pengaruh program nasional pemberdayaan...

10
Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN 2302-0172 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 1- 10 1 - Volume 1, No. 1, Februari 2013 PENGARUH PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN (PNPM-MP) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MISKIN DI KOTA BANDA ACEH Dewi Irawati 1 , Abubakar Hamzah 2 , Mohd. Nur Syechalad 2 1) Magister Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Abstract: The purpose of this article is to examine a change and an increase in the income of the poor in the city of Banda Aceh through PNPM-MP. The data used are primary data with the object of poor beneficiaries of PNPM-MP and secondary data as support. The model used is multiple linear regression and paired sample t-test. Independent variables are consisted of age, the amount of assistance and education and the dependent variable is income before the assistance PNPM-MP. The results were analyzed with regression equations determinant coefficient (R 2 ) was 0.3445 meaning that the amount of aid and the education of the poor beneficiaries of PNPM-MP induced an increase in revenue, while age did not affect the increase in revenues to alleviate poverty in the city of Banda Aceh by 34,45 percent and the rest is influenced by other variables outside of the study. The results of the t-ratio test statistic is t-math > t-table are variable amounts of aid and education amounted to 6.286 and 2.225 with a t-table at 1.66088 and therefore contributes significantly to increase incomes of the poor in the city of Banda Aceh. The F obtained F-math > F-table, which means that the amount of aid variables, age and education level together significantly affect the income of the poor people in the city of Banda Aceh with a gain F-math of 16.405 with F-table of 2.47. From the results of the different test analysis showed that the increase in the income of the poor before and after receiving assistance PNPM-MP. The results of this study it can be concluded that the success of the PNPM-MP in tacking poverty through revolving loan funds can be realized. To increase more success on PNPM-MP to overcome poverty, it is better that the loans should be given to all productive poor society until the participants of the program can really be independen in capitalization. Keywords: PNPM-MP, Revenue, Proportion of Poor People Abstrak: Tujuan artikel ini adalah untuk melihat perubahan atau peningkatan pendapatan miskin di Kota Banda Aceh melalui PNPM-MP. Data yang digunakan adalah data primer dengan objek penduduk miskin penerima bantuan PNPM-MP dan data sekunder sebagai pendukung. Model yang digunakan adalah regresi linear berganda dan uji beda sample yang berpasangan (paired sample t-test). Variabel independent terdiri dari umur, jumlah bantuan dan pendidikan serta variabel dependent adalah pendapatan sebelum adanya bantuan PNPM-MP. Hasil penelitian yang dianalisis dengan persamaan regresi koefisien determinan (R 2 ) adalah 0,3445 artinya jumlah bantuan dan pendidikan penduduk miskin penerima bantuan PNPM-MP mempengaruhi peningkatan pendapatan sedangkan umur tidak mempengaruhi peningkatan pendapatan yang dapat mengentaskan kemiskinan yang ada di Kota Banda Aceh sebesar 34,45 persen dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Hasil uji statistik t-ratio adalah t hitung > t tabel ada di variabel jumlah bantuan dan pendidikan masing-masing sebesar 6,286 dan 2,225 dengan ttabel sebesar 1,66088 sehingga berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pendapatan penduduk miskin di Kota Banda Aceh. Uji F diperoleh F hitung > F tabel , artinya variabel jumlah bantuan, umur dan tingkat pendidikan secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan pendapatan penduduk miskin di Kota Banda Aceh dengan peroleh F hitung sebesar 16,405 dengan F tabel sebesar 2,47. Dari hasil analisis uji beda memperlihatkan bahwa adanya peningkatan pendapatan masyarakat miskin sebelum dan sesudah menerima bantuan PNPM-MP. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keberhasilan program

Upload: dangtuyen

Post on 06-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmie/images/Jurnal/1.vol1.no1/1.1.10... · penerima total dengan biaya yang dikeluarkan. ... Jenis dan Sumber

Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN 2302-0172

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 1- 10

1 - Volume 1, No. 1, Februari 2013

PENGARUH PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN (PNPM-MP)

TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT

MISKIN DI KOTA BANDA ACEH

Dewi Irawati1, Abubakar Hamzah

2, Mohd. Nur Syechalad

2

1)Magister Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Abstract: The purpose of this article is to examine a change and an increase in the income of the

poor in the city of Banda Aceh through PNPM-MP. The data used are primary data with the

object of poor beneficiaries of PNPM-MP and secondary data as support. The model used is

multiple linear regression and paired sample t-test. Independent variables are consisted of age,

the amount of assistance and education and the dependent variable is income before the

assistance PNPM-MP. The results were analyzed with regression equations determinant

coefficient (R2) was 0.3445 meaning that the amount of aid and the education of the poor

beneficiaries of PNPM-MP induced an increase in revenue, while age did not affect the increase

in revenues to alleviate poverty in the city of Banda Aceh by 34,45 percent and the rest is

influenced by other variables outside of the study. The results of the t-ratio test statistic is t-math

> t-table are variable amounts of aid and education amounted to 6.286 and 2.225 with a t-table

at 1.66088 and therefore contributes significantly to increase incomes of the poor in the city of

Banda Aceh. The F obtained F-math > F-table, which means that the amount of aid variables,

age and education level together significantly affect the income of the poor people in the city of

Banda Aceh with a gain F-math of 16.405 with F-table of 2.47. From the results of the different

test analysis showed that the increase in the income of the poor before and after receiving

assistance PNPM-MP. The results of this study it can be concluded that the success of the

PNPM-MP in tacking poverty through revolving loan funds can be realized. To increase more

success on PNPM-MP to overcome poverty, it is better that the loans should be given to all

productive poor society until the participants of the program can really be independen in

capitalization.

Keywords: PNPM-MP, Revenue, Proportion of Poor People

Abstrak: Tujuan artikel ini adalah untuk melihat perubahan atau peningkatan pendapatan miskin

di Kota Banda Aceh melalui PNPM-MP. Data yang digunakan adalah data primer dengan objek

penduduk miskin penerima bantuan PNPM-MP dan data sekunder sebagai pendukung. Model

yang digunakan adalah regresi linear berganda dan uji beda sample yang berpasangan (paired

sample t-test). Variabel independent terdiri dari umur, jumlah bantuan dan pendidikan serta

variabel dependent adalah pendapatan sebelum adanya bantuan PNPM-MP. Hasil penelitian

yang dianalisis dengan persamaan regresi koefisien determinan (R2) adalah 0,3445 artinya

jumlah bantuan dan pendidikan penduduk miskin penerima bantuan PNPM-MP mempengaruhi

peningkatan pendapatan sedangkan umur tidak mempengaruhi peningkatan pendapatan yang

dapat mengentaskan kemiskinan yang ada di Kota Banda Aceh sebesar 34,45 persen dan sisanya

dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Hasil uji statistik t-ratio adalah thitung > ttabel

ada di variabel jumlah bantuan dan pendidikan masing-masing sebesar 6,286 dan 2,225 dengan

ttabel sebesar 1,66088 sehingga berpengaruh signifikan terhadap peningkatan pendapatan

penduduk miskin di Kota Banda Aceh. Uji F diperoleh Fhitung > Ftabel, artinya variabel jumlah

bantuan, umur dan tingkat pendidikan secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan

terhadap peningkatan pendapatan penduduk miskin di Kota Banda Aceh dengan peroleh Fhitung

sebesar 16,405 dengan Ftabel sebesar 2,47. Dari hasil analisis uji beda memperlihatkan bahwa

adanya peningkatan pendapatan masyarakat miskin sebelum dan sesudah menerima bantuan

PNPM-MP. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keberhasilan program

Page 2: PENGARUH PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmie/images/Jurnal/1.vol1.no1/1.1.10... · penerima total dengan biaya yang dikeluarkan. ... Jenis dan Sumber

Jurnal Ilmu Ekonomi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No. 1, Februari 2013 - 2

PNPM-MP dalam meningkatkan pendapatan melalui pinjaman dana bergulir dapat terwujud.

Untuk lebih meningkatkan keberhasilan PNPM-MP dalam menanggulangi kemiskinan melalui

pinjaman dana bergulir sebaiknya diberikan kepada seluruh masyarakat miskin peserta program

PNPM-MP sampai benar-benar dapat mandiri dalam pemodalannya.

Kata Kunci : PNPM-MP, Pendapatan, Penduduk Miskin

PENDAHULUAN

Masalah kemiskinan adalah salah satu

masalah dan menjadi isu utama di negara-negara

berkembang. Masyarakat umumnya menjadi

miskin bukan hanya karena kekurangan pangan,

tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan

atau materi.Dari ukuran kehidupan modern pada

masa kini mereka tidak menikmati fasilitas

pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-

kemudahan lainnya yang tersedia pada zaman

modern.

Masyarakat yang dikategorikan miskin

salah satunya berkaitan dengan rendahnya

pendapatan yang diperoleh dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya sehari-hari.Berbagai upaya

telah dilakukan oleh pemerintah dalam upaya

meningkatkan pendapatan masyarakat.Diantara

berbagai upaya yang dikembangkan pemerintah

dalam membantu masyarakat tersebut adalah

dengan mengembangkan kegiatan ekonomi

produktif yang terikat dalam suatu program

yaitu Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP).

Program ini menggunakan pendekatan

pemberdayaan (empowerment) sebagai suatu syarat

menuju pembangunan yang berkelanjutan

(sustainable development). Pendekatan ini akan

mengokohkan keberdayaan institusi komunitas agar

pada masa mendatang upaya penanggulangan

kemiskinan dapat dijalankan sendiri oleh

masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan.

Pendapatan masyarakat sangat tergantung

dari lapangan usaha, pangkat dan jabatan

pekerjaan, tingkat pendidikan umum,

produktivitas, prospek usaha, permodalan dan

lain-lain. Faktor-faktor tersebut menjadi

penyebab perbedaan tingkat pendapatan

penduduk.Minimnya modal yang diperoleh

masyarakat untuk berusaha juga menjadi

kendala tersendiri untuk meningkatkan

pendapatan.Program PNPM-MP dalam

memberikan bantuan kepada masyarakat untuk

meningkatkan pendapatan berlandaskan trilogi

pembangunan, sosial, ekonomi dan

infrastuktrur penunjang kegiatan masyarakat.

Masyarakat yang dikategorikan miskin

mempunyai usaha ekonomi produktif tetapi

karena minimnya modal menjadikan usaha

tersebut kurang berkembang. Salah satu jenis

kegiatan PNPM-MP adalah kegiatan ekonomi

produktif yaitu dana simpan pinjam yang

dilakukan dengan sistem bergulir.

Pelaksanaan kegiatan pinjaman bergulir

dalam PNPM Mandiri Perkotaan bertujuan

untuk menyediakan akses layanan keuangan

kepada rumah tangga miskin dengan pinjaman

mikro berbasis pasar untuk memperbaiki

kondisi ekonomi mereka dan membelajarkan

mereka dalam hal mengelola pinjaman dan

menggunakannya secara benar. Meskipun

Page 3: PENGARUH PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmie/images/Jurnal/1.vol1.no1/1.1.10... · penerima total dengan biaya yang dikeluarkan. ... Jenis dan Sumber

Jurnal Ilmu Ekonomi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

3 - Volume 1, No. 1, Februari 2013

demikian, PNPM bukanlah program keuangan

mikro, dan tidak akan pernah menjadi lembaga

keuangan mikro. Program keuangan mikro

bukan hanya pemberian pinjaman saja akan

tetapi banyak jasa keuangan lainnya yang perlu

disediakan. Peran PNPM hanya membangun

dasar-dasar solusi yang berkelanjutan untuk

jasa pinjaman dan non pinjaman di tingkat

kelurahan. Pengelolaan pinjaman bergulir

berorientasi kepada proses pembelajaran untuk

penciptaan peluang usaha dan kesempatan kerja,

peningkatan pendapatan masyarakat miskin,

serta kegiatan-kegiatan produktif lainnya. Kota

Banda Aceh menjadi salah satu penerima

bantuan pendampingan PNPM-MP. Kota Banda

Aceh yang merupakan ibukota Propinsi Aceh

mempunyai tingkat kemiskinan sebesar 8,64

persen pada tahun 2009 dan 9,19 persen pada

tahun 2010. Tingkat kemiskinan ini didasarkan

pada indikator BPS. Jumlah penduduk miskin

yang ada di Kota Banda Aceh dari tahun ke

tahun menunjukkan angka yang fluktuatif. Hal

ini dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Jumlah

Penduduk Miskin di Kota Banda Aceh

Tahun 2005-2011

Tahun

Jumlah

Penduduk

(jiwa)

Jumlah

Penduduk

Miskin (jiwa)

Penduduk

Miskin (%)

2006 199241 13621 6.84

2007 219659 13990 6.37

2008 217918 19910 9.14

2009 212241 17270 8.14

2010 223446 16946 7.58

2011 225713 16228 7.19

Sumber : Badan Pusat Statistik 2011

Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat dijelaskan

bahwa jumlah penduduk miskin di Kota Banda

Aceh sebesar 6,84 persen pada tahun 2006 dan pada

tahun 2011 meningkat menjadi 7,19 persen. di Kota

Banda Aceh dari tahun ke tahun terus menurun

kecuali pada tahun 2008 meningkat. Peningkatan

jumlah penduduk miskin pada tahun 2008 mungkin

disebabkan karena pada tahun tersebut program

PNPM-MP tidak dapat mengurangi tingkat

kemiskinan. Pada tahun 2010 dan 2011 jumlah

penduduk Kota Banda Aceh meningkat dan jumlah

penduduk miskin menurun. Penurunan tersebut

diakibatkan karena semakin membaiknya

pertumbuhan ekonomi yang ada di Kota Banda

Aceh.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Konsep Pendapatan

Salah satu tujuan pembangunan adalah untuk

meningkatkan taraf hidup penduduk, dan hal ini

dilakukan dengan cara meningkatkan pendapatan

(Todaro, 2000). (Samuelson dalam Zuhri, 2007 :

19) mengemukakan tentang pendapatan per kapita

yaitu bahwa semua pendapatan dibagi rata dan

sama untuk semua orang laki-laki, wanita, maupun

anak-anak. Pendapata nasinal per kapita merupakan

penentu yang penting bagi potensi perekonomian

Negara yang bersangkutan (Todaro, 2003). Secara

umum pendapatan suatu usaha adalah selisih antara

penerima total dengan biaya yang dikeluarkan.

Penerimaan adalah nilai uang yang diterima dari

penjualan produk usaha (Soekartawi dkk dalam

Riris, 1998).

Menurut Penny dan Singarimbun dalam

Atmaningrum (2001), pendapatan adalah arus

kesempatan untuk membuat pilihan-pilihan diantara

berbagai alternative penggunaan sumber-sumber

yang langka. Artinya jika orang harus

Page 4: PENGARUH PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmie/images/Jurnal/1.vol1.no1/1.1.10... · penerima total dengan biaya yang dikeluarkan. ... Jenis dan Sumber

Jurnal Ilmu Ekonomi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No. 1, Februari 2013 - 4

memanfaatkan suatu sumber kehidupan tersebut

belum dapat dijangkau dalam pemanfaatannya

seperti tanah yang belum digarap oleh manusia,

maka tidak ada pilihan lain yang tersedia sebagai

alternatif seperti berburu dan mengumpulkan hasil-

hasil yang dapat diperoleh.

Jenis dan Sumber Pendapatan

Menurut Sumardi dan Evers dalam

Rokhana (2005: 8-9) membedakan pendapatan

menjadi tiga yaitu:

1. Pendapatan yang berupa uang.

Pendapatan yang berupa uang yaitu segala

penghasilan yang berupa uang yang sifatnya

regular dan yang diterima biasanya sebagai

balas jasa atau kontra prestasi, sumber-

sunber utamanya adalah:

a. Dari gaji dan upah yang diperoleh dari

kerja pokok, kerja sampingan, kerja

lemburan dan kerja kadang-kadang.

b. Dari usaha sendiri yang meliputi: hasil

bersih dari usaha sendiri,komisi dan

penjualan dari kerajinan rumah.

c. Dari hasil investasi, yakni pendapatan

yang diperoleh dari hak milik tanah.

d. Keuntungan sosial, yakni pendapatan

yang diperoleh dari kerja sosial.

2. Pendapatan berupa barang.

Pendapatan yang berupa barang yaitu segala

penghasilan yangsifatnya regular dan biasa

akan tetapi tidak selalu berbentukbalas

jasadan diterimakan dalam bentuk barang

atau jasa. Pendapatan berupa:

a. Bagian pembayaran upah dan gajiyang

dibentuk dalam beras,pengobatan,

transportasi, perumahan dan rekreasi.

b. Beras yang diproduksi dan dikonsumsi

dirumah antara lainpemakaian barang

yang diproduksi dirumah, sewa yang

seharusnyadikeluarkan terhadap rumah

sendiri yang ditempati.

c. Penerimaan yang merupakan pendapatan

yaitu penerimaan yangberupa

pengambilan tabungan, penjualan

barang-barang yang dipakai,penagihan

piutang, pinjaman uang, kiriman uang,

hadiah atau pemberian uang.

Karakteristik Penduduk Miskin

Menurut Suryawati (2005 : 123), menjelaskan

ciri-ciri kelompok (penduduk) miskin yaitu : (1)

Rata-rata tidak mempunyai faktor produksi sendiri

seperti tanah, modal, peralatan kerja dan

keterampilan. (2) Mempunyai tingkat pendidikan

yang rendah. (3) Kebanyakan bekerja atau berusaha

sendiri dan bersifat usaha kecil (sektor informal),

setengah menganggur atau mennganggur (tidak

bekerja). (4) Kebanyakan berada di daerah

pedesaan atau daerah tertentu perkotaan (Slum area).

(5) Kurangnya kesempatan untuk memperoleh

(dalam jumlah yang cukup) bahan kebutuhan

pokok, pakaian, perumahan, fasilitas kesehatan

sosial lainnya.

Kelompok penduduk miskin yang berada pada

masyarakat pedesaan dan perkotaan, pada

umumnya dapat digolongkan pada buruh tani,

petani garam, pedagang kecil, buruh, pedagang kaki

lima, pedagang asongan, pemulung, pengemis dan

pengangguran.

Strategi Penanggulangan Kemiskinan

Dua strategi utama penangguangan

Page 5: PENGARUH PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmie/images/Jurnal/1.vol1.no1/1.1.10... · penerima total dengan biaya yang dikeluarkan. ... Jenis dan Sumber

Jurnal Ilmu Ekonomi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

5 - Volume 1, No. 1, Februari 2013

kemiskinan yaitu :

1. Meningkatkan pendapatan melalui

peningkatan produktivitas, dimana

masyarakat miskin memiliki kemampuan

pengelolaan, memperoleh peluang dan

perlindungan untuk memperoleh hasil yang

lebih baik dalam berbagai kegiatan ekonomi,

sosial budaya maupun politik.

2. Mengurangi pengeluaran melalui

pengurangan beban kebutuhan dasar seperti

akses ke pendidikan, keehatan, dan

infrastruktur yang mempermudah dan

mendukung kegiatan sosial ekonomi

Strategi utama penaggulangan kemiskinan

dijabarkan kedalam 4 langkah kebijakan yang

menjadi acuan bagi stakeholders dalam proses

penyusunan poverty reduction strategy papers

(PRSP) adalah sebagai berikut :

1. Perluasan kesempatan kerja, yakni

pemerintah bersama sektor swasta dan

masyarakat menciptakan kesempatan kerja

dan kesempatan berusaha bagi masyarakat

miskin.

2. Pemberdayaan masyarakat, yakni

pemerintah, sektor swasta dan masyarakat

memberdayakan masyarakat miskin agar

dapat memperoleh kembali hak-hak

ekonomi, sosial dan politiknya, mengontrol

keputusan yang menyangkut

kepentingannya, menyalurkan aspirasi, dan

mampu secara mandiri mengatasi

permasalahan yang dihadapi.

3. Peningkatan kemampuan dan kualitas

sumberdaya manusia, yakni pemerintah,

sektor swasta dan masyarakat meningkatkan

kapasitas atau kemampuan dasar masyarakat

miskin agar mampu bekerja berusaha secara

lebih produktif, dan memperjuangkan

kepentingannya.

4. Perlindungan sosial, yakni pemerintah

melalui kebijakan public mengajak sektor

swasta dan masyarakat memberikan

perlindungan dan rasa aman bagi masyrakat

miskin, utamanya kelompok masyarakat

yang paling miskin (fakir miskin, orang

jompo, anak terlantar, cacat) dan kelompok

masyarakat miskin yang disebabkan oleh

bencana alam, dampak negatif krisis

ekonomi dan konflik sosial.

Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan

PNPM-MP sebagai suatu proyek

merupakan suatu upaya pemerintah yang

bermuara pada program penanggulangan

kemiskinan yang dilaksanakan melalui strategi

pemberdayaan (empowerment) sebagai

investasi modal sosial (social capital) menuju

pembangunan yang berkelanjutan (sustainable

development). Kegiatan utama proyek ini

adalah membiayai usaha-usaha yang

memberikan manfaat kepada masyarakat miskin

kota di kelurahan yang telah ditetapkan. Biaya-

biaya yang dikeluarkan Proyek berupa

pinjaman modal kerja bergulir kepada

perorangan atau keluarga miskin sebagai modal

bagi peningkatan pendapatan yang

berkelanjutan.

Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan adalah suatu proses yang

berjalan terus menerus untuk meningkatkan

kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam

Page 6: PENGARUH PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmie/images/Jurnal/1.vol1.no1/1.1.10... · penerima total dengan biaya yang dikeluarkan. ... Jenis dan Sumber

Jurnal Ilmu Ekonomi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No. 1, Februari 2013 - 6

meningkatkan taraf hidupnya. Suharto (2005 :

60) berpendapat bahwa pemberdayaan adalah

proses dan tujuan. Sebagai proses,

pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan

untuk memperkuat kekuasaan dan keberdayaan

kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk

individu-individu yang mengalami masalah

kemiskinan.

Menurut Hikmat (2001 : 3) konsep

pemberdayaan dalam wacana pembangunan

masyarat selalu dihubungkan dengan konsep

mandiri, partisipasi, jaringan kerja, dan

keadilan. Pemberdayaan masyarakat adalah

upaya meningkatkan harkat dan martabat

lapisan masyarakat yang sekarang dalam

kondisi tidak mampu melepaskan diri dari

perangkap kemiskinan dan ketidakberdayaan.

Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat Mandiri Perkotaan

PNPM Mandiri adalah program nasional

penanggulangan kemiskinan terutama yang

berbasis pemberdayaan masyarakat. Pengertian

yangterkandung mengenai PNPM Mandiri

adalah :

a. PNPM Mandiri adalah program nasional

dalam wujud kerangka kebijakan sebagai

dasar dan acuan pelaksanaan program-

program penanggulangan kemiskinan

berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM

Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi

dan pengembangan sistem serta mekanisme

dan prosedur program, penyediaan

pendampingan dan pendanaan stimulan

untuk mendorong prakarsa dan inovasi

masyarakat dalam upaya penanggulangan

kemiskinan yang berkelanjutan.

b. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya

menciptakan atau meningkatkan kapasitas

masyarakat, baik secara individu maupun

berkelompok, dalam memecahkan berbagai

persoalan terkait upaya peningkatan kualitas

hidup, kemandirian dan kesejahteraannya.

Pemberdayaan masyarakat memerlukan

keterlibatan yang besar dari perangkat

pemerintah daerah serta berbagai pihak

untuk memberikan kesempatan dan

menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang

dicapai (pnpm-mandiri.org).

Pinjaman Bergulir PNPM Mandiri

Perkotaan

Penganggulangan kemiskinan melalui

PNPM Mandiri Perkotaan dilakukan dengan

memberdayakan masyarakat melalui tiga jenis

kegiatan pokok yaitu infrastruktur, sosial dan

ekonomi yang dikenal dengan Tridaya. Dalam

kegiatan ekonomi, diwujudkan dengan kegiatan

pinjaman bergulir, yaitu pemberian pinjaman

dalam skala mikro kepada masyarakat miskin di

wilayah kelurahan atau desa dimana LKM/UPK

berada dengan ketentuan dan persyaratan yang

telah ditetapkan.Pedoman ini hanya mengatur

ketentuan pokok untuk pelaksanaan kegiatan

pinjaman bergulir, namun keputusan untuk

melaksanakannya diserahkan sepenuhnya

kepada warga masyarakat setempat.

Pelaksanaan kegiatan pinjaman bergulir

dalam PNPM Mandiri Perkotaan bertujuan

untuk menyediakan akses layanan keuangan

kepada rumah tangga miskin dengan pinjaman

Page 7: PENGARUH PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmie/images/Jurnal/1.vol1.no1/1.1.10... · penerima total dengan biaya yang dikeluarkan. ... Jenis dan Sumber

Jurnal Ilmu Ekonomi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

7 - Volume 1, No. 1, Februari 2013

mikro berbasis pasar untuk memperbaiki

kondisiekonomi mereka dan membelajarkan

mereka dalam hal mengelola pinjaman dan

menggunakannya secara benar. Meskipun

demikian, PNPM bukanlah program keuangan

mikro, dan tidak akan pernah menjadi lembaga

keuangan mikro. Program keuangan mikro

bukan hanya pemberian pinjaman saja akan

tetapi banyak jasa keuangan lainnya yang perlu

disediakan. Peran PNPM hanya membangun

dasar-dasar solusi yang berkelanjutan untuk

jasa pinjaman dan non pinjaman di tingkat

kelurahan.PNPM Mandiri Perkotaan dijadikan

momen untuk tahap konsolidasi kegiatan

keuangan mikro. Oleh sebab itu, dalam tahap

ini perlu diciptakan UPK yang kuat, sehat dan

secara operasional terpisah dari LKM.

Masyarakat sendiri harus terlibat dalam

keputusan untuk menentukan masa depan UPK.

METODE PENELITIAN

Ruang lingkup penelitian ini yaitu Kota

Banda Aceh Penelitian ini dilakukan di Kota

banda Aceh yang terdiri dari 9 kecamatan yaitu

Kecamatan Meuraxa, Bandar Jaya, Bandar Baru,

Kuta Alam, Kuta Raja, Leung Bata, Syiah

Kuala, Baiturrahman, dan Ulee Kareng dan 90

Gampong. Data yang digunakan adalah data

primer, yaitu pengumpulan data dengan

menggunakan kuisioner atau wawancara

langsung dengan koresponden (field research).

Sampel yang diambil sebanyak 100 (seratus)

responden. Model analisis yang digunakan

untuk melihat pengaruh adalah regresi linear

berganda (Gujarati, 2007 : 150) :

lnY = α + β1ln X1 +β2lnX2 +β3lnX3 + et

dimana :

ln = Konstanta

Y = Pendapatan penerima bantuan

α = Konstanta

β1,β2,β3 = Koefisien regresi

X1 = Jumlah bantuan

X2 = Usia penerima bantuan

X3 = Pendidikan penerima bantuan

et = Error term (variabel pengganggu)

Model yang digunakan untuk melihat

perbedaan pendapatan sebelum dan sesudah

menerima PNPM-MP adalah :

Dimana :

t = nilai t hitung

D = rata-rata selisih pengukuran 1 & 2

SD = standar deviasi selisih 1 & 2

n = jumlah sampel

HASIL PEMBAHASAN

Persamaan regresi untuk mengestimasi

faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

penerima PNPM-MP di Kota Banda Aceh

adalah sebagai berikut :

lnY = 5.7162 + 0.54113 lnX1+ 0.1592 lnX2 +

0.18745 lnX3 + et

Nilai konstanta (A) yaitu 5,7162, ini

berarti bahwa apabila variabel bebas (jumlah

bantuan, umur, dan pendidikan) sama dengan

nol (0), maka tingkat peningkatan pendapatan

adalah sebesar 5,7162 persen. Koefisien

estimasi untuk jumlah bantuan (β1) adalah

sebesar 0.54113 artinya jumlah bantuan

Page 8: PENGARUH PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmie/images/Jurnal/1.vol1.no1/1.1.10... · penerima total dengan biaya yang dikeluarkan. ... Jenis dan Sumber

Jurnal Ilmu Ekonomi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No. 1, Februari 2013 - 8

berpengaruh positif terhadap peningkatan

pendapatan di Kota Banda Aceh sebesar

0,54113 persen, apabila jumlah bantuan

bertambah 1 persen berarti jumlah pendapatan

juga meningkat 1 persen dengan asumsi

variabel lain di anggap tetap.

Koefisien estimasi untuk umur (β2)

adalah 0,1592 artinya umur tidak memiliki

pengaruh terhadap peningkatan pendapatan

penerima PNPM-MP di Kota Banda Aceh.

Koefisien estimasi untuk pendidikan (β3)

adalah 0,18745 artinya pendidikan berpengaruh

positif terhadap peningkatan pendapatan

penerima PNPM-MP di Kota Banda Aceh.

Pengujian hipótesis dengan uji t,

menunjukkan bahwa variabel jumlah bantuan

dan pendidikan berpengaruh secara signifikan

terhadap peningkatan pendapatan di Kota

Banda Aceh yang diperoleh dengan keyakinan

95 persen, hal ini didasarkan pada perolehan t-

hitung > t-tabel, yaitu masing-masing sebesar :

1. t-hitung untuk jumlah bantuan adalah 6,286

artinya variabel jumlah bantuan berpengaruh

secara signifikan didasarkan pada perolehan

t-hitung > t-tabel yaitu sebesar 6,286 >

1,66088.

2. t-hitung untuk umur adalah 0,1498 artinya

variabel umur berpengaruh secara signifikan

didasarkan pada perolehan t-hitung > t-tabel

yaitu 0,1498 > 1,66088.

3. t-hitung untuk pendidikan adalah 2,225

artinya variabel jumlah bantuan berpengaruh

secara signifikan didasarkan pada perolehan

t-hitung > t-tabel yaitu 2,225 > 1,66088.

Dari hasil regresi memperlihatkan bahwa

nilai F-hitung dan F-tabel, dimana F-hitung >

F-tabel yaitu sebesar 16,405 > 2,47. Secara

probabilitas juga menunjukkan P-value 0,000

dimana lebih kecil dari tingkat kepercayaan

0,05. Dengan demikian dapat diartikan bahwa

variabel jumlah bantuan dan tingkat pendidikan

secara bersama-sama atau simultan berpengaruh

terhadap variabel peningkatan pendapatan

sdangkan variabel umur tidak berpengaruh

terhadap peningkatan penerima PNPM-MP di

Kota Banda Aceh.

Hasil uji beda (paired sampel t test)

menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan

sebelum dan sesudah adanya PNPM-MP.

Sebelum adanya PNPM-MP rata-rata

pendapatan dari 100 respondent adalah sebesar

Rp. 683.500,- per bulan. Sementara setelah

adanya PNPM-MP jumlah pendapatan rata-rata

adalah sebesar Rp. 1.059.500,- per bulan. Hasil

uji menunjukkan bahwa korelasi antara dua

variabel sebesar 0.836 dengan signifikansi

sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa

korelasi antara dua rata-rata pendapatan

sebelum dan sesudah adanya PNPM-MP adalah

kuat dan signifikan.

Pengujian hipotesis Ho dimana

pendapatan sebelum dan pendapatan sesudah

menerima bantuan adalah sama atau tidak ada

pengaruhnya bagi pendapatan masyarakat.

Hipotesis H1 yaitu pendapatan sebelum dan

pendapatan sesudah berbeda yang berarti

bantuan PNPM-MP mempengaruhi tingkat

pendapatan masyarakat

Nilai thitung adalah sebesar -20.681 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0.000, karena

tingkat signifikansi sebesar 0.05 maka dapat

Page 9: PENGARUH PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmie/images/Jurnal/1.vol1.no1/1.1.10... · penerima total dengan biaya yang dikeluarkan. ... Jenis dan Sumber

Jurnal Ilmu Ekonomi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

9 - Volume 1, No. 1, Februari 2013

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan menerima

H1, artinya rata - rata pendapatan sebelum dan

sesudah adanya PNPM-MP adalah berbeda.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

bantuan PNPM-MP berpengaruh terhadap

peningkatan pendapatan masyarakat.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan pemelitian dan pembahasan

yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil uji asumsi klasik bahwa

data dalam penelitian ini bebas dari

mulitikolinearitas, autokorelasi,

hetesoskedastisitas dan normalitas.

2. Hasil uji regresi diperoleh koefisien estimasi

untuk jumlah bantuan (β1) sebesar 0.54113,

umur (β2) sebesar 0,1592, pendidikan (β3)

sebesar 0,18745 dan nilai konstanta (A)

sebesar 5,7162

3. Uji t, menunjukkan bahwa variabel jumlah

bantuan dan pendidikan berpengaruh secara

signifikan terhadap peningkatan pendapatan

di Kota Banda Aceh yang diperoleh dengan

keyakinan 95 persen, hal ini didasarkan pada

perolehan t-hitung > t-tabel, masing-masing

sebesar 6,286 dan 2,225 yang lebih besar

dari pada t-tabel 1,66088

4. Uji F menunjukkan bahwa variabel bebas

secara keseluruhan mempunyai hubungan

dan berpengaruh secara signifikan terhadap

peningkatan pendapatan masyarakat

penerima bantuan PNPM-MP di Kota Banda

Aceh. Hal ini didasarkan pada perolehan F-

hitung dan F-tabel, dimana F-hitung > F-

tabel yaitu sebesar 16,405 > 2,47.

5. Berdasarkan uji beda (paired t-test)

diperoleh rata-rata pendapatan sebelum dan

sesudah adanya PNPM-MP dari 100

respondent adalah sebesar 683500 per bulan

dan sesudah menerima bantuan PNPM-MP

sebesar 1059500 per bulan. Hasil uji

beda menunjukkan bahwa korelasi antara

dua variabel sebesar 0.836 dengan

signifikansi sebesar 0.000 yang

menunjukkan adanya korelasi antara dua

rata-rata pendapatan sebelum dan sesudah

adanya PNPM-MP adalah kuat dan

signifikan. Berdasarkan hasil penelitian

diketahui bahwa dengan adanya bantuan dari

PNPM-MP dapat meningkatkan pendapatan

masyarakat miskin yang ada di Kota Banda

Aceh.

Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis

kemukakan adalah sebagai berikut ;

1. Kepada pelaksana program PNPM-MP dapat

memberikan bantuan kepada masyarakat

miskin secara adil dan merata agar

kemiskinan yang ada di Kota Banda Aceh

dapat berkurang.

2. Dalam penyaluran bantuan PNPM-MP perlu

diarahkan kepada masyarakat yang

mempunyai usaha produktif serta prospektif

sehingga usahanya dapat lebih maju dari

sebelumnya. Majunya usaha peserta

program akan memberikan dampak positif

seperti peningkatan pendapatan,

berkurangnya masyarakat miskin,

terciptanya peluang kerja dan pengembalian

Page 10: PENGARUH PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmie/images/Jurnal/1.vol1.no1/1.1.10... · penerima total dengan biaya yang dikeluarkan. ... Jenis dan Sumber

Jurnal Ilmu Ekonomi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No. 1, Februari 2013 - 10

dana pinjaman yang lancar.

3. Kepada pemerintah agar dapat menyalurkan

bantuan melalui program pendamping

PNPM-MP tepat sasaran dan meningkatkan

jumlah dana anggaran di bidang pendidikan

untuk memperbaiki mutu pendidikan

sehingga pendidikan penerima PNPM-MP

dapat meningkat.

4. Kepada masyarakat yang menerima bantuan

PNPM-MP agar dapat mengembalikan dana

pinjaman sesuai dengan aturan dan waktu

yang telah ditetapkan.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan

Rakyat, 2004. Pemberdayaan Masyarakat

Dalam Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta.

Zuhri, A., 2007. Analisis Pelaksanaan P2KP Sebagai

Upaya Mengurangi Kemiskinan di Desa

Sedayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten

Magelang. Tesis. Program Pascasarjana.

Banda Aceh: Unsyiah.

Gujarati, N. D., 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika.

edisi ketiga Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Todaro, M, P., 2003. Pembangunan Ekonomi di

Dunia Ketiga. Jilid 1 dan 2. Terjemahan

Haris Munandar. Jakarta: Erlangga

Hikmat, H., 2001. Strategi Pemberdayaan

Masyarakat Bandung, Humaniora Utama

Press

Departemen Permukiman dan Prasaran Wilayah,

1999. Manual Proyek Penanggulangan

Kemiskinan Perkotaan (P2KP). Jakarta:

Buku Pedoman Umum.

Departemen Pekerjaan Umum, 2009. Pedoman

Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan 2009

(on line).Jakarta. Diperoleh dari http://

www.p2kp.org/ pustaka/ files/ pedoman/

agus09 /pedoman-agustus. pdf. Simanjuntak, P. J., 1998. Pengantar Ekonomi

Sumber Daya Manusia. Jakarta: LP3ES.

Tjiptoherijanto, P., 1996. Sumber Daya Manusia

Dalam Pembangunan Nasional. Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi. Jakarta:

Universitas Indonesia.

Suharto, E., 2005. Analisis Kebijakan Publik:

Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan

Kebijakan Sosial. Bandung: Alfabeta.

Eriyatno, M. N., 2012. Solusi Bisnis Untuk

Kemiskinan. Jakarta: Penerbit PT Elex Media

Komputindo.

Hikmat, H., 2001. Strategi Pemberdayaan

Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama

Press.