pengaruh penanganan keluhan, kualitas pelayanan...

154
i PENGARUH PENANGANAN KELUHAN, KUALITAS PELAYANAN DAN KOMITMEN TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA BPRS SUKOWATI SRAGEN CABANG BOYOLALI) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh INSIANA NAZILLATUL CHOLIFAH 63010160180 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2020

Upload: others

Post on 31-Jan-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    PENGARUH PENANGANAN KELUHAN, KUALITAS

    PELAYANAN DAN KOMITMEN TERHADAP

    LOYALITAS NASABAH DENGAN KEPUASAN

    SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

    (STUDI PADA BPRS SUKOWATI SRAGEN CABANG

    BOYOLALI)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh

    INSIANA NAZILLATUL CHOLIFAH

    63010160180

    PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2020

  • ii

  • iii

    PENGARUH PENANGANAN KELUHAN, KUALITAS

    PELAYANAN DAN KOMITMEN TERHADAP

    LOYALITAS NASABAH DENGAN KEPUASAN

    SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

    (STUDI PADA BPRS SUKOWATI SRAGEN CABANG

    BOYOLALI)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh

    INSIANA NAZILLATUL CHOLIFAH

    63010160180

    PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S1

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

    2020

  • iv

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

  • v

    PENGESAHAN KELULUSAN

  • vi

    PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN

  • vii

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

  • viii

  • ix

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    Jadikanlah dirimu sendiri sebagai tokoh utama dalam kehidupanmu

    Manusia diberi dua tangan, satu untuk membantu dirinya sendiri, dan satu lagi

    untuk membantu orang lain

    Akal adalah medan peperangan, jadilah komandan atau kamu akan jadi budak

    dalam kehidupan

    (Insiana Nazillatul Cholifah)

  • x

    PERSEMBAHAN

    Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah dan

    inayahNya, skripsi ini penulis persembahkan kepada:

    1. Kedua orang tua tersayang Bapak Mulyono dan Ibu Sukamtinah yang

    mana selalu mendoakan untuk kesuksesan anaknya, memberikan kasih

    sayang yang tiada hentinya, pengorbanan, perhatian serta dukungan baik

    secara moril maupun material.

    2. Kedua saudaraku tersayang Nur Syarif Insani dan Muhammad Muzakki

    yang telah memberi dukungan saya serta mengajarkanku apa arti adik serta

    kakak yang mana akan menjadikanku baik untuk kedepannya.

    3. Ari Setiawan, M.M. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

    memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

    4. Bapak, Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang

    selalu membimbing dan mengajarkan saya banyak ilmu sehingga skripsi

    ini dapat terselesaikan.

    5. Keluarga besar Bani Citro Parmin dan Bani Sukemi yang telah

    memberikan doa restu sampai saya berhasil pada titik ini.

    6. Pihak BPRS Sukowati Sragen (Pusat dan Cabang Boyolali) yang telah

    memberikan ijin penelitian untuk menyelesaikan skripsi ini.

    7. KPw BI Prov. Jateng terutama bagian kasir yang telah memberikan

    pengalaman yang sangat berharga dan membimbing saya sewaktu proses

    magang

  • xi

    8. Mas Wahyu yang telah menemani mencari tempat penelitian serta selalu

    memberikan doa yang terbaik bagi saya.

    9. M. Galih Bagas R, S.E. yang telah membantu dan membimbing saya dari

    awal pengajuan seminar proposal sampai dengan pengolahan data pada

    skripsi ini.

    10. Sahabat saya Upil al-Hijrh (Piyul, Nelo, Fresiknug, Enipris, Ilyaoc, Faila,

    dan Elga) yang selalu memberikan semangat, canda tawa, doa dan

    motivasi sampai skripsi ini dapat terselesaikan.

    11. Keluarga besar PMII Salatiga terutama Rayon Ekonomi dan Bisnis Islam

    (REBI) yang telah memberikan pengalaman berorganisasi serta

    memberikan arti apa itu keluarga.

    12. Pemuda pemudi Dusun Deresan yang memberikan semangat dan

    pengalaman berorganisasi di masyarakat.

    13. Teman-teman KKN posko 121 serta warga Dusun Wates, Desa Bade, Kec.

    Klego yang telah memberikan pengalaman dan belajar bermasyarakat.

    14. Anak-anak asuh kelompok 121 tahun 2017 IAIN Salatiga.

    15. Orang-orang baik disekelilingku yang tentuntya tidak dapat saya sebutkan

    satu persatu yang telah mendukung, memberikan doa serta motivasinya.

    16. Teman-teman Perbankan Syariah angkatan tahun 2016 yang tidak bisa

    saya sebut satu persatu.

    17. Almamater tercintaku IAIN Salatiga yang telah menjadi tempatku

    menuntut ilmu yang bermanfaat.

  • xii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puji syukur penulis haturkan kehadirat

    Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam

    menyelesaikan skripsi ini. Serta berkat rahmat dan hidayahNya yang telah

    mengiringi penulis dalam menjalani kehidupan yang fana ini, rasa syukur yang

    tiada hentinya penulis panjatkan atas karuniaNya yang telah diberikan kepada

    penulis. Sholawat serta salam tak lupa penulis sanjungkan kepada Baginda

    Rasulullah SAW yang telah berhasil membawa umatnya dari zaman gelap gulita

    menuju zaman yang terang benderang dengan segala risalahnya.

    Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa suatu ilmu

    diperoleh dengan tidak mudah. Karena banyak perjuangan dan pengorbanan yang

    penulis lakukan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dalam

    penyusunan skripsi, penulis menyadari bahwa terdapat kesalahan dan kekurangan

    di dalamnya. Walaupun demikian, berbagai bantuan dan dukungan dari berbagai

    pihak menjadi salah satu faktor yang besar sehingga akhirnya skripsi ini dapat

    terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih

    kepada:

    1. Prof. Dr .H. Zakiyuddin, M. Ag. selaku rektor IAIN Salatiga.

    2. Dr.Anton Bawono, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam IAIN Salatiga.

    3. Ari Setiawan, M.M. selaku ketua program studi Perbankan Syariah S1

    dan dosen pembimbing yang dengan sabar meluangkan waktu dan

  • xiii

    pemikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan selama

    penyusunan skripsi ini.

    4. Seluruh dosen Program Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Eonomi

    dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu,

    pengetahuan dan wawasan kepada penulis selama menempuh

    pendidikan.

    5. Keluarga dan teman-teman yang telah memberikan doa dan dukungan.

    Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna,

    karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi

    bertambahnya pengetahuan penulis. Akhirnya hanya Allah SWT penulis serahkan

    segalanya dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi mereka yang membaca

    dan mempelajarinya.

    Salatiga, 10 Oktober 2020

    Penulis,

    Insiana Nazillatul Cholifah

    63010160180

  • xiv

    ABSTRAK

    Cholifah, Insiana Nazillatul. 2020. Pengaruh Penanganan Keluhan, Kualitas

    Pelayanan dan Komitmen terhadap Loyalitas Nasabah dengan

    Kepuasan sebagai Variabel Intervening. Skripsi, Fakultas Ekonomi

    dan Bisnis Islam Program S-1 Perbankan Syariah IAIN Salatiga.

    Pembimbing: Ari Setiawan, M.M

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Penanganan Keluhan,

    Kualitas Pelayanan dan Komitmen terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan

    sebagai Variabel Intervening pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

    Metode pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada nasabah

    BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali dengan menggunakan sampel sebanyak

    100 responden. Path analysis digunakan sebagai alat analisis penelitian ini dengan

    bantuan SPSS versi 24.0. Hasil uji Ttest menunjukkan bahwa penanganan keluhan

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Kualitas pelayanan

    berpengaruh negatif dan tidak sigifikan terhadap loyalitas nasabah. Komitmen

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Kepuasan

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Pada path analysis

    hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepuasan dapat memediasi

    penanganan keluhan dan komitmen terhadap loyalitas nasabah, namun variabel

    kepercayaan tidak dapat memediasi kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah.

    Kata Kunci: Penanganan Keluhan, Kualitas Pelayanan, Komitmen, Kepuasan

  • xv

    DAFTAR ISI

    PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................................. iv

    PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................................... v

    PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ................................................................. vi

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................................................. vii

    PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ..................................................................... viii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................................. ix

    MOTTO ........................................................................................................................... ix

    PERSEMBAHAN ............................................................................................................ x

    KATA PENGANTAR .................................................................................................... xii

    ABSTRAK ..................................................................................................................... xiv

    DAFTAR ISI .................................................................................................................. xv

    DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xviii

    DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xix

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah...................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 7

    C. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 7

    D. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 9

    E. Sistematika Penulisan .......................................................................................... 9

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Kerangka Teori .................................................................................................. 11

    1. Teori Perilaku Konsumen .............................................................................. 11

    2. Loyalitas Nasabah .......................................................................................... 12

    3. Penanganan Keluhan ..................................................................................... 16

    4. Kualitas Pelayanan ......................................................................................... 23

    5. Komitmen ....................................................................................................... 26

    6. Kepuasan Nasabah ......................................................................................... 28

    B. Telaah Pustaka ................................................................................................... 32

  • xvi

    C. Kerangka Penelitian ........................................................................................... 39

    D. Hipotesis .............................................................................................................. 40

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian ................................................................................................... 45

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................ 46

    C. Populasi dan Sampel .......................................................................................... 46

    D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 48

    E. Skala Pengukuran .............................................................................................. 49

    F. Definisi Konsep dan Operasional ...................................................................... 49

    G. Uji Instrumen Penelitian ................................................................................ 52

    H. Alat Analisis .................................................................................................... 59

    BAB IV

    ANALISIS DATA

    A. Deskripsi Obyek Penelitian ............................................................................... 60

    1. Sejarah Berdirinya BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali .................... 60

    2. Visi dan Misi ................................................................................................... 61

    B. Deskripsi Data Responden ................................................................................. 62

    1. Jenis kelamin responden ................................................................................ 62

    2. Usia Responden .............................................................................................. 63

    3. Pendidikan Terakhir Responden .................................................................. 63

    4. Pekerjaan Responden..................................................................................... 64

    5. Pendapatan Per Bulan Responden ................................................................ 64

    C. Analisis Data ....................................................................................................... 65

    1. Uji Instrumen ................................................................................................. 65

    2. Uji Statistik ..................................................................................................... 67

    3. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................... 73

    4. Analisis Jalur (Path Analysis) ........................................................................ 78

    D. Hasil Uji Hipotesis .............................................................................................. 88

    BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan ......................................................................................................... 95

  • xvii

    B. Saran ................................................................................................................... 97

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 99

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • xviii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Data Jumlah Nasabah ........................................................................... 6

    Tabel 2.1 Tabel Keluhan Pelanggan .................................................................... 19

    Tabel 2.2 Pengaruh Penanganan Keluhan terhadap Loyalitas Nasabah .............. 32

    Tabel 2.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah ................. 33

    Tabel 2.4 Pengaruh Komitmen terhadap Loyalitas Nasabah ............................... 34

    Tabel 2.5 Pengaruh Kepuasan terhadap Loyalitas Nasabah ................................ 35

    Tabel 2.6 Pengaruh Penanganan Keluhan, Kualitas Pelayanan, dan Komitmen

    Terhadap kepuasan ............................................................................................... 36

    Tabel 2.7 Pengaruh Penanganan Keluhan, Kualitas Pelayanan, dan Komitmen

    Terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan sebagai Variabel Intervening ... 37

    Tabel 3.1 Pembobotan Nilai Jawaban Responden ............................................... 45

    Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................. 46

    Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................... 57

    Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia ............................................................... 58

    Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ..................................... 58

    Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Pekerjaan ...................................................... 59

    Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Pendapatan per bulan ................................... 60

    Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas ................................................................................ 61

    Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 62

    Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Koefisien Determinasi R2 (Test 1) ......................... 63

    Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik Koefisien Determinasi R2 (Test 2) ........................ 64

    Tabel 4.10 Hasil Uji Ftest ...................................................................................... 65

    Tabel 4.11 Hasil Uji Statistik Pengaruh Parsial (T test1) .................................... 66

    Tabel 4.12 Hasil Uji Statistik Pengaruh Parsial (T test2) .................................... 67

    Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................ 68

    Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 70

    Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik Non-Parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) ......73

    Tabel 4.16 Hasil Uji Parsial Regresi (1) .............................................................. 73

    Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi (1) .................................................................. 74

    Tabel 4.18 Hasil Uji Parsial Regresi (2) .............................................................. 76

    Tabel 4.19 Hasil Analisis Regresi (2) .................................................................. 76

    Tabel 4.20 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................. 88

  • xix

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................ 38

    Gambar 4.1 Gambar Scatterplot ........................................................................... 69

    Gambar 4.2 Gambar Histogram ........................................................................... 71

    Gambar 4.3 Normal Plot ...................................................................................... 72

    Gambar 4.4 Hasil Analisis Jalur Path .................................................................. 78

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Perbankan menurut Darmawi (2011:1) yaitu salah satu badan usaha

    keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

    disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainya untuk

    meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Lembaga perbankan di Indonesia

    terdiri dari Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Pengkreditan Rakyat (BPR)

    guna mengoptimalkan usahanya melalui teknologi informasi supaya dapat

    bertahan dan mampu bersaing di pasar global.

    Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 tahun 2008

    tentang Perbankan Syariah, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana

    dari masyarakat dalam bentuk kredit maupun bentuk lainnya untuk

    meningkatkan taraf hidup rakyat. Menurut Muhammad (2005:78) bank syariah

    adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

    Di bank syariah terdapat akad antara pihak bank dengan nasabah berdasarkan

    hukum Islam yang berlaku.

    Menurut Ascaraya (2005:4) Bank Syariah adalah lembaga intermediasi

    dan penyedia jasa keuangan yang bekerja berdasarkan etika dan sistem nilai

    islam, khususnya yang bebas dari bunga, kegiatan spekulatif yang nonproduktif

    seperti perjudian (maysir), bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan

    (gharar), berprinsip keadilan dan hanya membiayai kegiatan usaha yang halal.

  • 2

    Perkembangan bank syariah di Indonesia semakin berkembang pesat.

    Maka dari itu, bank syariah mempunyai tugas yang besar yaitu dapat membuat

    nasabah tersebut merasa puas dan akhirnya akan membuat nasabah tersebut

    memilik rasa loyal dengan bank. Karena loyalitas dari seorang nasabah adalah

    asset terbesar yang harus dimiliki dari suatu perbankan.

    Menurut Kotler dan Keller (2007:193) bank tidak hanya melakukan

    transaksi saja, namun harus selalu berusaha untuk menjaga hubungan baik

    dengan nasabah untuk jangka waktu panjang baik secara langsung maupun

    tidak langsung. Usaha tersebut perlu dilakukan karena mempertahankan

    nasabah yang sudah ada menghabiskan biaya lebih sedikit jika dibandingkan

    jika harus mencari nasabah baru. Kunci sebuah keunggulan bersaing adalah

    mampu meningkatkan loyalitas nasabah. Kesetiaan nasabah adalah sebuah

    kunci sukses dan keunggulan bersaing untuk jangka panjang.

    Menurut Tjiptono (2008:385) loyalitas nasabah adalah situasi ideal yang

    diharapkan oleh perusahaan, di mana konsumen dapat bersifat positif terhadap

    produk atau jasa yang diberikan dengan disertai pembelian ualng secara

    konsisten. Selain itu juga, perbankan syariah harus mengetahui faktor-faktor

    apa saja yang mejadi alasan masyarakat memutuskan untuk menabung di bank

    syariah dan memiliki daya saing agar tidak kalah dengan bank konvensional.

    Menurut Krisdayanti (2017:34) loyalitas nasabah berkaitan dengan kualitas

    layanan atau ketidakpuasan yang dialami oleh seorang nasabah.

    Salah satu faktor agar konsumen loyal terhadap bank yaitu sikap pegawai

    terhadap konsumen apabila mengalami kesulitan ataupun memiliki keluhan.

  • 3

    Perilaku keluhan oleh nasabah adalah sikap atas ketidakpuasan suatu

    produk/jasa yang digunakan. Menurut Artanti (2011:83) penanganan keluhan

    yang baik dapat mempengaruhi rasa loyal dan nasabah tidak akan berpindah ke

    bank pesaing. Sedangkan menurut Lupiyoadi (2014:247) setiap keluhan yang

    disampaikan nasabah sebaiknya dijadikan sebagai sebuah masukan untuk

    memperbaiki kualitas dari bank tersebut. Pelayanan yang dirasa kurang baik

    akan dapat membuat nasabah dengan mudah untuk beralih ke bank lain.

    Menurut Kotler dalam Tjiptono (2005:72) pelayanan adalah suatu

    tindakan yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak yang lainnya yang pada

    dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Usaha

    yang dapat dilakukan untuk membuat loyal yaitu dengan memberikan kualitas

    pelayanan yang baik dengan memenuhi kebutuhan nasabah, selalu memberikan

    informasi terbaru dan memberikan keramahan ketika melakukan pelayanan itu

    adalah kunci yang bisa membuat nasabah loyal. Kualitas pelayanan ini sendiri

    adalah kunci sukses dalam berbagai usaha yang mana bersifat jasa.

    Menurut Parasuraman (2008:63) kualitas pelayanan dapat dikelompokkan

    menjadi 5 dimensi yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan

    empaty. Kualitas pelayanan juga merupakan faktor utama yang mempengaruhi

    loyalitas nasabah dikarenakan nasabah yang merasa terpuaskan nilai pribadinya

    dan mengalami mood positif terhadap pelayanan yang diberikan akan memiliki

    loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan. Penyebab nasabah merasa tidak loyal

    yaitu adanya pelayanan yang buruk ataupun kualitas pelayanan yang dirasa

    semakin menurun dari apa yang diharapkan oleh nasabah tersebut.

  • 4

    Untuk membuat nasabah merasa puas dengan pelayanan yang diberikan

    dari perusahaan, faktor lain yang diperlukan yaitu untuk menjaga hubungan

    baik dengan pihak nasabah perusahaan harus memiliki komitmen yang kuat.

    Menurut Jafar (2012:18) komitmen adalah usaha yang dilakukan perusahaan

    untuk membangun hubungan baik dengan nasabah. Komitmen perusahaan ini

    dapat ditujukan dengan terus menerus melakukan perubahan maupun

    pembelajaran untuk menyediakan kebutuhan nasabah dan kualitas pelayanan

    akan meningkatkan kepuasan nasabah, yang pada akhirnya akan membawa

    perusahaan pada terciptanya hubungan yang erat dengan nasabahnya dan

    menyebabkan loyalitas nasabah. Loyalitas yang didukung dengan sebuah

    komitmen diantara bank dan nasabah akan meningkatkan hubungan yang erat

    dalam penjaminan kebutuhan dan keinginan nasabah. Komitmen dapat

    dibangun dengan kejujuran, karena dengan kejujuran nasabah akan memberikan

    kepercayaam dan berkomitmen kepada bank untuk tetap loyal dan tidak beralih

    ke perusahaan lainnya serta nasabah tersebut akan terus menyimpan dana di

    bank tersebut.

    Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat research gap dari beberapa

    variabel yaitu penanganan keluhan, kualitas pelayanan, komitmen, dan

    kepuasan terhadap loyalitas nasabah sebagai berikut:

    Penelitian yang dilakukan oleh Rachmad (2011) menujukkan komitmen

    dan penanganan konflik tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    loyalitas nasabah. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

    Budiarti (2011) menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dan penanganan

  • 5

    keluhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Dalam

    penelitian yang dilakukan oleh Octavia (2019) menunjukkan bahwa kualitas

    pelayanan tidak berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.

    Penelitian Cassandra (2014) menunjukkan bahwa komitmen dan

    penanganan konflik berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Sedangkan

    menurut penelitian dari Setyawan (2013) menunjukkan bahwa komitmen dan

    keluhan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

    nasabah.

    Penelitian Rosita dan Sigit (2015) menunjukkan bahwa penanganan

    keluhan berpengaruh positif terhadap kepuasan. Berbeda dengan penelitian Fitri

    (2011) menunjukkan bahwa penanganan keluhan tidak berpengaruh dan

    signifikan terhadap kepuasan.

    Penelitian Fauziyah (2017) juga menunjukkan bahwa kepuasan berpengaruh

    terhadap loyalitas nasabah. Penelitian Rangan (2015) menunjukkan bahwa

    kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap kepuasan nasabah.

    Berdasarkan fenomena dapat diambil kesimpulan bahwa tidak setiap

    kejadian empiris sesuai dengan teori yang ada. Hal ini diperkuat dengan adanya

    research gap dalam penelitian terdahulu. Penelitian di atas menunjukkan

    adanya pengaruh yang berbeda dari setiap variabel yang berpengaruh terhadap

    loyalitas nasabah.

    Dalam penelitian ini objek yang dipilih yaitu BPRS Sukowati Sragen

    Cabang Boyolali. BPRS ini mulai beroperasi pada 2 Juni 2008. Melihat salah

    satu visi dan misi BPRS Suriyah Sragen Cabang Boyolali yaitu “Mewujudkan

  • 6

    lembaga keuangan yang sehat, kuat dan istiqomah dengan prinsip syariah untuk

    kemaslahatan masyarakat.” Untuk mencapai visi dan misi tersebut tentunya

    diperlukan strategi yang baik untuk menjaga rasa loyal nasabah agar tetap

    bertahan.

    Pada industri perbankan, kesetiaan nasabah adalah bukti bahwa bank

    tersebut mampu bersaing dengan bank lainnya. Berikut adalah tabel jumlah

    nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali:

    Tabel 1.1

    Data Jumlah Nasabah 2017-2020

    2017 2018 2019 2020

    Total

    Nasabah

    1.810 1.954 2.124 2.330

    Kenaikan - 144

    nasabah

    170

    nasabah

    206

    nasabah

    Sumber: BPRS Sukowati Sargen Cabang Boyolali

    Tabel 1.1 menunjukkan pertumbuhan jumlah nasabah di BPRS Sukowati

    Sragen Cabang Boyolali dari tahun 2017-2020 mengalami peningkatan.

    Tentunya dengan penambahan jumlah nasabah tersebut dibarengi dengan

    strategi yang dapat meningkatkan loyalitas nasabah.

    Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan

    judul “Pengaruh Penanganan Keluhan, Kualitas Pelayanan, dan Komitmen

    terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan sebagai Variabel Intervening

    (Studi pada BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali)”.

  • 7

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang penelitian yang sudah dijelaskan, maka

    perumusan masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

    1. Bagaimanakah pengaruh Penanganan Keluhan terhadap Loyalitas

    Nasabah?

    2. Bagaimanakah pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas

    Nasabah?

    3. Bagaimanakah pengaruh Komitmen terhadap Loyalitas Nasabah?

    4. Bagaimanakah pengaruh Kepuasan sebagai variabel Intervening

    terhadap Loyalitas Nasabah?

    5. Bagaimanakah pengaruh Penanganan Keluhan terhadap Kepuasan?

    6. Bagaimanakah pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan?

    7. Bagaimanakah pengaruh Komitmen terhadap Kepuasan?

    8. Bagaimanakah pengaruh Penanganan Keluhan terhadap Loyalitas

    Nasabah dengan Kepuasan sebagai variabel Intervening?

    9. Bagaimanakah pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas

    Nasabah dengan Kepuasan sebagai variabel Intervening?

    10. Bagaimanakah pengaruh Komitmen terhadap Loyalitas Nasabah

    dengan Kepuasan sebagai variabel Intervening?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan perumusan masalah yang diangkat dalam skripsi ini, maka

    tujuan yang hendak dicapai dari penelitian skripsi ini adalah:

  • 8

    1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Penanganan Keluhan

    terhadap Loyalitas Nasabah.

    2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Kualitas Pelayanan

    terhadap Loyalitas Nasabah.

    3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Komitmen terhadap

    Loyalitas Nasabah.

    4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Penanganan Keluhan

    terhadap Kepuasan.

    5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Kualitas Pelayanan

    terhadap Kepuasan.

    6. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Komitmen terhadap

    Kepuasan.

    7. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Kepuasan sebagai

    variabel Intervening terhadap Loyalitas Nasabah.

    8. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Penanganan Keluhan

    terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan sebagai variabel

    Intervening.

    9. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Penanganan Keluhan

    terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan sebagai variabel

    Intervening.

    10. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Penanganan Keluhan

    terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan sebagai variabel

    Intervening.

  • 9

    D. Manfaat Penelitian

    Manfaat dari penelitian yang dilakukan penulis diantaranya yaitu:

    1. Pihak Penulis

    Penelitian ini diharapkan dapat membantu proses pembelajaran

    serta wawasan pengaplikasian ilmu pengetahuan, terutama yang

    berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia.

    2. Pihak Perbankan

    Penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai pedoman untuk

    menjalankan strategi Penanganan Keluhan, Kualitas Pelayanan, dan

    Komitmen dalam pemasarannya untuk meningkatkan loyalitas nasabah

    melalui kepuasan yang diberikan oleh perbankan tersebut.

    3. Bagi masyarakat

    Dapat dijadikan referensi ataupun perbandingan yang sesuai

    dengan bidang yang akan diteliti.

    E. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan ini disusun kedalam lima bab dengan sistematika

    pembahasan sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini penulis akan menguraikan terkait

    alasan pemilihan judul atau latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

    penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI. Berisi kajian pustaka yang membahas tentang

    telaah pustaka, landasan teori, kerangka penelitian dan hipotesis dari penelitian.

  • 10

    BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini penulis akan menguraikan

    dan menjelaskan jenis penelitian, variabel penelitian yang digunakan,

    penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, skala pengukuran,

    definisi operasional variabel, metode pengumpulan data dan metode analisis

    yang digunakan dalam penelitian.

    BAB IV ANALISIS DATA. Dalam bab ini penulis akan membahas gambaran

    singkat objek penelitian, analisa dan pembahasanhasil analisis.

    BAB V PENUTUP. Penutup yang didalamnya mencakup kesimpulan yang

    diperoleh dari hasil penelitian serta berisi saran.

  • 11

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Kerangka Teori

    1. Teori Perilaku Konsumen

    Pada penelitian ini menitikberatkan pada faktor loyalitas nasabah

    dengan memilih teori perilaku konsumen sebagai grand teorinya. Menurut

    Kotler (2008:166) perilaku konsumen yaitu kegiatan konsumen dalam

    membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa atau ide untuk

    memuasakan keinginan dan kebutuhannya. Sedangkan menurut

    Mangkunegara (2009:4) perilaku konsumen yaitu kegiatan yang dilakukan

    individu, kelompok maupun suatu organisasi yang berhubungan dengan

    proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan dan menggunakan

    produk atau jasa yang dipengaruhi oleh lingkungan.

    Ada juga pendapat dari Peter dan Olson (2006:6) menyatakan bahwa

    perilaku konsumen yaitu interaksi dinamis antara pengaruh perilaku dan

    kejadian di sekitar lingkungan dimana seseorang melakukan pertukaran

    dalam kehidupan mereka. Dari beberapa definisi di atas dapat diambil

    kesimpulan bahwa perilaku konsumen yaitu suatu ilmu yang mempelajari

    tentang tingkah laku konsumen dalam tindakan untuk membeli barang dan

    jasa.

    Menurut Kotler (2008:25) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

    konsumen yaitu:

  • 12

    1) Faktor Kebudayaan

    Faktor kebudayaan menjadi faktor yang sangat penting dalam

    perilaku konsumen. Faktor budaya terdiri dari budaya dan kelas

    sosial.

    2) Faktor Sosial

    Perilaku konsumen juga dipengaruh faktor sosial yang terdiri dari

    kelompok acuan, keluarga dan status sosial.

    3) Faktor Pribadi

    Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor pribadi yang

    terdiri dari usia, pekerjaan, gaya hidup dan lingkungan ekonomi.

    4) Faktor Psikologi

    Pilihan membeli seseorang dipengaruhi oleh empat faktor

    psikologi yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran serta keyakinan

    dan pendirian.

    2. Loyalitas Nasabah

    a. Pengertian Loyalitas Nasabah

    Loyalitas nasabah yaitu kecenderungan untuk memilih nilai

    organisasi yang ditawarkan di atas alternatif tawaran dari organisasi

    pesaing. Loyalitas nasabah juga merupakan kecenderungan organisasi

    mendapatkan hasil imbalan dari pilihan berkelanjutan nasabah atas

    tawaran yang ditentukan.

  • 13

    Menurut Kotler dan Keller (2009:175) mendefinisikan loyalitas

    sebagai komitmen untuk kembali membeli ataupun berlangganan

    produk atau jasa tertentu di masa depan meskipun terdapat pengaruh

    dan usaha pemasaran yang berpotensi menyebabkan peralihan

    perilaku pelanggan tersebut. Menurut Afifah (2017:32) loyalitas

    nasabah merupakan peranan penting dalam sebuah perusahaan

    perbankan, dimana mempertahankan nasabah berarti meningkatkan

    kinerja keuangan dan mempertahankan mereka membuat perusahaan

    memiliki nasabah yang loyal.

    Menurut Grifin dalam Maharani (2010:30) terdapat dua faktor

    yang memungkinkan loyalitas dari seorang nasabah dibangun dan

    berkembang, faktor pertama yaitu ikatan emosional yang dimiliki

    nasabah terhadap produk atau jasa perusahaan harus lebih besar

    daripada ikatan emosional terhadap produk maupun jasa pesaing

    perusahaan. Sedangkan faktor kedua yaitu adanya pembelian berulang

    yang dilakukan oleh nasabah.

    Dengan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

    loyalitas nasabah adalah komitmen dari seorang nasabah untuk

    melakukan pembelian berulang terhadap produk maupun jasa yang

    telah ditawarkan, dengan sikap nasabah yang seperti itu maka akan

    membuat perusahaan semakin berkembang dan dikenal masyarakat

    luas.

  • 14

    Pelanggan yang loyal merupakan harapan dari setiap perusahaan,

    menurut Lupiyodi (2016:161) terdapat beberapa ciri yang

    menunjukkan naasabah tersebut loyal:

    1. Repeat, seorang nasabah akan kembali datang untuk membeli

    produk atau menggunakan jasa perbankan jika membutuhkannya.

    2. Retention, artinya seorang nasabah tidak akan terpengaruh dengan

    pelayanan perusahaan lainnya.

    3. Referral, apabila seorang nasabah telah mempromosikan produk

    atau jasa yang diberikan oleh perusahaan itu kepada orang lain. Dan

    akan diam tidak memberitahukan jika produk atau jasa yang

    diberikan perusahaan tersebut buruk.

    Dapat disimpulkan bahwa nasabah itu dapat dikatakan loyal

    apabila nasabah dapat melakukan pembelian kembali terhadap produk

    atau jasa minimal dilakukan dua kali dimasa mendatang, dan ketika

    seorang nasabah tersebut sudah memiliki rasa loyalitas terhadap

    perusahaan maka mereka tidak akan terpengaruh dengan produk

    ataupun jasa dari lain perusahaan.

    b. Tahapan Loyalitas

    Tentunya untuk menjadi loyal, seorang nasabah harus melalui

    beberapa proses. Setiap proses tentunya memiliki perilaku dan

    kebutuhan yang berbeda, sehingga untuk mendapatkan nasabah

    yang loyal dibutuhkan waktu dan proses yang tentunya tidak

  • 15

    sebentar. Menurut Hurriyati (2008:132) terdapat beberapa tahapan

    loyalitas nasabah, yaitu:

    1) Suspects

    Tahapan ini meliputi semua orang yang mungkin akan

    membeli barang atau jasa perusahaan tetapi belum tahu

    apapun tentang perusahaan dan barang atau jasa yang

    ditawarkan.

    2) Prospect

    Yaitu orang-orang yang memiliki kebutuhan akan jasa

    tertentu dan memiliki kemampuan untuk membelinya. Para

    prospect ini, walaupun mereka belum melakukan pembelian,

    mereka telah mengetahui keberadaan perusahaan dan barang

    atau jasa yang ditawarkan, seolah-olah telah ada seseorang

    yang merekomendasikan perusahaan tersebut.

    3) Disqualified prospect

    Yaitu prospect yang sudah mengetahui keberadaan barang

    maupun jasa dari perusahaan yang menawarkan dan mereka

    tidak mempunyai kemampuan untuk membeli barang atau

    jasa tersebut.

    4) First time customer

    Seorang nasabah yang membeli barang atau menggunakan

    jasa untuk pertama kalinya. Dan mereka masih dianggap

    menjadi nasabah baru.

  • 16

    5) Repeat customer

    Nasabah yang melakukan pembelian produk lebih dari dua

    kali. Mereka adalah nasabah yang melakukan pembelian yang

    sama sebanyak dua kali atau membeli dua macam yang

    berbeda dalam waktu yang berbeda pula.

    6) Clients

    Seorang nasabah yang membeli barang atau jasa yang

    ditawarkan oleh perusahaan. Dan seorang klien ini membeli

    kebutuhan tersebut secara teratur, hubungan yang seperti ini

    sudah kuat dan berlangsung lama yang mana membuat merek

    yang ditawarkan tidak terpengaruh dengan produk pesaing.

    7) Advocats

    Advocats ini sama seperti klien, mereka melakukan pembelian

    barang yang dibutuhkan secara teratur. Selain itu mereka

    mendorong dan merekomendasikan barang atau jasa

    perusahaan kepada orang-orang disekitarnya, secara tidak

    langsung mereka telah melakukan pemasaran untuk

    perusahaan dan membawa konsumen untuk perusahaan

    tersebut.

    3. Penanganan Keluhan

    a. Pengertian Penanganan Keluhan

    Menurut Tjiptono (2005:210) setiap perusahaan yang

    berorientasi kepada nasabah (customer oriented) harus

  • 17

    menyediakan akses yang mudah dan nyaman bagi nasabahnya

    guna menyampaikan saran, kritik, pendapat, maupun keluhan

    penanganan yang mereka alami.

    Keluhan berasal dari kata latin plangare yang berarti

    memukul. Tetapi pada kata keluhan ini diartikan sebagai sesuatu

    yang dianggap mengganggu atau perasaan seseorang yang tidak

    menyenangkan terhadap beberapa aspek yang diterimanya.

    Menurut Tjiptono (2014:446) ada sebuah organisasi perusahaan

    dapat mengumpulkan dan menyimpulkan keluhan pelanggan

    dengan beberapa cara yaitu kotak saran, formulir pengaduan,

    saluran telepon tertentu yang telah disediakan perusahaan, website

    perusahaan, survei kepuasan maupun kartu komentar.

    Menurut Sunarto (2006:253) perilaku keluhan nasabah adalah

    istilah yang mencakup semua tindakan konsumen yang berbeda

    apabila mereka merasa tidak puas dengan pelayanan atau produk

    yang diberikan. Keluhan nasabah yaitu ungkapan emosi seorang

    nasabah karena adanya sesuatu yang dirasa tidak menyenangkan

    atau sesuatu yang tidak dapat diterima mengenai produk atau jasa

    yang ditawarkan. Ketika sudah ada keluhan yang diterima maka

    perusahaan harus segera mengidentifikasi berdasarkan tingkat

    penyelesainnya, dengan tujuan untuk mencari jalan keluar

    sehingga dari kedua belah pihak dapat diuntungkan.

  • 18

    Ketika seorang nasabah sudah merasa tidak puas atau merasa

    sedikit kecewa, maka perusahaan harus segera memperbaikinya.

    Pemulihan pelayanan juga bisa ditangani dengan baik apabila

    dijadikan sebagai satu kesempatan bukan sebagai suatu pilihan

    sulit. Keluhan dari nasabah seharusnya dijadikan sebagai

    kesempatan untuk memperkuat hubungan antara perusahaan

    dengan nasabah. Rasa ketidakpuasan yang diakibatkan karena

    adanya perbedaan antara harapan dan kemampuan, jika tidak

    segera diidentifikasi maka akan menimbulkan efek negatif yang

    diyakini akan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.

    Penanganan keluhan secara efektif dapat mengubah nasabah

    yang merasa dirugikan akan menjadi nasabah yang loyal.

    Peraturan Bank Indonesia nomor: 7/7/PBI/2005 tentang

    penyelesaian pengaduan nasbah bahwa jika pengadu oleh nasabah

    yang tidak segera ditindaklanjuti akan berpotensi meniningkatkan

    resiko reputasi bagi perusahaan dan dapat menurunkan

    kepercayaan nasabah dalam waktu jangka panjang, peraturan ini

    bertujuan untuk menciptakan kepedulian dan menumbuhkan

    kesadaran pada pelaku usaha untuk menjaga kepercayaan nasabah.

    Pasal 2 Peraturan BI nomor: 7/7/PBI/2005 berbunyi (1) Bank

    wajib menyelesaikan setiap pengaduan yang diajukan nasabah dan

    atau perwakilan nasabah. (2) Untuk menyelesaikan pengaduan,

    bank wajib menetapkan kebijakan dan memiliki produser tertulis

  • 19

    yang meliputi: a. Penerimaan pengaduan, b. Penanganan dan

    penyelesaian pengaduan, c. Dan pemantauan penanganan dan

    penyelesaian pengaduan.

    Tentunya diperlukan pemahaman untuk menghadapi keluhan

    dari seorang nasabah, sehingga akan menimbulkan penanganan

    keluhan yang baik dan tidak menimbulkan rusaknya hubungan

    yang sudah terjalin antara nasabah dan pihak bank. Penanganan

    keluhan ini dilakukan dengan mengidentifikasi sumber

    permasalahan yang menyebabkan nasabah merasa tidak puas atas

    pelayanan yang diberikan. Menurut Hasan (2010:109) terdapat

    tiga sumber utama yang berhubungan dengan keluhan nasabah

    yaitu:

    1. 40% masalah disebabkan oleh perusahaan itu sendiri. Seperti

    halnya kualitas produk yang masih rendah, jalinan komunikasi

    yang tidak akurat dan berlebihan, pelayanan yang kurang baik

    dan lain-lain.

    2. 20% masalah disebabkan pegawai dari perusahaan tersebut,

    seperti sikap yang kasar dan tidak sopan sehingga

    menyebabkan nasabah merasa tidak nyaman.

    3. 40% masalah berasal dari nasabah itu sendiri, seperti tidak teliti

    dalam membaca intruksi yang diberikan, harapan yang

    berlebihan, dan lain-lain.

  • 20

    Setiap nasabah yang merasa dirinya tidak puas atas produk

    atau jasa yang diberikan tentunya akan bereaksi dengan reaksi yang

    berbeda-beda. Ada nasabah yang mendiamkan saja dan aja juga

    yang melakukan keluhan kepada perusahaan yang bersangkutan.

    Untuk melihat minat pelanggan melakukan keluhan dapat dilihat

    pada tabel di bawah ini.

    Tabel 2.1

    Tabel Keluhan Pelanggan

    Voice Response Private Response Third Party Response

    Redress seeking

    (voice)

    Memperingatkan

    keluarga dan teman

    (gethuk tular

    negative)

    Legal action

    No action (loyalitas) Exit Komplain ke lembaga

    konsumen

    Sumber : Diadaptasi dari Singh dalam Tjiptono (2016)

    Menurut Tjiptono (2016:249-251) terdapat tiga kategori dalam

    tipe keluhan pelanggan yaitu:

    1) Voice Response

    Bagi perusahaan, ketika nasabah menyampaikan keluhan

    secara langsung atau meminta ganti rugi kepada perusahaan

    yang bersangkutan, sebetulnya perusahaan masih bisa

    memanfaatkan peluang tersebut. Yaitu memberikan

    kesempatan perusahaan untuk memuaskan nasabah itu

    kembali, menekan publisitas buruk, dan memberi masukan

    positif mengenai kekurangan pelayanan dari pihak

    perusahaan. No action response atau juga tidak melakukan

  • 21

    apa-apa termasuk dalam kategori ini, karena menunjukkan

    perasaan seseorang terhadap pemasar.

    2) Private response

    Pada kategori ini nasabah menunjukkan ketidakpuasannya

    terhadap produk atau jasa perusahaan dengan cara

    memberitahu dan memperingatkan teman maupun

    keluarganya mengenai pengalaman buruknya, dan tentunya

    akan berdampak buruk pada citra bank tersebut.

    3) Third Party Response

    Kategori ini ditujunjukan pada obyek eksternal yang tentunya

    tidak terlibat secara langsung, seperti melalui surat kabar,

    lembaga konsumen maupun lembaga hukum. Bentuk

    responnya bisa berupa menuntut ganti rugi secara hukum,

    maupun mengadu lewat media massa.

    b. Dimensi Penanganan Keluhan

    Menurut Tjiptono (2005:240) terdapat empat aspek penanganan

    keluhan yang penting, yaitu:

    1) Kewajaran atau keadilan dalam memecahkan masalah

    Perusahaan harus memperhatikan aspek kewajaran dalam

    hal biaya dan kinerja dalam waktu jangka panjang. Hasil

    yang diharapkan tentunya situasi “win-win” (fair, realistis,

    dan proposional) dimana terjadi keuntungan dari masing-

    masing pihak.

  • 22

    2) Kecepatan dalam penanganan keluhan.

    Dalam penanganan keluhan kecepatan untuk merespon

    sangatlah diperlukan. Melihat jika keluhan tersebut tidak

    segera ditanggapi, maka rasa tidak puas terhadap perusahaan

    akan menjadi permanen dan tidak dapat dibenahi lagi.

    Sedangkan jika keluhan tersebut ditangani dengan cepat,

    maka kemungkinan nasabah tersebut akan tetap tinggal di

    perusahaan tersebut.

    3) Kemudahan nasabah untuk menghubungi perusahaan.

    Menyampaikan keluhan berupa saran, kritik, maupun

    pertanyaan yang ditujukan langsung kepada perusahaan

    adalah aspek yang sangat penting. Apalagi dengan adanya

    metode komunikasi yang mudah dan relatif tidak mahal,

    dimana nasabah dapat dengan mudah menyampaikan keluh-

    kesahnya kepada perusahaan. Cara yang dapat dilakukan oleh

    perusahaan yaitu seperti telepon bebas pulsa atau website

    yang dapat menampung keluhan nasabah.

    4) Empati terhadap nasabah yang marah

    Jika dihadapkan dengan nasabah yang meluapkan atas

    ketidakpuasnnya secara marah-marah, maka perlu diluangkan

    waktu untuk mendengarkan keluhan tersebut dan berusaha

    memahami situasi yang dirasakan oleh nasabah tersebut.

    Maka permasalahan yang dihadapi dapat menjadi jelas

  • 23

    sehingga pemecahan yang optimal dapat diupayakan

    bersama.

    4. Kualitas Pelayanan

    a. Pengertian Kualitas Pelayanan

    Kualitas menurut ISO 9000 dalam Lupiyodi (2016:230) yaitu

    perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana

    dapat memenuhi persyaratan kebutuhan nasabah. Sedangkan definisi

    pelayanan menurut Sutedja (2007:19) yaitu sebuah kegiatan atau

    keuntungan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lainnya.

    Pelayanan sendiri bersifat intangible (tak teraba) dan tidak berujung

    pada kepemilikan.

    Menurut Waright (2007:97) kualitas pelayanan adalah suatu

    evaluasi kognitif jangka panjang nasabah terhadap penyerahan jasa

    perusahaan. Biasanaya pelayanan yang diberikan akan menghasilkan

    kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang. Oleh sebab itu, untuk

    menghasilkan produk atau asa yang berkualitas tentunya harus

    didukung oleh manusia dan proses yang berkualitas pula.

    Kualitas pelayanan berarti memberikan pelayanan baik yang

    dilakukan oleh penyedia layanan dalam memenuhi kebutuhan dan

    harapan para nasabah serta ketepatan dalam penyampaiannya.

    Kualitas pelayanan ini akan menjadi sesuatu yang penting yang harus

    diperhatikan dan dilakukan dengan maksimal agar dapat bertahan dan

    tetap menjadi pilihan para nasabah. Parasuraman dalam buku

  • 24

    Lupiyoadi (2013:216) menjelaskan kualitas pelayanan adalah seberapa

    besar perbedaan antara hasil yang didapat dan harapan para nasabah

    atas pelayanan yang mereka terima.

    Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan kualitas pelayanan

    adalah salah satu kunci kesuksesan perusahaan perbankan. Baik

    buruknya kualitas pelayanan barang atau jasa tergantung pada

    kemampuan pegawai perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan apa

    yang diharapkan oleh para nasabah secara konsisten. Bagi mereka

    nasabah yang merasa puas dengan apa yang didapat maka secara tidak

    langsung akan menciptakan loyalitas, dan tidak dipungkiri akan

    merekomendasikan kepada pihak lain, sehingga dapat memperbaiki

    citra perusahaan di mata para nasbaah.

    b. Dimensi Kualitas Pelayanan

    Menurut Fahmi (2015:70) menyimpulkan bahwa ada lima

    dimensi ServQual (Service Quality) yang mana dipakai untuk

    mengukur kualitas pelayanan yaitu:

    1) Tangibles (Bukti Langsung atau Berwujud)

    Tangibles adalah bukti nyata dari perhatian yang diberikan

    oleh penyedia jasa kepada nasbah, seperti menyediakan fasilitas

    fisik, perlengkapan, personilnya, dan sarana komunikasi lainnya.

    Fasilitas fisik yang memadahi dan pelayanan yang diberikan

    dari karyawan untuk nasabah dengan baik maka nsabah tersebut

    akan berulang kembali ke perusahaan tersebut.

  • 25

    2) Reliability (kehandalan)

    Reliability yaitu kemampuan perusahaan untuk

    menghasilkan kinerja pelayanan yang baik yaitu sesuai dengan

    apa yang telah dijanjikan secara tepat waktu. Pada dimensi ini

    kepuasan nasabah akan menurun bila pelayanan yang diberikan

    tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan sebelumnya.

    3) Responsiveness (daya tanggap)

    Respomsiveness adalah kemampuan perusahaan yang

    dilakukan para karyawannya untuk memberikan pelayanan

    dengan cepat dan tanggap. Sikap tanggap yang ditunjukkan

    dapat menumbuhkan persepsi yang positif terhadap kualitas

    pelayanan yang diberikan. Dimana jika terjadi kegagalan atau

    keterlambatan dalam penyampaian pelayanan, pihak penyedia

    jasa berusaha memperbaiki kesalahan tersebut dengan segera.

    4) Assurance (Jaminan)

    Assurance adalah pengetahuan dan perilaku para karyawan

    untuk membangun kepercayaan pada nasabah dalam

    memberikan jasa yang ditawarkan. Kemampuan karyawan

    dalam menanam kepercayaan kepada nasabah, adanya perasaan

    aman bagi nasabah dalam melakukan transaksi dan sikap sopan

    santun karyawan dalam memberikan suatu layanan kepada

    nasabahnya.

  • 26

    5) Emphaty (Kepedulian)

    Emphaty adalah sikap atau perilaku karyawan untuk

    memberikan perhatian kepada para nasabahnya, termasuk juga

    kepekaan akan kebutuhan mereka. Untuk mewujudkan sikap

    empati, sebaiknya setiap karyawan perusahan hendaknya dapat

    mengelola waktu agar mudah dihubungi, baik melalui telepon

    ataupun bertemu langsung.

    5. Komitmen

    Komitmen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

    perjanjian (keterikatan) untuk melakukakn sesuatu kontrak. Komitmen

    merupakan keinginan yang berlangsung lama dalam diri nasabah untuk

    mempertahankan hubungan yang sama-sama memberikan manfaat (value

    relationship). Konsep value relationship ini akan menunjukkan bahwa

    nasabah akan tetap memiliki komitmen yang kuat jika hubungan yang

    dilakukan dianggap penting. Komitmen juga merupakan unsur perilaku

    untuk mempertahankan dan menjaga hubungan jangka panjang antara

    perusahaan dengan nasabah. Tidak akan terjadi suatu komitmen jika salah

    satu merasa hubungannya tidak menguntungkan. Menurut Rahman

    (2012:27) komitmen adalah hubungan antara sikap terhadap bukti fisik,

    proses, dan karyawan dengan adanya kualitas keterhubungan, serta

    perannya dalam menimbulkan niat untuk pembelian secara berulang dan

    loyalitas.

  • 27

    Nasabah yang sudah berkomitmen kemungkinan besar sudah tidak

    memerlukan lagi tambahan informasi sewaktu melakukan transaksi dan

    tidak mudah terpengaruh oleh produk lainnya. Walaupun jika mereka

    berpindah hanya karena promosi, akan tetapi untuk transaksi selanjutnya

    tetap kembali ke perusahaan dimana nasabah itu sudah merasa loyal.

    Komitmen terdiri dari tiga dimensi yaitu hasrat untuk membangun

    hubungan stabil, keinginan untuk memberikan pengorbanan dalam

    membangun hubungan, dan kepercayaan hubungan yang stabil.

    Menurut Fullerton dan Taylor dalam Rahman, untuk mengukur

    komitmen nasabah terdapat tiga indikator yaitu:

    1) Commitmen Affective (Komitmen Afeksi)

    Komitmen yang berdasarkan keterlibatan seorang nasabah pada bank

    berupa perasaaan cinta dan loyal pada perusahaan tersebut.

    Kecenderungan komitmen afeksi ini dapat menunjukkan rasa memiliki

    atas perusahaan tersebut, dan berkeinginan untuk tetap bertahan pada

    perusahaan sangatlah tinggi.

    2) Commitmen Continuance (Komitmen Kontinum)

    Komitmen ini berisi tentang persepsi seseorang atas resiko jika

    meninggalkan perusahaan tersebut. Nasabah dengan tipe yang seperti ini

    akan tetap bergabung dan bertahan berdasarkan pertimbangan untung

    rugi yang didapatkannya. Terdapat dua aspek dalam komitmen ini yaitu

    melibatkan pengorbanan pribadi jika meninggalkan perusahaan tersebut

    dan ketiadaan alternatif bagi nasabah itu sendiri.

  • 28

    3) Commitmen Normative (Komitmen Normatif)

    Komitmen yang berisi keyakinan untuk tetap bertahan dalam jangka

    waktu panjang diperusahaan tersebut. Maka secara tidak langsung

    nasabah tersebut akan memiliki ras loyalitas pada perusahaan tersebut.

    Keyakinan yang kuat untuk tetap berusaha dengan sungguh-sungguh

    untuk mencapai hasil yangmaksimal harus dimiliki setiap nasabah dalam

    mencapai tujuan bersama. Seperti firman Allah SWT dalam Al-Qur’an

    surat Al-Ahqaaf ayat 13 yang berbunyi:

    ُ ثُمَّ اْستَقَاُموا فَََل َخْوٌف َعلَْيِهْم َوََل ُهْم يَْحَزنُونَ إِنَّ الَِّذيَن قَالُوا َربُّنَا َّللاَّ

    Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan; “Tuhan kami

    ialah Allah,” kemudian mereka tetap istikomah, maka tidak ada

    kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.”

    Ayat tersebut menjelaskan seorang nasabah harus tetap teguh

    pendirian yang dilakukan secara sukarela dan tanggungjawab terhadap

    sesuatu yang dilakukannya, baik diri sendiri, orang lain, organisasi,

    maupun hal lainnya. Seseorang yang berkomitmen merasa wajib untuk

    melakukannya serta didasari pada keyakinan tanpa keraguan tentang apa

    yang dianggapnya benar.

    6. Kepuasan Nasabah

    a. Pengertian Kepuasan Nasabah

    Menurut Parasuraman (2008:49) kepuasan yaitu tingkat

    perasaan seseorang setelah membandingkan hasil kinerja yang

    didapatkan dengan apa yang mereka harapkan. Jadi, kepuasan itu

  • 29

    tingkat kepuasan nasabah yang fungsinya untuk membedakan

    hasil dan harapan yang didapatkan. Ketika hasil kinerja tersebut

    ada di bawah harapan yang diinginkan, maka nasabah akan merasa

    kecewa atau bahkan merasa tidak puas. Sedangkan jika kinerja

    tersebut sesuai apa yang diharapkan, nasabah akan merasa puas,

    dan jika kinerja melebihi apa yang diharapkan, nasabah akan

    merasa sangat puas.

    Kepuasan konsumen berfungsi untuk mengukur harapan

    konsumen atas produk dengan kinerja yang dirasakan dari produk

    tersebut. Perasaan ini muncul setelah terjadi pembelian atau

    penggunaan produk oleh seorang konsumen. Jadi, kepuasan

    nasabah yaitu kinerja suatu produk sekurang-kurangnya sama

    dengan apa yang diharapkan. Tingkat kepuasan ini berfungsi

    sebagai perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan.

    Untuk saat ini perusahaan akan selalu menyadari seberapa

    pentingnya faktor pelanggan. Maka dari itu mengukur tingkat

    kepuasan nasabah sangat diperlukan, walaupun proses tersebut

    tidak mudah untuk dilakukan. Harapan nasabah ini dapat dibentuk

    oleh pengalaman masa lampau, seperti melihat komentar, saran

    dan kritik yang diberikan dari orang-orang disekitarnya serta janji

    dan informasi pemasar dan pesaingnya.

  • 30

    Banyak manfaat yang akan dirasakan perusahaan ketika

    nasabah merasa puas dengan pelayanan dan produk yang

    diberikan, yaitu diantaranya sebagai berikut:

    1) Meningkatkan loayalitas nasabah.

    2) Mencegah perputaran nasabah untuk beralih ke perusahaan

    lain.

    3) Mengurangi sensitivitas nasabah terhadap harga yang te;ah

    ada.

    4) Mengurangi biaya kegagalan pemasaran.

    5) Mengurangi biaya operasi yang dilakukan karena

    meningkatnya jumlah nasabah.

    6) Meningkatkan reputasi bisnis.

    Setiap orang dalam perusahaan mempunyai nasabah yang

    tentunya harus dipuaskan. Yang pertama harus didasari oleh setiap

    karyawan yaitu kepuasan nasabah relevan untuk semua anggota

    perusahaan, jadi bukan semata-mata tanggungjawab dari devisi

    pemasasaran saja. Langkah yang bisa dilakukan yaitu menentukan

    dan mengantisipasi kebutuhan nasabah.

    Menurut Kotler dalam Tjiptono dan Chandra (2016:219)

    terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur

    kepuasan yaitu:

  • 31

    1) Sistem keluhan dan saran

    Setiap perusahaan agar memberikan kesempatan nasabah untuk

    menyampaikan saran dan kritik dengan menyediakan kotak

    saran, kartu komentar dan lain sebagainya. Dengan adanya hal

    tersebut maka akan memberikan ide-ide yang memungkinkan

    untuk menangani keluhan dan permasalahan yang dialami oleh

    setiap nasabah.

    2) Ghost Shopping (belanja siluman)

    Ghost Shopping adalah strategi untuk melihat tingkat kepuasan

    dari nasabah dengan cara mempekerjakan beberapa orang

    (ghost shopper) untuk menjadi atau bersikap sebagai pembeli

    atau pelanggan potensial produk perusahaan dan pesaing

    perusahaan. Kemudian mereka memberikan laporan mengenai

    kelebihan dan kelemahan produk pesaing berdasarkan

    pengalaman membeli dan mengonsumsi produk tersebut.

    3) Lost Customer Analys (Analisis Pelanggan Yang Hilang)

    Ketika sebuah perusahaan mengetahui jika terdapat pelanggan

    yang sudah lama tidak datang untuk bertransaksi atau

    memnggunakan jasa perusahaan, maka sebaiknya harus

    dihubungi dan diketahui apa penyebab nasabah tersebut

    berhenti menggunakan jasa dan produk dari perusahaan.

  • 32

    4) Surve Kepuasan Nasabah

    Metode selanjutnya yaitu mengukur kepuasan pelanggan secara

    langsung melalui survei berkala, jadi ketika nasabah tersebut

    merasa tidak puas maka akan segera diketahui penyebab

    ketidakpuasan tersebut.

    Sedangkan untuk konteks karyawan terdapat empat unsur

    pokok yang harus dimiliki yaitu:

    1) Keterampilan.

    2) Efisiensi (target dan tepat waktu).

    3) Ramah terhadap nasabah.

    4) Rasa bangga.

    B. Telaah Pustaka

    Penelitian terdahulu adalah hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

    peneliti terdahulu dan tentunya akan dijadikan sebagai perbandingan untuk

    penelitian penulis saat ini. Penelitian tersebut antara lain sebagai berikut:

    Helmawan (2015) dalam penelitiannya tentang pengaruh penanganan

    keluhan dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah, menunjukkan bahwa

    penanganan keluhan tidak memiliki pengaruh terhadap loyalitas nasabah.

    Sedangkan Ellena (2011) dalam penelitiannya tentang analisis pengaruh

    kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan penanganan keluhan terhadap loyalitas

    nasabah, menunjukkan bahwa penanganan keluhan berpengaruh positif terhadap

    loyalitas nasabah. Muniroh (2017) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa

  • 33

    variabel yang berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas nasabah yaitu

    kepercayaan, komunikasi dan peanganan konflik, sedangkan komitmen

    berpengaruh negatif signifikan terhadap loyalitas nasabah dan variabel kepuasan

    terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap loyalitas.

    Ridwan (2018) dalam penelitiannya tentang pengaruh kepercayaan, kualitas

    pelayanan, dan nilai nasabah terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan sebagai

    variabel intervening, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan

    tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Sedangkan penelitian

    yang dilakukan Wijanarko (2016) dalam penelitiannya tentang pengaruh kualitas

    pelayanan dan religiusitas terhadap kepuasan nasabah serta dampaknya pada

    loyalitas nasabah, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan

    berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah. Zakiy & Azzahroh (2017) dalam

    penelitiannya tentang pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas nasabah bank

    syariah dengan kepuasan nasabah sebagai variabel intervening, hasil penelitian ini

    menunjukkan bahwa kepuasan nasabah mampu memediasi secara full pengaruh

    kualitas layanan terhadap loyalitas nasabah Bank Syariah.

    Penelitian yang dilakukan Cassandra (2014) tentang pengaruh kepercayaan,

    komitmen, komunikasi dan penanganan konflik terhadap loyalitas pelanggan,

    hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa komitmen dan penanganan

    keluhan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.

  • 34

    Tabel 2.2

    Pengaruh Penanganan Keluhan Terhadap Loyalitas Nasabah

    NO Penulis (Tahun) Variabel Hasil

    1 Helmawan

    (2015)

    Penanganan Keluhan

    (X1)

    Kualitas Pelayanan

    (X2)

    Loyalitas Nasabah

    (Y)

    a. Penanganan keluhan tidak

    berpengaruh

    terhadap loyalitas

    nasabah.

    b. Kualitas pelayanan

    berpengaruh

    terhadap loyalitas

    nasabah

    2 Rosda (2015) Kepercayaan (X1)

    Komunikasi (X2)

    Komitmen (X3)

    Penanganan Keluhan

    (X4)

    Loyalitas Nasabah

    (Y)

    Dari penelitian ini

    variabel kepercayaan,

    komunikasi, komitmen

    dan penanganan keluhan

    berpengaruh signifikan

    terhadap loyalitas

    nasabah

    3 Bangun Manula

    (2018)

    Kepercayaan (X1)

    Komunikasi (X2)

    Penanganan Keluhan

    (X3)

    Loyalitas (Y)

    Hasil penelitian yang

    didapatkan bahwa

    variabel kepercayaan,

    komunikasi, penanganan

    keluhan berpengaruh

    positif signifikan

    terhadap loyalitas

    nasabah.

    4 Tejaningtyas

    (2015)

    Kualitas Pelayanan

    (X1)

    Penanganan

    Komplain (X2)

    Citra Perusahaan

    (X3)

    Loyalitas Nasabah

    (Y)

    Kepuasan (Z)

    a. Kualitas Pelayanan,

    penanganan komplain,

    dan citra perusahaan

    berpengaruh positif dan

    signifikan pada

    kepuasan.

    b. Kualitas pelayanan,

    penanganan komplain

    dan citra perusahaan

    berpengaruh positif

    namun tidak signifikan

    pada loyalitas nasabah.

    c. kepuasan berpengaruh

    positif dan signifikan

    pada loyalitas nasabah.

    d. kepuasan nasabah

    memediasi pengaruh

  • 35

    kualitas pelayanan,

    penanganan komplain

    dan citra perusahaan

    pada loyalitas nasabah.

    Tabel 2.3

    Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah

    NO Penulis (Tahun) Variabel Hasil

    1 Trisusanti

    (2017)

    Kualitas pelayanan

    (X1)

    Kepercayaan (X2)

    Loyalitas Nasabah

    (Y)

    Variabel kualitas

    pelayanan dan

    kepercayaan

    berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

    2 Oktaviani

    (2016)

    Customer

    Relationship

    Management (X1)

    Kualitas Pelayanan

    (X2

    Kepuasan Nasabah

    (X3)

    Loyalitas Nasabah

    (Y)

    a. variabel kualitas

    pelayanan dan kepuasan

    berpengaruh dan

    signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

    b. customer Relationship

    management tidak

    berpengaruh terhadap

    loyalitas nasabah.

    3 Winarti (2016) Kualitas layanan

    (X1)

    Iklan (X2)

    Citra Merek (X3)

    Loyalitas Nasabah

    (Y)

    a. Variabel kualitas

    pelayanan tidak

    berpengaruh terhadap

    loyalitas nasabah.

    b. variabel iklan dan

    citra merek berpengaruh

    terhadap loyalitas

    nasabah.

    4 Andesra (2016)

    Kualitas Pelayanan

    (X1)

    Kepercayaan (Y1)

    Loyalitas Nasabah

    (Y2)

    Hasil penelitian

    menyatakan bahwa

    kualitas pelayanan

    memberi pengaruh

    signifikan terhadap

    kepercayaan dan

    loyalitas nasbaah, namun

    kontribusi kualitas

    pelayanan tidak terlalu

    besar.

  • 36

    Tabel 2.4

    Pengaruh Komitmen Terhadap Loyalitas Nasabah

    NO Penulis (Tahun) Variabel Hasil

    1 Lapasiang et al.

    (2017)

    Kepercayaan (X1)

    Komitmen (X2)

    Loyalitas Nasabah

    (Y)

    a. kepercayaan dan

    komitmen secara

    simultan berpengaruh

    positif dan signifikan

    terhadap loyalitas

    nasabah.

    b. kepercayaan secara

    persial berpengaruh

    positif dan signifikan

    terhadap loyalitas.

    c. komitmen secara

    persial berpengaruh

    positif namun tidak

    signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

    2 Muryati (2018)

    Kualitas Layanan

    (X1)

    Kepercayaan (X2)

    Komitmen (X3)

    Loyalitas Nasabah

    (Y)

    Kualitas lauyanan,

    kepercayaan, dan

    komitmen berpengaruh

    positif dan signifikan

    tehadap loyalitas nasbah.

    3 Patria dan Reno

    (2019)

    Komunikasi (X1)

    Komitmen (X2)

    Keuntungan

    Bersama (X3)

    Loyalitas Nasabah

    (Y)

    Dapat diambil

    kesimpulan bahwa

    komunikasi, komitmen,

    keuntungan bersama

    berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

    4 Haryanti (2018) Kepercayaan (X1)

    Komitmen (X2)

    Komunikasi (X3)

    Penanganan Konflik

    (X4)

    Loyalitas Nasabah

    (Y)

    a. variabel kepercayaan,

    komitmen, dan

    penanganan konflik

    terdapat pengaruh positif

    terhadap loyalitas

    nasabah.

    b. varabel komunikasi

    berpengaruh negatif

    terhadap loyalitas

    nasabah.

  • 37

    Tabel 2.5

    Pengaruh Penanganan Keluhan, Kualiitas Pelayanan dan Komitmen terhadap

    Kepuasan

    No Penulis (Tahun) Variabel Hasil

    1 Fitry

    Mustaghfiroh

    (2018)

    Kualitas pelayanan

    (X1)

    Penanganan Keluhan

    (X2)

    Nilai Nasabah (X3)

    Kepuasan (Y1)

    Word of Mouth (Y2)

    Variabel penanganan

    keluhan berpengaruh negatif

    dan tidak signifikan

    terhadap kepuasan nasabah.

    2 Mutmainah

    (2017)

    Kualitas pelayanan

    (X1)

    Citra Perusahaan

    (X2)

    Kepuasan (Y1)

    Loyalitas (Y2)

    Variabel kualitas pelayanan

    dan citra perusahaan

    berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap loyalitas

    nasabah dan kepuasan.

    3 Devi Septiyani

    (2018)

    Kualitas produk

    (X1)

    Kualitas pelayann

    (X2)

    Corporate Image

    (X3)

    CSR (x4)

    Kepuasan (Z)

    Looyalitas (Y)

    Variabel kualitas pelayanan

    berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap

    kepuasan.

    4 Yudi Supiyanto

    (2015)

    Kompensasi (X1)

    Kompetensi (X2)

    Komitmen (X3)

    Kepuasan (Y)

    Kinerja (Y)

    Variabel komitmen

    berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap

    kepuasan.

    Tabel 2.6

    Pengaruh Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah

    NO Penulis (Tahun) Variabel Hasil

    1 Rohmaningtyas

    (2016)

    Brand image (X1)

    Kualitas pelayanan

    (X2)

    Kepuasan (X3)

    Loyalitas (Y)

    a. kualitas pelayanan

    berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

    b. kepuasan juga

    berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

  • 38

    2 Altje Tumbel

    (2016)

    Kepercayaan (X1)

    Kepuasan (X2)

    Loyalitas (Y)

    a. variabel kepercayaan

    berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

    b. Variabel kepuasan

    berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

    3 Roby dan Alvi

    (2015)

    Kualitas Pelayanan

    (X1)

    Kepuasan Nasabah

    (X2)

    Loyalitas Nasabah

    (Y)

    a. Variabel Kualitas

    pelayanan berpengaruh

    positif dan signifikan

    terhadap loyalitas

    nasabah.

    b. variabel kepuasan

    nasabah berpengaruh

    positif dan signifikan

    terhadap loyalitas.

    Tabel 2.7

    Pengaruh Penanganan Keluhan, Kualitas Pelayanan, dan Komitmen Terhadap

    Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan sebagai Variabel Intervening

    NO Penulis (Tahun) Variabel Hasil

    1 Apriyanti (2017) Kualitas layanan

    (X1)

    Citra Perusahaan

    (X2)

    Loyalitas Nasabah

    (Y)

    Kepuasan Nasabah

    (Z)

    a. pengaruh kualitas

    layanan terhadap

    loyalitas nasabah melalui

    kepuasan nasabah

    dikategorikan memediasi

    parsial dan signifikan.

    b. sedangkan pengaruh

    citra perusahaan

    terhadap loyalitas

    nasabah melalui

    kepuasan nasabah

    dikategorikan memediasi

    parsial dan signifikan.

    2 Istiqomawati

    (2017)

    Komunikasi (X1)

    Kemitraan (X2)

    Kepercayaan (X3)

    Penanganan Keluhan

    (X4)

    Kepuasan (Z)

    Loyalitas Nasabah

    (Y)

    a. variabel komunikasi,

    kemitraan, kepercayaan

    dan penanganan keluhan

    mampu dimediasi

    melalui kepuasan

    nasabah terhadap

    loyalitas nasabah.

    a. sedangkan variabel

    kemitraan berpengaruh

  • 39

    tidak langsung terhadap

    loyalitas nasabah melalui

    kepuasan nasabah.

    3 Muniroh (2017) Kepercyaan (X1)

    Komunikasi (X2)

    Penanganan Konflik

    (X3)

    Komitmen (X4)

    Kepuasan (Z)

    Loyalitas Nasabah

    (Y)

    a. variabel kepercayaan,

    komunikasi, dan

    penanganan konflik

    berpengaruh terhadap

    loyalitas nasabah.

    b. variabel komitmen

    tidak berpengaruh

    terhadap loyalitas

    nasabah.

    c. variabel kepuasan

    berpengaruh negatif dan

    tidak signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

    4 Zakiy dan

    Azzahroh

    (2017)

    Kualitas layanan

    (X1)

    Loyalitas nasabah

    (Y)

    Kepuasan nasabah

    (Z)

    Variabel kepuasan

    nasabah mampu

    memediasi variabel

    kualitas layanan terhadap

    loyalitas nasabah.

    Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu yaitu

    terletak pada objek dan variabel-variabel penelitian, dalam penelitian ini variabel-

    variabel tersebut ditambahi maupun dikurangi dari masing-masing penelitian.

    Selain itu teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling dengan alat

    analisis SPSS. Dan objek dalam penelitian ini terletak pada BPRS Sukowati

    Sragen Cabang Boyolali.

    C. Kerangka Penelitian

    Berdasarkan uraian dari penelitian terdahulu maka dapat dibentuk kerangka

    berfikir sebagai berikut:

  • 40

    Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

    D. Hipotesis

    Menurut Boediono (2002:443) hipotesis adalah sebuah asumsi yang bisa

    benar atau salah mengenai hal yang dibuat untuk menafsirkan sesuatu sehingga

    memerlukan pengecekan lebih lanjut berdasarkan hubungan antara tujuan

    penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2017:16) mendefinisikan hipotesis

    sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang akan diteliti, maka

    dari itu rumusan masalah ditulis dengan kalimat pertanyaan. Penulis mengajuan

    hipotesis sebagi berikut:

    1) Pengaruh Penanganan Keluhan terhadap Loyalitas Nasabah

    Menurut Sunarto (2006:253) perilaku keluhan nasabah yaitu

    pengertian yang mencakup semua tindakan nasabah yang berbeda bila

    merasa tidak puas dengan suatu pelayanan.

    Penelitian yang dilakukan Fitri dan Basuki (2011) menyatakan bahwa

    penanganan keluhan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah.

  • 41

    Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan

    hipotesis sebagi berikut:

    H1: Penanganan keluhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

    2) Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Nasabah

    Menurut Wright (2007:97) mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai

    evaluasi kognitif jangka panjang nasabah terhadap penyerahan pelayanan

    suatu perusahaan. Pelayanan yang diberikan perusahaan jika baik akan

    menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian berulang.

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2015) tentang

    pengaruh kualitas layanan kualitas produk dan kepuasan nasabah terhadap

    loyalitas nasabah. Dapat dilihat penelitian tersebut menjelaskan bahwa

    variabel kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

    nasabah. Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu, maka dapat

    dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H2: Kualitas pelayana berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

    3) Pengaruh Komitmen terhadap loyalitas nasabah

    Menurut Karsono dalam Afiani (2010) pengertian komitmen itu

    dapat digambarkan sebagai orientasi nasabah dalam jangka panjang

    terhadap hubungan bisnis yang berdasarkan pada keterkaitan emosional.

    Dalam penelitian yang dilakukan Ardania (2015) tentang pengaruh

    kepercayaan, komunikasi, komitmen, dan penanganan konflik terhadap

  • 42

    loyalitas nasabah. Bahwa penelitian tersebut variabel komitmen

    berpengaruh signifikan dan positif terhadap loyalitas nasabah. Maka dari

    itu dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H3: Komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

    nasabah.

    4) Pengaruh Kepuasan terhadap Loyalitas Nasabah

    Menurut Pasuraman (2008:49) kepuasan yaitu tingkat perasaan

    seseorang setelah membandingkan hasil kinerja yang dirasakan dengan

    harapannya.

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Supiyadi (2016) tentang

    pengaruh nilai produk, kualitas produk, kualitas jasa syariah, dan kepuasan

    tehadap loyalitas nasabah. Penelitian itu membuktikan bahwa variabel

    kepuasan nasabah berpengaruh positif terhadap loyalitas nasabah. Maka

    berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu dapat dirumuskan

    hipotesis sebagai berikut:

    H4: Kepuasan Nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

    5) Pengaruh Penanganan Keluhan terhadap Kepuasan

    Penelitian yang dilakukan Rosita dan Sigit (2015) menunjukkan

    bahwa penanganan keluhan berpengaruh positif terhadap kepuasan.

    H4: Penanganan Keluhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

  • 43

    6) Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan

    Yunita Kurnia Sari (2017) melakukan peneltian dengan menunjukkan

    hasil bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan

    nasabah. Didukung juga penelitian dari Ismanwanto (2020) menunjukkan

    hasil bahwa kualitas pelayanan juga berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap loyalitas nasabah.

    H5: Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    kepuasan.

    7) Pengaruh Komitmen terhadap Kepuasan

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan Amalia dan Romadhon (2015)

    menunjukkan bahwa komitmen berpengaruh terhadap kepuasan nasabah.

    Diperkuat dengan penelitian Ariifin (2012) menunjukkan hasil bahwa

    komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan.

    Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H7: Komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan.

    8) Pengaruh Penanganan Keluhan terhadap Loyalitas Nasabah dengan

    Kepuasan sebagai Variabel Intervening

    Menurut penelitian yang dilakukan Istiqomawati (2017) yang

    mengataka bahwa penanganan keluhan berpengaruh signifikan terhadap

    loyalitas nasabah yang dimediasi oleh kepuasan nasabah. Sehingga

    berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut:

    H8: Penanganan Keluhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    loyalitas nasabah dengan kepuasan sebagai variabel intervening

  • 44

    9) Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah dengan

    Kepuasan sebagai Variabel Intervening

    Menurut penelitian yang dilakukan Setiawan dan Maria (2016) yang

    berjudul pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan dan kepercayaan

    terhadap kepuasan nasabah dan loyalitas nasabah dengan kepuasan sebagai

    variabel intervening, bahwa penelitian tersebut mengatakan bahwa semua

    variabel intervening berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

    nasabah dengan kepuasan sebagai mediasinya.

    H9: Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan sebagai Variebel Intervening.

    10) Pengaruh Komitmen terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan sebagai

    Variabel Intervening

    Menurut penelitian Madjid (2015) variabel kepercayaan dan

    komitmen nasabah berpengaruh positif dalam kepuasan nasabah, dan

    kepercayaan serta komitmen juga memiliki pengaruh yang signifikan

    terhadap loyalitas nasabah. Maka dari penelitian tersebut penulis dapat

    membuat hipotesis sebagai berikut:

    H10: Komitmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas

    Nasabah dengan Kepuasan sebagai Variabel Intervening.

  • 45

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian yang menggunakan

    pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Sugiyono (2013:13) yaitu

    penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian dan fenomena serta hubungan-

    hubungannya, tujuan dari penelitian kuantitatif yaitu untuk mengembangkan dan

    menggunakan model sistematis, teori atau hipotesis. Informasi yang didaptkan

    dari responden ini dikumpulkan menggunakan kuesioner, yaitu dengan penelitian

    survey. Menurut Prasetyo (2005:141) penelitian survey yaitu penelitian kuantitatif

    menggunakan pertanyaan yang tersruktur atau sistematis yang sama ditujukan

    kepada orang banyak atau responden untuk kemudian seluruh jawaban yang

    didapat oleh peneliti dicatat, diolah dan kemudian dianalisis.

    Selain menggunakan penelitian kuantitatif, penulis juga menggunakan

    jurnal, artikel ilmiah dan buku-buku yang sekiranya relevan demi menjunjung

    penelitian dan mampu memberikan teori sebagai konsep yang dibutuhkan untuk

    menyelesaikannya. Adapun penelitian yang ingin diteliti penulis yaitu tentang

    “Pengaruh Penanganan Keluhan, Kualitas Pelayanan, dan Komitmen terhadap

    Loyalitas Nasabah sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus BPRS Sukowati

    Sragen Cabang Boyolali).”

  • 46

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali yang

    beralamatkan di Jl. Pandanaran No. 231, Boyolali, Jawa Tengah 57313. Telp.

    (0276) 323230. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2020.

    C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Menurut Bawono (2006:28) populasi yaitu keseluruhan wilayah

    yang mana objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk

    dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti. Sedangkan menurut

    Sujarweni (2012:13) populasi yaitu wilayah generalisasi yang terdiri

    objek atau subjek yang memiliki kualitas dan ciri-ciri tertentu yang

    telah ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan atas

    penelitian tersebut.

    Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh nasabah BPRS

    Sukowati Sragen Cabang Boyolali yang mana mereka melakukan

    pembiayaan, simpanan, transfer atau jasa keuangan lainnya di BPRS

    Sukowati Sragen Cabang Boyolali yang jumlahnya 2330 nasabah.

    2. Sampel

    Pengertian sampel menurut Bawono (2006:28) yaitu bagian dari

    populasi penelitian yang dipilih untuk mewakili keseluruhan dari

    populasi tersebut, yang mana bertujuan menghemat waktu dan biaya,

    penentuan sampel harus dilakukan secara berhati-hati karena

    kesimpulan yang dihasilkan adalah kesimpulan dari populasi. Penulis

  • 47

    akan menggunakan purposive sampling untuk pengambilan

    sampelnya. Menurut Sugiyono (2016:85) purposive sampling yaitu

    teknik penentuan sampel dengan suatu pertimbangan yang telah

    ditentukan. Pertimbangan yang dimaksud yaitu responden merupakan

    nasabah BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

    Berdasarkan populasi dengan tingkat kesalahan yang peneliti

    gunakan yaitu 10%. Menurut Bawono (2006:29) rumus yang

    digunakan untuk menentukan sampel yaitu:

    s = P/(P.e2) + 1

    Keterangan:

    s= sampel

    P= Populasi

    e= error atau tingkat kesalahan yang diyakini. Sehingga sampel yang

    akan digunakan peneliti yaitu:

    s = 2330/((2330.(10%)2) + 1)

    s = 2330 /((2330.(0,1)2)+ 1)

    s = 2330 /((2330.0,01) +1)

    s = 2330 /((23,3) + 1)

    s = 2330/24,3

    s = 95,8847737

    Dapat disimpulkan dari perhitungan di atas, maka sampel

    peneltian sebanyak 95,8847737 dibulatkan menjadi 100 sampel

    kuesioner lebih dari standar minimum.

  • 48

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Menurut Bawono (2006:29) teknik pengumpulan data yaitu teknik atau cara

    yang dilakukan untuk mendapatkan data yang nantinya akan dianalisis atau dioleh

    untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Penelitian ini menggunakan sumber data

    primer, yang dimaksud primer disini yaitu pengambilan data yang diperoleh

    secara langsung oleh peneliti dari lapangan. Sumber ini dapat diperoleh oleh

    peneliti melalui:

    a. Penyebaran angket (kuesioner) kepada beberapa nasabah BPRS

    Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

    Menurut Suryani (2015:173) kuesioner yaitu teknik pengumpulan

    data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan atau

    pernyataan kepada nasabah yang ingin dijadikan sebagai responden

    untuk membantu menjawabnya. Dalam penelitian ini peneliti

    membagikan kuesioner dengan kuesioner tertutup. Yang dimaksud

    kuesioner tertutup yaitu model pertanyaan yang sebenarnya telah

    disediakan jawabannya, dengan seperti itu responden hanya memilih

    dari alternative jawaban yang sesuai dengan pilihannya.

    b. Wawancara

    Menurut Bawono (2006:30) metode untuk wawancara yaitu

    dengan mengumpulkan data serta informasi dengan cara menanyakan

    langsung kepada seseorang yang dianggap mampu dalam bidangnya

    dan berwenang dalam menyelesaikan permasalahan.

  • 49

    E. Skala Pengukuran

    Menurut Ghozali (2013:3) skala pengukuran yaitu proses yang mana suatu

    angka atau simbol dilekatkan pada kaakteristik atau properti suatu stimuli yang

    sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala interval. Menurut Bawono

    (2006:31) skala interval yaitu memberikan ranking terhadap responnden, yang

    dirangkin dapat berupa referensi, perilaku dan sebagainya. Menurut Supranto

    (2003:128) skala interval ini menggunakan skor 1-10 untuk mengukur setiap

    variabelnya. Skor 1-10 dipilih dengan pertimbangan untuk mempermudah

    responden dalam menentukan jawaban sangat tidak setuju sampai sangat setuju.

    Dengan skor 1 sebagai kategori sangat rendah dan 10 sebagai kategori tinggi.

    Berikut rentang dalam penelitian skala interval:

    Tabel 3.1

    Pembobotan Nilai Jawaban Responden

    Sangat

    tidak

    setuju

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat

    setuju

    F. Definisi Konsep dan Operasional

    Menurut Sugiyono (2015:38) variabel penelitian yaitu sesuatu yang

    berbentuk apa saja yang ditetapkan penelitian dan dipelajari sampai

    menghasilkan informasi yang nantinya diambil kesimpulan. Menurut

    Sujarweni (2012:75-76) jenis-jenis variabel sebagai berikut:

  • 50

    1. Variabel independen

    Variabel yang memberikan pengaruh atau yang menjadi sebab

    berubahnya atau timbulnya variabel independen.