pengaruh sda, sdm, dan geografi terhadap pengklaiman batik indonesia oleh malaysia

12
PENDAHULUAN Latar Belakang Batik adalah warisan budaya Bangsa Indonesia. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki seni dan motif batiknya sendiri. Meski demikian tak banyak orang yang mengetahui keberadaan batik di setiap daerahnya. Perlu upaya keras dari banyak pihak agar budaya batik bisa bangkit kembali dan terselamatkan dari kepunahan. Kasus pengklaiman budaya oleh Malaysia yang muncul dan menyebabkan hubungan antara kedua negara semakin memanas yang sebelumnya telah diawali pada masa kemerdekaan atau lebih tepatnya pada masa Orde Lama (pemerintahan Soekarno). Terlebih konflik terakhir yang terjadi antara kedua negara ini banyak menyebabkan saling serang antara kedua masyarakat di kedua negara. Permasalahan yang menjadi bahan saling serang antar masyarakat kedua negarapun semakin hari semakin berkembang, terlebih kemarahan masyarakat Indonesia akan pengklaiman pemerintah dan masyarakat Malaysia akan budaya-budaya asli Indonesia, misalnya saja batik. Diharapkan dengan adanya pembahasan mengenai kasus pengklaiman budaya ini akan menyadarkan masyarakat Indonesia sebagai pemilik budaya, untuk menjaga dan melestarikan kebudayaannya. Dengan adanya laporan in juga dijelaskan mengenai posisi kedua negara yang diharapkan akan menghindari kesalahpahaman antara kedua pihak ini. Kita sebagai masyarakat Indonesia tentu tidak akan rela bila kebudayaan yang diwariskan dari nenek moyang kita diklaim sebagai budaya Negara lain. Kita harus melestarikan kebudayaan batik ini dengan setia memakai batik buatan Indonesia dan mempromosikan batik Indonesia asli sebagai kebudayaan Indonesia. Karena jika bukan masyarakat Indonesia yang melestarikannya, maka siapa lagi yang akan melestarikannya Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, berikut ini dirumuskan pokok-pokok persoalan yang akan dianalisis dalam makalah ini. 1. Apa pengaruh Sumber Daya Alam terhadap pengklaiman batik Indonesia oleh Malaysia?

Upload: dea-handayani

Post on 29-Jun-2015

530 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SDA, SDM, DAN GEOGRAFI TERHADAP PENGKLAIMAN BATIK INDONESIA OLEH MALAYSIA

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Batik adalah warisan budaya Bangsa Indonesia. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki seni dan motif batiknya sendiri. Meski demikian tak banyak orang yang mengetahui keberadaan batik di setiap daerahnya. Perlu upaya keras dari banyak pihak agar budaya batik bisa bangkit kembali dan terselamatkan dari kepunahan.

Kasus pengklaiman budaya oleh Malaysia yang muncul dan menyebabkan hubungan antara kedua negara semakin memanas yang sebelumnya telah diawali pada masa kemerdekaan atau lebih tepatnya pada masa Orde Lama (pemerintahan Soekarno). Terlebih konflik terakhir yang terjadi antara kedua negara ini banyak menyebabkan saling serang antara kedua masyarakat di kedua negara. Permasalahan yang menjadi bahan saling serang antar masyarakat kedua negarapun semakin hari semakin berkembang, terlebih kemarahan masyarakat Indonesia akan pengklaiman pemerintah dan masyarakat Malaysia akan budaya-budaya asli Indonesia, misalnya saja batik.

Diharapkan dengan adanya pembahasan mengenai kasus pengklaiman budaya ini akan menyadarkan masyarakat Indonesia sebagai pemilik budaya, untuk menjaga dan melestarikan kebudayaannya. Dengan adanya laporan in juga dijelaskan mengenai posisi kedua negara yang diharapkan akan menghindari kesalahpahaman antara kedua pihak ini.

Kita sebagai masyarakat Indonesia tentu tidak akan rela bila kebudayaan yang diwariskan dari nenek moyang kita diklaim sebagai budaya Negara lain. Kita harus melestarikan kebudayaan batik ini dengan setia memakai batik buatan Indonesia dan mempromosikan batik Indonesia asli sebagai kebudayaan Indonesia. Karena jika bukan masyarakat Indonesia yang melestarikannya, maka siapa lagi yang akan melestarikannya

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, berikut ini dirumuskan pokok-pokok persoalan yang akan dianalisis dalam makalah ini. 1. Apa pengaruh Sumber Daya Alam terhadap pengklaiman batik Indonesia oleh

Malaysia?2. Apa pengaruh Sumber Daya Manusia terhadap pengklaiman batik Indonesia oleh

Malaysia?3. Apa pengaruh Geografi terhadap pengklaiman batik Indonesia oleh Malaysia?4. Apa hubungan antara pengklaiman batik Indonesia oleh Malaysia dengan ketahanan

nasional?5. Apa hubungan antara pengklaiman batik Indonesia oleh Malaysia dengan politik strategi

nasional?

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Memahami pengaruh Sumber Daya Alam terhadap pengklaiman batik Indonesia oleh Malaysia.

2. Memahami pengaruh Sumber Daya Manusia terhadap pengklaiman batik Indonesia oleh Malaysia.

Page 2: PENGARUH SDA, SDM, DAN GEOGRAFI TERHADAP PENGKLAIMAN BATIK INDONESIA OLEH MALAYSIA

3. Memahami pengaruh Geografi terhadap pengklaiman batik Indonesia oleh Malaysia.

4. Memahami hubungan antara pengklaiman batik Indonesia oleh Malaysia dengan ketahanan nasional.

5. Memahami hubungan antara pengklaiman batik Indonesia oleh Malaysia dengan politik strategi nasional.

6. Dapat menjaga dan melestarikan kebudayaan Indonesia, khususnya untuk batik Indonesia.

Page 3: PENGARUH SDA, SDM, DAN GEOGRAFI TERHADAP PENGKLAIMAN BATIK INDONESIA OLEH MALAYSIA

Pembahasan

Kasus

Perseteruan antara Indonesia – Malaysia memang telah terjadi beberapa waktu terakhir ini, dimulai dengan perseteruan batas wilayah Negara baik yang berbatasan langsung dengan jalur darat seperti yang terjadi di pulau Kalimantan maupun yang berbatasan dengan jalur perairan seperti pada perseteruan di kawasan Ambalat. Tidak hanya saja sampai di situ, sebenarnya masih banyak lagi perseteruan antara Indonesia – Malaysia, terutama yang merugikan Negara Indonesia.

Namun, perseteruan yang lebih mengecewakan masyarakat Indonesia pada umumnya adalah mengenai pengklaiman beberapa kebudayaan yang berasal dari Indonesia, yang diklaim oleh Negara Malaysia sebagai kebudayaan yang berasal dari Negara mereka, salah satunya adalah kebudayaan batik. Sudah banyak hasil budaya bangsa Indonesia yang diklaim oleh Malaysia. Banyak yang berpendapat hal ini terjadi karena bangsa kita sendiri jarang menghargai atau bangga dengan budayanya. Hal ini terbukti dengan tidak adanya hak paten atas budaya-budaya milik bangsa kita, sehingga bangsa lain mendapat kemudahan untuk mengklaimnya.

Batik merupakan salah satu kekayaan warisan budaya bangsa yang patut dilestarikan. Namun, seiring dengan berkembangnya tren mode, seringkali batik hanya dipakai sebagai salah satu busana pelengkap. Padahal, berpakaian batik semestinya dapat dilakukan sebagai wujud konkret mempertahankan karakter bangsa.

Batik merupakan kebudayaan yang berasal dari Negara Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari sejarah perkembangan batik di Indonesia, dimana batik mulai berkembang pada zaman nenek moyang bangsa Indonesia, yang dikenal sejak abad ke-17 yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Harus diakui bahwa sejarah saja tidak cukup untuk menjadikan batik sebagai kebudayaan yang berasal dari Indonesia, perlu adanya pengakuan dari dunia Internasional yang menetapkan bahwa batik merupakan kebudayaan yang berasal dari Indonesia. Hal inilah yang coba dimanfaatkan oleh Negara Malaysia untuk menjadikan batik sebagai kebudayaan yang berasal dari Malaysia, dengan cara menjadikan kebudayaan batik sebagai identitas Negara mereka, yang salah satu tujuannya yaitu untuk menarik masyarakat dunia agar berkunjung ke Malaysia.

Page 4: PENGARUH SDA, SDM, DAN GEOGRAFI TERHADAP PENGKLAIMAN BATIK INDONESIA OLEH MALAYSIA

Analisis

Pengaruh Sumber Daya Alam Terhadap Pengklaiman Batik Indonesia oleh MalaysiaBahan baku pembuatan batik Indonesia, sebagian besar berasal dari sumber daya alam

Indonesia. Kain putih yang digunakan untuk bahan dasar pembuatannya adalah kain hasil tenunan sendiri. Sedangkan bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Bahan-bahan baku yang telah tersedia di alam Indonesia ini sesungguhnya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, sehingga menambah pemasukan bagi warga Negara Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan pembuatan batik Indonesia ini. Namun dengan adanya kasus pengklaiman Batik Indonesia oleh Malaysia, sungguh membawa dampak negatif bagi Negara Indonesia. Pemesanan batik yang seharusnya dilakukan oleh warga negara lain ke Indonesia menjadi berkurang, karena batik Indonesia juga diproduksi oleh Malaysia. Ini menyebabkan sumber daya alam Indonesia yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk membuat batik, menjadi kurang dimanfaatkan secara maksimal. Dampak lainnya yang ditimbulkan oleh kasus ini adalah berkurangnya pemasukan ke negara Indonesia. Ini sungguh merugikan Negara Indonesia.

Pengaruh Sumber Daya Manusia Terhadap Pengklaiman Batik Indonesia oleh Malaysia

Batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal di luar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing. Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.

Batik Indonesia diproduksi dengan menggunakan tenaga kerja dari masyarakat Indonesia sendiri. Pembuatan batik ini telah dilakukan turun temurun dari generasi ke generasi sejak zaman kerajaan dulu. Dari pembuatan batik inilah masyarakat mendapatkan penghasilannya. Sama seperti yang dijelaskan sebelumnya, dengan adanya kasus pengklaiman batik Indonesia oleh Malaysia, sungguh membawa dampak negatif bagi Negara Indonesia. Pemesanan batik yang seharusnya dilakukan oleh warga negara lain ke Indonesia menjadi berkurang, karena batik Indonesia juga diproduksi oleh Malaysia. Jika saja batik Indonesia tidak diklaim menjadi milik Malaysia, tentu pesanan batik ke Indonesia akan menjadi lebih banyak. Pesanan yang banyak ini tentunya membutuhkan tenaga kerja (sumber daya manusia) yang banyak pula. Ini akan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia. Namun dengan pengklaiman ini, akan mengurangi peluang kerja masyarakat.

Pengaruh Geografi Terhadap Pengklaiman Batik Indonesia oleh MalaysiaKesalahpahaman yang sering terjadi pada dua negara ini dipicu oleh keterikatan yang

ditimbulkan oleh pola interaksi kedua negara. Pola interaksi yang sering dihubungkan dengan persamaan yang dimiliki oleh keduanya menyebabkan batasan antara warga negara Indonesia

Page 5: PENGARUH SDA, SDM, DAN GEOGRAFI TERHADAP PENGKLAIMAN BATIK INDONESIA OLEH MALAYSIA

dan Malaysia menjadi kabur. Namun sebenarnya dengan mudah kita dapat membedakan antara kebudayaan Melayu yang Indonesia miliki dengan berbagi kepada Malaysia dan budaya Indonesia asli seperti tari reog , keris , tari pendet, dan batik yang dari dulu kita kenal merupakan kebudayaan Jawa. Seringkali ditemui pusat-pusat kebudayaan Indonesia yang dipertontonkan di Malaysia dan mendapat apresiasi yang tinggi dari rakyatnya.

Masyarakat Indonesia mungkin saja menganggap Malaysia adalah pencuri yang tidak mau mengakui negaranya, namun adakah kebenaran dalam kata-kata Malaysia tersebut? Apakah mungkin Malaysia dan Indonesia memiliki keterkaitan yang sangat tinggi sehingga bahkan kedua negara ini memiliki warisan budaya yang sama mengingat rumpun Indonesia juga berasal dari Melayu sama seperti Indonesia? Apakah mungkin letak geografis yang berdekatan menjadi pemicu terhadap kepemilikan yang dilakukan Malaysia?

Genuk C.H. Lazuardi (2009,hal.126) menyatakan dalam literatur telah disebutkan bahwa di akhir abad ke 19 pun sudah ada musik gamelan milik kerajaan Malaysia. Hal ini menjelaskan bahwa Malaysia dan Indonesia memiliki latar belakang sejarah yang diduga terkait. Kerajaan-kerajaan di Indonesia dianggap memiliki sistem kekerabatan dengan kerajaan di Malaysia karena kerajaan Indonesia seperti Majapahit dan Sriwijaya melakukan perluasan wilayahnya sampai dengan wilayah Malaysia.

Sedangkan faktor yang disebabkan oleh kedekatan geografis dijelaskan oleh Efantino (2009,hal.90) menyebabkan terjadi kontak-kontak politik , pertukaran perdagangan dan perkawinan budaya di wilayah sekitar selat Malaka dan perairan nusantara (yang sejak lama merupakan jalur perdagangan antar bangsa) akhirnya menyebabkan dinamikan diantara keduanya sangat tinggi. Malaysia dan Indonesia memang telah lama menjalin interaksi dengan pola yang harmonis walaupun setelah adanya beberapa kasus hubungan ini retak dan bahkan menimbulkan pertikaian. Namun sebelum ini terjadi, diakui pola geografis sangat mempengaruhi masuknya pola kebudayaan Indonesia ke Malaysia dan akhirnya memicu kepemilikan budaya oleh Malaysia.

Faktor berikutnya yang menyebabkan mudahnya masuk budaya Indonesia ke Malaysia dan menciptakan peluang bagi Malaysia untuk ‘mencurinya’ adalah pola imigrasi. Banyak tenaga kerja Indonesia yang melakukan perantauan ke negeri jiran tersebut dengan dalih bahwa upah yang diterima jauh lebih tinggi daripada di Indonesia. Fakta yang terjadi ialah terjadi warisan budaya Indonesia yang diwariskan langsung oleh masyarakat Indonesia yang berimigrasi ke Malaysia diperkenalkan kepada Malaysia. Tidak mengherankan jika berbagai jenis budaya Indonesia ada di Malaysia.

Hubungan antara pengklaiman batik Indonesia oleh Malaysia dengan ketahanan nasionalEmosi masyarakat shngga terjd unjuk rasa

Hubungan antara pengklaiman batik Indonesia oleh Malaysia dengan politik strategi nasional disusun komunikasi politik antara indonesia dan malaysia

Page 6: PENGARUH SDA, SDM, DAN GEOGRAFI TERHADAP PENGKLAIMAN BATIK INDONESIA OLEH MALAYSIA

Pelajaran Berharga Bagi IndonesiaKasus klaim atas kekayaan budaya nusantara menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Bahkan oleh negeri tetangga seperti Malaysia pun kita dengan sangat gampang dijarah semau mereka tanpa rasa ketakutan. Apakah negeri kita memang lemah? Atau pemerintah kita yang tidak berkutik?Di lain pihak, lemahnya ketahanan budaya nusantara kita memang menjadi salah satu faktor pendukung sehingga pihak luar dengan sangat mudah mengklaim sebagai milik mereka. Pemerintah selama ini memang hanya menomorsekiankan urusan budaya dan pariwisata dalam pembangunan bangsa, padahal sektor ini bisa jadi merupakan penyumbang devisa terbesar setelah minyak dan gas! Tengoklah Malaysia, mereka bahkan berani menargetkan pendapatan devisa yang sangat besar dari sektor pariwisata mereka, meskipun mesti mengklaim budaya kita!

Demonstrasi dan protes mewarnai kontroversi pengklaiman budaya Indonesia oleh Malaysia. Hal itu tampaknya yang membuat Menteri Kebudayaan Malaysia memerintahkan pemberhentian promosi wisata Malaysia yang memakai budaya dari Indonesia.

Walaupun budaya Indonesia dihargai oleh pihak Malaysia nyatanya kedua negara ini diduga telah lama bertikai walaupun akhirnya memilih proses damai meski ketegangan masih memuncak di antara kedua kubu. Dipicu oleh kasus Ambalat, Indonesia menjadi terang-terangan mengakui bahwa pihaknya memusuhi Malaysia. Setelah akhirnya mereda, Malaysia membuat ulah lagi dengan mengklaim sebagian kebudayaan Indonesia sebagai miliknya.

Pemerintah Indonesia kehabisan akal untuk menenangkan suku-suku pluralisme Indonesia yang merasa kebudayaannya ‘dicuri’. Pemerintah dinilai tidak sigap dan tegas dalam menghadapi Malaysia yang seringkali memulai keributan. Masyarakat Indonesia tidak habis pikir dengan sikap Malaysia yang seringkali melakukan ‘pengambilan’ dari Indonesia tanpa ada wujud permintaan maaf dari negara ini. Malaysia berdalih bahwa kebudayaan tersebut memang merupakan warisan dari nenek moyang mereka. Pernyataan yang dibuat oleh Malaysia tersebut membuat marah masyarakat Indonesia dan akhirnya menciptakan plesetan nama negara ini menjadi ‘Malingsial’

Melihat tidak hanya kesenian batik yang mulai di klaim oleh Negara Malaysia, masyarakat Indonesia, terutama seniman-seniman daerah mulai mendesak pemerintah Indonesia agar menjadikan semua kesenian, terutama batik sebagai kesenian asli yang berasal dari Indonesia dengan cara mendaftarkan kesenian batik ke Badan UNESCO untuk selanjutnya menetapkan dan mempatenkan bahwa batik merupakan kesenian asli yang berasal dari Indonesia, sehingga dunia Internasional pun mengakuinya

Page 7: PENGARUH SDA, SDM, DAN GEOGRAFI TERHADAP PENGKLAIMAN BATIK INDONESIA OLEH MALAYSIA

Perbedaan Batik Indonesia Dengan Batik Malaysia

Batik Negeri Jiran mudah dikenali. Warnanya mencolok dan motifnya terbatas, abstrak atau bunga maupun tumbuhan. Ini berbeda dengan batik Indonesia yang banyak menampilkan detail yang dikerjakan dengan tangan. Batik Malaysia didominasi batik cap atau cetak yang sederhana proses pembuatannya.

Corak batik Malaysia, dihasilkan dalam dua bentuk utama yaitu organik dan geometrik. Organik berunsurkan alam atau natural seperti awan larat, tumbuh-tumbuhan, bunga-bungaan, dan hewan. Contoh motif organik, seperti motif ayam, bunga buluh, kerak nasi, bunga kotak bercampur, anggrek, bunga raya dan daun sirih. Sedang motif geometrik seperti pucuk rebung, rama-rama, dan siput.

Page 8: PENGARUH SDA, SDM, DAN GEOGRAFI TERHADAP PENGKLAIMAN BATIK INDONESIA OLEH MALAYSIA

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Page 9: PENGARUH SDA, SDM, DAN GEOGRAFI TERHADAP PENGKLAIMAN BATIK INDONESIA OLEH MALAYSIA

DAFTAR PUSTAKA

Adhityas. 2009. Batik Milik Indonesia. http://www.adhityas.wordpress.com. Tanggal akses : 12 Oktober 2010, pukul 19.44.

Anonim. 2009. Sejarah Batik Indonesia. http://www.thinkquantum.wordpress.com. Tanggal akses : 12 Oktober 2010, pukul 20.02.

Arta, Dewi. 2009. Diklaim Malaysia, Indonesia Kukuhkan Batik. http://okezone.com. Tanggal akses : 12 Oktober 2010, pukul 20.00.

Sudaryatno, Ari. 2010. Cara Pembuatan Batik dan Batik Ikat Celup. http://www.arisudaryatno.blogspot.com. Tanggal akses : 12 Oktober 2010, pukul 21.11.