“pengaruh periklanan terhadap keputusan pembelian tamu di

89
“PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI HOTEL SERELA MERDEKA BANDUNG” PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh studi pada Program Diploma IV Oleh : ANISA AYU ANGGRAENI Nomor Induk Mahasiswa: 201218314 JURUSAN HOSPITALITI PROGRAM STUDI ADMINISTRASI HOTEL SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG 2016

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

“PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN TAMU DI HOTEL SERELA MERDEKA

BANDUNG”

PROYEK AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

dalam menempuh studi pada

Program Diploma IV

Oleh :

ANISA AYU ANGGRAENI

Nomor Induk Mahasiswa: 201218314

JURUSAN HOSPITALITI

PROGRAM STUDI

ADMINISTRASI HOTEL

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA

BANDUNG

2016

Page 2: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

i

ABSTRAK PROYEK AKHIR

1. Judul Proyek Akhir : Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan

Pembelian Tamu di Hotel Serela Merdeka Bandung

2. Subyek : 1. Periklanan

2. Keputusan Pembelian

3. Nama : Anisa Ayu Anggraeni

4. NIM : 201218314

5. Program Studi : Administrasi Hotel

6. Tim Pembimbing : 1. Dr. Sukmadi, SE., MM.

2. Edwin Adriansyah, S.ST.Par., MM.Par.

7. Tahun Kelulusan : 2016

8. Abstrak : Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui kegiatan periklanan di Hotel Serela

Merdeka Bandung, keputusan pembelian tamu serta

seberapa besar pengaruh yang diberikan periklanan

terhadap keputusan pembelian tamu di Hotel Serela

Merdeka Bandung.

Jenis penelitian menurut pendekatan yang

dilakukan adalah penelitian kuantitatif, sedangkan

menurut tingkat eksplanasi yang digunakan

merupakan penelitian asosiatif. Dari data kuesioner

yang diperoleh kemudian diolah dengan bantuan

software SPSS 20.0 menghasilkan nilai rata-rata

2,5258 untuk periklanan yang berarti kurang dan nilai

rata-rata 2,5780 untuk keputusan pembelian tamu yang

juga dinilai kurang.

Hasil analisis menggunakan Rank Spearman

menunjukan bahwa adanya pengaruh yang cukup kuat

antara periklanan terhadap keputusan pembelian tamu

di Hotel Serela Merdeka Bandung. Nilai koefisien

determinasi yang diperoleh sebesar 53,29% yang

menunjukan bahwa periklanan memberikan pengaruh

terhadap keputusan pembelian sebesar 53,29%,

sedangkan sisanya sebesar 46,71% merupakan faktor

lain yang tidak diteliti penulis, sebagai contoh lokasi

hotel yang strategis ataupun kualitas pelayanan yang

diberikan.

Kata Kunci: Periklanan, Keputusan Pembelian

Page 3: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

ii

FINAL PROJECT ABSTRACT

1. Final Project Title : Impact of Advertising on Customer Buying

Decisions at Hotel Serela Merdeka Bandung

2. Subject : 1. Advertising

2. Customer Buying Decisions

3. Name : Anisa Ayu Anggraeni

4. Student ID : 201218314

5. Study Concern : Hotel Administration

6. Supervisor Team : 1. Dr. Sukmadi, SE., MM.

2. Edwin Adriansyah, S.ST.Par., MM.Par.

7. Year of Graduation : 2016

8. Abstract : The purpose of this research is to determine the

activities of advertising in Hotel Serela Merdeka

Bandung, customer buying decisions and how much

impact of advertisement on customer buying decisions

at Hotel Serela Merdeka Bandung.

Type this of research based on its approach taken

is quantitative research, while according to the level of

explanation used can be categorized as an associative

research. From questionnaire data which processed by

SPSS 20.0 obtained the average advertising value of

2.5258 means poor result and the average customer

buying decisions value of 2.5780 also considered poor

result.

The analysis result using Spearman Rank shows

that there is strong enough influence between

advertising on customer buying decisions at Hotel

Serela Merdeka Bandung. The coefficient of

determination obtained by 53.29%, which indicates

that the advertising influence on customer buying

decisions by 53.29%, while the remaining 46.71% are

other factors which not examined the author, as an

example of where the hotel is located, or the quality of

service provided.

Keywords: Advertising, Customer Buying Decisions

Page 4: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan proyek akhir ini dengan judul

“PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

TAMU DI HOTEL SERELA MERDEKA BANDUNG” sesuai dengan yang

direncanakan.

Proyek akhir ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti

sidang akhir penelitian. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak, proyek akhir ini tidak dapat penulis selesaikan. Oleh karena itu penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Anang Sutono, CHE., selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata

Bandung.

2. Bapak Drs. Alexander M. Reyaan, MM., selaku Kepala Bagian Administrasi

Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

3. Ibu Ni Gusti Made Kerti Utami, BA., MM.Par., CHE., selaku Ketua Jurusan

Hospitaliti Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

4. Bapak Edison, S.Sos., MM., selaku Ketua Program Studi Administrasi Hotel

Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

5. Bapak Dr. Sukmadi, SE., MM., selaku Pembimbing I yang telah berkenan

memberikan ide serta masukan untuk penulis dalam penyusunan proyek akhir

ini.

6. Bapak Edwin Adriansyah, S.ST.Par., MM.Par., selaku Pembimbing II yang

telah berkenan memberikan arahan serta membimbing penulis sejak awal

penyusunan proyek akhir ini.

Page 5: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

iv

7. Seluruh dosen pengajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung yang telah

mendidik serta memberikan ilmu yang berguna kepada penulis.

8. Ibu Dian Sofia, selaku Assistant Director of Sales & Marketing Hotel Serela

Merdeka Bandung yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian

untuk proyek akhir ini.

9. Bapak Sumarno dan Ibu Mulyati selaku kedua orang tua yang penulis cintai,

atas dukungan serta doanya yang tiada putus.

10. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian proyek akhir

ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa penulisan proyek akhir ini masih jauh sekali

dari sempurna, maka dari itu penulis mohon kritik dan saran yang membangun guna

kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Bandung, 22 Juni 2016

Penulis

Page 6: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .................................................................................................................... i

ABSTRACT ................................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vii

DAFTAR GRAFIK ..................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................................ 6

C. Rumusan dan Pembatasan Masalah ................................................................ 6

D. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 7

E. Manfaat Penelitian........................................................................................... 7

F. Metodologi Penelitian ..................................................................................... 8

G. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 16

H. Sistematika Penulisan ................................................................................... 17

BAB II TINJAUAN TEORI ..................................................................................... 18

A. Teori Pemasaran ........................................................................................... 18

B. Teori Promosi ................................................................................................ 21

C. Teori Periklanan ............................................................................................ 23

D. Teori Perilaku Konsumen ............................................................................. 31

E. Teori Keputusan Pembelian .......................................................................... 31

F. Hubungan Periklanan dengan Keputusan Pembelian .................................... 35

Page 7: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

vi

BAB III TINJAUAN OBJEK PENELITIAN ......................................................... 37

A. Tinjauan Umum Hotel Serela Merdeka Bandung......................................... 37

B. Tinjauan Karakteristik Responden di Hotel Serela Merdeka Bandung ........ 41

C. Tinjauan Periklanan di Hotel Serela Merdeka Bandung ............................... 46

D. Tinjauan Keputusan Pembelian Tamu di Hotel Serela Merdeka Bandung .. 53

E. Tinjauan Hasil Penilaian Periklanan dan Keputusan Pembelian Tamu di .......

Hotel Serela Merdeka Bandung .................................................................... 56

BAB IV ANALISIS PERMASALAHAN ................................................................ 58

A. Analisis Mengenai Periklanan di Hotel Serela Merdeka Bandung .............. 58

B. Analisis Mengenai Keputusan Pembelian Tamu di Hotel Serela Merdeka

Bandung ........................................................................................................ 64

C. Analisis Pengaruh Periklanan terhadap Keputusan Pembelian Tamu

di Hotel Serela Merdeka Bandung ................................................................ 68

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .................................................... 71

A. Kesimpulan ................................................................................................... 71

B. Rekomendasi ................................................................................................. 74

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 76

LAMPIRAN ............................................................................................................... 78

Page 8: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

vii

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

1.1 Jumlah Hotel Berbintang Dan Akomodasi Lainnya Di Kota Bandung Tahun

2011 - 2014 ......................................................................................................... 1

1.2 Media Periklanan Di Hotel Serela Merdeka Bandung ........................................ 4

1.3 Target Dan Aktual Penjualan Kamar Periode September 2015

– Februari 2016 .................................................................................................... 5

1.4 Matriks Operasional Variabel ........................................................................... 10

1.5 Jumlah Populasi ................................................................................................ 13

1.6 Pedoman Penilaian Skala Likert ....................................................................... 15

1.7 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi.......................................................... 16

2.1 Tujuan Periklanan ............................................................................................. 25

2.2 Jenis-Jenis Media Iklan Utama ......................................................................... 29

3.1 Daftar Hotel Dalam Manajemen Kagum Hotels ............................................... 39

3.2 Jumlah Kamar Hotel Di Hotel Serela Merdeka Bandung ................................. 40

3.3 Jumlah Meeting Rooms Di Hotel Serela Merdeka Bandung ............................ 41

3.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................... 41

3.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan ............................... 42

3.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...................................................... 42

3.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal ...................................................... 43

3.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Tujuan Kedatangan .............................. 44

3.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Menginap ............................ 44

3.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Media Yang Dipakai............................ 45

3.11 Hasil Penilaian Dari Indikator Daya Tarik Pesan ............................................. 46

Page 9: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

viii

3.12 Hasil Penilaian Dari Indikator Pemahaman Pesan ............................................ 47

3.13 Hasil Penilaian Dari Indikator Kejelasan Pesan................................................ 47

3.14 Hasil Penilaian Dari Indikator Kualitas Penggunaan Kata-Kata ...................... 48

3.15 Hasil Penilaian Dari Indikator Kualitas Ilustrasi .............................................. 48

3.16 Hasil Penilaian Dari Indikator Jumlah Audiens Yang Dijangkau .................... 49

3.17 Hasil Penilaian Dari Indikator Frekuensi Penayangan Pesan ........................... 50

3.18 Hasil Penilaian Dari Indikator Kualitas Media ................................................. 50

3.19 Hasil Penilaian Dari Indikator Ketepatan Jenis Media ..................................... 51

3.20 Hasil Penilaian Dari Indikator Kesesuaian Media Dengan karakteristik

Audiens .............................................................................................................. 51

3.21 Hasil Penilaian Dari Indikator Ketepatan Waktu Penayangan ......................... 52

3.22 Hasil Penilaian Dari Indikator Kemudahan Memperoleh Media ...................... 53

3.23 Hasil Penilaian Dari Indikator Kebutuhan Konsumen Akan Produk ............... 54

3.24 Hasil Penilaian Dari Indikator Mencari Informasi Tentang Produk ................. 54

3.25 Hasil Penilaian Dari Indikator Penilaian Terhadap Produk .............................. 55

3.26 Hasil Penilaian Dari Indikator Keyakinan Pengambilan Keputusan

Untuk Membeli .................................................................................................. 55

3.27 Hasil Penilaian Dari Indikator Kepuasan Konsumen........................................ 56

3.28 Hasil Penilaian Periklanan dan Keputusan Pembelian ..................................... 57

4.1 Statistik Deskriptif Dari Tanggapan Responden Terhadap

Indikator-Indikator Variabel Periklanan ............................................................ 59

4.2 Rata-Rata Statistik Deskriptif Variabel Periklanan di Hotel Serela

Merdeka Bandung .............................................................................................. 62

Page 10: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

ix

4.3 Statistik Deskriptif Dari Tanggapan Responden Terhadap

Indikator-Indikator Variabel Keputusan Pembelian Tamu................................ 65

4.4 Rata-Rata Statistik Deskriptif Variabel Keputusan Pembelian Tamu

di Hotel Serela Merdeka Bandung ..................................................................... 66

4.5 Hubungan Antara Peiklanan Terhadap Keputusan Pembelian Tamu

di Hotel Serela Merdeka Bandung ..................................................................... 69

Page 11: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

x

DAFTAR GRAFIK

GRAFIK Halaman

4.1 Grafik Deskripsi Penilaian Periklanan Di Hotel Serela Merdeka Bandung ..... 63

4.2 Grafik Deskripsi Penilaian Keputusan Pembelian Di Hotel Serela Merdeka

Bandung ............................................................................................................. 67

Page 12: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

xi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Halaman

1. Pedoman Wawancara .......................................................................................... 79

2. Kuesioner ............................................................................................................. 80

3. Hasil Olahan Kuesioner ...................................................................................... 84

4. Media Periklanan di Hotel Serela Merdeka Bandung .......................................... 87

5. Biodata Penulis ................................................................................................... 88

6. Surat Pernyataan................................................................................................... 89

Page 13: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

1

ffBAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu penerimaan devisa terbesar Indonesia merupakan berasal dari

sektor pariwisata. Pesatnya geliat dunia pariwisata akhir – akhir ini menjadikan

industri ini menjadi lahan yang menarik bagi investor untuk menanamkan

modalnya, khususnya di dunia perhotelan. Menilik dari potensi bisnis yang cukup

menjanjikan ini, tentunya setiap daerah di Indonesia memiliki kelebihannya

masing-masing untuk dikembangkan. Sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang

memiliki kemajuan yang cukup dinamis, provinsi Jawa Barat juga

mengembangkan potensi wisata yang dimilikinya mulai dari wisata sejarah, wisata

rekreasi, wisata belanja hingga wisata kuliner. Hal ini turut berdampak pada

industri bisnis jasa dan akomodasi di provinsi Jawa Barat khususnya kota Bandung

menjadi semakin menjamur dimana-dimana. Disajikan dalam tabel berikut adalah

pertumbuhan jumlah hotel berbintang dan penyedia jasa akomodasi lainnya di kota

Bandung beberapa tahun terakhir:

Tabel 1.1

Jumlah Hotel Berbintang dan Penyedia Jasa Akomodasi Lainnya di Kota

Bandung Tahun 2011 - 2014

Tahun / Klasifikasi Tahun

2011

Tahun

2012

Tahun

2013

Tahun

2014

Hotel berbintang 86 93 99 109

Akomodasi lainnya 203 208 229 231

Total 289 301 328 340

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, 2016.

Page 14: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

2

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa data menunjukkan dari tahun

2011 hingga 2014 terjadi peningkatan yang signifikan dalam pertumbuhan jumlah

hotel dan akomodasi di kota Bandung. Dengan demikian menunjukkan adanya

peluang bisnis yang baik dalam sektor jasa dan akomodasi yang menjadikan banyak

pelaku bisnis yang berminat mendirikan usaha hotel, sehingga wajar apabila dalam

sektor ini menghasilkan rivalitas cukup tinggi antara masing-masing kompetitor

untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para konsumennya.

Dikarenakan kontribusinya yang sangat berarti bagi pendapatan negara, beragam

cara ditempuh oleh para pelaku bisnis untuk menarik lebih banyak lagi kunjungan

baik dari wisatawan lokal, nusantara hingga mancanegara. Tentunya dalam

beraktivitas ekonomi tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan promosi, yang dimana

sangat penting bagi usaha jasa dan akomodasi karena industri perhotelan

merupakan usaha jasa pelayanan yang mengedepankan kualitas bagi konsumennya.

Disamping itu usaha perhotelan dapat turut membantu wisatawan yang sedang

berkunjung untuk berwisata dengan jasa penginapan yang ditawarkan oleh

penyedia.

Dewasa ini iklan dipakai sebagai salah satu media komunikasi yang

umumnya digunakan untuk memasarkan produk maupun jasa. Iklan digunakan

dengan tujuan untuk mengenalkan usaha tersebut kepada konsumen. Menurut

Kotler (2005:254) “Periklanan adalah semua bentuk penyajian nonpersonal,

promosi ide-ide, promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang

dibayar”. Dikemukakan pula oleh Rhenald Kasali (2007:9) iklan merupakan

Page 15: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

3

infomasi mengenai suatu produk yang disampaikan melalui media yang ditujukan

kepada masyarakat.

Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang

mengalami perkembangan yang sangat signifikan dari segi infrastruktur.

Perkembangan ini dapat dilihat dari banyaknya bangunan-bangunan hotel yang

berdiri yang menjadikan atmosfer pasar yang kian hari kian kompetitif.

Perkembangan ini pula turut yang menjadikan kota Bandung semakin hidup dan

dinamis sehingga mampu menarik hati para wisatawan untuk berkunjung.

Menghadapi situasi dan kondisi yang sedemikian rupa menuntut pelaku usaha

perhotelan untuk menerapkan strategi serta kiat-kiat tertentu sehingga mampu

bertahan dalam persaingan yang kompetitif. Adapun beragam cara yang ditempuh

tiap hotel berbeda satu dengan lainnya, yang dimana hal ini tentunya mengacu pada

target yang ingin dicapai oleh hotel itu sendiri. Selain itu periklanan merupakan

senjata ampuh untuk menarik minat konsumen terhadap produk dan jasa yang

dimiliki oleh hotel. Seperti halnya dengan Hotel Serela Merdeka Bandung, hotel

yang telah berdiri sejak tahun 2013 ini mendukung usaha pemasarannya dengan

beragam cara, termasuk melalui periklanan.

Berikut merupakan sejumlah data yang diperoleh oleh penulis, adalah

media periklanan yang digunakan di Hotel Serela Merdeka Bandung.

Page 16: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

4

Tabel 1.2

Media Periklanan di Hotel Serela Merdeka Bandung Tahun 2016

Media Frekuensi

Radio 2-3x/tahun

Surat Kabar (Pikiran Rakyat) 2x/tahun

Brosur/Flyer 1x/1-2bulan

Baliho 1x/tahun

Sumber: Sales & Marketing Department Hotel Serela Merdeka Bandung, 2016.

Hotel Serela Merdeka Bandung menghadirkan konsep keseimbangan

antara kualitas dan harga yang ditawarkan, dimana tamu dapat menikmati

pelayanan yang prima dan mendapatkan pengalaman menginap yang

menyenangkan. Lokasi yang berada di pusat kota juga juga menjadi nilai lebih yang

dimiliki hotel, selain memudahkan bagi tamu untuk mencapai lokasi, akses yang

relatif dekat dengan beragam factory outlet di sekitar hotel juga memanjakan tamu

untuk berwisata belanja. Dengan kemudahan yang sedemikian rupa menjadi brand

ini pilihan yang tepat bagi setiap tamu yang datang. Namun dengan usia yang yang

dapat dikatakan belum lama, Hotel Serela Merdeka dirasa belum memaksimalkan

kegiatan periklanannya. Sejauh ini kegiatan periklanan yang dilaksanakan oleh

pihak hotel hanya menggunakan media radio, surat kabar, brosur/flyer, dan baliho

yang dimana dirasa belum cukup menyentuh bagi konsumennya.

Dengan semakin bertambahnya jumlah hotel dan jasa akomodasi

lainnya di kota Bandung turut berimbas juga terhadap pencapaian penjualan kamar

di Hotel Serela Merdeka Bandung sepanjang bulan September 2015 – Februari

2016. Berikut adalah data yang diperoleh penulis sebagai berikut:

Page 17: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

5

Tabel 1.3

Target dan Aktual Penjualan Kamar di Hotel Serela Merdeka Bandung

Periode September 2015 – Februari 2016

Bulan Target Aktual Variance

Kamar % Kamar % Kamar %

September 1748 72.83% 1590 66.25% 158 9.04%

Oktober 2005 80.85% 1889 76.17% 116 5.79%

November 2146 89.41% 1904 79.33% 242 11.28%

Desember 2210 89.11% 2093 84.40% 117 5.29%

Januari 1387 55.93% 1251 50.44% 136 9.81%

Februari 1323 57.03% 1220 52.59% 103 7.79% Sumber: Sales & Marketing Department Hotel Serela Merdeka Bandung, 2016.

Merujuk kepada data yang dicantumkan oleh penulis pada tabel 1.3

dapat dilihat bahwa selama 6 bulan terakhir penjualan kamar yang dilakukan oleh

pihak Hotel Serela Merdeka Bandung tidak dapat mencapai target yang telah

ditetapkan. Mengambil contoh tertinggi pada bulan November target penjualan

kamar adalah 2146 sedangkan pencapaian hanya sebanyak 1904 kamar saja

sehingga terlihat selisih antara target dan aktual sebanyak 242 kamar atau 11.28%.

Sehubungan dengan adanya permasalahan diatas pihak hotel telah melakukan

beragam kegiatan pemasaran seperti melalui media radio, surat kabar, dan lain-lain.

Penulis menduga kegiatan periklanan yang sudah dilaksanakan oleh Hotel Serela

Merdeka Bandung masih belum maksimal. Fenomena yang terjadi inilah yang

mendorong penulis untuk mengangkat permasalahan tersebut dalam proyek akhir

yang berjudul: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN TAMU DI HOTEL SERELA MERDEKA BANDUNG”.

Page 18: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, penulis

mengidentifikasi masalah menjadi beberapa pertanyaan penelitian, sebagai berikut:

a. Bagaimana periklanan di Hotel Serela Merdeka Bandung?

b. Bagaimana keputusan pembelian tamu di Hotel Serela Merdeka

Bandung?

c. Bagaimana pengaruh periklanan terhadap keputusan pembelian tamu

di Hotel Serela Merdeka Bandung?

C. Rumusan dan Pembatasan Masalah

1. Rumusan Masalah

Hasil penelitian sementara yang penulis lakukan di Hotel Serela

Merdeka Bandung menunjukkan adannya indikasi masalah yaitu belum

maksimalnya kegiatan periklanan yang sudah dijalankan sehingga berpengaruh

terhadap keputusan pembelian tamu.

2. Pembatasan Masalah

Penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian

ini hanya pada kegiatan periklanan yang dilakukan Hotel Serela Merdeka Bandung

saja. Adapun yang bertindak sebagai variabel mandiri adalah periklanan dan

keputusan pembelian tamu sebagai variabel terikat.

Page 19: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

7

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Formal

Tujuan formal yang ingin penulis capai dalam penelitian proyek akhir

ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat akademis dalam menempuh studi pada

program diploma IV di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

2. Tujuan Operasional

Adapun tujuan operasional dalam penulisan proyek akhir ini adalah

sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui periklanan yang dilakukan Hotel Serela Merdeka

Bandung.

b. Untuk mengetahui keputusan pembelian tamu yang ada di Hotel

Serela Merdeka Bandung.

c. Untuk mengetahui pengaruh periklanan terhadap keputusan pembelian

tamu di Hotel Serela Merdeka Bandung.

E. Manfaat Penelitian

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat dan berguna

bagi pihak-pihak sebagai berikut:

a. Bagi penulis, guna dapat menginvestigasi dan memahami

permasalahan seputar kegiatan periklanan di suatu bidang usaha,

khususnya hotel.

Page 20: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

8

b. Bagi perusahaan, diharapkan berkenan menjadikan salah satu bahan

masukan yang berkaitan dengan kegiatan periklanan di hotel agar dapat

tercapainya tujuan yang diharapkan.

c. Bagi akademisi dan pembaca, agar menambah informasi seputar

kegiatan periklanan serta dapat dijadikan referensi bagi peneliti-peneliti

lainnya.

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian menurut pendekatan yang dilakukan adalah penelitian

kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:12) “Metode ini disebut kuantitatif karena

data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik”. Penelitian

ini dapat disebut pula penelitian survey menurut metode yang digunakan. Pada

penelitian survey menggunakan kuesioner yang disebar kepada responden guna

mendapat informasi yang dibutuhkan. Sedangkan jenis penelitian menurut tingkat

eksplanasi yang digunakan merupakan penelitian asosiatif dimana mencari

keterkaitan antara variabel pertama dengan variabel kedua.

Page 21: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

9

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini terdiri atas dua variabel, dimana variabel bebas

merupakan periklanan yang dilambangkan dengan (X) dan variabel terikat adalah

keputusan pembelian yang dilambangkan dengan (Y). Sedangkan lokus penelitian

ini mengambil tempat di Hotel Serela Merdeka Bandung yang beralamat di Jalan

Purnawarman no. 23 Bandung.

3. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Pengertian operasional variabel menurut Sugiyono (2010:58)

merupakan “Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini penulis mengambil periklanan

sebagai variabel independen dan keputusan pembelian sebagai variabel dependen,

seperti yang tertera sebagai berikut:

Page 22: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

10

Tabel 1.4

Matriks Operasional Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Periklanan (X)

“Periklanan adalah semua

bentuk penyajian

nonpersonal, promosi ide-

ide, promosi barang atau

jasa yang dilakukan oleh

sponsor yang dibayar”

Kotler (2005:254)

Isi pesan Daya tarik pesan

Ordinal

Struktur Pesan 1. Pemahaman isi pesan

2. Kejelasan isi pesan

Format 1. Kualitas penggunaan kata-kata

2. Kualitas ilustrasi

Jangkauan Jumlah audiens yang dijangkau

Frekuensi Frekuensi penayangan pesan

Dampak Kualitas media yang digunakan

Jenis Media Ketepatan jenis media yang

digunakan

Sarana Media Kesesuaian dengan karakteristik

audiens

Ketepatan

Waktu Media Ketepatan waktu penayangan

Alokasi Media

Geografis Kemudahan memperoleh media

Keputusan Pembelian (Y)

“Keputusan pembelian

adalah proses

pengintegrasian yang

mengkombinasikan sikap

pengetahuan untuk

mengevaluasi dua atau

lebih perilaku alternatif dan

memilih salah satu

diantaranya”

Nugroho Setiadi (2003:38)

Pengenalan

Masalah

Kebutuhan konsumen akan

produk

Ordinal

Pencarian

Informasi

Mencari informasi tentang produk

yang dapat memenuhi

kebutuhannya

Evaluasi

Alternatif Penilaian terhadap produk

Keputusan

Pembelian

Keyakinan pengambilan

keputusan untuk membeli

Perilaku Pasca

Pembelian Kepuasan tamu

Sumber: Data olahan penulis, 2016.

Page 23: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

11

4. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan oleh penulis dalam penelitian ini berupa data

primer dan data sekunder, dijabarkan sebagai berikut:

a. Data primer atau data murni, merupakan sejumlah data serta informasi yang

didapat langsung dari lokasi penelitian:

1. Observasi, dikemukakan oleh Burhan (2009:108) definisi dari

observasi adalah kemampuan untuk menggunakan pengamatannya

melalui karya salah satu indera yang mata dan dibantu oleh indera

lainnya. Pengamatan yang dilakukan penulis di Hotel Serela

Merdeka Bandung kurang lebih selama 4 bulan yang berlangsung

sejak bulan Maret hingga Juni 2016.

2. Wawancara, menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231)

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam

suatu topik tertentu. Sejalan dengan pendapat tersebut, dalam penelitian

ini penulis melakukan tanya jawab langsung kepada pihak hotel

khususnya dengan karyawan juga pimpinan sales & marketing

department di Hotel Serela Merdeka Bandung.

3. Kuesioner, yang akan disebarkan dan diisi oleh tamu yang telah

menginap di Hotel Serela Merdeka Bandung. Dijelaskan pula oleh

Suharsimi Arikunto (2006:151) kuesioner adalah sejumlah pertanyaan

Page 24: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

12

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.

4. Dokumentasi, selain melalui cara-cara diatas, informasi juga diperoleh

penulis melalui data yang tersimpan dalam arsip foto dan sebagainya.

Hal ini seirama dengan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013:240)

bahwa dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya

monumentel dari seseorang.

b. Data sekunder, merupakan sekumpulan data maupun laporan yang telah

dikumpulkan dan diolah sedemikian rupa oleh pihak maupun instansi lain.

Dalam hal ini data sekunder meliputi:

1. Studi kepustakaan bersumber dari buku, jurnal maupun sumber ilmiah

lainnya yang digunakan penulis untuk memperoleh bentuk teori-teori

dasar, tinjauan teori, referensi dan sebagainya.

5. Populasi dan Sampel

Sugiyono (2010:117) mengemukakan populasi merupakan wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek maupun subjek yang memiliki kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Dengan sederhana dapat dikatakan populasi merupakan

sejumlah objek atau individu yang mendiami suatu tempat. Populasi yang diambil

adalah tamu di hotel Serela Merdeka Bandung pada periode yang diteliti.

Page 25: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

13

Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi itu sendiri yang diambil dengan cara

tertentu.

Tabel 1.5

Jumlah Populasi

Bulan Jumlah Tamu

September 2830

Oktober 3432

November 3686

Desember 4013

Januari 2202

Februari 2234

Total 18398 Sumber: Sales & Marketing Department Hotel Serela Merdeka Bandung, 2016.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah populasi yang diperoleh

sebesar 18.398 orang. Adapun penentuan besaran sampel dihitung menggunakan

rumus Slovin.

n = 𝑁

1+(𝑁(𝑒)2)

N = Populasi

n = Sampel

e = Margin error 10%

n = 18398

1+(18398 (0,1)2)

n = 18398

1+(18398 (0,01)

Page 26: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

14

n = 18398

1+183,98

n = 18398

184,98

n = 99,46 = 100 sampel

Berdasarkan perhitungan diatas, hasil yang didapat sebesar 99,46

dibulatkan menjadi 100. Maka besaran sampel yang dipakai peneliti sebanyak 100

sampel.

6. Teknik Pengambilan Sampel

Penulis menggunakan pengambilan sampel dengan teknik non

probability sampling yang berarti tidak diberikannya peluang yang sama bagi

anggota populasi yang telah ditetapkan untuk diangkat menjadi sampel. Metode

yang dipakai adalah accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang

secara kebetulan bertemu dengan peneliti bila dipandang sampel memenuhi syarat

dan bisa dijadikan sumber informasi.

7. Teknik Analisa Data

a. Analisa Korelasi Rank Spearman

Untuk menganalisa data yang diperoleh mengenai kegiatan periklanan

dalam tujuannya untuk mencapai keputusan pembelian tamu di Hotel Serela

Page 27: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

15

Merdeka Bandung digunakan skala likert, dimana skala likert cenderung digunakan

guna mengukur sikap maupun opini suatu individu atau golongan terdapat

permasalahan sosial.

Tabel 1.6

Pedoman Penilaian Skala Likert

Nilai Keterangan

5 Sangat Baik

4 Baik

3 Cukup

2 Kurang

1 Sangat Kurang Sumber: Sugiyono (2012:94)

Dikarenakan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini bersifat

ordinal, maka penulis menggunakan teknik analisa korelasi dengan Rank Spearman

yang dikutip didalam Sugiyono (2006:229) sebagai berikut:

rs = Koefisien korelasi Rank Spearman

di = Selisih setiap rank

n = Jumlah sampel

Page 28: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

16

Tabel 1.7

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Nilai Koefisien Korelasi Keterangan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Cukup

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2012:184)

b. Analisa Determinasi

Analisa koefisien determinasi dilakukan guna untuk mengetahui

seberapa besar atau persentase pengaruh diantara variabel x dan variabel y yang

telah diuji korelasi. Seperti yang dikutip didalam Jonathan Sarwono (2006:43)

berikut adalah rumus perhitungan koefisien determinasi:

KD = r2 x 100%

KD = Koefisien determinasi

r2 = Koefisien korelasi

G. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini mengambil tempat di Hotel Serela Merdeka

Bandung yang beralamat di Jl. Purnawarman No. 23 Bandung. Sedangkan waktu

penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2016 sampai dengan Juni 2016.

Page 29: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

17

H. Sistematika Penulisan

Penulisan proyek akhir ini ditulis secara sistematis dengan susunan

sebagai berikut:

a. Bab 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi

masalah, rumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian, lokasi dan waktu penelitian serta

sistematika penulisan.

b. Bab II TINJAUAN TEORI

Pada bab ini mencakup landasan teori yang digunakan penulis ntuk

menjelaskan variabel terkait.

c. Bab III TINJAUAN OBJEK PENELITIAN

Pada bab ini berisikan tinjauan umum Hotel Serela Merdeka Bandung,

tinjauan karakteristik responden, tinjauan periklanan, tinjauan

keputusan pembelian serta tinjauan hasil periklanan dan pembelian di

Hotel Serela Merdeka Bandung.

d. Bab IV ANALISIS PERMASALAHAN

Pada bab ini dijabarkan hasil analisis dari permasalahan yang dilakukan

oleh penulis di lokasi penelitian.

e. Bab V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini berisikan kesimpulan serta rekomendasi dari penulis

terkait dari hasil analisis permasalahan yang muncul pada bab

sebelumnya.

Page 30: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

18

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Teori Pemasaran

Sejatinya pertumbuhan masyarakat dan perkembangan ekonomi

menjadikan pemasaran turut berkembang. Dengan begitu dibutuhkan kegiatan

pemasaran yang tepat agar suatu perusahaan atau instansi dapat mengakomodir

kebutuhan para calon konsumennya dengan tepat. Maka dari itu akan membuka

pintu keberhasilan semakin luas. Dikarenakan pemasaran merupakan elemen

penting dalam kegiatan perekonomian, maka penyelenggaraannya pun harus

digarap dengan baik. Kotler (2005:10) memaparkan bahwa “Pemasaran adalah

proses sosial yang dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang

mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara

bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.”

Seperti halnya menurut American Marketing Association yang dikutip

oleh Sofjan Assauri (2007:4) “Pemasaran diartikan sebagai hasil prestasi kerja

kegiatan usaha yang langsung berkaitan dengan mengalirnya barang atau jasa dari

produsen ke konsumen”. Dari kedua definisi diatas dapat diartikan pemasaran

sebagai aktivitas ekonomi yang terjadi antara individu maupun kelompok yang

melibatkan adanya kegiatan transaksi produk yang memiliki nilai. Dunia

pemasaran sendiri merupakan dunia yang dinamis yang senantiasa berubah-ubah

Page 31: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

19

menjadikan para pelaku usaha dituntut untuk sigap menanganinya agar tetap

mampu memenangkan hati konsumen.

Lingkup pemasaran mengenal apa yang dinamakan bauran pemasaran

atau marketing mix yang mana terdapat di dalamnya elemen-elemen pendukung

yang dapat dikendalikan perusahaan untuk memenangkan calon konsumennya.

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan diperlukan sejumlah alat

pendukung yang dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok yang luas yang

terdiri dari empat ‘P’ pemasaran: produk (product), harga (price), tempat (place),

dan promosi (promotion).

1. Produk (Product) adalah seluruh bentuk barang baik tangible maupun

intangible yang sekiranya memiliki nilai dan bermanfaat serta dapat

diperjual belikan untuk memuasakan kebutuhan konsumennya. Hal ini turut

didukung oleh Kotler dan Keller (2007:69) “Produk adalah segala sesuatu

yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau

kebutuhan”.

2. Harga (Price) adalah sejumlah nominal uang yang nilainya sebanding

dengan produk yang ditawarkan suatu perusahaan. Penentuan harga ini

tentu dilandasi oleh pertimbangan modal, biaya operasional hingga faktor

eksternal seperti kompetitior di pasar serta situasi perekonomian.

3. Tempat (Place) umumnya dikenal dengan istilah saluran distribusi.

Singkat kata merupakan kegiatan memindahkan produk dari tangan

produsen hingga diterima oleh konsumen hingga produk tersebut siap

Page 32: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

20

digunakan. Adalah suatu strategi dengan menentukan dimana tempat atau

lokasi suatu perusahaan menjual produknya.

4. Promosi (Promotion) merupakan suatu upaya yang dijalankan perusahan

untuk mengkomunikasikan produk yang dijualnya agar calon konsumen

tertarik untuk mencoba dan membeli.

Keempat elemen bauran pemasaran diatas kemudian disempurnakan

kembali dengan tambahan 3 P yang diusulkan oleh Booms dan Bitner (dalam

Kotler, 2005) sebagai berikut:

5. Orang (People) dalam artian luas dapat diartikan sebagai masyarakat

namun dalam lingkup pemasaran people dimaknai sebagai sejumlah

orang yang berkontribusi secara direct maupun indirect dalam kegiatan

suatu bisnis usaha.

6. Bukti Fisik (Physical Evidence) diperlukan untuk menunjang kegiatan

operasional dibutuhkan yang memadai. Bukti fisik dapat berupa

bentuk bangunan, logo, perlengkapan, peralatan dan lainnya. Selain itu,

bukti fisik juga dapat mempengaruhi calon konsumen untuk

menggunakan produk yang ditawarkan suatu perusahaan.

7. Proses (Process) adalah serangkaian kegiatan yang menyangkut

bagaimana suatu produk dibuat mulai dari awal hingga menjadi output

yang dapat ditawarkan untuk calon konsumen.

Page 33: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

21

B. Teori Promosi

Payne (2000:203) mengemukakan bahwa “Promosi adalah sejumlah

kegiatan dapat dilakukan dengan tujuan untuk mendongkrak penjualan”. Sejatinya

kegiatan suatu perusahaan tidak hanya seputar membuat produk, menentukan

packaging, menjualnya namun lebih dari itu. Aktivitas di dalamnya merupakan satu

kesatuan yang saling berkaitan dan menunjang, termasuk di dalamnya kegiatan

promosi. Kegiatan komunikasi antara penyedia produk atau jasa dan calon

konsumen dapat terjalin dengan adanya elemen keempat dari bauran pemasaran ini.

Melalui kegiatan promosi yang efektif, perusahaan berharap akan dapat

memenangkan persaingan dengan perusahaan kompetitor serta berdampak dengan

perolehan hasil penjualan sesuai target bahkan melampaui. Dengan harapan yang

sedemikian rupa perusahaan berkehendak dengan dilaksanakannya kegiatan

promosi yang tepat dan berkesinambungan dapat membawa pencapaian yang

optimal. Kotler (2005:247) mengemukakan bauran promosi terdiri atas lima

perangkat utama, yaitu:

1. Periklanan (Advertising) adalah sarana bagi perusahaan untuk

mepengaruhi calon konsumen melalui penyajian nonpersonal yang

dibayar. Periklanan digunakan untuk membentuk citra suatu

perusahaan dan bersifat long term.

Page 34: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

22

2. Promosi penjualan (Sales promotion) adalah satu dari beragam cara

promosi yang sifatnya berjangka pendek untuk merangsang pembelian

oleh konsumen baik melalui undian, kupon hadiah, diskon dan

sebagainya.

3. Humas dan Publisitas (Public relation and Publicity) adalah komponen

yang tidak kalah penting. Hubungan masyarakat adalah upaya yang

diterapkan suatu perusahaan atau organisasi untuk membangun image dan

memelihara hubungan baik perusahaan dengan lingkungan internal

maupun eksternal. Guna membangun image yang diharapkan, humas

kerap melakukan publisitas yaitu memberikan berita mengenai

perusahaan terkait kepada pers atau media massa.

4. Penjualan pribadi (Personal selling) adalah kegiatan memasarkan suatu

produk dengan bertatap muka langsung dengan calon konsumen potensial

dengan tujuan untuk memancing penjualan dan melihat preferensi dan

reaksi konsumen.

5. Penjualan langsung (Direct marketing) menggunakan beragam media

pendukung seperti telepon, fax, e-mail dan lainnya, pemasaran langsung

bertujuan agar pemasar dapat berinteraksi langsung dan personal sehingga

memperoleh tanggapan langsung oleh konsumen yang bersangkutan.

Page 35: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

23

C. Teori Periklanan

Periklanan dapat diartikan sebagai salah satu dari sekian banyak bentuk

usaha komunikasi yang bertujuan untuk mengajak audiens untuk membaca, melihat

atau mendengarkan sesuatu untuk mempengaruhi pola pikir sesorang sehingga

orang tersebut mau melakukan pembelian. Kian hari, elemen periklanan semakin

diperhitungkan oleh berbagai pihak, terutama oleh perusahan-perusahaan besar

terkait untuk meningkatkan penjualan produk atau jasanya. Iklan sangat

berpengaruh terhadap persepsi atau penilaian konsumen atas produk yang

ditawarkan. Hal ini tentu menjadikan penggarapan iklan substansial dan tidak boleh

dipandang sebelah mata.

Oleh karena itu, guna penyampaian iklan menjadi tepat sasaran harus

memperhatikan kaidah penting dalam keputusan pembuatan iklan yang biasa

disebut dengan lima M sesuai dengan yang dikemukakan oleh Kotler (2005:277)

yaitu:

1. Misi (Mission) menurut Kotler (2005:278) “Tujuan dari periklanan dapat

digolongkan menurut apakah sasarannya untuk menginformasikan,

membujuk, mengingatkan atau memperkuat”. Antara lain sebagai berikut:

a. Periklanan informatif (Informative advertising) merupakan tahap

awalan bertujuan untuk membentuk brand image atau citra perusahaan,

menginformasikan tentang keberadaan produk serta menyampaikannya

kepada pasar.

Page 36: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

24

b. Periklanan persuasif (Persuasive advertising) dimaksudkan untuk

membangun brand preference sehingga konsumen beralih

menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan dibandingkan

perusahaan kompetitor sejenisnya.

c. Periklanan pengingat (Reminder advertising) adalah periklanan yang

bertujuan untuk kembali mengingatkan konsumen akan eksistensi

suatu produk sehingga merangsang konsumen untuk

menggunakannya kembali.

d. Periklanan penguat (Reinforcement advertising) adalah periklanan

yang bertujuan untuk menggunakan menguatkan pemikiran

konsumen bahwa produk yang gunakan merupakan pilihan yang

paling tepat sehingga konsumen tidak akan beralih menggunakan

produk pesaing lainnya.

Page 37: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

25

Tabel 2.1

Tujuan Periklanan

Sumber: Kotler dan Armstrong (2001:155)

2. Uang (Money) dapat diartikan sebagai anggaran atau budget. Menurut

Kotler dan Keller yang diterjemahkan oleh Benyamin Molan (2007:246)

terdapat 5 hal yang patut dipertimbangan dalam penyusunan budget

periklanan, yaitu:

Menginformasi Membujuk Mengingatkan

Menginformasi pasar

tentang produk baru

Membangun preferensi

terhadap merek

Mengingatkan

pelanggan bahwa

produk bisa saja

dibutuhkan dalam

waktu yang dekat

Mengemukakan kegunaan

baru suatu produk

Mendorong agar beralih

ke merek anda

Mengingatkan

pelanggan dimana

harus membeli

produk

Menginformasikan

perubahan harga ke pasar

Mengubah persepsi

pembelian tentang

atribut produk

Agar produk tetap

diingat pelanggan

walaupun penjualan

sepi

Menjelaskan cara kerja

produk

Membujuk pembeli

untuk membeli sekarang

Menjaga agar

kesadaran akan

produk tetap menjadi

hal yang utama

Menggambarkan jasa yang

tersedia

Membujuk pembeli

untuk menerima

kunjungan

Memperbaiki kesan yang

salah

Mengurangi keraguan

pembeli

Membangun citra

perusahaan

Page 38: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

26

a. Tahap dalam siklus hidup produk. Umumnya para perusahaan akan

mematok anggaran yang cukup besar apabila produk yang akan

diiklankan merupakan produk baru yang belum diluncurkan ke pasar

guna membangun brand awareness. Namun seiring dengan stabilnya

eksistensi suatu produk, maka anggaran dapat diturunkan.

b. Pangsa pasar dan basis konsumen. Suatu merek dengan pangsa tinggi

akan membutuhkan anggaran periklanan yang relatif rendah untuk

menjangkau konsumennya dibandingkan merek yang berpangsa kecil.

c. Persaingan dan gangguan. Semakin banyak perusahaan kompetitor

sejenis dalam suatu usaha menjadikan perusahaan tersebut

membutuhkan anggaran periklanan yang lebih ditinggi dibandistngkan

perusahaan dengan kompetitor yang lebih sedikit.

d. Frekuensi periklanan. Jumlah frekuensi iklan yang diluncurkan juga

berdampak terhadap besaran dana yang dibutuhkan untuk kegiatan

periklanan.

e. Kemungkinan substitusi produk. Semakin banyak produk alternatif

yang tersedia di pasar menjadikan perebutan konsumen semakin

tinggi hal ini serta merta mempengaruhi anggaran periklanan

perusahaan.

3. Pesan (Message) dari suatu iklan harus dirancang menggunakan strategi

yang tepat penyampaian pesan agar isi dan maksud dari iklan dapat diterima

Page 39: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

27

dengan baik. Pemasangan iklan melewati empat tahapan, Kotler (2005:280)

mengemukakan sebagai berikut:

a. Pembentukan pesan. Maksud dan tujuan iklan harus dibentuk seefektif

mungkin dan disesuiakan dengan produk yang ingin diiklankan kepada

pasar melalui agar dapat mempengaruhi konsumen secara rasional dan

emosional.

b. Evaluasi dan pemilihan pesan. Sebelum membentuk pesan menjadi

iklan, perusahaan harus mengevaluasi dan melalukan penilaian

terhadap pesan iklan yang paling sesuai untuk ditampilkan, serta dapat

diterjemahkan ke dalam berbagai media dengan mudah

c. Pelaksanaan pesan. Iklan yang ditampilkan selanjutnya diharapkan

dapat mendapat perhatian dari khalayak dan tujuan yang

disampaikan dapat diterima.

d. Kaji tanggung jawab sosial. Perusahaan harus memastikan bahwa

iklan yang diterbitkan masih dalam batasan yang diizinkan dan tidak

melanggar norma sosial, hukum dan tidak mengandung unsur SARA.

4. Media (Media) ditentukan setelah memilih pesan yang akan disampaikan.

Dengan semakin beragamnya media periklanan yang ada saat kini,

perusahaan harus semakin selektif dalam menentukan media iklan yang

akan dipakai guna memasarkan produk yang ditawarkannya. Kotler

(2005:287) menyatakan bahwa tahapan pemilihan media periklanan yaitu,

“Mengambil keputusan mengenai jangkauan, frekuensi dan dampak

Page 40: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

28

yang diinginkan; memilih diantara berbagai jenis media utama, memilih

sarana media tertentu; memutuskan waktunya serta memutuskan alokasi

media secara geografis”. Dijabarkan sebagai berikut:

a. Menentukan jangkauan, frekuensi dan dampak iklan. Jangkauan

adalah banyaknya orang yang berbeda yang diekspos melalui jadwal

media tertentu paling sedikit sekali dalam satu periode waktu tertentu.

Frekuensi adalah berapa kali dalam satu periode waktu tertentu orang

rata-rata menerima pesan dalam iklan. Dampak adalah nilai kualitatif

dari satu ekspos iklan melalui satu media yang telah ditetapkan.

b. Menyeleksi diantara berbagai jenis media utama. Dalam menentukan

tipe media utama yang digunakan perusahaan sebaiknya

mempertimbangkan kebiasaan media dari konsumen sasaran, hakekat

produk, tipe-tipe pesan yang berbeda, juga dari segi biaya yang harus

dikeluarkan.

Page 41: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

29

Tabel 2.2

Jenis-Jenis Media Iklan Utama

Media Keunggulan Keterbatasan

Surat kabar

Fleksibilitas, ketepatan waktu,

liputan pasar lokal yang baik,

penerimaan yang luas, sangat

dipercayai.

Jangka waktu pendek, mutu

produksi buruk, penerusan ke

audiens beikutnya kecil.

Televisi

Menggabungkan gambar, suara dan

gerak. Merangsang indera perhatian

yang tinggi, jangkauan tinggi.

Biaya absolut tinggi,

pengelompokan tinggi, paparan

bergerak cepat sehingga sulit

dilihat, audiends dipilih secara

kurang baik.

Surat langsung

Audiens terpilih, fleksibilitas, tidak

ada persaingan iklan dalam media

yang sama, personalitas.

Biaya relatif tinggi, citra “surat

sampah”.

Radio

Penggunaan massal, pilihan

geografis dan demografis tinggi,

biaya rendah.

Hanya penyajian suara, perhatian

lebih rendah daripada televisi,

strudiktur harga tidak standar,

tidak ada jaminan posisi.

Majalah

Pilihan geografis dan demografis

tinggi, kredibilitas dan gengsi, mutu

reproduksi tinggi, jangka waktu

panjang, penerusan pembacaan baik.

Tenggang waktu atas manfaat

pembelian akan panjang, ada

peredaran yang sia-sia, tidak ada

jaminan posisi baik.

Ruang terbuka

Fleksibilitas, pengulangan paparan

tinggi, biaya media rendah,

persaingan rendah.

Tidak ada pilihan audiens,

kreatifitas terbatas.

Halaman kuning

pada buku telepon

Liputan lokal yang unggul, sangat

terkontrol, peluang interaktif, biaya

relatif rendah.

Persaingan tinggi, tenggang

waktu atas manfaat pembelian

iklan panjang, kreatifitas terbatas.

Surat berita

Selektifitas sangat tinggi, sangat

terkontrol, peluang interaktif, biaya

relatif rendah.

Biaya bisa mengalir sia-sia.

Brosur Lentur, sangat terkendali, peluang

interaktif, biaya relatif rendah.

Produksi berlebihan bisa

menyebabkan biaya mengalir

dengan sia-sia.

Telepon Memiliki banyak pengguna, peluang

untuk memberikan sentuhan pribadi.

Biaya relatif tinggi kecuali

digunakan sukarelawan.

Internet Selektifitas tinggi, kemungkinan

interaktif, biaya relatif rendah.

Media yang relatif baru dengan

jumlah pengguna yang rendah di

beberapa negara.

Sumber: Lamb, Hair dan McDaniel (2011:214)

Page 42: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

30

c. Memilih sarana media tertentu. Media yang digunakan selayaknya

merupakan media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan

diantara media-media terpilih. Karena disadari atau tidak, keberhasilan

iklan yang dilakukan tergantung dari media mana yang digunakan

untuk mencapai sasaran.

d. Menetapkan waktu tayang iklan. Perusahaan juga harus menetapkan

bagaimana jadwal penayangan iklan dalam suatu periode.

e. Menetapkan lokasi georafis tayang iklan. Dalam hal ini terbagi atas

lokasi geografis lokal, nasional maupun internasional.

5. Pengukuran (Measurement) dilakukan agar dapat melihat dampak dari

keefektifitasan suatu iklan bagi dari segi brand awareness, preferensi

maupun pengetahuan. Seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan Keller

yang disunting Bahasa oleh Benyamin Molan (2007:262) melalui:

a. Direct rating method atau metode umpan balik dengan cara

menanyakan langsung kepada konsumen sehubungan iklan tersebut.

b. Portfolio test atau pengujian portofolio dengan cara konsumen diminta

untuk melihat atau mendengar suatu iklan dalam suatu waktu lalu

konsumen diminta untuk mengulangi pesan dan isi dari iklan tersebut

tanpa diberi bantuan.

Page 43: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

31

c. Laboratory test atau pengujian laboratorium dengan cara

menggunakan alat medis guna memeriksa reaksi tubuh terhadap suatu

iklan, baik seperti denyut jantung, pelebaran pupil mata dan lain-lain.

D. Teori Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen didefinisikan oleh Schiffman dan Kanuk yang

dikutip oleh Ristiyanti dan John di dalam buku yang berjudul Perilaku Konsumen

(2005:9) adalah “Proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli,

menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun

ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya”. Objektif yang ingin dicapai

dalam kegiatan promosi sejatinya untuk mampu mempengaruhi perilaku

konsumen. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan nantinya berkaca

dengan bagaimana perilaku konsumen yang terjadi. Maka dari itu perilaku

konsumen ialah suatu rangkaian proses yang identik dengan kegiatan pembelian

suatu barang atau jasa.

E. Teori Keputusan Pembelian

Nugroho (2003:38) mengemukakan bahwa “Keputusan pembelian

adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan sikap pengetahuan untuk

mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu

diantaranya”. Nyatanya untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen

Page 44: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

32

tidak semudah yang dibayangkan karena konsumen dapat mengubah pemikirannya

pada saat detik-detik terakhir. Hal ini cukup merugikan perusahaan apabila

konsumen bersifat negatif atas keputusan yang diambilnya.

Agar dapat mengertahui bagaimana konsumen membuat keputusan

pembelian, perusahaan harus memahami tahapan yang pada konsumen sebelum

keputusan tersebut dibuat. Menurut Kotler dan Keller (2012:166) konsumen akan

melewati sejumlah tahapan sebagai berikut:

1. Pengenalan masalah, pada tahapan ini konsumen mengetahui adanya

keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi. Hal ini timbul

dikarenakan adanya rangsangan internal atau dari diri sendiri maupun

rangsangan eksternal atau pihak luar.

2. Pencarian informasi, konsumen yang tergugah kebutuhannya akan

termotivasi untuk mencari informasi yang mendalam mengenai produk

atau jasa yang dibutuhkannya. Informasi yang dikumpulkan pun beragam,

dapat berupa pengalaman masa lalu yang bersumber internal atau

informasi pemasaran seperti iklan yang bersumber eksternal.

3. Evaluasi alternatif, pada tahapan ini konsumen tentunya melakukan

penilaian atau produk atau jasa dengan rasional. Konsumen akan

berusaha untuk memuaskan kebutuhannya dan mencari manfaat yang

didapat dari masing-masing produk, lalu masing-masing produk tersebut

dipandang sebagai sekumpulan atribut dengan beragam kemampuan

Page 45: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

33

untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan

kebutuhannya.

4. Keputusan pembelian, setelah serangkaian tahapan diatas dilalui konsumen

akan mengambil keputusan untuk membeli produk yang dirasa paling mereka

sukai. Bila konsumen memutuskan untuk membeli, konsumen akan

menjumpai serangkaian keputusan yang harus diambil menyangkut jenis

produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian dan cara

pembayarannya.

5. Perilaku pasca pembelian, konsumen akan melakukan analisa terhadap

produk yang telah dibelinya. Tahapan ini merupakan tahapan akhir yang

paling menentukan bagi pihak perusahaan. Apabila produk yang dibeli

sesuai dengan harapan konsumen, maka ada kemungkinan konsumen akan

menggunakan atau mengkonsumsinya kembali. Namun apabila

berbanding terbalik dengan harapan konsumen, kemungkinan terburuk

adalah konsumen akan mencari alternatif lain yang dapat memuaskan

kebutuhannya.

Tentunya keputusan pembelian yang dibuat oleh konsumen tidak luput

dari pengaruh lingkungan sekitarnya. Seperti pendapat Kotler dan Armstrong yang

dikutip oleh Ratih Hurriyati di dalam buku yang berjudul Bauran Pemasaran dan

Loyalitas Konsumen (2010:94) pengaruh tersebut meliputi budaya, sosial, pribadi,

psikologi. Sebagai berikut:

Page 46: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

34

1. Faktor kebudayaan merupakan salah satu faktor yang paling signifikan

dari keinginan dan tingkah laku seseorang. Budaya yang dianut

seseorang tentunya hasil pembelajaran seseorang dari lingkungannya yang

mengandung esensi-esensi nilai kultural, persepsi serta tingkah laku. Dari

budaya tersebut diperkecil menjadi sub-budaya yang dimana didalamnya

terkandung nasionalitas, agama, kelompok ras dan letak geografis.

Kemudian terbagi kembali berdasarkan kelas sosial dimana konsumen

menempatkan dirinya di dalam masyarakat. Umumnya anggota dari suatu

kelas sosial menganut nilai, paham, minat dan tingkah laku yang serupa.

2. Faktor sosial seperti kelompok baik keanggotaan maupun acuan, keluarga,

peran dan status, kepribadian dan konsep diri juga turut mempengaruh

tingkah laku konsumen. Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang

memiliki pengaruh langsung terhadap anggotanya, sedangkan kelompok

yang dijadikan titik tolak ukur atau perbandingan seseorang disebut

dengan kelompok acuan. Peran keluarga juga mampu mempengaruhi

tingkah laku konsumen, terlebih pengaruh tersebut datang dari suami,

isteri dan anak-anak. Peran dan status seseorang juga tidak jarang

mendorong sesorang menggunakan suatu produk guna menegaskan

kedudukan serta statusnya di masyarakat.

3. Faktor pribadi dapat diuraikan menjadi umur dan tahap daur hidup,

pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri.

Umumnya karakteristik seorang pribadi bersifat dinamis atau senantiasa

mengalami perubahan sepanjang hidupnya, hal ini turut menjadikan

Page 47: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

35

kebutuhannya berubah pula sehingga pada akhirnya berpengaruh terhadap

tingkah lakunya sebagai konsumen.

4. Faktor psikologis yang berupa motivasi, persepsi, pengetahuan serta

keyakinan dan sikap juga menjadi pertimbangan seseorang untuk

menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Motivasi dapat timbul

akibat adanya dorongan dari dalam diri pribadi mengenai kebutuhan yang

menekan untuk mengarahkannya mencari kepuasan. Sedangkan persepsi

adalah bagaimana seseorang mendefinisikan atau menginterpretasikan

informasi agar mendapat gambaran tentang dunia. Pengetahuan

mencerminkan perubahan perilaku konsumen yang umumnya berasal dari

pengalaman. Melalui pengetahuan yang dimiliki konsumen

menjadikannya memiliki kepercayaan atau keyakinan dan sikap yang

membantunya untuk mengidentifikasi kebutuhannya.

F. Hubungan Periklanan dengan Keputusan Pembelian

Iklan merupakan salah satu sarana komunikasi yang kerap digunakan

oleh perusahaan untuk memasarkan produk yang dijualnya. Sejatinya iklan dibuat

agar dapat menarik perhatian konsumennya sehingga menstimulasi ketertarikan

dan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian. Hal ini menjadikan iklan

memiliki hubungan yang erat dengan keputusan pembelian. Senada seperti yang

dikemukakan oleh Durianto, dkk (2003:1) “Iklan merupakan suatu proses

Page 48: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

36

komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk

mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan”.

Dari uraian yang telah dijelaskan diatas, dapat dilihat bahwa kegiatan

periklanan dan keputusan pembelian merupakan kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan atau dengan kata lain sangat berpengaruh. Keputusan pembelian akan

berjalan dengan optimal apabila kegiatan periklanan yang dilaksanakan juga

maksimal.

Page 49: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

37

BAB III

TINJAUAN OBJEK PENELITIAN

A. Tinjauan Umum Hotel Serela Merdeka Bandung

Dunia pariwisata di Indonesia merupakan salah satu lahan bisnis yang

didalamnya terdapat banyak tantangan namun juga menawarkan keuntungan yang

menjanjikan bagi para pelaku bisnis yang mampu mengelolanya dengan baik. Baik

potensi dari sisi keindahan alam maupun keragaman dan keunikan budaya yang

dimiliki, menunjukkan bahwa tingginya potensi pariwisata yang dimiliki

Indonesia. Tentunya keseluruhan potensi tersebut dapat dimanfaatkan secara bijak

menjadi bekal yang dapat memberikan sokongan untuk pemasukan devisa negara,

khususnya yang terletak di kota Bandung. Bermunculannya tempat wisata di kota

Bandung dan sekitarnya juga turut menyumbang kemajuan pengembangan industri

pariwisata di kota yang terkenal dengan julukan kota kembang ini. Maka tidak

mengherankan apabila kota Bandung terus melaju sebagai salah satu destinasi

wisata yang cukup tenar.

Seiring berjalannya waktu, bergeliatnya industri pariwisata di kota

Bandung juga memicu berkembangnya industri perhotelan yang merupakan

segmen bisnis pendukung kegiatan wisata. Pertumbuhan hotel di kota Bandung

juga cukup signifikan, hal ini tentu menjadikan alternatif tempat penginapan

semakin banyak.

Page 50: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

38

Salah satu perusahaan manajemen perhotelan yang cukup terkenal di

kota Bandung adalah KAGUM Hotels yang didirikan oleh Bapak Hendri Husada

dan Bapak Hendra Husada. Dimulai dengan satu brand yaitu Serela Riau yang

berdiri pada tahun 2005, KAGUM Hotels melakukan ekspansi pembangunan hotel-

hotel baru dan telah berkembang pesat menjadi salah satu perusahan manajemen

hotel yang memiliki sejumlah properti di kota-kota besar di Indonesia. Mulai dari

budget hotel hingga luxury hotel, KAGUM Hotels merancang keseluruhan brand

yang dikelolanya agar dapat mengakomodir seluruh kebutuhan tamu yang semakin

beragam.

Didukung dengan perkembangan bisnis perhotelan yang semakin hari

semakin pesat, maka KAGUM Hotels telah membangun 29 jaringan hotel dibawah

naungannya. Berikut adalah daftar hotel dalam manajemen KAGUM Hotels:

Page 51: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

39

Tabel 3.1

Daftar Hotel Dalam Manajemen Kagum Hotels

Lokasi Nama Hotel

Jakarta Zodiak @MT Haryono

Bandung

Golden Flower Serela Waringin

Gino Feruci Braga Serela Merdeka

Gino Feruci Kebonjati Zodiak @Paskal

Banana Inn Hotel & Spa Zodiak @Sutami

Grand Serela Setiabudhi Zodiak @Asia Afrika

Serela Riau Zodiak @Kebonjati

Serela Cihampelas Zodiak @Kebonkawung

Bali

Serela Kuta

Serela Legian

Gino Feruci Lovina

Gino Feruci Ubud

Golden Flower Denpasar (TBA)

Yogyakarta Grand Seriti Madani

Zodiak @Cokro

Bogor Savero Golden Flower Agria Gino Feruci

Medan Grand Serela Gatot Subroto

Lampung Zodiak (TBA)

Cilegon Zodiak (TBA)

Cirebon Golden Flower (TBA)

Purwokerto Serela (TBA) Sumber: Website KAGUM Hotels, 2016

Brand Serela diperkenalkan di Indonesia pada tahun 2005, adalah

Serela Riau yang merupakan hotel pertama yang diluncurkan. Pada bulan Januari

2013 lalu, KAGUM Hotels secara resmi mengumumkan peresmian salah satu mid-

scale economy brand yaitu Hotel Serela Merdeka Bandung yang berlokasi di Jalan

Purnawarman no. 23 Bandung, Jawa Barat. Hotel yang setinggi 6 lantai ini

difasilitasi oleh 1 buah elevator demi kenyamanan tamu yang menginap. Guna

mengakomodir kebutuhan tamu yang beragam, Hotel Serela Merdeka Bandung

Page 52: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

40

juga mengklasifikasikan pilihan tipe kamar antara lain Superior Twin atau Superior

King yang berjumlah 80 kamar sebagai berikut:

Tabel 3.2

JUMLAH KAMAR DI HOTEL SERELA MERDEKA BANDUNG

Tipe Kamar Ukuran Jumlah

Superior Twin 18,5 m2 35 kamar

Superior King 19 m2 45 Kamar Sumber: Sales & Marketing Department Hotel Serela Merdeka Bandung, 2016

Bagi tamu yang ingin menikmati sajian kuliner yang istimewa, Hotel

Serela Merdeka Bandung memiliki Kookaburra Restaurant yang dimana

menyajikan sarapan, makan hiang hingga makan malam. Diolah oleh koki handal

dan berpengalaman, Kookaburra Restaurant menghadirkan sajian Indonesia,

Chinese dan Western yang tentunya akan memanjakan lidah.

Hotel Serela Merdeka Bandung juga menyediakan fasilitas ruangan

untuk berbagai keperluan acara, baik untuk small gathering maupun private

meeting. Memiliki kurang lebih 5 ruangan yang dinamakan Florentine, Amadine,

Scarlet, Bohemian dan Peacock yang keseluruhannya layout ruangan dapat diatur

sesuai dengan kebutuhan dan keinginan tamu.

Page 53: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

41

Tabel 3.3

Jumlah Meeting Rooms di Hotel Serela Merdeka Bandung

Ruangan Ukuran Square Theather Classroom U-

Shape

Round

Table

Florentine 9 x 4,7 m 18 50 26 17 20

Amadine 5 x 3,5 m 12 14 8 9 10

Scarlet 4,6 x 3,6 m 12 8 6 9 10

Bohemian 4,7 x 3,5 m 12 8 6 9 10

Peacock 6,1 x 12,5 m - 88 48 33 32 Sumber: Sales & Marketing Department Hotel Serela Merdeka Bandung, 2016.

B. Tinjauan Karakteristik Responden di Hotel Serela Merdeka Bandung

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara periklanan dengan

keputusan pembelian di Hotel Serela Merdeka Bandung, maka penulis

menyebarkan kuesioner kepada 100 sampel di Hotel Serela Merdeka Bandung.

Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner diperoleh karakteristik responden

sebagai berikut :

Tabel 3.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Pria 50 50.0 50.0 50.0

Wanita 50 50.0 50.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Page 54: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

42

Pada tabel 3.4 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan

jenis kelamin sama banyaknya antara pria maupun wanita, dengan masing-masing

persentase 50%.

Tabel 3.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Menikah 63 63.0 63.0 63.0

Belum Menikah 37 37.0 37.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Seperti yang ditampilkan pada tabel 3.5, karakteristik responden

berdasarkan status perkawinan mayoritas telah menikah dengan persentase 63%,

sedangkan responden yang belum menikah memiliki persentase sebesar 37%.

Tabel 3.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

20 - 30 tahun 32 32.0 32.0 32.0

31 - 40 tahun 38 38.0 38.0 70.0

41 - 50 tahun 20 20.0 20.0 90.0

> 50 tahun 10 10.0 10.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Page 55: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

43

Mengacu pada data tabel 3.6, karakteristik responden berdasarkan usia

didominasi oleh tamu dengan rentang usia 31-40 tahun sebesar 38%, sedangkan

yang paling sedikit adalah responden berusia diatas 50 tahun sebesar 10%.

Tabel 3.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Asal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

DKI Jakarta 36 36.0 36.0 36.0

Jawa Barat 27 27.0 27.0 63.0

Jawa Tengah 14 14.0 14.0 77.0

Jawa Timur 15 15.0 15.0 92.0

Lain-lain 8 8.0 8.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Data pada tabel 3.7 menunjukkan bahwa karakteristik responden

berdasarkan asal dalam penelitian ini terbanyak dari DKI Jakarta sebesar 36%,

sedangkan sisannya merupakan tamu yang berasal dari Jawa Barat sebesar 27%,

dari Jawa Timur sebesar 15%, dari Jawa Tengah sebesar 14% dan berasal dari

provinsi lain sebesar 8%.

Page 56: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

44

Tabel 3.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Tujuan Kedatangan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Bisnis 49 49.0 49.0 49.0

Liburan 51 51.0 51.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Pada tabel 3.8 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan tujuan

kedatangannya, lebih dari setengah responden atau setara dengan 51% bertujuan

untuk liburan, sedangkan responden dengan tujuan bisnis sebesar 49%.

Tabel 3.9

Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Menginap

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Satu kali 70 70.0 70.0 70.0

Dua kali 23 23.0 23.0 93.0

Tiga kali 4 4.0 4.0 97.0

> Tiga kali 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Merujuk pada data tabel 3.9 dapat dilihat bahwa karakteristik responden

berdasarkan frekuensi menginap mayoritas merupakan tamu yang menginap untuk

pertama kali di Hotel Serela Merdeka Bandung sebesar 70%, sedangkan responden

yang menjawab telah menginap lebih dari tiga kali sebesar 3%.

Page 57: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

45

Tabel 3.10

Karakteristik Responden Berdasarkan Media Yang Dipakai

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Koran 8 8.0 8.0 8.0

Radio 3 3.0 3.0 11.0

Billboard 24 24.0 24.0 35.0

Internet/Media

Sosial 47 47.0 47.0 82.0

Brosur/Flyer 18 18.0 18.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Jika ditilik dari media yang gunakan, tabel 3.10 menunjukkan hampir

setengah responden melihat atau membaca iklan yang memuat tentang Hotel Serela

Merdeka Bandung melalui internet/media sosial sebesar 47%. Diikuti melalui

media billboard sebesar 24%, melalui brosur/flyer sebesar 18%, melalui koran

sebesar 8% dan melalui radio sebesar 3%.

Page 58: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

46

C. Tinjauan Mengenai Periklanan di Hotel Serela Merdeka Bandung

Penulis mengolah data hasil kuesioner yang diperoleh dari 100

responden ke dalam software SPSS dengan 5 kategori penilaian yaitu sangat baik,

baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Variabel periklanan dimana bertindak

sebagai variabel x dibentuk berdasarkan 12 indikator. Berikut disajikan tinjauan

mengenai periklanan di Hotel Serela Merdeka Bandung:

Tabel 3.11

Hasil Penilaian Dari Indikator Daya Tarik Pesan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Kurang 9 9.0 9.0 9.0

Kurang 30 30.0 30.0 39.0

Cukup 52 52.0 52.0 91.0

Baik 9 9.0 9.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Pada tabel 3.11 terlihat bahwa hasil penilaian dari indikator daya tarik

pesan mayoritas dinilai cukup oleh responden dengan persentase 52%, sedangkan

paling sedikit dari responden menilai baik dan sangat kurang yakni masing-masing

sebesar 9%.

Page 59: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

47

Tabel 3.12

Hasil Penilaian Dari Indikator Pemahaman Isi Pesan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Kurang 6 6.0 6.0 6.0

Kurang 32 32.0 32.0 38.0

Cukup 56 56.0 56.0 94.0

Baik 5 5.0 5.0 99.0

Sangat Baik 1 1.0 1.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Seperti yang ditampilkan pada tabel 3.12 bahwa responden dalam

penelitian ini memberikan penilaian cukup mengenai pemahaman isi pesan dengan

persentase 56%, sedangkan paling sedikit dari responden menilai sangat baik yakni

sebesar 1%.

Tabel 3.13

Hasil Penilaian Dari Indikator Kejelasan Pesan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Kurang 6 6.0 6.0 6.0

Kurang 29 29.0 29.0 35.0

Cukup 59 59.0 59.0 94.0

Baik 6 6.0 6.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Mengacu pada tabel 3.13, responden dalam penelitian ini sebagian besar

menilai cukup mengenai indikator kejelasan pesan dengan persentase 59%,

Page 60: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

48

sedangkan paling sedikit dari responden menilai baik dan sangat kurang yakni

masing-masing sebesar 6%.

Tabel 3.14

Hasil Penilaian Dari Indikator Kualitas Kualitas Penggunaan Kata-Kata

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Kurang 7 7.0 7.0 7.0

Kurang 28 28.0 28.0 35.0

Cukup 61 61.0 61.0 96.0

Baik 4 4.0 4.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Menurut tabel 3.14, responden dalam penelitian ini mayoritas

memberikan hasil penilaian cukup untuk indikator kualitas penggunaan kata-kata

di dengan persentase 61%, sedangkan paling sedikit dari responden menilai baik

yakni sebesar 4%.

Tabel 3.15

Hasil Penilaian Dari Indikator Kualitas Ilustrasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Kurang 11 11.0 11.0 11.0

Kurang 34 34.0 34.0 45.0

Cukup 53 53.0 53.0 98.0

Baik 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Page 61: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

49

Dimuat pada tabel 3.15 adalah hasil penilaian indikator kualitas ilustrasi

dimana mayoritas responden menilai cukup dengan persentase 53%, sedangkan

paling sedikit dari responden menilai baik yakni sebesar 2%.

Tabel 3.16

Hasil Penilaian Dari Indikator Jumlah Audiens Yang Dijangkau

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Kurang 5 5.0 5.0 5.0

Kurang 35 35.0 35.0 40.0

Cukup 59 59.0 59.0 99.0

Baik 1 1.0 1.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Berdasarkan tabel 3.16, hasil penilaian dari indikator jumlah audiens

yang dijangkau dinilai cukup oleh responden dalam penelitian in dengan persentase

59%, sedangkan paling sedikit dari responden menilai baik yakni sebesar 1%.

Page 62: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

50

Tabel 3.17

Hasil Penilaian Dari Indikator Frekuensi Penayangan Pesan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Kurang 8 8.0 8.0 8.0

Kurang 49 49.0 49.0 57.0

Cukup 41 41.0 41.0 98.0

Baik 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Data pada tabel 3.17 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian

ini mayoritas menilai kurang mengenai frekuensi penayangan pesan dengan

persentase 49%, sedangkan paling sedikit dari responden menilai baik yakni

sebesar 2%.

Tabel 3.18

Hasil Penilaian Dari Indikator Kualitas Media

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Kurang 9 9.0 9.0 9.0

Kurang 31 31.0 31.0 40.0

Cukup 58 58.0 58.0 98.0

Baik 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Page 63: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

51

Jika dilihat dari hasil penilaian indikator kualitas media pada tabel 3.18,

mayoritas dari responden memberikan penilaian cukup dengan persentase 58%,

sedangkan paling sedikit dari responden menilai baik yakni sebesar 2%.

Tabel 3.19

Hasil Penilaian Dari Indikator Ketepatan Jenis Media

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Kurang 14 14.0 14.0 14.0

Kurang 32 32.0 32.0 46.0

Cukup 53 53.0 53.0 99.0

Baik 1 1.0 1.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Mengacu pada tabel 3.19, mayoritas dari responden menilai cukup

mengenai ketepatan jenis media dengan persentase 53%, sedangkan paling sedikit

dari responden menilai baik yakni sebesar 1%.

Tabel 3.20

Hasil Penilaian Dari Indikator Kesesuaian Dengan Karakteristik Audiens

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Kurang 11 11.0 11.0 11.0

Kurang 31 31.0 31.0 42.0

Cukup 57 57.0 57.0 99.0

Baik 1 1.0 1.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Page 64: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

52

Hasil penilaian dari indikator kesesuaian dengan karakteristik audiens

yang dipaparkan pada tabel 3.20 menunjukkan responden dalam penelitian ini

mayoritas menilai cukup dengan persentase 57%, sedangkan paling sedikit dari

responden menilai baik yakni sebesar 1%.

Tabel 3.21

Hasil Penilaian Dari Indikator Ketepatan Waktu Penayangan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Kurang 14 14.0 14.0 14.0

Kurang 27 27.0 27.0 41.0

Cukup 57 57.0 57.0 98.0

Baik 2 2.0 2.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Merujuk pada data yang disajikan pada tabel 3.21, responden dalam

penelitian ini mayoritas menilai cukup mengenai ketepatan waktu penayangan

pesan dengan persentase 57%, sedangkan paling sedikit dari responden menilai

baik yakni sebesar 2%.

Page 65: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

53

Tabel 3.22

Hasil Penilaian Dari Indikator Kemudahan Memperoleh Media

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Kurang 9 9.0 9.0 9.0

Kurang 34 34.0 34.0 43.0

Cukup 54 54.0 54.0 97.0

Baik 2 2.0 2.0 99.0

Sangat Baik 1 1.0 1.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Berdasarkan tabel 3.22, hasil penilaian dari indikator kemudahan

memperoleh media didominasi oleh responden yang menilai cukup dengan

persentase 51%, sedangkan paling sedikit dari responden menilai sangat baik yakni

sebesar 1%.

D. Tinjauan Keputusan Pembelian Tamu di Hotel Serela Merdeka Bandung

Penulis mengolah data hasil kuesioner yang diperoleh dari 100

responden ke dalam software SPSS dengan 5 kategori penilaian yaitu sangat baik,

baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Variabel keputusan pembelian tamu dimana

bertindak sebagai variabel y dibentuk berdasarkan 5 indikator. Berikut disajikan

tanggapan responden mengenai keputusan pembelian tamu di Hotel Serela

Merdeka Bandung:

Page 66: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

54

Tabel 3.23

Hasil Penilaian Dari Indikator Kebutuhan Konsumen Akan Produk

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Kurang 30 30.0 30.0 30.0

Cukup 67 67.0 67.0 97.0

Baik 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Seperti yang ditampilkan pada tabel 3.23 yang memuat hasil penilaian

dari indikator kebutuhan konsumen akan produk, mayoritas menilai cukup dengan

persentase 67%, sedangkan paling sedikit dari responden menilai baik yakni

sebesar 3%.

Tabel 3.24

Hasil Penilaian Dari Indikator Mencari Informasi Tentang Produk

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Kurang 48 48.0 48.0 48.0

Cukup 51 51.0 51.0 99.0

Baik 1 1.0 1.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Hasil penilaian dari indikator mencari informasi tentang produk pada

tabel 3.24 didominasi oleh jawaban cukup dari responden sebesar 51%, sedangkan

paling sedikit dari responden menilai baik sebesar 1%.

Page 67: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

55

Tabel 3.25

Hasil Penilaian Dari Indikator Penilaian Terhadap Produk

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Kurang 46 46.0 46.0 46.0

Cukup 53 53.0 53.0 99.0

Baik 1 1.0 1.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Mengacu pada tabel 3.25, paling banyak dari responden menjawab

cukup untuk indikator penilaian terhadap produk dengan persentase 53%,

sedangkan paling sedikit dari responden menilai sangat baik yakni sebesar 1%.

Tabel 3.26

Hasil Penilaian Dari Indikator Keyakinan Pengambilan Keputusan Untuk

Membeli

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Kurang 47 47.0 47.0 47.0

Cukup 53 53.0 53.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Berdasarkan tabel 3.26, responden dalam penelitian ini mayoritas

menilai cukup mengenai keyakinan indikator pengambilan keputusan untuk

membeli dengan persentase 53%, sedangkan sisa dari responden menilai kurang

yakni sebesar 47%.

Page 68: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

56

Tabel 3.27

Hasil Penilaian Dari Indikator Kepuasan Konsumen

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Kurang 45 45.0 45.0 45.0

Cukup 55 55.0 55.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Hasil penilaian dari indikator kepuasan yang dimuat pada tabel 3.27

dinilai cukup oleh mayoritas responden dengan persentase 55%, sedangkan sisa

dari responden menilai kurang yakni sebesar 45%.

E. Tinjauan Hasil Penilaian Periklanan dan Keputusan Pembelian Tamu di

Hotel Serela Merdeka Bandung

Berikut dibawah ini adalah hasil dari nilai periklanan dan keputusan

pembelian tamu di Hotel Serela Merdeka Bandung yang diolah dengan bantuan

software SPSS 20.0:

Page 69: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

57

Page 70: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

58

58

BAB IV

ANALISIS PERMASALAHAN

A. Analisis Permasalahan Periklanan di Hotel Serela Merdeka Bandung

Analisis variabel periklanan yang dilakukan penulis akan membahas

mengenai penilaian responden terhadap indikator-indikator penelitian yang didapat

melalui hasil dari kuesioner yang telah disebarkan di Hotel Serela Merdeka

Bandung. Hal ini bertujuan untuk membandingkan kondisi nyata yang terjadi di

lokasi penelitian dengan kondisi ideal yang diharapkan dari variabel yang diteliti.

Dari variabel tersebut dijabarkan menjadi indikator-indikator yang kemudian

diukur menggunakan skala Likert. Pemberian skor pada skala Likert bergradasi dari

yang sangat positif sampai sangat negatif yakni, sangat baik diberi bobot skor 5,

baik diberi bobot skor 4, cukup diberi bobot skor 3, kurang diberi bobot skor 2 dan

sangat kurang diberi bobot skor 1. Selanjutnya untuk mengartikan rata-rata jawaban

respoden dihitung dari skor tertinggi yang dikurangi skor terendah dibagi lima

kemudian diperoleh interval sebesar 0,80 sehingga diperoleh nilai interval dan

kategori untuk periklanan dan keputusan pembelian sebagai berikut:

Sangat Kurang = 1,00 – 1,80

Kurang = 1,81 – 2,60

Cukup = 2,61 – 3,40

Baik = 3,41 – 4,20

Sangat Baik = 4,21 – 5,00

Page 71: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

59

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Dari Tanggapan Responden

Terhadap Indikator-Indikator Variabel Periklanan

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

1. Daya tarik pesan 100 1 4 2.61 .777

2. Pemahaman isi pesan 100 1 5 2.63 .720

3. Kejelasan isi pesan 100 1 4 2.65 .687

4. Kualitas penggunaan kata-kata 100 1 4 2.62 .678

5. Kualitas ilustrasi 100 1 4 2.46 .717

6. Jumlah audiens yang dijangkau 100 1 4 2.56 .608

7. Frekuensi penayangan pesan 100 1 4 2.37 .661

8. Kualitas media yang digunakan 100 1 4 2.53 .688

9. Ketepatan jenis media yang digunakan 100 1 4 2.41 .740

10. Kesesuaian jenis media yang digunakan 100 1 4 2.48 .703

11. Ketepatan waktu penayangan 100 1 4 2.47 .758

12. Kemudahan memperoleh media 100 1 5 2.52 .731

Valid N (listwise) 100

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Tabel 4.1 menunjukkan rata-rata indikator dan nilai standar deviasi

tersebar mulai dari indikator pertama yaitu daya tarik pesan sampai indikator yang

terakhir yaitu kemudahan memperoleh media. Berikut adalah penjelasan dari

tanggapan responden terhadap indikator-indikator variabel periklanan:

a. Indikator daya tarik pesan memiliki nilai terendah 1 dan nilai tertinggi

4 dengan rata-rata penilaian 2,61. Angka ini terletak pada kategori

cukup yang menunjukkan daya tarik pesan ditampilkan dinilai cukup

menarik perhatian konsumen.

b. Indikator pemahaman isi pesan memiliki nilai terendah 1 dan nilai

tertinggi 5 dengan rata-rata penilaian 2,63. Angka ini terletak pada

Page 72: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

60

kategori cukup yang menunjukkan pemahaman isi pesan dinilai cukup

untuk dipahami oleh para responden dikarenakan bahasa yang

digunakan oleh Hotel Serela Merdeka Bandung mudah dipahami oleh

konsumen yang melihat iklan yang dipasang.

c. Indikator kejelasan isi pesan memiliki nilai terendah 1 dan nilai tertinggi

4 dengan rata-rata penilaian 2,65. Angka ini terletak pada kategori

cukup yang menunjukkan kejelasan isi pesan dinilai cukup jelas

dikarenakan struktur informasi yang disampaikan di media periklanan

tersusun dengan baik.

d. Indikator kualitas penggunaan kata-kata memiliki nilai terendah 1 dan

nilai tertinggi 4 dengan rata-rata penilaian 2,62. Angka ini terletak pada

kategori cukup dikarenakan kata-kata yang digunakan tersusun ke

dalam format yang cukup baik.

e. Indikator kualitas ilustrasi memiliki nilai terendah 1 dan nilai tertinggi

4 dengan rata-rata penilaian 2,46. Angka ini terletak pada kategori

kurang yang menunjukkan mayoritas responden menilai kualitas

ilustrasi yang ditampilkan pada iklan Hotel Serela Merdeka Bandung

masih kurang, sehingga membutuhkan perbaikan dalam tampilan

ilustrasinya.

f. Indikator jumlah audiens yang dijangkau memiliki nilai terendah 1 dan

nilai tertinggi 4 dengan rata-rata penilaian 2,56. Angka ini terletak pada

kategori kurang yang menunjukkan jumlah audiens yang dijangkau

masih dirasa kurang dan memerlukan media iklan yang memiliki

Page 73: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

61

jangkauan atau persebaran yang lebih luas untuk menarik lebih banyak

tamu datang ke Hotel Serela Merdeka Bandung.

g. Indikator frekuensi penayangan pesan memiliki nilai terendah 1 dan

nilai tertinggi 4 dengan rata-rata penilaian 2,37. Angka ini terletak pada

kategori kurang yang menunjukkan masih kurangnya intensitas atau

frekuensi penayangan pesan yang dilakukan sehingga butuh dievaluasi

kembali oleh pihak Hotel Serela Merdeka Bandung.

h. Indikator kualitas media yang digunakan memiliki nilai terendah 1 dan

nilai tertinggi 4 dengan rata-rata penilaian 2,53. Angka ini terletak pada

kategori kurang yang menunjukkan kualitas media yang digunakan

dinilai kurang berkualitas bagi responden dalam penelitian ini untuk

menarik perhatian lebih dari konsumen.

i. Indikator ketepatan jenis media yang digunakan memiliki nilai terendah

1 dan nilai tertinggi 4 dengan rata-rata penilaian 2,41. Angka ini terletak

pada kategori kurang yang menunjukkan kurang tepatnya jenis media

yang digunakan oleh pihak hotel menurut responden.

j. Indikator kesesuaian jenis media yang digunakan memiliki nilai

terendah 1 dan nilai tertinggi 4 dengan rata-rata penilaian 2,48. Angka

ini terletak pada kategori kurang yang menunjukkan kesesuaian jenis

media dinilai kurang sesuai berdasarkan karkteristik responden.

k. Indikator ketepatan waktu penayangan memiliki nilai terendah 1 dan

nilai tertinggi 4 dengan rata-rata penilaian 2,47. Angka ini terletak pada

kategori kurang yang menunjukkan waktu penayangan iklan dirasa

Page 74: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

62

kurang tepat untuk menarik tamu datang ke Hotel Serela Merdeka

Bandung.

l. Indikator kemudahan memperoleh media memiliki nilai terendah 1 dan

nilai tertinggi 5 dengan rata-rata penilaian 2,52. Angka ini terletak pada

kategori kurang yang menunjukkan responden masih menilai kurang

mudah dalam memperoleh media yang digunakan pihak Hotel Serela

Merdeka Bandung untuk menyampaikan iklan. Sehingga pihak hotel

diharapkan dapat menempatkan iklan pada tempat maupun melalui

media yang mudah dijangkau konsumen.

Ditampilkan pada tabel dibawah ini merupakan penilaian menyeluruh

dari variabel periklanan di Hotel Serela Merdeka Bandung:

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Variabel Periklanan di Hotel Serela Merdeka Bandung

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Periklanan 12 2.37 2.65 2.5258 .09080

Valid N (listwise) 12

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Melalui tabel 4.2 dapat diketahui bahwa penilaian responden terhadap

periklanan di Hotel Serela Merdeka Bandung memiliki nilai terendah 2,37 dan nilai

tertinggi 2,65 dengan rata-rata penilaian 2,5258. Dengan angka rata-rata penilaian

yang sedemikan rupa menjadikan penilaian responden terhadap periklanan di Hotel

Page 75: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

63

Serela Merdeka Bandung termasuk dalam kategori kurang. Ditampilkan pula grafik

deskripsi periklanan dibawah ini yang bertujuan untuk memberikan gambaran

mengenai sebaran penilaian periklanan di Hotel Serela Merdeka Bandung sebagai

berikut:

Grafik 4.1

Grafik Deskripsi Penilaian Periklanan di Hotel Serela Merdeka Bandung

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Grafik 4.1 menunjukkan bahwa ada beberapa indikator yang berada diatas

rata-rata atau di area UCL (upper control limit) antara lain:

a. Indikator daya tarik pesan.

b. Indikator pemahaman isi pesan.

c. Indikator kejelasan isi pesan.

Page 76: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

64

d. Indikator kualitas penggunaan kata-kata.

e. Indikator jumlah audiens yang dijangkau.

f. Indikator kualitas media yang digunakan.

Adapun indikator-indikator yang berada dibawah rata-rata atau di area

LCL (lower control limit) antara lain:

a. Indikator kualitas ilustrasi.

b. Indikator frekuensi penayangan pesan.

c. Indikator ketepatan jenis media yang digunakan.

d. Indikator kesesuaian jenis media yang digunakan.

e. Indikator ketepatan waktu penayangan.

f. Indikator kemudahan memperoleh media.

B. Analisis Permasalahan Keputusan Pembelian Tamu di Hotel Serela

Merdeka Bandung

Penulis menganalisis variabel keputusan pembelian tamu dimana akan

membahas mengenai penilaian responden terhadap indikator-indikator penelitian

yang didapat melalui hasil dari kuesioner yang telah disebarkan di Hotel Serela

Merdeka Bandung.

Page 77: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

65

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Dari Tanggapan Responden

Terhadap Indikator-Indikator Variabel Keputusan Pembelian Tamu

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

1. Kebutuhan konsumen akan produk 100 2 4 2.73 .510

2. Mencari informasi tentang produk 100 2 4 2.53 .521

3. Penilaian terhadap produk 100 2 4 2.55 .520

4. Keyakinan pengambilan keputusan

untuk membeli 100 2 3 2.53 .502

5. Kepuasan konsumen 100 2 3 2.55 .500

Valid N (listwise) 100

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Tabel 4.3 menunjukkan rata-rata indikator dan nilai standar deviasi

tersebar mulai dari indikator pertama yaitu kebutuhan konsumen akan produk

sampai indikator yang terakhir yaitu kepuasan konsumen. Berikut adalah

penjelasan dari tanggapan responden terhadap indikator-indikator variabel

keputusan pembelian tamu:

a. Indikator kebutuhan konsumen akan produk memiliki nilai terendah 2

dan nilai tertinggi 4 dengan rata-rata penilaian 2,73. Angka ini terletak

pada kategori cukup yang berarti kebutuhan konsumen akan produk

Hotel Serela Merdeka Bandung hanya mencapai cukup.

b. Indikator mencari informasi tentang produk memiliki nilai terendah 2

dan nilai tertinggi 4 dengan rata-rata penilaian 2,53. Angka ini terletak

pada kategori kurang yang menunjukkan kurangnya pencarian

Page 78: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

66

informasi yang dilakukan responden mengenai produk yang dimiliki

Hotel Serela Merdeka Bandung.

c. Indikator penilaian terhadap produk memiliki nilai terendah 2 dan nilai

tertinggi 4 dengan rata-rata penilaian 2,55. Angka ini terletak pada

kategori kurang yang menunjukkan masih kurangnya penilaian yang

diberikan responden terhadap produk yang dimiliki Hotel Serela

Merdeka Bandung.

d. Indikator keyakinan pengambilan keputusan untuk membeli memiliki

nilai terendah 2 dan nilai tertinggi 4 dengan rata-rata penilaian 2,53.

Angka ini terletak pada kategori kurang yang menunjukkan responden

dalam penelitian ini masih kurang yakin dalam pengambilan keputusan

untuk membeli produk di Hotel Serela Merdeka Bandung.

e. Indikator kepuasan konsumen memiliki nilai terendah 2 dan nilai

tertinggi 4 dengan rata-rata penilaian 2,55. Angka ini terletak pada

kategori kurang yang berarti tingkat kepuasan konsumen di Hotel Serela

Merdeka Bandung masih dirasa kurang.

Tabel 4.4

Statistik Deskriptif Variabel Keputusan Pembelian Tamu

di Hotel Serela Merdeka Bandung

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Keputusan Pembelian

Tamu 5 2.53 2.73 2.5780 .08556

Valid N (listwise) 5

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Page 79: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

67

Melalui tabel 4.4, dapat diketahui bahwa penilaian responden terhadap

keputusan pembelian tamu di Hotel Serela Merdeka Bandung memiliki nilai

terendah 2,53 dan nilai tertinggi 2,73 dengan rata-rata penilaian 2,5780. Dengan

angka rata-rata penilaian yang sedemikan rupa menjadikan penilaian responden

terhadap keputusan pembelian tamu di Hotel Serela Merdeka Bandung dapat

dikategorikan kurang. Melalui grafik deskripsi keputusan pembelian tamu dibawah

ini, penulis bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sebaran penilaian

keputusan pembelian tamu di Hotel Serela Merdeka Bandung sebagai berikut:

Grafik 4.2

Grafik Deskripsi Penilaian Keputusan Pembelian Tamu

di Hotel Serela Merdeka Bandung

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Grafik 4.2 menunjukkan bahwa ada indikator yang berada diatas rata-

rata atau dengan istilah UCL (upper control limit) yakni:

Page 80: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

68

a. Indikator kebutuhan konsumen akan produk.

Adapun indikator-indikator yang berada dibawah rata-rata atau dengan

istilah LCL (lower control limit) antara lain:

b. Indikator mencari informasi tentang produk.

c. Indikator penilaian terhadap produk.

d. Indikator keyakinan pengambilan keputusan untuk membeli.

e. Indikator kepuasan konsumen.

C. Analisis Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Tamu di

Hotel Serela Merdeka Bandung

Penulis melakukan perhitungan korelasi guna mengetahui besaran

hubungan pengaruh antara periklanan dan keputusan pembelian tamu di Hotel

Serela Merdeka Bandung. Adapun data-data yang digunakan dalam perhitungan

korelasi tersebut adalah data hasil olahan penulis berdasarkan kuesioner yang

diberikan kepada 100 responden di Hotel Serela Merdeka Bandung untuk

memberikan penilaian terhadap periklanan dan keputusan pembelian. Rank

Spearman atau koefisien korelasi digunakan penulis untuk mengetahui ada atau

tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Kemudian

dilakukan pengujian koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel periklanan terhadap variabel keputusan pembelian. Penulis

menggunakan bantuan software SPSS versi 20.0, nilai korelasi Rank Spearman

dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 81: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

69

Tabel 4.5

Korelasi Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Tamu

di Hotel Serela Merdeka Bandung

Periklanan (X) Keputusan

Pembelian (Y)

Spearman's rho

Total Rekapitulasi Variabel

X

Correlation Coefficient 1.000 .730**

Sig. (2-tailed) . .000

N 100 100

Total Rekapitulasi Variabel

Y

Correlation Coefficient .730** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Hasil Data Olahan Penulis, 2016

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa korelasi Rank Spearman yang diperoleh

sebesar 0,730 dengan arah positif dan termasuk dalam interpretasi hubungan yang

kuat karena berada pada rentang nilai antara 0,60-0,799. Dari hasil tersebut, penulis

menarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang bersifat positif dan kuat antara

periklanan dan keputusan pembelian tamu di Hotel Serela Merdeka Bandung,

dimana semakin baik periklanan maka akan diiringi pula dengan semakin baiknya

keputusan pembelian di Hotel Serela Merdeka Bandung.

Kemudian untuk mengetahui seberapa besar nilai pengaruh yang

diberikan periklanan terhadap keputusan pembelian tamu di Hotel Serela Merdeka

Bandung, maka dilakukan penghitungan koefisien determinasi sebagai berikut:

KD = (0,730)2 x 100

= 0,5329 x 100

= 53,29 %

Page 82: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

70

Melalui hasil perhitungan diatas, diketahui nilai koefisien determinasi

sebesar 53,29% yang artinya bahwa periklanan mempengaruhi keputusan

pembelian tamu di Hotel Serela Merdeka Bandung, sedangkan sisanya sebesar

46,71% merupakan faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.

Page 83: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

71

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Penulis mencoba untuk menarik kesimpulan yang sesuai dengan

analisis permasalahan yang berkaitan dengan pengaruh kegiatan periklanan

terhadap keputusan pembelian tamu di Hotel Serela Merdeka Bandung, sebagai

berikut:

1. Periklanan di Hotel Serela Merdeka Bandung

. Periklanan merupakan salah satu faktor penunjang dalam kegiatan

pemasaran suatu perusahaan. Seperti kebanyakan perusahaan jasa lainnya,

Hotel Serela Merdeka Bandung melakukan kegiatan periklanan untuk menarik

minat konsumen terhadap produk dan jasa yang dimiliki oleh hotel. Sejak

didirikan pada tahun 2013, Hotel Serela Merdeka Bandung hanya

menggunakan media periklanan, seperti radio, surat kabar, brosur/flyer, baliho,

dan internet. Sedangkan jenis-jenis media periklanan yang dikemukakan oleh

Lamb, Hair dan McDaniel (2011:214) yang tercantum pada halaman 29,

terdapat 11 jenis media periklanan, berupa surat kabar, televisi, surat langsung,

radio, majalah, ruang terbuka, halaman kuning pada buku telepon, surat berita,

brosur, telepon, internet. Maka dari itu melalui data yang telah diteliti oleh

penulis, periklanan yang dijalankan oleh Hotel Serela Merdeka Bandung

Page 84: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

72

termasuk dalam kategori kurang. Kesimpulan ini diambil dari rata-rata

penilaian yang diperoleh yakni sebesar 2,5258 dengan nilai tertinggi sebesar

2,65 dan terendah sebesar 2,37. Adapun penilaian yang berasal dari indikator

daya tarik pesan, pemahaman isi pesan, kejelasan isi pesan, kualitas

penggunaan kata-kata, jumlah audiens yang dijangkau dan kualitas media yang

digunakan berada diatas rata-rata atau upper control limit. Sedangkan untuk

penilaian yang berasal dari indikator kualitas ilustrasi, frekuensi penayangan

pesan, ketepatan jenis media yang digunakan, kesesuaian media yang

digunakan, ketepatan waktu penayangan dan kemudahan memperoleh media

masih berada dibawah rata-rata atau di dalam area lower control limit.

2. Keputusan pembelian tamu di Hotel Serela Merdeka Bandung

Penulis memperoleh data penjualan kamar di Hotel Serela Merdeka

Bandung selama periode yang diteliti, yakni sepanjang bulan September 2015

hingga Februari 2016. Seperti yang tertera pada halaman 4, dapat dilihat bahwa

pihak Hotel Serela Merdeka Bandung tidak dapat mencapai target yang telah

ditetapkan selama 6 bulan tersebut. Pencapaian terendah penjualan kamar ada

pada bulan November, dimana target penjualan kamar adalah 2146 sedangkan

aktual penjualan kamar hanya sebanyak 1904 kamar saja sehingga terlihat

selisih antara target dan aktual sebanyak 242 kamar atau 11.28%. Penulis

menyimpulkan bahwa keputusan pembelian tamu di Hotel Serela Merdeka

Bandung termasuk dalam kategori kurang, hal ini ditunjukan dari rata-rata

Page 85: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

73

penilaian yang diperoleh yakni sebesar 2,5780 dengan nilai tertinggi sebesar

2,73 dan terendah sebesar 2,53. Adapun penilaian yang berasal dari indikator

kebutuhan konsumen akan produk berada diatas rata-rata atau upper control

limit. Sedangkan untuk penilaian yang berasal dari indikator mencari informasi

tentang produk, penilaian terhadap produk, keyakinan pengambilan keputusan

untuk membeli dan kepuasan konsumen masih berada dibawah rata-rata atau di

dalam area lower control limit.

3. Pengaruh kegiatan periklanan terhadap keputusan pembelian tamu di Hotel

Serela Merdeka Bandung

Penulis mendapati adanya pengaruh hubungan yang kuat antara

periklanan dengan keputusan pembelian tamu di Hotel Serela Merdeka

Bandung berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. Hal ini dapat dilihat pada

hasil perhitungan koefisien korelasi atau Rank Spearman yang dihitung dengan

menggunakan software SPSS versi 20.0 sebesar 0,730 dengan arah positif dan

termasuk dalam interpretasi hubungan yang kuat karena berada pada rentang

nilai antara 0,60-0,799. Berikut juga dengan hasil perhitungan koefisien

determinasi yang menunjukkan bahwa periklanan memberikan kontribusi

sebesar sebesar 53,29% dalam mempengaruhi keputusan pembelian tamu di

Hotel Serela Merdeka Bandung, sedangkan sisanya sebesar 46,71% merupakan

faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.

Page 86: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

74

B. Rekomendasi

Penulis mencoba untuk menyusun suatu rekomendasi yang berkenaan

pada beberapa indikator periklanan dan keputusan pembelian tamu yang

diharapkan dapat berguna bagi pihak Hotel Serela Merdeka Bandung sehingga

pada akhirnya dapat memaksimalkan kegiatan periklanannya. Adapun

rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut:

1. Periklanan

a. Penulis berharap dengan memperbaiki ilustrasi atau foto produk

diharapkan iklan yang disajikan dapat terlihat lebih menarik dan

sehingga menimbulkan minat beli konsumen. Sehingga melalui ilustrasi

yang menonjolkan kekuatan gambar akan lebih mudah untuk

mengkomunikasikan detil produk yang ditawarkan.

b. Penulis menyarankan agar melalui media yang digunakan, frekuensi

penayangan iklan dapat ditingkatkan agar jangkauan konsumen yang

melihat, membaca atau mendengar iklan dari Hotel Serela Merdeka

Bandung dapat lebih luas dengan memprioritaskan ketepatan waktu

penayangan iklan itu sendiri yang dirasa lebih maksimal apabila

mendekati hari-hari besar atau dapat juga disesuaikan dengan promo

yang tengah berlangsung.

c. Diharapkan pihak hotel dapat meninjau kembali jenis media

periklanannya yang dimana capaian rata-rata penilaian masih dianggap

kurang oleh para responden. Dalam hal ini pihak hotel dapat beralih

Page 87: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

75

mencoba media periklanan lain yang mungkin dapat memberikan hasil

yang lebih optimal atau memaksimalkan penggunaan dari media sedang

digunakan.

d. Diharapkan pula adanya kemudahan untuk konsumen dalam

memperoleh informasi iklan dari media-media yang dijalankan oleh

pihak hotel dengan meletakkan atau memasang iklan di lokasi yang

strategis.

2. Keputusan pembelian tamu

a. Intensitas pencarian informasi yang dilakukan oleh konsumen

mengenai produk masih dirasa kurang yang dimana turut berdampak

pada rendahnya penilaian terhadap produk yang dimiliki. Informasi

yang dicantumkan tentunya harus lebih efektif dan informatif sehingga

dapat memberikan pengetahuan mengenai Hotel Serela Merdeka

Bandung.

b. Sebaiknya pihak manajemen hotel senantiasa mengevaluasi dan

mengembangkan inovasi-inovasi kegiatan pemasaran yang dimana

berdampak pada keputusan pembelian tamu di Hotel Serela Merdeka

Bandung.

c. Kritik, saran dan masukan yang diberikan langsung dari konsumen

tentunya dapat menjadi bahan pertimbangan untuk perbaikan agar dapat

mengetahui aspek-aspek apa saja yang perlu ditingkatkan atau

dievaluasi guna kelangsungan Hotel Serela Merdeka Bandung.

Page 88: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

76

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta, 2006.

Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran. Cetakan 8. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2007.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana, 2009.

Durianto, Sugiarto, Widjaja dan Supratikno. Inovasi Pasar Dengan Iklan Yang

Efektif. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Hurriyati, Ratih. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta,

2010.

Kasali, Rhenald. Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting Positioning.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007.

Kotler, Philip and Gary Armstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan.

Vol. Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2001.

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. Trans. Benyamin

Molan. Edisi 12. Vol. Jilid 1. PT. Indeks, 2007.

—. Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall, 2012.

Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Vol. Jilid 1 & 2. Jakarta: PT. Indeks

Kelompok Gramedia, 2005.

Lamb, Charles W., Joseph F. Hair and Carl McDaniel. Pemasaran. Edisi Pertama.

Jakarta: Salemba Empat, 2001.

Payne, Adrian. The Essence of Service Marketing Pemasaran Jasa. Edisi Kedua.

Yogyakarta: Andi, 2000.

Prasetijo, Ristiyanti and John J.O.I Ihalauw. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi,

2005.

Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2006.

Setiadi, Nugroho J. Perilaku Konsumen. Jakarta: Kencana, 2003.

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2012.

—. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2010.

Page 89: “PENGARUH PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAMU DI

77

—. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta, 2013.

—. Statistika Untuk Penelitian Cetakan Ketujuh. Bandung: Alfabeta, 2006.