pengaruh pelayanan purna jual terhadap...

72
i PENGARUH PELAYANAN PURNA JUAL TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-2 Program Studi Magister Manajemen (MM) Diajukan oleh : Nama : DEWI VICTORIA MAGDALENA NIM : 2012-01-018 PROGRAM PASCASARJANA (S2) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2013

Upload: vuongdiep

Post on 29-Mar-2018

221 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

i

PENGARUH PELAYANAN PURNA JUAL TERHADAP

KEPUASAN PELANGGAN PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk.

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-2

Program Studi

Magister Manajemen (MM)

Diajukan oleh :

Nama : DEWI VICTORIA MAGDALENA

NIM : 2012-01-018

PROGRAM PASCASARJANA (S2)

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

JAKARTA

2013

ii

iii

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan sehingga peneliti dapat menyelesaikan

penyusunan tesis ini guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan sederajat sarjana S-2 pada Program Studi Magister Manajemen di

Universitas Esa Unggul, Jakarta.

Dalam penelitian dan studi, peneliti dibantu oleh berbagai pihak, baik

secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, peneliti mengucapkan terima

kasih dan penghargaan yang tulus terutama kepada :

1. Bapak Dr.Ir.Arief Kusuma,MBA, selaku Rektor Universitas Esa Unggul.

2. Bapak Ir.Alirahman,MSc.,PhD., selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Esa Unggul.

3. Bapak Prof.Dr.Tumari Jatileksono, MSc.,MA, selaku Ketua Program Studi

Magister Manajemen Universitas Esa Unggul.

4. Ibu Dr.Dra.Endang Ruswanti,MM, selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan semangat, motivasi, dan bimbingan kepada Peneliti dalam

menyelesaikan tesis ini.

5. Tim penguji yaitu Bapak Ir.Alirahman,MSc.,PhD., Bapak Prof.Dr.Tumari

Jatileksono,MSc.,MA, Ibu Prof.Dr.Lia Amalia,MM, Ibu Dr.Dra.Endang

Ruswanti,MM, Bapak Dr.Mohamad Rizan,SE,MM, Bapak Dr.Moelyono

P.S.,MBA, dan Bapak Dr.Haries Madistriyatno,SE,MSi.

6. Seluruh staf pengajar dan sekretariat Program Pascasarjana Universitas Esa

Unggul.

7. Keluarga tercinta Papi, Mami, kedua adik Maria Febriany,SH (Riry) dan

Peggy Bintang Nauli,SH,MM. (Dede) yang juga mahasiswa Pascasarjana

UEU.

8. Keluarga besar Marbun dan Gultom yang selalu mendoakan dan memberikan

dukungan.

v

9. Bapak Hanafi Atmadiredja selaku President Director PT Surya TOTO

Indonesia Tbk. untuk izin dan dukungan beliau untuk penelitian ini.

10. Rekan mahasiswa Program Magister Manajemen Universitas Esa Unggul atas

dukungan yang diberikan khususnya Angkatan XLVI.

Peneliti berusaha seoptimal mungkin dalam menyelesaikan penelitian tesis

ini. Namun peneliti bertanggung-jawab atas segala kekurangan yang ada. Semoga

tesis ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Jakarta, 20 Desember 2013

Dewi Victoria Magdalena (DVM)

vi

ABSTRAK

DEWI VICTORIA MAGDALENA. Pengaruh Pelayanan Purna Jual terhadap

Kepuasan Pelanggan PT Surya TOTO Indonesia Tbk. (dibimbing oleh Endang

Ruswanti).

PT Surya TOTO Indonesia Tbk. merupakan cabang TOTO Ltd. Japan, yang

memproduksi produk sanitari dan furnitur dan didirikan tahun 1977 di Jakarta.

Dalam pengelolaannya terdapat masalah dalam penjualan. Oleh karena itu,

penelitian ini bertujuan untuk membahas lebih mendalam tentang pengaruh

Pengiriman, Pemasangan, dan Klaim Garansi terhadap Kepuasaan Pelanggan

TOTO.

Responden yang berpartisipasi 124 orang yaitu pelanggan di tahun 2012 yang

membeli produk barang dan pemasangan langsung ke TOTO. Data primer diolah

dengan aplikasi software SPSS versi 20.0 for Windows.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisa

menunjukkan bahwa Klaim Garansi merupakan variabel bebas yang paling

berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pelanggan diikuti oleh Pengiriman dan

Pemasangan.

Kata Kunci: Pelayanan Purna Jual, Pengiriman, Pemasangan, Garansi, dan

Kepuasan Pelanggan.

vii

ABSTRACT

DEWI VICTORIA MAGDALENA. The Effect of After-Sales Service on

Customer of PT Surya TOTO Indonesia Tbk. Satisfaction (coached by Endang

Ruswanti).

PT Surya TOTO Indonesia Tbk. is branch of TOTO Ltd.,Japan, which

manufactures sanitary product and furniture and was founded at Jakarta in 1977.

Since management encounters sales issues, this study aims to discuss further

concerning The Influence of Delivery, Installation, and Warranty Claims to

TOTO customer satisfaction.

There were 124 respondents participated who bought TOTO products

including installation in 2012. Primary data were collected and processed with

SPSS software version 20.0 for Windows.

This research used multiple linear regression analysis. The result shows that

warranty claim is the most positive independent variable that effects on customer

satisfaction, followed by Delivery and Installation.

Keywords: After-sales Service, Delivery, Installation, Warranty, and Customer

Satisfaction.

viii

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ................................................................................…........... i Lembar Pengesahan ........................................................................……….. ii Lembar Pernyataan ........................................................................………... iii Kata Pengantar ................................................................................……….. iv Abstrak..............................................................................................……….. vi Abstract.............................................................................................………... vii Daftar Isi...........................................................................................…........... viii Daftar Tabel ....................................................................................…........... x Daftar Gambar………..……………………………………………………. xi Daftar Lampiran………………………………………………………......... xii BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ..........................................……….. 1 1.2 Identifikasi Masalah ........................................………............ 7 1.3 Batasan Masalah .............................................……................ 7 1.4 Rumusan Masalah ...........................................……………... 8 1.5 Tujuan Penelitian ........................................................…….... 8 1.6 Manfaat Penelitian ......................................................……… 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Literatur ...............................................…….………… 10 2.1.1 Pelayanan Purna Jual.............................................……. 10 2.1.2 Pengiriman.........................……………………..…....... 12 2.1.3 Pemasangan .................................................................... 13 2.1.4 Garansi atau Jaminan .........................……….…........... 14 2.1.5 Kepuasan Pelanggan.........................………..……........ 16 2.1.6 Hubungan Antara Pengiriman Produk terhadap KepuasanPelanggan ...................................................... 21 2.1.7 Hubungan Antara Pemasangan Produk terhadap Kepuasan Pelanggan ..................................................... 21 2.1.8 Hubungan Antara Garansi Produk terhadap

Kepuasan Pelanggan ..................................................... 21 2.2 Penelitian Terdahulu yang Relevan ......................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran ...........................................………….... 25 3.2 Hipotesis Penelitian ................................................................ 28 3.3 Desain Penelitian ...........................................................……. 29 3.4 Definisi Operational dan Pengukuran Variabel ............…..... 30

ix

3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Pengambilan Sampel ........... 33 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ………………………....... 33 3.5.2 Pengambilan Sampel…………………………………. 33

3.6 Metode Analisis ............................................................…….. 34 BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ………………………... 37 4.2 Hasil Penelitian dan Deskripsi Statistik…………………….. 38

4.2.1 Analisa Deskriptif …..…………………….................. 38 4.2.2 Hasil Uji Analisa Data…….……………….................. 40

4.2.2.1 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas………..…. 40 4.2.3PengujianHipotesis …….………………....................... 42

4.3 Pembahasan……………………………………………......... 45

BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1 Kesimpulan…………………………………………………. 47 5.2 Saran………………………………………………………… 47

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................…..……… 49 LAMPIRAN ...................................................……………………………. 53

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penelitian Terdahulu yang Relevan dengan Variabel Dependen

Kepuasan Pelanggan ……………………….….................................. 24

Tabel 2 Pengukuran Operasional Variabel ..................……….......………… 31

Tabel 3 Analisa Deskripsi Indikator Variabel Pengiriman (X1) ………….... 38

Tabel 4 Analisa Deskripsi Indikator Variabel Pemasangan (X2) ………….. 39

Tabel 5 Analisa Deskripsi Indikator Variabel Klaim Garansi (X3) ……….. 39

Tabel 6 Analisa Deskripsi Variabel-Variabel .....................………….......... 40

Tabel 7 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas dari Indikator-Indikator

Variabel Pengiriman (X1) ………………………………................ 40

Tabel 8 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas dari Indikator-Indikator

Variabel Pemasangan (X2) ……………………………….............. 41

Tabel 9 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas dari Indikator-Indikator

Variabel Klaim Garansi (X3) ……………………………….......... 41

Tabel 10 R Square Variabel Kepuasan Pelanggan ……………………….. 43

Tabel 11 Koefisien Regresi Model (Kepuasan Pelanggan)……………….. 43

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pemikiran …………………………………..……........ 28

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Customer Satisfaction Questionnaire (CSQ) TOTO……………. 53

Lampiran 2 Tabulasi Data Customer Satisfaction Questionnaire TOTO ….... 54

1

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PT Surya TOTO Indonesia Tbk. (TOTO) merupakan perusahaan manufaktur

di bidang sanitari dan furnitur dengan merek TOTO yang memiliki reputasi

internasional. TOTO tidak hanya memproduksi barang, namun menyediakan

Pelayanan Purna Jual yaitu Pengiriman, Pemasangan, dan Klaim Garansi. Ketiga

pelayanan ini disediakan guna meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan

pelanggan terhadap produk TOTO. Pelayanan pengiriman dan pemasangan

tergantung dari kebutuhan pelanggan. Sedangkan klaim garansi mengikat pada

produk sebagai jaminan atas kualitas barang. Penelitian ini berdasarkan pada

masalah yang ditemukan dalam kegiatan operasional Pelayanan Purna Jual di

TOTO yaitu pengiriman, pemasangan, dan klaim garansi yang diduga

mempengaruhi kepuasan pelanggan.

Calon pelanggan melihat brosur atau datang ke showroom memilih produk

sesuai kebutuhannya. Setelah menentukan pilihan, mereka akan melakukan

konsultasi hingga negosiasi dengan Sales (staf penjualan). Bergantung pada jenis

produk dan kebutuhan pelanggan, maka pembelian dapat termasuk pelayanan

pengiriman dan pemasangan produk yang dibeli di alamat pelanggan.

Setelah pelanggan melunasi pembayaran, Sales segera menjadwalkan

pengiriman dan pemasangan dengan berkoordinasi baik dengan bagian produksi

maupun pelanggan. Penjadwalan ini dibuat berdasarkan waktu produksi dan

kesiapan lokasi di alamat pelanggan. Aktivitas pengiriman mencakup proses

perintah pengiriman dari Sales ke pabrik (delivery order), pengemasan (packing),

pencatatan daftar barang (packing list), transportasi produk pabrik ke lokasi

pemasangan di alamat pelanggan, hingga verifikasi penerimaan barang oleh

pelanggan dengan menandatangani “Surat Jalan”.

Tentunya pelanggan akan merasa puas ketika produk barang atau jasa yang

dibeli sesuai dengan yang diharapkan atau bahkan lebih. Sebaliknya bila produk

2

yang dibeli tidak sesuai dengan harapan, maka pelanggan merasa tidak senang

atau kecewa.

Masalah yang sering ditemukan dalam operasional pengiriman antara lain:

1. pengiriman terlambat

2. pengiriman sesuai jadwal namun pelanggan bersangkutan tidak ada di tempat

sehingga barang harus dibawa kembali ke pabrik

3. barang yang dikirimkan tidak lengkap

4. barang yang dikirimkan tidak sesuai dengan yang dipesan

5. pengemasan yang kurang baik sehingga produk diterima dalam keadaan cacat

(defect)

Pengiriman mempengaruhi kepuasan pelanggan. Pengiriman sebagai fase

pertama dari Pelayanan Purna Jual harus memastikan bahwa produk yang

dikirimkan ke tempat tinggal pelanggan sesuai dengan spesifikasi material yang

disepakati atau tercantum dalam kontrak maupun desain. Proses dan waktu

pengiriman sesuai dengan kontrak yang disepakati adalah yang diharapkan

pelanggan.

Aktivitas pemasangan dapat dilakukan langsung setelah barang diterima di

lokasi pemasangan atau dijadwalkan kemudian tergantung dari kesiapan lahan dan

kesepakatan dengan pelanggan. Kegiatan ini merupakan perakitan komponen dari

produk pada tempat yang ditentukan sesuai desain hingga koneksi ke jaringan

penunjang yang diperlukan seperti pemipaan dan/atau listrik. Jaringan penunjang

tersebut disiapkan oleh pihak lain dengan koordinasi oleh pelanggan atau melalui

konsultan/kontraktor yang ditunjuk pelanggan. Masalah yang sering ditemukan

dalam operasional pemasangan antara lain:

1. pemasangan tidak sempurna (defect)

2. produk tidak berfungsi dengan baik

3. durasi pemasangan lebih lama daripada yang dijadwalkan

4. personil pemasangan menjelaskan cara penggunaan produk kurang jelas

3

Kegiatan pemasangan sebagai tahap kedua dari Pelayanan Purna Jual dinilai

cukup krusial karena pada tahap ini kepuasan pelanggan dicapai ketika wujud

produk barang yang dibeli dan terpasang sesuai dengan desain yang disetujui dan

berfungsi dengan baik. Perusahaan membutuhkan tim yang handal untuk

melakukan pemasangan dengan benar dalam waktu yang dijanjikan kepada

pelanggan. Personil pemasangan diharuskan memiliki kemampuan komunikasi

yang baik yang dapat menjelaskan cara penggunaan produk dan perawatannya

kepada pelanggan.

Garansi ‘terbatas’ produk yang diberikan TOTO adalah lima tahun untuk

fitting dan furnitur serta sepuluh tahun untuk viterous china (keramik). Jaminan

ini tertuang dalam penawaran harga atau kontrak dan situs jejaring

www.toto.co.id. Garansi merupakan salah satu faktor yang menentukan kepuasan

pelanggan. Pelanggan membutuhkan jaminan kualitas produk yang dibeli berada

dalam kondisi baik selama masa garansi. Garansi menjamin pelayanan yang cepat

dan tepat terhadap kegagalan atau kerusakan produk yang ditemukan selama masa

garansi. Kerusakan produk dimaksud hanya yang diakibatkan oleh kegagalan

produksi, seperti suku cadang, bukan karena kesalahan pemakaian oleh pelanggan

dan/atau masalah yang ditimbulkan dari jaringan penunjang seperti pemipaan dan

listrik. Garansi produk juga menjamin ketersediaan bahan baku untuk perbaikan di

kemudian hari. Garansi mulai berlaku setelah pemasangan selesai dan diterima

oleh pelanggan dengan menandatangani Berita Acara Serah Terima (BAST).

Pelanggan akan menerima kartu “Claim Card” untuk digunakan selama masa

garansi berlaku. Setelah menerima claim card maupun keluhan pelanggan melalui

telepon atau surat elektronik, proses penanganan dimulai dengan

menerima/mencatat keluhan dan data pelanggan. Kemudian teknisi dijadwalkan

ke alamat pelanggan untuk melakukan pengecekan. Hasil pengecekan dianalisa

dan solusi disampaikan ke pelanggan maksimal dalam 3x24 jam. Bila pelanggan

setuju dengan solusi yang diusulkan, jadwal perbaikan segera dikoordinasikan.

Setelah perbaikan selesai dan diterima, pelanggan diminta menandatangani

formulir perbaikan.

Masalah yang sering ditemukan dalam penanganan klaim garansi antara lain:

4

1. klaim tidak direspon dengan cepat

2. personil tidak segera dikirimkan ke lokasi untuk pengecekan

3. analisa kerusakan dan solusi perbaikan lebih dari 3x24 jam

4. perbaikan tidak bisa dilakukan sehingga harus diganti dengan produk baru

5. perbaikan tidak dapat dilakukan karena material dan/atau suku cadang

diskontinu (sudah tidak diproduksi lagi)

Pada tahun 1917 TOTO Ltd. Japan berdiri sebagai produsen barang keramik

dan sanitari oleh Kazuchika Okura. Awalnya bernama Toyo Toki (Keramik

Oriental). Sejalan dengan waktu TOTO Ltd. menjadi pemimpin industri sanitari di

Jepang. Tahun 1946 setelah Perang Dunia II, TOTO mulai memproduksi fitting

logam dan kran serta keramik. Tahun 1977 PT Surya TOTO Indonesia (STI)

berdiri sebagai usaha patungan TOTO Ltd. Japan dengan CV Surya di Jakarta.

Sebelumnya CV Surya merupakan agen tunggal TOTO di Indonesia. Perusahaan

lokal ini didirikan tahun 1968 oleh Bapak Mardjoeki Atmadiredja dan almarhum

Bapak Soejono Andy. Ini merupakan perusahaan TOTO pertama yang dibangun

di luar Jepang. Tahun 1980 STI mulai mengekspor produk sanitari dan

mendapatkan pengakuan berupa sertifikasi internasional. Tahun 1981 TOTO Ltd.

Japan mulai memperkenalkan modular kitchen cabinet. Tahun 1990 STI terdaftar

di Jakarta Stock Exchange dalam rangka Go Public dan namanya menjadi PT

Surya TOTO Indonesia Tbk. (selanjutnya disebut “TOTO”). Perusahaan ini

memiliki lebih dari 3000 dealer dan 15 distributor yang tersebar di seluruh ibu

kota propinsi dan kota besar lainnya di Indonesia.

Sertifikasi yang diterima TOTO antara lain:

1. Tahun 1981 Quality Certification from Singapore Instiute of Standard and

Industrial Research (SISIR).

2. Tahun 1994 Japan Industrial Standard (JIS) Certification

3. Tahun 1999 ISO 9002. Quality Management Systems Certification

4. Tahun 2002 ISO 9001. Quality Management Systems Certification

5. Tahun 2005 ISO 14001. Environmental Management Systems Certification

6. Tahun 2008-2011 Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC)

5

7. Tahun 2008-2012 Gold Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA)

8. Tahun 2009 Systems Application Programming (SAP). Integrated Enterprise

Resource Planning (ERP) Software.

9. Tahun 2010 Company Achievement Award dari Propinsi Banten.

Segmentasi pasar TOTO adalah kelas menengah ke atas. Karena harga

produk yang cukup tinggi, maka pelanggan menuntut kualitas produk dan

pelayanan yang sesuai. Divisi Pemasaran TOTO menganggap Pelayanan Purna

Jual sebagai hal yang perlu mendapat perhatian. Kepuasan pelanggan dalam fase

ini sangat penting karena akan mempengaruhi persepsi mereka terhadap kualitas

produk. Bila penanganan masalah dalam Pelayanan Purna Jual tidak ditangani

dengan cepat dan tepat, ini dapat berdampak buruk terhadap citra TOTO.

Sebaliknya bila pelayanan yang diberikan memuaskan pelanggan, diharapkan

akan meningkatkan penjualan di kemudian hari, baik melalui pembelian ulang

oleh pelanggan atau calon pembeli yang mendapat rekomendasi dari pelanggan

tersebut (words of mouth) 1.

Mengacu ke salah satu misi perusahaan yaitu memberikan pelayanan

premium untuk kepuasan pelanggan, maka dengan demikian peneliti ingin

menelaah lebih jauh tentang Pelayanan Purna Jual di TOTO. Kualitas Pelayanan

Purna Jual yang baik menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan bahkan

menghasilkan kesetiaan pelanggan terhadap merek TOTO. Kunci membangun

hubungan pelanggan yang langgeng adalah menciptakan nilai unggul dan

kepuasan. Peran kualitas pelayanan secara luas diakui sebagai penentu penting

bagi keberhasilan suatu organisasi dalam lingkungan kompetitif saat ini. Setiap

penurunan kepuasan pelanggan karena kualitas layanan yang buruk akan menjadi

masalah yang memprihatinkan. Pelanggan menjadi lebih sadar kenaikan standar

dalam pelayanan, didorong oleh tren kompetitif, telah mengembangkan harapan

yang lebih tinggi. Dengan kata lain, aspek kualitas pelayanan memiliki peran

1Kotler, P. dan Armstrong, G. 2010. Principles of Marketing. Pearson Prentice Hall, Thirteen Edition, New Jersey, NJ. Hal.164-166.

6

strategis yang cukup besar bagi perusahaan2. Untuk bertahan hidup (survive) di

tengah persaingan pasar yang ketat, perusahaan mengubah pandangannya dari

yang awalnya berorientasi terhadap industri berubah menjadi pelanggan. Tidak

hanya menghasilkan dan mengembangkan kualitas barang, perusahaan berusaha

sebaik mungkin memperbaiki kualitas pelayanan kepada para pelanggannya

mengikuti perkembangan zaman. Jadi pelayanan kepada pelanggan memiliki

peranan penting dalam menciptakan kepuasan pelanggan. Dalam konsep

pemasaran yang terintegrasi, kepuasan pelanggan tidak hanya dipengaruhi oleh

kualitas barang yang diproduksi perusahaan, melainkan juga oleh pelayanan dan

dukungan yang diberikan perusahaan kepada pelanggannya khususnya pelayanan

purna jual. Sebagian besar organisasi bisnis telah menetapkan kepuasan

pelanggan sebagai tujuan utama mereka. Namun, mempertahankan pelanggan

yang ada membutuhkan biaya lebih sedikit daripada mencari pelanggan baru.

Kualitas pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan sehingga pelanggan

akan merekomendasikan produk kepada orang lain. Rekomendasi positif dari

pelanggan yang puas akan meningkatkan angka penjualan. Sebaliknya,

ketidakpuasan pelanggan akan produk pelayanan yang diberikan dapat

menurunkan pendapatan dari penjualan. Tidak dapat dipungkiri bahwa memenuhi

kebutuhan dan keinginan pelanggan amatlah penting agar mereka puas. Fakta

bahwa preferensi pelanggan berevolusi secara konsisten menunjukkan bahwa

kepuasan pelanggan harus terus diperiksa dan diukur. Memahami pendapat

pelanggan adalah langkah pemasaran yang dinamis dan dapat menambah jumlah

baru dalam penjualan secara keseluruhan. Memberikan pelayanan yang baik

kepada pelanggan adalah penting. Dalam dekade terakhir ini pelanggan memiliki

semakin banyak pilihan. Ini merupakan konsekuensi dari meningkatnya kompetisi

dari produk dan jasa melalui pasar. Dalam banyak penelitian mengenai konsumsi

dan pembelian industri, dikatakan bahwa bagi pelanggan pelayanan yang tepat

lebih penting dibandingkan dengan harga produk. Dalam hal ini perusahaan harus

terus memperbaharui strategi pemasaran sesuai dengan kebutuhan dan keinginan

2Fazlzadeh, A., Bagherzadeh, F.,dan Mohamadi, P. 2011. How After-sales Service Quality Dimensions Affect Customer Satisfaction. African Journal of Business Management Vol. 5(17), hal.7658

7

pelanggan sebab apabila hat tersebut diabaikan, maka perusahaan akan tersingkir

dari kompetisi pasar.

Penelitian ini menggunakan data berdasarkan pada keluhan para pelanggan

yang telah melakukan pembelian secara langsung ke TOTO sepanjang tahun 2012

yang mana para pelanggan melakukan pembelian tidak melalui agen ataupun

distributor. Dalam hal ini pembeli meminta pengiriman dan pemasangan produk

yang dibeli juga dipasang oleh TOTO. Dapat dikatakan bahwa Pelayanan Purna

Jual setelah transaksi pembelian terjadi yaitu pengiriman barang atau pesanan ke

alamat pelanggan, pemasangan barang pesanan dilakukan di alamat pelanggan.

Adapun mengenai klaim garansi atau jaminan atas kualitas produk dapat

dilakukan selama masa garansi yang diberikan oleh TOTO. Masalah-masalah

yang ditemui dalam kegiatan operasional dimulai dari pengiriman, pemasangan

hingga klaim garansi menjadi obyek penelitian ini.

Peneliti juga mengacu kepada penelitian terdahulu yang relevan. Dari hasil

penelitian ada beberapa orang yang menyarankan agar melanjutkan penelitian ke

bidang industri lain seperti konstruksi dan manufaktur.

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah-masalah dalam operasional Pelayanan Purna Jual di antaranya:

1. Proses pengiriman produk ke alamat pelanggan.

2. Proses pemasangan produk di alamat pelanggan.

3. Penanganan klaim kerusakan produk oleh pelanggan dalam masa garansi.

4. Penanganan permintaan pelanggan untuk perbaikan produk setelah masa

garansi.

5. Penanganan permintaan pelanggan untuk modifikasi produk setelah Berita

Acara Serah Terima (BAST).

1.3 Batasan Masalah

Dari kelima identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi masalah dengan

memfokuskan pada tiga masalah yang sering terjadi dalam Pelayanan Purna Jual

di TOTO yaitu pengiriman, pemasangan dan klaim garansi. Ketiga hal tersebut

8

berkesinambungan dan masing-masing berperan dalam menciptakan kepuasan

pelanggan TOTO. Tiga faktor dalam Pelayanan Purna Jual tersebut sangat penting

untuk membangun hubungan menguntungkan yang tahan lama dengan pelanggan

yang sudah ada. Dalam hal ini diharapkan hubungan tersebut akan menciptakan

basis pelanggan setia yang kuat yang akan memberikan dampak positif pada

perusahaan mengenai keunggulan kompetitif yang akan menunjang pada

kelangsungan hidup masa depan3.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka rumusan masalah dijabarkan

sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh Pengiriman Produk terhadap Kepuasan Pelanggan

TOTO?

2. Seberapa besar pengaruh Pemasangan Produk terhadap Kepuasan Pelanggan

TOTO?

3. Seberapa besar pengaruh Klaim Garansi terhadap Kepuasan Pelanggan

TOTO?

4. Bagaimana tingkat pentingnya variabel Pengiriman, Pemasangan dan Klaim

Garansi terhadap Kepuasan Pelanggan TOTO?

1.5 Tujuan Penelitian

Dengan latar belakang penelitian dan rumusan masalah yang telah ditetapkan

di atas, maka penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor penting yang

dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan di TOTO. Secara rinci tujuan penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh Pengiriman, Pemasangan, dan Klaim Garansi terhadap

Kepuasan Pelanggan TOTO.

2. Mengetahui tingkat pentingnya variabel Pengiriman, Pemasangan dan Klaim

Garansi terhadap Kepuasan Pelanggan TOTO.

3Shaharudin,M.R.,Yusof, K.M.M., Elias, S.J., dan Mansor, S.W. 2009Factors Affecting Customer Satisfaction in After-Sales Service of Malaysian Electronic Business Market.Canadian Social Science Vol.5 No.6 hal.15.

9

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

peneliti, akademisi dan perusahaan sebagaimana dijabarkan sebagai berikut:

1. Manfaat bagi peneliti, untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas

(independent) dari Pelayanan Purna Jual berupa Pengiriman, Pemasangan, dan

Klaim Garansi berpengaruh terhadap variabel terikat (dependent) Kepuasan

Pelanggan, yakni dengan melakukan studi perbandingan terhadap teori

manajamen pemasaran yang diperoleh selama perkuliahan di Program

Pascasarjana dengan harapan dapat diterapkan di perusahaan nantinya.

2. Manfaat bagi akademisi, antara lain:

a. Memberikan masukan bagi penelitian di bidang pemasaran, khususnya

yang terkait dengan Pelayanan Purna Jual dan kepuasan pelanggan.

b. Hasil penelitian ini mendorong penelitian selanjutnya, khususnya dalam

penelitian mengenai Pelayanan Purna Jual dan kepuasan pelanggan dari

suatu perusahaan atau organisasi.

3. Manfaat bagi manajer TOTO, diharapkan hasil penelitian ini dapat

memberikan masukan sebagai upaya untuk melakukan perbaikan Pelayanan

Purna Jual khususnya kepuasan pelanggan guna menciptakan hubungan

berkelanjutan yang lebih baik dengan pelanggan dan kompetitif dengan

perusahaan sejenis lainnya di masa yang akan datang. Pemahaman tentang

pengaruh Pelayanan Purna Jual terhadap kepuasan pelanggan penting untuk

manajer pemasaran guna memperbaiki dan meningkatkan kinerja Pelayanan

Purna Jual serta membina hubungan baik jangka pendek maupun jangka

panjang dengan pelanggan yang akan berdampak pada peningkatan penjualan.

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Literatur

2.1.1. Pelayanan Purna Jual

Pelayanan Purna Jual adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi

bisnis setelah tahap pembelian dan merupakan bagian dari manajemen hubungan

pelanggan. Dari sudut pandang hubungan dengan pelanggan, Pelayanan Purna

Jual dianggap sebagai faktor penting yang berdampak pada terciptanya hubungan

baik dengan pelanggan. Di sisi lain, standar dan dasar Pelayanan Purna Jual juga

memainkan peran penting dalam menarik perhatian pelanggan di pasar dengan

persaingan merek yang keras4.

Dalam pelayanan purna jual pengiriman layanan, instalasi dan garansi

merupakan elemen yang signifikan. Tingkat Kepuasan pelanggan dapat

ditingkatkan baik dengan menurunkan harapan pelanggan atau dengan

meningkatkan persepsi pelanggan dari layanan5.

Layanan yang diberikan kepada pelanggan setelah produk dikirimkan

termasuk perbaikan, pemeliharaan dan/atau pelayanan melalui telepon6. Hal ini

penting untuk menunjukkan bahwa Purna Jual memainkan peran penting dalam

mendukung kegiatan pemasaran untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, dan

dengan demikian akan meningkatkan profitabilitas dalam jangka panjang7. Para

produsen menemukan bahwa pendapatan dari pemasangan purna jual produk,

konfigurasi, pemeliharaan, dan perbaikan adalah tiga puluh persen atau lebih

daripada total pendapatan mereka, dan proporsi ini meningkat. Di beberapa

industri, Pelayanan Purna Jual menghasilkan empat atau lima kali lebih besar dari

4Chien,Y.H. 2005. Determining Optimal Warranty Periods from The Seller's Perspective and Optimal Out-of-Warranty Replacement Age from The Buyer's Perspective. Int. J. Syst. Sci., 36 (10): hal.631–637.

5McCollough, M.A., Berry, L.L., Yadav, M.S. 2000. An Empirical Investigation of Customer Satisfaction After Service Failure. Journal of Services Research, 3:121-137.

6Vitasek, K. 2006. Supply Chain & Logistics Terms and Glossary, Supply Chain Vision, Belevue,WA. http://www.logisticsservicelocator.com/resources/glossary03.pdf hal.6

7Saccani, N. et.al. 2006. The Role and Performance Measurement of After-Sales in The Durable Consumer Goods Industries: An Empirical Study. Journal of Productivity and Performance Management, Vol. 55 No. 3/4, hal.259-283

11

pasar produk8. Pelayanan Purna Jual dapat menghasilkan lebih dari tiga kali omset

pembelian asli selama siklus hidup produk tertentu, dan sering memberikan

keuntungan yang lebih tinggi dari penjualan produk9. Pengiriman dan pemasangan

adalah kunci untuk Pelayanan Purna Jual yang memiliki pengaruh kepada

pelanggan10. Pembeli produk ingin jaminan bahwa produk tersebut akan berfungsi

secara memuaskan selama masa pemakaian ketika dioperasikan dengan benar. Hal

ini dicapai melalui dukungan Purna Jual seperti pemasangan, garansi,

perpanjangan garansi, kontrak jasa pemeliharaan, penyediaan suku cadang,

pelatihan, peningkatan produk dan sebagainya11. Pelayanan Purna Jual dari

produk manufaktur mencakup seluruh kegiatan yang terjadi setelah pembelian

produk, yang ditujukan untuk pelanggan dalam penggunaan dan pembuangan

barang12.

Pelayanan purna jual, secara tradisional terbatas temporal mengambil

kegiatan-kegiatan yang terjadi setelah pembelian produk dan ditujukan untuk

mendukung pelanggan dalam penggunaan dan pembuangan barang13. Pelayanan

Purna jual muncul sebagai sumber utama manuver kompetitif, sehingga

perusahaan berjuang untuk keunggulan kompetitif dalam menawarkan pelayanan

purna jual. Akibatnya, banyak produsen mengalihkan penekanan mereka dari

menghasilkan produk untuk kebutuhan pelanggan ke bagaimana pelanggan

menginginkan pengoperasian produk yang bebas dari masalah. Layanan purna

jual meningkatkan ketersediaan produk selama siklus hidup produk dan kunci

keberhasilan perusahaan jangka panjang. Pelanggan membutuhkan pelayanan

8Bundschuh,R.G., dan Dezvane,T.M. 2003. How to Make After Sale Services Pay Off. The McKinsey Quarterly, No.4. hal.116–127 dan http://www.researchgate.net/publication/215915441_How_to_make_after-sales_services_pay_off

9Alexander,W.L., Dayal,S., Dempsey,J.J. dan Vander Ark,J.D. 2002. The secret life of factory service centers.The McKinsey Quarterly, No. 3.

10Rigopoulou,I.D., ChaniotakisI., Lymperopoulos,C., dan Siomkos G. 2008. After-Sales Service Quality As An Antecedent of Customer Satisfaction, The Case of Electronic Appliances.Journal Managing Service Quality, Vol. 18 No.5, hal.512-527.

11Murthy,D.N.P., et.al. 2004. Product Warranty Logistics: Issues and Challenges. European Journal of Operational Research. Volume 156, Issue 1, 1 July 2004, Hal.110-126

12Saccani,N. et.al. 2007. Configuring The After-Sales Service Supply Chain: A Multiple Case Study, International Journal of Production Economics 110 hal.54

13Cavalieri,S., Gaiardelli,P., dan Ierace,S. 2007. Aligning Strategic Profiles With Operational Metrics in After-Sales Service. International Journal of Productivity and Performance Management, 56(5/6), 436-455.

12

purna jual dan bantuan untuk membantu mereka mendapatkan nilai maksimum

dari pembelian mereka ke titik bahwa keputusan pembelian produk primer

mungkin tidak lagi semata-mata didasarkan pada nilai produk (kinerja relatif

terhadap biaya), tetapi juga pada layanan harga, kualitas, dan portofolio tersedia

untuk mendukung penggunaan produk. Pelayanan Purna Jual adalah kegiatan

yang terjadi setelah pembelian produk yang14:

1. memastikan bahwa produk yang tersedia untuk penggunaan bebas dari masalah

selama rentang waktu penggunaan dan garansi ketersediaan berkelanjutan

barang (pemeliharaan preventif)

2. mengganti produk gagal tepat waktu dan hemat biaya (pemeliharaan reaktif)

3. menciptakan keunggulan kompetitif bagi pelanggan (nilai tambah pelayanan)

Peneliti menyimpulkan bahwa teori yang paling relevan berasal dari

penelitian “Managing After Sales Services: Strategies and Interfirm

Relationships”15 yang menjelaskan Pelayanan Purna Jual sebagai kegiatan setelah

pembelian produk mencakup pemeliharaan preventif, pemeliharaan reaktif, dan

memberikan nilai tambah pelayanan.

2.1.2. Pengiriman

Barang dan jasa memiliki kecenderungan untuk bergerak dari unit produksi

ke unit distribusi dan konsumsi16. Pengiriman selalu menjadi pelayanan pertama

yang ditawarkan setelah penjualan17. Pengiriman produk dicirikan oleh dua

dimensi yaitu kecepatan dan kehandalan serta memastikan bahwa produk yang

tepat pada waktu yang tepat dalam jumlah yang tepat dari sumber yang tepat

disampaikan kepada orang yang tepat pada harga yang tepat18.

14Jönke,Ruben. 2012. Managing After Sales Services: Strategies and Inter Firm Relationships.

PhD Thesis of Diph-Kfm Technic. Universitatstuttgat. 15Ibid. 16Fobugwe,S.C. 2011. Development of An After Sales Centre. Thesis in North Karelia University

Of Applied Sciences, Finland. hal.16 17Fazlzadeh. Op.cit. hal.7659 18Milgate,M.2001. Supply Chain Complexity and Delivery Performance: An International

Exploratory Study. Supply Chain Management: An International Journal,Vol.6 Issue 3, hal.106–118.

13

Pelanggan menginginkan agar produk dikirimkan ke tempat, waktu, dan

harga yang tepat. Waktu pengiriman sependek mungkin perlu selalu

dipertahankan untuk memenuhi kepentingan dan keinginan pelanggan19.

Keandalan mengacu pada kinerja layanan purna jual dalam memberikan benar

produk barang atau jasa ke tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, dalam

kondisi yang benar dan kemasan, dalam jumlah yang benar, dengan dokumentasi

yang benar, kepada pelanggan yang benar20.

Peneliti menyimpulkan bahwa teori yang paling relevan adalah “Supply chain

complexity and delivery performance: an international exploratory study”21 dan

”Performance Measurement Systems in After-Sales Service:An Integrated

Framework” 22 di mana kedua teori tersebut menekankan bahwa perencanaan

pengiriman yang baik dengan pertimbangan tempat, waktu, dan harga penting

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.

2.1.3. Pemasangan

Pemasangan adalah komponen kedua setelah pengiriman produk dan

dianggap menghasilkan penjualan yang lebih menguntungkan. Alasan dasar untuk

menawarkan pemasangan kepada konsumen adalah pelayanan purna jual yang

ekonomis, mengambil keuntungan kompetitif dan permintaan pelanggan23. Pada

unit konsumsi, pengguna harus merakit dan memasang produk sebelum

menggunakannya, ini menuntut pengetahuan tentang penggunaan produk24.

Terkait pemasangan, perusahaan harus melatih staf mereka untuk memberikan

pelayanan yang kohesif dan terpercaya kepada pelanggan25. Ketika pemasangan

bermasalah, organisasi harus membayar jumlah yang tinggi kepada pelanggan

19Shaharudin. Op.cit. hal.14-15 20Gaiardelli,P.et.al. 2007. Performance Measurement Systems in After-Sales Service: An

Integrated Framework. International Journal Business Performance Management,Vol.9,No.2, hal.156.

21Milgate,M. Op.cit. 22Gaiardelli,P.et.al.. Op.cit. 23Oliva,R. dan Kallenberg,R. 2003. Managing The Transition from Products to Services.

International journal of service industry management, 14(2), hal.160-172. 24Fobugwe, S.C. Op.cit. 25Shaharudin. Op.cit.hal.15

14

atau menghabiskan banyak untuk kasus tersebut26. Responsif atau tanggapan

berupa kecepatan di mana pelayanan purna jual menyediakan produk dan jasa

kepada pelanggan27.

Peneliti menyimpulkan bahwa teori yang paling relevan berasal dari

penelitian ”Performance Measurement Systems in After-Sales Service:An

Integrated Framework” 28 dan “Managing the transition from products to

services” 29 yang menjabarkan bahwa staf terlatih diperlukan perusahaan untuk

memberikan pelayanan kohesif dan terpercaya sebab masalah dalam pemasangan

akan memberikan konsekuensi biaya yang besar untuk solusinya.

2.1.4. Klaim Garansi

Ketidakpuasan pelanggan dapat timbul karena kinerja yang buruk dari item

yang dibeli dan/atau kualitas pelayanan garansi yang diberikan oleh produsen.

Kedua hal tersebut menghasilkan dampak negatif pada kinerja bisnis secara

keseluruhan. Hal ini dapat menyebabkan pelanggan yang tidak puas beralih ke

pesaing. Menawarkan ketentuan garansi yang lebih baik berarti memberikan

jaminan yang lebih besar kepada pembeli sehingga dapat menghasilkan penjualan

yang lebih besar.

Salah satu cara perusahaan yang berfokus pada pelanggan dalam

melembagakan penanganan keluhan professional dan pemulihan pelayanan yang

efektif adalah garansi pelayanan30. Sebuah garansi pelayanan yang dirancang

dengan baik tidak hanya memfasilitasi pemulihan pelayanan yang efektif, tetapi

juga melembagakan pembelajaran dari kegagalan pelayanan dan perbaikan system

berikutnya31.

26Wetmore, P. 2004. The Seybold report, Analyzing-publishing technologies, 4(7), hal.16-19 27Gaiardelli,P.et.al.. Op.cit. 28Ibid 29Oliva. Op.cit. 30Lovelock, C., Wirtz, J., dan Mussry, J. 2010. Pemasaran Jasa: Manusia, Teknologi, Strategi.

Perspektif Indonesia-Jilid 2-Jilid 2. Penerbit Erlangga, Jakarta. Hal.129. 31Hogreve, J., Gremler, D.D. 2009. Twenty Years of Service Guarantees Research. Journal of

Service Research 11, No.4. Hal.322-343.

15

Garansi pelayanan adalah alat yang kuat untuk mempromosikan dan

mencapai kualitas pelayanan karena alasan berikut32:

1. Garansi memaksa perusahaan untuk berfokus pada apa yang pelanggan

inginkan dan harapkan pada setiap elemen pelayanan.

2. Garansi menetapkan standar yang jelas, memberitahu pelanggan maupun

karyawan apa yang diwakili oleh perusahaan. Kompensasi kepada pelanggan

yang mengalami pelayanan buruk menyebabkan manajer untuk serius

menanggapinya, karena manajer mempertimbangkan biay dari kegagalan

kualitas.

3. Garansi membutuhkan pengembangan sistem untuk menghasilkan umpan

balik pelanggan yang bermakna dan tindakan atas hal itu.

4. Garansi mendorong organisasi untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi

kegagalan.

5. Garansi membangun “otot pemasaran” dengan mengurangi resiko dari

keputusan pembelian dan membangun loyalitas jangka panjang.

Tiga kegiatan utama dalam Pelayanan Purna Jual dalam industri konsumen

dibahas dalam studi kasus. Pertama adalah bantuan teknis lapangan atau field

technical assistance (FTA), meliputi pemasangan, perbaikan, pengecekan, dan

pembuangan produk. Lebih tepatnya, penelitian berfokus pada struktur jaringan

resmi (yaitu unit pelayanan resmi oleh produsen untuk memperbaiki produk

dalam garansi). Kegiatan kedua adalah distribusi suku cadang atau spare parts

distribution (SPD), yang bertanggung-jawab untuk manajemen persediaan,

pengiriman suku cadang, arus langsung dan sebaliknya, serta manajemen pesanan

pelanggan. Yang ketiga adalah pelanggan care (CC), menyediakan informasi

teknis dan komersial dan pelayanan seperti registrasi produk, perpanjangan

garansi dan manajemen keluhan ke pengguna akhir33.

32Lovelock,C. et.al.Op.Cit. hal.129. dikutip dari Hart, C.W.L. 1988 The Power of Unconditional

Service Guarantees. Harvard Business Review 66. 33Saccani,N. et.al. 2007. Configuring The After-Sales Service Supply Chain: A Multiple Case

Study, International Journal of Production Economics 110 hal.57

16

Garansi bisa menjadi elemen penting dari proposisi nilai produk. Sebuah

jaminan tertulis menjamin pembeli mendapatkan apa yang dia telah dibayar atau

menyediakan sumber daya seandainya kinerja produk tidak sesuai harapan. Dalam

pemasaran global, garansi dapat digunakan sebagai alat kompetitif untuk posisi

perusahaan dengan cara yang positif34.

Garansi adalah perjanjian (kontrak) antara produsen dan konsumen yang

mengharuskan produsen untuk memperbaiki semua penyimpangan atau kegagalan

yang terjadi dalam masa garansi. Oleh karena itu, klaim garansi adalah

kompensasi yang diterima pelanggan ketika mesin gagal berfungsi dalam masa

garansi. Pembeli memiliki hak untuk menuntut kompensasi hanya jika disepakati

dalam kontrak penjualan. Jaminan yang diberikan kepada pembeli produk adalah

saat ini unsur paling signifikan dari dukungan pelanggan35.

Peneliti menyimpulkan bahwa teori yang paling relevan adalah dari penelitian

“Configuring the after-sales service supply chain: A multiple case study”36 yang

menerangkan penanganan klaim garansi oleh pelanggan yang dibagi menjadi tiga

kegiatan utama yaitu Field Technical Assistance (FTA), Spare Parts Distribution

(SPD), dan Pelanggan Care (CC).

2.1.5. Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan adalah perasaan seseorang baik senang maupun tidak

puas sebagai hasil dari membandingkan kinerja (hasil) yang mereka terima

dengan harapan mereka37. Bila kinerja lebih rendah daripada harapan, maka

pelanggan akan kecewa. Bila kinerja sama dengan harapan, maka pelanggan akan

puas. Bila kinerja melebihi harapan, tentunya pelanggan akan sangat puas atau

34Keegan,W.J. dan Green,M.C. 2005. Global Marketing. Pearson Prentice Hall, Fourth Edition,

New Jersey, NJ. p.346 35Karim,Md. R. dan Suzuki,K. 2005. Analysist of Warranty Claim Data: A Literature Review.

International Journal of Quality and Reliability Management, Vol.2, hal.667-686. 36Saccani. Op.cit. 37Kotler,P. Op.cit. Hal.164-166.

17

senang. Harapan atas kinerja produk berlaku sebagai standar perbandingan

terhadap kinerja aktual produk. Konsep harapan pra-pembelian38 terdiri dari:

1. Equitable performance, yakni penilaian normatif atas kinerja yang seharusnya

diterima pelanggan berbanding biaya dan usaha yang telah dicurahkan untuk

membeli dan mengkonsumsi produk.

2. Ideal performance, tingkat kinerja optimum yang diharapkan oleh seorang

konsumen.

3. Expected performance, banyak digunakan dalam penelitian kepuasan-

ketidakpuasan pelanggan, terutama yang didasarkan pada model ekpektasi

diskonfirmasi.

Harapan pelanggan akan terus berkembang sesuai perubahan lingkungan yang

memberi informasi dan bertambahnya pengalaman pelanggan yang akan

berpengaruh terhadap tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan. Harapan

pelanggan diyakini mempunyai peranan besar dalam menentukan kualitas produk

dan kepuasan pelanggan. Dalam mengevaluasinya, pelanggan akan menggunakan

harapannya sebagai standar atau acuan39. Tingkat kinerja yang diharapkan dari

produk tertentu dipengaruhi oleh karakteristik produk, yaitu pengalaman

sebelumnya dimiliki pelanggan berkenaan dengan produk, harga, dan karakteristik

fisiknya mempengaruhi harapannya terhadap kinerja produk bersangkutan. Jika

produk itu mahal harganya, atau kinerjanya sangat baik dalam pengalaman

pengalaman konsumsi yang lalu, maka pelanggan bersangkutan mungkin

memiliki standar kinerja yang tinggi40.

Peran kualitas pelayanan secara luas diakui sebagai penentu penting bagi

keberhasilan suatu organisasi dalam lingkungan kompetitif saat ini. Setiap

penurunan kepuasan pelanggan karena kualitas Pelayanan yang buruk akan

menjadi masalah yang memprihatinkan. Konsumen menjadi lebih sadar kenaikan

standar dalam pelayanan, didorong oleh tren kompetitif, telah mengembangkan

38Tse,D.K., Wilton,P.C. 2001. Models of Consumer Satisfaction Formation: An Extension. Journal

of Marketing Research, 8(4), 460-69. 39Hasan,Ali. 2013. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. CAPS, Jakarta. Hal.90-91 40Ibid. Hal.99-100

18

harapan yang lebih tinggi. Dengan kata lain, aspek kualitas pelayanan memiliki

peran strategis yang cukup besar bagi perusahaan41.

Kepuasan adalah evaluasi konsumen dari sebuah produk atau jasa yang dapat

memenuhi kebutuhan dan harapan mereka42. Kepuasan pelanggan adalah perasaan

yang dihasilkan dari sebuah evaluasi tentang apa yang diterima terhadap apa yang

diharapkan termasuk keputusan pembelian akan barang itu sendiri, maupun

kebutuhan dan keinginan yang diasosiasikan dengan pembelian43.

Kepuasan pelanggan adalah persepsi individu dari performa produk atau jasa

dalam kaitannya dengan harapan nya. Konsep kepuasan pelanggan adalah fungsi

dari harapan pelanggan. Pelanggan yang memiliki pengalaman turun di bawah

ekspektasi akan puas. Dan pelanggan yang harapan terlampaui akan sangat puas

atau senang44.

Kepuasan pelanggan didefinisikan dari campuran keduanya sayang (emosi)

dan pendekatan kognisi sebagai "respon pemenuhan konsumen. Ini adalah

penghakiman bahwa fitur produk atau jasa, atau produk atau layanan itu sendiri,

yang disediakan (atau menyediakan) tingkat menyenangkan pemenuhan terkait

dengan konsumsi, termasuk tingkat pemenuhan kurang atau lebih"45.

Perasaan secara keseluruhan setelah membeli produk–yang oleh para peneliti

disebut sebagai kepuasan konsumen atau ketidakpuasan–jelas memainkan peran

besar dalam perilaku masa depan. Perusahaan yang memberikan kepuasan akan

melakukan perbuatan lebih, memberikan pelayanan yang baik yang juga

memberikan keunggulan kompetitif. Memuaskan pelanggan adalah atribut

penentu yang menuntun mereka memilih suatu perusahaan dibandingkan yang

lain. Pemasar yang baik terus-menerus mencari alasan mengapa pelanggan merasa

tidak puas sehingga mereka dapat mencoba untuk meningkatkan pengalaman

41Fazlzadeh. Op.cit. hal.7658 42Zeithaml,V.A., Bitner,M.J. 2003.Service Marketing: Integrating Customer Focus Across the

Firm. New York: McGraw-Hill. 43Ruswanti,Endang. 2012. Pengaruh Service Quality dan Customer Satisfaction Terhadap

Customer Loyalty. WIDYA, Tahun 29 Nomor 318 Maret 2012, hal.49-54. 44Schiffman,G.L. dan Kanuk,L.L. 2005. Consumer Behavior. Prentice-Hall of India Private

Limited, New Delhi, pp: 14-15. 45Oliver,R.L. 2009. Satisfaction: A Behavioral Perspective on the Consumer. New York: McGraw

Hill. http://marketingthanks.blogspot.com/2011/10/kepuasan-pelanggan-customer.html

19

pelangan46. Pelayanan Purna Jual mempengaruhi nilai yang dirasakan oleh

pelanggan dan dengan demikian, kualitas hubungan antara pembeli dan penjual.

Ini menjadi jelas bahwa pentingnya kualitas Pelayanan Purna Jual untuk kepuasan

pelanggan bisa menjadi sangat penting, lebih lanjut, kepuasan pelanggan adalah

terukur47.

Semakin besar derajat pengalaman kepuasan semakin besar probabilitas

konsumen akan meninjau kembali penyedia produk yang sama. Agregasi ukuran

kepuasan transaksi spesifik sebelumnya melibatkan komponen kognitif dan afektif

menjadi prediktor dominan pada niat pembelian ulang48. Kepuasan pelanggan

berdasarkan lima persepektif49 yaitu:

1. Normative deficit yaitu perbandingan antara hasil aktual dengan hasil yang

secara kultural dapat diterima.

2. Equity yaitu perbandingan perolehan/keuntungan yang didapatkan dari

pertukaran sosial, bila perolehan tersebut tidak sama, maka pihak yang

dirugikan akan tidak puas.

3. Normative standard yaitu perbandingan antara hasil actual dengan harapan

standar pelanggan (yang dibentuk dari pengalaman dan keyakinan mengenai

tingkat kinerja yang seharusnya dia terima dari merek tertentu).

4. Procedural fairness yaitu kepuasan merupakan fungsi dari keyakinan/persepsi

konsumen bahwa dia telah diperlakukan secara adil.

5. Attributional yaitu kepuasan tidak hanya ditentukan oleh ada tidaknya

diskonfirmasi harapan, namun juga oleh sumber penyebab diskonfirmasi.

46Solomon,M.R. 2009. Consumer Behavior-Buying, Having, and Being. Pearson International

Edition, Eight Edition, New Jersey, NJ. hal.412-413 47Fazlzadeh. Op.cit. 48Burns,D.J. dan Neisner,I. 2006. Customer Satisfaction in A Retail Setting Contribution Of

Emotion. International Journal of Retail & Distribution Management, 34(1), 49-66. 49Behnaz,A. 2011. Designing Customer Loyalty Model in Insurance Industry. Journal American

Science. 7(7), hal.463-469.

20

Kepuasan pelanggan yang bagus dapat memberikan manfaat50:

1. Pendapatan

2. Reaksi terhadap produsen berbiaya rendah

3. Manfaat ekonomis

4. Reduksi sensitivitas harga

5. Kunci sukses bisnis masa depan

6. Words of mouth

Pentingnya Pelayanan Purna Jual signifikan terhadap kepuasan pelanggan,

khususnya jika pengeluaran utama pelanggan signifikan terhadap peralatan.

Diharapkan pengelolaan Pelayanan Purna Jual yang baik akan meningkat,

khususnya di lingkungan di mana investasi modal yang tinggi diperlukan dan

investasi tersebut dilakukan selama waktu yang cukup lama51.

Kepuasan pelanggan tergantung pada52:

1. Tipe respons – respon kognitif, afektif, dan emosional terhadap produk yang

digunakan, khusunya ketika mereka membandingkan kinerja yang ia rasakan

dengan harapannya, dan intensitas respons seperti sangat kuat, sangat puas,

netral, sangat senang, dan sejenisnya.

2. Fokus respons, terutama yang berkaitan dengan jenis produk, konsumsi,

keputusan pembelian, staf penjual toko, dan sejenisnya.

3. Waktu respons, yaitu respons yang muncul setelah mengkonsumsi, setelah

pembelian, akumulasi pengalaman, dan sejenisnya.

Peneliti menyimpulkan bahwa teori yang paling relevan adalah melalui

penelitian “Total Customer Satisfaction”53 dan “Pengaruh Service Quality dan

Customer Satisfaction Terhadap Customer Loyalty” 54 di mana kepuasan

50Harkiranpal,S. 2006. The Importance of Customer Satisfaction in Relation to Customer Loyalty

and Retention. UCTI Working Paper(6), hal.1-7. 51Agarwal,M. 2011. After Sales Service in Consumer Durable Goods: How Truly Satisfying?

Viewpoint Vol.2 No.2 July-December 2011, hal.27. 52Hasan,Ali. Op.cit.. Hal.95 53Kotler,P. Op.cit. 54Ruswanti. Op.cit.

21

pelanggan dideskripsikan sebagai perasaan yang merupakan hasil dari evaluasi

tentang apa yang diterima terhadap apa yang diharapkan termasuk keputusan

pembelian barang maupun kebutuhan serta keinginan yang diasosiasikan dengan

pembelian.

2.1.6 Pengaruh Pengiriman Produk terhadap Kepuasan Pelanggan

Pelanggan yang puas pada gilirannya akan tetap setia dan selalu memiliki

kesan positif terhadap perusahaan dan produknya. Hal ini benar karena

pengiriman yang cepat sangat penting bagi pelanggan untuk memenuhi

penggunaan dan kebutuhan produksi mereka55. Sebuah sistem distribusi yang baik

diperlukan untuk memastikan bahwa produk tersebut dapat mencapai pelanggan

pada waktu dan tempat yang tepat56. Pengiriman produk dan pelayanan tepat

waktu kepada pelanggan meningkatkan kepuasan pelanggan57.

2.1.7 Pengaruh Pemasangan Produk terhadap Kepuasan Pelanggan

Faktor seperti kesempurnaan dari proses pemasangan memiliki pengaruh

pada kepuasan pelanggan karena dapat mengurangi kerusakan pada produk serta

jaminan untuk kualitas produk dan kehandalan. Selain itu, pemasangan dilakukan

oleh staf berpengalaman dan ahli dari perusahaan penyedia, sehingga menciptakan

suasana senang dan puas pasca pembelian58. Perusahaan harus selalu melatih staf

mereka untuk memberikan pelayanan kohesif dan dapat diandalkan untuk

pelanggan. Sikap yang baik hingga kerja sama dengan pelanggan selama proses

pemasangan diperlukan sehingga pelanggan akan puas dan senang dengan

pelayanan tersebut59.

55Shaharudin. Op.cit.Hal.11 56 Ibid.Hal.15 57Choudhary,A.I., Akhter,S.A., Asif,M., Choudhry,R.M.,dan Zafarullha. 2011. Impact Of After

Sale Service Characteristics on Customer Satisfaction.Information Management and Business Review Vol.3, No.6, hal.360-365

58Shaharudin. Op.cit.Hal.14 59Ibid. Hal.15

22

2.1.8 Pengaruh Klaim Garansi Produk terhadap Kepuasan Pelanggan

Menerima klaim yang dapat membawa kembali pelanggan sangat

menguntungkan karena diperlukan lebih sedikit upaya pemasaran dan

membangun hubungan; pelayanan purna jual mendapatkan peran penting sebagai

sarana untuk mencapai kepuasan pelanggan dan retensi60. Menawarkan ketentuan

garansi yang lebih baik memberikan jaminan yang lebih besar kepada pembeli dan

dapat menghasilkan penjualan yang lebih besar. Diperlukan respon dalam jangka

waktu yang wajar dan dapat diterima pelanggan mengenai klaim garansi.

Perusahaan seharusnya tidak menunda klaim pelanggan dan mencoba untuk

memenuhi janji dengan segera memperbaiki atau mengganti dengan produk

baru61.

2.2 Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan terhadap penelitian ini dijelaskan

sebagai berikut :

1. Penelitian mengenai “Dampak Pelayanan Purna Jual Terhadap Kepuasan

Pelanggan dan Pembelian Ulang”62. Sebuah studi mengenai LG Electronics di

kota Ibadan, Nigeria. Hasil penelitian: beberapa faktor Pelayanan Purna Jual

yang mempengaruhi kepuasan pelanggan yaitu pengiriman, pemasangan, dan

garansi dari produk LG Electronics. Klaim garansi adalah faktor yang paling

mempengaruhi kepuasan pelanggan disusul oleh pengiriman dan pemasangan.

Pelayanan Purna Jual memainkan peranan penting dalam menjaga hubungan

jangka panjang dengan pelanggan.

2. Penelitian mengenai “Dampak Karakteristik Pelayanan Purna Jual Terhadap

Kepuasan Pelanggan”63. Hasil penelitian: beberapa faktor Pelayanan Purna

Jual yang mempengaruhi kepuasan pelanggan yaitu pengiriman, pemasangan,

garansi, kualitas pelayanan, dan umpan balik dari produk peralatan rumah

60Alexander. Op. cit. 61Ibid 62Ladokun Isaac .O, Adeyemo S.A, and Ogunleye P.O. 2013. Impact of After Sales Service on

Consumer Satisfaction and Retention. A Study of LG Electronics in Ibadan, Nigeria. IOSR Journal of Business and Management (IOSR-JBM) Volume 11, Issue 4.

63Choudhary,A.I. Op.cit. Hal.364

23

tangga (home appliances). Pengiriman adalah yang paling mempengaruhi

kepuasan pelanggan diikuti pemasangan dan klaim garansi.

3. Penelitian mengenai “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan

Pelanggan dalam Pelayanan Purna Jual Pada Pasar Bisnis Elektronik

Malaysia”64. Hasil penelitian: beberapa faktor Pelayanan Purna Jual yang

mempengaruhi kepuasan pelanggan yaitu pengiriman, pemasangan, dan

garansi dari produk elektronik. Ketiga variabel bebas sangat signifikan. Klaim

garansi adalah faktor yang paling mempengaruhi kepuasan pelanggan disusul

oleh pengiriman dan pemasangan.

4. Penelitian mengenai “Bagaimana Dimensi Kualitas Pelayanan Purna Jual

Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan”65. Hasil penelitian: beberapa faktor

Pelayanan Purna Jual yang mempengaruhi kepuasan pelanggan yaitu

pengiriman dan pemasangan dari retail. Pengiriman lebih mempengaruhi

kepuasan pelanggan daripada pemasangan.

64Shaharudin. Op.cit. 65Fazlzadeh. Op.cit.

24

T

abel

1

Pen

elit

ian

Sebe

lum

nya

yang

Rel

evan

den

gan

Var

iabe

l Ind

epen

den

dan

Dep

ende

n da

ri P

enel

itia

n In

i

Has

il P

enel

itia

n

Tig

a fa

kto

r p

entin

g d

alam

pel

ayan

an p

urn

a ju

al y

aitu

pen

giri

man

, p

emas

ang

an,

dan

g

aran

si t

erh

adap

kep

uas

an p

elan

ggan

dan

re

ten

si.

Man

ajer

per

usa

haa

n d

apat

men

gec

ek t

ren

p

elan

ggan

mel

alu

i pen

giri

man

, pem

asan

gan

, g

aran

si,

kual

itas

pel

ayan

an, d

an u

mp

an b

alik

. D

ari s

ini d

apat

dili

hat

fak

tor

yang

pal

ing

m

emp

eng

aru

hi k

epu

asan

pel

ang

gan

dan

ap

a ya

ng

pal

ing

pan

tas

untu

k d

ihar

gai

.

Tig

a fa

kto

r p

entin

g d

alam

pel

ayan

an p

urn

a ju

al y

aitu

pen

giri

man

, p

emas

ang

an,

dan

g

aran

si t

erh

adap

kep

uas

an p

elan

ggan

.

Pen

ting

nya

kual

itas

pel

ayan

an p

urn

a ju

al

san

gat

kru

sial

ter

had

ap k

epu

asan

pel

angg

an;

den

gan

dem

ikia

n k

epu

asan

pel

ang

gan

teru

kur.

*

) V

aria

bel

beb

as/in

dep

end

en y

ang

rel

evan

den

gan

pe

nel

itian

ini

**)

Var

iab

el t

erik

at/d

epen

den

yan

g r

elev

an d

eng

an p

enel

itian

ini

Var

iabe

l D

epen

den

(Y

)

Niat Pembelian

Ulang

WOM �

Kepuasan Pelanggan** �

Var

iabe

l In

depe

nden

(X

)

Umpan Balik �

Kualitas Pelayanan

Garansi* � � �

Pemasangan* � � � �

Pengiriman* �

Pen

elit

ian

Lad

oku

n I

saac

.O

, A

dey

emo

S.A

, d

an O

gun

leye

P.O

. 2

013

. Im

pa

ct O

f A

fte

r S

ale

s S

erv

ice

On

Co

nsu

me

r S

atis

fact

ion

And

R

ete

ntio

n.

A S

tud

y o

f LG

Ele

ctro

nic

s in

Ib

ada

n,

Nig

eria

.

Ali

Iftik

har

Ch

oud

har

y, S

yed

Aze

em A

khte

r, M

uham

mad

Asi

f, R

ash

id,

Meh

mo

od

Ch

oud

hry

, dan

Zaf

aru

llha.

201

1.

Imp

act

Of

Afte

r-S

ale

s S

erv

ice

Ch

ara

cte

rist

ics

on

Cu

sto

me

r S

atis

fact

ion

.

Mo

hd

Riz

aim

y S

hah

aru

din

,Kh

aizi

r M

uza

ni M

d. Y

uso

f,

Sh

amsu

l Jam

el E

lias,

dan

Su

hard

i Wan

Man

sor.

20

09.

F

act

ors

A

ffe

ctin

g C

ust

om

er

Sa

tisfa

ctio

n in

Afte

r-S

ale

s S

erv

ice

of

Ma

lays

ian

Ele

ctro

nic

Bu

sin

ess

Ma

rke

t.

Alir

eza

Faz

lzad

eh,

Fat

emeh

Bag

her

zad

eh,

dan

Peg

ah

Mo

ham

adi.

20

11. H

ow

Afte

r-S

ale

s S

erv

ice

Qu

alit

y D

ime

nsi

on

s E

ffe

ct C

ust

om

er

Sa

tisfa

ctio

n.

No 1

2

3

4

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

TOTO mendedikasikan diri pada kepuasan bagi kebutuhan dan harapan dari

pelanggan. TOTO mematuhi standar internasional untuk menyediakan produk dan

pelayanan berkualitas dengan kinerja tinggi.

Dalam melakukan penelitian di TOTO peneliti mempelajari data keluhan

pelanggan tahun 2012 yang dapat diukur secara statistik dan dianalisa secara tepat

guna memberikan informasi yang bermanfaat bagi banyak pihak, khususnya bagi

perusahaan. Berdasarkan data tersebut ditemukan bahwa masalah yang terjadi saat

proses pengiriman, pemasangan, atau klaim garansi. Ketiga variabel ini penting

untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan.

Sesuai kesepakatan dengan TOTO, maka pelanggan atau staf yang ditunjuk

akan menunggu barang terkirim di alamat pelanggan pada hari, tanggal, dan

waktu yang telah dijadwalkan. Keterlambatan yang terjadi tentunya membuat

pelanggan lelah menunggu dan kecewa. Apalagi bila pelanggan karena

kesibukannya khusus menyediakan waktu menunggu kedatangan barang atau

akan ada acara khusus di tempat tinggalnya, keterlambatan memberikan dampak

negatif terhadap proses kegiatan dan persiapan kegiatan berikutnya. Ketika barang

tiba pelanggan akan memperhatikan bagaimana penanganan barang, mulai dari

jenis dan kondisi kemasan, bagaimana barang diturunkan dari kendaraan hingga

ditempatkan di lokasi pemasangan. Setelah itu pelanggan akan memastikan bahwa

barang yang dikirimkan sesuai dengan yang dia pesan. Kelengkapan barang akan

dicek satu persatu melalui daftar pada Surat Jalan. Material kemasan yang tepat

dan berkualitas tinggi mampu memproteksi barang dengan baik terutama terhadap

benturan. Bila barang diterima dalam keadaan cacat, tentunya pelanggan akan

merasa tidak puas. Pelanggan dapat memberikan catatan pada Surat Jalan bila

barang yang dikirimkan terlambat tiba di lokasi, tidak lengkap dan/atau cacat. Di

sini tingkat kepuasan pelanggan dapat dilihat dari ada atau tidaknya catatan atau

keluhan tertulis pada Surat Jalan. Pelanggan akan diberikan satu tembusan Surat

26

Jalan sebagai acuan saat menerima pengiriman kekurangan material atau

penggantian material yang salah kirim.

Setelah ditempatkan di lokasi, barang dipasang. Dalam fase ini pelanggan

menunggu sambil mengharapkan barang yang terpasang sesuai dengan yang

dipesan. Selama proses pemasangan kecakapan dan kecepatan kerja personil juga

menjadi penilaian pelanggan. Setelah terpasang, pelanggan akan memeriksa

kualitas barang dan fungsinya. Personil pemasangan akan menjelaskan cara

pemakaian dan perawatan. Bila tidak puas dengan hasil pemasangan, pelanggan

akan segera menghubungi bagian penjualan dan minta penganganan secepatnya.

Pelanggan kemudian diberikan dokumen Berita Acara Serah Terima (BAST) yang

isinya menyebutkan spesifikasi material yang dipasang dan pernyataan bahwa

barang (pesanan) telah diterima dan berfungsi dengan baik. BAST akan

ditandatangani oleh pelanggan sebagai verifikasi bahwa barang terpasang

sempurna sesuai yang dipesan dan diharapkan. Dari tanggal penandatangan

dokumen, diketahui apakah pemasangan tepat waktu atau tidak. Kemudian

personil pemasangan juga menyerahkan Claim Card atau Kartu Klaim serta

menjelaskan kepada pelanggan bagaimana menggunakan kartu tersebut bila terjadi

masalah dengan produk di kemudian hari.

Claim Card berisi data Pelayanan Pelanggan (Customer Service atau CS)

seperti alamat, nomor telepon dan faksimil, serta alamat surat elektronik yang bisa

dihubungi. Bila ada masalah dengan produk, pelanggan akan segera menghubungi

CS. Keluhan disampaikan dan personil CS harus dengan cekatan mencatat nama

dan alamat pelanggan, jenis produk yang bermasalah, tanggal pembelian, serta

masalahnya. Sesuai prosedur, CS akan menjelaskan kepada pelanggan bahwa

keluhan akan dianalisa dan akan menghubungi kembali dalam waktu maksimal

3x24 jam. Personil segera dikirimkan untuk memeriksa masalah produk.

Kerusakan diperiksa dengan seksama apakah akibat kegagalan produk atau

kesalahan dalam penggunaan. Untuk kegagalan produk, personil akan mencatat

diagnosa awal apakah kerusakan pada sebagian suku cadang atau keseluruhan

produk. Bila kerusakan terjadi karena kesalahan penggunaan, maka perbaikan

dan/atau penggantian suku cadang akan menjadi tanggung jawab pelanggan. Hasil

27

pengecekan ini dilaporkan ke bagian penjualan. Keluhan segera diproses dan

diteruskan ke bagian penjualan untuk dikirimkan ke bagian produksi. Bagian

produksi akan mempelajari kasus dan segera memberikan solusi ke bagian

penjualan. Solusi menjelaskan proses perbaikan, suku cadang yang harus diganti,

ketersediaan suku cadang, juga waktu perbaikan. Dari bagian penjualan informasi

disampaikan CS kepada pelanggan. Selanjutnya dijadwalkan perbaikan dan/atau

penggantian suku cadang. Ketersediaan suku cadang bisa menjadi kendala dalam

perbaikan. Hal ini bisa terjadi karena kelangkaan suku cadang di pasaran atau

produsen sudah tidak memproduksi lagi (diskontinu). Jika hal ini terjadi, TOTO

akan menawarkan kepada pelanggan material substitusi dengan kualitas dan harga

setara dengan suku cadang dan atau produk yang harus diganti sebagai tanggung

jawab TOTO. Proses penanganan keluhan yang cepat merupakan tanggung jawab

TOTO untuk mengatasi kegagalan produk yang dilaporkan dan menjaga kualitas

pelayanan. Pelanggan akan merasa senang bila keluhannya segera ditanggapi

apalagi bila personil atau teknisi dikirimkan ke alamatnya untuk mengecek

kerusakan produk. Analisa yang efektif lalu menyampaikan hasil serta solusinya

dalam tenggat waktu yang dijanjikan membuktikan kredibilitas TOTO menjaga

kepuasan pelanggan. Solusi yang cepat dan tepat akan memberikan kepuasan

pelanggan.

Berdasarkan deskripsi kegiatan Pelayanan Purna Jual terhadap Kepuasan

Pelanggan di atas, peneliti menentukan determinan yang merupakan variabel

bebas atau independent variabel, yaitu Pengiriman (X1), Pemasangan (X2), dan

Klaim Garansi (X3). Kepuasan Pelanggan (Y) sebagai faktor yang diteliti

merupakan variabel terikat atau dependent variabel.

28

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

3.2. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan teori, kerangka pemikiran, dan data statistik yang

dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian yaitu adanya

dugaan bahwa Pengiriman, Pemasangan, dan Klaim Garansi mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan TOTO.

Pengiriman akan memuaskan pelanggan ketika barang diterima sesuai tanggal

dan/atau waktu yang dijadwalkan. Biasanya pelanggan atau wakil yang ditunjuk

khusus menyediakan waktu menunggu pengiriman barang di alamat pelanggan.

Meskipun sudah dibuat kesepakatan biasanya dua minggu sebelum jadwal

pengiriman, personil dikirimkan untuk mengecek kesiapan lokasi. Bila lokasi siap,

jadwal dikonfirmasikan ulang dengan pelanggan. Bila tidak, dilakukan

penjadwalan ulang dengan pelanggan. Pengemasan yang baik dilihat dari material

yang digunakan seperti styrofoam, kertas corrugated, label penunjuk arah

peletakan kardus/kemasan yang benar untuk memproteksi kondisi barang sangat

meyakinkan pelanggan akan kualitas barang yang dikirimkan. Cara personil

menurunkan barang pesanan dari kendaraan lalu mengangkut hingga

menempatkannya di lokasi pemasangan menjadi perhatian pelanggan. Selanjutnya

bersama dengan pelanggan personil mengecek kelengkapan jenis dan jumlah

PENGIRIMAN (X1)

PEMASANGAN (X2)

KLAIM GARANSI (X3)

KEPUASAN PELANGGAN

(Y)

29

barang yang dikirimkan sesuai dengan Surat Jalan. Bila sesuai, tentunya

pelanggan senang dan bersedia menandatangani Surat Jalan tanda barang sudah

diterima lengkap tanpa memberikan ‘catatan khusus’. Akhirnya pelanggan akan

sangat puas dengan penanganan pengiriman yang sesuai dengan perjanjian namun

masih fleksibel dengan kesiapan lokasi atau pelanggan.

Sebelum melakukan pemasangan, pelanggan akan dihubungi personil untuk

mengkonfirmasikan kesiapannya dan lokasi pada jadwal yang disepakati.

Pemasangan pada lokasi sesuai desain/pesanan. Selain itu, barang harus berfungsi

dengan benar. Personil akan menjelaskan cara pemakaian dan pemeliharaan

produk kepada pelanggan. Kesempurnaan hasil pemasangan membuat pelanggan

senang dan terpenuhi apa yang diharapkan dan dibutuhkan. Bila waktu

pemasangan lebih cepat daripada yang dijadwalkan serta personil dengan baik

menjelaskan aplikasi serta pemeliharaan produk pasti pelanggan akan sangat puas.

Penanganan Klaim Garansi yang lebih cepat tanggap dengan solusi yang tepat

akan memuaskan pelanggan. Perusahaan menstandarkan produk dan pemasangan

produk sejak awal sudah sempurna sehingga seharusnya tidak bermasalah di

kemudian hari. Namun tetap saja ada keluhan pelanggan dan hal ini harus

ditangani dengan benar. Saat ini TOTO memberlakukan penanganan keluhan

sejak personil melakukan pengecekan maksimal 3x24 jam. Dengan pengalaman

dan basis data yang ada, bila penanganan keluhan pelanggan dapat diperpendek

waktunya menjadi 1x24 jam tentunya pelanggan akan sangat puas. Ketersediaan

barang atau suku cadang pengganti akan mempengaruhi kecepatan penanganan

keluhan pelanggan yang akhirnya berdampak pada kepuasan pelanggan.

3.3 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan cross

sectional untuk melihat hubungan antara Pengiriman, Pemasangan, dan Klaim

Garansi terhadap Kepuasaan Pelanggan TOTO. Penelitian deskriptif dilakukan

untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel

30

yang diteliti dalam suatu situasi66. Umumnya penelitian dengan desain riset ini

dapat dikembangkan pada penelitian kausal, sehingga dapat terlihat hubungan

antar variabel tersebut67. Cross sectional merupakan suatu kegiatan penelitian

yang dilakukan pada suatu waktu tertentu, di mana dilakukan pengamatan

terhadap suatu objek yang selanjutnya objek tersebut dianalisis dan diambil suatu

kesimpulan68. Penelitian deskriptif ini digambarkan dalam bentuk tabel, grafik

atau kurva dan investigasinya bertujuan untuk membuktikan hubungan kausal

dengan regresi sehingga dapat dibuktikan pengaruh antara variabel-variabel bebas

terhadap variabel terikat yang terpaut dengan masalah yang diteliti.

3.4 Definisi Operational dan Pengukuran Variabel

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen dan satu variabel dependen.

Tiga variabel bebas tersebut masing-masing adalah pengiriman sebagai variabel

bebas pertama, pemasangan sebagai variabel bebas kedua dan klaim garansi

sebagai variabel bebas ketiga. Sedangkan satu variabel terikat adalah kepuasan

pelanggan. Untuk mempermudah pengukuran atas variabel-variabel tersebut,

maka dilakukan pendefinisian khusus sebagai berikut :

1. Pengiriman (X1) adalah kegiatan mengirimkan produk sesuai desain dan/atau

spesifikasi material yang dipesan pelanggan dari pabrik ke lokasi pemasangan

sesuai alamat pelanggan yang tertulis pada kontrak. Kegiatan pengiriman

termasuk pengemasan hingga administrasi produk dari titik keberangakatan

hingga tujuan.

2. Pemasangan (X2) adalah kegiatan merakit komponen-komponen produk atau

memasang produk jadi dengan benar sesuai desain dan/atau spesifikasi

material tertulis dalam kontrak dan memastikan produk berfungsi dengan baik

serta layak.

3. Klaim Garansi (X3) adalah jaminan atas kualitas produk dan pemasangan

yang diberikan terhitung sejak tanggal serah terima produk. Yang dijamin

66Sekaran, Uma dan Bougie, Roger. 2010. Research Methods for Business: A Skill Building

Approach. Fifth Edition. John Wiley & Sons Ltd. 67Firdaus, M. Aziz. 2012. Metode Penelitian. Tangerang: Jelajah Nusa, hal.16. 68Ibid, hal.17.

31

adalah kualitas produk dan pemasangan hingga jangka waktu lima hingga

sepuluh tahun. Kerusakan yang diperbaiki hanya kegagalan produk yang

diakibatkan dari produksi dan/atau dari pemasangan, bukan yang diakibatkan

oleh kesalahan aplikasi oleh pelanggan.

4. Kepuasan pelanggan (Y) adalah perasaan senang yang dialami pelanggan

setelah menerima produk terpasang sesuai dengan desain dan spesifikasi yang

dipesan serta garansi yang diberikan. Kepuasan pelanggan merupakan hasil

evaluasi terhadap kinerja yang diterima pelanggan terhadap harapan

pelanggan.

Variabel, dimensi, dan indikator yang digunakan dalam penelitian ini

dijelaskan secara terpisah dalam Tabel 2 berdasarkan masing-masing variabel.

32

Tabel 2

Pengukuran Operasional Variabel

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR

Kepuasan

Pelanggan

(Y)

1. Kinerja69,70 X1, X2, X3

dirata-rata.

2. Harapan71 = 5 (sangat baik)

Y.1 Standar pelayanan sudah baik.

Y.2 Anda berharap pelayanan ditingkatkan lagi.

Pengiriman

(X1)

1. Reliability72

2. Responsiveness73

3. Internal Lead Time74

4. Servicability75

X1.1 Barang diterima sesuai pesanan.

X1.2 Pengemasan barang baik.

X1.3 Barang diterima lengkap.

X1.4 Surat Jalan lengkap.

X1.5 Pengiriman tepat waktu.

Pemasangan

(X2)

1. Reliability76

2. Responsiveness77

3. Internal Lead Time78

4. Competence79

X2.1 Pemasangan sempurna.

X2.2 Produk berfungsi dengan baik.

X2.3 Pemasangan cepat.

X2.4 Berita Acara Serah Terima (BAST) lengkap.

Garansi

(X3)

1. Reliability80 X3.1 Claim Card informatif.

X3.2 Garansi sesuai dengan yang dijanjikan.

2. Customer Service81. X3.3 Klaim direspon dengan cepat.

X3.4 Solusi perbaikan diberikan dalam 3x24 jam.

3. Field Technical

Assistance82.

X3.5 Personil segera dikirimkan ke lokasi untuk

pengecekan kerusakan.

X3.6 Perbaikan dilakukan personil dengan cepat.

4. Spare Parts Distribution83. X3.7 Material/suku cadang pengganti tersedia.

X3.8 Barang/suku cadang yang tidak bisa

diperbaiki, segera diganti dengan yang baru.

69Kotler,P. Op.cit. hal 164-166. 70Oliver. Op.cit. 71Kotler,P. Op.cit. 72Gaiardelli,P.et.al. 2007. Op.cit. 73Ibid 74Ibid 75Hasan,Ali. Op.cit. hal.99 76Ibid 77Ibid 78Ibid 79Hasan,Ali. Op.cit. 80Karim dan Suzuki. Op cit. 81Saccani et.al.Op cit. 82Ibid 83Ibid

33

3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Pengambilan Sampel

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian ini adalah data primer yang diperoleh peneliti dengan

mengajukan kuesioner kepada pelanggan yang membeli produk termasuk jasa

pemasangan oleh TOTO sepanjang tahun 2012. Kuesioner dikirimkan kepada 140

pelanggan yang dipilih berdasarkan persetujuan manajemen TOTO yang

dipercaya dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Total responden yang

berpartisipasi sebanyak 124 pelanggan. Kuesioner dijawab melalui balasan surat

elektronik sebanyak 96 responden maupun wawancara telepon sebanyak 28

responden. Cara kedua ditempuh setelah tidak ada balasan dari pelanggan

bersangkutan dalam waktu 2x24 jam. Responden dibimbing agar memberikan

skor 1 sampai 5 untuk setiap pernyataan yang dibacakan. Pewawancara akan

mencatat/menandai formulir kuesioner. Hasilnya dikumpulkan bersama dengan

jawaban lainnya.

Peneliti menyusun pernyataan dalam Customer Satisfaction Questioner

(CSQ) berdasarkan 19 indikator pada Tabel 2 untuk diajukan kepada pelanggan

setelah mendapat persetujuan pimpinan TOTO. Kuesioner berupa pernyataan

dalam bentuk kuesioner tertutup di mana sudah tersedia pilihan jawaban.

Pernyataan dikelompokkan berdasarkan masing-masing variabel. Pendapat

responden terhadap setiap pernyataan mengunakan Skala Likert dengan

skor(1)sangat tidak setuju, (2)tidak setuju, (3)kurang setuju, (4)setuju, dan

(5)sangat setuju.

3.5.2 Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah

purposive sampling. Responden dipilih sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu,

di mana seseorang diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa

orang tersebut memiliki informasi yang dibutuhkan bagi penelitiannya84. Populasi

yaitu daftar pelanggan yang langsung membeli produk di TOTO termasuk jasa

pemasangan sepanjang tahun 2012. Sampel diambil dari sebagian pelanggan yang

84Firdaus. Ibid, hal. 32.

34

dipilih oleh manajemen TOTO yang dipercaya dapat memberikan keterangan

yang bermanfaat bagi penelitian.

3.6 Metode Analisis

Dalam penelitian ini akan digunakan model regresi dengan lebih dari satu

variabel bebas yang disebut sebagai model regresi berganda. Disebut berganda

karena banyaknya faktor (dalam hal ini variabel) yang mungkin mempengaruhi

variabel tak bebas85. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Model Regresi Linear Berganda (Multi Linear Regression). Uji regresi linear

dengan dua atau lebih variabel independen digunakan untuk meramalkan suatu

variabel dependen Y berdasarkan dua atau lebih variabel independen (X1, X2 dan

X3) dalam suatu persamaan linear86.

Analisis data penelitian digunakan metode statistika. Seluruh perhitungan

statistik dilakukan dengan menggunakan bantuan program Statistical Package for

the Social Sciences (SPSS) versi 20.0 for Windows.

Maka berdasarkan hal tersebut, rumus model penelitian menjadi:

Y1 = ao + a1X1 + a2X2 + a3X3 +ei

Keterangan :

Y= Kepuasan Pelanggan (Skala Likert)

ao= Parameter konstanta

a1, a2, a3= Koefisien regresi Model (Kepuasan Pelanggan)

X1= Pengiriman (Skala Likert)

X2= Pemasangan (Skala Likert)

X3= Klaim Garansi (Skala Likert)

85Gurajati,Damodar. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: PT Gelora

Aksara Pratama, hal.93. 86Trihendradi,C. 2012. Step by Step SPSS 2.0 Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Andi, hal. 152.

35

Berdasarkan analisis regresi tersebut, kemudian masing-masing konstanta dan

variabel di uji signifikannya, di mana:

1. Jika sig.≤0.01, maka koefisien regresi sangat signifikan.

2. Jika 0.01<sig.≤0.05, maka koefisien regresi signifikan.

3. Jika sig.>0.05, maka koefisien regresi tidak signifikan.

Koefisien regresi akan bernilai positif (+) jika menunjukkan hubungan searah

antara variabel bebas dan variabel terikat. Kenaikan variabel bebas akan

mengakibatkan kenaikan variabel terikat, sedangkan penurunan variabel bebas

akan mengakibatkan penurunan variabel terikat. Jika nilai koefisien regrersi

negatif (-), maka hal ini menunjukkan hubungan yang berlawanan di mana

kenaikan variabel bebas akan mengakibatkan penurunan variabel terikat dan

begitu pula sebaliknya.

Dalam regresi linear, untuk memperoleh hasil yang valid dan reliable perlu

dilakukan beberapa uji asumsi klasik yang umumnya dilakukan, yaitu:

1. Uji Validitas Item dengan metode Korelasi Pearson87

Digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner atau skala,

apakah item-item pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa

yang ingin diukur. Masing-masing skor item/indikator dan skor total indikator

dikorelasi. Skor total indikator adalah penjumlahan dari keseluruhan

indikator. Jika nilai korelasi (r) lebih besar daripada r tabel maka indikator

tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya jika hasilnya lebih kecil daripada r tabel

atau korelasi negatif, maka indikator tidak valid. Dari tabel korelasi dapat

dilihat bahwa item yang mendapat 2 tanda asteriks (**) berarti sangat

signifikan ≤0,01. Item yang mendapat 1 tanda asteriks (*) berarti signifikan

0,01<Sig.≤0,05. Bila tidak ada tanda asteriks, indikator sebaiknya dibuang

(gugur).

87 Priyatno,Dwi. 2011. Analisis Statistik Data. Jakarta: MediaKom, hal.51.

36

2. Uji Realibilitas metode Cronbach’s Alpha88

Uji ini digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur yang digunakan,

apakah dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut

diulang. Metode ini sangat cocok untuk Skala Likert. Batasan reliable atau

tidak adalah nilai 0,6. Realibilitas<0,6 adalah kurang baik89. Mengacu pada

uji validitas di atas, indikator yang gugur tidak perlu dimasukkan ke dalam uji

realibilitas.

88 Ibid. hal.69. 89Sekaran. Op.cit.

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Pelayanan Purna Jual

terhadap Kepuasan Pelanggan TOTO yang tidak hanya membeli produk barang

melainkan juga jasa pemasangan. Kegiatan setelah transaksi penjualan yaitu

pengiriman, pemasangan dan klaim garansi penting untuk ditelaah secara serius

mengingat bahwa pada proses tersebut terjadi interaksi yang lebih dekat dan

intens antara TOTO dengan pelanggan. Pengalaman pelanggan menerima ketiga

kegiatan pelayanan purna jual tersebut akan mempengaruhi nilai kepuasannya.

Pengiriman sebagai kegiatan pertama purna jual memiliki masalah dalam hal

ketepatan waktu, kesesuaian barang yang dikirimkan dengan pesanan,

kelengkapan barang yang dikirimkan, dan kondisi barang yang dikirimkan.

Pelanggan memantau jadwal kedatangan barang yang dipesan hingga penanganan

barang saat tiba kemudian ditempatkan di lokasi pemasangan. Ini penting untuk

diperhatikan karena bila pada fase ini pelanggan merasa tidak puas, maka akan

berakibat suasana (komunikasi) yang tidak nyaman antara personil pemasangan

dengan pelanggan.

Saat pemasangan produk sering ditemui kendala seperti pemasangan yang

tidak sempurna, produk tidak berfungsi dengan benar, pemasangan lama, dan

kecakapan personil untuk menjelaskan aplikasi produk kepada pelanggan.

Keterampilan personil pemasangan dan komunikasi yang baik dengan pelanggan

perlu diperhatikan. Tentunya pelanggan mengharapkan produk terpasang sesuai

yang dia pesan atau seperti contoh produk yang dilihat di gerai contoh

(showroom). Kesempurnaan pemasangan (sesuai dengan pesanan) menunjukkan

konsistensi produsen dalam menjaga kualitas barang dan jasa. Pemasangan sesuai

jadwal atau lebih cepat akan membuat pelanggan senang. Selesai pemasangan,

personil harus menjelaskan aplikasi dan cara perawatan yang benar kepada

pelanggan bahkan menjelaskan tentang klaim garansi.

38

Klaim Garansi yang diajukan pelanggan mendapat keluhan karena kecepatan

respon, penjadwalan personil untuk pengecekan, analisa kerusakan, penggantian

produk dan/atau suku cadang yang tidak bisa diperbaiki. Setelah produk terpasang

dan diserahterimakan kepada pelanggan, dalam beberapa kasus ditemukan

keluhan pelanggan atas produk. TOTO ingin meyakinkan pelanggan akan kualitas

produk dan pelayanan. Selama masa garansi dan bila terbukti masalah

ditimbulkan oleh kegagalan produk, TOTO tidak ingin pelanggan merasa

keluhannya diabaikan karena transaksi dan serah terima sudah berlalu. TOTO

menyikapi masalah ini dengan serius sehingga peninjauan-ulang selalu dilakukan

untuk perbaikan kualitas pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan.

4.2. Hasil Penelitian dan Deskripsi Statistik

4.2.1. Analisa Deskriptif

Analisa deskriptif digunakan untuk menggambarkan ringkasan data penelitian

dari jumlah responden N=124, nilai maksimum, nilai minimum, dan nilai rata-rata

(mean) dari indikator maupun variabel90.

Tabel 3 Descriptive Statistics of Indicators of

Variable X1

Indicator Minimum Maximum Mean

X1.1 3,00 5,00 4,2661

X1.2 2,00 5,00 4,3871

X1.3 2,00 5,00 4,1694

X1.4 2,00 5,00 3,9677

X1.5 2,00 5,00 4,0161

90Priyatno,D. Op.cit., hal.129.

39

Tabel 4 Descriptive Statistics of Indicators of

Variable X2

Indicator Minimum Maximum Mean

X2.1 3,00 5,00 4,1855

X2.2 2,00 5,00 4,0645

X2.3 3,00 5,00 4,1694

X2.4 2,00 5,00 4,1210

Tabel 5

Descriptive Statistics of Indicators of

Variable X3

Indicator Minimum Maximum Mean

X3.1 2,00 5,00 4,3871

X3.2 3,00 5,00 4,2984

X3.3 3,00 5,00 4,3468

X3.4 2,00 5,00 4,2097

X3.5 3,00 5,00 4,2661

X3.6 2,00 5,00 3,9919

X3.7 2,00 5,00 3,9919

X3.8 2,00 5,00 3,9919

Tabel 6

Descriptive Statistics of Variables Variable Minimum Maximum Mean

PENGIRIMAN (X1) 2,80 5,00 4,1613 PEMASANGAN (X2) 2,75 5,00 4,1351 KLAIM GARANSI (X3) 2,88 5,00 4,1882 KEPUASAN PELANGGAN (Y) -2,50 0,00 -,9839

Data di atas menunjukkan bahwa nilai seluruh indikator sekitar 4 (baik),

berarti bahwa kinerja pelayanan yang sudah ada di TOTO baik, namun belum

40

memenuhi harapan dengan nilai 5 (sangat baik). Ini ditunjukkan dengan nilai rata-

rata variabel Kepuasan Pelanggan Y = -0,9839.

4.2.2. Hasil Uji Analisa Data

4.2.2.1. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas

Tabel 7

Hasil Uji Validitas dan Realibilitas dari Indikator-Indikator Variabel Pengiriman (X1)

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 SUM_X1 X1.1 1 0,453** 0,282** 0,212* 0,416** 0,685** X1.2 0,453** 1 0,233** 0,229* 0,332** 0,687**

X1.3 0,282** 0,233** 1 0,317** 0,218* 0,621** X1.4 0,212* 0,229* 0,317** 1 0,348** 0,651**

X1.5 0,416** 0,332** 0,218* 0,348** 1 0,682** SUM_X1 0,685** 0,687** 0,621** 0,651** 0,682** 1

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items 0,680 5

Hasil Analisa Tabel 8 menunjukkan bahwa kelima indikator dari variabel

Pengiriman (X1) valid karena nilainya sangat signifikan<0,01. Kelima indikator

tersebut nilai realibilitasnya di atas 0,691.

Tabel 8

Hasil Uji Validitas dan Realibilitas dari Indikator-Indikator Variabel Pemasangan (X2)

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 SUM_X2 X2.1 1 0,502** 0,501** 0,318** 0,779**

X2.2 0,502** 1 0,453** 0,212* 0,706** X2.3 0,501** 0,453** 1 0,364** 0,775**

X2.4 0,318** 0,212* 0,364** 1 0,684** SUM_X2 0,779** 0,706** 0,775** 0,684** 1

91Sekaran. Op.Cit. Hal.325

41

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

0,709 4

Hasil Analisa Tabel 9 menunjukkan bahwa keempat indikator dari variabel

Pemasangan (X2) valid karena nilainya sangat signifikan<0,01. Keempat

indikator tersebut nilai realibilitasnya di atas 0,6.

Tabel 9

Hasil Uji Validitas dan Realibilitas dari Indikator-Indikator Variabel Klaim Garansi (X3)

X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 SUM_X3

X3.1 1 ,646** ,607** ,467** ,468** ,221* ,221* ,221* ,662**

X3.2 ,646** 1 ,629** ,560** ,492** ,386** ,386** ,386** ,767**

X3.3 ,607** ,629** 1 ,620** ,286** ,321** ,321** ,321** ,693**

X3.4 ,467** ,560** ,620** 1 ,489** ,209* ,209* ,209* ,631**

X3.5 ,468** ,492** ,286** ,489** 1 ,207* ,207* ,207* ,567**

X3.6 ,221* ,386** ,321** ,209* ,207* 1 1,000** 1,000** ,793**

X3.7 ,221* ,386** ,321** ,209* ,207* 1,000** 1 1,000** ,793**

X3.8 ,221* ,386** ,321** ,209* ,207* 1,000** 1,000** 1 ,793**

SUM_X3 ,662** ,767** ,693** ,631** ,567** ,793** ,793** ,793** 1

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0,861 8

Hasil Analisa Tabel 10 menunjukkan bahwa kedelapan indikator dari variabel

Klaim Garansi (X3) valid karena nilainya sangat signifikan <0,01. Kedelapan

indikator tersebut nilai realibilitasnya di atas 0,6.

4.2.3 Pengujian Hipotesis

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara

tiga variabel independen yaitu Pengiriman, Pemasangan, dan Klaim Garansi

dengan satu variabel dependen yaitu Kepuasan Pelanggan yang ditampilkan dalam

42

bentuk persamaan regresi92. Mengacu pada Skala Likert, dalam analisa regresi

berganda ini harapan pelanggan ditingkatkan nilainya dari yang sudah baik (4)

menjadi sangat baik (5). Nilai rata-rata indikator Y.1 dan Y.2 adalah persepsi

pelayanan yang diterima pelanggan. Menurut teori93 “kepuasan pelanggan

(satisfaction) = nilai persepsi pelayanan yang diterima pelanggan (perceived) -

nilai harapan pelanggan tersebut (expectation)”. Dalam Data Tabulasi Kuesioner

nilai rata-rata indikator Y.1 dan Y.2 dikurangi 5 menjadi nilai variabel dependen

Y (Kepuasan Pelanggan) yang akan diregresi.

Tabel 10

R Square Variabel Kepuasan Pelanggan

Model R Square 1 0,743

a. Koefisien Determinasi Kepuasan Pelanggan

Nilai koefisien determinasi koefisien penentu (R Square) yang diperoleh

sebesar 0,743 atau 74,3%. Nilai ini mencerminkan variabel perubahan pada

variabel Kepuasan Pelanggan, di mana Kepuasan Pelanggan (variabel dependen)

dapat ditentukan/dideterminasi oleh semua variabel (independen) secara simultan

sebesar 74,3%. Nilai R Square mendekati 1 atau 100% artinya model penelitian

ini dapat diterima (acceptable). Sisanya sebesar 25,7% dideterminasi atau

ditentukan oleh variabel lain yang tidak dilibatkan dalam penelitian ini seperti

harga, promosi, umpan balik (feedback), dan words of mouth.

Tabel 11

Koefisien Regresi Model (Kepuasan Pelanggan)

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Sig. Collinearity Statistics

B Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -5,084 0,000 PENGIRIMAN (X1) 0,275 0,248 0,034 0,160 6,260 PEMASANGAN (X2) 0,213 0,210 0,016 0,293 3,411 KLAIM GARANSI (X3) 0,495 0,461 0,000 0,260 3,848

92Priyatno. Ibid, hal.238. 93Kotler. Op.cit.

43

b. Koefisien Regresi

Berdasarkan Tabel 13 dapat diketahui variabel Klaim Garansi berpengaruh

sangat signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan di mana nilai Sig.=0,000

(Sig.≤0,01). Variabel Pemasangan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan

Pelanggan karena nilai Sig.=0,016 (0,01<Sig.<0,05). Variabel Pengiriman

berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan karena nilai Sig.=0,034

(0,01<Sig.<0,05).

c. Beta (Standardized Coefficients)

Untuk menganalisis faktor yang paling dominan atau yang paling

berpengaruh dari variabel bebas terhadap Kepuasan Pelanggan, peneliti

menggunakan Beta dalam regresi berganda.

Berdasarkan Tabel 13 diketahui bahwa variabel Klaim Garansi paling

berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan dengan nilai Beta sebesar 0,461

diikuti variabel Pengiriman dengan nilai Beta 0,248 lalu variabel Pemasangan

dengan nilai Beta 0,210.

d. Multikolinearitas

Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Metode pengujian yang biasa

digunakan yaitu dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan

Tolerance pada model regresi. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih

dari 0,1 maka model regresi bebas dari multikolinearitas94.

Pada Tabel 13 diketahui bahwa nilai VIF kurang dari 10 dan nilai Tolerance

lebih dari 0,1 untuk ketiga variabel. Dengan demikian pada model regresi tidak

terjadi masalah multikolinearitas.

94Priyatno.Ibid, hal.288.

44

e. Persamaan Regresi

Maka berdasarkan Tabel 13 di atas dihasilkan persamaan regresi sebagai

berikut:

Y= -5,084 + 0,275X1 + 0,213X2 + 0,495X3 + ei

Hasil persamaan regresi menunjukkan bahwa :

1. Jika variabel Pengiriman (X1) meningkat 1 poin, maka Kepuasan Pelanggan

TOTO akan meningkat 0,275 dari puas menjadi sangat puas.

2. Jika variabel Pemasangan (X2) meningkat 1 poin, maka Kepuasan Pelanggan

TOTO akan meningkat 0,213 dari puas menjadi sangat puas.

3. Jika variabel Klaim Garansi (X3) meningkat 1 poin, maka Kepuasan

Pelanggan TOTO akan meningkat 0,495 dari puas menjadi sangat puas.

Dengan demikian hipotesis adanya pengaruh Pengiriman, Pemasangan, dan

Klaim Garansi terhadap Kepuasan Pelanggan TOTO terbukti benar. Berdasarkan

tingkat pentingnya variabel secara berurutan dari yang paling mempengaruhi

Kepuasan Pelanggan TOTO (Y) yaitu Klaim Garansi (X3), Pengiriman (X1),

kemudian Pemasangan (X2).

4.3 Pembahasan

Berdasarkan masalah yang terjadi dalam kegiatan operasional Pelayanan

Purna Jual di lapangan, yaitu Pengiriman, Pemasangan, dan Klaim Garansi,

peneliti mencari teori-teori pemasaran yang berhubungan dengan Pelayanan Purna

Jual. Dari teori-teori yang mendukung tersebut peneliti menentukan dimensi yang

sesuai untuk masing-masing variabel bebas dan variabel terikat. Mengacu pada

setiap dimensi yang dipilih, peneliti menyusun indikator-indikator yaitu tolak ukur

dalam melakukan penelitian.

Hasil uji validitas dengan korelasi Pearson menunjukkan bahwa indikator-

indikator dari setiap variabel bebas dan variabel terikat sangat signifikan. Berarti

semua indikator tersebut dapat digunakan. Hasil uji realibilitas dengan Cronbach’s

45

Alpha menunjukkan bahwa indikator-indikator dari setiap variabel terbukti dapat

diterima. Setelah melalui uji validitas dan realibilitas, indikator-indikator

dijadikan pernyataan-pernyataan dalam kuesioner tertutup di mana jawaban

disediakan dengan Skala Likert.

Kuesioner disebarkan melalui surat elektronik ke 140 pelanggan yang

membeli produk barang dan pemasangan langsung ke TOTO di tahun 2012.

Mereka dipilih berdasarkan persetujuan manajemen TOTO yang dipercaya dapat

memberikan jawaban yang dibutuhkan untuk penelitian. Respon diterima melalui

balasan surat elektronik maupun wawancara melalui telepon. Wawancara telepon

dilakukan setelah tidak menerima balasan dari pelanggan. Personil membacakan

masing-masing pernyataan dan mencatat dalam formulir kuesioner jawaban atau

skala yang diberikan pelanggan. Data yang diterima dari 124 responden diolah

dengan software SPSS versi 20.

Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa statistik deskriptif dari masing-

masing indikator dan variabel menunjukkan nilai rata-rata masing-masing sekitar

4. Nilai ini menunjukkan kinerja yang diterima pelanggan (perceived) yang

artinya bahwa kinerja Pelayanan Purna Jual yang ada di TOTO sudah puas. Akan

tetapi kinerja masih dapat ditingkatkan menjadi sangat puas atau nilai 5. Dengan

perkataan lain tingkat kepuasan pelanggan ditingkatkan dari 4 (puas) menjadi 5

(sangat puas).

Model penelitian diteliti dengan analisa regresi berganda untuk meneliti

pengaruh tiga variabel bebas, yaitu Pengiriman, Pemasangan, dan Klaim Garansi

terhadap satu variabel terikat yaitu Kepuasan Pelanggan. Ketiga variabel bebas

diregresi terhadap variabel terikat yang nilainya diperoleh dari selisih nilai

kepuasan yang ditingkatkan menjadi 5 (sangat puas) dikurangi rata-rata kepuasan

yang diterima pelanggan.

Di antara ketiga variabel bebas tidak ditemukan multikolinearitas. Koefisien

determinasi penelitian ini mendekati satu sehingga model ini dapat diterima

(acceptable). Dari nilai koefisien regresi dapat dilihat bahwa variabel Klaim

Garansi berpengaruh sangat signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan TOTO

diikuti variabel Pemasangan kemudian variabel Pengiriman. Berdasarkan nilai

46

Beta di antara ketiganya, variabel Klaim Garansi yang paling tinggi pengaruhnya

(tingkat pentingnya) untuk menaikkan nilai Kepuasan Pelanggan dari puas

menjadi sangat puas diikuti variabel Pengiriman lalu variabel Pemasangan.

Mengacu pada hasil regresi ini manajer pemasaran TOTO dapat menentukan

langkah perpuasan kinerja, variabel mana yang memberikan kontribusi positif

paling besar dan seterusnya. Peningkatan kinerja dapat lebih diutamakan pada

penanganan Klaim Garansi diikuti Pengiriman dan Pemasangan.

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Sesuai dengan hasil pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa

Pengiriman, Pemasangan, dan Klaim Garansi berpengaruh positif trehadap

Kepuasan Pelanggan TOTO. Dari ketiga variabel bebas tersebut yang paling

berpengaruh adalah Klaim Garansi disusul oleh Pengiriman dan Pemasangan.

Kesimpulan ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Ladokun Isaac O. dkk.

tahun 2013 berjudul “Impact of After-Sales Service on Consumer Satisfaction and

Retention. A Study of LG Electronics in Ibadan, Nigeria” yang menyatakan

bahwa Klaim Garansi sangat berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan.

Klaim Garansi berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan karena klaim

garansi dengan ketentuan dan persyaratan yang mudah dipahami pelanggan serta

respon cepat dan tepat terhadap keluhan pelanggan menjamin komitmen

perusahaan terhadap mutu produk serta pelayanan yang akhirnya akan

meningkatkan kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan akan klaim garansi dapat

menghasilkan penjualan yang lebih besar karena calon pelanggan cenderung lebih

mempercayai cerita berdasarkan pengalaman pemakaian suatu produk dan/atau

jasa daripada promosi melalui media. Prosedur penanganan Klaim Garansi harus

didukung oleh kesigapan dan kecakapan pelayanan oleh personil dengan

kecepatan dan ketepatan waktu yang distandarisasi.

Pengiriman berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan karena pengiriman

yang baik memastikan bahwa produk diterima pelanggan sesuai dengan pesanan

dalam kondisi baik tanpa cacat dengan ketepatan waktu di tempat yang ditentukan

oleh pelanggan.

Pemasangan berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan karena pemasangan

produk yang sempurna sesuai dengan pesanan dan produk berfungsi baik sesuai

yang dijanjikan perusahaan membuktikan kualitas produk dan kehandalan dalam

pelayanan. Pelanggan akan senang bila produk yang dibeli dapat memenuhi

kebutuhan dan harapannya. Dibutuhkan pemasang yang tidak hanya menguasai

48

produk yang dipasang, namun berpengalaman memberikan penjelasan tentang

cara pemakaian dan perawatan produk kepada pelanggan serta memiliki empati

terhadap kesulitan pelanggan dalam memahami produk yang dibeli termasuk

teknologi yang terakit di dalamnya.

5.2 Saran

Karena Klaim Garansi sangat berpengaruh terhadap Kepuasan Pelanggan,

maka disarankan untuk meninjau ulang Standar Operational Procedure (SOP)

yang ada dari masing-masing variabel bebas, yaitu Pengiriman, Pemasangan, dan

Klaim Garansi. Perbaikan SOP sebaiknya disertai pembaharuan dan penyesuaian

terhadap teknologi terbaru mengikuti perkembangan zaman demi memenuhi

harapan pelanggan.

Perlu membentuk satu sub-departemen di bawah Departemen Manajemen

Proyek yang khusus menangani Klaim Garansi agar tim atau personil di bawahnya

dapat bekerja lebih fokus dan maksimal tidak terganggu oleh proyek atau pesanan

yang baru atau sedang berjalan. Sebaiknya tim dibentuk dari personil senior yang

sangat berpengalaman. Pelatihan rutin, terutama penyesuaian terhadap produk

baru penting untuk direncanakan secara kontinu.

49

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal,M. After Sales Service in Consumer Durable Goods: How Truly

Satisfying? 2011. Viewpoint Vol.2 No.2 July-December 2011, hal.21-28. Alexander,W.L., Dayal,S., Dempsey,J.J. dan Vander Ark, J.D. 2002. The Secret

Life of Factory Service Centers. The McKinsey Quarterly, No. 3. Behnaz,A. 2011. Designing Customer Loyalty Model in Insurance Industry.

Journal American Science. 7(7), pp.463-469. Bundschuh,R.G., Dezvane,T.M. 2003. How to Make After-Sales Services Pay-Off.

The McKinsey Quarterly, No.4.hal. 116–127 dan http://www.researchgate.net/publication/215915441_How_to_make_after-sales_services_pay_off pp.1

Burns,D.J. dan Neisner,I. 2006. Customer Satisfaction in A Retail Setting

Contribution of Emotion. International Journal of Retail & Distribution Management, 34(1), 49-66.

Cavalieri,S., Gaiardelli,P., dan Ierace,S. 2007. Aligning Strategic Profiles with

Operational Metrics in After-Sales Service. International Journal of Productivity and Performance Management, 56(5/6), 436-455.

Chien,Y.H. 2005. Determining Optimal Warranty Periods From The Seller's

Perspective and Optimal Out-of-Warranty Replacement Age From The Buyer's Perspective. Int. J. Syst. Sci., 36 (10): 631–637.

Choudhary,A.I., Akhter,S.A., Asif,M., Choudhry,R.M., dan Zafarullha. 2011.

Impact Of After Sale Service Characteristics on Customer Satisfaction. ISSN 2220-3796. Information Management and Business Review Vol. 3, No. 6, hal. 360-365, Dec 2011.

Fazlzadeh,A., Bagherzadeh,F., dan Mohamadi,P. 2011. How After-Sales Service

Quality Dimensions Affect Customer Satisfaction. African Journal of Business Management Vol. 5(17), hal.7658-7664.

Firdaus,M. Aziz. 2012. Metode Penelitian. Penerbit Jelajah Nusa, Tangerang. Fobugwe,S.C. 2011. Development of An After Sales Centre. Thesis in North

Karelia University Of Applied Sciences, Finland. Gaiardelli,P., Saccani, N., Songini, L. 2007. Performance Measurement Systems

in After-Sales Service: An Integrated Framework. International Journal Business Performance Management, Vol.9, No.2, hal.145-171.

Gurajati, Damodar. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika Edisi Ketiga Jilid 1.

Penerbit PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta.

50

Harkiranpal,S. 2006. The Importance of Customer Satisfaction in Relation to

Customer Loyalty and Retention. UCTI Working Paper(6), pp.1-7. Hasan,Ali. 2013. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. CAPS, Jakarta. Hogreve,J., Gremler,D.D. 2009. Twenty Years of Service Guarantees Research.

Journal of Service Research 11, No.4. Hal.322-343. Jönke,Ruben. 2012. Managing After Sales Services: Strategies and Inter Firm

Relationships. DISS. ETH NO.:20318. PhD Thesis of Diph-Kfm Technic., Universitatstuttgat.

Karim,M.Rezaul. dan Suzuki,K. 2005. Analysist of Warranty Claim Data: A

Literature Review. DOI:10.1108/02656710510610820. International Journal of Quality and Reliability Management, Vol.2, hal. 667-686.

Keegan,W.J. dan Green,M.C. 2005. Global Marketing. Pearson Prentice Hall,

Fourth Edition, New Jersey, NJ. Koskela,Heikki. 2002. Pelanggan Satisfaction and Loyalty in After Sales Service:

Modes of Care in Telecommunications Systems Delivery. Dissertation for the degree of Doctor of Helsinki University of Technology. Report No 21, Espoo 2002. ISBN 951-22-5982-6. ISSN 1239-483. http://lib.tkk.fi/Diss/2002/isbn9512258994/isbn9512258994.pdf

Kotler,P. dan Armstrong,G. 2010. Principles of Marketing. Pearson Prentice Hall,

Thirteen Edition, New Jersey, NJ. Ladokun, Isaac .O, Adeyemo S.A, dan Ogunleye P.O. 2013. Impact of After Sales

Service on Consumer Satisfaction and Retention. A Study of LG Electronics in Ibadan, Nigeria.e-ISSN: 2278-487X, p-ISSN: 2319-7668. IOSR Journal of Business and Management (IOSR-JBM) Volume 11, Issue 4.

Lovelock,C., Wirtz,J., dan Mussry,J. 2010. Pemasaran Jasa: Manusia, Teknologi,

Strategi.Perspektif Indonesia-Jilid 2. Penerbit Erlangga, Jakarta. McCollough,M.A., Berry,L.L., dan Yadav,M.S. 2000. An Empirical Investigation

of Customer Satisfaction After Service Failure. Journal of Services Research, 3:121-137.

Milgate,M. 2001. Supply Chain Complexity and Delivery Performance: An

International Exploratory Study. DOI: 10.1108/13598540110399110. Supply Chain Management: An International Journal, Vol. 6 Issue 3, hal.106-118.

51

Murthy,D.N.P., et.al. 2004. Product Warranty Logistics: Issues and Challenges. European Journal of Operational Research. Volume 156, Issue 1.

Oliva,R. dan Kallenberg,R. 2003. Managing The Transition From Products to

Services. International Journal of Service Industry Management, Vol.14 No.2.

Oliver,R.L. 2009. Satisfaction: A Behavioral Perspective on the Consumer. New

York: McGraw Hill. http://marketingthanks.blogspot.com/2011/10/kepuasan-pelanggan-pelanggan.html

Oei, Isdjanto. 2010. Riset Sumber Daya Manusia. Penerbit Gramedia, Jakarta. Priyatno, Dwi. 2011. Analisis Statistik Data. Penerbit MediaKom, Jakarta. Rigopoulou I.D., Chaniotakis I., Lymperopoulos C., dan Siomkos G. 2008. After-

Sales Service Quality As An Antecedent of Customer Satisfaction. The case of electronic appliances. Journal Managing Service Quality, Vol. 18 No.5.

Ruswanti,Endang. 2012. Pengaruh Service Quality dan Customer Satisfaction

Terhadap Customer Loyalty. Majalah WIDYA, Tahun 29 Nomor 318. Saccani,N. et.al. 2006. The Role and Performance Measurement of After-Sales in

The Durable Consumer Goods Industries: An Empirical Study. Journal of Productivity and Performance Management, Vol. 55 No. 3/4.

Saccani,N., Johansson,P., Perona,M. 2007. Configuring the After-Sales Service

Supply Chain: A multiple Case Study, International Journal of Production Economics 110 hal.52-69

Schiffman,G.L. dan Kanuk,L.L. 2005. Consumer Behavior. Prentice-Hall of India

Private Limited, New Delhi, pp: 14-15. Sekaran,Uma dan Bougie,Roger. 2010. Research Methods for Business: A Skill

Building Approach. Fifth Edition. John Wiley & Sons Ltd. Shaharudin,M.R., Yusof,K.M.M., Elias,S.J. dan Mansor,S.W. 2009. Factors

Affecting Customer Satisfaction in After Sales Service of Malaysian Electronics Business Market. Canadian Social Science ISSN 1712-8056 Vol.5 No.6. Canadian Academy of Oriental and Occidental Culture 12/31/2009, hal.10-18

Solomon,M.R. 2009. Consumer Behavior-Buying, Having, and Being. Pearson

International Edition, Eight Edition, New Jersey, NJ.

52

Trihendradi,C. 2012. Step by Step SPSS 2.0 Analisis Data Statistik. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Tse,D.K. dan Wilton,P.C. 2001. Models of Consumer Satisfaction: An

Extension. Journal of Marketing Research, 8(4), 460-69. Vitasek,K. 2006. Supply Chain & Logistics Terms and Glossary, Supply Chain

Vision. Belevue,WA. http://www.logisticsservicelocator.com/resources/glossary03.pdf Wetmore,P. 2004. The Seybold Report. Analyzing-Publishing Technologies. Zeithaml,V.A., dan Bitner,M.J. 2003. Service Marketing: Integrating Customer

Focus Across the Firm. New York: McGraw-Hill.

53

54

55

56

57

58

59

60