pengaruh penggunaan metode pembelajaran …/pengaruh... · belajar ipa pada siswa kelas v sd negeri...

77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWAKELAS V SD NEGERI SE-DABIN III KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : ERMI PUJI LESTARI K7108135 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juni 2012

Upload: hatram

Post on 10-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN

TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWAKELAS V SD NEGERI

SE-DABIN III KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN

AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

ERMI PUJI LESTARI

K7108135

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juni 2012

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN

EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SE-DABIN III

KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh :

ERMI PUJI LESTARI

K7108135

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juni 2012

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

ABSTRAK

Ermi Puji Lestari. PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SE-DABIN III KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang berarti dari penggunaan metode pembelajaran eksperimen terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimen. DesainpenelitiannyaadalahPrettest-PosttestControl Group Design.Populasipenelitianiniadalahseluruhsiswakelas V SDN Se-Dabin III KecamatanKarangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.TeknikPengambilansampeldilakukandenganCluster Random Sampling. Teknik Random Sampling digunakan untuk memilih sekolah secara acak yang berfungsisebagaikelompokkelaseksperimendankelompokkelaskontrol. Kelaseksperimendalampenelitianiniadalahkelas V SD NegeriPelemgadung Idankelaskontroladalahkelas V SD NegeriPelemgadung III.Teknikpengumpulan data yang digunakanadalahmetodetes, observasi, dokumentasi dan wawancara.Teknikanalisisdatayang digunakanadalahdenganuji t.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh postif yang signifikan dari penggunaan metode pembelajaran eksperimen terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini terbukti dengan hasil perhitungan dengan uji t diperoleh harga statistik thitung = 5,1549 dengan daerah kritik DK = {t | t < -2,000 atau t > 2,000}, karena thitung = 5,1549 maka H0 ditolak, berarti terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi pembelajaran metode eksperimen dengan siswa yang diberi pembelajaran langsung.

Kata kunci : Metode Eksperimen, hasilbelajardanIlmuPengetahuanAlam

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

ABSTRACT

Ermi Puji Lestari. EFFECT OF THE USE OF EXPERIMENT LEARNING METHOD ON ACHIEVEMENT OF NATURAL SCIENCE SUBJECT AMONG 5th GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL OF DABIN III KARANGMALANG, SRAGEN REGENCY ACADEMIC YEAR 2011/2012. Skripsi. Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Mart University of Surakarta. June 2012.

Purpose of the research is to know if any significant effect exists from the use of experiment learning method on achievement of natural science subject among 5th grade students of Elementary School of Dabin III Karangmalang, Sragen Regency of Academic Year 2011/2012.

The research is an experimental quantitative. Design of the research is pretest-posttest control group design. Population of the research is all 5th grade students of Elementary School of Dabin III Karangmalang, Sragen Regency of Academic Year 2011/2012. Sampel is taken by using Cluster Random Sampling. The sampling technique is used to select schools randomly functioning as experiment class group and control class group. Experiment class group of the research consists of 5th grade of Elementary School Pelemgadung I and control class group is 5th grade class of Elementary School Pelemgadung III. Data is collected by using test method, observation, documentation and interview method. Data analysis of the research is t-test.

Conclusion of research is a significant and positive effect from the use of experiment learning method was found in achievement of natural science subject among 5th Grade Students of Elementary School of Dabin III Karangmalang, Sragen Regency of Academic Year 2011/2012. It can be seen from t-test calculation in which statistical value of tcalculation = 5,1549 with critical area = {t|t <-2,000 or t>2,000}, because tcalculation = 5,1549 DK, then H0 is rejected. It means there is difference achievement between students who had been taught with experiment learning method and those with direct instruction.

Keywords : Experiment Method, Natural Science

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

MOTTO

Pada awalnya masalah akan mendatangkan kesulitan, tapi pada akhirnya

masalah akan mendatangkan pembelajaran

(Bong Chandra)

Hiduplah seperti pohon yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan dan dilempari

orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah

(Abu Bakar as-sibli)

A big problem often signals a big opportunity. Be prepared to work long and hard

for it

(Wisey Quotes)

Lebih baik sedikit tapi cukup, daripada banyak tapi kurang.

Belajarlah berkata cukup

(Bong Chandra)

Jangan menganggap cobaan itu sebagai beban karena tanpa kita sadari cobaan

itu menguatkan kita dan dapat mendewasakan kita

(Ermi Puji Lestari)

Hidup penuh cobaan dan tantangan, hal itu bukan untuk dihindari tetapi untuk

dihadapi dan selanjutnya diselesaikan

(Ermi Puji Lestari)

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :

Dalam setiap doamu yang tidak pernah putus terselip namaku agar aku

dapat berhasil. Kerja keras, pengorbanan, dan kasih sayang yang tidak

terbatas. Tak pernah lelah memberiku motivasi dan dukungan. Semuanya

membuatku bangga memiliki kalian. Love u

Bapak Chumdari & Ibu Hadiyah

Terima Kasih dosen pembimbingku yang selalu memberikan motivasi dan

bimbingan

Andryan Sulistyo

Teman-temanku tersayang -phu, dinar, cuncun, febry, ertha,

siska, anggie, siti, dita, evi, idris, fredy, galih, wahyu pungker, edy,

damar) terima kasih atas motivasi, perjuangan dan kerjasamanya.

Teman-teman Che Community 2008

Almamater

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkat,

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi penelitian

dengan judul

EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS

V SD NEGERI SE-DABIN III KARANGMALANG KABUPATEN

Penulisan ini diajukan untuk memenuhi sebagian dari persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam menyusun skripsi ini, tentunya peneliti tidak lepas dari bantuan,

bimbingan, maupun kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

5. Drs. Chumdari, M.Pd selaku Pembimbing I yang selalu memberikan

bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

6. Hadiyah, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing II yang selalu memberikan

bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

7. Kepala SD Negeri Pelemgadung I dan SD Negeri Pelemgadung III yang telah

memberikan izin peneliti untuk melaksanakan penelitian.

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

8. Guru dan siswa kelas V SD Negeri Pelemgadung I dan Pelemgadung III yang

ikut berpartisipasi dalam penelitian ini.

9. Kedua orang tua yang telah membantu dan memberikan semangat kepada

penulis.

10. Semua rekan rekan yang telah membantu penulis.

Peneliti Menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan

skripsi ini. Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan

ilmu pengetahuan, bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca.

Surakarta, Juni 2012

Peneliti

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4

C. Pembatasan Masalah........................................................................ 4

D. Perumusan Masalah ......................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian teori dan hasil penelitian yang relevan ................................ 7

1. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam ........................................ 7

2. Metode Pembelajaran Eksperimen ............................................. 16

3. Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA ........................... 22

4. Model Pembelajaran Langsung dalam Pembelajaran IPA ......... 23

5. Penelitian yang Relevan .............................................................. 26

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

B. Kerangka Berpikir ........................................................................... 28

C. Hipotesis .......................................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 30

B. Rancangan/Desain Penelitian .......................................................... 31

C. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 32

D. Teknik Pengambilan Sampel ........................................................... 33

E. Pengumpulan Data ........................................................................... 34

F. Validasi Instrumen Penelitian .......................................................... 36

G. Analisis Data ................................................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ................................................................................. 44

B. Pengujian Persyaratan Analisis ....................................................... 51

C. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 55

D. Pembahasan Hail Analisis Data ....................................................... 55

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan .......................................................................................... 58

B. Implikasi .......................................................................................... 58

C. Saran ................................................................................................ 59

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 61

LAMPIRAN ..................................................................................................... 63

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mata Pelajaran IPA Semester II............................................................... 15

2. Sintaks Model Pembelajaran Langsung................................................... 26

3. Pola Rancangan Penelitian....................................................................... 31

4. Distribusi Frekuensi Nilai Pre-Test IPA Kelas Eksperimen.................. 45

5. Distribusi Frekuensi Nilai Pre-Test IPA Kelas Kontrol.......................... 47

6. Distribusi Frekuensi Nilai Post-Test IPA Kelas Eksperimen................ 48

7. Distribusi Frekunsi Nilai Post-Test IPA Kelas Kontol............................ 50

8. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Awal (Pre-Test)....................... 52

9. HasilUjiHomogenitasSoalPre-Test...................................................... 53

10. Hasil Uji Normalitas Soal Post-Test........................................................ 54

11. HasilUjiHomogenitasSoalPost-Test.................................................... 54

12. jadwal Penelitian .....................................................................................

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Berpikir.............................................................................. 29

2. Histogram NilaiPre-Test KelasEksperimen.................................... 46

3. Histogram NilaiPre-Test KelasKontrol............................................ 47

4. HistogramNilaiPost-test IPA Kelas Eksperimen............................ 49

5. HistogramNilaiPost-Test IPA Kelas Kontrol................................... 50

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Jadwal Penelitian................................................................................ 63

2. Silabus Pembelajaran......................................................................... 64

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.................................................. 68

4. Lembar Kerja Kelompok................................................................... 93

5. Kisi-Kisi Soal.................................................................................... 130

6. Soal Pre-Test dan Post-Test............................................................... 132

7. Uji Validitas Soal .............................................................................. 138

8. Data Nilai Kemampuan Awal (Pre-Test) ......................................... 140

9. Data Nilai Post-Test.......................................................................... 141

10. Analisis Butir Soal............................................................................ 142

11. Uji Taraf Kesukaran Soal.................................................................. 147

12. Uji Beda Soal..................................................................................... 148

13. Uji Reliabilitas dengan KR-20........................................................... 149

14. Uji Reliabilitas Soal........................................................................... 150

15. Uji Normalitas Pre-Test Kelompok Eksperimen............................. 151

16. Uji Normalitas Pre-Test Kelompok Kontrol..................................... 153

17. Uji Normalitas Post-Test Kelompok Eksperimen............................. 154

18. Uji Normalitas PoST-Test Kelompok Kontrol.................................. 156

19. Hasil Uji Normalitas Nilai Pre-Test.................................................. 157

20. Hasil Uji Normalitas Nilai Post-Test................................................ 158

21. Hasil Uji Keseimbangan Nilai Pre-Test........................................... 159

22. Hasil Uji Homogenitas Nilai Pre-Test............................................. 161

23. Hasil Uji Homogenitas Nilai Post-Test............................................ 163

24. Hasil Uji Hipotesis Nilai Post-Test................................................... 165

25. Lembar Observasi............................................................................. 167

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvii

26. Hasil Wawancara dengan Guru Sebelum Menggunakan

Metode Eksperimen........................................................................... 173

27. Hasil Wawancara dengan Guru Setelah Menggunakan

Metode Eksperimen............................................................................ 174

28. Hasil Wawancara dengan Guru yang Menggunakan Model

Pembelajaran Langsung................................................................... 175

29. Tabel Lillifoers.................................................................................... 177

30. Tabel Uji-T......................................................................................... 178

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dapat meningkatkan kualitas dan mengembangkan potensi

sumber daya manusia. Menurut Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional bab I pasal 1 :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Sumber daya manusia yang berpendidikan akan mampu mengikuti

perkembangan pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Untuk itu dalam

meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia pemerintah berusaha

dengan menetapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP

ditetapkan untuk mengatasi masalah pendidikan di Indonesia yaitu lemahnya

proses belajar mengajar yang masih didominasi oleh guru (teacher centered).

Dominasi guru dalam upaya peningkatan hasil belajar peserta didik

terjadi dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Peran guru sangat penting

dalam pembentukan kualitas dan kuantitas pengajaran yang dilaksanakannya.

Selain itu faktor pendukung lain adalah kemampuan dan ketepatan guru dalam

memilih dan menggunakan metode maupun model pembelajaran. Metode dan

model pembelajaran merupakan faktor penting yang penunjang tercapainya

pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran harus sesuai dengan materi akan

disampaikan.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dalamkurikulum KTSP

merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB

sampai SMP/MTs/SMPLB. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran IPA banyak

memberikan latihan dalam mengembangkan cara berpikir ilmiah. Melalui mata

pelajaran IPA peserta didik diajak untuk berpikir kritis terhadap suatu kejadian

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2 dalam kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan kurikulum KTSP, tujuan

pembelajaran IPA di SD secara terperinci adalah: (1) memperoleh keyakinan

terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan,

dan keteraturan alam ciptaan-Nya, (2) mengembangkan pengetahuan dan

pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari, (3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan

kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,

lingkungan, teknologi dan masyarakat, (4) mengembangkan keterampilan proses

untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan,

(5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan

melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu

ciptaan Tuhan, dan (7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan

IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs. Oleh karena

itu guru harus menerapkan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi

yang akan diajarkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal.

Pada umumnya semua mata pelajaran mempunyai standar minimum

yang biasa disebut dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) ini menjadi acuan pengembangan kurikulum di

setiap satuan pendidikan dan harus dicapai oleh seluruh peserta didik. Begitu pula

dengan mata pelajaran IPA, Kriteria Ketuntasan Minimum mata pelajaran IPA di

SD adalah 65. Berdasarkan hasil tesawalpadatanggal 03 Maret 2012, masih

terdapat beberapa siswa yang nilainya dibawah KKM. Dari

hasiltesawaltersebutmenyatakanbahwasiswa kelas V di SD Negeri Pelemgadung

III, terdapat 16 dari 24 siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM. Artinya 67

%darijumlahsiswatersebut yang belum menguasai materi IPA,

sehinggahasilbelajarnyarendah. Sedangkan hasiltesawaldi SD Negeri

Pelemgadung I, terdapat 18 siswa dari 35 siswa yang nilainya dibawah 65. Itu

artinya hampir 51% dari keseluruhan siswa kelas V SD Negeri Pelemgadung I

belum menguasai materi IPA yang telah diajarkan oleh guru (Lampiran 8).

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Permasalahan yang terjadi saat ini adalah terdapat beberapa siswa yang

hasil belajarnya masih di bawah KKM yaitu kurang dari 65. Salah satu

penyebabnya adalah cara mengajar guru pada pelajaran IPA kurang menarik.

Dalam proses belajar mengajar, guru masih menerapkan model pembelajaran

langsung. Model pembelajaran ini apabila tidak dikemas dengan baik tidak akan

menarik perhatian siswa. Pembelajaran langsung ini cenderung memberikan kesan

pasif pada peserta didik, dan gurulah yang berperan aktif. Seiring dengan

perkembangan jaman pembelajaran teacher centered ini tidak lagi relevan, karena

guru seharusnya menjadi fasilitator dan motivator. Selain itu penggunaan media

dan alat peraga masih sangat terbatas dan terkadang guru hanya memakai media

gambar saja. Kegiatan ini dapat menimbulkan kebosanan pada siswa karena siswa

hanya sebagai pendengar. Cara mengajar seperti ini akan menghasilkan manusia

yang konsumtif dan kurang kreatif. Padahal belajar IPA akan lebih mudah apabila

guru mengajak siswa aktif dan bisa mengamati secara langsung bahkan

membuktikan sendiri tentang pernyatan yang ada. Cara mengajar guru yang

kurang efektif ini membuat tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai secara

optimal, hal ini ditandai dengan hasil belajar IPA rendah.

Solusi untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu metode

pembelajaran yang lebih tepat dan menarik, dimana siswa lebih aktif dalam

pembelajaran. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA adalah

dengan menerapkan metode eksperimen. Metode eksperimen biasa disebut

metode percobaan. Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar dimana siswa

melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta

menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke

kelas dan dievaluasi oleh guru (Roestiyah, 2001:08). Penggunaan metode

eksperimen mempunyai tujuan yang meliputi (1) Siswa mampu menyimpulkan

fakta-fakta, informasi atau data yang diperoleh; (2) Siswa mampu merancang,

mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan percobaannya; (3) Siswa mampu

menggunakan logika berpikir induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta,

informasi atau data yang dikumpulkan melalui percobaan; (4) Siswa mampu

berpikir sistematis, disiplin tinggi, hidup teratur dan rapi (Soli Abimanyu,

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4 2008:7.17). Kelebihan dari metode eksperimen ini adalah membuat peserta didik

percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya sendiri daripada menurut cerita

orang atau buku. Selain itu membuat siswa aktif mengumpulkan fakta, informasi

atau data yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya.

Dari paparan diatas maka peneliti mengambil judul Pengaruh

Penggunaan Metode Pembelajaran Eksperimen terhadap Hasil Belajar IPA pada

Siswa Kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun

Ajaran

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dapat

diidentifikasikan adanya beberapa masalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam masih rendah.

2. Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar kurang inovatif

sehingga perlu ditingkatkan dengan metode yang tepat.

3. Kurangnya penggunaan metode pengajaran khususnya eksperimen yang

merupakan salah satu alternatif wujud pembelajaran yang berfungsi untuk

mendorong keterlibatan aktif langsung siswa dalam kegiatan belajar IPA.

C. Pembatasan Masalah

Berkaitan dengan beberapa masalah tersebut di atas dan juga karena

keterbatasan waktu penelitian, maka perlu dibuat pembatasan permasalahan yang

akan diteliti. Permasalahan yang akan diteliti dibatasi pada tiga masalah yaitu :

1. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi, yaitu

metode pembelajaran eksperimen.

2. Mata pelajarandalampenelitianinijuga dibatasi,

yaituIlmuPengetahuanAlamkelas V semester II.

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5 3. Hasil belajar dalam penelitian ini dibatasi, yaitu hasil belajar Ilmu Pengetahuan

Alam pada siswa kelas V semester II SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang

tentang pesawat sederhana dan cahaya.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Eksperimen terhadap Hasil Belajar

IPA pada Siswa Kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten

E. Tujuan Penelitian

Dalam setiap penelitian tentu mempunyai tujuan penelitian, demikian

mengetahui ada tidaknya pengaruh yang berarti dari penggunaan metode

pembelajaran eksperimen terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD

Negeri Se-

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terdiri atas manfaat secara teoritis dan manfaat

secara praktis. Manfaat ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

a. Dapat menambah dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan serta

lebih mendukung teori-teori yang sudah ada sebelumnya sehubungan

dengan masalah yang diteliti pada mata pelajaran IPA

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan atau referensi bagi peneliti

selanjutnya.

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peserta Didik

1) Dapat meminimalisir tingkat masalah belajar IPA yang dihadapi

peserta didik.

2) Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA.

3) Peserta didik menjadi senang mempelajari IPA.

b. Bagi Guru

1) Dapat digunakan sebagai acuan guru untuk mengatasi masalah belajar

IPA peserta didik.

2) Dapat memberikan wawasan bagi guru dalam mengajar mata

pelajaran IPA.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian dapat bermanfaat dalam rangka perbaikan hasil belajar

peserta didik pada mata pelajaran IPA.

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan

1. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar peserta didik berfungsi sebagai tolok ukur berhasil atau

tidaknya proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan suatu perubahan

perilaku pada individu yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar

sesuai dengan tujuan pendidikan (Purwanto, 2011: 46). Menurut Nana Sudjana

hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya. (2010:22).

Sependapat dengan hal itu, Bloom dalam (AgusSuprijono, 2009:6),

mengemukakan bahwa hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotorik. Untuk ranah kognitif dimulai dari tingkatan yang paling rendah

sampai yang paling tinggi. Tingkatan kognitif itu antara lain pengetahuan

(knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (aplication), analisis

(analysis), pengorganisasian (synthesis), dan penilaian (evaluation). Sedangkan

ranah domain afektif adalah sikap menerima (receiving), memberikan respons

(responding), penilaian (valuing), organisasi (organitation), dan karakterisasi

(characterization). Selain itu, dalam domain psikomotor memiliki beberapa aspek

meliputi initatiory, pre- routine, dan routinized. Psikomotor juga mencakup

keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, menejerial, dan intelektual.

Belajar menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana berarti upaya

menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan (2001:13). Kemudian

menurut Slavin menjelaskan bahwa learning is a change in an individual that

results from experience (1997:151). Artinya bahwa belajar adalah suatu

perubahan individu yang berasal dari sebuah pengalaman.

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Menurut Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya (2003:2).

Agus Suprijono(mengutip simpulan Cronbach) bahwa Learning is shown

by change in behavior as a result of experience, belajarsebagaisuatuaktivitas yang

2009:2).

Menurut

mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman,

keterampilan dan nilai-

(2004: 59).

Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan

perilaku yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar baik secara

kognitif, afektif, maupun psikomotor.

b. Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Hasilbelajardipengaruhijuga olehbeberapafaktor, baikfaktordaridalam

(faktor internal) maupunfaktordariluar (faktoreksternal).Hasil belajar dikatakan

sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotor,

sebaliknya dikatakan hasil kurang memuaskan jika seseorang belum mampu

memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.

Menurut Muhibbin Syah (2010: 129) faktor-faktor yang

mempengaruhihasil belajar dapat digolongkan menjadi 3 faktor yaitu :

1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), faktor ini dibagi menjadi beberapa antara lain : a) Faktor jasmaniah (fisiologis) : misalnya penglihatan, pendengaran,

struktur tubuh, dan sebagainya. b) Faktor psikologis, terdiri dari faktor intelegensi siswa, sikap siswa, bakat

siswa, minat siswa, motivasi siswa. 2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) ialah :

a) Faktor lingkungan sosial seperti lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, lingkungan kelompok.

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b) Faktor lingkungan nonsosial seperti gedung dan letak sekolah, rumah tempat tinggal siswa, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.

3) Faktor pendekatan belajar

Faktor pendekatan belajar adalah jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi hasil belajar terdiri dari faktor internal (berasal dari

dalam diri siswa) dan faktor eksternal (berasal dari luar diri siswa) serta faktor

pendekatan belajar.

c. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Kelas V SD

1) Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Permendiknas (2006) menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga

IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,

konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik

untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan

lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan berhubungan erat dengan

kehidupan manusia. Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari alam

dengan segala isinya, atau secara sederhana merupakan suatu kumpulan

pengetahuan yang tersusun secara sistematis tentang gejala alam. Gejala alam

tersebut dapat dipisahkan menjadi gejala alam fisik (fisika) dan gejala alam hayati

(biologi). Pada awalnya orang memperoleh pengetahuan tentang alam tersebut

menggunakan cara-cara yang belum dapat diandalkan. Namun secara perlahan

dan pasti sejalan dengan perkembangan akal, daya nalar, serta peralatan yang

dimiliki manusia, cara-cara yang digunakan menuju ke kesempurnaan (Js.

Sukardjo, 2005 :1)

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Awal mula IPA pada saat manusia memperhatikan gejala alam yang

terjadi lalu mencatatnya dan mempelajarinya.Tidak berhenti disitu semua manusia

adalah makhluk yang mempunyai rasa ingin tahu yang besar, manusia terdorong

untuk mengenal, memahami dan menjelaskan gejala alam yang terjadi serta

berusaha memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Dari dorongan rasa

ingin tahu dan usaha untuk memahami dan memecahkan masalah-masalah

alamiah yang terjadi itulah, pada akhirnya manusia dapat mengorganisasikan

pengetahuan yang disebut Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Pembelajaran IPA saat ini sangat berperan dalam proses pendidikan dan

juga perkembangan Teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan

minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta

yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya

dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan terjemahan dari kata-kata

bahasa Inggris secara singkat sering disebut .

Natural berarti alamia, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan

alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau

science secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini. Ilmu yang

mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. (Iskandar, 2001:2)

Iskandar (mengutip simpulan Robin Kerrod) menyatakan bahwa

observation and experiment, and explained by means of rules, laws, principles,

(2001:2), artinya Ilmu Pengetahuan Alam adalah

pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan cara observasi dan

eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan,

hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori dan hipotesis-hipotesis. Sedangkan

menurut Leo Sutrisno,dkk (2007:1-19) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan

usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat

(correct) pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar (true), dan

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11 dijelaskan dengan penalaran yang sahih (valid) sehingga dihasilkan kesimpulan

yang betul (truth). Jadi, IPA mengandung tiga hal : proses (usaha manusia

memahami alam semesta), prosedur (pengamatan yang tepat dan prosedurnya

benar), produk (kesimpulannya betul).

Sains atau science (Bahasa Inggris), berasal dari bahasa latin, yaitu dari

kata Scientia artinya pengetahuan. Tetapi pertanyaan tersebut terlalu luas dalam

penggunaan sehari-hari, untuk itu perlu dimunculkan kajian etimologi lainnya.

Para ahli memandang batasan etimologis yang tepat tentang sains yaitu dari

bahasa Jerman, hal itu dengan merujuk kata Wissenschaft, yang memiliki

pengertian pengetahuan yang tersusun atau terorganisasikan secara sistematis.

Dalam perjalanannya, meskipun masih terdapat perbedaan tinjauan secara

etimologi, substansi kedua batasan sains tersebut sering dipertukarkan begitu saja,

dan tidak dipertentangkan secara tajam, para ahli cenderung memfokuskan pada

bagaimana mereka dapat mendalami, menemukan dan mengungkap sains dalam

aktivitasnya untuk dipersembahkan dalam kehidupan di alam raya ini, terutama

bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia. (Nugraha, 2005:3)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu ilmu yang

berhubungan erat dengan lingkungan alam dan kehidupan manusia. Ilmu

pengetahuan ini didapat dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik,

serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip,

teori-teori dan hipotesis-hipotesis.

2) Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam

Menurut Permendiknas (2006) tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) di SD adalah :

a) Memahami konsep IPA dan keterkaitannya dalam kehidupan sehari-hari.

b) Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan

tentang alam sekitar.

c) Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta

kejadian di lingkungan sekitar.

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12 d) Bersifat ingin tahu, terbuka, kritik, mawas diri, bertanggung jawab, dan

mandiri.

e) Mampu menerapkan konsep IPA untuk menjelaskan gejala alam dan

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

f) Mampu menerapkan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan

masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

g) Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sehingga menyadari

kebesaran dan keagungan Tuhan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPA di

SD adalah untuk menguasai konsep, keterampilan tentang IPA dan menumbuhkan

minat untuk mengenal dan mempelajari alam serta dapat menerapkan dan

memanfaatkan metode ilmiah dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pembelajaran IPA di SD terdapat beberapa ruang lingkup bahan

kajian IPA untuk SD meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

a) Makhluk hidup dan proses kehidupan yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan

interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.

b) Benda materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi :kalor, padat, gas

c) Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya, dan pesawat sederhana

d) Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda

langit lainnya.

3) Evaluasi Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Hasil belajar merupakan realisasi tercapainya tujuan pembelajaran.

Dalam menentukan hasil belajar diperlukan adanya evaluasi. Evaluasi sering

disebut juga dengan assessment, menurut Muhibbin Syah (2010:139) evaluasi

adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dalam sebuah proses. Sedangkan menurut Endang Poerwanti, dkk

(2008:1-5) evaluasi diartikan proses pemberian makna atau penetapan kualitas

hasil pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut

dengan kriteria tertentu.

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Teknik penilaian untuk menilai hasil belajar siswa harus disesuaikan

dengan karakteristik indikator, standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

telah dibuat oleh guru. Hasil belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan tes

yang diselenggarakan oleh guru sendiri pada setiap akhir pertemuan pelajaran

ataupun yang berupa ujian akhir nasional. MenurutArikunto (2010:193), tes

adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakanuntuk

mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat dimiliki

individu atau kelompok.

Dari uraian

diatasdapatdisimpulkanbahwadalamsetiappembelajaranmemerlukansuatualatukur/

evaluasi.Dalampembelajaran IPA inievaluasipembelajaranbisamenggunakantes,

baikitutesawalmaupuntesakhirsetelahselesaipembelajaran.

4) Media Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Salah satu faktor penting yang mendukung tercapainya tujuan

pembelajaran adalah penggunaan media pembelajaran. Media Pembelajaran

adalah alat bantu atau sarana penghubung untuk menyampaikan materi dari guru

kepada siswa. Jenis-jenis media pembelajaran bermacam-macam, menurut Anitah

(2009:128) jenis-jenis media pembelajaran antara lain :

a) Media visual yang tidak diproyeksikan

Media ini tidak membutuhkan projektor dan layar untuk memproyeksikan

perangkat lunak. Misalnya gambar mati atau gambar diam, karikatur, bagan,

poster, diagram, berbagai jenis papan.

b) Media visual yang diproyeksikan

Media visual ini terdiri dari dua unsur yaitu media proyeksi yang tidak

bergerak dan media proyeksi yang bergerak. Media proyeksi yang tidak dapat

bergerak antara lain slide, film strip, OHP, opaque peojector, dan micro

projection. Sedangkan media proyeksi yang bergerak antara lain: film, film

loop, televisi, video tape recorder.

c) Media Audio

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Media audio merupakan media yang kegiatannya mendengarkan (menyimak).

Misalnya radio, telepon, audio siaran, audio kaset.

d) Media Audio Visual

Media audio visual merupakan media yang tidak hanya mendengar saja tetapi

juga melihat sekaligus mendengarkan sesuatu yang divisualisasikan.

e) Multimedia

Sistem multimedia adalah kombinasi dari media dasar audio visual dan visual

yang dipergunakan untuk tujuan pembelajaran. Bentuk-bentuk sistem multi

media yang banyak digunakan di sekolah adalah kombinasi slide suara,

kombinasi sistem audio kaset dan kit (peralatan) multi media.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran itu

jenisnya bermacam-macam. Dalam menggunakan media pembelajaran harus

disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Begitu pula dalam

pembelajaran IPA media pembelajaran yang dapat digunakanantara lain media

yang tidakdapatdiproyeksikan, media yang dapatdiproyeksikan, media audiovisual

dan multimedia.

5) Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar

KompetensiRumpun Mata PelajaranSains (IPA)

berkaitandenganpencapaiankompetensi yang

meliputikerjailmiahdanpenguasaankonsepyaknipemahamandanpenerapannya.Dari

kompetensirumpunmatapelajaraninikemudiandijabarkanmenjadikompetensi yang

lebihoperasional danlebihmencerminkanaspek-

aspekkhususpencapaitujuanmatapelajaran.Menurut kurikulum KTSP,

pembelajaran IPA memiliki ruang lingkup, tujuan dan tujuan yang harus tercapai.

Ruang lingkup materi pembelajaran IPA SD kelas V semester II berdasarkan

standar kompetensi dan kompetensi dasarnya dapat dilihat pada tabel 2.1dibawah

ini :

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Tabel 2.1: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPA

Semester II

No Semester II

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gerak dan gaya magnet)

5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.

2. 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model

6.1 Mendeskripsikan Sifat-Sifat Cahaya

6.2. Membuat Suatu Karya/Model, Misalnya Periskop atau Lensa dari Bahan Sederhana dengan Menerapkan Sifat-Sifat Cahaya

3. 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.

7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan

tanah karena pelapukan.

7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah.

7.3 Mendeskripsikan struktur bumi.

Ilmu Pengetahuan Alam sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam

masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting. Pengajaran IPA untuk

anak-anak SD harus dimodifikasi agar anak-anak dapat mempelajarinya. Ide-ide

dan konsep-konsep harus disederhanakan agar sesuai dengan kemampuan anak

untuk memahaminya. Hal ini karena struktur kognitif anak-anak tidak dapat

dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan.

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Mata Pelajaran IPA di Sekolah Dasar sudah diberikan sejak kelas I,

namun untuk penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti mengambil pelajaran

IPA Kelas V Semester II dengan Standar Kompetensi Menerapkan sifat-sifat

cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model dan memahami perubahan

yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam

sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran (KTSP).

d. Pengertian Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam

Belajar dapat membawa suatu perubahan pada individu yang belajar.

Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik menjadi

lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan pengalaman yang dituju pada

hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar di sekolah.

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa dengan melibatkan seluruh potensi

yang dimilikinya setelah siswa itu melakukan kegiatan belajar. Pencapaian hasil

belajar tersebut dapat diketahui dengan mengadakan penilaian tes hasil belajar.

Penilaian diadakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti

pelajaran yang diberikan oleh guru. Di samping itu guru dapat mengetahui sejauh

mana keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah khususnya pada

mata pelajaran IPA.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Alam adalah perubahan yang terjadi pada siswa setelah melakukan

kegiatan belajar pada mata pelajaran IPA baik secara kognitif, afektif, maupun

psikomotor .

2. Metode Pembelajaran Eksperimen

Dalam dunia pendidikan perlu dibedakan antara pengertian pendekatan

pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran,

taktik pembelajaran serta model pembelajaran. Pendekatan pembelajaran diartikan

sebagai titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran, yang

merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih

sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17 metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu dan strategi pembelajaran

merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa

agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Menurut Sudjana metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru

dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran

(2005:76). Dan menurut Abimanyu, dkk metode adalah cara/ jalan dalam

menyajikan/melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran (2008

:2-6). Kemudian menurut Anitah metode adalah cara yang digunakan untuk

penyampaian pelajaran (2009:45). Selanjutnya Muhibbin Syah mengemukakan

diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan

dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis (2010:198).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa metode

pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi

pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Metode pembelajaran yang digunakan dalam kelas menurut Anitah

(2009:85) antara lain metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi,

metode demonstrasi dan metode eksperimen. Dalam penelitian ini peneliti akan

menggunakan salah satu diantara beberapa metode yang telah dikemukakan.

Metode yang akan digunakan adalah metode eksperimen.

a. Pengertian Metode Eksperimen

Eksperimen atau percobaan adalah suatu tuntutan dari perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi agar menghasilkan suatu produk yang dapat

dinikmati masyarakat secara aman. Menurut Mulyani Sumantri dan Johar

Permana metode eksperimen adalah cara belajar mengajar yang melibat aktifkan

peserta didik dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil

percobaan itu (2001:135). Selanjutnya menurut Syaiful Bahri Djamarah dan

Aswan Zain metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa

melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang

dipelajari (1997:95).

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Roestiyah menyatakan metode eksperimen adalah suatu cara mengajar

dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya

serta menuliskan hasil percobaannnya, kemudian hasil pengamatan itu

disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru (2001:80). Dalam metode

eksperimen guru mengembangkan fisik, mental, dan emosional siswa. Melalui

metode eksperimen guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih

keterampilan proses agar memperoleh hasil yang maksimal. Pengamalan langsung

yang diperoleh dapat tetanam dalam ingatannnya, selain itu keterlibatan fisik,

mental serta emosional dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku

yang kreatif dan inovatif.

Sagala menyatakan bahwa eksperimen adalah percobaan untuk

membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu. Sedangkan metode

eksperimen dalam pembelajaran adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana

siswa melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri suatu

pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Dalam proses pembelajaran dengan

metode eksperimen siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau

melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu obyek, menganalisis,

membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu obyek, keadaan atau

proses tertentu. Peranan guru dalam metode eksperimen adalah memberi

bimbingan agar eksperimen itu dilakukan dengan teliti sehingga tidak terjadi

kekeliruan atau kesalahan (2006:220).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen

adalah suatu metode yang melibatkan siswa melakukan percobaan untuk

membuktikan sendiri tentang suatu pernyataan atau hipotesis yang dipelajari.

b. TujuanMetodeEksperimen

Penggunaan metode eksperimen mempunyai tujuan yang meliputi (1)

Siswa mampu menyimpulkan fakta-fakta, informasi atau data yang diperoleh; (2)

Siswa mampu merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan melaporkan

percobaannya; (3) Siswa mampu menggunakan logika berpikir induktif iuntuk

menarik kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang dikumpulkan melalui

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19 percobaan; (4) Siswa mampu berpikir sistematis, disiplin tinggi, hidup teratur dan

rapi (Abimanyu, 2008:7-17). Sedangkan menurut Roestiyah penggunaan metode

eksperimen ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan

sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan

mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berpikir yang

alamiah (scientific thinking). Dengan eksperimen siswa menemukan bukti

kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya (2001:80).

c. AlasanPenggunaanMetodeEksperimen

Metode eksperimen digunakan oleh guru karena beberapa alasan. Alasan

penggunaan metode eksperimen adalah :

1) Dapat menumbuhkan cara berpikir rasional dan ilmiah. Dengan metode

eksperimen siswa dapat berpikir secara rasional sehingga dapat membentuk

sikap ilmiah yang kritis dalam diri siswa dan siswa akan mempunyai jiwa

yang ulet dan tangguh dalam kehidupan.

2) Dapat memungkinkan siswa belajar secara aktif dan mandiri. Eksperimen

merupakan suatu metode yang menumbuhkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran dan melatih siswa untuk mandiri karena melalui eksperimen

siswa membuktikan sendiri tentang pernyataan yang telah ada.

3) Dapat mengembangkan sikap dan perilaku kritis, tidak mudah percaya

sebelum ada bukti-bukti nyata. Metode eksperimen dapat membentuk sikap

dan perilaku kritis karena dengan berpikir kritis, siswa akan lebih jeli

sehingga siswa ingin membuktikan apa yang dipikirkannya melalui metode

eksperimen.

Dari beberapa alasan penggunaan metode eksperimen, ada beberapa hal

yang perlu dipahami yaitu keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki siswa.

Kemampuan guru memberi saran sangat diperlukan sehingga para siswa

memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang dapat dilakukan.

(Abimanyu dkk, 2008:17)

d. Langkah-langkahPelaksanaanPembelajarandenganMetodeEksperimen

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Menurut Abimanyu dkk (2008:55) langkah-langkah pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen meliputi :

1) Kegiatan persiapan

a) Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan metode

eksperimen

b) Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarakan melalui eksperimen.

c) Menyiapkan alat, sarana dan bahan yang diperlukan dalam eksperimen.

d) Menyiapkan panduan prosedur pelaksanaan eksperimen, termasuk

Lembar Kerja Siswa (LKS)

2) Kegiatan Pelaksanaan Eksperimen

a) Kegiatan Pembukaan

(1) Menanyakan materi pelajaran yang telah diajarkan minggu lalu

(apersepsi)

(2) Memotivasi siswa dengan mengemukakan cerita anekdot yang ada

kaitannya dengan materi pelajaran yang akan diajarkan

(3) Mengemukakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, dan prosedur

eksperimen yang akan dilakukan.

b) Kegiatan Inti

(1) Siswa diminta membantu menyiapkan alat dan bahan yang akan

dipakai dalam eksperimen (Eksplorasi)

(2) Siswa melaksanakan eksperimen berdasarkan panduan dan LKS yang

telah disiapkan guru. (Elaborasi)

(3) Guru memonitor dan membantu siswa yang mengalami kesulitan

(Elaborasi)

(4) Pelaporan hasil eksperimen dan diskusi balikan (Konfirmasi)

c) Kegiatan Penutup

(1) Guru meminta siswa untuk merangkum hasil eksperimen

(2) Guru mengadakan evaluasi hasil dan proses eksperimen

(3) Tindak lanjut, yaitu meminta siswa yang belum menguasai materi

eksperimen untuk mengulang lagi eksperimennya, dan bagi yang

sudah menguasai diberi tugas untuk pendalaman

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Langkah-langkah pembelajaran menurut Roestiyah (2001:81) adalah

sebagai berikut :

1) Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka harus

memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen.

2) Memberikan penjelasan kepada siswa tentang alat-alat dan bahan yang akan

digunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat.

3) Selama eksperimen berlangsung guru selalu mengawasi pekerjaan siswa. Bila

perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan

jalannya eksperimen.

4) Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa,

mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulakan bahwa langkah-langkah

penggunaan metode eksperimen menurut peneliti antara lain :

1) Menyiapkan materi yang akan diajarkan melalui eksperimen.

2) Menyiapkan alat, sarana dan bahan yang diperlukan dalam eksperimen.

3) Menyiapkan panduan prosedur pelaksanaan eksperimen, termasuk Lembar

Kerja Siswa (LKS).

4) Menjelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka harus

memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen.

5) Setelah guru selesai menjelaskan kemudian siswa melaksanakan kegiatan

ekserimen berdasarkan panduan dan LKS yang telah disiapkan.

6) Pada saat kegiatan berlangsung guru memonitor dan memotivasi siswa, bila

perlu memberi saran yang menunjang kesempurnaan jalannnya eksperimen.

7) Setelah selesai melakukan kegiatan eksperimen guru meminta hasil

eksperimen, memaparkan di depan kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau

tanya jawab.

e. Kelebihan dan Kelemahan Metode Eksperimen

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (1997:95)

mengemukakan bahwa metode eksperimen mempunyai kelebihan dan kelemahan

sebagai berikut :

1) Kelebihan metode eksperimen

a) Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan

berdasarkan percobaanya.

b) Dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan

penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan

manusia.

c) Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk

kemakmuran umat manusia.

2) Kelemahan metode eksperimen

a) Metode ini hanya sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi,

tetapi untuk mata pelajaran kurang sesuai.

b) Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak

selalu mudah diperoleh dan mahal.

c) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.

d) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena

mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berda diluar jangkauan

kemampuan atau pengendalian.

Adanya kelemahan dalam penggunaan metode eksperimen dapat diatasi

dengan beberapa cara. Cara mengatasi kelemahan metode eksperimen antara lain :

1) Guru harus menjelaskan secara jelas hasil yang ingin dicapai melalui metode

eksperimen

2) Guru harus menjelaskan prosedur eksperimen, bahan-bahan eksperimen yang

diperlukan, peralatan yang diperlukan dan cara penggunaannya, variabel yang

perlu dikontrol, dan hal yang perlu dicatat selama eksperimen.

3) Mengawasi pelaksanaan eksperimen dan memberi bantuan jika siswa

mengalami kesulitan

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23 4) Meminta setiap siswa melaporkan proses dan hasil eksperimennya,

membanding-bandingkannya dan mendiskusikannya, untuk mengetahui

kekurangan dan kekeliruan yang mungkin terjadi.

3. Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA

Penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA akan

membantu siswa untuk lebih paham dan menguasai. Hal ini dapat diketahui

apabila hasil belajar ipa tinggi serta peran aktif siswa dalam mengutarakan

secara lisan, tulisan, maupun aplikasi dalam kehidupannya. Sehingga dengan

pengalaman nyata siswa akan lebih mnguasai dengan materi yang diajarkan.

Dengan adanya penerapan metode eksperimen diharapkan :

1) Siswa memperoleh pengetahuan melalui pengalaman belajar secara langsung,

bukan sekedar informasi dari guru.

2) Siswa lebih kreatif dan aktif untuk membuktikan asumsi teoritis dan

memecahkan masalah.

3) Pengetahuan yang siswa peroleh bukan hanya sekedar ingatan atau hafalan

sehingga pelajaran lebih bermakna.

4) Membentuk sikap ilmiah dan kritis dalam diri siswa sehingga siswa akan

mempunyai kepribadian yang ulet dan tangguh dalam kehidupan.

Mengingat Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan manusia yang

luas yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta

dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-

teori dan hipotesis-hipotesis. Maka metode eksperimen sangat cocok apabila

diterapkan dalam pembelajaran IPA. Dengan menggunakan metode eksperimen

peneliti akan menerapkan dalam proses pembelajaran IPA pada siswa kelas V

khususnya materi mengenai pesawat sederhana dan cahaya.

4. Model Pembelajaran Langsung dalam Pembelajaran IPA

Dalam penelitian ini peneliti memilih metode eksperimen untuk

mengetahui adanya pengaruh terhadap hasil belajar IPA. Metode eksperimen ini

diterapkan pada kelompok eksperimen dan pada kelompok kontrol sebagai

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24 pembandingnya menggunakan model pembelajaran langsung. Model

pembelajaran ini diindikasi bahwa model pembelajaran yang berpusat pada guru.

a. Pengertian Model Pembelajaran Langsung

Menurut Arends (1997:67), direct instruction is a teacher-centered

model that has five steps: set induction, demonstration, guided practice, feedback,

and extended practice. Artinya pembelajaran langsung adalah model

pembelajaran yang berpusat pada guru memiliki lima tahap pembelajaran yaitu:

mengatur kondisi pembelajaran, demonstrasi, praktik terbimbing, timbal balik dan

praktik mandiri. Selanjutnya menurut Slavin (1997: 231), direct instruction

approach to teaching in which lessons are goal-oriented and structured by the

teacher. Artinya pembelajaran langsung adalah cara mengajar suatu pelajaran

yang tujuan dan susunannya dirancang sendiri oleh guru.

Dari pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pengajaran langsung merupakan suatu gaya mengajar guru yang berfokus pada

interaksi antara guru dan siswa dimana guru terlibat aktif dalam mengusung

pelajaran. Selain terlibat aktif dalam pembelajaran, guru juga mengajarkannya

secara langsung didalam kelas. Dalam proses pembelajaran guru masih

mendominasi jalannya kegiatan pembelajaran, sehingga kesempatan untuk

mengeksplor pengetahuan siswa hanya sedikit. Oleh karena itu, model pengajaran

langsung ini seringkali kita sebut dengan model pembelajaran active teaching.

b. Kelebihan dan Kekurangan Pengajaran Langsung

Pelaksanaan pembelajaran langsung terjadi secara tatap muka antara guru

dan siswa dalam satu ruang kelas. Guru menyiapkan rencana pembelajaran dan

materi pelajaran yang akan disajikan, kemudian guru menyajikan materi yang

akan diajarkan sesuai dengan silabus. Metode penyajian dalam pembelajaran

langsung dapat berupa metode bercerita, metode pemecahan masalah bersama,

metode tanya jawab, dan metode penugasan disesuaikan dengan tuntutan isi

materi pelajaran. Guru menilai tingkat pemahaman siswa dengan cara

mengadakan evaluasi pada akhir pembelajaran yang disebut tes formatif.

Kelebihan pengajaran langsung ini adalah 1) tercapainya efektivitas dan

efisiensi dalam hal tenaga, biaya, dan waktu 2) dapat mengimplementasi sejumlah

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25 langkah instruksional, seperti menunjukkan unsur-unsur yang relevan dalam

materi pelajaran, 3) materi pembelajaran dapat tersampaikan secara tuntas kepada

siswa sesuai dengan program pembelajaran yang telah dirancang. Menurut Joyce,

Weil dan Calhoun (2009) keunggulan terpenting pengajaran langsung adalah

adanya focus akademik, arahan dan kontrol guru, harapan yang tinggi terhadap

perkembangan siswa, sistem menejemen waktu, dan atmosfer akademik yang

cukup netral.

Kelemahan penggunaan pembelajaran ini antara lain: 1) efisien memang

tercapai tetapi sulit diketahui secara pasti apakah semua siswa melakukan persepsi

yang telah diajarkan dengan baik, 2) kurangnya kesempatan bagi siswa untuk

menunjukkan bakatnya yang akan menampakkan hasil belajarnya, 3) kurang dapat

membuktikan tercapainya tujuan instruksional khusus, 4) sulit menentukan

pemberian umpan balik yang sesuai dan cocok kepada masing-masing siswa.

Joyce, Weil dan Calhoun (2009) mengemukakan beberapa kekurangan tentang

model pengajaran langsung ini antara lain: 1) selama aktivitas pengajaran

akademik berlangsung, penggunaan perangkat akademik seperti mainan dan teka-

teki, tidak terlalu ditekankan atau bahkan ditiadakan, seperti halnya interaksi

guru-siswa yang tidak berorientasi akademik, seperti diskusi masalah pribadi 2)

siswa sering diminta untuk bekerja dari teks atau buku pelajarannya tanpa

sedikitpun diberi penjelasan dari atau oleh arahan guru.

c. Model Pembelajaran Langsung dalam Pembelajaran IPA

Menurut Suprijono pembelajaran langsung atau direct instruction dikenal

dengan sebutan active teaching. Hal ini mengacu kepada gaya mengajar dimana

guru terlibat aktif dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan

mengajarkannya secara langsung kepada seluruh kelas. Pembelajaran langsung

dirancang untuk penguasaan pengetahuan prosedural, pengetahuan deklaratif

(pengetahuan faktual) serta berbagai keterampilan. Pembelajaran langsung

dimaksudkan untuk menuntaskan dua hasil belajar yaitu penguasaan pengetahuan

yang distrukturkan dengan baik dan penguasaan keterampilan (2009:46). Adapun

penjelasan sintak model pembelajaran langsung seperti ditunjukkan tabel

2.2berikut ini:

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26 Tabel 2.2: Sintak Model Pembelajaran Langsung

Fase Perilaku guru

Fase 1 Establishing Set

Menyampaikan tujuan dan menyiapkan siswa

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, memberikan informasi latar belakang pelajaran, dan menjelaskan pentingnya pelajaran. Kemudian guru mempersiapkan siswa untuk belajar.

Fase 2 Demonstrating

Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan

Guru mendemonstrasikan keterampilan yang benar, menyajikan informasi tahap demi tahap.

Fase 3 Guided Practice

Membimbing pelatihan

Guru merencanakan dan memberikan bimbingan pelatihan awal.

Fase 4 Feed Back

Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik

Fase 5 Extended Practice

Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.

Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam kehidupan sehari-hari

Daniel Muijs dan David Reynold (2008:59) menjelaskan bahwa kelima

fase pembelajaran langsung dapat dikembangkan yaitu Mengarahkan (directing),

menginstruksikan (instructing), demonstrasi (demonstrating), menjelaskan dan

ilustrasi (explaining and illustrating), pertanyaan dan diskusi (Questioning and

Discussing), Consolidating, mengevaluasi tanggapan siswa

responses), meringkas (summarizing).

5. PenelitianyangRelevan

Penelitian Wiwiet Suci Rahayu (2010) dengan judul Metode Eksperimen

sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPA pada Sub Pokok Bahasan

Pertumbuhan pada Tumbuhan pada Siswa Kelas II SD Negeri 01 Sumberejo

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27 Kecamatan Kerjo Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010, diperoleh

hasil penelitian yaitu adanya peningkatan hasil belajar IPA sub pokok bahasan

pertumbuhan pada tumbuhan setelah menggunakan metode eksperimen. Terbukti

pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata-rata siswa 60 dengan

presentase ketuntasan klasikal sebesar 40%, siklus I nilai rata-rata siswa 64,3

dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 71,8%, dan pada siklus II nilai rata-

rata siswa 77,9 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 83,8%.

Penelitian Sri Wahyu Nugraheni (2011) tentang Meningkatkan

Pemahaman IPA tentang Sifat-sifat Cahaya Melalaui Metode Eksperimen pada

Siswa Kelas V SD Negeri 3 Nguneng Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri

Tahun Pelajaran 2010/2011 diperoleh hasil penelitian yaitu adanya peningkatan

pemahaman sifat-sifat cahaya melalui metode eksperimen. Terbukti pada kondisi

awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata-rata siswa 58,9 dengan presentase

ketuntasan klasikal sebesar 50%, siklus I nilai rata-rata siswa 62,9 dengan

presentase ketuntasan klasikal sebesar 72,7%, dan pada siklus II nilai rata-rata

siswa 75,9 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 81,8%.

Penenlitian Retno Witanti (2011) yang berjudul Penerapan Metode

Eksperimen untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar IPA Siswa Kelas V SD

Negeri Kramat 02 Penawangan Purwodadi Tahun Pelajaran 2010/2011 diperoleh

hasil penelitian yaitu adanya peningkatan keaktifan siswa kelas V SD Kramat 02

setelah menggunakan metode eksperimen. Terbukti pada kondisi awal sebelum

dilaksanakan tindakan keaktifan siswa 0% dan setelah dilaksanakan siklus I

keaktifan siswa meningkat rata-rata 44%, selanjutnya pada siklus II keaktifan

siswa meningkat rata-rata 80%.

Dari hasil penelitian yang relevan di atas dapat disimpulkan bahwa

penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA.

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

B. KerangkaBerpikir

Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan di atas dapat dibuat

kerangka pemikiran. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh

siswa setelah melakukan kegiatan belajar baik secara kognitif, afektif, maupun

psikomotor. Di dalam meningkatkan hasil belajar banyak sekali faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa baik itu faktor dari dalam diri siswa (intern)

maupun faktor yang berasal dari luar diri siswa (ekstern). Salah satu faktor yang

mempengaruhi yaitu metode pembelajaran yang biasanya kurang menarik

perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran. Untukituseorang guru

harusmampumemilih metodepembelajaran yang sesuaidantepat.

Dalampraktik sehari-hari, guru-guru

masihmenggunakanmodelpembelajaranlangsungdimanapelajaranhanyaterpusatpa

da guru. Model pembelajaranlangsunginimemangmudahuntukdigunakan,

tetapihendaknyaperludiperhatikanbahwatidaksemuamateripelajaranakansesuaibila

diterapkan modellangsung.

PenerapanmodellangsungdalampembelajaranIlmuPengetahuanAlamkurangmenu

mbuhkankeaktifansiswa, karenaguru sangat mendominasi dalam kegiatan

pembelajaran, dan siswa cenderung pasif dan mereka tidak memiliki kesempatan

untuk mengeksplorasikan pengetahuannya sendiri selama proses

pembelajaran,sehingga tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai secara maksimal.

Untukmengatasinyadigunakanmetode pembelajaran eksperimen yang

bertujuanuntukdapatmeningkatkanhasilbelajarsiswa.

Pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan

meningkatkan kreativitas siswa. Pembelajaran dengan metode eksperimen ini

menekankan pada siswa dengan guru sebagai fasilitator dan motivator, sedangkan

dalam pembelajaran langsung menekankan pembelajaran secara individu dengan

guru sebagai pusat kegiatan. Dalampenelitianinimembandingkan metode

eksperimen dan langsung.

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Penggunaan metode eksperimen ini dapat mencapai hasil belajar yang

optimal sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya khususnya

pada mata pelajaran IPA.

Kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 : Kerangka Berpikir

C. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto

2010: 110). Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran di atas, hipotesis

dalam penelitian ini adalah :

H0 : Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan dari penggunaan

metode pembelajaran eksperimen terhadap hasil belajar IPA pada siswa

kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen

H1 : Terdapat pengaruh positif yang signifikan dari penggunaan metode

pembelajaran eksperimen terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V

SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun

Pembelajaran eksperimen

kelompokeksperimen

Metode pembelajaran

berpusat pada siswa

Hasil belajar tinggi

Hasil belajar rendah

Model pembelajaran

berpusat pada guru

Pembelajaranlangsung kelompokkontrol

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat dimana memperoleh data yang

diperlukan dalam penelitian. Tempat yang dipergunakan untuk penelitian ini yaitu

SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen dengan subyek siswa

kelas V Semester II Tahun Ajaran 2011/2012. Alasan penelitian ini dilaksanakan

di SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen karena adanya saran

dari hasil wawancara pada hari minggu tanggal 5 Februari 2012 dengan pengawas

sekolah setempat dan adanya permasalahan yang muncul serta lokasi SD Negeri

Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen dekat dengan tempat tinggal

peneliti sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan data agar dapat

menghemat waktu, dana, serta tenaga peneliti dalam melaksanakan penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan yaitu mulai bulan

Januari sampai dengan bulan Juni pada Tahun Ajaran 2011/2012 Semester II.

Adapun isi dari jadwal penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu :

a. Tahap Persiapan

Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrument,

seminar proposal, permohonan izin serta survey disekolah yang direncanakan

sebagai tempat penelitian.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang

meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data.

c. Tahap Penyusunan

Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan

serta persiapan ujian.

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

B. Rancangan/Desain Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif eksperimen. Penelitian

ini bersifat kuantitatif yaitu karena data-data yang diperoleh dianalisis dengan

rumus-rumus statistik untuk memperoleh kesimpulan. Karena dalam penelitian ini

penulis ingin mengetahui suatu sampel yang akan diteliti kemudian menentukan

sampel mana yang paling baik. Maka pendekatan penelitian yang sesuai adalah

eksperimen.

Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki adanya

kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu

atau lebih kelompok eksperimen, satu atau lebih kondisi perlakuan (treatment)

yang kemudian membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok

kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

2. DesainPenelitian

Penelitian ini menggunakan desain Prettest-PosttestControl Group

Design, dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random,

kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk lebih jelasnya lihat desain

berikut:

Tabel 2.PolaRancanganPeneltian.

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

E

K

Keterangan:

E adalah kelompok eksperimen

K adalah kelompok kontrol

= hasil pretest kelompok eksperimen

= hasil pretest kelompok kontrol

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

= hasil posttes kelompok Eksperimen

= hasil posttes kelompok kontrol

= perlakuan denganmetode Eksperimen

=Perlakuandengan metodeKonvensional

(Sugiyono, 2009:112)

3. Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010:161). Dalam penelitian ini terdapat

dua jenis variabel, yaitu variabel bebas (Independen) dan variabel terikat

(Dependent). Variabel terikat merupakan suatu akibat yang keadaannya

dipengaruhi oleh variabel bebas. Sedangkan variabel bebas adalah variabel yang

secara sengaja dipelajari pengaruhnya terhadap variabel terikat. Dalam penelitian

ini variabelnya adalah:

1. Variabel bebas (X), yaitu variabel yang mempengaruhi suatu kejadian.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Metode Pembelajaran Eksperimen.

2. Variabel Terikat (Y), yaitu variabel sebagai akibat dari variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Hasil Belajar

IlmuPengetahuanAlam (IPA) kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang

Kabupaten Sragen.

C. Populasi dan SampelPenelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2010

: 173). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa kelas V Sekolah Dasar

Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen. Adapun jumlah populasi

seluruhnya ada 335 siswa yang berada di 13 kelas di SD Negeri Se-Dabin III

Karangmalang yaitu SD Pelemgadung I sebanyak 35 siswa, SD Pelemgadung II

sebanyak 26 siswa, SD Pelemgadung III sebanyak 24 siswa, SD Plumbungan I

sebanyak 27 siswa, SD Plumbungan II sebanyak 39 siswa, SD Plumbungan IV

sebanyak 18 siswa, SD Plumbungan V sebanyak 39 siswa, SD Mojorejo I

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33 sebanyak 22 siswa, SD Mojorejo 2 sebanyak 35 siswa, SD Mojorejo 3 sebanyak

24 siswa, SD Mojorejo 4 sebanyak 11 siswa, SD Mojorejo 5 sebanyak 8 siswa dan

SD Puro II sebanyak 22 siswa. Jadi jumlah siswa di 13 kelas di SD Negeri Se-

Dabin III Karangmalang yaitu sebanyak 330 siswa.

2. Sampel

Begitu luasnya populasi dalam penelitian ini, maka untuk mempermudah

pengumpulan data perlu dilakukan pengambilan sampel penelitian. Sampel

menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 131) adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti. Apabila subyek kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga

penelitianya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subyeknya besar,

dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung dari kemampuan

peneliti (waktu, tenaga dan dana), sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap

subyek, dan besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Sampel dalam

penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang

Kabupaten Sragen yang terdiri dari 2 SD yaitu SD Negeri Pelemgadung I

sebanyak 35 siswa dan SD Negeri Pelemgadung III sebanyak 24 siswa.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknikrandom sampling. Teknik random sampling digunakan untuk memilih

sekolah secara acak yang akan dipilih menjadi objek tanpa pandang bulu. Dalam

teknik ini semua individu dalam populasi baik secara individu maupun kelompok

diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Adapun jenis random sampling yang digunakan adalah cluster random

sampling. Cluster random sampling digunakan bilamana populasi tidak terdiri

dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau

cluster. (Suharsimi Arikunto, 2006: 131). Berdasarkan pendapat tersebut, semua

sampel mendapat peluang sama untuk menjadi sampel bukan murid secara

individual, melainkan sekolah (jadi murid secara kelompok).Adapun langkah-

langkah pengambilan sampel dilakukan sebagai berikut:

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34 a. Dari 13 Sekolah Dasar Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen

Tahun Pelajaran 2011/2012 peneliti mengambil kelas V, untuk penentuan SD

dilakukan secara cluster random sampling maksudnya dalam menentukan

anggota sampel dilakukan secara acak, dengan cara setiap populasi diberi

kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel penelitian.

b. Prosedur yang digunakan yaitu dengan menggunakan undian yang sudah diisi

dengan nama-nama SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen.

c. Kemudian mengundinya dilakukan sebanyak dua kali untuk menentukan

kelompok eksperimen dan kelas kontrol.

E. Pengumpulan Data

Dalam Penelitianterdapat beberapa teknik pengumpulan data. Teknik

pengumpulan data ini terdiri atas tes, observasi, dokumentasi, dan wawancara,

angket. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tes

SuharsimiArikunto (2010:193) berpendapatbahwa,

digunakanuntukmengukurketerampilan, pengetahuanintelegensi,

kemampuanataubakat yang dimilikiol

teknikpengumpulan data Metode tesdigunakan untuk mengumpulkan data tingkat

penguasaan siswa tentang hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas

kontroldenganserentetanpertanyaanataulatihan.

Ada dua tes yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu tes untuk

mengetahui kemampuan awal (pre test) dan tes yang digunakan sebagai tes akhir

(post test).Pre test dan post test ini diadakan secara terpisah terhadap masing-

masing kelompok dalam bentuk tes yang sama. Data dari hasil pre test dan post

test akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian yaitu mata

pelajaran IPA.

Tipe tes yang digunakan adalah tipe tes objektif, dengan bentuk pilihan

ganda dengan jumlah soal 30 dalam waktu 60 menit. Materi yang digunakan

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35 untuk menyusun tes ini adalah materi pesawat sederhana dan cahaya. Sedangkan

tipe tes yang digunakan adalah tipe tes objektif, dengan bentuk pilihan ganda

dengan tiap item soal memiliki 4 macam pilihan jawaban.

Sebelum soal digunakan, terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui

validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran tiap-tiap butir tes.

Setelah dianalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan taraf kesukarannya

soal tersebut digunakan sebagai tes untuk kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

2. Observasi

Menurut Sugiyono (mengutip simpulan Sutrisno Hadi, 1986)

mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu

proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara

yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.Dalamhalini,

teknikpengumpulan data

MetodeObservasiinipadadasarnyadigunakanuntukmengumpulkandata-data yang

tidak terbatas pada orang saja, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

legger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2010:274). Data yang

diperlukan dalam dokumentasi adalah silabus IPA kelas V, daftar nilai, dan foto-

foto ketika proses pembelajaran berlangsung.

4. Wawancara

Menurut Sugiyono (2009:194) wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan

data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau

setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

F. Validasi Instrumen Penelitian

Sebelum instrumen tes ini digunakan terlebih dahulu diadakan uji coba di

luar sampel tetapi masih dalam populasi untuk mengetahui validitas, tingkat

kesukaran, daya beda soal dan reliabilitas instrumen tes tersebut. Setelah

dilaksanakan uji coba kemudian dilakukan analisis butir soal tes sebagai berikut :

1. UjiValiditas

Sebelum dilaksanakan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji

instrumen terhadap responden.Instrumen adalah alat ukur yang dapat digunakan

peneliti untuk mengumpulkan data dan supaya pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya baik, dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah

diolah. Dalam pengujian validitas ini peneliti menggunakan pengujian validitas

isi (Content Validity) yaitu dilakukan dengan membandingkan antara isi

instrumen dengan materi yang diajarkan. Secara teknis pengujian validitas isi

dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen atau matrik

pengembangan instrumen. Dalam kisi-kisi itu terdapat variabel yang diteliti,

indikator sebagai tolok ukur dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan

yang telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi instrumen itu maka

pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis. (Sugiyono,

2009:182)

2. Reliabilitas

Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Reliabilitas

menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik

(Arikunto, 2010: 221).

Ada dua jenis reliabilitas, yaitu :

a. Reliabilitas eksternal

Reliabilitas eksternal diperoleh dengan mengolah hasil pengetesan yang

berbeda baik dari instrumen yang berbeda maupun yang sama.

b. Reliabilitas internal

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Reliabilitas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali

hasil pengetesan.

Dalampenelitianini, reliabilitas yang digunakanadalahreliabilitas internal,

adapaunPengujian reliabilitas tes dalam penelitian ini menggunakan Rumus KR-

20, yaitu:

Keterangan:

reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

= varians total

p = proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir (proporsi

subjek yang mendapat skor 1)

p =

q =

(Suharsimi Arikunto, 2010:231)

Setelah diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan harga kritik r

product-moment. Apabila maka dikatakan butir soal itu reliabel,

sedangkan apabila maka dikatakan butir soal itu tidak reliabel.

3. Taraf kesukaran

Teknik perhitungan taraf kesukaran butir soal adalah memperhitung

berapa persen testee yang menjawab benar untuk tiap-tiap item.

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sukar. Dengan perhitungan tingkat kesulitan soal dapat diketahui soal yang mudah

atau sukar yang ditujukan dengan indeks kesukaran soal. Bilangan yang

menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran

(difficulty index) (Arikunto, 2003:207-208).

Adapun rumus untuk menghitung taraf kesukaran adalah:

P =

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Keterangan:

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

JS : jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria taraf kesukaran tolok ukur sebagai berikut:

: sukar

: sedang

: mudah

sa

sedang.

4. Uji Daya Beda Soal

Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda adalah dengan

menghitung perbedaan dua buah rata- rata (mean) yaitu antara rata-rata dari

kelompok atas dengan rata-rata dari kelompok bawah untuk tiap-tiap item

Daya pembeda soal dari item-item soal digunakan dengan tujuan untuk

mengetahui kesanggupan soal tersebut dalam membedakan siswa yang pandai

dengan siswa yang tidak pandai. Langkah-langkah untuk menghitung daya

pembeda soal adalah sebagai berikut:

a. Merangking skor hasil tes uji coba, yaitu megurutkan hasil tes siswa mulai

dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah.

b. Mengelompokkan seluruh peserta tes menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok

atas dan kelompok bawah.

Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda soal adalah :

D = -

Keterangan:

D : indeks diskriminasi

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA : banyaknya peserta kelompok atas

JB : banyaknya peserta kelompok bawah

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Dengan ketentuan:

: sangat jelek

0 : jelek

0,21 0 : baik

0,70 : baik sekali

Dalampenelitianini, indeksdiskriminasi yang dipakai/Dayabedaadalah

(Suharsimi Arikunto, 2001:218)

G. Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini mencakup uji prasyarat, uji

keseimbangan dan uji data (uji hipotesis).

1. Uji Prasyarat Analisis

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan maka data yang

terkumpul dilakukan uji statistik.Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji keseimbangan.

Sebagai uji prasyarat analisisnya adalah sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian

diambil dari populasi distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas ini

digunakan metode Lilliefors dengan prosedur :

1) Hipotesis

: sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

: sampel tidak berasal dari populasi yang berditribusi normal

2) Statistik Uji

= Maks |F( ) S( )|

dengan :

= P ; Z

S terhadap seluruh Z

: skor standar

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

=

s : Standar Deviasi

: skor item

3) Taraf Signifikansi (a ) = 0,05

4) Daerah Kritik (DK) = dengan n adalah ukuran sampel.

5) Keputusan Uji

6) ditolak jika L DK

Kesimpulan

a) Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika tidak ditolak.

b) Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika ditolak.

(Sudjana, 2005 : 466-467)

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian

mempunyai variansi yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas ini

digunakan metode Bartlett dengan statistik uji Chi kuadrat dengan prosedur

sebagai berikut :

1) Hipotesis

: = (variansi populasi homogen)

: (variansi populasi tidak homogen)

2) Statistik Uji

=

Dengan

= dan B =

Keterangan:

= variansi gabungan

= banyaknya anggota sampel ke-i

= variansi sampel ke-i

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41 3) Taraf signifikansi (

4) Daerah Kritik (DK) = (k-1) dan distribusichi-kuadratdenganpeluang(1-

5) Keputusan Uji

6) = ditolak jika DK

Kesimpulan

a) Populasi-populasi homogen jika tidak ditolak

b) Populasi-populasi tidak homogen jika ditolak

(Sudjana, 2005: 263)

2. Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah kelas (kelas

eksperimen dan kelas kontrol) dalam keadaan seimbang atau tidak, sebelum kelas

eksperimen mendapat perlakuan. Statistik uji yang digunakan adalah uji-t. adapun

data yang digunakan berasal dari data dokumen nilai belajar IPA antara siswa

dalam kelas-kelas yang digunakan sebagai sampel penelitian.

Langkah-langkah uji keseimbangan adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis

: = (kedua kelas populasi memiliki kemampuan awal sama)

: (kedua kelas populasi memiliki kemampuan awal berbeda)

2) Taraf signifikansi :

3) Statistik Uji

t =

Dengan:

s = standar deviasi

=

Keterangan:

= rata-rata kelompok eksperimen

= rata-rata kelompok kontrol

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

= simpangan baku kelompok eksperimen

= simpangan baku kelompok kontrol

= jumlah sampel kelompok eksperimen

= jumlah sampel kelompok kontrol

4) Daerah Kritik (DK) = (

5) Keputusan Uji

= ditolak jika t DK

6) Kesimpulan

a) diterima jika kedua kelas populasi memiliki kemampuan awal sama

b) ditolak jika kedua kelas populasi memiliki kemampuan awal berbeda.

(Sudjana, 2005: 239)

3. Uji Hipotesis

Setelah data terkumpul, baik data sebelum diadakan perlakuan maupun data

setelah diadakan perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran diuji

prasyaratnya maka kedua data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis

statistik t-test sebagai berikut :

1) Hipotesis:

: (tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan dari penggunaan

metode pembelajaran eksperimen terhadap hasil belajar IPA

pada siswa kelas V)

: (terdapat pengaruh pengaruh positif yang signifikan dari

penggunaan metode pembelajaran eksperimen terhadap hasil

belajar IPA pada siswa kelas V)

2) Taraf signifikansi (

3) Statistik Uji

t =

Dengan:

s = standar deviasi

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

=

Keterangan:

= rata-rata kelompok eksperimen

= rata-rata kelompok kontrol

= simpangan baku kelompok eksperimen

= simpangan baku kelompok kontrol

= jumlah sampel kelompok eksperimen

= jumlah sampel kelompok control

4) Daerah Kritik (DK) = (

5) Keputusan Uji

= ditolak jika t DK

6) Kesimpulan

a) Jika diterima maka tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan

dari penggunaan metode pembelajaran eksperimen terhadap hasil belajar

IPA pada siswa kelas V.

b) Jika ditolak maka terdapat pengaruh positif yang signifikan dari

penggunaan metode pembelajaran eksperimen terhadap hasil belajar IPA

pada siswa kelas V.

(Sudjana, 2005 : 239)

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 44

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah yang terletak pada satu dabin yaitu

di Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen. Dalam satu dabin terdapat 13

Sekolah Dasar Negeri. Dalam penelitian ini, penelliti mengambil dua SD, yaitu

Sekolah Dasar Negeri Pelemgadung I sebagai kelompok eksperimen dan Sekolah

Dasar Negeri Pelemgadung III sebagai kelompok kontrol serta satu SD sebagai

kelompok try out yaitu SD Negeri Pelemgadung II.

SD Negeri Pelemgadung I (kelompok eksperimen) terletak di desa Lemah

Ireng, Pelemgadung, Karangmalang, Kabupaten Sragen. Sekolah ini memiliki

akreditasi yang cukup baik yaitu terakreditasi B. SD Negeri Pelemgadung I ini

dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang bernama Ning Rahayu, S.Pd dengan

jumlah guru sebanyak 15 dan dengan jumlah siswa sebanyak 211. Peneliti

mengambil kelas V sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak

35 siswa yang diajar oleh Suharni, S.Pd.

Secara geografis SD Pelemgadung III (kelompok kontrol) terletak di desa

Jaten, Pelemgadung, Karangmalang, Kabupaten Sragen. SD Pelemgadung III ini

dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang bernama Endang Setyowati, S.Pd.

Jumlah guru di SD ini sebanyak 12 guru dan dengan jumlah siswa sebanyak 169.

Sekolah ini memiliki akreditasi yang cukup baik yaitu terakreditasi B. Dalam

penelitian ini peneliti mengambil kelas V sebagai kelompok kontrol dengan

jumlah siswa sebanyak 24 siswa yang diajar oleh Paniyem, S.Pd

Untuk kelompok try out peneliti mengambil di SD Pelemgadung II, SD ini

terletak di desa Pondok, Pelemgadung Karangmalang, Kabupaten Sragen dan

dipimpin oleh seorang ibu kepala sekolah yang bernama Susi Sulistyowati, S.Pd.

Jumlah guru di SD ini sebanyak 14 dan jumlah siswa sebanyak 169. Sekolah ini

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45 dipilih sebagai kelompok try out atau ujicoba soal dengan jumlah siswa di kelas V

sebanyak 26 siswa.

2. Deskripsi Data

Pada penelitian ini mengambil dua sampel yaitu SD Negeri Pelemgadung

I sebagai SD eksperimen dan SD Negeri Pelemgadung III sebagai SD

kontrol.Jumlah siswa pada kelompok eksperimen berjumlah 35 siswa sedangkan

pada kelompok kontrol berjumlah 26 siswa. Pembelajaran yang dilaksanakan pada

SD eksperimen adalah metode eksperimen, sedangkan pada SD kontrol

menerapkan model pembelajaran langsung. Untuk penyajian data selanjutnya

akan dijelaskan melalui bantuan tabel dan grafik.

a. Penyajian Data Hasil Pre-Test Kelas Eksperimendan Kelas Kontrol

Pada penelitian ini, berdasarkan uji keseimbangan kedua sampel sudah

memiliki kemampuan awal yang sama/seimbang.Untuk melakukan uji

keseimbangan, peneliti menggunakan data nilai pre-test IPA setelah matching

(Lampiran 8) pada siswa kelas V dari masing-masing kelas baik kelas eksperimen

maupun kontrol.Tes pre-test ini digunakan untuk mengukur kemampuan awal

siswa sebelum menerima materi pembelajaran dari guru. Hasil nilai pre-test IPA

pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.4. berikut ini:

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Nilai Pre-Test IPA Kelas Eksperimen

Interval x f fkum f% Keterangan 47-55 51 4 4 11% Tidak tuntas 56-64 60 14 18 40% Tidak tuntas 65-73 69 8 26 23% Tuntas 74-82 78 4 30 11% Tuntas 83-91 87 4 34 11% Tuntas

92-100 96 1 35 4% Tuntas Sumber : Data Nilai Pre-Test IPA Kelas Eksperimen (Lampiran 8)

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Untuk lebih jelas mengenai hasil pre-test diatas, maka akan disajikan

histogram pada gambar 4.4. dibawah ini :

Gambar 4.1: Histogram Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen

Berdasarkan data nilai pre-test (Lampiran 8), dapat dijelaskan bahwa

hasil nilai pre-test IPA untuk siswa kelompok eksperimen nilai

tertingginyasebesar 93, nilai terendah 47, rerata 67 dan standar deviasinya

11,7.Sedangkan berdasarkan gambar 4.1 siswa yang mendapatkan nilai 47-55

sebanyak 4 siswa dengan prosentase sebesar 11%. Siswa yang mendapatkan nilai

56-64 sebanyak 14 siswa dengan prosentase 40%, sedangkan yang memperoleh

nilai 65-73 sebanyak 8 siswa dengan prosentase sebesar 23%. Bagi siswa yang

mendapatkan nilai 74-82 sebanyak 4 siswa dengan prosentase sebesar 11% dan

untuk siswa yang mendapat nilai 83-91 sebanyak 4 siswa dengan prosentase

sebesar 11%. Dengan demikian siswa yang mendapat nilai 92-100 sebanyak 1

siswa dengan prosentase 4%.

11%

40%

23%

11% 11%

4%

0

2

4

6

8

10

12

14

16

47-55 56-64 65-73 74-82 83-91 92-100

Fre

kuen

si

Interval

Kelas Eksperimen

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Hasil nilaipre-testpada kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 4.5

berikut ini :

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Nilai Pre-Test IPA Kelas Kontrol

Interval X f fkum f% Keterangan 35-44 41,5 3 3 12,5% Tidak tuntas 45-54 51,5 1 4 4,1% Tidak tuntas 55-64 61,5 12 16 50% Tidak Tuntas 65-74 71,5 6 22 25% Tuntas 75-84 81,5 1 23 4,2% Tuntas 85-94 91,5 1 24 4,2% Tuntas

Sumber : Data Nilai Pre-Test IPA Kelas Kontrol (Lampiran 8)

Untuk lebih memperjelas pembahasan tabel 4.5, maka akan disajikan

histogram pada gambar 4.2 dibawah ini :

Gambar 4.2: Histogram Nilai Pre-Test Kelas Kontrol

Berdasarkan data nilai pre-test (Lampiran 8) diatas, dapat dijelaskan

bahwa hasil nilai pre-test IPA pada kelompok kontrol mendapatkan nilai tertinggi

sebesar 90, nilai terendah 37, standar deviasinya 11,7dan rerata 62. Berdasarkan

gambar 4.2, siswa yang mendapatkan nilai 35-44 sebanyak 3 siswa dengan

prosentase sebesar 12,5%. Siswa yang mendapatkan nilai 44-54 sebanyak 1 siswa

12,5%

4,1%

50%

25%

4,2% 4,2%

0

2

4

6

8

10

12

14

35-44 45-54 55-64 65-74 75-84 85-94

Fre

kuen

si

Interval

Kelas Kontrol

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48 dengan prosentase sebesar 4,1%. Sedangkan yang memperoleh nilai 55-64

sebanyak 12 siswa dengan prosentase sebesar 50%. Selain itu, bagi siswa yang

mendapatkan nilai 65-74 sebanyak 6 siswa dengan prosentase sebesar 25% dan

yang memperoleh nilai 75-84 sebanyak 1 siswa dengan prosentase sebesar 4,2%.

Dengan demikian yang memperoleh nilai 85-94 sebanyak 1 siswa dengan

prosentase 4,2%.

b. Penyajian Data Hasil Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

1) Hasil Post-Test IPA Kelas Eksperimen

Hasil belajar yang telah dilaksanakan juga memerlukan evaluasi.

Evaluasi hasil belajar ini bisa dilakukan dengan tes. Tes yang dilaksanakan setelah

semua materi dijelaskan adalah tes akhir (post-test). Tes akhir (post-test)

merupakan tes yang bertujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran

yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh peserta

didik. Berdasarkan hasil belajar post-test IPA, maka nilai hasil belajar IPA kelas

eksperimen adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi NilaiPost-Test IPA Kelas Eksperimen Interval x f fkum f% Keterangan 56-64 60 2 2 6% Tidak Tuntas 65-73 69 11 13 31% Tuntas 74-82 78 9 22 26% Tuntas 83-91 87 9 31 26% Tuntas

92-100 96 4 35 11% Tuntas Sumber: Data Hasil Belajar Post-Test IPA Kelas Eksperimen (Lampiran 9)

Berdasarkan evaluasi hasil belajar post-test IPA (Lampiran 9), diperoleh

nilai tertinggi 100, nilai terendah 63, rerata 80 dan standar deviasinya 10,1. Dari

tabel di atas dapat disajikan dengan histogram pada gambar 4.3 berikut ini:

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Dari gambar 4.3 dapat dijelaskan bahwa yang mendapatkan nilai 54-64

ada 2 siswa dengan prosentase 4%. Siswa yang mendapatkan nilai 65-73 ada 11

siswa dengan prosentase 31%.Siswa yang mendapatkan nilai 74-82 ada 9 siswa

dengan prosentase sebesar 26%, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai 83-91

ada 9 siswa dengan prosentase sebesar 26%, dan siswa yang mendapatkan nilai

91-100 ada 4 siswa dengan prosentase sebesar 11%.

2) Hasil Post-Test IPA Kelas Kontrol

Tes yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah tes akhir. Tes akhir

(post- tes) merupakan tes yang bertujuan untuk mengetahui apakah semua materi

pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya

oleh peserta didik. Berdasarkan hasil belajar post-testIPA, maka nilai hasil belajar

IPA kelas eksperimen disajikan dalam tabel 4.7.berikut ini :

6%

31%

26% 26%

11%

0

2

4

6

8

10

12

56-64 65-73 74-82 83-91 92-100

Fre

kuen

si

Interval

Kelas Eksperimen

Gambar 4.3: HistogramNilaiPost-testIPA Kelas Eksperimen

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi NilaiPost-Test IPA Kelas Kontrol

Interval X f fkum f% Keterangan 35-44 42 1 1 4% Tidak tuntas 45-54 51 1 2 4% Tidak tuntas 55-64 60 12 14 50% Tidak Tuntas 65-74 69 5 19 21% Tuntas 75-84 78 3 22 13% Tuntas 85-94 87 2 24 8% Tuntas

Sumber: Data Hasil Post-Test IPA Kelas Kontrol (Lampiran 8)

Berdasarkan evaluasi hasil belajar post-test IPA (Lampiran 9), diperoleh

nilai tertinggi 93, nilai terendah 43, rerata 65, dan standar deviasinya 11,7.

Selanjutnya untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari tabel 4.5, maka

disajikan histogram pada gambar 4.4 dibawah ini:

Gambar 4.4: HistogramNilaiPost-Test IPA Kelas Kontrol

Berdasarkan gambar 4.4 dapat dijelaskan bahwa yang mendapatkan nilai

35-44 ada 1 siswa dengan prosentase 4%. Siswa yang mendapatkan nilai 45-54

ada 1 siswa dengan prosentase sebanyak 4%.Siswa yang mendapatkan nilai 55-64

ada 12 siswa dengan prosentase sebesar 50%, sedangkan siswa yang mendapatkan

nilai 65-74 ada 5 siswa dengan prosentase sebesar 21%. Siswayang mendapatkan

nilai 75-84 ada 3 siswa dengan prosentase sebesar 13% dan siswa yang

4% 4%

50%

21%

13%8%

0

2

4

6

8

10

12

14

35-44 45-54 55-64 65-74 75-84 85-94

Fre

kuen

si

Interval

Kelas Kontrol

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51 memperoleh nilai 85-94 ada 2 siswa dengan prosentase sebesar 8%.Berdasarkan

gambar 4.4 terlihat bahwa terdapat banyak siswa yang mendapatkan nilai 55-64.

Dengan demikian, hasil belajar IPA sudah mencapai ketuntasan semua.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Instrumen Tes Pre-Test dan Post-Test

a. Uji Validitas

Sebelum tes kemampuan awal diberikan kepada siswa terlebih dahulu

dilakukan validasi isi melalui Content Validityyaitu penilaian yang dilakukan oleh

para ahli dengan cara membandingkan antara isi instrumen dengan materi yang

diajarkan. Dalam hal ini dilakukan oleh Ibu Dwi selaku guru mata pelajaranIPA

kelas V SD Pelemgadung II. Tujuan validasi isi adalah untuk menilai apakah kisi-

kisi instrumen yang dibuat oleh peneliti telah menunjukkan bahwa klasifikasi kisi-

kisi telah mewakili subtansi yang akan diukur dan apakah masing-masing butir tes

yang telah disusun relevan dengan klasifikasi kisi-kisi yang ditentukan.

Hasil validasi isi menunjukan bahwa instrumen penelitian yang berupa

tes uji coba kemampuan awal yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 30 butir

soal telah dipenuhi karena adanya kesesuaian antara kisi-kisi yang dibuat

(Lampiran 5) dengan butir soal yang dipakai (Lampiran 6). Hasil penilaian

validitas isi selengkapnya ditunjukkan pada lampiran 7. Berdasarkan uji validasi

di atas dinyatakan bahwa instrumen tes kemampuan awal tersebut dinyatakan

valid. Setelah dilakukan uji validasi soal kemudian dilanjutkan uji coba instrumen

tes. Uji coba dilakukan sekali pada 26 siswa kelas V SD Negeri Pelemgadung II.

b. Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan analisis validitas soal, kemudian dihitung reabilitas

terhadap 30 soal try out yang valid menggunakan rumus KR-20. Berdasarkan uji

reabilitas soal, maka diperoleh indeks reabilitas soal yaitu 0,732. Hal ini

menunjukkan bahwa instrumen reliabel dan tetap karena nilainya lebih besar dari

0,70. Perhitungan hasil uji reliabilitas ini dapat dilihat pada lampiran 14.

c. Uji Taraf Kesukaran

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang

memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Dalam penelitian

ini soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang memadai jika 0,30 P 0,70,

dimana P adalah indeks kesukaran. Berdasarkan hasil uji taraf kesukaran

terhadap 30 soal yang valid, maka diperoleh 2 soal dalam indeks sukar, 17 soal

dalam indeks sedang dan 11 soal yang masuk kategori mudah. Hasil analisis

indeks kesukaran soal dapat dilihat pada lampiran 11.

d. Daya Pembeda

Daya pembeda masing-masing butir soal dilihat dari perbedaan rata- rata

(mean) antara rata-rata dari kelas atas dengan rata-rata dari kelas bawah untuk

tiap-tiap item. Dalam penelitian ini soal dianggap mempunyai daya beda yang

memadai jika memiliki daya beda cukup, yang ditunjukkan dengan D > 0,21,

dimana D adalah indeks daya beda. Berdasarkan hasil uji daya beda 30 butir soal

terhadap 26 responden menunjukkan bahwa 2 item soal mempunyai daya beda

yang kurang memadai (jelek) yaitu no 2 dan no 3. Perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 12.

2. Uji Normalitas Data Kemampuan Awal (Pre-Test)

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data dalam

keadaan berdistribusi normal atau tidak. Normalitas sebaran data menjadi sebuah

asumsi yang menjadi syarat menentukan jenis statistik yang akan dipakai dalam

penganalisaan selanjutnya. Hasil uji normalitas dari kemampuan awal dengan

menggunakan uji Lilliefors diperoleh harga statistik uji untuk tingkat signifikan

5% pada masing-masing sampel dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Awal (Pre-Test)

Kemampuan Awal N Lmax L0.05;n Kesimpulan Kelas eksperimen 35 0,1348 0,173 Berdistribusi normal Kelas kontrol 24 0,1474 0,150 Berdistribusi normal

Sumber : Hasil Uji Normalitas Soal Pre-Test (Lampiran 19)

Berdasarkan tabel 4.1.terlihat bahwa Lhit kelas eksperimen dan kelas

kontrol masing-masing kurang dari Ltabel, berarti pada taraf signifikansi 5%

hipotesis nol kedua kelas diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53 data kedua kelas berasal dari populasi berdistribusi normal. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19.

3. Uji Homogenitas Variansi Data Kemampuan Awal (Pre-Test)

Uji homogenitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

metode Bartlett dengan statistik uji Chi kuadrat. Uji homogenitas ini digunakan

untuk mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai variansi yang sama atau

tidak. Berikut tabel ringkasan uji homogenitas kelas kontrol dan kelas eksperimen.

Tabel 4.2 : Hasil Uji Homogenitas Soal Pre-Test

Sampel dk = ( Log dk Log

1 34 0,029 136,89 2,136 72,624

2 23 0,043 136, 89 2,136 49,128

jumlah 57 121,752

Sumber : Hasil Uji Homogenitas Soal Pre-Test (Lampiran 22)

Berdasarkan uji homogenitas, untuk varians nilai pre-test kelas

eksperimen adalah 136,89 dan varians nilai pre-test kelas kontrol adalah 136,89.

Dari hasil analisis diperoleh < atau 0,0394 < 3,841. Hal ini

menunjukkan kedua sampel tersebut berasal dari populasi yang bervarian

homogen.Oleh karena itu, kedua sampel ini telah memenuhi syarat

homogenitas.Untuk lebih jelasnya perhitungan uji homogenitas kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol terdapat pada lampiran 22.

4. Uji Keseimbangan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (Pre-Test)

Uji keseimbangan ini menggunakan uji t.Berdasarkan perhitungan

diperoleh thitung= 1,564dengan t0,05;40 = 2,000. DK = {t | t < -2,000 atau t > 2,000}.

Ho diterima karena thitungbukan anggota daerah kritik. Hal ini menujukkan

bahwakedua kelompok tersebut mempunyai kemampuan awal yang sama. Jadi

dapat disimpulkan bahwa antara siswa yang menggunakan metode

eksperimendengan model pembelajaran langsungmempunyai kemampuan awal

yang sama. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21.

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54 5. Uji Normalitas Hasil Nilai Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data dalam

keadaan berdistribusi normal atau tidak. Normalitas sebaran data menjadi sebuah

asumsi yang menjadi syarat menentukan jenis statistik yang akan dipakai dalam

penganalisaan selanjutnya. Hasil uji normalitas dari kemampuan awal dengan

menggunakan uji Lilliefors diperoleh harga statistik uji untuk tingkat signifikan

5% pada masing-masing sampel dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Soal Post-Test

Kelompok N Lmax L0.05;n Kesimpulan Kelas eksperimen 35 0,1408 0,173 Berdistribusi normal Kelas kontrol 24 0,1322 0,150 Berdistribusi normal

Sumber : Hasil Uji Homogenitas Soal Pre-Test (Lampiran 20)

Berdasarkan tabel 4.3.terlihat bahwa Lhit kelas eksperimen dan kelas

kontrol masing-masing kurang dari Ltabel, berarti pada taraf signifikansi 5%

hipotesis nol kedua kelas diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

data kemampuan awal kedua kelas berasal dari populasi berdistribusi normal.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20.

6. Uji Homogenitas Variansi Data Post-Test

Uji homogenitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

metode Bartlett dengan statistik uji Chi kuadrat. Uji homogenitas ini digunakan

untuk mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai variansi yang sama atau

tidak. Berikut tabel ringkasan uji homogenitas kelas kontrol dan kelas eksperimen

Tabel 4.4 : Hasil Uji Homogenitas Soal Post-Test

Sampel dk = ( Log dk Log

1 34 0,029 102.01 2,009 68,306

2 23 0,043 136, 89 2,136 49,128

jumlah 57 117,434

Sumber : Hasil Uji Homogenitas Soal Post-Test (Lampiran 23)

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Berdasarkan uji homogenitas, untuk varians nilai post-test kelas

eksperimen adalah 102,01 dan varians nilai post-test kelas kontrol adalah 136,89.

Dari hasil analisis diperoleh < atau 0,6240 < 3,841. Hal ini

menunjukkan kedua sampel tersebut berasal dari populasi yang bervarian

homogen dan telah memenuhi syarat homogenitas. Untuk lebih jelasnya

perhitungan uji homogenitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

terdapat pada lampiran 23.

C. Pengujian Hipotesis

Setelah uji prasyarat terpenuhi, selanjutnya diadakan pengujian hipotesis.

Data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Uji hipotesis

yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t. Hasil perhitungan dengan uji t

diperoleh harga statistik thitung = 5,1549 dengan daerah kritik DK = {t | t < -2,000

atau t > 2,000}.Dengan demikian karena harga thitung lebih besar daripada harga

ttabel ( > 2,000). Ini berarti keputusan uji menolak H0 dan menerima

H1berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan metode

pembelajaran eksperimen terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Metode eksperimen merupakan salah satu metode pembelajaran yang

inovatif. Penerapan metode eksperimen ini lebih banyak melibatkan siswa dalam

proses belajar mengajar. Metode eksperimen sering disebut juga dengan metode

percobaan dimana siswa dituntut aktif berpartisipasi dalam pembelajaran, hal ini

karena metode eksperimen merupakan metode dimana siswa melakukan suatu

percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil

percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan

dievaluasi oleh guru. Kelebihan dari metode eksperimen ini adalah membuat

peserta didik percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya sendiri daripada

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56 menurut cerita orang atau buku. Selain itu membuat siswa aktif mengumpulkan

fakta, informasi atau data yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya.

Sedangkan kelemahannya adalah metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang

sains dan teknologi, metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan

yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal, metode ini menuntut ketelitian,

keuletan dan ketabahan.

Siswa yang mendapatkan treatment dengan model pembelajaran

langsung cenderung kurang begitu aktif. Selain itu, guru sulit mengetahui secara

pasti apakah semua siswa telah menguasai materi pembelajaran yang telah

disampaikan. Namun pembelajaran langsung memiliki kelebihan yaitu

tercapainya efektivitas dan efisiensi dalam hal waktu, tenaga dan biaya. Dengan

hal tersebut, materi pembelajaran dapat tersampaikan secara terstruktur dan tuntas

kepada siswa sesuai dengan program pembelajaran yang telah dirancang oleh

guru.

Suasana dalam proses belajar mengajar yang terjadi pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol berbeda. Di kelas eksperimen, pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru menyenangkan dan siswa aktif dalam setiap percobaan

untuk membuktikan suatu kebenaran pernyataan, siswa begitu antusias dalam

pembelajaran. Namun, waktu yang dibutuhkan untuk menerapkan metode

pembelajaran ini cukup lama dan membutuhkan tenaga serta persiapan yang

matang. Tugas guru pada kelas eksperimen ini adalah sebagai fasilitor dan

motivator. Sedangkan suasana pembelajaran pada kelas kontrol berjalan dengan

baik dan lancar. Siswa cukup tenang dalam mendengarkan penjelasan dari guru.

Aktifitas siswa lebih banyak mendengar dan mencatat meskipun sesekali guru

menunjukkan siswa untuk mempraktikan di depan kelas. Tugas dan fungsi guru

disini adalah sebagai sumber dari pembelajaran.

Hasil rerata tes awal pada kelompok eksperimen yang menggunakan

metode eksperimen sebesar 67 sedangkan tes akhir menunjukkan rerata sebesar

80. Sedangkan rata-rata tes awal hasil belajar IPA dengan model pembelajaran

langsung menunjukkan rerata 62sedangkan tes akhir memperoleh rerata65.

Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis dengan menggunakan uji t diperoleh t hitung

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57 sebesar 5,1549 dan ttabel dengan taraf signifikansi sebesar 5% sebesar 2,000. Uji

hipotesis ini menggunakan statistik uji t dan hasilnya adalah t hitung> ttabelatau

5,1549> 2,000, sehingga menolak Ho dan menerima H1. Dengan demikian

pengaruh yang signifikan dari penggunaan

metode pembelajaran eksperimen terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V

Kesimpulannya adalah terdapat pengaruh positif yang signifikan dari

penggunaan metode pembelajaran eksperimen terhadap hasil belajar IPA pada

siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Kecamatan Karangmalang Kabupaten

Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 58

BAB V

SIMPULANIMPLIKASIDANSARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan hasilanalisis data

makadapatdisimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan dari

penggunaan metode pembelajaran eksperimen terhadap hasil belajar IPA pada

siswa kelas V SD Negeri III Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun

Ajaran 2011/2012. Adanya pengaruh dari hasil belajar IPA ini dibuktikan dengan

analisis uji t. Berdasarkan Hasil uji t diperoleh harga statistik uji thitung = 5,1549

dengan daerah kritik DK = {t | t < -2,000 atau t > 2,000}, karena thitung =

5,1549lebih besar daripada harga ttabel (5,1549 > 2,000) maka H0 ditolak dan H1

diterima. Bukti yang kedua yaitu dari hasil rata-rata antara rerata hasil belajar IPA

dengan menggunakan metode eksperimen diperoleh nilai sebesar 80 sedangkan

rata-rata hasil belajar IPA dengan model pembelajaran langsung diperoleh nilai

sebesar 65. Berdasarkan nilai rerata tersebut diketahui bahwa hasil belajar dengan

metode eksperimen lebih tinggi daripada rerata hasil belajar dengan model

pembelajaran langsung. Hal iniberartimetode eksperiemen dapat menghasilkan

hasil belajar IPA yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung pada

siswa kelas V untuk materi pesawat sederhana dan cahaya.

B. Implikasi

Pelaksanaan pembelajaran IPA dilaksanakan dengan menerapkan metode

pembelajaran eksperimen. Penerapan metode eksperimen ini untuk mengetahui

ada tidaknya pengaruh terhadap hasil belajar IPA. Sesuai dengan hasil penelitian

di atas menunjukkan bahwa penggunaan metode eksperimen ini berpengaruh

terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Kecamatan

Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59 Sehubungan dengan penelitian ini, maka ada implikasi hasil penelitian sebagai

berikut :

1. Implikasi Teoritis

Berdasarkan kesimpulan di atas tampak bahwa ada pengaruh yang signifikan

penggunaan metode eksperimen terhadap hasil belajar IlmuPengetahuanAlam

(IPA) pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten

Sragen. Hasil ini secara teoritis dapat digunakan sebagai salah satu acuan

untuk pemilihan metode pembelajaran, pemilihan metode yang kreatif dan

inovatif dengan tepat dapat mempengaruhi tingginya hasil belajar. Metode

eksperimen dipilih karena metode ini lebih melibatkan siswa secara aktif

dibandingkan dengan model pembelajaran langsung yang kurang melibatkan

siswa dalam pembelajaran.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru maupun

calon guru dalam upaya peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan

hasil belajar siswa. Diharapkan guru dengan tepat dalam memilih dan

menggunakan metode pembelajaran yang aktif, efektif dan inovatif.

C. Saran

Sesuai dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian di atas, maka

dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Siswa harus lebih aktif dan mengembangkan kreatifitas serta meningkatkan

keaktifan dengan berani melakukan percobaan-percobaan untuk membuktikan

suatu pernyataan, berani menyampaikan pendapat, berani bertanya kepada guru

jika terdapat materi pembelajaran yang belum dipahami, serta lebih

meningkatkan rasa tanggung jawab dan solidaritas terhadap teman.

2. Bagi Guru

a. Sebaiknya guru dalam memilih metode pembelajaran harus disesuaikan

dengan karakteristik siswa dan materi yang akan disampaikan. Metode

pembelajaran yang inovatif dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN …/Pengaruh... · belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri Se-Dabin III Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

dapat lebih memahami materi yang akan disampaikan oleh guru. Salah satu

metode yang perlu diterapkan dalam pembelajaran adalah metode

eksperimen. Metode ini merupakan metode yang inovatif yang

melibataktifkan siswa dalam pembelajaran.

b. Hendaknya guru lebih kreatif dan inovatif dalam merencanakan proses

pembelajaran sehingga siswa menjadi lebih tertarik dalam proses belajar

mengajar. Hal ini dapat membuat siswa tidak mudah bosan untuk mengikuti

proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi Sekolah

Sebaiknya sekolah meningkatkan kualitas tenaga pendidik misalnya dengan

mengadakan pelatihan untuk guru. Selain itu sekolah harus lebih melengkapi

sarana dan prasarana sekolah antara lain menyediakan alat peraga dan buku

ekstra atau penunjang dengan banyak jumlah.