pengaruh pelaksanaan program hafalan al-qur`an …

108
PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP ISLAM AL-FALAAH CIPUTAT Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Fitrotin Najiza NIM. 14311346 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ) JAKARTA 1439 H/2018 M

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM

HAFALAN AL-QUR`AN TERHADAP PRESTASI

BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP

ISLAM AL-FALAAH CIPUTAT

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Fitrotin Najiza

NIM. 14311346

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ)

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 2: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM

HAFALAN AL-QUR`AN TERHADAP PRESTASI

BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP

ISLAM AL-FALAAH CIPUTAT

Skripsi ini Diajukan

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Fitrotin Najiza

NIM. 14311346

Pembimbing:

Dr. Yayah Nurmaliyah, MA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR`AN (IIQ)

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 3: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

xviii

ABSTRAK

Fitrotin Najiza, Judul Skripsi “Pengaruh Pelaksanaan Program Hafalan

Al-Qur`an terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMP

Islam Al-Falaah Ciputat”. Program Studi Pendidikan Agama Islam,

Tahun 2018.

Menghafal Al-Qur`an adalah suatu proses mengingat, dimana seluruh materi

ayat (huruf, waqaf dsb) harus diingat secara sempurna sehingga dalam

menghafalnyapun diperlukan konsentrasi tinggi. Semua ilmu pengetahuan baik

ilmu kedokteran, matematika, alam dsb membutuhkan konsentrasi yang tinggi

dalam mempelajarinya. Bagi orang yang terbiasa menghafalkan Al-Qur`an

maka ia akan terlatih dengan konsentrasi yang tinggi sehingga akan mudah

dalam mempelajari dan memahami segala ilmu. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui: “Apakah terdapat pengaruh pelaksanaan program hafalan Al-

Qur`an terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Al-

Falaah Ciputat?” Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan

pendekatan korelasional dengan metode deskriptif analisis. Analisis data

menggunakan rumus product moment. Hasil dari penelitian yakni terdapat

pengaruh pelaksanaan program hafalan Al-Qur`an terhadap prestasi belajar

PAI dengan interpretasi cukup/sedang. Hal ini dilihat dari standar kompetensi

yang terdapat dalam PAI masih terkait dengan menghafal ayat Al-Qur`an

maupun hadits. Jadi siswa yang sudah dibiasakan dalam menghafal maka akan

berpengaruh pada peningkatan daya ingat dan konsentrasi siswa dalam belajar

sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar PAI. Hal ini terbukti dari nilai

rata-rata prestasi belajar siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong baik

yakni 87,97.

Kata Kunci: Pengaruh, Hafalan Al-Qur`an, Prestasi Belajar, PAI

Page 4: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan pembelajaran di kelas tidak hanya seorang guru

menyampaikan ilmu sedangkan murid menerima dan menyerap informasi

yang telah disampaikan oleh guru, namun perlu adanya keterlibatan dari

diri siswa dalam proses pembelajaran tersebut serta kemampuan

pedagogis guru sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lebih

optimal. Perlu adanya evaluasi dalam setiap kegiatan pembelajaran

sehingga kita dapat mengetahui apakah pembelajaran tersebut telah

berjalan dengan optimal atau tidak. Dengan adanya evaluasi ini juga

dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan guru dan siswa dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam masa yang telah ditentukan.

Salah satu bentuk dari evaluasi pembelajaran yakni dengan adanya

tes/ujian yang hasilnya digunakan sebagai ukuran dari prestasi belajar

siswa.

Prestasi belajar pada dasarnya tidak hanya sebatas nilai-nilai yang

diperoleh siswa ketika di sekolah, jika kita mengulas lebih lanjut makna

dari prestasi belajar adalah segala perubahan dalam bidang pengetahuan,

keterampilan, serta sikap siswa dalam kehidupannya sebagaimana yang

dijelaskan oleh WS Winkel “Prestasi belajar adalah hasil dari proses

belajar yang berupa perubahan-perubahan dalam bidang

pengetahuan/pengalaman, dalam bidang keterampilan, dalam bidang

sikap dan nilai seseorang dalam belajar”.1 Kemudian menurut Muhibbin

Syah prestasi belajar adalah taraf keberhasilan murid dalam mempelajari

1 WS Winkel, “Psikologi Pendidikan dan Evaluasi”, (Jakarta: Erlangga, 1984),

h. 102.

Page 5: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

2

materi pelajaran sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang

diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

Lebih lanjut Muhibbin Syah mengemukakan bahwa kunci pokok untuk

memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa maka pendidik harus

mengetahui garis-garis besar indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu)

dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diukur. Jenis prestasi belajar

menurut Benjamin S. Bloom meliputi tiga aspek: aspek kognitif, afektif,

dan psikomotor yang secara tidak langsung tiga aspek ini mencakup

seluruh aspek yang ada pada peserta didik.2

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat dipahami bahwa

tinggi rendahnya prestasi belajar siswa bukanlah semata-mata diukur dari

nilai yang diperoleh akan tetapi terletak pada seluruh aspek perubahan

yang terjadi pada siswa. Dengan prestasi belajar ini maka siswa akan

mencapai tujuan hidupnya yakni bahagia dunia akhirat. Untuk mencapai

tujuan hidupnya tersebut maka diperlukannya pedoman agar mereka

dapat tetap berjalan lurus sesuai syariat Islam dan pedoman tersebut

adalah Al-Qur`an.

Al-Qur`an menurut Muhammad ‘Ali ash-Shabuni dalam bukunya

at-Tibyan Fi ‘Ulum Al-Qur`an adalah firman Allah yang bersifat

mukjizat, diturunkan kepada penutup para nabi dan rasul, dengan

perantara al-Amin Jibril ‘alaihi as-salam, ditulis di mushaf-mushaf,

diriwayatkan kepada kita dengan mutawatir, bernilai ibadah

membacanya, dimulai dengan surat al-Fatihah dan ditutup dengan surat

an-Nas.3

Al-Qur`an merupakan kitab suci yang diturunkan sebagai petunjuk,

pelajaran serta pedoman hidup bagi umat manusia dalam Islam.

Sebagaimana firman Allah SWT:

2 Rohmalina Wahab, Psikologi Belaja, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2015), Cet. ke- 1, h. 244-245 3 Yunahar Ilyas, “Kuliah Ulumul Qur`an”, (Yogyakarta: ITQAN Publishing,

2014), Cet. ke-3, h. 17

Page 6: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

3

ل ا لمذي ا ي من ؤا لم اباش لر ا وامالوا لأاق يا يله لذت ديلم ل اه قار آنا لم يا لها نذ إر ب لأاجر لكا م لماها اتلأانذ حا ام لمصذ لاونا ؤا اع

Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang

lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min

yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang

besar. (QS. Al-Isra`[17]: 9)

Al-Qur`an mengajarkan prinsip-prinsip dan tata aturan kehidupan

yang harus dijalankan oleh umatnya, dan kehidupan manusia tidak hanya

terkait dengan sesama munus ia namun kehidupan manusia juga terkait

dengan Rabb dan alam. Melihat kenyataan tersebut maka sudah menjadi

kewajiban kita sebagai muslim untuk selalu menjaga, memelihara, dan

mempelajari Al-Qur`an. Penanaman terhadap pembelajaran Al-Qur`an

perlu diajarkan kepada anak sejak usia muda, mulai dari pembelajaran

membaca, memahami hingga menghafal.

Beberapa tahun belakangan ini kajian terhadap tahfidz Al-Qur`an

dirasakan sangat signifikan untuk terus dikembangkan bahkan menjadi

tren di Indonesia. Tren tersebut ditandai dengan meningkatnya jumlah

peminat menghafal Al-Qur`an, baik anak-anak muda, remaja, maupun

orang yang beranjak dewasa dan lanjut usia, mereka semua berlomba-

lomba untuk menghafalkan Al-Qur`an. Banyak lembaga pendidikan Islam

di Indonesia saat ini menggalakkan dan mengembangkan program hafalan

Al-Qur`an. Program hafalan Al-Qur`an tidak hanya terdapat pada

pesantren dan rumah tahfidz, namun kini sudah bisa dirasakan siswa pada

sekolah-sekolah formal. Banyak juga dari lembaga pendidikan maupun

pemerintah yang memberikan bantuan biaya pendidikan/beasiswa bagi

anak bangsa penghafal Al-Qur`an. Jika dilihat dari hal-hal tersebut, maka

kita dapat mengetahui bahwasanya rasa antusiasme masyarakat muslim di

Indonesia yang tinggi dalam menghafal Al-Qur`an merupakan salah satu

tanda akan kemajuan pendidikan Islam di Indonesia.

Page 7: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

4

Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat

dengan berbagai bentuk dan kepentingan kemudian tersebar luas ke

seluruh dunia. Oleh karenanya globalisasi tidak dapat dihindari

kehadirannya terutama dalam bidang pendidikan. Hal ini dapat dilihat

dari proses pembelajaran di sekolah masa kini sudah menggunakan LCD,

Ipad dll serta dari sistem pembelajarannya yang menggunakan sistem

billingual area. Globalisasi sendiri membawakan dampak positif dan

negatif bagi manusia. Dampak positif dari adanya globalisasi pendidikan

ini yakni semakin memudahkan manusia dalam melaksanakan

pembelajaran, kemudian dampak negatifnya yakni seringkali kita

menemukan adanya indikasi dari menurunnya nilai dan moral anak

bangsa karena pengaruh globalisasi ini. Oleh karenanya kita harus cerdas

dalam menggunakan teknologi sebagai dampak dari globalisasi ini, salah

satu panduan agar kita dapat terus berjalan dalam koridor sebagai

manusia yakni Al-Qur`an. Al-Qur`an diturunkan dengan berbagai

fungsinya kepada umat manusia untuk terus membimbing kepada jalan

yang lurus, sehingga manusia tidak lupa akan hakikat siapa dirinya, siapa

yang menciptakannya dan mengapa ia diciptakan.

Sebagaimana yang sudah dijelaskan oleh penulis pada paragraf

sebelumnya bahwasanya kajian terhadap tahfidz Al-Qur`an dirasakan

sangat signifikan untuk terus dikembangkan bahkan menjadi tren di

Indonesia. Hal ini ditandai dengan banyaknya bermunculan metode-

metode praktis dalam proses menghafalnya. Dengan adanya tren ini tentu

ada faktor yang mempengaruhi akan kemunculannya, diantaranya banyak

sekali manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan program hafalan Al-

Qur`an ini yang salah satunya dapat meningkatkan kinerja otak karena

melatih daya konsentrasi. Anak yang terbiasa dalam menghaal Al-Qur`an,

secara tidak langsung dia akan lebih bisa berdisiplin dan mengatur waktu.

Page 8: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

5

Anak akan belajar keseriusan dalam menjalani hidup. Menghafal Al-

Qur`an mempunyai pengaruh yang baik dalam pengembangan

keterampilan dasar siswa sehingga bisa meningkatkan prestasi akademik

mereka.

SMP Islam Al-Falaah Ciputat merupakan lembaga pendidikan

yang berkomitmen mengamalkan nilai-nilai Islam dalam sistem

pendidikannya dan bertujuan agar siswanya mempunyai kompetensi

seimbang antara ilmu dunia dan akhirat sehingga mampu melahirkan

generasi muda muslim yang berilmu, berwawasan luas yang dapat

memajukan bangsa dan negaranya. Hal tersebut dapat dilihat dari

pengembangan pembelajarannya menekankan pada pendidikan agama

yang berdasarkan pada Al-Qur`an sebagai dasar sekaligus sumber

pendidikan, sedang dari sisi akademis SMP Islam Al-Falaah Ciputat

banyak memiliki prestasi.

Pendidikan Islam pada SMP Islam Al-Falaah Ciputat ini tidak

hanya pada saat jam pelajaran berlangsung, tetapi juga pada jam khusus

yaitu setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis pagi hari sebelum jam pelajaran

dimulai untuk menghafal Al-Qur`an (tahfidz Al-Qur`an. Dengan adanya

program tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi yang sangat

besar dalam membantu pemahaman siswa dalam mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam sehingga berimplikasi pada peningkatan

prestasi belajar pada mata pelajaran tersebut.

Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sudah mencakup

banyak aspek kehidupan seperti Fiqih, Akidah Akhlak, dan Sejarah

Kebudayaan Islam yang mana dalam setiap pembahasannya pasti terdapat

dalil/ayat-ayat Al-Qur`an yang terkait. Dalam proses pembelajaran pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, kemampuan membaca Al-

Page 9: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

6

Qur`an dengan baik dan benar merupakan kemampuan dasar yang sangat

penting apalagi jika siswa sudah dibiasakan untuk menghafal Al-Qur`an.

Sungguh memprihatinkan apabila lembaga pendidikan Islam yang

setiap harinya selalu bergaul dengan Al-Qur`an dan kegiatan tersebut

sudah menjadi rutinitas siswa kemudian program tersebut (tahfidz Al-

Qur`an) tidak memberikan dampak positif bagi prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti adakah

pengaruh hafalan Al-Qur`an terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama

Islam siswa SMP Islam Al-Falaah Ciputat.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang disajikan pada latar belakang

masalah di atas, maka permasalahan penelitian ini dapat di identifikasi

sebagai berikut:

1. Peranan hafalan Al-Qur`an pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam.

2. Pelaksanaan program hafalan Al-Qur`an di SMP Islam Al-Falaah

Ciputat.

3. Hafalan dari tiap siswa SMP Islam Al-Falaah Ciputat.

4. Pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam.

5. Prestasi belajar siswa SMP Islam Al-Falaah Ciputat pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam.

6. Faktor-faktor yang mendukung prestasi belajar Pendidikan Agama

Islam.

C. Pembatasan Masalah

Untuk memfokuskan permasalahan dan membuat penelitian ini

lebih terarah maka penulis membatasi penelitian ini khusus pada masalah

Page 10: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

7

hafalan Al-Qur`an siswa SMP Islam Al-Falaah Ciputat dan prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian-uraian masalah yang tersebut di atas maka

peneliti merumuskan masalah yakni: Apakah terdapat pengaruh

pelaksanaan program hafalan Al-Qur`an terhadap prestasi belajar

Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Al-Falaah Ciputat?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat diketahui

bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Pengaruh

pelaksanaan program hafalan Al-Qur`an terhadap prestasi belajar

Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Al-Falaah Ciputat.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian

ini adalah:

a. Secara teoritis dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam

memperkaya wawasan bagi pengembang ilmu pendidikan,

khususnya kajian Pendidikan Agama Islam serta dapat digunakan

sebagai bahan acuan dan pembanding bagi peneliti lain dalam

mengkaji lebih lanjut tentang hafalan Al-Qur`an dalam

meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam.

b. Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat memberikan bahan

masukan bagi instansi pendidikan terkait pada umumnya dan SMP

Islam Al-Falaah Ciputat pada khususnya dalam usaha

penyempurnaan kegiatan hafalan Al-Qur`an sehingga tercapainya

peningkatan prestasi belajar siswa dalam Pendidikan Agama

Islam.

Page 11: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

8

F. Tinjauan Pustaka

1. Fifi Lutfiah, Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan PAI tahun 2011 dalam judul

skripsinya “Hubungan Antara Hafalan Al-Qur`an Dengan Prestasi

Belajar Al-Qur`an Hadits Siswa MTs Asy-Syukriyyah Cipondoh

Tangerang”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui ada

tidaknya korelasi antara hafalan Al-Qur`an dengan prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran Al-Qur`an Hadits di MTs Asy-Syukriyyah

Cipondoh Tangerang. Penulis menggunakan metode survei dengan

pendekatan korelasional yang dilaksanakan di MTs Asy-Syukriyyah

Cipondoh Tangerang dengan melibatkan siswa kelas VII, VIII, IX

yang mengikuti kegiatan hafalan Al-Qur`an. Pengumpulan data

dilakukan dengan observasi, wawancara, angket, dan studi

dokumenter. Analisis data menggunakan analisis korelasional dengan

teknik korelasi rumus product moment. Hasil dari penelitian ini

adalah 1) Penerapan hafalan Al-Qur`an di MTs Asy-Syukriyah yang

diterapkan sesuai dengan hasil observasi dan berdasarkan hasil angket

tergolong cukup baik, hal ini dapat dilihat dari analisis data melalui

skor rata-rata diperoleh sebesar 59.436 yang berada dalam klasifikasi

antara 51-75, maka dari itu dapat diketahui bahwa penerapan hafalan

Al-Qur`an siswa MTs Asy-Syukriyyah termasuk kategori

sedang/cukup baik. 2) Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-

Qur`an Hadits di MTs Asy-Syukriyyah setelah melaksanakan

kegiatan hafalan Al-Qur`an ini berada pada kategori baik dengan

siswa mencapai belajar tuntas sebanyak 37 siswa. 3) Adanya

hubungan antara hafalan Al-Qur`an dengan prestasi belajar siswa

pada bidang studi Al-Qur`an Hadits di MTs Asy-Syukriyyah dengan

interpretasi kuat/tinggi. Hal ini dapat diketahui dari hasil formulasi

Page 12: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

9

statistik product moment dengan hasil 0,85 yang terletak antara 0,70-

0,90 pada tabel angka korelasi “r”.

2. Muhammad Nur, Mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Pekanbaru, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan PAI tahun 2013

dalam judul skripsinya “Hubungan Kemampuan Menghafal Al-

Qur`an dengan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Al-Qur`an

Hadits Siswa di Madrasah Tsanawiyah Daarun Najah Teratak Buluh

Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar”. Penelitian ini dilakukan

bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kemampuan

menghafal Al-Qur`an dengan prestasi belajar pada mata pelajaran Al-

Qur`an Hadits siswa kelas IX di MTs Daarun Najah Teratak Buluh

Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Penelitian ini merupakan

penelitian korelasi dengan subjek penelitian siswa MTs Daarun Najah

Teratak Buluh, sedangkan objeknya adalah hubungan kemampuan

menghafal Al-Qur`an dengan prestasi belajar pada mata pelajaran Al-

Qur`an Hadits. Sampel penelitian diambil dari kelas IX yang

berjumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan

dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis

korelasi serial. Analisis data menggunakan analisis korelasional

dengan teknik korelasi rumus product moment. Hasil dari penelitian

ini adalah terdapat hubungan kemampuan menghafal Al-Qur`an

dengan prestasi belajar Al-Qur`an Hadits, hal ini dapat dilihat dari

analisis data melalui skor r hitung lebih besar daripada r tabel baik

pada taraf signifikansi 5% maupun 1% atau 0,345<0,557>0,449.

Dengan demikian Hipotesa Alternatif (Ha) diterima sedangkan

Hipotesa Nol ditolak.

3. Umi Khusnul Khotimah, Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Bahasa

Page 13: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

10

Arab tahun 2014 dalam judul skripsinya “Korelasi antara Hafalan

Al-Qur`an dengan Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa MTs Negeri

Gubukrubuh Gunungkidul Tahun Ajaran 2013/2014”. Penelitian ini

dilakukan bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara

hafalan Al-Qur`an dengan prestasi belajar bahasa Arab siswa MTs

Negeri Gubukrubuh Gunungkidul. Dengan adanya penelitian ini

diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi pengelola

pendidikan atau guru pada umumnya, sekaligus sebagai bahan

evaluasi pembelajaran bahasa Arab, khususnya di MTs Negeri

Gubukrubuh Gunungkidul dalam rangka meningkatkan prestasi

belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

subyek penelitian berjumlah 28 anak. Pengumpulan data dilakukan

dengan wawancara, dokumentasi dan tes. Analisis data yang

digunakan adalah analisis korelasi product moment dengan

persyaratan uji normalitas data dan analisis regresi untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh hafalan Al-Qur`an terhadap prestasi belajar

siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya nilai

rata-rata siswa pada variabel hafalan Al-Qur`an adalah 85,32

sedangkan besarnya nilai rata-rata bahasa Arab siswa lebih besar dari

nilai rata-rata hafalan Al-Qur`an . Dari hasil analisis korelasi product

moment diperoleh nilai koefisien korelasi hafalan Al-Qur`an terhadap

prestasi belajar bahasa Arab adalah 0,484 dan signifikasinya 0,009

yang kurang dari 0,05. Ini berarti bahwa ada korelasi antara hafalan

Al-Qur`an dengan prestasi belajar bahasa Arab siswa MTs Negeri

Gubukrubuh Gunungkidul. Sedangkan dari hasil regresi dapat

diketahui besarnya koefisien determinasi yaitu 0,454. Hal ini

mengandung pengertian bahwa pengaruh hafalan Al-Qur`an terhadap

prestasi belajar bahasa Arab adalah 45,4%.

Page 14: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

11

4. Mazidatul Ilmia, Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah tahun 2016 dalam judul skripsinya “Hubungan

antara Hafalan Al-Qur`an dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV

Sekolah Dasar Islam As-Salam Malang”. Penelitian ini dilakukan

bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara hafalan

Al-Qur`an dengan prestasi belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Islam

As-Salam Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif

dengan jenis penelitian korelasi. Variabel penelitian ini adalah antara

hafalan Al-Qur`an dengan prestasi belajar. Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Islam As-Salam berjumlah 40

siswa. Instrumen penelitian ini adalah pedoman dokumentasi. Teknik

pengumpulan data diperoleh dari dokumentasi dan wawancara.

Analisis data dengan menggunakan perhitungan korelasi product

moment.

5. Ali Muhsin dan Zainul Arifin, Mahasiswa Universitas Pesantren

Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) Jombang Fakultas Agama Islam

Jurusan Pendidikan Agama Islam dan Guru di sekolah MI Islamiyah

Jogoroto Jombang dalam jurnal pendidikan Islam Vol. 1, No. 2,

Desember 2017, hlm. 275-294 dengan judul “Pengaruh Hafalan Juz

‘Amma di Madrasah Diniyah Tafaqquh Fiddin Darul Ulum terhadap

Hasil Belajar Al-Qur`an dan Hadits di MTsN Rejoso Peterongan 1”.

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh

hafalan juz ‘amma di Madrasah Diniyah Tafaqquh Fiddin terhadap

hasil belajar Al-Qur`an Hadits di MTsN Rejoso Peterongan 1.

Diharapkan dengan adanya pelaksanaan kegiatan hafalan Al-Qur`an

ini dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar Al-Qur`an

Hadits. Pelaksanaan kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas VIII dan IX.

Page 15: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

12

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research),

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif.

Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian asosiatif yakni

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua

variabel yakni variabel X dan Y. Variabel X (hafalan juz ‘amma) dan

variabel Y (hasil belajar Al-Qur`an Hadits). Populasi dari penelitian

ini yakni seluruh santri Darul Ulum yang mengikuti kegiatan diniyah

Tafaqquh Fiddin di MTsN Rejoso berjumlah 183 siswa. Sedangkan

sampel dari penelitian ini berjumlah 36 siswa yang terdiri dari siswa

kelas VII sampai kelas IX. Pengumpulan data melalui observasi,

angket, dan dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan

perhitungan korelasi product moment.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembaca dalam mempelajari dan

memahami skripsi ini, maka penulis akan membagi sistematika

penulisan ini menjadi lima bab yaitu:

Bab I: Pendahuluan: berisi tentang latar belakang

masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan

perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, tinjauan

pustaka, dan sistematika penulisan.

Bab II: Pembahasan: kajian teoritis yang berisi tentang

pengertian menghafal Al-Qur`an, hukum menghafal Al-Qur`an,

syarat-syarat dan etika menghafal Al-Qur`an, petunjuk menghafal

Al-Qur`an, metode menghafal Al-Qur`an, keutamaan menghafal

Al-Qur`an, faktor-faktor yang mempengaruhi hafalan Al-Qur`an,

pengertian prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar, pengertian Pendidikan Agama Islam, tujuan dan

fungsi Pendidikan Agama Islam, standar kompetensi Pendidikan

Page 16: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

13

Agama Islam, ruang lingkup Pendidikan Agama Islam, dan pola

pembinaan Pendidikan Agama Islam.

Bab III: Metodologi Penelitian: berisi tentang jenis dan

pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, sumber data,

teknik dan instrumen pengumpulan data, deskripsi obyek

penelitian, dan teknik analisis data.

Bab IV: Analisis Data: berisi tentang upaya dan cara

untuk mengolah data menjadi informasi sehingga karakteristik

data tersebut dapat dipahami atau hasil dari penelitian yang

dilakukan di SMP Islam Al-Falaah Ciputat menjadi informasi

yang nantinya bisa dipergunakan dalam mengambil kesimpulan.

Bab V: Penutup: berisi tentang kesimpulan dan saran.

Page 17: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

15

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Hafalan Al-Qur`an

1. Pengertian Hafalan Al-Qur`an

Menghafal Al-Qur`an terdiri dari dari dua suku kata yakni kata

“menghafal” dan “Al-Qur`an”. Pengertian menghafal Al-Qur`an dalam

kamus besar bahasa Indonesia adalah telah masuk dalam ingatan

(tentang pelajaran) dan dapat menucapkan kembali di luar kepala (tanpa

melihat buku). Menghafal (kata kerja) berarti berusaha meresapkan ke

dalam pikiran agar selalu ingat.1

Sedangkan Al-Qur`an secara bahasa berasal dari kata: ي قرأ -ق رأ- Arti ini“ 2”.(المقر وء ) yang berarti sesuatu yang dibaca قراءة-وق را نا

menyiratkan anjuran kepada umat Islam untuk membaca Al-Qur`an. Al-

Qur`an juga bentuk mashdar dari القراءة yang berarti menghimpun dan

mengumpulkan ( الضموالجمع ) .

Dikatakan demikian sebab seolah-olah Al-Qur`an menghimpun

beberapa huruf, kata, dan kalimat secara tertib sehingga tersusun rapi dan

benar.”3 Sementara syaikh Shabuni menulis dalam bukunya pengertian

Al-Qur`an menurut para ahli ushul fikih secara istilah adalah:

نيمالةطاسوبنيلسرم الواءيبنالماتىخلعل زن م الز جعم الاللهم لكليربج

1 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1998), Cet. ke-3. h. 105 2 Manna’ Al Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur`an, terj. dari buku مباحث

نآفي علوم القر oleh Mifdhol Abdurrahman, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2012), Cet. ke-

7, h.16 3 Anshori, Ulumul Qur`an Kaidah-kaidah Memahami Firman Tuhan, (Jakarta:

PT. RajaGrafindo Persada, 2013), h. 17

Page 18: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

16

هتولتبد بعت م الرات ولت اباني لإل وق ن مالفاحصماليفب وت كمالم لالسهيلع اسالنةر وس بم تت خم الةحاتفالةروس بء ود بمال

“Al-Qur`an adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat (sesuatu

luar biasa yang melemahkan lawan), diturunkan kepada penutup para

Nabi dan Rasul (yaitu Nabi Muhammad saw), melalui malaikat Jibril,

tertulis pada mushaf, diriwayatkan kepada kita secara mutawatir,

membacanya dinilai ibadah, dimulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri

dengan surat An-Nas.”4

Hafalan Al-Qur`an memang sudah tidak asing di kalangan umat

Islam, karena Rasulullah adalah seorang penghafal Al-Qur`an pertama

kali. “Al-Qur`an sendiri diturunkan di tengah-tengah bangsa Arab yang

ummi (buta huruf), tetapi meski begitu bangsa Arab secara kodrati

memang mempunyai daya ingat yang kuat dan daya hafal yang cepat.”5

Oleh karena itu perhatian Nabi hanyalah tertumpu pada cara yang

lazim dilakukan oleh orang yang ummi yakni menghafal dan

menghayatinya sehingga dengan cara demikian beliau dapat menguasai

Al-Qur`an persis sebagaimana halnya diturunkan. Kemudian setelah itu

Nabi membacakannya kepada sejumlah sahabatnya agar mereka dapat

menghafal dan memantapkannya dalam hati mereka.6

Dari uraian di atas kita dapat mengetahui bahwa menghafal Al-

Qur`an adalah proses penghafalan seluruh ayat dan surat yang terdapat

dalam Al-Qur`an sehingga dapat diucapkan dan diungkapkan kembali

secara lisan, serta termasuk salah satu dari bentuk penjagaan dan

pemeliharaan Al-Qur`an sesuai dengan keasliannya. Namun yang

dimaksud hafalan Al-Qur`an dalam skripsi ini adalah proses menghafal

sebagian dari ayat dan surat dalam Al-Qur`an yakni hanya pada juz 30.

4 Muhammad Ali al-Shabuni, Al-Tibyan Fi Ulum Al-Qur`an, (Bairut: Dar al-

Irsyad, 1970), h. 10 5 Manna’ Al Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur`an, terj. dari buku مباحث

نآفي علوم القر oleh Mifdhol Abdurrahman, h. 152 6 Muhammad Ali al-Shabuni, Al-Tibyan Fi Ulum Al-Qur`an, h. 55-56.

Page 19: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

17

2. Hukum Menghafal Al-Qur`an

Para ulama sepakat bahwa hukum menghafal Al-Qur`an adalah

fardhu kifayah. Prinsip fardhu kifayah ini dimaksudkan untuk menjaga

Al-Qur`an dari pemalsuan, dan perubahan seperti yang pernah terjadi

terhadap kitab-kitab lain pada masa lalu.

Berikut penjelasan salah satu ulama yakni Imam as-Suyuti dalam

salah satu kitabnya al-Itqan fi Ulum Al-Qur`an :

كفايةعلىال مةصرحبهالج رجاناعلمأنحفظ فيالشافيالق رآنف رض يي ن قطععدد ال :والمعنىفيهأل ت وات رفيهفلوالع باديوغي ر ه ما.قالالج ويني

إليهالت بديل والتحري فإنقامبذلكق ومي ي تطرق ونهذاالعددسق ف ل ب أثمالك ل. نأفضل الق ربوت عليم ه أيضافرضكفايةوهومعنالباقينوإل

ففيالصحيح:"خي ر ك ممنت علمالق رآنوعلمه “Ketahuilah, bahwa hukum menghafal Al-Qur`an adalah fardu kifayah

atas seluruh umat Islam... Al-Jurjani mengatakan kewajiban umat Islam

dalam menghafal harus terjaga, agar tidak terjadi pergantian dan

perubahan teks-teksAl-Qur`an. Oleh karena itu harus ada penghafal Al-

Qur`an dalam jumlah tertentu yang bisa dianggap

mutawattir(tepercaya), maka hukum wajib itu sudah bisa menggugurkan

yang lain. Dan jika tidak maka menjadi dosa semua(kaum). Dan

mengajarkan Al-Qur`an juga hukumnya fardu kifayah dan

mengajarkannya adalah sebaik-baik cara mendekatkan diri kepada-

Nya.”7

Saat ini sudah banyak dari alat-alat canggih yang dapat

menyimpan teks Al-Qur`an seperti flashdisk, hardisk, dan CD. Begitu

juga sudah terdapat banyak Al-Qur`an yang sudah ditashih oleh LPMQ

(Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an), namun hal tersebut belumlah

cukup untuk menjaga keaslian Al-Qur`an. Karena tidak ada yang bisa

menjamin ketika terjadi kerusakan pada alat-alat canggih dan mushaf

7 Jalaluddin as-Suyuti, Al-Itqan fî Ulûm Al-Qur`an, (Mesir: al-Haiah al-

Mishriyah al-Âmmah lil-Kitâb, 1974), h. 343

Page 20: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

18

tersebut. Dengan adanya penghafal Al-Qur`an maka mereka akan

dengan cepat mengetahui kejanggalan dan kesalahan dalam penulisan

Al-Qur`an.

3. Syarat-syarat Menghafal Al-Qur`an

Menghafal Al-Qur`an adalah pekerjaan yang sangat mulia. Akan

tetapi menghafal Al-Qur`an tidaklah mudah, karena yang dihafal

bukanlah bahasa kita namun bahasa asing yakni bahasa Arab. Untuk

dapat menghafal Al-Qur`an dengan baik maka ada syarat-syarat yang

perlu dipersiapkan sebelum menghafal agar dalam proses menghafal

tidak begitu berat. Adapun syarat-syarat yang dimaksud adalah:

a. Niat yang ikhlas

Rasulullah Saw. bersabda:

عنأميرالم ؤمنينأبيحفصع مرإبنالخطابرضيالله عنه قال: رس ولاللهصلىالله عليهوسلمي ق ول بالن يا إنماالعسمعت مال

كانتهجرت ه إلىاللهورس ولهفهجرت الك ل امرئمان وىوإنم ه إلىفمنب هاأوامرأةي نكح هافهجرت ه ن ياي صي كانتهجرت ه لد إلىاللهورس وله،ومن

ث ينأب واعبداللهم حمد إبن إسماعي)رواه إمامالم .ماهاجرإليه لبنحد رةبن ي وأب والح سينم سلم بإب راهيمبنالم بنب ردزبهالب خاري ن الحجا

م سلمالق شيريالن يساب وري(“Dari Amirulmukminin Abu Hafsh Umar bin Khattab r.a. dia

berkata: “Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Bahwasanya

segala perbuatan itu bergantung pada niat. Dan sesungguhnya bagi

tiap-tiap orang ada sesuatu yang dia niatkan. Maka barangsiapa

yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada

Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena ingin

mendapatkan dunia atau mengawini wanita, maka hijrahnya ke arah

sesuatu yang ditujunya.”(Diriwayatkan dua imam ahli hadits Abu

Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin

Page 21: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

19

Bardizbah Al-Bukhari dan Abul Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin

Muslim Al-Qusyairi An-Naisaburi)8

Seseorang yang mempunyai keinginan kuat untuk menjadi seorang

hafidz hendaklah menetapkan niatnya untuk ikhlas, tidak sekali-kali

mengharapkan pujian dari orang lain ataupun untuk sesuatu yang

lain, namun tetapkanlah niat menghafal Al-Qur`an hanya semata-

mata mengharap ridha Allah Swt. sehingga di hari kiamat nanti

benar-benar akan mendapat syafaat dari Al-Qur`an yang selalu

dibacanya.

b. Mempunyai kemauan yang kuat

Menghafal Al-Qur`an diperlukan waktu yang relatif lama tidak

hanya sebulan atau dua bulan, namun dalam jangka tahunan antara

3-5 tahun, meskipun pada sebagian orang yang mempunyai

inteligensia tinggi bisa lebih cepat. Menghafal Al-Qur`an sangat

berbeda dengan menghafal bacaan –bacaan lain. Apalagi bagi orang

‘ajam (non-Arab) yang tidak menggunakan bahasa Arab sebagai

bahasa sehari-hari. Sehingga sebelum menghafal orang ‘ajam harus

pandai terlebih dahulu membaca huruf-huruf Arab dengan baik dan

benar. Oleh karena itu diperlukan kemauan kuat dan kesabaran yang

tinggi agar cita-cita menjadi seorang hafidz dapat tercapai.9

c. Disiplin dan istiqamah dalam menghafal

Istiqamah menjadi urutan ketiga bagi para penghafal Al-Qur`an.

Syarat ini merupakan hal yang sulit karena berkaitan dengan

kedisiplinan waktu. Penghafal Al-Qur`an diwajibkan untuk disiplin

dalam mengatur waktu sebaik mungkin agar tidak terbengkalai

dengan jadwal dan target.10 Ketika seorang penghafal Al-Qur`an

sudah menetapkan waktu tertentu untuk menghafal materi baru,

maka waktu tersebut tidak boleh diganggu oleh kepentingan yang

8 Imam Nawawi, Terjemah Hadis Arbain An-Nawawiyah, terj. و او ي ة ن ال ال ربع ي

oleh Muhammad Tohir Rahman, (Surabaya: Al-Hidayah, t.t.), h. 15-16 9 Sa’dulloh, 9 Cara Cepat Menghafal Al-Qur`an, (Jakarta: Gema Insani,

2013), h. 30 10 Muhammad Makmun Rasyid, Kemukjizatan Menghafal Al-Qur`an, h. 52

Page 22: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

20

lain, begitu juga dengan jumlah halaman. Jika seseorang sudah

menetapkan seberapa banyak yang harus dia hafal dalam satu waktu

maka dia seharusnya berusaha memenuhi target tersebut agar dapat

selesai menghafal Al-Qur`an sesuai dengan waktu yang telah

ditetapkan.

d. Talaqqi kepada seorang guru

Seseorang yang mempunyai keinginan untuk menghafal Al-Qur`an

hendaklah mencari seorang guru tahfidz karena dalam menghafal Al-

Qur`an tidak diperbolehkan sendiri tanpa seorang guru. Di dalam Al-

Qur`an banyak terdapat bacaan-bacaan sulit dan gharib yang tidak

bisa dikuasai hanya dengan mempelajari teori saja. Inilah peran guru

tahfidz yang bertugas untuk membimbing, mengarahkan, serta

menyimak hafalan para penghafal Al-Qur`an.

e. Meninggalkan kemaksiatan

Hati yang larut dalam kecintaan terhadap maksiat tidak mungkin

memiliki perhatian terhadap Al-Qur`an. Setiap kali seorang hamba

berbuat dosa, setiap kali itu pula hatinya terbawa pengaruh buruk.

Dan setiap kali hatinya terpengaruh, setiap itu pula kemampuannya

menghafal kitabullah akan melemah. At-Tirmidzi dan Ahmad

meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah Saw.

bersabda:

،فإذاه ون زع إنالعبدإذاأخطأخطيئةن كتتفيق لبهن كتةسوداء فروتا الران بس قلق لب ه ،وإنعادزيدفيهاحتىت عل وق لبه وه وواست

كان وايكسب ون بلرانعلىق ل وبهمما كل الذيذكرالله :“Sesungguhnya seorang hamba apabila berbuat suatu dosa, maka

akan ditorehkan satu titik hitam di hatinya. Apabila dia berhenti,

beristighfar dan bertaubat, maka hatinya akan dikilapkan kembali.

Jika ia berbuat dosa lagi, maka akan ditambah titik hitamnya hingga

menutup seluruh hatinya. Itulah ar-ran (penutup) yang disebutkan

Page 23: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

21

oleh Allah Swt. dalam Al-Qur`an (Sekali-kali tidak, bahkan apa yang

selalu mereka kerjakan itu menutupi hati mereka).”11

Imam Syafi’i rahimahullah terkenal dengan daya ingatnya yang luar

biasa. Tapi pada suatu hari, daya hafalnya tidak sebaik biasanya.

Kemudian ia pergi kepada Imam Waki’ seraya mengadu kepadanya

tentang buruknya hafalannya. Imam Waki’pun berkata

kepadanya,”Sesungguhnya hal ini akibat engkau telah melakukan

suatu dosa hingga berpengaruh kepada daya menghafalmu.” Dari

uraian di atas kita dapat mengetahui bahwa dosa dapat membawa

pengaruh buruk bagi yang melakukannya, oleh karenanya kita harus

senantiasa menjaga diri agar terhindar dari perbuatan maksiat.

4. Etika Menghafal Al-Qur`an

Al-Qur`an adalah kalamullah yang sudah tidak diragukan lagi

tentang kemurnian dan kesuciannya. Sebagai seorang muslim yang yakin

akan kesucian dan kemuliaan Al-Qur`an tentu tidak rela menyamakan

kedudukan Al-Qur`an dengan kedudukan teks kajian lain. Penghormatan

terhadap teks tertulis Al-Qur`an adalah salah satu unsur penting

kepercayaan bagi seorang muslim. Mereka mempercayai bahwa

penghinaan secara sengaja terhadap Al-Qur`an adalah sebuah bentuk

penghinaan serius terhadap sesuatu yang suci. Adapun etiket-etiket

dalam menghafal Al-Qur`an adalah:

a. Menyucikan diri

Hendaknya ketika membaca Al-Qur`an diri kita sudah dalam

keadaan suci, menyucikan diri dengan berwudhu, menggunakan

pakaian bersih, dan membaca di tempat yang bersih pula.

Sebagaimana firman Allah SWT:

11 Raghib as-Sirjani, Mukjizat Menghafal Al-Qur`an Panduan Cepat dan

Mudah Menghafal Al-Qur`an, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2009), h. 78

Page 24: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

22

(٩٧الم طهر ون)الواقعة:ليمسه إل

“Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (QS. al-

Waqi’ah [56]: 79)”12

b. Bersiwak

Bersiwak adalah salah satu bentuk upaya dalam menjaga kebersihan

mulut. Alangkah baiknya jika kita sebelum melafalkan kalam-kalam

Allah SWT. yang suci, kita membersihkan mulut kita terlebih dahulu.

c. Tidak tergesa-gesa

Ketergesa-gesaan sudah menjadi kebiasaan manusia pada umumnya.

Hal ini pun pernah terjadi pada sosok Nabi Muhammad Saw. tatkala

dirinya diperintahkan oleh malaikat Jibril untuk melafalkan ayat-ayat

Al-Qur`an yang dibacakan olehnya. Nabi pun ditegur untuk tidak

membaca Al-Qur`an dengan tergesa-gesa hanya agar menguasai

dengan cepat dan tepat. Allah SWT. berfirman:

(٦۱لت حر كلسانكلت عجلبه)القيامة:

“Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al-Qur`an

karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya.” (QS. Al-Qiyamah

[75]: 16)13

d. Menghadap kiblat

Membaca sambil duduk menghadap kiblat dan khusyu’ karena

membaca Al-Qur`an sama dengan bermunajat kepada Allah SWT.

Sebagaimana dalam Al-Qur`an:

ولك ل وجهةه وم ول يهافاستبق واالخي را أينماتك ون وايأ بك م الله ك ل شيءقدير (٨٤۱)البقرة:جميعاإناللهعلى

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap

kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan.

Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu

sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas

segala sesuatu. (QS. al-Baqarah [2]: 148)

12 Muhammad Makmun Rasyid, Kemukjizatan Menghafal Al-Qur`an, h. 61 13 Muhammad Makmun Rasyid, Kemukjizatan Menghafal Al-Qur`an, h. 64

Page 25: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

23

e. Membaca Al-Qur`an dengan tartil

Disunahkan membaca Al-Qur`an dengan tartil (membaca dengan

lambat, tidak terburu-buru, dan sesuai dengan kaidah tajwid).

Sebagaimana firman Allah SWT:

(٨أوزدعليهورت لالق رآنت رتيل)المزم ل:

“atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan

perlahan-lahan.” (QS. al-Muzzammil [73]: 4)

f. Jangan tertawa dan bermain

Jangan tertawa dan bermain saat tilawah, karena perbuatan tersebut

dapat mengurangi esensi kemuliaan dan kesucian Al-Qur`an.

g. Berdoa kepada Allah SWT.

Dianjurkan untuk berdoa ketika sebelum ataupun sesudah menghafal

Al-Qur`an karena menghafal Al-Qur`an adalah waktu dimana kita

bermunajat kepada Allah SWT. Dalam proses menghafal juga tidak

jarang para penghafal mengalami kesulitan, maka dari itu dengan doa

kita memohon kepada Allah agar selalu dimudahkan dalam proses

menghafalnya serta memohon kepada Allah Swt. agar selalu

menanamkan Al-Qur`an di dalam sanubari kita dan tidak membuat

kita lupa akan ayat-ayat Al-Qur`an yang sudah pernah kita hafal.

5. Petunjuk Menghafal Al-Qur`an

Dalam menghafal Al-Qur`an tentu terdapat tahapan-tahapan

(petunjuk) yang harus dilakukan oleh para penghafal setelah syarat-

syarat dan etika yang sudah penulis paparkan sebelumnya agar tidak

terdapat hambatan/kesulitan dalam proses menghafal Al-Qur`an.

Adapun tahapan-tahapan (petunjuk) menghafal Al-Qur`an ialah:

a. Membenarkan pengucapan dan bacaan Al-Qur`an

Untuk memudahkan menghafal Al-Qur`an, maka seorang calon

hafidz harus sudah mampu membaca Al-Qur`an dengan bacaan yang

Page 26: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

24

benar, fashih, serta lancar. Bagi calon penghafal yang belum lancar

bacaan Al-Qu`rannya tentu akan berat untuk menghafalnya dan

memakan waktu lama.14

b. Satu mushaf

Para ulama menganjurkan untuk menggunakan satu mushaf Al-

Qur`an ketika menghafal Al-Qur`an.

فاخت رلن فسكم صحفع مركالباقي العين تحفظ ق بلال ذ نمات بصر “Mata akan menghafal apa yang dilihatnya-sebelum telinga, maka

pilihlah satu mushaf untuk anda selama hidupmu.”15

Konsisten membaca dan menghafal menggunakan satu mushaf dapat

memudahkan kita mengingat di kala lupa, Tulisan-tulisan dan baris-

baris di setiap halaman dapat merasuki pikiran dan otak kita, serta

melebur dalam sanubari.

c. Kondisi fisik dan pikiran sehat

Kondisi fisik yang prima dan pikiran yang sehat juga sangat

menentukan keberhasilan seseorang dalam menghafal. Orang yang

badannya sakit akan kesulitan dalam menghafal karena ia mungkin

akan cepat lelah, pusing, dan tidak bersemangat. Begitu juga orang

yang pikirannya tidak sehat akan mengalami stress dan tekanan jiwa

akan sulit menghafal dengan baik. Oleh karena itu, orang yang

sedang menghafal Al-Qur`an hendaklah menghindarkan diri dari

kegiatan-kegiatan yang akan menyebabkan fisik menjadi sakit dan

menjauhkan pikiran-pikiran yang tidak perlu. Karena pikiran yang

sehat itu ada badan yang sehat.16

d. Waktu yang tepat dan tempat yang baik

Hendaknya menghafal Al-Qur`an pada waktu yang tepat dan tempat

yang baik sehingga dapat memperoleh ketenangan jiwa dan pikiran

yang membantu kita dalam menghafal.

Tetapi waktu yang paling baik untuk menghafal tentunya berbeda-

beda bagi tiap orang. Imam Nawawi mengatakan sebaik-baik waktu

14 Sa’dulloh, 9 Cara Cepat Menghafal Al-Qur`an, h. 37 15 Muhammad Makmun Rasyid, Kemukjizatan Menghafal Al-Qur`an, h. 80 16 Sa’dulloh, 9 Cara Cepat Menghafal Al-Qur`an, h. 41

Page 27: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

25

membaca Al-Qur`an adalah membacanya di dalam salat. Sedangkan

untuk waktu di luar salat adalah membacanya di malam hari,

sepertiga akhir dari suatu malam lebih baik dari awal dari suatu

malam, antara maghrib dan isya`. Sedangkan untuk di siang hari

waktu terbaik adalah setelah salat shubuh. Imam Nawawi berlandas

pada sebuah hadits yang berbunyi:

كره واالقراءةب عدواه ابن أبيداو ر دعنم عاذبنرفاعةعنمشايخهأن ه م مقب ولولأصلله ،العصر ي ر الي ه ودف وقال وا:ه ودراسة

”Diriwayatkan dari Ibnu Abi Dawud dari Muadz bin Rifa’ah dari

gurunya bahwa membaca Al-Qur`an setelah ashar hukumnya

makruh, dan mereka berkata: waktu setelah salat Ashar adalah

waktu belajarnya orang Yahudi, dan hal tersebut tidak diijabah oleh

Allah dan tidak mempunyai dasar yang kuat.” (Imam Nawawi, tt:

122)17

Serta pada firman Allah SWT yang berbunyi:

(٣(نصفه أوان ق صمنه قليل)٢(ق مالليلإلقليل)١ياأي هاالم زم ل )إن(٥(إناسن لقيعليكق ولثقيل)٨أوزدعليهورت لالق رآنت رتيل)

وطئاوأق وم قيل) (إنلكفيالن هارسبحاطويل٦ناشئةالليلهيأشد٩-۱المز م ل:(٩)

“1. Wahai orang yang berselimut (Muhammad)! 2.Bangunlah (untuk

shalat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil, 3. (yaitu)

separuhnya atau kurang sedikit dari itu. 4. Atau lebih dari

(seperdua) itu, dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. 5.

Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat

kapadamu. 6. Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa);

dan (bacaan di waktu itu) lebih berkesan.7. Sesungguhnya pada

siang hari engkau sangat sibuk dengan urusan-urusan yang

panjang.”(QS. al-Muzzammil [73]: 1-7)18

e. Membuat perencanaan target hafalan

Semua pekerjaan yang berhasil dalam kehidupan tidak terlepas dari

perencanaan target sebelumnya. Seandainya kita mulai menghafal

tanpa membuat perencanaan target, maka kita tidak akan mengetahui

17 Muhammad Makmun Rasyid, Kemukjizatan Menghafal Al-Qur`an, h. 76 18 Muhammad Makmun Rasyid, Kemukjizatan Menghafal Al-Qur`an, h. 77

Page 28: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

26

apakah kita akan berhasil ataukah gagal. Dalam perencanaan pasti

terdapat pemahaman-pemahaman terhadap berbagai kemungkinan

yang bisa terjadi. Adanya perencanaan target ini bertujuan agar

seorang penghafal dapat mencapai tujuannya sebagai hafidz.19

6. Metode Menghafal Al-Qur`an

a. Mengenal kerja memori dalam menghafal

Menghafal Al-Qur`an adalah suatu proses mengingat, di mana

seluruh materi ayat (huruf, waqaf dsb) harus diingat secara

sempurna. Karena itu seluruh proses pengingatan terhadap ayat dan

bagian-bagiannya itu mulai dari proses awal hingga pengingatan

kembali (recalling) harus tepat. Keliru dalam memasukkan/

menyimpan maka akan keliru pula dalam mengingatnya kembali,

atau bahkan sulit ditemukan dalam memori.

Seorang ahli psikolog ternama Atkinson menyatakan bahwa

para ahli psikologi menganggap penting membuat perbedaan dasar

mengenai ingatan. Pertama mengenai tiga tahapan yakni enconding

(memasukkan informasi ke dalam ingatan)–storage (penyimpanan)–

retrieval (pengungkapan kembali), kedua mengenai dua jenis ingatan

yakni short term memory(ingatan jangka pendek) dan long term

memory (ingatan jangka panjang.20

b. Metode menghafal Al-Qur`an

Dalam menghafal Al-Qur`an orang mempunyai berbagai macam

metode dan cara. Namun, metode apapun yang dipakai tidak akan

terlepas dari lima tahapan berikut:

1. Bin-Nazhar yakni membaca ayat Al-Qur`an yang ingin dihafal

dengan seksama secara berulang-ulang. Proses baca ini bisa

dilakukan hingga 41 kali seperti para ulama terdahulu.

2. Tahfidz, yakni menghafal sedikit demi sedikit ayat-ayat Al-

Qur`an yang telah dibaca berulang-ulang sebelumnya.

19 Raghib as-Sirjani, Mukjizat Menghafal Al-Qur`an Panduan Cepat dan

Mudah Menghafal Al-Qur`an, h. 104 20 Sa’dulloh, 9 Cara Cepat Menghafal Al-Qur`an, h. 49

Page 29: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

27

3. Talaqqi, yakni menyetorkan dan memperdengarkan hafalan yang

baru dihafal kepada seorang guru. Tahapan ini dilakukan untuk

mengetahui hasil hafalan seorang penghafal Al-Qur`an.

4. Takrir, yakni mengulang hafalan. Jadi dia memperdengarkan

hafalan yang sudah pernah dihafal kepada guru tahfidz. Hal ini

dilakukan agar hafalan tetap terjaga dengan baik.

5. Tasmi’, yakni memperdengarkan hafalan kepada orang lain baik

perseorangan maupun kepada jama’ah. Dengan tasmi’ ini, maka

penghafal Al-Qur`an akan diketahui kekurangan pada dirinya,

apakah dia lengah dalam pengucapan huruf dan harakat.21

Ada beberapa metode yang mungkin bisa dikembangkan dalam

rangka mencari alternatif terbaik untuk menghafal Al-Qur`an dan

bisa memberikan bantuan kepada para penghafal dalam mengurangi

kepayahan dalam menghafal Al-Qur`an. Metode-metode tersebut

adalah:

1. Metode wahdah: menghafal satu per satu terhadap ayat-ayat yang

hendak dihafalnya. Untuk mencapai hafalan awal, setiap ayat

bisa dibaca sebanyak sepuluh kali/dua puluh kali atau lebih.

Dengan demikian penghafal akan mampu mengkondisikan ayat-

ayat yang dihafalkannya, bukan saja dalam bayangannya namun

hingga benar-benar membentuk gerak refleks pada lisannya.

Setelah benar-benar hafal barulah dilanjutkan pada ayat-ayat

berikutnya dengan cara yang sama.22

2. Metode kitabah: metode ini berbeda dengan metode yang

pertama. Pada metode ini penghafal terlebih dahulu menulis ayat-

ayat yang akan dihafalnya pada secarik kertas. Kemudian ayat-

ayat tersebut dibacanya hingga lancar dan benar bacaannya, lalu

kemudian dihafalkan. Menghafalnya bisa dengan metode

wahdah ataupun dengan berkali-kali menuliskannya sehingga

21 Sa’dulloh, 9 Cara Cepat Menghafal Al-Qur`an, h. 57 22 Ahsin W. Alhafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur`an, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2005)Cet. ke-3, h. 63

Page 30: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

28

dengan berkali-kali menuliskannya ia dapat sambil

memperhatikan dan sambil menghafalkannya dalam hati hingga

ia hafal.23

3. Metode sima’i: Mendengarkan suatu bacaan untuk

dihafalkannya. Metode ini sangat efektif bari para penghafal

yang memiliki daya ingat ekstra, tuna netra, serta anak-anak yang

masih di bawah umur.24

4. Metode gabungan: Metode ini gabungan antara metode pertama

(wahdah) dan ke dua (kitabah). Jadi setelah penghafal selesai

menghafal ayat yang dihafalnya, kemudian ia mencoba

menuliskannya di atas kertas dengan ayat yang sudah dihafalnya

tadi tanpa melihat Al-Qur`an.

5. Metode jama’: Menghafal yang dilakukan secara kolektif

(bersama-sama), yakni ayat yang dihafal dibaca secara kolektif

dengan dipimpin oleh seorang instruktur. Pertama, instruktur

membacakan satu atau beebrapa ayat dan siswa menirukan secara

bersama-sama. Kemudian instruktur membimbingnya dengan

mengulang kembali ayat-ayat tersebut dan siswa mengikutinya.

Setelah ayat-ayat tersebut dapat dibaca dengan baik dan benar,

maka selanjutnya mereka mengikuti bacaan instruktur dengan

sedikit demi sedikit tanpa melihat mushaf, dan demikian

seterusnya.25

Semua metode yang sudah diuraikan di atas pada dasarnya baik

untuk dijadikan pedoman menghafal Al-Qur`an , baik salah satu

diantaranya atau diterapkan semua sebagai alternatif dan selingan

23 Ahsin W. Alhafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur`an, h. 64 24 Ahsin W. Alhafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur`an, h. 65 25 Ahsin W. Alhafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur`an, h. 66

Page 31: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

29

ketika sudah mengalami kejenuhan dalam proses menghafal Al-

Qur`an.

7. Keutamaan Menghafal Al-Qur`an

Menghafal Al-Qur`an merupakan suatu keutamaan yang besar

karena dia menjaga kalamullah. Membacanya saja sudah termasuk

ibadah apalagi menghafalkannya. Para penghafal menjaga dan

memeliharanya di dalam diri mereka agar tetap terjaga kemurnian serta

kemuliaannya. Setiap waktu pun mereka berinteraksi dengan Al-Qur`an.

Maka tidak heran begitu banyak keutamaan-keutamaan yang Allah

SWT. berikan kepada para penghafal Al-Qur`an diantaranya:

a. Pahala yang besar

Pahala yang besar akan diberikan kepada orang-orang yang

menghafalkan Al-Qur`an. Pahala tidak hanya diapat ketika di akhirat

kelak, namun sudah bisa dirasakan sejak di dunia namun dalam

bentuk yang berbeda-beda. Sebagaimana firman Allah SWT:

كتابالل علنيةهوأقام واالصلةوأن فق واممارزق ناه مسراوإنالذيني ت ل ونلي وف ي ه مأ ج وره مويزيده ممنفضلهإنه غف ور (٧۲)ي رج ونتجارةلنت ب ور

(٧۲-۳()فاطر:.۳).شك ور “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan

mendirikan salat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami

anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-

terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan

merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka

dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya

Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS.Fatir [35]: 29-

30)

Rasulullah Saw bersabda:

اللهصلىالله عليهوسلم:) عنعبداللهبنمسع ود،قال:قالرس ول كتاباللهف له بهحسنة،والحسنة بعشرأمثالها،ل منق رأحرفامن

Page 32: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

30

المحرف،ولكنألفحرفولمحرف ححهوصوميمحرف(،أق ول اللبانيفي"صحيحالترمذي

“Dari Ibnu Mas’ud r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda,

“barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya

satu hasanah (kebaikan) dan satu hasanah itu sama dengan sepuluh

kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf,

tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (Hr.

Tirmidzi)26

Jika ditinjau dari hadits di atas maka kita mengetahui bahwa pahala

yang didapat bagi para penghafal Al-Qur`an sangatlah banyak.

Namun tidaklah kita menghitungnya karena niat pertama menghafal

bukan untuk mencari pahala namun untuk mencari ridha Allah SWT.

b. Pemberi syafa’at

Al-Qur`an akan memberi syafa’at bagi para pengembannya. Dari

Abu Umamah al-Bahili r.a., Rasulullah Saw. bersabda:

عالصحابهآإق رء واالق ر نفإنه ي ومالقيامةشفي

“Bacalah Al-Qur`an, sebab pada hari kiamat dia datang sebagai

pemberi syafa’at bagi para pengembannya.”(HR. Muslim)27

c. Menambah keimanan seseorang

Keimanan seseorang tidak bisa dilihat dengan alat pancaindera

maupun alat apapun. Tapi seseorang bisa diketahui kadar

keimanannya salah satunya saat menunaikan salat. Saat seseorang

menunaikan salat dan ia tidak konsentrasi dikarenakan imannya

melemah. Muhammad Saleh Al-Munajjid dalam kitabnya Zhahiratu

Dhu’ful Iman menganjurkan untuk perbanyak menyimak Al-Qur`an,

hal ini berdasarkan Q.S. Al-Isra`: 282 yang mana Al-Qur`an

merupakan obat bagi jiwa-jiwa seseorang dan dapat menyembuhkan.

Hal ini senada dengan Abdul Rozak bin Abdul Muhsin Al-Badr

dalam kitabnya Asbabu Ziyadah Al-Iman wa Nuqshanihi yang

membahas seputar cara menambah keimanan seseorang yakni

26 Muhammad Makmun Rasyid, Kemukjizatan Menghafal Al-Qur`an, h. 106-

107 27 Yusuf Mansur dan Luthfi Yansyah, Dahsyatnya Membaca dan Menghafal

Al-Qur`an, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2016), Cet. ke-1, h. 114

Page 33: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

31

dengan membaca dan meresapi makna-makna yang terkandung di

dalamnya.28

Dari uraian di atas kita dapat mengetahui bahwa memperbanyak

membaca Al-Qur`an dapat menambah keimanan seseorang, apalagi

bagi para penghafal Al-Qur`an yang sudah seringkali membaca,

mendengar, serta mantadabburi ayat Al-Qur`an.

d. Ahli Al-Qur`an adalah ahli Allah

Sebagaimana dalam hadits:

اللهصلىالله عليهوسلم )إنلله،عنأنسبنمالكقال،قالرس ول أهلينمنالناس(قال وا:يارس ولالله،منه م؟قال:)ه مأهل

(وصححهاللبانيفي"صحيحابنماجةالق رآن،أهل الله وخاصت ه " Dari Anas Ibn Malik berkata, Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki orang khusus (Ahliyyin) dari

kalangan manusia. Mereka (para shahabat) bertanya, “Wahai

Rasulullah siapakah mereka?" Beliau menjawab, “Mereka adalah

Ahlu Al-Qur’an, Ahlullah dan orang khusus-Nya.” Dishahihkan oleh

Al-Albany dalam Shahih Ibnu Majah)29

e. Disematkan pada kedua orang tuanya mahkota pada hari kiamat.

Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:

عنأبيهأنرس ولاللهصلىالله عليهعنسهلبنم عاذالج هن وسلمي منق رأالق رآنوعملبمافيهأ لبسوالداه تاجاي ومالقيامةضوء ه »قال:

كانتفيك مفم ن يالو ظنك ماأحسن منضوءالشمسفيب ي و الدسنادبالذيعملبهذا؟ رواه أب وداو د،والحاكم وقال:صحيح ال

“Dari Sahl bin Muadz al-Juhani, dari bapaknya, Rasulullah Saw.

bersabda,”Siapa yang membaca Al-Qur`an dan mengamalkan

kandungannya, maka pada kedua orang tuanya disematkan mahkota

pada hari kiamat, sinarnya lebih bagus daripada sinar matahari di

28 Muhammad Makmun Rasyid, Kemukjizatan Menghafal Al-Qur`an, h. 109 29 Yusuf Mansur dan Luthfi Yansyah, Dahsyatnya Membaca dan Menghafal

Al-Qur`an, h. 117

Page 34: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

32

rumah-rumah di dunia seandainya ada di antara kalian. Lantas

bagaimana perkiraan kalian bila ada yang mengamalkan ini?”(HR.

Abu Dawud dan Al-Hakim yang mengatakan sanadnya shahih)30

Sungguh sebuah kehormatan dan kebahagiaan bagi orang tua apabila

anaknya mampu menghafal Al-Qur`an.

f. Syafa’at bagi ahli keluarganya

Tidak semua manusia memiliki kewenangan memberikan syafa’at

kepada orang lain terkecuali penghafal Al-Qur`an. Penghafal Al-

Qur`an diberikan sepuluh tiket khusus bagi ahli keluarganya.

Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:

بن حجر ث ناعلي بن س ليمان،حد كث،أخب رناحفص ،يربنزاذانعنهيلعه ىالللصاللهل وس رال:قال،قيلعنع،عنعاصمابنضمرة

الله ه لخد.أه امرحمرح.وه للحلحأفه رهظتاسفآنرق الأرق ن:))مملسو((.رواهار النه لتبجودقمه لك هتيب لهأنمةرشعيفه عفش.وةنجال

أحمد.والترمذي،وابنماجه،والدارمي.وقالالترمذي:هذاحديث حسنغريب،وحفصبنسليمانالراوي

Diceritakan oleh Ali bin Hajar, diberitahukan oleh Hafs bin

Sulaiman, dari Katsir bin Zadhan, dari Asim bin Dhomrah, dari Ali

bin Abi Thalib berkata, Rasulullah Saw. bersabda: Barangsiapa

yang membaca Al-Qur`an dan menghafalkannya, kemudian

menghalalkan apa yang halal dan mengharamkan apa yang haram

maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga dan memberinya

izin untuk mensyafa’ati sepuluh orang keluarganya, yang semuanya

itu sungguh telah wajib masuk neraka. (HR. Tirmidzi)31

g. Sebaik-baik manusia

Rasulullah Saw. bersabda:

30 Yusuf Mansur dan Luthfi Yansyah, Dahsyatnya Membaca dan Menghafal

Al-Qur`an, h. 118 31 Muhammad Makmun Rasyid, Kemukjizatan Menghafal Al-Qur`an, h. 132

Page 35: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

33

نوعلمه )رواهالبخاريومسلم(آخي ر ك ممنت علمالق ر “Sebaik-baik manusia ialah yang mempelajari Al-Qur`an dan yang

mengajarkannya. (HR. Bukhari dan Muslim)32

h. Derajatnya tinggi

Berdasarkan fakta di lapangan, bahwasanya menghafal Al-Qur`an

lebih mudah daripada menjaganya. Oleh karena itu, jika seorang

penghafal mampu menjaga Al-Qur`an maka sepantasnyalah Allah

meninggikan derajatnya. Sebagaimana firman Allah SWT:

واي فسحوافيالمجالسفافسح ياأي هاالذينآمن واإذاقيللك مت فسح الله

ملك موإذاقيلانش ز وافانش ز واي رفعالله الذينآمن وامنك موالذينأ وت واالعل(۱۱)المجادلة:درجا والله بمات عمل ونخبير

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya

Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:

"Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan

meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-

orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah

Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Mujadilah

[58]: 11)33

i. Akan diliputi ketenangan karena rahmat dan disebut-sebut di

hadapan malaikat Allah

Rahmat Allah SWT. terhadap orang yang membaca Al-Qur`an

sangat besar seperti dijelaskan pada hadits berikut:

عنأبيهريرةرضياللهعنهقال:قالرسولاللهصلىاللهعليهوسلمنمةبرك ه نعالله سفا،ن ين الدبرك نمةبرك نمؤم نعسفن ن:)م

اين الديفهيلعالله رس،يرسعىم لعرسينم،وةاميقالموي برك

32 Yusuf Mansur dan Luthfi Yansyah, Dahsyatnya Membaca dan Menghafal

Al-Qur`an, h. 116 33 Muhammad Makmun Rasyid, Kemukjizatan Menghafal Al-Qur`an, h. 113

Page 36: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

34

نوعيفالله و،ةرخالاوين الديفالله ه رت اسنمؤم رت سنم،وةخرالوكمدبعال ا،ملعهيفس متلاي قي رطكلسنم،وهيخأنوعيفد بعالانا وي ب نمتيب يفموق عمتااجم،وةنجىاللاإقي رطهبه لالله لهس

،ة ني كالسمهيلعتلزن ل،إمه ن ي ب ه نوس اردتي واللهابتكنول ت ي اللهنم،وه دنعنميفالله مه ركذ،وة كئلمالمه ت فح،وة محالرمه ت ي شغو

(رواهمسلمبه سنهبعرسي م،لله معهبط أب

“Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw. bersabda,”Siapa saja yang

menghilangkan kesusahan seorang mukmin dari kesusahan di dunia,

Allah akan menghilangkan kesusahannya di hari kiamat. Dan siapa

saja yang membuat mudah urusan atas kesukaran urusan orang

mukmin di dunia, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan

di akhirat. Siapa saja yang merahasiakan aib/kejelekan seorang

mukmin di dunia, Allah akan menutup aib/kejelekannya di dunia dan

di akhirat. Dan Allah akan tetap menolong seorang hamba selama si

hamba mau menolong saudaranya. Barang siapa menempuh jalan

untuk mencari/menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya

jalan ke surga. Dan tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu

rumah Allah membaca Kitabullah dan saling mengajarkan satu dan

lainnya melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan),

akan dinaungi rahmat, akan dikeliling para malaikat dan Allah akan

menyebut-nyebut mereka di sisi makhluk yang dimuliakan di sisi-

Nya.”34

Itulah keutamaan-keutamaan membaca Al-Qur`an dan masih

banyak lagi keutamaan-keutamaan lainnya, dan itulah balasan bagi orang

yang mengharap ridha Allah SWT.

8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hafalan Al-Qur`an

Keberhasilan seseorang dalam menghafal Al-Qur`an tidak

muncul dengan sendirinya tanpa dipengaruhi banyak faktor. Karena

realitanya anak yang mempunyai otak cerdas belum tentu berhasil dalam

34 Yusuf Mansur dan Luthfi Yansyah, Dahsyatnya Membaca dan Menghafal

Al-Qur`an, h. 123

Page 37: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

35

menghafal Al-Qur`an, meskipun disadari bahwa otak/IQ yang tinggi

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalam

menghafal. Agar proses menghafal dapat berjalan dengan lancar maka

hendaknya seorang penghafal mengetahui faktor-faktor yang bisa

mempengaruhinya dalam menghafal.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hafalan Al-Qur`an

yakni:

a) Kesehatan: Kondisi badan yang sehat dan fit merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi seseorang dalam menghafal Al-Qur`an,

karena dengan kondisi badan yang seperti ini tidak akan fokus.35

Mengapa? Tubuh merupakan kesatuan dari beberapa anggota badan,

jadi apabila salah satu dari anggota badan merasakan sakit, maka

sekujur tubuh akan ikut pula merasakan sakit.

b) Psikologis: Faktor ini erat kaitannya dengan kejiwaan seseorang. Jika

menghafal Al-Qur`an dengan kondisi jiwa yang sakit (sedih, putus

asa, pesimis, marah dsb) maka tentunya proses menghafal tidak akan

berjalan dengan lancar karena akan mengganggu konsentrasi

seseorang dalam menghafal. Maka dari itu dalam proses menghafal

hendaknya kita dalam keadaan positif, aktif, semangat, dan

motivasi.36

c) Kecerdasan: Sebenarnya kecerdasan manusia itu bermacam-macam.

Setiap orang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Dari

perbedaan tersebut yang menyebabkan manusia memiliki kelebihan

dan kekurangan di bidang lain. Oleh karena itu terkadang ada yang

dia unggul dalam bidang akademik namun dia belum berhasil dalam

menghafal Al-Qur`an. Namun menurut penulis, meskipun setiap

35 Sa’dulloh, 9 Cara Cepat Menghafal Al-Qur`an, h. 68 36 Sa’dulloh, 9 Cara Cepat Menghafal Al-Qur`an, h. 68-70

Page 38: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

36

orang mempunyai bidang kecerdasan yang berbeda-beda selama dia

memiliki niat, semangat, motivasi yang kuat serta istiqomah dan

tekun dalam menghafal Al-Qur`an maka dengan izin Allah Swt. dia

akan dimudahkan dalam proses menghafal.

d) Usia: Sebenarnya tidak ada batasan usia tertentu dalam menghafal

Al-Qur`an, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa tingkat usia

seseorang memang berpengaruh terhadap keberhasilan menghafal

Al-Qur`an. Seorang penghafal yang usianya relatif muda, jelas akan

lebih potensial daya resapnya terhadap materi atau ayat yang

dibaca/dihafal. Usia yang relatif muda belum banyak terbebani oleh

problema hidup yang memberatkannya sehingga ia akan lebih cepat

menciptakan konsentrasi untuk mencapai sesuatu yang

diinginkannya.37

e) Waktu: Bagi mereka yang menempuh program khusus menghafal

Al-Qur`an dapat mengoptimalkan seluruh kemampuan dan

memaksimalkan seluruh kapasitas waktu yang dimilikinya. Sehingga

ia dapat menyelesaikan program menghafal Al-Qur`an lebih cepat

karena tidak menghadapi kendala dari kegiatan-kegiatan lainnya.

Sebaliknya, bagi mereka yang menghafal Al-Qur`an di samping

kegiatan-kegiatan lain, maka ia harus pandai-pandai memanfaatkan

waktu. Dia harus pintar dalam mengatur waktu antara menghafal Al-

Qur`an dan kegiatan lain. Adapun waktu-waktu yang dianggap

sesuai dan baik untuk menghafal adalah: 1) Sebelum terbit fajar, 2)

Setelah fajar hingga terbit matahari, 3) Setelah bangun dari tidur

siang, 4) Setelah salat, 5) Antara maghrib dan isya`.38

37 Ahsin W. Alhafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur`an, h. 56 38 Ahsin W. Alhafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur`an, h. 58-60

Page 39: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

37

f) Tempat: Situasi dan kondisi suatu tempat sangat mempengaruhi

seseorang dalam menghafal Al-Qur`an. Oleh karena itu untuk

menghafal diperlukan tempat yang ideal untuk terciptanya

konsentrasi.

g) Kontinuitas: Menghafal Al-Qur`an adalah kegiatan yang tidak hanya

dilakukan cukup sekali atau dua kali, namun dia membutuhkan ke

istiqamahan sampai akhir hayat kita. Orang yang sudah mempunyai

niat untuk menghafal Al-Qur`an, maka dia sudah siap jiwa raga

untuk menjaga, memelihara, serta mengamalkan Al-Qur`an hingga

akhir hayatnya.

h) Dosa dan maksiat: Sudah penulis paparkan sebelumnya pada syarat-

syarat menghafal Al-Qur`an bahwa dosa dapat membawa pengaruh

buruk bagi yang melakukannya seperti kisah yang dialami oleh Imam

Syafi’i. Beliau yang terkenal dengan kecerdasannya, mula-mula

mengalami penurunan dalam menghafal. Kemudian ia mengadu pada

Imam Waki’ perihal masalahnya tersebut. Imam Waki’ kemudian

menjelaskan bahwa Imam Syafi’i telah berbuat suatu maksiat

sehingga menyebabkannya susah dalam menghafal.39

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yakni prestasi dan

belajar. Apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan

belajar sering disebut dengan prestasi belajar, namun ada juga yang

menyebutnya dengan istilah hasil belajar seperti Nana Sudjana dalam

39 Ahmad Salim Badwilan, Panduan Cepat Menghafal Al-Qur`an dan

Rahasia-rahasia Keajaibannya, (Jogjakarta: DIVA Press, 2009), h. 203

Page 40: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

38

bukunya.40 Sebelum kita mengulas tentang prestasi belajar maka kita

ulas dulu apa itu belajar.

Noehi Nasution menyimpulkan bahwa belajar dalam arti luas

dapat diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau

berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya respons

utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah baru itu

bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya perubahan

sementara karena suatu hal. Muhibbin Syah mengutip pendapat beberapa

pakar psikologi tentang definisi belajar, diantaranya adalah pendapat

Hintzman dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory

bahwasanya belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri

organisme (manusia dan hewan) disebabkan oleh pengalaman yang

dapat memengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Dan pendapat

Wittig dalam bukunya Psychology of Learning, mendefinisikan

bahwasanya belajar ialah perubahan yang relatif menetap terjadi dalam

segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil

pengalaman.41

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil sebuah kesimpulan

bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu yang

relatif menetap sebagai hasil atau akibat dari pengalaman dan interaksi

dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif, dan

psikomotor.

Adapun yang dimaksud dengan prestasi belajar atau hasil belajar

menurut Muhibbin Syah adalah taraf keberhasilan murid atau santri

dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah atau pondok pesantren

40 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2005), h. 140 41 Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2015), h. 242-243

Page 41: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

39

yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes

mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.42

Pencapaian prestasi belajar atau hasil belajar siswa, merujuk

kepada tiga aspek, yakni kognitif, afektif dan psikomotor. Oleh karena

itu, ketiga aspek di atas juga harus menjadi indikator prestasi belajar.

Artinya, prestasi belajar harus mencakup aspek-aspek kognitif, afektif,

dan psikomotor. Menurut Sudjana ketiga aspek di atas tidak berdiri

sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, bahkan

membentuk hubungan hierarki.43 Adapun cakupan-cakupan tiga aspek

pada prestasi belajar yakni aspek kognitif, afektif, dan psikomotor akan

penulis jabarkan lebih lanjut:

a. Aspek kognitif meliputi 1) Pengetahuan hafalan (knowledge), 2)

Pemahaman (comprehention), 3)Penerapan (aplikasi), 4) Analisis

(kesanggupan memecahkan dan menguraikan suatu masalah, 5)

Sintesis (mengategorikan, menggabungkan, menghimpun,

menyusun, mengkonstruksi dsb) serta 6) Evaluasi (kesanggupan

memberikan keputusan tentang nilai sesuatu berdasarkan jedgment

yang dimilikinya dan kriteria yang digunakannya.44

b. Aspek afektif meliputi sikap dan nilai siswa. Aspek afektif ini

tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku, seperti perhatian

terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan

teman, kebiasaan belajar dll.

c. Aspek psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan (skill), dan

kemampuan bertindak seseorang.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

42 Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, h. 244 43Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2005, h. 140. 44 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, h. 140-142

Page 42: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

40

Prestasi belajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan

umum kita yang diukur oleh IQ. IQ yang tinggi dapat meramalkan

kesuksesan prestasi belajar. Namun demikian, pada beberapa kasus, IQ

yang tinggi ternyata tidak menjamin kesuksesan seseorang dalam belajar

dan hidup bermasyarakat. IQ bukanlah satu-satunya faktor penentu

kesuksesan prestasi belajar seseorang. Ada faktor-faktor yang

memengaruhi prestasi belajar anak. Berikut ini penulis sajikan

pandangan menurut Muhibbin Syah tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar dibedakan menjadi 3 yakni faktor

internal, eksternal, dan faktor pendekatan belajar.45

a. Faktor internal (faktor yang berasal dari diri siswa sendiri). Faktor

internal ini meliputi dua aspek:

1) Aspek fisiologis, menyangkut kesehatan fisik seseorang. Apabila

kondisi fisik lemah seperti pusing, demam atau flu pasti akan

mengganggu sistem kerja otak.

2) Aspek psikologis, menyangkut kejiwaan, intelegensi, perhatian,

minat dan bakat, serta motivasi.46 Dalam proses pembelajaran

hendaknya tidak dalam keadaan stress dan banyak pikiran karena

akan membuat penghafal tidak fokus.

Intelegensi (kecerdasan) merupakan salah satu faktor

penting yang mempengaruhi seseorang dalam menghafal.

Namun jika kita mengulas lebih lanjut tentang kecerdasan, maka

kita akan mengetahui bahwa kecerdasan manusia itu bermacam-

macam. Menurut Howard Gardner, setidaknya ada delapan jenis

kecerdasan manusia yakni: a) Kecerdasan linguistik(berbahasa),

b) Kecerdasan logis-matematis, c) Kecerdasan spasial (seni), d)

Kecerdasan kinestetik-jasmani (olahraga), e) Kecerdasan

musikal, f) Kecerdasan interpersonal-sosial (supel), g)

Kecerdasan intrapersonal (kemampuan memahami diri sendiri

dan bertindak), h) Kecerdasan naturalis (suka dengan alam)47

45 Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, h. 249 46 Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, h. 249 47 Sa’dulloh, 9 Cara Cepat Menghafal Al-Qur`an, h. 74-77

Page 43: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

41

Berdasarkan kelompok kecerdasan di atas , kita bisa

melihat aneka ragam kecerdasan manusia. Atas kenyataan ini kita

mengetahui bahwa setiap orang memiliki keunikan tersendiri.

Dari perbedaan di bidang kecerdasan di atas menyebabkan

perbedaan pada minat dan bakat. Selain dari faktor kecerdasan,

yang tidak kalah pentingnya yakni faktor perhatian. Dalam

proses belajar apabila peserta didik memiliki perhatian yang baik

dalam menyimak suatu materi serta mendapatkan perhatian yang

baik juga dari seorang guru maka akan menghasilkan

pemahaman dan kemampuan yang mantap sehingga

memudahkan dia dalam proses belajar.

Selain dari kejiwaan, kecerdasan, perhatian serta minat

dan bakat, motivasi merupakan senjata yang ampuh bagi jiwa

manusia. Motivasi dapat mengalahkan ketakutan, kemalasan,

rasa pesimis, putus asa dsb.

Dorongan yang kuat dalam diri akan memunculkan

energi untuk terus berusaha mencapai keberhasilan yang

diinginkan. Pada saat belajar atau mengerjakan tugas, ada saat

ketika kita bersungguh-sungguh, dan ada pula sebaliknya. Itu

semua dipengaruhi oleh motivasi dalam diri kita. Motivasilah

yang memberi daya dorong dalam diri kita untuk melakukan

sesuatu.48

b. Faktor eksternal (faktor yang berasal dari lingkungan) dan dibagi

menjadi dua:

1) Lingkungan sosial

a) Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, staf, dan teman-

teman sekolah mempengaruhi semangat belajarnya.

48 Sa’dulloh, 9 Cara Cepat Menghafal Al-Qur`an, h. 79

Page 44: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

42

b) Lingkungan sosial masyarakat seperti tetangga dan juga

teman mainnya.

c) Lingkungan sosial keluarga sangat mempengaruhi seseorang

dalam belajar. Hubungan yang harmonis akan membantu

anak dalam proses belajar.

2) Lingkungan non-sosial

Lingkungan non-sosial seperti gedung sekolah dan tata

letaknya, rumah tempat tinggalnya, serta cuaca. Faktor-faktor ini

dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan seseorang

dalam menghafal Al-Qur`an.49

3) Instrumental

Setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut diperlukan seperangkat

kelengkapan dalam berbagai bentuk dan jenisnya. Menurut

Syaiful Bahri Djamarah di antara faktor instrumental yang

mempengaruhi faktor belajar antara lain kurikulum, program,

sarana dan fasilitas, serta guru.50

4) Faktor pendekatan belajar (approach to learning)

Faktor ini merupakan jenis upaya belajar peserta didik

yang meliputi strategi dan metode yang digunakan peserta didik

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.51

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

49Siti Nurul Qomariyah, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Keberhasilan Santri dalam Menghafal Al-Qur`an di Pondok Pesantren Tahfidul

Qur`an Sunan Giri Wonosari Surabaya,” Skripsi, (Surabaya: UIN Sunan Ampel

Surabaya, 2015), h. 65 (t.d) 50 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Citra, 2002), h.

146 51 Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, h. 250.

Page 45: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

43

Paham sebagian orang terkait dengan Pendidikan Agama Islam

(PAI) dengan pendidikan Islam adalah sama. Pendapat ini ada benarnya

jika keduanya dikaitkan dengan isi atau materi. Namun secara

epistemologi (metode) dalam penggaliannya sangat berbeda. Pendidikan

Agama Islam memiliki tujuan atau arah sebagai mata pelajaran atau mata

kuliah yang bersifat mendidikkan agama Islam, yaitu berupa materi-

materi yang sudah ada lalu kemudian disampaikan dan dipelajari untuk

diamalkan jadi PAI ini hanya dalam tataran amali bukan filosofis.

Sementara pendidikan Islam sebagai materi kajian ialah suatu

pembahasan yang bersifat pemikiran dan filosofis. Meski materi

kajiannya sama dengan PAI, namun pendidikan Islam lebih mendalam

dan sampai kepada landasan filosofis yang menjadi acuan mengapa

materi-materi dalam PAI mesti ada.52

Selanjutnya berikut ini diuraikan pula pengertian Pendidikan

Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Islam (PI) guna memberi

pemahaman yang mendasar terkait dengan istilah ini (PAI dan PI),

sebagai berikut:

a. Muhaimin, berpendapat bahwa pendidikan Agama Islam bermakna

upaya mendidikkan agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya

agar menjadi pandangan dan sikap hidup seseorang. Dari aktifitas

mendidikkan agama Islam itu bertujuan untuk membantu seseorang

atau sekelompok anak didik dalam menanamkan dan

menumbuhkembangkan ajaran Islam dan nilai-nilainya untuk

dijadikan sebagai pandangan hidupnya.53

52Abdul Rahman, “Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Islam-Tinjauan

Epistemologi dan Isi-Materi,”dalam Jurnal Eksis, Vol. 8 No. 1, Maret 2012 53 Abdul Rahman, “Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Islam-Tinjauan

Epistemologi dan Isi-Materi.”

Page 46: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

44

b. Al-Syaibani, mengartikannya sebagai usaha pendidikan untuk

mencapainya, baik pada tingkah laku individu dan pada kehidupan

pribadinya atau pada kehidupan masyarakat dan pada kehidupan

alam sekitar.54

c. Al-Nahlawi, pendidikan Islam adalah sebagai pengaturan pribadi dan

masyarakat sehingga dapat memeluk Islam secara logis dan sesuai

secara keseluruhan baik dalam kehidupan individu maupun

masyarakat (kolektif).55

d. Muhammad Fadhil al-Jamaly, pendidikan Islam sebagai upaya

mengembangkan, mendorong serta mengajak peserta didik hidup

lebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan

kehidupan yang mulia. Dengan proses tersebut diharapkan akan

terbentuk pribadi peserta didik yang lebih sempurna, baik yang

berkaitan dengan potensi akal, perasaan, maupun perbuatannya.56

e. Ahmad D. Marimba, pendidikan Islam adalah bimbingan atau

pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan

jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya

kepribadiannya yang utama (insan kamil).57

f. Ahmad Tafsir, pendidikan Islam adalah bimbingan yang diberikan

oleh seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara

maksimal sesuai dengan ajaran Islam.58

54 Abdul Rahman, “Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Islam-Tinjauan

Epistemologi dan Isi-Materi.” 55 Abdul Rahman, “Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Islam-Tinjauan

Epistemologi dan Isi-Materi.” 56 Abdul Rahman,“Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Islam-Tinjauan

Epistemologi dan Isi-Materi.” 57 Abdul Rahman, “Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Islam-Tinjauan

Epistemologi dan Isi-Materi.” 58 Abdul Rahman, “Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Islam-Tinjauan

Epistemologi dan Isi-Materi.”

Page 47: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

45

Dari beberapa uraian pendapat dari para ahli, penulis

menyimpulkan bahwasanya pendidikan agama Islam itu adalah suatu

pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang atau instansi pendidikan

yang memberikan materi mengenai agama Islam, sedangkan pendidikan

Islam adalah suatu usaha orang dewasa muslim yang bertakwa secara

sadar dalam mengarahkan dan membimbing anak melalui ajaran Islam.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah usaha sadar untuk

menyiapkan peserta didik agar memahami, terampil melaksanakan, dan

mengamalkan agama Islam melalui kegiatan pendidikan.

Tujuan pendidikan agama Islam adalah meningkatkan keimanan,

pemahaman, penghayatan, dan pengalaman peserta didik tentang agama

Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa

kepada Allah Swt. serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.59

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Menurut Abdul Majid dan Dian Andayani dalam bukunya yang

berjudul,”Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,” bahwasanya

fungsi pendidikan agama Islam antara lain:

a. Pengembangan: meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta

didik kepada Allah Swt. yang telah ditanamkan dalam lingkungan

keluarga.

b. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan

hidup di dunia dan di akhirat.

c. Penyesuaian mental: untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan

59 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,

2012), Cet. ke-7, h. 22

Page 48: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

46

dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

d. Perbaikan: untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-

kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam

keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan

sehari-hari.

e. Pencegahan: untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya

atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan

menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia yang

seutuhnya.

f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum

(alam nyata dan nir-nyata), sistem dan fungsionalnya.

g. Penyaluran: yakni menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat

khusus di bidang agama Islam, agar bakat tersebut dapat berkembang

secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri

dan bagi orang lain.60

4. Standar Kompetensi Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Standar kompetensi pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah

sekumpulan kemampuan yang harus dikuasai peserta didik selama

menempuh mata pelajaran tersebut. Adapun kemampuan-kemampuan

yang harus dikuasai yakni:

a. Kelas 7

1) Menyajikan contoh perilaku yang mencerminkan orang yang

meneladani al-Asmau al-Husna: al-‘Alim, al-Khabir, as-Sami’,

dan al-basir.

2) Membaca Q.S. ar-Rahman/55: 33 dan Q.S. al-Mujadalah/58: 11

dengan tartil.

60 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), h. 134-135.

Page 49: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

47

3) Menunjukkan hafalan Q.S. ar-Rahman/55: 33 dan Q.S. al-

Mujadalah/58: 11 dengan lancar.

4) Membaca Q.S. an-Nisa/4: 146, Q.S. al-Baqarah/2: 153, Q.S. ali-

Imran/3: 134 dengan tartil.

5) Menunjukkan hafalan Q.S. an-Nisa/4: 146, Q.S. al-Baqarah/2:

153, Q.S. ali-Imran/3: 134 dengan lancar.

6) Mencontohkan perilaku amanah sesuai dengan kandungan Q.S.

al-Anfal/8: 27 dan hadits yang terkait.

7) Mencontohkan perilaku istiqamah sesuai dengan kandungan

Q.S. al-Ahqaf/46: 13 dan hadits yang terkait.

8) Mempraktikkan salat berjamaah.

9) Mempraktikkan salat Jumat.

10) Mempraktikkan salat Jama’ qasar.61

b. Kelas 8

1) Membaca Q.S. al-Furqan/25: 63 dan Q.S. al-Isra`/17: 27 dengan

tartil.

2) Menunjukkan hafalan Q.S. al-Furqan/25: 63 dan Q.S. al-Isra`/17:

27 serta hadits terkait.

3) Membaca Q.S. an-Nahl/16: 114 dengan tartil.

4) Menunjukkan hafalan Q.S. an-Nahl/16: 114 serta hadits terkait.

5) Membaca Q.S. al-Maidah/5: 32 dan 90-91 dengan tartil.

6) Menunjukkan hafalan Q.S. al-Maidah/5: 32 dan 90-91 serta

hadits terkait.

7) Menyajikan dalil naqli tentang beriman kepada kitab-kitab Allah

SWT.

8) Mempraktikkan salat sunnah berjamaah dan munfarid.

61 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, “Buku Guru

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII”, (Jakarta: Pusat Kurikulum dan

Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud, 2014), Cet- 2, h. xi

Page 50: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

48

9) Mempraktikkan sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah.62

5. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup pendidikan agama Islam pada dasarnya sejalan

dengan ruang lingkup agama Islam yang mencakup tiga aspek yakni

hubungan manusia dengan penciptanya, hubungan manusia dengan

manusia lainnya, dan hubungan manusia dengan makhluk

lain/lingkungannya:63

a. Hubungan manusia dengan penciptanya (Allah SWT), sebagaimana

firman Allah SWT:

لي عب د ون نسإل وال الجن (٥٦)الذاريا :وماخلقت

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. ad-Dzariyat [51]: 56)

b. Hubungan manusia dengan manusia, sebagaimana dijelaskan dalam

Al-Qur`an:

ياأي هاالذينآمن والت حلواشعائراللهولالشهرالحرامولالهديول ونفضلمنرب همورضوانا ت وإذاحللت مالقلئدولآم ينالب يتالحرامي ب

فاصطاد واوليجرمنك مشنآن ق ومأنصدوك معنالمسجدالحرامأنثموالع دوانوا والت قوىولت عاون واعلىال ت ق وات عتد واوت عاون واعلىالبر

(۲)المائدة:اللهشديد العقاباللهإن “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-

syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram,

jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-

binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang

yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan

keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan

62 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,”Buku Guru

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VIII”, (Jakarta: Pusat Kurikulum dan

Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud, 2014) Cet-ke 1, h. xiii 63 A. Qohar Masjkoery dkk, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Gunadarma,

2003), Cet. ke-1, h. 48-49

Page 51: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

49

ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali

kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-

halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya

(kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam

(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong

dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu

kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. al-

Maidah [5]: 2)

c. Hubungan manusia dengan makhluk lain/lingkungannya,

sebagaiman firman Allah SWT:

الذينيذك ر وناللهقياماوق ع وداوعلىج ن وبهموي ت فكر ونفيخلقذاباطلس بحانكفقناعذابالالسماوا والرضرب ناماخلق نارته

(۱٧۱لعمران:آ) (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk

atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang

penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami,

tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau,

maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. ali-Imran [3]: 191)

Ramayulis menjelaskan, ruang lingkup Pendidikan Agama Islam

(PAI) meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara: a.

Hubungan manusia dengan Allah SWT, b. Hubungan manusia dengan

sesama manusia, c. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri, d.

Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan64

Sedangkan ruang lingkup bahan pelajaran pendidikan agama

Islam meliputi lima unsur pokok, yakni: a. Al-Qur`an, b. Akidah, c.

Syariah, d. Akhlak, e. Tarikh65

6. Pola Pembinaan Pendidikan Agama Islam

64 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, h. 22 65 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, h. 23

Page 52: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

50

Proses pendidikan agama Islam menjadi tanggung jawab

bersama yakni guru, keluarga, dan masyarakat. Hal ini sebagaimana

dijelaskan Ramayulis bahwa, pola pembinaan PAI dikembangkan

dengan menekankan keterpaduan antara tiga lingkungan pendidikan

yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat.66 Selanjutnya Akmal

menjelaskan bahwa, pola pendidikan Islam dalam keluarga maupun

masyarakat, hendaklah disesuaikan dengan taraf kemampuan dan

perkembangan peserta didik.67 Ketepatan pola dalam membimbing

peserta didik akan sangat membantu terhadap kesuksesan pendidikan

Islam. Pola pembinaan pada dasarnya diciptakan untuk menjalin

hubungan sehari-hari dengan anak-anak asuh yang disertai tindakan dari

lembaga atau pengasuh untuk membentuk anak menjadi lebih baik dan

berguna. Jadi dapat dikatakan bahwa pola pembinaan adalah cara dalam

mendidik dan memberi bimbingan, pengalaman, serta pengawasan

kepada anak-anak agar menjadi lebih dan berguna.

Adapun menurut Dessy Kurniawati dalam skripsinya bahwasanya

pola pembinaan pendidikan agama Islam terdiri dari beberapa aspek: 1.

Pembinaan akidah, 2. Pembinaan ibadah, 3. Pembinaan akhlak, 4.

Pembinaan jasmani, 5. Pembinaan intelektual.68

66 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, h. 23 67 Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2014), Cet. ke-2, h. 39 68 Dessy Kurniawati, “Implementasi Pola Pembinaan Pendidikan Agama

Islam bagi Anak Asuh (Studi Kasus di Panti Asuhan Muhammadiyah “Samsah”

Singocandi Kudus)”, Skripsi, (Kudus: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus,

2016,), h. 38. Tidak diterbitkan (t.d)

Page 53: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

51

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

jenis penelitian kuantitatif yaitu semua informasi diwujudkan dalam

angka dan dianalisis berdasarkan analisis statistik.

Jenis kuantitatif memandang tingkah laku manusia dapat

diramal dan realitas sosial, objektif dan dapat diukur. Oleh karena itu

penggunaan penelitian kuantitatif dengan instrumen yang valid dan

reliabel serta analisis statistik yang sesuai dan tepat menyebabkan hasil

penelitian yang dicapai tidak menyimpang dari kondisi yang

sesungguhnya.1

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan penelitian korelasional. Penelitian korelasional

merupakan suatu tipe penelitian yang melihat hubungan antara satu

atau beberapa ubahan dengan satu atau beberapa ubahan lainnya.2

Tujuan utama melakukan penelitian korelasional yakni

menolong menjelaskan pentingnya tingkah laku manusia atau

meramalkan suatu hasil. Dengan demikian, penelitian korelasional

kadang-kadang berbentuk penelitian deskriptif karena menggambarkan

hubungan antara ubahan-ubahan yang diteliti . Karena itu penelitian

korelasional merupakan upaya untuk menerangkan dan meramalkan

sesuatu.3

Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang telah

1 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian

Gabungan, (Jakarta: Kencana, 2017), Cet. ke-4, h. 58. 2 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian

Gabungan, h. 64 3 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian

Gabungan, h. 64

Page 54: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

52

diajukan dengan cara mencari besarnya pengaruh variabel-variabel

bebas terhadap variabel terikat.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Al-Falaah Ciputat

Tangerang Selatan pada siswa kelas VII dan VIII semester genap tahun

2017-2018 dalam rentang waktu Juli-Agustus 2018.

D. Sumber Data

Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara

langsung (dari tangan pertama), jadi data primer adalah data yang

dikumpulkan oleh peneliti sendiri. Ini adalah data yang belum pernah

dikumpulkan sebelumnya baik dengan cara tertentu atau pada periode

tertentu.4

Sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti

dari sumber yang sudah ada, jadi data sekunder adalah data yang

dikumpulkan oleh orang lain dan bukan peneliti itu sendiri. Data ini

biasanya berasal dari penelitian lain yang dilakukan oleh lembaga-

lembaga atau organisasi seperti BPS dll.5 Pada penelitian yang akan

saya lakukan, saya akan memperoleh data sekunder melalui:

1. Skripsi, jurnal, dan buku-buku yang terkait dengan penelitian.

2. Catatan, berkas, dokumentasi sekolah, hasil prestasi belajar

Pendidikan Agama Islam, laporan bulanan program pelaksanaan

hafalan Al-Qur`an.

4 Ukhwah Asyifusyinen, “Sumber Data, Jenis Data dan Teknik

Pengumpulan Data,” http://azharnasri.blogspot.com, diakses tanggal 21 April 2015

pada pukul 8:55 5 Ukhwah Asyifusyinen, “Sumber Data, Jenis Data dan Teknik

Pengumpulan Data.”

Page 55: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

53

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah proses, cara, perbuatan,

mengumpulkan, atau menghimpun data. Pengumpulan data dilakukan

untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai

tujuan penelitian. Instrumen pengumpulan data sebagai alat bantu

dalam menggunakan teknik pengumpulan data agar kegiatan dalam

pengumpulan data menjadi sistematis dan terarah serta mencapai tujuan

penelitian.6 Untuk mengumpulkan data penelitian, penulis

menggunakan beberapa teknik sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah upaya untuk merekam proses yang terjadi selama

pembelajaran.7 Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data

tentang kondisi sekolah atau deskripsi lokasi penelitian yang

dilaksanakan di SMP Islam Al-Falaah Ciputat Tangerang Selatan.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dan informasi

melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Dokumentasi dapat

memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok

penelitian.8 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang

kualitas hafalan Al-Qur`an yakni dari nilai tahfidz siswa serta

prestasi belajar siswa yakni nilai raport pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam serta data sejarah berdirinya SMP Islam

Al-Falaah Ciputat, data guru dan staf, data fasilitas yang digunakan,

struktur organisasi, serta dokumentasi-dokumentasi lainnya.

6 Mas Mhoez, “ Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data,”

https://mustakimtelematika.wordpress.com diakses pada tahun 2015 7 Jafar Ahiri, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Kendari: Unhalu Press,

2008), h. 169 8 Jafar Ahiri, Metodologi Penelitian Pendidikan, h. 225

Page 56: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

54

F. Deskripsi Obyek Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian yang dapat

berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai,

peristiwa, sikap hidup, dsb. sehingga obyek-obyek ini dapat

menjadi sumber data penelitian.9 Adapun dalam penelitian ini, yang

akan menjadi populasi adalah seluruh siswa SMP Islam Al-Falaah

Ciputat Tangerang Selatan kelas VII, VIII, IX tahun ajaran

2017/2018 yang berjumlah 61 siswa yang terdaftar kelas tahfidz

pada semester genap tahun ajaran 2017/2018.

2. Sampel

Secara sederhana dapat dikatakan, bahwa sampel adalah sebagian

dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut.10

Sampel yang diambil pada penelitian ini yakni siswa SMP Al-

Falaah Ciputat yang mengikuti kelas tahfidz berjumlah 61 anak,

namun peneliti hanya mengambil sampel sebanyak 32 anak dari

jumlah keseluruhan siswa yang berada di kelas tahfidz, sedang yang

tidak mengikuti kelas tahfidz (tahsin) maka tidak dijadikan sampel

penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk

menguraikan keterangan-keterangan atau data yang diperoleh agar data

tersebut dapat dipahami bukan hanya orang yang mengumpulkan data,

tetapi juga oleh orang lain. Adapun langkah-langkah yang ditempuh

adalah sebagai berikut:

9 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada

Media Group, 2005), Cet. ke-1, h. 99 10 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian

Gabungan, h. 150

Page 57: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

55

a. Penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada pengaruh antara

hafalan Al-Qur`an dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam

siswa, maka yang dipakai adalah rumus “r” product moment.

Namun perlu diketahui, sebelum kita menggunakan rumus product

moment terlebih dahulu kita sudah mengetahui rincian data dari

variabel X (nilai tahfidz siswa) dan variabel Y (prestasi belajar PAI

siswa). Setelah itu baru menggunakan rumus product moment.

Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

rxy = 𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)

√[𝑁∑𝑋2−(∑𝑋)2][𝑁∑𝑌−(∑𝑌)2]

Diketahui:

rxy = Angka indeks korelasi “r” product moment

N = Number of Cases

∑XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

∑X = Jumlah seluruh skor X

∑Y = Jumlah seluruh skor Y

b. Setelah diperoleh angka indeks product moment korelasi “r”, maka

dilakukan interpretasi secara sederhana dengan mencocokkan hasil

penelitian dengan angka indeks korelasi “r” product moment seperti

di bawah ini:

Tabel 3.1

Interpretasi Data

Besarnya

“r” product

moment

Interpretasi

0.0 – 0.20

Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat

korelasi, akan tetapi korelasi tersebut sangat lemah atau

Page 58: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

56

0.20 – 0.40

0.40 – 0.70

0.70 – 0.90

0.90 – 1.00

sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y)

Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang

lemah atau rendah

Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang

sedang atau cukup

Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang

kuat atau tinggi

Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang

sangat kuat atau sangat tinggi

c. Interpretasi menggunakan tabel nilai “r” product moment, dengan

terlebih dahulu mencari derajat (db) atau degress of freedom (df)

pada taraf signifikansi 5% dengan rumus:

df = N - nr

df : degrees of freedom

N : Number of Casees

Nr : Banyaknya variabel (hafalan Al-Qur`an dan prestasi belajar

siswa)

d. Rumus selanjutnya penulis melakukan uji koefisien untuk mencari

kontribusi variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

KD = r² x 100 %

KD : Koefisien Determination (kontribusi variabel X terhadap

variabel Y)

r : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

Page 59: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

57

e. Setelah kita mengetahui interpretasi data pengaruh program hafalan

Al-Qur`an terhadap prestasi belajar PAI, kemudian kita mencari

tahu berapa nilai rata-rata prestasi belajar PAI yang telah

dipengaruhi oleh variabel X tadi dengan menggunakan rumus: ∑Y

: N

H. Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis penelitian

dengan menggunakan Hipotesis Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nihil

(Ho):

1. Hipotesis alternatif (Ha): Terdapat korelasi positif yang signifikan

antara variabel X (pelaksanaan program hafalan Al-Qur`an) dan

variabel Y (prestasi belajar Pendidikan Agama Islam)

2. Hipotesis nihil (Ho). Tidak terdapat korelasi positif yang signifikan

antara variabel X (pelaksanaan program hafalan Al-Qur`an) dan

variabel Y (prestasi belajar Pendidikan Agama Islam)

Dugaan sementara penulis terhadap judul ini adalah Hipotesis

alternatif (Ha) diterima yakni adanya korelasi yang signifikan antara

pelaksanaan program hafalan Al-Qur`an terhadap prestasi belajar

Pendidikan Agama Islam di SMP Islam Al-Falaah Ciputat.

Page 60: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran dan Profil Umum SMP Islam Al-Falaah Ciputat

1. Profil Sekolah

a. Nama Sekolah : SMP Islam Al-Falaah Ciputat

b. Alamat : Jl. Intan No. 18 Villa Mutiara

c. Kelurahan : Sawah Baru

d. Kecamatan : Ciputat

e. Kotamadya : Tangerang Selatan

f. Propinsi : Banten

g. Kode Pos : 15413

h. No. Tlp : (021) 74632345/74635678

i. Fax : (021) 74705178

j. Website : www.sekolahal-falaah.sch.id

k. Akreditasi : A

l. Nama Kepala Sekolah : Rais Helmi, S. Th. I

2. Sejarah Berdirinya SMP Islam Al-Falaah Ciputat

H. Ady Mansyur (Alm) adalah pendiri dari Yayasan Al-Falaah

ini. Beliau bukanlah seorang guru meski pernah mengenyam Sekolah

Pendidikan Agama (P.G.A). Beliau juga mempunyai latar belakang

dari keluarga yang terjun ke dunia pendidikan. Meski berasal dari

keluarga pendidik, kedua orang tuanya tidak mengarahkan dirinya

untuk terlibat dalam kegiatan pendidikan.

Awal mula beliau H. Ady Mansyur (Alm) mendirikan lembaga

pendidikan karena terinspirasi oleh seorang ulama besar Dr. KH. Idham

Khalid yang diundang dalam acara pelepasan kepergian haji orang tua

beliau pada tahun 1984. Sang Kyai memberikan wejangan kepada

Page 61: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

60

beliau,”Kalau punya uang, bikin sekolah”. Pesan ini yang selalu diingat

oleh beliau dan memberikan dorongan kuat untuk dapat

mewujudkannya.

Sepulang haji tahun 1994 H. Ady Mansyur (Alm) memulai

untuk mewujudkan pesan yang pernah diterimanya dari sang Kyai

yakni dengan membeli tanah seluas 4 ha di wilayah Sawah Baru

Ciputat. Kemudian tepat pada tanggal 18 September 1996 mulailah

dibangun sekolah di bawah naungan Yayasan Al-Falaah. Pilihan nama

Al-Falaah yang berarti ”kemenangan” digunakan karena terdapat

harapan luhur dari para pendirinya, khususnya H. Ady Mansyur (Alm)

yang ingin membangun keluarga besar yang mempunyai kemenangan,

yakni mereka yang memperoleh kemenangan dari kebodohan,

kemenangan dari ketidakberdayaan, kemenangan dari kebohongan, dan

kemenangan dari kemunafikan.

Unit sekolah TK, SD, dan SMP Al-Falaah sejak tahun 1997

telah beroperasi hingga saat ini. Ada misi kuat yang terkandung dalam

mendirikan dan lembaga pendidikan ini, dan tak lepas dari bacaannya

terhadap realitas masyarakat dan dunia pendidikan khususnya apalagi

pendidikan Islam. Beliau begitu terenyuh melihat adanya kesenjangan

antara idealitas Islam dan realitasnya. Adanya dikotomi pendidikan,

ada yang semata hanya memberi ilmu tetapi tidak menekankan

pembentukan iman, adapula yang menekankan penumbuhan iman

tetapi tidak terlalu memperhatikan ilmu, maka dalam hal-hal inilah

maka sekolah Al-Falaah mempunyai misi untuk turut melahirkan dan

mewujudkan generasi penerus yang dapat memajukan agama dan

bangsa.

Arah pendidikan yang dicanangkan di semua unit dan jenjang

sekolahnya yakni menjadikan anak didik yang berakhlak dan

Page 62: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

61

berkarakter tentu saja diharapkan melahirkan pula suatu dorongan kuat

agar mereka akhirnya nanti dapat menjadi manusia yang bermakna bagi

lingkungannya. Ia ingin semua anak didik yang berada dalam

pembinaan dan pemberdayaan sekolahnya dapat dibawa ke arah

sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. “Sebaik-baik manusia

adalah yang bermanfaat bagi orang lain”. Ini tidaklah mudah di tengah-

tengah rendahnya pandangan masyarakat terhadap sekolah Islam

dibanding dengan sekolah lain.

Para pendiri, pengelola, dan semua staf yang tergabung harus

menyadari sejak awal, bahwa kehadiran dan keterlibatannya dalam

proses pembelajaran tidaklah hanya karena mencari pengalaman. Dia

juga tidak boleh didasari oleh kehendak hanya mentransfer ilmu,

apalagi mencari salary, “Bukan itu motivasi dan tujuannya”, tegas H.

Ady Mansyur (Alm). “Semuanya diniatkan untuk beribadah dalam

rangka membangun generasi penerus bangsa yang beriman, berilmu,

berakhlak dan berkarakter”, tegasnya. “Karenanya membangun

generasi berbudi luhur itu harus dimulai dengan memperkuat

keimanan, meningkatkan kedisiplinan, membangun kesabaran, serta

menanamkan keikhlasan kepada anak didik diimbangi dengan

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tanpa itu anak didik

nantinya tak akan eksis,” terangnya.

Ketua Yayasan Al-Falaah ini tak merasa malu meniru konsep

dari sekolah lain. Beliau memang mengakui mencontoh Al-Azhar

Kemang dan BSD dalam proses manajemen, proses pembelajaran, tapi

dari sisi ekonominya beliau menyesuaikan dengan ekonomi

masyarakat Ciputat dan sekitarnya saat itu. Mengapa mencontoh Al-

Azhar Kemang dan BSD, karena sejak awal operasional yayasan Al-

Page 63: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

62

Falaah banyak mendapat bimbingan dan bantuan moril dari bapak H.

M. Saelan sebagai pimpinan Al-Azhar Kemang.

Beliau menyadari bahwa melahirkan generasi berkualitas

bukanlah hal mudah. Harus ada kemauan kuat dari berbagai pihak,

termasuk pemerintah. Beliau prihatin dengan masalah pendidikan yang

ada di Indonesia. “Seolah-olah berjalan di tempat”, celotehnya.

Pendidikan adalah wahana melahirkan calon-calon pemimpin negara.

Beliau prihatin nyatanya pendidikan Indonesia belum mampu

melahirkan pemimpin yang punya akhlakul karimah. Oleh karena itu

beliau mendirikan sekolah ini karena beliau begitu prihatin dengan

keadaan pendidikan Islam yang ada di Indonesia.

3. Visi dan Misi SMP Islam Al-Falaah Ciputat

a. Visi

Mencetak generasi penerus bangsa yang beriman & bertaqwa

kepada Allah SWT, berakhlak mulia & berkarakter baik, serta

berwawasan luas & memiliki keahlian dalam teknologi.

b. Misi

1) Mendidik siswa berdasarkan Kurikulum Nasional berlandaskan

nilai agama Islam.

2) Mengajarkan secara konsisten / berkesinambungan tentang

nilai–nilai agama dan norma bermasyarakat.

3) Menanamkan 18 nilai pendidikan karakter dalam kegiatan

belajar mengajar.

4) Memberikan fasilitas pendidikan yang layak untuk mendukung

pendidikan.

5) Mengembangkan kemampuan dan keahlian tenaga pengajar.

6) Membangun komunikasi yang baik antara pihak sekolah

dengan orang tua.

Page 64: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

63

4. Letak Geografis

SMP Islam Al-Falaah berada di bawah naungan Yayasan

Pendidikan Al-Falaah yang didirikan oleh Bpk. H. Ady Mansyur,

S.Pd.I. (Alm) di atas tanah seluas ±3.250 m². Lokasinya cukup strategis

karena berada di komplek Villa Mutiara Jl. Intan No. 18 Sawah Baru

Ciputat Tangerang Selatan Banten 15413 dan hanya berjarak ±200 m

dari jalan raya Ciputat-Jombang.

Yayasan Pendidikan Al-Falaah dipenuhi pepohonan yang

rindang sehingga menambah suasana asri, sejuk, dan sehat karena jauh

dari kebisingan dan polusi, serta ditunjang dengan area parkir yang

memadai.

5. Keadaan SMP Islam Al-Falaah Ciputat

a. Struktur Organisasi SMP Islam Al-Falaah Ciputat

Kepala Sekolah

Rais Helmi, S. Th. I

Wakil Kepala Sekolah

Sayogi, S. Pd

Wali Kelas VII-1

Muhamad Tohari,

S. Pd

Wali Kelas VII-2

Mukmin

Nurkarim, S. Pd

Wali Kelas VII-3

Uswatun Hasanah,

S. Pd

Wali Kelas VIII-1 Mufit, S. Pd.MM

Wali Kelas VIII-2

Mahi, S. Sos. I

Wali Kelas VIII-3

M. Rezza Noer

Rachman, S. Pd

Page 65: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

64

b. Keadaan Siswa SMP Islam Al-Falaah Ciputat

SMP Islam Al-Falaah Ciputat cukup baik perkembangannya. Hal

ini dapat dilihat dari banyaknya keinginan masyarakat yang ingin

menyekolahkan anaknya di sekolah ini. Sekolah ini hanya

menerima siswa baru sebanyak 75 anak tiap tahunnya dengan

komposisi tiap kelasnya maksimal berjumlah 25 siswa, sehingga

proses KBM dapat berjalan secara optimal. Adapun jumlah siswa/i

SMP Islam Al-Falaah Ciputat:

Wali Kelas IX-1

Cory Eka Budiarti,

S. Pd

Wali Kelas IX-2

Risa

Nurramadiyani

Riyadi, S. Pd

Wali Kelas IX-3

Rifqiyati Su’ada,

S. Pd

Guru Bidang

Studi

Nurida

Oktafiona,

S. Pd

Guru Bidang

Studi

Laila Fajri

M, S. Pd

Guru Bidang

Studi

Siti

Mutmainah,

S. Pd

Guru Bidang

Studi

Adi Suhandi,

S. Kom

Guru UKS

Hj.

Maymunah,

S. Pd

Guru Piket

Noer Azizah,

S. Pd

Tata Usaha

Muhammad

Fikri

Tata Usaha

Efry Syafira

Octary

Page 66: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

65

Tabel 4.1

Data Rombongan Belajar SMP Islam Al-Falaah

No. Uraian Detail Jumlah Total

1. Kelas 7 L 43

74 P 31

2. Kelas 8 L 41

80 P 39

3. Kelas 9 L 33

72 P 39

Total 226

c. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan SMP Islam Al-Falaah

Ciputat tahun 2017/2018 sebanyak 17 orang dari berbagai disiplin

ilmu, Tata Usaha = 2 orang, Pustakawati = 1 orang, UKS = 1 orang,

Office Boy = 2 orang, Office Girl = 1 orang, Security = 5 orang.

SMP Islam Al-Falaah merupakan sekolah yang memadukan

kurikulum Diknas 60% dan Depag 40% serta sekolah SMP ini

sudah terakreditasi A. SMP Islam Al-Falaah tahun 2017/2018

menerapkan Kurikulum Nasional 13 untuk kelas 7 dan kelas 8.

d. Sarana dan Prasarana

Sarana prasarana merupakan salah satu hal penting yang dimiliki

sekolah demi kelancaran dan keberhasilan proses pendidikan.

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki SMP Islam Al-Falaah

Ciputat ini yakni:

Tabel 4.2

Sarana dan Prasarana SMP Islam Al-Falaah Ciputat

No. Uraian Jumlah

1. Ruang kelas 10

2. Lapangan 1

Page 67: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

66

3. Green House 1

4. Lab Multimedia 1

5. Lab MIPA 1

6. Perpustakaan 1

7. UKS 1

8. Kantin 1

9. Aula 1

10. Masjid 1

11. Lahan Hijau Al-Falaah 1

12. Ruang Tunggu Orang Tua 1

B. Pelaksanaan Kegiatan Hafalan Al-Qur`an di SMP Islam Al-Falaah

Ciputat

Sesuai dengan visi yang dibawa oleh SMP Islam Al-Falaah

yakni,”Mencetak generasi penerus bangsa yang beriman & bertaqwa

kepada Allah SWT, berakhlak mulia & berkarakter baik, serta berwawasan

luas & memiliki keahlian dalam teknologi, dan misinya yakni pada poin

satu dan dua,”Mendidik siswa berdasarkan Kurikulum Nasional

berlandaskan nilai agama Islam serta mengajarkan secara konsisten /

berkesinambungan tentang nilai–nilai agama dan norma bermasyarakat,

maka sekolah ini selalu berusaha menginteraksikan peserta didiknya

dengan Al-Qur`an sehingga mereka senantiasa dekat dan cinta Al-Qur`an

yang menjadi pedoman hidupnya.

Salah satu cara SMP Islam Al-Falaah dalam menginteraksikan

siswanya dengan Al-Qur`an yakni dengan adanya program hafalan Al-

Qur`an. Di bawah ini penulis akan memaparkan bagaimana pelaksanaan

program hafalan Al-Qur`an di SMP Islam Al-Falaah:

Page 68: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

67

1. Waktu pelaksanaan program hafalan Al-Qur`an

Adapun kegiatan hafalan Al-Qur`an di SMP Islam Al-Falaah ini

dilaksanakan setiap hari Selasa-Kamis pada pukul 06.45-07.45. Jadi

waktu pelaksanaan program hafalan Al-Qur`an di SMP ini sebanyak

tiga kali dalam seminggu dengan durasi satu jam per harinya.

2. Tempat pelaksanaan program hafalan Al-Qur`an

Pelaksanaan program hafalan ini bertempat di masjid Al-Falaah lantai

dua karena masjid Al-Falaah ini berada dalam satu bangunan dengan

aula Yayasan Al-Falaah yang berada di lantai satu.

3. Sistematika kelompok

Untuk pelaksanaanya siswa dibagi perkelompok sesuai dengan grade

(tingkatan) kelas mereka dengan komposisi maksimal 15 siswa

perkelompok dan satu instruktur (pembimbing) tahfidz. Kelompok

hafalan antara putera dan puteri dipisah tidak dijadikan dalam satu

kelompok.

4. Materi hafalan

Adapun materi yang diberikan dalam program hafalan Al-Qur`an di

sekolah ini yakni dimulai dari juz 30 pada range waktu satu tahun (dua

semester). Apabila siswa sudah menyelesaikan juz 30 maka kemudian

dilanjutkan dengan surat-surat pilihan seperti surat al-Kahfi, Yasin, al-

Waqi’ah, as-Sajdah, Al-Mulk, ar-Rahman, ad-Dukhan, al-Jum’ah.

Pihak yang bertanggung jawab program hafalan di SMP ini cenderung

memilih surat-surat pilihan dikarenakan siswa diharapkan nantinya

akan terjun dan bersosialisasi dengan masyarakat langsung. Harapan

sekolah nantinya siswa lulusan Al-Falaah tidak hanya pandai dari segi

intelektual namun dari segi spiritual juga, minimal mereka berani

menjadi imam salat dengan menerapkan hafalan Al-Qur`an yang sudah

mereka hafal dalam bacaan salatnya.

Page 69: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

68

Materi hafalan selanjutnya setelah juz 30 dan surat-surat pilihan yakni

juz 29. Jadi materi hafalan Al-Qur`an di sekolah ini dimulai dari

belakang ke depan, apabila siswa sudah selesai menyelesaikan juz 29

maka dilanjutkan dengan juz 28 dan begitu seterusnya.

5. Metode hafalan Al-Qur`an

Adapun metode yang biasa digunakan oleh para siswa pada umumnya

yakni metode wahdah. Metode wahdah adalah menghafal satu per satu

terhadap ayat-ayat yang hendak dihafalnya. Setiap ayat bisa dibaca

sebanyak sepuluh kali/dua puluh kali atau lebih. Dengan demikian

penghafal akan mampu mengkondisikan ayat-ayat yang dihafalkannya,

bukan saja dalam bayangannya namun hingga benar-benar membentuk

gerak refleks pada lisannya. Setelah benar-benar hafal barulah

dilanjutkan pada ayat-ayat berikutnya dengan cara yang sama.

Perolehan rata-rata hafalan mereka sekitar 10 ayat berkisar 1 halaman

dalam satu waktu.

6. Kegiatan hafalan Al-Qur`an

Diawali dengan membaca bersama surat-surat yang sudah dihafal

dalam juz 30, kisaran maksimal dua halaman. Hal ini dilakukan untuk

membantu siswa dalam mengulang hafalan (takrir) yang sudah dihafal

sehingga dapat terus terjaga di ingatan siswa. Setelah kegiatan takrir

ini kemudian siswa menghafal secara individu dan setelah itu

menyetorkan hafalan terhadap instruktur/pembimbing.

7. Evaluasi hafalan Al-Qur`an

Dalam proses pembelajaran penting adanya evaluasi sehingga dapat

diketahui seberapa jauh keberhasilan dari kegiatan yang dilakukan.

Evaluasi hafalan dilakukan ketika menjelang ujian semester. Adapun

materi yang diujikan adalah materi hafalan siswa yang sudah pernah

dihafal.

Page 70: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

69

8. Penghargaan

Penghargaan atau pujian (wisuda tahfidz) yang dilaksanakan di sekolah

ini bertujuan untuk memotivasi siswa. Jadi siswa yang belum

menyelesaikan juz 30 pada tahun pertama akan termotivasi dengan

teman-teman yang sudah menyelesaikan hafalan juz 30. Kemudian

siswa yang dapat menyelesaikan target atau materi hafalan pada tahun

pertama maka akan semakin giat dalam menghafal Al-Qur`an.

Kegiatan wisuda tahfidz ini dilakukan setiap setahun sekali tepatnya

pada bulan Ramadan. Bentuk dari penghargaan yang diberikan sekolah

terhadap siswa yang sudah selesai hafalan juz 30 yakni berupa sertifikat

tahfidz juz 30.

C. Deskripsi Data

Penulis menggunakan teknik observasi dan dokumentasi dalam

penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelaksanaan

program hafalan Al-Qur`an terhadap prestasi belajar PAI di SMP Islam Al-

Falaah Ciputat.

Tabel 4.3

Variabel X (Daftar nilai Tahfidz siswa kelas 7 dan 8 semester

genap)

No. Nama Responden Kelas Nilai

1. Jasmine Dzikrina Wirawan VII-1 85

2. Kanabi Putra VII-1 80

3. Kania Rizka Rahmania VII-1 90

4. Muhammad Zaidan Ziedna Fann VII-1 85

5. Syifa Ardena VII-1 85

6. Cendriano Adhazuhe Pratama VII-2 90

7. Fuji Dwi Lestari VII-2 90

Page 71: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

70

8. Mahmud Saepudin VII-2 85

9. Maulana Jidan Azizi VII-2 90

10. Muhammad Iqbal VII-2 90

11. Raissa Nanda Talitha VII-2 90

12. Andika Riski J VII-3 75

13. Dafan Rusyda Hakim VII-3 85

14. Muhammad Ariq R VII-3 90

15. Raissa Dwita Z VII-3 90

16. Razka Tridava P VII-3 90

17. Risky Ayu M VII-3 90

18. Daffa Atha Fairuz Nabiha VIII-1 90

19. Putri Chairunnisa VIII-1 85

20. Ratu Nayla Izatullah VIII-1 90

21. Sahnaz Farah Aulia VIII-1 80

22. Chika Damayanti VIII-2 80

23. Muhammad Nabil Hakim VIII-2 70

24. Raden Ajeng Adinda Utami Nugroho VIII-2 80

25. Revalina Nuradhia VIII-2 85

26. Ahmad Zaky Fadhillah VIII-3 75

27. Dinda Rizqia Maulana VIII-3 75

28. Diva Nanda Muliawan VIII-3 75

29. Marsya Farinindira VIII-3 75

30. Meutia Amalia Putri VIII-3 80

31. Raden Ayu Nadira Cinta Ramadhytia VIII-3 80

32. Razzan Indrana Putra VIII-3 80

N: 32 Total ∑= 2680

Page 72: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

71

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Kualitas Hafalan Siswa

No. Rentang Nilai Jumlah

Kriteria F %

1. 90-99 12 37,5 Amat Baik

2. 80-89 14 43,75 Baik

3. 70-79 6 18,75 Cukup

4. 60-69 0 0 Kurang

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas terlihat bahwa 37,5%

siswa memiliki kualitas hafalan yang amat baik. Kemudian 43,75% siswa

memiliki kualitas hafalan yang baik. Selanjutnya sebesar 18,75% siswa

memiliki kualitas hafalan yang cukup.

Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa persentase terbesar

adalah 43,75% dengan kualitas hafalan baik. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa rata-rata hafalan Al-Qur`an siswa SMP Islam Al-Falaah Ciputat

adalah baik.

Tabel 4.5

Variabel Y (Daftar nilai PAI siswa kelas 7 dan 8 semester genap)

No. Nama Responden Kelas Nilai

1. Jasmine Dzikrina Wirawan VII-1 82

2. Kanabi Putra VII-1 88

3. Kania Rizka Rahmania VII-1 87

4. Muhammad Zaidan Ziedna Fann VII-1 89

5. Syifa Ardena VII-1 85

6. Cendriano Adhazuhe Pratama VII-2 86

Page 73: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

72

7. Fuji Dwi Lestari VII-2 93

8. Mahmud Saepudin VII-2 87

9. Maulana Jidan Azizi VII-2 90

10. Muhammad Iqbal VII-2 93

11. Raissa Nanda Talitha VII-2 89

12. Andika Riski J VII-3 83

13. Dafan Rusyda Hakim VII-3 84

14. Muhammad Ariq R VII-3 90

15. Raissa Dwita Z VII-3 82

16. Razka Tridava P VII-3 95

17. Risky Ayu M VII-3 90

18. Daffa Atha Fairuz Nabiha VIII-1 91

19. Putri Chairunnisa VIII-1 88

20. Ratu Nayla VIII-1 95

21. Sahnaz Farah Aulia VIII-1 84

22. Chika Damayanti VIII-2 87

23. Muhammad Nabil Hakim VIII-2 90

24. Raden Ajeng Adinda Utami Nugroho VIII-2 90

25. Revalina Nuradhia VIII-2 94

26. Ahmad Zaky Fadhillah VIII-3 88

27. Dinda Rizqia Maulana VIII-3 81

28. Diva Nanda Muliawan VIII-3 82

29. Marsya Farinindira VIII-3 86

30. Meutia Amalia Putri VIII-3 90

31. Raden Ayu Nadira Cinta Ramadhytia VIII-3 89

32. Razzan Indrana Putra VIII-3 87

N: 32 Total ∑= 2815

Page 74: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

73

D. Pengolahan dan Analisis Data

Untuk menguji data antara skor angket hafalan Al-Qur`an dengan

prestasi belajar PAI siswa, maka terlebih dahulu dikorelasikan kedua

variabel tersebut seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.6

Klasifikasi Hasil Olah Data Kuesioner

No. X Y xy x² y²

1. 85 82 6970 7225 6724

2. 80 88 7040 6400 7744

3. 90 87 7830 8100 7569

4. 85 89 7565 7225 7921

5. 85 85 7225 7225 7225

6. 90 86 7740 8100 7396

7. 90 93 8370 8100 8649

8. 85 87 7395 7225 7569

9. 90 90 8100 8100 8100

10. 90 93 8370 8100 8649

11. 90 89 8010 8100 7921

12. 75 83 6225 5625 6889

13. 85 84 7140 7225 7056

14. 90 90 8100 8100 8100

15. 90 82 7380 8100 6724

16. 90 95 8550 8100 9025

17. 90 90 8100 8100 8100

18. 90 91 8190 8100 8281

19. 85 88 7480 7225 7744

20. 90 95 8550 8100 9025

Page 75: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

74

21. 80 84 6720 6400 7056

22. 80 87 6960 6400 7569

23. 70 90 6300 4900 8100

24. 80 90 7200 6400 8100

25. 85 94 7990 7225 8836

26. 75 88 6600 5625 7744

27. 75 81 6075 5625 6561

28. 75 82 6150 5625 6724

29. 75 86 6450 5625 7396

30. 80 90 7200 6400 8100

31. 80 89 7120 6400 7921

32. 80 87 6960 6400 7569

∑ 2680 2815 236055 225600 248087

Dari hasil perhitungan di atas, maka diketahui bahwa: N = 32, ∑X

= 2680, ∑Y = 2815, ∑XY = 236055, ∑X² = 225600, ∑Y² = 248087.

Selanjutnya hasil perhitungan di atas kemudian menguji keabsahannya

dengan menggunakan rumus:

1. Korelasi product moment sebagai berikut:

rxy = 𝑁∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)

√[𝑁∑𝑋2−(∑𝑋)2][𝑁∑𝑌²−(∑𝑌)2]

= 32 x 236055−(2680)(2815)

√[32 x 225600−(2680)2][32 x 248087−(2815)2]

= 7553760−7544200

√[7219200−7182400][7938784−7924225]

= 9560

√(36800)(14559)

Page 76: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

75

= 9560

√535771200

= 9560

23146

= 0,413

2. Interpretasi data

Dalam mengintegrasikan data hasil korelasi antara program

hafalan Al-Qur`an terhadap prestasi belajar PAI siswa, penulis

menggunakan dua cara yakni:

a. Interpretasi data sederhana atau kasar

Interpretasi data ini yakni dengan mencocokkan perhitungan

dengan angka indeks korelasi “r” product moment.

Dengan memperhatikan hasil perhitungan rxy (0,41) yang berkisar

antara 0,40-0,70 dapat diinterpretasikan secara sederhana bahwa

antara variabel X (hafalan Al-Qur`an) dan variabel Y (prestasi

belajar PAI) terdapat korelasi yang sedang atau cukup.

b. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “rxy” product moment

Untuk mengetahui signifikansi rxy melalui tabel “r” product

moment, langkah pertama yang harus ditempuh adalah mencari Df

dengan rumus sebagai berikut:

df = N - nr

df = 32 – 2 = 30

Dengan melihat tabel nilai “r” product moment dapat diketahui

bahwa df sebesar 30. Setelah itu melalui tabel “r” product moment

maka diperoleh taraf signifikansi 5% = 0,349 dan pada taraf

signifikansi 1% = 0,449.

Page 77: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

76

Setelah mengetahui rxy dengan “r” tabel, langkah selanjutnya yakni

membandingkan besarnya rxy dengan “r” tabel pada taraf

signifikansi 5% diperoleh “r” tabel (0,349<0,413) dan pada taraf

1% diperoleh “r” tabel (0,449>0,413). Dari hasil perhitungan di atas

rxy lebih besar daripada “r” tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak.

3. Koefisien determinasi

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar kontribusi

variabel X (hafalan Al-Qur`an) terhadap variabel Y (prestasi belajar

PAI) maka digunakan rumus koefisien determinasi:

KD = r² x 100%

KD = 0,41² x 100%

= 0,1681 x 100%

= 16,81%

Berdasarkan uraian statistik di atas dapat disimpulkan bahwa

hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang cukup

signifikan antara hafalan Al-Qur`an dengan prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sebesar 16,81%.

Sehingga dapat ditarik garis besar bahwasanya kegiatan hafalan

Al-Qur`an memiliki peran untuk membantu siswa dalam kegiatan

belajar terutama pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, karena

standar kompetensi yang harus dicapai pada mata pelajaran ini

berkaitan dengan pelaksanaan program hafalan Al-Qur`an. Hal ini bisa

dilihat dari kuesioner yang disebar kepada peserta tahfidz yang mana

isi dari kuesioner tersebut mencakup keseluruhan standar kompetensi

mata pelajaran ini yang harus dikuasai oleh siswa seperti standar

kompetensi Fiqih tentang praktik ibadah (praktik salat jama’, qasar,

jumat, jama’ah, sunnah jama’ah maupun munfarid, sujud syukur,

Page 78: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

77

sujud sahwi, dan sujud tilawah) yang mana dalam praktik tersebut

terdapat niat dan doa-doa yang harus dihafal, standar kompetensi Al-

Qur`an dan Hadits yakni menunjukkan dalil naqli terkait materi dengan

mudah karena siswa sudah dibiasakan dengan menghafal sehingga

memberikan pengaruh terhadap peningkatan daya ingat dan

konsentrasi siswa dalam belajar serta standar kompetensi Akidah dan

Akhlak yang mana siswa menunjukkan perilaku yang meneladani al-

Asmau al-Husna: al-‘Alim, al-Khabir, as-Sami’, dan al-basir,

istiqamah, amanah, dsb. sehingga memberikan dampak nilai spiritual

siswa yang dapat memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar PAI

siswa.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diimplikasikan baik secara

teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis seperti yang telah

dikemukakan penulis sebelumnya yakni prestasi belajar Pendidikan

Agama Islam dapat dipengaruhi oleh kegiatan hafalan Al-Qur`an. Hal

ini dapat memberikan implikasi bahwa hubungan keduanya terbentuk

seperti garis lurus yang saling berhubungan dan bekerja sama, sehingga

dapat diartikan jika kegiatan hafalan Al-Qur`an ditingkatkan maka

prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa juga akan meningkat.

Kemudian hal yang dapat dilakukan dari implikasi praktis yakni upaya

peningkatan kegiatan hafalan Al-Qur`an dalam rangka meningkatkan

prestasi belajar Pendidikan Agama Islam.

Dari hasil analisis penulis di atas dapat diketahui ternyata

terdapat pengaruh antara program hafalan Al-Qur`an terhadap prestasi

belajar PAI siswa. Dari pengaruh tersebut kemudian kita mencari

berapa nilai rata-rata PAI siswa yang berada di kelas tahfidz ini. Telah

diketahui sebelumnya bahwa jumlah nilai keseluruhan bidang studi

Pendidikan Agama Islam adalah 2815. Kemudian jumlah nilai tadi

Page 79: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

78

dibagi dengan jumah responden 2815 : 32 = 87,97. Dengan demikian,

nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan

Agama Islam SMP Islam Al-Falaah Ciputat tergolong baik bila

ditafsirkan sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) di

sekolah ini karena KKM di sekolah ini adalah 70.

Page 80: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP Al-

Falaah peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:

Program hafalan Al-Qur`an di SMP Islam Al-Falaah Ciputat

mempunyai pengaruh yang cukup terhadap prestasi belajar PAI siswa,

hal ini berdasarkan dari hasil analisis korelasi product moment dengan

memperhatikan besar “r” hitung = 0,41 yang lebih besar dari “r” tabel

baik dari taraf signifikansi 5% = 0,349 maupun pada taraf signifikansi

1% = 0,449 yang terletak di interval koefisien 0,40-0,70 yang

menunjukkan bahwa antara variabel X (hafalan Al-Qur`an) dan

variabel Y (prestasi belajar PAI) memiliki korelasi yang sedang atau

cukup. Hal ini dilihat dari standar kompetensi Fiqih tentang praktik

ibadah yang mana dalam praktik tersebut terdapat niat dan doa-doa

yang harus dihafal, standar kompetensi Al-Qur`an dan Hadits yakni

menunjukkan dalil naqli terkait materi dengan mudah karena siswa

sudah dibiasakan dengan menghafal sehingga memberikan pengaruh

terhadap peningkatan daya ingat dan konsentrasi siswa dalam belajar

serta standar kompetensi Akidah dan Akhlak yang mana siswa

menunjukkan perilaku yang meneladani al-Asmau al-Husna: al-‘Alim,

al-Khabir, as-Sami’, dan al-basir, istiqamah, amanah, dsb. karena

dalam proses menghafal terdapat banyak nilai spiritual sehingga dapat

memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar PAI siswa.

Nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada bidang studi

Pendidikan Agama Islam SMP Islam Al-Falaah Ciputat adalah 87,97.

Hasil tersebut tergolong baik bila ditafsirkan sesuai dengan prestasi

Page 81: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

80

belajar siswa, karena KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) di sekolah

ini adalah 70.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka

peneliti mempunyai saran terhadap sekolah agar program hafalan Al-

Qur`an dapat berjalan dengan maksimal sehingga mempunyai

pengaruh yang bukan lagi cukup namun kuat dan signifikan terhadap

prestasi belajar PAI. Adapun saran yang diberikan adalah sebagai

berikut:

1. Kepada pihak sekolah untuk terus memantau kemajuan dan

perkembangan program hafalan Al-Qur`an di SMP Islam Al-Falaah

sehingga dapat memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa

khususnya pada mata pelajaran PAI.

2. Kepada pembimbing tahfidz untuk memvariasi metode

mengajar, tidak hanya dengan tasmi’ hafalan saja namun bisa dengan

sambung ayat, tebak surat dsb sehingga siswa tidak merasa jenuh ketika

menghafal Al-Qur`an.

Page 82: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

xiii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ ii

PERNYATAAN PENULIS ................................................................ iii

PERSEMBAHAN DAN MOTTO ..................................................... iv

KATA PENGANTAR ....................................................................... vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ....................................................... ix

DAFTAR ISI ....................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xvii

ABSTRAK ........................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................... 6

C. Pembatasan Masalah .......................................................... 6

D. Perumusan Masalah ........................................................... 7

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan .......................................................................... 7

2. Manfaat

a. Teoritis ................................................................... 7

b. Praktis .................................................................... 7

F. Tinjauan Pustaka ................................................................ 8

G. Sistematika Penulisan ........................................................ 12

BAB II KAJIAN TEORI

A. Hafalan Al-Qur`an ............................................................ 15

1. Pengertian Hafalan Al-Qur`an .................................... 15

2. Hukum Menghafal Al-Qur`an .................................... 16

3. Syarat-syarat Menghafal Al-Qur`an ........................... 18

4. Etika Menghafal Al-Qur`an ........................................ 21

5. Petunjuk Menghafal Al-Qur`an .................................. 23

6. Metode Menghafal Al-Qur`an .................................... 26

Page 83: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

xiv

7. Keutamaan Menghafal Al-Qur`an .............................. 29

8. Faktor yang Mempengaruhi Hafalan Al-Qur`an ........ 34

B. Prestasi Belajar ................................................................. 37

1. Pengertian Prestasi Belajar ......................................... 37

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .. 39

C. Pendidikan Agama Islam .................................................. 42

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ......................... 42

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ............................... 45

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam ................................ 45

4. Standar Kompetensi PAI ............................................ 46

5. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam .................. 48

6. Pola Pembinaan Pendidikan Agama Islam ................. 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................... 51

B. Pendekatan Penelitian ..................................................... 51

C. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 52

D. Sumber Data ................................................................... 52

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ...................... 53

F. Deskripsi Obyek Penelitian............................................. 54

1. Populasi ..................................................................... 54

2. Sampel ...................................................................... 54

G. Teknik Analisis Data ...................................................... 54

H. Hipotesis Penelitian ........................................................ 57

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran dan Profil SMP Islam Al-Falaah Ciputat ...... 59

1. Profil Sekolah ........................................................... 59

2. Sejarah Berdirinya SMP Islam Al-Falaah Ciputat .... 59

3. Visi dan Misi SMP Islam Al-Falaah Ciputat ............ 62

Page 84: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

xv

4. Letak Geografis SMP Islam Al-Falaah Ciputat ........ 63

5. Keadaan SMP Islam Al-Falaah Ciputat .................... 63

a. Struktur Organisasi ............................................. 63

b. Keadaan Siswa .................................................... 64

c. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan .... 65

d. Sarana dan Prasarana .......................................... 65

B. Pelaksanaan Kegiatan Hafalan Al-Qur`an ...................... 66

1. Waktu Pelaksanaan Program Hafalan Al-Qur`an ..... 67

2. Tempat Pelaksanaan Program Hafalan Al-Qur`an ... 67

3. Sistematika Kelompok .............................................. 67

4. Materi Hafalan .......................................................... 67

5. Metode Hafalan Al-Qur`an ....................................... 68

6. Kegiatan Hafalan Al-Qur`an ..................................... 68

7. Evaluasi Hafalan Al-Qur`an ..................................... 68

8. Penghargaan .............................................................. 69

C. Deskripsi Data ................................................................. 69

D. Pengolahan dan Analisis Data ........................................ 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................... 79

B. Saran ................................................................................. 80

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 81

LAMPIRAN ....................................................................................... 85

Page 85: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tabel 3.1 Interpretasi Data .............................................................. 55

Tabel 2 Tabel 4.1 Data Rombongan Belajar SMP Islam Al-Falaah ............. 65

Tabel 3 Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana SMP Islam Al-Falaah ................... 65

Tabel 4 Tabel 4.3 Variabel X (Daftar Nilai Tahfidz) ................................... 69

Tabel 5 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kualitas Hafalan Siswa .................. 71

Tabel 6 Tabel 4.5 Variabel Y (Daftar Nilai PAI) ......................................... 71

Tabel 7 Tabel 4.6 Klasifikasi Hasil Olah Data ............................................. 73

Page 86: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Pendidikan Agama Islam SMP Al-Falaah............................. 85

Lampiran 2 Dokumentasi Suasana Kegiatan Hafalan Al-Qur`an .....................

............................................................................................................................... 102

Lampiran 3 Dokumentasi Suasana KBM PAI .................................................. 103

Page 87: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

81

DAFTAR PUSTAKA

Ahiri, Jafar. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kendari: Unhalu Press, 2008.

Al-Hilali, Majdi. Agar Al-Qur`an Menjadi Teman, Rahasia Menghayati Kitab

Suci Untuk Perubahan Diri Terjemahan dari Tahqiq al-Wishal Bayn al-

Qalb wa Al-Qur`an, Jakarta: Zaman, 2011.

Ali al-Shabuni, Muhammad. Al-Tibyan Fi Ulum Al-Qur`an, Bairut: Dar al-

Irsyad, 1970.

Anjuma, Al-Abaa`. Testimoni para Penghafal Al-Qur`an, Yogyakarta: Diva

Press, 2016.

Anshori. Ulumul Qur`an Kaidah-kaidah Memahami Firman Tuhan, Jakarta:

PT. RajaGrafindo Persada, 2013.

As-Sirjani, Raghib. Mukjizat Menghafal Al-Qur`an Panduan Cepat dan

Mudah Menghafal Al-Qur`an, Jakarta: Zikrul Hakim, 2009.

As-Suyuti, Jalaluddin. Al-Itqan fî Ulûm Al-Qur`an, Mesir: al-Haiah al-

Mishriyah al-Âmmah lil-Kitâb, 1974.

Bahri Djamarah, Syaiful. Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Citra, 2002.

Burhan Bungin, M. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Prenada Media

Group, 2005.

Hawi, Akmal. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2014.

Institut Ilmu Al-Qur`an (IIQ) Jakarta. Petunjuk Teknis Penulisan Proposal dan

Skripsi, Jakarta: 2017.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Buku Guru

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VII, Jakarta: Pusat

Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud, Cet - ke 2, 2014.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Buku Guru

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VIII, Jakarta: Pusat

Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud, Cet - ke 1, 2014

Page 88: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

82

Dessy Kurniawati, “Implementasi Pola Pembinaan Pendidikan Agama Islam

bagi Anak Asuh (Studi Kasus di Panti Asuhan Muhammadiyah “Samsah”

Singocandi Kudus)”, Skripsi, Kudus: Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri Kudus, 2016. td

Majid Abdul dan Dian Andayani. Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005

Makmun Rasyid, Muhammad. Kemukjizatan Menghafal Al-Qur`an, Jakarta:

PT Elex Media Komputindo, 2015.

Manna’ Al Qaththan, Manna. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur`an, terj. dari buku

نآلقرمباحث في علوم ا oleh Mifdhol Abdurrahman, Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar, 2012.

Mansur, Yusuf dan Luthfi Yansyah. Dahsyatnya Membaca dan Menghafal Al-

Qur`an, Jakarta: Zikrul Hakim, 2016.

Mas Mhoez, “ Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data,”

https://mustakimtelematika.wordpress.com diakses pada tahun 2015

Muri Yusuf, A. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian

Gabungan, Jakarta: Kencana, 2017.

Nawawi, Imam. Terjemah Hadis Arbain An-Nawawiyah, terj. بعيأن النواوية رأ الأoleh Muhammad Tohir Rahman, Surabaya: Al-Hidayah, t.t.

Nurul Qomariyah, Siti. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Keberhasilan Santri dalam Menghafal Al-Qur`an di Pondok Pesantren

Tahfidul Qur`an Sunan Giri Wonosari Surabaya,” Skripsi, Surabaya: UIN

Sunan Ampel Surabaya, 2015.

Qohar Masjkoery, A dkk. Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Gunadarma,

2003.

Rahman, Abdul. “Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Islam-Tinjauan

Epistemologi dan Isi-Materi,”dalam Jurnal Eksis, Vol. 8 No. 1, Maret

2012

Ramayulis. Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2012.

Page 89: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

83

Sa’dulloh. 9 Cara Cepat Menghafal Al-Qur`an, Jakarta: Gema Insani, 2008.

Sa’dulloh. 9 Cara Cepat Menghafal Al-Qur`an, Jakarta: Gema Insani, 2013.

Salim Badwilan, Ahmad. Panduan Cepat Menghafal Al-Qur`an dan Rahasia-

rahasia Keajaibannya, Jogjakarta: DIVA Press, 2009.

Tohirin. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2005.

Ukhwah Asyifusyinen, “Sumber Data, Jenis Data dan Teknik Pengumpulan

Data,” http://azharnasri.blogspot.com, diakses tanggal 21 April 2015 pada

pukul 8:55

Ungguh Muliawan, Jasa. Metodologi Penelitian Pendidikan, Yogyakarta:

Gava Media, 2014.

W. Alhafidz, Ahsin. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur`an, Jakarta: Bumi

Aksara, 2005.

Wahab, Rohmalina. Psikologi Belajar, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2015.

Winkel, WS. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi, Jakarta: Erlangga, 1984.

Yunahar Ilyas, Yunahar. Kuliah Ulumul Qur`an, Yogyakarta: ITQAN

Publishing, 2014.

Page 90: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

85

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Islam Al-Falaah Ciputat

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas/ Semester : VII/Dua

Materi Pokok : Q.S. Al-Mujadilah (58): 11 dan Q.S. Ar-Rahman

(55):33

Alokasi Waktu : 3 pertemuan (9 JP)

A. Kompetensi Inti:

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

bertanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,

percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya yang terkait dengan fenomena dan

kejadian tampak mata.

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari

di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1. Menghayati Al-Quran sebagai implementasi dari pemahaman

rukun iman.

3.3 Memahami isi kandungan Q.S. Al-Mujadilah (58): 11 dan Q.S.

Ar-Rahman (55):33, serta hadis terkait tentang menuntut ilmu.

Indikator:

3.3.1. Menyebutkan arti surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-

Mujadalah/58:11 serta hadis tentang menuntut ilmu.

3.3.2. Menjelaskan isi kandungan surah ar-Rahman/55:33 dan

surah al-Mujadallah/58:11 serta hadis tentang menuntut

ilmu.

4.3.1 Membaca Q.S. Al-Mujadilah (58): 11 dan Q.S. Ar-Rahman

(55):33, dengan tartil

Page 91: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

86

Indikator:

4.3.1. Menerapkan hukum bacaan mad dalam Q.S. Al-Mujadilah

(58): 11 dan Q.S. Ar-Rahman (55):33;

4.3.2. Membaca Q.S. Al-Mujadilah (58): 11

4.3.3. Membaca Q.S. Ar-Rahman (55):33;

4.3.2 Menunjukkan hafalan Q.S. Al-Mujadilah (58): 11 dan Q.S. Ar-

Rahman (55):33 dengan lancar

Indikator:

4.3.1. Menghafal Q.S. Al-Mujadilah (58): 11

4.3.2. Menghafal Q.S. Ar-Rahman (55):33

.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Pertemuan 1

Setelah melalui pembelajaran menggunakan teknik pemodelan, peserta

didik dapat :

a. Menerapkan hukum bacaan mad dalam Q.S. Al-Mujadilah (58): 11

dan Q.S. Ar-Rahman (55):33 dengan tepat;

b. Membaca Q.S. Al-Mujadilah (58): 11 dengan tartil

c. Membaca Q.S. Ar-Rahman (55):33 dengan tartil

2. Pertemuan 2

Setelah pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, peserta didik

dapat :

a. Menyebutkan arti surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-

Mujadalah/58:11 serta hadis tentang menuntut ilmu.

b. Menjelaskan isi kandungan surah ar-Rahman/55:33 dan surah

al-Mujadallah/58:11 serta hadis tentang menuntut ilmu.

3. Pertemuan 3

Setelah melalui pembelajaran menggunakan teknik pemodelan, peserta

didik dapat :

a. Menghafal Q.S. Al-Mujadilah (58): 11

b. Menghafal Q.S. Ar-Rahman (55):33

Page 92: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

87

D. Materi Pembelajaran

1. Pertemuan 1

a. Hukum bacaan mad;

b. Q.S. Al-Mujadilah (58): 11

c. Q.S. Ar-Rahman (55):33

2. Pertemuan 2

a. Arti surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-Mujadalah/58:11 serta

hadis tentang menuntut ilmu.

b. Isi kandungan surah ar-Rahman/55:33 dan surah al-

Mujadallah/58:11 serta hadis tentang menuntut ilmu.

3. Pertemuan 3

a. Q.S. Al-Mujadilah (58): 11

b. Q.S. Ar-Rahman (55):33

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Metode : kontekstual

3. Teknik : pemodelan, learning community

F. Media, Alat Dan Sumber Belajar

1. Media

a. VCD Pembelajaran Al Qur’an

b. CD Pembelajaran Tajwid Interaktif

1. Alat

a. Laptop

b. LCD Projector

3. Sumber Belajar

a. Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta:

Departemen Agama RI.

Page 93: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

88

a. Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

b. Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti SMP/MTs Kelas VII/Buku Guru. Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama:

1. Pendahuluan (12 menit)

a. Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo’a

bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh

khidmat.

b. Membaca al Qur’an surah pilihan secara bersama-sama.

c. Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa

kehadiran, kerapihan pakaian, tempat duduk dan melakukan game

kecil atau mengajak bernyanyi.

d. Memberikan motivasi pentingnyamembaca al Qur’an dengan tartil

e. Memberikan appersepsi pembelajaran

f. Memberi informasi KI / K.D., indikator, dan tujuan pembelajaran.

a. Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara

berkelompok beranggotakan 4 anak.

g. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan

dalam pembelajaran.

2. Kegiatan Inti (90 menit)

a. Mengamati

Page 94: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

89

1) Peserta didik mendengarkan bacaan Q.S. ar-Rahman/55:33

yang dibaca oleh model (pemodelan dilakukan oleh peserta

didik yang paling fasih bacaannya)

2) Peserta didik membaca Q.S. ar-Rahman/55:33 dan yang ada di

buku siswa.

3) Peserta didik mendengarkan bacaan Q.S. al-Mujadalah/58:11

yang dibaca oleh model.

4) Peserta didik membaca Q.S. al-Mujadalah/58:11 yang ada di

buku siswa

b. Menanya

Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan

tentang hal- hal yang belum jelas dari hasil mendengar dan

membaca Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadalah/58:11.

b. Eksplorasi (mencoba/mencari informasi)

1) Peserta didik di dalam kelompok masing-masing memilih salah

satu diantara mereka yang paling fasih bacaan al Qur’annya

untuk menjadi model dalam kelompok.

2) Anggota kelompok membaca Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S.

al-Mujadallah/58:11 secara bergantian dibimbing oleh model.

3) Peserta didik dalam kelompok mencari informasi tentang

hukum bacaan mad.

c. Mengasosiasi/menalar

1) Anggota kelompok membaca Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S.

al-Mujadallah/58:11 dengan tartil secara bergantian.

2) Anggota kelompok memperhatikan dan memberi penilaian

terhadap bacaan teman lain.

Page 95: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

90

3) Peserta didik mengidentifikasi hukum bacaan mad yang

terdapat dalam Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-

Mujadallah/58:11.

d. Mengkomunikasi

1) Salah satu anggota kelompok mendemostrasikan bacaan Q.S.

ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadallah/58:11 dan

memaparkan temuan hukum bacaan mad yang terdapat dalam

Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadallah/58:11.

2) Kelompok lain mengamati dan memberi tanggapan terhadap

bacaan Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadallah/58:11

dan temuan hukum bacaan mad yang terdapat dalam Q.S. ar-

Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadallah/58:11 kelompok lain.

3) Menyampaikan simpulan kepada peserta lain

3. Penutup (18 menit)

1. Guru dan peserta didik melaksanakan refleksi pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

2. Melakukan penguatan materi pelajaran hari ini.

3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

4. Menyampaikan inti kegiatan untuk pembelajaran berikutnya yaitu

arti Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadallah/58:11

5. Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan

berdoa dan mengucap salam.

Pertemuan Kedua:

1. Pendahuluan (12 menit)

a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama

dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat.

b. Peserta didik membaca al Qur’an surah pilihan secara bersama-

Page 96: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

91

sama.

c. Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa

kehadiran, kerapihan pakaian, tempat duduk dan melakukan game

kecil atau mengajak bernyanyi.

d. Guru memberikan motivasi pentingnya mengetahui arti dan

makna surat-surat dalam al Qur’an dan hadis.

e. Guru memberikan appersepsi bersama dengan peserta didik.

f. Guru memberi informasi KI / K.D., indikator, dan tujuan

pembelajaran.

g. Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara

berkelompok beranggotakan 4 – 5 anak.

h. Guru Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan

dalam pembelajaran.

2. Kegiatan inti (90 menit)

a. Mengamati

1) Peserta didik membaca arti Q.S. ar-Rahman/55:33 di buku siswa.

2) Peserta didik membaca arti dan Q.S. al-Mujadallah/58:11di

buku siswa.

3) Peserta didik membaca hadis tentang menuntut ilmu di buku

siswa.

a. Menanya

6. Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan

tentang hal- hal yang belum jelas dari hasil membaca arti Q.S. ar-

Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadallah/58:11serta hadis tentang

menuntut ilmu.

b. Eksplorasi (mencoba/mencari informasi)

1) Peserta didik berkelompok dengan anggota 4 – 5 orang.

2) Guru membagikan gambar/cerita yang berkaitan dengan materi.

Page 97: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

92

3) Tiap kelompok melaksanakan tugas yang diberikan guru, yaitu:

Membuat ilustrasi contoh tentang menuntut ilmu di

kehidupan sehari-hari.

Seluruh anggota kelompok bekerja sama (peserta didik yang

tahu memberi tahu pada teman yang belum tahu).

4) Guru memberi kesempatan peserta didik mengungkapkan

pengalaman mereka dalam kehidupan sehari-hari, yang

berkaitan dengan menuntut ilmu.

c. Mengasosiasi/menalar

1) Peserta didik secara berkelompok merangkai berbagai

informasi menjadi sebuah peta konsep tentang Q.S. ar-

Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadallah/58:11 serta hadis

tentang menuntut ilmu berikut contoh dalam kehidupan sehari-

hari.

2) Setiap kelompok membuat simpulan dengan dasar informasi

dan peta konsep yang telah dihasilkan.

d. Mengkomunikasi

1) Setiap kelompok secara bergiliran mempresentasikan peta

konsep dan simpulan yang telah disusun.

2) Memberikan tanggapan atas presentasi kelompok lainnya.

3. Penutup (18 menit)

a. Guru dan peserta didik melaksanakan refleksi pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

b. Melakukan penguatan materi pelajaran hari ini.

c. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

d. Menyampaikan inti kegiatan untuk pembelajaran berikutnya yaitu

menghafalkan Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-

Mujadallah/58:11

Page 98: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

93

Pertemuan ketiga:

1. Pendahuluan (12 menit)

a. Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo’a

bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh

khidmat.

b. Peserta didik membaca al Qur’an surah pilihan secara bersama-

sama.

c. Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa

kehadiran, kerapihan pakaian, tempat duduk dan melakukan ice

breacker.

d. Guru memberikan motivasi nikmatnya menghafal al Qur’an.

e. Guru memberikan appersepsi bersama dengan peserta didik.

f. Guru memberi informasi KI / K.D., indikator, dan tujuan

Pembelajaran.

g. Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara

berkelompok beranggotakan 4 – 5 anak.

h. Guru Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan

dalam pembelajaran.

2. Kegiatan Inti (90 menit)

a. Mengamati

1) Peserta didik mendengarkan bacaan Q.S. ar-Rahman/55:33

dibaca model.

2) Peserta didik membaca Q.S. ar-Rahman/55:33 buku siswa.

3) Peserta didik mendengarkan bacaan Q.S. al-

Mujadallah/58:11yang dibaca model.

4) Peserta didik membaca Q.S. al-Mujadallah/58:11di buku siswa

b. Menanya

Page 99: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

94

Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan

tentang hal- hal yang belum jelas dari hasil mendengar dan

membaca Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadallah/58:11

c. Eksplorasi (mencoba/mencari informasi)

1) Peserta didik dalam kelompok, kemudian memilih salah satu

diantara mereka yang paling kuat daya ingat atau hafalannya

untuk menjadi model dalam kelompok

2) Masing-masing anggota kelompok menghafal Q.S. ar-

Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadallah/58:11 bergantian disimak

oleh model.

d. Mengasosiasi/menalar

1) Masing-masing anggota kelompok menghafal Q.S. ar-

Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadallah/58:11secara bergantian.

2) Anggota kelompok menyimak dan memberi penilaian terhadap

hafalan teman lain.

e. Mengkomunikasi

1) Salah satu anggota kelompok mendemostrasikan hafalan Q.S.

ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-Mujadallah/58:11 di depan kelas.

2) Masing-masing kelompok menyimak dan memberi tanggapan

hafalan dari kelompok lain

3. Penutup (20 menit)

a. Peserta didik dan guru melaksanakan refleksi.

b. Guru melakukan penguatan materi pelajaran hari ini.

c. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.

d. Menyampaikan inti kegiatan pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

H. Penilaian

1. Sikap Spiritual

Page 100: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

95

a. Teknik Penilaian : Observasi

b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi.

c. Kisi-kisi :

No. Sikap/Nilai Instrumen

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu Terlampir

2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Allah Terlampir

3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi

Terlampir

4 Berserah diri kepada Allah apabila gagal dalam mengerjakan sesuatu.

Terlampir

5 Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal, sekolah dan masyarakat

Terlampir

4. 2. Penilaian Sikap Sosial

a. Teknik Penilaian : Penilaian Diri.

b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Diri.

c. Kisi-kisi :

3. Penilaian Pengetahuan

a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis

b. Bentuk Instrumen : Uraian

c. Kisi-kisi :

No. Indikator Instrumen

1. Mengartikan Q.S. ar-Rahman/55:33 Terlampir

No Aspek Pengamatan Instrumen

1 Datang tepat waktu Terlampir

2 Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/ sekolah Terlampir

3 Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai waktu yang ditentukan

Terlampir

4 Mengikuti kegiatan pembelajaran/sekolah Terlampir

Page 101: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

96

2. Mengartikan Q.S. al-Mujadallah/58:11 Terlampir

3. Menjelaskan kandungan Q.S. ar-Rahman/55:33 Terlampir

4. Menjelaskan kandungan Q.S. al-Mujadallah/58:11 Terlampir

5. Menjelaskan kandungan hadis menuntut ilmu Terlampir

5.

6. 4. Penilaian Keterampilan

a. Teknik Penilaian : Tes Praktik

b. Bentuk Instrumen : Uji Petik Kinerja

c. Kisi-kisi :

No. Indikator Instrumen

1. Membaca Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-

Mujadallah/58:11

Terlampir

2. Menghafal Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S. al-

Mujadallah/58:11

Terlampir

……….., ........................

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah, PAI dan Budi Pekerti

______________ ________________

NIP. NIP.

Page 102: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

97

Lampiran 1 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual)

Pedoman Observasi Sikap Spiritual

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik.

Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan

oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang

tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak

melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik : .........................

Kelas : .........................

Tanggal Pengamatan : .........................

Sikap yang dinilai : Spritual

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

2. Mengucapkan rasa syukur atas karunia Allah

3. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan

pendapat/presentasi

4. Berserah diri kepada Allah apabila gagal dalam

mengerjakan sesuatu.

5. Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat

tinggal, sekolah dan masyarakat

Jumlah Skor perolehan

Page 103: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

98

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

Pedoman penilaian:

Skor Tertinggi 4 x 3 (aspek pengamatan) = 12

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 100 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 atau

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟

Lampiran 2 : Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Sosial)

Contoh Pedoman Observasi Sikap Disiplin

Petunjuk :

Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang

ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-

kadang tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering

tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik : .........................

Kelas : .........................

Tanggal Pengamatan : .........................

Sikap Sosial yang diamati : Perilaku Disiplin

No. Aspek Pengamatan

Skor

1 2 3 4

1. Datang tepat waktu

Page 104: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

99

2. Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/ sekolah

3. Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai waktu yang ditentukan

4. Mengikuti kegiatan pembelajaran/sekolah

Jumlah skor perolehan

Pedoman penilaian:

Skor Tertinggi 4 x 4 (aspek pengamatan) = 16

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 100 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 atau

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 4 =

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟

Lampiran 3 : Instrumen Penilaian (Aspek Pengetahuan)

a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis:

b. Bentuk Instrumen : uraian

c. Instrumen:

No. Indikator Instrumen

1. Mengartikan Q.S. ar-

Rahman/55:33 Artikan Q.S. ar-Rahman/55:33

2. Mengartikan Q.S. al-

Mujadallah/58:11 Artikan Q.S. al-Mujadallah/58:11

3. Menjelaskan kandungan Q.S. ar-

Rahman/55:33 Jelaskan kandungan Q.S. ar-Rahman/55:33

4. Menjelaskan kandungan Q.S. al-

Mujadallah/58:11 Jelaskan kandungan Q.S. al-Mujadallah/58:11

5. Menjelaskan kandungan hadis

menuntut ilmu

Jelaskan kandungan hadis menuntut ilmu

Rubrik Penilaian Nilai Akhir

Jika peserta didik dapat

mengartikan surat dengan

benar dan sempurna, skor

20

Jika peserta didik dapat

mengartikan surat dengan

Page 105: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

100

benar tapi kurang sempurna,

skor 15

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 100 = ⋯

Jika peserta didik

mengartikan surat tidak

benar, skor 5

Jika peserta didik dapat

menjelaskan isi kandungan

dengan benar dan sempurna,

skor 20

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 100 = ⋯

Jika peserta didik dapat

menjelaskan isi kandungan

dengan benar tapi kurang

sempurna, skor 15

Jika peserta didik dapat

menjelaskan isi kandungan

tidak benar, skor 5

Lampiran 4 : Instrumen Penilaian (Aspek Keterampilan)

a. Teknik Penilaian : Tes Praktik

b. Bentuk Instrumen : Performance

c. Instrumen :

No. Indikator Instrumen

1. Membaca Q.S. ar-Rahman/55:33 dan

Q.S. al-Mujadallah/58:11 Bacalah Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S.

al-Mujadallah/58:11

2. Menghafal Q.S. ar-Rahman/55:33 dan

Q.S. al-Mujadallah/58:11 Hafalkan Q.S. ar-Rahman/55:33 dan Q.S.

al-Mujadallah/58:11

Rubrik Penilaian Nilai Akhir

Sangat lancar : dapat membaca

dengan lancar dan tartil, skor 5.

Page 106: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

101

Lancar : dapat membaca dengan

tartil, tapi masih ada kesalahan

kurang dari 3, skor 4.

Sedang : dapat membaca dengan

tartil, tapi masih ada kesalahan

kurang dari 5, skor 3. Kurang lancar : dapat membaca

kurang lancar, skor 2.

Tidak lancar : tidak dapat membaca

skor 1

Skor perolehan

Skor Maksimum x 100 = ⋯

Sangat lancar : dapat menghafal

dengan lancar , skor 5.

Lancar : dapat menghafal, tapi

masih ada kesalahan kurang dari 3,

skor 4.

Sedang : dapat menghafal, tapi

masih ada kesalahan kurang dari 5,

skor 3. Kurang lancar : dapat menghafal

kurang lancar, skor 2.

Tidak lancar : tidak dapat

menghafal, skor 1

Page 107: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

102

KEGIATAN HAFALAN AL-QUR`AN SMP ISLAM AL-

FALAAH CIPUTAT

Page 108: PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM HAFALAN AL-QUR`AN …

103

KBM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM