pengaruh pemberdayaan kredit usaha rakyat pada pt. bank rakyat indonesia unit baraka cabang enrekang...
TRANSCRIPT
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana diketahui bahwa pembangunan nasional merupakan upaya
pembangunan berkesinambungan dalam rangka mewujudkan masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Berkaitan dengan pelaksanaan
pembangunan nasional tersebut dalam ketentuan Pasal 4 Undang-Undang Nomor
10 Tahun 1998 Tentang Perbankan ditentukan bahwa. “Perbankan Indonesia
bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah
peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.”
Dari ketentuan ini jelaslah bahwa lembaga perbankan mempunyai peranan
penting dan strategis tidak saja dalam menggerakkan roda perekonomian nasional,
tetapi juga diarahkan agar mampu menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional. Ini berarti bahwa perkembangan perekonomian nasional maupun
internasional yang senantiasa bergerak cepat dan disertai dengan tantangan yang
semakin luas dan berat, perlu selalu diikuti secara tanggap oleh perbankan
nasional dalam menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya. Dengan demikian
perbankan nasional perlu diberi kesempatan untuk memperluas jangkauan
pelayanannya di segala penjuru tanah air, baik pelayanan sebagai perbankan
umum yang menjangkau semua lapisan masyarakat maupun perbankan
1
2
perkreditan rakyat yang pelayanannya diperuntukkan bagi golongan ekonomi
lemah atau pengusaha kecil.
Masyarakat perlu melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
demi meningkatkan kesejahteraannya. Dalam kenyataannya tidak semua
masyarakat terutama masyarakat lapisan menengah ke bawah memiliki modal
yang cukup untuk membuka atau mengembangkan usaha dan produktifitasnya,
sehingga dalam hal ini masyarakat menengah ke bawah tersebut membutuhkan
bantuan yang berupa pinjaman atau kredit yang bisa mereka cari, salah satunya di
suatu lembaga perbankan.
Kredit dibutuhkan oleh masyarakat baik oleh perorangan maupun badan
usaha. Bank sebagai lembaga keuangan memiliki peran yang strategis bagi
kehidupan perekonomian masyarakat. Hal tersebut bisa dilihat dari fungsi utama
yang dimiliki oleh bank yaitu sebagai lembaga yang menghimpun dan
menyalurkan dana dari masyarakat. Dari fungsi utama bank tersebut, bank bisa
dikatakan sebagai lembaga intermediasi yaitu lembaga yang berfungsi sebagai
penghubung antara orang yang memiliki uang dan yang membutuhkan uang.
Peranan perbankan dalam pembangunan ekonomi suatu bangsa adalah
sangat vital layaknya sebuah jantung dalam tubuh manusia. Keduanya saling
mempengaruhi dalam arti perbankan dapat mengalirkan dana bagi kegiatan
ekonomi, sehingga bank yang sehat akan memperkuat kegiatan ekonomi suatu
bangsa. Sebaliknya, kegiatan ekonomi yang tidak sehat akan sangat
mempengaruhi kesehatan dunia perbankan.
3
Berjalannya kegiatan perkreditan akan lancar apabila adanya suatu sikap
saling mempercayai dari semua pihak yang terkait dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan itu pun dapat terwujud hanyalah apabila semua pihak terkait mempunyai
integritas moral. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia ini, kegiatan
bank terutama dalam pemberian kredit merupakan salah satu kegiatan bank yang
sangat penting dan utama, sehingga pendapatan dari kredit yang berupa bunga
merupakan komponen pendapatan yang paling besar dibanding dengan
Pendapatan Dasar (Fee Base Income). Berbeda dengan bank-bank yang ada di
negara-negara maju, laporan keuangan menunjukkan bahwa komponen
pendapatan bunga dibanding dengan pendapatan jasa perbankan lainnya sudah
cukup berimbang.
Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres)
Nomor 6 tanggal 8 Juni 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan
Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang
diikuti dengan nota kesepakatan bersama antara Departemen Teknis, Perbankan,
dan Perusahaan Penjaminan Kredit/Pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM). Akhirnya pada tanggal 5 November 2007, Presiden R.I.
Susilo Bambang Yudoyono meresmikan kredit bagi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) dengan pola penjaminan dengan nama Kredit Usaha Rakyat
dan di dukung oleh Inpres Nomor 5 Tahun 2008 tentang Fokus Program Ekonomi
2008-2009 untuk menjamin implementasi atau percepatan pelaksanaan kredit
usaha rakyat ini.
4
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dan menyusunnya menjadi sebuah skripsi dengan judul; “Pengaruh
Pemberdayaan Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit
Baraka Cabang Enrekang Terhadap Tingkat Pendapatan Pengusaha Kecil”.
B. Pembatasan Masalah Dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam suatu penelitian sangat diperlukan
untuk mempertegas ruang lingkup dari penelitian tersebut, sehingga
didalam penulisan skripsi tidak menyimpang jauh baik dalam pengamatan
maupun pembahasannya. Dengan begitu dalam penelitian diharapkan
dapat memberikan hasil serta kesimpulan yang sesuai dengan judul
penelitian. Maka dari itu, penulis melakukan pembatasan pada Pengaruh
Pemberdayaan Kredit Usaha Rakyat Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit
Baraka Cabang Enrekang Terhadap Tingkat Pendapatan Pengusaha Kecil.
2. Rumusan Masalah
Adanya pemberian kredit sebagai pengembangan usaha kecil dan
menengah yang dikelola oleh pengusaha golongan ekonomi lemah. Akan
tetapi kita tidak boleh memungkiri bahwa semuanya berdampak positif
terhadap pengembangan usaha, karena terdapat beberapa kasus dimana
pengusaha tidak mampu mengalokasikan dana pinjaman seefektif mungkin
digunakan pada kepentingan lain yang bersifat konsumtif.
5
Memperhatikan kondisi tersebut, jelas bahwa kredit yang di
berikan dapat membawa pengaruh positif apabila dikelola dengan baik dan
bertujuan untuk pengembangan dana peningkatan usaha. Maka yang
menjadi masalah dalam penelitian ini adalah seberapa jauh pengaruh kredit
yang disalurkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Baraka Cabang
Enrekang Terhadap Tingkat Pendapatan Pengusaha Kecil
C. Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian harus mempunyai tujuan yang jelas sehingga
dapat memberikan arah dalam pelaksanaan penelitian tersebut. Adapun
tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :
a. Tujuan Objektif
1) Untuk mengetahui sejauh mana peranan Bank Rakyat
Indonesia Unit Baraka Cabang Enrekang dalam membantu
usaha golongan ekonomi lemah
2) Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Kredit Usaha
Rakyat yang diterima pengusaha kecil terhadap
peningkatan produktivitas di daerah Baraka dan sekitarnya.
b. Tujuan Subyektif
1) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis
mengenai pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Rakyat
(KUR) beserta permasalahan yang ditimbulkan karenanya.
6
2) Untuk memperoleh data dan informasi secara lebih jelas
dan lengkap sebagai bahan untuk menyusun penulisan
skripsi guna melengkapi persyaratan dalam mencapai gelar
kesarjanaan di bidang Ilmu ekonomi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Manfaat Penelitian
Dalam suatu penelitian pasti ada manfaat yang diharapkan dapat
tercapai. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
1) Dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan pemikiran
yang bermanfaat bagi perkembangan Ilmu Ekonomi pada
umumnya.
2) Memberikan wawasan dan pengetahuan bagi penulis
mengenai pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) beserta
permasalahan yang ditimbulkan karenanya.
b. Manfaat Praktis
1) Memberikan masukan atau sumbangan pemikiran kepada
pihak-pihak terkait, mengenai pelaksanaan pemberian
Kredit Usaha Rakyat (KUR) beserta permasalahan yang
ditimbulkan
7
2) Untuk memberikan pemikiran alternatif yang diharapkan
dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam kaitannya
dengan perimbangan yang menyangkut masalah.
8
II. TINJAUAAN PUSTAKA
A. Pengertian Bank
Istilah bank berasal dari kata banco (bahas Italia) yang berarti bangku.
Banco ini pada mulanya adalah tempat penukaran uang untuk memperoleh uang
yang berlaku di suatu tempat. orang yang melakukannya disebut pedagang uang,
sedangkan tempat penukaran mata uang disebut bacus. Usaha ini kemudian
berkembang dengan menerima tabungan, penitipan atau meminjamkan uang
dengan memungut bunga pinjaman.
pengertian bank menurut UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan:
1. bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
2. Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
Secara ringkas bank mempunyai fungsi pokok yaitu penarikan uang yang
ada pada masyarakat baik uang kartal maupun uang giral. uang tersebut berasal
dari uang yang beredar masyarakat yang pada awalnya berasal dari realisasi
anggaran belanja pemerintah.
B. Pengertian Pendapatan
Pendapatan merupakan suatu penghasilan seseorang yang diperolehnya
dalam jangka waktu tertentu. Bila pendapatan seseorang tinggi, maka dapat
8
9
dikatakan bahwa tingkat kesejahteraan yang diperoleh orang tersebut sudah
mendekati layak dalam hidupnya. Apa bila masyarakat telah mencapai tingkat
pendapatan yang tinggi maka kemakmuran yang dicapai sudah mulai kelihatan.
Menurut Suwandi (2006) mendefinisikan pendapatan disamakan dengan
income adalah jumlah uang berupa laba, bunga dan sebagainya yang berasal dari
usaha, keuntungan, bunga dan untung perorangan dicapai dari penggunaan
kekayaan atau jasa-jasa manusia.
Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang didapat
seseorang berupa yang berasal dari usaha, profesi, keuntungan, bunga uang, dan
imbalan jasa dalam waktu tertentu pendapatan itu dapat dibelanjakan untuk
kebutuhan hidup dinamakan pendapatan.
C. Pengertian Kredit
Kredit berasal dari bahasa Yunani, yaitu “credere” atau “credo” yang
berarti kepercayaan. Kegiatan orang perorangan atau badan usaha dalam rangka
pemenuhan kebutuhan hidupnya dengan cara pinjam meminjam dinamakan
Kredit. Berdasar dari kegiatan pemberian kredit dari yang memberikan kredit
kepada yang menerima kredit adalah kepercayaan, transaksi kredit timbul karena
suatu pihak meminjam sejumlah uang atau sesuatu yang dipersamakan dengan itu,
di mana pihak peminjam wajib melunasi kredit/ hutangnya pada waktu yang telah
ditentukan. disamping itu kredit pun timbul sebagai akibat adanya transaksi jual
beli, dimana pembayarannya ditangguhkan, baik sebagian maupun seluruhnya.
10
1. Pengertian Kredit Menurut UU No. 10 tahun 1998
Tentang perubahan atas UU No. 7 tahun 1992, tentang perbankan
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
2. Teguh Pudjo Mulyono, (2008)
Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian
atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayaran akan
dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang telah disepakati..
Berdasarkan pada pengertian-pengertian diatas dapat diketahui
bahwa transaksi kredit timbul sebagai akibat suatu pihak meminjam
kepada pihak lain, baik itu berupa uang, barang dan sebagainya yang dapat
menimbulkan tagihan bagi sipeminjam.
D. Tujuan dan Fungsi Kredit
1. Tujuan Kredit
Tujuan kredit yang diberikan oleh suatu bank khususnya bank
pemerintah yang mengemban tugas sebagai “Agen of Development” adalah
sebagai berikut : (Thomas, Suyatno, dkk, 1995 : 15).
a. Turut menyukseskan program pemerintah di bidang
ekonomi dan pembangunan.
11
b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan
fungsinya guna menjamin terpenuhinya kebutuhan
masyarakat.
c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan
terjamin dan dapat memperluas usahanya.
2. Fungsi Kredit
Sedangkan fungsi kredit secara luas sebagaimana yang
dikemukakan oleh Kasmir (2008:101) serta Vetihzal dan Andria (2007:8)
yaitu:
a. Dapat meningkatkan daya guna uang
b. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
c. Meningkatkan daya guna dan peredaran barang.
d. Sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi
e. Meningkatkan kegairahan usaha
f. Meningkatkan pemerataan pendapatan
g. Meningkatkan hubungan internasional
E. Unsur-unsur Dalam Kredit
1. Kepercayaan
Suatu keyakinan pemberi kredit bahwa prestasi (uang, jasa atau
barang) yang diberikannya akan benar-benar diterimanya kembali di masa
yang akan datang.
12
2. Waktu
Bahwa antara pemberian prestasi dan pengembaliannya dibatasi
oleh waktu. Dalam unsur waktu ini terkandung pengertian tentang nilai
“agio” bahwa uang sekarang lebih bernilai daripada uang di masa yang
akan datang.
3. Tingkat Resiko
Pemberian kredit menimbulkan suatu tingkat resiko, dimana resiko
akan timbul bagi pemberi kredit karena uang, jasa, atau barang yang
berupa prestasi telah lepas kepada orang lain.
4. Prestasi
Prestasi yang diberikan dapat berupa barang, jasa atau uang. Dalam
perkembangan perkreditan di zaman modern, yang dimaksud prestasi
dalam pemberian kredit adalah uang.
F. Jenis-jenis Kredit
Kredit juga bisa dikelompokkan menjadi beberapa macam/jenis yang
didasarkan pada kriteria atau segi tertentu. Jenis-jenis kredit yang diberikan oleh
perbankan kepada masyarakat dapat dilihat dari berbagai sudut, yaitu (Thomas
Suyatno, dkk 2005 : 25)
1. Kredit Dilihat Dari Sudut Tujuannya
a. Kredit konsumsi
Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk
memperlancar jalannya proses konsumsi.
13
b. Kredit produktif
Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk
memperlancar jalannya proses produksi.
c. Kredit perdagangan
Yaitu kredit yang di berikan dengan tujuan untuk membeli
barang-barang untuk dijual lagi.
2. Kredit Dilihat Jangka Waktunya
a. Kredit jangka pendek (Short Term Loan)
Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun.
Dilihat dari segi perusahaan, kredit jangka pendek tersebut
dapat berbentuk rekening koran, kredit penjualan, kredit
wesel dan kredit eksploitasi.
b. Kredit jangka menengah (Medium term Loan)
Yaitu kredit yang berjangka waktu antara satu sampai tiga
tahun. Misalnya adalah Kredit Modal Kerja Permanen
(KMKP) yang diberikan oleh bank kepada pengusaha
golongan ekonomi lemah yang berjangka waktu maksimum
tiga tahun.
c. Kredit Jangka Panjang (Long Term Loan)
Yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun.
Contohnya adalah kredit investasi yang bertujuan
14
menambah modal perusahaan dalam rangka untuk
melakukan rehabilitasi, ekspansi (perluasan) atau pendirian
proyek baru.
3. Kredit Dilihat dari Sudut Penggunaannya
a. Kredit Eksploitasi
Yaitu kredit berjangka waktu pendek yang diberikan oleh
bank kepada perusahaan. Untuk membiayai kebutuhan
modal kerja perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan
produksi. Kredit ini lazim disebut kredit modal kerja atau
kredit produktif karena bantuan kerja modal digunakan
untuk menutup biaya-biaya eksploitasi perusahaan secara
luas.
b. Kredit Investasi
Yaitu kredit jangka menengah atau panjang yang diberikan
oleh bank kepada perusahaan untuk melakukan investasi
atau penanaman modal serta jasa yang diperlukan untuk
rehabilitasi maupun pendirian proyek baru.
4. Kredit Dilihat Dari Sudut Jaminan Nya
a. Kredit tanpa jaminan
Yaitu kredit uang diberikan tanpa adanya suatu jaminan
hanya berdasarkan pada kepercayaan semata.
15
b. Kredit dengan jaminan
Yaitu kredit yang diberikan dengan adanya suatu jaminan
tertentu.
5. Kredit Usaha Rakyat (KUR)
a. Definisi KUR
KUR adalah Kredit Modal Kerja dan atau Kredit
Investasi dengan plafon kredit sampai dengan Rp500 juta
yang diberikan kepada usaha mikro, kecil dan koperasi
yang memiliki usaha produktif yang akan mendapat
penjaminan dari Perusahaan Penjamin Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKK) merupakan usaha produktif yang
layak (feasible), namun belum bankable. Dengan agunan
pokok proyek yang dibiayai (layak/hasil usaha mampu
untuk membayar pokok pinjaman & bunga sampai lunas)
namun karena agunan tambahan kurang sebagian discover
dengan program penjaminan.
b. Mekanisme Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di
Bank Dilaksanakan dalam 3 (tiga):
1) Kredit Usaha Rakyat, Ritel: Plafond kredit > Rp. 5
juta s.d Rp. 500 juta dan dilayani di Kantor Cabang
dan Kantor Cabang Pembantu, pada Bank Rakyat
Indonesia
16
2) Kredit Usaha Rakyat, Mikro: Plafond kredit s.d Rp.
5 juta dan dilayani di Bank Rakyat Indonesia, Unit.
3) Kredit Usaha Rakyat, Linkage: Linkage dengan
Badan Keuangan Daerah (BKD), dan lainnya dan
dilayani di Kantor Cabang dan Kantor Cabang
Pembantu dengan plafond > Rp. 5 juta s.d Rp. 500
juta.
G. Syarat-Syarat Pengambilan Kredit Usaha Rakyat
Permohonan pinjaman dilampiri dengan dokumen pendukung yang
diperlukan:
1. Data usaha & dokumen untuk keperluan analisa kebutuhan kredit.
2. Menyampaikan data legalitas, perizinan, data usaha yang
diperlukan untuk analisa
3. Menggunakan kredit sesuai ketentuan dalam Perjanjian Kredit
4. Mengangsur pokok pinjaman dan membayar bunga plus kewajiban
lain
5. Menyampaikan laporan/data kepada bank secara periodik sesuai
ketentuan dalam Perjanjian Kredit
6. Nilai pembayaran klaim menjadi pinjaman subrogasi
17
H. Pengertian Dan Ciri-Ciri Usaha Kecil dan Menengah
1. Pengertian usaha kecil dan menengah
a. Usaha kecil
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud Undang-undang No.9
Tahun 1995 adalah usaha produktif yang berskala kecil dan
memenuhi kriteria kekayaan bersih paling banyak Rp.
200.000.000 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan
paling banyak Rp. 1.000.000.000 (satu milyar rupiah) per
tahun serta dapat menerima kredit dari bank maksimal di
atas Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan
Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah).
b. Usaha menengah
Usaha Menengah sebagaimana dimaksud Inpres No.10
tahun 1998 adalah usaha bersifat produktif yang memenuhi
kriteria kekayaan usaha bersih lebih besar dari Rp.
200.000.000 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan paling
banyak sebesar Rp. 10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta
dapat menerima kredit dari bank sebesar Rp. 500.000.000
18
(lima ratus juta rupiah) s/d Rp. 5.000.000.000 (lima milyar
rupiah).
2. Cirri-ciri pengusaha kecil dan menengah
a. Dinas perindustrian dan perdagangan juga mempunyai
pengertian yang lebih spesifik mengenai Usaha Kecil
Menengah (UKM) berdasarkan sektor jasa.
1) Usaha kecil dan menengah yang modal penyertaan
nya antara 0 - Rp. 600.000.000, tidak termasuk
tanah dan bangunan.
2) Usaha menengah, yang modal penyertaan nya antara
Rp. 600.000.000, -Rp. 1.000.000.000, tidak
termasuk tanah dan bangunan.
b. Menurut Bank Indonesia (BI)
Industri kecil merupakan kelompok perusahaan yang
dimiliki penduduk Indonesia dengan jumlah nilai tertinggi
dari investasinya sebesar Rp. 600.000.000, diluar tanah dan
bangunan.
c. Menurut Undang-Undang Nomor 9 tahun 1995, kriteria
usaha kecil dilihat dari segi keuangan dan modal yang
dimiliki adalah:
19
1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.
200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan.
2) Memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.
1.000.000.000,
d. Menurut Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 10 tahun
1999, unit unit kegiatan yang memiliki kekayaan bersih
lebih besar dari Rp. 200.000.000. sampai maksimal Rp.
10.000.000.000.
20
III. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
1. Pendekatan penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian Ex-Post Facto atau
pengukuran sesudah kejadian. Penelitian ini bersifat Deskriptif Persentase,
yaitu mengkaji tentang pengaruh pemberian kredit terhadap tingkat
pendapatan usaha kecil dan menengah. Objek tempat untuk membuktikan
nya dilakukan pada nasabah Bank Rakyat Indonesia Unit Baraka Cab.
Enrekang tahun berjalan 2011/2012.
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dimana pengambilan
kredit adalah Variabel X (variabel bebas) tingkat pendidikan, besarnya
jumlah kredit, dan jenis usaha. Sedangkan tingkat pendapatan adalah
Variabel Y (variabel terikat) yaitu nilai pendapatan rata-rata responden
pada Bank Rakyat Indonesia Unit Baraka Cabang Enrekang tahun berjalan
2011/2012.
secara skematik, model keterkaitan peubah-peubah penelitian
digambarkan sebagai berikut:
Dimana:
X= Kondisi pengambilan kredit
Y= Pendapatan rata-rata nasabah pengambil kredit.
X Y
20
21
B. Peubah dan Defenisi Operasional
1. Kondisi pengambil kredit
keadaan tingkat pendidikan, besarnya jumlah kredit, dan jenis
usaha. secara umum dapat digambarkan pengusaha kecil, pengusaha
ekonomi lemah ialah pengusaha yang masih kekurangan bidang
permodalan, kapasitas produksi yang rendah, administrasi yang belum
sempurna dan biasanya oleh pemiliknya sendiri serta tenaga kerja yang
digunakan sangat terbatas.
2. Pendapatan rata-rata nasabah pengambil kredit
Rata-rata yang telah dicapai oleh pengusaha kecil dan menengah
dalam kegiatan usahanya setelah mendapat kredit dari bank, nilai yang
menunjukan prestasi dari pengakuan pengusaha dalam pertanyaan korelasi
penelitian.
C. Teknik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data sangat dibutuhkan dalam penelitian, sebab dapat
menentukan keberhasilan suatu penelitian. Kualitas data ditentukan oleh kualitas
alat pengumpulan data, metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode angket dan dokumentasi.
1. Angket
Dalam penelitian ini, angket digunakan untuk mengetahui kondisi
pengambilan kredit dengan menggunakan pertanyaan kuesioner.
22
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi (Arikunto, Suharsimi 2006: 128).
Langkah-Langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah :
a. Persiapan mengisi angket, dengan memberikan angket
tentang kondisi pengambilan kredit kepada responden
untuk diisi secara lengkap.
b. Setelah pengisian angket kemudian pengumpulan data
prestasi dapat dilihat dengan menilai jawaban.
c. Instrumen siap untuk diolah, proses pengumpulan data
dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama tentang
kondisi pengambilan kredit dan tahap kedua dengan
pengumpulan data tentang prestasi yang dicapai setelah
menerima kredit.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara memperoleh informasi dengan
memperhatikan tiga macam sumber yaitu, tulisan (paper), tempat (place),
dan kertas atau orang (people). (Arikunto, Suharsimi 2006: 135)
Metode Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang:
a. Keadaan nasabah Bank Rakyat Indonesia Unit Baraka
Cabang Enrekang.
23
b. Jumlah nasabah Bank Rakyat Indonesia Unit Baraka
Cabang Enrekang yang mengambil Kredit Usaha Rakyat.
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, Suharsimi 2006:
130). Jadi yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah seluruh individu
yang akan dijadikan responden dalam penelitian. dalam penelitian ini yang
menjadi sampel adalah nasabah BRI Unit Baraka Cabang Enrekang yang sudah
mengambil Kredit Usaha Rakyat.
E. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengumpulan sampel dilakukan dengan cara simpel random
sampling yaitu pengambilan sampel yang akan diambil secara acak yaitu nasabah
bank yang memanfaatkan fasilitas kredit yang tawarkan oleh bank yang kemudian
lebih dispesifikasikan lagi menjadi nasabah yang merupakan masyarakat biasa
dari kalangan dunia usaha, dengan jumlah responden sebanyak 30 orang.
Jumlah sampel yang sebanyak 30 orang tersebut diambil dengan
pertimbangan bahwa jumlah tersebut sudah cukup representative mengingat
sekarang ini jumlah masyarakat yang mengambil kredit pada bank masih sedikit
jumlahnya.
24
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan
analisis korelasi. Setelah data terkumpul, selanjutnya hasil angket di analisis per
indikator secara deskriptif dengan menggunakan rumus analisis persentase
sebagaimana di kemukakan Tiro (2006 : 242) dengan rumus :
P =
Keterangan:
P = Tingkat presentase
F = Jumlah skor yang dicapai
N = Jumlah responden
Data yang di peroleh melalui angket (sebagai metode utama) dianalisis
dengan langkah-langkah sebagai berikut, mengelompokkan data sesuai dengan
jenisnya, membuat tabulasi data, data yang telah ditabulasi kemudian dianalisis
dengan menggunakan uji kolerasi untuk mengetahui seberapa besar hubungan
pendapatan setelah menerima kredit.
1. Analisis deskriptif
Analisis deskriptif ini digunakan untuk melihat gambaran tentang
keadaan pengambilan kredit. Untuk melakukan penilaian maka dibuat
pengkategorian yang dikemukakan oleh Nurkancana (1986 : 80) sebagai
berikut yaitu :
25
Tingkat dukungan Skor standar
90% - 100% A (sangat tinggi)
80% - 89% B (tinggi)
65% - 79% C (sedang)
55% - 64% D (rendah)
0% - 54% E (sangat rendah)
Untuk mempermudah analisis data, yang berasal dari angket
bertingkat maka perlu diketahui skor yang diperoleh responden dari hasil
angket yang telah diisi (Arikunto, 2006). Untuk itu perlu ditentukan
kriteria penskoran sebagai berikut:
a. Untuk alternatif jawaban a diberi skor 4
b. Untuk alternatif jawaban b diberi skor 3
c. Untuk alternatif jawaban c diberi skor 2
d. Untuk alternatif jawaban d diberi skor 1
2. Uji kolerasi
Metode ini digunakan untuk menghitung sejauh mana hubungan
antara pengambilan kredit terhadap pendapat pengusaha kecil dan
menengah.
26
Untuk menarik kesimpulan yang signifikan, penulis menggunakan
uji korelasi untuk mengetahui adakah hubungan antara kondisi
pengambilan kredit (variable bebas) dengan prestasi pendapatan (variabel
terikat).Dengan rumus yang digunakan :
r
keterangan:
r = Angka indeks korelasi
X = Nilai jawaban angket untuk variabel latar belakang pengambil
krekredit
Y = Nilai prestasi yang dicapai oleh nasabah pengambil Kredit Usaha
rakRakyat.
= Hasil pengkuadratan nilai prestasi pendapatan yang dicapai.
= Hasil pengkuadratan nilai prestasi pendapatan yang dicapai.
∑= (Sigma) jumlah nilai dalam setiap variabel.
27
DAFTAR FUSTAKA
Bank BRI, Petunjuk Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR), PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero).
Kasmir. 2008. Serta Vetihzal dan Andria 2007:8. Fungsi kredi secara luas.
Sumatra: Universitas Sumatra Utara.
Suwandi .2006. Mendefinisikan pendapatan. Sumatra: Universitas Sumatra Utara
Suharsimi Arikunto, 2006. Porosedur penelitian. Bandung: Rineka Cipta
Tentang Perbankan. 1992. Pengertian bank menurut UU No. 7 tahun 1992
Tentang Perbankan. 1998. Kredit menurut UU No.10 tahun 1998
Tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992.
Tentang Perbangkan. 1998. Pasal 4 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998.
Thomas, Suyatno, dkk, 1995. Mendefenisikan tujuan kredit. Sumatra: Universitas
Sumatra Utara