peningkatan kemampuan menulis narasi … · pada peserta didik kelas x sma bopkri banguntapan ......

136
i PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN BANTUL TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh Albertus Ragil Wisnu Murti 111224009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: nguyenminh

Post on 06-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

i

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI

MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW

PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN

BANTUL TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh

Albertus Ragil Wisnu Murti

111224009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

iv

HALAMAN MOTTO

Lakukanlah Sesuatu Seolah-olah Tidak Akan Menemui Kegagalan

Ada Dua Jalan di Hutan,dan aku. Aku Memilih Jalan Yang Jarang Dilalui Orang.

Itulah yang Membuat Perbedaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kepada keluarga saya yang telah mendukung, mendoakan, dan memotivasi saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

viii

ABSTRAK

Murti, Albertus Ragil Wisnu. 2015. Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi

Menggunakan Metode Kooperatif Teknik Jigsaw pada Peserta Didik

Kelas X SMA BOPKRI Banguntapan Bantul Tahun Ajaran 2015/2016.

Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang mengkaji upaya

meningkatkan kemampuan menulis narasi pada siswa kelas X SMA BOPKRI

Banguntapan Bantul menggunakan metode kooperatif teknik jigsaw. Subyek

penelitian adalah peserta didik kelas X tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini

bertujuan mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis narasi.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat

komponen utama, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Sebelum

siklus tersebut dimulai ada tahapan disebut prasiklus untuk mengetahui kondisi

awal siswa dan guru. Pengumpulan data berupa tes dan nontes yang digunakan

untuk keperluan data penelitian. Analisis data menggunakan analisis data

kuantitatif. Data dihitung menggunakan statistik deskriptif dan statistik parametrik

yaitu mencari mean, uji t satu sampel, dan uji t sampel berpasangan.

Data penelitian menjelaskan bahwa penggunaan metode kooperatif teknik

jigsaw dapat meningkatkan kemampuan menulis narasi pada peserta didik kelas X

SMA BOPKRI Banguntapan Bantul tahun ajaran 2015/2016. Hal tersebut terbukti

dengan meningkatnya nilai siswa di setiap siklusnya. Ketuntasan awal pada

kegiatan prasiklus 0%, lalu meningkat 13 %. Peningkatan tajam terjadi di siklus

dua sebesar 81%. Siklus terakhir yaitu siklus dua sesuai dengan harapan dan

keinginan peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

ix

ABTRACT

Murti, Albertus Ragil Wisnu. 2015. The Improvement Writing Narrative Skill by

using Cooperative Method with Jigsaw Technique of BOPKRI

Banguntapan Bantul Senior High School Grade X Students Academic

Year of 2015/2016. Thesis. Yogyakarta : Sanata Dharma University

Yogyakarta

This research observed the improvement writing narrative skill of BOPKRI

Banguntapan Bantul Senior High School Grade X by used Cooperative Method

with Jigsaw Technique. The subject of this research are Grade X Students

Academic Year of 2015/2016. This research.

This research was develop by used two cycles. In which cycle include four

main component, that is designing, action, observation and reflection. Before the

cycles strated, there is a step that called pre cycles to find out the initial condition

of the students and teacher. The test and non test data collected for this research

needed. Data analyzed was using quantitative analyse data. The data calculated by

used statistic deskriptive that resolve mean and parametric statistic, one sample t

test and paired sample t test.

The research is concluded that used of Cooperative Method with jigsaw

tehnique can improve the writing narattive skill of BOPKRI Banguntapan Bantul

Senior High School Grade X Students Academic Year of 2015/2016. That proved

by score improvement in every cycle. The completion in the intitial step was 0%,

and then rise 13%. Striking upgrading happened in second cycle in the mount of

81%. The last cycle was second cycle that is appropiate by hope and researcher

wants.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

x

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas

segala rahmat dan berkatNya karena dengan pendampinganNya penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir skripsi ini yang berjudul “Peningkatan Kemampuan

Menulis Narasi Menggunakan Metode Kooperatif Teknik Jigsaw pada Peserta

Didik Kelas X SMA BOPKRI Banguntapan Bantul Tahun Ajaran 2015/2016”.

Pada kesempatan ini, penulis hendak menghaturkan terima kasih yang

sebesar besarnya kepada pihak-pihak yang dengan ikhlas dan sabar rela berkorban

dan memberikan bantuan, motivasi, dan doa sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi. Terimakasih kepada :

1. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd. selaku Kaprodi PBSI yang selalu sabar

dan penuh ketulusan mendampingi saya sebagai mahasiswa hingga selesai.

2. Drs. J. Prapta Diharja, S.J., M.Hum. dan Drs. B. Rahmanto, M.Hum. selaku

dosen pembimbing dengan kesabaran dan ketulusan mendampingi saya dan

memberikan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsinya.

3. Seluruh dosen PBSI yang mengajar dan mendidik saya selama berproses

dalam perkuliahan.

4. Seluruh dosen di luar PBSI yang turut serta mengajar dan mendidik saya.

5. Seluruh karyawan PBSI yang dengan sabar melayani saya sebagai

mahasiswa dan memberikan kemudahan.

6. Kepala Sekolah, guru, karyawan, para siswa SMA BOPKRI Banguntapan

yang telah mengijikan saya meneliti, bekerja sama dan membantu

menyelesaikan skripsi.

7. Papa dan Mama, Heronimus Hartanto dan Caecilia Endang Sri Lestari

8. Bapak dan Ibu, Agustinus Sumarsono dan Maria Anna Isnaeni.

9. Teman hidup sekaligus sahabat saya Maria Eny Kurniati yang telah

memberikan dorongan, doa, dan motivasi tersendiri bagi penulis.

10. Buah hati saya Maria Della Strada Anggraeni Rosarine yang telah

memberikan kegembiraan luar biasa.

11. Kakak saya : Mas Catur, Mba Tiwi, Mas Markus, dan Mba Tyas yang

telah memberikan bantuan, doa, dan dukungan kepada saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .............................................. ii

SUSUNAN PANITIA PENGUJI .................................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................................ viii

ABTRACT ........................................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. …. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 4

1.4.1 Aspek Teoretis ........................................................................... 4

1.4.2 Aspek Praktis ............................................................................. 5

1.5 Definisi Istilah Operasional .................................................................... 5

1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 9

2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan ....................................................... 9

2.2 Kajian Teori ....................................................................................... 10

2.2.1 Pengertian dan Batasan Menulis ............................................ ... 10

2.2.1 Fungsi Menulis ........................................................................... 11

2.2.3 Tujuan Menulis ..................................................................... … 11

2.2.4 Pengertian Narasi ................................................................. … 13

2.2.5 Jenis-jenis Narasi ........................................................................ 14

2.2.6 Struktur Narasi ........................................................................... 15

2.2.7 Aspek-aspek Narasi .................................................................... 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

xiii

2.2.8 Tata Bahasa ............................................................................... 17

2.2.9 Diksi atau Pilihan Kata ............................................................... 18

2.2.10 Ejaan ........................................................................................ 18

2.2.11 Kebersihan dan Kerapian ......................................................... 19

2.3 Metode Kooperatif Tipe Jigsaw ........................................................... 19

2.3.1 Pengertian Metode Kooperatif ................................................... 19

2.3.2 Tujuan dan Manfaat Metode Kooperatif .................................... 20

2.3.3 Ciri-ciri Metode Kooperatif ........................................................ 21

2.3.4 Strategi Pembelajaran Kooperatif .............................................. 21

2.3.5 Teknik Jigsaw ............................................................................. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 26

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... … 26

3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................ 27

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... … 27

3.4 Model Penelitian .................................................................................. 27

3.5 Prosedur Penelitian ............................................................................. 28

3.5.1 Siklus I ........................................................................................ 28

3.5.2 Siklus II .................................................................................... 29

3.6 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 31

3.7 Instrumen Observasi ........................................................................ … 33

3.8 Teknik Analisis Data ........................................................................... 34

3.9 Indikator Target Pencapaian ................................................................ 35

3.10 Rubrik Penilaian Narasi ..................................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................................. 39

4.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Penelitian ................................................. 39

4.2 Hasil Penelitian .................................................................................... 40

4.2.1 Analisis Siklus I ............................................................................... 40

4.2.2 Analisis Siklus II .......................................................................... 43

4.3 Uji Normalitas ............................................................................ 46

4.4 Uji T Dua Sampel Berpasangan ........................................................... 52

4.5 Hasil Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II .................................................. 52

4.6 Pembahasan ......................................................................................... 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

xiv

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 56

5.1 Kesimpulan dan Implikasi ................................................................... 56

5.3 Saran ..................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

xv

DAFTAR TABEL

3.7.1 Pedoman Observasi Aktifitas Guru Mengajar ........................................................... 33

3.7.2 Pedoman Observasi Aktifitas Siswa .......................................................................... 34

3.7.3 Tabel Target Pencapaian ............................................................................................ 35

4.2.1 Tabel Perbandingan Prasiklus dan Siklus I ................................................................ 42

4.2.2 Tabel Perbandingan Siklus I dan Siklus II ................................................................. 45

4.2.3 Tabel Uji Normalitas Prasiklus .................................................................................. 46

4.2.4 Tabel Uji T Normalitas Siklus I ................................................................................. 48

4.2.5 Tabel Uji T Normalitas Siklus II ................................................................................ 49

4.2.6 Tabel Uji T Sampel Berpasangan Prasiklus dan Siklus I ........................................... 51

4.2.7 Tabel Uji T Sampel Berpasangan Siklus I dan Siklus II ............................................ 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

xvi

DAFTAR DIAGRAM

4.2.1 Diagram Ketuntasan KKM pada Siklus I .................................................................. 43

4.2.2 Diagram Ketuntasan KKM pada Siklus II ................................................................. 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

xvii

DAFTAR GRAFIK

4.3.1 Grafik Mean Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ........................................................... 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Nama Siswa Kelas X SMA BOPKRI Banguntapan

Lampiran 2 : Lembar Observasi Guru Prasiklus

Lampiran 3 : Lembar Observasi Siswa Prasiklus

Lampiran 4 : Silabus

Lampiran 5 : RPP Siklus I

Lampiran 6 : RPP Siklus II

Lampiran 7 : Lembar Kerja Siswa Siklus I Tertinggi

Lampiran 8 : Lembar Kerja Siswa Siklus II Teringgi

Lampiran 9 : Rekapitulasi Nilai Prasiklus

Lampiran 10 : Rekapitulasi Nilai Siklus I

Lampiran 11 : Rekapitulasi Nilai Siklus II

Lampiran 12 : Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma

Lampiran 13 : Surat Izin Penelitian dari BAPPEDA

Lampiran 14 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 15 : Foto-foto Kegiatan Penelitian

Lampiran 16 : Hasil Wawancara Guru dan Siswa

Lampiran 17 : Teks Narasi yang telah dianalisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ketika kita mulai menulis, tidak sedikit dari kita yang mengalami kesulitan

untuk memulainya. Banyak ide yang ada di dalam pikiran kita, tetapi bagaimana

kita menyusunnya menjadi tulisan yang utuh? Sebenarnya apa yang

menyebabkan? Menulis termasuk salah satu keterampilan berbahasa. Kemampuan

menulis diperlukan untuk membuat suatu tulisan, bukan hanya sekadar tulisan

tetapi sebagai suatu cara berkomunikasi. Permasalahan tersebut dialami oleh

peserta didik SMA BOPKRI Banguntapan kelas X. Mereka mengalami kesulitan

pada keterampilan menulis dan membaca.

Kemampuan menulis dipengaruhi oleh kebiasaan menulis, banyak siswa

meremehkan keterampilan menulis. Kemampuan menulis dipengaruhi kebiasaan

membaca dan menulis. Banyak peserta didik yang belum memiliki motivasi atau

ketertarikan yang tinggi pada kebiasaan membaca dan menulis. Hal lain yang

menjadi kendala adalah proses pembelajaran yang kurang menarik dan lebih

tertariknya peserta didik pada bahasa di media sosial (Facebook, Twitter,

Blackberry Massager, dll).

Secara lebih luas lagi, budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

kurang. Banyak orang Indonesia lebih memilih berbicara langsung ketika

menyampaikan pendapatnya ataupun berkomunikasi, mereka lebih memilih

bahasa verbal daripada bahasa tulis. Faktor lainnya yang turut mempengaruhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

2

adalah kurangnya antusias masyarakat Indonesia untuk membaca sehingga hal ini

menyebabkan keterampilan lainnya tidak diasah seperti menulis.

Keterampilan berbahasa ada empat yaitu keterampilan menyimak (listening

skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading

skills), dan keterampilan menulis (writing skills), walaupun dibedakan

keterampilan tersebut saling berkaitan, saling memiliki hubungan (Tarigan, 2008).

Menurut Tarigan (2008) keempat keterampilan tersebut pada dasarnya

merupakan suatu kesatuan, merupakan catur tunggal. Dalam memperoleh

keterampilan berbahasa, kita biasanya melalui suatu hubungan urutan yang

teratur.

Mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian

berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Antara menulis dan

membaca terdapat hubungan yang sangat erat. Bila kita menuliskan sesuatu, kita

pada prinsipnya ingin agar tulisan itu dibaca oleh orang lain, paling sedikit dapat

kita baca sendiri pada saat lain. Demikianlah, hubungan antara menulis dan

membaca pada dasarnya adalah hubungan antara penulis dan pembaca.

Jika kita melihat urutan pendidikan Indonesia di mata dunia, Indonesia masih

berada di peringkat bawah. Berdasarkan hasil penelitian PISA (Program for

International Student Assesment) tahun 2006, kualitas pembelajaran di Indonesia

berada pada peringkat 50 dari 57 negara untuk bidang Sains, peringkat 50 dari 57

negara untuk Matematika, peringkat 49 dari 57 negara untuk kemampuan

membaca. Hal tersebut hendaknya menjadi keprihatinan kita bersama. Mengapa

itu terjadi? Bagaimana kurikulum di Indonesia? Mantan Ketua Komnas

Perlindungan Anak, Dr. Seto Mulyadi menilai, beban kurikulum di Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

3

terlalu berat. Kondisi ini membatasi ruang bagi tumbuhnya kreatifitas anak,

menyebabkan sekolah seperti “penjara” bagi anak. Ia berkata bahwa sistem

pendidikan di Indonesia memperlakukan anak seperti robot, “anak ke sekolah

harus membawa “koper” berisi banyak buku, sampai dirumah harus mengerjakan

PR, habis itu teler”.

Pada umumnya guru bahasa Indonesia hanya menggunakan metode

konvensional, yaitu guru lebih banyak mengajarkan teori-teori menggunakan

metode ceramah, sedangkan siswa menyimak dan mencatat. Proses belajar yang

demikian cenderung melahirkan manusia yang berisikan intelektual statis dan

kurang kreatif.

Cara belajar setiap siswa berbeda, hal ini yang menyebabkan tingkat

pemahaman siswa yang berbeda pula. Guru perlu menerapkan metode yang

menarik dan inovatif, yang memicu semangat belajar agar anak lebih kreatif dan

inivatif. Untuk materi pembelajaran menulis narasi, guru juga perlu menggunakan

metode pembelajaran yang kreatif. Peneliti menawarkan metode kooperatif

(cooperative learning) menggunakan teknik jigsaw.

Permasalahan yang dialami peserta didik kelas X SMA BOPKRI Banguntapan

dalam keterampilan berbahasa, khususnya keterampilan menulis, perlu diatasi

dengan metode pembelajaran yang kreatif. Dalam hal ini peneliti mengadopsi

sistem pembelajaran dengan metode kooperatif teknik jigsaw. Materi menulis

yang diberikan guru adalah narasi. Materi ini diberikan di semester ganjil tahun

pelajaran 2015/2016. Keterampilan menulis narasi sebagai permasalahan yang ada

di SMA BOPKRI Banguntapan, sedangkan penyelesaiannya dengan metode

kooperatif teknik jigsaw. Demikianlah, maka peneliti mengambil judul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

4

“Peningkatkan Kemampuan Menulis Narasi Menggunakan Metode Kooperatif

(Cooperative Learning) Teknik Jigsaw Pada Siswa Kelas X SMA BOPKRI

Banguntapan Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya sebagai

berikut:

Apakah kemampuan menulis teks narasi siswa kelas X SMA BOPKRI

Banguntapan meningkat setelah menggunakan metode kooperatif teknik jigsaw

dalam pembelajaran?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana

peningkatan kemampuan menulis narasi dengan menggunakan metode kooperatif

teknik jigsaw.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian terbagi dalam dua aspek, yaitu aspek teoretis dan aspek

praktis :

1.4.1 Aspek Teoretis

1. Melengkapi informasi mengenai pembelajaran menulis narasi dengan

menggunakan metode kooperatif teknik jigsaw.

2. Menambah informasi bagi peneliti lain tentang penelitian tindakan kelas

untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis narasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

5

1.4.2 Aspek Praktis

1. Bagi guru

Peningkatan pembelajaran di SMA BOPKRI Banguntapan sehingga dapat

meningkatkan pembelajaran menulis narasi. Pembelajaran menulis narasi

berbasis metode kooperatf teknik jigsaw dapat memberi pengalaman baru

dalam mengajar.

2. Bagi siswa

Memberikan stimulasi pada siswa untuk berfikir dan berpendapat dalam

kemampuan menulis. Selain itu, dengan metode kooperatif teknik jigsaw

dapat memupuk rasa kebersamaan dan menghargai pendapat orang lain.

3. Bagi peneliti

Mengaplikasikan teori dan pengetahuan.

4. Bagi peneliti lain

Menambah wawasan untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Definisi Istilah Operasional

1. Keterampilan

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keterampilan adalah

kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Jika keterampilan dikaitkan dengan bahasa

maka keterampilan berarti kecakapan seseorang untuk memakai bahasa dalam

menulis, membaca, menyimak dan berbicara.

2. Menulis

Menurut Lado (Tarigan, 2008) menjelaskan menulis ialah menurunkan atau

melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

6

dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang

grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Gambar

atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-makna, tetapi tidak

menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan suatu representasi

bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.

Hal ini merupakan perbedaan utama antara lukisan dan tulisan, antara melukis

dan menulis. Melukis gambar bukanlah menulis. Seorang pelukis dapat saja

melukis huruf-huruf Cina, tetapi tidak dapat dikatakan menulis, kalau dia tidak

tahu bagaimana cara menulis bahasa Cina, yaitu kalau dia tidak tahu bagaimana

cara menulis bahasa Cina beserta huruf-hurufnya. Dengan kriteria seperti itu,

dapatlah dikatakan bahwa menyalin/mengkopi huruf-huruf ataupun menyusun

menset suatu naskah dalam huruf-huruf tertentu untuk dicetak bukanlah menulis

kalau orang-orang tersebut tidak memahami bahasa tersebut beserta

representasinya.

3. Narasi

Narasi merupakan bagian dari wacana. Wacana adalah teks (bacaan). Wacana

merupakan rangkaian paragraf yang disusun dalam satu kesatuan maksud.

Hubungan antarparagraf dalam wacana selalu saling berkaitan. Wacana terbagi

atas lima, yaitu deskripsi, narasi, argumentasi, eksposipersuasi. Narasi adalah

cerita. Narasi adalah rangkaian paragraf yang berupa kisah tentang seseorang atau

kisah tentang sesuatu. Seseorang yang mengisahkan kebahagiaan dan penderitaan

dalam hidupnya, lalu diimbang dengan suasana hati yang terlibat, ia

sesungguhnya tengah menyampaikan wacana naratif. Ciri wacana ini terlihat dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

7

teknik penyampaian yang menyelami suasana hati yang dialami oleh siapa pun

(Dadan Suwarna, 2012).

4. Metode Kooperatif Model Jigsaw

Metode kooperatif model jigsaw berkembang dari adanya krisis dan konflik

mengenai ras, etnik, dan geng yang berbeda di dalam kelas. Karena adanya krisis

tersebut, siswa tidak mau bergabung dengan yang lain. Kemudian para guru

mencari solusi dan jalan keluar untuk mengatasi krisis tersebut dengan

menggabungkan proses belajar dan proses interaksi, maka lahirlah teknik jigsaw

(Elliot Aronson , 2011).

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan kerja

sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif (cooperative

learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajardan bekerja

dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari

4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.

Ada beberapa pendekatan untuk model kooperatif, yaitu STAD (Student Teams

Achievement Devisions), tipe jigsaw, tipe investigasi kelompok, dan tipe

pendekatan struktural.

Jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aronson dkk di

Universitas Texas, kemudian diadaptasi oleh Slaven dkk di Universitas Jhon

Hopkins. Ditinjau dari sisi etimologi, jigsaw berasal dari bahasa Inggris yang

berarti “gergaji”. Ada juga yang menyebutnya dengan istilah puzzle, yaitu sebuah

teka-teki menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini

juga mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji (jigsaw), yaitu siswa melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

8

kegiatan belajar dengan cara bekerjasama dengan siswa lain untuk mencapai

tujuan bersama.

Pembelajaran kooperatif model jigsaw adalah sebuah model belajar

kooperatif yang menitikberatkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk

kelompok kecil. Seperti yang diungkapkan Aronson (2011) bahwa teknik jigsaw

merupakan model belajar kooperatif dengan grup kecil yang heterogen dan

diawasi oleh guru.

1.6 Sitematika Penulisan

Sistematika penyajian penelitian tindakan kelas ini terdiri atas lima bab, yaitu :

bab 1 berisi pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah operasional, dan sistematika

penulisan, bab II berisi landasan teori yang akan digunakan peneliti untuk

menganalisis masalah-masalah yang akan diteliti, yaitu mengenai kemampuan

menulis, pengertian narasi, dan metode kooperatif teknik jigsaw, bab III berisi

metode penelitian yang memuat tentang cara dan prosedur yang akan ditempuh

oleh peneliti untuk memperoleh data, bab IV berisi deskripsi data, analisis data,

dan pembahasan hasil penelitian, bab V berisi kesimpulan hasil penelitiaan,

saran/masukan mengenai skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian yang Relevan

Penelitian mengenai peningkatan kemampuan menulis dan teknik jigsaw telah

banyak dilakukan. Banyak sekali contoh penelitian terdahulu yang dapat peneliti

jadikan contoh maupun acuan dalam penulisan skripsi ini, namun peneliti hanya

menggunakan beberapa karya yang dianggap relevan. Seleksi diperlukan untuk

menentukan karya yang baik dan kurang baik, hanya skripsi yang baik dan relevan

yang saya pilih. Berikut ini adalah penelitian yang relevan dengan variabel-variabel

yang peneliti gunakan sebagai acuan:

1. Veronika Pipin Mauli dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan Kemampuan

Menulis Karangan Narasi Menggunakan Media Gambar Seri dalam Pembelajaran

Menulis Siswa Kelas IV SD Kanisius Kembaran Bantul Tahun Ajaran 2011/2012”

Peneliti menggunakan acuan skripsi tersebut di atas untuk mendapatkan

gambaran mengenai pembelajaran menulis narasi. Peneliti melihat gambaran

mengenai materi menulis narasi dalam skripsi ini untuk kemudian dijadikan bahan

dalam penelitian kali ini.

Peneliti juga menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Kemmis dan Mc Taggart, sama seperti skripsi terdahulu sehingga memudahkan

peneliti dalam menggunakan metode PTK Kemmis dan Taggart.

Mengenai metode kooperatif tipe jigsaw, peneliti tidak melihat kesamaan

sehingga perlu landasan penelitian terdahulu lainnya yang relevan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

10

2. Agustinus Suprimanto dalam skripsinya yang berjudul “ Peningkatan Kemampuan

Menulis Paragraf Persuasif dalam Pembelajaran Yang Menggunakan Metode

Kooperatif Teknik Jigsaw pada Siswa Kelas X-2 Semester 2 SMA Stella Duce

Bantul Tahun Pelajaran 2011/2012”

Peneliti menggabungkan antara skripsi yang meneliti tentang menulis

narasi dan teknik jigsaw. Peneliti menggunakan acuan penelitian terdahulu seperti

di atas untuk menambah bahan kajiaanya mengenai teknik jigsaw.

2.2 Kajian Teori

2.2.1 Pengertian dan Batasan Menulis

Menurut Lado (1979) (Tarigan, 2008) menjelaskan menulis ialah menurunkan

atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang

grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Gambar atau

lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-makna, tetapi tidak menggambarkan

kesatuan-kesatuan bahasa.

Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi

bahasa. Hal ini merupakan perbedaan utama antara lukisan dan tulisan, antara

melukis dan menulis. Melukis gambar bukanlah menulis. Seorang pelukis dapat saja

melukis huruf-huruf Cina, tetapi tidak dapat dikatakan menulis, kalau dia tidak tahu

bagaimana cara menulis bahasa Cina, yaitu kalau dia tidak tahu bagaimana cara

menulis bahasa Cina beserta huruf-hurufnya. Dapat dikatakan bahwa menyalin

huruf-huruf ataupun menyusun menset suatu naskah dalam huruf-huruf tertentu

untuk dicetak bukanlah menulis kalau orang-orang tersebut tidak memahami bahasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

11

2.2.2 Fungsi Menulis

Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunitas yang

tidak langsung. Kemampuan menulis perlu dimiliki setiap orang, khusunya peserta

didik. Menulis dapat memicu seseorang untuk berpikir kritis, memperdalam daya

tanggap dan persepsi, membantu mengurai atau mengungkapkan perasaan. Tulisan

dapat membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita. Tidak jarang, kita menemui

apa yang sebenarnya kita pikirkan dan rasakan mengenai orang-orang, gagasan-

gagasan, masalah-masalah, dan kejadian-kejadian hanya dalam proses menulis yang

aktual. Menulis adalah suatu bentuk berpikir, tetapi justru berpikir bagi pembaca

tertentu dan bagi waktu tertentu. Salah satu dari tugas-tugas terpenting penulis

sebagai penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berpikir, yang akan

dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuannya. Yang paling penting di antara

prinsip-prinsip yang dimaksudkan adalah penemuan, susunan, dan gaya. Secara

singkat: belajar menulis adalah belajar berpikir dalam/ dengan cara tertentu

D’Angelo (1980) (Tarigan, 2008).

2.2.3 Tujuan Menulis

Tarigan (2008) menjelaskan maksud dan tujuan penulis adalah response atau

jawaban yang diharapkan oleh penulis akan diperolehnya dari pembaca, dapatlah

dikatakan bahwa tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar

disebut wacana informatif (informative discourse), tujuan yang bertujuan untuk

menyakinkan atau mendesak disebut wacana persuasif (persuasive discourse), tulisan

yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang mengandung tujuan

estetik disebut tulisan literer (literary discourse), tulisan yang mengekspresikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

12

perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api disebut wacana ekspresif (expressive

discourse).

D’Angelo (Tarigan, 2008) menambahkan, agaknya perlu diperingatkan di sini

bahwa dalam praktiknya jelas sekali terlihat bahwa tujuan-tujuan yang telah

disebutkan tadi sering bertumpang-tindih, dan setiap orang mungkin saja

menambahkan tujuan-tujuan lain yang belum tercakup dalam daftar di atas. Tetapi

dalam kebanyakan tujuan menulis, ada satu tujuan yang menonjol atau dominan, dan

yang dominan inilah memberi nama atas keseluruhan tersebut.

Sehubungan dengan tujuan penulisan sesuatu tulisan Hipple (Tarigan, 2008)

merangkumnya sebagai berikut: (1) assignment purpose (tujuan penugasan), tujuan

penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis

karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya para siswa yang diberi

tugas merangkumkan buku; sekretaris yang ditugaskan membuat laporan atau notula

rapat), (2) altruistic purpose (tujuan altruistik), penulis bertujuan untuk

menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin

menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya, ingin

membuat hidup pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

Seseorang tidak akan dapat menulis secara tepat guna kalau dia percaya, baik secara

sadar maupun tidak sadar bahwa pembaca atau penikmat karyanya itu adalah

“lawan” atau “musuh”. Tujuan altruistik adalah kunci keterbacaan suatu tulisan, (3)

persuasive purpose ( tujuan persuasif), tulisan yang bertujuan meyakinkan para

pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan, (4) informational purpose (tujuan

informasional, tujuan penerangan), tulisan yang bertujuan memberi informasi atau

keterangan penerangan kepada para pembaca, (5) self-expressive purpose (tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

13

pernyataan diri), tulisan yang bertujuan menperkenalkan atau menyatakan diri sang

pengarang kepada para pembaca, (6) creative purpose (tujuan kreatif), tujuan ini erat

berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi keinginan kreatif melebihi

pernyataan diri dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik,

atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai

artistik, nilai-nilai kesenian, (7) problem-solving purpose (tujuan pemecahan

masalah), dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan masalah yang

dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi serta meneliti secara

cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sebdiri agar dapat dimengerti dan

diterima oleh pembaca.

2.2.4 Pengertian Narasi

Narasi merupakan bagian dari wacana. Wacana adalah teks (bacaan). Wacana

merupakan rangkaian paragraf yang disusun dalam satu kesatuan maksud. Hubungan

antarparagraf dalam wacana selalu saling berkaitan. Wacana terbagi atas lima:

deskripsi, narasi, argumentasi, eksposisi, dan persuasi. Narasi adalah cerita yang

berupa rangkaian paragraf tentang seseorang atau kisah tentang sesuatu. Seseorang

yang mengisahkan kebahagiaan atau penderitaan dalam hidupnya, dengan

melibatkan suasana hati, ia sesungguhnya tengah menyampaikan wacana naratif. Ciri

wacana ini terlihat dari teknik penyampaian yang menampakkan suasana hati yang

dialami oleh siapa pun (Dadan Suwarna, 2011).

Titik Maryuni (2007) berpendapat karangan narasi adalah karangan yang

mengisahkan suatu peristiwa yang disusun secara kronologis. Karangan narasi

disebut juga karangan kisahan karena isinya menceritakan suatu peristiwa atau kisah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

14

seseorang. Cerita atau kisah yang diketengahkan di dalam narasi dapat berupa fiksi

atau imajinatif dan dapat pula kisah faktual atau nyata.

Gorys Keraf (1982) berpendapat bahwa narasi merupakan suatu bentuk wacana

yang mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa yang membuat pembaca seolah-olah

melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Oleh karena itu, unsur yang terpenting

pada sebuah narasi adalah perbuatan dan tindakan. Selain itu, ada unsur lain yang

harus diperhitungkan, yaitu unsur waktu. Dengan demikian, pengertian narasi itu

mencakup dua unsur, yaitu perbuatan dan tindakan yang terjadi dalam suatu

rangkaian waktu. Gorys Keraf juga menegaskan bahwa karangan narasi adalah

serangkaian cerita yang bersifat fiksi dan nonfiksi. Cerita yang menunjukkan

imajinasi dan fakta atau pengalaman hidup sehari-hari serta didukung media gambar

seri membantu siswa untuk menuangkan ide ke dalam sebuah karangan narasi.

Berdasarkan uraian di atas, karangan narasi adalah karangan berupa cerita yang

mengisahkan suatu peristiwa atau pengalaman dengan urutan waktu.

2.2.5 Jenis-jenis Narasi

Gorys Keraf (2007) mengemukakan bahwa berdasarkan tujuannya, narasi dapat

dibedakan ke dalam dau jenis yaitu: (1) narasi ekspositoris bertujuan untuk memberi

informasi kepada pembaca, agar pengetahuannya bertambah. Narasi ekspositoris

pertama-tama bertujuan untuk menggugah pikiran para pembaca untuk mengetahui

apa yang dikisahkan. Sasaran utamanya adalah rasio, yaitu berupa perluasan

pengetahuan para pembaca sesudah membaca kisah tersebut. Narasi ekspositoris

dapat bersifat khas atau khusus dan dapat pula bersifat generalisasi. Narasi

ekspositoris yang bersifat generalisasi adalah narasi yang menyampaikan suatu

proses yang umum, yang dapat dilakukan siapa saja, dan dapat pula dilakukan secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

15

berulang-ulang. Narasi yang bersifat khusus adalah narasi yang berusaha

menceritakan suatu peristiwa yang khas yang hanya terjadi satu kali. Peristiwa yang

khas adalah peristiwa yang tidak dapat diulang kembali, karena ia merupakan

pengalaman atau kejadian pada suatu waktu tertentu saja, (2) narasi sugestif disusun

dan disajikan sedemikian rupa sehingga mampu menimbulkan daya khayal pembaca.

Penulis narasi sugestif berusaha untuk memberi suatu maksud tertentu atau

menyampaikan suatu amanat terselubung kepada pembaca. Ia berusaha

menyampaikan sebuah makna kepada para pembaca melalui daya khayal yang

dimilikinya.

2.2.6 Struktur Narasi

Sebuah struktur dapat dilihat dari bermacam-macam segi penglihatan. Sesuatu

dikatakan memiliki struktur apabila terdiri dari bagian-bagian yang secara fungsional

saling berhubungan, demikian pula dengan narasi. Menurut Gorys Keraf (2007)

struktur narasi antara lain sebagai berikut: (1) alur, alur dalam narasi merupakan

kerangka dasar yang penting. Alur mengatur bagaimana tindakan-tindakan harus

berhubungan, bagaimana suatu kejadian yang satu dengan yang lain berkaitan,

bagaimana tokoh-tokoh harus digambarkan dan berperan dalam tindakan, dan

bagaimana situasi dan perasaan karakter yang teribat dalam tindakan-tindakan itu

terkait dalam suatu kesaatuan waktu, (2) penokohan, penokohan merupakan salah

satu ciri khas narasi yang mengisahkan tokoh cerita bergerak dalam suatu rangkaian

perbuatan atau mengisahkan tokoh cerita terlibat dalam suatu peristiwa dan kejadian

yang disusun bersama-sama sehingga mendapat kesan atau efek tunggal, (3) latar,

latar dalam karangan narasi terkadang tidak disebutkan secara jelas tempat tokoh

mengalami peristiwa tertentu. Sering dijumpai cerita hanya mengisahkan cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

16

secara umum, misalnya di tepi hutan, di sebuah desa, dan sebagainya, (4) sudut

pandang, sudut pandang yang paling efektif untuk cerita harus ditentukan terlebih

dahulu. Sudut pandang dalam narasi menjawab pertanyaan siapakah yang

menceritakan kisah ini, orang pertama atau kedua.

2.2.7 Aspek-Aspek Karangan Narasi

Menurut Gorys Keraf (1982) karangan yang baik harus mencakup aspek judul

karangan, isi atau gagasaan, organisasi, tata bahasa, diksi atau pilihan kata, ejaan,

kebersihan dan kerapian. Aspek-aspek ini pun juga harus dimiliki karangan narasi.

Aspek-aspek tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: (1) judul karangan, judul

karangan harus menarik dan sesuai dengan tema karangan. Judul yang baik harus

memenuhi syarat sebagai berikut : (a) relevan, artinya judul mempunyai hubungan

dengan tema, (b) proaktif, artinya judul harus dapat menimbulkan keingintahuan

pembaca terhadap isi karangan. Judul yang singkat bukan berarti judul itu pendek,

akan tetapi judul itu mampu menjelaskan isi karangan, (c) singkat, artinya judul harus

berbentuk rangkaian kata yang singkat, (2) isi atau gagasan, gagasan adalah pesan

dalam dunia batin seseorang yang hendak disampaikan kepada orang lain

Widyamartaya (Gorys Keraf, 2007). Gagasan dapat berupa pendapat, pengalaman,

atau pengetahuan. Isi atau gagasan dituangkan secara tertulis sehingga dapat dibaca

dan dipahami orang lain karena bagian isi karangan merupakan inti suatu karangan. Isi

atau gagasan karangan narasi mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa yang runtut

dalam suatu kesatuan waktu. Isi karangan meliputi komponen-komponen pembentuk

suatu karangan narasi, yaitu perbuatan, penokohan, latar, sudut pandang, dan alur, (3)

organisasi, artinya karangan yang baik harus memiiki hubungan antarkata, kalimat,

dan paragraf agar maksud dan tujuan karangan jelas. Dalam sebuah karangan terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

17

organisasi karangan, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Berikut ini akan dijelaskan

organisasi karangan secara terperinci: (a) pendahuluan, pendahuluan adalah

pembukaan atau kata pengantar dari sebuah karangan, (b) isi karangan, isi karangan

biasanya berupa pernyataan, data, fakta, contoh yang diambil dari pendapat para ahli,

hasil penelitian, kesimpuan-kesimpulan yang dapat mengukuhkan jawaban rumusan

masalah. Penyusunan isi karangan harus kritis dan logis sehingga isi karangan

meyakinkan dan benar , (c) penutup, bagian ini merupakan kesimpulan yang harus

tetap dijaga agar sesuai dengan tujuan dan mampu menyegarkan kembali ingatan

pembaca (Gorys Keraf, 1982: 104-107).

2.2.8 Tata Bahasa

Tata bahasa suatu karangan adalah susunan bahasa yang dapat dipahami pembaca.

Susunan bahasa yang baik akan membentuk suatu kalimat yang baik atau kalimat yang

efektif. Kalimat yang efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan

atau perasaan penulis, dan sanggup menimbulkan gagasan yang tepat dalam pikiran

pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan penulis. Kalimat efektif membentuk

paragraph, dan dari paragraf-paragraf itu akan membentuk karangan. Paragraf yang

baik harus mengandung beberapa asas yang berkenaan dengan gagasan. Menurut The

Liang Gie (Gorys Keraf, 2007), asas-asas itu adalah sebagai berikut : (1) kejelasan,

karangan harus jelas, benar dan dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca. Tanpa asas

kejelasan, suatu karangan sukar dibaca dan dimengerti oleh pembaca. Menurut Gorys

Keraf (2007), kejelasan sebuah karangan dapat dilihat dari gagasan-gagasan yang

disampaikan kepada pembaca, (2) keringkasan, suatu karangan harus ringkas, tidak

menghamburkan kata-kata secara semena-mena, tidak mengulang butir ide yang

dikemukakan, dan tidak berputar-putar dalam menyampaikan suatu gagasan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

18

berbagai kalimat yang berkepanjangan, (3) ketepatan, suatu karangan harus memuat

butir-butir gagasan dan menyampaikannya kepada pembaca sesuai yang dimaksud

penulis. Oleh karena itu, agar karangannya tepat harus menaati berbagai aturan dan

ketentuan bahasa, ejaan, tanda baca, dan kelaziman bahasa tulis yang ada, (4)

kesatupaduan, sesuatu yang disajikan dalam karangan harus berkisar pada gagasan

pokok atau tema karangan. Menurut Gorys Keraf (2007), kesatuan gagasan menjadi

landasan seluruh karangan. Ada tulisan yang tidak memperlihatkan kesatuan, yaitu

tidak mengungkapkan dengan tegas apa yang dimaksud dalam karangan sehingga

pembaca tidak memahami apa yang dibacanya, (5) pertautan, suatu karangan antara

kalimat yang satu dengan yang lain, paragraf yang satu dengan yang lain harus

berkaitan, (6) penegasan, butir-butir ide harus diungkapkan dengan penekanan atau

penonjolan tertentu sehingga mengesan bagi pembaca.

2.2.9 Diksi atau Pilihan Kata

Suatu karangan harus memilih kata yang tepat. Oleh karena itu, suatu karangan

harus menggunakan pengulangan kata atau afiksasi yang tepat dan penghubung yang

tepat.

2.2.10 Ejaan

Ejaan adalah perlambangan fonem dengan huruf. Seain perlambangan fonem

dengan huruf, ejaan juga mengatur (1) ketepatan menuliskan satuan-satuan morfologi,

misalnya kata sambung, kata dasar, kata ulang, kata majemuk, kata berimbuhan, dan

partikel-partikel, (2) ketepatan menuliskan kalimat dan bagian-bagian kalimat

dengan pemakaian tanda baca seperti titik, tanda kurung, koma, dan sebagianya

Badudu (Keraf, 2007). Karangan yang baik harus memperhatikan pemakaian ejaan

yang berlaku. Menurut Parera (Keraf, 2007), pemakaian ejaan meliputi penulisan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

19

huruf capital, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca yang tepat. Menurut

Pedoman Umum (EYD, 2011), pemakaian ejaan meliputi pemakaian huruf kapital,

penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca. Ejaan yang benar

harus sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

2.2.11 Kebersihan dan Kerapian

Menurut Gorys Keraf (1982), karangan dikatakan bersih dan rapi, apabila tidak

ada coretan, penulisan antara kata yang satu dengan kata yang lain tidak berjejal-jejal,

sehingga karangan tersebut kelihatan rapi dan bersih. Kebersihan dan kerapian

merupakan salah satu faktor yang dinilai dalam karangan. Keraf menegaskan bahwa

karangan narasi adalah serangkaian cerita yang bersifat fiksi dan nonfiksi. Serangkaian

cerita menunjukkan bahwa daya imajinasi dan fakta (pengalaman hidup sehari-hari)

yang didukung dengan media gambar seri dapat menjadi daya bagi siswa untuk

menuangkan ide dalam karangan narasi. Jadi, selain itu siswa dapat merangkaikan ide

cerita berdasarkan aspek-aspek dalam mengarang.

2.3 Metode Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Jigsaw

2.3.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif dikembangkan dari teori belajar konstruktivisme yang

lahir dari gagasan Piaget dan Vygotsky. Berdasarkan penelitian Piaget yang pertama,

dikemukakan bahwa pengetahuan itu dibangun dalam pikiran anak Ratna (Tukiran,

2014)

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan kerja

sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif (cooperative

learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajardan bekerja dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

20

kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6

orang, dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.

Pada hakikatnya, pembelajaran kooperatif sama dengan kerja kelompok. Seperti

dijelaskan oleh Abdulhak (Tukiran, 2014) pembelajaran kooperatif dilaksanakan

melalui sharing proses antara peserta didik, sehingga dapat mewujudkan pemahaman

bersama antara peserta didik itu sendiri.

Tom V. Savage (Tukiran, 2014) mengemukakan bahwa cooperative learning

merupakan satu pendekatan yang menekankan kerja sama dalam kelompok.

Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi

siswa dalam suatu kelompok kecil untuk saling berinteraksi.

2.3.2 Tujuan dan Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif

Elliot (2011) Pembelajaran kooperatif mempunyai 3 tujuan, diantaranya: (1)

meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Model kooperatif ini

memiliki keunggulan dalam membantu siswa untuk memahami konsep-konsep yang

sulit, (2) agar siswa dapat menerimateman-temannya yang mempunyai berbagai

perbedaan latar belakang, (3) mengembangkan keterampilan sosial siswa; berbagi

tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk

bertanya, mau menjelaskan ide tau pendapat, dan bekerja dalam kelompok.

Menurut Linda Lungren (Tukiran, 2014), ada 14 manfaat pembelajaran kooperatif

bagi siswa dengan prestasi belajar yang rendah, yaitu : (1) meningkatkan pencurahan

waktu pada tugas, (2) Rasa harga diri menjadi lebih tinggi, (3) memperbaiki sikap

terhadap sekolah, (4) memperbaiki kehadiran, (5) angka putus sekolah menjadi rendah,

(6) penerimaan terhadap perbedaan individu yang lebih besar, (7) perilaku

mengganggu menjadi lebih kecil, (8) konflik antar pribadi berkurang, (9), sikap apatis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

21

berkurang, (10) pemahaman yang lebih mendalam, (11) meningkatkan motivasi lebih

besar, (12) hasil belajar lebih tinggi, (13) retensi lebih lama, (14) meningkatkan

kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi.

2.3.3 Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif mempunyai ciri atau karakteristik sebagai berikut: (1)

siswa bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar, (2) kelompok

dibentuk dari siswa yang memiliki keterampilan tinggi, sedang, dan rendah

(heterogen), (3) apabila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya,

suku, dan jenis kelamin yang berbeda, (4) penghargaan lebih berorientasi pada

kelompok daripada individu (Ibrahim, 1989).

Pembelajaran kooperatif mencerminkan pandangan bahwa manusia belajar dari

pengalaman mereka dan partisipasi aktif dalam kelompok kecil membantu siswa

belajar keterampilan sosial, sementara itu secara bersamaan mengembangkan sikap

demokrasi dan keterampilan berpikir logis.

2.3.4 Strategi pembelajaran Kooperatif

Strategi pembelajaran kooperatif merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran

yang dilakukan oleh siswa di dalam kelompok-kelompok untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Terdapat 5 hal penting dalam strategi

pembelajaran yang telah ditetapkan, yaitu : (1) adanya peserta didik dalam kelompok,

(2) adanya aturan main, (3) adanya upaya belajar dalam kelompok, (4) tatap muka, (5)

evaluasi proses kelompok (Elliot, 2011).

Sihaan (Tukiran, 2014) mengemukakan 5 unsur penting yang ditekankan dalam

proses pembelajaran kooperatif, yaitu : (1) saling ketergantungan yang positif, (2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

22

interaksi berhadapan, (3) tanggung jawab individu, (4) keterampilan sosisal, (5)

terjadinya proses dalam kelompok.

Anita Lee (2010) menyebutkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif terdapat lima

prinsip, yaitu sebagai berikut: (1) prinsip ketergantungan positif (positive

interpendence), yaitu keberhasilan dalam penyelesaian tugas tergantung pada usaha

yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Keberhasilan kerja kelompok ditentukan oleh

kinerja masing-masing anggota kelompok. Oleh karena itu, semua anggota dalam

kelompok akan merasa saling ketergantungan, (2) tanggung jawab perseorangan

(individual accountability), yaitu keberhasilan kelompok sangat tergantung dari

masing-masing anggota kelompoknya. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok

mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan dalam kelompok

tersebut, (3) interaksi tatap muka (face to face promation interaction), yaitu

memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap

muka dalam melakukan interaksi dan diskusi untuk saling memberi dan menerima

informasi dari kelompok lain, (4) partisipasi dan komunikasi (participation and

communication), yaitu melatih siswa untuk dapat berpatisipasi aktif dan

berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran, (5) evaluasi proses kelompok, yaitu

menjadwalkan waktu secara khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja

kelompok dan hasil kerja sama mereka, agar selanjutnya dapat bekerjasama lebih

efektif.

Untuk mengimplementasikan pembelajaran kooperatif, dapat ditempuh prosedur

sebagai berikut: (1) penjelasan materi, tahap ini merupakan tahapan penyampaian

pokok-pokok materi pembelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan

utama tahapan ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran, (2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

23

belajar kelompok, tahapan ini dilakukan setelah guru memberikan penjelasan materi

dan siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk selumnya, (3) penilaian,

penilaian dalam pembelajaran kooperatif bisa dilakukan melalui tes atau kuis yang

dilakukan secara individu atau kelompok. Tes individu akan memberikan penilaian

kemampuan individu, sedangkan kelompok akan memberikan penilaian pada

kemampuan kelompoknya. Seperti dijelaskan Sanjaya (2010) bahwa hasil akhir setiap

siswa adalah penggabungan keduanya dan dibagi dua. Hal ini disebabkan nilai

kelompok adalah bilai bersama dalam kelompoknya.

2.3.5 Teknik Jigsaw

Ada beberapa pendekatan untuk model kooperatif, yaitu STAD (Student Teams

Achievement Devisions), tipe jigsaw, tipe investigasi kelompok, dan tipe pendekatan

struktural.

Jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aronson dkk di Universitas

Texas, kemudian diadaptasi oleh Slaven dkk di Universitas Jhon Hopkins. Ditinjau

dari sisi etimologi, jigsaw berasal dari bahasa Inggris yang berarti “gergaji”. Ada juga

yang menyebutnya dengan istilah fuzzle, yaitu sebuah teka-teki menyusun potongan

gambar. Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini juga mengambil pola cara bekerja

sebuah gergaji (jigsaw), yaitu siswa melakukan kegiatan belajar dengan cara

bekerjasama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama.

Pembelajaran kooperatif model jigsaw adalah sebuah model belajar kooperatif yang

menitikberatkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Seperti

yang diungkapkan Anita Lee (2010) bahwa pembelajaran kooperatif model jigsaw ini

merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

24

yang terdiri atas empat sampai dengan enam orang secara heterogen, dan siswa

bekerjasama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri.

Dalam terapan tipe jigsaw, siswa dibagi menjadi berkelompok dengan lima atau

enam anggota kelompok belajar heterogen. Materi pelajaran diberikan pada siswa

dalam bentuk teks. Setiap anggota bertanggungjawab untuk mempelajari bagian

tertentu dari bahan yang diberikan. Anggota dari kelompok lain mendapat tugas topic

yang sama, yakni berkumpul dan berdiskusi tentang topik tersebut. Kelompok ini

disebut dengan kelompok ahli (Ibrahim, 1989).

Langkah-langkah model jigsaw dibagi menjadi enam tahapan Nurhadi dan Agus

Gerrard (Tukiran, 2014), yaitu: (1) menyampaikan tujuan belajar dan membangkitkan

motivasi, (2) menyajikan informasi kepada siswa dengan demonstrasi disertai

penjelasan verbal, buku teks, atau bentuk lain, (3) mengorganisasikan siswa ke dalam

kelompok belajar, (4) mengelola dan membantu siswa dalam belajar kelompok dan

kerja di tempat duduk masing-masing, (5) mengetes penguasaan kelompok atas bahan

ajar, (6) memberian penghargaan atau pengakuan terhadap hasil belajar siswa. Adapun

kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut (1) melakukan kegiatan membaca

untuk menggali informasi. Siswa memperoleh topik-topik permasalahan untuk dibaca,

sehingga mendapatkan informasi dari permasalahan tersebut, (2) diskusi kelompok

ahli, siswa telah mendapatkan topik permasalahan yang sama bertemu dalam satu

kelompok, atau kita sebut dengan kelompok ahli untuk menbicarakan topik

permasalahan tersebut, (3) laporan kelompok, kelompok ahli kembali ke kelompok

asal dan menjelaskan hasil yang didapatkan dari diskusi tim ahli, (4) kuis dilakukan

mencakup semua topik permasalahan yang dibicarakan tadi, (5) perhitungan skor

kelompok dan menentukan penghargaan kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

25

Menurut Stepen, Sikes dan Snapp (1978) (Abdul Majid, 2013), mengemukakan

langkah-langkah kooperatif model jigsaw sebagai berikut : (1) siswa dikelompokkan

sebanyak 1-5 orang siswa, (2) tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda,

(3) tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan, (4) anggota dari tim

yang berbeda yang telah memperlajari sib bagian yang sama bertemu dengan

kelompok baru (kelompok ahli) yang mendiskusikan sub bab mereka, (5) setelah

selesai diskusi, sebagai tim ahli tiap anggota kembali kepada kelompok asli dan

bergantian mengajar teman satu tim tentang sub bab yang mereka kuasai, dan tiap

anggota lainnya mendengarkan dengan seksama, (6) tiap tim ahli mempresentasikan

hasil diskusi, (7) guru memberi evaluasi.

Dalam pelaksanaannya, pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memiliki kelebihan

dan kekurangan Ibrahim (1989), di antara kelebihannya adalah: (1) dapat memberikan

kesempatan kepada siswa untuk berkerjasama dengan siswa lain, (2) siswa dapat

menguasai pelajaran yang disampaikan, (3) setiap anggota siswa berhak menjadi ahli

dalam kelompoknya, (4) dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan

positif, (5) setiap siswa dapat saling mengisi satu sama lain. Sedangkan kekurangannya

adalah: (1) membutuhkan waktu yang lama, (2) siswa yang pandai cenderung tidak

mau disatukan dengan temannya yang kurang pandai, dan kurang pandai pun merasa

minder apabila digabungkan dengan temannya yang pandai, walaupun lama kelamaan

perasaan itu akan hilang dengan sendirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian ini

dilakukan karena peneliti menemukan permasalahan di SMA BOPKRI Banguntapan.

Melalui observasi awal yaitu wawancara dengan para guru bahasa Indonesia SMA

BOPKRI Banguntapan, maka ditemukanlah satu permasalahan yang ingin diteliti yaitu

menulis narasi. Pengambilan data dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan

untuk melihat situasi dan kondisi. Penelitian ini juga termasuk ke dalam ranah

penelitian eksperimental, dikarenakan para siswa siswi kelas X SMA BOPKRI

Banguntapan menjadi subjek penelitian untuk pengambilan data awal, kemudian

menerapkan metode kooperatif teknik jigsaw dalam pembelajaran, setelah itu

dilakukan pengambilan data ulang untuk kemudian dibandingkan dengan data awal.

Kasihani Kasbolah (2000) (Hermawan, 2015) penelitian tindakan kelas adalah

penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu

pembelajaran di kelas dan upaya perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan

tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan tugas

sehari-hari di kelas.

Penelitian ini pada dasarnya dilakukan untuk perbaikan pembelajaran bahasa

Indonesia, terutama untuk meningkatkan kemampuan menulis para siswa-siswi kelas

X SMA BOPKRI Banguntapan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

27

3.2 Populasi dan Sampel

Subjek penelitian adalah para siswa kelas X SMA BOPKRI Banguntapan Bantul.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat :

SMA BOPKRI Banguntapan Bantul, yang berlokasi di Jalan Sukun

No.94 Karangbendo, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.

2. Waktu :

Penelitian diperkirakan dilaksanakan pada awal semester ganjil, sekitar

bulan Agustus-September.

3.4 Model Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK banyak dikembangkan

oleh beberapa ahli, diantaranya adalah (a) Kemmis dan Carr (1986), (b) Ebbut (1985),

(c) Kemmis dan Mc Taggart (1982), (d) Kurt Lewin (1992).

Model penelitian yang diambil adalah model PTK Kemmis dan Mc Taggart,

dengan empat komponen utama, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Empat langkah tersebut digambarkan seperti berikut (Hermawan, 2015).

Gambar 3.1 PTK Kemmis dan Mc Taggart

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

28

3.5 Prosedur Penelitian

Pelaksanaan penelitian terbagi dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari satu kali

pertemuan, setiap pertemuan diadakan penelitian guna mengambil data. Rincian

pelaksanaan tiap siklus sebagai berikut.

3.5.1 Siklus 1

Siklus pertama diadakan dalam kurun waktu satu kali pertemuan. Pertemuan

dilakukan dan diberi tindakan atas dasar rencana yang dipersiapkan sebelumnya, yaitu

(1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Berikut

uraiannya.

1. Perencanaan

Tahap ini adalah tahap menentukan materi dan media penelitian, kemudian

dirangkum dalam RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) dengan

memperhatikan silabus. Materi berupa menulis narasi kelas X dan metode yang

digunakan adalah metode kooperatif tipe jigsaw. Pada siklus pertama, guru

menyampaikan materi sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebelumnya.

2. Pelaksanaan tindakan

Sesuai dengan RPP, guru mengajarkan materi dengan metode kooperatif teknik

jigsaw, dengan rincian sebagai berikut.

a) Guru memberikan tes awal untuk mengetahui kondisi siswa.

b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

c) Guru menyampaikan materi mengenai menulis narasi.

d) Guru menyampaikan mengenai teknik jigsaw, membagi siswa ke dalam kelompok

asal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

29

e) Guru menerangkan tugas masing-masing siswa, kemudian membagi lagi ke dalam

kelompok ahli.

f) Di dalam kelompok ahli, guru memberikan teks narasi untuk didiskusikan. Tiap

kelompok mendapat teks yang berbeda.

g) Siswa kembali ke kelompok asal, setiap siswa secara bergiliran menceritakan teks

yang didapat dalam kelompok ahli.

h) Siswa dalam kelompok asal menyusun cerita narasi kembali menurut versi

mereka.

i) Beberapa kelompok maju ke depan untuk menjabarkan hasil kerja kelompoknya.

3. Pengamatan dan Observasi

Selama pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan pengamatan dan observasi.

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan untuk refleksi

siklus berikutnya.

4. Refleksi

Pada tahapan ini, peneliti bersama guru melakukan refleksi terkait penelitian yang

telah dilakukan.

3.5.2 Siklus 2

Sama seperti siklus satu, siklus dua diadakan dalam jangka waktu satu kali

pertemuan, dengan tindakan yang telah dipersiapkan sebelumnya (1) perencanaan, (2)

pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Keempat hal tersebut

diuraikan sebagai berikut.

1. Perencanaan

Mengacu pada siklus satu. Materinya adalah menulis narasi dengan menggunakan

metode kooperatif tipe jigsaw.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

30

2. Pelaksanaan tindakan

Langkah-langkah siklus dua sebagai berikut.

1) Guru memberikan tes awal untuk mengetahui perkembangan siswa.

2) Guru menyampaikan tujuan yang hendak dicapai.

3) Guru menyampaikan materi pembelajaran

4) Guru menerapkan teknik jigsaw, membagi siswa ke dalam kelompok asal.

5) Guru menerangkan tugas masing-masing siswa, kemudian membagi lagi ke dalam

kelompok ahli.

6) Di dalam kelompok ahli, guru memberikan teks narasi untuk didiskusikan. Tiap

kelompok mendapat teks yang berbeda.

7) Siswa kembali ke kelompok asal, setiap siswa secara bergiliran menceritakan teks

yang didapat dalam kelompok ahli.

8) Siswa dalam kelompok asal menyusun cerita narasi kembali menurut versi

mereka.

9) Beberapa kelompok maju ke depan untuk menjabarkan hasil kerja kelompoknya.

10) Hasil kerja dikumpulkan kepada guru.

11) Peneliti memeriksa perkembangan siswa.

3. Pengamatan dan Observasi

Peneliti melakukan pengamatan dan observasi ketika pembelajaran berlangsung.

Peneliti mengamati perbandingan siklus dua dengan siklus pertama.

4. Refleksi

Pada tahap ini, peneliti bersama guru melakukan refleksi mengenai proses,

masalah, dan kendala selama penelitian. Guru memberi saran dan tanggapan kepada

peneliti mengenai tindakan yang telah dilaksanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

31

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Wawancara

Wawancara yang dipakai adalah wawancara mendalam (in-depth interviewing)

yang bersifat lentur, tidak berstruktur ketat, tidak dalam suasana formal, dan dilakukan

berulang pada informan yang sama Sutopo (1996) (Sudiatmi,dkk, 2010). Wawancara

ini memang dilakukan pada keadaan santai, di mana guru dan peneliti dalam keadaan

nyaman untuk berbincang-bincang. Seperti pernyataan Sutopo di atas bahwa

wawancara ini bersifat lentur, tidak ketat, dan dalam suasana non formal. Peneliti

mewawancarai guru dalam keadaan sedang istirahat, sekedar pertanyaan sederhana

yang dapat dijadikan fakta untuk penelitian ini. Guru yang diwawancarai ada dua

orang guru bahasa Indonesia. Selain guru, wawancara ini juga dilakukan pada

beberapa siswa.

Instrumen wawancara:

Guru

1) Apa saja persiapan guru sebelum mengajar?

2) Bagaimanakah cara untuk menyambungkan antara materi dengan kehidupan

nyata?

3) Apa saja kesulitan dalam mengajar?

4) Apakah siswa mengalami kesulitan atau hambatan keterampilan berbahasa?

5) Apa saja metode yang digunakan untuk mengatasi hambatan tersebut?

6) Bagaimana hasil yang diperoleh siswa dengan metode yang digunakan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

32

7) Berapa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa dalam mata pelajaran bahasa

Indonesia?

8) Apakah siswa telah mencapai KKM tersebut?

Siswa

1) Apa persiapan yang dilakukan sebelum mengikuti proses belajar pelajaran bahasa

Indonesia?

2) Apakah Anda menyukai mata pelajaran bahasa Indonesia?

3) Apakah Anda gemar menulis?

4) Apa saja hambatan ketika Anda mulai menulis?

5) Bagaimana cara untuk mengatasi hambatan tersebut?

2. Observasi langsung

Observasi ini dalam penelitian kualitatif sering disebut dengan observasi berperan

pasif Spradley (Bambang dan Titik, 2010:32). Ada beberapa alasan mengapa observasi

ini dilakukan, yakni :

1) Teknik ini didasarkan atas pengalaman secara langsung. Pengalaman langsung

merupakan alat yang ampuh untuk mengetes suatu kebenaran

2) Teknik ini memungkinkan peneliti melihat dan mengamati sendiri, kemudian

mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang pernah terjadi pada keadaan

sebenarnya

3) Pengamatan memungkinkan peneliti untuk mencatat peristiwa dalam situasi yang

berkaitan dengan proporsional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari

data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

33

4) Dapat dipakai untuk mengecek, mengurangi bias manakala peneliti sulit

mengingat peristiwa atau hasil wawancara sebelumnya, ataupun karena reaksi

peneliti yang emosional pada suatu saat

5) Peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit dan untuk perilaku yang

kompleks Moleong (Sudiatmi, 2010)

6) Pengalaman langsung menjadi alat yang ampuh untuk mengetes suatu kebenaran,

hal itu tampaknya cocok untuk penelitian ini karena peneliti pernah Praktek

Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA BOPKRI Banguntapan dan sampai saat ini

peneliti masih menjadi pengajar di sana.

3. Dokumentasi

Dokumen ini dimanfaatkan untuk teknik pengumpulan data karena dalam banyak

hal dokumen sebagai sumber data dapat digunakan untuk menguji, menafsirkan,

bahkan untuk meramalkan Moleong (Sudiatmi,2010). Teknik mencatat dokumen ini

digunakan untuk mengumpulkan data yang bersumber pada arsip dan dokumen yang

terdapat di sekolah yang berkaitang dengan masalah yang diteliti.

3.7 Instrumen Observasi

Tabel I

Daftar

No. Butir-butir Observasi YA TIDAK

1. Guru membuka pelajaran

2. Guru melakukan presensi kehadiran

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Guru bertanya kepada siswa

5. Guru menggunakan metode pembelajaran yang

menarik

6. Guru mengaitkan materi dengan kehidupan

nyata

7. Guru menarik kesimpulan dan memberikan

penegasan kembali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

34

8. Guru mengevaluasi hasil belajar

Tabel II

Pedoman Observasi Aktifitas Siswa

No. Butir-butir Observasi YA TIDAK

1. Siswa siap untuk mengikuti pelajaran bahasa

Indonesia

2. Siswa memperhatikan dengan seksama

penjelasan guru

3. Siswa aktif dalam mengerjakan tugas yang

diberikan guru

4. Siswa memahami instruksi yang diberikan guru

5. Siswa dapat menarik kesimpulan dari

pembelajaran

6. Siswa mendapat manfaat dari pembelajaran

7. Siswa kritis terhadap materi yang disampaikan

guru

3.8 Teknik Analisis Data

Peneliti akan mencari rata-rata nilai/mean dari hasil tes siswa menggunakan

rumus : X = ∑

N

Dalam analisis ini, hasil tes diberi skor angka dan dimasukkan pada tabel statistik,

kemudian dicari skor rata-rata dalam satu kelas yang dijadikan sebagai objek penelitian.

Setelah itu hitung angka persentase yang dicapai siswa dalam kegiatan belajar. Rumus

untuk mencari persentasi keberhasilan prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut:

Prosentase = 100% N F ×

Keterangan :

F = Jumlah skor yang diperoleh siswa

N = Jumlah siswa

Cara yang digunakan oleh peneliti agar memperoleh kesimpulan yang valid adalah

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

35

a. Merekapitulasi hasil tes

b. Merekapitulasi hasil pengamatan dan observasi

Siswa dikatakan tuntas dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia apabila

memperoleh nilai 75.

Selain itu, peneliti juga akan mencari uji normalitas dan uji t dua sampel

berpasangan (paired sample t test) menggunakan program SPSS 16 (Statistical

Product and Service Solution). Uji normalitas digunakan untuk memperlihatkan

bahwa sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan, uji t

dua sampel berpasangan adalah sebuah sampel dengan subjek yang sama namun

mendapat perlakuan berbeda, dalam hal ini perlakuan diberikan pada prasiklus,

siklus I, dan siklus II.

3.9. Indikator Target Pencapaian

Indikator target pencapaian digunakan untuk mengetahui apakah hasil yang

didapat sudah meningkat dan sesuai target atau masih perlu peningkatan. Indikator

akan disajikan seperti tabel di bawah ini

Target Pencapaian

Prasiklus Siklus I Siklus II

Sebesar 0% dari jumlah

seluruh siswa kelas X (22

orang).

Sebesar 50% dari jumlah

seluruh siswa kelas X (22

orang).

Sebesar 70 % atau lebih

dari seluruh siswa kelas

X (22 orang).

3.10. Rubrik Penilaian Produk

ASPEK RINCIAN RUBRIK PENILAIAN NILAI

(0-10)

Isi Cerita Selaras

dengan Judul Isi cerita sangat selaras

dengan judul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

36

ISI

Isi cerita kurang

selarang dengan judul

Isi cerita menyimpang

dari judul

Mengandung

Amanat yang

Relevan dengan

Cerita

Mengandung amanat

yang relevan dan

berkaitan dengan cerita

Mengandung amanat

yang kurang relevan

dengan cerita

Mengandung amanat

yang jauh dari relevan

dan tidak berkaitan

dengan cerita

Jalan Cerita

Runtut dan Jelas Jalan cerita sangat

runtut dan sangat jelas

Jalan cerita kurang

runtut tetapi masih jelas

Jalan cerita tidak runtut

dan tidak jelas

Utuh dan Tuntas Terdapat judul, isi, dan

penutup serta jalan

ceritanya tuntas

Terdapat judul dan isi,

tetapi tidak ada penutup

sehingga tidak tuntas

Terdapat isi tetapi tidak

ada judul dan ceritanya

belum tuntas

KEBAHASAAN

Mencerminkan

Kekayaan

Pembendaharaan

Kata

Narasi mengandung

kata-kata yang

bervariasi sehingga

menggambarkan

kekayaan

pembendaharaan kata

Narasi mengandung

kata-kata yang

sederhana namun

mencerminkan

kekayaan

pembendaharaan kata

Narasi mengandung

kata-kata yang monoton

dan cenderung diulang-

ulang

Bervariatif dan

Sesuai Konteks Narasi yang dibuat

bervariatif namun tidak

menimpang dari

konteks

Narasi yang dibuat

kurang bervariatif,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

37

tetapi tidak

menyimpang dari

konteks

Narasi yang dibuat

monoton dan keluar

dari konteks

Bergaya Bahasa

Secara Variatif Memiliki gaya bahasa

yang variatif

Memiliki gaya bahasa

sederhana

Tidak memiliki gaya

bahasa dalam penulisan

KERANGKA DAN

POLA URUTAN

WAKTU &

TEMPAT

Mencerminkan

Kerangka Berfikir

yang Kompleks

dan Saling

Berkaitan

Kerangka berfikir utuh,

kompleks, dan saling

berkaitan

Kerangka berfikir

komples tetapi tidak

berkaitan

Kerangka berfikir

kurang kompleks dan

tidak saling berkaitan

Pola Urutan

Waktu dan Tempat

Saling Berkaitan

Memiliki pola urutan

waktu dan tempat yang

saling berkaitan

Memiliki pola urutan

waktu yang saling

berkaitan namun urutan

tempat kurang berkaitan

Tidak memiliki

keterkaitan antara pola

urutan waktu dan

tempat

Pola Urutan

Waktu dan Tempat

Sesuai dengan

Konteks Teks

Naratif

Memiliki keterkaitan

antara pola urutan

tempat dan waktu

dengan konteks teks

naratif

Kurang memiliki

keterkaitan antara pola

urutan tempat dan

waktu dengan konteks

teks naratif

Tidak memiliki

keterkaitan sama sekali

Skor maksimum

No 1 : 10

No 2 : 10

No 3 : 10

No 4 : 10

No 5 : 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

38

No 6 : 10

No 7 : 10

No 8 : 10

No 9 : 10

No 10 : 10

Jumlah skor maksimum : 100

Penghitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut :

Nilai Akhir : jumlah skor yang didapat siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan hasil dan pembahasan dari hasil penelitian. Dalam bab

ini penulis akan menguraikan : (1) deskripsi data, (2) hasil penelitian, (3)

pembahasan. Berikut uraiannya mengenai ketiga hal tersebut

4.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan

di SMA BOPKRI Banguntapan Bantul . Sekolah tersebut beralamat di Jln.Sukun

No.94 Karangbendo, Banguntapan, Bantul. Penelitian ini diterapkan pada peserta

didik kelas X yang berjumlah 22 orang dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Penelitian dilakukan dalam dua tahap yang dinamakan siklus, yaitu siklus

satu dan siklus dua. Tetapi, sebelum siklus tersebut dimulai diadakan prasiklus

untuk mengetahui kondisi siswa. Prasiklus dilakukan pada tanggal 21 Agustus

2015 dilakukan oleh Dra. Yasingta Prapti sebagai guru bahasa Indonesia kelas X,

peneliti mengamati guru dan siswa di dalam kelas. Guru memberikan tugas

kepada siswa berupa menulis narasi mengenai perjalanan dari rumah ke sekolah.

Hasil dari tugas itu kemudian dikonfirmasi menjadi nilai awal. Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 75.

Siklus satu dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2015 dan siklus dua

dilaksanakan pada tanggal 1 September 2015. Siklus satu dan siklus dua

diterapkan oleh peneliti yang dibantu Dra. Yasingta Prapti sebagai observer dan

mendokumentasikan proses penelitian.

Peneliti menggunakan metode kooperatif teknik jigsaw untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik kelas X khususnya dalam materi menulis narasi. Peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

40

didik dikatakan berhasil jika mengalami peningkatan atau nilainya telah mencapai

kriteria.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Siklus I

Siklus satu terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan,

tahap observasi, dan tahap evaluasi

1. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan bahan ajar berupa silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan bacaan berupa contoh teks narasi, vidio

“Candi Prambanan”, teks materi narasi untuk jigsaw, lembar kerja siswa, dan

panduan observasi. Peneliti juga mempersiapkan alat dokumentasi berupa

handphone untuk mengambil foto proses penelitian.

2. Tindakan

Penelitian siklus I dilaksanakan pada Jumat, 28 Agustus 2015 pukul 07.15-

08.25 WIB (2x40 menit). Pembelajaran dilakukan pada waktu pagi hari dengan

alasan kondisi peserta didik masih segar.

Pada tahapan ini, peneliti masuk ke dalam kelas untuk mengajar dan

mengambil nilai. Kegiatan dimulai dengan apersepsi berupa pemutaran video “

Candi Prambanan” namun gagal ditayangkan karena proyektor milik sekolah

rusak. Video tersebut diganti berupa teks berjudul “Candi Prambanan” yang telah

peneliti siapkan sebelumnya guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Peneliti juga bertanya pada siswa tentang pengalaman membaca atau menulis teks

narasi. Kegiatan apersepsi ditutup dengan penyampaian tujuan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

41

Kegiatan selanjutnya berupa kegiatan inti. Peneliti menerangkan pengertian

dan jenis-jenis paragraf narasi sebagai rangsangan kepada siswa untuk mengetahui

paragraf narasi. Selanjutnya, teknik jigsaw diterapkan dengan membagikan materi

mengenai narasi yang berbeda-beda.

Langkah selanjutnya berupa konfirmasi, yaitu tiap siswa mengerjakan tugas

berupa menulis narasi pengalaman menarik. Namun, belum sempat

menyelesaikan tugasnya waktu telah habis. Waktu yang singkat membuat banyak

siswa belum menyelesaikan tugasnya dengan baik. Dampak lain dari kekurangan

waktu adalah peneliti belum sempat menutup pembelajaran.

3. Pengamatan

Pengamatan atau observasi dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

kekurangan siswa guna memperbaiki siklus berikutnya. Ternyata, dengan

menerapkan teknik jigsaw siswa menjadi lebih antusias dan bersemangat

mengikutinya. Peneliti meminta penggunaan proyektor kepada kepala sekolah

untuk lebih meningkatkan antusias peserta didik. Sebagian besar siswa masih

dalam keadaan yang bersemangat untuk mengikuti pembelajaran, oleh karena itu

peneliti meminta jam pagi untuk siklus kedua.

4. Refleksi

Refleksi dugunakan untuk meninjau kembali hasil yang telah dicapai dalam

siklus satu. Siswa antusias dalm mengikuti pembelajaran, namun tugas mereka

terhambat waktu yang singkat sehingga hanya ada 3 orang siswa yang tuntas

KKM, sementara yang belum tuntas ada 19 orang. Gagalnya siklus satu

dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu, (1) peneliti sudah kehabisan waktu sekitar 5

menit karena proyektor rusak, (2) waktu yang disediakan untuk penelitian terlalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

42

singkat yaitu 2x40 menit, dan (3) sebagian besar siswa belum menyelesaikan

tugasnya karena keterbatasan waktu sehingga berdampak buruk pada nilai.

Selebihnya, tidak ada masalah berarti yang bisa mengakibatkan kegagalan.

Peneliti menyiapkan beberapa hal untuk mengatasi kegagalan di siklus satu,

yaitu (1) meminta proyektor baru kepada kepala sekolah untuk penelitian, (2)

meminta penelitian di hari selasa karena jam pelajaran lebih panjang yaitu 2x45

menit, serta (3) meminta waktu penelitian di pagi hari agar siswa lebih

bersemangat.

Tabel 4.2.1

Tabel Perbandingan Prasiklus dan Siklus 1

No Nilai Akhir Kemampuan Menulis Narasi

Frekuensi Presentase

Prasiklus Siklus 1 Prasiklus Siklus 1

1. 95-100 - - 0% 0%

2. 85-94 - - 0% 0%

3. 75-84 - 3 0% 13,6%

4. 65-74 9 8 40,9% 36,3%

5. 55-64 10 3 45,4% 13,6%

6. 45-54 3 7 13,6% 31,8%

7. 35-44 - - 0% 0%

8. 25-34 - - 0% 0%

9. 15-24 - - 0% 0%

10. 0-14 - - 0% 0%

Jumlah Siswa 22 22

Keterangan : Telah memenuhi KKM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

43

Gambar 4.2.1

Diagram Ketuntasan KKM pada Siklus 1

4.2.2 Analisis Siklus II

4.4.2.1 Perencanaan

Kegiatan penelitian siklus dua dilaksanakan pada Selasa, 1 September 2015

pada jam pelajaran pertama dan kedua dengan durasi 2x45 menit. Pada

pelaksanaan siklus dua peneliti sudah sangat siap. Peneliti datang ke sekolah pada

pukul 06.30 WIB untuk mengecek proyektor. Persiapan untuk siklus dua kurang

lebih sama dengan siklus satu, hanya saja pada siklus dua menggunakan video

untuk merangsang siswa berfikir.

4.4.2.2 Tindakan

Sama seperti siklus satu, hanya saja waktu yang disediakan lebih panjang

yaitu 2x45 menit. Peneliti mencoba menggunakan bahasa yang lebih komunikatif

agar siswa merasa nyaman dengan pembelajaran. Pada siklus dua ditekankan agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

44

siswa dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik dan peneliti dapat menutup

pembelajaran dengan baik.

Langkah pembelajaran kali ini diawali dengan salam dan absensi siswa

dilanjutkan pemutaran video “Legenda Danau Toba”, kemudian peneliti mengajak

siswa untuk menganalisis video tersebut. kegiatan apersepsi diakhiri dengan

peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan selanjutanya adalah kegiatan inti. Dalam kegiatan inti, teknik jigsaw

diterapkan, kemudian peneliti membagikan lembar kerja siswa. Siswa dituntut

untuk bisa menyelesaikan tugasnya berupa menulis narasi pengalaman menarik.

Pembelajaran ditutup dengan kegiatan akhir, yaitu peneliti bersama siswa

merefleksikan dan membuat kesimpulan tentang pembelajaran yang sudah dilalui.

4.4.2.3 Pengamatan

Kondisi siswa sangat antusias setelah disuguhi video “Legenda Danau Toba”.

Demikian juga dengan pelaksanaan teknik jigsaw, siswa terlihat sangat antusias.

Siswa mengikuti pembelajaran dengan penuh konsentrasi. Tidak ada halangan

dalam penerapan siklus dua ini, semuanya berjalan lancar dan sesuai rencana.

Siswa mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik, rata-rata siswa mengerjakan

tugasnya sebanyak satu halaman folio.

4.4.2.4 Refleksi

Peneliti merasa puas dengan hasil yang didapat dari siklus dua. Seluruh siswa

yang hadir yang berjumlah 18 orang tuntas. Siklus dua menandakan adanya

peningkatan yang cukup tajam. Hal tersebut dikarenakan kesalahan dalam siklus

satu tidak terulang di siklus dua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

45

Tabel 4.2.2

Tabel Perbandingan Siklus 1 dan Siklus 2

No Nilai Akhir Kemampuan Menulis Narasi

Frekuensi Presentase

Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2

1. 95-100 - 9 0% 40,9%

2. 85-94 - 3 0% 13,6%

3. 75-84 3 6 13,6% 27,2%

4. 65-74 8 - 36,3% 0%

5. 55-64 3 - 13,6% 0%

6. 45-54 7 - 31,8% 0%

7. 35-44 - - 0% 0%

8. 25-34 - - 0% 0%

9. 15-24 - - 0% 0%

10. 0-14 - - 0% 0%

Jumlah Siswa 22 22

Keterangan : Telah memenuhi KKM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

46

Gambar 4.2.1

Diagram Ketuntasan KKM pada Siklus 2

4.3 Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa sampel diambil

dari populasi yang berdistribusi normal. Berikut adalah uji normalitas untuk

prasiklus, siklus I, dan siklus II

4.3.1 Uji Normalitas Prasiklus

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Prasiklus 22 100.0% 0 .0% 22 100.0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

47

Descriptives

Statistic Std. Error

Prasiklus Mean 56.1364 1.54064

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 52.9324

Upper Bound 59.3403

5% Trimmed Mean 56.5152

Median 57.5000

Variance 52.219

Std. Deviation 7.22624

Minimum 40.00

Maximum 65.00

Range 25.00

Interquartile Range 11.25

Skewness -.437 .491

Kurtosis -.601 .953

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Prasiklus .204 22 .018 .905 22 .037

a. Lilliefors Significance Correction

Maka akan keluar beberapa tampilan output. Namun, untuk pengujian normalitas

hanya output Tests of Normality yang digunakan.

Uji Hipotesis :

a. H0 : Data diambil dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : Data diambil bukan dari populasi yang berdistribusi normal.

b. α = 0.05

c. daerah kritis.

H0 ditolak jika p value (sig.)<0.05.

d. satistik uji.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

48

P value (sig.) = 0.018.

e. Kesimpulan.

Karena p value (sig.) >0.05 maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan data

yang diambil berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Normalitas Siklus I

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Siklus I 22 100.0% 0 .0% 22 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Siklus I Mean 57.0455 3.44498

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 49.8812

Upper Bound 64.2097

5% Trimmed Mean 58.9899

Median 62.5000

Variance 261.093

Std. Deviation 1.61584E1

Minimum .00

Maximum 75.00

Range 75.00

Interquartile Range 16.25

Skewness -2.138 .491

Kurtosis 6.774 .953

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Siklus I .209 22 .013 .775 22 .000

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

49

Uji Hipotesis:

a. H0 : Data diambil dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : Data diambil bukan dari populasi yang berdistribusi normal.

b. α = 0.05

c. daerah kritis.

H0 ditolak jika p value (sig.)<0.05.

d. satistik uji.

P value (sig.) = 0.013.

e. Kesimpulan.

Karena p value (sig.) >0.05 maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan data

yang diambil berdistribusi normal.

4.3.3 Uji Normalitas Siklus II

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

VAR00001 22 100.0% 0 .0% 22 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

VAR00001 Mean 74.0909 7.84479

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 57.7768

Upper Bound 90.4050

5% Trimmed Mean 76.7677

Median 90.0000

Variance 1.354E3

Std. Deviation 3.67953E1

Minimum .00

Maximum 100.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

50

Range 100.00

Interquartile Range 25.00

Skewness -1.550 .491

Kurtosis .817 .953

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

VAR00001 .328 22 .010 .664 22 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Uji Hipotesis:

a. H0 : Data diambil dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : Data diambil bukan dari populasi yang berdistribusi normal.

b. α = 0.05

c. daerah kritis.

H0 ditolak jika p value (sig.)<0.05.

d. satistik uji.

P value (sig.) = 0.010.

e. Kesimpulan.

Karena p value (sig.) >0.05 maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan data

yang diambil berdistribusi normal.

4.4 Uji T Dua Sampel Berpasangan (Paired Sample T Test)

Sampel berpasangan adalah sebuah sampel dengan subjek yang sama namun

mengalami perlakuan yang berbeda, dalam hal ini subjeknya adalah siswa kelas X

SMA BOPKRI Banguntapan dengan hasil dari prasiklus, siklus I, dan siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

51

4.4.1 Uji t Dua Sampel Berpasangan Prasiklus dan Siklus I

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Prasiklus 55.9091 22 7.34140 1.56519

Siklus I 57.0455 22 16.15837 3.44498

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Prasiklus & Siklus I 22 .415 .055

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Prasiklus

– Siklus I -1.13636 14.71409 3.13705 -7.66022 5.38750 -.362 21 .721

4.4.2 Uji t Dua Sampel Berpasangan Siklus I dan Siklus II

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Siklus I 55.9091 22 7.34140 1.56519

Siklus II 57.0455 22 16.15837 3.44498

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Siklus I & Siklus II 22 .415 .055

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

52

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Siklus

I –

Siklus

II

-1.13636 14.71409 3.13705 -7.66022 5.38750 -.362 21 .721

4.4.3 Hasil Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Data hasil penelitian kemampuan menulis narasi menunjukkan peningkatan

di setiap siklusnya. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa yang tuntas KKM.

Pada tahap prasiklus dan siklus I tidak terlihat perbedaan yang cukup mencolok,

namun jika siklus I dibandingkan dengan siklus II maka akan ditemukan

peningkatan yang cukup tajam. Pada tahap prasiklus tidak ada siswa yang tuntas,

pada tahap siklus I ada 3 siswa yang tuntas dengan presentase 13,63%, dan pada

tahap siklus II ada 18 siswa yang tuntas dengan presentase 81,81%. Dengan

demikian siswa yang tidak tuntas sampai pada siklus II ada empat orang saja.

Pada tahap prasiklus, materi menulis narasi diajarkan oleh guru pengampu

mata pelajaran bahasa Indonesia Dra. Yasingta Prapti, peneliti menjadi pengamat

di dalam kelas. Guru mengajar menggunakan metode ceramah dan penugasan.

Hasil yang diperoleh kurang memuaskan karena pada tahap ini semua siswa

belum mencapai KKM. Nilai rata-rata/mean dari prasiklus adalah 55.

Pada tahap siklus I, peneliti mengajarkan sendiri materi kepada siswa

dengan teknik Jigsaw. Namun, hasil kerja siswa kurang memuaskan karena hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

53

3 orang siswa yang tuntas KKM dengan presentase 13,63%. Kendala terbesar

dalam penerapan siklus I adalah terbatasnya waktu sehingga banyak siswa yang

tidak bisa menyelesaikan tugasnya. Siswa yang memenuhi KKM ditafsirkan

sebagai siswa yang cepat dan rajin dalam mengerjakan tugas sehingga dalam

keterbatasan waktu pun dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga dapat mencapai

KKM. Nilai rata-rata/mean mengalami peningkatan walaupun tidak menonjol

yaitu 59,76.

Pada tahap siklus II mengalami peningkatan yang cukup tajam. Nilai rata-

rata/mean adalah 89,72. Presentase ketuntasan siswa adalah 81,81%. Peningkatan

yang tajam terjadi karena kendala pada siklus I tidak terulang di siklus II. Materi

yang berjalan lancar sesuai rencana dan waktu yang cukup membuat semua siswa

yang hadir pada saat itu yaitu 18 siswa tuntas semua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

54

Grafik 4.3.1

Nilai Rata-rata dari Prasiklus, siklus I, dan siklus II

4.5 Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Siklus pertama mengalami

beberapa kendala yang menyebabkan kegagalan, hal itu terbukti hanya 3 orang

siswa yang lulus dengan presentase 13,63% sedangkan sisanya 86,36% belum

tuntas. Peneliti bersama guru mencari solusi dan pembenahan untuk siklus dua.

Siklus dua menunjukkan hasil yang sangat memuaskan. Siswa yang lulus dalam

siklus dua ada 18 orang dengan presentase keberhasilan 81,81% dan kegagalan

hanya 18,18% saja. Dari data di atas, menunjukkan bahwa ada peningkatan yang

cukup tajam dalam hal ketuntasan belajar. Jarak perbedaan antara siklus satu dan

siklus dua sangat jauh. Hal itu dikarenakan kesalahan dalam siklus satu tidak

terulang di siklus dua sehingga hasilnya sesuai dengan yang diharapkan peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

55

Satu-satunya kendala pada siklus 2 adalah ada empat orang siswa yang tidak hadir

dan keempatnya dinyatakan tidak tuntas.

Siswa dengan presentase perolehan skornya jauh dari skor maksimal

kemungkinan memiliki beberapa kesulitan. Kesulitan tersebut antara lain

kurangnya minat menulis, kurangnya motivasi untuk menulis, pemahaman yang

kurang tentang teks narasi.

Metode kooperatif teknik jigsaw adalah sebuah sarana belajar untuk

meningkatkan minat menulis, motivasi menulis, dan pemahaman tentang teks

narasi. Peneliti memberikan wadah bagi para siswa untuk berkembang dalam hal

kemampuan menulis. Peneliti juga memberikan pemahaman tentang teks narasi.

Para siswa siswi dilatih mandiri dan bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan

orang lain.

Pada siklus kedua hampir semua siswa skornya mendekati maksimal, hal ini

dikarenakan kesulitan-kesulitan belajar mereka sudah agak teratasi. Hal tersebut

memang belum sempurna, perlu penerapan berulang-ulang dan berkesinambungan

oleh guru agar presentase ketuntasan siswa semakin meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

56

BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini disajikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan dan

saran bagi guru, kepala sekolah, maupun bagi peneliti lain.

1.1 Kesimpulan

Data hasil penelitian memperlihatkan bahwa kemampuan menulis narasi para

siswa kelas X SMA BOPKRI Banguntapan dapat ditingkatkan menggunakan

metode kooperatif teknik jigsaw. Pada tahapan setiap siklusnya dijelaskan seperti

berikut : (1) pada kondisi awal atau prasiklus nilai rata-rata/mean sebesar 55.

Tidak ada siswa yang dapat melampaui batas KKM yaitu 75, (2) pada kondisi

siklus I nilai rata-rata/mean mengalami peningkatan yaitu 59,76 dengan

presentase ketuntasan 13,63 %. Hasil dari siklus I belum sesuai harapan peneliti,

(3) pada kondisi siklus II mengalami peningkatan cukup tajam dengan rata-

rata/mean 89,72 dengan presentase ketuntasan yang cukup tinggi yaitu 81,81%.

Jumlah siswa yang berhasil melampaui KKM ada 18 orang. Jumlah siswa yang

hadir pada saat itu 18 dan semuanya tuntas. Hal ini tentu sesuai dengan harapan

peneliti.

Para siswa siswi kelas X SMA BOPKRI Banguntapan memiliki kelemahan

dalam keterampilan menulis. Hal tersebut menjadi perhatian peneliti dan menarik

untuk dikaji. Metode kooperatif teknik jigsaw adalah sesuatu yang baru bagi siswa

dan bagi guru. Di dalam penelitian, peneliti sekaligus menerapkan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

57

memperkenalkan teknik jigsaw. Hasilnya sangat memuaskan, hal tersebut

dibuktikan dengan peningkatan yang cukup signifikan di setiap tahapannya.

Pada tahapan prasiklus terlihat para siswa belum dapat memenuhi KKM, hal

tersebut berhasil ditingkatkan pada siklus I walaupun peningkatannya belum

terlalu tajam dan belum sesuai harapan. Hasil memuaskan terlihat pada siklus II.

Siklus II berhasil memenuhi keinginan peneliti. Dengan menggunakan metode

kooperatif teknik jigsaw, siswa menjadi lebih aktif dalam proses belajar. Siswa

yang aktif akan memberikan dampak positif bagi hasil yang diperoleh.

1.2 Implikasi

Metode kooperatif pada dasarnya mengajak siswa untuk berperan aktif dalam

pembelajaran. Salah satu teknik dari metode kooperatif adalah teknik jigsaw.

Teknik jigsaw adalah inovasi dari teknik diskusi. Dengan menggunakan teknik

jigsaw, semua peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran. Teknik jigsaw

cocok untuk pembelajaran menulis dan membaca. Syarat kelompok dalam teknik

jigsaw adalah siswanya yang beragam. Hal itu tentu sangat cocok melihat kondisi

siswa kelas X yang terdiri dari berbagai suku dan latar belakang yang berbeda.

Teknik jigsaw terbukti dapat meningkatkan kemampuan menulis narasi. Jika

teknik ini diterapkan pada siswa, maka pengguna teknik ini perlu memperhatikan

hal-hal di bawah ini

1. Pengguna harus memperhatikan keberagaman siswa, siswa yang beragam

akan semakin baik karena teknik ini akan semakin berguna untuk

membentuk kerja sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

58

2. Pengguna harus mengetahui taraf berpikir siswa, hal ini dimaksudkan

agar siwa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.

3. Pengguna harus memiliki tujuan yang jelas dalam menggunakan teknik

ini. Metode kooperatif teknik jigsaw bertujuan agar siswa semakin aktif

dan mampu bekerja sama dengan baik.

Metode kooperatif teknik jigsaw sangat perlu dipakai demi peningkatan

hasil belajar. Guru perlu sesering mungkin menerapkan metode kooperatif teknik

jigsaw, tentu saja dengan berbagai kreasi yang perlu ditambahkan sesuai dengan

keperluan peserta didik.

1.3 Saran

Peneliti memiliki saran untuk kepala sekolah, guru, dan peneliti lain. Saran

tersebut berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dikelola.

1. Bagi Kepala Sekolah SMA BOPKRI Banguntapan Bantul

Memberikan bacaan mengenai teks narasi kepada siswa dan teks menarik

lainnya. Hal tersebut dimaksudkan untuk menarik perhatian membaca.

Menulis dan membaca sangat erat kaitannya. Saran lain agar para siswa

diberi wadah untuk sarana mengembangkan talenta menulisnya seperti

lomba menulis.

2. Bagi Guru Pengampu Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Guru perlu sesekali menerapkan teknik jigsaw pada peserta didik. Hal ini

dapat memacu anak untuk mandiri dan bertanggungjawab terhadap diri

sendiri dan orang lain. Penerapan teknik jigsaw dimaksudkan agar anak

tidak pasif melainkan aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

59

3. Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti lain, diharapkan data ini dapat membantu untuk karya

penelitian lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

60

DAFTAR PUSTAKA

Aronson, Elliot dkk. 2011. Cooperation in The Classroom The Jigsaw Method.

London: Pinter & Martin Ltd.

Farida, Anna dkk. 2012. Metode Kreatif Mengajar dan Pengembangan Karakter

Siswa. Bandung: Nuansa.

Hendriana, Heris dkk. 2014. Panduan bagi Guru Penelitian Tindakan Kelas Suatu

Karya Tulis Ilmiah. Bandung: Refika Aditama.

Hermawan. 2015. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.

Surakarta: UNS Press.

Ibrahim dan Nana Sudjana. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:

Sinar Baru.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Keraf, Gorys. 1982. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

. 2004. Komposisi. Ende: Nusa Indah.

. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Kusuma, Wijaya dkk. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT

Indeks.

Lee, Anita. 2010. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas.

Jakarta: Grasindo.

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Maryuni, Titiek. 2006. Ayo Berlatih Mengarang. Surakarta: CV Mediatama.

Muslich, Masnur dan Suyono. 2010. Aneka Model Pembelajaran Membaca dan

Menulis. Malang: Asih Asah Asuh.

Pipin Mauli, Veronika. 2012. “Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan

Narasi Menggunakan Media Gambar Seri dalam Pembelajaran Menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

61

Siswa Kelas IV SD Kembaran Bantul Tahun Ajaran 2011/2012”. Skripsi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Pratisto, Arif. 2005. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan

Percobaan dengan SPSS 12. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Purwanto, Ngalim. 2010. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

2011. Pedoman EYD. Bandung: Yrama Widya.

Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Slavin, Robert E. 1995. Coperative Learning. Massachusetts: A Simon &

Schuster Company.

Sudiatmi, Titik dan Bambang Triyatno. 2010. Penelitian Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia. Yogyakarta: Amara Books.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suprimanto, Agustinus. 2012. “Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf

Persuasif dalam Pembelajaran yang Menggunakan Metode Kooperatif

Teknik Jigsaw pada Siswa Kelas X-2 Semester 2 SMA Stella Duce Bantul

Tahun Pelajaran 2011/2012”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma.

Sulistyo, Joko. 2012. 6 Hari Jago SPSS 17. Yogyakarta: Cakrawala.

Suwarna, Dadan. 2012. Cerdas Berbahasa Indonesia. Tangerang: Jelajah Nusa.

Taniredja, Tukiran dkk. 2014. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif.

Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tim Catha Edukatif. 2015. LKS Bahasa Indonesia. Sukoharjo: CV Sidunata.

Walpole, Ronald. 1992. Pengantar Statistika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Widharyanto, B. 2006. Pendekatan-pendekatan Pembelajaran Bahasa.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

2

Daftar Nama Siswa Kelas X SMA BOPKRI

Banguntapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

3

DAFTAR NILAI SISWA

Prasiklus

Nama Sekolah : SMA BOPKRI Banguntapan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/1

Tahun Pelajaran : 2015/2016

Tanggal : 21 Agustus 2015

No No.Induk Nama Siswa P/L Nilai Keterangan

Hadir

1 7709 Yohannes Brachman Richard L 50 Hadir

2 7729 Aldo Rado Nanda Nandang L 45 Hadir

3 7730 Alicia Devantustanansy P 60 Hadir

4 7731 Andreas Adhimas Krisna Dharma L 60 Hadir

5 7732 Bunga Aulia Putri Wuryanti P 55 Hadir

6 7733 Dendrianto Gessong L 40 Hadir

7 7734 Desica Agusta Balubun P 50 Hadir

8 7735 Dias Zinggi Kallon L 50 Hadir

9 7736 Enzo Krisna Adewara L 50 Hadir

10 7737 Erry Setyowati P 55 Hadir

11 7738 Ezra Aldri Putra Twosrianto L 60 Hadir

12 7739 Fansiska Regina Felin Siporay P 65 Hadir

13 7740 Galih Pradipta Adila Pangestu L 65 Hadir

14 7741 Gilberd William Sawaki L 65 Hadir

15 7742 Helanara Madidi P 60 Hadir

16 7743 Natalia Hana Purwanto P 50 Hadir

17 7744 Nico Satya Dewangga L 50 Hadir

18 7745 Reggina Melia Cindy Kartika P 65 Hadir

19 7746 Riya Cahyaningtyas Putri P 65 Hadir

20 7747 Stevanus Iwan Persada L 50 Hadir

21 7748 Theresia Brenda Madidi P 60 Hadir

22 7749 Antonius Rivaldo Djoudou L 60 Hadir

Jumlah Siswa Hadir 22

Bantul 11 September 2015

Mengetahui,

Guru Bahasa Indonesia Peneliti

Dra.Yasingta Prapti Albertus Ragil Wisnu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

4

Lembar Observasi Guru Prasiklus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

5

A. Pedoman Obsevasi Aktifitas Guru

No. Butir-butir Observasi Ya Tidak

1. Guru membuka pelajaran v

2. Guru melakukan presensi kehadiran v

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran v

4. Guru bertanya kepada siswa v

5. Guru menggunakan metode pembelajaran yang

menarik

v

6. Guru mengaitkan materi dengan kehidupan nyata v

7. Guru menarik kesimpulan dan memberikan

penegasan kembali

v

8. Guru mengevaluasi hasil belajar v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

6

Lembar Observasi Siswa Prasiklus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

7

A. Pedoman Observasi Aktifitas Siswa

No. Butir-butir Observasi Ya Tidak

1. Siswa siap untuk mengikuti pelajaran Bahasa

Indonesia

v

2. Siswa memperhatikan dengan seksama

penjelasan guru

v

3. Siswa aktif dalam mengerjakan tugas yang

diberikan guru

v

4. Siswa memahami instruksi yang diberikan guru v

5. Siswa dapat menarik kesimpulan dari

pembelajaran

v

6. Siswa mendapat manfaat dari pembelajaran v

7. Siswa kritis terhadap materi yang disampaikan

guru

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

8

Silabus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

9

S I L A B U S

Nama Sekolah : SMA BOPKRI Banguntapan

Kelas : X

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Semester : I

Alokasi Waktu :

Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk

paragraf naratif, deskriftif, ekspositoris

Kompetensi Dasar : 4.1Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan

waktu dan tempat dalam bentuk paragraf naratif.

Indikator Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber/ Bahan/Alat

Menentukan

karakteristik

paragraf naratif

yang dibacanya.

Menentukan

struktur paragraf

narasi.

Membuat

kerangka

paragraf narasi.

Mengembangkan

kerangka

karangan

menjadi

karangan narasi.

Menyunting

paragraf yang

dibuat oleh

temannya

Paragraf

naratif.

Karakteristi

k struktur

paragraf

Kerangka

Cara

menyuntung

paragraf

Tatap Muka

Membaca paragraf

narasi.

Menentukan

karakteristik

paragraf narasi.

Berdiskusi untuk

menentukan

struktur paragraf

narasi.-Membuat

kerangka paragraf

narasi dengan pola

urutan waktu dan

tempat.

Mengembangkan

kerangka karangan

menjadi karangan.

Menyuntung

karangan teman

Penilaian

kognitif:

Buatlah kerangka

karangan narasi

yang mengandung

pola urutan waktu

dan tempat!

Kembangkan

menjadi

karangan.

4 jam

pelajara

n

Sumber:Buku

pelajaran bahasa

Indonesia, Yudistira,

Erlangg hal. 73.

Alat dan bahan: teks

paragraf narasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

10

RPP Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

11

RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA BOPKRI Banguntapan, Yogyakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X (Sepuluh) / 1

Standar

Kompetensi

: 4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk

paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif)

Kompetensi

Dasar

: 4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan

waktu dan tempat dalam bentuk paragraph naratif

Alokasi Waktu : 2 X 45 menit ( 1 pertemuan )

1. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan

waktu dan tempat dalam bentuk paragraph naratif.

Karakter siswa yang diharapkan : Rasa hormat dan perhatian ( respect)

Tekun( diligence )

Berani( courage )

2. Materi Pembelajaran (terlampir)

a. Definisi paragraf naratif

c. Jenis Paragraf naratif

d. Contoh paragraph natif

e. Kerangka paragraph naratif

f. Karakteristik atau ciri – ciri paragraph naratif

f. Pola pengembangan waktu dan tempat paragraph naratif

3. Metode Pembelajaran

a. Presentasi

b. Tanya jawab

c. Diskusi (jigsaw)

d. Penugasan

e. Refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

12

4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

A. KegiatanAwal

Apersepsi :.

Siswa dibagikan teks berjudul “Candi Prambanan”.

Bertanya pada siswa apakah pernah membaca berbagai macam teks

narasi (legenda, cerita rakyat, dll.).

Mengajak siswa untuk menganalisis bersama mengenai teks “Candi

Prambanan”

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. KegiatanInti.

Eksplorasi

1. Guru menerangkan pengertian paragraf narasi.

2. Guru menerangkan jenis-jenis paragraf narasi.

3. Guru memberikan paragraf narasi.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, teknik jigsaw diterapkan:

1. Siswa dibagi menjadi 7 kelompok (1 kelompok berisi 3 orang).

Kelompok ini kemudian disebut kelompok asal.

2. Tiap siswa di kelompok asal diberi materi berbeda, yaitu pola

pengembangan narasi, ciri narasi, dan kerangka narasi.

3. Siswa dibagi lagi, siswa di kelompok asal bergabung ke siswa lain

yang materi yang sama. Kelompok ini disebut kelompok ahli.

4. Di dalam kelompok ahli, siswa berdiskusi dan memperdalam

materinya.

5. Siswa kembali ke kelompok asal.

6. Tiap siswa menjelaskan hasil pemikiran yang telah mereka dapat

dari kelompok ahli.

Konfirmasi

1. Tiap kelompok asal membuat paragraph narasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

13

2. Beberapa kelompok asal kemudian mempublikasikan hasil

pemikirannya di depan kelas.

C. Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

5. Sumber Belajar

a. Maryuni, Titiek. Ayo Berlatih Mengarang. 2007. Surakarta: Media Tama

b. LKS FOKUS : Tim Catcha Edukatif.,2015. Bahasa Indonesia untuk SMA /

MA Kelas X Semester 1. Sukoharjo : CV Sindhutama

6. Penilaian

a. Rubrik Penilaian Produk

ASPEK RINCIAN RUBRIK PENILAIAN NILAI

(0-10)

ISI

Isi Cerita Selaras

dengan Judul

Isi cerita sangat selaras

dengan judul

Isi cerita kurang

selarang dengan judul

Isi cerita menyimpang

dari judul

Mengandung

Amanat yang

Relevan dengan

Cerita

Mengandung amanat

yang relevan dan

berkaitan dengan cerita

Mengandung amanat

yang kurang relevan

dengan cerita

Mengandung amanat

yang jauh dari relevan

dan tidak berkaitan

dengan cerita

Jalan Cerita Runtut

dan Jelas

Jalan cerita sangat

runtut dan sangat jelas

Jalan cerita kurang

runtut tetapi masih

jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

14

Jalan cerita tidak runtut

dan tidak jelas

Utuh dan Tuntas Terdapat judul, isi, dan

penutup serta jalan

ceritanya tuntas

Terdapat judul dan isi,

tetapi tidak ada

penutup sehingga tidak

tuntas

Terdapat isi tetapi tidak

ada judul dan ceritanya

belum tuntas

KEBAHASAAN

Mencerminkan

Kekayaan

Pembendaharaan

Kata

Narasi mengandung

kata-kata yang

bervariasi sehingga

menggambarkan

kekayaan

pembendaharaan kata

Narasi mengandung

kata-kata yang

sederhana namun

mencerminkan

kekayaan

pembendaharaan kata

Narasi mengandung

kata-kata yang

monoton dan

cenderung diulang-

ulang

Bervariatif dan

Sesuai Konteks

Narasi yang dibuat

bervariatif namun tidak

menimpang dari

konteks

Narasi yang dibuat

kurang bervariatif,

tetapi tidak

menyimpang dari

konteks

Narasi yang dibuat

monoton dan keluar

dari konteks

Bergaya Bahasa

Secara Variatif

Memiliki gaya bahasa

yang variatif

Memiliki gaya bahasa

sederhana

Tidak memiliki gaya

bahasa dalam penulisan

KERANGKA

Mencerminkan

Kerangka Berfikir

yang Kompleks

dan Saling

Kerangka berfikir utuh,

kompleks, dan saling

berkaitan

Kerangka berfikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

15

DAN POLA

URUTAN

WAKTU &

TEMPAT

Berkaitan komples tetapi tidak

berkaitan

Kerangka berfikir

kurang kompleks dan

tidak saling berkaitan

Pola Urutan Waktu

dan Tempat Saling

Berkaitan

Memiliki pola urutan

waktu dan tempat yang

saling berkaitan

Memiliki pola urutan

waktu yang saling

berkaitan namun urutan

tempat kurang

berkaitan

Tidak memiliki

keterkaitan antara pola

urutan waktu dan

tempat

Pola Urutan Waktu

dan Tempat Sesuai

dengan Konteks

Teks Naratif

Memiliki keterkaitan

antara pola urutan

tempat dan waktu

dengan konteks teks

naratif

Kurang memiliki

keterkaitan antara pola

urutan tempat dan

waktu dengan konteks

teks naratif

Tidak memiliki

keterkaitan sama sekali

Skor maksimum

No 1 : 10

No 2 : 10

No 3 : 10

No 4 : 10

No 5 : 10

No 6 : 10

No 7 : 10

No 8 : 10

No 9 : 10

No 10: 10

Jumlah skor maksimum : 100

Penghitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut :

Nilai Akhir : jumlah skor yang didapat siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

16

Mengetahui,

Guru Mapel Bahasa Indonesia.

(Dra. Yasingta Prapti)

Bantul, 27 Agustus 2015

Peneliti

(Albertus Ragil Wisnu)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

17

LAMPIRAN RPP

A. PENGERTIAN PARAGRAF NARASI

Menurut Gorys Keraf (2004) berpendapat bahwa narasi merupakan suatu

bentuk wacana yang mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa yang

membuat pembaca seolah-olah melihat atau mengalami sendiri peristiwa

itu. Narasi adalah karangan berupa cerita yang mengisahkan suatu

peristiwa atau pengalaman dengan urutan waktu.

B. JENIS-JENIS PARAGRAF NARASI

Menurut Gorys Keraf (2007) narasi dibedakan menjadi dua :

1. Narasi ekspositoris (non fiksi/pengalaman nyata)

Bertujuan untuk memberi informasi kepada pembaca, agar

pengetahuannya bertambah. Narasi ekspositoris pertama-tama

bertujuan untuk menggugah pikiran para pembaca untuk mengetahui

apa yang dikisahkan.sasaran utamanya adalah rasio, yaitu berupa

perluasan pengetahuan para pembaca sesudah membaca kisah tersebut.

2. Narasi sugestif (fiksi/khayal)

Narasi sugestif merupakan narasi yang disusun sedemikian rupa

sehingga menimbulkan daya khayal pembaca. Ia berusaha

menyampaikan sebuah makna kepada para pembaca melalui daya

khayal yang dimilikinya.

C. CONTOH-CONTOH PARAGRAF NARASI

Di dalam kesusastraan, yang termasuk narasi sebagai berikut :

1. Dongeng

2. Balada

3. Roman

4. Hikayat

5. Novel

6. Cerita pendek/cerpen.

D. POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF NARASI

1. Urutan Waktu disebut pula Pola kronologi. Dalam pola ini, kejadian-

kejadian yang diceritakan disampaikan dengan urutan waktu, misalnya

dari pagi hingga pagi lagi, dari zaman dulu sampai zaman sekarang,

dari permulaan hingga selesai, dan sebagainya.

E. CIRI DAN KARAKTERISTIK PARAGRAF NARASI

1. titik sentral karangan naratif adalah kisah

2. melukiskan perbuatan dan tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian

waktu

3. memiliki tokoh yang diceritakan

4. Memiliki alur atau plot dalam penyampaian

F. KERANGKA PARAGRAF NARASI

1. Judul karangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

18

Judul yang baik memenuhi syarat :

1). Relevan, artinya judul mempunyai hubungan dengan tema

2). Proaktif, artinya judul harus dapat menimbulkan keingintahuan

pembaca terhadap isi karangan. Judul yang singkat bukan berarti judul

itu pendek, akan tetapi judul itu mampu menjelaskan isi karangan.

3). Singkat, artinya judul harus berbentuk rangkaian kata yang singkat.

2. Isi atau gagasan

Gagasan adalah pesan dalam dunia batin seseorang yang hendak

disampaikan kepada orang lain. Gagasan dapat berupa pendapat,

pengalaman, atau pengetahuan.

3. Penutup

Bagian ini merupakan kesimpulan yang harus tetap dijaga agar sesuai

dengan tujuan dan mampu menyegarkan kembali ingatan pembaca.

G. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN NARASI

1. Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif, dimulai

dengan mencari, menemukan, dan menggali ide.

2. Cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Di mana

seting/ lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan diceritakan,

kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu

terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

19

RPP Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

20

RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA BOPKRI Banguntapan, Yogyakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X (Sepuluh) / 1

Standar

Kompetensi

: 4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk

paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif)

Kompetensi

Dasar

: 4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan

waktu dan tempat dalam bentuk paragraph naratif

Alokasi Waktu : 2 X 45 menit ( 1 pertemuan )

1. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menulis gagasan dengan menggunakan pola urutan

waktu dan tempat dalam bentuk paragraph naratif.

Karakter siswa yang diharapkan : Rasa hormat dan perhatian ( respect)

Tekun( diligence )

Berani( courage )

2. Materi Pembelajaran (terlampir)

a. Definisi paragraf naratif

c. Jenis Paragraf naratif

d. Contoh paragraph natif

e. Kerangka paragraph naratif

f. Karakteristik atau ciri – ciri paragraph naratif

f. Pola pengembangan waktu dan tempat paragraph naratif

3. Metode Pembelajaran

a. Presentasi

b. Tanya jawab

c. Diskusi (jigsaw)

d. Penugasan

e. Refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

21

4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

A. KegiatanAwal

Apersepsi :.

Siswa dibagikan teks berjudul “Candi Prambanan”.

Bertanya pada siswa apakah pernah membaca berbagai macam teks

narasi (legenda, cerita rakyat, dll.).

Mengajak siswa untuk menganalisis bersama mengenai teks “Candi

Prambanan”

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

B. KegiatanInti.

Eksplorasi

1. Guru menerangkan pengertian paragraf narasi.

2. Guru menerangkan jenis-jenis paragraf narasi.

3. Guru memberikan paragraf narasi.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, teknik jigsaw diterapkan:

1. Siswa dibagi menjadi 7 kelompok (1 kelompok berisi 3 orang).

Kelompok ini kemudian disebut kelompok asal.

2. Tiap siswa di kelompok asal diberi materi berbeda, yaitu pola

pengembangan narasi, ciri narasi, dan kerangka narasi.

3. Siswa dibagi lagi, siswa di kelompok asal bergabung ke siswa lain

yang materi yang sama. Kelompok ini disebut kelompok ahli.

4. Di dalam kelompok ahli, siswa berdiskusi dan memperdalam

materinya.

5. Siswa kembali ke kelompok asal.

6. Tiap siswa menjelaskan hasil pemikiran yang telah mereka dapat

dari kelompok ahli.

Konfirmasi

1. Tiap kelompok asal membuat paragraph narasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

22

2. Beberapa kelompok asal kemudian mempublikasikan hasil

pemikirannya di depan kelas.

C. Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

5. Sumber Belajar

a. Maryuni, Titiek. Ayo Berlatih Mengarang. 2007. Surakarta: Media Tama

b. LKS FOKUS : Tim Catcha Edukatif.,2015. Bahasa Indonesia untuk SMA /

MA Kelas X Semester 1. Sukoharjo : CV Sindhutama

6. Penilaian

a. Rubrik Penilaian Produk

ASPEK RINCIAN RUBRIK PENILAIAN NILAI

(0-10)

ISI

Isi Cerita Selaras

dengan Judul

Isi cerita sangat selaras

dengan judul

Isi cerita kurang

selarang dengan judul

Isi cerita menyimpang

dari judul

Mengandung

Amanat yang

Relevan dengan

Cerita

Mengandung amanat

yang relevan dan

berkaitan dengan cerita

Mengandung amanat

yang kurang relevan

dengan cerita

Mengandung amanat

yang jauh dari relevan

dan tidak berkaitan

dengan cerita

Jalan Cerita Runtut

dan Jelas

Jalan cerita sangat

runtut dan sangat jelas

Jalan cerita kurang

runtut tetapi masih

jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

23

Jalan cerita tidak runtut

dan tidak jelas

Utuh dan Tuntas Terdapat judul, isi, dan

penutup serta jalan

ceritanya tuntas

Terdapat judul dan isi,

tetapi tidak ada

penutup sehingga tidak

tuntas

Terdapat isi tetapi tidak

ada judul dan ceritanya

belum tuntas

KEBAHASAAN

Mencerminkan

Kekayaan

Pembendaharaan

Kata

Narasi mengandung

kata-kata yang

bervariasi sehingga

menggambarkan

kekayaan

pembendaharaan kata

Narasi mengandung

kata-kata yang

sederhana namun

mencerminkan

kekayaan

pembendaharaan kata

Narasi mengandung

kata-kata yang

monoton dan

cenderung diulang-

ulang

Bervariatif dan

Sesuai Konteks

Narasi yang dibuat

bervariatif namun tidak

menimpang dari

konteks

Narasi yang dibuat

kurang bervariatif,

tetapi tidak

menyimpang dari

konteks

Narasi yang dibuat

monoton dan keluar

dari konteks

Bergaya Bahasa

Secara Variatif

Memiliki gaya bahasa

yang variatif

Memiliki gaya bahasa

sederhana

Tidak memiliki gaya

bahasa dalam penulisan

KERANGKA

Mencerminkan

Kerangka Berfikir

yang Kompleks

dan Saling

Kerangka berfikir utuh,

kompleks, dan saling

berkaitan

Kerangka berfikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

24

DAN POLA

URUTAN

WAKTU &

TEMPAT

Berkaitan komples tetapi tidak

berkaitan

Kerangka berfikir

kurang kompleks dan

tidak saling berkaitan

Pola Urutan Waktu

dan Tempat Saling

Berkaitan

Memiliki pola urutan

waktu dan tempat yang

saling berkaitan

Memiliki pola urutan

waktu yang saling

berkaitan namun urutan

tempat kurang

berkaitan

Tidak memiliki

keterkaitan antara pola

urutan waktu dan

tempat

Pola Urutan Waktu

dan Tempat Sesuai

dengan Konteks

Teks Naratif

Memiliki keterkaitan

antara pola urutan

tempat dan waktu

dengan konteks teks

naratif

Kurang memiliki

keterkaitan antara pola

urutan tempat dan

waktu dengan konteks

teks naratif

Tidak memiliki

keterkaitan sama sekali

Skor maksimum

No 1 : 10

No 2 : 10

No 3 : 10

No 4 : 10

No 5 : 10

No 6 : 10

No 7 : 10

No 8 : 10

No 9 : 10

No 10: 10

Jumlah skor maksimum : 100

Penghitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut :

Nilai Akhir : jumlah skor yang didapat siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

25

Mengetahui,

Guru Mapel Bahasa Indonesia.

(Dra. Yasingta Prapti)

Bantul, 27 Agustus 2015

Peneliti

(Albertus Ragil Wisnu)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

26

LAMPIRAN RPP

H. PENGERTIAN PARAGRAF NARASI

Menurut Gorys Keraf (2004) berpendapat bahwa narasi merupakan suatu

bentuk wacana yang mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa yang

membuat pembaca seolah-olah melihat atau mengalami sendiri peristiwa

itu. Narasi adalah karangan berupa cerita yang mengisahkan suatu

peristiwa atau pengalaman dengan urutan waktu.

I. JENIS-JENIS PARAGRAF NARASI

Menurut Gorys Keraf (2007) narasi dibedakan menjadi dua :

3. Narasi ekspositoris (non fiksi/pengalaman nyata)

Bertujuan untuk memberi informasi kepada pembaca, agar

pengetahuannya bertambah. Narasi ekspositoris pertama-tama

bertujuan untuk menggugah pikiran para pembaca untuk mengetahui

apa yang dikisahkan.sasaran utamanya adalah rasio, yaitu berupa

perluasan pengetahuan para pembaca sesudah membaca kisah tersebut.

4. Narasi sugestif (fiksi/khayal)

Narasi sugestif merupakan narasi yang disusun sedemikian rupa

sehingga menimbulkan daya khayal pembaca. Ia berusaha

menyampaikan sebuah makna kepada para pembaca melalui daya

khayal yang dimilikinya.

J. CONTOH-CONTOH PARAGRAF NARASI

Di dalam kesusastraan, yang termasuk narasi sebagai berikut :

7. Dongeng

8. Balada

9. Roman

10. Hikayat

11. Novel

12. Cerita pendek/cerpen.

K. POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF NARASI

2. Urutan Waktu disebut pula Pola kronologi. Dalam pola ini, kejadian-

kejadian yang diceritakan disampaikan dengan urutan waktu, misalnya

dari pagi hingga pagi lagi, dari zaman dulu sampai zaman sekarang,

dari permulaan hingga selesai, dan sebagainya.

L. CIRI DAN KARAKTERISTIK PARAGRAF NARASI

1. titik sentral karangan naratif adalah kisah

2. melukiskan perbuatan dan tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian

waktu

3. memiliki tokoh yang diceritakan

4. Memiliki alur atau plot dalam penyampaian

M. KERANGKA PARAGRAF NARASI

4. Judul karangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

27

Judul yang baik memenuhi syarat :

1). Relevan, artinya judul mempunyai hubungan dengan tema

2). Proaktif, artinya judul harus dapat menimbulkan keingintahuan

pembaca terhadap isi karangan. Judul yang singkat bukan berarti judul

itu pendek, akan tetapi judul itu mampu menjelaskan isi karangan.

3). Singkat, artinya judul harus berbentuk rangkaian kata yang singkat.

5. Isi atau gagasan

Gagasan adalah pesan dalam dunia batin seseorang yang hendak

disampaikan kepada orang lain. Gagasan dapat berupa pendapat,

pengalaman, atau pengetahuan.

6. Penutup

Bagian ini merupakan kesimpulan yang harus tetap dijaga agar sesuai

dengan tujuan dan mampu menyegarkan kembali ingatan pembaca.

N. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN NARASI

1. Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif, dimulai

dengan mencari, menemukan, dan menggali ide.

2. Cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Di mana

seting/ lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan diceritakan,

kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu

terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

28

Lembar Kerja Siswa Siklus I Tertinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

31

Lembar Kerja Siswa Siklus II Teringgi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

32

Rekapitulasi Nilai Prasiklus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

33

Rekapitulasi Nilai Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

36

Rekapitulasi Nilai Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

37

DAFTAR NILAI SISWA

Prasiklus

Nama Sekolah : SMA BOPKRI Banguntapan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/1

Tahun Pelajaran : 2015/2016

Tanggal : 21 Agustus 2015

No No.Induk Nama Siswa P/L Nilai Keterangan

Hadir

1 7709 Yohannes Brachman Richard L 50 Hadir

2 7729 Aldo Rado Nanda Nandang L 45 Hadir

3 7730 Alicia Devantustanansy P 60 Hadir

4 7731 Andreas Adhimas Krisna Dharma L 60 Hadir

5 7732 Bunga Aulia Putri Wuryanti P 55 Hadir

6 7733 Dendrianto Gessong L 40 Hadir

7 7734 Desica Agusta Balubun P 50 Hadir

8 7735 Dias Zinggi Kallon L 50 Hadir

9 7736 Enzo Krisna Adewara L 50 Hadir

10 7737 Erry Setyowati P 55 Hadir

11 7738 Ezra Aldri Putra Twosrianto L 60 Hadir

12 7739 Fansiska Regina Felin Siporay P 65 Hadir

13 7740 Galih Pradipta Adila Pangestu L 65 Hadir

14 7741 Gilberd William Sawaki L 65 Hadir

15 7742 Helanara Madidi P 60 Hadir

16 7743 Natalia Hana Purwanto P 50 Hadir

17 7744 Nico Satya Dewangga L 50 Hadir

18 7745 Reggina Melia Cindy Kartika P 65 Hadir

19 7746 Riya Cahyaningtyas Putri P 65 Hadir

20 7747 Stevanus Iwan Persada L 50 Hadir

21 7748 Theresia Brenda Madidi P 60 Hadir

22 7749 Antonius Rivaldo Djoudou L 60 Hadir

Jumlah Siswa Hadir 22

Bantul 11 September 2015

Mengetahui,

Guru Bahasa Indonesia

Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

38

Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata

Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

40

Surat Izin Penelitian dari BAPPEDA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

42

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

44

Hasil Wawancara Guru dan Siswa

Hasil Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

45

Narasumber : Dra. Yasingta Prapti (Guru Bahasa Indonesia Kelas X dan XI)

1. Apa saja persiapan guru sebelum mengajar ?

Saya mempersiapkan materi jauh-jauh hari sebelum mengajar atau

paling tidak sehari sebelum mengajar dengan membaca dan

mempelajari kembali materi-materi dari berbagai sumber buku.

Berbekal pengalaman saya mengajar selama puluhan tahun

membuat materi sudah di luar kepala, tetapi saya selalu mencari

buku baru untuk kemudian dibandingkan.

2. Bagaimanakah cara untuk menyambungkan antara materi dengan

kehidupan nyata ?

Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari mereka dan

pengalaman pribadi. Saya juga sering mengaitkan materi dengan

berita-berita hangat yang saya peroleh dari koran, televisi, radio,

dll.

3. Apa saja kesulitan dalam mengajar ?

Kesulitanya yang paling umum adalah siswa yang mengantuk dan

kurang berminat mengikuti pelajaran sehingga menyulitkan saya

untuk memasukkan materi yang saya ajarkan kepada mereka.

4. Apakah siswa mengalami kesulitan atau hambatan dalam keterampilan

berbahasa ?

Seperti yang diketahui bahwa keterampilan berbahasa ada 4 yaitu

membaca, menulis, berbicara, dan menyimak. Di anatara keempat

keterampilan tersebut keterampilan membaca dan menulis yang

saya rasa masih rendah.

5. Apa saja metode yang digunakan untuk mengatas hambatan tersebut ?

Saya sering menerapkan berbagai teknik untuk mengatasi

kelemahan tersebut, diantaranya teknik diskusi, berpasangan,

permainan.

6. Bagaimana hasil yang diperoleh siswa dengan metode yang digunakan ?

Hasilnya cukup baik dan memuaskan. Pada awalnya mungkin

siswa sulit untuk diajak mengenal materi baru, namun lambat laun

mereka paham.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

46

7. Berapa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa dalam mata pelajaran

Bahasa Indonesia ?

Karena Bahasa Indonesia adalaha salah satu mata pelajaran pokok,

maka KKM nya adalah 75, sedangkan untuk mata pelajaran yang

tidak pokok bisa 70

8. Apakah siswa telah mencapai KKM tersebut ?

Sebagian besar siswa telah mencapai KKM tersebut, namun

melalui proses yang panjang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

47

Hasil Wawancara Siswa

Narasumber : Natalia Hana Purwanto

1. Apa persiapan yang dilakukan sebelum mengikuti proses belajar pelajaran

Bahasa Indonesia ?

Persiapannya baca buku pelajaran Bahasa Indonesia semalam

sebelum pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Apakah anda menyukai mata pelajaran Bahasa Indonesia ?

Bahasa Indonesia termasuk mata pelajaran yang saya sukai karena

mudah.

3. Apakah anda gemar menulis ?

Saya kurang menyukainya, kadang-kadang saya juga menulis.

4. Apa saja hambatan ketika anda menulis ?

Sulit menuangkan ide ke dalam tulisan dan sulit untuk menemukan

kata-kata yang pas.

5. Bagaimana cara untuk mengatasi hambatan tersebut ?

Sejauh ini belum ada, untuk menulis saya masih menjumpai

hambatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

48

Teks Narasi yang telah dianalisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI … · PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA BOPKRI BANGUNTAPAN ... 1.3 Tujuan Penelitian ... budaya menulis dalam masyarakat Indonesia masih

57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI