evaluasi pengelolaan drainase kota banda...

12
Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 12 Pages pp. 11- 22 11 - Volume 4, No. 2, Mai 2015 EVALUASI PENGELOLAAN DRAINASE KOTA BANDA ACEH SECARA TERPADU Yuswar 1 , Alfiansyah Yulianur BC 2 , Renni Anggraini 3 1) Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Prodi Magister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia Email: [email protected] Abstract : Drainage system in Banda Aceh, the Capital city of Aceh Province, currently expected to have a good system. However, the topographical city condition is one challenge in the development urban drainage system planning where most of the city lands has an average elevation of +1.00 m above sea level. The research located at Kuta Alam sub district, with the case study area at Gampong Keuramat and Gampong Laksana. The problem issues are: development/land use at the case areas has exceeded the carrying capacity of the drain that visually reviewed during the rainy season; And, the drainage system management of these areas are not maximal as well. Therefore need to be evaluating the drainage system management based on several aspects, which are: technical aspect of urban drainage system, institutional aspect, and community participation. The analyses methods that use in the research are univariate and bivariate analyzes. Variables used are: Institutional performance, development management, government roles in encouraging community participation, the functional and conditional of drainage operating system, and community participation. Analyzes results are drain analyzes and questionnaire analyzes. The result study conclusions and suggestions are: the drainage system performance at Gampong Keuramat and Gampong Laksana are not functionally used, therefore need to be rehabilitating and redesigning the drainage by considering the ground water, drainage surface water elevation, and also the river elevation so that the preservation of ground water can be maintained. And, The drainage system management at the research areas are not maximal as well, it need to be evaluating the drainage management considering the planning, implementation, maintenance, to monitoring and evaluations by involving the community so as to create participation in maintaining and managing the drainage in the area where they live. Keywords : management, maintenance, drainage, system, evaluation. Abstrak : Sistem drainase di Kota Banda Aceh, Ibukota Provinsi Aceh, saat ini telah mempunyai sistem drainase, namun kondisi topografi menjadi tantangan dalam perencanaan drainase dimana sebagian besar dari wilayah Kota Banda Aceh mempunyai ketinggian rata-rata +1,00 m di atas permukaan laut. Lokasi yang menjadi penelitian adalah Kecamatan Kuta Alam, studi kasus kawasan gampong Keuramat dan gampong Laksana. Permasalahan pada wilayah kajian adalah: Pengembangan/penggunaan lahan pada kawasan penelitian sudah melebihi daya dukung saluran drainase ditinjau secara visual pada saat musim penghujan; dan, Pengelolaan sistem drainase di kawasan penelitian belum berjalan secara maksimal. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi pengelolaan sistem drainase ditinjau dari beberapa aspek, yaitu aspek teknis kinerja sistem drainase perkotaan; aspek kelembagaan; dan peranserta masyarakat. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat. Variabel yang digunakan yaitu: kinerja kelembagaan, manajemen pembangunan, peran pemerintah daerah dalam mendorong peranserta masyarakat, kondisi dan fungsi operasional drainase dan peranserta masyarakat. Analisis hasil penelitian meliputi analisis saluran dan analisis kuesioner. Hasil penelitian berupa kesimpulan dan saran yaitu kinerja sistem drainase di gampong Keuramat dan gampong Laksana belum berfungsi secara optimal, maka diperlukan redesign dan rehabilitasi saluran dengan cara memperhatikan kedalaman air tanah dan, pengelolaan sistem drainase di kawasan penelitian yang belum maksimal, perlu dilakukan evaluasi pengelolaan drainase dengan manajemen perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan hingga monitoring dan evaluasi dengan melibatkan masyarakat, sehingga tercipta partisipasi dalam memelihara dan mengelola drainase di wilayah tempat tinggalnya. Kata kunci : evaluasi, pengelolaan, pemeliharaan, drainase.

Upload: vodiep

Post on 06-Feb-2018

257 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PENGELOLAAN DRAINASE KOTA BANDA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.2.mts... · Zona pelayanan drainase perkotaan Zona pelayanan drainase adalah

Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 12 Pages pp. 11- 22

11 - Volume 4, No. 2, Mai 2015

EVALUASI PENGELOLAAN DRAINASE KOTA BANDA

ACEH SECARA TERPADU

Yuswar1, Alfiansyah Yulianur BC2, Renni Anggraini3 1) Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

2,3) Prodi Magister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia

Email: [email protected]

Abstract : Drainage system in Banda Aceh, the Capital city of Aceh Province, currently expected to

have a good system. However, the topographical city condition is one challenge in the

development urban drainage system planning where most of the city lands has an average

elevation of +1.00 m above sea level. The research located at Kuta Alam sub district, with the

case study area at Gampong Keuramat and Gampong Laksana. The problem issues are:

development/land use at the case areas has exceeded the carrying capacity of the drain that

visually reviewed during the rainy season; And, the drainage system management of these

areas are not maximal as well. Therefore need to be evaluating the drainage system

management based on several aspects, which are: technical aspect of urban drainage system,

institutional aspect, and community participation. The analyses methods that use in the

research are univariate and bivariate analyzes. Variables used are: Institutional performance,

development management, government roles in encouraging community participation, the

functional and conditional of drainage operating system, and community participation.

Analyzes results are drain analyzes and questionnaire analyzes. The result study conclusions

and suggestions are: the drainage system performance at Gampong Keuramat and Gampong

Laksana are not functionally used, therefore need to be rehabilitating and redesigning the

drainage by considering the ground water, drainage surface water elevation, and also the river

elevation so that the preservation of ground water can be maintained. And, The drainage

system management at the research areas are not maximal as well, it need to be evaluating the

drainage management considering the planning, implementation, maintenance, to monitoring

and evaluations by involving the community so as to create participation in maintaining and

managing the drainage in the area where they live.

Keywords : management, maintenance, drainage, system, evaluation.

Abstrak : Sistem drainase di Kota Banda Aceh, Ibukota Provinsi Aceh, saat ini telah

mempunyai sistem drainase, namun kondisi topografi menjadi tantangan dalam perencanaan

drainase dimana sebagian besar dari wilayah Kota Banda Aceh mempunyai ketinggian rata-rata

+1,00 m di atas permukaan laut. Lokasi yang menjadi penelitian adalah Kecamatan Kuta Alam,

studi kasus kawasan gampong Keuramat dan gampong Laksana. Permasalahan pada wilayah

kajian adalah: Pengembangan/penggunaan lahan pada kawasan penelitian sudah melebihi daya

dukung saluran drainase ditinjau secara visual pada saat musim penghujan; dan, Pengelolaan

sistem drainase di kawasan penelitian belum berjalan secara maksimal. Untuk itu perlu

dilakukan evaluasi pengelolaan sistem drainase ditinjau dari beberapa aspek, yaitu aspek teknis

kinerja sistem drainase perkotaan; aspek kelembagaan; dan peranserta masyarakat. Metode

analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis bivariat.

Variabel yang digunakan yaitu: kinerja kelembagaan, manajemen pembangunan, peran

pemerintah daerah dalam mendorong peranserta masyarakat, kondisi dan fungsi operasional

drainase dan peranserta masyarakat. Analisis hasil penelitian meliputi analisis saluran dan

analisis kuesioner. Hasil penelitian berupa kesimpulan dan saran yaitu kinerja sistem drainase

di gampong Keuramat dan gampong Laksana belum berfungsi secara optimal, maka diperlukan

redesign dan rehabilitasi saluran dengan cara memperhatikan kedalaman air tanah dan,

pengelolaan sistem drainase di kawasan penelitian yang belum maksimal, perlu dilakukan

evaluasi pengelolaan drainase dengan manajemen perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan

hingga monitoring dan evaluasi dengan melibatkan masyarakat, sehingga tercipta partisipasi

dalam memelihara dan mengelola drainase di wilayah tempat tinggalnya.

Kata kunci : evaluasi, pengelolaan, pemeliharaan, drainase.

Page 2: EVALUASI PENGELOLAAN DRAINASE KOTA BANDA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.2.mts... · Zona pelayanan drainase perkotaan Zona pelayanan drainase adalah

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 2, Mai 2015 - 12

PENDAHULUAN

Jaringan drainase yang berada di kawasan

Gampong laksana dan gampong keuramat

umumnya sudah ditunjang oleh sistem jaringan,

perencanaan dan pembangunan jaringan drainase

yang sudah optimal. Akan tetapi banyak terdapat

saluran yang permukaannya ditutup oleh penduduk

setempat, kondisi ini menyebabkan kawasan

Gampong ini rawan banjir, terutama pada saat

musim hujan yang berkepanjangan. Pada lokasi

penelitian terdapat drainase eksisting terbuat dari

beton umumnya berbentuk segiempat, sebagian

besar saluran drianase berupa saluran terbuka,

sehingga di drainase pada daerah penelitian ini

terdapat banyak sampah menumpuk di dalam

saluran yang dapat menghambat aliran air,

sedangkan di tepi saluran ada yang masih berupa

tanah yang di tumbuhi rumput dan ada juga yang

telah dibeton.

Sistem drainase di Kota Banda Aceh,

Ibukota Provinsi Aceh, saat ini diharapkan

mempunyai sistem drainase yang baik. Akan tetapi,

kondisi topografi kota menjadi tantangan dalam

pembangunan sistem drainase yang baik. Sebagian

besar dari wilayah kota Banda Aceh mempunyai

ketinggian rata-rata +1,00 m di atas permukaan laut,

sedangkan pasang surut muka air laut berfluktiasi

antara –0,60 m sampai +0,80 m, dan muka air

banjir sungai Krueng Aceh adalah di atas ketinggian

rata-rata wilayah kota. Dengan kondisi topografi

tersebut maka akan mengalami kesulitan apabila

jaringan drainase kota Banda Aceh dioperasikan

sepenuhnya dengan sistem gravitasi.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Pengertian Drainase

Istilah drainase berasal dari Bahasa

Inggris drainage, yang artinya pengeringan.

Dalam konteks teknik sipil, istilah drainase

digunakan untuk menyatakan sistem

penanganan masalah kelebihan air yang

disebabkan oleh air hujan, air sungai, pasang

surut air laut serta air limbah domestik dan air

limbah industri. Drainase menurut Suripin

(2004), diartikan sebagai usaha untuk

mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya

dengan salinitas. Drainase menyangkut tidak

hanya air permukaan tapi juga air tanah.

Zona pelayanan drainase perkotaan

Zona pelayanan drainase adalah suatu

zona yang memiliki jaringan drainase mulai

dari hulu hingga ke satu muara pembuang

tersendiri sehingga jaringan drainasenya

terpisah dengan jaringan drainase zona

pelayanan lainnya. Zona pelayanan terdiri dari

satu atau lebih zona aliran. Zona aliran adalah

zona yang dibatasi oleh batas-batas topografi

sehingga air yang menggenanginya tidak

membebani zona aliran lainnya (Suripin, 2004).

Hubungan antara Tutupan Lahan dengan

Limpasan (Run Off)

Hubungan antara tutupan lahan dengan

limpasan (run off), yaitu tutupan lahan di

kawasan resapan dapat mempengaruhi besar

kecilnya limpasan air. Seperti 10% tutupan

lahan di kawasan resapan dapat menyebabkan

degradasi aliran (Asdak, 2010).

Page 3: EVALUASI PENGELOLAAN DRAINASE KOTA BANDA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.2.mts... · Zona pelayanan drainase perkotaan Zona pelayanan drainase adalah

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

13 - Volume 4, No. 2, Mai 2015

Perencanaan Dimensi Saluran

Menurut Yulianur (2008), ada banyak

rumus yang diciptakan secara empiris yang

merumuskan hubungan air hujan dengan

limpasannya. Untuk perencanaan drainase

perkotaan digunakan rumus rasional modifikasi

sebagai berikut:

Q = 0.278.C.Cs.I.A ................................ (2.1)

Dimana :

Q : Debit rencana (m3/det)

C : Koefisien aliran (bernilai 0 dan 1,

tergantung lahan yang menampung

intensitas hujan/limpasan)

Cs : Koefisien tampungan

I: Intensitas hujan selama waktu konsentrasi

(mm/jam)

A : Luas daerah aliran (km2)

Populasi dan Sampel

Menurut Noor (2012), populasi

digunakan untuk menyebutkan seluruh

elemen/anggota dari suatu wilayah yang

menjadi sasaran penelitian atau merupakan

keseluruhan dari objek penelitian.

Menurut Nazir (2011), sampel adalah

bagian dari populasi. Penentuan jumlah sampel

ditentukan dengan rumus Slovin (Noor, 2012) :

n = ............................................ (1)

Dimana :

n = Jumlah elemen/anggota sampel;

N = Jumlah elemen/anggota populasi;

e = Error level (tingkat kesalahan).

Uji Validitas

Ada dua syarat penting yang berlaku

pada sebuah angket/kuesioner, yaitu keharusan

sebuah angket/kuesioner untuk valid dan

reliabel (Sugiyono, 2007). Suatu angket

dikatakan valid (sah) jika pertanyaan pada suatu

angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh angket tersebut.

Sedangkan suatu angket dikatakan reliabel

(andal) jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu.

Untuk menguji validitas dihitung dengan

menggunakan teknik Scale Analyze pada SPSS

(Statistical Product and Service Solution) ver.

16, dimana nilai Corrected item total

correlation harus lebih besar dari r tabel (r

hitung > r tabel) untuk menyatakan bahwa tiap-

tiap pertanyaan dari angket/kuesioner dianggap

valid.

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui

apakah pertanyaan pada suatu angket mampu

untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh angket tersebut (Sugiyono, 2007).

Rumus yang digunakan untuk menilai adalah

Corrected item total correlation dalam Scale

Analyze, dengan ketentuan :

a. Jika nilai r hitung > r tabel, maka

dinyatakan valid

b. Jika nilai r hitung < r tabel, maka

dinyatakan tidak valid.

c. Nilai r tabel untuk 100 responden =

0,1286

Page 4: EVALUASI PENGELOLAAN DRAINASE KOTA BANDA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.2.mts... · Zona pelayanan drainase perkotaan Zona pelayanan drainase adalah

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 2, Mai 2015 - 14

Uji Reliabilitas

Analisis reliabilitas menunjuk pada suatu

pengertian bahwa instrumen cukup dapat

dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat

pengumpul data (Arikunto, 2006). Analisis

reliabilitas yang umumnya digunakan adalah

analisa Cronbach’s Alpha. Adapun pengujian

dengan menggunakan koefisien Cronbach’s

Alpha harus lebih besar atau sama dengan 0,6

yaitu nilai yang dianggap dapat menguji andal

tidaknya kuesioner yang digunakan.

Uji realibilitas dilakukan untuk

mengetahui apakah jawaban responden

terhadap pertanyaan adalah konsisten dari

waktu ke waktu (Sugiyono, 2007). Rumus yang

digunakan adalah Cronbach’s Alpha sebagai

berikut:

.............................. (2)

Keterangan:

ri = realibilitas instrumen;

k =banyaknya butir pertanyaan atau

banyaknya soal;

= jumlah varians butir;

σt2 = varians total.

Rumus untuk varians butir dan varians total:

............................ (3)

.................................... (4)

Dimana :

Jki = jumlah kuadrat seluruh butir

Jks = jumlah kuadrat subjek

Berdasarkan rumus diatas, maka uji

realibilitas ditetapkan dengan kriteria keputusan

sebagai berikut:

a. Jika nilai α hitung > α tabel, maka

dinyatakan reliabel

b. Jika nilai α hitung < α tabel, maka

dinyatakan tidak reliabel.

c. Nilai α tabel = 0,6

Uji Chi-square

Pengertian chi-square adalah sebuah uji

hipotesis tentang perbandingan antara frekuensi

observasi dengan frekuensi harapan yang

didasarkan oleh hipotesis tertentu pada setiap

kasus atau data . Chi-square adalah pengujian

hipotesis tentang perbandingan antara frekuensi

sampel yang benar–benar terjadi (Harinaldi.

2005). UjiChi - square adalah

teknik analisis melalui SPSS yang digunakan

untuk menentukan perbedaan frekuensi

observasi dengan frekuensi ekspektasi atau

frekuensi harapan suatu kategori tertentu. Uji

ini dapat dilakukan pada data frekuensi (adapun

kegunaan dari uji Chi-Square, adalah Ada

tidaknya asosiasi antara 2 variabel Kaidah

keputusan :

- Jika Chi-square hitung<Chi-quare tabel,

maka H0 diterima. Artinya data

berdistribusi normal.

- Jika Chi-square hitung>Chi-square tabel,

maka H0 ditolak. Artinya data tidak

berdistribusi normal

Page 5: EVALUASI PENGELOLAAN DRAINASE KOTA BANDA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.2.mts... · Zona pelayanan drainase perkotaan Zona pelayanan drainase adalah

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

15 - Volume 4, No. 2, Mai 2015

METODE PENELITIAN

Pada bagian ini diuraikan secara singkat

mengenai penyajian prosedur yang berkaitan

dengan pokok permasalahan

Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di

Gampong Keuramat dan Gampong Laksana

Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh.

Batasan wilayah penelitian : (a). Utara: Jalan

Pocut Baren ; (b). Barat: Jalan Tgk. Panglima

Polem; (c). Selatan: Jalan Teuku Nyak Arief;

(d). Timur: Jalan Syiah Kuala

Sumber dan Jenis Data

Sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh dari kajian literatur,

instansi terkait dan hasil observasi lapangan.

Adapun kebutuhan datanya adalah :

a. Data primer merupakan data dasar yang

dibutuhkan yang diperoleh dari lapangan,

mencakup:

1) Data observasi lapangan, yaitu

pengumpulan data langsung pada

obyek yang akan diteliti melalui

pengamatan, pengukuran dan

pencatatan langsung terhadap sistem

saluran drainase di kawasan studi..

2) Penyebaran Angket (kuesioner), yaitu

teknik pengumpulan data dengan

menggunakan daftar

3) Wawancara, yaitu teknik pengumpulan

data dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan kepada pihak terkait yang

terdiri dari kepala desa gampong

keuramat dan gampong laksana, camat

kecamatan Kuta Alam, Dinas Pekerjaan

Umum (PU) Kota Banda Aceh dan

Dinas Cipta Karya Aceh.

b. Data sekunder yang di peroleh dari instansi

terkait, terdiri atas : Data curah hujan, peta

topografi, peta jaringan drainase, peta

pemanfaatan lahan.

Penentuan Jumlah Sampel

Rancangan kuesioner yang digunakan

dalam penelitian ini, adalah Populasi dan

Sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh masyarakat yang bertempat tinggal di

kawasan penelitian yang mencakup Kampung

Kramat dengan jumlah penduduk 4.648 jiwa

dan Kampung Laksana dengan jumlah

penduduk 8.947 jiwa. Dengan asumsi nilai

presisi/tingkat kesalahan 0,1 (tingkat

kepercayaan yang diinginkan 90%), maka

jumlah seluruh sampel yang dibutuhkan pada

penelitian ini adalah:

Metode Analisis

Data yang dikumpulkan akan di analisa

dengan menggunakan metode analisa :

a. Analisis univariat

Untuk menjelaskan distribusi frekuensi dan

persentase dari masing-masing variabel

(kinerja kelembagaan, manajemen

pembangunan, upaya pemerintah daerah

mendorong peran serta masyarakat/swasta,

kondisi, fungsi dan operasi pemeliharaan

drainase, peran serta masyarakat dalam

perencanaan, peran serta masyarakat dalam

Page 6: EVALUASI PENGELOLAAN DRAINASE KOTA BANDA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.2.mts... · Zona pelayanan drainase perkotaan Zona pelayanan drainase adalah

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 2, Mai 2015 - 16

pelaksanaan, peran serta masyarakat dalam

pemeliharaan).

b. Analisis bivariat

Untuk menjelaskan hubungan antara

variabel peran serta masyarakat dengan

variabel kondisi sosial ekonomi dan

budaya. Analisis data dan pengujian

hipotesis penelitian yang digunakan adalah

uji chi square. Adapun variabel yang yang

dibandingkan, yaitu :

1. kinerja kelembagaan dan peran serta

masyarakat dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan pemeliharaan;

2. manajemen pembangunan dan peran serta

masyarakat dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan pemeliharaan;

3. upaya pemerintah daerah mendorong

peran serta masyarakat/swasta dan peran

serta masyarakat dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan pemeliharaan;

4. kondisi, fungsi dan operasi pemeliharaan

drainase dan peran serta masyarakat dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan

pemeliharaan.

Proses Pengolahan Data

Proses pengv\olahan data yang dilakukan

terbagi menjadi dua bagian, yaitu pengolahan

data yang berasal dari hasil observasi lapangan

terhadap saluran drainase dan pengolahan data

yang berasal dari hasil penyebaran kuesioner

terhadap responden yang telah ditetapkan

sebagai sampel penelitian. Pengolahan data

dilakukan beberapa tahap, yaitu: 1) pengolahan

data debit penampang saluran (Qs), terdiri dari

perhitungan luas penampang saluran (As),

keliling basah saluran (P), jari-jari hidrolis (R),

slope saluran (S), kecepatan rata-rata aliran di

dalam saluran (V), debit penampang saluran

(Qs); 2) pengolahan data debit rencana (Qt),

terdiri dari perhitungan luas lahan di daerah

aliran, total luas lahan (A), koefisien aliran (C),

slope (So), jarak yang ditempuh aliran di dalam

saluran ke tempat pengukuran (L1), inlet time

ke saluran terdekat (To), conduit time sampai ke

tempat pengukuran (Td), waktu konsentrasi

(Tc), koefisien tampungan (Cs); 3) pengolahan

data hasil kuesioner dengan menggunakan

SPSS.

Analisis Hasil Penelitian

Analisis saluran

Analisis yang digunakan adalah analisis

zona pelayanan drainase dengan melakukan

analisis limpasan yang memperhitungkan debit

saluran (Qs) dan debit aliran rencana (Qt),

dengan ketentuan teknis debit penampang

saluran (Qs) dapat menampung debit rencana

(Qt) atau Qs≥Qt.

Analisis kuesioner

Analisis yang digunakan adalah analisis

deskriptif. Hasil analisis disajikan dalam bentuk

tabulasi silang (crosstab). Tabulasi silang

adalah prosedur yang digunakan untuk

mengetahui kombinasi nilai-nilai yang berbeda

dari dua variabel atau lebih dengan menghitung

harga-harga statistik berserta ujinya. Data dari

tiap variabel dikelompokkan dalam beberapa

kategori, dimana dari setiap kategori tersebut

diberi skor untuk mempermudah perhitungan.

Page 7: EVALUASI PENGELOLAAN DRAINASE KOTA BANDA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.2.mts... · Zona pelayanan drainase perkotaan Zona pelayanan drainase adalah

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

17 - Volume 4, No. 2, Mai 2015

Kemudian variabel-variabel yang akan

diidentifikasi hubungannya disusun dalam baris

dan kolom. Selanjutnya dilakukan uji chi square

untuk melihat ada atau tidak, kuat atau

lemahnya hubungan antara dua variabel.

HASIL PEMBAHASAN

Gambaran Umum Kawasan Penelitian

Wilayah penelitian adalah seluas 468 Ha

(4,68 km2), terdiri dari Gampong Laksana

seluas 213 Ha dan Gampong Keuramat seluas

255 Ha. Jumlah penduduk dilokasi penelitian

terdiri dari desa Gampong Laksana sebanyak

4.648 jiwa, sedangkan di desa Gampong

Keuramat 8.947 jiwa. Penggunaan lahan di 2

(dua) kawasan ini di dominasi oleh penggunaan

lahan untuk pemukiman. Keadaan jalan

umumnya telah teraspal baik. Demikian pula

halnya dengan keadaan saluran/drainase,

umumnya sudah permanen (beton) dengan

sistem terbuka dan tertutup Setiap zona

pelayanan terdiri dari beberapa jaringan

drainase disebut daerah aliran, dan tiap-tiap

daerah aliran memiliki ruas aliran. Strategi

untuk menetapkan zona pelayanan drainase

berdasarkan blok-blok pemukiman yang telah

ada. Berdasarkan strategi penetapan zona

pelayanan drainase tersebut, maka zona

pelayanan di wilayah penelitian yang dihasilkan

terdiri dari 7 (tujuh) zona, yaitu:

Page 8: EVALUASI PENGELOLAAN DRAINASE KOTA BANDA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.2.mts... · Zona pelayanan drainase perkotaan Zona pelayanan drainase adalah

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 2, Mai 2015 - 18

zona Daerah

pelayanan aliran km2 Ha

I 1 0.2448 24.48

2 0.0492 4.92

3 0.0742 7.42

4 0.068 6.8

5 0.0518 5.18

6 0.0668 6.68

7 0.05 5

8 0.0466 4.66

9 0.0566 5.66

10 0.0776 7.76

11 0.0758 7.58

12 0.0922 9.22

Luas Lahan Zona Pelayanan I 0.9536 95.36

II 1 0.0592 5.92

2 0.078 7.8

3 0.0578 5.78

4 0.0796 7.96

5 0.0556 5.56

6 0.0768 7.68

7 0.0508 5.08

Luas Lahan Zona Pelayanan II 0.4578 45.78

zona Daerah

pelayanan aliran km2 Ha

III 1 0.085 8.5

2 0.0728 7.28

3 0.0818 8.18

4 0.062 6.2

5 0.0645 6.45

6 0.0909 9.09

Luas Lahan Zona Pelayanan III 0.457 45.7

IV 1 0.53475 53.475

2 0.0233 2.33

Luas Lahan Zona Pelayanan IV 0.55805 55.805

V 1 0.0554 5.54

2 0.0596 5.96

3 0.0442 4.42

4 0.1073 10.73

5 0.0618 6.18

6 0.0324 3.24

7 0.033 3.3

8 0.0556 5.56

9 0.042 4.2

10 0.045 4.5

11 0.12765 12.765

12 0.03 3

13 0.136 13.6

Luas Lahan Zona Pelayanan V 0.82995 82.995

VI 1 0.0374 3.74

2 0.0404 4.04

3 0.0576 5.76

4 0.0468 4.68

5 0.0708 7.08

6 0.0426 4.26

7 0.0948 9.48

8 0.065 6.5

9 0.0328 3.28

10 0.032 3.2

11 0.0656 6.56

12 0.0446 4.46

13 0.0668 6.68

14 0.087 8.7

Luas Lahan Zona Pelayanan VI 0.7842 78.42

zona Daerah

pelayanan aliran km2 Ha

VII 1 0.1524 15.24

2 0.0596 5.96

3 0.06 6

4 0.0474 4.74

5 0.0712 7.12

6 0.0566 5.66

7 0.0504 5.04

8 0.1418 14.18

Luas Lahan Zona Pelayanan VII 0.6394 63.94

TOTAL LUAS LAHAN 4.68 468

luas

luas

luas

Kinerja Drainase

Hasil analisis debit penampang saluran (Qs)

Hasil analisis debit penampang saluran

(Qs) eksisting di wilayah penelitian

menunjukkan debit yang terjadi berkisar antara

0,034 m3/detik sampai dengan 0,946 m3/detik,

terjadi dibeberapa zona diantaranya pada zona

pelayanan V (daerah aliran 1, ruas saluran

nomor 2-3) dan zona pelayanan III (daerah

aliran 5. ruas saluran nomor 3-4 ).

Debit penampang saluran terkecil terjadi

pada pada zona pelayanan V (daerah aliran 1,

ruas saluran nomar 2-3) yaitu sebesar 0,034

m3/detik dengan kecepatan aliran adalah 0,323

m/detik. Panjang saluran adalah 96 m dengan

lebar pernukaan bawah serta lebar permukaan

atas adalah 0,30 m berbentuk saluran drainase

segiempat.

Sedangkan debit terbesar terjadi zona

pelayanan III (daerah aliran 5. ruas saluran

nomor 3-4 ) yaitu sebesar 0,946 m3/detik

mengalir dengan kecepatan aliran hanya 0,846

m/detik pada saluran drainase berbentuk

segiempat dengan lebar permukaan atas dan

lebar permukaan bawah saluran adalah 1,27 m.

Panjang salurannya adalah 157 m.

Pada zona penelitian kondisi saluran

sudah memadai untuk mengaliri pembuangan

air akan tetapi beberapa saluran ditutup pada

bagian atas dan sedimentasi ke arah hilir

menyebabkan aliran ba1ik (back water). Aliran

balik ini pada akhirnya akan meluap ke jalan

dan wilayah sekitarya yang lebih rendah

sehingga menyebabkan banjir. Pias saluran

yang mengalami kondisi ini perlu diredesign

Page 9: EVALUASI PENGELOLAAN DRAINASE KOTA BANDA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.2.mts... · Zona pelayanan drainase perkotaan Zona pelayanan drainase adalah

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

19 - Volume 4, No. 2, Mai 2015

agar tidak teriadi luapan air dari saluran, tidak

merusak jalan dan bangunan serta fasilitas

perkotaan akibat genangan banjir yang

ditimbulkannya

Hasil analisis debit rencana (Qt)

Debit rencana dihitung berdasarkan

Rumus Rasional yang mejelaskan hubungan air

hujan dengan limpasannya. Hasil perhitungan

menunjukkan debit maksimum yang akan

dialirkan oleh saluran drainase untuk mencegah

terjadinya genangan antara 0,0367 m3/detik

(zona pelayanan I, daerah aliran 5, ruas

saluran22-21) sampai 5,1437 m3/detik (zona

pelayanan III, daerah aliran l, ruas saluran 3-2).

Debit rencana yang besar dipengaruhi oleh luas

daerah aliran, koefisien tampungan besar dan

intensitas hujan tinggi.

Kapasitas debit saluran (Qs) terhadap debit

rencana (Qt)

Debit rencana yang teijadi akan

mempengaruhi dimensi saluran yang ada.Jika

Qs≥Qt, maka dimensi saluran masih dapat

menampung debit rencana, sedangkan jika

Qs<Q1, maka dimensi salumn yang ada tidak

mampu menampung debit rencana, sehingga

perlu pereneanaan ulang untuk dimensi saluran

tersebut. Hasil analisis Qt menghasilkan

sebagian besar ruaas saluran di kawasan

penelitian membutuhkan redesign terhadap

dimensi saluran, diantaranya diperlebar atau

diperdalam agar dapat menampung debit

maksimum atau debit rencana Qt. Kondisi ini

teijadi dikarenakan kawasan penelitian

mengalami perubahan penggunaan lahan

menjadi kawasan pada perrnukirnan. Hasil

analisis Qt juga menunjukkan, bahwa hanya

beberapa ruas saluran di zona pelayanan yang

tidak perlu redesign atau relatif aman.

Redesign saluran membutuhkan lahan

jika dilakukan memperlebar saluran. Untuk itu

ditempuh dengan cara memperdalam saluran

dengart memperhatikan kedalaman air tanah

untuk menjaga kelestarian air tanah. selain itu

perlu juga memperhatikan elevasi muka air

saluran dan elevasi sungai pada muara

pembuang. Terhadap dimensi saluran yang

perlu di redesign, maka strategi yang perlu

dilakukan: 1) saluran dapat dilebarkan, jika

tersedia lahan. 2) saluran diperdalam jika lahan

tidak tersedia.Strategi lainnya yang dapat

dilakukan tanpa redesign adalah

memperpanjang lintasan saluran, jika tersedia

cukup lahan tanpa merubah dimensi saluran

yang ada. tetapi ada biaya pembebasan lahan.

Untuk wilayah penelitian, kondisi saluran yang

cukup memprihatinkan dan terjadi genangan

banjir, maka ke-3 (tiga) strategi tersebut perlu

dilakukan.Berdasarkan hasil perhitungan debit

saluran (Qs) dan debit puncak (Qt), terbukti

bahwa kinerja sistem drainase di wilayah

penelitian belum berfungsi maksirnal, dimana

diketahui saluran draiuase di kawasan

penelitian memiliki dimensi saluran yang sesuai

(aman).

Kinerja Manajemen Drainase

Kondisi pengelolaan drainase dianalisis

berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada

masyarakat yang berdomisili di wilayah

penelitian dan hasil wawancara dari 5 orang key

Page 10: EVALUASI PENGELOLAAN DRAINASE KOTA BANDA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.2.mts... · Zona pelayanan drainase perkotaan Zona pelayanan drainase adalah

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 2, Mai 2015 - 20

informant. Penyebaran kuesioner di lakukan

terhadap 100 responden dan wawancara 5 orang

key informant untuk mengetahui kinerja

terhadap pengelolaan drainase yang ada di

wilayah penelitian.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian , diketahui

bahwa :

1. Kinerja sistem drainase di Gampong

Keramat dan Gampong Laksana Belum

berfungsi maksimal, hal ini di ketahui

Berdasarkan hasil hitung debit saluran (Qs)

dan debit puncak (Qt) menunjukkan bahwa

saluran drainase di kawasan ini sepanjang

7.567m (80%) aman dan harus dilakukan

redesign sepanjang 4.278m (20 %).

2. Pengelolaan sistem drainase di kawasan

penelitian ini belum maksimal , hal ini

diketahui dari hasil analisis bivariat yang

menunjukan bahwa kinerja kelembagaan ,

manajemen pembangunan dan operasi

pemeliharaan saluran drainase tidak

berjalan sebagaimana mestinya dan

peranserta masyarakat dalam pengelolaan

drainase juga masih rendah.

Page 11: EVALUASI PENGELOLAAN DRAINASE KOTA BANDA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.2.mts... · Zona pelayanan drainase perkotaan Zona pelayanan drainase adalah

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

21 - Volume 4, No. 2, Mai 2015

3. Upaya peningkatan manajemen yang dapat

dilakukan dikawasan ini melipuit :

Melakukan revisi dan penataan ulang

kembali terhadapkelembagaan,pengelolaan

sistem drainase, Pelatihan dan

pengembangan sumber daya manusia

untuk pengelolaan sistem drainase, dan

Pemberdayaan masyarakat untuk

pengelolaan sistem drainse.

Saran

Saran yang dapat disampaikan :

1. Perlu dilakukan redesign dan rehabilitasi

saluran yang ada dikawasan penelitian,

redesign saluran dilakukan dengan cara

memperdalam saluran dengan

memperhatikan kedalaman air tanah,

elevasi muka air saluran dan elevasi sungai

agar kelestarian air tanah dapat terjaga.

2. Pemerintah banda aceh perlu melakukan

evaluasi pengelolaan drainase di kawasan

penelitian terkait dengan manajemen

perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan

hingga monitoring dan evaluasi agar

masyarakat dapat berpartisipasi dalam

memelihara dan mengelola drainase di

wilayahnya.

Buku

Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian: Suatu

Pendekatan Praktik, Rineka Cipta,

Jakarta.

Asdak, C, 2010, Hidrologi dan Pengelolaan

Daerah Aliran Sungai, Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta.

Departemen Permukiman dan Prasarana

Wilayah, 2001, Pedoman Pemanfaatan

Ruang Kawasan Bencana Banjir dan

Longsor.

Harinaldi. 2005. Prinsip-prinsip Statiistik Untuk

Teknik dan Sains. Jakarta : Erlangga

Kodoatie, R.J. dan Sjarief, R., 2008,

Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu,

Andi Offset, Jakarta.

Muttaqin, 2006, Kinerja Sistem Drainase Yang

Berkelanjutan Berbasis Partisipasi

Masyarakat (Studi Kasus Di Perumahan

Josroyo Indah Jaten Kabupaten

Karanganyar), Program Pasca Sarjana

Universitas Diponegoro.Semarang.

Suripin, 2004, Sistem Drainase Perkotaan yang

Berkelanjutan, Penerbit ANDI,

Yogyakarta.

Jurnal

Yulianur, A. BC, 2008, Perencanaan Drainase

Perkotaan Sehingga Mempertumbuhkan

Pola Jaringan Yang Dapat Mereduksi

Debit Puncak, Jurnal Teknik Sipil,

Fakultas Teknik Unsyiah, Volume 6

Tahun VI, 2008.

Yulianur, A. BC, 2011, Evaluasi Kinerja

Drainase Kota Banda Aceh dan

Partisipasi Masyarakat Dalam

Pemeliharaannya, Jurnal Teknik Sipil,

Fakultas Teknik Unsyiah, Volume 1, No.

I, 2011.

Page 12: EVALUASI PENGELOLAAN DRAINASE KOTA BANDA …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol4/4.2.mts... · Zona pelayanan drainase perkotaan Zona pelayanan drainase adalah

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 4, No. 2, Mai 2015 - 22

Web

Solihin, D., 2005,, ‘Manajemen Pembangunan

Teori dan Praktek di Indonesia’. Dilihat

2 November 2014,

http://www.docstoc.com/docs/18825151/

Manajemen-Pembangunan-Teori-dan-

praktek-di-indonesia.