pengaruh penerapan pendekatan inkuiri terhadap...

132
PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIPA DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN HUKUM HOOKE TAHUN AJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh : Desinta Putri Anastasia (151424045) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP

KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIPA DI SMA

BOPKRI 1 YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN HUKUM HOOKE

TAHUN AJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh :

Desinta Putri Anastasia

(151424045)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

i

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING

TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

MIPA DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN

HUKUM HOOKE TAHUN AJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh :

Desinta Putri Anastasia

(151424045)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

SKRIPSI

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INI{UIRI TERBIMBING

TEREADAP KEAI(TIFAN DAN EASIL BELAJAft SISIilA KELAS X

MIPA I}I SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PAI}A PEMBELAJARAN

IIUKUM IIOOKE TAIIUN AJAR{N 2fi1812019

Drsusun ril+h"

Desinta irutri Anastasia

15142404_s

Telah Disetujui Oleh:

Dosen Pembimbing Skripsi

Drs. Tarsisius Sarkim. fuI.Ed.. Ph.D Tanggal. 4 Juli 2Gi9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

SKRIPSI

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBINGTERIIADAP KEAKTITAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XMIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN

EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

OIeh:

Desinta Putri Anastasia1s1424445

Telah dipertahankan di depan panitia pengujiPada tanggal 29 Juli 2019

dan diayatakan memenuhi syarat

Susunan Paaitia Peaguj iNama

Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd.

Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S.Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed", Ph.D.Drs. Domi Severinus,Ivf. Si.

Dwi Nugrahsxi Rositarvati, M. Si.

'Ianda Tangan

KetuaSekretarisAnggotaAnggotaAnggota

Yogyakarta .29 luli 2019Fakultas Keguruan dan ilmu PendidikanUniversitas Sanata DharmaDekan

iii

Ynhanes Harsovs, S.Pd., 1v{.Si

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Matius 7:8 Karena setiap orang yang meminta, menerima

dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang

yang mengetok, baginya pintu dibukakan”

“Agar sukses, kemauanmu untuk berhasil harus lebih besar dari ketakutanmu akan

kegagalan” Bill Cosby

Karya tulis ini saya persembahkan

kepada:

Kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga

penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

Kepada Bapak Stevanus Warsino dan keluarga yang telah memberikan

dukungan, doa, restu dan semangat selama proses perkulihan dan proses

menyelesaikan skripsi ini.

Kepada dosen-dosen pendidikan fisika Universitas Sanata Dharma, yang

telah membimbing selama perkuliahan

Kepada teman saya Elsa, Mel, Mariana yang sudah membantu dalam

pengambilan data skripsi di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta

Kepada teman-teman pendidikan fisika 2015 yang saling memberikan

semangat selama pengerjaan skripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

PERNYATAAN KEASLIAAN KARYA

Saya trenyatakan clengalt scsr-rnsguhn1,,'a bahu a skripsi \,an-s sava tulis ini ticlak

t-tlet-nuat karyii atau bagialt kan'a orang 1ain" kecr:ali 1,ang tclah cltscbutl<an tlalam

kutipatt clan tcrcantunr dalan-t cl.rfiar' pustaka. scbaqilinrana lavakuva l<ar1,a iln,iah.

Yogvakarta. 29 .lLrii 20 1 9

P entrlis

I)esinta I)r-rtt'i Anasl a-sia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAHUNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bctlancla tangan di bari ah ini. sa1,a ntahasisu'a Uuiversitas Sanata Dharrna

Nanra : Desinta Pr:tri Ana.-stasia

NIN,I : I 51,12210:15

Dcrli penget-nbangitn ilnru 1-rcnuctahuan. sava nten-lberikiin kc1;acla

I)crpustakaan Universitas Sanata Dhrnr-ra lnrtuk nreur inrpan liarYa ilntiah saya yalrg

berjudLrl.

PENCAITUH PENEII.,.\I',.\N I'ENDEIi.\I-,\5 I\KTIIRI I'EIII}I]}tBINC'fERfIADAP I(EAIi'IIF.,\N l),\N H-\SIt. tlllL.\.i.\R SIS\\'.\ KI--1,.{S X}IIPA DI SNIA BOPKRI I YOG\',\K,,\R.-I-.\ P,\DA PENIBE.I,,.\.I\R,\\IIUKtTNI I{00Kti't'.LHLj}J,\.t.-\t{.{N 20 ltt/20 I 9

Dettgltn ilentjliian sl\ ll ilrcllbcrilill;r iicpurlrr 1)cr-pLrstal,aun t,l'ri..,t,r':,ittrs

Sattala Ditarttta hltli ltittuli nrerrviinplur- nruir-glrjilrlilLn rltiuil b,.:rr1L:1' ntciiiu llirt-

n-tcngelolanya clalant bentLrll Itenqhaian ilrtu. ruenrlistnbrrsikirn sccl.ll'ii 1ci-iriita:i. illir.r

rttetrpurl-rlikasikan cli intenret atau nreclia lain untuk kc1;entingan akacleniis tairpa

perlu ntetninta ijin dat'i st-r r nraullLlu rnerrbcrikan rovalty kepacla saya selal-na tet;,rp

rnencantur-nkan nar-r-ia sava sebagai penulis.

Den-rikian perityatai,lit ini sar a buat clengan scbenarn,va.

Dibuat cii Yogyakarta

Pacla tar-iggal. 29 .luli l0l9

Yang menyatakar-r

Dcsinta Putri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

vii

ABSTRAK

Desinta Putri Anastasia. 2019. Pengaruh Penerapan Pendekatan Inkuiri

Terbimbing Terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas X MIPA SMA

BOPKRI 1 Yogyakarta pada Pembelajaran Hukum Hooke Tahun Ajaran

2018/2019. Skripsi. Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pembimbing: Drs. T. Sarkim, M.

Ed., Ph.D.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penerapan

pendekatan inkuiri terbimbing terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek

penelitian ini adalah 25 siswa X MIPA 2 SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Dengan

menggunakan satu kelas yang diberikan treatment pendekatan inkuiri. Instrumen

yang digunakan dalam pengambilan data yaitu tes tertulis essai (pretest dan

posttest) dengan 5 jumlah soal, beserta observasi. Peningkatan hasil belajar

berdasarkan nilai yang diperoleh dari pretest dan posttest dianalisis secara statistik

menggunakan program SPSS uji T-Dependent, keaktifan siswa kelas dianalisis dari

lembar observasi dan diperkuat dari rekaman video.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan inkuiri pada

pembelajaran hukum Hooke berpengaruh pada hasil belajar siswa. Hal ini dapat

dilihat dari nilai |thitung| (76,010) > ttabel (2,042) pada analisis uji T signifikan.

Penerapan pendekatan inkuiri pada pembelajaran hukum Hooke meningkatkan

hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar rata-rata pretest adalah

1,76, hasil belajar rata-rata posttest 81,88. Keaktifan siswa X MIPA 2 SMA

BOPKRI 1 Yogyakarta berada pada kriteria aktif.

Kata kunci: pendekatan inkuiri, hasil belajar siswa, keaktifan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

viii

ABSTRACT

Desinta Putri Anastasia. 2019. The Influence of Guided Inquiry Approach

Application Towards Students Participation and Student Learning Outcomes

grade X MIPA on Senior High School BOPKRI 1 Yogyakarta about Hooke Laws

of the Academic Year 2018/2019. Thesis, Phsic Education, Department of

Mathematic Education and Science, Faculty of Teacher Training and Education,

Sanata Dharma University Yogyakarta. Advisor: Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph.D.

This study aims to figure out how for the influence of application guided

inquiry approach towards student participation and student learning outcomes.

The type of the research is a descriptive quantitative. The subjects of study

were 25 students of class X MIPA 2. This research uses one class given the inquiry

approach. The instruments used in the data collection are:written tests essay

(pretest and posttest) with 5 number of questions along observations. Improvement

of student learning outcomes based on the pretest and posttest were statically

analyzed using SPSS T-Dependent, the level of activity student analyzed from

observation and video recording.

The results of this study indicate that the application of inquiry approach

about Hooke laws has an effect on students learning outcomes. This can be seen

from the value of |tcount| (76,010) > ttable (2,042) in T-test analysis. The interest of

student in grade X MIPA SHS BOPKRI 1 Yogyakarta Hooke laws material can

increase students learning outcomes. This can be seen from the mean of data pretest

is equal to 1,76 and after applied inquiry approach posttest is equal to 81,88.

Towards students participation in the class during learning includes active criteria.

Keywords: inquiry approach, student learning outcomes, student activity.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Penrapan Pendekatan Inkuiri terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas X

MIPA di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Pada Materi Hukum Hooke Tahun Ajaran

2018/2019”. Penulisan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana pada Program Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan kritikan dan saran

yang bisa menjadikan tulisan ini menjadi lebih baik. Peneliti mengucapkan banyak

terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan masukkan yang sangat berguna bagi penulis untuk

penyelesaian skripsi.

2. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika Universitas Sanata Dharma.

3. Romo Prof. Dr. Paul Suparno,S.J., M.S.T., selaku Dosen Pembimbing

Akademik (DPA) pendidikan fisika 2015 yang memberikan motivasi dan

semangat selama penyelesaian skripsi.

4. Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si sebagai validator yang bersedia

memberikan masukkan dan saran kepada penulis dalam pembuatan instrument

soal.

5. Bapak Drs. Domi Severinus M. Si selaku dosen yang bersedia memberikan

masukkan dan saran kepada penulis dalam pembuatan lembar kerja siswa.

6. Bapak Drs. Andar Rujito, M.H. selaku kepala sekolah SMA BOPKRI 1

Yogyakarta yang bersedia memberikan ijin untuk pengmbilan data skripsi.

7. Bapak Yohanes, S.Pd selaku guru fisika di sekolah yang sudah membimbing

selama proses pengambilan data skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

10.

11.

8. Bapak Budi selaku pegawai laboratorium yang sudah menyiapkan alat-alat

percobaan hukum hooke untuk siswa.

9. Siswa-siswi kelas X MIPA 2 SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang menjadi

subyek penelitian

Segenap Dosen Universitas Sanata Dharma yang telah membantu

memberikan bekal pengetahuan selama penulis berkuliah.

Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang telah memberikan bantuan

dalam pembuatan surat izin penelitian.

Bapak Stevanus Warsino dan keluarga yan1 selalu memberikan semangat,

doa dan motivasi.

Elsa, Mel, Mariana, Gracella yang membantu dalam mengobservasi keaktifan

siswa saat pembelaj ar an

Teman-teman pendidikan fisika 2015 yang selalu memberi semangat dan doa

dalam penyelesaian skripsi.

Yogyakarta,29 Jdi2019

Desinta Putri Anastasia

t2.

13.

14.

\AA^;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………..ii

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………..……iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAAN KARYA ............................................................ v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..xi

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................. 1

1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 3

1.3 TUJUAN PENELITIAN ............................................................................. 3

1.4 MANFAAT PENELITIAN ......................................................................... 3

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 PEMBELAJARAN PENDEKATAN INKUIRI ....................................... 4

2.1.1 Pengertian Inkuiri ...................................................................................... 4

2.1.2 Inkuiri Terbimbing .................................................................................... 5

2.1.3 Tahap - Tahap Pendekatan Inkuiri ....................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

xii

2.1.4 Syarat Pendekatan Inkuiri ....................................................................... 9

2.1.5 Kelebihan-kelebihan Pendekatan Inkuiri ............................................ 9

2.2 KEAKTIFAN SISWA ............................................................................... 10

2.2.1 Pengertian Keaktifan Siswa ................................................................... 10

2.2.2 Prinsip Keaktifan Siswa ......................................................................... 11

2.3 HASIL BELAJAR SISWA ....................................................................... 13

2.3.1 Pengertian Hasil belajar ......................................................................... 13

2.3.2 Faktor-Faktor Hasil belajar .................................................................. 13

2.4 MATERI HUKUM HOOKE ................................................................... 14

2.4.1 Hukum Hooke ........................................................................................... 14

2.4.2 Hukum Hooke Untuk Susunan Pegas ................................................. 16

2.5 PENDEKATAN INKUIRI DENGAN PERCOBAAN DALAM

PEMBELAJARAN HUKUM HOOKE ......................................................... 19

2.6 PENELITIAN YANG RELEVAN ........................................................... 20

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN ................................................................................ 23

3.2 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ................................................ 23

3.3 SUBYEK PENELITIAN ........................................................................... 23

3.4 DESAIN PENELITIAN ............................................................................ 24

3.5 INSTRUMEN PENELITIAN ................................................................... 26

3.5.1 Instrumen pembelajaran ........................................................................ 26

3.5.2 Instrumen pengumpulan data ............................................................... 26

3.6 VALIDITAS ............................................................................................... 30

3.7 TEKNIK ANALISIS DATA ............................................................................ 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

xiii

3.7.1 Analisis Hasil Belajar Siswa .................................................................. 30

3.7.2 Analisis Keaktifan Siswa ........................................................................ 32

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 DESKRIPSI PENELITIAN ...................................................................... 35

4.2 DESKRIPSI PELAKSANAAN PENELITIAN ...................................... 37

4.3 DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................. 39

4.3.1 Nilai pretest dan posttest ........................................................................ 39

4.3.2 Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS) ................................................. 46

4.3.3 Lembar Observasi .................................................................................... 49

4.4 PEMBAHASAN ......................................................................................... 52

BAB 5

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN .......................................................................................... 55

5.2 SARAN ....................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 56

LAMPIRAN……………………………………………………………………..58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintakis untuk Pelajaran Berbasis Inkuiri………………………….8

Tabel 3.1 Desain Pembelajaran Hukum Hooke……………………………....24

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Pretest pada pembelajaran Hukum Hooke………...27

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Posttest pada pembelajaran Hukum Hooke………..28

Tabel 3.4 Kisi- Kisi Instrumen Lembar Observasi Keaktifan Siswa……….29

Tabel 3.5 Interval keaktifan siswa……………………………………………..33

Tabel 3.6 Indikator keaktifan siswa…………………………………………...34

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian…………………………………………………….36

Tabel 4.2 Deskripsi Kegiatan Pertemuan Pertama…………………………...39

Tabel 4.3 Deskripsi Kegiatan Pertemuan Kedua……………………………..39

Tabel 4.4 Nilai Pretest Kelas X MIPA 2……………………………………….40

Tabel 4.4 Nilai Posttest Kelas X MIPA 2……………………………………....42

Tabel 4.6 Hasil analisis menggunakan aplikasi SPSS………………………...44

Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa berdasarkan KKM untuk Pretest……………45

Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa berdasarkan KKM untuk Posttest...………...46

Tabel 4.9 Nilai LKS (Lembar Kerja Siswa) kelas X MIPA 2…………...........46

Tabel 4.10 Analisis setiap jawaban kelompok di LKS………………………..48

Tabel 4.11 Hasil Lembar Observasi Keaktifan Siswa pertemuan I……........49

Tabel 4.12 Hasil Analisis Lembar Observasi pertemuan I…………….…….49

Tabel 4.13 Hasil Lembar Observasi Keaktifan Siswa pertemuan II………..51

Tabel 4.14 Hasil Lembar Observasi Keaktifan Siswa pertemuan II………...51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pertambahan panjang pegas……………………………….…….15

Gambar 2.2 Dua pegas tetapan gaya k1 dan k2 disusun seri ks.................…...16

Gambar 2.3 Dua pegas tetapan gaya k1 dan k2 yang disusun pararel kp........18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

xvi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Desain Penelitian………………………………………………....24

Diagram 4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian……………………………… 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Perijininan Melakukan Penelitian…………………………….58

Lampiran 2 Surat Edaran Penerbitan Keterangan………………………………..59

Lampiran 3 Rencana Rancangan Pembelajaran………………………………….60

Lampiran 4 Validasi Pretest daan Posttest……………………………………….66

Lampiran 5 Pretest Siswa………………………………………………………...77

Lampiran 6 Posttest Siswa……………………………………………………….78

Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa………………………………………………...80

Lampiran 8 Lembar Observasi…………………………………………………...84

Lampiran 9 Rubrik penilaian ……………………………………………………88

Lampiran 10 Dokumentasi……………………………………………………...101

Lampiran 11 Soal dan Kunci Jawaban Pretest………………………………….103

Lampiran 12 Soal dan Kunci Jawaban Posttest………………………………...109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik saat siswa mampu

memahami materi pembelajaran. Sering, terjadi pada proses pembelajaran guru

lebih aktif untuk memberikan materi kepada siswa, yang terkesan hanya

menstranfer ilmu kepada siswa. Proses belajar siswa terutama melalui kegiatan

“mengalami” dan bukan transfer pengetahuan (Severinus Domi, 2004:2). Pada

kenyataannya dalam proses pembelajaran terutama mata pelajaran Fisika siswa

hanya menghafal rumus-rumus tanpa mengetahui konsep-konsep yang ada.

Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru yang tepat akan membuat

siswa memahami materi yang disampaikan. Metode untuk mengajar sangat banyak

sekali macamnya, maka menjadi guru harus mampu memilih metode yang tepat

digunakan dalam proses pembelajaran mata pelajaran Fisika. Beberapa metode

pembelajaran Fisika, yaitu : metode inquiry, discovery, eksperimen, simulasi,

permainan, demonstrasi, diskusi kelompok dan masih banyak lagi.

Kindsvatter, Wilen, & Ishler (1996) menjelaskan inquiry sebagai model

pembelajaran dimana guru melibatkan kemampuan berpikir kritis siswa untuk

menganalisis dan memecahkan persoalan secara sistematik. Yang utama dari

metode inquiry adalah menggunakan pendekatan induktif yang menemukan

pengetahuan dan berpusat kepada keaktifan siswa. Jadi bukan pembelajaran yang

berpusat pada guru, melainkan kepada siswa. Itulah sebabnya pendekatan ini sangat

dekat dengan prinsip konstruktivis, dimana pengetahuan itu dikonstruksi oleh

siswa.

Keberhasilan pembelajaran siswa dalam proses belajar mengajar bisa diukur

pada keaktifan dan hasil belajar yang di dapat pada akhir pembelajaran. Pada proses

pembelajaran guru dapat mengamati keaktifan siswa di dalam kelas, indikator

keaktifan yaitu siswa antusias dalam pembelajaran, menjawab pertanyaan yang

diajukan guru atau siswa lain, mengerjakan tugas yang diberikan guru,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

2

mempresentasikan hasil percobaannya di depan kelas, berani bertanya kepada guru

dan mengikuti diskusi kelompok, melakukan eksperimen. Selanjutnya, hasil belajar

siswa didapat dari tugas individu, tugas kelompok beserta nilai ulangan hariannya.

Berdasarkan observasi di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta ada beberapa masalah

saat proses pembelajaran berlangsung. Permasalahan yang sering terjadi saat proses

belajar-mengajar yaitu beberapa siswa masih malu untuk menjawab pertanyaan dari

guru serta siswa masih takut untuk bertanya kepada guru terhadap kesulitan materi

yang dihadapi. Sementara itu, siswa masih kurang percaya diri saat

mempresentasikan hasil percobaanya, dan yang sering terjadi saat guru

memberikan tugas siswa hanya menyalin hasil pengerjaan siswa yang lain. Lalu,

hasil belajar yang diperoleh selama pembelajaran akan kurang maksimal.

Permasalahan yang terjadi mengakibatkan siswa tidak mencapai tujuan

pembelajaran dengan maksimal. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya

permasalahan tersebut adalah bisa berasal dari dalam diri siswa dan dari luar diri

siswa. Faktor dari dalam diri siswa yaitu adanya persepsi siswa bahwa materi fisika

terlalu banyak rumus, angka dan sulit untuk dipahami. Faktor dari luar siswa yaitu

terdapat pada kesalahan guru dalam menggunakan metode pelajaran. Observasi

juga dilakukan saat guru pamong mengajar di kelas, saat pembelajaran siswa

cenderung diam hanya mendengarkan materi dari guru dan mencatat materi saja.

Sering terjadi juga saat guru menjelaskan siswa sibuk bermain smartphone dan

membuat gaduh suasana kelas. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk

meneliti apakah ada pengaruh keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

fisika saat menggunakan pendekatan inkuiri. Proses pembelajaran dibatasi

pembelajaran hukum Hooke. Oleh karena itu judul penelitian ini adalah

“PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP

KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIPA DI SMA

BOPKRI 1 YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN HUKUM HOOKE

PADA TAHUN AJARAN 2018/2019”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

3

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis

merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh penerapan pendekatan inkuiri pada pembelajaran hukum

Hooke terhadap hasil belajar siswa?

2. Bagaimana pengaruh penerapan pendekatan inkuiri pada pembelajaran hukum

Hooke terhadap keaktifan siswa?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini untuk:

1. Mengetahui pengaruh penerapan pendekatan inkuiri pada pembelajaran hukum

Hooke terhadap hasil belajar siswa.

2. Mengetahui pengaruh penerapan pendekatan inkuiri pada pembelajaran hukum

Hooke terhadap keaktifan siswa

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, calon guru, peneliti

dan siswa.

Untuk guru dan calon guru, penelitian ini diharapkan memahami gambaran

bagaimana pembelajaran pendekatan inkuiri dalam proses pelajaran fisika. Guru

dapat mengetahui hasil belajar dan tingkat keaktifan siswa.

Untuk siswa, melalui lembar kerja siswa dapat bereksperimen yang

berhubungan dengan pembelajaran hukum Hooke dan siswa mengalami proses

pelajaran fisika menggunakan pendekatan inkuiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 PEMBELAJARAN PENDEKATAN INKUIRI

2.1.1 Pengertian Inkuiri

Secara bahasa, inkuiri berasal dari kata inquiry yang merupakan kata dalam

bahasa inggris yang berarti; penyelidikan/ meminta keterangan; terjemahan bebas

untuk konsep ini “siswa diminta untuk mencari dan menemukan sendiri”.

Pembelajaran berbasis inkuiri sangat tepat dilakukan pada kurikulum 2013, yang

memiliki ketentuan siswa yang aktif dan guru menjadi fasilitator. Dalam metode ini

siswa sungguh dilibatkan untuk aktif berpikir dan menemukan pengertian yang

ingin diketahuinya. Dalam metode pembelajaran ini siswa dilibatkan dalam proses

penemuan melalui pengumpulan data dan tes hipotesis. Secara umum inkuiri adalah

proses di mana para saintis mengajukan pertanyaan tentang alam dunia ini dan

bagaimana mereka secara sistematis mencari jawabnya (Trowbridge dan Bybee,

1996). Welch mendefinisikan inkuiri sebagai proses di mana manusia mencari

informasi atau pengertian, maka sering disebut disebut a way of thought.

Kindsvatter, Wilen, & Ishler (1996) lebih menjelaskan inkuiri sebagai model

pembelajaran dimana guru melibatkan kemampuan berpikir kritis siswa untuk

menganalisis dan memecahkan persoalan secara sistematik. Yang utama dari

pendekatan inkuiri adalah menggunakan pendekatan induktif yang menemukan

pengetahuan dan berpusat kepada keaktifan siswa. Jadi bukan pembelajaran yang

berpusat pada guru, melainkan kepada siswa. Itulah sebabnya pendekatan ini sangat

dekat dengan prinsip konstruktivis, di mana pengetahuan itu dikonstruksi oleh

siswa. Adapun jenis-jenis pendekatan inkuiri (Sitiatava Rizema Putra, 2013:Hal 96-

100), yaitu:

a Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry Approach)

Pendekatan inkuiri saat guru membimbing siswa melakukan kegiatan

dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan kepada suatu diskusi.

Dengan pendekatan ini, siswa belajar lebih berorientasi kepada bimbingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

5

5

dan petunjuk dari guru, sehingga siswa mampu memahami konsep-konsep

pembelajaran

b Inkuiri Bebas (Free Inquiry Approach)

Pendekatan inkuiri ini digunakan bagi siswa yang telah berpengalaman

belajar dengan pendekatan inkuiri. Hal tersebut dikarenakan di dalam

pendekatan ini, siswa seolah-olah bekerja sebagai seorang ilmuan. Siswa

pun diberi kebebasan dalam menentukan permasalahan yang akan

diselidiki, menemukan dan menyelesaikan masalah secara mandiri, serta

merancang prosedur atau langkah-langkah yang diperlukan. Selama proses

itu, bimbingan dari guru sangat sedikit diberikan bahkan tidak diberikan

sama sekali

c Inkuiri Bebas yang Dimodifikasi

Pendekatan dari kedua pendekatan inkuiri terbimbing dan pendekatan

inkuiri bebas. Meskipun demikian, permasalahan yang dijadikan topic

untuk diselidiki tetap diberikan atau mengarahkan acuan kurikulum yang

telah ada. Siswa tidak dapat memilih atau menentukan masalah untuk

diselidiki secara sendiri, namun siswa belajar dengan pendekatan ini dalam

menerima masalah dari gurunya untuk dipecahkan dan tetap menerima

bimbingan. Tetapi bimbingan yang diberikan lebih sedikit daripada inkuiri

terbimbing.

2.1.2 Inkuiri Terbimbing

Inkuiri terbimbing merupakan kegiatan inkuiri dimana siswa bebas

menentukan gaya belajar namun tetap sesuai dengan bimbingan guru. Inkuiri

terbimbing menuntut siswa untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang

dikemukakan oleh guru dibawah bimbingan yang intensif dari guru, jadi siswa tidak

hanya duduk, mendengarkan penjelasan guru lalu menulis. Guru memiliki peran

untuk mengarahkan siswa untuk berpikir mengenai materi yang akan diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

6

6

Dalam pendekatan inkuiri siswa menyelidiki suatu masalah, yang diberi

bimbingan oleh guru berupa petunjuk pertanyaan sehingga siswa dapat menemukan

pengetahuan

2.1.3 Tahap - Tahap Pendekatan Inkuiri

Pengajaran berbasis inkuiri adalah model pengajaran lain yang telah

dikembangkan untuk tujuan mengajarkan siswa cara berpikir. Model inkuiri

dipengaruhi oleh karya awal John Dewey (1916) dan Jerome Bruner (1960).

Perencanaan pelajaran berbasis inkuiri memiliki dua tugas utama yaitu menentukan

tujuan dan mengidentifikasi masalah yang sesuai inkuiri. Pelajaran berbasis inkuiri

memiliki tujuan isi dan proses yang bermaksud guru ingin siswa memperoleh

pengetahuan baru yang menjadi fokus inkuiri dari pelajaran tersebut. Hasil

pembelajaran untuk pengajaran berbasis inkuiri yaitu mendapatkan pengetahuan,

mengembangkan ketrampilan berpikir dan penalaran, mengembangkan

ketrampilan metakognitif dan mengembangkan sikap positif terhadap inkuiri dan

penghargaan untuk kesementaraan pengetahuan. Penting bagi guru untuk jelas

mengenai tujuan isi maupun tujuan proses dan mengomunikasikan hal tersebut

kepada siswa dengan cara yang mudah. Pengajaran berbasis inkuiri meliputi

mengidentifikasi situasi bermasalah atau pertanyaan untuk memicu inkuiri.

Beberapa orang percaya bahwa masalah harus dimunculkan sebagai peristiwa yang

tidak sesuai (Suchman, 1962). Pada dasarnya peristiwa yang tidak sesuai adalah

situasi membingungkan yang mengejutkan siswa akan memotivasi siswa untuk

mencari tahu dan terlibat dalam inkuiri. Seringkali peristiwa yang tidak sesuai

adalah situasi yang berlawanan dengan apa yang biasanya diharapkan. Seperti

contoh berikut:

‘Guru mempunyai tiga gelas. Satu diisi dengan air keran biasa, satu lagi diisi dengan

air garam, yang ketiga diisi dengan air gula. Guru meletakkan telur yang sudah

direbus di setiap gelas. Saat telur rebus di dalam gelas yang berisi air keran telur

tersebut tenggalam sedangkan saat telur rebus di dalam gelas yang berisi air garam

dan air gula telur tersebut tenggalam.’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

7

7

Peristiwa yang disajikan guru akan mendorong siswa untuk bertanya mengenai

fenomena yang telah diamati siswa maka akan memunculkan hipotesis, dan

memikirkan cara menguji hipotesis tersebut.

Magnuson dan Pallincsar (1995) memiliki pendekatan yang sedikit berbeda

untuk mendefinisikan dan mengidentifikasi sebuah masalah inkuiri. Mereka

percaya bahwa masalah tersebut tidak harus sesuai, tetapi masalah haruslah

membingungkan dan memenuhi kriteria yaitu: secara konseptual kaya dalam hal

kesempatan untuk inkuiri yang bermakna, fleksibel dalam kaitannya dengan

masalah-masalah perkembangan, dan relevan dengan kehidupan anak-anak

sehingga masalah tersebut dapat diakses dan menarik.

Contoh – contoh menyatakan situasi bermasalah dengan cara ini misalnya:

Mengapa pada percobaan hukum Hooke massa beban mempengaruhi pertambahan

panjang pegas?

Mengapa setiap benda jatuhnya ke bawah?

Dalam proses pelaksanaan pelajaran inkuiri peran utama guru yaitu

memfasilitasi dan membantu siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Tujuan

terpenting pendidikan adalah mengajarkan siswa cara berpikir, salah satu cara

dengan pelajaran berbasis inkuiri. Dalam pembelajaran dalam kelas penting untuk

mendapatkan perhatian siswa dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan

pembelajaran yang terencana. Ketika guru menggunakan pelajaran berbasis inkuiri

untuk pertama kali maka guru menjelaskan tujuan pelajaran dan kegiatan

pembelajaran pada siswa. Pelajaran berbasis inkuiri biasanya guru menggunakan

demonstrasi dan presentasi untuk mengomunikasikan situasi bermasalah kepada

siswa. Tahapan dalam pelajaran berbasis inkuiri :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

8

8

Tabel 2.1 Sintaks untuk Pelajaran Berbasis Inkuiri

Tahapan Perilaku Guru

Mendapatkan perhatian dan

menjelaskan proses inkuiri

Guru menyiapkan siswa untuk belajar

dan menjabarkan proses untuk

pelajaran

Menyajikan permasalahan

inkuiri atau kejadian yang

tidak sesuai

Guru menyajikan situasi bermasalah

kepada siswa

Meminta siswa merumuskan

hipotesis untuk menjelaskan

permasalahan atau kejadian

Guru mendorong siswa untuk

menanyakan pertanyaan mengenai

situasi bermasalah atau kejadian yang

tidak sesuai dan menyatakan hipotesis

yang akan menjelaskan apa yang

sedang terjadi

Mendorong siswa untuk

mengumpulkan data untuk

menguji hipotesis

Guru menanyai siswa mengenai cara

mereka mengumpulkan data untuk

menguji hipotesis. Dalam beberapa

kasus, dapat dilakukan percobaan

dalam kelas

Guru meminta siswa

merumuskan penjelasan dan

kesimpulan

Guru menutup inkuiri lebih dekat

dengan meminta siswa merumuskan

kesimpulan dan generalisasi

Merefleksikan situasi

bermasalah dan proses

berpikir yang digunakan untuk

menyelidikinya

Guru meminta siswa untuk berpikir

mengenai proses pemikiran mereka

sendiri dan untuk merefleksikan

proses inkuiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

9

9

2.1.4 Syarat Pendekatan Inkuiri

Syarat agar inkuiri dapat berjalan baik Suchman dalam Throwbridge et.al.

(1996: 179) menjelaskan beberapa syarat agar terjadi inkuiri yang baik, yaitu :

a Kebebasan: perlu ada kebebasan siswa untuk menemukan dan mencari

informasi. Siswa diberi kebebasan untuk mengungkapkan hipotesisnya,

menyusun eksperimen yang mau digunakan, dan mencari informasi apapun

yang dianggap perlu untuk memecahkan persoalan dalam penelitaannya.

b Lingkungan atau suasana yang responsif: ada laboratorium, computer, kelas,

pustaka, dan sarana yang mendukung terjadinya proses inkuiri.

c Fokus: persoalan yang mau didalami harus jelas arahnya, dan dapat dipecahkan

siswa. Dalam inkuiri, yang terarah persoalan memang harus sangat jelas. Bila

muncul banyak persoalan yang diajukan oleh siswa dengan melihat gejala yang

ada, dapat dipilih salah satu yang terpenting dan soal itu memang mungkin

dipecahkan oleh siswa. Sedangkan untuk inkuiri yang bebas, persoalan tidak

perlu terarah dan tidak perlu hanya diambil satu. Biarlah tiap kelompok siswa

menentukan persoalannya sendiri.

d Low pressure: tidak banyak tekanan dari siapa dan manapun sehingga siswa

dapat lebih berpikir kreatif dan kritis. Kadang siswa tidak dapat melakukan

penyelidikan secara sungguh-sungguh mendalam karena ada tekanan dari luar

seperti tekanan dari guru, waktu yang dikejar-kejar, teman kelompok yang

tidak cocok, maupun bentuk pelaporannya. Hal-hal ini perlu disingkirkan atau

diminimalisir.

2.1.5 Kelebihan-kelebihan Pendekatan Inkuiri

Berikut ini adalah beberapa kelebihan pembelajaran yang menggunakan

pembelajaran inkuiri: Bruner (Amin, 1987, hlm, 133), seorang Psikolog dari

Harvard University di Amerika Serikat menegaskan metode inkuiri memiliki

kelebihan sebagai berikut:

a Siswa akan memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

10

10

b Membantu dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada situasi-situasi

proses belajar yang baru.

c Mendorong siswa untuk berpikir inisiatif dan merumuskan hipotesisnya

sendiri.

d Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri.

e Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik.

f Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.

2.2 KEAKTIFAN SISWA

2.2.1 Pengertian Keaktifan Siswa

Keaktifan siswa dalam belajar merupakan persoalan penting dan mendasar

yang harus dipahami, disadari dan dikembangkan oleh setiap guru di dalam proses

pembelajaran. Siswa harus dapat aktif dalam menerapkan materi di kegiatan

belajar. Keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik

intelektual, emosional dan fisik jika dibutuhkan. Pandangan mendasar yang perlu

menjadi kerangka pikir setiap guru adalah bahwa pada prinsipnya anak-anak adalah

mahluk yang aktif. Individu merupakan manusia belajar yang aktif dan selalu ingin

tahu.

Keaktifan siswa dapat dilihat melalui aktivitas siswa ketika pembelajaran

dimulai. Aktivitas tersebut bukan hanya mendengarkan dan mencatat. Paul

Diedrich (dalam Sadirman 2007: 101) membuat suatu daftar kegiatan siswa yang

dapat digolongkan sebagai berikut:

a Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya, membaca,

memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.

b Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran,

mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.

c Listening activities, sebagai contoh mendengarkan uraian, percakapan, diskusi,

musik, pidato.

d Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket,

menyalin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

11

11

e Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

f Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan,

membuat konstruksi, model merepasi, bermain, berkebun, beternak.

g Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat,

memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.

h Emotional activities, seperti misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Daya keaktifan yang dimiliki anak secara kodrati itu akan dapat berkembang

kearah yang positif bilamana lingkungannya memberikan ruang yang baik untuk

tumbuh suburnya keaktifan itu. Keadaan ini menyebabkan setiap guru perlu

menggali potensi-potensi keberagaman siswa melalui keaktifan yang mereka

aktualisasikan dan selanjutnya mengarahkan aktifitas mereka kearah tujuan positif

atau tujuan pembelajaran. Hal ini pula yang mendasari pemikiran bahwa kegiatan

pembelajaran harus dapat memberikan dan mendorong seluas-luasnya keaktifan.

Ketidaktepatan pemilihan pendekatan pembelajaran sangat memungkinkan

keaktifan siswa menjadi tidak tumbuh subur, bahkan mungkin justru menjadi

kehilangan keaktifannya.

2.2.2 Prinsip Keaktifan Siswa

Implikasi prinsip keaktifan atau aktivitas bagi guru di dalam proses

pembelajaran :

a. Memberi kesempatan, peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk berkreativitas

dalam proses belajarnya.

b. Memberi kesempatan melakukan pengamatan, penyelidikan atau inkuiri dan

eksperimen.

c. Memberi tugas individual dan kelompok melalui kontrol guru.

d. Memberikan pujian verbal dan non verbal terhadap siswa yang memberikan

respons terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

e. Menggunakan multi metode dan multi media di dalam pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

12

12

Di dalam belajar diperlukan aktivitas karena pada prinsipnya belajar adalah

berbuat, berbuat untuk mengubah ditingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Saat

tidak ada aktivitas maka tidak ada belajar. Itulah sebabnya aktivitas merupakan

prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar. Sebagai

rasionalitasnya hal ini juga mendapatkan pengakuan dari berbagai ahli pendidikan.

Frobel mengatakan bahwa “manusia sebagai pencipta”. Dalam ajaran agama pun

diakui bahwa manusia adalah sebagai pencipta kedua (setelah Tuhan).

Guru merasa khawatir bahwa kreatifitas misalnya membuat peraturan di

kelas untuk duduk secara melingkar akan membuat siswa-siswa sibuk bermain.

Guru mungkin merasa bahwa tak ada waktu untuk melakukan semua ini, karena

siswa-siswa harus melanjutkan pembelajaran dengan kurikulum yang sudah

diformalkan. Memang harus diakui ada banyak tekanan bagi guru untuk

menemukan cara yang paling sederhana dan tidak bertele-tele untuk memenuhi

target-target yang sudah ditetapkan (Campbell dkk.1993;Wood 1995). Sayangnya

banyak guru yang hanya mengejar target penyelesaian materi tanpa memperhatikan

pemahaman siswa, maka guru sering menggunakan metode pembelajaran yang

kurang baik.

Pembelajaran yang terjadi seharusnya melibatkan lebih dari sekedar mampu

mengatakan bahwa seorang siswa telah melakukan tugas-tugas tertentu dan

sekarang siswa tersebut sudah mencapai tingkat tertentu. Pembelajaran melibatkan

interaksi yang kompleks antara siswa, guru dan konteks. Kegiatan-kegiatan yang

tampaknya hanya sekedar bermain atau hanya sekedar kreatifitas perlu

dibentangkan supaya guru dapat melihat bahwa siswa melibatkan lebih dari sekedar

pembelajaran hapalan, meniru atau tugas-tugas dengan kertas dan pensil lainnya

yang hanya memberikan sedikit tantangan. Maka dengan kreatifitas guru, siswa

mampu memahami konsep yang diajarkan. Guru membebaskan siswa untuk

mengeksplorasi pengetahuan yang dimiliki siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

13

13

2.3 HASIL BELAJAR SISWA

2.3.1 Pengertian Hasil belajar

Menurut Herman Hudojo (1988; 144) sesorang dikatakan berpikir bila orang

itu melakukan kegiatan mental, bukan kegiatan motorik, walaupun kegiatan

motorik ini dapat pula bersama-sama dengan kegiatan mental tersebut.

Dalam kegiatan mental itu, orang menyusun hubungan-hubungan antara

bagian- bagian informasi yang telah diperoleh sebagai pengertian. Karena itu orang

menjadi memahami dan menguasai hubungan-hubungan tersebut sehingga orang

itu dapat menampilkan pemahaman dan penguasaan bahan pelajaran yang

dipelajari, inilah merupakan hasil belajar.

Hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan yang dimiliki

siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dari pengertian tadi dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang

dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar.

Gagne mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar, yakni: informasi

verbal, kecakapan intelektul, strategi kognitif, sikap dan keterampilan. Sementara

Bloom mengungkapkan tiga tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan

seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu : kognitif, afektif

dan psikomotorik (Sudjana, 1990:22).

2.3.2 Faktor-Faktor Hasil belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu:

a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi

belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial

ekonomi, faktor fisik dan psikis.

b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas

pengajaran.

Hasil belajar yang dicapai siswa menurut Sudjana (1990:56), melalui proses

belajar mengajar yang optimal ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

14

14

a. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik

pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang rendah dan ia akan

berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan

apa yang telah dicapai.

b. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan

dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang

lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.

c. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama

diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain,

kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan

kreativitasnya.

d. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni

mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan

ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku.

e. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri

terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan

mengendalikan proses dan usaha belajarnya.

2.4 MATERI HUKUM HOOKE

2.4.1 Hukum Hooke

Hukum Hooke menyatakan “Jika gaya tarik yang bekerja pada pegas tidak

melampaui batas elastisitas pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding

lurus dengan gaya yang bekerja pada pegas”. Semakin besar gaya tarik yang bekerja

pada pegas, semakin besar pertambahan panjang pegas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

15

15

Gambar 2.1 Pertambahan panjang pegas

(sumber:http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/8190/1/128120009.pdf)

Dari gambar di atas dapat terlihat bahwa ketika suatu pegas tidak diberi gaya

luar F maka pegas memiliki panjang awal X0, namun ketika pegas diberikan gaya

luar F maka panjang pegas berubah lebih panjang X. Perubahan panjang pegas

disimbolkan dengan ΔX. Setiap pegas memiliki koefisian elastisitas k yang berbeda-

beda, batas koefisien elastisitas inilah yang menentukan kekuatan suatu benda

elastis.

Pada setiap pegas akan berlaku persamaan berikut:

𝐹𝑝⃗⃗ ⃗ = −𝑘 ∆𝑥⃗⃗ ⃗⃗ (1)

Keterangan :

Fp = gaya pemulih (N)

K = konstanta pegas (N/m)

∆𝑥 = pertambahan panjang pegas (m)

Tanda negatif (-) menunjukkan bahwa arah gaya pemulih selalu menuju titik

setimbang dan berlawanan dengan arah gaya penyebabnya. Besarnya K dihitung

dengan:

|𝐹𝑝 | = 𝑘 |∆𝑥| (2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

16

16

|𝑚 𝑔| = 𝑘 |∆𝑥|

𝑘 =𝑚 𝑔

∆𝑥 (3)

2.4.2 Hukum Hooke Untuk Susunan Pegas

Dua pegas atau lebih dapat disusun secara seri maupun pararel. Susunan dua

pegas atau lebih yang dirangkai secara seri atau pararel tersebut dapat ditentukan

konstanta pegas penggantinya.

a. Susunan pegas secara seri

Prinsip susunan beberapa buah pegas adalah sebagai berikut:

Gambar 2.2 Dua buah pegas masing-masing dengan tetapan gaya k1 dan k2

yang disusun secara seri ks

(Sumber:https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Elas

tisitas-Benda-2009/konten8.html)

Pada susunan pegas secara seri berlaku ketentuan sebagai berikut:

1 Gaya Tarik pegas pengganti sama dengan gaya Tarik yang dialami oleh masing-

masing pegas yang disusun seri.

Jika gaya tarik yang dialami oleh setiap pegas sebesar F1 dan F2, maka besar gaya

tarik pegas pengganti susunan seri adalah sebesar (F):

F= F1= F2 (5)

Keterangan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

17

17

F= gaya tarik pegas pengganti susunan seri (N)

F1 dan F2 = gaya tarik pegas 1 dan pegas 2 (N)

2 Pertambahan panjang pegas pengganti susunan seri (Δx), sama dengan jumlah

pertambahan panjang masing-masing pegas.

Δx = Δx1 + Δx2 (6)

Hubungan antara pegas pengganti dengan konstanta masing-masing pegas yang

disusun seri dapat ditentukan dengan menggunakan Hukum Hooke sebagai

berikut:

F= ks Δx sehingga 𝛥𝑥 =𝐹

𝑘𝑠

F1= k1 Δx1 sehingga ∆𝑥1 =𝐹

𝑘𝑠

F2= k2 Δx2 sehingga ∆𝑥2 =𝐹

𝑘𝑠

Δx = Δx1 + Δx2, sehingga diperoleh persamaan berikut.

Δx = Δx1 + Δx2

𝐹

𝑘𝑠=

𝐹

𝑘1+

𝐹

𝑘2

1

𝑘𝑠=

1

𝑘1+

1

𝑘2

Dengan demikian maka dapat diperoleh bahwa kebalikan konstanta pegas

pengganti susunan seri sama dengan jumlah kebalikan konstanta masing-masing

pegas yang disusun seri tersebut.

1

𝑘𝑠=

1

𝑘1+

1

𝑘2+ ⋯ (7)

Jika sebanyak n pegas disusun seri dengan konstanta masing-masing pegas sebesar

k, maka konstanta pegas pengganti susunan seri dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

𝑘𝑠 =𝑘

𝑛 (8)

Keterangan:

ks = konstanta pegas pengganti susunan seri (N/m)

k = konstanta masing-masing pegas (N/m)

n = jumlah pegas yang disusun seri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

18

18

b. Susunan pegas secara pararel

Prinsip susunan beberapa buah pegas adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3 Dua buah pegas masing-masing dengan tetapan gaya k1 dan k2

yang disusun secara pararel kp

(sumber:https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Elast

isitas-Benda-2009/konten8.html)

Pada susunan pegas secara pararel berlaku ketentuan sebagai berikut:

1. Gaya tarik pada pegas pengganti F sama dengan total gaya tarik pada tiap pegas

(F1 dan F2)

𝐹 = 𝐹1 + 𝐹2 (9)

2. Pertambahan panjang tiap pegas sama besar dan pertambahan panjang sama

dengan pertambahan panjang pegas pengganti

∆𝑥1 = 𝛥𝑥2 = 𝛥𝑥 (10)

Dengan menggunakan hukum Hooke dan kedua prinsip susunan pararel beberapa

pegas, dicari hubungan antara tetapan gaya pengganti (kp) dengan tetapan gaya tiap

pegas (k1 dan k2) yaitu:

Untuk susunan pararel, kedua pegas mengalami pertambahan panjang yang sama

bila dikenai gaya F, maka

𝐹 = 𝐹1 + 𝐹2

𝐹 = 𝑘1∆𝑥 + 𝑘2∆𝑥

𝐹 = (𝑘1 + 𝑘2)∆𝑥

𝐹

∆𝑥= (𝑘1 + 𝑘2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

19

19

Karena = 𝑘 ∆𝑥 , maka konstanta pegas total untuk rangkai pegas pararel adalah:

𝑘𝑝 = 𝑘1 + 𝑘2 (11)

Untuk n buah pegas identik yang disusun pararel, dengan tiap pegas memiliki

tetapan gaya k , tetapan gaya pegas pengganti pararel kp dapat dihitung dengan

persamaan:

𝑘𝑝 = 𝑛𝑘 (12)

2.5 PENDEKATAN INKUIRI DENGAN PERCOBAAN DALAM

PEMBELAJARAN HUKUM HOOKE

Penelitian ini menggunakan pendekatan inkuiri yang berarti bahwa siswa

menemukan sesuatu persamaan dengan bimbingan guru. Pendekatan inkuiri

peneliti menggunakan bantuan percobaan untuk membimbing siswa menemukan

sesuatu. Dalam melakukan percobaan siswa mendapat LKS (Lembar Kerja Siswa)

yang berisi langkah-langkah percobaan, tabel data dan beberapa pertanyaan yang

mengacu pada pokok bahasan hukum Hooke. Setelah siswa mendapatkan data dari

percobaan dilanjutkan dengan menganalisis, dari analisis data dilanjutkan dengan

menjawab pertanyaan, lalu siswa akan mendapatkan persamaan dari data tersebut.

Siswa melakukan diskusi saat menganalisis data dan menjawab beberapa

pertanyaan LKS.

Siswa mendapatkan persamaan dengan berdiskusi kelompok yang berisi 5

siswa setiap kelompoknya. Selanjutnya siswa mempresentasikan dengan menjawab

pertanyaan yang ada. Setelah siswa mempresentasikan data dan hasil diskusi yang

disediakan dalam LKS, maka siswa dapat menyimpulkan hukum Hooke pada

pegas. Peneliti bertugas untuk meluruskan jika ada miskonsepsi dalam membahas

hukum Hooke.

Pembelajaran hukum hooke pada pegas dilanjutkan dengan pembelajaran

hukum Hooke pada pegas yang disusun secara seri dan pararel. Pada pokok bahasan

materi pegas yang disusun secara seri menggunakan percobaan dengan adanya

LKS, lalu dilanjutkan membahas pegas yang disusun secara pararel menggunakan

diskusi. Siswa diperbolehkan mencari materi di dalam buku atau internet lalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

20

20

didiskusikan dengan kelompoknya. Maka akan mendapatkan persamaan hukum

Hooke pada pegas baik yang disusun secara seri dan pararel

2.6 PENELITIAN YANG RELEVAN

Untuk menunjang penelitian tentang pembelajaran berbasis inkuiri dalam

upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa, peneliti menggunakan jurnal

sebagai dasar kajian penelitian yang relevan, seperti penelitian berikut:

1. Theresia Maya Vitasari (131424003)

Judul penelitian yaitu “ Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri dengan

Bantuan Simulasi Komputer untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika

dan Ketrampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA N 6 Yogyakarta Pada

Materi Getaran Harmonis Sederhana”. Jenis penelitian pada jurnal tersebut

adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif dan kualitatif. Data dalam penelitian tersebut diperoleh dari hasil

observasi dan hasil pemahaman akhir siswa. Penelitian berjumlah 49 siswa

terdiri dari 24 siswa kelompok kelas kontrol dan 25 siswa kelompok kelas

eksperimen. Untuk kelas kontrol menggunakan metode ceramah siswa aktif

dan kelas eksperimen menggunakan metode inkuiri.

Dalam pembahasan dijelaskan bahwa hasil penelitian menunjukkan

pemahaman konsep fisika dan ketrampilan berpikir kritis siswa mengalami

peningkatan baik kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dalam penelitian siswa

baik di kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki pemahaman dan

ketrampilan berpikir yang sama sebelum diberi perlakuan dapat diketahui dari

hasil pretest. Dari hasil uji test-t nilai p = 0.000 < 0.05 maka hasil signifikan,

yang berarti kedua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki

pemahaman yang berbeda. Analisis dapat dijelaskan bahwa peningkatan

pemahaman pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Lalu,

berdasarkan pendekatan kualitatif terlihat di pemahaman konsep kelas kontrol

cenderung menggunakan jawaban yang sama seperti yang guru katakana

sedangkan kelas eksperimen menggunakan kata-kata sendiri. Selanjutnya hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

21

21

uji test-t nilai p =0.000 < 0.05 maka hasil signifikan, yang berarti dua kelas

memiliki perbedaan ketrampilan berpikir kritis. Peningkatan ketrampilan

berpikir kritis pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Di

kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terlihat

bahwa siswa antusias sedangkan di kelas kontrol terlihat siswa pasif.

2. Tammy Leskona (111424028)

Judul penelitian yaitu “Pengaruh Penerapan Metode Inquiry Untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPA

Pada Materi Persamaan Gas Ideal Di SMA Kristen Tual”. Jenis penelitian pada

jurnal tersebut adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif untuk mengetahui

pemahaman konsep siswa melalui hasil posttest sedangkan pendekatan kualitatif

untuk mengetahui adanya motivasi siswa melalui kegiatan pengamatan dan

eksperimen. Sampel penelitian berjumlah 56 siswa terdiri dari 25 siswa

kelompok kelas kontrol dan 28 siswa kelompok kelas eksperimen. Untuk kelas

kontrol menggunakan metode ceramah siswa aktif dan kelas eksperimen

menggunakan metode inkuiri.

Dalam penelitian siswa di kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki

pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa yang berbeda sebelum diberi

perlakuan metode inkuiiri maupun ceramah aktif, dengan menggunakan

kuesioner dan pretest. Kelas eksperimen memiliki pemahaman konsep dan

motivasi belajar siswa lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, walaupun

nilainya berbeda tipis. Setelah diberi perlakuan baik kelas kontrol dan kelas

eksperimen dapat meningkatkan pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa.

Peningkatan pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa di kelas eksperimen

yang menggunakan metode inkuiri lebih tinggi dibandingkan dengan kelas

kontrol yang menggunakan metode ceamah aktif. Selama pembelajaran di kelas

yang menggunakan metode inkuiri terlihat bahwa siswa lebih aktif dan memiliki

pemahaman konsep yang benar, sedangkan pembelajaran di kelas yang

menggunakan metode ceramah aktif siswa cenderung pasif dan beberapa

pemahaman konsep yang belum benar .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

22

22

Berdasarkan hasil kedua penelitian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

dengan metode inkuiri lebih baik dibandingkan dengan metode ceramah aktif.

Siswa yang diberi pembelajaran dengan metode inkuiri siswa akan lebih aktif,

suasana kelas menyenangkan, siswa mengkonstruksi pengetahuan sendiri, siswa

berani bertanya, siswa berani menjawab sedangkan siswa yang diberi

pembelajaran dengan metode ceramah aktif siswa pasif, suasana kelas

menegangkan, siswa hanya ikut materi apa kata gurunya, siswa masih malu

bertanya atau menjawab. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran

berbasis inkuiri mampu meningkatkan pemahaman konsep, motivasi dan

ketrampilan berpikir. Dalam penelitian ini akan menggunakan pembelajaran

berbasis inkuiri yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar dan

keaktifan, dan menggunakan inkuiri terbimbing yang berbantuan dengan

praktikum yang membutuhkan beberapa alat pada materi hukum hooke.

Penelitian ini akan dilakukan siswa kelas X MIPA SMA BOPKRI 1 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian kuantitatif deskriptif,

karena penulis ingin mengetahui hasil belajar siswa dan keaktifan siswa. Penelitian

ini deskriptif dengan menggambarkan data kuantitatif yang diperoleh dari sebuah

populasi. Instrumen penelitian ada dua, yaitu pertama instrumen pembelajaran

berupa Rencana Program Pembelajaran (RPP), kedua instrument data seperti

pretest, posttest, lembar observasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi

kasus yang memiliki penjelasan penelitian terhadap suatu subyek, keadaan atau

kejadian khusus, bahan yang diteliti kecil lingkupnya, sehingga hasil penelitian ini

hanya berlaku pada siswa yang diteliti saja. Kesimpulan yang diperoleh tidak dapat

digunakan untuk semua siswa yang diluar kasus yang diteliti.

3.2 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Waktu penelitian: Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2019 di SMA

BOPKRI 1 YOGYAKARTA pada semester genap tahun ajaran 2018/2019

Tempat penelitian: Penelitian dilaksanakan di SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA.

Alamat Jl. Waardhani No.2, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah

Istimewa Yogyakarta 55224.

3.3 SUBYEK PENELITIAN

Subyek yang diteliti siswa kelas X MIPA 2 SMA BOPKRI 1

YOGYAKARTA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

24

3.4 DESAIN PENELITIAN

Desain yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Diagram 3.1 Desain Penelitian

Tabel 3.1 Desain Pembelajaran Hukum Hooke Menggunakan Pendekatan

Inkuiri

Pertemuan I

Mengerjakan soal Pretest dan praktikum hukum Hooke

Kegiatan Pembelajaran Sumber belajar

1. Siswa mengerjakan pretest berjumlah 5 butir soal

yang disertai cara pengerjannya durasi waktu satu

jam pelajaran

2. Siswa dibagi kelompok dengan ketentuan satu

kelompok berjumlah 5 orang

3. Siswa melakukan percobaan hukum Hooke pegas

4. Siswa berdiskusi mengenai analisis data dan

pembahasan dari percobaan hukum Hooke pegas

1. Buku: Fisika Siswa

Kelas X,

Kemendikbud, Tahun

2016

2. Buku: Erlangga

Straight Point Series

Fisika Kelas X, Tahun

2016

PretestPercobaan

hukum hookeDiskusi hukum

hooke

Diskusi pegas yang disusun

seri dan pararelPosttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

25

5. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil

jawaban dari diskusi

6. Guru dan siswa menarik kesimpulan dari materi yang

telah didiskusikan

7. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan

pada pertemuan selanjutnya yaitu diskusi tentang

susunan pegas seri dan pararel

3. Buku: Pembelajaran

Berbasis Inkuiri

4. Internet

Pertemuan II

Berdiskusi materi Hukum hooke dalam susunan pegas seri dan susunan pegas

pararel dan mengerjakan posttest

Kegiatan Pembelajaran Sumber belajar

1. Siswa berdiskusi dengan panduan pertanyaan di LKS

(Lembar Kerja Siswa)

2. Siswa untuk berdiskusi tentang pokok bahasan

hukum Hooke dalam susunan pegas seri dan pararel

3. Siswa menyampaikan hasil diskusi tentang pokok

bahasan hukum Hooke dalam susunan pegas seri dan

pararel

4. Guru dan siswa menarik kesimpulan dari diskusi

tentang hukum Hooke dalam susunan pegas seri dan

pararel

5. Guru memberikan posttest ke siswa yang berjumlah 5

butir soal dan diberikan waktu satu jam pelajaran

untuk siswa mengerjakan

1. Buku: Fisika Siswa

Kelas X,

Kemendikbud, Tahun

2016

2. Buku: Erlangga

Straight Point Series

Fisika Kelas X, Tahun

2016

3. Buku: Pembelajaran

Berbasis Inkuiri

4. Internet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

26

3.5 INSTRUMEN PENELITIAN

3.5.1 Instrumen pembelajaran

Instumen pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu

rancangan kegiatan pembelajaran didalam kelas dan laboratorium yang terdiri dari

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan membuat lembar kerja siswa (LKS).

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

menggambarkan prosedur, dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai

satu kompetensi dasar yang ditetapkan. Proses mempersiapkan kegiatan-

kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Menurut

Peraturan Pemerintah (PP) No 19 tahun 2005 pasal 20 berbunyi bahwa

perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Menurut tim instruktur PKG dalam Sudiati (2003; 11-12) tujuan dari

pembuatan lembar kerja siswa yaitu sebagai alternatif guru untuk mengarahkan

pengajaran dan melatih siswa berfikir lebih mantap dalam kegiatan belajar

mengajar.

3.5.2 Instrumen pengumpulan data

Instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian

meliputi: pretest, posttest, lembar observasi, angket, dan rekaman audio video untuk

mengetahui keaktifan siswa dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

praktikum :

a. Pretest

Menurut Purwanto, pretest yakni tes yang diberikan sebelum pengajaran

dimulai, dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penggunaan siswa

terhadap bahan pengajaran (pengetahuan dan ketrampilan) yang akan diajarkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

27

Pretest juga sangat bermanfaat karena mendorong siswa untuk lebih aktif dalam

belajar dan siswa menjadi tahu materi-materi dan informasi penting yang

nantinya akan diujikan oleh guru.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Pretest pada pembelajaran Hukum Hooke

KD : 3.6 Menganalisis sifat elastis bahan dalam kehidupan sehari-hari

4.6 Mengolah dan menganalisis hasil percobaan tentang sifat elastisitas

suatu bahan indikator

No Indikator Indikator Butir No

soal

3.6.1 Menjelaskan pengertian

hukum Hooke

Siswa mampu menjelaskan

bunyi dari hukum Hooke

beserta menuliskan

persamaannya

1

3.6.2 Menentukan konstanta suatu

pegas

Siswa dapat menentukan

konstanta suatu pegas

2

3.6.3 Menghitung konstanta suatu

pegas yang disusun secara seri-

pararel

Siswa dapat menentukan

pertambahan panjang suatu

pegas seri ketika diberikan

gaya tertentu

3

Siswa dapat menentukan

pertambahan panjang suatu

pegas pararel ketika

diberikan gaya tertentu

4

3.6.4 Menghitung konstanta suatu

pegas yang disusun secara seri

dan pararel (gabungan)

Siswa dapat menentukan

pertambahan panjang

sistem pegas yang disusun

gabungan secara seri dan

pararel

5

b. Posttest

Posttest (tes akhir) adalah tes yang diberikan pada setiap akhir program

satuan pengajaran. Yang memiliki tujuan untuk mengetahui sampai di mana

pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran (pengetahuan maupun

ketrampilan). Manfaat posttest adalah untuk memperoleh gambaran tentang

kemampuan yang dicapai setelah selesai proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

28

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Posttest pada pembelajaran Hukum Hooke

KD : 3.6 Menganalisis sifat elastis bahan dalam kehidupan sehari-hari

4.6 Mengolah dan menganalisis hasil percobaan tentang sifat elastisitas

suatu bahan indikator

No Indikator Indikator Butir No

soal

3.6.1 Menjelaskan pengertian hukum

Hooke

Siswa mampu menjelaskan

bunyi dari hukum Hooke

beserta menuliskan

persamaannya

1

3.6.2 Menentukan konstanta suatu

pegas

Siswa dapat menentukan

konstanta suatu pegas

2

3.6.3 Menghitung konstanta suatu

pegas yang disusun secara seri-

pararel

Siswa dapat menentukan

massa suatu pegas seri

ketika diberikan gaya

tertentu

3

Siswa dapat menentukan

pertambahan panjang suatu

pegas pararel ketika

diberikan gaya tertentu

4

3.6.4 Menghitung konstanta suatu

pegas yang disusun secara seri

dan pararel (gabungan)

Siswa dapat menentukan

pertambahan panjang sistem

pegas yang disusun

gabungan secara seri dan

pararel

5

c. Observasi

Observasi merupakan tahapan yang berhubungan dengan mencermati,

mengamati dan merekam tindakan-tindakan yang dilakukan sebagai objek

penelitian, dalam observasi juga penelitian dapat direkam dan memiliki dasar

faktual. Data observasi dapat bernilai secara kuantitatif, data-data tersebut

diterapkan melalui prosedur pengukuran yang jelas, yaitu setiap perilaku diberi

skor menurut aturan tertentu, sehingga berdasarkan skor-skor tersebut dapat

disusun kesimpulan. Menurut Hopkin ada tiga ketrampilan yang perlu dikuasai:

Pertama, tidak cenderung terburu-buru untuk memberi judgement atau

penilaian. Kedua, ada ketrampilan interpersonal yang perlu dikuasai jika kita

hendak ‘meneliti ruang orang lain’; ketrampilan ini meliputi usaha menciptakan

rasa kepercayaan dan sikap suportif dalam situasi-situasi tertentu ketika orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

29

mungkin merasa terancam dengan keberadaan kita. Ketiga, ketrampilan teknis,

yakni mengetahui bagaimana merancang jadwal-jadwal observasi yang

memungkinkan observer dapat mengumpulkan informasi yang sesuai tentang

pengajaran, atau mengetahui checklist apa yang paling sesuai untuk digunakan

dalam situasi-situasi tertentu.

Tabel 3.4 Kisi- Kisi Instrumen Lembar Observasi Keaktifan Siswa

No Indikator Sub Indikator Nomer

Item

Jumlah

Item

1. Terlibat dalam

pembelajaran

Siswa membawa buku pelajaran

fisika

1-2 2

Siswa mendengarkan dan

memperhatikan penjelasan guru

3-4 2

2. Mengemukakan

pendapat

a. Siswa memecahkan masalah

dalam kelompok

5-6 2

b. Siswa mengemukakan gagasan 7 1

3 Inisiatif a. Siswa bertanggung jawab dalam

pengerjaan tugas

8-9 2

b. Siswa sepenuhnya melaksanakan

pembelajaran

10 1

4 Disiplin a. Siswa datang tepat waktu 11 1

b. Siswa menjaga ketertiban 12 1

5 Kerjasama a. Siswa berdiskusi bersama

kelompok

13-14 2

b. Siswa menghargai pendapat

teman

15 1

Peneliti dibantu oleh rekan untuk pengamatan dikelas, dengan ketentuan

satu rekan menilai 10 siswa yang dibagi kedalam 2 kelompok, untuk mengetahui

ada tidaknya keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan disertai

dengan pengambilan video.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

30

3.6 VALIDITAS

Sebuah instrument dikatakan valid jika mampu mengukur atau menentukan

apakah suatu test sungguh mengukur apa yang mau diukur, apa sesuai tujuan. Suatu

instrument yang valid berarti sesuai tujuan, sebaliknya suatu instrument yang tidak

valid berarti tidak sesuai tujuan (Suparno, 2007: 68). Validitas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah validitas isi. Instrumen yang divalidasi yaitu soal pretest

dan posttest yang diuji validitasnya dengan berpedoman pada indikator. Soal tes

dan pendapat dosen yang berkompeten di bidangnya. Validator instrument untuk

penelitian ini adalah Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si.

Adapun hasil uji validasi instrument penelitian dapat dilihat pada lampiran.

3.7 TEKNIK ANALISIS DATA

3.7.1 Analisis Hasil Belajar Siswa

Analisis pretest dan posttest pada kelas yang diberikan treatment

pendekatan inkuiri mengunakan aplikasi SPSS T-Test.

a. Teknik Penskoran Pretest dan Posttest

Soal pretest masing-masing terdiri dari 5 nomor soal dan skor maksimal untuk

masing-masing soal benar disesuaikan dengan bobot soal. Penilaian pretest dan

posttest menggunakan rubrik yang ada dilampiran.

b. Analisis Pretest dan Posttest

Analisis pretest ini untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang materi

hukum Hooke pada kelas treatment. Dalam mengolah data pretest dan posttest

menggunakan analisis sebagai berikut:

1) Analisis menggunakan SPSS Uji T-Dependent

Setelah diberi skor untuk pretest dan posttest, kemudian untuk melihat

bagaimana pengaruh penerapan pendekatan inkuiri digunakan uji T dengan

menggunakan SPSS 17. Uji T yang digunakan adalah T-Test Dependent.

Menurut Suparno (2018:87) uji T dependent dapat digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

31

mengetes satu kelompok yang diberi tes dua kali. Langkah-langkah yang

dilakukan sebagai berikut:

Maka menggunakan hipotesis bahwa:

H0: Penerapan pendekatan inkuiri tidak berpengaruh positif pada hasil

belajar siswa kelas X MIPA 2 SMA BOPKRI 1 Yogyakarta

H1: Penerapan pendekatan inkuiri berpengaruh positif pada hasil belajar

siswa kelas X MIPA 2 SMA BOPKRI 1 Yogyakarta

Menentukan tingkat signifikansi (α)

Tingkat signifikansi (α) menunjukkan peluang kesalahan yang

ditetapkan peneliti dalam mengambil keputusan untuk menolak dan

mendukung H0. Penggunaan tingkat signifikansi beragam, tergantung

keinginan peneliti, tingkat signifikansi yang umumnya digunakan yaitu

0,01 (1%), 0,05 (5%),0,10 (10%). Tingkat signifikansi yang digunakan

penelitian ini adalah 0,05 (5%)

Penentuan thitung dan ttabel

Mengambil keputusan:

Jika H0 diterima, maka H1 ditolak berarti penerapan pendekatan inkuiri

tidak berpengaruh positif pada hasil belajar siswa kelas X MIPA 2 SMA

BOPKRI 1 Yogyakarta

Jika H0 ditolak, maka H1 diterima berarti penerapan penedekatan inkuiri

berpengaruh positif pada hasil belajar siswa kelas X MIPA 2 SMA

BOPKRI 1 Yogyakarta

2) Analisis berpedoman KKM (Kriteria Kelulusan Minimal)

Hasil pretest dan posttest siswa dapat dikategorikan berdasarkan

KKM. Sekolah SMA BOPKRI 1 Yogyakrata memiliki Kriteria

Kelulusan Minimal (KKM) yaitu 73. Dari KKM dapat dijelaskan bahwa

siswa yang mendapatkan nilai ≥ 73 dinyatakan tuntas dan siswa yang

mendapatkan nilai < 73 dinyatakan tidak tuntas. Indikator keberhasilan

pembelajaran salah satunya adalah nilai yang didapat melebihi Kriteria

Kelulusan Minimal (KKM)

c. Analisis LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

32

LKS terdiri dari penilaian pada tabel data dan 5 jawaban masing-masing

kelompok, skor maksimal untuk masing-masing jawaban yang tepat disesuaikan

dengan bobot soal. Nilai maksimal dari pengerjaan LKS yaitu 100. Penilaian

LKS mengguanakan rubrik yang terlampir. Teknik penilaian LKS dengan

menjumlahkan semua skor dari tabel data dan 6 pertanyaan.

3.7.2 Analisis Keaktifan Siswa

Mengamati keaktifan siswa pada saat pembelajaran fisika pada materi

hukum hooke pada pegas, keaktifan siswa dinilai secara berkelompok dengan

ketentuan satu kelompok terdapat 5 siswa. Data keaktifan siswa diperoleh dalam

bentuk video dan diamati langsung dengan observer. Untuk mengetahui apakah ada

efektivitas pembelajaran fisika menggunakan pendekatan inkuiri terhadap

keaktifan siswa. Peneliti menganalisis hasil observasi kegiatan pembelajaran

berdasarkan intrepetasi skor.

a. Teknik Penskoran Lembar Observasi

Data yang sudah didapatkan dilanjutkan dengan analisis untuk melihat

keaktifan siswa di kelas saat pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri.

Hasil observasi dari pemberian skor diklasifikasikan dari jumlah total

pernyataan pada lembar observasi berjumlah 15 butir

Skor maksimal dalam lembar observasi keaktifan siswa adalah 45. Skor

maksimal didapat dari setiap kelompok siswa yang melakukan aktivitas

sebanyak 15 sub indikator. Satu sub indikator memiliki skor maksimal 3 dan

skor minimal 1. Setelah peneliti mendapatkan data dari setiap observer yang

mengamati dua kelompok dengan ketentuan satu kelompok terdiri dari 5 siswa.

Dalam penilaian keaktifan siswa saat pembelajaran hukum hooke

menggunakan penilaian berdasarkan kelompok. Penilaian keaktifan siswa

dibantu dengan observer dan rekaman video saat pembelajaran. Penskoran

lembar observasi dengan menggunakan rubrik yang terlampir.

b. Analisis Lembar Observasi

Langkah selanjutnya membuat tabel rujukan dengan cara berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

33

1. Menetapkan persentase tertinggi = skor maksimal/skor ideal x 100%

Maka:

3

3𝑥100% = 100 %

2. Menetapkan persentase terendah = skor minimal/skor ideal x 100%

1

3𝑥100% = 33 %

3. Menetapkan rentangan persentase

4. Menetapkan kelas interval

𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑙𝑎𝑠𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖

(Sudjana, 1996 : 47)

𝐿𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 = 100 − 33

3= 22

5. Interval

Berdasarkan perhitungan tabel dan kriteria keaktifan siswa maka

intervalnya sebagai berikut :

Tabel 3.5 Interval keaktifan siswa

No Interval Kriteria keaktifan siswa

1 79 % - 100 % Aktif

2 56 % - 78 % Cukup Aktif

3 33 % - 55 % Tidak Aktif

Dalam perhitungan interval keaktifan menggunakan angka pembulatan agar

tidak terlalu banyak angka. Setelah mendapatkan interval keaktifan siswa,

selanjutnya menganalisis dengan hitungan dan membuat grafik dengan bantuan

Microsoft Excel. Menilai keaktifan siswa dilakukan selama 2 kali pertemuan

dengan bantuan observer dan video. Dalam analisis menilai dari setiap indikator

dengan teknik penskoran sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

34

Tabel 3.6 Indikator keaktifan siswa

No Indikator Jumlah item Skor maksimal

1 Terlibat dalam pembelajaran 4 12

2 Mengemukakan pendapat 3 9

3 Inisiatif 3 9

4 Disiplin 2 6

5 Kerjasama 3 9

Teknik penskoran dengan masing-masing indikator sebagai berikut:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡× 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 DESKRIPSI PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta pada bulan April

2019. Peneliti memilih SMA BOPKRI 1 Yogyakarta sebagai tempat penelitian

karena merupakan tempat Program Pengalaman Lapangan (PPL), sehingga

mengetahui keadaan kelas X MIPA, mengenal guru dan siswa-siswa serta mudah

mengurus perijinan sekolah. Perijinan dalam melaksanakan penelitian di SMA

BOPKRI 1 Yogyakarta, terlebih dahulu menyerahkan surat ijin dari kampus.

Selajutnya, bertemu dengan guru mata pelajaran fisika untuk memberitahu materi

yang akan diajarkan, serta menentukan waktu dan kelas yang akan digunakan dalam

pengambilan data. Peneliti diberikan kesempatan untuk mengambil data di kelas X

MIPA 2 dan pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 15 April 2019 dan 22

April 2019.

Pelaksanaan penelitian di kelas X MIPA 2 yang siswa-siswi berjumlah 32,

dengan materinya Hukum Hooke. Di kelas tersebut diberikan perlakuan (treatmen)

dengan pendekatan inkuiri dalam mengajar. Pendekatan inkuiri lebih

mengutamakan proses menemukan pengetahuan dan berpusat kepada keaktifan

siswa. Jadi bukan pembelajaran yang berpusat pada guru, melainkan kepada siswa.

Itulah sebabnya pendekatan ini sangat dekat dengan prinsip konstruktivis, di mana

pengetahuan itu dikonstruksi oleh siswa.

Pada penelitian ini, siswa dibimbing menggunakan pendekatan inkuiri

untuk memahami materi Hukum Hooke beserta Hukum Hooke untuk susunan

pegas seri dan pararel. Proses dalam pengambilan data siswa mengikuti tahap-tahap

kegiatan penelitian, sebagai berikut, a) mengerjakan soal pretest berjumlah 5 nomor

soal. b) melakukan percobaan Hukum Hooke pada pegas beserta mengerjakan LKS

(Lembar Kerja Siswa) dalam kelompok. c) mengikuti diskusi untuk materi hukum

hooke untuk susunan pegas seri dan pararel. d) mengerjakan soal posttest berjumlah

5 nomor soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

36

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian

No Hari, tanggal pertemuan Jam ke- Waktu

1 Senin, 15 April 2019 8-10 13:15-15:45

2 Senin, 22 April 2019 8-10 13:15-15:45

Pertemuan pertama dalam pelaksanaan penelitian di tanggal 15 April 2019

menggunakan 3 jam pelajaran setiap 1 jam pelajaran memiliki waktu 45 menit maka

dilakukakan penelitian pada pukul 13:15-15:45. Siswa diberikan kesempatan untuk

mengerjakan soal pretest yang berjumlah 5 soal dalam waktu satu jam pelajaran

dikelas. Soal pretest bermanfaat untuk mengetahui hasil belajar awal siswa.

Selanjutnya, siswa diberikan LKS (Lembar Kerja Siswa) untuk dikerjakan

bersamaan siswa melakukan percobaan hukum Hooke pada pegas. Dalam

melakukan percobaan siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5

siswa dan ada satu kelompok yang terdiri dari 6 siswa. Untuk setiap kelompok

memiliki LKS untuk dapat mengerjakan percobaan hukum Hooke sesuai prosedur

yang ada dan mendapatkan data-data yang dapat dianalisis untuk menemukan

persamaan hukum Hooke. Siswa juga memiliki tanggung jawab untuk menjawab 6

pertanyaan setelah melakukan percobaan. Selanjutnya siswa-siswi mendiskusikan

data-data percobaan hukum Hooke beserta persamaan hukum hooke. Pada saat

pretest dan percobaan hukum Hooke siswa yang mengikuti 25 siswa dari jumlah

total 32 siswa. 7 siswa yang lain tidak bisa mengikuti pelaksanaan penelitian

dikarenakan ada acara HUT BOSA.

Pertemuan kedua dalam pelaksanaan penelitian di tanggal 22 April 2019

menggunakan 3 jam pelajaran setiap 1 jam pelajaran memiliki waktu 45 menit maka

dilakukakan penelitian pada pukul 13:15-15:45. Melanjutkan materi hukum Hooke

untuk susunan pegas seri dan pararel yang dimulai dengan kegiatan berdiskusi,

dengan pembagian kelompok seperti pertemuan pertama. Selanjutnya, per

kelompok diberi LKS untuk menjawab pertanyaan tentang hukum Hooke untuk

susunan pegas seri dan pararel. Selanjutnya siswa dalam kelompok

mempresentasikan materi yang telah hukum Hooke untuk sususnan pegas seri dan

pararel. Hukum Hooke untuk susunan pegas pararel dan pegas seri tidak dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

37

dilakukan pengambilan data karena keterbatasan waktu. Lalu, siswa mengerjakan

soal posttest yang berjumlah 5 soal dan diberikan waktu satu jam pelajaran. Soal

posttest bermanfaat untuk mengetahui hasil akhir siswa setelah diberikan

pendekatan inkuiri.

4.2 DESKRIPSI PELAKSANAAN PENELITIAN

Diagram 4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan Penelitian dimulai dengan melakukan pretest untuk mengetahui

hasil belajar siswa awal, selanjutnya siswa melakukan percobaan dengan panduan

Lembar Kerja Siswa (LKS), terlebih dahulu siswa memahami percobaan dengan

membaca prosedur yang sudah diberikan. Lalu, siswa mulai mengambil data

dengan data massa beban, gaya tarik, panjang pegas awal dan panjang pegas setelah

diberi beban. Setelah siswa mendapatkan data tersebut, maka siswa menganalisis

pertambahan panjang pegas dan konstanta. Konstanta pegas yang digunakan

masing-masing kelompok ada dua konstanta yaitu 20 N/m dan 16,67 N/m. Dalam

pengambilan data siswa memvariasikan massa beban sebanyak 5 kali variasi yaitu

5 gram, 10 gram, 15 gram, 20 gram dan 25 gram. Pada data percobaan siswa

mengkonversikan dalam SI. Maka siswa akan mendapatkan nilai konstanta sama

walaupun menggunakan massa yang berbeda. Karena semakin besar massa yang

digunakan maka pertambahan panjang pegas juga akan semakin besar. Maka siswa

dapat menyimpulkan bahwa hubungan antara gaya dan pertambahan panjang pegas

yaitu berbanding lurus. Lalu siswa dapat menyimpulkan juga bahwa konstanta yang

PretestPercobaan

hukum Hooke Diskusi hukum

Hooke

Presentasi hukum Hooke

Diskusi pegas seri dan pararel

Presentasi pegas seri dan

pararel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

38

ada dipegas satu bisa jadi akan berbeda dengan pegas yang lain. Karena konstanta

merupakan kemampuan pegas. Siswa dapat menemukan bahwa persamaan

konstanta pegas yaitu gaya tarik pegas dibagi dengan pertambahan panjang pegas.

Setelah berdiskusi dengan kelompok maka siswa akan mengetahui hukum

Hooke dari persamaan konstanta tersebut. Dalam presentasi siswa

mempresentasikan data yang diperoleh beserta jawaban yang sudah dibahas dalam

kelompok. Dalam mempresentasikan hasil diskusi per kelompok, siswa mulai

bertanya kenapa konstanta yang didapat berbeda dengan kelompok lain atau ada

yang sama. Dari pertanyaan tersebut siswa lalu mencari materi dari buku atau

internet. Dari pertanyaan itu siswa dapat memahami konsep dari hukum Hooke.

Dalam presentasi kelompok 1-5 mempresentasikan data setelah itu setiap kelompok

menjawab satu pertanyaan, dan jika ada jawaban yang berbeda maka akan dibahas

secara bersama-sama. Peneliti menuliskan 6 pertanyaan di LKS namun saat proses

pembelajaran waktunya terbatas dan tidak cukup jika menggambar grafik, maka

siswa hanya menjawab 5 dari 6 pertanyaan. Saat menyimpulkan siswa dapat

mengetahui hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas, menentukan

nilai konstanta pegas dan paham dengan konsep hukum Hooke.

Pertemuan yang terakhir peneliti melanjutkan pembelajaran hukum Hooke

pada pegas yang disusun secara seri dan pararel. Peneliti memberikan LKS yang

berisi tabel data dan tiga pertanyaan. Peneliti tidak dapat memberi kesempatan

siswa untuk mengambil data pada pegas yang disusun secara pararel, karena pegas

yang ada disekolah memiliki panjang yang berbeda-beda, sedangkan percobaan

pada pegas yang disusun secara pararel harus memiliki panjang yang sama. Maka

peneliti membuat siswa menemukan persamaan dari buku tanpa mengambil data.

Dalam pembelajaran kali ini tetap di dalam kelompok seperti pada pertemuan yang

pertama. Setelah siswa diskusi dapat mengetahui tentang persamaan gaya tarik

pegas pengganti yang disusun secara seri dan pararel, pertambahan panjang pegas

pengganti yang disususn secara seri dan pararel dan persamaan konstanta pegas

pengganti yang disususn secara seri dan pararel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

39

Tabel 4.2 Deskripsi Kegiatan Pertemuan Pertama

Pertemuan Pertama : Senin, 15 April 2019

Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Menjelaskan tujuan peneliti mengajar di kelas X MIPA

2

5 menit

Pengerjaan soal pretest 45 menit

Percobaan Hukum Hooke 40 menit

Berdiskusi tentang percobaan hukum hooke 45 Menit

Tabel 4.3 Deskripsi Kegiatan Pertemuan Kedua

Pertemuan Kedua : Senin, 22 April 2019

Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Berdiskusi tentang Hukum Hooke untuk susunan pegas

seri dan pararel dalam lingkup kelompok

30 menit

Berdiskusi dan mempresentasikan pembelajaran tentang

Hukum Hooke untuk susunan pegas seri dan pararel

dalam lingkup kelas

60 menit

Pengerjaan soal posttest 45 45 menit

4.3 DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.3.1 Nilai pretest dan posttest

Berdasarkan pelaksanaan penelitian dengan memberikan soal

pretest sebelum mengajar dengan pendekatan inkuiri dan soal posttest

setelah mengajar dengan pendekatan inkuiri di kelas X MIPA 2. Berikut

data nilai siswa pretest dan posttest.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

40

Tabel 4.4 Nilai Pretest Kelas X MIPA 2

Pada tabel 4.4 data dari nilai pretest siswa X MIPA 2 SMA BOPKRI 1

Yogyakarta. Nilai yang diperoleh semua dibawah KKM, karena materi hukum

hooke belum diajarkan sewaktu SMA dan tidak ada pemberitahuan pretest sehingga

siswa belum siap saat melakukan pretest. Secara keseluruhan siswa menjawab

dengan asal-asalan. Nilai yang tertinggi dari kelas ini adalah 6 dari nilai maksimal

100. Beberapa sudah mengetahui persamaan hukum Hooke namun belum

mengetahui konsep hukum hooke. Waktu peneliti bertanya setelah pretest, beberapa

siswa menjawab tahu dari materi SMP namun tidak mengetahui secara pasti apakah

jawaban itu benar tidak. Soal untuk pretest berjumlah 5 soal, dan terlihat bahwa

No Nomor soal Jumlah nilai

1 2 3 4 5

1 0 0 0 0 0 0

2 4 0 0 0 0 4

3 0 0 0 0 0 0

4 0 0 0 0 0 0

5 0 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0

7 2 0 0 0 0 2

8 0 0 0 0 0 0

9 0 0 0 0 0 0

10 6 0 0 0 0 6

11 0 0 0 0 0 0

12 0 0 0 0 0 0

13 0 0 0 0 0 0

14 2 0 0 0 0 2

15 2 0 0 0 0 2

16 4 0 0 0 0 4

17 2 0 0 0 0 2

18 4 0 0 0 0 4

19 6 0 0 0 0 6

20 0 0 0 0 0 0

21 2 0 0 0 0 2

22 0 0 0 0 0 4

23 2 0 0 0 0 2

24 2 0 0 0 0 2

25 2 0 0 0 0 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

41

beberapa siswa hanya bisa menjawab nomor satu walaupun tidak ada jawaban yang

lengkap dan jelas. Sedangkan untuk soal nomor 2,3,4,5 tidak ada satupun siswa

yang menjawab dengan benar dan lengkap maka seluruh siswa mendapatkan nilai

0 untuk soal tersebut. Dalam proses pretest terlihat siswa mengerjakan sendiri.

Setelah pengerjaan 10 menit berlalu, siswa mulai bermalas-malasan untuk

mengerjakan karena tidak tahu memakai rumus yang mana. Terlihat dari hasil

jawaban siswa banyak yang menjawab diluar pembelajaran fisika, seperti salah satu

contoh hasil pretest yang dilampirkan. Peneliti menganalisis nilai jawaban dari

siswa dengan analisis per butir soal, sehingga terlihat jelas bahwa siswa tidak ada

yang menjawab benar untuk pertanyaan yang menggunakan perhitungan dalam

persamaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

42

Tabel 4.5 Nilai Posttest Siswa Kelas X MIPA 2

Pada tabel 4.5 data dari nilai posttest siswa X MIPA 2 SMA BOPKRI 1

Yogyakarta. Rata-rata nilai posttest yaitu 81,88. Terlihat bahwa nilai tertinggi siswa

yaitu 90 sedangkan untuk nilai terendahnya dalah 69. Siswa sudah tahu akan

dilakukan posttest maka siswa terlihat belajar sebelumnya dan dapat dilihat hasil

yang didapat meningkat dibandingkan dengan pretest. Peneliti menggunakan nilai

KKM 73 sesuai dengan aturan sekolah tersebut. Terlihat bahwa 23 siswa

mendapatkan hasil posttest diatas KKM. Namun, saat posttest ada dua siswa yang

mendapatkan nilai dibawah KKM. Peneliti mengamati bahwa dua siswa tersebut

mengerjakannya kurang maksimal karena dua siswa tersebut dipanggil guru untuk

No Nomor soal Jumlah Nilai

1 2 3 4 5

1 2 8 20 25 18 73

2 2 10 20 25 24 81

3 6 10 20 20 24 80

4 2 10 20 20 24 76

5 4 10 25 25 18 82

6 2 10 25 25 18 80

7 4 8 25 25 24 86

8 4 10 20 25 18 77

9 4 10 25 25 24 88

10 2 10 25 25 24 86

11 6 10 25 25 24 90

12 2 10 25 20 12 69

13 4 10 25 20 24 83

14 2 10 25 25 24 86

15 4 10 20 25 24 83

16 4 8 25 20 24 81

17 0 10 25 25 18 78

18 4 10 25 25 24 88

19 2 10 25 25 24 86

20 2 8 25 25 24 84

21 2 10 25 25 24 86

22 4 10 25 25 24 88

23 2 10 25 25 24 86

24 2 10 20 20 18 70

25 2 10 25 25 18 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

43

mengikuti latihan menari. Saat mengerjakan posttest siswa juga mengerjakan

sendiri dan terlihat antusias untuk mengerjakan karena sudah mendapatkan

pembelajaran hukum Hooke. Pengerjaan 5 soal tersebut diberi waktu 45 menit, dan

beberapa siswa sudah selesai pada menit ke 40 tetapi siswa yang sudah selesai

belum boleh mengumpulkan karena menunggu siswa lain selesai. Peneliti

menganalisis nilai jawaban dari siswa dengan analisis per butir soal, terlihat bahwa

kebanyakan siswa mampu menjawab degan benar dan lengkap soal nomor 2,3,4

yaitu perhitungan. Untuk soal nomor 1 tidak ada siswa yang menjawab dengan

lengkap dan benar tentang konsep dan persamaan hukum Hooke, siswa cenderung

hanya menghafal rumus saja sehingga di soal nomor 1 kebanyakan hanya menjawab

soal yang tentang persamaan hukum Hooke saja, sedangkan untuk bunyi dari

hukum Hooke siswa menjawab dengan kurang lengkap sehingga nilainya tidak

maksimal. Lalu, untuk soal nomor 5 kebanyakan siswa menjawab dengan kurang

tepat, rata-rata siswa terjebak dalam satuan, maka nilai yang didapat pada soal

nomor 5 tidak maksimal.

Selanjutnya, untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan

menggunakan pendekatan inkuiri pada materi hukum Hooke pada pegas maka data

nilai pretest dan posttest siswa dianalisis menggunakan uji T-dependent test dan

berdasarkan KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) sekolah. Berikut hasil analisis

data:

a) Menganalisis menggunakan aplikasi SPSS

Data hasil belajar siswa yang diperoleh dari pretest yaitu test

sebelum diberikan pembelajaran pendekatan inkuiri dan posttest yaitu test

setelah diberikan pembelajaran pendekatan inkuiri yang dikerjakan oleh 25

siswa sehingga diperoleh 50 data. Untuk melihat adanya pengaruh

penerapan pendekatan inkuiri pada pembelajaran hukum Hooke, maka data

yang berupa skor dianalisis dengan uji T dependent yang diolah

menggunakan program SPSS 17. Berikut adalah hasil uji T untuk

mengetahui pengaruh penerapan pendekaian inkuiri pada pembelajaran

hukum hooke kelas X MIPA 2 SMA BOPKRI 1 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

44

Tabel 4.6 Hasil analisis menggunakan aplikasi SPSS

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 PRETEST 1.76 25 1.943 .389

POSTTEST 81.88 25 5.622 1.124

Paired Samples Test

Paired Differences

T df

Sig.

(2-

tailed) Mean

Std.

Deviat

ion

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

PRETEST -

POSTTEST -80.120 5.270 1.054 -82.295 -77.945

-

76.010 24 .000

1. Perumusan Hipotesis

H0 :Penerapan pendekatan inkuiri tidak berpengaruh positif pada hasil

belajar siswa kelas X MIPA 2 SMA BOPKRI 1 Yogyakarta pada

pembelajaran hukum Hooke.

H1 :Penerapan pendekatan inkuiri berpengaruh positif pada hasil

belajar siswa kelas X MIPA 2 SMA BOPKRI 1 Yogyakarta pada

pembelajaran hukum Hooke.

2. Penentuan Tingkat Signifikansi

Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian sebesar 5% dan

kepercayaan sebesar 95%. Sehingga nilai sig(2 tailed) < 0.05. Pada tabel 4.5

terlihat nilai sig yang didapat adalah .000 karena sig 2 tailed (.000) < 0.05 berarti

ada hubungan perubahan sebelum treatment yaitu sebelum penerapan

pendekatan inkuiri dan sesudah penerapan pendekatan inkuiri. Hal ini

menunjukkan bahwa penerapan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran hukum Hooke.

3. Penentuan thitung dan ttabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

45

Hasil perhitungan thitung dan ttabel tentang pengaruh penerapan pendekatan inkuiri

terhadap hasil belajar siswa kelas X MIPA 2 SMA BOPKRI 1 Yogyakarta pada

pembelajaran hukum Hooke adalah -76,010 dan 2,042

4. Pengambilan keputusan

Setelah mengetahui thitung dan ttabel dapat diambil keputusan bahwa H0 ditolak

karena | thitung| (76,010) > |ttabel| (2,042)

5. Pengambilan Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat bahwa H0 ditolak dan H1 diterima maka berarti

penerapan pendekatan inkuiri berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa

kelas X MIPA 2 SMA BOPKRI 1 Yogyakarta.

b) Analisis berdasarkan KKM

SMA BOPKRI 1 Yogyakarta memiliki KKM (Kriteria Kelulusan

Minimal) nilai 73. Nilai siswa dapat dinyatakan tuntas jika nilainya ≥ 73,

sedangkan jika nilainya < 73 maka siswa dinyatakan tidak tuntas.

Berdasarkan data nilai siswa saat mengikuti pretest dapat disimpulkan

bahwa 25 siswa tersebut tidak tuntas. Hal ini dapat dilihat di tabel berikut:

Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa berdasarkan KKM untuk Pretest

Data nilai siswa yang mengikuti pretest dalam materi hukum hooke seluruh

siswa mendapatkan nilai dibawah KKM. Hal ini disebabkan siswa belum

mempelajari materi hukum Hooke dan tidak ada keseriusan siswa dalam

mengerjakan. Rata-rata hasil belajar pretest siswa di kelas tersebut 1,76 dari nilai

maksimal 100. Peneliti melihat sebagian besar jawaban yang dituliskan pada lembar

jawaban pretest hanya asal-asalan dan tidak ada keseriusan siswa dalam

mengerjakan. Maka dapat disimpulkan bahwa siswa belum mengetahui dan

memahami materi hukum Hooke. Selanjutnya siswa akan belajar materi hukum

Hooke dengan pendekatan inkuiri.

No Nilai Jumlah

1 0-72 25

2 ≥73 0

Total 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

46

Setelah siswa mempelajari materi hukum Hooke dengan pendekatan inkuiri,

lalu siswa mengerjakan soal posttest. Berdasarkan data nilai siswa saat mengikuti

posttest dapat disimpulkan bahwa 25 siswa tersebut tuntas. Hal ini dapat dilihat di

tabel berikut:

Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa berdasarkan KKM untuk Posttest

Dari data nilai posttest seluruh siswa mengalami peningkatan. Jika dilihat

dari nilai posttest dapat disimpulkan bahwa seluruh siswa dapat mempelajari materi

dengan baik dengan pendekatan inkuiri.

4.3.2 Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa (LKS) digunakan untuk membimbing siswa untuk dapat

melakukan percobaan Hukum Hooke dengan menggunakan pendekatan inkuiri.

Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari lima siswa,

jadi total yang ikut dalam percobaan berjumlah 25 siswa. Percobaan dilakukan pada

pertemuan pertama setelah siswa mengikuti pretest. Di dalam LKS terdapat 6

pertanyaan yang dapat dijawab oleh kelompok sesaat sudah mendapatkan data dan

diisikan dibagian tabel data. Dari keenam pertanyaan salah satu pertanyaan nomor

4 tidak dapat dijawab karena harus menggambar grafik dan waktu yang tidak cukup.

Tabel 4.9 Nilai LKS (Lembar Kerja Siswa) kelas X MIPA 2

No Kelompok Nilai

1 1 67,5

2 2 88,75

3 3 87,5

4 4 62,5

5 5 100

No Nilai Jumlah

1 0-72 2

2 ≥73 23

Total 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

47

Peniaian lembar kerja siswa didapat dari penilaian pencatatan di tabel data

beserta analisisnya dan 6 pertanyaan yang sudah disediakan. Karena waktu yang

terbatas pertanyaan nomor 4 tidak dijawab. Awalnya, Peneliti membuat nilai LKS

maksimal 100, karena soal nomor 4 membutuhkan waktu yang lama yaitu

menggambar grafik maka soal nomor 4 tidak jadi dikerjakan. Maka peneliti

mengubah teknik penilaian LKS sebagai berikut:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑋 100

Pembagian kelompok baik untuk berdiskusi ataupun dalam mengambil data

percobaan dengan urutan absensi siswa yang ditentukan oleh peneliti. Pada tabel

4.8 tabel penilaian LKS terlihat nilai yang didapat oleh dua kelompok kurang

memuaskan dan tiga kelompok memuaskan. Saat melakukan percobaan terlihat

siswa sangat antusias namun dua kelompok tersebut menjawab pertanyaan dengan

kurang serius dibanding dengan tiga kelompok lain tersebut. Untuk kelompok 5

mendapatkan nilai maksimal dari LKS karena kelompok tersebut menjelaskan

dengan benar dan lengkap, baik dalam menganalisis data dan menjawab

pertanyaan. Soal yang disiapkan peneliti berjumlah 6 soal, tetapi saat proses

percobaan dan diskusi dimulai beberapa kelompok belum selesai dalam

pengambilan data percobaan hukum Hooke, maka kelompok yang sudah selesai

mengambil data dalam percobaan harus menunggu terlebih dahulu sebelum lanjut

presentasi. Dalam kegiatan percobaan siswa dituntut untuk dapat bekerjasama

dengan baik dalam kelompok dengan saling menolong dan saling menghargai

pendapat siswa satu sama lain. Terlihat kelompok 1-5 dapat menyelesaikan tugas

dengan baik walaupun ada 2 kelompok yang mendapat hasil kurang memuaskan.

Dalam percobaan peneliti menggunakan konstanta yang berbeda pada beberapa

kelompok, sehingga saat presntasi mulai timbul pertanyaan-pertanyaan. Salah satu

contohnya kenapa sama-sama menggunakan pegas tetapi menghasil nilai konstanta

yang berbeda. Peneliti menganalisis jawaban Lembar Kerja Siswa (LKS) per nomor

soal dan per kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

48

Jawaban dari setiap kelompok dapat dianalisa sebagai berikut:

Tabel 4.10 Analisis setiap jawaban kelompok di LKS (Lembar Kerja

Siswa)

Nomor

Soal

Kelompok Skor Analisis Jawaban

IV 1, 2, 3, 4

& 5

10 Kelompok tersebut Mencatat massa beban, gaya

tarik, panjang pegas, pertambahan panjang pegas

dan menghitung nilai konstanta

1 1 & 2 2 Kelompok tersebut menjawab dengan bahasa yang

tidak jelas keadaan pegas tanpa beban seperti pegas

tidak mengulur atau tidak melebar

3, 4 & 5 5 Kelompok tersebut menjawab dengan bahasa yang

jelas keadaan pegas tanpa beban seperti pegas tidak

mengalami pertambahan panjang

2 1 & 2 2 Kelompok tersebut menjawab dengan bahasa yang

tidak jelas keadaan pegas digantungkan beban

seperti pegas mengulur atau melebar

3, 4 & 5 5 Kelompok tersebut menjawab dengan bahasa yang

jelas keadaan pegas digantungkan beban seperti

pegas akan mengalami pertambahan panjang

3 1, 3 & 4 0 Tidak menjawab pertanyaan

2 17 Kelompok tersebut menjawab hubungan antara

gaya dengan pertambahan panjang menurut analisis

data bahwa berbanding lurus

5 20 Kelompok tersebut menjawab hubungan antara

gaya dengan pertambahan panjang menurut analisis

data bahwa berbanding lurus dengan penjelasan

yang lengkap

5 1, 2, 3 &

5

20 Kelompok tersebut menjawab dengan menuliskan

persamaan hukum Hooke beserta keterangan

simbol dengan lengkap dan jelas

4 10 Kelompok tersebut menjawab dengan menuliskan

persamaan hukum Hooke beserta keterangan

simbol lengkap tetapi kurang jelas

6 1, 2, 3, 4

& 5

20 Menghitung nilai konstanta 5 data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

49

4.3.3 Lembar Observasi

Hasil Pengamatan observasi peneliti dibantu oleh 3 mahasiswa, setiap

mahasiswa mengobservasi 10 siswa. Maka setiap mahasiswa mengobservasi dua

kelompok siswa dan salah satu mahasiswa mengobservasi satu kelompok siswa.

Dalam pengambilan data observasi dilakukan setiap pertemuan. Maka observasi

dilakukan 2 kali dengan observer yang sama dan kelompok yang sama. Di dalam 5

kelompok tersebut terlihat mereka aktif saat melakukan percobaan dan berdiskusi.

Lembar observasi yang digunakan ada 15 indikator dengan nilai maksimal setiap

indikator yaitu 3. Peneliti menganalisis setiap indikatornya dalam kelompok.

Adapun data hasil observasi yang dapat dilihat dalam tabel, sebagai berikut:

Tabel 4.11 Hasil Lembar Observasi Keaktifan Siswa Kelas X MIPA 2

pertemuan pertama

Pertemuan 1: Senin, 15 April 2019

Kelompok Nomer Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3

2 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3

3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3

4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3

5 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3

Setelah mendapatkan data setiap sub indikatornya maka dapat dianalisis dan

mendapatkan analisis data sebagai berikut:

Tabel 4.12 Hasil Analisis Lembar Observasi Keaktifan Siswa Kelas X MIPA

2 pertemuan pertama

Kel. Indikator Jumlah total (%) Kriteria

T (%) M (%) I (%) D (%) K (%)

1 75 78 78 100 100 86 Aktif

2 100 89 78 100 92 92 Aktif

3 92 89 89 100 89 92 Aktif

4 83 89 89 100 78 88 Aktif

5 100 89 89 100 89 93 Aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

50

Keterangan:

T : Terlibat dalam pembelajaran

M : Mengemukakan pendapat

I :Inisiatif

D :Disiplin

K :Kerjasama

Maka siswa-siswa X MIPA 2 dikategorikan termasuk siswa yang aktif saat

pembelajaran fisika hukum Hooke. Peneliti menganalisis setiap indikatornya,

dengan 5 indikator tersebut dapat terlihat siswa aktif maka disitu siswa belajar. 5

indikator tersebut yaitu: terlibat dalam pembelajaran, mengemukakan pendapat,

inisiatif, disiplin dan bekerjasama. Dalam 5 indikator tersebut dari kelompok 1-5

mendapat nilai maksimal pada indikator disiplin, karena seluruh siswa datang tepat

waktu saat pembelajaran karena di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta menerapkan

aturan saat datang tidak tepat waktu maka mendapatkan poin dan dihukum,

selanjutnya seluruh siswa juga menjaga ketenangan sehingga saat pembelajaran

dapat berjalan dengan lancar. Kelompok 5 terlihat mendapatkan nilai total keaktifan

yang tinggi dibandingkan dengan kelompok lain, tetapi semua kelompok tergolong

aktif karena interval siswa termasuk kriteria aktif yaitu 77,78% - 100%. Peneliti

menilai keaktifan siswa dalam kelompok maka nilai yang didapat juga setiap siswa

dalam kelompok sama.

Selanjutnya pada pertemuan kedua peneliti dibantu observer masih

mengamati keaktifan siswa kelas X MIPA 2 SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Seperti

pada pertemuan pertama, pertemuan kedua menganalisis setiap indikator. Adapun

data hasil observasi yang dapat dilihat dalam tabel, sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

51

Tabel 4.13 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelas X MIPA 2

Pertemuan Kedua

Pertemuan 2:Senin, 22 April 2019

Kelompok Nomer Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3

2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3

3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2

4 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3

5 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3

Setelah mendapatkan data setiap sub indikatornya maka dapat dianalisis dan

mendapatkan analisis data sebagai berikut:

Tabel 4.14 Hasil Analisis Lembar Observasi Keaktifan Siswa Kelas X

MIPA 2 Pertemuan kedua

Keterangan:

T :Terlibat dalam pembelajaran

M :Mengemukakan pendapat

I :Inisiatif

D :Disiplin

K :Kerjasama

Pada pertemuan kedua terlihat bahwa semua kelompok termasuk kriteria

aktif. Peneliti menganalisis setiap indikatornya, dengan 5 indikator tersebut. Pada

Kel

.

Indikator Jumla

h total

(%)

Kriteria

T (%) M

(%)

I (%) D (%) K (%)

1 67 78 78 100 89 82 Aktif

2 83 78 89 83 89 84 Aktif

3 92 78 67 100 89 85 Aktif

4 75 89 78 67 100 82 Aktif

5 100 89 89 100 89 93 Aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

52

saat pertemuan ini siswa mengalami penurunan kedisiplinan dibandingkan dengan

pertemuan pertama. Kelompok 2 dan 4 kurang menjaga ketenangan saat

pembelajaran dimulai. Kelompok 4 saat ada teman yang sedang mempresentasikan

diskusi beberapa siswa dari kelompok tersebut membuat kegaduhan dengan tertawa

sehingga suasan kelas menjadi tidak kondusif. Tetapi tingkat kedisiplinan untuk

datang tepat waktu mereka menaatinya karena saat siswa terlambat masuk ke kelas

maka akan mendapatkan poin dan dihukum. Kelompok satu sampai lima termasuk

kriteria aktif karena interval siswa termasuk kriteria aktif yaitu 78%-100%. Seperti

pada pertemuan pertama, pertemuan kedua ini siswa kelompok 5 merupakan

kelompok yang mendapatkan tingkat keaktifan yang paling tinggi. Terlihat pada

dinamika diskusi saat pembelajaran terlihat kelompok tersebut sangat antusias

mengikuti pembelajaran. Tetapi secara keseluruhan kelompok 1-5 dapat mengikuti

proses pembelajaran dengan baik.

4.4 PEMBAHASAN

Pertemuan pertama dalam satu jam pertama pembelajaran digunakan untuk

mengerjakan soal pretest. Dari 32 siswa yang mengikuti penelitian hanya 25 siswa,

dikarenakan 7 siswa yang lain sedang mengikuti latihan untuk penampilan BOSA

RAYA yang acaranya diadakan setiap tahun. Hasil jawaban pretest seluruh siswa

tidak mampu mendefinisikan dan mengerti tentang Hukum Hooke pada pegas baik

secara konsep atau perhitungan karena terlihat nilai yang diperoleh dibawah KKM

yang telah ditetapkan di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Maka dapat disimpulkan

bahwa seluruh siswa kelas X MIPA 2 belum mengetahui materi Hukum Hooke.

Nilai tertinggi pretest yaitu 6 dari nilai maksimal 100. Beberapa siswa mendapatkan

nilai 6 karena dapat menuliskan persamaan hukum Hooke, tetapi siswa tersebut

tidak mengetahui secara konsep. Saat peneliti menanyakan setelah pretest mereka

pernah mendapatkan materi hukum Hooke pada saat SMP namun lupa. Sebagian

besar siswa mendapatkan nilai 0. Saat pretest siswa mengerjakan sendiri dan tidak

bertanya dengan teman, tetapi jawaban yang dituliskan diluar dari pembelajaran

fisika, siswa menjawab dengan asal-asalan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

53

Dua jam berikutnya pada pertemuan pertama siswa dibagi menjadi 5

kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Sebelum melakukan percobaan,

setiap kelompok dibagikan LKS. LKS berfungsi untuk membimbing siswa dalam

proses pengambilan data, setelah itu ada enam pertanyaan di LKS yang

didiskusikan didalam kelompok yang dilanjutkan dipresentasikan di depan kelas.

Hasil dari LKS terdiri dari kelompok 2, 3 & 5 menjawab dengan lengkap dan tepat

sehingga mendapatkan nilai yang memuaskan. Sedangkan kelompok 1 & 4

menjawab dengan lengkap namun ada beberapa yang kurang tepat dan

menggunakan bahasa yang tidak jelas sehingga mendapatkan hasil yang cukup .

Selain pengerjaan LKS, siswa juga melaksanakan diskusi saat diskusi terlihat

sebagian besar siswa sangat antusias dan mampu memberi jawaban atau pertanyaan

mengenai hukum hooke. Pada pertemuan pertama. Pada pertemuan pertama peneliti

membimbing siswa dengan memberikan panduan di LKS, dan menjawab saat siswa

mengalami kesulitan saat proses pengambilan data dalam percobaan. Setiap

kelompok menjawab 5 pertanyaan dari 6 pertanyaan, dikarenakan lama di

percobaan maka soal tentang grafik tidak bisa dijawab. Dari kelompok 1-5

mengambil data dan menganalisis dengan lengkap dan tepat sehingga dari situ

siswa dapat menyimpulkan bahwa hubungan gaya tarik pegas berbanding lurus

degan pertambahan panjang pegas. Terlihat dari semakin besar massa yang

digunakan maka pertambahan panjang pegas juga semakin besar, lalu siswa juga

dapat menyimpulkan persamaan hukum Hooke dari konstanta pegas.

Pertemuan kedua untuk dua jam pelajaran melanjutkan materi susunan

pegas seri dan pararel, setelah itu siswa mengerjakan posttest. Hasil posttest yang

didapatkan sangat meningkat dibandingkan dengan nilai pretest. Seluruh siswa X

MIPA 2 mendapatkan hasil pottest yang 23 siswa nilai diatas KKM sedangkan 2

siswa mendapatkan nilai dibawah KKM karena pengerjaanya menggunakan waktu

yang terbatas, karena dua siswa tersebut harus mengikuti latihan nari untuk HUT

BOSA. Dari hasil posttest dapat dikatakan bahwa ada peningkatan hasil belajar saat

menggunakan pendekatan inkuiri dalam materi hukum Hooke.

Keaktifan kelas di X MIPA 2 mendapatkan hasil kelompok 1-5 termasuk

kriteria aktif. Tetapi secara keseluruhan pendekatan inkuiri meningkatkan keaktifan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

54

siswa di kelas, siswa menjadi berani bertanya dengan guru, berani

mempresentasikan hasil yang telah didiskusikan, dan aktif dalam pengambilan data.

Saat pertemuan pertama siswa termasuk kriteria aktif dan saat pertemuan kedua

begitu juga. Tetapi saat dibandingkan keaktifan pertemuan pertama lebih aktif

dibandingkan dengan pertemuan kedua. Karena waktu mau akhir pembelajaran

siswa sibuk belajar dalam menghadapi posttest karena takut nilai tersebut

dimasukkan kedalam rapot, maka saat presentasi hanya beberapa siswa yang masih

menanggapi.

Berdasarkan hasil uji T pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa pengaruh

penerapan pendekatan inkuiri mendapatkan nilai |thitung| (76,010) > |ttabel| (2,042)

dengan taraf signifikansi 5% maka HO ditolak dan H1 diterima berarti penerapan

inkuiri berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa kelas X MIPA 2 BOPKRI

1 YOGYAKARTA pada pembelajaran hukum Hooke. Hasil nilai rata-rata sebelum

penerapan inkuiri dan setelah -80,120. Nilai rata-rata sebelum treatment adalah 1,76

dan nilai rata-rata sesudah treatment adalah 81,88.

Belajar dalam kelompok dengan diberi Lembar Kerja Siswa (LKS)

membuat siswa bekerjasama, membantu dalam memecahkan masalah dengan

menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti. Lalu Peneliti juga memberikan siswa

untuk diskusi maka membuat siswa saling menghargai satu sama lain ketika

memiliki pendapat yang berbeda terhadap teori dan memancing siswa untuk belajar

pada pembelajaran hukum hooke. Dalam diskusi juga membuat siswa untuk kreatif

dalam berpikir dengan lebih bebas mencari pembelajaran hukum Hooke. Diskusi

dalam kelompok membuat siswa menjadi lebih paham materinya sehingga dalam

pembelajaran siswa lebih aktif, dan peneliti yang menjadi fasilitator saat siswa

mengalami kebingungan dalam berdiskusi materi tersebut. Pembelajaran dengan

pendekatan inkuiri membuat siswa menjadi senang dan bersemangat dalam belajar

di kelas. Siswa tidak bosan hanya mendengarkan ceramah dari guru, tetapi siswa

juga dapat menemukan materi sendiri. Dalam pertemuan kedua siswa dapat

memahami persamaan gaya tarik pegas pengganti yang disusun secara seri dan

pararel, pertambahan panjang pegas pengganti yang disususn secara seri dan pararel

dan persamaan konstanta pegas pengganti yang disususn secara seri dan pararel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

55

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Pembelajaran dengan pendekatan inkuiri meningkatkan hasil belajar siswa

kelas X MIPA 2 SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Peningkatan hasil belajar

terlihat pada nilai pretest rata-rata 1,76 dan nilai posttest rata-rata 81,88 dengan

KKM sekolah tersebut 73. Dari 25 siswa ada 23 siswa nilai posttest yang

melebihi KKM, dan 2 siswa yang nilai posttest dibawah KKM.

2. Tingkat keaktifan siswa dikategorikan aktif selama proses pembelajaran

dengan menggunakan pendekatan inkuiri pada pembelajaran hukum Hooke

pada siswa kelas X MIPA 2 SMA BOPKRI 1 Yogyakarta.

5.2 SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakulan, peneliti menyarankan beberapa hal,

antara lain yaitu:

1. Bagi Guru

Penerapan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran fisika dapat menjadi salah

satu contoh pendekatan yang dapat diterapkan dan dapat meningkatkan hasil

belajar dan keaktifan, tetapi guru harus memilih materi mana yang pas saat

menggunakan Pendekatan inkuiri.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dalam penelitian ini peneliti memiliki keterbatasan waktu sehingga tidak dapat

melakukan percobaan di pegas yang disusun secara pararel. Bagi peneliti

selanjutnya akan lebih efektif untuk membimbing siswa melakukan percobaan

pegas yang disusun pararel. Selanjutnya, peneliti selanjutnya untuk membuat

soal pretest dan posttest dengan tingkat yang setara dengan penggunaan

pendekatan inkuiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

56

DAFTAR PUSTAKA

Anam, Khoirul. 2015. Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan Aplikasi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arends, I. Richard. 2013. Learning to Teach. edisi 9. diterjemahkan oleh Made

Frida Yulia. Jakarta: Salemba Humanika.

Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Beetlestone, Florence. 2011. Creative Learning. diterjemahkan oleh Narulita

Yusron. Bandung: Nusamedia

Barell, John. 2007. Problem Based Learning an Inquiry Approach. Corwin Press

Daryanto, Tasrial. 2012. Konsep Pembelajaran Kreatif. Yogyakarta: Gava Media.

Domi, Severinus. Pembelajaran Fisika Seturut Hakekatnya serta sumbangannya

dalam pendidikan karakter. Seminar Nasional Fisika.

Emzir, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan kuantitatif &kualitatif. Jakarta:

Rajawali Pers.

Ghani, Rahman A, 2014. Metodologi Penelitian Tindakan Sekolah. Jakarta:

Rajawali Pers.

Holt, John, 2012. Bagaimana Siswa Belajar. diterjemahkan oleh Fransisca Wahyu

Ari Susilowati. Jakarta: Erlangga.

Kanginan, Marthen. 2002. Fisika 2A. Jakarta: Erlangga.

Pradipto, Y. Dedy. 2007. Belajar sejati vs kurikulum nasional. Yogyakarta:

Kanisius.

Sardiman, A.M. 2001. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Sitiatava, Rizema Putra. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.

Yogyakarta: Diva Press.

Sudar, dkk, 2016. Fisika untuk kelas X revisi k2013. Depok: Erlangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

57

Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Suparno, Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika konstruktivistik dan

Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suparno, Paul. 2016. Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suparno, Paul, 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jilid ke-1. Diterjemahkan oleh

Lea Prasetio dan Rahmad W. Adi. Jakarta: Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

58

Lampiran 1. Surat Perijinan Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

59

Lampiran 2. Surat Edaran Penerbitan Keterangan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

60

Lampiran 3. Rencana Rancangan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 3 Rencana Rancangan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA BOPKRI 1 Yogyakarta

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : X / Genap

Materi Pokok : Hukum Hooke pada Pegas

Pertemuan : 2 X Pertemuan

Alokasi Waktu : 3 X 45 Menit @45 Menit

Standar Kompetensi : Hukum Hooke pada Pegas yang disusun secara

seri dan pararel

Kompetensi Dasar : 3.6 Menganalisis sifat elastis bahan dalam

kehidupan sehari-hari

4.6 Mengolah dan menganalisis hasil percobaan

tentang sifat elastisitas bahan indikator

Tujuan : Siswa dapat:

1. Memahami hukum Hooke

2. Menggunakan persamaan hukum Hooke pada

pegas

3. Menggunakan persamaan hukum Hooke pada

pegas yang disusun secara seri dan pararel

I INDIKATOR

Siswa dapat:

3.6.1 Menjelaskan pengertian hukum Hooke

3.6.2 Menentukan konstanta suatu pegas

3.6.3 Menghitung konstanta suatu pegas yang disusun secara seri dan pararel

II MATERI AJAR

1. Hukum Hooke pada pegas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

61

III METODE PEMBELAJARAN

1. Percobaan

2. Diskusi

IV LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan I: 3 X 45 menit

Hari/ Tanggal: Senin, 15 April 2019

Dalam pertemuan pertama dengan kelas X MIPA 2 SMA BOPKRI 1

Yogyakarta, untuk 45 menit pertama digunakan siswa untuk mengerjakan

pretest. Pretest yang diberikan bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan

hasil belajar sebelum pembelajaran hukum Hooke menggunakan pendekatan

inkuiri dengan sesudah pembelajaran.

Kegiatan Alokasi Waktu

(menit)

1. Pendahuluan

a Motivasi

1) Guru memberikan salam

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b Apersepsi

1) Apa yang anda ketahui tentang konstanta

pegas?

c Prasyarat Pengetahuan

1) Adakah hubungan antara massa, konstanta

dan pertambahan panjang pegas?

2) Apakah konstanta pada setiap pegas berbeda-

beda?

20

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

62

1) Guru membagi siswa dalam 5 kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 5 siswa dengan urut

nomor absen

2) Siswa membaca dan mendiskusikan percobaan

hukum Hooke yang terdapat di LKS

3) Siswa melakukan pengambilan data dan

menuliskannya pada tabel data di LKS

4) Siswa menganalisis data yang diperoleh pada

percobaan

b. Elaborasi

1) Siswa mendiskusikan hasil analisis data yang

telah diperoleh

2) Siswa menjawab pertanyaan yang ada di

Lembar Kerja Siswa secara berkelompok

c. Konfirmasi

1) Siswa secara berkelompok mempresentasikan

hasil diskusi dan jawaban dari pertanyaan di

depan kelas

2) Siswa kelompok lain menanggapi presentasi

dari kelompok tersebut

3) Guru menanggapi hasil diskusi kelompok siswa

dan memberikan konsep yang beberapa siswa

masih belum pahami atau konsep kurang tepat.

3. Penutup

a. Guru memberikan kesempatan siswa untuk

menanyakan materi yang masih belum dipahami

b. Siswa membuat kesimpulan dari materi yang

telah dipelajari

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

63

Pertemuan II: 3 X 45 menit

Hari/ Tanggal: Senin, 22 April 2019

Dalam pertemuan pertama dengan kelas X MIPA 2 SMA BOPKRI 1

Yogyakarta, untuk 45 menit terakhir digunakan siswa untuk mengerjakan

postest. Postest yang diberikan bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan

hasil belajar sebelum pembelajaran hukum Hooke menggunakan pendekatan

inkuiri dengan sesudah pembelajaran.

Kegiatan Alokasi Waktu

(menit)

1. Pendahuluan

a. Motivasi

1) Guru memberikan salam

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Apersepsi

1) Apa yang anda ketahui tentang susunan seri

dan susunan pararel pada pegas?

c. Prasyarat Pengetahuan

1) Bagaimana pertmabahan panjang pegas

pengganti susunan seri dan pararel

2) Bagaimana menghitung konstanta pegas

yang disusun secara seri dan pararel?

20

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

1) Siswa dalam 5 kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 5 siswa dengan urut nomor absen

2) Siswa mencari materi di internet dan buku

tentang ketentuan pegas yang disusun secara

seri dan pararel

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

64

3) Siswa mendiskusikan tentang materi

tersebut dalam kelompok

4) Siswa menjawab pertanyaan yang ada di

Lembar Kerja Siswa (LKS)

b. Elaborasi

1) Siswa mendiskusikan jawaban dari

pertanyaan yang ada di LKS (Lembar Kerja

Siswa)

2) Siswa diberi kesempatan untuk mencoba

pegas yang dirangkai secara seri.

c. Konfirmasi

1) Siswa secara berkelompok

mempresentasikan hasil diskusi dan jawaban

dari pertanyaan di depan kelas

2) Siswa kelompok lain menanggapi presentasi

dari kelompok tersebut

3) Guru menanggapi hasil diskusi kelompok

siswa dan memberikan konsep yang

beberapa siswa masih belum pahami atau

konsep kurang tepat.

3. Penutup

a. Guru memberikan kesempatan siswa untuk

menanyakan materi yang masih belum

dipahami

b. Siswa membuat kesimpulan dari materi yang

telah dipelajari

10

V ALAT/BAHAN/SUMBER

1 Buku Erlangga Straight Point Series Fisika Kelas X

2 Tipler

3 Interenet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

65

VI PENILAIAN

Peniliaian dilakukan dengan dua cara yaitu pretest dan posttest. Penilaian

pretest dilakukan untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai hukum

Hooke pada pegas, dan penilaian posttest dilakukan diakhir pembelajaran untuk

mengetahui pemahaman siswa terhadap pembelajaran hukum Hooke. LKS yang

dikerjakan siswa dikumpulkan dan dinilai tetapi tidak dimasukkan dalam hasil

belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

66

Lampiran 4. Validasi Pretest dan posttest

1. Validasi Pretest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

72

2. Validasi Posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

77

Lampiran 5. Pretest Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

78

Lampiran 6. Posttest Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

80

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa (LKS)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

84

Lampiran 8. Lembar Observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

88

Lampiran 9 Rubrik Penilaian

1. Tabel Rubrik Penilaian Pretest

No

soal

Skor Aspek

1 10 Menuliskan bunyi dari hukum hooke beserta menuliskan

persamaannya dengan lengkap dan tepat

8 Menuliskan bunyi dari hukum hooke beserta menuliskan

persamaannya dengan lengkap dan ada bagian kecil yang kurang

tepat

6 Menuliskan bunyi dari hukum hooke beserta menuliskan

persamnaannya dengan lengkap da nada beberapa banyak bagian

yang kurang tepat

4 Hanya menuliskan bunyi dari hukum hooke atau menuliskan

persamaannya dengan tepat

2 Hanya menuliskan bunyi dari hukum hooke atau menuliskan

persamaannya dan ada bagian yang kurang tepat

0 Tidak menjawab

2 10 Menghitung konstanta pegas dengan menuliskan satuan dengan

tepat

8 Menghitung konstantan pegas dengan tepat dan menuliskan

satuan yang tidak tepat/ tidak menulis

6 Menghitung konstanta pegas dengan salah perhitungan dan

menuliskan satuan yang tepat

4 Menghitung konstanta pegas dengan salah perhitungan dan

menuliskan satuan tidak tepat/ tidak menulis satuan

2 Menghitung konstanta pegas dengan tidak tepat dan menuliskan

satuan dengan tepat

0 Tidak menjawab

3 25 Menghitung pertambahan panjang pegas yang dirangkai secara

seri dengan menuliskan satuan dengan tepat (Pengerjaannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

89

dimulai menghitung konstanta pegas pengganti yang disusun

secara pararel dilanjutkan menghitung pertambahan panjang

pegas)

20 Menghitung pertambahan panjang pegas yang dirangkai secara

seri dengan menuliskan satuan yang salah/ tidak menulis satuan

(Pengerjaannya dimulai menghitung konstanta pegas pengganti

yang disusun secara pararel dilanjutkan menghitung pertambahan

panjang pegas)

15 Menghitung pertambahan panjang pegas yang dirangkai secara

seri dengan menuliskan satuan dengan tepat (Tidak menuliskan

perhitungan konstanta pegas pengganti disusun secara pararel

dilanjutkan menghirung pertambahan panjang pegas)

10 Menghitung pertambahan panjang pegas yang dirangkai secara

seri dengan menuliskan satuan yang salah/ tidak menulis satuan

(Tidak menuliskan perhitungan konstanta pegas pengganti

disusun secara pararel dilanjutkan menghitung pertambahan

panjang pegas)

5 Menghitung pertambahan panjang pegas yang dirangkai secara

seri dengan menuliskan satuan dengan tepat (Tidak menuliskan

perhitungan konstanta pegas pengganti disusun secara pararel

dilanjutkan menghirung pertambahan panjang pegas) tetapi

mendapatkan hasil perhitungan yang salah

0 Tidak menjawab

4 25 Menghitung pertambahan panjang pegas yang dirangkai secara

pararel dengan menuliskan satuan dengan tepat (Pengerjaannya

dimulai menghitung konstanta pegas pengganti yang disusun

secara pararel dilanjutkan menghitung pertambahan panjang

pegas)

20 Menghitung pertambahan panjang pegas yang dirangkai secara

pararel dengan menuliskan satuan yang salah/ tidak menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

90

satuan (Pengerjaannya dimulai menghitung konstanta pegas

pengganti yang disusun secara pararel dilanjutkan menghitung

pertambahan panjang pegas)

15 Menghitung pertambahan panjang pegas yang dirangkai secara

pararel dengan menuliskan satuan dengan tepat (Tidak

menuliskan perhitungan konstanta pegas pengganti disusun secara

pararel dilanjutkan menghirung pertambahan panjang pegas)

10 Menghitung pertambahan panjang pegas yang dirangkai secara

pararel dengan menuliskan satuan yang salah/ tidak menulis

satuan (Tidak menuliskan perhitungan konstanta pegas pengganti

disusun secara pararel dilanjutkan menghitung pertambahan

panjang pegas)

5 Menghitung pertambahan panjang pegas yang dirangkai secara

pararel dengan menuliskan satuan dengan tepat (Tidak

menuliskan perhitungan konstanta pegas pengganti disusun secara

pararel dilanjutkan menghirung pertambahan panjang pegas)

tetapi mendapatkan hasil perhitungan yang salah

0 Tidak menjawab

5 30 Menghitung pertambahan panjang sistem pegas gabungan secara

lengkap dengan menuliskan satuan yang tepat (Pengerjaannya

dimulai perhitungan konstanta pegas pengganti disusun secara

pararel dilanjutkan menghitung konstanta pegas pengganti

disusun secara seri, dilanjut menghitung pertambahan panjang

pegas)

24 Menghitung pertambahan panjang sistem pegas gabungan secara

lengkap dengan menuliskan satuan yang tidak tepat/ tidak menulis

satuan (Pengerjaannya dimulai perhitungan konstanta pegas

pengganti disusun secara pararel dilanjutkan menghitung

konstanta pegas pengganti disusun secara seri, dilanjut

menghitung pertambahan panjang pegas)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

91

18 Menghitung pertambahan panjang sistem pegas gabungan secara

lengkap dengan menuliskan satuan yang tidak tepat/ tidak menulis

satuan (Pengerjaannya dimulai perhitungan konstanta pegas

pengganti disusun secara pararel dilanjutkan menghitung

konstanta pegas pengganti disusun secara seri, dilanjut

menghitung pertambahan panjang pegas) di hasil perhitungan

konstanta pengganti pegas ada sebagian yang salah

12 Menghitung pertambahan panjang sistem pegas gabungan secara

lengkap dengan menuliskan satuan yang tepat (Tidak menghitung

konstanta pegas pengganti disusun secara pararel dilanjutkan

menghitung konstanta pegas pengganti disusun secara seri,

dilanjut menghitung pertambahan panjang pegas)

6 Menghitung pertambahan panjang sistem pegas gabungan secara

lengkap dengan menuliskan satuan yang tidak tepat/ tidak menulis

satuan (Tidak menghitung konstanta pegas pengganti disusun

secara pararel dilanjutkan menghitung konstanta pegas pengganti

disusun secara seri, dilanjut menghitung pertambahan panjang

pegas)

0 Tidak menjawab

2. Tabel Rubrik Penilaian Posttest

No

soal

Skor Aspek

1 10 Menuliskan bunyi dari hukum hooke beserta menuliskan

persamaannya dengan lengkap dan tepat

8 Menuliskan bunyi dari hukum hooke beserta menuliskan

persamaannya dengan lengkap dan ada bagian kecil yang kurang

tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

92

6 Menuliskan bunyi dari hukum hooke beserta menuliskan

persamnaannya dengan lengkap dan ada beberapa banyak bagian

yang kurang tepat

4 Hanya menuliskan bunyi dari hukum hooke atau menuliskan

persamaannya dengan tepat

2 Hanya menuliskan bunyi dari hukum hooke atau menuliskan

persamaannya dan ada bagian yang kurang tepat

0 Tidak menjawab

2 10 Menghitung konstanta pegas dengan menuliskan satuan dengan

tepat

8 Menghitung konstantan pegas dengan tepat dan menuliskan

satuan yang tidak tepat/ tidak menulis

6 Menghitung konstanta pegas dengan salah perhitungan dan

menuliskan satuan yang tepat

4 Menghitung konstanta pegas dengan salah perhitungan dan

menuliskan satuan tidak tepat/ tidak menulis satuan

2 Menghitung konstanta pegas dengan tidak tepat dan menuliskan

satuan dengan tepat

0 Tidak menjawab

3 25 Menghitung massa dari beban yang digunakan pada rangkaian

pegas yang disusun secara seri dengan menuliskan satuan dengan

tepat (Pengerjaannya dimulai menghitung konstanta pegas

pengganti yang disusun secara seri dilanjutkan menghitung

massa)

20 Menghitung massa dari beban yang digunakan pada rangkaian

pegas yang disusun secara seri dengan menuliskan satuan yang

salah/ tidak menulis satuan (Pengerjaannya dimulai menghitung

konstanta pegas pengganti yang disusun secara seri dilanjutkan

menghitung massa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

93

15 Menghitung massa dari beban yang digunakan pada rangkaian

pegas yang disusun secara seri dengan menuliskan satuan dengan

tepat (Tidak menuliskan perhitungan konstanta pegas pengganti

yang disusun secara seri dilanjutkan menghitung massa)

10 Menghitung massa dari beban yang digunakan pada rangkaian

pegas yang disusun secara seri dengan menuliskan satuan yang

salah/ tidak menulis satuan (Tidak menuliskan perhitungan

konstanta pegas pengganti yang disusun secara seri dilanjutkan

menghitung massa)

5 Menghitung massa dari beban yang digunakan pada rangkaian

pegas yang disusun secara seri dengan menuliskan satuan dengan

tepat (Tidak menuliskan perhitungan konstanta pegas pengganti

yang disusun secara seri dilanjutkan menghitung massa) tetapi

mendapatkan hasil perhitungan yang salah

0 Tidak menjawab

4 25 Menghitung pertambahan panjang pegas yang dirangkai secara

pararel dengan menuliskan satuan dengan tepat (Pengerjaannya

dimulai menghitung konstanta pegas pengganti yang disusun

secara pararel dilanjutkan menghitung pertambahan panjang

pegas)

20 Menghitung pertambahan panjang pegas yang dirangkai secara

pararel dengan menuliskan satuan yang salah/ tidak menulis

satuan (Pengerjaannya dimulai menghitung konstanta pegas

pengganti yang disusun secara pararel dilanjutkan menghitung

pertambahan panjang pegas)

15 Menghitung pertambahan panjang pegas yang dirangkai secara

pararel dengan menuliskan satuan dengan tepat (Tidak

menuliskan perhitungan konstanta pegas pengganti disusun secara

pararel dilanjutkan menghirung pertambahan panjang pegas)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

94

10 Menghitung pertambahan panjang pegas yang dirangkai secara

pararel dengan menuliskan satuan yang salah/ tidak menulis

satuan (Tidak menuliskan perhitungan konstanta pegas pengganti

disusun secara pararel dilanjutkan menghitung pertambahan

panjang pegas)

5 Menghitung pertambahan panjang pegas yang dirangkai secara

pararel dengan menuliskan satuan dengan tepat (Tidak

menuliskan perhitungan konstanta pegas pengganti disusun secara

pararel dilanjutkan menghirung pertambahan panjang pegas)

tetapi mendapatkan hasil perhitungan yang salah

0 Tidak menjawab

5 30 Menghitung pertambahan panjang sistem pegas gabungan secara

lengkap dengan menuliskan satuan yang tepat (Pengerjaannya

dimulai perhitungan konstanta pegas pengganti disusun secara

pararel dilanjutkan menghitung konstanta pegas pengganti

disusun secara seri, dilanjut menghitung pertambahan panjang

pegas)

24 Menghitung pertambahan panjang sistem pegas gabungan secara

lengkap dengan menuliskan satuan yang tidak tepat/ tidak menulis

satuan (Pengerjaannya dimulai perhitungan konstanta pegas

pengganti disusun secara pararel dilanjutkan menghitung

konstanta pegas pengganti disusun secara seri, dilanjut

menghitung pertambahan panjang pegas)

18 Menghitung pertambahan panjang sistem pegas gabungan secara

lengkap dengan menuliskan satuan yang tidak tepat/ tidak menulis

satuan (Pengerjaannya dimulai perhitungan konstanta pegas

pengganti disusun secara pararel dilanjutkan menghitung

konstanta pegas pengganti disusun secara seri, dilanjut

menghitung pertambahan panjang pegas) di hasil perhitungan

konstanta pengganti pegas ada sebagian yang salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

95

12 Menghitung pertambahan panjang sistem pegas gabungan secara

lengkap dengan menuliskan satuan yang tepat (Tidak menghitung

konstanta pegas pengganti disusun secara pararel dilanjutkan

menghitung konstanta pegas pengganti disusun secara seri,

dilanjut menghitung pertambahan panjang pegas)

6 Menghitung pertambahan panjang sistem pegas gabungan secara

lengkap dengan menuliskan satuan yang tidak tepat/ tidak menulis

satuan (Tidak menghitung konstanta pegas pengganti disusun

secara pararel dilanjutkan menghitung konstanta pegas pengganti

disusun secara seri, dilanjut menghitung pertambahan panjang

pegas)

0 Tidak menjawab

3. Tabel Rubrik Penilaian LKS

No.

Soal

Skor Aspek

IV 10 Mencatat massa beban, gaya tarik, panjang pegas, pertambahan

panjang pegas dan menghitung nilai konstanta

8 Tidak mencatat satu data dan menghitung nilai konstanta

6 Tidak mencatat dua data dan menghitung nilai konstanta

4 Tidak mencatat tiga data dan menghitung nilai konstanta

2 Menghitung nilai konstanta

0 Tidak mencatat data dan tidak menghitung nilai konstanta

1 5 Menjawab dengan bahasa jelas, lengkap dan tepat saat pegas

tanpa beban

4 Menjawab dengan bahasa jelas, kurang lengkap dan tepat saat

pegas tanpa beban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

96

3 Menjawab dengan bahasa tidak jelas , lengkap dan tepat saat

pegas tanpa beban

2 Menjawab dengan bahasa yang jelas, tidak lengkap dan kurang

tepat saat pegas tanpa beban

1 Menjawab dengan bahasa yang tidak jelas, tidak lengkap dan

tidak tepat saat pegas tanpa beban

0 Tidak menjawab

2 5 Menjawab dengan bahasa jelas, lengkap dan tepat saat pegas

tanpa beban

4 Menjawab dengan bahasa jelas, kurang lengkap dan tepat saat

pegas tanpa beban

3 Menjawab dengan bahasa tidak jelas , lengkap dan tepat saat

pegas tanpa beban

2 Menjawab dengan bahasa yang jelas, tidak lengkap dan kurang

tepat saat pegas tanpa beban

1 Menjawab dengan bahasa yang tidak jelas, tidak lengkap dan

tidak tepat saat pegas tanpa beban

0 Tidak menjawab

3 20 Menjelaskan hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang

pegas menurut analisis semua data dengan lengkap

16 Menjelaskan hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang

pegas menurut analisis empat data dengan lengkap

12 Menjelaskan hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang

pegas menurut analisis tiga data dengan lengkap

8 Menjelaskan hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang

pegas menurut analisis dua data dengan lengkap

4 Menjelaskan hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang

pegas menurut analisis dua data dengan lengkap

0 Tidak menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

97

4 20 Menjelaskan dan menggambar grafik hubungan gaya yang bekerja

pada pegas dengan pertambahan panjang pegas dengan jelas,

lengkap dan tepat

16 Menjelaskan dan menggambar grafik hubungan gaya yang bekerja

pada pegas dengan pertambahan panjang pegas dengan jelas,

lengkap tetapi kurang tepat

12 Menjelaskan dan menggambar grafik hubungan gaya yang bekerja

pada pegas dengan pertambhan panjang pegas dengan jelas, tidak

lengkap tetapi kurang tepat

8 Hanya menggambar dan menjelaskan saja tentang grafik

hubungan gaya yang bekerja pada pegas dengan pertambahan

panjang pegas dengan kurang tepat

4 Hanya menggambar dan menjelaskan saja tentang grafik

hubungan gaya yang bekerja pada pegas dengan pertambahan

panjang pegas dengan kurang tepat

0 Tidak menjawab

5 20 Menuliskan persamaan hukum hooke beserta keterangan simbol

dengan lengkap dan jelas

16 Menuliskan persamaan hukum hooke beserta keterangan simbol

kurang lengkap dan jelas

12 Menuliskan persamaan hukum hooke beserta keterangan simbol

lengkap dan kurang jelas

8 Menuliskan persamaan hukum hooke dengan keterangan simbol

yang salah

4 Menuliskan persamaan hukum hooke tanpa keterangan simbol

0 Tidak menjawab

6 20 Menghitung nilai konstanta 5 data

16 Menghitung nilai konstanta 4 data

12 Menghitung nilai konstanta 3 data

8 Menghitung nilai konstanta 2 data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

98

4 Menghitung nilai konstanta 1 data

0 Tidak menjawab

4. Tabel Rubrik lembar observasi

No Skor Aspek

1 3 Siswa membawa buku paket dan modul lks fisika yang diletakkan

di atas meja

2 Siswa membawa salah satu buku fisika baik modul lks dan paket

yang di atas meja

1 Siswa tidak membawa buku fisika

2 3 Siswa mencari informasi materi pembelajaran menggunakan

internet dan buku

2 Siswa mencari informasi materi pembelajaran menggunakan salah

satu sumber baik buku atau internet

1 Siswa tidak mencari informasi materi pembelajaran cenderung

menyontek teman

3 3 Siswa mendengarkan guru yang sedang memberikan penjelasan/

informasi dengan tenang

2 Siswa mendengarkan guru yang sedang memberikan penjelasan/

informasi dengan kurang tenang

1 Siswa tidak mendengarkan penjelasan/informasi guru cenderung

melakukan aktivitas yang tidak berhubungan dengan materi

4 3 S Siswa mencatat semua materi yang disampaikan guru

2 Siswa mencatat sebagian materi yang disampaikan guru

1 Siswa tidak mencatat materi yang disampaikan guru

5 3 Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada guru atau siswa lain

2 Siswa berani mengajukan pertanyaan kepada teman kelompok

1 Siswa tidak mengajukan pertanyaan kepada guru atau siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

99

6 3 Siswa menjawab pertanyaan dengan tepat

2 Siswa menjawab pertanyaan dengan kurang tepat

1 Siswa tidak menjawab pertanyaan

7 3 Siswa memberikan pendapat dengan baik dan benar

2 Siswa hanya melihat teman yang membeikan pendapat

1 Siswa tidak menyampaikan pendapat dan melakukan aktivitas lain

8 3 Siswa berinisiatif mengerjakan latihan soal di papan tulis dengan

jawaban tepat

2 Siswa berinisiatif mengerjakan latihan soal di papan tulis dengan

jawaban kurang tepat

1 Siswa tidak mengerjakan latihan soal di papan tulis

9 3 Siswa mengumpulkan pengerjaan lembar kerja siswa dengan tepat

waktu

2 Siswa mengumpulkan pengerjaan lembar kerja siswa melampaui

batas waktu yang ditentukan

1 Siswa tidak mengumpulkan pengerjaan lembar kerja siswa

10 3 Siswa menggunakan alat dan bahan dengan tepat sesuai petunjuk

praktikum

2 Siswa menggunakan alat dan bahan tidak sesuai dengan petunjuk

praktikum

1 Siswa hanya melihat teman lain yang sedang menggunakan alat

dan bahan praktikum

11 3 Siswa datang sebelum pelajaran dimulai

2 Siswa datang saat pelajaran baru dimulai

1 Siswa datang saat pelajaran sudah dimulai beberapa menit

12 3 Siswa menjaga kondisi ketenangan kelas

2 Siswa sesekali membuat keributan di kelas

1 Siswa membuat keributan di kelas

13 3 Siswa mampu bekerja sama dengan baik dalam kegiatan kelompok

2 Siswa mampu bekerja sama cukup baik dalam kegiatan kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

100

1 Siswa tidak mampu bekerja sama dalam kegiatan kelompok

14 3 Siswa ikut serta dalam memecahkan masalah dalam kelompok dan

menemukan jawaban yang tepat

2 Siswa ikut serta dalam memecahkan masalah dalam kelompok dan

menemukan jawaban yang kurang tepat

1 Siswa tidak ikut serta dalam memecahkan masalah dalam

kelompok

15 3 Siswa mendengarkan keseluruhan teman yang sedang berpendapat

2 Siswa mendengarkan sebagian teman yang sedang berpendapat

1 Siswa tidak mendengarkan teman yang sedang berpendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

101

Lampiran 10. Dokumentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

103

Lampiran 11. Soal beserta kunci jawaban pretest

Kunci Jawaban Pretest materi Hukum Hooke

1. Bagaimana bunyi dari hukum hooke dan tuliskan persamaannya?

Jika gaya tarik yang bekerja pada pegas tidak melampaui batas elastisitas

pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya

yang bekerja pada pegas.

Gaya yang bekerja pada pegas:

�⃗� = 𝑘∆𝑥⃗⃗ ⃗⃗⃗

Tanda negatif (-) menunjukkan bahwa arah gaya pemulih selalu menuju titik

setimbang dan berlawanan dengan arah gaya penyebabnya. Dalam

persamaan hukum Hooke tanda negatifnya dihilangkan karena dalam notasi

skalar menjadi;

𝐹 = 𝑘∆𝑥

2. Sebuah benda bermassa digantungkan pada sebuah pegas, ternyata pegas

mengalami pertambahan panjang sebesar 6 cm, konstanta gaya pegas

sebesar 500 N/m. Tentukan gaya yang bekerja pada pegas! (g = 10 m/s2)

Diketahui:

Δx = 6 cm = 6 x 10-2 m

k = 50 N/m

Ditanya:

F?

Dijawab:

Menghitung gaya yang bekerja pada pegas

𝐹 = 𝑘∆𝑥

𝐹 = 500 𝑥 0,06

𝐹 = 30𝑁

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

104

Jadi, konstanta gaya yang bekerja pada pegas sebesar 30N.

3. Dua pegas yang sama panjang memiliki konstanta pegas masing-masing

300 N/m dan 200 N/m dirangkai. Pada ujung rangkaian pegas digantungkan

beban sebesar 1.200 gr. Hitunglah pertambahan panjang pegas gabungan

jika kedua pegas disusun secara seri! (g = 10 m/s2)

Diketahui;

k1= 300 N/m

k2= 200 N/m

m= 1.200 gr= 1,2 kg

Ditanya:

Δx jika dua pegas disusun secara seri?

Dijawab:

Menghitung konstanta pegas pengganti susunan seri (Ks)

1

𝑘𝑠=

1

𝑘1+

1

𝑘2

=1

300+

1

200

=2

600+

3

600

=5

300

𝑘𝑠 = 120 𝑁/𝑚

Menghitung gaya yang bekerja pada pegas (F)

𝐹 = 𝑤 = 𝑚𝑔

= (1,2)(10)𝑁= 12 N

Menghitung pertambahan panjang pegas (Δx)

𝐹 = 𝑘𝑠∆𝑥

∆𝑥 =𝐹

𝑘𝑠=

12

120= 0,1 𝑚

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

105

Jadi, pertambahan panjang pegas saat disusun secara seri adalah sebesar 0,1

m.

4. Dua pegas masing-masing memiliki konstanta pegas 100 N/m dan X N/m

dirangkai pararel. Rangkaian pegas tersebut digantung vertikal kemudian

ujung bagian bawah diberi beban yang massanya 6 kg lalu pegas mengalami

pertambahan panjang pegass sebesar 20 cm. Jika percepatan gravitasi Bumi

10 m/s2, tentukan besarnya nilai x sebagai konstanta pegas.

Diketahui;

k1 = 100 N/m

k2 = X N/m

m = 6 kg

g = 10 m/s2

Δx = 20 cm

= 0,2 m

Ditanya:

X (konstanta pegas yang satu)?

Dijawab:

Menghitung gaya yang bekerja pada pegas (F)

𝐹 = 𝑤 = 𝑚𝑔

= (6)(10)𝑁

= 60𝑁

Menghitung konstanta pegas gabungan yang disusun pararel

𝐹 = 𝑘𝑝 ∆𝑥

𝑘𝑝 =𝐹

∆𝑥

𝑘𝑝 =60

0,2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

106

𝑘𝑝 = 300 𝑁/𝑚

Menghitung nilai konstanta pegas x

𝑘𝑝 = 𝑘1 + 𝑘2

300 = 100 + 𝑥

𝑥 = 300 − 100

𝑥 = 200 𝑁/𝑚

Jadi, konstanta pegas kedua yaitu 200 N/m.

5. Tiga pegas dengan konstanta k, 3k, 3k dirangkai seperti gambar berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

107

Berapa pertambahan panjang sistem pegas tersebut jika diberi beban dengan

massa M?

Diketahui:

Menghitung konstanta pegas pengganti susunan pararel (kp)

𝑘𝑝 = 𝑘1 + 𝑘2

𝑘𝑝 = 𝑘 + 3𝑘

𝑘𝑝 = 4𝑘

Menghitung konstanta pegas pengganti susunan seri (ks)

1

𝑘𝑠=

1

𝑘1+

1

𝑘2

1

𝑘𝑠=

1

𝑘𝑝+

1

𝑘3

1

𝑘𝑠=

1

4𝑘+

1

3𝑘

1

𝑘𝑠=

1

4𝑘+

1

3𝑘

1

𝑘𝑠=

1

4𝑘+

1

3𝑘

1

𝑘𝑠=

3

12𝑘+

4

12𝑘

𝑘𝑠 =12𝑘

7

Menghitung pertambahan panjang sistem pegas (Δx) saat m = M

∆𝑥 =𝐹

𝑘𝑠

∆𝑥 =𝑀𝑔

12𝑘7

∆𝑥 =7 𝑀𝑔

12𝑘

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

108

Jadi, pertambahan panjang sistem pegas tersebut jika diberi beban dengan

massa M adalah 7 𝑀𝑔

12𝑘

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

109

Lampiran 12. Soal dan kunci jawaban posttest

Kunci Jawaban Posttest materi Hukum Hooke

1. Bagaimana bunyi dari hukum hooke dan tuliskan persamaannya?

Jika gaya tarik yang bekerja pada pegas tidak melampaui batas elastisitas

pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya

yang bekerja pada pegas.

Gaya yang bekerja pada pegas:

�⃗� = 𝑘∆𝑥⃗⃗ ⃗⃗⃗

Tanda negatif (-) menunjukkan bahwa arah gaya pemulih selalu menuju titik

setimbang dan berlawanan dengan arah gaya penyebabnya. Dalam

persamaan hukum Hooke tanda negatifnya dihilangkan karena dalam notasi

skalar menjadi;

𝐹 = 𝑘∆𝑥

2. Sebuah pegas digantung vertikal kemudian ujung bagian bawah

dihubungkan dengan beban yang bermassa 2000 gram, ternyata pegas

mengalami pertambahan panjang sebesar 4 cm. Tentukan konstanta gaya

pegas tersebut! (g = 10 m/s2)

Diketahui:

m = 2000 gram = 2 kg

Δx = 4 cm = 4 x 10-2 m

Ditanya:

k?

Dijawab:

Menghitung konstanta gaya pegas

𝐹 = 𝑘∆𝑥

𝑚𝑔 = 𝑘∆𝑥

𝑘 =𝑚𝑔

∆𝑥

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

110

𝑘 =2(10)

4 x 10−2

= 5 𝑥 102 𝑁/𝑚

Jadi, konstanta gaya pegas pada gambar tersebut adalah sebesar 5 x 102 N/m

3. Dua pegas yang sama panjang memiliki konstanta pegas masing-masing

100 N/m dan 400 N/m dirangkai secara seri. Pada ujung rangkaian pegas

digantungkan beban, lalu pegas mengalami pertambahan panjang sebesar

20 cm. Hitunglah massa dari beban yang digunakan pada rangkaian pegas!

(g = 10 m/s2)

Diketahui;

K1 = 100 N/m

k2 = 400 N/m

Δx = 20 cm

= 0,2 m

Ditanya:

m?

Dijawab:

Menghitung konstanta pegas pengganti susunan seri (Ks)

1

𝑘𝑠=

1

𝑘1+

1

𝑘2

=1

100+

1

400

=4

400+

1

400

=5

400

𝑘𝑠 = 80 𝑁/𝑚

Menghitung gaya yang bekerja pada pegas disusun secara seri (F)

𝐹 = 𝑘𝑠∆𝑥

𝐹 = 80 𝑥 0,2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

111

𝐹 = 16 𝑁

Menghitung massa yang digantungkan pada ujung pegas (m)

𝐹 = 𝑚𝑔

𝑚 =𝐹

𝑔

𝑚 =16

10

𝑚 = 1,6 𝑘𝑔

Jadi, massa yang digantungkan pada ujung pegas yaitu 1,6 kg.

4. Dua pegas masing-masing memiliki konstanta pegas 300 N/m dan 200 N/m

dirangkai pararel. Rangkaian pegas tersebut digantung vertikal kemudian

ujung bagian bawah diberi beban yang massanya 5.000 gram. Jika

percepatan gravitasi Bumi 10 m/s2, tentukan pertambahan panjang pegas.

Diketahui;

k1 = 100 N/m

k2 = 200 N/m

m = 5.000 gram= 5 kg

g = 10 m/s2

Ditanya:

Δx?

Dijawab:

Menghitung konstanta pegas pengganti susunan pararel

𝑘𝑝 = 𝑘1 + 𝑘2

𝑘𝑝 = 300 + 200

𝑘𝑝 = 500 𝑁/𝑚

Menghitung gaya yang bekerja pada pegas (F)

𝐹 = 𝑤 = 𝑚𝑔

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

112

= (5)(10)𝑁

= 50𝑁

Menghitung pertambahan panjang pegas (Δx)

𝐹 = 𝑘𝑝∆𝑥

∆𝑥 =𝐹

𝑘𝑝

∆𝑥 =50

500

∆𝑥 = 0,1 𝑚

Jadi, pertambahan panjang pegas saat disusun secara pararel adalah sebesar

0,1 m.

5. Tiga pegas dengan simbol konstanta p, q dan r dirangkai seperti gambar

berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

113

Jika simbol p konstanta 2k. Berapa pertambahan panjang sistem pegas

tersebut jika diberi beban dengan massa M? (q = 2p, r = 3

2 p)

Diketahui:

Menghitung konstanta pegas pengganti susunan pararel (kp)

𝑘𝑝 = 𝑘1 + 𝑘2

𝑘𝑝 = 𝑝 + 𝑞

𝑘𝑝 = 2𝑘 + 4𝑘

𝑘𝑝 = 6𝑘

Menghitung konstanta pegas pengganti susunan seri (ks)

1

𝑘𝑠=

1

𝑘1+

1

𝑘2

1

𝑘𝑠=

1

𝑘𝑝+

1

𝑘3

1

𝑘𝑠=

1

6𝑘+

1

3𝑘

1

𝑘𝑠=

1

6𝑘+

2

6𝑘

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35231/2/151424045_full.pdf · MIPA DI SMA BOPKRI l YOGYAKARTA PADA PEMBELAJARAN EUKUM HOOKE TAHTEi AJARAN 281812019

114

𝑘𝑠 =6𝑘

3

𝑘𝑠 = 2𝑘

Menghitung pertambahan panjang sistem pegas (Δx) saat m = M

∆𝑥 =𝐹

𝑘𝑠

∆𝑥 =𝑀𝑔

2𝑘

Jadi, pertambahan panjang sistem pegas tersebut jika diberi beban dengan

massa M adalah:

∆𝑥 =10𝑀

2𝑘

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI