pengaruh penambahan kopi (coffea spp.) terhadap … · susu pasteurisasi yang telah mengalami...

60
i PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP KUALITAS SUSU PASTEURISASI SKRIPSI OLEH ANDI ARHAM JANWAR I 411 07 009 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014

Upload: dotruc

Post on 25-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

i

PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP

KUALITAS SUSU PASTEURISASI

SKRIPSI

OLEH

ANDI ARHAM JANWAR

I 411 07 009

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2014

Page 2: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

ii

PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP

KUALITAS SUSU PASTEURISASI

SKRIPSI

Oleh:

ANDI ARHAM JANWAR

I 411 07 009

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas

Peternakan Universitas Hasanuddin

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK

JURUSAN PRODUKSI TERNAK

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2014

Page 3: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

1. Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Andi Arham Janwar

NIM : I 411 07 009

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

a. Karya skripsi yang saya tulis adalah asli

b. Apabila sebagian atasu seluruhnya dari karya skripsi, terutama Bab Hasil

dan Pembahasan tidak asli atau plagiasi maka bersedia dibatalkan atau

dikenakan sanksi akademik yang berlaku.

2. Demikian pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat dipergunakan

sepenuhnya.

Makassar, Februari 2014

TTD

Andi Arham Janwar

Page 4: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian : Pengaruh Penambahan Kopi (Coffea spp.) terhadap

Kualitas Susu Pasteurisasi

Nama : Andi Arham Janwar

No. Pokok : I 411 07 009

Program Studi : Teknologi Hasil Ternak

Jurusan : Produksi Ternak

Fakultas : Peternakan

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui Oleh:

Prof.Dr.drh.Hj. Ratmawati Malaka, M.Sc Dr.Fatma Maruddin, S.Pt, M.P

Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Diketahui Oleh :

Prof.Dr.Ir.Syamsuddin Hasan, M.Sc Prof.Dr.Ir.H. Sudirman Baco, M.Sc

Dekan Fakultas Peternakan Ketua Jurusan Produksi Ternak

Tanggal Lulus : Februari 2014

Page 5: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

v

KATA PENGANTAR

Alhamdullilah rabbil alamin, segala puji bagi Allah SWT, pemelihara

seluruh alam semesta. Rasa syukur yang sangat dalam penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT atas segala berkat dan pertolongan-Nyalah sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian hingga penyusunan skripsi ini, yang merupakan salah

satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Peternakan,

Universitas Hasanuddin, Makassar.

Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, baik

bantuan moril maupun materil. Pada kesempatan ini dengan segala keikhlasan

dan kerendahan hati, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Ibu Prof. Dr. drh. Hj. Ratmawati Malaka, M.Sc selaku pembimbing utama

sekaligus Penasehat akademik dan Dr. Fatma Maruddin, S.Pt, M.P selaku

pembimbing anggota yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan

arahan, motivasi dan nasehat kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak dan ibu dosen program studi Teknologi Hasil Ternak Prof. Dr. Ir. H.

MS. Effendi Abustam, M.Sc, Dr. Hikmah M. Ali, S.Pt, M.Si, Dr.

Muhammad Irfan Said, S.Pt, M.P, drh. Farida Nur Yuliati, M.Si,

Hajrawati, S.Pt, M.Si, Endah Murpiningrum, S.Pt, M.P, dan Nahariah

S.Pt, MP yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

Page 6: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

vi

3. Dekan, Wakil Dekan I, II, III Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

dan seluruh staf yang telah menerima dan membantu menulis dalam proses

akademik.

4. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Sudirman Baco, M.Sc. sebagai Ketua Jurusan

Produksi Ternak dan Bapak Dr. Muhammad Yusuf, S.Pt. sebagai Sekretaris

Jurusan, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin.

5. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Sjamsuddin Garantjang, M.Sc sebagai pembahas

yang telah memberikan masukan dalam proses perbaikan skripsi ini.

6. Sembah sujudku kepada Ayahanda A. Hamid, SE dan Ibunda A. Rusfrianty

tercinta yang telah mengajarkan banyak hal, dan memberikan motivasi,

dukungan serta materi kepada penulis, dan kepada kedua adikku, Firdha

Maharani dan Nilam Arnila terima kasih doa dan dukungannya.

7. Kepada Kakanda Syamsuddin, S.Pt, Setiawan Putra Syah, S.Pt, M.P dan

Muh. Amin, S.Pt terima kasih sebesar-besarnya penulis ucapkan atas

bantuan, dukungan, serta motivasinya selama ini.

8. Kepada Sahabat serta rekan-rekan Rumput 07 terima kasih atas segala

bantuan dan kebersamaan saat suka dan duka yang kalian berikan kepada

penulis selama penulis menempuh pendidikan dibangku kuliah.

9. Kepada sahabat dan rekan “Tim Ja’dala THT” laboratorium pengolahan

susu dan laboratorium Teknologi Hasil Ternak diantaranya kakanda

Syamsuddin S.Pt selaku ketua, Misrianti S.Pt, Asma Bio C, S.Pt,

Syachroni, Andri Teguh Prabowo, Haikal, Luqman, Rajmi Farida, Dwi

Maryana, Andi Afdaliah, Fadliah, Andi Nurul Mukhlisah, Hasniar dan

Yasir, yang senantiasa selalu menghibur penulis dengan candanya, terima

Page 7: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

vii

kasih atas segala hal, segala bantuan dan kebersaman yang kalian berikan

kepada penulis selama penulis kuliah di Fakultas Peternakan.

10. Kepada Caput 02, Spider 03, Hamster 04, Lebah 05, Colagen 06, Ekstrak

07, Danketsu 07, Amunisi, 08, Species 08, Bakteri 08, Merpati 09 dan

L10N 10.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu, Terima Kasih atas

bantuannya.

Melalui kesempatan ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnya mendidik, apabila dalam penyusunan skripsi ini terdapat kekurangan dan

kesalahan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca

Amin

Makassar, Februari 2014

Andi Arham Janwar

Page 8: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iv

KATA PENGANTAR ............................................................................ v

DAFTAR ISI ............................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xi

PENDAHULUAN .................................................................................... 1

Latar Belakang ................................................................................ 1

Rumusan Masalah ........................................................................... 2

Hipotesis ......................................................................................... 2

Tujuan dan Kegunaan ..................................................................... 2

TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 3

Tinjauan Umum Susu ..................................................................... 3

Tinjauan Umum Kopi (Coffea spp.) ............................................... 5

Gambaran Umum Pasteurisasi ......................................................... 10

Protein dalam Susu .......................................................................... 11

Penelitian Tentang Susu Pasteurisasi ............................................... 13

MATERI DAN METODE PENELTIAN............................................... 14

Waktu dan Tempat ........................................................................... 14

Alat dan Bahan ................................................................................ 14

Metode Peneltian ............................................................................. 14

Page 9: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

ix

Parameter yang Diukur .................................................................... 15

Analisa Data ..................................................................................... 18

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 19

Kadar Protein ................................................................................... 19

Kadar Kalsium ................................................................................. 22

Uji Organoleptik .............................................................................. 25

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 35

LAMPIRAN .............................................................................................. 38

RIWAYAT HIDUP .................................................................................. 47

Page 10: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

x

DAFTAR TABEL

No. Halaman

Teks

1. Daftar Angka Minimal Satuan Milk Codex. .......................................... 4

2. Daftar Kelebihan dan Kekurangan Meminum Kopi. ............................ 7

3. Kategori Utama Perlakuan Pemanasan Pada Industri Persusuan. .......... 11

4. Rata-rata Nilai (%) Kadar Protein dengan Penggunaan Konsentrasi

Kopi Bubuk dan Lama Pasteurisasi terhadap Susu Pasteurisasi ............. 19

5. Rata-rata Nilai (%) Kadar Kalsium dengan Penggunaan Konsentrasi

Kopi Bubuk dan Lama Pasteurisasi terhadap Susu Pasteurisasi ............ 22

6. Rata-rata Nilai (%) Warna dengan Penggunaan Konsentrasi Kopi

Bubuk dan Lama Pasteurisasi terhadap Susu Pasteurisasi .................... 25

7. Rata-rata Nilai Cita Rasa dengan Penggunaan Konsentrasi Kopi

Bubuk dan Lama Pasteurisasi terhadap Susu Pasteurisasi .................... 28

8. Rata-rata Nilai Aroma dengan Penggunaan Konsentrasi Kopi Bubuk

dan Lama Pasteurisasi terhadap Susu Pasteurisasi ............................... 30

9. Rata-rata Nilai Kesukaan dengan Penggunaan Konsentrasi Kopi

Bubuk dan Lama Pasteurisasi terhadap Susu Pasteurisasi ................... 32

Page 11: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

xi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Teks

1. Biji Kopi dan Kopi bubuk (Coffea spp) .............................................. 6

2. Diagram Alir Pembuatan Kopi Bubuk. ............................................... 9

3. Diagram Alir Pembuatan Susu Pasteurisasi Rasa Kopi ...................... 17

Page 12: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

xii

ABSTRAK

ANDI ARHAM JANWAR (I 411 07 009). Pengaruh Penambahan Kopi (Coffea

spp.) terhadap Kualitas Susu Pasteurisasi. Dibawah bimbingan Ratmawati

Malaka sebagai pembimbing utama dan Fatma Maruddin sebagai pembimbing

anggota.

Susu merupakan cairan putih yang berasal dari mamalia dan berfungsi

sebagai sumber gizi yang dibutuhkan manusia. Salah satu jenis olahan susu yaitu

susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah

kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih lama dan kandungan

nutrisi susu tetap terjaga. Saat ini masih ada masyarakat yang kurang menyukai

susu, oleh karena itu perlu adanya variasi cita rasa seperti penambahan kopi

sehingga diharapkan konsumsi susu masyarakat dapat meningkat. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui level protein dan kalsium serta tingkat

kesukaan susu pasteurisasi melalui penambahan kopi dengan konsentrasi yang

berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola

faktorial. Faktor A adalah konsentrasi kopi (1%, 2%, dan 3%) dan faktor B adalah

suhu pasteurisasi (kontrol, 65oC selama 30 menit dan 75

oC selama 30 detik)

dengan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kopi

dapat meningkatkan kadar protein pada susu pasteurisasi dengan nilai 2,78% pada

penggunaan konsentrasi kopi 3%. Penambahan kopi dapat meningkatkan kadar

kalsium pada susu pasteurisasi dengan nilai 0,15% pada penggunaan konsentrasi

kopi 3%. Penambahan kopi pada susu pasteurisasi memberikan pengaruh nyata

terhadap warna, cita rasa dan aroma susu pasteurisasi pada pemberian konsentrasi

kopi 3%, sedangkan pada tingkat kesukaan panelis berada pada konsentrasi kopi

1%. Perlakuan yang terbaik dilihat dari level protein dan kalsium adalah

penggunaan konsentrasi kopi 3% tanpa pasteurisasi, sedangkan dilihat dari uji

organoleptik adalah penggunaan konsentrasi kopi 1% dengan jenis pasteurisasi

75oC selama 30 detik (HTST).

Kata kunci : Susu, pasteurisasi, kopi, protein, kalsium.

Page 13: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

xiii

ABSTRACT

ANDI ARHAM JANWAR (I 411 07 009). The Effect of Addition of Coffee

(Coffea spp.) On the Quality of Pasteurized Milk. Under supervisor Ratmawati

Malaka as main supervisor and Fatma Maruddin as co-supervisor.

Milk is a white liquid that comes from mammals and serves as a source of

nutrients that humans need. One type of processed milk is pasteurized milk that

has undergone heating with the purpose of preventing damage to the milk so that

the milk shelf life is longer and the nutritional content of milk is maintained.

Currently there are still people who doesn’t like milk, therefore the need for

variations such as adding coffee flavor that milk consumption is expected to

increase. The objective of this study was to know levels of protein and calcium as

well as favorite level through the addition of pasteurized milk coffee with

different concentrations. This study was arranged using a completely randomized

design (CRD) with factorial pattern. Factor A was the consentration of coffee

(1%, 2%, dan 3%) and factor B was pasteurization temperature (control, 65oC

during 30 minute and 75oC during 30 second) with three replication. The result of

this study showed coffee can increase the levels of protein in pasteurized milk

with a value of 2,78% on the use of coffee 3% concentration. The addition of

coffee may increase the levels of calcium in pasteurized milk with a value of

0,15% on the use of coffee 3% concentration. The addition of coffee to milk

pasteurization significant effect on the color, taste and aroma of pasteurized milk

on provision of coffee concentration of 3%, while the level of preference panelists

were at a concentration of 1% coffee. The best treatment views of the level of

protein and calcium is the use of 3% concentration of coffee without

pasteurization, while the views of the organoleptic test is the use of coffee

concentration of 1% with the type of pasteurization 75oC during 30 second

(HTST).

Keywords : Milk, pasteurization, coffee, protein, calcium.

Page 14: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

1

PENDAHULUAN

Susu merupakan cairan berwarna putih yang berasal dari mamalia dan

berfungsi sebagai sumber gizi yang dibutuhkan oleh manusia. Susu juga

merupakan makanan yang hampir sempurna karena mengandung hampir semua

zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan utama susu yaitu protein dan

kalsium yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Salah satu jenis olahan susu yaitu susu pasteurisasi yang merupakan susu

yang telah mengalami proses pengolahan dengan cara pemanasan pada suhu

tertentu dengan tujuan mencegah kerusakan susu oleh bakteri patogen sehingga

daya simpan susu menjadi lebih lama dan kandungan nutrisi yang terdapat dalam

susu dapat tetap terjaga (Saleh, 2004).

Saat ini produk susu yang diproduksi rata-rata adalah susu rekonstitusi

yang merupakan jenis olahan susu yang dibuat semirip mungkin dengan susu

segar, disiapkan dengan penambahan air pada susu bubuk berlemak (full cream)

atau susu bubuk skim atau susu bubuk rendah lemak sebanyak 10%, dan

dipasteurisasi atau disterilisasi atau diproses dengan UHT. Dapat juga

ditambahkan garam dan bahan tambahan pangan yang diizinkan.

Kopi bubuk adalah hasil olahan biji kopi yang sudah diproses dan digiling

halus menjadi butiran-butiran kecil sehingga mudah diseduh dan dikonsumsi.

Kopi memiliki manfaat bagi kesehatan diantaranya mengurangi resiko kanker

payudara, menyembuhkan migrain, mencegah penyakit batu empedu dan

mencegah penyakit diabetes. Walaupun memiliki manfaat bagi kesehatan ternyata

kopi juga memiliki kekurangan jika dikonsumsi secara berlebihan diantaranya

Page 15: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

2

dapat menyerap kalsium, denyut jantung dan tekanan darah meningkat

(Ramadhayanti, 2012).

Susu dan kopi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, oleh

karena itu perlu suatu inovasi yang dapat memaksimalkan kelebihan dan

meminimalkan kekurangan yang terdapat pada susu dan kopi. Sebagai contoh

susu, meskipun memiliki kandungan protein dan rasa yang cukup enak, tapi ada

beberapa orang kurang menyukai susu, oleh karena itu perlu ada variasi cita rasa

seperti penambahan kopi sehingga diharapkan konsumsi susu dapat meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui tingkat kadar protein, kadar kalsium dan kesukaan terhadap susu kopi

pasteurisasi pada konsentrasi yang berbeda dalam upaya meningkatkan konsumsi

susu masyarakat.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui level protein

dan kalsium serta tingkat kesukaan susu pasteurisasi melalui penambahan kopi

dengan konsentrasi yang berbeda. Kegunaannya diharapkan susu pasteurisasi

dengan penambahan kopi pada konsentrasi tertentu lebih meningkatkan kualitas

susu pasteurisasi baik dari segi rasa dan level protein serta kalsiumnya.

Page 16: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

3

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Susu

Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar

susumamalia dan manusia. Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi

berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu

bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia. Dewasa ini, susu memiliki

banyak fungsi dan manfaat. Untuk umur produktif, susu membantu pertumbuhan

mereka. Sementara itu, untuk orang lanjut usia, susu membantu menopang tulang

agar tidak keropos. Susu secara alami mengandung nutrisi penting, seperti

bermacam-macam vitamin, protein, kalsium, magnesium, fosfor, dan zinc.

Pendapat lain menambahkan bahwa susu mengandung mineral dan lemak oleh

karena itu, setiap orang dianjurkan minum susu (Anonim, 2013a).

Susu merupakan cairan yang berbentuk koloid agak kental dan berwarna

putih sampai kuning, tergantung jenis hewannya dan makanan saat masa laktasi.

Apabila volume susu agak banyak, susu nampak berupa cairan yang berwarna

putih atau kuning padat, namun bila susu berupa lapisan tipis akan nampak

transparan, pemisahan lemak menyebabkan susu menjadi agak kebiru-biruan

(Syarief, 1985).

Susu merupakan medium yang sangat sesuai dengan kehidupan mikroba

karena mempunyai komposisi kimia yang kaya berbagai zat makanan dan tinggi

kandungan airnya sehingga sangat mudah terkontaminasi oleh bakteri-bakteri

pembusuk pada saat produksi, pengolahan dan pemasaran. Komposisi rata-rata

susu segar adalah air (87%), protein (3,7%), laktosa (4,9%) dan abu (0,7%)

(Adnan, 1984).

Page 17: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

4

Kualitas susu merupakan salah satu faktor yang penting. Penentuan

kualitas susu di Indonesia masih berdasarkan milk codex. Milk codex adalah suatu

daftar satuan yang harus dipenuhi susu sebagai bahan makanan. Daftar ini telah

disepakati oleh para ahli gizi dan kesehatan dunia, walaupun setiap negara atau

daerah mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri. Peraturan milk codex untuk

kualitas susu yang dianggap normal harus memenuhi angka-angka minimal

sebagai berikut :

Tabel 1. Daftar Angka Minimal Satuan milk codex.

Daftar Satuan Milk Codex Angka Minimal

Berat jenis 1028%

Kadar lemak 2,8 %

Kadar bahan kering tanpa lemak 8%

Kadar laktosa 4,2 %

Kadar protein murni 2,7 %

Titik beku -0,520oC

Jumlah kuman per cc maksimum 1 juta

Sumber : Anonim (2013b).

Buckle, dkk. (1986) menyatakan, bahwa kerusakan pada air susu

diakibatkan oleh terbentuknya asam laktat sebagai hasil fermentasi laktosa oleh

bakteri Escherichia coli. Fermentasi oleh bakteri ini menyebabkan aroma susu

menjadi berubah dan tidak disukai oleh konsumen. Untuk meminimalkan

kontaminasi oleh mikroorganisme dan menghambat pertumbuhan bakteri pada

susu supaya dapat disimpan lebih lama maka penaganan sesudah pemerahan

hendaknya menjadi perhatian utama peternak.

Page 18: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

5

B. Tinjauan Umum Kopi (Coffea spp.)

Kopi (Coffea spp.) adalah spesies tanaman berbentuk pohon dan termasuk

dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman ini tumbuh tegak, bercabang

dan dapat mencapai tinggi 12 meter. Tanaman kopi terdiri dari jenis Coffea

arabica, Coffea robusta dan Coffea liberica. Tanaman kopi merupakan komoditas

ekspor yang mempunyai nilai ekonomis yang relatif tinggi di pasaran dunia, di

samping merupakan salah satu komoditas unggulan yang dikembangkan di

Indonesia. Sudah hampir tiga abad kopi diusahakan penanamannya di Indonesia

untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di dalam negeri dan luar negeri (Israyanti,

2013).

Bagian-bagian penting yang membentuk buah kopi adalah kulit buah,

daging buah, kulit tanduk, kulit ari, biji dan tangkai. Kulit buah terdiri dari satu

lapisan yang tipis berwarna hijau tua saat buah masih muda, kuning saat setengah

masak dan berwarna merah saat masak penuh (fully ripe). Bila terlalu masak (over

ripe) warna berubah jadi kehitam-hitaman. Daging buah yang telah masak

berlendir dan mengandung senyawa gula sehingga rasanya manis. Lapisan lendir

menempel kuat di permukaan kulit tanduk. Kematangan buah kopi juga dapat

dilihat dari kekerasan dan komposisi gula di dalam daging buah. Buah kopi masak

mempunyai daging buah lunak dan berlendir serta mengandung senyawa gula

relatif tinggi sehingga rasanya manis. Sebaliknya daging muda sedikit keras, tidak

berlendir dan rasanya tidak manis karena senyawa gula belum terbentuk secara

maksimal. Sedangkan kandungan lendir pada buah yang terlalu masak cenderung

berkurang karena sebagian senyawa gula dan pektin sudah terurai secara alami

akibat proses respirasi (Mustika, 2013).

Page 19: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

6

Negara asal tanaman kopi adalah Abessinia yang tumbuh di dataran

tinggi. Sistematik tanaman kopi robusta menurut Armansyah (2010), adalah

sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Rubiales

Famili : Rubiaceae

Genus : Coffea

Gambar 1. Biji Kopi dan Kopi bubuk (Coffea spp.)

Kopi arabika berasal dari Etiopia & Abessinia, kopi arabika dapat tumbuh

dengan ketinggian 700-1700 mdpl dan temperatur 16-20oC. Kopi arabika berbuah

setahun sekali. Kopi arabika menguasai pasar kopi di dunia hingga 70%. Kopi

arabika memiliki aroma yang khas, kopi arabika memiliki rasa yang asam yang

tidak dimiliki oleh kopi jenis robusta. Kopi arabika memiliki perbedaan antara

Page 20: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

7

kopi lainnya karena rasa kopi tergantung dari cuaca dan tanah tempat kopi di

tanam (Anonim, 2013d).

Manfaat kopi bagi kesehatan ternyata belum banyak diketahui oleh para

pengonsumsinya. Kebanyakan orang mengenal manfaat kopi hanya mengurangi

rasa ngantuk saja. Manfaat Kopi yang lainnya yakni mengurangi resiko kanker

payudara. Dua puluh studi yang dilakukan di seluruh dunia menunjukkan bahwa

kopi mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga 50%. Kopi bisa menyembuhkan

migrain, hal ini telah dibuktikan dalam sebuah penelitian bahwa 200 gram kafein

dapat menyembuhkan penyakit migrain. Kopi bisa mencegah penyakit batu

empedu. Batu empedu disebabkan adanya lendir yang berada dalam kantong

empedu mengeras dan zat xanthine (terdapat dalam kafein) dapat mengurangi

lendir tersebut. Kopi dapat mencegah penyakit diabetes karena mengandung

asam klorogenik yang dapat membantu mencegah resistensi dari hormon yang

merupakan gejala dari penyakit diabetes (Suryanto, 2012).

Tabel 2. Daftar kelebihan dan kekurangan meminum kopi.

No Kelebihan Kekurangan

1. Mengurangi rasa ngantuk Tekanan darah melambung tinggi

2. Mengurangi resiko kanker

payudara

Dapat menyebabkan cacat kelahiran

3. Menyembuhkan migrain Menyerap kalsium bagi wanita

monopause

4. Mengurangi resiko diabetes Meningkatkan resiko jantung koroner

5. Mencegah penyakit batu empedu Dapat menyebabkan keguguran

6. Meningkatkan kewaspadaan dan

konsentrasi

Resiko osteoporosis

7. Meningkatkan daya ingat Dapat membuat para pria mandul

8. Mengatasi reaksi alergi Dapat menyebabkan gangguan

percernaan

9. Terhindar dari Alzheimer dan

Parkinson

Dapat menyebabkan susah tidur

10. Menambah kecepatan berfikir

dan inspirasi Mudah Marah

Sumber : Evelyne (2013).

Page 21: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

8

Kafein ialah senyawa alkaloidxantina berbentuk kristal dan berasa pahit

yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan. Kafein

dijumpai secara alami pada bahan pangan seperti biji kopi dan daun teh. Pada

tumbuhan, ia berperan sebagai pestisida alami yang melumpuhkandan mematikan

serangga-serangga tertentu yang memakan tanaman tersebut. Pada umumnya

dikonsumsi oleh manusia dengan mengekstraksinya dari biji kopi dan daun teh

(Suriani, 1997).

Komposisi kimia biji kopi berbeda-beda, tergantung tipe kopi, tanah

tempat tumbuh dan pengolahan kopi. Struktur kimia yang terpenting terdapat di

dalam kopi adalah kafein dan caffeol. Kafein yang menstimuli kerja saraf, caffeol

memberikan flavor dan aroma yang baik. Kopi robusta mengandung lebih banyak

asam amino bebas. Kadar kafein dalam robusta jauh lebih besar daripada arabika,

dalam jumlah sedikit saja memberikan rasa sepat (Anonim, 2013c).

Syarat mutu kopi bubuk yaitu memiliki kadar air maksimum sebanyak

8%, kadar abu maksimum 6%, kealkalian abu (ml / 100 gr) 57 - 66, kadar air

dihitung dari bahan kering 20 - 36%, logam berbahaya (-) negatif, keadaan rasa,

bau dan warna dalam keadaan normal (Badan Standarisasi Nasional, 1994).

Informasi rincian komposisi kandungan nutrisi/gizi pada kopi yaitu

kandungan energi kopi 352 kkal, protein kopi 17,4 gr, lemak kopi 1,3 gr,

karbohidrat kopi 69 gr, kalsium kopi 296 mg, fosfor kopi 368 mg, zat besi kopi

4 mg, vitamin A kopi 0 IU, vitamin B1 kopi 0 mg, vitamin C Kopi 0 mg.

Penelitian pada kopi yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hasil yang

didapat karena berbagai faktor yang mempengaruhi (Anonim 2013d).

Berikut adalah diagram alir pembuatan kopi dapat dilihat pada Gambar 2 :

Page 22: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

9

Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan Kopi Bubuk Robusta (Israyanti, 2013).

Penyangraian

Penghalusan dengan

menggunakan mesin penggiling

atau grinder

Bubuk Kopi

Pengeringan kembali pada oven

vakum

7 jam suhu 400

C

Ukuran 80

mesh

Pengeringan kembali pada

blower

Pengeringan buah kopi pada

blower

Pengepakan/pemukulan yang

dibungkus dengan kain

Pemisahan kulit luar/pulp

kopi

Pemisahan kulit

tanduk

Sortasi biji kopi

15 jam suhu 500

C

9 jam suhu 500

C

Buah Kopi

Arabika Buah Kopi Robusta

Pencucian buah

kopi

Page 23: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

10

C. Gambaran Umum Pasteurisasi

Pasteurisasi adalah proses pemanasan setiap komponen (partikel) dalam

susu pada suhu 62oC selama 30 menit, atau pemanasan pada suhu 72

oC selama 15

detik, yang segera diikuti dengan proses pendinginan. Definisi pasteurisasi

lainnya adalah memanaskan susu di bawah titik didih yang menyebabkan hampir

semua mikroba terutama yang patogen akan mati. Pasteurisasi pada pembuatan

produk susu berarti adanya perlakuan panas terhadap produk yang akan

menghancurkan semua mikroorganisme patogenik dan hampir semua bakteri

lainnya tetapi tidak mengubah flavor atau komposisi produk (Malaka, 2007).

Produk pasteurisasi adalah produk susu cair dibuat dari susu dan krim

yang dapat digunakan secara langsung oleh konsumen. Produk dari kelompok ini

mencakup susu penuh, susu skim, susu standarisasi dan berbagai tipe krim.

Produk yang diberi kultur juga termasuk dalam kategori ini (Malaka, 2007).

Pasteurisasi diperkenalkan oleh Louis Pasteur pada pertengahan abad ke-

19.Penelitian dasar Louis Pasteur adalah pengaruh pemanasan terhadap

mikroorganisme dan penggunaan perlakuan pemanasan sebagai suatu teknik

pengawetan. Pasteurisasi susu merupakan perlakuan pemanasan susu yang dapat

mematikan bakteri tuberculosis tanpa mempengaruhi sifat fisik maupun sifat

kimia susu (Bylund, 1995).

Tujuan dari pasteurisasi yaitu :

1. Untuk membunuh bakteri patogen, yaitu bakteri-bakteri yang berbahaya

karena menimbulkan penyakit pada manusia (Mycobakterium tuberculosis).

2. Untuk membunuh bakteri tertentu yaitu dengan mengatur tingginya suhu dan

lamanya waktu pasteurisasi.

Page 24: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

11

3. Untuk mengurangi populasi bakteri dalam susu.

4. Untuk mempertinggi atau memperpanjang daya simpan bahan.

5. Dapat memberikan atau menimbulkan cita rasa yang lebih menarik konsumen.

6. Pada pasteurisasi susu, proses ini dapat menginaktifkan fosfatase dan katalase,

yaitu enzim-enzim yang membuat susu cepat rusak.

Kombinasi pada suhu dan waktu pemanasan yang digunakan dalam

pasteurisasi didasarkan atas beberapa hasil penelitian. Adapun kategori utama

perlakuan pemanasan pada industri persusuan pada dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Kategori Utama Perlakuan Pemanasan Pada Industri Persusuan.

Proses Temperatur Waktu

Terminasi 63-65oC 15 detik

LTLT 63oC 30 menit

HTST 72-75oC 15-20 detik

UHT 135-140oC Beberapa detik

Sterilisasi 115-120oC 20-30 menit

Sumber : Bylund (1995).

Pasteurisasi pada susu merupakan aspek yang paling penting dalam proses

pengawetan dan pengolahan karena dengan pemanasan yang tidak tepat dapat

merusak komponen-kompenen nutrisi dalam susu terutama protein. Selain itu

pasteurisasi pada susu dilakukan untuk mencegah penularan penyakit dan

kerusakan karena mikroorganisme dan enzim (Hadiwiyoto, 1994).

D. Protein dalam Susu

Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh,

karena zat ini berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh dan sebagai zat

pembangun dan pengatur. Protein adalah sumber asam-asam amino yang

mengandung unsur-unsur C dan N. Nitrogen (N) adalah unsur yang tidak dimiliki

oleh lemak atau karbohidrat. Molekul protein mengandung pula fosfor, belerang,

Page 25: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

12

dan ada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga

(Wahyudi, 2006).

Protein dalam bahan makanan yang dikonsumsi manusia akan diserap oleh

usus dalam bentuk asam amino. Kadang-kadang beberapa asam amino yang

merupakan peptida dan molekul-molekul protein kecil dapat juga diserap melalui

dinding usus, masuk ke dalam pembuluh darah. Hal semacam inilah yang akan

menimbulkan reaksi-reaksi alergik dalam tubuh yang sering kali timbul pada

orang yang makan bahan makanan mengandung protein seperti susu, ikan laut,

udang, telur dan sebagainya (Winarno, dkk. 1996).

Secara teoritik dari 21 jenis asam amino yang ada di alam dapat dibentuk

protein dengan jenis yang tidak terbatas. Namun diperkirakan hanya sekitar 2.000

jenis protein yang ada di alam. Komposisi kimia susu dapat bervariasi tergantung

pada jenis hewan, jenis pakan dan lingkungan. Susu dari peternak harus

memenuhi standar resmi, yaitu paling sedikit 3,0% lemak susu dan 8,5% padatan

non lemak (Gaman dan Sherrington, 1992).

Protein dalam susu mencapai 3,25%. Struktur primer protein terdiri atas

rantai polipeptida dari asam-asam amino yang disatukan ikatan-ikatan peptida

(peptide lingkages). Beberapa protein spesifik menyusun protein susu. Kasein

merupakan komponen protein yang terbesar dalam susu dan sisanya berupa whey

protein. Kadar kasein pada protein susu mencapai 80%. Kasein terdiri atas

beberapa fraksi seperti α-casein, β-casein. Kasein merupakan salah satu

komponen organik yang terbanyak dalam susu bersama dengan lemak dan

laktosa. Pemanasan, pemberian enzim proteolitik (rennin), dan pengasaman dapat

meisahkan kasein dengan whey protein. Selain itu, sentrifugasi pada susu dapat

Page 26: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

13

pula digunakan untuk memisahkan kasein. Setelah kasein dikeluarkan, maka

protein lain yang tersisa dalam susu disebut whey protein (Paleta, 2008).

E. Penelitian Tentang Susu Pasteurisasi

Penelitian Abubakar, dkk. (2001) dengan judul pengaruh suhu dan waktu

pasteurisasi terhadap mutu susu selama penyimpanan diperoleh nilai protein susu

dengan menggunakan jenis pasteurisasi LTLT yaitu 3,63% sedangkan nilai

protein susu dengan menggunakan jenis pasteurisasi HTST yaitu 3,67% untuk

penyimpanan 0 jam. Pada metode LTLT nilai protein terus meningkat hingga

waktu penyimpanan akhir yaitu 21 jam dengan nilai protein 5,37% sedangkan

pada jenis pasteurisasi HTST hanya meningkat hingga 3,73%, hal ini disebabkan

oleh adanya penggumpalan, faktor penyimpanan, suhu, dan penguapan air.

Sedangkan pada penelitian Herman (2009), dengan judul pengaruh

pasteurisasi dan pH awal terhadap kadar protein dan cita rasa susu markisa

diperoleh nilai protein susu dengan mengunakan jenis pasteurisasi LTLT yaitu 2%

dan 2,55% sedangkan nilai protein susu dengan menggunakan jenis pasteurisasi

HTST yaitu 1,16% dan 2,28%. Kadar protein yang dihasilkan semakin menurun,

hal ini disebabkan karena penambahan asam sari buah markisa yang

menyebabkan kasein mengendap sehingga menurunkan kadar protein dalam susu.

Page 27: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

14

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada Bulan Juli - Agustus 2013, bertempat di

Laboratorium Bioteknologi Pengolahan Susu, Fakultas Peternakan, Universitas

Hasanuddin, Makassar.

Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu panci pasteurisasi,

sendok pengaduk, termometer, gelas ukur, saringan dan kompor gas.

Bahan-bahan yang digunakan adalah susu bubuk full cream, kopi bubuk

jenis robusta, air dan gula.

Metode Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap

(RAL) pola faktorial 3 x 3 dengan 3 kali ulangan.

Faktor A adalah konsentrasi kopi bubuk yaitu :

A1 : 1%

A2 : 2%

A3 : 3%

Faktor B adalah suhu pasteurisasi yaitu :

B1 : Tanpa Pasteurisasi (kontrol)

B2 : 65oC selama 30 menit (Low Temperature Long Time)

B3 : 75oC selama 30 detik (High Temperature Short Time)

Page 28: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

15

Prosedur Penelitian

Susu bubuk dicampur dengan gula kemudian dilarutkan dengan air (susu

rekonstitusi 10%). Setelah tercampur susu dipanaskan pada suhu pasteurisasi

65oC selama 30 menit (LTLT) dan 75

oC selama 30 detik (HTST), pada saat susu

dipanaskan dicampurkan kopi bubuk kemudian diaduk hingga rata. Susu

pasteurisasi didinginkan mencapai suhu 30oC, susu tersebut diukur kadar protein

dan dilakukan uji organoleptik (warna, citarasa, dan aroma) serta uji kesukaan.

Parameter yang diukur

1. Uji Kadar Protein

Pengukuran kadar protein susu pasteuriasi dengan penambahan kopi

bubuk dengan metode Kjeldahl. Penetapan protein berdasarkan oksidasi

bahan-bahan berkarbon dan konversi nitrogen menjadi ammonia. Selanjutnya

ammonia bereaksi dengan kelebihan asam membentuk ammonium sulfat.

Larutan dibuat menjadi basa dan ammonia diuapkan untuk kemudian diserap

dalam larutan asam borat. Nitrogen yang terkandung dalam larutan dapat

ditentukan jumlahnya dengan titrasi menggunakan HCl 0,02N.

Rumus : %N = (ml HCl-ml blanko) x normalitas x 14.007 x 100

mg sampel

% Protein = %N x Faktor konversi

2. Uji Kadar Kalsium dengan Metode Titrasi

Bahan yang digunakan adalah ammonium oksalat jenuh (4,2%),

NH4OH, H2SO4 pekat + 4H2O, Indikator MR, abu, dan KMnO4. Alat yang

digunakan adalah pipet volume, Erlenmeyer, corong, kertas saring whatman,

buret, timbangan, dan gelas ukur.

Page 29: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

16

3. Uji organoleptik (Warna, Cita rasa, dan Aroma)

Penentuan uji organoleptik terhadap warna, tekstur, dan aroma susu

pasteurisasi dengan penambahan kopi bubuk dilakukan terhadap 10 panelis

sudah terlatih dengan penentuan skala sebagai berikut :

Warna

1 2 3 4 5 6

Tidak coklat Coklat

Cita Rasa

1 2 3 4 5 6

Tidak ada rasa kopi Rasa kopi

Aroma

1 2 3 4 5 6

Tidak ada aroma kopi Aroma kopi

4. Uji Kesukaan (Hedonik)

Uji kesukaan terhadap 10 panelis semi terlatih dengan penentuan skala

sebagai berikut :

1 2 3 4 5 6

Tidak suka Sangat suka

Page 30: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

17

Berikut diagram alir pembuatan susu pasteurisasi rasa kopi dapat dilihat pada

Gambar 3 :

Gambar 3. Diagram alir pembuatan susu pasteurisasi rasa kopi

Penambahan Kopi

Bubuk

Susu Bubuk (10%)

Gula

Pasteurisasi LTLT dan

HTST

Uji Organoleptik

& Hedonik

Didinginkan sampai

Suhu 30oC

Air

Uji Kandungan

Kalsium Uji Protein

Uji Kualitas

Page 31: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

18

Anilisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam berdasarkan

Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 3 x 3 dengan 3 kali ulangan, dan bila

berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Beda nyata Terkecil. Untuk data uji

organoleptik dilakukan analisis deskriptif.

Model Matematisnya :

Yijk= µ + αi +βj + (αβ)ij+ εijk

i = 1, 2, 3,…………,a j = 1,2,3...........,b dan k =1.2.3,.......u

Keterangan :

Yijk : Pengamatan Faktor A (konsentrasi kopi) taraf ke-i , Faktor B (suhu

pasteurisasi) taraf ke-j dan Ulangan ke-k

µ : Rataan Umum

αi : Pengaruh Faktor A pada taraf ke-i

βj : Pengaruh Faktor B pada taraf ke-j

(αβ)ij : Interaksi antara Faktor A dengan Faktor B

Єijk : Pengaruh galat pada Faktor A taraf ke-i, Faktor B taraf ke-j dan

ulangan ke-k

Page 32: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

19

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kadar Protein

Hasil penelitian pengaruh penambahan kopi bubuk terhadap nilai kadar

protein pada susu pasteuriasi seiring perlakuan semakin meningkat dapat dilihat

pada Tabel 4. Beradasarkan Tabel 4 tersebut dapat dilihat bahwa konsentrasi

protein tertinggi adalah pada perlakuan penambahan kopi 3% dan tanpa

pasteurisasi.

Tabel 4. Rata-rata Nilai Kadar Protein (%) dengan Penggunaan

Konsentrasi Kopi Bubuk dan Lama Pasteurisasi terhadap Susu

Pasteurisasi

Jenis Konsentrasi Kopi Rata-rata

Pasteurisasi 1% 2% 3%

Kontrol 2,33 2,32 2,94 2,53a

LTLT 2,43 2,45 2,74 2,54a

HTST 2,58 2,68 2,65 2,63b

Rata-Rata 2,45a

2,48b

2,78c

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata antara perlakuan

(P<0,01)

a. Pengaruh konsentrasi kopi terhadap kadar protein susu pasteurisasi

Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 1) menunjukkan bahwa

penggunaan konsentrasi kopi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap

persentase kadar protein. Pengujian lanjut uji beda nyata terkecil menunjukkan

rata-rata kadar protein perlakuan A1 (konsentrasi kopi 1%) dengan A3

(konsentrasi kopi 3%) dan A2 (konsentrasi kopi 2%) dengan A3 (konsentrasi kopi

3%) berbeda sangat nyata (P<0.01), sedangkan perlakuan A1 (konsentrasi kopi

1%) dengan A2 (konsentrasi kopi 2%) menunjukkan perbedaan yang nyata

(P<0,05). Rata-rata kadar protein tertinggi diperoleh pada penggunaan konsentrasi

Page 33: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

20

kopi 3% dengan nilai 2,78% dan secara nyata lebih tinggi (P<0,01) dibandingkan

dengan kadar protein pada penggunaan konsentrasi kopi 1% dengan dan 2%. Hal

ini menunjukkan semakin tinggi penggunaan kosentrasi kopi pada susu

pasteurisasi maka semakin tinggi nilai kadar protein tersebut. Hal ini juga

disebabkan karena adanya kandungan protein yang terdapat pada kopi bubuk,

sehingga pada saat susu dan kopi dicampur kandungan protein akan terakumulasi

dan terjadi peningkatan kandungan protein pada susu pasteurisasi tersebut. Hal ini

sesuai dengan pendapat Anonim (2013c) bahwa, jumlah kandungan protein kopi

17,4 gr dari 100 gr kopi, sehingga pada saat keduanya dicampur akan terjadi

peningkatan kadar protein. Begitu pula menurut Violita (2011) bahwa, kopi

memiliki kandungan protein sebanyak 13% yang terdiri dari asam aspartat 0,33%,

serin 0,12%, asparagin 0,30%, glutamat 0,49%, prolin 0,14%, glisin 0,02%, alanin

0,24%, valin 0,02%, isoleusin 0,03%, leusin 0,03%, tirosin 0,04%, fenilalanin

0,08%, γ-aminobutirat 0,30%, lisin 0,04%, histidin 0,04% arginin 0,04%.

Selama proses pengolahan, senyawa yang ada pada kopi akan berfiksasi ke

dalam jaringan yang akan meningkatkan kadar protein dalam bahan pangan yang

akan diolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Komar (1984) bahwa, kenaikan kadar

protein suatu bahan adalah sebagai akibat adanya hidrolisis senyawa yang

terfiksasi (terserap) ke dalam jaringan serat yang terukur sebagai protein.

b. Pengaruh lama pasteurisasi terhadap kadar protein susu pasteurisasi

Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 1) menunjukkan bahwa lama

pasteurisasi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase kadar protein.

Pengujian lanjut berdasarkan uji beda nyata terkecil menunjukkan bahwa rata-rata

kadar protein perlakuan B1 (tanpa pasteurisasi) dengan B3 (HTST), B2 (LTLT)

Page 34: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

21

dengan B3 (HTST) berbeda sangat nyata (P<0,01), sedangkan perlakuan B1

(tanpa pasteurisasi) dengan B2 (LTLT) tidak menunjukkan perbedaan yang nyata

(P>0,05). Rata-rata kadar protein tertinggi diperoleh pada lama pasteurisasi B3

(75oC selama 30 detik) dengan nilai 2,63%, nilai tersebut secara nyata (P<0,01)

lebih tinggi dibandingkan dengan kadar protein pada lama pasteurisasi B1 (tanpa

pasteuriasi) dengan nilai 2,53% dan lama pasteurisasi B2 (65oC selama 30 menit)

dengan nilai 2,54%. Hal ini disebabkan karena semakin lama pasteurisasi maka

semakin tinggi nilai kadar protein pada susu tersebut. Tingginya kadar protein

pada metode HTST (75oC) disebabkan karena pada metode ini menggunakan suhu

pemanasan yang cukup tinggi. Semakin tinggi suhu pemanasan maka kadar air

akan semakin menurun akibat penguapan, diikuti dengan peningkatan kadar

protein. Hal ini sesuai dengan pendapat Kramlich, dkk (1973) dalam Wahyuni

(1998) bahwa, hal lain yang menyebabkan perubahan komposisi susu adalah pada

saat pemanasan menyebabkan menurunnya kadar air dalam susu karena terjadi

koagulasi dan penguapan. Kadar protein berbanding terbalik dengan kadar air

yaitu semakin tinggi konsentrasi protein, maka kadar air akan semakin rendah.

c. Interaksi antara konsentrasi kopi dan lama pasteurisasi terhadap

kadar protein susu pasteurisasi

Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 1) menunjukkan bahwa interaksi

antara konsentrasi kopi dan lama pasteurisasi berpengaruh sangat nyata (P<0,01)

terhadap persentase kadar protein. Hal ini menunjukkan bahwa kedua komponen

tersebut saling memberikan pengaruh satu sama lain. Protein yang terdapat pada

susu salah satunya adalah protein kasein yang merupakan protein yang stabil

terhadap pemanasan sehingga pada saat susu dipasteurisasi hanya sebagian kecil

Page 35: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

22

protein yang hilang, sehingga pada saat susu dan kopi dicampurkan protein yang

terdapat pada kedua bahan tersebut akan terakumulasi sehingga jumlah protein

akan meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Wahyudi (2010) bahwa, protein

susu terdiri dari dua protein utama casein (80%) dan protein whey. Kasein sangat

stabil pada pemanasan, sementara protein whey tidak stabil dengan adanya panas.

Karenanya, protein whey-lah yang terdenaturasi ketika susu dipanaskan selama

pasteurisasi. Protein whey terkoagulasi oleh panas dan membentuk partikel-

partikel kecil.

Kadar Kalsium

Hasil penelitian pengaruh penambahan kopi bubuk terhadap nilai kadar

kalsium pada susu pasteuriasi semakin meningkat seiring perlakuan dapat dilihat

pada Tabel 5. Beradasarkan Tabel 5 tersebut dapat dilihat bahwa konsentrasi

kalsium tertinggi adalah pada perlakuan penambahan kopi 3% memberikan hasil

kadar kalsium 0,15%.

Tabel 5. Rata-rata Nilai Kadar Kalsium (%) dengan Penggunaan

Konsentrasi Kopi Bubuk dan Lama Pasteurisasi terhadap Susu

Pasteurisasi

Jenis Konsentrasi Kopi Rata-rata

Pasteurisasi 1% 2% 3%

Kontrol 0,11 0,13 0,15 0,13

LTLT 0,13 0,13 0,15 0,13

HTST 0,13 0,13 0,14 0,13

Rata-Rata 0,12a

0,13b

0,15c

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata antara perlakuan

(P<0,05)

a. Pengaruh konsentrasi kopi terhadap kadar kalsium susu pasteurisasi

Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 2) menunjukkan bahwa

penggunaan konsentrasi kopi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap

Page 36: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

23

persentase kadar kalsium. Pengujian lanjut dengan uji beda nyata terkecil

menunjukkan bahwa terlihat perbedaan kadar kalsium yang nyata (P<0,05) antara

perlakuan A1(konsentrasi kopi 1%) dengan A2 (konsentrasi kopi 2%), sementara

A1 (konsentrasi kopi 1%) dengan A3 (konsentrasi kopi 3%) dan A2 (konsentrasi

kopi 2%) dengan A3 (konsentrasi kopi 3%) memperlihatkan perbedaan kadar

kalsium yang sangat nyata (P<0,01). Hal ini memperlihatkan bahwa perlakuan

pemberian konsenterasi kopi yang berbeda memberikan perbedaan yang nyata

terhadap kadar kalsium. Rata-rata kadar protein tertinggi diperoleh pada

penggunaan konsentrasi kopi 3% dengan nilai 0,15% dan kadar kalsium terendah

pada penggunaan konsentrasi kopi 1% dengan nilai 0,12%. Hal ini disebabkan

karena semakin tinggi konsentrasi kopi maka semakin tinggi kadar kalsium yang

diperoleh. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonim (2013d) bahwa, jumlah

kandungan kalsium kopi 296 mg dari 100 gr, sehingga pada saat keduanya

dicampur akan terjadi peningkatan kadar kalsium. Kandungan kadar kalsium yang

ada pada kopi bercampur dengan susu akan terjadi reaksi yang menyebabkan

peningkatan kadar kalsium.

Kasein keberadaannya dalam susu berkombinasi atau berikatan dengan

garam kalsium fosfat yang terdispersi secara koloid, dalam substansi padat

sehingga disebut kalsium kaseinat atau kalsium kaseinat fosfat kompleks. Hal ini

sesuai dengan pendapat Adnan (1984) bahwa, kasein di dalam susu merupakan

partikel yang besar, di dalamnya tidak hanya terdiri dari zat-zat organik,

melainkan mengandung zat-zat anorganik seperti kalsium, phospor dan

magnesium.

Page 37: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

24

b. Pengaruh lama pasteurisasi terhadap kadar kalsium susu pasteurisasi

Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 2) menunjukkan bahwa lama

pasteurisasi tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap persentase kadar kalsium. Rata-

rata kadar kalsium yang tidak menunjukkan peningkatan maupun penurunan

dengan nilai 0,13%. Hal ini menunjukkan bahwa kedua komponen tersebut tidak

saling memberikan pengaruh satu sama lain, karena tujuan dari pasteurisasi adalah

membunuh semua jenis bakteri patogen tanpa mengubah cita rasa dan komposisi

produk. Hal ini sesuai dengan pendapat Malaka (2007) bahwa, pasteurisasi dalam

pembuatan produk susu berarti adanya perlakuan panas terhadap produk yang

akan menghancurkan semua mikroorganisme patogenik dan hampir semua bakteri

lainnya tetapi tidak mengubah flavor atau komposisi produk.

c. Interaksi antara konsentrasi kopi dan lama pasteurisasi terhadap

kadar kalsium susu pasteurisasi

Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 2) menunjukkan bahwa interaksi

antara konsentrasi kopi dan lama pasteurisasi berpengaruh nyata (P<0,05)

terhadap persentase kadar kalsium. Hal ini menunjukkan kedua komponen

tersebut memberikan pengaruh satu sama lain. Pada proses pasteurisasi kalsium

pada susu akan pecah menjadi senyawa kalsium yang lebih sederhana dan hanya

sebagian kecil kalsium yang rusak sehingga kalsium yang terdapat pada susu akan

menyatu dengan kalsium yang terdapat pada kopi mengakibatkan jumlah kalsium

semakin meningkat.

Page 38: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

25

Uji Organoleptik

Uji organoleptik merupakan pengujian yang dilakukan dengan metode

indrawi panelis terhadap suatu produk untuk mengetahui suatu kualitas yang

dimiliki produk tersebut, serta untuk mengetahui daya terima konsumen terhadap

produk tersebut. Organoleptik merupakan salah satu komponen yang sangat

penting dalam menganalisis kualitas dan mutu produk. Hasil pengamatan sifat

organoleptik tersebut yang terdiri dari warna, cita rasa, aroma dan kesukaan

terhadap susu pasteurisasi rasa kopi secara alami adalah sebagai berikut :

1. Warna

Data hasil uji organoleptik dengan menggunakan 10 orang panelis

terhadap warna susu pasteurisasi rasa kopi dengan konsentrasi dan suhu

pasteurisasi yang berbeda, dapat dilihat pada Tabel 6. Hasil menunjukkan bahwa

konsentrasi kopi paling coklat pada kombinasi perlakuan A3B3 (Konsentrasi kopi

3% dan jenis pasteurisasi HTST).

Tabel 6. Rata-rata Nilai Warna dengan Penggunaan Konsentrasi Kopi

Bubuk dan Lama Pasteurisasi terhadap Susu Pasteurisasi

Jenis Konsentrasi Kopi Rata-rata

Pasteurisasi A1 A2 A3

B1 3,80 4,20 5,30 4,43a

B2 3,73 4,47 5,73 4,64ab

B3 3,87 4,47 5,77 4,70b

Rata-Rata 3,80a 4,37

b 5,60

c

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata antara perlakuan

(P<0,01)

Keterangan : 1 = Tidak coklat - 6 = Coklat

Page 39: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

26

a. Pengaruh konsentrasi kopi terhadap warna susu pasteurisasi

Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 3) menunjukkan bahwa

penggunaan konsentrasi kopi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap warna

susu pasteurisasi. Hasil pengujian beda nyata terkecil menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan warna sangat nyata (P<0,01) antara A1 (konsentrasi kopi 1%)

dengan A2 (konsentrasi kopi 2%), A1 (konsentrasi kopi 1%) dengan A3

(konsentrasi kopi 3%) dan A2 (konsentrasi kopi 2%) dengan A3 (konsentrasi kopi

3%). Rata-rata nilai warna tertinggi diperoleh pada penggunaan konsentrasi kopi

3% dengan nilai 5,60 dan nilai warna terendah pada penggunaan konsentrasi kopi

1% dengan nilai 3,80. Semakin tinggi konsentrasi kopi yang diberikan maka

semakin coklat warna dari susu pasteurisasi tersebut yang disebabkan oleh

larutnya kopi. Hal ini sesuai dengan pendapat Ridwansyah (2003) yang

menyatakan bahwa, kopi bubuk merupakan kopi yang bersifat mudah larut

dengan air (soluble) tanpa meninggalkan serbuk. Pengolahan kopi yang essensial

berupa produksi ekstrak kopi melalui tahap : penyangraian (roasting),

penggilingan (grinding), ekstraksi, drying (spray drying maupun freze drying) dan

pengemasan produk.

b. Pengaruh lama pasteurisasi terhadap warna susu pasteurisasi

Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 3) menunjukkan bahwa

penggunaan lama pasteurisasi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap warna susu

pasteurisasi. Hasil pengujian beda nyata terkecil menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan warna yang nyata (P<0,05) antara B1 (tanpa pasteurisasi) dengan B3

(HTST). Rata-rata nilai warna tertinggi diperoleh pada penggunaan metode

pasteurisasi HTST dengan nilai 4,70 dan nilai warna terendah pada penggunaan

Page 40: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

27

metode tanpa pasteurisasi dengan nilai 4,43.Pemanasan pada suhu yang tinggi

menyebabkan air yang menguap lebih banyak sehingga warna susu menjadi lebih

gelap. Hal ini sesuai dengan pendapat McGee (2004), yang menyatakan bahwa

susu yang telah dipanaskan pada suhu 230-250 ° F/110-121 ° C selama 8 sampai

30 menit, lebih gelap dan lebih kuat dalam rasa dan akan tetap seperti itu disuhu

ruang.

c. Interaksi antara konsentrasi kopi dan lama pasteurisasi terhadap warna

susu pasteurisasi

Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 3) menunjukkan bahwa interaksi

antara konsentrasi kopi dan lama pasteurisasi tidak berpengaruh (P>0,01) terhadap

warna susu pasteurisasi. Hal ini menunjukkan kedua komponen tersebut tidak

menunjukkan pengaruh satu sama lain.

2. Cita Rasa

Data hasil uji organoleptik dengan menggunakan 10 orang panelis

terhadap cita rasa susu pasteurisasi rasa kopi dengan konsentrasi dan suhu

pasteurisasi yang berbeda, dapat dilihat pada Tabel 7. Hasil menunjukkan bahwa

kombinasi pengolahan yang memberikan rasa terkuat adalah A3B3 (Konsentrasi

kopi 3% dan jenis pasteurisasi HTST).

Page 41: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

28

Tabel 7. Rata-rata Nilai Cita Rasa dengan Penggunaan Konsentrasi Kopi

Bubuk dan Lama Pasteurisasi terhadap Susu Pasteurisasi

Jenis Konsentrasi Kopi Rata-rata

Pasteurisasi 1% 2% 3%

Kontrol 3,83 4,70 5,37 4,63

LTLT 3,63 4,77 5,50 4,63

HTST 3,87 4,90 5,53 4,76

Rata-Rata 3,77a 4,78

b 5,46

c

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata antara perlakuan

(P<0,01)

Keterangan : 1 = Tidak ada rasa kopi - 6 = rasa kopi

a. Pengaruh konsentrasi kopi terhadap cita rasa susu pasteurisasi

Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 4) menunjukkan bahwa

penggunaan konsentrasi kopiberpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap cita rasa

susu pasteurisasi. Hasil uji lanjut beda nyata terkecil memperlihatkan ada

perbedaan sangat nyata (P<0,01) terhadap cita rasa produk antara perlakuan A1

(konsentrasi kopi 1%) dengan A2 (konsentrasi kopi 2%), A1 (konsentrasi kopi

1%) dengan A3 (konsentrasi kopi 3%) dan A2 (konsentrasi kopi 2%) dengan A3

(konsentrasi kopi 3%). Rata-rata nilai cita rasa tertinggi diperoleh pada

penggunaan konsentrasi kopi 3% dengan nilai 5,46 dan nilai cita rasa terendah

pada penggunaan konsentrasi kopi 1% dengan nilai 3,77. Semakin tinggi

konsentrasi kopi maka semakin memberikan cita rasa kopi terhadap susu

pasteurisasi karena banyaknya ekstrak kopi yang larut pada susu. Hal ini sesuai

dengan pendapat Ridwansyah (2003) bahwa, kopi bubuk merupakan kopi yang

bersifat mudah larut dengan air (soluble) tanpa meninggalkan serbuk. Pengolahan

kopi yang essensial berupa produksi ekstrak kopi melalui tahap : penyangraian,

penggilingan, ekstraksi, drying dan pengemasan produk. Proses tersebut

mempengaruhi warna dan cita rasa kopi yang dihasilkan.

Page 42: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

29

b. Pengaruh lama pasteurisasi terhadap cita rasa susu pasteurisasi

Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 4) menunjukkan bahwa

penggunaan lama pasteurisasi yang berbeda tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap

cita rasa susu pasteurisasi. Hasil ini menunjukkan lama pasteurisasi tidak merubah

cita rasa dari susu pasteurisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Malaka (2007)

bahwa, definisi pasteurisasi lainnya adalah memanaskan susu di bawah titik didih

yang menyebabkan hampir semua mikroba terutama yang patogen akan mati.

Pasteurisasi pada pembuatan produk susu berarti adanya perlakuan panas terhadap

produk yang akan menghancurkan semua mikroorganisme patogenik dan hampir

semua bakteri lainnya tetapi tidak mengubah flavor atau komposisi produk.

c. Interaksi antara konsentrasi kopi dan lama pasteurisasi terhadap cita

rasa susu pasteurisasi

Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 4) menunjukkan bahwa interaksi

antara konsentrasi kopi dan lama pasteurisasitidak berpengaruh (P>0,05) terhadap

cita rasa susu pasteurisasi. Hal ini menunjukkan kedua komponen tersebut tidak

menunjukkan pengaruh satu sama lain.

3. Aroma

Data hasil uji organoleptik dengan menggunakan 10 orang panelis

terhadap aroma susu pasteurisasi rasa kopi dengan konsentrasi dan suhu

pasteurisasi yang berbeda, dapat dilihat pada Tabel 8. Hasil menunjukkan bahwa

aroma susu pasteurisasi tertinggi adalah pada penggunaan jenis pasteurisasi LTLT

dan HTST dengan nilai yang sama pada konsentrasi kopi 3%.

Page 43: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

30

Tabel 8. Rata-rata Nilai Aroma dengan Penggunaan Konsentrasi Kopi

Bubuk dan Lama Pasteurisasi terhadap Susu Pasteurisasi

Jenis Konsentrasi Kopi Rata-rata

Pasteurisasi 1% 2% 3%

Kontrol 3,43 4,60 5,37 4,45

LTLT 3,30 4,77 5,50 4,43

HTST 3,97 4,60 5,50 4,53

Rata-Rata 3,31a 4,65

b 5,45

c

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata antara perlakuan

(P<0,01)

Keterangan : 1 = Tidak ada aroma kopi - 6 = Aroma kopi

a. Pengaruh konsentrasi kopi terhadap aroma susu pasteurisasi

Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 5) menunjukkan bahwa

penggunaan konsentrasi kopi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap aroma

susu pasteurisasi. Hasil uji beda nyata terkecil menunjukkan terdapat perbedaan

aroma yang sangat nyata (P<0,01) antara A1 (konsentrasi kopi 1%) dengan A2

(konsentrasi kopi 2%), A1 (konsentrasi kopi 1%) dengan A3 (konsentrasi kopi

3%) dan A2 (konsentrasi kopi 2%) dengan A3 (konsentrasi kopi 3%). Rata-rata

nilai cita rasa tertinggi diperoleh pada penggunaan konsentrasi kopi 3% dengan

nilai 5,45 dan nilai aroma terendah pada penggunaan konsentrasi kopi 1% dengan

nilai 3,31. Konsentrasi kopi yang lebih tinggi memberikan aroma kopi yang lebih

khas pada susu pasteurisasi karena pada kopi terdapat gas yang memberikan

aroma khas pada kopi. Hal ini sesuai dengan pendapat Ukers dan Prescott dalam

Ciptadi dan Nasution (1985) bahwa, perubahan sifat fisik dan kimia terjadi selama

proses penyangraian seperti swelling, penguapan air, terbentuknya senyawa

volatil, karamelisasi karbohidrat, pengurangan serat kasar, denaturasi protein,

terbentuknya gas CO2 sebagai hasil oksidasi dan terbentuknya aroma yang

karakteristik pada kopi.

Page 44: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

31

b. Pengaruh lama pasteurisasi terhadap aroma susu pasteurisasi

Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 5) menunjukkan bahwa

penggunaan lama pasteurisasitidak berpengaruh (P>0,01) terhadap aroma susu

pasteurisasi. Lama pasteurisasi tidak merubah aroma susu pasteurisasi karena

pada proses pasteurisasi tidak bereaksi dengan aroma kopi yang dihasilkan. Hal

ini sesuai dengan pendapat Malaka (2007) yang menyatakan bahwa, pasteurisasi

pada pembuatan produk susu berarti adanya perlakuan panas terhadap produk

yang akan menghancurkan semua mikroorganisme patogenik dan hampir semua

bakteri lainnya tetapi tidak mengubah flavor atau komposisi produk.

c. Interaksi antara konsentrasi kopi dan lama pasteurisasi terhadap aroma

susu pasteurisasi

Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 5) menunjukkan bahwa interaksi

antara konsentrasi kopi dan lama pasteurisasi tidak berpengaruh (P>0,01) terhadap

aroma susu pasteurisasi. Hal ini menunjukkan kedua komponen tersebut tidak

menunjukkan pengaruh satu sama lain.

4. Kesukaan

Data hasil uji organoleptik dengan menggunakan 10 orang panelis

terhadap kesukaan susu pasteurisasi rasa kopi dengan konsentrasi dan suhu

pasteurisasi yang berbeda, dapat dilihat pada Tabel 9. Hasil menunjukkan bahwa

susu pasteurisasi yang paling disukai adalah kombinasi jenis pasteurisasi HTST

dan penambahan konsentrasi kopi 1%.

Page 45: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

32

Tabel 9. Rata-rata Nilai Kesukaan dengan Penggunaan Konsentrasi Kopi

Bubuk dan Lama Pasteurisasi terhadap Susu Pasteurisasi

Jenis Konsentrasi Kopi Rata-rata

Pasteurisasi 1% 2% 3%

Kontrol 4,40 4,03 2,80 3,74

LTLT 4,33 3,90 2,67 3,63

HTST 4,70 3,90 2,60 3,73

Rata-Rata 4,47a 3,94

b 2,68

c

Keterangan : Superskrip yang berbeda pada baris dan kolom yang sama

menunjukkan perbedaan yang sangat nyata antara perlakuan

(P<0,01)

Keterangan : 1 = Tidak suka - 6 = Sangat suka

a. Pengaruh konsentrasi kopi terhadap kesukaan susu pasteurisasi

Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 6) menunjukkan bahwa

penggunaan konsentrasi kopi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap tingkat

kesukaan susu pasteurisasi. Pengujian lanjut dengan uji beda nyata terkecil

memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kesukaan yang sangat nyata

(P<0,01) antara perlakuan A1 (konsentrasi kopi 1%) dengan A2 (konsentrasi kopi

2%), A1 (konsentrasi kopi 1%) dengan A3 (konsentrasi kopi 3%) dan A2

(konsentrasi kopi 2%) dengan A3 (konsentrasi kopi 3%). Rata-rata nilai kesukaan

tertinggi diperoleh pada penggunaan konsentrasi kopi 1% dengan nilai 4,47 dan

nilai aroma terendah pada penggunaan konsentrasi kopi 3% dengan nilai 2,68.

Konsentrasi kopi yang tinggi menyebabkan rasa susu menjadi sangat khas kopi

sehingga rasa susu yang seharusnya lebih dominan terjadi sebaliknya dan

memberikan cita rasa kopi pahit akibat kafein yang berlebih pada kopi yang

dikenali oleh lidah sebagai rasa yang tidak disukai. Hal ini sesuai dengan

pendapat Ottinger dan Hofmann (2002) bahwa, rasa pahit merupakan salah satu

jenis rasa dasar yang diidentikkan dengan rasa yang tidak menyenangkan. Rasa

pahit umumnya teridentifikasi dengan kuat pada pangkal lidah. Sensasi senyawa

Page 46: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

33

rasa pahit diperoleh dengan mekanisme yang mirip dengan rasa manis. Hanya saja

jarak antar gugus fungsional menjadi penentu. Rasa pahit umumnya diasosiasikan

dengan kelompok komponen fenolik dan alkaloid.

b. Pengaruh lama pasteurisasi terhadap kesukaan susu pasteurisasi

Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 6) menunjukkan bahwa

penggunaan jenis pasteurisasi tidak berpengaruh (P>0,01) terhadap tingkat

kesukaan susu pasteurisasi. Lama pasteurisasi tidak merubah flavor dan dan

komposisi susu pasteurisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Malaka (2007)

bahwa, pasteurisasi pada pembuatan produk susu berarti adanya perlakuan panas

terhadap produk yang akan menghancurkan semua mikroorganisme patogenik

dan hampir semua bakteri lainnya tetapi tidak mengubah flavor atau komposisi

produk.

Susu dengan penambahan kopi tanpa pasteurisasi lebih disukai oleh

panelis hal ini disebabkan susu dengan penambahan kopi hanya diseduh dengan

menggunakan air dispenser dengan suhu rata-rata antara 86-90OC sehingga

senyawa aromatik yang terdapat pada kopi lebih maksimal. Hal ini sesuai dengan

pendapat Wulandari (2013) bahwa, suhu maksimum senyawa heterosiklik

aromatik kafein yaitu mencapai 100OC selama beberapa menit.

c. Interaksi antara konsentrasi kopi dan lama pasteurisasi terhadap

kesukaan susu pasteurisasi

Berdasarkan analisis ragam (Lampiran 6) menunjukkan bahwa interaksi

antara konsentrasi kopi dan lama pasteurisasi tidak berpengaruh (P>0,01) terhadap

aroma susu pasteurisasi. Hal ini menunjukkan kedua komponen tersebut tidak

menunjukkan pengaruh satu sama lain.

Page 47: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

34

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat

diperoleh kesimpulan bahwa :

1. Penambahan kopi dapat meningkatkan kadar protein pada susu pasteurisasi

dengan nilai 2,78% pada penggunaan konsentrasi kopi 3%.

2. Penambahan kopi dapat meningkatkan kadar kalsium pada susu pasteurisasi

dengan nilai 0,15% pada penggunaan konsentrasi kopi 3%.

3. Penambahan kopi pada susu pasteurisasi memberikan pengaruh nyata terhadap

warna, cita rasa dan aroma susu pasteurisasi pada pemberian konsentrasi kopi

3%, sedangkan pada tingkat kesukaan panelis berada pada konsentrasi kopi

1%.

Saran

Sebaiknya penambahan kopi pada susu pasteurisasi menggunakan

konsentrasi 1%, karena pada konsentrasi tersebut tingkat kesukaan panelis lebih

baik, selain itu penggunaan kopi pada konsentrasi 1% lebih efisien.

Page 48: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

35

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, Triyantini, Sunarlim, R., Setiyanto, H., dan Nurjannah. 2001. Pengaruh

Suhu dan Waktu Pasteurisasi Terhadap Mutu Susu Selama

Penyimpanan. http://peternakan.litbang.deptan.go.id/fullteks/jitv/ jitv61-

8.pdf. Diakses (16 Desember 2013).

Adnan. M. 1984. Kimia dan Teknologi Pengolahan Air Susu Bagian I. Andi

Offset, Yogyakarta.

Anonim.2013a. Susu.http://id.wikipedia.org/wiki/Susu.Diakses (20 Mei 2013).

Anonim.2013b. Susu dan Klasifikasinya.http://repository.ipb.ac.id/bitstream/

handle/123456789/53167/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf.

Diakses (20Mei 2013).

Anonim, 2013c. Jenis-jenis Kopi.http://kopiblackborneo.com/jenis-jenis-kopi/s.

Diakses (20Mei 2013).

Anonim, 2013d. Isi Kandungan Gizi Kopi Komposisi Nutrisi Bahan Makanan.

http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-kopi-komposisi-

nutrisi-bahan-makanan.html. Diakses (28 Oktober 2013).

Armansyah. M. 2010. Mempelajari Minuman Formulasi Dari Kombinasi Bubuk

Kakao Dengan Jahe Instan. Teknologi pertanian. Universitas

Hasanuddin, Makassar.

Badan Standardisasi Nasional. 1994. SNI 01-3542-1994. Kopi Bubuk. Dewan

Standardisasi Nasional, Jakarta.

Buckle, K.A R.A. Edwards, G.N. Fleet and M. Wootton. 1986. Food Science.

Terjemahan Hari Purnomo dan Adiono. Universitas Indonesia Press,

Jakarta.

Bylund, G. 1995. Dairy Processing Handbook.Tetra pak processing Sistem AB,

Swedia.

Ciptadi, W. dan Nasution, M.Z. 1985. Pengolahan Kopi. Fakultas Teknologi

Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Evelyne. 2013. Kelebihan dan Kekurangan Kopi. http://teamclan.net/qe3/

showthread.php?240-Kelebihan-amp-kekurangan-kopi. Diakses (22 Juli

2013)

Gaman dan Sherrington. 1992. Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan Mikrobiologi.

Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Hadiwiyoto, S. 1994. Teori dan Prosedur Pengujian Mutu Susu dan Hasil

Olahannya. Liberty, Yogyakarta.

Page 49: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

36

Israyanti, 2013.Perbandingan Karakteristik Kimia Antara Kopi Luwak dan Kopi

Biasa dari Jenis Arabika dan Robusta Secara Kuantitatif. Skripsi

Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian

Universitas Hasanuddin, Makassar.

Komar, A. 1984. Teknologi Pengolahan Jerami Sebagai Makanan Ternak.

Cetakan Pertama. Yayasan Dian Grahita, Bandung.

Malaka, R. 2007. Ilmu dan Teknologi Pengolahan Susu. Yayasan Citra Emulsi,

Makassar.

McGee, H. 2004. On Food and Cooking: The Science and Lore of the Kitchen.

Scribner; Rev Upd edition, Inggris.

Mustika. D. 2013. Karakteristik Kopi. https://docs.google.com/file/d/0B7iYs

Wx4FSFEcExzN0NnaDhiblU/edit.Diakses (20Mei 2013).

Ottinger H dan Hofmann T. 2002. Quantitative model studies on the efficiency of

precursors in theformation of cooling-active 1-pyrrolidinyl-2

cyclopenten-1-ones and bitter-tastingcyclopenta-[b]azepin-8(1H)-ones. J

Agric Food Chem 50:5156-5161.

Paleta, 2008.Teknologi Pangan dan Agroindustri.Departemen Teknologi Pangan

dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Ramadhayanti, M. 2012. Laporan Praktikum Teknologi Bahan Penyegar.

Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut

Pertanian Bogor, Bogor.

Ridwansyah. 2003. Pengolahan Kopi. http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345

6789/776/3/tekper-ridwansyah4.pdf.txt. Jurusan Teknologi Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara. Diakses (15 November

2013).

Saleh, E. 2004. Teknologi Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Program

Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara,

Medan.

Suriani. 1997. AnalisisKandungan Kofeina Dalam Kopi Instan Berbagai Merek

yang Beredar di Ujung Pandang. Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Suryanto. H. 2012. Manfaat Kopi Bagi Kesehatan Tubuh Manusia.

http://blog.unsri.ac.id/seomonkey/3. Diakses (20 Mei 2013).

Syarief. Z. 1985. Ternak Perah. CV. Yasasuna, Jakarta.

Violita, R.E. 2011. Artikel Ilmu Bahan Makanan Bahan Penyegar Kopi. Fakultas

Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Page 50: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

37

Wahyudi, M. 2006. Proses Pembuatan dan Analisis Mutu Yoghurt.

http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/bt111064.pdf. Diakses

(20Mei 2013).

Wahyudi. 2010. Bagaimana Protein Terdenaturasi dalam Susu Pasteurisasi yang

ipanaskan. http://www.chem-is-try.org/tanya_pakar/bagaimana-protein-

terdenaturasi-dalam-susu-pasteurisasi-yang-dipanaskan/. Diakses (31

Oktober 2013).

Wahyuni. 1998. Pengujian Kadar Protein Susu Segar dan Sesudah Pengolahan

Menjadi Dangke. Skripsi Program Studi Teknologi Hasil Ternak

Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Winarno, F.G., S. Fardiaz dan D. Fardiaz. 1996. Pengantar Teknologi Pangan. PT.

Gramedia, Jakarta.

Wulandari. 2013. Senyawa Heterosiklik Aromatik Kafein. http://wulandari2104.

blogspot.com/2013/11/senyawa-heterosiklik-aromatik-kafein.html.

Diakses (22 Januari 2014).

Page 51: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

38

Lampiran 1. Analisis Ragam Pengaruh Penambahan Kopi (Coffea spp.) Terhadap

Nilai Protein Susu Pasteurisasi

Univariate Analysis of Variance

La

ma_Pasteurisasi

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:Protein

Source

Type III

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Corrected Model 1.001a 8 .125 272.355 .000

Intercept 178.692 1 178.692 3.891E5 .000

Kosentrasi_Kopi .586 2 .293 638.452 .000

Lama_Pasteurisasi .058 2 .029 62.839 .000

Kosentrasi_Kopi *

Lama_Pasteurisasi .357 4 .089 194.065 .000

Error .008 18 .000

Total 179.701 27

Corrected Total 1.009 26

a. R Squared = .992 (Adjusted R Squared =

.988)

Multiple Comparisons

Dependent Variable:Protein

(I)

Lama_

Pasteu

risasi

(J)

Lama_

Pasteu

risasi

Mean

Difference (I-

J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD B1 B2 -.0089 .01010 .391 -.0301 .0123

B3 -.1022* .01010 .000 -.1234 -.0810

B2 B1 .0089 .01010 .391 -.0123 .0301

B3 -.0933* .01010 .000 -.1146 -.0721

B3 B1 .1022* .01010 .000 .0810 .1234

B2 .0933* .01010 .000 .0721 .1146

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = .000.

Page 52: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

39

Kosentrasi_Kopi

*. The mean difference is significant at the .05 level.

Multiple Comparisons

Dependent Variable:Protein

(I)

Kosent

rasi_K

opi

(J)

Kosent

rasi_K

opi

Mean

Difference (I-

J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD 1% 2% -.0356* .01010 .002 -.0568 -.0143

3% -.3289* .01010 .000 -.3501 -.3077

2% 1% .0356* .01010 .002 .0143 .0568

3% -.2933* .01010 .000 -.3146 -.2721

3% 1% .3289* .01010 .000 .3077 .3501

2% .2933* .01010 .000 .2721 .3146

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = .000.

*. The mean difference is significant at the .05 level.

Page 53: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

40

Lampiran 2. Analisis Ragam Pengaruh Penambahan Kopi (Coffea spp) Terhadap

Nilai Kalsium Susu Pasteurisasi

Univariate Analysis of Variance

Dependent Variable:Kalsium

Source

Type III Sum

of Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model .003a 8 .000 8.558 .000

Intercept .507 1 .507 1.053E4 .000

Kosentrasi_Kopi .003 2 .001 26.385 .000

Lama_Pasteurisasi 5.185E-5 2 2.593E-5 .538 .593

Kosentrasi_Kopi *

Lama_Pasteurisasi .001 4 .000 3.654 .024

Error .001 18 4.815E-5

Total .511 27

Corrected Total .004 26

a. R Squared = .792 (Adjusted R Squared = .699)

Kosentrasi_Kopi

Multiple Comparisons

Dependent Variable:Kalsium

(I)

Kosent

rasi_K

opi

(J)

Kosent

rasi_K

opi

Mean

Difference (I-

J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD 1% 2% -.0078* .00327 .029 -.0146 -.0009

3% -.0233* .00327 .000 -.0302 -.0165

2% 1% .0078* .00327 .029 .0009 .0146

3% -.0156* .00327 .000 -.0224 -.0087

3% 1% .0233* .00327 .000 .0165 .0302

2% .0156* .00327 .000 .0087 .0224

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = 4.81E-005.

*. The mean difference is significant at the .05 level.

Page 54: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

41

Lampiran 3. Analisis Ragam Pengaruh Penambahan Kopi (Coffea spp.) Terhadap

Nilai Warna Susu Pasteurisasi

Univariate Analysis of Variance

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:warna

Source

Type III Sum

of Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 15.779a 8 1.972 43.295 .000

Intercept 569.481 1 569.481 1.250E4 .000

konsentrasi_kopi 15.203 2 7.601 166.862 .000

suhu_pasteurisasi .356 2 .178 3.911 .039

konsentrasi_kopi *

suhu_pasteurisasi .219 4 .055 1.203 .344

Error .820 18 .046

Total 586.080 27

Corrected Total 16.599 26

a. R Squared = .951 (Adjusted R Squared = .929)

Multiple Comparisons

Dependent Variable:warna

(I)

suhu_

pasteu

risasi

(J)

suhu_

pasteu

risasi

Mean

Difference (I-

J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound Upper Bound

LSD B1 B2 -.2111 .10062 .050 -.4225 .0003

B3 -.2667* .10062 .016 -.4781 -.0553

B2 B1 .2111 .10062 .050 -.0003 .4225

B3 -.0556 .10062 .588 -.2669 .1558

B3 B1 .2667* .10062 .016 .0553 .4781

B2 .0556 .10062 .588 -.1558 .2669

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = .046.

*. The mean difference is significant at the .05 level.

Page 55: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

42

Multiple Comparisons

Dependent Variable:warna

(I)

konse

ntrasi_

kopi

(J)

konse

ntrasi_

kopi

Mean

Difference (I-

J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound Upper Bound

LSD A1 A2 -.5778* .10062 .000 -.7892 -.3664

A3 -1.8000* .10062 .000 -2.0114 -1.5886

A2 A1 .5778* .10062 .000 .3664 .7892

A3 -1.2222* .10062 .000 -1.4336 -1.0108

A3 A1 1.8000* .10062 .000 1.5886 2.0114

A2 1.2222* .10062 .000 1.0108 1.4336

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = .046.

*. The mean difference is significant at the .05 level.

Page 56: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

43

Lampiran 4. Analisis Ragam Pengaruh Penambahan Kopi (Coffea spp.) Terhadap

Nilai Cita Rasa Susu Pasteurisasi

Univariate Analysis of Variance

konsentrasi_kopi

Multiple Comparisons

Dependent Variable:cita_rasa

(I)

konse

ntrasi

_kopi

(J)

konse

ntrasi

_kopi

Mean

Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

LSD A1 A2 -1.0111* .10304 .000 -1.2276 -.7946

A3 -1.6889* .10304 .000 -1.9054 -1.4724

A2 A1 1.0111* .10304 .000 .7946 1.2276

A3 -.6778* .10304 .000 -.8943 -.4613

A3 A1 1.6889* .10304 .000 1.4724 1.9054

A2 .6778* .10304 .000 .4613 .8943

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) =

.048.

*. The mean difference is significant at the .05 level.

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:cita_rasa

Source

Type III Sum

of Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 13.207a 8 1.651 34.552 .000

Intercept 590.803 1 590.803 1.237E4 .000

konsentrasi_kopi 13.002 2 6.501 136.070 .000

suhu_pasteurisasi .107 2 .053 1.116 .349

konsentrasi_kopi *

suhu_pasteurisasi .098 4 .024 .512 .728

Error .860 18 .048

Total 604.870 27

Corrected Total 14.067 26

a. R Squared = .939 (Adjusted R Squared = .912)

Page 57: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

44

Lampiran 5. Analisis Ragam Pengaruh Penambahan Kopi (Coffea spp.) Terhadap

Nilai Aroma Susu Pasteurisasi

Univariate Analysis of Variance

konsentrasi_kopi

Multiple Comparisons

Dependent Variable:aroma

(I)

konsen

trasi_k

opi

(J)

konsen

trasi_k

opi

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD A1 A2 -1.3444* .13699 .000 -1.6322 -1.0566

A3 -2.1444* .13699 .000 -2.4322 -1.8566

A2 A1 1.3444* .13699 .000 1.0566 1.6322

A3 -.8000* .13699 .000 -1.0878 -.5122

A3 A1 2.1444* .13699 .000 1.8566 2.4322

A2 .8000* .13699 .000 .5122 1.0878

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = .084.

*. The mean difference is significant at the .05 level.

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:aroma

Source

Type III Sum

of Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 21.592a 8 2.699 31.962 .000

Intercept 540.468 1 540.468 6.400E3 .000

konsentrasi_kopi 21.139 2 10.569 125.162 .000

suhu_pasteurisasi .050 2 .025 .294 .749

konsentrasi_kopi *

suhu_pasteurisasi .404 4 .101 1.195 .347

Error 1.520 18 .084

Total 563.580 27

Corrected Total 23.112 26

a. R Squared = .934 (Adjusted R Squared = .905)

Page 58: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

45

Lampiran 6. Analisis Ragam Pengaruh Penambahan Kopi (Coffea spp.) Terhadap

Kesukaan Susu Pasteurisasi Nilai

Univariate Analysis of Variance

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:kesukaan

Source

Type III Sum

of Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 15.510a 8 1.939 69.793 .000

Intercept 370.370 1 370.370 1.333E4 .000

konsentrasi_kopi 15.183 2 7.591 273.293 .000

suhu_pasteurisasi .067 2 .034 1.213 .320

konsentrasi_kopi *

suhu_pasteurisasi .259 4 .065 2.333 .095

Error .500 18 .028

Total 386.380 27

Corrected Total 16.010 26

a. R Squared = .969 (Adjusted R Squared = .955)

Post Hoc Tests

suhu_pasteurisasi

Multiple Comparisons

Dependent Variable:kesukaan

(I)

suhu_p

asteuris

asi

(J)

suhu_p

asteuris

asi

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD B1 B2 .1111 .07857 .174 -.0540 .2762

B3 .0111 .07857 .889 -.1540 .1762

B2 B1 -.1111 .07857 .174 -.2762 .0540

B3 -.1000 .07857 .219 -.2651 .0651

B3 B1 -.0111 .07857 .889 -.1762 .1540

B2 .1000 .07857 .219 -.0651 .2651

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = .028.

Page 59: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

46

konsentrasi_kopi

Multiple Comparisons

Dependent Variable:kesukaan

(I)

konsen

trasi_k

opi

(J)

konsen

trasi_k

opi

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD A1 A2 .5333* .07857 .000 .3683 .6984

A3 1.7889* .07857 .000 1.6238 1.9540

A2 A1 -.5333* .07857 .000 -.6984 -.3683

A3 1.2556* .07857 .000 1.0905 1.4206

A3 A1 -1.7889* .07857 .000 -1.9540 -1.6238

A2 -1.2556* .07857 .000 -1.4206 -1.0905

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = .028.

*. The mean difference is significant at the .05 level.

Page 60: PENGARUH PENAMBAHAN KOPI (Coffea spp.) TERHADAP … · susu pasteurisasi yang telah mengalami pemanasan dengan tujuan mencegah kerusakan susu sehingga daya simpan susu menjadi lebih

47

RIWAYAT HIDUP

Andi Arham Janwar dilahirkan pada tanggal 24 Januari

1989 di Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan.

Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari

pasangan Andi Hamid dan Andi Rusfrianty. Pada tahun

1998 penulis memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri

Kayuringin Jaya 23 Bekasi dan tamat pada tahun 2002. Pada tahun yang sama,

penulis melanjutkan ke SMP Negeri 7 Bekasi, tamat pada tahun 2004. Kemudian

penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Tunas Jakasampurna Bekasi pada

tahun 2004 dan tamat pada tahun 2007. Pada tahun yang sama pula, penulis

melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri dan lulus melalui Seleksi

Nasional Perguruan Tinggi Negeri (SNPTN) di Jurusan Produksi Ternak, Program

studi THT, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar.