Peserta Didik dalam Metode Resitasi...............
4. Pembelajaran Biologi Materi Hormon........................
a. Pengertian dan Tujuan Pembelajaran Biologi
............................................................................
b. Hakikat Biologi ………………………….........
c. Pembelajaran Biologi Materi Hormon ……......
5. Hasil Belajar Biologi Materi Hormon……………...
a. Pengertian Hasil Belajar Biologi………………
b. Macam-Macam Hasil Belajar Biologi …………
c. Hasil Belajar Biologi Materi Hormon………….
6. Sikap Peserta Didik dalam Metode Resitasi
Terhadap Hasil Belajar Pada Proses Pembelajaran
Biologi Materi Hormon ..........
8
9
9
11
12
15
16
17
18
19
B. Kajian Penelitian yang Relevan ……………….……… 21
C. Pengajuan Hipotesis……………………………………. 22
BAB III : METODE PENELITIAN ................................................... 23
A. Tujuan Penelitian……………………………………… 23
B. Waktu dan Tempat Penelitian…………………………. 23
C. Variabel Penelitian…………………………………….. 23
D. Metode Penelitian……………………………………... 25
E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel…. 27
F. Teknik Pengumpulan Data……………………………. 28
G. Teknik Analsis Data ………………………………….. 30
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 33
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian .....................................
1. Visi dan Misi MAN Bawu Jepara…………………
2. Pembelajaran Biologi di MAN Bawu Jepara ...........
3. Data Rekapitulasi Angket Sikap Peserta Didik
dalam Metode Resitasi ……………….....................
4. Data Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Biologi
Materi Hormon Peserta Didik Kelas XI MAN
33
33
33
35
xii
Bawu Jepara……………………….......................... 41
B. Pengujian Hipotesis ....................................................... 47
1. Mencari Korelasi Antara Variabel X dan Variabel
Y…………………… ..............................................
2. Uji signifikasi korelasi melalui uji t…….................
3. Mencari persamaan garis regresi………………….
4. Mencari varian regresi…………………………….
47
51
52
53
C. Pembahasan Hasil Penelitian .........................................
1. Metode Resitasi dan Hasil Belajar Biologi Materi
Hormon… ...............................................................
2. Pengaruh Sikap Peserta Didik dalam Metode
Resitasi Terhadap Hasil Belajar Biologi Matari
Hormon..........................................
55
55
57
D. Keterbatasan Penelitian ………………………………. 58
BAB V : PENUTUP ........................................................................... 59
A. Kesimpulan …………………………………………... 59
B. Saran-Saran ………………………………………….. 60
C. Penutup …………………………………………….... 60
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Pembagian Kelompok Belajar
Lampiran 2 : Angket Penelitian
Lampiran 3 : Pedoman Wawancara
Lampiran 4 : Keterangan SPSS
Lampiran 5 : Surat Ijin Riset
Lampiran 6 : Surat Keterangan Riset
Lampiran 7 : Penunjukan Pembimbing
Lampiran 8 : Piagam PASSKA Fakultas
Lampiran 9 : Piagam PASSKA Institut
Lampiran 10 : Piagam KKN
Lampiran 11 : Piagam KKL
Lampiran 12 : Daftar Riwayat Hidup
xiv
DAFTAR TABEL
1. Rekapitulasi Jawaban Angket Tentang Sikap Peserta Didik dalam Metode
Resitasi......................................................................................................... 36
2. Rata-Rata Variabel X (Metode Resitasi)…………...................…………... 40
3. Kualifikasi Variabel X ..............…………………………………………... 41
4. Hasil Belajar Mata Pelajaran Biologi Materi Hormon Peserta Didik Kelas
XI MAN Bawu Jepara…………..……..............……........…...…………... 41
5. Rata – Rata Variabel Y………………..............………............…………... 45
6. Kualifikasi Variabel Y………………..............………............….………... 46
7. Tabel Koefisien Korelasi Antara Variabel X dan Variabel Y…...………... 47
8. Ringkasan Analisis Regresi Satu Prediktor.....………............…..………... 53
9. Perolehan Hasil Analisis Regresi Satu Prediktor……............…..…….…... 54
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan pembelajaran menjadikan pendidik harus mampu
meningkatkan hasil peserta didiknya yang tentunya sangat beragam.
Keberagaman ini bisa disiasati seorang pendidik dengan penentuan metode
pembelajaran yang sesuai sehingga mampu meningkatkan hasil peserta didik
dalam mengikuti proses pembelajaran dan selanjutnya mampu menguasai
materi dengan baik.
Dalam konsep pengajaran biologi di Sekolah Menengah Atas, guru
biologi haruslah peka dalam penggunaan metode pembelajaran biologi di
kelas. Kegiatan pembelajaran biologi yang dilakukan di kelas diharapkan
mampu bersinergi dengan memotivasi peserta didik demi tercapainya
pembelajaran yang aktif kemudian menghantarkan peserta didik dalam
penguasaan materi.
Materi cabang ilmu biologi banyak membahas tentang fungsi dan
struktur organ tubuh manusia, hormon menjadi salah satu bagian materi yang
terdapat dalam materi fungsi dan struktur organ tubuh manusia dalam
pembelajaran biologi SMA.1 Materi hormon merupakan bagian materi yang
cukup membosankan diantara sekian banyak materi yang ada dalam
pembelajaran biologi. Perasaan membosankan tersebut disebabkan
pengamatan langsung tentang materi hormon sangat sulit dilakukan. Hal yang
bisa dilakukan hanyalah mengamati gejala hormon saja. Perasaan
membosankan tersebut akan menjadi penghalang utama proses pembelajaran
jika pendidik tidak mampu meningkatkan hasil belajar peserta didiknya.
Pemilihan metode yang tepat sajalah yang mampu mengatasi permasalahan
ini, sehingga peserta didik mampu menguasai materi dengan baik serta
memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
1Istamar Syamsuri, et.al., Biologi Jilid 2B (Malang: Erlangga, 2007), hlm. 127.
2
Para ahli psikologi pendidikan semakin percaya bahwa motivasi ini
paling baik didorong dengan memberi kesempatan murid untuk belajar di
dunia nyata, agar setiap murid berkesempatan menemui sesuatu yang baru dan
sulit.2 Teknik pemberian tugas atau resitasi biasanya digunakan dengan tujuan
agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa
melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas. Sehingga pengalaman
siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Hal itu terjadi
disebabkan siswa mendalami situasi atau pengalaman yang berbeda, waktu
menghadapi masalah-masalah baru. Ketika peserta didik dihadapkan pada
literatur tentang materi hormon yang memadai, tentunya integrasi antara
pengalaman dan kedalaman materi akan terjadi. Hal tersebutlah yang akan
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
MAN Bawu Jepara merupakan salah satu sekolah menengah atas yang
selalu berusaha meningkatkan prestasi hasil belajar peserta didiknya. Salah
satu usaha yang dilakukan yaitu penggunaan metode resitasi pada
pembelajaran biologi materi hormon sebagai strategi alternatif dalam proses
belajar mengajar dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan
jawabannya melalui pengumpulan data.3 Berdasarkan paparan latar belakang
di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah Pelaksanaan Metode Resitasi Dalam Proses Pembelajaran
Biologi Materi Hormon Peserta Didik Kelas XI MAN Bawu Jepara?
2. Bagaimanakah Hasil Belajar Biologi Materi Hormon Peserta Didik Kelas
XI MAN Bawu Jepara?
3. Bagaimanakah Pengaruh Sikap Peserta Didik Dalam Metode Resitasi
Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Hormon Kelas XI MAN Bawu
Jepara?
2John W. Santrock, Psikologi Pendidikan, Ed. 2 (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 9. 3Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R dan
D (Bandung: Alfabeta, 2007), Cet. IV, hlm. 55.
3
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dan dengan mempertimbangkan
keterbatasan waktu, tenaga, biaya dan kemampuan peneliti, maka pembatasan
dalam penelitian ini difokuskan pada pengaruh sikap peserta didik dalam
metode resitasi sebagai metode pembelajaran pada mata pelajaran biologi
materi sistem regulasi sub materi hormon pada manusia pada semester genap
kelas XI IPA MAN Bawu Jepara Tahun Ajar 2008/2009 terhadap hasil belajar
peserta didik.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian pada skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah
metode resitasi dalam proses belajar biologi materi hormon peserta didik kelas
XI MAN Bawu Jepara, bagaimanakah hasil belajar biologi materi hormon
peserta didik kelas XI MAN Bawu Jepara dan bagaimanakah pengaruh sikap
peserta didik dalam metode resitasi terhadap hasil belajar biologi materi
hormon kelas XI MAN Bawu Jepara.
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat memberikan informasi mengenai pelaksanaan metode resitasi
terhadap hasil belajar pada pembelajaran biologi materi hormon di MAN
Bawu Jepara kelas XI, dimana hal ini akan menentukan keberhasilan guru
dalam melaksanakan tugasnya.
2. Diharapkan dapat memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan
bahwa pelaksanaan metode resitasi dapat menciptakan hasil belajar
peserta didik pada pembelajaran biologi materi hormon di MAN Bawu
Jepara sehingga tujuan yang diinginkan dapat terwujud.
3. Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat memilih metode resitasi pada
pembelajaran biologi materi hormon sebagai strategi alternatif dalam
proses belajar mengajar dan meningkatkan hasil berpikir peserta didik
kelas XI MAN Bawu Jepara pada khususnya dan pada umumnya bagi para
civitas akademik, para mahasiswa, para pengajar mata pelajaran jurusan
dan bagi program studi di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Sikap Peserta Didik
Sikap adalah perasaan seseorang tentang obyek, aktivitas, peristiwa
dan orang lain. Perasaan ini menjadi konsep yang mempresentasikan suka
atau tidak sukanya (positif, negatif, atau netral) seseorang pada sesuatu.1
Sikap merupakan gejala prilaku seorang (peserta didik) ketika
merespon stimulant yang sedang dihadapi. Wujud sikap Peserta didik
ketika merespon stimulant ada yang positif ada yang negative, ada yang
suka/gembira ada yang benci/sedih, ada yang semangat dan ada yang
semangat dan ada yang biasa-biasa saja, adayang taat penuh dan ada yang
terpaksa.2
2. Metode Resitasi
a. Pengertian Metode Resitasi
Metode resitasi adalah metode penyajian bahan di mana guru
memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan
belajar. Tugas-tugas yang dilaksanakan oleh peserta didik dapat
dilakukan di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di
perpustakaan, di bengkel, atau di mana saja asal tugas tersebut dapat
diselesaikan.3 Metode resitasi sebenarnya metode yang penekanannya
dilakukan pada jam pelajaran yang berlangsung dimana peserta didik
diberi tugas untuk mencari informasi atau fakta-fakta berupa data yang
1http://www.wikipedia%20bahasa%20indonesia.com.id.wikipedia.org/wiki/sikap
(Diambil Tanggal 29 Desember 2009 Pukul 14.00 WIB). 2Thoifuri, Menjadi Guru Inisiator (Semarang: RaSAIL, 2008), Cet. I, hlm. 155. 3Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta; PT. Rineka Cipta, 2001), Cet. V,
hlm. 96.
5
dapat ditemukan di pusat sumber belajar.4 Namun, pelaksanaan dapat
dilaksanakan dimana saja asal tugas tersebut bisa diselesaikan.
Metode resitasi adalah cara menyajikan bahan pelajaran di
mana guru memberikan sejumlah tugas terhadap anak didik untuk
mempelajari sesuatu, kemudian mempertanggungjawabkannya.5
Mempertanggung jawabkan dimaksudkan tugas-tugas yang diberikan
harus dikerjakan peserta didik sendiri, baik secara individu maupun
kelompok.
Metode resitasi berarti sebuah metode yang menjadikan seorang
peserta didik sebagai penggali informasi dalam pemenuhan tugas
dengan bahan pelajaran yang telah disajikan oleh seorang guru.
Metode resitasi juga menekankan pertanggung jawaban seorang
peserta didik dalam mengerjakan tugas-tugas tersebut.
Metode resitasi akan membentuk peserta didik menjadi seorang
pribadi yang mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi. Dengan
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru secara maksimal
dan penuh kedisiplinan.
b. Langkah-Langkah Penyajian Metode Resitasi
Dalam Al-Qur’an prinsip metode resitasi dapat dipahami dari
ayat yang berbunyi :
Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami Telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu. (QS. Al-Qiyaamah : 17-18)
4Basyarudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam (Jakarta; Ciputat Press,
2002), Cet. I, hlm. 47. 5Thoifuri, op. cit., hlm. 66.
6
Berdasarkan ayat diatas metode resitasi mempunyai tiga fase.
Tiga fase tersebut ialah fase pemberian tugas, fase pelaksanaan tugas
dan fase pertanggungjawaban tugas.6
Tiga fase yang menjadi langkah-langkah yang harus diikuti
dalam penggunaan metode resitasi, yakni:
1) Fase Pemberian Tugas
− Merumuskan tujuan secara spesifik.
− Tugas-tugas yang diberikan harus jelas arahannya.
− Memberikan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas.
− Pemusatan perhatian peserta didik.7
2) Fase Pelaksanaan Tugas
− Guru harus berperan sebagai pembimbing, motivator dan
pengawas yang baik.
− Meminta peserta didik mencatat hasil-hasil yang ia peroleh
dengan baik dan sistematik.
3) Fase Pertanggungjawaban Tugas
− Meminta peserta didik melaporkan hasil penugasan baik lisan
maupun tertulis.
− Adanya diskusi kelompok atau diskusi kelas.
− Penilaian terhadap hasil pekerjaan peserta didik.8
c. Kelebihan Metode Resitasi
Metode resitasi mempunyai beberapa kelebihan-kelebihan
dalam penggunaannya, kelebihan-kelebihan tersebut diantaranya
adalah:
a. Dapat merangsang peserta didik untuk tekun, rajin dan giat
belajar.9
6Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan PAI (Jakarta: Ciputat Press,
2002), Cet. I, hlm. 165. 7Basyiruddin Usman, op. cit., hlm. 49. 8Roestiyah N.K., op. cit., hlm. 97-98.
7
b. Merangang peserta didik dalam melakukan aktifitas belajar
individual atupun kelompok.
c. Dapat menjadikan peserta didik mampu mengembangkan
kemandirian dalam menyelesaikan tugasnya di luar pengawasan
guru.10
d. Dapat membina kebiasaan peserta didik untuk mencari dan
mengolah sendiri informasi yang didapatnya.11
e. Dapat memperkuat daya retensi peserta didik.
f. Dapat membina tanggung jawab dan disiplin peserta didik.
d. Kelemahan Metode Resitasi dan Cara Mengatasinya
Beberapa kelemahan metode resitasi adalah :
a. Peserta didik hanya meniru pekerjaan teman sendiri tanpa
mengalami peristiwa belajar.
b. Kurangnya pengawasan dari guru.
c. Tugas yang diberikan hanya sekedar melepaskan tugas guru
dalam mengajar.
d. Tugas yang diberikan guru tidak menyesuaikan keadaan peserta
didik.
Adapun cara mengatasinya :
a. Pemberian tugas yang jelas.
b. Memperhatikan perbedaan individu masing-masing peserta
didik.
c. Memperhatikan pemberian waktu pada peserta didik dalam
menyelesaikan tugas.
d. Peranan guru sebagai pembimbing, motivator dan pengawas
yang baik secara sungguh-sungguh.
9Sriyono, loc. cit. 10Roestiyah N.K., loc. cit. 11Syaiful Sagala, loc. cit.
8
e. Pemberian tugas yang menarik. Mendorong peserta didik untuk
mencari, mengalami dan menyampaikan informasi. Bersifat
praktis dan ilmiah. Bahan yang diambil dapat dikenal peserta
didik.12
3. Sikap Peserta Didik dalam Metode Resitasi
Penyajian bahan pelajaran dengan penugasan terhadap peserta didik
merupakan pengertian metode resitasi yang dalam penggunaannya
mempunyai beberapa tujuan. Penggunaan metode resitasi pada proses
pembelajaran setidak-tidaknya mempunyai tiga tujuan pembelajaran yang
akan mempengaruhi sikap peserta didik dalam mengikuti pembelajaran,
diantaranya; intensitas belajar peserta didik, kemandirian peserta didik,
dan integritas pengalaman dan pelajaran.
1) Intensitas Belajar Peserta Didik.
Metode resitasi dapat merangsang peserta didik untuk tekun,
rajin dan giat belajar.13 Dengan pemberian tugas yang berangsur-
angsur dan terus-menerus menjadikan peserta didik dituntut untuk
segera menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru kepada mereka.
Mereka akan berusaha dengan baik untuk menyelesaikan tugas selama
guru mampu memposisikan diri sebagai motivator yang baik bagi
peserta didik. Guru juga harus mampu membuat variasi penugasan
agar peserta didik tidak merasa bosan atau bahkan jenuh dalam
menjalankan perannya dalam menyelesaikan tugas.
2) Kemandirian Peserta Didik.
Metode resitasi dapat menjadikan peserta didik mampu
mengembangkan kemandirian dalam menyelesaikan tugasnya di luar
12Syaiful Sagala, op. cit., hlm. 219-220. 13Sriyono, et. al., Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA (Jakarta: PT. Renika Cipta,
1992), Cet. 1, hlm. 114.
9
pengawasan guru.14 Penugasan yang diberikan oleh guru dalam
penggunaan metode resitasi dapat membina kebiasaan peserta didik
untuk mencari dan mengolah sendiri informasi yang didapatnya.15
Kemandirian peserta didik tersebut berkaitan dengan aspek attitude
yang menjadi salah satu komponen hasil belajar yang diperoleh peserta
didik dalam kegiatan belajar mengajar.
3) Integritas Pengalaman dan Pelajaran.
Dalam menyelesaikan tugas peserta didik akan mengalami
sendiri apa yang dipelajarinya sehingga memperkuat daya retensi
mereka.16 Selama melaksanakan latihan-latihan ketika melakukan
tugas pengetahuan peserta didik dalam mempelajari sesuatu akan
terintegrasi dengan pengalaman-pengalaman mereka.
4. Pembelajaran Biologi Materi Hormon
a. Pengertian dan Tujuan Pembelajaran Biologi
Pembelajaran adalah suatu bentuk kegiatan guru secara
terprogram dengan desain tertentu untuk membuat peserta didik belajar
secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.17
Guru akan menjadi salah satu kunci sukses dalam kegiatan
pembelajaran.
Seorang guru juga harus memperhatikan tahap-tahap belajar.
Menurut Klob sebagai seorang ahli penganut aliran humanistik
membagi tahap-tahap belajar meliputi :
1) Tahap pengalaman kongkret
Pada tahap ini peserta didik belum memiliki kesadaran
tentang hakikat dari peristiwa yang dia alami dan peserta didik
14Roestiyah N.K., op. cit., hlm. 98. 15Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung: CV. Alfabeta, 2005), hlm.
219. 16Basyiruddin Usman, op. cit., hlm. 48. 17Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta,
1995), Cet. III, hlm.2.
10
hanya bisa merasakan kejadian tersebut apa adanya.
Konsekuensinya, guru harus mampu menyediakan fasilitas atau
kondisi memungkinkan peserta didik untuk mengelaborasikan
segala pengalamannya sehingga dapat dijadikan bahan untuk
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
2) Tahap pengamatan aktif dan relaktif
Pada tahap ini seluruh peserta didik harus diberi
kesempatan untuk melakukan observasi secara aktif terhadap
peristiwa yang dialaminya. Peserta didik dituntun untuk
melakukan refleksi terhadap peristiwa yang dialaminya, dengan
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan bagaimana dan
mengapa hal tersebut bisa terjadi.
3) Tahap konseptualisasi
Peserta didik berupaya untuk membuat abstraksi,
mengembangkan teori, konsep atau hukum dan prosedur
tentang sesuatu yang menjadi obyek penelitiannya. Peserta
didik harus berfikir induktif untuk merumuskan suatu aturan
umum atau generalisasi dari berbagai contoh peristiwa
kemudian disimpulkan dan dapat menjadi dasar aturan
bersama.
4) Tahap experimentasi aktif
Tahap ini menjadi penentu hasil dari proses pembelajaran.
Peserta didik sudah mampu mengaplikasikan, menguji dan
menggunakan teori-teori dan konsep-konsep dilapangan.18
Mengembangkan aktifitas dan kreatifitas peserta didik melalui
berbagai interksi dan pengalaman belajar merupakan tujuan utama dari
pembelajaran.19 Keempat tahap diatas merupakan serangkaian kegiatan
18C. Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran (Yogyakarta: PT. Rineka Cipta, 2005),
Cet. I, hlm. 70-71. 19E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK (Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya, 2005), hlm. 71.
11
yang dialami peserta didik dalam berlangsungnya pembelajaran
biologi.
Tujuan pembelajaran biologi menurut Depdikbud ialah agar
siswa mampu melakukan pengamatan dan diskusi untuk memahami
konsep, mampu melakukan percobaan sederhana untuk memahami
konsep dan mengkomunikasikan hasil percobaan, mampu
menginterpretasikan data yang dikumpulkan dan melaporkannya.
Berdasarkan hal ini maka perlu digunakan metode pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan mempelajari biologi tersebut.20
b. Hakikat Biologi
Biologi merupakan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan
alam. Ilmu pengetahuan alam merupakan kumpulan-kumpulan
pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup dengan
memperhatikan peristiwa-peristiwa alam serta merupakan cara kerja,
cara berfikir dan memecahkan masalah dari apa, bagaimana dan
mengapa peristiwa itu terjadi.21
Hakikat biologi adalah cabang dari ilmu pengetahuan alam yang
tumbuh dan berkembang dengan berbagai observasi dan eksperimen.
Hal tersebut dapat terjadi sebab, mempelajari biologi berarti
mempelajari tentang struktur dan fungsi alat-alat tubuh manusia dan
alam dengan segala keingintahuannya. Mempelajari hal-hal tersebut
dilakukan di sekitar lingkungannya, menjadikan komponen-komponen
20Rita Murtafi’ah, “Meningkatkan Motivasi Siswa Kelas IIA SMPN 2 Amuntai Utara
pada Pembelajaran Biologi Semester Genap Tahun 2005-2006 Melalui Strategi Based Student”, http://suhadinet.wordpress.com/2008/05/01/meningkatkan-motivasi-siswa-kelas-iia-smpn-2-amuntai-utara-pada-pembelajaran-biologi-semester-genap-tahun-20052006-melalui-%e2%80%9cstrategy-based-student%e2%80%99s-request%e2%80%9d/. (Diambil Tanggal 29 Maret 2009 Pukul 10.00WIB).
21Udin S. Winataputra, et. al., Strategi Belajar Mengajar IPA (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2001), hlm. 123.
12
yang berkaitan dengan sistem akan ikut dipelajari sebagai penunjang
agar keseluruhan sistem dapat berlangsung.22
c. Pembelajaran Biologi Materi Hormon
1) Pengertian
Pembelajaran biologi merupakan usaha dalam pengembangan
aktifitas dan kreatifitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan
pengalaman belajar tentang makhluk hidup dan lingkungannya.
Pembelajaran biologi akan membuat peserta didik memahami tentang
diri dan lingkungannya. Pembelajaran biologi sendiri akan mengajak
peserta didik SMA menuju cabang-cabang ilmu biologi, seperti halnya
zoologi yang mempelajari tantang hewan, mikrobiologi yang
mempelajari mikroba dan termasuk hormon yang dipelajari peserta
didik kelas XI SMA pada materi sistem Regulasi.23
Kata hormon berasal dari bahasa yunani yang berarti
“menimbulkan atau membangkitkan”.24 Hormon merupakan zat kimia
yang disekresikan dalam cairan tubuh oleh suatu sel atau kelompok sel
dan menimbulkan efek pengaturan fisiologis pada sel-sel tubuh
lainnya.25
Dalam buku Basic Histologi di terangkan bahwa : Hormones
are molecules that function in the body as chemical signals. They are
liberted by specialized cells that are called endocrine cells, wich
secrete into body cavity or toward the body surface.26 Dari pengertian
tersebut didapati bahwa hormon adalah molekul fungsional tubuh,
22Nuryani Y. Rustaman, et. al., Strategi Belajar Mengajar Biologi (Jakarta: Jurusan
Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 14.
23Istamar Syamsuri, et.al., Biologi Jilid 2B (Malang: Eirlangga, 2007), hlm. 128. 24Maggy Thenawidjaya, Principles of Biochemistry (Bogor: Eirlangga, 1982), hlm. 45. 25Setiadi, Anatomi dan Fisiologi Manusia (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), Cet. I, hlm.
138. 26Guanabara Koogan (ed.), Basic Histology, (USA: The McGraw Hill Companies, 2003),,
p. 403.
13
merupakan zat kimia dan dihasilkan oleh sel-sel endokrin yang terletak
pada kelenjar-kelenjar endokrin.
Daniel S. Wibowo menyatakan bahwa hormon adalah zat yang
dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar endokrin yang membentuk sebuah
sistem. Sistem ini dinamakan sistem endokrin. Kelenjar endokrin ini
terdiri dari (1) kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysis or pituitary
gland ) terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak; (2) kelenjar
tiroid (thyroid gland) terletak di leher bagian depan; (3) kelenjar
paratiroid (parathyroid gland) terletak di dekat kelenjar tiroid; (4)
kelenjar suprarenal (suprarenal gland) terletak di kutub atas ginjal
kanan-kiri; (5) pulau Langerhans (islets Langerhans) terletak di dalam
jaringan pankreas; (6) kelenjar kelamin (gonad) laki-laki terletak di
testis dan wanita terletak di indung telur.27
2) Fungsi-fungsi hormon
Hormon bersirkulasi mengatur fungsi sel-sel secara umum,
mengatur jaringan atau organ tertentu. Organ yang akan diatur oleh
hormon tersebut dikenal sebagai organ sasaran.28
Adapun fungsi-fungsi hormon meliputi:
− Pengaktif gen sel yang menyebabkan fungsi sel tertentu
− Pengaktif system AMP siklik sel yang selanjutnya
menimbulkan fungsi sel tertentu.29
3) Jenis-jenis hormon dan fungsinya
(1) Kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysis or pituitary gland)
a) Hipofise anterior, menghasilkan :
− STH (Somatotrophic Hormone) mempunyai fungsi
mengendalikan pertumbuhan tubuh.
27Daniel S. Wibowo, Anatomi Tubuh Manusia (Jakarta: PT. Grasindo, 2005), hlm.184. 28Esther M. Brown dan H. Dieter Dellmann, “Histologi Veteriner II” (Jakarta, UI Press,
1992) Cet. I, hlm. 559. 29Setiadi, loc. cit.
14
− TH (Thyrotrophic Hormone) mempunyai fungsi
mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid untuk
menghasilkan hormon tiroksin.
− ACTH (Adrenocorticotrophic Hormone) me-
ngendalikan kegitan kelenjar adrenal dalam
menghasilkan hormon glukokortikoid.
− FSH (Follicle Stimulating Hormone) Pada wanita
mengatur perkembangan ovarium, pada pria mengatur
perkembangan testis dan spermatogenesis.
− LH (Liteinizing Hormon) Pada wanita mempengaruhi
terjadinya ovulasi dan membentuk korpus liteum dari
folikel pada ovarium, pada pria mengatur sekresi dari
hormon tostesteron dan aldosteron pada testis.
− PRL (Hormon Prolaktin) berfungsi mempengaruhi
pertumbuhan kelenjar air susu dan memelihara korpus
liteum, dan mengatur produksi hormon progesteron juga
mempengaruhi proses kelahiran.
b) Hipofise bagian tengah, menghasilkan :
− MSH (Melanocyte stimulating) berfungsi mensintesis
melanin.
c) Hipofise Posterior, menghasilkan :
− ADH (Antidiuretic hormone) mencegah pengeluaran
urin terlalu banyak. − Oksitosin berfungsi mempengarui pengeluaran air susu
dan kontraksi uterus pada saat melahirkan.30
(2) Kelenjar tiroid (thyroid gland) menghasilkan :
− Tiroksin mempunyai fungsi meningkatkan kecepatan
metabolisme secara keseluruhan dan pada anak-anak
merangsang pertumbuhan.31
30Istamar Syamsuri, et.al., Biologi Jilid 2B (Malang: Eirlangga, 2007), hlm. 130.
15
(3) Kelenjar paratiroid (parathyroid gland) menghasilkan :
− Hormon paratiroid berfungsi mempertahankan kandungan
kalsium dan fosfor dalam darah.32
(4) Kelenjar suprarenal (suprarenal gland) menghasilkan :
− Hormon katekolamin, epineprin dan neropineprin berfungsi
untuk mempersiapkan tubuh terhadap aktifitas fisik yang
merespon stress, kegembiraan, cedera, latihan dan
penurunan kadar gula darah.33
(5) Pulau Langerhans (islets Langerhans) menghasilkan:
− Hormon insulin dan Glucagon yang berfungsi mengatur
kadar dan penggunaan glukosa dalam darah.34
(6) Kelenjar kelamin (gonad)
a) Laki-laki menghasilkan :
− Tostesteron berfungsi mempengaruhi perkembangan
ciri-ciri kelamin skunder dan prilaku seksual.
a) Wanita menghasilkan :
− Estrogen berfungsi merangsang perkembangan ciri-
ciri kelamin skunder dan prilaku seksual.
− Progesteron berfungsi memelihara kehamilan,
perkembangan, dan pertumbuhan kelenjar air susu.
5. Hasil Belajar Biologi Materi Hormon
a. Pengertian Hasil Belajar Biologi
Pengertian kata hasil menurut W.J.S. Poerwadarminta, yaitu
sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya) oleh
usaha.35 Sedangkan arti kata belajar menurut Sally Wehmeier dapat
31Setiadi, op. cit., hlm. 144. 32Esther M. Brown, H dan Dieter Dellmann, op. cit., hlm. 581. 33Setiadi, op. cit., hlm. 154. 34Daniel S. Wibowo, op. cit., hlm. 188. 35W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,
2006), hlm. 408.
16
dijelaskan sebagai berikut : learning is knowledge that you get from
reading and studying.36 Belajar adalah pengetahuan yang kamu dapat
dari bacaan dan belajar.
Adapun pengertian belajar menurut Shaleh Abdul Aziz dan
Abdul Aziz Abdul Majid dalam kitab at-Tarbiyah wa Thuruqut at-
Tadris, mendefinisikan belajar adalah :
تغريأ فيها فيحدث سابقة خربة يطرأعلى املتعلم ذهن هوتغريىف ,التعلم ان 37جديدا
(Belajar adalah perubahan tingkah laku pada hati (jiwa) si
pelajar berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki menuju
perubahan baru).
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
oleh peserta didik setelah menerima pengalaman dalam kegiatan
belajarnya.38 Maka, hasil belajar biologi dapat diartikan sebagai suatu
perubahan yang baru yang diperoleh peserta didik setelah melalui
proses belajar dalam ilmu biologi.
Hasil belajar merupakan prestasi belajar peserta didik secara
keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat
perubahan prilaku yang bersangkutan. Keseluruhan berarti aspek
afekif, aspek psikomotorik dan aspek kognitif merupakan tinjauan
utama untuk mengamati baik atau tidaknya hasil belajar peserta
didik.39
Dari penjelasan tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
hasil belajar Biologi merupakan suatu perubahan tingkah laku yang
36Sally Wehmeier, Oxford Advanced Learner’s Dictionary (New York: Oxford University
Press, 2000), p. 731. 37Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, at-Tarbiyah wa Thuruqut at-Tadris,
(Mesir: Darul Ma’arif, 1968.), hlm. 169. 38Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1999), Cet.6, hlm. 22. 39E. Mulyasa, op. cit., hlm. 212.
17
baru yang diperoleh peserta didik setelah melalui usaha dalam proses
belajar di bidang ilmu Biologi.
b. Macam-Macam Hasil Belajar Biologi
Banyamin Bloom secara garis besar membagi tipe-tipe hasil
belajar ke dalam tiga kawasan,40 yaitu:
1) Domain Kognitif, terdiri atas 6 tingkatan, yaitu:
a. Pengetahuan (mengingat, hafalan)
b. Pemahaman (menginterpretasikan)
c. Aplikasi (menggunakan konsep untuk memecahkan masalah)
d. Analisis (menjabarkan suatu konsep)
e. Sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu
konsep yang utuh)
f. Evaluasi (membandingkan nilai-nilai, ide, metode, dsb.)
2) Domain Psikomotorik, terdiri atas 5 tingkatan, yaitu:
a. Peniruan (menirukan kegiatan)
b. Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan kegiatan)
c. Ketepatan (melakukan kegiatan dengan benar)
d. Perangkaian (melakukan beberapa kegiatan sekaligus dengan
baik)
e. Naturalisasi (melakukan kegiatan secara wajar)
3) Domain Afektif, terdiri atas 5 tingkatan, yaitu:
a. Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu)
b. Merespon (aktif berpartisipasi)
c. Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia kepada nilai-nilai
tertentu)
d. Pengorganisasian (menghubung-hubungkan nilai-nilai yang
dipercayai)
e. Pengalaman (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola
hidupnya)41
40Nana Sudjana, loc. cit.
18
c. Hasil Belajar Biologi Materi Hormon
Musthafa Fahmi mengartikan Belajar adalah perubahan tingkah
laku yang dihasilkan karena adanya rangsangan.
42 رة استشا عن تج نا السلوك يف تغري اي عن رة عبا التعلم
Pernyataan tersebut sejalan dengan pengertian belajar menurut
teori behavioristik yang menyatakan, belajar adalah perubahan tingkah
laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami
peserta didik dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan
cara yang baru sebagai hasil interaksi stimulus dan respon.43
Pada saat siswa menyelesaikan proses belajar maka, setiap
bentuk aktifitas perubahan yang dialami siswa merupakan hasil dari
proses belajar mengajar yang telah dilewati. Perbedaan materi
pelajaran akan menyababkan perbedaan pula pada hasil belajar siswa.
Materi cabang ilmu biologi banyak membahas tentang fungsi
dan struktur tubuh manusia. Pada sistem regulasi manusia, hormon
menjadi salah satu bagian materi yang terdapat dalam materi tersebut
dalam pembelajaran biologi SMA.44 Setelah melakukan proses
pembelajaran biologi materi hormon, tentunya siswa akan mendapat
hasil belajar yang bisa diamati dari perubahan tingkah laku yang
terjadi.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya.45 Maka, hasil
belajar biologi materi hormon dapat diartikan sebagai suatu perubahan
yang baru yang diperoleh peserta didik setelah melalui proses belajar
dalam ilmu biologi materi hormon.
41M. Saekhan Muchith, Pembelajaran Kontekstual (Kudus, Rasail; 2007), Cet. I, hlm. 89. 42Mustofa Fahmi, Sikalajiyah at-Ta’allum (Mesir: Daarul Misriyah, t.t), hlm. 23. 43C. Asri Budiningsih, op. cit., hlm. 20. 44Istamar Syamsuri, et.al., op. cit., hlm. 127. 45Nana Sudjana, loc. cit.
19
6. Sikap Peserta Didik dalam Metode Resitasi Terhadap Hasil Belajar dalam
Proses Pembelajaran Biologi Materi Hormon
Prinsip yang mendasari metode resitasi sebenarnya terdapat dalam
Al-Qur’an. Allah memberikan suatu tugas yang berat terhadap Nabi
Muhammad sebelum dia melaksanakan tugas ke-Rasulannya. Tugas yang
diintruksikan itu ialah berupa sifat-sifat kepemimpinan yang harus
dimiliki.
☺
☺
Hai orang yang berkemul (berselimut). Bangunlah, lalu berilah peringatan!. Dan Tuhanmu agungkanlah!. Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan perbuatan dosa tinggalkanlah. Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
Jadi Allah memberikan tugas lima macam, antara lain:
a. Taat beragama.
b. Giat dan rajin bekerja.
c. Membersihkan diri, jiwa dari kekotoran lahir dan batin.
d. Percaya pada diri sendiri dan tidak mengharapkan sesuatu
pada orang lain.
e. Tabah dan ulet dalam melaksanakan tugas.46
Dari Intisari Tugas-tugas yang diberikan Allah pada masa sebelum
ke-Rasulan Nabi Muhammad bisa dialami para peserta didik dalam
mengikuti fase-fase metode resitasi. Para guru akan mengetahui keadaan
peserta didiknya setelah berlangsungnya proses belajar mengajar.
46Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2001), Cet.
III, hlm. 164.
20
Penggunaan metode resitasi yang tepat, yakni sesuai dengan
langkah-langkah yang ada dapat merangsang peserta didik untuk tekun,
giat dan rajin belajar. Selanjutnya dengan penggunaan metode resitasi
secara rutin akan merangsang peserta didik dalam melakukan aktifitas
belajar biologi secara terus-menerus baik individual ataupun kelompok.
Metode resitasi dapat pula membina kebiasaan peserta didik untuk
mencari dan mengolah sendiri informasi yang didapatkannya. Kebiasaan
yang diperoleh peserta didik akan menjadikannya mampu
mengembangkan kemandirian dalam menyelesaikan tugasnya diluar
pengawasan guru. Pembelajaran biologi yang menekankan pada observasi
dan eksperimen menjadikan peserta didik mampu mengembangkan
pengetahuan mereka tanpa adanya paksaan atau sebuah pengawasan,
karena dengan terlatihnya mereka untuk mengerjakan tugas tanpa adanya
pengawasan akan membuat mereka mampu menjadi peneliti-peneliti yang
cermat, serius dan mandiri.
Selain dari pada itu pembelajaran biologi merupakan pembelajaran
yang membutuhkan ketekunan dalam menguasai teori-teori dan konsep-
konsep yang menjadi landasan utama peserta didik untuk
mengembangkannya. Metode resitasilah yang secara tepat dapat
memperkuat daya retensi peserta didik dalam menguasai dan mengingat
teori-teori dan konsep-konsep yang terdapat dalam pembelajaran biologi.
Fase-fase yang ada dalam metode resitasi dapat membina tanggung
jawab dan disiplin peserta didik untuk menerapkan konsep dan prinsip
biologi secara tepat dengan perhitungan yang kompleks. Hal tersebut
untuk mengembangkan kepekaan nalar, memecahkan masalah yang
berkaitan dengan proses kehidupan dalam kejadian sehari-hari dan
selanjutnya dapat menghasilkan karya teknologi yang berkaitan dengan
kebutuhan menusia. Maka, hasil belajar biologi materi hormon yang
merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah
menerima pengalaman belajar biologi materi hormon akan diperoleh. Hasil
belajar biologi materi hormon dapat dilihat dari perubahan yang dialami
21
peserta didik meliputi perubahan kognitif, psikomotorik, dan afektif
seperti yang disebutkan diatas.
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
Kajian pustaka merupakan informasi dasar rujukan yang digunakan
dalam penelitian ini. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi plagiat dan
pengulangan dalam penelitian.
Berdasarkan survei yang dilakukan, ada beberapa penelitian yang
mempunyai relevansi dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Sikap
Peserta Didik dalam Metode Resitasi Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi
Hormon Kelas XI MAN Bawu Jepara”.
Adapun penelitian-penelitian tersebut diantaranya yang pertama adalah
penelitian yang dilakukan oleh Muh Sualiman Siddiq Amin (3505068) dengan
judul “Pengaruh Persepsi Tentang Pemberian Tugas Terhadap Hasil Belajar
Peserta didik Kelas V dan VI Pada Mata Pelajaran SKI di MI Iman Puro
Lubangindangan Purworejo Tahun 2006/2007”. Dari penelitian ini dapat
diperoleh kesimpulan bahwa persepsi tentang pemberian tugas dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik belajar pada mata pelajaran SKI di
MI Iman Puro Lubangindangan Purworejo tahun 2006/2007.47
Penelitian yang kedua disusun oleh Khoiril Waro (3101294) dangan
judul “Pengaruh Metode Resitasi dan Bimbingan Belajar Orang Tua
Terhadap Kreatifitas Belajar Peserta didik MA Rohmaniyyah Mranggen
Demak”. Dari penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa dengan
penggunaan metode resitasi dan bimbingan belajar orang tua dapat
meningkatkan kreatifitas belajar.48
47Muh Sualiman Siddiq Amin, “Pengaruh Persepsi Tentang Pemberian Tugas Terhadap
Motivasi Belajar Siswa Kelas V dan VI Pada Mata Pelajaran SKI di MI Iman Puro Lubangindangan Purworejo Tahun 2006/2007”, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo (Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2007), hlm. 86.
48Khoiril Waro, “Pengaruh Metode Resitasi dan Bimbingan Belajar Orang Tua Terhadap Kreatifitas Belajar Siswa MA Rohmaniyyah Mranggen Demak”, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo (Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2007), hlm 66.
22
Setelah melakukan penelitian dan peninjauan ulang secara seksama
terhadap kedua penelitian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa
kedua penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan.
Dalam penelitian semacam ini, tentu bukan penelitian yang pertama kalinya,
namun sudah ada peneliti lain yang telah meneliti. Akan tetapi, penelitian ini
mempunyai spesifikasi pembahasan materi yang berbeda dengan penelitian
lain, yakni meneliti ada tidaknya pengaruh metode resitasi terhadap hasil
belajar serta bagaimanakah metode resitasi tersebut berpengaruh pada hasil
belajar peserta didik.
Kajian pustaka sementara yang digunakan ini merupakan referensi
awal dalam melakukan penelitian ini. Penelitian ini mempunyai orientasi yang
berbeda yakni diterapkan pada materi hormon di sekolahan yang berbeda
yakni lebih menitik beratkan pada pengaruh sikap peserta didik dalam metode
resitasi terhadap hasil belajar biologi materi hormon kelas XI pada semester
genap tahun ajaran 2008/2009.
Selain itu dalam memperoleh pemenuhan kajian materi, penelitian ini
juga menggunakan beberapa buku lain seperti buku karangan Setiadi dengan
judul Anatomi dan Fisiologi Manusia juga buku karangan H. Dieter Dellmann
dan Esther M. Brown dengan judul Histologi Veteriner II, serta beberapa buku
lain yang menunjang dengan penelitian.
C. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang masih bersifat sementara yang bersifat
teoritis.49 Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data.50
Berdasarkan pengamatan sementara penulis mengambil hipotesis
bahwa terdapat pengaruh sikap peserta didik yang positif dalam penggunaan
49Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2003), hlm. 41. 50Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R dan
D) (Bandung: Alfabeta, 2007), Cet.3, hlm. 96.
23
metode resitasi terhadap hasil belajar biologi materi hormon peserta didik
kelas XI di MAN Bawu Jepara.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yakni untuk mengetahui :
1. Pelaksanaan Metode Resitasi Dalam Proses Belajar Biologi Materi
Hormon Peserta Didik Kelas XI MAN Bawu Jepara.
2. Hasil Belajar Biologi Materi Hormon Peserta Didik Kelas XI MAN Bawu
Jepara.
3. Pengaruh Sikap Peserta Didik dalam Metode Resitasi Terhadap Hasil
Belajar Biologi Materi Hormon Kelas XI MAN Bawu Jepara.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti mulai pada hari Rabu 04
Maret 2009 sampai dengan hari Kamis 02 April 2009.
2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 01 Bawu Jepara
pada Kelas XI IPA, yang merupakan madrasah dengan prospek masa
depan yang cerah dalam perkembangannya di Kabupaten Jepara.
C. Variabel Penelitian
Menurut Y.W Best dalam buku karangan Amirul Hadi dan H. Haryono
yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan menyebutkan bahwa variabel
penelitian adalah kondisi-kondisi yang oleh peneliti dikontrol dan diobservasi
dalam suatu penelitian. Sedangkan Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud
menjelaskan bahwa yang dimaksud veriabel penelitian adalah segala sesuatu
yang akan dijadikan obyek pengamatan.1 Dalam penelitian ini digunakan dua
variabel yaitu variabel yang mempengaruhi dan variabel akibat. Variabel yang
1Amirul Hadi dan H. Haryono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: CV. Pustaka
Setia, 2005), Cet. III, hlm. 204-205.
24
mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent
variable (X). sedangkan variabel akibat disebut variabel tak bebas, variabel
tergantung, variabel terikat atau dependent variable (Y).2
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas atau variabel (X)
adalah sikap peserta didik dalam metode resitasi dengan indikator sebagai
berikut:
1. Frekuensi Tugas
Frekuensi dalam pemberian tugas merupakan cara menjadikan
peserta didik dapat lebih meyakinkan dirinya atas apa yang telah dipelajari
dari guru. Dengan seringnya mendapat pelatihan tugas peserta didik akan
memperkaya atau memperluas wawasan dirinya sendiri tentang apa yang
dia pelajari.3
2. Jumlah Tugas
Tugas yang diberikan kepada peserta didik harus mempertimbangkan
waktu pembelajaran yang ada dan disesuaikan dengan kebutuhan. Jumlah
tugas tersebut harus dapat membina kebiasaan peserta didik untuk mencari
dan mengolah data dan informasi sendiri.4
3. Macam/Jenis Tugas
Tugas yang dapat diberikan kepada peserta didik ada berbagai jenis
dan macamnya, pemilihannya tergantung pada tujuan yang akan dicapai.5
Macam tugas yang dapat diberikan kepada peserta didik diantaranya
seperti tugas meneliti, menyusun laporan (lisan/tulisan), tugas motorik,
tugas dilaboratorium dan lain-lain.6
2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2002), Cet. XII, hlm. 97. 3Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung: CV. Alfabeta, 2005) hlm.
219. 4 Ibid., hlm. 135. 5Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta; PT. Rineka Cipta, 2001), Cet. V,
hlm. 97. 6Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2008), Cet.VIII, hlm. 81.
25
4. Pertanggung Jawaban Peserta Didik
Metode resitasi akan meningkatkan rasa tanggung jawab peserta
didik. Rasa tanggung jawab peserta didik dalam mengerjakan tugasnya
dapat diketahui pada fase resitasi yang akan menyangkut setidaknya tiga
pokok yakni, laporan siswa baik lisan maupun tulis dari apa yang telah
dikerjakannya, diskusi kelompok, dan penilaian hasil pekerjaan siswa baik
dengan tes maupun nontes atau cara lainnya.7
5. Umpan Balik Guru
Feedback atau umpan balik merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan dalam proses belajar mengajar sebagai prosedur tambahan
yang dilakukan oleh guru untuk mencapai penguasaan tuntas oleh peserta
didik.8 Ketika murid melaporkan hasil kerja mereka sementara itu guru
mengadakan koreksi terhadap tugas tersebut, dan bila ditemukan kesalahan
maka perlu diadakan diskusi, serta guru harus selalu mengawasi setiap
jalannya diskusi dan siap memberikan umpan balik ketika terdapat
pertanyaan dari peserta didik.9
Hasil belajar merupakan variabel dependent atau variabel yang
dipengaruhi dengan indikator nilai tes yang diberikan kepada peserta didik.
Dari penelitian ini diharapkan mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan
target yang telah direncanakan.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian secara umum dapat diartikan sebagai cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu10. Metode
penelitian juga dapat diartikan sebagai cara yang digunakan oleh peneliti
7Nana Sudjana, op. cit., hlm. 82. 8 Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia (Jakarta: GP Press, 2006),
Cet. II, hlm. 143. 9Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan PAI (Jakarta: Ciputat Press,
2002), Cet. I, hlm. 167. 10Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
(Bandung: ALFABETA, 2007), Cet.III, hlm. 3.
26
untuk mengumpulkan data penelitiannya.11 Metode penelitian menyangkut
prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk
memecahkan atau menjawab masalah penelitian. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei dengan teknik
analisis regresi. Penelitian survei merupakan kegiatan penelitian yang
mengumpulkan data tertentu dengan tiga tujuan penting, diantaranya :
1. Mendeskripsikan keadaan yang alami yang hidup pada saat itu
2. Mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan
3. Menentukan hubungan sesuatu yang hidup di antara kejadian spesifik.12
Dalam melaksanakan penelitian survei terdapat karakteristik utama
yang perlu dipahami. Karakteristik pada penelitian survei adalah :
1. Informasi dikumpulkan dari kelompok orang untuk mendeskripsikan aspek
tertentu seperti kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan dari
populasi.
2. Informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis
bisa juga lisan) dari suatu populasi. 13
Dalam pendidikan dan kurikulum-pembelajaran, survai digunakan
untuk menghimpun data tentang peserta didik, seperti: sikap, minat dan
kebiasaan belajar, hubungan dan pergaulan antar peserta didik, hobi dan
penggunaan waktu senggang, cita-cita dan rencana karir, dll.14
Sedangkan analisis regresi atau sering disebut dengan Anareg adalah
suatu teknik statistik paremetrik yang dapat digunakan untuk (1) mengadakan
peramalan atau prediksi besarnya variasi yang terjadi pada variabel Y
berdasarkan variabel X. (2) menentukan bentuk hubungan antara variabel X
11Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm.136. 12Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2002), Cet. II, hlm. 193. 13Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), Cet. III, hlm. 82. 14Ibid., hlm. 83.
27
dengan variabel Y. (3) menentukan arah dan besarnya koefesien korelasi
antara variabel X dengan variabel Y.15
Tugas pokok dalam teknik analisis regresi linier sederhana yaitu :
1) Mencari korelasi antara kriterium dengan prediktor.
2) Menguji apakah korelasi itu segnifikan atau tidak.
3) Mencari persamaan garis regresi.16
Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier
sederhana, sebagai penentuan dasar ramalan dari suatu distribusi data yang
terdiri dari variabel kriterium (Y) dan satu variabel prediktor (X) yang
memiliki bentuk hubungan linier. Harga-harga pada variabel (X) dan (Y)
selalu terikat dalam bentuk pasangan, yaitu X1 berpasangan dengan Y1, X2
berpasangan dengan Y2, dan seterusnya sampai dengan pasangan data Xn
dengan Yn.17 Untuk menyelesaikan analisis regresi linier sederhana
berdasarkan pasangan-pasangan tersebut, menggunakan rumus persamaan :
Ŷ= aX + K 18
Keterangan:
Ŷ= Kriterium
X= Prediktor
K= Konstanta Regresi
a = Koefesien Regresi
E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.19 Pada prinsipnya
populasi yakni semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa atau
benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana
15Tulus Winarsunu, Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan (Malang :
UMM Press, 2004), Cet.II, hlm.183. 16Sutrisno Hadi, Analisis Regresi (Yogyakarta: Andi Offset, 2000), Ed.II. hlm. 2. 17Tulus Winarsunu, op. cit., hlm. 191. 18Sutrisno Hadi, op. cit., hlm. 1. 19Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 108.
28
menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian.20 Populasi
dapat berupa guru, peserta didik, kepala sekolah, atau lembaga sekolah
seperti komite sekolah, dewan sekolah, organisasi guru, atau bisa benda-
benda seperti bangunan sekolah, fasilitas belajar, buku-buku, dll.21 Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah peserta didik kelas XI IPA
MAN Bawu Jepara yang berjumlah 83 peserta didik.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti.22 Sample yang
baik adalah sampel yang memiliki populasi atau yang representatif, artinya
yang menggambarkan keadaan populasi atau mencerminkan populasi
secara maksimal walaupun mewakili populasi bukan merupakan duplikat
populasi.23
3. Teknik pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel atau sering disebut teknik sampling.
Teknik sampling dilakukan untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian.24 Oleh karena jumlah populasi dalam
penelitian kurang dari 100, maka penelitian ini akan mengambil seluruh
jumlah subyek penilitian yakni berjumlah 83 peserta didik.
F. Tenik Pengumpulan Data
1. Metode angket
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara
pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-
jawab dengan responden). Instrument atau alat pengumpulan datanya juga
disebut angket yang berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang
kemudian responden harus menjawabnya.25 Dalam penyusunan angket
akan menggunakan skala Likert yakni skala yang digunakan untuk
20Sukardi, op. cit., hlm. 53. 21Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., hlm. 250. 22Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm 109. 23Amirul Hadi dan H. Haryono, op. cit., hlm. 195. 24Sugiyono, Stastika Untuk Penelitian (Bandung: ALFABETA, 2006), Cet. IX. hlm. 56. 25Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., hlm. 219.
29
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
tentang kejadian atau gejala sosial.26 Angket ini diberikan kepada peserta
didik untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sikap peserta didik dalam
metode resitasi terhadap hasil belajar pada pembelajaran biologi materi
hormon di MAN Bawu Jepara.
Angket trsebut akan memuat 5 indikator sebagai tolak ukur sejauh
mana metode resitasi berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.
Indikator-indikator tersebut yakni frekuensi tugas, jumlah tugas,
macam/jenis tugas, pertanggungjawaban peserta didik dan umpan balik
guru.
2. Metode wawancara
Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih
secara langsung.27 Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa pengertian
metode interview atau wawancara adalah metode yang dilakukan melalui
dialog secara langsung antara pewancara dengan terwawancara untuk
memperoleh data atau informasi yang dibutuhkan.28 Metode ini digunakan
untuk mengadakan wawancara dengan guru mata pelajaran biologi kelas
XI MAN Bawu Jepara sebagai pelaksana utama metode resitasi dan wakil
kepala MAN Bawu Jepara bidang kurikulum sebagai salah satu pimpinan
dalam pengelolaan bidang kurikulum. Hasil wawancara tersebut akan
menjadi bahan pertimbangan penelitian dan sekaligus merupakan
informasi dalam penelitian.
3. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi adalah salah satu metode yang digunakan
dengan memperhatikan obyek dalam memperoleh sumber, yaitu berupa
tulisan, tempat, dan kertas atau orang.29 Dalam penelitian ini metode
dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat
26Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika Untuk Penelitan (Bandung : Alfabeta,
2007), Cet. I, hlm. 20. 27Amirul Hadi dan H. Haryono, op. cit., hlm. 97. 28Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 132. 29Suharsimi Arikunto, Ibid., hlm. 135.
30
dokumenter, misalnya profil sekolah dan nilai ulangan harian peserta
didik. Profil sekolah akan menjadi informasi penting dalam penelitian
sebagai salah satu usaha untuk memperhatikan visi, misi dan tujuan
sekolah untuk mensukseskan pendidikan di sekolah tersebut. Sedangkan
nilai ulangan harian peserta didik akan menjadi salah satu variable dalam
penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah
seluruh data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan
dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan
jenis responden, menstabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh
responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang diajukan.30
Langkah-langkah dalam menganalisis data dari hasil penelitian sebagai
berikut :
1. Analisis pendahuluan
Analisis pendahuluan ini diperoleh dari hasil angket yang
disebarkan selama penelitian. Data tersebut dimasukkan dalam table, pada
setiap variabel diberikan skor nilai pada setiap alternatif jawaban
responden yaitu dengan menggunakan data tersebut dalam angka-angka
kuantitatif.
2. Analisis uji hipotesis
Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui hubungan sikap peserta didik dalam metode
resitasi dengan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran biologi
materi hormon dengan rumus sebagai berikut:
30Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, op. cit., hlm. 207.
31
a. Persamaan regresi
Ŷ= aX+ K 31
Dimana nilai a dan K dapat dicari dengan rumus :
a =∑ ∑∑ ∑ ∑
−
−22 )(.
..XXn
YXXYn 32
K =Ŷ – aX
b. Analisis varians regresi
1. Jumlah Kudrat Regresi (JKreg)= ∑∑
2
2)(xxy
2. Jumlah Kuadrat Residu (JKres)= ∑ 2y - ∑∑
2
2)(xxy
3. dbreg = k = Jumlah variabel independen (X)
4. dbres = N – k - 1
5. Freg = res
reg
RKRK 33
Uji signifikasi (Y) pada (X) :
- Hipotesis :
Ho : β = 0 , berarti tidak signifikan
Ha : β < 0 , berarti signifikan
- Uji hipotesis dengan kriteria :
Jika Fhitung > Ftabel = tolak Ho = regresi signifikan
- Jika Fhitung < Ftabel = terima Ho = regresi tidak signifikan
Uji varians regresi menggunakan analisis bilangan F (uji F) dengan rumus:
regF = res
reg
RKRK
Keterangan
Freg = Harga bilangan f untuk regresi
31Sutrisno Hadi, loc. cit., hlm. 1. 32Sugiyono, Stastika Untuk Penelitian, op. cit., hlm. 199. 33Tulus Winarsunu, op. cit., hlm. 197-198.
32
RKreg = Rata-rata kuadrat hasil regresi
RKres = Rata-rata kuadrat residu 34
Untuk memudahkan penghitungan bilangan F, maka dibuat tabel ringkasan
analisis garis regresi, sebagai berikut:
Tabel
Analisis Regresi Satu Prediktor
Sumber variansi
Db JK RK Freg
Regresi (reg) 1
∑∑
2
2)(xxy
reg
reg
dbJK
res
reg
RKRK
Residu (res) N-2
∑ 2y -∑∑
2
2)(xxy
res
res
dbJK
Total (T) N-1 ∑ 2y -
3. Analisis lanjut
Analisis lanjut memberi interpretasi terhadap Freg dan harga rxy
yang diperoleh dari hasil pengolahan data untuk mengetahui signifikan
atau tidaknya serta seberapa kuat hubungan metode resitasi terhadap hasil
belajar peserta didik pada pembelajaran biologi materi hormon. Jika Freg
lebih besar dari taraf signifikan 5% maupun 1% berarti Ho ditolak,
sebaliknya Ha diterima. Selanjutnya, analisis lanjut juga memberi
interpretasi terhadap harga rxy yang diperoleh dari hasil pengolahan data
untuk mengetahui seberapa kuat hubungan sikap peserta didik dalam
metode resitasi terhadap hasil belajar peserta didik pada pembelajaran
biologi materi hormon. Jika rxy lebih besar dari harga r tabel maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
34Sutrisno Hadi, op. cit., hlm. 13.
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Visi dan Misi MAN Bawu Jepara
a. Visi :
Pada tahun 2015 sudah menjadi lembaga pendidikan yang
dipercaya dan diidolakan masyarakat karena lulusannya memiliki
kompetensi berkualitas baik, siap untuk mengikuti pendidikan di
perguruan tinggi atau menjadi anggota masyarakat yang bisa
memahami dan menginternalisasikan gagasan dan nilai terpuji bagi
masyarakat muslim modern dan beradab.
b. Misi :
Menyelenggarakan pendidikan dengan kualitas standar nasional
yang memiliki kompetensi seimbang antara kognitif, psikomotorik dan
afektif dengan dilandasi iman, islam dan akhlaqul karimah.
c. Tujuan:
1. Kuat imannya, taqwa dan berakhlaq terpuji yang memiliki
kompetensi seimbang antara pengetahuan/penguasaan konsep,
pengamalan dan sikap.
2. Siap melanjutkan ke perguruan tinggi yang sesuai dengan bakat
dan minatnya atau menjadi anggota masyarakat yang bisa
memahami dan menginternalisasikan gagasan dan nilai terpuji bagi
masyarakat muslim modern dan beradab.1
2. Pembelajaran Biologi di MAN Bawu Jepara
Pembelajaran merupakan kegiatan guru secara terprogram dalam
desain tertentu untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang
1 Hasil Wawancara dengan Wa. Ka. Madrasah Bidang Kurikulum Bpk. Musalim, S. Ag.,
Tanggal 9 Maret 2009 pukul 09.00 wib.
34
menekankan pada penyediaan sumber belajar.2 Sedangkan mempelajari
biologi berarti mempelajari tentang struktur dan fungsi alat-alat tubuh
manusia dan alam dengan segala keingintahuannya. Mempelajari alat
tersebut dilakukan di sekitar lingkungannya, menjadikan komponen-
komponen yang berkaitan dengan sistem akan ikut dipelajari sebagai
penunjang agar keseluruhan sistem dapat berlangsung.3 Dengan demikian
dapat dipahami bahwa pembelajaran biologi merupakan kegiatan guru
secara terprogram untuk membuat siswa belajar secara aktif pada mata
pelajaran biologi.
Pelaksanaan metode resitasi dalam pembelajaran biologi materi
hormon peserta didik kelas XI MAN Bawu Jepara mempunyai 7 fase.
Fase-fase tersebut merupakan pengembangan dari 3 Langkah utama
pelaksanaan metode resitasi, fese-fase tersebut adalah:
Fase Tingkah laku guru Fase-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik Fase-2 Menyajikan informasi Fase-3 Mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok belajar Fase-4 Pemberian tugas
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi peserta didik belajar. Guru menyajikan informasi pengantar kepada peserta didik dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. Guru menjelaskan kepada peserta didik bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu peserta didik dalam pembentukan kelompok. Guru memberikan tugas-tugas kepada peserta didik dan memberikan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas dengan memberi arahan yang jelas.
2 Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), Cet. 3,
hlm. 297. 3Nuryani Y. Rustaman, et. al., Strategi Belajar Mengajar Biologi (Jakarta: Jurusan
Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 14.
35
Fase-5 Pelaksanaan tugas Fase-6 Pertanggung jawaban Fase-7 Memberikan penghargaan
Guru berperan sebagai pembimbing, motivator dan pengawas yang baik untuk mengkondisikan peserta didik mengerjakan tugas secara baik dan sistematik. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah ditugaskan dengan cara meminta peserta didik untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Dan kemudian meminta peserta didik mengumpulkannya. Guru memberikan penghargaan terhadap peserta didik terhadap upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.4
Pelaksanaan metode resitasi di kelas XI MAN Bawu Jepara
berlangsung dengan sistematis sesuai dengan langkah-langkah
pelaksanaan metode resitasi. Keaktifan guru membimbing peserta didik
menjadikan proses belajar mengajar dapat berlangsung tanpa hambatan.
Pada saat melaksanakan pembelajaran dengan teknik tersebut
terdapat hambatan, diantaranya ada sebagian siswa yang sukar diatur
selama proses diskusi dan bercanda. Oleh karena itu guru selalu
mengawasi dan membimbing siswa agar proses kegiatan belajar mengajar
dapat berjalan efektif.
3. Data Rekapitulasi Angket Sikap Peserta Didik dalam Metode Resitasi
Untuk memperoleh data tentang metode resitasi, penelitian ini akan
menggunakan angket yang dijawab oleh responden yaitu siswa kelas XI
IPA MAN Bawu Jepara yang berjumlah 83 orang. Angket tersebut terdiri
dari 20 item pertanyaan tentang metode resitasi, masing-masing item
pertanyaan terdiri 5 alternatif jawaban a, b, c, d, dan e, dengan bobot nilai
5, 4, 3, 2, 1. Untuk menentukan nilai kuantitatif dilakukan dengan cara
4Hasil Wawancara dengan Guru Mata Pelejeran Biologi Kelas XI Noor Fatmah, S.Pd,
Tanggal 16 Maret 2009 pukul 10.00 wib.
36
mengkalikan bobot nilai dengan jumlah alternatif jawaban yang dipilih.
Hasil rekapitulasi angket dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel I Rekapitulasi Jawaban Angket
Sikap Peserta Didik dalam Metode Resitasi
No.
Res.
Jawaban Skor Jumlah
a b c d e 5 4 3 2 1
R-1 6 8 5 1 0 30 32 15 2 0 79
R-2 5 4 6 4 1 25 16 18 8 1 68
R-3 10 5 1 0 4 50 20 3 0 4 77
R-4 5 3 8 2 2 25 12 24 4 2 67
R-5 5 6 6 2 1 25 24 18 4 1 72
R-6 4 2 9 3 2 20 8 27 6 2 63
R-7 7 8 2 2 1 35 32 6 4 1 78
R-8 9 4 4 1 2 45 16 12 2 2 77
R-9 10 4 4 0 2 50 16 12 0 2 80
R-10 6 5 6 0 3 30 20 18 0 3 71
R-11 10 3 2 5 0 50 12 6 10 0 78
R-12 9 5 3 0 3 45 20 9 0 3 77
R-13 8 3 8 1 0 40 12 24 2 0 78
R-14 9 3 8 0 0 45 12 24 0 0 81
R-15 9 5 3 1 2 45 20 9 2 2 78
R-16 7 4 5 2 2 35 16 15 4 2 72
R-17 6 4 7 1 2 30 16 21 2 2 71
R-18 3 8 7 1 1 15 32 21 2 1 71
R-19 10 5 5 0 0 50 20 15 0 0 85
R-20 5 9 4 2 0 25 36 12 4 0 77
R-21 2 4 11 2 1 10 16 33 4 1 64
R-22 5 8 5 2 0 25 32 15 4 0 76
R-23 4 6 4 5 1 20 24 12 10 1 67
37
R-24 10 4 1 4 1 50 16 3 8 1 78
R-25 9 7 1 2 1 45 28 3 4 1 81
R-26 5 4 9 0 2 25 16 27 0 2 70
R-27 9 3 8 0 0 45 12 24 0 0 81
R-28 2 3 11 3 1 10 12 33 6 1 62
R-29 2 10 6 2 0 10 40 18 4 0 72
R-30 9 3 7 0 1 45 12 21 0 1 79
R-31 9 3 4 3 1 45 12 12 6 1 76
R-32 4 2 6 7 1 20 8 18 14 1 61
R-33 5 4 7 2 2 25 16 21 4 2 68
R-34 5 7 6 2 0 25 28 18 4 0 75
R-35 5 5 5 3 2 25 20 15 6 2 68
R-36 10 2 3 1 4 50 8 9 2 4 73
R-37 10 4 4 1 1 50 16 12 2 1 81
R-38 3 8 4 5 0 15 32 12 10 0 69
R-39 9 4 4 1 2 45 16 12 2 2 77
R-40 9 5 2 1 3 45 20 6 2 3 76
R-41 6 5 5 2 2 30 20 15 4 2 71
R-42 8 6 3 0 3 40 24 9 0 3 76
R-43 7 8 3 1 1 35 32 9 2 1 79
R-44 5 4 7 2 2 25 16 21 4 2 68
R-45 12 5 1 1 1 60 20 3 2 1 86
R-46 5 3 6 3 3 25 12 18 6 3 64
R-47 5 7 6 2 0 25 28 18 4 0 75
R-48 4 2 9 3 2 20 8 27 6 2 63
R-49 9 6 3 1 1 45 24 9 2 1 81
R-50 9 5 3 0 3 45 20 9 0 3 77
R-51 10 2 5 1 2 50 8 15 2 2 77
R-52 6 5 6 0 3 30 20 18 0 3 71
R-53 8 3 8 1 0 40 12 24 2 0 78
38
R-54 9 5 3 0 3 45 20 9 0 3 77
R-55 8 3 8 1 0 40 12 24 2 0 78
R-56 10 4 6 0 0 50 16 18 0 0 84
R-57 8 6 5 0 1 40 24 15 0 1 80
R-58 8 4 3 2 3 40 16 9 4 3 72
R-59 7 4 7 1 1 35 16 21 2 1 75
R-60 6 6 3 3 2 30 24 9 6 2 71
R-61 11 6 3 0 0 55 24 9 0 0 88
R-62 2 10 6 2 0 10 40 18 4 0 72
R-63 2 4 11 2 1 10 16 33 4 1 64
R-64 5 7 4 4 0 25 28 12 8 0 73
R-65 2 9 6 3 0 10 36 18 6 0 70
R-66 9 5 3 0 3 45 20 9 0 3 77
R-67 9 6 3 1 1 45 24 9 2 1 81
R-68 7 4 7 0 2 35 16 21 0 2 74
R-69 11 3 4 0 2 55 12 12 0 2 81
R-70 2 4 11 2 1 10 16 33 4 1 64
R-71 2 10 6 2 0 10 40 18 4 0 72
R-72 9 3 7 0 1 45 12 21 0 1 79
R-73 9 4 3 2 2 45 16 9 4 2 76
R-74 7 4 6 2 1 35 16 18 4 1 74
R-75 4 3 8 0 5 20 12 24 0 5 61
R-76 5 7 6 2 0 25 28 18 4 0 75
R-77 11 3 3 3 0 55 12 9 6 0 82
R-78 7 3 8 1 1 35 12 24 2 1 74
R-79 4 4 7 2 3 20 16 21 4 3 64
R-80 3 5 5 5 2 15 20 15 10 2 62
R-81 9 5 3 0 3 45 20 9 0 3 77
R-82 9 5 3 0 3 45 20 9 0 3 77
R-83 8 5 4 0 3 40 20 12 0 3 75
39
Dari tabel rekapitulasi jawaban angket Sikap Peserta Didik dalam
metode resitasi sebagai variabel X dapat diketahui bahwa nilai tertinggi
adalah 88 dan terendah 62. Adapun untuk mencari interval nilai dan
menentukan klasifikasi dan interval digunakan rumus sebagai berikut :
KRi = , dimana R= H – L dan K = 1 + 3.3 log N
Keterangan :
i = Panjang interval kelas
R = Rentang nilai
H = Nilai tertinggi
L = Nilai terendah
K = Banyak kelas
N = Jumlah Sampel
Dari rumus di atas, maka interval nilainya adalah sebagai berikut :
R = H – L
= 88 – 62
= 26
K = 1 + 3.3 log N
= 1 + 3.3 log 83
= 1 + 3.3 ( 1.919078092 )
= 1 + 6.332957705
= 7.332957705 dibulatkan menjadi 7
KRi =
726
=i
= 3.714285714 dibulatkan menjadi 4
Langkah selanjutnya adalah mencari rata-rata variabel X seperti
pada tabel berikut.
40
Tabel II Rata-Rata Variabel X
(Metode Resitasi)
Interval M' f x' fx' (x')2 f(x')2 fr(%)
85-88 86.5 3 3 9 9 27 3.615
81-84 82.5 9 2 18 4 36 10.843
77-80 78.5 24 1 24 1 24 28.916
73-76 74.5 15 0 0 0 0 18.072
69-72 70.5 15 -1 -15 1 15 18.072
65-68 66.5 6 -2 -12 4 24 7.229
61-64 62.5 11 -3 -33 9 99 13.253
83 -9 225 100,0
N
fxiMM ∑+=
''
= 74.5 + 4 (-9/83)
= 74.5 – 0.433734939
= 74.06626506 dibulatkan menjadi 74
Dengan demikian diperoleh rata-rata variabel X yaitu 74. Langkah
selanjutnya adalah mencari skor deviasi untuk memperoleh kualitas
variabel X dengan rumus :
22 ')(⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−= ∑∑
Nfx
Nxf
iSD
=2
839
832254 ⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛ −−
= 2)108433734.0(710843373.24 −
= 699085499.24
= 4 (1.642889375)
= 6.5715575
41
Kualitas variabel X
M + 1.5 SD = 74 + 1.5 (6.5715575) = 74 + 9.85733625 = 83.85733625
M + 0.5 SD = 74 + 0.5 (6.5715575) = 74 + 3.28577875 = 77.28577875
M – 0.5 SD = 74 - 0.5 (6.5715575) = 74 - 3.28577875 = 70.71422125
M – 1.5 SD = 74 - 1.5 (6.5715575) = 74 - 9.85733625 = 64.14266375
Tabel III
Kualifikasi Variabel X
Nilai interval Rata-Rata Kualifikasi kategori
83 ke atas Istimewa
77 - 82 Baik
71 -76 74 Cukup Cukup
65 - 70 Kurang
64 ke bawah Buruk
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa kualitas variabel Sikap
Peserta Didik dalam Metode Resitasi dalam kategori cukup pada interval
71-76.
4. Data Hasil Belajar Mata Pelajaran Biologi Materi Hormon Peserta Didik
Kelas XI MAN Bawu Jepara
Tabel IV
Hasil Belajar Mata Pelajaran Biologi
Materi Hormon Peserta Didik Kelas XI MAN Bawu Jepara5
No. Res. Nilai
R-1 76
R-2 68
R-3 77
R-4 65
5 Hasil ulangan harian biologi materi hormon kelas XI IPA MAN Bawu Jepara Tahun Ajaran 2008/2009.
42
R-5 74
R-6 71
R-7 81
R-8 72
R-9 80
R-10 78
R-11 73
R-12 77
R-13 75
R-14 85
R-15 79
R-16 67
R-17 70
R-18 71
R-19 84
R-20 78
R-21 76
R-22 73
R-23 71
R-24 75
R-25 77
R-26 72
R-27 82
R-28 65
R-29 77
R-30 75
R-31 78
R-32 77
R-33 68
R-34 73
43
R-35 68
R-36 70
R-37 82
R-38 71
R-39 82
R-40 76
R-41 74
R-42 83
R-43 77
R-44 80
R-45 78
R-46 70
R-47 74
R-48 67
R-49 81
R-50 76
R-51 77
R-52 78
R-53 73
R-54 77
R-55 75
R-56 70
R-57 73
R-58 67
R-59 69
R-60 82
R-61 83
R-62 79
R-63 79
R-64 67
44
R-65 72
R-66 67
R-67 73
R-68 72
R-69 72
R-70 65
R-71 79
R-72 73
R-73 77
R-74 82
R-75 78
R-76 82
R-77 76
R-78 65
R-79 65
R-80 67
R-81 71
R-82 72
R-83 75
Dari tabel rekapitulasi tentang hasil belajar mata pelajaran biologi
materi hormon peserta didik kelas XI MAN Bawu Jepara sebagai variabel
Y, dapat diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 85 dan terendah 65.
Adapun untuk mencari interval nilai dan menentukan klasifikasi dan
interval digunakan rumus sebagai berikut :
K = 1 + 3.3 log N
= 1 + 3.3 log 83
= 1 + 3.3 ( 1.919078092 )
= 1 + 6.332957705
= 7.332957705 dibulatkan menjadi 7
45
R = H – L
= 85 – 65
= 20
KRi =
720
=i
= 2.857142857 dibulatkan menjadi 3
Langkah selanjutnya adalah mencari rata-rata variabel Y seperti
pada tabel berikut.
Tabel V
Rata – Rata Variabel Y
Interval M' F X' fx' (x')2 f(x')2 fr(%)
83 - 85 84 4 3 12 9 36 4.819
80 - 82 81 10 2 20 4 40 12.048
77 - 79 78 19 1 19 1 19 22.892
74 - 76 75 13 0 0 0 0 15.663
71 - 73 72 18 -1 -18 1 18 21.687
68 - 70 69 8 -2 -16 4 32 9.638
65 - 67 66 11 -3 -33 9 99 13.253
83 -16 244 100,0
N
fxiMM ∑+=
''
= 75 + 3 (-16/83)
= 75 – 0.578313253
= 74.42168675 dibulatkan menjadi 74
Dengan demikian diperoleh rata-rata variabel Y yaitu 74. Langkah
selanjutnya adalah mencari skor deviasi untuk memperoleh kualitas
variabel X dengan rumus :
46
22 ')(⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−= ∑∑
Nfx
Nxf
iSD
2
8316
832443 ⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛ −−=
= 03716069.0939759036.23 −
= 902598346.23
= 3 (1.703701366)
= 5.111104099
Kualitas variabel Y
M + 1,5 SD = 74 + 1,5(5.111104099)= 74 + 7.666656149 = 81.66665615
M + 0,5 SD = 74 + 0,5(5.111104099)= 74 + 2.55555205 = 76.55555205
M - 0,5 SD = 74 - 0,5(5.111104099)= 74 - 2.55555205 = 71.44444795
M - 1,5 SD = 74 - 1,5(5.111104099)= 74 - 7.666656149 = 66.33334385
Tabel VI
Kualifikasi Variabel Y
Nilai interval Rata-Rata Kualifikasi Kategori
82 ke atas istimewa
76 – 81 baik
70 –75 74 cukup cukup
64 - 69 kurang
63 ke bawah buruk
Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa kualitas variabel hasil
belajar biologi materi hormon peserta didik kelas XI MAN Bawu Jepara
dalam kategori cukup pada interval 70-75.
47
B. Pengujian Hipotesis
1. Mencari Korelasi Antara Variabel X dan Variabel Y
Tabel VII
Tabel Koefisien Korelasi Antara Variabel X dan Variabel Y
No. Res. X Y X2 Y2 XY
R-1 79 76 6241 5776 6004
R-2 68 68 4624 4624 4624
R-3 77 77 5929 5929 5929
R-4 67 65 4489 4225 4355
R-5 72 74 5184 5476 5328
R-6 63 71 3969 5041 4473
R-7 78 81 6084 6561 6318
R-8 77 72 5929 5184 5544
R-9 80 80 6400 6400 6400
R-10 71 78 5041 6084 5538
R-11 78 73 6084 5329 5694
R-12 77 77 5929 5929 5929
R-13 78 75 6084 5625 5850
R-14 81 85 6561 7225 6885
R-15 78 79 6084 6241 6162
R-16 72 67 5184 4489 4824
R-17 71 70 5041 4900 4970
R-18 71 71 5041 5041 5041
R-19 85 84 7225 7056 7140
R-20 77 78 5929 6084 6006
R-21 64 76 4096 5776 4864
R-22 76 73 5776 5329 5548
R-23 67 71 4489 5041 4757
R-24 78 75 6084 5625 5850
48
R-25 81 77 6561 5929 6237
R-26 70 72 4900 5184 5040
R-27 81 82 6561 6724 6642
R-28 62 65 3844 4225 4030
R-29 72 77 5184 5929 5544
R-30 79 75 6241 5625 5925
R-31 76 78 5776 6084 5928
R-32 61 77 3721 5929 4697
R-33 68 68 4624 4624 4624
R-34 75 73 5625 5329 5475
R-35 68 68 4624 4624 4624
R-36 73 70 5329 4900 5110
R-37 81 82 6561 6724 6642
R-38 69 71 4761 5041 4899
R-39 77 82 5929 6724 6314
R-40 76 76 5776 5776 5776
R-41 71 74 5041 5476 5254
R-42 76 83 5776 6889 6308
R-43 79 77 6241 5929 6083
R-44 68 80 4624 6400 5440
R-45 86 78 7396 6084 6708
R-46 64 70 4096 4900 4480
R-47 75 74 5625 5476 5550
R-48 63 67 3969 4489 4221
R-49 81 81 6561 6561 6561
R-50 77 76 5929 5776 5852
R-51 77 77 5929 5929 5929
R-52 71 78 5041 6084 5538
R-53 78 73 6084 5329 5694
R-54 77 77 5929 5929 5929
49
R-55 78 75 6084 5625 5850
R-56 84 70 7056 4900 5880
R-57 80 73 6400 5329 5840
R-58 72 67 5184 4489 4824
R-59 75 69 5625 4761 5175
R-60 71 82 5041 6724 5822
R-61 88 83 7744 6889 7304
R-62 72 79 5184 6241 5688
R-63 64 79 4096 6241 5056
R-64 73 67 5329 4489 4891
R-65 70 72 4900 5184 5040
R-66 77 67 5929 4489 5159
R-67 81 73 6561 5329 5913
R-68 74 72 5476 5184 5328
R-69 81 72 6561 5184 5832
R-70 64 65 4096 4225 4160
R-71 72 79 5184 6241 5688
R-72 79 73 6241 5329 5767
R-73 76 77 5776 5929 5852
R-74 74 82 5476 6724 6068
R-75 61 78 3721 6084 4758
R-76 75 82 5625 6724 6150
R-77 82 76 6724 5776 6232
R-78 74 65 5476 4225 4810
R-79 64 65 4096 4225 4160
R-80 62 67 3844 4489 4154
R-81 77 71 5929 5041 5467
R-82 77 72 5929 5184 5544
R-83 75 75 5625 5625 5625
6149 6181 458667 462491 459124
50
Dari tabel di atas dapat diketahui :
N = 83 ΣX2 = 458667
ΣX = 6149 ΣY2 = 462491
ΣY = 6181 ΣXY = 459124
Langkah selanjutnya adalah mencari korelasi antara variabel X dan
variabel Y dengan cara sebagai berikut.
∑ ∑∑=
22 )(( yx
XYrxy
Sebelum mencari r, maka harus dicari terlebih dahulu ∑∑ 22 , yx
dan ∑ xy melalui rumus :
NYX
XYxy))(( ∑∑∑ ∑ −=
NX
Xx2
22 )(∑∑∑ −=
NY
Yy2
22 )(∑∑∑ −=
Untuk mencari hasil dari rumus-rumus di atas adalah :
NX
Xx2
22 )(∑∑∑ −=
=83
)6149(4586672
−
= 458667 – 455544.5904
= 3122.4096
NY
Yy2
22 )(∑∑∑ −=
=83
)6181(4624912
−
= 462491 – 460298.3253
= 2192.6747
51
NYX
XYxy))(( ∑∑∑ ∑ −=
=83
)6181)(6149(459124 −
= 459124 – 457915.2892
= 1208.7108
))(( 22∑ ∑∑=
yx
yxrxy
=)2192.6747)(3122.4096(
1208.7108
=533.6846428
1208.7108
=568083.2616
1208.7108
= 0.461945098
Koefisien korelasi determinan r2 = 0,213393273
2. Uji signifikasi korelasi melalui uji t
Rumus uji t :
21
2
r
nrthitung−
−=
=)30.21339327(1283461945098.0
−−
=786606727.0
157505882.4
=886908522.0157505882.4
= 4,687637765
52
Karena thitung = 4,688 > ttabel(0,005)(60) = 1.671 dan thitung = 4,688 >
ttabel(0,01)(60) = 2,390 berarti korelasi antara variabel X dengan Y adalah
signifikan.
3. Mencari persamaan garis regresi
Ŷ = aX + K
Dari data yang ada, dapat diketahui :
N
YY ∑=
=83
6181
= 74.46987952
N
XX ∑=
=83
6149
= 74.08433735
22 )(∑∑∑∑∑
−
−=
XXNYXXYN
a
= 2)6149()458667(83)6181)(6149()459124(83
−−
= 37810201380693613800696938107292
−−
= 259160100323
= 0.38710835
K =
= 74.46987952 – (0.38710835)( 74.08433735)
= 74.46987952 – 28.6786656
= 45.79121392
Jadi persamaan garis regresinya adalah Ŷ = 0.387X + 45.791
53
4. Mencari varian regresi
Tabel VIII
Ringkasan Analisis Regresi Satu Prediktor
Sumber variansi
Db JK RK Freg
Regresi (reg) 1
∑∑
2
2)(xxy
reg
reg
dbJK
res
reg
RKRK
Residu (res) N-2
∑ 2y -∑∑
2
2)(xxy
res
res
dbJK
Total (T) N-1 ∑ 2y -
∑∑= 2
2)(xxy
JKreg
= 4096.3122
)7108.1208( 2
=4096.3122
798.1460981
= 467.9020325
∑∑∑ −= 2
22 )(
xxy
yJKres
=4096.3122
)7108.1208(6747.21922
−
= 4096.3122
798.14609816747.2192 −
= 6747.2192 – 467.9020325
= 1724.772668
54
∑= 2yJKtotal
= 6747.2192
reg
regreg db
JKRK =
= 1
5467.902032
= 5467.902032
res
resres db
JKRK =
= 81
81724.77266
= 21.29348972
res
regreg RK
RKF =
= 221.29348975467.902032
= 21.97394784
Setelah diperoleh harga Freg 19,402 , kemudian dikonsultasikan
dengan Ftabel seperti tertulis pada tabel berikut ini. Tabel IX
Perolehan Hasil Analisis Regresi Satu Prediktor
Sumber
variansi Db JK RK Freg
Ftabel Kriteria
5% 1%
Regresi
(reg) 1 467.902 467.902 21.974 3.96 6.96 Signifikan
55
Residu
(res) 81 1724.773 21.293
Total (Σ) 82 675.2192 - - - - -
C. Pembahasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan di MAN Bawu merupakan penelitian yang
menggunakan metode survei. Penelitian survei merupakan kegiatan penelitian
yang mengumpulkan data tertentu dengan salah satu tujuan penting yakni
menentukan hubungan sesuatu yang hidup di antara kejadian spesifik.
Penelitian yang dilakukan di kelas XI MAN Bawu mempunyai latar belakang
untuk mengetahui bagaimanakah metode resitasi dalam proses belajar biologi
materi hormon, bagaimanakah hasil belajar biologi materi hormon, dan
bagaimanakah pengaruh sikap peserta didik dalam metode resitasi terhadap
hasil belajar biologi materi hormon. Dalam peneitian ini menggunakan teknik
analisis regresi linier sederhana, yang digunakan untuk menentukan dasar
ramalan dari suatu distribusi data yang terdiri dari variabel kriterium (Y) dan
satu variabel prediktor (X).
1. Metode Resitasi dan Hasil Belajar Biologi Materi Hormon
Metode resitasi merupakan metode yang menjadikan seorang peserta
didik sebagai penggali informasi dalam pemenuhan tugas dengan bahan
pelajaran yang telah disajikan oleh seorang guru. Metode resitasi juga
menekankan pertanggung jawaban seorang peserta didik dalam
mengerjakan tugas-tugas tersebut.
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran
biologi akan mengaktifkan peserta didik serta menyadarkan peserta didik
bahwa biologi tidak selalu membosankan. Guru hanya sebagai fasilitator
untuk membentuk dan mengembangkan pengetahuan itu sendiri. Metode
resitasi memanfaatkan kecenderungan peserta didik untuk
mengintegrasikan antara pengalaman yang ia peroleh dengan pengetahuan
yang ia punya.
56
Pengalaman belajar yang menyatu dengan pengetahuan akan
menjadikan peserta didik benar-benar paham dengan apa yang ia sedang
pelajari. Dengan seperti itu peserta didik akan menjadi subyek dalam
kegiatan belajar dan bukan sekedar obyek yang berdiam diri menampung
semua pengalaman guru semata.
Penggunaan metode resitasi yang tepat, yakni sesuai dengan langkah-
langkah yang ada dapat merangsang peserta didik untuk tekun, giat dan
rajin belajar.6 Selanjutnya dengan penggunaan metode resitasi secara rutin
akan merangsang peserta didik dalam melakukan aktifitas belajar biologi
secara terus-menerus baik individual ataupun kelompok.
Metode resitasi dapat pula membina kebiasaan peserta didik untuk
mencari dan mengolah sendiri informasi yang didapatkannya. Kebiasaan
yang diperoleh peserta didik akan menjadikannya mampu
mengembangkan kemandirian dalam menyelesaikan tugasnya diluar
pengawasan guru. Pembelajaran biologi yang menekankan pada observasi
dan eksperimen menjadikan peserta didik mampu mengembangkan
pengetahuan mereka tanpa adanya paksaan atau sebuah pengawasan,
karena dengan terlatihnya mereka untuk mengerjakan tugas tanpa adanya
pengawasan akan membuat mereka mampu menjadi peneliti-peneliti yang
cermat, serius dan mandiri.
Selain dari pada itu pembelajaran biologi merupakan pembelajaran
yang membutuhkan ketekunan dalam menguasai teori-teori dan konsep-
konsep yang menjadi landasan utama peserta didik untuk
mengembangkannya. Metode resitasilah yang secara tepat dapat
memperkuat daya retensi peserta didik dalam menguasai dan mengingat
teori-teori dan konsep-konsep yang terdapat dalam pembelajaran biologi.
Fase-fase yang ada dalam metode resitasi dapat membina tanggung
jawab dan disiplin peserta didik untuk menerapkan konsep dan prinsip
biologi secara tepat dengan perhitungan yang kompleks untuk
mengembangkan kepekaan nalar untuk memecahkan masalah yang 6 Sriyono, et. al., Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA (PT. Renika Cipta) hlm. 114.
57
berkaitan dengan proses kehidupan dalam kejadian sehari-hari dan
selanjutnya dapat menghasilkan karya teknologi yang berkaitan dengan
kebutuhan menusia.
2. Pengaruh Sikap Peserta Didik dalam Metode Resitasi Terhadap Hasil
Belajar Biologi Materi Hormon Kelas XI MAN Bawu Jepara
Bisa disimpulkan bahwa dalam penggunaan metode resitasi dapat
membuat intensitas belajar peserta didik yakni dengan pemberian tugas
yang berangsur-angsur dan terus-menerus menjadikan peserta didik
mempunyai rasa tanggung jawab untuk segera menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru dengan cepat dan baik. Selanjutnya akan membentuk
kemandirian peserta didik yakni, penugasan yang diberikan oleh guru
dalam penggunaan metode resitasi dapat membina kebiasaan peserta didik
untuk mencari dan mengolah sendiri informasi yang didapatnya. Dan yang
terakhir ialah terwujudnya integritas pengalaman dan pelajaran.
Dari uraian diatas menunjukkan bahwa penggunaan metode resitasi di
kelas XI MAN Bawu Jepara berpengaruh terhadap hasil belajar materi
hormon. Hal ini dapat diketahui dari analisis data bahwa metode resitasi
memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil belajar Biologi materi
hormon, dimana diperoleh rxy sebesar 0.462. Kemudian pada uji t
diperoleh t hitung sebesar 4,688. Pada taraf signifikan 5% didapatkan rt
adalah 1.671 dan taraf signifikan 1% didapatkan rt adalah 2,390. Karena
rxy > rt , maka hasilnya signifikan. Penggunaan metode resitasi yang tepat,
yakni sesuai dengan langkah-langkah yang ada dapat memanfaatkan
kecenderungan peserta didik untuk mengintegrasikan antara pengalaman
yang ia peroleh dengan pengetahuan yang ia punya. Hal tersebut juga
dibuktikan dengan persamaan garis linear regresinya adalah Ŷ = 0.387X +
45.791.
Hasil analisis uji Freg (analisis varian garis regresi) adalah sebesar
21.974. Sedangkan pada Ft pada taraf signifikan 5% sebesar didapat
jumlah 3.96 dan taraf signifikan 1% sebesar 6.96. Karena harga Freg > Ft ,
58
maka hasilnya menunjukkan signifikan. Atas dasar inilah hipotesis yang
menyatakan “ada pengaruh sikap peserta didik yang positif dalam metode
resitasi terhadap hasil belajar materi hormon di kelas XI MAN Bawu
Jepara” adalah dapat diterima.
D. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian pasti terjadi banyak kendala
atau hambatan. Hal tersebut bukan karena faktor kesengajaan, tetapi karena
keterbatasan dalam melakukan penelitian. Ada beberapa faktor yang menjadi
hambatan dalam penelitian diantaranya sebagai berikut.
1. Dalam hal individu penulis
Sebagai manusia biasa penulis mempunyai kekurangan diantaranya
keterbatasan waktu, biaya, dan intelektualitas.
2. Dalam hal angket
Dalam hal angket tidak selamanya angket tersebut mempunyai
kelebihan, tetapi juga mempunyai kelemahan, yaitu ada kemungkinan
responden kurang terbuka dalam memberikan jawaban sehingga jawaban
tersebut boleh jadi dipengaruhi faktor tertentu. Penelitian ini hanya
mengambil responden siswa di kelas XI MAN Bawu Jepara, oleh karena
itu kemungkinan perbedaan hasil dapat terjadi bila dilakukan pada objek
penelitian yang lain.
Meskipun banyak hambatan dalam penelitian ini, rasa syukur akan
selalu terucapkan bahwa penelitian ini dapat terlaksana dengan lancar dan
sukses.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dalam rangka pembahasan skripsi yang berjudul
“PENGARUH SIKAP PESERTA DIDIK DALAM METODE RESITASI
TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI HORMON KELAS XI MAN
BAWU JEPARA”, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan metode pembelajaran berupa metode resitasi pada pembelajaran
biologi materi hormon di kelas XI MAN Bawu Jepara menjadikan peserta
didik dapat membina kebiasaannya untuk mencari dan mengolah sendiri
informasi yang didapat kemudian mempresentasikannya. Sehingga dapat
terwujud integritas pengalaman dan pelajaran peserta didik dan rasa tanggung
jawab yang tinggi.
2. Hasil belajar paserta didik pada pembelajaran biologi materi hormon di kelas
XI MAN Bawu Jepara mempunyai kualitas yang cukup baik. Hal ini terbukti
dari perolehan nilai yang dihasilkan masing-masing peserta didik dalam
ulangan harian mereka.
3. Berdasarkan analisis uji hipotesis dapat diketahui bahwa penggunaan metode
resitasi di kelas XI MAN Bawu Jepara berpengaruh terhadap hasil belajar
materi hormon. Hal ini dapat diketahui dari analisis data bahwa metode
resitasi memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil belajar Biologi materi
hormon, dimana diperoleh rxy sebesar 0.462. Kemudian pada uji t diperoleh t
hitung sebesar 4,688. Pada taraf signifikan 5% didapatkan rt adalah 1.671 dan
taraf signifikan 1% didapatkan rt adalah 2,390. Karena rxy > rt , maka hasilnya
signifikan. Penggunaan metode resitasi yang tepat, yakni sesuai dengan
langkah-langkah yang ada dapat memanfaatkan kecenderungan peserta didik
untuk mengintegrasikan antara pengalaman yang ia peroleh dengan
60
pengetahuan yang ia punya. Hal tersebut juga dibuktikan dengan persamaan
garis linear regresinya adalah Ŷ = 0.387X + 45.791.
Berdasarkan penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis yang
diajukan dengan bunyi “adanya pengaruh sikap siswa yang positif dalam
penggunaan metode resitasi terhadap hasil belajar biologi materi hormon
peserta didik kelas XI di MAN Bawu Jepara” adalah dapat diterima.
B. Saran-saran
Demi perbaikan dan peningkatan pendidikan, maka peneliti kiranya dapat
memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi kepala sekolah supaya meningkatkan mutu pendidikan dengan
menerapkan dan mensosialisasikan pendekatan-pendekatan yang berkualitas
dalam pendidikan.
2. Bagi guru supaya lebih meningkatkan kinerjanya dan supaya menguasai
tujuan pendidikan yang harus dicapai dan mengembangkan strategi
pembelajaran sehingga peserta didik dapat menerima materi pelajaran dengan
baik.
3. Bagi peserta didik supaya lebih giat dalam belajar dan mengikuti aktifitas
pembelajaran di sekolah.
4. Bagi masyarakat supaya lebih berperan aktif dalam memajukan pendidikan
nasional.
C. Penutup Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari akan
keterbatasan dan kemampuan, sehingga skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
61
kesempurnaan skripsi ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan bisa
memberikan sumbangan pemikiran demi kemajuan dunia pendidikan khususnya
bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Aziz Shaleh dan Abdul Aziz Abdul Majid, at-Tarbiyah wa Thuruqut at-
Tadris, Mesir: Darul Ma’arif, 1979. Amin, Muh Sualiman Siddiq, “Pengaruh Persepsi Tentang Pemberian Tugas
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V dan VI Pada Mata Pelajaran SKI di MI Iman Puro Lubangindangan Purworejo Tahun 2006/2007”, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo (Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2007).
Arief, Armai Penagntar Ilmu dan Metodologi Pendidikan PAI (Jakarta: Ciputat
Pres, 2002), Cet. I. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2002), Cet. XII. Brown, Esther M. dan H. Dieter Dellmann, “Histologi Veteriner II” (Jakarta, UI
Press, 1992) Cet. I. Budiningsih, C. Asri, Belajar Dan Pembelajaran (Yogyakarta: PT. Rineka Cipta,
2005), Cet. I. Fahmi, Mustofa, Sikalajiyah at-Ta’allum (Mesir: Daarul Misriyah, tth). Hadi, Amirul dan H. Haryono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: CV.
Pustaka Setia, 2005), Cet. III. Hadi, Sutrisno, Analisis Regresi (Yogyakarta: Andi Offset, 2000). Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan: Umum dan Agama (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2005) http://www.wikipedia%20bahasa%20indonesia.com.id.wikipedia.org/wiki/sikap
(Diambil Tanggal 29 Desember 2009 Pukul 14.00 WIB). K., Roestiyah N., Setrategi belajar mengajar (Jakarta; PT. Rineka Cipta, 2001),
Cet. V. Koogan, Guanabara (ed.), Basic Histology, (USA: The McGraw Hill Companies,
2003). Muchith, M. Saekhan, Pembelajaran kontekstual (Kudus, Rasail; 2007), Cet. I.
Mujiono, dan Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), Cet. 3.
Mulyasa, E., Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK
(Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005). Murtafi’ah, Rita “Meningkatkan Motivasi Siswa Kelas IIA SMPN 2 Amuntai
Utara pada Pembelajaran Biologi Semester Genap Tahun 2005-2006 Melalui Strategi Based Student”, http://suhadinet.wordpress.com/2008/05/01/meningkatkan-motivasi-siswa-kelas-iia-smpn-2-amuntai-utara-pada-pembelajaran-biologi-semester-genap-tahun-20052006-melalui-%e2%80%9cstrategy-based-student%e2%80%99s-request%e2%80%9d/.(Diambil Tanggal 29 Maret 2009 Pukul 10.00 WIB).
Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,
2006). Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2001),
Cet. III. Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika Untuk Penelitan (Bandung : Alfabeta,
2007), Cet. I, hlm. 20 Rustaman, Nuryani Y. et. al., Strategi Belajar Mengajar Biologi (Jakarta: Jurusan
Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA Universitas Pendidikan Indonesia, 2003).
Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung: CV. Alfabeta, ). Santrock, John W., Psikologi Pendidikan, Ed. 2 (Jakarta: Kencana, 2007) Setiadi, Anatomi dan Fisiologi Manusia (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), Cet. I. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka
Cipta, 1995), Cet. III. Sriyono, et. al., Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA (PT. Renika Cipta). Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2008), Cet.VIII. Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1999), Cet.VI. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan
R dan D) (Bandung: Alfabeta, 2007), Cet. III.
Sugiyono, Stastika Untuk Penelitian (Bandung: ALFABETA, 2006), Cet. IX. Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2003). Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Kompetensi dan Prakteknya
(Jakarta : Bumi aksara, 2004), Cet. 2. Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Kompetensi dan Praktiknya,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002), Cet. II. Syamsuri, Istamar, et.al., Biologi Jilid 2B (Malang: Eirlangga, 2007). Syaodih Sukmadinata, Nana, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. III. Thenawidjaya, Maggy, Principles Of Biochemistry (Bogor: Eirlangga, 1982). Thoifuri, Menjadi Guru Inisiator (Semarang: RaSAIL, 2008), Cet. I. Tulus Winarsunu, Statistik Dalam Penelitian Psikologi Dan Pendidikan, (Malang:
UMM Press, 2004), Cet.II. Usman, Basyarudin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam (Jakarta; Ciputat
Prees, 2002), Cet. I. Waro, Khoiril, “Pengaruh Metode Resitasi dan Bimbingan Belajar Orang Tua
Terhadap Kreatifitas Belajar Siswa MA Rohmaniyyah Mranggen Demak”, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo (Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2007).
Wehmeier, Sally, Oxford Advanced Learner’s Dictionary (New York: Oxford
University Press, 2000). Wibowo, Daniel S., Anatomi Tubuh Manusia (Jakarta: PT. Grasindo, 2005). Winataputra, Udin S. et. al., Strategi Belajar Mengajar IPA (Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka, 2001). Yamin, Martinis, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia (Jakarta: GP Press,
2006), Cet. II
DAFTAR RIWAYAT HDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini saya :
Nama : Achmad Sifronul Wildan
Tempat / Tanggal lahir : Jepara / 09 Mei 1987
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat asal : Jln. Senopati RT/RW. 04/02 Desa Mindahan Kec.
Batealit Kab. Jepara
Alamat sekarang : Jln. Stasiun II No. 25 Jrakah Tugu Semarang
Jenjang Pendidikan :
• SD Negeri Mindahan 01, lulus tahun 1999.
• MTsN Negeri Bawu, lulus tahun 2002.
• MAN Bawu, lulus tahun 2005.
• IAIN Walisongo Semarang, Fakultas Tarbiyah, Jurusan Tadris Biologi
angkatan 2005.
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Semarang, 2 November 2009
Saya yang bersangkutan,
Achmad Sifronul Wildan
1
Lampiran 1
PEMBAGIAN KELOMPOK METODE RESITASI KELAS XI IPA MAN BAWU JEPARA MATERI HORMON
KELAS XI IPA 1
KELOMPOK
AHLI
TOPIK JUMLAH
PESERTA DIDIK
1 Hormon kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysis or pituitary gland) 7
2 Hormon kelenjar tiroid (thyroid gland) 7
3 Hormon kelenjar paratiroid (parathyroid gland) 7
4 Hormon kelenjar suprarenal (suprarenal gland) 7
5 Hormon pulau Langerhans (islets Langerhans) 7
6 Hormon kelenjar kelamin (gonad) 6
KELAS XI IPA 2
KELOMPOK
AHLI
TOPIK JUMLAH
PESERTA DIDIK
1 Hormon kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysis or pituitary gland) 7
2 Hormon kelenjar tiroid (thyroid gland) 7
3 Hormon kelenjar paratiroid (parathyroid gland) 7
4 Hormon kelenjar suprarenal (suprarenal gland) 7
5 Hormon pulau Langerhans (islets Langerhans) 7
6 Hormon kelenjar kelamin (gonad) 7
2
MATERI KELOMPOK Kode Nama Kode Nama Kode Nama Kode Nama
1 R-1 R-3
A.Hasannudin Ah. Nasirin
R-4 R-8
A.Miftahul J Auhan N. W
R-10 R-15
D Mustofa Iful Dirga S
R-20 M. S Ma'arif M.
2 R-23 R-24
M. Kholil R Nicko Adjie A
R-21 R-37
Wahyu M Umar Faruq
R-6 R-7
Amy Sawa Ana M Eka NZ
R-9 Dian Novitasari
3 R-12 R-13
Eva Okta A Fathatul M S
R-27 R-33
Nurul Jannah Rosiana Dewi
R-26 R-39
Nur A Subhan Vita Fauziyah
R-32 Rofiqotuz Zahro'
4 R-14 R-17
Fisonala R S Lailatul Fitriana
R-16 R-19
Kartika Sari Lina Kholidah
R-31 R-38
Robi'atul A Vina Kristiana
R-40 Windha Setiyani
5 R-30 R-5
Ria Andriyani Alfiyah
R-34 R-11
Siti Muawanah Erni Liliyani
R-18 R-22
Lailatul M May J Naim
R-28 Nuryanti
6 R-36 R-29
Triyana N Sari Puji Astuti
R-35 R-2
Siti MufarokhahAde Juli Z
R-41 R-25
Yeni Choirul U Novia Aulan N
.
MATERI KELOMPOK Kode Nama Kode Nama Kode Nama Kode Nama
1 R-46 R-42
Ayub Subhan Abdul Aziz
R-50 R-44
Eko Nor W Achmat Khoir
R-62 R-43
Miftahul Qomar A Muhyidin
R-64 Muh. Muhaimin
2 R-77 R-80
Solikul Amin Syahrul Ula AM
R-79 R-45
Suprapto Aunia Rifka
R-48 R-67
Dwi Martia N Nila Yanti
R-68 Novita Zahroya
3 R-47 R-71
Cici Eva B Reni Surya Sari
R-49 R-74
Eka Emawati Slamet Rahayu
R-72 R-69
Siti Ani Zulfa Nurul Amaliyah
R-52 Erma Listiyani
4 R-73 R-70
Siti Rofi'ah Nuryana
R-61 R-56
Maqfuroh Ima Lutfiana
R-65 R-78
Mukhandaroh Sulistiyowati
R-66 Nailatun Nihlah
5 R-63 R-54
Millatul Hikmah Hil Ulil 'Azimah
R-81 R-75
Titik Setyawati Sofiyani K
R-82 R-58
Ulfatul Hasanah Ismi Khoirin N
R-60 Lailatul Fitriani
6 R-53 R-76
Faridatun N Solikah
R-59 R-57
Laila Fitriya R Irma Lufiyana
R-83 R-55
Yulia Dewi Q Ika Riad
R-51 Endang Puji R
3
Lampiran 2
Kisi-Kisi Instrument Penelitian Tentang Metode Resitasi
Pada Siswa Kelas XI MAN 1 Bawu Jepara
Variabel Penelitian Indikator No. Item Instrumen
Sikap Peserta Didik dalam
Metode Resitasi
1. Frekuensi tugas
2. Jumlah tugas
3. Macam/jenis tugas
4. Pertanggung jawaban
peserta didik
5. Umpan balik guru
1,2,3,4
5,6,7,8
9,10,11,12
13,14,15,16
17,18,19,20
Hasil evaluasi belajar
Biologi materi Hormon
Pada Manusia
Nilai ulangan harian pada
materi Hormon Pada
Manusia
4
Angket Penelitian Tentang Sikap Peserta Didik dalam Metode Resitasi
Pada Siswa Kelas XI MAN 1 Bawu Jepara
I. Petunjuk Umum
1. Angket ini untuk penelitian skripsi semata, sama sekali tidak berpengaruh pada nilai raport anda dan keadaan diri anda.
2. Kesediaan dan kejujuran anda dalam pengisian angket ini sangat membantu dalam penelitian.
3. Hasil angket anda dijamin oleh peneliti.
II. Petunjuk Pengisian Angket
1. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan anda dengan memberikan tanda (x) pada jawaban yang paling tepat.
2. Tulislah identitas anda di bawah ini
Nama :
Nomor Absen :
Kelas :
Frekuensi Tugas
1. Apakah guru anda memberikan tugas untuk anda kerjakan?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah
2. Apakah guru anda memberikan tugas setiap kali pelajaran?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah
5
3. Apakah guru anda memberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas diluar jam pelajaran?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah
4. Apakah setiap kali menyelesaikan tugas, anda akan mendapat tugas lain untuk dipelajari?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah
Jumlah Tugas
5. Apakah tugas yang diberikan guru anda berjumlah lebih dari satu?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah
6. Apakah tugas yang diberikan guru anda berkaitan dengan satu materi pelajaran saja?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah
7. Apakah guru memberikan penjelasan terhadap tugas yang anda kerjakan?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah
8. Apakah dalam menyelesaikan tugas anda diberi tenggang waktu tertentu oleh guru?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah
Macam/Jenis Tugas
9. Apakah terdapat perbedaan dari tugas-tugas anda yang anda kerjakan?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah
10. Apakah terdapat variasi pengerjaan tugas-tugas yang diberikan oleh guru?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah
11. Apakah dalam mengerjakan tugas-tugas dibentuk kelompok kerja?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah
6
12. Apakah masing-masing kelompok bersedia mengutarakan pendapat atau pemikirannya?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah
Pertanggung Jawaban Peserta Didik
13. Apakah guru anda menanyakan sumber dari tugas yang anda kerjakan?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah
14. Apakah guru anda meminta untuk memperlihatkan sumber dari tugas yang anda kerjakan?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah
15. Apakah guru anda memberikan sejumlah pertanyaan ketika anda mengumpulkan tugas?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah
16. Apakah guru anda meminta masing-masing perwakilan kelompok mengutarakan pendapat atau pemikirannya didepan kelas?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah
Umpan Balik Guru
17. Apakah guru memberikan evaluasi terhadap tugas yang anda kerjakan?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah
18. Apakah tugas yang anda kerjakan diberi nilai oleh guru?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah
19. Apakah evaluasi hasil kerja anda diberikan oleh guru dilakukan secara rutin?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah
7
20. Apakah evaluasi hasil kerja yang diberikan oleh guru dapat anda pahami?
a. selalu b. sering c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah
Untuk keperluan analisis kuantitatif, jawaban itu dapat diberi skor sebagai berikut :
1. Selalu diberi skor : 5
2. Sering diberi skor : 4
3. Kadang-kadang diberi skor : 3
4. Jarang diberi skor : 2
5. Tidak pernah diberi skor : 1
8
Lampiran 3
PEDOMAN WAWANCARA
TENTANG METODE RESITASI PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI
A. Wawancara dengan waka kurikulum MAN 1 Bawu Jepara
1. Bagaimana latar belakang/sejarah berdirinya MAN 1 Bawu Jepara?
2. Visi, misi dan tujuan MAN 1 Bawu Jepara?
3. Bagaimana sarana dan prasarana di MAN 1 Bawu Jepara?
B. Wawancara dengan guru mata pelajaran Biologi kelas X MAN 1 Bawu Jepara
1. Bagaimakah pembelajaran Biologi di MAN 1 Bawu Jepara?
2. Strategi pembelajaran apa yang digunakan dalam pembelajaran Biologi di MAN 1 Bawu Jepara? Bagaimanakah teknik
pelaksanaanya?
3. Bagaimana sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran biologi?